SI1433481314: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
k
Baris 1.326: Baris 1.326:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Pada akhirnya bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur (bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Pada akhirnya bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur (bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.</p></div>
 
==Wireless==
 
<ol type="a">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">definisi wireless</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Susianto dan Iis Yulianti (2015:32)<ref name="Didi, Susianto , Iis Yulianti. (2015).">Didi, Susianto , Iis Yulianti. (2015). Mengamankan Wireless Dengan Menggunakan Two Factor, Password Dan Mac Address Filtering. Expert, vol.5.No.2.</ref>  “Hotspot (Wi-Fi) adalah satu standar Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke  jaringan wifi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat Wireless Local Area Network (WLAN).
 
Wifi adalah singkatan dari Wireles Fidelity, yaitu seperangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan  lokal  tanpa  kabel  (Wireless Local Area  Network-WLAN). yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
 
Ditinjau secara umum Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi  IEEE  802.11.  Standar  terbaru  dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut  menawarkan  banyak  peningkatan  mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya” .</div></p>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Standar Wireless</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Teknologi    wifi    memiliki    standar    yang ditetapkan oleh sebuah instusi internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers (IEEE), yang secara umum sebagai berikut : [Heriadi,D.2005]</p> </div>
 
 
<ol type="a">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Standar IEEE 802.11a yaitu wifi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300 m</p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Standar IEEE 802.11b yaitu wifi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 mbps dan jangkauan jaringan 100 m</p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Standar IEEE 802.11g yaitu wifi dengan frekuensi 2,4 GHz yang memiliki kecepatan 54 mbps dan jangkauan jaringan 300 m </p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Standar IEEE 802.11 n, yaitu wifi yang memiliki kecepatan 108 – 120 Mbps.</p></li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Tipe Jaringan Wireless Seperti halnya Ethernet-LAN (jaringan dengan kabel), jaringan wifi juga dikonfigurasikan ke dalam dua jenis jaringan, yaitu : </p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Jaringan peer to peer / Ad Hoc wireless LAN Sistem  Ad-hoc  adalah  sistem  peer-to-peer, dalam arti satu komputer dihubungkan ke satu komputer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem koneksi langsung dari satu komputer ke satu komputer lainnya dengan menggunakan twist pair cable tanpa perangkat HUB. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Jaringan server based/wireless infrastruktur Sistem  infrastruktur  membutuhkan  sebuah komponen  khusus  yang  berfungsi  sebagai access point. Untuk menggambarkan koneksi pada infrastruktur dengan akses point, sebuah jaringan wireless network minial harus memiliki satu titik pada tempat dimana komputer lain yang mencari/ menerima sinyal dapat masuk kedalam jaringan agar dapat berhubungan. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Komponen Utama jaringan WIFI Terdapat empat komponen utama untuk membangun sebuah jaringan wifi, (Efvy Zamidra, 2014:5) yaitu : </p></div>
 
<ol type="a">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Access  Point,  komponen  yang  berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless, Access Point mengonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya komponen tersebut bertindak layaknya sebuah hub/switch pada jaringan Ethernet. Satu Access Point secara teori menampung beberapa sampai ratusan klien. Walaupun demikian, Access Point direkomendasikan dapat menampung maksimal 40-klien. </p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Wireless-LAN    device,    komponen    yang dipasangkan di Mobile/Dekstop PC. </p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Mobile/Dekstop PC, Komponen akses untuk klien, mobile PC pada umunya sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), sedangkan Dekstop PC harus ditambahkan PCI (Peripheral Componen Interconnect) Card, serta USB (Universal Serial Bus) Adapter  Ethernet LAN, Jaringan kabel yang sudah ada. </p></li></ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">Two Factor</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Otentikasi dua faktor adalah proses keamanan di mana pengguna menyediakan dua sarana identifikasi, salah satunya adalah biasanya tanda fisik, seperti kartu, dan lainnya yang biasanya sesuatu yang hafal, seperti kode keamanan. Dua faktor yang terlibat. Sebuah contoh umum dari dua faktor otentikasi adalah kartu bank, kartu itu sendiri adalah item fisik dan momor identifikasi pribadi (PIN) adalah data yang harus selalu ada bersama kartu bank itu sendiri. 2FA adalah suatu fitur keamanan yang difungsikan sebagai verifikasi apakah pengguna yang akan login benar – benar orang yang memiliki akun tersebut. Two factor atau dua faktor merupakan otentikasi yang menyediakan jelas identifikasi pengguna dengan  menggunakan  kombinasi  dua  komponen yang berbeda, komponen ini sesuatu yang pengguna tahu, sesuatu yang pengguna miliki atau sesuatu yang tak terpisahkan dari pengguna. Konsep 2FA sangatlah mudah, selain username (atau email) dan password akan ditambahkan satu langkah lagi yang  dibutuhkan untuk login. Inilah yang dimaksud cara verifikasi pemilik akun. Pengguna dua factor otentikasi untuk membuktikan identitas didasarkan pada pendekatan dua factor, factor yang digunakan harus benar, jika salah satu komponen hilang atau salah digunakan maka secara otomatis tidak bisa diakses</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">TPassword</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Password adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna (multiuser) untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut. Kata sandi juga dapat diartikan sebagai  kata  rahasia  yang  digunakan  sebagai pengenal.Kekuatan kata sandi adalah satu tolok ukur terhadap kekuatan, kerumitan dan keamanan dari suatu kata sandi rahasia yang digunakan sebagai pengenal Kekuatan suatu kata sandi bergantung pada kombinasi, kerumitan dan panjang dari kata sandi tersebut. Walaupun kata sandi memegang peranan yang penting dalam keselamatan komputer, kata sandi perlu digunakan secara wajar dan masuk akal dan berfungsi kepada pengguna. Kata sandi yang terlalu kuat akan sangat sulit untuk diingat dan biasanya akan ditulis dalam media kertas dan hal itu akan meningkatkan risiko kebocoran kata sandi tersebut.</p></div>
 
  
 
==Wireless==
 
==Wireless==

Revisi per 3 Agustus 2018 06.59

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1433481314
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

NIM
: 1433481314
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

 

|}

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

 
Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.kom.,M.Pd.,MTI.,C.ht)
NID : 000594
       
NID : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481314
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Supardi Sigit, MM)
   
(Nina Rahayu, S.Kom., MM)
NID : 11002
   
NID : 16010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1433481314
Nama
: Fajri Setiawan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOG

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

ALAT MONITORING TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN

METODE TRACKING BERBASIS ARDUINO

PADA PT.PLN

Disusun Oleh :

NIM
: 1433481314
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1433481314

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Transformator atau sering disingkat trafo adalah salah satu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan, transformator (trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Alat-alat listrik seperti trafo pada saat bekerja dapat menimbulkan suhu panas, jika hal tersebut dibiarkan begitu saja suhu yang terus meningkat dapat mengganggu kinerja atau bahkan dapat menimbulkan trafo tersebut meledak dikarenakan suhu panas yang berlebih suhu maksimal sebuah trafo adalah 40°C.

Hasil dari penelitian ini nantinya adalah alat tersebut akan mengirimkan informasi mengenai statistik suhu dan informasi titik lokasi keberadaan trafo yang bermasalah dengan menggunakan aplikasi, sehingga alat ini dapat membantu petugas dalam mengantisipasi kerusakan pada trafo yang diakibatkan oleh suhu panas yang berlebih.

Kata Kunci: Transformator, Trafo, Listrik, RealTime, Notifikasi Smartphone,arduino,esp8266.

ABSTRACT

Transformator or often abbreviated transformer is one tool that can change the level of voltage, transformer (tranfo) is very important in the distribution of electric power. Electrical appliances such as a transformer at work may display hot temperatures, if things are left alone, increasing temperatures may work or may even cause the transformer because the higher temperature temperature of the transformer is 40 ° C.

The result of this research is a tool that will send information about the temperature and location point information used by using the application, so you can assist in the process of change to the extent caused by excessive heat.

Keywords: Transformator, Trafo, Electrical, Real Time, Notification, Smartphone, arduino, esp8266.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan petujuk-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan baik dan selesai sebagaimana semestinya.

Pada dasarnya penyusunan laporan skripsi ini bertujuan untuk syarat melengkapi kurikulum perkuliahan dan syarat untuk mengikuti sidang, juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan skripsi

Selama melaksanakan skripsi maupun dalam penyusunan laporan, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan yang tidak terniai harganya, maka dari itu penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  5. Bapak Ir. Supardi Sigit, MM., selaku dosen pembimbing Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Ibu Nina Rahayu, S.Kom.,MM, selaku dosen Pembimbing 2 Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Ibu Kokom selaku stakeholder PT.PLN Daanmogot.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan skripsi ini
  10. kepada kekasihku marsela rahmawati yang telah memberikan semangat dan dorongannya
  11. Penulis sadar masih banyak kesalahan dalam membuat laporan skripsi. Dan di harapkan saran dan keritikan yang membangun agar laporan ini tersusun dengan baik, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada khususnya.

    Tangerang, 17 Juli 2018
    Fajri Setiawan
    NIM. 1433481314


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Transformator atau sering disingkat trafo adalah salah satu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan, transformator (trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Alat-alat listrik seperti trafo umumnya saat bekerja dapat menimbulkan suhu panas, jika hal tersebut dibiarkan begitu saja suhu yang terus meningkat dapat mengganggu kinerja atau bahkan dapat menimbulkan trafo tersebut meledak dikarenakan suhu panas yang berlebih suhu maksimal sebuah trafo adalah 40°C .

    Selama ini untuk memeriksa keadaan suhu sebuah trafo, petugas PLN melakukannya masih secara manual untuk melakukan pemeriksaan. Dalam hal ini penulis mempunyai gagasan untuk membuat sebuah alat monitoring suhu trafo yang berbasiskan Internet Of Things yang berjudul “alat monitoring transformator menggunakan metode tracking berbasis arduino” , alat pemantau suhu trafo ini berfungsi untuk mempermudah petugas PLN melakukan monitoring suhu secara realtime

    Alat pemantau suhu trafo ini juga berbasiskan google maps agar petugas dapat mengetahui titik lokasi trafo yang dapat langsung diakses melalui aplikasi android sehingga saat terjadi kerusakan yang disebabkan oleh suhu panas berlebih petugas dapat segera mengatasi trafo yang bermasalah tersebut.

    Rumusan Masalah

    Dalam pembuatan sebuah sistem tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada yakni sebagai berikut :

    1. Bagaimana agar pihak PLN mendapatkan informasi secara realtime?
    2. Bagaimana cara mengkonfigurasi lokasi pada GPS Tracker?
    3. Bagaimana alat monitoring ini mengirimkan data kepada petugas jika terjadinya peningkatan suhu?
    4. Ruang Lingkup

      Sebagai batasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian yang hanya berfokus pada satu titik lokasi trafo yang sudah dipasangi dengan sensor GPS sebagai pemberi titik koordinat yang nantinya akan ditampilkan melalui aplikasi , yang berguna untuk memberikan informasi dimana lokasi dan suhu trafo bermasalah agar segera ditangani oleh petugas .

      Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dan memberikan manfaat kepada petugas PLN dalam pemantauan suhu trafo, tujuan dan manfaat tersebut berupa :

      Tujuan penelitian

      Tujuan individual

      1. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam tugas akhir.
      2. Membuat sebuah inovasi dalam bidang sains dan teknologi.

      Tujuan fungsional

      1. Membuat sebuah alat pemantau trafo yang mampu terkoneksi dengan google maps secara realtime.
      2. MembuatMengembangkan alat yang mampu membuat proses pengecekan suhu sebuah trafo menjadi lebih praktis.
      3. MembuatMerancang alat yang akan membantu pihak PLN dalam memantau suhu trafo lebih efektif.

      Tujuan operasional

      1. Untuk memperingan pekerjaan petugas dalam perawatan sebuah trafo.
      2. Untuk merancang sebuah alat yang mampu terkoneksi dengan aplikasi android.
      3. Untuk menciptakan sebuah alat monitoring suhu berbasiskan IOT secara realtime.
      4. Untuk menjalankan alat monitoring suhu secara realtime dengan menggunakan smartphone android.

      Manfaat penelitian

      1. Memberikan kemudahan dalam pengecekan suhu pada trafo.
      2. Membuat proses pengecekan pada trafo menjadi lebih efisien.
      3. Membuat petugas PLN mendapatkan informasi jika ada kerusakan atau ketidak stabilan pada suhu trafo tersebut.

      Metode Penelitian

      Dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini ada beberapa macam metode penelitian yang penulis anggap paling baik dan akurat yaitu :

      a. Interview / Wawancara

      Wawancara yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi , dan untuk mendapatkan hal itu penulis melakukan metode tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan keamanan dan pemantauan sebuah trafo.

      b. Pengamatan ( Observasi )

      Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan keamanan trafo.

      c. Studi Pustaka

      Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku diklat serta mencari informasi yang diperlukan, yang berkaitan dengan peyusunan laporan.

      Metode Perancangan

      Dalam penulisan laporan ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang yang digunakan

      Metode Pengujian

      Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box dan White Box karena metode Black Box danWhite Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

      Metode Prototipe

      Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary (evolusi), ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

      Sistematika Penulisan

      Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompok kan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

      BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

      BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

      BAB IV HASIL PENELITIAN

      Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

      BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN

      Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Definisi Sistem

      Menurut Hutaean(2014:2)[1] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan, atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

      Menurut Anggraeni dan Rita (2017:11)[2] “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerjasama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.

      Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[3] “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu".

      Dari beberapa kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan jaringan kerja yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki ikatan khusus untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu.

      Menurut Hutaean(2014:3-5)[1]mengatakan supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

      1. Komponen

      2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

      3. Batasan Sistem (Boundary)

      4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

      5. Lingkungan luar sistem (Environment)

      6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

      7. Penghubung Sistem (Interface)

        Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

      8. Masukan Sistem (Input).

        Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      9. Keluaran Sistem (Output).

        Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

      10. Pengolahan Sistem (Processing System).

      11. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      12. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals).

        Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

        Gambar 2.1.2 Karakteristik Sistem

        1. Klasifikasi sistem sebagai berikut :

        a. Sistem abstrak (abstract system)

        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

        b. Sistem abstrak (abstract system)

        2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

        a. Sistem Alamiyah (natural system)

        Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.

        b. Sistem buatan manusia (human made sistem)

        Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

        3. Sistem diklasifikasikan sebagai berikut :

        a. Sistem tertentu (deterministic sistem)

        Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

        b. Sistem tak tentu (probabilistick sistem)

        Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

        Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

        4. Sistem diklasifikasikan sebagai berikut :

        a. Sistem tertutup (close system)

        Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar. Sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

        b. Sistem terbuka (open system)

        Sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

      DAUR HIDUP SISTEM

      Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:39)[4]Daur hidup sistem terbagi menjadi lima sistem, yaitu;

      1. Mengenali Adanya Kebutuhan

        Sebelum segala sesuatu terjadi, akan timbul kebutuhan yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas sistem yang ada. Semua data ini harus didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitas.

      2. Pembangunan Sistem

        Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

      3. Pemasangan Sistem

        Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem sebenarnya, yang merupakan langkah akhir pembangunan sistem.

      4. Pengoperasian Sistem

        Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk sistem informasi semuanya bersifat stalis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki dan diperbaharui.

      5. Sistem Menjadi Usang

        Terkadang perubahan terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Dengan demikian, secara ekonomis dan teknis sistem yang ada tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

      Konsep Dasar Sistem informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Menurut Pratama dalam Harfizar, dkk (2017:195)[5]. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Cerita, vol.3 No.2. "Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur,dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”.

      Menurut Sutabri dalam kirom (2014:3)[6] “Sistem informasi menjadi sebuah bentuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi, yang dikembangkan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi apabila diperhatikan terdiri dari dua struktur kata yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu “

      Menurut Winarnoda dalam kirom (2014:3)[6] “sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap dapat bekerja sama”.

      Berdasarkan kesimpulan diatas sistem informasi ialah sekumpulan dari beberapa komponen,variabel-variabel yang tersturktur dan berbeda namun saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


      Komponen Sistem

      Menurut Pratama dalam Harfizar, dkk (2017:195)[5] Mengemukakan bahwa komponen-komponen yang terdapat didalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin yaitu:

      1. Input (Masukan)

        Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

      2. Output (Keluaran)

        Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

      3. Software (Perangkat Lunak)

        Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini membatu sistem informasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagainya mestinya.

      4. Hardware (Perangkat Keras)

        Komponen hardware ( perangkat keras) mencakup semua perangkat komputer yang digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun dikomputer client.

      5. Database (Basis Data)

        Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta atar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

      Pengertian Perancangan Sistem

      Menurut Rianti dan Robby (2016:52)[7]“Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem”.

      Konsep Dasar Flowchart

      Definisi Flowchart

      Menurut Ambar dan Arisandy (2017:5)[8] “Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian”.

      Menurut Hidayat (2014:42)[9]“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman dalam pengoperasian”.

      Menurut Dewi (2014:4)[10] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut”.

      Menurut Djajalaksana dan Tiur (2017:268) [11]” Flowchart terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

      1. Flowchart sistem

        Flowchart sistem adalah bagan alir yang menunjukan suatu pekerjaan dari sebuah sistem secara keseluruhan disertai dengan urutan prosedur yang ada didalam sistem [15, p. 81].Flowchart sistem mendeskripsikannya secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk membentuk suatu sistem.

        Gambar 2.pa5.1 contoh flowchart sistem

      2. Flowchart dokumen

        Flowchart dokumen merupakan bagan alir dari suatu laporan dan formulir beserta dengan tembusannya serta symbol yang digunakan sama seperti flowchart sistem [15, p.83]. Flowchart dokumen memilki kegunaan utamanya yaitu untuk menunjukan alur sebuah form atau laporan yang ada pada satu bagian ke bagian lain dari segi alur form dan laporan tersebut diproses maupun pencatatan dan penyimpanannya

        Gambar 2.5.2 contoh flowchart dokumen

      3. Flowchart skematik

        Flowchart skematik merupakan bagan alir dari suatu prosedur dalam suatu sistem. Simbol yang digunakan sama seperti dengan flowchart sistem tetapi dilengkapi dengan gambar komputer dan peralatan lain yang digunakan. Gambar tersebut bertujuan untuk mempermudah pemahaman dari simbol-simbol yang digunakan [15, p. 83].

      4. Flowchart program

        Flowchart program merupakan bagan alir yang menggambarkan langkah-langkah proses dalam suatu program [24, p. 83]. Pada umumnya flowchart program dibuat oleh pembuat aplikasi atau program untuk menggambarkan alur instruksi dari aplikasi yang dibuatnya, sehingga dapat memudahkan pengguna aplikasi dalam memahami instruksiinstruksi yang terdapat dalam aplikasi tersebut

        Gambar 2.5.3 contoh flowchart program

      5. Flowchart proses

        Flowchart proses merupakan bagan alir yang sering digunakan di teknik industri yang menggambarkan proses yang ada dalam sebuah prosedur serta menunjukkan jarak satu kegiatan dengan kegiatan yang lainny [15, p. 84]. Flowchart ini digunakan dalam perekayasaan industrial dalam mempelajari dan memahami proses-proses.

      6. Gambar 2.5.4 contoh flowchart proses

        Dari beberapa kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah metode pemecahan masalah atau menganalisa masalah yang di gambarkan secara grafik dan Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Definisi Blackbox

      Menurut Warsito, dkk (2015:32)[12]“Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

      Menurut Nugroho (2015:50)[13] “Pengujian BlackBox adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini di gunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

      Menurut Karuniawati, dkk (2015:2)[14]“Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa perlu mengetahui struktur internal dari suatu software yang akan diuji karena pengujian ini hanya berfokus kepada input dan output terhadap spesifikasi suatu software. Beberapa teknik yang terdapat didalam Blackbox testing adalah equivalence partitioning, boundary value analysis, dan Cause Effect Graphing

      1. Equivalence Partitioning merupakan pengujian yang membagi data masukan dari perangkat lunak menjadi partisi data yang kemudian diturunkan menjadi kasus uji

      2. Metode Boundary Value Analysis merupakan pengujian yang berfokus pada batas dimana batas nilai – nilai ekstrim dipilih

      3. Dan metode Cause Effect Graphing adalah metode pengujian yang membantu dalam membangkitkan kasus uji berdasarkan pada hubungan antar causes (input) dan effect (output) yang terdapat pada spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

      4. Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan blackbox adalah salah satu teknik untuk uji coba sistem yang bertujuan untuk menganalisa sistem apakah sistem tersebut sudah berjalan dengan benar tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak tersebut.

        Menurut Ariawan dan Sri (2015:63) [15] " Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

        a. Elisitasi Tahap I

        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        b. Elisitasi Tahap II

        Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        c.Elisitasi Tahap III

        Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
        3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
        4. Final Draft Elisitasi : Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan di kembangkan.

        Gambar 2.1.6 Use Case Diagram

        Konsep Dasar Literatur Review

        Manfaat Literature Review

        Menurut Handayani, dkk (2016:130) [16] Manfaat dari Study Pustaka (Literatur Review) adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini”.

        Prototype

        Definisi prototype

        Menurut Kermite, dkk (2015:5)[17] “Prototipe adalah salah satu metode pendekatan sistem yang sekuensial, tahap-tahapan yang dijalankan akan lebih mudah diterima oleh calon pengguna, karena pengguna juga aktif berperan dalam pengembangan sistem. Prototipe bekerja dengan melakukan proses desain berulang dan menggabungkan empat tahap utama seperti System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisis, desain, kontruksi, dan implementasi, ke dalam satu fase looping”.

        Menurut Nurajizah (2015:215)[18] berpendapat bahwa Prototype didefinisikan sebagai satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.Dasar dari pemikiran ini adalah membuat prototipe secepat mungkin, bahkan dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat. Semua rancangan diagaram atau model yang dibuat tidak diharuskan telah sempurna dan final dalam pendekatan prototype. Tujuan utama dari penyiapan rancangan adalah sebagai alat bantu dalam memberi gambaran sistem seperti materi dan menu yang perlu dimasukkan dalam prototype yang akan dikembangkan. Setelah rancangan terbentuk, dilanjutkan dengan mulai mengembangkan prototype Metode prototype sesuai untuk menjelaskan kebutuhan pengguna secara lebih rinci karena pengguna sering mengalami kesulitan dalam penyampaian kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana, target waktu, dan biaya diawal. Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode prototype adalah metode pengembangan sistem atau perancangan sistem dengan cara pendekatan atau pengenalan sistem tersebut kepada calon pengguna

        Teori Khusus

        Internet of things

        Menurut Ratnawati dan Silma (2017:149)[19] “Internet of things adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Internet of things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya, cofounder and executive director of the Auto-ID Center di MIT. Pada dasarnya, Internet of things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Internet of things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti yang pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Penelitian pada Internet of things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei. Di dalam membangun Internet of things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran, ruang, dan waktu.Dalam melakukan pengembangan Internet of things faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala. Fungsi utama dari Internet of things adalah sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian barang fisik maka konsep Internet of things ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan, perkantoran, rumah sakit, pariwisata, industri, transportasi, konserverasi hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan. Internet of things juga sangat berguna dalam otomatisasi seluruh perangkat yang terhubung ke internet dimana konfigurasi otomatisasi tersebut dapat di sesuaikan dengan mudah tanpa harus datang ke lokasi perangkat tersebut. Baik untuk alasan keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki manusia, maupun untuk alasan jangkauan terhadap perangkat yang akan dikendalikan tersebut”.

        Mikrokontroler

        Menurut Malik dalam Dony dan Abdul Haris (2014:2) bahwa [20] “Mikrokontroler adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal”.

        Menurut Saefullah dalam Dony dan Abdul Haris (2014:2)[21]“Mikrokontroler merupakan komponen utama atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur pergerakan motor (Motor Driver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk keluaran dari sensor”

        Menurut Simanjuntak,dkk (2017:64)[22] “mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara keranja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.

        Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah otak yang dapat mengontrol dan mengeksekusi sebuah program, dan memiliki komponen penyimpanan dan beberapa perlengkapan input dan output

        Menurut Ratnawati dan silma mikrokontroller memiliki karakteristik sebagai berikut (2017: 143-154): [19]

        1. Karakteristik Mikrokontroler

          Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponenkomponen yaitu:

          a). CPU (Central Procesing Unit)

          b). RAM (Read Only Memory)

          c). I/O (Input/Output)

          Ketiga komponen tersebut secarabersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

        2. Klasifikasi Mikrokontroler

          Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

          a). ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

          b). RAM berkapasitas 68 byte

          c). EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

          d). Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit) Ratnawati, Sistem Kendali Penyiram Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet of things

          e). Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

          f). Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

        3. Konsep dasar mikrokontroller

          Menurut Darminta, dkk (2016:135)[23] ada beberapa konsep dasar dan fungsi masing-masing fitur dalam mikrokontroler yaitu :

          1. Interupt
          2. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

          3. RAM (Random Acces Memory)
          4. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

          5. ROM (Read Only Memory)
          6. ROM disebut juga kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

          7. Register
          8. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.Input dan Output Pin Pin input adalah bagian yang berfungsi penerima sinyal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media input seperti keypad dan sensor. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan sinyal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. Berdasarkan kutipan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa mikrokontroller memiliki media penyimpanan sementara dan penyimpanan untuk ditampilkan ke pada user atau pengguna, memiliki interupt dan memiliki beberapa port analog dan port serial.

          Komponen Elektronika

          1. Definisi Komponen Elektronika

            Menurut academia.edu [24]“Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya”. Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.

            Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen- komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

          2. Jenis – jenis Komponen Elektronika

            Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya :

            1. Transistor

              Transistor merupakan komponen yang memegang peranan sangat penting dalam rangkaian elektronik saat ini. Beberapa fungsi transistor antara lain:

              1. Sebagai penguat arus.

              2. Sebagai switch (pemutus dan penghubung arus listrik).

              3. Untuk menstabilisasi tegangan.

              4. Dapat memodulasi sinyal.

              5. Sebagai penyearah, dan lain-lain.

                Berdasarkan cara kerjanya, Transistor dibagi menjadi dua yaitu:

              1. Transistor Bipolar, yaitu jenis transistor yang paling banyak dipakai dalam dunia . Bipolar mempunyai 3 kaki terminal yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E). Berdasarkan strukturnya, Transistor Bipolar terdiri atas 2 jenis, yaitu:

                • NPN ( Negative - Positive - Negative )

                • PNP ( Positive - Negative - Positive )

              2. Transitor FET ( Field Effect Transistor ). transistor jenis ini juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G).


              Gambar1 2.2.3 Gambar dan Simbol Transistor

            2. Induktor ( Inductor )

              Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi,filter dan sebagai alat penyambung (kopel). Bentuk dasar sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil.

              Induktor memiliki sifat induktansi, yang artinya jika arus listrik meningkat maka medan magnet juga akan meningkat sesuai dengan perubahan arus. Satuan induktansi ini dinamakan Henry ( H ).

              Berikut jenis-jenis dan macam-macam induktor :

              1. Induktor yang nilainya tetap atau konstan.

              2. Induktor yang nilainya berubah-ubah atau dapat diatur, induktor ini juga disebut Variable Coil.


              3. Gambar2 2.2.3 Gambar dan Simbol Induktor

              4. IC ( Integrated Circuit )

                IC adalah kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainny yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya. IC dipakai sebagai otak dalam sebuah rangkaian elektronika, contohnya: mikroproccesor.

                Gambar3 2.3.3 Gambar dan Simbol IC

              5. Saklar ( Switch )

                Saklar adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan atau memutus aliran listrik atau istilahnya untuk ON/OFF.rangkaian elektronika.Switch ini banyak macam dan bentuk modelnya, dari yang berbentuk tombol sampai yang berbentuk tuas

                Gambar4 2.2.3 Gambar dan Simbol Switch

              6. Transformator ( Trafo )

              Transformator merupakan salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik yang sangat vital. Untuk itu diperlukan cara untuk meningkatkan keandalan transformator. Kendala yang terjadi saat ini adalah tidak dilakukannya pemeliharaan rutin, selain itu tidak dapat diketahui secara dini apakah transformator mengalami gangguan. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, pada penelitian ini dibuat suatu rancangan realtime monitoring beban transformator.

              Monitoring dilakukan dengan membandingkan parameter-parameter pada transformator yaitu tegangan, arus dan suhu. Hasil pengukuran terhadap parameter transformator tersebut kemudian dibaca dengan menggunakan mikrokontroler. Dengan sistem monitoring ini akan dapat diketahui secara dini bila terjadi perubahan pada karakteristik normal transformator.

              1. transformator Step Up, yaitu transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan input.

              2. Transformator Step Down, yaitu transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan. Cara kerja transformator : Arus bolak-balik (AC) akan melewati koil pertama (kumparan primer) yang menginduksi arus bolak-balik di koil kedua (kumparan sekunder).

              3. Gambar5 2.2.3 Gambar dan Simbol Trafo

                Mikrokontroller Arduino ATmega328

                Menurut Djuandi dalam Ramakumbo (2014:3)[25] “Dalam perancangan alat digunakan mikrokontroller jenis Atmega 328 sebagai pengendali utama dalam sistem kerja alat. Beberapa keunggulan diberikan pada fitur ini yakni sebagai berikut”:

                1. Terdapat 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

                2. 32 x 8-bit register serba guna.

                3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

                4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader.

                5. Memiliki Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

                6. Memiliki Static Random Access Memory (SRAM) sebesar 2KB.

                7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya Pulse Width Modulation (PWM) output.

                8. Master / Slave SPI Serial interface

                1. Arduino Uno

                  Menurut Artanto dalam Ramakumbo (2014:4)[25]. “Arduino Uno merupakan papan mikrokontroler yang didalamnya tertanam mikrokontroller,penggunaan jenis mikrokontroller berbeda-beda tergantung pada spesifikasinya. Untuk mikrokontroller yang digunakan pada Arduino Uno adalah jenis ATmega328 Dengan arduino Uno dapat dibuat sebuah sistem atau perangkat fisik menggunakan software dan hardware yang PUSH BUTTON sifatnya interaktif, yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik”

                  Gambar 2.2.4 Mikrokontroler ATmega328

                  Terdapat bermacam-macam bentuk produk dari arduino, salah satunya adalah model Arduino Uno. Adapun Arduino Uno memiliki spesifikasi sebagaimana diterangkan dalam Tabel 1 sebagai berikut :

                  </td> </td>

                  Nama

                  Keterangan

                  Microcontroller

                  ATmega328

                  Operating Voltage

                  5V

                  Input Voltage (recommended)

                  7-12V

                  Input Voltage (limits)

                  6-20V

                  Digital I/O Pins

                  14 (of which 6p output)

                  Analog Input Pins

                  6

                  DC Current per I/O Pin

                  40 mA

                  DC Current for

                  50 mA

                  3.3 V Pin

                  -

                  Flash Memory

                  16 KB (ATmega168) atau 32 KB (ATmega328) dimana 2KB digunakan sebagai bootloader

                  SRAM

                  1 KB (ATmega168) atau 2 KB(ATmega328)

                  EEPROM

                  512 bytes (ATmega168) atau 1KB (ATmega328)

                  Clock Speed

                  16 MHz

                2. Konfigurasi Pin ATmega328

                  Mikrokontroler merupakan sebuah prosessor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroller dibangun dari elemen–elemen dasar yang sama.

                  Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang mengerjakan instruksi–instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer, program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer konfigurasi pin ATmega328 dapat dilihat pada gambar berikut:

                3. Gambar2 2.2.4 Konfigurasi Pin Atmega328

                  Konsep Dasar LCD

                  Menurut Nur (2016:17)[26] “Display untuk tampilan yang digunakan pada perancangan tugas akhir ini yaitu menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) yang merupakan satu layar bagian dari modul peraga yang dapat menampilkan karakter yang diinginkan.

                  Layar LCD menggunakan dua buah lembaran bahan yang dapat mempolarisasikan dan Kristal cair diantara kedua lembaran tersebut, arus listrik yang melewati cairan menyebabkan Kristal merata sehingga cahaya tidak dapat melalui setiap Kristal karenanya seperti pengaturan cahaya menentukan apakah cahaya dapat melewati atau tidak sehingga dapat mengubah bentuk Kristal cairnya membentuk tampilan angka atau huruf pada layar LCD.

                  Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler.LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler.LCD yang digunakan pada perancangan tugas akhir ini yaitu LCD”.

                  pin

                  Nama

                  Fungsi

                  1

                  Vss

                  Ground Voltage

                  2

                  Vcc

                  +5v

                  3

                  Vee

                  Contrast Voltage

                  4

                  RS

                  Register Select

                  5

                  R/W

                  Read or Write

                  6

                  EN

                  Enable

                  7

                  BPL

                  Back Plane light

                  8

                  Gnd

                  Ground Voltage

                  Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW:

                  Jalur EN dinamakan Enable, jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain yaitu RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain sudah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu sejumlah waktu tertentu (sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut) dan berikutnya set EN ke logika low “0” kembali.

                  Jalur RS adalah jalur Register Select, ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clearscreen) posisi kursor, dll). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirimkan adalah data text yang akan ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high “1”.

                  Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write, ketika RW berlogika low “0” maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high “1” maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low “0”.

                  Pada akhirnya bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur (bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.

                  Wireless

                  1. definisi wireless

                    Menurut Susianto dan Iis Yulianti (2015:32)[27] “Hotspot (Wi-Fi) adalah satu standar Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan wifi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat Wireless Local Area Network (WLAN). Wifi adalah singkatan dari Wireles Fidelity, yaitu seperangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel (Wireless Local Area Network-WLAN). yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Ditinjau secara umum Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya” .

                  2. Standar Wireless

                    Teknologi wifi memiliki standar yang ditetapkan oleh sebuah instusi internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers (IEEE), yang secara umum sebagai berikut : [Heriadi,D.2005]

                    1. Standar IEEE 802.11a yaitu wifi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300 m

                    2. Standar IEEE 802.11b yaitu wifi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 mbps dan jangkauan jaringan 100 m

                    3. Standar IEEE 802.11g yaitu wifi dengan frekuensi 2,4 GHz yang memiliki kecepatan 54 mbps dan jangkauan jaringan 300 m

                    4. Standar IEEE 802.11 n, yaitu wifi yang memiliki kecepatan 108 – 120 Mbps.

                    Tipe Jaringan Wireless Seperti halnya Ethernet-LAN (jaringan dengan kabel), jaringan wifi juga dikonfigurasikan ke dalam dua jenis jaringan, yaitu :

                    Jaringan peer to peer / Ad Hoc wireless LAN Sistem Ad-hoc adalah sistem peer-to-peer, dalam arti satu komputer dihubungkan ke satu komputer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem koneksi langsung dari satu komputer ke satu komputer lainnya dengan menggunakan twist pair cable tanpa perangkat HUB.

                    Jaringan server based/wireless infrastruktur Sistem infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang berfungsi sebagai access point. Untuk menggambarkan koneksi pada infrastruktur dengan akses point, sebuah jaringan wireless network minial harus memiliki satu titik pada tempat dimana komputer lain yang mencari/ menerima sinyal dapat masuk kedalam jaringan agar dapat berhubungan.

                    Komponen Utama jaringan WIFI Terdapat empat komponen utama untuk membangun sebuah jaringan wifi, (Efvy Zamidra, 2014:5) yaitu :

                    1. Access Point, komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless, Access Point mengonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya komponen tersebut bertindak layaknya sebuah hub/switch pada jaringan Ethernet. Satu Access Point secara teori menampung beberapa sampai ratusan klien. Walaupun demikian, Access Point direkomendasikan dapat menampung maksimal 40-klien.

                    2. Wireless-LAN device, komponen yang dipasangkan di Mobile/Dekstop PC.

                    3. Mobile/Dekstop PC, Komponen akses untuk klien, mobile PC pada umunya sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), sedangkan Dekstop PC harus ditambahkan PCI (Peripheral Componen Interconnect) Card, serta USB (Universal Serial Bus) Adapter Ethernet LAN, Jaringan kabel yang sudah ada.

                  3. Two Factor

                    Otentikasi dua faktor adalah proses keamanan di mana pengguna menyediakan dua sarana identifikasi, salah satunya adalah biasanya tanda fisik, seperti kartu, dan lainnya yang biasanya sesuatu yang hafal, seperti kode keamanan. Dua faktor yang terlibat. Sebuah contoh umum dari dua faktor otentikasi adalah kartu bank, kartu itu sendiri adalah item fisik dan momor identifikasi pribadi (PIN) adalah data yang harus selalu ada bersama kartu bank itu sendiri. 2FA adalah suatu fitur keamanan yang difungsikan sebagai verifikasi apakah pengguna yang akan login benar – benar orang yang memiliki akun tersebut. Two factor atau dua faktor merupakan otentikasi yang menyediakan jelas identifikasi pengguna dengan menggunakan kombinasi dua komponen yang berbeda, komponen ini sesuatu yang pengguna tahu, sesuatu yang pengguna miliki atau sesuatu yang tak terpisahkan dari pengguna. Konsep 2FA sangatlah mudah, selain username (atau email) dan password akan ditambahkan satu langkah lagi yang dibutuhkan untuk login. Inilah yang dimaksud cara verifikasi pemilik akun. Pengguna dua factor otentikasi untuk membuktikan identitas didasarkan pada pendekatan dua factor, factor yang digunakan harus benar, jika salah satu komponen hilang atau salah digunakan maka secara otomatis tidak bisa diakses

                  4. Password

                    Password adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna (multiuser) untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut. Kata sandi juga dapat diartikan sebagai kata rahasia yang digunakan sebagai pengenal.Kekuatan kata sandi adalah satu tolok ukur terhadap kekuatan, kerumitan dan keamanan dari suatu kata sandi rahasia yang digunakan sebagai pengenal Kekuatan suatu kata sandi bergantung pada kombinasi, kerumitan dan panjang dari kata sandi tersebut. Walaupun kata sandi memegang peranan yang penting dalam keselamatan komputer, kata sandi perlu digunakan secara wajar dan masuk akal dan berfungsi kepada pengguna. Kata sandi yang terlalu kuat akan sangat sulit untuk diingat dan biasanya akan ditulis dalam media kertas dan hal itu akan meningkatkan risiko kebocoran kata sandi tersebut.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Fajri setiawan