SI1421480725

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

1421480725         Restu Amalia

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1421480725
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1421480725
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom.,M.T.I.)
   
(Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom)
NID : 11006
   
NID : 15006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1421480725
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1421480725
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
NIM : 1421480725

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The institution of the Government of Indonesia, it's been a lot of media that uses video as a medium of information easily accessible to the public. Problems that exist in the delivery of information to the community is still not effective using the media brochures and magazines published by the Health Service placed waiting room, so that many people who do not read the brochures and magazines and the information is not well conveyed. Therefore, it needs a refresher in the delivery of more interesting information about service activities and the scope of puskesmas located in Tangerang district. So through the Video Description Service of Tangerang District Health Office, the public is more aware of service information and increase public awareness about health. This research method using problem analysis, data collection, media design, Media Production Concept (MPC) is Praproduksi which include making synopsis, storyboard, script writing, crew, time schedule. While Production includes the design of multimedia, audio, visual, and broadcasting. And post production include editing, mixing, finishing, exporting, market segment. This research aims at designing audio visual Media as in the form of information that is socialised in a variety of health service activities event Tangerang Regency to be implemented on LCD\/Tv wall, official youtube, presentation and the web Service The Tangerang District Health. So that the delivery of information can be received well and can achieve targets to increase the number of visitors for health consultations and treatment patients desired by puskesmas and Tangerang District Health Office.

Keywords : Video description, health centers, Tangerang District Health Office

ABSTRAKSI

Institusi pemerintahan Indonesia, saat ini sudah banyak yang menggunakan media video sebagai media informasi yang mudah diakses untuk masyarakat. Permasalahan yang ada didalam penyampaian informasi kepada masyarakat masih belum efektif menggunakan media brosur dan majalah yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan yang diletakkan diruang tunggu, sehingga masyarakat banyak yang tidak membaca brosur dan majalah tersebut dan informasi yang ada tidak tersampaikan dengan baik. Untuk itu dibutuhkan penyegaran dalam penyampaian informasi yang lebih menarik mengenai kegiatan pelayanan dan lingkup puskesmas yang berada di kabupaten Tangerang. Sehingga melalui Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, masyarakat lebih mengetahui informasi pelayanan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Metode penelitian ini menggunakan analisis permasalahan, pengumpulan data, Perancangan media, Konsep Produksi Media (KPM) yaitu : Praproduksi yang meliputi membuat sinopsis, storyboard, script writing, crew, time schedule. Sedangkan Produksi meliputi perancangan multimedia, audio, visual, dan broadcasting. Dan pasca produksi meliputi editing, mixing, finishing, exporting, segmen pasar. Penelitian ini bertujuan sebagai merancang Media audio visual dalam bentuk informasi yang di sosialisasikan dalam berbagai event kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk diimplementasikan pada LCD/Tv wall, youtube resmi, presentasi serta web Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.Sehingga penyampaian informasi dapat diterima dengan baik dan dapat mencapai target terhadap peningkatan jumlah pengunjung untuk konsultasi kesehatan dan pasien berobat yang diinginkan oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Kata kunci : Video deskripsi, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Dalam penyusunan Penelitian Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM. selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom.,M.T.I. selaku Pembimbing I, yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaganya dalam membimbing selama melakukan Penelitian Skripsi.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama,S.Kom selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan memberikan motivasi untuk kelancaran penyusunan Penelitian Skripsi ini.
  6. Dr. Muh. Jusran Jufri., MM., Kes., dan Bapak Eva Fahrudin, S.Kom. selaku Stakeholder dan pembimbing lapangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang telah membantu dan memberikan ijin selama melakukan Observasi Penelitian Skripsi pengambilan gambar dan pembuatan video, serta para pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang membantu dalam kelancaran penelitian pada skripsi ini.
  7. Kedua Orang tua saya, dan Kakek-nenek saya, yang telah memberikan doa, dukungan, mendidik, membiayai kehidupan dan pendidikan saya sehingga penulis menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab atas komitmen yang dipilih.
  8. Rahmalia Azmi, selaku adik saya yang telah memberikan Doa, semangat, dan motivasi saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.
  9. Dinda Safitri, Hanafiah Yunan Putri, Siti Aisah F selaku orang terdekat dan teman seperjuangan yang selalu memberi semangat dan motivasi serta membantu selama melakukan Penelitian Skripsi ini.
  10. Hadid Darul farh dan M. Azis Fikrie yang telah memberikan bantuan tenaga, dan solusi dalam pengerjaan projek skripsi.
  11. Teman - teman yang selalu mendukung dalam segala hal, Adrian Syahputra, Edo Satria, Devi, Majid, Fahmi, Hasbi, Kak erna dan Mas ivan.
  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam kesuksesan pembuatan skripsi ini, yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukung, dan masukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Penelitian Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

   

Tangerang, Januari 2018

     

 

(Restu Amalia)
NIM : 1421480725

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisa SWOT

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Budget Produksi Media

Tabel 3.3 Elisitasi tahap 1

Tabel 3.4 Elisitasi tahap 2

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.3 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew and Talent

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran Biaya

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Layar Kerja Adobe Premier

Gambar 2.2 Layar Kerja Abode After effect

Gambar 2.3 Layar Kerja Abode Illustrator

Gambar 2.4 Layar Kerja Adode Audition

Gambar 3.1 Logo Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2 Logo Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.1 Pre Production

Gambar 4.2 Intro Bumper “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia”

Gambar 4.3 Intro bumper “Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang”

Gambar 4.4 Menampilkan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.5 Menampilkan Lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.6 Menampilkan logo Kabupaten Tangerang

Gambar 4.7 Menampilkan suasana dari atas Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.8 Menampilkan papan nama Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.9 Menampilkan video wawancara bagian Kasie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.10 Menampilkan papan nama puskesmas Tigaraksa

Gambar 4.11 Menampilkan papan nama puskesmas Kelapa Dua

Gambar 4.12 Menampilkan papan nama puskesmas Balaraja

Gambar 4.13 Alur Pendaftaran Puskesmas

Gambar 4.14 Menampilkan Loket Pendaftaran

Gambar 4.15 Menampilkan Pengambilan Obat (Apotek)

Gambar 4.16 Menampilkan pemeriksaan pasien lansia pada poli umum

Gambar 4.17 Menampilkan pemeriksaan pasien pada Poli Anak

Gambar 4.18 Menampilkan penyuluhan kehamilan pada Desa

Gambar 4.19 Menampilkan Bupati Kabupaten Tangerang pada pertemuan tim

Gambar 4.20 Menampilkan cek USG pada ibu hamil di Puskesmas

Gambar 4.21 Menampilkan pasien rawat inap pada Puskesmas

Gambar 4.22 Menampilkan penyuluhan gizi buruk pada masyarakat

Gambar 4.23 Menampilkan Fasilitas bermain Untuk anak

Gambar 4.24 Menampilkan Penilaian Terhadap puskesmas

Gambar 4.25 Menampilkan kegiatan pemanggilan SIJARIEMAS atau 119

Gambar 4.26 Menampilkan Papan nama 119

Gambar 4.27 Menampilkan outro bumper

Gambar 4.28 Camera Canon 600D

Gambar 4.29 Camera Canon 70D

Gambar 4.30 ClipOn

Gambar 4.31 Tripod

Gambar 4.32 Memory 16 Gb

Gambar 4.33 Memory 64 Gb

Gambar 4.34 Production

Gambar 4.35 Intro Bumper “Kementrian Kesehatan Republik Indonesia”

Gambar 4.36 Intro Bumper “Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang”

Gambar 4.37 Menampilkan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.38 Menampilkan Lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.39 Menampilkan logo Kabupaten Tangerang

Gambar 4.40 Menampilkan suasana dari atas Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.41 Menampilkan papan nama Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.42 Menampilkan suasana Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.43 Menampilkan video wawancara bagian Kasie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.44 Menampilkan video Kegiatan Kabupaten Tangerang tentang GERMAS

Gambar 4.45 Peta Lokasi Puskesmas Kabupaten Tangerang

Gambar 4.46 Menampilkan Timelapse Tugu Tigaraksa

Gambar 4.47 Menampilkan papan nama puskesmas Tigaraksa

Gambar 4.48 Menampilkan papan nama puskesmas Curug

Gambar 4.49 Menampilkan papan nama puskesmas Pasir Nangka

Gambar 4.50 Menampilkan papan nama puskesmas Kelapa Dua

Gambar 4.51 Menampilkan papan nama puskesmas Balaraja

Gambar 4.52 Menampilkan papan nama puskesmas Caringin

Gambar 4.53 Menampilkan Alur Pendaftaran puskesmas

Gambar 4.54 Menampilkan Loket Pendaftaran

Gambar 4.55 Menampilkan Pengambilan Obat (Apotek)

Gambar 4.56 Menampilkan Laboratorium Puskesmas

Gambar 4.57 Menampilkan papan nama ruangan puskesmas

Gambar 4.58 Menampilkan pemeriksaan pasien lansia pada poli lansia

Gambar 4.59 Menampilkan pemeriksaan pasien pada poli Gigi

Gambar 4.60 Menampilkan pemeriksaan pasien TBC

Gambar 4.61 Menampilkan pemeriksaan pasien pada Poli Anak

Gambar 4.62 Menampilkan pemeriksaan pasien pada Poli umum

Gambar 4.63 Menampilkan penyuluhan kehamilan pada Desa

Gambar 4.64 Menampilkan penyuluhan kehamilan pada Desa untuk kelas ibu hamil

Gambar 4.65 Menampilkan Bupati Kabupaten Tangerang pada pertemuan tim

Gambar 4.66 Menampilkan cek USG pada ibu hamil di Puskesmas

Gambar 4.67 Menampilkan pasien rawat inap pada Puskesmas

Gambar 4.68 Menampilkan konsultasi pasien meminta Rujukan

Gambar 4.69 Menampilkan penyuluhan gizi buruk pada masyarakat

Gambar 4.70 Menampilkan Ruangan Persalinan

Gambar 4.71 Menampilkan Bidan saat menanganin pasien lahiran dan PONED

Gambar 4.72 Menampilkan Tabung incubator

Gambar 4.73 Menampilkan Tempat menunggu untuk anak

Gambar 4.74 Menampilkan Penilaian Terhadap puskesmas

Gambar 4.75 Menampilkan ruang rawat inap

Gambar 4.76 Menampilkan Papan nama 119

Gambar 4.77 Menampilkan Papan nama PSC

Gambar 4.78 Menampilkan kegiatan pemanggilan SIJARIEMAS atau 119

Gambar 4.79 Menampilkan outro bumper

Gambar 4.80 Post Production

Gambar 4.81 Editing

Gambar 4.82 Mixing

Gambar 4.83 Render

Gambar 4.84 Exporting HD720p 25

Gambar 4.85 Exporting HD 1080p 25

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Institusi pemerintahan Indonesia, saat ini sudah banyak yang menggunakan media video sebagai media informasi yang mudah diakses untuk masyarakat. Pemerintah menggunakan media sosial youtube untuk mengakses kepada public tentang video kegiatan sosialisasi maupun profil intitusi. Video merupakan suatu citra/gambar yang bergerak dan merupakan teknologi yang dapat merekam, menangkap, dan mempresentasikan gambar dengan baik.

Sebuah video pelayanan bisa menggambarkan bahwa Dinas atau sebuah lingkup pemerintahan dapat dipercaya dan berkredibilitas tinggi. Sebagai salah satu contoh video deskripsi pelayanan yang baik juga dapat memberikan informasi kepada public perihal profil lembaga atau instansi. Video deskripsi pelayanan berisi seluruh gambaran unsur pelayanan pemerintah, dimana pemerintah bisa memilih bagian apa saja yang ingin disampaikan secara transparan kepada masyarakat yang disesuaikan dengan perhatian public.

Dari data yang didapat, seluruh institusi pemerintah Dinas Kesehatan Indonesia sudah mengakses kegiatan video sosialisasi sebanyak 43,100 results, dan untuk informasi video profil 7.530 results. sedangkan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang baru memiliki 12 video sosialisasi dengan 6 subscribe dan views 3.963. Kurangnya informasi pelayanan menggunakan media video membuat masyarakat umum kurang memperhatikan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Video tentang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sebagai media informasi kepada masyarakat umum tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan maupun puskesmas, dan tentunya sebagai kelengkapan dokumen profil, serta sebagai contoh video deskripsi untuk Dinas kesehatan Kabupaten/kota lainnya. Dengan adanya video deskripsi pelayanan kesehatan Kabupaten Tangerang ini, pemerintah pusat maupun masyarakat akan mudah memberi penilaian terhadap Dinas Kesehatan yang mempunyai pelayanan terbaik. Nantinya sebagai keunggulan tersendiri bagi Dinas Kesehatan khususnya Kabupaten Tangerang.

Kurangnya informasi tentang Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, tidak jarang masyarakat belum mengetahui kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Sebagian masyarakat hanya mengetahui puskesmas saja. Padahal Dinas Kesehatan mempunyai peranan penting untuk puskesmas. Dinas Kesehatan Kabupaten Tengerang bertanggung jawab atas 44 puskesmas dan semua keperluan puskesmas yang berada di Kabupaten Tangerang, serta acara-acara kesehatan seperti suntik polio, campak, rubella, dan lomba-lomba kesehatan Dinas Kesehatan juga bertanggung jawab langsung.

Kabupaten Tangerang sendiri berada di Provinsi Banten, Indonesia, kota madyanya adalah Tigaraksa. Kabupaten Tangerang terletak disebelah barat Jakarta. Kabupaten Tangerang memiliki Dinas Kesehatan. Berlokasi di Komplek Perkantoran Tigaraksa, Jl. Abdul Hamid 2, Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang Banten. Dinas Kesehatan merupakan bidang yang bergerak dibidang kesehatan tugasnya untuk mengurus, memantau, serta mengatur sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan kesehatan masyarakat dilingkup daerah atau Kabupaten. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang adalah unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten yang berada dibawah dan betanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah (SekDa) serta dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (KaDin). Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dikepalai oleh Dr. Hj. Desiriana Dinardianti, MARS dengan Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yaitu Dr. Hj. Dede Widyawati, M.Kes.

Dari analisa kebutuhan yang dilakukan selama observasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dibutuhkan informasi untuk menyampaikan kegiatan pelayanan dan lingkupan puskesmas yang berada di Kabupaten Tangerang. Melalui video deskripsi pelayanan ini dapat meningkatkan image Dinas dan masyarakat juga lebih mengetahui Dinas Kesehatan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Minimnya perhatian masyarakat terhadap informasi kesehatan, maka harus melakukan sosialisasi menggunakan video yang akan diimplementasikan dalam Tv wall lobby depan Dinas Kesehatan dan proyektor pada saat sosialisasi-sosialisasi Dinas Kesehatan kepada masyarakat. Dari hasil observasi diperlukan media video deskripsi pelayanan kesehatan yang nantinya juga akan ditampilkan pada Tv Wall puskesmas dan kantor Dinas Kesehatan serta web Dinas Kesehatan Tangerang, sehingga akan tersampaikan secara menyeluruh kepada semua masyarakat.

Berdasarkan analisa diatas, dapat diambil kebutuhan penelitian dengan judul: “Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang”. Video deskripsi pelayanan akan dibuat dalam durasi ±6 menit dengan mempersembahkan tampilan simpel dan menarik. Melalui perancangan media video ini dapat di implementasikan pada media sosial Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan bermanfaat untuk semua pihak termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Media apa yang digunakan untuk menarik masyarakat terhadap Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang?
  2. Apa capaian target dari implementasi video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat umum?
  3. Strategi apa yang digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar ruang lingkup Penelitian Skripsi ini lebih terarah, pembatasan ruang lingkup penelitian yang dibuat berupa informasi yang berkaitan tentang prosedur pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, menampilkan beberapa Puskesmas yang ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan fasilitas-fasilitas kesehatan pada Puskesmas Kabupaten Tangerang. Video deskripsi pelayanan ini berdurasi kurang lebih 6 (enam) menit dengan tampilan yang menarik yang berupa audio visual, motion grafis, teks dan dan effect visual.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Merancang Media audio visual dalam bentuk video deskrispsi pelayanan yang menarik dengan diisi effect visual yang informatif berkesan simpel dan elegan.
  2. Meningkatkan pengujung puskesmas yang tersebar di daerah kabupaten Tangerang, menyampaikan informasi pelayanan syarat administrasi puskesmas kepada masyarakat yang mudah diterima melalui media video, menyampaikan pentingnya kesehatan kepada masyarakat kabupaten.
  3. Menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan video deskripsi pelayanan yang di sosialisasikan diberbagai event kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, ditampilkan pada Tv wall ruang puskesmas dan kantor Dinas Kesehatan serta web Dinas Kesehatan Tangerang dapat memberikan kemudahan dalam presentasi kepada masyarakat.

Manfaat Penelitian

  1. Menarik masyarakat akan informasi yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang tentang Pelayanan Kesehatan serta masyarakat dapat menilai secara langsung tentang pelayanan yang melakukan oleh Dinas Kesehatan.
  2. Tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat. Masyarakat mengetahui informasi pelayanan syarat administrasi puskesmas, jadwal praktek dokter ahli di bidangnya, lokasi puskesmas Kabupaten Tangerang.
  3. Masyarakat umum akan mudah menangkap informasi dalam presentasi yang disampaikan dalam bentuk audio visual serta sebagai contoh pelayanan untuk Dinas Kesehatan lainnya.

Metode Penelitian

Dalam sebuah penulisan metode penelitian itu penting oleh karena itu untuk melengkapi dan mendapatkan semua data yang diperlukan dalam penelitian berhubungan dengan video deskripsi pelayanan. Adapun tahapan penelitian yang digunakan sebagai berikut:

Analisis Permasalahan

Dalam Analisis permasalahan penulis dapat melakukan wawancara dengan stakeholder pada tanggal 08 Agustus 2017 dibagian media center Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yaitu dengan bapak Eva Fahrudin. S.Kom dan dr. Muh. Jusran Jufri. Dari hasil wawancara diketahui permasalahan penyampaian informasi kepada masyarakat masih belum efektif menggunakan media brosur dan majalah yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan yang diletakkan diruang tunggu. Masyarakat banyak yang tidak membaca brosur dan majalah tersebut sehingga informasi yang ada tidak tersampaikan dengan baik. Maka dari itu dibutuhkan sebuah penyampaian informasi palayanan berupa tampilan video deskripsi pelayanan Kesehatan Kabupaten Tangerang yang akan diimplementasikan ke LCD/Tv wall, youtube resmi, presentasi dan diweb Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Observasi merupakan data-data yang diambil dan diperlukan untuk penelitian tentang video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang melalui sebuah pengamatan terhadap unsur-unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada media center Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

  2. Wawancara (Interview)

    Adalah teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung dengan pihak yang mempunyai peranan penting dalam produksi, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kinerja pada individu maupun team dan wawancara atau tanya jawab secara langsung yang dilakukan dengan penulis dan stakeholder Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Pengumpulan teori-teori untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami buku-buku, diktat-diktat, jurnal bahan kuliah serta catatan-catatan berkaitan dengan pembahasan penulisan laporan skripsi pada konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting.

Perancangan Media

Perancangan media video deskripsi pelayanan ini mengenai kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kepada masyarakat. Video deskripsi Pelayanan ini dirancang menggunakan aplikasi software grafis, seperti Adobe Illustrator, Adobe Audition, Adobe After Effect, Adobe Premiere Pro.

Konsep Produksi Media (KPM)

Dalam penelitian ini penulis menggunkan Konsep Produksi Media (KPM) untuk merancang project, yang dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pre-Production, merupakan tahapan awal sebelum melakukan produksi di tahap ini akan membuat outline, script, skenario, penentuan talent dan perhitungan anggaran yang akan digunakan.
  2. Production, di tahap kedua ini, upaya mengubah script menjadi audio visual melalui rekaman gambar di kamera.
  3. Post Production, ditahap ketiga, dari tahap produksi akan melakukan proses editing sampai dengan selesai.

Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini terbagi beberapa bagian yang saling berkaitan dan dilengkapi dengan penjelasannya yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab satu pendahuluan ini tentang uraian Latar Belakang Penelitan, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab dua merupakan teori khusus berisi tentang konsep dasar teoritis yang melandasi penelitian sesuai dengan topik yang terkait dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III : IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Objek yang diteliti, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmetation, Tujuan Penelitian, Strategi Penelitian, Buget Media, dan Konfigurasi Hardware.

BAB IV : KONSEP PRODUKSI MEDIA

Pada Bab empat ini berisi tentang tahapan dalam merancang media audio visual melalui tahapan PreProduction, Production, dan PostProduction.

BAB V : PENUTUP

Pada Bab lima ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi teoritis yang digunakan dalam penyusunan laporan.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Dalam Landasan Teori ini, pertama penulis akan menguraikan Pengertian Perancangan yaitu menurut Hidayat, dkk (2016:49)[1], “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan.”

Sedangkan Pengertian Perancangan yaitu menurut Laksito (2014 : 190)[2], “Perancangan adalah filosofi bangunan, pada tahap ini sudah mengarah pada hal-hal yang bersifat fisik bangunan, yaitu penggambaran bagian bangunan dan kawasan yang dapat direspons oleh pancaindera sehingga dapat dilihat oleh mata dan diraba dengan tangan.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peracangan adalah sebuah gambaran yang dapat dilihat dan diraba dengan hasil yang kreatif dan nantinya akan menghasilkan sebuah bentuk yang indah. Sebelum video deskripsi pelayanan kesehatan ini dibuat, tentu saja membuat sebuah perancangan agar nantinya menjadi hasil yang memuaskan dan kreatif.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Wibowo, dkk (2017 : 62)[3], “Perancangan secara umum terdiri dari:

  1. Persiapan Data.

    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

  2. Ide.

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  3. Konsep.

    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  4. Media.

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

  5. Visualisasi.

    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. Produksi.

    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Pada Proses perancangan secara umum ini, dalam pembuatan video deskripsi pelayanan kesehatan, harus mempersiapkan dahulu, lalu dibautlah sebuah ide yang terarah, maka akan menghasilkan konsep yang matang. Setelah itu, konsep tersebut akan dipublikasika pada sebuah media elektonik seperti LCD/Tv wall puskesmas dan Dinas Kesehatan. Lalu, setelah itu visualisasikan konsep tersebut dan selanjutnya akan diproduksi sesuai konsep yang dibuat.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Apriani, dkk (2016 : 14)[4], ”Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian Media yang diberikan AECT (Association for education communication and technology) ini menunjukan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum”.

Menurut Maimunah dkk didalam jurnal Astriyani, dkk (2016 : 205)[5], “Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto. Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi”.

Dari Kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian media adalah bisa berupa bentuk cetak, nyata, elektronik, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menyalurkan atau alat bantu penyebaran informasi. Untuk penyebaran video deksripsi pelayanan kesehatan melalui media LCD/Tv wall puskesmas, dan youtube resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Alternatif Media

Menurut Untung, dkk dalam Triyono, dkk (2017 : 102)[6], “Macam-macam media komunikasi grafis dapat dikelompokan sebagai berikut:

  1. Media Komunikasi cetak atau visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil books.
  3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
  4. Tempat Panjang (Display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
  5. Barang Kenangan, contohnya kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, tas, dan sebagainya”.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut Suprihadi didalam jurnal Maulani, dkk (2016 : 12)[7], ”Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”.

Didalam jurnal Suwondo (2014 : 32)[8], “Data memiliki arti yang berbeda pula jika dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Menurut peneliti sendiri data adalah sumber masukkan yang diolah oleh sistem sehingga menghasilkan informasi Menurut bahasa, Data diartikan sebagai istilah yang berasal dari kata datum yang berarti fakta atau bahan – bahan keterangan”.

Dari kutipan diatas data adalah sebuah bukti atau keterangan yang belum diolah dan masih mentah yang nantinya akan diolah yang akan menjadi sebuah informasi yang akurat.

Pengertian Informasi

Menurut Rahmawati, dkk didalam jurnalnya (2016 : 68)[9], ”Sebelum memahami pengertian informasi sebaiknya kita mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan informasi yaitu data. Data adalah kumpulan karakter, fakta, kejadian atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan (input) bagi sistem informasi, biasanya data ini belum bisa digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk jamak dari bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Noor dan sari pengertian informasi yaitu ada didalam jurnalnya (2016 : 63)[10], ”Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luhur, kerdil dan akhirnya berakhir. Sumber dari informasi adalah data”.

Dari beberapa kutipan tersebut pengertian informasi merupakan data, pesan (ucapan/ekpresi) peranan yang sangat penting dan bermanfaat untuk kehidupan, tanpa adanya informasi kita tidak akan mengetahui apapun yang terjadi pada di dearah tempat tinggal kita ataupun dunia ini.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Kriyantono didalam Jurnal Astriyani, dkk (2016 : 206-207)[5]

  1. Informasi Penyejuk.

    Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  2. Peringatan

    berisi petunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  3. Indikator Kunci

    Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  4. Informasi Situasional

    Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  5. Gosip

    Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  6. Informasi Eksternal

    Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya: adanya penandatangan kontrak oleh pesaing), tetap kadang kala berjangka panjang (misalnya: Studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Nilai Informasi

Menurut Aris dan Zaimi didalam jurnal tersebut (2016 : 92-93)[11], ”Nilai Suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dan pengguna (relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan waktu

    Informasi mempunyai nilai yang sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Keluwesannya (fleksibilitas)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Apriani, dkk (2016:14-15)[4], ”Promosi merupakan salah satu penentuan keberhasilan suatu program pemasaran. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis dikejauhan”.

Sedangkan Sunarya, dkk berpendapat bahwa (2017:162)[12],“Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi merk atau produk. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran dan memiliki virtual yang kuat.”.

Kesimpulan diatas mengenai promosi dapat meningkatkan informasi tentang spesifikasi produk untuk penentuan suatu keberhasilan suatu pemasaran yang ditawarkan.

Bentuk Promosi

Menurut Kotler didalam Jurnal Astriyani, dkk (2016 : 206)[5], ”

  1. Advertising atau Iklan

    Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat dengan cepat meluas dan meraih target konsumen mereka namun dalam pelaksanaannya, memerlukan dana yang besar.

  2. Personal Selling atau Penjualan Personal.

    Dikatakan bahwa Personal penjualan personal merupakan alat paling efektif pada tahap tertentu dalam proses keputusan pembelian, terutama dalam menenrukan pembelian, keyakinan dan tindakan yang akan diputuskan.

  3. Sales Promotion atau Promosi Penjualan

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dan pengguna (relevance)

    Promosi penjualan sering kali tidak terlalu efektif dibandingkan dengan iklan dana penjualan Personal dalam membangun preferensi merek jangka panjang dan hubungan pelanggan.

  5. Public Relation atau Hubungan Pelanggan.

    Hubungan pelanggan dapat dipercaya dalam hal sponsorship, pembuatan event dan cerita baru dalam perusahaan karena terlihat lebih nyata untuk para konsumen atau pembaca dibanding dengan iklan.

  6. Direct Marketing atau Pemasaran Langsung

    Banyak bentuk yang digunakan dalam pemasaran langsung sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik setiap perusahaan dan bidang yang digeluti, seperti email langsung, katalog, tele-Marketing, online-Marketing, dan Sebagainya.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Rogi (2014 : 1)[13] “adalah sebagai suatu terminologi pada dasarnya dapat dilihat dalam dua konteks pengertian. Yang pertama adalah sebagai proses dan yang kedua adalah sebagai produk. Jika dipandang dalam konteksnya sebagai proses atau aktivitas, maka pemahaman tentang desain dapat kita lakukan dalam perspektif historis, terutama untuk melihat karakteristik proses desain dari masa ke masa.”.

Sedangkan menurut Siswono (2013 : 1)[14] “Desain adalah modal terbesar dari seorang desainer adalah konsep dan ide. Konsep adalah pengertian yang luas yang diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman yang dituangkan ke dalam suatu media output baik kertas maupun elektronik.”.

Desain adalah membuat sketsa (corat-coret) secara manual pada kertas dan setelah itu menuangkan konsep itu pada program komputer. Bahkan sekarang ini, ada di antara mereka yang menuangkan desain langsung dilayar komputer, mereka telah malas menggunakan konsep di atas kertas. Tetapi banyak di antara mereka yang membuat prakonsep terlebih dahulu diatas kertas.

Pengertian Tipografi

Menurut Teguh Wibowo (2013 : 115)[15]“Tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.”.

Menurut Roy Brewer (2013:116)[16] “Tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.”

Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Semua aplikasi untuk membuat dokumen atau desain grafis pasti akan disediakan fasilitas font komputer yang menarik sarana ini mudah sekali dimengerti. Fasilitas font yang disediakan sesuai dengan keinginan kita meggunakannya, tetapi banyak sekali font yang disediakan sehingga memperlambat pekerjaan jika kita mencari font yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita.

Definisi Warna

Menurut Siswono (2013 : 188-189)[14]”adalah penguraian warna campur kedalam warna-warna pokok seperti cyan (biru muda). Magenta (merah keunguan), dan yellow (kuning), disingkat CMY, yang digunakan untuk keperluan cetak warna”.

Dameria mendefinisikan warna dalam Hasyim dan Vina (2015 : 140)[17]“Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur, yaitu cahaya, objek, dan observer (dapat berupa mata ataupun alat ukur). Warna adalah gelombang yang diterima oleh mata dari cahaya yang dipantulkan melalui benda-benda yang dikenainya”.

Definisi warna dapat disimpulkan bahwa terjadinya penguraian warna campuran, dengan adanya tiga usur yaitu, cahaya, objek dan observer. memiliki warna pokok seperti cyan, magenta dan yellow biasa kita kenal CMY.

Psikologi Warna

Dalam Josefin, et al (2016:73-74)[18]“Yang termasuk golongan warna panas adalah keluarga merah, jingga, dan kuning yang memiliki sifat dan pengaruh hangat, segar, menyenangkan, merangsang, dan bergairah. Sedangkan yang termasuk golongan warna dingin adalah kelompok biru, hijau, dan ungu yang memilliki sifat dan pengaruh sunyi, tenang, makin tua, serta semakin gelap arahnya akan semakin menambah tenggelam. Prinsip warna dingin dan warna panas ini agaknya sejalan dengan teori warna yang dilontarkan oleh Kandinsky”.

Menurut Soehardo dalam Chandra, dkk (2014 : 4-5)[19]“Pengetahuan akan arti warna dan psikologi warna sangat penting dan sangat berguna bagi para pemula yang sedang memulai membangun bisnis. Seperti mengenali seseorang dari ciri fisik, postur tubuh, warna kulit atau cara berpakaian, begitu pula untuk mengenali suatu bisnis”.

Dari kutipan tersebut psikologi warna dapat dibagi menjadi warna panas dan dingin semangkin hangat warnanya makan akan semakin hilang, psikologi warna ini sangat penting untuk dipelajari dalam warna desain.

Definisi Layout

Menurut Morissan (2014 : 359)[20]Layout arti visual atau ilustrasi dan tata letak atau susunan iklan, yang dapat menghasilkan pesan yang efektif”.

Menurut Sunarimahingsih, dkk (2013:46)[21]Layout dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Elemen teks

    Elemen teks adalah serangkaian huruf yang ditata dalam sebuah layout. Peran huruf tersebut bisa sebagai kata, ataupun kalimat. Secara spesifik, huruf dapat berperan sebagai: judul, deck, byline, bodytext, subjudul, pull quotes, caption, callouts, kickers, initial caps, indent, lead line, spasi, header & footer, runing head, catatan kaki, nomor halaman, jumps, signature, nameplate, masthead.

  2. Elemen Visual

    Termasuk di dalam kolompok elemen visual adalah semua elemen bukan teks yang kelihatan dalam suatu layout. Adakalanya sebuah layout hanya menggunakan teks tanpa elemen visual, namun ada juga yang sebaliknya, menggunakan elemen visual tanpa menggunakan teks. Elemen visual dalam layout dapat berupa foto, artworks, infographics, garis, kotak, inzet, poin.

  3. Invisible Elements

    Elemen ini merupakan fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen dalam layout. Secara umum elemen ini berupa margin dan grid. Peranannya sebagai acuan/kerangka, menyebabkan elemen ini menjadi salah satu faktor penting penentu unity (kesatuan) pada keseluruhan layout/komposisi.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa layout adalah visual yang bisa berbentuk teks, kerangka, atau pun bentuk yang dapat menghasilkan pesan efektif.

Definisi Desain Komunikasi Visual

Menurut Sri Witari dan Widnyana (2014 : 1-2)[22]“Desain Komunikasi Visual (DKV) atau sebelumnya dikenal dengan desain grafis adalah salah satu bidang ilmu baru yang mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak tahun 60-an. Kehadirannya seiring dengan berkembangnya industri di berbagai bidang yang membutuhkan sarana promosi dan labeling untuk mendukung promosi produk. Perkembangan media massa cetak dan digital juga turut memacu perkembangan DKV.Produk atau karya DKV dapat kita jumpai dimana-mana dalam keseharian kita, seperti iklan (media massa cetak atau elektronik), internet, poster, signboard, katalog, brosur, kartu nama, kemasan, baliho hingga animasi dan lain-lain.”.

Maimunah, dkk mengatakan dalam Sunarya, dkk (2016 : 80)[23]“Desain grafis belakang lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi”.

Dari kutipan Widnyana dan Sunarya, dkk Desain komunikasi visual yaitu sebuah informasi yang bisa digunakan untuk media promosi sebuah perusahaan yang lebih modern dan pastinya akan lebih diterima oleh masyarakat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Melvy Ayuningtias didalam jurnal Astriyani, dkk (2016 : 205)[5]"Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu”.

Menurut Hidayat, dkk (2016 : 50)[1]“Kata video berasal dari kata latin, yang berarti ‘saya lihat’. Video adalah teknologi pemprosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak”.

Dari kutipan tersebut dapat didefinisikan bahwa video merupakan gambar yang dirangkai sehingga menjadi sebuah pergerakan gambar dalam suatu waktu degan kecepatan.

Kategori Video

Menurut Wibowo, dkk mengatakan bahwa (2017 : 62)[3]“Video terbagi kedalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Video Analog

    Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.

  2. Video Digital

    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

Format Video

Menurut Wibowo, dkk (2017 : 62-63)[3]”Berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.

  1. AVI

    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak/video dan suara/audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format compressor/codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran/resolusi, bitrate dan lain-lain sehingga anda bebas mengaturnya.

  2. MOV, QT

    Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec Animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.

  3. MPEG-1

    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang/medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/VCD. Format yang berjaya di tahun 901n sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan aslinya yang tanpa kompresi.

  4. MPEG-2

    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichanel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.

  5. ASF ASF

    merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini Khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh/download. Teknik tersebut disebut steraming. Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text/metadata artist, title, album dan 'genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.

  6. WMV

    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.

  7. MP4

    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG(.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan diberbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

  8. Flash Video (FLV)

    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format Flash yang khusus untuk menampung video format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.

  9. RealMedia

    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.

  10. 3GP

    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khusukan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan dikomputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.

  11. Matroska

    Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki “format masa depan”. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah/subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer dll. Dan kini sudah ada pula alat/hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

Video Deskripsi

Menurut Hidayat, dkk (2016 : 50)[1]Kata video berasal dari kata latin, yang berarti ‘saya lihat’. Video adalah teknologi pemprosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak” dan pengertian Deskripsi menurut Kamus besar bahas Indonesia (2017)[24]“Pemaparan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa video deskripsi adalah gambar yang bergerak dari sinyal elektronik yang memaparkan dengan jelas dan terperinci pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Konsep Dasar Pelayanan

Definisi Pelayanan

Pelayanan dapat didefinisikan oleh Arviantama, dkk (2017 : 2)[25]“Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri”.

Sedangkan pelayanan menurut Rini, dkk (2017 : 16)[26]“Definisi pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”.

Jadi, Pelayanan pada Dinas Kesehatan yang meliputi puskesmas ini merupakan suatu aktivitas da interaksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan ataupun Puskemas kepada pasien, seperti penyuluhan gizi, ibu hamil, posyandu, Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Sistem Jejaring Rujukan (SIJARIEMAS), Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Dasar (PONED), dan sebagainya yang disediakan untuk para pasien demi kepuasan pasien itu sendiri.

Pelayanan Kesehatan

Farich mengatakan dalam Semendawai dan Wahyono (2014 : 119)[27]“Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat”.

Adapun pengertian menurut Wulandari (2017 : 1)[28]“Pelayanan kesehatan adalah segala kegiatan yang secara langsung berupaya untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau yang dituntut oleh mastarakat untuk mengatasi kesehatannya.”

Dapat Disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan upaya kegiatan yang diselenggarakan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Porli, ataupun TNI dalam memulihkan, menolong, mencegah, dan menyembuhkan masyarakat dari penyakit.

Kualitas Pelayanan Kesehatan

Muhith, dkk mengemukakan tentang kualitas pelayanan (2017 : 78)[29]“kualitas layanan adalah menunjukkan segala bentuk aktualisasi kegiatan pelayanan yang memuaskan orang-orang yang menerima pelayanan sesuai dengan daya tanggap (responsiveness), menumbuhkan adanya jaminan (Assurance), menunjukkan bukti fisik (tangible) yang dapat dilihatnya, menurut empati (Empathy) dari orang-orang yang memberikan pelayanan sesuai dengan keandalannya (Reliability) menjalankan tugas pelayanan yang diberikan secara konsekuen untuk memuaskan yang menerima pelayanan”.

Yang dimaksud dengan Kualitas Pelayanan adalah “kualitas pelayanan atau jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan”[30]Menurut Umar Husen dalam Fajar dan Hasibuan (2016 : 4)

Jadi yang dimaksud dengan kualitas pelayanan dari definisi diatas adalah kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien puskesmas yang dinaungi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan responsive, adanya jaminan asuransi, sebuah pembuktian, empati, dan sesuai dengan keadaannya, untuk memuaskan pasien tersebut.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Semendawai dan Wahyono mengatakan jenis fasilitas pelayanan kesehatan (2014 : 120)[27]“fasilitas kesehatan adalah suatu bagian dari fasilitas umum yang merupakan aktivitas atau materi yang berfungsi melayani kebutuhan baik individu atau kelompok individu dalam bidang pelayanan kesehatan pada suatu lingkungan kehidupan”.

Sedangkan menurut Hardadi, dkk [31]“Fasilitas merupakan sarana bantu bagi instansi dan tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kepada pasien. Keadaan fasilitas yang memadai akan membantu terhadap penyelenggaraan pelayanan kepada pasien.”

Dapat disimpulkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan merupakan sarana umum untuk penyelenggaraan pelayanan pasien yang memadai dibidang kesehatan.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

“Definisi kata multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi” [32]Menurut Santi dan Bambang (2014 : 45)

Sedangkan Purwanto dan Shofwan menjelaskan bahwa Multimedia (2016 : 13)[33]“Merupakan gabungan beberapa media diantaranya teks, suara, bunyi, dan gambar, dimana semua media ini dibuat dijadikan sebuah satu kesatuan sehingga membentuk sebuah multimedia yang mampu memberikan tampilan dengan teknologi yang menarik”.

bahwa pada video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga menggunakan multimedia sebagai penggabugan teks, grafik, audio, animasi, dan video memakai multimedia sehingga menjadikan sebuah tampilan yang menarik saat ditampilkan.

Unsur-unsur Multimedia

“Unsur-unsur Multimedia seperti teks, gambar, audio, video, dan animas” [34]Menurut Fendra dalam Suhendar dan Aditya (2016 : 31)

Sedangkan penjelasan menurut prismanata adalah (2016)[35]“Unsur – unsur multimedia memiliki pengertian sederhana yakni bagian – bagian multimedia. Bagian yang dimaksud ialah apa saja isi yang harus ada di dalam sebuah multimedia pembelajaran. Multimedia selain memiliki empat komponen utama, seperti teks, gambar, audio, dan animasi/video, juga memiliki lima unsur diantaranya ialah sebagai berikut.

a. Introduction of a program (pengenalan program)

b. Learner control (kontrol pengguna)

c. Presentation of information (tampilan informasi)

d. Providing help (pemberian bantuan)

e. Ending a program (akhiran program)

Dapat disimpulkan Bahwa Unsur-unsur multimedia seperti teks, audio, video, gambar dan animasi, serta dapat digunakan untuk pengenalan program, kontrol pengguna, tampilan informasi, pemberian bantuan, dan akhiran program.

Definisi Audio Visual

“Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, dimana jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar”.[36]Khoerunnisa, Anis et all dalam Goenawan, dkk (2013 : 3)

Sedangkan Rusman mengatakan tentang audio visual dalam Herlinawati dan Abdurrahman (2013 : 5)[37]“Media audio visual merupakan gabungan kedua jenis media yaitu alat bantu yang dapat digunakan melalui pendengaran dan penglihatan misal video”.

Media audio visual didalam video deskripsi pelayanan kesehatan ini, merupakan gabungan antara video/gambar pelayanan dan audio serta backsound music yang dipadupadankan dengan selaras.

  1. Pengertian Audio

    Menurut Yanuar dalam Santi dan Bambang (2014 : 45)[32]“Secara harfiah Audio berarti pendengaran atau penerimaan bunyi (kata benda). Audio ini berkaitan erat dengan Audio Visual sebagai alat komunikasi yang dapat didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio visual meliputi radio, televisi, telekomunikasi”

    Sedangkan Maryati dan Bambang mengatakan (2013 : 22)[38]“Audio adalah segala suatu yang dapat didengar. Audio atau suara dalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. Audio sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia”.

    Intinya audio adalah gelombang bunyi atau sesuatu yang dapat didengar, fungsi audio disini sebagai pelengkap video deskripsi pelayanan agar terlihat menarik dan tidak menimbulkan efek membosankan.

  2. Pengertian Visual

    Rusman mengatakan tentang visual dalam Herlinawati dan Abdurrahman (2013 : 5)[37]“Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat dengan indera penglihatan, misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan media mati atau bergerak seperti: foto grafis, torso tubuh manusia atau benda lain yang hanya dapat dilihat”

    Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2017)[39]“dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan: bentuk.”

    Kesimpulan tersebut bahwa visual adalah yang dapat dilihat oleh mata, dalam bentuk foto, gambar, dan lain-lain. Visual ini juga sangat penting bagi media video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

  3. Unsur-unsur Visual

    Sunardi dalam Hasyim dan Vina (2015 : 138-139)[17]“Unsur-unsur visual terdiri dari beberapa bagian, yaitu;

    1. Garis

      Menurut Sadjiman (2009:102), garis adalah tanda untuk menghubungkan dua titik. Berbagai jenis garis muncul di mana-mana. Lihatlah di sekitar Anda dan Anda akan melihat baris yang lurus, lengkung, berbelok-belok, tipis, tebal, dan titik-titik.

    2. Bentuk

      Menurut Sadjiman (2009:102), sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar. Bentuk yang tidak biasa dapat digunakan untuk menarik perhatian. Ada tiga jenis dasarnya bentuknya. Geometric bentuk, seperti triangles, squares, Rectangles, dan area yang teratur dan terstruktur.

    3. Tekstur

      Tekstur menurut Sadjiman (2009:102) adalah tampilan atau merasa dari permukaan. Anda dapat menambah dimensi dan kekayaan Anda dengan layout tekstur. Tekstur visual menciptakan sebuah ilusi dari tekstur pada publikasi cetak atau halaman web. Pola, seperti gambar-gambar yang dicetak pada kertas, adalah jenis visual tekstur. Berkenaan dengan peraba tekstur dapat benar-benar dirasakan.

    4. Ruang

      Ruang adalah jarak antara atau daerah atau sekitar sesuatu. Memisahkan ruang atau unifies, highlight, dan memberikan mata visual istirahat (Sadjiman, 2009:103).

    5. Ukuran

      Menurut Sadjiman (2009:103) dalam buku, Ukuran adalah bagaimana ukuran besar atau kecil sesuatu. Ukuran sangat penting dalam membuat sebuah layout fungsional, menarik, dan terorganisir. Ini menunjukkan apa yang paling penting, menarik perhatian, dan membantu agar sesuai dengan tata letak bersama.

    6. Nilai

      Nilai menurut Sadjiman (2009:103) adalah terang atau gelapnya dari suatu area. Spektrum dari hitam ke putih dan abu-abu yang banyak diantara bayangan. Setiap bayangan pada spektrum ini memiliki nilai, dari yang sangat terang dengan sangat gelap. Memisahkan nilai, menunjukkan suasana hati, menambah drama, dan menciptakan ilusi yang mendalam”.

Definisi Media Audio Visual

Bahwa Mulyatiningsih mengatakan dalam Dewi Made, dkk (2017 : 3)[40]“media audio visual adalah media yang menampilkan gambar dan teks secara bersama-sama” Sedangkan menurut Alfayanti, dkk mengartikan tentang media audio visual (2017 : 626)[41]“Media audiovisual adalah sarana atau media yang utuh untuk mengkolaborasi bentuk-bentuk visual dengan audio” Jadi, media audio visual ini sangat mendukung pada video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang akan menggabungkan gambar dan teks sehingga menampilkan bentuk-bentuk visual yang digabung dengan audio.

Definisi Broadcasting

Indarti mengemukakan tentang broadcasting (2017:79)[42]“Broadcaster atau orang yang bekerja dibidang penyiaran perlu memiliki kemampuan yang profesional dan kreatif agar dapat menghasilkan siaran yang informatif, edukatif dan juga menghibur”. Sedangkan “Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan visual”. [43]Arifin dalam Sunarya, dkk (2017 : 5)

Jadi dari pengertian diatas tentang broadcasting adalah kegiatan penyiaran yang dapat menarik perhatian masyarakat yang berkaitan dengan video, dan audio visual.

Konsep Dasar Montion Graphic

Pengertian Montion Graphic

Sukarno dan Setiawan dalam jurnal Sastrawan, dkk menjelaskan pengertian montion graphic (2017 :4)[44]“adalah media yang menggunakan rekaman video dan teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia. Montion graphic juga merupakan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain grafis”.

Sedangkan Siregar menyimpulkan (2017 : 178)[45]Motion graphic yang hadir dengan sajian potongan grafis akan memiliki tujuan akhir untuk lebih mengkomunikasikan informasi dan desain visual”.

Dapat disimpulkan bahwa motion graphic merupakan sebuah potongan grafis, teknologi animasi untuk menciptaka sebuah ilusi gerak yang dilengkapi dengan audio dan teks, pada video deksripsi pelayanan kesehatan ini juga menggunakan motion graphic untuk awalan agar terlihat menarik.

Pengertian Grafis

Menurut Siswono (2013 : 1)[14]“Grafis adalah aktivitas membuat, menyunting dan menyusun objek sehingga diperoleh hasil objek baru seperti yang dikehendaki. Grafis atau Graphics berasal dari bahasa yunani (Graph) yang berarti “tulisan”. Desain Grafis berarti berarti membuat dan menyunting objek dengan menggunakan alat tulis. Alat tulis yang digunakan dapat berupa perangkat keras seperti pensil, pena, kuas, pisau, pahat, kapak, dan sebagainya. Dapat juga berupa perangkat lunak seperti tools yang tersedia pada program-program aplikasi Desain Grafis. Jika aktivitas perancangan grafis dilakukan menggunakan komputer, maka gambar yang dihasilkan itu disebut grafis digital. Sedangkan gambar yang tidak menggunakan sistem komputer disebut dengan non-digital.

Sunarya mendefinisikan tentang grafis (2016 : 99-100)[46]“Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik, sehingga tidak komunikatif. Menarik atau indah bias dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif.”

Berdasarkan pengertian diatas adalah grafis merupakan pelengkap gambar yang menarik didalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang dibuat menggunakan software desain seperti Adobe illustrator cs6.

Prinsip-prinsip grafis

Menurut Hasyim dan Vina (2015 : 137)[17]“Adapun penjelasan dari prinsip-prinsip gestalt yang diterapkan dalam desain grafis, sebagai berikut:

  1. Proximity (Kedekatan Posisi)

    Objek-objek yang berdekatan posisinya akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.

  2. Similarity (Kesamaan Bentuk)

    Objek yang bentuk dan elemennya mirip akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.

  3. Closure (Penutupan Bentuk)

    Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak tertutup sepenuhnya.

  4. Continuity (Kesinambungan Pola)

    Objek akan dipersepsikan sebagai suatu kelompok karena adanya kesinambungan pola.

  5. Figure Ground

    Objek bisa dilihat sebagai dua objek dengan permainan foreground dan background.

Pengertian Animasi

Menurut Internasional design school dalam Desrianti Dewi, dkk (2017 : 120)[47]“Animasi adalah gambar bergerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi”.

Sastrawan, dkk menjelaskan tentang animasi (2017 : 4)[44]“animasi adalah pembuatan gambar atau isi yang berbeda-beda pada setiap frame, kemudian di jalankan rangkaian frame tersebut menjadi sebuah motion atau gerakan sehingga menjadi sebuah film. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), animasi adalah acara televisi yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerakan atau seolah-olah bergerak. Animasi selalu berkaitan erat dengan ilmu computer”.

Menurut kutipan diatas Animasi adalah sekumpulan gambar yang hanya bisa digerakan oleh suatu software yang nantinya akan menjadi sebuah video atau film dan ditentukan berdasarkan waktu yang diinginkan pergerakannya. Dalam video deskripsi pelayanan kesehatan ini akan menyisipkan beberapa animasi visual seperti pembuatan peta pada awalan video.

Konsep Dasar Produksi Media

Didalam Jurnal Sunarya, dkk mengemukakan pendapat tentang Dasar Produksi Media (2017 : 165-169)[12]“Tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik media yang merupakan singkatan dari Multimedia Audio Visual dan Broadcasting yang merupakan bidang ilmu design yaitu dua dimensi, tiga dimensi dan menggabungkan dari dua dengan tiga dimensi. Langkah dari konsep Dasar Produksi media dimulai dari sebagai berikut:

  1. Definisi Pre Production

    Pre Production adalah langkah dimana dimulai ide, perencaan dan persiapan dari Konsep produksi media. Ada tujuh langkah preproduksi dalam konsep produksi media, dimulai dari ide yang dituangkan secara sistematis, kemudian diikuti dengan pembuatan sinopsis, script writing, dan storyboard. Dua tahap terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan setting alat.

    1. Definisi Ide/Gagasan

      Media informasi yang sering kita nikmati merupakan bentuk perwujudan dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media Informasi video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tengerang memakai tahapn ide ini agar menghasilkan sebuah karya yang baik untuk informasi masyarakat.

    2. Definisi Sinopsis

      Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur yang ada pada feature documenter tersebut

    3. Definisi Produksi

      Storyboard adalah rancangan sebuah sketch gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan dalam pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pre production, perencanaan yang berhubungan dengan visualisasi yang kemudian akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media buatannya.

  2. Definisi Pre Production

    Produksi adalah tahap dimana proses shooting video atau pengambilan gambar dengan bekerjasama antara pemain dan crew produksi untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk scenario, naskah, dan storybard yang telah dibuat. Pada tahap produksi semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara gabungan dibawah pengawasan kreatif sutradara.

    Didalam tahapan pada pembuatan video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, proses pengambilan gambar dan pemain selalu sesuai apa yang dikatakan oleh sutradara.

  3. Definisi Post Production

    Tahap Post produksi adalah proses finishing atau proses akhir dari karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan isi atau pesan kepada audience. dalam proses postproduksi semua gambar yang didapat pada proses produksi dikumpulkan diedit oleh seorang editor.

Konsep Dasar Penunjang Aplikasi Video

Adobe Premier

Menurut Kardewa dan Arta (2017 : 29)[48]Adobe Premiere yang merupakan salah satu software editing video yang banyak digunakan pasca produksi”.

Sastrawan, dkk mengatakan bahwa (2017 : 4)[44]“adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian. Salah satunya adalah BBC dan The Tonight Show

Gambar 2.1 Layar Kerja Adobe Premier

Adobe After Effect

Hendratman mengemukakan bahwa Adobe After Effect (2016 : 5)[49]Software animasi bukan image editor. Jadi semua data harus diimport dulu. Untungnya hampir semua format multimedia dapat diimport di After effect seperti jpg, tga, psd, avi, mov, mpg, mp3, mp4, wav dan lain-lain”.

Sastrawan, dkk menjelaskan bahwa Adobe After Effect (2017 : 4)[44]“merupakan salah satu software compositing yang populer dan telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan web. Selain itu After Effects sendiri merupakan software yang sangat profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design”.

Setelah mengutip dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Adobe After Effect adalah sebuah software yang keperluannya untuk pembuatan video, mengedit gambar, dan membuat sebuah animasi intinya software ini sangat dianjurkan untuk kebutuhan motion graphic design. Dan mampu diimport dalam format jpg, tga, psd, avi, mov, mpg, mp3, mp4, wav dan lain-lain. Penggunaan After effect pada video deskripsi pelayana ini untuk membuat motion graphic dan penggunaan effect-effect agar tidak terlihat membosankan.

Gambar 2.2. Layar Kerja Adobe After Effect

Adobe Illustrator

Menurut Sastrawan, dkk Adobe Illustrator (2017 : 4)[44]“merupakan alat bantu para designer untuk membuat suatu gambar (image) dalam bentuk vector”.Sedangkan Aris dan Siti mengatakan (2017 : 154) [44]“adalah software pengolah vector dan gambar serta ilustrasi yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu gambar imajinasi atau tokoh karakter”.

Kesimpulan diatas, terkait dengan software yang digunakan untuk membuat sebuah desain grafis atau gambar yang menarik sebagai pelengkap dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Gambar 2.3. Layar Kerja Adobe Illustrator

Adobe Audition

Menurut Kardewa dan Arta (2017 : 29)[48]Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”. “Adobe audition juga merupakan sebuah software yang dapat digunakan sebagai “Pengolah suara””(2017 – 7)[50] menurut Oktavia dan Mei. Adobe audition berfungsi untuk mengedit suara dubbing yang ada didalam video pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, agar informasi yang disampaikan lebih jelas.

Gambar 2.4. Layar Kerja Adobe Audition

Elisitasi

Saputra mengatakan dalam Amrullah, dkk (2016 : 27)[51]“merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Rahardja, dkk dalam Hanafri, dkk (2017 : 7)[52]“Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tahap yaitu Elisitasi tahap ke 1, Elisitasi tahap ke 2, Elisitasi tahap ke 3 dan Final Draft Elisitasi”.

Dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan sebuah rancangan yang akan dibuat, melalui metode wawancara dengan stakeholder yang disanggupi nantinya akan dieksekusi dari Elisitasi tahap 1, Elisitasi tahap 2, Elisitasi Tahap 3. Pada tahap Final Draft Elisitasi ini hasil dari sebuah eksekusi.

Konsep Teori SWOT

Pengertian SWOT

Menurut Fahmi dalam Afriani dan Neri (2017 : 30)[53]SWOT adalah kependekan dari strenght (kekuatan), weaknesses (Kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), yang berarti pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan secara internal dari sesuatu serta kesempatan dan ancaman yang datang dari lingkungan sekitar usaha atau bisnis yang dijalankan (faktor eksternal)”

Dan menurut Tjahjadi, dkk (2017 : 51)[54]SWOT adalah kependekan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman). Pengertian SWOT adalah sebuah proses pengumpulan informasi yang dapat membantu perusahaan mewujudkan tujuan atau program-programnya”.

Jadi dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, menggunakan metode SWOT. Setelah membandingkan dan menganalisa peluang dan ancaman yang ada pada faktor eksternal dan kekuatan dan kelemahan dari faktor internal sehingga dapat disimpulkan keputusan strategi suatu instansi pemerintah, yaitu sebagai berikut; Strategi SO dapat diterapkan sesuai perbandingan antara strength (kekuatan) dan opportunity (peluang), yaitu dengan memanfaatkan semua kekuatan dan peluang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang agar terlihat maksimal pada hasilnya. Strategi yang didapat adalah dengan konsep yang simpel, elegan, dan modern. Serta disisipkan motion graphic, maka akan menjadi daya tarik tersendiri. Penerapan Strategi ST sesuai perbandingan antara strength (kekuatan) dan thread (ancaman), yaitu pada strategi ini menerapkan perbandingan antara kekuatan dan ancaman. Strategi ini didapatkan mampu memberikan sosialisasi keunggulan dari video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk Dinas Kesehatan.

Untuk Strategi WO yang diterapkan sesuai dengan perbandingan antara weakness (kelemahan) dan opportunity (peluang), yaitu dengan Meminimalisirkan kelemahan-kelemahan yang ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, agar dapat memaksimalkan dengan baik peluang yang ada pada Dinas Kesehatan. Khusus peluang pada penyebaran video ini harus dimaksimalkan dengan baik kepada masyarakat. Sedangkan untuk strategi WT dapat diterapkan sesuai perbandingan antara weakness (kelemahan) dan thread (ancaman), yaitu sadar atas kelemahan pada video Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sehingga agar tetap dapat meminimalisirkan ancaman yang akan mengancam. Tapi jika kelemahan tersebut tidak terlupakan dan segera diatasi maka akan sangat lebih terminimalisirkan.

Analisa SWOT

Tabel 2.1 Analisi SWOT

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Azizah, dkk (2017 : 185)[55]Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Sedangkan Rahardja, dkk mengatakan tentang literature riview (2017 : 212)[56]“Metode Study Pustaka (Literature Review) dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Jenis -jenis penelitian

Bungin menjelaskan Jenis Penelitian dalam Indarti (2017 : 80)[42]“Jenis penelitian pendekatan deskriptif dan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau sebagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu.”

Jenis Penelitian Deskripsi dan kualitatif sangat cocok dengan penelitian pada Video pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Literature Review

Literatur Review atau bisa di katakan Penelitian sebelumnya yaitu sebagai landasan acuan untuk bahan penelitian, yang berisi uraian teori-teori. Yang dilakukan dengan cara membaca, dan meriview dari berbagai macam sumber. Dalam upaya ini perlu melakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo, dkk (2017)[3]dari STMIK AMIKOM Yogyakarta “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang” Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tahap dasar yaitu Pendidikan, dan sebagai media informasi yang efektif dan menarik untuk dikenal oleh masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jelas SMA Citra Islami. Permasalahan dari penelitian ini adalah minimnya informasi pemasaran pada SMA Citra Islami membuat sebagian masyarakat mengetahui keberadaan sekolah tersebut. Adapun kelebihan dari penelitian ini sebagai beriku, media audio visual dengan latar musik instrument yang halus dan tampilan yang elegan serta komunikatif dengan efek yang menarik mampu memikat masyarakat untuk menyimak video profile ini dan masayarakat memahami inti dari video profile ini dengan penjelasan melalui tampilan visual, audio dan teks mengenai fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi dan kegiatan ekstrakulikuler. Serta hasil video profile ini sudah di upload pada media online. Selain kelebihan juga memiliki Kekurangan pada penelitian ini yaitu, proses produksi yang cukup lama, memerlukan peralatan media video audio visual yang memadai seperti : perlengkapan kamera, dan leptop. Metode yang digunakan dari penelitian ini adalah menggunakan Konsep Produksi MAVIB, Preproduction, Script Writing, Storyboard, Production, dan Post Production.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Anita dan Fitri (2017)[57]dari Universitas Widyagama Malang. Dalam Penelitian ini membahas tentang “Rancangan Video Media Promosi Berbasis Motion Graphic 2d Untuk Meningkatkan Jumlah Mahasiswa Universitas Widyagama Malang.”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektifitas kinerja media promosi, perlu dibuat semenarik mungkin agar dapat mencuri perhatian. Media audiovisual memiliki dua elemen yang masing-masing mempunyai kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang besar. Video ini juga memiliki kekurangan yaitu, tidak di publikasi melalui youtube dan harus banyak mensosialisasikan lagi kepada masyarakat umum. Selain itu video ini juga memilik kelebihan yaitu, menggunakan motion graphic, diselaraskan dengan backsound. Dalam penelitian ini menggunakan metode KPM seperti Production, Praproduction, dan Post Production.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarya, dkk (2017)[12]dari Perguruan Tinggi Raharja. Dalam Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Video Profile Pada SMK Islamic Village Karawaci Kabupaten Tangerang.”. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media audio visual dalam bentuk video profile agar dapat menjadi daya Tarik yang efisien dalam penyampaian informasi dan promosi. Penelitian ini juga mempunyai kekurangan yaitu, pihak sekolah hanya memanfaatkan media komunikasi visual berupa brosur, spanduk, dan lainnya. Sedangkan kelebihan dari penelitian ini adalah, dengan adanya media audio visual dapat memenuhi kebutuhan dalam penyampaian informasi dan promosi yang menarik dan efektif untuk diberikan kepada audience. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dan konsep produksi media yang meliputi; preproduction, production, dan postproduction.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarya, dkk (2016)[46]dari Perguruan Tinggi Raharja. Dalam Penelitian ini membahas tentang “Video Animasi 2D Infografis Aplikasi Laksa Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintahan Kota Tangerang.”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneruskan keluhan masyarakat yang masuk melalui Call Center sehingga dapat direspon dengan cepat, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintah Kota Tangerang, sebagai media komunikasi yang berbasis Aplikasi dengan nama LAKSA. Penelitian ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kota Tangerang, harus menggunakan pulsa dan jaringan internet untuk mengakses Aplikasi ini. Selain itu juga memiliki kelebihan yaitu, sebagai media informasi yang menarik untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintah Kota Tangerang melalui media infographic berupa video animasi 2D. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data, metode Analisa perancangan dan metode konsep produksi mavib (KPM) yang meliputi; preproduction, production, dan post production.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdillah, dkk (2017)[58]dari STMIK CIC Cirebon. Dalam Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Stmik Cic Dengan Tehnik Motion Graphic Menggunakan Perangkat Lunak Komputer Graphic.”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk peningkatan kualitas media promosi STMIK CIC yang lebih baik. Adapun Kekurangan pada efisien karena kecepatan penyampaiannya kurang bisa diukur dan diperkirakan. Selain itu juga memiliki kelebihan dari penelitian ini yaitu, menggunakan motion graphic, media yang dipilih adalah media berbentuk video dengan format video MP4 HD 1080 dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Dikemas kedalam kaset DVD, penggunaan video ini antara lain : a. Presentasi kunjungan kesekolah saat PMB b. Media sosial seperti Youtube, Facebook dll. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu menggunakan Analis Target Audience, Data Angket, Analisa 5w+1h .
  6. Research conducted by Balachandran, et al (2016)[59] “Validity and reliability of a video questionnaire to assess physical function in older adults” . Self-report questionnaires are widely used to assess physical function in older adults. However, they often lack a clear frame of reference and hence interpreting and rating task difficulty levels can be problematic for the responder. Consequently, the usefulness of traditional self-report questionnaires for assessing higher-level functioning is limited. Video-based questionnaires can overcome some of these limitations by offering a clear and objective visual reference for the performance level against which the subject is to compare his or her perceived capacity. Hence the purpose of the study was to develop and validate a novel, video-based questionnaire to assess physical function in older adults independently living in the community. Methods A total of 61 community-living adults, 60 years or older, were recruited. To examine validity, 35 of the subjects completed the video questionnaire, two types of physical performance tests: a test of instrumental activity of daily living (IADL) included in the Short Physical Functional Performance battery (PFP-10), and a composite of 3 performance tests (30 s chair stand, single-leg balance and usual gait speed). To ascertain reliability, two-week test-retest reliability was assessed in the remaining 26 subjects who did not participate in validity testing.
  7. Research conducted by Gutiérrez (2017)[60] “Healthcare Videos Addressed To The Migrant Population: From Intercultural Mediation To Transcreation” . Population movements result in multilingual and multicultural societies. Apart from the great amount of foreigners from different nationalities who visit spain each year for short stays, during the last decades we have witnessed a great increase in the number of long-term students, workers and retired people who choose spain as their destination. The need to reach and involve these groups of the population in healthcare promotion campaigns has challenged the role of public service interpreters and translators, who have been involved in the translation and elaboration of leaflets, posters, and also videos in a variety of languages. The objects of study of this piece of research are videos published in spain addressed particularly to the migrant population. Our departure point is a reflection on the effectiveness of these videos. If they are to reach the migrant populations, who possess different ways of conceptualising and understanding health and care, may have different communication styles, and, of course, speak languages different from that of the health provider, it might be appropriate for the videos to be adapted. Just as advertising is transcreated in order to efficiently reach members of different cultures to persuade them, so health promotion campaigns should also be the object of transformation. The aim of this research is, thus, to analyse healthcare videos addressed to the migrant population in spain to determine the kind of adaptations performed. The theoretical framework for this study is based on intercultural communication and public service translation. The methodology derives from a variety of disciplines, which include discourse analysis, publicity and advertising, ethnography, and sociology.
  8. Research conducted by Jiang Tan (2017)[61] “Evolution Of Art Form Of Video Animation Design Under The Background Of Computer Graphics System Development”. According to the development of discipline and teaching situation of computer graphics, computer graphics analysis in the curriculum system, the reform of teaching contents and teaching methods, improve students' computer graphics theory teaching and practice teaching effects by using limited time, adapt to the social demand for graphics software R & D personnel. Motion design and production are of great importance to film and television animation. This article mainly elaborates the present situation, the characteristic and the master method of the movie animation movement design and manufacture. Including the animation, motion animation design and production of organized, planned production features that emphasize the characteristics of movement, exaggeration, force and rhythm, this paper presents the common problems and solutions in the animation language, and the main differences between the animation design and performance in different forms of animation. Through the animation design and expression of the past and present situation analysis, looking forward to the future animation art movement design development. Aesthetic lens performance is the artistic pursuit of many film and television creators. Animation, as a highly hypothetical art form, which is one of the distinctive artistic features of film and television animation, which is based on the limitation of the camera and is full of expressive lenses.
  9. Research conducted by Lupton (2014)[62] “Health Promotion In The Digital Era: A Critical Commentary”. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.
  10. Research conducted by Latif, et al (2016)[63] “Exploring the potential impact of healthpromotion videos as a low cost intervention toreduce health inequalities: a pilot before and afterstudy on Bangladeshis in inner-city London”. Coronary artery disease is the single most common cause of death in the UK. For those born in Bangladesh but dying in England and Wales, coronary artery disease causes 25% of all deaths. Cost-effective solutions are required to address this burden. Several studies have demonstrated the effectiveness of educational video intervention in informing patients in various settings.Setting: A Bangladeshi women’s group in South London.Questions: The effectiveness of a health educational video in influencing the knowledge and attitudes towards a preventable illness amongst Bangladeshis in London? The scope of videos for health promotion?Methods: An educational video on the signs, symptoms and prevention of coronary artery disease was played to a Bangladeshi women’s group in South London in the Bengali language. Participants (n = 18, mean age = 53.7) completed a fifteen-question survey to assess their baseline knowledge prior to viewing (pre-test). The group then viewed the video and repeated the initial questionnaire, with additional questions to solicit their attitudes and perceptions (post-test).Results: The intervention significantly improved the basic knowledge of coronary artery disease. There was a statistically significant improvement in the number of correct responses amongst participants with p = 0.0002 (mean change 2.28, 95% CI 1.29–3.27) and in the number of unsure responses p = 0.0042 (mean change 1.83, 95% CI 0.01–3.01). Upon viewing the video, all participants agreed that they wanted to implement the advice from the video into their current lifestyles.Conclusion/Discussion: The educational video significantly improved the knowledge and attitudes pertaining to coronary artery disease amongst British-Bangladeshi individuals in the UK community setting. This project illustrated how commissioners may effectively utilise third-sector organisations through partnerships to implement innovative methods of health screening and promotion. Videos are a novel approach of providing culturally sensitive health education to ethnic minority groups, through screening in clinics and in local media.
  11. Research conducted by Jung Hee Kim, et. al (2014)[64] “Promotional Video Production which fused The Motion Graphics and Color Marketing”. This study is aimed to analyze discriminatory promotional video content production and how motion graphics techniques are used. Color marketing and video marketing of new promotional offers in terms of the growth potential, and want to take advantage of the research plan. To this end, the theoretical background and practical case study analysis was performed. A new promotional video representation techniques, and effects of the implementation process was derived. Purposes of this study, experimental study was made, and a film for the expected effects such forward a new proposal for a promotional video that you want.

Tabel 2.2. Literature Review

Keunggulan Project Penelitian dan Referensi Literature Review yang Digunakan :

Penelitian yang dilakukan dengan judul “Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang” Dalam Peracangan menggunakan media audio visual yang dibuat ini didapat dari data-data real Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang diselaraskan dengan menggabungkan hasil gambar shooting, motion graphic, effect visual, dubbing, dan backsound, dengan video deskripsi pelayanan kesehatan ini akan menjadi lebih menarik dan efektif dalam penyampaian informasi kepada masyarakat untuk mengetahui Dinas Kesehatan Kabupaten Tengerang, dan Relasi pemerintahaan yang lainnya. Dalam pembuatan video deskripsi pelayanan kesehatan ini terdapat beberapa manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya.

Kelebihannya adalah Kualitas Informasinya akan terjaga dengan baik, hemat waktu dalam penyampain informasinya, dan penyajian informasi secara efektif, menarik dan praktis, lalu disisipkan motion graphic didalam video deskripsi pelayanan ini, dilengkapi oleh backsound yang selaras dengan video deskripsi pelayanan dan dubbing. Serta dilengkapi transisi yang menarik dan elegan.

Berdasarkan Literature Review diatas penelitian ini menggunakan referensi Literature review pada nomor 2 yang diteliti oleh Anita dan Fitri (2017)[57]dari Universitas Widyagama Malang. Dalam Penelitian ini membahas tentang “Rancangan Video Media Promosi Berbasis Motion Graphic 2d Untuk Meningkatkan Jumlah Mahasiswa Universitas Widyagama Malang.” Dalam penelitian ini menggunakan metode KPM seperti Production, Praproduction, dan Post Production. Diedit dengan adobe premiere.

Project yang diteliti dengan project yang menjadi referensi dalam Literature review adalah software untuk membuat animasi yaitu menggunakan Adobe illustrator cs6 sedangkan yang menjadi referensi menggunakan macromedia flash 8.Dan, penelitian pada referensi diatas mengacu pada promosi untuk meningkatkan jumlah mahasiswa pada Universitas Widyagama Malang.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek yang Diteliti

Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang adalah unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten yang berada dibawah dan betanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah (Sekda) serta dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadin). Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dahulu berlokasi di Jl. Daan Mogot nomor 4, Kota Tangerang. Dan pada tahun 2012 dipindahkan ke Komplek Perkantoran Tigaraksa, Jl. Abdul Hamid 2, Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang Banten.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pertama kali dikepalai oleh Dr. A. Surjana Gunardi, masa jabatan pada 02 Januari 1964 sampai dengan 01 April 1970. Setelah itu di jabat oleh Dr. H. Kimar Wiradimadja pada 02 April 1970 sampai dengan 11 Desember 1980. Selanjutnya, dijabat oleh Dr. H. Nono Tjahjono, NK.M pada 12 Desember 1980 sampai dengan 19 Mei 1990. Lalu, dijabat oleh Dr. H. Djauhari Indraatmadja pada 19 Mei 1990 sampai dengan 17 Desember 1996. Setelahnya, dijabat oleh Dr. H. Bachtiar Oesman, M.Sc pada 18 Desember 1996 sampai dengan 1 Juli 2005. Selanjutnya dijabat oleh Dr.H. Hani Herjanto K.,M.Kes pada 19 Agustus 2005 sampai dengan 01 November 2008. Dan Selanjutnya dijabat oleh Dr. Hj. Desiriana Dinardianti, MARS sampai dengan saat ini masa jabatannya masih terus berlangsung, dengan Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yaitu Dr. Hj. Dede Widyawati, M.Kes. Dalam hal mengerjakan semua tugas yang dilakukan Dinas Kesehatan ada yang membantu tugas tersebut dengan baik yaitu sekelompok pegawai negeri ataupun no-negeri.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Nama Business Unit : Dinas Kesehatan

Alamat : Komplek Perkantoran Tigarakasa, Jalan Abdul Hamid 2, Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang-Banten.

Nama Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Gambar 3.1 Logo Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Sehat secara Mandiri dan Berkeadilan.

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Meningkatkan aksesibilitas dan mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan bagi seluruh masyarakat disemua wilayah Kabupaten Tangerang.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KAB. TANGERANG TAHUN 2017

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab tiap Departemen

Seperti halnya intansi pada umumnya, Dinas Kesehatan juga mempunyai Tugas dan Kewajiban Tiap Bagian, berikut tugas dan tanggung jawab pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang:

  1. Kepala Dinas Kesehatan
    1. Sebagai pimpinan langsung Dinas Kesehatan, mempunyai tugas utama meruskan kebijakan-kebijakan teknis dibidang Kesehatan;
    2. Penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan dan pelayanan kesehatan publik;
    3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas pokok dibidang Kesehatan; dan
    4. Pelaksanaan tugas pokok lain yang diberikan oleh Bupati sesusai dengan kewajiban, wewenang, dan fungsinya.
  2. Sekretariat
    1. Melaksanakan sebagian Tugas Dinas kesekretariatan seperti pengelolaan administrasi keuangan, umum dan pengkoordinasian penyusunan program yang akan atau sedang dijalankan oleh Dinas Kesehatan;
    2. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, ketatalaksanaan dan pengembangan organisasi.
  3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi Pelaporan (PEP) dan Umum
    1. Penyusunan rencana, program, kegiatan Sub Bagian Umum;
    2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum;
    3. Pengelolaan tata naskah Dinas Kesehatan, penataan kearsipan, urusan rumah tangga, hukum, dan hubungan masyarakat; dan
    4. Pengawasan, pengendalian, penyiapan bahan pembinaan.
  4. Sub Bagian Keuangan dan Aset
    1. Pelaksanaan pengelola Administasi keuangan meliputi penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, dan verifikasi;
    2. Pelaksanaan pengelola perlengkapan kegiatan Dinas Kesehatan;
    3. Pelaksana koordinasi dan penyimpanan pengelolaan administrasi keuangan;
    4. Mengatur keungan perusahaan serta mengawasi pemasukan dan pengeluaran kegiatan Dinas Kesehatan;
    5. Membuat laporan keuangan perusahaan.
  5. Sub Bagian Kepegawaian
    1. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana, penyimpanan tugas pokok, wewenang dan program Dinas Kesehatan;
    2. Penyusun dan penyiapan rencana dan program Dinas Kesehatan; dan
    3. Pengendalian, pengawasan dan penyiapan bahan pembinaan.
  6. Bidang pelayanan Kesehatan
    1. Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut;
    2. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan perkotaan, kesejahteraan indera dan usia lanjut; dan
    3. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan pada daerah perbatasan.
  7. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Tradisional dan Kompelementer
    1. Pelayanan lingkup kesehatan dasar sesuai urusan pemerintah Kabupaten dan pelaksanaan proses perijinan Dinas;
    2. Penyimpanan bahan pelaksanaan pelaksana registrasi, akreditasi, dan sertifikasi sarana pelayanan kesehatan dasar; dan
    3. Penyimpanan bahan pembinaan upaya kesehatan dasar Kabupaten Tangerang.
  8. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Swasta
    1. Pelaksanaan sebuah proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup Kesehatan rujukan sesuai dengan urusan pemerintahan Kabupaten Tangerang;
    2. Penyiapan bahan dan sebuah data pengelolaan upaya kesehatan rujukan dan swasta daerah Kabupaten Tangerang;
    3. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesehatan rujukan dan swasta Kabupaten Tangerang.
  9. Seksi Farmasi dan Keamanan Pangan
    1. Pelaksanaan sebuah proses perijinan dan semua pelayanan kefarmasian dan keamanan pangan sesuai dengan urusan pemerintahan Kabupaten Tangerang;
    2. Pengelolaan dan penyediaan bufferstock obat, reagensia, vaksin, ketersediaan obat, serta Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
  10. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
    1. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan pemberantasan penyakit-penyakit, wabah, bencana, dan kesehatan pada lingkungan;
    2. Tempat penyusunan sebuah rencana, program, dan kegiatan bidang pengendalian masalah kesehatan.
  11. Seksi Surveilans, Imunisasi dan Penanggulangan Krisis
    1. Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan pengendalian surveilans epidemiologi, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi, kesehatan mata, serta penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB);
    2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan pemberantasan penyakit.
  12. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
    1. Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan indera, dan lanjut usia;
    2. Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan kesehatan pada daerah perbatasan dan kerjasama lintas batas Kabupaten Tangerang.
  13. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
    1. Penyusunan rencana kegiatan seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular;
    2. Merumuskan kebijakan teknis dibagian pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular;
    3. Penyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular;
    4. Melaksanakan program kegiatan pos pembinaan pelayanan tertentu;
    5. Menyelenggarakan sistem pengendalian inten seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular; dan
    6. Menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman dan petunjuk operasional dibidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
  14. Bidang Kesehatan Masyarakat
    1. Menyusun rencana dan program kerja bidang kesehatan masyarakat;
    2. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan;
    3. Penyelenggaraan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;
    4. Melaksanakan bimbingan dan penyelidikan pemantauan, serta penanggulangan masalah gizi;
    5. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak.
  15. Seksi Kesehatan Keluarga
    1. Melaksanakan upaya kesehatan neonatal, bayi, balita, anak, remaja, ibu, dan lanjut usia (lansia); dan
    2. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan reproduksi.
  16. Seksi Gizi
    1. Melaksanakan bimbingan masalah gizi;
    2. Melaksanakan upaya perbaikan gizi masyarakat;
    3. Melaksanakan pengendalian masalah gizi; dan
    4. Melaksanakan pemantauan, penyelidikan, serta penanggulangan masalah gizi.
  17. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
    1. Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan pengendalian kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah
    2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian kesehatan lingkungan
  18. Bidang Sumber daya Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
    1. Pengelolaan pengembangan sumber daya kesehatan; dan
    2. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi kesehatan.
  19. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
    1. Melaksanakan pengelolaan promosi kesehatan;
    2. Melaksanakan pengelolaan pengembangan sistem pembiayaan kesehatan;
    3. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas tenaga kesehatan;
    4. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan peran serta generasi muda dan wanita;
    5. Melaksanakan pengembangan kemitraan lintas sektoral, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kelompok masyarakat potensial kesehatan; dan melaksanakan pembinaan dan advokasi serta pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.
  20. Seksi SDMK, Data dan Informasi
    1. Melaksanakan pengembangan sistem informasi kesehatan;
    2. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi kesehatan; dan
    3. Melaksanakan pengelolaan situs web Dinas.
  21. Seksi Sarana dan Prasarana Masyarakat
    1. Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan registrasi, akreditas, dan peralatan kesehatan;
    2. Pelaksanaan proses rekomendasi ijin Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK); dan
    3. Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup sarana dan peralatan kesehatan.
  22. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
    1. Pembentukan dan tugas pokok Unit Pelaksanaan Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan peraturan Bupati.

Informasi Produk

Produk

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang adalah sebuah unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah (Sekda) serta dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadin) yang bergerak dibidang kesehatan tugasnya untuk mengurus, memantau, serta mengatur sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan kesehatan masyarakat dilingkup daerah atau kabupaten. Perkembangan Pelayanan kesehatan pada puskesmas atas kerja sama Dinas Kesehatan dan Puskesmas maka setiap hari sabtu membuka praktek, peningkatan 40 puskesmas Kabupaten Tangerang mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) serta buka selama 24 jam untuk melayani masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. sudah memiliki pusat pelayanan sistem rujukan kesehatan dan penyelamatan ibu dan anak (SIJARIEMAS) yang terintegerasi dengan Public Safety Center (PSC) sebanyak 4.791 rujukan, banyak sekali yang menggunakan SIJARIEMAS pada bulan mei jumlah komunikasi rujukan gawat darurat yang menggunakan media telpon sebanyak 98; sms 547; dan android 68; total 743 rujukan, dibandingkan bulan April yang hanya 632 rujukan. Kemampuan dalam pelayanan kegawat daruratan material dan neonatal sebanyak 22 rumah sakit yang sudah berkerja sama dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Puskesmas juga melakukan penyuluhan kelas ibu hamil, posyandu, penyuluhan gizi kepada masyarakat yang diadakan dikantor desa. Dalam Perancangan media video deskripsi pelayanan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang didasarkan oleh kebutuhan stakeholder untuk meningkatkan pengujung puskesmas, kesadaran masyarakat atas kesehatan dan kualitas puskesmas kepada masyarakat. Sebagai penunjang media informasi yang berfungsi untuk sebuah kegiatan informasi dan promosi suatu Dinas Kesehatan yang pelayanannya diperlihatkan kepada Bupati, dinas-dinas lainnya dan Masyarakat Umum. Sebelumnya media informasi kesehatan dan sosialisasi kegiatan Dinas Kesehatan hanya disebarkan melalui media majalah, spaduk, brosur, web, dan sosialisasi langsung, seiring berjalannya waktu sarana informasi ini ditingkatkan menggunakan media audio visual, dan audio visual. Video deskripsi ini dibuat dengan menggabungkan gambar, musik, yang diselaraskan dengan effect visual dan motion graphic sehingga dapat menjadi media informasi untuk masyarakat Kabupaten Tangerang, sebagai contoh untuk Dinas-dinas lain, dan dapat meningkatkan kreadibilitas tinggi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Kelebihan dari video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ini dengan penyampaian informasi yang dapat diterima audience yang sifatnya lebih komunikatif, dan menampilkan bentuk visualisasi yang menarik sehingga tidak menimbulkan kejenuhan saat melihat video tersebut. Dan tentu saja video deskripsi pelayan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ini memiliki kekurangan yaitu, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan mengeluarkan banyak biaya untuk pembuatan video ini karena banyak orang yang harus terlibat didalamnya, serta peralatan yang memerlukan biaya saat proses produksi.

Latar Belakang Produk

Media Informasi dan sosialisasi yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang saat ini sudah didukung dengan adanya video sosialisasi kesehatan, namun dari segi prosedur pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang belum memiliki media yang lebih efektif untuk penyampaian informasi kepada masyarakat. Contoh media sosialisasi Dinas Kesehatan hanya mengandalkan majalah, spanduk, brosur, web, dan sosisalisasi langsung, maka audience hanya menangkap sedikit informasi saja dari informasi kesehatan tersebut. Maka dari itu peningkatan media dalam bentuk video deskripsi pelayanan ini lebih dapat diterima oleh masyarkat dan mudah diserap informasinya tanpa perlu membaca lagi informasi tersebut. Masyarakat akan mudah menyerap dan menangkap informasi dari tampilan gambar-gambar bergerak dan diselaraskan dengan audio yang menampilkan prosedur-prosedur pelayanan tersebut.

Perkembangan Produk

Media informasi dan sosialisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dahulu hanya menggunakan spanduk, majalah, brosur saja, kemudian dibuatkanlah website dan seiring berkembangnya informasi serta dunia semakin maju maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang membuat video informasi sosialisasi dan promosi yang disampaikan kepada masyarakat akan lebih mudah diserap dan diterima dengan baik, perkembangan media saat ini yang lebih modern dan kreatif lagi maka dibuatlah media yang berbentuk video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sebagai unsur informasi sosialisasi dan promosi yang bertujuan agar prosedur pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan meningkatnya pengunjung puskesmas serta mempercayakan kesehatannya kepada puskesmas.

Material Produk

Pada Perancangan video deskripsi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ada beberapa material produk yang mendukung proses produksi yaitu:

Tabel 3.1 Material Produk.

Spesifikasi Produk

Dalam Peracangan video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada media audio visual yang dibuat ini didapat dari data-data real Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang diselaraskan dengan menggabungkan hasil gambar shooting, motion graphic, effect visual, dubbing, dan backsound, dengan video deskripsi pelayanan kesehatan ini akan menjadi lebih menarik dan efektif dalam penyampaian informasi kepada masyarakat untuk mengetahui Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan Relasi pemerintahan yang lainnya. Dalam pembuatan video deskripsi pelayanan kesehatan ini terdapat beberapa manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya: Manfaatnya adalah Sebagai Media informasi sosialisasi pelayanan dan promosi tambahan, sebagai Dinas yang dapat berkreabidilitas Tinggi, dapat membangun kepercayaan dengan masyarakat luas, dapat menjadi contoh untuk Relasi Pemerintah lain, dan dikenal masyarakat umum. Adapun Kelebihannya adalah Kualitas Informasinya akan terjaga dengan baik, hemat waktu dalam penyampain informasinya, dan penyajian informasi secara efektif, menarik dan praktis. Sedangkan Kekurangannya adalah Proses produksi video yang cukup lama, dalam Proses produksi dapat melibatkan banyak orang dalam beberapa scene, dalam pembuatan video ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan memerlukan peralatan media video audio visual yang mendukung, seperti : Laptop, Perlengkapan kamera, clipOn, dan tripod .

Harga Produk

Dalam Pembuatan perancangan Video Deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan ini membutuhkan biaya yang besar karena dalam prosesnya dibutuhkan sutradara, cameraman, assistant cameraman, editor, scriptwriter, cast dan crew. Serta membutuhkan peralatan media audio visual yang mendukung proses take gambar yang harus menggunakan kamera DSRL sampai pada proses editing video yang harus menggunakan laptop.

Market Analisis

Market Positioning

Market positioning merupakan langkah perusahaan untuk memamerkan pelayanan dan merancang sebuah karya agar dapat dinilai dengan baik oleh masyarakat umum, serta penikmat informasi video deskripsi pelayanan Kesehatan ini. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memiliki pelayanan terbaik untuk penolong kesehatan masyarakat dan cukup memadai peralatan kesehatannya. Dengan video deskripsi pelayanan kesehatan ini diharapkan banyak orang yang mengetahui Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan akan dipublikasikan pada media sosial youtube dengan target 4500 view, web, lobby Dinas Kesehatan serta puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang, yaitu ; puskesmas Tigaraksa, Pasir Nangka, Balaraja, Curug dan Kelapa Dua, lalu penyerapan akan informasi yang di tampilkan akan diterima dengan baik oleh masyarakat umum wilayah Kabupaten Tangerang, dengan begitu image Dinas Kesehatan terangkat pada masyarakat akan lebih percaya terhadapat pelayanan puskesmas dan meningkatnya pengunjung konsultasi kesehatan kepada Puskemas wilayah Kabupaten Tangerang sebesar 5% sesuai target yang diinginkan.

Potensial Market

Pada Perancangan Video Deskripsi pelayanan kesehatan ini sebagai sarana informasi syarat administrasi pelayanan kesehatan pada puskesmas dan promosi untuk meningkatkan image Dinas Kesehatan pada Puskesmas dimata masyarakat, serta tingkat kepercayaan pelayanan kesehatan meningkat kedepannya dengan memberikan media informasi video yang detail dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang akan disosialisaikan di youtube, web, Tv Wall Dinas Kesehatan ataupun Puskesmas kepada pasien, calon bidan baru, calon dokter baru, bupati, dan masyarakat umum yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang ataupun sekitarnya. Berdasarkan data yang telah didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dengan dibuatnya video deskripsi pelayanan kesehatan ini dapat mencapai target pencapaian puskesmas mampu Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED) sebanyak 44 Puskesmas ditahun 2018 nantinya, dan kenaikan respon time sebanyak 5% = 6000 rujukan ke rumah sakit yang dinaungi oleh Dinas Kesehatan pada penyelamatan ibu dan bayi melalui SIRAJIEMAS, serta meningkatnya pengunjung konsultasi kesehatan kepada Puskemas wilayah Kabupaten Tangerang sebesar 5% sesuai target yang diinginkan.

Market Segmentation

  1. Geografi
    Khusus : Wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
  2. Demografi
    Jenis kelamin : Pria & Wanita
    Usia : 0 - 55 tahun atau lebih
    Kelas Ekonomi : Menengah bawah.
    Sasaran  :
    1. Masyarakat Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
    2. Jajaran Staf dan Karyawan Pemerintah
  3. Psikografi : Masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara jelas mengenai prosedur pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, serta para pejabat pada setiap event kegiatan Dinas untuk mengetahui kegiatan dan prosedur Dinas Kesehatan selama tahun 2017 ini.

Marketing Objective

Adanya media video deksripsi palayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dapat membantu puskesmas-puskesmas dan layanan 119 dalam penyampaian informasi berkualitas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pelayanan puskesmas dalam hal ini mempunyai target 15% = 6000 dalam penyelamatan ibu dan bayi dalam program sistem rujukan kesehatan dan penyelamatan ibu dan anak (SIJARIEMAS) dalam satu tahun.

Marketing Strategy

Pelayanan Dinas Kesehatan untuk puskesmas dikenakan biaya sesuai kebijakan Pemerintah Daerah pendaftaran dikenakan Rp. 3000/pasien untuk poli umum dan lansia gratis, untuk poli gigi akan dikenakan Rp. 25.000 – Rp. 70.000 tergantung gigi dan keperluan pasien. Untuk bersalin gratis asalkan mempunyai Jamkesmas/Jamkesda/BPJS untuk yang tidak memiliki Jamkesmas/Jamkesda/BPJS akan dikenakan biaya persalinan sebesar Rp. 700.000 sudah lengkap. Dengan harga yang relative murah dan fasilitas yang memadai serta dengan kualitas kenyaman yang diberikan untuk pasien. Puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang buka 24 jam dan buka dari senin sampai dengan sabtu. Dan Dinas Kesehatan juga sudah berkerja sama dengan rumah sakit ternama seperti Rumah sakit Umum Kabupaten Tangerang, Rumah sakit umum balaraja, Rumah sakit Siloam, Rumah sakit Qodar, Rumah sakit Mitra Husada, dan Ciputra Hospital. Ada beberapa video sosialisasi untuk masyarakat saat ini pada Dinas Kesehatan kabupaten Tangerang. Namun untuk prosedur pelayanan dan kualitas pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang belum mempunyai media informasi yang efektif, hanya menggunakan majalah, brosur, dan web dalam hal ini kurang tepat penyampaian informasi untuk masyarakat Kabupaten Tangerang. Untuk itu akan dikembangkan dalam bentuk media audio visual video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sehingga dalam penyampaian informasi sosialisasi dan promosi akan lebih efektif dan komunikatif. Pada Perancangan video deskripsi pelayanan ini membutuhkan biaya yang relative besar tetapi hal ini akan sebanding dengan serapan informasi yang akan diterima oleh masyarakat nantinya. Media video deskripsi pelayanan ini akan disosialisasikan di media sosial youtube, web, dan TVwall/LCD pada lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang serta Puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang yaitu; Tigaraksa, Balaraja, Pasir Nangka, Curug, Kelapa Dua.

Budget Produksi Media

Tabel 3.2 Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan tersebut membutuhkan 1 (satu) buah unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Laptop : Asus
  2. Prosecor : Intel Core i5-7200U
  3. CPU : Up to 3.1 GHz
  4. Monitor : layar 14 inch TFT LCD LED Backlight
  5. Mouse : Logitech Optical Mouse
  6. Ram : 4 GB DDR 3
  7. Harddisk : 1 TB

Software yang digunakan

Dalam media informasi yang dirancang menggunakan beberapa software, yakni sebagai berikut:

  1. Adobe Premiere CC 2015
  2. Adobe After Effect CC 2015
  3. Adobe Illlustrator Cs6
  4. Adobe Audition Cs6

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap 1 yaitu berisi gambaran rancangan dari seluruh project yang dibuat dari proses hasil wawancara dengan stakeholder dr. Jusran Jufri selaku yang bertanggung jawab pada Media Center Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Elisitasi tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap 2 ini berdasarkan metode MDI yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media tahap 1 dengan rancangan yang disanggupi yang akan di eksekusi.

Tabel 3.4 Elisitasi tahap 2

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (yang diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap 3

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

Tabel 3.4 Elisitasi tahap 2

Keterangan :

T : Tecnichal

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Final draft elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Praproduksi

Praproduksi merupakan proses sebuah tahapan awalan sebelum melakukan tahap produksi, pada tahap ini akan membuat sebuah ide/gagasan pada sebuah Sinopsis/cerita yang tujuannya untuk Narasi yang akan berlanjut pada pembuatan storyboard, setelah itu akan diperjelas pada script writing agar nantinya selaras sesuai konsep yang diharapkan. Lalu pada proses ini juga akan dibentuk atau penyusunan crew, time schedule, anggaran dana, dan Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Video Deskripsi Pelayanan Kesehatan Kabupaten Tangerang, fungsinya agar tidak menyia-nyiakan waktu dan sesuai target pencapaian hasil video yang memuaskan. Dalam pembuatan Video deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ini juga, memerlukan data yang sangat akurat maka dari itu sebelumnya sudah melakukan observasi untuk pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dipaparkan pada gambar berikut :


Gambar 4.1 Pra Production

Ide atau Gagasan

Ide atau gagasan merupakan langkah pertama dalam merancang cerita, atau konsep untuk membuat cerita mapun sebuah video. Tentunya dalam pembuatan video deskripsi pelayanan dinas kesehatan Kabupaten Tangerang tercetus gagasan atau sebuah ide pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Tangerang yang nantinya dalam media video deskripsi ini masyarakat Kabupaten Tangerang lebih mudah mengetahui dalam penyerapan informasi tentang upaya pelayanan Dinas Kesehatan yang mencakup puskesmas yang tersebar pada wilayah Kabupaten Tangerang.

Sinopsis

Sinopsi merupakan sebuah ringkasan dari sebuah cerita atau ringkasan dari sebuah ide maupun gagasan, yang sangat efektif dalam penyajian sebuah cerita begitupun pada sinopsis video deskripsi palayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, menggunakan unsur-unsur instrinsik pada penulisan sinopsis tersebut, berikut adalah sinopsis yang digunakan untuk video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang :

“Dinas Kesehatan Merupakan sebuah Unsur pelaksanaan Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang merupakan unsur pelaksanaan pemerintah Daerah Kabupaten yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekertaris Daerah, serta dipimpin langsung oleh kepala Dinas Beralamat di kompleks pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang jalan Abdul Hamid 2 Kadu Agung Tigaraksa.Tangerang – Banten.

Setiap pagi dan setiap harinya Puskesmas selalu ramai didatangi oleh para pengunjung yang ingin memeriksa kesehatan tubuh nya, dari mulai orang tua sampai balita yang ingin di imunisasi dan ditimbang. Untuk poli gigi puskesmas, sudah begitu lengkap peralatannya. Puskesmas selalu jadi langgangan untuk masyarakat yang bawah hingga menengah atas, pelayanan puskesmas saat ini sudah terjamin.

Semua pelayanan puskesmas Kabupaten Tangerang sudah sangat baik, para dokter, bidan pegawai administrasi, dan apoteker melayani dengan sepenuh hati. Masyarakat begitu antusias dengan pelayanan yang di berikan oleh puskesmas, sehingga masyarakat sangat percaya berobat di puskesmas yang berada didekat wilayah mereka, yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Tangerang yaitu yang berjumlah 44 puskesmas yang ada.”

Narasi

Narasi adalah sebuah teks yang nantinya akan diucapkan oleh seorang dubbing, sebagai tambahan suara untuk melengkapi video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, berikut adalah teks narasi tersebut :

“Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang merupakan unsur pelaksanaan pemerintah Daerah Kabupaten / yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati / melalui sekertaris Daerah / serta dipimpin langsung oleh kepala Dinas // Beralamat di kompleks pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang / jalan Abdul Hamid 2 Kadu Agung Tigaraksa // Tangerang – Banten // Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memilih beberapa Puskesmas yang memiliki Fasilitas dan Pelayanan Terbaik// yaitu / Puskesmas Tigaraksa / Puskesmas Curug / Puskesmas Pasir Nangka / Puskesmas Kelapa Dua / Puskesmas Balaraja / dan Puskesmas Caringin// Berikut adalah sebuah alur pendaftaran puskesmas // Pasien datang menuju loket pendaftaran / lalu mengambil nomor antrian pendaftaran// untuk pasien disabilitas dan lansia akan segera ditangani // Sedangkan / pasien umum menunggu giliran untuk menyerahkan berkas pendaftaran // Syarat pendaftaran untuk pasien baru // Kartu Tanda Penduduk / kartu BPJS / atau KIS dan Kartu Keluarga // Untuk pasien umum lama // Kartu Kunjungan berobat / Kartu Tanda Penduduk / kartu BPJS / atau Jaminan Kesehatan Daerah // Setelah persyaratan pasien menyerahkan pada loket/ maka petugas akan memasukan data kunjungan pasien pada komputer simplus / Melakukan pembayaran sesuai Peraturan Daerah dan penandatangan Jaminan Kesehatan // setelah itu pasien segera ditangani //Pelayanan Kesehatan merupakan sebuah upaya pemeriharaan kesehatan dalam individu maupun masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan / peranan pemerintah dalam membangun kesehatan masyarakat / melalui pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas/ merupakan perananan yang mampu membina dan memberikan pelayanan menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerja dalam kegiatan pokok dari mulai pelayanan anak dan balita / sampai pasien disabilitas dan lansia // Public Safety Center merupakan sebuah layanan cepat tanggap / yang bekerjasama dengan kementerian perhubungan untuk membantu penanganan kesehatan yang tidak hanya berhubungan dengan kecelakaan tapi / juga dengan situasi darurat selama 24 jam // Silahkan hubungi 119 //”

Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah sebuah tahapan penggambaran dalam sebuah Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang dihasilkan dari sebuah ide atau imajinasi seseorang agar terlihat lebih nyata dan menjadi sebuah ketertarikan untuk memicu perubahan dalam sebuah cerita yang akan lebih menarik lagi. Berikut adalah Storyboard pada Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang:

Tampilan Gambar 4.2. Intro Bumper “Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Tampilan Gambar 4.3. Intro Bumper“Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang”

Tampilan Gambar 4.4. EXT/Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Knee Shoot/Menampilkan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Tampilan Gambar 4.5. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium Shoot/Menampilkan Lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Tampilan Gambar 4.6. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Close-up/ Menampilkan logo Kabupaten Tangerang

Tampilan Gambar 4.7. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Long Shoot/ Menampilkan suasana dari atas Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Tampilan Gambar 4.8. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Long Shoot/ Menampilkan papan nama Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Tampilan Gambar 4.9. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium Close-up/Menampilkan video wawancara bagian Kasie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Tampilan Gambar 4.10. EXT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Stay Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Tigaraksa

Tampilan Gambar 4.11. EXT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Medium Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Kelapa Dua

Tampilan Gambar 4.12. EXT/Puskesmas Balaraja/Day/Zoom/ Menampilkan papan nama puskesmas Balaraja

Tampilan Gambar 4.13.Alur Pendaftaran Puskesmas

Tampilan Gambar 4.14. EXT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Long Shoot/ Menampilkan Loket Pendaftaran

Tampilan Gambar 4.15. EXT/Puskesmas Curug/Day/Long Shoot/ Menampilkan Pengambilan Obat (Apotek)

Tampilan Gambar 4.16. INT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Medium-Close Up/ Menampilkan pemeriksaan pasien lansia pada poli umum

Tampilan Gambar 4.17. INT/Puskesmas Kelapa Dua/Day/Medium Shoot/ Menampilkan pemeriksaan pasien pada Poli Anak

Tampilan Gambar 4.18. INT/Penyuluhan Di Desa Cisereh/Day/Long Shoot/ Menampilkan penyuluhan kehamilan pada Desa

Tampilan Gambar 4.19. INT/Pendopo Kota Tangerang/Day/Long shoot/ Menampilkan Bupati Kabupaten Tangerang pada pertemuan tim

Tampilan Gambar 4.20. INT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Close-Up/ Menampilkan cek USG pada ibu hamil di Puskesmas

Tampilan Gambar 4.21. INT/Puskesmas Curug/Day/Medium Shoot/ Menampilkan pasien rawat inap pada Puskesmas

Tampilan Gambar 4.22. EXT/Penyuluhan Gizi Di Curug Wetan/Day/Medium Shoot/ Menampilkan penyuluhan gizi buruk pada masyarakat

Tampilan Gambar 4.23. EXT/Puskesmas Kelapa Dua/Day/Long Shoot/ Menampilkan Fasilitas bermain Untuk anak

Tampilan Gambar 4.24. EXT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Medium Zoom/ Menampilkan Penilaian Terhadap puskesmas

Tampilan Gambar 4.25. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Close-Up/ Menampilkan kegiatan pemanggilan SIJARIEMAS atau 119

Tampilan Gambar 4.26. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Close-Up/ Menampilkan Papan nama 119

Tampilan Gambar 4.27. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium Shoot/ Menampilkan outro bumper

Script Writing

Script Writing merupakan sebuah seni yang berupa penulisan naskah pada sebuah cerita yang nantinya akan diimplementasikan secara audio dan visual, dengan konsep yang menarik yang didapat dari sebuah ide atau gagasan pada pembuat cerita, berikut merupakan tabel Script Writing pada Video Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Rundown dalam sebuah acara ataupun kegiatan pada syuting, editing, dan lain-lain sangat penting sekali, karena rundown merupakan susunan dalam kegiatan yang dibatasi oleh waktu:

Tabel 4.2. Rundown

Penyusunan Crew

Penyusunan Crew pada syuting Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang harus memiliki sutradara, cameraman, editor, script writing, dubber, dan pemain yang dipilih meliputi petugas ataupun pekerja yang berada di Dinas Kesehatan dan Puskesmas tersebut. Berikut merupakan pemain dan Crew pada pembuatan Video Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang :

Tabel 4.3. Susunan Crew and Talent

Time Schedule

Time schedule merupakan waktu yang sudah ditentukan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya agar tidak menjadi sia-sia dalam pengerjaan video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan, dan penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tersebut:

Tabel 4.4. Time Schedule

Anggaran/Budget

Anggaran merupakan biaya yang dapat diprediksikan dalam menghitung atau kalkulasi pengeluaran yang direncanakan oleh seseorang ataupun kelompok agar akan terhitung jumlah biaya yang digunakan untuk jangka waktu tertentu, dalam pembuatan video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ini mengkalkulasi anggaran sebagai berikut:

Tabel 4.5 Anggaran / Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Pada Pembuatan Video Deskrispi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggunakan peralatan Camera DSLR Canon 600D, Camera DSLR Canon 70D, tripod, boom mic, Memory Card 16GB,64 GB, dan DVD. Berikut merupakan peralatan dalam pengambilan gambar pada Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Gambar 4.28. Camera Canon 600D

Gambar 4.29. Camera Canon 70D

Gambar 4.30. ClipOn

Gambar 4.31. Tripod

Gambar 4.32. Memory 16 Gb

Gambar 4.33. Memory 64 Gb

Produksi

Pada tahap Produksi merupakan proses penggabungan dari ide, gagasan dan semua hal yang telah dibuat dan dilakukan pada praproduction seperti Sinopsis, Storyboard, Narasi, Script writing dan Rundown. Di lanjutkan dengan proses pengambilan gambar dengan teknik yang baik dan berjalan lancar dengan hasil yang baik. Pada tahapan production ini ide Sinopsi, Narasi, dan Script Writing yang kreatif, lalu Pemain yang mendukung dalam pembuatan Video Deskripsi Pelayanan Kesehatan Kabupaten Tangerang yang baik. Didalam tahap Storyboard sangat berperan dalam keselarasan pembuatan Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Didalam Proses ini kerjasama dari crew dan pemain sangat penting agar menghasilkan video yang memuaskan untuk dilihat.

Gambar 4.34 Production

Perencanaan Multimedia

Perancangan multimedia adalah sebuah penggabungan video, gambar, animasi, audio, dan teks sehingga menjadi terpadu dalam sebuah media informasi yang menarik, presentatif, komunitatif, dan interaktif. Di dalam unsur penggabungan video, gambar, animasi, teks, dan audio yang menarik dan dipadukan dalam effect visual akan memberikan ketertarikan pada konsumen dalam melihat hasil video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, ini merupakan media informasi video yang sangat efisien dan efektif dalam informasi kegiatan, sosialisasi, dan pelayanan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Perancangan ini dimanfaatkan untuk mengangkat image Dinas Kesehatan dan media informasi untuk masyarakat dalam minat kesehatan. Dalam perencanaan multimedia ada tiga tahap yang dilakukan yaitu, tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia.

Tujuan Multimedia

Dalam tujuan multimedia ini merupakan penunjang media informasi untuk Dinas Kesehatan dan masyarakat khususnya wilayah masyarakat Kabupaten Tangerang, yang inovatif, efektif, dan efisien melalui website, youtube. Fungsinya untuk informasi masyarakat tentang kegiatan sosialisasi, dan pelayanan pada Dinas Kesehatan maupun puskesmas Tigaraksa, Pasir Nangka, Balaraja, Curug, Kelapa Dua, dan khusus PONED puskesmas Caringin, untuk kepahaman kesehatan serta menarik minat masyarakat akan kesehatan. Maka itu, puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang akan meningkatkan target konsultasi maupun berobat sebesar 5%.

Strategi Multimedia

Srategi multimedia ini merupakan sebuah hasil dari perancangan video audio visual yang mengenai informasi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang akan diimplementasikan pada website, youtube, dan LCD/tv wall lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Sebelumnya tentu dilakukan tahapan produksi dan menentukan sebuah strategi apa yang harus dipersiapkan dan dirancang, lalu melihat target dan mempersiapkan sasaran. Strategi multimedia ini memiliki tiga poin yang harus disiapkan yaitu sebagai berikut :

  1. Geografi
    Khusus : Wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
  2. Demografi
    Jenis kelamin : Pria & Wanita
    Usia : 0 - 55 tahun atau lebih
    Kelas Ekonomi : Menengah bawah.
    Sasaran  :
    1. Masyarakat Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
    2. Jajaran Staf dan Karyawan Pemerintah
  3. Psikografi : Masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara jelas mengenai prosedur pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, serta para pejabat pada setiap event kegiatan Dinas untuk mengetahui kegiatan dan prosedur Dinas Kesehatan selama tahun 2017 ini.

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi masyarakat tentang Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, memiliki tiga aspek yaitu:

  1. Teks

    Dalam awal video teks awal bumper pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan Kementrian Kesehatan Indonesia menggunakan teks Calibri, dan alur pendaftaran menggunakan type font Bebas Neue.

  2. Picture

    Gambar atau video yang digunakan dalam pembuatan media ini adalah format, Mp4 dan, Mov..

  3. Sound

    Pada Video deskripsi pelayanan ini menggunakan suara manusia atau dubber, dan juga di sisipkan backsound music Positive Acoustic Instrumental, agar terdengar tidak membosankan dalam tampilan video tersebut.

Perencanaan Audio

Dalam perencanaan audio ini sangatlah penting dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk menyampaikan informasi. Tanpa adanya audio dan backsound music pada video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang akan terlihat membosankan dan tidak menarik. Oleh karena itu pada video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggunakan audio dan backsound music sebagai pelengkap dan akan terlihat lebih menarik. Dalam perencanaan video yang baik terdapat tujuan audio, strategi audio, dan program audio.

Tujuan Audio

Pada tujuan audio dalam video deskripsi pelayanan ini untuk informasi masyarakat tentang pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan dan puskesmas. Agar masyarakat lebih memperhatikan kesehatan dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dapat dipercaya sebagai Dinas pada Pemerintahan Kabupaten Tangerang yang dapat berkredibilitas tinggi. Serta dapat memenuhi target yang diinginkan Dinas Kesehatan dan puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang, dalam kunjungan konsultasi ataupun berobat pada puskesmas sebesar 5 %. Tujuan dari audio dapat menjelaskan isi dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, sehingga media informasi ini akan lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi pada masyarakat. Audio ini diselaraskan dengan video atau animasi yang sesuai sehingga, menjadi sebuah media informasi yang tidak membosankan dan mudah dimengerti.

Strategi Audio

Pada srategi audio ini, yang menampilkan isi video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang agar selaras dengan video tersebut. Srategi audio ini memaksimalkan suara dan keadaan agar suara lain tidak masuk pada saat recording, memperhatikan hasil suara yang terekam sudah cukup baik atau tidak, jika sudah cukup baik rekaman akan diedit, jika tidak cukup baik akan merekam ulang, dan menyesuaikan video deskripsi pelayanan tersebut. Agar tidak terjadi kesalahan, dan dapat dimengerti serta diterima informasinya oleh masyarakat. Berikut tiga poin dalam strategi audio, yaitu  :

  1. Geografi
    Khusus : Wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
  2. Demografi
    Jenis kelamin : Pria & Wanita
    Usia : 0 - 55 tahun atau lebih
    Kelas Ekonomi : Menengah bawah.
    Sasaran  :
    1. Masyarakat Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
    2. Jajaran Staf dan Karyawan Pemerintah
  3. Psikografi : Masyarakat yang ingin lebih mengetahui secara jelas mengenai prosedur pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, serta para pejabat pada setiap event kegiatan Dinas untuk mengetahui kegiatan dan prosedur Dinas Kesehatan selama tahun 2017 ini.

Program Audio

Dalam program audio pada video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sangat penting karena audio harus digunakan agar dapat dimengerti oleh masyarakat, serta akan diselaraskan dengan bagian-bagian yang berada dalam video seperti gambar, video, teks, animasi, effect dan lainnya, agar terhindar dari kesahalan dalam keselarasan tersebut. Audio yang digunakan pada video deskripsi pelayanan yaitu format mp3, hasil dari audio ini menggunakan suara manusia atau biasa disebut dengan dubber. Dubber merupakan seseoarang yang membaca naskah untuk membantu kelengkapan video deskripsi pelayanan ini, agar terdengar lebih menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Dubber juga diselaraskan dengan backsound music agar terdengar tidak membosankan dan lebih mencerna informasi yang disampaikan. Untuk mendapatkan audio yang baik tentu harus menggunakan proses editing audio pada aplikasi Adobe Audition Cs6. Program audio yang digunakan sebagai berikut :

  1. Backsound adalah pelengkap pada video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, agar terdengar tidak membosankan saat menampilkan video tersebut. Backsound disisipkan pada saat bumper, isi, dan bumper akhir, yang menggunakan Trust your Heart - instrument music Positive Acoustic Instrumental.
  2. Dubbing adalah suara seseorang yang disisipkan dalam video. Dubbing ini digunakan pada awalan video, dan isi video untuk menyampaikan penjelasan dari video tersebut agar lebih mudah dipahami dan tersampaikan pesan yang disampaikan, serta suara manusia ini rekam dengan menggunakan alat Audio Recorder lalu diedit menggunakan Adobe Audition Cs6.

Perencanaan Visual

Pada proses perencanaan visual merupakan perencanaan gambar dan video yang akan diselaraskan atau dipadukan sehingga menjadi sebuah media informasi video pelayanan yang komunikatif dan interaktif. Tentu saja didukung pada saat pengeditan gamabar dan video yang disisipkan teks, animasi, dan suara. Penggabungan video, teks, animasi, dan suara dilakukan pada adobe premier cc, yang di render setelah melakukan proses penggabungan selesai dan berformat mp4. Untuk mengetahui perencanaan visual dan tahapan yang dapat terlaksanakan dengan baik dan benar, maka diberikan kesan yang baik pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang melalui video yang ditampilkan. Dalam perencanaan visual ini terdapat tujuan visual, strategi visual, dan program visual.

Tujuan Visual

Pada tujuan visual merancang sebuah media audio visual dalam bentuk video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, mengenai kesehatan, sosialisasi dan pelayanan puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang dengan hasil yang menarik disisipkan effect visual yang terkesan tidak membosankan pada saat ditanyangkan dan terlihat indah disetiap tampilan video.

Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

Strategi Visual

Strategi Visual merupakan proses memberikan visual effect dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Saat ini media informasi tentang effect visual sudah beragam sehingga mempermudah untuk membuat video yang menarik dengan menyisipkan effect visual. Dalam strategi visual yang menggunakan effect visual dapat menarik masyarakat dalam melihat dan mengerti informasi yang ditampilkan pada isi video tersebut. Tampilan visual yang menampilkan intro bumper, animasi atau motion graphic video isi pelayanan, dan autro bumper semua ditampilkan dengan tepat, efektif, dan efisien.

Program Visual

Pada Program visual yang digunakan dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, menggunakan aplikasi adobe after effect CC untuk membuat motion graphic atau animasi, dan bumper. Sedangkan untuk menggabungkan intro bumper, video, animasi/motion graphic, autro bumper, dan effect visual yaitu menggunakan aplikasi adobe premier cc 2015.

Gambar4.35. Intro Bumper “Kementrian Kesehatan Republik Indonesia”

Gambar 4.36. Intro Bumper “Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang”

Gambar 4.37. EXT/Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Knee Shoot/Menampilkan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.38. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium Shoot/Menampilkan Lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.39. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Close-up/ Menampilkan logo Kabupaten Tangerang

Gambar 4.40. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Long Shoot/ Menampilkan suasana dari atas Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.41. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Long Shoot/ Menampilkan papan nama Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.42. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Long Shoot/ Menampilkan suasana Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.43. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium Close-up/ Menampilkan video wawancara bagian Kasie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Gambar 4.44.EXT/Lapangan Gedung Serba Guna Kabupaten Tangerang/Day/Long Shoot/ Menampilkan video Kegiatan Kabupaten Tangerang tentang GERMAS

Gambar 4.45.Peta Lokasi Puskesmas Kabupaten Tangerang

Gambar 4.46. EXT/Jalan Raya Pemda Tigaraksa/Day/Long Shoot/ Menampilkan Timelapse Tugu Tigaraksa

Gambar 4.47. EXT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Stay Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Tigaraksa

Gambar 4.48. EXT/Puskesmas Curug/Day/Medium Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Curug

Gambar 4.49. EXT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Medium Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Pasir Nangka

Gambar 4.50. EXT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Medium Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Kelapa Dua

Gambar 4.51. EXT/Puskesmas Balaraja/Day/Zoom/ Menampilkan papan nama puskesmas Balaraja

Gambar 4.52. EXT/Puskesmas Caringin/Day/Medium Shoot/ Menampilkan papan nama puskesmas Caringin

Gambar 4.53. Menampilkan Alur Pendaftaran puskesmas / Motion Graphic

Gambar 4.54. EXT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Long Shoot/ Menampilkan Loket Pendaftaran

Gambar 4.55. EXT/Puskesmas Curug/Day/Long Shoot/ Menampilkan Pengambilan Obat (Apotek)

Gambar 4.56. INT/Puskesmas Curug/Day/Medium Shoot/ Menampilkan Laboratorium Puskesmas

Gambar 4.57. EXT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Long Shoot/ Menampilkan papan nama ruangan puskesmas

Gambar 4.58. INT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Medium-Close Up/ Menampilkan pemeriksaan pasien lansia pada poli lansia

Gambar 4.59. INT/Puskesmas Pasir Nagka/Day/Long Shoot/ Menampilkan pemeriksaan pasien pada poli Gigi

Gambar 4.60. INT/Puskesmas Pasir Nagka/Day/Medium Close-Up/ Menampilkan pemeriksaan pasien TBC

Gambar 4.61 INT/Puskesmas Kelapa Dua/Day/Medium Shoot/ Menampilkan pemeriksaan pasien pada Poli Anak

Gambar 4.62. INT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Knee Shoot/ Menampilkan pemeriksaan pasien pada Poli umum

Gambar 4.63. INT/Penyuluhan Di Desa Cisereh/Day/Long Shoot/ Menampilkan penyuluhan kehamilan pada Desa

Gambar 4.64. INT/Penyuluhan Di Desa Cisereh/Day/Long Shoot/ Menampilkan penyuluhan kehamilan pada Desa untuk kelas ibu hamil

Gambar 4.65. INT/Pendopo Kota Tangerang/Day/Long shoot/ Menampilkan Bupati Kabupaten Tangerang pada pertemuan tim

Gambar 4.66. INT/Puskesmas Tigaraksa/Day/Close-Up/ Menampilkan cek USG pada ibu hamil di Puskesmas

Gambar 4.67. INT/Puskesmas Curug/Day/Medium Shoot/ Menampilkan pasien rawat inap pada Puskesmas

Gambar 4.68. INT/Puskesmas Kelapa Dua/Day/Close Up/ Menampilkan konsultasi pasien meminta Rujukan

Gambar 4.69. EXT/Penyuluhan Gizi Di Curug Wetan/Day/Medium Shoot/ Menampilkan penyuluhan gizi buruk pada masyarakat

Gambar 4.70. INT/Ruang PONED Puskesmas Caringin/Day/Medium Shoot/ Menampilkan Ruangan Persalinan

Gambar 4.71. INT/Ruang PONED Puskesmas Caringin/Day/Medium Shoot/ Menampilkan Bidan saat menanganin pasien lahiran dan PONED

Gambar 4.72. INT/Ruang PONED Puskesmas Caringin/Day/Medium Close-Up/ Menampilkan Tabung inkubator

Gambar 4.73. EXT/Puskesmas Kelapa Dua/Day/Long Shoot/ Menampilkan Tempat menunggu untuk anak

Gambar 4.74. EXT/Puskesmas Pasir Nangka/Day/Medium Zoom/ Menampilkan Penilaian Terhadap puskesmas

Gambar 4.75. INT/Puskesmas Curug/Day/Medium Shoot/ Menampilkan ruang rawat inap

Gambar 4.76. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Close-Up/ Menampilkan Papan nama 119

Gambar 4.77. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium long shoot/ Menampilkan Papan nama PSC

Gambar 4.78. INT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Close-Up/ Menampilkan kegiatan pemanggilan SIJARIEMAS atau 119

Gambar 4.79. EXT/Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang/Day/Medium Shoot/ Menampilkan outro bumper

Perencanaan Broadcasting

Pada perencanaan broadcasting sangatlah dibutuhkan dalam menjangkau masyarakat luas, karena banyak pelayanan yang dapat didistribusikan dengan efisien dan efektif. Di dalam perencanaan ini terdapat hal yang dapat disiapkan untuk pemasaran kepada masyarkat yang lebih luas. Untuk perencanaan broadcasting agar menjadi acuan dalam pencapaian target publikasi informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Dalam hal ini merupakan suatu hal yang menarik sebagai media informasi pelayanan. Tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting merupakan perencanaan broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Pada Tujuan Broadcasting ini untuk publikasikan kepada masyarakat umum agar lebih mengetahuin informasi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan juga dapat memenuhi target yang diinginkan sebesar 5% dari publikasi.

Strategi Broadcasting

Pada Strategi broadcasting ini menggunakan strategi publikasi video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memanfaatkan media website dan youtube agar lebih efektif dan efesien. Tentu saja akan ditayangkan pada LCD/Tv wall lobby Dinas Kesehatan dan akan dipakai untuk acara tertentu.

Program Broadcasting

Pada program broadcasting ini untuk menjangkau masyarakat luas dalam penanyangan hasil media video informasi pelayanan dengan memanfaatkan media internet. Untuk lebih jelasnya mengenai media informasi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang akan ditampilkan melalui media sebagai berikut :

  1. Youtube, adalah media sosial sama dengan televisi tetapi lebih ter-up-to-date, dan memerlukan kuota data sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mengupload sebuah video dalam youtube, harus memiliki akun, setelah memiliki akun maka akan dibebaskan untuk mengupload sesuai keinginan dan berikan deskripsi pada kolom deskripsi agar masyarakat jelas video yang ditonton. Lalu berikan judul, dan jangan lupa hastag dalam kolom hastag agar mudah untuk dilacak. Untuk mengupload video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang tentu juga sama dengan penjelasan tersebut, fungsinya agar terjangkau media informasi pelayanan ini kepada masyarakat luas.
  2. Website, merupakan media informasi yang berupa artikel ataupun video yang bisa dipublish dan di informasikan kepada masyarakat luas. Video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan ini juga akan di upload pada website resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
  3. DVD, merupakan penyimpanan data yang berformat dan memiliki kapasitas 4GB. Pada video deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga menggunakan DVD untuk memberikan file dengan format MP4 pada Dinas Kesehatan karena DVD memiliki kualitas yang lebih baik dari pada VCD.
  4. LCD/TV Wall, merupakan alat yang dapat menayangkan sebuah informasi, biasanya digunakan diberbagai bidang salah satunya kepentingan kantor sebagai informasi pegawai ataupun pengunjung, dan dioprasikan oleh seorang operator. Media informasi Video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, akan ditampilkan dalam LCD/TV wall lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Post Production

Pada tahap ini merupakan tahap akhir atau finishing, mixing, dalam merancang video deskripsi pelayanan untuk merapikan dan menyempurnakan dalam membuat video informasi yang menarik pada proses ini pula semua hasil footage pada proses production diedit sesuai dengan draft final elisitasi sebelumnya sehingga menjadi sebuah hasil video finalnya.

Gambar 4.80. Post Production

Editing

Pada Proses editing ini harus memiliki kesabaran dan ketelitian, karena prosesnya sedikit rumit dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Video yang pada saat syuting akan dipilih, dipotong, dan disusun sesuai dengan story board serta draft akhir elisitasi

'

Gambar 4.81. Editing

Mixing

Dalam proses ini masih termasuk dengan proses editing yang memotong, memilih, dan menyusun. Tahap selanjutnya adalah mixing yaitu proses penggabungan dan pencampuran video, animasi/motion graphic, audio, teks, backsound musik serta effect visual yang akan membuat tampilan video lebih menarik dan tidak terkesan monoton. Pencampuran tersebut tersusun sesuai story board dan draft elisitasi akhir. Selanjutnya, proses render dan mengubah file dengan format file Mp4 atau sesuai dengan kebutuhan. Setelah semua selesai maka video deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang akan sebarluaskan kepada masyarakat umum khususnya wilayah Kabupaten Tangerang.

Gambar 4.82. Mixing

Finishing

Dalam tahapan Finishing ini merupakan tahap penyelesaian didalam sebuah rancangan media video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang setelah melakukan proses editing, dan mixing. Setelah itu ditahap ini dilakukan pengecekan apakah video sudah susai jika sesuai makan akan dilakukan proses exporting.

Gambar 4.83. Render

Exporting

Dalam tahap exporting merupakan tahap akhir dalam perencanaan media video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang setelah melakukan proses editing dalam software adobe premier cc 2015. Selanjutnya dilakukan proses exporting hasil video yang akan dipublish pada youtube, website, LCD/Tv wall lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Gambar 4.84. Exporting HD720p 25

Gambar 4.85. Exporting HD 1080p 25

Segmen Pasar

Dalam tahap ini merupakan penentuan target pasar yang dituju untuk masyarakat luas. Dalam video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, target pasar ini dituju masyarakat untuk masyarakat wilayah Kabupaten Tangerang yang diimplementasikan pada salah satu puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang sebagain, selanjutnya akan disebar pada puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang. Tentu saja, dipublish pada akun youtube dan website Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, serta LCD/Tv wall lobby Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sehingga dapat mecapai target Dinas Kesehatan dalam pencapaian informasi dan publikasi sebesar 15 % , yaitu youtube 5%, website 5%, dan sosialisasi LCD/Wall Tv 5%. Dengan adanya informasi yang tersebar ini juga dapat memicu masyarakat untuk memeriksa kesehatan atau konsultasi kesehatan mereka pada puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang, minimal 1 tahun sekali. Sehingga akan mencapai target yang diinginkan puskesmas sebesar 5 % kunjungan. Total target yang dicapai sebesar 20% dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan melakukan wawancara dengan stakeholder selama kurang lebih Sembilan bulan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, akhirnya mendapatkan hasil judul skripsi Video Deskripsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, karena Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang belum memiliki video yang disisipkan sebagian unsur motion graphic, penanyangan gambar yang baik, dan tidak monoton ini akan menampilkan tentang pelayanan-pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, struktur kepegawaian, puskesmas-puskesmas, serta yang berhubungan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sendiri, sebagai media informasi untuk publik secara singkat, akurat, dan up to date.

Dalam hal pembuatan video deskripsi ini, sesuai dengan yang dibutuhan dan diinginan stakeholder mulai dari tampilan, isi, dan penutup video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Untuk sebuah pencapaian Dinas didalam lingkup pemerintahan yang berkreadibilitas tinggi, dan sebagai contoh untuk pelayanan Dinas Kesehatan wilayah lainnya.

Pada Bab V ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan Bab 1 dalam rumusan masalah yang telah di tentukan. beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dengan merancang media audio visual dalam bentuk video deskripsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang menarik diisi effect visual yang informative, berkesan, simple dan elegan, mampu menarik masyarakat terhadap informasi yang disampaikan dan dapat dinilai secara langsung oleh masyarakat tentang pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, serta sebagai contoh pelayanan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/kota lainnya.
  2. Target dari implementasi video ini totalnya sebesar 20% masyarakat peka terhadap informasi yang ditayangkan. Pada Tv wall Puskesmas sebesar 5%, untuk jejaring sosial resmi youtube sebesar 5 % dan website www.dinkes.tangerangkab.go.id resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sebesar 5%. Selain itu dapat meningkatkan pengunjung untuk konsultasi kesehatan maupun berobat pada puskesmas yang tersebar di daerah Kabupaten Tangerang, dan tingkat kesadaran kesehatan masyarakat meningkat sebesar 5%, serta lebih mudah masyarakat menangkap informasi kesehatan melalui media video.
  3. Strategi yang dapat dipakai Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan video deskripsi pelayanan ini penyampaian informasi kepada masyarakat lebih mudah diterima dalam bentuk audio visual dengan disisipkan sebagian teknik motion graphic, dan penyampaiannya disosialisasikan diberbagai acara kegiatan Dinas Kesehatan, serta ditampilkan pada Tv wall ruang kator Dinas Kesehatan, puskesmas, website, media sosial resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Saran

Selain kesimpulan adapun beberapa saran yang dapat di perhatikan atau digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan media informasi yang lebih baik lagi nantinya, sebagai berikut:

  1. Perbanyak media video deskripsi yang lebih terbaru sebagai sarana informasi penyuluhan kesehatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat ataupun Dinas Kesehatan itu sendiri, dan media video saat ini sangat lebih diterima oleh publik. Setiap minggunya selalu membuat video terbaru tentang Kesehatan ataupun sosialisasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang agar masyarakat mengetahui kegiatan apa saja yang Dinas Kesehatan lakukan.
  2. Selalu membuat informasi kesehatan yang terkait dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan selalu menampikan media video yang menarik dan tidak monoton, agar masyarakat lebih mengenal Dinas Kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat pada puskesmas terdekat yang sudah memiliki kwalitas baik.
  3. Untuk tampilan video harus lebih jelas, durasi yang tidak terlalu panjang, dan tampilan gambar yang lebih menarik, serta mengembangkan lebih baik lagi informasi kesehatan memalui iklan layanan masyarakat di televisi-televisi daerah, agar menjadi sebuah keunggulan tersendiri untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang nantinya.



Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 1,2 Hidayat, Wahyu. Anita B. Wandanaya dan Recha Fadriansyah.2016. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Di SMK Avicena Rajeg Tangerang.Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. Vol.2 No.1: 49-50.
  2. Laksito, Boedhi.2014.Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup).
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika. Dan, Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Journal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol. 1 No. 3 62-63.
  4. 4,0 4,1 Apriani, Desy. Haerul dan Yanuar Arif Febriana. 2016. Media Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Pada SMK Bina Am Ma’Mur. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CICES. Vol. 2 No.1 : 14-15.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Astriyani, Erna. Andri Lukmana dan Agung Irawan. 2016. Media Video Company Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Di PT. Surya Toto Indonesia Tbk. Kabupaten Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CICES. Vol. 2 No.2 : 205-208.
  6. Triyono. Kemal Salahuddin dan Hendi Setiawan. 2017. Desain Media Komunikasi Visual Penunjang Event Wisuda. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 10 No. 1 : 102.
  7. Maulani, Giandari. Kartika Chandra Buana Sejati dan Zahrotul Hayati . 2016. Sistem Informasi Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Berbasis Website Pada PT. Nikona Graha Tangerang. Kabupaten Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. Vol. 2 No.1 : 12.
  8. Suwondo, Adi. 2014. Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Di Smk Takhassus Kalibeber Wonosobo. Wonosobo : a Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ). Jurnal PPKM UNSIQ. Vol. 1 No.1 : 32.
  9. Rahmawati, Sri. Silfia Andini dan Zefriyenni. 2016. Penerapan Game Education Untuk Meningkatkan Daya Ingat Belajar Anak Usia Dini. Padang : Universitas Putra Indonesia YPTK. Jurnal Teknologi. Vol. 6 No.2 : 68.
  10. Noor. Muhammad. Ratna Sari. 2016. Sistem Informasi Kartu Inventaris Barang Berbasis Web di Pertambangan Dan Energi Kabupaten Tanah Laut. Kalimatan Selatan: Politeknik Negeri Tanah Laut. Jurnal Sains dan Informatika. Vol. 2 No.1 : 63.
  11. Aris, Ryan Anggara. Zaimi Akhmad Zamzami. 2016. Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Pada PKBM Bhakti Sejahtera. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CICES. Vol. 2 No.1 : 92-93.
  12. 12,0 12,1 12,2 Sunarya, Lusyani. Hirzi Supriadi Saputra dan Dwi Rahmadhiani. 2017. Perancangan Video Profile Pada SMK Islamic Village Karawaci Kabupaten Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal SENSI Vol. 3 No. 2 : 162, 165-169.
  13. Rogi, Octavianus H. A. 2014.Tinjauan Otoritas Arsitek Dalam Teori Proses Desain (Bagian Kedua Dari Essay :Arsitektur Futurovernakularis –Suatu Konsekuensi Probabilistik Degradasi Otoritas Arsitek). Manado : Universitas Sam
  14. 14,0 14,1 14,2 Siswono, Achmad. 2013.Desain Grafis CorelDraw-Corel Photo Paint-Corel R.A.V.E . Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia : 1, 188-189.
  15. Wibowo, Teguh. 2013. Buku Belajar Design Grafis. Penerbit : Buku Pintar. Hal : 115.
  16. Brewer, Roy. 2013. Pengantar Tipografi. Penerbit : Sudiana. Hal : 116.
  17. 17,0 17,1 17,2 Hasyim, Lazuardi Adi Pradana. Dan Vina Mulyadi. 2015. Kajian Pengenalan Alfabet Untuk Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Bentuk Board Game . Jakarta: Universitas Bunda Mulia. Journal RUPARUPA Vol. 4 No. 2 : 137-140.
  18. Josefin, Anna. Irma Damajanti dan Asmudjo Jono Irianto. 2016. Ketidaksadaran Kolektif Akan Warna dan Bidang. Bandung: Institusi Teknologi Bandung. Journal Visualisasi Art & Design Vol. 8 No. 1 : 73-74.
  19. Chandra, Rudy. Kestrilia Rega Prilianti dan Paulus Lucky Tirma Irawan. 2014. Implementasi Case Based Reasoning Pada Fitur Rekomendasi Nakamnakam.com Berbasis Android di Kota Malang. Malang: Universitas Ma Chung. Journal Symbol Vol. 1 No. 1 : 4-5.
  20. Morissan. 2014. Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. Hal : 352.
  21. Sunarimahingsih, Yulita Titik. Widjaja, Robert Rianto. Dewi, Yustina Trihoni Nalesti.2013. Signifikansi Papan Reklame Di Pusat Kota Semarang. Journal Seri Kajian Ilmiah, Vol. 15 No. 1. Sumatera Utara: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
  22. Witari, Ni Nyoman Sri. Widnyana, I Gusti Nyoman.2014. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal : 1-2.
  23. Sunarya, Lusyani. Devy Rositarini dan Riska Andriyanti. 2016. Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Penunjang Informasi Pada Event Raker XII Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja . Journal CICES Vol. 2 No. 1 : 80.
  24. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2017. Deskripsi. Diambil dari : https://www.kbbi.web.id/deskripsi.(22 November 2017).
  25. Arviantama, Arka. Leonardo Budi Hasiholan. Edward Gagah Purwana. Dan, Darsin. 2017. Peningkatan Kualitas Pelayanan, Fasilitas Dan Harga Untuk Kepuasan Pelanggan Agar Tercipta Loyalitas Pelanggan. Jawa Barat : Universitas Padjadjaran. Journal Of Management Vol. 3 No. 3 : 2.
  26. Rini, Erma Sulistyo. Dian Pramana. Dan, Edwar Ridwan. 2017. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Dalam Pengelolaan Taman Pendidikan Al Quran Di Bali. Yogyakarta: Universitas AMIKOM. Journal SYSTEM SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 5 No. 1 : 16.
  27. 27,0 27,1 Semendawai, Tangguh L. Hadi Wahyono. 2014. Pelayanan Kesehatan Lintas Batas Daerah Puskesmas Mranggen Iii Di Kawasan Perbatasan Kota Semarang Dan Kabupaten Demak. Semarang : Universitas Diponegoro. Journal Teknik PWK Vol. 3 No. 1 : 119-120.
  28. Wulandari, Citra. La Ode Ali Imran Ahmad. Dan, Syawal.K.Saptaputra. 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Uptd Puskesmas Langara Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2016. Sulawesi Tenggara : Universitas Halu Oleo. Journal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 3 : 1.
  29. Muhith, Abdul. Sandu Siyoto dan Risna Elvina Rahmah. 2017. Hubungan Karakteristik Pasien Pengguna Kartu Bpjs Dengan Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Deket Kabupaten Lamongan. Mojokerto: STIKES Majapahit . Journal Ilmiah Kesehatan Medica Majapahit Vol. 9 No. 1 : 78.
  30. Fajar, Muhammad Ibnu. Dan Rahmah Hasibuan. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Jalan Dan Rawat Inap Di Rumah Sakit Embung Fatimah Batam. Riau: Universitas Riau Kepulauan Batam. Journal E2 UILIBIRIA Vol. 3 No. 2 : 4.
  31. Hardadi, Isma Mulia. Antonius Margono. Dan, Suarta Djaja. 2017. Studi Tentang Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat di Teluk Dalam Kabupaten Kutai Kartanegara. Samarinda : Universitas Mulawarman. Journal JAR Vol. 1 No. 2 : 460.
  32. 32,0 32,1 Santi, Isma Trisna. Dan Bambang Eka Purnama. 2014. Pembuatan Film Ande-Ande Lumut Menggunakan Animasi 2 Dimensi Pada Taman Kanak-Kanak (Tk) Az-Zalfa Sidoharjo Pacitan. Indonesia. Journal Speed Vol. 6 No. 3 : 45 & 50.
  33. Purwanto, Agus. Dan Shofwan Hanief. 2016. Multimedia Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Berbasis Animasi. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Journal SYSTEM SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 4 No. 1 : 13.
  34. Suhendar, Akip. Dan Aditya Fernando. 2016. Aplikasi Virtual tour Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Autodesk 3Ds Max. Banten : Universitas Serang Raya. Journal ProTekInfo Vol. 3 No. 1 : 31.
  35. Eduprisma. 2016. Unsur – unsur Multimedia Pembelajaran #1: Introduction of a program & Learner Control . Diambil dari : http://www.eduprisma.web.id/2016/12/unsur-unsur-multimedia-pembelajaran.html. (22 November 2017).
  36. Goenawan, Johan Christian. Arief Agung Suwasono, dan Daniel Kurniawan Salamoon. 2013. Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya. Jawa Timur : universitas Kristen Petra. Journal DKV Adiwarna Vol. 1 No. 2 : 3.
  37. 37,0 37,1 Herlinawati. Herpratiwi, dan Abdurrahman. 2013. Pemanfaatan Media Audio Visual Materi Sistem Peredaran Darah Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar. Lampung: universitas Lampung. Journal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Vol. 1 No. 6 : 5.
  38. Maryati, Sri. Bambang Eka Purnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Polokarto Kabupaten Sukoharjo Dengan Menggunakan Komputer Multimedia. Indonesia. Journal Speed Vol. 5 No. 1 : 22.
  39. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2017. Visual. Diambil dari : https://kbbi.web.id/visual . (22 November 2017).
  40. Dewi, Made Rospita Pradnya. I Made Sutama. Dan, I Wayan Wendra. 2017. Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menulis Teks Pidato Di Kelas X Ipa 8 Sma Negeri 1 Kuta Utara. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Journal Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 2 : 3.
  41. Alfayanti, Lerry. Sarwiji Suwandi. Dan Retno Winarni. 2017. Penggunaan Media Audio Visual Video Pembacaan Cerpen Bermuatan Budaya Nasional Indonesia Untuk Kompetensi Menelaah Karya Sastra Bagi Pemelajar Bipa. Semarang : Universitas Islam Sultan Agung. Journal Proceeding Education and language International Conference Vol. 1 No. 1 : 626.
  42. 42,0 42,1 Indarti, Aprilia. 2017. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Broadcasting Di Smk Negeri 1 Magelang. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Journal Hanata Widya Vol. 6 No. 5 : 79.
  43. Sunarya, Lusyani. Della Nurasiah. Dan Firmansyah Agustian. 2017. Video Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Studio Satu PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA Vol.3 No. 1 : 5.
  44. 44,0 44,1 44,2 44,3 44,4 44,5 Sastrawan, Putu Virgo. I Ketut Resika Arthana , dan I Gede Partha Sindu. 2017. Pengembangan SOP Fakultas Teknik Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Journal KARMAPATI Vol. 6 No. 1 : 4.
  45. Siregar, Fairuz. 2017. Pembuatan Media Komunikasi Menggunakan Motion Graphic Untuk Sosialisasi Job Family Pada Bank Indonesia. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Journal Desain Vol. 4 No.
  46. 46,0 46,1 Sunarya, Lusyani. Allyufi Fazril Rasyidin. Dan Deka Witara. 2016. Video Animasi 2D Infografis Aplikasi Laksa Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintahan Kota Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA Vol.2 No. 1 : 99-100.
  47. Desrianti, Dewi Immaniar. Ahmad Nur Firdaus dan Deny Pangestu Gunawan. 2017. Animasi Dengan Gambar Bergerak Meningkatkan Daya Tarik Program Promosi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja . Journal CCIT Vol. 10 No. 1 : 120.
  48. 48,0 48,1 Kardewa, Muhammad Daru. Dan, Arta Uly Siahaan, M. Pd. 2017. Film Dokumenter Budaya Betawi Ondel-ondel di Negeri Silancang Kuning Berdasarkan Sinematografi Teknik Pengambilan Gambar. Batam : Politeknik Negeri Batam. Journal Integrasi Vol. 9 No. 1 : 29.
  49. Hendratman, Hendi ST. 2016. The Magic Of Adobe After Effect. Penerbit : Informatika Bandung. Hal : 5.
  50. Oktavia, Hesta Riska. Dan, Mei P Kurniawan. 2017. Perancangan Dan Pembuatan Pengenalan Silsilah Keluarga Untuk Balita Pada Tk Pkk Indriarini Yogyakarta. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Journal Syestem SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 4 No. 1 : 7.
  51. Amrullah, Agit. Rifda Faticha Alfa A. Danang Sutedjo. Renna Yanwastika Ariyana. Hendi S. dan Eri Sasmita Susanto. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Journal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol. 4 No. 1 : 27.
  52. Hanafri, Muhammad Iqbal. Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global. Journal SISFOTEK GLOBAL Vol. 7 No. 1 : 7.
  53. Afriani, Sulisti. Neri susanti. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Wisata Sejarah (Rumah Bung Karno Dan Rumah Fatmawati) Di Kota Bengkulu. Bengkulu : Universitas Dehasen Bengkulu. Journal EKOMBIS REVIEW Vol. 5 No. 1 : 30.
  54. Tjahjadi, Maria. Trianggoro Wiradinata. Dan Adi Suryaputra . 2017. Implementasi Modul Jejaring Sosial Untuk Pengembangan Bisnis Indonesia Tripplanner. Bengkulu : Universitas Ciputra. Journal Ilmiah Teknologi Informasi dan Multimedia (TIM) Vol. 1 No. 1 : 51.
  55. Azizah, Nur. Sri Rahayu. Dan, Nova Adhista. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT. Softex Indonesia menggunakan Metode Simple Addivite Weighting (SAW) . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal SENSI Vol. 3 No. 2 : 185.
  56. Rahardja, Untung. Qurotul Aini. Dan, Ferni Allamiah. 2017. Sistem Kuliah Portofolio (SKUP) Mahasiswa Berbasis Ilearning' Media (IME) Pada Perguruan Tinggi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  57. 57,0 57,1 Anita, Ria Diajeng. Dan, Fitri Marisa. 2017. Rancangan Video Media Promosi Berbasis Motion Graphic 2d Untuk Meningkatkan Jumlah Mahasiswa Universitas Widyagama Malang. Malang
  58. Abdillah, Fadhly. Damar Adhiguna. Dan, Agus Sevtiana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi STMIK CIC Dengan Tehnik Motion Graphic Menggunakan Perangkat Lunak Komputer Graphic. Cirebon : STMIK CIC Cirebon. Journal Digit Vol. 7 No. 1.
  59. Balachandran, Anoop, Chelsea N. Verduin, Melanie Potiaumpai, Meng Ni, and Joseph F. Signorile. 2016. Validity and reliability of a video questionnaire to assess physical function in older adults . Miami : University of Miami.Journal Experimental gerontology Vol.81 No. 5.
  60. Gutiérrez, Raquel Lázaro. 2017. Healthcare Videos Addressed to the Migrant Population: From Intercultural Mediation to Transcreation . Spain : Universidad de Alcalá. Journal Revista de Lenguas para Fines Específicos Vol. 23 no. 1.
  61. Jiang Tan. 2017. Evolution of Art Form of Video Animation Design Under the Background of Computer Graphics System Development . U.S.A. Journal DEStech Transactions on Social Science, Education and Human Science ssme.ISBN: 978-1-60595-462-2
  62. Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion In The Digital Era: A Critical Commentary. Australian : University of Canberra. Journal Health Promotion International Vol. 30 No. 1.
  63. Latif, Suleman, Imad Ahmed, Mohammed Shafiul Amin, Ismail Syed, and Na’eem Ahmed. 2016. Exploring the potential impact of health promotion videos as a low cost intervention to reduce health inequalities: a pilot before and after study on Bangladeshis in inner-city London . London. journal of primary care Vol. 8 No. 4.
  64. Jung Hee Kim. Seung Ae Lim. and, Hak Hyun Cho. 2015. Promotional Video Production which fused The Motion Graphics and Color Marketing. Korea : Zhengzhou University. Life Science Journal.

Contributors

Restu