SI1511483421

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN PENCAPAIAN

TARGET PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT ARTHAWENASAKTI GEMILANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1511483421
NAMA

 

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN PENCAPAIAN

TARGET PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT ARTHAWENASAKTI GEMILANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511483421
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN PENCAPAIAN

TARGET PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT ARTHAWENASAKTI GEMILANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511483421
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05006
   
NID : 15027




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN PENCAPAIAN

TARGET PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT ARTHAWENASAKTI GEMILANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1511483421
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

 

Dewan Penguji :

Tangerang, .... 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGUKURAN PENCAPAIAN

TARGET PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT ARTHAWENASAKTI GEMILANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511483421
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

 
 
 
 
NIM : 1511483421

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


((pagebreak))



ABSTRAK

Seiring perkembangan teknologi banyak perusahaan menggunakan berapa peralatan canggih dalam melakukan produksi. PT Artahewenasakti Gemilang Kabupaten Tangerang di bagian Plan A3 merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi beragam produk kaleng cat. Perusahaan perlu malakukan perencanaan produksi yang baik agar perusahaan tidak mengalami pengularan biaya produksi yang tinggi ataupun mengalami kekurangan produksi. Perencanaan produksi yang baik perlu didasarkan pada permalan yang akurat, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai permasalahan kinerja karyawan di bagian produksi untuk dapat mengatahui perkiraan jumlah produksi pada periode selanjutnya, mengantisipasi dan meminimalisir adanya penyimpangan kecurangan dalam siklus kerja. Melihat permasalahan tersebut maka muncul gagasan untuk membangun sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala apa saja yang sering di hadapi dalam proses pengukuran pencapaian target karyawan pada bagian produksi dan merancang sistem yang diusulkan untuk PT. Arthawenasakti Gemilang Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam aplikasi ini seperti metode pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Lalu metode analisa yaitu SWOT, metode perancangan yaitu Visual Paradigm, PHP, MySQL, XAMPP. Dan terakhir metode testing yaitu UML (Unified Modeling Language). Melalui perancangan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web mempermudah user dalam memproses penilaian kinerja karyawan pada bagian produksi di mana hasil akhirnya ditampilkan dalam bentuk laporan dan menghasilkan laporan kinerja karyawan yang akurat serta efektif sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang keputusan.


Kata kunci : Sistem Informasi, Penilaian Kinerja, Karyawan, UML


ABSTRACT

As the development of technology many companies use how much sophisticated equipment to do production. Artahewenasakti PT Gemilang Tangerang Kabupaten in the Plan section of the A3 is a manufacturing company that produces various products cans of paint. Companies need to do a good production planning so that companies are not subjected to high production cost pengularan or experiencing a lack of production. Good production planning needs to be based on accurate, so the permalan need to do research on problems of performance of employees in a part of the production to be able to do know the approximate amount of production in the next period, anticipate and minimize drift of cheating in the work cycle. See these problems then arise idea to build employee performance assessment information systems at the web-based production. The purpose of this research is to know what obstacles are often in the face in the process of penilian the performance of employees on the production at PT. Arthawenasakti Gemilang tangerang kabupaten. The methods used in this application is the method of various kinds of programming languages: PHP, MySQL and XAMPP. And to the creation of diagrams UML Visual Paradigm used 6.4. Enterprise. Through the design of information systems, performance appraisal of employees at the production of a web-based user ease in processing employee performance assessment on the part of production where the final result is shown in the form of reports and generate reports employee performance are accurate and effective so that it can serve as the supporting the decision.


Keyword : Performance Assessment, Production, UML



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada peneliti, sehingga penelitian laporanSkripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah peneliti mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengukuran Pencapaian Target Produksi Berbasis Web Pada PT Arthawenasakti Gemilang”.

Penelitian laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Universitas Raharja. Sebagai bahan penelitian, Peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini.

Dalam pelaksanaan Skripsi dan penyusunan laporan, peneliti mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.T.I., selaku Ketua Universitas Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada peneliti.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  3. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja, peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas pengarahannya.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi pada Universitas Raharja Tangerang yang telah banyak membantu memberikan masukan dan motivasi sehingga Skripsi ini bisa selesai dengan baik.
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  6. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penelitian serta penyusunan laporan, memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  7. Bapak Chandra selaku Manager dari PT Arthawenasakti Gemilang yang telah A3 yang telah memberikan kesempatan dan informasi selama melalukan kerja praktek.
  8. Ibu Astrid selaku Pembimbing dan Bagian Produksi yang telah banyak memberikan penjelasan penulisan dalam pengambilan data.
  9. Bapak Tegar Satrio selaku HRD yang telah membantu dan mengarahkan penulisan pada saat melaksanakan kerja praktek.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Univesitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  11. Untuk teman seperjuangan Siti Maryam, Listya Anggraini,Fuziah Husna,Tri Sendra Saputra, Sri Hardiyanti, Afrilia Astari, Kiky Rizky Amelia Ramadhona, Putri Noer Fauziyah Sahara dan teman-teman yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.

Dan tidak lupa ucapan terimakasih terkhusus kepada Papa, Mama serta Ade-ade tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Peneliti juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan peneliti selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.

Tangerang, Juli 2019
Wanda Prima Santarini
NIM. 1511483421

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Faktor Strategi Internal PT. Arthawenasakti Gemilang
  2. Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal PT. Arthawenasakti Gemilang
  3. Tabel 3.3 Analisa SWOT
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 Field Tabel User
  9. Tabel 4.2 Field Tabel Karyawan
  10. Tabel 4.3 Field Tabel Target Produksi
  11. Tabel 4.4 Field Tabel Hasil Target Produksi
  12. Tabel 4.5 Field Tabel Group
  13. Tabel 4.6 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan
  14. Tabel 4.7 Black Box Testing Pengujian Sistem
  15. Tabel 4.8 Time Schedule
  16. Tabel 4.9 Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 PT Arthawenasakti Gemilang
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Arthawenasakti Gemilang Plant A3
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Kinerja Karyawan yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kinerja Karyawan yang Berjalan
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Kinerja Karyawan yang Berjalan
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang diusulkan
  7. Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Admin
  8. Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan Manager
  9. Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Staff Admin
  10. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Staff Manager
  11. Gambar 4.6 Class Diagram yang Diusulkan
  12. Gambar 4.7 Tampilan Prototype Halaman Utama
  13. Gambar 4.8 Tampilan Prototype Dashboard
  14. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Computer UserTampilan Prototype Add Karyawan
  15. Gambar 4.10 Tampilan Prototype Manage Karyawan
  16. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Add Group
  17. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Group Manage
  18. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Target Add
  19. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Target Manage
  20. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Hasil Add
  21. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Hasil Manage
  22. Gambar 4.17 Tampilan Web Login
  23. Gambar 4.18 Tampilan Web Dashboard
  24. Gambar 4.19 Tampilan Web Add Karyawan
  25. Gambar 4.20 Tampilan Web Manage Karyawan
  26. Gambar 4.21 Tampilan Web Add Group
  27. Gambar 4.22 Tampilan Web Group Manage
  28. Gambar 4.23 Tampilan Web Target Add
  29. Gambar 4.24 Tampilan Web Target Manage
  30. Gambar 4.25 Tampilan Web Hasil Add
  31. Gambar 4.26 Tampilan Web Hasil Manage


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sering perkembangan teknologi banyak perusahaan menggunakan berapa peralatan canggih dalam melakukan produksi. Hal tersebut menimbulkan persaingan diantara perusahaan manufaktur yang membuat produk sejenis. Kelancaran pelakasanaan proses produksi dapat dicapai oleh perusahaan dengan memperhatikan perencanaan produk dengan baik agar saat bersaing dengan perusahan lain yang membuat produksi sejenis.

PT Artahewenasakti Gemilang di bagian Plant A3 merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi beragam produk kaleng cat. Dalam kegiatan membuat laporan penilaian kinerja karyawan saat ini, PT Artahewenasakti Gemilang belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam mempersiapkan produk sesuai permintaan. Laporan masih bersifat manual dengan mengunakan arsip-arsip sehingga relatif lambat untuk melakukan pengawasan terhadap data pengukuran pencapaian target produksi.

Permintaan pelanggan tidak tetap menyulitkan perusahaan dalam menentukan jumlah produksi pada periode selanjutnya, oleh sebab itu perusahaan perlu malakukan perencanaan produksi yang baik agar perusahaan tidak mengalami pengeluaran biaya produksi yang tinggi ataupun mengalami kekurangan produksi. Perencanaan produksi yang baik perlu didasarkan pada permalan yang akurat, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai permasalahan pengukuran pemcapaian target di bagian produksi untuk dapat mengatahui perkiraan jumlah produksi pada periode selanjutnya, mengantisipasi dan meminimalisir adanya penyimpangan kecurangan dalam siklus kerja.

Berdasarkan masalah-masalah di atas maka perlu adanya pembanahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan pengembanganya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Maka diambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengukuran Pecapaian Target Produksi Berbasis Web pada PT Arthawenasakti Gemilang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan antara lain adalah :

  1. Bagaimana analisa sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthenasakti Gemilang?
  2. Apakah terdapat kendala yang dihadapi user dalam proses pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang?
  3. Bagaimana merancang sistem peracangan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang?


Ruang Lingkup

Agar mempermudah penelitian skripsi ini agar maksimal serta terfokus, untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman, maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun ruang lingkup penelitian skripsi ini dibatasi pada proses penelitian kinerja karyawan pada bagaian produksi dan outputnya berupa laporan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk :

  1. Untuk menganalisa sistem perancangan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang.
  2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang sering di hadapi dalam proses pengukuran pencapaiam target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang.
  3. Untuk merancang sistem informasi pengukuran pencapian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang.


Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya :

  1. Mempermudah user dalam memproses pengukuran pencapaian target produksi berbbasis web di mana hasil akhirnya ditampilkan dalam bentuk laporan.
  2. Menghasilkan laporan pengukuran pencapaian target produksi karyawan yang akurat serta efektif sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang keputusan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
  2. Pada metode ini penelitian melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem informasi , baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  3. Metode Wawancara
  4. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada pegawai yang berhubungan dengan sistem peniliana kinerja karyawan di bagian produksi dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  5. Studi Pustaka
  6. Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari ruang lingkup dan di internet.


Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa. Dalam melakukan perancangan sistem informasi penilian kinerja karyawan di bagian produksi berbasis web pad PT.Arthawenasakti Gemilang. Disini penelitian menggunakan beberapa metode analisa sistem, yaitu menggunakan anlisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi pada PT Arthawenasakti Gemilang agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap PT Arthawenasakti Gemilang, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien, penelitian juga menggunakan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths) untuk mengidentifikasi masalah perancangan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang, maka harus dilakukan perancangan terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Dari perancangan sistem ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama.

Untuk karyawan perancangan sistem informasi prosedur sperancangan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang yang berjalan, penelitian menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi.


Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu peneliti menggunakan aplikasi Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL, serta tools lainnya seperti XAMPP, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesain web yang akan dibuat, Sublime Text.


Metode Testing

Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu peneliti menggunakan aplikasi Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Bahasa pemrograman yang digunakan pada sistem ini dengan menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan XAMPP sebagai web server.


Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat laporan dan pembahasannya secara sistematis penelitian ini, maka sistematika penulisan terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan menguraikan landasan teori umum dan teori khusus yang mengambil beberapa definisi untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum yang terkait dengan pengelolaan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini merupakan penjabaran gambaran umum, sejarah singkat, visi dan misi PT Arthawenasakti Gemilang, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats), permasalahan yang dihadapi dan analisa kebutuhan sistem. Serta User Requirement yang meliputi Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini diuraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan, metode black box testing.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir, dimana pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem imformasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web pada PT Arthawenasakti Gemilang berdasarkan dari data-data yang telah diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini definisi sistem menurut beberapa para ahli, diantaranya menurut Randi V. Palit dkk dalam E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 (2015:1)[1], “sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan”.

Harfizar dkk dalam jurnal SENSI (2019)[2] berpendapat , “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Maimunah, dkk (2016:26)[3], “sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan komponen elemen atau jaringan yang berkaitan untuk memudahkan suatu jaringan kerja agar tercapainya suatu tujuan tertentu”.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[4] Di dalam sistem terdapat beberapa karakteristik atau sifat tertentu, yaitu komponen, batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukkan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem, sasaran sistem.

Berikut ini adalah penjelasan dari karakteristik sistem :

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem adalah di luar batas dari sistem yang memengaruhioperasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan di kendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran sistem (output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan klasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem (Process)
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem (Goal)
  16. Sasaran sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[4], mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem Sebagai :
    1. Sistem Abstrak (abstract system)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem Fisik (physical system)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiyah (natural system)
    2. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    3. Sistem Buatan Manusia (human made system)
    4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertentu (deterministicl system)
    2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    3. Sistem tak Tentu (probalistic system)
    4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertutup (close system)
    2. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    3. Sistem Terbuka (open system)
    4. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2 (2015:73)[5], “Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan”.

Sedangkan Rulia Puji Hastanti, Bambang Eka Purnama dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2 (2015:2)[6] mengatakan bahwa “Data adalah hal yang merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskriptif verbal atau kode tertentu”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2014:310)[7] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum di organisasikan dan belum diolah atau diproses”.

Berdasarkan pendapat definisi di atas maka disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti dan dapat berupa fakta-fakta bisa dalam bentuk angka, teks, dokumen, gambar, bagan dan suara sehingga yang tadinya masih belum bermanfaat menjadi bermanfaat bagi penerimanya.


Definisi Informasi

Menurut Randi V. Palit dkk dalam E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 (2015:1-2)[1], “Informasi adalah Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, melakukan keputusan berdasarkan informasi tersebut dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali”.

Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2014:310)[7]"Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi”.

Sedangkan Eko Amri Jaya (2016:1)[8] berpendapat, “Informasi adalah data yang diolah dan berguna bagi si pemakai. Terkadang informasi juga dapat dimaknai sebagai proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai tambah”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah melalui suatu model sehingga menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi penerimanya.


Kualitas Informasi

Menurut Dudi Pratomo dan Willy. S. Yuliandhari dalam Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 3 (2014:472)[9], bahwa kualitas informasi tergantung dari 4 hal yaitu :

  1. Akurat (Accurate)
  2. Informasi dikatakan akurat yaitu informasi harus jelas mencerminkan maksud yang disampaikan dan harus bebas dari kesalahan-kesalahan serta tidak bias atau menyesatkan.

  3. Tepat waktu (Timelines)
  4. Umur informasi merupakan faktor yang trikal dalam menentukan kegunaannya. Ketepatan adalah informasi tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya. Ketepatan waktu juga berarti kegiatan menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi tersebut dibutuhkan.

  5. Relevan (Relevance)
  6. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut harus bermanfaat bagi si penerima informasi. Relevan informasi yang diterima oleh masing-masing penerima sangatlah berbeda-beda.

  7. Lengkap ( Complete )
  8. Lengkap ialah tidak boleh ada bagian informasi yang penting atau esensial bagi pengambil keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang, karena akan menghasilkan keputusan yang salah nantinya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut One Yunita Fujiyati dan Sukadi (2015:3)[10], “Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

Menurut Diah Aryani, dkk (2017:77)[11], “berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sementara menurut Sugeng Wahyudiono dan Faisal Ahmad Anindito (2015:22)[12], “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan data, baik dilakukan secara manual maupun berbantuan computer untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari suatu sistem yang berkaitan antara pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan untuk mencapai tujuan yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Choirul Muallifah, Bambang Eka Purnama dkk dalam Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan edukasi Vol. 8 No. 2 (2016:10)[13], komponen sistem informasi di antaranya :

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manjemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Lasminiasih, Sandhi P dkk (2016:885)[14], “Analisa sistem adalah mengidentifikasi sistem yang sudah ada apakah terdapat masalah yang telah terjadi pada sistem yang lama. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan atau diselesaikan”.

Sedangkan Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.4 No.2 (2015:23)[15] berpendapat bahwa, “analisis sistem (systems analysis) adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat dilakukan pembenahan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah mengidentifikasi masalah yang ada atau terjadi agar selanjutnya dapat dipecahkan atau diselesaikan sesuai kebutuhan.


Tahapan-Tahapan Analisa Sistem

Menurut Yasin Efendi, Saipul Anwaro dkk (2015:10)[16], kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

  1. Menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada.
  2. Menspesifikasi sistem, yaitu menspesifikasi masukan yang digunakan database yang ada proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Penilaian Kinerja

Definisi Penilaian Kinerja

Definisi penilaian kinerja Menurut Paulus Mudjihartono SEMNAFIF (84:2015)[4], “penilaian kinerja merupakan cara pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu dalam instansi yang dulakukan terhadap organisasi Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut penentuan tingkat kontribusi individu atau kinerja yang di ekspresikan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya”.


Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja Paulus Mudjihartono SEMNAFIF (84:2015)[4], Tujuan penilaian kinerja Adapun tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui ujuan dan sasaran manajemen dan pegawai.
  2. Memotivasi pegawai untuk memperbaiki kinerjanya.
  3. Mendistribusikan reward dari organiasi/Instansi yang yang dapat berupa penambahan gaji/upah dan promosi yang adil.
  4. Mengadakan manajemen Penelitian Personalia.


Manfaat Kinerja

Manfaat penilaian kinerja Paulus Mudjihartono SEMNAFIF (84:2015)[4], Manfaat Penilaian kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakankebijakan organisasi. Kebijakan-kebijakan organisasi dapat menyangkut aspek individual dan aspek organisasional. Adapun secara terperinci manfaat penilaian kinerja bagi organiasasi adalah sebagai berikut :

  1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
  2. Perbaikan kinerja .
  3. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan .
  4. Pengambilan keputusan dalam penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
  5. Untuk Kepentingan Penelitian pegawai.
  6. Membantu diagnosisi terhadap kesalahan desain pegawai Informasi penilaian kinerja tersebut oleh pimpinan dapat dipakai unutk mengelola kinerja pegawainya, dan mengungkapkan kelemahan kinerja pegawai sehingga manajer dapat menentukan tujuan maupun peringkat target yang harus diperbaiki. Tersedianya informasi kinerja pegawai, sangat membantu pimpinan dalam mengambil langkah perbikan program-program kepegawaian yang telah dibuat, maupun program-program organisasi secara menyeluruh.


Konsep Dasar Karyawan

Definisi Karyawan

Menurut M. Ma’ruf Abdullah, dalam buku Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan (2014:6)[17], “Karyawan itu adalah sumber daya manusia atau penduduk yang bekerja di suatu institusi baik pemerintah maupun maupun swasta (bisnis)”.

Sedangkan Agusta Alfiandanu dan Eko Siswanto (2015:71)[18] berpendapat bahwa, “Karyawan adalah aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi, entah itu organisasi profit atau non-profit”.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas maka disimpulkan bahwa karyawan adalah sumber daya manusia atau aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi baik pemerintahan maupun swasta (bisnis).


Jenis-Jenis Karyawan

  1. Karyawan Tetap
  2. Menurut Bayu Aditya, Moehammad dan Heru (2017:97)[4] ,”Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanen), sedangkan.

  3. Karyawan Kontrak
  4. Menurut Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknlogi Informasi Terapan Vol. 1 No. 2 (2015:37)[19] ,”Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya.


Konsep Dasar Notepad++

Menurut Agustian Noor dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 2 No. 2 (2016:78)[20], “Notepad++ adalah program aplikasi pengembangan yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman”.

Sementara Venkatatamangarao Nampally, Dr. M. Raghavender Sharma dkk dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 No. 5 (2017:885)[21], “Notepad++ is a text editor and source code editor for use with Microsoft Windows. It support tabbed editing, which allows working with multiple open files in a single windows”. Dan menurut Achmad Sidik, Lilis Sakuroh dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 2 (2017:82), “Notepad++ adalah program penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi windows”.


Konsep Dasar XAMPP

Menurut Ranci V. Palit, dkk dalam E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 (2015:2)[1], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program”.

Sedangkan Achmad Sidik, Lilis Sakuroh dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 2 (2017:82)[22] berpendapat bahwa, “XAMPP merupakan sebuah aplikasi pemrograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam aplikasi pemrograman seperti : Apache HTTP Server, MySQL database, bahasa pemrograman PHP dan Perl”.

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[23] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platformgratis dan open sourceyang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas maka disimpulkan bahwa XAMPP adalah sebuah software bebas yang mendukung sistem informasi dengan beberapa kumpulan paket program yang saling berhubungan.


Konsep Dasar Web

Menurut Prito Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 (2016:25)[24], “Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[25], “Website is a location of the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner.” (Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).

Sementara Rulia Puji Hastansi, Bambang Eka Purnama dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2 (2015:3)[6] berpendapat, “Website adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi.

Berdasarkan pendapat definisi diatas maka disimpulkan bahwa web adalah terobosan baru sebagai teknologi dalam suatu halaman yang memuat situs-situs web page diberikan kepada pengguna internet yang dapat berfungsi sebagai media penyimpanan informasi, komunikasi dan transaksi.


Konsep Dasar MySQL

Menurut Priyo Sutopo dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No.1 (2016:25)[24], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal”.

Sementara menurut Herman Yuliansyah Jurnal Informatika Vol. 8 No. 1 (2014:827)[26], “MySQL adalah sebuah database manajemen system (DBMS) popular yang memiliki fungsi sebagai relational database manajemen system (RDBMS), suatu aplikasi yang sifatnya open source serta server basis data MySQL memiliki kinerja sangat cepat, reliable, dan mudah untuk digunakan serta bekerja dengan arsitektur client server atau embedded systems”.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[27] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Berdasarkan pendapat definisi diatas maka disimpulkan bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang bersifat open source serta memiliki kinerja yang cepat, reliable dan mudah digunakan saat bekerja.


Konsep Dasar HTML

Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal Sains Teknologi dan Industri Vol. 14 No.1 (2016:95)[28] berpendapat bahwa, “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Sedangkan Ita Purnama Sari dan Erik Hadi Saputra dalam Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 2 (2014:25)[29] , “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet”.

Berdasarkan pendapat definisi diatas tentang HTML maka dapat disimpulkan bahwa HTML adalah kumpulan dari simbol atau tag-tag yang berbahasa markup yang digunakan dalam pembuatan halaman pada web didalam sebuah browser.


Konsep Dasar PHP

Menurut One Yunita Fujiyati (2015:4)[10] “PHP adalah perangkat lunak bebas yang dirilis di bawah Lisensi PHP, que tidak kompatibel dengan GNU General Public License (GPL) karena pembatasan pada penggunaan istilah PHP”. Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264)[4] Mengatakan “PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum”. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backronym rekursif PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web . Kode PHP biasanya diproses oleh juru bahasa PHP yang diimplementasikan sebagai modul di web server atau sebagai Common Gateway Interface (CGI) yang bisa dieksekusi. Server web menggabungkan hasil kode PHP yang diinterpretasikan dan dieksekusi, yang mungkin merupakan jenis data, termasuk gambar, dengan halaman web yang dihasilkan. Kode PHP juga bisa dijalankan dengan command-line interface (CLI) dan bisa digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi grafis mandiri.

Sementara menurut Sidik Betha (2014:3)[30], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML”.

Berdasarkan pendapat diatas maka ditarik kesimpulan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) adalah perangkat lunak yang menggunakkan bahasa pemograman untuk menerjemahkan kode program menjadi kode mesin agar dapat dimengerti oleh komputer.


Konsep Dasar Database

Definisi database menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[31] adalah “Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Sedangkan Arshi Gouhar dalam International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 7 No. 5 (2017:11766)[32], “Database an organised or systematic collection of data. A database can have a number of table or relations to store the data. This data can be retrieved, modified or deleted as per the user requirement”.

Menurut Agustian Noor dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 2 No. 2 (2016:77)[20] berpendapat bahwa, “Sistem basis data atau database adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa database adalah pusat data yang terkomputerisasi yang tujuannya memelihara data yang telah diolah sehingga dapat mempermudah pencarian saat akan dibutuhkan.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa dkk (2016:27)[33], “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sedangkan Ruliati dalam Jurnal Humanika Vol. 3 No. 15 (2015:7)[34] berpendapat, “Elisitasi yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung dan terarah, pertanyaan tersebut diajukan kepada informan dengan maksud untuk memperoleh ujaran yang bertalian dengan masalah penelitian”.


Tahap – Tahap Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:166)[35], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”. Berikut tahap-tahap apa saja yang ada di elisitasi, sebagi berikut :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


Konsep Dasar UML

Sub bab ini akan menjelaskan tentang UML, sebagai berikut :

Definisi UML

Menurut Henny Destiana dan Fandy Fajrin (2014:34-35)[36] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak”.

Sementara M.L.V Roopa Vani, M. Chandrika Kumari dkk dalam International Research Journal of Engineering Technology (IRJET) Vol. 2 No. 5 (2015:1212)[37] berpendapat bahwa, “Unified Modeling Languange (UML) is a standard modelling and programming language for writing software blueprints. It is very expressive language, addressing all the views needed to develop and then deploy such systems”.

Menurut K.P Jayant dkk, dalam International Journal Of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) Vol.2 Issue 2 (2014: 148-153)[38], “ Unified Modelling Language (UML) is visual Modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system” (Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasikan, menentuka, membangung, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka disimpulkan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan visual yang telah menjadi standar untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan ke dalam suatu perangkat lunak.

  1. Diagram UML
  2. Menurut Zarnelly (2017:71-72)[39], berikut adalah definisi dari beberapa jenis UML yang digunakan :

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah adalah interaksi antara kelas dalam sistem. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem.

  5. Use Case Diagram
  6. Use case diagram adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendreskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Kegunaannya untuk menunjukkan interaksi antara object.

  9. Activity Diagram
  10. Activity diagram adalah menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

    Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk2014:29)[40].


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Euis dkk dalam jurnal SENSI (2019)[4], “Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang di gunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu”.

Menurut Rokhani Hasbullah, dkk (2014:45)[41], “Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan, dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks”.

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CSRID (2016)[3], Analisis SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Sedangkan Dita Amanah dalam International Journal of Economics, Commerce and Management Vol. 3 No. 10 (2015:501)[42], berpendapat “SWOT Aanalysis is strategic planning method used to evaluate of strengths, weaknesses, opportunities and threats ini a project or a venture of business”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah analisis yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja serta pengamatan dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, ancaman dan juga peluang yang ada.


Definisi Matrik SWOT

Menurut Hany Setyorini dkk (2016:48-49)[43], memberikan pendapat bahwa “Matriks SWOT merupakan alat formulasi pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman perusahaan”.


Konsep Dasar Testing

Sub bab ini akan menjelaskan tentang definisi testing dan jenis-jenis testing, sebagai berikut :

Definisi Testing

Komarudin dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 9 No. 2 (2015:91)[44] berpendapat bahwa, “Testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki”.

Sedangkan Eko Pandara, Stanley Karouw dkk dalam E-Jurnal Teknik Informatika Vol. 4 No. 2 (2014:1)[45], “Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan untuk menemukan defect/error/bugs dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software”.


Jenis-Jenis Testing

Menurut Andreas Christian, Herry Sujaini dkk (2017:31)[46], “Black box testing dilakukan untuk menguji kesesuaian antara masukan dengan hasil yang di tampilkan pada aplikasi”.

Menurut Feby Zulham Adami dan Cahyani Budihartanti dalam Jurnal Teknik Informatika Vol. 2 No. 1 (2016:123)[47], “White box testing merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri”.


Definisi Black Box

Menurut ST Dini Nur Ismiyanti, Leni Fitriani dkk dalam Jurnal Algoritma Vol. 14 No. 2 (2017:417)[48], “Black box testing merupakan pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

Menurut Mahendra dkk (2018)[49], Black-Box Testing adalah salah satu teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sebuah perangkat lunak untuk memastikan semua fungsional pada perangkat lunak yang telah berjalan dengan baik.

Sementara Itti Hooda, Ph.D. dan Rajender Singh Chhillar, Ph.D. dalam International Journal of Computer Applications Vol. 11 No. 13 (2015:12)[50] berpendapat, “Black box testing is performed to ensure output of application is a correct for all various types of positive and negative inputs”.


Keunggulan Black Box

Black box testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.

Black box testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini black box testing dapat membantu memaksimalkan testing investment.


Konsep Dasar Perancangan

Menurut Ahmad Kausar dkk (2015:22)[51], “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

Sedangkan Ambon Sarangih, Emma Rosinta Simarmata dkk dalam Jurnal TIMES Vol. 4 No. 1 (2015:33)[52] berpendapat, “Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan”.

Berdasarkan pendapat definisi diatas maka disimpulkan bahwa perancangan adalah satu langkah dari pengembangan sistem untuk memberikan gambaran yang telah teratasi pada sistem yang baru.


Konsep Dasar Prototype

Otto Fajarianto (2016:55)[53] berpendapat bahwa, “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

Menurut Sudaryono, dkk (2017:101)[54], “prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memilki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal”.

Sedangkan menurut Mupaat (2015:4)[55], “Prototype adalah bentuk awal atau standar ukuran sebuah entitas, dalam bidang desain sebuah prototype dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya”.

Berdasarkan pendapat definisi diatas maka disimpulkan bahwa prototype adalah alat yang memberikan ide untuk suatu bentuk awal yang berupa desain untuk dapat dikembangkan ke dalam skala yang sebenarnya.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito dkk (2015:29)[31],”Lieterature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adaah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh peneliti sebelumnya berhubungan dengan topik penelitian”.


Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231)[56], “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Studi Pustaka (Literature Review)

Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakuan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitan yang dijalani :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Harfizar, Tiya Puspita dan Kurnia Yuli pada Jurnal SENSI Vol. 5 (2019)[57], Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang”. Penelitian ini menggunakan program metode sistem penilaian kinerja karyawan, PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang menerapkan sistem penilaian terhadap karyawan sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi untuk loyalitas kinerja karyawan terhadap perusahaan, berdasarkan kriteria-kriteria atau faktor-faktor penilaian tertentu dan menghasilkan suatu output penilaian berupa sebuah laporan penilaian karyawan, yang akan menentukan alternative yang optimal, yaitu karyawan terbaik.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Sri Rahayu dan Nova Adhista pada Jurnal SENSI Vol. 3 (2017)[4], Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Spg Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Sistem penilaian kinerja SPG yang berjalan saat ini masih manual dan hasil penilaian seringkali tidak akurat. sehingga karyawan yang terpilih sering kali tidak sesuai harapan dan kriteria yang dibutuhkan perusahaan, Untuk mengatasi masalah diatas maka dibutuhkan sebuah system baru yang terkomputerisasi dan perhitungannya secara sistematis menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Bixon Natanaell dan Herry Mulyono pada Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 (2017)[4], Penelitian ini berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Universal Sentosa”. Dalam proses penilaian kinerja dilakukan menggunakan formulir penilaian kinerja berupa kertas. Untuk mengetahui perkembangan penilaian atas kinerja karyawan, Departemen HRD harus merekapitulasi hasil penilaian tiap periode menggunakan office excel. Maka penulis bertujuan untuk menganalisa dan merancang sistem informasi penilaian kinerja karyawan dengan menerapkan sistem informasi penilaian kinerja berbasis web.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Kingsley Kwabenah Asong (2016)[4], Penelitian ini berjudul “Development of Employees Leave Database Management System”. Dama International Journal of Researchers (DIJR) Menggunakan konstruksi dari MSSQL Server dan semua pengguna interface telah dirancang menggunakan teknologi ASP.Net. Koneksi database vity direncanakan dengan menggunakan Metodologi "Koneksi SQL". Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Serta sistem cuti ini selalu update secara otomatis.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Gandana Akhmad Syaripudin dan Rinda Cahyani (2015). “Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online”. Jurnal STTGARUT[58]. Penelitian ini menggunakan metode Unified Software Development Process. Pada perancangan pemodelan menggunakan UML dengan software pendukung microsoft visio MySQL sebagai manajemen basis datanya, PHP dan HTML sebagai bahasa pemrograman, CSS untuk mendesain tampilan dari web dan Sublime text digunakan sebagai penyunting kodenya, serta back box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web dan fitur pengajuan cuti dan lihat saldo cuti secara online, serta mengajukan cuti dapat melakukannya dimana saja hanya dengan akses internet.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Selvi, S. (2014). “HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL”. Information Technology (ICIT), 2014 International Conference on (pp. 333-338). IEEE[59]. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan pendekatan 3-tier. Perangkat lunak yang digunakan adalah Oracle Designer, Oracle Database dan JSP. Perangkat lunak ini telah digunakan dengan Tomcat Apache Server pada Sistem Operasi Windows. Penelitian ini menghasilkan sistem Pengolahan data cuti pegawai dapat di lakukan dengan lebih cepat, akuran, mudah dan efisien.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Raka Ibnu Sholeh Sadami, dkk (2014). “Sistem Informasi Pengajuan Cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta”[60]. Jurnal SNIPTEK Penelitian ini menggunakan MySQL sebagai database, perancangan desain Sistem menggunakan UML, ERD (Entity Relationship Diagram), dan spesifikasi basis data. Pengembangan menggunakan application program dan GUI program. Serta black box testing untuk pengujiannya. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti online yang dibuat dapat mempermudah proses pengajuan dan persetujuan cuti dan request jadwal kerja.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Setiyanto dan Samopa (2014). “Pembuatan Sistem Informasi Cuti pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan Menggunakan PHP dan MySQL”. Jurnal TEKNIK POMITS Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL[61]. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. membuat gambaran awal jalannya tampilan aplikasi dalam bentuk GUI Storyboard, serta implementasi dengan lingkungan Implementasi perangkat dan penulisan kode program. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang mempermudah proses pengecekan hak cuti, pengajuan, serta pengambilan keputusan cuti terangkai secara sistematis
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Manish Singh, dkk (2017). “Leave and Payroll Management System”[62]. IOSR Journal of Computer Engineering. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP(PHP Hypertext Preprocessor) dan basis data MySQL. Perancangan aplikasi menggunakan metode ICONIX process. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti yang dapat membuat sistem yang ada lebih cepat, lebih produktif dan akan membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk menanganinya.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Lakshya Sharma, dkk (2017). ”Smart Leave Management System”[63]. Jurnal IJSTE International Conference on Road Map for Smarrt Cities of Rajasthan (NC-RMSCR). Aplikasi ini dikembangkan melalui HTML, CSS, JavaScript dan JSP disisi server. Database untuk aplikasi ini adalah MySql. Penelitian ini menghasilkan sistem cuti untuk mengotomatisasi alur kerja aplikasi cuti dan penggunaannya persetujuan. Ada fitur seperti notifikasi pesan, persetujuan cuti,dll laporan generator di sistem ini.

Setelah mereview beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini, maka terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya yaitu terdapat pada metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi menggunakan metode analisa SWOT. Perancangan sistem objek penelitian menggunakan Unified Modelling Language (UML), sedangkan metode pengujian menggunakan Black Box Testing.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT Arthawenasakti Gemilang

Gambar 3.1. PT Arthawena Sakti Gemilang


PT. Arthawenasakti Gemilang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan kaleng. Berawal dari sebuah industri pengolahan makanan dalam kaleng, dengan nama CV. Benteng Mas, memiliki unit pengolahan makanan dan unit pengolahan kemasannya, berlokasi di Jl. A. Yani Utara 32 Malang. dan pada tahun 1975, unit usaha pengolahan makanan dihentikan, dan unit pembuatan kaleng menjadi unit komersial, dengan sistem Job Order, yang mensuplai ke perusahaan industri cat, thinner, politur, dempul, oli, dsb.

Pada tahun 1991, nama CV. Benteng Mas diganti menjadi PT Arthawenasakti Gemilang, berdasarkan akte pendirian tertanggal 4 Februari 1991, nomor 021 yang dibuat di hadapan notaris Koemalasari, SH. di Malang. Akte pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia, tertanggal 17 Januari 1992 Nomor C2-492 HT.01.01-th 92 dan didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Malang pada tanggal 11 Februari 1992, Nomor 11/PP/PT/II/1992. Pada tanggal 01 Juni 1995, setelah mendapat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, PT Arthawenasakti Gemilang berubah status usaha dari perusahaan swasta nasional menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan tujuan untuk mendapatkan akses gerak yang lebih luas, dalam menyikapi tuntutan perkembangan perusahaan dan strategi kedepan.

Seiring dengan perkembangan waktu, PT Arthawenasakti Gemilang terus menerus melakukan ekspansi usaha dan langkah-langkah perbaikan pada management, sistem produksi, serta meningkatkan mutu dan pelayanan, dan sejalan dengan tuntutan dan perkembangan pasar, serta yang terutama adalah perkembangan yang cukup pesat pada sektor property pada waktu itu, maka PT Arthawenasakti Gemilang memfokuskan diri untuk bergerak di segmen general can, dengan paint can sebagai produk utama.

Krisis moneter yang terjadi di pertengahan 1997, dan terus berlanjut dengan krisis ekonomi yang berlangsung sepanjang 1998, menyebabkan dunia bisnis Indonesia mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan usahanya. Kesulitan yang dihadapi semakin mendalam karena sangat banyak industri dalam negeri menggunakan bahan baku impor, sebagai sumber pasokan utama, dan diperparah lagi dengan keadaan politik yang serba tidak menentu, banyaknya lembaga keuangan yang kolaps, dan hilangnya kepercayaan prinsipal luar negeri terhadap dunia usaha di Indonesia, PT Arthawenasakti Gemilang juga tidak luput dari bencana tersebut.

Krisis ekonomi yang terjadi telah memberikan dampak negatif yang sangat besar terhadap kinerja PT Arthawena, antara lain lonjakan harga bahan baku, terhentinya proyek proyek besar pemerintah maupun swasta, yang mengakibatkan kebutuhan akan produk – produk merosot tajam. Pada saat yang sama, PT Arthawenasakti Gemilang tengah melakukan ekspansi usaha dengan melakukan automatisasi mesin produksi, dengan kecepatan yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik.

Aktivitas PT Arthawenasakti Gemilang sebelum krisis didominasi oleh aktivitas pembuatan kaleng cat dan thinner, akan tetapi, krisis ekonomi yang berkepanjangan tersebut telah mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat yang cukup tajam. Sektor properti yang booming beberapa waktu silam mengalami kemerosotan, dan akibatnya aktivitas PT Arthawenasakti Gemilang juga mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal ini, PT Arthawenasakti Gemilang merubah fokus produk ke kemasan pelumas dalam negeri, dan sekaligus menyewa dua lokasi usaha pada tahun 1999, di Jalan Sunandar Priyosudarmo, untuk mengejar permintaan kaleng pelumas yang sangat tinggi dan memenuhi kebutuhan produk untuk seluruh wilayah Indonesia Timur.

Pada saat keadaan ekonomi telah berangsur-angsur pulih, ekspansi usaha terus dilakukan oleh PT. Arthawenasakti Gemilang. Aktivitas PT Arthawenasakti Gemilang telah mencapai pasar yang lebih luas lagi, yakni kemasan untuk Chemical, Ink, Wood Finishing, dan PE Putty dll, dengan tetap berfokus kepada segmen general can, PT Arthawenasakti Gemilang berusaha keras untuk meraih market share yang lebih besar lagi di skala nasional, dengan jalan terus melakukan efisiensi di semua lini, meningkatkan produktifitas, mutu dan pelayanan, serta mengembangkan sumber daya manusianya, sementara lokasi usaha lama dirasakan tidak memadai lagi, didasari oleh pertimbangan akan proyeksi dan perencanaan ke depan, maka pada akhir tahun 2003, lokasi perusahaan yang semula di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, dipindahkan ke Jl. Kertanegara 85, Desa Girimoyo, Karangploso Malang. Dengan luas area 3.5 hektar, penataan ruang yang lebih baik, prasarana yang lebih mendukung, maka diharapkan PT Arthawenasakti Gemilang akan lebih maju lagi, dan menjadi yang terbaik. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2006 PT Arthawenasakti Gemilang mengembangkan area di luar Malang-Jawa Timur yaitu dengan membuka plant baru di Kp. Cirewed Ds Sukadamai Kec Cikupa Kab.Tanggerang Propinsi Banten dengan tujuan untuk lebih mendekatkan pada customer yang ada diarea Luar JATIM sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar EXCELLENT.


Budaya PT Arthawenasakti Gemilang

Kunci sukses dari perusahaan terletak pada budaya kerja yang terbentuk dalam perusahaan. Setiap individu karyawan perlu menyadari prilaku dan nilai-nilai apa yang harus dijalankan dalam mereka menghasilkan produk serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan. Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut Arthawena memfokuskan menerapkan budaya kerja yang baku untuk seluruh karyawan yang meliputi :

A Akuntabilitas (Accountability)

S Servis (Serve)

Setiap individu bekerja dengan jiwa pelayanan yang tinggi, dan didasari dengan sikap kejujuran dan keterbukaan, baik didalam pelayanan internal maupun pelayanan terhadap pelanggan, dan mitra usaha.

G Gemilang (Great)

Setiap individu selalu memberikan tenaga dan pemikiran yang terbaik melalui peningkatan berkesinambungan untuk menghasilkan kinerja yang gemilang dengan menjunjung tinggi semangat kerjasama team dan prinsip kebersamaan.


Visi dan Misi

  1. Visi :
  2. Menjadi yang terbaik dalam industri kemasan logam di Indonesia

    To be the best in metal packaging industry in Indonesia.

  3. Misi :
  4. Peningkatan secara berkesinambungan terhadap produk dan layanan yang dihasilkan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, dan memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

    To continually improve our products and services to meet customer’s expectations, and to provide a reasonable values to stakeholder.


Kebijakan Mutu

PT Arthawena Sakti Gemilang berkomitmen memuaskan pelanggan melalui peningkatan berkesinambungan untuk menghasilkan :

  1. Produk yang Bermutu
  2. Pelayanan yang Bermutu
  3. Sumberdaya Manusia yang Bermutu

Manajemen dan seluruh karyawan bertekad memberikan kinerja terbaik berdasarkan Budaya Arthawena.



Struktur Organisasi

PT Arthawenasakti Gemilang plant A3 memiliki struktur organisasi didalamnya agar setiap individu memiliki pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas. Pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas berguna agar setiap individu dapat bekerja secara optimal sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Berikut merupakan tugas dari masing-masing jabatan di PT Arthawenasakti Gemilang plant A3.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT Arthaewnasakti Gemilang Plant A3


Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Direktur
  2. Tanggung jawab yang diberikan untuk direktur pada PT Arthawenasakti Gemilang plant A3 yaitu memperbesar kapasitas produksi serta penjualan. Cara yang dilakukan adalan dengan membeli peralatan produksi yang sesuai dengan kebutuhan mesin dan memiliki kualitas tinggi.

  3. General Manager
  4. General manager memiliki tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya. General manager di PT Atharwenasakti Gemilang plant A3 bertanggung jawab untuk mengkoordinir serta mengawasi seluruh aktivitas yang didalam perusahaan.

  5. Manager Pabrik
  6. Manager pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya. Manager pabrik untuk setiap plan yang memiliki tanggung jawab memberi petunjuk teknis pada seluruh karyawan.

  7. Kepala Bagian Warehouse
  8. Kepala Bagian Warehouse memiliki tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya. Kepala bagian warehouse bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan yang memiliki hubungan dengan pengadaan bahan baku serta produk yang sudah jadi.

  9. Kepala Bagian Produksi
  10. Kepala Bagian Produksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya. Kepala bagian produksi bertanggung jawab untuk mengawasi keseimbangan penggunaan mesin perusahaan sehingga tidak ada mesin produksi yang melebihi kapasitas atau bahkan jarang digunakan oleh bagian produksi.

  11. Kepala Bagian QC
  12. Kepala Bagian QC memiliki tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya. Kepala bagian QC bertanggung jawab untuk mengawasi penjaminan mutu produk yang dihasilkan.

  13. Kepala Bagian Engginering
  14. Kepala Bagian Engginering memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kebutuhan mesin serta kendala yang terjadi pada mesin selama proses produksi.

  15. Kepala Bagian HRD
  16. Kepala Bagian HRD memiliki tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya. Kepala bagian HRD memiliki tanggung jawab terhadap penilaian kinerja pekerja, merekrut dan memberhentikan tenaga kerja.

  17. Supervisor
  18. Supervisor memiliki tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya. Supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengawasi jalannya kegiatan sesuai dengan bagiannya masing-masing, serta melakukan evaluasi kerja.

  19. Staff
  20. Staff memiliki tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya. Staff memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengolahan data yang didapat berdasarkan laporan harian dari operator.

  21. Operator
  22. Operator memiliki tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya. Operator bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan produksi.

    Struktur organisasi yang dimiliki PT Atharwenasakti Gemilang plant A3 adalah struktur organisasi fungsional. PT Atharwenasakti Gemilang plant A3 memiliki pembagian tugas sesuai dengan devisi masing-masing, diantaranya adalah devisi marketing dan sales, devisi PPC (Production Planning Control), devisi produksi, devisi QC, devisi warehouse, devisi MPIC (Material Planning Inventory Control).


Lokasi dan Tata Letak PT Atharwenasakti Gemilang plant A3

Lokasi perusahaan merupakan tempat berdirinya suatu perusahaan. PT Atharwenasakti Gemilang plant A3 memiliki satu kantor pusat yang disebut plan A2 dan kantor cabang yang disebut plant A3. Berikut ini merupakan alamat dari PT Atharwenasakti Gemilang plant A3:

  1. Kantor Pusat
  2. Alamat : Jalan Kertanegara No. 85 Karangploso, Malang 65152.

    Telpon : (0341)468500

  3. Kantor Cabang
  4. Alamat : Jalan Raya Serang km 12, Cikupa Tangerang, Banten

    Telpon : (021)5960499

Tata letak merupakan penempatan fasilitas-fasilitas yang terdapat di area perusahaan. PT Atharwenasakti Gemilang plant A3 memiliki beberapa fasilitas yang terdapat didalam area perusahaan. Berikut ini merupakan beberapa fasilitas utama yang terdapat di PT Atharwenasakti Gemilang plant A3.

  1. Perkantoran
  2. Area perkantoran berada di depan. Aktivitas yang dilakukan di area perkantoran adalah pengelolaan serta pengawasan jalannya proses produksi.

  3. Gedung A
  4. Area gedung A berada di belakang gedung area perkantoran. Area gedung A digunakan untuk proses produksi perakitan produk kaleng dengan diameter 99,5-175,5 cm.

  5. Gedung B
  6. Gedung B berada di sebelah gedung A. Aktivitas yang dilakukan di gedung B adalah proses produksi preakitan produk kaleng dengan ukuran yang besar, seperti ukuran kaleng 272-284 cm dan kaleng rectangular atau bisa disebut kaleng blek.

  7. Area Tali
  8. Area tali berada di sebelah gedung A. Aktivitas di area gedung tali yaitu menyiapkan tali pengikat untuk proses pengepakan.

  9. Stok Komponen
  10. Stok komponen berada dekat dengan masing-masing gedung. Tujuannya adalah agar mempersingkat waktu penyimpanan komponen yang akan dirakit dengan komponen body kaleng.

  11. Kantor Lab
  12. Area kantor lab berada di gedung B. Aktivitas yang ada di kantor lab adalah proses pengujian kualitas produk.

  13. Area QC
  14. Area QC berada diantara gedung A dan gedung B. Area QC digunakan untuk melakukan proses pengujian kebocoran kaleng.

  15. Gedung Barang Jadi
  16. Gedung barang jadi berada di masing-masing gedung. Gedung barang jadi digunakan untuk menempatkan produk yang telah selesai dikemas.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Sistem Prosedur Yang Berjalan

Setelah diadakan pengamatan pada prosedur sistem yang berjalan, maka peneliti mencoba membangun sistem informasi yang baru, sesuai dengan prosedur yang sedang berjalan di PT Atharwenasakti Gemilang plant A3. Adapun urutan prosedur pelaksanaan sistem informasi Penilaian Kinerja Karyawan di Bagian Produksi yang berjalan saat ini pada PT Atharwenasakti Gemilang plant A3, yaitu sebagai berikut:

  1. Sebelum produksi harian dilakukan oleh tim yang bertugas staff admin akan mencetak dan menyediakan APCS (Assembly Process Control Sheet) untuk karu (Kepala Regu).
  2. Karu (Kepala Regu) akan menerima kertas APCS (Assembly Process Control Sheet) harian yang akan dikerjakan.
  3. Setelah proses produksi harian dilakukan maka karu akan mencatat berapa target produksi yang telah mereka capai dengan timnya dilembar APCS (Assembly Process Control Sheet) tersebut dan akan diserahkan kepada Staff Produksi.
  4. Staff Produksi akan mengecek laporan tersebut dan menginput data target harian yang sudah dikerjakan oleh karu (Kepala Regu) dan tim jika sudah cocok dan pas maka staff produksi akan merekap untuk dijadikan laporan dan diserahkan kepada manajer.
  5. Manajer akan mengecek laporan kinerja karyawan.


Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan yang telah diamati berdasarkan prosedur sistem yang telah ada, makadigunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagramdan Class Diagram.


Use Case Diagram

Use case adalah suatu interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Berikut ini adalah Use Case Diagram untuk prosedur sistem informasi Penilaian Kinerja Karyawan pada PT Atharwenasakti Gemilang plant A3 yang terjadi saat ini :

Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem Kinerja Karyawan PT Atharwenasakti yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Kinerja Karyawan di Bagian Produksi pada PT Atharwenasakti yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

  1. 1 (satu) sistem yang menjelaskan seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 4 (empat) actor, yaitu Staff Admin. Karu, Staff Produksi, dan Manajer.
  3. 6 (enam) use case yaitu, menyediakan APCS (Assembly Process Control Sheet), mengerjakan target harian bersama tim, mengisi target harian dan memberikan kepada staff produksi, staff produksi menginput laporan harian dan bulanan lalu diberikan kepada kepada manager untuk dicek.


Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antar object. Berikut ini adalah Sequence Diagram yang berjalan saat ini:

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Kinerja Karyawan PT Atharwenasakti yang Berjalan


Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Sistem Kinerja Karyawan Bagian Produksi yang berjalan saat ini terdapat beberapa penjelasan diantaranya sebagai berikut:

  1. 4 (empat) actor, yaitu : Staff Admin, Karu, Staff Produksi, dan Manajer.
  2. 4 (empat) lifeline, yaitu : Kertas APCS, Mengecek dan Menginput Laporan, Rekapitulasi dan Laporan.
  3. 5 (lima) message, yaitu spesifikasi dari komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi antar actor.


Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah Activity Diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini.

Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem Kinerja Karyawan PT Atharwenasakti yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

  1. 1 (satu) initial node, sebagai obyek yang diawali.
  2. 4 (empat) vertical swimeline, yaitu Staff Admin, Karu, Staff Produksi dan Manager.
  3. 6 (enam) action state, yaitu yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  4. 1 (satu) final state, sebagai obyek yang di akhiri.


Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Berdasarkan sistem informasi penilaian kinerja karyawan di bagian produksi yang berjalan di PT. Arthawena Sakti Gemilang, dilakukan penelitian analisis. Analisis SWOT ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strenghts), peluang (opportunities), kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (strenghts), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (threats).

Tabel 3.1 Faktor Strategi Internal PT. Arthawena Sakti Gemilang


Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal PT. Arthawenasakti Gemilang


Berdasarkan tabel tersebut, peneliti dapat melakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan suatu peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Setelah itu dilakukan analisis strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

Tabel 3.3 Analisa SWOT

Permasalahan yang Dihadapi dan Analisa Kebutuhan Sistem

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu:

  1. Sistem penilaian kinerja karyawan di PT.Atharwenasakti Gemilang masih kurang maksimal, karena proses penilaian kinerja karyawan masih semi komputer dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel, data belum terdatabase dan belum terintegrasi, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan.
  2. Memanfaatkan teknologi informasi dan merancang sistem yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan guna memudahkan admin dalam proses penilaian kinerja karyawan.


Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di PT Atharwenasakti Gemilang, pengolahan data yang dilakukan untuk dapat menyediakan informasi sebagai pendukung suatu laporan penilaian kinerja karyawan membutuhkan waktu dalam melakukan penilaian tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi penilaian kinerja karyawan yang diharapkan dapat mengurangi kendala-kendala yang sering terjadi. Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

  1. Proses penilaian kinerja karyawan yang dilakukan berupa sistem web, untuk mempermudah dan mempercepat proses pencapaian target produksi. Proses ini akan lebih menghemat waktu dan lebih efektif.
  2. Sistem mempermudah dalam proses pencapaian target karyawan.
  3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna untuk perusahaan.


User Requirement

User Requirement, atau biasa diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu Kebutuhan User, yang menjelaskan tentang kemampuan software yang akan dibangun dari sudut pandang user, antaralain dalam bentuk Functional Requirement.


Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Penting

D (Desirable) : Tidak terlalu penting

I (Inessential) : Tidak harus ada


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical H (High) : Sulit untuk dikerjakan

O : Operational M (Middle) : Mampu dikerjakan

E : Economy L (Low) : Mudah untuk dikerjakan


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah dilakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada PT Arthawenasakti Gemilang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibuat. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengukuran pencapaian target produksi di bagian produksi yang berjalan pada saat ini, yaitu merubah proses pengukuran pencapaian target di bagian produksi saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi.

Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penelitian laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem pengukuran pencapaian target produksi di bagian produksi berbasis web, yang mana dapat mempermudah dan mempercepat dalam hal pelaksanaan maupun mempersiapkan daftar pengukuran pencapaian target di bagian produksi yang semula masih belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data karyawan, menhapus ataupun mengupdate data, staff admin akan dapat mengisi data pengukuran pencapaian target dibagian produksi melalui website, yang tentunya bisa di akses di PC, maupun mobile dan terakhir sistem juga akan dapat membuat laporan pengukuran pencapaian target dibagian produksi pada PT Atharwenasakti Gemilang perbulan, pertahun ataupun perperiode. Langkah-langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem lama dengan memberi sebuah gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa suatu rancangan usulan sistem yang baru, digunakan prosedur penelitian dengan menggambarkan diagram dengan menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram dan class diagram.


Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijelaskan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat lebih mudah dibaca dan lebih mudah untuk dipahami. Prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Informasi pengukuran pencapaian target Dibagian Produksi Pada PT Atharwenasakti Gemilang yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram usulan di atas, maka bagian use case tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :

  1. Use Case Login
  2. Actor : Staff Admin dan Manager.

    Skenario : Setiap actor diharuskan melakukan login ke dalam sistem dengan cara menginput username beserta password.

  3. Use Case Halaman Utama
  4. Actor : Staff Admin dan Manager.

    Skenario : Setelah berhasil login seluruh actor akan memasuki halaman utama sistem.

  5. Use Case Tambah Anggota
  6. Actor : Staff Admin.

    Skenario : Staff Admin mempunyai kewenangan penuh untuk menambah user atau mengganti user pada sistem.

  7. Use Case Master Data
  8. Actor : Staff Admin.

    Skenario : Menu halaman yang terdapat sub menu, halaman data produksi yang berisi line bagian produksi seperti L. 14Q 110, L. 14Q 176, L. 9Q 105, dan L. 7Q 153 Staff Admin melakukan penginputan ,edit dan hapus data laporan hasil produksi di setiap line.

  9. Use Case Laporan
  10. Actor : Manager.

    Skenario : Manager dapat melihat dan melakukan pencarian laporan kegiatan hasil produksi harian, bulanan, atau dalam tahunan.

  11. Use Case Logout
  12. Actor : Staff Admin dan Manager.

    Skenario : Seluruh actor dapat keluar dari sistem.


Sequence Diagram yang Diusulkan

Rancangan sequence diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk menggambarkan proses sistem laporan hasil peoduksi yang baru dan dapat menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).


Sequence Diagram Admin

Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Staff Admin adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Admin

Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas, makadapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Staff Admin.
  2. 9 (sembilan) lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi satu samalain.
  3. 17 (tujuh belas) messages,yaitu rincian dari keseluruhan komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.


Sequence Diagram Manager

Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Manager

Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas, makadapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1(satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Sekolah.
  2. 4 (empat) lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi satu samalain.
  3. 8 (delapan) messages,yaitu rincian dari keseluruhan komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.


Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Activity diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi sistem informasi laporan hasil kinerja karyawan dibagian produksi berbasis web yang diusulkan ini terdapat objek (action) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah activity diagram yang diusulkan peneliti yaitu :


Activity Diagram Staff Admin

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Staff Admin adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Staff Admin

Berdasarkan gambar Activity Diagram Usulan Kepala Sekolah di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
  2. 16 (enam belas) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
  3. 3 (tiga) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
  5. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


Activity Diagram Manager

Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Manager adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Manager

Berdasarkan gambar Activity Diagram Usulan Manager di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node, yang mengawali obyek.
  2. 7 (tujuh) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.
  3. 2 (dua) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.
  4. 1 (satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.
  5. 1 (satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.


Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi Perancangan Sistem Informasi pengukuran pencapaian target dibagian Produksi Berbasis Web Pada PT Atharwenasakti Gemilang. Dimana class diagram yang diusulkan ini terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah class diagram untuk penilaian kinerja karyawan yang diusulkan oleh peneliti ditunjukan pada gambar 4.5 :

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan


Rancangan Basis data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desainbasis data yang dianggap telah normal. Desainbasis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primery key, dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah :

  1. Nama Field : tbl_users
  2. Media : Harddisk

    Isi :id_user, username, password, role

    Primary Key : id_user

    Panjang Record :23

    Tabel 4.1 Field Tabel User
  3. Nama Field : tbl_karyawan
  4. Media : Harddisk

    Isi : nik, nama, jk, tgl_lahir, nama_group.

    Primary Key : nik

    Panjang Record : 79

    Tabel 4.2 Field Tabel Karyawan
  5. Nama Field : tbl_target_produksi
  6. Media : Harddisk

    Isi :id_target, tgl, nik, jumlah.

    Primary Key : id_target

    Panjang Record : 27

    Tabel 4.3 Field Tabel Target Produksi
  7. Nama Field : tbl_hasil_target_produksi
  8. Media : Harddisk

    Isi :id_hasil, tgl, nik, hasil.

    Primary Key : id_hasil

    Panjang Record : 27

    Tabel 4.4 Field Tabel Hasil Target Produksi
  9. Nama Field : tbl_group
  10. Media : Harddisk

    Isi : nama_group.

    Primary Key : nama_group

    Panjang Record : 20

    Tabel 4.5 Field Tabel Group


Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Diusulkan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti maka terdapat beberapa perbedaan anatara sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang telah diusulkan. Perbedaan itu dijabarkan sebagai berikut di bawah ini:

Tabel 4.6 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan




Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Halaman Utama Web

Tampilan prototype halaman utama dibawah ini adalah tampilan ketika Staff Admin, dan Manager mengakses halaman web.

Gambar 4.6 Tampilan Prototype Halaman Utama


Tampilan Prototype Dashboard

Tampilan prototype dashboard ini berisi tampilan tentang informasi umum pada PT. Arthawenasakti Gemilang, tampilan ini adalah tampilan informasi tentang total karyawan, total target, hasil target dan persentase, dan juga home untuk user mengakses menu lainya.

Gambar 4.7 Tampilan Prototype Dashboard


Tampilan Prototype Add Karyawan

Tampilan Prototype Add Karyawan ini bertujuan untuk menginput karyawan atau menambah data karyawan baru.

Gambar 4.8 Tampilan Prototype Add Karyawan


Tampilan Prototype Manage Karyawan

Tampilan Prototype Manage Karyawan ini bertujuan untuk melihat data diri lengkap karyawan.

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Manage Karyawan


Tampilan Prototype Add Group

Tampilan Prototype Add Group ini berisi tampilan untuk menambah atau memasukkan karyawan berdasarkan group yang sudah ditentukan.

Gambar 4.10 Tampilan Prototype Add Group


Tampilan Pototype Group Manage

Tampilan Prototype Group Manage ini bertujuan untuk membuat kelompok bagian produksi.

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Group Manage


Tampilan Prototype Target Add

Tampilan Prototype Target Add ini bertujuan untuk menginput hasil target harian produksi karyawan yang sudah dikerjakan.

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Target Add


Tampilan Prototype Target Manage

Untuk tampilan Prototype Target Manage ini bertujuan dan menampilkan hasil target produksi karyawan berdasarkan tanggal, tahun dan bulan.

Gambar 4.13 Tampilan Prototype Target Manage


Tampilan Prototype Hasil Add dan Tampilan Prototype Hasil Manage

Tampilan Prototype Hasill Add berfungsi mengelola atau melihat hasil produksi yang dikerjakan karyawan guna menjadi laporan.

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Hasil Add
Gambar 4.15 Tampilan Prototype Hasil Manage


Rancangan Web yang Diusulkan

Tampilan Halaman Utama Web

Tampilan web halaman utama dibawah ini adalah tampilan ketika staff admin, dan manager mengakses halaman web sistem penilaian kerja karyawan online.

Gambar 4.16 Tampilan Web Login


Tampilan Web Dashboard

Tampilan web home ini berisi tampilan profil user yang dapat mengakses beberapa menu icon menu seperti seperti menu dashboard, karyawan, group, target dan hasil.

Gambar 4.17 Tampilan Web Dashboard


Tampilan Web Add Karyawan

Tampilan Web Add Karyawan ini bertujuan untuk menginput karyawan atau menambah data karyawan baru.

Gambar 4.18 Tampilan Web Add Karyawan


Tampilan Web Manage Karyawan

Tampilan Web Manage Karyawan ini bertujuan untuk melihat data diri lengkap karyawan.

Gambar 4.19 Tampilan Web Manage Karyawan


Tampilan Web Add Group

Tampilan Web Add Group ini berisi tampilan untuk menambah atau memasukkan karyawan berdasarkan group yang sudah ditentukan.

Gambar 4.20 Tampilan Web Add Group


Tampilan Web Group Manage

Tampilan Web Group Manage ini bertujuan untuk membuat kelompok bagian produksi.

Gambar 4.21 Tampilan Web Group Manage


Tampilan Web Target Add

Tampilan Web Target Add ini bertujuan untuk menginput hasil target harian produksi karyawan yang sudah dikerjakan.

Gambar 4.22 Tampilan Web Target Add


Tampilan Web Target Manage

Untuk tampilan Web Target Manage ini bertujuan dan menampilkan hasil target produksi karyawan berdasarkan tanggal, tahun dan bulan.

Gambar 4.23 Tampilan Web Target Manage


Tampilan Web Hasil Add dan Tampilan Web Hasil Manage

Tampilan Web Hasill Add dan Manage berfungsi mengelola atau melihat hasil produksi yang dikerjakan karyawan guna menjadi laporan.

Gambar 4.24 Tampilan Web Hasil Add
Gambar 4.24 Tampilan Web Hasil Manage


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU T5750 @ 2.00GHz (2 CPUs), ~2.0GHz
  2. Monitor : Compaq 14.1 HD LED LCD
  3. RAM : 4 GB DDR3 Memory
  4. Harddisk : 500 GB HDD
  5. Printer : HP 2060 K110


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7
  2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Editoin
  3. Database Server : MySQL
  4. Microsoft Office 2007
  5. XAMPP 3.2.2
  6. Sublime Text
  7. Web Browser : Mozilla Firefox


Hak Akses

Dalam rancangan sistem penilaian kinerja karyawan di bagian produksi ini, user yang berhak untuk mengakses dan dapat mengoperasikan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Staff Admin
  2. Manager



Pengujian Sistem

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem yang sudah dibuat. Tujuan dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir terjadinya error ataupun bug yang ada pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem yang ada.

Tabel 4.8 Black Box Testing Pengujian Sistem


Time Schedule

Di dalam penelitian dan perancangan penelitian ini, peneliti memiliki batasan waktu dalam menyelesaikan penelitian agar proses perancangannya dapat segera diselesaikan sesuai target yang telah ditentukan dan dapat dimanfaatkan oleh pihak PT Arthawenasakti Gemilang. Di bawah ini adalah rincian dan jadwal kegiatan tersebut:

Tabel 4.9 Time Schedule


Berdasarkan Tabel 4.9 Time Schedule Implementasi yang dilakukan di PT Arthawenasakti Gemilang maka terdapat :

  1. Pembuatan Proposal
  2. Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah secara garis besar acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

  3. Pengumpulan Data
  4. Pada tahap pengumpulan data,peneliti melakukan wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkankepada stakeholder sebagai bahan pendukung dan informasi yang akurat , kegiatan ini dilakukan selama dua minggu.

  5. Analisa Sistem
  6. Melakukan pengkajian terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada stakeholder selama dua minggu.

  7. Perancangan Sistem
  8. Pada tahap ini merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang baik agar mudah dipahami oleh seorang membuat program, perancangan sistem berlangsung selama empat minggu.

  9. Pembuatan Program
  10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program dan mendesain program yang akan dieksekusi oleh user, pembuatan program berlangsung delapan minggu.

  11. Testing Program
  12. Testing program ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada program yang sudah dirancang Proses pengujian program berlangsung selama satu minggu.

  13. Evaluasi Program
  14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem, evaluasi berlangsung selama dua minggu.

  15. Perbaikan Program
  16. Setelah melakukan evaluasi program dan pengujian program masih terdapat kesalahan pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid dan maksimal selama dua minggu.

  17. Implementasi Program
  18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada PT Arthawenasakti Gemilang, implementasi program berlangsung selama satu minggu.

  19. Dokumentasi
  20. Proses dokumentasi terhadap kegiatan yang, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu mengumpulkan data hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.


Estimasi Biaya

Setelah dilakukan penjadwalan yang telah tertera sebelumnya, maka telah dibuat pula estimasi biaya yang dibutuhkan untuk perancangan dan penelitian ini, diantaranya:

Tabel 4.10 Estimasi Biaya Penelitian




BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Arthawenasakti Gemilang, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan BAB I yaitu :

  1. Sistem informasi pengukuran pencapaian target dibagian produksi pada PT Arthawenasakti Gemilang yang berjalan saat ini yaitu PT Artahewenasakti Gemilang di bagian Plant A3 merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi beragam produk kaleng cat. Dalam kegiatan membuat laporan pengukuran pencapaian produksi saat ini, PT Artahewenasakti Gemilang belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam mempersiapkan produk sesuai permintaan. Laporan masih bersifat manual dengan mengunakan arsip-arsip sehingga relatif lambat untuk melakukan pengawasan terhadap data pengukuran pencapaian target produksi.
  2. Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan, proses sistem pengukuran pencapaian target produksi yang masih melibatkan banyak pihak, sehingga dalam pelaksanaan proses kehadiran cukup memakan waktu, juga menggunakan sumber daya untuk pembuatan daftar hadir yang cukup banyak, dalam hal ini ekonomi.
  3. Sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi berbasis web dirancang agar dapat mempermudah dan mengefisien waktu proses pendataan pencapaian target. Perancangan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi ini menggunakan metode analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur yang berjalan, menggunakan bahasa program PHP, menunggunakan MySQL sebagai database yang dibangun dan CSS (Cascading Style Sheets) digunakan untuk mempercantik tampilan bahkan untuk memposisikan dan layouting halaman web. Dengan perancangan sistem infromasi pengukuran pencapaian target produksi ini dapat membuat proses pendataan pencapaian target menjadi lebih cepat dan akurat.


Saran

Dengan mengamati dan mengkaji penelitian perancangan sistem infromasi pengukuran pencapaian target produksi pada PT. Arthawenasakti Gemilang peneliti ingin mengemukakan beberapa saran agar sistem ini bisa menjadi lebih baik maka dalam penyusunan Skripsi ini diberikan saran antara lain sebagai berikut:

  1. Untuk mempermudah berbagai pihak disarankan penggunaan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi yang terkomputerisasi sehingga proses pengolahan data pencapaian target lebih cepat, tepat, dan efisien.
  2. Perlu adanya peningkatan kedisiplinan dengan menerapkan sistem informasi pengukuran pencapaian target produksi sehingga dapat meningkatkan mutu target produksi kedepannya.
  3. Perlu adanya pengembangan terhadap sistem ini mengingat masih banyak kekurangan sehingga sistem pencapaian target produksi menjadi lebih baik lagi, dan dapat lebih efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Palit, V Randi. Yaulie dan Arie. 2015. Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web di Jemaat GMIM Bukit Moria Malalayang. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4, No. 7, 2015.
  2. Harfizar dkk, 2019. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada Pt. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang. SENSI, Vol No 5 No 1. ISSN : 2461-1409.
  3. 3,0 3,1 Maimunah., Ilamsyah., Muhamad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. Jurnal CSRID Vol.8 No.1.
  4. 4,00 4,01 4,02 4,03 4,04 4,05 4,06 4,07 4,08 4,09 4,10 Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
  5. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjangan Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya BAgi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mamppu di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur. Padang: Jurnal TEKNOIF Vol. 3, No.2, Oktober 2015.
  6. 6,0 6,1 Hastanti, Puji Rulia. Bambang dan Indah. 2015. Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Pacitan: Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3, No. 2, September 2015
  7. 7,0 7,1 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2014. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2014 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
  8. Jaya, Amri Eko. 2016. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Stock Parfum Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net dan Database Access Pada Toko Gofha Perfume. Padang: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16, No. 1, Juni 2016.
  9. Pratomo, Dudi dan Willy. 2014. Analisis Korelasi Akurat, Ketepatan Waktu dan Relevansi Informasi Terhadap Kepuasan Pemaik Sistem Informasi PT. Perisai Husada. Bandung: Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 1, No. 3, Juni 2014.
  10. 10,0 10,1 Fujiyati, Yunita One dan Sukadi. 2015. Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan Desa Purwoasri. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 7, No. 1, 2015.
  11. Aryani, Diah, Muhamad Arif Nurdin, Pandi Baskara. 2017. Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor Pada STMIK Raharja Tangerang. CERITA, Vol 3 No 1. ISSN : 2461 – 1417.
  12. Wahyudiono, Sugeng dan Faisal. 2015. Sistem Informasi Berbasis Web Otacatic Yogyakarta. Magelang: Jurnal TRANSFORMASI Informasi & Pengembangan Iptek Vol. 11, No. 1, 2015.
  13. Mualifah, Choirul. Bambang dan Sukadi. 2016. Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Bengkel Karunia Motor Arjosari. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 8, No. 2, 2016.
  14. Lasminiasih, Sandhi, Ali, Miftah dan Roowhan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web. Jurnal Sistem Informasi (JSI) Vol. 8, No.1, April 2016.
  15. Setiawan, Didik dan Yhoni Agus. 2015. Perancangan Sistem Informasi Penduduk Pada Kantor Desa Kebonsari. Pasuruan: Indonesian Journal on Networking dan Security Vol. 4, No. 2, April 2015.
  16. Efendi, Yasin. Saipul. Anung dan Amin. 2015. Rancangan Sistem Informasi Administrasi Rekening Tabungan Pada Baitul Maal Wat Tamwil Usaha Mulya. Jakarta: Jurnal Sistem Informasi Vol. 8, No. 2, Oktober 2015.
  17. Abdullah, H.M. Ma’ruf. 2014. Buku Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.
  18. Alfiandanu, Agusta dan Eko Siswanto. 2015. Sistem Informasi Pengolahan Data Gaji dan Perhitungan PPH Pasal 21 Pada CV. Sinar Jaya Ngaliyan Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi Vol. 8, No. 1, April 2015.
  19. Mallu, Satriawaty. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode Topsis. Makasar: jurnal ilmiah Teknologi Informasi Terpan Vpl. 1, No. 2, April 2015.
  20. 20,0 20,1 Noor, Agustian. 2016. Aplikasi Kisah 25 Nabi dan Rasul Berbasis Android. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains & Informatika Vol. 2, No. 2, November 2016.
  21. Nampally, Venkatatamangarao. M. Raghavender dan K.R. alaji. 2017. Network Simulator Version 2 for VANET. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2, No. 5, Oktober 2017.
  22. Sidik, Achmad. Lilis dan Diana. 2017. Perancangan Sistem Informasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 7, No. 2, September 2017.
  23. Bulla, Chetan dkk. 2017. “MyCampus AndroidApplication”. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdfdiakses pada 01 Oktober 2018.
  24. 24,0 24,1 Sutopo, Priyo. Dedi dan Zainal. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Kalimantan: Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 1, No. 1, Februari 2016.
  25. Ariyani, Wiga. Djoko Hanantjo. Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. University of Surakarta, Central Java Indonesia. International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 4 Issue 5, May 2015.
  26. Yuliansyah, Herman. 2014. Perancangan Replikasi Basis Data MySQL Dengan Mekanisme Pengamanan Menggunakan SSL Encryption. Yogyakarta: Jurnal Informatika Vol. 8, No. 1, Januari 2014.
  27. Koshti, Megha.Sanjay Ganorkar. 2016. “IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal”.International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. http://dl.noavarangermi.ir/dl/forum/files/freepaper/ecg-iot-3.pdfdiakses pada 01 Oktober 2018.
  28. Masykur, Fauzan dan Fiqiana. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Ponorogo: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol. 14, No. 1, Desember
  29. Sari, Purama Ita dan Erik. 2014. Sistem Informasi Raport Berbasis Web di SMPN 4 Temanggung. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah DASI Vol. 12, No. 2, Juni 2014.
  30. Betha, Sidik. 2014. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika: Bandung : Deepublish.
  31. 31,0 31,1 Warsito, Ary Budi, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015."Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja." CCIT Journal Vol 8 No 2 Januari 2015. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282.
  32. Gouhar, Arshi. 2017. Database Management System. International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 2, No. 5, May 2017.
  33. Amrullah, Agit. Rifda. Danang. Renna. Hendi dan Eri. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  34. Ruliati. 2015. Ketransitifan Verba dalam Bahasa Muna. Jurnal Humanika Vol. 3, No. 15, Desember 2015.
  35. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisistasi dan Framework Codeigniter: Studi KAsus SMP Yamad Bekasi.
  36. Destiana, Henny dan Fandy. 2014. Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis Web Pada PT. Catur Daya Persada Jakarta. Jakarta: Jurnal Paradigma Vol. XVI, No. 2, Sepetember 2014.
  37. Vani, Roopa. M.Chandrika Kumari. M.Hari dan N.Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML (Unified Modeling Language) India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 2, No. 5, Agustus 2015.
  38. K.P. Jayant, Renu Garg, Prof. Ajaya Rana. 2014. An Approach Of Design Testing Based On UML Diagram. India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) : Febuary PP.148153 ISSN:22128X Vol. 4 Issue.2.
  39. Zarnelly. 2017. Sistem Informasi E-Budgeting Menggunakan Pendekatan Berorientasi Objek Studi Kasus: UIN SUSKA Riau. Pekanbaru: jurnal Ilmiah Rekaya dan Manajemen Sistem Informasi Vol. 3, No. 1, Februari 2017.
  40. Bhute, Avinash N., & B. B. Meshram. 2014. System Analysis and Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA), Vol.5 No.6. Mumbai: VJTI Matunga
  41. Hasbullah, Rokhani. Memen. Ahmad. Deva dan Elisa. 2014. Model Pendampingan UMKM Pangan Melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vo. 19, No.1, April 2014.
  42. Amanah, Dita. 2015. SWOT Analysis of The Wildlife Park of Medan, Indonesia. International Journal of Economics, Commerce and Management Vol. 3, No. 10, Oktober 2015.
  43. Setyorini, Hany. Mas’ud Effendi dan Imam Santoso. 2016. Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM (Studi Kasus : Restoran WS Soekarno Hatta Malang). Malang: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol. 5, No. 1, April 2016.
  44. Komarudin. 2015. Implementasi Sistem Informasi Pengolahan Data Piutang. Bandung: Jurnal Computech & Bisnis Vol. 9, No. 2, Desember 2015.
  45. Pandara, Eko. Stanley dan Meiesy. 2014. Implementasi Proses Uji Sistem Informasi Admisi Pascasarjana Universitas San Ratulangi. Manado: E-Journal Teknik Informatika Vol. 4, No. 2, 2014.
  46. Christian, Andreas. Herry dan Arif. 2017. Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No.2, 2017.
  47. Adami, Zulham Feby dan Cahyani. 2016. Penerapan Teknologi Augmented Reality Pada Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Berbasis Android. Jurnal Teknik Komputer Amik BSI Vol. 2, No. 1, Februari 2016.
  48. Ismiyanti, Nur Dini ST. Leni dan Rina. 2017. Pengembangan Aplikasi Lowongan Kerja Career Development Center di Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Jurnal Algoritma Vol. 12, No. 2, 2017.
  49. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2.
  50. Hooda, Itti dan Rajender Singh. 2015. Software Test Process, Testing Types and Techniques. India: International Journal of Computer Applications Vol. 111, No. 13, February 2015.
  51. Kausar, Ahmad. Yusuf dan Vidila. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5. Banten: Jurnal PROSISKO Vol. 2, No. 1, Maret 2015.
  52. Saragih, Ambon. Emma dan Jhoni. 2015. Perancangan Aplikasi E-Library Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia. Medan: Jurnal TIMES Vol. 4, No. 1, 2015.
  53. Fajarianto, Otto. 2016. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Banten: Jurnal Lentera ICT Vol. 3, No.1, Mei 2016.
  54. Sudaryono, Hendra Kusumah, Dian Mustika Putri. 2017. Penerapan Manajemen Aset Dengan Mapyourtag Pada Perguruan Tinggi. CERITA, Vol 3 No 1. ISSN : 2461 – 1417.
  55. Mupaat. 2015. Prototipe Sistem E-Training Dengan Pendekatan Elisitasi dan CMS Moodle: Studi Kasus PAda RS XYZ. Jurnal Ringkasan Tesis. 2015.
  56. Maulani, Giandari, dkk .2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
  57. Aisyah sitinur, Nur Azizah, Recky Taemima. 2019. Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Datadata Produksi Pada PT. Kuralon Indah Sejahtera. SENSI, Vol No 5 No 1. ISSN : 2461-1409.
  58. Syaripudin, G. A., & Cahyana, R. (2015). "Pengembangan Aplikasi Web untuk Pengajuan Cuti Pegawai Secara Online," Jurnal Algoritma, vol. 12, no. 1.
  59. Selvi, S., Rath, M., Sinha, N. K., Singh, S. P., Hemrom, N. N. J., Bhattacharya, A., & Biswal, A. K. (2014). "HR e-Leave Tour Management System at RDCIS, SAIL," In Information Technology (ICIT) International Conference on (pp. 333-338), no. IEEE.
  60. Sadami, R. I. S., Hikmah, N., & Suryanto, S. (2016). "Sistem Informasi Pengajuan Cuti dan Request Jadwal Kerja Berbasis Web pada Contact Center PLN 123 Jakarta," In Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kompute, pp. (pp. 55-INF)., December.
  61. Setiyanto, A., & Samopa, F. (2014). "Pembuatan Sistem Informasi Cuti pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan Menggunakan PHP dan MySQL," Jurnal Teknik ITS, vol. 2, no. 2, pp. A381-A384.
  62. Singh, Manish dkk. (2017) "Leave and Payroll Management System," IOSR Journal of Computer Engineering (IOSRJCE).
  63. Sharma, L. Purwani, H. Das, R. Malviya, A. Nagdev, K. (2017) "Smart Leave Management System," IJSTE || National Conference on Road Map for Smart Cities of Rajasthan (NC-RMSCR), vol. ISSN (online), no. 2349-784X.