SI1511489462

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
Teks subscript

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN

DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB

RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG


Skripsi





Disusun Oleh :


NIM
: 1511489462
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Universitas Raharja

TANGERANG

TA.2018/2019






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN

DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB

RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489462
Nama
:Angga Ardiyansyah S
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2019


Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN

DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB

RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1511489462
Nama
: Angga Ardiyansyah S



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Saryani., S.Kom., M.TI)
 
(Harfizar, M.Kom)
NID : 08167
 
NID : 15028






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN

DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB

RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511489462
Nama
: Angga Ardiyansyah S


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA.2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Juli 2019


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN

DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB

RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1511489462
Nama
: Angga Ardiyansyah S
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 19 Juli 2019
Angga Ardiyansyah S
NIM. 1511489462


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Internet merupakan bagian dari pengembangan suatu informasi. Internet juga menjadi alat infrastruktur yang sangat luas dan tanpa batas. Guna menjadikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Internet juga dapat mengimbangi pengembangan salah satu pelayanan masyarakat di era global yang semakin maju ini. Demikian juga dengan instansi harus memanfaatkan layanan internet guna untuk dapat mengikuti kemajuan tersebut. Begitu juga pada RSIA Pratiwi yang bergerak didalam pelayanan kesehatan yang berada pada Kota Tangerang, khususnya dalam pendaftaran calon pasien Poliklinik Kandungan. Pendaftaran yang masih manual dan belum terkomputerisasi, yaitu calon pasien datang ke RSIA dan mendaftarkan diri ke meja Informasi dan menginput data diri calon pasien ke admin, lalu mendapatkan nomor antrian, informasi jam praktek dokter dan info tentang Poliklinik kandungan yang di tempel pada madding RSIA. Dari ketidakefisienan tersebut muncul suatu gagasan membangun aplikasi berbasis WEB. Maka dengan dibangunnya aplikasi berbasis WEB ini, berharap adanya kemudahan untuk mendaftar bagi calon pasien Poliklinik Kandungan dan mengetahui informasi terbaru mengenai jawal praktek Poliklinik kandungan Pada RSIA Pratiwi Kota Tangerang. Sehingga membuat kefesienan pada waktu, dikarenakan calon pasien tidak lagi diharapkan datang ke tempat lagi. Dengan cara mengakses WEB yang sudah dibangun calon pasien dapat mendaftarkan diri tanpa harus datang. Sehingga menjadikan pelayanan pada RSIA Pratiwi menjadi lebih efektif dan efesien.

Kata Kunci : Sistem, Informasi Jadwal Dokter dan Pendaftaran, Web


ABSTRACT

The internet is part of developing information. The internet is also a very broad and unlimited infrastructure tool. To make services more effective and efficient. The internet can also balance the development of one of the community services in this increasingly advanced global era. Likewise, agencies must use internet services to be able to keep up with the progress. Likewise for the Pratiwi Hospital engaged in health services located in the city of Tangerang, especially in the registration of candidates for the Gynecology Polyclinic. Registration is still manual and not computerized, namely prospective patients come to RSIA and register themselves to the Information desk and enter the prospective patient's personal data to the admin, then get the queue number, information on doctor's practice hours and info about the obstetric polyclinic posted at the RSIA madding. From this inefficiency arises an idea to build a WEB-based application. So with the construction of this WEB-based application, he hopes that there will be an ease to register for prospective Gynecology Polyclinic patients and find out the latest information regarding the beginning of the obstetric Polyclinic practice at the Pratiwi Hospital in Tangerang City. Thus making efficiency at the time, because prospective patients are no longer expected to come to the place again. By accessing the WEB that has been built prospective patients can register without having to come. So as to make the services of the Pratiwi Hospital become more effective and efficient


Keywords : System, Doctor Schedule Information and Registration, Web





KATA PENGANTAR


Allhammdulillah, Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB PADA RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG”

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi Manajemen pada Universitas Raharaja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Saryani, S.Kom., M.T.I. Selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Harfizar, M.Kom. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu dr. Yulitha Firdaus selaku Stakeholder yang telah memberikan konstribusi besar didalam lancarnya proses penelitian skirpsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penelitian.
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 19 Juli 2019
Angga Ardiyansyah S
NIM. 1511489462












Daftar isi







DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Keterangan SWOT

Gambar 2.2. Keterangan PHP

Gambar 2.3. Definisi MySql

Gambar 2.4. Definisi XAMPP

Gambar 3.1. Logo RSIA Pratiwi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi RSIA Pratiwi

Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Rancangan Sequence Diagram Sistem Pasien

Gambar 4.3. Rancangan Sequence Diagram Sistem Administrator

Gambar 4.4. Rancangan Sequence Diagram Sistem Dokter

Gambar 4.5. Rancangan Sequence Diagram Sistem Manager

Gambar 4.6. Rancangan Activity Sistem User yang diusulkan

Gambar 4.7. Rancangan Activity Sistem Pasien yang diusulkan

Gambar 4.8. Rancangan Activity Sistem Dokter yang diusulkan

Gambar 4.9. Rancangan Activity Sistem Manager yang diusulkan

Gambar 4.10. Rancangan Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.11. Prototype Tampilan Login

Gambar 4.12. Prototype Halaman Dashboard Administrator

Gambar 4.13. Prototype Halaman Dashboard Pasien

Gambar 4.14. Prototype Halaman Dashboard Dokter

Gambar 4.15. Prototype Halaman Dashboard Manager

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Menu Pasien

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Menu Pasien Lama dan Baru

Gambar 4.19. Tampilan Halaman Menu Pasien Lama

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Menu Pasien Baru

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Menu Administrator

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Menu Dokter

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Menu Manager






DAFTAR TABEL






DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM






DAFTAR LAMPIRAN






BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang memiliki pengembangan yang sangat pesat di zaman era globalisasi saat ini. Peningkatannya memiliki perkembangan yang sangat pesat. Selain perkembangan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk mengolah informasi, mengahasilkan informasi dan menyimpan informasi, teknologi informasi juga dapat berperan didalam peningkatan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu teknologi informasi juga dapat mempengaruhi baik atau tidak kinerja di dalam sebuah jasa pelayanan masyarakat. Teknologi informasi juga dapat menjadikan sarana pengembangan di suatu instansi-instansi di zaman persaingan perkembangan teknologi informasi saat ini.

Saat ini teknologi informasi dipergunakan untuk memudahkan pengguna di dalam memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sehingga meningkatkan efektivitas dan efesiensi di dalam sebuah pelayanan.

Khususnya di dalam sebuah pelayanan jasa kesehatan masyarakat pada RSIA Pratiwi kota Tangerang. Pelayanan informasi yang diberikan masih belum terkomputerisasi, seperti contohnya di dalam pelayanan pendaftaran Poliklinik Kandungan dan informasi jadwal praktik dokter pada RSIA Pratiwi.

Tentu kekurangan tersebut menimbulkan ketidakefesien yang di alami pada calon pasien dan pelayanan Poliklinik kandungan RSIA kota Tangerang. Umumnya soal waktu, dikarenakan calon pasien yang ingin mendaftar hanya bisa mendaftarkan diri dengan datang langsung atau menghubungi pihak informasi pada RSIA Pratiwi, lalu mendapatkan nomor antrian. Jika di lain waktu ada data jadwal praktik dokter yang berubah atau rusak, calon pasien tidak dapat mengetahui dikarenakan perubahan jadwal hanya ada di madding yang ada pada RSIA Pratiwi.

Dan karenanya perlu adanya perancangan suatu teknologi sistem informasi berbasis Web untuk memudahkan calon pasien Poliklinik kandungan pada RSIA Pratiwi. Dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada RSIA Pratiwi. Dengan adanya admin yang berperan memasukan, menghapus dan menyimpan suatu informasi di dalam pelayanan pendaftaran dan jadwal praktik dokter Poliklinik pada RSIA Pratiwi. Dimana sistem informasi berbasis Web ini dapat di akses oleh admin, calon pasien, dokter dan manajer RSIA Pratiwi secara online. Dengan berdirinya sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan pelayanan pendaftaran dan informasi pada calon pasien Poliklinik RSIA Pratiwi. Dengan uraian yang ada diatas, peneliti skripsi mengambil keputusan dengan membuat judul skripsi yaitu, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JADWAL PRAKTIK DOKTER KANDUNGAN DAN PENDAFTARAN POLIKLINIK KANDUNGAN BERBASIS WEB PADA RSIA PRATIWI KOTA TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, diantaranya :

  1. Bagaimana analisa sistem informasi dan pendaftaran poliklinik kandungan yang sudah berjalan pada RSIA Pratiwi ?
  2. Apakah kendala yang di hadapi oleh sistem informasi dan pelayanan yang telah berjalan pada RSIA Pratiwi ?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi praktik dokter dan pendaftaran online pada RSIA Pratiwi ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang dihasilkan dari penelitian hasil analisa peneliti adalah:

  1. Membantu meningkatkan dalam kepuasan calon pasien dalam hal pelayanan RSIA umumnya mengenai pelayanan pendaftaran dan informasi jadwal praktik dokter poliklinik kandungan. Dan juga sebagai pedoman di dalam mengembangkan pelayanan RSIA Pratiwi Kota Tangerang.
  2. Memudahkan calon pasien di dalam mengetahui informasi jadwal praktik dokter pada poliklinik kandungan dan mendaftarkan diri sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan pada RSIA Pratiwi kota Tangerang.
  3. Berguna untuk memudahkan admin informasi untuk mengolah data calon pasien dan informasi dokter poliklinik kandungan menjadi lebih terkomputerisasi dan fleksibel.


Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian di atas dasar dari laporan analisa hasil penelitian adalah:

  1. Meminimalkan waktu calon pasien untuk datang mendaftarkan diri dan mengetahui informasi dokter poliklinik kandungan pada RSIA Pratiwi.
  2. Memudahkan admin informasi untuk dapat menginput data calon pasien poliklinik kandungan
  3. Memberikan kepuasan di dalam pelayanan pada RSIA Pratiwi untuk calon pasien poliklinik kandungan.


Ruang Lingkup Penelitian

Di dalam penelitian ini, peneliti ingin menjelaskan ruang lingkup sistem informasi yang ada pada RSIA Pratiwi kota Tangerang, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian dan permasalahan pada penelitian, yaitu:

  1. Penelitian terbatas pada sistem informasi jadwal praktik dokter dan pendaftaran online calon pasien poliklinik kandungan yang ada masih berupa manual, yaitu dengan hanya menulis pada buku besar dan memasukan data calon pasien yang mendaftarkan diri dan kurangnya terpublish informasi mengenai jadwal praktik dokter poliklinik kandungan pada RSIA Pratiwi.
  2. Sistem ini hanya dapat diakses oleh admin informasi, calon pasien dengan id yang sudah terdaftar dan manajer RSIA Pratiwi kota Tangerang.
  3. Hanya sebatas mengenai sitem pendaftaran online dan informasi jadwal praktik dokter RSIA Pratiwi kota Tangerang.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan dan meminta data-data yang dibutuhkan sebagai bahan dasar penelitian. Obeservasi ini dilakukan pada RSIA Pratiwi dengan cara menganalisa data informasi dan mempelajari data informasi yang ada pada RSIA Pratiwi, Jalan RMH Noeradji No.42, Sumur Pacing, Karawaci, Kota Tangerang Banten – 15114.

  3. Wawancara
  4. Selanjutnya didalam tahap penelitian dilakukan wawancara kepada pihak instansi tempat dilakukannya penelitian, dan untuk melengkapi setelah tahap observasi. Wawancara berupa pemgumpulan data informasi yang telah berjalan dengan sumber wawancara yaitu bapak Rendra Kusuma,S.E. selaku bagian IT pada RSIA Pratiwi Kota Tangerang, guna melengkapi setelah melakukan tahap wawancara kepada sumber yang dibutuhkan, telah mendapat 3 elisitasi setelah mengambil uraian dari wawancara tersebut, dengan menerapkan 3 tahapan, yaitu tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final elisitasi. Elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan manajemen, dan telah disanggupi oleh penulis dan selanjutnya akan di rancang sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Studi Pustaka
  6. Selain metode pengumpulan data di atas. Selanjutnya ada tahapan studi pustaka. Studi pustaka merupakan kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik permasalahan yang menjadi suatu objek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari jurnal, internet, buku dan sumber lainnya, untuk memenuhi kebutuhan informasi penelitian.


Metode Analisa Sistem

Pada penelitian yang dilakukan, penelitian ini menggunakan metode penelitian analisa SWOT. Metode anlisis sitem merupakan bagian paling penting di dalam melakukan penelitian. Setelah pemgumpulan data selama observasi langsung pada RSIA PRATIWI. Dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dilakukan analisa melalui metode analisa SWOT.

Output hasil dari analisa SWOT dijabarkan dalam bentuk kebutuhan (Requirement) yang dirangkum dalam final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisistasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang didapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.


Metode Perancangan

Perancangan system pendaftaran online dan informasi praktik dokter berbasis web yang peneliti beri nama bertempat pada RSIA PRATIWI menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data yang menggunakan beberapa software antara lain : phpMyAdmin, Apache XAMPP, MySQL, Visual Paradigm.


Metode Pengujian dan Testing

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode blackbox testing. Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian blackbox, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface-nya), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output dari sistem).


Sistematika Penulisan

Dalam menyusun laporan penelitian ini terbagi menjadi 4 (empat) bab, masing-masing bab tersebut saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan. Sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang berhubungan dengan topik yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penelitian laporan skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML (Unified Modelling Language) yang digunakan seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisa SWOT serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan diantaranya usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa Unified Modeling Language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data, rancangan prototype / tampilan program yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang penutup diantaranya: kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Alison McKay dkk dalam International Journal Of Computer Integrated Manufacturing (2016:237-250)[1], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63)[2], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[3], menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu tahap awal untuk merancang atau membuat model sistem dari suatu permasalahan berdasarkan hasil analisa sistem yang dilakukan sebelumnya.


Tahapan Perancangan Sistem

Menurut McLeod yang dikutip oleh Al-fatta, dkk dalam jurnal telematika vol.8 no.2 (2015:70)[4]. ” Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. Mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengindetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.
  4. Memilih konfigurasi terbaik.
  5. Menyiapkan usulan implementasi.
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.”

Dan dari pendapat diatas bahwa dapat disimpulkan perancangan sistem merupakan perancangan atau tahapan didalam pembuatan sistem, bertujuan agar sistem yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sri Rahayu, dkk (2018:03)[5], “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Menurut Maimunah, dkk (2016:26)[6], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Menurut Nurlaili Anisah, dkk dalam jurnal PROSISKO (2016:49)[7], “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satu fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara Bersama – sama bertujuan untuk memenuhi sesuatu proses pekerjaan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan jaringan yang terdiri dari komponen yang terhubung untuk menghubungkan suatu informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015: 2)[8]Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

  1. Komponen
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan sistem (boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  5. Lingkungan luar sistem (environment)
  6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap diajaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalian, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari system.

  7. Penghubung Sistem (interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).

  11. Keluaran sistem (output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolahan sistem
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Contohnya, sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective). Sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilakan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:193)[9], “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya”:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sistem transportasi.

  3. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan
  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
  8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
  10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
  12. Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  14. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
  16. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[10], “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.Menurut Romney dan Steinbart (2015:4) : “Informasi (Information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.”

Sedangkan Wing Wahyu Winarno dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[11], mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik.”

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukan diatas mengenani informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah dikelola atau diproses memberikan arti dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas dari informasi tersebut sehingga dapat menjadi pertambahan ilmu pengetahuan yang berguna dan berarti bagi penerimanya.


Jenis-jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80)[12]“Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah” :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
    2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    3. Informasi masa kini
    4. Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.


Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[13], “Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini” :

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat waktu (Timelines)
  4. Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.


Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[14], “Ada 10 (sepuluh) Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut”:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2016:27)[15]“ Fungsi Informasi adalah memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan keputusan. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambil keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian sehingga dapat diambil suatu keputusan yang baik. Suatu fungsi informasi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran, dan aturan-aturan keputusan untuk penentuan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol. Dengan kata lain, dengan menganggap bahwa pengambil keputusan menanam modal dalam suatu proyek, informasi diperlukan untuk membantu mengontrol pelaksanaan proyek.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:195)[16]“Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”

Menurut Krismiaji (2015:16)[17], “sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut Desi Tri Hernandhi dkk, dalam jurnal Administrasi Bisnis[18]bahwa, “sistem informasi pemasaran adalah merupakan suatu sistem terintegrasi yang mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran perusahaan”.

Sedangkan Wing Wahyu Winarno dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[19], mengatakan bahwa “ Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik

Berdasarkan menurut beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa “sistem informasi adalah komponen yang saling berhubungan di dalam suatu perencanaan untuk mengendalikan pengolahan suatu kebutuhan informasi di dalam sistem”.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut F. R (2011) dalam penelitian Nina dkk (2017:44)[20], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Sistem Informasi

Menurut Japerson (2015:3)[21], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

    1. teknisi (human ware atau brainware)
    2. perangkat lunak (software)
    3. perangkat keras (hardware).
  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok kendali (control block)
  12. Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Jenis-jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80)[22]Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :
    1. Informasi masa lalu.
    2. Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    3. Informasi Masa Kini
    4. Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Jaluanto Punjul (2016:18)[23], “Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah.”

Sementara, Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli dkk,(2017:21)[24], mendefinisikan “Analisis sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Sedangkan Jogiyanto dalam Tutik Lestari dkk, (2017:31)[25], mengatakan bahwa “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dan dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Beradasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat simpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu prosedur alam yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan.


Prinsip Analisis Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[26],”Analisa sistem memiliki beberapa prinsip yang dapat dilakukan pada saat penelitian yang terdiri dari :

  1. Mendefinisikan masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries), pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan
  4. Menetapkan kendala sistem, kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem, sistem dipecah kedalam sub-subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Tujuan Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Punjul (2016:18)[27], “Tujuan Analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan. Prinsip-prinsip Analisis Sistem”


Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Husda N dan Yvonne W (2016:107)[28], “Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem yaitu sebagai berikut” :

  1. Identifikasi, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analyze, yaitu menganalis sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Canggih (2017:1)[29], “Data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Menurut P. Nithya, G.Lakshmi Priya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[30], “ Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. Artinya data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda.

Dari beberapa pendapat menurut para ahli diatas, definisi data adalah suatu informasi yang sudah terbukti keasliannya/faktanya. Data digunakan sebagai contoh didalam suatu kegiatan.


Penggolongan Data

Menurut Gani dkk (2015:2)[31], data dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Data berdasarkan sumber
  2. Data berdasarkan sumber terdiri dari dua kelompok, yaitu dua primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama, baik dari hasil pengukuran alat observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama.

  3. Data berdasarkan jenis
  4. Data berdasarkan jenis terbagi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Sementara itu, data kuantitatif adalah data yang terbentuk angka atau data kualitatif yang diangka.


Metode Pengumpulan Data

Menurut Jeperson (2015:8)[32], metode pengumpulan data ada 4 yaitu :


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Syahrial Chan (2017:161) dalam penelitian Euis dkk yang berjudul Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia (2018:1183)[33], “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang teroganisisr dari skema, tabel, view, query, store prosedure dan objek-objek lainnya”.

Definisi database menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[34]adalah “Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

Dan kesimpulan definisi menurut penulis definisi database adalah suatu data yang sudah disimpan dan disusun sedemkian rupa untuk digunakan sebagai tahap pembuatan sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Pendaftaran

Definisi Pendaftaran

Menurut Utami Sri, dalam jurnal Politeknik Negri Sriwijaya (2017) [35]Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:285), “Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan); pencatatan nama, alamat, dan sebagainya dalam daftar”.


Konsep Dasar Dokter

Definisi Dokter

Menurut Haryanto dalam jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) (2018:5:2)[36]mengutip dari (Keraf, 2001 : 284), mengatakan bahwa “Dokter (dari bahasa Latin yang berarti guru) adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit . Tapi, tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut jawab yang dibebankan kepadanya”.


Konsep Dasar Klinik

Definisi Klinik

Menurut Haryanto dalam jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA) (2018:5:2)[37]. “Klinik (atau rawat jalan klinik atau perawatan rawat jalan) adalah fasilitas kesehatan untuk perawatan pasien rawat jalan”.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Giandari Maulani dalam CERITA juornal (2016:2) [38]mengutip dari Yosef Murya (2012:3) “Website atau World Wide Web adalah Suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan) dengan menggunakan media untuk memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)” didalam pencarian informasi”.

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1 (2017:52)[39], “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita fahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet.”

Berdasarkan menurut beberapa pendapat penulis menyimpulkan website merupakan kumpulan informasi berupa teks, gambar serta suara yang dapat diakses selama terdapat koneksi dengan jaringan internet.


Jenis-jenis Website

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1 (2017:52)[40]. “Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: Website Statis, Website Dinamis, Website Interaktif.”

  1. Website statis
  2. Dari kata statis atau saja, sudah dapat dipahami tidak berubah. Mudah bukan? Tapi tentu tidak ada salahnya jika kita juga ketahui makna sebenarnya dari situs statis ini. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs itu

  3. Website dinamis
  4. Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website.Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita polling dan sebagainya.

  5. Website interaktif
  6. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.


Konsep Dasar Rumah sakit

Definisi Rumah Sakit

Menurut Mochammad Ken Adwitiya Hatta (2018)[41]yang mengutip dari Siregar (2004) “Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medis untuk pemulihan dan pemeliharaaan kesehatan yang baik”.


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini pendapat para ahli tentang UML yang pertama menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2)[42]mendefinisikan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain”.

Menurut Maimunah dkk (2017:1)[43],“UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Dan terakhir UML (Unified Modeling Language) menurut mulyati dkk dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[44], adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan pengomunikasian sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung

Setelah pembahasan dari para ahli peneliti mengambil kesimpulan bahwa Unified Modeling Language atau sering disebut UML merupakan bahasa khusus untuk memvisualkan sebuah sistem agar mudah dimengerti yang berorientasi pada objek dan menggunakan diagram beserta teks pendukung.


Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan (2015:30)[45], jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari :

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

  5. Class Diagram
  6. Class Diagram yaitu menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

  7. Squence Diagram
  8. Sequence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Squence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

  9. Component Diagram
  10. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.

  11. Deployment Diagram
  12. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.


Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analiss SWOT

Gambar 2.1 keterangan SWOT


Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:118)[46], “SWOT (Strenghts – Weaknesses – Opportunities - Treats) merupakan metode perancanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuataan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari suatu proyek.”

Menurut Pradana Wibowo Santosa dan Eddy Herjanto dalam Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan (2018:13)[47], adalah “Suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor - faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas.

Menurut Rangkuti (2016:197)[48], mengatakan analisa SWOT atau analisis TOWS merupakan “Suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).”

Peneliti menyimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan metode untuk mengidentifikasi empat faktor penting dalam sebuah sistem, empat faktor penting itu adalah kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman.


Langkah-langkah Menyusun SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2015:8)[49], langkah-langkah mudah penyusunan SWOT yaitu sebagai berikut :

  1. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT
  2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  3. Mengembangkan timeline (Ketepatan waktu)
  4. Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama menyusun SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  5. Membentuk teamwork berdasarkan metode OCAI
  6. Tujuannya adalah untuk menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  7. Kuisoner riset SWOT
  8. Tujuannya dalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  9. Identifikasi penyebab masalah
  10. Tujuannya adalah untuk menentukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  11. Menentukan tujuan dan sasaran strategis
  12. Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategi berikut sasaran strategi secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  13. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema srategis, dan pemeteran strategis
  14. Tujuannya adalah untuk pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.

  15. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT
  16. Tujuannya adalah untuk menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  17. Merumuskan starategi intiantives dan key performanceindicators dalam bentuk tag dan leadindicator
  18. Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk log dan lead

  19. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja
  20. Tujuannya adalah untuk mengkualifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam ukuran yang mudah dipahami.

  21. Melakukan cascading SWOT
  22. Tujuannya adalah untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau meansurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas, selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingakat individual dalam bentuk kartu individu.

  23. Analisis risiko menggunakan key risk indicators
  24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  25. Analisis anggaran dan model keuangan
  26. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  27. Analisis kasus carporate strategi menggunakan SWOT
  28. Pada bagian ini akan diberikan contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang dijalankan


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Gambar 2.2 keterangan PHP


Jubilee E (2017: 1)[50], mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.

Menurut Priyo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016: 25)[51], mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Sri R dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015: 53)[52], “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Jika ditarik kesimpulan maka peneliti berpendapat PHP atau Hypertext Preprocessor merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menterjemahkan script atau baris kode kedalam kode mesin yang dimengerti oleh komputer yang sifatnya server side yang bisa ditambakan kedalam HTML.


Cara Kerja PHP

Menurut Budi R (2016:39)[53], Cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP yaitu :

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).
  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php
  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
  4. interpreter PHP membaca File catalog.php dari disk drive.
  5. interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
  6. interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang di berikan.
  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.


Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

Definisi HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal K (2017:2)[54], “Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”. Yang artinya (Hyper Text Markup Language, yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi cornerstone yang digunakan untuk membuat halaman web sekaligus untuk menciptakan user interface aplikasi mobile dan mobile).


Konsep Dasar MySql

Definisi MySql

Gambar 2.3 definisi MySQL


Definisi MySQL menurut Budi R dalam Rahmat A dkk, Jurnal Sisfotek Global (2017:22)[55], adalah ”Software Relation Database Management System (RDBMS) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dan dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Gambar 2.4 Definisi XAMPP


Hidayatullah dan Kawistara (2017:125)[56], dalam bukunya mengatakan “Bahwa XAMPP support untuk banyak sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan Solaris sehingga tidak terdapat masalah ketika melakukan perpindahan sistem operasi”.

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[57],“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Dan dari pendapat menurut para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa definisi XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang bisa memudahkan dalam mengoprasikan berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS dan Solaris.


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Darmawan Agus A, dkk dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2016:191)[58], “Testing adalah tahapan pengujian aplikasi dimana aplikasi diuji dari segi fungsionalitas, kode program”.


Definisi Blackbox Testing

Menurut Taslim dalam Defiariany dkk (2017:67)[59], “Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”.

Sedangkan menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[60], “Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Dari beberapa definisi para ahli diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi perangkat lunak yang berfokus pada fungsi dan hasil akhir.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi Elisitasi menurut siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[61], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.


Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Hidayati (2007) dalam penelitian Abas S, dkk yang berjudul Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi (2015:3)[62], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    • “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. Elisitasi Tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    • “T” artinya Technical Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    • “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    • “E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • High (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    • Medium (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.
    • Low (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Jesa A dan Sri W dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[63]“Literature review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Dalam buku Punaji (2016 :117), Menurut Fraenkel, dkk (2012)[64]“Literature Review adalah suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti, untuk memberikan gambaran masalah yang akan diteliti, memberikan dukungan teoretis konseptual bagi peneliti, dan juga berguna untuk bahan diskusi atau pembahasan dalam penelitian”.

Sementara, Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani R, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[65]menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Dan dapat diambil kesimpulan bahwa Literature Review adalah suatu kumpulan uraian berupa teori, penelitian dan hasil karya ilmiah yang dijadikan contoh sebagai inspirasi pembuatan suatu karya ilmiah.


Literature Review

Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai pendaftaran pasien rumah sakit dan jadwal praktik dokter dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya dalam mengembangkan sistem pendaftaran pasien dan jawal praktik dokter berbasis website, perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah penelitian yang dilakukan dan memiliki korelasi yang berkaitan dengan skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdur Rochaman, Zainur Hakim dan Riswanto (2018)[66]yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROFILE DAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RSIA PRATIWI”. Dalam penelitian tersebut tujuan dari penelitian tersebut yaitu merancangan saran informasi berbasis website dala upaya memudahkan calon pasien mengetahui informasi terbaru tanpa batas waktu dan tempat oleh user/pasien atau masyarakat secara luas. Dan sistem ini akan menyediakan pendafatran secara online, sehingga memudahkan user/pasien tanpa harus datang langsung ke rumah sakit ibu dan anak pratiwi kota Tangerang. Di dalam penelitian tersebut juga terdapat jadwal dan data nama dokter yang bertugas pada hari itu. Dan di dalam penelitian ini sistem tersebut dapat membedakan antara calon pasien baru dan pasien lama. Dengan membedakan inputan nomor pasien dan nama dokter. Di dalam penelitian ini terdapat laporan bukti ketika sudah mendaftar. Sebagai salah satu form tanda bukti oleh pasien karena sudah melakukan pendaftaran. Dan tanda bukti tersebut berupa form yang dimana terdapat no antrian dan nama dokter yang dituju, lalu bukti tersebut dapat di screenshot untuk sebagai tanda bukti pada rumah sakit.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dias Adi Pratomo, Hernanda Eka Putra, dan Moch Ilham Faza (2017)[67]yang berjudul “DOKLINE (ONLINE DOCTOR APPLICATION)”. Aplikasi tersebut bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengetahui jadwal praktik dokter, dan mengupayakan sumber daya di dalam masyarakat menjadi lebih optimal. Di dalam penelitian aplikasi tersebut terdapat menu utama yaitu menu dokter umum, dokter anak, dokter gigi dan rumah sakit. Berfungsi untuk memberi informasi kepada masyarakat dimana letak lokasi terdekat tempat dokter tersebut praktik. Dan pada tampilan kedua ada menu list data dokter umum, dimana berfungsi sebagai sarana informasi tentang data dokter umum yang sedang praktik. Seperti data nama tempat praktik dan alamat. Dan menu terakhir yaitu ada menu detail dokter umum. Yaitu berfungsi sebagai petunjuk arah karena pada saat mengklik dokter yang dituju secara otomatis aplikasi menunjukan letak melalui sambungan GPS, sehingga masyarakat tidak perlu mencari lagi di GPS karena di dalam aplikasi ini sudah secara otomatis tersambung dan mengarahkan langsung ke tempat tujuan dokter peaktik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Viona Rewita dan Elis Hernawati.S.T.,M.KOM (2018)[68]yang berjudul “APLIKASI PENDAFTARAN BEROBAT ONLINE DAN PENJADWALAN DOKTER BERBASIS WEB (STUDI KASUS :KLINIK DAN APOTIK BONA MITRA KELUARGA)”. Tujuan dari penelitian ini untuk mempermudah pasien di dalam mendaftar berobat dan administrasi dapat mudah mengolah jadwal dokter. Adapun yang menjadi latar belakang proses yang sudah berjalan saat ini pasien berobat untuk mendaftar masih begitu sulit yaitu ketika mencari data pasien harus mencari di dalam ruangan berkas tersendiri dan pasien merasa kesulitan dengan kurangnya informasi yang diberikjan oleh klinik tersebut. Implementasi aplikasi yang sudah dirancang di dalam terdapat menu login, registrasi/pendaftaran, jadwal dokter, pendaftaran berobat dan pilihan poliklinik yang dituju.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mgs.M.Ilyas (2017)[69]yang berjudul “PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH”. Panelitian tersebut bertujuan untuk memepersingkat waktu dan tempat di dalam mendaftar untuk rawat jalan pada rumah sakit. Dengan adanya aplikasi tersebut calon pasien baru hanya membutuhka waktu kurang lebih 8,5 menit dan 7 menit untuk pasien lama, artinya lebih cepat dari yang standar yaitu 10 menit. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pendaftaran pelayanan pasien pada rumah sakit adalah pasien yang tidak membawa kartu berobat, tidak membawa dokumen yang dibutuhkan seperti kartu identitas, tidak membawa surat rujukan, untuk pasien rujukan, belum paham prosedur. Selain itu juga faktor usia, tingkat pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, dan pengalaman hidup.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Frestiany Regina Putri, Diah Ajeng Pratiwi, dan Agung Suryadi (2019)[70]yang berjudul “ RANCANG BANGUN APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN BERBASIS MULTIUSER DI KLINIK BAROKAH PAJANG SURAKARTA”. Aplikasi pendaftaran rawat jalan berbasis multiuser di Klinik Barokah Pajang Surakarta di rancang menggunakan diagram konteks, diagram berjenjang, DAD Level 0, DAD Level 1 Master, DAD Level 1Transaksi, dan DAD Level 1, serta dibuat menggunakan input data pasien, input data dokter, input data diagnosa, input data tindakan, input data poliklinik, input data obat, input data wilayah, transaksi pendaftaran, transaksi pemeriksaan, dan transaksi pemberian obat yang diproses menggunakan Microsoft. Aplikasi yang dirancang berguna untuk memudahkan calon pasien baru dan lama didalam melakukan pendaftaran rawat jalan karen sudah terdapat masukan database yang sudah di input oleh bagian administrasi. Dan di dalam aplikasi tersebut dapat memasukan data pasien, data dokter, data poliklinik, data diagnosa, data obat, data wilayah, data kunjungan pasien, pemeriksaa, pemberian obat, laporan pasien dan laporan dokter. Dimana semua hasil laporan bisa di cetak.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Shakeel Ahmad Dar (2018)[71]dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology (IJSRCSEIT) yang berjudul “AN IMPLEMENTATION OF AN ONLINE REGISTRATION SYSTEM IN J&K STATE BOARD OF TECHNICAL EDUCATION FOR POLYTECHNICS”. Kelebihan dari sistem adalah menghemat waktu di dalam proses pendaftaran dengan sistem manual JKSOTE. Sistem ini juga berefisein untuk memasukan data-data calon siswa yang ini mendaftar di Politeknik di seluruh dunia. Telah dikembangkan menggunakan sistem 3 Tier dimana dalam tiga tingkatan adalah user interface, web server dab database server. Di dalam mengentri data juga dapat mengupload foto calon siswa politeknik yang ingin mendaftar. Dengan adanya upload foto ini, pihak sekolah dapat memberikan kepastian apakah calon siswa yang mendaftar benar-benar terdaftar. Dan calon siswa yang sudah mendaftar dapat mengetahui data yang dimasukan apakah sudah masuk ke dalam server administrasi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Zulhasnizam Hasan, Dkk (2018)[72]dalam jurnal telecommunication, electronic and computer engineering (JTEC) yang berjudul “WEB-BASED AUTOMATIC MONITORING & SCHEDULING MANAGEMENT OF HIGHLAND PLANTATION ON LOW GROUND ”. Secara keseluruhan, web ini menjelaskan karakteristik dan elemen efektif yang diperlukan untuk perkebunan dataran tinggi untuk ditanam di dataran rendah, pekerjaan terkait, metodologi, desain termasuk pengembangan sistem pemantauan otomatis dan manajemen penjadwalan perkebunan dataran tinggi di dataran rendah dengan menggunakan Raspberry Pi . This paper described the characteristics and effective elements needed for highland plantation to be planted on low ground, related works, methodology, design including the development of a web based automatic monitoring and scheduling management system of highland plantation on low ground by using Raspberry Pi.
  8. Penelitan yang dilakukan oleh Eunice B. Custodio and Mayleen Dorcas B. Castro (2016)[73]dalam jurnal International Journal of Signal Processing System yang berjudul “ADVANCING PRE-ENROLLMENT PROCEDURE THROUGH ONLINE REGISTRATION AND GRADE EVALUATION SYSTEM ”.Sistem ini memiliki fungsi tidak hanya untuk sebagai pendaftaran siswa baru saja. Terdapat beberapa fitur seperti, pengaturan mata pelajaran dan kurikulum untuk berbagai macam kursus. Sistem yang dikembangkan dapat diakses oleh pengguna yang berbeda dari halaman utamanya. Antarmuka pengguna Admin di sisi lain, hanya dapat diakses oleh administrator. Dalam hitungan ini, admin dapat dengan mudah mengedit atau memodifikasi konten sistem. Admin juga dapat menghapus informasi, mencetak laporan, dan mengelola situs web. Bagian dari Evaluasi Proyek adalah melakukan tinjauan pasca-implementasi di akhir proyek untuk memvalidasi penyelesaian sistem yang dikembangkan untuk perbaikan. The developed system can be accessed by different users from its Main page. The Admin user interface on the other hand, could be accessed by the administrator only. In this count, the admin can easily edit or modify the content of the system. The admin can also delete information, print reports and maintain the website. Part of Project Evaluation is to conduct post-implementation reviews at the end of the project to validate the completion of the developed system for improvement.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Chun-Ju Shang, Dkk (2015)[74]dalam Japanese Journal of Clinical Oncology (JJCO) yang berjudul “QUALITY ASSESSMENT AND IMPROVEMENT OF NATION WIDE CANCER REGISTRATION SYSTEM IN TAIWAN: A REVIEW “.Penelitian ini memiliki fungsi sebagai registrasi kanker dan menyediakan informasi inti untuk pengawasan dan pengendalian kanker. Dan di sistem ini terdapat data informasi mengenai kanker di Taiwan pada tahun sebeleumnya menurut para ahli kanker Taiwan. Data bisa dilihat karena terdapat database pada sistem. Kelebihan dari sistem ini dapat mengetahui seberapa banyak dan informasi pasien kanker pada negara Taiwan dengan adanya database yang sudah di entry sebelumnya. Cancer registration provides core information for cancer surveillance and control.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Luona Ying dan Aiqhing Zhang (2019)[75]dalam IEEE Access, yang berjudul “ SECURITY-AWARE DEPARTMENT MATCHING AND DOCTOR SEARCHING FOR ONLINE APPOINTMENT REGISTRATION SYSTEM ”. penelitian ini menjadwalkan pertemuan dengan dokter untuk konsultasi. Dengan sistem ini pasien atau calon pasien dapat mengatur pertemuan dengan dokter dengan kesepakatan dokter terlebih dahulu. On the other hand, it can also search desired doctor meeting with user's requirements. All searches of the above are secure so that patients' privacy and security of health records are ensured. Di sisi lain, bisa juga mencari dokter yang diinginkan bertemu dengan kebutuhan pengguna. Semua pencarian di atas aman sehingga privasi dan keamanan kesehatan pasien catatan dapat dipastikan.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Berdirinya RSIA Pratiwi

Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pratiwi pertama kali beroperasional pada tanggal 5 Mei 2009. Didirikan oleh ibu Bd.Hj.Sutiyah dengan pengelolaanya dibawah naungan PT.Soeti Pratiwi. Jauh sebelum menjadi Rumah Sakit Ibu Dan Anak, fasilitas kesehatan ini sudah beroperasional sebagai Bidan Praktik Mandiri (BPM) dan Rumah Bersalin yang dirintis oleh pemilik sejak awal tahun 1980. Terletak di Jalan RHM.Noeradjie No.42 Kelurahan Sumur Pacing, Kecamatan karawaci, Kota Tangerang. Rumah Sakit Ibu dan Anak PRATIWI Tangerang memiliki 4 lantai dan banguan lantai 3 & 4 yang dibangun secara bertahap. Total luasan bangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak PRATIWI kurang lebih 1.945,8M² , dan berdiri diatas lahan seluas 2.448 M². Lahan parkir tersedia disamping kanan Rumah Sakit Ibu dan Anak PRATIWI dengan Luas Lahan kurang lebih 390 M². Rumah Sakit Ibu dan Anak PRATIWI juga memiliki lahan tebuka hijau dengan luas 248,8 M².

Dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengikuti regulasi pemerintah dalam pelayanan kesehatan khususnya di bidang pelayanan kesehatan Ibu Dan Anak, maka ditahun 2009 klinik BPM Bd.Hj.Sutiyah berubah status menjadi Rumah Sakit Ibu Dan Anak dengan klasifikasi sebagai rumah sakit khusus kelas C. Beroperasional dengan 25 tempat tidur perawatan juga dilengkapi fasilitas dan sarana prasarana yang sesuai klasifikasi rumah sakit khusus Ibu dan Anak seperti instalasi bedah , High Care Unit (HCU), ruang isolasi, dan ruang perawatan dari mulai VIP, kelas utama, kelas 1, 2 dan 3. Sebagai rumah sakit ibu dan anak yang ingin memberikan kenyamanan serta suasana “homey” bagi pasien maka ruang-ruang khusus seperti ruang bersalin, ruang observasi kala 1 dan ruang menyusui dibuat dengan kesan “seperti dirumah sendiri”. Seiring berjalannya waktu dan ada program dari pemerintah perihal kesehatan masyarakat atau yang disebut dengan BPJS Kesehata Rumah sakit Ibu dan Anak Pratiwi menjadi provider BPJS Kesehtan pada tanggal 09 April tahun 2017 dan pada tanggal 02 Juli tahun 2018 Rumah Sakit Ibu dan Anak Pratiwi menjadi An- Nisa Group untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dari awal pendirian logo RSIA pratiwi dengan gambar sebagai berikut :


Gambar 3.1 Logo RSIA Pratiwi


Menurut pendiri RSIA Pratiwi, Logo dengan gambar janin yang terletak dalam “dekapan tangan wanita” menganalogikan janin dalam Rahim sang ibu, yang artinya setiap elemen dari RSIA Pratiwi harus melindungi, menghormati, dan mengayomi manusia bahkan sejak masih janin didalam rahim sang Ibu. Itulah mengapa RSIA Pratiwi sangat peduli kepada kesehatan dan kesejahteraan seorang wanita hamil dan bayinya bahkan semenjak belum dilahirkan.


VISI & MISI

Visi

Menjadi Rumah Sakit Yngbermutu dan terjangkau di wilyah Kota Tangerang dan sekitarnya.

Misi

  1. Memberikan pelaanan kepada pasien dengan sentuhan kekeluargaan
  2. Mewujudkan sumber daya manusia yang handal, bekerja keras, belajar, dan mengembangkan diri .
  3. Harga terjangkau yang berpihak kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan standar pelayanan medis yang bermutu dan terakreditasi.
  4. Orientasi pelayanan bertujuan untuk kepuasan pelanggan.


Struktur Organisasi dan Fungsi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi RSIA Pratiwi

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Direktur
    1. Direktur Mempunyai tugas sebagai berikut :
      1. Bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja RSIA PRATIWI sesuai visi, misi serta perundangan yang berlaku
      2. Melakukan fungsi – fungsi menajeman secara terpadu, efisiensi, efektif dak kreatif
      3. Penyelenggaraan medis, keperawatan, penunjang medis dan non medis, dan pelayanan rujukan
      4. Pengelolan urusan kepegawaian, hokum, hubungan kemasyarakatan, oganisasi dan tata laksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum
      5. Perumusan kebijakan operasional dibidang pelayanan
      6. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi, dan pealporan di bidang pelayanan
    2. Direktur Mempunyai Wewenang Sebagai Berikut :
      1. Menetapkan kebijakan operasional
      2. Menetapkan peraturan operasional, pedoman petunjuk teknis dan prosedur tetap
      3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan waktu tertentu sesuai dengan ketentuan rumah sakit
      4. Merumuskan lingkup kewanangan klinik kepada staff medis, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
      5. Memberikan perlindungan kepada staff professional dan karyawan sesuai ketentuan dan kemampuan rumah sakit
      6. Menetapkan hal – hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban staff professional dan karyawan rumah sakit
      7. Memberikan sangsi administratif kepada staff dan karyawan rumah sakit
      8. Mengangkat pejabat non struktural dan memberhentikan sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku
      9. Mendatangkan ahli, konsultan atau lembaga indipenden apabila diperlukan
      10. Mengusulkan struktur organisasi rumah sakit serta perubahnnya
  2. Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum
    1. SDM Mempunyai Tugas sebagai berikut :
      1. Memastikan seluruh kegiatan operasional di Unit Umum berjalan sesuai dengan aturannya
      2. Membuat program kerja tahunan
      3. Membina hubungan baik dengan perusahaan rekanan baik yang lama maupun yang baru
      4. Memonitoring serta memecahkan permasalahan yang terjadi dan tidak dapat dipecahkan oleh staff
      5. Melakukan monitoring dan pengecekan secara rutin fasilitas sarana prasarana serta peralatan kesehatan di rumah sakit
      6. Mengikutsertakan staff Umum dalam pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan
      7. Mengevaluasi kerjasama dengan pihak ke – 3 dan melaporkannya kepada atasan
      8. Memonitoring dan pengawasan terhadap kebersihan di rumah sakit serta mengevaluasi kinerja kebersihan guna menciptakan hasil kerja yang optimal
      9. Memonitoring dan mengurus serta perpanjangan perijinan – perijinan rumah sakit
      10. Membangun team building di unit SDM & Umum (GA)
      11. Memonitoring laporan bulanan diantaranya laporan kegiatan/kunjungan
    2. Wewenang SDM sebagai berikut :
      1. Menilai, menegur dan memotivasi seluruh karyawan RSIA PRATIWI
      2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan SDM & Umum
      3. Meminta arahan dari atasan
      4. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
      5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
  3. Manajer Keperawatan
    1. Mempunyai Tugas sebagai berikut :
      1. Menetapkan kebijakan operasional dan perencanaan operasional pelayanan keperawatan sesuai visi, misi, falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan.
      2. Mengkaji kebijakan intern dan ekstern Rumah Sakit dalam berbagai aspek yang terkait dengan profesi keperawatan.
      3. Melaksanakan pengorganisasian dan pengendalian serta pengawasan yang berkait dengan aktifitas sumber daya profesi keperawatan Rumah Sakit.
      4. Melakukan koordinasi dengan Bagian yang lain dalam kegiatan operasional Rumah Sakit.
      5. Mengarahkan segala kegiatan pelayanan keperawatan menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna.
      6. Membina dan memotivasi jajaran structural dan non structural demi terwujudnya Tujuan divisi keperawatan dan institusi Rumah Sakit.
      7. Mewawancarai, menyeleksi dan menempatkan staf keperawatan pada jabatan atau posisi yang sesuai.
      8. Bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan administrasi keperawatan dan pelayanan keperawatan
      9. Aktif berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan fasilitas bisnis dan membantu dalam pengembangan strateginya.
      10. Bekerjasama dengan agen dan organisasi lain di masyarakat untuk meningkatkan perluasan dan pertumbuhan ketrampilan dan pengetahuan staf secara profesional, dan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
      11. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diinstruksikan.
    2. Manajer Keperawatan mempunyai wewenang sebagai berikut :
      1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas keperawatan.
      2. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan.
      3. Mengkoordinasikan, mengawasi & mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan peralatan keperawatan.
      4. Meminta informasi & pengarahan kepada atasan.
      5. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Manager Keperawatan.
      6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.
  4. Manajer Pelayanan dan Penunjang Medis
    1. Mempunyai Tugas antara lain :
      1. Mengkoordinasi, mengatur, mengendalikan kegiatan penunjang medis.
      2. pemenuhan kebutuhan perlengkapan dan fasilitas penunjang medis.
      3. pembinaan dan bimbingan pelaksanaan penunjang medis meliputi kegiatan di Unit Farmasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Rekam medis, dan Unit Gizi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    2. Dan mempunyai wewenang sebagai berikut :
      1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Penunjang Medis.
      2. Menyusun rencana jumlah, jenis pergantian peralatan penunjang medis sesuai sumber daya dan sumber dana rumah sakit.
      3. Melaksanakan pencegahan infeksi nosokomial.
      4. Menjamin ketersediaan peralatan untuk mempermudah pelayanan medis.
      5. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan yang tepat sehingga tercipta sistem informasi yang akurat.
      6. Mengendalikan pendayagunaan tenaga secara efektif dan efisien.
      7. Menilai mutu pelayanan.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan analisa yang penulis lakukan malalui pengamatan dan obeservasi yang dilakukan pada RSIA Pratiwi kota Tangerang. Adapun urutan sistem yang telah berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Calon pasien poliklinik yang ingin mendaftar masih mendaftarkan diri dengan datang langsung ke bagian informasi RSIA Pratiwi.
  2. Bagian informasi menginput data calon pasien yang sudah melakukan pendaftaran poliklinik melalui buku besar yang terdapat dibagian informasi.
  3. Untuk melihat informasi jadwal praktik dokter calon pasien harus melihat informasi melalui kertas yang ditempel pada bagian madding RSIA


Rancangan Sistem yang Berjalan :

Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm For UML (Unified Modelling Language) 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram.

  1. Use case diagram sistem yang berjalan :

  2. Gambar 3.3 Use case sistem yang berjalan


    Berdasarkan gambar 3.3 di atas, use case yang sudah berjalan terdapat:

    1. Terdapat 4 (empat) aktor yang berada pada sisgtem pendaftaran dan jadwal praktik dokter pada RSIA Pratiwi yaitu : admin, pasien, dokter dan manajer.
    2. Satu sistem yang mencakup dalam seluruh kegiatan pendaftaran dn jadwal dokter.
    3. Terdapat 7 (tujuh) use yang yang berjalan diantaranya: mendaftar, menulis data pasien, memilih layanan, lihat jadwal, mendapatkan nomor antrian, berobat dan laporan.
  3. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan:

  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan


    Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat beberapa aktivitas diantaranya:

    1. Terdapat 4 (empat) yang melakukan kegiatan yaitu, pasien, admin, dokter dan manajer
    2. Terdapat 8 (delapan) massage yang terdapat spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya, mendaftar, mendata pasien, pilih layanan, memberikan informasi, meberikan antrian nomor, melihat jadwal praktik, berobat dan laporan.
    3. Dan 1 (satu) self message kegiatan yang dilakukan untuk diri sendiri.
  5. Acttivity diagram sistem yang bejalan

  6. Gambar 3.5 activity diagram sistem yang berjalan


    1. Berdasarkan gambar diatas terdapat beberapa aktivitas diantaranya:
    2. Terdapat 4 (empat) aktor yang melakukan aktivitas di dalam sistem yang sudah berjalan yaitu: pasien, admin, manajer dan dokter
    3. Terdapat satu initial node awal untuk memulai kegiatan
    4. 9 action state dan sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: mendaftar, mendata pasien, memilih pelayanan, mendapatkan no antrian, mengetahui jadwal praktik dokter, memberikan pelayana kesehatan, berobat, membuat laporan dan menrima laporan.
    5. Satu initial node untuk mengakhiri kegiatan sistem yang berjalan

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan guna mengenali kekuatan (Strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Kemudian setelah mengidentifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT , selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik SWOT ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategi. Yaitu strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).

Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Berjalan

Analisa Proses, Pengeluaran dan Masukan

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan adalah suatu masukan yang digunakan untuk mendeskrpsikan atau menjelaskan suatu data inputan yang telah dianalisa atau yang akan dirancang.

    Nama Masukan  : Pendaftaran Poliklinik, jadwal praktik Dokter

    Fungsi : Untuk meningkatkan pelayanan

    Sumber : Bagian Informasi RSIA

    Frekuensi : Pendaftaran pasien

    Keterangan : Berisi form pendaftaran dan informasi jadwal praktik dokter

  3. Analisa Proses
  4. Analisa Proses merupakan suatu hasil dari uraian analisa masukan

    Nama Proses : Form pendaftaran calon pasien dan menginput informasi praktik dokter

    Fungsi : Mendata calon pasien yang ingin berobat dan memberikan informasi kepada calon pasien

    Media : Kertas

    Frekuensi : Dilakukan saat pasien mendaftar

    Format : Lampiran

    Keterangan : Berisi data calon pasien

  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran merupakan hasil dari masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang telah terjadi, di mulai dari inputan dan proses pengolahan data, setelah itu melakukan pengecekan guna memperbaiki data apabila ada data yang salah dari inputan dan proses.

    Nama Keluaran : Laporan

    Media : Kertas

    Frekuensi : Dilakukan pada saat pendaftaran dan menginput informasi jadwal praktik dokter

    Keterangan : Dari proses penginputan data pasien sampai dengan proses pengolahan data maka menghasilkan rincian calon pasien yang akan berobat

    Keterangan : Dari proses penginputan sampai dengan proses pengolahan data maka didapatkan seluruh data calon pasien yang akan berobat pada RSIA


Permasalahan dan alternatif

Permasalahan yang dihadapi

Pendataan pendaftaran calon pasien poliklinik kandungan yang masih menggunakan buku besar dan di catat langsung oleh bagian informasi rumah sakit masih dikatakan manual. Belum adanya sistem yang terkomoputerisasi, hanya bagian pendataan nama pasien yang sudah terdaftar saja yang sudah masuk kedalam sistem pendaftaran di rumah sakit. Dengan belum adanya sistem yang terkomputerisasi mengakibatkan kurang efesien waktu didalam pelayanan kepada calon pasien RSIA Pratiwi.

Adapun permasalahan yang terdapat pada sistem berjalan ini sebagai berikut:

  1. Pendaftaran yang masih dilakukan oleh calon pasien masih dengan datang langsung kebagian informasi RSIA lalu mendaftarkan diri dan mendapatkan no antrian yang dibuat manual dengan tulisan no di kertas. Dan keadaan itu bisa mengurangi kepuasan pelayanan kepada calon pasien RSIA Pratiwi di dalam poliklinik kandungan, khususnya para ibu yang sedang mengandung.
  2. Informasi jadwal praktik dokter yang kurang terealisasi yang masih menempelkan perubahan informasi praktik dokter pada madding yang ada di dinding RSIA Pratiwi saja. Sehingga calon pasien yang sudah mendaftar kurang mengetahui informasi praktik dokter yang sudah terjadwal oleh bagian informasi untuk kepentingan pelayanan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Adanya masalah yang dihadapi oleh RSIA Pratiwi kota Tangerang, di dalam penelitian ini akan memberikan suatu pemecahan masalah yang akan membantu didalam pelayanan RSIA Pratiwi menjadi lebih efisien dan baik lagi.

Adapun alternatif pemecahan masalah, diantaranya :

  1. Sebaiknya agar bagian pendaftaran tidak menggunkan buku besar dengan mencatat data calon pasien yang akan berobat ke poliklinik yang ada pada RSIA Pratiwi. Sehingga mengurangi efisien dalam waktu dan kertas. Peneliti ingin membuat suatu sistem pendaftaran poliklinik kandungan RSIA Pratiwi yang berbasis website, tujuannya agar calon pasien yang ingin mendaftarkan diri untuk berobat tidak perlu untuk datang ke tempat pendaftaran, sehinnga peneliti ingin membuat pelayanan didalam RSIA Pratiwi menjadi sedikit lebih efisien dan efektif dalam pelayanan. Dan agar meningkatkan kepuasan pada calon pasien poliklnik kandungan pada RSIA Pratiwi.
  2. Peneliti ingin jadwal praktik dokter RSIA Pratiwi poliklinik kandungan yang ada akan di publish lewat website yang sudah dibangun. Lewat website tersebut calon pasien yang sudah mendaftar dapat mengetahui informasi jadwal praktik dokter yang sudah terjadwal pada RSIA Pratiwi kota Tangerang.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Dan berikut adalah tabel Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.3 Elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

M = Mandatory (yang digunakan)

D = Desirable (yang diinginkan)

I = Inessential (yang tidak mutlak digunakan)

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibetuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) harus deliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :

Keterangan :

T = Technical

O = Operational

E = Economic

H = High

M = Middle

L = Low

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan digunakan. Hasil dari wawancara dan analisa dapat disusun pada tabel 3.6 sistem kenaikan pangkat pegawai yang final seperti berikut :

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi


BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Setelah dilakukan analisa dari sistem yang sudah berjalan pada RSIA Pratiwi kota Tangerang, serta mencari kekurangan pada sistem yang sudah berjalan tersebut, maka terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem penjadwalan praktik dokter dan pendaftaran poliklinik kandungan yang sudah berjalan, yaitu merubah sistem penjadwalan dokter dan pendaftaran poliklinik yang semula masih berjalan secara manual menggunakan buku sebagai bahan pencatatannya diinovasikan menjadi sistem pendaftaran yang berbasis website dengan menggunakan tampilan yang user freindly yang mudah dioperasikan oleh user dan memberikan informasi secara rinci yang dibutuhkan oleh user tanpa harus susah sehingga memudahkan pengguna untuk memenuhi kubutuhan informasi secara cepat.


Prosedur Sistem Usulan

Berikut beberapa prosedur yang dilakukan dalam menjalankan sistem pendaftaran online poliklnik kandungan berbasis website.

  1. User/admin (bagian informasi)
    1. Melakukan login
    2. Masuk ke halaman utama
    3. Kendali menu jadwal dokter
    4. Kendali biaya praktik berobat dokter
    5. Membuat laporan pasien terdaftar
    6. Membuat hasil akhir laporan
    7. Logout
  2. Pasien
    1. Masuk ke website
    2. Melakukan pendaftaran
    3. Mengisi form pendaftaran
    4. Pilih layanan
    5. Mengatur jadwal
    6. Mendaftar
    7. Berobat
  3. Manajer
    1. Melakukan Login
    2. Masuk ke halaman manajer
    3. Melihat laporan
    4. Mengkoreksi laporan
    5. Cetak hasil laporan
    6. Logout
  4. Dokter
    1. Melakukan login
    2. Masuk ke halaman dokter
    3. Melihat jadwal
    4. Melihat pasien terdaftar
    5. Menginput hasil kontrol pasien
    6. logout


Rancangan Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan


Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pendaftaran online poliklinik kandungan berbasis website RSIA Pratiwi
  2. Terdapat 3 aktor yang dapat menggunakan sistem pendaftaran online poliklinik kandungan berbasis website RSIA Pratiwi
  3. Terdapat 14 use case kegiatan yang dilakukan oleh 3 aktor tersebut, yaitu: login, mendaftar, pilih layanan, lihat jadwal praktik, mengatur jadwal, isi data, master data, mengolah data pendaftaran, mengolah data pasien, mengolah data jadwal praktik dokter, mengolah data biaya berobat, mengolah hasil laporan akhir dan hasil laporan.

Berdasarkan Gambar 4.1 Deskripsi Use case yang diusulkan terdapat :

  1. Nama Usecase : Login
  2. Actor : Bagian informasi dan Manajer

    Scenario : Bagian informasi dan Manajer melakukan login sesuai dengan username dan password yang sudah ada.

  3. Nama Use case : Mendaftar
  4. Actor: Pasien

    Scenario: Pasien melakukan pendaftaran pada website.

  5. Nama Use Case: Pilih layanan
  6. Actor: Pasien

    Scenario : Setelah melakukan pendaftaran pasien bisa memilih layanan yang diinginkan

  7. Nama Use Case: Lihat jadwal praktik
  8. Actor: Pasien

    Scenario: Setelah pilih layanan pasien dapat melihat jadwal praktik dokter untuk mengetahui jadwal

  9. Nama use case: Mengatur jadwal
  10. Actor: Pasien

    Scenario: Setelah mengetahui jadwal praktik dokter, pasien bisa mengatur jadwal yang diinginkan sesuai kebutuhan.

  11. Nama use case: Isi data
  12. Actor: Pasien

    Scenario: Setelah mengatur jadwal pasien diwajibkan untuk mengisi data pada form yang sudah ada

  13. Nama use case: Master data
  14. Actor: user

    Scenario: setelah mengisi data, data yang sudah diisi akan masuk ke dalam master data sistem

  15. Nama use case: Mengolah data pendaftaran
  16. Actor: user

    Scenario: setelah data masuk ke dalam master data, user akan mengolah data pasien yang sudah terdaftar untuk dimasukan ke dalam data calon pasien yang sudah terdaftar di rumah sakit.

  17. Nama use case: Mengolah data pasien
  18. Actor: user

    Scenario: User akan mengolah data pasien yang sudah terdaftar di rumah sakit untuk dibuatnya berkas rekam medis

  19. Nama use case: Mengolah data jadwal praktik dokter
  20. Actor: user

    Scenario: user akan mengolah data praktik dokter rumah sakit yang bertujuan agar pasien dapat mengetahui jadwal praktik dokter yang ada di rumah sakit

  21. Nama use case: Mengolah data biaya berobat
  22. Actor: user : User

    Scenario: User mengolah biaya berobat dengan bertujuan memberikan informasi mengenai biaya berobat pada rumah sakit

  23. Nama use case: Mengolah hasil laporan akhir
  24. Actor: User

    Scenario: User membuat laporan hasil akhir semua data pasien yang sudah terdaftar dan bertujuan untuk memberikan laporan.

  25. Nama use case: Hasil laporan
  26. Actor: Manajer

    Scenario: membuat laporan sebagi contoh laporan berapa pasien yang sudah terdaftar

  27. Nama use case: Logout
  28. Actor: User dan Manajer

    Scenario: Melakukan logout setelah selesai menggunakan website


Rancangan Squence Diagram Sistem yang diusulkan

  1. Squence Diagram Sistem Pendaftaran Pasien yang diusulkan
  2. Sequence Diagram Pendaftaran Pasien menjelaskan proses pendaftaran, calon pasien mengisi formulir pendaftaran yang sudah berserta persyaratan untuk mendaftar, kemudian dicek data persyaratanya, dengan asumsi data persyaratan lengkap, maka bagian informasi pasien akan mencatat data calon pasien kemudian disimpan menjadi data pasien terdaftar untuk mendapatkan nomor antrian.


    Gambar 4.2 Squence Diagram Sistem Pasien yang diusulkan


    Berdasarkan gambar 4.2 sequence diagram sistem pendaftaran pasien yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan satu kegiatan yaitu: Pasien
    2. 1 boundary lifeline, yaitu : form pendaftaran
    3. 1 control lifeline untuk controller pendaftaran
    4. 1 entity lifeline, yaitu : master data
    5. Terdapat 7 message yang terdapat pada form pendaftaran, yaitu: message untuk create pendaftaran, message untuk insert pendaftaran, message untuk input data pasien terdaftar, message untuk menampilkan layanan, message untuk pilih layanan, message input layanan dan output nomor antrian.
  3. Rancangan Sequence Diagram Sistem Admin yang diusulkan
  4. Sequence Diagram admin menjelaskan tentang proses admin memasukan data calon pasien yang akan mendaftar, dan memprosesnya sesuai data yang sudah pasien daftarkan. Lalu data tersebut akan memproses nomor antrian untuk pasien yang sudah terdaftar.


    Gambar 4.3 Squence Diagram Sistem Admin yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.3 Sequence Diagram admin terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan satu kegiatan yaitu: admin
    2. 1 boundary lifeline, yaitu : form pendaftaran
    3. 1 control lifeline untuk controller pendaftaran
    4. 1 entity lifeline, yaitu : master data
    5. Terdapat 6 message yang terdapat pada form pendaftaran, yaitu: message untuk create data pasien, message untuk insert data , message untuk input data, message output pilihan layanan dan message proses nomor antrian, message hasil no antrian.
  5. Rancangan Sequence Diagram Sistem dokter yang diusulkan
  6. Rancangan sequence diagram dokter merupakan, rancangan dari jadwal praktik dokter. Mulai dari penginputan jadwal dokter sampai terpublish pada jadwal praktik dokter dan dilakukan oleh dokter.


    Gambar 4.4 Squence Diagram Sistem Dokter yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.4 Sequence Diagram Dokter terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan satu kegiatan yaitu: Dokter
    2. 1 boundary lifeline, yaitu : form set jadwal
    3. 1 control lifeline untuk controller jadwal
    4. 1 entity lifeline, yaitu : entity set jadwal
    5. Terdapat 5 message yang terdapat pada form pendaftaran, yaitu: message untuk create jadwal, message untuk insert jadwal, message untuk cek jadwal, message return jadwal, dan message untuk output menampilkan jadwal.
  7. Rancangan Sequence Diagram Sistem Manajer yang diusulkan
  8. Rancangan sistem sequence diagram yang diusulkan merupakan, kegiatan yang dilakukan pada sistem dengan user manajer. Kegiatan tersebut yaitu melihat laporan terdaftarnya pasien kandungan pada RSIA dalam jangkauan waktu yang ingin ditentukan.


    Gambar 4.5 Squence Diagram Sistem Dokter yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.5 Sequence Diagram Manajer terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan satu kegiatan yaitu: Manajer
    2. 1 boundary lifeline, yaitu : form laporan pasien
    3. 1 control lifeline untuk controller laporan pasien
    4. 1 entity lifeline, yaitu : entity laporan
    5. Terdapat 5 message yang terdapat pada form pendaftaran, yaitu: message untuk view laporan, message untukcek_laporan, message untuk konfirmasi laporan, message laporan akhir, dan message untuk output hasil akhir laporan.


Rancangan Activity Diagram Sistem yang diusulkan

  1. Activity Diagram untuk admin

  2. Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem User yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.6 Activity Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 initial node, sebagai objek yang diawali
    2. 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang diusulkan
    3. Terdapat 1 decision pada aktvitas login User
    4. Terdapat 1 final state yang melambangkan sebagai suatu kegiatan yang diakhiri
  3. Activity Diagram untuk Pasien

  4. Gambar 4.7 Activity Diagram Sistem yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.7 Activity Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali.
    2. Terdapat 12 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang diusulkan.
    3. Terdapat 1 intial state sebagai suatu objek yang diakhiri.
  5. Activity Diagram untuk Sistem Dokter

  6. Gambar 4.8 Activity Diagram Sistem yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.8 Activity Diagram sistem dokter yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali.
    2. Terdapat 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang diusulkan.
    3. Terdapat 1 intial state sebagai suatu objek yang diakhiri.
  7. Activity Diagram Sistem Manager yang diusulkan

  8. Gambar 4.9 Activity Diagram Sistem yang diusulkan


    Berdasarkan pada gambar 4.9 Activity Diagram sistem dokter yang diusulkan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali.
    2. Terdapat 9 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang diusulkan.
    3. Terdapat 1 intial state sebagai suatu objek yang diakhiri.


Rancangan Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang diusulkan


Berdasarkan pada gambar 4.10 Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat :

  1. Terdapat 8 class, himpunan dari atribut dan operasi yang saling berhubungan.
  2. Terdapat sepuluh multiplicity. Hubungan antara class satu dengan yang lainnya.


Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang diusulkan

Tabel 4.1 perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemrograman dalam mengambil dan mengambil data, pada database digunakan table-tabel, dan pada table-tabel ini akan dijelaskan nama field, type, size mengenai data tersebut.

Spesifikasi basis data (database) menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key (PK), dan panjang record. Pada sistem yang memiliki spesifikasi database sebagai berikut :


Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : Admin
  2. Media : Hardisk

    Isi : (kode admin + nama admin + alamat + alamat + jenkel admin + no hp + tempat lahir + tanggal lahir + email + username + password + level)

    Panjang record : 129

    Primary key : kode admin

    Tabel 4.2 tabel Admin

  3. Nama File : Antrian
  4. Media : Hardisk

    Isi : (id antrian+ no antrian + tgl antrian + id pasien + id dokter + kd layanan + id jadwal praktik + status kontrol)

    Panjang record : 74

    Primary key : Id antrian

    Tabel 4.3 tabel Antrian

  5. Nama File : Dokter
  6. Media : Hardisk

    Isi : (id dokter+ no id dokter+ nama+ tempat lahir+ tanggal lahir + jenkel + status perkawinan + agama + lulusan + tahun lulus + nomor regitrasi + nomor surat penugasan + nomor sip dokter + tempat kerja + alamat kerja + no hp + username + email + password + id layanan)

    Panjang record: 129

    Primary key : Id dokter

    Tabel 4.4 Tabel Dokter

  7. Nama File : Hari Praktik
  8. Media : Hardisk

    Isi : ( id hari praktik + hari praktik )

    Panjang record : 22

    Primary key : Id Hari Praktik

    Tabel 4.5 tabel Hari Praktik

  9. Nama File : Hasil kontrol
  10. Media : Hardisk

    Isi : (id kontrol + id antrian + hasil kontrol + tanggal input kontrol + id dokter + status kontrol)

    Panjang record : 74

    Primary key : Id kontrol

    Tabel 4.6 tabel Hasil Kontrol

  11. Nama File : Jadwal Praktik
  12. Media : Hardisk

    Isi : (id jadwal praktik + tanggal praktik + jam praktik from + jam praktik to + id hari + id dokter)

    Panjang record : 33

    Primary key : Id jadwal praktik

    Tabel 4.7 tabel Jadwal Praktik

  13. Nama File : Layanan
  14. Media : Hardisk

    Isi : (kd layanan + layanan + tarif)

    Panjang record : 72

    Primary key : kd layanan

    Tabel 4.8 tabel Layanan

  15. Nama File : Pasien
  16. Media : Hardisk

    Isi : (id pasien + kode pasien + no bpjs + no KTP + nama + tempat lahir + tgl lahir + gol darah + jenkel + alamat + no telp + status perkawinan + pekerjaan + nama ibu + nama ayah + no kk)

    Panjang record : 292

    Primary key : id pasien

    Tabel 4.9 tabel Pasien


Rancangan Prototype yang diusulkan

Rancangan prototype adalah suatu alur/gambaran jelas dari suatu sistem yang diusulkan. Dan digunakan untuk memudahkan kebutuhan bagi pengguna sistem. Dan berikut adalah rancangan Prototyoe dari suatu sistem yang diusulkan:

  1. Prototype Halaman Login

  2. Gambar 4.11 prototype tampilan login

  3. Prototype Halaman Dashboard Administrator

  4. Gambar 4.12 Halaman Dashboard Administrator

  5. Prototype Halaman Dashboard Pasien

  6. Gambar 4.13 Prototype Tampilan Halaman Dashboard Pasien

  7. Prototype Halaman Dashboard Dokter

  8. Gambar 4.14 Prototype Tampilan Halaman Dashboard Dokter

  9. Prototype Halaman Dashboard Manager

  10. Gambar 4.15 Prototype Tampilan Halaman Dashboard Manager


Testing

Metode testing yang digunakan pada sistem yang diusulkan ini menggunakan metode testing menggunakan blackbox testing. Blackbox testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil fungsional dari perangkat lunak.

Metode black box testing dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem dan penerimaan. Pengujian black box testing berusaha menemukan masalah seperti:

  • Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
  • Kesalahan interface
  • Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  • Kesalahan kinerja
  • Intalasi dan kesalahan terminasi

Berikut adalah hasil dari pengujian menggunakan metode Black Box Testing:

Tabel 4.10 Black Box Testing

Konfigurasi Sistem

Konfigurasi sistem yang diusulkan

  1. Spesifikasi perangkat keras/hardware:
    1. Procesor : Core i3-2328M
    2. Monitor : LCD 14 Inci
    3. Mouse : Optik
    4. Hardisk : 500 GB
    5. Keyboard : USB
    6. Printer : Apson 360
  2. Spesifikasi Perangkat lunak/software:
    1. Windows Seven
    2. Microsoft Office 2007
    3. Hak Akses (Brainware)


Evaluasi

Setelah melakukan testing implementasi menggunakan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh RSIA.


Implementasi

  1. Tampilan menu halaman login

  2. Gambar 4.16 halaman Login


    Berdasarkan pada gambar 4.12 halaman login. Terdapat beberapa hak akses yang ada pada sistem pendaftran tersebut, yaitu: administrator, dokter, manager dan pasien. Masing masing akses tersebut mengidentitaskan sesuai jabatan pekerjaan pada RSIA. Dan masing-masing akses tersebut dapat membedakan setiap halaman yang ingin kita akses untuk melakukan kegiatan sistem pada sistem tersebut.

  3. Tampilan halaman menu Pasien

  4. Gambar 4.17 halaman menu pasien


    Sesuai pada gambar 4.13 yaitu halaman menu pasienbterdapat beberapa menu yaitu: menu layanan USG dan cek kandungan. Menu dipilih oleh pasien sesuai kebutuhan pasien yang akan kontrol. Menu USG yaitu untuk melakukan kontrol USG pada kehamilan dan menu cek kandungan yaitu melakukan cek kandungan pada kehamilan pasien.

  5. Tampilan menu pasien lama dan pasien baru

  6. Gambar 4.18 halaman menu Pasien Lama dan Baru


    sesuai pada gambar 4.14 yaitu halaman menu pasien. Terdapat 2 opsi pilihan yaitu: pasien lama dan pasien baru. Pasien lama menjelaskan aktivitas pendaftaran dilakukan oleh pasien yang sudah terdaftar pada data rumah sakit. Dan pasien baru yaitu pasien yang belum terdaftar oleh rumah sakit.

  7. Tampilan menu pasien lama

  8. Gambar 4.19 halaman menu pasien lama


    Sesuai pada gambar 4.15 halaman menu pasien lama, yaitu menjelaskan form login untuk pasien yang sudah terdaftar dan terdapat data pasien pada rumah sakit. Pasien lama menunjukan bahwa pasien sudah pernah melakukan kontrol pada RSIA dan sudah terdaftar di pelayanan RSIA.

  9. Tampilan menu pasien baru

  10. Gambar 4.20 halaman menu pasien baru


    Sesuai pada gambar 4.20 halaman menu pasien baru. Menjelaskan form pendafataran pasien baru. Form ini terdapat data-data yang harus di isi oleh pasien baru. Dan data tersebut digunakan untuk aktivitas kontrol yang sudah dilakukan pada RSIA.

  11. Tampilan menu halaman Administrator

  12. Gambar 4.21 halaman menu Administrator


    Sesuai pada gambar 4.21 halaman menu administrator, terdapat beberapa form yaitu: menu dokter, pasien, dan administrator. Dan terdapat beberapa menu yaitu: administrator, dokter, pasien, jadwal dokter, layanan dan antrian. Dari beberapa menu tersebut memiliki masing-masing fungsi kerjanya. Dari menambahkan, mengahpus dan mengedit data pasien, dokter dan administrator.

  13. Tampilan menu halaman Dokter

  14. Gambar 4.22 halaman menu Dokter


    Sesuai pada gambar 4.18 halaman menu Dokter, halaman ini terdapat beberapa form fasilitas yaitu: jadwal praktik dokter, pasien hari ini dan hasil kontrol. Semuanya memiliki fungsi untuk mengetahui semua kegiatan dokter poliklinik kandungan pada RSIA. Dan terdapat beberapa menu pada dashboard dokter yaitu: pasien, jadwal praktik dan hasil kontrol.

  15. Tampilan menu halaman Manager

  16. Gambar 4.23 halaman menu manager


Sesuai pada gambar 4.19 halaman menu manager, terdapat beberapa form laporan untuk manager diantaranya yaitu: laporan pasien, laporan jadwal dokter, laporan dokter, laporan layanan, antrian dan hasil kontrol. Semuanya memiliki masing-masing fungsi laporan yang sudah diinput oleh administrator sebagai bentuk laporan akhir aktivitas pelayanan pada RSIA.


Schedule

Schedule merupakan jadwal rencana yang menggambarkan segala sesuatu mengenai aktivitas dan rencana-rencana pembuatan sistem yang dibutuhkan untuk sistem yang diimplementasikan, langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule yang dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.11 Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan keguaan, manfaat yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.12 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berikut ini merupakan kesimpulan terkait mengenai rumusan masalah perancangan sistem yang diusulkan mengenai Perancangan Sistem Informasi Jadwal Praktik Dokter Kandungan dan Pendaftaran Poliklinik Kandungan Berbasis Website pada RSIA Pratiwi kota Tangerang.

  1. Sistem yang ada pada RSIA Pratiwi kota Tangerang mengenai tentang informasi jadwal dan pendaftaran pasien masih bersifat manual. , yaitu menggunakan kertas yang ditempel pada madding rumah sakit. Terkait jadwal praktik dokter dan pendaftaran pasien, poliklinik juga masih menggunakan buku besar sebagai media pencatatan.
  2. Kendala yang ada pada sistem pelayanan di RSIA Tangerang yaitu mengenai informasi jadwal praktik dokter dan pendaftaran poliklinik kandungan pasien, informasi praktik dokter yang kurang terpublish, sehingga calon pasien sulit untuk mengetahui jadwal praktik bila ada perubahan yang terjadi, kendala yang kedua yaitu mengenai pendaftaran yang masih menggunakan buku besar sebagai media pencatatan data calon pasien dan tidak efisien kerena pasien harus datang langsung ke RSIA untuk mendaftar
  3. Dalam perancangan sistem informasi jadwal praktik dokter dan pendaftaran pasien poliklinik pada RSIA Pratiwi kota Tangerang, peneliti membuat analisa berbasis website dengan menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan bahasa pemogramannya menggunakan PHP serta untuk pembuatan databasenya menggunakan MySQL.


Saran

Dalam penerapan sistem yang berjalan, penulis ingin mengemukakan saran-saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya:

  1. Perlu pelatihan sistem terhadap user agar lebih mengerti statement awal sampai akhir dirancangnya sistem yang diusulkan.
  2. Selanjutnya tujuan kedepannya peneliti berharap agar sistem tidak hanya mencangkup satu poliklinik saja, melainkan dari semua jenis layanan yang ada di RSIA
  3. Perlu adanya perawatan terhadap sistem dengan menggunakan sistem aplikasi pemeliharaan berbasis web dengan tujuan agar sistem dapat bertahan lama efektif dan efisien, serta pengaman data ditingkatkan lagi agar kerusakan data atau kesalahan data dapat diminimalisir.




DAFTAR PUSTAKA

  1. McKay, A., Stiny, G. N., & de Pennington, A. (2016). Principles for the definition of design structures. International journal of computer integrated manufacturing, 29(3), 237-250.
  2. Rini, P. P., Iqbal, M., & Astuti, D. P. (2016). Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). Jurnal SISFOTEK Global, 6(1).
  3. Maimunah dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol 5 No 1.
  4. Al Fatta, H., & Marco, R. (2015). Analisis pengembangan dan perancangan sistem informasi akademik smart berbasis cloud computing pada sekolah menengah umum negeri (smun) di daerah istimewa yogyakarta. Telematika, 8(2).
  5. Rahayu, S. R., Sari, A. R., & Saputra, T. S. (2018). Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. SENSI Journal, 4(1), 1-8.
  6. Maimunah, Ilamsyah, Muhamad Ilham. (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. CSRID Journal. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.8 No.1 Februari 2016, Hal. 25-36)
  7. Anisah, N., Anton, A., & Radiyah, U. (2016). RANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT BERBASIS WEBPADA PT. GEOSERVICES. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 3(2).
  8. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish
  9. Harfizar, Yuliana Khozin, Afiffudin Muh, 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. SENSI ISSN: 2461-1409 Vol 3 No 2 Agustus 2017
  10. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  11. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  12. Sunarya, P. A., Sunarya, L., & Assyifa, J. D. (2015). Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9(1), 77-86.
  13. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  14. Azizah, Nur., Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409
  15. Sutabri, T., & Fajriana, Z. (2016). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ENSIKLOPEDIA RESEP MASAKAN KHAS KUNINGAN JAWA BARAT BERBASIS ANDROID. Jurnal Teknologi Informasi, 3(2).
  16. Harfizar, Yuliana Khozin, Afiffudin Muh, 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. SENSI ISSN: 2461-1409 Vol 3 No 2 Agustus 2017
  17. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
  18. Hernandhi, D. T., Astuti, E. S., & Priambada, S. (2018). DESAIN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEBSITE UNTUK PROMOSI (Studi Kasus pada Kedai Ayam Geprak & Sambal Bawang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 55(1), 1-10.
  19. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  20. Rahayu, Nina dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia Vol 5 No 1.
  21. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish
  22. Sunarya, P. A., Sunarya, L., & Assyifa, J. D. (2015). Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9(1), 77-86.
  23. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
  24. Agusli, R., Sutarman, S., & Suhendri, S. (2017). Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
  25. Lestari, T., Setiawan, A. E., & Prasetiawan, H. (2017). Perancangan Sistem Informasi Scheduling sit (System Integration Test) Berbasis Web Pada PT. Collega Inti Pratama. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 8(1), 29-38.
  26. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
  27. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
  28. Husda Elfi Nur dan Wangdra Yvonne . “Pengantar Teknologi Informasi’’, Baduose Media,Jakarta 2016
  29. Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish
  30. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  31. Gani, Irwan., dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data; Aplikasi Statistik untik Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta: Andi
  32. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish
  33. Sunarya, A., Aisyah, E. S. N., & Amelia, K. R. (2018). Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018.
  34. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  35. UTAMI, S. (2017). SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN ONLINE CALON PENERIMA MANFAAT DAN EKS PENERIMA MANFAAT PADA PANTI SOSIAL BINA DAKSA BUDI PERKASA PALEMBANG (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA).
  36. Haryanto, D., & Fatimah, W. S. (2018). IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI KLINIK BAKTITUNAS HUSADA (BTH) KOTA TASIKMALAYA. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 5(2).
  37. Haryanto, D., & Fatimah, W. S. (2018). IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI KLINIK BAKTITUNAS HUSADA (BTH) KOTA TASIKMALAYA. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 5(2).
  38. Maulani, G., Sejati, K. C. B., & Hayati, Z. (2016). SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI BERBASIS WEBSITE PADA PT. NIKONA GRAHA TANGERANG. CERITA Journal, 2(1), 8-22.
  39. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1: 2579-5341.
  40. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1: 2579-5341.
  41. HATTA, M. K. A., & DWIYANTO, B. M. (2018). ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. KARIADI SEMARANG (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
  42. Waspodo, B., Fajar, A. N., & Prayitno, N. H. (2015). Sistem informasi pelayanan izin mendirikan bangunan dan peruntukan penggunaan tanah pada badan penanaman modal dan pelayanan perizinan kabupaten sumedang. STUDIA INFORMATIKA: JURNAL SISTEM INFORMASI, 8(2).
  43. Maimunah, M., Manalu, D. E., & Kusuma, D. B. (2017). PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), 4-6.
  44. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. ICIT Journal, 4(2), 117-127.
  45. Syukron, A., & Hasan, N. (2015). Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Bianglala Informatika, 3(1).
  46. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018). Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. ICIT Journal, 4(2), 117-127.
  47. Santosa, P. W., & Herjanto, E. (2018). Strategi Bisnis Dengan Menggunakan Analisis Swot Dengan Model Supply Chain Logistik Untuk Meningkatkan Penjualan Retail Pada Pt Xyz. Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, 2(1).
  48. Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
  49. Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
  50. Jubilee E (2017: 1), mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.
  51. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1.
  52. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. (2015). Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), 134-146.
  53. Raharjo, Budi. 2015. Belajar Otodidak Framework CodeIgniter : Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework CodeIgniter 3. Bandung: Informatika Bandung.
  54. Kaur, Harkamal. 2017. “Lost And Found Web Application For Cal Poly Pomona Students”. California State Polytechnic University, Pomona.
  55. Agusli, R., Sutarman, S., & Suhendri, S. (2017). Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 7(1).
  56. Hidayatullah, Priyanto dan J.K. Kawistara. 2017. Pemrograman WEB Edisi Revisi. Bandung : Informatika Bandung.
  57. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
  58. Arifianto, Darmawan Agus, Guntur Prabawa Kusuma dan Hanung Nindito Prasetyo. 2016. Aplikasi Pencatatan Dan Pelaporan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pada Direktorat Lalu Lintas Polrestabes Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 No. 1 April 2016. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/appliedscience/article/view/4060/3835. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  59. Defiariany Dkk. 2017. “Sistem Informasi Geografis Pemataan Daerah Penyakit Rabies Dikabupaten Lima Puluh Kota”. Indonesia Journal of Computer Scrince Vol 6 No 1.
  60. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol 1 No 3.
  61. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa, Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1-Maret 2017 Tangerang: SRMIK Bina Saran Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/117/114. Diakses pada tanggal 25 Mei 2017.
  62. Sunarya, Abas, Sudaryono, dan Santoso Sugeng. 2015. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. sccit2015 1-17
  63. Ariawan, J., & Wahyuni, S. (2015). Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis We. Jurnal Sisfotek Global, 5(1).
  64. Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia
  65. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. (2015). Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), 134-146.
  66. Rochman, A., Hakim, Z., & Riswanto, R. (2018). Perancangan Sistem Informasi Profile dan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Pada RSIA Pratiwi. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(2).
  67. Pratomo, D. A., Putra, H. E., & Faza, M. I. (2017). DOKLINE (APLIKASI DOKTER ONLINE) BERBASIS ANDROID. Jurnal Transformatika, 15(1), 46-52.
  68. Rewita, V. R., Hernawati, E., & Telnoni, P. A. (2018). Aplikasi Pendaftaran Berobat Online Dan Penjadwalan Dokter Berbasis Web (studi Kasus: Klinik Dan Apotik Bona Mitra Keluarga). eProceedings of Applied Science, 4(3).
  69. Ilyas, M. M. (2017, November). Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit. In Prosiding Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 477-486).
  70. Putri, F. R., Pertiwi, D. A., & Suryadi, A. (2019). RANCANG BANGUN APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN BERBASIS MULTIUSER DI KLINIK BAROKAH PAJANG SURAKARTA. SMIKNAS, 223-247.
  71. Dar, S. A. (2018). An Implementation of an Online Registration System in J&K State Board of Technical Education for Polytechnics. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology (ISSN: 2456-3307), 3(1).
  72. Hasan, Z., Mazlan, M., Mustafa, A. N. M., Ali, N. M., & Shibghatullah, A. S. (2018). Web-based Automatic Monitoring & Scheduling Management of Highland Plantation on Low Ground. Journal of Telecommunication, Electronic and Computer Engineering (JTEC), 10(1-9), 17-20.
  73. Custodio, E. B., & Castro, M. D. B. (2016). Advancing Pre-Enrollment Procedure through Online Registration and Grade Evaluation System. International Journal of Signal Processing Systems, 4(5).
  74. Chiang, C. J., You, S. L., Chen, C. J., Yang, Y. W., Lo, W. C., & Lai, M. S. (2015). Quality assessment and improvement of nationwide cancer registration system in Taiwan: a review. Japanese journal of clinical oncology, 45(3), 291-296.
  75. Yin, L., Zhang, A., Ye, X., & Xie, X. (2019). Security-Aware Department Matching and Doctor Searching for Online Appointment Registration System. IEEE Access, 7, 41296-41308.

Contributors

Admin, Ardiyansyah