SI1511490411: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 2.211: Baris 2.211:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
  
<p style="line-height: 2">'''B. Analisa Proses'' </p></div>
+
<p style="line-height: 2">'''B. Analisa Proses''' </p></div>
  
 +
<ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"></div>
 
<br>Nama Modul : Rekapitulasi jam kerja karyawan   
 
<br>Nama Modul : Rekapitulasi jam kerja karyawan   
Baris 2.221: Baris 2.222:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"></div>
 
<br>Ringkasan Proses : Proses karyawan menerima slip gaji
 
<br>Ringkasan Proses : Proses karyawan menerima slip gaji
 +
</ol>
  
 
==Perancangan Alat==
 
==Perancangan Alat==

Revisi per 27 Desember 2017 15.52

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PADA KOPERASI KARYAWAN GMF

AEROASIA SEJAHTERA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1511490411
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PADA KOPERASI KARYAWAN GMF

AEROASIA SEJAHTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511490411
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PADA KOPERASI KARYAWAN GMF

AEROASIA SEJAHTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1511490411
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Hani Dewi Ariessanty,M.Kom)
   
(Endang Suryana, S.Sos., M.M)
NID :12003
   
NID :07142

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PADA KOPERASI KARYAWAN GMF

AEROASIA SEJAHTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511490411
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Dewan Penguji,

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1511490411
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM :1511490411

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA”.

Pembuatan Skripsi ini dilakukan penulis dengan Kerja Praktek langsung dan Riset ke perusahaan tersebut.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah selain sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata 1 (SI) jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi manajemen dan Ilmu Komputer, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem yang baik.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika

3. Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Program Strata satu (S-1)

4. Hani Dewi Ariessanty,M.Kom selaku dosen pembimbing I

5. Endang Suryana, S.Sos., M.M selaku dosen pembimbing II

6. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya secara materil maupun moril, Serta teman-teman yang selalu memberi semangat saya dalam menyelesaikan Skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai insan yang penuh dengan kesalahan saya menyadari bahwa laporan Skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca, sehingga dimasa yang akan mendatang dapat memperbaikinya.

Akhir kata, saya berharap semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi semuanya.

Wassalamu alaikum wr,wb

Tangerang, Januari 2018
Nama. Putri Nury Islamia
NIM. 1511490411

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat memicu pertumbuhan sistem informasi dalam segala bidang. Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi dalam kegiatan perusahaannya. Dengan mengimplementasikan sistem informasi akan menghemat waktu dalam bekerja. Alur data di dalam sebuah sistem informasi yang sudah terintegrasi akan lebih cepat untuk diperoleh, sehingga hal ini akan meningkatkan efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam bekerja. Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem informasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera yang kini mengembangkan bisnisnya sebagai penyedia tenaga kerja pihak ketiga dan bisnis ini turut mendukung kegiatan operasional di PT. GMF AeroAsia, baik di dalam maupun di luar daerah, saat ini kegiatan administasi kepegawaian yang berjalan sudah terkomputerisasi tetapi masih menggunakan sistem yang manual yaitu Microsoft excel, hal ini pula menjadi kendala bagi pegawai yang berada di luar daerah, sehingga diperlukan suatu Sistem Informasi yang mampu menampung semua data karyawan dan mampu diakses dimanapun baik di dalam maupun diluar daerah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh judul yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA TANGERANG"


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang di identifikasi pada latar belakang diatas.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah yang menjadi permasalahan pada proses laporan kepegawaian?

  2. Bagaimanakah proses informasi kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroaAsia Sejahtera agar menghasilkan informasi yang cepat, tepat dam akurat?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Koperasi Karyawan PT. GMF AeroaAsia Sejahtera?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Adapun penelitian ini terarah serta permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu: Melakukan pendataan, pencarian, membuat laporan, mengubah, menghapus, mengupdate serta pengarsipan data karyawan.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut

    1. Mempelajari dan mengetahui permasalahan kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera

    2. Melakukan identifikasi terhadap kendala yang ada dalam sistem kepegawaian pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera agar menghasilkan informasi dan laporan yang efisien.

    3. Merancang dan membangun suatu sistem informasi kepegawaian yang terkomputerisasi dan terintegrasi dalam satu sistem agar memudahkan dalam pembuatan laporan dan memudahkan akses data bagi setiap pegawai baik di dalam maupun di luar daerah.

    Manfaat Penelitian

    1. Bagi Perusahaan
    2. a) Mengidentifikasi kendala atau masalah yang ada pada sistem informasi kepegawaian agar dapat dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

      b) Terciptanya sebuah sistem informasi kepegawaian yang dapat membantu dalam pembuatan laporan dan memudahkan setiap pegawai untuk dapat mengakses datanya baik pegawai yang berada di dalam maupun diluar daerah.


    3. Bagi Peneliti
    4. a) Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai program kepegawaian yang lebih efektif dan efisien.

      b) Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data kepegawaian dimasa yang akan datang.

      c) Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

      Menambah pengetahuan peneliti yang tidak didapatkan dalam perkuliahan.

    Metode Penelitian

    Dalam rangka menghasikan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat, maka dalam penyusunan penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan antara lain

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Pengamatan)

      Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penilaian, Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai Kepegawaian.

    2. Wawancara

      Penulis melakukan wawancara kepada Ibu Maulan Sugiyanti selaku Stakeholder yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

    3. Studi Pustaka

      Selain melakukan Observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

    Metode Analisa

    Pada penelitian ini, metode analisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Melakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan saat ini.

    2. Melakukan analisa terhadap sistem kontrol pada setiap masing-masing system secara daily.

    3. Menentukan UML (Unified Modeling Language): Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

    Metode Perancangan

    Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Selain itu penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, Dreamweaver CS6 untuk mendesain, database server MySQL, dan koneksi menggunakan Xampp.

    Metode Testing

    Dalam hal ini proses pengujian penelitian menggunkan metode Blackbox Testing System sehingga dapat diketahui apakah system sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing System adalah metedologi yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan dapat dipahami lebih jelas, laporan ini dibagi atas beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Dengan susunan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, definisi perbaikan, konsep dasar internet, konsep dasar analisa CSF, konsep dasar elisitasi, serta literatur lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera, struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini membahas mengenai analisa sistem dengan menggunakan metode analisa CSF dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    A. Definisi Sistem

    Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi karena sistem sangat menunjang kinerja perusahaan atau instansi, baik yang berskala kecil maupun besar. Agar dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012: 9) menyatakan “ System bisa seperti abstract atau fisik, sistem yang abstract adalah susunan gagasan-gagasan atau konsep yang teratur yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan” .

    Sementara itu, L Enger dalam Tata Sutabri (2012: 9) mengatakan bahwa “System dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi “. Selanjutnya S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012: 10) menyatakan bahwa “suatu sistem terdiri atas object-object atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain nya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Dengan demikian pengertian system dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain di mana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.


    B. Karakteristik Sistem

    Tata Sutabri (2012: 13) menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components) Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sub system memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.

    2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan sub system yang lain disebut dengan penghubung system atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsystem yang lain. Keluaran suatu subsystem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukkan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, di masukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energy yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.

    7. Pengolahan Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    C. Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22) sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

    1. Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    2. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu adalah Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan nya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    3. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah Merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem tekhnologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka adalah Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    D. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

    Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”. Urutan fase dalam desain sistem adalah :

    1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.

    2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.

    3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.

    4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.

    5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

    E. Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.

    2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.

    3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

    F. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    G. Manfaat Perancangan Sistem

    Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:

    1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis.

    2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.

    3. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan.

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

    Konsep Dasar Informasi

    A. Definisi Informasi

    Informasi pada dasarnya adalah himpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas. Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart dalam Bambang Hartono (2013:15) mendefinisikan informasi sebagai kumpulan fakta atau data yang memiliki makna.


    Gambar 2.1.
    Siklus Informasi


    Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013: 15) “Informasi sebagai data yang telah di tafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang. Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013: 15) mengartikan “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimannya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini di masa yang akan datang.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan sekarang maupun untuk masa depan.

    B. Tujuan Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Mustakini 2010:13).Tujuan sistem informasi terdiri dari :

    1. Kegunaan (Usefulness) adalah Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economic) adalah Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility) adalah Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) adalah Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity) adalah Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility) adalah Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    C. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Tata Sutabri (2012: 63) menguraikan bahwa suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diperlukan manajer dalam pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi yang tepat.

    2. Informasi yang relevan.

    3. Informasi yang bernilai.

    4. Informasi yang dapat dipercaya.

    D. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Tata Sutabri (2012: 63) mengkalsifikasikan Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi masa lalu.

    2. Informasi masa kini.

    E. Informasi Berdasarkan Sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang di tunjukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Tata Sutabri (2012:63) Informasi jenis ini di klasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi Individual.

    2. Informasi Komunitas.

    F. Nilai Informasi

    Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkan nya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.


    Gambar 2.2.
    Data Informasi


    Menurut Sutarman (2013:14), nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :

    1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Mendapatkan pengalaman.

    3. Mengakumulasi proses pembelajaran sehingga dapat diduplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalamn masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain.

    Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2012 : 247).

    G. Kualitas Informasi

    Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, di antaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2012 : 247) :

    1. Akurat (Accuracy) adalah Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

      Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

      a). Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

      b). Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

      c). Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

    2. Tepat Waktu (Timeliness) adalah Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

    3. Relevansi (Relevancy) adalah Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    A. Definisi Sistem Informasi

    Tata Sutabri (2012: 49) mengatakan “Sistem informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan kegiatan dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan aporan laporan yang diperlukan oleh pihak tertentu”.

    Sutarman (2012: 13) mendefinisikan bahwa, "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

    Sementara, menurut Agus Mulyanto (2012: 29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”, sedangkan Bambang (2013: 15) menguraikan “Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi untuk di gunakan.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.

    B. Komponen Sistem Informasi

    Tata Sutabri (2012: 47) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block) adalah Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block) adalah Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block) adalah Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block) adalah Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block) adalah Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. Blok Kendali (Controls Block) adalah Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    C. Klasifikasi Sistem Informasi

    TMenurut Tata Sutabri (2012:22), Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) adalah Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) adalah Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) adalah Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) adalah Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diuarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    D. Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto, 2012: 13).

    1. Kegunaan (Usefulness) adalah Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economic) adalah Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility) adalah Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) adalah Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity) adalah Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility) adalah Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

    A. Definisi Analisa Sistem Informasi

    Mulyanto (2012: 125) mendefinisikan“Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien”, sedangkan Yakub (2012: 142) menyatakan, analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses analisa sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.


    B. Tahap-Tahap Analisa Sistem Informasi

    Mulyanto (2012: 126) mengatakan, tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya, sedangkan menurut Henderi dalam Jurnal CCIT (2012: 322) mengatakan tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, Mulyanto (2012: 129), mengemukakan bahwa dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

    1. Identify adalah Yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    2. Understand adalah Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analysis adalah Yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    4. Report adalah Yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    C. Fungsi Analisis Sistem Informasi

    Adapun fungsi analisis sistem menurut Mulyanto (2012: 129), adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    D. Teknologi Informasi

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (Kamus Oxford, 2012: 567).

    1. William dan Swayer (2012: 77) menyatakan bahwa, “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sistem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suara dan juga dalam bentuk video”.

    2. Menurut Daryanto (2012: 3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi", sedangkan Haang den Keen menguraikan dari jurnal Sistem Informasi dan Bisnis (2012: 77), “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

    3. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep dasar teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Penerimaan Karyawan

    A. Definisi Penerimaan

    Menurut Henry Simamora (2012:212) Penerimaan adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian, sedangkan menurut Schermerhorn, (2012:115) Penerimaan adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.

    B. Definisi Karyawan

    Menurut Subri (dalam Manulang, 2012), Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadaptenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut, sedangkan menurut Hasibuan (2012:112), pengertian karyawan adalah setiap orang yang menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk tenaga) dan mendapatkan balas jasa ataupun kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu.

    C. Koperasi

    Koperasi mengandung makna kerja sama. Kooperasi (cooperative) bersumber dari kata Coopere (latin) co-operation yang berarti kerja sama. Ada juga yang mendefinisikan koperasi dala makna lain. Menurut Enriques, pengertian koperasi adalah menolong satu sama lain (to help one another) atau saling bergandengan tangan (hand it hand). DI indonesia disebut kerja sama atau menurut Notoatmojo disebut gotong royong yang telah dikenal oleh Indonesia sejak tahun 2000 SM. Istilah gotong royong diberbagai daerah seperti tapanuli disebut Marsiurupan, di Minahasa disebut mapalus kobeng, di Sumba "Pawonda", di Ambon "Masohi", di Jawa barat "Liliuran" dan Madura "Long tinolong" dan di Sumatera Barat "Julojulo" dan di Bali "Subak".

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang - seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

    Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai susunan dan hubungan antarkomponen dan antarposisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan hirarki organisasi dan struktur wewenang, serta memperlihatkan aliran pelaporannya. Selain, itu struktur organisasi memberikan stabilitas dan kelanjutan hidup organisasi, walaupun sumber daya manusia di dalamnya silih berganti.

    Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.

    D. Fungsi dan peran koperasi

    Menurut Undang-Undang No . 25 tahun 1992 pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :

    1. membangun daan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan social.

    2. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

    3. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi.

    4. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

    E. Pengertian dan Definisi Koperasi Menurut Para Ahli.

    Menurut Bapak James A.F Stoner pengertian organisasi adalah sebagai alat (tools) untuk mencapai tujuan. Pekerjaan untuk mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang dimiliki oleh organisasi tersebut pengorganisasian (organizing), dan dilakukan oleh seorang manajer (Koperas, teori dan praktek Oleh Sitio, A.,dkk).

    F. Pengertian Koperasi Menurut ILO.

    Menurut ILO atau Organisasi buruh Internasional bahwa pengertian koperasi adalah:"Cooperative define (pengertian koperasi) as an association of persons (kumpulan orang) usually of limited means (dalam tujuan tertentu), who have voluntary joined together (yang bergabung secara sukarela) to achieve a common economic end (untuk memperoleh peningkatan kualitas ekonomi) through the formation of a democratically controlled business organization (melalui pembentukan sebuah organisasi bisnis yang dikendalikan secara demokratis), making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking (membuat kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan dan menerima bagian yang adil dari risiko dan manfaat dari usaha tersebut)".

    Pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum. Setiap koperasi yang ada harus melandaskan seluruh kegiatannya pada prinsip koperasi serta asas kekeluargaan untuk meningkatkan gerakan ekonomi rakyat.

    G. Pengertian Organisasi koperasi menurut Hanel.

    Pengertian Koperasi Menurut Hanel, pengertian organisasi koperasi sebagai suatu sistem sosial ekonomi atau sosial teknik (a socio-economic system or social engineering), yang terbuka dan berorientasi pada tujuan (open and goal-oriented).Dengan demikian, suatu organisasi koperasi dapat ditinjau dari beberapa kriteria yaitu:

    1. Pengertian Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pengguna barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama. Contoh koperasi konsumen adalah koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada atau supermarket.

    2. Pengertian Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama. Contoh koperasi produsen adalah koperasi jasa konsultasi.

    3. Pengertian Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

    4. Pengertian Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau penyeda jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran bersama.

    5. Pengertian Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi . Simpanan pokok koperasi tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi.

    6. Pengertian Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus yang wajib dibayar oleh angggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib koperasi tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi.

      Melihat dari kriteria dan pengertian organisasi koperasi yang ada, bagian bagian dari koperasi sebagai subsistem koperasi adalah:

      a). Anggota koperasi sebagai individu yang bertndak sebagai pemilik dan konsumen akhir.

      b). Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang memanfaatkan koperasi sebagai pemasok (supplier).

      c). Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat.

      d). Pengertian Organisasi koperasi menurut Ropke.

      e). Dalam membahas koperasi, Ropke berusaha menggambarkan ciri-ciri dari sebuah organisasi koperasi sebagai berikut.

      f). Adanya beberapa atau sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok, atas dasar sekurang kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama, yang disebut sebagai kelompok koperasi.

      g). Adanya anggota anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri, yang disebut sebagai swadaya atau kerja kolektif dari kelompok koperasi.

      h). Adanya anggota koperasi yang bergabung dalam koperasi mendayagunakan serta memanfaatkan koperasi secara bersama, yang disebut sebagai perusahaan koperasi.

      i). Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatan ekonominya.

    H. Pengertian Organisasi koperasi menurut Ropke.

    Berdasarkan ciri ciri organisasi koperasi menurut Ropke dan kriteria koperasi yang ada diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang koperasi bahwa :

    1. Dalam suatu koperasi, anggota koperasi dapat menjadi sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha. Anggota koperasi dalam status yang dimilikinybaik sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang memanfaatkan dapat memanfaatkan koperasi dalam aktivitas sosial ekonomi yang dilakukannya.

    2. Dalam suatu Badan usaha koperasi, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola dan pengawas koperasi yang berusaha meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui perusahaan koperasi.

    3. Dalam organisasi koperasi, sebagai perusahaan melayani anggota serta non anggota dikarenakan bertindak sebagai badan usaha.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    A. Definisi Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

    1. Kuadran 1 Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

    2. Kuadran 2 Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

    3. Kuadran 3 Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks.

    4. Kuadran 4 Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

    B. Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Dewi (2011:61), Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

    C. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Widodo (2012:6) mengatakan bahwa UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik, sedangkan menurut Nugroho (2012: 6) UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma atau berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami, sementara itu menurut Henderi (2012: 5) UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

    D. Konsep Permodelan Menggunakan UML.

    Sebenarnya tidak ada batasan yang kuat diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view ( Nugroho 2012: 10).

    Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan.

    Pada peringkat paling atas view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    E. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2012: 117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things) Ada empat things dalam UML, yaitu:
    2. a). Structural Things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      b). Behavioral Things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      c). Grouping Things Bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      d). Annotational Things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship) Ada empat macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    4. a). Ketergantungan (Dependention) Merupakan hubungan di mana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

      b). Asosiasi (Association) Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      c). Generalisasi (Generalization) Merupakan hubungan di mana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      d). Realisasi (Realization) Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    F. Diagram-diagram Unified Modelling Language (UML)

    Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2011: 6) yaitu:

    1. (Use Case Diagram) secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

    2. (Class Diagram) Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

    3. (Sequence Diagram) Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. (State Chart Diagram) Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    5. (Activity Diagram) Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    6. (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, yang merupakan dari diagram komponen.

    7. (Communication Diagram) Bersifat dinamis. Diagram ini sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan oganisasi struktrural dari objek-objek yang meneriman serta mengirim pesan.

    8. (Component Diagram) Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. (Deployment Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (runtime), membuat simpul-simpul serta komponen-komponen.

    Kesimpulan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuaya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML memungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    G. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2011: 6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activitydiagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

    10. Deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

      a). Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      b). Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Konsep Dasar Sistem Database

    A. Definisi Sistem Database

    Menrut Henry Simamora (2012:76). Database merupakan salah satu komponen yang penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para penggunanya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database.

    Secara umum sebuah sistem database adalah suatu sistem informasi yang mengintegritaskan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi.

    Database dibentuk dari kumpulan file. File merupakan kumpulan dari item data yang diatur dalam satu record dimana item-item data tersebut dimanipulasi untuk memproses. File dapat juga diartikan sebagai kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda-beda nilai data valuenya.

    1. (Table). Table adalah kumpulan data yang terdiri dari record-record yang disatukan untuk suatu tujuan tertentu.

    2. (Field). Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

    3. (Record). Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

    Untuk dapat mengolah data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language), merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat tiga sub bahasa yaitu :

    1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

    2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan teble.

    3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database.

    Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

    A. Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

    Menurut Sibero (2012:49) definisi PHP adalah proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung, pada saat baris kode dijalankan disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka, disebut juga dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan menurut Saputra (2012:2), mengatakan bahwa PHP merupakan suatau bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis.

    Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti linux, unix, macintosh, maupun windows, pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

    B. Tipe Data Dalam PHP

    Adapun tipe-tipe dalam PHP sebagai berikut :

    1. (Boolean). Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah true atau false. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

    2. (Integer). Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

    3. (Floating point). Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

    4. (String). Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

    5. (Array). Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

    6. (Objek). Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP), yang merupakan pendukung daripada PHP.

    7. (Resource). Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

    8. (Null). Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

    Konsep Dasar MySQL

    A. Definisi MySQL

    Menurut Alexander F.K Sibero (2012:97), mengatakan bahwa MySQL adalah aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data, sedangkan menurut Budi Raharjo MySql adalah server database yang mengelola dengan cepat, menampung database dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh banyak pengguna.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

    B. Kelebihan dan Kekurangan MySQL

    Berikut adalah kelebihan dan kekurangan MySQL antara lain sebagai berikut :


    Tabel 2.1.
    Kelebihan dan Kekurangan MySQL

    C. Perintah Dasar Database MySQL

    Menurut Budi Raharjo (2012:22), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

    1. Menampilkan database : show database.

    2. Membuat database baru : create database database.

    3. Memilih database yang akan digunakan : use database.

    4. Menampilkan tabel : show table.

    5. Membuat table baru create table (field spesifikasi_field).

    6. Menampilkan struktur tabel : show columns from tabel atau describe tabel.

    7. Mengubah struktur tabel : alter table tabel Jenis_Pengubahan.

    8. Mengisikan data : insert into table (kolom1, ) values („data_kolom1,); atau insert into table set kolom1 = „data_kolom1.

    9. Menampilkan data : select kolom from tabel where kriteria order by kolom atau select * from tabel.

    10. Mengubah data: update tabel set kolom = pengubahan_data where.

    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: select kolom 1,... from table where kriteria.

    12. Menghapus data : delete from tabel where kriteria.

    13. Menghapus tabel : drop tabel.

    14. Menghapus database : drop database.

    15. Keluar dari MySql: quit; atau exit.

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Puspitasari (2012:1), mengatakan bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows.

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

    A. Definisi Adobe Dreamweaver

    Menurut Alexander F.K Sibero (2012:384), mengatakan bahwa dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistem Inc, sebelumnya produk dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, kemudian perkembangannya dilanjutkan oleh Adobe System Inc, dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS), sementara itu menurut Milician (2012:5), mengatakan bahwa dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula.

    Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula.

    B. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

    Ruang kerja atau workspace adalah bagian keseluruhan tampilan adobe dreamweaver. Ruang kerja dreamweaver terdiri dari welcome screen, menu, insert bar, document window, css panel, aplication panel, tag inspector, property inspector, result panel, dan files panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:


    Gambar 2.3.
    Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3
    Sumber : Sibero (2012:384)

    Keterangan Gambar 2.3 :

    1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

    2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layar ke dalam dokumen.

    3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

    4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

    5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

    6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

    7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

    Konsep Dasar Elisitasi

    A. Definisi Elisitasi

    Menurut Suryo Guritno (2012:302), mengatakan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, sedangkan menurut Adi Nugroho (2012:10), mengatakan bahwa akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara tidak melakukan wawancara, melainkan menggunakan teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, dan umumnya terbuka.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    B. Jenis – Jenis Elisitasi

    Menurut Guritno (2012:302), elisitasi dapat dilakukan menggunakan metode wawancara dan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. (Elisitasi Tahap I). Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. (Elisitasi Tahap II). Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      a). M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b). D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      c). I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. (Elisitasi Tahap III). Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      a). T artinya technical, maksudnya bagaimana tata cara atau tekhnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      b). O artinya operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      c). E artinya ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      a). High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b). Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      c). Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. (Final Draft Elicitation). Menurut Suryo Guritno (2010:304), berpendapat bahwa final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    A. Definisi Literature Review

    Menurut Warsito (2012: 42), literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah meninjau dan memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya, sehingga dalam literature review dapat disimpulkan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan, sedangkan dari buku ALA Glosary of Library and Information Science (2013:215), yaitu bahan bacaan yang dapat digunakan dalam berbagai aktifitas, baik secara intelektual maupun rekreasi literature sendiri dapat digolongkan menjadi literature primer dan literature tersier.

    B. Literature Review

    Literature review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti (peserta KKP, TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti/dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka penyempurnaan/ melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.Pada penulisan kkp iniada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa/mahasiswi diantaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh (Budhi Hartantyo 2012)Penelitian yang telahdijalankan oleh Budhi Hartantyo yangberjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT.Surya Utama NusaparkaSemarang”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalahnormalisasi dengan menggunakan alat bantu (Tools)berupa Microsoft Visual Basic6.0untuk pembuatan sistem ini menggunakan ERD dan DBMS (Database Management Sistem) sebagai databasenya.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Cholisah Novianti Penelitian yang dilakukan oleh Cholisah Novianti yang berjudul tentang “ Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Permohonan Pinjaman Kredit Pada Koperasi Kodanau Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian inimenggunakan aplikasih Program Visual Basic diharapkan dapat menangani permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh komputer client. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dijalankan teapi dalam penelitian ini sistem pengajuan pinjaman kredit hanya mengacu pada aturan sistem pengajuan pinjaman koperasi Kodanau, sehingga sistem ini tidak dapat digunakan oleh koperasi lain.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Maesaroh Penelitian yang dilakukan oleh Maesaroh berjudul “Perancangan Sistem Pemodelan Dana Koperasi Pada PT. Indonesia Syntetic Textile Milis ( Istem)”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program Visual Basic 6.0 penelitian ini membahas sistem pemodelan dana koperasi PT. Istem namun sistem yang dihasilkan masih bersifat bacth informatian yang artinya seluruh informasih di kumpulkan.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Saeful Rohman (UNIKOM). “Sistem Informasi E-Recruitment Karyawan di CV BINTANG JAYA”. Pada penelitian ini sistem perekrutan karyawan dilakukan secara hal ini memudahkan calon pelamar yang ingin melamar pekerjaan di CV Bintang Jaya, dimana pelamar melakukan lamaran pekerjaan secara online serta informasi mengenai informasi lowongan juga bisa didapatkan secara online sehingga tidak membuang banyak waktu untuk datang ke perusahaan, Proses penyimpanan data pelamar menjadi terkomputerisasi dengan baik, sehingga tidak terjadi penumpukan data pelamar, dan dengan adanya sistem diharapkan proses seleksi menjadi lebih cepat, karena si pelamar tidak perlu datang ke perusahaan melainkan hanya memfasilitasi perangkat komputernya dengan jaringan internet.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Amanda J.Daly, Michelle C.Barker, dan Paul McCarthy (International Journal of Organisational Behaviour, vol.9 no.1) dengan judul “Preferences In Recruitment And Selection In A Sample of Australian Organisations”. Pada penelitian ini memaparkan proses rekrutmen yang beragam, mulai dengan teknik wawancara tatap muka dan iklan tertulis sebagai sumber informasi yang paling sering digunakan. Meningkat kepada informasi yang disampaikan lewat internet. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Helen Herhoeven and Sue Williams (International Review of Business Research Papers, Vol.4 No.1) dengan judul “Advantages and Disadvantages of Internet Recruitment : A UK Study into Imployers’ Perceptions ”. pada penelitian ini mengemukakan keuntungan dan kerugian dari proses rekrutmen online. Beberapa pendapat dikemukakan namun tetap pada pilihannya adalah rekrutmen online cara paling efektif dan efisien untuk mencari pekerjaan sesuai dengan posisi yang dinginkan. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh MT.Winkler (2012). Penelitan yang dilakukan oleh MT.Winkler yang berjudul “Memodelkan biaya dan harga lestari minimum pembuatan fotovoltaik silikon kristal di Amerika Serikat” memperluas model biaya kami [1] untuk menilai harga berkelanjutan minimum wafer c-Si, sel, dan pembuatan modul di Amerika Serikat. Kami menyelidiki struktur biaya dan harga teknologi mc-Si saat ini dan mempertimbangkan pengenalan inovasi penglihatan terkini yang saat ini ada di peta jalan industri, serta teknologi maju yang saat ini ada pada tahap pengembangan sebelumnya. Kami membandingkan kemampuan konsep-konsep ini untuk mencapai target harga modul Departemen Energi A.S., dan melakukan analisis sensitivitas untuk menentukan domain penelitian dengan dampak tinggi yang memiliki dampak terbesar pada harga. Latihan ini menyoroti konsep manufaktur c-Si yang canggih dengan potensi pengurangan biaya yang signifikan, dan memberikan wawasan tentang strategi yang dapat mengurangi harga modul dengan cara yang berkelanjutan secara finansial.

    9. Artikel/Jurnal yang dibuat oleh Ateboh - Briggs, Patricia B.Departemen Pendidikan Bisnis, Isaac Jasper Boro College of Education, Sagbama, Bayelsa State,Nigeria [2013]Dalam Artikel ini berjudul “Sistem Informasi Keuangan Organisasi Kontemporer” Dalam paper ini membahas tentang Sistem Informasi Keuangan (SIK) adalah sistem yang memungkinkan seseorang untuk menjalankan evaluasi pada data keuangan. Dengan demikian, membuat SIK untuk menjadi alat yang sangat penting untuk keputusan keuangan organisasi bisnis dan sistem. Kebanyakan perusahaan bisnis menggunakan situs web mereka untuk mempromosikan produk dan layanan mereka dan menghindari menyebutkan sistem informasi keuangan yang digunakan.

    10. Artikel/Jurnal yang dibuat oleh Dr A.O. Enofe , Dr C. Mgbame , Minggu Otuya*, Christopher Ovie Jurusan Akuntansi, Universitas Benin, Benin City [2013]Dalam artikel ini berjudul “Sumber Daya Manusia Pengungkapan Akuntansi diNigeria”. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan hubungan antara kinerja keuangan dan manusia, Beberapa Regresi digunakan untuk menganalisis hubungan yang mungkin antara kinerja keuangan perusahaan dan Akuntansi Keterbukaan sumber daya manusia di Nigeria, menggunakan paket statistik untuk ilmu social. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan keuangan mengungkapkan sumber informasi akuntansi manusia lebih dari perusahaan non keuangan dan perusahaan profitabilitas berpengaruh positif terhadap perusahaan untuk melaporkan informasi akuntansi sumber daya manusia mereka laporan tahunan.

    Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem simpan pinjam menjadi lebih baik.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Berdirinya Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera

    Dipisahnya SBU GMF sebagai salah satu profit center PT. Garuda Indonesia merupakan awal dari berdirinya perusahaan mandiri dengan nama PT. GMF AERO ASIA, berkedudukan di Soekarno – Hatta International Airport P.O. Box 1303, BUSH 19130 Cengkareng Indonesia.

    Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1 dari anggaran dasarnya, dimuat dalam akta nomor 93 yang dibuat dihadapan Notaris Arry Supratno, S.H. terdaftar di Kantor Daftar Perusahaan Tangerang nomor 300615101196 pada tanggal 02 Agustus 2002, mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI nomor C-11685 HT.01.01.TH.2002 tanggal 28 Juni 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 78 tanggal 27 / 9 –2002.

    Amanah Musyawarah Besar Forum Komunikasi Teknik Garuda Indonesia tahun 2002 yang tertuang pada Pokok-pokok Program Kerja pada Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga menjadi cerminan semangat karyawan. Pada tanggal 28 April 2003 Forum Komunikasi Teknik (Sekarang menjadi Serikat Pekerja) melalui Surat Keputusan nomor : FKT / SKEP / 002 /IV / 03 menunjuk team adhok sebanyak 9 orang yang diberi tugas untuk : Mempersiapkan, merancang kebutuhan organisasi sampai dengan melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.

    Pada tanggal 22 Desember 2003 terselenggara Rapat Anggota Tahunan Pertama Koperasi Karyawan GMF Aero Asia dan terbentuklah KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA, yang tercantum pada akta pendirian Koperasi melalui keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor : 518/26-BH/PERINDAGKOPKAR/2003 tanggal 29 Desember 2003 ditetapkan di Tangerang; hal ini dikuatkan pula dengan keterangan domisili yang tercantum pada Surat Keterangan Domisili Usaha nomor : 500 / 56 / Kec Ben / 2004 pada Kecamatan Benda pada tanggal 17 Maret 2004; Koperasi ini juga sudah dilengkapi dengan perizinan usaha dari Dinas Perindustrian , Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata Tangerang yang tercantum pada Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan nomor : 0353 / PK / IV / 2004 tanggal 19 April 2004 dan telah pula mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan Koperasi dengan nomor :30.06.2.65.00160 yang berlaku s/d tanggal 23 April 2009, serta telah pula dilengkapi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar nomor : PEM-299 / WPJ.08 / KP.0203 / 2004 dan mendapatkan nomor NPWP : 02.362.994.2-402.000.

    Struktur Organisasi

    Dalam pencapaian tujuan perusahaan baik secara umum maupun secara khusus Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera didukung dengan struktur organisasi yang jelas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya.

    Organisasi yang dibuat dapat menunjang kebijakan tersebut dapat dilihat dari gambar, sebagai berikut :


    Gambar 3.1
    Struktur Organisasi GMF AeroAsia Sejahtera


    Visi dan Misi Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera

    1. Visi Perusahaan: Menjadikan Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera sebagai koperasi yang berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera.

    2. Misi Perusahaan:

      a). Mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan anggota maupun mitra usaha untuk hasil yang optimal.

      b). Memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan akurat.

      c). Membangun dan mengembangkan potensi usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan semua pihak.

      d). Memberikan layanan dan solusi yang prima kepada anggota dan mitra usaha.

      e). Membangun dan mengembangkan usaha yang kompetitif.

      f). Meningkatkan produktifitas melalui pengembangan organisasi, sumber daya manusia, teknologi, dan unit-unit usaha.

      g). Memberikan Kontribusi yang optimal kepada anggota, karyawan, pemengang saham, mitra usaha dan bangsa guna menunjang pembagunan nasional di bidang ekonomi.

      h). Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggoya dan masyarakat.

      i). Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kualitas dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

      j). Menjadi salah satu koperasi terbaik dan terbesar di Indonesia.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Suatu perusahaan yang baik adalah jika adanya pengendalian intern yang efektif. Salah satu bentuk pengendalian intern yang biasa diterapkan pada perusahaan – perusahaan besar adalah adanya pemisahan fungsi. Sebagai wujud pelaksanaan amanat yang diberikan oleh anggota kepada pengurus, Kopkar GMF Aeroasia menerapkan pemisahan fungsi dan tugas pada karyawannya. Adapun job deskripsi pada masing-masing unit Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera adalah sebagai berikut:

    1. Bidang Usaha Keuangan (Unit Keuangan)

      a). Unit Accounting/Pembukuan.

      • Menginput data ke sistem database.

      • Melakukan rekonsiliasi saldo bank atas catatan Bank dengan catatan yang ada di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

      b). Unit Administrasi Pembiayaan dan Penagihan

      • Mengelola administrasi pembiayaan dan pengeluaran Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera kepada supplier dan pihak ketiga.

      • Mengelola administrasi penerimaan dan penagihan.

      c). Unit Teller

      • Melakukan pembayaran ke supplier, bank, dan pihak ketiga.

      • Menerima pelunasan dan penagihan.

      • Membuat cek pencairan pinjaman bank, dan pinjaman lainnya.

      • Bertindak sebagai pemegang kas besar Kopkar GMF Aeroasia Sejahtera.

      • Melaporkan pembukuan/pencatatan kas besar ke Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      d). Unit Pemotongan Gaji Pegawai

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai PT. GMF AeroAsia tiap bulan, yang datanya didapat dari masing-masing unit usaha.

      • Melaporkan daftar pemotongan gaji pegawai ke Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola data pemotongan gaji pegawai PT. GMF AeroAsia tiap bulan.

      • Menerima laporan payroll pemotongan gaji dari unit TH PT.GMF AeroAsia lewat perantara Bendahara Kopkar GMF AeroAsia.

      • Mencocokan data yang dikirim dan diterima dari unit TH PT.GMF AeroAsia.

      • Mengecek saldo rekening Kopkar GMF Aeroasia, berapa jumlah uang yang masuk ke rekening apakah sesuai dengan pengajuannya atau tidak.

      • Mengirim feedback ke unit TH PT. GMF AeroAsia dengan perantara Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

    2. Bidang Usaha Simpan Pinjam dan Asuransi (Unit Simpan Pinjam dan Asuransi):

      a). Unit Simpanan Anggota.

      • Mengelola adminitrasi karyawan PT. GMF AeroAsia yang ingin menjadi anggota Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi karyawan PT. GMF AeroAsia yang ikut simpanan sukarela dan tabungan pensiun.

      • Mengelola administrasi anggota keluar Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera dan karyawan keluar PT. GMF AeroAsia maupun meninggal dunia.

      • Mengelola administrasi pembayaran fee deposito tiap bulan kepada anggota peserta simpanan sukarela dan tabungan pensiun.

      • Mengelola administrasi anggota yang ingin mengambil simpanan sukarela maupun tabungan pensiunnya.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai peserta deposito dan tabungan pensiun baru per bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      b). Unit Simpanan Anggota dan Unit Pinjaman Bank.

      • Memberikan pelayanan kepada anggota yang akan mengajukan pinjaman.

      • Menerima aplikasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Mengecek aplikasi pengajuan pinjaman dan persyaratan yang dibutuhkan.

      • Mengkonfirmasi kepada anggota yang mengajukan pinjaman.

      • Mengelola administrasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Menginput data anggota yang mengajukan pinjaman ke program Microsoft Excel.

      • Melaporkan data anggota yang mengajukan pinjaman ke Ketua Kopkar GMF AeroAsia untuk diperiksa.

      • Membuat daftar nominatif dan mengirimkannya ke Bank untuk pencairan pinjaman.

      • Mengirimkan berkas asli pengajuan pinjaman dari anggota ke Bank.

      • Melakukan pencairan pinjaman.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai tiap bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      Unit Pinjaman Selain Bank (Umroh dan Haji, dan Khusus).

      • Memberikan pelayanan kepada anggota yang akan mengajukan pinjaman.

      • Menerima aplikasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Mengecek aplikasi pengajuan pinjaman dan persyaratan yang dibutuhkan.

      • Mengkonfirmasi kepada anggota yang mengajukan pinjaman.

      • Mengelola administrasi pengajuan pinjaman dari anggota.

      • Menginput data anggota yang mengajukan pinjaman ke program Microsoft Excel.

      • Melaporkan data anggota yang mengajukan pinjaman ke Ketua Kopkar GMF AeroAsia untuk diperiksa.

      • Melakukan pencairan pinjaman.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai tiap bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      c). Unit Asuransi.

      • Mengelola administrasi anggota yang mendaftar asuransi.

      • Mengelola administrasi anggota yang mengajukan klaim asuransi.

      • Mengelola admnistrasi anggota yang ingin keluar dari asuransi.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai peserta asuransi baru per bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

    3. Bidang Usaha Umum (Unit Usaha Umum)

      a). Unit Pembelian Barang.

      • Melakukan pelayanan kepada anggota Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi pembelian barang pesanan anggota Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi masuk keluarnya barang konsinyasi.

      • Melakukan pembelian barang pesanan anggota dan pesanan PT.GMF AeroAsia.

      • Melaporkan data pembelian ke bagian teller dan Bendahara Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      b). Unit Penjualan Barang.

      • Memberikan pelayanan kepada anggota yang ingin bertransaksi di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Mengelola administrasi penjualan barang dagangan dan barang konsinyasi baik secara tunai maupun kredit yang ada di Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      • Menyetor uang hasil penjualan ke teller sebagai pemegang kas besar per hari.

      • Membuat daftar pemotongan gaji pegawai per bulan yang dikirimkan ke unit pemotongan gaji pegawai.

      c). Unit Pengadaan Barang Pesanan PT. GMF AeroAsia.

      • Mengelola administrasi permintaan barang dari PT. GMF AeroAsia.

      • Membuat invoice atau tagihan atas pengambilan barang pesanan PT. GMF AeroAsia.

      • Merekonsiliasi data tagihan PT. GMF AeroAsia dengan data tagihan yang dimiliki Kopkar GMF AeroAsia Sejahtera.

      d). Unit Gudang dan Pengiriman Barang.

      • Melakukan stock opname.

      • Mengelola administrasi penyimpanan barang dagangan, barang pesanan PT. GMF AeroAsia dan barang konsinyasi.

      • Melakukan pengiriman barang ke PT. GMF AeroAsia dan anggota yang membutuhkan.

    4. Bidang Usaha Khusus / Bisnis Lain (Unit Usaha Khusus)

      a). Unit HRD.

      • Mengelola administrasi recruitment karyawan outsourching atas permintaan PT. GMF AeroAsia dan karyawan kantin.

      • Mengelola administrasi absensi dan pembayaran gaji karyawan outsourching.

      • Membuat invoice /tagihan atas pembayaran gaji karyawan outsourching kepada PT. GMF AeroAsia.

      b). Unit Ambulance.

      • Mengelola administrasi absensi dan penghitungan hari kerja dan lembur karyawan ambulance.

      • Membuat invoice/tagihan ambulance kepada PT. GMF AeroAsia.

      • Memonitoring laporan harian dari koordinator perawat ambulance.

      • Membuat Service Level Agreement (SLA).

      c). Unit Usaha Cleaning Service dan Driver di Out Station (OSA).

      • Mengelola administrasi absensi dan penghitungan hari kerja dan lembur karyawan Out Station (OSA).

      • Mengelola administrasi operasional Out Station (OSA).

      • Membuat invoice/tagihan Out Station (OSA) kepada PT. GMF AeroAsia.

      • Unit Jasa SIM Kolektif dan Surat Kendaraan.

      • Menerima berkas dari customer/anggota Kopkar GMF AeroAsia yang akan membayar pajak kendaraan maupun balik nama kendaraan.

      • Mengelola administrasi pelayanan biro jasa perpanjang STNK dan balik nama.

      • Mengelola administrasi pelayanan jasa pembuatan SIM kolektif.

      • Mengelola administrasi pemasukan uang dari jasa STNK, balik nama dan SIM kolektif.

      • Mengelola administrasi pengeluaran uang dari jasa STNK, balik nama dan SIM kolektif.

      • Membuat daftar anggota yang menggunakan jasa pembuatan SIM kolektif secara kredit untuk dipotong gaji.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan yaitu suatu analisis yang menjelaskan mengenai prosedur-prosedur dan proses-proses apa saja yang dilakukan dalam system kepegawaian tahapan awal pada penelitian didapatkan hasil analisis prosedur yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

    1. Karyawan melakukan registrasi Bersama dengan HRD dan menerima hasil penempatan selanjutnya, membuat absensi dan membuat form lembur setiap bulannya yang kemudian diserahkan kepada Personalia.

    2. HRD melakukan pendataan karyawan, penempatan karyawan dan membuat laporan karyawan baru yang kemudian diserahkan kepada Personalia.

    3. Personalia menerima data karyawan baru dari HRD, menerima form absensi dan form lemburan yang sudah dilengkapi oleh Karyawan, kemudian membuat laporan rekapitulasi jam kerja yang kemudian diserahkan kepeda Accounting.

    4. Bagian Accounting membuat laporan gaji karyawan berdasarkan laporan rekapitulasi yang diberikan oleh Personalia dan kemudian membuat laporan slip gaji karyawan.

    5. Setelah itu karyawan menerima slip gaji yang dibuat oleh Accounting.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera, penelitian ini menggunakan program Edraw Max for Unified Modeling Language (UML) 7.9 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

    Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut :

    1. (Use Case Diagram). Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.



      Gambar 3.2
      Use Case Diagram Sistem Kepegawaian yang berjalan

      Use Case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

      a). 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Kepegawaian.

      b). 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Karyawan, HRD, Personalia, Accounting.

      c). 14 (empat belas) Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: Registrasi Karyawan,Pendataan Karyawan,Penempatan Karyawan Baru, Membuat Laporan Karyawan Baru, menyerahkan Laporan karyawan baru, Membuat Laporan Absensi, Menerima absensi, Membuat Rekapitulasi Jam Kerja, Menerima Rekapitulasi jam Kerja, Membuat Laporan Gaji, Mentransfer Gaji Karyawan, Menerima Gaji.

    2. (Activity Diagram). Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.



      Gambar 3.3
      Activity Diagram Sistem Kepagawaian yang berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan:

      a). 1 (satu) Initial Not sebagai yang mengawali objek.

      b). 4 (empat) Swimline yaitu Pelamar, HRD, Personalia, Accounting

      c). 20 (dua puluh) Action yang diantaranya adalah Registrasi Karyawan,Pendataan Karyawan,Penempatan Karyawan Baru, Membuat Laporan Karyawan Baru, menyerahkan Laporan karyawan baru, Membuat Laporan Absensi, Menerima absensi, Membuat Rekapitulasi Jam Kerja, Menerima Rekapitulasi jam Kerja, Membuat Laporan Gaji, Mentransfer Gaji Karyawan, Menerima Gaji.

      d). 1 (satu) finalstate sebagai yang mengakhiri objek.

    3. (Sequence Diagram).

      Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini.



      Gambar 3.4
      Sequence Diagram Sistem Penggajian yang berjalan

      Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

      a). 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pelamar, HRD, Personalia, Accounting.

      b). 7 (tujuh) Lifeline diantaranya yaitu Registrasi, Penempatan, Karyawan Baru, Absensi, Lembur, Jam Kerja, Rekapitulasi, Gaji Karyawan.

      c). 13 (tiga belas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

    Analisa Sistem yang Berjalan

    A. Metode Analisa Sistem

    Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dalam suatu proyek.

    1. Kekuatan (Strength). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor internal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini beberapa kekuatan dari aplikasi Informasi Kepegawaian berbasis web antara lain :

      a). Menampilkan data setiap karyawan secara online.

      b). Menampilkan dan mencetak absensi karyawan secara mandiri tanpa harus datang ke kantor pusat.

      c). Menampilkan dan mencetak formulir lembur karyawan secara mandiri tanpa harus datang ke kantor pusat.

      d). Menampilkan dan mencetak slip gaji secara cepat dan mandiri tanpa harus datang ke kantor pusat.

      e). Input data karyawan, pelaporan jam kerja dan pembuatan slip gaji karyawan hanya dalam satu sistem.

    2. Kelemahan(Weakness). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor internal yang tidak biasa mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Kelemahan dari aplikasi ini yaitu :

      a). Koneksi internet yang lambat, membuat tampilan web akan menjadi sangat bergantung.

      b). Peran semua pihak harus saling berkoordinasi untuk mensosialisasikan tentang pentingnya peran system informasi agar tidak ada yang ketinggalan teknologi di jaman sekarang yang berkembang ini.

      c). Membutuhkan sistem keamanan yang handal terkait dengan keamanan data dan pertukaran informasi.

      d). Proses aplikasi bisa terhambat apabila koneksi internet kurang cepat.

      e). Memerlukan biaya pemeliharaan.

    3. Peluang(Opportunity). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor eksternal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini beberapa peluang dari aplikasi Informasi Kepegawaian berbasis web antara lain :

      a). Data tersimpan secara online.

      b). Memudahkan HRD dan Personalia dalam pengolahan data.

      c). Dapat memberikan informasi akurat tentang kepegawaian.

      d). Memperkecil terjadinya hilang data.

      e). Hak kerahasiaan pribadi karyawan terpenuhi.

    4. Ancaman (Threat). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor eksternal yang tidak bias mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini beberapa ancaman dari aplikasi Informasi Kepagawaian berbasis web antara lain :

      a). Server hosting mengalami gangguan.

      b). Jaringan internet mengalami gangguan.

      c). Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan.

      d). Penyebaran virus yang dilakukan secara sengaja dengan menggunakan email oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

      e). Adanya kejahatan komputer yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata, membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.

    B. Analisa Permasalahan

    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem kepegawaian yang sedang berjalan saat ini di Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera belum berjalan dengan baik karena saat ini data karyawan masih dilakukan secara manual dengan Mc Excel, sehingga data berada pada file yang berbeda-beda, dengan adanya Sistem informasi kepegawaian ini diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan dan lebih efisien karena semua informasi kepegawaian berada pada satu sistem.

    C. Analisa Kontrol

    Pada proses informasi karyawan perlu ditingkatkan kembali sistem yang lebih baik lagi supaya kinerja berjalan secara maksimal, karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti data yang tersimpan kurang rapi sehingga petugas membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menemukan data yang diinginkan.

    Sedangkan pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan masih memiliki kekurangan dikarenakan sistem pengolahan yang digunakan belum terintegrasi dengan baik.

    D. Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

    Waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pendistribusian form absensi, form lemburan maupun slip gaji cukup lama karena harus diberikan ke masing-masing unit sehingga masih dirasa kurang efektif dan efisien. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya keterlambatan informasi, informasi yang berulang dan tidak akuratnya informasi.

    E. Analisa Kebutuhan Sistem

    Aplikasi sistem ini mempunyai peranan penting dalam penyajian data kepegawaian. Pada sistem yang sedang berjalan ini, pada pelaksanaannya dikerjakan dengan semi komputerisasi dan belum mendapat hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan prosedur sistem yang berjalan saat ini membutuhkan waktu yang lama.

    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    A. Analisa Masukan

    1. Nama Masukan : Data Karyawan/CV


      Fungsi : Sebagai data awal registrasi karyawan


      Sumber : Karyawan


      Media : Kertas


      Frekuensi : Sekali saat registrasi karyawan


      Keterangan  : Berisi data-data karyawan


    2. Nama Masukan : Absensi karyawan


      Fungsi : Sebagai data absensi


      Sumber : Karyawan


      Media : Kertas


      Frekuensi : Setiap bulan


      Keterangan  : Berisi jumlah hari kerja


    3. Nama Masukan : Form lembur karyawan


      Fungsi : Sebagai data jumlah jam kerja lembur karyawan


      Sumber : Karyawan


      Media : Kertas


      Frekuensi : Setiap bulan


      Keterangan  : Berisi jumlah jam kerja lembur

    B. Analisa Proses


      Nama Modul : Rekapitulasi jam kerja karyawan


      Masukan : Hasil Absensi dan hasil lemburan


      Keluaran : Slip gaji karyawan


      Ringkasan Proses : Proses karyawan menerima slip gaji

    Perancangan Alat

    Pada perancangan saat ini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software). Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.5. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “PROTOTYPE ALAT PENGURAI ASAP ROKOK PADA SMOKING ROOM PADA PT.PJB”. Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan, berikut deskripsi alat dan bahan :

    A. Alat yang digunakan meliputi :
    1. Personal Computer (PC)
    2. Wemos D1mini
    3. Arduino Uno
    4. Software Arduino IDE
    5. Relay
    6. Fan DC
    7. LCD
    8. Trafo Flyback
    9. Rangkaian dimmer
    10. Rangkaian kontrol
    11. Rangkaian daya halfbridge

    B. Bahan-bahan pendukung yang digunakan:
    1. Akrilik
    2. Tabung Reaksi
    3. Kawat tembaga
    4. Almuniom Foil
    5. Timah Solder

    Metode Analisa Sistem

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Spesifikasi Basis Data

    Flowchart System yang diusulkan

    Rancangan Program

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Aplikasi Yang Digunakan

    Hak Akses

    Testing

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang di lakukan di SMA Negeri 3 Pandeglang dapat disimpulkan bahwa :

    Prosedur komplain siswa di SMA Negeri 3 Pandeglang ditangani oleh Guru BP/BK dan masih dilakukan secara konvensional dengan proses pencatatannya masih menggunakan buku, sehingga sering terjadi kehilangan data keluhan atau komplain siswa dan proses pengolahan data belum berjalan maksimal dikarenakan belum terkomputerisasi. Dampak lain adalah memakan waktu lama informasi keluhan.

    Kendala sistem yang berjalan saat ini adalah sistem yang berjalan saat ini masih manual, sehingga siswa yang ingin komplain harus ke ruangan guru ada di sekolah secara langsung sehingga tidak efektif dan efesien.

    3. Untuk membuat sistem dibutuhkan suatu sistem berbasis web. SMA Negeri 3 Pandeglang membutuhkan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam hal penyampaian keluhan siswa tersampaikan dan dibutuhkan juga media penyimpanan data hasil keluhan siswa, sehingga lebih akurat dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.

    Saran

    memberikan kesimpulan mengenai sistem electronic complaint siswa yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar mencapai hasil optimal untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka saran dan pendapat penulis adalah sebagai berikut:

    Apabila sistem baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan.

    Sistem diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi, mengingat masih minimnya fitur yang disediakan pada sistem yang di usulkan

    kedepannya diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi aplikasi yang lebih canggih dan yang lebih baik dari sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA