SI1414481986: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Data)
(Bentuk Data)
Baris 611: Baris 611:
  
 
====Bentuk Data====
 
====Bentuk Data====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Yakub (2012: 5) <ref name=" Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi Offset."> Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Yakub (2012: 5) <ref name=" Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi Offset."> Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi</ref> Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video </p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain </p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain </p></li>
Baris 621: Baris 621:
 
====Definisi Informasi====
 
====Definisi Informasi====
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 8), <ref name=" Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi Offset."> Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 8), <ref name=" Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi Offset."> Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi</ref> “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Menurut Gorden B Davis dalam buku Konsep Sistem Informasi Oleh Jeperson Hutahean (2014: 9) <ref name=" Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama."> Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.</ref> “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan - keputusan yang akan datang”</p></li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Menurut Gorden B Davis dalam buku Konsep Sistem Informasi Oleh Jeperson Hutahean (2014: 9) <ref name=" Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama."> Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.</ref> “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan - keputusan yang akan datang”</p></li></ol>
  

Revisi per 22 Januari 2018 09.58

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1414481986
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1414481986
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481986
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T,. MMSI)
   
NID : 08182
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481986
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID : 12003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481986
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1414481986

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Operasional sebuah perusahaan menjadi lancar apabila arus kas dari penjualan tidak terhambat oleh keterlambatan pembayaran. PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang yang biasa disebut dengan PLN Prima Tangerang merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. PLN Prima Tangerang memiliki unit kerja yang berfungsi untuk pengawasan kredit yaitu unit bidang Niaga. Salah satu aktifitas yang dilakukan oleh unit bidang Niaga yaitu mengelola dan memonitoring data pelanggan diantaranya memantau pelanggan yang menunggak sampai dilakukannya pemutusan atau bongkar listrik untuk pelanggan dengan daya di atas 200 KVA. Dalam pengelolaan data pelanggan yang belum bayar atau menunggak, sistem yang digunakan belum terkomputerisasi yaitu admin harus memfilter data area wilayah kerja secara satu persatu ke sembilan area pelanggan yang memiliki tunggakan tersebut dengan menggunakan aplikasi spread sheet sederhana dan untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan dalam bentuk bagan atau teks database di papan tulis dekat ruang kerja petugas terkait yang suka terlupakan oleh petugas monitoring dalam memperbarui setiap bulannya. Oleh karena itu adanya kebutuhan sistem informasi untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu sistem yang baik agar memudahkan semua proses. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis SWOT dan PIECES untuk menganalisa sistem yang dibutuhkan, sehingga dapat meminimalisir kekurangan sistem tersebut. Aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL Server untuk membuat database, dreamweaver untuk desain illustrator dan UML untuk model sistem. Dengan adanya sistem ini pengolahan data dapat lebih cepat dan dapat membantu pegawai bagian terkait untuk melaksanakan monitoring untuk mempercepat proses pengambilan keputusan sehingga dapat mengurangi angka kerugian.

Kata kunci  : Listrik, Daya, Tunggakan, Pelanggan


ABSTRACT

Operations of a company to be smooth if the cash flow from the sale is not hampered by the delay in payment. PT. PLN (Persero) Service Area Disjaya Prima Tangerang commonly referred to PLN Prima Tangerang is one unit under PT. PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang. PLN Prima Tangerang has a business unit that functions for credit monitoring that unit Commerce field. One of the activities performed by the field unit Niaga, managing and monitoring customer data including customer monitor delinquent or unloading until the termination of electricity to customers with power above 200 KVA. In the management of customer data that has not been paid or overdue, the system used is not computerized, namely the admin must filter the data area of ​​the working area in one by one to nine area customers who have arrears of the application using spread sheet is simple and to see the achievement is still depicted in chart form or text database on the board near the clerk's office related to like forgotten by monitoring officers in updating every month. Hence the need for information systems to speed up the decision making process, we need a good system to facilitate all processes. In this research using SWOT analysis method and system for analyzing PIECES needed, so as to minimize the shortcomings of the system. Applications built using ASP programming language and SQL Server to create a database, Illustrator and Dreamweaver to design UML to model the system. With this system of data processing can be faster and can help employees to implement the relevant sections of monitoring to accelerate the decision-making process so as to reduce the number of losses.

Keywords: Electric, Power, Arrears, Customers

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN NEGLASARI KOTA TANGERANG".

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik  :

Dalam pembuatan Laporan Skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Sri Rahayu, ST., MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan Laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Euis Siti Nuraisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan Laporan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Marwanto selaku stakeholder dan juga pembimbing Instansi yang telah membimbing dan memberikan motivasi kepada saya.
  8. Seluruh pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.
  9. Papah dan Mamah tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga Laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  10. Terimakasih untuk seseorang yang spesial Krisbianto atas dukungan , waktu dan motivasi yang selalu di berikan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  11. Teman-teman seperjuangan semester akhir dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam pembuatan Laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.



Tangerang,...Januari 2018
Ai Ratna Sari
NIM. 1414481986

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 SWOT

Tabel 3.2 Analisis PIECES

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2 table_login

Tabel 4.3 table_pelanggan

Tabel 4.4 table_tunggakan

Tabel 4.5 table_tagihan

Tabel 4.6 BlackBox Testing

Tabel 4.7 Time Schedule

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Gambar 2.2. Kualitas Informasi

Gambar 2.3. Logo UML

Gambar 2.4. IIS Versi 7.5

Gambar 2.5. Ilustrasi Pengujian BlackBox

Gambar 3.1. Wilayah Kerja APP Tangerang

Gambar 3.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.3. UseCase Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 4.1. Use case diagram sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Gambar 4.4. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

Gambar 4.5. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

Gambar 4.7. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Login

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Home

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Pelanggan Baru

Gambar 4.12. Tampilan Prototype Pelanggan

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Input Tagihan

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Monitoring

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Laporan

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Arsip

Gambar 4.17. Tampilan Login

Gambar 4.18. Tampilan Menu Home

Gambar 4.19. Tampilan Pelanggan Baru

Gambar 4.20. Tampilan menu pelanggan

Gambar 4.21. Tampilan input tagihan

Gambar 4.22. Tampilan menu monitoring

Gambar 4.23. Tampilan menu laporan

Gambar 4.24. Tampilan menu arsip




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pendidikan menjadi salah satu hal yang terpenting dalam bergeraknya perkembangan sumber daya manusia. Wajib belajar 12 tahun adalah program pemerintah dalam bidang pendidikan yang telah dicanangkan. Salah satu bentuk bantuan pendidikan telah dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yaitu Program Indonesia Pintar (PIP).

Program Indonesia Pintar merupakan pemberian bantuan tunai pendidikan bagi anak usia sekolah dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan sebelumya. Program Indonesia Pintar ditandai dengan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada anak usia sekolah. Kartu tersebut sebagai indentitas atau penanda untuk mendapatkan manfaaat Program Indonesia Pintar dan hal ini hanya diperoleh apabila anak tersebut mendaftar di sekolah/madrasah, pondok pesantren, kelompok belajar, lembaga pelatihan atau kursus.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang adalah unit pelaksana yang ada di Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang harus merancang dan membuat program kerja–program kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Beberapa kesulitan yang dialami UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang adalah dalam merekapitulasi dana Program Indonesia Pintar (PIP). Masalah yang terjadi pada umumnya terletak pada tata cara merekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang masih menerapkan cara–cara konvesional. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membangun Sistem Informasi Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang dapat digunakan dalam merekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) serta sampai pembuatan laporan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul penelitian yang berjudul ‘’Perancangan Sistem Informasi Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) Berbasis Web Pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang’’.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan suatu masalah yaitu :

  1. Bagaimana Sistem Informasi Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang sedang berjalan pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang ?

  2. Apakah Sistem Informasi Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang sudah berjalan dengan akurat dan cepat ?

  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang agar dapat berjalan dengan akuran dan cepat ?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi penulis membahas mengenai Sistem Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang dimulai dari menerima data siswa yang mengajukan Program Indonesia Pintar (PIP), merekap data Program Indonesia Pintar (PIP) yang sudah dicairkan dan belum dicairkan per sekolah, merekap keseluruhan data dan sampai membuat laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan didalam pembuatan Laporan Skripsi ini adalah :

  1. Tujuan Operasional

  2. Tujuan Operasional adalah untuk Merancang Sistem Rekapitulasi Dana Program IndonesiaPintar (PIP) pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.

  3. Tujuan Individual

  4. Tujuan Individual adalah untuk menambah pengalaman, pengetahuan, serta pengenalan pada sebuah Sistem Informasi Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) Pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang dan melengkapi syarat skripsi jurusan sistem informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

  5. Tujuan Fungsional

  6. Tujuan Fungsional adalah untuk melihat kelebihan dan kekurangan pada Rekapitulasi Dana ProgramIndonesia Pintar (PIP) agar penelitian dapat digunakan sebagai informasi didalam Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada Sistem Rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) Pada UPT Dinas Pendidikan

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

  2. Sebagai tambahan referensi mengenai perkembangan teknologi informasi yang dapat di gunakan oleh instansi yang terkait dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

  3. Bagi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang

  4. Hasil dari penelitian dan hasil dari rancangan yang dilakukan dapat menjadi bahan masukan serta dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dalam merekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) dimasa yang akan datang.

  5. Bagi Peneliti

  6. Mendapat gambaran pengetahuan serta pengalaman terutama dalam bidang sistem rekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP).

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendapatkan data secara relevan .Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari ataupun mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan adalah :

  1. Metode Observasi

  2. Merupakan pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan mengamati langsung dan melakukan pencatatan terhadap beberapa objek penelitian dari beberapa individu yang bersangkutan pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.

  3. Metode Wawancara

  4. Merupakan mengadakan wawancara langsung untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya dan pewawancara tentang bagaimana prosedur pengelolaan keuangan yang terjadi saat ini pada UPT Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan pada pencarian data dan informasi berdasarkan melalui dokumen tertulis seperti buku, majalah, jurnal, internet, artikel dan lain sebagainya yang berhubungan dengan penelitian sebagai bahan referensi salam penyusunan laporan.

Metode Analisa

Dalam metode analisa penulis menggunakan metode analisa PIECES yaitu salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa yang melihat sistem dari performance, information, economic, control, efficiency, dan service. Pembuatan laporan ini juga menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Langue (UML) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak, diagram yang digunakan diantarnya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan yang digunakan penulis melalui tahapan-tahapan Unified Modelling Language (UML), Pembuatan Database, dan pembuatan program yang disesuiakan berdasarkan Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II dan Final Draft. Sedangkan untuk kebutuhan Perangkat Lunak yaitu menggunakan Bahasa Pemrograman yaitu PHP lalu Database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan untuk mendesain dan membuat program yaitu menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 dan Model desainnya menggunakan Unified Modelling Language (UML) dengan Software Visual Paradigm.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah serta memperjelas pembaca dalam memahami yang dibahas,maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini menjelaskan tentang Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II ini menjelaskan serta menguraikan secara teori tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam bab pembahasan serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab III ini menjelaskan tentang Gambaran Umum Perusahaan, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan, Analisa Sistem Yang Berjalan, Konfigurasi Sistem Yang Berjalan, Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah, serta User Requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab IV ini menejelaskan tentang Rancangan Sistem Usulan, Rancangan Basis Data, Flowchart System yang diusulkan, Rancangan Program, Konfigurasi Sistem Usulan, Testing, Evaluasi, Implementasi dan Estimasi Biaya.

BAB V PENUTUP

Bab V ini berisi kesimpulan, saran, dan kesan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Fat dalam buku Konsep Sistem Informasi oleh Jeperson Hutahaean (2014: 1)[1]Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda“ nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian–bagian atau komponen–komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efesien dan efektif.

Menurut Tata Sutabri dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2016: 7) [2]Sistem adalah Setiap sistem terdiri dari unsur – unsur. Unsur – unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan unsur – unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat serta kerjasama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

Menurut Atyanto Mahatmyo dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2014: 5) [3]Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013: 2), [4] Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2-3), [5] ”Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulannya bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan serta terdiri dari berbagai elemen yang saling berkaitan.

Jenis-Jenis Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:28), [6] terdapat beberapa jenis dalam sistem diantaranya yaitu :

  1. Sistem TErtutuo

  2. Secara fisik digambarkan sebagai sebuah sistem yang dapat berdiri sendiri (self-contained). Sistem ini tidak mengganti bahan, informasi atau energi dengan lingkungannya atau lingkungan luarnya.

  3. Sistem Terbuka

  4. Sistem terbuka kebalikan dengan sistem tertutup, sistem ini mengubah informasi, bahan atau tenaga (energy) dengan lingkungannya, termasuk mengubah masukan yang acak dan yang tidak ditentukan atau dapat dikatakan secara sederhananya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan ke lingkungannya dengan melalui aliran sumber daya-sumber daya yang ada.

  5. Sistem yang Dapat Diramalkan

  6. Sistem pada keadaan yang dapat ditentukan. Jika seseorang memiliki gambaran mengenai keadaan sistem pada suatu waktu yang diberikan dan ditambah dengan waktu beroperasinya, keadaan sistem berikutnya dapat saja ditentukan tanpa kesalahan.

Elemen Dalam Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebua sistem:

  1. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda

  2. Masukan Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan)

  3. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah

  4. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya

  5. Batas (boundary) adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana

  6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik (control mechanism): diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback),yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan

  7. Lingkungan segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien (John Mc Manama: 2012)

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen – komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

    Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yaitu disebut “Supra Sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Lingkungan Luar Sistem (Environment) merupakan diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan merupakan media penghubung antar satu sub sistem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan edalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Contohnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolah Sistem

  14. Pengolah sistem adalah suatu sistem menjadi bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, Sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan - laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mc.Leod dalam bukunya Yakub (2012:4) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut[7]:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/teologi. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya: sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalkan: sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya; sistem persediaan.

  7. Sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup (closed system)

  8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubung dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lain. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.

Syarat-Syarat Sistem

Menurut Herudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim dalam Jurnal CCIT (2013: 116), [8] syarat - syarat yang harus dimiliki oleh suatu sistem, yaitu :

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang di tetapkan

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem

  4. Unsur dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen sistem

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5), [7] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Sutarman (2012: 3), [9] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012: 5) [7] Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 8), [7] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”

  2. Menurut Gorden B Davis dalam buku Konsep Sistem Informasi Oleh Jeperson Hutahean (2014: 9) [1] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan - keputusan yang akan datang”

Kualitas Informasi

Informasi dikatakan berkualitas jika memiliki syarat - syarat berikut :

  1. Akurat

  2. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Komponen akurat meliputi:Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

  3. Tepat Waktu

  4. Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasidisebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

  5. Relevan

  6. Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu denganyang lainnya berbeda.

  7. Ekonomis

  8. Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

  9. Mudah

  10. Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh Pilar Kualitas Informasi Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. “Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi)”. Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan, dengan keputusan tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.

Mutu Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), [9] kesalahan informasi disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar

  3. Hilang/tidak terolah sebagai data

  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah

  5. Dokumen induk yang salah

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara - cara sebagai berikut:

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan

  2. Pemeriksaan internal dan eksternal

  3. Penambahan batas ketelitian data

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Menurut Sutarman (2012: 14), [9] Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahean dalam bukunya (2014: 13) [1] Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan

Komponen Sistem informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (fata base block)

  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar UML Dan Black Box Testing

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rosa dan Sholahuddin (2013:13), [10] “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem membuat blue print atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. UML mempunyai banyak diagram yang dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun.

Menurut Rajesh Ku. Sahoo dkk dalam International Journal (2017: 43) [11] dari MECS yang berjudul “Model Driven Test Case Optimization of UML Combinational Diagrams Using Hybrid Bee Colony Algorithm” mengatakan bahwa “UML is a modeling language which specified for analysis and design of software. It is important for the design of test cases, reduce cost and improve the quality of software. UML specifies the behavior and structure of the system.UML provides the structural analysis of the higher level system”. Artinya UML adalah bahasa pemodelan yang ditentukan untuk analisis dan desain perangkat lunak Hal ini penting untuk disain uji kasus, mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas perangkat lunak. UML menentukan perilaku dan struktur sistem. UML memberikan analisis struktural dari sistem tingkat yang lebih tinggi.

Definisi Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini jenis-jenis diagram Unified Modeling Language (UML) antara lain:

  1. Use Case Diagram: Secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi. Sedangkan Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:57)[19] “Use Case adalah diagram yang bersifat status yang meperlihatkan himpunan use case dan aktor–aktor. Diagram Use Case ini memiliki 2 fungsi yaitu menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user dan mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem.

  2. Class Diagram: Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Use Sequence Diagram: Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram: Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu tempat ke tempat yang lain.

  5. Activity Diagram: Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari aksi tersebut.

Definisi Black Box Testing

Menurut Budiman (2012: 4), [12] Black Box Testing adalah metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Menurut Siddiq (2012: 4), [13] Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP

Menurut Handoko Budisetyo dalam bukunya “Pemorograman PHP dan MySQL untuk Pemula” (2016: 2), [14] Definisi PHP adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis.PHP juga sering digunakan untuk membangun sebuah CMS.

Menurut Supono dalam bukunya “Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework codeigniter “ ( 2016 : 3 ) [15] PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server - side yang dapat ditambahkan kedalam HTML.

Menurut Bello Ridwan Oluwaseun dkk dalam International Journal (2017: 25) [16] dari Daffodil International University, yang berjudul “A University Examination Web Application Based On Linear-Sequential Life Cycle Model” mengatakan bahwa “The PHP is an open-source program applied in designing and implementing websites. It is a formidable scripting language that utilized several software technologies like online business software content management application, developmental tools in dynamic websites and chats software custom applications. It can build dynamic and interactive websites with effortlessness which can be inserted directly into the heart code of HTML. It is also appropriate with different web servers such as Microsoft’s IIS and Apache. PHP can be operated on the web on the server as it tolerates many databases such as MySQL, Generic ODBC, Solid, Oracle. MySQL is commonly used among other databases”. Artinya PHP adalah program open-source yang diterapkandalam merancang dan mengimplementasikan situs web. PHP adalah sebuah bahasa script hebat yang digunakan oleh beberapateknologi perangkat lunak seperti aplikasi pengelolaan konten perangkat lunak bisnis online,alat pengembangan di website dinamis danchatting aplikasi perangkat lunak kustom. PHP bisa dioperasikan di webon server karena mentolerir banyak database sepertiMySQL, Generic ODBC, Solid, Oracle. MySQLbiasanya digunakan di antara database lainnya.

Menurut Ripunjit Das, Dr.Lakshmi Prasad Saikia dalam International Journal (2016: 42) [17] dari International Journal of Current Trends in Engineering & Research (IJCTER) yang berjudul “Comparison of Procedural PHP with Codeigniter and Laravel Framework” mengatakan bahwa “PHP: Hypertext Preprocessor is well known scripting language often associated with web development even though it has other areas of usages. According to w3techs.com PHP is the most common used scripting languages on the Internet with 82% coverage. Many frameworks based on PHP popped up during the last decade. Frameworks like CodeIgniter, Symfony, Phalcon and Laravel are widely used and according to sitepoint.com they are four of the most promising frameworks in 2014. The first thing to recognize when visiting the webpages of these frameworks is the promises, which the people behind the development of the frameworks promises”. Artinya PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa scripting yang terkenal yang sering dikaitkan dengan pengembangan web meskipun memiliki area penggunaan lainnya. Menurut w3techs.com PHP adalah bahasa scripting yang paling umum digunakan di Internet dengan cakupan 82%. Banyak kerangka kerja berdasarkan PHP muncul dalam dekade terakhir. Kerangka kerja seperti CodeIgniter, Symfony, Phalcon dan Laravel banyak digunakan dan menurut sitepoint.com mereka adalah empat kerangka kerja yang paling menjanjikan di tahun 2014. Hal pertama yang harus dikenali saat mengunjungi halaman web kerangka kerja ini adalah janji, dimana orang-orang di belakang pengembangan kerangka kerja janji.

Menurut Sri Rahayu, Muhammad Yusup, Sinta Puspita Dewi dalam jurnal CCIT (2015: 53) [18] PHP adalah kependekan dari Personal Home Page. Rasmus Ledofrf adalah pencipta bahasa pemrograman PHP pada tahun 1995 yang pada masa itu masih dikenal dengan nama Form Interpreted (FI). Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. PHP adalah bahasa server – side scripting yang menyatu dalam HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server – side scripting adalah sintaks dan perintah – perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server. Tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

Kelebihan PHP

Menurut Handoko Budisetyo dalam bukunya (2016: 2) [14] PHP memiliki banyak kelebihan yang menjadi alasan kenapa harus menggunakan PHP. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari PHP:

a. Bisa membuat web menjadi dinamis

b. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis

c. Program yang dibuat dengan PHP biasa dijalankan oleh semua Sistem Operasi karena PHP berjalan secara Web Base yang artinya semua sistem operasi bahkan handphone yang mempunyai Web Browser dapat menggunakan program PHP

d. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun Java

e. Mendukung banyak paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL dan lain - lain

f. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan kompilasi (compile) dalam penggunaannya

g. Banyak Web Server yang mendukung PHP seperti Apache, Lighttpd, IIS dan lain - lain

h. Pengembangan aplikasi PHP mudah karena banyak dokumentasi, refrensi dan developer yang membantu dalam pengembangannya

i. Banyak bertebaran Aplikasi dan Program PHP yang gratis dan siap pakai seperti wordpress, prestashop dan lain - lain

Kekurangan PHP

PHP juga mempunyai kekurangan namun kekurangannya sangat sedikit, diantaranya menurut Handoko Budisetyo dalam bukunya (2016: 3): [14]

a. PHP tidak mengenal Package

b. Jika tidak di-encoding,maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encodingnya dibutuhkan tool dari zend yang mahal sekali biayanya

c. PHP memiliki kelemahan keamanan

Software PHP

Untuk mempelajari pemrograman PHP dan database MySQL sekaligus untuk menerapkannya untuk membangun sebuah web, ada beberapa software yang harus anda persiapkan seperti berikut ini:

a. Program PHP

b. Web Server Apache

c. Database MySQL

d. Editor (misal: Dreamweaver, notepad, notepad ++, PHP editor dan lain–lain)

e. MySQL Editor (misal: phpMyAdmin, MySQL Front dan lain–lain)

f. Web Browser

Konsep Dasar Database dan MySQL

Definisi Database

Menurut Winarno dkk dalam jurnal CCIT (2011: 56), Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programmer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bias berdaya guna dan menyimpan data dari user.

Menurut Imam Heryanto dalam bukunya “Membuat Database dengan Ms.Acces” (2017: 1) Database adalah kumpulan dari tabel. Satu tabel merepresentasikan suatu entitas tertentu. Suatu entitas terdiri atas beberapa atribut.

Menurut Anhar (2016:19), [19] “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011: 238), Database adalah kumpulan fakta - fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.

Jenias Database

Menurut Imam Heryanto dalam bukunya (2017: 6), ada 4 jenis database yang sering muncul atau dikenal yaitu:

  1. Hierarchy

  2. Network

  3. Relational

  4. Object Oriented

Definisi MSQL

Menurut Handoko Budisetyo dalam bukunya (2016: 2), [14] MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan palingpopuler saat ini. Sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti seperti multithreaded, multi - user dan SQL Database Managemen System (DBMS).Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan

Menurut Alexander F. K. Sibero (2013:97), [20] “MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal (2016: 57) [21] yang berjudul “A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers” mengatakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Artinya MySQL adalah database relasional yang bisa digunakan untuk menekan memori, sistem file, jaringan dan antar proses subsistem komunikasi

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

XAMPP adalah salah satu software untuk membangun webserverlocalataulocalhost yang support sistem operasi window.

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632) [22] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95), [23] mengemukakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

Konsep Dasar Elisitasi dan Analisa PIECES

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [24] “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011: 302), menjelaskan bahwa elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Definisi Analisis PIECES

Menurut Rahmat Taufiq,S.Kom.,M.Kom (2013: 154) [6] Analisa pieces merupakan analisayang melihat sistem dari performance, information, economic, control, efficiency, dan service.

Teori Khusus=

Definisi Yang Berhubungan Dengan Penelitian

Definisi Rekapitulasi

Rekapitulasi adalah suatu kegiatan meringkaskan data sehinggah menjadi lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu peralatan dan mengikuti rangkaian langkah, rumus, atau pola tertentu.

Definisi Program Indonesia Pintar (PIP)

Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bagian dari program wajib belajar 12 tahun yang merupakan salah satu dari Nawacita Pemerintah. Program ini bertujuan untuk menjamin setiap anak usia sekolah mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah. Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6-12 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin: pemilik Kartu Keluarga Sejahterah (KKS), peserta Program Keluarga Harapan ( PKH ), yatim piatu, korban bencana alam atau musibah.

Arti Program Indonesia Pintar (PIP) sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015 tentang Program Indonesia Pintar adalah bantuan berupa uang tunai dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Tujuan Program Indonesia Pintar

Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015, tujuan Program Indonesia Pintar (PIP) adalah :

a. Meningkatkan akases bagi anak usia 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 (dua belas) Tahun

b. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi; dan

c. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus Pelatihan (LKP)/ satuan pendidikan nonformal lainnya dan Balai Latihan Kerja (BLK)

Sasaran Utama Program Indonesia Pintar (PIP)

Sasaran utama untuk Program Indonesia Pintar (PIP) sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015 adalah anak berusisa 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun dengan kriteria sebagai berikut:

a. Siswa/anak dari keluarga pemegang Kartu Perlindungan Sosial/Kartu Keluarga Sejahtera (KPS/KKS)

b. Siswa/anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH)

c. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari panti social/panti asuhan

d. Siswa/anak yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan kembali bersekolah

e. Siswa/anak yang terkena dampak ekonomi akibat bencana alam; atau

f. Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah

Sasaran dan Kriteria Penerima Manfaat Program Indonesia Pintar

Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 1022 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Program Indonesia Pintar Untuk Siswa Madrasah Tahun Anggaran 2016 yaitu:

  1. Sasaran Penerima Manfaat Program Indonesia Pintar :

  2. a. Peserta didik/siswa pada Madrasah Ibtidaiyah

    a. Peserta didik/siswa pada Madrasah Tsanawiyah, dan

    a. Peserta didik/siswa pada Madrasah Aliyah

  3. Kriteria :

  4. a. Siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan atau siswa yang berasal dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Perlindungan Sosial/Kartu Keluarga Sejahtera (KPS/KKS) dan atau peserta Program Keluarga Harapan (PKH)

    b. Selain kriteria diatas, apabila kuota masih tersedia, Kepala Madrasah bersama dengan Komite Madrasah dapat mengusulkan siswa lain yang dianggap pantas dan berhak mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar melalui Format Usulan Madrasah (FUM) dengan memenuhi salah satu kriteria berikut:

    1. Siswa dari keluarga kurang mampu dan atau telah ditetapkan sebagai penerima manfaat BSM/PIP tahun 2015 yang memiliki Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin (SKRTM) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau Surat Keterangan Keluarga Miskin (SKKM) dari Kelurahan/Desa dan

    2. Siswa yang berasal dari Panti Sosial/Panti Asuhan/ yang dikelola oleh Kementerian Sosial dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Panti Sosial/Asuhan

    3. Siswa yang menjadi korban musibah bencana alam dibuktikan dengan Surat Keterangan Terkena Musibah dari kelurahan/desa/madrasah

    4. Pertimbangan lain: siswa aktif berasal dari keluarga tidak mampu yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari kelurahan/desa/madrasah/pimpinan pondok pesantren dengan kriteria

    a). Berada di ma’had/pesantren/asrama

    b). Mengalami kelainan fisik

    c). Yatim dan atau piatu

    c. Siswa dari keluarga tidak mampu yang berasal dari provinsi Papua dan Papua Barat dapat diprioritaskan menerima manfaat PIP tanpa memiliki KIP/KKS/KPS atau peserta program PKH dibuktikan dengan SKRTM/SKTM/SKMM dari Kelurahan/desa/madrasah

    d. Berada pada usia sekolah yakni 6 – 21 tahun Bagi anak usia sekolah (6-21 tahun) penerima KIP yang tidak terdaftar di madrasah (putus sekolah) untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar harus mendaftarkan diri kembali ke madrasah sebelum menerima manfaat

Penggunaan Manfaat

Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 1022 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Program Indonesia Pintar Untuk Siswa Madrasah Tahun Anggaran 2016. Manfaat bantuan Program Indonesia Pintar digunakan untuk keperluan pendukung biaya pendidikan siswa yang meliputi:

a. Pembelian buku dan alat tulis

b. Pembelian pakaian/seragam dan perlengkapan sekolah

c. Pembayaran transportasi ke madrasah; dan

d. Keperluan lain yang berkaitan dengan pembelajaran siswa di madrasah. Pihak madrasah ikut mengawasi penggunaan manfaat Program Indonesia Pintar sesuai peruntukannya

Contoh Gambar Kartu ( KPS, KKS, dan KIP )

Gambar 2.1 Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
Gambar 2.2 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
Gambar 2.3 Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Prinsip Pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP)

Menurut pasal 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2015, prinsip pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) yaitu:

a. Efesien, yaitu harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang ada untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan

b. Efektif, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan

c. Transparan, yaitu menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai PIP

d. Akuntabel, yaitu pelaksanaa kegiatan dapat dipertanggung jawabkan

e. Kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan harus dilaksankan secara realistis dan proporsional; dan

f. Manfaat, yaitu pelaksanaa program/kegiatan yang sejalan dengan prioritas nasional

Penelitian Sebelumnya ( Literatur Review )

Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Di sumber yang lain mengatakan, literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.

Menurut Dewi Immaniar dkk dalam jurnal CCIT (2017 :281) Literature Review adalah deskripsi Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan Study Pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ikhsan Setyadi [2016]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Ikhsan Setyadi berjudul “Pengembangan Aplikasi Dapodik Untuk Program Indonesia Pintar” pada tahun 2016, pembahasan ini membahas tentang pengembangan sistem atau aplikasi yang dapat membantu menetukan calon penerima bantuan program Indonesia pintar, pengembangan aplikasi yang dilakukan diharapkan mampu menyediakan validasi data calon penerima bantuan program Indonesia pintar sebagai acuan penyaluran bantuan dari kemendikbud kepada sekolah

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Widodo [2016]. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Widodo berjudul “Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar Di SMK Cokroaminto Pandak”, pembahasan ini membahas tentang untuk mengetahui (1) Kesiapan penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Cokroaminoto Pandak, (2) Pelaksanaan PIP di SMK Cokroaminoto Pandak, (3) Pemanfaatan dana PIP di SMK Cokroaminoto Pandak, (4) Faktor-faktor yang mendukung pemanfaatan bantuan dana PIP di SMK Cokroaminoto Pandak, (5) Faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan bantuan dana PIP di SMK Cokroaminoto Pandak. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model Countenance Stake yang meliputi aspek Antecedents (kesiapan penerima PIP), Transactions (pelaksanaan PIP), dan Outcomes (pemanfaatan PIP). Subjek penelitian adalah 15 siswa, 15 orang tua dan 2 staff/guru. Data dikumpulkan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui validitas isi menggunakan expert judgement dan validasi konstruk menggunakan teknik korelasi product moment. Uji reabiitas menggunakan test retest dan teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif kualitatif

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fatma Hasan [2017]. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fatmah Hasan berjudul “Efektivitas Penggunaan Dana Bantuan Pendidikan (Studi Kasus pada Siswa Peserta PIP dari Keluarga Peserta PKH di SDN Jogosatru Sidoarjo)”, penelitian ini membahas tentang menganalisis efektivitas penggunaan dana bantuan pendidikan di SDN Jogosatru, Sidoarjo. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif.Objek penelitian adalah siswa peserta Program Indonesia Pintar (PIP) dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang berjumlah 50 siswa. Metode pengumpulan data menggunakanmetode angket dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa peserta PIP dari keluarga peserta PKH di SDN Jogosatru Sidoarjo, tercatat 56% dari peserta PIP yang menggunakan hanya sebagian dana bantuan PIP untuk keperluan pendidikan. Sedangkan untuk dana bantuan melalui PKH, tercatat 60% dari peserta PKH yang menggunakan hanya sebagian dana bantuan PKH untuk keperluan pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa penggunaan dana bantuan pendidikan dari pemerintah baik melalui Program Indonesia Pintar maupun melalui Program Keluarga Harapan kurang efektif. Bantuan pendidikan dari pemerintah tidak tepat sasaran dan sebagian disalahgunakan. Penyalahgunaan dana pendidikan ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak, kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak, faktor pendidikan orang tua yang rendah, faktor ekonomi orang tua yang lemah, perilaku konsumtif orang tua, kurangnya edukasi dari pemerintah tentang tujuan dan sasaran dana bantuan yang diberikan, serta manajemen keuangan yang buruk

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ira Safira [2017]. Penelitian yang dilakukan oleh Ira Safira berjudul “Efektivitas Program Indonesia Pintar Terhadap Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, penelitian ini membahas tentang untuk mengetahui efektivitas program tersebut terhadap peningkatan kesejahteraan dan mengetahui efektivitas program tersebut terhadap peningkatan kesejahteraan dalam ekonomi islam. Peneelitian ini merupakan penelitian lapangan, data primer diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa PIP di Kelurahan Kupang Teba belum dapat dikatakan efektif, karena dari indicator ketepatan sasaran, ketepatan waktu dan tercapainya tujuan, hanya memenuhi ketepatan waktu. Program Indonesia Pintar untuk saat ini belum mampu meningkatkan kesejehteraan masyarakat karena dari indikator tingkat kebutuhan dasar, tingkat kehidupan dan memperluas skala perekonomian rakyat, semua indikator tersebut belum mampu terpenuhi

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmiati R [2017]. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmiati R berjudul “Dampak Program Indonesia Pintar Terhadap Siswa Miskin Di SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang”, penelitian ini membahas tentang untuk mengetahui; 1) pelaksanaan program indonesia pintar di SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang; 2) dampak program indonesia pintar terhadap siswa miskin di SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. 12 informan dengan kriteria pihak sekolah pengelolah Program Indonesia Pintar, Siswa penerima Program Indonesia Pintar (siswa kurang mampu berprestasi dan tidak berptestasi), dan orang tua siswa penerima Program Indonesia Pintar. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tahap pengabsahan data dengan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pelaksanaan Program Indonesia Pintar di SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang telah sesuai dengan petunjuk teknis PIP mulai dari sosialisasi, pengusulan berkas, penyeleksian sampai kepada pemberian dana bantuan.2) Dampak Program Indonesia Pintar terhadap siswa miskin di SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang yaitu dampak positif; hal ini sangat membantu penerimanya dalam memenuhi kebutuhan sekolahnya agar menunjang proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya, kedisiplinan serta kerajinannya untuk tetap bersekolah. Dampak negatif; adanya penyalagunaan dana yang dilakukan oleh beberapa penerima serta ada kecemburuan sosial antara siswa yang menerima bantuan dengan yang tidak menerima bantuan

Penelitian yang dilakukan saat ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini menggunakan sebuah sistem untuk merekapitulasi Dana Program Indonesia Pintar (PIP) sedangkan penelitian sebelumnya membahas tentang pengembangan aplikasi Dapodik untuk Program Indonesia Pintar serta membahas efektifitas dan evaluasi serta dampak dari Program Indonesia pintar

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah singkat yang penulis paparkan disini merupakan sejarah singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, mulai dari berdirinya hingga terbentuknya satuan kerja yang merupakan cabang-cabang dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Berdirinya PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai didirikannya salah satu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang listrik (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berlokasi di Gambir.

Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 1 Januari 1954 dilakukan serah terima pengelolaan yang diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Tangerang.

PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki 23 Area, salah satunya adalah Area Pelayanan Prima Tangerang. Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, yang diantaranya memiliki tugas pengopersian, pendistribusian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk konsumen atau pelanggan khusus dengan daya di atas 200 KVA yang dibagi ke dalam 5 (lima) kode golongan seperti :

  1. Kogol 0 Pelanggan Umum

  2. Kogol 1 Pelanggan TNI / Polri

  3. Kogol 2 Pelanggan Instansi

  4. Kogol 3 Pelanggan Pemda

  5. Kogol 4 Pelanggan BUMN

Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang berkantor di Lantai II yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 45 Tangerang 15000.

Visi, Misi, Motto dan Wilayah Kerja Perusahaan

Visi PT. PLN (Persero)

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi PT. PLN (Persero)
  • Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

  • Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

  • Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  • Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto Perusahaan

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”

(Electricity for a Better Life)

Wilayah Kerja APP Tangerang

Terdapat 9 (sembilan) wilayah kerja PLN prima yang dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu 5 (lima) area pelayanan dan 4 (empat) unit pembantu :

  1. Area Pelayanan (AP)

    1. AP Cengkareng

    2. AP Cikokol

    3. AP Cikupa

    4. AP Serpong

    5. AP Teluknaga

  2. Unit Pembantu (UP)

    1. UP Cisoka

    2. UP Curug

    3. UP Kalideres

    4. UP Sepatan


Gambar 3.1 Wilayah Kerja APP Tangerang

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 324.K/DIR/2010 tanggal 17 Juni 2010 tentang organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang dapat dilihat berikut ini :


Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Tugas dan Wewenang

Berikut ini uraian dari tugas dan wewenang masing-masing divisi pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Manager

  2. Fungsi Manajer adalah menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

    Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Menyusun anggaran operasi (RAO) dan anggaran investasi (AI) dalam satu tahun.

    2. Menerapkan kebijakan pelaksanan penyambungan baru (PB) dan penambahan daya (PD) sesuai TMP.

    3. Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik.

    4. Mengelola pembacaan meter melalui AMR.

    5. Mengelola kegiatan tata usaha unit meliputi kepegewaian, kesekretariatan, keuangan dan pembukuan.

    6. Membuat perencanaan kebutuhan material secara periodik (bulanan, triwulan, tahunan) termasuk penyusunan strategi pengadaan material.

    7. Merencanakan, mengendalikan dan pengawasan kegiatan penertiban penggunaan tenaga listrik (P2TL) di pelanggan.

    8. Menyusun strategi komunikasi dengan pelanggan sehingga diperoleh citra positip perusahaan.

    9. Mengelola keluhan pelanggan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan bidang / unit terkait untuk menindaklanjutinya demi kepuasan pelanggan.

    10. Mengoptimalkan sumber daya manusia untuk memenuhi melayani pelanggan.

    11. Mengimplementasikan kebijakan management Distribusi Jakarta Raya.

  3. Asman KSA

  4. Assistant Manager Keuangan, SDM dan Administrasi bertanggungjawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit.

    Adapun tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melakukan koordinasi, mensupervisi serta bertanggung jawab atas tersusunnya cash flow (laba / rugi dan neraca).

    2. Memverifikasi dan memvalidasi terhadap kelengkapan bukti-bukti pembayaran, tentang kesesuaian persyaratan berkas tagihan serta kelayakannya.

    3. Memberikan persetujuan (sesuai batas kewenangan) atas penerimaan dan pengeluaran dana imprest, berdasarkan bukti-bukti yang sah.

    4. Memvalidasi buku kas / bank harian.

    5. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi Credit Nota (CN) / Debet Nota (DN) rekening bank receipt dan imprest

    6. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi arus keluar masuk pada rekening bank receipt dan imprest.

    7. Melaksanakan rekonsiliasi dengan bank.

    8. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi ketepatan dan kecepatan penerimaan pendapatan.

    9. Memonitor Daftar Pelunasan Harian (DPH) dan Saldo Piutang.

    10. Mengendalikan piutang pelanggan.

    11. Mengkoordinir penerimaan dan penyetoran Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

    12. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi atas tersusunnya laporan keuangan.

    13. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM.

    14. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi SDM dan Administrasi sebagai pedoman kerja.

    15. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

  5. Senior Account Executive

  6. Tugas dan Wewenang Senior Account Executive adalah sebagai berikut :

    1. Memelihara suasana kerja yang baik.

    2. Memonitor aktifitas pembayaran, untuk memastikan implementasi program berjalan sesuai rencana.

    3. Melaporkan data serta kegiatan perusahaan.

    4. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

    5. Membuat laporan harian dan bulanan yang berkaitan dengan penjualan (sesuai SOP).

  7. Assistant Analyst AE

  8. Assistant Analyst Account Executive memiliki tugas dan wewenang membantu Senior Account Executive dalam menjalankan tugas baik yang di dalam perusahaan maupun tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

  9. Analyst KSA

  10. Analyst Keuangan, SDM dan Administrasi memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan.

    2. Pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas piutang pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.

    3. Memonitor atas perekaman data transaksi keuangan dan pengiriman data SIMKEU.

    4. Melakukan rekonsiliasi / konfirmasi pendapatan operasi, saldo bank, saldo hutang, piutang, persekot pegawai / dinas, PUMP-KPR / BPRP dan fungsi terkait.

    5. Mempersiapkan dokumen berdasarkan transaksi keuangan, untuk keperluan penyelenggaraan akuntansi.

    6. Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang terkait dengan transaksi keuangan, pajak, hutang usaha, hutang biaya dan lain-lain.

  11. Junior Officer SDM

  12. Junior officer sumber daya manusia memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian alat tulis kantor pada fungsi terkait.

    2. Mengelola administrasi SDM yang meliputi : SPPD, absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan biaya perawatan kesehatan.

    3. Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta memantau pelaksanaan kegiatan hukum.

  13. Junior Analyst Keuangan

  14. Junior Analyst Keuangan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melaksanakan administrasi keuangan.

    2. Melaksanakan pencatatan dan akuntansi.

    3. Melaksanakan administrasi SDM.

    4. Melaksanakan tugas kesekretriatan dan umum.

    5. Melaksanakan laporan keuangan.

    6. Melaksanakan admnistrasi fasilitas dan sarana.

    7. Melakukan pengawasan hasil penjualan rekening.

    8. Laporan rekonsiliasi bank.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem monitoring tunggakan pelanggan dengan daya besar seperti perusahaan, industri, pemerintahan dll yaitu di atas 200 KVA atau 200.000 VA yang sistemnya masih menggunakan semi komputer seperti aplikasi MS. Excel dan untuk melihat hasil pencapaian pendapatan perusahaan tiap bulannya yang masih secara manual.

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT

Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang adalah sebagai berikut :


Tabel 3.1 SWOT

Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

Tabel 3.2 Analisis PIECES

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Analyst KSA melakukan pengecekan data pelanggan yang menunggak.

  2. Dari seluruh data tunggakan yang ada kemudian difilter secara manual sesuai area masing-masing agar memudahkan dalam melakukan pemutusan untuk diberikan ke petugas lapangan sesuai area masing-masing.

  3. Bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan pelanggan.

  4. Setelah membuat laporan tunggakan pelanggan bagian Analyst KSA membuat surat pemberitahuan pemutusan dikirim via email, telepon dan fax bagi pelanggan yang menunggak lalu memberikan laporan pemutusan listrik pelanggan ke Manager.

  5. Jika sudah di ACC manager bagian Analyst KSA memberikan surat perintah pemutusan sementara untuk pelanggan yang menunggak satu bulan dan surat pemutusan rampung untuk pelanggan yang menunggak tiga bulan berturut-turut ke bagian petugas lapangan.

  6. Setelah Petugas lapangan selesai melaksanakan tugasnya lalu Analyst KSA membuat surat berita acara pemutusan untuk dilaporkan ke Manager.

Use Case Diagram yang Berjalan

Use case diagram menggambarkan kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan, yaitu :


Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

  1. Nama use case  : Melakukan pengecekan tunggakan

  2. Aktor  : Analyst KSA

    Keterangan  : Bagian analyst KSA melakukan pengecekan tunggakan bulan berjalan, dari seluruh tunggakan yang ada kemudian dibagi ke 9 (sembilan) area wilayah kerja PLN Prima.

  3. Nama use case  : Membuat laporan tunggakan

  4. Aktor  : Analyst KSA

    Keterangan  : Setelah melakukan pengecekan kemudian bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan yang akan dilaporkan ke Manager.

  5. Nama use case  : Laporan pemutusan

  6. Aktor  : Analyst KSA dan Manager

    Keterangan  : Setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui Pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan yang akan diberikan ke Manager untuk di ACC.

  7. Nama use case  : ACC laporan pemutusan

  8. Aktor  : Manager

    Keterangan  : Manager menerima laporan pemutusan dari bagian Analyst KSA, setelah dicek kemudian di ACC oleh Manager kecuali pelanggan yang menjadi beban APBD / APBN yang berdasarkan pertimbangan General Manager.

  9. Nama use case  : Surat perintah pemutusan

  10. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

    Keterangan  : Berdasarkan keputusan Manager dari laporan Pemutusan tersebut lalu dibuatkan surat perintah pemutusan oleh Analyst KSA yang akan diberikan kepada petugas lapangan sesuai area wilayah kerjanya masing-masing.

  11. Nama use case  : Berita acara pemutusan

  12. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

    Keterangan  : Setelah petugas lapangan melaksanakan tugas yaitu sudah selesai melakukan pemutusan aliran listrik / bongkar sesuai dengan surat perintah, maka dibuatlah surat berita acara pemutusan / bongkar oleh Analyst KSA kemudian diserahkan ke Manager sebagai laporan berita acara pemutusan / bongkar.

  13. Nama use case  : ACC berita acara pemutusan

  14. Aktor  : Manager

    Keterangan  : Manager menerima laporan berita acara pemutusan dari bagian Analyst KSA dan menandatangani berita acara tersebut untuk dibuatkan laporan ke PLN Pusat.

Activity Diagram yang Berjalan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dianalisa, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktifitas itu berakhir. Activity Diagram terdiri atas initial node (simbol berawalnya aktivitas dalam Activity Diagram), final state (simbol berakhirnya aktivitas dalam Activity Diagram) dan action state. Gambar Activity Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :


Gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram laporan tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 13 action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem informasi monitoring tunggakan pelanggan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses output monitoring tunggakan pelanggan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk memfilter ke area masing-masing dan penyimpanan data tersebut, di mana pada saat ini masih dipilih-pilih secara manual satu per satu dan untuk grafik tunggakan pelanggannya pun digambarkan dalam bentuk tabel atau grafik yang seharusnya di update setiap bulannya tetapi masih sering terlupakan karena masih manual yaitu menggambarkannya di papan tulis yang posisinya terlihat oleh setiap staff / petugas terkait padahal dengan selalu update jumlah tunggakan pelanggan akan menimbulkan keinginan dari petugas terkait untuk menurunkan angka tunggakan setiap bulan agar tidak mengalami kenaikan angka tunggakan dari bulan sebelumnya, ketidakakuratan dalam memonitoring tunggakan menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien.

Analisis Kontrol

Pada sistem monitoring tunggakan pelanggan di PLN Prima Tangerang yang berjalan saat ini sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsi sebagai pengendalian internal agar data yang dijadikan sebagai bahan untuk proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut masih memiliki kekurangan karena sistem pengontrolan yang digunakan masih manual, pengontrolan dilakukan dengan cara melihat semua data pelanggan yang menunggak lalu dipisahkan ke masing-masing area satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dengan penggunaan sistem yang masih manual dapat menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga mengakibatkan perulangan saat proses penginputan data pelanggan. Sehingga dalam pengontrolan ini masih sederhana yaitu dilakukan hanya dengan mengecek data pelanggan yang belum bayar sampai yang menunggak pembayaran menggunakan aplikasi pengolah data Ms. Excel.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Core i3-370M

  2. Monitor  : 14.0 HD LCD

  3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hardisk  : 500 GB HDD

  5. Printer  : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem pengolahan laporan tunggakan pelanggan adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome

  2. Microsoft Word

  3. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

  1. Petugas terkait

  2. Manager

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem monitoring tunggakan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pembuatan laporan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Program sistem informasi terasa penting dalam menunjang kalancaran operasional perusahaan, sehingga faktor keterlambatan pembayaran dapat dipantau dan dapat diminimalkan angka tunggakan untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan aplikasi sistem monitoring tunggakan pelanggan berbasis web menggunakan bahasa pemrograman ASP dan menggunakan SQL Server sebagai database yang dapat menyimpan data pelanggan, dimana setiap bulannya petugas terkait mendapatkan informasi yang lengkap tentang jumlah data tunggakan yang ada yang akan ditagihkan kepada pelanggan, dimana data pelanggan tersebut sudah bisa difilter ke areanya masing-masing sesuai wilayah kerja PLN prima.

  2. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh petugas terkait dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. Dapat mempermudah bagian Analyst KSA untuk memonitoring pelanggan yang menunggak tanpa adanya pengulangan karena salah penempatan area.

  3. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan data dalam memonitoring tunggakan pelanggan.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL server untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data pelanggan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring tunggakan yang terkomputerisasi. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi inessensial (I) dan harus dieliminasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory  : Penting

D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting

I = Inessential  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option LMH.

Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap 3

Keterangan :

T (Technical)

L (Low)

O (Operational)

M (Middle)

E (Economic)

H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Analyst KSA

    1. Melakukan Log-in.

    2. Menampilkan home.

    3. Melakukan monitoring.

    4. Menampilkan laporan tunggakan pelanggan.

    5. Menampilkan surat pemutusan/bongkar listrik.

    6. Menampilkan berita acara pemutusan.

    7. Print.

    8. Log-out.

  2. Manager

    1. Melakukan Log-in.

    2. Menampilkan home.

    3. Menampilkan monitoring tunggakan.

    4. Print.

    5. Log-out.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Monitoring Tunggakan Pelanggan PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

  1. Nama use case  : Pelanggan

  2. Aktor : Analyst KSA

    Keterangan : Analyst KSA melakukan login lalu memilih menu pelanggan untuk melihat data pelanggan dan dapat melakukan input, edit, delete data pelanggan dan dapat menambahkan data pelanggan baru.

  3. Nama use case  : Laporan

  4. Aktor : Analyst KSA dan Manager

    Keterangan : Analyst KSA memonitoring tunggakan pelanggan, setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan dan Manager bisa login untuk melihat laporan.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  1. Activity diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA


  2. Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

    Bedasarkan gambar 4.2. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

    2. 26 (dua puluh enam) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home yang berisi pelanggan, laporan dan logout.

    3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.


  3. Activity diagram sistem yang diusulkan manager



  4. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager


    Bedasarkan gambar 4.3. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

    2. 8 (delapan) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home kemudian manager memilih menu laporan yang berisi monitoring tunggakan.

    3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.

Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  1. Squence diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA

  2. Gambar 4.4. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

    Bedasarkan gambar 4.4. squence diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin Analyst KSA.

    2. 5 (lima) lifeline yaitu login, home, pelanggan, laporan dan logout.

    3. 12 (dua belas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi jika benar akan masuk ke home, menampilkan persentase tunggakan, input data pelanggan yang menunggak, menampilkan data pelanggan, memonitoring pelanggan, menampilkan laporan per area, membuat surat pemutusan / bongkar, membuat BA pemutusan / bongkar, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

  3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager







  4. Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

    Bedasarkan gambar 4.5. squence diagram sistem yang diusulkan pihak manager terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak manager.

    2. 5 (lima) lifeline yaitu login, home, pelanggan, laporan dan logout.

    3. 11 (sebelas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi jika benar akan masuk ke home, menampilkan persentase tunggakan, menampilkan laporan monitoring tunggakan pelanggan, menampilkan info surat pemutusan / bongkar, menampilkan BA pemutusan / bongkar, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

State Machine Diagram Sitem Yang Diusulkan

State diagram digunakan untuk mendeskripsikan prilaku sitsem. State diagram mendeskripsikan semua kondisi yang mungkin muncul sebagai sebuah object begitu pula event. State machine diagram sistem yang diusulkan dapat dilihat di bawah ini :

  1. State machine diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA

  2. Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin
  3. State machine diagram sistem yang diusulkan manager


  4. Gambar 4.7. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 4.8. Class Diagram Sitem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.8. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya table_login, table_pelanggan, table_tagihan, table_kogol.

  2. 4 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Field  : tbl_login

  2. Media  : harddisk

    Isi : id_user+nama+username+password+alamat+email+telp

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 223

    Tabel 4.2. Tabel Login
  3. Nama Field  : table_pelanggan

  4. Media : harddisk

    Isi : id_pel+nama+alamat+area+tarif+daya+kogol+gardu

    Primary Key : id_pel

    Panjang Record : 172

    Tabel 4.3. Tabel Pelanggan
  5. Nama Field  : table_kogol

  6. Media : hardisk

    Isi : kogol+nama

    Primary Key : kogol

    Panjang Record : 21

    Tabel 4.4. Tabel Kogol
  7. Nama Field  : table_tagihan

  8. Media : harddisk

    Isi : id_pel+nama+tagihan+status+terlambat+tgl+kogol +bulan

    Primary Key : id_pel

    Panjang Record : 65

    Tabel 4.5. Tabel Tagihan

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Home

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Home

Tampilan Prototype Pelanggan Baru

Gambar 4.11. Gambar Tampilan Pelanggan Baru

Tampilan Prototype Pelanggan

Gambar 4.12. Gambar Tampilan Prototype Pelanggan

Tampilan Prototype Input Tagihan

Gambar 4.13. Gambar Tampilan Prototype Input Tagihan


Tampilan Prototype Monitoring

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Monitoring

Tampilan Prototype Laporan Tampil Info

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Laporan Tampil Info



Tampilan Prototype Laporan Tampil BAP

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Laporan Tampil BAP



Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Login

Gambar 4.17. Tampilan Menu Login

Keterangan :

Tampilan diatas adalah tampilan user jika ingin memasuki sistem user harus memasukan username dan password.

Tampilan Menu Home

Gambar 4.18. Tampilan Menu Home

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA dan pihak manager. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki aplikasi monitoring tunggakan pelanggan.

Tampilan Pelanggan Baru

Gambar 4.19. Tampilan Pelanggan Baru

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA. Tampilan tersebut adalah input pelanggan baru yang akan diinput oleh admin Analyst KSA. Data pelanggan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar pelanggan.

Tampilan Menu Pelanggan

Gambar 4.20. Tampilan Menu Pelanggan

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data pelanggan yang sudah input oleh admin Analyst KSA.

Tampilan Input Tagihan

Gambar 4.21. Tampilan Input Tagihan

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA. Tampilan tersebut adalah form input tagihan pelanggan yang akan diinput oleh admin Analyst KSA. Data tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu list tagihan pelanggan.

Tampilan Monitoring Tunggakan

Gambar 4.22. Tampilan Monitoring Tunggakan

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah laporan per kogol (kode golongan) yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan. Tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam daftar tunggakan.


Tampilan Menu Laporan BAP

`

Gambar 4.23. Tampilan Menu Laporan BAP

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah BAP (Berita Acara Pemutusan) yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan kemudian pilih tampil BAP. Setelah itu akan muncul nama-nama perusahaan/instansi yang menunggak, jika di klik nama perusahaan/instansi tersebut maka akan muncul form Berita acara sesuai lamanya tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar tunggakan.

Tampilan Menu Laporan Info Tunggakan

Gambar 4.24. Tampilan Menu Laporan Info Tunggakan

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah info pemutusan/bongkar yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan kemudian pilih tampil info. Setelah itu akan muncul nama-nama perusahaan/instansi yang menunggak, jika di klik nama perusahaan/instansi tersebut maka akan muncul form info tunggakan sesuai lamanya tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar tunggakan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hadware)

Perangkat keras (hadware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

  1. Processor  : Core i3

  2. Monitor  : 14” LCD monitor

  3. RAM  : 2 GB

  4. Harddisk  : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigmn for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. IIS 7.0

  4. Adobe Dreamweaver CS3

  5. Google Chrome (Browser)

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin : Analyst KSA

  2. Pihak Management : Manager

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.6. Blackbox Testing

Time Schedule

  1. Pembuatan Proposal

  2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

  3. Pengumpulan Data

  4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama tiga minggu/dua puluh satu hari.

  5. Analisis Sistem

  6. Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait selama dua minggu/empat belas hari.

  7. Perancangan Sistem

  8. Pada tahap ini perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama empat minggu/dua puluh delapan hari.

  9. Pembuatan Program

  10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung delapan minggu/lima puluh enam hari.

  11. Testing Program

  12. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama empat minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

  13. Evaluasi Program

  14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung tiga minggu beriringan dengan testing program.

  15. Perbaikan Program

  16. Setelah melakukan evaluasi program masih terdapat bug (kesalahan) pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid selama dua minggu/empat belas hari.

  17. Pelatihan User

  18. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

  19. Implementasi Program

  20. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.

  21. Dokumentasi

  22. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

Table 4.7 Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan mengenai sistem monitoring tunggakan pelanggan PT PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Pada sistem yang berjalan, realisasi monitoring tunggakan pelanggan masih menggunakan aplikasi spread sheet sederhana, sehingga belum mampu menyediakan informasi untuk mengetahui jumlah tunggakan ke beberapa area wilayah kerja.

  2. Dalam menganalisa sistem monitoring tunggakan pelanggan yaitu masih terdapat kendalan dan kekurangan diantaranya dalam mengolah data pelanggan petugas bagian terkait harus memfilter data pelanggan yang belum bayar ke area wilayah kerja PLN Prima secara manual, untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan di papan tulis dalam bentuk table atau bagan dll.

  3. Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring tunggakan pelanggan melalui tahapan pengumpulan kebutuhan dengan elisitasi, merancang prosedur sistem yang baru dengan UML, membangun database dengan SQL server, melakukan koding dengan bahasa pemrograman ASP dan IIS sebagai web servernya. Dengan adanya sistem tersebut mampu membantu PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang dalam memantau tunggakan pelanggan yang ada lebih cepat dan akurat, serta dapat membantu untuk mengetahui laporan-laporan mengenai jumlah tunggakan pelanggan di dalam web tersebut.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.

  2. Sistem informasi yang dirancang masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
  2. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: CV Andi Offset.
  3. Mahatmyo, Atyanto. 2014. Sistem Informasi Akuntasi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol. 6. No. 3 - Mei 2013 STMIK Raharja.
  5. Muslihudin, Muhamad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Yogyakarta: Grasindo.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Yakub. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi
  8. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang . Jurnal CCIT Vol.7.No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. 9,0 9,1 9,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  10. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  11. Rajesh Ku. Sahoo, Santosh Kumar Nanda dan Manas Ranjat Patra. 2017. Model Driven Test Case Optimization of UML Combinational Diagrams Using Hybrid Bee Colony Algorithm. MECS. Vol 6. Page 43. June 2017. Diambil dari: http://www.mecs-press.org/ijisa/ijisa-v9-n6/IJISA-V9-N6-5.pdf (14 September 2017).
  12. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Metode Black Box Pada Proses PraRegistrasi User Via Website. Makalah halaman :4.
  13. Siddiq, Asep Jafar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah halaman :4.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Budisetyo, Handoko. 2016. Pemrogramman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: Andi.
  15. Supono. 2016. Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
  16. Bello, Ridwan Oluwaseun, Olugbebi, Muyiwa, Babatunde, Abdulrauph Olanrewaju3, Bello, Bashir Omolaran, Bello, Shakirat Iyabo. 2017. A University Examination Web Application Based On Linear-Sequential Life Cycle Model. International Journal Vol.12 ISSUE.1. Nigeria: Daffodil International University. January 2017. Diambil dari: http://dspace.library.daffodilvarsity.edu.bd (16 September 2017).
  17. Das, Rapunjit., and Dr. Lakhsmi Prasad Saikia. 2016. Comparison of Procedural PHP with Codeigniter and Laravel Framework. International Journal Vol.2 ISSUE. 6. IJCTER. June 2016. Diambil dari: http://www.ijcter.com/papers/volume-2/issue-6/comparison-of-procedural-php-with-codeigniter-and-laravel-framework.pdf (16September 2017).
  18. Rahayu, Sri, Muhammad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT Vol hal.53. Tangerang: STMIK Raharja.
  19. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  20. Sibero, Alexander F. K. 2013. Web Programming Power Pack. Yogyakarta: MediaKom.
  21. Ramchandra Desai, Prashant. 2016. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal Vol. 4 ISSUE. 7. IJCSE. August 2016.Diambil dari : https://www.researchgate.net/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers (17 September 2017).
  22. Bulla, Chetan dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6. June 2017.Diambil dari http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdf . (16 September 2017).
  23. Masykur, Fauzan. Fiqiana Prasetiyowati. 2016. Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol. 14 No. 1 ISSN Online: 2407-0939. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
  24. Amrullah, Agit. dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 ISSN: 2302-3805. (17 September 2017).

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI

A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja

A.3. Form Penggantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi SKRIPSI

A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI

A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang

A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.10. Daftar Nilai

A.11. Formulir Seminar Proposal

A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.13. Sertifikat TOEFL

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Nasional

A.17. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1. Form Observasi

B.2. Form Wawancara

B.3. Surat Keterangan Implementasi


LAMPIRAN C

C.1. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013

C.2. Form Penerimaan Karya Ilmiah CCIT Journal


 

Contributors

Airatnasari