SI1422480142: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
(Klasifikasi Sistem)
Baris 714: Baris 714:
 
<center>''' Rusdiana 2014:35)'''</center>
 
<center>''' Rusdiana 2014:35)'''</center>
  
===Klasifikasi Sistem===
+
====Klasifikasi Sistem====
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42) <ref name="Rusdiana">Rusdiana, dan Moch.Irfan.  2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia </ref>  dalam bukunya yang berjudul  Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:</P>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42) <ref name="Rusdiana">Rusdiana, dan Moch.Irfan.  2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia </ref>  dalam bukunya yang berjudul  Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:</P>
 
<ol type="1">
 
<ol type="1">

Revisi per 26 Juli 2018 05.53

APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID

SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU

WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1422480142
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID

SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU

WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
( Junaidi M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID

SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU

WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422480142
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I )
   
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I )
NID : 02009
   
NID : 14020


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID

SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU

WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422480142
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juni 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID

SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU

WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1422480142
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
([[Pengguna:|Tavip_prahasta]])
NIM : 1422480142

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi mempengaruhi segala kegiatan manajerial di dunia kerja baik dalam proses kegiatan pekerjaan operasional hingga pembuatan laporan yang diperlukan, salah satunya ialah laporan keuangan perusahaan yang mana harus akurat, tepat, dan relevan. Dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dibutuhkan adanya suatu sistem yang terkomputerisasi, sehingga seluruh proses penyusunan dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta diimbangi dengan sumber daya manusia yang memadai. Namun dalam implementasinya, di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang, belum memiliki sistem yang mencakup keseluruhan kegiatan, salah satunya bagian keuangan yang proses dalam pencatatan dan pengolahan data laporan keuangan masih dikerjakan secara semi komputerisasi dengan menggunakan Ms. Excel sebagai media yang digunakan dan tentunya masih besar kemungkinan terjadinya human error. Sehingga diperlukan adanya perancangan sistem informasi akuntansi khusus untuk organisasi nirlaba guna menunjang evaluasi dalam pengendalian internal. Penelitian ini menggunakan analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economy, Control, Efficiency, Service), elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server. Dengan adanya Aplikasi Pengolahan Data Laporan Keuangan Nirlaba dapat mempermudah bagian keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat dengan waktu yang cepat, sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien.

Kata Kunci: SBel Listrik, Arduino Nano, SIM 800L, Smartphone.


ABSTRACT

The development of informatics technology offers organizations the ease of providing a new solution for the improvement of the less ideal system. SPKT (Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu) is the place of public complaints service regarding assistance from the police when there is a crime or criminalization, report etc. It needs innovation in public service report system to Polresta Tangerang to be more effective or efficient. In overcoming the problem Alarm Panic Button System can provide convenience to contact the Police when there is a crime. The design of the tool begins by creating a prototype tool with a circuit consisting of several components. Then the tool assembled and embedded the script by using software Arduino Nano v3.0 which is connected with SIM Module 800L GPRS GSM Micro Sim as the part of the circuit to send the message. The message will be sent directly to Polresta Tangerang. The purpose of the study can be to provide services with an access to facilitate the public in informing and reporting criminal or other crimes to the police about events occurring at work, home or market. So the police are able to find out earlier about the incident and then take quick action to overcome it.

Keywords : System, CRM, aplication


KATA PENGANTAR


Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya peneliti telah menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya peneliti telah menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.

Keberhasilah laporan skripsi ini tidak terlepas pula pada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  5. Bapak Nasril Sany, M.Kom selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Bapak Jaenudin, S.pd sebagai Kepala Sekolah SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang telah memberikan izin sekaligus pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  8. Semua staff Unit SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang telah bekerja sama dengan baik untuk membantu peneliti melakukan penelitian.
  9. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan dukunganb, baik moril, materi maupun doa untuk keberhasilan peneliti
  10. Serta semua rekan dan sahabat seperjuangan yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan bagi peneliti.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, Juli 2018
TAVIP PRAHASTA
NIM. 1422480142

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Hasil Analisa Performance
  2. Tabel 3.2. Hasil Analisa Information
  3. Tabel 3.3. Hasil Analisa Economy
  4. Tabel 3.4. Hasil Analisa Control
  5. Tabel 3.5. Hasil Analisa Efficiency
  6. Tabel 3.6. Hasil Analisa Service
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I
  8. Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II
  9. Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III
  10. Tabel 3.10. Final Draft Elisitasi
  11. Tabel 4.1. Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  12. Tabel 4.2. Tabel Guru
  13. Tabel 4.3 Tabel Orang Tua
  14. Tabel 4.4. Tabel Rekap Absensi Siswa
  15. Tabel 4.5. Tabel Siswa
  16. Tabel 4.6. Tabel User Login
  17. Tabel 4.7. Pengujian login
  18. Tabel 4.8. Pengujian submit
  19. Tabel 4.9. Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karateristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Siklus Informasi
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  4. Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan
  8. Gambar 4.2. Usecase Diagram Sistem yang diusulkan pada android
  9. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada web
  10. Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk guru pada android
  11. Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem yang diusulkan untuk orang tua pada android
  12. Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk kurikulum pada web
  13. Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk guru pada android
  14. Gambar 4.8. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan untuk orang tua pada android
  15. Gambar 4.9. Class Diagram
  16. Gambar 4.10. Rancangan tampilan menu login
  17. Gambar 4.11. Rancangan Tampilan menu home
  18. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan menu input data guru
  19. Gambar 4.13. Rancangan tampilan view data guru
  20. Gambar 4.14. Rancangan tampilan menu Input Data Siswa
  21. Gambar 4.15. Rancangan tampilan menu View Data Siswa
  22. Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu input jadwal mengajar
  23. Gambar 4.17. Rancangan tampilan menu view jadwal mengajar
  24. Gambar 4.18. Rancangan Tampilan menu Laporan
  25. Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Data Absensi Siswa
  26. Gambar 4.20. Rancangan Tampilan Login pada android
  27. Gambar 4.21. Rancangan Tampilan Home pada android login orang tua
  28. Gambar 4.22. Rancangan tampilan menu report absensi siswa pada login orang tua
  29. Gambar 4.23. Rancangan tampilan menu Profil Sekolah
  30. Gambar 4.24. Rancangan tampilan menu home pada android login guru
  31. Gambar 4.25. Rancangan tampilan menu daftar mengajar pada android login guru
  32. Gambar 4.26. Rancangan tampilan menu daftar kelas pada android login guru
  33. Gambar 4.27. Rancangan tampilan menu tanggal pada android login guru
  34. Gambar 4.28. Rancangan tampilan menu kehadiran siswa pada android login guru
  35. Gambar 4.29. Tampilan halaman login pada web
  36. Gambar 4.30. Tampilan Home pada web
  37. Gambar 4.31 Tampilan Menu Input Data Guru
  38. Gambar 4.32. Tampilan view data guru
  39. Gambar 4.33. Tampilan menu input data siswa
  40. Gambar 4.33. Tampilan menu data siswa
  41. Gambar 4.35. Tampilan menu jadwal mengajar
  42. Gambar 4.36. Tampilan menu view jadwal mengajar
  43. Gambar 4.37. Tampilan menu Export Report
  44. Gambar 4.38. Tampilan menu data absensi siswa
  45. Gambar 4.39. Tampilan login pada aplikasi android
  46. Gambar 4.40. Tampilan Home aplikasi android login orang tua
  47. Gambar 4.41. Tampilan data kehadiran siswa pada aplikasi android login orang tua
  48. Gambar 4.42. Tampilan Home pada aplikasi android login guru
  49. Gambar 4.43. Tampilan daftar mengajar pada aplikasi android login guru
  50. Gambar 4.44. Tampilan menu daftar kelas pada aplikasi android login guru
  51. Gambar 4.45. Tampilan menu tanggal pada aplikasi android login guru
  52. Gambar 4.46. Tampilan Input Kehadiran Siswa pada aplikasi android login guru


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Pada era modern saat ini perkembangan teknologi informasi semakin cepat, dapat dikatakan seluruh instansi ataupun individu masyarakat membutuhkan suatu informasi yang akurat dan mudah diakses yang berorientasi pada komputerisasi. Sistem informasi saat ini memang sudah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari – hari.

Salah satu sistem informasi yang semakin pesat perkembangannya yaitu sistem informasi dalam dunia pendidikan. Sekolah merupakan instansi dalam dunia pendidikan yang banyak menggunakan sistem informasi didalamnya untuk memudahkan pekerjaan dan sebagai tempat untuk masukan dan keluaran data dan informasi seputar sekolah. Sistem informasi yang ada pada sekolah sangatlah berdampak baik pada seluruh kegiatan yang ada dalam instansi pendidikan, baik itu kepada guru, staff tata usaha, kepala sekolah, murid maupun orang tua murid. Seperti sistem informasi yang diterapkan dalam absensi atau kehadiran siswa yang berbasis online, guru jadi lebih dimudahkan pekerjaannya karena absen yang berbasis online akan langsung masuk kedalam sistem, tidak perlu diinput ulang kedalam komputer seperti biasanya. Selain itu absensi online juga dapat menghemat kertas dan meminimalkan resiko kehilangan atau manipulasi data absensi. Kehadiran siswa di kelas merupakan hal yang penting karena dengan hadirnya siswa di kelas, ilmu dapat tersalurkan oleh guru. Namun seringkali siswa banyak yang membolos karena alasan tidak menyukai pelajaran atau hal lainnya. Hal ini yang menjadi perhatian guru dan orang tua siswa. Keduanya harus berkontribusi untuk meminimalisir angka ketidakhadiran siswa dikelas.

SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG adalah salah satu sekolah yang masih menggunakan sistem absensi secara manual, yaitu dengan cara mencatat keterangan kehadiran siswa pada buku absen dan melakukan rekap dari buku absen. Dalam prosedur tersebut terdapat beberapa kendala yang terjadi, seperti contoh adanya siswa yang memanipulasi kehadiran dengan mengabsenkan nama temannya yang tidak hadir atau mengabsenkan namanya yang tidak hadir sebelumnya saat buku absen tidak dalam pengawasan guru dikarenakan buku absen terkadang ditinggal pergi di kelas oleh guru saat jam istirahat ataupun saat sedang rapat sehingga menyebabkan data absen yang tidak faktual. Kendala lain ialah karena data absensi yang disimpan dalam buku sehingga harus di masukkan lagi ke dalam komputer, hal itu yang membuat sistem absensi tersebut menjadi tidak efisien. Hal lain yang berhubungan dengan absensi atau kehadiran siswa adalah masih banyaknya siswa yang membolos. Hal tersebut bahkan tidak sama sekali diketahui orang tua murid yang membolos. Karena banyaknya murid yang ada pada sekolah, terkadang pihak sekolah kesulitan untuk mengkonfirmasi orang tua jika anaknya tidak masuk kelas. Untuk meminimalisir tingkat ketidakhadiran siswa pada sekolah, diperlukan suatu sistem yang dapat memberi informasi kehadiran siswa pada orang tua atau wali murid

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem absensi berbasis android yang terintegrasi langsung dengan proses rekapitulasi dan notifikasi pada orang tua murid. Dengan adanya sistem ini guru mampu memberikan data absensi yang faktual dan efisien dan perekapan data absensi secara otomatis. Sistem ini juga memudahkan pekerjaan guru karena tidak perlu membawa buku absen setiap hari ke kelas, cukup membawa smartphone android miliknya dan membuka aplikasi absensi untuk mengabsen siswa – siswanya. Hasil dari absen pun akan langsung masuk ke dalam server sehingga memungkinkan absensi yang dilakukan menjadi faktual serta efisien dalam segi waktu.

Berdasarkan hasil penjabaran di atas, maka peneliti mengambil judul skripsi dengan judul APLIKASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA MONITORING BAGI ORANG TUA ATAU WALI MURID PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan didefinisikan dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana sistem absensi kehadiran siswa yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang ?
  2. Apakah sistem kehadiran yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik?
  3. Bagaimana membuat sistem absensi kehadiran siswa yang dapat menjadi media monitoring bagi orang tua atau wali murid?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan dari perumusan masalah yang ada, maka ruang lingkup dari judul diatas untuk SMA Nusa Putra Kota Tangerang terbatas pada absensi siswa, mata pelajaran, jadwal pelajaran dan guru yang mengajar, sedangkan proses pengubahan data siswa atau jadwal pelajaran serta guru yang mengajar dilakukan sepenuhnya pada server.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut

  1. Untuk memberikan data absensi yang lebih faktual secara sistematis.
  2. Membantu orang tua memonitoring kehadiran siswa di sekolah.
  3. Merancang sistem informasi untuk memonitoring kehadiran siswa pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang agar lebih mudah,cepat dan akurat.
  4. Menuangkan pengetahuan teori dan praktek hasil pembelajaran dari perkuliahan.
  5. Sebagai syarat bagi peneliti untuk lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dalam laporan ini adalah :

  1. Mempermudah proses absensi siswa oleh guru pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang.
  2. Mempermudah proses rekapitulasi absensi karena hasil absensi akan langsung masuk ke server.
  3. Dapat memberikan informasi kehadiran siswa untuk orang tua secara real time dan up to date.

Metode Penelitian

Untuk menyelesaikan perancangan dan penulisan SKRIPSI ini, maka dilakukan suatu penelitian sehingga diperoleh suatu hasil sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah :

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. Melalui pengamatan langsung di lapangan atau tempat penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan jenis penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra Kota Tangerang.

  3. Wawancara (Interview)
  4. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dengan cara wawancara yang dilakukan peneliti secara lisan kepada stakeholder pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra Kota Tangerang.

  5. Studi Pustaka (Literatur Riview)
  6. Untuk mendapatkan data dengan cara mencatat dan membaca buku – buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber pada metode ini sebagian besar didapat dari situs – situs internet dan ebook. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara browsing dam mengunduh ebook di internet yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga diperoleh gambaran dari prinsip kerja pada sistem yang akan dibuat.

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini peneliti menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency and Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk mengetahui kinerja sistem yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang. Dalam menganalisa sebuah sistem biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economics), kontrol (Control), efisiensi (Efficiency), dan pelayanan (Service).

Metode Pengujian

Dalam metode ini peneliti menggunakan metode pengujian black-box testing. Black-box testing adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisi kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Peneliti menggunakan metode black-box testing karena metode ini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahua detail struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, rumusan suatu masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga berisi teori – teori konsep dasar dari aplikasi android, PIECES, Literatur review dan lain – lain.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi Sekolah Menengah Atas Nusa Putra Kota Tangerang, draft elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dan final draft elisitasi yang menggambarkan keseluruhan rancangan sistem baru yang diusulkan serta konfigurasi sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, pengujian black-box, evaluasi dan implementasi yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penelitian dan saran yang bersifat membangun yang berguna sebagai masukan untuk melakukan perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu hal yang paling sering digunakan dalam sebuah perusahaan ataupun instansi lain seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dan tidak hanya digunakan dalam sebuah instansi, tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari – hari kita tidak pernah lepas dari sebuah sistem baik itu dalam kegiatan belajar mengajar, jual beli di pasar ataupun bekerja pada suatu perusahaan. Pada bidang teknologi saat ini, sistem terus – menerus diperbarui,diolah dan dimodifikasi menjadi lebih baik dan berkembang secara signifikan dan lebih presisi agar semakin memudahkan pekerjaan manusia. Akan tetapi semakin berkembangnya sistem jutru berbanding terbalik dengan pemahaman manusia akan definisi sistem tersebut, banyak dari kita masih bingung jika diminta menjelaskan definisi dari sistem. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang definisi sistem tersebut, pendapat dari para ahli tentang definisi sistem, yaitu :

Menurut Marshal B.Romney (2014:3)[1] “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan beinteraksi untuk mencapai tujuan”

Menurut Wina [2]Sanjaya dalam buku Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (2015:2), “Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014:29)[3] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki katerkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

Menurut Jogiyanto dalam Jeperson Hutahaean (2015:1),[4] “Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang – orang yang betul – betul ada dan terjadi.

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen - komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Karateristik Sistem

Menurut Rusdiana (2014:30 )[5], “ Inti di dalam model umum sistem ialah Input, proses dan output, hal tersebut merupakan konsep sederhana yang terdapat di sebuah sistem, sebab sebuah sistem mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain model sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem”.

Menurut Rusdiana (2014:35)[5] Gambaran umum sebuah sistem adalah IPO (Input, Process, Output). Hal ini juga merupakan sebuah konsep dari sistem secara sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki sebuah masukan (input), data yang diolah (process) dan keluaran berbentuk informasi (output). Sistem juga memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem. Berikut karakteristik sistem menurut Rusdiana dan Irfan dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2014:35), yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas sistem (Boundary System) Batasana sistem merupakan ruang lingkup yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya, atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat di lihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan luar sistem (Environments System) Lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang ada didalamnya baik bentuk apapun, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface Systen) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Sehingga terjadinya suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System) Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
  6. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi yang telah di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran dari sistem ini berbentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau sebagai inputan bagi subsistem lainnya.
  7. Pengolahan (Process System) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelola atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Setiap sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran yang bermanfaat.
  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal) Sistem sendiri mempunyai tujuan dan sasaran tersendiri yang telah pasti dan bersifat determanistic. Suatu sistem dikatakan berhasil jika telah mencapai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Rusdiana 2014:35)

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42) [5] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi,, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310), “Data adalah sekumpulan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri – sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut Mia Andini, dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48). “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:8), “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang – lambang tidak acak menunjukkan jumlah – jumlah, tundakan – tindakan, hal – hal dan sebagainya”.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43) dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sifat Data

Berdasarkan sifat data, dikenal

  1. . data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
  2. . data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

2. Berdasarkan Sumber Data

Berdasarkan sumber data, dikenal

  1. . data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
  2. . data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

  1. . Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
  2. . Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

  1. . Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
  2. . Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
  3. . Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Japerson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:9), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Oetomo dalam Deviana Putri (2014:2) “Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap faktafakta yang ada”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean (2014:9), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan yang sekarang atau keputusan – keputusan yang akan datang”.

Menurut Taufiq Rohmat (2013:15), “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara cepat”.

Karateristik Informasi

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:91-92) mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut :

  1. . Information must be patient, yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. . Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. . Information must be timely, informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. . Relevance, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainnya.

Siklus Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:10), Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat Celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (informaton cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.2 : Siklus Informasi (Information Cycle)

Nilai Informasi

Menurut Japerson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:11), Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

  1. . Biaya perangkat keras: Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkatkan untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  2. . Biaya untuk analisis: Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.
  3. . Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
  4. . Biaya perubahan: Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode lain.
  5. . Biaya operasi: Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Tipe Informasi

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:91) mengatakan sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu:

  1. . Informasi pengumpulan data, yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manager bawah untuk mengevaluasi kinerja persomnelnya.
  2. . Informasi pengarahan perhatian, yaitu membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. . Informasi pemecahan masalah, yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalah yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang dilakuakan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini beberapa penjabaran definisi sistem informasi menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Mulyanto dalam Indonesian Journal on Networking and Security Volume 6 No 2 (2017:18), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi”.

Menurut Jogianto dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 (2013:310), “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara suatu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Komponen Sisstem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku Konsep Sistem Informasi (2014:13), komponen sistem terdiri dari 6 blok bangunan, yaitu:

  1. Blok Masukan (Inpot Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalan kan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis (Database Block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Controls Block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan – kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan – kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi analisa sistem menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), ”Suatu analisis sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya”.

Menurut Mulyadi dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), “Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185), Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. . Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. . Analisis terhadap sistem yang berjalan.
  3. . Identifikasi kebutuhan sistem
  4. . Identifikasi persyaratan sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk Dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117) Adapun fungsi analisa adalah sebagai berikut :

  1. . Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. . Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. . Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. . Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa :

  1. Pengertian Analisa Masukan
  2. Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

  3. Pengertian Analisa Proses
  4. Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

  5. Pengertian Analisa Keluaran
  6. Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Berikut ini merupakan definisi perancangan sistem menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Henderi dalam Puspito Rini, dkk (2016:76), “Perancangan sistem atau desainsistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen – elemen sistem yang ingin diterapkan diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Menurut Hanif Al Fatta dan Robert Marco dalam jurnal Telematika Vol. 8 No. 2 (2015:69), “Perancangan sistem mulanya diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah dan bagaiman cara menyesuaikannya. Pada dasarnya perancangan sistem bergerak dari input menuju ke output sistem, yang terdiri dari reports dan file untuk memenuhi kebutuhan organisasi”.

Menurut Alison McKey, dkk dalam International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an inportant early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design information brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. (Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2013:228), Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. . Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. . Untuk memeberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem terperinci).

Tahap – Tahap Perancangan Sistem

Menurut McLeod dalam Hanif Al Fatta dan Robert Marco (2015:69), Perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap – tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. . Menyiapkan perancangan sistem secara rinci.Analisa bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. . Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem.Analisis harus mengindentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. . Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem.Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatif.
  4. . Memilih konfigurasi terbaik
  5. . Menyiapkan usulan implementasi
  6. . Menyiapkan usulan penerapan yang memberi ringkasan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. . Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuahserver web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standars and Technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161), “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras komputer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) ”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan di dalam sebuah web server berbentuk HTTP serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.

Klasifikasi Website

Menurut Ika Zufria dan M. Hasan Azhari dalam QUERY: Jurnal Sistem Informasi Volume 01 Nomor 01 (2017:52). Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: Website Statis, Website Dinamis, Website Interaktif.

  1. Website Statis
  2. Dari kata statis itu saja, sudah dapat dipahami tidak berubah. Mudah bukan? Tapi tentu tidak ada salahnya jika kita juga ketahui makna sebenarnya dari situs statis ini. Website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs itu.

  3. Website Dinamis
  4. Website dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.

  5. Website Interaktif
  6. Website interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user berinterakis dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Berikut ini adalah beberapa penjabaran definisi aplikasi menurut para ahli, diantaranya adalah:

Menurut H. Mustakini dalam Isan Priana dal Leni Fitriani (2016:408), “Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output”.

Menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:58), “Perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Menurut Azmi dalam Mia Andini dan Khairul Anwar Hafidz (2015:48), “Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan”.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Berikut ini adalah beberapa penjabaran mengenai definisi basis data (database) dari para ahli, diantaranya adalah:

Menurut Elmasri R dan Navathe S.B dalam Split Warnars (2014:84), “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language)”.

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:18), “Database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database (Database System).

Menurut Budi. R dalam Sri Rahayu, dkk (2015:54), “Database (basis data) adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Berikut ini adalah penjabaran definii testing dari para ahli, diantaranya adalah:

Menurut M. Sidi Mustaqbal, dkk Dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (JITTER) Vol. 1 No. 3 (2015:31), “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan.

Teori Khusus

Konsep Kehadiran

Definisi Kehadiran

Kehadiran siswa dalam kelas atau sekolah bisa disebut juga dengan absensi, absensi adalah suatu pendataan yang dilakukan oleh seseorang yang bertujuan untuk mendata hadir atau tidaknya seseorang di tempat tertentu. Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai definisi kehadiran atau absensi menurut para ahli, diantaranya adalah :

Menurut Santoso dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi (2017:85), “Absensi adalah unsur kedisiplinan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam sebuah institusi”.

Menurut Purwanto dalam Lindawati (2014:44), “Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktivitas suatu institusi, suatu komponen institute itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu di perlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

Konsep Dasar Siswa

Definisi Siswa

Berikut ini adalah beberapa penjabaran tentang definisi siswa menurut para ahli. Diantaranya adalah:

Menurut Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:6), “ Siswa adalah orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan formal (dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas) maupun pendidikan nonformal”.

Menurut Hasnidar Karim (2013). “Siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Semua anak yang sudah mendaftarkan diri kemudian diterima disuatu sekolah, secara otomatis menjadi tanggung jawab sekolah”.

Menurut M. Iqbal Dzulhaq, dkk (2017). “Siswa, Murid atau Peserta didik adalah orang (anak yang sedang berguru, belajar atau bersekolah)”.

Konsep Dasar Metode Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Berikut ini adalah beberapa penjabaran tentang definisi analisa PIECES Menurut para ahli. Diantaranya adalah:

Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6), “Analisa PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.

Menurut Istiningsih dalam Siti Husnul Bariah (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja): Peningkatan Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata – rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaat – manfaat atau keuntungan – keuntungan atau penurunan – penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan – kesalahan serta kecurangan – kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah:

Menurut Yasin dalam Henny Destiana (2014:34), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Menurut Yusuf, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Menurut Nugroho dalam Selvy Eriani (2013:27), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Rosa Ariani dan M. Shalahuddin (2013:133), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”.

Menurut Fergus. U. Onu dan Chinelo. V. Umekuka dalam International Journal of Computer Application Technology and Research Vol: 5 Issue: 8 (2016:506), “A UML is a standard modelling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagram is a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia nyata di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem di bawah desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, node-node UML dihubungkan dengan edge (flows) yang mewakili elemen-elemen model sistem. UML sistem mungkin juga mengandung dokumentasi lain seperti kasus penggunaan yang ditulis sebagai teks).

Menurut Sparx S yang dikutip oleh K.P. Jayant dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol. 4 Issue. 2 (2014:148), “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak).

Jenis-Jenis Diagram UML

Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut

  1. Usecase Diagram
  2. Menurut Carina Titus in International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20) , “ Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. ( Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul, stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem).

    Menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491), “ Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

  3. Class Diagram
  4. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas-kelas utama dari sistem bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain).

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”.(Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

  7. Activity Diagram
  8. Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram dalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk mneganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Berikut adalah penjabaran mengenai definisi PHP (Hypertext Prepocessor) menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Nugroho Dalam Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd (2015:49), “PHP adalah bahasa pemogramannya, dalam membuat website ataupun aplikasi berbasis web, bukan hanya kode PHP saja yang kita dibutuhkan, tapi kita juga akan menggunakan kode HTML (Hyper Text Markup Language) form. Selain itu kita juga akan butuh CSS (Cascading Style Sheets) sebagai kode pemanis web, juga bisa jadi pengganti HTML. Jadi, dalam membuat web, kita pasti akan menggunakan kode HTML dan PHP”.

Menurut David Upton dalam Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya (2013:331), “PHP adalah bahasa pemograman yang memudahkan dalam membuat aplikasi web dengan cepat, dapat diginakan untuk membuat dynamic website, baik itu yang memerlukan penggunaan database ataupun tidak.

Menurut Supriyanto dalam Muhamad Taufiq Muslih dan Bambang Eka Purnama (2013:2), “PHP : “Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada hypertext markup language (HTML)”.

Menurut Leena Narayanan, T. Muthumanickam and A. Nagappan (2015), “PHP is an established server-side, embedded HTML scripting language for creating dynamic and interactive web pages. The PHP provides many features that are looked by commercial entities. PHP features native support for most popular databases”. (PHP adalah bahasa skrip HTML yang tertanam di sisi server untuk menciptakan halaman web dinamis dan interaktif. PHP menyediakan banyak fitur yang dilihat oleh entitas komersial. PHP memiliki fitur dukungan asli untuk sebagian besar basis data populer).

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kusuma Ardhana dalam Siregar,Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari(2016:77), “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data,yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah.

Menurut Nugroho Dalam Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafidz (2015:49), “MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi Xampp

Menurut Daud Edison T dalam Indonesian Journal on Networking and Security Vol.2 No.1 (2013:25) , “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual”.

Menurut Santoso dan Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86), “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Wahana Komputer dalam Shanti Ria Serepia Siregar dan Penti Sundarin(2016:77), “XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.”

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Harni Kusniyati dan Nicky Saputra Pangondian Sitanggang (2016:11), “Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc dengan dukungan finansial Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.”


Konsep Dasar Android Studio

Definisi Android studio

Menurut Adibhadiansyah (2016:2), “Android studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang diperkenalkan google pada acara google I/O 2013. Android studio merupakan pengembangan dari eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android studio”.

Konsep Dasar Java

Definisi Java

Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:55-56), “Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi obyek, bukan seperti Pascal, Basic, atau C yang berbasis prosedural. Dalam memecahkan masalah,Java membagi program menjadi obyekobyek, kemudian memodelkan sifat dan tingkah laku masing-masing. Selanjutnya, Java menentukan dan mengatur interaksi antara obyek yang satu dengan yang lainnya”.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 (2014:166) “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64), “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puspito Rini, Puput, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti (2016:64) , “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitasyang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistemmelalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, danpihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangansistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dandilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. . Elisitasi Tahap I
  2. . Elisitasi Tahap II
  3. . Elisitasi Tahap III
  4. . Final Draft Elisitasi


Tahapan Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

    a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

    c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

  3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

    a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

    Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

    a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

    c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

  4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box – Gray Bo Testing Technique (2013:176), “ Black Box Testing ia a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. This type of testing is based entirely on the software requirement and specifications”. (Black Box Testing adalah perangkat lunak pengujian teknik di mana fungsi dari perangkat lunak diuji (SUT) diuji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan pengetahuan internal jalan perangkat lunak. Jenis pengujian didasarkan sepenuhnya pada persyaratan perangkat lunak dan spesifikasi.)

Menurut M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 dengan judul Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (2015:34), “ Black Box Testing adalah testing yang berfokus pada spesifikasi fungsional dan perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1), “Literature Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153), “Literature Review merupakan survey Literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231), “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

Studi Pustaka (Literatur Riview)

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman dalam Infotech Journal (2016) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka”. Pembuatan aplikasi ini menggunakan java. Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Masalha F, Hirzallah N. A (2014) dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications yang berjudul “A Students Attendance System Using QR Code”. “QR codes are designed to record student attendance, identity checks and attendance locations of enrolled students, through QR Code displayed during or at the beginning of the learning for students”. (Kode QR dirancang untuk mendata kehadiran siswa, pemeriksaan identitas dan lokasi kehadiran siswa yang didaftarkan, melalui QR Code yang ditampilkan selama atau di awal dari pembelajaran bagi siswa).
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Vinay Suryawanshi, Swapnil Aundhakar, N itin Mane dan Rohit Kamble dalam Journal International Department of Electronics & Telecommunication Engineering Vol. 5 Issue. 2 (2017) yang berjudul “Attendance System Using Fingerprint Identification with GUI”. “The proposed system is designed to address problems associated with attendance systems. Biometric systems have been widely used for recognition purposes. This recognition method refers to the automatic recognition of people based on certain physiological or behavioral traits. The main purpose of this method is to develop attendance system transparency and store real time data and display online data for parents and other academic uses. Attendance System Using Fingerprint Identification with a reliable and easy-to-implement GUI that delivers accurate results”. (Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sistem absensi. Sistem biometrik telah banyak digunakan untuk tujuan pengenalan. Metode pengakuan ini mengacu pada pengenalan otomatis orang berdasarkan beberapa ciri fisiologis atau perilaku tertentu. Tujuan utama metode ini adalah untuk mengembangkan transparansi sistem absensi dan menyimpan data real time dan menampilkan data online untuk orang tua dan penggunaan akademis lainnya. Sistem Kehadiran Menggunakan Identifikasi Sidik Jari dengan GUI yang andal dan mudah diimplementasikan yang memberi hasil yang akurat).
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Gaurav Patni dan Dr. Shilpa Sharma dalam International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3 (2017) yang berjudul “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. “This paper presents the development of system presence based on fingerprint identification. The system provides an efficient way for administrators and physical trainers to manage and track student attendance. To develop the system, we use a spreadsheet software with biometric fingerprint identification engine”. (Makalah ini menyajikan perkembangan kehadiran sistem berdasarkan identifikasi sidik jari. Sistem ini menyediakan cara yang efisien bagi administrator dan fisik melatih untuk mengelola dan melacak kehadiran siswa. Untuk mengembangkan sistem, kami menggunakan software spreadsheet dengan mesin identifikasi sidik jari biometrik).
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Jagad Kusumayudha : (2015) pada penulisan SKRIPSI-nya, penelitian ini membahas tentang PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PADA SMK MULIA BUANA BERBASIS WEB, penelitian dilakukan untuk mengetahui prosedur, kelebihan, kekurangan, peluang, dan kendala. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperbaiki sistem absensi yang ada di SMK MULIA BUANA karena sistem absensi yang masih manual atau dengan kertas. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar menggunakan web untuk sistem absensinya.
  6. Dalam International Journal, penelitian yang dilakukan oleh Jan Nealbert V. Calimag, Pamela Anne G. Miguel, Romel S. Conde, dan Luisa B. Aquino dengan judul “Ubiquitous Learning Environment Using Android Mobile Application” (2014). Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan lingkungan e-learning berbasis Android untuk beradaptasi dengan gaya belajar dari peserta didik abad ke-21. Sistem ini memberikan pembelajaran e-learning modern dengan memanfa’atkan aplikasi mobile berbasis android.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Alfien S.Rintjap, Sherwin R.U.A, Sompie, Oktavian Lantang dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), dengan judul “Aplikasi Absensi Siswa Menggunakan Sidik Jari di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Manado”. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yaitu pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear dan dilakukan dengan menggunakan bahasa pemprograman VB. Net dan menggunakan mesin fingerprint sebagai alat untuk merekan sidik jari. Penelitian ini terbatas pada absensi oleh masing – masing siswa dengan menempelkan jari pada alat fingerprint tanpa diketahui oleh guru, jadi jika murid telah melakukan absen dengan fingerprint maka dinyatakan telah datang dan mengikuti pelajaran.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android”. Masalah yang dihadapi peneliti adalah papan bulletin dan website sebagai informasi media pendistribusian memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya. Informasi yang terdapat pada papan pengumuman dapat diakses oleh mahasiswa. dengan cara mendatangi dan melihat informasi tersebut secara langsung. Metode mengakses secara langsung tentu menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Semarang dan yang berada pada tingkat akhir. Kesulitan tersebut terjadi karena pada saat berada di kampung halaman, mahasiswa yang berasal dari luar kota Semarang tetap membutuhkan informasi jadwal pengambilan KHS, pengisian KRS dan informasi jadwal lainnya. Oleh karena itu peneliti merancang aplikasi mobile untuk jadwal pemberitahuan berbasis Android dapat menjadi salah satu kunci untuk mengatasi kelemahan. aplikasi ponsel dapat langsung mengupdate informasi jadwal di perangkat mobile siswa, menghilangkan kebutuhan siswa untuk pergi ke kampus untuk informasi jadwal terbaru.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi pada jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 (2015) yang berjudul “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii” aplikasi absensi peserta ini dirancang dengan menggunakan Website berbasis Framework Yii, xampp sebagai web MySQL sebagai database manajemen sistem (DBMS). Bertujuan untuk memudahkan kepegawaian mendapatkan rekapitulasi absensi secara online, dan data absensi lebih terstruktur dan tidak akan mudah tercecer lagi, karena sudah tersimpan secara terintegrasi melalui pengolahan database yang baik.
  10. Dalam International Journal, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Zubair Asghar, Ulfat Batool, Farheen Bibi, Sadia Ismail, dan Syeda Rabail Zahra dengan judul “Financial Studio: Android Based Application for Computing Tax, Pension, Zakat and Loan” (2016). Penelitian ini bertujuan membangun sistem keuangan yang terintegrasi untuk menghitung pajak, pensiun, zakat, dan pinjaman menggunakan aplikasi mobile berbasis android. Sistem ini memberikan perhitungan yang berbeda, dengan mengintegrasikan berbagai keuangan ke dalam satu aplikasi dengan cara yang user-friendly.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia

21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.

Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.

16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.

Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.

Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

  1. Visi
  2. PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat

  3. Misi
    1. Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah.
    2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.
    3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
    4. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.

Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.

Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.

Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.

Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama.

Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang.

Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah. Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten.

Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.

Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

  1. Visi
  2. Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :

    1. Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten
    2. Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.
  3. Misi
  4. Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu

      Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
    1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
    2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
    3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.

Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang

Tugas dan Tanggung Jawab

Pada pola struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

  1. Kepala Unit Transfusi Darah
  2. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.

  3. Kabid Teknis Pelayanan
  4. Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan
    2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
    3. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas
    4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.
  5. Kasubid Pelayanan Donor
  6. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
    3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
    4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.
  7. Kasie P2DDS
  8. Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain. Tugas dan Tanggung jawab :

    1. Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.
    2. Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.
    3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.
    4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.
    5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.
    6. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
  9. Kasie Pengambilan Darah
  10. Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain Tugas dan tanggung jawab :

    1. Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.
    2. Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.
    3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.
    4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.
    5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.
    6. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.
    7. Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.
    8. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
  11. Kasubid Pelayanan Darah
  12. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    2. Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
    3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
    4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah
  13. Kasie Uji Saring IMLTD
  14. Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit Tugas dan tanggung jawab :

    1. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
    2. Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.
    3. Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.
    4. Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.
    5. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif.
    6. Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium
    7. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
  15. Kasie Distribusi Karantina dan KGD
  16. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.
    2. Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD.
    3. Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.
    4. Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.
    5. Melakukan distribusi darah yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.
    6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah
  17. Kasie Pengolahaan Komponen Darah
  18. Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
    2. Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah.
    3. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
  19. Kasie Permintaan Darah
  20. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tugas dan tanggung jawab :

    1. Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah
    2. Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.
    3. Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah
    4. Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.
    5. Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.
    6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
  21. Bidang Mutu
  22. Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan. Tugas dan tanggug jawab :

    1. Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
    2. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance
    3. Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading)
    4. Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.
    5. Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.
    6. Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.
    7. Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
    8. Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
    9. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
  23. Kabid Administrasi
  24. Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.

    1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
    2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
    3. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
    4. Penyelenggarakan Teknik Informatika SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
    5. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).
    6. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
    7. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
    8. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
    9. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
    10. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
    11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
    12. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Gedung Unit Transfusi Darah.
  2. Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah

    Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar, gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.

  3. Laboratorium Pengolahan Komponen Darah.
    Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah

    Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.

  4. Laboratorium IMLTD.
  5. Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD

    Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.

  6. Ruang Pengambilan Darah.
  7. Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah

    Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.

  8. Ruang Service Donor.
  9. Gambar 3.6 : Ruang Service Donor

    Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.

  10. Tempat Penyimpanan Darah
  11. Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah

    Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.

  12. Mobil Unit
  13. Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit

    Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.

  1. Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.
  2. Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :

    1. Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    2. Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor.
    3. Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan, calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati.
    4. Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.
    5. Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
    6. Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.
    7. Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.
  3. Prosedur Piagam Penghargaan
  4. Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :

    1. Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah.
    2. Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.
    3. Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.
    4. Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo
    5. Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT
    6. Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.
    7. Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek

    Usecase Diagram Yang Berjalan

    Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 3.9 : Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah

      Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengajuan kegiatan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. 7 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Calon donor yang berisikan (Perusahaan, Instansi dan Organisasi), admin , tim mobil unit, dan kordinator pelayanan.
      3. 15 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Pengajuan kegiatan, email, surat, telepon, datang langsung, cek jadwal donor darah, jadwal kosong, jadwal penuh, saran tanggal lain, input jadwal, syarat-syarat, konfirmasi ulang, konfirmasi ulang, pelaksanaan kegiatan, laporan kegiatan, laporan bulanan.
      4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, adapun extends yang pertama yaitu pengajuan kegiatan dengan pilihannya terdiri dari (email, surat, telepon, dan datang langsung). Kedua yaitu Extends cek jadwal kegiatan dengan pilihan (Jadwal penuh, jadwal kosong, saran tanggal lain ).
      5. 2 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.
    3. Usecase Diagram Piagam Penghargaan
    4. Gambar 3.10 : Usecase Diagram Piagam Penghargaan

      Berdasarkan gambar Usecase Diagram Piagam Penghargaan yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup pengajuan piagam penghargaan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pendonor, admin atau petugas, kordinator pelayanan.
      3. 23 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Isi formulir pengajuan piagam, riwayat donor, donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, input piagam, informasi awal, penyetujuan piagam, piagam 10, ditektur UTD kab. Tangerang, piagam 25, ketua PMI Kab Tangerang, piagam 50, ketua PMI banten, piagam 75, ketua PMI Pusat, piagam 100, Presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, laporan penerimaan piagam.
      4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, untuk extends pertama yaitu riwayat donor adapun pilihannya terdiri dari (donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, donor ke 100). Dan yang kedua yaitu extends untuk penyetujuan piagam pilihannya antara lain ( piagam 10, piagam 25, piagam 50 Piagam 75, dan Piagam 100 )
      5. 5 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

    Activity DIagram Yang Berjalan

    Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini

    1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 3.11 : Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 4 swinline yaitu calon donor, Admin, tim mobil unit, dan Kordinator
      3. 19 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      5. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      6. 2 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Piagam Penghargaan
    4. Gambar 3.12 : Activity Diagram piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
      3. 25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
      5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Berjalan

    Diagram sekuen merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 3.13 : Sequence Diagram pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

      1. 5 Life Line antarmuka yaitu form pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, syarat-syarat, tempat kegiatan, dan laporan kegiatan
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya calon donor, Admin, tim Mobil Unit, dan Kordinator.
      3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya datang langsung ke kantor, menelepon ke kantor, mengirimkan surat, mengirimkan email ke UTD, menerima pengajuan, mengecek jadwal, jadwal kosong, menginput jadwal kegiatan, jadwal penuh, saran tanggal lain, memberi syara-syarat kegiatan, menerima syarat-syarat kegiatan, melakukan survei tempat, tempat sesuai, tempat tidak sesuai, saran tempat lain, pelaksanakan kegiatan, membuat laporan kegiatan Mobil Unit, menerima laporan kegiatan, membuat laporan bulanan, menerima laporan bulanan.
    3. Sequence Diagram Piagam Penghargaan
    4. Gambar 3.14 : Sequence Diagram pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

      1. 10 Life Line antarmuka yaitu formulir pengajuan, riwayat donor, piagam, informasi, piagam 10, piagam 25,piagam 50, piagam 75, piagam 100, laporan piagam.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pendonor, Admin, dan Kordinator.
      3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya penodonor melakukan pengajuan piagam, cek riwayat donor, donor yang ke 10, donor yang ke 25, donor yang ke 50, donor yang ke75, donor yang ke100, input piagam penghargaan, memberikan informasi awal, menerima informasi, penyetujuan piagam 10 kepada direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam 25 kepada Ketua PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam kepada ketua PMI provinsi Banten, penyetujuan piagam ke 75 kepada ketua PMI Pusat, penyetujuan piagam presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, membuat laporan penerimaan piagam.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat dari permasalahan yang di ambil oleh peneliti, bahwa hal yang dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan permasalahan yang diambil mengenai tentang :

    1. Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Piagam Penghargaan
    3. Stok Darah

    Metode Analisa value Chain

    Metode analisa sistem peneliti menggunakan metode Value Chain. Rantai nilai merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan menjadi sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Value Chain dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas yang ada dalam rantai pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam aktifitas pelayanan.

    Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).

    Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

    Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk menidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

    1. Aktivitas Primer (Primary Activities) Aktivitas ini berkaitan dengan pelayanan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti pengajuan Piagam Penghargaan, Pengajuan Kegiatan Donor Darah, Pengajuan Sosialisasi Donor Darah, Permintaan Darah, Pengambilan Darah, serta service donor yang lainnya.
    2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu
    Gambar 3.15 : Analisa Value Chain Pelayanan
    1. Primary Activities, (line functions)
    2. Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

      1. Inbound Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir pendaftaran pendonor untuk melakukan kegiatan donor darah, formulir pengajuan piagam penghargaan, dan formulir permintaan darah
      2. Operation Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi Proses penjadwalan, Proses pengecekan keserasian darah, Proses pembuatan piagam,
      3. Outbound Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan kegiatan Mobil Unit, laporan penerimaan Piagam Penghargaan, laporan pengeluaran darah.
      4. Sales And Marketing Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Unit Transfusi Darah, pendistribusian darah, dan melakukan sosialisasi donor darah kepada masyarakat atau lingkungan luar dari perusahaan.
      5. Service Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan petugas kepada pendonor, pelayanan permintaan darah, pelayanaan pemeriksaan hasil cek darah. Jika pelayanan tidak memuaskan, pendonor dapat melakukan complain kepada bagian pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    3. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)
    4. Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :

      1. Firm Infrastucture Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer. - Sekretaris - Administrasi Pelayanan - Keuangan - Logistik - Laboratorium - Teknis Pengambilan Darah (Aftap)
      2. Human Resources Management Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain : - Calon Pendonor - Customers Service - Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
      3. Research, Technology and System Development - Software Engineering Donor Darah, merupakan aplikasi dalam manajemen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang - Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk sekretariat, Corel Draw sebagai design pembuatan piagam Penghargaan
      4. Procurement Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit. - Kasir - Purchasing - Supply Chain

    Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

    Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

    1. Tindakan pelatihan setiap karyawan mengenai bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
    2. Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar timbulnya kerja sama yang baik.
    3. Meningkatkannya sistem yang ada menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pelayanan melalui suatu sistem berbasis web.

    Metode PIECES

    Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service,

    1. Performance
    2. Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pendonor. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pengajuan pelayanan, petugas tidak selalu rile time. Karena petugas pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sering keluar dinas.

    3. Information
    4. Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara Pendonor dan petugas.

    5. Economy
    6. Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan

    7. Control
    8. Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan pendonor kepada PMI. Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan piagam penghargaan yang mengakibatkan terjadinya pencetakan piagam berulang.

    9. Effisiency
    10. Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang

    11. Service
    12. Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara pendonor dengan petugas mengenai pelayanan yang ada. Seperti pendonor telah mengajukan pelayanan pencetakan piagam, tetapi petugas lupa bahwa pendonor telah melakukan pengajuan pelayanan.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Intel Core i 3
    2. Monitor  : LED
    3. Mouse  : Wirelles
    4. RAM  : 2 GB
    5. Harddisk : 250 GB
    6. Printer  : Epson L805

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Office 2010
    2. Corel Draw X5
    3. Google Chrome dan Mozilla Firefox.

    Hak Akses (Brainware)

    1. Calon Pendonor yang merupakan dari instansi, organisasi ataupun perusahaan.
    2. Pendonor yang melakukan pelayanan.
    3. Admin Unit Transfusi Darah yang berwenang.
    4. Kordinator pelayanan yang memastikan hasil dari pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, permasalahaan yang timbul pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

    1. Sistem yang berjalan masih menggunakannya sistem semi komputerisasi, seperti halnya pengajuan-pengajuan pelayanan, yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    2. Sering terjadi kerangkapan data pada saat pengajuan pelayanan.
    3. Terjadinya miss communication antar pendonor dengan petugas atau pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengenai tentang jadwal kegiatan donor darah, piagam penghargaan dan lainnya.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

    1. Membuat aplikasi Teknik Informatika Pelayanan berbasis Web dan Mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada pelayanan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    2. Aplikasi yang dibuat harus menganut semua pelayanan yang ada, seperti pengajuan kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, serta informasi mengenai pelayanan yang ada di Unit transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    3. Sistem yang dibuat harus mempunyai database yang dapat menyimpan data-data pendonor dengan baik, serta keamanan datannya, karena pengamanan database sangatlah penting.
    4. Sistem aplikasi yang dibuat bersifat Open Source dengan kata lain gratis untuk semua kalangan dapat memakai sistem pelayanan tersebut seperti pimpinan, pegawai, serta para pendonor.
    5. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut, dengan kata lain sistem tersebut harus mempunyai batasan pengguna untuk melakukan aktifitas yang ada di sistem tersebut. Hak akses yang dibutuhkan minimal 3 yaitu pendonor, administrator dan kordinator.
    6. Selalu meningkatkan pelayanan kepada para pendonor mengenai tentang hal-hal informasi baru yang harus di update pada sistem yang berbasis website dan Mobile apps. Pelayanan informasi tersebut dapat dilakukan melalui web serta dengan bersosialisasi kepada pendonor ataupun masyarakat sekitar agar terciptanya kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.
    7. Laporan yang disusun oleh petugas hendaknya telah terintegrasi dengan sistem berbasis web supaya dapat di akses di berbagai perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat. Laporan tersebut dapat diberikan kepada pimpinan agar dapat mengetahui kondisi pelayanan yang ada. Adapun format yang harus ada di sistem tersebut dapat mengexport ke excel maupun pdf.

    User Requirement

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kordinator P2DDS mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    1.

    Menampilkan logo pada halaman utama

    2.

    Menampilkan slide tentang kegiatan Unit Transfusi Darah pada dashboard

    3.

    Menampilkan tentang Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    4.

    Terdapat sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    5.

    Terdapat visi misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    6.

    Terdapat pelayanan apa saja di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    7.

    Menampilkan menu utama

    8.

    Terdapat menu register pada layar utama

    9.

    Menampilkan informasi stok darah pada layar dashboard

    10.

    Menampilkan peresentase darah pada layar dashboard

    11.

    Menampilkan Menu FAQ pada layar dashboard

    12.

    Menampilkan menu feedback pada layar dashboard

    13.

    Menampilkan menu term and condition pada layar dashboard

    14.

    Menampilkan galeri foto dari Unit Transfusi Darah pada layar dashboard

    15.

    Menampilkan kalender di layar dashboard

    16.

    Menampilkan waktu, tanggal, hari

    17.

    Menampilkan menu media sosial pada layar utama

    18.

    Menampilkan lokasi Unit Transfusi Darah menggunakan Google Map

    19.

    Terdapat Menu Login untuk Admin, Pimpinan, dan Pendonor,

    20.

    Terdapat fasilitas upload foto, profile pendonor di menu register

    21.

    Menampilkan verifikasi registrasi

    22.

    Terdapat menu logout untuk admin, pimpinan, dan pendonor

    23.

    Menampilkan kata sambutan selamat datang di website pelayanan unit transfusi darah

    24.

    Menampilkan dashboard setalah login sistem

    25.

    Menampilkan fasilitas view profile pribadi halaman pendonor

    26.

    Menampilkan status penerimaan atau penolakan pengajuan di menu profile pribadi pendonor

    27.

    Menampilkan list of participant setelah login admin dan pimpinan.

    28.

    Terdapat menu informasi

    29.

    Terdapat submenu cara permintaan darah pada menu informasi

    30.

    Terdapat informasi mengapa darah itu bayar ? di menu Informasi

    31.

    Terdapat menu kegiatan donor darah

    32.

    Terdapat submenu jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

    33.

    Menampilkan informasi jadwal kegiatan pada menu jadwal kegiatan

    34.

    Menampilkan icon download untuk jadwal kegiatan donor darah

    35.

    Terdapat submenu pengajuan jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

    36.

    Menampilkan form pengisian pengajuan kegiatan donor darah pada menu pengajuan jadwal kegiatan

    37.

    Menampilkan verifikasi pengajuan kegiatan

    38.

    Mengirim pengajuan kegiatan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

    39.

    Menampilkan syarat pengajuan kegiatan donor darah pada menu kegiatan donor

    40.

    Menampilkan icon download untuk syarat pengajuan kegiatan donor darah

    41.

    Terdapat menu data piagam penghargaan

    42.

    Terdapat submenu pengajuan piagam penghargaan pada menu data piagam

    43.

    Menampilkan form pengisian pengajuan piagam penghargaan pada menu pengajuan piagam penghargaan

    44.

    Menampilkan verifikasi pengajuan piagam penghargaan

    45.

    Mengirim pengajuan piagam penghargaan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

    46.

    Terdapat Menu Stok Darah

    47.

    Terdapat submenu input stok darah pada menu stok darah

    48.

    Terdapat submenu data stok darah pada menu stok darah

    49.

    Terdapat menu Data Master

    50.

    Terdapat Submenu data pendonor pada menu data master

    51.

    Terdapat submenu data kelompok donor pada menu data master

    52.

    Terdapat submenu data pengajuan kegiatan pada menu data master

    53.

    Terdapat submenu pengajuan piagam pada menu data master

    54.

    Terdapat submenu data hasil kegiatan pada menu data master

    55.

    Terdapat submenu data user pada menu data master

    56.

    Terdapat menu Laporan

    57.

    Terdapat submenu laporan piagam penghargaan pada menu laporan

    58.

    Terdapat submenu laporan kegiatan donor darah pada menu laporan

    59.

    Terdapat submenu laporan stokdarah pada menu laporan

    60.

    Terdapat menu Profile

    61.

    Terdapat submenu profile pada menu profile

    62.

    Terdapat submenu pengajuan anda pada menu profile

    Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di bidang pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya pelaksanaan pengajuan pelayanan yang berjalan saat ini, dimana pendonor yang sebelumnya harus mengajukan pelayanan bertatap muka, maka dengan sistem usulan ini pendonor dapat mengajukan pelayanan menggunakan aplikasi donorKU secara cepat dan efektif.

Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pendonor
  2. Pendonor dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

    1. Pendonor dapat melakukan login
    2. Pendonor dapat melakukan registrrasi
    3. Manampilkan menu utama sebelum memasuki dashboard aplikasi
    4. Menampilkan menu dashbord untuk pendonor
    5. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah dan profile pendonor
    6. Dapat melakukan pengajuan pelayanan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan
    7. Pendonor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
    8. Pendonor dapat mendownload jadwal kegiatan donor darah, syarat pengajuan kegiatan donor darah, syarat pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak.
    9. Dapat melakukan logout
  3. Admin P2DDS
  4. Admin P2DDS dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain

    1. Admin dapat melakukan login
    2. Admin dapat melakukan penambahan user baru
    3. Manampilkan menu utama.
    4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin
    5. Menampilkan seluruh menu yang ada di aplikasi, yaitu menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, data master, laporan dan profile admin.
    6. Dapat mencetak laporan-laporan yang ada di Aplikasi tersebut.
    7. Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
    8. Admin dapat melakukan import data dari excel ke database.
    9. Dapat melakukan logout
  5. Kordinator
  6. Kordinator pelayanan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

    1. Kordinator dapat melakukan login
    2. Manampilkan menu utama
    3. Menampilkan menu dashboard untuk kordinator
    4. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, laporan, dan profile kordinator
    5. Dapat melakukan logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pelayanan donor darah berbasiskan online adalah sebagai berikut :
  1. Usecase Diagram Sistem donorKU
  2. Gambar 4.1 : Usecase diagram sistem donorKU

    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem donorku terbagi menjadi 3 Level yaitu : Pendonor, Admin dan Kordinator

    1. Pendonor :

    Diagram usecase diatas menunjukan pendonor sebagai aktor yang mengajukan pelayanan-pelayanan didalam sistem tersebut seperti pengajuan piagam penghargaaan, dan pengajuan kegiatan donor darah. Aktor pendonor diatas tidak dapat mengakses halaman admin yang berwarna merah.

    1. Admin :

    Dalam diagram usecase diatas bahwa admin adalah aktor yang bertugas untuk melakukan pengolahan data proses pengajuan pelayanan yang menyangkut tentang pengajuan piagam dan pengajuan kegiatan donor darah. Dari mulai inputan pelayanan, proses pelayanan sampai dengan laporan pelayanan tersebut.

    1. Kordinator :

    Diagram usecase diatas menunjukan untuk aktor kordinator sebagai pengawasan laporan yang berjalan pada sistem tersebut. kordinator tidak diberikan akses untuk inputan dan proses, karena tugas tersebut hanya diberikan kepada admin.

  3. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
  4. Gambar 4.2 : Usecase diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

    Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

    Pendonor melakukan pengajuan kegiatan donor darah melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login, setelah login sistem akan menampilkan hak ases dashboard pendonor, kemudian pendonor memilih menu kegiatan donor darah dan memilih submenu pengajuan kegiatan donor darah, selanjutnya mengisi e-form dengan benar, ada beberapa isian yang harus diperhatikan seperti pada saat tanggal pengajuan kegiatan, karena sebelum mengajukan jadwal, pendonor terebih dahulu melihat jadwal kegiatan yang telah terisi sebelumnya. Setelah terisi semua, klik tombol kirim dan pengajuan tersebut tersimpan dalam sistem donorku, selanjutnya admin akan mengecek jadwal kegiatan, jika kosong maka akan di inputkan kepada jadwal kegiatan, kemudian admin mengkonfirmasi jadwal donor darah. Setalah selesai kegiatan donor darah, admin akan membuat laporan kegiatan donor darah yang telah dilakukan, laporan tersebut berisikan jumlah hasil pengambilan darah.

  5. Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
  6. Gambar 4.3 : Usecase diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan : Pendonor melakukan pengajuan piagam penghargaan melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login kemudian pendonor memilih menu piagam penghargaan dan memilih submenu pengajuan piagam penghargaan, kemudian isi e-form dengan benar jika telah selesai klik kirim, tahap berikutnya admin akan melakukan pengecekan history donor pada sistem SIMDONDAR (Sistem Manajemen Donor Darah). Jika telah dicek history donor tersebut maka admin akan menginput piagam penghargaan yang telah dicetak dan melakukan pembuatan laporan pengambilan piagam penghargaan selama 1 bulan. </ol>

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

    1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu Pendonor, Admin, dan Kordinator
      3. 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      5. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      6. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    4. Gambar 4.5 : Activity Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
      3. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
      5. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      6. 1 Package system yang merupakan bukan dari dalam sistem (sistem luar)
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. equence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 4.6 : Sequence Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

      1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
      2. 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
    3. Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    4. Gambar 4.7 : Sequence Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

      1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
      2. 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1
    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
    No.
    Sistem Berjalan
    Sistem Usulan
    1.

    Setiap melakukan pelayanan pendonor ataupun calon pendonor harus melakukan pengisian form secara manual, serta harus datang ke kantor UTD PMI Kabupaten Tangerang

    Adanya aplikasi donorKU.id menjadikan pelayanan lebih mudah karena dapat diakses oleh publik, sehingga pendonor dapat melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet.

    2.

    Keamanan data tidak terjamin karena disimpan dalam bentuk kertas, baik dari kerusakan fisik dan juga ancaman dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

    Keamanan data lebih terjamin karena data tersimpan didalam database yang berada didalam komputer, dan juga tidak mudah mengakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.

    3.

    Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan masih terjadinya kerangkapan data

    Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, data yang dihasilkan secara otomatisasi.

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi donorku adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.8 Gambar Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

    1. Nama File : hsl_kegiatan
    2. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_hasil

      Panjang record : 32

      Tabel 4.2 Tabel Hasil Kegiatan


    3. Nama File : kelompok_donor
    4. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_kelompok

      Panjang record : 212

      Tabel 4.3 Tabel Kelompok_donor


    5. Nama File : pendonor
    6. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pendonor

      Panjang record : 110


      Tabel 4.4 Tabel Pendonor
    7. Nama File : pengajuan_piagam
    8. Media : cloud computing

      Primary key : pengajuan_no

      Panjang record : 95

      Tabel 4.5 Tabel Pengajuan Piagam
    9. Nama File : piagam_cetak
    10. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pendonor

      Panjang record : 111


      Tabel 4.6 Tabel Piagam Cetak
    11. Nama File : p_kegiatan
    12. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_p_kegiatan

      Panjang record : 78


      Tabel 4.7 Tabel Kegiatan donor darah
    13. Nama File : stok_darah
    14. Media : Cloud Computing

      Primary key : id

      Panjang record : 85


      Tabel 4.8 Tabel Stok Darah
    15. Nama File : users
    16. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_user

      Panjang record : 170

      Tabel 4.9 Tabel User
    17. Nama File : pesan
    18. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pesan

      Panjang record : 170


      Panjang record : 170

      Tabel 4.10 Tabel Pesan

    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem pelayanan sebagai berikut :

    Rancangan Prototype Tampilan awal  :

    Gambar 4.9 : Prototype Tampilan Awal

    Tampilan prototype awal ini merupakan tampilan sebelum masuk kedalam sistem donorKU, disini terdapat informasi sekitar pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Rancangan Prototype Tampilan Login

    Gambar 4.10 : Prototype Tampilan Login

    Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk keda;am sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar.

    Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama

    Gambar 4.11 : Prototype Tampilan dashboard utama

    Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik stok darah, kemudian total user, total pengajuan, piagam cetak serta tombol pelayanan lainnya.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Kegiatan Donor Darah

    Gambar 4.12 : Prototype Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, textarea diatas harus diisi dengan komplate pada saat melakukan pengajuan, jika telah selesai maka klik tombol kirim.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Jadwal Kegiatan Donor Darah

    Gambar 4.13 : Prototype Tampilan Jadwal kegiatan donor darah

    Tampilan prototype jadwal kegiatan donor darah merupakan tampilan yang menampikkan jadwal yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Piagam Penghargaan

    Gambar 4.14 : Prototype Tampilan Pengajuan Piagam penghargaan/center>

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan piagam penghargaan bagi pendonor yang telah melakukan donor darah lebih dari 10X, tampilan diatas harus telah terisi dengan lengkap agar dapat diproses oleh admin.

    Rancangan Program

    Tampilan halaman awal

    Tampilan ini merupakan tampilan awal pada saat sebelum memasuki halaman sistem pelayanan donorKU. Dalam tampilan ini terdapat informasi mengenai aplikasi donorKU, dimulai dari about UTD Kabupaten Tangerang, Service, Menu Login dan Contact.

    <center>
    Gambar 4.15 : Tampilan awal

    Tampilan halaman login

    Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem donorKU, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

    Gambar 4.16 : Tampilan halaman Login

    Tampilan halaman register pendonor

    Tampilan registrasi merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem pelayanan aplikasi donorKU, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Nama , Username, Email, dan Password. Adpun jika username tersebut telah dipakai sebelumnya oleh pendonor lainnya, maka sistem akan memberikan informasi bahwa username telah terpakai, apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

    Gambar 4.17 : Tampilan halaman register Pendonor

    Tampilan halaman dashboard utama Pendonor

    Tampilan dashboard pendonor terdapat jumlah pengajuan kegiatan donor darah, jumlah piagam di cetak serta jumlah stok darah, adpun yang membedakannya adalah menu yang terdapat di pendonor lebih sedikit dibandingkan dengan menu Administrator.

    Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard pendonor

    Tampilan halaman dashboard utama Administrator

    Halaman dashboard admin sama seperti dashboard pendonor, yang membedakan hanyalah menu admin yang lebih lengkap daripada menu pendonor.

    Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard Adminstrator

    Tampilan halaman alur donor darah

    Tampilan alur donor darah ialah tampilan yang menampilkan dokumen pdf alur donor darah yang dapat di download oleh pendonor.

    Gambar 4.20 : Tampilan halaman alur donor darah

    Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan pengajuan kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, ada textarea yang harus diisi oleh pendonor yang ingin mengajukan kegiatan donor darah, dari mulai nama kelompok kegiatan, alamat kegiatan, tanggal kegiatan, waktu, dan masih banyak lagi, setelah semua terisi dengan lengkap maka form tersebut akan tersimpan dalam database.

    Gambar 4.21 : Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan halaman konfirmasi pengajuan kegiatan donor darah level Administrator

    Tampilan konfirmasi kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengkonfirmasi pendonor yang telah melakukan pengajuan kegiatan donor darah pada sistem donorKU. Dalam konfirmasi ini terdapat 5 pilihan yaitu Pengajuan, Proses, Diterima, Ditolak, dan Saran tanggal lain yang akan di kirimkan pada pengajuan pendonor.


    Gambar 4.22 : Tampilan halaman konfirmasi kegiatan donor darah

    Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

    Halaman jadwal kegiatan donor darah merupakan halaman jadwal kegiatan yang telah fix akan di laksanakan, pada tampilan ini terdapat informasi mengenai jadwalkegiatan mulai dari nama kelompok kegiatan, alamat, serta waktu yang kegiatan tersebut.

    Gambar 4.23 : Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

    Tampilan halaman pengajuan kegiatan saya

    Halaman ini merupakan halaman pengajuan yang telah dilakukan sebelumnya, halaman ini dapat melihat status pengajuan pendonor, status ini hanya dapat dirubah oleh administrator.

    Gambar 4.24 : Tampilan halaman Pengajuan kegiatan saya

    Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan

    Halaman input kegiatan merupakan halaman untuk menginput data hasil dari kegiatan donor darah yang telah berlangsung di luar kantor Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Gambar 4.25 : Tampilan halaman input hasil kegiatan

    Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan

    Halaman data hasil kegiatan merupakan tabel data dari hasil kegiatan yang berlangsung dalam dinas luar di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeramg.

    Gambar 4.26 : Tampilan halaman data hasil kegiatan

    Tampilan halaman pengajuan Piagam penghargaan

    Halaman ini merupakan halaman pengajuan piagam penghargaan, didalamnya terdapat textarea yang harus di isi oleh pendonor jika ingin mengajukan piagam penghargaan, didalamnya terdapat pilihan untuk jenis piagam yang akan diajukan seperti piagam penghargaan 10, 25, 50, 75 dan 100. Jika telah terisi dengan lengkap maka pengajuan ini akan secara otomatis tersimpan di database dan terdapat di pengajuan piagam anda.

    Gambar 4.27 : Tampilan halaman Pengajuan piagam penghargaan

    Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

    Halaman ini merupakan data pengajuan piagam penghargaan yang telah dilakukan oleh pendonor, halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan hanya administrator yang dapat mengedit data atupun dellete data.

    Gambar 4.28 : Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

    Tampilan halaman pengajuan piagam saya

    Halaman pengajuan piagam penghargaan saya merupakan halaman yang menampilkan data pengajuan penghargaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh pendonor, pendonor dapat melihat status pengajuan tersebut di halaman ini.

    Gambar 4.29 : Tampilan halaman pengajuan piagam penghargaan saya

    Tampilan halaman stok darah

    Halaman ini merupakan tampilan untuk menampilkan data stok donor yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Data stok darah ini hanya dapat di input oleh admin pada aplikasi donorKU.

    Gambar 4.30 : Tampilan halaman stok darah

    Tampilan halaman tambah user untuk level administrator

    Halaman tambah user ini merupakan halaman untuk menambahkan user yang hanya dapat di lakukan oleh Administrator, pada halaman ini terdapat textarea yang harus diisi oleh Admin terkait dengan biodata user yang akan di tambahkan, dan terdapat pilihan level yaitu Pendonor, Kordinator dan Administrator.

    Gambar 4.31 : Tampilan halaman tambah user

    Tampilan Halaman Menu Laporan

    Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari pengajuan-pengajuan yang telah dilakukan oleh pendonor sehingga menghasilkan laporan pengajuan piagam penghargaan ini, dalam laporan ini terdapat pilihan jenis piagam yang akan dipilih dari piagam 10, 25, 50, 75 dan 100. Laporan ini dapat di download dengan extensi file pdf.

    Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

    Tampilan Halaman Menu View Laporan

    Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

    Gambar 4.33 : Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Spesifikasi komputer
      1. Processor : Minimal 2,1 GHz
      2. Monitor : Minimal VGA
      3. RAM : Minimal 1 GB
      4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
      5. Harddisk : 250 GB
    2. Spesifikasi Handphone
      1. CPU : CPU Snapdragon 400
      2. Jaringan : 3G – HSDPA – 4G
      3. RAM : Minimal 1 GB
      4. Sistem Operasi : Android
      5. Layar : minimal 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:

    1. Admin
    2. Kordinator
    3. Pendonor

    Testing

    Black box Testing

    Pengujian yang dilakukan terhadap sistem pelayanan donorKU.id ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut :

    Tabel 4.11 Daftar Pengujian
    1. Login donorKU.id
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :

      Tabel 4.12 Pengujian login
    3. Registrasi akun Pendonor
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form registrasi berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya berlaku untuk hak akses pendonor saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.11 Pengujian Registrasi Account Pendonor
    5. Menambah user admin dan kordinator
    6. Pengujian penambahan account administrator dan kordinator ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang telah teriisi dapat disimpan kedalam database dan dapat digunakan sebagai mestinya sesuai dengan hak akses yang diberikan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.14 Pengujian penambahan account Administrator dan Kordinator
    7. Tambah data pengajuan kegiatan donor darah dengan mengisi e-form
    8. Pengujian pengajuan kegiatan donor darah memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.15 Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah
    9. Tambah data pengajuan piagam penghargaan dengan mengisi e-form
    10. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.16 Pengujian Input data Pengajuan Piagam penghargaan
    11. Laporan
    12. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.16 Laporan

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

      Implementasi

      Time Schedule

      Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

      Tabel 4.7 Schedule

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

      Tabel 4.18 Estimasi Biaya

      |}

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Dari uraian BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang berjalan saat ini pada pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten maka dapat di simpulkan bahwa :

      1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam hal pengajuan pelayanannya masih menggunakan lembaran form untuk setiap pengajuan serta dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel, sehigga dalam pengolahan datanya masih adanya kelemahan dan kekurangan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pembuatan laporan menyangkut tentang pelayanan. Ada beberapa kelemahan dari sistem tersebut yaitu, terjadinya kerangkapan data yang mengakibatkan tercetaknya piagam penghargaan pendonor yang telah mengajukan piagam sebelumnya, jadwal kegiatan donor darah yang berlangsung tidak diketahui oleh khalayak luas, serta informasi informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor tidak terpublish..
      2. Aplikasi donorKU memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis kepada pendonor tanpa harus bertatap muka untuk mengajukan pelayanan. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi pelayanan yang berbasis Web dan Mobile phone dalam memberikan informasi pelayanan yang dibutuhkan oleh pendonor secara cepat dan akurat, aplikasi ini juga selain memberikan informasi pelayanan dapat melakukan pengajuan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang antara lain : Pengajuan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan serta pengecekan stok darah yang tersedia. Pendonor ataupun customer dapat melakukan pengajuan dengan mendaftar kemudian melakukan login, maka akan masuk kedalam sistem tesebut dan memilah menu pengajuan pelayanan, selanjutnya isi form pengajuan pelayanan tersebut dan klik kirim, maka akan secara otomatis pengajuan tersebut tersimpan di dalam database, adapun untuk melihat status pengajuan tersebut, dapat memilih menu pengajuan saya yang akan menampilkan status pengajuan anda.
      3. Aplikasi donorKU merupakan aplikasi yang di usulkan untuk memberikan kemudahan kepada pendonor dan staff P2DDS Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan yang akurat dan lebih cepat pada saat pengajuan pelayanan. Aplikasi ini terdapat banyak informasi yang akan di dapatkan oleh pendonor seperti halnya syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah, mengapa darah itu bayar, jadwal kegiatan donor darah, syarat mendonorkan darahnya dan sebagainya. Aplikasi donorKU memiliki 3 Level diantaranya Pendonor yang memiliki hak untuk mengajukan pelayanan, melihat informasi informasi seputar pelayanan, Administrator yang memiliki hak penuh atas aplikasi donorKU, dan kordinator yang dapat mengakses laporan laporan dari kegiatan berlangsung. Aplikasi ini juga dapat pendonor dapatkan di google playstore dengan kata kunci donorKU.id.

      Saran

      Tentu di dalam sebuah penelitian yang baik tidak hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem yang dibuat, namun memberikan saran yang dapat memajukan sistem yang dapat dijadikan referensi demi kemajuan sistem tersebut diantaranya sebagai berikut :

      1. Adanya sebuah apresiasi bagi pendonor yang telah melakukan pengajuan pelayanan serta admin yang mengelola aktifitas yang dilakukan di aplikasi donorKU sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik,
      2. Adanya penambahan fitur chat online yang dapat memudahkan customer agar lebih cepat mendapatkan informasi yang lebih akurat dalam hal pertanyaan yang diajukan oleh customer kepada admin.
      3. Peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi, mengingat pelayanan merupakan kegiatan yang paling utama yang harus dikembangkan agar perusahaan mendapat apresiasi positif dari para customer.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. B.Romney, Marshall dan Paul Jhon Steimbart 2014. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta : Salemba Empat
      2. Sanjaya, Wina. 2015. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana, prenada media.
      3. Rusdiana dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.
      4. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      5. 5,0 5,1 5,2 Rusdiana, dan Moch.Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Cv. Pustaka Setia

      DAFTAR LAMPIRAN

      UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
      Lampiran A
      A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
      A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
      A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
      A.4. Form Validasi Skripsi
      A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
      A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
      A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
      A.8. Daftar Nilai
      A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
      A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
      A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
      A.13. Sertifikat TOEFL
      A.14. Sertifikat PROSPEK
      A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
      A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
      A.17. Curriculum Vitae (CV)

      Lampiran B :
      B.1. Surat Keterangan Observasi
      B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
      B.3. Surat Tanda Terima Hibah
      B.4. Wawancara Analisa Sistem
      B.5. Wawancara Implementasi
      B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
      B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
      B.8. Katalog Produk Promosi
      B.9. Slide Presentasi
      Lampiran C :
      C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


Contributors

Tavip Prahasta