SI1511489540

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG

GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1511489540
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG

GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489540
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG

GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489540
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Muhamad Zahruddin, S.Kom.,MM)
NID : 09013
   
NID : 15013





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG

GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK


Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489540
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Skripsi 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG

GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK


Disusun Oleh :

NIM
: 1511489540
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Studi
: Sistem Informasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 


(Mira Shintia)
NIM : 1511489540

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;

       
       
       




ABSTRAKSI

PT. Surya Utama Teknik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi. Sistem Informasi stok barang gudang PT. Surya Utama Teknik yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana bagian gudang dalam menginput data barang masuk dan barang keluar masih menggunakan buku yang kemudian di input ke Microsoft Excel. Dari sistem stok barang yang masih manual menimbulkan beberapa masalah seperti kesulitan dalam mendapatkan informasi stok barang secara update, terjadinya human eror yang berdampak pada kualitas laporan stok barang, dan sering mengalami kesulitan dalam mengontrol stok minimal barang. Hal ini dirasakan kurang efisien, bila dilihat data stok barang yang diolah setiap harinya cukup banyak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat Sistem Informasi Data Stok Barang Gudang dengan terkomputerisasi berbasis Web. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Literature Review, sedangkan metode analisa menggunakan metode analisa PIECES. Perancangan sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. Dan pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian Black Box. Penerapan sistem komputerisasi berbasis web yang diusulkan guna memberikan kemudahan dalam proses pengontrolan data barang di gudang dan memberikan informasi stok barang secara update, sehingga hal tersebut dapat ditangani secara cepat dan tepat.

Kata Kunci : Stok, Barang, Gudang


ABSTRACT

PT. Surya Utama Teknik is a company engaged in fabrication. Warehouse stock information system PT. Surya Utama Teknik, which is currently running, is still implementing a semi-computerized system where the warehouse part in inputting incoming goods and goods data still uses books which are then input into Microsoft Excel. From the manual inventory system, it raises several problems such as difficulties in obtaining updated stock information, the occurrence of human errors that have an impact on the quality of the stock report, and often has difficulty in controlling the minimum stock of goods. This is felt to be inefficient, if you look at the stock data that is processed every day is quite a lot. Therefore, this research was conducted to create a Web-based, computerized Warehouse Stock Data Information System. The data of this study were collected using Observation, Interview, and Literature Review methods, while the analysis method used the PIECES analysis method. Design oriented systems using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP programming language (Hypertext) with Notepad ++ and database creation in MYSQL. And testing carried out using the Black Box testing method. The application of the proposed web-based computerized system to provide convenience in the process of controlling goods data in the warehouse and provide updated stock information, so that it can be handled quickly and precisely.

Keywords: Stock, Goods, Warehouse





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG GUDANG PADA PT SURYA UTAMA TEKNIK".

Tujuan Penulisan Laporan Skripsi adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa danya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi .
  5. Bapak Rano Kurniawan, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Sarah Yunita selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Staff Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Khususnya Mamah dan Kakak (Benny & Danna) yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  10. Sahabat – sahabat Seperjuangan saya (Ananda Syifa, Mega Kharisma, Yulia Ningsih) yang sudah mensupport dalam penelitian ini.
  11. Special thanks to Keluarga kecilku 5CM (April, Ilda, Fina, Aceh) serta Bang Aming, Kak Dina dan Husna yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini.
  12. Dan untuk Adittya Susanto yang selalu memberikan support serta saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Mira Shintia
NIM. 1511489540





Daftar isi




DAFTAR TABEL




DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Surya Utama Teknik

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Stok Barang

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Stok Barang

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Stok Barang

Gambar 4.1. Usecase Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Login

Gambar 4.3. Activity Diagram Add data barang

Gambar 4.4. Activity Diagram Edit data barang

Gambar 4.5. Activity Diagram Add data supplier

Gambar 4.6. Activity Diagram Edit data supplier

Gambar 4.7. Activity Diagram Add data barang masuk

Gambar 4.8. Activity Diagram Edit data barang masuk

Gambar 4.9. Activity Diagram Hapus data barang masuk

Gambar 4.10. Activity Diagram Add data barang keluar

Gambar 4.11. Activity Diagram Edit data barang keluar

Gambar 4.12. Activity Diagram Edit data barang keluar

Gambar 4.13. Activity Diagram Edit request SPB

Gambar 4.14. Activity Diagram Aprove status

Gambar 4.15. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.16. Class diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.17. Tampilan Menu Login

Gambar 4.18. Tampilan Menu Dashbord

Gambar 4.19. Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk

Gambar 4.20. Tampilan Menu Transaksi Request SPB

Gambar 4.21. Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar

Gambar 4.22. Tampilan Menu Laporan Report Stok




DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Activity Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram






DAFTAR LAMPIRAN





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya kemajuan Teknologi Informasi ini, informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan. Teknologi informasi merupakan sarana yang sangat penting dan menunjang bagi suatu instansi/departemen/perusahaan baik negeri maupun swasta dalam skala kecil, sedang, ataupun besar, sehingga dengan informasi dapat diharapkan mempermudah pekerjaan dan tujuan dapat tercapai secara maksimal.

Informasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi – fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoprasian, dan pengendalian perusahaan. Tanpa informasi suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Oleh sebab itu untuk menunjang pelaksanaan informasi instansi/departemen/perusahaan yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi

Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu informasi mengenai stok barang. Bagian gudang harus mencatat setiap kali terjadi transaksi, yaitu barang yang masuk, barang yang keluar, barang yang ada digudang. Hal ini membutuhkan ketelitian dari bagian gudang, supaya dalam setiap laporan tidak terjadi kesalahan yang berakibat bahwa barang yang ada digudang masih banyak, tapi masih tetap memesan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan.

Hal – hal tersebut diatas, dapat dihindarkan dengan menggunakan suatu sistem laporan stok barang dengan menggunakan aplikasi komputer. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi stok barang yang lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh sistem komputerisasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data suatu instansi/departemen/perusahaan tersebut.

Sistem informasi stok barang ini sangat penting untuk mendukung kegiatan operasional suatu perusahaan. Sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan khususnya tentang stok barang dengan aplikasi komputer, diharapkan dapat mempercepat dalam menyelesaikan pekerjaan perusahaan dan dihasilkan data yang akurat dengan waktu yang lebih cepat.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem data stok barang gudang yang sedang berjalan saat ini sudah berjalan efektif dan efisien ?
  2. Bagaimana cara memanajemen pengontrolan stok barang, agar terhindar dari kelebihan stok dan kekurangan stok digudang ?
  3. Bagaimana menganalisa sistem data stok barang gudang pada PT. Surya Utama Teknik ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan sistem data stok barang gudang yang berjalan pada PT. Suya Utama Teknik.
  2. Untuk mengetahui bagaimana sistem data stok barang gudang yang berjalan pada PT. Suya Utama Teknik
  3. Memberikan laporan stok barang yang akurat dan tepat waktu.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu pihak manajemen dalam mengelola data stok barang yang sebelumnya masih menggunakan media buku dan MS.Excel dalam penyimpanan data.
  2. Mempercepat pencarian data stok barang dan memudahkan pendataan barang masuk dan barang keluar bagi staff gudang agar lebih efisien.
  3. Mengaplikasikan sistem informasi sebagai alternatif penyimpanan data stok barang agar membantu pihak manajemen perusahaan dalam menggunakan data itu kembali di mana pada sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan penyimpanan manual.

Ruang Lingkup Penelitian

Di dalam penulisan laporan skipsi ini, penulis membahas tentang sistem data stok barang gudang pada PT. Surya Utama Teknik. Mengingat pembahasan didalam stok cukup luas dan agar laporan skirpsi ini dapat mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi proses data stok barang digudang, proses laporan barang masuk, dan proses laporan barang keluar.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, digunakan metode penelitian sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
  2. Penulis melakukan pengamatan-pengamatan lansung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi ini dapat diketahui kesalahannya atau proses dan kegiatan tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanya jawab secara lisan kepada stakeholder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem stok keluar masuk barang untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Ibu Sarah selaku divisi gudang di PT. Surya Utama Teknik.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research)
  6. Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku liiterature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa PIECES sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 berfungsi untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu dengan pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Notepad++ sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang di buat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak.

Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan skripsi ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, beberapa metode yang meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, dan metode testing. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan PT. Surya Utama Teknik, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, serta permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini membahas mengenai perancangan sistem informasi persediaan barang yang diusulkan yaitu perancangan sistem persediaan barang masuk dan keluar, sistem dengan model UML (Unified Modelling Language) yang diusulkan oleh penulis.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kausar, dkk (2015:22)[1] menjelaskan bahwa, “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[2] menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan fungsional penggunanya.

Tahapan Perancangan

Padeli, Dkk dalam jurnal CCIT (2015:198) menyebutkan bahwa disaat pengujian program dimulai. Proses pengujian terfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsi, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Kusrini dalam Jayanti dkk (2014:37), “Sistem merupakan sebuah tatanan yang terdiri dari sejumlah komponen yang berfungsi saling berhubungan satu sama lain dan tujuannya untuk memenuhi suatu proses tertentu”.

Menurut Romney dalam Wardhani dan Satia (2016:40) , “Sistem adalah rangkaian dua atau lebih pada komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Maniah dkk (2017:1),[3] “Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen berupa suatu data jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan diantara yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem ialah kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[4] Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen
  2. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem
  4. Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolahan Sistem
  14. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem
  16. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2)[5] mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System)
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu (probabilitas System)
  6. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Close System)
  8. Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertututp karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk (2016:24)[6] dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi. Dalam konteks ini, teori mengenai data memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18),[7] data dapat diklasifikasi menurut jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data:
    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)
    2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung

    3. Data Ukur (Measurement Data)
    4. Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    3. Data Kualitatif (Qualitative Data)
    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data:
    1. Data Internal (Internal Data)
    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data Eksternal (External Data)
    4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2016:26),[7] "Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan."

Menurut Krismiaji (2015:14),[8] "Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Dengan demikian dapat pula disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Aturan umum yang berlaku adalah, semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan."

Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa Informasi adalah data yang telah diorganisasi yang berupa data mentah, data tersusun, dan kapasitas sebuah saluran komunikasi. Kemudian data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

Karakteristik Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15),[8] Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

  1. Relevan : Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula.
  2. Dapat Dipercaya : Bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
  3. Lengkap : Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
  4. Tepat Waktu : Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
  5. Mudah Dipahami : Disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
  6. Dapat Diuji Kebenarannya : Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.

Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12),[9] ditentukan dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan, memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Sutabri (2016:26)[7] Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat Diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Definisi sistem informasi Menurut Sutanta dalam Jayanti dkk (2014:37) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan dan bekerjasama antara satu dengan lainnya untuk melakukan fungsi dari pengolahan data, input, processing, output berupa informasi”.

Menurut Keismiaji dalam Ilamsyah dkk, (2016:200), menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan menjadi kumpulan, memasukkan dan menyimpan serta mengolah data dengan cara-cara yang sudah diorganisasi untuk mengelola, menyimpan, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Pandi dalam Aryani dkk (2017:77)[10] menyimpulkan bahwa “Sistem informasi merupakan sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan keperluan pengolahan transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat eksekutif dan kegiatan rencana dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan definisi tersebut maka disimpulkan sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13-15),[11] Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) unsur utama :
    a. Teknisi (Humanware dan Brainware)
    b. Perangkat Lunak (Software)
    c. Perangkat Keras (Hardware)

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Control Block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni (2017:516),[12] “Analisis sistem yaitu penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”.

Menurut Wardhani dan Satia (2016:14), “Analisis sistem merupakan analisis masalah yang dicoba dilengkapi perusahaan dengan sistem informasi. Tahap ini ada beberapa penjabaran masalah, pengenalan penyebab, pencarian solusi dan pengenalan kebutuhan informasi yang dipenuhi oleh suatu solusi sistem”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem adalah tahap untuk mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan pemecahan terhadap pembuatan sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016 :11),[13] “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan.”

Sedangkan pendapat menurut Tamodia (2015:23) bahwa persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk kemudian dijual dalam proses produksi atau atau dipakai untuk keperluan non produksi.

Fungsi Persediaan

Menurut Assauri (2016:226-227) fungsi dari persediaan yaitu untuk menambah fleksibilitas operasi produksi suatu perusahaan. Sejumlah fungsi persediaan di antaranya yaitu:

  1. Untuk dapat memenuhi antisipasi permintaan pelanggan, dimana persediaan merupakan upaya antisipasi stok, karena diharapkan dapat menjaga terdapatnya kepuasan yang diharapkan pelanggan.
  2. Untuk dapat memanfaatkan diskon kuantitas, karena dilakukannya pembelian dalam jumlah besar, sehingga mungkin dapat mengurangi biaya barang atau biaya deliverinya.
  3. Untuk melindungi kekurangan stok yang dihadapi perusahaan, karena terlambatnya kedatangan delivery dan adanya peningkatan permintaan, sehingga kemungkinan terdapatnya resiko kekurangan pasokan.
  4. Untuk memanfaatkan keuntungan dari siklus pesanan, dengan cara meminimalisasi pembelian, dan biaya persediaan, yang dilakukan dengan membeli dalam jumlah yang melebihi jumlah kebutuhan.

Konsep Dasar Barang

Definisi Barang atau Produk

Menurut Titik Wijayanti (2014:50)[14] produk terdiri atas berbagai unsur dan setiap unsur tersebut harus saling mendukung dan memberikan efek yang menguatkan agar diminati dan dibeli oleh pelanggan. Produk tersebut harus berorientasi pada konsumen sehingga kepentingan konsumenlah yang terpenting bukan kepentingan pabrik.

Menurut Manaf (2016:255) Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik tokoh yang menjual (pengecer), dan paelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

Konsep Dasar Gudang

Definisi Gudang

Definisi gudang menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina (2015:58),[15] adalah “bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw-material, port, goods in- process, finish good) pada dan antara titik sumber (point-of-origin) dan titik konsumsi (point-of-consumption), dan menyediakan informasi kepada manajemen mengenai status, kondisi, dan disposisi dari item-item yang disimpan”,

Sedangkan, Hendri Septianur dan Yuli Nurcahyanti (2015:2),[16] mengatakan bahwa “Gudang merupakan tempat menyimpan barang baik dalam baku yang akan menjalani proses manufacturing, maupun barang jadi yang siap dipasarkan”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gudang merupakan tempat penyimpanan produk-produk barang baku yang disimpan maupun barang jadi yang siap dipasarkan.

Konsep Dasar Metode Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6),[17] “Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Volume:5 No: 2 (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebutdigunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin[18] yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22)[19] adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506),[20] mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modelling Language to model the real world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29),[21] “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa visual komunikasi untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak dalam pemrograman berorientasi objek.

Tipe-Tipe Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185),[22] CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber antara lain :

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Class Diagram
  4. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

  5. Sequence Diagram
  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. Activity Diagram
  8. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19),[23] Menjelaskan bahwa, “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161),[24] Menjelaskan bahwa, “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terintegrasi beroperasi dengan bantuan komputer serta dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[25] Menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981),[26] mendefinisikan bahwa "MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Menurut Yosef Murya (2016:8) “Notepad++ merupakan aplikasi gratis yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer atau developer dalam membuat program. Notepad++ menggunakan komponen Scintila untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman yang dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows”.

Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

Menurut Priyo, dkk (2016: 25), Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah dkk (2015:1)[27] Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Prepocessor PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general pupose licences (GPL)”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology(2016:8981),[26] mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95),[28] mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Sedangkan menurut Saputra yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:49)[29] mengatakan bahwa “HTML yaitu bahasa pemograman hypertext. HTML ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632),[30] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86),[31] “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64),[32] adalah “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Menurut Mustaqbal (2015:31),[33] mengatakan bahwa “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683),[34] mengatakan bahwa “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)[35] adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”,

Sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[36] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27),[37] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan dalam Dewi (2016: 104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[38] adalah “Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.[38]

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45),[39] tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Study Pustaka Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan barang dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Tinjauan studi dari penelitian Giandari Maulani, Devi Septiani, dan Putri Noer Fauziah Sahara (2018). “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. ICIT Journal. Vol.4, No.2.[40] Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian dengan Black Box Testing. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.
  2. Tinjauan studi dari penelitian Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni, dan Malidah Rohmah (2015). “Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol.8, No.2.[41] Metodologi yang digunakan yaitu melalui proses wawancara dan observasi langsung kepada user untuk menganalisa dan mengimplementasikan Sistem. Hasil analisa digambarkan dengan menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language). Implementasi berupa hasil akhir yang dicapai yaitu terbentuknya suatu sistem informasi berbasis Web.
  3. Tinjauan studi dari penelitian Erna Astriyani, Rahmadi, dan Ahmad Ricky Alfariz (2017). “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”. CERITA Journal. Vol.3, No.1.[42] Dari hasil analisa yang berjalan peneliti menggunakan metode pengumpulan data dan penggambaran dituangkan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari analisa ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan stok barang berbasis website, yang mana pemanfaatannya sebagai pengontrolan data barang masuk dan barang keluar pada bagian gudang.
  4. Tinjauan studi dari penelitian Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh Fayumi, dan Ani Purwanita (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang PT. Gajah Tunggal Tbk. Plant I”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[43] Metode penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, dan pengambilan data melalui dokumen tertulis, cetak maupun elektronik dari lembaga/institusi yang berkaitan dengan penelitian. Hasil analisa akan digunakan sebagai masukan dalam rancang bangun aplikasi sistem yang diusulkan. Perancangan aplikasi sistem ini menggunakan Rancangan sistem untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram; Rancangan Prototype yang terdiri dari Rancangan Menu, Rancangan Entry/Input Data dan Rancangan Laporan. Hasil penelitian dengan adanya sistem yang tersusun dengan rapi diharapkan dapat mengontrol proses suatu kegiatan pada perusahaan, sehingga dapat mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
  5. Tinjauan studi dari penelitian Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani, dan Yunny Nur’aeni (2016). “Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[44] Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah dipahami.
  6. Tinjauan studi dari penelitian Khanna Tiara, Dewi Immaniar, dan Fiqih Arzia (2015). “Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol.9, No.1.[45] Metode penelitian ini menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat memonitoring persediaan barang di Lab. Digital pada Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Tinjauan studi dari penelitian Janu Ilham Saputro, Cici Alviona Roza, dan Marini Ekawati (2017). “Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan ATK Pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang”. SENSI Journal. Vol.3, No.1.[46] Metode penelitian yang digunakan adalah metode mengumpulan data, metode analisis dan metode perancangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi langsung di perusahaan, melakukan dokumentasi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada, riset terhadap masalah, wawancara kepada pihak terkait di perusahaan dan studi pustaka dari beberapa penelitian sebelumnya. Metode Analisa sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language). Metode perancangan menggunakan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor). Dengan tahapan metode-metode tersebut penulis menemukan masalah-masalah dalam rancang bangun sistem informasi persediaan ATK yang sedang berjalan dan menemukan solusi yang terbaik bagi perusahaan. Adapun hasil penelitian ini adalah suatu sistem persediaan ATK untuk membantu perusahaan dalam mengelola sistem informasi persediaan barang yang lebih efektif dan efisien.
  8. Tinjauan studi dari penelitian Junaidi, Sutrisno, dan Koriatul Janah (2019). “Model Aplikasi Purchasing System Untuk Monitoring Stok Dalam Mengurangi Tingkat Kerugian”. SENSI Journal. Vol.5, No.1.[47] Metodologi yang digunakan yaitu melalui tahapan-tahapan perancangan yang sistematis seperti rancangan sistem dalam bentuk use case diagram, rancangan basis data dalam bentuk class diagram, dan alur kerja sistem dalama bentuk sequence diagram dan activity diagram. Sehingga mampu memberikan suatu bentuk model aplikasi purchasing system untuk monitoring stok dalam mengurangi tingkat kerugian.
  9. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar. Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary (2015). “A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT”.[48] Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan, identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.
  10. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh Belen M. Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. International Journal of Humanities and Social Sciences (2016). “Equipment Inventory Management System (EIMS)”.[49] Studi ini menggunakan metode prototyping dalam desain, pengembangan, implementasi dan penyebaran sistem di Universitas Negeri Catanduanes di mana para pengguna sistem terlibat dalam proses studi yang dilakukan pada Juli, 2014 hingga Mei, 2015. PHP, MySQL dan Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan tersebut. Dengan EIMS, kertas-kertas yang banyak terpakai, waktu penyelesaian proses dan prosedur yang panjang akan diminimalkan, disederhanakan, kemudian menjadi koheren dan terstandardisasi. Sehingga, EIMS menghasilkan proses manajemen persediaan peralatan yang lebih sederhana dan terorganisir.

Maka dari sepuluh penelitian diatas disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Data Stok Barang Gudang Pada PT. Surya Utama Teknik” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya namun berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.



BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT. Surya Utama Teknik

Sejarah Singkat PT. Surya Utama Teknik

PT. Surya Utama Teknik berdiri pada tahun 2008. Perusahaan ini bergerak dalam bidang fabrikasi, memiliki fasilitas manufaktur yang sangat baik yang menawarkan pengelasan fabrikasi khusus, permesinan, dan layanan pemasangan. Tim teknisi bekerja erat dengan pelanggan untuk memenuhi persyaratan yang tepat. Sudah banyak perusahaan dibeberapa kota di Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Suya Utama Teknik. Reputasi telah dibangun di atas komitmen untuk memproduksi berbagai produk, manufaktur hingga standar tinggi dalam industri di mana jaminan kualitas adalah kekuatan pendorong.

VISI dan MISI PT. Surya Utama Teknik

  1. VISI
  2. Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan putaran balik cepat dalam kategori utama fabrikasi.

  3. MISI
  4. Bekerja untuk 100% kepuasan pelanggan sepanjang waktu.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan PT. Surya Utama Teknik yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Surya Utama Teknik

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan perusahaan lain, PT. Surya Utama Teknik dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Surya Utama Teknik, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur
  2. Pimpinan tertinggi dan pemegang kebijakan perusahaan.

  3. Direktur Utama
  4. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

  5. General Manager
  6. Menetapkan tugas dan wewenang dari setiap kepala bagian dan meminta pertanggung jawaban masing masing kepala bagian.

  7. Secretary
  8. Membantu dan mengatur jadwal direktur dalam pengembangan perusahaan.

  9. HRD Manager
  10. Menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang ditentukan untuk mendukung tercapainya kebijakan mutu dan sasaran mutu.

  11. Engineering
  12. Mendesain gambar dan memastikan barang yang dikerjakan oleh produksi sesuai dengan permintaan pelanggan.

  13. Production
  14. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi (finish good) sesuai dengan rencana produksi yang sudah dibuat oleh Engineering.

  15. Gudang
  16. Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya bahan baku yang di gudang, menerima barang masuk yang dikirim oleh suplier atas pemesanan barang dari bagian pembelian, dan memeriksa stok bahan baku yang tersedia di gudang.

  17. Finance & Accounting
  18. Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain management keuangan, penghitungan budget perusahaan, monitoring kesehatan keuangan perusahaan, asset management perusahaan, penghitungan biaya dan harga jual produk, dan lain sebagainya.

  19. Purchasing
  20. Mencari penawaran dan bernegosisasi dengan beberapa supplier dan membuat Purchase Order dari hasil penawaran dan negosiasi dari daftar suplier terpilih.

  21. Marketing
  22. Sebagai team pendukung kinerja Sales team sehingga pekerjaannya lebih efektif dan efisien. Selain itu desain promo hingga strategi pemasaran yang baik dirancang disini.

  23. Administrasi
  24. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan administrasi perusahaan, baik faktur di dalam perusahaan maupun arus perpajakan perusahaan.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan Prosedur sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang untuk dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi.
  2. Admin Gudang menerima surat permintaan barang, kemudian memeriksa ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada admin gudang mengeluarkan barang kebagian produksi.
  3. Karyawan Produksi menerima barang keluar.
  4. Admin gudang mencatat barang keluar.
  5. Admin gudang menerima barang masuk dari supplier
  6. Admin gudang mencatat barang masuk.
  7. Admin gudang merekap barang masuk dan barang keluar.
  8. Admin gudang membuat laporan stok barang.
  9. Kepala gudang menerima laporan hasil stok barang.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Berikut ini adalah use case diagram sistem stok barang :

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Stok Barang

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 3 (tiga) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Karyawan Produksi, Admin Gudang, dan Kepala Gudang.
  2. 9 (sembilan) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang untuk dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi, lalu Admin Gudang menerima surat permintaan barang kemudian memeriksa ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada Admin Gudang mengeluarkan barang kebagian produksi, selanjutnya Karyawan Produksi menerima barang keluar, dan Admin gudang mencatat barang keluar, selanjutnya Admin Gudang menerima barang masuk, lalu Admin Gudang mencatat barang masuk, kemudian Admin Gudang merekap barang masuk dan barang keluar, setelah itu Admin Gudang membuat laporan stok barang, terakhir Kepala Gudang menerima laporan hasil stok barang.

Activity Diagram

Berikut ini adalah activity diagram sistem stok barang.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Stok Barang

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 10 (sepuluh) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi berawal dari Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang untuk dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi, lalu Admin Gudang menerima surat permintaan barang kemudian memeriksa ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada Admin Gudang mengeluarkan barang kebagian produksi, selanjutnya Karyawan Produksi menerima barang keluar, dan Admin gudang mencatat barang keluar, selanjutnya Admin Gudang menerima barang masuk, lalu Admin Gudang mencatat barang masuk, kemudian Admin Gudang merekap barang masuk dan barang keluar, setelah itu Admin Gudang membuat laporan stok barang, terakhir Kepala Gudang menerima laporan hasil stok barang.
  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram

Berikut ini adalah sequence diagram sistem stok barang.

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Stok Barang

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin Gudang, Karyawan Produksi, dan Kepala Gudang.
  2. 9 (sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor diantaranya Admin Gudang mengecek stok barang, mengecek barang masuk, mengecek barang keluar, mencatat barang masuk, mencatat barang keluar, merekap barang masuk dan barang keluar, mengeluarkan barang, membuat laporan stok barang, memberikan laporan hasil stok barang.
  3. 4 (empat) Life Line mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa PIECES

Dalam melakukan analisa penulis memilih menggunakan Metode Analisa PIECES. Metode Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan :

  1. Performance
  2. Kinerja : Pengolahan input data belum efektif dan efisien, karena sistem stok barang bagian gudang masih menggunakan buku untuk pencatatan dan penginputan menggunakan MS. Excell.

  3. Information
  4. Informasi : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat (stok barang kurang update).

  5. Economy
  6. Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan dan penginputan laporan stok barang karena masih menggunakan sistem manual.

  7. Control
  8. Pengendalian : Dalam setiap inputan tidak ada sistem pengontrolan setiap laporan, sehingga tidak dapat diketahui sewaktu –waktu berapakah stok barang yang ada digudang.

  9. Efficiency
  10. Sumber Daya Biaya : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan yang tidak akurat/terjadi kesalahan. Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang dilakukan oleh satu staff yang proses pengerjaannya masih menggunakan sistem manual, sehingga laporan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.

  11. Service
  12. Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah bagian gudang dalam proses pengerjaan laporan stok barang karena pencatatan dan pencarian stok barang dilakukan secara manual dengan data yang bertumpuk – tumpuk sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh data – data yang di inginkan.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Nama Masukan : Pendataan
    Fungsi : Untuk Pendataan Barang Masuk dan Barang Keluar
    Sumber : Admin Gudang
    Media : Buku Besar & Print Out
    Frekuensi : Setiap Pendataan Barang Masuk dan Keluar Gudang
    Keterangan : Berisi Laporan Barang Masuk dan Barang Keluar

  3. Analisa Proses
  4. Nama Modul : Permintaan Barang
    Masukan : Permintaan Admin Gudang
    Keluaran : Surat Permintaan Barang
    Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah apabila Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang untuk dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi kemudian Admin Gudang menerima surat permintaan barang, lalu memeriksa ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada admin gudang mengeluarkan barang kebagian produksi.

  5. Analisa keluaran
  6. Nama keluaran : Laporan
    Fungsi  : Mencetak Laporan Hasil Stok Barang
    Media : Kertas A 4
    Rangkap : 1 Lembar
    Distribusi : Untuk Kepala Gudang

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz
    2. Monitor : LG 17 inc
    3. Mouse : Logitech
    4. Keyboard : USB
    5. RAM : 2 GB
    6. Harddisk : 250 GBf. Harddisk : 250 GB
    7. Printer : LaserJet M1132 MFP
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7 Ultimate 32-bit
    2. Microsoft Office Excel 2010
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Karyawan Produksi
    2. Admin Gudang
    3. Kepala Gudang

Permasalahan Yang Dihadapai Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai stok barang gudang pada PT. Surya Utama Teknik, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

  1. Pengolahan data dalam stok barang berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu.
  2. Pengontrolan terhadap stok barang masih kurang efisien, sehingga tidak dapat diketahui sewaktu –waktu berapakah stok barang yang ada digudang.
  3. Stok barang yang kurang terintegrasi dan kesalahan input data lebih dari satu kali untuk barang sejenis menimbulkan kesalahan dalam pelaporan, yaitu kurang maksimal dalam sistem pelaporan dan terjadinya laporan stok barang yang terlalu banyak (over stock) atau sebaliknya stok barang terlalu sedikit (under stock).

Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Membuat sistem informasi data stok barang gudang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang secara update dan dapat mengetahui barang yang sudah kosong dan barang yang tinggal sedikit secara cepat.
  2. Membuat suatu sistem agar dapat mengelola laporan stok barang berdasarkan periode tertentu.
  3. Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan ulang pada stok barang secara keseluruhan.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap 1
  2. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada stakeholder, berikut tabel elisitasi tahap I :

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


  3. Elisitasi Tahap 2
  4. Merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis unutk dieksekusi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


    Keterangan:

    1. M (Mandatory) : Penting
    2. D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting
    3. I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada


  5. Elisitasi Tahap 3
  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


    Keterangan:

    1. T  : Technical
    2. O  : Operational
    3. E  : Economic
    4. L  : Low
    5. M  : Middle
    6. H  : High


  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian dari observasi yang telah dilakukan pada sistem stok barang saat ini di PT Surya Utama Teknik, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Usulan prosedur yang diusulkan ini bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengelolaan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi atau tersistem masih berbasis localhost sehingga memudahkan Bagian Gudang dalam menginput berbagai macam dalam mengelola stok barang yang bersangkutan dengan tugasnya serta dalam pembuatan laporan. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Adapun Prosedur System yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Prosedur Sistem Usulan

  1. Administrator
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu dashboard
    3. Menampilkan menu data master
    4. Menampilkan menu data master user
    5. Menginput tambah user
    6. Menampilkan menu data master barang
    7. Menginput tambah nama barang
    8. Menampilkan menu data master supplier
    9. Menginput tambah supplier
    10. Menampilkan menu data master satuan
    11. Menginput tambah satuan
    12. Log out
  2. Karyawan Produksi
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu dashboard
    3. Menampilkan menu transaksi
    4. Menampilkan menu transaksi request SPB
    5. Menginput request SPB
    6. Log Out
  3. Admin Gudang
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu dashboard
    3. Menampilkan menu transaksi
    4. Menampilkan menu transaksi barang masuk
    5. Menginput tambah barang masuk
    6. Menampilkan menu transaksi request SPB
    7. Mengkonfirmasi request SPB
    8. Menampilkan menu transaksi barang keluar
    9. Menginput tambah barang keluar
    10. Menampilkan menu laporan report stok
    11. Log Out
  4. Kepala Gudang
    1. Melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu dashboard
    3. Menampilkan menu laporan report stok
    4. Log Out

Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

Usecase Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai (user) yang disebut actor. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya.

Gambar 4.1 Usecase Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 diatas terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup rancangan sistem stok barang gudang.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Admin, Gudang, Karyawan Produksi dan Kepala Gudang.
  3. 27 (dua puluh tujuh) Usecase Diagram yang dilakukan oleh actor tersebut.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Activity diagram penggambaran berbagai alur aktifitas dalam sistem yang telah dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity Diagram Login

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

Berdasarkan gambar 4.2 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Add data barang

Gambar 4.3 Activity Diagram Add data barang

Berdasarkan gambar 4.3 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Edit data barang

Gambar 4.4 Activity Diagram Edit data barang

Berdasarkan gambar 4.4 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Add data supplier

Gambar 4.5 Activity Diagram Add data supplier

Berdasarkan gambar 4.5 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Edit data supplier

Gambar 4.6 Activity Diagram Edit data supplier

Berdasarkan gambar 4.6 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Add data barang masuk

Gambar 4.7 Activity Diagram Add data barang masuk

Berdasarkan gambar 4.7 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Edit data barang masuk

Gambar 4.8 Activity Diagram Edit data barang masuk

Berdasarkan gambar 4.8 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Hapus data barang masuk

Gambar 4.9 Activity Diagram Hapus data barang masuk

Berdasarkan gambar 4.9 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Add data barang keluar

Gambar 4.10 Activity Diagram Add data barang keluar

Berdasarkan gambar 4.10 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Edit data barang keluar

Gambar 4.11 Activity Diagram Edit data barang keluar

Berdasarkan gambar 4.11 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Add request SPB

Gambar 4.12 Activity Diagram Add request SPB

Berdasarkan gambar 4.12 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Edit request SPB

Gambar 4.13 Activity Diagram Edit request SPB

Berdasarkan gambar 4.13 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Activity Diagram Aprove status

Gambar 4.14 Activity Diagram Aprove status

Berdasarkan gambar 4.14 diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram
  2. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.15 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.15 Sequence Diagram Usulan diatas, terdapat :

  1. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Administrator, Admin Gudang, Karyawan Produksi, Kepala Gudang
  2. 5 (lima) Lifeline, diantaranya : Login, Master barang, Master supplier, Master barang masuk, dan Master barang keluar.
  3. 25 (dua puluh lima) Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan untuk sistem informasi stok barang gudang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Class diagram yang diusulkan dapat memudahkan dalam merancang suatu database karena didalam class diagram menggambarkan suatu class yang terjadi dari tabel beserta atributnya. Berikut class diagram untuk sistem informasi data stok barang gudang:

Gambar 4.16 Class diagram Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, primary key, dan panjang record. Berikut spesifikasi basis data untuk sistem stok barang:

  1. Nama Tabel : barang
    Media : Harddisk
    Isi : (no, nama_barang, ukuran_barang, satuan, jumlah_stok)
    Primary key : nama_barang
    Panjang Record : 65
  2. Tabel 4.2 Struktur Tabel Data Barang

  3. Nama Tabel : barang_masuk
    Media : Harddisk
    Isi  : (no. no_po, no_spb, nama_barang, ukuran_barang, qty, satuan, nama_supplier, no_surat_jalan, tanggal_masuk, penerima)
    Primary key : no
    Panjang Record : 178
  4. Tabel 4.3 Struktur Tabel Barang Masuk

  5. Nama Tabel : supplier
    Media : Harddisk
    Isi  : (no, nama_supplier, no_telepon, alamat)
    Primary key : nama_supplier
    Panjang Record : 35
  6. Tabel 4.4 Struktur Tabel Supplier

  7. Nama Tabel : barang_keluar
    Media : Harddisk
    Isi  : (no, nama_barang, ukuran_barang, qty, satuan, tanggal_keluar, yang_mengeluarkan)
    Primary key : no
    Panjang Record : 95
  8. Tabel 4.5 Struktur Tabel barang_keluar

  9. Nama Tabel : request_spb
    Media : Harddisk
    Isi  : (no, no_spb, nama_barang, ukuran_barang, qty, satuan, tanggal_request, status)
    Primary key : no_spb
    Panjang Record : 95
  10. Tabel 4.6 Struktur Tabel request_spb

  11. Nama Tabel : stok_barang
    Media : Harddisk
    Isi  : (no, nama_barang, ukuran_barang, satuan, jumlah_barang_masuk, jumlah_barang_keluar, jumlah_stok_barang)
    Primary key : -
    Panjang Record : 75
  12. Tabel 4.7 Struktur Tabel stok_barang

  13. Nama Tabel : user
    Media : Harddisk
    Isi  : (id_user, username, password, role)
    Primary key : -
    Panjang Record : 75
  14. Tabel 4.8 Struktur Tabel user


Implementasi Sistem yang Diusulkan

  1. Halaman pada Menu Login
  2. Gambar 4.17 Tampilan Menu Login


  3. Tampilan pada Menu Dashboard
  4. Gambar 4.18 Tampilan Menu Dashbord


  5. Halaman pada Menu Transaksi Barang Masuk
  6. Gambar 4.19 Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk


  7. Halaman pada Menu Transaksi Request SPB
  8. Gambar 4.20 Tampilan Menu Transaksi Request SPB


  9. Halaman pada Menu Transaksi Barang Keluar
  10. Gambar 4.21 Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar


  11. Halaman Menu Laporan Report Stok
  12. Gambar 4.22 Tampilan Menu Laporan Report Stok

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Spesifikasi Hardware
  2. Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel® Core i5 ® CPU 7200U @ 3.1GHz
    2. Monitor : 14” LCD Monitor
    3. Mouse : Optical
    4. Keyboard : Standard
    5. RAM : 2 GB
    6. Harddisk : 350 GB
    7. Printer : LQ-1900


  3. Aplikasi Yang Digunakan
  4. Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Windows
    2. Mozila Firefox dan Google Chrome
    3. Xampp
    4. MySQL


  5. Hak Akses
  6. Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh

    1. Administrator
    2. Admin Gudang
    3. Karyawan Produksi
    4. Kepala Gudang

Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.


Tabel 4.9 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian sistem menggunaan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu login, menu barang masuk, menu request SPB, dan menu barang keluar. Jika input yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian yang sudah dilakukan menggunkan metode blackbox testing seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

Tabel 4.10 Tabel Schedule

Estimasi Biaya

Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bagian stok barang gudang pada PT Surya Utama Teknik, maka dapat diambil kesimpulan yaitu antara lain :

  1. Sistem data stok barang gudang pada PT. Surya Utama Teknik yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana bagian gudang dalam menginput data barang masuk dan barang keluar masih menggunakan buku yang kemudian di input ke Microsoft Excel.
  2. Membuat sistem informasi data stok barang gudang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang secara update dan dapat mengontrol stok minimal barang secara cepat.
  3. Membangun sistem stok barang pada PT. Surya Utama Teknik dengan cara merancang aplikasi berbasis web yang akan membantu secara khusus proses stok barang yang dilakukan oleh Admin Gudang dalam pembuatan laporan stok barang tanpa mengetik atau menulis kembali, sistem ini akan secara otomatis menampilkan laporan yang diminta dengan memilih tanggal yang diinginkan.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem Stok Barang Gudang yang dibuat adalah sebagai berikut :

  1. Perlu adanya penambahan fasilitas berbasis MOBILE pada sistem stok barang gudang untuk menunjang kinerja sistem tersebut agar dapat bekerja lebih produktif.
  2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan informasi, dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem yang digunakan pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data.
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik maka harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan adanya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Kausar, Ahmad. Suntiawan, Fazri Yusuf. Rosalina, Vidilia .2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Universitas Serang Raya Kota Serang: Jurnal PROSISKO. Vol. 2. No. 1: 20-23.A.
  2. Maimunah, Supra dan Anwar. 2017. “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan. Tangerang”: Jurnal CERITA.Vol. 3, No. 1, ISSN: 2461-1417.
  3. Maniah. Hamidin, Dini. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus.” Yogyakarta: Deepublish.
  4. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016.
  5. Ruhul Amin. 2017. “Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3
  6. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.” Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016
  7. 7,0 7,1 7,2 Sutabri, Tata. 2016. “Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).” Yogyakarta: Andi.” Vol.2 No.3
  8. 8,0 8,1 Krismiaji. 2015. “Sistem Informasi Akuntansi.” Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
  9. FAUZI, Rizki Ahmad. (2017). “Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).” Yogyakarta: Deepublish.
  10. Aryani, Diah, Muhamad Arif Nurdin, Pandi Baskara. 2017. “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor Pada STMIK Raharja Tangerang.” CERITA, Vol 3 No 1. ISSN : 2461 – 1417.
  11. Hutahaean, “Konsep Sistem Informasi.” Yogyakarta: Deepublish, 2015.
  12. Dui dan Joni. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.” Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2528-0082.
  13. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No .1.
  14. Wijayanti, Titik. 2014. “Marketing Plan! dalam Bisnis.” Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  15. Yahya, Tantowi, Radna Nurmalina. 2015. “Aplikasi Pendataan Pupuk di Dinas Pertanian Tanaman dan Perkebunan." ISSN: 2460-173X. Jurnal Sains dan Informatika Vol.1 No.2- November 2015. Kalimantan Selatan: Politeknik Negeri Tanah Laut.
  16. Septianur, Hendri, Yuli Nurcahyanti. 2015. “Sistem Informasi Administrasi Gudang Distributor Bahan Bangunan pada CV. Holly Perkasa.” Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA) Vol.4 No.1 Kalimantan Tengah: Universitas Darwan Ali.
  17. Susena,Edy, Ema Utami dan Andi Sunyoto. 2015. “Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta.” Jurnal Sainstech Indonusa Surakarta. Vol.1 No.3:1-17.
  18. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2014. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Informatika”. Bandung : Informatika
  19. Agusli, Rachmat., Sutarman., dan Suhendri. 2017. “Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor.” Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No.1:22.
  20. Fergus, U Onu., dan Umeakuka Chinelo V,. 2016. "Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System," Internasional Journal of Computer Applications Technology and Research, vol. 5, no. 8, pp. 504-508.
  21. Yusuf, Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 Januari 2015.
  22. Hartati,Tri. “Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta).” Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.
  23. Anhar. 2016. “Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi.” Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  24. Chan, Syahrial. 2017. “Membuat Aplikasi Database Dengan Power Builder 12.6 Dan MySQL.” Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  25. Desai, Prashant Ramchandra. “A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE)” Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693. Diambil dari: https://www.researchgate.net/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers
  26. 26,0 26,1 Koshti, Megha, dan Sanjay Ganorkar. 2016. “IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi And ECG Signal. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET)” Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. http://dl.noavarangermi.ir/dl/forum/files/freepaper/ecgiot-3.pdf Diakses pada 01 Mei 2018.
  27. Hikmah. Agung Baitul, Supriadi. Deddy, Alawiyah. Tuti. 2015. “Cara Cepat Membangun Website dari Nol Studi Kasus : Web Dealer Motor.” Yogyakarta. CV Andi Offset.
  28. Masykur, Fauzan. Fiqiana Prasetiyowati. 2016. “Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.” Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol. 14 No. 1. ISSN Online: 2407-0939.
  29. Andini, Mia dan Anwar Khairul Hafizd. 2015. “Jurnal Jurnal Sains Dan Informatika.”
  30. Bulla, Chetan dkk. 2017. “My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC)” Vol. 7 Issue No. 6.http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  31. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.” Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.
  32. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global).” Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 6 No. 1 ISSN: 2088-1762. Diambil dari: http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/98/100
  33. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis:Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN.” Bandung:Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol.1 No. 3:31-36.
  34. Jan, Syed Roohillah dkk. 2016. “An Inovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies. International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET)” Vol. 2 Issue 2 ISSN: 2394 4099.https://www.researchgate.net/profile/Fazlullah_Khan2/publication/303280520_An_Inovative_Approach_to_Investigate_Various_Software_Testing_Techniques_and_Strategies/links/576e56e008ae842225a849ca.pdf Diakses pada 09 Desember 2017.
  35. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global.” ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
  36. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. “Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global”. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/117/114. 11 oktober 2017. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
  37. Agit, Amrullah dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yohyakarta.” Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  38. 38,0 38,1 Yusuf, Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 Januari 2015.
  39. Hermawan, Asep. 2014. "Penelitian Bisnis." Jakarta : Grasindo.
  40. Maulani, Giandari dkk. (2018). “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. ICIT Journal. Vol.4, No.2.
  41. Rahayu, Sri dkk. (2015). “Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol.8, No.2.
  42. Astriyani, Erna dkk. (2017). “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”. CERITA Journal. Vol.3, No.1.
  43. Rais Rahayu Suci, Nurlaila dkk. (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang PT. Gajah Tunggal Tbk. Plant I”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.
  44. Wahid Abdul, Sunar dkk. (2016). “Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.
  45. Tiara, Khanna dkk. (2015). “Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol.9, No.1.
  46. Saputro Ilham, Janu dkk. (2017). “Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan ATK Pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang”. SENSI Journal. Vol.3, No.1.
  47. Junaidi dkk. (2019). “Model Aplikasi Purchasing System Untuk Monitoring Stok Dalam Mengurangi Tingkat Kerugian”. SENSI Journal. Vol.5, No.1.
  48. Patel Hemishkumar, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar. Journal Of International Academic Research For Multidisciplinary (2015). “A REVIEW ON MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT”.
  49. Belen M. Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. International Journal of Humanities and Social Sciences (2016). “Equipment Inventory Management System (EIMS)”.




LAMPIRAN

[ File Lampiran]



Contributors

Admin, Mira Shintia