SI1433481330

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION

DEVICE PINTU RUANGAN

MENGGUNAKAN RASPBERRY PI


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1433481330
NAMA
: Abdul Rizki Zarkasy

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATIVE AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION DEVICE

PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI


Disusun Oleh :

NIM
: 1433481330
Nama
: Abdul Rizki Zarkasy
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan Fakultas
           
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
           
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom)
           
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si)
NIP : 006095
           
NIP : 011919
Rektor
 
Universitas Raharja
 
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
 
NIP : 000603
 

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION DEVICE

PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481330
Nama
: Abdul Rizki Zarkasy

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ignatius Joko Dewanto, Dr., S.Kom., M.M)
   
(Jawahir, Ir., M.M)
NID : 15022
   
NID : 03023

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION DEVICE

PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481330
Nama
: Abdul Rizki Zarkasy

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1433481330
Nama
: Abdul Rizki Zarkasy
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer, baik di lingkungan Universitas Raharja, maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.


Tangerang, Januari 2020
(Abdul Rizki Zarkasy)
NIM : 1433481330



 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Saat ini identifikasi pribadi otomatis dalam kontrol akses telah menjadi populer dengan menggunakan data biometrik selain menggunakan kartu, kata sandi atau pola. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Prototype Sistem Smart Face Detection Pintu Ruangan Menggunakan Raspberry Pi adalah agar pemilik ruangan tidak perlu kunci fisik atau bersentuhan dengan device untuk membuka pintu ruangan. Prototype ini menggunakan teknik klasifikasi gambar dari Face Recognition dan juga OpenCV sebagai pengolahan citra objek secara real-time, dengan input pengambilan citra wajah melalui webcam dan di proses oleh raspberry pi.

Kata Kunci : OpenCV, Face Recognition, Face Detection, Webcam, Raspberry pi

ABSTRACT

At this time automatic personal identification in access control has become popular using biometric data in addition to using cards, passwords or patterns. This study aims to create a Smart Face Detection System for Room Doors Using Raspberry Pi so that the room owner does not need a physical key or contact with a device to open the door of the room. This prototype uses image classification techniques from Face Recognition and OpenCV as object image processing in real-time, with input to capture facial images through a webcam and processed by raspberry pi.

Keywords: OpenCV, Face Recognition, Face Detection, Webcam, Raspberry pi.



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas ke kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION DEVICE PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M,Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S,Kom., M,Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer
  5. Bapak Ignatius Joko Dewanto, Dr., S.Kom., M.M. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Jawahir, Ir., M.M. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Syarif Hidayat, S.HI. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu .
  12. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masihjauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan

    Tangerang, Januari 2020
    (Abdul Rizki Zarkasy)
    NIM : 1433481330



    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Data yang didapat dari fakta pada transaksi

    Gambar 2.2 Pembagian Data

    Gambar 2.3 Karakteristik Suatu Sistem

    Gambar 2.4 Raspberry Pi 3

    Gambar 2.5 Solenoid Door Lock

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Diagram Blok

    Gambar 3.3 Meng-Install OpenCV

    Gambar 3.4 OpenCV Selesai di-Install

    Gambar 3.5 Meng-Install Face Recognition

    Gambar 3.6 Face Recognition Selesai di-Install

    Gambar 3.7 Meng-Install Dlib

    Gambar 3.8 Dlib Selesai di-Install

    Gambar 3.9 Flowchart

    Gambar 4.1 Flowchart Sistem yang di Usulkan

    Gambar 4.2 Code



    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan SDLC

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.4 Final Elisitasi

    Tabel 4.1 Spesifikasi Hardware

    Tabel 4.2 Spesifikasi Software

    Tabel 4.3 Pengujian Mengakses Webcam

    Tabel 4.4 Pengujian Membuka dan Mengunci Solenoid Door Lock

    Tabel 4.5 Pengujian Mengenali Marker Wajah

    Tabel 4.6 Pengujian Ukuran dan Jarak

    Tabel 4.7 Schedule

    Tabel 4.8 Estimasi Biaya



    DAFTAR SIMBOL

     

     


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Saat ini identifikasi pribadi otomatis dalam kontrol akses telah menjadi populer dengan menggunakan data biometrik selain menggunakan kartu, kata sandi atau pola. Sebagian besar data biometrik yang dimiliki dikumpulkan dengan menggunakan perangkat keras khusus seperti sidik jari pemindai, pemindai telapak tangan, penganalisa DNA.

    Dengan menerapkan perkembangan teknologi yang menggunakan sistem biometrik pada pintu akan lebih baik jika dibandingkan dengan pintu konvensional ketika ingin masuk ruangan, karena pintu pintar dapat terbuka otomatis dengan mengenali wajah pengguna. Selain itu juga sistem pintu pintar dengan mengenali wajah pengguna ketika ingin membuka pintu lebih aman jika dibandingkan dengan pintu konvensional, pada pintu pintar dengan wajah sebagai sistem pembukanya jadi tidak sembarang orang yang bisa masuk ke ruangan tertentu..

    Untuk itu pada ruang tertentu diperlukan sebuah alat yang dapat meningkatkan efektivitas dan keamanan yang tinggi, sehinga dibutuhkan sistem khusus dengan menggunakan wajah sebagai pembuka pintu untuk masuk ruang kerja secara otomatis. Untuk menghindari kejadian seperti kecurian data atau barang-barang penting didalam ruangan maka saya sebagai penulis ingin membuat suatu alat yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM SMART FACE DETECTION DEVICE PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI” agar dapat membantu pengamanan di setiap ruangan.

    Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang akan dianalisa adalah sebagai berikut:

    a. Bagaimana kunci fisik dapat diganti dengan Face Detection untuk membuka atau menutup pintu ruangan ?

    b. Bagaimana membuat prototype sistem smart face detection pada ruangan menggunakan raspberry pi ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup yang akan dibahas dalam Skripsi ini adalah alat smart face detection device menggunakan face recognation. Sebagai input adalah face recognation yang terhubung dengan raspberry pi yang kemudian face akan di cocokan pada database yang ada pada raspberry pi sebagai prosesnya, lalu sistem membuka dan menutup kunci pintu ruangan secara otomatis yang akan menggerakan solenoid door lock untuk membuka dan menutup kunci pintu ruangan yang menjadi output.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Berikut adalah tujuan dari penelitian yaitu:

    a. Agar face recognition dapat digunakan pada pintu ruangan.

    b. Agar pemilik ruangan tidak perlu kunci fisik atau bersentuhan dengan device untuk membuka pintu ruangan.

    Manfaat Penelitian

    Berikut adalah manfaat dari penelitian yaitu:

    a. Membuat sistem yang lebih canggih dan kekinian.

    b. Bisa membatasi orang-orang yang diperbolehkan masuk ruangan.

    c. Menerapkan ilmu yang sudah didapat selama masa perkuliahan.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi
      Dilakukanya metode ini agar bertujuan mendapat kan beberapa sumber kajian dan landasan teori-teori yang mendukung, informasi yang sudah dikumpulkan dapat dijadikan sebagai acuan dan melakukan perencanaan, bebuatan serta percobaan untuk pembuatan laporan.
    2. Wawancara
      Metode wawancara penulis langsung mewawancarai kepala sekolah dengan beberapa pertannyaan kepada kepala sekolah untuk meperoleh keterangan dalam tujuan penelitian.
    3. Studi Pustaka
      Metode pustaka ini dipakai bertujuan untuk menunjang metode observasi dan metode wawancara yang telah dilakukan untuk mencari informasi serta referensi dari sumber-sumber seperti buku dan beberapa situs di internet yang berhubungan dengan penelitian.

    Metode Analisa

    Pada tahap ini dilakukan analisa sistem yang telah di implementasikan dan telah berjalan di PONPES MODERN JABAL NUR tersebut. Kemudian dilakukan penelitian terhadap kekurangan dan kelebihan terhadap sistem yang sedang berjalan.

    Metode Perancangan

    Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan alat smart face detection device pintu ruangan dijabarkan tahap demi tahap.

    Metode Prototype

    Dalam metode ini, Penulis menggunakan metode Prototype. Prototype Model adalah salah satu metode pengembangan yang banyak digunakan.

    Metode Pengujian

    Dalam metode ini, Penulis menggunakan metode pengujian Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dan memperjelas tentang penulisan ini, maka penulisan Skripsi ini, maka akan dibagi menjadi 4 bab dengan menggunakan sistem yang tersusun dalam urutan bab sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab I ini berisikan tentang Latar Belakang, Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematik Penulisan yang akan di gunakan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Di bab II ini berisikan tentang beberapa teori-teori dasar mau pun khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang akan di bahas pada bagian sistem yang berjalan dan literature review.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab III ini berisikan sejarah singkat, struktural organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan dan elisitasi tahap l, ll. lll lalu final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

    Bab IV ini berisikan tentang uji coba, metode black box, uji coba hardware, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, implementasi, estimasi biaya..

    BAB V PENUTUP

    Bab V ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penulisan dan pengamatan laporan skripsi.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Dasar Prototype

    Menurut Anna Marina, dkk (2017:191)[1], Prototype adalah purwarupa atau arketipe yang merupakan bentuk awal (contoh).

    Menurut Noor Cholis Basjaruddin (2015:74)[2], Prototype adalah contoh atau model awal yang dibangun untuk menguji sebuah konsep atau proses atau aksi sebagai sesuatu yang dapat digandakan atau dipelajarinya.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan Prototype adalah puwarupa atau arketipe yang dibangun untuk menguji sebuah konsep atau proses atau aksi yang merupakan bentuk awal.

    Konsep Dasar SDLC

    1. Definisi SDLC

    Menurut S. Rizky Wicaksono (2017:71)[3], SDLC adalah urutan hidup sebuah perangkat lunak berdasarkan perkembangan perangkat lunak yang ditentukan oleh pengembang perangkat lunak itu sendiri.

    Menurut Febrina Sari (2018:11)[4], SDLC adalah suatu metode tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan menggantikan suatu sistem informasi.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan SDLC adalah urutan hidup sebuah perangkat lunak 7 berdasarkan perkembangan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun, memelihara dan menggantikan suatu sistem informasi.

    2. Tahapan SDLC

    Menurut Febrina Sari (2018:11)[4], SDLC saat ini terbagi atas enam tahapan yaitu :

    1. Perancangan Sistem
      Pada tahapan ini dibentuk struktur kerja strategis yang luas, pandangan sistem informasi baru yang jelas akan memenuhi kebutuhankebutuhan pemakai informasi, proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya.
    2. Analisa Sistem
      Pada tahapan ini dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal balik yang berkaitan dalam proses pengembangan sistem, definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala sistem, ditambah identifikasi biaya, dan keuntungan.
    3. Perancangan Sistem Secara Umum/Konseptual
      Tahapan ini dibentuk alternatif perancangan konseptual untuk perluasan pandangan kebutuhan pemakai (berdasarkan umur, status, profesi, gender pengguna.
    4. Evaluasi dan Seleksi Sistem
      Pada tahapan ini, nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.
    5. Perancangan Sistem
      Pada tahapan ini menyediakan spesifikasi untuk perancangan sesuai konseptual. Semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perancangan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak.
    6. Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
      Tahapan ini sistem siap untuk dibuat dan diinstalisasi, beberapa tugas harus dikordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. Laporan implementasi yang dibuat pada tahap ini ada dua bagian, yaitu rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau program dan evaluation review technique (PERT) chart dan penjadwalan proyek serta teknik manajemen.

    Terdapat tiga jenis metode siklus hidup sistem yang banyak digunakan :

    a. Siklus hidup sistem tradisional ( Traditional System Life Cycle)

    b. Siklus hidup sistem menggunakan prototyping (Life Cycle Using Prototyping)

    c. Siklus hidup sistem orientasi objek (Object-oriented System Life Cycle)

    3. Keunggulan dan Kelemahan SDLC

    Dalam SDLC terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

     

     

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

    Menurut Adyanata Lubis (2016:1)[5], Data adalah Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu.

    Menurut M. Maulana (2016:3)[6], Data adalah keterangan atau informasi yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.

     

     

    Gambar 2.1 Data yang didapat dari fakta pada transaksi

    Sumber : Adyanata Lubis

    2. Jenis Data

    Menurut L. Tri Wijaya Nata K, dan Debrina Puspita A (2016:10)[7], Berikut merupakan pembagian data berdasarkan sifat variable, skala pengukuran data, sumber data dan lain-lain, yaitu :

    Berdasarkan Sifat Variabel

    Variable adalah karakteristik atau atribut yang menunjukan nilai-nilai tertentu.

     

     

    Gambar 2.2 Pembagian Data

    Sumber : Bluman (2012:6)

    Berdasarkan sifatnya data dibagi menjadi dua, yaitu :

    1. Variabel Kualitatif adalah data yang dapat ditempatkan dalam kategori yang berbeda, menurut beberapa karakteristik atau atribut. Contoh: ketika beberapa subjek diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin (pria atau wanita) maka variabel jenis kelamin adalah kualitatif. Contoh lainnya adalah agama danlokasi geografi
    2. Variabel Kuantitatif adalah berupa numerik dan dapat diurutkan atau diperingkat. Contoh: variable umur adalah numerik dan manusia dapat diurutkan berdasarkan umurnya, tingginya, berat dan suhu badan.

    Variabel kuantitatif dibagi menjadi dua kategori :

    1. Menurut Borror (2009:360), variabel diskrit adalah ketika variabel tersebut hanya dapat mengambil nilai- nilai tertentu yang dapat dihitung. Misalnya, jumlah unit yang tidak sesuai tiap lot, lulus atau gagal, atau jumlah sukses per percobaan. Contoh lain misalnya jumlah goresan pada objek. Dalam hal ini nilai yang mungkin adalah 0,1, 2,…. Yang disebut countably infinite set.
    2. Menurut Borror (2009:360), variabel kontinyu adalah variabel yang menunjukkan nilai tak terhingga dalam sebuah interval antara dua nilai spesifik. Dapat diperoleh dengan pengukuran dan termasuk pecahan dan decimal. Contoh: temperature merupakan variabel kontinyu karena 12 variabelnya dapat mengasumsikan nilai tak terhingga antara dua temperature.

    Berdasarkan Skala Pengukuran Data

    Berdasarkan skala pengukurannya, data dibagi menjadi empat, yaitu:

    1. Data Nominal
      Nominal merupakan klasifikasi data dalam kategori yang saling terpisah (nonoverlapping) di mana tidak menunjukkan ranking atau urutan dalam data, meskupun dalam bentuk angka. Contoh: klasifikasi subjek survey (pria dan wanita), klasifikasi penduduk menurut kode zip, partai politik (demokrasi, republik, dsb)
    2. Data Ordinal
      Ordinal merupakan klasifikasi data dalam kategori yang dapat diurutkan, meskipun tidak terlihat perbedaan yang seksama antar urutan. Contoh: evaluasi siswa (superior, average atau poor), suatu instansi yang diklasifikasikan berdasarkan bangunannya (kecil, sedang, besar), dan tingkatan (A,B,C,D,E).
    3. Data Interval
      Interval merupakan pengukuran dengan adanya peringkat atau urutan data dan ada perbedaan antar unit dalam pengukuran, serta tidak ada angka nol yang berarti. Contoh angka nol pada IQ tes bukan mengukur orang yang tidak punya kecerdasan, untuk temperature 0º F bukan berarti tidak ada paas sama sekali (Bluman, 2012:8). Data dengan skala interval dapat dijumlahkan dan dikurangkan namun tidak bisa dikali atau dibagi.
    4. Data Rasio
      Rasio merupakan pengukuran dengan proses pengukuran seperti karakteristik dalam interval, angka nol disini mempunyai arti. Rasio benar-benar ada ketika terdapat variabel yang sama diukur dengan dua anggota populasi yang berbeda. Contoh: pengukuran tinggi badan, berat badan, luas dan jumlah telepon yang diterima.

    Bedasarkan Sumber Data

    Dalam pengumpulan data statistik dapat dikategorikan dalam beberapa cara, termasuk data primer dan sekunder, sebagai berikut :

    1. Data Primer
      Data primer mengacu pada yang dihasilkan oleh peneliti untuk masalah tertentu atau keputusan. Penelitian survei, eksperimen, dan penelitian observasi adalah salah satu metode yang paling popular untuk mengumpulkan data primer (Weirs, 2011:104).
    2. Data Sekunder
      Data sekunder adalah yang telah dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan tertentu. Data sekunder dapat internal atau eksternal tergantung pada apakah data yang dihasilkan dari dalam perusahaan atau organisasi atau oleh orang atau kelompok luar

    Bedasarkan Waktu Pengumpulan Data

    Menurut Prem S.Mann (2010:13) waktu pengumpulan data, data dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Data time series adalah data yang dikumpulkan pada elemen yang sama untuk periode waktu yang berbeda. Contohnya adalah informasi ekspor US pada tahun 1983 sampai 2009.
    2. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada elemen yang berbeda pada poin waktu yang sama atau periode waktu yang sama. Contohnya informasi pendapatan 100 keluarga pada tahun 2009.

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)[8], Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinterkasi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.

    Menurut Jeperson Hutahaean (2015:2)[9] , Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen-elemen dari prosedur-prosedur berupa data yang saling berhubungan, umtuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Nafiudin (2019:8)[10], untuk mengetahui suatu sistem atau bukan, antara lain dapat dilihat ciri-cirinya. Berdasarkan batasan sistem tersebut, dapat dikemukakan bahwa karakteristik sistem berkaitan dengan 15 adanya elemen-elemen (terdiri dari beberapa sub sistem), mempunyai batas sistem (boundary), memiliki tujuan tertentu, adanya proses transformasi, memiliki input-output, adanya saling ketergantungan (adanya interaksi melalui interface), adanya mekanisme pengendalian, mempunyai sifat menyeluruh dan lingkungan (environment).

     

     

    Gambar 2.3 Karakteristik Suatu Sistem

    Sumber : Jogiyanto, 2005

    Lebih jelasnya karakteristik sistem ini terdiri dari :

    1. Komponen Sistem
    2. Batas Sistem (Boundary)
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    4. Penghubung Sistem (Interface)
    5. Masukan Sistem (Input)
    6. Keluaran Sistem (Output)
    7. Pengolahan Sistem
    8. Sasaran Sistem (Goal/Objective)

     

    1. Komponen Sistem

      Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi/bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen= elemen= bagian =subsistem, (berupa alat, manusia, dsb).

    2. Batas Sistem (Boundary)

      Batas Sistem adalah daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memungkinkan dipandang sebagai satu kesatuan serta menunjukkan scope sistem.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Lingkungan Luar Sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan ini bersifat menguntungkan/merugikan.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Penghubung Sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui interface :

      1. Sumber daya mengalir dari satu sistem ke sistem lainnya,
      2. Output satu subsistem menjadi input bagi lainnya,
      3. Satu subsistem berintegrasi dengan lainnya membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)

      Masukan Sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan ini dapat berupa maintenance input & signal input :

      1. Maintenance input ; energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi, contoh: program komputer.
      2. Signal input ; energi yang diproses menjadi output, contoh: data.
    6. Keluaran Sistem (Output)

      Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna (contoh: informasi), dan sisa pembuangan (contoh: panas dari komputer). Keluaran sistem dapat menjadi input bagi subsistem lainnya atau kepada supra sistem.

    7. Pengolahan Sistem

      Pengolahan sistem ini merubah input melalui proses menjadi output (transformasi/proses), juga memperhitungkan batas-batas sistem/sub-sistem dan pengaruh dari lingkungan baik yang bersifat menguntungkan atau merugikan.

    8. Sasaran Sistem (Goal/Objective)

      Sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective), sasaran sistem ini menentukan input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Maimunah, dkk (2017)[11], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

    Menurut Lis Suryadi dan Johan Wahyudi (2018)[12], Perancangan sistem adalah upaya untuk merekonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya dan perangkat.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan Perancangan adalah upaya untuk merekonstruksi sebuah sistem yang memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungi dengan baik pada proses desain dari segi biaya dan perangkat.

    Konsep Dasar Flowchart

    1. Definisi Flowchart

    Menurut Wan Yuliyanti, dan Rudi Purnawan (Vol.2 No. 1: 2016)[13], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

    Menurut Freddy Nur Afandi, dan Mila Yulianis (Vol. 9 No. 1: 2018)[14], Flowchart adalah simbol-simbol atau gambar yang menggambarkan urutan sebuah proses dari proses awal sampai dengan proses akhir.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan flowchart adalah penggambaran secara grafik dari sebuah langkah-langkah dan urut-urutan dari proses awal sampai dengan proses akhir.

    2. Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Mohammad Ridoi (2018:87)[15], Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:

    1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
    2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
    3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
    4. Bagan alir program (program flowchart).
    5. Bagan alir proses (process flowchart).

    Konsep Dasar Pengujian

    1. Definisi Pengujian

    Menurut Putri, dkk (2015:1)[16], Pengujian adalah sebuah proses, atau serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa program telah berjalan sesuai dengan requirement dan kebutuhan.

    Menurut Mustaqbal (2015:31)[17], Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

    Berdasarkan pada kedua kutipan yang diambil, maka dapat disimpulkan Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan memastikan bahwa program telah berjalan dengan keinginan dan kebutuhan.

    2. Teknik-Teknik Pengujian

    Menurut Egia Rosi Subhiyakto, dan Danang Wahyu Utomo (2016)[18], Teknik-teknik pengujian terdiri dari 3 yakni white box,black box dan grey box. Dalam tiap-tiap teknik pengujian terdapat beberapa teknik yang dijelaskan lebih detail sebagai berikut:

    1. Pengujian White Box

      Pengujian white box adalah menguji alur logika dalam program yang berhubungan dengan source code. Dalam white box terdapat beberapa teknik pengujian yang digunakan yakni basis path testing, control structure testing, data flow testing, loop testing. Teknik pengujian dalam white box yang paling sering digunakan adalah basis path testing.

    2. Teknik Pengujian Black Box

      Teknik pengujian dalam pengujian black box diantaranya adalah graph based testing (pengujian yang dilakukan dengan menggunakan graph untuk menguji objek pada modul beserta hubungannya agar dapat diuji), boundary value analysis (dalam pengujian ini memilih kasus uji dengan menemukan batas-batas dari sebuah kelas pada suatu data), equivalence testing (dalam pengujian domain masukan sebuah program dibagi ke dalam sebuah kelas data untuk membuat kasus uji yang tepat), dan comparison testing (pengujian ini biasanya digunakan untuk program yang terdapat redundancy.

    3. Teknik Pengujian Grey Box

      Grey Box Testing adalah sebuah metodologi kombinasi dari Black Box dan White Box Testing, menguji software berdasarkan spesifikasi tetapi menggunakan cara kerja dari dalam. Grey Box dapat di gunakan dengan baik dalam pengujian tim.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Muhammad Iqbal dkk (2017:7)[19], Elisitasi Menurut Sommerville and Sawyer dalam buku Siahaan (2012:66) Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Arif dkk (2015:17)[20], “ Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. . Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers . It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders . In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main 22 resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed “.


    (Persyaratan Elisitasi merupakan sub-proses penting dari rekayasa kebutuhan. Ini adalah proses mencari, mengungkap, mencapai, dan merinci persyaratan untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web dll. Persyaratan elisitasi adalah semua tentang pencapaian dan memahami kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir mengkomunikasikan kebutuhan ini kepada pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian kegiatan yang harus memungkinkan untuk komunikasi, penentuan prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dalam persyaratan proses elisitasi, persyaratan dianalisis sebagai sumber daya utama, dan juga berdasarkan analisis organisasi yang akurat, area aplikasi tempat sistem akan dibuang).

    2. Tahapan-Tahapan Elisitasi

    Menurut Agit Amrullah dkk (2016:27), Elisitasi didapat melaluimetode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahapan :

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus 23 ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut:

      1. M (Mandatory)
        Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D (Desirable)
        Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I (Inessential)
        Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi-kan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      1. DAFTAR PUSTAKA

        1. Marina, Anna, Sentot Imam Wahjono, Ma’ruf Syaban, Agusdiwana Suarni. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. Surabaya: UMSurabaya Publishing
        2. Basjaruddin, Noor Cholis. 2015. Pembelajaran Mekatronika Berbasis Proyek. Yogyakarta: Deepublish
        3. Rizky Wicaksono, S. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Malang: Seribu Bintang.
        4. 4,0 4,1 Sari, Febrina. 2018. Metode Dalam Pengambilan Keputusan. Yogayakarta: Depublish.
        5. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
        6. Maulana, M. 2016. Statistika Dalam Penelitian Pendidikan : Konsep Dasar dan Kajian Praktis. Sumedang: UPI Sumedang Press.
        7. Tri Wijaya Nata K, L, Puspita A, Debrina. 2016. Aplikasi Komputer dan Pengolahan Data: Pengantar Statistika Industri. Malang: UB Press.
        8. Maniah, Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.
        9. Hutahaen, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
        10. Nafiudin, SE., MM. 2019. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Qiara Media.
        11. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN Pada Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 4 Febuari 2017. ISSN : 2302-3805.
        12. Suryadi, Lis, Johan Wahyudi. 2018. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN LAHAN JALAN TOL PADA TIM PENGADAAN LAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENGGUNAKAN UNIFIED MODELING LANGUAGE Pada Prosiding SINTAK 2018. Jakarta. ISBN: 978-602-8557-20-7.
        13. .Yuliyanti, Wan, Rudi Purnawan. 2016. APLIKASI INFORMASI MULTIMEDIA PERKULIAHAN BERBASIS WEB JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT Pada Jurnal Sains dan Informatika. Vol. 2 No. 1, Juni 2016. ISSN: 2460-173X.
        14. Afandi, Freddy Nur, Mila Yulianis. 2018. IMPLEMENTASI GENETIC ALGORITMS UNTUK PENJADWALAN MATA KULIAH BERBASIS WEBSITE Pada Jurnal Sistem Informasi dan Telematika. Vol. 9 No. 1, Juni 2018. ISSN 2087-2062.
        15. Ridoi, Mohammad. 2018. Cara Mudah Membuat Game Edukasi dengan Construct 2: Tutorial sederhana Construct 2. Jakarta: Maskha.
        16. Putri, T.R., Widowati, S. And Hakim, I.L., 2015. Pembangkitan Kasus Uji Untuk Pengujian Aplikasi Berbasis Sequence Diagram. Eproceedings Of Engineering.
        17. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34).
        18. Subhiyakto, Egia Rosi, Danang Wahyu Utomo. 2016. STRATEGI, TEKNIK, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBATPENGUJIAN UNTUK PENGEMBANG PERANGKAT LUNAK PEMULA Pada Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016. ISSN 2089-9815.
        19. HANAFRI, Muhammad Iqbal; TRIONO, Triono; LUTHFIUDIN, Imam. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 2018, 8.1.
        20. ARIF, Mohd; SARWAR, Saoud. Identification of requirements using goal oriented requirements elicitation process. International Journal of Computer Applications, 2015, 120.15