SI1433481681

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY

PADA UD BAROKAH


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 143381681

NAMA : MUHAMAD IDRIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION INNOVATIVE AND TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY

PADA UD BAROKAH


Disusun Oleh :

NIM
: 1433481681
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 000603
       
NIP : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY

PADA UD BAROKAH

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481681
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah, M.Kom.)
   
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NID : 14019
   
NID : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY

PADA UD BAROKAH

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481681
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH

LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN

ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY

PADA UD BAROKAH


Disusun Oleh :

NIM
: 1433481681
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, September 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1433481681


 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;







ABSTRAK

Seiring dengan berkembang dan kemajuan teknologi informasi dalam dunia industri perusahaan di era globalisasi saat ini, setiap proses industri akan menghasilkan sisa atau yang biasa disebut sebagai limbah. Limbah didefinisikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang akibat kegiatan manusia yang tidak atau belum memiliki nilai ekonomi dan nilai positif bahkan dapat memiliki nilai ekonomi negatif. maka semakin bertambah banyak pula kebutuhan sistem dalam lingkungan industri perusahaan yang gunanya untuk lebih mempermudah dan menyingkat waktu dalam setiap aktifitas pada industri perusahaan tersebut. Sistem yang berjalan saat ini masih manual, khususnya pada proses pemilahan barang limbah dimana masih ada kesalahan seperti sering tercampurnya barang limbah logam maupun plastik dan otomatis karyawan memilah ulang limbah tersebut. Dimana kondisi seperti itu sangat tidak baik dan menghabiskan banyak waktu. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuat Alat Pemilah limbah berdasarkan bahan logam maupun plastik, alat ini menggunakan Arduino sebagai mikrokontroler, sensor proximity sebagai pembaca limbah logam dan menggunakan motor servo sebagai pemisah, serta conveyor sebagai penggerak hasil. penelitian ini diharapkan mampu membantu para pengguna atau pemilik perusahaan untuk mempermudah proses pemilahan.

Kata kunci : Arduino, Sensor Proximity, Motor Servo, Conveyor.


ABSTRACT


Along with the development and advancement of information technology in the industrial world of companies in the current era of globalization, every process of industry will produce residual or commonly referred to as waste. Waste is defined as a material that is wasted or disposed of by human activities that do not or have no economic value and positive value can even have negative economic value. Therefore, more and more system needs in the company's industrial environment is useful to more facilitate and abbreviate time in each activity in the company's industry. The current system is still manual, especially in the process of sorting waste goods where there is still errors such as frequent mixing of metal and plastic waste goods and automatic employees resorting the waste. Where such conditions are very not good and spend a lot of time. This research is done to make the waste making equipment based on metal and plastic materials, this tool uses Arduino as a microcontroller, proximity sensors as the reader of metal waste and use the servo motor as a separator, and conveyor as a result driver. This research is expected to assist the users or the owner of the company to facilitate the sorting process.

Keywords: Proximity Sensor, Arduino, Servo Motors, Conveyor.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta kedua orang tua sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY PADA UD BAROKAH”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., MSi. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer dan Juga Selaku Dosen Pembingbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skrpsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak H. Bahrawi selaku stakeholder UD. Barokah yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, September 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1433481681








Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box
  2. Tabel 2.2. Spesifikasi Arduino Uno
  3. Tabel 3.1. Tabel SWOT
  4. Tabel 3.2. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan
  5. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Conveyor
  10. Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Motor Servo
  11. Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada motor tepper
  12. Tabel 4.4. Pengujian Black Box Pada Sensor Proximity
  13. Tabel 4.5. Pengujian Black Box Pada Esp-32 dan Loadcells
  14. Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem
  15. Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2. Sistem Terbuka
  3. Gambar 2.3. Sistem Tertutup
  4. Gambar 2.4. Simbol Flowchart Proses
  5. Gambar 2.5. Arduino Uno
  6. Gambar 2.6. Macam-Macam Wifi Modul ESP8266
  7. Gambar 2.7. Spesifikasi ESP8266
  8. Gambar 2.8. Unipolar Motor Stepper
  9. Gambar 2.9. Sensor Proximity
  10. Gambar 2.10. Sensor Ultrasonik
  11. Gambar 2.11. Bentuk Fisik Motor Servo
  12. Gambar 2.12. Adaptor
  13. Gambar 2.13. Conveyor
  14. Gambar 3.1. UD. Barokah
  15. Gambar 3.2. Struktur Organisasi UD. Barokah
  16. Gambar 3.3. Tampilan Prototype Menu Pengguna
  17. Gambar 3.4. Diagram Gambar
  18. Gambar 3.5. Gambar Diagram Blok Sensor Proximity dan Motor Stepper
  19. Gambar 3.6. Gambar Diagram Blok Sensor proximity dan ultrasonik
  20. Gambar 3.7. Sofware Arduino Yang Sudah Di Install
  21. Gambar 3.8. Tampilan Arduino
  22. Gambar 3.9. Device Manager
  23. Gambar 3.10. Memilih Port Arduino
  24. Gambar 3.11. Memilih Board Arduino Uno
  25. Gambar 3.12. Melakukan Penyimpanan
  26. Gambar 3.13. Menulis Listing Program
  27. Gambar 3.14. Melakukan Verify
  28. Gambar 3.15. Verify Berhasil
  29. Gambar 3.16. Melakukan Proses Upload
  30. Gambar 3.17. Tampilan Database
  31. Gambar 3.18. Membuat Table Admin
  32. Gambar 3.19. Membuat Table Barang
  33. Gambar 3.20. Membuat Table Database Limbah Besi
  34. Gambar 3.21. Membuat Table Database Limbah Plastik
  35. Gambar 3.22. Menambahkan User Database
  36. Gambar 3.23. Tampilan Data Limbah Besi
  37. Gambar 3.24. Tampilan Data Limbah Plastik
  38. Gambar 3.25. Skema Rancangan Keseluruhan Alat
  39. Gambar 3.25. Skema rancangan Loadcells
  40. Gambar 4.1. Hasil Pengujian Sensor Proximity Induktif
  41. Gambar 4.2. Pengujian Arduino Uno Dengan Motor Stepper
  42. Gambar 4.3. Tampilan awal local website
  43. Gambar 4.4. Tampilan Realtime Pada Local Website
  44. Gambar 4.5. Listing Program Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam Dan Plastik Otomatis Menggunakan Proximity Pada Ud Barokah
  45. Gambar 4.6. Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  46. Gambar 4.7. Tampilan Listing Program Arduino IDE
  47. Gambar 4.8. Upload Listing Program Kedalam Arduino Uno

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perindustrian di dunia ini belakangan memang menjadi sektor primadona bagi negara - negara di seluruh dunia. Betapa tidak, bahkan sektor perindustrian dijadikan tolak ukur suatu negara dikatakan sebagai negara yang maju, yakni apabila masyarakatnya lebih banyak bekerja di bidang industri. Hal ini juga termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara yang terus mengembangkan potensi diri, dan Indonesia juga mulai mengemabangkan sektor- sektor perindustrian yang dimilikinya. Namun perlu kita ketahui juga, bahwa semakin banyak industri ada di suatu negara maka akan semakin banyak pula kesempatan bagi suatu negara untuk mencemari lingkungannya. Mengapa demikian? Hal ini karena hampir setiap proses industri akan menghasilkan sisa atau yang biasa disebut sebagai limbah.

Limbah didefinisikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang akibat kegiatan manusia yang tidak atau belum memiliki nilai ekonomi dan nilai positif bahkan dapat memiliki nilai ekonomi negatif. Limbah pada industri makanan umumnya dibagi menjadi tiga yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Limbah pada industri wafer stick umumnya berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan berupa sisa produk yang sudah tidak dapat dipakai lagi dan kemasan yang sudah tidak terpakai. Penanganan limbah padat yang berupa sisa produk yang sudah tidak dapat dipakai dilakukan dengan cara mendistribusikannya untuk pakan ternak dan untuk limbah padat yang berupa kemasan yang tidak terpakai akan dibakar. Limbah cair pada industri wafer stick dibagi menjadi dua yaitu limbah cair domestik dan limbah cair industri. Limbah cair domestik berasal dari kamar mandi, dapur, dan sanitasi karyawan, sedangkan limbah cair industri berasal dari buangan hasil proses. limbah ini tentunya tidak mempunyai manfaat sama sekali, bahkan keberadaannya harus ditangani dengan sangat selektif keadaan seperti ini menimbulkan imbas yang sangat besar pada semua kehidupan manusia terutama bidang industri. mengakibatkan industri sebagai produsen menggunakan cara otomatisasi untuk mempermudah sebuah proses.

Di dalam dunia industri khususnya proses pemindahan masih secara manual dengan tenaga manusia sehingga memerlukan waktu yang cukup lama, maka dari itu perusahaan memerlukan alat yang dapat mempermudah proses pemindahan salah satunya mesin pemilah limbah otomatis dan terciptalah sebuah judul “PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY PADA UD BAROKAH”.

Rumusan Masalah

Dalam pembuatan sebuah sistem, tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang diatas maka, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara agar mengetahui berat suatu limbah yang terdapat pada proses pemilahan?
  2. Bagaimana cara membedakan bahan limbah logam dan plastik pada prototipe tersebut?
  3. Bagaimana merancang prototype alat pemilah limbah otomatis menggunakan Proximity?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah merancang sebuah sistem Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam dan Plastik Otomatis Menggunakan Arduino dengan Sensor Proximity pada UD Barokah.

Perangkat ruang lingkup penelitian ini meliputi: Arduino uno, Sensor proximity induktif dan Motor servo.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

  1. Merancang sebuah Prototipe pemilah limbah otomatis menggunakan Arduino uno.

  2. Menunjang proses pemilah limbah agar meminimalisir pegawai perusahaan dalam proses pemilahan limbah.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Lebih memahami cara kerja alat tersebut.

  2. Efesiensi waktu dalam proses pemilahan limbah.

  3. Membantu staff perusahaan dalam pemilahan limbah dengan skala besar.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari 2 tahapan:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Dalam metode observasi pada UD Barokah penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber pengolahan data serta melakukan pengumpulan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan pemilahan limbah baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Pada metode wawancara dengan dilakukan tanya jawab secara langsung dengan stakeholder perusahaan bagian karyawan pemilah untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan teknik pemilahanlimbah logam dan pelastik untuk memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Selain telah melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan studi pustaka, jurnal, dan buku-buku dengan cara pengumpulan data, dengan cara ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatan prototype ini.

Metode Pengujian

Metode pengujuan ini digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Metode Pengujian

Dalam penulisan skripsi ini metode pengujian yang digunakan adalah metode black box testing. Metode black box testing adalah pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi uji data berupa pengujian terhadap software. Tujuan dari metode black box testing untuk menemukan kesalahan pada beberapa bagian, berupa fungsi yang salah atau hilang, kesalahan pada interface, kesalahan pada struktur data atau akses database, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi atau pemberian nilai pada variabel.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan SKRIPSI ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal nasional serta internasional yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat UD Barokah, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, alternatif pemecahan masalah, elisitasi.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Sihotang, dkk (2018:34).[1], “Sistem merupakan suatu rangkaian prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, berkumpul, berhubungan dan bersama-sama untuk melakukan kegiatan ataupun menyelesaikan suatu sasaran tertentu’.

Menurut Djahir (2015:7)[2], “Sistem adalah dua bagian yang menekan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada element nya kedua kelompok ini adalah benar, dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatanya”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakterisitik Sistem

Menurut Rusdiana, dkk (2014:35)[3],karakteristik sistem sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)

    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak, Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan (Environment)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi

  5. Masukan (Input)

    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:40)
    Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Rusdiana dkk. (2014:35)[3],sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

    1. a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

    2. b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu.

      Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    4. d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

      Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:41)
      Gambar 2.2. Sistem Terbuka
      Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:42)
      Gambar 2.3. Sistem Tertutup

      Konsep Dasar Prototype

      Definisi Prototype

      Menurut Fajarianto (2016:55)[4],“Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”

      Menurut Uzzaman (2015:71)[5]Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah di letakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bias melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan prototipe adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

      Jenis-Jenis Prototype

      Menurut Simamarta dalam Saefullah (2015:64)[6]Jenis-jenis prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

      1. a. Rapid Throwaway Prototyping

        Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

      2. b. Prototype Evolusioner

        Pada pendekatan evolusioner, suatu prototipe berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan dari pada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

        Konsep Dasar Data

        Definisi Data

        Menurut Gupta. (2014:18)[7]"Data is the collection of values and variables related in certain sense and differing in some other sense.”

        (Data adalah kumpulan nilai dan variable terkait dalam arti tertentu dan berbeda dalam beberapa hal lainnya)

        Menurut Susanto, dkk (2014:68)[8]“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah"

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

        Konsep Dasar Informasi

        Definisi Informasi

        menurut Rosmala (2017:139)[9]"“Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan relevan yang dibutuhkan orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta – fakta yang ada”.

        Pengertian informasi menurut Utari, dkk (2016)[10]”Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya”.

        Pengertian informasi menurut Triyono, dkk (2017)[11]”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

        Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa informasi adalah suatu proses yang berguna dalam mengambil keputusan untuk dimasa yang akan datang.

        Konsep Dasar Monitoring

        Definisi Monitoring

        Menurut Ardimansyah dkk (2015:474)[12],“Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input / masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan".

        Menurut Widiastuti, dkk (2014:196)[13],“Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatanitu selanjutnya".

        Berdasarkan kutipan diatas monitoring merupakan proses pengumpualan dan penilaian secara terus menerus terhadap kegiatan program yang dapat dikoreksi oleh operator.

        Konsep Dasar Limbah

        Definisi Limbah

        Menurut Marliani (2015:26)[14]"Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan".

        Menurut Arsyad, M (2016:407)[15]"“limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan. Limbah merupakan buangan dalam bentuk zat cair yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan konsenterasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemari atau merusak lingkungan hidup, dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Hampir semua kegiatan manusia akan menghasilkan limbah cair ini, termasuk kegiatan industrialisasi.

        Berdasarkan kutipan diatas limbah merupakan hasil dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik, Limbah pun di bagi 2 ada limbah cair maupun limbah padat.

        Konsep Dasar Flowchart

        Definisi Flowchart

        Menurut Sutanto, dkk (2017:2)[16],“Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas. Keuntungan dari penggunaan flowchart adalah representasi dalam bentuk gambar lebih mudah dipahami dan membuat lebih mudah dalam menyimpan suatu data interview serta dapat dengan mudah dan cepat untuk direvisi.”

        Menurut Suleman dkk (2017:3)[17],“Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip”.

        Berdasarkan kesimpulan diatas Flowchart adalah suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.

        Jenis-Jenis Flowchart

        Menurut Tri (2015:2)[18]“flowchart terbagi atas lima jenis”, yaitu:

        1. a. Flowchart Sistem (System Flowchart)

          Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

        2. b. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

          Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

        3. c. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

          Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis system dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

        4. d. Flowchart Program (Program Flowchart)

          Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

        5. e. Flowchart Proses (Process Flowchart)

          Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

          Sumber: Tri (2015:7)
          Gambar 2.4. Simbol Flowchart Proses

          Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form.

          Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)

          Definisi Internet Of Things

          Menurut Puspitaningayu, dkk (2018:2)[19]“Internet of Things adalah di mana berbagai perangkat komunikasi digital terhubung pada suatu jaringan internet sehingga pertukaran data menjadi jauh lebih mudah dilakukan dengan begitu luas penerapan”.

          Menurut Hutabarat (2018:2)[20]“Internet of Things (IoT) adalah istilah yang menggambarkan interkoneksi berbagai objek melalui internet tanpa interaksi manusia dengan manusia”.

          Berdasarkan kesimpulan diatas, Internet of Things adalah beberapa perangkat atau peralatan bisa berkomunikasi digital dengan terhubung ke suatu jaringan internet.

          Manfaat Internet Of Things

          Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

          1. Sektor Pembangunan.
          2. Sektor Energi.
          3. Sektor Rumah Tangga.
          4. Sektor Kesehatan.
          5. Sektor Industri.
          6. Transportasi.
          7. Perdagangan.
          8. Keamanan.
          9. Teknologi dan Jaringan.

          Konsep Dasar Perancangan

          Definisi Perancangan

          Menurut Maimunah, dkk (2017:2)[21]“Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

          Menurut Rudol (2017:2)[22]"Perancangan adalah pembuatan suatu gambaran atau apa – apa yang sudah dipersiapkan pada aplikasi yang akan dibuat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya”.

          Berdasarkan kesimpulan diatas perancangan adalah gambaran berupa perancanan yang dipersiapkan pada aplikasi yang akan dibuat, sehingga dapat berfungsi dengan baik.

          Konsep Dasar Pengujian

          Definisi Pengujian

          Menurut Mustaqbal dkk (2015:323)[23]“Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan”.

          Menurut Putri dkk (2015:1)[24]“Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan”.

          Berdasarkan kesimpulan diatas pengujian proses adalah suatu proses yang berupa rangkaian proses dengan tujuan menemukan suatu kesalahan dan untuk memastikan bahwa program telah berjalan.

          Jenis-Jenis Pengujian

          1. BlackBox Testing

          Menurut Warsito, dkk (2015:32)[25]“blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

          1. Metode Pengujian BlackBox Testing

          Ada beberapa macam metode pengujian BlackBox, berikut diantaranya:

          1. a. Equivalence Partitioning

            Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

          2. b. Boundary Value Analysis

            Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

          3. c. Cause-Effect Graphing Techniques

            Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

            1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan Identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
            2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
            3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
            4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
          4. d. Comparison Testing

            Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBox Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

          5. e. Sample and Robustness Testing
            1. Sample Testing
            2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

            3. Robustness Testing
            4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

          6. f. Behavior Testing dan Performance Testing.
            1. Behavior Testing
            2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

            3. Performance Testing
            4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

            5. Requirement Testing
            6. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

            7. Endurance Testing
            8. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dan lain-lain), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dan lain-lain), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

            Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

            Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

            Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box


            Teori khusus

            Konsep Dasar Mikrokontroler

            Definisi Mikrokontroler

            Menurut Christion, dkk (2016:136)[26],“Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O. alat internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dibuat dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya. Terdapat dua jenis mikrokontroler yang berkembang saat ini dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri”.

            Menurut Noor, dkk (2016:25)[27], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) Pada mikrokontroler seorang programmer dapat memasukkan program ke dalam mikrokontroler sehingga berfungsi sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Salah satu kelebihan mikrokontroler adalah kesederhanaan dan ukurannya yang relatif kecil, namun yaitu daya muat memori yang relatif rendah sehingga programmer dituntut untuk lebih hemat dalam membuat program tunggal”.

            Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibuat pada sebuah keping chip yang menjadikannya microprossesor yang didalamnnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O.

            Karakteristik Mikrokontroler

            Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut:

            1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
            2. Konsumsi daya kecil.
            3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
            4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.
            5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.
            6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

            Klasifikasi Mikrokontroler

            Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

            1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
            2. RAM berkapasitas 68 byte penyelesaiannya.
            3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte
            4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)
            5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
            6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

            Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

            1. RAM (Random Access Memory)

              RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

            2. ROM (Read Only Memory)

              ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

            3. Register

              Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

            4. Special Function Register

              Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

            5. Input dan Output Pin

              Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

            6. Interrupt

            Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

            Fitur-Fitur Mikrokontroler

            Ada beberapa fitur yang pada umumnya ada dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

            1. RAM (Random Access Memory)

              PRAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua data nya jika tidak mendapatkan catu daya.

            2. ROM (Read Only Memory)

              ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

            3. Register

              Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yangdigunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

            4. Special Function Register

              Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM

            5. Input dan Output Pin

              Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya

            6. Interrupt

            Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan intrupsi, sehingga ketak program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan terlebih dan menjalakan program interupsi terlebih dahulu.

            Konsep Dasar Arduino Uno

            Definisi Arduino Uno

            Menurut Ahmed S. dkk (2015)[28],“The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable”.

            “Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang terdiri 14 pin digital (Input) dan 6 pin analog (Output), resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB”.

            Menurut Andrianto dkk (2016:24)[29],“Board Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328. Secara umum posisi/letak pin-pin terminal I/O pada berbagai board Arduino posisinya sama dengan posisi/letak pin-pin terminal I/O dari Arduino UNO yang mempunyai 14 pin Digital yang dapat di set sebagai Input/Output (beberapa diantaranya mempunyai fungsi ganda), 6 pin input Analog..

            Berdasarkan kutipan diatas Arduino uno adalah sebuah board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilato kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.

            Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:

            1. Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.
            2. RESET sirkuit yang lebih kuat.
            3. c. Atmega 16U2 menggantikan 8U2.
            Gambar 2.6. Arduino Uno

            Spesifikasi Arduino Uno

            Berikut adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno (ATmega328):

            1. Mikrokontroler ATmega328.
            2. Catu Daya 5V.
            3. Tegangan Input rekomendasi 7¬12 V.
            4. Tegangan Input batasan 6¬20 V
            5. Pin I/O Digital berjumlah 14.
            6. Pin input analog berjumlah 6.
            7. Arus DC per Pin I/O 40 mA.
            8. Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA.
            9. Flash memori 32 KB ( Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader.
            10. SRAM 2 KB.
            11. EEPROM 1 KB.
            12. Clock Speed 16 MHz.
            Tabel 2.2. Spesifikasi Arduino Uno

            Konsep Dasar Arduino IDE

            Definisi IDE Arduino

            Menurut Mulyana (2014:173)[30],“Integrated Development Environment (IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program kedalam arduino uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. Software Arduino dapat di-install di berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac OS, Windows.

            Menurut Djuandi (2014:2)[31],“Integrated Development Environment (IDE) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam mikrokontroller".

            Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Integrated Development Environment (IDE) adalah software atau program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah perangkat lunak.

            Konsep Dasar ESP8266-12E

            Definisi ESP8266-12E

            Menurut Bando dkk (2016:3)[32]“ESP8266-12E adalah modul wifi dengan output serial Transistor-transistor logic (TTL) yang dilengkapi dengan General Purpose Input/Output (GPIO) Dengan adanya GPIO ini kita bisa melakukan fungsi input atau output layaknya sebuah mikrokontroler. Wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. ESP8266 dirancang khusus untuk perangkat mobile dan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT), perangkat fisik pengguna dapat terhubung ke jaringan nirkabel, internet atau intranet komunikasi dan jaringan kemampuan wifi.”

            Gambar 2.6. Macam-macam Wifi Modul ESP8266

            Spesifikasi ESP8266-12E

            Dalam kutipan penulisan menurut Mihalache (2017:5)[33],dijelaskan spesifikasi ESP8266-12 E sebagai berikut :

            Gambar 2.7.Spesifikasi ESP8266-12E

            Konsep Motor driver TB 6560

            Konsep dasar Driver TB 6560

            Menurut Zaichenko (2017:3)[28],“ driver of the stepper motor TB6560 and a dependence of the stable operation of the microcontroller on the changes in voltage. Voltage drop in the power system of the complex occurs as a result of high inrush currents of motor-wheels at step motion of the geomechatronic.”

            (driver motor stepper TB6560 dan ketergantungan operasi stabil mikrokontroler pada perubahan tegangan. Penurunan voltase dalam sistem daya kompleks terjadi sebagai akibat dari arus masuk yang tinggi dari roda-motor pada langkah gerak geomechatronik.)

            Menurut Kozak (2017 :6)[34],“TB6560 driver is used for precise control and changing the rotation direction of a stepper motor. For the purpose of preventing overload and overheating, the driver has overcurrent protection..”

            (Driver TB6560 digunakan untuk kontrol yang akurat dan mengubah arah putaran motor stepper. Untuk tujuan mencegah kelebihan beban dan kepanasan, pengemudi memiliki perlindungan arus berlebih.)

            Berdasarkan dua landasan teori diatas adalah .TB6560 adalah sebuah modul driver yang di gunakan untuk motor stepper berguna untuk mengatur bipolar pada motor stepper dan kecepata putaran motor stepper.

            Konsep Dasar Motor Stepper

            Definisi Motor Stepper

            Menurut Mukhofidhoh (2018:10)[35]“ Motor stepper merupakan motor DC yang tidak mempunyai komutator, umumnya motor stepper hanya mempunyai kumparan pada bagian stator sedangkan pada bagian rotor merupakan magnet permanen (bahanferromagnetic). Karena kontruksi inilah maka motorstepper dapat diatur posisinya pada posisi tertentu dan/atau berputar kearah yang diinginkan, apakahsearah jarum jam atau sebaliknya. “

            Menurut Sari ( 2017: 22)[36]“Motor stepper merupakan salah satu komponen elektronika yang gerakan rotornya dapat dikontrol dengan memberikan pulsa-pulsa yang dihasilkan dari sistem digital seperti mikroprosesor dan komputer. Gerakan motor stepper sesuai dengan pulsa-pulsa digital yang diberikan . Seperti halnya motor DC biasa, motor stepper juga dapat berputar dalam dua arah yaitu searah jarum jam (CW) atau berlawanan arah jarum jam (CCW) yaitu dengan memberikan polaritas yang berbeda. Namun, tidak seperti motor AC dan DC yang berputar secara kontinu, perputaran motor stepper adalah secara incremental atau langkah per langkah (step by step).”

            Berdasarkan dua landasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa motor stepper adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat digunakan sebagai sistem penggrak yang dapat dikontrol dengan memberikan pulsa-pulsa yang dihasilkan dari sistem digital seperti mikrokontroler.

            Jenis Motor Stepper

            1. Motor Stepper Empat-Phase (Unipolar)

            Unipolar Motor Stepper ditentukan oleh stator terdiri dari dua kumparan pada masing-masing tiang memiliki salah satu awal terkait bersama-sama. Kita bisa melihat gulungan ini dan kumparan pada tiang, tapi dengan soket median. Pada rangkaian kontrol yang konstruktif ini sederhana, hanya membutuhkan elemen switching untuk setiap kumparan, karena rotasi yang diperoleh dari arah poros motor aliran melalui kumparan stator motor tidak harus diubah.

            Gambar 2.5.Unipolar Motor Stepper

            Konsep Dasar Sensor Proximity

            Definisi Sensor Proximity

            Menurut Jatmiko (2015:39)[37]“Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik”.

            Menurut Zulkarnain (2017:5)[38]“Inductive Proximity Sensor digunakan inductive proximity sensor yang berfungsi untuk mendeteksi objek metal. Sensor mengirimkan data ke mikrokontroler selanjutnya akan diketahui sebagai keberadaan kendaraan pada slot tertentu”.

            Bedasarkan kutipan diatas sensor proximity adalah suatu Perangkat yang berfungsi sebagai pendeteksi (Sensor) perubahan jarak suatu benda terhadapsensor tersebut, dan umumnya Proximity dapat bekerja dengan sensitifitas perubahan jarak yang sangat kecil, sekitar 1 mm.

            Gambar 2.9. Sensor Proximity

            Konsep Dasar Modul HX711

            Definisi Modul HX711

            Menurut limantara dkk, (2017:4)[39]“Modul HX711 adalah modul yang memudahkan kita membaca load cell dalam pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital dan dihubungkan ke mikrokontroler maka kita dapat membaca perubahan resistansi dari load cell.”

            Menurut Kusriyanto dkk. (2016:271)[40]“HX711 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada.”

            Berdasarkan dua kesimpulan diatas. HX711 adalah sebuah modul driver utnuk menjebatani sensor load cells yang bertujuan untuk mengnversikan data analog menjadi data digital yang terhubung peh mikrokontroler.

            Konsep Dasar Sensor Load Cells

            Definisi Sensor Load Cells

            Menurut adiyas dkk, (2014:100)[41]“Load Cell adalah komponen utama pada sistem timbangan digital. Tingkat keakurasian timbangan bergantung dari jenis Load Cell yang dipakai. Output sensor load cell berupa tegangan. Nilai tegangan output dari sensor adalah 2 mV. Karena output dari Loadcell sangat kecil, maka perlu dilakukan penguatan agar output dari loadcell dapat terbaca pada Mikrokontroler.”

            Menurut limantara dkk, (2017:4)[39]“Sensor adalah perangkat (biasanya elektro mekanis) yang membantu kita mengukur parameter fisik (seperti suhu, tekanan, gaya, percepatan dan lain-lain) dengan memberikan sinyal yang mengukur secara kuantitatif (tingkat) parameter fisik atau memberikan sinyal biner sederhana yang menunjukkan sinyal ya/tidak yang memberitahu kita jika terjadi sesuatu atau tidak (seperti sensor sentuh).”

            Bedasarakan dua kitipan diatas load cells merupakan komponen inti yang terdapat pada timbangan digital,yang biasa dipakai untuk melakukan pengukuran berat dari suatu benda yang metode penghitung di atur dengan mikrokontrol

            Gambar 2.10. loadcells

            Konsep Dasar Motor Servo

            Definisi Motor Servo

            Menurut Kamilu dkk (2015: 28),[42]"Servomotor is a very vital electromechanical device used in providing a precise motion control, either linear or rotary motion."

            “Servomotor adalah perangkat elektromekanis yang sangat penting digunakan dalam memberikan kontrol gerak yang tepat, baik linear atau gerakan berputar.”

            Menurut Adzhar, dkk (2015:3)[43]“Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terjadi karena sebuah motor, serangkaian internal gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut sumbu motor diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Motor servo dapat bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Gambar 2.8 menunjukkan gambar fisik motor servo”.

            Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motor servo adalah sebuah motor dc yang di lengkapi dengan rangkaian sistem closed feedback dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

            Gambar 2.11. Bentuk Fisik Motor Servo

            Konsep Dasar Adaptor

            Definisi Adaptor

            Menurut Siswanto, dkk (2015:269)[44]“Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih.”

            Menurut Nazarudin, dkk (2018:4)[45]“Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.”

            Berdasarkan Kesimpulan Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Dan adaptor dibanging dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis.

            Gambar 2.12. Adaptor

            Definisi Power Supply

            Definisi Power Supply

            Menurut Gunawan (2017: 1)[46]“Power supply adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem yang memasok listrik atau jenis energi ke output beban atau kelompok beban disebut power supply unit atau PSU. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik.”

            Menurut Rosman (2017: 3)[47]“Power supply terdiri atas dua jenis yaitu power supply linier dan power supply switching. Power supply linier berarti tegangan luaran akan mengalir secara kontinyu ke beban. Sementara power supply switching merupakan power supply yang dibangun berdasrkan teknik pengsaklaran sehingga tegangan yang mengalir ke beban tidak sama per sekian detik.”

            Berdasarkan definisi diatas power supply adalah sebuah catur yang memberikan saluran energy listrik kepada media elektronik yang dimana satuan daya yang pada power supply adalah DC agar stabil.

            Konsep Dasar Conveyor

            Definisi Conveyor

            Menurut Imron dkk. (2018:23)[48]“Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Prinsip kerja conveyor adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut”.

            Menurut Saputra, dkk (2017:4075)[49]“Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. conveyor banyak dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif”.

            Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan prinsip kerja mentransport material yang ada di atas conveyor. Dan conveyor banyak dipakai di Industri.

            Gambar 2.12. Conveyor

            Definisi XAMPP

            Menurut Nurcholish (2018:23)[50]“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program apache, HTTP server, MYSQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa program PHP dan Perl”.

            Menurut Dadan dkk (2015:28)[51]“XAMPP adalah salah satu aplikasi web server apache yang teritegrasi dengan mysql dan phpmyadmin. XAMPP adalah singkatan dari X, Apache Server, MYSQL, PHPMyadmin, dan Phyton. Huruf X didepan menandakanXAMPP bisa diinstall diberbagai operating system. XAMPP dapat diintal pad Windos, Linux, MacOS, dan Solaris”.

            Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan web server lintas sistem operasi yang dapat digunakan pada Windows, Linux, dan MacOS.

            Definisi MySQL

            Menurut Faisal (2017:14)[52]“MySQL adalah relational database management system (RDMS). MySQL dikenal sebagai salah satu komponen LAMPP open-source web aplication software stack. LAMP adalah akronim dari Linux, Apache, MySQL, dan PHP. MySQL telah banyak dipakai pada banyak produk seperti Wordpress, Joomla, Drupal, dan lain-lain.’’

            Menurut Hendry (2015:7)[53]“MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Licence).

            Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan suatu nama database server yang dapat mempermudah dalam mengelola database.

            Definisi Sublime Text

            Menurut Putratama (2018:14)[54]“Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi”.

            Menurut Rerung (2018:7)[55]“Sublime merupakan aplikasi yang gratis maupun yang berbayar”. Sublime text memiliki banyak keunggulan seperti :

            1. Auto-complation.
            2. Minimap/Documen Map.
            3. Goto Defenition.
            4. Split Editing.
            5. Column Editing.
            6. Multi Editing, dll.

            Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text merupakan software text editor yang dapat digunakan sebagai media penulisan kode dalam suatu pemrograman.

            Definisi PHP

            Menurut Putratama (2018:3)[54]“PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedlaam HTML”.

            Menurut Winarno (2014:14)[56]“PHP adalah bahan pemrograman scripting yang pertama dikembangkan untuk meng- generate statement HTML. Bahkan program yang dikembangkan denganPHP seratus perses, tetap ditampilkan dalam bentuk kode HTML”.

            Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kodemesin yang dapat digabungkan dalam file yang sama kemudian dieksekusi diserver web.

            Definisi Analisis SWOT

            Menurut Salusu (2015:175)[57]“Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perancangan stratejik yang dipakai untuk mendefinisikan 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (Ancaman).”

            Menurut Chasanah (2015:61)[58]“Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”

            Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis SWOT merupakan metode yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek.

            Definisi Black Box Texting

            Menurut Mahendra, dkk (2018)[59]“Black box testing is one of the software testing techniques that focus on the functionof a software to ensure all functional on the software has been running well. Black box testingis done by testing the input and output on the software without looking at the program code in the software.”

            Sedangkan menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[60]“Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

            Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Black-Box Testing adalah pengujian pada sebuah sistem aplikasi untuk memastikan semua fungsional dari perangkat lunak tersebut sudah berjalan dengan baik.

            Konsep Dasar Elisitasi

            Definisi Elisitasi

            Menurut Arif dkk (2015:17)[61]“Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed”.

            (Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

            Menurut Masooma (2014)[62]“Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

            (Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka).

            Berdasarkan definisi diatas elisitasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk membuat sebuah rancangan sistem baru yang disesuaikan oleh pihat terkait.

            Tahap-Tahap Elisitasi

            Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

            Tahap I

            Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

            Tahap II

            Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

            Tahap III

            Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

            1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
            2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
            3. 3E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

            Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

            1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
            2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
            3. Low (L): Mudah dikerjakan.

            Final Draft Elisitasi

            Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

            Literature Review

            Definisi Literature Review

            Menurut Fitrianti (2016:42)[63]“tinjauan pustaka (literature review) adalah kajian teori beriisi kutipan teori, berbagai definisi dari variabel dan temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan”.

            Menurut Warsito, dkk (2015:29)[25]“Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

            Menurut Dewi, dkk (2014)[64]“Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.” Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

            Dari beberapa difinisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah tinjaun dari penelitian sebelumnya menggunakan metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, dan mengevaluasi yang kritis tentang pembahasan tertentu untuk menunjukkan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan.

            Prinsip-Prinsip Literature Review

            Menurut Fitrianti (2016:42)[63]“ada beberapa prinsip-prinsip literature review, yaitu:

            1. Observasi

              Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.

            2. Wawancara

              Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya.

            3. Studi Pustaka

            Posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti disertai dengan alasan-alasan yang logis.

            Hal yang diperhatikan dalam tinjuan pustaka adalah:

            1. Relevansi buku dengan judul penelitian, dimana buku-buku tersebut mengandung isi yang menunjang teori-teori yang akan ditelaah. Hasil penelitian yang sebelumnya juga dapat sebagai referensi.
            2. Up to date, buku atau referensi yang relevan hendaknya yang terbaru.
            3. 3. Buku atau hasil penelitian dapet member arahan pada mengidentifikasi variabel penelitian dan operasionalisasinya.

            Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam TA/SKRIPSI ini, antara lain:

            1. Tinjauan studi dari penelitian Aditya Angga Kusuma, Purwanto, Mochammad Rusli[65] tahun 2016 yang berjdul “RANCANG BANGUN OTOMATISASI PEMILAH APEL BERDASARKAN BERAT DAN WARNA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)”. Penelitian ini adalah dengan menggunakan alat pemilah apel otomatis sebagai alat bantu dalam proses pemilahan apel. Alat ini dapat digunakan untuk memilah apel berdasarkan warna dan berat. Alat ini menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) tipe CQM1 sebagai kontroler, relay sebagai pemutus otomatis sekaligus penghubung antara PLC dan motor dc sebagai aktuator. Load cell digunakan untuk pembaca berat apel, TCS3200 digunakan untuk pembacaan warna apel, arduino mega 2560 sebagai pengolah masukan sensor berat dan warna sebelum menjadi input PLC. maka dibuat lah alat pemilah apel berdasarkan berat dan warna otomatis.
            2. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Sahru Romadhon, Jefry Ramadhana Baihaqi.[66] tahun 2015 Yang berjudul “PROTOTIPE ALAT PEMILAH JERUK NIPIS MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TC230”. Penelitian alat ini adalah untuk pemilah jeruk nipis yang dapat mengklasifikasikan berdasarkan warna dari jeruk nipis tersebut. Pada penelitian ini jeruk nipis diklasifikasikan dengan cara konveyor akan berjalan membawa jeruk nipis menuju sensor warna TCS230, sensor ini membaca warna jeruk nipis yang hasilnya menjadi input pada mikrokontroler arduino mega 2560.
            3. Tinjauan studi dari penelitian Rizaldi Nurilhuda, Haris Rachmat, Tatang Mulyana,[67] tahun 2015 Yang berjudul “PERANCANGAN WORKSTATION SORTIR BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN DETEKSI WARNA HSV PADA SIMULASI AUTOMATED STORAGE AND RETRIEVAL SYSTEM DI KEPROFESIAN OTOMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM”. Penelitian ini adalah tentang Automated Storage and Retrieval System (AS/RS) merupakan salah satu pengaplikasian sistem otomatisasi pada pergudangan. Keprofesian otomasi yang berada di bawah naungan Fakultas Rekayasa Industri memiliki fungsi untuk meningkatkan keahlian mahasiswa dalam bidang otomasi industri khususnya yang berkaitan dengan perancangan otomatisasi sistem manufaktur yang berdiri sendiri maupun terintegrasi.
            4. Tinjauan studi dari penelitian Mohammad Fauzin Amin, Sabriansyah Rizqika Akbar, Edita Rosana Widasari 2017[68] tahun 2017 Yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM SORTIR BUAH APEL MENGGUNAKAN SENSOR WARNA DAN SENSOR SUHU”. Penelitian ini adalah sebuah alat yang dapat melakukan pemilihan buah apel berdasarkan kualitasnya, terutama warnanya secara otomatis. Sehingga dengan demikian akan mampu menghasilkan pengelompokkan buah apel yang lebih akurat, yang selanjutnya memudahkan proses pengemasan dan juga menghemat waktu, tenaga dan biaya. Rancang Bangun Alat ini memanfaatkan RGD LDR dan DHT11 sebagai sensor untuk membaca kematangan dari buah apel. RTC 1307 digunakan sebagai pengatur waktu pengiriman data dari sensor, arduino nano sebagai mikrokontrollernya dan NRF24L01 sebagai alat transmisi data antara dua node transmitter dan node receiver.
            5. Tinjauan studi dari penelitian Vishnu R. Kale1, V. A. Kulkarni dari Jawaharlal Nehru Engineering College, Aurangabad, Maharashtra, India.[69] Tahun 2014 Yang berjudul “OBJECT SORTING SYSTEM USING ROBOTIC ARM”. Penelitian ini adalah tentang menyoritr benda berukuran kecil, meggunakan sistem ronic dan sensor yang beroperaso berdasarkan fisik dan karakterisasi geometris masing-masing elemen.
            6. Tinjauan studi dari penelitian Shweta Suryawanshi, Shrunali Sonone, Pooja Patil, Pooja Parbhane dari Dept. of ETC Engineering, DYPIEMR, Maharashtra, India.[70] tahun 2017 Dengan judul “COLOR SORTING ROBOTIC ARM”. Penelitian ini menggunakan lengan robot untuk menerapkan pemilahan objek berdasarkan warna. Yang nantinya lengan robot memilah benda bola kecil yang dipakainya dan menepatkannya di kotak yang berbeda.
            7. Tinjauan studi dari penelitian S. Md. Iqbal, A. Gopal, P.E. Sankaranarayanan & Athira B. Nair[71] Tahun 2016 yang berjudul “Classification of Selected Citrus Fruits Based on Color Using Machine Vision System”. Penelitian ini adalah tentang mengklasifikasian buah jeruk yang dipilih seperti jeruk, jeruk nipis dan lemon. Untuk mengetahui tingkat kematangannya dengan analisis berdasarkan warna dengan ketepatan untuk mengetahui kematangannya di atas 90%.
            8. Tinjauan studi dari penelitian Bankole I. Oladapo, V.A. Balogun, A.O.M. Adeoye, C.O. Ijagbemi, Afolabi S. Oluwole, I.A. Daniyan, A. Esoso Aghor, Asanta P. Simeon.[72] tahun 2016 yang berjudul “Model design and simulation of automatic sorting machine using proximity sensor”. Penelitian ini adalah tentang alat penyortiran otomatis untuk memisahkan benda logam dan non-logam secara otomatis ke keranjang.
            9. Tinjauan studi dari penelitian M.M. Sofu, O. Er, M.C. Kayacan, B. Cetişli[73] tahun 2016 Yang berjudul “Design of an automatic apple sorting system using machine vision” Penelitian ini adalah tentang mesin pemisah apel otomatis untuk memeriksa mutu secara real-time, dengan berdasarkan warna, ukuran, keropeng, noda dan busuk menggunakan conveyor.
            10. Tinjauan Studi dari penelitian Mung Chiang, Tao Zhang[74] tahun 2016 Yang berjudul “Fog and IoT: An Overview of Research Opportunities” Penelirian ini adalah tentang arsitektur untuk komputasi, penyimpanan, kontrol dan jariangan yang mendistribusikan untuk para pengguna.
            11. Tinjauan Studi dari penelitian Asep Saefullah, Endang Sunandar, Muhammad Nur Rifai[75] tahun 2017 Yang berjudul “PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR MAKANAN BERBASIS ARDUINO MEGA DENGAN INTERFACE WEB BROWSER”. Pada penelitian ini bertujuan untuk dapat membantu penjual makanan mengantarkan makanan robot yang dirancang memiliki tempat yang berguna untuk meletakkan makanan dan memiliki user interface berupa web browser yang berguna untuk mengendalikan robot.
            12. Tinjauan Studi dari penelitian Setya Sunarna[76] tahun 2014 Yang berjudul “Perancangan Prototype Pengukuran dan Monitoring dalam penggunaan Listrik Berbasis Smartphone Pada B2TE-BPPT”. Pada tahun 2014. Peneltian ini tentang menampilkan besarnya total daya yang digunakan dan pengontrolan lampu ataupun peralatan listrik berbasis smartphone karena dilakukan pada listrik 1 phase.

            Maka dari itu penulis mengambil beberapa contoh untuk dijadikan acuan untuk penelitian penulis yang berjudul “PROTOTYPE MONITORING ALAT PEMILAH LIMBAH LOGAM DAN PLASTIK OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN SENSOR PROXIMITY PADA UD BAROKAH”.



            BAB III

            PEMBAHASAN

            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Singkat UD Barokah

            UD Barokah berdiri sejak tahun 1987 mengawali berdirinya perusahaan tersebut, satu keluarga dengan dua orang anak yang berasal dari Madura jawa timur ini merantau ke kota Tangerang untuk mengadu nasib pada saat itu, tersirat dalam pikiran H. Munir untuk membuka usaha limbah dan seiring berjalanya waktu hingga saat ini perusahaan tersebut berdiri kokoh di pinggir jalan raya Gatot Subroto Ledug Jatiuwung Tangerang.

            Gambar 3.1. UD Barokah

            UD Barokah bergerak di bidang jual beli besi tua rongsokan apa saja di terimanya mulai dari pagar yang sudah rusak, kawat, lempengan plat baja, besi bekas bangunan, sampai kardus, plastik dan kayu. Ada juga tembaga, aluminium, kuningan dan timah.

            Meski yang di gelutinya adalah bisnis besi tua alias rongsokan, namun resiko ruginya sangat tinggi. Karena ia harus bisa memperkirakan dengan tepat berapa nilai barang tersebut. Bila penilaian nya atau taksiranya tepat, bisa mengeruk keuntungan besar. Tetapi sebaliknya, jika perkiraanya salah ya langsung rugi besar.

            Pelaku juga harus jeli melihat peluang keuntungan dalam jual beli besi tua. Ketika harga jual ke pabrik tinggi, banyak barang yang dikirim. Sebaliknya, kalau harga pabrik turun, bahkan di bawah harga beli dari pengecer, barang ditahan dulu. Menunggu sampai harga kembali membaik.

            Visi Dan Misi UD Barokah

            1. Visi

              Menjadi perusahaan yang terkemuka serta terbaik dalam bidang perdagangan besi tua di Indonesia.

            2. Misi
              1. Memberikan pelayanan yang terbaik dengan dukungan sumber daya yang handal dan fasilitas pendukung yang memadai.
              2. 2. Melayani pembongkaran, pemotongan dan pengangkutan semua jenis besi tua dengan kualitas dan harga yang terbaik.

            Struktur Organisasi UD Barokah

            Struktur organisasi pada UD Barokah disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada UD Barokah adalah sebagai berikut:

            Gambar 3.2. Sturuktur Organisasi UD Barokah

            Tugas dan Tanggung Jawab

            Melihat dari stuktur organisasi UD. Barokah maka tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi yang berjalan di perusahaan ini adalah :

            • Direktur

              Tugas

              • Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan atau institusi.
              • Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) atau wakil direktur.
              • Menyetujui anggaran tahunan perusahaan atau institusi.

              Tanggung Jawab

              • Mengatur perusahaan secara keseluruhan untuk kelangsungan kehidupan perusahaan agar dapat terus maju dan berkembang.
            • Manager

              Tugas

              • Memeriksa, menganalisa, mengevaluasi serta diinterprestasikan laporan-laporan berkala dari bawahanya.
              • Membuat dan mengesahkan kebijakan-kebijakan perusahaan terutamt a yang berhubungan dengan kegiatan pembelian.

              Tanggung Jawab

              • Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah di rencanakan.
            • Account

              Tugas

              • Melayani konsumen saat transaksi / administrasi.
              • Melakukan pencatatan atas semua transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

              Tanggung Jawab

              • Mengatur pemasukan dan pengeluaran uang sesuai dengan prioritas sehingga berjalan lancer dan tepat penggunaanya.
              • Memimpin kegiatan pengolaan dana perusahaan dengan merencanakan, menganalisa dan mengawasi arus keuangan.
            • Bagian Pemasaran

              Tugas

              • Memberikan masukan pada direktur utama dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran.
              • Membangun interaksi dan kerjasama dengan konsumen/pelanggan dengan sebaik-baiknya.

              Tanggung Jawab

              • Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan strategi pemasaran yang telah dirumuskan.
              • Bersedia bertanggung jawab memastikan segala kinerja di departemen pemasaran berjalan efektif dan efisien.
            • Cashier

              Tugas

              • Menerima pembayaran uang tunai dari customer.
              • Menerima uang muka dari customer.

              Tanggung Jawab

              • Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan strategi pemasaran yang telah dirumuskan.
              • Bertanggung jawab atas keluar masuk nya dana perusahaan.
            • Kepala Gudang

              Tugas

              • Mengawasi dan mengontrol operasional gudang.
              • Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP.
              • Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja.

              Tanggung Jawab

              • Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya.
              • Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
            • Kepala Karyawan

              Tugas

              • Memberikan bimbingan teknis kepada para karyawan.
              • Memberikan perintah pekerjaan yang harus di lakukan.

              Tanggung Jawab

              • Memeriksa kelengkapan peralatan karyawan setiap saat.
              • Memberikan pengarahan saat turun muat barang.
            • Karyawan

              Tugas

              • Mengikuti semua arahan dari kepala karyawan.
              • Berhati - hati pada saat turun muat barang.

              Tanggung Jawab

              • Mengecek pekerjaan yang telah selesai, apakah barang sudah turun/muat semua atau tidak.

              Tujuan Perancangan

              Tujuan perancangan sistem Prototype Mesin Pemilah Limbah Logam Otomatis Mengunakan Sensor Proximity berbasis Arduino Uno ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

              1. Memberikan kemudahan kepada pegawai UD Barokah pada saat memilah limbah.
              2. Membantu pegawai perusahaan dalam pemilahan limbah logam dan plastik.
              3. Meminimalisir tercampurnya barang limbah logam dan plastik.

              Analisa Sistem

              Flowchart Sistem yang Berjalan

              Sistem yang berjalan pada UD Barokah saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses pemilahan limbah. Pegawai perusahaan harus memilah dengan tangan dan memakan maktu yang cukup lama.

              Gambar 3.3. Flowchart sistem yang berjalan

              Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart Sistem yang berjalan pada UD.Barokah :

              1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
              2. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan pegawai perusahaan memilah limbah logam dan plastik.
              3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah user sudah memilah logam atau tidak. Jika "Tidak" maka akan melakukan rutinitas seperti biasa kembali, jika "Iya" limbah siap di pilah.
              4. 2 (dua) simbol input, yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : pegawai perusahaan menaruh barang limbah pada gudang lalu barang limbah yang ada di gudang siap untuk di jual.

              Cara Kerja Alat

              Cara kerja alat ini adalah dengan meletakan barang limbah logam dan plastik di conveyor lalu akan di pindai oleh sensor Proximity dan dibaca oleh Arduino Uno, proximity mengirim perintah kepada servo untuk membuka gerbang lalu barang limbah masuk ke bak penampungan ESP32 memproses hasil timbangan yang dilakuan oleh loadcell dan hasil timbangan di upload ke website.

              Gambar 3.4. Diagram Gambar

              Perancangan Alat

              Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

              Bahan-bahan perangkat lunak yang digunakan:

              1. Personal Computer (PC)
              2. Software Arduino 1.8.1
              3. Xampp
              4. Sublime
              5. 5MySQL

              Bahan-bahan perangkat keras yang digunakan:

              1. Arduino Uno
              2. ESP-32
              3. Sensor Proximity Induktif
              4. Sensor Load Cells
              5. Modul HX711
              6. Motor Driver TB 6560
              7. Motor Stepper
              8. Motor Servo
              9. Konveyor
              10. Adaptor
              11. Kabel Jumper
              12. Power supply
              13. 5MySQL

              Konsep Perancangan Perangkat Keras

              Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:

              Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat:

              Gambar 3.5. Gambar Diagram Blok Sensor Proximity dan Motor Stepper

              Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

              1. Arduino Uno merupakan sebagai perangkat untuk menghubungkan sensor proximity, motor servo, modul dan motor stepper.
              2. Sensor Proximity Induktif untuk membaca adanya barang logam dan langsung di pilah oleh motor servo.
              3. TB6560 merupakan perangkat untuk mengubungkan motor stepper kepada Arduino uno, TB6560 adalah H-bridge atau driver yang mengatur putaran pada motor stepper .
              4. Power supply sebagai catur daya pada motor stepper 24V 12A yang di hubungkan kepada TB 6560.
              5. Adaptor sebagai catur daya arduino uno.

              Gambar 3.6. Gambar Diagram Blok Load Cells

              Keterangan dan Penjealasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut:

              1. ESP-32 sebagai mikro yang menerima dan mengirim perintah kepada sensor load cells yang menghitung jumlah berat.
              2. HX711 adalah sebuah driver yang berfungsi sebagai konversi analog menjadi data.
              3. Sensor Load Cells menimbang lalu di upload ke dalam website.
              4. 4. Local Host menerima hasil keseluruhan dari Load Cells melalui ESP-32.

              Konsep Perancangan Perangkat Lunak

              Penulisan program untuk Sensor Proximity Induktif menggunakan software Arduino IDE

              Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan software Arduino IDE untuk melakukan listing pada Sensor Proximity Induktif melalui Arduino UNO, sehingga bisa alat tersebut bisa berkerja sesuai yang diperintahkan, Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

              Gambar 3.7. Sofware Arduino Yang Sudah Di Install

              Buka software Arduino IDE yang telah di install

              Gambar 3.8. Tampilan Arduino

              Setelah tampilan utama software Arduino IDE ditampilkan, langkah pertama adalah menentukan port hardware yang akan di listing, agar tidak terjadi kesalahan upload program kedalam mikrokontroler.

              Gambar 3.9. Device Manager

              Pertama cek bagian Device Manager pada Laptop/Komputer yang digunakan, lalu lihat bagian port yang nantinya kan terlihat letak portnya seperti pada Gambar 3.8.

              Gambar 3.10. Memilih Port Arduino

              Pilih port yang sesuai dengan di Device Manager agar tidak terjadi kesalahan seperti pada Gambar 3.9.

              Gambar 3.11. Memilih Board Arduino Uno

              Lalu pilih board Arduino Uno yang akan digunakan, seperti pada Gambar 3.10.

              Gambar 3.12. Melakukan Penyimpanan

              Kemudian lakukan penyimpanan terlebih dahulu sebelum melakukan listing dan beri nama, seperti Gambar 3.11.

              Gambar 3.13. Menulis Listing Program

              Setelah melakukan penyimpanan file, selanjutnya adalah penulisan listing program, bila sudah selesai melakukan penulisan listing program secara keseluruhan proses selanjutnya adalah melakukan Verify untuk pengecekap terhadap listing yang dibuat.

              Gambar 3.14. Melakukan Verify

              Gambar 3.15. Verify Berhasil

              Setelah proses Verify berhasil seperti Gambar 3.15, Selanjutnya adalah melakukan Upload untuk memasukan listing Program pada Sensor Proximity Indutif kedalam Arduino.

              Gambar 3.16. Melakukan Proses Upload

              Apabila proses Upload berhasil seperti yang di tunjukan pada Gambar 3.15. Maka listing program yang di Upload ke dalam Arduino UNO sudah benar dan alat bisa digunakan sesuai yang diperintahkan.

              Perancangan Website

              Membuat Database

              Membuat Database

              Gambar 3.17. Tampilan Database

              Membuat Tabel Admin

              Gambar 3.18. Membuat Table Admin

              Membuat Table Barang

              Gambar 3.19. Membuat Table Barang

              Membuat Table Limbah Besi

              Gambar 3.20. Membuat Table Database Limbah Besi

              Membuat Table Limbah Plastik

              Gambar 3.21. Membuat Table Database Limbah Plastik

              Tampilan Halaman Login Admin

              Gambar 3.21. Menambahkan User Database

              Tampilan Hasil Pemilahan Limbah Besi

              Gambar 3.23. Tampilan Data Limbah Besi

              Tampilan Hasil Pemilahan Limbah Plastik

              Gambar 3.24. Tampilan Data Limbah Plastik

              Perancangan Prototype

              Dalam perancangan prototipe ini di rancang agar alat dapat berfungsi sebagai alat pemilah limbah mengunakan motor stepper sebagai penggerak konveyor dan sensor proximity yang mendeteksi adanya barang limbah masuk dan langsung dipilah oleh motor servo yang di perintah oleh Arduino Uno.

              Gambar 3.25. Skema Rancangan Keseluruhan Alat

              Keterangan :

              1. Pada jalur hitam adalah pin GRD yang menghubungkan driver TB 6560 dan Arduino Uno.
              2. Pada jalur merah adalah VCC yang menghubungkan catur daya pada TB 6560 yang bertegangan 24v 12A.
              3. Pada jalur kuning, pada driver TB 6560 ke Arduino uno adalah (CLK+) yang terhubung pada pin 2 dan 8 sedangkan (CLK-) terhubung pada GRD.
              4. Pada jalur hijau, pada driver TB 6560 ke Arduino uno adalah (CW+) yang terhubung pada pin 5 dan 9 sedangkan (CW-) terhubung pada GRD.
              5. Pada jalur merah, pada driver TB 6560 ke Arduino uno adalah (EN+) yang terhubung pada pin 6 dan 10 sedangkan (EN-) terhubung pada GRD.

              Gambar 3.26. Skema rancangan Load Cells

              Keterangan :

              1. Pada jalur Hitam adalah GRD yang menghubungkan kepada HX711 pada Node Mcu.
              2. Pada jalur Merah adalah VCC yang menghubungkan kepada HX711 pada Node Mcu.
              3. Pada jalur kuning adalah SCK yng di menghubungkan kepada HX711 pada Node Mcu di pin (D7).
              4. Pada jalur hijau adalah DT yng di menghubungkan kepada HX711 pada Node Mcu di pin (D6).
              5. 5. Pada hijau, hitam, putih dan merah yang mengubungkan sensor load cells pada modul driver HX711 dimana hijau (A+), hitam (A-), putih (E+), merah (E-). Load cell yang dipakai, berat maximal adalah 10 kg berat minimal 1 gram.

              Analisis SWOT

              Metode Analisis SWOT

              Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang akan dibuat sehingga mampu merancang prototype yang diinginkan oleh UD Barokah yang dapat dilihat keterangannya di bawah ini.

              Tabel 3.1. Tabel SWOT

              Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

              1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.
              2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.
              3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.
              4. Strategi W-T (Weakness - Threats), di gunakan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

              Table 3.2. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan

              Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Sistem yang berjalan saat ini masih manual, khususnya pada proses pemilahan barang limbah dimana masih ada kesalahan seperti sering tercampurnya barang limbah logam maupun plastik dan otomatis karyawan memilah ulang limbah tersebut. Dimana kondisi seperti itu sangat tidak baik dan menghabiskan banyak waktu.

              Alternatif Pemecahan Masalah

              Setelah mengamati permasalahan yang ada pada UD Barokah maka peneliti mencoba merancang suatu alat yaitu prototype alat pemilah limbah logam otomatis menggunakan Arduino dengan sensor proximity induktif yang di mana kegunaanya adalah memilah limbah logam maupun plastik dengan skala besar dan efisien waktu dalam pemilahanya.

              User Requirement

              Elisitasi Tahap I

              Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

              Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

              Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam dan Plastik Otomatis Menggunakan Proximity pada UD Barokah dapat bekerja dengan baik.

              Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

              Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

              Keterangan:

              1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
              2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
              3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar siste.

              Elisitasi Tahap III

              Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

              Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut :

              Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

              Keterangan:

              1. T (Technical) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?
              2. O (Operational) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.
              3. E (Economic) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

              Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

              1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
              2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
              3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

              Final Draft Elisitasi

              Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Prototype pemanen ikan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

              Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi


              BAB IV

              HASIL DAN UJI COBA

              Uji Coba

              Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub-sub berikut.

              Metode Black Box

              Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam Dan Plastik Otomatis Menggunakan Arduino Dengan Sensor Proximity Pada Ud Barokah, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

              Pengujian Black Box Pada Conveyor

              Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Conveyor

              Pengujian Black Box Pada Motor Servo

              Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Motor Servo

              Pengujian Black Box Pada Motor Stepper

              Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada motor tepper

              Pengujian Black Box Pada Sensor Proximity

              Tabel 4.4. Pengujian Black Box Pada Sensor Proximity

              Pengujian Black Box Pada Esp-32 Dan Sensor Load Cells pada Website

              Tabel 4.5. Pengujian Black Box Pada Esp-32 dan Sensor Load Cells

              Uji Coba Hardware

              Pengujian Sensor Proximity Induktif

              Pada uji coba ini adalah pengujian Sensor Proximity Induktif apakah berkerja dengan baik pada “Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam Dan Plastik Otomatis Menggunakan Arduino dengan Sensor Proximity pada UD Barokah” ini menggunakan 1 buah Sensor Proximity Induktif yang memiliki 3 pin yaitu Pin Signal, VCC, GND, yang dimana Signal dihubungkan ke Pin GND, Pin VCC dihubungkan ke Pin 5V dan GND dihubungkan ke GND pada Arduino.

              Pengujian Sensor Proximity Induktif untuk membaca benda logam.

              Gambar 4.1. Hasil Pengujian Sensor Proximity Induktif

              Pengujian Arduino Uno Pada Modul Driver TB6560 dan Motor Stepper

              Pada uji coba ini adalah pengujian cara kerja arduino uno pada modul driver tb6560 dan motor stepper ini apakah dua motor stepper ini berjalan sebagaimana mestinya. Dimana Motor stepper satu bekerja untuk memuntar pergerakan conveyor, pergerakan dari motor stepper (satu) ini secara horizontal dan setelah itu motor stepper (dua) mengangkat ikan telah digiring secara vertikal.motor stepper terhubung pada modul driver tb6560 pada coil A yaitu (A+,A-), Coil B yaitu (B+, B-). Catur daya pada tb6560 untuk mengerakan motor stepper adalah 12V-24A untuk setiap masing-masing modul driver dan 1 step gerak motor stepper adalah 3,7 Kg dari 200 step keaeluruhan, kemudian modul driver dihubungkan dengan Arduino uno seperti (VCC) di pin 5v dan GRD ke GRD, (CLK+) di pin ( 2, 8), (CW+) di pin ( 5, 9 ) dan (EN+) di pin ( 6,10) untuk push button di pin (3, 4, 12, 13) semua input ini terhubung pada mikrokontroller Arduino Uno

              Gambar 4.2. Pengujian Arduino Uno Dengan Motor Stepper

              Pengujian Local Website

              Dalam pengujian ini menggunakan server website dimana mikrokontroler yang telah terkoneksi internet mendapatkan domain website yang dituju dan data dari sensor akan di kirim ke server website. Data tersebut akan di upload secara otomatis dengan tampilan realtime dan terdapat laporan pada database website. Dimana data tersebut dapat dilihat menggunakan web browser.

              Gambar 4.3. Tampilan awal local website

              Gambar 4.4. Tampilan Realtime Pada Local Website

              Adapun listing program yang digunakan pada pengujian ini adalah :

              Gambar 4.5. Listing Program Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam Dan Plastik Otomatis Menggunakan Proximity Pada Ud Barokah.

              Flowchart Sistem Yang Diusulkan

              Gambar 4.6. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

              Dapat dijelaskan gambar 3.3 Flowchart Sistem yang di usulkan :

              1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
              2. 3 (satu) simbol input output, yang menyatakan proses input output yaitu :barang limbah diletakan di conveyor lalu masuk kedalam kotak penampungan dan hasilnya masuk ke dalam website.
              3. 5 (lima) simbol proses, yang menyatakan proses yaitu :Motor stepper bergerak mengiring barang limbah kepada sensor proximity untuk mendeteksi barang logam lalu sensor proximity memberi perintah kepada motor servo untuk membuka gerbang agar barang limbah masuk ke bak penampungan dan ESP-32 memproses hasil timbanngan yang dilakukan load cells.
              4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Proximity membaca barang logam?. Jika "Tidak" maka akan melakukan pengcheckan ulang , jika "Iya"maka Proximity memberi perintah kepada servo untuk memilah limbah.

              Rancangan Program

              Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

              Perancangan Perangkat Lunak Arduino Uno

              Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino Uno yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino Uno ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Arduino Uno menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut :

              Gambar 4.7. Tampilan Listing Program Arduino IDE

              Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program ► mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis ► mengupload listing program ke dalam ESP-32 dan Arduino uno ke Arduino IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut :

              Gambar 4.8. Upload Listing Program Kedalam Arduino Uno

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

              Spesifikasi Hardware

              Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis bersar saya tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun pperangkat keras (hardware) sebagai berikut :

              1. Laptop : Acer (Processor Intel Core i5-3210M CPU @ 2.50GHz, Memory 4GB , HardDisk 500 GB)
              2. Arduino Uno.
              3. Sensor Proximity.
              4. Sensor Load Cells.
              5. Modul HX711.
              6. TB6560.
              7. Motor stepper.
              8. Motor Servo.
              9. ESP 32.
              10. Adapter.
              11. Power Supply.
              12. Box Hitam.

              Spesifikasi Software

              Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut :

              1. Google Chrome.
              2. Arduino IDE 1.8.1.
              3. Paint.
              4. Fritzing.
              5. Draw.io.

              Testing

              Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut :

              1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
              2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
              3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
              4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

              Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

              Implementasi

              Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung shingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

              Schedule

              Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Prototype Monitoring Alat Pemilah Limbah Logam Dan Plastik Otomatis Menggunakan Arduino dengan Sensor Proximity Pada UD Barokah dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

              Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

              Estimasi Biaya

              Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut:

              Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan.


              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

              1. Cara agar mengetahui berat timbangan yang terdapat pada proses pemilahan limbah adalah dengan mengunakan sensor loadcells yang telah di program dengan batasan berat maksimal 5 kg.
              2. Alat Pemilah Limbah Logam Otomatis ini menggunakan 2 (dua) yaitu sensor proximity yang berguna sebagai pemilah bahan logam dan sensor ultrasonik sebagai pemilah barang yang berbahan plastik.
              3. Perancangan prototype alat pemilah limbah otomatis ini menggunakan arduino sebagai mikrokontroler, motor dc sebagai pengerak conveyor pada prototype ini, Sensor proximity dan dibaca oleh Arduino Uno, proximity mengirim perintah kepada servo untuk membuka gerbang lalu barang limbah masuk ke bak penampungan ESP32 memproses hasil timbangan yang dilakuan oleh load cells dan hasil timbangan di upload ke website.

              Saran

              Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis pada UD. BAROKAH terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut :

              1. Dapat ditambahkan LCD 16X4 berguna sebagai pengecekan hasil berat yang terdapat pada prototype.
              2. Dapat ditambahkan sensor ultrasonik sebagai mengitung satuan barang yang masuk kedalam timbangan.
              3. Dapat ditambahkan camera noir sebagai sensor pemantau kualitas barang yang sedang dipilah.



              Daftar Pustaka

              1. Sihotang, Hengki Tamando. 2018. “Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan”. Journal Of Informatic Pelita Nusantara – Vo 3 No. 1 Maret 2018.
              2. Djahir, HJ Yulia. Pratita. Dewi. 2015. Bahan Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
              3. 3,0 3,1 Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
              4. Fajarianto, Otto. 2016. "Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile." Jurnal Lentera ICT Vol 3 No.1 Mei 2016: 54-60.
              5. Uzzaman, Anis. 2015. Panduan Membangun Starup Ala Sillicon Valey. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
              6. Saefullah, Asep. Nur Azizah. Andri Ansyah. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol 9, No.1 September 2015.
              7. Richa Gupta. Journey from Data Mining to Web Mining to Big Data. In International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) Vol.10 No.1 2014:18.
              8. Widiastuti, N. I., & Susanto, R. (2014). Kajian sistem monitoring dokumen akreditasi teknik informatika unikom. majalah ilmiah UNIKOM, 12(2).
              9. Rosmala. 2017. “Peranan Komunikasi Informasi Manajemen Berbasis Komputer Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kelurahan Tambusai Tengah Kabupaten Rokan Hulu”. Vol XI Jilid 1 No.78.
              10. Utari, Muhammad Ichwan. Ika Purwanti Ningrum. 2016. “Sistem Informasi Kepegawaian Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Sub-Sistem Utility Dan Penggajian”. Jurnal Semantik Vol. 2 No. 1 2016 ISSN :2502-8928
              11. Triyono, Rosiana Safitri, Taufik Gunawan 2017. PERANCANGANSISTEM INFORMASIABSENSIGURU DAN STAFF PADASMK PANCAKARYA TANGERANGBERBASIS WEB, Pada http://ejournal.raharja.ac.id Journal Sensi (Strategic of education in information system) : Vol.4No.2–Agustus 2018 ISSN: 2461-1409.
              12. Limantara, A.D., Candra, A.I. And Mudjanarko, S.W., 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Prosiding Semnastek.Ardimansyah, A. & Santi, S., 2015. Perancangan Aplikasi Monitoring Rental Scooter Dan Mobil Elektrik Berbasis Android Pada Ababil Panakukang Makassar. In Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika. STMIK STIKOM Bali, pp. 454–459
              13. Widiastuti, N. I., & Susanto, R. (2014). Kajian sistem monitoring dokumen akreditasi teknik informatika unikom. majalah ilmiah UNIKOM, 12(2).
              14. Marliani, N. (2015). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(2).
              15. Arsyad, M. (2016). Perencanaan Sistim Perpipaan Air Limbah Kawasan Pemukiman Penduduk. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 6(1).
              16. Sutanto, P., Setiawan, A. And Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting Di Perusahaan Kayu Ud. 3g Dengan Metode Arima. Jurnal Infra, 5(1), Pp.325-330.
              17. Suleman, Tirta Cricela, Andini. Jantje J, Tinangon, Winston Pontoh. 2017. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pelumas (Studi Kasus Pada Pt. Fajar Indah Kusuma)”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol 12, No 1, 2017.
              18. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
              19. Puspitanigayu, Pradini. Arif Widodo, Eppy Yundra. 2018. “Wireless Body Area Networks dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Teknologi m-Health”. Jurnal INAJEEE, Vol 01, No 01, 2018, 0-37.
              20. Hutabarat, Daniel Patricko. 2018. “Aplikasi Berbasis Iot Untuk Pemantauan Posisi Pada Area Tertentu Dengan Menggunakan Gps Dan Ip Camera”. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, Vol 7, No 27, Juli-September 2018.
              21. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. “Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada Pt. Sulindafin” Junal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol 5, No 1, 4 Februari 2017.
              22. Rudol. 2017. “Implementasi Keamanan Jaringan Komputer Pada Virtual Private Network (Vpn) Menggungakan Ipsec” Jurnal INFOTEK, Vol 2, No 1, Februari 2017.
              23. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34)
              24. Putri, Tafifa Redita, dkk. 2015. “Pembangkitan Kasus Uji untuk Pengujian Aplikasi Berbasis Sequence Diagram” Jurnal eProceedings of Engineering. Vol 2. No 3, 2015.
              25. 25,0 25,1 Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal”, Vol 8.2, 24-33.
              26. Christion, P. R., Yamin, M., & Muchlis, N. F. 2016. “Rancang Bangun Hss (Home Security Sistem) Berbasis Sms Gateway Menggunakan Arduino Uno”. semanTIK, Vol 2.2
              27. Noor, M. I., & Subagiada, K. 2016. “Rancang Bangun Alat Auto Receive Berbasis Mobile Phone Menggunakan Mikrokontroler Atmega328p”. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 8.1, 25-28.
              28. 28,0 28,1 Ahmed S. Abd El-Hamid, Amani E. Fetohi, R.S. Amin, R.M. Abdel Hameed.2015.”Design of Digital Blood Glucose Meter Based on Arduino UNO”. International Journal of Software & Hardware Research in Engineering.ISSN-2347-4890 Vol.3.
              29. Andrianto, Heri., dan Darmawan, Aan. Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman, Informatika Bandung, Bandung, 2016.
              30. Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Mei 2014-Juli 2014.
              31. Djuandi, Feri. 2014. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.
              32. Bando, S.A., Darlis, D. And Aulia, S., 2016. Implementasi Perangkat Deteksi Dini Banjir Di Perumahan Permata Buah Batu Dengan Teknologi Internet Of Things (Iot). Eproceedings Of Applied Science, 2(3).
              33. Mihalache, A., 2017. Wireless Home Automation System Using Iotq. Informatica Economica, 21(2), P.17.
              34. Kozak, D., Vrhovski, Z. and Benkek, G., 2017, Automated Warehouse: Student Project within Courses Mechanisms and Microcomputers at the Technical College in Bjelovar. In 4th International Conference and Workshop Mechatronics in Practice and Education–MECHEDU 2017.
              35. Mukhofidhoh, N.K., 2018. Rancang Bangun Mesin Pengebor Pcb Mini Otomatis Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro, 7(01).
              36. Sari, M.B., Sanjaya, Y. And Djamal, M., 2017. Pengembangan Spektrometer Cahaya Tampak Menggunakan Led Rgb Untuk Menentukan Konsentrasi Glukosa. Risalah Fisika, 1(1), Pp.21-27.
              37. Jatmiko, Pryio. 2015. ”Pengenalan Komponen Industri: part,plc dan touchscreen ”. Vol 1 dari electric 1 Priyo Jatmiko ; kartanagari, 2015, hlm 49.
              38. Zulkarnain, D. & Julian, E.S., 2017. Perancangan Sistem Parkir Dengan Rekomendasi Lokasi Parkir. JETri Journal Ilmiah Teknik Elektro, Vol14, No.2 p.5
              39. 39,0 39,1 Limantara, A.D., Candra, A.I. And Mudjanarko, S.W., 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Prosiding Semnastek.
              40. Kusriyanto, M. And Saputra, A., 2016. Rancang Bangun Timbangan Digital Terintegrasi Informasi Bmi Dengan Keluaran Suara Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Teknoin, 22(4).
              41. Adiyas, I.M.D.S., Wiryajati, I.K. And Sianipar, R.H., 2014. “Rancang Bangun Prototype “Gantry Crane” Berbasis Analisis Kestabilan Routh Hurwitz Dan Kontrol Robust Menggunakan Spektrum Dsp Tms320c6713”. Dielektrika, 1(2), Pp.96-104.
              42. Kamilu, Sanusi A, et al. (2015). “Design and Comparative Assessment of State Feedback Controllers for Position Control of 8692 DC Servomotor”. International Journal Intelligent Systems and Applications. Vol 7, 28
              43. Adzhar, H. 2015. Sistem Penyeteman Nada Dawai Gitar Otomatis Dengan Motor Servo Continuous Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 3.2.
              44. Siswanto, F. And Suryo, S.H., 2015. Rancang Bangun Alat Germicidal Udara Menggunakan Sinar Ultraviolet. Jurnal Teknik Mesin, 3(3), Pp.264-273. [36]
              45. Nazarudin, A. And Nuryadi, S., 2018. Sistem Kendali Pintu Dan Peralatan Listrik Otomatis Dengan Sensor Pir Dan Sms Gateway Sebagai Pengunci Sistem (Doctoral Dissertation, University Of Technology Yogyakarta).
              46. Gunawan, E., & Maulana, A. B. (2017). Rancang Bangun Prototype Sistem Penyortiran Barang Melalui Kode Warna (Ourcode) Berbasis Arduino Uno. Cahaya Bagaskara: Jurnal Ilmiah Teknik Elektronika.
              47. Rosman, A., 2017. Perancangan Power Supply 4.5 Dan 11.5 Volt Menggunakan Rangkaian Regulator Zener Follower. Scientific Pinisi, 3(1), pp.55-59.
              48. Imron, M., & Setiawan, A. 2018. “Pemilah Barang Logam Dan Non-Logam Berbasis Plc Omron Cp1e-N30sdt-D”. Jurnal Teknik Elektro, Vol 1.1.
              49. Saputra, A. A., & Setianingsih, C. 2017. “Perancangan Dan Implementasi Alat Untuk Penyortiran Buah Tomat (lycopersicum Esculentum) Menggunakan Mikrokomputer”. eProceedings of Engineering, Vol 4.3.
              50. Nurcholish, Ahmad., 2018. Membangun Database Arsip Persuratan Menggunakan Pemrograman Php Dan Mysql: Studi Kasus Pada Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Sukabumi: Cv Jejak (Jejak Publisher). pp. 23.
              51. Dadan & Developers, K., 2015. Membuat Cms Multifitur. Jakarta: Elex Media Komputindo. pp. 28.
              52. Reza Faisal, M., 2017. Seri Belajar Asp.Net: Asp.Net Core Mvc & Mysql Dengan Visual Studio Code. Banjarmasin: M Reza Faisal. (Hal. 14).
              53. Hendry, 2015. Aplikasi 4 In 1 Vb & Mysql. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal.7.
              54. 54,0 54,1 Putratama, S.D.V., 2018. Pemrograman Web Dengan Menggunakan Php Dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish. (pp. 23-97)
              55. Rerung, Rintho Rante., 2018. Pemrograman Web Dasar. Yogyakarta: Deepublish. (pp. 1-133).
              56. Edy Winarno St, M.Eng., 2014. 24 Jam Belajar Php. Jakarta: Elex Media Komputindo. (Hal. 14).
              57. Prof. Dr. J. Salusu, M.A.., 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Gramedia Widiasarana. (Hal. 175).
              58. Siti Uswatun Chasanah. 2015. Pemasaran Sosial Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish. (Hal. 61)
              59. Mahendra, Made. Yudha. Putra., I, Nyoman, Piarsa., Dwi Putra Githa. 2018. Geographic Information System Of Public Complaint Testing Based On Mobile Web (Public Complaint). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol.9 No.2. (Hal. 96-97).
              60. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34)
              61. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. “Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process”. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
              62. Masooma,Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques. International Jurnal Of Computer applications” (0975-8887 Vol.116 No.4, April 2015)
              63. 63,0 63,1 Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Deepublish.
              64. Dewi, M.A., Cahyadi, D. And Wulansari, Y., 2014. Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis Ilearning Education Marketing Pada Perguruan Tinggi. Ccit Journal, 8(1), Pp.116-136.
              65. Aditya Angga Kusuma, Purwanto, Mochammad Rusli 2016. Dalam jurnal Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 4, No 8 (2016).
              66. Ahmad Sahru Romadhon, Jefry Ramadhana Baihaqi. 2015. Dalam jurnal Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol 1, No 4 (2015).
              67. Rizaldi Nurilhuda, Haris Rachmat, Tatang Mulyana. 2015. Universitas Telkom, dalam Jurnal Rekayasa e-Proceeding of Engineering: Vol.2, No.2 Agustus 2015
              68. Mohammad Fauzin Amin, Sabriansyah Rizqika Akbar, Edita Rosana Widasari 2017. Universitas Brawijaya, dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No. 3, Maret 2017.
              69. Vishnu R. Kale1, V. A. Kulkarni dari Jawaharlal Nehru Engineering College, Aurangabad, Maharashtra, India. 2013. Dalam jurnal International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronics and Instrumentation Engineering Vol. 2, Issue 7, July 2014.
              70. Shweta Suryawanshi, Shrunali Sonone, Pooja Patil, Pooja Parbhane. Dalam International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 04 Issue: 10 | Oct -2017.
              71. S. Md. Iqbal, A. Gopal, P.E. Sankaranarayanan & Athira B. Nair. 2016. dalam jurnal International Journal of Food Properties Volume 19, 2016 - Issue 2.
              72. Bankole I. Oladapo, V.A. Balogun, A.O.M. Adeoye, C.O. Ijagbemi, Afolabi S. Oluwole, I.A. Daniyan, A. Esoso Aghor, Asanta P. Simeon. 2016. dalam jurnal Engineering Science and Technology, an International Journal Volume 19, Issue 3, September 2016, Pages 1452-1456.
              73. M.M. Sofu, O. Er, M.C. Kayacan, B. Cetişli. 2016. dalam jurnal Computers and Electronics in Agriculture Volume 127, September 2016, Pages 395-405.
              74. Tinjauan Studi dari penelitian Mung Chiang, Tao Zhang. 2016. Dalam jurnal IEEE Internet of Things Journal Volume 3, Issue: 6, Dec. 2016, Pages 854 – 864.
              75. Asep Saefullah, Endang Sunandar, Muhammad Nur Rifai (2017) dari Journal CCIT, STMIK Raharja, Tangerang, Indonesia.
              76. Setya Sunarna (2014) dari Journal CCIT, STMIK Raharja, Tangerang, Indonesia.

            Contributors

            Admin, Muhamad Idris