SI1414481713

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

BERBASIS WEB PADA KECAMATAN RAJEG

KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1414481713
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

BERBASIS WEB PADA KECAMATAN RAJEG

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414481713
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Fakultas
Jurusan
Konsentrasi


Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 060003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

BERBASIS WEB PADA KECAMATAN RAJEG

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481713
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Bayu Pramono S.Kom, M.TI)
NID : 15027
   
NID : 14023




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

BERBASIS WEB PADA KECAMATAN RAJEG

KABUPATEN TANGERANG



Dibuat Oleh :

NIM
: 141448171
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, ___________ 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

BERBASIS WEB PADA KECAMATAN RAJEG

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414481713
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2019
Reni Resiani Sunmaryati
NIM. 1414481713


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang adalah sebuah instansi yang bergerak di bidang pelayanan. Pada kantor Kecamatan Rajeg Kabupaten Tini sistem rekapitulasi dana dan laporan keuangan yang sedang berjalan sudah terkomputerisasi tetapi belum maksimal karena rekapitulasi dana dan laporan keuangan yang berjalan pada saat ini yaitu dengan cara mencatat data Program Indonesia Pintar, merekap data laporan keuangan, serta membuat laporan rekapitulasi masih dilakukan secara satu persatu yang mengakibatkan kurangnya keakuratan, kemudian dalam penyusunan laporan rekapitulasi dana dan laporan keuangan yang berjalan pada saat ini yaitu dengan cara membuat laporan rekapitulasi pada Microsoft Excel berdasarkan file laporan dari setiap vendor, karena banyak nya jumlah file yang yang diterima oleh bagian keuangan maka dalam pembuatan laporan rekapitulasi menjadi tidak tepat waktu.Dengan demikian, adanya kebutuhan informasi yang semakin lama semakin meningkat, maka diperlukan sistem yang baik agar memudahkan semua proses. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis SWOT untuk menganalisa sistem yang dibutuhkan. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk membuat database, dreamweaver untuk desain dan UML untuk model sistem. Hasil penelitian ini berupa Sistem Informasi Laporan Keuangan yang berbasis web. Dengan adanya sistem ini dapat mempercepat proses rekapitulasi dana dan Laporan Keuangan.

Kata Kunci : Laporan Keuangan, Kecamatan, Informasi.




ABSTRACT

Rajeg District Tangerang Regency is an agency engaged in the service sector. In the Rajeg Regency District office, the Tini system of recapitulation of funds and ongoing financial reports has been computerized but has not been maximized because of the current recapitulation of funds and financial reports, namely by recording data from the Indonesia Smart Program, recapitulating financial report data, and making recapitulation reports done in one by one which resulted in a lack of accuracy, then in the preparation of the report on recapitulation of funds and financial reports that are running at this time, namely by making a recapitulation report on Microsoft Excel based on report files from each vendor, because there are many files received by the financial department then in making the recapitulation report becomes not timely. Thus, the information needs that are increasingly increasing, a good system is needed to facilitate all processes. In this study the authors used the SWOT analysis method to analyze the system needed. The system was built using the PHP and MySQL programming languages for creating databases, Dreamweaver for design and UML for system models. The results of this study are in the form of a web-based Financial Report Information System. With this system can accelerate the process of recapitulation of funds and financial statements.

Keywords : Financial statements, Sub-district, Information.




KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survei serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Andri Cahyo Purnomo,M.Pd. dan Bapak Bayu Pramono, S.Kom.,MTI. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak H. Ahmad Patoni,S.IP.,M.M selaku Stakeholder dan Camat pada Kecamatan Rajeg.
  7. Kedua orang tua, istri, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga penulisan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2019
( Reni Resiani Sunmaryati)
NIM. 141448171



Daftar isi



DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2. Tabel Struktur tabel permintaan detail

Tabel 4.3. Tabel Struktur tabel karyawan

Tabel 4.4. Tabel Struktur tabel pelanggan

Tabel 4.5. Tabel Struktur tabel kwitansi

Tabel 4.6. Tabel Struktur table permintaan

Tabel 4.7. Tabel Struktur tabel pengeluaran

Tabel 4.8. Tabel Struktur tabel user

Tabel 4.9. Tabel Balckbox Testing

Tabel 4.10. (Schedule) Implementasi

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5. Metode Analisa Sistem

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usuulan Keuangan

Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Usulan Camat

Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem Usuulan Keuangan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan Camat

Gambar 4.8. Class Diagram

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Home Login.

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Home Admin

Gambar 4.11. Tampilan Halaman Home Keuangan

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Home Camat

Gambar 4.13. Tampilan Halaman User/Pengguna



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram



BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

SPerkembangan Teknologi Informasi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Dalam hal ini komputer mempunyai peran sangat penting untuk membatu mengelolah data di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Penggunaannya juga dilengkapi aplikasi yang menunjang dan menghemat waktu, biaya serta membantu memudahkan mendapatkan informasi berkualitas.

Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendua dimana setiap orang tidak terkait oleh negara atau batas-batas wilayah, maksudnya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektonik maupun cetak.

Komputer adalah serangkaian alat elektonika yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengelolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Komputer diciptakan oleh manusia dengan demikian manusia yang mengoperasikan, dewasa ini merupakan hal yang dapat membantu segala aktifitas disemua perusahaan atau intansi pemerintah.

Sistem Laporan Keuangan di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang masih bersifat manual dengan menggunakan buku besar. Seperti contoh bagian pembeliaan atau pembelanjaan harus menulis di kertas nama transaksi, jenis transaksi, tanggal transaksi dan tanggal pun harus ditulis lengkap sesuai informasi pada transaksi tersebut lalu harus direkap kembali kedalam Microsoft excel.

Dalam Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Laporan Keuangan yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengelolahannya masih menggunakan sistem manual, dengan menggunakan Microsoft Excel belum menggunakan sistem informasi.

Dengan demikian adanya kebutuhan informasi yang makin lama semakin meningkat, maka diperlukan suatu sistem yang baik apabila akan memudahkan suatu proses. Penggunaan komputer sebagai alat laporan keuangan dapat meningkatkan kecepatan pekerja sehingga dicapai efisiensi tenaga dan keefektifan dalam waktu mengolah data.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan dari permasalahan yang ada maka penulis mengambil judul Skripsi, yaitu : “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Berbasis Web Pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

  1. Bagaimana analisa Sistem Informasi Laporan Keuangan yang berjalan saat ini pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang ?

  2. Bagaimana kendala atau permasalahan Pada Sistem Informasi Laporan Keuangan di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang ?

  3. Bagaimana Rancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan yang diusulkan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penulis membatasi ruang lingkup penulisan Skripsi ini hanya membahas tentang Sistem Informasi Laporan Keuangan di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Berikut ini adalah ruang lingkupnya:

  1. Manajemen keuangan masuk dan keluar

  2. Laporan keuangan masuk dan keluar

  3. Laporan rekapitulasi keuangan masuk dan keluar


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang Sistem Informasi Laporan Keuangan Berbasis Web Pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk menganalisa Sistem Informasi Laporan Keuangan yang berjalan saat ini pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

  2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi sistem Informasi Laporan Keuangan yang berjalan pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

  3. Untuk merancang Sistem Informasi Laporan Keuangan yang diusulkan pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Memperoleh informasi mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

  2. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi sistem yang berjalan sehingga dapat mengatasi kendala tersebut.

  3. Menghasilkan sebuah rancangan Sistem Informasi Akuntansi yang dibutuhkan oleh stakeholder, memudahkan user dalam mencatat laporan keuangan, dan membantu pemimpin untuk mengambil keputusan terhadap permasalahan yang ada pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan Langsung(Observasi)

  2. Metode pengamatan langsung merupakan pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, metode ini untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang dapat membatu menganalisa dalam pembuatan sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara(Interview)

  4. Metode wawancara merupakan suatu metode umtuk mendapatkan data dengan tatap muka serta tanya jawab secara lisan yang dilakukan oleh penulis dengan Camat, sekretaris Kecamatan, dan staff Kecamatan serta melakukan pencatatan terhadap hasil wawancara untuk dijadikan sumber data.

  5. Metode Studi Pustaka(Library Research)

  6. Studi pustaka merupakan segala upaya yang dilakukan peneliti untuk memperoleh segala informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti peneliti dengan mendapatkan informasi yang didapat dengan cara melalui sumber yang berhubungan dengan pengolahan data tersebut dan dirangkum data sebagai referensi peneliti.

Metode Analisa

Analisa sistem mengenai analisa organisasi seperti sejarah singkat dan struktur organisasi, analisa kontrol, analisa kebutuhan sistem serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, dan threats).

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode UML (Unifed Modelling Language). Karena metode ini memudahkan peneliti untuk menjabarkan perancangan sistem yang akan diusulkan, sehingga mudah dipahami oleh pihak yang bersangkutan. Selain itu juga sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL, Dreamweaver dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem yang akan peneliti buat.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan blackbox texting. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

Sistematika Penelitian

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka materi-materi yang terdapat pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa teori umum dan teori khusus yang sesuai dengan penelitian serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum dan sejarah singkat Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database, tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu himpunan komponen dan variabel yang terorganisasi, yang saling berinteraksi, saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain serta mempunyai tujuan dan sasaran.

Menurut Andri Kristanto (2018:1)[1], “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Menurut Andri Kristanto (2018:1)[1], “Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (SystemTarget). Suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components System)

Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary System)

Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

c. Lingkungan LuarSistem (Environment System)

Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistem akan menjadi masukan (Input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnyaadalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Andri Kristanto (2018:5)[1] mengemukakan “dari berbagai sudut pandang, suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian”, diantaranya yaitu :


a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh dari sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem akuntansi, sistem computer dan sebagainya.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pengolahan gaji.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan Sistem Terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Menurut Andri Kristanto (2018 : 7)[1], “Data adalah penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

a. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual, misalnya: artikel, koran, majalah dan lain-lain.

b. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten dan tanda tangan.

c. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung dan lain-lain.

d. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

2. Definisi Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Andri Kristanto (2018:7)[1], "informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan akhirnya bisa mati".

3. Kualitas Informasi

Menurut Andri Kristanto (2018:10)[1], “Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu akurat, tepat waktu dan relevan”.

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dan mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

b. Tepat Waktu

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relavansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

4. Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntunganya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir efektifitasnya.

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

a. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

b. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara fisik.

c. Ketelitian (Accuracy)

Informasi mempunyai informasi yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kasalahan pengambilan keputusan.

d. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

Informasi mempunyai informasi yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e. Ketepatan waktu (Timeliness)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat tepat waktu. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.


f. Kejelasan (Clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

g. Fleksibilitas/keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.


h. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

i. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

j. Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Andri Kristanto (2018:12)[1], “sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak computer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut”.

Selain itu data juga memegang peranan yang penting dalam sistem informasi, data yang akan dimasukkan adalah sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Andri Kristanto (2018:13)[1], mengemukakan bahwa “untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi”. Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basisdata (Database Block)

Basisdata (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.



Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia mnyelesaikan masalahnya, sedangkan informasi merupakan hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan bagi penggunanya.

Menurut Froilan Mobo dalam American Journal of Computer Science and Information Technology (2017)[2], mengemukakan bahwa “Information Technology nowadays plays a vital role in our daily lives especially in the area of research. Ideally, in the area of Information Technology, there are lots of subtopics you will meet such as Information Systems, Robotics, Cloud Computing, Networking, Web Development, eCommerce and Computer Graphs”



Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2014:78)[3], "Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program computer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu".

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan.

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

a. Perangkat lunak perusahaan (enterprise).

b. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan.

c. Perangkat lunak informasi kerja.

d. Perangkat lunak media dan hiburan.

e. Perangkat lunak pendidikan.

f. Perangkat lunak pengembangan media.

g. Perangkat lunak rekayasa produk.


Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Internet di masa kini bagaikan sudah menjelma menjadi kebutuhan primer yang setara dengan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Tanpa adanya akses internet, rasanya kehidupan seseorang belum benar-benar hidup. Internet membuka cakrawala manusia, sebagai sarana yang mampu memberitahu manusia tentang berbagai hal yang ada di kota lain, negara lain, bahkan benua lain.

Hampir segala kalangan usia kini juga membutuhkan internet. Para orangtua dimudahkan mencari hiburan untuk anak balitanya menggunakan internet, siswa dan mahasiswa membutuhkan internet untuk mendukung proses belajar-mengajarnya, hingga para pekerja kantoran yang memanfaatkan internet untuk keperluan bisnisnya.

Menurut Muhammad Zakaria (2015)[4], “pengertian internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya”.

Awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui sebuah proyek yang disebut dengan ARPANET. Misi awal dari proyek ini awalnya hanya untuk keperluan militer saja, tetapi lambat laun terus berkembang dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Selain itu, internet juga telah melahirkan dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata.

2. Manfaat Internet

Dibalik kemudahan dalam mengakses internet, terdapat banyak manfaat yang akan kita peroleh sebagai pengguna internet. Berikut beberapa fungsi/ manfaat dari penggunaan internet :

a. Menambah Wawasan dan Pengetahuan.

Dengan adanya internet, kita jadi lebih tahu mengenai berbagai wawasan dan pengetahuan dari berbagai bidang dari seluruh dunia. Terutama bagi pelajar, internet mempermudah mereka dalam mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran mereka.

b. Komunikasi Menjadi Lebih Cepat.

Perkembangan internet yang semakin menjadi-jadi membuat komunikasi antar individu menjadi sangat mudah dan cepat. Kita juga dapat berkomunikasi dengan orang luar negeri sekalipun dengan biaya yang relatif murah. Selain itu, sudah banyak jejaring sosial seperti Facebook yang digunakan pengguna internet untuk berkenalan dan menemukan teman baru di sana. Tidak sedikit juga dari mereka yang ngobrol/chatting dengan kerabat mereka menggunakan jejaring sosial ini.

c. Berbagi Apapun Menjadi Lebih Mudah.

Dengan adanya internet, kita bisa berbagi apapun yang kita punya, seperti pengalaman, tutorial, resep, dan lain sebagainya melalui akun media sosial atau blog pribadi. Saat ini banyak orang yang lebih suka menggunakan blog pribadi untuk berbagi hal yang mereka punya. Terdapat puluhan platform yang bisa anda gunakan untuk membuat blog gratis, seperti blogger dan wordpress. Untuk tutorial cara membuat blog sudah pernah saya bahas sebelumnya.

d. Pentingnya Internet dalam Dunia Bisnis.

Dengan adanya internet, orang-orang yang kreatif menjadi lebih dihargai dan dapat memanfaatkan kekreatifannya untuk dijadikan sebuah bisnis. Misalnya saja, jika anda mahir dalam membuat video yang akan disukai banyak orang, maka unggahlah video tersebut di Youtube dan daftarkan akunnya pada Google Adsense yang akan membayar anda setiap kali ada orang mengklik iklan yang terdapat pada video anda. Berbagai bisnis lain juga dapat dikerjakan melalui jaringan internet seperti berjualan online, menawarkan jasa untuk mengajar berbagai macam hal, dan masih banyak lagi.


Konsep Dasar E-Commerce

Menurut Kim dan Moon dalam I Putu Agus Eka Pratama (2015:2)[5], “menyatakan bahwa e-commerce adalah proses untuk mengantarkan informasi, produk, layanan dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet dan akses digital lainnya.

Menurut Jony Wong (2014)[6], "e-commerce atau electronic e-commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti radio, televisi dan jaringan komputer atau internet".

Jadi pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk melakukan proses tersebut.


Konsep Dasar Sistem Penjualan

Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan.

Menurut Eliza Andayani Ginting (2014)[7], "penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan-pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan oleh bebannya diketahui".

Penjualan bisa dilakukan dengan cara langsung (direct selling) dan penjualan tidak langsung (indirect selling). Penjualan langsung adalah penjualan yang dilakukan secara langsung oleh seorang penjual atau pedagang, misalnya menawarkan barang ke rumah-rumah, ke toko-toko, sedangkan penjualan tidak langsung adalah penjualan yang dilakukan melakukan perantara, misalnya melalui media surat kabar, televisi dan media lainnya.

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan dan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk saling mendukung pengembalian keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.

Perancangan sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang dirancang untuk melakukan proses penjualan agar ketetapan dan kecepatan proses tercapai sehingga kebutuhan akan informasi dapat dengan mudah diperoleh.

Tujuan penjualan para usaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan.



Konsep Dasar RAD (Rapid Application Development)

1. Definisi RAD

RAD (Rapid Application Development) Adalah metodologi pengembangan perangkat lunak (SDLC) yang menggunakan pengabungan antara Prototype Model dengan Iterative Model. (http://www.sistem-informasi.xyz : 2017)[8]

Dalam model RAD (Rapid Application Development), modul fungsional dikembangkan secara paralel sebagai prototype dan terintegrasi untuk membuat produk yang lengkap untuk pengiriman produk yang lebih cepat. Dikarenakan tidak ada rincian planning yang detail, maka memudahkan untuk melakukan perubahan pada saat development berjalan.

Gambar 2.3. Proses Forward Chaining

2. Model Desain RAD

Model RAD mendistribusikan tahap analisis, perancangan, pembuatan dan pengujian ke dalam rangkaian siklus pengembangan jangka pendek yang singkat.

Gambar 2.1. Model Desain RAD

Berikut adalah fase-fase dari RAD :

a. Business Modeling (Bisnis Model)

Fase ini untuk perancangan dasar dari pengembangan produk berdasarkan informasi dan distribusi informasi antar saluran bisnis. Analisis bisnis yang lengkap dilakukan untuk menemukan informasi penting untuk bisnis, bagaimana hal itu dapat diperoleh, bagaimana dan kapan informasi diproses dan faktor apa yang mendorong arus informasi yang berhasil.

b. Data Modeling (Data Model)

Fase ini untuk menganalisa informasi yang sudah dikumpulan dari fase Business Modeling. semua kumpulan data diidentifikasi dan didefinisikan secara rinci untuk mencari model bisnis yang tepat.

c. Process Modeling (Proses Pemodelan)

Fase ini untuk untuk menetapkan arus informasi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis yang spesifik sesuai model bisnis. perubahan atau penyempurnaan pada kumpulan objek data didefinisikan dalam fase ini. Deskripsi proses untuk menambahkan, menghapus, mengambil atau memodifikasi objek data diberikan.

d. Application Generation (Generasi Aplikasi)

Fase ini untuk Sistem yang sebenarnya dibangun dan pengkodean dilakukan dengan menggunakan automatic tools i untuk mengubah model proses dan data menjadi prototype yang aktual.

e. Testing and Turnover

Fase ini untuk pengujian keseluruhan sistem yang dibangun semua komponen perlu diuji secara menyeluruh dengan cakupan uji yang lengkap. Dengan pengujian yang lengkap dapat mengurangi risiko cacat sistem.

3. Kelebihan RAD

a. Mudah mengakomodasi peruabahan sistem.

b. Progress development bisa di ukur.

c. Waktu iterasi bisa di perpendek menggunakan RAD Tools.

d. Mengurangi waktu development.

e. Mudah dalam menentukan dasar sistem.

f. Mempermudah feedback customer.

g. Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengembangan yang lebih pendek.

h. Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur.

4. Kekurangan RAD

a. Ketergantungan pada anggota bisnis tim untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis.

b. Hanya sistem yang bisa di modularized yang bisa dibangun menggunakan RAD.

c. Membutuhkan developer / designer yang berpengalaman.

d. Ketergantungan pada keterampilan model.

e. Kompleksitas manajemen.

f. Tidak dapat diterapkan pada proyek yang kecil / murah.


Konsep Dasar XAMPP

Berikut ini merupakan definisi tabel menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

1. Edison T dalam Wibowo (2014 : 64)[9], mengemukakan "XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual".

2. Rahman (2015 : 80)[10], ”Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

3. Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017)[11], mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai XAMPP dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan gabungan dari beberapa program yaitu Apache (Web server), MySQL dan PhpMyadmin.



Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Berikut ini merupakan definisi PHP menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

a. Wibowo (2014:63)[9], "PHP adalah suatu Bahasa pemrograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pemrograman web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML".

b. Susila (2015:31)[12], mengatakan "PHP adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server”.

c. Kasiman dalam Wibowo (2014:63)[9], "PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server side dalam pengembangan web yang disisipkan dalam dokumen HTML".

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

2. Kelebihan PHP

Anggaeni dan Sujatmiko (2014:40)[13] berpendapat bahwa PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut :

a. Mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

b. Dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

c. Dapat berjalan disistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.

d. Open Source.

e. Dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

f. Termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

g. Termasuk server-side programming.


Konsep Dasar MySQL

1. Definisi Database

Berikut ini merupakan definisi database menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

a. Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2014:39)[13], mendefinisikan “database sebagai kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis atau sifat yang sama”.

b. Warsito (2015:29)[14], mengemukakan bahwa database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data berbentuk tabel yang memiliki relasi dan dapat dikelola sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah format data baru.

</br>

2. Definisi MySQL

Berikut ini merupakan definisi MySQL menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

a. Ery Hermawan Sutanto (2014:73)[15] bahwa “MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

b. Sudaryono, dkk (2014:98)[16] juga mengatakan bahwa “MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya”.

c. Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[17] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

d. Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[18] mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah”.

</br>

3. Definisi Tabel

Menurut Sunarya (2014:10-11)[19], “Tabel adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek“. Tabel terdiri atas :

1) Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

2) Record : isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.



UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut M.L.V. Roopa Vani, dkk. dalam International Research Journal of Engineering and Technology (2015:1212)[20] mengemukakan bahwa “Unified Modeling Language is a standard modeling and programming language for writing software blueprints. It is very expressive language, addressing all the views needed to develop and then deploy such systems”.

Dengan menggunakan UML dapat membantu tim dari sebuah proyek untuk berkomunikasi, memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui arsitektur rancangan dari proyek software tersebut. Unified Modeling Language mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.

2. Metodologi UML

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

1) Structural things, Merupakan bagian yang paling statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik atau konseptual.

2) Behavioral things, Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3) Grouping things, Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna untuk pengelompokan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4) Annotational things, Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Relasi

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

1) Pengklasifikasian (Classifier), Pengklasifikasian (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dan model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

2) Asosiasi, Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan yang lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkanhubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3) Generalisasi, Merupakan hubungan dimana objek anak (descendant) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

4) Realisasi, Relasi realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

c. Diagram UML

1) Use Case Diagram, secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

2) Class Diagram, Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

3) Sequence Diagram, Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

4) State Chart Diagram Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

5) Activity Diagram, Secara grafis untuk menggambarkan rangkaianaliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk. (2016:27)[21], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat (4) tahap, yaitu :

a. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi tahap II,merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

1) M, pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2) D, pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3) I, pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasfikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

1) T, artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

2) O, artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan Requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?

3) E, artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu :

1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

2) Middle (M) : Mampu dikerjakan.

3) Low (L) : Mudah dikerjakan.

d. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2. Requirement Elicitation

Menurut Agit Amrullah, dkk. (2016:28)[21], “Requirement Elicitation merupakan proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan”.

Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</ref>



Literature Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet. Beberapa literature review dari hasil penelitian diantaranya :

  • Literature Review

  • Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Skripsi ini diantara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan Soleman H. Abdul KaharVol 12 No 3 (2017)[22] dengan judul “Kepemilikan ManajerialTerhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen”. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh pada pembiayaan dan kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif yang signifikan antara kepemilikan manajerial dan kebijakan pembiayaan. Manajer dapat memantau investasi terbaik dan menambah modal dari pembiayaan eksternal (hipotesis permintaan). Selain itu, efek manajerialownership negatif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Investor sebagai pemilik dan pemilik perusahaan lebih suka memilih kompensasi lain seperti gaji, bonus atau insentif jangka waktu lainnya daripada dividen.

    2. Penelitian yang dilakukan Giandari Maulani, Kartika Chandra Buana Sejati dan Zahrotul Hayati dalam Jurnal Informatika Vol. 2 No. 1 Februari (2016)[23]STMIK RAHARJA yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI BERBASIS WEBSITE PADA PT. NIKONA GRAHA TANGERANG”. Dalam pengelolaan data laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih memiliki beberapa kekurangan yaitu proses pencatatan laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih menggunakan kertas dan tidak bisa melakukan penginputan laporan hasil produksi di hari yang sama karena laporan hasil produksi dicatat di formulir hasil produksi menggunakan kertas sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengolah data dan penyimpanan data-datanya masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karena tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi bertumpuk-tumpuk diatas meja sehingga laporan hasil produksi bisa hilang dan bisa tercampur dengan laporan hasil produksi yang sudah di input. Berdasarkan masalah di atas maka penulis mengusulkan membuat aplikasi pengelolaan data laporan hasil produksi yang mudah dioperasikan dengan cepat, membuat aplikasi yang mudah di akses oleh bagian produksi dan mempunyai tempat penyimpanan data yang aman sehingga data-data yang ada tidak mudah hilang dan juga penyimpanan data menjadi lebih terintegrasi.
    3. Penelitian yang dilakukan Hendra Harmawan dkk (2018)[24] dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ISSN 2302-3805 STMIK RAHARJA dengan judul “Aplikasi Sistem Informasi Penanganan Problem Produksi Pada PT. Gajah Tunggal. Tbk”. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan bagi pengguna informasi khususnya tentang penanganan problem produksi plant d di PT Gajah Tunggal Tbk. Untuk dapat memberikan laporan problem produksi secara online dan laporan penanganan problem tersebut secara online juga. Sehingga data problem produksi dapat dikelola dengan lebih baik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu wawancara dengan orang-orang yang terlibat dalam sistem yang sudah berjalan, pengamatan langsung terhadap sistem yang sudah berjalan. Penelitian ini dapat membuat sebuah aplikasi penanganan problem produksi berbasis Vb.net yang memudahkan pengguna dalam menangani problem yang terjadi pada proses produksi.
    4. Penelitian ini dilakukan oleh Sandika Adi Nugraha dan Ridwan Setiawan Vol 13,No 1 (2016)[25] penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Administrasi Keuangan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut”. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Keuangan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut.Metodologi yang digunakan adalah metode Object Oriented Programing dengan menggunakan pendekatan USDP (Unified Software Development Process). Adapun tahapan pengembangan sistem menggunakan metode USDP adalah Model Requirements, Model Analisis, Model Desain, Model Impelementasi, Model Test. Dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai kakas (tool) utamanya.Hasil dari penelitian ini adalah membuat sebuah Aplikasi ini digunakan untuk pengolahan administrasi keuangan sekolah menengah pertama islam terpadu assalam garut yang meliputi proses pendataan siswa baru dan transaksi pembayaran bagi siswa yang telah membayar salah satu jenis pembayaran. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup bagian keuangan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut. Penelitian ini dapat membuat proses pendataan Administrasi Keuangan Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut.

    5. Penelitian ini di lakukan oleh Antonius Wahyu Sudrajat vol 2, no 1(2014)[26], yang berjudul “Penerapan Framework Zachman Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah (Studi Kasus UPTD Graha Teknologi Sriwijaya)”. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah untuk SKPD Graha Teknologi Sriwijaya, menginventarisasi kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah, dan memberikan rekomendasi bagi para pengambil keputusan dalam pengembangan Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah. Kerangka kerja yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah Kerangka kerja Zachman, untuk baris pada kerangka kerja Zachman, yaitu: Scope (Contextual), Business Model (Conceptual), dan System Model (Logical). Pada baris Business Model untuk kolom jaringan (network) menjabarkan letak atau lokasi secara geografis dari masing-masing instansi yang terkait dalam Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah. Berikut ini letak atau lokasi dari masing-masing instansi yang terkait, yaitu: Unit-unit SKPD, Dinas Pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah.

    6. Penelitian ini dilakukan oleh Merethe Dotterud Leiren ,Kaare Skollerud (2016)[27] yang berjudul “Demand Responsive Transport and Citizen Experiences: Insights from Rural Norway”, peneitian ini dilakukan Literatur yang meningkat berfokus pada bagaimana Demand Responsive Transport (DRT) dapat berkontribusi untuk meningkatkan transportasi umum. Namun, studi kualitatif tentang apakah layanan tersebut berkontribusi pada inklusi sosial yang kurang. Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk memahami bagaimana warga mengalami layanan DRT.

    7. Penilitian ini dilakukan oleh Martin Schiefelbusch (2016)[28] yang berjudul “German Experiences with Volunteer-Based Paratransit and Public Transport”. Penelitian ini dilakukan menyajikan pengalaman relawan untuk mengatur dan mengoperasikan layanan transportasi umum di Jerman. Gambaran singkat tentang masalah praktis dan diskusi tentang kemungkinan dan keterbatasan diberikan.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Jong-Ho Shin dan Hong-Bae Jun dalam Journal Of Computational Design and Engineering 2 (2015)[29] 119-127 On Condition Based Maintenance Policy”. “In the case of a high-valuable asset, the Operation and Maintenance (O&M) phase requires heavy charges and more efforts than the installation(construction) phase, because it has long usage life and any accident of an asset during this period causes catastrophic damage to an industry Recently, with the advent of emerging Information Communication Technologies (ICTs), we can get the visibility of asset status informationduring its usage period. It gives us new challenging issues for improving the efficiency of asset operations. One issue is to implement theCondition-Based Maintenance (CBM) approach that makes a diagnosis of the asset status based on wire or wireless monitored data, predicts theassets abnormality, and executes suitable maintenance actions such as repair and replacement before serious problems happen. In this study, wehave addressed several aspects of CBM approach: definition, related international standards, procedure, and techniques with the introduction ofsome relevant case studies that we have carried out. “(Dalam kasus aset bernilai tinggi, fase Operasi dan Pemeliharaan (O&M) membutuhkan biaya besar dan lebih banyak upaya daripada fase instalasi (konstruksi), karena memiliki masa pakai yang lama dan setiap kecelakaan aset selama periode ini menyebabkan kerusakan yang sangat besar. ke industri. Baru-baru ini, dengan munculnya Teknologi Komunikasi Informasi (TIK) yang muncul, kita bisa mendapatkan visibilitas informasi status aset selama periode penggunaannya. Ini memberi kami masalah baru yang menantang untuk meningkatkan efisiensi operasi aset. Salah satu masalah adalah untuk menerapkan pendekatan Pemeliharaan Berbasis Kondisi (CBM) yang membuat diagnosis status aset berdasarkan data terpantau kawat atau nirkabel, memprediksi kelainan aset, dan menjalankan tindakan perawatan yang sesuai seperti perbaikan dan penggantian sebelum masalah serius terjadi. Dalam studi ini, kami telah membahas beberapa aspek pendekatan CBM: definisi, standar internasional terkait, prosedur, dan teknik dengan pengenalan beberapa studi kasus yang relevan yang telah kami lakukan.)”
    9. Penelitian ini dilakukan oleh Jonas Flodén(2017)[30] , Edith Sorkina dengan judul “Business Models for Shipper-Operated Intermodal Transport Solutions”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui salah satu kesulitan utama dalam mengembangkan solusi transportasi intermodal baru adalah menemukan model bisnis yang tepat. Meskipun model bisnis telah menerima perhatian terbatas dalam penelitian intermodal yang ada, beberapa penulis telah menunjukkan pentingnya model bisnis dalam konteks intermodal.

    10. Penelitian ini dilakukan oleh Chukwuemeka David Emele ,Steve Wright ,Richard Mounce ,Cheng Zeng ,John D. Nelson (2016) [31] dengan judul “A Visualisation Tool for Planning Passenger Transport Services in Rural and Low-Demand Settings”. Penelitian ini dilakukan untuk menyajikan alat visualisasi baru, yang dikenal sebagai Flexible Integrated Transport Services (FITS) yang mengangkut komisioner, penyedia, dan administrator yang dapat menggunakan untuk menentukan dan mengedit kendala-kendala operasional saat mereka mendesain ulang layanan transportasi.



    BAB III

    ANALISIS SITEM BERJALAN

    Gambaran Umum

    Gambaran Umum Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang

    Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang berlokasi di Jl. Raya Rajeg No.33, Mekarsari, Rajeg, Tangerang, Banten 15540, Indonesia. Kecamatan Rajeg yang terletak disebelah utara ibu kota Kabupaten Tangerang memiliki luas wilayah 61.059 ha, dengan batas wilayah sebagai berikut :

    1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mauk

    2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sepatan

    3. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kemiri

    4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis


    Topografis Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang

    Kecamatan Rajeg merupakan wilayah daratan rendah dengan memiliki luas wilayah pertanian 5.299 ha, daerah yang ada merupakan sawah irigasi teknis yang dilalui irigasi sungai Cisadane.

    1. Kecamatan Sukatani

    2. Desa Daon

    3. Desa Jambu Karya

    4. Desa Pangarengan

    5. Desa Ranca Bango

    6. Desa Sukamanah

    7. Desa Lembang Sari

    8. Desa Rajeg

    9. Desa Rajeg Mulya

    10. Desa Mekarsari

    11. Desa Tanjakan

    12. Desa Tanjakan Mekar

    13. Desa Sukasari

    Visi Dan Misi Kantor Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang

    Visinya adalah terdepan dalam pelayanan prima menuju Kecamatan industri, perdagangan, jasadan permukiman yang berakhlakul karimah.

    Misi Kantor Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

    1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya aparatur

    2. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan

    3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

    4. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat

    Tujuan Kantor Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang

    Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat dan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintah secara efektif dan efisien.

    Tujuan Dan Sasaran

    1. Tujuan

    2. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban di tengah aktivitas masyarakat dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.

    3. Sasaran

    4. Meningkatkan ketertiban serta memberikan ketentraman dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari pada pusat-pusat kegiatan dan keramaian serta lingkungan pemukiman.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut,dan dengan adanya struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan kewajiban masing-masing anggota yang masuk dalam struktur organisasi tersebut. Jika semua anggota dari struktur tersebut setelah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenang, maka didalam kecamatan tersebut akan tercipta suatu kerjasama yang efektif dan efisien.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang

    Tugas Dan Tanggung Jawab

    Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut bawahan yaitu yang menjalankan fungsi dan tugasnya.

    1. Camat

    2. Camat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dan melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota.

      Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Lurah mempunyai tugas:

      1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kecamatan.

      2. Pemberdayaan masyarakat.

      3. Pelayanan masyarakat.

      4. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

      5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

      6. Pembinaan lembaga kemasyarakatan ditingkat kecamatan.

    3. Fungsional

      1. Jabatan fungsional terdiri atas tenaga fungsional yang terbagi dalam beberapa jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

      2. Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang.

      3. Jumlah tenaga fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

      4. Jenis dan jenjang tenaga fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.



    4. Sekretaris

    5. Tugas sekertaris pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan kehumasan dan kepustakaan serta kearsipan. Memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, sekertaris Kecamatan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja.

      2. Pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan.

      3. Pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian.

      4. Pengelolaan anggaran dan retribusi.

      5. Pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai.

      6. Paksanaan inventarisasi aset atau kekayaan daerah yang ada di Kecamatan.

      7. Pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan.

      8. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

      9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai tugas dan fungsinya.

      10. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP).

    6. Seksi Tata Pemerintah

    7. Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut:

      1. Penyusunan usulan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan seksi tata pemerintahan.

      2. Perumusan kebijakan Lurah dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

      3. Pelaksanaan kegiatan dan pembinaan pelayanan publik dalam lingkup urusan tata pemerintahan.

      4. Pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya.

      5. Pelaporan.

      Adapun rincian tugas Kepala Seksi Tata Pemerintahan adalah sebagai berikut:

      1. Menyusun usulan rencana kerja, kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Tata Pemerintahan.

      2. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan urusan tata pemerintahan ditingkat Kecamatan, yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya.

      3. Melaksanakan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat ditingkat Kecamatan dalam urusan tata pemerintahan, yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil,pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya.

      4. Mempersiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan Lurah dalam urusan tata pemerintahan yang meliputi bidang-bidang administrasi kependudukan dan catatan sipil, pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya.

      5. Melaksanakan perumusan dan penyusunan konsep kebijakan Lurah dalam urusan tata pemerintahan yang meliputi bidang-bidang keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil,pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II serta bidang tugas umum pemerintahan lainnya.

      6. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik dibidang administrasi keagrariaan.

      7. Melaksanakan inventarisasi asset Daerah atau kekayaan Daerah lainnya yang berada di Wilayah kerja Kecamatan.

      8. Melaksanakan pengawasan atas tanah-tanah Negara dan tanah asset Pemerintah Daerah di Wilayah kerja Kecamatan.

      9. Melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam pelaksanaan pembebasan Tanah Milik dan pelepasan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang akan dipergunakan untuk kepentingan pembangunan.

      10. Melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam peralihan status tanah dari tanah Negara menjadi tanah Hak Milik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      11. Melaksanakan pemberian fasilitasi dalam penetapan peruntukan, proses pengalihan dan perubahan status tanah kekayaan Desa yang berubah menjadi Kecamatan.

      12. Melaksanakan monitoring dan inventarisasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul yang berada di Wilayah kerja Kecamatan.

      13. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan dan catatan sipil.

      14. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap penerbitan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.

      15. Mempersiapkan konsep pengajuan usulan Lurah mengenai pemberian Nomor Induk Kependudukan.

      16. Melaksanakan kegiatan pencatatan atas mutasi penduduk antar Kecamatan.

      17. Melaksanakan penyusunan laporan bulanan Lurah mengenai Data Kependudukan.

      18. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik di bidang administrasi Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I dan Buku II.

      19. Melaksanakan penerimaan SPPT Pajak Bumi Bangunan Buku I dan SPPT Pajak Bumi Dan Bangunan Buku II beserta Dokumen Pajak Bumi Dan Bangunan lainnya dari Perangkat Daerah ditingkat Kota Tangerang yang menangani Pajak Bumi Dan Bangunan.

      20. Melaksanakan pendistribusian SPPT Pajak Bumi Bangunan Buku I beserta Dokumen Pajak Bumi DanBangunan lainnya kepada Kecamatan-Kecamatan.

    8. Seksi Pemberdayaan Dan Masyarakat

    9. Seksi Pemberdayaan dan Masyarakat melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan sebagian urusan otonomi daerah bidang pemberdayaan masyarakat di Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :

      1. Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kecamatan.

      2. Pelaksanaan program bidang pemberdayaan masyarakat di Kecamatan.

      3. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian program bidang pemberdayaan masyarakat.

      4. Pelaksanaan pembinaan lingkungan hidup.

      5. Fasilitasi pengajuan proyek-proyek pembangunan oleh masyarakat.

      6. Pelaksanaan pengembangan perekonomian kecamatan di wilayah kerjanya.

      7. Pengkoordinasian kegiatan kelompok jabatan fungsional.

      8. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

      9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai tugas dan fungsinya.

    10. Seksi Ekonomi Dan Pembangunan

      1. Mengumpulkan, mengelola, mengevaluasi data dibidang perekonomian dan pembangunan.

      2. Mengembangkan perekonomian Kecamatan, dan pembangunan.

      3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekertaris kecamatan sesuai dengan tugasnya.


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan Visual Paradigma For UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Sistem Administrasi Pada Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini sebagai berikut :

    1. Pemasukan

    2. Staff melakukan pembayaran rutin setiap bulannya kepada staff administrasi, kemudian staff administrasi melakukan pencatatan di buku catatan Administrasi / keuangan untuk dimasukan kedalam laporan.

    3. Pengeluaran

    4. Jika ada pengeluaran seperti pembelian atk, kedukaan dan lain-lain semuanya dicatat secara manual oleh staff administrasi dan dimasukan kedalam laporan.

    5. Laporan

    6. Staff administrasi setiap membuat laporan pemasukan dan pengeluaran semuanya dilakukan secara manual dan perhitungannya juga secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengambil data yang di butuhkan untuk di berikan kepada Pimpinan yaitu Kepala Camat.

    Use Case Diagram Yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut:

    Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem berjalan

    Didalam Use Case diagram ini, terdapat :

    1. 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff admin, warga, Lurah dengan 5 Use Case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut,yaitu : laporan, terima data penduduk, pengajuan surat pengantar, melengkapi persyaratan, mengisi formulir.

    2. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengajuan pembuatan kartu keluarga.

    Activity Diagram Yang Berjalan

    Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Analisa sistem yang berjalan saat ini pada Activity Diagram :

    Gambar 3.3 Activity Diagram sistem berjalan

    Didalam Activity diagram ini, terdapat :

    1. Initial Node, objek yang diawali.

    2. 7 action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 Actifity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Berjalan

    Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram. diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembuatan Kartu Keluarga yang berjalan saat ini.

    Gambar 3.4. Sequence Diagram sistem berjalan

    Didalam Sequence Diagram ini, terdapat :

    1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Lurah, Warga, Staff Admin.

    2. 10 message yang merupakan urutan kegiatan sistem penimpanan laporan.

    Analisa Sistem Yang Bejalan

    Metode Analisa

    Gambar 3.5 Metode Analisa Sistem

    1. Primary Activities

      1. Inbound : Merupakan aktifitas yang menyangkut proses penambahan user di sistem administrasi pada unit kerja crew dispatch.

      2. Operation : Merupakan aktifitas yang menyangkut pengolahan data yang meliputi proses penghitungan jumlah pemasukan dan penghitungan jumlah pengeluaran.

      3. Outbond : Merupakan aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil dari pengolahan data yang meliputi laporan pemasukan dan pengeluaran.

      4. Service : Merupakan aktifitas yang memberikan data akurat serta cepat dalam pengolahannya.

    2. Support Activities

      1. Technology Development : Merupakan kegiatan yang yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengolahan

      2. Infrastructure : Merupakan kegiatan dukungan dari perusahaan yang memungkinkan operasi sehari hari seperti sistem administrasi pada unit kerja crew dispatch.

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor : Pentium IV

    2. Memory : 1 GB

    3. HardDisk : 500 GB

    4. Monitor LCD : 15 inci

    5. DVD ROM : Optical Drive

    6. Keyboard dan Mouse : Standard

    7. Printer : Dot Matrix Epson LX-310

    Perangkat Lunak (Software)

    1. Sistem Operasi Windows XP Profesional

    2. Microsoft Office 2007

    3. Microsoft Excel 2007

    4. Electronic Mail

    Hak akses (Brainware)

    1. Admin

    2. Pegawai

    3. Kepala Camat/Pimpinan


    Permasalahan Yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan penulis diatas, permasalahan yang dihadapi pada sistem administrasi pada unit kerja crew dispatch yang berjalan saat ini adalah :

    1. Proses yang berjalan masih manual seperti mencatat pemasukan, pengeluaran.

    2. Di butuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatan laporan bulanan dan tahunan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan saat ini, terdapat beberapa alternative pemecahan masalah, amtara lain :

    1. Diperlukannya sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang masih dilakukan secara manual saat ini.

    2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat.

    3. Sistem yang di gunakan dapat di akses oleh setiap staff dan dapat mengetahui berapa pemasukan serta pengeluaran.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap 1

    Data yang diperoleh pada Elisitasi Tahap I didapat dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap I :

    Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :

    1. M artinya Mandatory (Penting).

    2. Maksud dari requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    3. D artinya Desirable.

    4. Maksud dari requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat system tersebut lebih sempurna.

    5. I artinya Innesential.

    6. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

    Berikut tampilan tabel Elisistasi Tahap II :

    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II


    KETERANGAN :

    1. M (MANDATORY) : Dibutuhkan atau penting.

    2. D (DESIRABLE)  : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

    3. I (INNESSENTIAL) : Di luar sistem atau di eliminasi.


    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, disusunlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T (Technikal), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan.


    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III


    Keterangan :

    1. T : Technical

    2. O : Operational

    3. E : Economic

    4. L : Low

    5. M : Middle

    6. H : High


    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut tampilan tabel Final Draft Elisitasi :

    Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM USULAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem layanan keuangan transport yang sedang berjalan pada saat ini di PT Lion Air maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.

    Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem layanan keuangan pembayaran transport yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses penginputan yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan staff kasir untuk menginput berbagai pekerjaan yang bersangkutan dengan tugasnya.

    Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

    Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Berikut adalah prosedur usulan untuk dibuat sistem layanan keuangan transport yang baru :

    1. Awak pesawat memberikan dokumen berupa id dan tgl skejul tugas mereka ke staff kasir.

    2. Staff kasir login.

    3. Staff kasir upload skejul awak pesawat yang di terima dari email.

    4. Staff seacrh no ID awak pesawat pada aplikasi.

    5. Staff kasir menuntukan tanggal yang ingin di reimburse.

    6. Muncul invoice sebagai tanda terima uang.

    7. Staff kasir print invoice.

    8. Staff kasir memberikan invoice ke awak pesawat untuk di tanda tangani sebagai bukti sah penerimaan uang.

    9. Setelah staff kasir selesai jam tugas staff kasir harus closing pekerjaan mereka.

    10. Staff kasir membuka laporan rincian invoice yang sudah di reimburse pada hari tsb.

    11. Laporan rincian invoice muncul di aplikasi lalu staff kasir print sebagai laporan harian pekerjaan mereka.


    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Use Case Diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang :

    Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) sistem mencakup seluruh kegiatan Sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang.

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : SuperAdmin dan kasir.

    3. 8 (delapan) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : menu zona, menu pegawai, menu tipe pegawai, menu jadwal, menu pengguna, menu harga, menu pencairan dana, menu laporan.



    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Activity Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram sistem untuk proses input data berita yang diusulkan saat ini yaitu :

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.

    2. 11 (sebelas) activity state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari kasir akan melakukan Login , jika Login diterima maka akan masuk pada menu Home, tetapi jika salah maka akan kembai ke menu Login. Setelah itu memilih menu jadwal untuk meng-upload data jadwal para awak pesawat, setelah upload selesai dilakukan kita memilih menu pencairan dana untuk ketik no id awak pesawat serta jadwal mana yang ingin dicairkan oleh awak pesawat lalu langsung kita simpan/save, jika datayang dipilih valid maka data tersimpan dengan munculnya tampilan invoice taxi crew yang harus kita cetak sebagai bukti tanda terima transaksi dan bisa mengakhiri aktivitas, tetapi jika save failure/penyimpanan gagal kembali ke proses ketik ID pegawai dan pilih jadwal yang ingin dicairkan yang lain.

    3. 2 (dua) decision node yang dapat menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

    4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas kegiatan dari proses transaksi keuangan.


    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.3 Sequence Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur transaksi pembayaran transport awak penerbangan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaoutu kasir.

    2. 6 (enam) life line objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

    3. 8 (delapan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Di samping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang.

    Gambar 4.4 Class Diagram sistem aplikasi layanan keuangan transport PT Lion Air Tangerang


    Spesifikasi Basis data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record.

    1. Tabel Pegawai

    2. Tabel 4.2 : Pegawai

    3. Tabel Tipe Pegawai

    4. Tabel 4.3 : Tipe Pegawai

    5. Tabel Zona

    6. Tabel 4.4 : Zona

    7. Tabel Harga Zona

    8. Tabel 4.5 : Harga Zona

    9. Tabel Pengguna

    10. Tabel 4.6 : pengguna

    11. Tabel Jadwal Penerbangan

    12. Tabel 4.7 : jadwal penerbangan

    13. Tabel Pencairan Dana

    14. Tabel 4.8 : Pencairan Dana


    Rancangan dan Prototype Sistem

    Rancangan Sistem

    1. Rancangan Form Login

    2. Gambar 4.5 Rancangan Form Login

      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.


    3. Rancangan Halaman Home

    4. Gambar 4.6 Rancangan Halaman Home

      Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil home . yang mana didalamnya terdapat lambang dari maskapai.


    5. Rancangan Halaman Master Tipe Pegawai

    6. Gambar 4.7 Rancangan Halaman Master Tipe Pegawai

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Tipe Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan jenis jenis awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


    7. Rancangan Halaman Master Zona

    8. Gambar 4.8 Rancangan Halaman Master Zona

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Zona, yang mana superadmin harus mendaftar kan zona alamat rumah awak pesawat yang bisa mencairkan dana.


    9. Rancangan Halaman Master Pegawai

    10. Gambar 4.9 Rancangan Halaman Master Pegawai

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan nama nama serta no ID awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


    11. Rancangan Halaman Informasi Jadwal

    12. Gambar 4.10 Rancangan Halaman Informasi Jadwal

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu jadwal, yang mana kasir di haruskan meng-upload jadwal penerbangan para awak pesawat.


    13. Rancangan Halaman Informasi Harga

    14. Gambar 4.11 Rancangan Halaman Informasi Harga

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu Harga, yang mana kasir dan superadmin di haruskan menambahkan nominal dari zona yang sudah didaftarkan di menu master.


    15. Rancangan Halaman Transaksi Pencairan Dana

    16. Gambar 4.12 Rancangan Halaman Transaksi Pencairan Dana

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Transaksi dengan sub menu Pencairan dana, yang mana kasir hanya melakukan mencairan nama awak pesawat yang ingin mencairkan dana, kemudian muncul keterangan lengkap rute penerbangannya beserta nominal pencairan dananya.


    17. Rancangan Halaman Admin Pengguna

    18. Gambar 4.13 Rancangan Halaman Admin Pengguna

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Admin dengan sub menu Pengguna, yang mana Superadmin dapat menambahkan siapa saja yang bisa menggunakan sistem aplikasi ini.


    Prototype Sistem

    1. Prototype Form Login

    2. Gambar 4.14 Rancangan Prototype Form Login

      Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.


    3. Prototype Halaman Home

    4. Gambar 4.15 Rancangan Prototype Halaman Home

      Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil home . yang mana didalamnya terdapat lambang dari maskapai.


    5. Prototype Halaman Master Tipe Pegawai

    6. Gambar 4.16 Rancangan Prototype Halaman Master Tipe Pegawai

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Tipe Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan jenis jenis awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


    7. Prototype Halaman Master Zona

    8. Gambar 4.17 Rancangan Prototype Halaman Master Zona

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Zona, yang mana superadmin harus mendaftar kan zona alamat rumah awak pesawat yang bisa mencairkan dana.


    9. Prototype Halaman Master Pegawai

    10. Gambar 4.18 Rancangan Prototype Halaman Master Pegawai

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu master dengan sub menu Pegawai, yang mana superadmin mendaftar kan nama nama serta no ID awak pesawat yang mana saja yang bisa mencairkan uang.


    11. Prototype Halaman Informasi Jadwal

    12. Gambar 4.19 Rancangan Prototype Halaman Informasi Jadwal

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu jadwal, yang mana kasir di haruskan meng-upload jadwal penerbangan para awak pesawat.


    13. Prototype Halaman Informasi Harga

    14. Gambar 4.20 Rancangan Prototype Halaman Informasi Harga

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu informasi dengan sub menu Harga, yang mana kasir dan superadmin di haruskan menambahkan nominal dari zona yang sudah didaftarkan di menu master.


    15. Prototype Halaman Transaksi Pencairan Dana

    16. Gambar 4.21 Rancangan Prototype Halaman Transaksi Pencairan Dana

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Transaksi dengan sub menu Pencairan dana, yang mana kasir hanya melakukan mencairan nama awak pesawat yang ingin mencairkan dana, kemudian muncul keterangan lengkap rute penerbangannya beserta nominal pencairan dananya.


    17. Prototype Halaman Admin Pengguna

    18. Gambar 4.22 Rancangan Prototype Halaman Admin Pengguna

      Tampilan diatas merupakan tampilan form dari menu Admin dengan sub menu Pengguna, yang mana Superadmin dapat menambahkan siapa saja yang bisa menggunakan sistem aplikasi ini.



    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

    1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2010 @2.80GHz

    2. Monitor : LED Monitor 19 Inch

    3. Hardisk : 500 GB HDD

    4. RAM : 2,00 GB

    Hak Akses

    1. Admin

    2. Pengguna

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Windows 7

    2. Microsoft Office 2010

    3. Google Chrome

    4. Visual Pradigm

    5. MySQL

    6. Xampp


    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.

    Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada menu Login

    2. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada menu login, yaitu sebagai berikut :

      Tabel 4.9 Pengujian Black box Pada Menu Login


    3. Pengujian Black Box Pada menu Master Pegawai

    4. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada menu Master Pegawai, yaitu sebagai berikut :

      Tabel 4.10 Pengujian Black box Pada Menu Master Pegawai


    Evaluasi & Maintanance

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu.

    Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


    Schedulle Implementasi

    Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya.

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.11 Schedulle Implementasi


    Estimasi Biaya

    Tabel 4.12 Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisis yang didapat dari uraian pada bab-bab sebelumnya dan setelah mempelajari permasalahan yang di hadapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

    1. Sistem pencairan dana uang tranport para awak pesawat sudah terkomputerisasi dengan baik sehingga dapat meminimalisir kesalahan kesalahan yang terjadi di operasional, dan juga proses pencairan dana dapat berjalan efektif dan efisien.

    2. Rancangan aplikasi yang sudah di rancang oleh penulis sudah di jelaskan di dalam bab bab sebelumnya dengan membuat sistem untuk mempermudah para user operasional dalam menjalankan tugasnya, dan dapat pula mengurangi kesalahan kesalahan yang sering terjadi di lapangan.

    3. Dengan adanya sistem ini bukan hanya dapat mempermudah user diapangan, namun dapat mempermudah pembuatan laporan harian, bulanan ataupun tahunan dengan lebih baik dan pastinya tepat waktu, dimana pembuatan laporan tersebut ditujukan untuk atasan dalam pengambilan keputusan.

    4. Pemecahan masalah yang dipertanyakan sudah terjawab dengan adanya sistem dapat meminimalisir konflik yang terjadi dalam proses pencairan dana, dan sistem sudah langsung ter sinkronisasi langsung terhadap jadwal actual dari para awak pesawat sehingga dapat mengurangi kerugian perusahaan dalam masalah terdahulunya.


    Saran

    Melihat dari kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan SKRIPSI ini, berikut adalah beberapa saran yang diusulkan penulis :

    1. Diperlukannya komunikasi yang baik antara user, IT maupun atasan yang berwenang dalam penjalanan sistem, jadi jika terjadi kendala di dalam lapangan dapat mudah dikomunikasikan langsung ke IT dan dapat di mengetahui oleh atasan agal tidak terjadi misskomunikasi.

    2. Mengurangi munculnya masalah yang timbul pada sistem yang sedang berjalan dalam pengolahan data, pencatatan data, serta pencarian data dan memudahkan dalam pembuatan laporan.

    3. Dengan mambangun suatu sistem aplikasi yang dapat membantu mempercepat pekerjaan serta, keakuratan dalam pembuatan laporan dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi saat sistem sedang berjalan.

    4. Suatu rancangan dibutuhkan untuk mempermudah mendapatkan informasi yang akurat, agar terciptanya sistem aplikasi yang di inginkan oleh user.


    Kesan

    Kesan yang dirasakan saat menjalani observasi dilapangan merupakan kesan yang tidak ternilai, dikarenakan disana bukan hanya meneliti apa yang kita inginkan untuk dijadikan bahan SKRIPSI melainkan pula memberikan nilai nilai di luar dari pekerjaan Stakeholder.

    Pembelajaran yang diberikan Stakeholder maupun pegawai yang lain sangat berguna bagi saya karena sayapun bukan hanya mempelajari penelitian yang saja jalani, melainkan tugas tugas pegawai yang lainpun di jelaskan kepada saya walau tidak se rinci dari bahan penelitian saya.

    Saya pun mengerti pula arti dari pekerjaan , sebagai contohnya tanggung jawab yang karyawan tanggung dalam pekerjaan yang sudah diamanatkan dari atasan kepada para karyawan, jika ada kesalahan kita harus bisa bertanggung jawab serta harus pula memperbaiki pekerjaan yang sudah kita buat.

    PT Lion Air merupakan salah satu perusahaan maskapai penerbangan besar yang memiliki banyak pesawat untuk melayani rute domestik dan luar negeri sehingga banyak pula karyawan yang dipekerjakan di maskapai ini.

    Dengan banyaknya karyawan yang dipekerjakan harus didampingi dengan sistem yang memadai agar memudahan para karyawan menjalankan pekerjaannya, dengan itu saya disini ingin sedikit membantu mengenai sistem transport para awak pesawat yang sebelumnya masih belum bekerja secara efektif dan efisien.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Kristanto, Andri. 2018. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (Edisi Revisi). Yogyakarta: Gava Media.
    2. Froilan Mobo. 2017. Information Technology Research. American Journal of Computer Science and Information Technology. Vol.5 No.2:04. ISSN:2349-3917.
    3. Satriya P.K.W, Wahyu Hendrawan. 2014. LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Data Pengabdian Masyarakat Pada Bagian Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Stikom Surabaya. Undergraduate Thesis, STIKOM Surabaya.
    4. Zakaria, Muhammad. 2015. Pengertian Internet Beserta Fungsi dan Manfaat Internet yang Perlu Anda Ketahui. Diambil dari : https://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-manfaat-internet-lengkap/. (1 November 2018)
    5. Pratama, I, Putu, Agus, Eka. 2015. E-Commerce E-Busines dan Mobile Commerce. Bandung: Informatika.
    6. Jony Wong. 2014. Definisi E-Commerce.
    7. Ginting, Eliza Andayani. 2014. Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion. Bandung: Universitas Widyatama.
    8. Sistem Informasi. 2017. Pengertian RAD (Rapid Application Development). Diambil dari : http://www.sistem-informasi.xyz/2017/05/pengertian-rad-rapid-application.html. (12 November 2018)
    9. 9,0 9,1 9,2 Wibowo, Aan Tri. 2014. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
    10. Rahman, fauzi dan Santoso. 2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, Nopember 2015.
    11. Bulla, Chetan dkk. 2017. My Campus Android Application. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6.
    12. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
    13. 13,0 13,1 Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2014. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
    14. Warsito, Ary Budi, dkk. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol.8, No.2.
    15. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
    16. Sudaryono, dkk. 2014. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2014. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    17. Koshti, Megha. Sanjay Ganorkar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753.
    18. Desai, Prashant Ramchandra.2016. A Survey of Performance Comparison between Virtual Machines and Containers. International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693.
    19. Sunarya, Sefty. 2014. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama.
    20. Vani, M.L.V. Roopa, M. Chandrika Kumari, M. Hari Priya dan N. Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML(Unified Modeling Language). International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 2 Issue 5 e-ISSN:2395-0056.
    21. 21,0 21,1 Amrullah, Agit, dkk. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. ISSN:2302-3805.
    22. Kahar H Abdul Soleman. 2017. “ Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen”. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 12, no. 3.
    23. Maulani, Giandari, Kartika Buana Sejatidan Zahrotul Hayati. 2016. Sistem Informasi Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Berbasis Website Pada PT Nikona Graha Tangerang. Jurnal Informatika Vol. 2 No. 1 Ferbuari 2016. STMIK RAHARJA.
    24. Hermawan, Hendra. 2018. Aplikasi Sistem Informasi Penanganan Problem Produksi Pada PT. Gajah Tunggal Tbk. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2018 ISSN 2302-3805 STMIK RAHARJA
    25. N. Adi Sandika dan Ridwan Setiawan. “ Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Administrasi Keuangan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Assalam Garut”. Online Jurnal STT-Garut Spirit of Technology. Vol. 13, No. 1(2016).
    26. Sudrajat Antonius Wahyu. 2014. “Penerapan Framework Zachman Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah (Studi Kasus UPTD Graha Teknologi Sriwijaya)”. Creative Information Technology Journal (CITEC Journal) Vol 2, no 1.
    27. Dotterud Dotterud Leiren dan Kaare Skollerud 2016 “ Demand Responsive Transport and Citizen Experiences: Insights from Rural Norway” Jurnal Internasional, Economics and Management, ISBN: 978-1-78635-226-2 eISBN: 978-1-78635-225-5.
    28. Schiefelbusch Martin 2016“German Experiences with Volunteer-Based Paratransit and Public Transport” International Journal for Quality Research ISBN: 978-1-78635-226-2 eISBN: 978-1-78635-225-5.
    29. Shin, Jong-ho dan Hong Bae-jun. 2015. On Condition Based Maintenance Policy. Journal Of Computational Design and Engineering 2 (2015) 119-127
    30. Flodén Jonas dan Edith Sorkina 2017 “Business Models for Shipper-Operated Intermodal Transport Solutions” Journal International Of Research Article,ISBN: 978-1-78441-062-9 eISBN: 978-1-78441-061-2.
    31. Emele Chukwuemeka David,Steve Wright ,Richard Mounce ,Cheng Zeng ,dan John D. Nelson 2016 “A Visualisation Tool for Planning Passenger Transport Services in Rural and Low-Demand Settings” Jurnal Internasional Transport and Sustainability, Vol. 8 ISBN: 978-1-78635-226-2 eISBN: 978-1-78635-225-5.

    Contributors

    Admin, Reni Resiani