SI1421481646

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA SEKOLAH

SMP SYEKH-YUSUF TANGERANG


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1421481646
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL DAN BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SEKOLAH SMP SYEKH-YUSUF TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1421481646
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020


Dekan
       
Ketua
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
((Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
       
NIP : 073009
Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA SEKOLAH

SMP SYEKH-YUSUF TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1421481646
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Januari 2020


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Azwar Aditya, S.De.,M.W)
 
(Dedy Iskandar, S.Kom., MTI)
NID : 16017
 
NID : 05060






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA SEKOLAH

SMP SYEKH-YUSUF TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1421481646
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Infomatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2020


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA SEKOLAH

SMP SYEKH-YUSUF TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1421481646
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 20 Januari 2020


Muhamad Fikrei
NIM. 1421481646


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Saat ini keterbukaan mengenai akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah di akses kapan dan dimana saja. Informasi menjadi hal penting, karena dengan adanya informasi masyarakat akan mudah dalam mencari sesuatu. Penyebaran informasi saat ini tersebar melalui berbagai platform media seperti social media, televisi, billboard, dsb. SMP Syekh Yusuf Tangerang adalah sekolah SMP Swasta yang terletak di Provinsi Banten, Kota Tangerang. Permasalahan yang terdapat pada SMP Syekh Yusuf Tangerang adalah kurangnya segi informasi dalam strategi promosinya, yaitu hanya melalui mulut ke mulut, brosur, yang sangat kurang maksimal dari segi penginformasiannya. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah dengan memberikan informasi berupa video profile yang informatif mengenai visi dan misi, prestasi, keunggulan, proses pembelajaran, fasilitas, kegiatan, dan alamat yang jelas agar masyarakat dan calon siswa/i baru mendapat informasi yang akurat mengenai SMP Syekh Yusuf Tangerang. Metode pengumpulan data penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara, analisis SWOT, analisis perancangan media, dan konsep produksi media (KPM) yang terdiri dari pre-production, production, dan postproduction. Video profile SMP Syekh Yusuf Tangerang akan di implementasikan ke sosial media seperti Youtube agar memudahkan masyarakat atau calon siswa/I baru untuk menyaksikan video profile ini kapan saja dan di mana saja.

Kata Kunci: SMP Syekh Yusuf Tangerang, Video Profile


ABSTRACT

Nowadays, openness regarding access to information allows information to be easily accessed anytime and anywhere. Information becomes important, because with the information the public will easily find something. Dissemination of information is currently spread through various media platforms such as social media, television, billboards, etc. Syekh Yusuf Tangerang Middle School is a Private Middle School located in Banten Province, Tangerang City. The problem found in Syekh Yusuf Tangerang Middle School is the lack of information in the promotion strategy, which is only through word of mouth, brochures, which are very less than the maximum in terms of information. Thus, the purpose of this research is to provide information in the form of an informative video profile about the vision and mission, achievements, excellence, learning process, facilities, activities, and clear addresses so that the community and prospective students / i just get accurate information about the Shaykh Middle School Yusuf Tangerang. The research data collection methods consisted of observation, interviews, SWOT analysis, media design analysis, and the concept of media production (KPM) consisting of pre-production, production, and postproduction. The profile video of Syekh Yusuf Tangerang Junior High School will be implemented on social media such as Youtube to make it easier for the public or prospective students to watch this video profile anytime and anywhere.

Keywords : Syekh Yusuf Middle School, Video Profile





KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun SKRIPSI ini, dengan judul “Perancangan Audio Visual Berbentuk Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Dan Promisi Pada Sekolah SMP Syekh Yusuf Tangerang” Penulis menyusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Skripsi ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Skripsi ini.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Pembuatan dan Penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Universitas Raharja.
  4. Bapak Azwar Aditya, S.De.,M.W dan Arif Marjuki, S.Kom.,M.M. selaku Pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, kesabaran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom., MTI. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan memberikan bimbingan dan pengarahan serta masukkan kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  7. Ibu evi selaku Stehorder yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di SMP Syekh – Yusuf Tangerang.
  8. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa kepada penulis, dan memberikan semangat serta dukungan baik moril maupun materil untuk meraih keberhasilan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.
  9. Untuk teman-teman seperjuangan, Selfiana, Rama, dan uchenk mardie guru besar saya diteknisi ponsel yang telah memberikan motivasi untuk selalu menyemangati dalam menyelesaikan skripsi dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga terwujudnya penulisan laporan Skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.


Tangerang, 20 Januari 2020
Muhamad Fikrei
NIM. 1522489236



Daftar isi






DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CC 2015

Gambar 2.2 Lembar Kerja Adobe Audition CC 2015

Gambar 3.1 Logo SMP Syekh Yusuf

Gambar 4.1 Gambar Bagan KMP (Konsep Produksi Media)

Gambar 4.2 Pre Produktion

Gambar 4.3 Tampilan Logo Insitusi SMP Syekh Yusuf

Gambar 4.4 Gambar Opening Menampilkan Liputan Petunjuk SMP

Gambar 4.5 Menampilkan Kegiatan Hari Guru

Gambar 4.6 Menampilkan Luar halaman Sekolah

Gambar 4.7 Menampilkan Video Para Siswa Dan Siswi

Gambar 4.8 Menampilkan Video Suasana Beribadah

Gambar 4.9 Menampilkan Video Kegiatan Ekstrakulikuler

Gambar 4.10 Menampilkan Video Seorang Siswa

Gambar 4.11 Menampilkan Video Piagam Dan Piala

Gambar 4.12 Menampilkan Video Di Ruang Kelas

Gambar 4.22 Sony A6000

Gambar 4.23 Canon 1200d

Gambar 4.24 Tripo

Gambar 4.25 Sandiks

Gambar 4.26 Lensa Fix

Gambar 4.27 DVD

Gambar 4.28 Produktion

Gambar 4.29 Editing Audio

Gambar 4.30 Menampilkan Video Kegiatan Ngajar Mengajar

Gambar 4.31 Menampilkan Video Wawancara Kepala Sekolah

Gambar 4.32 Menampilkan Video Kegiatan Hari Guru

Gambar 4.33 Menampilkan Video Luar Halaman Sekolah

Gambar 4.34 Menampilkan Video Para Siswa

Gambar 4.35 Menampilkan Video Suasana Beribadah

Gambar 4.36 Menampilkan Video Kegiatan Ektrakulikuler

Gambar 4.37 Menampilkan Video Seorang Siswa

Gambar 4.38 Menampilkan Video Piagam Dan Fiala

Gambar 4.39 Menampilkan Video Di Ruang Kelas

Gambar 4.49 Prost Prodction

Gambar 4.50 Digitizin

Gambar 4.51 Gambar Proses Editing

Gambar 4.52 Tahap Mixing

Gambar 4.53 Finishing

Gambar 4.54 Tahap Exporting




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Penelitian

sedang berkembang dan manusia mendapatkan sebuah informasi yang tersampaikan dengan baik dan benar, jika media yang di buat tepat kepada Media informasi suatu wadah untuk mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media informasi selalu berkembang dan sangat di butuhkan setiap saat karena melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi yang sasaran dan informasi yang disampaikan bermanfaat bagi pembuat dan target. Sangat pentingnya media informasi pada saat ini, dikarnakan melalui media informasi masyarakat dapat mengetahu informasi atau bertukar informasi kepada masyarakat lainnya serta saling berinteraksi satu sama lain.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah bentuk satuan pendidikan yang orientasinya memberi bekal siswa untuk kejenjang selanjutnya ke tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Pada pendidikan sekolah menengah pertama memberikan suatu bentuk pelajaran melanjutkan ke jenjang berikutnya, pendidikan menengah atas atau kejuruan mengajarkan sebuah karya untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada pendidikan sekolah akan memperlanjutkan ke jenjang sekolah menengah atas atau menengah kejuruan. Siswa akan disiapkan untuk memasuki persaingan di sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Kegiatan pembelajaranpun tidak hanya terjadi di sekolah, namun kegiatan studi tour agar siswa atau siswi bisa berkembang dan tidak bosan belajar di sekolahan.

Media promosi yang berjalan saat ini pada SMP Syekh Yusuf hanya berupa brosur, spanduk dan web, jika dilihat dari segi disain dan promosinya pun kurang menarik bagi masyarakat yang melihatnya. Penataan layout yang seadanya, informasi yang ditampilkan kurang informatif dan penyebarannya yang kurang tepat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan istribusi brosur diedarkan pada saat pengumuman penerimaan siswa baru. Adanya video promosi ini SMP Syekh Yusuf bisa menambah cara mempromosikan dengan lebih menarik, dan mempromosikan SMP Syekh Yusuf menjadi mudah dan di minati oleh masyarakat, di zaman sekarang ini mempromosikan dengan video promosi sangat mudah diterima oleh masyarakat milenial karena hanya dengan melihat langsung bisa langsung mendapatkan informasi.

Karena belum adanya video promosi tentang SMP Syekh Yusuf maka dengan kesimpulan Berdasarkan analisa di atas, penulis mencoba mengambil tema dalam Skripsi ini dengan judul “Perancangan Audio Visual Berbentuk Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Sekolah SMP Syekh – Yususf Tangerang”.

yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Media dalam bentuk apa yang dibutuhkan oleh SMP Syekh Yusuf ?
  2. Bagaimanakah membuat video profiles di SMP Syekh Yusuf untuk meningkatkan jumlah siswa ?
  3. Siapa saja yang di targetkan untuk video profile SMP Syekh Yusuf ?
  4. Apakah dalam bentuk video profile SMP Syekh Yusuf bisa lebih dikenal masyarakat ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup skripsi ini dibatasi pada perancangan video promosi pada SMP Syekh Yusuf yang meliputi fasilitas-fasilitas sekolah seperti ruang belajar, aktifitas belajar mengajar dan prestasi sekolah menengah pertama, sistem pembelajaran yang baik dan guru- guru yang unggul dalam bidangnya yang ada pada sekolah SMP Syekh Yusuf.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan penelitian skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Mengimplementasikan rancangan berbentuk media video promosi yang efektif, untuk informasi tentang SMP Syekh Yusuf yang dikemas dengan bentuk video profile.
  2. Untuk merancang media audio visual dalam bentuk video promosi yang menarik,simple,kreatif dan mempromosikan SMP Syekh Yusuf untuk meningkatkan jumlah siswa pendaftar dan dikenal masyarakat luas.
  3. Untuk mencapai Target yang memuaskan pada SMP Syekh Yusuf dalam hal menyampaikan informasi sekolah menengah pertama khususnya kepada masyarakat atau calon siswa pendaftar.

Manfaat

Manfaat penelitian skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Dapat dijadikan media informasi yang efektif dan menarik mengenai SMP Syekh Yusuf yang akan di terima oleh masyarakat dan calon siswa pendaftar.
  2. Mendapatkan informasi baru tentang sekolah SMP Syekh yusuf yang dipromosikan, Karena video promosi ini mampu membuat masyarakat dan konsumen lebih mudah mengetahui informasi dan promosi apa saja yang ada di SMP Syekh Yusuf. Sehingga orang tua dan calon siswa SMP dan berminat untuk masuk di SMP tersebut
  3. Melalui perancangan video promosi ini diharapkan SMP Syekh yusuf mampu mencapai target yang diharapkan, dan semakin di kenal oleh masyarakat, sehingga di harapkan mampu meningkatkan jumlah peminat pendaftar

Metodelogi Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data-data yang di perlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan pembuatan video promosi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Metode Analisa Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Perancangan Media, dan Metode Konsep Produksi Mavib (KPM).

Metode Analisa Permasalahan

Untuk mendapatkan permasalahan penelitian skripsi ini penulis melakukan wawancara pada tanggal 03 Oktober 2019 pada bagian Kesiswaan SMP Syekh Yusuf ibu Evi Damastuti S,Pd sebagai Kesiswaan.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi adalah pengambilan data yang akurat untuk penyusunan laporan penelitian Skripsi melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur – unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada SMP Syekh Yusuf.

  2. Metode Wawancara

    Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai video promosi seperti apa yang diinginkan, dengan cara melakukan sesi Tanya jawab secara langsung kepada narasumber atau stakeholder yaitu pada bagian Kesiswaan dengan ibu Evi Damastuti S,Pd sebagai Kesiswaan SMP Syekh Yusuf

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah pengumpulan data yang berupa teori tulisan, memperoleh data dari mempelajari dan memahami buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya yang terkait dengan penelitian penulisan laporan skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video Promosi yang dibutuhkan oleh SMP Syekh Yusuf, akan diproduksi dengan menggunakan aplikasi program komputer diantaranya : Adobe Premiere Pro.

Metode Konsep Produksi Mavib (KPM)

Tahapan-tahapan proses konsep produksi media Mavib yaitu :.

  1. Pre Production
  2. Pre production merupakan tahap permulaan dimulai dengan menetapkan ide dan konsep atau melakukan perancangan mengenai kebutuhan dari projek video yang akan dibuat.

  3. Production
  4. Production terbagi menjadi 2 tahap yaitu penerapan (Implementation) dan pengujian (Testing). Perencananaan merupakan tahap pembuatan secara detail mengenai konsep kebutuhan perancangan video.Pembangunan merupakan tahap implementasi dari hasil perancangan tersebut.

  5. Post Production
  6. Post production merupakan tahap akhir dengan melakukan pendistribusian terhadap projek video promosi.

Sistematika Penulisan

Sistematika Penelitian dalam laporan skripsi bertujuan mempermudah dan memahami tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) bab yaitu :

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian Latar Belakang Penelitan, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian,Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang konsep dasar yang melandasi permasalahan penelitian sesuai dengan topik yang di bahas / judul perancangan yang di angkat.

BAB III   IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Objek Yang Diteliti, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmetation, Tujuan, Strategi, Buget Media, dan Konfigurasi Hadware.

BAB IV   KONSEP PRODUKSI MEDIA

Pada Bab empat (IV) berisi tentang konsep produksi media (KPM) dalam bab ini di uraikan tentang PreProduction, Production, Perancangan Multimedia, Perencanaan Audio, Perecanaan Visual, dan PostProduction.

BAB V   PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan

DAFTAR LAMPIRAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Pengertian Perancangan
  2. Menurut I Made Trisna (2018:6)[1] menjelaskan bahwa “Merancang adalah suatu kegiatan mengenali kemudian menyusun/merakit unsur sehingga terbentuk pertalian unsur yang bermakna”.

    Saragih Ambon, dkk (2015:33)[2] mengatakan bahwa “Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan”.

    Pengertian perancangan menurut Dana Pranata, dkk (2015:27)[3] “adalah Proses rancang bangun sistem serta menulis spesifikasi desain yang detail dan menyusun rencana-rencana implementasi”.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu proses perencanaan yang dirancang oleh seorang penganalisis sistem yang menjadi suatu kesatuan yang utuh dan mempunyai fungsi dan makna.

Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data
  2. Dedi Gunawan mengungkapkan (2016:10)[4] pengertian data ialah “Merupakan proses mempersiapkan data seperti membersihkan data dari noise ataupun merubah format data”.

    Rangkuti Freddy (2015:100)[5] mendefinisikan “Penelitian yang baik memiliki proses analisis data yang dirancang dengan sebaik- baiknya sesuai dengan tujuan penelitian”.

    Menurut Ester Arisawati (2017:3)[6] “Setelah sumber data yang tersedia diidentifikasi, sumber data tersebut perlu diseleksi, dibersihkan, dibangun ke dalam wujud yang dikehendaki dan dibentuk”.

    Dari kutipan diatas tersebut, disimpulkan bahwa data adalah sumber yang dikelola dan diseleksi sebagai bahan mentah untuk kemudian diproses seperti membersihkan data dari merubah format data.

    1. Konsep
    2. Konsep merupakan suatu medium yang menguhubungkan subjek penahu dan objek yang diketahui, pikiran, dan kenyataan.

    3. Media
    4. Media digunakan untuk sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

    5. Ide
    6. Sesuatu pemikiran untuk membuat konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata.

    7. Visualisasi
    8. Rekayasa dalam pembuatan gambar diagram, animasi untuk penampilan suatu informasi.

    9. Produksi
    10. kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa.

Konsep Dasar Promosi

  1. Pengertian Promosi
  2. Desrianti, dkk (2014:425) [7] menjelaskan, “Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran”.

    Menurut Zebua (2016:55) [8] “Promosi adalah suatu upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa kepada masyarakat (pasar) dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya”.

    Sunarya, dkk (2015:79) [9] “Promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen”.

    Dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu hal untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa kepada masyarakat dengan memikat hati mereka sehingga mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

    1. Bentuk Promosi
      1. Personal Selling
      2. Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

      3. Mass Selling
      4. Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas. Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.

      5. Promosi Penjualan
      6. Kegiatan komunikasi antara perusahaan dan konsumen sebagai usaha untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai keinginan dan kebutuhannya. Bagian penjualan atau pemasaran dari sebuah perusahaan akan mengembangkan promosi (promotion) untuk menginformasikan mengenai produk mereka sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk membelinya.

      7. Public Relations
      8. Proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

      9. Direct Marketing
      10. Sistem marketing dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons atau transaksi.

Konsep Dasar Strategi Pemasaran

  1. Pengertian Strategi Pemasaran
  2. Menurut Istanto, dkk (2016:3)[10] “Sistem pemasaran suatu kesatuan urutan lembaga–lembaga pemasaran yang melakukan fungsi- fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir dan memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran”.

    Menurut Saleh Yusuf (2019:15)[11] mendifinisikan pemasaran sebagai “Strategi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran”.

    Menurut Andio Chrisdianto, dkk (2016:8)[12] “Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang Iuas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya”.

    Kesimpulan yang dapat ditarik, strategi pemasaran adalah bagian dari suatu wujud rencana yang sesuai dibidang pemasaran yang membuat hasil yang optimal, sehingga pemasaran harus dilakukan secara mendalam dan kreatif agar dapat memandu kegiatan pemasaran.

  3. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran
  4. Menurut Andio Chrisdianto, dkk (2016:9)[12] strategi pemasaran secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

    1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing).
    2. Strategi pasar yang membedakan pasar (Differentiated Marketing).
    3. Strategi pasar yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Data
  2. Jaluanto Sunu Punjul Tyoso mengungkapkan (2016:22)[13] “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan”.

    Priyo Sutopo, dkk (2016:24)[14] “Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya”.

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29)[15] “Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

    Dapat disimpulkan dari kutipan di atas bahwa data adalah sesuatu bentuk kejadian yang kita lakukan dan mengandung arti sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

  3. Pengertian Informasi
  4. Menurut Melan Susanti (2016:92)[16] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang penerimanya”.

    Kusumah Nagara, dkk (2018:2)[17] “Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Sunarya Lusyani, Abas Sunarya, dan Jasmine Dara Assyifa (2015:80)[18] “Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Dengan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang bisa diolah untuk di perkembangkan dan berguna bagi penerima informasi dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan tersebut.

  5. Kualitas Informasi
  6. Menurut Kusumah Nagara, dkk (2018:3)[17] “Kualitas Informasi mengukur kualitas output dari sistem informasi, yaitu kualitas yang dihasilkan oleh sistem informasi yang baik adalah informasi yang akurat, relevan, dapat dipahami, dan tepat waktu”.

  7. Nilai Informasi
  8. Menurut Maheldi Wahyu (2018:2527)[19] “Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Pengertian Media
  2. Barus dan Suratno (2016:17)[20] “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan”.

    Menurut Kumala Putri (2018:16)[21] “Media selalu memiliki bentuk fisik atau elemen visual, audio, atau kinestetik yang mempermudah pembelajaran untuk belajar”.

    Maimunah, dkk (2017:37)[22] “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto”.

    Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang berupa bentuk fisik atau elemen visual, audio, atau kinestetik yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dan gambar dari pengirim pesan kapada penerima pesan tersebut.

  3. Alternatif Media
  4. Menurut Basrah Saidani dan Dwi Raga Rahmadan (2013:56)[23] Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

    1. Media Cetak
    2. Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visualterdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman hitam maupun putih. Media cetak terdapat beragam jenis, namun secara garis besar hanya terdiri dari dua jenis, yaitu surat kabar (koran) dan majalah.

    3. Media Elektronik
    4. Yaitu media dengan teknologi yang hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronikberupa sponsorship, sandiwara, jingle, iklan layanan masyarakat, pengumuman acara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas: radio dan televisi.

    5. Media Luar Ruang (Outdoor)
    6. Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasangditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya. Jenis media luar ruang seperti baleho, spanduk dan billboard, poster.

    7. Media Dalam Ruang (Indoor)
    8. Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan meliputi :panel indoor,poster session dan lain-lain.

    9. Media Lini Atas
    10. Yaitu media komunikasi yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.

    11. Media Lini Bawah
    12. Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk.

Konsep Dasar Desain

  1. Pengertian Desain
  2. Dijelaskan oleh Sunarya Lusyani, Dermawan dan Muhammad Hanif Amrullah (2016:60)[9] desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternative desain, hingga final artwork (FAW).

    Sedangkan Menurut Shierly Everlin, dkk (2015:159)[24] “Suatu disiplin atau mata pelajaan yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti kultural-sosial, filosofis, teknis dan bisnis”.

    Menurut Septian Daniel (2018:1)[25] menjelaskan bahwa “Desain adalah hal-hal yang berkaitan dengan proyek desain, proyek desain dibiayai oleh klien, bisnis atau organisasi, dan dilakukan oleh perancang, tim desain, atau konsultan desain”.

    Disimpulkan bahwa Desain merupakan seni tentang bentuk yang dapat memberikan aspek tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti kultural- sosial, filosofis, teknis dan bisnis.

  3. Pengertian Desain Grafis
  4. Menurut Shierly Everlin, dkk (2015:159)[26] “Desain grafis adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual”.

    Menurut Kusnadi (2018:102)[27] “Desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik”.

    Menurut Gunawan Sakti (2017:331)[28] “Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin”.

    Dari Kesimpulan yang didapatkan dari kedua kutipan di atas bahwa desain grafis merupakan bentuk suatu bentuk komunikasi visual pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.

  5. Fungsi Desain Grafis
  6. Menurut Mansyur Santoso, dkk (2015:217)[29] “Fungsi utama desain yaitu fungsi persuasi, fungsi informasi dan fungsi instruksi yang merupakan sebuah rancangan untuk pemecahan sebuah masalah”.

    Menurut Maimunah (2017:37)[22] “Fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

    Menurut Shierly Everlin, dkk (2015:159)[30] “Saat ini fungsi desain grafis mengkomunikasikan atau mempromosikan suatu pesan produk atau jasa dan sebagai identifikasi penyampaian informasi untuk mengungkapkan ekspresi”.

    Disimpulkanlah dari kutipan di atas bahwa fungsi desain grafis adalah sarana mengkomunikasikan dan mempromosikan suatu pesan produk atau jasa dan sebagai fungsi instruksi yang merupakan sebuah rancangan untuk pemecahan sebuah masalah tersebut.

  7. Unsur Desain Grafis
  8. Menurut Arief Rachman (2017:7)[31] Agar desain yang kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan, antara lain:

    1. Titik (Dot)
    2. Titik merupakan unsur rupa yang secara konsep tidak tampak, tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang, berukuran kecil dan memiliki raut yang sederhana.

    3. Garis (Line)
    4. Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan titik point lain.

    5. Bentuk (Shape)
    6. Bentuk merupakan segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.

    7. Ruang (Space)
    8. Ruang merupakan jarak antara bentuk dengan bentuk lainnya untuk memberi efek estetik desain.

    9. Ukuran (Size)
    10. Ukuran merupakan unsur lain dari desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek.

    11. Tekstur
    12. Tekstur adalah tampilan permukaan dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.

    13. Warna (Colour)
    14. Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena dengan warna dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk visual secara jelas.

  9. Perinsip Desain Grafis
  10. Menurut Shierly Everlin, dkk (2015:160)[26] terdapat beberapa prinsip dasar yang berhubungan dengan proses pembuatan sebuah desain yaitu :

    1. Keseimbangan (Balance)
    2. Yaitu mengatur ukuran, berat dan warna dari elemen-elemen iklan supaya kelihatan aman dan alami.

    3. Titik Fokus (Focus Point)
    4. Yaitu memfokuskan perhatian pada sebuah atau sekelompok elemen untuk membuatnya menonjol, misalnya ilustrasi, headline atau logo.

    5. Ritme (Rythme)
    6. Yaitu pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan petimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari suatu elemen ke elemen lainnya.

    7. Kesatuan (Unity)
    8. Yaitu penampilan yang biasanya secara keseluruhan dengan segala bagiannya (logo, copy, headline, visual, dsb) yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

  11. Tipografi
  12. Menurut Rommel Sinaga, dkk (2016:11)[32] “Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non cetak. Typografi dalam banyak hal sangat mempengaruhi dalam kemampuan baca seseorang”.

    Pendapat Turangan Atalya Sharon, dkk (2016:13)[33] bahwa “Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain”.

    Pendapat Rina Kartika (2015:312)[34] bahwa “Tipografi merupakan salah satu komponen utama pada sebuah karya desain komunikasi visual yang berguna sebagai salah satu cara dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran. Dalam menyampaikan suatu pesan, tipografi berfungsi untuk menjaga keseimbangan desain antara aspek visual dan verbal”.

    Hasil yang disimpulkan dari dua pendapat diatas bahwa tipografi komponen utama pada sebuah karya desain komunikasi visual yang sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain dan berguna sebagai salah satu cara dalam mengingatkan pesan kepada khalayak sasaran.

  13. Warna
  14. Menurut Eni Suryani, dkk (2016:120)[35] “Warna merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan daya terima suatu produk, Warna berkaitan dengan pigmen alami yang dikandung suatu bahan”.

    Shierly Everlin, dkk (2015:167)[26] “Warna merupakan elemen grafis yang memiliki peranan yang sangat penting yang memberikan efek psikologis bagi orang yang melihatnya.

    Kedua pendapat diatas disimpulkan warna adalah merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan memiliki sasaran yang sangat penting yang memberikan efek psikologis bagi orang yang melihat dan menggunakannya.

  15. Citra Atau Image
  16. Menurut Yusuf Atstsaqifi, dkk (2014:3)[36] “Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut”.

    Abdul Muzzamil, dkk (2017:108)[37] “Citra atau image smerupakan serangkaian hubungan (links) yang datang kembali kepikiran setelah pelanggan mendengar nama perusahaan”.

    Menurut Tyas Sekaring (2015:24)[38] “Citra atau image adalah angka (image is just a number), dari segi estetika, citra atau gambar adalah kumpulan warna yang bisa terlihat indah, memiliki pola, berbentuk abstrak, dan lain sebagainya”.

    Disimpulkan bahwa Citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh perusahaan tertentu dan membuat pelanggan datang kembali kepikiran setelah mendengar nama perusahaan.

  17. Bentuk
  18. Ni Putu Hartini (2017:51)[39] “Bentuk merupakan komponen yang mendukung dalam penyajian karya seni.”

    Menurut Maria Ulfah, dkk (2016:76)[40] “Bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, bisa berupa segiempat, segitiga, lingkaran, elips dan lain sebagainya.”

    Desrianti, dkk (2014:425)[7] menjelaskan, “bentuk-bentuk memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya”.

    Kesimpulan dari kutipan di atas bentuk merupakan komponen mendukung dengan wujud berupa segiempat, segitiga, lingkaran, elips dan lainnya.

  19. Layout
  20. Menurut Shierly Everlin, dkk (2015:162)[26] “Layout merupakan pengaturan huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik.”

    Menurut Wandanaya, dkk (2014–10)[41] “Layout Kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan, sebagai panduan pada saat proses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

    Anto Puji, dkk (2017:97)[42] menjelaskan “Layout adalah tata letak dari suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang yang tujuannya mengatur desain supaya menjadi indah dan menarik. Layout sangat berperan penting dalam perancangan buku pedoman ejaan bahasa Indonesia. Pada perancangan ini menggunakan layout yang menarik disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu peserta didik”.

    Jadi, Layout merupakan sebuah rancangan penyusunan dari elemenelemen desain huruf dan visual pada sebuah cetakan atau halaman elektronik.

  21. Desain Komunikasi Visual
  22. Menurut Agus Setiawan (2016:106)[43] “Desain komunikasi visual adalah aktifitas motorik yang melibatkan panca indera penglihatan dalam merangsang unsur-unsur visual sehingga terbentuk interaksi yang menekankan pada bahasa visual sebagai kekuatan utama”.

    Menurut Alfajri Kurniawan, dkk (2017:30)[44] “Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dimana penyampaian pesannya membutuhkan kreatifitas, pesan tersebut diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf, tipografi, warna, komposisi dan layout”.

    Menurut Fitriah Maria (2018:25)[45] menjelaskan bahwa “Desain komunikasi visual adalah proses perancangan menggunakan keterampilan dan kreatifitas untuk menyampaikan pesan kepada khalayak melalui visualisasi”.

    Kesimpulannya adalah Desain Komunikasi Visual merupakan suatu bentuk aktifitas motorik yang melibatkan panca indera penglihatan dalam merangsang unsur-unsur visual seperti ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dimana penyampaian pesannya membutuhkan kreatifitas, pesan tersebut diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf, tipografi, warna, komposisi dan layout.

Teori Khusus

Konsep Dasar Multimedia

  1. Pengertian Multimedia
  2. Deni Darmawan, dkk (2017:633)[46] “Multimedia adalah kombinasi banyak atau beberapa media seperti teks, gambar, suara atau video”.

    Sedangkan menurut Hidayat, dkk (2016:58)[1] “Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video yang berisi teks, gambar dan suara dan sertakan beberapa spesial efek”.

    Menurut Prastowo Andi (2018:93)[47] “Multimedia adalah perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vector atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada public”.

    Dapat ditarik dari kutipan di atas kesimpulan yaitu multimedia adalah suatu cara penyampaian informasi berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

  3. Jenis Multimedia
  4. Dedi Gunawan, dkk (2016:70)[48] mengungkapkan bahwa ada 2 jenis multimedia, seperti:

    1. Multimedia Interaktif
    2. multimedia interaktif adalah multimedia yang pemanfaatannya melibatkan interaksi dengan pengguna.

    3. Multimedia Liner
    4. Multimedia liner merupakan multimedia yang tidak disertai dengan alat pengontrol apapun, sehingga pengguna multimedia jenis ini hanya bisa melihat dan mendengarkan tanpa ada interaksi antar keduanya.

  5. Unsur Multimedia
  6. Akip Suhendar, dkk (2016:31)[49] juga mengungkapkan unsur yang terdapat pada Multimedia, yaitu:

    1. Teks
    2. Teks Merupakan Sebuah kata yang di rangkum dalam suatu kesatuan file yang memiliki arti sebagai, perintah, pengingat, maupun informasi bagi setiap orang yang membacanya.

    3. Gambar
    4. Gambar adalahh benda yang dihasilkan atas upaya manusia dalam memproduksi kemiripan dari suatu objek biasanya objek- objek fisik atau nyata.

    5. Audio
    6. Audio adalah Dalam sistem komunikasi bercirikan suara, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi.

    7. Video
    8. video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar pegun dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.

    9. Animasi
    10. Animasi adalah sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.

Konsep Dasar Video

  1. Pengertian Video
  2. Menurut Reddy dan Chhaya S. Pawar (2015:21)[50] “Video is used in several different applications like Video Conferences, Medical diagnostic, Security devices etc. Video compression is needed to facilitate both storage and transmission in real time. Digital video shares all the features of other digital formats, including lossless transmission, lossless storage, and ease of editing.”(Video digunakan di beberapa aplikasi yang berbeda seperti Konferensi Video, Diagnostik Medis, Keamanan perangkat dll Kompresi video diperlukan untuk memudahkan baik penyimpanan maupun transmisi secara real time. Digital video berbagi semua fitur dari format digital lainnya, termasuk transmisi tanpa rugi, penyimpanan tanpa rugi, dan kemudahan pengeditan.)

    Menurut Ajiz Ahmadi Sutrisno (2014:26)[51] ”Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak”.

    Menurut Prananta Yunina, dkk (2016:3)[52] “Video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara yang sesuai serta membantu menjelaskan informasi yang dibahas”.

    Disimpulkan bahwa Video merupakan media digital yang berupa audio visual menunjukkan susunan dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.

Konsep Dasar Iklan

  1. Pengertian Iklan
  2. Junaedi (2013:111)[53] mengungkapkan bahwa “Iklan harus menggunakan medium untuk mencapai khalayak. Medium iklan adalah media yang dibayar oleh pemasang iklan untuk meletakan iklannya sehingga mampu menjangkau khalayak luas. Dari medium inilah dikenal berbagai bentuk iklan yang digunakan, seperti iklan radio, televisi, koran, iklan luar ruang, dan sebagainya”.

    Junaedi (2013:110)[53] menjelaskan bahwa komponen-komponen dalam definisi tentang iklan yaitu:

    1. Suatu bentuk komunikasi. Secara aktual, iklan dibentuk dengan sangat terstruktur dari komunikasi verbal maupun nonverbal yang disusun untuk memenuhi format waktu dan ruang yang spesifik yang ditentukan oleh pihak sponsor
    2. Iklan diarahkan pada kelompok khalayak dan bukan ditujukan pada individu tertentu. Dikarenakan tujuan yang lebih mengarah pada kelompok inilah iklan lebih bersifat nonpersonal atau merupakan bentuk dari komunikasi massa.

    Pada dua definisi diatas, kesimpulan dari Iklan merupakan suatu pesan persuasif untuk komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk (barang, jasa, atau ide) yang disampaikan melalui media, dibiayai oleh pemrakarsa serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Iklan juga sebagai bentuk komunikasi massa, di mana iklan terjadi bukan melalui proses tatap muka sebagaimana komunikasi interpersonal.

  3. Jenis-Jenis Iklan
    1. Comercial Advertising
      1. Iklan Strategis, Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
      2. Iklan Taktis, Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.
    2. Corporate Advertising
    3. Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai- nilai korporatnya kepada Public.

      Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

    4. Public Service Advertising
    5. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

  1. Adobe Premie pro CC 2015
  2. Subagya Pura, dkk (2017:3)[54] “Adobe Premiere merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Animasi/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian”.

    Aldila Yulandina, dkk (2018:5)[55] “Adobe Premier Pro adalah software editing video yang memiliki fitur lengkap dan telah popular digunakan di masyarakat secara luas. Karena masih dalam satu kelompok dengan Adobe, Adobe Premier Pro memiliki kesamaan interface dengan Adobe After Effects dan Adobe Photoshop”.

    Menurut Asriyani, Dkk (2018:220)[56] mengutip Melvy Ayuningtyas menjelaskan bahwa “Adobe Premier adalah program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain”.


    Gambar 2.1 Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CC 2015.

  3. Adobe Premie pro CC 2015
  4. Galih Rizky Prabowo (2016:939)[57] “Adobe Audition adalah program produksi Adobe Corporation untuk mengedit file file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe, program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara”.

    Menurut Fabrian, dkk (2018:1)[58] “Adobe audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah fileaudio. Adobe audition adalah multitrack digital audio recording, editor, dan mixer yang mudah digunakan”.

    Menurut Michael Galesso (2017:1)[59] mengatakan “Adobe Audition CC provide users with one of the most efficient audio toolkit in the movie industry with cutting-edge features that improve the quality of audio and general proficiency of audio editing”. (Adobe Audition CC memberi pengguna salah satu toolkit audio paling efisien di industri film dengan fitur-fitur canggih yang meningkatkan kualitas audio dan kemahiran umum mengedit audio).


    Gambar 2.3 Lembar Kerja Adobe Audition CC 2015.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Menurut Muhamad Nursaman, dkk (2018:2.10-32)[60] “Analisis SWOT Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis”.

  1. Strengths (Kekuatan)
  2. Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang tersedia suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih terdepan dibandingkan pesaingnya.

  3. Weakness (Kelemahan)
  4. Merupakan kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya perusahaan terhadap pesaingnya, yang menghambat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

  5. Opportunities (Peluang)
  6. Merupakan situasi yang menguntungkan suatu organisasi.

  7. Threats (Ancaman)
  8. Merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi.

    Tabel 2.1 Matrix Analisis SWOT


Konsep Dasar Elisitasi

Andi Prastomo (2014:166)[61] “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan system”.

Jesa Ariawan, dkk (2015:63)[62] Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
    1. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
        3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  6. Final Draft Elisitasi
  7. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Muhamad Ali Ramdhani (2014:29)[62] “Literature review merupakan model analisis kausal efektual dengan dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai berdasarkan hasil kajian swasta”.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini (2017)[63], “Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali Di Denpasar”. Pasar Kumbasari saat ini sepi pengunjung, hanya sedikit wisatawan nusantara yang mengetahui pasar Kumbasari sebagai tempat berbelanja oleh-oleh khas Bali di Denpasar, sebagian besar memilih pusat oleh-oleh modern sebagai tempat berbelanja. Maka dari itu perlu adanya usaha untuk memperkenalkan pasar Kumbasari sebagai pilihan alternatif berbelanja oleh-oleh khas Bali di Denpasar. Beberapa metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengatasi permasalahan di atas diantaranya seperti, penelitian deskriptif berupa pengolahan data sekunder, observasi lapangan, dokumentasi, depth interview, kuesioner, diagram afiniti, brainstorming dan sketsa untuk menyampaikan konsep desain yang disimpulkan. Kemudian luaran desain yang dihasilkan diujikan dengan post test kepada target pasar. Hasil akhir dari perancangan ini berupa video promosi untuk memperkenalkan dan mempromosikan pasar Kumbasari ke wisatawan nusantara. Nantinya hasil akhir dari penilitian ini akan diimplementasikan dalam bentuk video promosi yang ditempatkan di berbagai media, seperti website PD Pasar Kota Denpasar, website travel, Youtube, dan Youtube ads, Facebook, dan BBM.
  2. Penelitian yang dilakukan Wibowo, dkk (2017)[64] dari STMIK Raharja. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang”. Banyak perusahaan dan lembaga menggunakan pasar teknologi sebagai media informasi dan promosi. Salah satu contoh media adalah dimana perusahaan dan lembaga berlomba-lomba membuat profile dalam bentuk digital video yang kemudian disaksikan oleh masyarakat melalui media audio visual. Setelah masyarakat melihat profile lembaga atau perusahaan yang dikemas dengan digital video yang menarik maka masyarakat merasa penasaran. Profile dalam bentuk video merupakan terobosan yang sudah lama digunakan oleh banyak perusahaan dan lembaga karena media ini cukup ampuh dalam menyampaikan informasi dan promosi yang tepat, cepat dan akurat. Penyajian video profile yang menarik dan menghibur akan mendorong masyarakat luas untuk mengetahui lebih detail dan memiliki minat untuk bergabung dalam suatu perusahaan atau lembaga tersebut. hal ini bukti bahwa perancangan suatu karya seni meningkat sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat. SMA Citra Islami Tangerang adalah salah satu lembaga pendidikan, SMA Citra Islami Tangerang dinilai perlu memiliki sebuah video profile yang menarik dan dapat menjadi media informasi serta media promosi khususnya bagi para calon siswa/i baru.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yana Erlyana (2015)[65] dengan judul “STRATEGI PROMOSI PULAU KOTOK MELALUI MEDIUM VIDEO”. Pada penelitian ini menjelaskan Video promosi adalah media komunikasi secara visual, yang berisi pesan yang dapat dilihat audiensi dan tentu saja berkaitan dengan hal komersial. Promosi video tujuannya adalah untuk memberikan tujuan informasi yang tepat dan meningkatkan wisatawan lokal dan asing. Pulau Kotok adalah salah satu tempat pariwisata Indonesia yang terletak di dekat ibu kota, Jakarta; Pulau ini sangat menarik dan memiliki keindahan yang cantik. Video promosi diperlukan untuk mempromosikan pulau dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang mengunjungi pulau ini.
  4. Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Rudika Harminingtyas (2014)[66] yang berjudul “ANALISIS LAYANAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI, MEDIA TRANSAKSI DAN MEDIA INFORMASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BRAND IMAGE PERUSAHAAN PADA HOTEL CIPUTRA DI KOTA SEMARANG”. Para pemilik merek yang sangat berkepentingan dengan brand image harus selalu meningkatkan dan mengembangkan cara-cara berpromosi agar brand image perusahaan selalu positif dan tinggi di mata pelanggan. Kondisi ini juga dialami salah satu pengelola hotel yaitu Hotel Ciputra yang ada di Kota Semarang. Salah satu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen Hotel Ciputra agar brand image hotel ini tinggi di mata konsumen dan calon konsumen adalah membuat website perusahaan dengan tujuan untuk media promosi, media transaksi dan media informasi. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis signifikansi pengaruh layanan website sebagai media promosi (X1), media transaksi (X2) dan media informasi (X3) secara parsial dan simultan terhadap variabel terikat berupa brand image (Y) perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang. Populasi dalam penelitian adalah para pelanggan dan calon konsumen Hotel Ciputra di Kota Semarang. Data diperoleh dari 100 responden yang dijadikan sampel dengan cara pengisian kuesioner. Untuk pembuktian hipotesis dan menarik kesimpulan, digunakan alat analisa regresi berganda, koefisien determinasi (R2 ), pengujian hipotesis secara parsial dengan T-test dan pengujian hipotesis secara simultan dengan F-test. Berdasarkan analisa regeresi berganda diketahui bahwa variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh positif yang searah dengan variabel terikat. Selanjutnya hasil analisis data diperoleh nilai R2 sebesar 78,1%, artinya 78,1% variasi variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan sisanya (21,9%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Hasil uji hipotesis baik parsial maupun simultan menunjukkan hasil analisis bahwa semuanya mendukung hipotesis yang diajukan yaitu variabel-variabel bebas berupa layanan website yang terdiri dari media promosi (X1), media transaksi (X2) dan media informasi (X3) berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel terikat yaitu brand image (Y) perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nursanti Shela (2018)[67]. “PELAKSANAAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL DI SWISS-BELHOTEL HARBOUR BAY BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU”. The promotion is part of the marketing activities i.e. convince, persuade, inform, explain, and remind the product either goods or services. The implementation of the promotion done by making the product more attractive to the hotel and is known by the prospective customer, so that they are more interested in stay or buy other products. This research uses descriptive quantitative methods to address the problem. For research purposes, first used the technique of triangulation, and for the purpose of both a descriptive statistical techniques used. The samples in the were 120 respondents, who were teken by using stratified random sample. While data collection techniques in the study use observation, interviews, and questionnaires. The results of the research implementation of Promotion through Social Media in Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam Province of Riau Islands is the maintainer uses 2 types of social media i.e. facebook fanspage and instagram. Promotional mix or sub-variable on the promotion through the media soisal divided into advertising and public relations. Overall, the responses of the respondents against the implementation of promotion through social media conducted by the Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam has done well. (Promosi adalah bagian dari kegiatan pemasaran yaitu meyakinkan, membujuk, menginformasikan, menjelaskan, dan mengingatkan produk baik barang atau jasa. Penerapan promosi dilakukan dengan membuat produk lebih menarik bagi hotel dan dikenal oleh calon pelanggan, sehingga mereka lebih tertarik tinggal atau membeli produk lain. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk tujuan penelitian, pertama kali menggunakan teknik triangulasi, dan untuk tujuan keduanya teknik statistik deskriptif digunakan. Sampel dalam 120 responden, yang teken dengan menggunakan sampel acak stratifikasi. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian pelaksanaan Promosi melalui Media Sosial di Swiss-Belhotel Harbour Bay Provinsi Batam dari Kepulauan Riau adalah pengelola menggunakan 2 jenis media sosial yaitu facebook fanspage dan instagram. Bauran promosi atau sub-variabel pada promosi melalui media soisal dibagi menjadi iklan dan hubungan masyarakat. Secara keseluruhan, itu tanggapan responden terhadap pelaksanaan promosi melalui social media yang dilakukan oleh Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam telah berjalan dengan baik).
  6. Research conducted by Hannah K. Epley (2014)[68] “Developing a Promotional Video”. With the advance of new technologies and the challenges that come with scheduling events around individuals' hectic schedules, it is crucial for professionals to be able to reach audiences on a new level. If professionals consider these items, they will be able to alleviate headaches in both clientele and Extension staff. In addition, larger numbers of people can view an online video instead of scheduling face-to-face meetings (Kinsey & Henneman, 2011). Not only can clientele access information at their leisure, but professionals are able to create the videos at their pace and are not required to have additional meetings to share their information. Extension professionals can show clientele or potential clientele the benefits of their program. A clear, concise film showcasing what you have to offer will engage individuals by presenting your information instantly. This saves them the time of navigating and reading through pages of text. In addition, it allows for people to hear, see, and even have a sense of feeling for what the topic is like by simply viewing a video. Communication of programs and events can increase even though the costs do not. This communication can occur through websites, video sharing sites, and social networking sites. By having promotional pieces accessible on the Web, clientele can be targeted or may even stumble upon the information when searching for a particular topic. (Dengan kemajuan teknologi baru dan tantangan yang datang dengan penjadwalan acara di sekitar jadwal sibuk individu, sangat penting bagi para profesional untuk dapat menjangkau khalayak di tingkat yang baru. Jika para profesional mempertimbangkan item- item ini, mereka akan dapat mengurangi sakit kepala baik pada klien maupun staf Extension. Selain itu, lebih banyak orang dapat melihat video online alih-alih menjadwalkan pertemuan tatap muka (Kinsey & Henneman, 2011). Klien tidak hanya dapat mengakses informasi sesuka mereka, tetapi para profesional dapat membuat video sesuai keinginan mereka dan tidak diharuskan untuk mengadakan pertemuan tambahan untuk membagikan informasi mereka. Penyuluh profesional dapat menunjukkan kepada klien atau klien potensial manfaat dari program mereka. Sebuah film yang jelas dan singkat yang menampilkan apa yang Anda tawarkan akan melibatkan individu dengan menyajikan informasi Anda secara instan. Ini menghemat waktu mereka menavigasi dan membaca halaman teks. Selain itu, memungkinkan orang untuk mendengar, melihat, dan bahkan memiliki perasaan untuk apa topiknya dengan hanya melihat video. Komunikasi program dan acara dapat meningkat walaupun biayanya tidak. Komunikasi ini dapat terjadi melalui situs web, situs berbagi video, dan situs jejaring sosial. Dengan memiliki bagian-bagian promosi yang dapat diakses di Web, pelanggan dapat ditargetkan atau bahkan menemukan informasi ketika mencari topik tertentu).
  7. Research conducted by Carmen Costa-Sánchez (2015)[69], “AUDIOVISUAL CORPORATE COMMUNICATION IN YOUTUBE: SPANISH COMPANIES AUDIOVISUAL MESSAGE: TYPOLOGY AND DEGREE OF INTERACTIVITY”. The present investigation pretends to study the use of Youtube by part of the Spanish companies with better reputation (Merco 2013) and, therefore, a priori, in the best possible situation to applying their online strategic communication. The aim of this study is to know if the use of the new tool involves a change in the audiovisual messages issued, as well as the reaction of the users. (Penyelidikan hadir berpura-pura untuk belajar menggunakan Youtube dengan bagian dari Spanyol perusahaan dengan reputasi yang lebih baik (Merco 2013) dan, karenanya, apriori, dalam situasi mungkin yang terbaik untuk menerapkan komunikasi strategis mereka online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jika penggunaan alat baru melibatkan perubahan dalam pesan audiovisual dikeluarkan, serta reaksi dari pengguna).
  8. Research conducted by Patricia Peña, Raúl Rodríguez, and Chiara Sáez (2015)[70], “STUDENT ONLINE VIDEO ACTIVISM AND THE EDUCATION MOVEMENT IN CHILE”. In this article, we introduce and analyze two important cases of online video activism led by secondary and undergraduate students during the 2011 education movement in Chile. These video activism projects are analyzed using a methodology that combines interviews with several key informants and a review of their audiovisual production. Using a theoretical-conceptual approach to social appropriation of technologies and video activism, our research aims are to: (1) describe the experiences of online video activism by Chilean young people participating in the movement for a better public education and (2) characterize their appropriation of the audiovisual language within the technology and narrative of the Internet. We conclude that, in the Chilean context analyzed, online video activism takes place in two models according to the combination and use of different video formats. (Dalam artikel ini, kami memperkenalkan dan menganalisis dua penting kasus aktivisme video online yang dipimpin oleh sekunder dan sarjana mahasiswa selama gerakan pendidikan 2011 di Chili. Proyek-proyek video aktivisme ini dianalisis menggunakan metodologi yang menggabungkan wawancara dengan beberapa informan kunci dan review dari produksi mereka audiovisual. Menggunakan pendekatan teoretis konseptual sosial peruntukan teknologi dan video aktivisme, tujuan penelitian kami adalah: (1) menggambarkan pengalaman online video aktivisme oleh orang- orang muda Chili yang berpartisipasi dalam gerakan untuk publik yang lebih baik pendidikan dan (2) mencirikan apropriasi mereka bahasa audiovisual dalam teknologi dan narasi internet. Kami menyimpulkan bahwa, dalam konteks Chili dianalisis, online video aktivisme terjadi dalam dua model sesuai dengan kombinasi dan penggunaan format video yang berbeda).
  9. Research Conducted by Okonkwo Emeka E. et al (2015)[71] with the title “SOCIAL MEDIA PLATFORMS AND THEIR CONTRIBUTIONS TO TOURISM DEVELOPMENT AND PROMOTION IN NIGERIA”. Internet based applications and social media are inextricably linked to modern businesses; each contributing to and having impact on the other. Social media platforms specifically have been used to share information among internet users both within and outside the tourism industry. They allow people to engage in conversations with one another and are regarded as the future of communication. They present people with a countless array of internet platforms that increase and enhance the sharing of information. They make the transfer of text, photos,audio, video and electronic information in general easy. Social media platforms include Google, Facebook, Twitter, Youtube, blogging, Linkedin, Flickr, Whatsapp, Wechat, Badoo, Quantcast, etc. These communication modes have experienced a tremendous growth during the recent past years, and as they continue to grow, so is the importance of harnessing their contributions as marketing and management tools for businesses, especially the tourism industry, since the industry has long relied so much on the spread of information through the wordof- mouth, destination popularity and other forms of print media. The research, therefore, takes a look at the selected social media platforms available in Nigeria and how they are used for tourism promotion and development. To achieve these aims, the research employs an ethnographic method of data collection through the distribution of questionnaires via http://www.surveymonkey.com to elicit useful information on the subject matter from users of social media in Nigeria. The study argues that social media platforms are actively used for tourism development and promotion, though the usage is still poor when compared to other countries. Hence,there is need to create enabling environment for increased usage. (Aplikasi berbasis internet dan media sosial terkait erat dengan bisnis modern; masing-masing berkontribusi dan berdampak pada yang lain. Platform media sosial secara khusus telah digunakan untuk berbagi informasi di antara pengguna internet baik di dalam maupun di luar industri pariwisata. Mereka memungkinkan orang untuk terlibat dalam percakapan satu sama lain dan dianggap sebagai masa depan komunikasi. Mereka menghadirkan orang-orang dengan deretan platform internet yang tak terhitung jumlahnya yang meningkatkan dan meningkatkan pembagian informasi. Mereka melakukan transfer teks, foto,informasi audio, video dan elektronik secara umum mudah. Platform media sosial termasuk Google, Facebook, Twitter, Youtube, blogging, Linkedin, Flickr, Whatsapp, WeChat, Badoo, Quantcast, dll. Mode komunikasi ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir, dan karena mereka terus berkembang, jadi adalah pentingnya memanfaatkan kontribusi mereka sebagai alat pemasaran dan manajemen untuk bisnis, terutama industri pariwisata, karena industri telah lama mengandalkan begitu banyak penyebaran informasi melalui word of mouth, popularitas destinasi dan bentuk media cetak lainnya. Penelitian, oleh karena itu, melihat pada platform media sosial yang dipilih yang tersedia di Nigeria dan bagaimana mereka digunakan untuk promosi dan pengembangan pariwisata. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan metode etnografi pengumpulan data melalui distribusi kuesioner melalui http://www.surveymonkey.com untuk memperoleh informasi yang berguna tentang materi pelajaran dari pengguna media sosial di Nigeria. Studi ini berpendapat bahwa platform media sosial secara aktif digunakan untuk pengembangan dan promosipariwisata, meskipun penggunaannya masih buruk jika dibandingkan dengan negara lain. Karenanya, ada kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk peningkatan penggunaan.)
  10. Research by Kaur and Parminder Singh (2014:32–36)[72] “Video Footage Retrieval System Using Feature Profile Analysis On Time Axis”. The video footage retrieval is normally done by using the contents like shape, color or personal personality etc in most of the cases considered so far. However, the existing video retrieval system suffers from the drawback of retrieving the video based on the undefined activity observed in video sequence. This can also be stated in a way that the existing system cannot judge by themselves whether the activity in a video is abnormal or normal. This kind of self detecting mechanism is proposed in the presented work and can be termed as adaptive system of frame feature detection based on video footage retrieval system. The proposed concept may be a time consuming from the computational point of view. The reduction of computation time and image itself as a content for image retrieval has been proposed in the presented work to work on”. (Pengambilan rekaman video biasanya dilakukan dengan menggunakan isi seperti bentuk, warna atau kepribadian dll, di sebagian besar kasus dianggap sejauh ini. Namun, sistem pengambilan video yang ada mengalami kelemahan dari mengambil video berdasarkan aktivitas terdefinisi diamati dalam urutan video. Ini juga dapat dinyatakan dengan cara bahwa sistem yang ada tidak bisa menilai sendiri apakah kegiatan dalam video abnormal atau normal. semacam ini mekanisme pendeteksi diri diusulkan dalam pekerjaan disajikan dan dapat disebut sebagai sistem adaptif deteksi bingkai fitur berdasarkan sistem rekaman pengambilan video. Konsep yang diusulkan mungkin melihat dari sudut komputasi pandang waktu. Pengurangan waktu perhitungan dan gambar itu sendiri sebagai konten untuk pengambilan gambar telah diusulkan dalam pekerjaan yang diberikan untuk bekerja).

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Profile Lembaga Sekolah:

  1. Sejarah Singkat
  2. SMP Syehk Yusuf berada di Jl Syehk Yusuf Makassar No.20, Sukasari, Kec.Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118. Sekolah Syehk Yusuf berdiri dibawah payung Yayasan Islam Syehk Yusuf yang berdiri pada tanggal 14 April 1966 Oleh H Abdullah Asegap. Pada tahun yang sama sekolah ini memulai dengan membuka sekolah dasar. Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat yang menyesekolahkan putra putri mereka di Sekolah Syehk Yusuf mendorong kami untuk melengkapi jenjang pendidikan dari SD, SMP, sampai SMA dan SMK. Seiring dengan berjalannya waktu, setahap demi setahap bangunan sekolah diperluas sehingga pada tahun 1990 selesailah pembangunan seluruh kelas beserta fasilitas penunjangnya. diawali jenjang SD pada tahun 1978, sedangkan SMP baru didirikan pada 1986. Setelah SMP meluluskan yang pertama pada tahun 1989 baru berdirilah SMA Syehk Yusuf, dengan usaha yang keras dan tanpa henti telah membuktikan bahwa yayasan Islam Syehk Yusuf pada tahun 1991. Telah berdirinya SMK pilihan yang terakreditasi B. Fasilitas lengkap telah tersedia seperti Lab. Akuntansi, Lab. Komputer, dan Lab. Perkantoran, Lab. Keperawatan. Dengan pendidikan yang Komprehensif dan Kedisiplinan yang diterapkan, SMK Syehk Yusuf siap mengantar peserta didik menjadi pribadi yang “Smart”, tangguh, professional dan bertanggung jawab. Program keahlian yang tersedia adalah Akuntansi, Multimedia, Keperawatan dan Administrasi Perkantoran

  3. Visi dan Misi
    1. Visi
    2. Visi dari SMP Syekh yusuf terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, religious, inovatif,dan berakhlakul kharimah.

    3. Misi
      1. Menyelanggarakan dan mengembakan program pendidikan,baik program kurikuler, eksterakurikulel,maupun program pengembangan diri.
      2. Menumbuhkembangkan kultur positif dan akhlak mulia berlandasan IMTAK.
      3. Membudayakan sikap kreatif inovatif.
      4. Mewujudkan kualifikasi life skill berdasarkan IPTEK.
      5. Mengembangkan jaringan kerjasama kemitraan antar seseama sekolah derajat.
      6. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
    4. Tujuan
      1. Mempunyai moral yang baik, sopan dalam tingkah laku, santun dalam Bahasa, mengerti nilai baik dan buruk serta tahu hak dan kewajiban.
      2. Siswa memiliki ilmu pengetahuan yang berakhlakul karimah.
      3. Siswa memiliki keterampilan yang di kembangkan di sekolah.
  4. Logo SMP Syekh Yusuf

  5. Gambar 3. 1 Logo SMP Syekh Yusuf

  6. Struktur Organisasi
  7. Untuk menjelaskan Paparan Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Bagian yang terdapat pada SMP Syehk Yusuf Tangerang, berikut adalah Gambar Bagan Struktur Organisi yang dimaksus:


    Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dan Staffing SMP Syehk Yusuf Tangerang

  8. Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Bagian pada SMP Syehk Yusuf:
  9. Seperti halnya sekolah pada umumnya, SMP Syekh Yusuf juga mempunyai Wewenang dan Kewajiban Tiap Bagian, berikut Wewenang dan Kewajiban pada SMP Syekh Yusuf:

    1. Kepala Sekolah
    2. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan sekolah, di sini kepala sekolah juga berperan sebagai Manager, Edukator, Leader Motivator dan juga Inovator. baik dari dalam maupun di luar. Penyelenggaraan program kurikuler dan ekstrakurikuler, meliputi :

      1. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan di dalam Perencanaan sekolah.
      2. Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.
      3. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal.
      4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
      5. Membuat budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
      6. Mengatur guru dan staf dalam rangka pendayagunaan untuk sumber daya manusia secara optimal.
      7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
      8. Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka.
      9. pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah.
      10. Mengatur peserta didik dalam rangka untuk penerimaan peserta didik baru, penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
      11. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
      12. Mengatur keuangan sekolah dengan prinsip dan pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien.
      13. Mengelola ketatausahaan sekolah untuk mendukung dalam pencapaian tujuan sekolah.
      14. Mengelola unit layanan khusus sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan siswa di sekolah.
      15. Mengelola sistem informasi sekolah dalam penyusunan program dan pengambilan kepu.
    3. Koordinator Tata Usaha
      1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.
      2. Mengusulkan mutasi/rotasi, promosi, kenaikan golongan/skala gaji staf administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan Ketua LPPM.
      3. Mengelola administrasi sekolah.
      4. Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian.
      5. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi atau sarana prasarana sekolah.
      6. Membuat konsep surat dinas dan mengetik konsep surat pimpinan.
      7. Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar.
    4. Kurikulum
      1. Menjabarkan karender pendidikan.
      2. Mengkoordinir pengembangan Kurikulum.
      3. Menganalisa pelaksanaan program pembelajaran.
      4. Menganalisis ketercapaian target kurikulum.
      5. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan ujian semester, ujian akhir dan uji kompetensi.
      6. Merumuskan nama wali kelas.
    5. Kesiswaan
      1. Menyiapkan administrasi penerimaan siswa baru.
      2. Mengidentifikasi pendataan siswa secara baik.
      3. Menyusun dan menyiapkan kepengurusan OSIS.
      4. Melaksanakan pembinaan kesiswaan dalam urusan, Administrasi OSIS, Kepemimpinan dalam Organisasi OSIS, Menyiapkan pemilihan siswa teladan.
      5. Menyusun program pembinaan siswa / OSIS.
      6. Melaksananakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa /OSIS.
      7. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
      8. Mengatur mutasi siswa.
    6. Koordinator Ekstrakulikuler
      1. Menyusun program kerja kegiatan ekskul.
      2. Membuat tata tertib dari masing-masing ekskul.
      3. Mendata semua anggota ekskul (membuat biodata masing-masing anggota ekskul).
      4. Mendata prestasi yang sudah diperoleh anggota ekskul dan mendokumentasi-kan bukti fisik.
      5. Melakukan pembinaan terhadap siswa yang mengikuti ekskul./li>
      6. Memberikan arahan kepada setiap kegiatan ekskul.
      7. Mengontrol dan mengawasi kegiatan ekskul.
      8. Menegakkan kedisiplinan siswa yang meliputi ketepatan kehadiran atau pemakaian seragam sekolah, dan yang lainnya sesuai dengan tata tertibsekolah.
      9. Membuat laporan penilaian non akademis siswa tiap akhir semester.
    7. Koordinator BP atau BK
      1. Menyusun dan mengembangkan bimbingandan konseling.
      2. Melaksanakan pembinaan siswa.
      3. Menyusun program kegiatan BP atau BK.
      4. Memeriksa kemajuan siswa.
      5. Menindak lanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa.
      6. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah.
      7. Melaksanakan pembinaan siswa.
      8. Melaksanakan pengelolaan system administrasi BP atau BK.
      9. Melakukan home visit.
      10. Melaksanakan tugas lain yang di tetapkan kepala sekolah.
    8. Koordinator Pembina Osis
      1. Menyusun program kerja osis
      2. Mengarahkan dan membimbing pengurus osis dalam menjalankan kegiatan – kegiatan yang di adakan osis di lingkungan sekolah dan diluar sekolah
      3. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja osis.
      4. Menerima laporan dari pengurus osis secara periodic tentang pelaksanaan kegiatan osis.
    9. Tugas Pendidik
      1. Mengajar peserta didik. Seorang guru bertanggung jawab untuk mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada murid.
      2. Mendidik para murid.
      3. Melatih peserta didik.
      4. Membimbing dan ngengarahkan para murid.
      5. Memberikan dorongan pada murid.
    10. Peserta didik
      1. Belajar. Seorang pelajar pasti tidak akan jauh dari belajar, sebab belajar merupakan tanggung jawab pelajar.
      2. Mengerjakan PR. Ini merupakan tanggung jawab pelajar.
      3. Melaksanakan jadwal piket.
      4. Berbuat baik kepada guru dan teman sekolah.

Product Information

  1. Produk
  2. Produk yang ditawarkan kepada masyarakat dalam media video yang dibuat adalah jenis produk pelayanan pendidikan menengah pertama berstatus Swasta yang tedapat di wilayah Tangerang, bentuk pelayanan pendidikan yang bersifat umum, yang dapat dipergunakan untuk melanjutkan bekerja ataupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

  3. Latar Belakang Produk
  4. Dibentuknya Sekolah Menengah Tingkat Pertama ini, memiliki latar belakang, bahwa sesuai arah kebijakan Pemerintah Daerah akan daerah Tangerang dipersiapkan Pemerintah Daerah Tangerang sebagai daerah Industri, dan waktu itu untuk mendapatkan sekolah lanjutan menengah pertama belum tertampung sepenuhnya di sekolah Menengah berstatus Negeri, pihak masyarakat dengan lembga yayasan SMP Syehk Yusuf Tangerang, agar setiap tahunnya dapat menampung siswa lulusan sekolah Dasar, maka dicanangkan dibentuknya lembaga sekolah SMP Syehk Yusuf Tangeran, disambut antusias oleh masyarakat Tangerang.

  5. Material Produk
  6. Yang dimaksud material produk disini adalahlembaga pendidikan yang melayani proses pendidikan sekolah menengah tingkat pertama, yang dapat menjadikan kelulusan yang siap bersaing dalam mendapatkan untuk melanjutkan ke sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dengan mutu kualitas seperti yang diinginkan oleh masyarakat wilayah Tangerang saat itu.

    Tabel 3.2 Material Produk Pembuatan Video promosi


  7. Spesifikasi Produk
    1. Manfaat
      1. Dapat menampung lulusan sekolah dasar sekitar wilayah Tangerang.
      2. Dapat membantu program pendidikan pemerintah.
      3. Menghasilkan lulusan yang unggul untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
    2. Kelebihan
      1. Tenaga Pendidik dipersiapkan dari lulusan yang berkompeten di bidangnya dengan index prestasi yang unggul.
      2. Fasilitas yang sangat memadahi dalam proses pendidikan dalam menghasilkan kelulusan yang unggul dan berprestasi dalam menghadapi persaingan.
    3. Kekurangan
      1. Ketatnya persaingan penyelenggaraan prasoses pendidikan, dengan berstatus swata, pembiayaan masih ditanggung oleh peserta didik.
      2. Untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang unggul, sangat dibutuhkan pembiayaan yang dikelola oleh manajemen yang mengelola sekolah dengan kontrol masyarakat.
      3. Jika ingin menghasilkan kelulusan yang unggul sangat diharapkan kesadaran dan bantuan pembiayaan dari peserta didik.

Market Analisis

Analisa pasar yang diinginkan dalam memasarkan produk pendikan ini dipasarkan kepada masyarakat wilayah Tangerang yang pada saat tahun Ajaran Baru tidak memenuhi persaingan dalam mendaapatkan sekolah Negeri khususnya ke jenjang sekolah menengah tingkat atas.

Market Positioning

Posisi pasar yang di tuju setiap tahun ajaran baru adalah masyarakat Tangerang yang akan melanjutkan, meneruskan ke SMA atau SMK.

Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Kondisi Pesaing


Potentional Market

Analisa pasar yang diinginkan dalam memasarkan produk pendikan ini dipasarkan kepada masyarakat wilayah Tangerang yang pada saat tahun Ajaran Baru tidak memenuhi persaingan dalam mendaapatkan sekolah Negeri khususnya ke jenjang sekolah menengah tingkat atas.

Market Segmentation

Analisa pasar yang diinginkan dalam memasarkan produk pendikan ini dipasarkan kepada masyarakat wilayah Tangerang yang pada saat tahun Ajaran Baru tidak memenuhi persaingan dalam mendaapatkan sekolah Negeri khususnya ke jenjang sekolah menengah tingkat atas.

Geografi : Kota Tangerang

Demografi

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Umur : 7 Sampai 18 Tahun
  3. Kelas Ekonomi : Menengah atau Menengah ke Atas
  4. Sasaran : Masyarakat Kota Tangerang dan calon siswa atau siswi SMP

Psikografi : Siswa siswi Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA/SMK atau Siswa Siswi yang tidak masuk sekolah negri, dan masyarakat umum untuk mengetahui informasi lebih detail tentang keunggulan dan Fasilitas di SMP Syekh Yusuf.

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan informasi promosi sekolah SMP Syekh Yusuf saat ini hanya melalui website, brosur, banner dan social media. Oleh karna itu sekolah SMP Syekh Yusuf menambahkan media video promosi dengan konsep audio visual yang menarik dan modern serta di rancang secara detail agar mudah di pahami oleh masyarakat luas dan calon siswa atau siswi, juga bertujuan meningkatkan minat terhadap calon siswa atau siswi yang setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD).

Marketing Strategis (Strategi Pemasaran)

Strategi yang digunakan sampai saat ini untuk mempromosikan SMP Syehk Yusuf Tangerang media penunjang berbasis cetakan, nmun seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi, lembaga sekolah SMP Syehk Yusuf Tangerang menginginkan agar promosinya lebih diperhatikan masyarakat maka diajukan rancangan media promosi berbasis video, dalam kontek penelitian skripsi ini diajukan media vodeo profil sebagai daya tarik informasi sekolah SMP Syehk Yusuf Tangerang.

Adapun metode analisa yang digunskan adalah metode analisa SWOT: Pengertian Metode SWOT talah dijelaskan pada Landasan Teori di BAB II.

Berikut adalah, Gambar Tabel SWOT, YANG menjelaskan faktor Kekurangan media dan kelebihan suatu bentuk media penunjang informasi promosi, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Matriks SWOT




Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Budget Produksi Media


Konfigurasi hardware

Spesifikasi hardware

  1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-3240
  2. Monitor : Samsung LED Monitor 16 Inch
  3. Mouse : Mouse Office Fantech T530
  4. Keyboard : Logitech K120
  5. RAM : 8 GB RAM
  6. Harddisk : SEAGATE Barracuda 1TB
  7. Speaker : Fantech HG4 Spectre

hardware yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan software :

  1. Adobe Premier Pro CS6.
  2. Adobe Photoshop Pro CS6.

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 1




Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 2



Keterangan:

M : Mandatory(yang diinginkan), Harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang di butuhkan

D : Desirable(yang diperlukan), Tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

I : Inessential(yang mutlak tidak diperlukan), Bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media

Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 3




Keterangan:

T =Technical, tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang di usulkan

O = Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

E = Economy, biaya yang di perlukan dalam perancangan media komunikasi visual

H = High, sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaian sulit serta biaya mahal

M = Middle, mampu untuk di kerjakan

L = Low, mudah untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap Final




BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Agar dapat menghasilkan suatu rancangan media berbasis video yang baik, menarik, edukatif, dan efektif dipergunakan sebuah konsep media yang disebut KPM (Konsep Media Produksi MAVIB). Konsep produksi media tersebut terdapat 3 (tiga) tahapan yaitu Pre-production, Productions, dan Postproduction.


Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Dengan adanya teknik MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB rancangan media video profile yang dibuat akan menjadi lebih baik.

Preproduction

Tahapan Preproduction (Praproduksi) adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi, atau dalam konteks pembuatan film. Praproduksi adalah salah satu tahap dalam proses pembuatan film. Pada tahap ini dilakukan sejumlah persiapan pembuatan film, di antaranya meliputi penulisan naskah skenario, menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun anggaran biaya, mencari/mengaudisi calon pemeran, mengurus perizinan, menentukan staff dan kru produksi, mengurus penyewaan peralatan produksi film, dan juga persiapan produksi, pascaproduksi, dan persiapan-persiapan lainnya.


Gambar 4.2 Pre Production

Ide atau Gagasan

Tahapan awal dalam pra produksi ialah dengan menentukan sebuah ide atau gagasan yang akan direalisasikan dalam bentuk video yang di inginkan. Ide atau gagasan merupakan sebuah tahap awal yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan pembuatan sebuah video. Sebuah ide haruslah kreatif dan menarik agar menarik minat calon siswa/i baru nantinya. Dalam pembuatan video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini diperlukan konsep persiapan yang tepat untuk mengambil dan mengolah informasi secara keseluruhan ruang lingkup yang terdapat di SMP Syekh - Yusuf Tangerang. Selain itu, SMP Syekh - Yusuf Tangerang saat ini belum mempunyai video profile sebagai penunjang promosi kepada calon siswa/i baru, sehingga penulis merasa hal tersebut adalah tantangan agar membuat sebuah video profile yang dapat menyampaikan informasi SMP Syekh - Yusuf Tangerang secara penuh dan dapat menjangkau masyarakat.

Sinopsis

Sinopsis adalah sebuah ringkasan cerita yang tertuang dari ide atau gagasan untuk menyajikan karangan yang menggambarkan isi dari video yang akan dibuat dalam bentuk yang singkat. Langkah pertama dalam pembuatan sebuah sinopsis yaitu dengan menentukan kerangka cerita yang terdapat di dalamnya judul, tokoh, latar, konfik, dan alur cerita. Kemudian merangkai peristiwa-peristiwa tersebut dalam cerita dengan mempadukan kalimat ke dalam sebuah paragraf. Sinopsis dari video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang adalah:

”SMP Syekh - Yusuf Tangerang adalah sekolah SMP Swasta yang terletak di Provinsi Banten, Kota Tangerang. Di awali dengan kegiatan proses belajar mengajar diruang kelas, kemudian menampilkan kepala sekolah yang menjelaskan sejarah singkat SMP SMP Syekh – Yusuf Tangerang hingga lingkungan sekolah mulai dari fasilitas yang disediakan hingga pelayanan pendidikan yang diberikan SMP Syekh – Yusuf Tangerang”.

Narasi

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu di gambarkan dengan urutan awal, tengah, hingga menuju akhir. Narasi sering juga disebut proses perekaman suara untuk di masukan ke dalam suatu gambar video atau dalam slide yang berfungsi untuk memperkuat dan memperjelas alur cerita dan content dari isi video yang hendak ingin disampaikan. Berikut naskah pada video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang:

“Adapun nama Syekh Yusuf di ambil dari seorang ulama sekaligus seorang pejuang yang berkat jasanya beliau diberi gelar pahlawan nasional oleh Negara// Kemudian untuk selanjutnya SMP Syekh – Yusuf yaitu berdiri pada tahun 1986 tepatnya tanggal 24 Desember 1986// SMP Syekh – Yusuf terletak di Jalan Syekh Yusuf no 20 Kecamatan Tangerang Kota Tangerang/ yang terletak di Jalan A Damyati Kisamaun// Kemudian untuk visi dan misi SMP Syekh – Yusuf yaitu kita mempunyai visi yang disingkat menjadi CERIA/ yaitu Cerdas/ Religius/ Inovatif/ dan Berakhlakul Kharimah// Adapun tujuan atau misinya yaitu pertama menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan baik program Ekstrakulikuler maupun pengembangan diri/ menumbuhkembangkan budaya IPTEK dan IMTAQ yang berakhlak mulia/ kemudian mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap mengikuti program teknologi dan wawasan lingkungan yang memacu diri untuk selalu terampil dan berprestasi/ kemudian mengembangkan jaringan kerjasama antar sesama sekolah dan instansi masyarakat/ yang terakhir misinya yaitu mewujudkan sekolah yang bersih/ asri/ indah/ dan sehat”

Storyboard

Scene 1 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.3 Menampilkan Video Kegiatan Belajar Mengajar


Scene 2 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.4 Menampilkan Video Wawancara Kepala Sekolah


Scene 3 : INT/Day/LongShoot


Gambar 4.5 Menampilkan Video Peringatan Hari Guru


Scene 4 : EXT/Day/MediumShoot


Gambar 4.6 Menampilkan Video Luar Halaman Sekolah


Scene 5 : INT/Day/LongShoot


Gambar 4.7 Menampilkan Video Para Siswa


Scene 6 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.8 Menampilkan Video Suasana Beribadah


Scene 7 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.9 Menampilkan Video Kegiatan Ekstrakulikuler


Scene 8 : INT/Day/MediumCloseUp


Gambar 4.10 Menampilkan Video Seorang Siswa


Scene 9 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.11 Menampilkan Video Piagam dan Piala


Scene 10 : INT/Day/MediumCloseUp


Gambar 4.12 Menampilkan Video Kegiatan di Ruang Kelas

Script Writing

Tabel 4.1 Script Writing



Rundown

Rundown merupakan susunan acara yang dibatasi dengan durasi dan dirancang secara sistematis.

Tabel 4.2. Rundown


Penyusunan Crew

Dalam perancangan pembuatan media video ini dimana crew merupakan salah satu elemen yang penting dalam proses take gambar, berikut susunan crew dalam pembuatan video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang:

Tabel 4.3 Penyusunan Crew


Time Schedule

Tabel 4.4 Time Schedule


Anggaran/ Budget

Anggaran ialah dana yang dikeluarkan selama proses pembuatan sebuah project. Dan berikut adalah anggaran atau budget selama proses perancangan video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang:

Tabel 4.5 Anggaran / Budget Produksi


Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan video profile ini menggunakan kamera Sony A6000 dan 1200d, Tripod, Lensa Fix, Sandisk MMC, DVD.


Gambar 4.22 Sony A6000


Gambar 4.23 Canon 1200d


Gambar 4.24 Tripod


Gambar 4.25 Sandisk


Gambar 4.26 Lensa Fix


Gambar 4.27 DVD

Production

Production merupakan sebuah proses dalam pengambilan sebuah gambar atau juga sering disebut dengan shooting. Pada proses pengambilan gambar ini pemain dan crew diperlukan kerjasama yang baik sebagai pewujudan dari tahap preproduction yang dalam bentuk naskah, skenario, storyboard yang telah dibuat.

Pada tahap production untuk pembuatan suatu video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang ini semua unsur teknis maupun segi kreatif seperti naskah, talent, sinematografi, dsb. dijalankan sesuai dengan arahan sutradara yang lalu didukung dengan pengambilan atau peerekaman gambar video yang harus dipersiapkan dengan baik.


Gambar 4.28 Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan sebuah proses dalam penggabungan antara teks, gambar, dan audio untuk menghasilkan suatu gambar yang dinamis, interaktif, dan menarik. Untuk perencanaan multimedia ini ada 3 (tiga) tahap sistematis yang dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia, dan terakhir adalah program multimedia. Perencanaan multimedia ini dibuat untuk menjangkau lebih luas mengenai video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini dengan bentuk media yang efektif dan efisien yang dipersembahkan dalam bentuk media informasi dan promosi berbasis video. Perencanaan multimedia ini ditujukan untuk menarik minat masyarakat luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara).

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dalam pembuatan video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini adalah meningkatkan efektifitas penyampaian informasi dan juga promosi khususnya profile dari SMP Syekh - Yusuf Tangerang kepada masyarakat luas, khususnya calon siswa/i baru. Hal ini tentunya sangat membantu SMP Syekh - Yusuf Tangerang dalam mempromosikannya fasilitas, keunggulan, dan pelayanan pendidikan yang disediakan SMP Syekh - Yusuf Tangerang kepada calon siswa/i nantinya dan masyarakat luas. Dengan adanya media sosial seperti youtube diharapkan mampu meningkatkan jumlah siswa SMP Syekh - Yusuf Tangerang dan juga mempermudah masyarakat luas untuk lebih tahu atau lebih mudah mendapatkan informasi tentang fasilitas dan keunggulan yang diberikan oleh SMP Syekh - Yusuf Tangerang.

Strategi Multimedia

Hasil dari pembuatan video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini menggunakan elemen-elemen dari audio visual dan untuk melakukan proses produksi, sebelumnya harus menentukan terlebih dahulu strategi multimedia apa yang akan digunakan, dirancang dan dipersiapkan. Terdapat tiga aspek yang harus disiapkan yaitu sebagai berikut:

  1. Geografi :
    1. Khusus : Tangerang dan Jabodetabek
    2. Umum : Seluruh Indonesia
  2. Demografi :
    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    2. Kelas Ekonomi : -
    3. Usia : -
  3. Sasaran :
    1. Calon Siswa/I Baru
    2. Masyarakat Luas
  4. Psikografi :
    1. Calon siswa/i baru dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui dan mendapat informasi secara detail mengenai fasilitas, keunggulan, dan pelayanan pendidikan yang diberikan oleh SMP Syekh - Yusuf Tangerang.

Program Multimedia

Program multimedia media informasi dan promosi yang disajikan dalam bentuk video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini dibuat dalam tiga tahapan yaitu:

  1. Teks
  2. Dalam video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini pada beberapa scene menggunakan teks type Arial.

  3. Picture
  4. Format pada gambar yang digunakan dalam perancangan media ini adalah .jpg dan digabungan dengan video yang berformat .avi.

  5. Sound
  6. Media video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang ini menggunakan suara asli (dubber) dengan beberapa backsound yang melatarbelakangi video profile tersebut dan disesuaikan dengan isi yang terdapat didalam video.

Perencanaan Audio

Perencanaan audio sangat mendukung untuk penyampaian informasi didalam pembuatan perancangan media video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang. Jika video profile tidak didukung oleh audio yang tepat maka akan membuat video profile ini terlihat biasa saja dan tidak memuaskan untuk dilihat dimana akan membuat viewers merasa bosan. Perancangan audio ini memiliki 3 bagian yaitu tujuan audio, strategi audio dan juga program audio.

Tujuan Audio

Audio digunakan sebagai suatu cara komunikatif untuk menyampaikan isi content video yang ingin disampaikan sesuai kebutuhan video yang dibuat, sehingga media informasi dan promosi yang dikemas dalam bentuk video ini akan lebih hidup dan edukatif menjadi daya tarik tersendiri. Adapun, tujuan diberikannya audio dalam pembuatan media informasi ini yaitu untuk memperjelas informasi yang terdapat pada SMP Syekh - Yusuf Tangerang, memberikan daya tarik kepada calon siswa/i baru dan masyarakat luas dengan menerangkan informasi yang disampaikan kepada audience.

Strategi Audio

Strategi audio adalah strategi yang dibutuhkan untuk mencari audio yang sesuai dengan isi video profile ini serta terdapat 3 (tiga) aspek strategi audio yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Geografi :
    1. Khusus : Tangerang dan Jabodetabek
    2. Umum : Seluruh Indonesia
  2. Demografi :
    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    2. Kelas Ekonomi : -
    3. Usia : -
  3. Sasaran :
    1. Calon Siswa/I Baru
    2. Masyarakat Luas
  4. Psikografi :
    1. Calon siswa/i baru dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui dan mendapat informasi secara detail mengenai fasilitas, keunggulan, dan pelayanan pendidikan yang diberikan oleh SMP Syekh - Yusuf Tangerang.

Program Audio

Audio merupakan unsur penting dalam penyampaian informasi dan promosi, audio yang disiapkan dalam merancang project ini harus disesuaikan dengan informasi gambar yang ditampilkan, audio yang digunakan saat pembuatan project seperti suara instrument music dengan format mp3. Suara yang dihasilkan harus jelas, dan jernih agar dalam penyampain informasi dan promosi dapat di pahami oleh viewers yang mendengarnya. Berikut penjelasan dari aspek-aspek program audio:

  1. Backsound
  2. Backsound yang digunakan dalam video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang adalah instrumental dari musik yang berjudul Staccato.

  3. Voice Over
  4. Digunakannya voice over dalam video profile SMP Syekh - Yusuf Tangerang. ini supaya video yang ingin dibuat akan lebih jelas dalam penyampaian informasinya. Proses pengambilan suara atau dubbing menggunakan recorder by phone lalu audio tersebut di olah menggunakan softwere Adobe Premiere agar suara yang dihasilkan lebih terdengar dan lebih fleksibel.


    Gambar 4.29 Editing Audio

Perencanaan Visual

Perencanaan Visual merupakan proses dalam perencanaan sebuah image atau kesan yang akan ditampilkan didalam video agar mengetahui menarik atau tidaknya video yang dibuat tersebut. Dengan menggabungkan teks, gambar, dan suara untuk menghasilkan video yang berisikan informasi dan promosi SMP Syekh – Yusuf Tangerang.

Tujuan Visual

Dalam tujuan visual, perancangan video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang dirancang dengan semenarik mungkin agar menarik minat audience yang menonton video tersebut. Effect visual yang bagus, dan tampilan yang menarik tentunnya sesuai dengan konsep dan tema serta penyajian informasi seputar fasilitas dan pelayanan pendidikan yang dimiliki SMP Syekh – Yusuf Tangerang.

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect


Strategi Visual

Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti: opening, lingkungan sekolah, ruang kelas, piagam prestasi, serta fasilitas sarana yang ada di SMP Syekh – Yusuf Tangerang., semua dirancang secara efisien dan efektif supaya dapat dinikmati audience tanpa ada rasa jenuh saat melihatnya.

Program Visual

Dalam proses produksi ini program visual menggunakan software pendukung yaitu Adobe Premiere.

SceScene 1 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.30 Menampilkan Video Kegiatan Belajar Mengajar


Scene 2 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.31 Menampilkan Video Wawancara Kepala Sekolah


Scene 3 : INT/Day/LongShoot


Gambar 4.32 Menampilkan Video Kegiatan Hari Guru


Scene 4 : EXT/Day/MediumShoot


Gambar 4.33 Menampilkan Video Luar Halaman Sekolah

Scene 5 : INT/Day/LongShoot


Gambar 4.34 Menampilkan Video Para Siswa

Scene 6 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.35 Menampilkan Video Suasana Beribadah


Scene 7 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.36 Menampilkan Video Kegiatan Ekstrakulikuler


Scene 8 : INT/Day/MediumCloseUp


Gambar 4.37 Menampilkan Video Seorang


Scene 9 : INT/Day/MediumShoot


Gambar 4.38 Menampilkan Video Piagam dan Piala


Scene 10 : INT/Day/MediumCloseUp


Gambar 4.39 Menampilkan Video Kegiatan di Ruang Kelas

Perencanaan Broadcasting

Dalam menjangkau penonton dalam perencanaan Broadcasting sangatlah dibutuhkan. Perencanaan broadcasting haruslah butuh pemasaran atau promosi yang sangat luas, agar dapat menjangkau penonton atau target pasar lebih mudah. Maka dalam perencanaan broadcasting ini dibuatlah tujuan broadcasting untuk mejadi arahan dalam mencapai target pemasaran SMP Syekh – Yusuf Tangerang, karena dalam proses perencaanaan broadcasting dapat membuat sesuatu hal yang menarik sebagai media promosi. Perencanaan broadcasting ini terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan broadcasting ini untuk menjangkau target khususnya calon siswa/i baru dan masyarakat luas agar dapat memperoleh informasi SMP Syekh – Yusuf Tangerang secara jelas. Tujuan broadcasting lainnya ialah untuk menyampaikan fasilitas hingga sarana yang terdapat pada SMP Syekh – Yusuf Tangerang secara keseluruhan dan efisien.

Strategi Broadcasting

Strategi Broadcasting dibutuhkan dalam pendistribusian video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang, karena untuk mencapai target promosi yang dilakukan oleh bagian marketing. Dan video profile ini akan di implementasikan ke social media seperti youtube dan eksport ke dalam bentuk DVD.

Program Broadcasting

Program Broadcasting merupakan hasil project yang dibuat untuk menjangkau audience atau penonton lebih luas dengan memanfaatkan internet dalam mendistribusikannya. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil dari perancangan media promosi berbentuk audio visual pada SMP Syekh – Yusuf Tangerang akan di distribusikan melalui media:

  1. Youtube
  2. Social media youtube dapat di akses dimana saja dan kapan saja, di dukung dengan banyaknya pengguna dan banyaknya informasi yang tersedia di youtube. Video profile tersebut bisa di akses di channel youtube: Muhamad Fikrei.

  3. DVD
  4. DVD dipergunakan untuk pendistribusian video promosi yang kemudian dapat ditampilkan pada acara, atau seminar.

Post Production

Tahap beriktunya yaitu Post Production, pada tahapan ini terdapat proses editing, mixing, finishing, exporting dan segmen pasar.


Gambar 4.49 Post Production

Digitizing

Digitizing ialah tahap pemindahan suatu data dari hasil shooting atau pengambilan gambar pada kamera ke perangkat komputer atau laptop. Dalam hal ini, digitizing haruslah segera dilakukan, karena berfungsi untuk me-review hasil shooting.


Gambar 4.50 Digitizing

Editing

Pada tahap ini memerlukan waktu yang cukup lama dan pemikiran yang matang karena menggabungkan beberapa element penting dalam suatu pembuatan project seperti cut atau memotong video, menambahkan sebuah efek gerak, memilih dan menyusun hasil gambar sesuai kebutuhan juga ide yang sesuai naskah dan storyboard yang telah dibuat atau dipersiapkan.


Gambar 4.51 Proses Editing

Mixing

Mixing adalah sebuah penggabungan suara pada saat melakukan proses editing. Suara dalam proses mixing meliputi dubbing, music, dan effect suara. Ketiga unsur dalam proses tersebut disesuaikan dengan gambar yang ditampilkan. Sesudah tahapan mixing ini boleh dikatakan bagian yang paling penting dalam postproduction ketika sudah selesai.


Gambar 4.52 Tahap Mixing

finishing

Pada tahap finishing ini ialah tahap selanjutnya dalam melakukan suatu proses pengeditan video profile namun dengan catatan harus melakukan pengecekan kembali apakah file tersebut bermasalah atau tidak (rusak atau hilang). Melakukan pengecekan kembali pada bagian audio dan video yang harus sesuai dengan konsep yang sudah dibuat. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari Adobe Premiere menjadi format video dengan ekstensi .avi.


Gambar 4.53 Tahap Finishing

exporting

Tahap exporting merupakan tahapan paling akhir dalam proses pembuatan video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang. Dalam proses ini penulis meng-export hasil akhir yang sudah selesai dirancang pada tahapan sebelumnya menggunakan software Adobe Premiere. Tahap exporting dengan kualitas Full HD 1920 x 1080p, 4200 kbps, audio bitrate 256 kbps dan frame rate 25Fps.


Gambar 4.54 Tahap Exporting

Segmen Pasar

Dengan dirancangnya video profile SMP Syekh – Yusuf Tangerang ini diharapkan akan lebih menarik minat dan meningkatkan jumlah calon siswa/i baru nantinya. Serta keunggulan, fasilitas, dan pelayanan pendidikan yang dimiliki SMP Syekh – Yusuf Tangerang ini dapat diketahui masyarakat luas.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang dibahas dari penelitian yang sudah di lakukan mengenai perancangan media video profile berupa iklan sebagai penunjang informasi dan promosi pada SMP Syekh Yusuf Tangerang, dengan penelitian kurang lebih selama 4 (Empat) bulan di SMP Syekh Yusuf Tangerang, Perancangan media video profile ini sangatlah diperlukan guna untuk membantu lembaga tersebut dalam menyampaikan informasi dan promosi yang lebih Efektif.

Sehingga bisa disimpulkan penelitian tersebut berdasarakan rumusan masalah perancangan media video promosi adalah sebagai berikut :

  1. Bentuk media yang efektif digunakan dalam penyampaian informasi dan promosi pada SMP Syekh Yusuf Tangerang yaitu media berbentuk video profile meliputi sarana dan prasarana yang terdapat pada SMP Syekh Yusuf Tangerang.
  2. Dalam pembuatan media video profile menggunakan konsep video yang menarik dengan ditambahkan motion, backsong, sarana prasarana yang detail mengenai penjelasannya dan dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan SMP Syekh Yusuf Tangerang.
  3. Target yang ditargetkan dalam pembuatan video profile SMP Syekh Yusuf Tangerang adalah calon siswa-siswi baru, masyarakat luas, khususnya para orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya.
  4. Dengan dimuatnya video profile SMP Syekh Yusuf Tangerang pada laman social media seperti youtube, masyarakat jauh lebih mudah mencari informasi secara lebih detail. Dan mudah diakses kapan saja dimana saja.

Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa saran untuk SMP Syekh Yusuf Tangerang antara lain :

  1. Dengan dirancangnya media video promosi ini disarankan SMP Syekh Yusuf Tangerang agar update mengenai informasinya minimal setahun sekali agar masyarakat luas dapat mengikuti perkembangan mengenai SMP Syekh Yusuf Tangerang.
  2. Kemudian diharapkan SMP Syekh Yusuf Tangerang diperbanyak tempat sampah dan toilet dibersihkan sesering mungkin agar tetap terjaga kebersihannya.




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Hidayat, Wahyu, Anita B. Wandanaya, Recha Fadriansyah. 2016. Perancangan Video Profile sebagai Medai Promosi dan Informasi di SMK Avincena Rajeg Tangerang. Jurnal CCIT Vol 2 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Ambon, Saragih. Simarmata Emma Rosinta. 2015. Perancangan Aplikasi E- Library Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP Pada Universitas Methodist Indonesia. Jurnal TIMES Vol. IV No 1:31-35. ISSN: 2337– 3601. Medan: Universitas Methodist Indonesia.
  3. Pranata, Dana. Hamdani. Dyna, K. Marisa. 2015. Rancang Bangun Website Jurnal Ilmiah Bidang Komputer (Studi Kasus: Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman). Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 2. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman.
  4. Dedi, Gunawan. 2016. Evaluasi Performa Pemecahan Database Dengan Metode Klasifikasi pada Data Preprocessing Data Mining. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Vol. II No. 1. ISSN: 2477-698X.
  5. Freddy, Rangkuti. 2015. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  6. Arisawati, Ester. 2017. Penerapan K-Nearest Neighbor Berbasis Genetic Algorithm Untuk Penentuan Pemberian Kredit. Jakarta Pusat: STMIK Nusa Mandiri. Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI) Vol. 1 No. 1. ISSN: 2548-9771/EISSN: 2549-7200.
  7. 7,0 7,1 Desrianti, Dewi immaniar. Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol. 7 No. 3 : 425- 426.
  8. Zebua, Manahati. 2016. Inspirasi Pengembangan Pariwisata Daerah. Sleman: Penerbit Deepublish.
  9. 9,0 9,1 Sunarya, Lusyani. Po. Abas Sunarya. Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 : 79. ISSN: 1978‐8282.
  10. Istanto. Wiludjeng Roessali, Setiadi Agus. 2016, Analisis Pemasaran Kubis (Brassica oleracea L. var. cagitata L) di Sub Terminal Agribisnis (STA) Jetis Kabupaten Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Vol. 12. No. 2.
  11. Yusuf, Muhammad Saleh. Miah, Said. 2019. Konsep dan Strategi Pemasaran. Makassar: Sah Media.
  12. 12,0 12,1 Chrisdianto, Andio. Poernomo Eddy. 2016. Strategi Pemasaran Spare Part Pada UD. New Anc Motor. Surabaya: Bisnis FISIP-UPNV Jawa Timur. Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 7 No. 1.
  13. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
  14. Sutopo, Priyo. Cahyadi, Dedi. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari 2016, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman
  15. H. A. Rusdiana, Moch. Irfan, 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  16. Susanti, Melan. 2016. Perancangan Sistem Informais Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta. Jurnal Informatika Vol. III No.1. ISSN: 2355-6579. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri Jakarta.
  17. 17,0 17,1 Nagara, Kusumah Sri Rahayu, Anisa Nurbaiti. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan Daerah (Pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukabumi). Bandung: Universitas Telkom. E-Proceeding of Management: Vol. 5 No. 1. ISSN : 2355-9357.
  18. Sunarya, Lusyani. Po. Abas Sunarya. Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 : 79. ISSN: 1978‐8282.
  19. Wahyu, Maheldi. 2018. Pengaruh Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan, Sistem Pengendalian Intern, dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Kampar). Pekanbaru: Fakultas Ekonomi Universitas Riau. JOM Fekon Vol. 3 No. 1.
  20. Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Mengajar. Medan: Perdana Mitra Handalan.
  21. Putri, Kumala Dewi. Nia, Budiana. 2018. Media Pembelajaran Bahasa. Malang: Universitas Brawijaya Press.
  22. 22,0 22,1 Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknomedia 2017. ISSN: 2302-3805 : 37.
  23. Saidani Basrah, Dwi Raga Rahmadan. 2013. Pengaruh Iklan dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Seri Galaxy (Survey Pada Pelanggan ITC Roxy Mas). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 4. No. 1. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
  24. Everlin Shierly, Andersen Reinhard. 2015. Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku. Jurnal Ruparupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia Vol. 4 No. 2. Jakarta: Universitas Bunda Mulia.
  25. Daniel, Septian. Budi, Agung Leksono. 2018. Dasar Manajemen Desain. Malang: Universitas Brawijaya Press.
  26. 26,0 26,1 26,2 26,3 Everlin Shierly, Andersen Reinhard. 2015. Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku. Jurnal Ruparupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia Vol. 4 No. 2. Jakarta: Universitas Bunda Mulia.
  27. Kusnadi. 2018. Dasar Desain Grafis. Jakarta: Edu Publisher.
  28. Sakti Gunawan. 2017. PENGARUH MEDIA DESAIN GRAFIS BERBASIS ADOBE PHOTOSHOP TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATAPELAJARAN DESAIN GRAFIS.
  29. Santoso Mansyur, Wayan Setiadarma. 2015. PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MUSEUM MANDHILARAS DI KABUPATEN PAMEKASAN. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 03 Nomor 03, Tahun 2015, 216-221. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
  30. Everlin Shierly, Andersen Reinhard. 2015. Kajian Visual Desain Tentang Jeans Dalam Bentuk Buku. Jurnal Ruparupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia Vol. 4 No. 2. Jakarta: Universitas Bunda Mulia.
  31. Rachman, Arief. 2017. BATIK SEBAGAI MEDIA DAKWAH: STUDI TENTANG PENGGUNAAN BATIK DALAM PENYEBARAN ISLAM DI CIREBON. Jurnal Dakhwah dan Komunikasi Vol. 8 No. 1 Tahun 2017. p-ISSN: 2085-7357 e-ISSN: 2541-7142. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
  32. Sinaga Rommel, Nadeak Iriyanto. 2016. PENGARUH TYPOGRAFI BUKU PELAJARAN SEKOLAH TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS IV SD NEGERI HELVETIA MEDAN. JURNAL KREATOR Vol. 3 No. 1 Januari 2016. e-ISSN: 2548-9542. Prodi Desain Grafis Politeknik Negeri Media Kreatif Medan.
  33. Turangan, Atalya Sharon. Wibowo dan Rika Febriani. 2016. Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis Bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Journal DeKaVe, Vol. 9 No.2 : 13.
  34. Kartika Rina. 2015. MEMILIH DAN MEMANFAATKAN TIPOGRAFI. HUMANIORA Vol. 6 No. 3 Juli 2015. Visual Communication Design, School of Design. BINUS University.
  35. Suryani Eni, Wahono Hadi Susanti, Novita Wijayanti. 2016. KARAKTERISTIK FISIK KIMIA MINYAK KACANG TANAH (Arachis hypogaea) HASIL PEMUCATAN (KAJIAN KOMBINASI ASDORBEN DAN WAKTU PROSES. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 1 p.120- 126, Januari 2016. Malang: FTP Universitas Brawijaya.
  36. Atstsaqifi, Yusuf, Handoyo, Sari Listyorini. 2014. Pengaruh Nilai Pelanggan, Citra Merek (Brand Image) dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kereta Api Kelas Ekonomi Tawang Jaya Jurusan Semarang-Jakarta (Studi Kasus di Stasiun Poncol DAOP IV, Semarang). DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014. Universitas Diponegoro.
  37. Muzzamil, Abdul. Mukhlis Yunus, Nurdasila Darsono. 2017. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INDIHOME PT. TELKOM INDONESIA DI BANDA ACEH DENGAN KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI. Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 8, No. 3 Oktober 2017: 104-133. Universitas Syiah Kuala
  38. Sekaring, Tyas Widyardini. 2015. Pemograman Matlab Untuk Pengolahan Citra Digital. Malang: Universitas Brawijaya Press.
  39. Hartini Putu Ni. 2017. Pertunjukan Gender Wayang Pada Pekan Seni Remaja Kota Denpasar Kajian Bentuk, Estetika, dan Makna. Jurnal Seni Pertunjukan Vol. 3 No. 1 Juni 2017. ISSN 2460-1071. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpansar
  40. Ulfah Maria, Emmy Wahyuningtyas, Beni Y.V Nasution. 2016. Pengenalan Warna dan Bentuk Untuk Usia Anak 4-6 Tahun Berbasis Augmented Reality. Vol. 2 No. 1 p-lSSN: 2442-3366 e-lSSN: 2442-4293. Surabaya: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
  41. Wandanaya, Anita B, Dewi Immaniar, Maryana Astuti. 2014. Design Visualisasi Logo Sebagai Identity Programs Di Divisi Raharja Enrichment Centre. Jurnal CCIT. Vol. 8. No. 1. Tangerang: STMIK Raharja.
  42. Anto, Puji. M. Sjafei Andrijanto dan Taufiq Akbar. 2017. Perancangan Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Sebagai Media Pembelajaran Ejaan di Sekolah. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal Desain. ISSN: 2339-0107. Vol. 4 No. 2 : 97.
  43. Setiawan Agus. 2016. PENCAPAIAN SENSE OF DESIGN DALAM PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Andharupa, Vol. 2 No. 2 Tahun 2016. Universitas Dian Nuswantoro
  44. Kurniawan Alfajri, Asep Kadarsiman, Syarif Hidayat. 2017. PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BERKENDARA UNTUK PENGGUNA VESPA DI JAKARTA. e-Proceeding of Art & Design: Vol. 4 No. 1 April 2017. ISSN: 2355-9349. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif. Universitas Telkom
  45. Maria, Fitriah. 2018. Komunikasi Pemasaran Melalui Desain Visual. Sleman: Penerbit Deepublish.
  46. Darmawan Deni, Pipih Setiawati, Didi Supriadie, Muthia Alinawati. 2017. PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ENGLISHSIMPLE SENTENCESPADA MATA KULIAH BASIC WRITING DI STKIP GARUT. PEDAGOGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
  47. Prastowo, Andi. 2018. Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar Teori dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Depok: Prenamedia Group.
  48. Dedi, Gunawan. 2016. Evaluasi Performa Pemecahan Database Dengan Metode Klasifikasi pada Data Preprocessing Data Mining. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Vol. II No. 1. ISSN: 2477-698X.
  49. Suhendar Akip, Aditya Fernando. 2016. Aplikasi Virtual Tour Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Autodesk 3Ds Max. Jurnal ProTekInfo Vol. 3 No. 1 September 2016. ISSN: 2406-7741. Universitas Serang Raya.
  50. Reddy, Vinutha H and Chhaya S.Pawar. 2015. Moving Object Detection in Compressed Domain of HEVC for Video Surveillance. India: New Delhi. International Journal of Research in Advent Technology. E-ISSN: 2321- 9637. Vol.3 No.3. 21
  51. Sutrisno, Ajiz Ahmadi. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 6 No 2 – 2014. Universitas Surakarta. STKIP PGRI Pacitan.
  52. Prananta, Yunina Resmi. Punadji Setyosari dan Anang Santoso. 2016. Pemanfaatan Video Pembelajaran Materi Sejarah Perkembangan Kapal Laut untuk Anak Generasi Z. Malang: Universitas Negeri Malang. Seminar Nasional UM. Vol. 2 No. 1 : 3.
  53. 53,0 53,1 Junaedi, Fajar. 2013. Komunikasi Politik: Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo. Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 2, Hal 110-111. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Jakarta
  54. Pura, Subagya, Darmawiguna. 2017. FILM SERI ANIMASI 3D “BELAJAR BAHASA INDONESIA BERSAMA MADE” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING DI UNDIKSHA. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Vol. 6 No. 1. ISSN 2252-9063. Universitas Pendidikan Ganesha.
  55. Yulandina, Aldila. Antoni Condra. 2018. OPTIMALISASI UNSUR LIVE SHOOT DAN MOTION GRAPHIC UNTUK PROMOSI DIGITAL LEMBAGA PAUD. Journal of Digital Education, Communication, and Arts Article History Vol. 1 No. 1. E-ISSN: 2614-6916, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam.
  56. Astriyani, Erna, Andri Lukmana, Agung Irawan. 2016. Media Video Company Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Di PT.Surya Toto Indonesia Tbk. Kabupaten Tangerang. Jurnal CICES Vol.2 No.2 ISSN 2356-5209. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  57. Prabowo Rizky Galih. 2016. APLIKASI PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS LIMA SEKOLAH DASAR. e-Proceeding of Applied Science: Vol. 2 No. 3 December 2016. ISSN : 2442-5826. Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.
  58. Fabrian, Jodie, Kurniawan. 2018. PANDUAN BELAJAR INTERAKTIF PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA UNTUK SD KELAS 3. e-Proceeding of Applied Science: Vol. 4 No. 1 Maret 2018. ISSN: 2442-5826. Universitas Telkom.
  59. Galesso, Michael. 2017. Adobe Audition 2017: Learning The Basics. Indian: First Rank Publishing.
  60. Nursaman Muhammad, Intan Kusuma Astuti, Fetryana Matondang 2018. APLIKASI SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN PADA PT.SURYA SIAM KERAMIK. Seminar Nasional Teknologi Informasi
  61. Prastomo Andi. 2014. PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN ELISITASI DAN FRAMEWORK CODEIGNITER: STUDI KASUS SMP YAMAD BEKASI. Prastomo – Prototipe Sistem E- Learning Faktor Exacta 7(2): 165-175. ISSN: 1979-276X. Universitas Budi Luhur.
  62. 62,0 62,1 Ariawan Jesa, Wahyuni Sri. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. ISSN: 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1. STMIK Bina Sarana Global.
  63. Kurniawan dan Oktaviyanti Dwi Wahyurini. 2017. Perancangan Video Promosi Pasar Seni Tradisional Kumbasari Sebagai Pusat Busana Khas Bali di Denpasar. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurnal Sains dan Seni. ISSN: 2337-3520. Vol 5. No. 2 : 1.
  64. Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja. Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. 62-64
  65. Erylana, Yana. 2015. STRATEGI PROMOSI PULAU KOTOK MELALUI MEDIUM VIDEO. JURNAL RUPARUPA PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 4 Nomor 1. Universitas Bunda Muli
  66. Harminingtyas, Rudika. 2014. ANALISIS LAYANAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI, MEDIA TRANSAKSI DAN MEDIA INFORMASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BRAND IMAGE PERUSAHAAN PADA HOTEL CIPUTRADI KOTA SEMARANG. JURNAL STIE SEMARANG VOL 6, NO 3, Edisi Oktober 2014. ISSN: 2252 – 7826, STIE Semarang
  67. Nursanti Shela. 2018. PELAKSANAAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL DI SWISS-BELHOTEL HARBOUR BAY BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU. JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018, Department of Administration – Tourism Studies Program Faculty of Social and Political Science Riau University
  68. Hannah, K. Epley. 2014. Developing a Promotional Video. Ohio State: International Journal.org:Journal of Extension.Vol.52, No, 2014, United States.
  69. Sánchez, Carmen Costa. 2015. Audiovisual corporate communication in youtube: Spanish companies audiovisual message: Typology and degree of interactivity. Journal International Information System and Technologies Vol. 10, No. 1, ISSN: 2166-0727 España: Universidade da Coruña, A Coruña, Aveiro, Portugal.
  70. Peña, Patricia. Raúl Rodríguez. Chiara Sáez. 2015. Student Online Video Activism And The Education Movement In Chile. International Journal of Communication Vol. 9. Chile: University of Chile.
  71. E. Emeka, Okonkwo, Afamefuma, Nneoma. 2015. SOCIAL MEDIA PLATFORMS AND THEIR CONTRIBUTIONS TO TOURISM DEVELOPMENT AND PROMOTION IN NIGERIA, Nsukka Journal of the Humanities, Vol. 23, No. 2. Nsukka: University of Nigeria.
  72. Kaur, Amarjit and Parminder Singh. 2014. Video Footage Retrieval System Using Feature Profile Analysis On Time Axis. International Journal Of Research Science & Management Vol. 1, No. 7. ISSN: 2349 – 5197. India: DIET.

Contributors

Muhamad Fikrei