SI1433482216

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS

BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR

TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1433482216

NAMA : FAJAR RAMADHAN




JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS

BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR

TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482216
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS

BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR

TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482216
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Endang Sunandar, M.Kom)
   
NID : 02022
   
NID : 11010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS

BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR

TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482216
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2017/2018

Dewan Penguji,

Tangerang,...............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1433482216
Nama
Jurusan
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1433482216




 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRACT

Along with the development and advances in information technology in industry companies in the era of globalization today, there is more of them also the needs of the system in the industry company the use of to further facilitate and save time in every activity in the industry the company. The research was carried out aiming to make The Pemilah The production Oli on The Color, it uses NodeMCU ESP8226 as microcontroller, a color sensor tcs 230 as a color code and use a motor servo as a gap, as the results of this study is expected to help users or the owner of the company to facilitate the process of segregation.

Keywords: Sorting, NodeMCU ESP8266, TCS230.

ABSTRAK

Seiring dengan berkembang dan kemajuan teknologi informasi dalam dunia industri perusahaan di era globalisasi saat ini, maka semakin bertambah banyak pula kebutuhan sistem dalam lingkungan industri perusahaan yang gunanya untuk lebih mempermudah dan menyingkat waktu dalam setiap aktifitas pada industri perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuat Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Berdasarkan Kode Warna, alat ini menggunakan NodeMCU ESP8226 sebagai mikrokontroler, sensor warna tcs 230 sebagai pembaca kode warna dan menggunakan motor servo sebagai pemisah, sebagai hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu para pengguna atau pemilik perusahaan untuk mempermudah proses pemilahan.

Kata Kunci: Pemilah, NodeMCU ESP8266, TCS230.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO Semester Ganjil TA. 2017/2018”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.Ht., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.

  4. Bapak Endang Sunandar, Ir., M.Kom., selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  5. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom., selaku Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Kedua Orang tua saya, yang telah mendidik hingga mampu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.

  7. Seluruh Pimpinan dan Ketua dari PT. Agheo Langgeng Chemindo yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

  8. Seluruh Dosen dan Staff STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.

  9. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Juli 2018
Fajar Ramadhan
NIM. 1433482216

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Internet of Things

  2. Gambar 2.2. Simbol Flowchart

  3. Gambar 2.3. NodeMCU ESP8266 V3 Lolin

  4. Gambar 2.4. Fitur-fitur NodeMCU V3 Lolin

  5. Gambar 2.5. Spesifikasi NodeMCU V3

  6. Gambar 2.6. Konfigurasi Pin NodeMCU V3

  7. Gambar 2.7. Sensor Warna TCS230

  8. Gambar 2.8. Motor Servo

  9. Gambar 2.9. Motor DC Gearbox

  10. Gambar 2.10. Potensiometer

  11. Gambar 2.11. Saklar/Switch

  12. Gambar 2.12. Adaptor

  13. Gambar 2.13. Conveyor

  14. Gambar 3.1. PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO

  15. Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO

  16. Gambar 3.3. Diagram Blok

  17. Gambar 3.4. Rangkaian Sensor Warna TCS230

  18. Gambar 3.5. Rangkaian Motor Servo

  19. Gambar 3.6. Rangkaian Keseluruhan

  20. Gambar 3.7. Software Arduino Yang Sudah Di Install

  21. Gambar 3.8. Tampilan Arduino

  22. Gambar 3.9. Device Manager

  23. Gambar 3.10. Memilih Port Arduino

  24. Gambar 3.11. Memilih board NodeMCU ESP8266

  25. Gambar 3.12. Melakukan Penyimpanan

  26. Gambar 3.13. Menulis Listing Program

  27. Gambar 3.14. Melakukan Verify

  28. Gambar 3.15. Verify Berhasil

  29. Gambar 3.16. Melakukan Proses Upload

  30. Gambar 3.17. Struktur Folder

  31. Gambar 3.18. Tampilan Web

  32. Gambar 3.19. Flowchart Sistem

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap IV

  5. Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Conveyor

  6. Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Sensor Warna TCS230

  7. Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Motor Servo

  8. Tabel 4.4. Pengujian Black Box Pada Website

  9. Tabel 4.5. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

  10. Tabel 4.6. Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan

DAFTAR SIMBOL


1. SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


2. SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini masih banyak industri yang melakukan pemilahan produksi secara manual, dengan banyaknya produk yang di buat tentu saja akan memperlambat proses pemilahan apabila masih dilakukan pemilahan secara manual.

Karena tuntutan industri semakin meningkat tentu diperlukan kecepatan, ketepatan, serta keakuratan dalam proses pemilahan, dengan kemajuan teknologi informasi saat ini tentu masalah tersebut bisa teratasi.

Untuk itu sepertinya pemilahan secara manual kurang efisien, maka kemajuan teknologi sangat dibutuhkan agar dapat menghemat waktu dan tenaga, serta memberikan keuntungan yang lebih untuk industri tersebut.

Saat ini proses pemilahan hasil produksi oli masih manual, yaitu dengan memindahkan kotak kardus hasil produksi ke tempat penyimpanan menggunakan tenaga manusia dan mengangkatnya satu per satu yang cukup menguras tenaga.

Berdasarkan permasalahan diatas Alat Pemilah Otomatis merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah tersebut, maka dalam penulisan peneliti mengambil judul “PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana alat pemilah otomatis itu bekerja?

  2. Bagaimana cara memilah barang tersebut?

  3. Bagaimana cara menampilkan hasil pemilahan alat tersebut?

  4. Bagaimana merancang alat tersebut agar bisa bekerja sesuai dengan yang diperintahkan?

Ruang Lingkup

Setiap penelitian pasti mempunyai gagasan pemahaman dan pemikiran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, Oleh karena penulis hanya membatasi dengan membuat laporan sesuai judul penelitian, yaitu dengan membuat prototype alat pemilah hasil produksi oli otomatis pada PT Agheo Langgeng Chemindo.

Untuk itu batasan sistem penelitian ini adalah dengan membuat prototype alat pemilah hasil produksi oli otomatis menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8226 dengan sensor Warna TCS230 sebagai pemilah warna dan memilah hasil produksi oli berskala 1:10 yang sudah di kemas dalam kotak kardus dengan kode warna RED, GREEN, BLUE.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

    Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk merancang dan membuat Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Otomatis Berdasarkan Kode Warna Pada PT Agheo Langgeng Chemindo

  2. Membantu pegawai dalam melakukan pemilahan.

  3. Untuk mempermudah industri dalam pemilahan produk sehingga bisa mendapatkan pemilahan hasil produksi yang maksimal.

Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

  1. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan bisa memberikan kemudahan pemilahan.

  2. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan bisa mempercepat proses pemilahan.

  3. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan bisa meningkatkan kualitas hasil produksi sehingga bisa mendapatkan pemilahan hasil produksi yang maksimal.

Metode Penelitian

Penulis mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan metode-metode sebagai berikut :

  1. Observasi

  2. Penulis melakukan observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan atau di lokasi penelitian. Yang dilakukan pada PT Agheo Langgeng Chemindo. Sehingga penulis bisa mendapatkan data-data yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

  3. Wawancara

  4. Penulis melakukan wawancara atau sesi tanya jawab kepada pihak-pihak terkait secara langsung.

  5. Studi Pustaka

  6. Penulis melakukan pencarian informasi data dengan cara mempelajari buku-buku, artikel, jurnal. yang berkaitan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi ini.

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini maka penulis akan membagi laporan menjadi beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penyampaiannya, Adapun sistematika penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi ini, serta literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat PT Agheo Langgeng Chemindo, struktur organinasi, permasalah yang dihadapi, pemecahan masalah, perancangan prototype dan cara kerja alat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian dari alat yang telah dibuat berdasarkan analisis permasalahan pada bab 3, dan berisi tentang pembahasan tentang alat yang dibuat.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil pengujian alat yang bisa diberikan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengembangan rancangan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototype

Menurut Darmawan (dalam Martono, dkk. 2013:229),[1]Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Menurut Fajarianto (2015:55),[2]Prototipe adalah alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping.

Berdasarkan kedua definisi prototipe di atas, maka dapat disimpulkan prototipe adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternal yang ditampilkan.

2. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (dalam Martono, dkk. 2013:230),[1]Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requrement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan­ persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampubmengungkapkan apa yang mereka inginkan.

Pengembangan prototipe evolusioner menunjukan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah tersebut adalah:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewanwancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang dimintta dari sistem.

  2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.

  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.


3. Daya Tarik Prototipe

Menurut Darmawan (dalam Martono, dkk. 2013:230),[1]Pengguna maupun pengembang menyukai prototipe karena alasan­alasan di bawah ini:

  1. Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.

  2. Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna.

  3. Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.

  4. Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem.

Konsep Dasar Internet of Things

1. Definisi Internet of Things

Menurut Hidayatullah, dan Sudirman (2017:36),[3]IoT adalah sebuah jaringan internet yang menyediakan, mengolah dan mentransfer informasi digital yang diperoleh dari peralatan sensor seperti identifikasi radio frekuensi (RFID), sensor infra merah, GPS, scanner dan smart meter (Momoh, 2009).

Menurut Sulistyanto, dkk (2015:22),[4]Internet of Thing atau IoT adalah arsitektur terdiri dari hardware khusus, sistem software, Web API, protocol yang bersama membuat lingkungan yang mulus dimana divais embedded pintar dapat terkoneksi ke internet semisal data sensor dapat diakses dan sistem kontrol dapat digerakkan melalui internet.

Kesimpulannya Internet of Things atau IoT adalah suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengontrol software maupun hardware.

Gambar 2.1 Internet of Things


2. Manfaat Internet of Things

Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

  1. Sektor Pembangunan

  2. Sektor Energi

  3. Sektor Rumah Tangga

  4. Sektor Kesehatan

  5. Sektor Industri

  6. Transportasi

  7. Perdagangan

  8. Keamanan

  9. Teknologi dan Jaringan.

Konsep Dasar Web

1. Definisi Web

Menurut Limantara, dkk (2017:3),[5]Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk lain misalkan grafis (format GIF, JPG, PNG), suara (format WAV, MP3), video (format MP4, FLV) dan objek multimedia lainnya. Web dapat diakses oleh perangkat lunak client web yang disebut browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam server web melalui protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol).

Menurut Saiful, dan Ambarita (dalam Ardhana 2017:79),[6]web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang dapat digunakan oleh surfer.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Santoso dan Yuliyanti (2016:333),[7]Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu.

Menurut Diaz, dkk (dalam Hartono 2016:2),[8]Flowchart adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam sistem atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Berdasarkan pengertian diatas flowchart adalah suatu algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah dengan prosedur sistem secara logika, yang digunakan untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam suatu tim.

Gambar 2.2 Simbol Flowchart'


Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Christion, dkk (2016:136),[9]Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O. alat internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dibuat dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya. Terdapat dua jenis mikrokontroler yang berkembang saat ini dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri.

Menurut Noor dan Subagiada (2013:25),[10]Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) Pada mikrokontroler seorang programmer dapat memasukkan program ke dalam mikrokontroler sehingga berfungsi sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Salah satu kelebihan mikrokontroler adalah kesederhanaan dan ukurannya yang relatif kecil, namun yaitu daya muat memori yang relatif rendah sehingga programmer dituntut untuk lebih hemat dalam membuat program tunggal.

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibuat pada sebuah keping chip yang menjadikannya microprossesor yang didalamnnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan didalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya masukan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil dari pada program-program pada PC.

  2. Konsumsi daya lebih kecil.

  3. Rangkaiannya lebih sederhana dan kompak.

  4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalanya temperatur tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

3. Klasifikasi Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapsitas 1024 byte (1KB).

  2. RAM berkapasitas 68 byte.

  3. EEPROM (memori data) berkapsitas 64 byte.

  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

  5. Timer/Counter bit dengan prescaler.

  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ISCP = In Circuit Serial Programming).

4. Fitur-Fitur Mikrokontroler

Ada beberapa fitur yang pada umumnya ada dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  1. RAM

  2. PRAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua data nya jika tidak mendapatkan catu daya.

  3. ROM

  4. ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  5. Register

  6. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yangdigunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

  7. Special Function Register

  8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

  9. Pin Input dan Output Pin

  10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya.

    Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

  11. Interrupt

  12. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan intrupsi, sehingga ketak program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan terlebih dan menjalakan program interupsi terlebih dahulu.

Ada beberpa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalaha sebagai berikut:

  1. Interrupt Eksternal.

  2. Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

  3. Interrupt Timer.

  4. Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

  5. Interrupt Serial.

  6. Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerima telah tercapai.

Konsep Dasar NodeMCU ESP8266 Lolin V3

1. Definisi NodeMCU ESP8266 Lolin V3

Menurut Romoadhon dan Anamisa (2017:118)[11]NodeMCU ESP8266 adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System, seperti tampak pada Gambar 2.3.

Menurut Syarifuddin dan Satyo Nuryadi (2018:5),[12]NodeMCU ESP8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking Wi-Fi ke pemproses aplikasi lainnya.

Berdasarkan kutipan di atas NodeMCU ESP8266 adalah sebuah komponen chip platform IoT opensource yang memakai ESP8266 sebagai chipnya, yang menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu.

Gambar 2.3 NodeMCU ESP8266 V3 Lolin


NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah mepackage ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya mikrokontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dalam pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB (Syahwil, 2013). Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12.

Gambar 2.4 Fitur-fitur NodeMCU V3 Lolin


Gambar 2.5 Spesifikasi NodeMCU V3


2. Konfigurasi Pin NodeMCU Lolin V3

NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya mikrokontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB. Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12. konfigurasi pin NodeMCU Lolin v3 dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.6 Konfigurasi Pin NodeMCU V3


Konsep Dasar Sensor Warna TCS230

1. Definisi Dasar Sensor Warna TCS230

Menurut Romadhon dan Baihaqi (2015:186),[13]Sensor warna TCS230 adalah sensor warna yang sering digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu obyek benda atau warna dari obyek yang di monitor. Sensor warna TCS230 juga dapat digunakan sebagi sensor gerak, dimana sensor mendeteksi gerakan suatu obyek berdasarkan perubahan warna yang diterima oleh sensor. Pada dasarrya sensor warna TCS230 adalah rangkaian photodioda yang disusun secara matrik array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photodioda sebagai filter warna biru dan16 photodioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas cahaya yang berwarna.

Menurut Ilamsyah, dkk (2017:213),[14]Sensor Warna TCS230 adalah rangkaian photo dioda yang disusun secara matrik array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photo dioda yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photo dioda sebagai filter warna biru dan 16 photo dioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas cahaya yang berwarna.

Berdasarkan kutipan di atas Sensor Warna TCS230 adalah sebuah rangkaian photo dioda yang disusun secara matrik yang berguna untuk pendeteksian suatu objek benda atau warna dari objek yang dimonitor menggunakan mikrokontroler.

Gambar 2.7 Sensor Warna TCS230

(a) bentuk fisik sensor TCS230 (b) skema pin sensor TCS230

Konsep Dasar Motor Servo

1. Defisini Motor Servo

Menurut Fattah, Muhammad Ilham Nur. (2015:2213),[15]Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Menurut Adzhar, dkk (2015:3),[16]Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terjadi karena sebuah motor, serangkaian internal gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut sumbu motor diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Motor servo dapat bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Gambar 2.8 menunjukkan gambar fisik motor servo.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motor servo adalah sebuah motor dc yang di lengkapi dengan rangkaian sistem closed feedback dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Motor servo continuous rotation merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.

Gambar 2.8 Motor Servo


Konsep Dasar Motor DC

1. Pengertian Dasar Motor DC

Menurut Romadhon dan Baihaqi (2015:186),[13]Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC dengan menggunakan arus langsung dan tidak langsung. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Komponen utama motor DC memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama kutub medan magnet, kumparan motor DC dan commuetator motor DC.

Menurut Ali, dkk (2016:11),[17]Motor DC adalah mesin listrik yang mengkonsumsi daya listrik DC sehingga menghasilkan torsi mekanik. Secara historis, Mesin DC diklasifikasikan berdasarkan koneksi (hubungan) dari rangkaian field dan rangkaian armature. Pada motor DC seri, rangkaian field dihubungkan seri dengan rangkaian armature dimana kedua arus field dan arus armature adalah identik atau sama. Pada motor DC seri memiliki karakteristik starting torsi yang tinggi yang membuatnya cocok untuk aplikasi yang memiliki inertia serta sistem traksi tinggi dan memiliki Motor DC atau motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanis, konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC. Mesin yang bekerja baik sebagai generator baik pula bekerja sebagai motor. Suatu perbedaan didalam konstruksinya sebaiknya diperhatikan antara motor dan generator. Karena motor seringkali dioperasikan dilokasi yang mungkin mudah mendapatkan kerusakan mekanis debu, lembab atau korosif, maka motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motor dc adalah sebuah motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan DC. Motor DC juga bisa disebut dengan motor arus searah yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanis. Dan karena motor dc seringkali dioperasikan dilokasi yang mungkin mudah mendapatkan kerusakan mekanis debu, lembab atau korosif, maka motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator.

Gambar 2.9 Motor DC Gearbox


Konsep Dasar Motor Potensiometer

1. Definisi Dasar Potensiometer

Menurut Sokop, dkk (2017:16),[18]Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Menurut Badaruni, dkk (2018:176),[19]Potensiometer adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengatur nilai resistansinya.

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi yaitu, sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player, pengatur tegangan pada rangkaian Power Supply, pembagi tegangan, dan pengendali level sinyal.

Pada dasarnya Potensiometer adalah sebuah resistor tiga terminal, Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser) yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun pemakainya.

Gambar 2.10 Potensiometer


Konsep Dasar Motor Saklar/Switch

1. Definisi Dasar Saklar/Switch

Menurut Zain, Abdul (2016:38),[20]Saklar/Switch adalah suatu komponen yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus listrik, switch didalam firealarm ini berfungsi untuk Manual Switch, Bypass Switch, Reset Switch, Hold Switch, Mute Switch.

Menurut Badaruni, dkk (2018:176),[19]Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.

Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus. Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Berdasarkan kesimpulan diatas saklar/switch adalah suatu komponen atau yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik.

Gambar 2.11 Saklar/Switch


Konsep Dasar Motor Adaptor

1. Definisi Dasar Adaptor

Menurut Siswanto, dan Sumar Hadi Suryo (2015:269) ,[21]Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih.

Menurut Nazarudin, Satyo Nuryadi (2018:4),[22]Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.

Berdasarkan Kesimpulan Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Dan adaptor dibanging dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis.

Gambar 2.12 Adaptor


Konsep Dasar Motor Conveyor

1. Definisi Dasar Potensiometer

Menurut Imron, Andi Setiawan (2018:23),[23]Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Prinsip kerja conveyor adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.

Menurut Saputra, dkk (2017:4075),[24]Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. conveyor banyak dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan prinsip kerja mentransport material yang ada di atas conveyor. Dan conveyor banyak dipakai di Industri.

Gambar 2.13 Conveyor


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Fitrianti (2016:42),[25]tinjauan pustaka (literature review) adalah kajian teori beriisi kutipan teori, berbagai definisi dari variabel dan temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan.

Menurut Warsito, dkk (2015 : 29),[26]Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dari beberapa difinisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah tinjaun dari penelitian sebelumnya menggunakan metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, dan mengevaluasi yang kritis tentang pembahasan tertentu untuk menunjukkan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan.

Prinsip-Prinsip Literature Review

Menurut Fitrianti (2016:42),[25]ada beberapa prinsip-prinsip literature review, yaitu:

  1. Observasi

  2. Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.

  3. Wawancara

  4. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya.

  5. Studi Pustaka

  6. Posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti disertai dengan alasan-alasan yang logis.

Hal yang diperhatikan dalam tinjuan pustaka adalah:

  1. Relevansi buku dengan judul penelitian, dimana buku-buku tersebut mengandung isi yang menunjang teori-teori yang akan ditelaah. Hasil penelitian yang sebelumnya juga dapat sebagai referensi.

  2. Up to date, buku atau referensi yang relevan hendaknya yang terbaru.

  3. Buku atau hasil penelitian dapet member arahan pada mengidentifikasi variabel penelitian dan operasionalisasinya.

Jenis–Jenis Penelitian

Alfianika (2016:19-22),[27]menjelaskan bahwa jenis-jenis penelitian dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu sebagai berikut:

  1. Menurut Tujuan Penggunaan Hasil Penelitian

  2. Jika dilihat dari tujuan penggunaan hasil penelitian, penelitian dapat dibagi dua, yaitu penelitian dasar dan terapan. Penelitian dasar adalah penelitian yang hasilnya untuk sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi dasar. Penelitian terapan, yaitu penelitian yang hasilnya diperlukan untuk keperluan praktis, seperti pembuatan kebijakan dan lain – lain.

  3. Menurut Pengukuran dan Analisis Data Penelitian

  4. Jika dilihat dari pengukuran dan analisis data, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.

  5. Menurut Tingkat Kedalaman Analisis Data Penelitian

  6. Jika dilihat dari tingkat kedalaman analisis data, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian deskripsi dan eksplanatori. Penelitian deskripsi adalah penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel satu sama satu. Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang analisis datanya sampai pada menentukan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.

  7. Menurut Penggunaan Sampel atau Populasi

  8. Jika dilihat dari penggunaan sampel atau populasi, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian sensus dan sampel. Penelitian sensus adalah penelitian yang datanya berasal dari semua subjek dalam populasi tidak hanya dari sampel. Penelitian sampel (inferensial) adalah penelitian yang datanya berasal dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili oleh sampel penelitian.

  9. Menurut Rancangan (Desain) Penelitian

  10. Jika dilihat dari rancangannya penelitian dapat dibagi menjadi penelitian eksperimen dan non-eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang subjeknya diberi perlakuan kemudian diukur akibat perlakuan itu pada subjek. Penelitian non-eksperimen adalah penelitian yang subjeknya tidak diberi perlakuan tetapi diukur sifat – sifat tertentu.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Rudi Hasudungan Hutabarat, Sri Ratna Sulistiyanti, Emir Nasrullah, Universitas Lampung, dalam Jurnal Rekayasa Teknologi Elektro Volume 7, No. 2, Mei 2013.[28] Yang berjudul “RANCANG BANGUN KONVEYOR PENYORTIRAN BARANG DENGAN PENGENALAN POLA BENTUK DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM”. Penelitian ini menerapkan sebuah konveyor yang dapat menyortir sebuah barang, dimana barang yang akan disortir dikenali terlebih dahulu polanya. Pola yang dikenali adalah pola bentuk yaitu lingkaran, oval atau bukan keduanya dan pola warna yaitu merah, kuning, hijau atau bukan ketiganya

  2. Tinjauan studi dari penelitian Aditya Angga Kusuma, Purwanto, Mochammad Rusli. Dalam jurnal Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 4, No 8 (2016).[29] yang berjdul “RANCANG BANGUN OTOMATISASI PEMILAH APEL BERDASARKAN BERAT DAN WARNA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)”. Penelitian ini adalah dengan menggunakan alat pemilah apel otomatis sebagai alat bantu dalam proses pemilahan apel. Alat ini dapat digunakan untuk memilah apel berdasarkan warna dan berat. Alat ini menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) tipe CQM1 sebagai kontroler, relay sebagai pemutus otomatis sekaligus penghubung antara PLC dan motor dc sebagai aktuator. Load cell digunakan untuk pembaca berat apel, TCS3200 digunakan untuk pembacaan warna apel, arduino mega 2560 sebagai pengolah masukan sensor berat dan warna sebelum menjadi input PLC. maka dibuat lah alat pemilah apel berdasarkan berat dan warna otomatis.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Sahru Romadhon, Jefry Ramadhana Baihaqi. Dalam jurnal Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol 1, No 4 (2015).[13] Yang berjudul “PROTOTIPE ALAT PEMILAH JERUK NIPIS MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TC230”. Penelitian alat ini adalah untuk pemilah jeruk nipis yang dapat mengklasifikasikan berdasarkan warna dari jeruk nipis tersebut. Pada penelitian ini jeruk nipis diklasifikasikan dengan cara konveyor akan berjalan membawa jeruk nipis menuju sensor warna TCS230, sensor ini membaca warna jeruk nipis yang hasilnya menjadi input pada mikrokontroler arduino mega 2560.

  4. Tinjauan studi dari penelitian Rizaldi Nurilhuda, Haris Rachmat, Tatang Mulyana, Universitas Telkom, dalam Jurnal Rekayasa e-Proceeding of Engineering: Vol.2, No.2 Agustus 2015.[30] Yang berjudul “PERANCANGAN WORKSTATION SORTIR BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN DETEKSI WARNA HSV PADA SIMULASI AUTOMATED STORAGE AND RETRIEVAL SYSTEM DI KEPROFESIAN OTOMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM”. Penelitian ini adalah tentang Automated Storage and Retrieval System (AS/RS) merupakan salah satu pengaplikasian sistem otomatisasi pada pergudangan. Keprofesian otomasi yang berada di bawah naungan Fakultas Rekayasa Industri memiliki fungsi untuk meningkatkan keahlian mahasiswa dalam bidang otomasi industri khususnya yang berkaitan dengan perancangan otomatisasi sistem manufaktur yang berdiri sendiri maupun terintegrasi.

  5. Tinjauan studi dari penelitian Mohammad Fauzin Amin, Sabriansyah Rizqika Akbar, Edita Rosana Widasari, Universitas Brawijaya, dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No. 3, Maret 2017.[31] Yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM SORTIR BUAH APEL MENGGUNAKAN SENSOR WARNA DAN SENSOR SUHU”. Penelitian ini adalah sebuah alat yang dapat melakukan pemilihan buah apel berdasarkan kualitasnya, terutama warnanya secara otomatis. Sehingga dengan demikian akan mampu menghasilkan pengelompokkan buah apel yang lebih akurat, yang selanjutnya memudahkan proses pengemasan dan juga menghemat waktu, tenaga dan biaya. Rancang Bangun Alat ini memanfaatkan RGD LDR dan DHT11 sebagai sensor untuk membaca kematangan dari buah apel. RTC 1307 digunakan sebagai pengatur waktu pengiriman data dari sensor, arduino nano sebagai mikrokontrollernya dan NRF24L01 sebagai alat transmisi data antara dua node transmitter dan node receiver.

  6. Tinjauan studi dari penelitian Vishnu R. Kale1, V. A. Kulkarni dari Jawaharlal Nehru Engineering College, Aurangabad, Maharashtra, India. Dalam jurnal International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronics and Instrumentation Engineering Vol. 2, Issue 7, July 2013.[32] Yang berjudul “OBJECT SORTING SYSTEM USING ROBOTIC ARM”. Penelitian ini adalah tentang menyoritr benda berukuran kecil, meggunakan sistem ronic dan sensor yang beroperaso berdasarkan fisik dan karakterisasi geometris masing-masing elemen.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Shweta Suryawanshi, Shrunali Sonone, Pooja Patil, Pooja Parbhane dari Dept. of ETC Engineering, DYPIEMR, Maharashtra, India. Dalam International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 04 Issue: 10 | Oct -2017.[33] Dengan judul “COLOR SORTING ROBOTIC ARM”. Penelitian ini menggunakan lengan robot untuk menerapkan pemilahan objek berdasarkan warna. Yang nantinya lengan robot memilah benda bola kecil yang dipakainya dan menepatkannya di kotak yang berbeda.

  8. Tinjauan studi dari penelitian S. Md. Iqbal, A. Gopal, P.E. Sankaranarayanan & Athira B. Nair dalam jurnal International Journal of Food Properties Volume 19, 2016 - Issue 2. [34] yang berjudul “Classification of Selected Citrus Fruits Based on Color Using Machine Vision System”. Penelitian ini adalah tentang mengklasifikasian buah jeruk yang dipilih seperti jeruk, jeruk nipis dan lemon. Untuk mengetahui tingkat kematangannya dengan analisis berdasarkan warna dengan ketepatan untuk mengetahui kematangannya di atas 90%.
  9. Tinjauan studi dari penelitian Bankole I. Oladapo, V.A. Balogun, A.O.M. Adeoye, C.O. Ijagbemi, Afolabi S. Oluwole, I.A. Daniyan, A. Esoso Aghor, Asanta P. Simeon. dalam jurnal Engineering Science and Technology, an International Journal Volume 19, Issue 3, September 2016, Pages 1452-1456.[35] yang berjudul “Model design and simulation of automatic sorting machine using proximity sensor”. Penelitian ini adalah tentang alat penyortiran otomatis untuk memisahkan benda logam dan non-logam secara otomatis ke keranjang.
  10. Tinjauan studi dari penelitian M.M. Sofu, O. Er, M.C. Kayacan, B. Cetişli dalam jurnal Computers and Electronics in Agriculture Volume 127, September 2016, Pages 395-405.[36] Yang berjudul “Design of an automatic apple sorting system using machine vision” Penelitian ini adalah tentang mesin pemisah apel otomatis untuk memeriksa mutu secara real-time, dengan berdasarkan warna, ukuran, keropeng, noda dan busuk menggunakan conveyor.

  11. Tinjauan Studi dari penelitian Mung Chiang, Tao Zhang. Dalam jurnal IEEE Internet of Things Journal Volume 3, Issue: 6, Dec. 2016, Pages 854 – 864.[37] Yang berjudul “Fog and IoT: An Overview of Research Opportunities” Penelirian ini adalah tentang arsitektur untuk komputasi, penyimpanan, kontrol dan jariangan yang mendistribusikan untuk para pengguna.

Maka dari itu penulis mengambil beberapa contoh untuk dijadikan acuan untuk penelitian penulis yang berjudul “PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO”.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Agheo Langgeng Chemindo

Pada awal Pendiriannya, PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO berawal dari CV. Grand Mitra Abadi yang berdiri sejak tahun 2010 melayani penjualan dan Stokis bahan bahan kimia, namun dalam perkembangannya sampai saat ini telah menjadi Retailer untuk bahan kimia yang di import sendiri serta menjadi agen tunggal untuk beberapa produk kimia dari dalam dan luar negeri.

Gambar 3.1 PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO


Dalam perkembangan nya kami banyak di dukung oleh vendor lokal maupun luar negeri sehingga barang dan jasa yang kami berikan menjadi lebih Profesional dalam bidangnya. Pengolahan air bersih dan material dasar pendukungnya adalah bidang kami, baik dari jasa pengolahan dan material kimia yang ramah terhadap lingkungan.

Pedagangan bahan kimia yang sekarang kami tekuni antara lain adalah pengadaan bahan kimia untuk pengolahan air, makanan dan minuman, tekstil, sabun dan detergen, pakan ternak, pertanian, kulit, kertas, driling oil, glassware, keramik, Kimia laboratorium, dan lain-lainnya.

Selain itu PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO juga menjadi salah satu distibutor produk oli pelumas XPERO yang memproduksi oli pelumas untuk berbagai penggunaan dari oli pelumas industri berat dan oli pelumas yang diformulasikan khusus.

Visi-Misi PT. Agheo Langgeng Chemindo

Visi

Menjadi perusahaan pelumas istimewa yang didorong oleh pengetahuan dan kecakapan manufaktur yang menetapkan bar untuk kualitas produk dan inovasi.

Misi

  1. Menjadi produk dengan kualitas yang baik sementara dan menjaga keterjangkauan harga. Hal ini hanya dapat dicapai melalui pengalaman, pengetahuan, dan pendekatan inovatif. Dengan kompetensi, berniat untuk mengganggu pasar melalui produk berkualitas tinggi pada poin harga terjangkau.

  2. Dengan tahun keahlian dan berjam-jam produksi, bertujuan untuk melebihi harapan pelanggan melalui solusi pelumas diformulasikan kustom.

Struktur Perusahaan PT. Agheo Langgeng Chemindo

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO


Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab pegawai, yaitu sebagai berikut:

  1. Direktur

  2. Direktur adalah jabatan yang memimpin seluruh staff, menentukan urutan agenda, menyimpulkan tindakan dan kebijakan, dan mengambil keputusan.

  3. Staff Administrasi

  4. Staff Administrasi adalah yang membantu pimpinan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan teknis seperti menerima tamu, menerima telepon, mengurus surat menyurat, mengambil dikte dan melantikan.

  5. Staff Produksi

  6. Staff Produksi adalah yang melaksanakan kebijakan dan rencana produksi, melaksanakan produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan perusahaan, serta memahami kerja dengan standar keamanan.

  7. Staff Gudang

  8. Staff Gudang adalah yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan pergudangan dan penyimpanan bahan-bahan, melakukan penerimaan barang, dan membuat laporan atas stock barang.

  9. Staff Logistik

  10. Staff Logistik adalah yang bertanggung menyiapkan lokasi penyimpanan barang, melakukan penataan barang, dan melakukan penyerahan barang.

Tujuan Hasil Perancangan

Tujuan perancangan prototipe ini di buat guna untuk mempermudah sistem yang sudah berjalan menjadi lebih efisien yang dapat dilihat sebagai berikut:

1. Bagi Karyawan

a. Memudahkan karyawan untuk pemilah hasil produksi.

b. Menghemat tenaga agar bisa kerja lebih optimal.

2. Bagi Perusahaan

a. Mendapatkan hasil yang maksimal dalam pemilah hasil produksi.

b. Meminimalisir biaya pengeluaran yang dikeluarkan perushaan.

Analisa Sistem

Analisa Sistem yang Berjalan

Sistem pemilah hasil produksi yang dilakukan pada PT. Agheo Langgeng Chemindo saat ini masih manual dengan menyortir satu persatu hasil produksi.

Analisa Sistem Unggulan

Analisa sistem unggulan ini penulis membuat alat pemilah hasil produksi oli otomatis berbasis NodeMCU ESP8266 V3 berfungsi untuk mempercepat proses pemilahan hasil produksi pada PT. Agheo Langgeng Chemindo agar lebih efektif dan efisien.

Cara Kerja Alat

Cara kerja alat ini adalah dengan meletakan sebuah kotak kardus yang berlabel warna (Merah, Biru, Hijau) di conveyer lalu akan di pindai oleh sensor warna TCS230 dan dibaca oleh NodeMCU ESP8266 V3 untuk mengetahui warna kotak kardus tersebut yang nantinya akan di pilah berdasarkan warna, dan apabila kotak kardus berwarna Merah akan masuk ke Gerbang 1, Biru akan masuk ke Gerbang 2, Hijau akan masuk ke Gerbang 3.

Diagram Blok

Gambar 3.3 Diagram Blok


Keterangan Gambar Diagram Blok:

  1. NodeMCU ESP8266 dan Development Board berfungsi sebagai mikrokontroler alat ini.

  2. Power Adaptor digunakan sebagai sumber daya untuk NodeMCU ESP8266 dan Development Board.

  3. Sensor Warna TCS230 sebagai pembaca untuk pemilahan hasil produksi.

  4. Kotak Kardus atau Hasil Produksi sebagai objek yang akan dipilah.

  5. Conveyor sebagai alat untuk menggerakan objek.

  6. Motor DC Gearbox sebagai mesin penggerak conveyor.

  7. Motor Servo sebagai pembuka gerbang untuk pemilah.

  8. Tempat Penampungan sebagai wadah untuk hasil pemilahan.

  9. Website untuk melihat hasil pemilahan.

Pembuatan Alat

Pada perancangan sistem alat pemilah hasil produksi oli otomatis yang penulis rancang ini meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Seperti yang ditunjukan pada gambar 3.3 dari sistem yang telah dirancang akan mewujudkan prototipe alat pemilah hasil produksi oli otomatis pada PT. Agheo Langgeng Chemindo.

Alat-Alat yang digunakan

  1. Personal Computer (PC)

  2. Conveyor

  3. Kotak Kardus

Bahan-Bahan yang digunakan

  1. NodeMCU ESP8266 V3

  2. Development Board Base ESP8266

  3. Sensor Warna TCS230

  4. Motor Servo

  5. Motor DC Gearbox

  6. Potensiometer

  7. Adaptor

Bahan-Bahan yang digunakan

  1. Arduino IDE

  2. Microsoft Office

  3. Paint

  4. Draw.io

  5. Fritzing

  6. Sublime Text

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

1. Rangkaian Sensor Warna TCS230

Gambar 3.4 Rangkaian Sensor Warna TCS230


Keterangan Gambar Rangkaian Sensor Warna TCS230:

• Pada kabel Hitam sebagai jalur Ground

• Pada kabel Merah sebagai arus VCC

• Pada kabel Kuning sebagai penguhubung Pin S0 ke D0

• Pada kabel Hijau sebagai penguhubung Pin S1 ke D1

• Pada kabel Abu-abu sebagai penguhubung Pin S2 ke D2

• Pada kabel Putih sebagai penguhubung Pin S3 ke D3

• Pada kabel Orange sebagai penguhubung Pin OUT ke D4

2. Rangkaian Sensor Motor Servo

Gambar 3.5 Rangkaian Motor Servo


Keterangan Gambar Rangkaian Motor Servo:

• Pada kabel Hitam sebagai jalur Ground

• Pada kabel Merah sebagai arus VCC

• Pada kabel Kuning sebagai penguhubung Pin Data Servo 1 ke D5, Pin Data Servo 2 ke D6, Pin Data Servo 3 ke D7

3. Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.6 Rangkaian Keseluruhan


Keterangan Gambar Rangkaian Keseluruhan:

• Pada kabel Hitam sebagai jalur Ground

• Pada kabel Merah sebagai arus VCC

• Pada kabel Kuning sebagai penguhubung Pin S0 ke D0

• Pada kabel Hijau sebagai penguhubung Pin S1 ke D1

• Pada kabel Abu-abu sebagai penguhubung Pin S2 ke D2

• Pada kabel Putih sebagai penguhubung Pin S3 ke D3

• Pada kabel Orange sebagai penguhubung Pin OUT ke D4

• Pada kabel Hitam sebagai jalur Ground

• Pada kabel Merah sebagai arus VCC

• Pada kabel Kuning sebagai penguhubung Pin Data Servo 1 ke D5, Pin Data Servo 2 ke D6, Pin Data Servo 3 ke D7

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penelitin ini adalah dengan:

1. Penulisan program untuk NodeMCU ESP8266 menggunakan software Arduino IDE

Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan software Arduino IDE untuk melakukan listing pada NodeMCU ESP8266, sehingga bisa alat tersebut bisa berkerja sesuai yang diperintahkan, Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Gambar 3.7 Software Arduino Yang Sudah Di Install


Buka software Arduino IDE yang telah di install.

Gambar 3.8 Tampilan Arduino


Setelah tampilan utama software Arduino IDE ditampilkan, langkah pertama adalah menentukan port hardware yang akan di listing, agar tidak terjadi kesalahan upload program kedalam mikrokontroler.

Gambar 3.9 Device Manager


Pertama cek bagian Device Manager pada Laptop/Komputer yang digunakan, lalu lihat bagian port yang nantinya kan terlihat letak portnya seperti pada Gambar 3.9.

Gambar 3.10 Memilih Port Arduino


Pilih port yang sesuai dengan di Device Manager agar tidak terjadi kesalahan seperti pada Gambar 3.10.

Gambar 3.11 Memilih board NodeMCU ESP8266


Lalu pilih board NodeMCU ESP8266 yang akan digunakan, seperti pada Gambar 3.11.

Gambar 3.12 Melakukan Penyimpanan


Kemudian lakukan penyimpanan terlebih dahulu sebelum melakukan listing dan beri nama, seperti Gambar 3.12.

Gambar 3.13 Menulis Listing Program


Setelah melakukan penyimpanan file, selanjutnya adalah penulisan listing program, bila sudah selesai melakukan penulisan listing program secara keseluruhan proses selanjutnya adalah melakukan Verify untuk pengecekap terhadap listing yang dibuat.

Gambar 3.14 Melakukan Verify


Pada gambar 3.14 Itu adalah proses Verify

Gambar 3.15 Verify Berhasil


Setelah proses Verify berhasil seperti Gambar 3.15, Selanjutnya adalah melakukan Upload untuk memasukan listing Program pada NodeMCU ESP8266.

Gambar 3.16 Melakukan Proses Upload


Apabila proses Upload berhasil seperti yang di tunjukan pada Gambar 3. Maka listing program yang di Upload ke dalam NodeMCU ESP8266 sudah benar dan alat bisa digunakan sesuai yang diperintahkan.

2. Perancangan Web

Pada percangan web untuk alat ini adalah dengan menggunakan web server localhost menggunakan database mongodb yang di listing menggunakan aplikasi sublime text dengan struktur folder sebagai berikut:

Gambar 3.17 Struktur Folder


Tampilan web untuk hasil pemilahan hasilnya sebagai berikut:

Gambar 3.18 Tampilan Web


Flowchart Sistem

Gambar 3.19 Flowchart Sistem


Penjelasan Flowchart:

  1. Start: Mulainya suatu sistem

  2. Menyalakan Conveyor

  3. Meletakan Kotak Kardus Hasil Produksi Berlabel Warna.

  4. Sensor warna akan membaca label warna Kotak Kardus tersebut apabila terbaca akan masuk proses selanjutnya bila tidak letakan kembali.

  5. NodeMCU ESP8266 akan memberi perintah pada motor servo.

  6. Apakah label kode warna berwarna merah, biru atau hijau.

  7. Motor servo gerbang sesuai warna.

  8. Masuk kedalam tempat penampungan sesuai warna.

  9. Website mencatat hasil pemilahan.

  10. Selesai.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 1 non functional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem prototipe alat pantau bayi menggunakan raspberry pi ini dapat bekerja dengan baik.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut:

Keterangan:

  1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting).Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.

  2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut:

Keterangan:

  1. T (Technical)

  2. Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  3. O (Operational)

  4. Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

  5. E (Economic)

  6. Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan prototipe alat pemantau bayi menggunakan Raspberry Pi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

BAB IV

PENUTUP

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil dan kesesuaian yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang aka dilakukan dapat dilihat pada sub-sub berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis Berdasarkan Kode Warna Menggunakan Sensor Warna TCS 230 Pada PT. Agheo Langgeng Chemindo, Untuk pengujian pada sistem sebagai berikut:

Pengujian Black Box Pada Conveyor

Pengujian Black Box Pada Sensor Warna TCS230

Pengujian Black Box Pada Servo

Pengujian Black Box Pada Website

Uji Coba Hardware

Pengujian Sensor Warna TCS230

Pengujian Sensor Warna TCS230 apakah Sensor bekerja dengan baik pada “Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis Berdasarka Kode Warna Menggunakan Sensor Warna TCS 230 Pada PT. Agheo Langgeng Chemindo” ini menggunakan 1 buah Sensor Warna TCS230 yang memiliki 8 Pin Yaitu Pin VCC, GND, OUT, OE, S0, S1, S2, S3. Dimana VCC dihubungkan ke Pin 5v, GND dihubungkan ke Pin GND, OUT dihubungkan ke Pin D4, S0 dihubungkan ke Pin D0, S1 dihubungkan ke Pin D1, S2 dihubungkan ke Pin S2, S3 dihubungkan ke Pin D3 pada NodeMCU ESP8266, Pin OE tidak dipakai.

Penguian Sensor Warna TCS230 untuk membaca warna merah.

Gambar 4.1 Membaca Warna Merah


Penguian Sensor Warna TCS230 untuk membaca warna biru.

Gambar 4.2 Membaca Warna Biru


Penguian Sensor Warna TCS230 untuk membaca warna hijau.

Gambar 4.3 Membaca Warna Hijau


Hasil pengujian Sensor Warna TCS230 bila warna terbaca oleh sensor, yang terlihat pada serial monitor aplikasi Arduino IDE.

Gambar 4.4 Hasil Pengujian Bila Terbaca


Hasil pengujian Sensor Warna TCS230 bila tidak ada objek di depan sensor.

Gambar 4.5 Hasil Pengujian Bila Tidak Ada Objek


Pengujian Motor Servo

Pengujian Motor Servo apakah motor servo bekerja dengan sesuai yang diperintahhkan. Pengujian ini untuk mendapatkan keakuratan apabila Sensor Warna TCS230 membaca Warna Merah maka Motor Servo pada gerbang 1 akan terbuka, apabila Warna Biru maka Motor Servo pada gerbang 2 akan terbuka, Warna Hijau maka Motor Servo gerbang 3 akan terbuka.

Pengujian Servo Gerbang 1 untuk warna merah pada conveyor.

Gambar 4.6 Gerbang 1 Terbuka


Pengujian Servo Gerbang 2 unuk warna biru pada conveyor.

Gambar 4.7 Gerbang 2 Terbuka


Pengujian Servo Gerbang 3 untuk warna hijau pada conveyor.

Gambar 4.8 Gerbang 3 Terbuka


Pengujian Conveyor

Pengujian Conveyor apakah Conveyor berjalan sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, dengan mengatur menggunakan potensiometer yang di sambungkan pada Motor DC Gearbox.

Pengujian conveyor yang menggunakan Motor DC Gearbox yang di atur kecepatannya dengan Potensiometer.

Gambar 4.9 Conveyor Sebelum Di Atur


Conveyor yang telah di atur kecepatannya.

Gambar 4.10 Conveyor Setelah Di Atur


Flowchart Program Yang Diusulkan

Adapun Flowchart Program yang diusulkan bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.11 Flowchart


Dapat dijelaskan pada gambar flowchart sistem yang diusulkan di atas terdiri dari:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol Terminal, yang berfungsi sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran flowchart.

  2. Terdapat 5 (tiga) simbol Proses, yang menyatakan melanyakan conveyor, meletakan kotak kardus, memberi perintah pada servo, motor servo membuka gerbang dan kotak kardus ke dalam tempat penampungan.

  3. Terdapat 1 (tiga) simbol input/output, yang berperan sebagai melihat hasil pemilahan tercatat dalam website.

  4. Terdapat 2 (dua) simbol decision, yang bertujuan untuk memberikan pernyataan apakah Sensor Warna TCS230 membaca label kode warna, apakah label kode warna berwarna Merah, Biru, Hijau.

Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah melakukan tahap perancangan terlebih dahulu sebagai landasan atau acuan dalam membuat suatu alat dan program yang utuh, juga menentukan komponen dan spesifikasi alat yang akan dibuat. Dengan demikian proses perancangan akan lebih terarah dan tidak melebar keluar konteks program yang ingin dibuat, disisi lain tahap perancangan diharapkan dapat mencegah serta menghindari kemungkinan apa saja yang bisa menghambat proses pembuatan alat dan program.

Perancangan Perangkat Lunak NodeMCU ESP8266

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk meulis listing program NodeMCU ESP8266, sehingga NodeMCE ESP8266 yang akan digunakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak NodeMCU ESP8266 ini menggunakan Bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam NodeMCU ESP8266 menggunakan Arduino IDE, pada saat menuliskan listing program seperti berikut:

Gambar 4.12 Listing Program Pada Arduino IDE


Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang telah ditulis ► mengupload listing program ke dalam NodeMCU ESP8266 menggunakan Arduino IDE. Adapun langkahnya dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.13 Tahap Menulis Listing Program


Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang digunakan untuk melakukan perancangan dan pembuatan program. Adapun perangkat yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan memilki fungsi dan kegunaanya masing-masing. Adapaun perangkat kerasnya sebagai berikut:

a. Laptop

b. Conveyor

c. NodeMCU ESP8266 V3

d. Development Board Base ESP8266

e. Sensor Warna TCS230

f. Motor Servo

g. Motor DC Gearbox

h. Potensiometer

i. Adaptor

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunaknya sebagai berikut:

a. Microsoft Office

b. Mozila Firefox

c. Arduino IDE

d. Draw.io

e. Fritzing

f. Sublime Text

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya sebagai berikut:

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

  2. Memperhatikan kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug atau pun running program.

  3. Dengan memperhatikan struktur perfoma sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

  4. Dengan memperhatikan kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangan memperhatikan pada fungsi-fungsi dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan atau error.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data dan diharapkan dapat membantu serta mendukung sehingga sampai tercapai dalam penerapannya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis Berdasarka Kode Warna Menggunakan Sensor Warna TCS 230 Pada PT. Agheo Langgeng Chemindo” dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu sebagai berikut:

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan perihal perancangan dan implementasi Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis sebagai berikut:

  1. Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis ini bekerja menggunakan sensor warna TCS230 sebagai pembaca kode label warna hasil produksi.

  2. Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis ini menggunakan conveyor sebagai penggerak hasil, dan motor servo sebagai pemilah hasil produksi.

  3. Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis ini menggunakan website sebagai output hasil pemilahan yang dilakukan oleh sensor warna TCS230.

  4. Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis ini menggunakan NodeMCU ESP8226 sebagai mikrokontroler untuk memberi perintah pada sensor warna TCS230 untuk melakukan pemilahan.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis yaitu:

  1. 1. Untuk perkembangan alat ini diharapkan penelitian berikutnya bisa diberi penambahan sistem untuk pemilahan berdasarkan ketinggian barang, dan berat barang.

  2. 2. Di harapkan rancangan alat ini bisa di kembangkan lebih lanjut, dengan bisa mengontrol alat menggunakan smartphone

  3. 3. Di harapkan untuk penelitian berikutnya hasil output hasil pemilahan tidak hanya ditampilkan di website saja tetapi bisa ditampilkan pada aplikasi komputer maupun smartphone.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Martono, A., Solehudin, S., & Putra, F. J. E. 2017. PROJECT APPLICATION UNTUK SISTEM PEMESANAN DAN PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA. CERITA Journal, Vol 3.2, 162-170.
  2. Fajarianto, O. 2017. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT, Vol 3.1, 54-60.
  3. Hidayatullah, N. A., & Juliando, D. E. 2017. Desain dan Aplikasi Internet of Thing (IoT) untuk Smart Grid Power Sistem. VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2.1, 35-44.
  4. Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. 2015. Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. SMARTICS Journal, Vol 1.1, 20-23.
  5. Limantara, A. D., Winarto, S. W., & Mudjanarko, S. W. 2017. SISTEM PAKAR PEMILIHAN MODEL PERBAIKAN PERKERASAN LENTURBERDASARKAN INDEKS KONDISI PERKERASAN (PCI). Prosiding Semnastek.
  6. Saiful, S., & Ambarita, A. 2017. PEMBUATAN APLIKASI WEB PENCARIAN JASA PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DIKOTA TERNATE. IJIS-Indonesian Journal On Information System, Vol 2.2.
  7. Santoso, S. 2016. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)(Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Prosiding SENIATI, Book-2.
  8. Diaz, D. C. P., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online pada CV. Mitra Techno Sains. Jurnal JSIKA, Vol 5.12, 99-105.
  9. Christion, P. R., Yamin, M., & Muchlis, N. F. 2016. RANCANG BANGUN HSS (HOME SECURITY SISTEM) BERBASIS SMS GATEWAY MENGGUNAKAN ARDUINO UNO. semanTIK, Vol 2.2.
  10. Noor, M. I., & Subagiada, K. 2016. RANCANG BANGUN ALAT AUTO RECEIVE BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega328P. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 8.1, 25-28.
  11. Romoadhon, A. S., & Anamisa, D. R. 2017. Sistem Kontrol Peralatan Listrik pada Smart Home Menggunakan Android. Rekayasa, Vol 10.2, 116-122.
  12. Syarifuudin, A., & Nuryadi, S. 2018. PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN OTOMATIS PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) (Doctoral dissertation, University of Technology Yogyakarta).
  13. 13,0 13,1 13,2 Romadhon, A. S., & Baihaqi, J. R. 2016. PROTOTIPE ALAT PEMILAH JERUK NIPIS MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TC230. Jurnal Ilmiah Mikrotek, Vol 1.4, 184-190.
  14. Syah, I., Setyawan, H. I., & Syahfitri, A. 2017. Robot Pencari Benda Menggunakan Perintah Suara Berbasis Arduino Uno. CERITA Journal, Vol 3.2, 206-216.
  15. Fattah, M. I. N., Siregar, S., & Soegiarto, D. (2015). Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan untuk Smart Home Monitoring. eProceedings of Applied Science, Vol 1.3.
  16. Adzhar, H. 2015. Sistem Penyeteman Nada Dawai Gitar Otomatis Dengan Motor Servo Continuous Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 3.2.
  17. Ali, M., Umami, I., & Sopian, H. 2016. Particle Swarm Optimization (PSO) Sebagai Tuning PID Kontroler Untuk Kecepatan Motor DC. Jurnal Intake: Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Dan Terapan, Vol 7.1, 10-20.
  18. Sokop, S. J., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R. 2016. Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol 5.3, 13-23.
  19. 19,0 19,1 Badaruni, D. S., Wuwung, J. O., & Mamahit, D. J. 2018. Perancangan dan Pembuatan Trainer Praktikum Dasar Elektronika di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol 7.2, 175-182.
  20. Zain, A. 2016. Rancang Bangun Sistem Proteksi Kebakaran Menggunakan Smoke dan Heat Detector. INTEK: Jurnal Penelitian, Vol 3.1, 36-42.
  21. Siswanto, F., & Suryo, S. H. 2015. Rancang Bangun Alat Germicidal Udara Menggunakan Sinar Ultraviolet. JURNAL TEKNIK MESIN, Vol 3.3, 264-273.
  22. Nazarudin, A., & Nuryadi, S. 2018. SISTEM KENDALI PINTU DAN PERALATAN LISTRIK OTOMATIS DENGAN SENSOR PIR DAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENGUNCI SISTEM (Doctoral dissertation, University of Technology Yogyakarta).
  23. Imron, M., & Setiawan, A. 2018. PEMILAH BARANG LOGAM DAN NON-LOGAM BERBASIS PLC OMRON CP1E-N30SDT-D. Jurnal Teknik Elektro, Vol 1.1.
  24. Saputra, A. A., & Setianingsih, C. 2017. Perancangan Dan Implementasi Alat Untuk Penyortiran Buah Tomat (lycopersicum Esculentum) Menggunakan Mikrokomputer. eProceedings of Engineering, Vol 4.3.
  25. 25,0 25,1 Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
  26. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, Vol 8.2, 24-33.
  27. Alfianika, N. 2016. Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Deepublish.
  28. Hutabarat, R. H., Sulistyanti, S. R., & Nasrullah, E. 2013. Rancang Bangun Konveyor Penyortiran Barang Dengan Pengenalan Pola Bentuk dan Warna Menggunakan Webcam. Electrician, Vol 7.2, 73-77.
  29. Nurilhuda, R., Rachmat, H., & Mulyana, T. 2015. Perancangan Workstation Sortirberdasarkan Warna Menggunakan Deteksi Warna Hsvpada Simulasi Automated Storage And Retrieval Systemdi Keprofesian Otomasi Fakultas Rekayasa Industriuniversitas Telkom. eProceedings of Engineering, Vol 2.2.
  30. Kusuma, A. A. 2016. RANCANG BANGUN OTOMATISASI PEMILAH APEL BERDASARKAN BERAT DAN WARNA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC). Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 4.8.
  31. Amin, M. F., Akbar, S. R., & Widasari, E. R. 2017. Rancang Bangun Sistem Sortir Buah Apel Menggunakan Sensor Warna Dan Sensor Suhu. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol 1.3, 236-240.
  32. Kale, V. R., & Kulkarni, V. A. 2013. Object sorting system using robotic arm. International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronics. and. instrumentation, Vol 2.7.
  33. Suryawanshi, S., Sonone, S., Patil, P., & Parbhane, P. 2017. Color Sorting Robotic Arm. International Research Journal of Engineering and Technology, Vol 4.10.
  34. Iqbal, S. M., Gopal, A., Sankaranarayanan, P. E., & Nair, A. B. 2016. Classification of selected citrus fruits based on color using machine vision system. International journal of food properties, Vol 19.2, 272-288.
  35. Oladapo, B. I., Balogun, V. A., Adeoye, A. O. M., Ijagbemi, C. O., Oluwole, A. S., Daniyan, I. A., Aghor, A. E., & Simeon, A. P. 2016. Model design and simulation of automatic sorting machine using proximity sensor. Engineering science and technology, an international journal, Vol 19.3, 1452-1456.
  36. Sofu, M. M., Er, O., Kayacan, M. C., & Cetişli, B. 2016. Design of an automatic apple sorting system using machine vision. Computers and Electronics in Agriculture, Vol 127, 395-405.
  37. Chiang, M., & Zhang, T. 2016. Fog and IoT: An overview of research opportunities. IEEE Internet of Things Journal, Vol 3.6, 854-864.

Contributors

Fajarramadhan