SI1422482214

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN PENERANGAN JALAN UMUM

BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :


NIM
: 1422482214
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN PENERANGAN JALAN UMUM

BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1422482214
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I)
NIP: 000603
       
NIP: 073009


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN PENERANGAN JALAN UMUM

BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422482214
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom., M.T.I)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID: 05060
   
NID: 10020.


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN

PENERANGAN JALAN UMUM BERBASIS WEB

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422482214
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas SAINS DAN TEKNOLOGI

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN PENERANGAN JALAN UMUM

BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1422482214
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 18 Juli 2019


(Achmad Wais Alqorni)
NIM : 1422482214

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000

ASTRAKSI

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin dinamis dan inovatif, maka kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi dan berkembang akan semakin pesat. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan teknologi akan lebih mempermudah manusia untuk melakukan berbagai aktivitas dengan waktu yang lebih cepat dan hasil yang lebih akurat. Namun pemanfaatan akan teknologi belum sepenuhnya digunakan di Seksi Tata Pemerintahan Dinas Perhubungan Kota Tangerang pada bidang PJU (Penerangan Jalan Umum). Dalam kesehariannya, Seksi Tata Pemerintahan ini banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait lampu jalan yang padam disekitar tempat tinggal mereka. Namun sayangnya, PJU Kota Tangerang belum mempunyai wadah atau website yang belum berdiri sendiri untuk menampung keluhan dari masyarakat. Saat ini masyarakat menyampaikan keluhan melalui aplikasi Laksa, dimana di dalam aplikasi tersebut terdapat banyak bidang lain sehingga terkadang membuat Admin Laksa salah dalam menyampaikan data keluhan bidang terkait kepada admin bidang lain, karena data keluhan yang diterima akan diproses oleh admin Laksa terlebih dahulu yang kemudian akan diteruskan kepada admin bidang lain. Hal tersebut membuat keluhan memerlukan waktu lebih lama untuk diproses dan beresiko terjadinya human error. Oleh karena itu hasil akhir dari penulisan laporan ini, penulis memberikan masukan positif dalam bentuk saran untuk merancang wadah atau aplikasi resmi, sehingga dapat mempercepat waktu penangan keluhan dan mengurangi resiko terjadinya human error. Perancangan dalam penulisan ini menggunakan rancangan UML (Unifield Modelling Language), dengan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan metode pengujian Black Box Testing.


Kata Kunci : Teknologi, PJU, Dinas Perhubungan


ABSTRACTION

In line with the increasingly dynamic and innovative technological developments, the human need to be able to communicate and develop will be more rapid. It cannot be denied that the existence of technology will make it easier for humans to carry out various activities with faster time and more accurate results. However, the use of technology has not been fully used in the Governance Section of the Tangerang City Transportation Office in the field of PJU (Public Street Lighting). In their daily lives, this Governance Section receives many complaints from the public regarding street lights that go out around their homes. But unfortunately, Tangerang City PJU does not yet have a stand-alone website or website to accommodate complaints from the public. Currently the community submits complaints through the Laksa application, where in the application there are many other fields so sometimes it makes Admin Laksa wrong in submitting relevant field complaint data to other fields admin, because the complaints data received will be processed by the Laksa admin first forwarded to other fields admin. This makes complaints take longer to process and are at risk of human error. Therefore, the final result of this report writing, the author provides positive input in the form of suggestions for designing official containers or applications, so as to accelerate the time of handling complaints and reduce the risk of human error. The design of this paper uses the design of UML (Unifield Modeling Language), with the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) and the Black Box Testing testing method.


Keywords: Technology, PJU, Department of Transportation


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN PENERANGAN JALAN UMUM BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Sutrisno, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Abdul Cholik, ST. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 18 Juli 2019
(Achmad Wais Alqorni)

 

NIM : 1422482214

Daftar isi

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1.1. Tabel Hasil Analisa Performance

Tabel 3.1.1. Tabel Hasil Analisa Information

Tabel 3.1.1. Tabel Hasil Analisa Economy

Tabel 3.1.1. Tabel Hasil Analisa Control

Tabel 3.1.1. Tabel Hasil Analisa Efficiency

Tabel 3.1.1. Tabel Hasil Analisa Service

Tabel 3.5.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1.5. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2.2. Spesifikasi Basis Data Aduan

Tabel 4.2.2. Spesifikasi Basis Data Status Aduan

Tabel 4.2.2. Spesifikasi Basis Data User

Tabel 4.7.1. Time Schedule

Tabel 4.8. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1.1.2 Karakteristik Sistem

Gambar 2.1.3.5 Siklus Informasi

Gambar 3.1.4 Logo Dinas Perhubungan

Gambar 3.1.7 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Gambar 3.2.1.1 Usecase Diagram Keluhan Masyarakat

Gambar 3.2.1.2 Activity Diagram Keluhan Masyarakat

Gambar 3.2.1.3 Sequence Diagram Keluhan Masyarakat

Gambar 4.1.2 Usecase Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2.1 Class Diagram Sistem Pengaduan PJU

Gambar 4.3 Tampilan Menu Daftar

Gambar 4.3 Tampilan Menu Login

Gambar 4.3 Tampilan Menu Aduan

Gambar 4.3 Tampilan Menu Daftar Aduan

Gambar 4.3 Tampilan Menu Profil Masyarakat

Gambar 4.3 Tampilan Menu Profil Admin

Gambar 4.3 Tampilan Menu Aduan Baru

Gambar 4.3 Tampilan Tools Instagram dan Twitter

Gambar 4.3 Tampilan Tools Search

Gambar 4.5.1 Tampilan Pengujian Menu Daftar

Gambar 4.5.1 Tampilan Pengujian Menu Login

Gambar 4.5.1 Tampilan Pengujian Menu Pengaduan


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi:

  1. Surat Pengantar Skripsi
  2. Kartu Bimbingan Skripsi
  3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  4. Form Validasi Skripsi
  5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  6. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
  7. Kwitansi Pembayaran Wisuda
  8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  9. Daftar Nilai
  10. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
  11. Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
  12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
  13. Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
  14. Formulir Final Presentasi
  15. Form Validasi Sidang Skripsi
  16. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
  17. Berita Acara Sidang
  18. Sertifikat TOEFL
  19. Sertifikat PROSPEK
  20. Sertifikat IT International (minimal 1)
  21. Sertifikat IT Nasional (minimal 3 sertifikat)
  22. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B :

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan proses penelitian.

  1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
  2. Katalog Produk Promosi
  3. Kartu Nama
  4. Slide Presentasi

LAMPIRAN C :

Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini, tepatnya pada bab 3

  1. Struktur Organisasi

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi yang semakin dinamis dan inovatif, maka kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi akan berkembang semakin pesat. Perkembangan ini disebabkan karena bertambah rumitnya berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia dan harus segera diselesaikan dalam waktu cepat dan singkat. Selain itu faktor lainnya adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang menjadi lebih dinamis, bergerak dengan cepat dan lebih menghargai waktu.

Seksi Tata Pemerintahan pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang, dalam kesehariannya banyak melakukan mobilitas yang sangat padat. Di antaranya adalah penerimaan keluhan dari masyarakat terkait padamnya lampu penerangan jalan umum.

Sistem penerimaan keluhan perihal padamnya lampu jalan umum saat ini masih menggunakan sistem yang sama dengan penerimaan keluhan bidang yang lainnya, yaitu menggunakan aplikasi Laksa. Di dalam aplikasi Laksa ini terdapat bidang lain diantaranya Diskom Info, Dishub, Damkar, Kebersihan dan Pertamanan, Bina Marga dan Sumber Daya Air, dan Polisi Pamong Praja. Dengan masih menggunakan wadah atau aplikasi yang sama dengan bidang lain, mengakibatkan sering terjadinya human errordi antaranya adalah waktu penanganan keluhan yang lama dan sering terjadinya kesalahan penyampaian data, karena data keluhan yang masuk dari masyarakat akan di terima oleh Admin Laksa terlebih dahulu kemudian akan diteruskan kepada Admin PJU, dengan penyampaian data seperti ini terkadang Admin Laksa melakukan kesalahan dalam menyampaikan data yakni salah dalam penyampaian data bidang terkait kepada admin bidang lain. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem PJU yang dapat berdiri sendiri yang mampu memproses data keluhan dengan cepat dan dapat mengurangi resiko terjadinya human error.

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENGADUAN PENERANGAN JALAN UMUM BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penyampaian keluhan lampu penerangan jalan umum yang sedang berjalan di Dinas Perhubungan saat ini?
  2. Apakah sistem penanganan keluhan saat ini sudah memuaskan?
  3. Kendala apa saja yang dihadapi saat ini dalam melakukan penanganan keluhan lampu penerangan jalan umum?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada bagaimana cara penyampaian dan penanganan keluhan perihal lampu penerangan jalan umum yang padam.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Secara Operasional penelitian ini bertujuan menambah ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan sekitar.

Secara fungsional penelitian ini mempunyai tujuan untuk membantu dan meringankan rutinitas masyarakat dalam menyampaikan perihal keluhan lampu yang padam.

Secara individu penelitian ini bertujuan untuk memenuhi syarat untuk kelulusan dan mendapat gelar Sarjana Komputer.

Manfaat Penelitian

  1. Membuat proses penanganan komplain menjadi lebih cepat.
  2. Menjadi alat bantu untuk mempermudah menyampaikan keluhan bagi masyarakat.

Metode Penelitian

Untuk menyelesaikan perancangan dan penulisan Skripsi ini, maka dilakukan suatu penelitian sehingga diperoleh suatu hasil sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Observation)
  2. Melalui pengamatan langsung di lapangan atau tempat penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan jenis penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

  3. Wawancara (Interview)
  4. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dengan cara wawancara yang dilakukan peneliti secara lisan kepada stakeholder pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

  5. Studi Pustaka (Literatur Review)
  6. Untuk mendapatkan data dengan cara mencatat dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber pada metode ini sebagian besar didapat dari situs-situs internet dan ebook. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara browsing dam mengunduh ebook di internet yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga diperoleh gambaran dari prinsip kerja pada sistem yang akan dibuat.

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency and Service). Metode analisis PIECES digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berjalan pada PJU Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Dalam menganalisis sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Service).

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini peneliti menggunakan metode UML (Unified Modelling language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga dapat menghasilkan model baru yang diusulkan. Peneliti juga menggunakan program Visual Paradigm 6.4 untuk menggambarkan Usecase diagram, Activity diagram, Sequence diagram dan Class diagram. Untuk perancangan dan pembuatan sistem peneliti menggunakan bahasa pemrograman java sebagai aplikasi mobile, PHP sebagai tampilan web dan Mysql sebagai database.

Metode Pengujiian

Dalam metode ini peneliti menggunakan metode pengujian black-box testing. Black-box testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisi kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Peneliti menggunakan metode black-box testing karena metode ini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahua detail struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian Latar Belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga berisi teori – teori konsep dasar dari Aplikasi Website, PIECES, Literatur review dan lain – lain.

BAB III : ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang analisis organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang, draft elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dan final draft elisitasi yang menggambarkan keseluruhan rancangan sistem baru yang diusulkan serta konfigurasi sistem.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, pengujian black-box, evaluasi dan implementasi yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penelitian dan saran yang bersifat membangun yang berguna sebagai masukan untuk melakukan perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu hal yang paling sering digunakan dalam sebuah perusahaan ataupun instansi lain seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dan tidak hanya digunakan dalam sebuah instansi, tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari sebuah sistem baik itu dalam kegiatan belajar mengajar, jual beli di pasar ataupun bekerja pada suatu perusahaan. Pada bidang teknologi saat ini, sistem terus-menerus diperbarui, diolah dan dimodifikasi menjadi lebih baik dan berkembang secara signifikan dan lebih presisi agar semakin memudahkan pekerjaan manusia. Akan tetapi semakin berkembangnya sistem justru berbanding terbalik dengan pemahaman manusia akan definisi sistem tersebut, banyak dari kita masih bingung jika diminta menjelaskan definisi dari sistem. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang definisi sistem tersebut, pendapat dari para ahli tentang definisi sistem, yaitu :

Menurut Wina Sanjaya dalam buku Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (2015:2)[1], “Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Jogiyanto yang dikutip kembali oleh Eka Asyifa Hayat, dkk dalam Jurnal Algoritma Vol. 11 No.1 Tahun 2014[2] “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Wulan Ayu dan Ilham Perdana dalam Jurnal Manajemen Indonesia Vol. 14 No.3 Tahun 2014[3] “sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam suatu proses transformasi”.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Karakteristik Sistem

Gambaran umum sebuah sistem adalah IPO (Input, Process, Output). Hal ini juga merupakan sebuah konsep dari sistem secara sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki sebuah masukan (input), data yang diolah (process) dan keluaran berbentuk informasi (output). Sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem. Berikut karakteristik sistem menurut Destiana (2014:35), yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components System)
  2. Komponen sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsitem.

  3. Batas Sistem (Boundary System)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan Sistem (Environments System)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung atau Antarmuka Sistem (Interface System)
  8. Penghubung atau antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung atau antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan Sistem (Input System)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Process System)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama dalam mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran Sistem (Output System)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerjasama sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Umpan Balik (Feed Back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikkannya pada kondisi normal.

    Gambar-2-1-1-2-Karakteristik-Sistem
    Destiana (2014:35)

Klasifikasi Sistem

Menurut Destiana (2014:42), sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[4], “Data adalah sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut Mia Andini, dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48)[5]. “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:8)[6], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah dan masih berdiri sendiri yang akan diolah menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Destiana (2014:42-43), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan sifat data
  2. Berdasarkan sifat data, dikenal

    a. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

    b. Data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

  3. Berdasarkan sumber data
  4. Berdasarkan sumber data, dikenal

    a. Data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.

    b. Data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

  5. Berdasarkan cara memperolehnya
  6. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi :

    a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.

    b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

  7. Berdasarkan cakupan pengumpulnya
  8. Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

    a. Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan. b. Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan. c. Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

  9. Berdasarkan skala pengukurannya
  10. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Robert N. Anthony dikutip Mujiati dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1 (2016:12)[7], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya".

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 4 No.1 (2017:88)[8] “Informasi adalah data yang telah di klasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk membuat keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279) Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)
  2. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)
  4. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Ciri – ciri Informasi

Enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut : (Darmawan dalam Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:86).

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  5. Accurancy of information (ketepatan informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Ciri-ciri informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan atau membuat kebijakan tertentu sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

Karakteristik Informasi

Karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagi berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91-92).

  1. Information must be pertinent. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa memiliki atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah digunakan tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Relevan. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Siklus Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:10), Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat Celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar-2-1-3-5-Siklus-Informasi
Gambar 2.1.3.5 Siklus Informasi (Information Cycle)

Fungsi Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:9), “ Fungsi utamanya yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definsi Sistem Informasi

Berikut ini beberapa penjabaran definisi sistem informasi menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Mulyanto dalam Indonesian Journal on Networking and Security Volume 6 No 2 (2017:18)[9], “Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi”.

Menurut Jogyianto dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310)[10], “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara suatu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan tersebut dapat di tarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:13), komponen sistem terdiri dari 6 blok bangunan, yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis (Database Block)
  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Controls Block)
  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Rianti dan Pratama (2016:52)[11] “Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem”.

Menurut Ekawati, dkk (2015:58)[12] “Perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah rancangan dan desain yang dibuat untuk menggambarkan suatu sistem yang berisi alur sistem tersebut.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Yunita dan Devitra (2017:281). Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk program dan ahli-ahli teknik terlibat.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi analisa sistem menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69)[13], ”Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Menurut Mulyadi dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69)[14], “Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69)[15], “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian - bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang suatu sistem yang baru atau melakukan pengembangan terhadap sistem yang ada.

Tahapan Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185), setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.
  3. Identifikasi kebutuhan sistem.
  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk Dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117) Adapun fungsi analisa adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa :

  1. Pengertian Analisa Masukan
  2. Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

  3. Pengertian Analisa Proses
  4. Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

  5. Pengertian Analisa Keluaran
  6. Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi aplikasi menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut H. Mustakini dalam Isan Priana dan Leni Fitriani (2016:408)[16], “Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output”.

Menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:58)[17], “Perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Menurut Azmi dalam Mia Andini dan Khairul Anwar Hafidz (2015:48)[18], “Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan”.

Kesimpulan definisi aplikasi dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah instruksi di dalam suatu komputer yang tersusun dengan sedemikian rupa untuk melakukan tugas yang diinginkan oleh pengguna.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[19], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standars and Technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161)[20], “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras komputer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) <i>”.</p> <p style=”line-height: 2;text-indent: 0.5in>

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan di dalam sebuah web server berbentuk HTTP <i>(hyperlink) serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.

Klasifikasi Website

Menurut Ika Zufria dan M. Hasan Azhari dalam QUERY: Jurnal Sistem Informasi Volume 01 Nomor 01 (2017:52). Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: Website Statis, Website Dinamis, Website Interaktif.

  1. Website Statis
  2. Dari kata statis itu saja, sudah dapat dipahami tidak berubah. Mudah bukan? Tapi tentu tidak ada salahnya jika kita juga ketahui makna sebenarnya dari situs statis ini. Website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs itu.

  3. Website Dinamis
  4. Website dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

  5. Website Interaktif
  6. Website interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user berinterakis dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Dikutip oleh Wirawan Istiono, Hijrah dan Sutarya dalam jurnal yang berjudul Pengembangan Sistem Aplikasi Penilaian Dengan Pendekatan MVC Dan Bahasa PHP Dengan Framework Codeigniter Dan Database MYSQ Pada Pahoa College Indonesia Vol. 5 No. 1 Tahun 2016[21] bahwa “PHP merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder”.

    Menurut Achmad Solichin dalam jurnal Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web Vol. 14 No. 1 Tahun 2016 [22]yang dikutip kembali oleh Fauzan Masykur dan Faqiana Prasetiyowati bahwa “PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor. Rasmus Lerdorf adalah pembuat pertama kali pada tahun 1994. Php memiliki perintah yang ditulis dengan tag : <?php & ?> atau < ? > atau<script language=”php”> & </script> atau <% & %>. Pada setiap satu statement (perintah ) akan diakhiri dengan titik koma (;). Nama identifier harus Case Sensitive yang di buat oleh user (berupa variabel, konstanta, fungsi, dll), namun tidak case sensitive untuk identifier built-in dari PHP”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang memiliki perintah untuk membuat sebuah website.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Rizki Hesananda, Harco Leslie Hendric Spits Warnars dan Nesti Fronika Sianipar dalam jurnal sistem komputer Vol. 7 No. 2 Tahun 2017[23] bahwa “Database merupakan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.

    Menurut Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Tahun 2016[24] yang dikutip kembali oleh Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin bahwa “Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Basis data atau database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu sistem organisasi. Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan”.

    Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan dapat diatur dengan sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bagi pemakainya.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Abdul Kadir dalam jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol. 3 Tahun 2014[25] yang dikutip kembali oleh Muhamad Muslihudin dan Anggun Larasti bahwa “MySQL merupakan suatu perangkat lunak database relasi atau relation database management system (RDMS) yang didistribusikan gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

    Menurut Saefudin dan Sri Lestari dalam jurnal yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan PT. Mulya Spindo Mills Menggunakan Metode Algoritma C4.5 Vol. 2 Tahun 2015[26] bahwa “MySQL merupakan salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

    Berdasarkan beberapa definisi menurut beberapa para ahli maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah suatu perangkat lunak database yang menggunaka SQL sebagai bahasa dasar untuk dapat mengakses databasenya.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Pengaduan

    Definisi Pengaduan

    Dikutip oleh Syaiful Amin (2014)[27] pada jurnal yang berjudul Sistem Informasi Pelayanan Pengaduan Dan Tagihan Rekening Pelanggan Pada PDAM Kabupaten Jepara, “Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya”.

    Menurut Suryadi dalam jurnal Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial Vol. 2 No. 2 Tahun 2018[28] yang dikutip kembali oleh Kristyan Dwijosusilo dan Erwin Isdianto bahwa “Pengaduan masyarakat merupakan bentuk ungkapan ketidakpuasan masyarakat atas kualitas pelayanan yang diterima yang sering berujung lahirnya tuntutan publik, seringkali dipandang sebagai hal yang buruk bagi kehidupan suatu organisasi”.

    Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengaduan adalah suatu bentuk ketidakpuasan yang diungkapkan oleh pihak yang berkepentingan kepada pihak yang berwenang terkait dengan ketidakpuasan terhadap sesuatu hal.

    Kebijakan atau Peraturan Penyampaian Pengaduan

    Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dimana dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b menyatakan bahwa penyelenggara pelayanan publik harus memiliki pengelolaan pengaduan masyarakat. Kemudian ditegaskan juga dalam Pasal 36 dan 37 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 yang mengamanatkan penyelenggara wajib menyediakan sarana pengaduan, menugaskan pelaksana yang berkompeten dalam pengelolaan pengaduan. Selain ketentuan Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik guna mengatur lebih lanjut tentang pengelolaan pengaduan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik yang berkualitas, wajar, dan adil.

    Penanganan Pengaduan Masyarakat

    Mengacu pada petunjuk Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-1347.UM.01.10 Tahun 2011 dimana penanganan pengaduan masyarakat yang selanjutnya disebut penanganan pengaduan adalah serangkaian proses atau langkah penanganan berupa monitoring, observasi, konfirmasi, klasifikasi atau pemeriksaan untuk mengungkap kebenaran hal yang diadukan. Didalam bukunya, Gorton (2005:6) menjelaskan bahwa, terdapat 7 prinsip dalam penanganan pengaduan yang dapat dijadikan inti dari komponen pelayanan dan dapat dimengerti oleh setiap level organisasi. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

    1. Quality Improvement (Peningkatan Kualitas)
    2. Penanganan pengaduan merupakan bagian yang penting dalam pendekatan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas merupakan proses sistematis dalam pelayanan yang secara kontinuitas dievaluasi dan ditingkatkan.

    3. Open Disclosure (Keterbukaan Menerima Pengaduan)
    4. Elemen-elemen keterbukaan adalah pernyataan bersalah, penjelasan secara faktual ataas apa yang telah terjadi, konsekuensi potensial dan langkah yang diambil dalam mengatur peristiwa dan mencegah kesalahan yang berulang.

    5. Commitment (Komitmen)
    6. Seluruh anggota organisasi memiliki komitmen yang tinggi untuk mengintegrasikan manajemen pengaduan dan keinginan untuk menyediakan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pelayanan secara efektif.

    7. Accessibility (Aksesbilitas)
    8. Organisasi mendorong masyarakat dan pegawai untuk saling memberikan timbal balik dalam hal pelayanan daan membuat pelayanan semakin mudah untuk satu sama lainnya.

    9. Responsiveness (Kemampuan Bereaksi)
    10. Bentuk pelayanan dalam sebuah organisasi harus berorientasi keada masyarakat, sebagai pihak ayang berhak menerima pelayanan. Organisasi juga harus maau menerima pengaduan dan menyelesaikan pengaduan secara serius.

    11. Transparency and Accountability (Transparansi dan Bertanggung Jawab)
    12. Proses dalam penangan pengaduan harus dapat dijelaskan secara baik, terbuka dan bertaanggung jawab kepada pegawai dan masyarakat.

    13. Privacy and Confidentially (Privasi dan Kerahasiaan)
    14. Pelayanan dalam penanganan pengaduan mengutamakan pada sifatnya yang pribadi dan rahasia dari masyarakatnya dan informasi yang diterima selama proses pengaduan berlangsung, saat dalam pembuatan keputusan harus terbuka dan bertanggung jawab.

    Konsep Dasar Pelayanan Publik

    Definisi Pelayanan Publik

    Menurut Diah Rachma Aprianty dalam jurnal yang berjudul Penerapan Kebijakan E-Goverment dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda Vol. 4 No. 4 Tahun 2016[29] bahwa “Pelayanan publik (public service) adalah suatu pelayanan atau pemberian terhadap masyarakat yang berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang dilakukan oleh organisasi publik yaitu pemerintahan”.

    Menurut Cotler dalam jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 3 No. 3 Tahun 2015[30] yang dikutip kembali oleh Celement Belly Heden Higau bahwa “Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntukan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik”.

    Menurut Gronroos dalam jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 2 No. 1 Tahun 2014[31] yang dikutip kembali oleh Steven Konli bahwa “Pelayanan adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”.

    Kesimpulan pelayanan dari pendapat beberapa ahli tersebut bahwa pelayanan adalah suatu pemberian fasilitas yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang diperuntukkan untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat atau user.

    Kualitas Pelayanan Publik

    Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Organisasi pelayanan publik mempunyai ciri public accuntability, dimana setiap warga negara mempunyai hak untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang mereka terima. Sangat sulit untuk menilai kualitas suatu pelayanan tanpa mempertimbangkan peran masyarakat sebagai penerima pelayanan dan aparat pelaksana pelayanan itu. Evaluasi yang berasal dari pengguna pelayanan, merupakan elemen pertama dalam analisis kualitas pelayanan publik. Elemen kedua dalam analisis adalah kemudahan suatu pelayanan dikenali baik sebelum dalam proses atau setelah pelayanan itu diberikan.

    Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari :

    1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat di akses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di mengerti.
    2. Akuntabilitas, yakni pelayan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
    3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesiensi dan efektivitas.
    4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
    5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status social, dan lain-lain.
    6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

    Jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah kualitas pelayanan birokrat terhadap masyarakat. Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti :

    1. Kinerja (performance)
    2. Keandalan (reliability)
    3. Mudah dalam penggunaan (easy of use)
    4. Estetika (esthetics)

    Adapun dalam definisi strategis dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Gaspersz mengemukakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok :

    1. Kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan memberikan kepuasan atas penggunaan produk.
    2. Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
    3. Konsep kualitas bersifat relatif, maksudnya penilaian kualitas bergantung kepada perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri pelayanan yang spesifik.

    Prinsip Pelayanan Publik

    Pelayanan publik memiliki prinsip dalam penyelenggaraan pelayanan menurut PERMENPAN nomor 36 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan yaitu :

    1. Konsistensi
    2. Partisipatif
    3. Akuntabel
    4. Berkesinambungan
    5. Transparansi
    6. Keadilan

    Konsep Dasar Masyarakat

    Definisi Masyarakat

    Menurut Paul B Horton dan C. Hunt dalam jurnal Unifikasi Vol. 2 No. 1 Tahun 2015[32] yang dikutip kembali oleh Suwari Akhmaddhian dan Anthon Fathanudien bahwa “Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut”.

    Menurut Heri Kusmanto dalam jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA Vol. 2 No. 1 Tahun 2014[33] bahwa “masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama”.

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia di dalam suatu wilayah yang hidup secara bersama-sama serta melakukan kegiatan di wilayah tersebut.

    Konsep Dasar PIECES

    Definisi PIECES

    Berikut ini adalah beberapa penjabaran tentang definisi analisa PIECES Menurut para ahli. Diantaranya adalah:

    Dikutip dari Jurnal Buana Informatika oleh Muh. Rasyid Ridha dkk[34] bahwa “Analisa PIECES ini adalah analisa yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi. Pada analisa PIECES ini adalah menganalisa data yang diperlukan dalam pembuatan sistem, dalam hal ini yaitu: Analisa Kinerja (Performance Analysis), Analisis Informasi (Information Analysis), Analisis Ekonomi (Economic Analysis), Analisis Pengendalian (Control Analysis), Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) dan Analisis Pelayanan (Service Analysis)”.

    Menurut Istiningsih dalam Siti Husnul Bariah (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and Service), adalah:

    1. Performance (Kinerja): Peningkatan Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
    2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
    3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
    4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
    5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari output nya dibagi dengan inputnya.
    6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

    Konsep Dasar UML

    Definsi UML

    Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah :

    Menurut M. Shalahuddin dalam jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1 Tahun 2017[35] yang dikutip kembali oleh Agustinus Haryanta, Abdur Rochman dan Ayu Setyaningsih bahwa “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

    Menurut Rosa A.S, M dalam jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 Tahun 2016[36] yang dikutip kembali oleh Puput Pospito Rini, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti bahwa “UML merupakan teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak”.

    Menurut Munawar dalam jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol. 2 No. 10 Tahun 2016[37] yang dikutip kembali oleh Andri Prasetyo dan Rahel Susanti bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan UML adalah bahasa visual atau salah satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek secara keseluruhan.

    Jenis-Jenis Diagram UML

    Berikut adalah beberapa definisi dari jenis-jenis diagram yang akan digunakan, yaitu :

    1. Use Case Diagram
    2. Menurut Carina Titus in  International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20) , “ Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. (Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul, stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem).

      Menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491), “ Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

    3. Class Diagram
    4. Menurut Carina Titus dalam  International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas-kelas utama dari sistem bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain).

    5. Sequence Diagram
    6. Menurut Carina Titus dalam  International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”. (Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

    7. Activity Diagram
    8. Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram dalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk mneganalisa proses”.

      Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Konsep Dasar Global Positioning System (GPS)

    Definisi GPS

    Menurut Anisah Budiwati dalam jurnal yang berjudul Tongkat Istiwa Global Positioning System (GPS) Dan Google Earth Untuk Menentukan Titik Koordinat Bumi Dan Aplikasinya Dalam Penentuan Arah Kiblat Vol. 26 No. 1 Tahun 2016[38] bahwa “GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit, nama formalnya biasa disebut NAVSTAR GPS, kepanjangannya adalah Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System

    Menurut Bondan Dwi Hatmoko dalam jurnal yang berjudul Sistem Informasi Obyek Wisata Secara Real Time Menggunakan GPS Di Bogor Via Mobile Berbasis Android Vol. 7 No. 1 Tahun 2014[39] bahwa “GPS adalah sebuah sistem yang dapat menunjukkan posisi benda di permukaan bumi secara cepat, di semua tempat, pada semua kondisi dan pada setiap waktu”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa GPS adalah suatu sistem radio navigasi yang bertujuan untuk menunjukkan posisi benda di suatu tempat di permukaan bumi secara tepat dan pada waktu yang tepat.

    Konsep Dasar Openlayers

    Definisi Openlayers

    Menurut Ayuningtias dan Defrin Karisia dalam jurnal yang berjudul Aplikasi Pemantauan Kondisi Bangunan Daerah Irigasi Berbasis Geographic Information System Tahun 2014[40] bahwa “Openlayers adalah library JavaScript murni untuk menampilkan data peta di berbagai web browser, tanpa server side dependencies. Openlayers mengimplementasikan JavaScript API untuk memebangun rich web-based geographic applications yang mirip dengan Google maps dan MSN Virtual Earth APIS. Openlayers adalah bersifat Free Software, yang dibangun oleh komunitas Open Source.

    Menurut Agung Sasongko pada jurnal Khatulistiwa Informatika Vol. 4 No. 1 Tahun 2016[41] bahwa “Openlayers merupakan pustaka yang ditulis dalam bahasa JavaScript murni untuk menampilkan data peta pada aplikasi penjelajah web modern tanpa harus bergantung kepada sisi server”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Openlayers merupakan fasilitas dari JavaScript yang dapat berguna untuk menampilkan peta ke dalam website yang bersifat Free Software.

    Konsep Dasar Xampp

    Definisi Xampp

    Menurut Bunafit Nugroho dalam jurnal Informasi Sistem Vol. 1 No. 1 Tahun 2016[42] yang dikutip kembali oleh Syukri Ali dan Arisandy Ambarita bahwa “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu lagi bingung untuk melakukan penginstalan program-program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP”.

    Dikutip oleh Zaldy Samudra dalam jurnal yang berjudul Aplikasi Delivery Makanan Berbasis Web Di Area Telkom University Vol. 1 No. 1 Tahun 2015[43] bahwa “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah sebuah tool berbasis open source yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1 Tahun 2017[44] yang dikutip kembali oleh M. Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha bahwa “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

    Menurut Hilmi Fuad, Sutarman dan Yayah dalam jurnal Sistofek Global Vol. 8 No. 1 Tahun 2018[45] bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Menurut Sommerville and Sawyer dalam jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 Tahun 2016[46] yang dikutip kembali oleh Puput Puspito Rini, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti bahwa “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I
    2. Elisitasi Tahap II
    3. Elisitasi Tahap III
    4. Final Draft Elisitasi

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa program yang kita buat dibutuhkan beberapa rancangan atau kebutuhan sebelum dianalisis.

    Tahapan dalam Elisitasi

    Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi tahap I
    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi tahap II
    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disaggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

      1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (Penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

      2. “D” pada MDI itu artinya Desirable (diinginkan).

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem akan membuat sistem tersebut lebih sempurna

      3. “I” pada MDI itu artinya Inessential (tidak penting).

      Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi tahap III
    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. 2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tat cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. 3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
    7. Final Draft Elisitasi
    8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Rosa dan M. Shalahuddin dalam jurnal Khatulistiwa Informatika Vol. 3 No. 2 Tahun 2015[47] yang dikutip kembali oleh Mulia Rahmayu bahwa “Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

    Menurut Ihsanudin, Eko Retnadi dan Asep Setia dalam jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol. 10 No. 1 Tahun 2013[48] bahwa “Black Box Testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan dengan berfokus pada spesifikasi fungsional tanpa menguji desain atau pun kode program sistem tersebut.

    Metode Pengumpulan Data

    Definisi Observasi

    Menurut Jogiyanto dalam buku Analisis dan Desain (2014:623) “Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik untuk mengumpulkan data/fakta (fact finding technique) yang cukup efektif mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.

    Untuk mendapatkan fakta melalui metode observasi, tidak semestinya setiap membutuhkan data, peneliti harus setiap hari ketempat pengamatan tersebut, tetapi dalam analis sistem harus menjaga supaya orang yang akan diteliti tidak merasa terganggu dalam pekerjaannya. Observasi dapat dilakukan pertama kali pada waktu beban kerja pada saat normal. Pada waktu observasi analisis sistem juga dapat melakukan pengumpulan sempel-sempel data, oleh sebab itu sebelum melakukan observasi perlu direncanakan terlebih dahulu, dengan perencanaan yang matang observasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Jogiyanto (2014:625).

    Definisi Wawancara

    Menurut Jogiyanto (2014:617) “Wawancara atau (Interview) ialah teknik pengumpulan data/fakta yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewancara (Interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai (Interviewer)”.

    Pada saat melakukan wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini menurut Jogiyanto (2014:619) yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

    1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa anda sebenarnya.
    2. Menjelaskan apa tujuan anda dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang akan dibuat atau dikembangkan.
    3. Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
    4. Selama wawancara, pewancara harus mendengarkan dengan teliti, dan jangan memotong pembicara pada orang yang akan diwawancarai.
    5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide tambahan yang mungkin dapat membantu anda dalam penyelesaian pengumpulan data.
    6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara.
    7. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara telah selesai serta meminta kesediaan kembali untuk dihubungi, bila memerlukan data lanjutan.

    Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut M. Yusuf dalam jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No. 1 Tahun 2014[49] bahwa “Literature Review adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti, tujuan lain dari literature review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah dikerjakan orang lain sebelumnya”.

    Menurut Deviachrista (2013:1)[50], “Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti harus merangkai perumusuhan masalah dari gambaran Literature orang lain untuk memecahkan suatu masalah yang sedang diteliti.

    1. Manfaat Studi Pustaka Literature Review
    2. Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231), “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

    3. Literature Review

    Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya adalah :

    1. Peneletian yang dilakukan oleh Asep Safullah, Henderi dan Bramantyo Yudi Wardhana pada jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Timer Pada Lampu Lalu Lintas Dengan Mikrokontroler AVR” Vol. 2 No. 1 Tahun 2018, yang menjelaskan tentang peningkatan kepadatan pengguna jalan raya yang menyebabkan peningkatan kecelakaan dan kemacetan lalu-lintas dikarenakan permasalahan pada penerangan jalan umum atau lalu lintas yang sekarang terpasang.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Maryanih dan Syinthia Ricka Arrianti pada jurnal yang berjudul “Aplikasi Pelayanan Pengaduan Maintenance Divisi Teknik Berbasis Android Pada Perguruan Tinggi Raharja” Vol. 5 No. 1 Tahun 2019, yang menjelaskan tentang pengembangan sistem pelayanan, dengan dilakukannya pengembangan sistem pelayanan dengan pengembangan berbasis mobile, maka diharapkan dapat mempermudah user untuk melakukan keluhan dengan hanya smartphone berbasis android sehingga sangat membantu bagian terkait untuk menampung semua keluhan tersebut.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Friden Elefri Neno, Kusrini dan Henderi pada jurnal yang berjudul “Analisa Maturity Level Pencapaian Optimasi Layanan TI Perguruan Tinggi” Vol. 2 No. 1 Tahun 2019, yang menjelaskan tentang sistem informasi akademik di perguruan tinggi yang berfungsi untuk melayani proses akademik mahasiswa dan dosen. Tujuan dari aplikasi informasi ini adalah untuk memberikan kontribusi terhadap teknologi informasi terhadap kinerja bisnis pada Perguruan Tinggi Stimikom Stella Maris Sumba untuk mengukur seberapa jauh keselarasan antara proses bisnis dengan menggunakan sebuah standar yaitu COBIT 4.1.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Suryana, M. Devi Adiansyah dan Imami Fatimatun pada jurnal yang berjudul “Perancangan Aplikasi Mobile Sistem Informasi “KIFROM” Berbasis Android Untuk Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Publik Terhadap Masyarakat Pada Kelurahan Sukasari” Vol. 2 No. 2 Tahun 2016, yang menjelaskan tentang rancangan aplikasi kiForm (aplikasi android) sebagai bentuk dari pemanfaatan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan pelayanan publik pada kelurahan tersebut, sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi pelayanan publik dimanapun mereka berada dengan aplikasi informasi pelayanan publik berbasis android tersebut.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Raharja, Meta Amalya Dewi dan Citra Destianty, pada jurnal yang berjudul “Kinerja Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Dalam Menunjang Sistem pelayanan Iduhelp! Pada Perguruan Tinggi” Vol. 7 No. 2 Tahun 2014, yang menjelaskan tentang penerapan sistem pelayanan di perguruan tinggi raharja yang dikenal dengan sistem pelayanan iDUHelp. Namun terdapat beberapa masalah pada sistem pelayanan tersebut sehingga diperlukan pengembangan dengan menambahkan kinerja ROOSTER.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Ruli Supriati, Ilamsyah dan Dwi Adji Prasetyo pada jurnal yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Perpustakaan Berbasis Web Guna Meningkatkan Pelayanan Pada SMKN 2 Kab. Tangerang” Vol. 5 No. 1 Tahun 2019, yang menjelaskan tentang perancangan sistem pengolahan data perpustakaan yang berbasis web, yang bertujuan untuk mengatasi permasalah yang sedang terjadi pada perpustakaan tersebut. Dengan adanya sistem pengolahan data perpustakaan berbasis web ini maka diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap para peminat pembaca.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno dan Rohmawati Ningsih pada jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Akademik Mahasiswa Jurusan Berbasis Web Pada STMIK Prastikom” Vol. 4 No. 2 Tahun 2018, yang menjelaskan tentang rancangan sistem pelayanan knowledge sharing, yang merupakan aplikasi pelayanan bagi mahasiswa yang dapat menjembatani kebutuhan mahasiswa untuk berkonsultasi dengan dosen jurusan. Dengan adanya perancangan pelayanan web ini, diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan mahasiswa dan membangun motivasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya tepat waktu dan membantu pelayanan dosen menjadi maksimal.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Meta Amalya Dewi, Anggi Anggriani dan Jaka Mahmud pada jurnal yang berjudul “Electronic Customer Relationship Management Sebagai Penunjang Pelayanan Pelanggan Di PT. Bintang Jasa Gemilang” Vol. 1 No. 1 Tahun 2015, yang menjelaskan tentang aplikasi e-CRM (electronic customer relationship management) yang merupakan aplikasi yang dibuat sebagai upaya meningkatkan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Dengan adanya aplikasi ini pelanggan dapat dengan mudah mengetahui informasi status pengiriman barang, sehingga pihak perusahaan dapat terus meningkatkan pelayanan meraka kepada pelanggan.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Fernanda Hänsch Beuren, Marcelo Gitirana Gomes Ferreira, dan Paulo A. Cauchick Miguel, yang berjudul “Product-Service Systems: A Literature Review On Integrated Products And Services”. Penelitian ini membahas tentang sistem layanan produk bagi banyak perusahaan dengan menyediakan pelayanan “The productservice system represents a competitive opportunity for many companies as they seek to reduce consumption by altering how their products are used by providing services”.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Shahid Iqbal, Massod Ul Hassan dan Ume Habibah yang berjudul “Impact of self-service technology (SST) service quality on customer loyalty and behavioral intention: The mediating role of customer satisfaction”. Penelitian ini membahas tentang kualitas layanan dalam bentuk teknologi yang menciptakan hasil positif yaitu kepuasan pelanggan, loyalitas dan kesungguhan dari perusahaan untuk mencapai produktivitas dan kepuasan yang lebih baik “Service quality has been a topic of extensive inquiry for decades that has emerged now in form of self-service technology (SST) which has profound effects on the way customers interact with firms to create positive service outcomes i.e. customer satisfaction, loyalty, and behavioral Intentions. Therefore, the main objective of this study is to examine that how the technology based Services i.e. SSTs impact the customer satisfaction, loyalty, and Behavioral Intentions in service sector of Pakistan”.

     

    BAB III

    ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Instansi

    Sejarah Dinas Perhubungan Kota Tangerang (DISHUB)

    Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) merupakan hal yang sangat dekat dekat masyarakat. Setiap waktu masyayarkat terus bergulat dengan angkutan jalan dengan bermacam-macam kepentingan. Oleh karena itu disini warga negara butuh agar  hak-hak mereka dalam berlalulintas di jamin dan dilindungi oleh Negara. Negara sebagai sebuah organisasi tertinggi dari masyarakat berkewajiban menjamin dan melindungi hak-hak warga negaranya di jalan (LLAJ.pen).

    Sejarah lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia telah melewati berbagai masa sejak dari masa Pemerintahan Belanda sampai pada era reformasi pada saat ini. Lalu lintas dan angkutan jalan pun telah melewati berbagai kondisi zaman dibarengi dengan berbagai kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sampai perubahan pola tingkah laku masyarakat.

    Lalu lintas dan angkutan jalan ketika pada masa Pemerintahan Hindia Belanda di atur dalam “Werverkeersordonnantie” (Staatsblad 1933 Nomor 86). Perkembangan selanjutnya Weverkeersordonnantie tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan dirubah lagi dalam Staatsblad 1940 No. 72. Kemudian Weverkeersordonnantie dirubah lagi setelah Indonesia tepatnya pada tahun 1951 dengan UU No. 3 tahun 1951 perubahan dan tambahan undang-undang lalu lintas jalan (Wegverkeersordonnantie, Staatsblad 1933 No. 86).

    Kemudian selang 15 tahun kemudian dari berlakunya UU No. 15 tahun 1951 Pemerintah Indonesia mengatur lagi lalu lintas dan angkutan jalan kedalam undang-undang yang baru serta mencabut peraturan sebelumnya tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Maka lahirnya UU No. 3 tahun 1965 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang pada waktu itu atas persetujuan bersama antara Presiden Soekarno dengan DPR GR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong). Undang-undang No. 3 tahun 1965 ini bahwa ini adalah undang-undang pertama yang mengatur LLAJ  di Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

    Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK pada 27 tahun kemudian diatur kembali LLAJ di Indonesia dengan undang-undang yang baru yaitu undang-undang no. 14 tahun 1992. Ada hal yang menarik dari UU No. 14 Tahun 1992 ini bahwa undang-undang ini sempat ditangguhkan selama setahun melalui PERPU No. 1 Tahun 1992 yang disahkan menjadi undang-undang no. 22 tahun 1992.

    Proses nomenklatur Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) berubah menjadi Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut :

    1. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi DT I Jawa Barat cabang Kotamadya DT II Tangerang sampai dengan tahun 1993 berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tk. II Tangerang.
    2. Dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2001 diubah menjadi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kotamadya DT II Tangerang.
    3. Perda Kota Tangerang nomor 4 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Tangerang dan Sekretariat DPRD dikuatkan dengan keputusan Walikota Tangerang nomor 9 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
    4. Sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

    Pembagian Administratif

    Kota Tangerang terdiri atas kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 104 kelurahan. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif, dan akhirnya ditetapkan sebagai Kotamadya pada tanggal. Sebutan “Kotamadya” diganti dengan “Kota” pada tahun 2001.

    Tempat dan Kedudukan Dinas Perhubungan

    Dinas Perhubungan Kota Tangerang berlokasi di JL. DR. Sintanala No. 1 Kel. Mekarsari, Kec. Neglasari Kota Tangerang. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Perhubungan Kota Tangerang merupakan dinas yang berkedudukan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal Lalu Lintas & Angkutan Umum Massal .

    Bentuk dan Badan Hukum Dinas Perhubungan

    3xo7-I-1t-400x400
    Gambar 3.1.4 : Logo Dinas Perhubungan

    Dinas Perhubungan Kota Tangerang merupakan Badan Publik atau Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang seluruh asetnya dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang. Dinas Perhubungan di bentuk berdasarkan Perwal Walikota No. 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan.

    Bidang Usaha Dinas Perhubungan

    Dinas Perhubungan Kota Tangerang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di berbagai bidang di antaranya Lalu Lintas dan Angkutan Umum Massal. Berdasarkan asas otonomi dan melaksanakan tugas pokok dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang administrasi lalu lintas.

    Bidang Pekerjaan

    Adapun penulis melaksanakan kegiatan Penelitian di bidang Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan Kota Tangerang .

    Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

    Pengertian struktur organisasi dapat didefisikan sebagai suatu sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan komuikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan  individual dan kelompok (Amirullah 2004:168).

    Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan kebijaksanaan yang dilakukan guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat bagan struktur organisasi pada gambar berikut ini :

    Gambar-3-1-7-Struktur-Organisasi-Dishub-tng
    Gambar 3.1.7 : Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang

    Tanggung Jawab dan Wewenang

    Berdasarkan peraturan Walikota Tangerang No. 70 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi Dinas Perhubungan. Tugas pokok dan fungsi kedudukan Dinas Perhubungan Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Kepala dinas
    2. Kepala dinas mempunyai tugas memimpin, mengatur, mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh kegiatan pengelenggaraan urusan daerah yang berkenaan dengan lalu lintas dan angkutan umum.

      Untuk menyelenggarakan tugas pokok ini, Kepala dinas mempunyai fungsi:

      a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dinas.

      b. Penyelenggaraan penyusunan usulan program rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan dinas.

      c. Penjabaran kebijakan strategi serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan umum.

      d. Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan operasional dinas.

      e. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua perangkat daerah dan masyarakat dalam lingkup urusan lalu lintas dan angkutan umum.

      f. Perumusan kebijakan pembangunan, pengadaan serta rehabilitas prasarana dan sarana fisik dalam lingkup tugas dinas.

      g. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan dinas.

      h. Penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan anggaran tahunan dinas.

      i. Pelaporan

    3. Sekretaris dinas
    4. Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.

      Untuk menyelenggarakan tugas pokok ini, sekretasris mempunyai fungsi :

      a. Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan sekertariat.

      b. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan dinas.

      c. Penyelenggaraan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan adminitrasi keuangan.

      d. Pengawasan dan pembinaan terhadap para kepala bagian yang di bawahnya.

      e. Pelaporan.

      Sekretaris membawahi 3 Sub Bagian, yaitu :

      a. Kepala sub bagian umum dan kepegawaian

      Sub bagian umum dan kepegawaian di pimpin oleh seorang Kepala sub bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

      b. Kepala sub bagian keuangan

      Sub bagian keuangan dipimpin oleh seorang Kepala sub bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.

      c. Kepala sub bagian perencanaan

      Sub bagian perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala sub bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan.

    5. Kepala bidang Pengembangan Sistem dan Transportasi
    6. Bidang Pengembangan Sistem dan Transportasi dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang mempunyai menyelenggarakan sebagian tugas dinas dalam lingkup perencanaan serta analisis dan evaluasi terhadap kinerja sistem dan keselamatan transportasi.

      Kepala bidang pengembangan sistem dan transportasi membawahi 2 Seksi, yaitu:

      a. Kepala seksi pengkajian sistem transportasi

      Seksi pengkajian sistem transportasi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang pengembangan sistem transportasi berkenaan dengan perencanaan teknis pengembangan sistem transportasi, pengembangan prasarana dan sarana tranportasi, serta penanggulangan masalah lalu lintas.

      b. Kepala seksi analisis dan evaluasi

      Seksi analisis dan evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas dan fungsi bidang pengembangan sistem transportasi yang berkenaan dengan analisis dan evaluasi terhadap kinerja sistem transportasi di Daerah.

    7. Kepala bidang Angkutan
    8. Bidang pengembangan Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam lingkup pembinaan serta penyediaan sarana dan prasarana angkutan.

      Kepala bidang Angkutan membawahi 2 seksi, yaitu :

      a. Kepala Seksi Sarana Angkutan

      Seksi Sarana Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang angkutan yang berkenaan dengan pengembangan angkutan.

      b. Kepala Seksi Prasarana Angkutan

      Seksi Prasarana Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang angkutan yang berkenaan dengan peraturan, penyediaan, dan pemeliharaan prasarana angkutan.

    9. Kepala Bidang Lalu Lintas
    10. Bidang pengembangan Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam lingkup pembinaan serta penyediaan sarana dan prasarana angkutan.

      Kepala bidang Lalu Lintas membawahi 3 seksi, yaitu :

      a. Kepala seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

      Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang lalu lintas yang berkenaan dengan peraturan, pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

      b. Kepala seksi Prasarana Lalu Lintas

      Seksi Prasarana Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang Lalu Lintas yang berkenaan dengan Prasarana Lalu Lintas

      c. Kepala seksi Pengendalian dan Penertiban LLAJ

      Seksi Prasarana Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di bidang lalu lintas berkenaan dengan pengendalian dan penertiban lalu lintas angkutan jalan.

    11. Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum
    12. Bidang Penerangan Jalan Umum oleh seorang Kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam lingkup pengelolaan Penerangan Jalan Umum (PJU).

      Kepala bidang PJU membawahi 2 seksi, yaitu :

      a. Kepala seksi Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU)

      Seksi Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang Penerangan Jalan Umum yang berkenaan dengan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum.

      b. Kepala seksi Pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU)

      Seksi Pembangunan Penerangan Jalan Umum dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang Penerangan Jalan Umum yang berkenaan dengan Pembangunan Penerangan Jalan Umum.

    Visi dan Misi

    Visi Dishub Kota Tangerang

    “Mewujudkan transportasi yang handal”

    Misi Dishub Kota Tangerang

    “Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang nyaman.”

    “Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi.”

    “Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib dan teratur.”

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosuder Sistem yang Berjalan

    Prosedur ini berisi proses berurutan untuk menanggapi keluhan lampu PJU yang padam dari masyarakat sekitar jalan raya dan jalan lingkungan rumah. Berikut prosedur yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

    1. Masyarakat dapat melakukan pengaduan terkait padamnya lampu jalan umum melalui aplikasi Laksa.
    2. Setelah masuk pada aplikasi Laksa, masyarakat dapat memilih kategori bidang Dishub.
    3. Jika untuk melakukan pengaduan lampu jalan bisa masuk ke tools dengan hastag #PJU.
    4. Setelah masuk ke tools dengan hastag #PJU selanjutnya masyarakat harus memberikan data lengkap mengenai keluhan yang ada dilapangan serta melampirkan bukti foto kondisi lampu yang padam tersebut.
    5. Lalu, kirimkan lokasi/alamat daerah tersebut.
    6. Setelah masyarakat melaporkan keluhannya, Admin Laksa Dinas Perhubungan akan menerima laporan tersebut dan akan ditindak lanjuti dengan diteruskan kembali laporan tersebut kepada Admin PJU.
    7. Admin PJU akan merespon keluhan tersebut dengan menyerahkan data-data kepada Koordinator Lapangan atau yang biasa disebut dengan Korlap.

    Rancangan Prosedur yang Berjalan

    Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada PJU Dinas Perhubungan, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan pada saat ini dengan berorientasikan objek. Berikut adalah penjelesannya :

    Use Case Diagram yang sedang Berjalan

    Use Case Diagram yang sedang berjalan pada sistem saat ini :

    Gambar-3-2-2-1-usecase-diagram-keluhan-masyarakat
    Gambar 3.2.2.1 Use Case Diagram Keluhan Masyarakat

    Berdasarkan gambar 3.2.2.1 Use Case yang ada terdapat :

    1. System : Terdapat 1 sistem yang mencakup keseluruhan proses keluahan masyarakat terkait pengaduan penerangan jalan umum.
    2. Actor : Terdapat 4 Actor yang terdiri dari masyarakat, admin laksa dishub, admin PJU dan koordinator lapangan.
    3. Use Case : Terdapat 5 Use Case, yaitu Use Case menyampaikan keluhan, Use Case menyampaikan data keluhan, Use Case menerima data keluhan, Use Case memproses data keluhan, Use Case menyerahkan data keluhan.

    Activity Diagram yang sedang Berjalan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur proses keluhan terhadap pengaduan lampu jalan yang padam. Penggambaran kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

    Gambar-3-2-2-2-activity-diagram-keluhan-masyarakat
    Gambar 3.2.2.2 Activity Diagram Keluhan Masyarakat

    Berdasarkan gambar 3.2.2.2 Activity yang ada terdapat :

    1. Initial Node : Sebagai awal objek.
    2. 8 Action : Dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Final Node : Sebagai objek yang diakhiri.
    4. 4 Vertical Swim Line : Agar terlihat lebih rapih.

    Sequence Diagram yang sedang Berjalan

    Sequence Diagram ini menggambarkan alur proses keluhan terhadap pengaduan lampu jalan yang padam. Penggambaran kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

    Gambar-3-2-2-3-sequence-diagram-keluhan-masyarakat
    Gambar 3.2.2.3 Sequence Diagram Keluhan Masyarakat

    Berdasarkan gambar 3.2.2.3 Sequence yang ada terdapat :

    1. 3 Life Line : Yaitu keluhan, data keluhan dan laporan.
    2. 4 Actor : Yaitu yang melakukan kegiatan yaitu masyarakat, admin laksa dishub, admin PJU, koordinator lapangan.
    3. 8 Message : Yaitu spesifikasi yang terjadi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

    Analisis Sistem yang Berjalan

    Metode Analisis Sistem

    Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan peneliti adalah metode analisis PIECES. Metode ini bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan segala kebutuhan pada sistem yang akan dibuat dan dapat membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem serta dapat meminimalisir resiko kesalahan yang mungkin terdapat pada sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah hasil dari anaisa PIECES yang telah dilakukan peneliti, antara lain :

    1. Performance (Kinerja)
    2. Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari:

      a. Throughput,yaitu jumlah pekerjaan atau output atau deliverables yang dapat dilakukan atau dihasilkan pada saat tertentu.

      b. Response Time,yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output atau deliverables tertentu.

      Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Analisa Performance (Kinerja)
      tabel1
    3. Information (Informasi)
    4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang jelas maka akan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

      Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Analisa Information (Informasi)
      tabel2
    5. Economy (Ekonomi)
    6. Dalam menganalisis dari segi ekonomi, diharapkan perusahaan atau organisasi dapat mengetahui dengan baik apakah sistem yang berjalan pada saat ini mengeluarkan banyak biaya atau tidak.

      Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Analisa Economy (Ekonomi)
      tabel3


    7. Control (Kontrol)
    8. Analisa kontrol atau pengendalian dalam suatu sistem sangatlah diperlukan untuk mendeteksi sistem dari kesalahan atau penyalah gunaan serta menjamin keamanan data dan informasi suatu sistem. Dengan adanya pengendalian, suatu sistem yang mengalami gangguan dapat diperbaiki secara dini dan diatasi dengan baik.

      Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Analisa Control (Kontrol)
      tabel4
    9. Efficiency (Efisiensi)
    10. Ketika sumber daya yang ada dapat digunakan dan diaplikasikan dengan benar serta dapat mencapai tujuan atau sasaran maka sistem tersebut dapat dikatakan efisien.

      Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Analisa Efficiency (Efisiensi)
      tabel5
    11. Service (Pelayanan)
    12. Pelayanan prima yang diberikan sangat mendukung dalam meningkatkan kualitas organisasi. Ketika konsumen merasa puas maka tujuan utama lembaga organisasi tersebut sudah tercapai.

      Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Analisa Service (Pelayanan)
      tabel6

    Konfigurasi Sistem yang Berajalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Core i3
    2. Monitor : LCD 14
    3. RAM : 2GB
    4. Keybord : Hp USB
    5. Mouse : Hp USB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Printer : HP LaserJet

    Spesifikasi Software

    1. Sistem Operasi Windows 2007
    2. Microsoft Office 2007

    Spesifikasi Brainware

    1. Admin Laksa Dishub
    2. Admin PJU
    3. Koordinator Lapangan


    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan hasil dari analisa yang telah dilakukan, maka permasalahan yang sedang dihadapi adalah :

    1. Sistem penanganan keluhan perihal lampu penerangan jalan umum masih semi komputerisasi, dimana masyarakat yang akan menyampaikan keluhan harus mengunduh Aplikasi Laksa yang di dalam aplikasi tersebut terdapat banyaknya dinas yang membuat masyarakat terkadang salah menginput laporan pengaduannya, atau masyarakat bisa datang langsung ke Dinas Perhubungan dengan memberikan bukti foto dan lokasi, sistem ini dirasa belum cukup efektif dikarenakan masyarakat harus meluangkan waktu untuk datang ke Dinas Perhubungan dan manunggu antrian.
    2. Sistem lain yang digunakan untuk menyampaikan keluhan yaitu penyampaian lewat media sosial seperti Instagram dan Twitter, namun sistem ini pun belum efektif karena beresiko terjadinya human error seperti keluhan di Media Sosial yang tidak terbaca oleh Admin karena tertumpuk oleh keluhan yang baru.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti beberapa permasalahan pada sistem yang berjalan di PJU Dinas Perhubungan Kota Tangerang, peneliti dapat mengemukakan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi antara lain :

    1. Membangun suatu wadah berdiri sendiri yaitu aplikasi sistem pengaduan penerangan jalan umum berbasis web dan mobile yang dapat memudahkan penggunanya dalam pengaduan lampu yang padam secara efektif dan efisien.
    2. Membangun suatu sistem yang mudah digunakan oleh pengguna dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi berbasis visual dapat mempermudah pengguna. Hal itu dikarenakan aplikasi berbasis visual sudah banyak digunakan kalangan masyarakat luas.

    Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas, penulis memuat suatu kajian untuk permasalahan. Maka dari itu diperlukannya pembangunan aplikasi sistem berbasis web dan mobile, karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh, yaitu:

    1. Proses aplikasi cepat.
    2. Dapat berdiri sendiri.
    3. Penanggapan lebih cepat.
    4. Efektif.
    5. Mudah digunakan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Setelah peneliti melakukan wawancara dengan stakeholder, maka terdapat kesimpulan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun suatu sistem yang diinginkan. Berikut adalah beberapa kebutuhan yang diperlukan yang tersusun dalam elisitasi tahap 1:

    Tabel 3.5.1 Elisitasi Tahap I
    elisitasi1-1
    elisitasi1-2
    elisitasi1-3

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antar rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh digilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. (I) pada MDI itu artinya Innesential. Maksudnya bahawa requirement tersebut bukanlah bagian dari sitem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    Tabel 3.5.2 Elisitasi Tahap II
    elisitasi2-1
    elisitasi2-2
    elisitasi2-3

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requiremet yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. (E) artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :
    5. a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit sertaa biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    Tabel 3.5.3 Elisitasi Tahap III
    elisitasi3-1
    elisitasi3-2
    elisitasi3-3
    elisitasi3-4

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir dari tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam membuat suatu sistem.


    Tabel 3.5.4 Final Draft Elisitasi
    final-elisitasi-1
    final-elisitasi-2
    final-elisitasi-3

     

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem pengaduan PJU Dishub Kota Tangerang yang sedang berjalan saat ini, dihasilkan temuan atas beberapa masalah yang dihadapi yang menyebabkan sistem berjalan dengan kurang efektif dan efisien. Adapun sistem pengaduan yang diusulkan diantaranya akan mengubah beberapa proses yang sedang berjalan saat ini yang mana sistem akan dibuat menjadi lebih mudah digunakan dan proses pengaduan menjadi lebih cepat. Adapun kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu sistem tersebut belum berdiri sendiri, maka dari itu dibuatlah sistem pengaduan ini agar proses pengaduan dapat lebih efektif dan efisien serta mempermudah pengguna dalam menyampaikan keluhan mereka.

    Dalam perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya yaitu : Use case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Admin
    2. Ada hak akses yang dapat dilakukan oleh admin dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

      a. Dapat melakukan login

      b. Menampilkan menu utama

      c. Menampilkan notifikasi aduan baru

      d. Dapat mengoperasikan daftar aduan

      e. Dapat melakukan logout

    3. Masyarakat
    4. Beberapa hak akses yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam sistem yang akan diusulkan diantaranya :

      a. Daftar terdahulu

      b. Dapat melakukan login

      c. Menampilkan menu utama

      d. Dapat menginput menu pengaduan

      e. Menampilkan menu daftar aduan

      f. Dapat melakukan logout

    Usecase Diagram yang Diusulkan

    Berdasarkan prosedur sistem usulan yang dijelaskan sebelumnya, maka peneliti membuat usulan dalam bentuk use case diagram sebagai berikut :

    usecase
    Gambar 4.1.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1.2 Use case yang ada terdapat :

    1. System : Terdapat 1 sistem yang mencakup keseluruhan proses keluahan masyarakat terkait pengaduan penerangan jalan umum.
    2. Actor : Terdapat 3 Actor yang terdiri dari Masyarakat, Admin PJU, Admin dan Koordinator Lapangan.
    3. Use Case : Terdapat 5 Use Case, yaitu Use Case menginput keluhan, Use Case menerima keluhan, Use Case memproses keluhan, Use Case menyerahkan data keluhan, Use Case menerima data keluhan.

    Activity Diagram yang Diusulkan

    Berdasarkan prosedur sistem usulan yang dijelaskan sebelumnya, maka peneliti membuat usulan dalam bentuk Activity diagram sebagai berikut :

    activity
    Gambar 4.1.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.1.3 Activity yang ada terdapat :

    1. Initial Node : Sebagai awal objek.
    2. 7 Action : Dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Final Node : Sebagai objek yang diakhiri.
    4. 3 Vertical Swim Line : Agar terlihat lebih rapih.

    Sequence Diagram yang Diusulkan

    Berdasarkan prosedur sistem usulan yang dijelaskan sebelumnya, maka peneliti membuat usulan dalam bentuk sequence diagram sebagai berikut :

    sequence
    Gambar 4.1.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1.4 Sequence yang ada terdapat :

    1. 3 Life Line : Yaitu keluhan, laporan data keluhan
    2. 3 Actor : Yaitu yang melakukan kegiatan yaitu masyarakat, admin PJU, koordinator lapangan.
    3. 7 Message : Yaitu spesifikasi yang terjadi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1.5 : Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
    perbadaan-sistem-prosedur

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi pengaduan penerangan jalan umum berbasis web adalah sebagai berikut :

    class-diagram
    Gambar 4.2.1 : Class Diagram Sistem Pengaduan PJU

    Spesifikasi Basis Data

    1. Tabel Aduan
    2. Nama File : Aduan

      Media : Hardisk

      Primary Key : id

      Panjang Record : 190


      Tabel 4.2.2 : Spesifikasi Basis Data Aduan
      spesifikasi-aduan
    3. Tabel Status Aduan
    4. Nama File : Status Aduan

      Media : Hardisk

      Primary Key : Id

      Panjang Record : 19

      Tabel 4.2.2 : Spesifikasi Basis Data Status Aduan
      spesifikasi-status-aduan
    5. Tabel User
    6. Nama File : User

      Media : Hardisk

      Primary Key : Id

      Panjang Record : 107

      Tabel 4.2.2 : Spesifikasi Basis Data User
      spesifikasi-user

    Rancangan Program

    1. Tampilan menu daftar pada web
    2. menu-daftar
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Daftar

      Setiap user yang mengakses sistem ini, harus memiliki akun terlebih dahulu. Jika ingin mengakses sistem ini, user memerlukan daftar akun terdahulu pada menu daftar, Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu daftar, yakni :

      a. Menu daftar berisi username, password, konfirmasi password, nomor telepon

      b. Menu daftar diperuntukan untuk user atau masyarakat yang ingin mengakses sistem tersebut

      c. Menu daftar berfungsi sebagai data untuk login pada sistem tersebut

    3. Tampilan menu login pada web
    4. login
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Login

      Setelah masyarakat mendaftarkan akunnya, akun tersebut berfungsi sebagai hak akses untuk login ke web tersebut. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu login, yakni :

      a. Menu login berisi username dan password

      b. Menu login diperuntukan untuk admin dan masyarakat

      c. Menu login berfungsi untuk pengamanan sistem tersebut

    5. Tampilan menu aduan masyarakat pada web
    6. menu-aduan-masyarakat
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Aduan

      Pada tampilan menu aduan ini, masyarakat diharuskan mengisi semua kolom yang sudah disediakan, sebagai informasi lengkap terkait pengaduan yang mereka lakukan. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu pengaduan, yaitu:

      a. Menu pengaduan berisi keluhan, lokasi, tanggal, jam dan foto

      b. Menu pengaduan berfungsi sebagai melaporkan perihal keterangan lampu yang padam di lokasi tersebut

      c. Menu pengaduan diperuntukan hanya untuk masyarakat

    7. Tampilan menu daftar aduan pada web
    8. daftar-aduan
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Daftar Aduan

      Menu daftar aduan ini merupakan menu untuk melihat secara keseluruhan daftar aduan yang telah dilakukan oleh masyarakat., yang terdiri dari beberapa informasi pengaduan. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu daftar aduan, yaitu:

      a. Menu daftar aduan berfungsi sebagai laporan masuk dari semua aduan masyarakat Kota Tangerang

      b. Menu daftar aduan berisi id, status, keluhan, lokasi, foto, waktu, username dan nomor telepon

      c. Menu daftar aduan dapat di input oleh masyarakat pada tools lokasi dan foto

    9. Tampilan menu profil masyarakat pada web
    10. profil-masyarakat
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Profil Masyarakat

      Setelah masyarakat melakakukan login, akan ada menu profil yang tertera pada kanan atas tampilan aplikasi. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu profil masyarakat, yaitu:

      a. Menu profil berisi aduan anda dan logout

      b. Menu profil berfungsi untuk keluar dari akun masyarakat maupun akun admin

      c. Menu profil dapat melihat laporannya sendiri pada tools aduan anda

    11. Tampilan menu profil admin pada web
    12. profil-admin
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Profil Admin

      Setelah admin melakakukan login, akan ada menu profil yang tertera pada kanan atas tampilan aplikasi. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu profil admin, yaitu:

      a. Menu profil admin berisi aduan baru dan logout

      b. Menu profil admin berfungsi untuk keluar dari akun admin maupun akun masyarakat

      c. Menu profil admin menampilkan notifikasi pada tools aduan baru

    13. Tampilan menu aduan baru pada web
    14. aduan-baru
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Menu Aduan Baru

      Pada tampilan menu aduan baru ini, admin dapat memonitoring dan memproses seluruh daftar aduan yang telah di input oleh masyarakat. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu aduan baru, yaitu:

      a. Menu aduan baru berisi id, status, keluhan, lokasi, foto, waktu, username dan nomor telepon

      b. Menu aduan baru hanya diperuntukkan oleh admin

      c. Menu aduan baru berfungsi untuk menginput laporan masuk pada tools status

      d. Menu aduan baru menampilkan lokasi dan foto pada masing-masing tools

    15. Tampilan tools instagram dan twitter pada web
    16. tools-ig
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Tools Instagram dan Twitter

      Aplikasi ini dilengkapi dengan channel media sosial seperti Instagram dan Twitter, sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan saran. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan tools instagram dan twitter, yaitu:

      a. Tools instagram dan twitter berfungsi untuk mengecek apabila ada laporan yang masuk apabila melalui media sosial tersebut

      b. Tools instagram dan twitter hanya diperuntukkan oleh admin apabila jika ingin login ke media sosial tersebut

    17. Tampilan tools search pada web
    18. tools-search
      Gambar 4.3 Rancangan Tampilan Tools Search

      Tools search ini berfungsi bagi pengguna untuk mempermudah mencari atau menemukan keluhan yang telah di input.

      a. Tools search diperuntukkan oleh admin dan masyarakat

      b. Tools search berfungsi untuk mencari pencarian nama masyarakat yang melaporkan keluhan tersebut

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel® Core™ i3-8300 Processor
    2. Monitor : LG Flatron W1643S
    3. Mouse : Logitech M280
    4. Keyboard : Logitech K120
    5. RAM : 4 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Printer : Epson L365

    Spesifikasi Software

    1. Windows 10
    2. Microsoft Office 2007

    Hak Akses (Brainware)

    1. Pimpinan
    2. Admin

    Testing

    Black Box Testing

    Untuk melakukan tahap testing, pengujian dilakukan dengan metode blackbox testing yang dimana pengujian dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Dengan hasil pengujian sebagai berikut :

    1. Hasil pengujian tampilan pada menu daftar
    2. blackbox-menu-daftar>
      Gambar 4.5.1 : Pengujian Pada Menu Daftar

      Terdapat notifikasi “Please fill out this field” pada saat tidak melakukan pengisian data pada salah satu kolom di menu keluhan.

    3. Hasil pengujian tampilan pada menu login
    4. blackbox-menu-login
      Gambar 4.5.1 : Pengujian Pada Menu Login

      Terdapat notifikasi “Username atau Password salahpada saat tidak melakukan pengisian data pada salah satu kolom di menu login.

    5. Hasil pengujian tampilan pada menu pengaduan
    6. blackbox-menu-pengaduan
      Gambar 4.5.1 : Pengujian Pada Menu Pengaduan

      Terdapat notifikasi “Please select a file” pada saat tidak melakukan pengisian data pada salah satu kolom di menu pengaduan.

    Evaluasi

    Setelah melakukan pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing seperti yang sudah diuraikan diatas, dapat dihasilkan bahwa setiap sistem yang telah diuji dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti contoh pengujian pada menu daftar, ketika tidak mengisi salah satu kolom form maka akun tersebut tidak akan berhasil mendaftar.

    Implementasi

    Time Schedule

    Berikut adalah time schedule penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

    Tabel 4.7.1 : Time Schedule
    time-schedule

    Estimasi Biaya

    Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan estimasi biaya yang perlu digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut adalah rincian biaya yang diperlukan oleh peneliti :

    Tabel 4.8: Estimasi Biaya
    estimasi-biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian pada Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan Kota Tangerang yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mendapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Sistem penyampaian keluhan padamnya lampu jalan raya atau lampu disekitar lingkungan rumah dapat disampaikan melalui Aplikasi Laksa, dimana masyarakat harus mengunduh aplikasi tersebut terlebih dahulu, pilih kategori keluhan dan kemudian menginput keluhan.
    2. Pelayanan PJU kepada masyarakat belum cukup memuaskan, salah satu faktornya dikarenakan aplikasi PJU yang belum memiliki wadah atau apliaksi yang berdiri sendiri.
    3. Dengan sistem yang masih belum berdiri sendiri, penangan keluhan terbilang cukup lama karena informasi keluhan yang masuk akan diproses oleh admin Laksa terlebih dahulu yang kemudian akan dilimpahkan kepada admin PJU. Terlebih aplikasi Laksa yang terdiri dari beberapa kategori terkadang menyebabkan admin Laksa salah menyampaikan data keluhan kepada admin kategori unit lain. Begitu pula dengan masyarakat, yang terkadang salah dalam menginput keluhan pada menu kategori lain.

    Saran

    Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan Kota Tangerang, diantaranya :

    1. Membuat sistem PJU Dinas Perhubungan Kota Tangerang yang memiliki wadah/aplikasi sendiri, dengan demikian keluhan akan cepat diproses oleh Unit PJU itu sendiri.
    2. Menggunakan aplikasi berbasis web dan mobile yang terntunya user friendly bagi masyarakat, sehingga akan mempermudah masyarakat untuk menyampaikan keluhan mereka.
    3. Dimasa yang akan datang, diharapkan penelitian ini dapat membuka peluang bagi para stakeholder atau pihak-pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan dalam hal memberi masukan-masukan dan kebutuhan terhadap masing-masing bagian agar terciptanya relevansi antara kebutuhan dan keinginan dari user. Hal tersebut tentunya dapat menjadi sebuah pertimbangan dalam melakukan perbaikan ataupun pengembangan sistem pada masa depan.

    Daftar Pustaka

    1. Sanjaya, Wina. 2015. “Sistem Dapat Diartikan Sebagai Satu Kesatuan Komponen Yang Satu Sama Lain Saling Berhubungan Untuk Mencapai Tujuan Tertentu”. Jurnal e-DuMath Vol. 2 No. 1. Jombang : Universitas Hasyim Asy’ari.
    2. Jogiyanto. dkk. 2014. “Sistem Informasi Adalah Suatu Sistem Didalam Suatu Organisasi Yang Mempertemukan Kebutuhan Pengolahan Transaksi Harian, Mendukung Operasi, Bersifat Manajerial dan Kegiatan Strategi Dari Suatu Organisasi dan Menyediakan Laporan-Laporan Yang Diperlukan”. Jurnal Algoritma Vol. 11 No. 1. STT Garut.
    3. Ayu, Wulan dan Perdana Ilham. 2014. “Sistem Adalah Sekumpulan Elemen-Elemen Yang Bekerja Secara Bersama-Sama Untuk Mencapai Tujuan Dengan Menerima Masukan dan Menghasilkan Keluaran Dalam Suatu Proses Transformasi”. Jurnal Manajemen Indonesia Vol. 14 No. 3.
    4. Suprihadi. Dkk. 2013. “Data Adalah Sekumpulan Keterangan Atau Bukti Mengenai Suatu Kenyataan Yang Masih Mentah, Masih Berdiri Sendiri-Sendiri, Belum Diorganisasikan, dan Belum Diolah”. Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3.
    5. Andini, Mia. Dkk. 2015. “Data Adalah Kumpulan Informasi Yang Diperoleh Dari Suatu Pengamatan, Dapat Berupa Angka, Lambang Atau Sifat”. Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2.
    6. Hutahaean, Jeperson dan Davis Gordon B. 2014. “Data Adalah Bahan Mentah Bagi Informasi, Dirumuskan Sebagai Kelompok Lambang-Lambang Tidak Acak Menunjukkan Jumlah-Jumlah, Tindakan-Tindakan, Hal-Hal dan Sebagainya.
    7. Anthony, Robert N. dkk. 2016. “Informasi Adalah Data Yang Diolah Menjadi Bentuk Yang Lebih Berguna dan Lebih Berarti Bagi Yang Menerimanya". Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1.
    8. Haryanta, Agustinus. dkk. 2017. “Informasi Adalah Data Yang Telah di Klasifikasikan Atau di Interpretasikan Untuk Digunakan Dalam Proses Pengembilan Keputusan”. Jurnal Sisfotek Vol. 4 No.1.
    9. Mulyanto. 2017. “Sistem Informasi Adalah Suatu Sistem Yang Terdiri Dari Kumpulan Komponen Sistem, Yaitu Software, Hardware dan Brainware Yang Memproses Informasi Menjadi Sebuah Output Yang Berguna Untuk Mencapai Suatu Tujuan Tertentu Dalam Suatu Organisasi”. Indonesian Journal on Networking and Security Vol. 6 No. 2.
    10. Jogiyanto. 2013. “Sistem Informasi Adalah Sekumpulan Komponen Pembentuk Sistem Yang Mempunyai Keterkaitan Antara Suatu Komponen Dengan Komponen Lainnya Yang Bertujuan Menghasilkan Suatu Informasi Dalam Suatu Bidang Tertentu”. Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3.
    11. Rianti, Pratama. 2016. “Perancangan Sistem Adalah Merancang Atau Mendesain Suatu Sistem Yang Baik, Yang Isinya Adalah Langkah-Langkah Operasi Dalam Proses Pengolahan Data dan Prosedur Untuk Mendukung Sistem Operasi Sistem”.
    12. Ekawati. Dkk. 2015. “Perancangan Sistem Adalah Suatu Desain Rancangan Sistem Yang Dibuat Untuk Menggambarkan Alur Jalannya Suatu Sistem”.
    13. Fatta, Al Hanif dan Marco Robert. 2015. “Suatu Analisis Sistem Merupakan Penguraian Dari Sistem Informasi Yang Utuh Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Permasalahan-Permasalahan, Kesempatan-Kesempatan, Hambatan Yang Terjadi dan Kebutuhan-Kebutuhan Yang Diharapkan Sehingga Dapat Diusulkan Perbaikan-Perbaikannya”. Jurnal Telematika Vol. 8 No. 2.
    14. Mulyadi. dkk. 2015. “Analisis Sistem Merupakan Sebuah Tahapan Dalam Pengembangan Sistem Yang Akan Menghasilkan Berbagai Dokumen Yang Menyajikan Rencana Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan Untuk Mengembangkan Sistem Tersebut”.
    15. Mcleod. dkk. 2015. “Analisis Sistem Adalah Penelitian Atas Sistem Yang Telah Ada Dengan Tujuan Untuk Merancang Sistem Yang Baru Atau Diperbarui”.
    16. Mustakini, H. dkk. 2016. “Aplikasi Adalah Penggunaan Dalam Suatu Komputer,Iinstruksi (instruction) Atau Pernyataan (statement) Yang Disusun Sedemikian Rupa Sehingga Komputer Dapat Memproses Input Menjadi Output”.
    17. Yahya, Tantowi dan Nurmalina Radna. 2015. “Perangkat Lunak Aplikasi Adalah Suatu Sub Kelas Perangkat Lunak Komputer Yang Memanfaatkan Kemampuan Komputer Langsung Untuk Melakukan Suatu Tugas Yang Diinginkan Pengguna”. Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2.
    18. Azmi. dkk. 2015. “Secara Historis, Aplikasi Adalah Software Yang Dikembangkan Oleh Perusahaan”.
    19. Murad. 2013. “Web Adalah Sistem Dengan Informasi Yang Disajikan Dalam Bentuk Teks, Gambar, Suara dan Lainnya Yang Tersimpan Dalam Sebuah Server Web Internet Yang Disajikan Dalam Bentuk Hypertext.
    20. Miles. dkk. 2016. “Web Didefinisikan Sebagai Bentuk Pemanfaatan Teknologi Informasi Berupa Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Lunak”. National Institute of Standars and Technology (NIST) dalam buku I Putu Agus.
    21. Istiano, Wirawan. dkk. 2016. “PHP Merupakan Bahasa Pemrograman Yang Berfungsi Untuk Membuat Website Dinamis Maupun Aplikasi Web”. Jurnal Pahoa College Indonesia Vol. 5 No. 1.
    22. Solichin, Achmad. dkk. 2016. “PHP Merupakan Singkatan Dari PHP: Hypertext Preprocessor. Jurnal Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web Vol. 14 No. 1.
    23. Hesananda, Rizki. dkk. 2017. “Database Merupakan Sebagai Kumpulan Data Yang Terintegrasi dan Diatur Sedemikian Rupa Sehingga Data Tersebut Dapat Dimanipulasi, Diambil dan Dicari Secara Cepat”. Jurnal Sistem Komputer Vol. 7 No. 2. ISSN:2087-4685.
    24. Arfin. dkk. 2016. “Basis Data Merupakan Kumpulan Dari Data Yang Saling Berhubungan Antara Satu Dengan Yang Lain”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman.
    25. Kadir, Abdul. dkk. 2014. “MySQL Merupakan Suatu Perangkat Lunak Database Relasi atau Relation Database Management System Yang Didistribusikan Gratis Dibawah Lisensi GPL. jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol. 3. STMIK Prisengwu Lampung.
    26. Saefudin dan Lestari Sri. 2015. Jurnal “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan PT. Mulya Spindo Mills Menggunakan Metode Algoritma C4.5”. Vol. 2 Banten : Universitas Serang Raya.
    27. Amin, Syaiful. 2014. Jurnal “Sistem Informasi Pelayanan Pengaduan dan Tagihan Rekening Pelanggan Pada PDAM Kabupaten Jepara”. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
    28. Suryadi. dkk. 2018. Jurnal “Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial” Vol. 2 No. 2 Tahun. Surabaya: Universitas Dr. Soetomo.
    29. Aprianty, Diah Rachma. 2016. Jurnal “Penerapan Kebijakan E-Goverment dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda” Vol. 4 No. 4 1589-1602.
    30. Cotler. Dkk. 2015. “Pelayanan Adalah Setiap Kegiatan Yang Menguntukan Dalam Suatu Kumpulan Atau Kesatuan, dan Menawarkan kepuasan meskipun Hasilnya Tidak Terikat Pada Suatu Produk Secara Fisik”. Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 3 No. 3.
    31. Gronroos dan Konli Steven. 2014. “Pelayanan adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”. Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 2 No. 1.
    32. Horton, B Paul, Dkk. 2015. “Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut”. Jurnal Unifikasi Vol. 2 No. 1.
    33. Kusmanto, Heri. 2014. “masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama”. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA Vol. 2 No. 1.
    34. Ridha, Muh. Rasyid. dkk. 2015. “Analisa PIECES ini adalah analisa yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi. Pada analisa PIECES ini adalah menganalisa data yang diperlukan dalam pembuatan sistem”. Jurnal Buana Informatika.
    35. Shalahuddin, M. dkk. 2017. “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1.
    36. A.S, Rosa. dkk. 2016 “UML merupakan teknik pemrograman yang berorientasi objek dan merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1.
    37. Munawar. dkk. 2016. “UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol. 2 No. 10.
    38. Budiwati, Anisah. 2016. Jurnal “Tongkat Istiwa Global Positioning System (GPS) Dan Google Earth Untuk Menentukan Titik Koordinat Bumi Dan Aplikasinya Dalam Penentuan Arah Kiblat” Vol. 26 No. 1.
    39. Hatmoko, Bondan Dwi. 2014. Jurnal “Sistem Informasi Obyek Wisata Secara Real Time Menggunakan GPS Di Bogor Via Mobile Berbasis Android”. Vol. 7 No. 1.
    40. Ayuningtias, Karisia Defrin. 2104. Jurnal “Aplikasi Pemantauan Kondisi Bangunan Daerah Irigasi Berbasis Geographic Information System”.
    41. Sasongko, Agung. 2016. “Openlayers merupakan pustaka yang ditulis dalam bahasa JavaScript murni untuk menampilkan data peta pada aplikasi penjelajah web modern tanpa harus bergantung kepada sisi server”. Jurnal Khatulistiwa Informatika Vol. 4 No. 1.
    42. Nugroho, Bunafit. dkk. 2016. “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu lagi bingung untuk melakukan penginstalan program-program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP”. Jurnal Informasi Sistem Vol. 1 No. 1. Maluku Utara: Politeknik Sains Manajemen Informatika.
    43. Samudra, Zaldy. 2015. Jurnal “Aplikasi Delivery Makanan Berbasis Web Di Area Telkom University” Vol. 1 No. 1. ISSN : 2442-5826.
    44. Siahaan. dkk. 2017. “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088-1762.
    45. Fuad, Hilmi. Dkk. 2018. “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Jurnal Sistofek Global Vol. 8 No. 1 ISSN : 2088-1762.
    46. Sommerville. dkk. 2016. “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”. Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1. ISSN : 2088-1762.
    47. Rosa. dkk. 2015. “Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Jurnal Khatulistiwa Informatika Vol. 3 No. 2. Jakarta Barat: AMIK Bina Sarana Informatika.
    48. Ihsanudin. dkk. 2013. “Black Box Testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”. Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol. 10 No. 1.
    49. Yusuf, M. 2014. “Literature Review untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti”. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No. 1. Pamulang: Universitas Pamulang.
    50. Deviachrista. 2013. “Literature Review uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Contributors

Achmad Wais Alqorni, Admin