SI1414483034

Dari widuri
Revisi per 5 Januari 2018 16.46 oleh Tia Maryani (bicara | kontrib) (BAB2)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN

RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BERBASIS WEB PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN

DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483034
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN

RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BERBASIS WEB PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN

DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN

RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BERBASIS WEB PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN

DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T., MMSI)
   
NID : 08182
   
NID : 06126


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN

RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BERBASIS WEB PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN

DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 16 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PEMBAYARAN

RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BERBASIS WEB PADA UPT RETRIBUSI PERSAMPAHAN

DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414483034
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414483034

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan dan memiliki peranan yang sangat penting di berbagai instansi pemerintahan dalam mengolah dan menyajikan data pembayaran menjadi mudah, akurat dan cepat serta dapat menyimpan data pembayaran secara otomatis. UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang seringkali menghadapi permasalahan pada pendataan pembayaran retribusi sampai dengan pembuatan laporan. Namun sistem yang berjalan saat ini pada UPT Retribusi Persampahan masih belum terkomputerisasi dengan baik, hal ini mengakibatkan waktu yang tidak efektif dan efisien dalam penginputan data pembayaran retribusi, pengolahan data dan menyajikan data serta penyusunan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan yang masih menggunakan Microsoft Office Excel. Berdasarkan masalah diatas maka penulis mempertimbangkan untuk membuat sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi, dengan adanya sistem yang terkomputerisasi data tersebut saling terintegrasi satu sama lain sehingga semua data yg terintegrasi dapat menghasilkan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan.Metode analisis yang digunakan yaitu Performance, Information, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service (PIECES). Perancangan sistem berorientasi menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP, HTML dan pembuatan database pada MariaDB. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses pendataan pembayaran retribusi sampai penyusunan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan yang lebih cepat dan akurat. Sehingga meminimalisir dalam kehilangan data.


ABSTRACT

Growing information system are expected to facilitate the work of a company so that activities can run optimally. PT Surya Toto Indonesia Tbk. tangerang Selatan is a company engaged in the field of sanitary manufacturing industry such as a closet, urinal, bidet, sink and the manufacture of thhings such as faucets and shower. The company should pay attentiontion to procurement of non inventory (komodity) because it will directly relate to costs which should be borne by the company part warehouse fiiting in PT Surya Toto Indonesia Tbk. South Tangerang. System monitoring items of non inventory (komodity) used today are still manual resulted in quantities of non invcentory (komodity) that is in MS Excel with a different amount. the physical that is on the warehouse fittings. so that poses obstacles for party warehouse fittings, in knowing the condition of the stock and the number of items of non inventory (komodity) on warehouse fittings. Thus the researcher is designing a system that can make it easier to monitoring workers in goods by using the method of anysis used CSF ((Critical Succes Factor). The design-oriented system using UML (Unified Modeling Language¬), which is implemented tn the programming language PHP ((Hypertext) and Notepad ++ and the creation of a database on MYSQL.

Keywords: Inventory, komofity and warehouse fitting.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga laporan skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Barang Non Inventory (Komodity) untuk Mengetahui Kondisis Stok pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan”..

Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari semua pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja dan Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Mulyati SE., MM.M.Pd selaku Pembimbing II yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Bapak Irwan Budiman selaku pembimbing lapangan di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan penulis.
  8. Seluruh staff dan karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang telah membantu dan memperlancar kegiatan-kegiatan observasi.
  9. Bapak Sulkhan selaku “HR. Planning and Departement Head” PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Skripsi di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan.
  10. Bapak Sudarsono, Bapak Ihsan, Bapak Kasmanto, Bapak Hartono, Bapak Agus, Bapak Rohadi, Feby Mardiansyahri, Cikal Sandi dan rekan-rekan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan divisi Warehouse Fitting yang telah membimbing dan membantu selama pelaksanaan kerja praktek serta menyelesaikan laporan kerja praktek ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  11. Kedua orang tua dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materi maupun doa.
  12. Teman dan sahabat yang telah membantu memberikan dukungan dan masukan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Juli 2017
Amalia Rahim
NIM. 1314477199

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisis CSF (Critical Success Factor)
  2. Tabel 3.2 Identifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI)
  3. Tabel 3.3 Elisitasi tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final dfat elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan
  8. Tabel 4.2 Products
  9. Tabel 4.3 Categories
  10. Tabel 4.4 Supplier
  11. Tabel 4.5 Section
  12. Tabel 4.6 In
  13. Tabel 4.7 Out
  14. Tabel 4.8 Items_in
  15. Tabel 4.9 Items_out
  16. Tabel 4.10 Users
  17. Tabel 4.11 schedule
  18. Tabel 4.12 Estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur organisasi
  2. Gambar 3.2 Bagan aliran proses produksi
  3. Gambar 3.3 Alur kerja proses casting
  4. Gambar 3.4 Use case diagram barang non inventory (komodity)
  5. Gambar 3.5 Activity diagram barang non inventory (komodity)
  6. Gambar 3.6 Sequence diagram barang non inventory (komodity)
  7. Gambar 3.7 Metode analisis CSF (Critical Success Factor)
  8. Gambar 4.1 Use case diagram sistem yang diusulkan
  9. Gambar 4.2 Activity diagram sistem yang diusulkan
  10. Gambar 4.3 Activity diagram sistem yang diusulkan
  11. Gambar 4.4 Sequence diagram sistem yang diusulkan
  12. Gambar 4.5 Class diagram sistem yang diusulkan
  13. Gambar 4.6 Tampilan login
  14. Gambar 4.7 Menu utama (home)
  15. Gambar 4.8 Menu products
  16. Gambar 4.9 Categories
  17. Gambar 4.10 Menu supplier
  18. Gambar 4.11 Menu section
  19. Gambar 4.12 Menu barang masuk
  20. Gambar 4.13 Menu barang keluar
  21. Gambar 4.14 Menu report barang masuk
  22. Gambar 4.15 Menu report barang keluar
  23. Gambar 4.16 Black box testing pada menu login 1
  24. Gambar 4.17 Black box testing pada menu login 1
  25. Gambar 4.18 Black box testing pada menu login 2
  26. Gambar 4.19 Black box testing pada menu login 2
  27. Gambar 4.20 Black box testing pada menu products 1
  28. Gambar 4.21 Black box testing pada menu products 1
  29. Gambar 4.22 Black box testing pada menu products 2
  30. Gambar 4.23 Black box testing pada menu produxts 2
  31. Gambar 4.24 Black box testing pada menu categories 1
  32. Gambar 4.25 Black box testing pada menu categories 1
  33. Gambar 4.26 Black box testing pada menu categories 2
  34. Gambar 4.27 Black box testing pada menu categories 2
  35. Gambar 4.28 Black box testing pada menu supplier 1
  36. Gambar 4.29 Black box testing pada menu supplier 1
  37. Gambar 4.30 Black box testing pada menu supplier 2
  38. Gambar 4.31 Black box testing pada menu supplier 2
  39. Gambar 4.32 Black box testing pada menu section 1
  40. Gambar 4.33 Black box testing pada menu section 1
  41. Gambar 4.34 Black box testing pada menu section 2
  42. Gambar 4.35 Black box testing pada menu section 2
  43. Gambar 4.36 Black box testing pada menu In 1
  44. Gambar 4.37 Black box testing pada menu In 1
  45. Gambar 4.38 Black box testing pada menu In 2
  46. Gambar 4.39 Black box testing pada menu In 2
  47. Gambar 4.40 Black box testing pada menu Out 1
  48. Gambar 4.41 Black box testing pada menu Out 1
  49. Gambar 4.42 Black box testing pada menu Out 2
  50. Gambar 4.43 Black box testing pada menu Out 2
  51. Gambar 4.44 Tampilan login
  52. Gambar 4.45 Tampilan home
  53. Gambar 4.46 Tampilan products
  54. Gambar 4.47 Tampilan categories
  55. Gambar 4.48 Tampilan Supplier
  56. Gambar 4.49 Tampilan Section
  57. Gambar 4.50 Tampilan In
  58. Gambar 4.51 Tampilan Out
  59. Gambar 4.52 Tampilan report barang masuk
  60. Gambar 4.53 Tampilan report barang keluar


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan dan memiliki peranan yang sangat penting di berbagai instansi pemerintahan dalam mengolah dan menyajikan data pembayaran menjadi mudah, akurat dan cepat serta dapat menyimpan data pembayaran secara otomatis terutama di instansi pemerintahan dalam hal ini pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan merupakan salah satu dari retribusi jasa umum yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Yang memiliki dasar hukum yang dikeluarkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pengolahan data pendataan pembayaran yang akurat, efektif dan tepat bertujuan untuk mempermudah pembuatan pendataan laporan pembayaran.

Sistem informasi pendataan pembayaran pada UPT Retribusi Persampahan sendiri saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik yaitu menggunakan Microsoft Office Excel sehingga pada proses pencatatan pendataan laporan pembayaran sering terjadi kekeliruan yang ada pada data-data dalam laporan pembayaran, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mempermudah pengguna dalam membuat laporan secara akurat dan cepat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan berbasis Web pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang sudah efektif dan efisien?
  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini pada UPT Retribusi Persampahan sudah dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat?
  3. Apakah dengan adanya sistem informasi monitoring dapat membantu Ketua UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima dalam mengontrol pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas untuk membatasi permasalahan pada penelitian ini maka di buatlah ruang lingkup penelitian ini yaitu membahas mengenai sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan berbasis web pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Mempermudah dalam pembuatan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dalam pengolahan data, pencarian data yang dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

  2. Memberikan solusi untuk menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat pada UPT Retribusi Persampahan.

  3. Mempermudah prosedur monitoring untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima dalam mengontrol pembayaran retribusi pelayanan persampahan UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

  4. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1. Dapat mempermudah dan memberikan suatu informasi yang lengkap, efektif dan efisien dalam pengolahan dan menyajikan data suatu informasi guna melakukan perubahan dalam pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang agar tidak terjadinnya kesalahan dimasa yang akan datang.

    2. Dapat mempermudah penyajian dan pengecekan data laporan yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan cepat yang dapat meminimalisir dari kesalahan pencatatan pada pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan.

    3. Dapat mempermudah dalam proses me-monitoring dalam mengontrol pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan oleh Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima untuk mengetahui jumlah pembayaran retribusi pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

    4. Metodologi Penelitian

      Metode Pengumpulan Data

      Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa metodologi penelitian, yaitu sebagai berikut :

      1. Observasi (Pengamatan Langsung)

        Penelitian ini menggunakan metode dengan cara observasi di UPT Retribusi Persampahan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini Bapak Marjaih,S.IP.,MAP, Ibu Fitriah dan ibu Ayunica Sukma.

      2. Interview (Wawancara)

        Melakukan wawancara kepada Bendahara Pembantu Penerima dan Petugas Pendata untuk menanyakan langsung apa saja sistem pendataan pembayaran yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan atau masalah yang ada pada saat penginputan data pembayaran, pengolahan data, penyajian informasi serta pembuatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan.

      3. Literatur Review (Studi Pustaka)

        Studi pustaka dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan.

      Metode Analisis

      Dalam penelitian ini digunakan metode analisa sistem dengan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service).

      Analisis PIECES ini sangat penting sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasannya untuk mengidentifikasi masalah sampai dengan menyelesaikan masalah dan akan ditemukan beberapa masalah utama, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan.

      Metode Perancangan

      Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan yaitu program Visual Paradigma for UML 6.4 enterprise Edition untuk menggambarkan class Diagram, Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. Sedangkan untuk bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan HTML, untuk tampilan antar muka aplikasi menggunakan CSS, MariaDB digunakan sebagai database, untuk server menggunakan Apache, Frameworknya menggunakan Laravel Sedangkan tahapan untuk mendesain menggunakan aplikasi Notepad++.

      Metode Pengujian

      Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu sistem untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada (errors/bugs/defects) dan mengevaluasi kondisi dan fitur dari entitas software yang diinginkan untuk mengetahui dari suatu sistem yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang digunakan adalah blackbox testing. Blackbox testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang memfokuskan kepada keperluan software, oleh karena itu metode blackbox testing ini dapat mengetahui dan memastikan apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.

      Sistematika Penulisan

      Secara garis besar penelitian ini, terdiri dari bab dan sub bab yang terstruktur, berikut ini sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

      BAB I PENDAHULUAN
      Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai masalah yang akan dibahas dalam Skripsi ini, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta uraian sistematika penulisan.

      BAB II LANDASAN TEORI
      Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang pendataan pembayaran retribusi yang dikutip dari berbagai sumber referensi maupun dari hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penelitian ini.

      BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
      Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang menjadi objek penelitian Skripsi ini, bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), dan Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

      BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
      Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang baru menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigma for UML 6.4 enterprise edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram, class Diagram rancangan basis data, dan rancangan tampilan sistem yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

      BAB V PENUTUP
      Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN


      BAB II

      LANDASAN TEORI

      TEORI UMUM

      Konsep Dasar Sistem

      Definisi Sistem

      Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sebuah sistem yang tepat untuk menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran atau tujuannya. Definisi sistem menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], adalah “Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

      Sedangkan menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [2], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

      Karakteristik Sistem

      Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[3] sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

      1. Komponen Sistem

        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

      2. Batasan Sistem

        Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

      3. Lingkungan Luar Sistem

        Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

      4. Penghubung Sistem

        Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

      5. Masukan Sistem

        Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

      6. Keluaran Sistem

        Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

      7. Pengolahan Sistem

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

      8. Sasaran Sistem

        Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


      Konsep Dasar Data dan Informasi

      Definisi Data

      Definisi data menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22) [4] adalah “Hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.

      Sementara menurut Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [5] mendefinisikan “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

      Sedangkan menurut Cornelius Puschmann dan Jean Burgess dalam International Journal of Communication (2014:1700)[6] mengatakan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yg kuat dalam catatan tersebut yg mana data asli atau pusat merupakan alat yg membantu.


      Definisi Informasi

      Definisi informasi menurut Muhamad Muslihudin Oktafianto (2016:9)[7] adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

      Sedangkan menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8] mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.


      Nilai Informasi

      Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[9] Ada 10 Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

      1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

      2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

      3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

      4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

      5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.</p>
      6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

      7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

      8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

      9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

      10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, definisi sistem informasi menurut Laudon dan P. Laudon yang dikutip oleh Dui Astuti, dkk dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi (515:2017)[10] adalah “Secara teknis sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi”.

      Sedangkan menurut Ni Nyoman Utami Januhari dalam Jurnal Sistem Informatika (87:2015)[11] mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem yang secara umum terjadi atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data dan menyediakan informasi kepada para pemakai”.

      Komponen Sistem Informasi

      Menurut Jeperson Hutahaean (13:2014)[12] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

      1. Blok Masukan (Input Block)

        Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

      2. Blok Model (Model Block)

        Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan

      3. Blok Keluaran (Output Block)

        Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      4. Blok Teknologi (Block Technology)

        Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

      5. Blok Basis Data (Database Block)

        Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

      6. Blok kendali (Control Block)

        banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


      Konsep Dasar Analisis Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Definisi analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[13] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

      Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36)[14] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.


      Prinsip - prinsip Analisis sistem

      Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18) [4] adalah : p></div>

      1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

      2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.p></li>

      3. <p style="line-height: 2"> Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

      4. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


      Konsep Dasar Elisitasi

      Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Faktor Exacta (2014:166)[15] mendefinisikan bahwa “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”. Elisitasi di dapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

        1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang dibahas.
      5. Elisitasi Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

        1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
        2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
        3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?


      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi studi literatur menurut Canggih Ajika Pamungkas dalam Jurnal INFORMA (2015:11)[16] adalah “Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini termasuk bahan-bahan yang berkaitan dengan proses akademik”.

      Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[17] adalah “Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.


      TEORI KHUSUS

      Konsep Dasar Sistem Informasi Akademik

      Definisi Akademik

      Definisi akademik menurut Julian Chandra W. dalam Jurnal Profit (2013:20)[18] adalah “Keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka dan leluasa”.

      Sedangkan menurut Liatmaja yang dikutip oleh Abi Burrahman dalam Jurnal SISTEMASI (2017:34)[14] mendefinisikan bahwa “Akademik adalah suatu bidang yang mempelajari tentang kurikulum atau pembelajaran dalam fungsinya untuk meningkatkan pengetahuan dalam segi pendidikan/pembelajaran yang dapat dikelola oleh suatu sekolah atau lembaga pendidikan”.


      Definisi Sistem Informasi Akademik

      Definisi sistem informasi akademik menurut Julian Chandra W. dalam Jurnal Profit (2013:20)[18] adalah “Suatu sistem yang mengolah data-data akademik pada suatu instansi pendidikan baik formal maupun informal dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Secara umum data-data yang diolah dalam sistem informasi akademik meliputi data guru, data siswa, data mata pelajaran dan jadwal mengajar dan data-data lain yang bersifat umum berdasarkan kebutuhan masing-masing lembaga pendidikan”.

      Sedangkan menurut Boy Suzanto dan Iwan Sidhata dalam Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship (2015:19)[19] mengatakan bahwa “Sistem informasi akademik merupakan bagian dari pengendalian internal suatu kegiatan akademik yang meliputi pemanfaatan sumber daya manusia, dokumen, teknologi dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah akademik. Sistem informasi akademik ini merupakan sistem informasi berdasarkan pada aktivitas manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen, keputusan dan sebuah database”.

      Sementara menurut Abi Burrahman dalam Jurnal SISTEMASI (2017:34)[14] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi akademik adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan informasi dan menata administrasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik. Dengan penggunaan perangkat lunak seperti ini diharapkan kegiatan administrasi akademik dapat dikelola dengan baik dan informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat”.


      Definisi Nilai

      Menurut Louis O. Kattsoff yang dikutip oleh Susy Kusuma Wardani dalam Jurnal IJNS (2013:32)[20] mengatakan bahwa Nilai dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

      1. Nilai Interinsik

      2. Nilai interinsik adalah nilai dari sesuatu yang sejak semula sudah bernilai.

      3. Nilai Instrumental

      4. Nilai instrumental adalah nilai dari sesuatu karena dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan.


      Definisi Siswa

      Definisi siswa menurut Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:6)[21] adalah “Orang yang dengan sengaja belajar di sekolah untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada suatu jalur pendidikan formal (dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas) maupun pendidikan nonformal”.


      Definisi Guru

      Definisi guru menurut Indah Devi Novitasari dalam Naskah Publikasi (2014:5)[21] adalah “Orang yang dengan sengaja mempengaruhi siswa untuk terus belajar”.


      Definisi Jadwal

      Definisi jadwal menurut Erwin Herdiansyah dan Rinda Cahyana dalam Jurnal Algoritma (2015:1)[22] adalah “Pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci”.


      Konsep Dasar Internet

      Definisi internet Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25)[3] adalah “Dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, terhadap masalah sosial misalnya dengan menggunakan alat-alat bantu online untuk mencapai bisnis elektronik (ecommerce), kepemilikan informasi dan interaksi dengan masyarakat”.

      Ada beberapa fasilitas dari internet yang sering kita temui bahkan digunakan antara lain:

      1. E-mail

      2. World Wide Web (WWW)

      3. Newsgroup

      4. Telnet

      5. Chat

      6. File Transfer Protocol (FTP)

      Sedangkan menurut Meta Amalya Dewi, dkk dalam Jurnal CCIT (2014:121)[23] mendefinisikan bahwa “Internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas”.

      Sementara menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[24] mengatakan bahwa “Internet is a network of computers around the world which are interrelated or interconnected”. (Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terkait atau saling berhubungan).


      Konsep Dasar Website

      Definisi Website

      Definisi website menurut Wiga Ariyani, dkk dalam "International Journal of Science and Research" (USR) (2015:380)[24] adalah “Website is a location on the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).

      Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52)[25] mendefinisikan bahwa “Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet”.


      Jenis-Jenis Website

      Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[26] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

      2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


      Konsep Dasar Analisa PIECES

      Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:3)[27] mengatakan bahwa “Metode PIECES dapat digunakan untuk menganalisis masalah dan kelemahan dari sistem lama. PIECES sendiri meliputi Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency), dan Pelayanan (Service)”.

      1. Analisis Kinerja (Performance)

      2. Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (troughtput) dan waktu tanggap (respon time). Jumlah produksi (troughtput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap (respon time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

      3. Analisis Informasi (Information)

      4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data dan meneliti data yang tersimpan dalam sebuah sistem.

      5. Analisis Ekonomi (Economic)

      6. Alasan ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

      7. Analisis Kontrol (Control)

      8. Tugas-tugas bisnis perlu di monitor dan dibetulkan jika menemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan.

      9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

      10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

      11. Analisis Pelayanan (Service)

      12. Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

        1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten dan tidak dipercaya.
        2. Sistem tidak mudah dipelajari dan digunakan.
        3. Sistem canggung untuk digunakan.
        4. Sistem tidak fleksibel.


      Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

      Definisi Unified Modeling Language (UML)

      Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22)[28] adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

      Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[29] mendefinisikan bahwa “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang di desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).

      Sementara menurut Sparx S yang dikutip oleh K. P. Jayant, dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering (2014:148)[30] mendefinisikan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan gambaran dari sistem perangkat lunak).


      Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

      Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185)[31], CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb:

      1. Use Case Diagram

      2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

      3. Activity Diagram

      4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

      5. Sequence Diagram

      6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

      7. Class Diagram

      8. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


      Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

      Definisi PHP

      Definisi PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13)[32] adalah “Bahasa pemrograman web yang bersifat server side, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan dikomputer server (Web Server), sedang hasilnya yang dikirim ke komputer client (Web Browser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Markup Language)”.

      Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) (2013:43)[33] mendefinisikan bahwa “PHP (recursive acronym for PHP: Hypertext Preprocessor) is a widely-used open source general purpose server side scripting language that is especially suited for web development and can be embedded into HTML”. (PHP (akronim rekursif untuk PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script sisi server open source umum yang digunakan secara umum yang sangat sesuai untuk pengembangan web dan dapat disematkan ke dalam HTML).


      Definisi HTML

      Definisi HTML (Hyper Text Markup Language) menurut Fera Sulistian Herawati, dkk dalam Jurnal LPKIA (2014:2)[34] adalah “Sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet”.

      Sedangkan menurut Saputra yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:49)[35] mengatakan bahwa “HTML yaitu bahasa pemograman hypertext. HTML ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML”.


      Definisi CSS

      Definisi CSS (Cascading Style Sheet) menurut Aditama yang dikutip oleh Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika (2015:50)[35] adalah “Salah satu bahasa pemrograman web yang bertujuan untuk membuat web kita menjadi lebih menarik dan terstruktur, dalam CSS kita bisa merubah warna tabel, besar font atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua jendela web yang berkaitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat berubah, dengan CSS kita tidak perlu membuat style pada setiap file PHP, karena cukup dengan satu file CSS kita telah bisa mengontrol semua style yang kita inginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan pada web browser”.

      Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) (2013:43)[33] mendefinisikan bahwa “CSS (Cascading Style Sheets) is designed to enable the separation between document content (in HTML or similar markup languages) and document presentation. This technique is used to improve content accessibility also to provide more flexibility and control in the specification of content and presentation characteristics. This enables multiple pages to share formatting and reduce redundancies”. (CSS (Cascading Style Sheets) dirancang untuk memungkinkan pemisahan antara konten dokumen (dalam HTML atau bahasa markup serupa) dan presentasi dokumen. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas konten juga untuk memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar dalam spesifikasi konten dan karakteristik presentasi. Hal ini memungkinkan beberapa halaman untuk berbagi format dan mengurangi redudansi).


      Konsep Dasar MariaDB

      Definisi MariaDB menurut Yana Permana (2016:1)[36] adalah sistem manajemen database relasional yang dikembangkan dari MySQL. MariaDB dikembangkan oleh komunitas pengembang yang sebelumnya berkontribusi untuk database MySQL”. Tools yang mampu bekerja dengan MariaDB, diantaranya:

      1. Database Workbench: Aplikasi untuk pengembangan dan administrasi database relasional MariaDB dan database lainnya.

      2. DBEdit: Aplikasi administrasi dan manajemen database MariaDB dan database lainnya.

      3. HeidiSQL: Aplikasi client yang bersifat open source untuk sistem operasi Windows. HeidiSQL juga mendukung MariaDB dengan dukungan fitur yang spesifik seperti Virtual Column.

      4. Navicat: Aplikasi manajemen berbagai database termasuk MariaDB. Navicat termasuk aplikasi yang cross-platform dengan lisensi proprietary.

      5. phpMyAdmin: Aplikasi administrasi dan manajemen database berbasis web untuk MySQL.

      6. SQLyog: Aplikasi administrasi dan manajemen database untuk sistem operasi Windows dan Linux.


      Konsep Dasar Notepad++

      Definisi Notepad++ menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4)[27] adalah “Sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitik beratkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

      Sedangkan menurut Noviana Nuryanti dalam Skripsi Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Toko Bariklana (2013:57)[37] mengatakan bahwa “Notepad++ merupakan program teks editor yang memudahkan programmer dalam menggunakan coding serta mendukung berbagai bahasa pemrograman yang berjalan di sistem operasi windows dan dapat digunakan untuk merancang dan membuat halaman web”.


      Konsep Dasar Framework Laravel

      Definisi Framework

      Definisi Framework menurut Basuki yang dikutip oleh D Tri Octafian dalam Jurnal Teknomatika (2015:2)[38] adalah “Sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal”. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:

      1. Waktu pembuatan aplikasi website jauh lebih singkat,

      2. Kode website jadi lebih mudah dibaca, karena sedikit dan sifatnya pokok, detailnya adalah kode dari framework,

      3. Website menjadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua komponen kode website, terutama kode sistem framework,

      4. Tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti koneksi database, validasi form, GUI (Graphical User Interface) dan keamanan,

      5. Pikiran pengembang menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website, apa yang ditampilkan dan layanan apa saja yang diberikan dari aplikasi website tersebut,

      6. Jika dikerjakan team work, maka akan lebih terarah karena sistem framework, mengharuskan adanya keteraturan pelekatan kode. Seperti pengambilan database terpisah dengan bagian pengaturan tampilan pengunjung.


      Definisi Laravel

      Definisi laravel menurut Aminudin (2015:2)[39] adalah “Laravel dirilis dibawah lisensi MIT dengan kode sumber yang sudah disediakan oleh Github, sama seperti framework-framework yang lain, laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line tool yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt”.


      Definisi Composer

      Definisi Composer menurut Aminudin (2015:13)[39] adalah “Fitur (dependency) tambahan untuk PHP yang memiliki basis layaknya Command Line dan berfungsi sebagai penginstall third-party plugin untuk aplikasi web secara cepat”.


      Konsep Dasar XAMPP

      Definisi XAMPP

      Definisi XAMPP menurut U. Darmanto Soer dan Wahyudi dalam Jurnal SIGMA (2015:42)[40] adalah “Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

      Sedangkan menurut Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (2014:26)[41] mendefinisikan bahwa “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes”. (XAMPP adalah singkatan dari Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P). Ini adalah distribusi Apache sederhana dan ringan yang membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web lokal untuk tujuan pengujian).


      Definisi Apache

      Definisi Apache web server menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13)[32] adalah “Web server yang bersifat open source dan mempunyai performance bagus, fleksibel dan mendukung berbagai macam platform sistem operasi”.


      Konsep Dasar Blackbox Testing

      Berikut adalah beberapa definisi Blackbox Testing, diantaranya:

      Definisi Blackbox Testing menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi dalam International Journal of Computer Applications (2015:44)[42] adalah “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”. (Uji kotak hitam adalah tes yang tidak memperhatikan mekanisme dalam sistem atau alat; itu hanya difokuskan pada output produksi berdasarkan input dan kondisi yang dipilih).

      Sedangkan menurut M. Sidi Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:34)[43] mendefinisikan bahwa “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.


      Literature Review

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Kristin Tyas Wardani, dkk dalam Jurnal Speed yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Akademik Lembaga Bimbingan Belajar Spectrum” (2012).[44] Masalah yang dihadapi Bimbingan Belajar Spectrum adalah dalam pengolahan data akademik, yang dimaksud akademik disini meliputi data siswa, data pembayaran, nilai siswa dan data guru, selain itu pimpinan kesulitan jika sewaktu-waktu membutuhkan laporan. Oleh karena itu peneliti membuat sistem informasi akademik yang dapat membantu pihak lembaga dalam mengatasi permasalahan yang ada, yakni pengolahan data akademik yang masih menggunakan pembukuan.

      2. Penelitian yang dilakukan oleh Melan Susanti dalam Jurnal Informatika yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta” (2016).[45] Masalah yang dihadapi oleh SMK Pasar Minggu Jakarta ini belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga untuk mendapatkan informasi orang tua dan siswa harus datang ke sekolah. Oleh karena itu peneliti merancang sebuah website yang bertujuan untuk membantu memperlancar informasi antara pihak sekolah, siswa-siswi dan masyarakat. Sistem informasi akademik yang dirancang ini dapat memberikan solusi yang lebih cepat dalam pengolahan nilai, pembuatan laporan lebih efektif dan efisien karena penyimpanan data sudah dalam database.

      3. Penelitian yang dilakukan oleh Yudie Irawan, dkk yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Website Untuk Penyampaian Informasi Sekolah dan Media Promosi Kepada Masyarakat” dalam Jurnal SIMETRIS (2016).[46] Selama ini pemberitahuan tentang informasi sekolah masih dilakukan secara manual, kebanyakan informasi terbaru masih ditempel dipapan pengumuman, melalui speaker yang dipasang tiap kelas, surat selembaran yang dibagikan kepada siswa dan masih menggunakan media informasi seperti spanduk dan pamflet sebagai media promosi kepada masyarakat. Maka dari itu peneliti membuat sistem yang memanfaatkan website dalam pengembangan kompetensi dan kualitas sekolah dikarenakan website adalah media yang sangat interaktif dan dinamis untuk menambah wawasan dan eksistensi diri.

      4. Penelitian yang dilakukan oleh Tedi Kurnia, dkk dalam Jurnal Algoritma yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akademik Nilai Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: SMK Ciledug Al-Musaddadiyah Garut)” (2012).[47] Sistem yang berjalan saat ini pada SMK Ciledug Al-Musaddadiyah Garut untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal pelajaran, nilai hasil ujian dan tugas masih bersifat manual. Hal ini menyebabkan lambatnya penyampaian informasi bagi siswa dan guru, karena selama ini pengelolaan akademik yang dilakukan hanya dapat dilakukan jika berada di sekolah. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka dirancang sistem informasi akademik nilai siswa secara online yang nantinya akan digunakan sebagai alat bantu dalam pengelolaan informasi dan perancangan sistem ini menggunakan metodologi Unified Approach (UA).

      5. Penelitian yang dilakukan oleh Benisius yang berjudul “Implementasi Algoritma First In First Served (FIFS) Pada Sistem Penjadwalan Perkuliahan (Studi Kasus Di Direktorat Akademik Universitas Halmahera)” pada Jurnal UNIERA (2013).[48] Menerangkan Universitas Halmahera sejak tahun 2011 sudah memiliki sistem informasi akademik berbasis teknologi informasi yang digunakan untuk menunjang pelayanan akademik seperti penginputan jadwal kelas, pencetakan presensi kelas, DRS-DHS dan lainnya. Namun, sistem yang sudah ada belum dilengkapi dengan kemampuan untuk mendeteksi kondisi bentrok dalam penjadwalan sehingga bentrok masih dapat terjadi. Penelitian ini bermaksud mengembangkan suatu aplikasi yang mampu mendeteksi terjadinya bentrok ruang, dosen dan mata kuliah pada semester yang sama dan memberikan informasi rekap pemakaian ruang dan jumlah sks mengajar dosen.

      Literature review diatas merupakan sumber acuan untuk merancang sistem informasi akademik pada SMA Nusantara 1 Tangerang. Maka disimpulkan perbedaan penilitian terdahulu dengan penelitian ini adalah:

      1. Sistem informasi akademik yang dibuat berbasis web ini akan menggunakan database MariaDB karena database ini lebih kompatibel. Serta framework PHP yang digunakan adalah Laravel karena framework ini tingkat keamanannya baik dan dapat menghindari repetitive work sehingga menghemat waktu pembuatan website.

      2. Sistem akan dibuat lebih efektif dan efisien karena mencakup penginputan nilai dari guru yang dapat dilihat oleh siswa dan menghasilkan laporan kepada kepala sekolah berbentuk PDF.

      3. Sistem ini akan dapat membuat jadwal pelajaran yang mampu mengatasi terjadinya bentrok antar kelas dan menghasilkan laporan jadwal secara cepat kepada kepala sekolah.

      4. Sistem akademik berbasis web ini akan menjadikan pendataan siswa dan guru lebih baik, sehingga untuk pelaporan siswa dan guru yang aktif dapat diakses kapanpun dan dimana saja.



      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah PT Surya Toto Indonesia. Tbk

      CV Surya adalah suatu usaha perdagangan bahan bangunan yang dinamis merupakan titik awal dari perusahaan PT Surya Toto Indonesia. Pada tahun 1968 untuk mencapai kedudukan terbaik di industri saniter, maka perusahaan mengawali langkahnya sebagai agen dari Toto Limited, Jepang yang merupakan perusahaan sanitary wares dan plumbing terbesar di dunia.

      Dengan pertimbangan banyaknya sumber daya yang tersedia di Indonesia dan melihat adanya kesempatan yang menguntungkan di masa depan pada bidang usaha ini di Indonesia, maka pada tahun 1977 didirikan sebuah perusahaan yang diberi nama PT Surya Toto Indonesia dan berkantor pusat di Jl. Tomang Raya No. 18. Perusahaan ini adalah bentuk kerjasama antara CV Surya dengan Toto Limited dan Kashima Trading Company.

      Sebagai wujud kerjasama tersebut dibangun sebuah pabrik pertama yang berlokasi di Jl. M.H. Thamrin Km. 7 Serpong, Tangerang. Pada tahun 1978 pabrik ini sudah mulai beropersai dengan jumlah karyawan sebanyak 65 orang. Sesuai perkembangannya yang cukup signifikan dengan ditandai semakin meningkatnya produk yang dihasilkan, jenis produk yang beraneka ragam disertai perekrutan karyawan yang hampir setiap tahun sehingga sekitar tahun 1980 produk yang dihasilkan sudah mendapat pengakuan internasional dan perusahaan dapat mengekspor produknya ke beberapa Negara Asia, Eropa, dan Amerika. Namun dari semua hal tersebut diatas yang terpenting adalah pembangunan pabrik yang berkesinambungan.

      Karena hal tersebut di ataslah, maka pada tahun 1985, pabrik peralatan perlengkapan saniter (plumbing fitting) dibangun pada lokasi yang sama. Dengan demikian PT Surya Toto Indonesia memiliki dua divisi produksi, yaitu divisi saniter dan divisi fitting. Pada tahun 1989, divisi saniter menambah pabrik baru pada lokasi yang berbeda, yaitu di desa Bojong, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

      Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1990, PT Surya Toto Indonesia melepas sahamnya ke Bursa Efek Jakarta, sehingga namanya menjadi PT Surya Toto Indonesia Tbk. Saat ini karyawan yang bekerja pada PT Surya Toto Indonesia Tbk, mencapai ribuan dengan kapasitas produksi lebih dari 1.000.000 unit per tahun.

      Guna kelancaran dalam menghadapi persaingan global dan mempermudah dalam eksport produknya PT Surya Toto Indonesia sudah mendapatkan sertfikat ISO 9001 versi ’94 yang kemudian diperbarui ke ISO 9002 versi 2000 dan saat ini sudah dilengkapi ISO 14001 mengenai lingkungan. Selain itu PT Surya Toto Indonesia juga memiliki sertifikat Japan Industrial Standard (JIS) atau standar industri Jepang.

      Visi PT Surya Toto Indonesia Tbk

      Adapun visi dari PT Surya Toto Indonesia Tbk sbb:

      Menjadi perusahaan yang terkemuka yang dapat Memberikan Konstribusi terhadap perkembangan masyarakat.

      Misi PT Surya Toto Indonesia Tbk

      Adapun misi dari PT Surya Toto Indonesia Tbk sbb:

      1. Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

      2. Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

      3. Mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati.

      4. Menghargai individu dan membina Kerjasama.

      5. Menghargai individu dan membina Kerjasama.

      Pemasaran PT Surya Toto Indonesia Tbk

      Dalam perkembangannya pemasaran di PT. Surya Toto Indonesia terbagi menjadi dua , yaitu :

      1. Pemasaran dalam Negeri (Lokal Sales)

      2. Adapun pemasaran produk dalam negeri dipercayakan kepada PT. Surya Pertiwi, yaitu perusahaan swasta nasional yang berpengalaman dalam menangani pemasaran barang sanitary. PT Surya Pertiwi memiliki sarana-sarana yang menunjang dalam kesuksesan pemasaran produk sanitary karena mempunyai Manajemen Administrasi yang baik, staf pemasaran yang berpengalaman dan armada transportasi yang memadai. Di samping itu PT Surya Pertiwi juga memiliki 14 agen penjualan dan 800 dealer local yang tersebar di setiap propinsi di Indonesia, sehingga hal ini dapat menjadi prospek dalam negeri yang baik.

      3. Pemasaran Luar Negeri

      4. Pada tahun 1980, PT Surya Toto Indonesia mendapatkan sertifikat untuk produk sanitary dari Singapore Institute Of Standart Industrial Research (SISIR) yang merupakan pengakuan internasional dalam mengisi pasar ekspor. Dengan mutu produk terjamin melalui 19 agen penjualan di luar negeri maka produk sanitary dan fitting telah nerjalan dengan baik. Adapun negara tujuan ekspor dari PT Surya Toto Indonesia diantaranya adalah : 1. Jepang, 2. Malaysia, 3. Cina, 4. Korea, 5. Singapura, 6. Vietnam, 7. Brunei, 8. Taiwan, 9. Kuwait, 10. Hongkong, 11. Thailand, 12. Filipina, 13. Pakistan, 14. Amerika, 15. Qatar, 16. Mesir, 17. Fiji, 18. UEA, 19. Australia, 20. Selandia Baru, 21. Kamboja, 22. Myanmar, 23. Saudi Arabia.

      Falsafah Dan Trisila PT Surya Toto Indonesi Tbk

      Falsafah Perusahaan

      Membentuk kualitas ke segala hal yang kita buat. Tri Sila pada PT Surya Toto Indonesia Tbk adalah sbb:

      1. Keseragaman tindak

      2. Kepercayaan pelanggan

      3. Perkembangan bersama

      Struktur Organisasi PT Surya Toto Indonesi Tbk

      Perusahaan PT Surya Toto Indonesia mempunyai struktur organisasi campuran, yaitu gabungan antara struktur produk dan struktur fungsional. Yang dimaksud dengan struktur produk disini adalah disebabkan perusahaan terbagi atas produk sanitary dan produk fitting yang masing-masing dipimpin oleh dua direktur, yaitu Direktur Teknik dan Direktur Produksi pada masing-masing divisi baik itu divisi sanitary maupun divisi fitting, sedangkan yang dimaksud dengan struktur fungsional adalah karena perusahaan mempunyai divisi administrasi dan keuangan yang berfungsi untuk melayani urusan keuangan dan administrasi dari kedua divisi (Sanitary dan Fitting). Selain itu, perusahaan memiliki divisi pemasaran yang fungsinya melayani kedua divisi produk tersebut. Adapun puncak pimpinan perusahaan berada dibawah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang membawahi Dewan Komisasris dan memiliki kewenangan menunjuk seorang Presiden Direktur/Wakil Presiden Direktur yaitu Bapak Mardjoeki Atmadiredja dengan tanggung atas jalannya perusahaan.

      Dari masing-masing direktur dalam tiap divisi terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang terbentuk menurut tahapan proses kerjanya dengan dipimpin seorang manager dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1

      Gambar 3.1. Struktur Organisai PT Surya Toto Indonesia


      Bidang Usaha PT Surya Toto Indonesi Tbk

      PT Surya Toto Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan memproduksi beragam produk berupa barang sanitary dan fitting untuk keperluan kamar mandi dan perlengkapannya. Karena memiliki kualitas yang cukup baik, ini menyebabkan produk yang dihasilkan sering digunakan oleh golongan konsumen menengah ke atas, misalnya : real estate, perumahan eksekutif, perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.

      Adapun ragam produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

      1. Divisi Sanitary

      2. Produk yang dihasilkan pada divisi saniter adalah produk-produk yang berbahan dasar keramik, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

        a. Closet jongkok dan closet duduk

        b. Lavatory (wastafel)

        c. Bidet (tempat kencing untuk wanita)

        d. Urinal (tempat kencing untuk laki-laki)

        e. Accessories (perlengkapan kamar mandi)

        f. Sink (tangki air untuk closet duduk)

      3. Divisi Fitting

      4. Produk yang dihasilkan pada divisi fitting adalah produk-produk yang merupakan perlengkapan dari produk-produk sanitary

        dengan bahan dasar bisa dari metal ataupun plastic, yang diantaranya adalah sebagai berikut :

        a. Mixing Faucet (untuk keran pancampuran)

        b. Lavatory (untuk keran wastafel)

        c. Stop Valve (stop keran)

        d. Waste Fitting (trap pembuangan air)

        e. Jet Washer (alat pembilas)

        f. Shower Head / Hand (alat untuk mandi)

        g. Flush Urinal (alat pembilas urinal)

        h. Seat & Cover

        i. Macam-macam aksesoris.

      Proses Produksi dan Non Produksi PT Surya Toto Indonesi Tbk

      Mengingat kerja praktek yang dilakukan hanya pada proses-proses yang ada di Divisi Fitting, maka penjelasan mengenai proses produksi hanya pada proses-proses yang terkait dengan pembuatan part (elemen) pada divisi Fitting. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan aliran proses seperti dibawah ini :

      Gambar 3.2 Struktur Organisai PT Surya Toto Indonesia

      Namun pada kenyataannya Divisi Fitting di PT Surya Toto Indonesia terbagi menjadi dua bagian penting yaitu, bagian produksi dan bagian non-produksi. Yang membedakan dari kedua bagian tersebut adalah pada tingkat output yang dihasilkan pada bagiannya masing-masing. Bagian produksi menghasilkan barang dan bagian non-produksi menghasilkan jasa. Agar lebih jelas maka akan disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

      1. Proses Produksi Bagian Fitting

      2. Proses produksi di Divisi Fitting dilakukan melalui tahapan-tahapan proses yang disebut seksi. Adapun tahapan proses produksi dapat dijelaskan dengan uraian sebagai berikut :

        a. Supplier

        Supplier merupakan bagian dari sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan. Supplier sendiri berfungsi sebagai pemasok bahan-bahan atau material yang diperlukan untuk proses produksi dan harus dilibatkan untuk menjaga kelangsungan proses produksi agar dapat berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan terkait kesesuaian spesifikasi material yang dibutuhkan sehingga produk tersebut memenuhi standar yang diinginkan.

        b. Seksi Casting (C/A)

        Proses casting adalah prose pencetakan atau pengecoran logam cair kedalam cetakan untuk membentuk produk-produk Divisi Fitting. Proses casting merupakan langkah awal dari sebuah rangkaian tahapan produksi di Divisi Fitting.Proses kerja casting pada Divisi Fitting dapat digambarkan dengan bagan alur prose berikut ini:

        Gambar 3.3 Alur kerja proses casting

        1. )Core

          Proses core adalah proses untuk membuat kerangka dalam body part yang nantinya akan hancur pada saat di shot blast sehingga membentuk ruang kosong (rongga) pada body part tersebut. Adapun bahan baku utama untuk membuat padatan core ini adalah :

          a) Binder Rezin, merupakan campuran air biasa dan rezin (PB) bubuk.

          b) Hardener

          c) Pasir core / pasir silica.

        2. )LPDC (Low Pressure Die Casting)

          Jika diterjemahkan secara bebas dapat diartikan pengecoran pada cetakan dengan tekanan rendah. Bahan baku yang dipakai adalah brass ingot dan zat yang perlu ditambahkan dalam peleburan bahan baku casting adalah aditive yang berguna untuk membersihkan metal dari campuran komponen lain sehingga benda-benda tersebut dapat naik ke permukaan/terpisah. Selain itu perlu dipersiapkan Graphite yang berfungsi untuk menjaga suhu mould LPDC dan senyawanya dapat menekan menempelnya cairan logam pada mould LPDC.

        3. )Shot Blast

          Shot blast adalah proses membuang sisa-sisa pasir core yang ada dalam rongga benda kerja yang baru dicetak. Istilah lain dari proses shot blast adalah pencucian pasir core. Untuk menghindari perubahan bentuk proses shot blast dilakukan pada mesin shot blast antara 600-720 detik (10-12 menit), pada saat benda kerja dalam keadaan dingin.

        4. )Cutting

          Proses cutting adalah proses yang dilakukan setelah pasir core dibersihkan, yaitu proses pemisahan benda kerja dari runnernya dengan menggunakan mesin cutting yang dilakukan secara manual.

        5. )Grinding

          Proses grinding adalah proses untuk menghaluskan hasil cutting/ membuang sisa-sisa yang tidak bisa diproses pada mesin cutting. Proses grinding disini dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda dan dilakukan secara manual.

        c. Seksi Forging (F/O)

        Proses forging adalah proses pembetukan produk fitting dengan menggunakan bahan baku batang kuningan (brass bar) yang dimasukan kedalam tungku dengan suhu ± 750° C, kemudian logam ini dipressing pada cetakannya (Stamping). Seperti halnya pada seksi casting setelah produk dikeluarkan dari cetakan akan dilakukan proses persiapan berupa perampingan bagian-bagian produk yang diinginkan agar memudahkan proses selanjutnya.

        d. Seksi Machining (M/C)

        Proses Machining adalah proses pengerjaan produk dengan menggunakan mesin untuk mendapatkan produk-produk yang sesuai dengan gambar disain produk yang dikehendaki sehingga dapat dirakit. Hasil dari proses Machining sangat menentukan kemampuan rakit dari suatu produk, karena setiap hasil yang diproses pada seksi ini merupakan bagian-bagian/komponen dari suatu tipe produk.

        Seksi machining merupakan seksi yang paling kompleks karena keragaman dari komponen yang diproses pada Divisi Fitting dapat terlihat disebabkan seksi Machining selain menerima kelanjutan dari proses Casting dan Forging juga menampung dari supplier langsung sehingga komponen yang diproduksi pada seksi ini sangat banyak dan beraneka-ragam. Selain itu memiliki urutan proses dan waktu proses yang berbeda-beda sesuai dengan komponen yang diproduksinya.

        Berbagai macam proses Machining sebagian besar menggunakan mesin, baik yang semi otomatis maupun manual, ada pula yang hanya sekedar menggunakan mejalankan dengan dilengkapi peralatan seperti : motor, alat bantu (jig), palu, dan perkakas lainnya.

        e. Seksi Polishing

        Pada dasarnya poroses polishing adalah prose memoles produk sehingga produk tersebut halus dan terlihat mengkilap. Adapun peralatan yang digunakan pada proses ini terdapat dua macam, yaitu : belt machine dan buff machine yang kedua prosesnya dilakukan secara manual dan automatic. Yang pertama menggunakan semacam amplas berwujud sabuk, yang dikenal dengan nama Abbrasive Belt dengan tingkat kekasaran bervariasi, yaitu : 100, 400 dan 600. Ukuran kekasaran ini menunjukan banyaknya grain dalam luas amplas 1 inchi persegi, berarti semakin besar ukurannya semakin halus produk yang dihasilkan. Sedangkan Buff Machine adalah alat poles yang berputar, dimana penggunaan alat ini harus disertai dengan polishing compound (Tripoli) yang terbuat dari SiO₂, Al₂O₃, atau CrO₃.

        f. Seksi Plating

        Plating adalah proses pelapisan benda kerja menggunakan cairan kimia sebagai bahan pelapisnya dengan tujuan agar produk yang dihasilkan terlihat indah dan awet. Proses Plating di Divisi Fitting PT Surya Toto Indonesia terbagi menjadi 4 proses Plating, yaitu : Nikel Chrome Metal, Plating Plastik, Plating Emas, dan Plating Pearl (Satin/Mutiara).

        g. Seksi Assembling

        Proses Assembling adalah proses perakitan produk yang masih berupa bagian-bagian dari part/komponen menjadi tipe suatu produk dan siap kirim. Sebelum perakitan dimulai sebagian besar jenis produk, yaitu produk-produk yang terbuat dari logam harus melalui proses pemberian merk (Marking) dan masih termasuk kedalam proses ini. Pemberian merk dilakukan menggunakan alat marking, ada yang manual namun saat ini sudah terdapat alat marking dengan teknologi laser sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada seksi ini.

        h. Injection

        Proses injection adalah proses yang digunakan untuk membuat produk-produk bebahan dasar plastik jenis resin polypropylene. Polypropylene mempunyai nilai impak dan kekuatan yang tinggi, serta tahan terhadap suhu dan bahan-bahan kimia. Polypropylene yang tadinya berbentuk butiran, dicairkan dalam ruang pemanas bersuhu antara 120°-260° C, dimana bahan itu mengalami plastisasi. Selanjutnya diinjeksikan dalam rongga cetakan (yang tertutup) dibawah tekanan yang cukup besar. Produk cetak akan mengeras dalam rongga itu dibawah pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui saluran dalam cetakan. Setelah penekanan injeksi, penekan ditarik kembali, cetakan terbuka dan produk dikeluarkan dari cetakan yang selanjutnya dilakukan pemotongan bagian-bagian yang tidak dikehendaki dengan bantuan gunting. Contoh produk dari proses injeksi diantaranya adalah : pembuatan seat dan cover yang digunakan untuk closet duduk, shower, pegangan keran, dan lain-lain.

        i. Seksi Quality Control (QC)

        Quality Control adalah serangkaian proses yang ditujukan untuk menjaga produk agar selalu dalam batas-batas standar/sesuai spesifikasi seperti yang diharapkan oleh pelanggan. Tugas dari seksi QC selain melakukan pemeriksaan, juga memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap seksi lain mengenai kerusakan yang terjadi dan cara pemecahan masalahnya. Seksi ini juga terdapat pada setiap lini produksi untuk menjaga kualitas tetap terjamin.

      3. Proses Non-Produksi

      4. a. Seksi Planing Production and Inventory Control (PPIC)

        Seksi ini mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi dan persediaan berdasarkan prosedur yang ditetapkan. Data yang dijadikan acuan untuk perencanaan produksi dan persediaan adalah data yang ada pada program SAP yang telah “link” ke seksi Warehouse.

        b. Seksi Purchasing

        Seksi ini bertugas melakukan pembelian terhadap pesanan barang dari seksi-seksi lainnya (order), dan menentukan pemasok (supplier/subkontraktor) berdasarkan standar kompetensi supplier.

      Tugas dan Tanggung Jawab

      Pembagian Tugas

      1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

      2. Bertugas mengawasi kerja yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi seta memegang kekuasaan tertinggi di perusahaan.

      3. Dewan Komisaris

      4. Bertugas mengawasi segala kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan yang berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada para pemegang saham.

      5. Tugas Presiden Direktur diantaranya adalah :

      6. Memberikan kebijakan perusahaan

        a. Mengambil sikap dalam pengembangan / perluasan perusahaan

        b. Memberi bimbingan kepada bawahan di lingkungan perusahaan(C/A)

        c. Mengadakan pertemuan dengan direksi-direksi perusahaan

      7. Tugas Wakil Presiden Direktur diantaranya adalah :

      8. a. Membantu tugas Presiden Direktur pada perusahaan

        b. Bertanggung jawab atas seluruh kelancaran kegiatan perusahaan(C/A)

        c. Atas persetujuan Presiden direktur mengangkat sekretaris dalam membantu melaksanakan tugas perusahaan

      9. Tugas Direktur Marketing diantaranya adalah :

      10. a. Membuat program perencanaan penjualan di dalam negeri maupun luar negeri

        b. Menyiapakan administrasi dan dokumen untuk penjualan

        c. Mengadakan evaluasi pasar tahunan atas hasil penjualan, bahan masukan untuk perencanaan berikutnya

        d. Mengadakan survey pasar di dalam negeri dan di luar negeri

        e. Membuat laporan tahunan kepada atasan sebagai pertanggung jawaban

      11. Tugas Direktur Keuangan dan Administrasi diantaranya adalah :

      12. a. Menyiapkan dokumen, kuitansi serta surat-surat penting lainnya yang berhubungan dengan perusahaan

        b. Menyusun data-data umum, rekaman reaksi file-file secara urut

        c. Mengontrol semua kegiatan administrasi keuangan perusahaan

        d. Membuat laporan tahunan perusahaan

      13. Tugas Direktur Sanitary diantaranya adalah sebagai berikut :

      14. a. Mengadakan penelitian untuk bahan bakar sanitary.

        b. Mengadakan perencanaan produk sanitary

        c. Mengadakan pengontrolan terhadap produk sanitary

        d. Mengadakan penggudangan terhadap hasil produk

      15. Tugas Direktur Plumbing Fitting diantaranya adalah :

      16. a. Mengadakan perencanaan produk fitting

        b. Melakukam pengontrolan terhadp produk fittingsanitary

        c. Pengadaan mesin-mesin produksi

        d. Melakukan control penggudangan

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Prosedur barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Dilakukan melalui proses section menyerahkan form Permintaan barang, lalu admin gudang mengecek stok barang ke gudang, jika barang ada di gudang maka admin gudang langsung memberikan barang serta transfer slip ke bagian section. Jika barang yang diminta section kosong digudang maka admin gudang akan membuat Purchaase Request (PR) ke bagian purchasing, lalu pihak purchasing membuat Purchase Order (PO) dan mengirim ke supplier. Supplier menyerahkan barang dan surat jalan ke admin gudang, lalu admin gudang membuat good receipt untuk supplier, dan admin gudang menyerahkan barang dan bukti serah terima barang ke section. Lalu admin gudang menginputnya ke dalam Ms. Excel unyuk memberikan laporan kepada kepala gudang.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Use Case Diagram Sistem Berjalan

      Berikut ini merupakan Use Case Diagram barang non inventory (komodity) yang ditunjukkan pada gambar 3.4:


      Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.4 terdapat skenario use case sebagai berikut:

      1. Nama Use Case : menyerahkan permintaan barang

      2. Actor : section

        Skenario : section menyerahkan permintaan barang pada admin gudang

      3. Nama Use Case : mengecek stok barang

      4. Actor : admin gudang

        Skenario : admin gudang mengecek stok barang yang ada pada warehouse gudang

      5. Nama Use Case : menyerahkan barnang dan dokumen serah terima barang

      6. Actor : admin gudang

        Skenario : jika barang ada maka admin gudang memberikan barang dan dokumen serah terima barang pada section

      7. Nama Use Case : membuat purchase request

      8. Actor : admin gudang

        Skenario : jika barang tidak ada, maka admin gudang membuat purchase request jika barang yang diminta section tidak ada stok digudang

      9. Nama Use Case : membuat purchase order

      10. Actor : purchasing

        Skenario : purchasing memesan barang kepada supplier

      11. Nama Use Case : mengirim barang dan surat jalan

      12. Actor : supplier

        Skenario : supplier menyerahkan barang dan surat jalan kepada operator gudang

      13. Nama Use Case : mengecek barang sesuai dengan purchase order

      14. Actor : operator gudang

        Skenario : setelah barang datang sebelum diberikan ke admin gudang, operator gudang akan mengecek terlebih dulu barang yang dikirim sesuai dengan purchase order

      15. Nama Use Case : menginput data

      16. Actor : admin gudang

        Skenario : setelah barang diterima lalu admin menginput data ke Ms. Excel

      Activity Diagram Sistem Berjalan

      Berikut ini merupakan activity diagram barang non inventory (komodity) yang ditunjukkan pada gambar 3.5:


      Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.5 sequence diagram barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini terdapat:

      Section menyerahkan permintaan barang pada admin gudang, kemudian admin gudang mengecek stok barang, jika barang ada maka barang diserahkan pada section serta dokumen serah terah terima barang, jika barang tidak ada maka admin gudang akan membuat purchase request untuk purchasing, lalu purchasing membuat purchase order untuk dikirim ke supplier, supplier menyerahkan barang dan surat jalan pada operator gudang, operator gudang mengecek barang lalu diserahkan ke admin gudang untuk barang non inventory (komodity), setelah selesai admin gudang menginput data pada Ms. Excel.

      Sequence Diagram Barang Non Inventory (Komodity)

      Berikut ini merupakan sequence diagram barang non inventory (komodity) yang ditunjukkan pada gambar 3.6:

      Gambar 3.6 Sequence Diagram Barang Non Inventory (Komodity)

        Berdasarkan gambar 3.6 activity diagram barang non inventory (komodity) yang berjalan saat ini terdapat:

      Section menyerahkan permintaan barang pada admin gudang, kemudian admin gudang mengecek stok barang, jika barang ada maka barang diserahkan pada section serta dokumen serah terah terima barang, jika barang tidak ada maka admin gudang akan membuat purchase request untuk purchasing, lalu purchasing membuat purchase order untuk dikirim ke supplier, supplier menyerahkan barang dan surat jalan pada operator gudang, operator gudang mengecek barang lalu diserahkan ke admin gudang untuk barang non inventory (komodity), setelah selesai admin gudang menginput data pada Ms. Excel.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa CSF (Critical Sucess Factor)

      Dalam proses ini akan dielaborasikan antara visi dan misi menjadi tujuan dari PT Surya Toto Indonesia. Tbk yang kemudian diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah elaborasi dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:

      Gambar 3.7 Metode Analisis CSF

      Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder serta hasil observasi langsung pada PT Surya Toto Indonesia. Tbk, adapun visi dan misi pada PT Surya Toto Indonesia. Tbk yaitu:

      Visi

      Menjadi perusahaan yang terkemuka yang dapat Memberikan Konstribusi terhadap –perkembangan masyarakat.

      Pembagian Tugas

      1. Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

      2. Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

      3. Mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati.

      4. Menghargai individu dan membina Kerjasama.

      5. Melindungi lingkungan dunia dengan penghematan penggumnaan sumber daya alam dan Energi.

      6. Tujuan Utama pada CSF PT Surya Toto Indonesia. Tbk

        Tabel 3.1 Analisa CSF

      Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwasannya untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi pada PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan dipengaruhi oleh business need yang tertuang dalam tabel tersebut. Untuk mengetahui kebutuhan Sistem informasi (SI) yang mendukung busines need organisasi maka perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut dan dari Key Decision akan diidentidikasikan kebutuhan Sistem Informasi (SI) dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

      Tabel 3.2 Identifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI)

      Dari analisis CSF diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melihat visi dan misi perudahaan yang mengedepankan pelayanan kepda pelanggan maka perlu adanya kelancaran penerimaan informasi dengan terwujudnya aplikasi reporting bagi pihak terkait dalam monitoring barang non inventory (komodity) demin terciptanya kesuksesan proses bisnis.

      Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

      1. Analisa Masukan
        Analisis masukan adalah analisis yang dilakukan untuk semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan menghasilkan proses itu sendiri.
        1. Nama Masukan : Surat jalan dan Barang
          Fungsi : Untuk mengecek data pesanan barang sesuai dengan PO (Purchase Order)
          Sumber : Supplier
          Media : Kertas
          Frekuensi : Setiap ada pemesanan barang
          Foemat  : Format dapat dilihat pada lampiran Keterangan : Berisi No, Quantity, Item, Unit, Description
      2. Analisa Proses
        Analisis proses adalah analisis yang dilakukan pada proses sebagai umpan balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
        1. Nama Proses : Good Receipt Slip
          Masukan : Surat Jalan
          Keluaran : Tanda Terima Barang
          Media  : Kertas
          Format  : Format dapat dilihat pada lampiran
          Ringkasan proses : Ketika supplier datang menunjukkan surat jalan, lalu menginput data sesuai dengan PO (Purchase Order), sehingga keluar bukti tanda terima barang
      3. Analisa Keluaran
        Analisis keluaran adalah analisis yang dilakukan dari hasil keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem yang ada.
        1. Nama Keluaran : Warehouse Delivery Slip
          Fungsi : Untuk serah tanda terima barang ke section
          Media : Kertas.
          Rangkap : 2
          Distribusi : Lembar 1 warehouse fitting (untuk menginput data dan file), Lembar 2 section (untuk bukti tanda terima barang)

      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      a. Processor : Intel (R) Core (TM) 13-4150 CPU @ 3.50GHz

      b. Monitor : Dell 17 Inci

      c. Memory : -

      d. Hardisk : 465 GB

      e. Mouse  : Lenovo

      f. Printer : EPSON LQ 2180

      f. Printer : EPSON LQ 2180

      g. Keyboard: Lenovo

      Spesifikasi Software

      a. Sistem Operasi Windows 7

      b. Microsoft Office Word 2010

      c. Microsoft Office Excel 2010

      Hak Akses (Brainware)

      Untuk mengoperasikan menggunakan Ms. Excel dapat dilakukan oleh admin gudang yang terkait.

      Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

      1. Permasalahan yang Dihadapi

        Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dalam memonitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. tangerang Selatan, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

          a. Pengimputan yang dilakukan untuk barang masuk dan barang keluar dengan menggunakan Ms. Excel menimbulkan data yang dihasilkan kurang up to date

          b. Dalam laporan barang non inventory (komodity) untuk pemasukan dan pengeluaran masih menggunakan berkas surat jalan sehingga memerlukan waktu yang lama dalam mngetahui jumlah barang masuk dan barang keluar.

          c. Untuk barang keluar karena menginput masih menggunakan Ms. Excel sehingga tidak dapat melihat data pemakai dan tanggal keluar barang yang diambil sehingga masih terjadinya kesalahanan dalam penghitungan stok pada gudang.

      2. Alternatif pemecahan masalah
        Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

          a. Membuat suatu sistem agar penginputan yang dilakukan utnuk barang masuk dan barnang keluar dapat di up date setiap saat.

          b. Membuat suatu sistem yang dapat mempermudah membuat laporan barang non inventory (komodity) sehingga cepat dalam menghitung jumlah barang masuk dan barang keluar .

          c. Membuat suatu sistem untuk mempermudah dalam mengetahui data pemakai dan tanggal barang keluar agar mengurangi kesalahan dalam penghitungan stok pada gudang.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang doperoleh melalui observasi langsung dan wawancara kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 3.2 data elisitasi tahap I yang berisi 58 (lima puluh delapan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential) untuk memisahkan rancangan sistem yang oenting dan harus ada pada sistem baru yang diusulkan dan disanggupi untuk dieksekusi. Pada tahap II ini berisikan 58 (lina puluh delapan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

      Keterangan:

      • M (Mondatory) : penting
      • D (Desirable) : tidak terlalu penting
      • I (Innesential) : tidak mutlak ada

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya requirement yang tersisa dikelasifikasikan dengan menggunakan metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini berisikan

      Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

      Keterangan:

      • T = Technical H = High
      • O = Operational M = Middle
      • E = Economic L = Low

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      • H = High
      • M = Middle
      • L = Low

      Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang disetujui oleh stakeholder perihal sistem yang akan dibuat peneliti utnuk menerapkan sistem informasi monitoring barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Berdasarkan elisitasi tahap III, menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada tabel 3.6

      Tabel 3.6 Final Draft Eisitasi


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan, selanjutnya akan membahas mengenai rancangan sustem usulan yang akan dijelaskan adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      1. Admin Gudang

      2. a. Dapat melakukan login.

        b. Menampilkan menu home.

        c. Menampilkan menu products. Dimana terdapat menu add products. Admin gudang memiliki hak akses dapat menginput, update dan delete data.

        d. Menampilkan menu categories. Dimana terdapat menu add categories. Admin gudang memiliki hak akses dapat menginput, update,dan delete data.

        e. Menampilkan menu suppliers. Dimana terdapat menu add suppliers. Admin gudang memiliki hak akses untuk mengedit,update, dan delete data.

        f. Menampilkan menu section. Dimana terdapat menu add section. Admin gudang memiliki hak akses untuk mengedit, update, dan delete data.

        g. Menampilkan menu in. Dimana terdapat menu add barang masuk. Admin gudang memiliki hak akses untuk view dan delete.

        h. Menampilkan menu out. Dimana terdapat menu add barang keluar. Admin gudang memiliki hak akses untuk view dan delete

        i. Menampilkan menu report. Dimana terdapat tampilan laporan barang masuk dan laporan barang keluar. Admin gudang memiliki hak akses untuk preview data.

        j. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat tampilan cetak laporan. Admin gudang memiliki hak untuk cetak laporan dan batal.

        k. Dapat melakukan logout.

      3. Kepala Gudang

      4. a. Dapat melakukan login.

        b. Menampilkan menu home.

        c. Menampilkan menu report. Dimana terdapat tampilan laporan barang masuk dan laporan barang keluar. Admin gudang memiliki hak akses untuk preview data.

        d. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat tampilan cetak laporan. Admin gudang memiliki hak untuk cetak laporan dan batal.

        e. Dapat melakukan logout.

      Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Berikut ini merupakan use case diagram yang diusulkan pada gambar 4.1:

      Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

      1. Satu sistem yang merupakan rancangan usulan sistem informasi monitoring barang non inventory (komodity).

      2. Dua ctor yang dapat melakukan kegiaran dalam sistem, diantaranya admin gudang dan kepala gudang.

      3. Dua use case yang berinteraksi antara actor dengan sistem yaitu: login dan logout.

      Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Activity diagram untuk admin gudang yang diusulkan

      2. Pada gambar 4.2 pada halaman berikutnya, activity diagram untuk admin gudang yang diusulkan terdapat:

        a. Satu initial node, objek yang di awali

        b. Empat puluh actiom state, dimulai dari login, masukkan username dan password, menu home, menu products, add products, view products, delete products, update products, menu categories, add categories, view categories, delete categories, update categories,menu suppliers, add suppliers, view suppliers, delete suppliers, update suppliers, menu section, view section, delete section, update section, menu In, add barang masuk, view barang masuk, delete barang masuk, menu out, add barang keluar, view barang keluar, delete barang keluar, menu report, preview laporan barang masuk, menu report, preview laporan barang keluar, menu laporan, print, batal, logout.

        c. Satu decision node, aliran yang menentukan pilihan

        d. Satu activity final node, objek yang diakhiri

        4.2 activity diagram sistem yang diusulkan

      3. Activity diagram untuk kepala gudang yang diusulkan

      4. Pada gambar 4.3 pada halaman berikutnya, activity diagram untuk kepala gudang yang diusulkan terdapat:

        a. Satu initial node, objek yang diawali

        b. Sembilan action state, dimulai dari login, menu home, report, laporan barang masuk, preview, laporan barang keluar, preview, print

        c. Satu decision node, aliran yang menentukan pilihan’

        d. Satu activity final node, objek yang diakhiri.

        4.3 activity diagram sistem yang diusulkan

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Berikut ini merupakan sequence diagram yang diusulkan pada gambar 4.4:

      Gambar 4.4 sequence diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar sequence diagram sequence diagram yang diusulkan terdapat:

        a. Dua actor yang melakukan kegiatan yaitu admin gudang dan kepala gudang

        b. Duabelas lifeline antarmuka yang saling berinteraksi diantaranya, login, menu home, products,categories, suppliers, section, in, out, laporan barang masuk, laporan barang keluar, cetak laporan, logout.

        c. c. Dua puluh dua message antara lain input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, add products, view products, dan delete data products, add categories, view categories, delete categories, dan update categories, add suppliers, view suppliers, delete suppliers, update suppliers, add section, view section, delete section, update section, add barang masuk, view barang masuk, delete barang masuk, add barang keluar, view barang keluar, delete barang keluar, preview laporan barang masuk, preview laporan barang keluar,cetak laporan, logout. input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, preview laporan barang masuk, preview laporan barang keluar,cetak laporan, logout.

      Class Diagram Yang Diusulkan

      Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan sepesifikasi objek-objek yang ada dalam aolikasi sistem informasi bmonitorinf barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan. Dimana class diagram yang diususlkan terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

      Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.5

      Gambar 4.5 class diagram yang diusulkan

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diususlkan ditunjukkan pada tabel 4.1: Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulan

      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap normal. Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isis yang disimpan, primary key dan panjang record . spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangunadalah sebagai berikut:

      1. Nama Field : Products

      2. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk emnyimpan data produk

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 82

        Isi : id+name+kategori_id+quantity82

        Tabel 4.2 Tabel Products

      3. Nama Field : Categories

      4. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data kategori barang

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 41

        Isi : id+name

        Tabel 4.3 Tabel Categories

      5. Nama Field : Supplier

      6. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data supplier

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 176

        Isi : id+name+address+phone

        Gambar 4.4 Tabel Supplier

      7. Nama Field : Section

      8. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data section

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 61

        Isi : id+name

        Gambar 4.5 Tabel Section

      9. Nama Field : In

      10. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data barang masuk

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 42

        Isi : id+id_in+id_from+date

        Gambar 4.6 Tabel In

      11. Nama Field : Out

      12. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data barang keluar

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 42

        Isi : id+id_out+id_to+date

        TGambar 4.7 Tabel Out

      13. Nama Field : Items_in

      14. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data laporan barang masuk

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 52

        Isi : id+id_in+id_products+quantity

        Gambar 4.8 Tabel Items_in

      15. Nama Field : Items_out

      16. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data laporan barang keluar

        Media : Hardisk

        Primary Key : id

        Panjang Record : 52

        Isi : id+id_out+id_products+quantity

        4.9Tabel Items_out

      17. Nama Field : Users

      18. Tipe File : File Master

        Fungsi : Untuk menyimpan data pengguna

        Media : Hardisk

        Primary Key : username

        Panjang Record : 31

        Isi : username+password+level

        4.10 Tabel Users

      Rancangan Prototype

      Rancangan prototype sistem barang non inventory (komodity) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan diantaranya yaitu:

      Prototype Login

      Pada saat program pertama kali dijalankan maka tampilan yang yang muncul adalah login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi barang non inventory (komodity), yang berhak melakukan login yaitu: admin gudang dan kepala gudang. Akses yang dapat diguanakan oleh admin gudang untuk menginput data products, data categories, data supplier, data section, data in, data out, report barang masuk dan report barang keluar. Sedangkan, kepala gudang hanya dapat mengakses untuk report barang masuk dan report barang keluar.

      Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.6:

      Gambat 4.6 Tampilan Login

      Komponen-komponen pada menu login adalah sebagai berikut:

      1. Textifield username : memasukan username pada kolomusername

      2. Textifield password : memasukan password yang telah dibuat sesuai dengan username agar masuk ke dala sistem

      3. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, kalau username atau password salah maka tidak dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.

      Prototype Menu Utama (Home)

      Rancangan menu home untuk mrnampilkan halaman awal pada sistem barang non inventory (komodity), yang berisi mrnu products, categories, suppliers, section, in, out, report barang masuk, report barang keluar dan users.

      Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu home yang ditunjukkan pada gambar 4.7:

      Gambar 4.7 Menu home

      Prototype Menu Products

      Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu products yang ditunjukkan pada gambar 4.8:

      Gambar 4.8 Menu products

      Komponen-komponen tampilan daftar products yaitu:

      1. Field id : Menampilkan id (kode) barang

      2. Field nama : Menampilkan nama barang

      3. Field kategori id : Menampilkan id (kode) kategori

      4. Field quantity : Menampilkan quantity barang

      5. Field edit : Pada tombol edit jika ingin mengganti atau menghapus dasftar barang yang terdapat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan.

      Prototype Menu Categories

      Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu categories yang ditunjukkan pada gambar 4.9:

      Gambar 4.9 Menu categories

      Komponen-komponen tampilan daftar categories yaitu:

      1. Field id : Menampilkan id (kode) categories

      2. Field nama : menampilkan nama categories

      3. Field edit : pada tombol edit jika ingin mengganti atau menghapus daftar categories yang terdapat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

      Prototype Menu Supplier

      Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu categories yang ditunjukkan pada gambar 4.10:

      Gambar 4.10 Menu Supplier

      Komponen-komponen tampilan daftar supplier yaitu:

      1. Field id : Menampilkan id (kode) supplier

      2. Field nama : Menampilkan nama supplier

      3. Field address : Menampilkan alamat supplier

      4. Field phone : Menampilkan nomor telfon supplier

      Prototype Menu Section

      Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.11:

      Gambar 4.11 Menu Section

      Komponen-komponen tampilan daftar section yaitu:

      1. Field id : Menampilkan id (kode) section

      2. Field nama : Menampilkan nama section

      3. Field edit : pada tombol edit jika ingin mengganti atau menghapus daftar categories yang terdapat pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan

      Prototype Menu In

      Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.12:

      Gambar 4.12 Menu Barang Masuk

      Komponen-komponen tampilan daftar In yaitu:

      1. Field id in : Menampilkan id (kode) barang masuk

      2. Field nama : Menampilkan nama supplier

      3. Field date : Menampilkan tanggal barang masuk

      Prototype Menu Out

      Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.13

      Gambar 4.13 Menu Barang Keluar

      Komponen-komponen tampilan daftar out yaitu:

      1. Field id out : Menampilkan nomoi id (kode) barang keluar

      2. Field nama : Menampilkan nama section

      3. Field date : Menampilkan tanggal barang keluar

      Prototype Menu Report Barang Masuk

      Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.14:

      Gambar 4.14 Menu Report Barang Masuk

      Komponen-komponen tampilan daftar Report Barang Masuk yaitu:

      1. Field no : Nomor urutan

      2. Field id barang masuk : Nomor id (kode) barang yang masuk

      3. Field supplier : Nama supplier

      4. Field detail : Nama detail barang masuk

      Prototype Menu Report Barang Keluar

      Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.15:

      Gambar 4.15 Menu Report Barang Keluar

      Komponen-komponen tampilan daftar Report Barang Masuk yaitu:

      1. Field no : Nomor urut laporan barang keluar

      2. Field id barang keluar : Nomor id (kode) barang keluar

      3. Field section : Nama section

      4. Field detail : Nama detail barang keluar

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Processor : Intel (R) Core (TM) i3-4150 CPU @3.50GHZ

      2. Monitor : Deli 17 Inci

      3. Hardisk : 465 GB

      4. RAM : 4.00 GB

      5. Keyboard : Lenovo

      6. Printer : EPSON LQ 2180

      7. Mouse : Lenovo

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Operasi Windows 7

      2. Microsoft Office 2007

      3. XAMPP

      4. Notepad ++

      5. Visual Paradigm for UML 8.0

      6. Mysql

      7. Php

      8. Browser Google Crome

      Hak Akses (Brainware)

      1. Admin Gudang

      2. Kepala Gudang

      Testing

      Pengujian dengan menggunakan black box testing ini dilakukan dengan memberikan beberpa input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun bila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem teersebut masih terdpat kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Black Box Testing Login

      Gambar 4. 16 dan 4.17 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu login

      Gambar 4.16 Black Box Testing pada Menu Login 1

      Skenario Pengujian : Jika memasukan data username atau password dengan salah dan langsung mengklik tombol login.

      Gambar 4.17 Black Box Testing pada Menu Login 1

      Skenario Pengujian : Jika memasukan data username atau password dengan benar dan langsung mengklik tombol login.

      Gambar 4.18 dan 4.19 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada Menu Login 2

      Gambar 4.18 Black Box Testing pada Menu Login 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem akan secara otomatis menolak akses login dan menampilkan pesan “username atau password cannot be blank”

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.19 Black Box Testing pada Menu Login 2

      Hasil yang Diharapkan : Sistem akan menerima akses dan masuk ke hamana utama (home)

      Keterangan : Valid

      Black Box Testing Products

      Gambar 4.20 dan 4.21 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu products.

      Gambar 4.20 Black Box Testing pada Menu Products 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom dan products tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.21 Black Box Testing pada Menu Products 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom dan products diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.22 dan 4.23 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu products.

      Gambar 4.22 Black Box Testing pada Menu Products 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom masij kosong, mana akan menampilkan “tulisan berwarna merah”

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.23 Black Box Testing pada Menu Products 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem akan menginput data products dan secara otomatis akan bertambah

      Keterangan : Valid

      Black Box Testing Categories

      Gambar 4.24 dan 4.25 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu categories.

      Gambar 4.24 Black Box Testing pada Menu Categories 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom categories tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.25 Black Box Testing pada Menu Categories 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom dan categories diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.26 dan 4.27 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu categories.

      Gambar 4.26 Black Box Testing pada Menu Categories 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong”

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.27 Black Box Testing pada Menu Categories 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Black Box Testing Supplier

      Gambar 4.28 dan 4.29 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu supplier.

      Gambar 4.28 Black Box Testing pada Menu Supplier 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add supplier tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.29 Black Box Testing pada Menu Supplier 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add supplier tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.30 dan 4.31 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu supplier.

      Gambar 4.30 Black Box Testing pada Menu Supplier 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.31 Black Box Testing pada Menu Supplier 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Black Box Testing Section

      Gambar 4.32 dan 4.33 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu section.

      Gambar 4.32 Black Box Testing pada Menu Section 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.33 Black Box Testing pada Menu Section 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.34 dan 4.35 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu section.

      Gambar 4.34 Black Box Testing pada Menu Section 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.35 Black Box Testing pada Menu Section 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Black Box Testing In

      Gambar 4.36 dan 4.37 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu in 1

      Gambar 4.36 Black Box Testing pada Menu In 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.37 Black Box Testing pada Menu in 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add section tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.38 dan 4.39 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu in 2

      Gambar 4.38 Black Box Testing pada Menu In 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.39 Black Box Testing pada Menu In 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Black Box Testing Out

      Gambar 4.40 dan 4.41 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu out 1

      Gambar 4.40 Black Box Testing pada Menu Out 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add out tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.41 Black Box Testing pada Menu Out 1

      Skenario Pengujian : Jika kolom pada add out tidak diisi dan langsung mengklik tombol add

      Gambar 4.42 dan 4.43 adalah gambar pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu out 2

      Gambar 4.42 Black Box Testing pada Menu Out 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Gambar 4.43 Black Box Testing pada Menu Out 2

      Hasil yang Diharapkan  : Sistem secara otomatis akan menyimpan data jika kolom add masih kosong

      Keterangan : Valid

      Implementasi

      Implementasi yang Diusulkan

      Berikut ini merupakan gambaran sistem perancangan monitoring barang non inventory (komodity) dapat dilihat pada gambar berikut ini:

      1. Tampilan Login

      2. Tampilan login merupakan langkah pertama dalam mengimplementasikan program utama yang telah dibuatdengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, yang berhak melakukan login hanya admin gudang dan kepala gudang.

        Berikut ini merupakan tampilan login yang ditunjukkan pada gambar 4.44:

      3. Tampilan Home

      4. Home adalah tampilan awal setelah melakukan login sistem yang berisi menu products, categories, supplier, section, in, out, report barang masuk, report barang keluar dan user.

        Berikut merupakan tampilan home yang ditujukkan pada gambar 4.45:

      5. Tampilan Products

      6. Tampilan menu products terdapat data products.

        Berikut ini merupakan tampilan products yang ditunjukkan pada gambar 4.46:

      7. Tampilan Categories

      8. Tampilan menu categories terdapat data categories.

        Berikut ini merupakan tampilan categories yang ditunjukkan pada gambar 4.47:

      9. Tampilan Supplier

      10. Tampilan menu supplier terdapat data supplier.

        Berikut ini merupakan tampilan supplier yang ditunjukkan pada gambar 4.48:

      11. Tampilan Section

      12. Tampilan menu section terdapat data section.

        Berikut ini merupakan tampilan products yang ditunjukkan pada gambar 4.49:

      13. Tampilan In

      14. Tampilan menu In terdapat data barang masuk.

        Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.50:

      15. Tampilan Menu Out

      16. Tampilan menu Out terdapat data barang keluar.

        Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.51:

      17. Tampilan Menu Report Barang Masuk

      18. Tampilan menu report barang masuk terdapat detail barang masuk.

        Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.52:

      19. Tampilan Menu Report Barang Masuk

      20. Tampilan menu report barang masuk terdapat detail barang keluar.

        Berikut ini merupakan tampilan barang masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.53:

      Schedule

      Pada tahapini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan langkah-langkah dalam menerapkan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha dalam mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule yang ditunjukkan pada tabel 4.11:

      Tabel 4.11 Schedule

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini merupakan estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.12:

      Tabel 4.12 Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP


      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingukangan Hidup Kota Tangerang, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I yaitu:

      1. Sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang berjalan saat ini yaitu dimana proses penginputan data pembayaran tersebut masih manual dengan cara Bendahara Pembantu Penerima harus mencatat di daftar setoran retribusi setelah itu diinput di Microsoft Office Excel kemudian Bendahara Pembantu Penerima merekap setoran mingguan dan petugas pendata harus menginput di Microsoft Office Excel untuk merekap rincian bulanan, maka solusi dari permasalahan di atas yaitu membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran retribusi agar saling terintegrasi satu sama lain. Sehingga menimbulkan data yang dihasilkan berjalan dengan efektif dan efisien.

      2. Sistem yang berjalan saat ini pada laporan pembayaran retribusi belum dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi dengan cepat, tepat dan akurat, karena belum terkomputerisasi dengan baik. sistem penyusunan laporan pembayaran retribusi yang terjadi saat ini yaitu dengan cara pembuatan laporan pembayaran retribusi menggunakan Microsoft Office Excel berdasarkan daftar setoran retribusi dan kwitansi (tanda pembayaran) sehingga pada proses pencatatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan sering terjadi kekeliruan yang ada pada data-data dalam laporan pembayaran retribusi. Maka solusi dari permasalahan di atas yaitu, dengan membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran, dengan semua data yg terintegrasi dapat menjadikan laporan setoran retribusi mingguan dan laporan rincian retribusi bulanan yang cepat, tepat dan akurat.

      3. Dengan adanya sistem informasi monitoring pembayaran retribusi, pada rancangan sistem yang baru sudah dapat mengontrol pembayaran retribusi dengan baik, karena tidak harus mengecek satu persatu dalam pencarian data yang sudah maupun belum untuk melakukan setoran pembayaran retribusi dari 104 petugas pemungut retribusi sekota Tangerang, sehingga dalam proses setoran pembayaran dapat dipantau oleh Bendahara Pembantu Penerima dan Ketua Retribusi Persampahan tidak membutuhkan yang lama untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam informasi laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan.

      Saran

      Berikut saran yang akan penulis sampaikan untuk pengembangan sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan agar menjadi lebih baik:

      1. UPT Retribusi Persampahan wajib melakukan perawatan pada sistem agar sistem tersebut selalu up to date dan perlu adanya pengembangan sistem yang baru untuk dapat dikembangkan dengan menambahkan ruang lingkup pada pembayaran retribusi sehingga sistem menjadi lebih luas dan dapat di akses dengan berbasis Android.

      2. Diperlukan adanya pelatihan untuk Bendahara Pembantu Penerima untuk lebih memahami proses alur kerja pada sistem saat ini sehingga memaksimalkan sistem baru yang telah di rancang.

      3. Untuk mendapatkan sistem ini harus di dukung oleh perangkat yang memadai baik dari peralatan software maupun hardware sehingga dapat berjalan secara maksimal.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller, Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.6 No.3-Mei 2013
      2. Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
      3. 3,0 3,1 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
      4. 4,0 4,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
      5. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
      6. Puschmann, Conrelius dan Jean Burgess. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. https://www.hiig.de/wp-content/uploads/2014/07/2169-11849-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 11 September 2017.
      7. Oktafianto, Muhamad Mushlihudin. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : Andi.
      8. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
      9. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
      10. Astuti, Dui, Kondar Siahaan dan Joni Devitra. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Lain Sultan Thaha Salfuddin Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol.2 No.2-Juli 2017. http://www.jurnalmsi.stikom-db.ac.id/index.php/jurnalmsi/article/view/93/70. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
      11. Januhari, Ni Nyoman Utami.2015. Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Penggunaan Ruangan pada STMIK STIKOM Bali. Jurnal Sistem Informatika. Vol.9 No.2. http://jsi.stikom-bali.ac.id/index.php/jsi/article/view/31/30. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
      12. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
      13. Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
      14. 14,0 14,1 14,2 Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/6/pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017.
      15. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta: Jurnal Faktor Exacta.
      16. Pamungkas, Canggih Ajika. 2015. Rancang Bangun E-Learning Center Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Media Pembelajaran Yang Efektif. Surakarta: Jurnal INFORMA Vol. 1 No. 2.
      17. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.2.
      18. 18,0 18,1 W., Julian Chandra. 2013. Implementasi Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus: SMP Negeri 20 Bandung). Bandung: Jurnal Profit Vol.1.
      19. Suzanto, Boy dan Iwan Sidharta. 2015. Pengukuran End-User Computing Satisfaction Atas Penggunaan Sistem Informasi Akademik. Bandung: Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship Vol.9 No.1.
      20. Wardani, Susy Kusuma. 2013. Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Pacitan. Pacitan: Indonesian Jurnal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.2.
      21. 21,0 21,1 Novitasari, Indah Devi. 2014. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keberanian Siswa Untuk Bertanya Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Naskah Publikasi.
      22. Herdiansyah, Erwin dan Rinda Cahyana. 2015. Pengembangan Aplikasi Penyusun Jadwal Pelajaran Secara Otomatis. Garut: Jurnal Algoritma.
      23. Dewi, Meta Amalya, Dedi Cahyadi dan Yunita Wulansari. 2014. Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis Ilearning Education Marketing Pada Perguruan Tinggi. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.1.
      24. 24,0 24,1 Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5.
      25. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1.
      26. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
      27. 27,0 27,1 Palevi, Angga Reza dan Krisnawati. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website Pada SMP Negeri 2 Mojosongo Boyolali. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah DASI Vol.14 No.4.
      28. Agusli, Rachmat, Sutarman dan Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol.7 No.1.
      29. U., Onu, Fergus dan Umeakuka, Chinelo V. 2016. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research Vol.5 No.8.
      30. Jayant, K. P., dkk. 2014. An Approach of software Design Testing Based On UML Diagrams. India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol.4 No.2.
      31. Hartati,Tri. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta). Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.
      32. 32,0 32,1 Prasetyo, Meiyanto Heri, Asnawati dan Yode Arliando. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu: Jurnal Media Infotama Vol.11 No.1.
      33. 33,0 33,1 Adhatrao, Kalpesh, dkk. 2013. Predicting Students’ Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. India: International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) Vol.3 No.5.
      34. Herawati, Fera Sulistian. 2014. Perangkat Lunak Perpustakaan Online Di SMK BPPI Baleendah Bandung. Bandung: Jurnal LPKIA Vol.1 No.1.
      35. 35,0 35,1 Andini, Mia dan Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa: Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains Dan Informatika Vol.1 No.2.
      36. Permana, Yana. 2016. Mengenal MariaDB. Diambil dari: https://www.codepolitan.com/mengenal-mariadb. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
      37. Nuryanti, Noviana. 2013. Skripsi. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Toko Bariklana. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
      38. Octafian, D Tri. 2015. Web Multi E-Commerce Berbasis Framework CodeIgniter. Yogyakarta: Jurnal TEKNOMATIKA Vol.5 No.1.
      39. 39,0 39,1 Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: CV. Lokomedia.
      40. Soer, U. Darmanto dan Wahyudi. 2015. Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Perpustakaan SMAN 2 Cikarang Utara Menggunakan PHP dan MySQL. Cikarang: Jurnal SIGMA Vol.3 No.1.
      41. Walia, Er. Saurabh dan Er. Satinderjit Kaur Gill. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. India: International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) Vol.3 No.8.
      42. Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. Iran: International Journal of Computer Applications Vol.131 No.13.
      43. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis: Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3.
      44. Wardani, Kristin Tyas, Bambang Eka Purnama dan Sukadi. 2012. Pembangunan Sistem Informasi Akademik Lembaga Bimbingan Belajar Spectrum. Surakarta: Jurnal Speed Vol.9 No.2.
      45. Susanti, Melan. 2016. Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakarta. Jakarta: Jurnal Informatika Vol.3 No.1.
      46. Irawan, Yudie, Nanik Susanti dan Wiwit Agus Triyanto. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Website Untuk Penyampaian Informasi Sekolah dan Media Promosi Kepada Masyarakat. Kudus: Jurnal SIMETRIS Vol.7 No.1.
      47. Kurnia, Tedi, Dini Destiani dan Asep Deddy Supriatna. 2012. Perancangan Sistem Informasi Akademik Nilai Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: SMK Ciledug Al-Musaddadiyah Garut). Garut: Jurnal Algoritma Vol.9 No.17.
      48. Benisius. 2013. Implementasi Algoritma First In First Served (FIFS) Pada Sistem Penjadwalan Perkuliahan (Studi Kasus Di Direktorat Akademik Universitas Halmahera). Maluku Utara: Jurnal UNIERA Vol.2 No.2.

      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A

      A.1. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi
      A.2. Kartu Bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi
      A.3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
      A.4. Validasi Skripsi
      A.5. Validasi Sidang Akademik
      A.6. Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
      A.7. Formulir Permohonan Pergantian Judul
      A.8. Formulir Permohonan Penggantian Dosen Pembimbing Tugas Akhir/Skripsi
      A.9. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
      A.10. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
      A.11. Kwitansi Pembayaran Sidang
      A.12. Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
      A.13. Daftar Nilai
      A.14. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.15. Sertifikat TOEFL
      A.16. Sertifikat Prospek
      A.17. Sertifikat IT Internasional
      A.18. Sertifikat-Sertifikat IT Nasional
      A.19. Surat Pengantar Skripsi
      A.20. Curriculum Vitae (CV)

      LAMPIRAN B

      B.1. Surat Penugasan dari Perusahaan
      B.2. Form Observasi
      B.3. Form Wawancara
      B.4. Surat Keterangan Implementasi Program

    Contributors

    Novitasari, Tia Maryani