SI1422482002

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI

REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB

PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1422482002

NAMA : IKHSAN BAKHRI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI

REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB

PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482002
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI

REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB

PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422482002
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Nasril Sany, M.Kom)
   
NID : 08190
   
NID : 15006




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI

REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB

PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482002
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI

REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB

PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1422482002
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1422482002

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi pada era modern seperti saat ini berpengaruh pada bidang teknologi informasi. Tidak terkecuali pada perusahaan yang sudah mulai memperbaharui sistem manual ke sistem yang sudah terkomputerisasi. Tingkat kecepatan serta ketepatan sangatlah penting dan menjadi nilai utama pada sebuah sistem, oleh karena itu sebuah sistem harus mendukung teknologi yang memadai. Demikian halnya yang terjadi pada PT. Bumitangerang Mesindotama yang sudah menerapkan sistem yang sebagian besar sudah terkomputerisasi namun masih terkendala pada pengoperasiannya. Karyawan merupakan aset terpenting didalam sebuah instansi perusahaan, tanpa adanya karyawan perusahaan tidak akan bisa maju, namun karyawan perlu peningkatan kualitas maka diadakanlah sistem pelatihan. Seperti halnya departemen HRD pada PT. Bumitangerang Mesindotama yang sudah melakukan pelatihan terhadap karyawan namun penerapannya masih belum maksimal dan masih saja menggunakan cara manual dalam perekaman berkas, hal ini pula yang memberatkan staff HRD di dalam input data training karyawan yang berakibat tidak tercapainya prestasi kerja karyawan. Di dalam pembuatan sistem serta penelitian ini penulis menggunakan metode SDLC (Systems Development Life Cycle) & SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, & Threats), serta juga menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sedangkan dalam perancangan di dalam penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML). Perangkat lunak yang digunakan adalah bahasa pemrograman PHP dan aplikasi Notepad++/Sublime. Dengan sistem aplikasi BT Cocoa HRIS berbasis web ini khususnya dalam bidang perekaman data ini diharapkan bisa meminimalkan kesalahan input data serta memudahkan dalam pencarian data karyawan yang sudah mengikuti pelatihan ataupun prestasi karyawan lainnya dan memudahkan untuk mengekspor data untuk keperluan lainnya.

Kata Kunci :Pelatihan, BT Cocoa HRIS, Perekaman data, Sumber daya manusia


ABSTRACT


The development of technology in the modern era as it currently affects the field of information technology. No exception to companies that have started to update the manual system to a computerized system. Level of speed and accuracy is very important and become the main value on a system, therefore a system must support adequate technology. Similarly, what happened to PT. Bumitangerang Mesindotama who has implemented a system that has been mostly computerized but still constrained in its operation. Employees are the most important asset in a corporate agency, without the employee of the company will not be able to advance, but the employees need to improve the quality of the training system is held. Like the HRD department at PT. Bumitangerang Mesindotama who has been training the employees but its application still not maximal and still using manual way in file recording, it is also incriminating HRD staff in the input data training employees resulting in not an achievement of employee performance. In the making of this system and research writer use method of SDLC (Systems Development Life Cycle) & SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, & Threats), and also use observation method, interview, and literature review. While designing in this research use Unified Modeling Language (UML). The software used is the PHP programming language and Notepad ++ / Sublime applications. With BT Cocoa HRIS application system web-based especially in the field of data, recording is expected to minimize data input errors and facilitate in the search data employee who has followed the training or any other employee achievement and facilitate to export data for other purposes.

Kata Kunci : Training, BT Cocoa HRIS, Data Recording, Human Resource




KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas rahmat yang diberikan Allah SWT serta hidayah-Nya, sehingga laporan Skripsi ini berjalan dengan baik dan penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan kemampuan penulis yang belum sepenuhnya menguasai teknik dalam pembuatan Laporan Skripsi ini.

Banyak hal yang penulis dapatkan dalam menyusun laporan Skripsi ini, namun dalam hal ini pula penulis tidak pernah melupakan bantuan dari semua pihak terkait yang selalu membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Nasril Sany, M.Kom. Selaku Dosen Pembimbing I.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom. Selaku Dosen Pembimbing II.
  6. Kepada Ayah dan Ibunda yang selalu mendoakan, dan memberikan support baik materi maupun non materi, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Terima kasih kepada Bapak Nasyir, Bapak Boyke, dan Ibu Aan sebagai pembimbing lapangan serta jajaran divisi Human Resource Development beserta karyawan yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
  9. Kepada teman-teman anggota BBC, Alumni 9.1 serta teman-teman lainnya yang selau mendukung penulis yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
  10. Kepada sahabat saya Pramusinto yang selalu memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis.
  11. Kepada rekan-rekan seperjuangan (Gagas Pandu W, Ardi Rahmadani, & Yogi Pratama Syahputra) yang selalu mensupport satu sama lain dalam menyusun laporan Skripsi ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan di dalam laporan Skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun sebagai pemicu untuk dapat lebih berkarya dan memperbaiki diri. Penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga bermanfaat bagi semua pihak.


  
Tangerang, Juli 2018
   
(Ikhsan Bakhri)
NIM : 1422482002


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
  2. Gambar 2.2 The Triangle For Success
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  4. Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Sequance Diagram Yang Berjalan
  7. Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan
  8. Gambar 4.2 Activity Diagram Admin
  9. Gambar 4.3 Activity Diagram User/Departemen
  10. Gambar 4.4 Activity Diagram Pimpinan
  11. Gambar 4.5 Sequance Diagram Admin
  12. Gambar 4.6 Sequance Diagram User/Departemen
  13. Gambar 4.7 Sequance Diagram Pimpinan
  14. Gambar 4.8 Class Diagram Sistem Usulan
  15. Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama
  16. Gambar 4.10 Prototype Halaman Beranda
  17. Gambar 4.11 Prototype Menu Input Data Training
  18. Gambar 4.12 Prototype Menu Rincian Pelatihan Karyawan
  19. Gambar 4.13 Prototype Menu Input Data Admin/User
  20. Gambar 4.14 Prototype Menu Input Data Trainer
  21. Gambar 4.15 Prototype Informasi Trainer
  22. Gambar 4.16 Prototype Halaman Depan Laporan
  23. Gambar 4.17 Prototype Rincian Laporan Data Karyawan Training
  24. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Utama Sistem
  25. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Beranda
  26. Gambar 4.20 Tampilan Menu Input Data Karyawan Training
  27. Gambar 4.21 Tampilan Rincian Data Karyawan Training
  28. Gambar 4.23 Tampilan Menu Input Data Trainer
  29. Gambar 4.24 Tampilan Rincian Data Trainer
  30. Gambar 4.25 Tampilan Menu Depan Laporan
  31. Gambar 4.26 Tampilan Laporan dan Data Ekspor

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Tabel Identifikasi Sistem Dengan Menggunakan Metode SWOT
  2. Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Rekam Training Kayawan
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 1
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 2
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 3
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Spesifikasi tabel datakar
  8. Tabel 4.2 Spesifikasi tabel datatra
  9. Tabel 4.3 Spesifikasi tabel rekam
  10. Tabel 4.4 Spesifikasi tabel users
  11. Tabel 4.5 Prosedur Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
  12. Tabel 4.6 Pungujian Black Box
  13. Tabel 4.7 Time Schedule
  14. Tabel 4.8 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, instansi, maupun organisasi terkait. Dalam hal menghadapi persaingan yang begitu ketat, setiap organisasi maupun instansi akan memperioritaskan kemudahan dan kecepatan.

Di dunia ini banyak sekali ide-ide dan inovasi kreatif yang membuat manusia sangat terbantu di dalam segala bidang tak terkecuali dalam bidang teknologi informasi.

Kemajuan teknologi informasi tentu saja tidak bisa diserap dengan hanya mengandalkan perangkat-perangkat lawas dan masih berkutik dengan cara yang serba manual, maka dari itu komputerisasi sangatlah penting pada era teknologi seperti sekarang ini.

Media komputerisasi mejadi solusi terbaik dalam memperbaiki sistem yang belum sepenuhnya optimal.

Demikian halnya dengan PT. Bumitangerang Mesindotama Seiring dengan perkembangan jaman jumlah sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas semakin dibutuhkan. Hal ini pula yang menyebabkan perusahaan harus menyediakan sebuah solusi untuk memperbaiki dan mengevaluasi kinerja karyawan.

Terkait hal tersebut, manajemen perusahaan harus semaksimal mungkin untuk memperdayakan sumber daya manusia yang telah dimiliki perusahaan untuk mencapai produktivitas dan kinerja yang lebih unggul.

Fenomena yang terjadi di PT. Bumitangerang Mesindotama adalah karyawan sangat sulit untuk mendapatkan pengakuan dikarenakan tidak adanya sistem rekam jejak untuk setiap karyawan walaupun karyawan tersebut telah mengikuti pelatihan yang diadakan di perusahaan maupun di luar perusahaan dan hanya mengandalkan riwayat serta tatap muka saja sedangkan keahlian dan kemampuan tidak diikutsertakan.

Kesenjangan inipula yang mengakibatkan karyawan yang memiliki kualitas dan tidak akan sulit terekspos serta akan mengakibatkan turunnya kualitas karyawan.

Tugas inilah yang menjadi tantangan seorang kepala HRD (Human Resource Development) untuk merekap setiap data karyawan serta Training untuk memudahkan pencarian karyawan yang mempunyai bakat dan keahlian untuk disalurkan ke divisi yang membutuhkan.

Karna dari itu perusahaan harus menyediakan sarana yang menunjang karyawan dan membantu meningkatkan prestasi serta kinerja karyawan. Melalui media rekam jejak ini karyawan akan terpantau dan akan termotivasi untuk menjadi yang terbaik.

Berkaitan dengan inipula penulis tertarik untuk memberikan judul Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM SEBAGAI REKAM RIWAYAT KARYAWAN TRAINING BERBASIS WEB PADA PT.BUMITANGERANG MESINDOTAMA”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas adalah:

  1. Bagaimana staff HRD dapat melakukan input data hasil karyawan training pada sistem yang berjalan saat ini pada PT. Bumitangerang Mesindotama.
  2. Bagaimana prosedur input data hasil karyawan training serta kinerja karyawan untuk dapat menghasilkan output dalam bentuk PDF dalam sistem yang berjalan pada PT. Bumitangerang Mesindotama.
  3. Bagaimana membuat/merancang sistem yang dapat membantu staff HRD dalam memasukan data hasil training karyawan maupun kinerja karyawan dengan cepat dan mudah pada lingkup PT. Bumitangerang Mesindotama.


Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Agar mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini, penelitian yang dilakukan dalam pembahasan hanya mencakup bagian HRD dalam sistem rekam pelatihan karyawan di dalam PT. Bumitangerang Mesindotama, yakni mulai dari input sampai data laporan training karyawan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan serta dapat dilakukannya pengembangan sistem yang lebih mudah, cepat, dan akurat.
  2. Tujuan Individual dari penelitian ini adalah dapat menambah ilmu serta dapat memperoleh kemampuan baru sehingga berguna bagi perkembangan sistem informasi khususnya dilingkungan akademisi serta untuk memenuhi persyaratan kelulusan skripsi.
  3. Tujuan Fungsional dari penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dari sistem terdahulu dengan memanfaatkan internet lokal serta dalam penggunaan sistem berbasis online ini akan lebih efisien dan efektif dari segi biaya , waktu, dan tenaga.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini:

  1. Mengembangkan kemampuan analisa penulis dalam menganalisa sistem rekam training pada PT. Bumitangerang Mesindotama.
  2. Penulis mendapatkan segudang manfaat tentang sistem yang ada pada HRD khususnya sistem rekam training.
  3. Memudahkan staff HRD dan dapat memperbaiki kendala yang ada pada sistem sebelumnya pada bagian divisi HRD PT. Bumitangerang Mesindotama.


Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini adalah metode penelitian literatur yang mencakup buku-buku dan sumber lain yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara berikut ini:

  1. Observasi (Observation Research)

    Observasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti. Observasi dilakukan oleh penetili dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan SKRIPSI pada PT. Bumitangerang Mesindotama.

  2. Wawancara (Interview)

    Adapun pengumpulan data dengan cara tatap muka dengan pihak perusahaan maupun seseorang yang mempunyai peranan penting di dalam suatu divisi perusahaan, serta akan diarahkan pada suatu masalah tertentu untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kinerja pada individu maupun team, dan wawancara ini dilakukan dengan Bapak Nasril sebagai kepala Human Resource Development pada PT. Bumitangerang Mesindotama.

  3. Studi Pustaka

    Pengumpulan teori-teori dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami buku-buku, diktat-diktat bahan kuliah serta catatan-catatan berkaitan dengan pembahasan penulisan laporan Skripsi pada konsentrasi Software Engineering.

Metode Analisa

Analisa merupakan salah satu langkah yang sangat penting pada sebuah penelitian untuk memperoleh temuan atau hasil dari sebuah penelitian. Pada metode analisa ini penulis menggunakan metode analisa SWOT serta SDLC (System Development Life Cycle) yang berguna untuk mengakomodasi beberapa kebutuhan serta merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak.


Metode Perancangan Sistem

Setelah metode analisa telah dilaksanakan tahap selanjutnya adalah metode perancangan sistem. Untuk melengkapi laporan ini penulis merancang sistem menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition yang merupakan software pengembangan piranti lunak berbasis Oriented Object, Xampp Package untuk mendukung pemrograman berbasis web yang sudah termasuk MySQL, Apache dan PHP MyAdmin, Bootstrap sebagai source code template, serta Sublime Text/Notepad++ sebagai code editor.


Metode Pengujian Sistem

Sebelum sistem diimplementasikan, sistem harus melalui tahap pengujian tentunya sistem harus sepenuhnya selesai dibuat. Didalam tahap ini penulis menggunakan metode pengujian blackbox testing. Blackbox testing merupakan metode uji coba yang hanya fokus pada fungsional aplikasi. Dalam metode pengujian menggunakan basis blackbox testing ini dimuat untuk mencari galat di dalam program termasuk kesalahan antar muka, kesalahan struktur data, kesalahan inisialisasi serta hilangnya fungsionalitas.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami gambaran yang lebih jelas mengenai Laporan Skripsi ini, penulis membaginya menjadi beberapa bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan materi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan & manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang teori yang berasal dari studi pustaka serta menjelaskan konsep dasar sistem dan definisi lainnya yang berkaitan dengan laporan penulisan yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisikan mengenai profil perusahaan yang terdiri dari: Sejarah perusahaan, ruang lingkup, visi dan misi perusahaan, serta gambaran umum mengenai sistem yang sedang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang perancangan sistem baru yang diusulkan, serta menerangkan rancangan program, konfigurasi sistem usulan, implementasi, pengujian serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran, dan kesan sebagai tindak lanjut untuk melakukan generalisasi perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

O'Brien (2013:26)[1],menuturkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama menuju tujuan tertentu dengan menerima input serta menghasilkan output yang merupakan fungsi dasar dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut Azhar Susanto (2013:22)[2], dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310)[3],“Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information System – Procedia Computer Science (2015:675)[4], Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain yang bekerja secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[5],Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem, karakteristik sistem tersebut antara lain:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari komponen-kompponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan, komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak makan akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghung antara sati subsistem dengan subsistem lainnya, melalui penghung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukkan (Input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukkan Sistem (Input)

    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dpat berupa perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi infromasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasikan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran, sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntasi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective), sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasikan sistem.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Hutahaean (2015:6-7)[5], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

    1. Klasifikasi Sistem Sebagai :
      1. Sistem Abstrak (Abstract System)

        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

      2. Sistem Fisik (Physical System)

        Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

    2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
      1. Sistem Alamiah (Natural System)

        Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

      2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

        Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

    3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
      1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

        Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

      2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

        Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

    4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
      1. Sistem Tertutup (Close System)

        Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

      2. Sistem Terbuka (Open System)

        Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

    Tujuan Sistem

    Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013: 23)[2],dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

    “Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian “.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah sebuah data. Data merupakan segala sesuatu yang sudah tercatatat dalam bentuk jamak dari bentuk tunggal data maupun item.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[3] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan dalam yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[6] Data adalah bahan mentah bagi informasi.

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu informasi yang masih berbentuk mentahan yang akan dioleh menjadi sebuah informasi yang akurat dan berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Klasifikasi Data

Menurut A.Rusdiana dan Moch Irfan (2014:71)[7] data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
    1. Data kuantiatif yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
    2. Data kualitatif yaitu bukan data berbentuk penjumlahan atau angka, melaikan dalam bentuk pernyataan dan kategori.
  2. Berdasarkan Sumber Data
    1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperloleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
    2. Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dikelompokan menjadi:
      1. Data eksternal primer (pimary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang melakukan observasi atau pengumpul data.
      2. Data eksternal sekunder (secodary external data) yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.
  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

    Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokan menjadi:

    1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
    2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
  4. Berdasarkan Cara Pengumpulanya

    Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dapat dikelompokan menjadi:

    1. Data sensus yaitu data dapat yang diperoleh dari populasi.
    2. Data yang diperoleh dari hasil sampel.
  5. Berdasarkan Dinamika Data

    Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokan menjadi:

    1. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    2. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan, sedikit mengalami perubahan.
    3. Data dinamis yaitu data yang meurut waktu akan mengalami perubahan.
  6. Berdasarkan Skala Pengukurannya

    Berdasarkan skala pengukuranya dikenal dengan data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Definisi Informasi

Di abad ke-21 Informasi sangatlah penting, informasi juga merupakan salah satu sumber daya yang sangat krusial di dalam manajemen modern.

Menurut Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Security (IJNS) Vol.2 (2013:56)[8] menyatakan bahwa: Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2)[9] Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memiliki makna atau arti.

Menurut Romley dan Steinbart (2015:4)[10] informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas Informasi menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18)[6] :

  1. Relevansi

    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

  2. Kelengkapan dan Keluasan

    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  3. Kebenaran

    Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

  4. Terukur

    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  5. Keakuratan

    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  6. Kejelasan

    Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  7. Keluwesan

    Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  8. Ketepatan Waktu

    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sitem Informasi

Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah manajemen dalam pengambilan suatu keputusan. Pada sebuah sistem dapat memanfaatkan perangkat keras maupun perangkat lunak, prosedur manual model manajemen serta basis data pada sebuah komputer.

Dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16)[6] Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart (2000), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.

Menurut Azhar Susanto (2013:52)[2] “Sistem Informasi adalah sekumpulan sub-sub sstem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan mengolah data menjadi informasi yang berguna.”

Menurut Al-Bahra (2013:13)[11] Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
  2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan san/atau untuk mengendalikan organisasi.
  3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
  4. Menurut ketiga kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan sub-sub dari sistem yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mendukung pengambilan keputusan serta untuk mencapai suatu tujuan dalam mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Komponen Sitem Informasi

Di dalam sebuah komponen sistem informasi terdapat beberapa bagian yang saling berhunungan dan akan terbentuk sebuah sistem.

Menurut Al-Bahra (2013:14)[11] Komponen Sistem Informasi terdapat 5 komponen dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
  2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.
  3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

(Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:15))

Menurut Hutahaean dalam bukunya “Konsep Sistem Informasi” (2015: 13-14)[5] Sistem informasi terdiri dan komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalarn sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk rnenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat herupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dan kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk rnenghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sernua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirnkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. teknologi terdiri dan unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brainware)
    2. Perangkat lunak (software)
    3. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Klasifikasi Sitem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013: 89)[12] Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

  1. Level Organisasi
  2. Area Fungsional
  3. Dukungan yang diberikan
  4. Arsitektur sistem informasi

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Aris, dkk (2016)[13] bahwa Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling terhubung satu dengan yang lainya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan kedalam bentuk basis data (database).
  2. Simpanan Permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras 25 yang digunakan disistem informasi. Simpanan permanen yang biasanya digunakan berupa harddisk.
  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi datanya. Perangkat lunak ini dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer, atau dibeli dalam satu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut DBMS (Data Base Management System).

Menurut Anhar (2016:19)[14]Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Haerudin dkk dalam Jurnal CCIT (2013:18)[15] Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database systems).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis membuat kesimpulan dari definisi Database, yaitu sekumpulan data yang disimpan di dalam harddisk atau media penyimpanan komputer yang memungkinkan untuk dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Konsep Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:228)[9] Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[16] “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknik berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis komputer”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah perancangan sistem secara rinci yang berdasarkan hasil analisa sistem yang ada sebagaimana suatu sistem dapat dibentuk mulai dari diagram proses yang ada seperti use case diagram hingga codingan. Sehingga dapat memberikan gambaran kepada user tentang sistem yang baru.

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan dkk (2013:228)[9] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.

Tujuan agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem

  1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan. Hal ini berarti data harus mudah ditangkap, metode-metodenya harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
  2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Unified Modeling Languange (UML)

Definisi Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Touseef, Anwer, Hussain & Nadeem (2015)[17] Unified Modeling Languange (UML) adalah bahasa standar untuk pemodelan perangkat lunak dan untuk model bisnis dan memiliki muncul sebagai standar umum unutk pemodelan berorientasi objek.

Menurut Yuni Sugiarti (2013:34)[18] Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untul visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML mmenawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Gambar 2.2 The Triangle For Success

(Sumber: Yuni Sugiarti 2013. Analisis dan Perancangan UML)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science an Software Engineering, February 2014, pp. 148-153 ISSN 2277128x Vol.2, Isue.2[19] “The UML is a visual modeling language and used to visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system". (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[20] "A UML is a standard modeling Language to a model the real world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts".

Berdasarkan kutipan ditas dapat disimpulkan bahwa Unified Modeling Languange (UML) adalah bahasa yang menjadi standar sebuah sistem dapat dimodelkan untuk dirancang dan didokumentasukan serta dapat menggambarkan srsitektur di dalam pemrograman berorientasi objek.

Diagram-diagram Unified Modeling Languange (UML)

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram didapatkan dari penganalisaan interaksi yang telah disediakan pada antarmuka aplikasi. Use Case Diagram juga menggambarkan sebuah interaksi antara sistem dan aktor terkait.

  2. Class Diagram

    Class Diagram adalah merupakan salah satu jenis diagram pada UML yang akan digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket pada sebuah sistem yang akan digunakan.

  3. Activity Diagram

    Activity Diagram atau diagram aktifitas adalah merupakan salah satu jenis diagram yang terdapat pada UML serta dapat memodelkan seluruh proses yang sedang terjadi di dalam suatu sistem.

  4. Sequance Diagram

    Sequance Diagram adalah diagram yang dapat menjelaskan tentang interaksi pada sebuah objek berdasarkan urutan waktu. Sequance diagram memiliki fokus pada perilaku didalam sebuah sistem dan menginlustrasikan bagaimana sebuah objek dapat berinteraksi dengan objek lainnya. Didalam sequance diagram terdapat objek dan pesan yang dikirim antar objek. Biasanya juga sequance diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi objek yang terjadi dalam suatu use case. Untuk use case hanya diperlukan satu sequance diagram, jika terdapat beberapa sekenario di dalam use case maka bisa diilustrasikan saebagai fragmen dalam sequance diagram. (Raharjana & Justina, n.d.)

Konsep Dasar Website

Menurut Murad dari CCIT (2013:49)[21] "Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web intermet yang disajikan dalam bentuk hypertext".

Menurut Wahidin (2013:2)[22] "Website disebut juga site, situs, situs web atau portal. Merupakan kumpulan halaman web yang berhubungan antara satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah website adalah homepage, sedangkan halaman demi halamannya secara mandiri disebu page, dengan kata lain website adalalh situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna internet diseluruh dunia. Website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna Internet. Pengguna Internet semakin hari semakin bertambah banyak, sehingga hal ini adalah potensi pasar yang berkembang terus"

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan website adalah sebuah sistem yang menyajikan berbagai macam bentuk, seperti halnya sebuah teks, gambar, video, maupun suara yang disimpan didalam server berkapasitas besar, dan dapat dilihat maupun diakses oleh user diseluruh dunia.

Jenis-jenis Website

Menurut Wiga Aryani (2013:380)[23] dalam International Journal of Science and Research (IJSR), menyebutkan website dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu sebagai berikut:

  1. Website Statis (Static Website)

    Website statis adalah website yang statis atau tidak berubah. Website statis seperti brosur, selebaran, dan didistribusikan secara berbeda dan diakses melalui internet.

  2. Website Dinamis (Dinamic Website)

    Website dinamis adalah website yang isinya berubah ubah. Aplikasi website dinamis sering ditemukan di internet, misalnya dalam sebuah portal berita, blog, situs jejaring sosial dan sebagainya.

Konsep Dasar PHP

Menurut Madcom (2013:2)[24] PHP adalah merupakan singkatan dari "Hypertex Preprocessor", pada awalnya PHP merupakan kependekan dari personal home page (situs personal) dan PHP itu sendiri pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdof pada tahun 1995, dan pada saat PHP masih bernama FI (form interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode tersebut untuk umum. PHP adalah sebuah bahasa Scripting yang terpasang pada HTML.

Menurut Arief dikutip dari Khanna Tiara (2014)[25] PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi diserver kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Languange)

Definisi HTML (Hyper Text Markup Languange)

Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016)[26]Hyper Text Markup Language merupakan suatu metode untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program”.

Menurut Uswatun Hasanah (2013:41)[27] dalam IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security mengutip dari (Abdul Kadir, 2002). HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk skrip-skrip yang berguna untuk membuat sebuah halaman web. HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti : Windows, Linux, Macintosh. Kata ”Markup Language” pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam skrip HTML dimana kita bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lainlain dengan perintah yang telah ditentukan pada elemen HTML. HTML sendiri dikeluarkan oleh W3C (Word Wide Web Consortin), setiap terjadi perkembangan level HTML harus dievakuasi ketat dan disetujui oleh W3C.

Konsep Dasar CSS (Cassading Style Sheet)

Menurut Uswatun Hasanah (2013:41)[27] dalam IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security, CSS adalah singkatan dari Cascading Style-Sheet, yaitu sebuah pengembangan atas kode HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, bisa menentukan sebuah struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size.

Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016)[26]Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C)”.

Konsep Dasar Javascript

Menurut Uswatun Hasanah (2013:41)[27] dalam IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security mengutip dari (Abdul Kadir, 2002), JavaScript merupakan modifikasi dari bahasa c++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana. Interpreter bahasa ini sudah disediakan ASP ataupun internet explorer. Kelebihan JavaScript adalah berinteraksi dengan HTML, ini membolehkan pembuat web untuk memasukkan web mereka dengan kandungan-kandungan yang dinamik, menukar warna background, menukar banner, efek mouse, menu interaktif dan sebagainya.

Konsep XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono dalam Selvy Eriani (2013)[28] "XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySOL di komputer lokal". XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Menurut Kartini dkk (2013:27-26)[29] berpendapat bahwa, "Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket"

Pengenalan XAMPP

Menurut Kartini dkk (2013:27-26)[29] "dalam paket sudah terdapat apache (web server). MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHP MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan hanya sekali instal, paketnya akan ikut terinstal dan terkonfigurasi secara otomatis. Arti dari kata XAMPP tersebut yaitu (X) Program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi, (A) Apache merupakan web servernya, (M) MySQL merupakan database servernya, (P) PHP bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun website, (P) Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan.

Konsep Dasar SWOT

Analisis SWOT adalah tahapan analisa yang kerap kali digunakan dalam menganalisa suatu masalah,

menurut Kadir (2013:416)[12] analisa SWOT mengandung empat bagian:

  1. Strengths (S) atau kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi.
  2. Weakness (W) atau kelemahan menyatakan karakteristik yang perlu diperbaiki agar kelak memberikan keuntungan bagi organisasi.
  3. Opportunities (O) atau peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan . Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi.
  4. Threats (T) atau ancaman menyatakan karakteristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Baswananda (2014:4)[30] “Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”.

Langkah-langkah Metode SDLC

Menurut Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014)[31] Ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC

  1. Tahap perencanaan sistem

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum rinci).

  2. Analisa kebutuhan sistem

    Tahap analisa kebutuhan sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.

  3. Perancangan sistem

    Tujuan pada tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.

  4. Implementasi

    Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.

  5. Manajemen dan Pemeliharaan

    Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah Dkk (2016)[32] Elitisasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap:

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi, berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable (boleh ada). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential (tidak penting). Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian dari sistem yang dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, merpakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

Konsep Dasar Black Box

Menurut Himawan dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[33] ,menemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
  2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
  3. Kesalahan performa.
  4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol.2 No.1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box - Gray Box Testing Technique (2013:176)[34] "Black Box Testing is a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the sofiware. This type of testing is based entirely on the software requirements and specifications"

Teknik Pengujian Black Box Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[35] mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu:

  1. Analis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount) “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected." (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang dijinkan akan dipilih).
  2. Divisi (Division) "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process. " (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang dijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
  3. Kesalahan Menebak (Fault guess) "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used" (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

Konsep Dasar Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Konsep Dasar Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Filippo dalam Gaol (2014:210)[36] pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi:

  1. Training (pelatihan), yaitu untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.
  2. Pendidikan, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan.

Menurut Filippo dalam Gaol (2014:212)[36] program pengembangan sangat diperlukan di perusahaan, sebab:

  1. 'Program orientasi saja belum cukup bagi penyelesaian tugas-tugas, meskipun program orientasi dilakukan secara lengkap. Sebab orientasi hanya bersifat pengenalan terhadap pekerjaan.
  2. Adanya perubahan-perubahan dalam teknik penyelesaian tugas. Dengan adanya cara penyelesaian tugas baru, ketidakmampuan akan meningkat sehingga pegawai perlu dilatih dan dikembangkan.
  3. Adanya jabatan - jabatan baru yang memerlukan keterampilan - keterampilan.
  4. Keterampilan pegawai kurang memadai untuk menyelesaikan tugas.
  5. Pengembangan dapat digunakan sebagai cara penyegaran kembali dalam memperbaiki skill dan kebiasaan kerja yang buruk.

Manfaat Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Filippo dalam Gaol (2014:214)[36] manfaat program pengembangan SDM antara lain:

  1. Bagi Organisasi
    1. Memperbaiki pengetahuan tentang jabatan dan keterampilan.
    2. Memperbaiki moral kerja.
    3. Mengenali tujuan organisasi.
    4. Membuat citra terhadap organisasi lebih baik lagi.
    5. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan.
    6. Membantu pegawai untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan.
    7. Membantu menangani konflik sehingga mencegah stres dan tensi tinggi.
    8. Membantu meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja.
  2. Bagi Individu
    1. Membantu individu untuk dapat membuat keputusan dan pemecahan masalah secara lebih baik lagi.
    2. Internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, prestasi, tanggung jawab dan kemajuan.
    3. Mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri.
    4. Membantu mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-tugas baru.
    5. Makin tinggi rasa ketidakmampuan dalam diri seseorang, orang cenderung menjadi takut sehingga perlu diadakan pelatihan dan pengembangan (Peter Principle).
  3. Bagi Bagian Kepegawaian
    1. Memperbaiki komunikasi antar kelompok dengan individu.
    2. Dimengertinya kebijakan organisasi dan aturan-aturan dalam organisasi.
    3. Membangun rasa kedekatan dalam kelompok (group cohesiveness).
    4. Menciptakan organisasi sebagai tempat yang baik untuk bekerja dan hidup di dalamnya.

Konsep Dasar Pelatihan (Training)

Definisi Pelatihan (Training)

Menurut Dessler dalam Agusta dan Susanto (2013:1)[37] mendefinisikan pelatihan sebagai “Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”.

Menurut Intruksi Presiden No 15 tahun 1974 dalam Sedarmayanti (2013:164)[38] menyatakan bahwa: “Pelatihan adalah bagian dari pendidikan menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relative singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori”.

Menurut Suwarto (2014:223)[39] pelatihan adalah sebuah proses kolaborasi yang terus berlangsung, di mana manajer berinteraksi dengan para karyawannya, memegang peran aktif dan penuh perhatian pada kinerja mereka.

Menurut kutipan di atas dapat dinyatakan bahwa pelatihan adalah sebuah wadah pendidikan untuk mempelajari suatu pengetahuan serta meningkatkan kemampuan teknis para karyawan maupun tenaga kerja di dalam pekerjaan yang sedang atau akan dijabat untuk mengasah keterampilan dan mengutamakan praktek ketimbang teoritis.

Tujuan Pelatihan Umum dan Khusus

Tujuan umum dan tujuan khusus pelatihan menurut Sedarmayanti (2013:170)[38] adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Umum Pelatihan

    Tujuan umum pelatihan adalah meningkatkan produktivitas organisasi, dengan melalui berbagai kegiatan antara lain :

    1. Mengembangkan pengetahuan sehinggga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
    2. Mengembangkan keterampilan/keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan efektif.
    3. Mengembangkan/merubah sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan sesama karyawan dan manajemen (pimpinan).
  2. Tujuan Khusus Pelatihan
    1. Kualitas.
    2. Produktivitas kerja.
    3. Mutu perencanaan tenaga kerja.
    4. Semangat/moral.
    5. Balas jasa tidak langsung.
    6. Kesehatan dan keselamatan kerja.
    7. Cegah kadaluarsa pengetahuan dan keterampilan.
    8. Pengembangan diri.

Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Deviachrista (2013:1)[40]Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Studi Pustaka (Literature Review)

Tinjauan studi pustaka berupa hasil dari berbagai macam penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan Training karyawan atau pelatihan karyawan oleh beberapa sumber berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ainnur Rofiq, Sholiq, dan Feby Artwodini Muqtadiroh, pada tahun 2013 [41] yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelatihan (SIMPEL) pada Lembaga Pelatihan XYZ”. Pada penelitian ini menjelaskan kesulitan pihak lembaga pelatihan XYZ yang selalu menggunakan perangkat lunak Ms. Excel untuk mengelola data peserta pelatihan yang ada. Sedangkan untuk koordinasi antar cabang hanya dilakukan dengan menggunakan telepon atau email. Metode pengelolaan data seperti diatas kurang efektif dan efisien. Masalah pengorganisasian data peserta dan koordinasi antar cabang menjadi masalah utama yang dihadapi oleh lembaga pelatihan XYZ dalam mengadakan pelatihan. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan sebuah perangkat lunak sistem informasi manajemen berbasis web.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Imanaji Hari Sayekti, pada tahun 2013 [42] yang berjudul “Analisa Pengembangan Sistem Aplikasi E-Training Karyawan Berbasis WEB Pada PT.Mutiara Solusindo”. Subjek penelitian ini adalah para karyawan dan aplikasi itu sendiri. Objek penelitian adalah aspek reliability, usability, maintainability, dan portability. Setting penelitian mengambil tempat di PT. Mutiara Solusindo dan perusahaan lain sebagai pengguna aplikasi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengamatan langsung terhadap aplikasi e-training dan melakukan survei dengan menyebarkan angket kuisioner yang dibuat ke dalam sebuah program aplikasi. Adapun metode yang digunakan untuk analisis data antara lain pengujian keandalan, analisis data skala likert, dan analisis langsung terhadap baris kode serta analisis kemampuan aplikasi dijalankan pada lingkungan yang berbeda.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Tri Retnowati pada tahun 2017 [43] yang berjudul “Aplikasi Pembekalan Karwayan Baru di Yomart Menggunakan Training Jarak Jauh”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang sistem informasi yang baik harus bisa menghasilkan informasi yang berkualitas yang berguna dalam pengambilan keputusan karena informasi tersebut harus bisa menjangkau kepentingan manajemen di berbagai tingkatan manajemen. Untuk itu perlu adanya suatu aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam memberikan pelatihan bagi karyawan barunya.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Octorasari, dan Weda Adistianaya Dewa pada tahun 2016 [44] yang berjudul “Aplikasi Pelatikan Interaktif Pada PT. KSI (PT. Kosmetikatama Super Indah_Inez Kosmetik)”. Permasalahan yang terjadi pada divisi Trainer adalah pelatihan kepada internal karyawan, yaitu Beauty Advisor (BA) dan Beauty Consultant (BC), yang harus di datangi langsung oleh Trainer ke masing-masing area marketing yang tersebar di seluruh Indonesia. Penelitian ini memberikan suatu solusi pada permasalahan yang terjadi dengan cara mengembangkan sekaligus mempublikasikan melalui media perancangan multimedia interaktif, menarik, mudah digunakan dan tepat sasaran.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nency Nerisa Arviana pada tahun 2014 [45] yang berjudul “Analisis dan Desain Sistem Informasi Kievit Training Tracking (Studi Kasus : PT Kievit Indonesia)”. Penelitian ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia sudah banyak yang diteliti, namun pengembangannya lebih banyak mengarah pada siklus penggajian, pencatatan data karyawan dan siklus evaluasi kinerja karyawan. Sistem Informasi mengenai pelatihan karyawan belum banyak diteliti. Pengembangan sistem informasi mengenai pelatihan karyawan ini didukung oleh adanya kebutuhan dari PT Kievit Indonesia. Oleh karena itu, penulis melakukan studi kasus di PT Kievit Indonesia untuk mengembangkan Sistem Informasi Kievit Training Tracking.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Tendy Putra Arianto, Azis Fathoni , Maria Magdalena M pada tahun 2016 [46] yang berjudul “Effect Of Employee Training Systems Work And Leadership Style On Spinning Spirit Of Employee Unit 1 (One) PT. Sinar Pantja Djaja (Sritex Group) Semarang”. Penelitian ini menjelaskan tentang, Semangat kerja karyawan sangat menentukan baik dan buruknya kualitas dan kuantitas hasil produksi di dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pelatihan yang baik dan secara berkesinambungan, sistem kerja yang sesuai dengan kondisi lapangan serta cara seorang pemimpin dalam mengatur karyawan dan memberikan solusi di dalam sebuah perusahaan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan di dalam suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan karyawan sistem kerja dan gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan di Unit spinning 1(satu) PT Sinar Pantja Djaja (SRITEX GROUP) Semarang.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Anna Grohmann dan Simone Kauffeld pada tahun 2013 [47], dari International Journal of Training and Development, Technische Universität Braunschweig, dengan judul “Evaluating Training Programs: Development And Correlates Of The Questionnaire For Professional Training Evaluation”. “Psychometrically sound evaluation measures are vital for examining the contribution of professional training to organizational success in a reliable manner. As training evaluations tend to be both time-consuming and labor-intensive, there is an increasing demand for economic evaluation inventories. Simultaneously, evaluation measures have to meet psychometric standards. The Questionnaire for Professional Training Evaluation is primarily developed for use in practice but is also applicable to field research and covers short-term as well as long-term training outcomes”. Langkah evaluasi psikometri yang penting adalah untuk memeriksa kontribusi pelatihan profesional terhadap keberhasilan suatu organisasi dengan cara yang dapat diandalkan. Karena evaluasi pelatihan cenderung memakan waktu dan padat, sedangkan peningkatan permintaan untuk persediaan evaluasi ekonomi sangat tinggi. Bersamaan, langkah-langkah evaluasi harus memenuhi standar psikometri. The Questionnaire for Professional Training Evaluation terutama dikembangkan untuk digunakan dalam praktik tetapi juga berlaku untuk penelitian lapangan dan mencakup hasil pelatihan jangka pendek maupun jangka panjang.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh J. Bruce Tracey, Timothy R. Hinkin, Thao Li Bui Tran, Michael Kingra, Jonathan Taylor dan David Thorek, pada tahun 2015 [48] dalam Journal Cornell University School of Hotel Administration Collection, dengan judul “A Field Study of New Employee Training Programs: Industry Practices and Strategic Insights”, Given the importance of well-designed and well-executed training programs, it is important to learn more about the content and design of effective training programs for new employees, particularly those that have been implemented in the hospitality industry. Through a field study assessment of pre-opening training programs that have been implemented by fifteen hotel firms and sixteen restaurant companies, we found that hotels and restaurants spend approximately the same time on pre-opening training for new staff, with the exception of restaurant managers, who receive significantly more days of training than do their hotel counterparts. In addition, there were substantive differences in the amount of pre-opening training based on firm size and whether the company was publicly traded or privately held. We also found that the majority of pre-opening training is designed and delivered by corporate staff, and a balance of active and passive training methods are used for facilitation. Finally, although our survey ethodology did not allow us to determine the costs associated with pre-opening training (and therefore the return on these efforts), we noted that the firms used guest satisfaction measures and measured the employees’ content mastery, among other metrics.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Pradyuman Singh Rathore pada tahun 2017 [49] dalam International Journal of Engineering and Management Research, dengan judul “ Significance of Training and Hospitality Skills for Hotel Employees”. Hospitality Industry plays vital role in the growth of Tourism and its contribution in the world’s economic development. Hospitality doesn’t only refer to accommodation and food service, It’s represents many more then the expectation of the guests. Hotels establish the relationship with the guests through providing services which are undreamed by guests. Guest’s expectations have been rising day by day. Guest anticipates luxury and latest technology equipped accommodations, Quality of food and tremendous service, well trained staffs that carry worldclass hospitality skills. This paper methodically portrays and elucidates an empirical research on this field of Hospitality. It will represent the importance of the training for hotel staff which aids in the growth of the hotel. This will also focus on unawareness of the importance of training for hotel staff which can prevent the monetary expansion of the hotel. Training program allow all employees to strengthen work place skills that each employee needs to improve. A development program brings all employees to higher level so they all have similar skills and knowledge.
  10. Penelitian yang dilakukan Michael Urick pada tahun 2016 [50] dalam International Journal of Training and Development, dengan judul “Adapting training to meet the preferred learning styles of different generations”. In part because of recent practitioner interest in inter-generational phenomena in the workplace, organizational and HR studies have begun to examine how various generations work together. While many of these studies have focused on examining differences between generations (Lyons & Kuron, 2014), very few studies have closely examined potential differences in preferences for training and development between generational cohorts. We already know from the established literature explored below that different individuals may have different preferences about how they learn and that these may be individually or group determined. However, the limited examination of inter-generational differences in preferences for training and development is troubling given that there are different age cohorts all of whom need to learn effectively. Given that preferences for training may be different between employees, it is important to examine how training and development practice might be adapted to suit the preferences of those who are to be trained.
  11. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Amir Elnaga dan Amen Imran pada tahun 2013 [51] dalam European Journal of Business and Management dengan judul “The Effect of Training on Employee Performance”. Employee is a blood stream of any business. The accomplishment or disaster of the firm depends on its employee performance. Hence, top management realized the importance of investing in training and development for the sake of improving employee performance. This conceptual paper aimed at studying the effect of training on employee performance and to provide suggestion as to how firm can improve its employee performance through effective training programs. The research approach adopted for the study conforms to qualitative research, as it reviews the literature and multiple case studies on the importance of training in enhancing the performance of the workforce. Further the paper goes on to analyse and understand the theoretical framework and models related to employee development through training and development programs, and its effect on employee performance and on the basis of the review of the current evidence of such a relationship, offers suggestions for the top management in form of a checklist, appropriate for all businesses, to assess the employee performance and to find out the true cause(s) of the performance problem so the problem could be solved in time through desired training program. The study in hand faces the limitations as there are no adequate indications to correlate directly the relationship between training and employee performance. Hence, there is a need for conducting an empirical research in future to test the proposition discussed in the study. The study in hand provides brief overview of the literature about training effectiveness and how it contributes in enhancing the employee performance and ultimately concludes along with recommendation to give directions for future research by applying different level of analysis on exploring the impact of training practices on employee performance.

Dari hasil literature review diatas dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi rekam training karyawan sangat dibutuhkan di dalam sebuah perusahaan terutama pada divisi Human Resource Development, sistem ini sangat berguna untuk merekam setiap jejak karyawan yang telah melakukan pelatihan dan juga berguna untuk meningkatkan mutu karyawan dalam bidang yang sedang ditekuni. Sistem ini pula diperlukan untuk melakukan survei jenjang karir terhadap setiap karyawan yang telah melakukan pelatihan.


BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Bumitangerang Mesindotama

PT. Bumitangerang Mesindotama atau yang lebih dikenal sebagai (BT COCOA) adalah perusahaan asal Indonesia yang berperan penting sebagai penyedia kakao ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Perusahaan yang berfokus pada komoditi kakao ini mempunyai kapasitas penggilingan yang mencapai 150.000 ton per tahun, dan terus berkembang setiap tahunnya. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993 oleh Mr. Piter Jasman, yang memiliki pengalaman luas di bidang industri kakao sejak tahun 1983, Mr. Piter Jasman pula merupakan pendiri dari Asosiasi Industri Kakao Indonesia. Selama pengoperasian awal, perusahaan ini memproduksi produk dengan rasa coklat yang murni.

Pada tahun 2000, BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi. Sejak saat itu, BT Cocoa menjadi perusahaan yang mempunyai spesialis di bidang pengolahan kakao. Dengan meningkatnya permintaan dunia atas produk kakao, BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya.

Pembangunan pabrik pertama BT Cocoa yang dilantik pada tanggal 29 Januari 2002 oleh Menteri Koodinator Ekonomi Indonesia, Dr.Dorodjatun Kuntjorojakti, serta Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.

Pada tahun 2005, BT Cocoa telah merubah berbagai fasilitas produksi untuk dapat mengoptimalkan operasional dalam menghadapi persaingan global. Semua mesin terdahulu yang dimiliki BT Cocoa telah digantikan oleh mesin buatan Eropa yang dalam rangka untuk menjalankan efisiensi dan konsistensi perusahaan. Pada tanggal 30 Januari 2006 fasilitas produksi baru telah diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.

BT Cocoa terletak di lokasi yang amat strategis yaitu di jantung Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia, dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dikarenakan berdekatan dengan fasilitas infrastruktur ekspor dan import melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Karena lokasi ini pula perusahaan memungkinkan untuk menjalankan sistem logistik yang efisien dan dapat mengurangi biaya transportasi logistik secara maksimal, khususnya pada biaya penerimaan bahan baku dan pengiriman produk jadi kepada pelanggan di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yeng merupaken satu-satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi rnelalui sistern komputerisasi (SCADA) untuk memproduksi dan menjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat untuk menpertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan produksi kami, BT Cocoa saat ini memiiki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Papua).

BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan membuat produk-produk yang berkualitas tinggi. BT Cocoa memilki sistem kualitas kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi. Kualitas bahan kami dipilih secara cermatt oleh para analis kamii yang sangat terlatih untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji kakao terbeser ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yeng rendah untuk produk mentega den kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk.

Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yeng berdedikasi dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 dari SAI Global - IQ Net serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006. Sertifikasi merupakan bukti dari komitrnen kami untuk rnemastikan bahwa manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan pelanggan kami.

Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan, mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami, menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim ahli kami yang sangat terempil. Kami berulang-ulang melakukan berbagai tes dan analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses produksi kemasan dan pengiriman produk jadi.

Visi dan Misi PT. Bumitangerang Mesindotama

Visi kami adalah untuk menghasilkan produk kakao berkualitas tinggi yang diproses baik, nilai kompetitif untuk kualitas, keamanan pangan dan keunggulan layanan.

Misi kami adalah untuk melakukan yang terbaik dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk kami, serta untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan kami dan melakukan yang terbaik dalam memenuhi harapan pelanggan kami.

Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama

Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao, terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.

Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan anda.

Struktur Organisasi Perusahaan

Pada dasarnya organisasi menjadi suatu wadah dari individu ke individu lainnya yang sadar akan ketebatasan, berkumpul serta bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya suatu organisasi maka memungkinkan anggota organisasi untuk memahami tugas dan tanggung jawab yang di jalani, kepada siapa ia harus bertanggung jawab serta apa yang menjadi wewenangnya, sehingga perusahan mendapatkan tujuan dengan pencapaian dengan sangat baik.

Struktur organisasi merupakan gambaran dari suatu hubungan sistem antar posisi satu dengan posisi yang lainnya pada suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi dari struktur organisasi ialah untuk memperjelas adanya pembagian tugas yang mana setiap personil akan mudah mengetahui pekerjaan yang harus dikerjakan dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Bumitangerang Mesindotama edisi tahun 2015:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama 2015

(Sumber: Data Perusahaan)

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Perdagangan (Trading Director)

    Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab untuk merancanakan, mengontrol serta mengkoordinir seluruh proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target secara efektif dan efisien. Tanggung jawab utama seorang Direktur Pemasaran:

    1. Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing, purchasing serta logistik.
    2. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target pada bagian marketing, purchasing dan logistik.
    3. Selalu menjaga hubungan baik dengan para kostumer dan supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    4. Melakukan analisa dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja marketing, purchasing dan logistik.
    5. Membangun ikatan dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang lebih optimal.
    6. Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.
  2. Manajer Pemasaran Lokal (Local Marketing Manager)

    Manajer pemasaran lokal mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar lokal. Tanggung jawab utama seorang Local Marketing Manager:

    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan duluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi yang memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
  3. Manajer Pemasaran Ekspor (Export Marketing Manager)

    Export Marketing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring semua proses serta pemasaran bersama dengan Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target penjualan dan pengembangan pasar secara efektif dan efisien di pasar ekspor. Tanggaung jawab utama seorang Export Marketing Manager:

    1. Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
    2. Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    3. Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area susuai dengan target yang ditentukan.
    5. Menganalisa dan memeberikan arah pengembangan produk dan promosi, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
    7. Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
    8. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalanka dengan optimal.
  4. Manajer Pembelian Bahan Baku (Raw Material Purchasing Manager)

    Raw Material Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakn, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien. Tanggung jawab utama seorang Raw Material Purchasing Manager:

    1. Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan tercapainya target pembelian.
    2. Melakukan negosisasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi utnuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    4. Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain sebagainya.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Melakukan koordinasi dengan marketing (Fixation dan lainnya)
    9. Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.
  5. Manajer Pembelian Umum (General Purchasing Manager)

    General Purchasing Manager mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring proses pembelian barang dan jasa diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan efisien. Tanggung jawab utama seorang General Purchasing Manager:

    1. Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan perusahaan.
    2. Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan.
    3. Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
    4. Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa disemua bagian terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
    5. Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
    6. Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
    7. Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan tercapainya target pembelian yang ditentukan.
    8. Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
    9. Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.
  6. Manajer Logistik (Logistic Manager)

    Manajer logistik mempunyai tujuan untuk merencanakan, mengkoordinir dan memonitoring aliran barang baik logistik internal seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien. Tanggung jawab utama seorang Manajer Logistik:

    1. Memonitoring jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditentukan.
    2. Mendesain dan megurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
    3. Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang minimal.
    4. Menganalisa masalah logistik serta menciptakan solusi-solusi baru.
    5. Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persedian pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
    6. Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.
  7. Direktur Akuntansi Dan Keuangan (Accounting and Finance Director)

    Direktur akutansi dan keuangan mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu. Tanggung jawab utama seorang Direktur Akuntansi dan Keuangan:

    1. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta informasi keuangan dalam perusahaan.
    2. Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
    3. Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
    4. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
    6. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
  8. Manajer Akuntansi dan Keuangan (Accounting and Finance Manager)

    Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan da akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial perusahaan. Tanggung jawab seorang Manajer Akuntansi dan Keuangan:

    1. Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan, penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melalukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnin, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan peraturan perpajakan.
  9. Manajer SDM (HRD Manager)

    Manajer HRD mempunyai tujuan untuk, merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, sertamengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM diseluruh bagian agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan. Tanggung jawab utama seorang Manajer SDM:

    1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
    2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
    3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh bagian untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
    4. Mengkoordinasukan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
    5. Merancanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya ternaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
    6. Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordikasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
    7. Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran oprasional perusahaan.
    8. Memastikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
    9. Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.
  10. Direktur Pabrik (Factory Director)

    Factory Director mempunyai tujuan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien. Tanggung jawab utama seorang Factory Director:

    1. Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
    2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian target operasioanal pabrik.
    3. Manganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
    4. Memonitor aktivitas dan jadwal proyek.
    5. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi disekitar pabrik.
    6. Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang optimal.
    7. Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional pabrik dengan para bawahan.
  11. Manajer Pabrik (Factory Manager)

    Factory Manager mempunyai tujuan untuk, merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara efektif dan efisien. Tanggung jawab seorang Manajer Pabrik:

    1. Mengkoordinir dan menentukan target operasional masig-masing bagian.
    2. Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk memastikan target tercapai secara optimal.
    3. Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga pengiriman produk.
    4. Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan kualiatas produk.
    5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun beberapa prosedur Training di dalam sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Seorang trainer mempersiapkan berkas serta ruangan untuk melaksanakan training karyawan.
  2. Trainer memberikan pengarahan sebelum masuk ke tahap pembagian materi dan soal.
  3. Trainer membagikan soal traning dan karyawan mengisi lembar jawaban.
  4. Trainer mengumpulkan berkas jawaban karyawan training dan mendapatkan hasil training.
  5. Trainer memberikan hasil dan dievaluasi oleh departemen yang bersangkutan dan diketahui oleh departemen HRGA.
  6. Trainer memberikan berkas ke divisi HRD untuk dimasukan kedalam aplikasi rekam jejak BT Cocoa Training Centre.
  7. HRD memasukan data karyawan yang mengikuti training ke dalam sistem.
  8. HRD dapat melihat dan mencari berkas setiap karyawan yang mengikuti training.
  9. HRD dapat mengevaluasi karyawan untuk dapat diambil dan dipromosikan kedalam divisi yang membutuhkan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk pengambaran rancangan sistem yang sedang berjalan.

Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram pada sistem yang berjalan meliputi:

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup sistem yang berjalan pada divisi HRD khususnya bagian training karyawan pada PT. Bumitangerang Mesindotama.
  2. 5 (lima) aktor yang melakukan tugas pada masing-masing segmen.
  3. 9 (sembilan) Use Case yang merupakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh aktor.

Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Berikut adalah gambaran Activity Diagram pada sistem yang berjalan di divisi HRD khususnya bagian training pada PT. Bumitangerang Mesindotama.

Gambar 3.3 Activity Diagram pada Sistem Yang Berjalan.

Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram pada sistem yang berjalan meliputi:

  1. 1 (satu) Initial Node yang mengawali aktifitas pada aktor.
  2. 12 (dua belas) Activity yang mendeskripsikan aktifitas dari aktor terkait.
  3. 1 (satu) Decision Node yang melakukan evaluasi kondisi pada aktifitas sebelumya.

Sistem Yang Berjalan Pada Sequance Diagram

Berikut adalah gambaran Sequance Diagram di dalam sistem rekam bt training pada PT. Bumitangerang Mesindotama.

Gambar 3.4 Sequance Diagram pada Sistem Yang Berjalan.

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequance Diagram pada sistem yang berjalan meliputi:

  1. 5 (lima) Actor, untuk menggambarkan interaksi pengguna dengan sistem.
  2. 13 (tiga belas) Massage spesifikasi dari komunikasi antar suatu objek yang memuat tentang aktifitas informasi yang sedang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

  1. Metode SWOT

    Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisa dengan menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threat) sehingga sistem yang akan dibuat akan menjadi solusi dari pemecahan masalah yang ada saat ini.

  2. Tabel 3.1 Identifikasi Sistem Dengan Menggunakan Metode SWOT

    Berdasarkan identifikasi dari tabel diatas dengan menggunaan metode SWOT , selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik SWOT adalah sebuah alat yang dapat menggambarkan tentang pencocokan yang penting bagaimana peluang yang tersedia untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggembangkan empat jenis strategi S-O (Kekuatan-Peluang), strategi W-O (Kelemahan-Peluang), strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), strategi W-T (Kelemahan-Ancaman).

    Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem Rekam Training Kayawan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Nama Dokumen : Employee Training Evaluation

    Fungsi Dokumen : Untuk Mengetahui Nilai Evalusai Training Karyawan

    Sumber Dokumen : Bagian HRD

    Tujuan Dokumen : Manajer HRD

    Media : Kertas

    Jumlah : Tergantung Banyaknya Peserta Training (Pelatihan)

    Bentuk : DOC FM-G, 1.2-000 (Tergantung Departement)

  3. Analisa Proses
  4. Nama Modul : Permintaan Input Dokumen

    Masukan : Employee Training Evaluation

    Keluaran : Evaluasi Jenjang Karir Per Departemen

    Ringkasan Proses : Staff HRD melakukan pelatihan terhadap karyawan di berbagai departemen sehingga menghasilkan nilai dari per pelatihan lalu

    staff HRD memberikan nilai evaluasi ke Manajer HRD untuk disetujui sebagai syarat untuk jenjang karir karyawan.

  5. Analisa Kaluaran
  6. Nama Dokumen : Dievaluasi dan Diketahui Oleh Departemen dan Manajer HRD

    Fungsi Dokumen : Untuk dikembalikan ke staff HRD serta untuk merekam riwayat pelatihan per karyawan sebagai syarat penunjang jenjang karir.

    Sumber Asal Dokumen : Employee Training Evaluation

    Media : Kertas dan Komputer

    Jumlah : Tergantung Banyaknya Peserta Training (Pelatihan)

    Bentuk Lampiran : DOC FM-G, 1.2-000 (Tergantung Departement)

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
    2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
    3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
    4. Mouse : USB Logitech B100
    5. Keyboard : USB Logitech K120
    6. RAM : 2GB
    7. Harddisk : 500 GB
    8. Printer : Epson L360
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Microsoft Windows XP Professional/7 Ultimate
    2. Microsoft Office 2007
  3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang diperlukan hanya dapat diakses oleh staff HRD.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Dari hasil analisa selama melakukan peninjauan dilapangan, penulis melihat masih banyaknya kendala yang sering dihadapi pada departement HRD, seperti sebagian besar sistem masih menggunakan cara yang lama walaupun sebagian sistem sudah terkomputerisasi namun belum cukup maksimal. Penulis ingin mencoba menguraikan dan menganalisa apa saja hambatan pada sistem yang berjalan pada departemen HRD di PT. Bumitangerang Mesindotama yang dapat diuraikan sebagai berikut.

    1. Sebagian sistem masih menggunakan cara manual yang memakan waktu lama, walaupun sudah ada yang terkomputerisasi.
    2. Rumitnya pencarian data karyawan yang sudah mengikuti training karyawan.
    3. Gagalnya dalam pengambilan data karyawan untuk penunjang karir dikarenakan data karywan yang sudah melakukan training maupun data lainnya tidak terekam secara baik.
  2. Aternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi masalah yang selama ini sedang dihadapi, penulis ingin mengajukan cara alternatif di dalam sistem yang lama menjadi yang terbarukan serta lebih efektif digunakan di dalam waktu jangka panjang dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

    1. Efisiensi waktu, mempercepat waktu pengolahan data, penginputan data serta pencarian data.
    2. Proses sistem yang sederhana yang tidak terlalu rumit untuk digunakan.
    3. Ketelitian tinggi yang memungkinkan terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan dapat diminimalisir dengan ditambahkannya pesan peringatan.
    4. Proses sistem yang cepat serta dapat membuat data berupa file berformat Excel maupun PDF di dalam proses output.

User Requirement

Elisitasi merupakan usulan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh pihak penulis untuk dikeksekusi. Elisitasi dapat dilakukan dengan 3 tahap sebagai berikut :

Elisitasi Tahap 1

Berisikan keseluruhan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan manajemen terkait di dalam proses wawancara maupun observasi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Merupakan hasil dari pengklarifikasian melalui elisitasi tahap I yang bertumpu pada metode MDI. MDI dimaksudkan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem , tidak terlalu penting dan tidak perlu ada pada sistem yang baru. Berikut penjelasan rinci tentang maksud dari metode MDI :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 2

  1. M pada MDI yang artinya Mandatory (Penting). Maksud dari requirement tersebut wajib ada dan tidak boleh dihilangkan.
  2. D pada MDI yang artinya Desireable (Diinginkan). Maksud dari requirement tersebut adalah tidak terlalu penting dan diperbolehkan dihilangkan. Namun jika requirement tersebut ingin digunakan di dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna.
  3. I pada MDI yang artinya Inessential (Tidak Penting). Maksudnya adalah requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang akan dibahas melainkan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap 3

Merupakan hasil elisitasi yang disusutkan dari elisitasi tahap duadengan cara menyisihkan requirement dengan pilihan I pada metode MDI. Berikutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, sebagai berikut :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 3

  1. “T” Technical (Teknikal), bagaimana atau tata cara suatu teknik pembuatan requirement di dalam sistem yang diusulkan ?
  2. “O” Operational (Operasional), bagaimana tata cara penggunaan requirement pada sistem yang akan dikembangkan ?
  3. “E” Econimic (Ekonomi), berapakah biaya yang dibutuhkan untuk membangun requirement di dalam sistem ?

Metode TOE tersebut dapat dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit Dikerjakan
  2. Medium (M) : Mampu Dikerjakan
  3. Low (L) : Mudah Dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Elisitasi Final



BAB IV
RANCANGAN SISTEM USULAN

Rancangan Sistem Usulan

Penulis telah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mempermudah dan membantu proses dalam menyempurnakan sistem rekam riwayat karyawan yang telah mengikuti pelatihan pada sistem yang berjalan saat ini. Untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini digunakanlah program Visual Paragidm for UML 8.0 Enterprise Edition, untuk mempermudah penggambaran Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, serta Class Diagram.


Prosedur Sistem Usulan

Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah sistem rekam riwayat pelatihan karyawan training berbasis web, yang mana dapat mempermudah dalam hal pelaksanaan dan perekaman riwayat karyawan yang telah melakukan pelatihan yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi.

Ada beberapa macam prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan mempermudah sistem yang ada sekarang dan akan terlihat lebih transparan. Prosedur yang diusulkan yaitu:

  1. Admin
    1. Akses admin terdiri dari Manager HRD dan Staff HRD.
    2. Admin bisa melakukan login dan logout.
    3. Admin bisa membuat jadwal pada kalender perusahaan, termasuk jadwal pelatihan.
    4. Admin bisa masuk menu input, edit, delete dan melihat rincian.
    5. Admin bisa masuk menu laporan dan mengexpor berkas melalu form laporan.
  2. User
    1. Akses user terdiri dari Divisi masing-masing Departemen.
    2. User bisa melakukan login dan logout.
    3. User bisa masuk menu rincian.
    4. User bisa masuk menu laporan dan mengexpor berkas melalu form laporan.
  3. Pimpinan
    1. Pimpinan bisa melakukan login dan logout.
    2. Pimpinan bisa masuk menu laporan dan mengexpor berkas melalu form laporan.


Diagram Rancangan Sistem

Usulan Prosedur yang Baru

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat:

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup keseluruhan System Boundery ataupun ruang lingkup yang sedang berjalan saat ini.
  2. 3 (tiga) Actor diantaranya adalah Administrator dan User/Departemen yang masing-masing salaing berinteraksi secara internal pada sistem yang berjalan saat ini.
  3. 6 (enam) Use Case yang bisa dilakukan oleh aktor kepada sistem.
  4. 2 (dua) buah include yang saling berkaitan (harus dilaksanakan) antara Child Use Case dan Parent Use Case.
  5. 8 (delapan) extend yang saling berkaitan (pilihan untuk dilaksanakan atau tidak) antara Child Use Case dan Parent Use Case.
  6. 1 (satu) note yang mendeskripsikan tentang detail tambahan untuk menjelaskan use case secara terperinci.


Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Administrator
  2. Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Admin

    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin diatas terdapat:

    1. 1 (satu) initial node yang mengawali aktifitas actor pada sistem yang diusulkan.
    2. 24 (dua puluh empat) activity yang menginformasikan aktifitas dari actor yang mentrigger aktifitas lainnya pada sistem.
    3. 1 (satu) decision node untuk pengevaluasian dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan kondisi yang dibuat sebelumnya.
    4. 4 (empat) fork node untuk menandakan adanya pencabangan aliran dari satu aktifitas yang menjadi beberapa aliran yang berbeda.
    5. 4 (empat) join node yang menandakan gabungan aliran dari suatu aktifitas yang berbeda menjadi kesatuan.
    6. 1 (satu) final node yang menandakan aktifitas telah berakhir dari suatu actor dan tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.
  3. Activity Diagram User/Departemen
  4. Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk User/Departemen

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram User/Departemen diatas terdapat:

    1. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran suatu aktifitas pada actor ke sistem yang diusulkan.
    2. 15 (lima belas) activity yang menginformasikan suatu aktifitas dari actor yang akan mentrigger aktifitas lainnya di dalam sistem.
    3. 1 (satu) decision node untuk pengevaluasian dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan kondisi yang dibuat sebelumnya.
    4. 2 (dua) fork node untuk menandakan adanya pencabangan aliran dari satu aktifitas yang menjadi beberapa aliran yang berbeda.
    5. 2 (dua) join node yang menandakan gabungan aliran dari suatu aktifitas yang berbeda menjadi kesatuan.
    6. 1 (satu) final node yang menandakan aktifitas telah berakhir dari suatu actor dan tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.
  5. Activity Diagram Pimpinan
  6. Gambar 4.4 Activity Diagram Pimpinan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Pimpinan diatas terdapat:

    1. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran suatu aktifitas pada actor ke sistem yang diusulkan.
    2. 11 (sebelas) activity yang menginformasikan suatu aktifitas dari actor yang akan mentrigger aktifitas lainnya di dalam sistem.
    3. 1 (satu) decision node untuk pengevaluasian dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan kondisi yang dibuat sebelumnya.
    4. 1 (satu) fork node untuk menandakan adanya pencabangan aliran dari satu aktifitas yang menjadi beberapa aliran yang berbeda.
    5. 1 (satu) join node yang menandakan gabungan aliran dari suatu aktifitas yang berbeda menjadi kesatuan.
    6. 1 (satu) final node yang menandakan aktifitas telah berakhir dari suatu actor dan tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.


Sequance Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequance Diagram Administrator
  2. Gambar 4.5 Sequance DiagramAdmin

    Berdasarkan Gambar 4.5 Sequance Diagram Admin diatas terdapat:

    1. 1 (satu) Actor Lifeline yang menggambarkan sebuah pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem.
    2. 18 (delapan belas) Send Massage, penggambaran aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem maupun sebaliknya.
    3. 4 (empat) Return Massage, penggambaran aliran respon dari pengiriman pesan yang telah dilakukan oleh objek pada sistem.
    4. 5 (lima) Object Lifeline, penggambaran objek dari sistem yang bekerja pada back-end sistem.
    5. 5 (lima) Boundary Object Lifeline, penggambaran objek dari sistem yang menjadi User Interface terhadap actor.
    6. 5 (lima) Comment, penggambaran pesan dari kondisi yang diberikan objek dari sistem.
  3. Sequance Diagram User/Departemen
  4. Gambar 4.6 Sequance Diagram User/Departemen

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequance Diagram User/Departemen diatas terdapat:

    1. 1 (satu) Actor Lifeline yang menggambarkan sebuah pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem.
    2. 16 (enam belas) Send Massage, penggambaran aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem maupun sebaliknya.
    3. 3 (empat) Return Massage, penggambaran aliran respon dari pengiriman pesan yang telah dilakukan oleh objek pada sistem.
    4. 3 (tiga) Object Lifeline, penggambaran objek dari sistem yang bekerja pada back-end sistem.
    5. 4 (empat) Boundary Object Lifeline, penggambaran objek dari sistem yang menjadi User Interface terhadap actor.
    6. 2 (dua) Comment, penggambaran pesan dari kondisi yang diberikan objek dari sistem.
  5. Sequance Diagram Pimpinan
  6. Gambar 4.7 Sequance Diagram Pimpinan

    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequance Diagram Pimpinan diatas terdapat:

    1. 1 (satu) Actor Lifeline yang menggambarkan sebuah pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem.
    2. 9 (sembilan) Send Massage, penggambaran aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem maupun sebaliknya.
    3. 1 (satu) Return Massage, penggambaran aliran respon dari pengiriman pesan yang telah dilakukan oleh objek pada sistem.
    4. 2 (dua) Object Lifeline, penggambaran objek dari sistem yang bekerja pada back-end sistem.
    5. 2 (dua) Boundary Object Lifeline, penggambaran objek dari sistem yang menjadi User Interface terhadap actor.
    6. 1 (satu) Comment, penggambaran pesan dari kondisi yang diberikan objek dari sistem.


Class Diagram Sistem Usulan

Rancangan basis data adalah sebuah penggambaran basis data yang digunakan di dalam sistem yang diusulkan, berikut adalah rancangan basis data dalam bentuk class diagram:

Rancangan Basis Data

Gambar 4.8 Class DiagramSistem Usulan

Berdasarkan Gambar 4.8 Class Diagram diatas terdapat:

  1. 4 (empat) class, himpunan yang berasal dari objek yang berbagai atribut dan operasi yang sama, diantaranya adalah, datakar, datatra, rekam, dan users.
  2. 2 (dua) multiciply, hubungan diantara beberapa objek yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data adalah sebuah disain basis data yang dianggap normal. Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang akan digunakan, disimpan, sebagai primary key, serta panjang dari sebuah record . Berikut ini adalah spesifikasi basis data yang digunakan dalam mendesain sistem yang akan dibangun.

  1. Nama File : datakar
  2. Primary Key : id

    Deskripsi : File untuk menambahkan, edit, & delete data karyawan yang mengikuti training

    Tabel 4.1 Spesifikasi tabel datakar

  3. Nama File : datatra
  4. Primary Key : id

    Deskripsi : File untuk menambahkan, edit, & delete data trainer.

    Tabel 4.2 Spesifikasi tabel datatra

  5. Nama File : rekam
  6. Primary Key : id

    Deskripsi : File untuk menambahkan, edit, & delete data rincian pelatihan yang telah diikuti karyawan.

    Tabel 4.3 Spesifikasi tabel rekam

  7. Nama File : users
  8. Primary Key : id

    Deskripsi : File untuk menambahkan, edit, & delete data untuk masuk aplikasi.

    Tabel 4.4 Spesifikasi tabel users


Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.5 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Rancangan Prototype

  1. Tampilan prototype Halaman Utama Sistem
  2. Gambar 4.9 Prototype Halaman Utama

  3. Tampilan Prototype Menu Home/Beranda
  4. Gambar 4.10 Prototype Menu Home

  5. Tampilan Prototype Menu Input Data Training
  6. Gambar 4.11 Tampilan prototype Menu Input Data Training

  7. Tampilan Prototype Menu Rincian Pelatihan Karyawan
  8. Gambar 4.12 Prototype Menu Rincian

  9. Tampilan Prototype Menu Input Data Admin/User
  10. Gambar 4.13 Prototype Menu Uraian Kegiatan

  11. Tampilan Prototype Menu Input Data Trainer
  12. Gambar 4.14 Prototype Menu Input Data Trainer

  13. Tampilan Prototype Informasi Trainer
  14. Gambar 4.15 Prototype Informasi Trainer

  15. Tampilan Prototype Halaman Depan Laporan
  16. Gambar 4.16 Prototype Halaman Depan Laporan

  17. Tampilan Prototype Rincian Laporan Data Riwayat Karyawan Training.
  18. Gambar 4.17 Prototype Rincian Laporan dan Ekspor


Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Landing Sistem Serta Form Login
  2. Halaman landing ini berisikan tentang tampilan informasi umum ataupun profil singkat serta visi misi dari PT. Bumitangerang Mesindotama. Pada tampilan inipula terdapat form seseorang untuk dapat login.

    Gambar 4.18 Tampilan Halaman Utama Sistem

  3. Tampilan Menu Home/Beranda
  4. Menu home berisikan tampilan saat user telah melakukan login dan terdapat deskripsi penghargaan perusahaan, laporan, cuaca, lokasi perusahaan, serta jadwal rutin perusahaan termasuk jadwa pelatihan karyawan.

    Gambar 4.19 Tampilan Halaman Beranda

  5. Tampilan Menu Input Data Karyawan Training
  6. Form ini berisikan tampilan untuk input data karyawan yang training dan menampilkan info karyawan yang telah mengikuti training, dan yang bisa mengakses hanyalah admin.

    Gambar 4.20 Tampilan Form Input Data Karyawan Training

  7. Tampilan Rincian Data Karyawan Yang Telah Mengikuti Berbagai Macam Pelatihan.
  8. Pada form ini yang bisa masuk hanya akses admin dan user, namun user hanya bisa melihat rincian.

    Gambar 4.21 Tampilan Rincian Training Karyawan

  9. Tampilan Menu Input Data Admin/User Baru
  10. Pada form ini berisikan tombol input data admin maupun user baru yang berguna untuk masuk kedalam sistem.

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Input data User/Admin

  11. Tampilan Menu Input Data Trainer
  12. Pada form ini terdapat inputan untuk data trainer serta tombol rincian, edit serta hapus.

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Input Data Trainer

  13. Tampilan Rincian Data Trainer
  14. Pada form ini berisikan keseluruhan informasi dari masing masing trainer pada departemen maupun di luar departemen.

    Gambar 4.24 Tampilan Halaman Rincian Data Trainer

  15. Tampilan Menu Depan Laporan
  16. Pada form ini berisikan laporan dari masing-masing karyawan yang dapat dilihat melalui klik tombol rincian.

    Gambar 4.25 Tampilan Menu Depan Laporan

  17. Rincian Laporan dan Data Ekspor
  18. Pada form ini berisikan rincian data dalam format laporan per masing-masing karyawan dan tombol ekspor ke berbagai format.

    Gambar 4.26 Tampilan Rincian Laporan


Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat BT Cocoa HRIS khususnya bagian training ini antara lain sebagai berikut :

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3220 CPU @ 3.30GHz (4 CPUs)
  2. Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd.
  3. Monitor : Samsung LCD S19C150F
  4. Mouse : USB Logitech B100
  5. Keyboard : USB Logitech K120
  6. RAM : 2GB
  7. Harddisk : 500 GB
  8. Printer : Epson L360

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Microsoft Windows 7
  2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise
  3. All in one package : XAMPP
  4. Database server : MySQL
  5. Web server : Apache
  6. Microsoft Office 2016
  7. Code editor : Sublime Text/Notepad ++
  8. Web Browser : Google Chrome

Hak Akses

Dalam rancangan sistem rencana anggaran biaya ini, peneliti merancang beberapa user yang berhak untuk mengakses sistem ini diantaranya adalah :

  1. Admin (HRD & Staff HRD)
  2. User/Departemen
  3. Pimpinan


Pengujian Sistem yang Diusulkan

Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa dalam merancang sebuah sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem yang diusulkan. Tujuan dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir error ataupun bug yang nantinya akan terdapat pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem yang diusukan :

Tabel 4.6 Pungujian Black Box


Implementasi

Time Schedule

Dalam penulisan dan perancangan sistem ini dibuat batasan waktu untuk memaksimalkan penelitian ini. Pada tahap inipula dibutuhkan rencana implementasi yang berfungsi sebagai pelaksana dari langkah-langkah kegiatan pada penerapannya nanti, berikut langkah-langkah dari time schedule yang direncanakan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.7 Time Schedule

Berdasarkan Tabel 4.7 Time Schedule Implementasi yang dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama maka terdapat :

  1. Pembuatan proposal

    Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, serta perumusan masalah selama waktu yang telah ditentukan

  2. Pengumpulan Data

    Pada tahap ini, penulis melakukan wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan yang dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung guna penulisan laporan maupun perancangan sistem selama waktu yang ditentukan

  3. Analisa Sistem

    Melakukan pengkajian maupun analisa terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dari hasil wawancara kepada stakeholder selama waktu yang ditentukan.

  4. Perancangan Sistem

    Penerapan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Pada tahap ini merupakan kegiatan mendesain dan merancang program sesuai dengan kebutuhan per-user, perancangan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan.

  5. Pembuatan Sistem

    Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan proses pembuatan program dengan menulis kode program sesuai dengan yang dibutuhkan, pembuatan sistem berlangsung selama waktu yang ditentukan

  6. Testing Sistem

    Pada tahap ini dilakukan testing atau pengujian terhadap program yang telah dibuat guna mengetaui kesalahan yang ada pada program. Pengujian program berlangsung selama waktu yang ditentukan.

  7. Evaluasi Sistem

    Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing atau pengujian terhadap program dilakukan, kegiatan ini dilakukan guna merancang kembali beberapa fungsi yang eror saat testing dilaksanakan agar dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan nantinya di PT. Bumitangerang Mesindotama, waktu evaluasi berlangsung selama waktu yang telah ditentukan

  8. Perbaikan Sistem

    Setelah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap program beberapa error yang terdapat pada program diperbaiki selama waktu yang ditentukan.

  9. Implementasi Sistem

    Setelah semua fungsi berjalan dengan baik serta program di anggap layak, maka langkah selanjutnya dilakukan uji coba implementasi program pada PT. Bumitangerang Mesindotama, uji coba implementasi program berlangsung selama waktu yang ditentukan

  10. Dokumentasi Sistem

    Hasil dari seluruh proses pembuatan program dibuatkan dokumentasi kedalam bentuk laporan untuk memudahkan dalam pengembangan program diwaktu yang akan datang.

  11. Final Presentasi

    Setelah semua proses dilakukan selanjutnya melakukan presentasi final kepada stakeholder dan dosen pembimbing.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini mulai dari awal mula hingga penyelesaian laporan, dan estimasi biaya dibuat sebagai catatan biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini berlangsung. Berikut biaya estimasi pada penelitian ini :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian, analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka pada penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Sebagian besar sistem yang terdapat pada departemen HRD sudah terkomputerisasi namun masih terkendala seperti masih banyaknya dokumen karyawan yang sulit terekam dikarenakan hilangnya atau belum direkam secara maksimal, cara mengatasinya harus dibangunnya sebuah sistem yang dapat mempermudah dalam hal penginputan data training karyawan agar data tidak mudah hilang dan mudah untuk dicari.
  2. Pada departement HRD sebenarnya sudah melakukan penginputan data yang terkomputerisasi, hanya saja masih terlihat rumit dengan memisahkan data satu dengan data yang lainnya yang berujung ketidakmaksimalan pencarian data maka dari itu dibuatlah sistem HRIS sebagai Rekam Riwayat Karyawan Training yang bisa menangani semua masalah yang sedang dihadapi.
  3. Pada departement HRD sebenarnya sudah melakukan penginputan data yang terkomputerisasi, hanya saja masih terlihat rumit dengan memisahkan data satu dengan data yang lainnya yang berujung ketidakmaksimalan pencarian data maka dari itu dibuatlah sistem HRIS sebagai Rekam Riwayat Karyawan Training yang bisa menangani semua masalah yang sedang dihadapi.

Saran

Dengan melihat kesimpulan diatas , penulis dapat memberikan saran-saran sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan selama penyelesaikan Laporan Skripsi serta dapat membantu di dalam pengembangan sistem :

  1. Sistem seharusnya dikembangkan menjadi suatu hal yang user friendly agar pengguna dapat memanfaatkan sistem menjadi hal yang mudah untuk digunakan.
  2. Sistem harus dikembangkan lagi tidak hanya mencaut didalam hal pelatihan saja melainkan data lainnya agar dapat menampung semua data yang menyangkut hal karyawan di suatu perusahaan khususnya pada divisi HRD.
  3. Selalu mengedepankan privasi data semua karyawan.

Kesan

Kesan penulis selama menjalani program observasi pada PT. Bumitangerang Mesindotama selama kurang lebih 1 bulan 2 minggu ialah menjadikan penulis menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi rintangan serta keinginan kuat menjadi pribadi yang berbeda, penulis mendapatkan banyak hal tentang informasi d dunia kerja.

Penulis juga sangat senang karena mendapatkan banyak hal baru dan keluarga baru yang selalu mensupport penulis. Sangat menyenangkan selama menjalai program observasi ke perusahaan mulai dari pengumpulan data aryawan yang telah mengikuti training hingga data tahap final yang akan dimasukan ke dalam sistem. Integritas, Kesopanan, Kebersihan, Kebersamaan, Kekompakan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sangat dirasa penulis selama dilapangan dimana penulis sangat merasakan nilai-nilai yang sudah lebih dulu ada di PT. Bumitangerang Mesindotama yang seharusnya dapat melekat pada diri penulis selama ini untuk memiliki nilai-nilai tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

  1. O’Brien & Marakas. 2013. Management Information Systems. Sixteenth Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
  2. 2,0 2,1 2,2 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  3. 3,0 3,1 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  4. Arnold.D.Ross, Jon.P.Wade. 2015. A Definition of Systems Thinking: A System Approach. Procedia Computer Science. Dikutip dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050915002860 di akses pada tanggal 30 Maret 2018.
  5. 5,0 5,1 5,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  6. 6,0 6,1 6,2 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  7. Rusdiana A & Moch Irfan. 2014 “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : CV.PUSTAKA SETIA.
  8. Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bongoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. ISSN: 2302-5700. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.3 Oktober 2013. http://ijns.org. Diakses pada tanggal 30 Maret 2018.
  9. 9,0 9,1 9,2 Darmawan, Deni dan Fauzi, Nur, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  10. Romley, Marshall B., dan Paul Jhon Steinbart. 2015. Accounting Information System, 13th ed. England: Pearson Education Limited.
  11. 11,0 11,1 Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu: Yogyakarta.
  12. 12,0 12,1 Kadir, A. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.
  13. Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani & Eka Sari Dian. 2016. “Perancangan aplikasi sistem informasi penjualan tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web” : Stmik Amikom Yogyakarta.
  14. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  15. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT Vol.7 No.1 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  16. Sugianto. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
  17. Touseef, M., Anwer, N.,Hussain, A., & Nadeem, A. 2015. Testing from UML Design using Activity Diagram: A Comparison of Techniques. International Journal of Computer Application, 131(5), 41-47. http://doi.org/10.5120/ijca2015907354
  18. Sugiarti, Yuni,S.T.M.Kom, 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languange), Graha Ilmu: Yogyakarta
  19. K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering February 2014, pp. 148-153 ISSN 2277128X Vol.2, Issue.2.
  20. Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V. Object Oriented Programming (OOP) approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol. 5 - Issue 8. Pages 504-508, Dikutip dari http://www.ijcat.com/archives/volume5/volume5_issue8.pd diakses pada tanggal 05 April 2018.
  21. Murad, DinaFitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  22. Abbas, W. (2013). Analisa Kepuasan Mahasiswa terhadap Website Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).
  23. Wiga Aryani, Djoko Hanantjo, Bambang Eka Purnama. 2013. "E-Commerce Web Development In Wiga Art". International Journal of Science and Research (IJSR)". ISSN (Online): 2319-7064.
  24. Madcom. 2013. "Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemrograman PHP & MySOL". Yogyakarta: CV Andi Offset.
  25. Tiara, Khanna. 2014. SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA. Tangerang: STMIK Raharja.
  26. 26,0 26,1 Puspitasari Diah. 2016. “Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web”. Bekasi : Jurnal Pilar Nusa Mandiri.
  27. 27,0 27,1 27,2 Hasanah, Uswatun. 2013."Sistem Informasi Penjualan On_Line Pada Toko Kreatif Suncom Pacitan". IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700 – http://ijns.org
  28. Eriani, Selvy. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web pada LKP. Balaraja Cendekia Graha" (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang).
  29. 29,0 29,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi" Yogyakarta Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  30. Baswananda, Aji Raino. 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. http://eprints.dinus.ac.id/
  31. Ramadhan, Taufik dan Victor G Utomo (2014), “Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android”, STMIK PROVISI, Semarang. Dikutip dari http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JTIKP/article/view/93 diakses tanggal 20 Mei 2018
  32. Amrullah Agit, Rifda Faticha Alfa, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi S & Eri Susanto Sasmita. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasipenilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultasadab Dan Ilmu Budaya Universitasislam Negri Sunan Kalijaga yogyakarta”. Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2016.
  33. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang, Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3. Agustus 2016.
  34. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya. 2013. Bridge between Black Box and White Box - Gray Box Testing Technique. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. Vol. 2 No. 1 2013. ISSN: 2277-1956.
  35. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. Predicting Fault in the Aplications using Data Mining Vol.131, Process of Producing Important Android Techniques. International Journal of Computer Applications. No.13, December 2015.
  36. 36,0 36,1 36,2 Gaol, CHR Jimmy L. 2014. A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
  37. Agusta, Leonardo dan Susanto, Eddy Madiono. 2013. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan CV Haragon Surabaya. Jurnal dari universitas Kristen Petra Surabaya, Vol.1 No.3. [online]. Tersedia di http://repository.petra.ac.id. [02 November 2017]
  38. 38,0 38,1 Sedarmayanti, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Refuka Aditama.
  39. Suwarto, dkk, 2014. Top 15 Tanaman Perkebunan. Penebar Swadaya: Jakarta.
  40. Deviachrista. 2013. Dasar Literature Review. Jakarta : Salemba Empat
  41. Ainnur Rofiq, Sholiq, dan Feby Artwodini Muqtadiroh. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelatihan (SIMPEL) pada Lembaga Pelatihan XYZ. Jurnal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Vol 2, No. 1.
  42. Sayeti, Imanaji Hari. 2013 Anallis Pengembangan Sistem Aplikasi E-Training Karyawan Berbasis WEN Pada PT. Mutiara Solusindo.
  43. Tri Retnowati, Agung. 2017. Aplikasi Pembekalan Karwayan Baru di Yomart Menggunakan Training Jarak Jauh. Jurnal Computech & Bisnis, Vol.11, No 1, Juni 2017, ISSN: 2442:4943
  44. Octorasari, Dian, Weda Adistianaya Dewa. 2016. Aplikasi Pelatikan Interaktif Pada PT. KSI (PT. Kosmetikatama Super Indah_Inez Kosmetik). Jurnal Pengembangan Manajemen Informatika & Komputer, Vol.7, No 2, 2016, ISSN: 2086:265
  45. Nerisa Arviana, Nency. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi Kievit Training Tracking (Studi Kasus : PT. Kievit Indonesia). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
  46. Putra Arianto, Tendi, Aziz Fathoni, Maria Magdalena M. 2016. Effect Of Employee Training Systems Work And Leadership Style On Spinning Spirit Of Employee Unit 1 (One) PT. Sinar Pantja Djaja (Sritex Group) Semarang. Vol.3, No 2, Maret 2016. ISSN: 2502-7689
  47. Grohmann Anna, & Simone Kauffeld. 2013. Evaluating Training Programs: Development And Correlates Of The Questionnaire For Professional Training Evaluation, International Journal of Training and Development 17:2, ISSN 1360-3736, doi: 10.1111/ijtd.12005.http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/ijtd.12005/full
  48. Tracey, J. B., Hinkin, T. R., Tran, T. L. B., Emigh, T., Kingra, M., Taylor, J., & Thorek, D. (2015). A field study of new employee training programs: Industry practices and strategic insights. Cornell Hospitality Quarterly, 56(4), 345-354. doi: 10.1177/1938965514554211
  49. Rathore, Pradyuman Singh. 2017. Significance of Training and Hospitality Skills for Hotel Employees. International Journal of Engineering and Management Research. Volume-7, Issue-3 ISSN: 2250-0758.
  50. Urick, Michael. 2016. Adapting training to meet the preferred learning styles of different generations: Adapting training to generations. International Journal of Training and Development. ISSN 1360-3736, doi: 10.1111/ijtd.12093.
  51. Dr . Amir Elnaga, Amen Imran. 2013. The Effect of Training on Employee Performance. European Journal of Business and Management. ISSN 2222-1905 Vol.5, No.4, 2013


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Tanggapan Observasi

A.3. Formulir Permohonan Penggantian Judul Praktek

A.4. Kartu Bimbingan Skripsi

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi Skripsi

A.7. Form Validasi Sidang

A.8. Form Seminar Proposal

A.9. Form Final Presentasi

A.10. Form Pertemuan Stakeholder

A.11. Form Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

A.12. Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi

A.13. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.14. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi

A.15. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.16. Daftar Nilai

A.17. Sertifikat RCEP TOEFL

A.18. Sertifikat Prospek

A.19. Sertifikat IT Internasional

A.20. Sertifikat IT Nasional

A.21. Kurikulum

A.22. Formulir Permohonan Usulan Penelitian

A.23. Surat Keterangan Implementasi Program

A.24. Formulir Penerbitan Dokumen

A.25. Curriculum Vitae (CV)

 

Lampiran B

B.1. Form Wawancara

B.2. Form Elisitasi

B.3. Uraian Pekerjaan

 

Lampiran C

C.1. Presentasi

C.2. Katalog Produk

Contributors

Ikhsan Bakhri