SI1511489932

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN MERCHANDISE PADA

PT PERSIJA JAYA JAKARTA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1511489932
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN MERCHANDISE PADA

PT PERSIJA JAYA JAKARTA


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489932
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, 2019


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN MERCHANDISE PADA

PT PERSIJA JAYA JAKARTA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1511489932
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Harfizar, M.Kom)
 
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
NID : 15028
 
NID : 11003






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN MERCHANDISE PADA

PT PERSIJA JAYA JAKARTA


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489932
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 2019


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN MERCHANDISE PADA

PT PERSIJA JAYA JAKARTA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1511489932
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 19 Juli 2019
Indra Citra Sukaryo
NIM. 1511489932


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahanyang ditawarkannya. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasiyang relevan, tepat waktu dan akurat. Sistem penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Persija JayaJakarta masih melewati proses yang cukup lama sehingga proses penjualan Merchandise belumdapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien untuk customer tanpa datang langsung keStore. Sistem yang dibutuhkan adalah sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi berbasisweb, agar proses penjualan bisa tersusun dengan baik, sehingga mampu mempermudah customerdalam melakukan pembelian Merchandise. Metode yang digunakan oleh penulis yaitu metodeanalisa sistem yang digunakan adalah analisa Model Business Canvas (BMC), metodeperancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language), dan metode pengujianmenggunakan metode Black Box. Untuk bahasa pemrograman menggunakan PHP (HypertextPreprocessor), database MySQL untuk pembuatan aplikasi, dengan koneksi XAMPP yang dapatmenghasilkan laporan dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien dandapat menjadi lebih cepat dalam memberikan pelayanan penjualan Merchandise.

Kata Kunci : PT. Persija Jaya Jakarta, Penjualan, Merchandise'


ABSTRACT

The development of computerized system in Indonesia can not be separated of technologicaldevelopments that can affect many aspects of human life. With various advantages andconveniences offered. One of the advantages of a computerized system is to produce informationthat is relevant, timely and accurate. The current sales system at PT. Persija Jaya Jakarta is stillgoing through a long process so that the process of selling Merchandise has not been able toprovide effective and efficient services for customers without coming directly to the Store. Thesystem needed is a web-based computerized sales information system, so that the sales processcan be arranged well, so as to facilitate customers in making Merchandise purchases. The methodused by the author, namely the system analysis method used is the analysis of the Business CanvasModel (BMC), the design method using UML (Unified Modeling Language), and the testingmethod using the Black Box method. For programming languages using PHP (HypertextPreprocessor), MySQL databases for making applications, with XAMPP connections that canproduce reports and information that fits your needs effectively and efficiently and can be fasterin providing Merchandise sales services.


Keywords : PT. Persija Jaya Jakarta, Sales, Merchandise.





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MERCHANDISE PADA PT PERSIJA JAYA JAKARTA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya Bimbingan dan Doa dari orang tua,keluarga, dan dari banyak pihak lainnya penulis tidak akan dapat menyelesaikanSkripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulismenyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Ferry Paulus selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan Sistem Informasi angkatan 2015 yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Orang-orang baik disekitar yang selalu memberikan pengaruh baik dalam kehidupan

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauhdari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkansebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan inibermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 18 Juli 2019
Indra Citra Sukaryo
NIM. 1511489932












Daftar isi







DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Business Model Canvas

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Usecase DiagramPenjualan Merchandise

Gambar 3.3. Activity DiagramPenjualan Merchandise

Gambar 3.4. Sequence Diagram Penjualan Merchandise

Gambar 4.1. Use Case Diagaram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Administrator

Gambar 4.3. Activity Diagram Warehouse

Gambar 4.4. Activity Diagram Customer

Gambar 4.5. Activity Diagram Owner

Gambar 4.6. Sequence Diagram Administrator

Gambar 4.7. Sequence Diagram Warehouse

Gambar 4.8. Sequence Diagram Customer

Gambar 4.9. Sequence Diagram Owner

Gambar 4.10. Class Diagram Penjualan Merchandise

Gambar 4.11. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.13. Tampilan Halaman Product

Gambar 4.14. Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.15. Tampilan Halaman Product Detail

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Tambah Product

Gambar 4.17. Tampilan Dashboard Admin

Gambar 4.18. Tampilan Dashboard Warehouse

Gambar 4.19. Tampilan Dashboard Owner

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Forgot Password






DAFTAR TABEL






DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USECASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATECHART DIAGRAM






BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Persija Jakarta adalah salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia yang mempunyai mayoritas supporter terbanyak dalam mendukung klub persija yaitu The Jak Mania yang tersebar tidak hanya di daerah Jakarta ada yang di luar kota dan luar negeri.

Saat ini sistem infomasi di dunia teknologi berkembang sangat cepat dalam membantu kebutuhan bekerja di mana sebuah sistem yang dibuat mampu membantu sebuah pekerjaan menjadi efektif dan efisien yaitu customer hanya perlu membuka web untuk memilih dan menentukan Merchandise yang diinginkan dan customer tidak perlu pakai biaya untuk datang langsung ketempat penjualan. dengan cepat dapat memberikan suatu pelayanan yang mudah dan nyaman pada supporter.

PT Persija jaya jakarta berlokasi di daerah kuningan Jakarta Selatan dan memiliki 6 karyawan diantaranya 4 karyawan bagian produksi, 1 karyawan bagian administrasi dan 1 karyawan bagian pengiriman. Merchandise yang dijual oleh Persija Store diantaranya jersey, syal, topi, bendera, jam tangan, gelas, stiker, dan lain-lain. Selama ini, penjualan dilakukan dengan konvensional supporter harus datang langsung ke srote.

Berdasarkan fakta yang terjadi saat ini the Jakmania supporter persija memiliki 70 koordinator wilayah yang terdaftar di sekretariat Jakmania dan tersebar di seluruh Indonesia dengan total anggota 1 juta lebih jumlah supporter. PT.Persija Jaya Jakarta masih belum mempunyai sistem yang menunjang pelayanan kepada supporter persija dalam pembelian Merchandise untuk kebutuhan mendukung team persija jakarta.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dalam membuat laporan skripsi (SKRIPSI) penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Merchandise pada PT PERSIJA JAYA JAKARTA”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan beberapa masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem Penjualan Merchandise saat ini pada PT Persija Jaya Jakarta?
  2. Apakah kendala yang terjadi pada sistem penjualan Merchandise di PT Persija Jaya Jakarta pada saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem penjualan Merchandise pada PT Persija Jaya Jakarta yang diusulkan?


Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dibahas dalam ini mengenai bagaimana proses penjualan Merchandise penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu, Penelitian ini dapat menghasilkan informasi yang terarah dan sejalan dengan rumusan masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yaitu pada informasi pembelian seputar Merchandise, layanan pengiriman pembelian Merchandise terkirim dan diterima dengan baik oleh customer, termasuk pengolahan data transaksi penjualan Merchandise.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Maka penulis membagi tiga kriteria tujuan dalam penelitian, yaitu :

  1. Tujuan Operasional
  2. Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui proses sistem penjualan Merchandise pada PT Persija Jaya Jakarta.
    2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang ada dalam proses sistem penjualan Merchandise pada PT Persija Jaya Jakarta.
    3. Menciptakan sistem penjualan Merchandise pada PT Persija Jaya Jakarta.
  3. Tujuan Fungsional
  4. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil yang di dapat dari penelitian berguna dan bermanfaat untuk membantu mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem yang berjalan pada PT Persija Jaya Jakarta agar menjadi sistem yang cepat,tepat dan akurat.

  5. Tujuan Individual
  6. Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu :

    1. Untuk mengetahui proses sistem penjualan Merchandise pada PT Persija Jaya Jakarta.
    2. Meningkatkan dan menambah wawasan dan ilmu bagi penulis.
    3. Untuk melengkapi syarat kelulusan sebagai Sarjana Komputer pada jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Bagi Penulis
    1. Dapat memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis dalam bidang ilmu sistem informasi dan dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata.
    2. Dapat pengetahuan baru tentang penjualan Merchandise pada perusahaan.
    3. Dapat membuat penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja pada saat bekerja nanti .
  2. Manfaat Bagi Universitas Raharja
    1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
    2. Memberikan suatu terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di Universitas RAHARJA.
  3. Manfaat Bagi PT Persija Jaya jakarta
    1. Sebagai bahan untuk evaluasi sistem yang sedang berjalan agar sistem menjadi lebih baik lagi.
    2. Instansi atau perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada sistem yang sedang berjalan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam menyusun Penelitian ini, maka metode yang digunakan sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)
  2. Metode ini dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung diperusahaan atau instansi mengenai kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan. Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung di PT Persija Jaya Jakarta. Adapun metode ini sangat penting bagi penulis,dikarenakan metode ini sumber informasi yang sangat akurat dan membantu dalam menganalisa.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dan tatap muka secara langsung pada CEO yaitu bapak Ferry Faulus di PT Persija Jaya Raya untuk mendapatkan informasi yang akurat.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Review)
  6. Metode studi pustaka ini dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pada Penelitian ini penulis mempelajari referensi-referensi buku, artikel, browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi penjualan Merchandise.


Metode Analisa

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan analisa Business Model Canvas (BMC) yaitu metode yang menggambarkan sembilan blok model aktifitas didalam perusahaan dalam sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Businnes Model Canvas (BMC) dapat membantu menganalisis aktifitas dalam kinerja.


Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan yaitu program Visual Paradigm for UML 8.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram'Sequence Diagram dan Class Diagram. Untuk membuat suatu sistem peneliti menggunakan Sublime text sebagai penulisan listing program PHP dan Mysql sebagai Database.


Metode Pengujian

Metode pengujian atau metode testing dalam penelitian ini dengan menggunakan metode pengujian Blackbox. Metode ini memungkinkan user untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi di dalam sistem yang akan dibangun.


Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Penelitian ini peneliti telah mengkelompokan materi menjadi beberapa bab dan sub bab Hal ini untuk dimaksudkan memberi kemudahan kepada peneliti dalam penyusunan. Berikut merupakan sistematika penulisan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori umum dan teori khusus mengenai sistem penyaluran tenaga kerja yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal dan dari beberapa penelitian yang berupa pengertian dan definisi mengenai sistem yang akan dibangun serta beberapa Literature Review yang akan berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan sejarah dan struktur organisasi yang berjalan pada PT Persija Jaya Jakarta. Tata laksana sistem yang berjalan serta analisa sistem yang berjalan serta Elisitasi yang akan digunakan yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Bab ini berisi tentang sistem yang di usulkan, program UML yang akan di gunakan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, serta estimasi biaya

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diberikan peneliti selama proses penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Budiman 2017[1]mengatakan bahwa dalam artikel ilmiah yang berjudul “Perancangan dan Implementasi User Interface Pada Sistem Manajemen Dokumen AIPT Berbasis Web (Studi Kasus : Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal UKSW)” Perancangan sistem yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan metode bootstrap. Tampilan pada aplikasi memanfaatkan framework bootstrap agar lebih menarik dan responsive atau dapat menyesuaikan dengan device yang digunakan.

Menurut Ahmad Kausar dkk dalam Journal PROSISKO (2015: 22)[2]“Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016:24)[3]Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem merupakan komponen kerja yang tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan agar mencapai tujuan tertentu.


Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103)[4], “Tujuan Perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.


Tahap Tahap Perancangan Sistem

Menurut Susanto (2016:62)[5]tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Martono dkk dalam Jurnal CCIT (2016:231)[6], menjelaskan bahwa “Data adalah deskrips tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak terpengaruh serta langsung kepada pemakai. Beliau pun mengatakan bahawa data adalah “Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on International Journal of Computer Science Trends and Technology (2015:82)[7],”Data are any facts, number, or text that can be processed by a computer. Today organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. Data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda”.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan kejadian atau fakta yang belum diolah dan belum memiliki nilai sehingga perlu di olah agar bisa menjadi sebuah informasi yang akurat.


Definisi Informasi

Jaluanto Sunu Punjul (2016:31)[8]mengatakan bahwa nformasi merupakan pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah secara formal.

Khozin Yuliyana dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No.2 (2017: 192)[9]menjelaskan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang lebih berguna atau memiliki arti.


Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[10], bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal sebagai berikut:

  1. Informasi Harus Akurat (Accurate)
  2. Yang dimaksud dari informasi harus akurat adalah infomasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi yang akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan dari maksudnya.

  3. Tepat Waktu
  4. Informasi harus tepat waktu artinta informasi yang disampaikan kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk setiap orang satu dengan yang lainnya adalah berbeda.


Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80)[11]informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :
    1. Informasi masa lalu
    2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    3. Informasi masa kini
    4. Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Aris Martono dkk (2017:73)[12]definisi sistem informasi adalah suatu sitem yang didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.4 No.1 (2018: 3)[13]“Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan kumpulan data yang dikumpulkan,di proses menjadi informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yan bermanfaat bagi pengguna.


Tujuan Sistem Informasi

F. Rangkuti memberikan pernyataan dalam penelitian Nina dkk (2017:44)[14], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia 15 tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

M. Thoha dkk (2015)[15]menjelaskan bahwa Setiap sistem baik sistem skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen-komponen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91)[16], menjelaskan bahwa ”Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, 16 menympan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sebuah sistem informas terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Priyo Sutopo dkk (2016:24)[17], Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem merupakan komponen kerja yang tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan agar mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut J Hutahaean (2015:3-5)[18], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub sistem atau begian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
  6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  9. Masukan Sistem
  10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan

  13. Pengolahan Sistem (Proses)
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem (Objective)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atika (2015:71)[19]Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Lppm Unindra (2015:166)[20], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasiadalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah aktivitas untuk analisa kebutuhan yang berisi usulan rancangan baru dalam rekayasa kebutuhan.


Tahapan - Tahapan Elisitasi

Hidayati memberikan pernyataan dalam penelitian Abas S, dkk yang berjudul Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi (2015:3)[21], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Unified Modelling Language ( UML)

Definisi Unified Modelling Language ( UML)

Dalam Penelitian Sunguk Lee yang berjudul “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159)[22]Mengatakan Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan general purpose standar di bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek. UML adalah alat untuk menentukan dan digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, memodifikasi, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak intensif yang berorientasi objek dalam pengembangan.

Menurut Ary Budi Warsito dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[23]“UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah suatu kumpulan pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan atau mendokumentasikan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.


Jenis-Jenis Diagram Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Sinta Maria (2018:52)[24]mengutip dari Mohamad Tebi Juniardi berikut beberapa jenis diagram yang digunakan dalam pembuatan diagram UML :

  1. Use Case Diagram
  2. Use case adalah penelitian fungsi sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

  3. Class Diagram
  4. Class Diagram, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama Class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.

  5. Statechart diagram
  6. Statechart diagram menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan tersebut. Sangat penting untuk membuat statechart diagram, karena dapat membantu analisis, designer dan developer dalam memahami perilaku obyek yang ada disystem.

  7. Activity diagram
  8. Activity diagrams seperti flow chart. Activity diagrams menunjukkan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukkan operation sebuah obyek dan proses bisnis. Kelebihan activity diagrams dibandingkan flow chart adalah kemampuannya dalam menampilkan aktivitas paralel.

  9. Sequence diagram
  10. Sequence diagram dugunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan). Komponen utama Sequence Diagram terdiri atas obyek yang ditulis dengan kotak segiempat bernama.

  11. Collaboration diagram
  12. Collaboration diagram adalah bentuk lain dari Sequence Diagram dimana collaboration diagram diorganisir menurut ruang atau space. Collaboration diagram merupakan asosiasi diantara obyek-obyek.

  13. Deployment diagram
  14. Deployment atau physical diagram menyediakan gambar bagaimana sistem secara fisik akan terlihat. Sistem terdiri dari node-node dimana setiap node diwakili untuk sebuah kubus.


Konsep PHP

Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015: 53)[25]“PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5 (2016: 8981)[26]“The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. (PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengemse casebangan web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database).


Konsep Xampp

Menurut Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Infromatika (2015:26)[27],adalah “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server, untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.

Menurut M.Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[28], mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin”. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis”.


Konsep MySQL

Menurut Zomrawi Mohammad, Alsir Mohammad dan Gamaruldeen dalam International Journal of Computer Science and Telecommunications Vol.5 dengan judul Developing a Tracking and Mobile Mapping System (2014:7)[29], MySQL : Is one of the most powerful languages to deal with databases, which facilitates the process of data management to view, add, or delete it by sending a query to the database.


Teori Khusus

Konsep Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Titik W (2017:3)[30], “Penjualan adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang di rancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai target pasar dan sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan.

Menurut Abdullah dan Francis dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran (2016:3)[31], “Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari seluruh sistem pemasaran.”

Menurut Hery (2016:123)[32], menyatakan bahwa, “Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai, maupun penjualan secara kredit”.

Disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu sistem kegiatan bisnis suatu perusahaan melalui proses promosi suatu produk kepada pelanggan yang dapat menciptakan suatu nilai dan menciptakan hubungan ke pelanggan untuk mencapai suatu taget yang sudah di tentukan oleh perusahaan.


Siklus Penjualan

Menurut I Cenik dan Hendro (2016:127)[33], “siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiataan penjualan yang terjadi secara berulang – ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi bisnis.


Kegiatan Penjualan

Menurut I Cenik dan Hendro (2016:128)[34], kegiatan dalam siklus penjualan kurang lebih meliputi :

  1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan,
  2. Menerima order pembelian dari pelanggan,
  3. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan,
  4. Menyiapkan barang/jasa,
  5. Menyiapkan pengiriman barang atau penyerahan jasa,
  6. Menyiapkan faktur penjualan,
  7. Melakukan penagihan piutang,
  8. Menerima pembayaran piutang, dan
  9. Proses akuntansi :
    1. Jurnal penjualan
    2. Jurnal penerimaan kas,
    3. Pemeliharaan kartu piutang,
    4. Pemeliharaan buku besar dan Penyiapan laporan akuntansi.


Konsep Analisa Business Model Canvas (BMC)

Definisi Analisa Business Model Canvas (BMC)

Menurut Osterwalde dan Yves Pigneur (2014 : 13)[35], “Bisnis model canvas adalah Bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai dan mengubah model bisnis”. Business Model Canvas adalah model bisnis yang terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis yang dituangkan dalam 1 lembar kanvas. 9 blok itu antara lain adalah: Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Resources, Key activities, Key Patnerships, dan Cost Structures.


Gambar 2.1 Businnes Model Canvas (BMC) (Alexander Osterwalder & Yves Pigneur (2014 : 13)


Elemen-elemen Business Model Canvas

Menurut Osterwalde dan Yves Pigneur (2014 : 13)[36],

  1. Value propositions, merupakan pernyataan keunikan produk/jasa yang dijanjikan oleh perusahaan kepada customer segment sehingga konsumen dapat menyelesaikan masalah utamanya secara lebih efektif, lebih mudah, lebih nyaman, atau lebih murah.
  2. Customer segments, merupakan kelompok orang atau organisasi yang berbedabeda yang ditargetkan untuk dilayani oleh suatu perusahaan karena dianggap menguntungkan perusahaan.
  3. Customer relationships, merupakan jenis relasi yang ditentukan perusahaan dengan segmen pelanggan yang spesifik. Motivasi dibalik hubungan dengan pelanggan ini antara lain untuk akuisisi dan retensi pelanggan bahkan untuk meningkatkan penjualan.
  4. Channels, merupakan bagaimana perusahaan mengkomunikasikan, mengantar dan berinteraksi dengan customer segment dalam menyampaikan value proposition perusahaan.
  5. Key resources, merupakan keunikan orang, teknologi, bahan baku, peralatan, mesin, fasilitas, pendanaan, serta merek yang dibutuhkan untuk menghasilkan proposisi nilai bagi konsumen.
  6. Key activities, merupakan cara perusahaan menghasilkan dan menyampaikan proposisi nilainya pada konsumen dengan cara terjamin kelangsungannya, mudah pengelolaannya, dan dapat direplikasi
  7. Key partners, merupakan perjanjian formal di antara dua atau lebih perusahaan terpisah dimana di dalamnya dapat kesepakatan dan kerjasama dalam mengembangkan dan memperkuat posisi suatu perusahaan
  8. Cost structure, merupakan semua biaya yang muncul untuk mengoperasikan bisnis.
  9. Revenue streams, merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang dari setiap customer segment antara lain; penjualan aset, biaya penggunaan, biaya langganan, sewa, pemberian ijin, biaya perantara, dan iklan.


Definisi Blackbox Testing

Menurut Punaji (2016: 117)[37], ”Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.”

Dalam buku Punaji (2016 :117)[38], Menurut Fraenkel, dkk “Literature Review adalah suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti, untuk memberikan gambaran masalah yang akan diteliti, memberikan dukungan teoretis konseptual bagi peneliti, dan juga berguna untuk bahan diskusi atau pembahasan dalam penelitian”.

Dalam buku Punaji (2016:118)[39], Menurut Randolf mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka, “As an information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from it.” Kajian literatur itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literatur dan mengambil kesimpulan dari suatu isi literatur tersebut.


Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Punaji (2016:117)[40], ”Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.”

Dalam buku Punaji (2016:117)[41], Menurut Fraenkel, dkk “Literature Review adalah suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti, untuk memberikan gambaran masalah yang akan diteliti, memberikan dukungan teoretis konseptual bagi peneliti, dan juga berguna untuk bahan diskusi atau pembahasan dalam penelitian”.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48)[42]“Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5 jurnal nasional dan 5 jurnal internasional yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, dkk (2017) dalam Jurnal CERITA STMIK Raharja Vol.3 No.2, Edisi Agustus 2017[43]. Yang berjudul “Peningkatan Kinerja Administrasi Penjualan chemical Water Threatment Product Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi”. Kelebihannya adalah dengan adanya penelitian ini dapat merancang program sistem informasi administrasi penjualan yang memudahkan koordinasi tentang administrasi penjualan water treatment chemical product. Dalam penelitian ini menggunakan MySQL untuk pengelolaan databasenya yang dimana dapat menyimpan seluruh laporan penjualan dan menyajikan data yang akurat, serta menghasilkan laporan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sandro Alfeno dan Wury dalam Jurnal CERITA STMIK Raharja. Vol. 4, No. 2 Edisi Agustus 2018[44]. Yang berjudul “Aplikasi Mobile Commerce (M-Commerce) Berbasis Android Hybrid”. Kelebihannya adalah dengan adanya penelitian ini dapat membuat Aplikasi Mobile-Commerce berbasis Android Hybrid dengan menggunakan bahasa pemrograman web dan dapat diaplikasikan dalam platform mobile untuk memudahkan bagian marketing dalam mengiklankan produknya serta memudahkan dalam pembuatan laporan penjualan dan memudahkan pelanggan dalam mengetahui produk-produk apa saja yang dijual serta dalam melakukan transaksi jual-beli Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan aplikasi MCommerce ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Erna, Listina. Jurnal CERITA Vol.1 No.1, Agustus 2015[45]. Yang berjudul ” Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor.”. Kelebihannya adalah dengan adanya penelitian ini dapat membangun aplikasi e-commerce pada Toko Desfa untuk mengembangkan bisnis usaha penjualan, menciptakan ruang lingkup yang lebih luas dan juga mempermudah konsumen untuk mendapatkan informasi terbaru dan melakukan transaksi tanpa harus mengunjungi toko. Kelebihan lainnya adalah 33 Dokumentasi pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melakukan fase berikutnya. dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula, diperlukan menejemen yang baik, kerana proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak, Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru dan Client kesulitan menyatakan semua keinginannya secara eksplisit diawal tahap pembangunan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aris, Rinja, Taufan dalam Technomedia Journal Vol.2 No.1 Agustus 2017[46]. Yang berjudul “Aplikasi Sistem Penjualan Sparepart Motor Pada Bengkel Barokah Motor Berbasis Web”. Kelebihannya adalah dengan adanya penelitian ini dapat membangun sistem yang dapat mempercepat proses kinerja bagian administrasi dalam memproses data, karena bagian administrasi hanya tinggal memasukkan data item apa saja yang dibeli oleh pelanggan. Mudahnya dalam pembuatan laporan, karena data-data transaksi sudah otomatis tersimpan sehingga bagian administrasi hanya tinggal memilih periode laporan penjualan yang hendak dicetak. Data yang terpelihara, karena sistem penjualan yang dirancang sudah menggunakan database. Mudah digunakan, karena dirancang dengan simple user interface menggunakan bahasa pemrograman PHP. User tidak perlu lagi mencatat setiap transaksi dan merekap data secara manual, karena sistem yang dibuat sudah sesuai requirement yang ada.User hanya mencari nama item yang dibeli dan menginput quantity pembelian pada menu transaksi. Sedangkan pada menu laporan, user hanya tinggal memilih periode bulan yang ingin dicetak/ditampilkan, Sistem tersebut dirancang menggunakan metode OOAD, dan digambarkan melalui diagram UML seperti activity diagram, Sequence Diagram, use case diagram, class diagram dan state chart diagram.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Dini, Dian dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia STMIK AMIKOM Yogyakarta Vol.4 No.1 Februari 2016[47]. Yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web”. Kelebihannya adalah Dengan adanya sistem informasi penjualan tiket ini dapat meningkatkan kinerja karyawan karna sistem yang dibuat mudah dipahami dan digunakan oleh accouting dan ticketing dan kekurangannya adalah laporan penjualan yang dihasilkan belum bisa di export ke pdf ataupun excel, tidak ada tombol cetak pada gambar tampilan laporan penjualan dan juga pada penulisan penelitian ini terdapat banyak kesalahan tipografi. Metode penelitian yang digunakan meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode implementasi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sintya Sukarta dalam jurnal Teknologi dan Informasi (JATI), 2014[48]. dengan judul “Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website Pada Toko Kencana Ayu“ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang berjalan, membuat perancangan sistem, melakukan testing dan implementasi sistem informasi penjualan. Dengan adanya sistem informasi ini pihak Toko Kencana Ayu dapat mengatasi masalah pengolahan data pesanan, pengolahan data konsumen dan pengolahan data pembelian bahan baku.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dody Cipta Pratama Diaz, Sulistiowati, Julianto Lemantara dalam Jurnal Sistem Informasi Kaputama (JSIK), 2016[49]. dengan judul “Rancangan Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada CV. Mitra Techo Sains”. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan, yaitu: Aplikasi yang telah dibangun dapat menjangkau customer yang berada di luar kota maupun di luar pulau, Aplikasi yang telah dibangun dapat membantu customer untuk dapat mengetahui informasi mengenai data harga dan produk terbaru yang dibutuhkan, dan Aplikasi yang telah dibangun dapat menghasilkan laporan barang, laporan customer dan laporan penjualan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Prasetyo dalam Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA), 2016[50]. dengan judul “Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web pada PT. Cahaya Sejahtera Sentosa Blitar”. Penelitian ini merancang sistem informasi penjualan berbasis web untuk laporan penjualan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle).
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Leni Kardila Deti dan Herry Mulyono dalam Jurnal STIKOM Jambi. Vol.2 No.1 2017[51]. dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan Plywood Berbasiskan Web pada PT. Kumpeh Karya Lestari Jambi”. Penelitian ini merancang dan membangun sistem informasi penjualan bahan baku plywood secara online dengan menggunakan database untuk penyimpanan dokumen, penggunaan stock maupun penjualan. Peneliti membuat sistem yang terintegrasi dengan database meliputi sistem yang dapat membantu mendokumentasikan setiap transaksi dan juga persediaan, fungsi penjualan.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Michael A.Cortez dkk dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies. Vol.2 No.1 2017[52]. dengan judul “Improving Customer Statisfaction Through Smart Shopping : A Prototype”. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk sebuah aplikasi bagi provider yang mampu untuk menganalisis kebiasaan membeli pelanggan mereka. Pada saat bersamaan, bisa untuk menyediakan informasi produk dan barang yang dapat digunakan dan dapat digunakan pelanggan sehingga mereka akan puas berbelanja. Bahkan, Masalah berikut akan dipecahkan begitu aplikasi terbentuk, (1) Bagaimana provider bisa menganalisa pola / perilaku beli yang spesifik pelanggan? (2) Bagaimana provider bisa mengirim up to date informasi kepada pelanggan ?, (3) Sistem harus diuji berdasarkan ketepatan waktu dan kegunaannya.

Dari hasil studi pustaka (literature review) yang telah dijabarkan diatas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa penelitian-penelitian tersebut, sistem informasi yang digunakan atau rancangan hanya fokus pada satu fungsi saja, seperti fungsi penjualan saja hal ini dirasa kurang efektif. Sehingga perlu adanya pengembangan lebih lanjut, seperti menyertakan persediaan barang dan hasil laporan penjualan.

Oleh karena itu, untuk melengkapi penelitian sebelumnya yang telah dijabarkan diatas, maka dilakukan penelitian “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Merchandise pada PT. Persija Jaya Jakarta”. Pada penelitian ini, peneliti mencoba membuat beberapa fungsi untuk menunjang kegiatan penjualan yang meliputi fungsi transaksi serta laporan penjualan.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum PT Persija Jaya Jakarta

Sejarah Singkat PT Persija Jaya Jakarta

PT Persija Jaya dibentuk untuk memenuhi persyaratan kepesertaan Persija di ISL 2008/2009. PT Persija Jaya sahamnya dimiliki oleh 7 orang (Djajat Sudrajat, M. Nigara, Pintor Gurning, Benny Erwin, Bambang Cipto, Soni Sumarsono dan Zulfikar Utama) dengan janji bahwa nanti klub-klub amatir akan dibagi saham, sehingga Ketua Umum Persija kala itu, Toni Tobias memberikan mandat untuk menjadi Administrator Persija Jakarta di ISL 2008-2009.

Memasuki musim 2009/2010 sebenarnya Persija tidak memiliki badan hukum pada saat pendaftaran, namun mendapatkan kelonggaran dari PSSI dan BLI. Baru pada pertengahan musim dibentuk PT Persija Jaya Jakarta. Namun pembentukan PT ini tidak mulus dikarenakan Pemda DKI keberatan dengan komposisi kepemilikan saham serta manajemen. Sementara Toni Tobias juga tidak kunjung mendapatkan persetujuan dari KSAL untuk menjabat sebaga Komisaris Utama PT Persija Jaya Jakarta. (Salah satu hal adalah dikarenakan Toni Tobias diadukan melakukan tindakan korupsi oleh Bambang Cipto, hal ini kemudian tidak terbukti). PT Persija Jakarta kemudian tidak mendapatkan pengesahan dari Menkumham.

Menjelang musim 2010/2011 dibentuk PT Persija Jaya Jakarta (Benny Erwin sebagai Direktur Utama) dan mendapat mandat dari Toni Tobias sebagai administrator Persija musim 2010-2011. Pada tanggal 30 Juli 2011 Persija mengadakan RUA (Rapat Umum Anggota) di Hotel Grand Cempaka dan menghasilkan Ferry Paulus sebagai Ketua Umum Persija Jakarta yang baru'. Tanggal 9 Agustus 2011 PT Persija Jaya Jakarta mengadakan Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa dan menghasilkan susunan manajemen yang baru yaitu : Saifullah (Walikota Jakpus) dan Ferry Paulus sebagai Direktur utama.


Visi dan Misi PT Persija Jaya Jakarta

  1. Visi PT Persija Jaya Jakarta
  2. Meningkatkan perusahaan sepak bola yang komfetitif dengan bertujjuan untuk menjadikan sepak bola menjadi industri.

  3. Misi PT Persija Jaya Jakarta
    1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme perusahaan .
    2. Mengelola institusi sepak bola dengan manajeman profesional
    3. Membentuk perusahaan sepak bola yang dapat mengikuti zaman.
    4. Memberikan kepuasan kepada supporter persija.


Stuktur Organisasi PT Persija Jaya Jakarta

Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting untuk bisa mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan serta untuk mewujudkan pencapaian perusahaan akan lebih terarah. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem untuk mengatur organisasi. Berikut adalah struktur organisasi PT. Persija Jaya Jakarta :


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Persija Jaya Jakarta


Tugas dan Tanggung Jawab PT Persija Jaya Jakarta

  1. Direktur Utama
    1. Bertugas mengawasi dan mengatur program kerja perusahaan.
    2. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
    3. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
    4. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan
    5. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
    6. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan
    7. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
  2. Direktur Bisnis development
    1. Bertugas mengawasi dan mengatur program kerja perusahaan dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
    2. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.
    3. Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut.
    4. Membantu tugas-tugas direktur utama.
    5. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan.
    6. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.
  3. Sekertaris
    1. Bertugas mengkoordinir seluruh karyawan perusahaan dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
    2. Memberi pelayanan administrasi kepada semua unsur organisasi.
    3. Mengatur dan meningkatkan hubungan kerjasama antar karyawan perusahaan dengan masyarakat.
  4. Sales Dan Marketing
    1. Bertugas Aktif melakukan pemasaran untuk mencapai target perusahaan.
    2. Membuat perencanaan mengenai kebutuhan pelanggan dan Menjamin Kepuasan Pelanggan.
    3. Bertanggung jawab menjalin hubungan baik dengan pelanggan.
  5. Merchandise
    1. Bertugas Merancang desain produk Merchandise.
    2. Memastikan Memeriksa stok produk Merchandise.
    3. Memastikan menjaga kualitas keseluruhan produk
    4. Menjual produk Merchandise yang berkualitas
    5. Mendistribusikan produk Merchandise.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Dalam proses penjualan Merchandise persija Jakarta pada PT. Persija Jaya Jakarta di deskripsikan sebagai berikut. Berikut prosedur yang sedang berjalan :

  1. Customer yang ingin membeli Merchandise tim persija harus datang langsung ke store persija.
  2. Customer memilih barang yang ingin di beli dan menanyakan harga.
  3. Penjaga toko memberikan jawaban sesuai dengan ke inginan customer.
  4. Customer melakukan pembayaran Merchandise yang dipilih kepada kasir.
  5. Kasir membuat kwitansi pembayaran rangkap dua kemudiaan memberikan lembar 1 kwitansi pembayaran kepada customer sebagai bukti dan lembar kedua untuk di buat laporan transaksi rangkap dua.
  6. Satu lembar laporan transaksi di berikan kepada pimpinan dan lembar yang kedua akan di arsipkan untuk keperluan store.


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.


Analisa Sistem yang Berjalan pada Use Case

Analisa system yang berjalan pada usecase adalah suatu gambaran bagaimana proses berjalannya suatu system yang terdiri dari interaksi actor dan system.


Gambar 3.2 Use Case Diagram Penjualan Merchandise PT Persija Jaya Jakarta


Berdasarkan gambar 3.2 Usecase Diagramdi atas terdapat :

  1. Satu sistem yang mencangkup seluruh kegiatan sistem informasi pembelian Merchandise pada persija jakarta
  2. empat actor yang melaukan kegiatan yaitu: Customer, Petugas Store, Kasir dan Pimpinan.
  3. enam Usecase Diagramyang dilakukan oleh actor tersebut , diantaranya : mendatangi store, memilih dan menanyakan harga, memberi jawaban harga, membayar barang, memberi bukti pembayaran dan membuat laporan.


Activity DiagramSistem yang Berjalan

Activity Diagrammenggambarkan bentuk model aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya sesuai dengan use case yang telah dibuat.


Gambar 3.3 Activity DiagramSistem Penjualan Merchandise PT Persija Jaya Jakarta


Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagramdiatas terdapat :

  1. Empat Vertical Swim Line agar tertata rapih.
  2. Satu Initial node sebagai awal objek.
  3. Empat Actor yaitu : Customer,Petugas Store, Kasir dan Pimpinan.
  4. Enam Action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  5. Satu Final State , sebagai akhir objek.


Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan atau memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu.


Gambar 3.4 Sequence Diagram Penjualan Merchandise PT Persija Jaya Jakarta


Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. Empat Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Customer,Petugas Store, Kasir dan Pimpinan.
  2. Dua Lifeline antarmuka yaitu : Store dan Laporan.
  3. Tujuh Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa actor lakukan.


Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang penulis gunakan yaitu metode analisa BMC (Bussiness Model Canvas).Adapun analisis sistem penjualan Merchandise sebagai berikut :


Metode Analisa BMC (Bussiness Model Canvas)

Tabel 3.1 Business Model Canvas



Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari nama masukan, fungsi, sumber, media, frekuensi, format, dan keterangan.

    1. Nama Masukan : Berkas Penjualan Merchandise
    2. Fungsi : Menerima Pembayaran

      Sumber : Kasir

      Media : Kertas

      Rangkap : 1 (Satu) lembar

      Frekuensi : Setiap Penjualan Merchandise

      Format : Lampiran

      Keterangan : Berisi Data Penjualan Merchandise

  3. Analisa Proses
  4. Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

    1. Nama Modul : Pembayaran dan laporan harian
    2. Masukan : Penerimaan pembayaran penjualan Merchandise

      Keluaran : Input data

      Ringkasan Proses : Menampilkan transaksi harian dan pendapatan harian.

    3. Nama Modul : Transaksi penjualan Merchandise
    4. Masukan : Total penjualan Merchandise per hari

      Keluaran : Laporan penjualan Merchandise

      Ringkasan Proses : Proses yang terjadi apabila penjualan Merchandise

  5. Analisa Keluaran
  6. Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu.

    1. Nama Keluaran : Laporan penjualan dan pendapatan mercandise
    2. Fungsi : Menampilkan hasil laporan penjualan

      Media : Kertas


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2120T CPU @2.60GHz
    2. Monitor : HP W2072a LCD 50.8 cm (20”)
    3. RAM : 2,00 GB
    4. Printer : HP Deskjet 1010
    5. Mouse : Portia OPTICAL USB HP Id09 RoHS
    6. Keyboard : HP Model No. SK-2085
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7 Home Premium 64-bit
    2. Microsoft Word
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Admin
    2. Pimpinan


Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan penilitian, sistem penjualan Merchandise yang berjalan saat ini masih manual, sehinga proses pengolahan data belum diperoleh sistem yang cepat, tepat dan akurat serta sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efisien dan efektif untuk supporter persija jakarta, sehingga penulis menemukan kekurangan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

  1. Sistem penjualan yang masih manual
  2. Lamanya proses pengolahan data
  3. Database yang belum terintergrasi dan terjaga sehingga sangat mudah hilang apabila diperlukan sewaktu waktu.
  4. Pelayanan suporter dalam Merchandise tim Persija Jakarta pada PT Persija Jaya Jakarta masih manual yaitu setiap supporter harus datang langsung untuk melakukan pembelian, hal tersebut belum berjalan secara efektif dan efisien.
  5. Supporter yang berada di luar daerah yang mempunyai kesibukan akan mengalami kesulitan dalam pembelian Merchandise tim persija Jakarta


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan observasi dan mengamati bagaimana sistem yang berjalan, perlu adanya suatu sistem yang baru yang lebih baik untuk dapat mempermudah PT Persija Jaya Jakarta untuk memberikan pelayanan yang baik untuk supporter tim persija jakarta saat ini dan di masa yang akan datang. Maka penulis mengusulkan beberapa alternative pemecahan masalah, yaitu mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah, yaitu :

  1. Membuat sebuah sistem yang User Friendly dalam penjualan dan pembelian Merchandise agar dapat memudahkan pembeli dan penjual dengan cepat serta akurat serta membuat sistem yang terintegrasi dengan database sehingga pengolahan datanya lebih cepat dan terjaga.
  2. Berdasarkan analisa yang dilakukan, dalam hal pembelian Merchandise maka di butuhkan suatu sistem yang User Friendly dalam penjualan dan pembelian Merchandise agar dapat memudahkan pembeli dan penjual dengan cepat serta akurat.
  3. Sistem yang diusulkan adalah berbasis web online sehinggga supporter akan dimudahkan dalam mendukung tim persija Jakarta dalam hal mendapatkan Merchandise akan lebih efektif dan efisien karena tidak harus datang lansung.


User Requirement

Pada User Requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Stakeholder.


Elisitasi tahap 1

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan stakeholder. Untuk membuat sistem penjualan Merchandise. Berikut lampiran elisitasi tahap 1 yang telah dibuat :


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1


Tabel 3.2 diatas merupakan tabel dari Elisitasi Tahap 1, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan Sistem penjualan Merchandise.


Elisitasi tahap 2

Elisitasi Tahap 2 dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap 1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2


Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi


Elisitasi Tahap 3

Berdasarkan Elisitasi Tahap 2 diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap 3 yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. Technical (T), maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. Operasional (O), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. Ekonomi (E), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 3



Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final draft elisitasi :


Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan observasi dan analisa terhadap hal-hal berkaitan dengan penjualan Merchandise yang ada dikantor persija jaya Jakarta maka dapat diketahui bahwa sistem penjualan masih menggunakan cara konvensional yang kurang efektif yaitu supporter yang ingin membeli Merchandise persija harus datang langsung ke store persija dan efisien karena jika supporter diluar Jakarta harus banyak mengeluarkan biaya.

Berdasarkan hal ini peneliti memiliki pemikiran untuk mengimplementasikan kedalam sebuah sistem yang telah terkomputerisasi dan berbasis sistem informasi penjualan sehingga dalam melakukan pembelian Merchandise persija supporter akan lebih efektif dan efisien untuk dilakukan.

Selama melakukan analisa peneliti telah menemukan kebutuhan serta sistem yang dapat dipergunakan untuk merancang Sistem Informasi penjualan Merchandise pada PT. Persija Jaya Jakarta Untuk merancang sistem tersebut peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan Software Visual Paradgm. Berikut prosedur yang diusulkan :


Prosedur Sistem Usulan

Terdapat beberapa prosedur sistem usulan yang baru, yang bertujuan untuk memperbaiki prosedur yang telah berjalan sebelumnya. Prosedur sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. Administrator / admin
    1. Melakukan Login
    2. Masuk ke Dashboard
    3. Menampilkan menu Products, Orders, Customers, dan Users
    4. Melakukan Logout
  2. Warehouse / gudang
    1. Melakukan Login
    2. Masuk ke Dashboard
    3. Menampilkan menu Products dan Orders
    4. Melakukan Logout
  3. Customer / pembeli
    1. Melakukan sign up
    2. Melakukan Login
    3. Menampilkan katalog Products, Contact us, About us, profile, dan keranjang belanja
    4. Menampilkan menu pembayaran
    5. Melakukan Logout
  4. Owner / pimpinan
    1. Melakukan Login
    2. Masuk ke Dashboard
    3. Menampilkan menu Products, Orders, Customers, dan Users
    4. Melakukan Logout


Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yaitu adalah “apa” apa yang diperbuat system, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah usecase mempresentasikan

interaksi antara actor dengan sistem tersebut (gambar 4.1).


Gambar 4.1 Usecase DiagramYang Diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan terdapat :

  1. Terdapat satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penjualan Merchandise pada PT Persija Jaya Jakarta
  2. Empat Actor yang melakukan kegiatan yaitu, Customer, Administrator, Warehouse dan Owner.
  3. Sebelas Usecase yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : dashboard, home.
  4. Terdapat satu extend yaitu Dashboard


Activity DiagramYang Diusulkan

Activity Diagramini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan :

  1. Activity DiagramAdministrator / Admin

  2. Gambar 4.2 Activity DiagramAdministrator

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat:

    1. 1 initial node objek yang diawali
    2. Terdapat 12 fork node untuk memecah action
    3. Terdapat 28 action state yang berawal dari halaman login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login, apabila berhasil maka akan masuk ke dashboard
    4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan
    5. Terdapat 1 final node menjelaskan bahwa objek di bentuk
  3. Activity DiagramWarehouse

  4. Gambar 4.3 Activity DiagramWarehouse

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat:

    1. 1 initial node objek yang diawali
    2. Terdapat 5 fork node untuk memecah action Jf
    3. Terdapat 17 action state yang berawal dari halaman login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login, apabila berhasil maka akan masuk ke dashboard
    4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan
    5. Terdapat 1 final node menjelaskan bahwa objek di bentuk
  5. Activity DiagramCustomer

  6. Gambar 4.4 Activity DiagramCustomer

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat:

    1. 1 initial node objek yang diawali
    2. Terdapat 5 fork node untuk memecah action
    3. Terdapat 13 action state yang berawal dari halaman login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login, apabila berhasil maka akan masuk ke dashboard
    4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan
    5. Terdapat 1 final node menjelaskan bahwa objek di bentuk
  7. Activity DiagramOwner

  8. Gambar 4.5 Activity DiagramOwner

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat :

    1. 1 initial node objek yang diawali
    2. Terdapat 8 fork node untuk memecah action
    3. Terdapat 15 action state yang berawal dari halaman login, jika ingin login maka harus mengisi username dan password, jika gagal maka balik lagi ke tampilan login, apabila berhasil maka akan masuk ke dashboard
    4. Terdapat 1 decision node untuk memberi keputusan
    5. Terdapat 1 final node menjelaskan bahwa objek di bentuk


Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Administrator

  2. Gambar 4.6 Sequence Diagram Administrator

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat :

    1. 1 actor melakukan kegiatan yaitu Administrator.
    2. Terdiri dari 8 lifeline yaitu yaitu: menu home, tp_product, tp_orders, tp_payment, tp_customer, tp_users, tp_couriers, tp_retail.
    3. Terdapat 9 message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  3. Sequence Diagram Warehouse

  4. Gambar 4.7 Sequence Diagram Warehouse

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat:

    1. 1 actor melakukan kegiatan yaitu Warehouse.
    2. Terdiri dari 3 lifeline yaitu yaitu: menu home, tp_product, tp_orders.
    3. Terdapat 6 message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  5. Sequence Diagram Customers

  6. Gambar 4.8 Sequence Diagram Customer

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat:

    1. 1 actor melakukan kegiatan yaitu Administrator.
    2. Terdiri dari 4 lifeline yaitu yaitu: menu home, tp_product, tp_orderdetail, tp_purchases.
    3. Terdapat 5 message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  7. Sequence Diagram Owner

  8. Gambar 4.9 Sequence Diagram Owner

    Berdasarkan gambar Activity DiagramSistem diatas terdapat:

    1. 1 actor melakukan kegiatan yaitu Administrator.
    2. Terdiri dari 6 lifeline yaitu yaitu: menu home, tp_product, tp_orders, tp_customer, tp_users, tp_retail.
    3. Terdapat 7 message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur sistem yang berjalan



Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Penjualan Merchandise


Berdasarkan gambar diatas class diagram pada sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 5 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
  2. 4 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang telah dianggap normal. Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan seperti: nama tabel, media, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel  : tp_customers
  2. Media : Harddisk

    Isi : (CustomersID + Firstname + Middlename + Lastname + Birthday + Address + City + Contact_number + Gender + Email + Password + Date_created + Photo + Status )

    Primary Key : CustomersID

    Panjang Record : 622


    Tabel 4.2 Struktur Tabel Customers


  3. Nama Tabel  : tp_orders
  4. Media : Harddisk

    Isi : (OrderID + customerID + total + orderdate + Date_paid + payment_methods + status + transfer_receipt + delivery_status + Transaction_code + tax + shipping_address + courier)

    Primary Key : OrderID

    Panjang Record : 523


    Tabel 4.3 Struktur Tabel Orders


  5. Nama Tabel  : tp_order_details
  6. Media : Orderdetailsid

    Isi : (Orderdetailsid + CutomerID + Quantity + ProductID + Total + Total_qty + note + OrderID)

    Primary Key : Orderdetailsid

    Panjang Record : 162


    Tabel 4.4 tp_ order_details


  7. Nama Tabel : tp_products
  8. Media : Harddisk

    Isi : (tp_products + name + price + image + details + quantity + date_created)

    Primary Key : Tp_products

    Panjang Record : 151


    Tabel 4.5 tp_ product


  9. Nama Tabel : tp_ payments
  10. Media : Harddisk

    Isi : (payment_id + pay_type + name + number_account + payment_image)

    Primary Key : payment_id

    Panjang Record  : 190


    Tabel 4.6 tp_ payments


  11. Nama Tabel  : tp_couriers
  12. Media : Harddisk

    Isi : (couriers_id + name + shipping_area + shipping_cost + time_arrive)

    Primary Key : couriers_id

    Panjang Record  : 190


    Tabel 4.7 tp_couriers



Rancangan Program Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Home

  2. Gambar 4.11 Tampilan halaman home

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman home dari sistem penjualan Merchandise persija.

  3. Tampilan Halaman Registration

  4. Gambar 4.12 Tampilan halaman Registration

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman Registration dari sistem penjualan Merchandise persija.

  5. Tampilan Halaman Product

  6. Tabel 4.13 Tampilan halaman Product


    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman produk dari sistem penjualan Merchandise persija.

  7. Tampilan Halaman Contact Us

  8. Gambar 4.14 Tampilan halaman Contact Us

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman contact us dari sistem penjualan Merchandise persija.

  9. Tampilan Halaman Product detail

  10. Gambar 4.15 Tampilan halaman Product detail

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman detail produk dari sistem penjualan Merchandise persija.

  11. Tampilan Halaman Tambah product

  12. Gambar 4.16 Tampilan halaman Tambah Product

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman tambah produk dari sistem penjualan Merchandise persija.

  13. Tampilan Halaman Dashboard Admin

  14. Gambar 4.17 Tampilan Dashboard Admin

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman Dashboard Admin dari sistem penjualan Merchandise persija.

  15. Tampilan Dashboard Warehouse

  16. Gambar 4.18 Tampilan Dashboard Warehouse

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman Dashboard Warehouse dari sistem penjualan Merchandise persija.

  17. Tampilan Dashboard Owner

  18. Gambar 4.19 Tampilan Dashboard Owner

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman Dashboard Owner dari sistem penjualan Merchandise persija.

  19. Tampilan Halaman Login

  20. Gambar 4.20 Tampilan halaman login

    Tampilan di atas merupakan tampilan halaman Login dari sistem penjualan Merchandise persija.

  21. Tampilan Halaman Forgot Password

  22. Gambar 4.21 Tampilan halaman forgot password

  23. Tampilan di atas merupakan tampilan halaman forgot password dari sistem penjualan Merchandise persija.


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi minimal perangkat keras (Hardware) pada sistem penjualan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : 15 Inch
  3. Mouse : Wireless
  4. Keyboard : Standart
  5. RAM :2GB
  6. Harddisk : 500 GB
  7. Printer : Catridge


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) pada sistem penjualan adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10
  2. Microsoft Excel 2010
  3. Microsoft Word 2010
  4. XAMPP
  5. Sublime Text
  6. Web Browser (Google Chrome)
  7. Visual Paradigm


Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Administrator / Admin
  2. Warehouse / Gudang
  3. Customer / Pembeli
  4. Owner / Pimpinan


Blackbox Testing

Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.


Tabel 4.8 Pengujian Blackbox Testing



Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Time Schedule

Tahap ini dibutuhkan untuk rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan penerapan sistem tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha untuk mewujudkan suatu sistem yang sedang direncanakan. Berikut adalah schedule implementasi yang telah dibuat :


Gambar 4.9. Schedule Implementasi


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut adalah estimasi biaya yang telah dibuat :


Tabel 4.10. Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode penelitian, segi perumusan masalah, dan tujuan serta manfaat, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai analisa sistem informasi manajeman PT Persija Jaya Jakarta. Adapun beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem penjualan Merchandise persija pada saat ini supporter atau customer harus datang langsung ke store penjualan persija untuk memilih Merchandise yang di inginkan kemudian melakukan pembayaran kepada kasir, Selain itu dalam pembelian Merchandise kasir masih harus menginput laporan penjualan menggunakan Microsoft Excel secara manual yang kemudian diserahkan kepada pimpinan.
  2. Sistem penjualan marchandise persija pada saat ini maasih belum memiliki sistem berbasis web untuk supporter dalam pembelian Merchandise melalui sebuah yang terintegrasi kepada strore persija agar supporter tidak harus datang langsung ke store, karena banyak supporter persija yang berada diluar jakarta.
  3. Dengan cara membangun sebuah sistem yang dapat mencapai tujuan yang diharapkan, serta meminimalisir terjadinya suatu kesalahan, agar dapat menghasilkan suatu informasi yang cepat, akurat dan mudah digunakan oleh supporter.


Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas disampaikan saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dipertimbangkan usulan-usulan yang berikan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih di mengerti.
  2. Dilakukan setelah dilakukan implementasi sistem, tidak menutup kemungkinan pengembangan pada rancangan sistem penjualan yang telah dibuat sesuai kebutuhan yang ada, agar kekurangan sistem yang telah dibuat dapat terlengkapi dengan cara diperbaiki maupun ditambah juga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang akan datang.
  3. Sistem informasi yang dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait..




DAFTAR PUSTAKA

  1. Budiman. 2017. “Perancangan Dan Implementasi User Interface Pada Sistem Ma-najemen Dokumen AIPT Berbasis Web (Studi Kasus : Lembaga Penja- minan Mutu Dan Audit Internal UKSW).” Jawa Tengah: Universitas Kris-ten Satya Wacana.
  2. Kausar, Ahmad, Yusuf Fazri Sutiawan, dan Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5”. Journal PROSISKO Vol. 2 No. 1 ISSN: 2406-7733. Universitas Serang Raya. Diakses 8 Oktober 2018.
  3. Sutopo Priyo, Dedi Cahyaddi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Universitas Mulawarman. Jurnal Informatika Mulawar-man. Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Hal.24.
  4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta: Depublish.
  5. Azhar, Susanto. "Sistem Informasi Manajemen." Lingga Jaya Bandung (2004).
  6. Martono, Kartika dan Putri Aulia. 2017. Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web. Jurnal CCIT. Vol. 10 nomor 2, Agustus 2017. Diambil http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/arti-cle/view/70/18
  7. Nithya, P.., dan G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Ware- housing – Architecture, Techniques and Applications. International Jour- nal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol 3 No 1 https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=an+over- view+of+data+mining+and+warehousing+-+architectire%2C+tech- niques+and+applica- tions&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DAZezad-3oMoJ
  8. Punjul S. Jaluanto. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  9. Yuliana, Khozin, Harfizar, dan Muh Afiffudin. 2017. “Perancangan Sistem Infor-masi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis WEB”. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 - Agustus 2017 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  10. Muslihudin M, dan Oktafianto. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Yogyakarta : ANDI.
  11. Sunarya, Abas, Sudaryono, dan Santoso Sugeng. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. Sccit 2015 1-17
  12. Martono Aris, Giandari Maulani dan Siti pujianingsih. 2017. Pengembangan WEB Alumni Dengan Menggunakan LINKEDIN Pada Perguruan Tinggi Ra-harja. STMIK Raharja. ISSN : 2356-5209. Vol 3 No 1
  13. Rahayu, Sri, Ai Ratna Sari, dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Infor- masi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Ne-glasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diakses 8 November 2018.)
  14. Rahayu, Nina dkk. 2017. SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry. Jurnal Semnasteknomedia. Vol. 5, No.1 https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1643
  15. Thoha,M. Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 2 September 2015 ISSN : 2406-7733.
  16. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Gar-ment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang. Jurnal Sensi. Vol. 4 nomor 1, Februari 2018. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2018/05/07/februari-2018-vol-4-no-1/. (29 Oktober 2018).
  17. Sutopo Priyo, Dedi Cahyaddi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Universitas Mulawarman. Jurnal Informatika Mulawar-man. Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Hal.24.
  18. Hutahaean J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Penerbit Deepublish. ISBN: 978-602-280-672-1 Hal.3-5
  19. Bachtiar, Dede. dkk. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No.1 ( 2015:71 ). 2015.
  20. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Journal Lppm Unindra Vol 7 No 2 http://journal.lppmunindra.ac.id/in-dex.php/Faktor_Exacta/article/view/257
  21. Sunarya, Abas, Sudaryono, dan Santoso Sugeng. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. Sccit 2015 1-17
  22. Lee, Sunguk. “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Com-puter Applications”. International Journal of Database Theory and Appli- cation Vol.5 No.1 (2016:158-159) 2016.
  23. Warsito, Budi Ary, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 8 no2 http://ejournal.raharja.ac.id/in-dex.php/ccit/article/view/142/60
  24. Sinta. 2018. “Perancangan aplikasi CRM Reservasi Kamar Berbasis Web Pada Ho-tel Mariani”. Jurnal Intra-Tech Vol 2 No 1.
  25. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup, dan Sinta Puspita Dewi. 2015. “Perancangan Ap- likasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII”. CCIT Journal Vol. 9 No. 1 – September 2015 ISSN : 1978-8282.8Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Diakses 18 November 2018).
  26. Koshti, Megha dan Sanjay Ganorkar. 2016. “IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal”. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Vol 5, Issue 5 May 2016 ISSN(Online) : 2319-8753.
  27. Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Surya Informatika. ISSN : 2477-3042.Vol.1No.1.
  28. Saputra, M. Rosyid dan Slamet Riyadi. 2016. Sistem Informasi Populasi dan His-torikal Unit Alat-Alat Berat pada PT. Daya Kobelco Construction Machin-ery Indonesia. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). Vol.6 No.2.
  29. Zomrawi, Mohammad. dkk . International Journal of Computer Science and Tele-communications Vol.5 dengan judul Developing a Tracking and Mobile Mapping System (2014:7). 2014.
  30. Wijayanti, Titik. 2017. Marketing Plan Dalam Bisnis. Jakarta: Elex Medua Kom-putindo
  31. Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2016. Manajemen Pemasaran. Depok : PT Raja Grafindo Persada
  32. Hery. 2016. Akuntansi Dasar 1&2. Jakarta: Grasindo.
  33. Ardana, I Cenik dan Hendro Lukman. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  34. Ardana, I Cenik dan Hendro Lukman. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  35. Alexander, Asterwalder & Yves Pigneur, 2014, Business Model Generation, Cetakan ke-6, alih Bahasa Natalia Ruth Sihandrini, Jakarta: PT.Alex Me-dia Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI.
  36. Alexander, Asterwalder & Yves Pigneur, 2014, Business Model Generation, Cetakan ke-6, alih Bahasa Natalia Ruth Sihandrini, Jakarta: PT.Alex Me-dia Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI.
  37. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Ja-karta : Prenadamedia.
  38. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Ja-karta : Prenadamedia.
  39. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Ja-karta : Prenadamedia.
  40. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Ja-karta : Prenadamedia.
  41. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Ja-karta : Prenadamedia.
  42. Rahayu, S., Syarah, S., & Wardani, D. (2017). OPTIMALISASI KARTU KENDALI PADA SISTEM INFORMASI PENDATAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR. SENSI Journal, 3(1), 105-115. Retrieved from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/657
  43. Maimunah, berkat, dan mega. 2017. Peningkatan Kinerja Administrasi Penjualan chemical Water Threatment Product Dengan Pemanfaatan Sistem Infor-masi. Tangerang: Jurnal CERITA STMIK Raharja.Vol. 3 No.2 http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/414
  44. Alfeno, Sandro, dan Wury Intan Tiana. 2018. Aplikasi Mobile Commerce (M-Com-merce) Berbasis Android Hybrid. Tangerang: Jurnal CERITA STMIK Ra-harja. Vol. 4, number 2 , Agustus 2018. http://ejournal.raharja.ac.id/in-dex.php/cerita/article/view/528
  45. Azizah, Nur, Erna dan Listina. 2015. Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor. Tangerang: Jurnal CERITA STMIK Raharja. Vol. 1, number 1 , Agustus 2015. http://ejournal.raharja.ac.id/in-dex.php/cerita/article/view/356
  46. Aris, Rinja dan Taufan. 2017. Aplikasi Sistem Penjualan Sparepart Motor Pada Bengkel Barokah Motor. Tangerang: Technomedia Journal, Vol. 2, num-ber 1, Agustus 2017. https://www.neliti.com/publications/267823/ap-likasi-sistem-penjualan-sparepart-motor-pada-bengkel-barokah-motor-berbasis-we
  47. Aris, Dini dan Dian. 2016. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web. Yogyakarta : Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia STMIK AMIKOM Yogyakarta. Vol. 4, number 1, Februari 2016. https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1282
  48. Sukarta, Sintya. 2014. Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website pada Toko Kencana Ayu. Jurnal Teknologi dan informasi Vol. 2, No. 1 2014. https://www.neliti.com/publications/281152/sistem-informasi-penjualan-batik-berbasis-website-pada-toko-kencana-ayu
  49. Cipta, Dody, Sulistiowati dan Lemantara, Julianto. 2016. Rancangan Bangun Ap-likasi Penjualan Online Pada CV. Mitra Techo Sains. Jurnal Sistem Infor-masi Kaputama (JSIK), Vol. 5 No. 12 2016. https://jurnal.stikom.edu/in- dex.php/jsika/article/viewFile/1480/900
  50. Prasetyo, Andri, Rahel Susanti. 2016. Sistem Informasi Penjualan Berbasis WebPada PT. Cahaya Sejahtera Sentosa Blitar. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA). Vol.10 No.2 https://jurnal.stmika-sia.ac.id/index.php/jitika/article/view/57/45
  51. Deti, Leni Kardila. Herry Mulyono 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Infor-masi Penjualan dan Pemesanan Plywood Berbasiskan Web Pada Pt. Kumpeh Karya Lestari Jambi. Jurnal STIKOM Jambi. Vol.2 No.1 http://jurnalmsi.stikom-db.ac.id/index.php/jurnalmsi/article/view/66
  52. Cortez,Dan Michael A.2015. “Improving Customer Statisfaction Through Smart Shopping : A Prototype”. International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol.6 No.2 http://citeseerx.ist.psu.edu/view-doc/download?doi=10.1.1.736.1131&rep=rep1&type=pdf

Contributors

Admin, Indra Citra Sukaryo