SI1421480490

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS MNC WAY

BERBASIS MOTION GRAPHIC PADA PT. MNC

INVESTAMA.TBK JAKARTA PUSAT

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1421480490
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS MNC WAY

BERBASIS MOTION GRAPHIC PADA PT. MNC

INVESTAMA.TBK JAKARTA PUSAT

SEMESTER GANJIL

TA. 2017/2018

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1421480490
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS MNC WAY

BERBASIS MOTION GRAPHIC PADA PT. MNC

INVESTAMA.TBK JAKARTA PUSAT

SEMESTER GANJIL

TA. 2017/2018

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1421480490
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si)
   
(Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom)
NID : 06124
   
NID : 15006

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS MNC WAY

BERBASIS MOTION GRAPHIC PADA PT. MNC

INVESTAMA.TBK JAKARTA PUSAT

SEMESTER GANJIL

TA. 2017/2018

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1421480490
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS MNC WAY

BERBASIS MOTION GRAPHIC PADA PT. MNC

INVESTAMA.TBK JAKARTA PUSAT

SEMESTER GANJIL

TA. 2017/2018

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1421480490
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 
 
 
NIM : 1421480490




ABSTRAKSI

Penggunaan teknologi sebagai sarana informasi sangatlah berguna bagi perusahaan. Akan tetapi dengan perkembangan informasi yang terus melaju pesat, maka harus adanya inovasi baru untuk melakukan perubahan dan pengembangan dalam menyampaikan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk membantu sosialisasi MNC WAY dalam menyampaikan informasi kepada seluruh bagian dari MNC Group dalam upaya menanamkan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru agar meningkatkan kualitas kerja dengan rasa tanggung jawab terhadap organisasi, menimbulkan komitmen terhadap nilai - nilai yang dianut oleh perusahaan. Permasalahan yang terdapat pada sosialisasi MNC WAY adalah belum adanya media yang cocok dan minimnya dalam menginformasikan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru kepada seluruh bagian dari MNC Group. Metode penelitian ini menggunakan metode analisa permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan media, dan konsep produksi media (KPM). Hasil penelitian ini berupa video infografis MNC WAY berbasis motion graphic, yang menjelaskan pengertian budaya, pengertian evolusi, menampilkan visi, misi, dan nilai budaya baru, key indicator, dan ajakan untuk ketahui, kenali, dan pahami budaya baru perusahaan. Dengan diimplementasikan pada TV wall perusahaan, digunakan pada acara employee induction, ditayangkan pada saat meeting internal dan juga dipublikasikan di Youtube akan membantu memudahkan dalam menyebarkan video infografis tersebut dengan cepat. Dengan perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini seluruh bagian dari MNC Group akan menciptakan kekeluargaan dimana semua mampu bersosialisasi dengan anggota sendiri dan anggota lainnya, saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesuksesan bersama, tercapainya target perusahaan dalam meningkatkan motivasi serta komitmen mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik dan menyenangkan.


Kata Kunci: Video, Informasi, Motion Graphic

ABSTRACT

The use of technology as a means of information is very useful for the company. However, with the development of information that continues to advance rapidly, it must be a new innovation to make changes and development in delivering information. This research aims to help socializing MNC WAY in conveying information to all parts of the MNC Group in an effort to instill the vision, mission, and values of the new corporate culture in order to improve the quality of work with a sense of responsibility against the organization, leading to a commitment to the values adobted by company. The problem of MNC WAY socialization is that there is no yet the existence of a suitable media and minimum in information the vision, mission, and values of the new corporate culture to the whole part of the MNC Group. This research method using the method of analysis of the problems, data collection, analysis of the design of the media, and the concept of media production (KPM). The results of this research are MNC WAY infographic based on motion graphics, explaining the sense of culture, evolutionary meaning, displaying vision, mission, and new cultural values, key indicator and invitation to know, recognize and understanding a new corporate culture. Implemented on company’s TV wall, used in the employee induction, aired at a time when the internal meeting and also published on Youtube will help in spreading the infographics video quickly. With MNC WAY motion graphic- based infographic video designing, all parts of MNC Group will create a family where all are able to socialize with their own members and other members, help each other to achieve mutual success, the achievement of corporate targets in increasing motivation and commitment to develop human resources (HR) is good and fun.


Keywords : Video, Information, Motion Graphic

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Video Infografis MNC WAY Berbasis Motion Graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi materil, moril, maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan Skripsi ini.
  6. Yunita Astri Diyaningwati selaku Stakeholder pada PT. MNC Investama. Tbk yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  7. Om Rulli Rahmatullah dan Ibu Arianti Purwatandini yang bersedia membantu dalam memberi banyak masukan dan memberikan tanggung jawab kepada penulis agar menyelesaikan projek skripsi di MNC.
  8. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
  9. Almarhum Papah, Mamah, Kakak dan Adik serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan kasih sayang, pendidikan, perhatian, semangat, membiayai kehidupan penulis, serta doa untuk keberhasilan penulis sehingga penulis menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab atas komitmen yang dipilih.
  10. Dinda Safitri, Siti Aisah Febriani, dan Restu Amalia sebagai sahabat seperjuangan yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  11. Nabilla Puti Syafira sebagai sahabat yang selalu memberikan semangat dan membantu memberikan saran dalam penulisan Laporan Skripsi ini.
  12. Teman-teman seperjuangan yang sedang sama-sama mengerjakan skripsi.
  13. Teman-teman seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan saran dan sudah memberikan dukungan kepada penulis.


Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Februari 2018
Hanafiah Yunan Putri
NIM. 1421480490

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Matriks Analisis SWOT

Tabel 2.2. Literature Review

Tabel 3.1. Material Produk

Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

Tabel 3.3. Matrix SWOT

Tabel 3.4. Budget Produksi Media

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Script Writting

Tabel 4.2. Rundown

Tabel 4.3. Susunan Crew

Tabel 4.4. Time Schedule

Tabel 4.5. Anggran / Budget Produksi

Tabel 4.6. Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alur Perancangan Animasi

Gambar 2.2. Logo Adobe Illustrator CC 2015

Gambar 2.3. Lembar Kerja Adobe Illustrator CC 2015

Gambar 2.4. Logo Adobe After Effects CC 2015

Gambar 2.5. Lembar Kerja Adobe After Effects CC 2015

Gambar 2.6. Logo Adobe Audition CC 2015

Gambar 2.7. Lembar Kerja Adobe Audition CC 2015

Gambar 2.8. Logo Adobe Premiere Pro CC 2015

Gambar 2.9. Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CC 2015

Gambar 3.1. Struktur Korporasi PT. MNC Investama. Tbk

Gambar 3.2. Logo Pertama PT. MNC Investama. Tbk

Gambar 3.3. Logo Kedua PT. MNC Investama. Tbk

Gambar 3.4. Logo Ketiga PT. MNC Investama. Tbk

Gambar 3.5. Struktur Organisasi PT. MNC Investama. Tbk

Gambar 4.1. Pre Production

Gambar 4.2. Scene 1/ Menampilkan Logo MNC Corporation

Gambar 4.3. Scene 2/ Menampilkan Tulisan “Road to Culture Evolution”

Gambar 4.4. Scene 3/ Menampilkan Tulisan “Culture & Evolution”

Gambar 4.5. Scene 4/ Menampilkan Tulisan “Culture”, Bentuk Bumi, Pulau Indonesia, dan Orang Memakai Baju Adat Indonesia

Gambar 4.6. Ext/ Scene 5/ Menampilkan Tulisan “Evolution”, Tanah Dan Hutan, Jalan Raya, Mobil Berjalan, dan Gedung-Gedung Tinggi di Jakarta

Gambar 4.7. Scene 6/ Menampilkan Tulisan “Kenapa Perlu Evolusi Budaya?”

Gambar 4.8. Ext/ Scene 7/ Menampilkan Gedung-Gedung MNC

Gambar 4.9. Int/ Scene 8/ Menampilkan Orang yang Sedang Berkompetisi

Gambar 4.10. Scene 9/ Menampilkan Laptop, Tablet dan, Smartphone

Gambar 4.11. Scene 10/ Menampilkan Tulisan “Opportunity/ Kesempatan”

Gambar 4.12. Ext/ Scene 11/ Menampilkan 3 Orang yang Sedang Mengangkat Tangan dengan Background Gedung MNC

Gambar 4.13. Scene 12/ Menampilkan Tulisan “Diagnosa Visi, Misi, Value Lama”

Gambar 4.14. Scene 13/ Menampilkan Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan Lama Tidak Detail dengan Menggunakan Kaca Pembesar

Gambar 4.15. Int/ Scene 14/ Menampilkan Orang Mendapatkan Ide, Menampilkan Tulisan “Pengembangan dan Pengajuan Visi, Misi, Value Baru”

Gambar 4.16. Scene 15/ Menampilkan Kertas Survei Ber-checklis

Gambar 4.17. Int/ Scene 16/ Menampilkan Panggung Bertulisan “Managers Forum” dengan Penonton yang Banyak

Gambar 4.18. Int/ Scene 17/ Menampilkan Orang Sedang di Depan Dinding Besar yang Berisi Grafik, Diagram, Tabel, dst

Gambar 4.19. Scene 18/ Menampilkan Tulisan “Budaya Baru di MNC Group

Gambar 4.20. Scene 19/ Menampilkan Visi Baru Secara Detail

Gambar 4.21. Scene 20/ Menampilkan Misi Baru Secara Detail

Gambar 4.22. Scene 21/ Menampilkan Nilai Budaya Perusahaan Baru Secara Detail, Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED

Gambar 4.23. Scene 22/ Menampilkan Tulisan “Definisi Value

Gambar 4.24. Ext/ Scene 23/ Menampilkan Suasana Masa Depan

Gambar 4.25. Ext/ Scene 24/ Menampilkan 2 Orang Berjabat Tangan

Gambar 4.26. Int/ Scene 25/ Menampilkan 1 Orang dengan Tugas Banyak yang Sudah Selesai

Gambar 4.27. Scene 26/ Menampilkan Internal Office Memo yang Sudah di Approved

Gambar 4.28. Scene 27/ Menampilkan Tulisan “Key Indicator

Gambar 4.29. Int/ Scene 28/ Menampilkan Tulisan “Visionary, Innovative, Continuous Improvement, Tech Savvy, Prudent, Nationalism”. dan Menggambarkan 3 Orang Sedang Berdiskusi

Gambar 4.30. Int/ Scene 29/ Menampilkan Tulisan “Hard Work, Extra Mile, Presistent, Creative, Quality Orientation, Continuous Learning, Progressive, Sinergy, Customer Focus”. dan Menggabarkan 1 Orang yang Sedang Bekerja dengan Giat

Gambar 4.31. Int/ Scene 30/ Menampilkan Tulisan “Agile, Swift, Keen, Responsive”. dan Menampilkan 1 Orang yang Sedang Bekerja Cepat dengan Tugas yang Banyak

Gambar 4.32. Ext/ Scene 31/ Menampilkan 2 Tiang Sebagai Pondasi dan Tampil Seseorang di Depan Panggung untuk Mengajak dengan Memegang Mic Sambil Mengangkat Tangan di Depan Orang Banyak

Gambar 4.33. Scene 32/ Menampilkan Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED

Gambar 4.34. Laptop Asus A455L

Gambar 4.35. Camera Canon DSLR 1200D

Gambar 4.36. Flashdisk Sandisk 64GB

Gambar 4.37. Mic

Gambar 4.38. Modem Mifi

Gambar 4.39. Production

Gambar 4.40. Proses Editing Audio

Gambar 4.41. Scene 1/ Menampilkan Logo MNC Corporation

Gambar 4.42. Scene 2/ Menampilkan Tulisan “Road to Culture Evolution

Gambar 4.43. Scene 3/ Menampilkan Tulisan “Culture & Evolution

Gambar 4.44. Scene 4/ Menampilkan Tulisan “Culture”, Bentuk Bumi,Pulau Indonesia, dan Orang Memakai Baju Adat Indonesia

Gambar 4.45. Ext/ Scene 5/ Menampilkan Tulisan “Evolution”, Tanah Dan Hutan, Jalan Raya, Mobil Berjalan, dan Gedung-Gedung Tinggi di Jakarta

Gambar 4.46. Scene 6/ Menampilkan Tulisan “Kenapa Perlu Evolusi Budaya?”

Gambar 4.47. Ext/ Scene 7/ Menampilkan Gedung-Gedung MNC

Gambar 4.48. Int/ Scene 8/ Menampilkan Orang yang Sedang Berkompetisi

Gambar 4.49. Scene 9/ Menampilkan Laptop, Tablet dan, Smartphone

Gambar 4.50. Scene 10/ Menampilkan Tulisan “Opportunity/ Kesempatan”

Gambar 4.51. Ext/ Scene 11/ Menampilkan 3 Orang yang Sedang Mengangkat Tangan dengan Background Gedung MNC

Gambar 4.52. Scene 12/ Menampilkan Tulisan “Diagnosa Visi, Misi, Value Lama”

Gambar 4.53. Scene 13/ Menampilkan Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan Lama Tidak Detail dengan Menggunakan Kaca Pembesar

Gambar 4.54. Int/ Scene 14/ Menampilkan Orang Mendapatkan Ide, Menampilkan Tulisan “Pengembangan dan Pengajuan Visi, Misi, Value Baru”

Gambar 4.55. Scene 15/ Menampilkan Kertas Survei Ber-checklis

Gambar 4.56. Int/ Scene 16/ Menampilkan Panggung Bertulisan “Managers Forum” dengan Penonton yang Banyak

Gambar 4.57. Int/ Scene 17/ Menampilkan Orang Sedang di Depan Dinding Besar yang Berisi Grafik, Diagram, Tabel, dst

Gambar 4.58. Scene 18/ Menampilkan Tulisan “Budaya Baru di MNC Group

Gambar 4.59. Scene 19/ Menampilkan Visi Baru Secara Detail

Gambar 4.60. Scene 20/ Menampilkan Misi Baru Secara Detail

Gambar 4.61. Scene 21/ Menampilkan Nilai Budaya Perusahaan Baru Secara Detail, Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED

Gambar 4.62. Scene 22/ Menampilkan Tulisan “Definisi Value"

Gambar 4.63. Ext/ Scene 23/ Menampilkan Suasana Masa Depan

Gambar 4.64. Ext/ Scene 24/ Menampilkan 2 Orang Berjabat Tangan

Gambar 4.65. Int/ Scene 25/ Menampilkan 1 Orang dengan Tugas Banyak yang Sudah Selesai

Gambar 4.66. Scene 26/ Menampilkan Internal Office Memo yang Sudah di Approved

Gambar 4.67. Scene 27/ Menampilkan Tulisan “Key Indicator

Gambar 4.68. Int/ Scene 28/ Menampilkan Tulisan “Visionary, Innovative, Continuous Improvement, Tech Savvy, Prudent, Nationalism”. dan Menggambarkan 3 Orang Sedang Berdiskusi

Gambar 4.69. Int/ Scene 29/ Menampilkan Tulisan “Hard Work, Extra Mile, Presistent, Creative, Quality Orientation, Continuous Learning, Progressive, Sinergy, Customer Focus”. dan Menggabarkan 1 Orang yang Sedang Bekerja dengan Giat

Gambar 4.70. Int/ Scene 30/ Menampilkan Tulisan “Agile, Swift, Keen, Responsive”. dan Menampilkan 1 Orang yang Sedang Bekerja Cepat dengan Tugas yang Banyak

Gambar 4.71. Ext/ Scene 31/ Menampilkan 2 Tiang Sebagai Pondasi dan Tampil Seseorang di Depan Panggung untuk Mengajak dengan Memegang Mic Sambil Mengangkat Tangan di Depan Orang Banyak

Gambar 4.72. Scene 32/ Menampilkan Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED

Gambar 4.73. Post Production

Gambar 4.74. Proses Digitizing AI ke AE

Gambar 4.75. Proses Digitizing AE ke PR

Gambar 4.76. Proses Editing

Gambar 4.77. Proses Mixing

Gambar 4.78. Proses Finishing

Gambar 4.79. Proses Exporting

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Informasi menjadi salah satu sekumpulan data yang sangat penting. Informasi sangat dibutuhkan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Informasi yang didapatkan bersifat luas dimanapun dan siapapun mampu memberikan informasi kepada orang lain dengan melalui berbagai cara seperti komunikasi secara langsung, melalui media cetak dan media elektronik. Pada zaman modern saat ini manusia dipermudah dalam mendapatkan maupun berbagi informasi secara bebas, cepat, dan terbaru atau up to date melalui internet seperti media sosial, berita online ataupun pada website.

Media merupakan sarana perantara yang efektif untuk menyampaikan pesan berupa informasi. Pemilihan media merupakan hal terpenting yang harus dilakukan agar suatu pesan atau informasi dapat sampai pada target. Media Informasi memiliki beberapa macam diantaranya media cetak, media massa, media elektronik, media film, dan lain sebagainya. Media juga bisa sebagai bahasa yang berfungsi untuk penyebaran informasi, memperkuat eksistensi informasi, dan menghibur. Media adalah salah satu penyebaran informasi terpenting dalam menyediakan informasi secara lengkap dan mendalam mengenai pesan yang disampaikan.

Gambar akan menjadi lebih menarik jika gambar tersebut bergerak atau yang sering disebut sebagai video. Video merupakan penggabungan antara gambar, animasi, suara, dan teks. Video sebagai salah satu sarana yang mudah dimengerti karena manusia lebih mudah menyerap informasi berupa gambar atau visual daripada informasi berupa tulisan. Video yang dirancang kreatif dan menarik dapat mendorong dan meningkatkan nilai positif bagi perusahaan. Dengan video yang menarik maka semua penonton yang melihat video tersebut dapat mudah memahami pesan yang disampaikan. Kreativitas adalah salah satu kata yang mungkin paling sering digunakan dalam hal promosi. Tetapi kreativitas juga bisa digunakan dalam hal menyebaran informasi, daya tarik video informasi dengan menggunakan kreativitas mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian target.

PT. MNC Investama. Tbk atau yang biasa dikenal dengan MNC Corporation ini, perusahaan multi nasional yang bergerak di bidang media, finansial, properti, sumber daya alam, dan transportasi yang berpusat di daerah Jakarta Pusat. Berdiri sejak 2 November 1989 perusahaan ini sebelumnya bernama PT. Bhakti Investama. Tbk ini, memegang mayoritas kepemilikan saham Global Media com yang sebelumnya bernama Bimantara Citra, MNC Financial Services yang sebelumnya bernama Bhakti Kapital Indonesia, dan MNC Land yang sebelunya bernama Kridaperdana Indahgraha dan Global Land Development. Berawal dari sebuah perusahaan sekuritas yang bergerak di bidang jasa keuangan, PT. MNC Investama. Tbk ini telah berubah menjadi sebuah grup investasi terkemuka di Indonesia.

MNC WAY adalah program sosialisasi yang bertujuan untuk membangun awareness, understanding, internalisasi dan implementasi sebagai keseharian setiap member, karyawan dan anak perusahaan MNC. Dengan adanya MNC WAY ini juga merubah visi, misi, dan nilai budaya pada PT. MNC Investama. Tbk. Dengan perubahan visi, misi, nilai budaya ini akan dilakukan sosialisasi pada semua karyawan MNC Group maupun anak perusahaan. Tujuan perusahaan adalah untuk memberikan motivasi kepada karyawan MNC, meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap organisasi maupun anak perusahaan, dan menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan. Menurut pihak PT. MNC Investama. Tbk, MNC WAY masih terbilang baru, maka dari itu belum adanya media yang cocok dan minimnya dalam menginformasikan visi, misi, dan nilai budaya yang baru kepada karyawan serta anak perusahaan mengenai sosialisasi MNC WAY. Dari visi, misi, dan nilai budaya lama, perusahaan belum mempunyai program sosialisasi secara formal kepada karyawan MNC Group oleh karena itu masih banyaknya karyawan dan anak perusahaan yang belum mengerti pentingnya visi, misi, dan nilai budaya perusahaan. Karyawan maupun anak perusahaan masih belum bisa menciptakan komitmen yang lebih kuat kepada organisasi dan belum tercapainya target perusahaan dalam meningkatkan motivasi, komitmen SDM (Sumber Daya Manusia) dengan baik. Berdasarkan hasil survei terhadap tim HRM (Human Resources Management) dan GA (General Affair) MNC Corporation menilai bahwa, dalam segi karakteristik dominan karyawan hanya berorientasi pada tujuan, arus budaya lebih bersifat market dimana aktivitas organisasi lebih mengacu ke luar organisasi dengan struktur organisasi yang cenderung stabil (terstruktur) menjadi bersifat clan atau organisasi mengacu kepada situasi kekeluargaan dimana semua bagian dituntun untuk mampu bersosialisasi dengan anggota yang lain, saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesuksesan bersama. Karena itu adanya nilai budaya kerja dalam perusahaan maka akan mendorong kinerja yang lebih baik dan menyenangkan.

Berdasarkan kebutuhan PT. MNC Investama. Tbk. khususnya MNC WAY tersebut memilih media video infografis berbasis motion graphic sebagai media utama dalam upaya menanamkan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan, meningkatkan motivasi karyawan, serta meningkatkan komitmen SDM (Sumber Daya Manusia) dengan baik. Motion graphic termasuk video animasi yang sedang diminati oleh masyarakat luas, dan banyaknya elemen-elemen animasi 2D yang ramah untuk dilihat oleh semua umur. Dengan sentuhan motion graphic ini video akan menjadi lebih menarik dan tidak cepat bosan. Motion graphic pada awalnya kebanyakan hanya digunakan untuk bumper-in ataupun bumper-out pada film-film atau video klip. Namun seiring dengan perkembangan jaman, teknik dalam menyampaikan informasi dengan menggunakan motion graphic ini semakin diminati.

Video Infografis dengan teknik motion graphic ini dapat menjadi solusi, untuk membantu dan memecahkan masalah dalam menginformasikan sosialisasi MNC WAY. Dimana video yang akan digunakan oleh PT. MNC Investama. Tbk ini akan diimplementasikan pada TV wall perusahaan, digunakan pada acara employee induction, ditayangkan pada saat meeting internal dan juga dipublikasikan di Youtube.

Berdasarkan analisa permasalahan pada PT. MNC Investama. Tbk khususnya MNC WAY, maka pada penelitian skripsi ini diberi judul : “Perancangan Video Infografis MNC WAY Berbasis Motion Graphic pada PT. MNC Investama.Tbk Jakarta Pusat”.


Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disampaikan dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada PT. MNC Investama. Tbk yaitu sebagai berikut :

  1. Media seperti apa yang dapat digunakan secara efektif untuk menginformasikan MNC WAY?

  2. Konsep seperti apa yang dibutuhkan MNC WAY dalam menginformasikan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru?

  3. Target seperti apa yang diharapkan perusahaan setelah adanya video infografis MNC WAY pada PT. MNC Investama. Tbk?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada lebih terarah, berjalan dengan baik maka perlu pembatasan ruang lingkup dari perancangan video infografis MNC WAY yang akan dibuat. Perancangan video infografis tersebut meliputi pengertian budaya, pengertian evolusi, menjelaskan visi, misi, nilai budaya perusahaan lama, perubahan visi, misi, nilai budaya perusahaan baru, menapilkan surat internal office memo perihal persetujuan definisi, menjelaskan key indicator maupun definisi value MNC Group dan, ajakan untuk seluruh bagian dari MNC Group untuk ketahui, kenali, dan pahami budaya baru MNC.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Memilih media video infografis sebagai media yang efektif untuk menyampaikan informasi mengenai MNC WAY pada seluruh bagian PT. MNC Investama. Tbk.

  2. Untuk membuat video infografis dengan konsep visual yang menarik berbasis motion graphic, berisi informasi mengenai visi, misi, nilai budaya perusahaan yang baru sehingga lebih mudah dimengerti oleh seluruh bagian pada PT. MNC Investama. Tbk.

  3. Untuk mencapai target perusahaan dalam penyampaian informasi kepada selueruh bagian mengenai visi, misi, nilai budaya perusahaan yang baru pada PT. MNC Investama. Tbk melalui program sosialisasi MNC WAY.

Manfaat Penelitian

  1. Sebagai media informasi yang efektif dalam menyampaikan informasi MNC WAY mengenai perubahan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru kepada seluruh bagian dari PT. MNC Investama. Tbk.

  2. Menjadikan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini menarik, tidak cepat bosan dan, mudah dipahami oleh seluruh bagian PT. MNC Investama. Tbk.

  3. Melalui perancangan video infografis MNC WAY ini bisa mencapai target agar semua bagian pada PT. MNC Investama. Tbk tidak hanya mengetahui tetapi memahami visi, misi, nilai budaya perusahaan yang baru dan juga diharapkan juga, video infografis MNC WAY ini sebagai acuan untuk semua bagian agar lebih termotivasi semangatnya dalam berkerja.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh dan melengkapi data–data yang diperlukan pada penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video infografis MNC WAY ini menggunakan beberapa metode penelitian yaitu sebagai berikut :

Analisa Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder PT. MNC Investama. Tbk yaitu dengan Ibu Yunita Astri Diyaningwati, selaku Organization Development Head yang mengembangkan MNC WAY. Belum adanya video mengenai informasi sosialisasi MNC WAY ini, dan juga media yang digunakan hanya berupa gambar yang disebar melalui email atau (Broadcast Email), sehingga MNC WAY membutuhkan perancangan video infografis untuk membantu memudahkan dalam sosialisasi perubahan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru untuk semua bagian pada MNC Group.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Metode observasi adalah teknik pengumpulan data atau pengambilan data dengan mencatat sistematik terhadap unsur-unsur data yang sudah diteliti atau yang sudah ada, bertujuan untuk berlangsungnya perancangan video infografis secara langsung pada PT. MNC Investama. Tbk.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tatap muka secara langsung dengan orang yang diwawancarai atau stakeholder yaitu dengan Ibu Yunita Astri Diyaningwati, selaku Organization Development Head yang mengembangkan program MNC WAY. Teknik ini mempunyai keunggulan yaitu mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai perancangan video infografis MNC WAY dalam memenuhi kebutuhan perusahaan PT. MNC Investama. Tbk.

  5. Studi Pustaka

  6. Teknik dengan pengumpulan studi pustaka adalah pengumpulan data–data berupa teori pada buku, diktat, maupun jurnal yang sudah ada. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data akurat yang berkaitan dengan penulisan laporan skripsi dengan konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB).

Analisa Perancangan Media

Video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini sebagai media informasi yang dibutuhkan pada PT. MNC Investama. Tbk. Analisa terhadap kebutuhan stakeholder, dengan menggunakan fasilitas aplikasi yang mendukung dalam pembuatan video infografis yaitu dengan Adobe Illustrator CC 2015, Adobe After Effects CC 2015, Adobe Audition CC 2015 dan Adobe Premiere Pro CC 2015.

Metode Konsep Produksi Media (KMP)

Konsep produksi media akan digunakan pada tahapan-tahapan perancangan video infografis MNC WAY sebagai berikut :

  1. Pre Production

  2. Pre production adalah persiapan dalam sebelum melakukan sebuah produksi yang menjelaskan secara rinci konsep, ide, tujuan, dan target yang akan dilakukan dalam membuat sebuah karya. Pre production ini adalah gambaran kasar yang menjadi acuan dalam proses produksi dan pasca produksi. Sebuah karya harus memiliki tujuan yang menentukan target yang dicapai. Target pengguna bisa dari sudut seperti umur, gender, latar belakang pendidikan, bahasa, dan lain sebagainya. Pada tahap ini juga harus ditentukan media apa yang efektif untuk membuat sebuah karya, agar target bisa mudah menjangkau karya yang akan dibuat.

  3. Production

  4. Production adalah tahap implementasi dari pre production dimana semua ide dan konsep yang sudah dibuat akan dikerjakan atau dikembangkan. Tahap produksi harus diperhatikan guna kelancaran dalam proses pengerjaannya. Komposisi sebuah karya harus diperhatikan agar menghasilkan citra sesuai dengan konsep dan ide yang sudah dibuat sebelumnya.

  5. Post Production

  6. Post production adalah proses akhir atau hasil akhir dimana sebuah karya yang sudah dikerjakan pada tahap produksi akan disempurnakan dengan finishing, mixing, dan siap untuk dipublikasikan kepada semua pengguna. Tahap ini harus diperhatikan juga apakah suatu karya yang sudah dibuat memiliki respon pengguna yang meningkat atau tidak sama sekali.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian tersebut maka sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, maupun Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab III menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti, meliputi Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan dan Product Information. Market Analisis meliputi, Market Positioning, dan Kondisi Pesaing. Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective, Marketing Strategi, Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan yang terdiri dari : konfigurasi Hardware dan Software yang digunakan.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab Bab IV menjelaskan tentang Konsep Produksi Media (KPM) yaitu tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang : Pre production, Production, dan Post Production.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan untuk PT. MNC Investama. Tbk sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka menjelaskan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran menjelaskan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Perancangan menurut Laksito (2014:13) [1] dengan adanya perancangan akan tercapainya keseimbangan lingkungan antara hidup dan kehidupan bagi manusia dengan alam serta makhluk hidup lainnya.

Soepadmo (2013:10) [2] mengatakan, “perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupan di alam semesta ini.”

Berdasarkan kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan tujuan untuk membuat suatu sistem ataupun desain yang tujuannya dapat menyelesaikan suatu masalah agar mendapatkan hasil sistem atau desain yang diinginkan dan menjadi yang terbaik.

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Informasi

  2. Harfizal dkk (2017:232)[3] menjelaskan bahwa “informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”

    Martin mengatakan (2017:3) [4], “The criteria for information society status are by no means obvious, nor are the characteristics which would set information societies apart from industrial societies. Ain miles did much to widen perspectives on the information society. Indeed, society argued that there is not simply one information society but many possible information societies”.

    (Kriteria status informasi masyarakat sulit sekali dijelaskan, karakteristik yang menetapkan informasi dari masyarakat perindustrian. Sejauh ini banyak yang memperluas perspektif informasi masyarakat. Tentu, masyarakat berargumen bahwa tidak hanya ada satu informasi masyarakat namun lebih banyak informasi masyarakat yang mugkin ada).

    Menurut Hutahaean (2015:9)[5], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi itu adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian informasi di atas adalah informasi merupakan sekumpulan data-data yang penting bagi penerima, dengan adanya data-data akan membentuk suatu informasi yang berguna dan bermanfaat. Suatu data harus diolah dengan bukti-bukti yang kuat agar suatu data tidak menjadi data hoax atau bohong.

  3. Jenis-Jenis Informasi

  4. Hermawaty (2017:250)[6], suatu informasi memiliki 7 kriteria atau jenis sebagai berikut :

    a. Efektivitas (Effectiveness), menguraikan informasi yang relevan dan berhubungan dengan proses bisnis yang disampaikan tepat pada waktunya dengan cara yang benar, konsisten dan tepat digunakan.

    b. Efisiensi (Efficiency), menyangkut ketentuan informasi melalui penggunaan sumberdaya yang optimal (lebih produktif dan ekonomis).

    c. Kerahasiaan (Confidentiality), menyangkut perlindungan informasi yang sensitif dari akses yang tidak sah.

    d. Integritas (Integrity), berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi juga keabsahannya yang sesuai dengan harapan (Expectation) dan nilai bisnis.

    e. Ketersediaan (Availability), berkaitan dengan informasi yang tersedia yang diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan yang akan datang, juga menyangkut penjagaan sumberdaya yang perlu dan kemampuan yang terkait.

    f. Pemenuhan (Compliance), menguraikan pemenuhan hukum, peraturan dan persetujuan yang bersifat kontrak dimana proses bisnisnya merupakan subjek, yakni kriteria bisnis yang ditentukan dari luar.

    g. Keterandalan informasi (Reliability of Information), berkaitan dengan ketentuan informasi yang memadai bagi manajemen untuk menjalankan dan melaksanakan keseluruhan finansialnya dan pemenuhan laporan tanggung jawab.

    Dalam kutipan Sunarya, dkk (2013 : 81)[7] menurut O’Brien dalam bukunya Yakub, jenis-jenis informasi sebagai berikut :

    a. Informasi Manajerial

    Informasi manajerial, informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    b. Sumber Informasi

    Sumber Informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

    c. Informasi Rutinitas

    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    d. Informasi Fisik

    Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

  5. Kualitas Informasi

  6. Dalam kutipan Tyoso (2016 : 33)[8] Parker mengatakan, informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

    a. Ketersediaan (Availability), informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.

    b. Mudah Dipahami (Comprehensibility), informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.

    c. Relevan (Relevant), berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

    d. Bermanfaat (Benefits), informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.

    e. Tepat Waktu (Being On/In time), informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

    f. Keterandalan (Reliability), informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.

    g. Akurat (Accuracy), informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.

    h. Konsisten (Consistent), informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media

  2. Crane, at al (2016:18)[9], The media are on the verge of the digital revolution, which will merge communications, broadcasting, and computer industries. The speed and variety of communication will increase enormously. These change will have important effects on cultural globalization. They will increase access to all forms of media and reduce the impact of powerful organizations, such as those based in the United States

    (Media berada diambang revolusi digital, yang akan menggabungkan komunikasi, penyiaran dan industri komputer. Kecepatan dan variasi komunikasi akan meningkat sangat pesat. Mereka akan meningkatkan akses ke semua bentuk media dan mengurangi dampak organisasi yang kuat, seperti yang biasa di Amerika Serikat).

    Barus dan Suratno berpendapat (2016:17)[10], media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses belajar-mengajar untuk memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan para siswa dalam menyerap, memahami ataupun menguasai materi pelajaran yang diterimanya.

    Menurut Morissan (2014:179)[11], “Media adalah mengenai jangkauan yang didefinisikan sebagai a measure of the number of different audiensice members exposed at least once to a media vehicle in a given perod of time

    (ukuran jumlah dari berbagai individu audiensi yang berbeda yang terekspos oleh suatu kendaraan media paling sedikit satu kali dalam perperiode waktu tertentu).

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah media memiliki beragam jenisnya mulai dari cetak maupun visual. Media juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena dengan adanya media sangat membantu dan mempermudah perusahaan dalam menyampaikan informasi untuk semua karyawannya.

  3. Jenis-Jenis Media

  4. Menurut Mulyono (2013:24)[12], Media memiliki banyak jenis dari berbagai pendapat, akan tetapi secara umum jenis-jenis media, yaitu :

    a. Media Audio. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan suara saja, seperti kaset, radio, MP3 Player, dan purungan hitam.

    b. Media Visual. Media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, seperti foto, gambar, poster, lukisan dan cetakan.

    c. Media Audio Visual. Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, seperti film, video, televisi, sound slide.

Konsep Dasar Desain

  1. Pengertian Desain

  2. Anggoro (2017:3)[13], berpendapat bahwa desain diartikan sebagai seni terapan, arsitektur dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Proses desain memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasa datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari pengembangan desain yang sudah ada sebelumnya.

    Menurut Wibowo (2013:10)[14], “desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan”.

    Pada dasarnya desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Desain merupakan langkah awal sebelum memulai membuat suatu benda, seperti baju, website, bangunan, dll. Pada saat pembuatan desain biasanya mulai memasukkan unsur berbagai pertimbangan, perhitungan, cita rasa, dll. Sehingga bisa dibilang bahwa sebuah desain merupakan bentuk perumusan dari berbagai unsur termasuk berbagai macam pertimbangan didalamnya.

  3. Pengertian Desain Grafis

  4. Menurut Damarjati (2017:5)[15], Desain Grafis secara umum mempunyai tugas yaitu menciptakan visualisali ide-ide yang akan dikomunikasikan sehingga mampu membujuk atau menimbulkan hasrat akan ketertarikan akan informasi yang dikomunikasikan kepada target audiens.

    Hadi, dkk (2017:8)[16] berpendapat, “Sebuah karya desain grafis yang baik sebetulnya harus bertujuan mengkomunikasikan pesan kepada audience serta pada waktu yang tepat. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang”.

    Dalam kutipan Awwali dan Sulartopo (2014:20)[17], mengatakan bahwa “desain grafis bisa disebut desain komunikasi visual. Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi, desain grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto, dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar”.

    Desain grafis merupakan suatu karya yang menggabungkan beberapa teks, gambar, video, maupun audio dan akan menjadi suatu kesatuan karya yang indah dilihat. Desain grafis memerlukan perencanaan sebelum membuat suatu karya dalam desain grafis, agar nantinya akan berguna bagi semua yang melihatnya. Suatu desain grafis harus memiliki nilai menarik perhatian agar desain grafis yang sudah dibuat berfungsi dengan sesuai.

  5. Pengertian Desain Grafis

  6. Setiawan dan Annas Marzuki Sulaiman (2017:34)[18], Unsur desain tertuju pada "apa" yang digunakan dan prinsip desain tertuju pada "bagaimana" unsur desain tersebut diterapkan. Unsur desain meliputi : Garis, bentuk, ruang negatif, volume, nilai, warna, dan tekstur.

  7. Prinsip Desain Grafis

  8. Masih pada jurnal Setiawan dan Annas Marzuki Sulaiman (2017:34)[18], Adapun, prinsip desain mencakup : Keselarasan (Harmoni), Kesebandingan (Proporsi), Irama (Ritme), Keseimbangan (Balance), dan Penekanan (Emphasis). Penerapan masing-masing prinsip secara spesifik dapat dipecahkan. Setelah masalahnya adalah diteliti dan didefinisikan dengan baik, elemen dapat dipilih, dan prinsip dapat diterapkan

    Menurut Yafis, dkk (2014:5-6)[19], desain grafis memiliki 6 buah prinsip yang mendasar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Metaphor (Metafora)

    Metaphor atau metafora adalah aplikasi dari nama deskripsi istilah objek lain yang tidak dapat diartikan secara harfiah. Menghubungkan presentasi dan elemen-elemen visual dengan item-item yang berkaitan. Metafora akan membuat para pengunjung seolah-olah berada di tempat yang sebenarnya, atau bisa dikatakan juga bahwa metafora dibuat mirip seperti tempat dikunjungi. Contohnya, website suatu toko online yang memiliki metafora, dimana pengujung dibawa ke tempat seolah-olah mereka benar ada di toko online tersebut.

    b. Clarity (Kejelasan)

    Harus ada alasan yang kuat/masuk akal dan jelas mengapa menggunakan setiap elemen yang berapa dalam suatu interface yang kita buat, contohnya dalam peletakan suatu button, pembuat harus memiliki alasan mengapa diletakkan di tempat tersebut. Penggunaan elemen yang lebih sedikit akan lebih baik.

    c. Consistency (Ketetapan)

    Konsisten dalam tampilan, pewarnaan, gambar, ikon, typograghy (model form yang digunakan pada suatu website), teks, dll. Harus ada konsistensi baik dalam layar maupun antar layar. Dan harus selalu ada metafora dimanapun juga. Setiap platform mungkin memiliki panduannya.

    d. Alignment (Perataan)

    Untuk perataan dapat digunakan rata kiri, kanan atau tengah. Pada umumnya suatu teks pada website dibulai dari kiri atas (left alignment), dimana left alignment akan mengijinkan mata untuk menguraikan tampilan dengan lebih mudah. Selain itu dengan menggunakan bantuan garis akan membantu dalam hal perataan. Sembunyikan garis horizontal dan vertikal untuk membantu mengalokasikan komponen window/jendela. Garis juga membantu menghubungkan hal-hal yang berhubungan dan memudahkan perataannya.

    e. Proximity

    Item-item yang berkaitan yang ditampilkan bersama pasti memiliki hubungan karena jarak yang jauh mengimplikasikan bahwa tidak ada hubungan antara item-item tersebut.

    f. Contrast (Keserasian Tampilan)

    Keserasian tampilan yang akan membuat pengunjung web tertarik pada web tersebut. Kontras juga dapat memandu mata pengunjung untuk melihat keseluruhan interface. Keuntungan dari keserasian adalah untuk memperkuat fokus atau untuk memperkuat suatu interface. Kontras digunakan untuk membedakan aktifitas kendali. Juga dapat digunakan untuk men-set item yang paling utama. Item yang paling utama diberi highlight. Dengan mempergunakan geometri dapat membantu pengurutan. Kontras juga mendukung skimming secara cepat.

  9. Definisi Warna

  10. Nugroho (2015:22)[20], “Warna dapat diperikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang nampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dan gelombang elektromagnetik”.

    Menurut Hendrataman (2015:81)[21], “Warna adalah salah satu komponen desain yang membentuk keindahan sekaligus menimbulkan persepsi psikologis, sugesti, suasana tertentu. Meski warna tampak sederhana”.

    Awwali dan Sulartopo (2014:4)[17], Warna adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang. Warna suatu benda tergantung kepada panjang yang sama dipantukan benda tersebut. Benda tersebut terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan cahaya/sinar terlihat matahari melalui prisma dan membentuk spectrum. Kecepatan warna menjalar bergantung dari panjang gelombang. Warna utama dari cahaya atau spectrum adalah merah, hijau, dan biru, dengan kombinasi-kombinasi dapat berbentuk segala warna. Pigmen utama adalah merah, kuning, biru. Bila dua warna dicampur menghasilkan warna putih, disebut warna komplementer. Cahaya menimbulkan berbeda-beda kerucut warna pada retina manusia untuk bereaksi, yang memungkinkan untuk melihat warna, sedangkan menurut ilmu fisika adalah efek yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata.

    Dari beberapa peneliti di atas disimpulkan bahwa warna adalah salah satu elemen yang wajib untuk membuat desain, warna yang sifatnya membutuhkan cahaya yang akan menentukan panjang gelombang yang membentuk sebuah warna. Dalam desain penggunaan warna sangat dibutuhkan karena dengan adanya warna akan menambah atau mempercantik suatu desain.

  11. Definisi Layout

  12. Menurut Subario dkk (2017:2)[22], Layout adalah proses yang berfungsi sebagai pengambbaran lebih detai dari storyboard. Peran layou juga sebagai penggambaran dimensional dari mana karakter atau objek gambar animasi akan bergerak dan bagaimana pergerakan kamera dalam dimensi itu.

    Akbar (2016:87)[23], “Layout adalah pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan”.

    Everlin dan Reinhard Andersen (2015:162-163)[24], Layout adalah titik fokus hirarki visual, kesatuan, dan keseimbangan yang bertujuan untuk menyajikan unsur-unsur visual dan tekstual yang akan dikomunikasikan dengan cara yang memungkinkan pembaca untuk menerimanya dengan mudah. Dengan layout yang baik, pembaca dapat menavigasi informasi yang cukup kompleks, baik media cetak ataupun elektronik.

  13. Pengertian Desain Komunikasi Visual

  14. Akbar (2016:85)[23], “Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai elemen grafis dan bahasa yang dapat diterima oleh sipenerima pesan tersebut”.

    Dalam kutipan Hasyim dan Vina Mulyadi (2015:137)[25], menurut Sumbo “DKV adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain”.

Tipografi

Kalili berpendapat (2014:5)[26], tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan peraturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Awwali dan Sulartopo (2014:21)[17], tipografi adalah elemen penting yang sangat diperlukan guna mendukung proses penyampaian pesan verbal maupun virtual. Menjadi sesuatu yang akan sulit dipahami, apabila seorang webmaster ketika sedang menyampakan informasi yang terkait dengan produk atau jasanya, hanya mengandalkan aspek pesan visual yang berbentuk deretan gambar atau ilustrasi tanpa menerakan pesan overbal berbentuk susunan huruf yang dikemas dalam balutan pilihan tipologi yang persuasif dan komunikatif.

Menurut Maharsi (2013:2)[27], tipografi adalah seni dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Dikatakan pula, tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari sekian banyak jumlah huruf yang tersedia untuk digabungkan dengan jenis huruf yang berbeda serta menggabungkan sejumlah kata dalam ruang yang tersedia.

Bisa disimpulkan tipografi merupakan suatu teks yang akan digabungkan menjadi suatu karya yang indah bila penempatan, ukuran dan, bentuk teks sesuai, agar mendapatkan pesan yang diinginkan.

Konsep Dasar Analisis SWOT

  1. Pengertian SWOT

  2. Pratama dkk (2017:4)[28], “Analisis SWOT mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja suatu perusahaan”.

    Nisak (2014:3)[29], “Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness)”.

    Sutanto dkk (2013:66)[30], Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan S adalah Strenght atau kekuatan, W adalah Weakness atau kelemahan, O adalah Opportunity atau kesempatan, dan T adalah Threat atau ancaman. SWOT biasa diguakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat rencana untuk melakukan sesuatu.

    Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa SWOT adalah suatu pemikiran yang dianalisis dari segi kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman terhadap project yang dibuat. SWOT bertujuan untuk mengetahui kesempatan dan permasalahan yang akan dihadapi oleh perusahaan mengenai project tersebut di masa yang akan datang.

  3. Unsur-Unsur SWOT

  4. Masih dengan penelitian dari Nisak (2014:3)[55], unsur SWOT atau Kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threats) adalah :

    a. Faktor Eksternal

    Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

    b. Faktor Internal

    Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini terut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

Tabel 2.1. Matrix Analisis SWOT

STRENGTHS

(S)

WEAKNESS

(W)

OPPORTUNITIES

(O)

Strategi SO

Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. (S1, S2, S3, dst dan O1, O2, O3, dst)

Srategi WO

Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang (W1, W2, W3, dst dan O1, O2, O3, dst)

TREATHS

(T)

Strategi ST

Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. (S1, S2, S3, dst dan T1, T2, T3, dst)

Strategi WT

Strategi yang mengatasi kelemahan dan menghindari adanya ancaman. (W1, W2, W3, dst dan T1, T2, T3, dst)

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

  1. Pengertian Video

  2. Menurut Alfayanti dkk (2017:629)[31], “Video yang merupakan media pembelajaran yang menampilkan gambar, gerak, maupun suara sehingga akan lebih menarik untukmenontonnya”.

    Kurniawan dan Supriatna (2017:7)[32], Video adalah merupakan salah satu media elektronik yang cukup dikenal oleh banyak orang. Video adalah teknologi untuk menangkap, lalu merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

    Menurut Prananta dkk (2016:3)[33], Video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara yang sesuai serta membantu menjelaskan informasi yang dibahas.

    Kesimpulan yang bisa didapat bahwa video adalah salah satu media yang sekarang sering digunakan dalam menyampaikan informasi yang efektif, dengan menggabungkan antara gambar, suara, maupun visual dengan aplikasi yang mendukung dalam membuat video. Video juga bisa dibuat langsung melalui kamera yang dapat merekam objek secara detail.

  3. Kelebihan dan Kekurangan Video

  4. Menurut Ahmad dan Rahmi (2017:32)[34], keuntungan atau kelebihan media berbasis video adalah :

    a. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain.

    b. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan.

    c. Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi media video juga dapat menanamkan sikap dari segi-segi afektif lainnya.

    d. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar dan kecil, heterogen maupun perorangan.

    Sedangkan kekurangan media video adalah :

    a. Video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.

    b. Gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut.

    c. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan.

Pengertian Infografis

  1. Pengertian Infografis

  2. Handani dkk (2017:4)[35], Infografis adalah sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk gambar. Gambar pada suatu infografis sangat berperan penting karena infografis adalah media informasi yang menjelaskan isi dari informasi dengan menggunakan gambar.

    Saptodewo (2014:194)[36], Grafik informasi atau lebih dikelan dengan istilah infografis adalah salah satu bidang yang berkembang pesat dalam media massa setelah desainer dapat mengkombinasikan anatara informasi dari ranag beria ke piranti lunak komputer yang mutakhir untuk menjelaskan cerita yang tidak dapat diceritakan oleh teks dan foto.

    Hadiprawiro (2015:196)[37], Infografis adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan secara grafis. Infografis dapat memperlihatkan informasi rumit dengan singkat dan jelas, sehingga informasi lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

    Bisa disimpulkan bahwa infrografis adalah media informasi yang mengunakan alat bantu grafis yang akan memudahkan dalam menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami.

  3. Pengertian Infografis

  4. Menurut Hadiprawiro (2015:196)[37], sebuah grafis informasi atau Infographic adalah :

    a. Visualisasi cerita atau hasil penelitian yang berisi penuh tentang data.

    b. Sebuah alat atau media untuk mengedukasi dan menyampaikan informasi.

    c. Sebuah cara untuk membangun brand awareness biaya standar kampanye pemasaran online.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

  1. Pengertian Multimedia

  2. Furqan dan Abdul Manan (2017:61)[38], Multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu yang pertama multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, dan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna apat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.

    Dalam kutipan Waluyo dan Dewi Tresnawati (2017:2)[39], menurut E. Turban dkk, multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Sistem informasi berbasis multimedia merupakan sebuah sistem informasi dengan konsep menggunakan masukan dan keluaran dengan bentuk data multimedia.

  3. Pengertian Audio

  4. Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013:22)[40], berpendapat audio adalah segala sesuatu yang dapat didengar. Audio atau suara dalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. Audio sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia.

  5. Pengertian Visual

  6. Maimunah dkk (2017:37)[41], Media Komunikasi Visual adalah sarana media informasi dan promosi yang dapat mempresentasikan citra/image perusahaan dan memperkenalkan aktifitas perusahaan secara detail yang dikemas semenarik mungkin untuk meningkatkan perkembangan perusahaan setiap tahunnya dan menarik perhatian relasi pihak perusahaan dan masyarakat.

    Menurut Och and Kristen Strayer (2014:9)[42], “The Power of the visual is not only central“in producing meanings, esthabilishing and maintaning aesthetic values, gender stereo types, and power relations within culture” but between cultures as well.”

    ("Kekuatan visual tidak hanya bersifat sentral" dalam menghasilkan makna, menghargai dan mempertahankan nilai estetika, jenis stereo gender, dan kekuatan hubungan dalam budaya "tapi antara budaya juga").

  7. Pengertian Broadcasting

  8. Marbruri (2013:78-79)[43], Broadcasting adalah salah satu cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang paling dominan di kaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari preproduksi-produksi-pascaproduksi.

  9. Pengertian Sinopsis

  10. Sunarya dkk (2017:109)[44], “sinopsis adalah ringkasan dari sebuah cerita atau film, menjadi bentuk pemendekatan dari sebuah future documenter dengan tetap memperhatikan unsur yang ada pada feature documenter tersebut”.

    Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[45], “Sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan”.

  11. Pengertian Naskah

  12. Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[45], “Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan sesuatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

    Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013:23)[40], Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar. Naskah dalam bahasa latin manuscript berisi spesifikasi atau penyajian dalam setiap medium. Naskah terdiri dari rincian naskah tiap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan.

  13. Pengertian Storyboard

  14. Astriyani dkk (2016:210)[46], berpendapat Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualisasi yan akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media bantuannya.

    Menurut Suryani (2016:142)[47], Storyboard adalah rancangan umum suatu aplikasi yang disusun secara berurutan layer demi layer serta dilengkapi dengan penjelasan dan spesifikasi dari setiap gambar, layer, dan teks.

Konsep Dasar Animasi

  1. Pengertian Animasi

  2. Menurut Nugraha dkk, (2015:21)[48], “Animasi merupakan sebuah hasil karya yang menggabungkan bidang seni dengan bidang teknologi informasi”.

    Subario dkk (2017:1)[22], “Animasi adalah gambar bergerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan pada setiap petambahan hitungan waktu yang terjadi”.

    Dari pernyataan di atas bisa disimpulkan, animasi adalah gambar yang bergerak dengan menggunakan teknologi yang mendukung untuk membuat sebuah gambar bergerak yang akan menjadi nilai seni yang indah.

  3. Animasi 2 Dimensi(2D)

  4. Masih dengan jurnal yang dibuat oleh Subario dkk (2017:2)[22], mengatakan teknik Animasi 2D adalah jenis animasi yang memiliki sifat flat secara visual. Bila dilihat dari teknis pembuatannya terdapat dua cara, yaitu manual dan komputer. Teknik animasi yang dibuat dengan menggunakan bantuan komputer (Software) dan tetap mengandalkan kemampuan menggambar lembar demi lembar. Sehingga yang membedakan antara animation dengan 2D CGI (Computer Generated Imagery) adalah mediannya.

    Watulingas dkk (2017:2)[49], “Animasi 2D adalah sebuah kumpulan gambar dimensi panjang dan lebar yang berkaitan hingga menciptakan suatu gerakan bila diproyeksikan sehingga gambar terlihat seolah-oleh hidup”.

  5. Jenis-Jenis Animasi

  6. Marselia (2015:28)[50], berpendapat jenis animasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

    a. Animasi Gambar Diam (Stop-Motion Animation)

    b. Animasi Tradisional (Traditional Animation)

    c. Animasi Komputer

    Menurut Hidayat dan Ahmad Abdul Aziz Mustajab (2015:7)[51], jenis-jenis flat animasi sebagai berikut :

    a. Animasi Bayangan (Silhouette Animation)

    Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannnya berada di belakang layer. Keunikan animasi ini adalah tidak adanya dialog, hanya menggunakan gerakan dan ekspresi karakter untuk menggambarkan suatu adegan.

    b. Animasi Potongan (Cut-Out Animation)

    Obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya.

    c. Animasi Sel (Cell Technique)

    Animasi ini merupakan dasar film animasi kartun (Cartoon Animation). Animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastik tembus pandang, disebut sel. Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar belakang (Background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih daripada sel.

    d. Animasi Kolase (Collage Animation)

    Animasi yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsur-angsur menjai bentuk susunan baru, diana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi.

    e. Penggambaran Langsung Pada Film

    Penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluoid baik positif atau negatif, tanpa melalui runtut pemotretan kamera “stop frame” untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru.

Pengertian Motion Graphic

Anita dan Fitri Marisa berpendapat (2017:2)[52], “motion graphic adalah potongan-potongan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain grafis”.

Alvin dkk (2016:2)[53], “motion graphic adalah metode geometris, huruf, dan bentuk tiga dimensi yang dirancang melalui beberapa aplikasi visual”.

Dalam Humairah (2015:6)[54], “motion graphic adalah grafis yang menggunakan video dan atau animasi untuk menciptakan ilusi dari gerak ataupun transformasi. Graphic design telah berubah dari static publishing dengan memanfaatkan teknologi komunikasi termasuk film, animasi, media interaktif, dan environmental design”.

Dari tiga pendapat di atas bisa disimpulkan bahawa motion graphic adalah teknik grafis dengan menggunakan elemen-elemen yang digerakan dengan menggunakan software pendukung.

Pengertian Flat Design

Budi (2017:391)[55], “Flat design adalah gaya desain dua dimensi. Inti dari gaya desain ini adalah tidak ada elemen yang membuat desain memiliki efek tiga dimensi seperti bayangan, perspektif, tekstur, gradasi, dan sebagainya”.

Abdillah dkk (2017:75-76)[56], “flat design adalah desain dengan pendektana minimalis yang menekankan kegunaan, dengan desain yang bersih tanpa ada bevil, bayangan, tekstur, berfokus pada tipografi, warna-warna cerah dan ilustrasi dua dimensi”.

Kesimpulan yang bisa diambil adalah flat design merupakan jenis desain 2 dimensi yang menggunakan warna-warna cerah dan penampilan desainnya yang simple.

Konsep Dasar Produksi

Menurut Subario dkk (2017:2)[22], tahap pembuatan animasi 2D terbagi menjadi 3 yaitu :

  1. Pre Production (Pra Produksi)

  2. Tahap ini adalah proses perencanaan, perancangan animasi 2D untuk keseluruhan proyek yang akan dibuat, yang didalamnya terdapat beberapa bagian yang akan dilakukan yaitu pembuatan konsep dan storyboard dari animasi yang akan dibuat.

  3. Production (Produksi)

  4. Pada tahap ini, semua perencanaan dan perancangan yang dilakukan pada tahap pra-produksi mulai dijalankan satu per satu, sesuai dengan konsep yang dibuat. Tahap in merupakan tahap yang banyak memakan waktu, dan seringkali banyak resiko yang akan terjadi, seperti akan menggambar atau menganimasikan kembali aset yang sudah selesai, karena tidak sesuai dengan konsep yang ada.

  5. Post Production (Pasca Produksi)

  6. Tahap ini adalah tahap yang terakhir dalam pembuatan animasi, dimana menggabungkan semua animasi yang telat dibuat, menjadi satu video yang utuh dengan efek suara dan yang lainnya selaras sesui dengan storyboard yang ada.

Gambar 2.1 Alur Perancangan Animasi

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

  1. Adobe Illustrator

  2. Gambar 2.2 Logo Adobe Illustrator CC 2015

    Adobe Illustrator adalah program editor grafis vektor terkemuka, dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe System. Illustrator merupakan versi terkini programini, generasi ke enam belas untuk produk illustrator. Qonitah (2015:3)[57].

    Menurut Wahana Komputer (2013:3-12)[58], Adobe Illustrator adalah software pengolah vektor dan gambar serta ilustrasi yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu gambar imajinasi atau tokoh karakter. Revisi Illustrator yang paling jelas adalah user interface yang lebih halus. User interface ini telah terbebas dari menu aqua glossy dan mengadopsi kontras rendah dan chic grayscale. Dengan adanya hal ini, Adobe memiliki ikon, toolbar, dan panel yang lebih rapi. Pengguna dapat menyesuaikan antarmuka bertahap dari terang ke gelap, dan desain baru kontras rendah membuat mode antarmuka gelap lebih menyenangkan mata daripada CS5. Adobe Illustrator memungkinkan kita menerapkan gradasi pada garis lurus, lengkung, ataupun spiral. Kita dapat menggunakan fasilitas stroke dan gradient secara bergantian atau bersamaan. Selain itu, dapat mengatur opacity gradient seperti yang kita inginkan. Adobe Illustrator mampu bekerja dengan presisi, kecepatan dan stabil, walaupun file desinnya kompleks. Dengan dukungan 64-bit pada Mac iOS dan Windows dapat mengakses semua RAM pada komputer, dan dengan mudah membuka, menyimpan dan mengekspor file besar dan preview. Adobe Illustrator terasa lebih cepat dan lebih responsif. Adobe Illustrator CS6 memudahkan pembuatan pola vektor. Pola yang sudah dibuat dapat di edit setiap saat untuk fleksibilitas desain. Gambar bitmap dapat di-raster dan di edit vektor dengan menggunakan Tracking Option. Fasilitas ini dapat mendeteksi garis dengan akurat, dan hasilnya dapat diandalkan tanpa menggunakan kontrol yang kompleks. Bila dilihat dari segi tampilan, Illustrator tidak berbeda jauh dibandingkan dengan illustrator versi sebelumnya. Interface pada Adobe Illustrator lebih gelap dan glossy dibanding sebelumnya. Beberapa fasilitas baru memang ditambahkan untuk meningkatkan kinerja programnya. Saat membuka program ini, akan tampil pada layar monitor beberapa elemen utama seperti Main Menu, Toolbox, dan sejumlah Palet.

    Gambar 2.3 Lembar Kerja Adobe Illustrator CC 2015

  3. Adobe After Effects

  4. Gambar 2.4 Logo Adobe Affter Effects CC 2015

    Subario dkk (2017:2)[22], Aplikasi Komputer yang membantu dalam penambahan efek visual, transisi, dan meng-export animasi menjadi suatu video utuh dengan berbagai format video yang ada. Dalam proses meng-export tersebut terdapat juga proses rendering untuk menggabungkan gambar tiap frame atau key frame yang terdapat dalam animasi tersebut.

    “Software yang berfungsi untuk membuat maupun mengedit video atau film. Salah satu keungguln dari Adobe After Effects ini yaitu memiliki banyak sekali efek video yang sangat keren sehingga dapat mempercantik video yang dibuat”. Qonitah (2015:5)[57].

    Gambar 2.5 Lembar Kerja Adobe After Effects CC 2015

  5. Adobe Audition

  6. Gambar 2.6 Logo Adobe Audition CC 2015

    Kardewa dan Arta Uly Siahaan, M. Pd (2017:29)[59], “Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara”.

    Menurut Adobe (2013 : 1)[60], Adobe Audition CS6 is a professional audio application that combines advanced digital audio editing and multitrack recording in the same program. (Adobe Audition CS6 adalah aplikasi audio profesional yang menggabungkan digital audio editing dan perangkat rekaman di program yang sama).

    Gambar 2.7 Lembar Kerja Adobe Audition CC 2015

  7. Adobe Premiere Pro

  8. Gambar 2.8 Logo Adobe Premiere Pro CC 2015

    Subario dkk (2017:2)[22], Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Adobe, sama saperti After Effects, dan photoshop. Dalam aplikasi ini pada umumnya para editor menggunakan untuk menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, beserta juga dengan audio, dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik. Aplikasi ini juga membantu dalam meng-export video ke berbagai macam format kompresi, agar pengguna bisa memilih format apa yang cocok untuk video tersebut.

    Menurut Sastrawan dkk (2017:3)[61],Adobe Premiere Pro adalah program video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolahan video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen.

    Gambar 2.9 Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CC 2015

Konsep Dasar Komunikasi Organisasi

  1. Pengertian Komunikasi

  2. Wicaksono dan Sri Langgeng Ratnasari (2017:2)[62], “Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, sedangkan komunikasi yang efektif terjadi jika individu mencapai pemahaman yang sama”.

    Fatimah dan Hafied Cangara berpendapat (2016:80)[63], Komunikasi adalah proses kegiatan membangun kesamaan makna antara dua orang atau lebih melalui pertukaran informasi satu sama lain. Komunikasi merupakan pertukaran informasi, gagasan dan perasaan, baik disampaikan secara verbal maupaun non verbal.

    Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses menyampaikan dan menerima pesan yang bertujuan untuk kepentingan bersama.

  3. Unsur-Unsur Komunikasi

  4. Dalam bukunya Mulyana berpendapat (2013:69-71)[64], Ada lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu :

    a. Sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyanji (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu Negara.

    b. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.

    c. Saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada menerima. Saluran boleh jadi merunjuk pada bentuk pesan yangdisampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Pada dasarnya komunikasi manusia menggunakan dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain.

    d. Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran / tujuan (destination), komunikate (communicate), penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang menerima pesan dari sumber.

    e. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), perubahan keyakinan, perubahan perilaku.

  5. Pengertian Komunikasi Organisasi

  6. Dalam kutipannya Surbakti (2017:2)[65], menurut Goldhaber komunikasi organisasi adalah proses saling menciptakan dan menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang sering berubah-ubah.

    Kertopati mengatakan (2013:3)[66], “Komunikasi mencakup tiga hal yaitu pertama, dalam komunikasi organisasi pada dasarnya memperlihatkan adanya struktur dasar dan struktur dasar itu merupakan penggerak dan mengarahkan adanya hubungan-hubungan. Kedua, biasanya yang dimaksud adalah orangnya atau pelaksananya. Ketiga, menggambarkan tentang kontribusinya dalam membina hubungan-hubungan tersebut secara menyeluruh. Jadi, dari ketiga faktor tersebut dapat menilai bagaimana corak hubungan-hubungan tersebut berinteraksi satu sama lainnya dalam organisasi.”

  7. Konsep Komunikasi Organisasi

  8. Masih dengan bukunya mengatakan Kertopati (2013:7-13)[66], dalam komunikasi organisasi memiliki tujuh konsep, yaitu :

    a. Proses. Suatu Organisasi biasanya selalu di jumpai dalam sistem yang terbuka dan sifatnya dinamis. Sistem tersebut bertugas membangun dan melakukan tukar-menukar pesan antara anggotanya dalam organisasi atau di antara anggota dan lingkungannya. Komponen proses menjadi penting karena pada akhirnya proses juga dianggap sebagai fenomena yang membangun pesan dan melakukan tukar-menukar pesan yang sifatnya ongoing, ever changing, dan continuous.

    b. Pesan. Kalau berbicara komunikasi, maka komponen yang paling penting adalah pesannya, karena semua komunikasi mempunyai tujuan, yaitu agar pesannya sampai ke tujuan dan dipahami oleh penerima pesan. Di dalam organisasi juga berlaku kaidah-kaidah yang berkaitan dengan message behavior, dan ini dapat diindentifikasikan melalui beberapa klasifikasi, anatar lain language modality, intended receivers, method of diffusion, dan purpose of flow.

    c. Network. Network berkaitan dengan pola komunikasi dalam organisasi, antara lain the downward pattern yang dipolakan dari atas ke bawah. Dengan kata lain, semua komunikasi dari atasan berakhir pada bagian yang terbawah, yaitu anak buah dana tersebar keseluruh bagian organisasi.

    d. Interdependence. Sesungguhnya the nature if relationship dalam organisasi berkaitan antara satu bagian dengan bagian yang lain, bahkan berkaitan pula dengan lingkungannya. Implikasi terhadap konsep interdependence terfokus pada hubungan antara orang yang menduduki atau memiliki peran yang beragam dalam satu organisasi.

    e. Relationship. Selama komunikasi organisasi dijumpai dalam sistem yang terbuka, maka hubungan itu menjelaskan bahwa bagian-bagian yang ada dalam organisasi mempunyai kaitan satu sama lain dan semua hubungan itu ada di tangan manusia yang ada dalam organisasi tersebut. Dengan kata lain, masalah yang ada di dalamnya adalah masalah yang berkaitan dengan konsep human relationship dalam organisasi tersebut.

    f. Environment. Salah satu kompnen penting lainnya dalam komunikasi organisasi adalah faktor lingkungan yang dianggap sebagai a totally of physical and social factor yang ikut ambil bagian dalam pembuatan keputusan.

    g. Uncertainty. Tugas organisasi sering digambarkan membuat dan bertukar pesan di antara anggotanya. Maksudnya adalah untuk mengurangi ketidakpastian yang mereka hadapi terhadap faktor yang berasal dari luar. Uncertainty juga dapat diartikan bahwa ketika anggota dari suatu organisasi menerima terlalu banyak informasi, lebih dari apa yang dibutuhkan untuk menghadapi lingkungannya, maka akan terjadi information overload.

Budaya

  1. Pengertian Budaya

  2. Menurut Setyawan dkk (2017:120)[67], Budaya sebagai tempat bahasa berkembang juga akan turut mewadahi dan mempengaruhi perkembangan perekonomian karena bentuk perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya di dalamnya.

    Verulitasari dan Agus Cahyono (2016:42)[68], budaya adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang kita ketahui batas-batasnya tatkala dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan orang lain.

    Dari dua pengertian di atas maka bisa disimpulkan budaya adalah sekelompok orang yang mempunyai karakter yang berbeda dengan yang lainnya, karakter tersebut menjadi ciri khas utama dari suatu budaya.

  3. Budaya Organisasi

  4. Saputra, dkk (2017:3)[69], menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah suatu sistem kesepakatan bersama dari nilai, norma maupun perilaku yang berlaku dari suatu organisasi yang bersifat meningkat dan membedakan anatara suatu organisasi dengan organisasi lain.

    Zarvedi dkk (2017:206)[70], mengatakan ”budaya organisasi merupakan salah satu komponen yang sangat dasar, yang berguna untuk keunggulan kompetitif perusahaan serta mempertahankan kinerja”.

    Bawarodi dkk (2017:716)[71], “budaya organisasi merupakan nilai-nilai dominan yang disebarluaskan di dalam perusahaan dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan”.

  5. Manfaat Budaya Organisasi

  6. Menurut Anwar (2016:107)[72], “budaya organisasi dibangun untuk mengatasi tantangan dimasa yang lalu. Berbagai kebijakan, prosedur, filosofi organisasi, kebiasaan dan lain-lain merupakan respon terhadap situasi dan tantangan dimasa lalu”.

    Bawarodi dkk (2017:715)[71], budaya organisasi juga memiliki peran penting dalam perusahaan. Dimana budaya organisasi yang diatur dan ditata dengan baik berdampak pada implementasi dan kebiasaan setiap hari yang terus menerus. Bahkan budaya organisasi menjadi suatu pemikiran dan perbuatan setiap hari dari suatu organisasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Dalam kutipan Dzulhaq dkk (2017:1)[73], Menurut Siahaan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).

Prastomo (2014:166)[74], elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasi elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI betujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

  3. Elisitasi tahap II, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI.Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Martono dkk (2017:164)[75], Literature review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu.

Aveyard (2016:2)[76] menegaskan bahwa,

“A Literature Review is the compherenshive study and interpretation of literature that relates to particular topic. When you undertake a literaturereview, you identify a research question and then seek to answerthis question by searching for and analysying relevant literature using systematic approach.”

("Kekuatan visual tidak hanya bersifat sentral" dalam menghasilkan makna, menghargai dan mempertahankan nilai estetika, jenis stereo gender, dan kekuatan hubungan dalam budaya "tapi antara budaya juga").

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sastrawan dkk (2017)[61], dengan judul “Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan hasil rancangan video SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi. Pengembangan video ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar Standard Operating Procedure (SOP) Fakultas Teknik dan Kejuruan. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development), untuk mengembangkan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Berbasis Animasi. Model yang digunakan dalam membangun teknologi ini adalah Model ADDIE. Pada model ini memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi dan revisi secara terus menerus dalam setiap fase yang dilalui, sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang valid. Adapun tahapan dalam model ADDIE ini adalah Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementation (implemntasi), dan Evaluation (evaluasi).

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Anita dan Fitri Marisa (2017)[52], yang berjudul “Perancangan Video Media Promosi Berbasis Motion Graphic 2D untuk Meningkatkan Jumlah Mahasiswa Universitas Widyagama Malang”. Dalam suatu instansi diperlukan sebuah proses pemasaran untuk mempertahankan keberlangsungan system pada suatu instansi tersebut. Oleh karena itu, perlu diciptakan sebuah media promosi yang menarik dan efektif. Ria Diajeng Anita dan Fitri Marisa merancang media promosi universitas widyagama malang dengan konsep animasi 2 dimensi. Hal ini dikarenakan sebuah informasi akan lebih mudah diserap dengan menyajian informasi melalui audio dan melalui visual.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Erlyana dan Rudy Setiawan Paendong (2016)[77], yang berjudul “Perancangan Video Motion Graphic Hologram ‘Me & My Hero’”. Penelitian ini dilakukan untuk menciptakan penyampaian pesan kepada orang tua melalui motion graphic video hologram, karena banyak orang tua tidak mengerti apa yang dimaksud dengan ADHD dan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui jika anak mereka memiliki ADHD, maka dampak yang terjadi pada anak-anak akan lebih berbahaya dan merusak masa depan. Dampak negated ADHD antara lain yang berhubungan seksual, kecanduan narkoba, merokok, depresi, kekerasan, dan sebagainya. Inilah yang bias mengancam masa depan anak kita, saat sebagai orang tua tidak sempat mengenal kepribadian anak mereka. Melalui video hologram motion graphic digambarkan pada karakteristik anak-anak dengan ADHD, hal positif apa saja yang dimiliki anak ADHD, penyebab ADHD, serta penanganan apa yang perlu dilakukan jika mengetahui anak-anak kita mengalami ADHD. Metode dalam penelitian ini kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan termasuk kuesioner, wawancara, survei, observasi dan sastra belajar untuk mengumpulkan teori dan aturan baik dalam membuat animasi. Hasil dari penelitian ini adalah tentang meniptakan video hologram motion graphic singkat dengan campuran animasi 2D dan 3D yang dating dengan voiceover baik, inofatif, jelas dan mudah diterima.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hadiwidjaja dkk (2017)[78], dengan judul “Perancangan Video Edukasi Kesenian Jawa Karawitan dalam Bentuk Animasi bagi Anak Usia 5-6 Tahun”. Karawitan adalah kesenian Jawa yang sudah mulai dilupakan oleh anak anak. Mereka lebih menyukai budaya luar dan mulai melupakan budaya Indonesia. Bahkan banyak dari mereka yang tidak mengetahui Karawitan. Oleh karena itu, penulis merancang video animasi tentang Karawitan sebagai media pendukung pembelajaran. Dengan adanya video ini, anak-anak dapat mengetahui tentang Karawitan dengan harapan Karawitan tidak dilupakan sampai mereka tumbuh dewasa.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dan Alethea Nathania (2016)[79], dengan judul “Perancangan Video Infografi ‘Noken, Warisan Budaya Tak Benda Papua’”. Noken adalah salah satu warisan budaya dalam bentuk tas kerajinan tangan asli dari provinsi Papua yang sangat unik dan berbeda dan sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia sejak tahun 2014. Namun, Noken ini masih tidak banyak yang tahu oleh masyarakat Indonesia sendiri sehingga penulis memutuskan untuk membuat video infografis dalam bentuk motion graphic yang mengambil Noken sabagai subjek. Rancangan video infografis ini memiliki tujuan sehingga informasi mengenai Noken di Papua dapat digambarkan dengan baik dan disampaikan secara luas di era digital ini sehingga seluruh masyarakat Indonesia mnegetahui dan mengenal warisan budaya unik dari Kawasan Timur Indonesia, Papua. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk video ini diambil dari buku ‘Cermin Noken Papua’ oleh Titus pakei sebagain pendiri dan direktur Institut Ekologi papua, yang juga merupakan penggagas penerapan pengakuan Noken ke UNESCO, wawancara dan juga mengambil beberapa sampel dari beberapa orang tentang apa yang mereka ketahui entang Noken sebagai alasan penulis merancang video dan bibliography.

  6. Research Conducted by Jia (2017)[80] with the title “A Passionate Journey Info-Motion Graphics Video Exploring Why and How to Find Work You Love”. Teenagers choose their career after they graduate from high school. They begin to wonder what they will become and what contributions they can make in the future. It is important for people to choose something interesting that leads them to work hard in their career. This thesis is a motion graphics piece called “A Passionate Journey.” It presents an idea to students to help them contemplate about the things in which they have always been interested, discover their true passions, and choose jobs based on their enthusiasm. When people pursue something of which they are fond, they ultimately become successful. Information is received by people’s minds, silencing their inner critics and offering them the courage and self-confidence to purse whatever they love. Therefore, the goal of this motion graphic design is help people to start observing themselves, think about what always makes them passionate, and choose something about which they are passionate in their future careers.
    (Para remaja memilih karir mereka setelah mereka lulus dari SMA. Mereka mulai bertanya-tanya apa jadinya dan kontribusi apa yang bisa mereka buat di masa depan. Hal ini penting bagi orang untuk memilik sesuatu yang menarik yang akan membawa mereka untuk berkerja keras dalam karir mereka. Ketika orang mengejar sesuatu yang mereka sukai, mereka akhirnya menjadi sukses. Informasi yang diterima oleh pikiran orang-orang, membungkam kritik batin mereka dan menawarkan keberanian dan rasa percaya diri untuk mengantongi apapun yang mereka cintai. Oleh karena itu, tujuan dari desain motion graphic ini adalah membantu orang untuk mulai mengamati diri mereka sendiri, berpikir tentang apa yang selalu membuat mereka bersemangat, dan memilih selalu yang mereka sukai di masa depan).

  7. Research Conducted by Krasner (2017)[81] with the title “Motion Graphic Design: Applied History and Aesthetics”. The field of motion graphic has captured the imagination of designers and viewers in the twenty-first century. motion is becoming a principal part of our contemporary visual landscape with integrative technologies merging television, the internet and immersive environments. The extraordinary evolution of motion graphics in our complex 'information age' mandates the need for effective communication and the demand for motion graphic designers who can design for film, television, the web, and interactive forms of entertaiment.
    (Bidang motion graphic telah menangkap desainer dan penonton di abad kedua puluh satu. Motion menjadi bagian utama dari visual kontenporer dengan teknologi integratif yang penggabungan televisi, internet dan lingkungan yang mendalam. Evolusi luar biasa motion grafis pada ‘zaman informasi’ kebutuhan komunikasi yang efektif dan permintaan untuk desaigner motion graphic yang dapat merancang untuk film, televisi, web dan interaktif entertainment).

  8. Research Conducted by Tomohiro at al (2017)[82] with the title “Three-Dimensional Computer Graphic Animations for Studying Social Approach Behaviour in Medaka Fish : Effects of Systematic Manipulation of Morphological and Motion Cues”. We studied social approach behaviour in medaka fish using three-dimensional computer graphic (3DCG) animations based on the morphological features and motion characteristics obtained from real fish. This is the first study which used 3DCG animations and examined the relative effects of morphological and motion cues on social approach behaviour in medaka. The results suggested that the naturalness of visual cues contributes to the induction of social approach behaviour. Differential effects between body motion and locomotion were also detected. 3DCG animations can be a useful tool to study the mechanisms of visual processing and social behaviour in medaka.
    (Kita mempelajari perilaku pendekatan sosial pada ikan medaka dengan menggunakan animasi grafis komputer 3 dimensi (3DCG) berdasarkan fitur morfologi dan karakteristik gerak yang diperoleh dari ikan asli. Ini adalah studi pertama yang menggunakan animasi 3DCG dan meneliti efek relative dari isyarat morfologi dan gerak pada perilaku pendekatan sosial ikan medaka. Hasilnya menunjukan bahwa kelamian isyarat visual berkontribusi pada perilaku pendekatan sosial. Efek diferensial anatar gerakan tubuh dan gerak juga terdeteksi. Animasi 3DCG bisa menjadi alat yang berguna untuk mempelajari meknisme pengolahan visual dan perilaku social ikan medaka).

  9. Research Conducted by Gung (2016)[83] with the title “Equipoise : An Animated Short Film Positiveness and Negativity”. Equipoise is an animated short about positiveness, negativity and the opposite but complementary relationship between them. The two opposite attitudes of an individual’s personality not only affect but also establish emotions, decisions and behaviors. The animated short Equipoise depicts the complementarity of two forces and introduces the concept of balance from an objective standpoint. The two forces are balancing for different circumstances and no matter who is leading, the other is always supporting.
    (Equipoise adalah animasi pendek tentang positif, negatif dan perpaduan antara keduanya. Dua sikap berlawanan dari kepribadian individu tidak hanya mempengaruhi tetapi juga membangun emosi, keputusan dan perilaku. Equipoise animasi pendek menggambarkan komplementaritas dua kekuatan dan mengenalkan konsep keseimbangan dari sudut pandang objektif. Kedua kekuatan tersebut menyeimbangkan keadaan yang berbeda dn tidak peduli siapa yang memimpin, yang lain selalu mendukung.).

  10. Research Conducted by Dimovski and Irma Puškarević (2017)[84] with the title “Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography”. The first method considers artwork analysis, particularly, the analysis of paintings. In order to present complex narratives that exist below the surface of an artwork, art history methods apply concepts that are hard for a learner to follow and understand. The use of the common means of visual learning (graphics, charts, maps) may enhance the acquisition of knowledge. However, if we try to push this means further, we may suggest a creative approach to visual learning that uses more elements. Some of them can be found in the field of motion graphic design, video compositing and editing, animation, and film. Similarly, creative visual learning concepts can be found in the practice of graphic design, that is, typography. The analysis of rhetorical figures in advertisement, for example, presents us with an inspiring notion of applying figuration to a typeface design. This concept is suggested, by researchers, to increase positive cognitive effort and memory. Therefore, effects of functional and semantic properties of typefaces should be a matter for consideration in the future tools for visual literacy.
    (Metode pertama menganggap analisis karya seni, khususnya, analisis lukisan. Untuk menyajikan kompleks narasi yang ada di bawah permukaan sebuah karya seni, metode sejarah seni menerapkan konsep-konsep yang sulit untuk belajar untuk diikuti dan dipahami. Penggunaan sarana belajar visual yang umum (Grafik, Grafis, Peta) dapat meningkatkan pengetahuan. Namun, Jika kita mencoba mendorong ini lebih jauh, kita mungkin menyarankan pendekatan kreatif untuk pembelajaran visual yang menggunakan lebih banyak elemen. Beberapa di antaranya bias diemukan di bidang desain grafis, komposit video dan editing, animasi, dan film. Demikian pula, konsep pembelajaran visual kreatif dapat ditemukan dalam praktik desain grafis, yaitu tipografi. Analisis angka retorik dalam iklan, misalnya, memberikan kita gagarsan inspiratif untuk menerapkan figurasi pada desain tipe huruf. Konsep ini disarankan, oleh peneliti, untuk meningkatkan usaha dan memori kognitif positif. Oleh karena itu, efektif sifat fungsional dan semantic tipografi harus menjadi bahan pertimbangan alat-alat untuk melihat visual di masa depan).

Tabel 2.2 Literature Review


Keunggulan Project Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan:

Berdasarkan 10 (sepuluh) literature review diatas dari 5 (lima) penelitian nasional dan 5 (lima) penelitian internasional bahwa media video infografis dengan menggunakan motion graphic sangat beragam, dari anak-anak sampai orang dewasa bisa menikmatinya. Perancangan video infografis yang bagus dan berkualitas dibutuhkan konsep yang sangat matang. Media penunjang dalam menyampaikan informasi yang efektif saat ini adalah video infografis berbasis motion graphic. Dengan adanya video infografis berbasis motion graphic ini menjadi cara yang sangat mudah dalam menyampaikan informasi kepada target.

Penelitian yang yang berjudul “Perancangan Video Infografis MNC WAY Berbasis Motion Graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat” dibuat dengan tampilan yang lebih menarik dan penyampaian informasi mudah dipahami oleh seluruh bagian dari MNC Group. Dengan menampilkan motion graphic 2D yang ramah untuk dilihat oleh semua kalangan dan isi video yang menyajikan pengertian budaya, pengertian evolusi, menjelaskan visi, misi, nilai budaya perusahaan lama, perubahan visi, misi, nilai budaya perusahaan baru, menapilkan surat internal office memo perihal persetujuan definisi, menjelaskan definisi value MNC Group, menjelaskan key indicator dan juga ajakan seluruh bagian dari MNC Group agar mengerti dan memahami budaya perusahaan yang beru dengan lebih baik lagi.

Dari 10 (sepuluh) penelitian diatas, keunggulan dari perancangan ini adalah dengan menjelaskan secara detail apa itu budaya, evolusi, visi, misi, value atau nilai budaya perusahaan, menampilkan juga surat internal office memo perihal persetujuan definisi baru MNC Group yang sudah ditanda tangani oleh Chairman MNC Group yaitu Hary Tanoesoedibjo. Video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini diperlengkap dengan adanya dubbing yang jelas, backsound agar tidak mudah bosan, dan juga tampilan motion graphic yang unik dengan elemen-elemen flat design dengan warna yang cocok dan akan menarik para target untuk melihatnya.

Dengan 10 (sepuluh) literature review diatas, maka penelitian ini mengambil satu referensi pada literature review nomor 4 yang di tulis oleh Hadiwidjaja, dkk (2017:1-9)[28] dengan judul “Perancangan Video Edukasi Kesenian Jawa Karawitan dalam Bentuk Animasi bagi Anak Usia 5-6 Tahun”. Penelitian tersebut dipilih sebagai acuan karena menggunakan metode pengumpulan data yang sama yaitu video yang digunakan untuk menyampaikan informasi, menggunakan metode yang sama yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. Penelitian tersebut juga menggunakan metode analisa perancangan media yang sama yaitu dengan menggunakan tahapan Pre Production, Production, dan Post Production. Tidak hanya metodenya saja alat-alat yang digunakan juga hampir sama dengan menggunakan alat Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Adobe After Effect, Adobe Audition, Adobe Premiere Pro.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang menjadi acuan di literature review adalah sasaran umur dimana perancangan video infografis MNC WAY ini untuk umur di atas 17 tahun atau yang sudah memiliki KTP, sedangkan video edukasi kesenian Jawa karawitan untuk anak-anak usia 5-6 tahun. Video infografis MNC WAY ini menggunakan hampir seluruh warna, namun video edukasi kesenian Jawa karawitan lebih dominan warna coklat dan kuning emas. Durasi juga membedakan dalam penelitain ini Video infografis MNC WAY hanya berduarasi 4 menit 10 detik, sedangkan video edukasi kesenian Jawa karawitan 8 sampai 10 menit.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambar Umum Objek yang Diteliti

Sejarah Singkat

  1. Sejarah PT. MNC Investama. Tbk

  2. Gambar 3.1 Struktur Korporasi PT. MNC Investama. Tbk

    Bermula dari sebuah perusahaan sekuritas yang bergerak di bidang jasa keuangan sejak tahun 1989, PT. MNC Investama.Tbk, yang juga dikenal sebagai MNC Group (“Perseroan”), kini telah bertransformasi menjadi sebuah grup investasi terkemuka di Indonesia. Tahun 1997, Perseroan memasuki babak baru menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan mengukuhkan komitmen untuk meningkatkan kinerja operasional, pelayanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta transparansi sistem pelaporan dan pengawasan kinerja keuangan dan operasional Perseroan.

    Hary Tanoesoedibjo sebagai Kepemimpinan pendiri sekaligus Chairman di MNC Group, saat ini MNC Group berfokus 3 (tiga) Investasi strategis diantaranya media, jasa keuangan, properti, serta 1 (satu) bisnis pendukung yang masih terkait dengan bisnis inti di sektor jasa keuangan, yaitu investasi keuangan. Perseroan didirikan pada tanggal 2 November 1989 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama PT. Bhakti Investama.Tbk dengan kode saham “BHIT” di Bursa Efek Indonesia. Demi pertimbangan strategi bisnis, Perseroan berganti nama menjadi PT. MNC Investama. Tbk. Perubahan nama ini disetujui oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 2 Mei 2013, dan selanjutnya pada tanggal 23 Agustus 2013 mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

    Pada pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perseroan, mengenai ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama bidang jasa, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pertanian, pengangkutan, dan pembangunan. Dalam kegiatan usahanya, MNC Group merupakan induk usaha dari beberapa entitas anak yang bergerak dalam bidang investasi keuangan dan berfokus pada 3 (tiga) investasi strategi yaitu media, jasa keuangan maupun properti. Pada bagian media yang dioperasikan melalui anak usaha Global Mediacom atau dikenal sebagai MNC Media, MNC Group adalah pemilik media terbesar dan paling terintegrasi di Asia Tenggara dengan portofolio yang terdiri dari 4 (empat) stasiun TV nasional Free-To-Air (FTA) RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews serta 22 channel yang disiarkan di TV berlangganan MNC Channels. RCTI, MNCTV dan GTV berfokus pada hiburan, sedangkan iNews berfokus pada penayangan program berita dan olahraga. iNews merupakan TV nasional berjaringan terbesar yang terdiri dari 60 TV lokal yang terbesar di seluruh Indonesia. Sampai Desember 2016, dari 11 stasiun TV FTA nasional, 4 (empat) stasiun Perseroan secara bersama-sama menguasai 46% jaringan televisi berbasis iklan.

    Pada bagian sektor media berbasis konten dan iklan ini, MNC Media masih menjadi pemimpin industri pertelevisi dengan program populer drama maupun pencarian bakat. Program yang ditayangkan Perseroan dapat membukukan pangsa pemirsa Prime Time sampai 44,6%. Pada genre drama, 5 dari 10 drama seri paling favorit adalah milik MNC. MNC Media juga mengoperasikan 22 Channel Televisi berlangganan dengan merek MNC dan memiliki pustaka konten terbesar dengan lebih dari 300 ribu jam program. Pada bagian saluran televisi berbayar MNC Group memegang 3 (tiga) merek terbesar di Indonesia yaitu Indovision, Top TV, dan Okevision dengan pelanggan aktif sebanyak 2,5 juta dan pada tahun 2017 ini 3 merek tersebut digabungkan menjadi nama MNC Vision. MNC Group juga mengoperasikan satelitnya sendiri dan terus berorientasi pada pelanggan dan fokus pada pengembangan jaringan penjualan yang luas yaitu bernama MNC Sky Vision. Hingga saat ini MNC mampu mempertahankan pangsa pasar hingga lebih dari 70% dari total pasar televisi berbayar yang ada di Indonesia. MNC Media juga memiliki MNC Play yang berguna untuk penyedia layanan berbasis seratoptik menggunakan infrastruktur terkini yaitu Fiber To The Home (FTTH), menghadirkan 4 (empat) layanan yang terintegrasi Quadruple Play yang terdiri dari light speed internet dengan kecepatan sampai 1.000 Mbps, Interactive Cable TV, Interactive New Media dengan menampilkan Home Automation, Interactive Home Shopping, Interactive Stock Trading, dan Crystal Clear Telephony fitur video call. Internet Protocol Television (IPTV) yang hanya tersedia pada MNC Play fitur yang ekstensif video on demand, HD Channels, TV on demand dan juga time shift. Sampai akhir tahun 2016, MNC Play Media telah menggelar 1.000.000 homepass pada 7 (tujuh) kota besar Indonesia. Jaringan FTTH difasilitasi mampu menghadirkan koneksi internet stabil dengan kecepatan hingga 1.000 Mbps untuk mengunduh maupun mengunggah dengan baik. IPTV MNC Play menghadirkan 143 saluran TV berbayar termasuk 38 saluran eksklusif 22 di antaranya merupakan saluran dengan brand MNC. Dalam meningkatkan pada bagian bisnis media, MNC Media juga memiliki dan mengoperasikan media percetakan dan jaringan radio terbesar. MNC Media memproduksi animasi juga sinetron serta FTV dan film layar lebar. Untuk mendukung produksi in house, MNC Media mendirikan Star Media Nusantara merupakan perusahaan manajemen bakat yang saat ini mengembangkan karir untuk lebih dari 400 artis.

    Di bisnis online, Okezone.com adalah portal berita online dan hiburan yang berfokus pada para pembaca di Indonesia dengan beragam macam konten. Okezone.com menerbitkan berita mencapai 700 hingga 800 berita setiap harinya, dan menjadi terbanyak di Indonesia. Okezone juga memiliki online streaming yaitu Okezone.tv yang dikenal sebagai premier online TV streaming Indonesia. Per 31 Desember 2016, Okezone.com memiliki 20 juta pengunjung setiap harinya. MNC Media juga mengoperasikan video portal hiburan melalui metube.id, dan juga jasa perjalanan online yang berfokus pada penjualan tiket, akomodasi dan paket perjalanan melalui Misteraladin.com, serta belanja online melalui Brandoutlet.com. Pada Home Shopping Business, MNC Shop adalah pusat berbelanja online yang dapat diakses 24 jam melalui channel 88 (Indovision, Top TV, Oke Vision, MNC Play), maupun juga melalui Mncshop.co.id. MNC Shop melakukan sinergi bisnis yang optimal dengan beroperasi pada berbagai platform: Pay TV, FTA dan internet hingga memberikan berbagai jenis akses kepada pelanggan.

    MNC Media Investment adalah salah satu anak perusahaan dari MNC Media yang telah mencapai sukses di luar negri yang berada di Le Tang yang berkedudukan di Hefei, Cina yang memproduksi online games maupun mobile games untuk telepon seluler dan tablet. Online games dan mobile games yang sukses adalah Mobile games “Boonie Bears 2” (BB2), “Armor Heroes”, dan juga “Crayon Sinchan” telah diunduh lebih dari 320 juta kali sampai saat ini.

    Jasa pada bagian keuangan yang dipegang oleh MNC Kapital Indonesia atau bisa dikenal dengan MNC Financial Services. MNC Financial Services menyediakan produk dan jasa keuangan yang lengkap dan terintegrasi yaitu MNC Bank, MNC Finance, MNC Securities, MNC Life, MNC Insurance, MNC Leasing, dan MNC Asset Management.

    MNC Bank, berperan penting pada pertumbuhan bisnis di jasa keuangan MNC Group, dengan melayani fasilitas jasa perBankan yang full service dan akan mengembangkan digital Banking system yang nantinya dapat menjadi Bank di masa depan. MNC Bank tercatat sebagai pertumbuhan yang signifikan karena mencapai perubahan atau pembenahan fundamental kepada strategi usaha dengan cara memaksimalkan sinergi dengan entitas anak lainnya dalam naungan MNC Group. Pada saat ini, MNC Bank sedang menargetkan pada bidang Consumer Banking dan juga segmen UKM, dikarenakan pada kedua segmen tersebut memiliki pasar dengan pertumbuhan yang cukup signifikan.

    PT. MNC Finance merupakan perusahaan yang berfokus dibidang usaha lembaga pembiayaan dengan fasilitas pembiayaan konsumen, kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, maupun usaha kartu kredit. PT. MNC Finance (“Perseroan”), yang sebelumnya bernama PT. Citra International Finance and Investment Corporation (CIFICORP) didirikan di Jakarta sejak tahun tahun 1989. Pada tahun 2003, dilakukan perubahan kepemilikan saham, pada PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk. mengakuisisi 95% saham CIFICORP dan menjadi pemegang saham mayoritas. Sejak saat itu, menjadi anak perusahaan dibawah grup PT. Bhakti Investama, Tbk., dengan nama PT. Bhakti Finance.

    Pada MNC Leasing fokus pada bagian nasabah korporasi kepada pembiayaan aset-aset produktif untuk semua kalangan bisnis di Indonesia, skema pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi, maupun pembiayaan multiguna yang menunjukkan kinerja yang terus bertumbuh dan akan menjadi salah satu contributor inti bagi struktur pendapatan MNC Kapital Indonesia. Pada akhir tahun 2016, MNC Leasing juga beroperasi dengan berbagai jaringan bisnis hingga 14 kantor cabang.

    MNC Life adalah anak perusahaan yang menyediakan beragam macam layanan perlindungan meliputi asuransi tradisional yang terdiri dari asuransi jiwa, kesehatan maupun produk yang bertujuan untuk mengakumulasi kekayaan dan produk unit link yang bekerja sama dengan MNC Asset Management. Hingga akhir tahun 2016, MNC Life memiliki 26 kantor penjualan di 23 kota dan 10.922 agen. Pencapaian yang diraih oleh MNC Life dengan hanya dalam waktu beroperasi kurang dari 5 (lima) tahun yang didukung oleh nama besar MNC Group yang kuat dan telah dikenal luas.

    MNC Insurance merupakan anak perusahaan yang menyediakan produk-produk seperti ritel dan produk untuk korporasi. Dalam periode 2011-2016, MNC Insurance mencatat pertumbuhan premi bruto mencapai 883% dan pertumbuhan aset 476%, sebuah pencapaian yang baik dan menunjukkan keberhasilan MNC Group dalam mengelola sektor asuransi.

    MNC Securities adalah anak perusahaan yang menyediakan jasa sebagai broker saham maupun instrumen berpendapatan tetap, penjamin emisi, dan penasihat jasa keuangan serta riset. Selain itu entitas anak ini menyediakan jasa margin financing kepada klien yang berperan aktif dalam bertransaksi di pasar modal dan juga memberikan klien layanan yang lengkap dengan menyediakan informasi yang berharga dengan bersumber dari Divisi Riset ekuitas dan utang (fixed income).

    MNC Asset Management menawarkan berbagai produk investasi untuk investor individu, termasuk nasabah kelas atas (high net worth individuals), nasabah ritel dan nasabah institusi, produk reksadana serta mengelola akun diskresioner nasabah yang dapat disesuaikan dengan keinginan dari setiap nasabah.

    Pada bagian properti, MNC grup memiliki MNC Land yang dalam kurun waktu yang singkat telah berkembang menjadi salah satu perusahaan properti terbesar seIndonesia. Fokus pada pengembangan, pembangunan, akuisisi properti dan kawasan wisata terpadu serta dalam jasa properti. MNC Land pada saat ini memiliki 6 lini bisnis utama yang meliputi MNC Lido City, di kawasan Lido seluas 3.000 ha, Jawa Barat yang didedikasikan sebagai pusat gaya hidup dan hiburan terintegrasi MNC Bali Resort, kawasan resor mewah seluas 106 ha di Tabanan, Bali, salah satu kawasan resor yang terbesar dan paling terintegrasi di Bali. Pada pembangunan MNC City, smart city seluas 3.000 ha yang berada pada kawasan Tangerang, Banten properti umum yang terdiri dari properti yang sedang dalam pengembangan serta portofolio properti komersil dan hunian bertingkat yang premium, jasa properti yang menyediakan jasa manajemen properti, jasa keamanan dan jasa terkait properti lainnya bagi konsumen internal maupun eksternal, serta portofolio investasi.

    Bisnis lainnya merupakan investasi keuangan. Tujuan investasi adalah murni untuk mendapatkan keuntungan. MNC Group saat ini memiliki investasi pada bidang usaha transportasi, pertambangan batubara dan terminal batubara.

  3. Sejarah MNC WAY

  4. MNC WAY didirikan secara persetujuan per bulan Februari 2016. MNC WAY adalah program sosialisasi yang bertujuan untuk membangun awareness, understanding, internalisasi dan implementasi sebagai keseharian setiap member atau karyawan MNC. Dengan adanya MNC WAY ini juga merubah visi, misi, dan nilai budaya pada PT. MNC Investama. Tbk. Dengan perubahan visi, misi, nilai budaya ini dilakukan sosialisasi pada semua karyawan MNC Group dari Office Boy sampai jajaran Direktur yang dilaksanakan dalam meeting internal, sosialisasi juga akan digunakan untuk karyawan baru dalam acara employee induction atau biasa disebut pelatihan, dan juga kepada anak perusahaan. MNC WAY yang berisi mengenai nilai budaya perusahaan yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada karyawan MNC Group, meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap organisasi, dan menimbulkan komitmen terhadap nilai - nilai yang dianut oleh perusahaan.

    Dengan adanya sosialisasi MNC WAY akan menciptakan kekeluargaan dimana semua mampu bersosialisasi dengan anggota itu sendiri dan anggota lainnya, saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesuksesan bersama, tercapainya target perusahaan dalam meningkatkan motivasi serta komitmen mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik dan menyenangkan.

  5. Logo

  6. Gambar 3.2 Logo Pertama PT. MNC Investama. Tbk

    Gambar 3.3 Logo Kedua PT. MNC Investama. Tbk

    Gambar 3.4 Logo Ketiga PT. MNC Investama. Tbk

  7. Logo

  8. a. Visi

    Menjadi salah satu perusahaan investasi yang terkemuka di kawasan Asia Pasifik melalui pengelolaan keuangan yang solid, inovasi, dan sumber daya manusia yang kompeten.

    b. Misi

    1.) Secara konsisten memberikan pelayanan terbaik dengan cepat dan terukur, agar menjadi nilai tambah bagi pemegang saham, investor, dan mitra bisnis.
    2.) Berkerjasama dan bersinergi untuk menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang.
    3.) Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
    4.) Menjaga keseimbangan antara aspek komersial dan aspek sosial melalui komitmen dalam pengembangan masyarakat.

    c. Nilai Budaya Perusahaan

    1.) Vision : Pandangan ke masa depan untuk menciptakan kesempatan usaha dan memenangkan pasar (menjadi market leader).
    2.) Quality : Totalitas untuk menjadi yang terbaik.
    3.) Speed : Selalu memberikan karya lebih cepat dan lebih cerdas untuk menjadi yang terdepan.

Struktur Organisasi

Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT. MNC Investama. Tbk

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Komisaris Utama
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Komisaris Utama memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada kepada Direksi atas kebijakan pengurusan yang dilakukan oleh Direksi untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan.

      2.) Berkaitan dengan tugasnya tersebut di atas, Komisaris Utama membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama Tahun Buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS.

      3.) Komisaris Utama setiap waktu dapat memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan / atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      4.) Komisaris Utama wajib melaksanakan tugas dan tanggung- jawab secara independen.

      5.) Komisaris Utama wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

      6.) Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung-jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

  2. Komisaris
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Komisaris memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada kepada Direksi atas kebijakan pengurusan yang dilakukan oleh Direksi untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan.

      2.) Berkaitan dengan tugasnya tersebut di atas, Komisaris membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama Tahun Buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS.

      3.) Komisaris setiap waktu dapat memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan / atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      4.) Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung- jawab secara independen.

      5.) Komisaris wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

      6.) Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung-jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

  3. Komisaris Independen
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Komisaris Independen memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada kepada Direksi atas kebijakan pengurusan yang dilakukan oleh Direksi untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan.

      2.) Berkaitan dengan tugasnya tersebut di atas, Komisaris Independen membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama Tahun Buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS.

      3.) Komisaris Independen setiap waktu dapat memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan / atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      4.) Komisaris Independen wajib melaksanakan tugas dan tanggung- jawab secara independen.

      5.) Komisaris Independen wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

      6.) Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung-jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

  4. Direktur Utama
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Menentukan arah pengembangan dan strategi perusahaan.

      a.) Bekerja sama dengan Dewan Komisaris dalam menentukan / merumuskan visi, misi dan strategi perusahaan.

      b.) Menentukan target / sasaran Perusahaan untuk diturunkan ke KPI anak perusahaan hingga menjadi sasaran karyawan dalam perusahaan.

      2.) Memastikan pencapaian sasaran sesuai dengan strategi perusahaan.

      a.) Memantau jalannya perusahaan dan anak perusahaan sesuai dengan strategi perusahaan, serta sesuai dengan peraturan regulator dan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

      b.) Memantau dan memastikan berjalannya proses penilaian dan mitigasi risiko perusahaan.

      c.) Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam kondisi darurat perusahaan.

      3.) Hubungan dengan stakeholders.

      a.) Menjalin hubungan baik dengan sebua stakeholders sebagai wakil perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada baik pemegang saham, investor, Bank, customer, regulator, dan media.

      4.) Komisaris Independen wajib melaksanakan tugas dan tanggung- jawab secara independen.

      a.) Memastikan agar seluruh teamnya baik itu di direktorat namun anak perusahaan mematuhi policy dan Standart Operating Procedure (SOP) keuangan yang berlaku untuk masing-masing fungsi sesuai dengan rencana yang telah disetujui (business units oversight).

      b.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Apprasial setiap karyawan yang ada di direktrorat utama.

      c.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah diterapkan.

      5.) Lain-lain.

      a.) Melakukan tugas yang kedinasan lain sepanjang masih berada dalam lingkup unit kerjanya.

  5. Direktur Independen
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Direktur Independen memiliki kewenangan untuk mengurus Perseroan dan menentukan kebijakan serta mengambil keputusan dalam menjalankan tugasnya.

      2.) Direktur Independen mengurus kekayaan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur Independen menyusun rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

      3.) Direktur Independen berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direktur serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur Independen tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, maka Wakil Direktur Independen (jika ada) berwenang bertindak untuk dan atas nama Direktur Independen serta mewakili Perseroan, dan dalam hal Wakil Direktur Independen tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, maka 2 (dua) orang anggota Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direktur serta mewakili Perseroan.

      4.) Direktur Independen wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS atas tindakan-tindakan tertentu sebagaimana diisyaratkan dalam anggaran dasar perseroan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  6. Direktur
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Direktur memiliki kewenangan untuk mengurus Perseroan dan menentukan kebijakan serta mengambil keputusan dalam menjalankan tugasnya.

      2.) Direktur mengurus kekayaan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur menyusun rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

      3.) Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direktur serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, maka Wakil Direktur (jika ada) berwenang bertindak untuk dan atas nama Direktur serta mewakili Perseroan, dan dalam hal Wakil Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, maka 2 (dua) orang anggota Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direktur serta mewakili Perseroan.

      4.) Direktur wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS atas tindakan-tindakan tertentu sebagaimana diisyaratkan dalam anggaran dasar perseroan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      5.) Direktur bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengurusan Perseroan. Direktur wajib mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      6.) Setiap anggota Direktur bertanggungjawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

      7.) Direktur dan setiap anggota Direktur wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

  7. Komisaris Utama
    1. Wewenang :

      1.) Rekomendasi :

      a.) Memberikan rekomendasi kepada auditee dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi internal control perusahaan.

      b.) Mengusulkan promosi, penurunan jabatan, dan/atau mutasi karyawan Internal Audit Devision.

      2.) Keputusan :

      a.) Memberikan persetujuan lembur, keterlambatan, ijin, dan cuti karyawan Divisi Internal Audit sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Perencanaan stratejik Internal Audit dan implementasinya.

      a.) Membuat dan mengimplementasikan perencanaan stratejik jangka pendek dan menengah pada Departemen Internal Audit sesuai dengan strategi perusahaan.
      b.) Menyusun rencana kerja dan anggaran untuk periode setiap tahunnya sebagai acuan dalam melakukan kegiatan di Departemen Internal Audit.
      c.) Memonitor pelaksanaan rencana kerja anggaran secara berkala untuk memastikan kegiatan dan pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
      d.) Review secara berkala dan memonitor implementasi piagam audit yang telah disetujui oleh Dewan komisaris, Komite Audit, dan Dewan Direksi.

      2.) Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan operasional Internal Audit Department.

      a.) Menyusun kebijakan dan Standar Operating Procedure (SOP) pada Divisi Internal Audit.
      b.) Memberikan arahan dalam pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor di unit bisnis.

      3.) Melakukan perencanaan pra-audit.

      a.) Mengkoordinasikan tim dalam melakukan review terhadap keuangan dan laporan manajemen unit bisnis yang terkini sebelum menentukan ruang lingkup audit dan sebelum audit program.
      b.) Menentukan ruang lingkup, tujuan, periode, dan pendekatan audit.
      c.) Memberikan pengarahan dan melaukan review terhadap program sesuai dengan ruang lingkup audit dan risiko utama, yang dibuat oleh tim audit.

      4.) Melakukan implementasi program audit dan memonitor tindak lanjut manajemen terhadap hasil audit.

      a.) Melakukan review terhadap working paper dan memberikan pengarahan kepada tim selama audit.
      b.) Memberikan pegarahan dan penambahan audit program kepada tim untuk melakukan audit investigasi jika ditemukan fraund selama audit.
      c.) Memberikan pengarahan dan melakukan review terhadap audit program yang dibuat oleh tim terkait audit spesial/ audit investigasi berdasarkan permintaan manajemen atau whistle blower yang ada.
      d.) Mengkoordinir tim audit untuk memintakan status tindak lanjut manajemen terhadap hasil audit kepada pada PIC terkait dengan tembusan kepada Direksi.
      e.) Melakuka review terhadap dokumn pendukung terkait tindak lanjut manajemen yang statusnya sudah dilakukan tindakan perbaikan (“closed”).

      5.) Melaksanakan pelaporan Internal Audit.

      a.) Mendiskusikan hasil audit (temuan, risiko/ implikasi, dan rekomendasi dengan pada PIC terkait sampai dengan level Direksi.
      b.) Mereview laporan audit yang dibuat oleh tim audit sebelum siberikan kepada auditee.
      c.) Memberikan laporan audit final kepada para PIC terkait sampai dengan level Direksi di unit bisnis terkait dengan tembusan kepada Direksi Holding.
      d.) Bertanggung jawab dalam menyampaikan laporan mingguan kepada CEO melalui Vice CEO yang berisi progress pekerjaan, hasil audit dan rekomendasi.
      e.) Secara periodic memberikan informasi kepada Direktur atas seluruh hasil internal audit yang telah dicapai melalui meeting regular komite audit.

      6.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial

      a.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Internal Audit Division.
      b.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Apprasial setiap karyawan yang ada di Internal Audit Division.
      c.) Melakuakn counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastkan produktifitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

      7.) Lain-lain.

      a.) Melakukan review terhadap email yang masuk pada jalur whistleblower yang ada, menentukan rencana tindak lanjut dan mendiskusikannya dengan komite audit dan Direktur Utama (melalui Wakil Direktur Utama) dan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur di atas.
      b.) Membantu pelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering / Outing, dan lain sebagainya).
      c.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  8. Komite Nominasi dan Remunerasi
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.

      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Internal Audit Division.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Apprasial setiap karyawan yang ada di Internal Audit Division.
      d.) Melakuakn counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastkan produktifitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

      2.) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.

      a.) Memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disamapikan kepada RUPS.
      b.) Memberikan rekomedasi mengenai kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan kebijakan remunerasi bagi pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
      c.) Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris mengenai system dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
      d.) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
      e.) Merekomendasikan jumlah kandidat untuk calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi minimal adalah 2 (dua) orang.
      f.) Memberikan rekomedasi kepada Dewan Komisaris mengenai pihak independen yang akan diangkat sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.

      3.) Lain-lain.

      a.) Melakukan review terhadap email yang masuk pada jalur whistleblower yang ada, menentukan rencana tindak lanjut dan mendiskusikannya dengan komite audit dan Direktur Utama (melalui Wakil Direktur Utama) dan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur di atas.
      b.) Membantu pelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering / Outing, dan lain sebagainya).
      c.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  9. Audit Internal
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Implementasi strategic plan Internal Audit.

      a.) Mengimplementasikan strategic plan internal audit jangka pendek, menengah, maupun panjang.
      b.) Melaksanakan audit sesuai dengan Internal Audit Plan dan memastikan efisiensi pengeluaran.

      2.) Melakukan perncanaan pra-audit.

      a.) Membaca kebijakan dan prosedur unit bisnis terkait sebagai salah satu dasar untuk membuat audit program.
      b.) Membuat audit program sesuai dengan IA Manual, ruang lingkup audit dan arahan dari Internal Audit Division Head.
      c.) Membuat alokasi pekerjaan dan estimasi waktu penyelesaian pekerjaan.
      d.) Membuat daftar permintaan data yang diperlukan untuk audit.
      e.) Membuat jadwal diskusi dengan para PIC unit bisnis terkait yang sesuai dengan estimasi jangka waktu audit agar menunjang penyelesaian audit yang teapt waktu.

      3.) Melakukan implementasi audi program.

      a.) Melakukan review kecukupan dan efektivitas kebijakan dan prosedur operasional unit bisnis terkait.
      b.) Membuat kertas kerja audit untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang dilakukan dengan dilengkapi dokumen pendukung yang memadai.
      c.) Memonitor progress pekerjaan sub-ordinate, memastikan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian audit.
      d.) Menambahkan audit program sesuai dengan arahan atasan jika ditemukan indikasi fraud dan mengimplementasikannya sesuai dengan poin-poin di atas.

      4.) Membuat laporan audit.

      a.) Membuat laporan audit dengan memastikan validitas, kelengkapan dan keakuratan hasil audit yang disajikan, ketepatan risiko dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan.
      b.) Mereview laporan audit yang dibuat oleh sub-ordinate untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan hasil audit yang disajikan, ketepatan risiko dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan.
      c.) Mendiskusikan hasil audit (temuan, risiko/implikasi, dan rekomendasi dengan pada PIC terkait untuk mendapatkan tanggapan dan rencanaan tindak lanjut manajemen.

      5.) Memonitor tindak lanjut manajemen terhadap hasil audit.

      a.) Mereview ringkasan hasil audit yang dimasukkan oleh sub-ordinate ke dalam template ringkasan audit yang terdapat di shared folder.
      b.) Memonitor rekomendasi audit yang jatuh tempo dan hamper jatuh tempo setiap bulannya, membuat draft email untuk mengkonfirmasikan status tindak lanjut manajemen, untuk direview oleh Senior Manager IA sebelum dikirim ke auditee.
      c.) Meminta dan merivew dokumen pendukung untuk rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh manajemen (status “closed”) untuk memastkan validitas status tindak lanjut manajemen.
      d.) Mengupdate ringkasan hasil audit dengan status tindak lanjut manajemen : “clodes”, “in-progress”, atau “open”. Untuk yang masih “in-progress” dan “open” perlu diupdate timeline yang ditargetkan oleh auditee untuk remediasi.

      6.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.

      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Internal Audit Division.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Apprasial setiap karyawan yang ada di Internal Audit Division.
      d.) Melakuakn counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastkan produktifitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

  10. 10. Hukum dan Sekretaris Perusahaan.
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Menyediakan legal opinion untuk berbagai kebutuhan dokumen legal di Perusahaan.

      a.) Memastikan keabsahan berbagai dokumen legal dalam Perusahaan seperti perjanjian, MOU, kontrak, dll.
      b.) Memantau praktik penyusunan dokumen-dokumen legal baik di Perusahaan maupun anak perusahaan.
      c.) Mewakili Perusahaan dalam perundingan, diskusi, atau negosiasi yang terkait dengan masalah hukum.
      d.) Memantau ijin-ijin perusahaan dan memberikan reminder jika diperlukan.

      2.) Menyediakan support untuk aksi korporasi (corporate action).

      a.) Memastikan keabsahan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam corporate action ( IPO, right issue, akuisisi, dll ), termasuk kaitannya dengan pihak ketiga.
      b.) Mengkoordinasikan dan mempersiapkan RUPS dan RUPSLB baik untuk perusahaan dan atau anak perusahaan, termasuk membuat skenario RUPS berikut tata tertibnya, persiapan untuk pengumuman di media, laporan-laporan ke pihak-pihak terkait, laporan ke Bapepam, BEI, KSEI, PRPM mulai dari pemberitahuan akan melakukan RUPS sampai dengan bukti hasil RUPS.

      3.) Pelaporan kepada Regulator.

      a.) Memastikan pelaporan kepada Regulator (OJK, Bank Indonesia, Bapepam, KSEI, dll) berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.
      b.) Menjaga hubungan baik dengan stakeholders, terutama terkait dengan perihal hukum.

      4.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.

      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Legal & Corporate Secretary Department.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Appraisal setiap karyawan yang ada di Legal & Corporate Secretary Department.
      d.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

      5.) Lain-lain.

      a.) Membantupelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering/Outing, dan lain sebagainya).
      b.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  11. Hubungan Investor dan Komunikasi Perusahaan
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Mengelola informasi-informasi yang terkait dengan investor relations.

      a.) Membuat pemantauan dan laporan secara berkala kepada dewan direksi mengenai informasi, isu atau berita yang terkait dengan perusahaan dan atau industri media yang sejenis yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham dan kondisi Perusahaan.
      b.) Mengelola dan meng-update data internal yang menyangkut :
      [1.] Kerja financial perusahaan dan anak perusahaan.
      [2.] Kerja operasional perusahaan dan anak perusahaan.
      [3.] Strategi perusahaan dan anak perusahaan.
      [4.] Informasi, isu dan kejadian penting yang terkait dengan perusahaan dan anak perusahaan. c.) Mengikuti perkembangan keadaan perusahaan dan anak perusahaan melalui meeting atau pertemuan yang terkait dengan rencana corporate action perusahaan.
      d.) Memastikan tersediakan data atau informasi yang dibutuhkan oleh komunitas pasar modal, investor, stakeholders dan regulator terkait lainnya serta memastikan ketersediaan data atau informasi tersebut antara lain :
      [1.] Press Release
      [2.] Laporan tahunan (annual report)
      [3.] Laporan keuangan triwulan yang sudah dipublikasikan di media massa dan website regulator via IDXNET.
      [4.] Ketersediaan informasi pada bagian yang terkait dengan Investor Relations di website perseroan.
      [5.] Melakukan update video profile apabila diperlukan.
      [6.] Mengelola permintaan investor meetings, conference call, dll.
      [7.] Informasi mengenai fakta-fakta material dan kejadian penting seperti kerjasama, merger, akuisisi yang sudah dilaporkan kepada regulator (Bapepam, LK dan BEI) dan sudah dapat dikategorikan sebagai informasi publik.
      [8.] Corporate Reserach yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas atau regulator.
      [9.] Kinerja saham Perusahaan.

      2.) Mengkoordinir pelaksanaan RUPS & RUPSLB.

      3.) Mengkoordinir kegiatan corporate social responsibility.

      4.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.

      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) divisi sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Investor Relation Division.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Appraisal setiap karyawan yang ada di Investor Relation Division.
      d.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

      5.) Lain-lain.

      a.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  12. Sumber Daya Manusia dan Umum
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Tersedianya rencana dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
      2.) Tersedianya Sistem Informasi SDM dalam suatu data base kepegawaian yang terkini dan dapat digunakan.
      3.) Tersusunnya sistem dan kebijakan pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai sesuai dengan tuntutan kebutuhan pegawai.
      4.) Tersedianya SDM sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
      5.) Tersusunnya kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program pendidikan dan latihan (Diklat).
      6.) Tersedianya kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan perusahaan.
      7.) Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai.
      8.) Dilaksanakannya pengembangan yang berkelanjutan terhadap Sasaran mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang mengacu kepada Kebijakan Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
      9.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.

      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

      10.) Lain-lain.

      a.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  13. Pengembangan Organisasi
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan lainnya).
      2.) Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja organisasi.
      3.) Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah disetujui.
      4.) Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report kepadanya).
      5.) Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran yang sudah disetujui.
      6.) Bertindak sebagai penghubung dengan para manajer fungsional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi.
      7.) Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi.
      8.) Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
      9.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.

      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

      10.) Lain-lain.

      a.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  14. Keuangan
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Perumusan strategi keuangan.
      a.) Mengkoordinasi perumusahaan strategi jangka panjang sebagai dasar perumusan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang bekerja sama dengan direksi lainnya.
      b.) Mendesain dan mencari model pembiayaan, dengan bekerja dengan intiitusi keuangan guna mendukung bisnis perusahaan.
      c.) Melakukan investasi keuangan yang tepat untuk pertumbuhan perusahaan.
      2.) Risk Management.
      a.) Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis resiko finansial yang dapat dihadapi oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan direksi lainnya. 3.) Operasional keuangan.
      a.) Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasi sehari-hari dengan melakukan koordinasi erat dengan direksi lainnya serta anak perusahaan.
      b.) Melakukan kosolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelapor kepada direksi dan komisaris perusahaan.
      4.) Compliance & Perfomance Management.
      a.) Memastikan agar seluruh teamnya baik itu di direktrorat maupun anak perusahaan mematuhi policy dan Standart Operating Procedure (SOP) keuangan yang berlaku untuk masing-masing fungsi sesuai dengan rencana yang telah disetujui (business units oversight).
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) direktorat sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Finance Directorate.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Appraisal setiap karyawan yang ada di Finance Directorate.
      d.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktifitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
      5.) Lain-lain.
      a.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada dalam lingkup unit kerjanya.

  15. Akuntansi dan Pajak
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Berkoorninasi dengan Finance Director dalam membuat perencanaan keuangan perusahaan dan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan.
      a.) Menysun proyeksi dan budgeting laporan keuangan.
      b.) Melakukan kontrol atas budget dan menyiapkan laporan realisasi budget beserta analisis varians.
      c.) Memeriksa laporan keuangan dan pajak perusahaan dan anak perusahaan untuk memastikan kebenaran dan keakuratan laporan tersebut.
      d.) Memeriksa jurnal-jurnal yang dibuat oleh Accounting Supervisor dan Staff untuk memastikan keakuratan dan kebenaran jurnal tersebut.
      e.) Memeriksa jurnal keuangan yang dibuat oleh Dept. Finance untuk memastikan apakah telah sesuai dengan prosedur dan peraturan perpajakan.
      f.) Memerikas rekonsiliasi Bank yang dibuat oleh Accounting Supervisor dan Staff untuk memastikan kebenaran dan keakuratan laporan rekonsiliasi tersebut.
      g.) Memastikan seluruh SPT dan SSP masa PPN, PPh pasal 21, 23, 25, 26 dan 4 (2) serta SPT PPh pasal 29 untuk memastikan tidak adanya kesalahan salam pembuatan SPT ataupun SSP.
      h.) Melakukan verifikasi awal atas pembayaran kepada pihak ketiga dan pengeluaran lainnya untuk memastikan semua dokumen pendukung atas pembayaran tersebut benar-benar sudah lengkap.
      i.) Memeriksa laporan keuangan konsolidasi bulanan dan kertas kerja konsolidasi yang dibuat oleh Accounting Supervisor dan Staff.
      2.) Pelaporan terhadap pihak-pihak terkait.
      a.) Menyampaikan laporan keuangan kepada BAPEPAM, BEI serta pihak-pihak terkait lainnya dan memastikan laporan tersebut diberikan tepat waktu.
      b.) Menyelsaikan pemeriksaan pajak dengan auditor pajak (kantor pajak).
      c.) Menyerahkan laporan perpajakan ke kantor pajak serta memastikan laporan-laporan tersebut telah diterima tepat waktu.
      3.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.
      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Accounting & Tax Department.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Appraisal setiap karyawan yang ada di Accounting & Tax Department.
      d.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
      4.) Lain-lain.
      a.) Membantu pelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering / Outing, dan lain sebagainya).
      b.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  16. Audit Internal
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Melaksanakan fungsi administrasi perkantoran untik Direksi.
      a.) Melakukan kegiatan korespondensi yang meliputi pembuatan surat (baik surat fisik maupun email), penerimaan, pengolahan, distribusi, dan penyimpanan.
      b.) Menyusun dan/atau melakukan compile terhadap laporan-laporan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhuan Direksi.
      c.) Melakukan penyimpanan/filing dokumen-dokumen penting sesuai dengan kebutuhan.
      2.) Pengaturan jadwal dan agenda Direksi.
      a.) Mengatur jadwal pertemuan (meeting dan appointment) Direksi.
      b.) Mempersiapkan administrasi dan keperluan untuk perjalanan dinas Direksi, seperti surat perjalanan dinas, tiket, akomodasi, dll.
      c.) Membuat penyelesaian/ pertanggungjawaban perjalanan dinas sesuai dengan Direksi berlangsung.
      3.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.
      a.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) pribadi berdasarkn KPI departemen sebagai pengembangan proses kerja dan pencapaian target di masing-masing project.
      4.) Lain-lain.
      a.) Membantu pelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering/Outing, dan lain sebagainya)
      b.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  17. Corporate Finance
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Memimpin kegiatan dan fungsi teknis untuk corporate action.
      a.) Memastikan tersedianya proyeksi model keuangan berdasarkan prinsip yang tepat serta asumsi-asumsi bisnis.
      b.) Memastikan terlaksananya analisis keuangan dengan berbagai rasio keuangan, historis, maupun proyeksi.
      c.) Memimpin studi kelayakan atau menguji sebuah proposal bisnis dengan berbagai indikator yang sesuai.
      d.) Memastikan proses-proses, laporan-laporan, dan asumsi-asumsi yang dibutuhkan dalam rangka corporate action (due diligence dalam rangka akusisi, IPO, right issue, dan lain-lain).
      2.) Memastikan analisis untuk funding dan capital structure.
      a.) Memastikan analisis-analisis data keuangan untuk penyususnan capital structure atau debt structure, sesuai dengan kebutuhan.
      b.) Memastikan alternatif sumber daya keuangan yang dapat digunakan oleh perusaan sesuai dengan kebutuhan.
      3.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.
      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Corporate Finance Deprtment.
      c.) Melakukan review dan memberikan persetujuan atas Performance Appraisal setiap karyawan yang ada di Corporate Finance Department.
      d.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
      4.) Lain-lain.
      a.) Membantu pelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering / Outing, dan lain sebagainya).
      b.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

  18. Kepatuhan dan Bisnis Proses
    1. Wewenang :

      Mengacu pada kewenangan yang diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang terkait dengan proses bisnis dan tanggungjawab dari jabatannya.

    2. Tanggung Jawab :

      1.) Kepatuahn terhadap regulator.
      a.) Memastikan bahwa semua proses yang ada dalam perusahaan dan anak perusahaan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti peraturan OJK, BAPEPAM, BI, dan lain-lain.
      b.) Memastikan analisis risiko dan pengelolaan risiko organisasi terkait dengan peraturan dan perundang-undangan, serta kebijakan dari regulator.
      2.) Perbaikan proses bisnis.
      a.) Memastikan standarisasi dan pemetaan proses bisnis perusahaan dan anak perusahaan.
      b.) Memastikan standarisasi penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) di perusahaan dan anak perusahaan.
      3.) Melakukan kegiatan pengembangan dan manajerial.
      a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan.
      b.) Membuat KPI (Key Performance Indicator) departemen sebagai dasar pengembangan proses kerja dan pencapaian target di Compliance & BPI Section.
      c.) Melakuka review dan memberikan persetujuan atas Performance Appraisal setiap karyawan yang ada di Compliance & BPI Section.
      d.) Melakukan counseling dan coaching sebagai salah satu bentuk pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan, untuk dapat memastikan produktivitas dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
      4.) Lain-lain.
      a.) Membantu pelaksanaan acara-acara perusahaan (RUPS, HUT, Gathering / Outing, dan lain sebagainya).
      b.) Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan sepanjang masih berada di dalam ruang lingkup unit kerjanya.

Product Information

Produk

Video infografis MNC WAY berbasis motion graphic pada PT. MNC Investama. Tbk ini menjadi salah satu media alat bantu dalam program sosialisasi MNC WAY, dimana video ini memberitahukan kepada seluruh bagian dari MNC Group seperti karyawan dari office boy sampai jajaran direktur, dan juga kepada anak perusahaan mengenai visi, misi, dan nilai budaya baru pada perusahaan. Video infografis dengan menggunakan teknik motion graphic menjadi salah satu keunggulan, karena dengan adanya elemen-elemen animasi 2 dimensi yang ramah dilihat dan mudah untuk dimengerti oleh seluruh bagian MNC Group, menjadi sangat efektif pada program sosialisasi MNC WAY.

Latar Belakang Produk

Pada perusahaan PT. MNC Investama. Tbk, kemunculan MNC WAY masih terbilang baru dan belum adanya sosialisasi MNC WAY yang resmi sebelumnya, menjadi salah satu masalah pada program sosialisasi MNC WAY sehingga informasi mengenai budaya perusahaan MNC Group tidak banyak karyawan maupun anak perusahaan yang mengetahuinya. Maka dibutuhkan sosialisasi kepada seluruh bagian MNC Group untuk mengetahui perubahan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru. Maka dari itu untuk membantu dalam program sosialisasi MNC WAY ini menggunakan perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic yang dibuat menarik, jelas, dan mudah dimengerti.

Perkembangan Produk

Berdasarkan hasil survei terhadap tim HRM (Human Resources Management) dan GA (General Affair) MNC Corporation menilai bahwa, dalam segi karakteristik dominan karyawan hanya berorientasi pada tujuan, arus budaya lebih bersifat market dimana aktivitas organisasi lebih mengacu ke luar organisasi dengan struktur organisasi yang cenderung stabil (terstruktur) perusahaan ingin seluruh bagian MNC Group menjadi bersifat clan atau organisasi mengacu kepada situasi kekeluargaan dimana semua bagian dituntun untuk mampu bersosialisasi dengan anggota yang lain, saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesuksesan bersama.

Media informasi yang digunakan MNC WAY saat ini hanyalah menggunakan poster dan gambar yang berisi nilai budaya perusaahan dan disebarkan melalui email (Broadcast Email) kepada semua bagian MNC Group. Dengan hanya mengandalkan media berupa gambar dianggap masih kurang dalam program sosialisasi MNC WAY, maka MNC WAY mengadakan program sosialisasi dengan cara presentasi secara langsung pada acara meeting internal untuk karyawan maupun anak perusahaan, dan pada acara employee induction kepada karyawan baru. Namun mensosialisasikan secara langsung ini juga masih cukup sulit untuk disampaikan. Maka MNC WAY menggunakan video infografis berbasis motion graphic yang akan dimasukan pada presentasi acara meeting internal, atau employee induction. Video infografis tersebut adalah pilihan media yang efektif dalam membantu program sosialisasi MNC WAY ini.

Material Produk

Pada proses pembuatan perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini, ada beberapa material yang digunakan, yaitu :

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

  1. Manfaat

  2. a. Memudahkan dalam penyampaian informasi sosialisasi MNC WAY untuk karyawan baru dalam acara employee induction.

    b. Memudahkan program sosialisasi dalam menyampaikan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru kepada karyawan yang sudah berkerja dari bagian office boy sampai jajaran direktur di MNC Group.

    c. Media efektif untuk menyampaikan program sosialisasi MNC WAY kepada seluruh anak perusahaan MNC Group.

    d. Mengajak untuk memahami dan juga menerapkan visi, misi, maupun nilai budaya perusahaan yang baru untuk meningkatkan kualitas kerja kepada seluruh bagian pada MNC Group.

  3. Kelebihan

  4. a. Tampilan yang berbeda berupa motion graphic animasi 2 dimensi yang ramah dilihat untuk seluruh kalangan.
    b. Video yang tidak membosankan karena menggunakan perpaduan animasi 2 dimensi dan juga backsound yang enak untuk didengar.
    c. Mudah dipahami oleh seluruh bagian pada MNC Group.
    d. Video dengan durasi 4 menit 11 detik sebagai alternatif penyampaian informasi yang jelas dan detail atau lengkap.

  5. Kekurangan

  6. a. Tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses produksi video infografis dengan menggunakan motion graphic.
    b. Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatan video infografis dengan menggunakan motion graphic.
    c. Membutuhkan spesifikasi hardware dan software yang mendukung dalam pembuatan video infografis berbasis motion graphic.

Harga Produk

Dalam pembuatan video infografis MNC WAY ini membutuhkan banyak biaya, pada proses pembuatannya. Karena pada pembuatan video infografis dengan meggunakan motion graphic ini membutuhkan seorang dubber, sutradara, cameraman, editor, script writing, dokumentasi, mic, dan software pendukung untuk membuat video infografis berbasis motion graphic.

Market Analisis

Mengetahui hasil perancangan yang maksimal adalah tujuan proses market analisis, data yang sudah didapat akan dianalisis dengan dua bagian sebagai berikut :

Market Positioning

PT. MNC Investama. Tbk merupakan perusahaan terbuka, Perseroan mengukuhkan komitmen untuk meningkatkan kinerja operasional, pelayanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta transparansi sistem pelaporan dan pengawasan kinerja keuangan dan operasional Perseroan.

Di bawah kepemipinan pendiri sekaligus Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Perseroan saat ini berfokus pada 3 (tiga) Investasi strategis yaitu media, jasa keuangan, properti, serta 1 (satu) bisnis pendukung yang masih terkait dengan bisnis inti di sektor jasa keuangan, yaitu investasi keuangan.

PT. MNC Investama. Tbk membangun program sosialisasi yang bernama MNC WAY yang bertujuan untuk memberitahukan perubahan visi, misi, nilai budaya perusahaan, sosialisasi ini juga mengajak untuk memahami dan juga membentuk perilaku atau membangun karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan dengan dilakukannya sosialisasi kepada semua bagian MNC Group.

Perancangan video infografis berbasis motion graphic pada sosialisasi MNC WAY ini akan membantu dalam proses sosialisasi yang dilaksanakan dalam acara meeting internal, video inforafis ini juga akan digunakan untuk karyawan baru dalam acara employee induction, ditampilkan pada TV Wall perusahaan dan juga Youtube.

Maka dengan perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini menjadi media yang dapat membantu perusahaan dalam menginformasikan kepada seluruh bagian MNC Group dengan efektif dan juga menarik. Agar seluruh bagian mudah memahami dan juga menerapkan visi, misi, maupun nilai budaya perusahaan yang baru untuk meningkatkan kualitas kerja yang selaras dengan strategi perusahaan.

Kondisi Pesaing

Perkembangan perusahaan yang memiliki banyak pelayanan yaitu media, jasa keuangan, properti, serta investasi keuangan. Dalam perkembangan PT. MNC Investama. Tbk merupakan perusahaan media terbesar urutan pertama di Asia Tenggara menurut Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) pada tahun 2013 yang terdiri dari 4 (empat) stasiun TV nasional Free-To-Air (FTA) RCTI, MNCTV, GTV, iNews dan juga 22 channel yang disiarkan di TV berlangganan MNC Channels. Tidak hanya MNC, perusahaan ada di Indonesia yang memiliki banyak pelayanan antara lain :

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Potensial Market

Media informasi yaitu video infografis dengan menggunakan teknik motion graphic ini dirancang dan juga disajikan unik dan menarik agar seluruh bagian MNC Group mudah mengerti pesan yang disampaikan, mengenai perubahan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja yang selaras dengan strategi perusahaan PT. MNC Investama. Tbk.

Potensial market PT. MNC Invetama. Tbk ini membangun program sosialisasi MNC WAY dikhususkan untuk seluruh bagian dari MNC Group yaitu karyawan (dari bagian office boy sampai jajaran direktur), anak perusahaan yang dipegang oleh PT. MNC Investama. Tbk dan juga karyawan yang baru bergabung di MNC Group.

Melalui video infografis MNC WAY berbasis motion graphic yang tampil dengan menarik akan memudahkan sosialisasi dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan mengenai perubahan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan. Mengajak untuk seluruh bagian MNC Group untuk memahami dan juga menerapkan nilai budaya perusahaan dalam membentuk perilaku atau membangun karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan. Jika seluruh bagian MNC Group sudah menerapkan budaya perusahaan yang terinternalisasi dengan baik maka budaya tersebut akan menjadi pilar utama dalam pembentukan budaya organisasi yang kuat.

Market Segmentation

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Media video sebagai sarana dalam menyampaikan informasi yang efektif menjadi media yang sangat diminati oleh PT. MNC Investama. Tbk. MNC Group yang sudah memiliki banyak pelayanan seperti media, jasa keuangan, properti, serta investasi keuangan. Dengan menggunakan media video perusahaan dapat mudah memberikan informasi kepada seluruh bagian maupun secara luas apa yang ingin perusahaan sampaikan. Perusahaan membangun program sosialisasi MNC WAY yang bertujuan untuk memberitahukan visi, misi baru, memahami dan juga menerapkan nilai budaya perusahaan dalam membentuk perilaku atau membangun karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan. Dalam segi karakteristik dominan karyawan hanya berorientasi pada tujuan, arus budaya lebih bersifat market dimana aktivitas organisasi lebih mengacu ke luar organisasi dengan struktur organisasi yang cenderung stabil (terstruktur). Perusahaan menginginkan seluruh bagian MNC Group menjadi bersifat clan atau organisasi mengacu kepada situasi kekeluargaan dimana semua bagian dituntun untuk mampu bersosialisasi dengan anggota yang lain, saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesuksesan bersama agar mendorong kinerja kerja yang lebih baik lagi dan menyenangkan.

Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

PT. MNC Invetama. Tbk adalah salah satu perusahaan yang menerapkan nilai budaya di perusahaan. Sosialisasi yang digunakan juga menggunakan video infografis. MNC WAY yang baru didirikan secara persetujuan per bulan Februari 2016 dan program sosialisasi MNC WAY yang yang sebelumnya menggunakan media berupa gambar yang dikirimkan melalui e-mail (broadcast e-mail) masih dianggap kurang dalam penyampaian informasi, maka MNC WAY menggunakan media video inforgrafis menjadi media yang efektif dalam membantu menyampaikan informasi mengenai perubahan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan kepada seluruh bagian dari MNC Group.

Strategi penyampaian informasi video infografis ini akan digunakan pada acara employee induction, meeting internal dan di putar pada TV Wall dan Youtube, agar dapat memudahkan dalam program sosialisasi MNC WAY. Maka perancangan video infografis ini menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :

Tabel 3.3. Matrix SWOT

Budget Produksi Media

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Konfigurasi Hardware

Perancangan video dokumenter tersebut menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Processor : Processor Intel Core i5-5200U CPU @ 2.20Ghz 941 Mhz
b. Monitor : 14 inchi TFT LCD LED Backlight
c. Mouse : Logitech Optical Mouse
d. Keyboard : Keyboard Chiclet Egronomis
e. RAM  : 4 GB DDR 3
f. Harddisk : 500GB
g. Speaker : Dolby System

Software yang digunakan

Dalam konsep video infografis tersebut, peneliti menggunakan software :

a. Adobe Illustrator CC 2015
b. Adobe After Effect CC 2015
c. Adobe Audition CC 2015
d. Adobe Premiere Pro CC 2015

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Keterangan :
M : Mandatory (yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
D : Desirable (diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Keterangan :
T : Technical, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan
O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang akan dikembangkan
E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual
H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal
M : Middle, Mampu untuk dikerjakan
L : Low, Mudah untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Pre Production

Pre production atau bisa disebut juga pra produksi merupakan proses dimulainya suatu projek yang dilakukan dengan mempersiapkan dan mengumpulkan suatu ide atau gagasan, jika sudah terkumpul ide atau gagasan tersebut maka selanjutnya membuat sinopsis, narasi, lalu pembuatan storyboard, script writing, run down, penyusunan crew, time schedule, anggaran atau budget, dan yang terakhir mempersiapkan peralatan yang akan digunakan. Semua tahap tersebut sangat penting dalam perancangan video infografis berbasis motion graphic ini.

Gambar 4.1. Pre Production

Ide atau Gagasan

Tahap pra produksi berawal dari mencari ide atau gagasan yang akan dimasukan kedalam video. Konsep yang diperlukan dalam perancangan video indografis MNC WAY berbasis motion graphic pada PT. MNC Investama. Tbk ini adalah mengambil informasi perubahan visi, misi, nilai budaya perusahaan yang baru dan juga mencari ide untuk mengajak seluruh bagian dari MNC Group agar menerapkan nilai budaya perusahaan yang baru ke dalam pekerjaanya. Video infografis MNC WAY ini dirancang menarik dimana seluruh tampilan video menggunakan teknik motion graphic 2D yang unik, perancangan video infografis MNC WAY juga menggunakan backsound yang bertujuan agar target tidak mudah bosan lalu ditambahkan juga dubbing-an yang akan memperjelas dalam menyampaikan informasi.

Sinopsis

Sinopsis merupakan sebuah rangkuman gagasan / ide cerita atau film. Sinopsis menentukan kerangka cerita yang terdiri dari latar, konflik, pemain, dan juga alur cerita. Jumlah halaman sinopsis biasanya setengah halaman, satu atau dua lembar tergantung panjang gagasan / ide cerita atau film tersebut. Berikut sinopsis Perancangan Video Infografis MNC WAY Berbasis Motion Graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat :

Tampilan awal yang menampilkan logo MNC Corporation dan juga menampilkan tulisan “Road to Culture Evolution”. Kemudian menjelaskan pengertian culture yang digambarkan dengan orang-orang memakai baju adat Indonesia dan evolution yang ditampilkan dengan perkebangan gedung-gedung yang tinggi yang berada di Jakarta. Lalu di lanjutkan dengan tampil tulisan “Kenapa Perlu Evolusi Budaya?”. Menjelaskan ada 4 faktor yaitu : 1) MNC semakin berkembang yang digambarkan dengan gedung-gedung tinggi lalu dengan penanda logo anak perusahaan MNC. 2) kompetisi dan tantangan usaha di depan mata yang digambarkan orang-orang yang sedang berkompetisi. 3) kemajuan teknologi yang digambarkan dengan teknologi dari laptop sampai handphone berkembang pesat. 4) berbagai kesempatan di dunia usaha yang digambarkan dengan banyak tulisan “opportunity” dan “kesempatan”. Selanjutnya diagnosa Visi, Misi, dan Nilai Budaya lama dengan menggunakan survei budaya, CEO official statement. proses analisa data kuantitatif dan juga kualitatif. Menampilkan budaya baru di MNC Group yang berisi Visi, Misi dan Nilai Budaya baru. Selanjutnya menampilkan definisi Nilai budaya baru secara detail yaitu Vision yang berisi pandangan ke masa depan untuk menciptakan kesempatan usaha dan memenangkan pasar, Quality yang berisi totalitas untuk menjadi yang terbaik, dan Speed yang berisi selalu memberikan karya lebih cepat dan lebih ceras untuk menjadi yang terdepan. Kemudian mengembangkan definisi nilai budaya baru dengan key indicator dan key behavior yang ditampilkan dengan surat Internal Office Memo yang sudah di approved oleh Chairman MNC Group yaitu Hary Tanoesoedibjo. Selanjutnya menjelaskan isi dari key indicator secara detail dari Vision sampai Speed. Selanjutnya menjelaskan kepada seluruh bagian dari MNC Group bahwa nilai budaya adalah pondasi utama dalam meraih tujuan bersama MNC Group dan mengajak untuk semua bagian MNC Group untuk ketahui, kenali, dan pahami budaya baru MNC Group. Tampilan akhir dengan menampilkan kembali Nilai budaya yaitu MNC WAY, Vision, Quality, dan Speed.

Narasi

Narasi adalah suatu teks yang akan didubbing oleh seorang dubber. Video infografis berbasis motion graphic ini sangat membutuhkan suara dubber agar video tersebut lebih jelas lagi apa yang ingin disampaikan dari isi video infografis tersebut. Berikut adalah teks dubbing yang digunakan oleh video infografis MNC WAY berbasis motion graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat :

Apa sih itu culture and evolution? // Culture atau Budaya adalah roh dari organisasi / kepercayaan / dan nilai-nilai / juga bagaimana mereka termanisfestasi / Bila rangka tulang / daging / dan darah adalah struktur yang membentuk fisik organisasi / budaya adalah roh yang mempersatukan itu semua dan memberikan kehidupan // Evolusi merupakan proses perubahan atau berkembang genetika untuk menjadi lebih baik dalam proses yang kondusif dan berkelanjutan // Kenapa perlu evolusi budaya? // Satu / M-N-C semakin berkembang // Dua / Kompetisi dan tantangan usaha di depan mata // Tiga / Kemajuan teknologi // Empat / Berbagai kesempatan di dunia usaha // Untuk terus mengembangan usaha / menciptakan kesempatan baru / dan memenangkan pasar / harus merubah genetika atau roh diperusahaan terlebih dahulu // Sebagai perusahaan yang besar / M-N-C Group mempunyai Visi / Misi / dan Value untuk mencapai tujuan bersama // Seiring dengan berjalannya waktu M-N-C Group ingin meningkatkan kualitas perusahaan dengan Pengembangan dan Pengajuan Visi / Misi / dan Value Baru // Survei budaya // C-E-O Official statement // Proses analisa data // kuantitatif / dan kualitatif // Budaya baru di M-N-C Group // Visi // Menjadi salah satu perusahaan investasi yang terkemuka di kawasan Asia Pasifik / melalui pengelolaan keuangan yang solid / inovasi / dan sumber daya manusia yang kompeten // Misi // Satu / Secara konsisten memberikan pelayanan yang terbaik dengan cepat dan terukur / agar menjadi nilai tambah bagi para pemegang saham / investor / dan mitra bisnis // dua / Bekerjasama dan bersinergi untuk menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang // tiga / Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik// empat / Menjaga keseimbangan antara aspek komersial / dan aspek sosial melalui komitmen dalam pengembangan masyarakat // M-N-C WAY / Vision / Quality / and Speed // Definisi value // Vision / Pandangan ke masa depan untuk mnciptakan kesempatan usaha / dan memenangkan pasar // Quality / Totalitas untuk menjadi yang terbaik // Speed / Selalu memberikan karya lebih cepat dan lebih ceras untuk menjadi yang terdepan // Mengembangkan Definisi Value Baru / dengan mengembangkan Key Indicator dan Key Behavior // Key Indicator // Key Indicator vision / Organisasi yang selalu memberikan inoviasi terbaik untuk menjadi yang terkemuka / usaha - usaha yang berkelanjutan untuk mengembangkan pelayanan yang terbaik dan modern // Key Indicator quality / Organisasi yang mengutamakan pengelolaan yang efektif / efisien / berkerja keras / kreatif / dan saling bersinergi dengan perusahaan // Key Indicator speed / Organisasi yang selalu mengutamakan prinsip sistem jangka pendek yang memerlukan respon cepat / dan ketelitian dari perubahan atau perkembangan dalam bentuk apapun // Nilai budaya adalah pondasi utama dalam meraih tujuan bersama karyawan M-N-C Group // Yuk ketahui / kenali / dan pahami budaya baru kita // M-N-C WAY / Vision / Quality / Speed //

Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah sebuah gambaran berbentuk sketsa untuk menvisualisasikan suatu projek sebelum diproduksi. Sketsa disusun sesuai dengan naskah yang dilengkapi dengan cacatan yang diperlukan bertujuan untuk membantu dalam proses produksi nanti.

Gambar 4.2. Scene 1/ Menampilkan Logo MNC Corporation


Gambar 4.3. Scene 2/ Menampilkan Tulisan “Road to Culture Evolution”


Gambar 4.4. Scene 3/ Menampilkan Tulisan “Culture & Evolution”


Gambar 4.5. Scene 4/ Menampilkan Tulisan “Culture”, Bentuk Bumi, Pulau Indonesia, dan Orang Memakai Baju Adat Indonesia


Gambar 4.6. Ext/ Scene 5/ Menampilkan Tulisan “Evolution”, Tanah dan Hutan, Jalan Raya, Mobil Berjalan, dan Gedung-Gedung Tinggi di Jakarta


Gambar 4.7. Scene 6/ Menampilkan Tulisan “Kenapa Perlu Evolusi Budaya?”


Gambar 4.8. Ext/ Scene 7/ Menampilkan Gedung-Gedung MNC


Gambar4.9. Int/ Scene 8/ Menampilkan Orang yang Sedang Berkompetisi


Gambar 4.10. Scene 9/ Menampilkan Laptop, Tablet dan, Smartphone


Gambar 4.11. Scene 10/ Menampilkan Tulisan “Opportunity / Kesempatan”


Gambar 4.12. Ext/ Scene 11/ Menampilkan 3 Orang yang Sedang Mengangkat Tangan dengan Background Gedung MNC


Gambar4.13. Scene 12/ Menampilkan Tulisan “Diagnosa Visi, Misi, Value Lama”


Gambar 4.14. Scene 13/ Menampilkan Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan Lama Tidak Detail dengan Menggunakan Kaca Pembesar


Gambar 4.15. Int/ Scene 14/ Menampilkan Orang Mendapatkan Ide, Menampilkan Tulisan “Pengembangan dan Pengajuan Visi, Misi, Value Baru”


Gambar 4.16. Scene 15/ Menampilkan Kertas Survei Ber-checklis


Gambar 4.17. Int/ Scene 16/ Menampilkan Panggung Bertulisan “Managers Forum” dengan Penonton yang Banyak


Gambar 4.18. Int/ Scene 17/ Menampilkan Orang sedang di Depan Dinding Besar yang Berisi Grafik, Diagram, Tabel, dst


Gambar 4.19. Scene 18/ Menampilkan Tulisan “Budaya Baru di MNC Group”


Gambar 4.20. Scene 19/ Menampilkan Visi Baru Secara Detail


Gambar 4.21. Scene 20/ Menampilkan Misi Baru Secara Detail


Gambar 4.22. Scene 21/ Menampilkan Nilai Budaya Perusahaan Baru Secara Detail, Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED”


Gambar 4.23. Scene 22/ Menampilkan Tulisan “Definisi Value”


Gambar 4.24. Ext/ Scene 23/ Menampilkan Suasana Masa Depan


Gambar 4.25. Ext/ Scene 24/ Menampilkan 2 Orang Berjabat Tangan


Gambar 4.26. Int/ Scene 25/ Menampilkan 1 Orang dengan Tugas Banyak yang Sudah Selesai


Gambar 4.27. Scene 26/ Menampilkan Internal Office Memo yang Sudah di Approved


Gambar 4.28. Scene 27/ Menampilkan Tulisan “Key Indicator”


Gambar 4.29. Int/ Scene 28/ Menampilkan Tulisan “Visionary, Innovative, Continuous Improvement, Tech Savvy, Prudent, Nationalism”. dan Menggambarkan 3 Orang Sedang Berdiskusi


Gambar 4.30. Int/ Scene 29/ Menampilkan Tulisan “Hard Work, Extra Mile, Presistent, Creative, Quality Orientation, Continuous Learning, Progressive, Sinergy, Customer Focus”. dan Menggabarkan 1 Orang yang Sedang Bekerja dengan Giat


Gambar 4.31. Int/ Scene 30/ Menampilkan Tulisan “Agile, Swift, Keen, Responsive”. dan Menampilkan 1 Orang yang Sedang Bekerja Cepat dengan Tugas yang Banyak


Gambar 4.32. Ext/ Scene 31/ Menampilkan 2 Tiang Sebagai Pondasi dan Tampil Seseorang di Depan Panggung untuk Mengajak dengan Memegang Mic Sambil Mengangkat Tangan di Depan Orang Banyak


Gambar4.33. Scene 32/ Menampilkan Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED”

Script Writing

Script writing ialah perancangan naskah cerita dan juga menguraikan susunan audio backsound maupun dubbing yang cocok dengan video tersebut.

Tabel 4.1. Script Writting


Rundown

Rundown merupakan susunan visual yang dibatasi oleh durasi-durasi yang akan ditentukan.

Tabel 4.2. Rundown

Penyusunan Crew

Penyusunan crew pada perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini membutuhkan sutradara, cameraman, editor, script writing, dokumentasi, dubber, dan juga pemain. Berikut adalah susunan crew yang terlibat dalam perancangan video infografis MNC WAY berbasis Motion Graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat ini :

Tabel 4.3. Susunan Crew

Time Schedule

Time schedule adalah suatu susunan waktu dalam proses pembuatan perancangan video, yang bertujuan untuk mengatur waktu agar bisa mencapai target tepat pada waktunya.

Tabel 4.4 Time Schedule

Anggaran / Budget

Anggaran merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat perancangan video. Berikut adalah anggaran atau budget pada pembuatan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic :

Tabel 4.5 Anggaran / Budget Produksi

Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan pada perancangan video infografis MNC WAY terdiri dari laptop Asus tipe A455L, lalu ada camera Canon DSLR 1200D untuk mengambil dokumentasi, flashdisk untuk membackup data, dan mic untuk mendubbing.

Production

Production atau produksi yaitu tahap dimana proses pembuatan atau pengembangan dari tahap sebelumnya yaitu pre production. Proses pelaksanaan pembuatan projek harus sesuai dengan perancangan ide pemikiran yang sudah dibuat agar sesuai dan bisa diproses ke tahap selanjutnya. Pada perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini dibagi menjadi 4 (empat) perancangan yaitu perncangan multimedia, perancangan audio, perancangan visual, dan perancangan broadcasting. Perancangan tersebut masing-masing memiliki tujuan, strategi, dan juga program.

Gambar 4.39. Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia yaitu proses penggabungan antara teks, gambar, video, animasi, audio, dan juga grafik yang akan menjadi satu-kesatuan media yang menarik. Perancangan multimedia ini memiliki 3 bagian yaitu tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Tujuan dari perancangan ini adalah membuat suatu media yang berkualitas, menarik, efektif dan memudahkan dalam menyampaikan informasi kepada target agar target mudah memahami, dan mengetahui informasi yang disampaikan melalui media video infografis.

  1. Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia yaitu memberikan kemudahan dalam menyampaikan informasi sosialisasi MNC WAY berupa video kepada seluruh bagian dari MNC Group agar memberitahukan perubahan visi, misi, nilai budaya perusahaan, tujuan ini juga mengajak untuk memahami dan juga membentuk perilaku atau membangun karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan dengan dilakukannya sosialisasi kepada semua bagian MNC Group.

  2. Strategi Multimedia

    Perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat ini harus memiliki strategi multimedia yang berisikan mengenai geografi, demografi dan psikografi.

  3. Program Multimedia

    Media video informasi grafis dalam proses program multimedia ada 3 tahap yaitu sebagai berikut :

    a. Teks
    Teks pada media informasi grafis ini menggunakan berbagai macam font yaitu Impact, Century Gothic, DK Cover Up Regular, Myriad Pro, Arial, Agency FB, Ebrima.
    b. Picture
    Gambar surat official memo yang digunakan pada media informasi grafis ini yaitu dengan format .jpg yang digabungkan dengan animasi motion graphic 2D.
    c. Animation
    Animasi yang digunakan pada media infografis ini adalah motion graphic 2D dengan style flat design yang simpel dan tidak banyak elemen-elemen yang dimasukan pada video tersebut.
    d. Sound
    Suara yang digunakan dalam media video infografis ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber), efek suara yang melengkapi efek pada animasi, dan juga backsound yang mendukung suasana pada media informasi grafik berbasis motion graphic tersebut.

Perencanaan Audio

Perancangan audio adalah proses merancang atau memilih suara dan juga musik yang cocok digabungkan ke dalam video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini. Perancangan ini memiliki 3 bagian yaitu tujuan audio, strategi audio dan juga program audio.

  1. Tujuan Audio

    Tujuan audio yaitu untuk melengkapi video infografis berbasis motion graphic agar lebih menarik dan tidak mudah bosan. Video juga menjadi lebih jelas maksud dan tujuannya untuk seluruh bagian MNC Group. Jika tidak ada audio seperti backsound di dalam video, maka akan membuat video infografis tersebut menjadi cepat bosan. Audio juga bisa ditambahkan seperti dubbing seorang dubber gunanya untuk memperjelas isi video tersebut.

  2. Strategi Audio

    Strategi audio yang digunakan dalam media video infografis ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber), efek suara yang melengkapi efek pada animasi, dan juga backsound yang mendukung suasana pada media informasi grafik berbasis motion graphic tersebut.

  3. Program Audio

    Gambar 4.40. Proses Editing Audio

    Program audio berperan penting bagi video infografis, bertujuan agar lebih menarik perhatian target, memperjelas isi video dan juga video menjadi tidak cepat bosan untuk dilihat. Audio yang digunakan pada perancangan video infografis MNC WAY ini adalah

    a. Backsound yang digunakan adalah instrument berjudul Summer Song dengan format mp3 yang akan membuat lebih menarik pada video infografis.
    b. Dubbing yang digunakan suara asli manusia atau dubber yang membaca naskah yang disesuaikan dengan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic yang akan memperjelas isi yang akan disampaikan dalam video tersebut.
    Kedua audio tersebut akan digabungkan menjadi satu video infografis yang utuh pada proses mixing tahap post production.

Perencanaan Visual

Perancangan audio adalah proses merancang atau memilih suara dan juga musik yang cocok digabungkan ke dalam video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini. Perancangan ini memiliki 3 bagian yaitu tujuan audio, strategi audio dan juga program audio.

  1. Tujuan Visual

    Tujuan visual yang dibuat bertujuan untuk menimbulkan kesan yang ada di data video infografis tersebut. Dengan menggunakan visual effects motion graphic 2D yang menarik akan menciptakan kesan dan pesan yang baik untuk target yang melihatnya.

    Tabel 4.6 Kesan Visual Effect

  2. Strategi Visual

    Strategi yang digunakan dalam visual effects video infografis ini adalah dengan menggunakan motion graphic 2D yang dibuat dengan software dan hardware yang mendukung. Dengan visual effects dapat membantu dalam menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah untuk dipahami. Video infografis berbasis motion graphic ini juga menyajikan animasi 2D yang setiap Scenenya berbeda-beda maka akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya.

  3. Program Visual

    Program visual adalah proses produksi yang dirancang menggunakan software Adobe After Effects CC 2015 dan Adobe Premiere Pro CC 2015 yang akan mendukung dalam pembuatan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini.

  4. Gambar 4.41. Scene 1/ Menampilkan logo MNC Corporation


    Gambar 4.42. Scene 2/ Menampilkan tulisan “Road to Culture Evolution”


    Gambar 4.43. Scene 3/ Menampilkan tulisan “Culture & Evolution”


    Gambar 4.44. Scene 4/ Menampilkan Tulisan “Culture”, Bentuk Bumi, Pulau Indonesia, dan Orang Memakai Baju Adat Indonesia


    Gambar 4.45. Ext/ Scene 5/ Menampilkan Tulisan “tulisan “Evolution”, Tanah dan Hutan, Jalan Raya, Mobil Berjalan, dan Gedung-Gedung Tinggi di Jakarta


    Gambar 4.46. Scene 6/ Menampilkan Tulisan “Kenapa Perlu Evolusi Budaya?”


    Gambar 4.47. Ext/ Scene 7/ Menampilkan Gedung-Gedung MNC


    Gambar 4.48. Int/ Scene 8/ Menampilkan Orang yang Sedang Berkompetisi


    Gambar 4.49. Scene 9/ Menampilkan Laptop, Tablet dan, Smartphone


    Gambar 4.50. Scene 10/ Menampilkan Tulisan “Opportunity / Kesempatan”


    Gambar 4.51. Ext/ Scene 11/ Menampilkan 3 Orang yang Sedang Mengangkat Tangan dengan Background Gedung MNC


    Gambar 4.52. Int/ Scene 12/ Menampilkan Tulisan “Diagnosa Visi, Misi, Value Lama”


    Gambar 4.53. Scene 13/ Menampilkan Visi, Misi, Nilai Budaya Perusahaan Lama Tidak Detail dengan Menggunakan Kaca Pembesar


    Gambar 4.54. Int/ Scene 14/ Menampilkan Orang Mendapatkan Ide, Menampilkan Tulisan “Pengembangan dan Pengajuan Visi, Misi, Value Baru”


    Gambar 4.55. Scene 15/ Menampilkan Kertas Survei Ber-checklis


    Gambar 4.56. Int/ Scene 16/ Menampilkan Panggung Bertulisan “Managers Forum” dengan Penonton yang Banyak


    Gambar 4.57. Int/ Scene 17/ Menampilkan Orang sedang di Depan Dinding Besar yang Berisi Grafik, Diagram, Tabel, dst


    Gambar 4.58. Scene 18/ Menampilkan Tulisan “Budaya Baru di MNC Group”


    Gambar 4.59. Scene 19/ Menampilkan Visi Baru Secara Detail


    Gambar 4.60. Scene 20/ Menampilkan Misi Baru Secara Detail


    Gambar 4.61. Scene 21/ Menampilkan Nilai Budaya Perusahaan Baru Secara Detail, Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED”


    Gambar 4.62. Scene 22/ Menampilkan Tulisan “Definisi Value”


    Gambar 4.63. Ext/ Scene 23/ Menampilkan Suasana Masa Depan


    Gambar 4.64. Ext/ Scene 24/ Menampilkan 2 Orang Berjabat Tangan


    Gambar 4.65. Int/ Scene 25/ Menampilkan Menampilkan 1 Orang dengan Tugas Banyak yang Sudah Selesai


    Gambar 4.66. Scene 26/ Menampilkan Internal Office Memo yang Sudah di Approved


    Gambar4.67. Scene 27/ Menampilkan Tulisan “Key Indicator”


    Gambar 4.68. Int/ Scene 28/ Menampilkan Tulisan “Visionary, Innovative, Continuous Improvement, Tech Savvy, Prudent, Nationalism”. Dan Menggambarkan 3 Orang Sedang Berdiskusi


    Gambar 4.69. Int/ Scene 29/ Menampilkan Tulisan “Hard Work, Extra Mile, Presistent, Creative, Quality Orientation, Continuous Learning, Progressive, Sinergy, Customer Focus”. Dan Menggabarkan 1 Orang yang Sedang Bekerja dengan Giat


    Gambar 4.70. Int/ Scene 30/ Menampilkan Tulisan “Agile, Swift, Keen, Responsive”. Dan Menampilkan 1 Orang yang Sedang Bekerja Cepat dengan Tugas yang Banyak


    Gambar 4.71. Ext/ Scene 31/ Menampilkan 2 Tiang Sebagai Pondasi dan Tampil Seseorang di Depan Panggung untuk Mengajak dengan Memegang Mic Sambil Mengangkat Tangan di Depan Orang Banyak


    Gambar 4.72. Scene 32/ Menampilkan Tulisan “MNC WAY, VISION, QUALITY, SPEED”


Perencanaan Broadcasting

Pada perencanaan broadcasting juga sangatlah dibutuhkan agar video infografis sesuai dengan tujuan utamanya yaitu video informasi yang diberikan sampai kepada target dengan baik dan menjadi efektif nantinya. Masih sama dengan perencanaan-perencanaan yang awal, perencanaan broadcasting memiliki 3 bagian yaitu tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting. Ketiga bagain tersebut sangat penting bagi perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini.

  1. Tujuan Broadcasting

    Tujuan broadcasting ini untuk jangkau target secara luas dan memudahkan dalam menyampaikan video infografis tersebut kepada target. Maka perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini target akan mudah dalam memahami isi dalam video tersebut, membangun awareness, understanding, Internalisasi dan diimplementasi sebagai keseharian setiap member atau karyawan MNC Group.

  2. Strategi Broadcasting

    Pada stategi broadcasting pada perancangan video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap organisasi, dan menimbulkan komitmen terhadap nilai - nilai yang dianut oleh perusahaan. Video tersebut akan ditampilkan salah satunya pada TV Wall perusahaan, pada acara employee induction, meeting Internal, serta Youtube yang akan memudahkan dalam menyampaikan informasi kepada target.

  3. Strategi Broadcasting

    Program broadcasting yang akan menjakau target dengan mudah mengenai program sosialisasi MNC WAY yang memberitahukan visi, misi, nilai budaya yang baru di perusahaan, dan juga menciptakan kekeluargaan dimana semua mampu bersosialisasi dengan anggota itu sendiri dan anggota lainnya, saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesuksesan bersama, tercapainya target perusahaan dalam meningkatkan motivasi serta komitmen mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik dan menyenangkan. Video infografis ini akan diimplementasikan pada :

  4. a. TV Wall perusahaan. Video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini akan ditampilkan pada TV Wall perusahaan MNC. Hal ini akan memudahkan kepada karyawan lama yang sudah menjadi bagian MNC Group melihat video tersebut dengan mudah.
    b. Employee Induction. Video infografis ini juga membantu dalam acara employee induction bagi para karyawan-karyawan yang baru masuk menjadi bagian MNC Group, agar nantinya karyawan baru memahami nilai-nilai budaya perusahaan.
    c. Meeting Internal. Pada meeting Internal video juga berguna untuk memperkenalkan pada anak perusahaan dan juga memberitahukan kepada jajaran Direktur mengenai visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru.
    d. Youtube. Dengan memanfaatkan Internet video infografis MNC WAY juga menyebarkan video tersebut yang diupload ke youtube yang bertujuan memudahkan kepada seluruh bagian MNC Group untuk melihat video infografis tersebut dimana saja, kapan saja, dan juga mudah diakses dengan menggunakan device apa saja mulai dari komputer sampai smartphone. Video infografis MNC WAY berbasis motion graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat diupload di Link Youtube : https://youtu.be/8Z4HVxwFyQQ.

Post Production

Tahap terakhir pada konsep produksi media adalah post production yang berisi tentang digitizing, editing, mixing, finishing, exporting, dan segmen pasar. Pada video infografis MNC WAY sangat dibutuhkan tahap penyempurnaan video agar video tersebut berguna dalm memudahkan sosialisasi dan memudahkan dalam menyampaikan informasi kepada target.

Gambar 4.73. Post Production

Digitizing

Digitizing adalah proses pemindahan sebuah data berupa gambar yang sudah dibuat pada Adobe Illustrator CC 2015 kedalam Adobe After Effects CC 2015. Lalu juga digitizing juga proses pemindahan sebuah data yang sudah berbentuk animasi menjadi sebuah video yang sudah dibuat dengan software Adobe After Effects CC 2015 ke Adobe Premiere Pro CC 2015.

Gambar 4.74. Proses Digitizing AI ke AE


Gambar 4.75. Proses Digitizing AE ke PR

Editing

Editing merupakan proses pembuatan video animasi dan menyesuaikan dengan ide dari storyboard dan naskah yang sudah dirancang sebelumnya. Pada video infografis MNC WAY proses editing ini memakan waktu yang lama karena gambar yang sudah dibuat pada software Adobe Illustrator CC 2015 akan digerakan pada Adobe After Effects CC 2015.

Gambar 4.76. Proses Editing

Mixing

Proses mixing video infografis MNC WAY ini adalah mencapurkan antara video motion grapic yang sudah dibuat dengan audio dubbing, musik backsound, dan juga sound effect kedalam Adobe Premiere Pro CC 2015. Dengan menggabungkan dari beberapa elemen tersebut akan menjadikan seuah video infografis yang menarik untuk dilihat.

Gambar 4.77. Proses Mixing

Finishing

Finishing adalah proses penyempurnaan dari semua proses yang sudah dibuat. Penyelesaian pada proses finishing ini dilakukan untuk mengecek ulang kembali segala elemen yang sudah dimasukan, apakah animasi motion graphic dengan audio sudah sesuai dan isi file tidak hilang atau file asli tidak rusak (corrupt).

Gambar 4.78. Proses Finishing

Exporting

Exporting merupakan proses terakhir pada perancangan media video infografis, setelah tahap finishing selesai maka selanjutnya mengexport hasil akhir dari video infografis tersebut. Video diexport dengan kualitas HD, yang ukuran videonya width 1920p, height 1080p, dan frame rate 25fps.

Gambar 4.79. Proses Exporting

Segmen Pasar

Pada segmen pasar, tahap ini menentukan sasaran yang akan menjadi target. Video infografis MNC WAY ini sasaran yang akan dijadikan target adalah karyawan lama dari jajaran Direktur sampai office boy, karyawan baru masuk menjadi bagian MNC Group dan juga anak perusahaan PT. MNC Investama. Tbk. Dengan adanya video infografis MNC WAY berbasis motion graphic ini memudahkan dalam program sosialisasi mengenai nilai budaya perusahaan MNC Group dan membangun karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dengan judul Perancangan Video Infografis MNC WAY Berbasis Motion Graphic pada PT. MNC Investama. Tbk Jakarta Pusat. Adapun point-point permasalahan yang disebutkan pada rumusan masalah yang berada pada BAB I, maka beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah mengenai perancangan video infografis sebagai berikut :

  1. Media yang digunakan untuk menginformasikan sosialisasi MNC WAY secara efektif adalah dengan video infografis, karena dengan adanya video infografis ini akan memudahkan dalam mensosialisasikan MNC WAY kepada semua karyawan MNC Group dan anak perusahaan. Video infografis berisi tentang informasi visi, misi, nilai budaya perusahaan baru dan ajakan yang disajikan dengan menarik dan mudah dipahami oleh seluruh bagian MNC Group.
  2. Konsep yang dibutuhkan MNC WAY dalam menginformasikan visi, misi, dan nilai budaya perusahaan yang baru berupa video infografis berbasis motion graphic, agar mudah dipahami oleh karyawan maupun anak perusahaan. Tampilan menarik dengan visual 2 dimensi yang ramah untuk dilihat, pemilihan warna, tipografi, layout yang sesuai dan selaras dengan audio serta adanya dubbing yang jelas, hasil video berkualitas HD 1080p 25fps, dan video yang berdurasi tidak terlalu panjang namun tetap jelas dalam penyampaikan informasi yang diberikan up to date. Video ini diimplementasikan melalui TV Wall perusahaan dan dipublikasikan di Youtube. Selain itu video infografis ini akan digunakan juga pada saat acara employee induction dan meeting internal.
  3. Target yang diharapkan perusahaan setelah adanya video infografis MNC WAY pada PT. MNC Investama. Tbk adalah semua bagian MNC Group mengetahui dan mengenali budaya perusahaannya sendiri. Karyawan yang sebelumnya bersifat market menjadi budaya yang bersifat clan dimana aktifitas organisasi kekeluargaan dengan struktur organisasi yang lebih fleksibel, memberikan keunikan pada organisasi, menciptakan komitmen karyawan lebih kuat kepada organisasi, dan mendorong kinerja sumber daya manusia yang lebih baik.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa saran untuk PT. MNC Investama. Tbk yaitu :

  1. Disarankan agar terus PT. MNC Investama. Tbk terus mensosialisasikan video infografis ini khususnya kepada karyawan baru yang akan menjadi bagian MNC Group dan seluruh bagian yang terlibat di MNC Group, meningkatkan komitmen karyawan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia yang lebih baik.
  2. Disarankan melalui perancangan video infografis ini kepada PT. MNC Investama. Tbk untuk terus mengembangkan video infografis MNC WAY dengan lebih baik lagi dengan pengembangkan video infografis MNC WAY menggunakan animasi 3 dimensi untuk meningkatkan daya tarik dan kinerja yang lebih lagi kepada seluruh bagian MNC Group.
  3. Disarankan agar perusahaan untuk mengembangakan program sosialisasi MNC WAY berupa video infografis dapat terus membantu dalam sosialisasi yang digunakan pada TV wall perusahaan, pada saat acara employee induction, dan pada saat meeting internal. Dengan terus digunakan video infografis tersebut maka akan berpengaruh untuk setiap karyawan menjadi lebih sering melihatnya dan karyawan juga dapat mengetahui lebih baik lagi MNC WAY.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Jakarta : Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup).
  2. Soepadmo, Gatoet. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan. Jakarta : Niaga Swadaya.
  3. Harfizal. Fauzan Manafi Albar dan Muh Afiffudin. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penyalur Dana Bantuan Siswa (BOS) Berbasis WEB. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3 No. 2 : 232.
  4. Martin, William J. 2017. The Global Information Society. New York : Routledge.
  5. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Hermawaty. 2017. Tata Kelola Model IT Governance pada Layanan Akademik Menggunakan Framework COBIT 4.1 pada Domain (Delivery and Support) dan (Monitoring and Evaluation). Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3 No. 2 : 250.
  7. Sunarya, Lusyani. Radiyanto dan Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT. ISSN : 1978-8282. Vol. 7 No. 6 : 81.
  8. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  9. Crane, Diana. Kawashima, Nobuko, Kawasaki and Ken’ichi. 2016. Global Culture : Media, Arts, Policy, and Globalization. New York : Routledge.
  10. Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar. Medan : Perdana Mitra Handalan.
  11. Morissan. 2014. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta : Prenadamedia Group.
  12. Mulyono. 2013. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Sholat untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di Min Beji. Surabaya : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  13. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Yogyakarta: Buku Pintar.
  14. Damarjati, Fimar. 2017. Peran Desain Grafis di Syafaat Marcomm. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Jurnal Unissula. ISSN : 2579-731X. Vol. 1 No. 1 : 5.
  15. Hadi, Andik Prakasa. Efendi, Danang dan Nuryatul Wakid. 2017. Rancang Bangun Media Pembelajaran Tajwid Al Qur’an Berbasis Multimedia Interaktif. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Semnasteknomedia. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 8.
  16. 17,0 17,1 17,2 Awwali, Muhammad Ryza dan Sulartopo. 2015. Media Pembelajaran Desain Grafis di SMA 1 Kudus Berbasis Multimedia Interaktif. Semarang : Sekolah Tinggi Elektromatika dan Komputer. Jurnal Stekom PIXEL Vol. 8 No. 1 : 4, 20, 21.
  17. 18,0 18,1 Setiawan, Agus dan Annas Marzuki Sulaiman. 2017. Pengembangan Desain Motif Ukir untuk Aktualisasi Identitas Jepara sebagai kota Ukir. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro. Andharupa Vol. 3 No. 1 : 34.
  18. Yafis, Ikhwanul, Hamidi, Lasma, Alfajri, Reza. 2014. Desain, Aceh: STMIK U’Budiyah.
  19. Nugroho, Sarwo. 2015. Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta : ANDI.
  20. Hendrataman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung : Informatika Bandung.
  21. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 22,5 Subario, Andrew P. Arie S. M. Lumenta dan Meita Rumbayan. 2017. Animasi Sosialisasi Penghematan Listrik. Manado : Unversitas Sam Ratulangi. E-Journal Teknik Informatika. ISSN : 2301-8364. Vol. 12 No. 1 : 1-3.
  22. 23,0 23,1 Akbar, Muhammad Rio. 2016. Perancangan Logo Koperasi Alumni SMA 2 Padang Ar’Rozak (Kopasmanda Ar’Rozak). Padang : Universitas Putra Indonesia. Jurnal Majalah Ilmiah Vol. 23 No. 2 : 85, 87.
  23. Everlin, Shierly. dan Reinhard Andersen. 2015. Kajian Visual Desain Tentang Jeans dalam Bentuk Buku. Jakarta : Universitas Bunda Mulia. Jurnal Ruparupa. ISSN : 2086-1060. Vol. 4 No. 2 : 162-163.
  24. Hasyim, Lazuardi Adi Pradana dan Vina Mulyadi. 2015. Kajian Pengenalan Alfabet untuk Anak Usia 3-5 Tahun dalam Bentuk Board Game. Jakarta : Universitas Bunda Mulia. Jurnal Ruparupa. ISSN : 2086-1060. Vol. 4 No. 2 : 137.
  25. Kalili, Sumarni. 2014. 60 Menit Pintar Desain Grafis. Jakarta : Kunci Aksara.
  26. Maharsi, Indiria. 2013. TIPOGRAFI (Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti), Yogyakarta : CAPS.
  27. Pratama, Dicky Adi dan Ir. Hardman Budiarjo. Dhika Yuan Yurisma. 2017. Perancangan Video Profil Museum Surabaya Berbasis Online sebagai Upaya Mengenalkan kepada Masyarakat di Surabaya. Surabaya : STIKOM Surabaya. Jurnal ArtNouveau. Vol. 6 No. 1 : 4.
  28. Nisak, Zuhrotun. 2013. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Lamongan : Universitas Islam Lamongan. Jurnal Unisla. Vol. 9 No. 2 : 3.
  29. Sutanto, Yudi. M. Suyanto dan Hanif Al Fatta. Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan pada STMIKOM Yogyakarta. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Teknologi Informasi. ISSN : 1907-2430. Vol. 7 No. 22 : 66.
  30. Alfayanti, Lerry. Sarwiji Suwandi dan Retno Winarni. 2017. Penggunaan Media Audio Visual Video Pembacaan Cerpen Bermuatan Budaya Nasional Indonesia untuk Kompetensi Menelaah Karya Sastra bagi Pemelajar BIPA. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Jurnal Unissula. ISSN : 2579-731X. Vol. 1 No. 1 : 629.
  31. Kurniawan, Ainun Nizar dan Supriatna. 2017. Pengembangan Model Latihan Ball Feeling Melalui Video untuk Meningkatkan Teknik Dasar Tenis Lapangan pada Atlet Pemula di Pelti Kota Blitar. Malang : Universitas Negeri Malang. Indonesia Performance Journal. Vol. 1 No. 1 : 7.
  32. Prananta, Yunina Resmi. Punadji Setyosari dan Anang Santoso. 2016. Pemanfaatan Video Pembelajaran Materi Sejarah Perkembangan Kapal Laut untuk Anak Generasi Z. Malang : Universitas Negeri Malang. Seminar Nasional UM. Vol. 2 No. 1 : 3.
  33. Ahmad dan Rahmi. 2017. Korelasi Motivasi Belajar Menggunakan Media Berbasis Video dengan Belajar Kognitif Siswa pada Materi Gejala Alam di Kelas V SD Negeri 1 Peusangan. Aceh : Universitas Almuslim Bireuen. Jurnal Pendidikan Almuslim. ISSN : 2338-7394. Vol. 5 No. 1 : 32.
  34. Handani,Sitaremi Wahyu. Shima Utami, dan Dinar Kusmira. 2017. Visualisasi Pencemaran Air Menggunakan Media Animasi Infografis. Purwokerto : STMIK Amikom Purwokerto. Jurnal Telematika. ISSN : 1979-925X e-ISSN : 2442-4528. Vol. 10 No. 1 : 4.
  35. Saptodewo, Febrianto. 2014. Desain Infografis sebagai Penyajian Data Menarik. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal Desain. ISSN : 2339-0107. Vol. 1 No. 3 : 194.
  36. 37,0 37,1 Hadiprawiro, Yulianto. 2015. Grafis Informasi dalam Komunikasi Visual. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal Desain. ISSN : 2339-0107. Vol 2. No. 3 : 196.
  37. Furqan, Moh. dan Abdul Manan. 2017. Visualisasi dan Animasi Pelajaran Biologi bagi Siswa Kelas IX di MTS. Nurul Hidayah Paiton dengan Macromedia Flash Profesional 8. Probolinggo : Sekolah Tinggi Nurul Jadid Paiton. Jurnal Teknik Informatika. ISSN : 1907-9834. Vol. 3 No. 1 : 61.
  38. Waluyo, Sumarto Dian dan Dewi Tresnawati. 2017. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Kantor Kelurahan Berbasis Multimedia. Garut : Sekolah Tinggi Garut. Jurnal Algoritma. ISSN : 1412-3622 e-ISSN : 2302-7339. Vol 14 No. 1 : 2.
  39. 40,0 40,1 Maryati, Sri dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Polokarto Kabupaten Sukoharjo dengan Menggunakan Komputer Multimedia. Jawa Tengah : Journal Speed. ISSN : 1979-9330 e-ISSN : 2088-0154. Vol. 5 No. 1 : 22-23.
  40. Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Semnasteknomedia Online. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 37.
  41. Och, Dana and Kristen Strayer. 2014. Transnational Horror Across Visual Media. New York : Routladge.
  42. Marbruri, Anton. 2013. Manajemen Produksi Program acara TV Format Acara Non-Drama, News, &Sport. Jakarta : Grasindo.
  43. Sunarya, Lusyani. Rindang kusumaninggar dan Adrian Syahputra. 2017. Perancangan Media Promosi Video Profile Pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang. Bali : STIKOM Bali. Eksplora Informatika. ISSN : 2460-3694. Vol. 6 No. 2 : 109.
  44. 45,0 45,1 Fatoni, Ahmad dan Nofi Puspitasari. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyuluran Data Zakat di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal Prosisko. ISSN : 2406-7733. Vol. 3 No. 2 : 58.
  45. Astriyani, Erna. Andri Lukmana dan Agung Irawan. 2016. Media Video Company Profile Sebagai Sarana Informasi dan Promosi di PT. Surya Toto Indonesia Tbk. Kabupaten Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CICES. ISSN : 2356-5209. Vol. 2 No. 2 : 210.
  46. Suryani, Nining. 2016. Agen Cerdas Pembelajaran Bahasa Sunda untuk Sekolah Dasar Kelas II. Bandung : BSI Bandung. Swabumi. ISSN : 2355-990. Vol. 4 No. 2 : 142.
  47. Nugraha, Heru Setiya. M. Suyanto dan Amir Fatah Sofyan. 2015. Pembuatan Model Gerakan Animasi 2D dengan menggunakan Metode Inverse Kinematik. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Semnasteknomedia. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 21.
  48. Watulingas, Riki Satria. Arie S. M. Lumenta, dan Alwin Sambul. 2017. Animasi Prosedur Pendaftaran Calon Mahasiswa baru Universitas Sam Ratulangi dengan Augmented Reality. Manado : Universitas Sam Ratulangi. E-Journal Teknik Informatika. ISSN : 2301-8364. Vol. 12 No. 1 : 2.
  49. Marselia, Maya. 2015. Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Film Kartun Pada Pengenalan Perangkat Keras Komputer. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Semnasteknomedia. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 28.
  50. Hidayat, Tonny dan Ahmad Abdul Aziz Mustajab. 2015. Perancangan Film Pendek Animasi 2 Dimensi dengan Konsep Objek Silhouette dan Teknik Editing Cut Out. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Semnasteknomedia. ISSN : 2302-3805. Vol. 5 No. 1 : 7.
  51. 52,0 52,1 Anita, Ria Diajeng dan Fitri Marisa. 2017. Perancangan Video Media Promosi Berbasis Motion Graphic 2D untuk Meningkatkan Jumlah Mahasiswa Universitas Widyagama Malang. Malang : Universitas Widyagama Malang. Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS). ISSN : 2541-3619 e-ISSN : 2541-6448. Vol 1 No. 2 : 2.
  52. Alvin. Silvia Rostianingsih dan Justinus Andjarwirawan. 2016. Pembuatan Website untuk Lasika Production. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Jurnal Infra. Vol. 4 No. 1 : 2.
  53. Humairah, Muthia. 2015. Perancangan Motion Graphic Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Tentang Prilaku Menyimpang Lesbian, Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) pada Masyarakat Bukittinggi. Padang : Universitas Negeri Padang. Komposisi. ISSN : 1411-3732 e-ISSN : 2548-9097. Vol. 1 No. 1 : 6.
  54. Budi, Hutomo Setia. 2017. Perancangan Multimedia Sebagai Media Sosialisasi SOP Kepada Karyawan PT. Transcon Indonesia. Surabaya : Universitas Ciputra. Serat Rupa Journal of Design. ISSN : 2477-586X. Vol. 1 No. 3 : 391.
  55. Abdillah, Fadhly. Damar Adhiguna dan Agus Sevtiana. 2017. Perancangan Video Profile sebagai Media Promosi STMIK CIC dengan Tehnik Motion Graphic Menggunakan Perangkat Lunak Komputer Graphic. Cirebon : STMIK CIC. Jurnal Digit. ISSN : 2088-589X. Vol. 7 No. 1 : 75-76.
  56. 57,0 57,1 Qonitah, Dina. 2015. Pengembangan Multimedia Model Basis Adobe Flash. Tangerang Selatan : Institut Teknologi Indonesia. Jurnal IPTEK. ISSN : 2337-6783. Vol. 1 No. 1 : 3.
  57. Wahana, Komputer. 2013. Shortcourse Mudah Menguasai Adobe Illustrator CS6, Yogyakarta : Andi Offset.
  58. Kardewa, Muhammad Daru dan Arta Uly Siahaan, M. Pd. 2017. Film Dokumenter Budaya Betawi Ondel-Ondel di Negeri Silancang Kuning Berdasarkan Sinematografi Teknik Pengambilan Gambar. Batam : Politeknik Negeri Batam. Jurnal Integrasi. e-ISSN : 2548-9828. Vol. 9 No.1 : 29.
  59. Adobe. 2013. Adobe Audition CS6 Classroom in Book. ISBN : 978-0-321-92953-2. United States of America : Adobe System Incorporated.
  60. 61,0 61,1 Sastrawan, Putu Virgo. I Ketut Resika Arthana dan I Gede Partha Sindu. 2017. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Karmapati. ISSN : 2252-9063. Vol. 6 No. 1.
  61. Wicaksono, Bayu Dimas dan Sri Langgeng Ratnasari. 2017. Determinasi Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja Karyawan di Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sub-Divre Kota Batam. Batam : Universitas Batam. Jurnal Bening. ISSN : 2252-52672. Vol. 4 No. 1 : 2.
  62. Fatimah, Sitti dan Hafied Cangara. 2016. Pemanfaatan Saluran Komunikasi dalam Penyerapan Aspirasi Masyarakat oleh Pusat Pelayanan Informasi dan Pengaduan (Pindu) Pemerintah Kabupaten Pinrang. Makassar : Universitas Hasanuddin. Jurnal Komunikasi KAREBA. ISSN : 2088-4117 e-ISSN : 2528-2891. Vol. 5 No. 1 : 80.
  63. Mulyana, Deddy. 2013. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. ISBN : 979-514-993-8.
  64. Surbakti, Sepratih. 2017. Strategi Kepemimpinan Organisasi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Unit Area Sales Manager. Medan : Universitas Sumatera Utara. Flow. Vol. 3 No. 4 : 2.
  65. 66,0 66,1 Kertopati, Susaningtyas Nefo Handayani. 2013. Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan. Jakarta : Kompas Gramedia.
  66. Setyawan, Arief. Sarwiji Suwandi dan St. Y. Slamet. 2017. Pengenalan Budaya Lokal dalam Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) di Indonesia Melalui Materi Teks Eksplanasi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Jurnal Unissula. ISSN : 2579-731X. Vol. 1 No. 1 : 120.
  67. Verulitasari, Esti dan Agus Cahyono. 2016. Nilai Budaya dalam Pertunjukan Rapai Geleng Mencerminkan Identitas Budaya Aceh. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Jurnal Unnes Vol. 5 No. 1 : 42.
  68. Saputra, Eki. Lukmanul Hakim dan Dini Anggraini. 2017. Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Putra Kelana Makmur Batam. Batam : Universitas Riau Kepulauan. Jurnal Bening. ISSN : 2252-52672. Vol. 4 No. 2 : 3.
  69. Zarvedi, Reza. Rusli Yusuf dan Mahdani Ibrahim. 2017. Pengaruh Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Kompetensi Terhadap kinerja Pegawai serta Implikasinya pada Kinerja Sekretariat Kabupaten Pidie Jaya. Aceh : Universitas Syiah Kuala. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. ISSN : 2502-6976 e-ISSN : 2580-6297. Vol. 2 No. 2 : 206.
  70. 71,0 71,1 Bawarodi, Meike. B.Tewal dan Michael Ch. Raintung. 2017. Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Budaya Organisasi Terhadap kinerja Karyawan pada PT. FIF Group Manado. Manado : Universitas Sam Ratulangi. Jurnal EMBA. ISSN : 2303-1174. Vol. 5 N0. 2 : 715-716.
  71. Anwar, Yohny. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kompetensi, Kompensasi dan Komitmen terhadap Budaya Organisasi serta Implikasinya pada Kinerja Dosen. Bandung : Universitas Pasundan. Jurnal Kontigensi. ISSN : 20884877. Vol. 4 No. 2 : 107.
  72. Dzulhaq, M.Iqbal. Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762. Vol. 7 No. 1 : 1.
  73. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter : Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta : Universitas Budi Luhur. Faktor Exacta. ISSN : 1979-276X. Vol. 7 No. 2 : 166.
  74. Martono, Aris. Solehudin dan Fajar Januar Eka Putra. 2017. Project Application untuk Sistem Pemesanan dan Pengiriman Barang Berbasis Web pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3 No. 2 : 164.
  75. Aveyard, Helen. 2014. Doing Literature Review in Health and Social Care: A Practical Guide. England: Mc Graw-Hill.
  76. Erlyana, Yana dan Rudy Setiawan Paendong. 2016. Perancangan Video Motion Graphic Hologram ‘Me & My Hero’. Jakarta : Universitas Bunda Mulia. Jurnal Ruparupa. ISSN : 2086-1060. Vol.5 No. 1 : 39-52.
  77. Hadiwidjaja, Joshua Xavier. Arief Agung S dan Jacky Cahyadi. 2017. Perancangan Video Edukasi Kesenian Jawa Karawitan dalam Bentuk Animasi bagi Anak Usia 5-6 Tahun. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Jurnal DKV Adiwarna. Vol. 1 No.1 : 1-9.
  78. Hidayat, Henny dan Alethea Nathania. 2016. Perancangan Video Infografi ‘Noken, Warisan Budaya Tak Benda Papua’. Jakarta : Universitas Bunda Mulia. Jurnal Ruparupa. ISSN : 2086-1060. Vol.5 No. 1.
  79. Jia Zhou. 2017. A Passionate Journey Info-Motion Graphics Video Exploring Why and How to Find Work You Love. United States : College of Imaging Arts & Sciences Rochester Institute of Technology. ProQuest.
  80. Krasner, Jon. 2013. Motion Graphic Design Applied History and Aesthetics. United Kingdom : ELSEVIER.
  81. Tomohiro Nakayasu, Masaki Yasugi, Soma Shiraishi and Seiichi Uchida. 2017. Three-Dimensional Computer Graphic Animations for Studying Social Approach Behaviour in Medaka Fish : Effects of Systematic Manipulation of Morphological and Motion Cues. Japan : National Institute for Basic Boilogy. PloSONE. E-ISSN : 1932-6203. Vol. 12 No. 4.
  82. Gung Kai koo. 2016. Equipoise : An Animated Short Film Positiveness and Negativity. United States : College of Imaging Arts & Sciences Rochester Institute of Technology. ProQuest.
  83. Dimovski, Vladimir and Irma Puškarević. 2017. Creative Approach to Visual Learning : The Use of Filmmaking Techniques and The Rhetoric of Typography. Hungaria : Universitas Teknologi dan Ekonomi Budapest. Opus et Educatio. ISSN :2064-9908. Vol. 4 No. 2 : 1-12.

Contributors

Hanafiah