SI1511484688

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORY

PERALATAN KOMPUTER BERBASIS WEB PADA PT INDONESIA

TORAY SYNTHETICS TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1511484688
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORY

PERALATAN KOMPUTER BERBASIS WEB PADA PT INDONESIA

TORAY SYNTHETICS TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511484688
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Universitas Raharja
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORY

PERALATAN KOMPUTER BERBASIS WEB PADA PT INDONESIA

TORAY SYNTHETICS TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511484688
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)
NID : 060003
   
NID : 15018




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORY

PERALATAN KOMPUTER BERBASIS WEB PADA PT INDONESIA

TORAY SYNTHETICS TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1511484688
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

 

Dewan Penguji :

Tangerang, .... 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORY

PERALATAN KOMPUTER BERBASIS WEB PADA PT INDONESIA

TORAY SYNTHETICS TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511484688
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Listya Anggraini
NIM: 1511484688


 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000




ABSTRAK

PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang sebuah perusahaan dari Jepang yang bergerak di bidang industri tekstil menggunakan teknologi dari Toray Jepang sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi. Salah satu proses yang terjadi di dalam perusahaan khususnya Departemen IS (Information System) adalah mengelola pekerjaan Teknologi Informasi (TI) dalam operasional sehari-hari dalam lingkungan perusahaan dan memberikan solusi dan konsultansi teknologi untuk mencapai tujuan dan strategi bisnis perusahaan. PT Indonesia Toray Synthetics memiliki sistem penginputan data yang masih menggunakan aplikasi yang berbeda-beda disetiap department. Untuk menginput data hasil pengecekan persediaan barang peralatan komputer dibagian departemen Information System (IS) Saat ini sistem persediaan peralatan komputer pada PT Indonesia Toray Synthetics masih menggunakan sistem yang bersifat manual, dan sedikit lambat, dimana proses pengecekan persedian barang masih dicatat di form dan PIC harus datang ke tempat meja karyawan atau gudang peralatan komputer. Metode yang digunakan dalam menganalisa sistem ini adalah metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunty dan Threats) dan untuk metode perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modelling Language) sedangkan untuk bahasa pemrogrmannya menggunakan bahasa PHP framework bootstrap dan Framework codeigniter, dan dalam penulisan listing program menggunakan sublime text 3serta dalam pembuatan databasenya meggunakan MySQL. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirancang sebuah sistem berbasis web yang akan mempermudah PIC atau admin dalam pengecekan barang peralatan komputer tanpa harus datang ke tempat meja karyawan ataupun ke gudang persediaan barang. Dengan dihasilkannya sebuah perancangan system monitoring inventory peralatan komputer ini diharapkan dapat dijadikan dasar perbaikan sistem yang dapat mempermudah PIC atau Admin dalam penginputan persediaan peralatan komputer. Dimana analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang kiranya dapat memberikan manfaaat positif bagi sistem yang diteliti oleh penulis, tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat.


Kata Kunci: persediaan, peralatan komputer, SWOT


ABSTRACT

PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang a company from Japan engaged in industry using technology from Toray Japan to make high quality products. One of the processes that occur in specialized companies of the IS (Information Systems) Department is work carried out by Information Technology (IT) in daily operations in the corporate environment and providing technology solutions and consultancy to achieve the company's business objectives and strategies. PT Indonesia Toray Synthetics has a data input system that still uses different applications in each department. To input data from computer equipment checking in the Information Systems (IS) department. Currently the procurement system of computer equipment at PT Indonesia Toray Synthetics still uses a system that moves the manual, and is slightly slower, checking the supply of goods is still reported in the form and the PIC must come to employee premises or computer equipment warehouse. The method used in analyzing this system is the SWOT method (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) and for the model design method using UML (Unified Modeling Language) for the language of the language using the PHP framework bootstrap and Framework codeigniter, and also using the listing program using text sublime 3 and in making the database use MySQL. Based on these problems, it is designed a web-based system that will make it easier for PICs or admin to check computer equipment items without having to come to workplaces of employees or to the warehouse for supplying goods. With the creation of a computer inventory monitoring system design, it is hoped that a system improvement basis can be made that can be used by PIC or Admin in preparing computer equipment preparation. Where analysis and research can be one of the activities that can provide positive benefits for the system supported by the author, and provide good and accurate research results.


Keywords: preparation, computer equipment, SWOT



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING INVENTORY PERALATAN KOMPUTER BERBASIS WEB PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS TANGERANG”. Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dalam jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, masukan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom., selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Strata I (S1) sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis.
  5. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.Ti sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis dalam proses pengerjaan laporan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak M.Ribastiansyah Januar, S.Kom selaku pembimbing skripsi dilapangan, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani observasi ini.
  8. Kedua orang tua, adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan seperjuangan digrup Anak cucu adam (Riska Yuliana, Alim Imaduddin, Yogy Riswara, Alvi Syahrin, Angga Ardiyansyah, Andi Kurniawan, Januari Rifai).
  10. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2019
Listya Anggraini
NIM. 1511484688

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Tugas dan Tanggung Jawab
  2. Tabel 3.2 Metode Analisa SWOT
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Tabel Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Tabel User
  9. Tabel 4.3 Tabel Department
  10. Tabel 4.4 Tabel Computer User
  11. Tabel 4.5 Tabel Tipe
  12. Tabel 4.6 Tabel Stock Taking
  13. Tabel 4.7 Tabel Role
  14. Tabel 4.8 Pengujian Black Box
  15. Tabel 4.9 Schedule Implementasi
  16. Tabel 4.10 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengecekan Peralatan Komputer
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Proses Pengecekan Peralatan Komputer
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Usulan Admin
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Usulan PIC
  8. Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Yang Usulan Admin
  9. Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Yang Usulan PIC
  10. Gambar 4.6 Class Diagram yang Diusulkan
  11. Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login
  12. Gambar 4.8 Tampilan Halaman Dashboard
  13. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Stock taking
  14. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Computer User
  15. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Role
  16. Gambar 4.12 Tampilan Halaman User
  17. Gambar 4.13 Tampilan Halaman Department
  18. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Tipe


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Indonesia Toray Synthetics merupakan sebuah perusahaan yang sangat pesat di Jepang yang bergerak dalam bidang industri, salah satu diantaranya adalah Industri Tekstil. Toray telah memperluas usahanya diberbagai negara seperti: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, USA, dan di Indonesia sendiri yaitu PT. Indonesia Toray Synthetics. Pada PT. Indonesia Toray Synthetics memiliki kekurangan dalam penginputan khususnya dibidang inventory peralatan komputer di bagian departemen IS (Information System). Maka dari itu perlu adanya suatu sistem yang bisa menangani masalah-masalah yang timbul dalam perusahaan dan dapat menyediakan informasi tentang data monitoring inventory persedian peralatan komputer yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang akurat.

Sistem pada PT Indonesia Toray Synthetics Tangerang masih semi terkomputerisasi yaitu menggunakan Ms Excel. PIC melakukan pendataan barang peralatan komputer sebulan sekali, aktifitas penginputannya meliputi, pendataan komputer dimeja-meja karyawan, pendataan peralatan komputer digudang, pendataan peralatan komputer yang baru dating, peralatan komputer lama yang masih layak digunakan, bahkan barang yang rusak dan harus diganti dalam setiap meja karyawan, kemudian data tersebut diolah menjadi laporan data stock taking inventory kepada pihak PIC dengan menggunakan Microsoft excel. Proses pendataan seperti ini kurang efektif karena dibutuhkan ketelitian, dalam pendataan dengan jumlah barang yang banyak sering mengakibatkan terjadinya redundancy data (data ganda) dan dalam proses pembuatan laporan data inventory membutuhkan proses yang lama karena PIC harus membuat data baru.

Permasalahan tersebut membuat PIC harus bekerja secara berulang-ulang untuk memperoleh data yang tepat, misalnya pada kasus pembuatan laporan data inventory untuk pendataan barang baru yang akan diletakan pada ruangan yang tersedia, PIC harus melakukan pengecekan ulang terhadap kondisi barang yang tersedia di ruangan dan merevisi laporan inventory barang tersebut. Sehingga proses penginputan data barang peralatan komputer karyawan untuk menjadi laporan membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dilakukan penelitian ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Inventory Peralatan Komputer Berbasis Web Pada PT Indonesia Toray Synthetics Tangerang".


Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang harus dijawab yaitu :

  1. Bagaimana sistem monitoring inventory peralatan komputer yang berjalan saat ini pada PT. Indonesia Toray Synthetics?
  2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penginputan inventory peralatan komputer?
  3. Bagaimana usulan rancangan sistem data monitoring inventory peralatan komputer yang dapat memudahkan PIC saat penginputan?


Ruang Lingkup Penelitian

Terdapat 3 (Tiga) poin ruang lingkup penelitian sebagai batasan-batasan dalam menentukan pokok pembahasan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

  1. Penelitian ini membahas tentang proses penginputan peralatan komputer karyawan.
  2. Mengukur proses persedian peralatan komputer.
  3. Pembuatan laporan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan laporan skripsi penginputan data Inventory peralatan komputer pada pada PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang ini adalah. Adapun tujuan dari penelitian ini :

  1. Untuk mengetahui sistem monitoring inventory peralatan komputer yang sedang berjalan saat ini.
  2. Mengidentifikasikan kelemahan sistem monitoring inventory penginputan peralatan komputer yang berjalan pada PT. Indonesia Toray Synthetics, sehingga dapat menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mampu memberikan solusi yang terbaik.
  3. Untuk merancang sebuah sistem yang mempermudah PIC dalam penginputan data persediaan peralatan komputer agar menghasilkan laporan yang akurat, sehingga laporan tersebut dapat disampaikan dengan baik kepada atasan/manager section.


Manfaat Penelitian

Manfaat adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil suatu penelitian. Terdapat 3 (tiga) manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

  1. Memberikan kemudahan pekerjaan PIC dalam penginputan data persedian peralatan komputer.
  2. Untuk menghasilkan rancangan sistem yang menarik sebagai perubahan dan perbaikan dalam mengatur dan mencatat data inventory peralatan komputer supaya PIC meminimalisir waktu untuk memonitoring dan penginputan.
  3. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis.


Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan penulis. Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah :

  1. Metode Observasi
  2. yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan di PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang didepartement IS (Information System) beralamat di Jl. Moh Toha KM 1, Pasar Baru, Tangerang, Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, 15112. untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan.

  3. Metode Wawancara
  4. metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan kepada PIC, selaku stakeholder IS (Information System) di PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang.

  5. Studi Pustaka
  6. mempergunakan dan mempelajari buku, artikel, browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan skripsi ini sebagai acuan dan referensi.


Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Bertujuan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi oleh PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang, dengan harapan mampu merumuskan strategi yang tepat, misalnya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memudahkan PIC dalam penginputan dan pengolahan data persedian peralatan komputer. Strategi tersebut dilakukan berdasarkan kekuatan dan kelemahan PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang, serta ancaman dan peluang-peluang di masa depan.


Metode Perancangan

Untuk melakukan media perancangan monitoring dalam persedian peralatan komputer di department IS(Information System) PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang, penulis melakukan analisa terhadap media yang sebelumnya digunakan selain itu melakukan analisa kebutuhan yang diajukan kepada PIC, yang dirancang melalui media desain yaitu UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram menggunakan software Visual Paradigm 14.0, dalam penulisan listing program menggunakan sublime text 3, frameworknya menggunakan boostrap, kemudian peneliti menggunakan Bahasa pemrograman PHP (framework codeigniter) dan MySQL sebagai database.


Metode Pengujian (Testing)

Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Blackbox Testing. Metode pengujian blackbox digunakan untuk mengetahui kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output telah sesuai dengan yang sudah diharapkan pada sistem usulan didepartement IS (Information System) PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini ,maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini penulis akan membahas latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada Bab ini menjelaskan tentang beberapa definisi dari teori umum, teori khusus serta literature review yang berupa pengertian dan definisi yang ambil dari kutipan buku, jurnal dan browsing internet yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dibahas untuk penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini akan membahas tentang gambaran dan sejarah singkat PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, prosedur sistem berjalan, metode analisis SWOT, konfigurasi sistem, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, serta hasil rancangan sistem yang diusulkan oleh penulis berupa solusi dari masalah, konfigurasi sistem usulan, dan testing menggunakan Blackbox testing sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program ini adalah Sublime Text 3.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2018:100)[1], “Perancangan sistem adalah tahap yan dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun”.

Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017: 4.6-38)[2], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.


Tujuan Perancangan Sistem

Menutut Muharto & Arisandy (2016:103)[3]. “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem".


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Mulyadi (2016:1)[4], “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut (Muhamad Muslihudin dan Oktafianto, 2016:2)[5]. Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7)[6], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berukmpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[7] Di dalam sistem terdapat beberapa karakteristik atau sifat tertentu, yaitu komponen, batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukkan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem, sasaran sistem.

Berikut ini adalah penjelasan dari karakteristik sistem :

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah di luar batas dari sistem yang memengaruhioperasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan di kendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran sistem (output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan klasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem (Process)
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem (Goal)
  16. Sasaran sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[7], mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem Sebagai :
    1. Sistem Abstrak (abstract system)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem Fisik (physical system)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiyah (natural system)
    2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem Buatan Manusia (human made system)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertentu (deterministicl system)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak Tentu (probalistic system)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertutup (close system)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem Terbuka (open system)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Rizki Yudhi Dewantara, 2017:1[8] “Dalam jurnal berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi".

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing–Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[9], “The patterns, associations, or relationships among all this data can provide information. For example, analysis of retail point of sale transaction data can yield information on which products are selling and when”. Artinya Pola, asosiasi, atau hubungan di antara semua ini, data dapat menyediakan informasi. Misalnya, analisis ritel titik data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi yang mana produk menjual dan kapan.


Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[5], Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat waktu (Timelines)
  4. Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.


Nilai Informasi

Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[10], ada 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34)[11] mengutip dari Sutabri (2012) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[12]. “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24)[13], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah cara kita menentukan hal apa saja yang kita perlu untuk mengolah data yang telah kita peroleh menjadi informasi yang berguna.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut F. Rangkuti (2011) dalam penelitian Nina dkk (2017:44)[14], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:19-21)[15], Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) antara lain ;

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contoh nya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya: Printer, Video Display dan Speaker.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Control Block)
  12. Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dll.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231)[16], “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Sedangkan menurut Jaluanto Sunu (2016:22)[17], Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.

Menurut Sobri, dkk (2017:157)[18],"Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan symbol, tetapi sekarang data meliputi audio, music, gambar, animasi, dan video".

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan kumpulan informasi yang dapat diperoleh.


Klasifikasi Data

Menurut A. Rusdiana (2014:71)[19], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan sifat data
    1. Data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
    2. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan kategori.
  2. Berdasarkan sumber data
    1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
    2. Data eksternal yaitu data yang berasal dar luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokan menjadi:
    1. Data eksternal primer (primary external data),yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang melakukan observasi atau pengumpulan data.
    2. Data eksternal sekunder (secondary external data) yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.
  3. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokan menjadi :
    1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
    2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
  4. Berdasarkan cara pengelompokannya, data dikelompokan menjadi ;
    1. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.
    2. Data yang diperoleh dari hasil sampel.
  5. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal dengan data ordinal, data interval dan data rasio.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2016:41)[20], “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Mulyani (2016:38)[21], mengemukakan bahwa “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.


Tujuan Analisa Sistem

Menurut Jaluanto Punjul (2016:18)[17], Tujuan Analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan.


Prinsip-Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso J (2016:18)[17], analisis sistem memiliki contoh yang baik dari pendekatan sistem yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Prinsip-prinsip analisis sistem yaitu untuk :

  1. Mengidentifikasi masalah, masalah yang akan dipecahkan dengan sistem yang diatur berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem, tujuan umum dan khusunya ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifannya ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem.
  3. Menetapkan batasan sistem, pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus terperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem, kendala yang dihadapi pada sistem dan pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem, sistem dipecahkan kedalam sub-sub sistem yang saling berkaitan dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antara subsistem ditentukan sehingga seorang analis mampu melihat sistem dengan terperinci. Subsistem yang berada pada tingkat bahwa yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Kriyan dkk, JustIN Vol. 6, No. 1, (2018)[22] dalam jurnal berjudul “Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur di Kejaksaan Negeri Mempawah” berpendapat bahwa “Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan. Sedangkan Menurut WHO Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan (program) itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat (ditemui) dapat diatasi".

Menurut Rakhmayudhi, dkk dalam Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol. 4 (2018:3)[23], “Monitoring adalah proses pengumpulan data/ informasi secara reguler dan terus menerus (berdasarkan indikator yang ditetapkan) tentang kegiatan monitoring penyebaran benih sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya”.

Menurut Jayanto, R. D. (2019)[24]. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.

Menurut Harison dalam Jurnal Momentum Vol.18, No.1 (2016:77)[25], “Monitoring dapat juga diartikan sebagai proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program selanjutnya".


Fungsi Monitoring

Menurut Abert Tandilintin, dkk dalam jurnal Perancangan Aplikasi Project Monitoring Pada PT Cyber Solution Berbasis Web Vol.5 (2019:82)[26], “Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi Monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Umumnya manajemen menekankan pentingnya kedua fungsi ini yaitu perencanaan dan pengawasan (Monitoring). Tujuan pengawasan (Monitoring) adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan".

Menurut Mercurius Broto legowo (2016)[27], monitoring mempunyai (4) empat fungsi, yaitu :

  1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
  2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
  3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
  4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.


Konsep Dasar Peralatan

Definisi Peralatan

Menurut Pauine Rahmiati dkk 2014[28], dalam jurnal berjudul “Implementasi Sistem Bluetooth menggunakan Android dan Arduino untuk Kendali Peralatan Elektronik” berpendapat bahwa Dalam suatu ruangan yang dipenuhi peralatan elektronik, alat kendali sangatlah penting. Sebagian peralatan elektronik tidak memiliki alat kendali sehingga menyulitkan dalam mengontrolnya. Beberapa peralatan elektronik telah memiliki alat kendali untuk mempermudah penggunaannya tetapi terjadi kesulitan apabila ingin mengontrol lebih dari satu peralatan elektronik, ini dikarenakan remote kendali hanya dapat mengontrol satu peralatan elektronik saja.

Menurut Achmad, N. A. (2017)[29], “Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang mulai digunakan pada saat terjadinya transaksi, pencatatan transaksi sampai dengan dihasilkannya laporan. Peralatan yang di maksud dapat berbentuk sederhana yaitu formulir, catatan, data laporan sampai dengan alat teknologi seperti komputer.


Konsep Dasar Komputer

Definisi Komputer

Menurut Hakim, A. R. (2017)[30]. Komputer adalah perangkat elektronik yang berkerja secara logical memproses data sesuai dengan instruksi dan jenis input data yang diberikan sehinga menghasilkan data atau informasi sesuai dengan system yang direncanakan.

Komputer terdiri dari dua perangkat utama, yaitu software dan hardware.

  1. Hardware
  2. Perangkat keras pada system komputer, terdiri dari empat kategori berdasarkan fungsi kerja sebagai berikut;

    • Input

    Perangkat masukan data dan instruksi.

    • Process

    Perangkat process yang memproses data sekaligus menampilkannya sesuai dengan instruksi.

    • Storage

    Perangkat yang berfungsi sebagai media penyimpanan data.

    • Output

    Perangkat keluaran data yang berfungsi untuk menampilkan proses yang sedang berjalan dan hasil dari proses komputer.

    • Input

    Perangkat masukan data dan instruksi.

  3. Software
  4. Perangkat lunak pada system komputer, terdiri dari tiga kategori berdasrkan fungsi kerja sebagai berikut;

    • Operating System

    Software yang berfungsi untuk memanajemen resource yang terdapat dalam system komputer.

    • Software Aplikasi

    Software yang berfungsi untuk memproses data secara spesifik.

    • System utilities

    Software yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja system komputer.

    Komputer dapat berperan sebagai Server ataupun Client dalam jaringan komputer, yang membedakan peran adalah jenis applikasi yang terinstal didalam sistem.

    Menurut Irwansyah (2014:2)[31] , “Komputer merupakan perangkat elektronik, yang beroperasi di bawah kendali instruksi yang memiliki memori, dapat menerima dan mengolah data sesuai dengan aturan yang ditetapkan, menghasilkan hasil atau informasi dan menyimpan hasil tersebut untuk digunakan di kemudian hari”.


Konsep Dasar Inventory

Definisi Inventory

Persediaan barang tidak luput dari koordinasi atau kerjasama yang baik antara SCM (suply chain management) dengan bagian gudang dan pengiriman, hal tersebut selaras dengan pendapat dari Eltantawy et al. (2016)[32] in International Journal written by Asif Salam, Retail supply chain service levels: the role of inventory storage, Journal of Enterprise Information Management Vol. 29 No. 6, 2016 pp. 887-902 published by © Emerald Group Publishing Limited.</ref>

"coordination in supply management is a leading approach for reducing inventory, reducing safety stock at the buyer’s facility, improving forecasts while also lowering product delivery lead-times. If the inventory is balanced, safety stock will enable the manufacturer to offer higher levels of product availability with less chance of stock outs ".

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016 : 11)[33], “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk di jual dalam kegiatan normal persediaan“.


Jenis – Jenis Inventory

Menurut Enggar Phakalis Lahu, dkk dalam Jurnal ISSN (2017:3)[34] mengutip dari Heizer dan Render (2010:83) mengatakan bahwa berdasarkan proses produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

  1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan – bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses. Bahan – bahan dapat diperolah dari sumber alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku).
  2. Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai atau akan diproses kembali menjadi barang jadi.
  3. Persediaan pasokan pemeliharaan / perbaikan / operasi (maintenance, repair, operating) yaitu persediaan – persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.
  4. Persediaan barang jadi (finished good inventory) yaitu produk yang telah selesai di produksi atau diolah dan siap dijual.


Konsep Dasar Berbasis Web

Definisi Web

Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[35] “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Rulia Puji Hastanti dkk (2015:3)[36] dalam jurnal berjudul Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika “Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi".


Jenis – Jenis Web

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[37] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubahubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[38] "Unifed Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Menurut Sutejo (2016:90)[39] Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management dapat kita pahami main concepts sebagai term yang akan muncul pada saat membuat diagram dan view adalah kategori dari diagram tersebut. UML mendefinisikan diagram -diagram sebagai Use case diagram, Class diagram, Statechart diagram , Activity diagram, Sequence diagram , Collaboration diagram, Component diagram, dan Deployment diagram.

Dalam Penelitian Sunguk Lee yang berjudul “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159)[40] Mengatakan Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan general purpose standar di bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek. UML adalah alat untuk menentukan dan digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, memodifikasi, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak intensif yang berorientasi objek dalam pengembangan.


Jenis – Jenis UML (Unified Modeling Language)

Diagram berbentuk grafik yang menunjukan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12)[41] Adapun jenis-jenis diagram antara lain:

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams.

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  5. Activity Diagram
  6. Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  7. Sequence Diagram
  8. Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Sarsby (2016)[42], SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya.

Menurut Akbar Muchammad Fauzi, and Mary Ismowati (2019)[43], “Analisis SWOT adalah membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lain yang sama atau similar, menganalisis dan menetapkan strategi-strategi untuk bersaing atau menjadi lebih unggul, sehingga meskipun kedua rencana dalam kondisi yang sama tetapi rencana atau kebijakan yang dibuat menciptakan hasil yang lebih baik ditengah-tengah persaingan".

Menurut Pearce dan Robinsin dalam Retnasari (2014:130)[44], “Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

  1. Strength (kekuatan)
  2. Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

  3. Weakness (kelemahan)
  4. Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

  5. Opportunity (peluang)
  6. Merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.

  7. Threat (ancaman)
  8. Merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Rangkuti dalam Hermanto (2016:14)[45], "Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis".


Tujuan Analisa SWOT

Menurut Ferry Sudarto, dkk (2014:1.10-2)[46]Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) mengacu pada faktor internal, sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah lingkungan eksternal yang mempengaruhi suatu organisasi atau suatu aktivitas. Analisa SWOT dapat digunakan untuk melengkapi teknik-teknik analisis institusi dan analisis stakeholder. Teknik ini biasanya digunakan untuk menilai kemampuan suatu program/proyek. Hasil dari analisis SWOT dapat dijadikan basis untuk merumuskan strategi dan atau aksi. Oleh sebab itu, analisis SWOT adalah teknik yang sering digunakan sebagai bagian dari proses penyusunan perencanaan strategis (strategic planning). Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi".

Menurut Santi Melasari ,dkk (2019:191)[47] “Tujuan dari analisis SWOT adalah sebagai berikut, yakni yang pertama memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada. Dan yang kedua meminimalisasi kelemahan dan mengeliminasi ancaman. Yang ketiga, analisis SWOT sangat berguna untuk mengenali situasi, lingkungan, dan kondisi saat ini untuk keperluan pengambilan keputusan-keputusan, menentukan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan terhadap kelangsungan hidup aktivitas bisnisnya".


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Wibowo (2019:29)[48], “PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product. Sehingga dapat diubah dan mendistribusikanya secara bebas”.

Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam Jurnal Pelita Nusantara Vol.3 No.1 (2018:8)[49], “PHP adalah bahasa pemrograman web berbasis server (server slide) yang mampu memparsing kode PHP dari kode dengan ekstensi PHP sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis disisi client”.


Konsep Dasar Framework Codeigniter

Definisi Framework Codeigniter

Menurut Wibowo (2019:29)[48], “CodeIgniter adalah aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer atau pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan membuat dari awal”.

Menurut Phooja Sakhena, dkk (2019:157)[50]CodeIgniter (CI) adalah sebuah desain (framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal, karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library tersebut serta kesederhaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis (di buat) oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer”.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[51] “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat di manipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Rizaldi, dkk yang dikutip oleh Beranda Agency dalam jurnal JURDIMAS (2018:46)[52] “Database merupakan wadah atau tempat berkumpulnya tabel-tabel yang memiliki atribut dan data. Tabel yang ada dalam database tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, sehingga membentuk sebuah informasi yang dibutuhkan pengguna informasi tersebut. Penyajian informasi diproses menggunakan aplikasi atau program komputer”.


Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Ahmad Fadel, dkk dalam jurnal INFORMATIKA Vol.10 No. 2 (2019:49)[53] “XAMPP adalah software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis. XAMPP mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan linux”.

Menurut Raharjo (2018:20)[54] menyatakan bahwa “XAMPP adalah software yang membungkus Apache HTTP Server, MariaDB, PHP dan Perl. Dengan menggunakan XAMPP installasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web (Apache HTTP Server, MariaDB dn PHP) dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah (sendiri-sendiri)”.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Arief dalam Dzulhaq (2017:2)[55] “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Menurut Agus Tugiarto, dkk dalam jurnal INFORMATIKA (2019:15)[56] mengutip dari Herny & Zuliarso (2012) mengatakan bahwa “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language)”.

Sedangkan menurut Maimunah, Supra Singgih, Anwar Supriyadi (2017)[2]. “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Beberapa keunggulan dari MySQL.


Konsep Dasar Framework Bootstrap

Definisi Framework Bootstrap

Menurut Husein (2015:1)[57] Bootstrap adalah framework ataupun tools untuk membuat aplikasi web ataupun website yang bersifat responsive secara cepat, mudah dan gratis. Kata responsive disini berarti bahwa tampilan web (lebar dan susunan isinya dapat berubah secara otomatis sesuai dengan lebar layar yang menampilkannya).

Menurut Bootstrap, T. (2015)[58]. Bootstrap merupakan framework HTML, CSS, Javascript populer untuk membangun situs web yang responsive. RWD (Responsive Web Design) adalah desain situs yang otomatis akan menyesuaikan diri agar tampil baik di semua perangkat dari ponsel sampai dekstop. Bootstrap terdiri dari satu set file css, javascript, dan jquery.

Menurut Snig Bhaumik (2015)[59], “Bootstrap is a frontend framework for faster and easier web development in the new standard of the mobile-first philosophy. It uses HTML, CSS, and JavaScript. In August 2010, Twitter released Bootstrap as open source”.


Konsep Dasar Sublime Text 3

Definisi Sublime Text 3

Menurut Supono dan Putratama (2018:14)[60], "Sublime Text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime Text mempunyai fitur plugin tambahan yang memudahkan programmer. Selain itu, Sublime Text terkesan elegan untuk sebuah syntax editor. Selain ringan, IDE ini memiliki kecepatan proses simpan dan buka file. Tidak heran kalau IDE ini paling banyak digunakan terutama dikalangan programmer berbasis web".

Menurut Faridl, M. (2015)[61]. “Sublime text adalah tekseditor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3”.


Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32)[38], “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi dalam International Journal of Computer Applications (2015:44)[62], “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Lppm Unindra (2015:166)[63], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64)[64], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.


Tahap – Tahap Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam Jurnal CCIT Vol 8. No 2 (2018:80)[65], Elisitasi melalui 4 tahap, yaitu:

  1. Tahap 1, mencangkup semua kebutuhan sistem
  2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)
  3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, dan Economic)
  4. Tahap Final

Menurut Andi dalam Jurnal FAKTOR EXACTA (2015:166)[66], “Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu”:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Budianto, Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[67], literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal SENSI Vol.3 No. 2 (2017: 48)[14]Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.


Literature Review

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan mengenai sistem monitoring inventory pada penelitian ini, Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Peneliti yang dilakukan oleh Giandari Maulani dkk, 2018[68] yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (PERSERO) Tangerang”. Dalam penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory khususnya fasilitas maintenance Pada PT. PLN (PERSERO) Tangerang.
  2. Peneliti yang dilakukan oleh Lukman Nulhakim dkk, 2018[69] yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT Care Spundbond”. Dalam penelitian ini membutuhkan suatu sistem informasi monitoring inventory terkomputerisasi yang dapat menghasilkan dan menyalurkan informasi yang akurat, relevan juga tepat waktu. Sistem monitoring inventory yang diusulkan untuk penyewa dibuat menggunakan android studio, sedangkan sistem monitoring inventory untuk admin gudang dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql. Metode analisa menggunakan PIECES.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sunar Abdul Wahid dkk, 2016[70] yang berjudul “Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang” Dalam penelitian ini berupa: Sistem persediaan bahan baku yang tepat dan sesuai merupakan hal yang penting bagi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dalam hal bidang persediaan dan penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT. Indonesia Synthetic Textile Mills siap untuk lebih memperkuat promosi dan ekspansi dimasa mendatang sepenuhnya menggunakan fasilitas produksi yang terintegrasi, yaitu dari spinning, weaving, hingga dyeing menyatu dengan teknologi canggih pada bagian produksi yang didapat dari Toray. Namun, terdapat masalah yakni system persediaan bahan baku pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills memiliki beberapa kendala dalam menggunakan sistem yang sudah ada yaitu informasi tidak update dan keterlambatan laporan. Untuk itu pada bagian gudang diperlukan sistem persediaan bahan baku sehingga proses perencanaan produksi dapat lebih akurat, pencarian data akan lebih mudah dan keamanan data pun akan lebih terjamin dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menunjang kelancaran proses produksi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar system persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah dipahami.
  4. Peneliti yang dilakukan oleh Kezia Caroline Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja 2017[71] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Metro Data Communication.” Dalam penelitian ini sistem yang di usulkan dapat memudahkan user untuk mengetahui pembayaran piutang dengan baik, keamanan seluruh data piutang pelanggan terjamin karena adanya menu login, yang digunakan untuk mengefisienkan pada saat user, Metode digunakan menggunakan DFD (Data Flow Diagram), XAMPP, PHP, Database MySQL.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Kurniawan dkk, 2018[72] yang berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Jarak Jauh Dan Perancangan Kebijakan Maintenance Mesin Automatic Filling Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada PT. Sanbe Farma”. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan monitoring temperatur secara jarak jauh pada komponen elemen panas di stasiun kerja Contour Welding dengan tujuan menjaga kualitas plastik yang disuplai dari stasiun kerja Contour Welding sehingga komponen kritis pada stasiun kerja Film Transport dapat beroprasi normal tanpa mengalami kerusakan
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Satyanarayana, P. dkk, 2019[73] yang berjudul “Inventory and Monitoring of Glacial Lakes in Himalayan Region Using Geo Spatial TechnologiesThis paper discusses a case study on the inventory and monitoring of glacial lakes or water bodies in Sutlej basin using satellite remote sensing. The study area is Sutlej basin from its origin to Bhakra dam situated in Western Himalayas. This basin is highly rugged terrain with abundant natural water resource in the form of snow pack and glacial lakes. The Inventory of glacial lakes or water bodies was done using Indian Remote Sensing LISS-III data and monitoring using AWiFS data. A total of 197 lakes or water bodies have been identified whose water spread area is greater than 2 ha. 40 lakes with area greater than 10 ha were monitored during June–August 2007. The change in water spread area statistics was observed in 23 lakes with a variation of greater than ±10%.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Anderson Sprecher dkk, 2019[74] yang berjudul “Using Object Observations Of Mobile Robots To Generate A Spatio-Temporal Object Inventory, And Using The Inventory To Determine Monitoring Parameters For The Mobile RobotsIn this paper, Methods, apparatus, systems, and computer-readable media are provided for generating a spatio-temporal object inventory based on object observations from mobile robots and determining, based on the spatio-temporal object inventory, monitoring parameters for the mobile robots for one or more future time periods.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Hakim Firdaus dkk, 2019[75] yang berjudul “5S Application and Semi-Finished Products Inventory Monitoring to Create Clean Work Area in PT Asta KriyaIn this paper, problems that occur at PT Asta Kriya, based on the results of discussions with the owner and direct observation, are not well-organized work area and the occurrence of the build-up of semi-finished products in the work area. If these conditions continue to happen, then the potential waste will pile up in the work area of PT Asta Kriya. These problems arise because of the absence of a system that regulates the layout of the work area and lack of supervision of semi-finished products inventory. Implementation of the 5S concept in PT Asta Kriya work area uses qualitative method by comparing differences before and after implementation. From the results of the 5S implementation in this business coaching, work area of PT Asta Kriya looks more organized with the sorting of unused items, the classification of semi-finished products, and the provision of floor marking in the work area. Supervision of semi-finished products is done by making a stock card for semi-finished products to supervise inbound and outbound activities of the product.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Herbon, A dkk, 2018[76] yang berjudul “Monitoring Perishable Inventory Using Quality Status And Predicting Automatic Devices Under Various Stochastic Environmental Scenarios” 'In this paper, incorporates both dynamic pricing and TTI-based ADs for monitoring a perishable inventory system. The results have potential application in competitive markets such as the pharmaceutical and food industries. The current extension presents innovative results through the use of a random search algorithm combined with experimental design. Among the new scenarios explored in this study are different levels of the following: price-sensitivity; utility variability; expiry prediction error; demand variability; expected shelf-life; variability of shelf-life. It is found that the expected shelf-life and its variance significantly affect expected profits. Applying TTI-based ADs substantially mitigates the negative effect of the variability of shelf-life.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Cardullo, V. dkk, 2018[77] yang berjudul “i-MARSI iPad Metacognitive Awareness of Reading Strategies Inventory: Using an Inventory to Survey Students Cognitive Monitoring of StrategiesIn this paper, the relationship between cognitive processes and self-regulation of strategies used to navigate and negotiate an understanding of text while reading on an iPad for academic learning. The researchers field-tested the i-MARSI inventory with a large sample population (n=869). The reliability alpha coefficient for all items in the i-MARSI was .932. These high measures of internal consistency are indicators of high reliability of the i-MARSI. Findings underscore the importance of helping students develop metacognitive awareness when using the iPad for academic learning.

Maka, dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian saat ini dengan judul “Sistem Informasi Monitoring Inventory Peralatan Komputer Berbasis Web Pada PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari beberapa penelitian sebelumnya, namun perbedaannya dalam hal objek penelitian, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti serta kriteria yang digunakan dalam melakukan proses penilaian. Penelitian yang dilakukan saat ini menggunakan Metode SWOT serta kriteria yang digunakan oleh peneliti saat ini yatiu Computer Name, Type, User name, Os, Ip address, Status dan Ms.Office. Dalam penelitian yang saat ini dilakukan memiliki kelebihan yaitu pada sistem monitoring inventory peralatan komputer dapat melakukan login sehingga bisa melihat langsung hasil inputan PIC serta hasil inputan dapat disimpan dengan rapih dan efesien tanpa perlu menyimpan kertas form lagi.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Indonesia Toray Synthetics

Toray merupakan sebuah perusahaan dari Jepang yang bergerak di bidang industri tekstil menggunakan teknologi dari Toray Jepang sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi.Toray berasal dari kata Toyo yaitu nama perusahaan dan Rayon yaitu produk pertama yangdihasilkan dari perusahaan tersebut, sehingga terbentuklah nama Toray. Toray tidak hanya mendirikan perusahaanya di Jepang dan Indonesia namun didirikan juga diberbagai negara lainnya, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, dan U.S.A. DiIndonesia, Toray bergerak dalam bidang serat sintetis dan tekstil dengan membuka beberapa perusahaan yang berada di Tangerang, yaitu PT Indonesia Toray Synthetics (ITS), PT Indonesia Synthetic Textile Mills (ISTEM), PT Acrylic Textile Mills (ACTEM), PT OST Fibre Industries, dan PT Petnesia Resindo (PNR). Terdapat pula perusahaan yang berada di luar Kota Tangerang, seperti di Ciracas-Jakarta Timur yaitu PT CENTEX, di Surabaya yaitu PT Easterntex, dan diJakarta yaitu PT JABATO (Jakarta Bali Tokyo) yang merupakan jasa transportasi untuk melayani pekerja asing dari jepang yang bekerja di Toray Indonesia. PT.Indonesia Toray Synthetics (ITS) didirikan pada bulan Oktober tahun 1971 dan mulai beroperasi sejak Agustus 1973. Pada saat itu ITS merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi N-FY. 5 bulan berikutnya yaitu pada bulan Maret 1974, PT. ITS kembali menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi P-SF. Perkembangan berikutnya terjadi pada bulan Juni 1990 dengan berhasilnya produksi P-FY. PT. ITS merupakan perusahaan pionir dan satu-satunya perusahaan serat sintetis di Indonesia yang memproduksi 2 jenis serat sintetis yaitu Nylon dan Polyester. Adapun tipe produk sebagai bahan baku tekstil yangdihasilkan adalah Nylon Filament Yarn ( N-FY ), Polyester Staple Fiber ( P-SF ), Polyester Filament Yarn ( P-FY ), dan Resin Compound.


Visi dan Misi PT. Indonesia Toray Synthetics Tangerang

Agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis, PT. Cipta Perdana Lancar menerapkan visi dan misi perusahaan sebagai berikut :


Visi PT. Indonesia Toray Synthetics

“Menuju Pabrik Nomor Satu di Dunia dalam Safety, Kualitas dan Performance”.


Misi PT. Indonesia Toray Synthetics

  1. Memberikan nilai baru kepada pelanggan melalui hasil-hasil produksi yang bermutu tinggi dan pelayanan yang terbaik.

  2. Memberikan kesempatan kepada karyawan dengan mempersiapkan dan mengembangkan diri dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan.

  3. Menampilkan suatu manajemen yang baik dan dapat dipercaya oleh pemegang saham.

  4. Bertindak selaku warga masyarakat yang bertanggung jawab untuk membangun kemitraan yang bermanfaat bagi masyarakat.


Struktur Organisasi PT. Indonesia Toray Synthetics

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Struktur organisasi PT ITS dibagi menjadi 11 Departemen yang memiliki job desk berbeda dan masih didominasi oleh tenaga kerja asing asal Jepang. Masing-masing departemen memiliki Manager Departemen, Section Head, dan anggota staff yang saling berhubungan satu sama lain :

  1. Personalia & General
  2. Purchasing & Raw Material
  3. Finance & Accounting
  4. Sales & Logistik
  5. Computer & Information
  6. Safety & Environment
  7. Technical & QA
  8. Nylon Production
  9. Polyester Production
  10. Resin Production dan
  11. Engineering
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Indonesia Toray Synthetics


Tugas Dan Tanggung Jawab

Tabel 3.1 Tugas dan Wewenang


Analisis Batasan Sistem

Pada sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar mempertahankan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan.

Melihat permasalahan yang terjadi pada PT. Cipta Perdana Lancar maka penelitian ini dibatasi pada perancangan sistem informasi dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem persediaan peralatan komputer yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. PIC mengecek sebulan sekali.
  2. PIC mengecek satu persatu barang pada setiap peralatan computer dimeja-meja karyawan/gudang.
  3. Kemudian PIC membuat record sheet terlebih dahulu secara manual.
  4. Lalu PIC akan input hasil manualnya kedalam Ms.excel untuk dijadikan stock taking perbulan.
  5. Setelah itu PIC akan print out
  6. Setelah di print out, PIC mengisi form stock taking untuk menceklis status peralatan komputer yang terdiri dari online, in, out, offline, not used, broken, dan disposal.
  7. Lalu PIC akan menginput seluruh total peralatan komputer yang online, in, out, offline, not used, broken, dan disposal kedalam PC Leadger.
  8. PIC membuat laporan dan menyerahkan laporan kepada Manager section.


Analisa Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan pada sistem inventory (persedian) yang berjalan saat ini, sebagai berikut :


Analisa Prosedur Sistem Berjalan Pada Usecase Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case sistem penginputan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh proses monitoring inventory peralatan komputer.
  2. 3 actor yang melakukan proses yaitu, PIC ,Karyawan, Manager section.
  3. 6 Usecase yaitu membuat record sheet secara manual, input record sheet di ms excel, Print out, PIC akan menceklis status persediaan peralatan komputer, Memasukan jumlah status peralatan komputer di pc ledger dan Membuat laporan.


Analisa Prosedur Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengecekan Peralatan Komputer

Activity diagram pada proses Pengecekan Peralatan Komputer yang sedang berjalan saat ini, terdiri dari;

  1. 1 initial node, Objek diawali.
  2. 6 Action yang diantaranya adalah Membuat record sheet secara manual, input record sheet di ms.excel, print out, PIC akan datang kemeja-meja karyawan untuk mengetahui status peralatan komputer, membuat laporan, menerima laporan.
  3. 1 note untuk mengisi form seperti online, in, out, offline, not used, broken, disposal.
  4. 1 Final Node, objek yang diakhiri.


Analisa Prosedur Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Proses Pengecekan Peralatan Komputer

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4 diatas adalah Sequence Diagram yang sedang berjalan saat ini pada PT. Indonesia Toray Synthetics, yaitu sebagai berikut:

  1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu PIC.
  2. 1 (satu) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
  3. 6 (enam) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahan sistem persediaan barang peralatan komputer di PT Indonesia Toray Synthetics. Permasalahan yang diambil adalah proses persediaan yang dilakukan oleh PIC memastikan peralatan komputer keadaan online, in, out, offline, not used, broken, disposal, memastikan kode peralatan komputer, memastikan peralatan komputer sesuai departemen.


Metode Analisa Sistem

Metode Analisa SWOT

Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisa dengan menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threat) sehingga sistem yang akan dibuat akan menjadi solusi dari pemecahan masalah yang ada saat ini.

Tabel 3.2 Identifikasi Sistem Dengan Menggunakan Metode SWOT


Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses Dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Nama Masukan : Membuat record sheet secara manual
    Fungsi : Mengontrol komputer-komputer karyawan
    Sumber : PIC
    Media : Kertas
    Frekuensi : Setiap 1 (satu) bulan
    Format : 2 (dua) lembar
    Keterangan : Berisi Comp name, Type, User, Os, Ip Address, Status, Ms office.
  2. Analisa Proses
    Nama Modul : Mengecek Peralatan Komputer Pada Department IS (Information System) Di PT. Indonesia Toray Synthetics
    Masukan : Surat Stock Taking
    Keluaran : Laporan Stock Taking
    Ringkasan Proses: Proses ini akan menghasilkan stock peralatan komputer karyawan yang online, in, out, broken, dll.
  3. Analisa Keluaran
    Nama Keluaran : Laporan Stock Taking
    Fungsi : Surat Stock Taking
    Media  : Kertas
    Rangkap  : Berisi Department, Comp name, type, user, online, in, common, not used, broken, & disposal.


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel Core i5
  2. RAM  : 4 GB
  3. Printer : HP Deskjet 1510


Spesifikasi Software

  1. Ms. Office 2013
  2. Ms. Excel 2013


Hak Akses (Brainware)

  1. Pimpinan Perusahaan
  2. Manager section
  3. PIC


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem inventory/persediaan peralatan komputer yang ada saat ini masih bersifat manual yaitu PIC datang langsung ke tempat meja karyawan untuk memastiakan kode barang, mengisi form di kertas stock taking. Sistem tersebut bisa mengakibatkan kertas yang berisi stock taking serta data persediaan peralatan komputer bisa hilang atau robek.

  2. Banyaknya data persediaan peralatan komputer berupa lembaran-lembaran kertas dan laporan yang menumpuk tidak tersusun rapih.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah dapat membantu dan menjadi referensi untuk PT Indonesia Toray Synthetics. Alternatif pemecahan masalah tersebut diantaranya sebagai berikut:

  1. Merancang sebuah sistem monitoring inventory barang peralatan komputer secara terkomputerisasi yang mampu membantu PIC yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak harus repot-repot datang ke meja karyawan.

  2. Dengan menggunakan sebuah web, bagian PIC tidak perlu mencatat di form lagi untuk mengecek persediaan peralatan komputer.

  3. Sistem Monitoring ini juga berfungsi sebagai ketersediaan informasi untuk persediaan barang yang memudahkan PIC dalam mengecek peralatan komputer.


User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.


Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut adalah tabel Elisitasi tahap 1.

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

  4. Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Perancangan Sistem Informasi Monitoring Inventory Peralatan Komputer Berbasis Web Pada PT Indonesia Toray Syntetics. Maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah membuat laporan untuk membangun suatu Sistem Informasi Monitoring Inventory Peralatan Komputer Berbasis Web Pada PT Indonesia Toray Syntetics. Berikut lampiran final draft yang telah dibuat:

Tabel 3.6 Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada PT Indonesia Toray Synthetics Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Prosedur yang yang diusulkan bertujuan untuk menyempurnakan dan memberikan alternatif dalam proses monitoring peralatan komputer agar proses penginputan peralatan komputer lebih cepat dan hasil yang didapatkan lebih akurat.

Berdasarkan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.


Prosedur Sistem Usulan

  1. Bagian Admin

    Orang yang dapat mengakses semua di dalam sistem. Semua hak akses sistem ada pada admin mulai dari menangani proses semua penginputan komputer di departement IS (Information System), penginputan komputer user dan memperoses data sistem monitoring inventory peralatan komputer yang ada di PT Indonesia Toray Synthetics.

    Berikut hak akses Admin dapat melaksanakan tugas antara lain:

    1. Admin melakukan login sistem
    2. Menampilkan menu home. Terdapat beberapa menu home diantaranya dashboard, stocktaking, computer user dan master data dan change password.
    3. Mengolah data dan mengoperasikan semua menu yang ada ditampilan computer user dan master data.
    4. Admin dapat melakukan penambahan user baru, tambah data, lihat data, ubah data, cari data, dan hapus data.
    5. Admin dapat meng export laporan bulanan.
    6. Melakukan logout sistem.
  2. Bagian PIC

    Orang yang bertanggung jawab atas kinerja admin PT Toray Indonesia Synthetics dan mengcrosscheck laporan stocktaking admin, status komputer, dan data user.


Rancangan Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Usecase Diagram Usulan Admin & PIC

Berdasarkan Gambar 4.1 use case diagram yang diusulkan terdiri atas :

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Monitoring Inventory.
  2. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan diantaranya admin dan PIC.
  3. Terdapat 9 use case yang bisa dilakukan actor tersebut diantaranya login, dashboard, masuk ke master data, input computer user, creat stock taking, view stock taking, melihat laporan, change password, logout.
  4. Terdapat 5 include meliputi masuk ke master data yang terdapat: role, user, department, tipe. Dan Utility yang terdapat : change password.


Rancangan Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Admin

Berdasarkan Gambar 4.2 activity diagram sistem untuk admin yang diusulkan:

  1. Terdapat 1 initial node sebagai objek yang di awali.
  2. Terdapat 43 activity sebagai state dari sistem yang menggambarkan kegiatan diantaranya admin melakukan login masuk ke menu dashboard, master data, role, user, department, tipe, computer user, tambah data, stock taking, edit, change password, dan logout.
  3. Terdapat 1 decision node yaitu melakukan login ada 2 kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke menu login dan cek kembali username dan password, dan apabila login berhasil maka akan masuk kedalam menu dashboard.
  4. Terdapat 12 fork node sebagai penghubung dari satu data ke banyak data atau lebih dari satu.
  5. Terdapat 1 initial final node yang merupakan akhir dari sistem.


Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan PIC

Berdasarkan Gambar 4.3 activity diagram sistem untuk PIC yang diusulkan terdiri atas :

  1. Terdapat 1 initial node sebagai objek yang di awali.
  2. Terdapat 17 activity sebagai state dari sistem yang menggambarkan kegiatan diantaranya PIC melakukan login masuk ke menu dashboard, stocktaking, creat stock taking, change password, new password dan logout.
  3. Terdapat 1 decision node yaitu melakukan login ada 2 kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke menu login dan cek kembali username dan password, dan apabila login berhasil maka akan masuk ke dalam menu dashboard.
  4. Terdapat 4 fork node sebagai penghubung dari satu data ke banyak data atau lebih dari satu.
  5. Terdapat 1 initial final node yang merupakan akhir dari sistem.


Rancangan Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Admin

Berdasarkan Gambar 4.4 sequence diagram sistem untuk admin yang diusulkan terdiri atas :

  1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.
  2. Terdapat 8 entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu : login, dashboard, master data, computer user, stocktaking , excel, change password, logout.
  3. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
    1. Input username dan password
    2. Verifikasi login
    3. View Dashboard
    4. View User
    5. Add,Reload,Search,Edit,Delete
    6. View Role
    7. Add,Reload,Search,Edit,Delete
    8. View Department
    9. Add,Reload,Search,Edit,Delete
    10. View Tipe
    11. Add,Reload,Search,Edit,Delete
    12. View Computer user
    13. Add,Search,History,Edit,Delete
    14. View Stock taking
    15. Search,Reset,Delete
    16. Export exel
    17. View Change password
    18. Save,Close
    19. Logout


Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan PIC

Berdasarkan Gambar 4.5 sequence diagram sistem untuk PIC yang diusulkan terdiri atas :

  1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu PIC.
  2. Terdapat 7 entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu : login, Dashboard, StockTaking, Creat Stock taking, Export excel , Change password, logout.
  3. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
    1. Input username dan password
    2. Verifikasi login
    3. View Dashboard
    4. View Stock taking
    5. Search,Edit,Delete
    6. View Creat Stock taking
    7. Computer,Status,Save,Close
    8. View Data laporan komputer
    9. View Change password
    10. Save,Close
    11. Logout


Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class diagram menggambarkan data apa saja yang akan diinput ke dalam database.

Gambar 4.6 Class Diagram yang Diusulkan


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Tabel User
    Nama File : User
    Fungsi : Untuk menyimpan data User
    Media  : Hardisk
    Panjang record : 95 karakter
    Primary Key : User_id

    Tabel 4.2 Tabel User

  2. Tabel Department
    Nama File : Department
    Fungsi : Untuk menyimpan data department
    Media : Hardisk
    Panjang Record : 20 karakter
    Primary Key : Department_id

    Tabel 4.3 Tabel Department

  3. Tabel User
    Nama File : Computer User
    Fungsi : Untuk menyimpan data computer user
    Media : Hardisk
    Panjang Record : 75 karakter
    Primary Key : Comuser_id

    Tabel 4.4 Tabel Computer User

  4. Tabel Tipe
    Nama File : Tipe
    Fungsi : Untuk menyimpan data tipe
    Media : Hardisk
    Panjang Record : 20 karakter
    Primary Key : Tipe_id

    Tabel 4.5 Tabel Tipe

  5. Tabel Role
    Nama File : Role
    Fungsi : Untuk menyimpan data role
    Media : Hardisk
    Panjang Record : 50 karakter
    Primary Key : Tipe_id

    Tabel 4.5 Tabel Tipe

  6. Tabel Stocktaking
    Nama File : Stocktaking
    Fungsi : Untuk menyimpan data StockTaking
    Media : Hardisk
    Panjang Record : 50 karakter
    Primary Key : Stock_id

    Tabel 4.7 Tabel Stock Taking



Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login
  2. Tampilan ini dapat diakses oleh bagian admin/PIC.

    Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login


  3. Tampilan Halaman Dashboard
  4. Tampilan ini muncul setelah mengisi username dan password dengan benar.

    Gambar 4.8 Tampilan Halaman Dashboard


  5. Tampilan Halaman Data Stock Taking
  6. Tampilan data Stock taking terdapat form : tanggal, department, computer name, type, user name, status, remark. Lalu terdapat search,edit, delete.

    Gambar 4.9 Tampilan Halaman Stock taking


  7. Tampilan Halaman Data Computer User
  8. Tampilan data Computer User terdapat form: department, computer name, type, user name, os, ip adress, status, ms office Lalu terdapat add, search, history, edit, delete.

    Gambar 4.10 Tampilan Computer User


  9. Tampilan Halaman Data Role
  10. Tampilan data Role terdapat form : no, role, action, Lalu terdapat add, reload,edit, delete.

    Gambar 4.11 Tampilan Role


  11. Tampilan Halaman Data User
  12. Tampilan data User terdapat form : employee number, username, initial name, title, email, role name, user is active,user created date, user update date, user tipe. Lalu terdapat search,edit, delete.

    Gambar 4.12 Tampilan User


  13. Tampilan Halaman Data Department
  14. Tampilan data department terdapat form : no, department, action. Lalu terdapat reload, add, search, edit, delete.

    Gambar 4.13 Tampilan Department


  15. Tampilan Halaman Data Tipe
  16. Tampilan data tipe terdapat form : no, type, action. Lalu terdapat reload, add, search, edit, delete.

    Gambar 4.14 Tampilan Tipe


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : 12”
  3. RAM : 2 GB
  4. Hardisk : 200 GB

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office 2013
  3. Mozilla Firefox
  4. Visual Paradigm For UML 6.4
  5. Database Server : MySQL
  6. XAMPP v3.2.2
  7. Sublime Text 3

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin
  2. PIC



Testing

Pengujian dengan metode BlackBox testing ini merupakan penguji perangkat lunak untuk menguji unit tanpa menguji desain dan pengkodean bahwa suatu program telah sesuai dengan proses yang diinginkan. BlackBox testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar sistem tersebut. Pengujian pada sistem Monitoring Inventory peralatan komputer ini menggunakan blackbox testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak pengujian yang menggunakan metode blackbox testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut merupakan tabel 4.8 yang berisikan pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing meliputi :

Tabel 4.8 Pengujian Black Box


Evaluasi

Setelah melakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Implementasi

Schedule

Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tabel 4.9 Schedule Implementasi


Estimasi Bayar

Tabel 4.10 Estimasi Biaya



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai Perancangan Sistem Informasi Monitoring Inventory Peralatan Komputer Berbasis Web Pada PT. Indonesia Toray Synthetics, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

  1. Sistem persediaan yang berjalan saat ini pada PT. Indonesia Toray Synthetics belum terkomputerisasi secara keseluruhan, dalam artian PIC masih harus mengecek manual terlebih dahulu untuk melihat ketersediaan peralatan komputer dan masih harus datang ke meja karyawan langsung atau di tempat persedian peralatan komputer. PIC juga harus mengisi/mengceklis form-form seperti form persediaan barang, form yang memakai peralatan komputer tersebut, form barang yang baru, rusak ataupun masih terpakai. Setelah selesai, PIC masih akan membuat laporan data dan akan memberi ke manager section langsung.
  2. Seperti yang telah dijelaskan pada point nomor 1, dari sistem yang berjalan, kendala yang dihadapi saat ini adalah masih belum terkomputerisasi secara keseluruhan dan belum berbasis website juga sehingga banyak berkas-berkas menumpuk yang bisa menyebabkan sebagian berkas hilang, rusak dan sulit dicari kembali.
  3. Sistem yang diusulkan untuk memberikan kemudahan kepada PIC untuk memonitoring seberapa banyak peralatan komputer di PT Indonesia Toray Synthetics di department IS (Information System). Sistem yang diusulkan menggunakan metode analisa SWOT, metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram menggunakan software Visual Paradigm 6.4, dalam penulisan listing program menggunakan sublime text 3, frameworknya menggunakan boostrap, kemudian peneliti menggunakan Bahasa pemrograman PHP (framework codeigniter) dan MySQL sebagai database.


Saran

Kemudian berdasarkan penelitian yang dilakukan Penulis memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan untuk mengembangkan bahkan meningkatkan sistem monitoring inventory peralatan komputer yang ada pada PT. Indonesia Toray Synthetics, adapun 3 saran yang Penulis berika antara lain :

  1. Dikembangkan menjadi sistem berbasis web namun tetap terkontrol, sehingga memudahkan PIC dalam mencari peralatan komputer yang masih baru,terpakai, rusak maupun lagi dibetulkan.
  2. Dilakukakan pengembangan dan perawatan terhadap sistem yang sudah dibangun agar menjadi lebih baik lagi serta meminimalisir kemungkinan terjadinya error pada sistem yang mengakibatkan kerugian besar bagi penggunanya.
  3. Dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem yang lebih baik lagi untuk wadah pencarian persediaan peralatan komputer di PT. Indonesia Toray Synthetics.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Santoso, Budi. (2017). Perancangan Aplikasi Olap (Online Analitycal Proccesing) Penjualan Buku Pada Toko Buku Gramedia Lubuk Linggau Dengan Metode Clustering”.Jurnal Teknologi Informasi MURA, Vol 9 No. 2, 98- 107. (http://jurnalstmik.muralinggau.ac.id/index.php/jti/article/view/198/169 )”.
  2. 2,0 2,1 Maimunah, David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT Sulindafin”. Yogyakarta: Universitas Amikom Yogyakarta.Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. Vol 5 No 1, ISSN: 2302-3805 (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795)”.
  3. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian”. Yogyakarta: Depublish. (https://books.google.co.id/books?id=t6VzDQAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false).
  4. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
  5. 5,0 5,1 Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto.2016.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML.Yogyakarta: ANDI.”
  6. Tamando Sitohang, Hengki. 2018.Sistem informasi pengagendaan surat berbasis web pada pengadilan negeri medan”. Jurnal informatik pelita nusantara. Vol.3, No.1. ISSN: 2541-3724 (http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/JIPN/article/view/276 ).
  7. 7,0 7,1 Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
  8. Yudhi Dewantara Rizki. 2017:1.Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli “Z”). Malang:Universitas Brawijaya.
  9. Nithya, P., G. Lakshmipriya. 2015. An Overview of Data Mining and Warehousing - Architecture, Techniques and Applications. International Journal of Computer Science Trends and Technology (IJCST). Vol.3 Issue.1. ISSN : 2347-8578.
  10. Azizah, Nur., Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.3 No.1-Februari 2017. ISSN: 2461-1409.” (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/sensi/article/view/647.
  11. Tiara, Khana, Dewi Immaniar dan Fiqih arzia. 2015. Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.1, ISSN : 1978-8282 (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/155 )”.
  12. Haryanta, Agustinus, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
  13. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem. Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017. Diambil dari: (https://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/. (14 Oktober 2018)”.
  14. 14,0 14,1 Rahayu, Nina dkk. 2017. SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry. Jurnal Semnasteknomedia. Vol. 5,number 1,Februarri 2017. Diambil dari: (https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1643). (1 Desember 2018)”.
  15. Fauzi, R. A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Deepublish..
  16. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017. Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282 (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18).
  17. 17,0 17,1 17,2 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish.”
  18. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi.”
  19. Rusdiana, A., dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.”.
  20. A.S, Rosa., dan Muhammad Shalahuddin. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.”
  21. Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung: Abdi Sistematika.”
  22. Andika Kriyan Jaya, Novi Safriadi , Anggi Perwitasari. 2018. Aplikasi Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Aparatur Di Kejaksaan Negeri Mempawah”. Tanjungpura: Justin Vol. 6, No. 1
  23. Rakhmayudhi, Jaja dan Koko. 2018. Implementasi Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Fungsi Pengawasan Benih Bersertifikasi Pada Instalasi Psbtph Wilayah Subang. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1:4.”
  24. Jayanto, R. D. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Nasional Malang).”
  25. Harison, Halimah Tusyadiah. Perancangan Aplikasi Sistem Monitoring Gangguan Jaringan Telepon dan Internet Speedy pada Pelayanan PT. Telkom. Jurnal Momentum Vol.18, No.1 Februari 2016 ISSN: 1693-762X.”
  26. Abert Tandilintin, Ariya Pannadhitihana Candra, Galang Suseno Adji. 2019. Perancangan Aplikasi Project Monitoring Pada PT Cyber Solution Berbasis Web”.Tangerang: Jurnal CCIT Vol.5 No.1, ISSN : 2356-5195 (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/725/543)
  27. Mercurius Broto Legowo. 2016. Sistem-Monitoring-Dan-Evaluasi-Monev-System.”
  28. Mahdiana RAHMIATI PAULINE. 2014. Implementasi Sistem Bluetooth Menggunakan Android Dan Arduino Untuk Kendali Peralatan Elektronik”. Bandung: Teknik Elektro Itenas | No.1 | Vol. 2.
  29. Achmad, N. A. (2017). ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ALAT-ALAT KESEHATAN DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN PELAYANAN RAWAT INAP (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA). JURNAL AKUNTANSI, 1(3).
  30. Hakim, A. R. (2017). STUDI KOMPARASI PERFORMA BONDING ETHERNET DAN SINGLE-LINK Gbit ETHERNET PADA KONEKSI PC SERVER DAN PC ROUTER BERBASIS DEBIAN 7.8 STUDI KASUS PADA LAB. KOMPUTER PEMBELAJARAN SMK ASSALAAM SUKOHARJO (Doctoral dissertation, STMIK Sinar Nusantara Surakarta).
  31. Irwansyah, E., & Moniaga, J. V. (2014). Pengantar Teknologi Informasi. deePublish..
  32. Salam , Asif dkk. 2016. Retail supply chain service levels: the role of inventory storage". Journal of Enterprise Information Management Vol. 29 No. 6, 2016 pp. 887-902.© Emerald Group Publishing Limited.
  33. Dewayani. Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  34. Lahu, E. P., & Sumarauw, J. S. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna Meminimalkan Biaya Persediaan Pada Dunkin Donuts Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(3)..
  35. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan: Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1.
  36. Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015). Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala Informatika, 3(2).
  37. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta”. Tangerang :Jurnal CCIT Vol.8 No.3. ISSN:1978-8282, (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/176 )”
  38. 38,0 38,1 Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  39. Sutejo, S. (2016). Pemodelan UML Sistem Informasi Geografis Pasar Tradisional Kota Pekanbaru. Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 7(2), 89-99.
  40. Lee, Sunguk. “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159) 2016.”
  41. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika Vol. 9 No. 1 Juni 2017. (https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/view/242/174.) Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.”
  42. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
  43. Akbar, M. F., & Ismowati, M. (2019). Analisis SWOT Kebijakan Penyampaian SPT Elektronik.
  44. Retnasari, T. (2014).ANALISIS PENERAPAN STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DALAM PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS IT MENGGUNAKAN ANALISA SWOT. Perspektif, 12(2), 138-146.
  45. Hermanto, H. (2016). Analisis SWOT Obat Batuk Prospan pada PT. Soho Global Health. Jurnal Metris, 17(1), 13-20.
  46. Sudarto, F., Rahayu, N., Rustiana, D., Soleh, O., & Nurhidayatullah, N. (2014). EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN DENGAN METODE SWOT PADA KARINDA CAFE DAN RESTO. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 2(1), 1-10.
  47. Melasari, S., Sujana, I. N., Si, M., & Suwena, K. R. (2019). ANALISIS SWOT PADA HOTEL BANYUALIT SINGARAJA. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 11(1).
  48. 48,0 48,1 Wibowo, N. (2019). SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK PEMBERIAN BANTUAN STUDI BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus Universitas Gadjah Mada) (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  49. Sitohang, Hengki Tamando. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Jurnal Informasi Pelita Nusantara Vol.3 No.1-Maret 2018 ISSN: 2541-3724. Diambil dari: (http://ejurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/JIPN/article/view/276/174.)”
  50. Sakhena, P., Sriwahyuni, T., & Adri, M. (2019). PERANCANGAN E-COMMERCE PEMASARAN KAIN SONGKET SILUNGKANG BERBASIS WEB. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, 7(1), 156-165.”
  51. Rahayu, Sri., Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT Vol.9 No.1-September ISSN: 1978-8282. Diambil dari: (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/157.)”
  52. Rizaldi, R., Anggraeni, D., & Syah, A. Z. (2018). TIPS DAN TRIK MEMBANGUN RELATIONSHIP DAN QUERY DALAM DATABASE. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 1(2), 45-50.
  53. Fadel, A., Mardayulis, M., & Yunita, P. (2019). APLIKASI SISTEM PAKAR PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMAN 2 DUMAI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP. INFORMATIKA, 10(2), 47-55.
  54. Raharjo, Budi. (2018). Belajar Otodidak Framework CodeIgniter: Teknik Pemrograman Web dengan PHP 7 dan Framework 3, Edisi Revisi, Informatika, Bandung.
  55. Dzulhaq M.iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang:STMIK Bina Sarana Global. (Vol.7 No.1 Maret 2017).
  56. Tugiarto, A., Pratiwi, F., Azkya, A., & Widodo, P. P. (2019). PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS BUMI AYU KOTA DUMAI BERBASIS WEB. INFORMATIKA, 10(2), 13-20.
  57. Husein, A. (2015). Proyek Membangun Responsive Web Desain dengan Bootstrap 3 dan 4, CV. Lokomedia, Yogyakarta, 1.
  58. Bootstrap, T. (2015). Bootstrap. Obtenido de http://getbootstrap. com.
  59. Bhaumik, Snig. 2015. Bootstrap Essentials. Birmingham: Packt Publishing Ltd.
  60. Supono dan Vidiandry Putratama. 2018.Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  61. Faridl, M. (2015). Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Diambil dari: http://lug. stikom. edu/wp-content/media/Fitur-Dahsyat-Sublime-Text-3.pdf. (20 November 2016).”
  62. Hosseini, Asrin., and Amir Sheikh Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal Of Computer Applications Vol.131 No.13-Desember ISSN: 0975-8887. Diambil dari: (https://pdfs.semanticscholar.org/af13/94064d6b422ab02c906dbfd777a16131d457.pdf)”
  63. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Journal Lppm Unindra. Vol. 7 nomor 2. Diambil dari: (http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/view/257.) (27 September 2018).
  64. Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global, Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN:20188-1762. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/ diakses pada tanggal 24 November 2017.
  65. Azizah, Nur, Dwi Oktaviani dan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
  66. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  67. Budianto dkk. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
  68. Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. F. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY FASILITAS MAINTENANCE PADA PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156-167.
  69. Nulhakim, L., Azizah, N., & Ajija, M. T. (2018). Sistem Informasi Monitoring Inventory Dengan Analisa PIECES Pada PT Care Spundbond. SENSITEK, 1(1), 480-485.
  70. Wahid, Sunar Abdul, Tri Diananjani, and Yunny Nur’aeni. 2016 ,Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada Pt.Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang." SENSI Vol.2 No.2 – Agustus, 2016: 228-238.
  71. Caroline Kezia. 2017. Perancangan sistem informasi monitoring pembayaran piutang pelanggan berbasis web pada PT. Metro Data Communication http://widuri.raharja.info/index.php/SI1314476600 .”
  72. Agung Kurniawan dkk. 2018. Perancangan Sistem Monitoring Jarak Jauh Dan Perancangan Kebijakan Maintenance Mesin Automatic Filling Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada PT. Sanbe Farma”. Telkom University : e-Proceeding of Engineering : Vol.5, No.2.
  73. Satyanarayana, P., Shankar, E. S., Amminedu, E., & Babu, N. V. (2019). Inventory and Monitoring of Glacial Lakes in Himalayan Region Using Geo Spatial Technologies. In Proceedings of International Conference on Remote Sensing for Disaster Management (pp. 535-550). Springer, Cham.” (http://www.bookmetrix.com/detail/chapter/c3f73feb-ebb1-4e37-baee-7f0749997a02#downloads).
  74. Anderson-Sprecher, P. E. (2019). U.S. Patent Application No. 10/195,740 (https://patents.google.com/patent/US10195740B2/en).
  75. Firdaus, I. H., & Widjaja, A. W. (2019, March). 5S Application and Semi-Finished Products Inventory Monitoring to Create Clean Work Area in PT Asta Kriya. In 12th International Conference on Business and Management Research (ICBMR 2018). Atlantis Press. (https://www.atlantis-press.com/proceedings/icbmr-18/55914337).
  76. Herbon, A., & Ceder, A. (2018). Monitoring perishable inventory using quality status and predicting automatic devices under various stochastic environmental scenarios. Journal of Food Engineering, 223, 236-247.” (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0260877417304442).
  77. Cardullo, V., Wilson, N., Zygouris-Coe, V., & Wang, C. H. (2018, March). i-MARSI iPad Metacognitive Awareness of Reading Strategies Inventory: Using an Inventory to Survey Students Cognitive Monitoring of Strategies. In Society for Information Technology & Teacher Education International Conference (pp. 1347-1356). Association for the Advancement of Computing in Education (AACE). (https://www.learntechlib.org/p/182703/).



Contributors

Admin, Listya anggraini