SI1431482890: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
(DAFTAR LAMPIRAN)
 
(47 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
 
<div style="margin-top:1cm;font-family:'times new roman';font-size:12pt;text-align:justify;clear:both;">
 
<div style="margin-top:1cm;font-family:'times new roman';font-size:12pt;text-align:justify;clear:both;">
 
<div style="font-size: 16pt;text-align: center;">
 
<div style="font-size: 16pt;text-align: center;">
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITORING '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN '''</p>
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC BERBASIS IoT '''</p>
<p style="line-height: 1">'''BERBASIS INTERNET OF THING'''</p>
+
 
</div>
 
</div>
  
Baris 32: Baris 31:
 
<p style="line-height: 1">'''[[STMIK RAHARJA]]'''</p>
 
<p style="line-height: 1">'''[[STMIK RAHARJA]]'''</p>
 
<p style="line-height: 1">'''TANGERANG'''</p>
 
<p style="line-height: 1">'''TANGERANG'''</p>
<p style="line-height: 1">'''2018/2019'''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''2017/2018'''</p>
 
</div>
 
</div>
  
Baris 50: Baris 49:
  
  
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITORING '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN '''</p>
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC BERBASIS IoT '''</p>
<p style="line-height: 1">'''BERBASIS INTERNET OF THING'''</p>
+
 
</div>
 
</div>
  
Baris 87: Baris 85:
 
<div style="text-align: center"><p style="line-height: 2">Disahkan Oleh :</p></div>
 
<div style="text-align: center"><p style="line-height: 2">Disahkan Oleh :</p></div>
  
<div style="text-align: right"><p style="line-height: 2">Tangerang, 10 Januari 2018</p></div>
+
<div style="text-align: right"><p style="line-height: 2">Tangerang, 10 Juli 2018</p></div>
  
 
{|table align="center"
 
{|table align="center"
Baris 140: Baris 138:
  
  
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITORING '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN '''</p>
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC BERBASIS IoT '''</p>
<p style="line-height: 1">'''BERBASIS INTERNET OF THING'''</p>
+
 
</div>
 
</div>
  
Baris 171: Baris 168:
 
<div style="text-align: left">
 
<div style="text-align: left">
  
<p style="line-height: 2" style="text-align: right;">Tangerang, 08 januari 2018</p></div>
+
<p style="line-height: 2" style="text-align: right;">Tangerang, 10 Juli 2018</p></div>
  
 
{|table align="center"
 
{|table align="center"
Baris 218: Baris 215:
  
  
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITORING '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN '''</p>
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC BERBASIS IoT '''</p>
<p style="line-height: 1">'''BERBASIS INTERNET OF THING'''</p>
+
 
+
 
</div>
 
</div>
 
  
 
<p style="text-align:center;">Dibuat Oleh :</p>
 
<p style="text-align:center;">Dibuat Oleh :</p>
Baris 243: Baris 237:
 
<p style="line-height: 2">Jurusan Sistem Komputer</p>
 
<p style="line-height: 2">Jurusan Sistem Komputer</p>
 
<p style="line-height: 2">Konsentrasi Computer System</p>
 
<p style="line-height: 2">Konsentrasi Computer System</p>
<p style="line-height: 2">Tahun Akademik 2018/2019</p>
+
<p style="line-height: 2">Tahun Akademik 2017/2018</p>
 
<p style="line-height: 2">Disetujui Penguji :</p>
 
<p style="line-height: 2">Disetujui Penguji :</p>
 
</div>
 
</div>
Baris 249: Baris 243:
 
<div style="text-align: left">
 
<div style="text-align: left">
  
<p style="line-height: 1; text-align: right;">Tangerang, 08 Januari 2018</p>
+
<p style="line-height: 1; text-align: right;">Tangerang, 08 Juli 2018</p>
 
</div>
 
</div>
  
Baris 309: Baris 303:
  
  
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITORING '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN '''</p>
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO '''</p>
+
<p style="line-height: 1">'''AQUAPONIC BERBASIS IoT '''</p>
<p style="line-height: 1">'''BERBASIS INTERNET OF THING'''</p>
+
 
</div>
 
</div>
 
<p style="text-align:center;">Disusun Oleh :</p>
 
<p style="text-align:center;">Disusun Oleh :</p>
Baris 349: Baris 342:
  
  
<p>Tangerang, 08 Januari 2018</p>
+
<p>Tangerang, 10 Juli 2018</p>
 
</div>
 
</div>
  
Baris 393: Baris 386:
  
 
<div style="text-align: justify;line-height: 1">
 
<div style="text-align: justify;line-height: 1">
<p>Kemajuan teknologi dalam bidang pelayanan membantu sebuah perusahaan berkembang dalam hal pelayanan yang dapat diakses oleh publik seperti halnya aplikasi mobile phone. Sistem informasi Customer Relationship Management berbasis mobile phone merupakan salah satu kebutuhan dalam sebuah organisasi maupun perusahaan untuk memberikan informasi kepada customer dengan tepat, cepat dan akurat. Sistem pelayanan yang berjalan masih semi komputerisasi, karena setiap pengajuan jadwal harus dilakukan dengan by phone atau datang ke kantor untuk memberikan informasi mengenai penjadwalan, adanya sistem donorku memberikan informasi pelayanan di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabubaten Tangerang seperti pelayanan pengajuan jadwal kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, jadwal kegiatan donor darah, pelayanan pengecekan stok darah, serta pelayanan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, serta studi pustaka, untuk analisa menggunakan metode Value Chain (Rantai Nilai), PIECES (Performance Information Economy Control Efficiency dan Service), Unified Modelling Languange UML sebagai alat bantu yang dapat menggambarkan alur prosedur dalam bentuk objek, elisitasi kebutuhan sistem, dan metode testing yaitu Black Box Testing, dalam pembuatan perogramnya menggunakan bahasa pemrograman PHP Hypertext Preprocessor dengan databasenya cloud compputing. Dengan adanya sistem pelayanan donorku dapat menunjang aktivitas pegawainya dalam bidang pelayanan, serta dapat memudahkan pendonor atau konsumen untuk mendapatkan informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.</p>
+
<p>Akuaponik merupakan teknik bercocok tanam dengan menggabungkan tanaman dan ikan, dan teknik ini cocok untuk masyarakat daerah perkotaan yang di daerahnya terdapat banyak pabrik industri serta jarang ada nya lahan terbuka hijau, teknik ini bisa di lalukan di pekarangan rumah yang lahan nya tidak luas. Teknik akuaponik hanya mengandalkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam nya, sehingga daerah yang mempunyai sumber air melimpah lebih disarankan menggunakan teknik ini dibandingkan teknik bercocok tanam pada umumnya. Penelitian ini di lakukan dengan metode pengumpulan data, analisa, studi pustaka, prototype, dan juga pengujian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang alat rancang bangun sistem kontrol dan pemantauan akuaponik berbasis iot dengan sebuah sensor ultrasonik dan dht22 yang bisa membaca ketinggian air dan suhu serta kelembaban di sekitar akuaponik. Sensor tersebut akan memberi informasi ke mikrokontroller arduino uno , kemudian mikrokontroler akan memerintahkan pompa air, lampu, dan kipas untuk hidup atau mati, akuaponik pun dapat di pantau melalui smartphone android, sehingga memudahkan pengguna akuaponik.</p>
 
</div>
 
</div>
  
<div style="text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Kata Kunci: System, CRM, aplication''</p></div>
+
<div style="text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Kata Kunci : Akuaponik, Arduino Uno, Dht22, Ultrasonik''</p></div>
  
  
Baris 403: Baris 396:
  
 
<div style="text-align: justify;line-height: 1">
 
<div style="text-align: justify;line-height: 1">
<p>''Technological progress in the field of service backing a company developing in terms of service that can be accessed by the public like application mobile phone.Information system customer relationship management based mobile phone is one needs in an organization and company to inform customer properly, quick and accurate.Service system that runs still spring computerized, because every filing schedule to do with by phone or coming to the office to provide information about scheduling, the system donorku provide information service in blood transfusion unit indonesian red cross kabubaten tangerang like a service filing timetable blood donor, the submission of the certificate of award, timetable blood donor, checking blood stock service, and other services. This research using data collection method that is observation, interview, and the literature study, to analysis uses the value chain ( chain values ), pieces ( performance information economy control efficiency and service ), the unified modelling languange uml as the tools able to illustrate a groove procedure in the form of object, elisitasi needs system, and methods testing that is black box testing, in making perogramnya use of language programming php hypertext preprocessor with databasenya cloud compputing.With the service system donorku be able to support the activity of his servants in the field of service, and would facilitate donors or consumers to get the information without having to face to face directly.</p>
+
<p>'Aquaponic is a cultivation technique that combines plants and fish, and this technique is suitable for urban communities where there are many industrial plants and rarely green open land, this technique can be done in the yard of the house whose land is not wide. The aquaponic technique relies only on water without the use of soil as its planting medium, so that areas with abundant water sources are more advisable to use this technique than planting techniques in general. This research is done by data collection method, analysis, literature study, prototype, and also testing. In this study the researchers conducted research on iotonic-based control and iotonic control system design with an ultrasonic sensor and dht22 which can read the water level and temperature and humidity around the Iaponik. The sensor will inform the arduino uno microcontroller, then the microcontroller will command the water pump, lamp, and fan to turn on or off, aquaponic can monitor from smartphone android, making it easier for the iaponic users.'</p>
 
</div>
 
</div>
  
<div style="text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Keywords : System, CRM, aplication''</p></div>
+
<div style="text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Keywords : Aquaponic , Arduino Uno, Dht22, Ultrasonic''</p></div>
  
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
Baris 418: Baris 411:
  
 
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">
 
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">
<p style="text-indent: 0.5in">Segala puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang telah melimpahkan kesehatan dan memberikan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan baik. Adapun judul dalam laporan Skripsi ini adalah “DONORKU.ID SEBAGAI APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK LOYALITAS PELAYANAN DONOR DARAH PADA UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG”</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in">Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan iman serta senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penulisan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN AQUAPONIC BERBASIS IoT”. Mengenai penulisan laporan ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu,dengan segala kerendahan hati peneliti selaku peneliti mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dengan melengkapi dan menyempurnakan penulisan dalam laporan penulisan skripsi ini.</p>
<p style="text-indent: 0.5in">Pembuatan laporan Skripsi ini untuk memenuhi persyaratan jenjang akademik Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja. Dalam pembuatan laporan ini peneliti mendapatkan informasi dari observasi langsung pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dan melakukan wawancara terhadap pelayan nya serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in">Peneliti menyadari bahwa tersusunnya laporan skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha peneliti semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:</p>
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan peneliti menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :
+
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja </li>
+
<li>Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.</li>
<li>Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja. </li>
+
<li>Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.</li>
<li>Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.</li>
+
<li>Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., M.T.I selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.</li>
<li>Bapak Oleh Sholeh, S.Kom., M.MSI sebagai Dosen Pembimbing 1 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.</li>
+
<li>Bapak Indrianto, M.T. selaku Dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti dalam menempuh penulisan laporan skripsi ini.</li>
<li>Bapak Padeli M.Kom sebagai Dosen Pembimbing 2 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.</li>
+
<li>Ibu Nina Rahayu, S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti dalam menempuh penulisan laporan skripsi ini</li>
<li>Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.</li>
+
<li>Bapak Sutarman selaku stakeholder yang telah memberikan banyak arahan, masukan, dan bimbingan kepada penulis.</li>
<li>Bapak dr. Kusmoro Yudho Sp.Tht sebagai Direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan Skripsi di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeang </li>
+
<li>Para Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.</li>
<li>Bapak Rusdi Lucky Subakti sebagai Pembimbing Lapangan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini.</li>
+
<li>Semua staff Kelurahan Kutajaya, Kabupaten Tangerang yang telah membantu peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan skripsi.</li>
<li>Ibu Lili Halimah sebagai Kasubit bagian Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang</li>
+
<li>Orangtua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan peneliti. </li>
<li>Semua staff Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah membentu penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan KKP.</li>
+
<li>Teman-teman, para sahabat, tiara dita dan rekan-rekan seperjuangan  yang selalu memberi motivasi kepada peneliti dalam penyusunan Skripsi ini.</li>
<li>Bapak dan Ibu saya yang telah membina saya untuk selalu tetap semangat dalam mencari ilmu.</li>
+
<li>Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.</li>
<li>Untuk teman-teman organisasi FUMMRI yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga Laporan Skripsi penulis berjalan dengan lancar.</li>
+
<li>Teman satu tim bimbingan dengan bapak Oleh Soleh yaitu Vivin Apriyanti, Indrianingrum, Nanda Dian Prasetyo yang telah berjuang bersama menyelesaikan Penelitian ini.</li>
+
<li>Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
Dan Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini. Akhir kata semoga laporan Skripsi  ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca.
 
</div>
 
  
 
<div align="right" style="font-size: 12pt;'">
 
<div align="right" style="font-size: 12pt;'">
 
{| width="100%" align="right"
 
{| width="100%" align="right"
 
|-
 
|-
| width="60%" | || align="center" | Tangerang, 02 Februari 2018
+
| width="60%" | || align="center" | Tangerang, 10 Juli 2018
 
|-
 
|-
 
| ||   
 
| ||   
Baris 483: Baris 470:
 
|}
 
|}
 
</div>
 
</div>
 +
  
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
__TOC__
+
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">
 +
'''DAFTAR SIMBOL'''
 +
</div>
 +
<ol type="A">
 +
<li>'''Daftar Simbol ''Flowchart'''''</li>
 +
 
 +
<center>https://image.ibb.co/fEB84y/Daftar_Simbol_Jpg.jpg</center>
 +
 
 +
</ol>
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
  
Baris 493: Baris 489:
 
</div>
 
</div>
 
<div style="line-height: 2">
 
<div style="line-height: 2">
:# Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I    
+
:# Tabel 2.1 Perbedaan Black Box dan White Box    
:# Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
+
:# Tabel 3.1 Keterangan Desain Prototype
:# Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III  
+
:# Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I  
:# Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi   
+
:# Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II  
:# Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan  
+
:# Tabel 3.3 Elisttasi Tahap III  
:# Tabel 4.2 Hasil Kegiatan
+
:# Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi  
:# Tabel 4.3 Kelompok Donor
+
:# Tabel 4.1 Pengujian Nilai Sensor Ultrasonik  
:# Tabel 4.4 Pendonor  
+
:# Tabel 4.2 Pengujian Jarak Sensor dan Air  
:# Tabel 4.5 Pengajuan Piagam Penghargaan
+
:# Tabel 4.3 Pengujian Nilai Sensor DHT22
:# Tabel 4.6 Piagam Cetak
+
:# Tabel 4.4 Pengujian Suhu dan Kelembaban  
:# Tabel 4.7 Pengajuan Kegiatan Donor Darah
+
:# Tabel 4.5 Time Schedule  
:# Tabel 4.8 Stok Darah
+
:# Tabel 4.6 Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan
:# Tabel 4.9 User
+
:# Tabel 4.10 Pesan
+
:# Tabel 4.11 Daftar Pengujian  
+
:# Tabel 4.12 Pengujuan Login
+
:# Tabel 4.13 Pengujian Registrasi Account Pendonor 
+
:# Tabel 4.14 Pengujian Penambahan Account Administrasi dan Kordinator  
+
:# Tabel 4.15 Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah
+
:# Tabel 4.16 Pengujian Input Data Pengajuan Piagam Penghargaan
+
:# Tabel 4.17 Pengujian Pembuatan Laporan  
+
:# Tabel 4.18 Time Schedule  
+
:# Tabel 4.19 Estimasi Biaya  
+
  
 
</div>
 
</div>
Baris 525: Baris 510:
 
</div>
 
</div>
 
<div style="line-height :2">
 
<div style="line-height :2">
:# Gambar 2.1 Karateristik Sistem        
+
:# Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem        
:# Gambar 2.2 Siklus Informasi      
+
:# Gambar 2.2 Tahapan Prototipe      
:# Gambar 2.3 Rantai Nilai      
+
:# Gambar 2.3 Sistem Kendali Loop Terbuka      
:# Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah        
+
:# Gambar 2.4 Sistem Kendali Loop Tertutup        
:# Gambar 3.2 Gedung Unit Transfusi Darah        
+
:# Gambar 2.5 Jenis – Jenis Akuaponik        
:# Gambar 3.3 Laboratorium Pengolahan Komponen Darah        
+
:# Gambar 2.6 Mikrokontroler ATMega328        
:# Gambar 3.4 Laboratorium IMLTD        
+
:# Gambar 2.7 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328        
:# Gambar 3.5 Ruang Pengambilan Darah        
+
:# Gambar 2.8 Sensor Ultrasonik        
:# Gambar 3.6 Ruang Service Donor        
+
:# Gambar 2.9 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik        
:# Gambar 3.7 Tempat Penyimpanan Darah        
+
:# Gambar 2.10  Sensor DHT22        
:# Gambar 3.8 Transportasi Mobil Unit      
+
:# Gambar 2.11  Ilustrasi Pengujian Black Box      
:# Gambar 3.9 Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah        
+
:# Gambar 3.1  Stuktur Organisasi Kelurahan Kutajaya        
:# Gambar 3.10 Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan        
+
:# Gambar 3.2  Flowchart Sistem Yang Berjalan        
:# Gambar 3.11 Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah        
+
:# Gambar 3.Diagram Blok Rangkaian Alat        
:# Gambar 3.12 Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan        
+
:# Gambar 3.4  Rancangan Prototype Aquaponic        
:# Gambar 3.13 Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah      
+
:# Gambar 3.5  Membuka Aplikasi Fritzing      
:# Gambar 3.14 Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan        
+
:# Gambar 3.6 Loading awal fritzing        
:# Gambar 3.15. Analisa Value Chain Pelayanan        
+
:# Gambar 3.7  Halaman utama Fritzing        
:# Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem donorKU    
+
:# Gambar 3.8  Menyimpan project pada Fritzing   
:# Gambar 4.2 Usecase Diagram Usulan Pengajuan Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 3.9  Breadboard view dalam Fritzing    
:# Gambar 4.3 Usecase Diagram Usulan Pengajuan Piagam Penghargaan    
+
:# Gambar 3.10  Rangkaian Sensor Ultrasonik   
:# Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Pengajuan Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 3.11  Rangkaian DHT22    
:# Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Pengajuan Piagam Penghargaan    
+
:# Gambar 3.12  Rangkaian Relay , kipas dan lampu    
:# Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Pengajuan Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 3.13  Rangkaian Keseluruhan    
:# Gambar 4.7 Sequence Diagram Usulan Pengajuan Piagam Penghargaan    
+
:# Gambar 3.14  Memulai Arduino IDE   
:# Gambar 4.8 Class Diagram    
+
:# Gambar 3.15 Program Arduino IDE Interface    
:# Gambar 4.9 Prototype Tampilan Awal    
+
:# Gambar 3.16  Membuka Device Manager
:# Gambar 4.10 Prototype Tampilan Login    
+
:# Gambar 3.17  Memilih Port Yang Terhubung   
:# Gambar 4.11 Prototype Tampilan Dashboard    
+
:# Gambar 3.18  Menentukan Koneksi port COM5   
:# Gambar 4.12 Prototype Tampilan Pengajuan Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 3.19  Memilih Jenis Board Arduino/Genuino Uno    
:# Gambar 4.13 Prototype Tampilan Jadwal Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 3.20  Menyimpan File Program Pada Arduino Uno   
:# Gambar 4.14 Prototype Tampilan Pengajuan Piagam Penghargaan  
+
:# Gambar 3.21  Memilih Lokasi Penyimpanan Project  
:# Gambar 4.15 Tampilan Awal    
+
:# Gambar 3.22  Sketch Program Keseluruhan
:# Gambar 4.16 Tampilan Halaman Login  
+
:# Gambar 3.23  Proses Kompilasi Sketch Program
:# Gambar 4.17 Tampilan Halaman Register pendonor    
+
:# Gambar 3.24  Hasil Proses Kompilasi Sketch Program
:# Gambar 4.18 Tampilan Halaman Dashboard Utama Pendonor    
+
:# Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
:# Gambar 4.19 Tampilan Halaman Dashboard Utama Administrator      
+
:# Gambar 4.2 Jarak Sensor dan Benda Dekat    
:# Gambar 4.20 Tampilan Halaman Alur Donor Darah  
+
:# Gambar 4.3 Jarak Sensor dan Benda jauh 
:# Gambar 4.21 Tampilan Halaman Pengajuan Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 4.4 Sensor DHT22 yang membaca suhu tinggi      
:# Gambar 4.22 Tampilan Halaman Konfirmasi Kegiatan Donor Darah  
+
:# Gambar 4.5 Sensor DHT22 yang membaca suhu rendah
:# Gambar 4.23 Tampilan Halaman Jadwal Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 4.6 Rangkaian sensor Ultrasonik
:# Gambar 4.24 Tampilan Halaman Pengajuan Kegiatan Saya    
+
:# Gambar 4.7 Sketch Program Sensor Ultrasonik    
:# Gambar 4.25 Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan    
+
:# Gambar 4.8 Pengujian Sensor Ultrasonik
:# Gambar 4.26 Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan    
+
:# Gambar 4.9 Rangkaian sensor DHT22
:# Gambar 4.27 Tampilan Halaman Pengajuan Piagam Penghargaan    
+
:# Gambar 4.10 Sketch Program Sensor DHT22
:# Gambar 4.28 Tampilan Halaman Data Pengajuan Piagam Penghargaan    
+
:# Gambar 4.11 Rangkaian Relay, Kipas, dan Pompa Air   
:# Gambar 4.29 Tampilan Halaman Pengajuan Piagam Saya    
+
:# Gambar 4.12 Sketch Program relay    
:# Gambar 4.30 Tampilan Halaman Stok Darah    
+
:# Gambar 4.13 Kondisi Relay OFF dan ON 
:# Gambar 4.31 Tampilan Halaman Tampilan Halaman Tambah User    
+
:# Gambar 4.14 Data Monitoring Pada Smartphone Android   
:# Gambar 4.32 Tampilan Laporan Pengajuan Kegiatan Donor Darah    
+
:# Gambar 4.15 Sketch IoT   
:# Gambar 4.32 Tampilan Laporan Pengajuan Piagam Penghargaan
+
:# Gambar 4.16 kecocokan nilai pada Arduino IDE dan smartphone android
 +
:# Gambar 4.17 Arduino IDE Interface
 +
:# Gambar 4.18 Alur Menulis Sketsa program pada Arduino IDE
  
 
</div>
 
</div>
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">
+
__TOC__
'''DAFTAR SIMBOL'''
+
</div>
+
<ol type="A">
+
<li>'''Daftar Simbol ''Use Case'''''</li>
+
 
+
 
+
<center><img src="https://s26.postimg.org/i8l8853k9/Image_5.jpg" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<li>'''Daftar Simbol ''Sequance Diagram'''''</li>
+
 
+
 
+
<center><img src="https://s26.postimg.org/xsslyodop/Image_6.jpg" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<li>'''Daftar Simbol ''Activity Diagram'''''</li>
+
 
+
 
+
<center><img src="https://s26.postimg.org/4g6tcicsp/Image_7.jpg" width="50%" height="auto"></center>
+
</ol>
+
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
=<div style=" text-align: center">'''BAB I'''</div>=
 
=<div style=" text-align: center">'''BAB I'''</div>=
Baris 604: Baris 573:
 
==Latar Balakang Masalah ==
 
==Latar Balakang Masalah ==
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Tidak hanya itu, infrastruktur yang ada juga mengalami perkembangan sehingga sudah sedikit lahan penghijauan di daerah perkotaan, sehingga kota hanya maju secara ekonomi, namun mundur secara ekologi. Dengan kemunduran ekologi, masyarakat sebaiknya ikut serta dalam memajukan kembali ekologi dengan cara bercocok tanam aquaponic di halaman rumah.   </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Tidak hanya itu, infrastruktur yang ada juga mengalami perkembangan sehingga sudah sedikit lahan penghijauan di daerah perkotaan, maka kota hanya maju secara ekonomi namun mundur secara ekologi. Dengan kemunduran ekologi, masyarakat sebaiknya ikut serta dalam memajukan kembali ekologi dengan cara bercocok tanam, salah satunya adalah dengan teknik bercocok tanam aquaponic yang bisa dilakukan di halaman rumah.</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Aquaponic memberikan alternatif bercocok tanam dilahan terbatas dengan menggabungkan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang simbiotik. Nutrisi akuaponik bisa didapat dengan mudah, yaitu diperoleh dari kotoran ikan. Umumnya pada akuakultur eksresi dari ikan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas jika tidak dibuang, dalam akuaponik, kotoran ikan akan dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber nutrisi. Dalam kegiatan ini sistem hidroponik berperan sebagai filter bagi lingkungan ikan (Menurut Rakhman, dkk., 2015 dalam jurnal Hasbullah, dkk., 2011).</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Aquaponic memberikan alternatif bercocok tanam dilahan terbatas dengan menggabungkan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang simbiotik. Nutrisi akuaponik bisa didapat dengan mudah, yaitu diperoleh dari kotoran ikan. Umumnya pada akuakultur eksresi dari ikan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas jika tidak dibuang, dalam akuaponik, kotoran ikan akan dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber nutrisi. Dalam kegiatan ini sistem hidroponik berperan sebagai filter bagi lingkungan ikan (Menurut Hasbullah, dkk., dalam jurnal Rakhman, dkk., 2015).</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode monitoring dan pengontrolan aquaponic otomatis ini yang penulis teliti diharapkan dapat memberikan dampak nyata kepada  masyarakat yang ingin bercocok tanam aquaponic, sehingga tidak perlu takut lupa untuk memberikan makan ikan dan juga sistem ini dapat memantau suhu air serta mengukur ketinggian air pada kolam melalui smartphone. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode monitoring dan pengontrolan aquaponic otomatis ini yang peneliti teliti diharapkan dapat memberikan dampak nyata kepada  masyarakat yang ingin bercocok tanam dengan teknik aquaponic, sehingga tidak perlu datang melihat secara langsung aquaponic karna sistem ini dapat memantau suhu, kelembaban dan mengukur ketinggian air pada kolam melalui smartphone.</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari hasil analisa peneliti bahwa di kelurahan yang berada di Kabupaten Tangerang, tepatnya berada di Kelurahan Kutajaya, membutuhkan suatu inovasi baru dalam penghijauan dan pemanfaatan lahan yang ada agar lebih berguna dan efisien. Penulis berkerja sama dengan Kelurahan Kutajaya di Kabupaten Tangerang agar kedepannya dapat memberikan sosialisasi sistem ini kepada masyarakat sekitar. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari hasil analisa peneliti bahwa di kelurahan yang berada di Kabupaten Tangerang, tepatnya berada di Kelurahan Kutajaya, membutuhkan suatu inovasi baru dalam penghijauan dan pemanfaatan lahan yang ada agar lebih berguna dan efisien sebab sistem kebun yang ada di Kelurahan Kutajaya masis menggunakan sistem berkebun pada umumnya belum menggunakan sistem aquaponic. Peneliti berkerja sama dengan Kelurahan Kutajaya di Kabupaten Tangerang agar kedepannya dapat memberikan sosialisasi sistem ini kepada masyarakat sekitar.</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITORING AQUAPONIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS INTERNET OF THING”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN AQUAPONIC BERBASIS IoT”.</p>
  
 
==Rumusan Masalah==
 
==Rumusan Masalah==
  
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari latar belakang diatas peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian tersebut. Berikut rumusan masalah :'''</p>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari latar belakang diatas peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian tersebut. Berikut rumusan masalah :'''</p>
# Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem agar aquaponic dapat dimonitor ?  
+
# Bagaimana merancang aquaponic dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno?  
# Bagaimana sistem aquaponic dapat memberikan pakan ikan secara otomatis?
+
# Bagaimana sistem aquaponic dapat membaca suhu, kelembaban, dan ketinggian air?
# Bagaimana sistem aquaponic dapat dimonitor langsung menggunakan kamera?
+
# Bagaimana sistem aquaponic dapat dikontrol dan di awasi secara realtime dengan smartphone?
  
 
==Tujuan dan Manfaat Penelitian==
 
==Tujuan dan Manfaat Penelitian==
Baris 626: Baris 595:
  
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Tujuan dari penelitian yang telah di analisa oleh peneliti adalah :'''</p>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Tujuan dari penelitian yang telah di analisa oleh peneliti adalah :'''</p>
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur ketinggian air pada kolam ikan secara otomatis menggunakan mikrokontroler arduino uno.
+
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur ketinggian air pada kolam ikan secara otomatis menggunakan mikrokontroler arduino.
 
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur suhu pada aquaponic secara otomatis.
 
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur suhu pada aquaponic secara otomatis.
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat memberikan  pakan ikan secara otomatis.
+
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur kelembaban pada aquaponic secara otomatis.
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat dikontrol langsung menggunakan kamera yang ada pada aquaponic.
+
# Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat dikontrol langsung menggunakan smartphone.
# Mewujudkan sistem aquaponic yang lebih efisien dan terotomatisasi menggunakan mikrokontroler arudino uno.
+
# Mewujudkan sistem aquaponic yang lebih efisien dan terotomatisasi menggunakan mikrokontroler arudino.
# Sebagai syarat bagi penulis untuk lulus dan memperoleh gelar Sarjana Komputer.
+
# Sebagai syarat bagi peneliti untuk lulus dan memperoleh gelar Sarjana Komputer.
  
 
===Manfaat Penelitian===
 
===Manfaat Penelitian===
Baris 638: Baris 607:
 
# Dapat memantau ketinggian air pada kolam ikan aquaponic secara otomatis.
 
# Dapat memantau ketinggian air pada kolam ikan aquaponic secara otomatis.
 
# Dapat memantau suhu aquaponic secara otomatis.
 
# Dapat memantau suhu aquaponic secara otomatis.
# Dapat memberikan pakan ikan secara otomatis.
+
# Dapat memantau kelemababan aquaponic secara otomatis.
# Dapat memonitor secara langsung aquaponic menggunakan kamera yang ada di aquaponic.
+
# Dapat mengontrol aquaponic menggunakan smartphone.
 
# Menerapkan ilmu yang telah didapat selama belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat laporan secara sistematis.
 
# Menerapkan ilmu yang telah didapat selama belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat laporan secara sistematis.
  
==Ruang Lingkup Masalah==
+
==Ruang Lingkup==
  
Untuk membatasi penelitian agar lebih terarah dan fokus maka peneliti membatasi ruang lingkup, permasalahan dalam penulisan yaitu sistem kontrol dan pemantauan aquaponic yang meliputi suhu, tinggi air kolam sebagai media monitoringnya dan memberikan pakan ikan otomatis sebagai media kontrolnya, dengan berlokasi di Kelurahan Kutajaya ,Kabupaten Tangerang. Peneliti memakai arduino uno sebagai mikrokontroler, motor servo dan relay  yang berfungsi untuk memberikan pakan ikan otomatis yang diatur waktu pemberian pakan, sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian air, sensor suhu sebagai pengukur suhu air, dan monitoring sebagai model IOT.
+
Untuk membatasi penelitian agar lebih terarah dan fokus maka peneliti membatasi ruang lingkup, permasalahan dalam penulisan yaitu sistem kontrol dan pemantauan aquaponic yang meliputi suhu, kelembaban, tinggi air kolam sebagai media monitoringnya dan mengontrol lampu, kipas, dan keran otomatis sebagai media kontrolnya, dengan berlokasi di Kelurahan Kutajaya ,Kabupaten Tangerang. Peneliti memakai arduino sebagai mikrokontroler, sensor DHT22 sebagai pengukur suhu dan kelembaban, sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian air, dan modul wifi EPS8266 sebagai model IoT.
  
 
==Metode Penelitian==
 
==Metode Penelitian==
 +
 +
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode dalam melakukan penelitian, sebagai berikut :
  
 
===Metode Pengumpulan Data===
 
===Metode Pengumpulan Data===
  
Bentuk kegiatan dalam melakukan Skripsi, mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisa suatu kasus ditempat penelitian oleh mahasiswa serta merancang suatu program atau sistem yang dapat berguna bagi stakeholder, dalam penelitian mahasiswa harus relavan pada bidang keahlian yang dimiliki.
+
<li>'''Pengamatan (''Observation'')'''</li>
<P> Di dalam metode pelaksanaan terdadat 4 metode yang dilaksanakan oleh Peneliti diantaranya : </p>
+
<ol type="1">
+
<li>'''Pengamatan (''Observasi'')'''</li>
+
  
Pengamatan yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tinjauan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang pada bagian Pencarian Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) dengan mengamati sistem pelayanan yang berjalan, mencatat data-data yang diperlukan dan pengumpulan data untuk membuat laporan Penelitian skripsi. Pengamatan ini berfokus kepada pelayanan donor darah dengan mengambil data dari laporan bagian pelayanan serta data informasi dari pendonor yang akan mengajukan kegiatan donor darah ataupun pengajuan piagam penghargaan.
+
Peneliti mendatangi Kelurahan Kutajaya, Kabupaten Tangerang untuk mendokumentasikan serta mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam membuat laporan hasil penelitian.
  
 
<li>'''Wawancara (''Interview)'''''</li>
 
<li>'''Wawancara (''Interview)'''''</li>
  
Data yang akurat sangat berpengaruhi dalam pembuatan laporan ataupun perancangan sistem yang akan dibuat. Untuk itu peneliti melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab kepada Bpk Lucky sebagai koorditor bagian P2DDS, Bapak Bambang sebagai ketua umum pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang serta bagian administrasi dan koordinator pelayanan, semua kegiatan interview yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa prosedural sistem pelayanan yang sedang berjalan.
+
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait untuk memenuhi data yang diperlukan dalam pembuatan laporan hasil penelitian.
  
 
<li>'''Studi Pustaka'''</li>
 
<li>'''Studi Pustaka'''</li>
  
Laporan penelitian ini harus mempunyai data-data yang bersifat teoritis maka peneliti melakukan studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori yang relavan dalam penyusunan laporan penelitian, dalam studi pustaka informasi didapatkan dari internet, buku, jurnal, artikel, serta modul pembelajaran.</ol>
+
Selain dari metode diatas peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai referensi seperti internet, buku, dan perpustakaan untuk melengkapi data yang diperlukan.
  
===Analisa Sistem===
+
===Metode Analisa===
  
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menganalisa sistem yang berjalan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan metode Value Chain atau Rantai Nilai. Fungsi menggunakan metode Value Chain yaitu agar mendapatkan informasi dari mulai akarnya hingga sampai berbentuk informasi yang berguna bagi penerimannya. Metode Value Chain adalah metode yang memahi secara baik terhadap keunggulan kompetitatif, untuk mengidentifikasi dimana value pelenggan dapat di tingkatkan atau penurunan biaya dan memahi secara baik hubungan perusahaan dengan pemasok. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada metode ini, penulis menganalisa menggunakan metode Flowchart yang menggambarkan urutan proses mendetail dan hubungan antara suatu proses (intruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program melalui simbol-simbol tertentu.</P>
<p style="text-indent: 0.5in;"> Selain menggunakan Value Chain, peneliti menggunakan metode PIECES, karena fungsi dari PIECES sendiri merupakan pokok dasar untuk memperoleh permasalahan lebih sfesifik. Metode ini sangatlah penting untuk dilakukan sebelum pengembangan sistem informasi karena terdapat beberapa aspek diantaranya : kinerja, informasi, ekonomim, keamamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. </p>
+
  
===Metode Perancangan ===
+
===Metode Prototype===
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Languange (UML) memodelkan secara visual perancangan sistem yang berorientasi pada objek. UML sendiri berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasi beberapa sudat pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun. </P>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk itu. </P>
<p style="text-indent: 0.5in;">UML terdiri dari bermacam-macam diagram yang saling berkaitan satu sama lain, macam-macam diagram yang digunakan di dalam penelitian yaitu : Usecase diagram, Activity Diagram, Squence diagam dan Statechart diagram, dan Class Diagram. Masing-masing diagram tersebut mempunyai fungsi tersendiri, dari menggambarkan kelakuan sistem, struktur sistem dari segi kelas, mendeskripsikan waktu hidup objek serta aktivitas dalam sistem yang berjalan.Dalam perancangan sistem yang akan dibuat, terlebih dahulu peneliti menggunakan metode Elitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang di harapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 4 tahap yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Peneliti di sini menerapkan prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus meneurs dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem. </p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Selain itu peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Sublime text untuk menedit script PHP, database server yang digunakan MySQL serta aplikasi website 2 apk developher sebagai aplikasi yang mengconvetor aplikasi web kepada aplikasi berbasis android.</p>
+
  
===Metode Pengujian Sistem===
+
===Metode Pengujian===
  
<p style="text-indent: 0.5in;"> Dalam penelitian skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box karena berfokus pada proses kerja sistem. Metode pengujian ini berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. </p>
  
 
==Sistematika Penulisan==
 
==Sistematika Penulisan==
  
Sistematika penulisan berfungsi untuk memberikan gambaran sedikit tentang pembuatan laporan Skripsi , maka sistematika penulisan Skripsi sebagai berikut :
+
Untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan dapat dipahami lebih jelas, laporan ini dibagi atas beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci.
 +
Dengan susunan sebagai berikut:
  
 
'''BAB I        PENDAHULUAN'''
 
'''BAB I        PENDAHULUAN'''
Baris 690: Baris 657:
 
'''BAB II    LANDASAN TEORI'''
 
'''BAB II    LANDASAN TEORI'''
  
Pada bab ini berisikan tentang teori yang berhubungan dengan peneletian yang dikutip dari buku, jurnal maupun dari internet. Bab ini juga memaparkan tentang metode penelitian yang akan menguraikan berbagai tentang konsep dasar sistem, konsep dasar perancangan sistem, Unified Modelling Languange (UML) dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.
+
Bab ini berisi tentang teori dan literature review yang sesuai, sehingga bisa mendukung penelitian dalam penulisan sehingga menghasilkan karya tulis yang bernilai ilmiah.
  
'''BAB III'''    '''ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''
+
'''BAB III'''    '''PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN'''
  
Pada bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah perusahaan, struktur organisasi beserta fungsi-fungsinya, Penjelasan wewenang dan tanggung jawab. Selain menggambarkan organisasi pada BAB ini menggambarkan sistem yang berjalan dengan menggunakan program UML untuk menggambarkan sistem yang berjalan dengan memodelkan secara visual bersifat objek, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity diagram, Sequence diagram, dan Statecart diagram. Gambaran analisa sistem yang berjalan dan permasalah pokoknya dengan meggunakan analisa value chain. Selain UML dan Value Chain, peneliti menggunaka PIECES sebagai analisa sebelum pengembangan sistem informasi, Serta penggunaan Elisitasi untuk kebutuhan sistem yang diperlukan oleh stakeholder.
+
Bab ini memuat analisa dan perancangan “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN AQUAPONIC BERBASIS IoT”. yang dijelaskan secara terperinci.
  
 
'''BAB IV  RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN '''
 
'''BAB IV  RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN '''
  
Pada BAB ini menjelaskan rancangan sistem yang di usulkan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar,  dan rancangan implementasi program.
+
Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.
  
 
'''BAB V'''    '''PENUTUP '''
 
'''BAB V'''    '''PENUTUP '''
  
Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian Peneliti selama Skripsi, menjawab dari tujuan penelitian yang menjadikan acuan perancangan sistem kedepanyang dibuat sesuai dengan kebutuhan stakeholder.
+
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan dan pengembangan kedepannya.
  
 
'''DAFTAR PUSTAKA'''
 
'''DAFTAR PUSTAKA'''
Baris 715: Baris 682:
 
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
 
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
 +
=== Konsep Dasar Sistem ===
 +
==== Definisi Sistem  ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hutahaean (2014:2)<ref name="Hutahaean">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>“sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2<ref name="Muslihudin">Muslihudin, Muhamad , dan Oktafianto. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.</ref> “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Anggraeni dan Irviani (2017 :1)<ref name="Anggraeni">Anggraeni, Elisabet Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.</ref>, “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan."</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;"> Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sesuatu yang berjalan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan guna mencapai suatu tujuan tertentu.</p>
  
===Konsep Dasar Sistem===
+
==== Karakteristik Sistem ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hutahaean (2014:3-5)<ref name="Hutahaean">Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:</p>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Komponen
 +
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.</li>
 +
<li>Batasan Sistem (Boundary)
 +
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu istem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.</li>
 +
<li>Lingkungan Luar Sistem (Environment)
 +
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.</li>
 +
<li>Penghubung Sistem (Interface)
 +
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini  memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.</li>
 +
<li>Masukan Sistem (Input)
 +
Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (maintenace input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</li>
 +
<li>Keluaran Sistem (Output)
 +
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.</li>
 +
<li>Pengolah Sistem
 +
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.</li>
 +
<li>Sasaran Sistem
 +
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).  Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.</li>
 +
</ol>
 +
<center>https://thumb.ibb.co/h1LJRd/karakteristik_sistem.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.6. Karakteristik suatu sistem </center>
 +
<center> Sumber: Hutahaean (2014:5) </center>
  
====Definisi Sistem====
+
=== Konsep Dasar Perancangan Sistem ===
 +
==== Definisi Perancangan Sistem ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rianti dan Pratama (2016:52)<ref name="Rianti">Rianti, Eva, dan Robby Noval Pratama. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Smpn 7 Sijunjung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.” RISTEKDIKTI 49-60.</ref> “Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Ekawati, dkk (2015:58)<ref name="Ekawati">Ekawati, Henny, Bebas Widada, dan Tri Irawati. 2015. “Sistem Informasi Pengagendaan Surat Keluar Masuk Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Polanharjo Dengan Aplikasi Multi User.” Jurnal Ilmiah SINUS 55-64.</ref> “Perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah rancangan dan desain yang dibuat untuk menggambarkan suatu sistem yang berisi alur sistem tersebut.</p>
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Marshal B.Romney (2014:3)<ref name="Marshal">B.Romney, Marshall dan Paul Jhon Steimbart 2014. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta : Salemba Empat</ref> “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan beinteraksi untuk mencapai tujuan” </p>
+
==== Tujuan Perancangan Sistem ====
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Suprihadi (2012:13)<ref name="suprihadi">Suprihadi, et all. 2013. Rancang bangun sistem jejaring klaster berbasis web menggunakan metode model view controller. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja </ref>, “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”. </P>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Yunita dan Devitra (2017:281)<ref name="Yunita">Yunita, Irma, dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.” Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No.1: 278-294.</ref>. Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Deni Darmawan (2013:7) <ref name="Suprihadi">Suprihadi, et all. 2013. Rancang bangun sistem jejaring klaster berbasis web menggunakan metode model view controller. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja </ref>“Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan/grup dari bagian/komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Maka tanpa ada tujuan tidak ada sistem yang menunjang perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan” </p>
+
<ol type="1">
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu kumpulan/grup dari komponen-komponen yang saling terhubung, berinteraksi bekerjasama didalamnya antar satu sama lain yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.</P>
+
<li>Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li>
 +
<li>Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli – ahli teknik terlibat.</li>
 +
</ol>
  
====Karateristik Sistem====
+
=== Konsep Dasar Prototipe ===
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rusdiana (2014:30 )<ref name="Rusdiana">Rusdiana, dan Moch.Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia </ref>, “ Inti di dalam model umum sistem ialah Input, proses dan output, hal tersebut merupakan konsep sederhana yang terdapat di sebuah sistem, sebab sebuah sistem mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain model sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem”. </P>
+
==== Definisi Prototipe ====
<p style="line-height: 2">Menurut Rusdiana (2014:35)<ref name="Rusdiana">Rusdiana, dan Moch.Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia </ref> sistem mempunyai karateristik yang dimana sebagai berikut :</P>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Fajarianto (2016:55)<ref name="Fajarianto">Fajarianto, Otto. 2016. "Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile." Jurnal Lentera ICT Vol 3 No.1 Mei 2016: 54-60.</ref>, “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.</p>
#Komponen Sistem (Components System)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rifa’atunnisa, dkk (2014:2)<ref name="Rifa’atunnisa">Rifa'atunnisa, Eri Satria, dan Rinda Cahyana. 2014. “Pengembangan Aplikasi Zakat Berbasis Android Menggunakan Metode Prototype.” Jurnal STT garut Vol 11 No.1 2014: 1-7.</ref>, “Prototype yaitu metode yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai, dengan tahapan yang digunakan yaitu pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, perancangan cepat, membentuk prototype, evaluasi pelanggan terhadap prototype, perbaikan prototype dan produk rekayasa”.</p>
# Batas sistem (Boundary System) Batasana sistem merupakan ruang lingkup yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya, atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat di lihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rumini, dkk (2014:9)<ref name="Rumini">Rumini, Abidarin Rosidi, dan Sudarwaman. 2014. “Perancangan E-learning Di MTI STMIK Amikom Yogyakarta.” Jurnal Teknologi Informasi Vol IX Nomor 26 Juli 2014.</ref> "Prototipe adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila disusun dalam bentuk yang lengkap”. </p>
# Lingkungan luar sistem (Environments System) Lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang ada didalamnya baik bentuk apapun, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari ketiga pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa prototipe adalah suatu gambaran atau rancangan dari suatu sistem yang memberikan data bagi para pemakai dalam bentuk yang dapat dikembangkan kembali sebelum direalisasikan.</p>
# Penghubung Sistem (Interface Systen) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Sehingga terjadinya suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
+
# Masukan Sistem (Input System) Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
+
# Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang telah di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran dari sistem ini berbentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau sebagai inputan bagi subsistem lainnya.
+
# Pengolahan (Process System) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelola atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Setiap sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran yang bermanfaat.
+
# Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal) Sistem sendiri mempunyai tujuan dan sasaran tersendiri yang telah pasti dan bersifat determanistic. Suatu sistem dikatakan berhasil jika telah mencapai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/aa032g07r/karateristik_sistem.png" width="20%" height="auto"></center>
+
  
<center>'''Gambar 2.1 Karakteristik Sistem'''</center>
+
==== Jenis-Jenis Prototipe ====
<center>''' Rusdiana 2014:35)'''</center>
+
  
===Klasifikasi Sistem===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Darmawan dan Fauzi dalam Pradana (2016:22)<ref name="Pradana">Pradana, Fadhel Ringga. 2016. Program Bantu Monitoring Penjualan Tiket Museum Ranggawarsita Semarang [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Dian Nuswantoro.</ref>, Jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu :</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Sistem mempunyai klasifikasi dari beberapa sudut pandang diantaranya : sistem abstrak, sistem fisik, sistem alamiah, sistem buatan manusia, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem terbuka dan sistem tertutup. menurut Yakub (2012:6) <ref name="Yakub">Yakub, (2012), Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu. </ref>
+
<ol type="1">
<ol type="1">
+
<li>Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
<li>Sistem Abstrak (Abtrack System), ialah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya yaitu sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. </li>
+
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.</li>
<li>Sistem Fisik (Physical Systen), ialah kebalikan dari sistem abstrak yang tentunya sistem yang ada secara fisik. Contohnya yaitu sistem komputerisasi, sistem manajemen, sistem keuangan, sistem pendidikan, sistem pemerintahaan dan lain sebagainya. </li>
+
<li>Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
<li>Sistem Alamiah (Natural System) ialah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Contohnya yaitu sistem tata surya , sistem evolusi matahari dan sistem perputaran bulan. </li>
+
Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.</li>
<li>Sistem Buatan Manusia (Human Made System) ialah sistem yang sengaja dirancang oleh manusia untuk membantu kebutuhan manusia sendiri. Contohnya yaitu sistem komputer, sistem informasi manajemen, sistem tata usaha dan sebagainya. </li>
+
Empat langkah dalam pembuatan suatu Prototype Evolutionary, yaitu:
<li>Sistem Tertentu (Determanistic System) ialah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi, interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contohnya yaitu sistem produksi, sistem kearsipan, sistem surat menyurat. </li>
+
<ol type="a">
<li>Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) ialah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya yaitu sistem peramalah cuaca, sistem pengambilan keputusan. </li>
+
<li>Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li>
<li>Sistem Tertutup (Closed System) ialah sistem yang tidak dapat berhubungan dan tidak terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Contohnya yaitu sistem Theologia. </li>
+
<li>Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe.</li>
<li>Sistem Terbuka (Open System) ialah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi oleh lingkungan luarnya, oleh  karena itu sistem ini perlu adanya pengendalian didalamnya agar dapat menjaga pengaruh baik saja yang dapat masuk kedalam sistem tersebut. Contohnya yaitu sisem pembelajaran, sistem Informasi Manajemen.</li>
+
<li>Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah keempat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li>
 +
<li>Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li>
 +
<center>https://thumb.ibb.co/nObuXJ/tahapan_prototipe.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.7. Tahapan Prototipe </center>
 +
<center> Sumber : Nurajizah (2015:A-215) </center>
 +
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
  
 +
=== Konsep Dasar Rancang Bangun ===
 +
==== Definisi Rancang Bangun ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Zulfiandri, dkk (2014:474)<ref name="Zulfiandri">Zulfiandri, Sarip Hidayatuloh, dan Mochammad Anas. 2014. “RANCANG BANGUN APLIKASI POLIKLINIK GIGI (STUDI KASUS : POLIKLINIK GIGI KEJAKSAAN AGUNG RI).” Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014) Vol. 8 oktober 2014: 473-482.</ref> “Rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam  bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sisem yang sudah ada”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Utami dan Ricco (2015:47)<ref name="Utami">Utami, Ardhini Warih, dan Ricco Shehelmiaji Putra. 2015. “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES.” Jurnal Manajemen Informatika Vol. 4 No. 1: 46-50.</ref> “Rancang bangun merupakan tahapan-tahapan untuk menghasilkan sebuah hasil yang diinginkan dengan cara membuat dan mendesain objek yang diinginkan yang melalui beberapa proses”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah suatu tahapan yang bertujuan menghasilkan ataupun menerjemahkan hasil analisa yang dibuat dengan cara mendesain dan memperbaiki sistem yang ada.</p>
  
==== Konsep Dasar Data ====
+
===Konsep Dasar Monitoring===
 +
==== Definisi Monitoring ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Ardimansyah dan Santi (2015:454)<ref name="Ardimansyah">Ardimansyah, dan Santi. 2015. “Perancangan Aplikasi Monitoring Rental Scooter Dan Mobil Elektrik Berbasis Android Pada Ababil Panakukang Makasar.” Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 454-459.</ref> “Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input / masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Dewayani dan Fitri (2016:11)<ref name="Dewayani">Dewayani, Julitta, dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “SISTEM INFORMASI MONITORING PERSEDIAAN SPAREPARTS MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA TOKO ADIL JAYA MOTOR SEMARANG.” Kompak 9-18.</ref> “Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mariana, dkk (2017:365)<ref name="Mariana">Mariana, Novita, Rara Sri Artati Rejeki, dan Jeffri Alfa Razaq. 2017. “RANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI.” Prosiding SINTAK 2017 365-371.</ref> “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah proses analisa dan pengumpulan data yang di lakukan untuk mengambil suatu tindakan untuk penyempurnaan program /  kegiatan selanjutnya.</p>
  
==== Definisi Data ====
 
  
Menurut Marshal B.Romney (2014:3)<ref name="Marshal">B.Romney, Marshall dan Paul Jhon Steimbart 2014. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta : Salemba Empat</ref>, “ Data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi”. </P>
+
=== Konsep Dasar Controlling ===
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Abdul Kadir (2014:44)<ref name="Kadir">Kadir, abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi.Yogyakarta : CV. Andi Offset</ref> “ Data adalah data yang berupa nilai terformat, teks, citra, audio, dan video, data berupa terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, menyatakan nilai, atau mata uang. </p>
+
==== Definisi Controlling ====
<p style="text-indent: 0.5in;">Data belum dapat menjadi informasi jika data belum diolah menjadi informasi yang baik proses pengelohan itu disebut dengan (Data processing cycle) yang terdapat 3 proses menurut Abdul Kadir (2014:46)<ref name="Kadir">Kadir, abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi.Yogyakarta : CV. Andi Offset</ref> </p>antara lain :
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Riyadi (2015:76)<ref name="Riyadi">Riyadi, Fuad. 2015. “Urgensi Manajemen Dalam Bisnis Islam.” Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam 65-84.</ref> “Controlling adalah upaya agar tindakan yang dilaksanakan terkendalikan dan sesuai dengan instruksi, rencana, petunjuk, pedoman serta ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Strong dalam  Ritonga (2014:2)<ref name="Ritonga">Ritonga, Idris. 2014. “KOPNSEP DASAR PENGENDALIAN PENYELENGGARAAN DIKLAT WIDYSAISWARA BDK MEDAN.” http://sumut.kemenag.go.id/ 1-10.</ref> “controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans” </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">“proses pengukuran berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan - ketetapan dalam rencaana”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Janis, dkk (2014:1)<ref name="Janis">Janis, Daisy A.N, David Pang, dan J.O Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Robot Pengantar Makanan Line follower.” e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 1-10.</ref> “Sistem kontrol adalah suatu proses pengaturan/pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam rangkuman harga (Range) tertentu. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sulistio dan  Andi (2016:4)<ref name="Sulistio">Sulistio, Wenly , dan Andi. 2016. “Perbandingan Penjadwalan Proyek Menggunakan Kurva “S” dan CPM Network pada Proyek “X” di Surabaya.” JURNAL DIMENSI UTAMA TEKNIK SIPIL 1-8.</ref> “Controlling adalah sebuah action yang berdasarkan pada monitoring yang dilakukan selama proyek berlangsung”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa controlling adalah aksi atau tindakan yang dilakukan pada saat dibutuhkan.</p>
  
 +
==== Jenis – Jenis Controlling ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Ogata dalam Putro (2014:49)<ref name="Putro">Putro, M.Dwisnanto . 2014. “Perancangan Shading Device Pada Smart Home.” E-journal Teknik Elektro dan Komputer 49-54.</ref>  Ada dua sistem kontrol pada sistem kendali/kontrol otomatis yaitu :</p>
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>Tahapan Inputan
+
<li>Open Loop (Loop Terbuka)</li>
Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer yang menggunaka alat inputan komputer (input device) seperti Keyboard, Microphone. </li>
+
Suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan balikkan ke parameter pengendalian.
<li>Tahapan Process
+
<center>https://image.ibb.co/gn7wwd/Loop_Terbuka.jpg</center>
Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage. </li>
+
<center> Gambar 2.8. Sistem Kendali Loop Terbuka </center>
<li>Tahapan Output
+
<center> Sumber : Janis (2014:2) </center>
Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi. </li>
+
<li>Close Loop (Loop Tertutup)</li>
 
+
Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.
 +
<center>https://image.ibb.co/cOHqNJ/Loop_Tertutup.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.9. Sistem Kendali Loop Tertutup </center>
 +
<center> Sumber : Janis (2014:2) </center>
 
</ol>
 
</ol>
  
====Konsep Dasar Informasi====
+
==Teori Khusus==
  
====Definisi Informasi====
+
=== Konsep Dasar Aquaponic ===
 +
==== Definisi Aquaponic ====
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Maimunah (2012:57)<ref name="maimunah">Maimunah, Lusyana Sunarya, Nina Larasati 2012.Media Company Profile Sebagau Sarana Penunjang Informasi Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol.5 No.3 – Mei 2012) </ref>, “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. </P>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Riawan (2016:4) <ref name="Riawan">Riawan, Nofiandi. 2016. Step by Step Komplet Membuat Instalasi Akuaponik Portable Hingga Memanen. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.</ref>“Akuaponik merupakan kombinasi sistem akuakultur dan hidroponik yang saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah mengandalkan air sebagai media dan penyedia nutrisi”.</P>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rusdiana & Irfan (2014:75)<ref name="rusdiana">Rusdiana, dan Moch.Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia</ref>, “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklarifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur<ref name="Wikipedia">Kontributor Wikipedia. 2017. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. . 23 November. Diakses Maret 11, 2018. https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akuaponik&oldid=13339678.</ref>.</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Handoko (2016:83)<ref name="handoko">Handoko. 2016. Pemanfaatan windows api untuk sistem informasi AMIK Cipta Darma Surakarta. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech. </ref>, “Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa akuaponik adalah sebuah teknik bercocok tanam yang mengkombinasikan antara akuakultur dan hidroponik yang hanya menggunakan air sebagai media nya.</p>
Dari pernyataan para ahli mengenai definisi informasi, dapat disimpulkan, informasi adalah data yang telah diolah dengan berbagai cara sehingga dapat tersusun menjadi sebuah informasi yang baik dan dapat menjadikan informasi tersebut sebagai keputusan dalam pengambilan keputusan. </p>
+
  
===Siklus Informasi===
+
====Jenis-Jenis Aquaponic====
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Data merupakan bentuk data yang belum mempunyai arti atau bisa dikatakan dengan data mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkannnya informasi Jogiyanto (2014:8).<ref name="jogiyanto">Hartanto, Jogiyanto. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi</ref> </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Riawan (2016:8) <ref name="Riawan">Riawan, Nofiandi. 2016. Step by Step Komplet Membuat Instalasi Akuaponik Portable Hingga Memanen. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.</ref>Ada beberapa sistem akuaponik yang sering digunakan oleh para urban farming. Setiap sistem akuaponik memiliki perbedaan prinsip yang mendasar pada teknik hidroponik yang digunakan untuk menanam.</P>
<p style="text-indent: 0.5in;">Dalam sisklus informasi, untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimannya, perlu memerlukan bagaimana siklus yang terjadi untuk mendapatkannya hasil informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi tersebut, membuat suatu keputusan atau tindakan yang dapat menghasilkan suatu tindakan untuk menjadi data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat  suatu model dan seterusnya hingga membentuk siklus informasi, siklus ini juga bisa disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). Jogiyanto (2014:9).<ref name="jogiyanto">Hartanto, Jogiyanto. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi</ref> </p>
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/8uyiduh5z/siklus_informasi.png" width="20%"></center>
+
<center> Gambar 2.2 : Siklus Informasi </center>
+
<center> Jogiyanto (2014:9) </center>
+
  
====Kualitas Informasi====
+
<center>https://image.ibb.co/gLVxzy/Tipe_Aqua.jpg</center>
 +
<center>https://image.ibb.co/gg9qKy/Tipe_Aqua2.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.1 Jenis-Jenis Aquaponic </center>
 +
<center> Riawan (2016:8)<ref name="Riawan">Riawan, Nofiandi. 2016. Step by Step Komplet Membuat Instalasi Akuaponik Portable Hingga Memanen. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.</ref></center>
  
Kualitas informasi dipengaruhi oleh 5 hal  menurut Jogiyanto (2014:11) <ref name="jogiyanto">Hartanto, Jogiyanto. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi</ref> sebagai berikut :
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari Keempat Jenis atau teknik sistem akuaponik digambar 2.1 peneliti menggunakan sistem pasang surut. Beberapa keunggulan sistem pasang surut ini diantaranya  tanaman yang tidak mudah mati karena aliran air yang diatur oleh sifon sehingga akar bias bernafas ketika air surut dan ketika pasang akan memberikan nutrisi kepada tanaman. </p>
<ol>
+
<li>Relavan (Relavancy), dalam relavan ini merupakan seberapa jauh tingkat relavansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas dapat mampu menunjukan kebenaran kejadian yang terjadi.
+
<li>Akurat (Accuracy) dikatakannya suatu sistem yaitu dengan menghasilkan data informasi yang akurat, seluruh pesan yang ada didalamnya benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap dengan apa yang diinginkan oleh user.</li>
+
<li>Tepat Waktu (Timeliness) dengan melakukan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.</li>
+
<li>Ekonomis (Economy) informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi.</li>
+
<li>Efisien (Efficiency) Informasi yang berkualitas harus mempunyai sifat efisien yang memiliki kalimat sederhana tidak berbelit-belit ataupun puitis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.</li>
+
<li>Dapat dipercaya (Reliability) informasi yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannnya.</li>
+
  
</ol>
 
  
====Nilai Informasi====
+
===Konsep Dasar Mikrokontroler===
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Jogiyanto (2014:11), <ref name="jogiyanto">Hartanto, Jogiyanto. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi</ref> “Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika mempunyai manfaat yang efektif dan mempunyai nilai yang dapat diukur seberapa akuratnya suatu informasi tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian didalam proses  keputasan tentang sesuatu keadaan”. </p>
+
====Definisi Mikrokontroler====
  
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Indrianto (2015:4)<ref name="Indrianto">Indrianto. 2015. “Pembuatan sistem antrian menggunakan visual basic 6.0 berbasis sensor infra merah.” Jurnal Teknik Informatika 1-14.</ref>“mikrokontroler merupakan system komputer yang di dalamnya terdiri atas CPU, memori, clock, bus (jalur), serta sarana I/O yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik”.</P>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Arifianto dalam Githa (2014:11)<ref name="Githa">Githa, Dwi Putra, dan Wayan Eddy Swastawan. 2014. “Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD.” Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) 10-14.</ref>“mikrokontroler adalah salah satu bagian dari sebuah sistem komputer yang berfungsi sebagi control rangkaian”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sidauruk (2017:391)<ref name="Sidauruk">Sidauruk, Ricky Ardi Yosua, Simamora, dan Marlindia Ike Sari. 2017. “Implementasi Mikrokontroler Atmega8535 Berbasis Sensor Ultrasonik Untuk Proteksi Keamanan Terpadu.” Konferensi Nasional ICT-M Politeknik Telkom 389-395.</ref>“Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (disebut: ROM) serta memori serba-guna (disebut: RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan”. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah Kepingan IC yang didalamnya terdapat mikroprosesor dan memori program yang berfungsi sebagai control rangkaian. Walaupun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.</p>
  
====Definisi Sistem Informasi====
+
====Karakteristik Mikrokontroler====
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Ais Zakiyudin (2012:13), “Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tententu dengan laporan yang diperlukan”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sumardi dalam Hermawan (2015:64)<ref name="Hermawan">Hermawan, Elfan Lutfi. 2015. Perancangan Prototype Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Mikrokontroller ATMega 328 pada SMPN 2 Rajeg [Skripsi]. Tangerang (ID): Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.</ref>Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hutahaen (2015: 13)<ref name="Hutahaean">Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Deepublish</ref>, “Sistem Informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, kegiatan strategi dalam organisasi yang menyediakan pihak luat tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
+
<ol type="1">
Dari pengertian sistem informasi menurut para ahli, dapat peneliti simpulkan, sistem informasi ialah suatu sistem yang ada didalam suatu instansi, yang mengelola suatu sistem tersebut dengan menggunakan teknologi informasi yang dapat mendukung operasi dalam manajemen perusahaan tersebut. </p>
+
<li>Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.</li>
 
+
<li>Konsumsi daya kecil. </li>
====Komponen Sisstem Informasi====
+
<li>Rangkaiannya sederhana dan kompak. </li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut I Putu Agus eka (2014:11)<ref name="putu">Eka Pratama, I Putu Agus. 2014. Komputer dan Masyarakat. Bandung : Informatika </ref>, “sistem informasi memeliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain yang menjadikan suatu sistem tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna ataupun pengembang”. </p>
+
<li>Harganya murah, karena komponennya sedikit. </li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Komponen-komponen yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut : (I putu eka, 2014:11) <ref name="putu">Eka Pratama, I Putu Agus. 2014. Komputer dan Masyarakat. Bandung : Informatika </ref></P>
+
<li>Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, sensor. </li>
<ol>
+
<li>Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperatur tekanan, kelembaban, dan sebagainya. </li>
<li>Masukan (Input) sebuah informasi harus mempunyai inputan yang akan diolah dan diverifikasi sehingga menjadi sebuah informasi yang akurat. Komponen masukan ini berfungsi sebagai penerima semua inputan dari pengguna yang berbentuk data baik itu gambar, tulisan, suara dan sebagainya.</li>
+
<li>Keluaran (Output) setelah sistem informasi tersebut diolah maka akan menghasilkan suatu keluaran yang berupa informasi. Komponen keluaran ini berkerja sebagai menyajikan hasil akhir pengguna sistem informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Keluaran ini disajikan dari masukan data yang diinputkan kedalam suatu sistem.</li>
+
<li>Perangkat Lunak (Software) perangkat lunak merupakan aplikasi yang mencakup semua perangkat yang digunakan dalam sistem informasi. Kegunaan perangkat lunak sebagai pembantu sistem informasi untuk menjalankan tugasnya. Komponen ini melakukan pengolahan data, penyajian data, penghitungan data serta yang dapat mengeluarkan informasi tersebut. </li>
+
<li>Perangkat Keras (Hardware) komponen perangkat keras ialah semua yang mencakup perangkat keras komputer yang digunakan dalam sistem informasi, baik itu di komputer server ataupun klien. Yang termasuk perangkat keras yaitu komputer, hub, switch, router, mobile device dan sebagainnya.</li>
+
<li>Basis Data (Database) didalam sebuah sistem pasti terdapat sebuah database sebagai menyimpan data dari inputan yang menjadikan sebuah data tersebut menjadi informasi. Database ini selain untuk menyimpan berfungsi sebagai pengelola data serta menyajikan data-data </li>
+
 
</ol>
 
</ol>
====Metode Rantai Nilai (Value Chain) ====
 
  
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Thomas Sumarsan (2013:73)<ref name="sumarsan">Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajeman : Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja. Jakarta : PT Indeks</ref>, “Value Chain Analysis adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya kompetitifnya.” Penganalisaan dalam metode ini suatu kegiatan di dalam perusahaan dibagi atas kegiatan utama dan kegiatan pendukung atau penunjang. </p>
+
====Klasifikasi Mikrokontroler====
<center><img src="https://s5.postimg.org/8i747otrb/rantai_nilai.png" width="50%"> </center>
+
<center>Gambar 2.3 : Rantai Nilai </center>
+
<center>Thomas Sumarsan (2013:73) </center>
+
  
Kegiatan utama terdiri dari : (Thomas, 2013:73)
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Syahrul dalam Hermawan (2015:64)<ref name="Hermawan">Hermawan, Elfan Lutfi. 2015. Perancangan Prototype Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Mikrokontroller ATMega 328 pada SMPN 2 Rajeg [Skripsi]. Tangerang (ID): Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.</ref>Mikrokontroler memiliki klasifikasi sebagai berikut :</p>
<ol>
+
<ol type="1">
<li>Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.
+
<li>ROM (Flash memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).</li>
<li>Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.</li>
+
<li>RAM berkapasitas 68 byte. </li>
<li>Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.</li>
+
<li>EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte. </li>
<li>Marketing/Sales, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.</li>
+
<li>Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit). </li>
<li>Service, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.</li>
+
<li>Timer/Counter 8 bit dengan prescaler. </li>
</ol>
+
<li>Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming). </li>
Adapun untuk kegiatan penunjangnya menurut Thomas Sumarsan (2013:74) sebagai berikut :
+
<ol>
+
<li>Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.</li>
+
<li>Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunakpun harus mempunyai pengembangan.</li>
+
<li>Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan rekrutment, pelataihan, dan pengambangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.</li>
+
<li>Infrasruture, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu, dan manajemen informasi.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
  
====Metode Analisa PIECES====
+
===Konsep Dasar Mikrokontroler===
  
Menurut ina Sholihah (2016:106) <ref name="ina">Ina Sholihah widiati, Handoko dkk (2016). Penerapan Kerangka Kerja Zachman untuk merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech.</ref>, “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :
+
====Definisi ATmega328====
<ol>
+
<center>https://image.ibb.co/dEiaKy/ATMega328.jpg</center>
<li>Performance (Kehandalan)
+
<center> Gambar 2.2 : Mikrokontroler ATMega328 </center>
Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. </li>
+
<center> Oroh (2014:4)<ref name="Oroh">Oroh, Joyner R., Elia Kandekallo, Sherwin R.U.A Sompie, dan Janny O Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Sistem Keamanan Motor Dengan Pengenalan Sidik Jari.” e-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 1-7.</ref> </center>
Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :
+
  
A.Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Nebath, dkk (2014:68)<ref name="Nebath">Nebath, Evert, David Pang, dan Janny O. Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Alat Pengukur Gas Berbahaya CO Dan CO2 di Lingkungan Industri.” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 65-72.</ref>  “ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer)”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hendrik, dkk (2015:2)<ref name="Hendrik">Hendrik, Billy, Mardhiah Masril, dan Alexyusandria Moenir. 2015. “Pemanfaatan Mit App Inventor 2 Dalam Membangun Aplikasi Pengontrolan Kecepatan Putaran Motor Listrik.” Journal Teknologi Informasi vol 8, 2 1-11.</ref> “ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328 yang membedakan antara mikrokontroler antar lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (Pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Oroh, dkk (2014:4)<ref name="Oroh">Oroh, Joyner R., Elia Kandekallo, Sherwin R.U.A Sompie, dan Janny O Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Sistem Keamanan Motor Dengan Pengenalan Sidik Jari.” e-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 1-7.</ref>  “ATMega328 adalah mikrokontroler 8-bit CMOS berdaya-rendah yang berbasis pada arsitektur AVR RISC”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa  ATMega328 adalah mikrokontroler 8-bit CMOS keluaran dari atmel yang mempunyai RISC yang tiap proses eksekusi data lebih cepat dari CISC.</p>
  
B.Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi
+
====Konfigurasi Kaki (Pin) Atmega328====
 +
<center>https://image.ibb.co/iKCrsJ/Kaki_Pin_ATMega328.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328 </center>
 +
<center> Hendrik (2015:3)<ref name="Hendrik">Hendrik, Billy, Mardhiah Masril, dan Alexyusandria Moenir. 2015. “Pemanfaatan Mit App Inventor 2 Dalam Membangun Aplikasi Pengontrolan Kecepatan Putaran Motor Listrik.” Journal Teknologi Informasi vol 8, 2 1-11.</ref> </center>
  
<li>Informationn (Informasi)
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hendrik (2015:3)<ref name="Hendrik">Hendrik, Billy, Mardhiah Masril, dan Alexyusandria Moenir. 2015. “Pemanfaatan Mit App Inventor 2 Dalam Membangun Aplikasi Pengontrolan Kecepatan Putaran Motor Listrik.” Journal Teknologi Informasi vol 8, 2 1-11.</ref> ATMega328 memiliki 3 buah Port utama yaitu PortB, PortC, dan PortD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. Port tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.</p>
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. </li>
+
<ol type="1">
<li>Economic (Ekonomi)
+
<li>
Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. </li>
+
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu Port B juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.</li>
<li>Control (Kendali)
+
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.</li>
+
<li>Eficieency
+
Efsiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut : </li>
+
  
A. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
+
a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
  
B. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
+
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).  
  
C. Informasi dihasilkan secara berlebihan
+
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
  
D.   Data diproses secara berlebihan
+
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
  
E.   Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
+
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.
  
F.   Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
+
f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.
  
<li>Service (Pelayanan)
+
<li>
Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut : </li>
+
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.</li>
  
A.   Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
+
a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.
  
B.   Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
+
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
  
C.   Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
+
<li>
 +
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini. </li>
  
D.   Sistem tidak mudah digunakan'
+
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
  
E.   Sistem tidak fleksibel
+
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai
</ol>
+
  
 +
selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
  
=== Unified Modeling Languange (UML) ===
+
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
 
+
==== Definisi UML ====
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Esa wijayanti (2014:22)<ref name="esa">Nugroho, Adi dan Esa Wijayanti 2014 Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Yogyakarta : Andi Offset</ref>, “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rosa (2013:133), “Unified Modeling Languange” (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan dalam di dunia industri untuk menidentifikasi, requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Jayant dkk (2014)<ref name="jayant">jayant.K.p, Grag. Renu. Kumar dkk (2014) International journal of advanced Research in Computer Science and Software Engineering. PP. 148-153 ISSN : 2277128X. Vol Issue 2. </ref>, “ The UML is visual modeling languange and used for visualize specify, contrucy and document the artifact of a sofware sytem”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Onu dan Umeakuka (2016:506)<ref name="onu">Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. (2016). Object Oriented Programming (Oop) Approach To The Development Of Student Information Management System. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria: International Journal Of Computer Applications Technology And Research</ref>, “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as usecases written as text”.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.</p>
+
 
+
==== Jenis-Jenis Diagram UML ====
+
Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut
+
<ol>
+
 
+
<li>Usecase Diagram
+
Diagram usecase merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan dibuat. Usecase mendefinisikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dalam sistem informasi yang akan dibuat. Secara umumnya usecase digunakan untuk mengetahui apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa aja yang melakukan fungsi-fungsi tersebut
+
Menurut Murad (2013:57)<ref name="murad">Murad, Dina Fitria., Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.</ref>, “Usecase Diagram adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. </li>
+
Unified Modeling Language (UML) terdiri dari banyak diagram, yaitu : (Yasin, 2012:268)<ref name="yasin">Yasin, verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.</ref>
+
<p style="line-height: 2"> 1. Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. </p>
+
<p style="line-height: 2">2. Usecase model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.Usecase Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan usecase atau antara usecase dan usecase. Hubungan antara actor dan usecase disebut dengan communicate association. </p>
+
<p style="line-height: 2">3.  Association / Directed Association Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen. </p>
+
<p style="line-height: 2">4. Generalization / Pewarisan, Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. </P>
+
  
<li>Activity Diagram
+
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
Menurut Bhute (2013:29)<ref name="bute">Bhute. Avinash. N, B B Meshram. 2013. System Analysis And Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013. https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1401/1401.0131.pdf. </ref> , dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.
+
Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut : (Murad, 2013:57)
+
<p style="line-height: 2">1. Activity, Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.</P>
+
<p style="line-height: 2">2.  Transition, Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.</P>
+
<p style="line-height: 2">3. Decision, Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.</P>
+
<p style="line-height: 2"> 4.  Sychromization Bar, Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel). </P>
+
  
<li>Sequence Diagram
+
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.
Menurut Vidia D. dkk(2013:21)<ref name="Vidia">Vidia, D. dkk. 2013 “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek”.Surabaya : Univesitas Airlangga. </ref>, ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”. </li>
+
  
<li>Class Diagram
 
Menurut Indrajani (2015:49), “Class Diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar class, dan dimana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdaoat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar class)”.</li>
 
 
</ol>
 
</ol>
  
==== Tujuan Unified Modeling Languange (UML)====
+
====Fitur Atmega328====
Tujuan dari UML adalah sebagai berikut : (Yasin, 2012:268)
+
* Memberikan model yang telah jadi, bahasa visual yang menggambarkan sistem yang berbasis objek, agar dapat cepat dimengerti secara umum.
+
* Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
+
* Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.
+
  
=== Metode Elisitasi ===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Nusa, dkk (2015:20)<p style="text-indent: 0.5in;">Nusa, Temy, Sherwin R.U.A Sompie, dan Eng Meita Rumbayan. 2015. “Sistem Monitoring Konsumsi Energi Listrik Secara Real Time Berbasis Mikrokontroler.” E-journal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.4 No.5 19-26.</p> Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:</p>
 
+
==== Definisi Elisitasi ====
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut somervile dalam kutipannya daniel siahaan (2012:66)<ref name="siahan">Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi</ref>, “elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan (Requirements engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelangan, pengguna sistem dan pihak lain yan memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”. </P>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut untung rahadja dkk (2011:302)<ref name="untung">Rahardja, Untung, dkk di dalam jurnal CCIT vol. 4 Edisi 3 (2011:238)</ref>, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
+
Dari penjelasan para ahli dapat disimpulkan, Elisitasi merupakan kebutuhan dari stake holder yang harus dieliminasi terlebih dahulu agar dapat menggambarkan suatu rancangan sistem baru yang dapat disanggupi oleh penulis sehingga dapat dieksekusi.</P>
+
 
+
=== Langkah-Langkah Elisitasi ===
+
Berikut ini merupakan langkah-langkah menggunakan elisitasi : (Daniel siahaan, 2012:75)<ref name="daniel">Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi </ref>
+
1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami organisasi mereka. Menilai kelayakan sistem untuk diusulkan.
+
2. Menentukan lingkungan teknis kemana sistem atau produk yang akan di tempatkan.
+
3. Identifikasi permasalahan, yaitu ruang lingkup karateristik yang ke arah aplikasi.
+
4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.
+
5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandangan yang berbeda, dan mencatat kebutuhan dari user.
+
6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
+
7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan mengidentifikasi kebutuhan utama.
+
 
+
==== Tahapan Elisitasi ====
+
Menurut Untung Rahadja (2011:302)<ref name="untung">Rahardja, Untung, dkk di dalam jurnal CCIT vol. 4 Edisi 3 (2011:238)</ref>, elisitasi dapat dilakukan memalui wawancara dan dilakukan dengan 3 tahap antara lain :
+
 
<ol>
 
<ol>
<li>Elisitasi Tahap 1
+
<li>Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1 KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.</li>
Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
+
<li>Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2 KB.</li>
<li>Elisitasi Tahap 2
+
<li>Memiliki pin I/O digital sebanyak 23 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.</li>
Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:
+
<li>32 x 8-bit register serba guna.</li>
<p style="line-height: 2">a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.</p>
+
<li>Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.</li>
<p style="line-height: 2">b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.</p>
+
<li>32 KB Flash Memory.</li>
<p style="line-height: 2">c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja. </p> </li>
+
<li>130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.</li>
 
+
<li> Elisitasi Tahap 3
+
Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :
+
<p style="line-height: 2">a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.</p>
+
<p style="line-height: 2">b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.</p>
+
<p style="line-height: 2">c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.</p>
+
Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :
+
<p style="line-height: 2">a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.</p>
+
<p style="line-height: 2">b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan </p>
+
<p style="line-height: 2">c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.</p> </li>
+
 
+
<li>Final Draf Elisitasi
+
Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.
+
</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
  
=== Definisi Black Box Testing ===
+
===Konsep Dasar Arduino===
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2) <ref name="archarya">Archarya, Shivani dan Pandya, Vidhi. “Bridge Between Black Box and White Bo-Gray Box Testing Techniques”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN-2277-1956. Vol.2</ref> , “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.
+
Menurut Chinmay (2015:4)<ref name="chimay">Chinmay, V. 2015. Jurnal International Comparison Study Of Black Box And White Box Testing. Volume 1 Issue 12 | ISSN: 2349-6002</ref>, “Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi dengan struktur logis internal sistem”. </p>
+
  
=== Definisi Internet ===
+
====Definsi Arduino====
Menurut Priyanto (2014:1)<ref name="priyanto">Hidayatullah, Priyanto. 2014. Pemrograman Web. Jakarta : Informatika</ref>, “Internet adalah Jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia dengan menggunaka teknologi internet”
+
Internet banyak memberikan keuntungan bagi pemakainnya namun dibalik semua manfaat yang diperoleh, internet juga memberikan dampak negatif. Keuntungan pertama yang diperoleh adalah kemudahan mencari informasi. Adapun dampak dari negatif dari internet adalah kemudahan orang untuk melakukan kejahatan seperti menjiplak karya orang lain, kejahatan kartu keredit, perusakan sistem yang berbasis web, penayangan pornografi. Menurut Priyanto (2014:12).
+
  
=== Definisi PHP ===
+
<center>https://image.ibb.co/cb6V2J/Arduino.jpg</center>
Menurut Betha Sidik (2012:4)<ref name="betha">Sidik, Betha. 2014. Pemrograman WEB PHP. Bandung : Informatika</ref>, “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”.
+
  
Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264) <ref name="tawari"> Tawari, Trupti. dan Prof. A.J Nathe.2016. Comparative Study Of Different Framework Of PHP. International Journal of Research in Computer & Information Technology. Vol. 2 No.2. </ref> Mengatakan PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backronym rekursif PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sudarto (2017:246)<ref name=Sudarto">Sudarto, Ferry, Gustasari, dan Arwan. 2017. “PERANCANGAN SISTEM SMARTCARD SEBAGAI PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID BERBASIS ARDUINO.” CCIT Journal 10.2 239-254.</ref> Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada Atmega328.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kadir (2016:2)<ref name="Kadir">Kadir, Abdul. 2016. Simulasi Arduino. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref> Arduino merupakan perangkat keras sekaligus perangkat lunak yang memungkinkan siapa saja melakukan pembuatan prototipe suatu rangkaian elektronika yang berbasis mikrokontroler dengan mudah dan cepat.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Prasetya (2017:50)<ref name="Prasetya">Prasetya, Eka Budhy. 2017. “Pemantau Kebocoran Ac Menggunakan Sensor Yl83 Dan Lm35dz Berbasis Mikrokontroler Arduino Melalui Webserver.” Jurnal Elektum Vol. 14 No. 2: 49-56.</ref> Arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta software pemrograman yang berlisensi open source.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Arduino adalah sebuah kit mikrokontroler yang berlisensi open source dan dapat digunakan untuk pembuatan prototipe rangkaian elektronika.</p>
  
Kemampuan secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interfacei) seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. PHP juga telah dikembangkan menjadi bahasa pemrograman script yang dapat dijalankan di atas platform sistem operasi secara langsung atau bahasa pemrograma shell. PHP juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Betha Sidik (2012:10)
+
====Spesifikasi Arduino====
  
=== Definisi XAMPP ===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada perancangan dan pembuatan skripsi ini digunakan jenis papan arduino Uno. Seperti pada gambar 2.2 diatas, Berikut spesifikasi Arduino uno  menurut Sokop, dkk (2016:14)<ref name="Sokop">Sokop, Steven Jendri, Dringhuzen J Mahamit, dan Sherwin R.U.A Sompie. 2016. “Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno.” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer vol.5 no.3: 13-23.</ref> :</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kartini (2013:26)<ref name="kartini">Kartini, Budi Utami dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan tiket konser musik online berbasis lokasi. Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Ingormasi dan Multimedia (Semanasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM.</ref>, “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, adapun paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database) PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyadmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache.  </p>
+
Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :
+
 
<ol>
 
<ol>
<li>X yang berarti program ini dapat dijalankan di  banyak sistem operasi</li>
+
<li>Mikrokontroler : ATmega328</li>
<li>A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server</li>
+
<li>Tegangan pengoperasian : 5V</li>
<li>M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server</li>
+
<li>Tegangan input yang disarankan: 7-12V</li>
<li>P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.</li>
+
<li>Batas tegangan input : 6-20V</li>
<li>P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface). </li> </ol>
+
<li>Jumlah pin I/O digital : 14</li>
 +
<li>Jumlah pin input analog : 6</li>
 +
<li>Arus DC tiap pin I/O : 40 mA</li>
 +
<li>Arus DC untuk pin 3.3V : 50 mA</li>
 +
<li>Memori :32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunaka oleh bootloader</li>
 +
<li>SRAM : 2 KB (ATmega328)</li>
 +
<li>EEPROM : 1 KB (ATmega328)</li>
 +
<li>Clock Speed : 16 MHz</li>
 +
</ol>
  
=== Definisi MySQL ===
+
====Karakteristik Arduino====
Menurut Betha Sidik (2014: 333)<ref name="betha">Sidik, Betha. 2014. Pemrograman WEB PHP. Bandung : Informatika</ref>, “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasennya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada  masalah.
+
Menurut Syaiful Mujab, “MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Publis License) dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya. Namun tidak diperuntuhkan untuk komersial.
+
  
=== Definisi Android ===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sokop (2016:14) <ref name="Sokop">Sokop, Steven Jendri, Dringhuzen J Mahamit, dan Sherwin R.U.A Sompie. 2016. “Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno.” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer vol.5 no.3: 13-23.</ref> Karakteristik arduino terbagi menjadi tujuh, yaitu :</p>
Menurut Ir Yuniar Supardi (2014:2)<ref name="yuniar">Supardi, Yuniar. 2014. Semua bisa Menjadi Programmer Android Case Study. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.</ref>, ”Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Beberapa pengertian lain dari android, yaitu :
+
• Merupakan platfrom terbuka (Open source) bagi para pengembang perogramer untuk membuat aplikasi.
+
• Merupakan sistem operasi yang dibeli oleh Google Inc dari Android Inc.
+
• Bukan bahasa pemrograman, tetapi hanya menyediakan lingkungan hidup atau run time environment yang disebut DVM (Davlik Virtual Machine) yang telah dioptimasi untuk alat dengan sistem memori kecil.
+
Menurut Nazrudin Safaat (2014:1)<ref name="safaat">Safaat, Nazruddin. 2015. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan tablet PC berbasis Android. Bandung : Informatika.</ref>, “Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka”.
+
 
+
==Teori Khusus==
+
 
+
===Konsep dasar Customer Relationship Management (CRM)===
+
 
+
==== Definisi CRM ====
+
Menurut Dowling (2012:51)<ref name="dowling">Dowling G., 2012. Customer Relationship Management in B2C Markets : often less is more. California Management Riview Vol. 44. No.3. Spring.</ref>, “Customer Relationship management (CRM) adalah suatu konsep pengendalian interaksi perusahaan dengan konsumen, klien, dan prospek penjualan. Ini melibatkan penggunaan teknologi untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses bisnis. Untuk mencapai CRM, banyak organisasi menggunakan seperangkat alat teknologi dan prosedur-prosedur yang dilakukan untuk mendukung hubungan dengan pelanggan demi meningkatkan penjualan”.
+
 
+
====Unsur-Unsur CRM====
+
Menurut Choi sang long et al (2013:249)<ref name="choi">Choi Sang Long., 2013. Impact of CRM Factors on Customer Satisfaction and loyality. Page 248</ref> mengemumukakan CRM mempunyai unsur atau dimensi didalamnya yaitu sebagai berikut
+
 
<ol>
 
<ol>
<li>Manajemen Interaksi (Interaction Management)
+
<li>Daya (Power)
Ada beberapa cara untuk memiliki interaksi dengan pelanggan termasuk interaksi disepanjang sentuh dan saluran distribusi. Tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui bagaimana dan kapan pelanggan ingin berinteraksi dengan perusahaan tersebut. titik sentuh yaitu hubungan profil pelanggan dan dikembangkan oleh data yang dikumpulkan dari keseluruhan mengenai catatan pelanggan.</li>
+
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER. Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bias kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt.</li>
<li>Pengembangan Hubungan (Relationship Development)
+
<li>Memori
Proses pembangunan hubungan menyangkut interaksi di mana koneksi telah dikembangkan antara dua pihak. Hubungan ini menyangkut prosedur, mekanisme, jadwal dan kegiatan dimana produk dan jasa telah dikirim atau diperkenalkan ke pelanggan. </li>
+
Memori yang digunakan pada Aduino Uno R3 adalah ATmega328 yang mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).</li>
<li>Kualitas Pelayanan (Customer Service)
+
<li>Input dan Output
Salah satu dari unsur CRM yaitu kepuasan pelanggan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif pada kepuasan konsumen dan juga memiliki hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan dan profitabilitas peruahaan.</li>
+
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kΩ.</li>
<li>Prilaku Karyawan (Employee Behavior)
+
<li>Komunikasi
Efek dari prilaku karyawan yang positif dapat diungkapkan melalui kecepatan respon kepada pelanggan dan memastikan karyawan ramah dan hormat kepada pelanggan.</li>
+
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah komputer, Arduino atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Atmega328 juga
 +
mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
 +
</li>
 +
<li>Riset Otomatis
 +
Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang berjalan pada pada komputer yang sedang terhubung.</li>
 +
<li>Proteksi Arus Lebih USB
 +
Arduino UNO mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang memproteksi port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau kelebihan beban hilang.</li>
 +
<li>Karakteristik Fisik Arduino Uno
 +
Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino UNO masing-masingnya adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan board untuk dipasangkan ke sebuah permukaan atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil. (0.16"), bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil dari pin lainnya.</li>
 
</ol>
 
</ol>
==== Loyalitas Konsumen====
 
Menurut Kotler dan Keller (2012:127)<ref name="kotler">Kotler, Keller, 2012. Marketing Management, 14th, Person Education.</ref> Loyalitas Konsumen adalah : “ A deeply held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service in the future despite situational influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior”.
 
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan menjadi komitmen yang mendalam untuk membeli ulang atau mengulangi pembelian produk atau pelayanan yang disukai meskipun masa depan situasi tersebut berubah dan berpotensi perubahan prilaku.
 
  
====Indikator Loyalitas Konsumen====
+
===Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)===
Menurut Kotler dan keller (2012:57) <ref name="kotler">Kotler, Keller, 2012. Marketing Management, 14th, Person Education.</ref>mengemumakan beberapa indikator konsumen yang bersikap loyal sebagai berikut :
+
  
* Repeat Purchase (Kesetian dalam pembelian produk)
+
====Definisi Internet Of Things (IoT)====
* Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan).
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sulistyanto (2015:20)<ref name="Sulistyanto">Sulistyanto, Muhammad Priyono Tri, Danang Aditya Nugraha, Nurfatika Sari, Novita Karima, dan Wahid Asrori. 2015. “Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang.” SMARTICS Journal Vol. 1, No. 1: 20-23.</ref> “IoT didefinisikan sebagai interkoneksi dari perangkat komputasi tertanam (embedded computing devices) yang teridentifikasi secara unik dalam keberadaan infrastruktur internet”</p>
* Raferalls (mereferensikan secara total ektistensi perusahaan).
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Susanti dan Joko (2016:401)<ref name="Susanti">Susanti, Erma, dan Joko Triyono. 2016. “Prototype Alat IoT (Internet Of Things) untuk Pengendali dan Pemantau Kendaraan Secara Realtime.” Simposium Nasional RAPI XV 402-407.</ref> “IoT (internet of things) merupakan teknologi yang dapat mengkoneksikan suatu peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Chandrakanth, dkk (2014:1)<ref name="Chandrakanth">Chandrakanth, S, K Venkatesh, J Uma Mahesh, dan K.V Naganjaneyulu. 2014. “Internet of things.” International Journal of Innovations & Advancement in Computer Science 3: 1-20.</ref> “Internet of things is a network of things each embedded with sensors which are connected to the internet.”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">“Internet of Things adalah suatu jaringan di dalam sensor yang terhubung dengan internet”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Internet of Things (IoT) adalah teknologi jaringan yang bisa mengkoneksikan perangkat dengan internet.</p>
  
===Hubungan Customer Relationship dengan Loyalitas Konsumen===
+
===Konsep Dasar Sensor Ultrasonik===
  
Dalam penelitiannya long et al (2013)<ref name="long">Long et al. (2013) Asian Social Secience; Vol 9, No. 10; p.1</ref> berpendapat bahwa  “CRM is implemented in an organization to reduce cost and increase company oerformance, wich mean profitability result throungh customer loyality”.
+
====Definisi Sensor Ultrasonik====
Dapat disimpulkan bahwa penerapan CRM selain mampu mengurangi biaya dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan dapat menciptakan loyalitas pelanggan.
+
  
=== Konsep Pelayanan ===
+
<center>https://image.ibb.co/dsrBsJ/Sensor_Ultrasonik.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.4. Sensor Ultrasonik </center>
 +
<center>Sumber: Monisha (2015:19)) </center>
  
==== Definisi Pelayanan ====
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kadir (2016:207)<ref name="Kadir">Kadir, Abdul. 2016. Simulasi Arduino. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref> Sensor jarak ultrasonik adalah sensor yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi suatu objek yang berada di depannya dan dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak dari sensor ke objek tersebut.</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pelayanan merupakan hal yang terpenting didalam suatu organisasi maupun instansi, karena pelayanan lah yang pertama dilihat oleh konsumen untuk menilai seberapa baik perusahaan tersebut. pelayanan memiliki definisi yang beragam, adapun menurut para ahli adalah sebagai berikut :</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Santoso (2015:93)<ref name="Santoso">Santoso, Hari. 2015. Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula. Elangsakti.com.</ref> sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Tjiptono (2012:4)<ref name="tjiptono">Tjiptono, Davis. 2012. Service Management  Memujudkan Layanan Prima. Yogyakarta : CV Andi Offset</ref>, “pelayanan atau (Service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama yakni service operations yang kerap kali tampak keberadaanya oleh pelanggan, dan service delivery (back office) yang biasanya diketahuai pelanggan atau bisa disebut dengan font office”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kumar (2015:538)<ref name="Kumar">Kumar, Sandeep, dan Raja P. 2015. “Ultrasonic Sensor with Accelerometer Based Smart Wheel Chair Using Microcontroller.” International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 02 Issue: 09: 537-541.</ref> Ultrasonic sensors are devices that use electrical – mechanical energy transformation to measure distance from the sensor to the target object. </p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari uraian diatas mengenai pelayanan dapat disimpulkan, pelayanan merupakan suatu kegiatan yang menyediakan suatu informasi ataupun kepentingan yang dibutuhkan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">“Sensor ultrasonik adalah perangkat yang menggunakan transformasi energi elektrik mekanik untuk mengukur jarak antara sensor dan objek benda.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa sensor ultrasonik adalah sensor yang dapat mengukur jarak yang berada didepan nya dengan cara memantulkan gelombang yang dipancarkan dari sensor ke benda didepan nya.</p>
  
==== Kualitas Pelayanan ====
+
====Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik====
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Geoth dan davis yang dikutip oleh Tjiptono (2012:51)[<ref name="tjiptono">Tjiptono, Davis. 2012. Service Management  Memujudkan Layanan Prima. Yogyakarta : CV Andi Offset</ref>“Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi kebutuhan harapan”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kotler (2013:34)<ref name="kotler">Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2013. Marketing Management :Fourteenth Edition. New Jersey : Pretice-Hall inc.</ref>, “kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan suatu yang harus dikerjakan dengan baik”.
+
Menurut Garvin yang dikutip oleh Tjiptono(2012:143)<ref name="tjiptono">Tjiptono, Davis. 2012. Service Management  Memujudkan Layanan Prima. Yogyakarta : CV Andi Offset</ref> bahwa didalam pelayanan harus mempunyai lima perspektif mengenai kualitas salah satunya bahwa kualitas dapat dilihat dari orang yang melihatnya, sehingga produk yang paling memuaskan presefsi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Mengenai definisi pelayanan menurut para ahli dapat disimpulkan, kualitas pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dapat menguntungkan suatu instansi yang didapatkan dari orang luar dengan melihat suatu layanan atau produk yang menjadikan suatu produk layak atau tidaknya, puas atau tidaknya kualitas pelayanan tersebut. </p>
+
  
==== Faktor Kualitas Pelayanan ====
+
Menurut Sidauruk (2017:390) Prinsip kerja dari sensor ultrasonik dapat ditunjukan dalam gambar dibawah  ini :
<p style="text-indent: 0.5in;">Dalam hal kualitas pelayanan, terdapat faktor yang harus dimiliki dalam kualitas pelayanan, minimal memiliki lima dimensi antara lain : Tangible, Reability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Karena suatu pelayanan tidak dapat diraba maka aspek Tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap kualitas pelayanan. Menurut Lupiyoadi (2013:30)<ref name="lupiyoadi">Lupiyoadi, Rambat, (2013) : Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat.</ref>
+
Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan juga ditentukan oleh dimensi reability  karena dimensi ini untuk mengukur keandalan dari perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dimensi ini sangatlah penting didalam dunia perusahaan, terdapat dua dimensi yang harus diberikan kepada pelanggan. Pertama adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan. Kedua adalah seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang akurat tanpa adanya error. Lupiyoadi (2013:30) </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Responsibility ialah dimensi untuk mengetahui kecepatan pelayanan dalam waktu ke waktu. Karena waktu dapat dikatakan sama dengan uang yang harus dipergunakan secara bijak. Oleh sebab itu pelanggan akan merasa rugi jika meluangkan waktunya demi pelayanan tetapi pelayanan yang diberikan tidak memuaskan. Lupiyoadi (2013:31)
+
Assuranrance  yaitu dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan perilaku pegawainya dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada pelanggannya. Lupiyoadi (2013:31) </p>
+
  
====Definisi Registrasi (Pendaftaran)====
+
<center>https://image.ibb.co/bOF7zy/Prinsip_Kerja_Ultrasonik.jpg</center>
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Depdikbud (2012:01), “Pendaftaran merupakan proses, cara perbuatan mendaftar yaitu pencatatan nama, alamat, tanggal lahir dan sebagainya dalam proses pendaftaran” </p>
+
<center> Gambar 2.5. Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik </center>
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendaftaran merupakan Awal dari seluruh kegiatan pelayanan pertama kali yang diterima yaitu pendonor melakukan pendaftaran sebelum melakukannya pengambilan darah.  
+
<center> Sumber: Sidauruk (2017:390) </center>
Dalam dokumen rekrutmen donor darah bahwa sistem pendaftaran terbagi menjadi dua yaitu pendonor baru dan pendonor lama.
+
<ol>
+
<li> Pendonor Baru
+
Pendonor baru merupakan pendonor yang belum melakukan registrasi sebelumnya, sehingga memerlukan pengisian formulir pendaftaran pendonor baru untuk mendapatkan data-data pendonor yang nantinya akan dimasukan kedalam sistem. Setiap pendonor baru akan diberikannya id pendonor yang berada di kartu pendonor, kemudian setiap melakukan donor darah kartu donor harus dibawa untuk menuliskan riwayat donor darah di dalam kartu pendonor tersebut </li>
+
<li>Pendonor Lama
+
Sedangkan untuk pendaftaran pendonor lama menurut dokumen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, dilakukannya registrasi ulang melalui Sistem Informasi Manajemen Donor Darah sesuai dengan Id pendonor yang tercantum di kartu pendonor. </li>
+
</ol>
+
  
===Konsep Donor Darah ===
+
Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut :
 
+
<ol type="1">
====Definisi Donor Darah ====
+
<li> Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Donor darah merupakan suatu kegiatan sosial yang dimana proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk diberikan kepada pasien yang membutuhkan, sebelum diberikan kepada pasien darah tersebut disimpan di bank darah sebagai stok darah yang kemudian dipergunakan oleh Unit Transfusi Darah. Wikipedia (2017)<ref name="wikipedia">Wikipedia 2017 “ Pengertian Donor Darah”. Diakses dari situs wikipedia.org pada 25/02/2017</ref>
+
<li> Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal/ gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.</li>
Menurut Dokumen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, Donor Darah adalah “Orang yang menyumbangkan darahnya sedangkan  resepien adalah seseorang atau penderita yang memerlukan tambahan darah” </p>
+
<li> Setelah sinyal tersebut sampai di penerimaultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya.</li>
 
+
=== Macam-Macam Donor Darah ===
+
Dalam Dokumen Pedoman Pelayananan Transfusi Darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang Menurut cara pengarahannya ada 3 macam donor yang kita dapat ambil darahnya yaitu antara lain :
+
<ol type="1">
+
<li>Donor Bayaran
+
Donor bayaran ialah donor yang menjual darahnya pada seseorang atau penderita yang memutuskan darah pada saat tersebut. </li>
+
<li>Donor Keluarga
+
Donor Keluarga yaitu sanak keluarga kita yang akan menyumbangkan darahnya apabila di dalam keluaga kita sendiri memerlukan transfusi darah.</li>
+
<li>Donor Sukarela
+
Donor sukarela adalah donor yang sukarela menyumbangkan darahnya tanpa ada paksaan atau ketentuan untuk siapa darah yang telah di sumbangkan akan di pakai.</li>
+
 
+
=== Konsep Dasar Penghargaan ===
+
 
+
==== Definsi Penghargaan (Reward) ====
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Dokumen yang ada di Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang “Piagam penghargaan atau Reward merupakan cara organisasi untuk memberikan pengakuan atau imbalan kepada pendonor dengan dalam rangka memberikan apresiasi kepada pendonor yang telah memberikan darahnya secara sukarela. Penghargaan ini menjadikan suatu motivasi kepada pendonor untuk tetap selalu memberikan darahnya dengan sukarela demi sosial”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut siswanto (2013:118)<ref name="siswanto">Siswanto. 2013. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Perkasa</ref>, “Penghargaan adalah proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Adapun menurut pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa penghargaan adalah suatu cara pimpinan/organisasi memberikan pengakuan atau imbalan kepada bawahannya agar dapat terus memotivasi pendonor untuk mendonorkan darahnya dan menciptakan suatu hubungan yang lebih harmonis antara pimpinan dengan bawahannya karena dengan diberikannya sebuah penghargaan, orang lain akan merasa diakui keberadaannya. </p>
+
 
+
====Tujuan Penghargaan ====
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Adaya penghargaan menjadikan langkah setiap orang dalam kehidupannya, penghargaan pun diperasikan memiliki tujaun tertentu. Dalam setiap sistem tertentu, penghargaan tidak mungkin sama dengan tujuannya dengan sistem lain. Secara umum tujuan penghargaan yang ingin dicapai suatu organisasi menurut Siswanto (2013:112) yaitu sebagai berikut : </p>
+
<ol>
+
<li>Menjamin Kontinuitas perencanaan.</li>
+
<li>Membudayakan prosedur standar.</li>
+
<li>Menghindari kemangkiran yang tak berarti.</li>
+
<li>Membina disiplin kerja.</li>
+
<li>Membina motivasi yang terarah. </li>
+
</ol>
+
Sedangkan menurut dokumen di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang bahwa tujuan di berikannya penghargaan kepada Pendonor adalah sebagai berikut :
+
<ol>
+
<li>Menciptakan keharmonisan antara pendonor dengan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang </li>
+
<li>Memberikan pengakuan kepada pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela demi kepentingan sosial. </li>
+
<li>Melestarikan para pendonor akan tetap selalu mendonorkan darahnya. </li>
+
 
</ol>
 
</ol>
  
==Studi Pustaka (Literatur Riview)==
+
===Konsep Dasar Sensor DHT22===
<p style="text-indent: 0.5in;">Studi pustaka merupakan untuk melihat penelitian-penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti yang masih berhubungan dengan topik penelitain. Dengan adanya study pustaka penulis dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian ini. </P>
+
Manfaat yang didapatakan dalam studi pustaka adalah sebagai berikut :
+
<ol>
+
<li>Mengidentifikasi kesenjangan dari penelitian ini
+
<li>Menghindari membuat ulang sehingga menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
+
<li>Mengidentifikasi metode yang penah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.
+
<li>Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan dari pengetahuan sebelumnya.
+
</ol>
+
Banyak penelitian sebelumnya yang mengenai pelayanan jasa. Dalam upaya membangun suatu sistem pelayanan maka peneliti melakukan studi pustaka sebagai salah satu untuk mengetahui metode apa saja yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Diantaranya
+
<ol>
+
<li>Penelitian yang dilakukan oleh S Paygude, R Karadkar, P Joshi, D Malhotra <ref name="paygude">S Paygude, R Karadkar, dkk. 2016. Be Positive – An Android Aplication for Blood Donation. India : International Jurnal of Scientific Engineering and Technology Vol No. 5 Issue No. 8.</ref>dengan judul “ Be- Positive – An Android Aplplication for Blood Donation”. With the entire nation driving itself towards a digital core it is essential that medical assistance doesn’t lag behind. In cases of emergency people often require a certain degree of health assistance (blood to be precise) and they may or may not get that depending on the situation and their location. What we can achieve is a small but certain contribution to that field using this project. From this project, our aim is to provide an application that will benefit patients in critical situations like requirement of a specific type of blood. This will reduce the overhead of finding a blood donor in a nearby location during emergency situations. Thus connecting blood donors and recipients is our prime focus. 
+
  
<li>Penelitian dalam sebuah jurnal international yang dilakukan oleh Alexander Felferni dkk (2017) <ref name="alexander ">Alexander Felfernig, Andreas Falkner2
+
====Definisi Sensor DHT22====
Musl ¨ um Atas ¨, Seda Polat Erdeniz1, Christoph Uran1,  Paolo Azzoni3 2017. ASP-based Knowledge Representations for IoT Configuration Scenarios.  ISBN: 978-2-9516606-2-5 . International COnfiguration Workshop vol.7, no.5, September 2017 </ref>  dari International Configuration Workshop, IESEG School of Management yang berjudul ASP-based Knowledge Representations for IoT Configuration Scenarios. dalam penelitian ini menjelaskan untuk memperkenalkan aplikasi dasar konfigurasi skenario bagi teknologi di internet dari hal-hal ( banyak ) domain produk.Konfigurasi kami menunjukkan bagaimana untuk mewakili pengetahuan dalam domain dari pintar dari jawaban rumah atas dasar pemrograman ( asp ) set.Dalam konteks ini, kami memperkenalkan konfigurasi yang berbeda model elemen dan kendala jenis dan menunjukkan mereka sesuai asp representasi dalam jalan yang juga bermanfaat untuk asp pemula.Kita menyimpulkan kertas dengan diskusi terbuka wor isu-isu untuk masa depan.
+
<li> penelitian yang dilakukan  Jiacong Zhao dkk (2017) <ref name="Jiacong"> Jiacong Zhao ,  Chuanlin Huang ,  Jingshu Wang , Chen Qian. 2017. Implementing Business-to-Customer, IT Outsourcing and Workflow Management System to Exploit China Education Market for Durham University. ISBN: 978-1-5386-3982-5. International Conference on Computer Network, Electronic and Automation (ICCNEA). September 2017 </ref> dengan judul "implementing Business-to-Customer, IT Outsourcing and Workflow Management System to Exploit China Education Market for Durham University" menjelaskan tentang pelayanan kepada siswanya yang lebih mirip dengan Layanan ini mengembangkan standar yang lebih mirip dengan consumer goods marketing. dengan itu harus meningkatkan strategi saat ini untuk memanfaatkan pasar bakat ini dengan menerapkan Business-to-Cusiness (B2C), IT outsourcing (ITO) dan Workflow Management System (WfMS) tujuannya yaitu dengan pengembangan jangka panjang, manajemen risiko fleksibel, penghematan biaya, pengembangan jangka waktu yang singkat dan manajemen organisasi yang efektif.
+
  
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Robby Kurniawan Budhi dkk <ref name="kurniawan">Kurniawan Budhi, Robby Dwi Taufik H. Dkk. 2017. Design Build E-Donor Aplication for Blood Donation Data Collection at PMI Kota Surabaya. Semarang : Jurnal Transformatika vol 15, No. 1 2017. Universitas Semarang</ref>dengan judul “Design Build E-Donor Aplication for Blood Donation Data Collection at PMI kota Surabaya” menjelaskan bahwa sistem E-donor merupakan sistem informasi tentang kegiatan donor darah, banyak dari para pendonor yang tidak mengetaui kapan waktu donor kembali. Pembangunan sistem menggunakan aplikasi metode siklus hidup.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Utama (2016:147) DHT22 merupakan salah satu sensor suhu dan kelembaban  yang juga  dikenal  sebagai  sensor AM2302.</p>
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Rian Arie Gustama <ref name="gustawan">Gustawan, Rian ari, Eka Wahyu dkk. 2016. Sistem Informasi Pelayanan Donor Darah berbasis WEB (studi Kasus : PMI Tasikmalaya). Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Ingormasi dan Multimedia (Semanasteknomedia) 2016. STMIK AMIKOM.</ref> yang berjudul “ Sistem Pelayanan Donor Darah Berbasis WEB (Studi Kasus PMI Tasikmalaya). Pada penelitian ini menjelaskan permasalahan mengenai tentang pelayanan donor darah pada PMI Tasikmalaya, yaitu pada bagian Unit Donor Darah yang masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkannya sistem terkomputerisasi. Metode dalam penelitian ini yaitu what, who, where, when, why, how (5W1H) dengan metode pengembangan aplikasi menggunakan Extereme Programing (XP) hanya pada tahapan planing dan desain. Aplikasi ini menggunakan SMS Gateway sehingga memudahkan pasien mendapatkan informasi mengenai data darah. Hasil dari penelitian adalah Transaction Processong System (TPS) dan SMS Gateway. Dengan adanya sistem tersebut dapat mempermudah pelayanan informasi yang ada di PMI Tasikmalaya.
+
<center>https://image.ibb.co/jxsqmd/DHT22.jpg</center>
<li>Penelitian yang dilakukan oleh agus nur hidayat dkk (2012)<ref name"agus"> Agus Nur Hidayat, Noval Aditya Muhammad, Hatma Suryotrisongko (2012). Integrasi Aplikasi Android dan Komputer Server sebagai Solusi Mobile Commerce dan CRM Studi Kasus Toko Game XYZ. ISBN 979 - 26 - 0255 - 0. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan. juni 2012 </ref> dengan judul Integrasi Aplikasi Android dan Komputer Server sebagai Solusi Mobile Commerce dan CRM Studi Kasus Toko Game XYZ menjelaskan mengenai tentang aplikasi M-Commerce berbasis android yang terintegrasi dengan computer server melalui ESB WS02 yang diimplementasikan pad toko game XYZ. Fitur monitoring log transaksi pelanggan oleh toko ditujukan untuk
+
<center> Gambar 2.6. Sensor DHT22 </center>
mencapai manajemen pelanggan yang lebih efektif. Peningkatan loyalitas pelanggan dan efektivitas menajemen pelanggan
+
<center> Sumber: Utama (2016:147) </center>
merupakan implementasi CRM untuk mendongkrak penjualan sehingga diperoleh profit yang lebih optimal
+
Pada Gambar 2.6, memperlihatkan empat kaki sensor DHT22 yaitu kaki Vs, Data, NC dan Ground. Tegangan sumber disambungkan ke kaki Vs  dimana tegangan sumber yang digunakan pada umumnya  adalah  sebesar 5V karena mengikuti tegangan kerja mikrokontroler yaitu sebesar 5V juga. Kemudian kaki Data disambungkan dengan sebuah mikrokontroler yang digunakan untuk mengambil  data suhu  dan kelembaban udara yang telah diukur. Kaki NC yaitu kaki Not Connected, merupakan kaki yang tidak disambungkan ke manapun. Jadi dalam pengujian, kaki ini tidak boleh dihubungkan dengan apa-apa. Sedangkan kaki Ground disambung  dengan Ground tegangan sumber.
<li>Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mujid<ref name="mujid">Mujid, Abdul. 2015. Perancangan Sistem Survey Pelayanan dan Kualitas Produk Berbasis PHP pada PT. Ridho Wira Pratama Tangerang. Tangerang : STMIK RAHARJA</ref> dengan judul “Perancangan sistem survey pelayanan dan kualitas produk berbasis PHP pada PT. Ridho Wira Pratama Tangerang”. Penelitian ini menjelaskan mengenai penilian survey pelayanan dan kualitas produk secara sistematis dan juga efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah SWOT (Strength , Weakness, Opportunity, Thread), model atau rancangan dari sistem menggunakan UML (Unified Modelling Languange), adapun untuk pembuatan programnya menggunakan pemrograman PHP, HTML, CSS dan Javascript, untuk databasenya menggunakan SQL, dan pengimplementasian sistem yang akan dibangun menggunakan metode black box testing
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Sensor DHT22 ini memiliki beberapa kelebihan yaitu sebagai berikut:</p>
<li> penelitian yang dilakukan oleh Ma Dandan dan Bai Jing (2017) <ref name="dandan"> Ma Dandan , Bai Jing (2017). Design and Implementation of the Comprehensive Information Platform for Smelting Enterprises. ISBN: 978-1-5386-3981-8. International Conference on Computer Network, Electronic and Automation (ICCNEA). September 2017 </ref> dalam judul "Design and Implementation of the Comprehensive Information Platform for Smelting Enterprises" menjelaskan tentang teknologi informasi dan pengolahan pada metallurgical,  yang bertujuan untuk pengumpulan loop online , hirarkis data perhitungan , didistribusikan manajemen database dan global web penerbitan kemampuan serta meningkatkan tingkat produksi yang menjadikan daya saing perusahaan.
+
<ol type="1">
<li> penelitian yang dilakukann oleh  Hongsheng Xu, dkk(2017) <ref name"hongsheng"> Hongsheng Xu Ke Li , Ganglong Fan. (2017).
+
<li> Data hasil pengukuran sensor sudah berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit.</li>
Novel Model of E-Commerce Marketing Based on Big Data Analysis and Processing. ISBN: 978-1-5386-3981-8 International Conference on Computer Network, Electronic and Automation (ICCNEA). September 2017 </ref>dengan judul "Novel Model of E-Commerce Marketing Based on Big Data Analysis and Processing" mengenai tentang jumlah informasi yang didaptkan oleh internet semakin lama semakin meningkat yang menjadikan data semakin besar. pada perusahaan electronik alam proses pembangunan untuk menggunakan data yang besar untuk memberi petunjuk kepada belanja sudah dipersonalisasi .Kertas kerja ini menganalisa situasi perkembangan industri e-commerce yang melatar belakangi adalah data yang besar , dan mengedepankan perbaikan metode .Koran menyajikan novel model e-commerce pemasaran berdasarkan analisis dan pengolahan data yang besar
+
<li> Sensor terkalibrasi secara akurat dengan kompensasi suhu di ruang penyesuaian dengan nilai koefisien kalibrasi tersimpan dalam memori OTP terpadu.</li>
<li> penelitian yang dilakukan oleh wilis Kaswidjanti dkk (2012) <ref name"wilis"> Wilis Kaswidjanti, Herry Sofyan, Luthfie Hawari (2012). APLIKASI e-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT. Vol. 8, No. 1, JULI 2012. jurnal TELEMATIKA. juli 2012 </ref> dengan judul APLIKASI e-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT. menjelaskan tentang membuat suatu sistem E-CRM berbasiskan internet sebagai layanan bagi pelanggan atau pasien untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggan atau pasien tanpa dibatasi jarak atau waktu. Salah satu solusi yang muncul adalah electronic-Customer
+
<li> Rentang hasil pengukuran suhu dan kelembaban sensor DHT22 lebih lebar. </li>
Relationship Management (e-CRM) yang diterapkan dengan menggunakan teknologi Internet
+
<li> Sensor mampu mentransmisikan sinyal hasil pengukuran melewati kabel yang panjang hingga 20 meter, sehingga cocok untuk ditempatkan di mana saja. Jika menggunakan kabel yang panjang di atas 2 meter, sesnor memerlukan buffer kapasitor 0,33μF antara kaki tegangan sumber (Vs) dengan kaki ground(Ground).</li>
dan SMS. Metode yang digunakan yaitu metode waterfall yang meliputi, analisa dan rekayasa sistem, analisis kebutuhan, perancangan, pemrograman, pengujian dan pemeliharaan. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk perancangan database.Hasil yang dicapai dari penulisan penelitian ini adalah aplikasi layanan pelanggan atau pasien yang menyediakan informasi (jadwal praktek dokter, layanan poliklinik, rekam medis pasien,konsultasi dan sms pemberitahuan check up), menyediakan fitur member pages untuk memberikan layanan yang bersifat personal kepada pelanggan atau pasiennya. Dengan adanya aplikasi layanan pelanggan e-CRM berbasis internet maka diharapkan rumah sakit
+
dapat menjaga hubungan baik jangka panjang dengan pelanggannya.
+
 
</ol>
 
</ol>
  
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
+
=== Konsep Dasar Flowchart ===
  
=<div style=" text-align: center">'''BAB III'''</div>=
+
==== Definisi Flowchart ====
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</div>
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menurut Lestari, dkk (2016:44) “Flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah”.</P>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;"> Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram diagram alir yang menyatakan aliran proses dari suatu program dalam menyelesaikan masalah.</P>
  
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
+
=== Konsep Dasar Pengujian ===
== Gambaran Umum Perusahaan==
+
  
===Sejarah Singkat Perusahaan===
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menurut Mansyur dan Ichroman (2017:200)<ref name="Mansyur">Mansyur, Hajrah, dan Ichroman Raditya Duwila. 2017. “PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PC BERBASIS DESKTOP PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UMI.” ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 9 Nomor 2 196-202.</ref> Pengujian adalah sebuah proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan.</p>
 +
Perbedaan Black Box Testing dan White Box Testing :
 +
<center>https://image.ibb.co/mc1pey/Perbedaan_Black_Box_dan_White_Box.jpg</center>
 +
<center> Tabel 2.1. Perbedaan Black Box dan White Box </center>
 +
<center> Sumber : http://Reqtest.com/ </center>
  
====Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia ====
+
==== Definisi Black Box ====
  
<p style="text-indent: 0.5in;">21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menurut Eriksson (2015)<ref name="Eriksson">Eriksson, Ulf. 2015. Reqtest. 8 Juni. Diakses Maret 27 , 2018 Jam 20.45 Wib. https://reqtest.com/testing-blog/test-design-techniques-explained-1-black-box-vs-white-box-testing/.</ref>“Black-box testing focuses solely on the functionality of the software interfaces, ensuring that valid inputs are accepted, invalid inputs rejected, and that at all times a correct output is returned”. </p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">“Pengujian kotak hitam hanya berfokus pada fungsionalitas antarmuka perangkat lunak, memastikan bahwa input yang valid diterima, dan input yang tidak valid ditolak, dan setiap output yang benar dikembalikan.</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Desmira dan Rizal (2015:40)<ref name="Desmira">Desmira, dan Rizal Fauzi. 2015. “Perancangan Aplikasi Pengenalan Pendidikan Islam Berbasis Android Untuk Pendidikan Anak Usia Dini.” Jurnal Sistem Informasi Vol 2 39-46.</ref> “Black Box Testing yaitu menuji perangkat lunak dari segi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.</p>
<p style="text-indent: 0.5in;">Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.</p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Kumar, dkk (2015:33)<ref name="Kumar">Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh, dan R.K Dwivedi. 2015. “A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques.” International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies 32-44.</ref> “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing”. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">“Black Box Testing adalah test tanpa mengetahui apa yang bekerja di dalam aplikasi yang sedang di tes. Dikenal sebagai pengujian fungsional atau pengujian berbasis input output”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Di lihat dari pendapat di atas bisa di simpulkan bahwa pengujian Blackbox adalah pengujian yang hanya mengetahui apa yang ada diluar sistem tanpa mengetahui apa yang ada di dalam sistem.</p>
 +
<center>https://thumb.ibb.co/fgpd6d/blackbox.jpg</center>
 +
<center> Gambar 2.16. Ilustrasi Pengujian Black Box </center>
 +
<center> Sumber : http://reqtest.com//</center>
  
===Visi dan Misi Palang Merah Indonesia===
+
==== Metode Pengujian dalam Black Box ====
<ol type="1">
+
<li>'''Visi'''</li>
+
PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat
+
<li>'''Misi'''</li>
+
<ol type="a">
+
<li> Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah. </li>
+
<li>Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.</li>
+
<li>Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.</li>
+
<li>Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia</li>
+
</ol>
+
</ol>
+
  
====Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang====
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Saat ini terdapat banyak metoda atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing Menurut Mustaqbal, dkk (2015:34)<ref name="Mustaqbal">Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus, dan Hendra Rahmadi. 2015. “PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN).” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3 31-36.</ref> , antara lain :</p>  
 
+
<ol type="1">
<p style="text-indent: 0.5in;">Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.</p>
+
<li>Equivalence Partitioning</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.</p>
+
<li>Boundary Value Analysis/Limit Testing</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.</p>
+
<li>Comparison Testing</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.</p>
+
<li>Sample Testing</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama. </p>
+
<li>Robustness Testing</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang.  </p>
+
<li>Behavior Testing</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah.
+
<li>Requirement Testing</li>
Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten. </p>
+
<li>Performance Testing</li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.</p>
+
<li>Uji Ketahanan (Endurance Testing)</li>
 
+
<li>Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing)</li>
====Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang====
+
Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
+
 
+
<ol type="1">
+
<li>'''Visi'''</li>
+
Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :
+
<ol type="a">
+
<li>Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten </li>
+
<li>Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
<li>'''Misi'''</li>
 
Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu
 
<ol type="a">
 
Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
 
<li>Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.</li>
 
<li>Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.</li>
 
<li>Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
 
===Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang===
 
Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.
 
<center> <img src="https://s5.postimg.org/lmcokcj87/struktur.png" width="50%"> </center>
 
gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang
 
 
===Tugas dan Tanggung Jawab===
 
  
Pada pola struktur Organisasi Unit  Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:
+
==== Kelebihan dan Kekurangan Black Box ====
 +
Menurut Eriksson (2015)<ref name="Eriksson">Eriksson, Ulf. 2015. Reqtest. 8 Juni. Diakses Maret 27 , 2018 Jam 20.45 Wib. https://reqtest.com/testing-blog/test-design-techniques-explained-1-black-box-vs-white-box-testing/.</ref>, kelebihan dan kekurangan pada pengujian Black Box:
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>'''Kepala Unit Transfusi Darah '''</li>
+
<li>'''Kelebihan'''</li>
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.
+
<li>'''Kabid Teknis Pelayanan '''</li>
+
Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah.
+
Tugas dan tanggung jawab :
+
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan  kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan </li>
+
<li>Lebih mudah dilakukan karena akses kode dan pengetahuan program yang lebih spesifik tidak diperlukan.</li>
<li>Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya</li>
+
<li>Menyederhanakan proses pengujian dengan berfokus hanya pada input dan output.</li>
<li>Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas </li>
+
<li>Memungkinkan pengembangan kasus uji lebih cepat karena penguji hanya memeriksa pada GUI (tampilan) yang biasa digunakan.</li>
<li>Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
<li>'''Kasubid Pelayanan Donor'''</li>
 
Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan  menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah.
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan  kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.</li>
 
<li>Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya</li>
 
<li>Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.</li>
 
<li>Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.</li>
 
 
</ol>
 
</ol>
<li>'''Kasie P2DDS'''</li>
 
Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain.
 
Tugas dan Tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.</li>
 
<li>Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.</li>
 
<li>Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.</li>
 
<li>Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.</li>
 
<li>Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.</li>
 
<li>Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kasie Pengambilan Darah'''</li>
 
Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.</li>
 
<li>Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.</li>
 
<li>Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.</li>
 
<li>Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.</li>
 
<li>Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.</li>
 
<li>Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.</li>
 
<li>Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.</li>
 
<li>Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kasubid Pelayanan Darah'''</li>
 
Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan  menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah.
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan  kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.</li>
 
<li>Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya</li>
 
<li>Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.</li>
 
<li>Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kasie Uji Saring IMLTD'''</li>
 
Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.</li>
 
<li>Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.</li>
 
<li>Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.</li>
 
<li>Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.</li>
 
<li>Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif. </li>
 
<li>Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium</li>
 
<li>Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kasie Distribusi Karantina dan KGD'''</li>
 
Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah.
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.</li>
 
<li>Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD. </li>
 
<li>Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.</li>
 
<li>Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.</li>
 
<li>Melakukan distribusi darah  yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.</li>
 
<li>Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kasie Pengolahaan Komponen Darah'''</li>
 
Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi.
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.</li>
 
<li>Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah. </li>
 
<li>Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kasie Permintaan Darah'''</li>
 
Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
 
Tugas dan tanggung jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah</li>
 
<li>Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.</li>
 
<li>Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah</li>
 
<li>Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.</li>
 
<li>Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.</li>
 
<li>Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian. </li>
 
</ol>
 
<li>'''Bidang Mutu'''</li>
 
Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan.
 
Tugas dan tanggug jawab :
 
<ol type="a">
 
<li>Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
 
<li>Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance</li>
 
<li>Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading) </li>
 
<li>Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.</li>
 
<li>Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.</li>
 
<li>Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.</li>
 
<li>Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan. </li>
 
<li>Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.</li>
 
<li>Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.</li>
 
</ol>
 
<li>'''Kabid Administrasi </li>
 
Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.
 
<ol type="a">
 
<li>Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.</li>
 
<li>Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.</li>
 
<li>Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.</li>
 
<li>Penyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.</li>
 
<li>Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).</li>
 
<li>Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.</li>
 
<li>Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.</li>
 
<li>Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.</li>
 
<li>Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.</li>
 
<li>Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.</li>
 
<li>Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.</li>
 
<li>Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
====Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang====
 
Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :
 
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>Gedung Unit Transfusi Darah.</li>
+
<li>'''Kekurangan'''</li>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/60vd0ak3r/gedung.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah</center>
+
Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar,  gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.
+
<li>Laboratorium Pengolahan Komponen Darah.
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/t2by63h7b/imltd.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah</center>
+
Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.
+
<li>Laboratorium IMLTD.</li>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/wypa22uh3/lab.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD</center>
+
Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.
+
<li>Ruang Pengambilan Darah.</li>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/crbu9prtz/aftap.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah</center>
+
Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.
+
<li>Ruang Service Donor.</li>
+
<center> <img src=" https://s5.postimg.org/h0gkc0d4n/service_donor.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.6 : Ruang Service Donor</center>
+
Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.
+
<li>Tempat Penyimpanan Darah</li>
+
<center> <img src=" https://s5.postimg.org/735jiwfsn/mesin.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah</center>
+
Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.
+
<li>Mobil Unit </li>
+
<center> <img src=" https://s5.postimg.org/f8nlh2ywn/mobil.png" width="30%"> </center>
+
<center>Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit</center>
+
Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.
+
</ol>
+
 
+
==Tata Laksana Sistem Yang Berjalan==
+
===Prosedur Sistem Yang Berjalan===
+
Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.
+
<ol type="1">
+
<li>'''Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.'''</li>
+
Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :
+
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. </li>
+
<li>Pemeliharaan Script sulit dilakukan jika antarmuka pengguna terus berubah, karena berubahnya metode input.</li>
<li>Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor. </li>
+
<li>Tingkat kerapuhan yang tinggi karena kemungkinan tidak ditampilkan secara konsisten pada berbagai platform atau perangkat, menyebabkan skrip pengujian gagal dalam eksekusi mereka.</li>
<li>Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan,  calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati. </li>
+
<li>Tidak ada introspeksi, karena penguji memiliki pengetahuan yang terbatas tentang sistem dan cara kerjanya.</li>
<li>Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.</li>
+
<li>Cakupan terbatas karena hanya sebagian kecil percobaan yang dilakukan.</li>
<li>Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
+
<li>Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.</li>
+
<li>Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
<li>'''Prosedur Piagam Penghargaan '''</li>
 
Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :
 
<ol type="a">
 
<li>Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah. </li>
 
<li>Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.</li>
 
<li>Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.</li>
 
<li>Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo </li>
 
<li>Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT</li>
 
<li>Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.</li>
 
<li>Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.</li>
 
 
</ol>
 
</ol>
  
===Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan===
+
==== Definisi White Box ====
Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Menurut Nidhra dan dondetti dalam Mustaqbal (2015:33)<ref name="Mustaqbal">Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus, dan Hendra Rahmadi. 2015. “PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN).” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3 31-36.</ref> “White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara melihat modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang di buat ada yang salah atau tidak. Kalau modul yang telah dan sudah di hasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan dikompilasi ulang dan di cek kembali kode-kode tersebut hingga sesuai dengan yang diharapkan”</p>
====Usecase Diagram Yang Berjalan====
+
Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :
+
<ol type="1">
+
<li>'''Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah'''</li>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/spkjzxtsn/pengajuan_kegiatan_usulan.png" width="50%"> </center>
+
<center>Gambar 3.9 : Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah</center>
+
Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah yang berjalan saat ini terdapat :
+
<ol type="a">
+
<li>1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengajuan kegiatan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.</li>
+
<li>7 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Calon donor yang berisikan (Perusahaan, Instansi dan Organisasi), admin , tim mobil unit, dan kordinator pelayanan.</li>
+
<li>15 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Pengajuan kegiatan, email, surat, telepon, datang langsung, cek jadwal donor darah, jadwal kosong, jadwal penuh, saran tanggal lain, input jadwal, syarat-syarat, konfirmasi ulang, konfirmasi ulang, pelaksanaan kegiatan, laporan kegiatan, laporan bulanan.</li>
+
<li>2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, adapun extends yang pertama yaitu pengajuan kegiatan dengan pilihannya terdiri dari (email, surat, telepon, dan datang langsung). Kedua yaitu Extends cek jadwal kegiatan dengan pilihan (Jadwal penuh, jadwal kosong, saran tanggal lain ).</li>
+
<li>2 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.</li>
+
</ol>
+
<li>'''Usecase Diagram Piagam Penghargaan'''<li>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/735jixidj/piagam_berjalan_usecase.png" width="50%"> </center>
+
<center>Gambar 3.10 : Usecase Diagram Piagam Penghargaan</center>
+
Berdasarkan gambar Usecase Diagram Piagam Penghargaan yang berjalan saat ini terdapat :
+
<ol type="a">
+
<li>1 Sistem yang mencakup pengajuan piagam penghargaan  pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.</li>
+
<li>3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pendonor, admin atau petugas, kordinator pelayanan.</li>
+
<li>23 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Isi formulir pengajuan piagam, riwayat donor, donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, input piagam, informasi awal, penyetujuan piagam, piagam  10, ditektur UTD kab. Tangerang, piagam 25, ketua PMI Kab Tangerang, piagam 50, ketua PMI banten, piagam 75, ketua PMI Pusat, piagam 100, Presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, laporan penerimaan piagam.</li>
+
<li>2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, untuk extends pertama yaitu riwayat donor adapun pilihannya terdiri dari (donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, donor ke 100). Dan yang kedua yaitu extends untuk penyetujuan piagam pilihannya antara lain ( piagam 10, piagam 25, piagam 50 Piagam 75, dan Piagam 100 )</li>
+
<li>5 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.</li>
+
</ol>
+
</ol>
+
  
====Activity DIagram Yang Berjalan====
+
==== Kelebihan dan kekurangan White Box ====
Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini
+
Menurut Eriksson (2015), kelebihan dan kekurangan pada pengujian White Box:
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>'''Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah'''</li>
+
<li>'''Kelebihan'''</li>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/p5yma2tmv/pengajuan_kegiatan_berjalan_activity.png" width="50%"> </center>
+
<center>Gambar 3.11 : Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah</center>
+
Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :
+
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>1 initial Node, objek yang diawali</li>
+
<li>Melihat kesalahan dan masalah lebih cepat.</li>
<li>Terdapat 4 swinline yaitu calon donor, Admin, tim mobil unit, dan Kordinator</li>
+
<li>Bisa di introspeksi, atau kemampuan untuk melihat ke dalam proses perangkat lunak dan memeriksanya secara lebih teliti.</li>
<li>19 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.</li>
+
<li>Menemukan bug tersembunyi lebih efisien dan stabilitas yang terjamin.</li>
<li>2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak</li>
+
<li>Kode yang optimal. Disebabkan pengetahuan kode yang sesuai</li>
<li>3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.</li>
+
<li>Mendapatkan hasil yang maksimal dengan berbagai jalur pengujian berbeda</li>
<li>2 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.</li>
+
<li>1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
<li>'''Activity Diagram Piagam Penghargaan'''</li>
 
<center> <img src="https://s5.postimg.org/ql06yu50n/piagam_berjalan_activy.png" width="50%"> </center>
 
<center>Gambar 3.12 : Activity Diagram piagam penghargaan</center>
 
Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :
 
<ol type="a">
 
<li>1 initial Node, objek yang diawali</li>
 
<li>Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator</li>
 
<li>25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.</li>
 
<li>4 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya</li>
 
<li>1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.</li>
 
 
</ol>
 
</ol>
</ol>
 
 
===Sequence Diagram Yang Berjalan===
 
Diagram sekuen merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message  yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.
 
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>'''Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah'''</li>
+
<li>'''Kekurangan'''</li>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/gaxrzof5z/Sequence_Pengajuan_kegiatan.jpg" width="50%"> </center>
+
<center> Gambar 3.13 : Sequence Diagram pengajuan kegiatan donor darah</center>
+
Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :
+
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>5 Life Line antarmuka yaitu form pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, syarat-syarat, tempat kegiatan, dan laporan kegiatan </li>
+
<li>Tingkat kerumitan yang lebih tinggi terlibat karena dibutuhkan pengetahuan tentang kode yang luas.</li>
<li>4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya calon donor, Admin, tim Mobil Unit, dan Kordinator.</li>
+
<li>Pemeliharaan Script yang lebih banyak. Karena metode input yang bisa berubah, sehingga memungkinkan rusaknya Script pengujian </li>
<li>19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya datang langsung ke kantor, menelepon ke kantor, mengirimkan surat, mengirimkan email ke UTD, menerima pengajuan, mengecek jadwal, jadwal kosong, menginput jadwal kegiatan, jadwal penuh, saran tanggal lain, memberi syara-syarat kegiatan, menerima syarat-syarat kegiatan, melakukan survei tempat, tempat sesuai, tempat tidak sesuai, saran tempat lain, pelaksanakan kegiatan, membuat laporan kegiatan Mobil Unit, menerima laporan kegiatan, membuat laporan bulanan, menerima laporan bulanan.</li>
+
<li>Memerlukan alat yang memiliki integrasi yang lebih ketat dengan sistem yang sedang diuji, yang menimbulkan resiko kinerja sistem kemudian dipengaruhi oleh alat yang sama, sehingga bisa mengganggu hasil.</li>
</ol>
+
<li>'''Sequence Diagram Piagam Penghargaan'''</li>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/6dmr6mf9z/piagam_berjalan_sequen.png" width="50%"> </center>
+
<center>Gambar 3.14 : Sequence Diagram pengajuan piagam penghargaan</center>
+
Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :
+
<ol type="a">
+
<li>10 Life Line antarmuka yaitu formulir pengajuan, riwayat donor, piagam, informasi, piagam 10, piagam 25,piagam 50, piagam 75, piagam 100, laporan piagam.</li>
+
<li>3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pendonor, Admin, dan Kordinator.</li>
+
<li>19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya penodonor melakukan pengajuan piagam, cek riwayat donor, donor yang ke 10, donor yang ke 25, donor yang ke 50, donor yang ke75, donor yang ke100, input piagam penghargaan, memberikan informasi awal, menerima informasi, penyetujuan piagam 10 kepada direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam 25 kepada Ketua PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam kepada ketua PMI provinsi Banten, penyetujuan piagam ke 75 kepada ketua PMI Pusat, penyetujuan piagam presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, membuat laporan penerimaan piagam.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
  
==Analisa Sistem Yang Berjalan==
+
=== Konsep Dasar Elisitasi ===
 +
==== Definisi Elisitasi ====
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Tarigan dalam Prastomo (2014)<ref name="Prastomo">Prastomo, Andi. 2015. “PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN ELISITASI DAN FRAMEWORK CODEIGNITER: STUDI KASUS SMP YAMAD BEKASI.” Faktor Exacta 165-175.</ref> “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Saputra dalam Amrullah (2016)<ref name="Amrullah">Amrullah, Agit, Rifda Faticha Alfa, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi, dan Eri Sasmita Susanto. 2016. “KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 25-30.</ref> “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1)<ref name="Dzulhaq">Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah, dan Putra Satia Nugraha. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013.” JURNAL SISFOTEK GLOBAL 1-5.</ref> “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (reqruitments engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu metode analisa yang dibuat tergantung kebutuhan pengguna atau pihak terkait dan disanggupi oleh peneliti.</p>
  
===Metode Batasan Sistem===
+
==== Tahapan - Tahapan Elisitasi ====
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Hidayati dalam Sunarya (2015:3)<ref name="Sunarya">Sunarya, Abas, Sudaryono, dan Santoso Sugeng. 2015. “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi.” sccit2015 1-17</ref>, Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:</p>
Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat dari permasalahan yang di ambil oleh peneliti, bahwa hal yang dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan permasalahan yang diambil mengenai tentang :
+
<ol type="1">
#Pengajuan Kegiatan Donor Darah
+
<li>Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li>
#Piagam Penghargaan
+
<li>Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):</li>
#Stok Darah
+
 
+
===Metode Analisa value Chain===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode analisa sistem peneliti menggunakan metode Value Chain. Rantai nilai merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan menjadi sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Value Chain  dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas yang ada dalam rantai pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam aktifitas pelayanan. </p>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).</p>
+
====Analisis Aktivitas (Activity Analysis)====
+
Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk menidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.
+
<ol type="1">
+
<li>Aktivitas Primer (Primary Activities)
+
Aktivitas ini berkaitan dengan pelayanan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti pengajuan Piagam Penghargaan, Pengajuan Kegiatan Donor Darah, Pengajuan Sosialisasi Donor Darah, Permintaan Darah, Pengambilan Darah, serta service donor yang lainnya. </li>
+
<li>Aktivitas Pendukung (Support Activities)
+
Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan.
+
Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu </li>
+
</ol>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/ne5nf9xg7/value_chain.png" width="50%"> </center>
+
<center>Gambar  3.15 : Analisa Value Chain Pelayanan</center>
+
<ol type="1">
+
<li>'''Primary Activities, (line functions)'''</li>
+
Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :
+
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>Inbound
+
<li>M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</li>
Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir pendaftaran pendonor untuk melakukan kegiatan donor darah, formulir pengajuan piagam penghargaan, dan formulir permintaan darah</li>
+
<li>D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.</li>
<li>Operation
+
<li>I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</li>
Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi Proses penjadwalan, Proses pengecekan keserasian darah, Proses pembuatan piagam,</li>
+
<li>Outbound
+
Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan kegiatan Mobil Unit, laporan penerimaan Piagam Penghargaan, laporan pengeluaran darah.
+
<li>Sales And Marketing
+
Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Unit Transfusi Darah, pendistribusian darah, dan melakukan sosialisasi donor darah kepada masyarakat atau lingkungan luar dari perusahaan.</li>
+
<li>Service
+
Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan petugas kepada pendonor, pelayanan permintaan darah, pelayanaan pemeriksaan hasil cek darah. Jika pelayanan tidak memuaskan, pendonor dapat melakukan complain kepada bagian pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
<li>'''Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)'''</li>
+
<li>Elisitasi Tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :</li>
Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :
+
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>Firm Infrastucture
+
<li>T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?</li>
Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer.
+
<li>O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?</li>
- Sekretaris
+
<li>E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
- Administrasi Pelayanan
+
a) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
- Keuangan
+
b) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
- Logistik
+
c) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
- Laboratorium
+
- Teknis Pengambilan Darah (Aftap)</li>
+
<li>Human Resources Management
+
Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain :
+
- Calon Pendonor
+
- Customers Service
+
- Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)</li>
+
<li>Research, Technology and System Development
+
- Sistem Informasi Manajemen Donor Darah, merupakan aplikasi dalam manajemen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
+
- Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk sekretariat, Corel Draw sebagai design pembuatan piagam Penghargaan</li>
+
<li>Procurement
+
Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit.
+
- Kasir
+
- Purchasing
+
- Supply Chain</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
 +
<li>Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li>
 
</ol>
 
</ol>
  
====Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)====
+
==Literature Review==
Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :
+
#Tindakan pelatihan setiap karyawan mengenai bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
+
#Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar timbulnya kerja sama yang baik.
+
#Meningkatkannya sistem yang ada menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pelayanan melalui suatu sistem berbasis web.
+
  
===Metode PIECES===
+
===Konsep Dasar Literature Review===
Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service,
+
<ol type="1">
+
<li>'''Performance'''</li>
+
Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pendonor.
+
Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pengajuan pelayanan, petugas tidak selalu rile time. Karena petugas pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sering keluar dinas.
+
<li>'''Information'''</li>
+
Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan.
+
Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara Pendonor dan petugas.
+
<li>'''Economy'''</li>
+
Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan.
+
Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan
+
<li>'''Control'''</li>
+
Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan pendonor kepada PMI.
+
Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan piagam penghargaan yang mengakibatkan terjadinya pencetakan piagam berulang.
+
<li>'''Effisiency'''</li>
+
Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang
+
<li>'''Service'''</li>
+
Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara pendonor dengan petugas mengenai pelayanan yang ada. Seperti pendonor telah mengajukan pelayanan pencetakan piagam, tetapi petugas lupa bahwa pendonor telah melakukan pengajuan pelayanan.
+
</ol>
+
  
==Konfigurasi Sistem Berjalan==
+
====Definisi Literature Review====
===Spesifikasi Hardware===
+
#Processor  : Intel Core i 3
+
#Monitor  : LED
+
#Mouse  : Wirelles
+
#RAM  : 2 GB
+
#Harddisk : 250 GB
+
#Printer  : Epson L805
+
  
===Spesifikasi Software===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Dewi, dkk (2014:125)<ref name="Dewi">Dewi, Meta Amalya, Dede Cahyadi, dan Yunita Wulansari. 2014. “SISTEM UJIAN ONLINE CALON MAHASISWA BARU BERBASIS ILEARNING EDUCATION MARKETING PADA PERGURUAN TINGGI.” Journal CCIT Vol 8 No 1 116-136.</ref> “Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”. </p>
#Microsoft Office 2010
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rafika (2015:138)<ref name="Rafika">Rafika, Ageng Setiani, Mutki Budiarto, dan Wahyu Budianto. 2015. “APLIKASI MONITORING SISTEM ABSENSI SIDIK JARI SEBAGAI PENDUKUNG PEMBAYARAN BIAYA PEGAWAI TERPUSAT DENGAN SAP .” Journal CCIT Vol 8 No 3 134-146.</ref>, “Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal”.</P>
#Corel Draw X5
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Ramdhani (2014:1) <ref name="Ramdhani">Ramdhani, Muhammad Ali, dan Abdullah Ramdhani. 2014. “Verification of Research Logical Framework Based on Literature Review.” International Journal of Basic and Applied Science Vol 3 No 2: 1-9.</ref>“literature review is used to conduct a formulation of the research problem, which is then used as the basis of research in making research logical framework in the form of a conceptual model and research paradigm”. </p>
#Google Chrome dan Mozilla Firefox.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">“Tinjauan pustaka digunakan untuk melakukan rumusan masalah penelitian, yang kemudian dijadikan dasar penelitian dalam pembuatan kerangka kerja penelitian logis berupa model konseptual dan paradigma penelitian”.</P>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Literature review adalah metode yang digunakan untuk menunjang hasil wawancara serta observasi sebelumnya sebagai referensi</P>
  
===Hak Akses (Brainware)===
+
====Manfaat Literature Review ====
#Calon Pendonor yang merupakan dari instansi, organisasi ataupun perusahaan.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Dewi, dkk (2014:125)<ref name="Dewi">Dewi, Meta Amalya, Dede Cahyadi, dan Yunita Wulansari. 2014. “SISTEM UJIAN ONLINE CALON MAHASISWA BARU BERBASIS ILEARNING EDUCATION MARKETING PADA PERGURUAN TINGGI.” Journal CCIT Vol 8 No 1 116-136.</ref>, Manfaat dari literature review ini antara lain: </P>
#Pendonor yang melakukan pelayanan.
+
# Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
#Admin Unit Transfusi Darah yang berwenang.
+
# Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
#Kordinator pelayanan yang memastikan hasil dari pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah.
+
# Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
 +
# Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  
==Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah==
+
===Literature Review (Studi Pustaka)===
===Permasalahan Yang Dihadapi===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang. </P>
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, permasalahaan yang timbul pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :
+
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>Sistem yang berjalan masih menggunakannya sistem semi komputerisasi, seperti halnya pengajuan-pengajuan pelayanan, yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.</li>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu : </p>
<li>Sering terjadi kerangkapan data pada saat pengajuan pelayanan.</li>
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Zulheman, Haidar Afkar Ausha dan Rachma Maharani Ulfa pada tahun (2016)<ref name="Zulheman">Zulhelman, Haidar Afkar Ausha, dan Rachma Maharani Ulfa. 2016. “Pengembangan Sistem Smart Aquaponik.” POLITEKNOLOGI VOL. 15 181-186.</ref>yang berjudul “Pengembangan Sistem Smart Akuaponik”. Penelitian ini membahas tentang sebuah sistem embedded aquaponic pintar (smart aquaponic) yang sudah dikembangkan yang dapat me-monitoring kadar ph air, ketinggian air, dan pakan ikan yang terintegrasi dengan mobile application dan jaringan internet secara real-time. Sehingga, mobilitas pengguna aquaponik dapat lebih mudah dan efisien.</li>
<li>Terjadinya miss communication antar pendonor dengan petugas atau pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengenai tentang jadwal kegiatan donor darah, piagam penghargaan dan lainnya. </li>
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Murad, Harun, Mohyar, Sapawi dan Ten pada tahun (2017)<ref name="Murad">Murad, S.A.Z, A Harun, S.N Mohyar, R Sapawi, dan S.Y Ten. 2017. “Design of aquaponics water monitoring system using Arduino microcontroller.” AIP Conference Proceedings (Vol. 1885, No. 1, p. 020248 1-7.</ref> yang berjudul “Design of Aquaponics Water Monitoring System Using Arduino Microcontroller”. Penelitian ini membahas tentang sistem pemantauan air aquaponik menggunakan mikrokontroler arduino, sirkuit sensor pH, sensor suhu, servo, sensor air, LCD, pompa peristaltik, tenaga surya dan GSM. Sistem ini didukung oleh baterai yang dapat diisi ulang menggunakan energi matahari ketika hasil pH, suhu dan sensor air berada di luar jangkauan, pompa peristaltik otomatis menyala untuk mengembalikan nilai pH air, servo digunakan untuk memberi makan ikan secara otomatis setiap 12 jam, sementara LCD digunakan untuk menampilkan nilai pH, suhu, aliran air ,dan sisa waktu untuk siklus pakan ikan berikutnya.</li>
</ol>
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Al Qalit, Fardian, dan Aulia Rahman pada tahun (2017)<ref name="Qalit">Qalit, Al, Fardian, dan Aulia Rahman. 2017. “Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar pH dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT.” KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro 8-15</ref> yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar pH dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT”. Penelitian ini membahas tentang pemberian pakan otomatis terhadap ikan lele dengan memanfaatkan sistem mikrokontroler yang dihubungkan pada sensor suhu, pH meter, sensor water level ,maka pemantauan dan kontrol kondisi air dan pemberian  pakan sesuai kebutuhan bisa secara otomatis, data pengecekan kondisi kolam dan pemberian pakan dapat dipantau melalui layanan Ubidots IoT Cloud. </li>
===Alternatif Pemecahan Masalah===
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Jose Guerrero, Carrollton, Fern Edwards dan Frisco pada tahun (2013)<ref name="Guerrero">Guerrero, Jose, Carrollton, Fern Edwards, dan Frisco . 2013. “Using Wireless Sensor Network Controls to monitor an indoor aquaponics system.” RET: Research Experiences for Teachers on Sensor Networks 1-35.</ref> yang berjudul “Using Wireless Sensor Network Controls to monitor an indoor aquaponics system”. Penelitian ini membahas tentang penggunaan wireless sensor network (WSN) untuk memantau dan mengontorl secara remote berbagai parameter air dalam sistem aquaponik. Sistem kontrol aquaponik menggunakan arduino sebagi mikroprossesor dan pemancar dan Xbee shield radio transmitter dan receiver respectively. </li>
Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Amanda Fahmi Ma’arif , Ikhlal Aldhi Wijaya, Nurulli Abdul Ghani dan Aldhyth Sugiharto Wijaya pada tahun (2016)<ref name="Ma'arif">Ma’arif, Amanda Fahmi , Ikhlal Aldhi Wijaya, Nurulli Abdul Ghani, dan Aldhyth Sugiharto Wijaya. 2016. “Sistem Monitoring Dan Controlling Air Nutrisi Aquaponik Menggunakan Arduino Uno Berbasis Web Server.” KINETIK, Vol.1, No.1 39-46.</ref> yang berjudul “Sistem Monitoring Dan Controlling Air Nutrisi Aquaponik Menggunakan Arduino Uno Berbasis Web Server”. Penelitian ini membahas tentang sebuah alat mampu memonitoring dalam bentuk web server sekaligus melakukan otomatisasi dalam mengontrol kadar PH dan EC akuaponik. Berdasarkan hasil pengujian sistem diperoleh hasil sensor Analog PH Meter Kit dan Analog Electrical Conductivity Meter mampu memonitoring air aquarium sesuai standar alat ukur yang digunakan yaitu PH meter dan EC Solution. Sistem juga mampu mengontrol perubahan yang terjadi pada air aquarium sesuai dengan standar PH dan EC. </li>
<ol type="1">
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Saaid, Fadhil, Megat Ali, dan Noor pada tahun (2013)<ref name="Saaid">Saaid, Fadhil, Megat Ali, dan Noor. 2013. “Automated Indoor Aquaponic Cultivation Technique.” IEEE 3rd International Conference on System Engineering and Technology 285-289.</ref> yang berjudul “Automated Indoor Aquaponic Cultivation Technique”. Penelitian ini membahas tentang sistem untuk memepertahakan pertumbuhan dan tingkat ketahanan hidup ikan dan tanaman, dengan memantau tingkat air yang diinginkan, suhu yang dipantau dalam tangki ikan, suhu yang dipantau di area tanaman dan jumlah makanan yang diinginkan. Sedangkan arduino bergungsi sebagai otak yang digunakan untuk menerima informasi dari sensor dan memberikan respon sebagai umpan balik. </li>
<li>Membuat aplikasi Sistem Informasi Pelayanan berbasis Web dan Mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada pelayanan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.</li>
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Shafeena pada tahun (2016)<ref name="Shafeena">Shafeena. 2016. “Smart Aquaponics System: Challenges and Opportunities.” European Journal of Advances in Engineering and Technology 52-55.</ref> yang berjudul “Smart Aquaponics System: Challenges and Opportunities”. Penelitian ini membahas tentang sistem kontrol yang diperlukan aquaponik untuk pemantauan dan kontrol sistem yang dinamis dengan menggunakan mikrokontroler arduino uno agar aquaponik dapat dimaksimalkan kinerjanya. </li>
<li>Aplikasi yang dibuat harus menganut semua pelayanan yang ada, seperti pengajuan kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, serta informasi mengenai pelayanan yang ada di Unit transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.</li>
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Dan Wang, Jinling Zhao, Linsheng Huang, dan Deheng Xu pada tahun (2015)<ref name="Wang">Wang, Dan, Jinling Zhao, dan Linsheng Huang. 2015. “Design of A Smart Monitoring and Control System for Aquaponics Based on OpenWrt.” International Conference on Information Engineering for Mechanics and Materials (ICIMM 2015) 937-942.</ref> yang berjudul “Design of A Smart Monitoring and Control System for Aquaponics Based on OpenWrt”. Penelitian ini membahas tentang perangkat pemantauan dan kontrol cerdas untuk aquaponik, yang merupkana sistem ramah lingkungan untuk ikan dan tanaman hidroponik, sistem yang dibuat terdiri dari tiga bagian, akuisisi data, transfer seluler dan aplikasi interaktif yang cerdas. Pengguna pun dapat menggunakan ponsel juga terminal untuk memantau dan mengontrol aquaponik cerdas dari jarak jauh. </li>
<li>Sistem yang dibuat harus mempunyai database yang dapat menyimpan data-data pendonor dengan baik, serta keamanan datannya, karena pengamanan database sangatlah penting.</li>  
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu Adi Prayitno, Adharul Muttaqin, dan Dahnial Syauqy pada tahun (2015)<ref name="Prayitno">Prayitno, Wahyu Adi, Adharul Muttaqin, dan Dahnial Syauqy. 2017. “Sistem Monitoring Suhu, Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik menggunakan Blynk Android.” Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 292-297.</ref> yang berjudul “Sistem Monitoring Suhu, Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik menggunakan Blynk Android”. Penelitian ini membahas aquaponik yang dapat di-monitoring dengan menggabungkan kemampuan arduino mega sebagai sistem akuisisi data yang dilengkapi ethernet shiel untuk pengiriman data melalui jaringan internet, sensor DHT22 untuk pewaktuan secara real time. Arduino mega juga dihubungkan dengan relay untuk mengatur penyalahan pompa penyiram atau sirkulator air. </li>
<li>Sistem aplikasi yang dibuat bersifat Open Source dengan kata lain  gratis untuk semua kalangan dapat memakai sistem pelayanan tersebut seperti pimpinan, pegawai, serta para pendonor.</li>
+
<li>Penelitian ini dilakukan oleh Ageng Al Hilal Gajahyana Yosi  pada tahun (2017)<ref name="Yosi">Yosi , Ageng Al Hilal Gajahyana . 2017. “PROTOTYPE HYDROPONIC GREENHOUSE’S SMART CONTROLLER BERBASIS ATMEGA328P DENGAN BLUETOOTH.” E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika 1-10.</ref> yang berjudul “Prototype hydroponic greenhouse smart controller berbasis Atmega328p dengan bluetooth”. Penelitian ini membahas tentang prototype hydroponic greenhouse’s smart controller berbasis Atmega328p dengan bluetooth ini bekerja seperti dari rangkaian yg ada dan catu daya yang stabil, kedua sensor dapat membaca keadaan tanaman, heater dapat melakukan tindakan langsung, dan pengiriman data melalui aplikasi (APK) dengan akses bluetooth dapat bekerja dengan baik. </li>
<li>Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut, dengan kata lain sistem tersebut harus mempunyai batasan pengguna untuk melakukan aktifitas yang ada di sistem tersebut. Hak akses yang dibutuhkan minimal 3 yaitu pendonor, administrator dan kordinator.</li>
+
<li>Selalu meningkatkan pelayanan kepada para pendonor mengenai tentang hal-hal informasi baru yang harus di update pada sistem yang berbasis website dan Mobile apps. Pelayanan informasi tersebut dapat dilakukan melalui web serta dengan bersosialisasi kepada pendonor ataupun masyarakat sekitar agar terciptanya kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.</li>
+
<li>Laporan yang disusun oleh petugas hendaknya telah terintegrasi dengan sistem berbasis web supaya dapat di akses di berbagai perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat. Laporan tersebut dapat diberikan kepada pimpinan agar dapat mengetahui kondisi pelayanan yang ada. Adapun format yang harus ada di sistem tersebut dapat mengexport ke excel maupun pdf.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
  
==User Requirement==
+
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.
+
  
===Elisitasi Tahap I===
+
=<div style=" text-align: center">'''BAB III'''</div>=
Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan  hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kordinator P2DDS mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:
+
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''PEMBAHASAN'''</div>
  
{| align="center" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
|-
+
==Gambaran Umum Kelurahan Kutajaya==
| colspan="2" |
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Kondisi Kelurahan Kutajaya pada umumnya sama dengan kelurahan-kelurahan yang lain yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kelurahan Kutajaya termasuk kategori Kelurahan daerah berkembang. </p>
'''Functional '''
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Secara umum Kelurahan Kutajaya mengalami beberapa kemajuan-kemajuan baik dibidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang keamanan ketertiban, bidang sosial budaya dan kedaulatan politik masyarakat. Dari hasil analis perkembangan Kelurahan Kutajaya menunjukan perkiraan rata-rata 5-7% pertahun sehingga status perkembangan Kelurahan Kutajaya adalah Kelurahan “Swadaya” dengan kategori perkembangan “MULA” seperti Kelurahan yang masih membutuhkan prioritas penanganan masalah pemenuhan kebutuhan dasar seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.</p>
  
|-
+
===Sejarah Singkat Kelurahan Kutajaya===
| colspan="2" |
+
<p style="text-indent: 0.5in;"> Kelurahan Kutajaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuta Bumi pada tahun 1980 dengan dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Bapak Nursin dengan masa jabatan s/d tahun 1986. Setelah terjadi beberapa kali pergantian kepala Pemerintahan Desa. Maka berdasarkan Perda Nomor 03 Tahun 2005, Desa Kutajaya pada tahun 2005 ditetapkan statusnya menjadi pemerintahan Kelurahan depinitif yang dipimpin oleh seorang Lurah (sebagai pejabat sementara) yaitu Bapak Drs. Surmadi dengan masa jabatan s/d tahun 2009, kemudian Kepala Pemerintahan kedua dipimpin oleh seorang Lurah (sebagai pejabat depinitif) yaitu Bapak H. Mukhamil Best M, S.IP dengan masa jabatan s/d tahun 2011. Kepala pemerintahan ke tiga yaitu bapak Wawan Ruslan, SE dengan masa jabatan s/d tahun 2012. Kepala pemerintahan ke empat yaitu Bapak E. Ru’yat, SP.,M.Si dengan masa jabatan sementara s/d tahun 2013 dan pejabat depinitif dengan masa jabatan lurah s/d tahun 2014, dan kepala pemerintahan ke lima yaitu Bapak Muchtar yang mulai menjabat dari bulan Oktober 2014 sampai saat ini, kurang lebih sudah menjabat selama 3 tahun. </p>
'''Analisa Kebutuhan'''
+
 
+
|-
+
| colspan="2" |
+
'''Saya ingin sistem dapat :'''
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
1.
+
 
+
|
+
Menampilkan logo pada halaman utama
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
2.
+
 
+
|
+
Menampilkan slide tentang kegiatan Unit Transfusi Darah pada dashboard
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
3.
+
 
+
|
+
Menampilkan tentang Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
4.
+
 
+
|
+
Terdapat sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
5.
+
 
+
|
+
Terdapat visi misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
6.
+
 
+
|
+
Terdapat pelayanan apa saja di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
7.
+
 
+
|
+
Menampilkan menu utama
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
8.
+
 
+
|
+
Terdapat menu register pada layar utama
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
9.
+
 
+
|
+
Menampilkan informasi stok darah pada layar dashboard
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
10.
+
 
+
|
+
Menampilkan peresentase darah pada layar dashboard
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
11.
+
 
+
|
+
Menampilkan Menu FAQ pada layar dashboard
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
12.
+
 
+
|
+
Menampilkan menu feedback pada layar dashboard
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
13.
+
 
+
|
+
Menampilkan menu term and condition pada layar dashboard
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
14.
+
 
+
|
+
Menampilkan galeri foto dari Unit Transfusi Darah pada layar dashboard
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
15.
+
 
+
|
+
Menampilkan kalender di layar dashboard
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
16.
+
 
+
|
+
Menampilkan waktu, tanggal, hari
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
17.
+
 
+
|
+
Menampilkan menu media sosial pada layar utama
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
18.
+
 
+
|
+
Menampilkan lokasi Unit Transfusi Darah menggunakan Google Map
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
19.
+
 
+
|
+
Terdapat Menu Login  untuk Admin, Pimpinan, dan Pendonor,
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
20.
+
 
+
|
+
Terdapat fasilitas upload foto, profile pendonor di menu register
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
21.
+
 
+
|
+
Menampilkan verifikasi registrasi
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
22.
+
 
+
|
+
Terdapat menu logout untuk admin, pimpinan, dan pendonor
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
23.
+
 
+
|
+
Menampilkan kata sambutan selamat datang di website pelayanan unit transfusi darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
24.
+
 
+
|
+
Menampilkan dashboard setalah login sistem
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
25.
+
 
+
|
+
Menampilkan fasilitas view profile pribadi halaman pendonor
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
26.
+
 
+
|
+
Menampilkan status penerimaan atau penolakan pengajuan di menu profile pribadi pendonor
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
27.
+
 
+
|
+
Menampilkan list of participant setelah login admin dan pimpinan.
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
28.
+
 
+
|
+
Terdapat menu informasi
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
29.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu cara permintaan darah pada menu informasi
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
30.
+
 
+
|
+
Terdapat informasi mengapa darah itu bayar ? di menu Informasi
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
31.
+
 
+
|
+
Terdapat menu kegiatan donor darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
32.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
33.
+
 
+
|
+
Menampilkan informasi jadwal kegiatan pada menu jadwal kegiatan
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
34.
+
 
+
|
+
Menampilkan icon download untuk jadwal kegiatan donor darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
35.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu pengajuan jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
36.
+
 
+
|
+
Menampilkan form pengisian pengajuan kegiatan donor darah pada menu pengajuan jadwal kegiatan
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
37.
+
 
+
|
+
Menampilkan verifikasi pengajuan kegiatan
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
38.
+
 
+
|
+
Mengirim pengajuan kegiatan kepada email unit transfusi darah secara otomatis
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
39.
+
 
+
|
+
Menampilkan syarat pengajuan kegiatan donor darah pada menu kegiatan donor
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
40.
+
 
+
|
+
Menampilkan icon download untuk syarat pengajuan kegiatan donor darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
41.
+
 
+
|
+
Terdapat menu data piagam penghargaan
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
42.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu pengajuan piagam penghargaan pada menu data piagam
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
43.
+
 
+
|
+
Menampilkan form pengisian pengajuan piagam penghargaan pada menu pengajuan piagam penghargaan
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
44.
+
 
+
|
+
Menampilkan verifikasi pengajuan piagam penghargaan
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
45.
+
 
+
|
+
Mengirim pengajuan piagam penghargaan kepada email unit transfusi darah secara otomatis
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
46.
+
 
+
|
+
Terdapat Menu Stok Darah
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
47.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu input stok darah pada menu stok darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
48.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu data stok darah pada menu stok darah
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
49.
+
 
+
|
+
Terdapat menu Data Master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
50.
+
 
+
|
+
Terdapat Submenu data pendonor pada menu data master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
51.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu data kelompok donor pada menu data master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
52.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu data pengajuan kegiatan pada menu data master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
53.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu pengajuan piagam pada menu data master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
54.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu data hasil kegiatan pada menu data master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
55.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu data user pada menu data master
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
56.
+
 
+
|
+
Terdapat menu Laporan
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
57.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu laporan piagam penghargaan pada menu laporan
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
58.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu laporan kegiatan donor darah pada menu laporan
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
59.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu laporan stokdarah pada menu laporan
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
60.
+
 
+
|
+
Terdapat menu Profile
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
61.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu profile pada menu profile
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
62.
+
 
+
|
+
Terdapat submenu pengajuan anda pada menu profile
+
 
+
|-
+
|style="width:35px;" |
+
|}
+
<p style="text-align: center;"><img src="https://s5.postimg.org/el2mxe6mv/image.png" width="485px"/></p>
+
 
+
<center>'''Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I'''</center>
+
 
+
====Elisitasi Tahap II====
+
 
+
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/herjmasvr/Untitled.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/5cw5s4whz/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/i4abyndzr/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/qzb696ahz/image.png" width="50%"> </center>
+
<p style="text-align: center;"></p>
+
<center>'''Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II'''</center>
+
 
+
====Elisitasi Tahap III====
+
Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/4nddg1j6f/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/5cw5serfr/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/fa76lh6rb/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III</center>
+
 
+
====Final Draft Elisitasi====
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/c4mkv1b7r/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/gqip3ec6f/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/3md4qpcev/image.png" width="50%"> </center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/77msfins7/Image_2.jpg" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 3.9 Elisitasi ''Final Draft'''''</center>
+
  
 +
===Visi dan Misi===
 +
<ol type="1">
 +
<li>Visi : Terwujudnya Masyarakat Kelurahan Kutajaya Kecamatan Pasar Kemis yang berdaya, hidup rukun dan damai di lingkungan yang layak. </li>
 +
<li>Misi :  </li>
 +
<ol type="a">
 +
<li>Terbangunnya Infrastruktur untuk kelancaran transportasi dan arus ekonomi masyarakat. </li>
 +
<li>Memelihara lingkungan hidup yang sehat, lestari dan berkelanjutan. </li>
 +
<li>Pengembangan dunia usaha melalui kemudahan dan kelancaran pemberian izin usaha dan tempat usaha dengan memperhatikan lingkungan.</li>
 +
<li>Meningkatkan pendapatan asli kelurahan yang bersumber dari pajak maupun pendapatan non pajak.</li>
 +
<li>Membantu kelompok ekonomi lemah, pedagang kecil, pengguna, buruh tani serta peternak agar perlahan tumbuh dan berkembang secara kompetitif dalam upaya meningkatkan pendapatannya.</li>
 +
<li>Memanfaatkan dan mengintensifkan lahan-lahan tidur utnuk pertanian dan peternakan dalam upaya peningkatkan produktivitas.</li>
 +
<li>Menumbuh kembangkan kreativitas generasi muda melalui kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) bersama mitra dan dinas terkait.</li>
 +
<li>Meningkatkan pelayanan dan tertib administrasi vital terutama administrasi kependudukan dan hak-hak kepemilikan serta perizinan.</li>
 +
<li>Mengembangkan sarana peribadatan dalam upaya peningkatan silaturahmi masyarakat menuju masyarakat yang madani dan agamis.</li>
 +
<li>Membudayakan hidup bersih, sehat dalam setiap keluarga dan lingkungan;</li>
 +
<li>Terbinanya rasa aman masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan dan perilaku yang terpuji</li>
 
</ol>
 
</ol>
</div>
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
 
=<div style=" text-align: center">'''BAB IV'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''HASIL PENELITIAN'''</div>
 
<div style="line-height: 2">
 
==Rancangan Sistem Usulan==
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem  yang berjalan di bidang pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya pelaksanaan pengajuan pelayanan yang berjalan saat ini, dimana pendonor yang sebelumnya harus mengajukan pelayanan bertatap muka, maka dengan sistem usulan ini pendonor dapat mengajukan pelayanan menggunakan aplikasi donorKU secara cepat dan efektif. </p>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram. </p>
 
 
===Prosedur Sistem Usulan===
 
<ol type="1">
 
<li>Pendonor </li>
 
Pendonor dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :
 
# Pendonor dapat melakukan login
 
# Pendonor dapat melakukan registrrasi
 
# Manampilkan menu utama sebelum memasuki dashboard aplikasi
 
# Menampilkan menu dashbord untuk pendonor
 
# Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah dan profile pendonor
 
# Dapat melakukan pengajuan pelayanan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan
 
# Pendonor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
 
# Pendonor dapat mendownload jadwal kegiatan donor darah, syarat pengajuan kegiatan donor darah, syarat pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak.
 
# Dapat melakukan logout
 
<li>Admin P2DDS </li>
 
Admin P2DDS dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain
 
# Admin dapat melakukan login
 
# Admin dapat melakukan penambahan user baru
 
# Manampilkan menu utama.
 
# Menampilkan menu dashboard untuk Admin
 
# Menampilkan seluruh menu yang ada di aplikasi, yaitu menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, data master, laporan dan profile admin.
 
# Dapat mencetak laporan-laporan yang ada di Aplikasi tersebut.
 
# Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
 
# Admin dapat melakukan import data dari excel ke database.
 
# Dapat melakukan logout
 
<li>Kordinator </li>
 
Kordinator pelayanan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :
 
# Kordinator dapat melakukan login
 
# Manampilkan menu utama
 
# Menampilkan menu dashboard untuk kordinator
 
# Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, laporan, dan profile kordinator
 
# Dapat melakukan logout
 
 
</ol>
 
</ol>
  
===Use Case Diagram Yang Diusulkan===
+
=== Struktur Organisasi Kelurahan Kutajaya ===
<ol type="1">
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar bagian yang terkait dalan suatu organisasi seperti pembagian kerja ke dalam kelompok-kelompok tugas dan tanggung jawab</p>
Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pelayanan donor darah berbasiskan online adalah sebagai berikut :
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Struktur organisasi akan tergantung pada tujuan tahap perkembangan organisasi dan kemampuan sumber-sumbernya yang mendukung pada bidang-bidang pekerjaan masing-masing dalam kesatuan fungsional. Dalam suatu organisasi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, fungsi-fungsi managemen akan dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Organisasi merupakan kesatuan aktifitas dimana para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.</p>
<li>Usecase Diagram Sistem donorKU </li>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.</p>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/u4m4omcvb/keseluruhan.jpg" width="50%"> </center>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Susunan dan struktur Kelurahan Kutajaya dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini :</p>
<center> Gambar 4.1 : Usecase diagram sistem donorKU </center>
+
STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN KUTAJAYA
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :
+
<center>https://image.ibb.co/esJQBo/Struktur_Organisasi_Kelurahan.jpg</center>
Sistem donorku terbagi menjadi 3 Level yaitu : Pendonor, Admin dan Kordinator
+
<center> Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Kelurahan Kutajaya </center>
# Pendonor :
+
Diagram usecase diatas menunjukan pendonor sebagai aktor yang mengajukan pelayanan-pelayanan didalam sistem tersebut seperti pengajuan piagam penghargaaan, dan pengajuan kegiatan donor darah. Aktor pendonor diatas tidak dapat mengakses halaman admin yang berwarna merah.
+
# Admin :
+
Dalam diagram usecase diatas bahwa admin adalah aktor yang bertugas untuk melakukan pengolahan data proses pengajuan pelayanan yang menyangkut tentang pengajuan piagam dan pengajuan kegiatan donor darah. Dari mulai inputan pelayanan, proses pelayanan sampai dengan laporan pelayanan tersebut.
+
# Kordinator :
+
Diagram usecase diatas menunjukan untuk aktor kordinator sebagai pengawasan laporan yang berjalan pada sistem tersebut. kordinator tidak diberikan akses untuk inputan dan proses, karena tugas tersebut hanya diberikan kepada admin.
+
  
<li> Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah </li>
+
===Tugas Dan Tanggung Jawab===
<center> <img src="https://s5.postimg.org/wlxvvzjxz/usecase_Pengajuan_kegiatan.jpg" width="50%"> </center>
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari struktur organisasi di atas maka dapat kita lihat tugas maupun fungsi dari masing-masing bagian jabatan Kelurahan Kutajaya :</p>
<center> Gambar 4.2 : Usecase diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah </center>
+
<ol type="1">
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :
+
<li> LURAH </li>
<p style="text-indent: 0.5in;">Pendonor melakukan pengajuan kegiatan donor darah melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login,  setelah login sistem akan menampilkan hak ases dashboard pendonor, kemudian pendonor memilih menu kegiatan donor darah dan memilih submenu pengajuan kegiatan donor darah, selanjutnya mengisi e-form dengan benar, ada beberapa isian yang harus diperhatikan seperti pada saat tanggal pengajuan kegiatan, karena sebelum mengajukan jadwal, pendonor terebih dahulu melihat jadwal kegiatan yang telah terisi sebelumnya. Setelah terisi semua, klik tombol kirim dan pengajuan tersebut tersimpan dalam sistem donorku, selanjutnya admin akan mengecek jadwal kegiatan, jika kosong maka akan di inputkan kepada jadwal kegiatan, kemudian admin mengkonfirmasi jadwal donor darah. Setalah selesai kegiatan donor darah, admin akan membuat laporan kegiatan donor darah yang telah dilakukan, laporan tersebut berisikan jumlah hasil pengambilan darah.
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris. dan bertanggung jawan terhadap apapun yang terjadi pada masing-masing area yang di pimpin olehnya serta menerima laporan dari para bawahnya. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang mempunyai tugas pokok membantu Camat menyelenggarakan kewenangan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat serta pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya berdasarkan prinsip otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan/ atau berdasarkan ketentuan yang berlaku; </p>
 
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Dalam menyelenggarakan tugas pokok Lurah mempunyai fungsi membantu mengkoordinir, mengarahkan, membimbing, membina dan memberdayakan unsur manajemen satuan kerja perangkat daerah bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya, meliputi :</p>
<li> Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan </li>
+
<ol type="a">
<center> <img src="https://s5.postimg.org/tf3ccammf/Pengajuan_Piagam.jpg" width="50%"> </center>
+
<li> Pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pemerintahan ketentraman dan ketertiban; </li>
<center>Gambar 4.3 : Usecase diagram usulan pengajuan piagam penghargaan </center>
+
<li> Pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat; </li>
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan :
+
<li> Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya; </li>
Pendonor melakukan pengajuan piagam penghargaan melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login kemudian pendonor memilih menu piagam penghargaan dan memilih submenu pengajuan piagam penghargaan, kemudian isi e-form dengan benar jika telah selesai klik kirim, tahap berikutnya admin akan melakukan pengecekan history donor pada sistem SIMDONDAR (Sistem Manajemen Donor Darah). Jika telah dicek history donor tersebut maka admin akan menginput piagam penghargaan yang telah dicetak dan melakukan pembuatan laporan pengambilan piagam penghargaan selama 1 bulan.
+
<li> Pembinaan dan pengarahan aparat Kelurahan dalam melaksanakan tugasnya serta melaksanakan waskat;</li>
 +
<li> Pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan rumah tangga, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan (aset), dan keuangan Kelurahan; </li>
 +
<li> Pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas aparat Kelurahan; </li>
 +
<li> Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait; </li>
 +
<li> Pelaksanaan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan tugas; </li>
 +
<li> Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas dan pemberian saran pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya; </li>
 +
<li> Pelaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
+
<li> Sekretariat Kelurahan </li>
===Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan===
+
<p style="text-indent: 0.5in;">Mempunyai tugas pokok membantu lurah melakukan koordinasi dan/ atau memfasilitasi pelaksanaan kewenangan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat serta pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya yang berhubungan dengan urusan dalam organisasi meliputi perencanaan, evaluasi, pelaporan, pelayanan administrasi, kepegawaian dan pengelolaan keuangan; Dalam menyelenggarakan tugas pokok, sekretaris kelurahan mempunyai fungsi membantu mengkoordinir dan/ atau memfasilitasi kegiatan di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya meliputi :</p>
 
+
<ol type="a">
Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan
+
<li> Merencanakan kegiatan kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya; </li>
<ol type="1">
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan yang meliputi pelaksanaan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan, adminstrasi keuangan dan aset di lingkup tugasnya, administrasi kepegawaian, persiapan dan pelaksanaan rapat-rapat dinas, upacar, penerimaan tamu dan acara kedinasan lainnya, koordinasi perencanaan evaluasi, evaluasi dan pelaporan tugas-tugas seksi dan kelompok jabatan fungsional di kelurahan, penyelenggaraan kerumahtanggaan kelurahan, analisa kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan sarana dan prasarana kantor kelurahan; </li>
<li>Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah </li>
+
<li> Mengevaluasi pelaksaan tugas dan menginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;</li>
<center> <img src="
+
<li> Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kelurahan;</li>
https://s5.postimg.org/kk2i1qv93/pengajuan_kegiatan.jpg" width="50%"> </center>
+
<li> Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya;</li>
<center> Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah </center>
+
Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :
+
# 1 initial Node, objek yang diawali
+
# Terdapat 3 swinline yaitu Pendonor, Admin, dan Kordinator
+
# 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
+
# 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
+
# 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
+
# 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
+
# 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
+
 
+
<li>Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan </li>
+
<center> <img src="
+
https://s5.postimg.org/3wazz6nlz/Activity_Pengajuan_Piagam.jpg" width="50%"> </center>
+
<center> Gambar 4.5 : Activity Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan </center>
+
Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :
+
# 1 initial Node, objek yang diawali
+
# Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
+
# 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
+
# 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
+
# 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
+
# 1 Package system yang merupakan bukan dari dalam sistem (sistem luar)
+
# 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
+
 
+
 
</ol>
 
</ol>
 
+
<li> Seksi Pemerintahan </li>
===Sequence Diagram Yang Diusulkan===
+
<ol type="a">
 
+
<li> Merencanakan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya; </li>
Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message  yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan pengumpulan bahan dalam merumuskan dan melaksanakan kerjasama kelurahana dengan kelurahan atau desa lain dalam satu wilayah kecamatan, pelayanan adminstrasi kependudukan dalam bidang pemerintahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, pengelolaan pelayanan umum kepada masyarakat di Kelurahan, standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pelayanan, administrasi pertanahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;</li>
<ol type="1">
+
<li> Membimbing kegiatan fasilitasi pengelolaan profil dan monografi kelurahan, memfasilitasi pelaksanaan pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian lembaga kemasyarakatan keluruhan (ketua RW/RT, LPM, PKK, dll) serta membantu penyelesaian proses administrasinya, fasilitasi kegiatan dalam rangka pemilihan kepala daerah dan pemilihan umum.</li>
<li>equence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah</li>
+
<li> Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi pemerintahan;</li>
 
+
<li> Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan penginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;</li>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/p5yma31cn/pengajuan_Kegiatan_Donor.jpg" width="60%"> </center>
+
<li> Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi pemerintahan;</li>
<center>Gambar 4.6 : Sequence Diagram  usulan pengajuan kegiatan donor darah </center>
+
<li> Menerima dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan dari masyarakat dengan melaksanan koordinasi pemecahan permasalahan bersama atasan;</li>
Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:
+
<li> Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas lurah dengan unit kerja/instansi di kelurahan;</li>
# 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
+
<li> Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.</li>
# 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
+
</ol>
# 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
+
<li> Seksi Pemberdayaan Masyrakat</li>
 
+
<ol type="a">
<li> Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan </li>
+
<li> Merencanakan, program dan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya; </li>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/735jix2xz/piagam_Penghargaan.jpg" width="60%"> </center>
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan yang meluputi fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat kelurahan, partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kelurahan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan, serta masalah kesejahteraan sosial di kecamatan;</li>
<center>Gambar 4.7 : Sequence Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan </center>
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah penyakit skala kecamatan, masalah pencemaran lingkungan, serta masalah kesejahteraan sosial di kecamatan;</li>
Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah kelurahan;</li>
# 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;</li>
# 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
+
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan atau instasi vertikal yang tugas dan fungsinya dibidang pemliharaan prasaran dan fasilitas pelayanan umum;</li>
# 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
+
<li> Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat;</li>
 
+
<li> Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta melakukan pengawasan terhadap keselurhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kelurahan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta;</li>
 +
<li> Membuat laporan pelaksanaan;</li>
 +
<li> Memfasilitasi pelaksanaan tugas yang dilimpahkan Bupati kepada Camat dalam bidan ekonomi, pekerjaan umum dan pembangunan skala kelurahan;</li>
 +
<li> Melaksanan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.</li>
 
</ol>
 
</ol>
 +
<li> Seksi Ketentraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat </li>
 +
<ol type="a">
 +
<li> Merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya; </li>
 +
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi kegiatan tanggap bencana lingkup kelurahan, koordinasi dengan kepolisian Negara Republik Indonesia dan / atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaran ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kelurahan;</li>
 +
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja kelurahan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah Kelurahan;</li>
 +
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penerapan peraturan perundang-undangan;</li>
 +
<li> Membimbing pelasksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penegakan peraturan perundang-undangan dan / atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;</li>
 +
<li> Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan  perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di wilayah kerja kelurahan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kelurahan;</li>
 +
<li> Membimbing dan melaksanakan pembinaan terhadap anggota linmas yang berada di wilayah kerja kelurahan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kelurahan;</li>
 +
<li> Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;</li>
 +
<li> Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, tugas dan meginvestarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;</li>
 +
<li> Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;</li>
 +
<li> Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.</li>
 +
</ol>
 +
</ol>
 +
== Tujuan Perancangan==
 +
Peneliti ingin membuat suatu alat sistem monitoring dan controling aquaponic menggunakan mikrokontroler Arduino yang berbasis IoT. Dibuatnya alat ini di karena kan sempitnya lahan terbuka hijau yang luas di sekitar Kelurahan Kutajaya sebab di daerah tersebut  telah banyak dibangun pabrik – pabrik industri serta perumahan-perumahan untuk masyarakat.
  
===Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan ===
+
Oleh karna itu dengan dibuatnya alat ini diharapakan akan menjadi solusi untuk warga sekitar yang tidak mempunyai lahan yang luas sebagai media bercocok tanam , sebab aquaponic berbasis IoT  hanya memerlukan sedikit lahan dan tentunya lebih efektif dan efisien dari bercocok tanam pada umumnya karna aquaponic tidak memerlukan tanah sebagai media tanam nya, dan juga aquaponic yang dibuat sudah bisa dimonitoring dan dicontrol melalui smartphone yang memudahkan dalam perawatan aquaponic itu sendiri. Rancangan ini diharapkan dapat menarik minta masyarakat sekitar Kelurahan Kutajaya agar dapat mengaplikasi kan nya.
  
Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :
+
==Konsep Perancangan Dan Pembahasan==
 +
Perancangan disini dimaksudkan adalah perancangan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan beberapa perangkat tambahan sebagai pendukung sistem ini. Perangkat keras yang digunakan meliputi :
 +
# Arduino Uno
 +
# Modul Wifi ESP8266
 +
# Relay
 +
# Sensor DHT22
 +
# Sensor ultrasonik
 +
# Lampu LED 12V
 +
# Kipas Kecil 5V
 +
# Pompa Kecil 3-6V
  
<center>'''Tabel 4.1 '''</center>
+
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan yaitu
 +
# Arduino IDE Versi 1.8.5
 +
# Fritzing
  
<center>'''Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan'''</center>
+
Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat tambahan sebagai berikut :
 +
# Akuarium kaca ukuran 30x25x20 cm
 +
# Grow bed ukuran 35x26x12 cm
 +
# Bell siphon
 +
# Pompa akuarium
 +
# Aerator
 +
# Kabel jumper
 +
# Breadboard
  
{| class="wikitable" style="margin: auto"
+
Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada diagram blok gambar 3.3 yang telah diberikan. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Pemantauan Aquaponic Berbasis IoT”
|-
+
|
+
<center>'''No.'''</center>
+
  
|
+
==Prosedur Sistem Yang Berjalan==
<center>'''Sistem Berjalan'''</center>
+
Prosedur sistem yang berjalan pada saat ini masih menggunakan teknik bercocok tanam pada umumnya, belum menggunakan teknik aquaponic, yakni sebagai berikut:
 +
# Pengguna melakukan pengecekan ke kebun.
 +
# Apakah kondisi tanaman kering atau tidak.
 +
# Jika tanaman kering maka pengguna akan menyiram tanaman
  
|
+
==Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan==
<center>'''Sistem Usulan'''</center>
+
===Flowchart Sistem Yang Berjalan===
 +
Berikut adalah flowchart yang berjalan, dengan pengguna melakukan pengecekan secara manual. pada Gambar 3.2.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/mGQUtz/3_2.png" alt="3_2" border="0" ></center>
 +
<center>Gambar 3.2. Flowchart Sistem Yang Berjalan</center>
  
|-
+
Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 Flowchart yang sedang berjalan:
|
+
# Pada proses awal pengguna memeriksa kebun yang ada di Kelurahan Kutajaya.
<center>1.</center>
+
# Pada proses selanjutnya ada 2 (dua) kondisi bila saat diperiksa kebun dalam kondisi kering maka pengguna akan  menyiram kebun , dan bila kondisi kebun tidak kering maka pengguna akan memeriksa kebun di lain waktu.
  
|
+
==Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah==
Setiap melakukan pelayanan pendonor ataupun calon pendonor harus melakukan pengisian form secara manual, serta harus datang ke kantor UTD PMI Kabupaten Tangerang
+
A. Permasalahan yang di hadapi
  
|
+
Berdasarkan hasil dari observasi serta wawancara yang telah dilakukan sebelumnya pada stakeholder di Kelurahan Kutajaya, Maka  dapat   disimpulkan  bahwa  analisa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :
Adanya aplikasi donorKU.id menjadikan pelayanan lebih mudah karena dapat diakses oleh publik, sehingga pendonor dapat melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet.
+
# Sistem yang dipakai untuk berkebun masih menggunakan sistem berkebun pada umumnya, belum menggunakan sistem aquaponic.
 +
# Terbatasnya waktu karna tidak bisa selalu di area kebun yang ada dikelurahan.
 +
# Bagaimana merancang sistem aquaponic yang digabungkan dengan mikrokontroler sesuai dengan keadaan lahan di Kelurahan Kutajaya.
  
|-
+
B.Alternatif Pemecahan Masalah
|
+
2.
+
  
|
+
Berdasarkan analisa permasalahan yang telah disebutkan, maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :
Keamanan data tidak terjamin karena disimpan dalam bentuk kertas, baik dari kerusakan fisik dan juga ancaman dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.
+
# Sistem yang di usulkan adalah sistem aquaponic yang dapat di kontrol dan di pantau secara realtime oleh pengguna melalui smartphone.
 +
# Proses monitoring sistem aquaponic secara realtime dapat menghemat waktu karna tidak perlu ke tempat aquaponic berada untuk memantaunya.
 +
# Aquaponic yang dirancang menggunakan arduino uno dan beberapa sensor utama seperti DHT22 dan  ultrasonik, dan aquaponic yang peneliti buat adalah aquaponic portable agar tidak memakai banyak tempat untuk menerapkannya.
  
|
+
==Diagram Blok==
Keamanan data lebih terjamin karena data tersimpan didalam database yang berada didalam komputer, dan juga tidak mudah mengakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
+
Agar mempermudah peneliti dalam menjelaskan perancangan perangkat keras (Hardware), maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 di bawah :
 +
<center> <img src="https://image.ibb.co/cYMDLe/3_3.png" alt="3_3" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.3. Diagram Blok Rangkaian Alat</center>
  
|-
+
Pada Gambar 3.3 merupakan diagram blok dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan.
|
+
3.
+
  
|
+
Keterangan :
Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan masih terjadinya kerangkapan data
+
# Arduino sebagai Mikrokontroler atau Otak dari keseluruhan rangkaian yang akan dibuat.
 +
# Sensor Ultrasonik merupakan komponen yang digunakan untuk membaca ketinggian Air.
 +
# Sensor DHT22 merupaka komponen yang digunakan untuk membaca kelemababn dan suhu.
 +
# Relay merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur hidup dan matinya lampu bolham, kipas dan pompa air.
 +
# ESP8266 berfungsi sebagai modul wifi untuk menghubungkan mikrokontroler ke jaringan wifi sebagai media monitoring.
  
|
+
===Cara Kerja Alat===
Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, data yang dihasilkan secara otomatisasi.
+
Pada bagian ini di jelaskan cara kerja alat yaitu, penggunaan mikrokontroler Arduino uno sebagai tempat pemrosesan data yang membaca hasil input dari Sensor Ultrasonik, dan sensor DHT22 dimana data tersebut akan menentukan kerja Relay sebagai komponen Output untuk lampu bolham, kipas, dan pompa air yang on dan off nya sudah diatur. Lampu bolham berfungsi sebagai pemanas ketika suhu yang dibaca DHT22 rendah, kipas berfungsi sebagi pendingin ketika suhu yang dibaca tinggi, dan pompa air berfungsi untuk mengaliri air kedalam kolam. Dan juga data tersebut  di kirim ke database sehingga user bisa mengetahui dan melakukan pemantauan (monitoring) secara langsung melalui smartphone.
  
|}
+
==Perancangan Prototype==
 +
Bentuk perancangan fisik dari monitoring dan controling aquaponic ini disimulasikan dalam sebuah prototype aquaponic yang lebih sederhana bentuknya dengan pemasangan komponen dan rangkaian kabel yang teratur. Di dalam perancangan prototype tersebut dapat terlihat tata letak dari setiap komponen-komponen yang dipakai serta penjelasan lengkap mengenai komponen-komponen tersebut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/fGAjRK/3_4.png" alt="3_4" border="0"> </center>
 +
<center>Gambar 3.4.  Rancangan Prototype Aquaponic</center>
  
==Rancangan Basis Data==
+
Agar lebih mudah dalam memahami keterangan mengenai rancangan gambar di atas maka dapat dilihat penjelasannya pada tabel berikut ini :
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/g4TPtz/t31.png" alt="t31" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Tabel 3.1. Keterangan Desain Prototype</center>
  
Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi donorku adalah sebagai berikut :
+
== Perancangan Perangkat Keras (Hardware)==
 +
===Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)===
 +
Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yaitu Fritzing. adalah salah satu dari perangkat lunak gratis yang dapat dipergunakan dengan baik untuk belajar elektronika. Perangkat lunak ini bisa bekerja baik di lingkungan sistem operasi GNU/Linux maupun Microsoft Windows. Masing-masing software memiliki keunggulannya masing-masing bagi setiap tipe pengguna dan keperluan. Untuk pelajaran elektronika ada beberapa hal yang menarik dari Fritzing yaitu, Memungkinkan para perancang skematik pemula sekalipun untuk membuat layout PCB yang bersifat custom. Tampilan dan penjelasan yang ada pada Fritzing bisa dengan mudah dipahami oleh seseorang yang baru pertama kali menggunakannya. Dan untuk memulai program Fritzing dapat dilihat sebagai berikut:
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/cfMAYz/3_53.png" alt="3_53" border="0" width="30%"> </center>
 +
<center>Gambar 3.5. Membuka Aplikasi Fritzing</center>
 +
Setelah mengklik shortcut Fritzing, akan muncul proses Loading dan halaman utama Software Fritzing, dapat dilihat seperti Gambar 3.6 dan Gambar 3.7
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/fsieRK/3_56.png" alt="3_56" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.6. Loading awal fritzing</center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/d604tz/3_57.png" alt="3_57" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.7. Halaman utama Fritzing</center>
 +
Sebelum memulai membuat skematik ada baiknya kita menyimpan file skematik terlebih dahulu, langkah-langkahnya adalah seperti gambar berikut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/dBUm6K/3_58.png" alt="3_58" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.8. Menyimpan project pada Fritzing</center>
 +
Setelah melakukan langkah diatas akan tersedia beberapa tipe pilihan antara lain : Breadboard, Schematic, PCB, Code. Dan yang peneliti gunakan adalah mode Breadboard. setelah masuk ke tampilan breadboard impor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya dapat dilihat seperti gambar berikut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/iZhaYz/3_9.png" alt="3_9" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.9. Breadboard view dalam Fritzing</center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/amrh8mxx3/Class_Diagram1.jpg" width="50%" height="auto"></center>
 
 
<center>'''Gambar 4.8  Gambar ''Class ''Diagram'''</center>
 
 
<center></center>
 
 
===Spesifikasi Basis Data===
 
 
Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :
 
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">
<li>Nama File : hsl_kegiatan </li>
+
<li>Rangkaian Sensor Ultrasonik</li>
 
+
Fungsi Sensor Ultrasonik adalah sebagai Input untuk membaca jarak antara Sensor dengan air apakah dalam jarak aman atau tidak. Pada gambar 3.10. merupakan skematika komponen Sensor Ultrasonik dengan Arduino Uno.
Media : Cloud Computing
+
<center><img src="https://image.ibb.co/dF1DLe/3_10.png" alt="3_10" border="0" width="30%"></center>
 
+
<center>Gambar 3.10. Rangkaian Sensor Ultrasonik</center>
Primary key : id_hasil
+
<li>Rangkaian Sensor DHT22</li>
 
+
Rangkaian ini menggunakan DHT22 Sebagai alat input untuk membaca suhu dan kelemababan ruangan disekitar aquaponic.
Panjang record : 32
+
  <center><img src="https://image.ibb.co/d9rr6K/3_11.png" alt="3_11" border="0" width="30%"></center>
 
+
<center>Gambar 3.11. Rangkaian DHT22</center>
<center>'''Tabel 4.2 '''Tabel Hasil Kegiatan </center>
+
<li>Rangkaian Relay , Kipas, dan Lampu</li>
<center> <img src="https://s5.postimg.org/bngqudg3r/hsl_kegiatan.png" width="50%"> </center>
+
Rangkaian ini menggunakan kipas dan lampu sebagai alat yang berkerja, adapun Relay sebagai saklar agar kipas dan lampu bisa berkerja secara otomatis. Sehingga Relay akan menunggu Instruksi dari mikrokontroler untuk menyalakan kipas dan lampu. Berikut rangkaian Relay dengan kipas dan lampu.
 
+
<center><img src="https://image.ibb.co/jQhnfe/3_12.png" alt="3_12" border="0" width="30%"></center>
 
+
<center>Gambar 3.12. Rangkaian Relay , kipas dan lampu.</center>
<li>Nama File : kelompok_donor </li>
+
<li>Rangkaian keseluruhan</li>
 
+
<center><img src="https://image.ibb.co/jQhnfe/3_12.png" alt="3_12" border="0" width="30%"></center>
Media : Cloud Computing
+
<center>Gambar 3.13. Rangkaian Keseluruhan</center>
 
+
Primary key : id_kelompok
+
 
+
Panjang record : 212
+
 
+
<center>'''Tabel 4.3 '''Tabel Kelompok_donor</center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/wx4d58447/klmpk_donor.png" width="50%"> </center>
+
 
+
 
+
<li> Nama File : pendonor </li>
+
 
+
Media : Cloud Computing
+
 
+
Primary key : id_pendonor
+
 
+
Panjang record : 110
+
 
+
 
+
<center>'''Tabel 4.4 '''Tabel Pendonor</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/xzejns2d3/pendonor.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<li>Nama File : pengajuan_piagam </li>
+
 
+
Media : cloud computing
+
 
+
Primary key : pengajuan_no
+
 
+
Panjang record : 95
+
 
+
<center>'''Tabel 4.5 '''Tabel Pengajuan Piagam</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/i15txnfuv/pengajuan_piagam.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<li>Nama File : piagam_cetak </li>
+
 
+
Media : Cloud Computing
+
 
+
Primary key : id_pendonor
+
 
+
Panjang record : 111
+
 
+
 
+
<center>'''Tabel 4.6 '''Tabel Piagam Cetak</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/7r3eyexp3/piagam_cetak.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<li>Nama File : p_kegiatan </li>
+
 
+
Media : Cloud Computing
+
 
+
Primary key : id_p_kegiatan
+
 
+
Panjang record : 78
+
 
+
 
+
<center>'''Tabel 4.7 '''Tabel Kegiatan donor darah</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/maajzt3on/p_kegiatan.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<li>Nama File : stok_darah </li>
+
 
+
Media : Cloud Computing
+
 
+
Primary key : id
+
 
+
Panjang record : 85
+
 
+
 
+
 
+
<center>'''Tabel 4.8 '''Tabel Stok Darah</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/snzn333fr/stok_drh.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<li> Nama File : users </li>
+
 
+
Media : Cloud Computing
+
 
+
Primary key : id_user
+
 
+
Panjang record : 170
+
 
+
<center>'''Tabel 4.9 '''Tabel User</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/lxj5tnnzr/user.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<li> Nama File : pesan </li>
+
 
+
Media : Cloud Computing
+
 
+
Primary key : id_pesan
+
 
+
Panjang record : 170
+
 
+
 
+
Panjang record : 170
+
 
+
<center>'''Tabel 4.10 '''Tabel Pesan</center>
+
 
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/d2ibj39h3/pesan.png" width="50%"> </center>
+
 
</ol>
 
</ol>
 +
==Perancangan Perangkat Lunak (Software)==
 +
===Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)===
 +
Perancangan perangkat lunak adalah dengan melakukan penelitian listing program ke dalam software Arduino IDE versi 1.8.5 dengan menggunakan bahasa C, dimana perintah­perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.
  
==Rancangan Prototype==
+
===Penulisan Program Pada Software Arduino IDE===
 +
Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan program Arduino IDE untuk melakukan listing program dan menyimpannya. Arduino Uno sebagai mikrokontroler yang akan menjadi media simpan program, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino IDE dapat dilihat seperti gambar berikut.
 +
<center> </center>
 +
<center>Gambar 3.14. Memulai Arduino IDE</center>
 +
Dalam pemrograman mikrokontroler yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada Gambar 3.15 sebagai berikut:
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/cAaJmK/3_15.png" alt="3_15" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.15. Program Arduino IDE Interface</center>
 +
Setelah interface utama software Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengatur pengalamatan port koneksi melalui device manager. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut:
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/n4VjRK/3_16.png" alt="3_16" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.16. Membuka Device Manager</center>
 +
Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka device manager interface, dimana langkah-langkah diatas dimulai dengan melakukan pencarian melalui Search Windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.17. sebagai berikut:
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/kQxW6K/3_17.png" alt="3_17" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.17. Memilih Port Yang Terhubung</center>
 +
Langkah diatas dimaksudkan untuk menentukan pada port berapa Arduino Uno yang terpasang di alamatkan, agar pada saat upload program kedalam mikrokontroler tidak terjadi error atau kesalahan pada port koneksi. Dan setelah melakukan langkah diatas maka langkah selanjutnya dapat dilihat pada gambar berikut:
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/nyKNDz/3_18.png" alt="3_18" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.18. Menentukan Koneksi port COM5 </center>
 +
Seting koneksi port pada Arduino IDE (Tools – Port – COM5), port disamakan seperti yang sudah di terapkan pada Device Manager, sehingga tidak akan terjadi error.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/mDZB6K/3_19.png" alt="3_19" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.19. Memilih Jenis Board Arduino/Genuino Uno</center>
 +
Gambar 3.19 menunjukan pemilihan board Arduino/Geunino Uno yang akan di gunakan, </center>
 +
ketika hendak menggunakan board Arduino/Geunino Uno yang perlu diperhatikan adalah tipe board Arduino, karena Arduino memiliki banyak tipe dan jenis. Dalam pembuatan project ini peneliti menggunakan board Arduino/Geunino Uno yang dimana Arduino ini terdapat chip mikrokontroler yang di pakai dalam project ini.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/exqUtz/3_20.png" alt="3_20" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.20. Menyimpan File Program Pada Arduino Uno</center>
 +
Setelah tampilan Arduino IDE terbuka yang perlu di lakukan adalah menyimpan terlebih dahulu sebelum melakukan listing. Dan hasilnya adalah file yang telah disimpan dengan ekstensi .ino.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/dK7aYz/3_21.png" alt="3_21" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.21. Memilih Lokasi Penyimpanan Project</center>
 +
Jendela diatas menunjukan proses penyimpanan sebuah project di dalam sebuah folder yang bisa di tentukan sesuai kebutuhan.
 +
Setelah melakukan penyimpanan file program, tahap selanjutnya adalah penelitian sketch program, berikut adalah gambar dari sketch program secara keseluruhan:
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/iMoSfe/3_22.png" alt="3_22" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.22. Sketch Program Keseluruhan</center>
 +
Setelah melakukan penelitian program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/kQ29tz/3_23.png" alt="3_23" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.23. Proses Kompilasi Sketch Program </center>
 +
Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dan pada saat yang bersamaan ketika terjadi error maka program tersebut tidak dapat di masukkan ke dalam mikrokontroler.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/djcymK/3_24.png" alt="3_24" border="0" width="30%"></center>
 +
<center>Gambar 3.24. Hasil Proses Kompilasi Sketch Program</center>
 +
Pada gambar 3.24 menunjukkan hasil dari kompilasi sketch program dan hasil proses kompilasi tidak terjadi error artinya proses penelitian listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan kedalam sistem mikrokontroler melalui board Arduino Uno.
  
Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem pelayanan sebagai berikut :
+
== User Requirement ==
 +
=== Elisitasi Tahap I===
 +
Elisitasi tahap l merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem kinerja karyawan pada PT.Asurasni Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang . Berikut lampiran Elisitasi Tahap l yang telah dibuat :
  
===Rancangan Prototype Tampilan awal  :   ===
+
<center>Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I</center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/bxbAYz/t32.png" alt="t32" border="0" width="30%"></center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/dGem6K/t33.png" alt="t33" border="0" width="30%"></center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/d26s9elt3/New_Mockup_5.png" width="50%" height="auto"></center>
+
===Elisitasi Tahap II===
 +
Merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metedo MDI , Metode MDI ini ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada rancangan yang akan dibuat untuk di eksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.
  
<center>Gambar 4.9 : Prototype  Tampilan Awal</center>
+
<center>Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi tahap II</center>
Tampilan prototype awal ini merupakan tampilan sebelum masuk kedalam sistem donorKU, disini terdapat informasi sekitar pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.  
+
<center><img src="https://image.ibb.co/jHgoLe/t34.png" alt="t34" border="0" width="30%"></center>
===Rancangan Prototype Tampilan Login===
+
<center><img src="https://image.ibb.co/c8pKRK/t341.png" alt="t341" border="0" width="30%"></center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/tpyabv69z/New_Mockup_6.png" width="50%" height="auto"></center>
+
=== Elisitasi Tahap III===
 +
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II  dengan cara mengeliminasi semua requirrment yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE . Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:
  
<center>Gambar 4.10 : Prototype Tampilan Login</center>
+
<center>Tabel 3.11 : Tabel Elisitasi tahap III</center>
Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk keda;am sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar.
+
<center><img src="https://image.ibb.co/enCHDz/t35.png" alt="t35" border="0" width="30%"></center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/ipxv0e/t351.png" alt="t351" border="0" width="30%"></center>
 +
Keterangan :
 +
T (Technology) : Bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement dalam sistem usulan ?
  
===Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama===
+
O (Operational) : Bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem yang dikembangkan
<center><img src="https://s5.postimg.org/fw9xmtlef/New_Mockup_1.png" width="50%" height="auto"></center>
+
  
<center>Gambar 4.11 : Prototype Tampilan dashboard utama</center>
+
E (Economic) :Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem ?
Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik stok darah, kemudian total user, total pengajuan, piagam cetak serta tombol pelayanan lainnya.
+
  
===Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Kegiatan Donor Darah===
+
=== Final Draft Elisitasi ===
 +
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses  elisitasi  yang  dapat  digunakan  sebagai  dasar  pembuatan  suatu sistem yang akan dikerjakan.
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/kuxg1cwx3/New_Mockup_2.png" width="50%" height="auto"></center>
+
<center>Tabel 3.4: Tabel Final Draft Elisitasi</center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/jpu8Le/t36.png" alt="t36" border="0" width="30%"></center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/m5rYmK/t37.png" alt="t37" border="0"  width="30%"></center>
 +
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
  
<center>Gambar 4.12 : Prototype Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah</center>
+
=<div style=" text-align: center">'''BAB IV'''</div>=
Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, textarea diatas harus diisi dengan komplate pada saat melakukan pengajuan, jika telah selesai maka klik tombol kirim.
+
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''RANCANGAN SISTEM YANG BERJALAN'''</div>
  
===Rancangan Prototype Tampilan Menu Jadwal Kegiatan Donor Darah===
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/v4zv0m9xz/New_Mockup_3.png" width="50%" height="auto"></center>
+
==Rancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan==
 +
=== Flowchart Yang Diusulkan===
 +
Berikut adalah flowchart yang diusulkan, dengan pengguna melakukan pengecekan secara manual. pada Gambar 4.1.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/g6n66K/4_1.png" alt="4_1" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.1. Flowchart Sistem Yang Diusulkan</center>
  
<center>Gambar 4.13 : Prototype Tampilan Jadwal kegiatan donor darah</center>
+
Dapat dijelaskan Pada Gambar 4.1. flowchart sistem yang diusulkan di atas terdiri dari :
Tampilan prototype jadwal kegiatan donor darah merupakan tampilan yang menampikkan jadwal yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
+
# Pada proses awal yaitu inisialisasi sensor DHT22 dan sensor ultrasonik.
===Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Piagam Penghargaan===
+
# Pada tahap selanjutnya terdapat 2 proses yaitu scanning suhu dan kelembaban dari sensor DHT22, dan scanning ketinggian air kolam dari sensor ultrasonik.
<center><img src="https://s5.postimg.org/7qrvoocl3/New_Mockup_4.png" width="50%" height="auto"></center>
+
# Pada scanning suhu dan kelembaban terbagi menjadi 2 (dua) kondisi, pertama jika suhu kurang dari 27o C dan kedua jika suhu lebih dari 30o C
 +
# Pada konidsi suhu kurang dari 27o C ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya maka lampu bolham akan hidup dan jika tidak maka alat akan scanning suhu kembali.
 +
# Pada tahap selanjutnya jika suhu sudah normal antara 27-30o C ada  2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya makan lampu bolham akan mati, jika tidak maka lampu bolham akan tetap hidup sampai suhu normal sudah tercapai.
 +
# Pada kondisi suhu lebih dari 30o C ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya maka kipas akan hidup dan jika tidak maka alat akan scanning suhu kembali.
 +
# Pada tahap selanjutnya jika suhu sudah normal antara 27-30o C ada  2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya makan kipas akan mati, jika tidak maka kipas akan tetap hidup sampai suhu normal sudah tercapai.
 +
# Pada scanning ketinggian air kolam jika jarak sensor ultrasonik dengan permukaan air lebih dari 30o cm maka ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya maka pompa air akan hidup dan jika tidak maka alat akan scanning suhu kembali.
 +
# Pada tahap selanjutnya jika jarak sensor dengan permukaan air sudah normal 25o cm ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya makan pompa air akan mati, jika tidak maka pompa akan tetap hidup sampai mencapai ketinggian air yang sudah ditentukan.  
  
<center>Gambar 4.14 : Prototype Tampilan Pengajuan Piagam penghargaan/center>
+
== Metode Pengujian BlackBox ==
Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan piagam penghargaan bagi pendonor yang telah melakukan donor darah lebih dari 10X, tampilan diatas harus telah terisi dengan lengkap agar dapat diproses oleh admin.
+
=== Pengujian Nilai Sensor Ultrasonik ===
 +
Pada pengujian ini di lihat dari Nilai Sensor ultrasonik yang hasilnya dikirim ke database sebagai media monitoring.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/cOxjtz/t4_1.png" alt="t4_1" border="0"></center>
 +
<center>Tabel 4.1. Pengujian Nilai Sensor Ultrasonik</center>
  
==Rancangan Program==
+
===Pengujian Ketika Jarak Air dan Sensor Melebihi Batas Nilai yang Ditentukan===
 +
Pengujian selanjutnya adalah memastikan bahwa akan ada notifikasi ke dalam smartphone ketika jarak air dan sensor melebihi batas nilai yang di tentukan. Dan juga di lakukan pengujian bahwa pompa menyala agar bisa mengaliri air secara otomatis.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/hvdeRK/t4_2.png" alt="t4_2" border="0"></center>
 +
<center>Tabel 4.2. Pengujian Jarak Sensor dan Air</center>
  
===Tampilan halaman awal===
+
===Pengujian Nilai Sensor DHT22===
 +
Pada pengujian ini di lihat dari Nilai Sensor DHT22 yang hasilnya dikirim ke database sebagai media monitoring.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/k8J2fe/t4_3.png" alt="t4_3" border="0"></center>
 +
<center>Tabel 4.3. Pengujian Nilai Sensor DHT22</center>
  
Tampilan ini merupakan tampilan awal pada saat sebelum memasuki halaman sistem pelayanan donorKU. Dalam tampilan ini terdapat informasi mengenai aplikasi donorKU, dimulai dari about UTD Kabupaten Tangerang, Service, Menu Login dan Contact.  
+
===Pengujian Ketika DHT22 membaca suhu dan kelembaban sekitar area aquaponic.===
 +
Pengujian selanjutnya adalah memastikan bahwa akan ada notifikasi ke dalam smartphone ketika suhu dan kelembaban melebihi batas nilai yang di tentukan. Dan juga di lakukan pengujian bahwa lampu dan kipas dapat menyala.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/eE82fe/t4_4.png" alt="t4_4" border="0"></center>
 +
<center>Tabel 4.4. Pengujian Suhu dan Kelembaban</center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/s4nlxly8n/utama.png" width="50%" height="auto"></center>
+
== Pengujian Hardware ==
 +
Dalam pengujian hardware ada beberapa sub pengujian. Yaitu dilihat dari nilai sensor ultrasonik dan DHT22 yang akan menimbulkan reaksi sebab akibat komponen lainnya bisa di lihat dari gambar berikut.
 +
<center> <img src="https://image.ibb.co/cjDeRK/4_2.png" alt="4_2" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.2. Jarak Sensor dan Benda Dekat  </center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/fhS66K/4_3.png" alt="4_3" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.3. Jarak Sensor dan Benda jauh</center>
  
<center>Gambar 4.15 : Tampilan awal</center>
+
Keterangan :
 +
# Gambar 4.1: seperti dilihat dalam gambar 4.2 jarak antara sensor ultrasonik dan benda sangat dekat, sehingga Relay tidak menyala atau dalam kondisi OFF
 +
# Gambar 4.2: di dalam gambar 4.3 jarak antara sensor ultrasonik dan benda berjauhan, sehingga Relay menyala atau dalam kondisi ON
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/mufF0e/4_4.png" alt="4_4" border="0">    </center>
 +
<center>Gambar 4.4. Sensor DHT22 yang membaca suhu tinggi </center>
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/mufF0e/4_4.png" alt="4_4" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.5. Sensor DHT22 yang membaca suhu rendah</center>
  
===Tampilan halaman login===
+
Keterangan :
 +
# Gambar 4.4: seperti dilihat dalam gambar 4.4 suhu yang dibaca oleh DHT22 lebih tinggi dari yang telah ditentukan, sehingga Relay  akan menyalakan kipas atau kipas dalam kondisi ON dan kondisi jika suhu telah normal kembali makan Relay akan mematikan kipas atau kipas dalam kondisi OFF.
 +
# Gambar 4.5: seperti dilihat dalam gambar 4.5 suhu yang dibaca oleh DHT22 lebih rendah dari yang telah ditentukan, sehingga Relay  akan menyalakan lampu atau lampu dalam kondisi ON dan kondisi jika suhu telah normal kembali makan Relay akan mematikan lampu atau lampu dalam kondisi OFF.
  
Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem donorKU, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.
+
=== Pengujian Sensor Ultrasonik===
 +
Sensor ultrasonik merupakan sensor yang berkerja berdasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda melalui frekuensi tertentu. Dalam penerapanya peneliti menghubungkan sensor ultrasonik dengan beberapa pin di mikrokontroller Arduino. Seperti gambar di bawah.
 +
 +
<center>Gambar 4.6. Rangkaian sensor Ultrasonik</center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/6ees074fr/login.png" width="50%" height="auto"></center>
+
Adapun sketch program Arduino IDE yang digunakan pada sensor ultrasonik adalah seperti gambar berikut.
 +
<center> <img src="https://image.ibb.co/mxXjtz/4_7.png" alt="4_7" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.7. Sketch Program Sensor Ultrasonik</center>
  
<center>Gambar 4.16 : Tampilan halaman Login</center>
+
Dari sketch program sebelumnya. Sensor ultrasonik di uji dalam membaca objek yang ada di depannya, dengan mengeluarkan sebuah gelombang dan akan di pantulkan kembali ke sensor. Adapun untuk hasil dari pengujian sebagaimana gambar 4.8.
 +
<center> <img src="https://image.ibb.co/cxd2fe/4_8.png" alt="4_8" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.8. Pengujian Sensor Ultrasonik</center>
  
===Tampilan halaman register pendonor===
+
===Pengujian Sensor DHT22===
 +
Sensor DHT22 merupakan sensor yang berkerja membaca suhu dan kelembaban disekitarnya. Dalam penerapanya peneliti menghubungkan sensor DHT22 dengan beberapa pin di mikrokontroller Arduino. Seperti gambar di bawah.
 +
<center> <img src="https://image.ibb.co/krAF0e/4_9.png" alt="4_9" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.9. Rangkaian sensor DHT22</center>
  
Tampilan registrasi merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem pelayanan aplikasi donorKU, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Nama , Username, Email, dan Password. Adpun jika username tersebut telah dipakai sebelumnya oleh pendonor lainnya, maka sistem akan memberikan informasi bahwa username telah terpakai, apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.
+
Adapun sketch program Arduino IDE yang digunakan pada sensor ultrasonik adalah seperti gambar berikut.
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/f9fmau3jr/regis.png" width="50%" height="auto"></center>
+
<center>Gambar 4.10. Sketch Program Sensor DHT22</center>
  
<center>Gambar 4.17 : Tampilan halaman register Pendonor</center>
+
=== Pengujian Relay dengan lampu, kipas, dan pompa air===
 +
Relay disini digunakan sebagai saklar, yang berfungsi menyala dan mematikan lampu, kipas, dan pompa air, sehingga ketiganya bisa aktif dan tidak aktif secara otomatis. relay berkerja sesuai dengan nilai baca sensor ultrasonic dan DHT22. Untuk penerapannya bisa dilihat sebagaimana berikut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/c4RcDz/4_11.png" alt="4_11" border="0"> </center>
 +
<center>Gambar 4.11. Rangkaian Relay, Kipas, dan Pompa Air</center>
  
===Tampilan halaman dashboard utama Pendonor===
+
Untuk sketch program yang mengatur relay kondisinya berbeda, karena relay memiliki model output yang berberda.
 +
<center> <img src="https://image.ibb.co/bGpxDz/4_12.png" alt="4_12" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.12. Sketch Program relay</center>
  
Tampilan dashboard pendonor terdapat jumlah pengajuan kegiatan donor darah, jumlah piagam di cetak serta jumlah stok darah, adpun yang membedakannya adalah menu yang terdapat di pendonor lebih sedikit dibandingkan dengan menu Administrator.
+
Dalam sketch program bisa di jelaskan bahwa relay di konfigurasi sebagai OUTPUT. Relay akan bereaksi pada hasil perhitungan jarak sensor ultrasonic dan suhu sensor DHT22. Untuk aktif dan tidaknya relay tergantung pada pemasangan di bagian saklar relay yang memiliki 3 titik, yaitu open, common dan close (gambar 4.11). dalam kasus sekarang digunakan titik open dan titik common . Adapun untuk hasil dari pengujian bisa di lihat pada gambar 4.11.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/ejyqYz/4_13.png" alt="4_13" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.13. Kondisi Relay OFF dan ON</center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/49uez909z/dashboard.png" width="50%" height="auto"></center>
+
== Pengujian IOT (Internet OF Things) ==
 +
Dalam pengujian ini menggunakan smartphone android dimana mikrokontroler arduino uno yang sudah terkoneksi dengan internet dan data monitoring aquaponic akan di kirim ke server. Data tersebut akan di simpan secara otomatis di server, dimana data yang dikirim mikrokontroller bisa di akses melalui smartphone.
 +
<center>Gambar 4.14. Data Monitoring Pada Smartphone Android</center>
  
<center>Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard pendonor</center>
+
untuk sketch yang di gunakan agar mikrokontroller terhubung dengan server adalah sebagaimana gambar berikut.
===Tampilan halaman dashboard utama Administrator===
+
  
Halaman dashboard admin sama seperti dashboard pendonor, yang membedakan hanyalah menu admin yang lebih lengkap daripada menu pendonor.
+
<center>Gambar 4.15. Sketch IoT</center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/74yd8dtk7/adminis.png" width="50%" height="auto"></center>
+
Untuk script di gambar 4.15 adalah konfigurasi untuk menyambungkan mirokontroller ke smartphone android. Yang mana kita harus memasukan IP dari ESP8266 modul wifi yang telah di atur terlebih dahulu. Hasil dari pengujian ini bisa dilihat dari kecocokan nilai yang terdapat pada Arduino IDE dan nilai pada smartphone android, sebagaimana gambar berikut.
  
<center>Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard Adminstrator</center>
+
<center>Gambar 4.16. kecocokan nilai pada Arduino IDE dan smartphone android</center>
  
===Tampilan halaman alur donor darah===
+
== Rancangan Program==
 +
Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, yang mana digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam melakukan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
  
Tampilan alur donor darah ialah tampilan yang menampilkan dokumen pdf alur donor darah yang dapat di download oleh pendonor.  
+
===Perancangan Perangkat Lunak Untuk Arduino Uno===
 +
Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan sketch program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan. Pada perancangan perangkat lunak untuk Arduino programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam Arduino Uno dengan Arduino IDE, adapun interface Arduino IDE pada saat sketch program di buat seperti gambar berikut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/mqtPtz/4_17.png" alt="4_17" border="0"> </center>
 +
<center>Gambar 4.17. Arduino IDE Interface</center>
 +
Untuk tahap yang di lakukan adalah memasukkan sketch program > mengecek kesalahan sketch > compile sketch > Upload Sketch, seperti gambar berikut.
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/jKqR6K/4_18.png" alt="4_18" border="0"> </center>
 +
<center>Gambar 4.18. Alur Menulis Sketsa program pada Arduino IDE</center>
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/aelxcv2qv/alur_donor.png" width="50%" height="auto"></center>
+
==Konfigurasi Sistem yang Diusulkan==
 +
Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.
  
<center>Gambar 4.20 : Tampilan halaman alur donor darah</center>
+
===Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)===
 +
Pada spesifikasi perangkat keras ini menjelaskan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaan masing¬ - masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saja dan tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras yang digunakan meliputi sebagai berikut:
 +
# Laptop ACER E5-551 (Processor: AMD A10-7300., RAM: 8GB, Display: 15.6 Auto HD (1366x768), 1000GB HDD)
 +
# Arduino Uno
 +
# PCB
 +
# ESP8266  Modul Wifi
 +
# LM2596 DC-DC Modul konventer
 +
# Sensor DHT22
 +
# Relay Module
 +
# Sensor Ultrasonik
 +
# Pompa Air
 +
# Kipas Mini
 +
# Lampu
 +
# Kabel Jumper
 +
# Timah dan  Solder
  
===Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah===
+
===Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)===
 +
Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi maupun software yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, dll. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:
 +
# Microsoft Word 2016
 +
# Web Browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer)
 +
# Arduino IDE ver.1.8.5
 +
# Fritzing
 +
# Paint
 +
# Clickcharts Diagram Flowchart Software
  
Tampilan pengajuan kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, ada textarea yang harus diisi oleh pendonor yang ingin mengajukan kegiatan donor darah, dari mulai nama kelompok kegiatan, alamat kegiatan, tanggal kegiatan, waktu, dan masih banyak lagi, setelah semua terisi dengan lengkap maka form tersebut akan tersimpan dalam database.
+
==Testing==
 +
Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:
 +
# Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya
 +
# Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program
 +
# Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat
 +
# Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain
  
<center><img src="https://s5.postimg.org/lqyiup8vr/pengajuan_k.png" width="50%" height="auto"></center>
+
Pengujian dengan metode BlackBox testing sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.
  
<center>Gambar 4.21 : Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah</center>
+
==Implementasi==
 +
Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya
 +
<center><img src="https://image.ibb.co/gJNjtz/t4_5.png" alt="t4_5" border="0"></center>
 +
<center>Tabel 4.5 Time Schedule</center>
  
===Tampilan halaman konfirmasi pengajuan kegiatan donor darah level Administrator===
+
===Estimasi Biaya===
 
+
Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu bisa dilihat seperti tabel di bawah.
Tampilan konfirmasi kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengkonfirmasi pendonor yang telah melakukan pengajuan kegiatan donor darah pada sistem donorKU. Dalam konfirmasi ini terdapat 5 pilihan yaitu  Pengajuan, Proses, Diterima, Ditolak, dan Saran  tanggal lain yang akan di kirimkan pada pengajuan pendonor.
+
<center><img src="https://image.ibb.co/gBQ4tz/t4_6.png" alt="t4_6" border="0"></center>
 
+
<center>Tabel 4.6. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan</center>
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/ct4nzasrr/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.22 : Tampilan halaman konfirmasi kegiatan donor darah</center>
+
 
+
===Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah===
+
 
+
Halaman jadwal kegiatan donor darah merupakan halaman jadwal kegiatan yang telah fix akan di laksanakan, pada tampilan ini terdapat informasi mengenai jadwalkegiatan mulai dari nama kelompok kegiatan, alamat, serta waktu yang kegiatan tersebut.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/ysb2mj4h3/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.23 : Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah</center>
+
 
+
===Tampilan halaman pengajuan kegiatan saya===
+
 
+
Halaman ini merupakan halaman pengajuan yang telah dilakukan sebelumnya, halaman ini dapat melihat status pengajuan pendonor, status ini hanya dapat dirubah oleh administrator.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/ysb2mj4h3/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.24 : Tampilan halaman Pengajuan kegiatan saya</center>
+
 
+
===Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan ===
+
 
+
Halaman input kegiatan merupakan halaman untuk menginput data hasil dari kegiatan donor darah yang telah berlangsung di luar kantor Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/sfvxcfe6v/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.25 : Tampilan halaman input hasil kegiatan</center>
+
 
+
===Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan ===
+
 
+
Halaman data hasil kegiatan merupakan tabel data dari hasil kegiatan yang berlangsung dalam dinas luar di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeramg.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/fbqczr1kn/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.26 : Tampilan halaman data hasil kegiatan</center>
+
 
+
===Tampilan halaman pengajuan Piagam penghargaan ===
+
 
+
Halaman ini merupakan halaman pengajuan piagam penghargaan, didalamnya terdapat textarea yang harus di isi oleh pendonor jika ingin mengajukan piagam penghargaan, didalamnya terdapat pilihan untuk jenis piagam yang akan diajukan seperti piagam penghargaan 10, 25, 50, 75 dan 100. Jika telah terisi dengan lengkap maka pengajuan ini akan secara otomatis tersimpan di database dan terdapat di pengajuan piagam anda.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/c4vtg4wk7/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.27 : Tampilan halaman Pengajuan piagam penghargaan</center>
+
 
+
===Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan ===
+
 
+
Halaman ini merupakan data pengajuan piagam penghargaan yang telah dilakukan oleh pendonor, halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan hanya administrator yang dapat mengedit data atupun dellete data.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/5efc6potz/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.28 : Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan</center>
+
 
+
===Tampilan halaman pengajuan piagam saya ===
+
 
+
Halaman pengajuan piagam penghargaan saya merupakan halaman yang menampilkan data pengajuan penghargaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh pendonor, pendonor dapat melihat status pengajuan tersebut di halaman ini.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/chn7mac93/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.29 : Tampilan halaman pengajuan piagam penghargaan saya</center>
+
 
+
===Tampilan halaman stok darah ===
+
 
+
Halaman ini merupakan tampilan untuk menampilkan data stok donor yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Data stok darah ini hanya dapat di input oleh admin pada aplikasi donorKU.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/c4vtg4ouf/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.30 : Tampilan halaman stok darah</center>
+
 
+
===Tampilan halaman tambah user untuk level administrator ===
+
 
+
Halaman tambah user ini merupakan halaman untuk menambahkan user yang hanya dapat di lakukan oleh Administrator, pada halaman ini terdapat textarea yang harus diisi oleh Admin terkait dengan biodata user yang akan di tambahkan, dan terdapat pilihan level yaitu Pendonor, Kordinator dan Administrator.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/qbbkbdf53/image.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.31 : Tampilan halaman tambah user</center>
+
 
+
===Tampilan Halaman Menu Laporan===
+
 
+
Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari pengajuan-pengajuan yang telah dilakukan oleh pendonor sehingga menghasilkan laporan pengajuan piagam penghargaan ini, dalam laporan ini terdapat pilihan jenis piagam yang akan dipilih dari piagam 10, 25, 50, 75 dan 100. Laporan ini dapat di download dengan extensi file pdf.
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/w10xty6h3/laporan.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>'''Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan'''</center>
+
 
+
===Tampilan Halaman Menu View Laporan===
+
 
+
Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan ''outstanding ''yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.
+
 
+
<center><img src="https://s26.postimg.org/9n7n4yrm1/blbk.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
<center>Gambar 4.33 : Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan</center>
+
 
+
==Konfigurasi Sistem Usulan==
+
 
+
===Spesifikasi Hardware===
+
Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:
+
 
+
<ol type="1">
+
<li>Spesifikasi komputer </li>
+
# Processor : Minimal 2,1 GHz
+
# Monitor : Minimal VGA
+
# RAM : Minimal 1 GB
+
# Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
+
# Harddisk : 250 GB
+
 
+
<li>Spesifikasi Handphone </li>
+
# CPU : CPU Snapdragon 400
+
# Jaringan : 3G – HSDPA – 4G
+
# RAM : Minimal 1 GB
+
# Sistem Operasi : Android
+
# Layar : minimal 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels
+
 
+
</ol>
+
===Spesifikasi Software===
+
Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:
+
 
+
# Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
+
# Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox
+
 
+
=== Hak Akses (Brainware) ===
+
Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:
+
# Admin
+
# Kordinator
+
# Pendonor
+
 
+
==Testing ==
+
 
+
=== Black box Testing ===
+
Pengujian yang dilakukan terhadap sistem pelayanan donorKU.id ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut :
+
<center>'''Tabel 4.11 ''Daftar Pengujian'''''</center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/jm9m8uj47/image.png" width="50%"> </center>
+
 
+
<ol type="1">
+
 
+
<li>Login donorKU.id </li>
+
Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/j9i82o8k7/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 4.12 ''Pengujian login'''''</center>
+
 
+
<li>Registrasi akun Pendonor </li>
+
Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form registrasi berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya berlaku untuk hak akses pendonor saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/o85qh7rsn/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 4.11 ''Pengujian Registrasi Account Pendonor'''''</center>
+
 
+
<li>Menambah user admin dan kordinator </li>
+
Pengujian penambahan account administrator dan kordinator ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang telah teriisi dapat disimpan kedalam database dan dapat digunakan sebagai mestinya sesuai dengan hak akses yang diberikan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/6uvg2corr/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 4.14 ''Pengujian penambahan account Administrator dan Kordinator'''''</center>
+
 
+
<li>Tambah data pengajuan kegiatan donor darah dengan mengisi e-form </li>
+
Pengujian pengajuan kegiatan donor darah memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/9c779mo3r/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 4.15 ''Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah'''''</center>
+
 
+
<li>Tambah data pengajuan piagam penghargaan dengan mengisi e-form </li>
+
Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/n5vjyow4n/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 4.16 ''Pengujian Input data Pengajuan Piagam penghargaan'''''</center>
+
 
+
<li>Laporan </li>
+
Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/enm3uchw7/image.png" width="50%"> </center>
+
<center>'''Tabel 4.16 ''Laporan'''''</center>
+
 
+
== Evaluasi ==
+
 
+
Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.
+
 
+
== Implementasi ==
+
 
+
=== Time Schedule ===
+
Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :
+
<center>'''Tabel 4.7 ''Schedule'''''</center>
+
 
+
<center><img src="https://s5.postimg.org/pbuedhxvb/schedule.png" width="50%" height="auto"></center>
+
 
+
=== Estimasi Biaya ===
+
 
+
Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”
+
 
+
==Estimasi Biaya==
+
 
+
Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”
+
 
+
<center>'''Tabel 4.18 Estimasi Biaya'''</center>
+
<center> <img src="https://s5.postimg.org/4djov77h3/image.png" width="50%"> </center>
+
 
+
|}
+
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
  
Baris 2.669: Baris 1.653:
 
<div style="line-height: 2">
 
<div style="line-height: 2">
 
==Kesimpulan==
 
==Kesimpulan==
 +
Berdasarkan analisa dari bab-bab sebelumnya, dapat di ambil kesimpulan tentang laporan skripsi ini, sebagaimana berikut:
  
Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten maka dapat di simpulkan bahwa :
+
# Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai Mikrokontroller yang sudah di masukkan coding program Arduino. Serta perangkat keras tambahan seperti sensor ultrasonik, ESP8266, DHT22, Relay, Kipas 12v, dan Lampu bolham 12v di pasangkan dengan pin-pin yang terdapat pada mikrokontroller Arduino Uno, sehingga Arduino Uno akan memerintahkan komponen lain sesuai dengan program yang telah di masukkan sebelumnya.
<ol type="1">
+
# Sistem aquaponic dapat membaca suhu dan kelembaban disekitaranya dengan menggunakan sensor DHT22. Lalu menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air yang ada dikolam ikan aquaponic. kedua sensor tersebut diberikan coding yang di upload ke mikrokontroler Arduino Uno, dan sensor ESP8266 modul wifi berguna untuk membantu mikrokontroler Arduino Uno dalam mengirimkan data hasil scan sensor DHT22 dan ultrasonik ke smartphone pengguna melalui sinyal wifi.
<li>Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam hal pengajuan pelayanannya masih menggunakan lembaran form untuk setiap pengajuan serta dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi yang  menggunakannya Microsoft Excel, sehigga dalam pengolahan datanya masih adanya kelemahan dan kekurangan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk  pembuatan laporan menyangkut tentang pelayanan. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya kerangkapan data yang mengakibatkan tercetaknya piagam penghargaan pendonor yang telah mengajukan piagam sebelumnya, jadwal kegiatan donor darah yang berlangsung tidak diketahui oleh khalayak luas, serta informasi informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor tidak terpublish..</li>
+
# Aquaponic yang peneliti buat memanfaatkan teknologi IOT (Internet Of Things) sebagai media monitoring, disini peneliti menggunakan smartphone android yang sebelumnya sudah terinstal apk atau aplikasi monitoring dan controling aquaponic. Ketika aplikasi dibuka maka pengguna harus memasukan IP adress dari ESP8266 yang telah ada. Lalu ketika smartphone telah tersambung dengan alatnya melalui jarigan wifi maka pengguna dapat memantau dan mengontrol suhu, kelembaban, dan ketinggian air aquaponic secara realtime.
<li>Aplikasi donorKU memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis kepada pendonor tanpa harus bertatap muka untuk mengajukan pelayanan. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi pelayanan yang berbasis Web dan Mobile phone dalam memberikan informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor secara cepat dan akurat, aplikasi ini juga selain memberikan informasi pelayanan dapat melakukan pengajuan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang antara lain : Pengajuan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan serta pengecekan stok darah yang tersedia. Pendonor ataupun customer dapat melakukan pengajuan dengan mendaftar kemudian melakukan login, maka akan masuk kedalam sistem tesebut dan memilah menu pengajuan pelayanan, selanjutnya isi form pengajuan pelayanan tersebut dan klik kirim, maka akan secara otomatis pengajuan tersebut tersimpan di dalam database, adapun untuk melihat status pengajuan tersebut, dapat memilih menu pengajuan saya yang akan menampilkan status pengajuan anda.</li>
+
<li>Aplikasi donorKU merupakan aplikasi yang di usulkan untuk memberikan kemudahan kepada pendonor dan staff P2DDS Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan yang akurat dan lebih cepat pada saat pengajuan pelayanan. Aplikasi ini terdapat banyak informasi yang akan di dapatkan oleh pendonor seperti halnya syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah, mengapa darah itu bayar, jadwal kegiatan donor darah, syarat mendonorkan darahnya dan sebagainya. Aplikasi donorKU memiliki 3 Level diantaranya Pendonor yang memiliki hak untuk mengajukan pelayanan, melihat informasi informasi seputar pelayanan, Administrator yang memiliki hak penuh atas aplikasi donorKU, dan kordinator yang dapat mengakses laporan laporan dari kegiatan berlangsung. Aplikasi ini juga dapat pendonor dapatkan di google playstore dengan kata kunci donorKU.id.</li>
+
</ol>
+
  
 
==Saran==
 
==Saran==
 
+
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa diperbaiki ataupun di lengkapi. Saran dalam pengembangan untuk kedepannya guna menghasilkan sistem yang lebih kompleks.
Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :
+
# Penelitian berikutnya bisa di tambahkan kamera di sekitar alat agar aquaponic lebih terpantau.
 
+
# Penelitian berikutnya bisa di tambahkan monitoring yang lebih kompleks, seperti sensor turbidity untuk mengukur tingkat kekeruhan yang ada pada kolam ikan aquaponic.
# Adanya sebuah apresiasi bagi pendonor yang telah melakukan pengajuan pelayanan serta admin yang mengelola aktifitas yang dilakukan di aplikasi donorKU sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik,
+
# Dapat di tambahkan dengan alat lain, seperti pemberian pakan otomatis untuk ikan maupun sistem lain yang akan menunjang sistem aquaponic lebih kompleks lagi.
# Adanya penambahan fitur chat online yang dapat memudahkan customer agar lebih cepat mendapatkan informasi yang lebih akurat dalam hal pertanyaan yang diajukan oleh customer kepada admin.  
+
# Sistem yang dibuat adalah bentuk sistem yang dapat di manfaatkan maupun dirubah kedalam bentuk sistem yang lain, tidak terpaku hanya pada aquaponic saja. Bisa sebagai monitoring yang lain.
# Peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi, mengingat pelayanan merupakan kegiatan yang paling utama yang harus dikembangkan agar perusahaan mendapat apresiasi positif dari para customer.
+
 
+
  
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
Baris 2.696: Baris 1.676:
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</div>=
<span class="plainlinks">'''[https://drive.google.com/file/d/1jInM34a9jcLREW_XkcQiUos4ObwHskpT/view?usp=sharing UNTUK MELIHAT LAMPIRAN]'''</span>
+
<span class="plainlinks">'''[https://drive.google.com/file/d/1-7ujzceaUXL58giEJ30FSjF63U3qujWn/view?usp=sharing UNTUK MELIHAT LAMPIRAN]'''</span>
 
<br>
 
<br>
 
Lampiran A
 
Lampiran A

Revisi terkini pada 6 Agustus 2018 22.56

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN

AQUAPONIC BERBASIS IoT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1431482890
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN

AQUAPONIC BERBASIS IoT


Disusun Oleh :

NIM
: 1431482890
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Ferry sudarto, S.Kom,M.Pd.,M.T.I)
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN

AQUAPONIC BERBASIS IoT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1431482890
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indrianto, M.T.)
   
(Nina Rahayu, S.Kom., MM)
NID : 05061
   
NID : 16010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN

AQUAPONIC BERBASIS IoT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431482890
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN

AQUAPONIC BERBASIS IoT

Disusun Oleh :


NIM
: 1431482890
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1431482890

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Akuaponik merupakan teknik bercocok tanam dengan menggabungkan tanaman dan ikan, dan teknik ini cocok untuk masyarakat daerah perkotaan yang di daerahnya terdapat banyak pabrik industri serta jarang ada nya lahan terbuka hijau, teknik ini bisa di lalukan di pekarangan rumah yang lahan nya tidak luas. Teknik akuaponik hanya mengandalkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam nya, sehingga daerah yang mempunyai sumber air melimpah lebih disarankan menggunakan teknik ini dibandingkan teknik bercocok tanam pada umumnya. Penelitian ini di lakukan dengan metode pengumpulan data, analisa, studi pustaka, prototype, dan juga pengujian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang alat rancang bangun sistem kontrol dan pemantauan akuaponik berbasis iot dengan sebuah sensor ultrasonik dan dht22 yang bisa membaca ketinggian air dan suhu serta kelembaban di sekitar akuaponik. Sensor tersebut akan memberi informasi ke mikrokontroller arduino uno , kemudian mikrokontroler akan memerintahkan pompa air, lampu, dan kipas untuk hidup atau mati, akuaponik pun dapat di pantau melalui smartphone android, sehingga memudahkan pengguna akuaponik.

Kata Kunci : Akuaponik, Arduino Uno, Dht22, Ultrasonik


ABSTRACT

'Aquaponic is a cultivation technique that combines plants and fish, and this technique is suitable for urban communities where there are many industrial plants and rarely green open land, this technique can be done in the yard of the house whose land is not wide. The aquaponic technique relies only on water without the use of soil as its planting medium, so that areas with abundant water sources are more advisable to use this technique than planting techniques in general. This research is done by data collection method, analysis, literature study, prototype, and also testing. In this study the researchers conducted research on iotonic-based control and iotonic control system design with an ultrasonic sensor and dht22 which can read the water level and temperature and humidity around the Iaponik. The sensor will inform the arduino uno microcontroller, then the microcontroller will command the water pump, lamp, and fan to turn on or off, aquaponic can monitor from smartphone android, making it easier for the iaponic users.'

Keywords : Aquaponic , Arduino Uno, Dht22, Ultrasonic


KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan iman serta senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penulisan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN AQUAPONIC BERBASIS IoT”. Mengenai penulisan laporan ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu,dengan segala kerendahan hati peneliti selaku peneliti mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dengan melengkapi dan menyempurnakan penulisan dalam laporan penulisan skripsi ini.”

Peneliti menyadari bahwa tersusunnya laporan skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha peneliti semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd., M.T.I selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Indrianto, M.T. selaku Dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti dalam menempuh penulisan laporan skripsi ini.
  5. Ibu Nina Rahayu, S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti dalam menempuh penulisan laporan skripsi ini
  6. Bapak Sutarman selaku stakeholder yang telah memberikan banyak arahan, masukan, dan bimbingan kepada penulis.
  7. Para Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
  8. Semua staff Kelurahan Kutajaya, Kabupaten Tangerang yang telah membantu peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan skripsi.
  9. Orangtua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  10. Teman-teman, para sahabat, tiara dita dan rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberi motivasi kepada peneliti dalam penyusunan Skripsi ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Tangerang, 10 Juli 2018
MUHAMAD MISBACH RAZABI
NIM. 1431482890


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Flowchart
  2. Daftar_Simbol_Jpg.jpg


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Perbedaan Black Box dan White Box
  2. Tabel 3.1 Keterangan Desain Prototype
  3. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.3 Elisttasi Tahap III
  6. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Pengujian Nilai Sensor Ultrasonik
  8. Tabel 4.2 Pengujian Jarak Sensor dan Air
  9. Tabel 4.3 Pengujian Nilai Sensor DHT22
  10. Tabel 4.4 Pengujian Suhu dan Kelembaban
  11. Tabel 4.5 Time Schedule
  12. Tabel 4.6 Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem
  2. Gambar 2.2 Tahapan Prototipe
  3. Gambar 2.3 Sistem Kendali Loop Terbuka
  4. Gambar 2.4 Sistem Kendali Loop Tertutup
  5. Gambar 2.5 Jenis – Jenis Akuaponik
  6. Gambar 2.6 Mikrokontroler ATMega328
  7. Gambar 2.7 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328
  8. Gambar 2.8 Sensor Ultrasonik
  9. Gambar 2.9 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
  10. Gambar 2.10 Sensor DHT22
  11. Gambar 2.11 Ilustrasi Pengujian Black Box
  12. Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Kelurahan Kutajaya
  13. Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  14. Gambar 3.3 Diagram Blok Rangkaian Alat
  15. Gambar 3.4 Rancangan Prototype Aquaponic
  16. Gambar 3.5 Membuka Aplikasi Fritzing
  17. Gambar 3.6 Loading awal fritzing
  18. Gambar 3.7 Halaman utama Fritzing
  19. Gambar 3.8 Menyimpan project pada Fritzing
  20. Gambar 3.9 Breadboard view dalam Fritzing
  21. Gambar 3.10 Rangkaian Sensor Ultrasonik
  22. Gambar 3.11 Rangkaian DHT22
  23. Gambar 3.12 Rangkaian Relay , kipas dan lampu
  24. Gambar 3.13 Rangkaian Keseluruhan
  25. Gambar 3.14 Memulai Arduino IDE
  26. Gambar 3.15 Program Arduino IDE Interface
  27. Gambar 3.16 Membuka Device Manager
  28. Gambar 3.17 Memilih Port Yang Terhubung
  29. Gambar 3.18 Menentukan Koneksi port COM5
  30. Gambar 3.19 Memilih Jenis Board Arduino/Genuino Uno
  31. Gambar 3.20 Menyimpan File Program Pada Arduino Uno
  32. Gambar 3.21 Memilih Lokasi Penyimpanan Project
  33. Gambar 3.22 Sketch Program Keseluruhan
  34. Gambar 3.23 Proses Kompilasi Sketch Program
  35. Gambar 3.24 Hasil Proses Kompilasi Sketch Program
  36. Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  37. Gambar 4.2 Jarak Sensor dan Benda Dekat
  38. Gambar 4.3 Jarak Sensor dan Benda jauh
  39. Gambar 4.4 Sensor DHT22 yang membaca suhu tinggi
  40. Gambar 4.5 Sensor DHT22 yang membaca suhu rendah
  41. Gambar 4.6 Rangkaian sensor Ultrasonik
  42. Gambar 4.7 Sketch Program Sensor Ultrasonik
  43. Gambar 4.8 Pengujian Sensor Ultrasonik
  44. Gambar 4.9 Rangkaian sensor DHT22
  45. Gambar 4.10 Sketch Program Sensor DHT22
  46. Gambar 4.11 Rangkaian Relay, Kipas, dan Pompa Air
  47. Gambar 4.12 Sketch Program relay
  48. Gambar 4.13 Kondisi Relay OFF dan ON
  49. Gambar 4.14 Data Monitoring Pada Smartphone Android
  50. Gambar 4.15 Sketch IoT
  51. Gambar 4.16 kecocokan nilai pada Arduino IDE dan smartphone android
  52. Gambar 4.17 Arduino IDE Interface
  53. Gambar 4.18 Alur Menulis Sketsa program pada Arduino IDE

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Tidak hanya itu, infrastruktur yang ada juga mengalami perkembangan sehingga sudah sedikit lahan penghijauan di daerah perkotaan, maka kota hanya maju secara ekonomi namun mundur secara ekologi. Dengan kemunduran ekologi, masyarakat sebaiknya ikut serta dalam memajukan kembali ekologi dengan cara bercocok tanam, salah satunya adalah dengan teknik bercocok tanam aquaponic yang bisa dilakukan di halaman rumah.

Aquaponic memberikan alternatif bercocok tanam dilahan terbatas dengan menggabungkan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang simbiotik. Nutrisi akuaponik bisa didapat dengan mudah, yaitu diperoleh dari kotoran ikan. Umumnya pada akuakultur eksresi dari ikan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas jika tidak dibuang, dalam akuaponik, kotoran ikan akan dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber nutrisi. Dalam kegiatan ini sistem hidroponik berperan sebagai filter bagi lingkungan ikan (Menurut Hasbullah, dkk., dalam jurnal Rakhman, dkk., 2015).

Metode monitoring dan pengontrolan aquaponic otomatis ini yang peneliti teliti diharapkan dapat memberikan dampak nyata kepada masyarakat yang ingin bercocok tanam dengan teknik aquaponic, sehingga tidak perlu datang melihat secara langsung aquaponic karna sistem ini dapat memantau suhu, kelembaban dan mengukur ketinggian air pada kolam melalui smartphone.

Dari hasil analisa peneliti bahwa di kelurahan yang berada di Kabupaten Tangerang, tepatnya berada di Kelurahan Kutajaya, membutuhkan suatu inovasi baru dalam penghijauan dan pemanfaatan lahan yang ada agar lebih berguna dan efisien sebab sistem kebun yang ada di Kelurahan Kutajaya masis menggunakan sistem berkebun pada umumnya belum menggunakan sistem aquaponic. Peneliti berkerja sama dengan Kelurahan Kutajaya di Kabupaten Tangerang agar kedepannya dapat memberikan sosialisasi sistem ini kepada masyarakat sekitar.

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN AQUAPONIC BERBASIS IoT”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian tersebut. Berikut rumusan masalah :

  1. Bagaimana merancang aquaponic dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno?
  2. Bagaimana sistem aquaponic dapat membaca suhu, kelembaban, dan ketinggian air?
  3. Bagaimana sistem aquaponic dapat dikontrol dan di awasi secara realtime dengan smartphone?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang telah di analisa oleh peneliti adalah :

  1. Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur ketinggian air pada kolam ikan secara otomatis menggunakan mikrokontroler arduino.
  2. Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur suhu pada aquaponic secara otomatis.
  3. Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat mengukur kelembaban pada aquaponic secara otomatis.
  4. Membuat sebuah rancang bangun sistem aquaponic yang dapat dikontrol langsung menggunakan smartphone.
  5. Mewujudkan sistem aquaponic yang lebih efisien dan terotomatisasi menggunakan mikrokontroler arudino.
  6. Sebagai syarat bagi peneliti untuk lulus dan memperoleh gelar Sarjana Komputer.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini berdasarkan latar belakang laporan yang telah dianalisa oleh peneliti adalah :

  1. Dapat memantau ketinggian air pada kolam ikan aquaponic secara otomatis.
  2. Dapat memantau suhu aquaponic secara otomatis.
  3. Dapat memantau kelemababan aquaponic secara otomatis.
  4. Dapat mengontrol aquaponic menggunakan smartphone.
  5. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat laporan secara sistematis.

Ruang Lingkup

Untuk membatasi penelitian agar lebih terarah dan fokus maka peneliti membatasi ruang lingkup, permasalahan dalam penulisan yaitu sistem kontrol dan pemantauan aquaponic yang meliputi suhu, kelembaban, tinggi air kolam sebagai media monitoringnya dan mengontrol lampu, kipas, dan keran otomatis sebagai media kontrolnya, dengan berlokasi di Kelurahan Kutajaya ,Kabupaten Tangerang. Peneliti memakai arduino sebagai mikrokontroler, sensor DHT22 sebagai pengukur suhu dan kelembaban, sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian air, dan modul wifi EPS8266 sebagai model IoT.

Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode dalam melakukan penelitian, sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  • Pengamatan (Observation)
  • Peneliti mendatangi Kelurahan Kutajaya, Kabupaten Tangerang untuk mendokumentasikan serta mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam membuat laporan hasil penelitian.

  • Wawancara (Interview)
  • Peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait untuk memenuhi data yang diperlukan dalam pembuatan laporan hasil penelitian.

  • Studi Pustaka
  • Selain dari metode diatas peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai referensi seperti internet, buku, dan perpustakaan untuk melengkapi data yang diperlukan.

    Metode Analisa

    Pada metode ini, penulis menganalisa menggunakan metode Flowchart yang menggambarkan urutan proses mendetail dan hubungan antara suatu proses (intruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program melalui simbol-simbol tertentu.

    Metode Prototype

    Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk itu.

    Peneliti di sini menerapkan prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus meneurs dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.

    Metode Pengujian

    Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box karena berfokus pada proses kerja sistem. Metode pengujian ini berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data.

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan dapat dipahami lebih jelas, laporan ini dibagi atas beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Dengan susunan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini menjelaskan pendahuluan dimana menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, metode penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika Penelitian dalam laporan ini.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi tentang teori dan literature review yang sesuai, sehingga bisa mendukung penelitian dalam penulisan sehingga menghasilkan karya tulis yang bernilai ilmiah.

    BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini memuat analisa dan perancangan “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN AQUAPONIC BERBASIS IoT”. yang dijelaskan secara terperinci.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan dan pengembangan kedepannya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:2)[1]“sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

    Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2[2] “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

    Menurut Anggraeni dan Irviani (2017 :1)[3], “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan."

    Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sesuatu yang berjalan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan guna mencapai suatu tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:3-5)[1], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:

    1. Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
    2. Batasan Sistem (Boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu istem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
    4. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
    5. Masukan Sistem (Input) Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (maintenace input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
    7. Pengolah Sistem Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
    8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
    karakteristik_sistem.jpg
    Gambar 2.6. Karakteristik suatu sistem
    Sumber: Hutahaean (2014:5)

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Rianti dan Pratama (2016:52)[4] “Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”.

    Menurut Ekawati, dkk (2015:58)[5] “Perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah rancangan dan desain yang dibuat untuk menggambarkan suatu sistem yang berisi alur sistem tersebut.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Yunita dan Devitra (2017:281)[6]. Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli – ahli teknik terlibat.

    Konsep Dasar Prototipe

    Definisi Prototipe

    Menurut Fajarianto (2016:55)[7], “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

    Menurut Rifa’atunnisa, dkk (2014:2)[8], “Prototype yaitu metode yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai, dengan tahapan yang digunakan yaitu pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, perancangan cepat, membentuk prototype, evaluasi pelanggan terhadap prototype, perbaikan prototype dan produk rekayasa”.

    Menurut Rumini, dkk (2014:9)[9] "Prototipe adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila disusun dalam bentuk yang lengkap”.

    Dari ketiga pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa prototipe adalah suatu gambaran atau rancangan dari suatu sistem yang memberikan data bagi para pemakai dalam bentuk yang dapat dikembangkan kembali sebelum direalisasikan.

    Jenis-Jenis Prototipe

    Menurut Darmawan dan Fauzi dalam Pradana (2016:22)[10], Jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu :

    1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary) Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.
    2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype) Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.
    3. Empat langkah dalam pembuatan suatu Prototype Evolutionary, yaitu:

      1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
      2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe.
      3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah keempat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
      4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
      5. tahapan_prototipe.jpg
        Gambar 2.7. Tahapan Prototipe
        Sumber : Nurajizah (2015:A-215)

    Konsep Dasar Rancang Bangun

    Definisi Rancang Bangun

    Menurut Zulfiandri, dkk (2014:474)[11] “Rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sisem yang sudah ada”.

    Menurut Utami dan Ricco (2015:47)[12] “Rancang bangun merupakan tahapan-tahapan untuk menghasilkan sebuah hasil yang diinginkan dengan cara membuat dan mendesain objek yang diinginkan yang melalui beberapa proses”.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah suatu tahapan yang bertujuan menghasilkan ataupun menerjemahkan hasil analisa yang dibuat dengan cara mendesain dan memperbaiki sistem yang ada.

    Konsep Dasar Monitoring

    Definisi Monitoring

    Menurut Ardimansyah dan Santi (2015:454)[13] “Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input / masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan”.

    Menurut Dewayani dan Fitri (2016:11)[14] “Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan”.

    Menurut Mariana, dkk (2017:365)[15] “Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu”.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah proses analisa dan pengumpulan data yang di lakukan untuk mengambil suatu tindakan untuk penyempurnaan program / kegiatan selanjutnya.


    Konsep Dasar Controlling

    Definisi Controlling

    Menurut Riyadi (2015:76)[16] “Controlling adalah upaya agar tindakan yang dilaksanakan terkendalikan dan sesuai dengan instruksi, rencana, petunjuk, pedoman serta ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama”.

    Menurut Strong dalam Ritonga (2014:2)[17] “controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans”

    “proses pengukuran berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan - ketetapan dalam rencaana”.

    Menurut Janis, dkk (2014:1)[18] “Sistem kontrol adalah suatu proses pengaturan/pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam rangkuman harga (Range) tertentu.

    Menurut Sulistio dan Andi (2016:4)[19] “Controlling adalah sebuah action yang berdasarkan pada monitoring yang dilakukan selama proyek berlangsung”.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa controlling adalah aksi atau tindakan yang dilakukan pada saat dibutuhkan.

    Jenis – Jenis Controlling

    Menurut Ogata dalam Putro (2014:49)[20] Ada dua sistem kontrol pada sistem kendali/kontrol otomatis yaitu :

    1. Open Loop (Loop Terbuka)
    2. Suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan balikkan ke parameter pengendalian.

      Loop_Terbuka.jpg
      Gambar 2.8. Sistem Kendali Loop Terbuka
      Sumber : Janis (2014:2)
    3. Close Loop (Loop Tertutup)
    4. Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.

      Loop_Tertutup.jpg
      Gambar 2.9. Sistem Kendali Loop Tertutup
      Sumber : Janis (2014:2)

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Aquaponic

    Definisi Aquaponic

    Menurut Riawan (2016:4) [21]“Akuaponik merupakan kombinasi sistem akuakultur dan hidroponik yang saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah mengandalkan air sebagai media dan penyedia nutrisi”.

    Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur[22].

    Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa akuaponik adalah sebuah teknik bercocok tanam yang mengkombinasikan antara akuakultur dan hidroponik yang hanya menggunakan air sebagai media nya.

    Jenis-Jenis Aquaponic

    Menurut Riawan (2016:8) [21]Ada beberapa sistem akuaponik yang sering digunakan oleh para urban farming. Setiap sistem akuaponik memiliki perbedaan prinsip yang mendasar pada teknik hidroponik yang digunakan untuk menanam.

    Tipe_Aqua.jpg
    Tipe_Aqua2.jpg
    Gambar 2.1 Jenis-Jenis Aquaponic
    Riawan (2016:8)[21]

    Dari Keempat Jenis atau teknik sistem akuaponik digambar 2.1 peneliti menggunakan sistem pasang surut. Beberapa keunggulan sistem pasang surut ini diantaranya tanaman yang tidak mudah mati karena aliran air yang diatur oleh sifon sehingga akar bias bernafas ketika air surut dan ketika pasang akan memberikan nutrisi kepada tanaman.


    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Definisi Mikrokontroler

    Menurut Indrianto (2015:4)[23]“mikrokontroler merupakan system komputer yang di dalamnya terdiri atas CPU, memori, clock, bus (jalur), serta sarana I/O yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik”.

    Menurut Arifianto dalam Githa (2014:11)[24]“mikrokontroler adalah salah satu bagian dari sebuah sistem komputer yang berfungsi sebagi control rangkaian”.

    Menurut Sidauruk (2017:391)[25]“Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (disebut: ROM) serta memori serba-guna (disebut: RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan”.

    Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah Kepingan IC yang didalamnya terdapat mikroprosesor dan memori program yang berfungsi sebagai control rangkaian. Walaupun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.

    Karakteristik Mikrokontroler

    Menurut Sumardi dalam Hermawan (2015:64)[26]Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
    2. Konsumsi daya kecil.
    3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
    4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.
    5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, sensor.
    6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperatur tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

    Klasifikasi Mikrokontroler

    Menurut Syahrul dalam Hermawan (2015:64)[26]Mikrokontroler memiliki klasifikasi sebagai berikut :

    1. ROM (Flash memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
    2. RAM berkapasitas 68 byte.
    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Definisi ATmega328

    ATMega328.jpg
    Gambar 2.2 : Mikrokontroler ATMega328
    Oroh (2014:4)[27]

    Menurut Nebath, dkk (2014:68)[28] “ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer)”.

    Menurut Hendrik, dkk (2015:2)[29] “ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328 yang membedakan antara mikrokontroler antar lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (Pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)”.

    Menurut Oroh, dkk (2014:4)[27] “ATMega328 adalah mikrokontroler 8-bit CMOS berdaya-rendah yang berbasis pada arsitektur AVR RISC”.

    Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa ATMega328 adalah mikrokontroler 8-bit CMOS keluaran dari atmel yang mempunyai RISC yang tiap proses eksekusi data lebih cepat dari CISC.

    Konfigurasi Kaki (Pin) Atmega328

    Kaki_Pin_ATMega328.jpg
    Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328
    Hendrik (2015:3)[29]

    Menurut Hendrik (2015:3)[29] ATMega328 memiliki 3 buah Port utama yaitu PortB, PortC, dan PortD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. Port tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.

    1. Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu Port B juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.
    2. a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

      b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

      c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

      d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

      e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

      f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

    3. Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
    4. a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

      b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

    5. Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
    6. a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

      b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai

      selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

      c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

      d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

      e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

    Fitur Atmega328

    Menurut Nusa, dkk (2015:20)<p style="text-indent: 0.5in;">Nusa, Temy, Sherwin R.U.A Sompie, dan Eng Meita Rumbayan. 2015. “Sistem Monitoring Konsumsi Energi Listrik Secara Real Time Berbasis Mikrokontroler.” E-journal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.4 No.5 19-26.

    Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:</p>
    1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1 KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
    2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2 KB.
    3. Memiliki pin I/O digital sebanyak 23 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
    4. 32 x 8-bit register serba guna.
    5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
    6. 32 KB Flash Memory.
    7. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

    Konsep Dasar Arduino

    Definsi Arduino

    Arduino.jpg

    Menurut Sudarto (2017:246)[30] Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada Atmega328.

    Menurut Kadir (2016:2)[31] Arduino merupakan perangkat keras sekaligus perangkat lunak yang memungkinkan siapa saja melakukan pembuatan prototipe suatu rangkaian elektronika yang berbasis mikrokontroler dengan mudah dan cepat.

    Menurut Prasetya (2017:50)[32] Arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta software pemrograman yang berlisensi open source.

    Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Arduino adalah sebuah kit mikrokontroler yang berlisensi open source dan dapat digunakan untuk pembuatan prototipe rangkaian elektronika.

    Spesifikasi Arduino

    Pada perancangan dan pembuatan skripsi ini digunakan jenis papan arduino Uno. Seperti pada gambar 2.2 diatas, Berikut spesifikasi Arduino uno menurut Sokop, dkk (2016:14)[33] :

    1. Mikrokontroler : ATmega328
    2. Tegangan pengoperasian : 5V
    3. Tegangan input yang disarankan: 7-12V
    4. Batas tegangan input : 6-20V
    5. Jumlah pin I/O digital : 14
    6. Jumlah pin input analog : 6
    7. Arus DC tiap pin I/O : 40 mA
    8. Arus DC untuk pin 3.3V : 50 mA
    9. Memori :32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunaka oleh bootloader
    10. SRAM : 2 KB (ATmega328)
    11. EEPROM : 1 KB (ATmega328)
    12. Clock Speed : 16 MHz

    Karakteristik Arduino

    Menurut Sokop (2016:14) [33] Karakteristik arduino terbagi menjadi tujuh, yaitu :

    1. Daya (Power) Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER. Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bias kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt.
    2. Memori Memori yang digunakan pada Aduino Uno R3 adalah ATmega328 yang mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).
    3. Input dan Output Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kΩ.
    4. Komunikasi Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah komputer, Arduino atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Atmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
    5. Riset Otomatis Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang berjalan pada pada komputer yang sedang terhubung.
    6. Proteksi Arus Lebih USB Arduino UNO mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang memproteksi port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau kelebihan beban hilang.
    7. Karakteristik Fisik Arduino Uno Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino UNO masing-masingnya adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan board untuk dipasangkan ke sebuah permukaan atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil. (0.16"), bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil dari pin lainnya.

    Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)

    Definisi Internet Of Things (IoT)

    Menurut Sulistyanto (2015:20)[34] “IoT didefinisikan sebagai interkoneksi dari perangkat komputasi tertanam (embedded computing devices) yang teridentifikasi secara unik dalam keberadaan infrastruktur internet”

    Menurut Susanti dan Joko (2016:401)[35] “IoT (internet of things) merupakan teknologi yang dapat mengkoneksikan suatu peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi”.

    Menurut Chandrakanth, dkk (2014:1)[36] “Internet of things is a network of things each embedded with sensors which are connected to the internet.”.

    “Internet of Things adalah suatu jaringan di dalam sensor yang terhubung dengan internet”.

    Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Internet of Things (IoT) adalah teknologi jaringan yang bisa mengkoneksikan perangkat dengan internet.

    Konsep Dasar Sensor Ultrasonik

    Definisi Sensor Ultrasonik

    Sensor_Ultrasonik.jpg
    Gambar 2.4. Sensor Ultrasonik
    Sumber: Monisha (2015:19))

    Menurut Kadir (2016:207)[31] Sensor jarak ultrasonik adalah sensor yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi suatu objek yang berada di depannya dan dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak dari sensor ke objek tersebut.

    Menurut Santoso (2015:93)[37] sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

    Menurut Kumar (2015:538)[38] Ultrasonic sensors are devices that use electrical – mechanical energy transformation to measure distance from the sensor to the target object.

    “Sensor ultrasonik adalah perangkat yang menggunakan transformasi energi elektrik mekanik untuk mengukur jarak antara sensor dan objek benda.”

    Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa sensor ultrasonik adalah sensor yang dapat mengukur jarak yang berada didepan nya dengan cara memantulkan gelombang yang dipancarkan dari sensor ke benda didepan nya.

    Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

    Menurut Sidauruk (2017:390) Prinsip kerja dari sensor ultrasonik dapat ditunjukan dalam gambar dibawah ini :

    Prinsip_Kerja_Ultrasonik.jpg
    Gambar 2.5. Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
    Sumber: Sidauruk (2017:390)

    Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut :

    1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.
    2. Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal/ gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.
    3. Setelah sinyal tersebut sampai di penerimaultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya.

    Konsep Dasar Sensor DHT22

    Definisi Sensor DHT22

    Menurut Utama (2016:147) DHT22 merupakan salah satu sensor suhu dan kelembaban yang juga dikenal sebagai sensor AM2302.

    DHT22.jpg
    Gambar 2.6. Sensor DHT22
    Sumber: Utama (2016:147)

    Pada Gambar 2.6, memperlihatkan empat kaki sensor DHT22 yaitu kaki Vs, Data, NC dan Ground. Tegangan sumber disambungkan ke kaki Vs dimana tegangan sumber yang digunakan pada umumnya adalah sebesar 5V karena mengikuti tegangan kerja mikrokontroler yaitu sebesar 5V juga. Kemudian kaki Data disambungkan dengan sebuah mikrokontroler yang digunakan untuk mengambil data suhu dan kelembaban udara yang telah diukur. Kaki NC yaitu kaki Not Connected, merupakan kaki yang tidak disambungkan ke manapun. Jadi dalam pengujian, kaki ini tidak boleh dihubungkan dengan apa-apa. Sedangkan kaki Ground disambung dengan Ground tegangan sumber.

    Sensor DHT22 ini memiliki beberapa kelebihan yaitu sebagai berikut:

    1. Data hasil pengukuran sensor sudah berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit.
    2. Sensor terkalibrasi secara akurat dengan kompensasi suhu di ruang penyesuaian dengan nilai koefisien kalibrasi tersimpan dalam memori OTP terpadu.
    3. Rentang hasil pengukuran suhu dan kelembaban sensor DHT22 lebih lebar.
    4. Sensor mampu mentransmisikan sinyal hasil pengukuran melewati kabel yang panjang hingga 20 meter, sehingga cocok untuk ditempatkan di mana saja. Jika menggunakan kabel yang panjang di atas 2 meter, sesnor memerlukan buffer kapasitor 0,33μF antara kaki tegangan sumber (Vs) dengan kaki ground(Ground).

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    Menurut Lestari, dkk (2016:44) “Flowchart adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah”.

    Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram diagram alir yang menyatakan aliran proses dari suatu program dalam menyelesaikan masalah.

    Konsep Dasar Pengujian

    Menurut Mansyur dan Ichroman (2017:200)[39] Pengujian adalah sebuah proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan.

    Perbedaan Black Box Testing dan White Box Testing :

    Perbedaan_Black_Box_dan_White_Box.jpg
    Tabel 2.1. Perbedaan Black Box dan White Box
    Sumber : http://Reqtest.com/

    Definisi Black Box

    Menurut Eriksson (2015)[40]“Black-box testing focuses solely on the functionality of the software interfaces, ensuring that valid inputs are accepted, invalid inputs rejected, and that at all times a correct output is returned”.

    “Pengujian kotak hitam hanya berfokus pada fungsionalitas antarmuka perangkat lunak, memastikan bahwa input yang valid diterima, dan input yang tidak valid ditolak, dan setiap output yang benar dikembalikan.”

    Menurut Desmira dan Rizal (2015:40)[41] “Black Box Testing yaitu menuji perangkat lunak dari segi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

    Menurut Kumar, dkk (2015:33)[38] “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing”.

    “Black Box Testing adalah test tanpa mengetahui apa yang bekerja di dalam aplikasi yang sedang di tes. Dikenal sebagai pengujian fungsional atau pengujian berbasis input output”.

    Di lihat dari pendapat di atas bisa di simpulkan bahwa pengujian Blackbox adalah pengujian yang hanya mengetahui apa yang ada diluar sistem tanpa mengetahui apa yang ada di dalam sistem.

    blackbox.jpg
    Gambar 2.16. Ilustrasi Pengujian Black Box
    Sumber : http://reqtest.com//

    Metode Pengujian dalam Black Box

    Saat ini terdapat banyak metoda atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing Menurut Mustaqbal, dkk (2015:34)[42] , antara lain :

    1. Equivalence Partitioning
    2. Boundary Value Analysis/Limit Testing
    3. Comparison Testing
    4. Sample Testing
    5. Robustness Testing
    6. Behavior Testing
    7. Requirement Testing
    8. Performance Testing
    9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)
    10. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing)

    Kelebihan dan Kekurangan Black Box

    Menurut Eriksson (2015)[40], kelebihan dan kekurangan pada pengujian Black Box:

    1. Kelebihan
      1. Lebih mudah dilakukan karena akses kode dan pengetahuan program yang lebih spesifik tidak diperlukan.
      2. Menyederhanakan proses pengujian dengan berfokus hanya pada input dan output.
      3. Memungkinkan pengembangan kasus uji lebih cepat karena penguji hanya memeriksa pada GUI (tampilan) yang biasa digunakan.
    1. Kekurangan
      1. Pemeliharaan Script sulit dilakukan jika antarmuka pengguna terus berubah, karena berubahnya metode input.
      2. Tingkat kerapuhan yang tinggi karena kemungkinan tidak ditampilkan secara konsisten pada berbagai platform atau perangkat, menyebabkan skrip pengujian gagal dalam eksekusi mereka.
      3. Tidak ada introspeksi, karena penguji memiliki pengetahuan yang terbatas tentang sistem dan cara kerjanya.
      4. Cakupan terbatas karena hanya sebagian kecil percobaan yang dilakukan.

    Definisi White Box

    Menurut Nidhra dan dondetti dalam Mustaqbal (2015:33)[42] “White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara melihat modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang di buat ada yang salah atau tidak. Kalau modul yang telah dan sudah di hasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang di harapkan maka akan dikompilasi ulang dan di cek kembali kode-kode tersebut hingga sesuai dengan yang diharapkan”

    Kelebihan dan kekurangan White Box

    Menurut Eriksson (2015), kelebihan dan kekurangan pada pengujian White Box:

    1. Kelebihan
      1. Melihat kesalahan dan masalah lebih cepat.
      2. Bisa di introspeksi, atau kemampuan untuk melihat ke dalam proses perangkat lunak dan memeriksanya secara lebih teliti.
      3. Menemukan bug tersembunyi lebih efisien dan stabilitas yang terjamin.
      4. Kode yang optimal. Disebabkan pengetahuan kode yang sesuai
      5. Mendapatkan hasil yang maksimal dengan berbagai jalur pengujian berbeda
    1. Kekurangan
      1. Tingkat kerumitan yang lebih tinggi terlibat karena dibutuhkan pengetahuan tentang kode yang luas.
      2. Pemeliharaan Script yang lebih banyak. Karena metode input yang bisa berubah, sehingga memungkinkan rusaknya Script pengujian
      3. Memerlukan alat yang memiliki integrasi yang lebih ketat dengan sistem yang sedang diuji, yang menimbulkan resiko kinerja sistem kemudian dipengaruhi oleh alat yang sama, sehingga bisa mengganggu hasil.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Tarigan dalam Prastomo (2014)[43] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sommerville, Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Menurut Saputra dalam Amrullah (2016)[44] “Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”

    Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1)[45] “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (reqruitments engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

    Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu metode analisa yang dibuat tergantung kebutuhan pengguna atau pihak terkait dan disanggupi oleh peneliti.

    Tahapan - Tahapan Elisitasi

    Menurut Hidayati dalam Sunarya (2015:3)[46], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
      1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
      3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
      1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan c) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
    4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Dewi, dkk (2014:125)[47] “Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

    Menurut Rafika (2015:138)[48], “Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal”.

    Menurut Ramdhani (2014:1) [49]“literature review is used to conduct a formulation of the research problem, which is then used as the basis of research in making research logical framework in the form of a conceptual model and research paradigm”.

    “Tinjauan pustaka digunakan untuk melakukan rumusan masalah penelitian, yang kemudian dijadikan dasar penelitian dalam pembuatan kerangka kerja penelitian logis berupa model konseptual dan paradigma penelitian”.

    Dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa Literature review adalah metode yang digunakan untuk menunjang hasil wawancara serta observasi sebelumnya sebagai referensi

    Manfaat Literature Review

    Menurut Dewi, dkk (2014:125)[47], Manfaat dari literature review ini antara lain:

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Literature Review (Studi Pustaka)

    Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

      Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu :

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Zulheman, Haidar Afkar Ausha dan Rachma Maharani Ulfa pada tahun (2016)[50]yang berjudul “Pengembangan Sistem Smart Akuaponik”. Penelitian ini membahas tentang sebuah sistem embedded aquaponic pintar (smart aquaponic) yang sudah dikembangkan yang dapat me-monitoring kadar ph air, ketinggian air, dan pakan ikan yang terintegrasi dengan mobile application dan jaringan internet secara real-time. Sehingga, mobilitas pengguna aquaponik dapat lebih mudah dan efisien.
    2. Penelitian ini dilakukan oleh Murad, Harun, Mohyar, Sapawi dan Ten pada tahun (2017)[51] yang berjudul “Design of Aquaponics Water Monitoring System Using Arduino Microcontroller”. Penelitian ini membahas tentang sistem pemantauan air aquaponik menggunakan mikrokontroler arduino, sirkuit sensor pH, sensor suhu, servo, sensor air, LCD, pompa peristaltik, tenaga surya dan GSM. Sistem ini didukung oleh baterai yang dapat diisi ulang menggunakan energi matahari ketika hasil pH, suhu dan sensor air berada di luar jangkauan, pompa peristaltik otomatis menyala untuk mengembalikan nilai pH air, servo digunakan untuk memberi makan ikan secara otomatis setiap 12 jam, sementara LCD digunakan untuk menampilkan nilai pH, suhu, aliran air ,dan sisa waktu untuk siklus pakan ikan berikutnya.
    3. Penelitian ini dilakukan oleh Al Qalit, Fardian, dan Aulia Rahman pada tahun (2017)[52] yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar pH dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT”. Penelitian ini membahas tentang pemberian pakan otomatis terhadap ikan lele dengan memanfaatkan sistem mikrokontroler yang dihubungkan pada sensor suhu, pH meter, sensor water level ,maka pemantauan dan kontrol kondisi air dan pemberian pakan sesuai kebutuhan bisa secara otomatis, data pengecekan kondisi kolam dan pemberian pakan dapat dipantau melalui layanan Ubidots IoT Cloud.
    4. Penelitian ini dilakukan oleh Jose Guerrero, Carrollton, Fern Edwards dan Frisco pada tahun (2013)[53] yang berjudul “Using Wireless Sensor Network Controls to monitor an indoor aquaponics system”. Penelitian ini membahas tentang penggunaan wireless sensor network (WSN) untuk memantau dan mengontorl secara remote berbagai parameter air dalam sistem aquaponik. Sistem kontrol aquaponik menggunakan arduino sebagi mikroprossesor dan pemancar dan Xbee shield radio transmitter dan receiver respectively.
    5. Penelitian ini dilakukan oleh Amanda Fahmi Ma’arif , Ikhlal Aldhi Wijaya, Nurulli Abdul Ghani dan Aldhyth Sugiharto Wijaya pada tahun (2016)[54] yang berjudul “Sistem Monitoring Dan Controlling Air Nutrisi Aquaponik Menggunakan Arduino Uno Berbasis Web Server”. Penelitian ini membahas tentang sebuah alat mampu memonitoring dalam bentuk web server sekaligus melakukan otomatisasi dalam mengontrol kadar PH dan EC akuaponik. Berdasarkan hasil pengujian sistem diperoleh hasil sensor Analog PH Meter Kit dan Analog Electrical Conductivity Meter mampu memonitoring air aquarium sesuai standar alat ukur yang digunakan yaitu PH meter dan EC Solution. Sistem juga mampu mengontrol perubahan yang terjadi pada air aquarium sesuai dengan standar PH dan EC.
    6. Penelitian ini dilakukan oleh Saaid, Fadhil, Megat Ali, dan Noor pada tahun (2013)[55] yang berjudul “Automated Indoor Aquaponic Cultivation Technique”. Penelitian ini membahas tentang sistem untuk memepertahakan pertumbuhan dan tingkat ketahanan hidup ikan dan tanaman, dengan memantau tingkat air yang diinginkan, suhu yang dipantau dalam tangki ikan, suhu yang dipantau di area tanaman dan jumlah makanan yang diinginkan. Sedangkan arduino bergungsi sebagai otak yang digunakan untuk menerima informasi dari sensor dan memberikan respon sebagai umpan balik.
    7. Penelitian ini dilakukan oleh Shafeena pada tahun (2016)[56] yang berjudul “Smart Aquaponics System: Challenges and Opportunities”. Penelitian ini membahas tentang sistem kontrol yang diperlukan aquaponik untuk pemantauan dan kontrol sistem yang dinamis dengan menggunakan mikrokontroler arduino uno agar aquaponik dapat dimaksimalkan kinerjanya.
    8. Penelitian ini dilakukan oleh Dan Wang, Jinling Zhao, Linsheng Huang, dan Deheng Xu pada tahun (2015)[57] yang berjudul “Design of A Smart Monitoring and Control System for Aquaponics Based on OpenWrt”. Penelitian ini membahas tentang perangkat pemantauan dan kontrol cerdas untuk aquaponik, yang merupkana sistem ramah lingkungan untuk ikan dan tanaman hidroponik, sistem yang dibuat terdiri dari tiga bagian, akuisisi data, transfer seluler dan aplikasi interaktif yang cerdas. Pengguna pun dapat menggunakan ponsel juga terminal untuk memantau dan mengontrol aquaponik cerdas dari jarak jauh.
    9. Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu Adi Prayitno, Adharul Muttaqin, dan Dahnial Syauqy pada tahun (2015)[58] yang berjudul “Sistem Monitoring Suhu, Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik menggunakan Blynk Android”. Penelitian ini membahas aquaponik yang dapat di-monitoring dengan menggabungkan kemampuan arduino mega sebagai sistem akuisisi data yang dilengkapi ethernet shiel untuk pengiriman data melalui jaringan internet, sensor DHT22 untuk pewaktuan secara real time. Arduino mega juga dihubungkan dengan relay untuk mengatur penyalahan pompa penyiram atau sirkulator air.
    10. Penelitian ini dilakukan oleh Ageng Al Hilal Gajahyana Yosi pada tahun (2017)[59] yang berjudul “Prototype hydroponic greenhouse smart controller berbasis Atmega328p dengan bluetooth”. Penelitian ini membahas tentang prototype hydroponic greenhouse’s smart controller berbasis Atmega328p dengan bluetooth ini bekerja seperti dari rangkaian yg ada dan catu daya yang stabil, kedua sensor dapat membaca keadaan tanaman, heater dapat melakukan tindakan langsung, dan pengiriman data melalui aplikasi (APK) dengan akses bluetooth dapat bekerja dengan baik.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Kelurahan Kutajaya

    Kondisi Kelurahan Kutajaya pada umumnya sama dengan kelurahan-kelurahan yang lain yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kelurahan Kutajaya termasuk kategori Kelurahan daerah berkembang.

    Secara umum Kelurahan Kutajaya mengalami beberapa kemajuan-kemajuan baik dibidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang keamanan ketertiban, bidang sosial budaya dan kedaulatan politik masyarakat. Dari hasil analis perkembangan Kelurahan Kutajaya menunjukan perkiraan rata-rata 5-7% pertahun sehingga status perkembangan Kelurahan Kutajaya adalah Kelurahan “Swadaya” dengan kategori perkembangan “MULA” seperti Kelurahan yang masih membutuhkan prioritas penanganan masalah pemenuhan kebutuhan dasar seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

    Sejarah Singkat Kelurahan Kutajaya

    Kelurahan Kutajaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuta Bumi pada tahun 1980 dengan dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Bapak Nursin dengan masa jabatan s/d tahun 1986. Setelah terjadi beberapa kali pergantian kepala Pemerintahan Desa. Maka berdasarkan Perda Nomor 03 Tahun 2005, Desa Kutajaya pada tahun 2005 ditetapkan statusnya menjadi pemerintahan Kelurahan depinitif yang dipimpin oleh seorang Lurah (sebagai pejabat sementara) yaitu Bapak Drs. Surmadi dengan masa jabatan s/d tahun 2009, kemudian Kepala Pemerintahan kedua dipimpin oleh seorang Lurah (sebagai pejabat depinitif) yaitu Bapak H. Mukhamil Best M, S.IP dengan masa jabatan s/d tahun 2011. Kepala pemerintahan ke tiga yaitu bapak Wawan Ruslan, SE dengan masa jabatan s/d tahun 2012. Kepala pemerintahan ke empat yaitu Bapak E. Ru’yat, SP.,M.Si dengan masa jabatan sementara s/d tahun 2013 dan pejabat depinitif dengan masa jabatan lurah s/d tahun 2014, dan kepala pemerintahan ke lima yaitu Bapak Muchtar yang mulai menjabat dari bulan Oktober 2014 sampai saat ini, kurang lebih sudah menjabat selama 3 tahun.

    Visi dan Misi

    1. Visi : Terwujudnya Masyarakat Kelurahan Kutajaya Kecamatan Pasar Kemis yang berdaya, hidup rukun dan damai di lingkungan yang layak.
    2. Misi :
      1. Terbangunnya Infrastruktur untuk kelancaran transportasi dan arus ekonomi masyarakat.
      2. Memelihara lingkungan hidup yang sehat, lestari dan berkelanjutan.
      3. Pengembangan dunia usaha melalui kemudahan dan kelancaran pemberian izin usaha dan tempat usaha dengan memperhatikan lingkungan.
      4. Meningkatkan pendapatan asli kelurahan yang bersumber dari pajak maupun pendapatan non pajak.
      5. Membantu kelompok ekonomi lemah, pedagang kecil, pengguna, buruh tani serta peternak agar perlahan tumbuh dan berkembang secara kompetitif dalam upaya meningkatkan pendapatannya.
      6. Memanfaatkan dan mengintensifkan lahan-lahan tidur utnuk pertanian dan peternakan dalam upaya peningkatkan produktivitas.
      7. Menumbuh kembangkan kreativitas generasi muda melalui kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) bersama mitra dan dinas terkait.
      8. Meningkatkan pelayanan dan tertib administrasi vital terutama administrasi kependudukan dan hak-hak kepemilikan serta perizinan.
      9. Mengembangkan sarana peribadatan dalam upaya peningkatan silaturahmi masyarakat menuju masyarakat yang madani dan agamis.
      10. Membudayakan hidup bersih, sehat dalam setiap keluarga dan lingkungan;
      11. Terbinanya rasa aman masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan dan perilaku yang terpuji

    Struktur Organisasi Kelurahan Kutajaya

    Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar bagian yang terkait dalan suatu organisasi seperti pembagian kerja ke dalam kelompok-kelompok tugas dan tanggung jawab

    Struktur organisasi akan tergantung pada tujuan tahap perkembangan organisasi dan kemampuan sumber-sumbernya yang mendukung pada bidang-bidang pekerjaan masing-masing dalam kesatuan fungsional. Dalam suatu organisasi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, fungsi-fungsi managemen akan dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Organisasi merupakan kesatuan aktifitas dimana para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

    Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

    Susunan dan struktur Kelurahan Kutajaya dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini :

    STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN KUTAJAYA

    Struktur_Organisasi_Kelurahan.jpg
    Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Kelurahan Kutajaya

    Tugas Dan Tanggung Jawab

    Dari struktur organisasi di atas maka dapat kita lihat tugas maupun fungsi dari masing-masing bagian jabatan Kelurahan Kutajaya :

    1. LURAH
    2. Orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris. dan bertanggung jawan terhadap apapun yang terjadi pada masing-masing area yang di pimpin olehnya serta menerima laporan dari para bawahnya. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang mempunyai tugas pokok membantu Camat menyelenggarakan kewenangan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat serta pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya berdasarkan prinsip otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan/ atau berdasarkan ketentuan yang berlaku;

      Dalam menyelenggarakan tugas pokok Lurah mempunyai fungsi membantu mengkoordinir, mengarahkan, membimbing, membina dan memberdayakan unsur manajemen satuan kerja perangkat daerah bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya, meliputi :

      1. Pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pemerintahan ketentraman dan ketertiban;
      2. Pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat;
      3. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya;
      4. Pembinaan dan pengarahan aparat Kelurahan dalam melaksanakan tugasnya serta melaksanakan waskat;
      5. Pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan rumah tangga, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan (aset), dan keuangan Kelurahan;
      6. Pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas aparat Kelurahan;
      7. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;
      8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
      9. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas dan pemberian saran pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya;
      10. Pelaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya
    3. Sekretariat Kelurahan
    4. Mempunyai tugas pokok membantu lurah melakukan koordinasi dan/ atau memfasilitasi pelaksanaan kewenangan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat serta pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya yang berhubungan dengan urusan dalam organisasi meliputi perencanaan, evaluasi, pelaporan, pelayanan administrasi, kepegawaian dan pengelolaan keuangan; Dalam menyelenggarakan tugas pokok, sekretaris kelurahan mempunyai fungsi membantu mengkoordinir dan/ atau memfasilitasi kegiatan di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat, perekonomian, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan masyarakat sesuai dengan kewenangannya meliputi :

      1. Merencanakan kegiatan kelurahan sesuai dengan lingkup tugasnya;
      2. Membimbing pelaksanaan kegiatan yang meliputi pelaksanaan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan, adminstrasi keuangan dan aset di lingkup tugasnya, administrasi kepegawaian, persiapan dan pelaksanaan rapat-rapat dinas, upacar, penerimaan tamu dan acara kedinasan lainnya, koordinasi perencanaan evaluasi, evaluasi dan pelaporan tugas-tugas seksi dan kelompok jabatan fungsional di kelurahan, penyelenggaraan kerumahtanggaan kelurahan, analisa kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan sarana dan prasarana kantor kelurahan;
      3. Mengevaluasi pelaksaan tugas dan menginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
      4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kelurahan;
      5. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya;
    5. Seksi Pemerintahan
      1. Merencanakan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya;
      2. Membimbing pelaksanaan kegiatan pengumpulan bahan dalam merumuskan dan melaksanakan kerjasama kelurahana dengan kelurahan atau desa lain dalam satu wilayah kecamatan, pelayanan adminstrasi kependudukan dalam bidang pemerintahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, pengelolaan pelayanan umum kepada masyarakat di Kelurahan, standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pelayanan, administrasi pertanahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
      3. Membimbing kegiatan fasilitasi pengelolaan profil dan monografi kelurahan, memfasilitasi pelaksanaan pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian lembaga kemasyarakatan keluruhan (ketua RW/RT, LPM, PKK, dll) serta membantu penyelesaian proses administrasinya, fasilitasi kegiatan dalam rangka pemilihan kepala daerah dan pemilihan umum.
      4. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi pemerintahan;
      5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan penginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
      6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi pemerintahan;
      7. Menerima dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan dari masyarakat dengan melaksanan koordinasi pemecahan permasalahan bersama atasan;
      8. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas lurah dengan unit kerja/instansi di kelurahan;
      9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    6. Seksi Pemberdayaan Masyrakat
      1. Merencanakan, program dan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya;
      2. Membimbing pelaksanaan kegiatan yang meluputi fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat kelurahan, partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kelurahan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan, serta masalah kesejahteraan sosial di kecamatan;
      3. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah penyakit skala kecamatan, masalah pencemaran lingkungan, serta masalah kesejahteraan sosial di kecamatan;
      4. Membimbing pelaksanaan kegiatan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah kelurahan;
      5. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
      6. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan atau instasi vertikal yang tugas dan fungsinya dibidang pemliharaan prasaran dan fasilitas pelayanan umum;
      7. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat;
      8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta melakukan pengawasan terhadap keselurhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kelurahan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta;
      9. Membuat laporan pelaksanaan;
      10. Memfasilitasi pelaksanaan tugas yang dilimpahkan Bupati kepada Camat dalam bidan ekonomi, pekerjaan umum dan pembangunan skala kelurahan;
      11. Melaksanan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
    7. Seksi Ketentraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat
      1. Merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya;
      2. Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi kegiatan tanggap bencana lingkup kelurahan, koordinasi dengan kepolisian Negara Republik Indonesia dan / atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaran ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kelurahan;
      3. Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja kelurahan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah Kelurahan;
      4. Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penerapan peraturan perundang-undangan;
      5. Membimbing pelasksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penegakan peraturan perundang-undangan dan / atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;
      6. Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang meliputi koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di wilayah kerja kelurahan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kelurahan;
      7. Membimbing dan melaksanakan pembinaan terhadap anggota linmas yang berada di wilayah kerja kelurahan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kelurahan;
      8. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;
      9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, tugas dan meginvestarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;
      10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;
      11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Tujuan Perancangan

    Peneliti ingin membuat suatu alat sistem monitoring dan controling aquaponic menggunakan mikrokontroler Arduino yang berbasis IoT. Dibuatnya alat ini di karena kan sempitnya lahan terbuka hijau yang luas di sekitar Kelurahan Kutajaya sebab di daerah tersebut telah banyak dibangun pabrik – pabrik industri serta perumahan-perumahan untuk masyarakat.

    Oleh karna itu dengan dibuatnya alat ini diharapakan akan menjadi solusi untuk warga sekitar yang tidak mempunyai lahan yang luas sebagai media bercocok tanam , sebab aquaponic berbasis IoT hanya memerlukan sedikit lahan dan tentunya lebih efektif dan efisien dari bercocok tanam pada umumnya karna aquaponic tidak memerlukan tanah sebagai media tanam nya, dan juga aquaponic yang dibuat sudah bisa dimonitoring dan dicontrol melalui smartphone yang memudahkan dalam perawatan aquaponic itu sendiri. Rancangan ini diharapkan dapat menarik minta masyarakat sekitar Kelurahan Kutajaya agar dapat mengaplikasi kan nya.

    Konsep Perancangan Dan Pembahasan

    Perancangan disini dimaksudkan adalah perancangan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan beberapa perangkat tambahan sebagai pendukung sistem ini. Perangkat keras yang digunakan meliputi :

    1. Arduino Uno
    2. Modul Wifi ESP8266
    3. Relay
    4. Sensor DHT22
    5. Sensor ultrasonik
    6. Lampu LED 12V
    7. Kipas Kecil 5V
    8. Pompa Kecil 3-6V

    Sedangkan perangkat lunak yang digunakan yaitu

    1. Arduino IDE Versi 1.8.5
    2. Fritzing

    Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat tambahan sebagai berikut :

    1. Akuarium kaca ukuran 30x25x20 cm
    2. Grow bed ukuran 35x26x12 cm
    3. Bell siphon
    4. Pompa akuarium
    5. Aerator
    6. Kabel jumper
    7. Breadboard

    Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada diagram blok gambar 3.3 yang telah diberikan. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Pemantauan Aquaponic Berbasis IoT”

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan pada saat ini masih menggunakan teknik bercocok tanam pada umumnya, belum menggunakan teknik aquaponic, yakni sebagai berikut:

    1. Pengguna melakukan pengecekan ke kebun.
    2. Apakah kondisi tanaman kering atau tidak.
    3. Jika tanaman kering maka pengguna akan menyiram tanaman

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Flowchart Sistem Yang Berjalan

    Berikut adalah flowchart yang berjalan, dengan pengguna melakukan pengecekan secara manual. pada Gambar 3.2.

    3_2
    Gambar 3.2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

    Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 Flowchart yang sedang berjalan:

    1. Pada proses awal pengguna memeriksa kebun yang ada di Kelurahan Kutajaya.
    2. Pada proses selanjutnya ada 2 (dua) kondisi bila saat diperiksa kebun dalam kondisi kering maka pengguna akan menyiram kebun , dan bila kondisi kebun tidak kering maka pengguna akan memeriksa kebun di lain waktu.

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    A. Permasalahan yang di hadapi

    Berdasarkan hasil dari observasi serta wawancara yang telah dilakukan sebelumnya pada stakeholder di Kelurahan Kutajaya, Maka dapat disimpulkan bahwa analisa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

    1. Sistem yang dipakai untuk berkebun masih menggunakan sistem berkebun pada umumnya, belum menggunakan sistem aquaponic.
    2. Terbatasnya waktu karna tidak bisa selalu di area kebun yang ada dikelurahan.
    3. Bagaimana merancang sistem aquaponic yang digabungkan dengan mikrokontroler sesuai dengan keadaan lahan di Kelurahan Kutajaya.

    B.Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan analisa permasalahan yang telah disebutkan, maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :

    1. Sistem yang di usulkan adalah sistem aquaponic yang dapat di kontrol dan di pantau secara realtime oleh pengguna melalui smartphone.
    2. Proses monitoring sistem aquaponic secara realtime dapat menghemat waktu karna tidak perlu ke tempat aquaponic berada untuk memantaunya.
    3. Aquaponic yang dirancang menggunakan arduino uno dan beberapa sensor utama seperti DHT22 dan ultrasonik, dan aquaponic yang peneliti buat adalah aquaponic portable agar tidak memakai banyak tempat untuk menerapkannya.

    Diagram Blok

    Agar mempermudah peneliti dalam menjelaskan perancangan perangkat keras (Hardware), maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 di bawah :

    3_3
    Gambar 3.3. Diagram Blok Rangkaian Alat

    Pada Gambar 3.3 merupakan diagram blok dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan.

    Keterangan :

    1. Arduino sebagai Mikrokontroler atau Otak dari keseluruhan rangkaian yang akan dibuat.
    2. Sensor Ultrasonik merupakan komponen yang digunakan untuk membaca ketinggian Air.
    3. Sensor DHT22 merupaka komponen yang digunakan untuk membaca kelemababn dan suhu.
    4. Relay merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur hidup dan matinya lampu bolham, kipas dan pompa air.
    5. ESP8266 berfungsi sebagai modul wifi untuk menghubungkan mikrokontroler ke jaringan wifi sebagai media monitoring.

    Cara Kerja Alat

    Pada bagian ini di jelaskan cara kerja alat yaitu, penggunaan mikrokontroler Arduino uno sebagai tempat pemrosesan data yang membaca hasil input dari Sensor Ultrasonik, dan sensor DHT22 dimana data tersebut akan menentukan kerja Relay sebagai komponen Output untuk lampu bolham, kipas, dan pompa air yang on dan off nya sudah diatur. Lampu bolham berfungsi sebagai pemanas ketika suhu yang dibaca DHT22 rendah, kipas berfungsi sebagi pendingin ketika suhu yang dibaca tinggi, dan pompa air berfungsi untuk mengaliri air kedalam kolam. Dan juga data tersebut di kirim ke database sehingga user bisa mengetahui dan melakukan pemantauan (monitoring) secara langsung melalui smartphone.

    Perancangan Prototype

    Bentuk perancangan fisik dari monitoring dan controling aquaponic ini disimulasikan dalam sebuah prototype aquaponic yang lebih sederhana bentuknya dengan pemasangan komponen dan rangkaian kabel yang teratur. Di dalam perancangan prototype tersebut dapat terlihat tata letak dari setiap komponen-komponen yang dipakai serta penjelasan lengkap mengenai komponen-komponen tersebut.

    3_4
    Gambar 3.4. Rancangan Prototype Aquaponic

    Agar lebih mudah dalam memahami keterangan mengenai rancangan gambar di atas maka dapat dilihat penjelasannya pada tabel berikut ini :

    t31
    Tabel 3.1. Keterangan Desain Prototype

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Perancangan Skematik Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yaitu Fritzing. adalah salah satu dari perangkat lunak gratis yang dapat dipergunakan dengan baik untuk belajar elektronika. Perangkat lunak ini bisa bekerja baik di lingkungan sistem operasi GNU/Linux maupun Microsoft Windows. Masing-masing software memiliki keunggulannya masing-masing bagi setiap tipe pengguna dan keperluan. Untuk pelajaran elektronika ada beberapa hal yang menarik dari Fritzing yaitu, Memungkinkan para perancang skematik pemula sekalipun untuk membuat layout PCB yang bersifat custom. Tampilan dan penjelasan yang ada pada Fritzing bisa dengan mudah dipahami oleh seseorang yang baru pertama kali menggunakannya. Dan untuk memulai program Fritzing dapat dilihat sebagai berikut:

    3_53
    Gambar 3.5. Membuka Aplikasi Fritzing

    Setelah mengklik shortcut Fritzing, akan muncul proses Loading dan halaman utama Software Fritzing, dapat dilihat seperti Gambar 3.6 dan Gambar 3.7

    3_56
    Gambar 3.6. Loading awal fritzing
    3_57
    Gambar 3.7. Halaman utama Fritzing

    Sebelum memulai membuat skematik ada baiknya kita menyimpan file skematik terlebih dahulu, langkah-langkahnya adalah seperti gambar berikut.

    3_58
    Gambar 3.8. Menyimpan project pada Fritzing

    Setelah melakukan langkah diatas akan tersedia beberapa tipe pilihan antara lain : Breadboard, Schematic, PCB, Code. Dan yang peneliti gunakan adalah mode Breadboard. setelah masuk ke tampilan breadboard impor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya dapat dilihat seperti gambar berikut.

    3_9
    Gambar 3.9. Breadboard view dalam Fritzing
    1. Rangkaian Sensor Ultrasonik
    2. Fungsi Sensor Ultrasonik adalah sebagai Input untuk membaca jarak antara Sensor dengan air apakah dalam jarak aman atau tidak. Pada gambar 3.10. merupakan skematika komponen Sensor Ultrasonik dengan Arduino Uno.

      3_10
      Gambar 3.10. Rangkaian Sensor Ultrasonik
    3. Rangkaian Sensor DHT22
    4. Rangkaian ini menggunakan DHT22 Sebagai alat input untuk membaca suhu dan kelemababan ruangan disekitar aquaponic.

      3_11
      Gambar 3.11. Rangkaian DHT22
    5. Rangkaian Relay , Kipas, dan Lampu
    6. Rangkaian ini menggunakan kipas dan lampu sebagai alat yang berkerja, adapun Relay sebagai saklar agar kipas dan lampu bisa berkerja secara otomatis. Sehingga Relay akan menunggu Instruksi dari mikrokontroler untuk menyalakan kipas dan lampu. Berikut rangkaian Relay dengan kipas dan lampu.

      3_12
      Gambar 3.12. Rangkaian Relay , kipas dan lampu.
    7. Rangkaian keseluruhan
    8. 3_12
      Gambar 3.13. Rangkaian Keseluruhan

    Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Perancangan perangkat lunak adalah dengan melakukan penelitian listing program ke dalam software Arduino IDE versi 1.8.5 dengan menggunakan bahasa C, dimana perintah­perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

    Penulisan Program Pada Software Arduino IDE

    Pada perancangan perangkat lunak ini menggunakan program Arduino IDE untuk melakukan listing program dan menyimpannya. Arduino Uno sebagai mikrokontroler yang akan menjadi media simpan program, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino IDE dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Gambar 3.14. Memulai Arduino IDE

    Dalam pemrograman mikrokontroler yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada Gambar 3.15 sebagai berikut:

    3_15
    Gambar 3.15. Program Arduino IDE Interface

    Setelah interface utama software Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengatur pengalamatan port koneksi melalui device manager. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut:

    3_16
    Gambar 3.16. Membuka Device Manager

    Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka device manager interface, dimana langkah-langkah diatas dimulai dengan melakukan pencarian melalui Search Windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.17. sebagai berikut:

    3_17
    Gambar 3.17. Memilih Port Yang Terhubung

    Langkah diatas dimaksudkan untuk menentukan pada port berapa Arduino Uno yang terpasang di alamatkan, agar pada saat upload program kedalam mikrokontroler tidak terjadi error atau kesalahan pada port koneksi. Dan setelah melakukan langkah diatas maka langkah selanjutnya dapat dilihat pada gambar berikut:

    3_18
    Gambar 3.18. Menentukan Koneksi port COM5

    Seting koneksi port pada Arduino IDE (Tools – Port – COM5), port disamakan seperti yang sudah di terapkan pada Device Manager, sehingga tidak akan terjadi error.

    3_19
    Gambar 3.19. Memilih Jenis Board Arduino/Genuino Uno

    Gambar 3.19 menunjukan pemilihan board Arduino/Geunino Uno yang akan di gunakan, </center> ketika hendak menggunakan board Arduino/Geunino Uno yang perlu diperhatikan adalah tipe board Arduino, karena Arduino memiliki banyak tipe dan jenis. Dalam pembuatan project ini peneliti menggunakan board Arduino/Geunino Uno yang dimana Arduino ini terdapat chip mikrokontroler yang di pakai dalam project ini.

    3_20
    Gambar 3.20. Menyimpan File Program Pada Arduino Uno

    Setelah tampilan Arduino IDE terbuka yang perlu di lakukan adalah menyimpan terlebih dahulu sebelum melakukan listing. Dan hasilnya adalah file yang telah disimpan dengan ekstensi .ino.

    3_21
    Gambar 3.21. Memilih Lokasi Penyimpanan Project

    Jendela diatas menunjukan proses penyimpanan sebuah project di dalam sebuah folder yang bisa di tentukan sesuai kebutuhan. Setelah melakukan penyimpanan file program, tahap selanjutnya adalah penelitian sketch program, berikut adalah gambar dari sketch program secara keseluruhan:

    3_22
    Gambar 3.22. Sketch Program Keseluruhan

    Setelah melakukan penelitian program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    3_23
    Gambar 3.23. Proses Kompilasi Sketch Program

    Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dan pada saat yang bersamaan ketika terjadi error maka program tersebut tidak dapat di masukkan ke dalam mikrokontroler.

    3_24
    Gambar 3.24. Hasil Proses Kompilasi Sketch Program

    Pada gambar 3.24 menunjukkan hasil dari kompilasi sketch program dan hasil proses kompilasi tidak terjadi error artinya proses penelitian listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan kedalam sistem mikrokontroler melalui board Arduino Uno.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap l merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem kinerja karyawan pada PT.Asurasni Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang . Berikut lampiran Elisitasi Tahap l yang telah dibuat :

    Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
    t32
    t33

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metedo MDI , Metode MDI ini ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada rancangan yang akan dibuat untuk di eksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

    Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi tahap II
    t34
    t341

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirrment yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE . Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:

    Tabel 3.11 : Tabel Elisitasi tahap III
    t35
    t351

    Keterangan : T (Technology) : Bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement dalam sistem usulan ?

    O (Operational) : Bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem yang dikembangkan

    E (Economic) :Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem ?

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.4: Tabel Final Draft Elisitasi
    t36
    t37

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG BERJALAN

    Rancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan

    Flowchart Yang Diusulkan

    Berikut adalah flowchart yang diusulkan, dengan pengguna melakukan pengecekan secara manual. pada Gambar 4.1.

    4_1
    Gambar 4.1. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan Pada Gambar 4.1. flowchart sistem yang diusulkan di atas terdiri dari :

    1. Pada proses awal yaitu inisialisasi sensor DHT22 dan sensor ultrasonik.
    2. Pada tahap selanjutnya terdapat 2 proses yaitu scanning suhu dan kelembaban dari sensor DHT22, dan scanning ketinggian air kolam dari sensor ultrasonik.
    3. Pada scanning suhu dan kelembaban terbagi menjadi 2 (dua) kondisi, pertama jika suhu kurang dari 27o C dan kedua jika suhu lebih dari 30o C
    4. Pada konidsi suhu kurang dari 27o C ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya maka lampu bolham akan hidup dan jika tidak maka alat akan scanning suhu kembali.
    5. Pada tahap selanjutnya jika suhu sudah normal antara 27-30o C ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya makan lampu bolham akan mati, jika tidak maka lampu bolham akan tetap hidup sampai suhu normal sudah tercapai.
    6. Pada kondisi suhu lebih dari 30o C ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya maka kipas akan hidup dan jika tidak maka alat akan scanning suhu kembali.
    7. Pada tahap selanjutnya jika suhu sudah normal antara 27-30o C ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya makan kipas akan mati, jika tidak maka kipas akan tetap hidup sampai suhu normal sudah tercapai.
    8. Pada scanning ketinggian air kolam jika jarak sensor ultrasonik dengan permukaan air lebih dari 30o cm maka ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya maka pompa air akan hidup dan jika tidak maka alat akan scanning suhu kembali.
    9. Pada tahap selanjutnya jika jarak sensor dengan permukaan air sudah normal 25o cm ada 2 kondisi Ya dan Tidak, jika ya makan pompa air akan mati, jika tidak maka pompa akan tetap hidup sampai mencapai ketinggian air yang sudah ditentukan.

    Metode Pengujian BlackBox

    Pengujian Nilai Sensor Ultrasonik

    Pada pengujian ini di lihat dari Nilai Sensor ultrasonik yang hasilnya dikirim ke database sebagai media monitoring.

    t4_1
    Tabel 4.1. Pengujian Nilai Sensor Ultrasonik

    Pengujian Ketika Jarak Air dan Sensor Melebihi Batas Nilai yang Ditentukan

    Pengujian selanjutnya adalah memastikan bahwa akan ada notifikasi ke dalam smartphone ketika jarak air dan sensor melebihi batas nilai yang di tentukan. Dan juga di lakukan pengujian bahwa pompa menyala agar bisa mengaliri air secara otomatis.

    t4_2
    Tabel 4.2. Pengujian Jarak Sensor dan Air

    Pengujian Nilai Sensor DHT22

    Pada pengujian ini di lihat dari Nilai Sensor DHT22 yang hasilnya dikirim ke database sebagai media monitoring.

    t4_3
    Tabel 4.3. Pengujian Nilai Sensor DHT22

    Pengujian Ketika DHT22 membaca suhu dan kelembaban sekitar area aquaponic.

    Pengujian selanjutnya adalah memastikan bahwa akan ada notifikasi ke dalam smartphone ketika suhu dan kelembaban melebihi batas nilai yang di tentukan. Dan juga di lakukan pengujian bahwa lampu dan kipas dapat menyala.

    t4_4
    Tabel 4.4. Pengujian Suhu dan Kelembaban

    Pengujian Hardware

    Dalam pengujian hardware ada beberapa sub pengujian. Yaitu dilihat dari nilai sensor ultrasonik dan DHT22 yang akan menimbulkan reaksi sebab akibat komponen lainnya bisa di lihat dari gambar berikut.

    4_2
    Gambar 4.2. Jarak Sensor dan Benda Dekat
    4_3
    Gambar 4.3. Jarak Sensor dan Benda jauh

    Keterangan :

    1. Gambar 4.1: seperti dilihat dalam gambar 4.2 jarak antara sensor ultrasonik dan benda sangat dekat, sehingga Relay tidak menyala atau dalam kondisi OFF
    2. Gambar 4.2: di dalam gambar 4.3 jarak antara sensor ultrasonik dan benda berjauhan, sehingga Relay menyala atau dalam kondisi ON
    4_4
    Gambar 4.4. Sensor DHT22 yang membaca suhu tinggi
    4_4
    Gambar 4.5. Sensor DHT22 yang membaca suhu rendah

    Keterangan :

    1. Gambar 4.4: seperti dilihat dalam gambar 4.4 suhu yang dibaca oleh DHT22 lebih tinggi dari yang telah ditentukan, sehingga Relay akan menyalakan kipas atau kipas dalam kondisi ON dan kondisi jika suhu telah normal kembali makan Relay akan mematikan kipas atau kipas dalam kondisi OFF.
    2. Gambar 4.5: seperti dilihat dalam gambar 4.5 suhu yang dibaca oleh DHT22 lebih rendah dari yang telah ditentukan, sehingga Relay akan menyalakan lampu atau lampu dalam kondisi ON dan kondisi jika suhu telah normal kembali makan Relay akan mematikan lampu atau lampu dalam kondisi OFF.

    Pengujian Sensor Ultrasonik

    Sensor ultrasonik merupakan sensor yang berkerja berdasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda melalui frekuensi tertentu. Dalam penerapanya peneliti menghubungkan sensor ultrasonik dengan beberapa pin di mikrokontroller Arduino. Seperti gambar di bawah.

    Gambar 4.6. Rangkaian sensor Ultrasonik

    Adapun sketch program Arduino IDE yang digunakan pada sensor ultrasonik adalah seperti gambar berikut.

    4_7
    Gambar 4.7. Sketch Program Sensor Ultrasonik

    Dari sketch program sebelumnya. Sensor ultrasonik di uji dalam membaca objek yang ada di depannya, dengan mengeluarkan sebuah gelombang dan akan di pantulkan kembali ke sensor. Adapun untuk hasil dari pengujian sebagaimana gambar 4.8.

    4_8
    Gambar 4.8. Pengujian Sensor Ultrasonik

    Pengujian Sensor DHT22

    Sensor DHT22 merupakan sensor yang berkerja membaca suhu dan kelembaban disekitarnya. Dalam penerapanya peneliti menghubungkan sensor DHT22 dengan beberapa pin di mikrokontroller Arduino. Seperti gambar di bawah.

    4_9
    Gambar 4.9. Rangkaian sensor DHT22

    Adapun sketch program Arduino IDE yang digunakan pada sensor ultrasonik adalah seperti gambar berikut.

    Gambar 4.10. Sketch Program Sensor DHT22

    Pengujian Relay dengan lampu, kipas, dan pompa air

    Relay disini digunakan sebagai saklar, yang berfungsi menyala dan mematikan lampu, kipas, dan pompa air, sehingga ketiganya bisa aktif dan tidak aktif secara otomatis. relay berkerja sesuai dengan nilai baca sensor ultrasonic dan DHT22. Untuk penerapannya bisa dilihat sebagaimana berikut.

    4_11
    Gambar 4.11. Rangkaian Relay, Kipas, dan Pompa Air

    Untuk sketch program yang mengatur relay kondisinya berbeda, karena relay memiliki model output yang berberda.

    4_12
    Gambar 4.12. Sketch Program relay

    Dalam sketch program bisa di jelaskan bahwa relay di konfigurasi sebagai OUTPUT. Relay akan bereaksi pada hasil perhitungan jarak sensor ultrasonic dan suhu sensor DHT22. Untuk aktif dan tidaknya relay tergantung pada pemasangan di bagian saklar relay yang memiliki 3 titik, yaitu open, common dan close (gambar 4.11). dalam kasus sekarang digunakan titik open dan titik common . Adapun untuk hasil dari pengujian bisa di lihat pada gambar 4.11.

    4_13
    Gambar 4.13. Kondisi Relay OFF dan ON

    Pengujian IOT (Internet OF Things)

    Dalam pengujian ini menggunakan smartphone android dimana mikrokontroler arduino uno yang sudah terkoneksi dengan internet dan data monitoring aquaponic akan di kirim ke server. Data tersebut akan di simpan secara otomatis di server, dimana data yang dikirim mikrokontroller bisa di akses melalui smartphone.

    Gambar 4.14. Data Monitoring Pada Smartphone Android

    untuk sketch yang di gunakan agar mikrokontroller terhubung dengan server adalah sebagaimana gambar berikut.

    Gambar 4.15. Sketch IoT

    Untuk script di gambar 4.15 adalah konfigurasi untuk menyambungkan mirokontroller ke smartphone android. Yang mana kita harus memasukan IP dari ESP8266 modul wifi yang telah di atur terlebih dahulu. Hasil dari pengujian ini bisa dilihat dari kecocokan nilai yang terdapat pada Arduino IDE dan nilai pada smartphone android, sebagaimana gambar berikut.

    Gambar 4.16. kecocokan nilai pada Arduino IDE dan smartphone android

    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, yang mana digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam melakukan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

    Perancangan Perangkat Lunak Untuk Arduino Uno

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan sketch program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan. Pada perancangan perangkat lunak untuk Arduino programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam Arduino Uno dengan Arduino IDE, adapun interface Arduino IDE pada saat sketch program di buat seperti gambar berikut.

    4_17
    Gambar 4.17. Arduino IDE Interface

    Untuk tahap yang di lakukan adalah memasukkan sketch program > mengecek kesalahan sketch > compile sketch > Upload Sketch, seperti gambar berikut.

    4_18
    Gambar 4.18. Alur Menulis Sketsa program pada Arduino IDE

    Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

    Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Pada spesifikasi perangkat keras ini menjelaskan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaan masing¬ - masing, serta dapat digambarkan secara garis besar saja dan tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    1. Laptop ACER E5-551 (Processor: AMD A10-7300., RAM: 8GB, Display: 15.6 Auto HD (1366x768), 1000GB HDD)
    2. Arduino Uno
    3. PCB
    4. ESP8266 Modul Wifi
    5. LM2596 DC-DC Modul konventer
    6. Sensor DHT22
    7. Relay Module
    8. Sensor Ultrasonik
    9. Pompa Air
    10. Kipas Mini
    11. Lampu
    12. Kabel Jumper
    13. Timah dan Solder

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi maupun software yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, dll. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    1. Microsoft Word 2016
    2. Web Browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer)
    3. Arduino IDE ver.1.8.5
    4. Fritzing
    5. Paint
    6. Clickcharts Diagram Flowchart Software

    Testing

    Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya
    2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program
    3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat
    4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain

    Pengujian dengan metode BlackBox testing sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.

    Implementasi

    Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya

    t4_5
    Tabel 4.5 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu bisa dilihat seperti tabel di bawah.

    t4_6
    Tabel 4.6. Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa dari bab-bab sebelumnya, dapat di ambil kesimpulan tentang laporan skripsi ini, sebagaimana berikut:

    1. Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai Mikrokontroller yang sudah di masukkan coding program Arduino. Serta perangkat keras tambahan seperti sensor ultrasonik, ESP8266, DHT22, Relay, Kipas 12v, dan Lampu bolham 12v di pasangkan dengan pin-pin yang terdapat pada mikrokontroller Arduino Uno, sehingga Arduino Uno akan memerintahkan komponen lain sesuai dengan program yang telah di masukkan sebelumnya.
    2. Sistem aquaponic dapat membaca suhu dan kelembaban disekitaranya dengan menggunakan sensor DHT22. Lalu menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air yang ada dikolam ikan aquaponic. kedua sensor tersebut diberikan coding yang di upload ke mikrokontroler Arduino Uno, dan sensor ESP8266 modul wifi berguna untuk membantu mikrokontroler Arduino Uno dalam mengirimkan data hasil scan sensor DHT22 dan ultrasonik ke smartphone pengguna melalui sinyal wifi.
    3. Aquaponic yang peneliti buat memanfaatkan teknologi IOT (Internet Of Things) sebagai media monitoring, disini peneliti menggunakan smartphone android yang sebelumnya sudah terinstal apk atau aplikasi monitoring dan controling aquaponic. Ketika aplikasi dibuka maka pengguna harus memasukan IP adress dari ESP8266 yang telah ada. Lalu ketika smartphone telah tersambung dengan alatnya melalui jarigan wifi maka pengguna dapat memantau dan mengontrol suhu, kelembaban, dan ketinggian air aquaponic secara realtime.

    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa diperbaiki ataupun di lengkapi. Saran dalam pengembangan untuk kedepannya guna menghasilkan sistem yang lebih kompleks.

    1. Penelitian berikutnya bisa di tambahkan kamera di sekitar alat agar aquaponic lebih terpantau.
    2. Penelitian berikutnya bisa di tambahkan monitoring yang lebih kompleks, seperti sensor turbidity untuk mengukur tingkat kekeruhan yang ada pada kolam ikan aquaponic.
    3. Dapat di tambahkan dengan alat lain, seperti pemberian pakan otomatis untuk ikan maupun sistem lain yang akan menunjang sistem aquaponic lebih kompleks lagi.
    4. Sistem yang dibuat adalah bentuk sistem yang dapat di manfaatkan maupun dirubah kedalam bentuk sistem yang lain, tidak terpaku hanya pada aquaponic saja. Bisa sebagai monitoring yang lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    2. Muslihudin, Muhamad , dan Oktafianto. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
    3. Anggraeni, Elisabet Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
    4. Rianti, Eva, dan Robby Noval Pratama. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Smpn 7 Sijunjung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.” RISTEKDIKTI 49-60.
    5. Ekawati, Henny, Bebas Widada, dan Tri Irawati. 2015. “Sistem Informasi Pengagendaan Surat Keluar Masuk Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Polanharjo Dengan Aplikasi Multi User.” Jurnal Ilmiah SINUS 55-64.
    6. Yunita, Irma, dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.” Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No.1: 278-294.
    7. Fajarianto, Otto. 2016. "Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile." Jurnal Lentera ICT Vol 3 No.1 Mei 2016: 54-60.
    8. Rifa'atunnisa, Eri Satria, dan Rinda Cahyana. 2014. “Pengembangan Aplikasi Zakat Berbasis Android Menggunakan Metode Prototype.” Jurnal STT garut Vol 11 No.1 2014: 1-7.
    9. Rumini, Abidarin Rosidi, dan Sudarwaman. 2014. “Perancangan E-learning Di MTI STMIK Amikom Yogyakarta.” Jurnal Teknologi Informasi Vol IX Nomor 26 Juli 2014.
    10. Pradana, Fadhel Ringga. 2016. Program Bantu Monitoring Penjualan Tiket Museum Ranggawarsita Semarang [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Dian Nuswantoro.
    11. Zulfiandri, Sarip Hidayatuloh, dan Mochammad Anas. 2014. “RANCANG BANGUN APLIKASI POLIKLINIK GIGI (STUDI KASUS : POLIKLINIK GIGI KEJAKSAAN AGUNG RI).” Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2014) Vol. 8 oktober 2014: 473-482.
    12. Utami, Ardhini Warih, dan Ricco Shehelmiaji Putra. 2015. “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES.” Jurnal Manajemen Informatika Vol. 4 No. 1: 46-50.
    13. Ardimansyah, dan Santi. 2015. “Perancangan Aplikasi Monitoring Rental Scooter Dan Mobil Elektrik Berbasis Android Pada Ababil Panakukang Makasar.” Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 454-459.
    14. Dewayani, Julitta, dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “SISTEM INFORMASI MONITORING PERSEDIAAN SPAREPARTS MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA TOKO ADIL JAYA MOTOR SEMARANG.” Kompak 9-18.
    15. Mariana, Novita, Rara Sri Artati Rejeki, dan Jeffri Alfa Razaq. 2017. “RANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI.” Prosiding SINTAK 2017 365-371.
    16. Riyadi, Fuad. 2015. “Urgensi Manajemen Dalam Bisnis Islam.” Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam 65-84.
    17. Ritonga, Idris. 2014. “KOPNSEP DASAR PENGENDALIAN PENYELENGGARAAN DIKLAT WIDYSAISWARA BDK MEDAN.” http://sumut.kemenag.go.id/ 1-10.
    18. Janis, Daisy A.N, David Pang, dan J.O Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Robot Pengantar Makanan Line follower.” e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 1-10.
    19. Sulistio, Wenly , dan Andi. 2016. “Perbandingan Penjadwalan Proyek Menggunakan Kurva “S” dan CPM Network pada Proyek “X” di Surabaya.” JURNAL DIMENSI UTAMA TEKNIK SIPIL 1-8.
    20. Putro, M.Dwisnanto . 2014. “Perancangan Shading Device Pada Smart Home.” E-journal Teknik Elektro dan Komputer 49-54.
    21. 21,0 21,1 21,2 Riawan, Nofiandi. 2016. Step by Step Komplet Membuat Instalasi Akuaponik Portable Hingga Memanen. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
    22. Kontributor Wikipedia. 2017. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. . 23 November. Diakses Maret 11, 2018. https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akuaponik&oldid=13339678.
    23. Indrianto. 2015. “Pembuatan sistem antrian menggunakan visual basic 6.0 berbasis sensor infra merah.” Jurnal Teknik Informatika 1-14.
    24. Githa, Dwi Putra, dan Wayan Eddy Swastawan. 2014. “Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD.” Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) 10-14.
    25. Sidauruk, Ricky Ardi Yosua, Simamora, dan Marlindia Ike Sari. 2017. “Implementasi Mikrokontroler Atmega8535 Berbasis Sensor Ultrasonik Untuk Proteksi Keamanan Terpadu.” Konferensi Nasional ICT-M Politeknik Telkom 389-395.
    26. 26,0 26,1 Hermawan, Elfan Lutfi. 2015. Perancangan Prototype Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Mikrokontroller ATMega 328 pada SMPN 2 Rajeg [Skripsi]. Tangerang (ID): Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.
    27. 27,0 27,1 Oroh, Joyner R., Elia Kandekallo, Sherwin R.U.A Sompie, dan Janny O Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Sistem Keamanan Motor Dengan Pengenalan Sidik Jari.” e-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 1-7.
    28. Nebath, Evert, David Pang, dan Janny O. Wuwung. 2014. “Rancang Bangun Alat Pengukur Gas Berbahaya CO Dan CO2 di Lingkungan Industri.” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) 65-72.
    29. 29,0 29,1 29,2 Hendrik, Billy, Mardhiah Masril, dan Alexyusandria Moenir. 2015. “Pemanfaatan Mit App Inventor 2 Dalam Membangun Aplikasi Pengontrolan Kecepatan Putaran Motor Listrik.” Journal Teknologi Informasi vol 8, 2 1-11.
    30. Sudarto, Ferry, Gustasari, dan Arwan. 2017. “PERANCANGAN SISTEM SMARTCARD SEBAGAI PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID BERBASIS ARDUINO.” CCIT Journal 10.2 239-254.
    31. 31,0 31,1 Kadir, Abdul. 2016. Simulasi Arduino. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    32. Prasetya, Eka Budhy. 2017. “Pemantau Kebocoran Ac Menggunakan Sensor Yl83 Dan Lm35dz Berbasis Mikrokontroler Arduino Melalui Webserver.” Jurnal Elektum Vol. 14 No. 2: 49-56.
    33. 33,0 33,1 Sokop, Steven Jendri, Dringhuzen J Mahamit, dan Sherwin R.U.A Sompie. 2016. “Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno.” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer vol.5 no.3: 13-23.
    34. Sulistyanto, Muhammad Priyono Tri, Danang Aditya Nugraha, Nurfatika Sari, Novita Karima, dan Wahid Asrori. 2015. “Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang.” SMARTICS Journal Vol. 1, No. 1: 20-23.
    35. Susanti, Erma, dan Joko Triyono. 2016. “Prototype Alat IoT (Internet Of Things) untuk Pengendali dan Pemantau Kendaraan Secara Realtime.” Simposium Nasional RAPI XV 402-407.
    36. Chandrakanth, S, K Venkatesh, J Uma Mahesh, dan K.V Naganjaneyulu. 2014. “Internet of things.” International Journal of Innovations & Advancement in Computer Science 3: 1-20.
    37. Santoso, Hari. 2015. Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula. Elangsakti.com.
    38. 38,0 38,1 Kumar, Sandeep, dan Raja P. 2015. “Ultrasonic Sensor with Accelerometer Based Smart Wheel Chair Using Microcontroller.” International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Volume: 02 Issue: 09: 537-541.
    39. Mansyur, Hajrah, dan Ichroman Raditya Duwila. 2017. “PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PC BERBASIS DESKTOP PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UMI.” ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 9 Nomor 2 196-202.
    40. 40,0 40,1 Eriksson, Ulf. 2015. Reqtest. 8 Juni. Diakses Maret 27 , 2018 Jam 20.45 Wib. https://reqtest.com/testing-blog/test-design-techniques-explained-1-black-box-vs-white-box-testing/.
    41. Desmira, dan Rizal Fauzi. 2015. “Perancangan Aplikasi Pengenalan Pendidikan Islam Berbasis Android Untuk Pendidikan Anak Usia Dini.” Jurnal Sistem Informasi Vol 2 39-46.
    42. 42,0 42,1 Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus, dan Hendra Rahmadi. 2015. “PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN).” Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3 31-36.
    43. Prastomo, Andi. 2015. “PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN ELISITASI DAN FRAMEWORK CODEIGNITER: STUDI KASUS SMP YAMAD BEKASI.” Faktor Exacta 165-175.
    44. Amrullah, Agit, Rifda Faticha Alfa, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi, dan Eri Sasmita Susanto. 2016. “KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 25-30.
    45. Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah, dan Putra Satia Nugraha. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013.” JURNAL SISFOTEK GLOBAL 1-5.
    46. Sunarya, Abas, Sudaryono, dan Santoso Sugeng. 2015. “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi.” sccit2015 1-17
    47. 47,0 47,1 Dewi, Meta Amalya, Dede Cahyadi, dan Yunita Wulansari. 2014. “SISTEM UJIAN ONLINE CALON MAHASISWA BARU BERBASIS ILEARNING EDUCATION MARKETING PADA PERGURUAN TINGGI.” Journal CCIT Vol 8 No 1 116-136.
    48. Rafika, Ageng Setiani, Mutki Budiarto, dan Wahyu Budianto. 2015. “APLIKASI MONITORING SISTEM ABSENSI SIDIK JARI SEBAGAI PENDUKUNG PEMBAYARAN BIAYA PEGAWAI TERPUSAT DENGAN SAP .” Journal CCIT Vol 8 No 3 134-146.
    49. Ramdhani, Muhammad Ali, dan Abdullah Ramdhani. 2014. “Verification of Research Logical Framework Based on Literature Review.” International Journal of Basic and Applied Science Vol 3 No 2: 1-9.
    50. Zulhelman, Haidar Afkar Ausha, dan Rachma Maharani Ulfa. 2016. “Pengembangan Sistem Smart Aquaponik.” POLITEKNOLOGI VOL. 15 181-186.
    51. Murad, S.A.Z, A Harun, S.N Mohyar, R Sapawi, dan S.Y Ten. 2017. “Design of aquaponics water monitoring system using Arduino microcontroller.” AIP Conference Proceedings (Vol. 1885, No. 1, p. 020248 1-7.
    52. Qalit, Al, Fardian, dan Aulia Rahman. 2017. “Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar pH dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT.” KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro 8-15
    53. Guerrero, Jose, Carrollton, Fern Edwards, dan Frisco . 2013. “Using Wireless Sensor Network Controls to monitor an indoor aquaponics system.” RET: Research Experiences for Teachers on Sensor Networks 1-35.
    54. Ma’arif, Amanda Fahmi , Ikhlal Aldhi Wijaya, Nurulli Abdul Ghani, dan Aldhyth Sugiharto Wijaya. 2016. “Sistem Monitoring Dan Controlling Air Nutrisi Aquaponik Menggunakan Arduino Uno Berbasis Web Server.” KINETIK, Vol.1, No.1 39-46.
    55. Saaid, Fadhil, Megat Ali, dan Noor. 2013. “Automated Indoor Aquaponic Cultivation Technique.” IEEE 3rd International Conference on System Engineering and Technology 285-289.
    56. Shafeena. 2016. “Smart Aquaponics System: Challenges and Opportunities.” European Journal of Advances in Engineering and Technology 52-55.
    57. Wang, Dan, Jinling Zhao, dan Linsheng Huang. 2015. “Design of A Smart Monitoring and Control System for Aquaponics Based on OpenWrt.” International Conference on Information Engineering for Mechanics and Materials (ICIMM 2015) 937-942.
    58. Prayitno, Wahyu Adi, Adharul Muttaqin, dan Dahnial Syauqy. 2017. “Sistem Monitoring Suhu, Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik menggunakan Blynk Android.” Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 292-297.
    59. Yosi , Ageng Al Hilal Gajahyana . 2017. “PROTOTYPE HYDROPONIC GREENHOUSE’S SMART CONTROLLER BERBASIS ATMEGA328P DENGAN BLUETOOTH.” E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika 1-10.

    DAFTAR LAMPIRAN

    UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
    Lampiran A
    A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
    A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
    A.8. Daftar Nilai
    A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
    A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
    A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
    A.13. Sertifikat TOEFL
    A.14. Sertifikat PROSPEK
    A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
    A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
    A.17. Curriculum Vitae (CV)

    Lampiran B :
    B.1. Surat Keterangan Observasi
    B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
    B.3. Surat Tanda Terima Hibah
    B.4. Wawancara Analisa Sistem
    B.5. Wawancara Implementasi
    B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
    B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
    B.8. Katalog Produk Promosi
    B.9. Slide Presentasi
    Lampiran C :
    C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


    Contributors

    Muhamadmisbachrazabi