SI1421482323

Dari widuri
Revisi per 7 September 2018 19.19 oleh Yunita Kartika (bicara | kontrib) (Program Multimedia)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA INFORMASI VIDEO GRAFIS MIGRASI LISTRIK

PASCA BAYAR MENJADI PRABAYAR BERBASIS MOTION GRAPHIC

PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1421482323
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI VIDEO GRAFIS MIGRASI LISTRIK

PASCA BAYAR MENJADI PRABAYAR BERBASIS MOTION GRAPHIC

PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN


Disusun Oleh :

NIM
: 1421482323
Nama
: Yunita Kartika Sari
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI VIDEO GRAFIS MIGRASI LISTRIK

PASCA BAYAR MENJADI PRABAYAR BERBASIS MOTION GRAPHIC

PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN


Disusun Oleh :

NIM
: 1421482323
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat, S.I. Kom.)
   
(Maimunah, M.Kom.)
NID : 12002
   
NID : 05078


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI VIDEO GRAFIS MIGRASI LISTRIK

PASCA BAYAR MENJADI PRABAYAR BERBASIS MOTION GRAPHIC

PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN


Disusun Oleh :

NIM
: 1421482323
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI VIDEO GRAFIS MIGRASI LISTRIK

PASCA BAYAR MENJADI PRABAYAR BERBASIS MOTION GRAPHIC

PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1421482323
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
NIM : 1421482323

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Untuk menyampaikan sebuah ide, gagasan, informasi, maupun promosi, yang dalam hal ini penyampaian informasi ialah proses penting untuk memberitahu apa yang kita miliki atau ketahui kepada khalayak luas. Cara menginformasikan apa yang ingin di sampaikan ialah dengan berbagai macam media yang tersedia, media sendiri ialah sebuah perantara, seperti media visual, media audio, dan media audio visual yang saat ini telah banyak di gunakan yakni internet. PT. PLN (PERSERO) Distribusi Banten pun ingin menyampaikan sebuah informasi agar meningkatnya pengguna listrik prabayar. Sehingga di buat video motion graphic menggunakan Software Adobe Illustrator CS6 untuk membuat animasi 2D flat design, lalu di gerakkan dengan Software Adobe After Effects CS6 menjadi video final dan di gabungkan dengan audio dubbing, dengan topik utama videonya yakni migrasi listrik pascabayar menjadi prabayar. Ada beberapa metodologi yang di gunakan seperti metode analisa permasalahan, metode analisa perancangan, metode pengumpulan data, dan metode konsep produksi media yang meliputi: preproduction, production, dan postproduction. Sehingga tujuan dari penelitian ini membantu PT. PLN (PERSERO) Distribusi Banten menyampaikan serta mensosialisasikan sebuah informasi yang informatif untuk semua kalangan masyarakat Indonesia perihal pascabayar, prabayar, migrasi dari pascabayar menjadi prabayar, serta contact center yang di miliki PT. PLN (PERSERO). Dengan hasil yang di dapat ialah memberikan video informasi secara jelas mengenai sistem listrik dengan topik utama migrasi listrik pascabayar menjadi prabayar, serta dapat membantu PT. PLN (PERSERO) dalam mencapai target kenaikan pengguna listrik prabayar.

Kata Kunci: Informasi, Video Grafis, Listrik Prabayar

ABSTRACT

To convey an idea, ideas, information, and promotions, which in this case is an important process of information submission to tell what we have or know to a broad audience. How to inform what you wish to convey is with a wide range of available media, the media itself is a middleman, such as visual media, audio media, and audio visual media that currently has many of use that is the internet. PT. PLN (PERSERO) Distribution of Banten wants to convey user information so that an increasing electricity prepaid. So that made the video motion graphic using Adobe Illustrator Software to create animated 2D flat design-type, and then in the move Software with Adobe After Effects CS6 became final and video combined with audio dubbing, with main topics the video that is transformed into a postpaid electricity migration of prepaid. There are several methodologies in use such as problem analysis method, a method of analysis of the design, data collection methods, concepts and methods of production of media which include: preproduction, production, and postproduction. So the goal of this research help PT. PLN (PERSERO) Distribution of Banten conveys as well as disseminating an information informative to all circles of society Indonesia subject postpaid, prepaid, migrating from postpaid be prepaid, and contact center who owned PT PLN (PERSERO) Distribution of Banten. With the results in video is to give information can be clearly about the electrical system with the main topic being a postpaid of prepaid electrical migration, as well as may help PT. PLN (PERSERO) Distribution of Banten in achieving the target increase in prepaid electricity users.

Keywords: Information, Video Graphics, Prepaid Electricity


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Media Video Grafis Migrasi Listrik Pascabayar Menjadi Prabayar Berbasis Motion Graphic Pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Banten”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan Stakeholder Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  4. Bapak Wahyu Hidayat, S.I. Kom., selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Maimunah, M.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Kedua orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  8. Bpk Muharman Sismanto dan rekan-rekan pada bagian divisi Humas dan Hukum yang telah memberikan arahan, kepercayaan, serta bimbingan dengan sangat baik untuk melakukan observasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Banten.
  9. Rifki adi syahputra, Siti Mutia isnaini, Lisa anisah, Ismalia tuzzahra, Vany nurjanah sebagai teman teman yang selalu setia menemani dalam mengerjakan skripsi ini, serta seluruh teman angkatan yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  10. Semua pihak yang sudah membantu dan medukung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Februari 2018
Yunita Kartika Sari
NIM. 1421482323

 


Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Material Produk

Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

Tabel 3.3. Budget Produksi Media

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Script Writing

Tabel 4.2. Rundown

Tabel 4.3. Time Schendule

Tabel 4.3. Anggaran atau Budget

Tabel 4.3. Kesan Visual Effect

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1. Tahap Preproduction

Bagan 4.1. Tahap Production

Bagan 4.1. Tahap Postproduction


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampilan layar kerja Adobe After Effect CS6</i>

Gambar 2.2. Tampilan layar kerja Adobe Illustrator CS6</i>

Gambar 3.1. Struktur Organisasi</i>

Gambar 4.1. Menampilkan intro bumper logo PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.2. Menampilkan tokoh kartun pelanggan listrik PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.3. Menampilkan perihal keberadaan PT. PLN (PERSERO) di Indonesia

Gambar 4.4. Menampilkan perihal keberadaan PT. PLN (PERSERO) di Indonesia

Gambar 4.5. Menampilkan peta Indonesia perihal sistem listrik pascabayar

Gambar 4.6. Menampilkan mengenai tanggal pembayaran sistem listrik pascabayar

Gambar 4.7. Menampilkan tempat pembayaran sistem listrik pascabayar

Gambar 4.8. Menampilkan jumlah hari untuk batas pembayaran sistem listrik pascabayar

Gambar 4.9. Menampilkan jumlah denda telat membayar sistem listrik pascabayar

Gambar 4.10. Menampilkan toko kartun sedih akibat telat membayar sistem listrik pascabayar

Gambar 4.11. Menampilkan toko kartun terkejut mendengar mengenai sistem listrik prabayar

Gambar 4.12. Menampilkan peta Indonesia

Gambar 4.13. Menampilkan keuntungan jika menggunakan sistem listrik prabayar

Gambar 4.14. Menampilkan tempat membeli token sistem listrik prabayar

Gambar 4.15. Menampilkan perpindahan sistem listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.16. Menampilkan pertanyaan cara perpindahan listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.17. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap pertama lunasi listrik

Gambar 4.18. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap kedua persiapkan ktp atau id pelanggan

Gambar 4.19. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap ketiga menghubungi call center

Gambar 4.20. Menampilkan cara perpindahan listrik, customer service akan melayani

Gambar 4.21. Menampilkan cara perpindahan listrik pascabayar, tahap empat menunggu petugas PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.22. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap lima petugas datang ke rumah

Gambar 4.23. Menampilkan cara perpindahan listrik, petugas mengganti meteran listrik rumah

Gambar 4.24. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap enam menandatangani SJBL

Gambar 4.25. Menampilkan cara perpindahan listrik yang telah selesai

Gambar 4.26. Menampilkan tokoh kartun yang ingin menghubungi call center PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.27. Menampilkan perpindahan sistem listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.28. Menampilkan ide cara untuk menghubungi contact center PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.29. Menampilkan contact center PT. PLN (PERSERO) yaitu call center 123

Gambar 4.30. Menampilkan contact center PT. PLN (PERSERO) yaitu call center (kode area)123

Gambar 4.31. Menampilkan kode area beberapa kota di Indonesia

Gambar 4.32. Menampilkan kode area beberapa kota di Indonesia lalu di tambah dengan 123

Gambar 4.33. Menampilkan keseluruhan contact center PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.34. Menampilkan mengenai sistem listrik pascabayar dan prabayar

Gambar 4.35. Menampilkan perpindahan sistem listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.36. Menampilkan mengenai pesan oleh tokoh kartun pelanggan PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.37. Menampilkan pesan dari tokoh kartun pelanggan PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.38. Menampilkan mengenai moto PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.39. Menampilkan kalimat perpisahan oleh tokoh kartun pelanggan PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.40. Menampilkan outro logo PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.41. Laptop Asus A456U

Gambar 4.42. Mouse Acer

Gambar 4.43. DVD

Gambar 4.44. Perekam Suara ASR

Gambar 4.45. Lexis Audio Editor

Gambar 4.46. Menampilkan logo PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.47. Menampilkan perihal keberadaan PT. PLN (PERSERO) di Indonesia

Gambar 4.48. Menampilkan perihal keberadaan PT. PLN (PERSERO) di Indonesia

Gambar 4.49. Menampilkan perihal keberadaan PT. PLN (PERSERO) di Indonesia

Gambar 4.50. Menampilkan peta Indonesia perihal sistem listrik pascabayar

Gambar 4.51. Menampilkan mengenai tanggal pembayaran sistem listrik pascabayar

Gambar 4.52. Menampilkan tempat pembayaran sistem listrik pascabayar

Gambar 4.53. Menampilkan jumlah hari untuk batas pembayaran sistem listrik pascabayar

Gambar 4.54. Menampilkan jumlah denda telat membayar sistem listrik pascabayar

Gambar 4.55. Menampilkan toko kartun sedih akibat telat membayar sistem listrik pascabayar

Gambar 4.56. Menampilkan toko kartun sedih akibat telat membayar sistem listrik pascabayar

Gambar 4.57. Menampilkan peta Indonesia

Gambar 4.58. Menampilkan keuntungan jika menggunakan sistem listrik prabayar

Gambar 4.59. Menampilkan tempat membeli token sistem listrik prabayar

Gambar 4.60. Menampilkan tempat membeli token sistem listrik prabayar

Gambar 4.61. Menampilkan pertanyaan cara perpindahan listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.62. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap pertama lunasi listrik

Gambar 4.63. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap kedua persiapkan ktp atau id pelanggan

Gambar 4.64. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap ketiga menghubungi call center

Gambar 4.65. Menampilkan cara perpindahan listrik, customer service akan melayani

Gambar 4.66. Menampilkan cara perpindahan listrik pascabayar, tahap empat menunggu petugas PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.67. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap lima petugas datang ke rumah

Gambar 4.68. Menampilkan cara perpindahan listrik, petugas mengganti meteran listrik rumah

Gambar 4.69. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap enam menandatangani SJBL

Gambar 4.70. Menampilkan cara perpindahan listrik, tahap enam menandatangani SJBL

Gambar 4.71. Menampilkan tokoh kartun yang ingin menghubungi call center PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.72. Menampilkan perpindahan sistem listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.73. Menampilkan ide cara untuk menghubungi contact center PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.74. Menampilkan contact center PT. PLN (PERSERO) yaitu call center 123

Gambar 4.75. Menampilkan contact center PT. PLN (PERSERO) yaitu call center (kode area)123

Gambar 4.76. Menampilkan kode area beberapa kota di Indonesia

Gambar 4.77. Menampilkan kode area beberapa kota di Indonesia lalu di tambah dengan 123

Gambar 4.78. Menampilkan keseluruhan contact center PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.79. Menampilkan mengenai sistem listrik pascabayar dan prabayar

Gambar 4.80. Menampilkan perpindahan sistem listrik pascabayar menjadi prabayar

Gambar 4.81. Menampilkan mengenai pesan oleh tokoh kartun pelanggan PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.82. Menampilkan pesan dari tokoh kartun pelanggan PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.83. Menampilkan mengenai moto PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.84. Menampilkan kalimat perpisahan oleh tokoh kartun pelanggan PT. PLN (PERSERO)

Gambar 4.85. Menampilkan outro logo PT. PLN (PERSERO) dan credit tittle

Gambar 4.86. Tahap Digitizing

Gambar 4.87. Tahap Editing

Gambar 4.88. Tahap Mixing

Gambar 4.89. Tahap Finishing


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya teknologi yang telah terjadi seperti penggunaan barang barang elektronik di hampir semua kegiatan sehari hari, bahkan di kalangan anak sampai dewasa yang membuat perubahan besar pula yang berefek kepada kegiatan kegiatan yang bersangkutan. Dahulu dengan belum berkembangnya teknologi seperti sekarang ini, untuk mengakses informasi pun sangat terbatas, seperti dari koran, selebaran, televisi, radio. Dan untuk iklan yang bersifat promosi pun belum sebanyak sekarang tempat untuk menaruh iklannya.

Sehingga dengan berkembangnya teknologi, perkembangan dalam penyebaran informasi pun dapat di akses dari berbagai media, media yang saat ini banyak di gunakan untuk mencari informasi ialah internet yang termasuk ke dalam media audio visual, karena format apapun dapat di masukkan ke dalam internet baik seperti tulisan, suara, gambar, dan gambar bergerak atau video. Hal ini pun menjadi sesuatu yang di perhitungkan dalam memberi informasi kepada khalayak luas seperti yang di tampilkan dalam bentuk animasi sehingga dapat di terima dan di cerna dengan mudah oleh semua kalangan.

PT. PLN (Persero) Distribusi Banten yang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dari salah satu unit induk dari PT. PLN (Persero) yang mengelola pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan khususnya di wilayah Provinsi Banten ini pun ingin memberi informasi penyuluhan mengenai cara perpindahan listrik dari pascabayar ke prabayar kepada pelanggan PT. PLN (Persero). Saat ini masih banyak masyarakat yang belum memakai listrik prabayar karena ketidaktahuan cara untuk berpindah dari pascabayar ke prabayar di karenakan informasi yang di berikan kebanyakan masih berupa tulisan seperti artikel di website, dan berupa keterangan di sebuah gambar, dan masih kekurangan video berbasis motion graphic 2D yang secara jelas menerangkan cara jika pelanggan ingin mengganti listrik di rumahnya dari pascabayar ke prabayar.

Maka dari itu berdasarkan komunikasi yang telah di lakukan dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Banten di buatlah penelitian dengan memanfaatkan motion graphic untuk menyebarkan informasi yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA INFORMASI VIDEO GRAFIS MIGRASI LISTRIK PASCABAYAR MENJADI PRABAYAR BERBASIS MOTION GRAPHIC PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BANTEN”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah ialah pertanyaan lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan di teliti di dasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.

  1. Media seperti apa yang dapat menyampaikan informasi secara efektif dan menarik ?

  2. Manfaat seperti apa yang akan di dapat melalui motion graphic 2D ?

  3. Bagaimana merancang media informasi video grafis migrasi listrik pascabayar menjadi prabayar berbasis motion graphic pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Banten ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar permasalahan yang di bahas menjadi lebih terarah, sehingga penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini antara lain merancang sebuah media informasi dalam bentuk video berbasis motion graphic 2D yang berisi mengenai penyuluhan kepada pelanggan PT. PLN (Persero), cara perpindahan listrik dari pascabayar menjadi prabayar, serta panduan mengakses call center yang di miliki oleh PT. PLN (Persero) sebagai bantuan untuk masyarakat yang ingin mengetahui lebih jelas apabila memiliki kendala atau belum paham mengenai perpindahan listrik tersebut.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Mengembangkan media video animasi motion graphic 2D agar menjadi media penyampaian informasi yang bermanfaat kepada masyarakat.

  2. Merancang media video animasi yang memiliki konsep menarik berbasis motion graphic 2D sebagai daya tarik penyampaian informasi.

  3. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai PT. PLN (Persero) kepada masyarakat sehingga meningkatkan pengetahuan dan mendekatkan PT. PLN (Persero) terutama Distribusi Banten kepada masyarakat.

Manfaat Penelitian

  1. Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara perpindahan listrik dari pascabayar ke prabayar.

  2. Sebagai sarana penunjang penyebaran informasi yang lebih baik lagi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Banten kepada masyarakat luas terutama di daerah Banten.

  3. Sebagai pengembangan media video informasi yang telah ada di PT. PLN (Persero) Distribusi Banten.

Metodologi Penelitian

Metode yang di lakukan untuk mengumpulkan data yang di butuhkan dalam penulisan penelitian mengenai perancangan media informasi ini ialah sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

Dalam analisa permasalahan, data di peroleh melalui proses wawancara dengan stakeholder bahwa media informasi yang di buat dari PT. PLN (Persero) Distribusi Banten sebelumnya hanya sebatas design gambar, dan video dokumentasi.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Metode Observasi di lakukan untuk memperoleh data yang di perlukan demi pengembangan media video informasi PT. PLN (Persero) melalui pencatatan yang terarah berdasarkan hal yang di butuhkan dari PT. PLN (Persero) Distribusi Banten.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Metode Wawancara merupakan metode yang di lakukan dengan cara berkomunikasi dengan narasumber untuk memperoleh informasi mengenai hal yang di perlukan untuk mengembangkan video informasi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Banten.

  5. Studi Pustaka

  6. Studi Pustaka ialah motode pengumpulan data yang di peroleh dari berbagai teori yang di pelajari dari buku, jurnal, dan media cetak lainnya yang berkaitan dengan penelitian penulisan laporan SKRIPSI konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting.

Metode Analisa Perancangan Media

Analisa perancangan dalam video grafis ini sebagai media informasi yang di butuhkan PT. PLN (Persero) Distribusi Banten menggunakan fasilitas aplikasi yang mendukung untuk pembuatan video grafis yaitu dengan Adobe Illustrator CS6, dan Adobe After Effect CS6.

Konsep Produksi Media

Konsep dalm produksi media yang di gunakan pada tahapan – tahapan perancangan media informasi video grafis PT. PLN (Persero) Distribusi Banten sebagai berikut :

  1. Preproduction

  2. Preproduction adalah proses persiapan yang di lakukan sebelum memulai kegiatan produksi. Pada proses preproduction yang di lakukan yaitu pembuatan konsep untuk proses production. Di tahap ini berisi ide cerita, sinopsis cerita, pembuatan dan penyusunan narasi, storyboard, script writing, rundown, time schedule, perkiraan anggaran, serta peralatan yang akan di gunakan.

  3. Production

  4. Production adalah tahap untuk mengimplementasikan apa yang sudah di tentukan oleh konsep yang sebelumnya telah di buat, dan kemudian bisa di kembangkan sesuai kebutuhan.

  5. Postproduction

  6. Postproduction adalah tahapan terakhir yang dimana sebuah project yang telah selesai dari tahap production lalu melalui proses editing, mixing, dan finishing untuk di sempurnakan lagi jika di butuhkan yang kemudian setelahnya akan memasuki tahap segmen pasar.

Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan terbagi menjadi lima bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menjelaskan teori-teori umum dan khusus yang berkaitan dengan judul pengembangan yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan untuk penulisan bab selanjutnya.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab III berisi mengenai Gambaran Umum Objek Yang Diteliti, Product Information, Market Analisys, Potential Market, Market Segmentation, Market Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategy (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan, Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pada bab IV yaitu memparkan konsep produksi media MAVIB (Multimedia Audio Visual And Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik lagi dari segi produksinya, pada tahap ini yaitu berisi tahapan Prepoduction, Production, dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada bab V menjelaskan mengenai Kesimpulan dan Saran yang di berikan untuk PT. PLN (Persero) Distribusi Banten sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah di lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Pengertian Perancangan

  2. Agar pembahasan lebih terarah tidak menyimpang dari topik penelitian, penulis dalam hal ini membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah informasi dan promosi SMK Kusuma Bangsa Tangerang yang akan dibuat pada media desain berbentuk majalah. Seperti, latar belakang sekolah, visi & misi, jurusan, sarana & pra sarana, ekstrakurikuler dan kegiatan sekolah. Sehingga, dapat digunakan sebagai penunjang informasi dan promosi yang lebih lengkap dan jelas. Serta, diharapkan mampu meningkatkan perolehan penerimaan siswa baru di setiap tahunnya.

  3. Proses Perancangan Secara Umum

Konsep Dasar Promosi

  1. Pengertian Promosi

  2. Tujuan Promosi

  3. Bentuk Promosi

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Data

  2. Pengertian Informasi

  3. Jenis-jenis Informasi

  4. Kualitas Informasi

  5. Nilai Informasi

  6. Fungsi Informasi

Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media

  2. Alternatif Media

Media Komunikasi Visual

Konsep Dasar Desain

  1. Pengertian Desain

  2. Definisi Desain Grafis

  3. Fungsi-fungsi Desain

  4. Pengertian Tipografi

  5. Pengertian Warna

  6. Pengertian Citra dan Image

  7. Pengertian Layout

  8. Jenis Layout

  9. Elemen-elemen Layout

Teori Khusus

Teori Desain Komunikasi Visual

  1. Definisi Desain

  2. Fungsi-fungsi Desain

  3. Prinsip Desain Grafis

Aplikasi Penunjang Desain

  1. Adobe Photoshop CS6

  2. Area Kerja Adobe Phtoshop CS6

  3. Adobe Illustrator CS6

Konsep Dasar Analisis SWOT

Konsep Dasar Elisitasi

Literature Review



BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

PT. PLN (Persero) (Persero) Distribusi Banten merupakan salah satu Unit Induk PT PLN (Persero) Induk PT PLN (Persero) yang bertugas mengelola pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan khususnya di wilayah Provinsi Banten. Sebagai unit baru yang terbentuk ada akhir tahun 2015 dari unit pemecahan antara PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat (Disjabar), PT PLN (Persero) Distribusi Banten memiliki 7 unit pelaksana yang terdiri dari 6 Area dan 1 Area pengatur Distribusi (APD).

Pelayanan Pelayanan kepada pelanggan di lakukan oleh 6 Area yang memiliki 2 pola organisasi, yaitu Area pola 1 merupakan Area yang tidak mempunyai Rayon dan langsung berfungsi sebagai unit Operasional Distribusi dan Pelayanan, yaitu Area Cikokol, Area Cikupa, Area Serpong, dan Area Teluk Naga (Eks. Disjaya). Sedangkan Area Pola 2 merupakan Area yang memiliki 1 layer organisasi di bawahnya yang di sebut dengan Rayon, dan berfungsi sebagai Unit Operasional yaitu Area Banten Utara dan Area Banten Selatan. Area Banten Utara memiliki 5 Rayon, yaitu Serang, Rayon Cikande, Rayon Cilegon, Rayon Anyer dan Rayon Prima Krakatau, Area Banten Selatan memiliki 4 Rayon, yaitu Rayon Rangkasbitung, Rayon Pandeglang, Rayon Labuan, dan Rayon Malingping (Eks. Disjabar).

Berdasarkan data perusahaan pada bulan Mei 2017, PT PLN (Persero) Distribusi Banten memiliki pelanggan sebesar 2.785.913 pelanggan. Area Serpong sebanyak 445.411 pelanggan, Area Teluk Naga sebanyak 373.387 pelanggan, Area Cikupa 360.473 pelanggan, Area Banten Utara sebayak 684.966 pelanggan, Area Banten Selatan 612.040 pelanggan.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT.PLN (persero)

 

Wewenang Dan Tanggung Jawab

  1. General Manager
    Memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian pada perusahaan, yakni memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan. Seperti mengarahkan, mengkoordinasi, memutuskan, serta mengelola berbagai kebijakan yang ada di dalamnya.
  2. Pelaksanana Pengadaan
    Memverifikasi, memfasilitasi, menyelenggarakan serta mengkoordinir jadwal pengadaan barang atau jasa dan lain sebagainya.
  3. Perancanaan Pengadaan
    Memverifikasi dokumen rencana pengadaan barang atau jasa. Memverifikasi evaluasi dan mengukur kinerja penyedia barang atau jasa. Dan lain sebagainya.
  4. Sumber Daya Manusia dan Umum
    Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, melakukan pembinaan dan pengembangan SDM di bidangnya melalui coaching, mentoring, dan assignment. Mengelola administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai dan lain sebagainya.
    1. Deputi Manager Pengembangan Sumber Daya Manusia
      Mengevaluasi pembinaan dan pengelolaan karir pegawai termasuk kaderisasi pejabat. Mengelola pelaksanaan rekrutmen pegawai sesuai ketentuan dan lain sebagainya.
    2. Deputi Manajer Administrasi Sumber Daya Manusia
      Mengkoordinir pengelolaan data kepegawaian dan pensiunan. Merancang, merencanakan dan mengendalikan, data, administrasi, serta biaya kepegawaian dan pensiunan.
    3. Menggagas dan mengelola produk hukum dan menjamin kesesuaian penerapan prosedur dengan peraturan internal Perusahaan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku. Menggagas dan merancang pembelaan kepentingan Perusahaan (bantuan hukum) dalam proses penyelesaian sengketa hukum yang timbul dalam kegiatan Perusahaan baik dengan pelanggan maupun non pelanggan di dalam maupun di luar Pengadilan. Pengelolaan Hubungan Eksternal (Media massa, elektronik, masyarakat).
  5. Manajer Distribusi
    Menerapkan dan meningkatkan penyampaian produk bisnis. Menetapkan strategi pengoperasian dan pemeliharaan serta prosedur untuk pengelolaan jaringan distribusi dan penerapannya. Mengelola dan mengendalian desain standar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya.
    1. Deputi Manajer Perencanan Pola Operasi Pemeliharaan Sistem dan Distribusi
      Menyusun rencana pengembangan operasi sistem distribusi dan membina penerapannya. Menyusun dan menyempurnakan desain standar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya.
    2. Deputi Manajer Pengendlian Operasi Sistem Distribusi
      Melakukan pembinaan dan memberikan pengarahan kepada Area dan Area Pengatur Distribusi tentang kegiatan yang berkaitan dengan sistem operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi. Memberikan masukan perbaikan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik.
    3. Deputi Manajer Efisiensi, Pengukuran dan Mutu Sistem Distribusi
      dMengelola dan memastikan akurasi pengukuran transaksi energi. Mengelola anggaran dan kegiatan P2TL dan mengevaluasi pencapaian target kWh. Mengatur pelaksanaan manajemen segel. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemasangan. Menyusun dan mengevaluasi SOP untuk setting, pemasangan dan pembacaan meter.
  6. Manajer Keuangan
    Mengendalikan rencana jangka panjang dan rencana kerja dan anggaran bidang keuangan. Menjamin terselenggaranya penyusunan laporan keuangan Unit Induk, Unit Pelaksanan, dan Sub Unit Pelaksana untuk laporan keuangan konsolidasi.
    1. Deputi Manajer Anggaran
      Menganalisis dan mengevaluasi penyerapan anggaran operasi dan investasi. Dan lain sebagainya.
    2. Deputi Manajer Keuangan
      Mengatur keuangan perusahaan. Dan lain sebagainya.
    3. Deputi Manajer Akuntansi
      Mengidentifikasi dan memverifikasi transaksi sesuai standar akuntansi dan kebijakan akuntansi perusahaan. Menganalisa dan mengevaluasi Laporan Keuangan.
  7. Manajer Perencanaan
    Menyusun dan mensinergikan sistem manajemen kinerja unit-unit kerja, rencana pengembangan dan pengendalian sistem dan aplikasi teknologi informasi. Menyusun prediksi dan mensinergikan kinerja keuangan perusahaan.
    1. Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan Menyusun Target Kinerja Unit dan Sub Unit. Mengkoordinir, menyusun dan mengevaluasi Laporan Manajemen. Menyusun dan mengevaluasi biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
    2. Deputi Manajer Perencanaan Sistem Kelistrikan Mengkoordinasikan perubahan sistem jaringan untuk dijadikan acuan dalam penyusunan/pembuatan data induk jaringan. Merencanakan sistem otomatisasi operasi jaringan distribusi untuk meningkatkan keandalan operasi sistem distribusi.
    3. Deputi Manajer Teknologi Informasi Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan komputer, operating system dan sistem aplikasi. Memelihara dan Mendukung layanan aplikasi serta memberikan solusi terhadap insiden/masalah aplikasi. Memonitor server.
    4. Deputi Manajer Pengelolaan Listrik Pedesaan Melaksanakan pengawasan, pengendalian teknik, dan administrasi konstruksi. Melaksanakan proses perijinan terkait dengan pekerjaannya. Mendukung pelaksanaan survey dilapangan dan dampaknya.
  8. Manajer Niaga
    Menyusun metode dan menerapkan pengukuran kepuasan pelanggan. Menyusun strategi dan rencana penjualan serta strategi peningkatan harga jual energi listrik.
    1. Deputi Manajer Mekanisme Niaga Menyusun standar (SOP) dan produk layanan berdasar hasil analisa dan evaluasi proses bisnis. Mengevaluasi implementasi sistem manajemen mutu proses bisnis pelayanan pelanggan.
    2. Deputi Manajer Administrasi Niaga Melakukan evaluasi pengelolaan data pelanggan di unit pelaksana. Melaksanakan verifikasi terhadap perhitungan tagihan. Mengevaluasi dan menyelesaikan keluhan pelanggan yang berkaitan dengan pelayanan penagihan rekening listrik pascabayar ataupun listrik prabayar.
    3. Deputi Manajer Strategi Pemasaran Mengusulkan rencana penjualan dan peningkatan pendapatan. Melakukan negosiasi harga pembelian dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan pemasok energi. Memastikan terlaksananya pengukuran Integritas Layanan Publik.
    4. Deputi Manajer Revenue Assurance Mengkoordinasikan dan memonitor implementasi program revenue assurance. Melakukan analisa terhadap proses pendapatan. Mengidentifikasi titik-titik risiko kehilangan pada proses pendapatan.


Product Information

Produk

Media yang di produksi di dasarkan pada kebutuhan stakeholder untuk memberikan informasi kepada pelanggan PT. PLN (Persero) dalam hal sosialisasi perpindahan listrik. Adapun misi media informasi motion graphic ini seperti yang di rencanakan ialah untuk memberikan sosialisasi berupa informasi mengenai cara perpindahan listrik dari pascabayar menjadi prabayar, dan cara untuk menghubungi call center PT. PLN (Persero) kepada pelanggan listrik PT. PLN (Persero) yang ingin bertanya lebih jauh. Dalam penggunaan media informasi yang di rancang, nantinya dapat di tayangkan pada sosial media PT. PLN (Persero) Distribusi Banten seperti Instagram atau Youtube, maupun di tayangkan di acara acara seminar yang di adakan atau di ikuti oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Banten, dan lain sebagainya.

Latar Belakang Produk

Media informasi yang di miliki PT. PLN (Persero) Distribusi Banten saat ini masih belum terlalu efektif serta kurangnya beberapa variasi jenis jenis media informasi yang di sampaikan kepada masyarakat luas yakni pelanggan listrik PT. PLN (Persero). Maka dari itu penulis membuat media informasi berjenis video grafis berbasis motion graphic yang dapat di lihat oleh masyarakat luas karena dalam penyampaiannya, video grafis berbasis motion graphic ini terlihat menarik, lucu, dan apa yang di sampaikan mudah di cerna masyarakat.

Produksi

Perancangan media informasi berjenis video grafis berbasis motion graphic ini merupakan produk penyampaian informasi yang saat ini banyak di minati oleh instansi atau lembaga pendidikan, karena dalam video grafis berbasis motion graphic yang di rancang, di buat dengan semenarik mungkin sehingga di peroleh keuntungan dari media informasi tersebut. Dan dalam penggunaan video grafis berbasis motion graphic sebagai media informasi di nilai sangat baik dalam penyampaian informasi kepada masyarakat karena menghemat waktu dan biaya.

Material Produk

Dalam membuat projectnya penulis menggunakan material produk berupa media animasi 2D motion graphic yang di dalamnya terdapat media sebagai berikut :

Tabel 3.1 Material Produk

 

Spesifikasi Produk

Perancangan video grafis berbasis motion graphic memiliki durasi 3 menit mengenai cara perpindahan listrik dari pascabayar menjadi prabayar dan cara menghubungi call center pada PT. PLN (Persero) sebagai media informasi kepada masyarakat luas. Di dalam proses pembuatannya pun terdapat manfaat, kelebihan serta kekurangannya, yakni :
  1. Manfaat
    1. Menarik pelanggan untuk ikut mengenal PT. PLN (Persero) mengenai penggunaan listrik prabayar.
    2. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai cara perpindahan listrik dan cara untuk menghubungi call center PT. PLN (Persero).
    3. Bertambahnya masyarakat yang menggunakan listrik prabayar.
  2. Kelebihan
    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.
    2. Mudah di mengerti oleh masyarakat.
    3. Tidak lekang oleh waktu.
  3. Kekurangan
    1. Jika durasi terlalu lama akan membosankan.
    2. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya.

Harga Produk

Dalam pembuatan media informasi berbasis motion graphic ini membutuhkan biaya yang tidak banyak. Namun proses pembuatannya terbilang lama, sehingga membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang tinggi terutama memiliki RAM yang besar agar proses pengeditan berjalan dengan lancar.

Market Analisis

Market analisys bisa di sebut juga dengan dinamika pasar, yakni investigasi dalam pelaksanaan marketing untuk menentukan apakah suatu produk tersebut di minati dan menarik perhatian atau tidaknya. Analisa ini di lakukan untuk mendapatkan data atau informasi yang berguna untuk mendapatkan data mengenai kondisi masyarakat sekitar. Dan data yang sudah di dapat akan di analisis dengan dua bagian sebagai berikut :

Market Positioning

Market positioning yang di lakukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Banten dalam merancang dan menyebarkan sosialisasi informasi mengenai kelistrikan agar meningkatnya masyarakat yang tau lebih banyak mengenai kelistrikan yang di kelola oleh PT. PLN (Persero) terutama jika ada sistem baru yang di keluarkan oleh PT. PLN (Persero).

Dengan adanya pengembangan dalam media informasi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Banten, yang sebelumnya media informasinya berbentuk gambar, foto, video dokumentasi, maka di buatlah media informasi berupa video grafis mengenai sistem PT. PLN (Persero) dalam perpindahan listrik serta sosialisasi mengenai call center dari PT. PLN (Persero), sehingga di harapkan masyarakat akan mengetahui informasi mengenai sistem penpindahan listrik dari pascabayar menjadi prabayar serta sosialisasi mengenai cara untuk menghubungi call center PT. PLN (Persero) tersebut dalam bentuk video grafis berbasis motion graphic ini.

Kondisi Pesaing

Tabel 3.1 Kondisi Pesaing

 

Potensial Market

Media informasi dengan jenis video grafis berbasis teknik motion graphic ini di rancang serta di sajikan dengan menarik dan informatif, sehingga menarik perhatian masyarakat luas yakni para pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Banten.

Potensi pasar dari perusahaan ini berada di area teluk naga, area cikokol, area serpong, area cikupa, area banten utara, dan area banten selatan. Di harapkan pada tahun – tahun berikutnya akan terus meningkat dalam segi penggunaan listrik baru dari rumah – rumah masyarakat serta para pengguna sistem listrik lama yakni pasca bayar menjadi pengguna sistem baru yakni listrik prabayar.

Maka dari itu PT. PLN (Persero) Distribusi Banten berusaha mensosialisasikan kepada masyarakat dengan mengembangkan media informasi berupa video grafis yang menarik berbasis motion graphic sehingga masyarakat dari berbagai usia tertarik untuk melihatnya dan untuk kalangan usia dewasa akan memahami maksud dan tujuan dari video grafis tersebut.

Market Segmentation

Geografi : Provinsi Banten dan Nasional
Demografi :

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Usia : Usia 17 tahun keatas
  3. Sasaran : Masyarakat Indonesia terutama masyarakat provinsi Banten

Psikografi : Masyarakat wilayah Banten yang belum memakai listrik maupun yang telah memakai listrik sistempascabayar.

Marketing Objektive (Tujuan Pemasaran)

Dalam membuat serta memberikan media informasi perihal PT. PLN (Persero) kepada masyarakat luas yaitu dengan media informasi berupa video grafis berbasis motion graphic bertujuan meningkatkan image dan kualitas media informasi kepada pelanggan maupun non pelanggan PT. PLN (Persero). Media informasi yang di gunakan sebelumnya berupa desain gambar yang di buat menggunakan Adobe Illustrator CS6, Adobe Photoshop CS6, dan sebagainya. Sehingga masih kurang efektif dari segi jenis media yang di gunakan guna menyampaikan informasi oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Banten.

Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

Strategi penyampaian informasi di sini di antaranya video grafis berbasis motion graphic tersebut akan di gunakan oleh pihak perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas perusahaan di pihak pemerintah, sedangkan di dalam masyarakat yakni pelanggan maupun non pelanggan PT. PLN (Persero) video grafis berbasis motion graphic tersebut akan di gunakan untuk memberi pelayanan serta menjadi perusahaan yang komunikatif dan informatif kepada pelanggannya sebagai salah satu perusahaan negara yang berada di wilayah di Banten.

Budget Produksi Media

Adapun perkiraan budget produksi yang di keluarkan untuk pembuatan media informasi dengan jenis video grafis berbasis motion graphic ini ialah sebagai berikut :

Tabel 3.3 budget produksi media
Budget Produksi Media

 

Konfigurasi Perancangan

Konfigurasi Hardware

Perancangan video grafis berbasis motion graphic ini menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

Pembuatan video sosialisasi program Petani Go-Online ini menggunakan satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. ASUS A456U
  2. Prosesor : Intel(R) core(TM) i5-7200U CPU @ 2.50GHz(4CPUs), ~2.7GHz
  3. Mouse : Mouse Cable Acer
  4. Monitor : Generic PnP Monitor
  5. Keyboard : Keybord Laptop Asus
  6. RAM: 4 GB (4096MB) RAM
  7. VGA: NVDIA Geforce 930MX
  8. Harddisk : Internal 1 Terabyte
  9. Speaker : Speaker (Conexant SmartAudio HD)

Software yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan software :

  1. Adobe Illustrator CS6
  2. Adobe After Effect CS6

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I yakni berisik rancangan sistem baru yang di usulkan oleh pihak stakeholder, dalam hal ini ialah pihak perusahaan melalui proses wawancara, dalam hasil elisitasi yang telah di rangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 3.4
Elisitasi Tahap I





 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II ialah hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI yakni bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi untuk di eksekusi di masukkan ke dalam tabel elisitasi tahap II sebagai berikut :

Tabel 3.5
Elisitasi Tahap II






 

Keterangan:
M : Mandotary (yang diinginkan)
D : Desirable (yang diperlukan)
I : Inessential (yang mutlak tidak diperlukan)

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengna cara mengeliminasi semua requirement yang terdapat pada option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa tersebut di klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yakni sebagai berikut :

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III






 

Keterangan:
T = Technical - H = High
O = Operational - M = Middle
E = Economi = L = Low

Final Draft Elisitasi

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengna cara mengeliminasi semua requirement yang terdapat pada option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa tersebut di klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yakni sebagai berikut :

Tabel 3.7
Elisitasi Final





 

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

 

Preproduction

Dalam preproduction, ialah tahap dimana di keluarkannya ide – ide, perencanaan serta persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada sepuluh langkah preproduction dalam Konsep Produksi Media, yaitu di awali dengan membuat sebuah ide atau gagasan, lalu di lanjutan dengan membuat sinopsis atau alur cerita, berserta pula narasi dari cerita tersebut, di buat pula storyboard yakni rangkaian gambar ilustrasinya, script writing yakni penjelasan perihal konteks apa saja yang di pakai untuk memvisualisasikan pesan, rundown yang merupakan rincian mengenai proses pengambilan atau pembuatan gambar, penyusunan crew mengenai siapa saja yang terlibat membantu dalam pengerjaannya, time schedule berisi urutan pekerjaan yang di lakukan, anggaran atau budget, serta peralatan apa saja yang di gunakan. Berikut telah di ilustrasikan ke dalam bagan seperti di bawah ini :

Bagan 4.1 Preproduction

 

Ide atau Gagasan

Dalam memulai proses preproduction yang harus di lakukan ialah mencari ide atau gagasan yang nantinya akan di realisasikan menjadi sebuah video. Media informasi yang sering kita jumpai ialah realisasi dari sebuah ide yang telah di tuangkan menjadi sebuah video pula. Konsep yang di perlukan dalam perancangan video grafis yang merupakan jenis video informasi ini menampilkan informasi mengenai migrasi sistem listrik pada PT. PLN (PERSERO), yang di dalamnya menampilkan beberapa penjelasan mengenai sistem listrik yang telah ada yakni pascabayar dan prabayar, cara perpindahan dari pascabayar menjadi prabayar, serta beberapa contact center PT. PLN (PERSERO) yang dapat di hubungi.

Sinopsis atau Cerita

Sinopsis ialah sebuah ringkasan sebuah naskah yang menggambarkan isi atau inti dari sebuah cerita yang di buat, baik secara aktual maupun abstrak yang di gunakan sebagai gambaran secara sederhana perihal urutan cerita di dalamnya. Sinopsis dari video grafis berbasis motion graphic ini ialah sebagai berikut :

PT. PLN (PERSERO) telah hadir selama bertahun – tahun, dan saat ini ada 2 jenis sistem listrik di Indonesia, salah satu yang terbaru yakni sistem prabayar, dan sistem pascabayar yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Sistem listrik pascabayar cara pembayarannya di lakukan setiap tanggal 1 – 20 di setiap bulannya, yang apabila sampai 30 hari pelanggan belum membayarnya juga akan terkena denda. Sistem listrik prabayar baru di gunakan selama 11 tahun di Indonesia.

Lalu untuk yang ingin berpindah menggunakan listrik prabayar caranya dengan menghubungi call center PT. PLN (PERSERO), kemudian petugas akan datang dan mengganti meteran listrik anda. Dan call center yang dapat di hubungi ada di 123 untuk telepon kabel, dan (kode area) 123 untuk smartphone. Contact center lain yang dapat di hubungi ada Twitter @pln_123, Facebook PLN 123, Email [email protected]. Maka kita harus gunakan dan jaga listrik dengan benar, seperti moto PT. PLN (PERSERO) yang berbunyi, “listrik untuk kehidupan yang lebih baik”.

Narasi

Narasi ialah pengembangan dari paragraf sebuah cerita yang di jabarkan mulai dari urutan awal, pertengahan, hingga akhir. Tujuan dari narasi sendri ialah untuk memberikan informasi lebih mengenai cerita yang di buat. Narasi ini ialah merekam suara yang merupakan teks dari video grafis yang telah di buat atau bisa di sebut sebagai dubbing, berikut teks dubbing yang telah di buat :

““Hai nama saya yunita / saya adalah salah seorang pelanggan pengguna listrik PT. PLN (PERSERO) sama seperti kalian / mari belajar bersama saya yuk // Selama bertahun tahun PT. PLN (PERSERO) hadir untuk negeri / sampai akhirnya saat ini ada dua jenis sistem listrik di Indonesia / salah satu yang terbaru yakni sistem prabayar // Apakah kalian sudah menggunakan sistem listrik prabayar? // Sebelum membahas listrik prabayar / kita bahas dulu sistem pascabayar yang sudah ada selama hampir setengah abad di Indonesia // Dengan sistem pembayaran yang di lakukan setiap tanggal satu sampai tanggal dua puluh di setiap bulannya // Dengan segala kemudahan yang ada saat ini / membayar listrik pascabayar dapat di lakukan di berbagai tempat yang tersedia seperti : Kantor cabang pos terdekat / Kantor cabang PLN terdekat / Gerai minimarket / Loket pembayaran listrik masyarakat / ATM atau mobile banking yang kalian miliki // Tapi apabila sampai tiga puluh hari pelanggan belum membayarnya juga // PLN akan mengenakan denda berkisar sekitar tiga ribu sampai seratus ribu rupiah bergantung pada berapa besar daya volt ampere yang digunakan // Dua / Sistem Listrik Prabayar // Sistem listrik prabayar baru di gunakan selama sekitar sebelas tahun di Indonesia dan masih terus di sosialisasikan // Banyak keuntungan yang di dapat dengan menggunakan sistem listrik prabayar / salah satunya anda dapat mengatur pemakaian listrik sehingga dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan / dan tidak ada sistem denda dan tagihan pembayaran // Dalam penggunaan listrik prabayar / sistemnya menggunakan token listrik / token listrik dapat beli dengan mudah di beberapa tempat seperti : Kantor cabang pos terdekat / Gerai minimarket / ATM atau mobile banking yang kalian miliki / dan via Online e-commerce // Empat / Lalu apakah sistem listrik pascabayar dapat berubah menjadi prabayar? jawabannya BISA // Tapi / bagaimanakah caranya? Caranya ialah : // Satu / Lunasi listrik anda jika ada yang menunggak // Dua / Siapkan KTP atau ID Pelanggan // Tiga / Bisa dengan menghubungi call center PT. PLN (PERSERO) untuk meminta dilakukan perpindahan listrik // Empat / menunggu verifikasi terkait pemasangan dalam beberapa hari // Lima / petugas PT. PLN (PERSERO) akan datang ke rumah anda / dan mengganti meteran listrik dari pascabayar menjadi prabayar // Enam / menandatangani SJBL (surat jual beli listrik) / selesai // Lima / Pada poin tiga tadi di sebutkan bahwa kita dapat menghubungi call center PT. PLN (PERSERO) / untuk meminta perpindahan listrik / namun bagaimanakah cara menghubunginya? Kalian dapat menghubungi call center PT. PLN (PERSERO) di // Tekan satu dua tiga untuk telepon kabel / dan untuk smartphone dapat di awali kode area daerah tempat kalian tinggal // Seperti misalnya kode area Jakarta kosong dua satu / surabaya kosong tiga satu / medan kosong enam satu dan sebagainya // Sehingga contohnya menjadi (kosong dua satu) satu dua tiga / (kosong tiga satu) satu dua tiga / (kosong enam satu) satu dua tiga // Kalian juga dapat menghubungi contact center PT. PLN (PERSERO) yang lainnya seperti / Twitter : at pln underscore satu dua tiga / Facebook : PLN satu dua tiga / Email : pln satu dua tiga at pln dot co dot id // Nah tadi itu dia penjelasan mengenai sistem listrik pascabayar dan prabayar / cara migrasi listrik ke prabayar / serta berbagai macam contact center PT. PLN (PERSERO) // Ayo kita sama sama gunakan dan jaga listrik dengan benar // Seperti moto PT. PLN (PERSERO) yang berbunyi / “listrik untuk kehidupan yang lebih baik” // Saya Yunita / sampai jumpa! //”

Storyboard

Storyboard merupakan sketsa gambar yang tersusun secara berurut berdasarkan dari naskah cerita yang di telah di buat yang bertujuan untuk penyampaikan ide cerita secara jelas dengan lebih mudah kepada orang lain. Berikut storyboard yang telah di buat :

Gambar 4.2 Scene 1/ Menampilkan logo KemenKominfo

 

Gambar 4.3 Scene 2/ Menampilkan gedung sekitar KemenKominfo

 

Gambar 4.4 Scene 3/ Menampilkan alamat KemenKominfo

 

Gambar 4.5 Scene 4/ Menampilkan ladang dan seorang PNS

 

Gambar 4.6 Scene 5/ Menampilkan logo Petani Go-Online

 

Gambar 4.7 Scene 6/ Menampilkan tulisan “Apa itu Petani Go-Online?”

 

Gambar 4.8 Scene 7/ Menampilkan pengertian Petani Go-Online

 

Gambar 4.9 Scene 8/ Menampilkan Tujuan, Sasaran, dan Manfaat dari program Petani Go-Online

 

Gambar 4.10 Scene 9/ Menampilkan tulisan “stakeholder program Petani Go-Online”

 

Gambar 4.11 Scene 10/ Menampilkan Stakeholder program Petani Go-Online

 

Gambar 4.12 Scene 11/ Menampilkan Startup Digital atau Pelaku Bisnis

 

Gambar 4.13 Scene 12/ Menampilkan tulisan “Alur kerja Petani Go-Online”

 

Gambar 4.14 Scene 13/ Menampilkan alur kerja Petani Go-Online

 

Gambar 4.15 Scene 14/ Menampilkan bagian Pra Produksi Petani Go-Online

 

Gambar 4.16 Scene 15/ Menampilkan bagian Produksi Petani Go-Online

 

Gambar 4.17 Scene 16/ Menampilkan bagian Pasca Produksi Petani Go-Online

 

Gambar 4.18 Scene 17/ Menampilkan bagian Pemasaran Petani Go-Online

 

Gambar 4.19 Scene 18/ Menampilkan bagian dari Pemasaran.

 

Script Writting

Script writing berkaitan dengan rancangan teks naskah yang telah di siapkan untuk di gunakan dalam media audio visual yang telah di buat. Berikut script writing tersebut :

Tabel 4.1 Script Writting






 

Rundown

Rundown ialah susunan acara yang telah di rancang berdasarkan durasi waktu yang telah di tentukan, berikut rundown tersebut :

Tabel 4.2 Rundown




 

Penyusunan Crew

Beberapa crew di butuhkan dalam proses pembuatan video jika memang di perlukan sebagai aktor atau aktris di dalam pengambilan gambar untuk videonya. Namun dalam video grafis ini hanya menggunakan animasi.

Tabel 4.3 Penyusunan Crew atau Pemain

 

Time Schedule

Proses pembuatan video sosialisasi ini ditargetkan selama 5 bulan. Dalam proses pelaksanaan pembuatan video sosialisasi berbasis motion graphic ini dikerjakan pada bagian masing – masing sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Tabel 4.4 Time Schedule

 

Anggaran/Budget

Anggaran atau budget ialah sejumlah biaya yang harus di keluarkan di dalam pembuatan sebuah proyek, seperti dalam pembuatan video grafis berikut ini :

Tabel 4.5 Anggaran / Budget Produksi

 

Peralatan yang Digunakan

Anggaran atau budget ialah sejumlah biaya yang harus di keluarkan di dalam pembuatan sebuah proyek, seperti dalam pembuatan video grafis berikut ini :

Gambar 4.41 Laptop Asus A456U

Gambar 4.42 Mouse Acer

Gambar 4.44 Kaset DVD

Gambar 4.45 Perekam Suara ASR

Gambar 4.46 Lexis Audio Editor

Production

Tahap production ialah tahap untuk mengimplementasikan setelah tahap preproduction dimana proyek dapat pula di kembangkan lagi dari konsep awal yang telah di buat. Dalam tahap production di bagi ke dalam 4 proses, yang masing – masing proses terbagi ke dalam 3 bagian. Pertama, perencanaan multimedia terbagi menjadi tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Kedua, perencanaan audio terbagi menjadi tujuan audio, strategi audio, dan program audio. Ketiga, perencanaan visual terbagi menjadi tujuan visual, strategi visual dan program visual. Keempat, perencanaan broadcasting terbagi menjadi tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting. Berikut telah di ilustrasikan ke dalam bagan seperti di bawah ini :.

Bagan 4.2 Tahap Production.

 

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia ialah membuat suatu gagasan antara audio, visual, teks, grafis serta animasi berdasarkan kebutuhan dalam video grafis secara garis besar. Yang memiliki berbagai bagian seperti tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Video grafis ini di buat dengan jangkauan untuk masyarakat Indonesia dan masyarakat Banten sebagai utamanya yang di buat berbasis motion graphic.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia yang di gunakan ialah video grafis dengan memberikan sajian berupa media informasi PT. PLN (PERSERO) untuk menjelaskan kembali perihal sistem listrik pascabayar dan sistem listrik prabayar mengenai perpindahan listrik dari pascabayar menjadi prabayar serta berbagai contact center milik PT. PLN (PERSERO) kepada masyarakat Indonesia tertutama maysarakat Banten sehingga akan menambah pengetahuan masyarakat mengenai sistem listrik serta contact center PT. PLN (PERSERO) serta meningkatkan pengguna baru sistem listrik prabayar. Yang nantinya dapat di lihat pada saat seminar atau workshop yang di selenggarakan maupun yang di ikuti oleh PT. PLN (PERSERO) Distribusi Banten, atau media sosial yang tidak menutup kemungkinan nantinya dapat di lihat oleh lebih banyak masyarakat dari seluruh Indonesia.

Strategi Multimedia

Media informasi berjenis video grafis berbasis motion graphic dengan tampilan audio visual ini menyampaikan pesan dengan pesan utamanya mengenai migrasi sistem listrik dari pascabayar menjadi prabayar. Sebelum melakukan proses produksi, harus di tentukan terlebih dulu strategi multimedia seperti apa yang ingin di pergunakan. Berikut tiga aspek yang di jadikan sebagai acuan strategi :

Geografi : Provinsi Banten dan Nasional
Demografi :

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Usia : Usia 17 tahun keatas
  3. Sasaran : Masyarakat Indonesia terutama masyarakat provinsi Banten

Psikografi : Masyarakat wilayah Banten yang belum memakai listrik maupun yang telah memakai listrik sistempascabayar.

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi yang di tampilkan dalam bentuk video grafis berbasis motion graphic mengenai migrasi sistem listrik dari pascabayar menjadi prabayar ini di buat dalam tiga tahapan, yakni :

  1. Teks
    Teks yang di pakai di dalam video grafis berbasis motion graphic ini menggunakan type Myriad Pro untuk keseluruhan teks yang ada di dalam videonya..
  2. Picture
    Format untuk gambar yang di gunakan ke dalam video grafis berbasis motion graphic ini ialah .jpg dan .png.
  3. Sound
    Media informasi video grafis ini menggunakan suara (dubber) serta dengan tambahan berupa beberapa tambahan backsound yang menjadi latar belakang video grafis tersebut.
  4. Animasi
    Animasi yang di pakai untuk video grafis berbasis motion graphic ini berjenis flat design 2D yang di buat menggunakan software Adobe Illustrator CS6 dengan format .ai, lalu di buat menjadi animasi bergerak menggunakan software Adobe After Effect CS6 dan menggabungkannya dengan dubbing dan backsound.

Perencanaan Audio

Perencanaan audio dalam pembuatan video sosialisasi sangatlah berperan penting untuk menyampaikan sebuah informasi berupa suara. Apabila tidak menggunakan audio, video yang diputar akan terasa membosankan.

Tujuan Audio

Audiobertujuan sebagai alat untuk menjelaskan sebuah gambar yang ditampilkan dan membuat kesan video yang sedang diputar dapat lebih hidup. Audio berperan besar terhadap pembentukan dan penempatan sebuah suara dengan background gambar yang sesuai sehingga pesan yang disampaikan akan semakin jelas dan mudah dimengerti. Dalam penerapan bidang video sosialisasi, audio merupakan hal penting yang harus dihadirkan agar video yang telah dibuat tersebut mudah dimengerti oleh audience dan dapat menjadi sarana komunikasi antara masyarakat dengan Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta.

Strategi Audio

Geografi, Demografi, dan Psikografi merupakan tiga aspek penting yang digunakan dalam strategi audio. Hasil suara dalam perancangan audio pun harus diperhatikan. Dalam video sosialisasi ini, sumber audio berasal dari suara manusia (dubber) membaca naskah sesuai dengan background gambar. Perancangan dan persiapan media harus memenuhi tiga aspek sasaran, yaitu :

Geografi : Umum  : seluruh Indonesia, Khusus : Jawa dan sekitarnya
Demografi :

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Kelas Ekonomi : Menengah
  3. Usia : 20 tahun keatas
  4. Sasaran :
    1. Pemerintah Daerah
    2. Lembaga Terkait
    3. Petani
    4. Masyarakat

Psikografi : Pemerintah Daerah, Lembaga terkait, Petani dan Masyarakat seluruh Indonesia yang ingin mengetahui informasi dan cara mengimplementasikan program Petani Go-Online.

Program Audio

Program audio berperan sangat penting dalam merancang sebuah media informasi dan promosi, melalui audio maka informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh audience. Audio yang digunakan dalam perancangan video sosialisasi ini sudah disesuaikan dengan alur gambar yang telah dibuat. Audio yang digunakan berupa suara instrument musik Pacific Sun dalam format mp3,dan pula ditambahkan sumber suara manusia (dubbing). Dubbing merupakan teknik mengisi suara pada suatu tayangan video yang dilakukan oleh seseorang yang biasa disebut dubber. Pengambilan suatu audio harus sesuai agar dalam proses editing dari cutter video dapat disesuaikan dengan penempatan gambar yang akan ditampilkan. Besar dan kecilnya suatu audio termasuk proses dari dibuatnya volume mixing audio.

Gambar 4.27 Proses Editting Audio

 

Perencanaan Visual

Perencanaan visual merupakan sebuah perancangan kesan yang akan ditampilkan dalam video, dikombinasikan dengan teks, gambar hingga suara yang akan menghasilkan suatu video utuh guna memberikan suatu informasi. Suatu teks dengan format penulisan yang telah ditentukan lalu gambar yang sudah diproduksi sebelumnya serta suara yang dihasilkan dari membaca naskah yang kemudian pada tahap editing di render lalu menghasilkan video yang utuh dan menarik.

Tujuan Visual

Dalam tujuan visual yang dibuat pada video sosialisasi yang dirancang sebagai media informasi untuk menggabungkan antara teks, gambar, dan suara. Dengan tambahan effect visual yang berhubungan dengan teknologi. Perpindahan gambar yang menggunakan efek beberapa tipe slide dapat menciptakan bentuk visualisasi yang menarik.

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

 

Strategi Visual

Teknologi yang semakin canggih menjadikan komputer sebagai alat yang membuat pekerjaan manusia lebih efisien. Efek yang dihasilkan dalam video sosialisasi ini adalah beberapa visualisasi yang berbeda dalam setiap scenenya, yang membuat daya tarik tersendiri pada masing-masing bagian seperti opening, dubber, visual gambar.

Program Visual

Program visual yang dirancang menggunakan visual efek yang dihasilkan dari kemajuan teknologi berupa aplikasi software yaitu Adobe Illustrator CS6, Adobe Photoshop CS6, Adobe After Effect CS6, Adobe Premiere CS6 danAdobe Audition CS6. Storyboard merupakan sebuah acuan yang diubah secara animatrix, ditambah dengan dubbing yang telah dibuat, serta menggunakan backsound dari instrument.

Gambar 4.28 Scene 1/ Menampilkan logo KemenKominfo

 

Gambar 4.29 Scene 2/ Menampilkan gedung sekitar KemenKominfo

 

Gambar 4.30 Scene 3/ Menampilkan alamat KemenKominfo

 

Gambar 4.31 Scene 4/ Menampilkan ladang dan seorang PNS

 

Gambar 4.32 Scene 5/ Menampilkan logo Petani Go-Online

 

Gambar 4.33 Scene 6/ Menampilkan tulisan “Apa itu Petani Go-Online?”

 

Gambar 4.34 Scene 7/ Menampilkan pengertian Petani Go-Online

 

Gambar 4.35 Scene 8/ Menampilkan Tujuan, Sasaran, dan Manfaat dari program Petani Go-Online

 

Gambar 4.36 Scene 9/ Menampilkan tulisan “stakeholder program Petani Go-Online”

 

Gambar 4.37 Scene 10/ Menampilkan Stakeholder program Petani Go-Online

 

Gambar 4.38 Scene 11/ Menampilkan Startup Digital atau Pelaku Bisnis

 

Gambar 4.39 Scene 12/ Menampilkan tulisan “Alur kerja Petani Go-Online”

 

Gambar 4.40 Scene 13/ Menampilkan alur kerja Petani Go-Online

 

Gambar 4.41 Scene 14/ Menampilkan bagian Pra Produksi Petani Go-Online

 

Gambar 4.42 Scene 15/ Menampilkan bagian Produksi Petani Go-Online

 

Gambar 4.43 Scene 16/ Menampilkan bagian Pasca Produksi Petani Go-Online

 

Gambar 4.44 Scene 17/ Menampilkan bagian Pemasaran Petani Go-Online

 

Gambar 4.45 Scene 18/ Menampilkan bagian dari Pemasaran.

 

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting bertujuan untuk menjangkau masyarakat guna menjadikan proses distribusi menjadi efektif dan efisien. Melalui perencanaan broadcasting seperti ini tentunya dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan media video sosialiasi agar dapat mencapai target tepat pada sasarannya. Ada 3 tahapan dalam perencanaan broadcasting, yaitu tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan broadcasting digunakan untuk menjangkau khalayak luas tanpa saling membandingkan satu sama lain. Pada tahapan ini, tujuan broadcasting yaitu sebagai media penyampaian informasi dan promosi dalam bentuk video sosialisasi berbasis motion graphic yang diharapkan informasi yang disebarkan dapat bermanfaat bagi pihak terkait terutama masyarakat untuk mengetahui lebih jelas tentang program Petani Go-Online.

Strategi Broadcasting

Strategi broadcasting yang digunakan pada media video sosialisasi ini adalah memanfaatkan fasilitas yang telah ada seperti menggunakan internet sebagai bentuk menyebarkan informasi. Media internet untuk penyebaran informasi mengenai program Petani Go-Online yaitu youtube serta media non internet berupa DVD dan kegiatan penyuluhan. Dengan strategi broadcasting yang digunakan kebutuhaninformasi menjadi mudah untuk diakses.

Program Broadcasting

Program broadcasting dilakukan untuk menunjukkan kepada pengguna program Petani Go-Online dan masyarakat untuk bisa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan video sosialisasi tentang program Petani Go-Online. Penayangan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan internet sebagai medianya. Detail dari program broadcasting media informasi yang telah dibuat dari hasil editing media video sosialisasi program Petani Go-Online berbasis motion graphic yang akan disalurkan melalui:

  1. Youtube, merupakan salah satu sarana menyampaikan berbagai macam informasi dalam bentuk video dengan konteks streaming maupun live streaming yang memanfaatkan koneksi internet. Dengan menyebarluaskan video sosialisasi yang diupload ke youtube maka informasi yang diterima oleh masyarkat akan menjadi lebih mudah di akses dan efisien. Namun jika ingin mengupload ke youtube haruslah mempunyai akun untuk log in, format video yang berkapasitas besar cukup menyita waktu yang lama tergantung dengan kondisi koneksi internet itu sendiri. Video sosialisasi program Petani Go-Online ini dapat diakses pada akun youtube dengan channel Petani Go-Online KemKominfo.
  2. DVD merupakan media yang menggunakan format file MP4 dan hanya mempunyai kapasitas sebesar 4Gb, media ini digunakan sebagai salah satu media informasi apabila file di burning ke dalam sebuah DVD yang sesuai dengan kategori DVD.
  3. Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan program Petani Go-Online dengan mengundang masyarakat dari beberapa golongan seperti Pemerintah setempat, lembaga terkait, petani, serta masyarakat umum dalam suatu daerah. Dimana dalam kegiatan acara ini nantinya setiap peserta akan diberikan informasi lebih dalam mengenai program Petani Go-Online.

Post production

Post Production merupakan tahap finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh guna mencapai sebuah cerita kepada audience.

Gambar 4.46 Production.

 

Digitizing

Digitizing merupakan sebuah proses pemindahan gambar tercetak menjadi bentuk digital. Pada tahap digitizing ini, data berupa gambar yang sudah dibuat pada Adobe Illustrator CS6 akan dimasukkan kedalam Adobe After Effect CS6. Setelah berbentuk menjadi animasi di Adobe After Effect CS6 lalu dibuat menjadi sebuah video dengan Adobe Premiere CS6.

Gambar 4.47 Proses Digitizing AI ke AE

 

Gambar 4.48 Proses Digitizing AE ke PR

 

Editing

Editing merupakan proses kegiatan pemotongan hingga merangkai video animasi yang disesuaikan dengan ide dari storyboard dan naskah yang sudah dibuat. Pada video sosialisasi program Petani Go-Online berbasis motion graphic ini, proses editing ini memakan waktu cukup lama karena gambar yang sudah dibuat pada Adobe Illustrator CS6 harus digerakan pada Adobe After Effect CS6 kemudian dibuat video dengan Adobe Premiere CS6.

Gambar 4.49 Proses Editting.

 

Mixing

Mixing merupakan proses mencampur keseluruhan hasil video motion graphic, dubbing, serta sound effect kedalam Adobe Premiere CS6 satu komposisi yang utuh menjadi sebuah video sosialisasi yang menarik.

Gambar 4.50 Proses Mixing.

 

Finishing

Finishing merupakan tahap penyelesaiansebuah projectyang telah melewati tahap pemilihan, pemotongan, penggabungan antara teks, gambar, audio hingga voice over ke dalam sebuah video.

Gambar 4.51 Proses Finishing.

 

Exporting

Exporting adalah tahap akhir suatu proses perancangan media video sosialisasi ini. Video yang sudah dibuat nantinya akan di export dari Adobe Premiere CS6 menjadi format video yang telah ditentukan. Kemudian hasil dari export video akan di burning ke DVD, dan tahap selanjutnya akan di upload ke situs pemutar video yaitu Youtube.

Gambar 4.52 Proses Exporting.

 

Segmen Pasar

Dalam tahap segmen pasar, dimana pada tahapan ini menentukan target yang akan dituju dalam jangkauan yang cukup luas di masyarakat. Hasil dari video sosialisasi ini nantinya akan di upload kedalam situs youtube, video sosialisasi program Petani Go-Online ini dapat diakses pada akun youtube dengan channel Petani Go-Online KemKominfo.Yang diharapkan dengan melalui rancangan video sosialisasi ini nantinya dapat mencapai target pasarpada tahun 2019 meningkat sebanyak44,45% yaitu 450.000 Pengguna Program Petani Go-Online dari tahun 2018 sebelumnya dengan jumlah 250.000 Pengguna.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan judul Perancangan Video Sosialisasi Program Petani Go-Online berbasis Motion Graphic Pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta. Adapun permasalahan yang telah dijelaskan pada Bab I dalam rumusan masalah, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dalam menciptakan media informasi yang dapat menarik perhatian audience dalam menunjang pemanfaatan program Petani Go-Online adalah dengan media video sosialisasi yang menarik dalam mensosialisasikan program Petani Go-Online berbasis motion graphic animasi 2D dimana terdapat beberapa unsur seperti gambar yang bergerak, desain grafis, suara, musik, serta warna yang dapat menarik khalayak untuk melihat sehingga mampu menunjang pemanfaatan program Petani Go-Online yang mudah dimengerti kegunaannya.
  2. Informasi yang akan disampaikan Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika dalam mensosialisasikan program Petani Go-Online. yaitu menjelaskan tentang program Petani Go-Online maksud, sasaran dan tujuan program Petani Go-Online, stakeholder yang bekerjasama dengan Kemenkominfo terkait program, menampilkan Startup digital atau pelaku bisnis, alur kerja program Petani Go-Online, dengan menggunakan program Petani Go-Online yang terdiri dari bagian praproduksi, produksi, pascaproduksi, hingga bagian pemasaran.
  3. Strategi sosialisasi yang dilakukan Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika dalam upaya menginformasikan video sosialisasi berbasis motion graphic program Petani Go-Online ini adalah dengan sosialisasi melalui media social seperti youtube, dan melakukan Presentasi langsung ke Desa-desa kepada para petani dan masyarakat Indonesia.

Saran

  1. Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika agar terus menciptakan program terbaru dan media penunjang informasi yang lebih inovatif, kreatif, dan menarik dengan mengembangkan Program Petani Go-Online berupa video sosialisasi berbasis motion graphic bukan hanya 2D tapi dapat menjadi 3D agar dapat membantu dalam sosialisasi yang digunakan pada saat acara sehingga dapat menunjang program sosialisasi yang dilakukan.
  2. Disarankan agar Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika untuk terus mengupdate informasi terbaru tentang program Petani Go-Online ini sesuai dengan kebutuhan para petani dan masyarakat yang terus berkembang setiap tahunnya.
  3. Disarankan kepada Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika untuk terus memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan program Petani Go-Online ini, bukan hanya desa tertentu tapi dapat tersosialisasikan ke seluruh kawasan pertanian yang ada di seluruh Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Yunita Kartika