SI1414482061

Dari widuri
Revisi per 18 September 2017 10.27 oleh NurkomalasariMS (bicara | kontrib) (Rancangan Sistem Yang Diusulkan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482061
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482061
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482061
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin,S.Kom.,M.M)
   
(Dadan Ramdhani,Dr.,SE.,M.Si.,Akt.,CA)
NID : 15013
   
NID : 08201

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482061
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERiNG AND CONSTRUCTION TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482061
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang tela dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1414482061

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat. Salah satunya adalah informasi mengenai Persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Persediaan yang dimaksud adalah Bahan Material. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Kontraktor pembangunan Gedung, Pabrik, Perumahan, dan sebagainya. Dalam sebuah perusahaahn kontraktor, proses persediaan bahan material sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam mendapatkan dan mengolah laporan. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang dalam proses Permintaan Bahan material, Penerimaan Bahan Material, Pengeluaran Bahan Material, sampai Laporan masih menggunakan semi komputerisasi yaitu Microsoft excel. Proses persediaan bahan material yang masih menggunakan kertas sehingga akan menyulitkan dalam pencarian data jika diperlukan, Pengorderan Material yang double, pelaporan stok yang butuh proses lama karena belum terintegrasi antar bagian yang mengakibatkan laporan yang diminta segera mengalami kendala. Oleh karena itu, diperlukan sistem perangkat lunak untuk monitoring persediaan bahan material dari mulai proses Permintaan, Penerimaan, Pengeluaran, sampai laporan saling terintegrasi . Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan update. Serta dapat mempermudah user dalam melakukan aktivitas. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database Mysql. Metode analisa yang digunakan Critical Success Factor (CSF), metode perancangan System Development Life Cycle (SDLC), metode pengujian sistem Black box Testing. Sistem yang dihasilkan akan mempermudah khususnya Staf Purchasing, Staf Proyek, dan Staf Gudang dalam mengolah proses persediaan bahan material , dari mulai permintaan, penerimaan, pengeluaran, sampai laporan.

Kata kunci: monitoring, bahan material, proyek, permintaan, penerimaan, pengeluaran, persediaan


ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs fast information. One of them is information about Inventory owned by a company. Inventory in question is Material Materials. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang is a company engaged in the Contractor building Construction, Factory, Housing, and so forth. In a contractor's company, the material inventory process is needed to make it easier to obtain and process reports. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang in the process of Material Inquiry, Material Material Acceptance, Material Material Expenditure, to Report still use semi computerization that is Microsoft excel. The process of inventory of materials that still use paper so that it will be difficult in the search data if necessary, double material sorting, reporting stocks that need a long process because it has not been integrated between parts that resulted in the requested report immediately experienced constraints. Therefore, a software system is required to monitor material inventory from the Beginning, Receipt, Expenditure process, to integrated reports. Where the output of this information system is expected to provide relevant information and updates. And can facilitate the user in doing activities. This system is created using PHP programming language and Mysql Database. Analysis method used Critical Success Factor (CSF), System Development Life Cycle (SDLC) design method, Black box Testing system Testing method. The resulting system will facilitate in particular Staff Purchasing, Project Staff, and Warehouse Staff in processing the material inventory process, from start of request, receipt, expense, to report.

Keywords: monitoring, material, project, demand, acceptance, expenditure, inventory


KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang lebih tepatnya di bagian Persediaan Bahan Material dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Material Proyek Untuk Monitoring Stok Berbasis Web pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang “

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Muhamad Zahruddin, S.Kom.,M.M selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  7. Kepada Almarhum Ayah, Ibu, dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  8. Kepada bapak Sugiarto selaku stakeholder dan seluruh pegawai di PT Alam Dunia Engineering and Construction yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi..
  9. Untuk sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini..

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, Juli 2017
(Nur Komalasari)
NIM. 1414482061

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Use Case Diagram

Tabel 2.2 Activity Diagram

Tabel 2.3 Sequence Diagram

Tabel 2.4 Class Diagram

Tabel 3.1 Metode Analisa CSF

Tabel 3.2 Analisa Masukan Permintaan bahan Material

Tabel 3.3 Analisa Masukan Surat Jalan dan Delivery Order

Tabel 3.4 Analisa Proses

Tabel 3.5 Analisa Keluaran Laporan Penerimaan bahan Material

Tabel 3.6 Analisa Keluaran Laporan Pengeluaran bahan Material

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 4.0 Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2 Tabel permintaan

Tabel 4.3 Tabel detail_permintaan

Tabel 4.4 Tabel delivery_order

Tabel 4.5 Tabel detail_do

Tabel 4.6 Tabel detail_karyawan

Tabel 4.7 Tabel material

Tabel 4.8 Tabel retur

Tabel 4.9 Tabel detail_retur

Tabel 4.10 Tabel po

Tabel 4.11 Tabel ttb

Tabel 4.12 Tabel detail_ttn

Tabel 4.13 Tabel supplier

Tabel 4.14 Metode Black Box Testing

Tabel 4.15 Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisas PT ADEC

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Penerimaan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.6 Activity Diagram Penerimaan Material Eksternal Sistem Berjalan

Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.8 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.11 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Gambar 3.13 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.14 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Staf Proyek

Gambar 4.3 Activity Diagram Staf Gudang

Gambar 4.4 Activity Diagram Staf Purchasing

Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

Gambar 4.6 Activity Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram Staf Proyek

Gambar 4.8 Sequence Diagram Staf Gudang

Gambar 4.9 Sequence Diagram Staf Purchasing

Gambar 4.10 Sequence Diagram Manager

Gambar 4.11 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.12 Class Diagram Sistem Yang diusulkan

Gambar 4.13 Rancangan Layar Login

Gambar 4.14 Rancangan Layar Home

Gambar 4.15 Rancangan Layar Menu Tambah Data karyawan

Gambar 4.16 Rancangan Layar Menu Tambah Data Bahan Material

Gambar 4.17 Rancangan Layar Menu Tambah Supplier

Gambar 4.18 Rancangan Layar Menu Tambah Data Permintaan Pembelian

Gambar 4.19 Rancangan Layar Menu Tambah Data Pesanan Pembelian

Gambar 4.20 Rancangan Layar Menu Delivery Order

Gambar 4.21 Rancangan Layar Menu Tambah Terima Material Internal

Gambar 4.22 Rancangan Layar Menu Tambah Terima Material Eksternal

Gambar 4.23 Rancangan Layar Menu Tambah Retur

Gambar 4.24 Rancangan Layar Menu Laporan Pesanan Pembelian

Gambar 4.25 Rancangan Layar Menu Grafik Pesanan Pembelian

Gambar 4.26 Rancangan Layar Menu Laporan Delivery Order

Gambar 4.27 Rancangan Layar Menu Grafik Delivery Order

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.29 Tampilan Menu Home

Gambar 4.30 Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 4.31 Tampilan Menu tambah Data Karyawan

Gambar 4.32 Tampilan Menu Data Bahan Material

Gambar 4.33 Tampilan Menu tambah Data Bahan Material

Gambar 4.34 Tampilan Menu Data Bahan Supplier

Gambar 4.35 Tampilan Menu tambah Data Bahan Supplier

Gambar 4.36 Tampilan Menu Permintaan Pembelian

Gambar 4.37 Tampilan Menu tambah.Permintaan Pembelian

Gambar 4.38 Tampilan Menu Pesanan Pembelian

Gambar 4.39 Tampilan Menu tambah.Pesanan Pembelian

Gambar 4.40 Tampilan Menu Cetak Pesanan Pembelian

Gambar 4.41 Tampilan Menu Delivery Order

Gambar 4.42 Tampilan Menu Cetak Delivery Order

Gambar 4.43 Tampilan Menu Terima Material Internal

Gambar 4.44 Tampilan Menu Tambah Terima Material Internal

Gambar 4.45 Tampilan Menu. Terima Material Eksternal

Gambar 4.46 Tampilan Menu Tambah Terima Material Eksternal

Gambar 4.47 Tampilan Menu Retur

Gambar 4.48 Tampilan Menu Tambah Retur

Gambar 4.49 Tampilan Menu Laporan Pesanan Pembelian

Gambar 4.50 Tampilan Cetak Laporan Pesanan Pembelian

Gambar 4.51 Tampilan Menu Grafik Pesanan Pembelian

Gambar 4.52 Tampilan Cetak Grafik Pesanan Pembelian

Gambar 4.53 Tampilan Menu Laporan Delivery Order

Gambar 4.54 Tampilan Cetak Laporan Delivery Order

Gambar 4.55 Tampilan Menu Grafik Delivery Order

Gambar 4.56 Tampilan Cetak Grafik Delivery Order


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisasi yang Maju dan berkembang merupakan tujuan utama, Tujuan tersebut mendorong perusahaan untuk mengupgrade teknologi yang digunakan. Teknologi sistem informasi di era modern ini memberikan perubahan besar terhadap kemajuan sehingga mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan, baik peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pondasi utama, maupun distribusi dan operasional pekerjaan. Oleh karena itu menjadi satu kebutuhan pokok bagi setiap perusahaan, karena sistem yang baik akan membantu dan mendukung para pimpinan suatu perusahaan dalam mengambil keputusan.

PT Alam Dunia Engineering and Construction salah satu contoh perusahaan yang menggunakan teknologi sistem informasi sebagai salah satu tools untuk mendukung operasional kerja terutama mengenai gudang. Sistem Persediaan bahan material yang terintegrasi dalam sebuah perusahaan, membutuhkan 3 (tiga) pilar utama yang terdiri dari vendor Management yang bertugas mengelola vendor dan supplier atau pemasok untuk mendapatkan dukungan positif dari vendor dengan prinsip win win solution, dimana terdapat proses penyaringan kriteria vendor atau pemasok yang menjadi partner dengan melalui klasifikasi. Pilar kedua Purchasing Management, yang bertugas mengelola proses pembelian bahan material atau peralatan dengan cara yang transparan, akuntabel, dan fair atau adil. Pilar yang terakhir yaitu gudang, yang bertugas mengelola pergudangan untuk peralatan juga material yang diperlukan untuk konstruksi dengan tujuan mencari solusi yang optimal antara ketersediaan bahan material terhadap biaya penyimpanan. Dari 3 pilar tersebut harus didukung oleh sebuah sistem aplikasi berbasis komputer berikut infrastruktur Teknologi Informasi yang diperlukan.

PT Alam Dunia Engineering and Construction adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor, perusahaan ini didirikan pada september 2001. Sistem ketersediaan bahan material yang dilakukan saat ini masih dilakukan dengan cara pencatatan data dengan ditulis tangan pada lembar-lembar kerja tertentu dan menggunakan aplikasi Ms Excel untuk melakukan olah data, sistem yang dilakukan saat ini masih terdapat kekurangannya yaitu sulit dalam menyusun perencanaan dan pengendalian ketersediaan bahan material dikarenakan banyak jumlah permintaan bahan material yang diperlukan pada waktu yang bervariasi, sistem yang dilakukan saat ini belum dapat mengontrol stok persediaan bahan material selama proses pelaksanaan Staf proyek, laporan yang dihasilkan belum sesuai dengan kejadian transaksi karena jumlah permintaan stok tidak sesuai dengan jumlah stok pengeluaran.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu Staf gudang dan Staf Purchasing dalam mengelola permintaan dan pengeluaran bahan material serta ketersediaannya. Untuk itu penulis tertarik mengambil judul penelitian skripsi “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Material Untuk Monitoring Stok Bahan Material Berbasis Web Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction di Tangerang”.

Perumusan Masalah

Rumusan Masalah Penelitian ini, sebagai berikut  :

  1. Bagaimana sistem persediaan bahan material yang dilakukan saat ini pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang?

  2. Apa Saja Kendala yang terjadi dalam sistem persediaan bahan material saat ini pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang?

  3. Bagaimana membuat sistem yang dapat membantu Staf gudang dan Staf Purchasing dalam memonitoring Ketersediaan bahan material berbasis Web pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup yang akan dibahas dalam skripsi ini pembahasan detail hanya difokuskan pada modul yang terkait langsung dengan fungsi kerja Staf purchasing dan Staf gudang yaitu diantaranya :

  1. Sistem yang akan dibuat terdiri dari :

  2. Penerimaan Surat Permintaan Bahan Material dari Staf gudang

    Permintaan Surat Bahan Material yang diterima Staf purchasing , Kemudian dilakukan filter penawaran dari supplier,

    Persetujuan Pemilihan supplier untuk dilanjutkan dalam pembuatan Surat pembelian atau Purchase Order oleh Staf purchasing yang telah di setujui manager,

    Penerimaan Surat Invoice dari supplier ke Staf gudang dan Staf proyek

    Alur Keluar Masuk bahan material dari Staf gudang ke Staf proyek.

  3. Metode Analisa menggunakan Object Oriented Analys Design (OOAD) dan ‘’Critical Success Factor‘’(CSF)

  4. Metode Perancangan sistem menggunakan System Developmnet Life Cycle (SDLC)

  5. Metode pengujian sistem menggunakan Blackbox System

  6. Requirement System menggunakan elisitasi

  7. Bahasa pemrograman menggunakan PHP dan Database mysql

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari peneltian dan penulisan Laporan Skripsi, yaitu :

  1. Mengetahui Prosedur Laporan Monitoring Persediaan Bahan Material pada PT Alam Dunia Engineering and Construction,

  2. Membantu bagian Staf Gudang Staf Proyek, Staf Purchasing, dalam mengelola data persediaan bahan material.

  3. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Mempermudah Staf gudang melakukan monitoring stok ketersediaan bahan material.

  2. Agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai bahan evaluasi dasar untuk memperbaiki sistem monitoring ketersediaan bahan material yang dilakukan saat ini.

  3. Merancang dan memetakan (mapping) solusi digital melalui penggunaan aplikasi perangkat luna berbasis Web..

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembuatan Laporan Skrips (S1) penulis menggunakan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada PT Alam Dunia Engineering and Construction yang beralamat di Komplek Pinangsia Blok D No. 18 Lippo Karawaci, Tangerang. sedangkan Gudang yang beralamat di Jl. Kukun – Kp. Pangodokan RT.001/RW.002 Kotabumi Village Pasar Kemis,Tangerang. untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

  2. Metode Wawancara

    Untuk melengkapi hasil observasi, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada stake holder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem Staf gudang dan pembelian untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Bapak Sugiarto selaku Staff divisi Finance dan Bapak Agus selaku Staff divisi gudang di PT Alam Dunia Engineering and Construction.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi tersebut. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan yaitu:

  1. Oriented Analysis (OOA)

  2. Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis beorientasi obyek dengan UML. Proses analisis ini dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

    a. Analisis pengguna

    Dilakukan analisis terhadap User-User yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing -masing User.

    b. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

    c. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar Object dan kronologinya.

  3. Critical Success Factor (CSF)

  4. Critical success factors (CSF) merupakan sebuah strategi analisa yang membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. CSF dapat ditentukan jika objektif atau arah dan tujuan organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Metode CSF dan analisis CSF telah banyak digunakan dalam berbagai hal diluar bidang teknologi informasi. Dalam riset kegunaan CSF dalam manajemen program pemerintah pusat, James Dobbins dan Richard Donnelly (Dobbins 98) mengidentifikasi kegunaan CSF, antara lain:

  1. Mengindentifikasi konsentrasi utama manajemen.

  2. Membantu perancangan strategic plan.

  3. Mengindentifikasi focus area dalam tiap rincian project life cycle dan penyebab utama kegagalan proyek.

  4. Mengevaluasi kelayakan sistem informasi.

  5. Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan bisnis.

  6. Mengukur tingkat produktivitas sumber daya manusia.

Metode Pengembangan

Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan merupakan tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yag berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasi dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandotory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

c. Disain (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktir data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternative konfigurasi sistem dan menyiapakn usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemiliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Testing

Dalam Penelitian Skripsi ini menggunakan metode Black Box. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses Database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab satu penulis menguraikan latar belakang, Rumusan masalah, Ruang lingkup, Manfaat dan Tujuan penelitian, Metode penelitian, dan Sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab dua berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain : Konsep Dasar serta Definisi sistem informasi, Perancangan Sistem, Basis Data (Database Distribution) , Unifies Modeling Language (UML) serta teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung perancangan dan pengembangan sisem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada Bab tiga berisikan Analisa Organisasi, Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Analisa Masuk, Analisa Proses, dan Analisa Keluar dari sistem, serta konfigurasi Sistem , Use Case Berjalan, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab empat menguraikan sistem yang diusulkan menggunakan analisa UML (Unified Modelling Language), perancangan database, desain tampilan sistem yang diusulkan (Prototype) dan implementasi dari sistem yang diusulkan berupa dashboard information system serta spesifikasi hardware, software, brainware yang dapat menggunakan system tersebut.

BAB V PENUTUP

Pada bab lima penulis menyimpulkan isi dari hasil penelitian berupa permasalahan yang dihadapi kemudian usulan solusi perbaikan terhadap masalah tersebut. Bab ini juga berisi saran-saran yang dapat berguna bagi User, dan admin agar system yang ada dapat bermanfaat baik bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Konsep dasar sistem merupakan hal yang perlu dipahami sebelum melakukan perancangan sistem.

Definisi Sistem

Istilah Sistem sering dipergunakan untuk menggambarkan hubungan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kata “Sistem” banyak digunakan dalam perbincangan, forum diskusi, dokumen ilmiah juga dalam banyak bidang sehingga makna beragam. Rusdiana dan Irfan (2014:29), berpendapat bahwa “Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki ketertarikan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit”.

Sementara Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016) berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Rusdiana dan Irfan (2014:35) berpendapat bahwa, sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user),

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Kadir (2013:61)[1] mengatakan sistem adalah “Sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”, sedangkan definisi sistem menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29)[2] adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama, membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Rafika, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:216)[3] mengatakan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu, sedangkan pengertian sistem menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[4] sistem adalah “Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35)[2] sebagai berikut :

  1. Komponen (components)

  2. Komponen sistem adalah segala hal yang menjadi bagian penyusunan sistem. Disebut juga dengan subsistem yang dapat berupa benda nyata atau pun abstrak.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap suatu sistem.

  5. Lingkungan (environment)

  6. Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat menguntungkan atau pun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan akan dipertahankan untuk keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan ditiadakan atau diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin.

  7. Penghubung atau antarmuka (interface)

  8. Merupakan segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Interface merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (input)

  10. Merupakan segala sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (processing)

  12. Merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan untuk menghasilkan output yang berguna bagi user.

  13. Keluaran (output)

  14. Merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama untuk mencapai sasaran atau tujuan dari sistem.

  17. Kendali (control)

  18. Komponen perlu dijaga agar bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (feed back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Karakteristik sistem yang serupa juga dikemukakan oleh Ifeyinwa Maria, dkk (2015:52)[5] dalam International Journal Industrial and Sistems Engineering : “Models provide an analytical way to study the behaviour of a complex sistem”. (yang berarti model analitis yang memberikan cara untuk mempelajari perilaku sistem yang komplek).

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,di antaranya sebagai berikut (H.A Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:42)[2]:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu.

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksinya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi kondisi masa depannya karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka.

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya, sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71)[2] mengatakan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Definisi data menurut Adyanata Lubis (2016:1)[6] adalah “Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”, sedangkan definisi data menurut Robi Yanto (2016:12)[7] adalah “Informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi.

Definisi Informasi

H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[2] mengatakan informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.

Sementara, Pratama (2014:422)[8] mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi informasi dengan memanfaatkan teknologi (baik teknologi komputer manusia), sehingga mampu memberikan nilai dan arti didalamnya”, sedangkan Hidayat, dkk dalam jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:186)[9] mengatakan informasi adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Rafik A. Aliev (2013)[10] mengatakan dalam International Journal of Information Technology & Decision Making mengatakan bahwa : “Real information concerning a decision maker's behavior and environment is imperfect, qualitative, and, as a result, often described in natural language”. (Informasi nyata mengenai perilaku pembuat keputusan dan lingkungan tidak sempurna, kualitatif, dan, sebagai hasilnya, sering digambarkan dalam bahasa alami).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah di bahas di atas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan (Kadir, 2013:56)[1]:

  1. Relevansi

  2. Informasi dikatakan berkualitas apabila relevan bagi pemakainya.

  3. Ketepatan Waktu

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat

  6. Informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas.

Nilai Informasi

Nilai informasi menurut Kadir (2013:56)[1] ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Menurut Tata Sutabri (2016:30-31)[11] “Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit”. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketetapan wakru

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Ilamsyah, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.2 No.2[12] mengatakan bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Indrajani (2014:3)[13] mengatakan bahwa sistem informasi adalah “Kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai beberapa komponen. Komponen yang dimaksud menurut Kadir (2013:71)[1] sebagai berikut :

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Definisi analisa sistem menurut Djahir (2014:68)[14] adalah “Penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui”, sedangkan definisi analisa sistem menurut Taufiq (2013:153) adalah “Sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian untuk mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikannya”.

Wina Smeenk, dkk (2016:34)[15] mengatakan dalam International Journal of Design mengatakan bahwa, ”In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second, and third person perspectives”. (Dalam analisis untuk mengikuti, kami akan memberikan wawasan ke dalam pemanfaatan dan nilai tertentu dari pertama, kedua, dan perspektif orang ketiga).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Fungsi Analisa Sistem

Fungsi analisa sistem menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[16] yaitu untuk:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user),

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai,

  3. Memilih alternative-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat,

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Dalam penelitian skiripsi ini, yang termasuk dalam kategori teori khusus sebagai berikut:

Konsep Dasar Monitoring dan Penjadwalan

Definisi Monitoring

Definisi monitoring menurut Hary Hikmat dalam Anggraeni (2015:30)[17] adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indicator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang program atau kegiatan sehingga dapat dilakukan koreksi untuk tindakan selanjutnya, sedangkan dalam peraturan pemerintah nomor 39 tahun 2006, monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati atau memantau secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Laksana (2016:178)[18] monitoring (pemantauan) adalah “Proses untuk mengetahui pelaksanaan program yang sedang berjalan, untuk membantu meningkatkan kualitas program dan mengidentifikasi masalah-masalah yang harus diatasi untuk mencapai program”.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan untk memantau suatu keadaan atau pelaksanaan program yang berjalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Definisi Penjadwalan

Pernyataan Abdul Rohman dalam Sanjaya (2016:33)[19] Jadwal berarti “Pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, sedangkan penjadwalan berarti proses, pembuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal”.

Penjadwalan mempunyai beberapa tujuan menurut Abdul Rohman dalam Sanjaya (2016:33)[19] yaitu untuk:

  1. Mengetahui urutan dan waktu penyelesaian kegiatan yang harus dilakukan,

  2. Mengurangi timbunan pekerjaan, dan

  3. Mengefektifkan penggunaan sumber daya.

Konsep Dasar Maintenance (Perawatan)

Definisi Maintenance

Menurut Nahnul Ansori dalam Sanjaya (2016:34)[19] menyatakan maintenance (perawatan) yaitu “Konsep dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas mesin supaya berfungsi dengan baik”.

Proses perawatan mesin yang dilakukan oleh suatu perusahaan umumnya terbagi dalam dua hal menurut Nahnul Ansori dalam Sanjaya (2016:34)[19] sebagai berikut:

  1. Perawatan Terencana

  2. Perawatan Terencana (Planned Maintenance) disebut juga dengan perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) yaitu perawatan yang diakukan secara terencana untuk mencegah terjadinya potensi kerusakan, untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi menjadi kerusakan pada saat digunakan dalam berproduksi.

  3. Perawatan Tidak Terencana

  4. Perawatan tidak terencana (Unplanned Maintenance) merupakan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan. Ada dua perawatan tidak terencana yaitu:

    a. Corrective Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan pada peralatan yang menyebabkan peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik.

    b. Breakdown Maintenance adalah kegiatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang dan perlengkapan lainnya.

Tujuan Maintenance

Adapun tujuan dari maintenance (perawatan) menurut Nahnul Ansori dalam Sanjaya (2016:35)[19] yaitu untuk:

  1. Memperpanjang umur pakai aset produksi,

  2. Menjamin tingkat ketersediaan dari aset produksi,

  3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan,

  4. Menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas,

  5. Mendukung kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya, dan

  6. Meminimalisir biaya perawatan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan maintenance.

Konsep Dasar Aset dan Produksi

Definisi Aset

Definisi aset menurut siregar dalam Anggraeni (2015:32)[17] adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value), atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi, atau individu, sedangkan menurut Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang, termasuk didalamnya sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Definisi aset dalam International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu (misalnya pembelian atau penciptaan sendiri) dan dari manfaat ekonomis masa depan (arus kas masuk atau aset lain-lain) yang diharapkan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa aset adalah barang atau produk yang bernilai atau memberikan manfaat ekonomi yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan , baik berupa harta benda (properti), hak atau suatu tuntutan terhadap aset maupun jasa yang dimiliki.

Aset yang dimaksudkan oleh peneliti berupa mesin yang digunakan untuk memproduksi produk komponen listrik.

Definisi Produksi

Definisi produksi menurut Heizer dan Render (2013:4)[20] produksi adalah “Proses penciptaan barang dan jasa”, sedangkan definisi produksi menurut Isak dalam Sanjaya (2016:38)[19] adalah “Suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti berkisimpulan bahwa produksi merupakan suatu tindakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang diinginkan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML) menurut Waspodo (2015:65)[21] adalah: Salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Definisi UML menurut [22] K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa visual pemodelan yang digunakan untuk visualisasi, menentukan, membangun dan mendokumentasikan atau merancang sistem perangkat lunak.

Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

Jenis-jenis diagram unified modeling language (Indrajani 2015:45)[23] sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Indrajani (2015:45)[23] mengatakan Use Case Diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

    Langkah-langkah menyusun diagram use case (Indrajani, 2015:45)[23] yaitu untuk:

    1. Mengidentifikasi pelaku bisnis,

    2. Mengidentifikasi use case persyaratan bisnis,

    3. Membuat diagram model use case,

    4. Mendokumentasikan naratif use case persyaratan bisnis.

    Menurut Carina titus (2016:20)[24] dalam jurnal International mengemukakan “Usecase modeling is the way of showing how the system stakeholder will interact with the system. Developing usecase helps to understand system requirements in details”. (Pemodelan Usecase adalah cara untuk menunjukkan bagaimana sistem stakeholder akan berinteraksi dengan sistem. Mengembangkan usecase membantu memahami persyaratan sistem secara rinci).

  3. Activity Diagram

  4. Indrajani (2015:46)[23] mengatakan Activity Diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Bhute (2013:29)[25] dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Diagram aktivitas pada dasarnya adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya).

  5. Sequence Diagram

  6. Indrajani (2015:50)[23] mengatakan sequence diagram merupakan “Suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

    Menurut Vani (2015:25)[26] dalam International Research Journal of Engineering and Technology mengatakan bahwa, “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Sebuah diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan waktu pemesanan pesan).

  7. Class Diagram

  8. Indrajani (2015:49)[23] mengatakan, Class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

    Menurut Carina titus (2016:20)[24] dalam jurnal International mengemukakan “This is static structure diagrams that describes the structure of a system by showing the system’s classes. Their attributes, operations (methods), and the relationships among the classes.” (Ini adalah diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas sistem. Atribut mereka, operasi (metode), dan hubungan antar kelas).

Notepad++

Pratama (2015:23)[27] mengatakan notepad++ yaitu “Program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman”. Bahasa pemograman yang digunakan oleh peneliti dalam merancang sistem menggunakan PHP. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program Notepad bawaan Windows. Notepad++ bisa mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya. Program Notepad++ banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pemrograman aplikasi desktop dan web. Notepad++ merupakan software gratis (opensource), yang dapat dijalankan di sistem operasi Win2K, Windows XP, Vista, dan Windows 7.

Yusuf Murya Kusuma Ardhana (2016:8)[28] mengemukakan Notepad++ adalah “Aplikasi gratis yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer , atau developer dalam membuat sistem, notepad++ menggunakan komponen scintilla untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemograman yang dijalankan pada sistem operasi microsoft windows”.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Notepad++ adalah aplikasi yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer, atau developer dalam membuat sistem yang dijalankan pada sistem operasi microsoft windows”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Yusuf Murya Kusuma Ardhana (2016:14)[28] XAMPP merupakan “Sebuah perangkat lunak gratis yang bebas digunakan yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri dari apache, HTTP server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Sementara definisi XAMPP menurut Betha Sidik (2014:72)[29] adalah “Paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Dari kedua pendapat tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.

Tools XAMPP

Tools Xampp terdiri dari sebagai berikut (Sutanto, 2014:73)[30] :

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utamanya adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source, sering digunakan bersama MySQL, namun PHP juga mendukung sytem management database oracle, Microsoft Access, interbase,d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structured Query Language, SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang diterpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isisnya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data dalam database.

  7. PhpMyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan PhpMyAdmin kita dapat membuat tabel, mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Pertama kali dikembangkan oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaks yang susah di baca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar Database dan MySQL

Definisi Database

Moch Fauzi, Agita, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[31] basis data (database) adalah “Suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”, sedangkan Pattianakotta, dkk dalam E-Journal Teknik Elektro (2015:9)[32] mengatakan, database adalah “Gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Dari kedua pendapat di atas, peneliti berkisimpulan bahwa basis data adalah gabungan data yang saling terkait, dan terorganisir sehingga memudahkan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Definisi MySQL

Definisi MYSQL menurut Waspodo (2015:65)[21] MySQL adalah “Sistem manajemen database yang bersifat relational”. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat, sedangkan menurut Sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT No.7 No.1 (2013:98)[33] MySQL (My Structure Query Language) adalah “Salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa MSQL adalah salah satu database management sistem yang digunakan untuk manipulasi data sehingga mempercepat dalam pengolahan data.

Konsep Dasar Web

Pengertian web menurut Imam Mulhim (2013:2)[34] adalah “Perangkat lunak yang berfungsi menerima permintaan berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML”.

Menurut Murad, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[35] web adalah “Sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Konsep Dasar PHP

R.H Sianipar (2015:1)[36] mengemukakan PHP Merupakan “Bahasa skrip yang ditanam dalam HTML yang berarti kode PHP dan HTML dapat digabungkan dalam file yang sama”.

Menurut Budi raharjo (2015:3)[37] PHP adalah “Suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML ”, sedangkan menurut Betha Sidik (2017:4)[38] PHP merupakan “Bahasa pemograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web”.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat digabungkan dalam file yang sama kemudian dieksekusi di server web.

Konsep Dasar CSS

Menurut H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:25)[2] CSS (Cascading Style Sheets) adalah “Skrip yang berisi rangkaian instruksi yang menentukan suatu teks akan tampil di halaman web browser”.

Anton Subagia (2017:194)[39] mengemukakan CSS merupakan “File-file yang digunakan untuk mengatur semua style tampilan aplikasi, isi dari folder css ini yaitu bootstrap, choosen, dan style. Untuk file css bootstrap dan choosen diambil dari bagian beberapa file di framework bootstrap, sedangkan file.css adalah css custom buatan sendiri”.

Konsep Dasar OOA (Object Oriented Analyst)

Definisi OOA menurut Jonathan (2013:2)[40] Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorentasi obyek adalah “Proses analisis yang dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan”.

Konsep Dasar CSF (Critical Success Factor)

Menurut Arifin (2014:15)[41] Critical Success Factors (CSF) merupakan “Sebuah strategi analisa yang membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan”.

Arifin mengungkapkan bahwa analisa CSF ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Konsep Dasar SDLC (System Database Life Cycle)

Definisi SDLC (System Database Life Cycle)

Definisi SDLC menurut Supriyanto (2013:272)[42] yaitu “Suatu bentuk pengembangan yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya”.

Fase atau Tahapan SDLC (System Database Life Cycle)

Fase-fase dalam SDLC dapat digambarkan sebagai berikut (Supriyanto, 2013:272)[42]:

Gambar 2.1 Fase SDLC

Sumber: https://itsum.wordpress.com/

  1. Planning (Perencanaan)

  2. Kegiatan yang menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Hal-hal yang harus di perhatikan antara lain: permasalahan,menentukan tujuan, mengidentifikasi kendala sistem, studi kelayakan, usulan penelitian sistem dan menetapkan mekanisme.

  3. Analysis

  4. Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :

    a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem

    b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya

    c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini

    d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

  5. Design

  6. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Macam-macam disegn sebagai berikut:

    a. Output design: tujuannya untuk memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya yang hasilnya berupa dokumentasi keluaran (output).

    b. Input design : Memberikan bentuk-bentuk masukan di dokumen dan di layar ke sistem informasi yang hasilnya berupa dokumentasi masukan.

    c. File disegn : menberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan oleh sistem.

  7. Development (Pelaksanaan)

  8. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan din desain, membuat databasenya kemudian mengkonversikan perancangan ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu

  9. Testing

  10. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun juga menguji semua sistem yang telah ditetapkan, seperti tidak ada kesalahan, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data dan lain-lain.

  11. Implementation

  12. Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk: melakukan kegiatan spesifikasi rancangan ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, mengimplementasikan sistem yang baru dan menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

  13. Maintenance

  14. Tahap akhir untuk mengevaluasi kinerja sistem, apakah sesuai dengan keinginan user atau tidak.tahapan ini meliputi: kontrol secara berkala, pembenahan dan penambahan bagian apabila belum sesuai dengan keinginan user.

Model SDLC (System Database Life Cycle)

Model-model yang digunakan dalam SDLC antara lain adalah model waterfall, model iterasi (spiral dan incremental), model RAD, dan model prototyping (Supriyanto, 2013:273)[42].

Model yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan skripsi adalah model prototyping. Model prototyping ini merupakan pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses (Supriyanto, 2013:273)[42]. Model Prototypig digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Model Prototyping

(Sumber: https://itsum.wordpress.com/)

Kelebihan SDLC

Kelebihan yang ada dalam System Development Life Cycle (Supriyanto, 2013:275)[42]:

  1. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem

  2. Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

Kekurangan SDLC

Kekurangan yang ada dalam System Development Life Cycle (Supriyanto, 2013:275)[42]:

  1. Hasil dari SDLC tergantung pada hasil analisis, sehingga jika terdapat kesalahan di tahap analisis akan terbawa terus ke hasil sistem ayng kurang memuaskan

  2. Dibutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan metode yang lainnya

  3. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sebuah sistem harus dikembangkan sampai selesai terlebih dahulu.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Indrajani (2017:12)[43] mengemukakan Blackbox Testing adalah “Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan scenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian akan terlihat jika terjadi kesalahan pada software”.

Menurut Tata Sutabri (2016:196)[11] Blackbox Testing adalah “ Software yang dihasilkan harus mampu melalui berbagai tahapan pengujian dengan hasil yang diharapkan adalah software bugs yang sudah diminimalisir dan memenuhi semua criteria dalam requirements baik secara bisnis ataupun teknis”, sementara definisi menurut Siddiq (2013:4) pengujian black box adalah “Pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak, metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

Menurut Siddiq (2013:4) uji coba black box digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, sebagai berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang,

  2. Kesalahan struktur data,

  3. Kesalahan performa,

Dari beberapa definisi di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa metode pengujian blackbox testing digunakan untuk merancang data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang telah direncanakan kemudian menguji sistem apakah sudah berfungsi dengan benar.

Keuntungan menggunakan Black Box Testing

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pengujian black box testing sebagai berikut (Siddiq, 2013:4):

a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman,

b. Kesalahn dari perangkat lunak atau pun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna,

c. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisistasi menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[44] adalah “Rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[44] elisitasi di dapat melalui metode wawancara yang dilakukan melalui tiga tahap, sebagai berkut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yng disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. MDI ini berarti sebagai berikut:

    a. M (Mandatory) artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D (Desirable) artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I (Inessential) artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.

    c. E artinya Economy, Artinya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi,

    b. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan,

    c. Low (L) : mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Definisi Literature review menurut Azizah, dkk dalam jurnal CCIT (2015:122)[45]: Literature adalah kesusterataan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

Menurut Indrajani (2017:17)[43] Literature review adalah “Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan mempelajari data-data yang ada dari berbagai media seperti buku, hasil karya tulis, jurnal penelitian, artikel dari internet yang berhubungan dengan masalah yang di bahas”, sementara Mulyadi, (2013:17)[46] berpendapat bahwa literature review merupakan “Survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dari kedua definisi di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa literature review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Langkah-Langkah Literature Review

Suryo dkk, (2015:138) dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 menyebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kajian literature review, sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini,

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain,

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini,

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada,

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Berikut merupakan penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ufi Sanjaya[19] pada tahun 2016, dengan judul ‘’Aplikasi maintenance management sistem (MMS) sebagai sarana untuk mengelola, memantau, dan mengendalikan pemeliharaan mesin’’ studi kasus pada PT Gallih Sekar Sakti Tangerang. menggunakan software Visual Paradigm for UML ,bahasa Pemograman yang digunakan pemograman PHP. Databases yang digunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL. Adobe Photohop CS6 dan Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web dalam perancangan sistem. Hasil yang dicapai mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih tepat dan akurat. Mengenai data barang dan pemeliharaan barang.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria sanii[47] dkk pada tahun 2014, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset study kasus : SMK N 7 Padang”. Rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database dan alat pengenbangan sistem dengan flow map sistem, context diagram, activity diagram. Dengan adanya sistem ini, maka manajemen pengolahan aset lebih terstuktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin dan tidak memakan waktu.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava (2014)[48] Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava,“Perancangan Aplikasi Monitoring Data Aset dan Inventaris IT Berbasis Web Pada PT IMS Logistics”.Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode pengumpulan data,analisa dan perancangan. Metode perancangan yang digunakan adalah metodeperancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yangmenggunakan Eclipse PDT. Aplikasi inidiharapkan dapat membangun sistem yang mampu monitoring data pendistribusianaset IT kepada karyawan secara akurat dan jelas serta sesuai antara sumber data dan bukti fisik dilapangan.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Diyah puji wulandari pada tahun 2014[49], dengan judul “ Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web study kasus pada Kantor Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan”. Perancangan sistemdilakukan dengan jaringan computer berbais client server, aplikasi yang digunakan dengan bahasa pemograman Microsoft visual basic, serta dengan menggunakan Database Microsoft SQL server 2000. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat , tepat dan akurat mengenai data aset tetap , penyusutan, data mutasi, dan data ruang.

  5. Penelitian yang dilakukan Rika Yunitarini pada tahun 2014[50], judul “Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan study kasus Hotel Mahkota Lamongan”. Metode yang digumnakan yaitu Sisteminformasi hotel Mahkota yang dibuat menggunakan Microsoft visual basic sebagai bahasa pemograman serta menggunakan database SQL Server. Hasil akhir sisteminformasi ini memiliki beberapa fitur tang dapat memudahkan aktifitas pengelolaan informasi di Hotel Mahkota.

  6. Penelitian oleh Istiwirjiasih pada tahun 2014[51] dengan judulnya “ Sistem Informasi Inventaris Arsip pada RSUD Semarang Berbasis Web”. Metode yang dilakukan dengan jaringan komputer berbasis client server. Aplikasi yang digunakan dengan bahasa pemograman Microsoft visual basic, Database Microsoft SQL 2000. Hasil yang dicapai mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih tepat dan akurat. Mengenai data barang dan pemeliharaan barang.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono pada tahun 2011[52] dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta” bahwa Pengelolaan aset barang di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar inventaris barang. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil aset barang, kesulitan melakukan penghitungan yang kompleks seperti penilaian aset, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan, dan kurang dapat menangani penatausahaan aset barang yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola aset TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.

  8. Marie Karunia Sari Sunanto (2012)[53]. Penelitian skripsi dengan judul “Desain dan Implementasi Sistem Perangkat Lunak Untuk Manajemen Pemeliharaan Mesin Produksi Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus Di PR Rizky B)” Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi manejemen pemeliharaan dimana keluaran dari sistem informasi ini dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak (supervisor, pegawai), terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi pemberitahuan SMS gateway. Namun, sistem informasi yang disajikan belum online sehingga tidak bisa di akses di luar perusahaan untuk informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan ketika Top Level manajemen membutuhkan informasi segera.

  9. William (2013)[54] Penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Perawatan Mesin Terintegrasi Komputer Pada Pabrik Crumb Rubber di PT Hadi Baru”. Bahasa pemograman Microsoft visual basic, Database Microsoft SQL 2000. Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi atau program yang dapat mampu menghasilkan jadwal perawatan dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan termasuk informasi ketersediaan sparepart. Namun, aplikasi yang dihasilkan belum online dan hanya bisa di akses di dalam perusahaan sehingga informasi yang di dapat terbatas waktu dan tempat.

  10. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) dengan teknik analisis. Dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam penilaian kinerja organisasi metode analisa yang digunakan adalah Object Oriented Analys dan menggunakan metode Sistem Pendukung Keputusan yaitu metode critical success factor (csf). Objek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model Unified Modeling Language (UML), menggunakan Notepad++ dengan bahasa pemograman PHP dan teknik pengujian menggunakan Black Box Testing.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Alam Dunia Engineering and Construction adalah Sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang proyek konstruksi. menerima berbagai proyek pembangunan gedung seperti Power / Chemical plant, FActory Project, Office Building, Housing and Dormitory sampai Interior, dari mulai Perencanaan, Desain, Pengadaan, Konstruksi, sampai Perbaikan.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Alam Dunia Engineering and Construction memiliki kantor tunggal yang berlokasi di Komplek Pinangsia Blok D No. 18 Lippo Karawaci, Tangerang. sedangkan Staf gudang yang beralamat di Jl. Kukun – Kp. Pangodokan RT.001/RW.002 Kotabumi Village Pasar Kemis,Tangerang.

PT Alam Dunia Engineering and Construction berdiri sejak September 2001, dengan nomor terdaftar N.P.W.P 02.059.097.2.058. dan telah disahkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, dengan nomor izin usaha perdagangan (SIUP) 734/I/PMA/2001 dan tanda daftar perusahaan perseroan terbatas (TDP) 090314534120.

PT Alam Dunia Engineering and Construction Selama perkembangannya telah menyelesaikan berbagai proyek kontsruksi, diantaranya dalam peroyek pembangunan Major Mitsubishi – 740MW Cilegon CCPP 150KV AIS Foundation, Shinwa – Amjos Ammonia Plant Pipe Rack Structure & Operation Building, KMK Global Sport / Sukabumi , Korindo Heavy Industry – Cilegon , Zona “C” AEON Mall BSD City – Tangerang, Bogor Lottemart Store – Bogor, PT Lock & Lock Indonesia Warehouse – Cibitung, Water Concrete Tank – Cileungsi, dan sebagainya.

Visi Perusahaan

Visi PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang adalah menjadikan Rekayasa Baru dan Kontruksi bagi abad 21 dalam Perusahaan, dengan mengembangkan disemua bidang konstruksi menggunakan teknologi canggih.

Misi Perusahaan

Misi PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang yaitu terdapat 4 pilar diantaranya :

  1. Just as Nature

  2. Just as Comfortable

  3. Just as Eather

  4. Just Not a Component

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal dimana organisasi tersebut dikelola. Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab atas bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, serta fungsi dari masing-masing pegawai. Struktur mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT ADEC

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT Alam Dunia Engineering and Construction, yaitu sebagai berikut:

  1. Presiden Direktur (President Director)

  2. a. Bertanggung jawab Mengawasi pelaksanaan Manajemen perusahaan dan mengkoordinir seluruh departemen

    b. Merekrut dan memberhentikan karyawan

    c. Menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan perusahaan.

    d. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan–kebijakan perusahaan.

  3. Tugas dan tanggung jawab Bagian Akuntan dan Keuangan.

  4. a. Mengelola akuntansi dengan memproses data untuk menghasilkan laporan keuangan.

    b. Membuat Analisa Keuangan per periode.

    c. Memeriksa dan menyetujui dokumen pembayaran dan penerimaan Keuangan.

    d. Mengontrol dan menjamin stabilitas finansial dan komersial organisasi.

  5. Tugas dan tanggung jawab Bagian Pembelian (Purchase Div)

  6. a. Bertanggung jawab proses pengadaan material dari mulai pencarian material , penawaran harga material, sampai kesepakatan order dengan pihak luar.

    b. Membuat surat pesanan material untuk ditujukan kepada bagian keuangan.

    c. Bertanggung jawab menerima permintaan material dari Staf proyek dan Staf gudang.

  7. Tugas dan tanggung jawab Bagian Teknik (Engineering Div)

  8. a. Membantu Direktur dalam mengontrol semua kegiatan operasional perusahaan.

    b. Mengkoordinir pelaksanaan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan oleh Direktur.

    c. Sebagai pembuat rencana–rencana kegiatan operasional perusahaan baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat perbaikan atau pengembangan mutu produk.

    d. Menganalisa struktur estimasi biaya gambar dan bangunan.

  9. Tugas dan wewenang Bagian Staf proyek Manager (Project Manager)

  10. a. Mengatur jalannya Staf proyek yang sedang ditangani.

    b. Bertanggung jawab atas Staf proyek yang sedang dilakukan.

    c. Membantu bagian teknik dalam mengontrol semua kegiatan operasional perusahaan.

  11. Tugas dan wewenang Bagian Administrasi Staf proyek (Administration Project)

  12. a. Menginput data masuk dan keluar material Staf proyek.

    b. Memberikan laporan keuangan serta monitoring material.

  13. Tugas dan wewenang Bagian Pelaksana Staf proyek (Supervising)

  14. a. Mengatur tenaga kerja di lapangan yang berlangsung.

    b. Memberikan arahan-arahan kepada tenaga kerja.

    c. Bertanggung jawab atas jalannya Staf proyek.

  15. Tugas dan wewenang Bagian Staf gudang (Warehouse Div)

  16. a. Bertanggung jawab Ketersediaan Material stok internal.

    b. Bertanggung jawab Pendistribusian Material stok internal.

    c. Bertanggung jawab Penyimpanan serta Pembukuan Material dalam Staf gudang.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem persediaan material yang sedang berjalan pada PT Alam Dunia Engineering and Construction. Analisa tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan Prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur Pemesanan Material

  2. Pemesanan material terbagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal , dimana internal yang menggunakan stok gudang sedangkan eksternal stok dari Supplier. Setiap ada kekurangan Material di proyek diterima oleh staf proyek , sedangkan kekurangan material di gudang diterima oleh staf gudang. masing masing mengajukan form permintaan material ke Staf Purchasing setelah disetujui oleh Manager.

    Setelah form permintaan material diisi, lalu Staf proyek dan Staf gudang akan menghubungi Staf Purchasing dengan email lalu mengkonfirmasi via telfon untuk membeli material tersebut. (Form permintaan material rangkap 1 akan diberikan ke bagian si pemohon, Form permintaan material rangkap 2 akan diberikan ke Staf Purchasing, dan Form permintaan material rangkap 3 diarsipkan oleh bagian admin Staf proyek dan admin Staf gudang).

    Setelah menerima Form Permintaan Material dari Staf proyek dan Staf gudang, khusus permintaan Staf proyek Staf Purchasing akan mengecek terlebih dahulu sisa stok di gudang dengan melihat sisa stok yang rutin dikirimkan ke Staf Purchasing dari Staf gudang. Jika tersedia maka akan menggunakan internal atau stok gudang dengan mengirim form permintaan via email, dan setelah menerima email bagian Staf gudang akan mempersiapkan form Delivery Order (DO) ke operasional untuk pengiriman. Jika stok tidak cukup maka menggunakan eksternal atau stok Supplier dengan membuat Purchase Order (PO). Setelah menerima form permintaan material Staf Purchasing menghubungi beberapa Supplier untuk membicarakan kesepakatan harga dan memilih Supplier yang sesuai . kemudian Staf Purchasing akan membuat Purchase Order (PO) sebanyak 2 rangkap (rangkap 1 akan diberikan kepada Supplier dan rangkap 2 akan di arsip oleh Staf Purchasing) dengan mengirim email dan fax kepada masing masing Supplier.

  3. Prosedur Penerimaan Material

  4. Setelah material yang dipesan datang ke tujuan baik proyek atau gudang, bagian penerimaan dalam hal ini operasional Staf proyek atau Staf gudang akan mengecek material sesuai dengan Surat jalan dan Purchase Order (PO) yang diberikan Supplier sedangkan mengecek Delivery Order yang diberikan dari Staf gudang.

    Apabila sesuai bagian penerimaan akan menandatangani dan memberikan cap tanda terima material masuk. Kemudian Surat jalan atau Delivery Order rangkap 1 akan diberikan kembali ke Supplier atau Staf gudang, rangkap 2 akan diberikan ke bagian keuangan (Finance Div), dan rangkap 3 akan diarsip bagian Staf gudang dan Staf proyek.

  5. Prosedur Pemakaian Material

  6. Dalam prosedur ini bagian Staf proyek akan mengeluarkan sesuai kebutuhan operasional, hasil sisa dari material akan otomatis dikirim ke bagian gudang menggunakan tanda terima. Sedangkan pada bagian gudang, saat Staf Purchasing memberikan form permintaan material dari Staf proyek maka admin Staf gudang mengecek dan langsung membuat form Delivery Order (DO) kemudian diberikan ke bagian operasional Staf gudang untuk dipersiapkan pengiriman ke masing masing proyek.

  7. Prosedur Pembuatan Laporan

  8. Dalam proses ini pada bagian Staf proyek setelah material datang admin Staf proyek akan menginput ke komputer menggunakan Ms Excel, alur masuk dan keluar dari surat jalan yang diterima, Setelah menginput surat jalan rangkap 1 dari Supplier akan diarsipkan, sedangkan rangkap 2 akan dikirim ke Staf Purchasing serta dari form retur material.

    Dan hasil print out laporan akan dikirim kepada Manager mengenai persediaan stok material yang ada di Staf proyek. sedangkan dalam Staf gudang prosedur pembuatan sama seperti Staf proyek ditambah dari form retur material, hanya berbeda dalam hal pengeluaran bahan material mengambil dari form Delivery Order (PO) dan form retur material.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

UML (Unified Modelling Language) Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Pada dasarnya, proses persediaan bahan material sama. Namun, dalam penyusunan tersebut dibentuk oleh tim kerja yang berbeda. dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut:

Use Case Diagram Sistem Berjalan

Suatu use case diagram yang berisi use case, Actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan PT ADEC

Berdasarkan Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan terdapat skenario use case sebagai berikut:

  1. Nama Use Case : Membuat Form Permintaan Material

  2. Actor : Staf proyek, Staf gudang, Staf Purchasing

    Skenario : Staf proyek dan Staf gudang membuat form permintaan material yang diterima Staf Purchasing

  3. Nama Use Case : Mengecek Stok Material

  4. Actor : Staf Purchasing, Staf proyek, Staf gudang, Manager

    Skenario : Staf Purchasing mengecek ketersediaan Stok, kemudian Mengeksekusi dengan pembagian sebagai berikut : Jika tersedia Internal Staf Purchasing akan membuat Purchase Order (PO) untuk Internal kepada Staf gudang, kemudian Staf gudang Akan membuat Delivery Order (DO). Jika Tidak Tersedia akan membuat Purchase Order Eketernal kepada Supplier yang telah di acc oleh Manager, Jika tidak di ACC makan akan kembali Kepada Staf proyek.

  5. Nama Use Case : Membuat Delivery Order (DO) serta mengirim material

  6. Actor : Staf gudang, Staf proyek

    Skenario : Staf gudang membuat Delivery Order (DO) dan mempersiaplan pengiriman ke Staf proyek

  7. Nama Use Case : Mengirim Material Eksternal

  8. Actor : Supplier, Staf proyek

    Skenario : Supplier mengirim material ke Staf proyek dengan membawa surat jalan beserta Purchase Order (PO) , kemudian dicek kesesuaian lalu di tanda tangan dan stempel oleh Staf proyek.

  9. Nama Use Case : Mendata Material

  10. Actor : Staf proyek, Staf gudang, Supplier

    Skenario : Setelah Staf proyek atau Staf gudang menerima material Baik Internal atau Eksternal, kemudian mereka mendata material masuk keluar untuk pembukuan

  11. Nama Use Case : Membuat Laporan

  12. Actor : Staf proyek, Staf gudang, Staf Purchasing, Manager

    Skenario : Setelah mendata material bagian Staf proyek, Staf gudang, Staf Purchasing, membuat Laporan data Material per periode yang dikirimkan untuk Manager

Activity Diagram Sistem Berjalan

Activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi di antara satu sama lain. Berdasarkan use case diagram diatas dapat di gambarkan pada activity diagram dari aktivitas para Actor-Actor yang ada pada sistem yang berjalan di PT Alam Dunia Engineering and Constructions sebagai berikut :


a. Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 12 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi permintaan bahan material Staf proyek.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 5 Vertical Swimlane, yaitu Staf proyek, Staf Purchasing, Supplier , Staf gudang, Manager.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


b. Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 10 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi permintaan bahan material Staf gudang.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 4 Vertical Swimlane, yaitu Staf gudang, Staf Purchasing, Supplier, Manager.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


c. Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 5 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Penerimaan Bahan Material Internal.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 2 Vertical Swimlane, yaitu Staf gudang, Staf proyek.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


d. Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Gambar 3.6 Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 7 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Penerimaan Bahan Material Eksternal.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 3 Vertical Swimlane, yaitu Supplier, Staf proyek, Staf Purchasing.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


e. Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 4 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang.

  3. 2 Vertical Swimlane, yaitu Staf proyek, Manager.

  4. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhir.


f. Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.8 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 4 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang.

  3. 2 Vertical Swimlane, yaitu Staf gudang, Manager.

  4. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.


a. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.9. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek terdapat:

  1. 6 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Permintaan Material, Bahan Material, Order Internal, Order Eksternal, Purchase Order, Delivery Order.

  2. 5 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf proyek, Staf Purchasing, Supplier, Staf gudang, Manager.

  3. 21 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Permintaan Material, Menerima Permintaan Material, Cek Stok Bahan Material, Stok Tersedia, Membuat order Internal, Membuat Order Internal, Membuat Delivery Order, Menerima Delivery Order, Mengirimkan Material, Menerima Material, Mengecek dan tanda tangan Delivery Order, Menerima Order Delivery, Stok tidak Tersedia membuat Order Eksternal, Mengajukan Order Eksternal, Membuat Purchase Order, Menerima Purchase Order, Mengirim Bahan Material, Menerima Bahan Material, Mengecek dan tanda tangan Surat Jalan/ PO, Menerima Purchase Order dan Surat Jalan yang ditanda tangani.


b. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.10. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang terdapat:

  1. Lifeline yang dilakukan diantaranya: Permintaan Material, Bahan Material, Order Eksternal, Purchase Order.

  2. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf gudang, Staf Purchasing, Supplier, Manager.

  3. 15 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Permintaan Material, Menerima Permintaan Material, Cek Stok Bahan Material, Stok Tidak Tersedia, Stok Tersedia, Membuat order Eksternal, Mengajukan Order Eksternal, Meminta ACC, di ACC, Mengirim Purchase Order, Menerima Purchase Order, Mengirim Bahan Material, Menerima Bahan Material, Mengecek dan tanda tangan Surat Jalan/ PO, Menerima Purchase Order.


c. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.11 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.11. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal terdapat:

  1. 2 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Bahan Material, Delivery Order.

  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf gudang, Staf proyek, Supplier.

  3. 5 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Mengirim Bahan Material, Mengecek Bahan Material, Tanda Tangan dan Stempel, Tidak Sesuai, Menerima Delivery Order.


d. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem yang Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.12. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal terdapat:

  1. 2 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Bahan Material, Purchase Order.

  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Supplier, Staf proyek, Staf Purchasing.

  3. 5 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Mengirim Bahan Material, Mengecek Bahan Material, Tanda Tangan dan Stempel, Tidak Sesuai, Menerima Purchase Order dan Surat Jalan.


e. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.13 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.13. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek terdapat:

  1. 1 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Laporan.

  2. 2 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf proyek, Manager.

  3. 7 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Mengirim Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Menerima Laporan, Mengecek laporan, Mengembalikan Laporan, ACC Laporan, Menerima Laporan ACC.


  4. f. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

    Gambar 3.14 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.14. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang terdapat:

  5. 1 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Laporan.

  6. 2 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf gudang, Manager.

  7. 7 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Mengirim Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Menerima Laporan, Mengecek laporan, Mengembalikan Laporan, ACC Laporan, Menerima Laporan ACC.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa CSF

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT Alam Dunia Engineering and Construction.

Tabel 3.1 Metode Analisis CSF

Metode Analisa Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan dalam Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai berikut :

Tabel 3.2 Analisa Masukan Permintaan Bahan Material


Tabel 3.3 Analisa Masukan Surat Jalan dan Delivery Order

Analisa Proses

Analisa proses dalam Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai berikut :

Tabel 3.4 Analisa Proses

Analisa Keluaran

Analisa keluaran dalam Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai berikut :

Tabel 3.5 Analisa Keluaran Laporan Penerimaan Bahan Material


Tabel 3.6 Analisa Keluaran Laporan Pengeluaran Bahan Material

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Pentium IV

b. Monitor : LCD Acer

c. Mouse : Acer

d. Keyboard : Acer

e. RAM : 2 GB

f. Harddisk : 80 GB

g. Printer : Hp Deskjet f2276

Spesifikasi Software

a. Windows 7

b. Microsoft Excel 2010

Hak Akses (Brainware)

Hak Akses untuk melaksana Persediaan Bahan Material dilakukan oleh Staf proyek, Staf Purchasing, Staf gudang, dan Manager.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan Bapak Sugiarto,S.Ak. Selaku Staff Bagian Finance di PT Alam Dunia Engineering and Construction Permasalahan yang dihadapi dalam Persediaan Bahan Material diantaranya :

  1. Dalam melakukan Proses Permintaan Bahan Material , Staf proyek dan Staf gudang pada PT Alam Dunia Engineering and Construction menggunakan metode pencatatan serta sistem semi komputerisasi. Sehingga masih ditemukan data – data yang Double dalam melakukan permintaan material, bukti permintaan bahan material yang hilang karena terselip atau tercecer, juga keterlambatan dalam konfirmasi pengajuan permintaan ke Staf Purchasing.

  2. Dalam Proses Pendataan Bahan Material Masuk dan Keluar yang dilakukan Staf proyek dan Staf gudang mengalami Proses yang lama dalam melakukan pencarian data . dkarenakan harus melihat dokumen yang ada per file.

  3. Dalam Proses Update Stok yang mengalami kendala saat dibutuhkan segera, dimana Staf proyek atau Staf gudang diharuskan melakukan prosesnya dengan manual yang mengakibatkan laporan setiap periode mengalami ketidak sesuaian.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dapat diambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Membangun sistem Persdiaan Bahan Material menggunakan metode Critical Succes Factor (CSF) yang dapat membantu dalam memonitoring persediaan bahan material dengan kriteria Permintaan, Penerimaan, Pengeluaran, sampai Laporan.

  2. Sistem yang dibangun harus terintegrasi dengan database untuk penyimpanan data.

  3. Sistem yang akan dibuat terdiri dari 5 user yaitu Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin yang mempunyai hak Akses Masing – masing.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem Persediaan Bahan Material yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I :

Tabel 3.7 Elistasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi:

Keterangan:

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Tabel 3.8 Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

Keterangan :

T = Technical H = High

O = Operational M = Middle

E = Economic L = Low

Tabel 3.9 Elisitasi tahap III

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi Tahap Final merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap Final

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa dan merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Staf Proyek

  2. a. Staf Proyek dapat melakukan login.

    b. Menampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Terima Material Internal, Terima Material Eksternal, dan Retur. Staf Proyek memiliki Hak Akses untuk tambah, ubah, lihat, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Staf Proyek memiliki Hak Akses untuk Cetak dan Batal. Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    e. Dapat melakukan logout.

  3. Staf Gudang

  4. a. Staf Gudang dapat melakukan login.

    b. Menampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Terima Material Eksternal, Delivery Order dan Retur. Staf Gudang memiliki hak akses untuk tambah, ubah, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Staf Gudang memiliki Hak Akses untuk Cetak dan batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    e. Dapat melakukan logout.

  5. Staf Purchasing

  6. a. Staf Purchasing dapat melakukan login.

    b. Menampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Master. Dimana terdapat sub Menu Data Bahan Material dan Data Supplier. Staf Purchasing memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian dan Retur. Staf Purchasing memiliki hak akses untuk tambah, ubah, verifikasi, cetak, dan cari.

    e. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Staf Purchasing memiliki Hak Akses untuk Cetak dan Batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    f. Dapat melakukan logout.

  7. Manager

  8. a. Manager dapat melakukan login.

    b. Manampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Master. Dimana terdapat sub Menu Bahan Material dan Data Supplier. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Delivery Order, Terima Material Internal, Terima Material Eksternal, dan Retur. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, verifikasi, cetak dan cari.

    e. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Manager memiliki Hak Akses untuk lihat Cetak dan Batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    f. Dapat melakukan logout.

  9. Admin

  10. a. Admin dapat melakukan login.

    b. Manampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Master. Dimana terdapat sub Menu Karyawan, Bahan Material dan Data Supplier. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Delivery Order, Terima Material Internal, Terima Material Eksternal, dan Retur. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, verifikasi, cetak, lihat, dan cari.

    e. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Manager memiliki Hak Akses untuk lihat Cetak dan Batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    f. Dapat melakukan logout.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan sesuai prosedur dengan use case diagram, sebagai-berikut:

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat skenario use case sebagai berikut:

  1. Nama Use Case  : Login

  2. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin.

    Skenario : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing Manager dan Admin dapat melakukan login ke sistem

  3. Nama Use Case : Menu Utama

  4. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin.

    Skenario : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin dapat membuka Menu utama pada sistem

  5. Nama Use Case  : Menu Data Master

  6. Actor : Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin

    Skenario : 1) Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Master pada sub Menu Data Karyawan

    2) Staf Gudang, Staf Purchasing, dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Master pada sub Menu Data Bahan Material

    3) Staf Gudang, Staf Purchasing dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Master pada sub Menu Data Supplier

  7. Nama Use Case : Menu Data Transaksi

  8. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin

    Skenario : 1) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus, verifikasi, cetak, lihat, dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Permintaan Pembelian

    2) Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus, verifikasi, cari, lihat, dan cetak Menu Data Transaksi pada sub Menu Pesanan Pembelian

    3) Staf Gudang,, Manager, dan Admin dapat tambah, ubah, hapus, verifikasi, cari, lihat, dan cetak Menu Data Transaksi pada sub Menu Delivery Order

    4) Staf Proyek, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Terima Material Internal

    5) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Terima Material Eksternal

    6) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Retur

  9. Nama Use Case : Menu Laporan

  10. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin

    Skenario : 1) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat Cetak dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Pesanan Pembelian

    2) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin dapat Cetak dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Grafik Pesanan Pembelian

    3) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapatCetak Pdf, dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Delivery Order

    4) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat Cetak Pdf, dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Grafik Delivery Order

  11. Nama Use Case : Logout

  12. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin

    Skenario : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat melakukan Logout

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem persediaan bahan material yang dirancang, yaitu:

  1. Activity Diagram Staf Proyek

  2. Gambar 4.2 Activity Diagram Staf Proyek

    Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 35 (tiga puluh lima) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data transaksi, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal rafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order

    c. 12 (sebelas) Fork node

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  3. Activity Diagram Staf Gudang

  4. Gambar 4.3 Activity Diagram Staf Gudang

    Berdasarkan gambar 4.3 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 36 (tiga enam) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data transaksi, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 12 (sebelas) Fork node.

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  5. Activity Diagram Staf Purchasing

  6. Gambar 4.4 Activity Diagram Staf Purchasing

    Berdasarkan gambar 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 56 (lima puluh enam) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data master, data bahan material, tambah data bahan material, ubah data bahan material, hapus data bahan material, cari data bahan material, data supplier, tambah data supplier, ubah data supplier, hapus data supplier, cari data supplier, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, verifkasi permintaan pembelian, pesanan pembelian, tambah pesanan pembelian, ubah pesanan pembelian, cari pesanan pembelian, cetak pesanan pembelian, lihat pesanan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 17 (sebelas) Fork node.

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  7. Activity Diagram Manager

  8. Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

    Berdasarkan gambar 4.5 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 60 (enam puluh) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data master, data bahan material, tambah data bahan material, ubah data bahan material, hapus data bahan material, cari data bahan material, data supplier, tambah data supplier, ubah data supplier, hapus data supplier, cari data supplier, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, verifikasi permintaan pembelian, pesanan pembelian, tambah pesanan pembelian, ubah pesanan pembelian, cari pesanan pembelian, cetak pesanan pembelian, lihat pesanan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 17 (sebelas) Fork Node.

    d. 1 (satu) Final Node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  9. Activity Diagram Admin

  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Admin

    Berdasarkan gambar 4.6 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 71 (tujuh puluh satu) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data master, data karyawan, tambah data karyawan, ubah data karyawan, hapus data karyawan, cari data karyawan, data bahan material, tambah data bahan material, ubah data bahan material, hapus data bahan material, cari data bahan material, data supplier, tambah data supplier, ubah data supplier, hapus data supplier, cari data supplier, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, hapus permintaan pembelian, verifikasi permintaan pembelian, pesanan pembelian, tambah pesanan pembelian, ubah pesanan pembelian, cari pesanan pembelian, cetak pesanan pembelian, lihat pesanan pembelian, hapus pesanan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, hapus Delivery Order, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, hapus terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, hapus terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, hapus retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 19 (sebelas) Fork node.

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem persediaan bahan material, yaitu:

  1. Sequence Diagram Staf Proyek

  2. Gambar 4.7 Sequence Diagram Staf Proyek

    Berdasarkan Gambar 4.7. Sequence Diagram Staf Proyek diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staff Proyek

    2. 11 Lifeline yaitu: login, Menu utama, permintaan pembelian, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 13 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.


  3. Sequence Diagram Staf Gudang

  4. Gambar 4.8 Sequence Diagram Staf Gudang

    Berdasarkan Gambar 4.8. Sequence Diagram Staf Gudang diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staf Gudang.

    2. 11 Lifeline yaitu: login, Menu utama, permintaan pembelian, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 13 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

  5. Sequence Diagram Staf Purchasing

  6. Gambar 4.9 Sequence Diagram Staf Purchasing

    Berdasarkan Gambar 4.9. Sequence Diagram Staf Purchasing diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staf Purchasing.

    2. 15 Lifeline yaitu: login, Menu utama, data bahan material, data supplier, permintaan pembelian, pesanan pembelian, delivery order, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 17 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

  7. Sequence Diagram Manager

  8. Gambar 4.10 Sequence Diagram Manager

    Berdasarkan Gambar 4.10. Sequence Diagram Manager diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Manager

    2. 15 Lifeline yaitu: login, Menu utama, data bahan material, data supplier, permintaan pembelian, pesanan pembelian, delivery order, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 17 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

  9. Sequence Diagram Admin

  10. Gambar 4.11 Sequence Diagram Admin

    Berdasarkan Gambar 4.11. Sequence Diagram Admin diatas terdapat:

    4. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Manager.

    5. 16 Lifeline yaitu: login, Menu utama, data karyawan, data bahan material, data supplier, permintaan pembelian, pesanan pembelian, delivery order, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    6. 18 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

Class Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai-berikut:

Gambar 4.12 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.12. Class Diagram Yang Diusulkan diatas terdapat 11 class yaitu:

  1. 12 (dua belas) table yang berfungsi untuk menjelaskan table yang digunakan untuk pembuatan aplikasi.

  2. 3 (tiga) association yang digunakan untk menjelaskan relasi field.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan sistem persediaan bahan material proyek untuk monitoring stok pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai-berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Permintaan

  2. Media : Harddisk

    Isi : no_permintaan, tgl_permintaan, status, id_karyawan, id_Staf Purchasing

    Primary Key : no_permintaan

    Foreign Key : id_karyawan, id_Staf Purchasing

    Panjang Record : 25 Byte

    Tabel 4.2 Tabel Permintaan

  3. Nama Tabel : detail_permintaan

  4. Media : Harddisk

    Isi : no_permintaan, kd_material, jml_minta, ket, no_po, notes, price

    Primary Key : no_permintaan

    Foreign Key : kd_material, no_po

    Panjang Record : 81 Byte

    Tabel 4.3 Tabel detail_permintaan

  5. Nama Tabel : delivery_order

  6. Media : Harddisk

    Isi : no_do, tgl_do, status, no_permintaan

    Primary Key : no_do

    Foreign Key : no_permintaan

    Panjang Record : 31 Byte

    Tabel 4.4 Tabel delivery_order

  7. Nama Tabel : detail_do

  8. Media : Harddisk

    Isi : no_do, kd_material, jml_kirim

    Primary Key : no_do

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record  : 31 Byte

    Tabel 4.5 Tabel detail_do

  9. Nama Tabel : Karyawan

  10. Media : Harddisk

    Isi : id_karyawan, nm_karyawan, alamat, no_telp, bagian, username, password, foto

    Primary Key : id_karyawan

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 244 Byte

    Tabel 4.6 Tabel karyawan

  11. Nama Tabel : Material

  12. Media : Harddisk

    Isi : kd_material, nm_material, uom, jml_stok, stok_minimum, jenis

    Primary Key : kd_material

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record : 333 Byte

    Tabel 4.7 Tabel material

  13. Nama Tabel : Retur

  14. Media : Harddisk

    Isi : no_retur,tgl_retur, no_ttb

    Primary Key : tgl_retur

    Foreign Key : no_ttb

    Panjang Record : 28 Byte

    Tabel 4.8 Tabel retur

  15. Nama Tabel : detail_retur

  16. Media : Harddisk

    Isi : no_retur, kd_material, jml_retur, ket

    Primary Key : no_retur

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record  : 131 Byte

    Tabel 4.9 Tabel detail_retur

  17. Nama Tabel : Po

  18. Media : Harddisk

    Isi : no_po, tgl_po, status, id_supplier, id_karyawan

    Primary Key : no_po

    Foreign Key : id_supplier, id_karyawan

    Panjang Record : 17 Byte

    Tabel 4.10 Tabel po

  19. Nama Tabel : Ttb

  20. Media : Harddisk

    Isi : no_ttb, tgl_ttb, no_sj, no_do, do_po, id_karyawan

    Primary Key : no_ttb

    Foreign Key : no_do, no_po

    Panjang Record : 63 Byte

    Tabel 4.11 tabel ttb

  21. Nama Tabel : detail_ttb

  22. Media : Harddisk

    Isi : no_ttb, kd_material, jml_terima

    Primary Key : no_ttb

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record : 31 Byte

    Tabel 4.12 tabel detail_ttb

  23. Nama Tabel : Supplier

  24. Media : Harddisk

    Isi : id_supplier, nm_supplier, alamat_supplier, no_telp, email, fax, attn

    Primary Key : id_supplier

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 333 Byte

    Tabel 4.13 tabel supplier

Rancangan Prototype yang Diusulkan

  1. Rancangan Layar Login

  2. Gambar 4.13 Rancangan Layar Login

  3. Rancangan Layar Menu Home

  4. Gambar 4.14 Rancangan Layar Home

  5. Rancangan Layar Menu tambah Data Karyawan

  6. Gambar 4.15 Rancangan Layar menu tambah data karyawan

  7. Rancangan Layar Menu tambah Data Bahan Material

  8. Gambar 4.16 Rancangan Layar menu tambah data bahan material

  9. Rancangan Layar Menu tambah Data Supplier

  10. Gambar 4.17 Rancangan Layar menu tambah data supplier

  11. Rancangan Layar Menu tambah Permintaan Pembelian

  12. Gambar 4.18 Rancangan Layar menu tambah permintaan pembelian

  13. Rancangan Layar Menu tambah Pesanan Pembelian

  14. Gambar 4.19 Rancangan Layar menu tambah pesanan pembelian

  15. Rancangan Layar Menu Delivery Order

  16. Gambar 4.20 Rancangan Layar menu delivery order

  17. Rancangan Layar Menu tambah Terima Material Internal

  18. Gambar 4.21 Rancangan Layar menu tambah terima material internal

  19. Rancangan Layar Menu tambah Terima Material Eksternal

  20. Gambar 4.22 Rancangan Layar menu tambah terima material eksternal

  21. Rancangan Layar Menu tambah Retur

  22. Gambar 4.23 Rancangan Layar menu tambah Retur

  23. Rancangan Layar Menu Laporan Pesanan Pembelian

  24. Gambar 4.24 Rancangan Layar menu laporan pesanan pembelian

  25. Rancangan Layar Menu Grafik Pesanan Pembelian

  26. Gambar 4.25 Rancangan Layar menu grafik pesanan pembelian

  27. Rancangan Layar Menu Laporan Delivery Order

  28. Gambar 4.26 Rancangan Layar menu laporan delivery order

  29. Rancangan Layar Menu Grafik Delivery Order

  30. Gambar 4.27 Rancangan Layar menu grafik delivery order

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses karyawan tertentu untuk mengakses sistem persediaan bahan material. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login

  3. Tampilan Menu Home

  4. Tampilan akan dibuka, apabila karyawan berhasil melakukan login. Menu home menampilkan logo PT Alam Dunia Engineering and Construction. Didalam Menu home terdapat data master, data transaksi, dan laporan.

    Gambar 4.29 Tampilan Menu Home

  5. Tampilan Menu Data Karyawan

  6. Dalam menu Data Karyawan hanya dapat diakses oleh admin . Didalam Menu data karyawan berisi id_karyawan, nama karyawan, bagian, username, actions.

    Gambar 4.30 Tampilan menu Data Karyawan

  7. Tampilan Menu Tambah Data Karyawan

  8. Dalam menu tambah Data Karyawan hanya dapat diakses oleh admin . Didalam Menu tambah data karyawan berisi nama karyawan, alamat, no telepon, bagian, username, password, dan foto.

    Gambar 4.31 Tampilan menu tambah Data Karyawan

  9. Tampilan Menu Data Bahan Material

  10. Dalam menu Data Bahan Material hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu data bahan material berisi kode material, nama material, uom, stok balance, action.

    Gambar 4.32 Tampilan menu Data Bahan Material

  11. Tampilan Menu Tambah Data Bahan Material

  12. Dalam menu tambah Data Bahan Material hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu tambah data bahan material berisi nama material, UOM, dan stok minimum.

    Gambar 4.33 Tampilan menu tambah Data Bahan Material

  13. Tampilan Menu Data Supplier

  14. Dalam menu Data Supplier hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu data supplier berisi id supplier, nama supplier, no telpon, email, coktaq person, action.

    Gambar 4.34 Tampilan menu Data Supplier

  15. Tampilan Menu Tambah Data Supplier

  16. Dalam menu tambah Data Supplier hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu tambah data supplier berisi nama supplier, alamat, no telepon, fa, attn., dan email.

    Gambar 4.35 Tampilan menu tambah Data Supplier

  17. Tampilan Menu Permintaan Pembelian

  18. Dalam menu permintaan pembelian dapat diakses oleh semua karyawan. Didalam menu Permintaan Pembelian berisi No Permintaan, Tanggal Permintaan Request By, Verifikasi, Status, Action.

    Gambar 4.36 Tampilan menu Permintaan Pembelian

  19. Tampilan Menu Tambah Permintaan Pembelian

  20. Dalam menu tambah permintaan pembelian dapat diakses oleh semua karyawan. Didalam menu tambah Permintaan Pembelian berisi tanggal permintaan, material, UOM, stok minimum, dan stok gudang.

    Gambar 4.37 Tampilan menu Tambah Permintaan Pembelian

  21. Tampilan Menu Pesanan Pembelian

  22. Dalam menu pesanan pembelian hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu Pesanan Pembelian berisi tanggal permintaan, material, UOM, stok minimum, dan stok gudang.

    Gambar 4.38 Tampilan menu Pesanan Pembelian

  23. Tampilan Menu Tambahan Pesanan Pembelian

  24. Dalam menu tambah pesanan pembelian hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu tambah Pesanan Pembelian berisi tanggal po, supplier, dan material.

    Gambar 4.39 Tampilan menu tambah Pesanan Pembelian

  25. Tampilan Cetak Pesanan Pembelian

  26. Gambar 4.40 Tampilan Cetak Pesanan Pembelian

  27. Tampilan Menu Delivery Order

  28. Dalam menu delivery order hanya dapat diakses oleh Staf proyek, Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu delivery order berisi No DO, Tanggal DO, No Permintaan, Status Action.

    Gambar 4.41 Tampilan menu delivery order

  29. Tampilan Cetak Delivery Order

  30. Gambar 4.42 Tampilan Cetak delivery order

  31. Tampilan Menu Terima Material Internal

  32. Dalam menu Terima Material Internal hanya dapat diakses oleh Staf proyek, Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu Terima Material Internal berisi No TTB, Tangga Terima, No Delivery, dan Action.

    Gambar 4.43 Tampilan menu Terima Material Internal

  33. Tampilan Menu Tambah Terima Material Internal

  34. Dalam menu Tambah Terima Material Internal hanya dapat diakses oleh Staf proyek, Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu Tambah Terima Material Internal berisi Tanggal Terima Barang, dan No Delivery Order.

    Gambar 4.44 Tampilan menu Tambah Terima Material Internal.

  35. Tampilan Menu Terima Material Eksternal

  36. Dalam menu Terima Material Eksternal dapat di akses semua karyawan , Didalam menu Terima Material Eksternal berisi No TTB, Tanggal Terima, No po, dan Action.

    Gambar 4.45 Tampilan menu Terima Material Eksternal

  37. Tampilan Menu Tambah Terima Material Eksternal

  38. Dalam menu Tambah Terima Material Eksternal dapat di akses semua karyawan , Didalam menu Terima Material Eksternal berisi No TTB, Tanggal Terima, No po, dan Action.

    Gambar 4.46 Tampilan menu Tambah Terima Material Eksternal

  39. Tampilan Menu Retur

  40. Dalam menu Retur hanya dapat di akses oleh Staf proyek, Staf gudang, manager, dan admin. Didalam menu Terima Material Eksternal berisi No TTB, Tanggal Terima, No po, dan Action.

    Gambar 4.47 Tampilan menu Retur

  41. Tampilan Menu Tambah Retur

  42. Dalam menu Tambah Retur hanya dapat di akses oleh Staf proyek, Staf gudang, manager, dan admin. Didalam menu Tambah Retur berisi Tanggal Terima Barang, No Surat Jalan, dan No PO.

    Gambar 4.48 Tampilan menu Tambah Retur

  43. Tampilan Menu Laporan Pesanan Pembelian

  44. Dalam menu Laporan dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Laporan Pesanan Pembelian berisi Periode Laporan, Material, Supplier, Format dan Lampiran.

    Gambar 4.49 Tampilan menu Laporan Pesanan Pembelian

  45. Tampilan Cetak Laporan Pesanan Pembelian

  46. Gambar 4.50 Tampilan menu Laporan Pesanan Pembelian

  47. Tampilan Menu Grafik Pesanan Pembelian

  48. Dalam menu Grafik Pesanan Pembelian dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Grafik Pesanan Pembelian berisi Periode Laporan dan Material.

    Gambar 4.51 Tampilan menu Grafik Pesanan Pembelian

  49. Tampilan Cetak Grafik Pesanan Pembelian

  50. Gambar 4.52 Tampilan Cetak Grafik Pesanan Pembelian

  51. Tampilan Menu Laporan Delivery Order

  52. Dalam menu Laporan Delivery Order dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Laporan Delivery berisi Periode Laporan, kode Material, dan Format Laporan.

    Gambar 4.53 Tampilan Menu Laporan Delivey Order

  53. Tampilan Cetak Laporan Delivery Order

  54. Gambar 4.54 Tampilan Cetak Laporan Delivery Order

  55. Tampilan Menu Grafik Delivery Order

  56. Dalam menu Grafik Delivery Order dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Grafik Delivery Order berisi Periode Laporan dan Material.

    Gambar 4.55 Tampilan Menu Grafik Delivery Order

  57. Tampilan Cetak Grafik Delivery Order

  58. Gambar 4.56 Tampilan Menu Grafik Delivery Order

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel (R), Celeron (R) CPU

  2. Monitor : LCD Acer

  3. Mouse : Acer

  4. Keyboard : Acer

  5. RAM : 2 GB

  6. Hardisk : 500 GB

  7. Printer : Hp Deskjet f2276

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Windows 7

  2. Database server MySQL

  3. Microsoft Office 2010

  4. Sublime

  5. CodeIgniter-2.2.4.

  6. XAMPP v3.2.1

  7. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

  8. Aplikasi Browser (Google Chrome)

Hak Akses (Brainware)

  1. Staf Proyek

  2. Staf Gudang

  3. Staf Purchasing

  4. Manager

  5. Admin

Black Box Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program. Sistem Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construciton yaitu dengan menggunakan Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Adapun pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing sebagai-berikut:

Tabel 4.14 Metode Black box Testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada login yang menggunakan username dan password. Jika login tidak lengkap dalam memasukkan username dan password maka sistem akan menampilkan pesan “username or pasword is required”. Contoh lainnya adalah proses permintaan pembelian setelah input , akan otomatis muncul di verifikasi Staf Purchasing yang selanjutnya jika dipilih internal akan muncul ke menu Pesanan Pembelian dan menu Terima material internal. Sedangakan jika ekternal akan muncul ke menu Delivery Order dan menu Terima material eksternal.

Implementasi

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai-berikut:

Tabel 4.15 Jadwal Kegiatan Penelitian

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat Menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai-berikut:

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan pada sistem yang berjalan saat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi Persediaan Bahan Material yang berjalan saat ini pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang masih memiliki kekurangan dalam hal integrasi data, sebagai contoh pada proses semi komputerisasi yang dilakukan masih ada kesalahan input, Proses permintaan Material sampai pelaporan yang memakan waktu lama pada saat dibutuhkan info update.

  2. Prosedur Sistem Persediaan Bahan Material yang dilakukan belum berjalan dengan optimal karena tidak adanya back up data atau data cadangan sebagai arsip yang dimiliki perusahaan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data.

  3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis CSF, menggunakan metode berorientasi Objek dengan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition. Dalam percancangan sistem, peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL lalu metode penguian (testing). Peneliti menggunakan metode black box testing.

Saran

Adapun saran yang diharapkan oleh penulis sebagai berikut:

  1. Diperlukan adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalkan kinerja staf terkait.

  2. Diperlukan adanya Maintenance agar menghindari kerusakan pada sistem.

  3. Diperlukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan sistem.

 


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

NurkomalasariMS