SI1431482277

Dari widuri
Revisi per 17 Februari 2018 06.54 oleh Trengginas cahyo putro (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL

RUANG SERVER BERBASIS IOT DENGAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1431482277
NAMA


KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL

RUANG SERVER BERBASIS IOT DENGAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431482277
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Agustus 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL

RUANG SERVER BERBASIS IOT DENGAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431482277
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Computer System

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL '

RUANG SERVER BERBASIS IOT DAN SMS GATEWAY

PADA PT. INTEGRASI SOLUSI PRIMA'

Disusun Oleh :

NIM
: 1431482277
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapat gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1431482277

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring berkembangnya kesadaran akan teknologi informasi, perangkat server menjadi sarana untuk mempermudah dalam mengintegerasikan sistem komputerisasi. Tingginya kebutuhan akan perangkat server maka adanya ruang server sangalah penting bagi beberapa perusahaan yang mengintegrasikan operasional kerjanya. Namun tidak adanya sistem monitoring yang mobile menjadikan kegiatan monitoring menjadi kurang efisien. Maka perlu adanya alat yang mampu memberi informasi mengenai suhu dan kondisi ruang server secara mobile dan real-time. Sesuai pengamatan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka pada PT. Integrasi Solusi Prima dengan mempertimbangkan sistem-sistem yang sudah berjalan maka dalam penelitian ini dibuatlah sistem monitoring yang berbasis IoT dengan SMS gateway yang terdiri dari Sensor MQ-02, Sensor DHT22 dan Wemos D1 dengan output yang dihasilkan yaitu LED, Buzzer, selenoid valve, modul sim900 dan tampilan web ubidots menggunakan bahasa program C. Cara kerja alat ini mendeteksi suhu dan kadar asap pada ruang server yang dikirimkan ke web ubidots jika terdeteksi asap keran APAR otomatis akan terbuka dengan menyalanya alarm LED dan buzzer serta memberikan notifikasi SMS ke nomer handphone user. Sehingga mampu mempermudah pekerjaan petugas saat melakukan kegiatan monitoring pada ruang server serta memberi rasa aman pada pihak perushaan.


Kata Kunci : Kata Kunci: Monitoring, Kontrol, Ruang Server, Internet of Things, SMS Gateway, Wemos D1, Sensor DHT22, MQ-02, Selenoid Valve, Modul SIM900.

ABSTRACT

”Along with the growing awareness of information technology server devices become a facility to simplify the integration of computerized systems. The high demand for server devices so the existence of server room is important for some companies that integrate operational works. But the absence of a mobile monitoring system makes monitoring activities less efficient. Then the need for a tool that is able to provide information about temperature and condition of the server room in mobile and real-time. Appropriate sighting that has been made with observation, interview and literature review at PT. Integrasi Prima Solution by considering the system that have been running then in this research was made IoT based monitoring system with SMS gateway consisting of MQ-02 Sensor, DHT22 Sensor and Wemos D1 with output produced that are LED, Buzzer, selenoid valve, SIM900 module and interface of ubidots web that is using programming language C. How this tool detects temperature and smoke levels in server room that is sent to web ubidots if detects smoke the tap of APAR will be automatically opened by turning LED alarm and buzzer and giving SMS notification to mobile user number. So it makes easier the work of officers when performing monitoring activities in server room and provide a sense of security to the company.


Keywords: Monitoring, Control, Server Room, Internet of Things, SMS Gateway, Wemos D1, DHT22 Sensor, MQ-02, Selenoid Valve, SIM900 Module.‘'

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya.”

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Ahmad Roihan, S.Kom., MTI., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Moch. Ibnu Safari, M.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi untuk keberhasilan penulis.
  8. Bapak Johan Gunawan Selaku Direktur PT. Integrasi Solusi Prima yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian Skirpsi ini
  9. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT. Integrasi Solusi Prima yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skirpsi ini.
  10. Terima kasih kepada Yudi Prayoga, Muhammad Asep Damiyati, Nurul Sakinah, Budi Restiawan yang telah memberikan semangat dan motivasi.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, ..... 2015
Trengginas Cahyo Putro
NIM. 1431482277

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Peran sistem komputerisasi dengan menggunakan layanan server sangatlah penting dalam pengembangan usaha diera globalisasi seperti sekarang, adanya server sebagai pusat olah data dinilai mampu meningkatkan efektifitas dan efesiensi suatu pekerjaan karena dengan terintegrasinya data pada suatu server melalui jaringan dapat menggantikan kegiatan pengolahan / pengiriman data secara manual.

Seiring berkembangnya kesadaran akan teknologi informasi beberapa perusahaan memilih mengintegrasikan kegiatan oprasionalnya menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung keperangkat server. Banyaknya keperluan pada perangkat server mengharuskan perusahaan memiliki ruang server sendiri agar dapat terjaga dari kesalahan yang tidak disengaja (human error) maupun kegiatan yang disengajaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Adanya kegiatan monitoring pada ruang server sangatlah penting untuk menjaga kestabilan perangkat server yang berada didalamnya dengan cara memonitoring suhu dan memastikan tidak adanya konsleting listrik atau kebakaran pada ruang server. Namun kegiatan monitoring yang dilakukan secara manual dinilai kurang efektif karena memakan banyak waktu dan tenaga.

Tingginya kebutuhan informasi yang mobile untuk mencapai efektivitas suatu perkerjaan, beberapa perusahaan membutuhkan adanya alat monitoring yang dapat menggantikan kegiatan monitoring yang dilakukan secara manual. PT. Integrasi Solusi Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi sejak 2005. Secara oprasional perkerjaan yang dilakukan oleh network engineer adalah monitoring jaringan dan ruang sever. Pada monitoring ruang server kerena dikelola sendiri oleh perusahaan kehandalan dalam monitoring dan pengamanan kurang optimal karena masih dilakukan secara manual dan dicatat secara berkala dengan melihat kondisi di dalam ruang server, kegiatan tersebut masih dinilai kurang efektif karena minimnya engineer yang berjaga dengan berbagai jobdesk yang harus dikerjakan, lamanya tahapan izin untuk memasuki ruang server dan tidak adanya sistem monitoring suhu secara real-time.

Minimnya pengamanan pada ruang server bila terjadi konsleting dan kebakaran menjadi salah satu kekhawatiran perusahaan karena bisa mengakibatkan kerugian yang cukup besar dari kerusakan perangkat server maupun berhentinya kegiatan oprasional perusahaan.

Dari rincian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring dan Kontrol Berbasis IoT Dengan SMS Gateway pada PT. Integrasi Solusi Prima”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan uraian secarra rinci dari permasalahan yang di identifikasi pada latar belakang berupa suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah dalam sistem monitoring dan kontrol ruang server, diantaranya:

  1. Bagaimana merancang rangkaian pendeteksi suhu dan asap dengan wemos?

  2. Bagaimana agar suhu dan kondisi pada ruang server dapat dimonitoring secara real-time?

  3. Apakah sudah ada pengamanan kebakaran secara otomati pada ruang server bila terjadi konsleting dan kebakaran?

Ruang Lingkup

Adapun pembatas dalam penyusunan laporan skirpsi agar tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Monitoring menggunakan sensor DHT22 untuk mendeteksi suhu dan sensor MQ-02 untuk mendeteksi asap.

  2. Menggunakan konsep IoT dengan SMS Gateway sebagai sarana untuk memberikan hasil temperatur suhu secara real-time pada web ubidot dan notifikasi sms pada handphone.

  3. Pengamanan kebakaran menggunakan selenoid valve sebagai keran APAR otomatis bila terdeteksinya asap.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan dalam penelitian, diantaranya adalah:

  1. Tujuan individual dari penelitian ini yakni sebagai langkah menambah pengalaman dan pengetahuan, serta mengimplementasikan ilmu sistem komputer, dari hasil proses belajar di perkuliahan.

  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem yang dapat memonitor dan mengkontrol ruang server secara real-time menggunakan konsep IoT dengan SMS Gateway.

  3. Tujuan oprasional dari penelitian ini yaitu membantu dalam menyelesaikan masalah pada kegiata monitoring ruang server pada PT. Integrasi Solusi Prima di bagian network engineer.

Manfaat Penelitian

  1. Adapun manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah memberikan kemudahan kepada network engineer dalam memonitoring ruang server.

  2. Menciptakan rasa aman pada pihak perusahaan dan pemilik perangkat server karena adanya sistem monitoring dan kontrol ruang server secara real-time yang memiliki pengamanan kebakaran otomatis.

Metode Penelitian

Adapun metode-metode penelitian yang digunakan dalam membuat penelitian ini yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penelitian yang penulis lakukan melalui tahap awal yaitu melakukan observasi untuk mengumpulkan data yang dapat menjadi informasi pendukung penelitian dalam menganalisa dan pemecahan masalah.

  2. Metode Survei

    Tahap selanjutnya penulis melakukan survei yang dilaksanakan terhadap koresponden atau pihak-pihak yang terkait dalam penelitian. Koresponden diberikan pertanyaan terkait dengan kondisi dan masalah pada kegiatan monitoring ruang server.

  3. Studi Pustaka (Library Reseach)

    Pada metode ini penulis melakukan pengumpulan data dengan bantuan berbagai macam material baik melalui literatur buku atau tulisan yang ada di internet sebagai pelengkap data penelitian.

Metode Analisis

Setelah mendapat berbagai data dari berbagai metode penelitian penulis melakukan analisa agar dapat membuat alat yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan penulis melakukan spesifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk merakit sebuah alat sistem monitoring dan kontrol berbasis IoT dengan sms gateway. Adapun komponen-komponen utama yaitu sensor DHT22, sensor MQ-02, modul SIM900 sebagai input, wemos sebagai pengolah data dari sinyal input untuk menentukan output mana yang bekerja dan web ubidot, LED, buzzer, selenoid valve, handphone untuk menerima SMS (Short Message Service) sebagai output. Setelah alat selesai dirakit langkah selanjutnya adalah melakukan pengkodean terhadap wemos development board.

Metode Pengujian

Setelah alat sudah dapat berjalan penulis melakukan serangakaian pengujian salah satunya adalah pengujian blackbox untuk memastikan sistem telah bejalan dengan baik, dan pengujian secenario untuk mengetahui keseluruhan alat berkerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memahami lebih jelas dalam penyusunan laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 sub bab yang saling berkaitan antara masing-masing bab dengan bab yang lain. Sehingga sesuai dan menjadi kesatuan yang utuh, penulisan laporan berisi dari urutan secara garis besar dan kemudian dibagi kembali dalam sub bab yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian dan pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Di bab ini menjelaskan pengertian, definisi dan teori-teori yang bersumber dari jurnal, kutipan bukul, dan dari beberapa literature review yang masih berkaitan dengan penyusunan Skripsi sehingga dapat menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisi mulai dari gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, dan ada user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, II, III, dan yang terakhir final draft elisitasi merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, skenario penelitian, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya. Serta pembahasan detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Dermawan (2013:4), menjelaskan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

    Tata Sutabri (2012:10) , mengemukakan ”Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Menurut Taufiq (2013:2) , “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

     

  3. Karakteristik Sistem

  4. Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen sistem, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, pengolahan sistem, keluaran sistem, sasaran sistem dan tujuan sistem, agar dapat disibut sebagai suatu sistem.

    Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components System)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)

    12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    15. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, system akuntansi, dan sistem persediaan barang.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

    7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

  7. Klasifikasi Sistem

  8. Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

    Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujunnya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

  9. Daur Hidup Sistem

  10. Menurut Sutabri (2012:27), siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

    Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

    1. Mengenali Adanya Kebutuhan

    2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

    3. Pembangunan Sistem

    4. Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    5. Pemasangan Sistem

    6. Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

    7. Pengoperasian Sistem

    8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    9. Sistem Menjadi Usang

    10. Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


    Gambar 2.1. Mengenali Sistem Usang

    Sumber: Sutabri(2012:29)

    Konsep Dasar Sistem Komputer

    1. Definisi Sistem Komputer

    2. suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis. Terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau electronic data processing (EDP).

      Menurut Sujatmiko (2012:156) komputer adalah mesin yang dapat mengolah data digital dengan mengikuti serangkaian perintah atau program.

    3. Komponen Sistem Komputer

      1. Hardware Component ( Komponen Perangkat Keras )

      2. Komponen ini adalah semua peralatan sistem komputer yang dapat disentuh secara fisik. Perangkat keras ini sendiri juga terdiri dari tiga komponen, yaitu CPU; Peralatan Input Output, dan Memory. Bila lebih diperinci lagi, CPU juga terdiri beberapa komponen utama yaitu ALU atau Arithmatic Logic Unit yang gunanya untuk melakuka fungsi perhitungan; CU atau Control Unit yang mengatur proses perintah serta per pindahan data dari bagian CPU yang satu kebagian CPU yang lainnya; dan BUS atau Interface Unit adalah komponen untuk mengantar perintah serta data diantara CPU dengan hardware lainnya.

      3. Software Component ( Komponen Perangkat Lunak )

      4. Merupakan bagian komponen sistem komputer yang berupa program yang akan menentukan mengenai hal yang harus dilakukan. Untuk mendapat hasil yang bermanfaat, maka komputer harus melakukan perintah yang ada didalam program tersebut. Terdapat dua jenis perangkat lunak dalam sistem komputer, yaitu software aplikasi dan software system. Sofware system bermanfaat untuk mengatur penyimpanan file, melakukan load, serta menjalankan program dan menerima instruksi yang diberikan melalui keyboard maupun mouse. Software system ini sering disebut dengan sistem operasi atau operation system, yang contohnya adalah Windows; Linux, Mac, dll. Sedangkan software aplikasi merupakan perangkat lunak yang merupakan tambahan sistem pada sistem operasi, seperti Open Office, aplikasi game, aplikasi multimedia.

      5. Data Component (Komponen Data)

      6. Merupakan fakta dasar yang menjadi wakil atas suatu kejadian. Data ini merupakan hasil dari proses sistem komputer yang berupa informasi. Bila kita melihat kilas balik sejarah komputer, data merupakan alasan utama hingga terciptanya komputer. Bentuk data pun berbagai jenis yang umumnya berupa angka.

      7. Communication component ( komponen komunikasi )

      8. Untuk jenis perangkat keras dari komponen komunikas ini adalah Comunication Channel dan Network Interface Card / NIC atau yang umumnya disebut modem. Fungsi utama komponen komunikasi adalah untuk menyediakan saluran antara komputer. Hubungan tersebut dapat berupa radio, fiber optic, wirreless technology / saluran telepon, wire cable, infra merah, bluetooth. Berbeda dengan modem, maka komponen ini mengubungkan komputer dengan saluran komunikasi sebagai interface. Kemudian adanya software berfungsi untuk membuat tiap-tiap komputer mengerti atas data yang terkirim dianatar kompuer yang saling terhubung. Dengan demikian software ini dapat membangun saluran serta mengongtrol setiap aliran data yang ada.


        Gambar 2.2. Komponen Komputer

        Sumber: kuncikomputer.com
    4. Prinsip Kerja Sistem Komputer

    5. Pengolahan data yang menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yaang berupa sebuah informasi.

      Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah informasi, maka diperlukan sebuah sistem yang yang disebut sistem komputer. Sistem yang dimaksud di sini terdiri atas elemen-elemen yang saling terhubung sehingga membentuk satu kesatuan yang dapat digunakan untuk melakukan tujuan pokok dari sistem tersebut.

      Cara kerja dari sistem komputer tersebut. Mulai dari data dimasukan, diproses, sampai data tersebut dicetak, ditampilkan, dan dikeluarkan kembali. Baca lebih lanjut jika Anda ingin tahu bagaimana caranya sebuah data diproses hingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.


      Gambar 2.3. Computer Working Flow

      Sumber: socialmediawork.co
      1. Pemasukan (Input)

      2. Tahap pemasukan (input) merupakan tahap awal dari proses pengolahan yang terjadi pada sistem komputer. Tahap ini berupa pemasukan data mentah ke dalam sistem komputer melalui input device. Contoh dari peralatan masukan (input device) diantaranya, keyboard, mouse, dan scanner. Alat-alat inilah yang digunakan untuk memasukan data yang hendak diolah. Seperti hal nya keyboard, difungsikan untuk memasukan huruf, angka, maupun simbol-simbol lainnya ke dalam komputer yang selanjutnya akan diproses.

      3. Pemrosesan (Process)

      4. Pada tahap ini, data yang telah dimasukan melalui peralatan input tadi akan diproses. Tahap proses ini dilakukan oleh processing device yaitu CPU. Yang mana CPU ini dapat melakukan fungsi perhitungan dan logika untuk perbandingan (ALU) dan juga mengontrol (CU). Pada tahap ini, data yang masih mentah tadi diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut siap dicetak menjadi informasi yang lebih bermanfaat.

      5. Pengeluaran (Output)

      6. Pada tahap ini, data yang tadinya telah dimasukan melalui peralatan input, kemudian diproses oleh CPU akan bisa dicetak apabila sudah siap. Pencetakan ini bisa berupa hardcopy dan juga softcopy. Hardcopy berarti menggunakan media fisik seperti kertas ataupun yang lainnya. Softcopy berarti menampilkan gambar visual melalui monitor ataupun projektor. Yang termasuk dalam peralatan output disini adalah, monitor, projector, printer.

      7. Penyimpanan (Storage)

      8. Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke alat penyimpan (storage device) dan dapat dipergunakan kembali sebagai input untuk proses selanjutnya. Jadi, data mentah yang telah diproses tadi dapat disimpan pada media penyimpanan (storage device) agar nantinya bisa digunakan kembali sewaktu-waktu apabila ingin mencetak data tersebut.

        Pada gambar terlihat dua anak panah yang saling berlawanan arahnya, ini menunjukan bahwa data dapat disimpan dan diambil kembali jika dibutuhkan untuk keperluan pengolahan data.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Pengertian Perancangan

      2. Menurut Izul Rahman (2015:7) “Perancangan dideskripsikan sebagai proses banyak langkah dimana representasi-representasi data dan struktur program, karakteristik-karakteristik antar muka, dan rincian prosedural diikhtisarkan dari hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan – kebutuhan informasi”.

        Demikian pula menurut Mohamad Subhan (2012:109) mendefinisikan “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

      3. Pengertian Perancangan Sistem

      4. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

        Menurut Dermawan (2013:228),“Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.

        Ada beberapa pengertian perancangan sistem menurut beberapa ahli antara lain :

        1. Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
        2. John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
        3. George M. Scott Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis siste
      5. Tujuan Perancangan Sistem

      6. Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

        1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
        2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli¬-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

        Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

        1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing¬masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
        2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
        3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
        4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek¬-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
        5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

        Konsep Dasar Pengontrolan

        1. Definisi Pengontrolan

        2. Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

          Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

          Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

          Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

          Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

        3. Jenis-Jenis Pengontrolan

        4. Pengontrolan memiliki beberapa jenis kontrol berulang diantaranya adalah sistem kontrol loop terbuka dan sistem kontrol loop tertutup, adapun penjelasannya seperti berikut.

          1. Hardware Component ( Komponen Perangkat Keras )

          2. Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.


            Gambar 2.4. Kontrol Loop Terbuka

            Sumber: Erinofiardi (2012:261)

            Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

          3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

          4. Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


          Gambar 2.5. Kontrol Loop Tertutup

          Sumber: Erinofiardi (2012:262)

        Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

        Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

        Konsep Dasar Monitoring

        Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur.

        Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:

        1. Definisi Monitoring

        2. Menurut Khanna (2013), “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.

          Menurut Nikolaos (2013), “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

          Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

        1. Menetapkan standar pelaksanaan.
        2. Pengukuran pelaksanaan.
        3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana

      Konsep Dasar Suhu

      1. Definisi Suhu

      2. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

        Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

      3. Macam-Macam Termometer

      4. Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

        Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan :

        • titik bekunya rendah
        • harganya murah
        • pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

        1. Termometer Laboratorium

        2. Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

        3. Termometer Klinis

        4. Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.

        5. Termometer Ruangan

        6. Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C

      5. Termometer Digital

      6. Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

      7. Termokopel

      8. Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda.

      Pengertian Asap

      Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tetapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent), pengawet untuk berbagai bahan makanan, dan bahan baku asap cair.

      Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.

      Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran mie cahaya tampak.

      ===Kosep Dasar Kabakaran===