SI1414480868

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

BERBASIS WEB PADA PT INDUSTIRA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480868
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

BERBASIS WEB PADA PT INDUSTIRA


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480868
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

BERBASIS WEB PADA PT INDUSTIRA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480868
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T,. MMSI.)
   
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom.))
NID : 08182
   
NID : 05066


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

BERBASIS WEB PADA PT INDUSTIRA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480868
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

BERBASIS WEB PADA PT INDUSTIRA


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1414480868
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 23Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1414480868

 

*) Tandatangan dibubuhi materai 6.000

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkat kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja. Adapun judul SKRIPSI yang penulis buat ialah “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web pada PT Industira”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan SKRIPSI ini jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis akan menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun lebih baik lagi.

Dalam penyusunan ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, SKRIPSI ini tidak akan dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Kom., M.Akt., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

  5. Ibu Sri Rahayu, S.T,. MMSI., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membimbing dan memberikan masukan serta motivasi untuk penyusunan skripsi ini.

  6. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom., Selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa membimbing penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Bapak Yayan Andi Putra selaku Manajer HRD PT Industira.

  8. Bapak Iwan Arianto selaku Manajer Human Reseorce & Building Maintenance Department Head selaku pembimbing lapangan dalam proses penelitian.

  9. Kepada Bapak dan Ibu tercinta, dan saudara penulis (adik) yang telah mendukung penulis baik secara moral atau materil.

  10. Kepada sahabat seperjuangan penulis (Sinudarwati, Afrilia Astari, Desaf Putri Rosmana, Sri Hardiyanti, Kiky Rizky Amelia Romadhona, Ai Ratna Sari, dan Nanda Alfiyanti ) yang selalu memberikan motivasi dalam kehidupan maupun dalam penulisan ini.

Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya. Akhir kata semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca. Adapun laporan ini masih terdapat kekurangan dan bukan merupakan pembahasan yang sempurna, oleh sebab itu penulis pun sangat mengharapkan ide, saran dan masukan untuk kesempurnaan penyusunan Skripsi nantinya.

Tangerang, Januari 2018
Felita Ariyanti
NIM. 1414480868

 

ABSTRAKSI

PT Industira adalah perusahaan ahli di bidang teknik dan manufaktur yang menawarkan solusi kepada pelanggan dengan menyediakan jasa instalasi, persedian Lesting dan Communissioning jasa, perbaikan, perawatan dan pengoperasian, membarui serta layanan yang mencangkup semua lingkup mekanis dan peralatan listrik dan sistem. Dengan melalui perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, sistem manajemen aset yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan perusahaan dan mengurangi waktu yang digunakan untuk pendataan aset. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan, serta wawancara atau tanya jawab kepada narasumber, untuk melengkapi data dan mendapatkan informasi yang diperlukan. Penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) untuk analisis terhadap kinerja sistem informasi. Dan perancangan sistem menggunakan Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHPMy Admin, dan Adobe Dreamweaver CS6 merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat. Hasil akhir yang dicapai adalah sistem informasi manajemen aset dapa kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.

Kata Kunci: Manajemen aset, Fasilitas, Pendataan, Perawatan, Perancangan


ABSTRACT

PT Industira is an expert in engineering and manufacturing company offering solutions to customers by providing installation services, Lesting supplies and Communications services, repair, maintenance and operation, refurbishment and services covering all mechanical and electrical equipment and systems. With the development of rapid and advanced technology, a computerized asset management system will certainly be able to facilitate the company and reduce the time spent on asset data collection. This research uses data collection method by observation, interview, and literature study by doing direct observation on the object under study and requesting the necessary data, as well as interview or question and answer to the informant, to complete the data and get the necessary information. The author uses PIECES analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) for analysis of information system performance. And the design of the system using Visual Paradigm for UML Interprise Edition is a software that will be used to design and create a model diagram, Xampp Package for MySql programming support packages, PHP and PHPMy Admin, and Adobe Dreamweaver CS6 is a software used to design web to be created. The end result achieved is an asset management information system dapa excess in helping users to obtain information more quickly, precisely and accurately ranging from data collection to report generation.

Keywords : Asset Management, Facilities, Data Collection, Maintenance, Design.

 


Daftar isi

 


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Control

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7 Requirement Elicitation Tahap I

Tabel 3.8 Requirement Elicitation Tahap II

Tabel 3.9 Requirement Elicitation Tahap III

Tabel 3.10 Requirement Elicitation Tahap Final

Tabel 4.1 Tabel Login

Tabel 4.2 Tabel Aset

Tabel 4.3 Tabel Perawatan

Tabel 4.4 Tabel Perbaikan

Tabel 4.5 Tabel Pengajuan

Tabel 4.6 Tabel Staff

Tabel 4.7 Pengujian BlackBox Testing

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah Analisa Sistem

Gambar 2.2 Sistem Tertutup

Gambar 2.3 Sistem Terbuka

Gambar 2.4 Siklus Informasi

Gambar 2.5 Jenis-Jenis Sistem Informasi

Gambar 2.6 Siklus Alur Aset

Gambar 2.7 Tampilan Properties Bar pada Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 2.8 Tampilan Document Toolbar pada Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 2.9 Tampilan Document Windows pada Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 2.10 Tampilan Property Inpestor pada Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 2.11 Tampilan Panel Groups pada Adobe Dreamweaver CS6

Gambar 3.1 Box Panel Listrik

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Industira

Gambar 3.3 Use Case Diagram pada sistem yang berjalan

Gambar 3.4 Acivity Diagram pada sistem yang berjalan

Gambar 3.5 Sequence Diagram pada sistem yang berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Acivity Diagram yang diusulkan untuk admin

Gambar 4.3 Acivity Diagram yang diusulkan untuk manager dan Accounting

Gambar 4.4 Acivity Diagram yang diusulkan untuk Karyawan

Gambar 4.5 Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan


DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada perkembangan teknologi komputer saat ini yang kian berkembang pesat, peranan sistem informasi dalam suatu organisasi tidak diragukan lagi, dukungan sistem informasi dapat membuat sebuah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini berarti bahwa suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan mempergunakan sistem informasi. Salah satunya adalah sistem informasi manajemen aset yang harus diperhatikan dengan baik.

Setiap perusahaan maupun instasi pemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset suatu perusahaan maupun instasi pemerintahan memiliki nilai kapital yang besar, mulai dari tanah, bagunan, kendaraan dan peralatan kantor lainnya. Aset tersebut harus dilakukan pendataan, pengecekan, diinventarisir dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah pendataan dan salah urus masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan data yang jelas dan tersimpan dengan baik.

PT Industira adalah perusahaan yang berpengalaman panjang di bidang teknik dan manufaktur switchgear listrik kelas dan kendali, seperti Low dan Medium-Voltage Switchgear (hingga 24 kV), kontrol Relay Panel, dan Low Voltage Distribusi, serta pencahayaan Panel. Selain itu juga memproduksi Motor Control Center, Generator Control Panel, dan panel kontrol untuk motor & pompa. PT Industira pun memproduksi lembaran logam meliputi berbagai jenis kandang, loker, printer cerdas, kotak jenius, swingdoor, dan kotak pengumpan juga membuat aksesoris telekomunikasi, seperti rak dan lemari, feeder clamp, dan DDF, serta sistem pendukung kabel. Industira memproduksi juga casing ukuran besar seperti penutup genset kedap suara dan ruang kontrol listrik.

Saat ini PT Industira belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi mengenai pendataan, invetarisasi, perawatan, status, serta kondisi aset tersebut, penghapusan aset dan laporan data aset masih disimpan dalam bentuk file. Hal ini dirasakan kurang mengakomodir kepentingan perusahaan karena penelusuran permintaan aset lebih sulit, respon time terhadap keluhan pengguna cukup tinggi, biaya yang tinggi karena penanganan gangguan lebih bersifat korektif dan bukan prefentive, hilangnya aset akibat tidak terinventarisir dengan baik dan sulitnya mengetahui nilai aset secara periodik. Maka dengan adanya permasalahan-permasalahan di atas penulis akan meneliti sistem pengolahan data aset dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web pada PT Industira”.

Rumusan Masalah

Dengan adanya permasalahan di atas, maka penulis mengambil beberapa rumusan permasalahan, yaitu:

  1. Bagaimana sistem informasi manajemen aset yang sedang berjalan saat ini pada PT Industira?
  2. Apa kendala yang masih terjadi pada proses manajemen aset yang sedang berjalan dilakukan pada PT Industira?
  3. Bagaimana rancangan sistem informasi manajemen aset agar bisa memonitoring aset sehingga dapat memudahkan dalam mencari data aset dan menghasilkan laporan yang cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penyusunan Skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun untuk membatasi ruang lingkup penulisan ini pada proses pengelolaan aset, meliputi:

  1. Pendataan aset tetap/berwujud yang sudah ada (keberadaan, keadaan, jumlah dan lain-lain).
  2. Notifikasi jadwal perawatan dan perbaikan aset tetap/berwujud yang mengalami kerusakan.
  3. Laporan setiap bulan mengenai pengadaan, inventarisasi, perawatan, status, kondisi aset, penghapusan aset dan perbaikan aset.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian, yaitu:

  1. Untuk mengidentifikasi sistem informasi manajemen aset yang sedang berjalan.
  2. Untuk menganalisa kendala-kendala yang masih terjadi saat proses manajemen aset yang sedang berjalan dilakukan.
  3. Untuk merancang sistem informasi manajemen aset yang dapat memonitoring aset sehingga memudahkan user dalam mencari data aset dan menghasilkan laporan yang cepat dan akurat

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat mengetahui kebutuhan user saat proses manajemen aset berjalan pada PT Industira
  2. Dapat memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan terhadap pengelolaan aset pada PT Industira
  3. Dapat memudahkan user untuk mengetahui kondisi/laporan manajemen aset perusahaan dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka, untuk mengetahui keadaan secara langsung dari tempat objek penelitian dan untuk mendapatkan data secara relevan. Pemaparannya adalah sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

    Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada proses pengelolaan aset yang berjalan pada PT Industira. Kemudian dari pengamatan tersebut, penulis mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan tanya jawab atau wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan seperti bagian Building Maintenance Team pada PT Industira, agar penulis dapat mengetahui tugas yang mereka kerjakan serta sistem yang digunakan, sehingga dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk penulisan ini.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Selain melakukan observasi dengan wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh untuk mendapatkan informasi dan data dari buku-buku atau literature-literature yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui internet atau sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu menganalisa dan sebagai bahan acuan penulis.

Metode Analisa Sistem

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) untuk mengidentifikasi masalah manajemen aset di PT Industira, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Untuk menganalisa prosedur sistem manajemen aset di PT Industira yang berjalan, penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Draft Final Elisitasi.

Metode Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHPMy Admin, dan Adobe Dreamweaver CS6 merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Pengujian adalah tahap yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan. Dalam penulisan ini metode pengujian yang digunakan blackbox system. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori,diantaranya; fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Industira, struktur organisasi, tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, analisa PIECES serta analisa kebutuhan sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan, instasi pemerintah atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil penyusunan laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung penyusunan skripsi ini, maka perlu dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam penulisan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi Analisa Sistem, yaitu;

  1. Rosa (2013:18)[1]  berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah suatu kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

  2. Pendapat dari Rohmat Taufiq (2013:155)[2]  bahwa, “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasikan dan mengevolusi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya dalam sistem yang baru”.

Langkah – Langkah Analisa Sistem

Rohmat Taufiq (2013:159)[2]  mengemukakan pendapatnya bahwa, untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mundah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem informasi menurut Whitten L. Jeffery yang dikutip oleh Rohmat Taufiq[2]  yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Sumber: Rohmat Taufiq (2013:159)

Gambar 2.1. Langkah Analisa Sistem

  1. Definisi Lingkup
  2. Definisi Lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan system. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek maupun pengumpulan kebutuhan.

  3. Analisa Masalah
  4. Analisa masalah menyediakan analisis dengan pemahaman kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak dipecahkan?”. Dalam metodologi lain langkah analisa masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisa kelayakan. Masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisa masalah, kesempatan, dan batasannya.

  5. Analisa Persyaratan
  6. Beberapa analisa yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah memulai langkah analisa masalah, godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditujukan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tetapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem. “Langkah analisa persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru”.

  7. Analisa Kebutuhan
  8. Dengan Adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana system baru termasuk alternative-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap sebuah teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatife yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisa tersebut.

  9. Desain Logic
  10. Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tetapi kebanyakan masukan beberapa pemodelan system. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal ini tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Beberapa para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi perancangan sistem yaitu:

  1. Mohamad Subhan (2012:109)[3]  berpendapat bahwa, “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

  2. Sedangkan Sugiyono (2013:18)[4]  mendefinisikan bahwa, “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.”

Dari uraian definisi dari para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, “Perancangan sistem adalah tahap selanjutnya setelah melakukan analisis sistem.”

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[5] , tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat berbagai macam definisi sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan sebagai berikut:

  1. Ageng Setiani (2015:49)[6]  dkk berpendapat bahwa, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.”

  2. Pendapat Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1)[7] , “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

  3. Pendapat dari Rohmat Taufiq (2013:2)[2]  bahwa “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

  4. Tata Sutabri (2012:22)[8]  berpendapat bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.”

  5. Azhar Susanto (2013:22)[9]  mengemukakan pendapatnya bahwa, “Sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah suatu komponen yang terdiri dari bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan menjadi satu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Elemen Sistem

Penjelasan McLeod yang dikutip oleh Yakub (2012:3)[7]  bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Elemen – elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya :

  1. Tujuan

    Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

  2. Masukan

    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi.

  3. Proses

    Proses merupakan elemen yang bertugas melakukan perubahan atau transformasi dari masukan / data menjadi keluaran / informasi yang berguna dan lebih bernilai.

  4. Keluaran

    Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

  5. Batasan

    Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Selain itu juga sebagai batasan – batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

  6. Umpan Balik

    Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

  7. Lingkungan

    Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

Klasifikasi Sistem

Pendapat Rohmat Taufiq (2013:8)[2]  bahwa, “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran atau tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem yang ada”. Karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut penilaian menurut Rohmat Taufiq (2013:8)[2]  diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak (abstract system) merupakan bentuk sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi akan gagasan tentang konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang secara fisik dapat dilihat, misal sistem komuter, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  3. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)
  4. Sistem terbuka (Open System) adalah bentuk sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu contoh sistem perusahaan dagang. Sedangkan sistem tertutup (Close System) merupakan bentuk sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada.

    Sumber: Rohmat Taufiq (2013:9)

    Gambar 2.2. Sistem Tertutup

    Sumber: Rohmat Taufiq (2013:9)

    Gambar 2.3. Sistem Terbuka

  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
  6. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang termasuk dalam klasifikasi sistem jika di pandang dari bagian pelaku object/pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan tidak memiliki batasan dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia secara langsung namun beberapa sistem sudah mulai beralih dikembangkan dan dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang dasar proses kerjanya dilakukan oleh manusia secara langsung, sebagai contoh pelaku sistem pengorganisasian, sistem akademik dan managemen yang masih manual, transaksi pengalihan data informasi disebagian perusahaan yang masik konfensional, dll. Adapun sistem mesin meupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan secara langsung oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
  8. Sistem dilihat dari bentuk tingkat kekompleskan masalahnya dibagi menjadi 2(dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponenya yang di pergunakan dalam kinerja sistemnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem kompleks merupakan sistem yang banyak memiliki sub-sub sistemnya dalam kinerja sistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
  10. Klasifikasi sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari object/pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek atau sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan pemimpin negara dan dewan pemerintahan, setelah proses pemilihan wakil rakyat terlaksana sistem ini secara tidak langsung tidak akan dipakai lagi dan untuk pemilihan selanjutnya kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan pemimpin negara dengan desain sistem yang baru.

    Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dapat di pakai untuk jangka waktu yang lama atau digunakan selamanya, salah satu contohnya adalah sistem pencernaan pada tubuh manusia, sistem tersebut tidak akan berhenti sampai selamanya selama manusia tersebut masih hidup

Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut penjelasan dari Azhar Susanto (2013: 23)[9]  dalam bukunya bahwa, “Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.”

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Para ahli memaparkan pendapatnya mengenai definisi data, diantaranya adalah:

  1. Pendapat dari Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[10]  bahwa, “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.”

  2. Penjelasan Gordon B. Davis yang dikutip oleh Bambang Hartono dalam bukunya (2013:16)[10]  bahwa, “Data adalah bahan mentah bagi informasi.”

  3. Fathansyah berpendapat dalam bukunya (2012:2)[11]  mendefinisikan data bahwa, “Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.”

  4. Deni Darmawan mengemukakan pendapat dalam bukunya (2012:1)[12]  bahwa, “Data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena, dan sejenisnya yang dapat diolah atau di proses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi.”

Dari beberapa definisi diatas dapat penulis tarik kesimpulan mengenai data bahwa “Data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.”

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input

    Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  2. Tahapan Process

    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  3. Tahapan Output

    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Klasifikasi Data

Rohmat Taufiq (2013:155)[2]  mengemukakan pendapatnya bahwa, Data dapat dilasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut sudut pandangnya diantaranya:

  1. Berdasarkan bentuknya
    • Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera..
    • Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat.
  2. Berdasarkan sifatnya
    • Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlahnya.
    • Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.
  3. Berdasarkan sumbernya
    • Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan.
    • External, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan.
  4. Berdasarkan cara memperolehnya
    • Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diproses.
    • Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan data.
  5. Berdasarkan Cakupannya
    • Sensus
    • Sample
  6. Berdasarkan Skala Cakupannya
    • Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio.

Pengolahan Data

Pendapat dari Tata Sutabri (2012:6)[8]  bahwa, “Data merupakan bahan mentah yang harus diolah dengan hasil kemudian menjadi sebuah informasi”. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik atau buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Pendapat dari Sutabri (2012:6)[8] , pengolahan data dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penyimpanan Data (Data Storage)

Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan pada suatu tempat yang biasa dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting, kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apa bila diperlukan.

Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau sebagainya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2(dua) jenis, yaitu :

  • File induk (Master File)
  • File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

  • File Transaksi (Detail File)
  • File trasnsaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bentuk kegiatan.

    2. Penanganan Data (Data Handling)

    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang dating dari berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

    Definisi Informasi

    Terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli yang akan dijabarkan dibawah ini:

    1. Sutarman (2012:14)[13]  berpendapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.”

    2. Pendapat Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[10]  “Information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision.” (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang)

    3. Penjelasan Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[10]  “Information is the interpretation of data to provide menaing by an individual.” (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang)

    4. Deni Darmawan mengemukakan pendapat (2013:2)[5]  bahwa, “Informasi adalah hasil dari pengolahan data, tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

    Kualitas Informasi

    Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut penjelasan Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18):[10] 

    1. Relevansi

      Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan

    2. Kelengkapan dan Keluasan.

      Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

    3. Kebenaran

      Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

    4. Terukur.

      Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

    5. Keakuratan.

      Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

    6. Kejelasan.

      Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

    7. Keluwesan.

      Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

    8. Ketepatan Waktu.

      Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

    Fungsi dan Siklus Informasi

    Tata Sutabri (2012 : 24)[8]  menjelaskan bahwa fungsi utama dari informasi untuk menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai, mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan kedalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    Fungsi informasi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran dan aturan-aturan keputusan untuk penentuan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol. Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model agar menghasilakan informasi. Data diolah melalui suatu model informasi, si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai Siklus informasi (information cycle). Agar lebih jelas perhatikan gambar dibawah ini :

    Sumber: Tata Sutabri (2012:25)

    Gambar 2.4. Siklus Informasi

    Komponen-komponen Informasi

    Deni Darmawan (2012:5)[5]  mengatakan, sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
    2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
    3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
    4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
    5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
    6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang definisi sistem informasi sebagai berikut:

    1. Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart berpendapat dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16)[10]  bahwa, “Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan.”

    2. Penjelasan dari Turban, McLean ,dan Wetherbe yang dikutip oleh Abdul kadir (2014:9)[14] , bahwa “Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, mengalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.”

    3. Pendapat dari Rohmat Taufiq (2013:17)[2]  bahwa, “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    4. Pendapat James A O’Brien yang dikutip dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:18)[2]  bahwa, “Sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

    5. Pendapat Kenneth dan Jane yang dikutip oleh Danang Sunyoto (2014: 47)[15]  bahwa, “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem dimana seluruh komponen yang ada di dalam nya saling terintegrasi dan berkolaborasi satu sama lain untuk memecahkan masalah salam proses pengolahan data dengan alat pendukung sehingga tercapai sebuah informasi akhir yang dapat mendukung pengambilan keputusan didalamnya sesuai dengan sasaran dan tujuannya.”

    Jenis-Jenis Sistem Informasi

    Berdasarkan fungsi kerjanya dan yang dihasilkan dari sistem informasi, maka pendapat Kendal & Kendal yang dikutip Danang Sunyoto (2014 : 19)[15]  bahwa,“Sistem informasi bisa dibedakan menjadi empat bagian diantaranya, Transaction Processing System (TPS) yang berfungsi untuk membentuk memproses masalah-masalah organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sedangkan sistem yang lebih tinggi meliputi Management Information System (MIS), Decision Support System (DSS) dan Expert System. Untuk manajemen strategis Executive Support Sistem (ESS), Group Decision Support System (GDSS) dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaborative Work System (CSCWS).”

    Sumber: Danang Sunyoto (2014:19)

    Gambar 2.5. Jenis-Jenis Sistem Informasi

    Komponen Sistem Informasi

    Bambang Hartono (2013:19)[10]  menjelaskan bahwa, “Komponen-komponen sistem informasi merupakan sub-sub system yang berada di dalam sistem informasi itu sendiri, komponen ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer.”

    Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (Bulding Blok), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis datan dan blok kendali. Tata Sutabri (2012:47).[16] Sebagaimana suatu sistem, blok-blok tersebut membangun masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yang dituju”. Menurut pendapat Tata Sutabri (2012:47)[16]  Blok bangunan tersebut terdiri dari 6 bagian diantaranya:

    1. Blok masukan (Input Block)
    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sebuah sistem informasi. Input yang dimaksud merupakan metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi tidak lain adalah keluaran yang merupakan informasi yang haru berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan penerima informasi serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)
    8. Teknologi digunakan untuk menerima inputan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data yang ada, menghasilkan dan mengirimkan hasil keluaran dan membantu mengolah dan pengendalian dari sistem serta keseluruhan sistem. Blok teknologi juga terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu, teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)
    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasi data. Data perlu disimpan didalam sebuah basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data juga perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas baik. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisien kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    11. Blok Kendali (Control Block)
    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi dalam penanganan perbaikannya.

    Klasifikasi Sistem Informasi

    Pendapat Tata Sutabri (2012:36)[16]  mengenai klasifikasi sistem informasi bahwa sistem Informasi dapat di bentuk berdasarkan kebutuhan suatu organisasi yang ada. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang memiliki nilai yang baik diantaranya efektif dan efisien dalam penggunaannya di perlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan masing-masing organisasi. Tata Sutabri (2012:36)[16] Menjelaskan, Klasifikasi sistem informasi sendiri dapat dibagi dalam beberapa bagian diantaranya sebagai berikut:

    1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
    2. Dari level ini sistem informasi dikelompokan menjadi beberapa bagian diantaranya level operasional, level fungsional, dan level manajerial.

    3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
    4. Pada level bagian ini sistem informasi dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem infomasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

    5. Sistem informasi berdasarkan fungsional bisnis
    6. Level ini memiliki beberapa pengelompokan sistem informasi diantanya, sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi sumber daya manusia, dan sistem pemasaran.

    Tujuan Sistem Informasi

    Pendapat dari Jogiyanto H.M (2010:13)[17]  bahwa, tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

    Dan Jogiyanto H.M (2010:13)[17]  menjelaskan, tujuan sistem informasi sendiri terdiri dari kegunaanya (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan terhadap Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)
    2. Sistem informasi harus menghasilkan bentuk informasi yang akurat, tepat waktu dalam penyampaian, dan data yang relevan untuk pengambilan keputusan manajemn dan personali operasi di dalam organisasi.

    3. Ekonomi (Economic)
    4. Seluruh komponen bagian dalam sistem informasi termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, dan mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat balik setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan dalam pengoperasian.

    5. Keandalan (Realibility)
    6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang cukup baik dan sistem informasi itu sendiri harus mempu beroperasi secara efektif dalam pengoperasiannya bahkan pada waktu komponen manusia pada tempat kinerjanya atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    7. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    8. Sistem informasi harus menyuguhkan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan (userfriendly). Sehingga sistem informasi tersebut dapat diminati oleh seluruh pelanggan dalam menggunakannya.

    9. Kesederhanaan (Simplicity)
    10. Sistem informasi harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah di mengerti dan prosedurnya mudah diikuti oleh semua penggunanya.

    11. Fleksibilitas (Fleksibility)
    12. Di hal ini sistem informasi harus cukup fleksibel untuk menangani setiap perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam sistem, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana setiap sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

    Definisi Sistem Informasi Manajemen

    Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM) seperti yang telah ditulis oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:

    1. George M. Scott mengatakan dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:58)[2]  “Suatu Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.”

    2. Pendapat Kenneth C. L dan Jane P. L yang dikutip Rohmat Taufiq (2013:58)[2]  “Sistem Informasi Manajemen adalah suatu kegiatan yang menggabungkan teori-teori ilmu komputer, ilmu manajemen, operasi riset dengan orientasi praktis untuk menggabungkan sistem solusi terhadap masalah-masalah sehari-hari dan mengelola sumber informasi tersebut.”

    Dari beberapa definisi Sistem Informasi Manajemen diatas bisa disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan atau terintegrasi antara sistem satu dengan sistem yang lain, yang bertujuan untuk membantu manajemen dalam mendapatkan informasi yang berkualitas.

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Pendapat Hasibuan yang dikutip oleh Ageng Setiani Rafika dkk (2015:45) [18]  bahwa, “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.”

    Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka(dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topikyang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukan sebagai perbandingan dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikutikaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutahir(tiga tahun terakhir) dan memadai.

    Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tinjauan pustaka merupakan bentuk tulisan terencana dan terperinci mengenai pandangan tentang suatu penelitian yang telah dilakukan terhadap penelitian yang sedang atau akan dilakukan dan pada umumnya isi dari tinjauan pustaka bersifat kritis terhadap tema yang diangkat.

    Literature review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan / melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi kedepannya.

    Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan Menurut Suryo dkk yang dikutip oleh f Setiani Rafika dalam jurnal CCIT, sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya tercapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Manajemen Aset

    Definisi Manajemen Aset

    Ada berbagai definisi mengenai manajemen aset menurut para ahli yang akan dijabarkan dibawah ini:

    1. Sugiama (2013:15)[19]  berpendapat mengenai manajemen aset dalam bukunya bahwa, "Manajemen Aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencankup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efesien.”

    2. Penjelasan Terri Hart-Sears (2012:1)[20]  dalam white papernya yaitu, "Asset Management is a set of business practices that join financial, contractual and inventory functions to support asset life cycle management and strategic decision making for the IT environment”. Dalam Terjemahan (Manajemen Aset adalah seperangkat praktik bisnis yang menggabungkan fungsi keuangan, kontrak dan inventaris untuk mendukung pengelolaan siklus hidup aset dan pengambilan keputusan strategis untuk lingkungan TI).

    3. Pendapat Bob Prieto (2013:2)[21]  dalam artikelnya yaitu, “Asset Management is the management of fixed capital assets to minimize the total cost of owning and operating them, while providing the desired level of service at an acceptable level of risk.

    Berdasarkan definisi manajemen aset dari para ahli yang telah dijabarkan diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa, manajemen aset adalah Sebuah proses pengelolaan aset (kekayaan) baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis,nilai komersial, dan nilai tukar, mampu mendorong tercapainya tujuan dari individu dan organisasi

    Tujuan Manajemen Aset

    Sugiama (2013)[19]  menjelaskan mengenai tujuan manajemen aset adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif, efisien dan bernilai tinggi.

    Tujuan inti manajemen aset adalah agar mampu :

    1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimise the whole life cost of assets),
    2. Dapat menghasilkan laba yang maksimum (profit maximum), dan
    3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum (optimizing the utilization of assets).

    Klasifikasi Aset

    Dalam bukunya Sugiama (2013)[19]  mengemukan pendapatnya bahwa aset dapat diklasifikasikan, sebagai berikut:

    1. Berdasarkan sifat wujudnya, aset dibedakan menjadi:

    1. Aset Berwujud atau tangiable assets adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contoh aset berwujud : Tanah atau lahan, bangunan, jalan raya, jembatan, irigasi, waduk, dll.
    2. Aset Tidak Berwujud atau intangible assets adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. Aset ini antara lain berupa :

    a) Hak paten misal untuk sebuah formulasi produk

    b) Hak cipta atau copyright atau sebuah karya

    c) Nama baik sebuah organisasi/ perusahaan atau goodwill

    d) Hak merk dagang

    e) Hak atas usaha waralaba atau franchise.

    Secara lebih spesifik, intangible assets dapat dikelompokkkan dalam dua bentuk utama yakni :

    1. Aset generik intelektual : hak cipta, hak paten, hak merk dagang, hak atas rahasia dagang, dll.
    2. Aset tidak berwujud kompetitif antara lain : produktivitas kerja, efisiensi sumberdaya, nilai pasar, nilai saham, penghargaan prestasi korporat, dll.

    2. Berdasarkan tujuan penggunaannya :

    1. Aset tujuan komersial misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba. Contoh : bangunan pertokoan
    2. Aset untuk tujuan non komersial seperti aset pemerintah untuk pelayanan publik. Contoh : jalan raya, waduk dan irigasi, rumah sakit, sekolah, dll.

    Siklus Alur Aset

    Sugiama (2013:27)[19]  menjelaskan siklus alur aset terdiri dari:

    Sumber: Sugiama (2013:27)

    Gambar 2.6. Siklus Alur Aset

    Menurut Sugiama[19] , ada 9 tahap siklus dalam manajemen aset, yaitu:

    1. Perencanaan Kebutuhan Aset
    2. Pengadaan Aset
    3. Inventarisasi Aset
    4. Legal Audit Aset
    5. Penilaian Aset
    6. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset
    7. Pembaharuan / Rejuvenasi aset
    8. Penghapusan aset
    9. Pengalihan melaui penjualan, penghibahan, penyertaan modal, atau pemusnahan aset.

    Didalam siklus manajemen aset semuanya saling berkaitan satu sama lain. Jika salah satunya tidak digunakan atau dilakukan maka proses manajemen aset tidak akan berfungsi secara efektif dan efisien.

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Prabowo Pudjo Widodo (2011:8)[22]  mengemukakan pendapatnya bahwa, UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang harus kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana sistem mengalami error yang terjadi? bagaimana keamanan terhadap sistem yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML.

    Konsepsi Permodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML)

    Nugroho (2010:10)[23] , mengatakan sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu:

    1. Klasifikasi Struktural (Structural Classification)
    2. Perilaku Dinamis (Dinamic Behaviour)
    3. Pengolahan atau Manajemen Model (Model Management).

    Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

    Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain menurut pendapat Prabowo Pudjo Widodo (2011:10)[22] , adalah sebagai berikut:

    1. Diagram kelas. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram use-case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan actor-actor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram interaksi dan sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekannkan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram komunikasi (communication diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. Diagram statechart (statechart diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaanpada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
    7. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram komponen (component diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram deploymen (deployment diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasidijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Sutarman (2012:15)[13]  mendefinisikan bahwa, “Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya.”

    Sedangkan Al-bahra bin Ladjamudin (2013:129)[24]  berpendapat, “Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.”

    Dan, Abdul Kadir (2013:411)[25]  menjelaskan bahwa, “Database adalah istilah yang menyatakan kumpulan data yang disimpan dalam bentuk yang mudah diakses oleh pemakai (user)”.

    Kemudian, dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa, “Database adalah sekumpulan file yang saling berhubungan yang menyimpan data dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan.”

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS6

    Definisi Adobe Dreamweaver CS6

    Muhammad Sadeli (2013:2)[26]  mendefinisikan dalam bukunya bahwa, “Adobe Dreamweaver CS6 adalah suatu perangkat lunak web editor keluaran Adobe System yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya.”

    Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS6

    Muhammad Sadeli (2013:5)[26]  menjelaskan, area kerja dari Dreamweaver CS6, sekilas tampak sama seperti versi sebelumnya tapi siapa yang tahu. Area kerja dari Dreamweaver CS6 terbagi dari 6 (Enam) bagian besar yaitu :

    1. Properties Bar, adalah sekumpulan menu yang digunakan untuk menampilkan menu-menu toolbar yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan serta mengatur tampilan dokumen dan fungsi lainnya.
    2. Gambar 2.7. Tampilan Properties Bar pada Adobe Dreamweaver CS6

    3. Document Toolbar, adalah lembar yang digunakan untuk menampilkan file-file dokumen yang Anda buat berupa jendela dokumen (berbentuk tab). Document Toolbar mempunyai tiga tab yang dapat membantu Anda untuk mendesain web seperti Code, Split, dan Design.
    4. Gambar 2.8 Tampilan Document Toolbar pada Adobe Dreamweaver CS6

    5. Document Windows, adalah jendela dokumen yang digunakan untuk meletakkan objek-objek atau komponen untuk membuat dan merancang website.
    6. Gambar 2.9 Tampilan Document Windows pada Adobe Dreamweaver CS6

    7. Property Inspector, adalah properties tab yang digunakan untuk mengatur properties dari objek-objek yang digunakan seperti mengatur jenis font, warna, ukuran teks dan lain sebagainya.
    8. Gambar 2.10 Tampilan Property Inspector pada Adobe Dreamweaver CS6

    9. Panel Groups, adalah kumpulan panel-panel pelengkap yang berfungsi untuk mengorganisir, mengatur serta pelengkap website yang akan dibuat contoh : Panel CSS, berfungsi untuk mempercantik tampilan web yang dibuat. Pada dreamweaver CS6 ini terdapat beberapa panel baru salah satunya seperti Browser Labs.
    10. Gambar 2.11 Tampilan Panel Groups pada Adobe Dreamweaver CS6

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Pipin Asropudin (2013:109)[27]  mendefinisikan bahwa, “Web adalah sebuah kumpulan halaman yang diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi.”

    Kemudian Alexander FK Sibero (2013:11)[28]  berpendapat, “Web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar dan berbagai multimedia pada jaringan internet.”

    Dan, Untung Raharja dkk (2015:55)[29]  mengatakan bahwa, “Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situ, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berda di dalam World Wide Web (WWW) di dalam internet.”

    Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan, “Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang dapat digunakan oleh surfer.”

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Betha Sidik (2012:72)[30]  menjelaskan dalam bukunya mengenai XAMPP bahwa, “XAMPP( X(windows/linux) Apache MySQL PHP dan Perl ) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer dikalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.”

    Menurut Kartini dalam jurnal semnas teknomedia (2015:27-26)[31] "XAMPP Merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis kepada pengguna. XAMPP adalah sebuah web server".

    Sedangkan Yudhanto dan Agus Purbaya (2014:11)[32]  mendefinisikan, “XAMPP merupakan program paket PHP dan MySQL berbasis opensource yang saat ini merupakan andalan para programmer PHP dalam melakukan testing hasil programnya.”

    Kemudian Muhammad Sadeli (2013:4)[26]  berpendapat, “XAMPP adalah program yang berisi paket Apache, MySQL, dan phpMyAdmin.”

    1. Apache

      Menurut penjelasan Muhammad Sadeli (2013:2)[26]  bahwa, “Apache (Server HTTP Apache atau Server WebWWW Apache) adalah webserver yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Miscrosoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web.”

    2. MySQL

      Alexander Sibero (2013:97)[28]  mengemukakan pendapatnya bahwa, “MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan suatu RDBMS (Relational Databse Management System) merupakan aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL sendiri pertama dikembangkan oleh MySQL AB yang kemudian diakuisisi oleh Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle Coorporation.

    3. PhpMyAdmin

      Rahman (2013:21)[33]  mendefinisikannya, “PHPMyadmin adalah sebuah software berbasis pemrograman PHP yang dipergunakan sebagai administrator MySQL melalui browser (web) yang digunakan untuk management database.”

    Konsep Dasar WebBrowser

    Definisi WebBrowser

    Alexander Sibero (2013:12)[28]  menjelaskan bahwa, “Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web.”

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Pendapat Betha Sidik (2017:321)[34]  dalam bukunya, menyebutkan bahwa, “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena di tunjang karena perfomasi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.”

    Berangkat dari software yang shareware MySQL populer, kini mulai versi 3.23 MySQL menjadi software open source yang berarti free. MySQL dapat digunakan untuk kepentingan komersial ataupun personal (non profit).

    Kemudian Bunafit (2013:26)[23]  berpendapat bahwa, “MySQL adalah software atau program database server.”

    Dan, Abdul Kadir (2013:15)[25]  menjelaskan bahwa, “MySQL adalah database server yang berfungsi untuk menangani database”.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Pendapat Betha Sidik (2017:33)[34]  menjelaskan PHP merupakan bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara one the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.

    PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP-Personal Home Page, FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang di khususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensinya sebagai perangkat lunak Open Source.

    Integrasi PHP dengan server web dilakukan dengan teknik CGI, FastCGI, dan modul server web. Teknik CGI dan FastCGI memisahkan antara serve web dan PHP; sedangkan modul server web menjadi PHP sebagai bagian dari server web.

    Kini, PHP adalah Kependekan dari PHP: HyperText Preprocessor (rekursif, mengikuti gaya penamaan di *nix), merupakan bahasa utama script server side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop.

    Konsep Dasar Analisa PIECES

    Definisi Analisa PIECES

    Rohmat Taufiq (2013:154)[2]  mengemukakan pendapatnya mengenai definisi analisa PIECES bahwa, “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Perfomance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.”

    1. Kehandalan (Performance)
    2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

      Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

      1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
      2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

      Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

    3. Informasi (Information)
    4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

    5. Ekonomi (Economics)
    6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

    7. Keamanan (Security)
    8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

    9. Efisiensi (Effisiency)
    10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

      Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

      1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
      2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
      3. Data diproses secara berlebihan.
      4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
      5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
      6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    11. Layanan (Services)
    12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

      1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
      2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
      3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
      4. Sistem tidak mudah dipelajari.
      5. Sistem tidak mudah digunakan.
      6. Sistem canggung untuk digunakan.
      7. Sistem tidak fleksibel.

    Konsep Dasar Requirement Elicitation

    Definisi Requirement

    Pendapat Untung Rahardja dalam Jurnalnya (2011:301)[35]  bahwa, Requirement adalah “sifat-sifat sistem atau produk yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasinya software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah :

    1. Unambiguous (tidak ambigu)
    2. Complete (lengkap)
    3. Consistent (konsisten)
    4. Modifiable (dapat diubah)
    5. Traceable (dapat dilacak)
    6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

    Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Functional requirement : Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi.
    2. Nonfunctional requirement : Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behaviour (fungsi perilaku), response time harus kurang dari 1(satu) detik, dan the accurancy must be within a second.
    3. Constrains (“pseudo requirement”) : Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

    Point-point yang harus diingat :

    1. Penting untuk diketahui dengan siapa anda berbicara.
    2. Pengguna yang berbeda akan memiliki perspektif berbeda pula tentang sistem.
    3. Informasi yang dikumpulkan dapat dihargai atau didorong oleh kepentingan pribadi atau politik.
    4. Pengguna dapat mengisi apa uang mereka tidak diketahui di dalam khayalan.
    5. Pengguna mungkin tidak tahu apa yang mereka inginkan. (Rahardja, 2011:302)[35] 

    Definisi Elisitasi

    Untung Rahardja (2011:303)[35]  mengemukakan pendapatnya bahwa “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

    1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : mudah dikerjakan
    4. Final Draft Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sisstem yang akan dikembangkan.

    Definisi Requirement Elicitation

    Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan.

    Untung Rahardja (2011:304)[35]  menjelaskan tentang requirement elicitation bahwa, “Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut”.

    Requirement Elicitation Planning

    1. Mengidentifikasi stakeholder
    2. Mengevaluasi risk project
    3. Menentukan teknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing- masing stakeholder dan project secara keseluruhan.
    4. Mendasar detail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih. (Rahardja, 2011:304).[35] 

    LITERATURE REVIEW

    Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan atau tidak. Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset berbasis web dan penelitian lain yang berkaitan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Skripsi ini, antara lain :

    NO

    Identitas dan Judul

    Metode

    Hasil Penelitian

    1

    Beni Pekei, Djumilah Hadiwidjojo dan Djumahir, Sumiati. (2014)“The Effectiveness Of Local Asset Management (A Study On the Government Of Jayapura)”[36]

    Metode analisis data yang digunakan terhadap data yang terkumpul adalah: mendapatkan data variabel laten, Confirmatory Analisis faktor yang digunakan, oleh karena itu sebelum melakukan analisis data untuk menguji hipotesis, analisis faktor dilakukan terlebih dahulu. Perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS.

    Hasil akhir menguji pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap efektivitas pengelolaan aset lokal mengingat hanya penerapan manajemen aset, akuntabilitas publik, dan monitoring dan evaluasi.

    2

    Irma Yunita dan Joni Devira (2017), “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi”.[37]

    Metode yang digunakan adalah pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (unified modelling language) yakni use case diagram, class diagram dan activity diagram.

    Hasil penelitian ini adalah prototype sistem yang menggambarkan fungsional perencanaan, pengadaan, penerimaan dan penempatan aset pada SMK N 4 Kota Jambi.

    3

    Ratna Rambu Tagu Soba dan dkk. (2012), “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web”.[38]

    Penelitian ini menggunakan metode prototype dan UML dalam pengembangan sistem, serta dalam perhitungan penyusutan aset digunakan metode garis lurus dan metode saldo menurun.

    Hasil dari penelitian ini adalah terbangunnya sistem informasi manajemen aset berbasis web yang membantu bagian sarana prasarana SMA Negeri 3 Salatiga dalam melakukan pengelolaan data barang dan data aset.

    4

    Jery Ariska dan M. Jazman (2016), “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Sekolah Menggunakan Teknik Labelling QR Code”.[39]

    Sistem ini dirancang menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan tools Unified Modelling Language (UML), dan berbasis web. Metode pengembangan sistem waterfall dan menggunakan teknik Labelling QR Code.

    Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi ini dapat mempermudah petugas dalam administrasi data aset secara detail, pencarian data aset, pelaporan aset dan monitoring aset secara keseluruhan.

    5

    Maria Rosario Borroek (2014), “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada STIKOM Dinamika Bangsa Jambi”.[40]

    Penelitian ini menggunakan metode model pengembangan sistem yang digunakan adalah Unified Modeling Language yakni use case diagram, class diagram dan activity diagram.

    Hasil akhir dari penelitian ini prototype sistem yang menggambarkan fungsional penjualan dan penghapusan aset pada STIKOM Dinamika Bangsa Jambi.

    NO

    Identitas dan Judul

    Hasil Penelitian

    6

    Khaled El-Akruti, Richard Dwight, and Tieling Zhang (2016), “Exploring structure and role of engineering asset management system in production organisations.”[41]

    Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa struktur dan mekanisme EAMS memainkan peran kunci dalam mengarahkan proses produksi dan menghubungkannya dengan strategi organisasi: ketidakhadiran atau kekurangan aktivitas terkait aset menyebabkan tidak cukupnya kinerja produksi yang berdampak negatif terhadap pencapaian strategis. Tindakan produksi dipetakan dengan mengacu pada kegiatan kerangka hipotesis untuk menetapkan struktur dan peran sistem manajemen aset teknik dalam organisasi produksi

    7

    Jingjing Zhong, Peter W. Tse dan Samuel K.S. Fung (2016), “Investigating engineering asset management standards (PAS-55) adoption and performance evaluation in information management: case study in Hong Kong”[42]

    Dalam penelitian ini, ia mengevaluasi hasil dengan memilih bagian manajemen informasi di PAS-55, yang menyelidiki penerapan standar pengelolaan informasi aset di Hong Kong. Itu untuk mensurvei tidak hanya situasi sebenarnya dari manajemen aset dalam adopsi manajemen informasi, namun juga menganalisis efek dan kinerjanya. Data dianalisis dengan korelasi, regresi berganda dan analisis clustering. Kami menemukan bahwa sistem manajemen informasi aset yang efektif bergantung pada empat elemen utama, dua faktor terakhir memiliki pengaruh yang lebih tinggi pada tingkat signifikan untuk penerapan standar.

    7

    Ruth N. Bolton, Katherine N. Lemon, dan Peter C. Verhoef (2004), “The Theoretical Underpinnings of Customer Asset Management: A Framework and Propositions for Future Research”[43]

    Dalam penelitian ini membahas bagaimana koordinasi skala waktu untuk pengelolaan aset memainkan peran penting dalam keputusan strategis. Ini mengkategorikan pengelolaan aset berdasarkan skala waktu yang mungkin: pengelolaan aset real-time; pengelolaan aset jangka pendek; manajemen aset semesteran; dan manajemen aset jangka panjang. Dan penelitian ini menegaskan bahwa realisasi pengelolaan aset kronologis di lapangan dapat menyebabkan operasi dan pengelolaan sistem tenaga yang lebih baik pada era yang kompetitif.

    7

    M. Shahidehpour dan R. Ferrero (2005), "Time management for assets: chronological strategies for power system asset management"[44]

    Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengusulkan sebuah kerangka kerja terpadu, yang disebut CUSAMS (customer asset management of services), yang memungkinkan organisasi layanan (1) membuat penilaian komprehensif terhadap nilai aset pelanggan mereka dan (2) untuk memahami pengaruh dari instrumen pemasaran pada mereka. Landasan kerangka CUSAMS adalah spesifikasi hati-hati dari perilaku pelanggan utama yang mencerminkan panjang, kedalaman, dan luasnya hubungan layanan pelanggan-layanan: durasi, penggunaan, dan pembelian silang.

    Hasil studi pustaka ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem informasi media publikasi penyampaian informasi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan user memberikan informasi dan mengolah data aset pada PT Industira serta user merasa puas serta terlayani dengan baik (service excellence).

    BAB III
    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT Industira

    Perusahaan ini bernama PT INDUSTIRA BIRO INDUSTRIALISASI LISTRIK & MEKANIK yang disingkat atau lebih dikenal dengan nama PT Industira ini memiliki pengalaman panjang dibidang teknik dan manufaktur kelas pertama dan Controlgear sakelar listrik seperti rendah dan menengah – Voltageswitchgear (Maksimal 24Kv), Relay Control Panel, dan Low Voltage Lighting Distribution dan panel-panel.

    PT Industira juga memproduksi Motor Control Center, Generator, Control Panel, dan Control Panel untuk motor dan pompa. PT Industira menawarkan solusi lengkap kepada pelanggan dengan menyediakan jasa instalasi, persediaan Lesting dan Communissioning jasa, perbaikan, perawatan dan pengoperasian, membarui dan layanan rekolasi, layanan PT Industira mencangkup semua lingkup mekanis dan peralatan listrik dan sistem.

    PT Industira didirikan pada 10 Juni tahun 1966 dengan luas tanah 500 M2. Perusahaan ini terletak di Jl. Warung Buncit, Mampang Perapatan, Jakarta Selatan, dengan memproduksi panel pembagi (Distribution Board) untuk penerangan lampu TL dengan Workshop 7 x 4 meter. dengan beberapa anak cabang, seperti :

    1. PT Panel Nusantara. (switchboard)
    2. PT Armateur Indonesia. (Lighting)
    3. PT Industira Engineering. (Contractor)
    4. PT International Industries. (Trading)
    5. PT Jasa Definite. (Consultan)

    Pada tahun 1974 PT Industira ditetapkan sebagai agen penjual Moeller klockner Jerman. PT Industira juga menjalin kerjasama teknik dengan Corp - Jepang dalam memproduksi LV switchgear.

    Pada tahun 1974 sampai 1984 PT Industira yang berada di mampang diperluas hingga menjadi 1.360 M2. Kemudian PT Panel Nusantara bergabung dengan PT Industira dan pabrik pun pindah ke Tangerang dan ditetapkan sebagai agen tunggal Meidensha - Japan dan Rifa Australia. Teknik Meidensha corp bakerjasama dengan perusahaan perdagangan membangun M & E kontraktor.

    Dalam periode 1984 - 1993 terjadi perluasan pabrik di tangerang menjadi 3.350 M2, dan juga berhasil memperoleh lisensi teknik dari meidensha corp – Japan untuk pembuatan metal clad switchgear 6 KV & 24 KV, kemudian PT Industira mengadakan hubungan kerjasama teknik dengan Felten dan Guilleaume jerman dalam pembuatan ring main unit (RMU) dan tranormer kiost dan juga bekerjasama dengan Klocner Moeller Australia untuk produksi motor control center (MCC) 300 A, dan seterusnya menyetujui kesepakatan original equipment manufactur ( OEM ) dengan wensting house electric corporation – USA untuk MV motor control center (MCC), kemudian memperoleh lisensi teknik dari togami electric mfg. Ltd. – japan dalam memproduksi LV (Low Voltage) motor control center (MCC) pada panel pembagi (Distribusi Board).

    Sedangkan pada periode 1993 – 2002 perusahaan diperluas kembali hingga mencapai 10.000 M2 dan mendirikan agen penjualan PT Celpek Industira yang kemudian berubah nama menjadi PT Cejete Indonesia, PT Perniagaan perfect, PT Karsa Industama Mandiri (KIM), dan PT Industira Bima Idatama (IBI), lalu mengadakan kerjasama dengan Togaomi Electric mfg. Ltd - Japan melalui Mitsubisi Haevy Industries dalam memproduksi dan menyiapkan pusat control motor (Motor Control Center) draw out type, pada tahun 1966 berkerja sama dengan Knockner Moeller jerman melalui marubeni corporation jepang untuk PLN muara ccpp bekasi – jawa barat dan pada periode tersebut kembali mendapatkan lisensi dari Togami Electric Mfg. – Japan untuk memproduksi 3,6 kV-7,2 kV metal clad switcgear dan pada tahun 1998 mendapat sertifikat akademik international mengenai system managemant mutu ISO - 9001 (International accreditation of quality managament system ISO-9001), Oleh KEMA Registered Quality dari belanda.

    Pada tahun 2000 mendirikan unit bisnis penjualan untuk sektor minyak dan gas (SBU OIL & GAS). Awarded ISO 9001 : 2000 kerjasama teknis dengan Allan Bradley dan PACS dari USA, membangun dan mengembangkan bagian Metal Sheet atau Metal Box dan memperluas lini produksi.

    Visi, Misi, Dan Kebijakan Mutu PT Industira

    Untuk suatu kemajuan usaha agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis, PT Industira menerapkan visi dan misi perusahaan sebagai berikut:

    1. Visi Perusahaan
    2. Menjadi perusahaan nasional independent no.1 dalam bidang switchgear dan controlgear TR dan TM di Indonesia dalam penjualan dan nilai tambah yang paling tinggi untuk produk yang dihasilkan sendiri serta mampu bersaing di pasar global.

    3. Misi Perusahaan
      1. Ikut serta dalam pengembangan industri peralatan listrik nasional.
      2. Mengangkat martabat bangsa di dunia internasional.
      3. Memberikan kesempatan berharga bagi putra-putri bangsa dalam menyerap dan memanfaatkan terknologi dibidang kelistrikan dan industri untuk kesejahteraan rakyat.
    4. Mutu Perusahaan
    5. Menghasilkan dan mengembangkan produk dan pelayanan bermutu dibidang industri peralatan listrik dalam menunjang pembangunan Indonesia adalah merupakan tugas utama dari management perusahaan disemua tingkat dan lapisan untuk melaksanakan kebijakan mutu. “Memberikan Mutu Terbaik Untuk Kepuasan Pelanggan”

      Mutu produk dan pelayanan adalah perwujudan dari bermacam-macam meliputi:

      1. Mutu Produk

        Produk dapat berfungsi sesuai spesifikasi tenis, regulasi yang berlaku, persyaratan pelanggan lainnya dan biaya yang disepakati.

      2. Mutu Penyerahan

        Baik dokumen maupun produk dapat diserahkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

      3. Mutu Sumber Daya Manusia

        Berpengetahuan terampil dan bersikap sesuai dengan fungsinya dalam perusahaan.</p

      4. <p style="text-align:justify;;line-height:2;">Mutu Penerapan Teknologi

        Baik peralatan maupun proses dalam lingkungan kerja sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna. Semua itu adalah dalam rangka menerapkan standart international ISO 9001 secara menyeluruh, seluruh karyawan pada setiap management bertanggung jawab atau pelaksanaan kebijakan mutu dan secara terus menerus memperbaiki efektivitas sistem management mutu ISO 9001:2008.

    Lokasi Perusahaan

    Letak kantor pusat dan pabrik PT Industri berada di Jl. Pembangunan I No.59 Batu Ceper Tangerang-Banten 15001.

    Hasil Produksi

    Untuk produksi panel yang dihasilkan ada beberapa type sesuai dengan standarisasi IEC dari Jepang dan Standart ANSI-NEMA dari Amerika, produk-produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.1. Box Panel Listrik

    1. IEC standart terdiri dari:
      1. Medium Voltage Metal Clad Switcgear
      2. Low Voltage Motor Control Center
      3. Low Voltage Main Distribution
      4. Low Voltage
    2. ANSI-NEM standart terdiri dari:
      1. Medium Voltage
      2. Low Voltage
      3. Indusboard Esp 700
      4. Control/Relay Panel
      5. Secondary Unit Substation

    Struktur Organisasi PT Industira

    Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT Industira

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Adapun deskripsi tugas dan tanggung jawab setiap jabatan dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut :

    1. Board of Director (Dewan Direktur)
    2. Board of Director yang terdiri dari satu orang direktur utama & dua orang direktur adalah dewan yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan yang tidak dapat di delegasikan seperti :

      1. Memilih eksekutif tinggi.
      2. Menentukan tujuan eksekutif yang tinggi
      3. Menentukan tujuan fundamental dari perusahaan yang merubah susunan modal perusahaan.

      Direksi bertanggung jawab penuh kepada pemegang saham. Sedangkan tugas pimpinan tertinggi pada PT Industira sebagai berikut:

      1. Menetapkan kebijakan perusahaan.
      2. Memonitor perkembangan perusahaan.
      3. Memimpin perusahaan secara umum.
    3. Marketing & Business Development Group
      1. Marketing

        Bagian ini bertugas menjaga hubungan baik dengan customer yang sudah ada serta mencari pangsa pasar yang mempunyai potensi tinggi.

      2. Business Development

        Bagian ini mengembangkan bisnis baru di luar panel listrik untuk memberikan kontribusi omzet order pada PT Industira.

    4. Sales & Procurement Group (Dewan Direktur)
      1. Sales Team Leader

        Bagian ini mempunyai tanggung jawab untuk mencari order-order baru pada pangsa pasar PLN atau oil & gas.

      2. Sales II & Service Operation Team

        Bagian ini mempunyai tugas mendapatkan order pada pangsa pasar gedung – gedung industri dan perkantoran.

      3. Sales III team

        Bagian ini mempunyai tugas mencari order panel baru pada bisnis unit minyak dan gas bumi.

      4. Sales manufacturing depertement

        Departement yang bertanggung jawab terhadap penjualan produk metal sheets.

    5. Engineering & Product Development Group (Dewan Direktur)
      1. System Engineering Team

        Bagian bertugas melakukan estimasi awal dari order yang diterima untuk diterbitkan penawaran serta disainya kepada customer.

      2. Product Development

        Bagian ini mempunyai tugas untuk mendisain dan menstandarkan produk baru dengan disain yang lebih baik dari produk sebelumnya.

      3. IE/Process Development

        Bagian ini mempunyai tugas untuk membuat part penunjang pembuatan panel yang khusus dibuat internal dan mempunyai nilai tambah bagi pengembangan unit panel di PT Industira.

    6. Plant Operation group (Dewan Direktur)
      1. PPIC Team

        Bagian ini bertugas membuat jadwal produksi dan pengadaan barang sampai dengan barang ini dikirim ke customer.

      2. Engineering Team

        Bagian ini mempunyai tanggung jawab mendisain dalam bentuk gambar panel baik kontruksi maupun layout.

      3. Production Departemant

        Pada bagian ini bertugas memproduksi panel, dari proses pemotongan plat sampai dengan proses pengecatan box.

      4. Assembling Departement

        Bagian ini bertugas merakit komponen pada box sehingga menjadi rangkaian panel listrik yang siap dioperasikan.

      5. QC/Testing Team

        Bagian ini bertugas untuk memeriksa panel pada waktu pembuatan maupun pengujian panel akhir sebelum panel dapat dikirim kepada customer.

    7. QA, CS & Human Resource Departement (Dewan Direktur)
    8. Ruang lingkup dari tanggung jawab bagian ini adalah :

      1. Menjaga konsistensi management mutu ISO 9001 : 2000.
      2. Melaksanakan sistem management keselamatan, kesehatan, kerja, pada lingkungan (K3L).
      3. Melaksanakan program training.
      4. Melakukan kegiatan personalia (pembayaran gaji, lembur, cuti, dll).
    9. Accounting Team (Dewan Direktur)
    10. Bagian ini bertugas membuat laporan keuangan serta menganalisa biaya produksi dalam penentuan laba rugi untuk kepentingan management perusahaan.

    11. Finance Team (Dewan Direktur)
    12. Bagian ini bertugas mencari dan mengelola sumber dana perusahaan untuk kepentingan biaya operasional pabrik baik untuk kas kecil maupun kas besar.

    13. Information Technology & Building Maintenance Team (Dewan Direktur)
    14. Berperan dalam pembangunan jaringan atau network secara integrasi berikut dengan pemeliharaanya dan membuat program aplikasi beberapa kegiatan di perusahaan, serta menangani perbaikan dan perawatan gedung.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Urutan prosedur ini berisikan proses pekerjaan pengecekan, perbaikan, perawatan invetaris kantor di seluruh PT Industira:

    1. Staff Building Maintenance membuat jadwal pengecekan, perbaikan, dan perawatan inventaris kantor yang ada di seluruh PT Industira dengan disejutui oleh Human Reseorce & Building Maintenance Department Head.
    2. Staff Building Maintenance mempersiapkan peralatan kerja untuk menunjang proses pengecekan, perbaikan dan perawatan.
    3. Proses pengecekan, perbaikan dan perawatan invetaris kantor dilaksanakan sesuai dengan schedule Building Maintenance.
    4. Bila terjadi kerusakan fasilitas gedung/kantor yang perawatan dan perbaikannya menjadi tanggung jawab Staff Building Maintenance, tindakan perbaikannya yang lansung ditangani oleh pihak Building Maintenance berdasarkan laporan lisan dari pihak yang pertama kali melihat/ menemukan kerusakan tersebut.
    5. Untuk fasilitas gedung/kantor yang perawatannya menjadi tanggung jawab user masing-masing diantaranya seperti meja, kursi, bila terjadi kerusakan harus melaporkan dan meminta perbaikan ke Building Maintenance dengan mengisi formulir permintaan perbaikan.
    6. Personel/Staff Building Maintenance menerima laporan atau formulir permintaan perbaikan dari user dan selanjutnya menindak lanjuti dengan mengecek kerusakan-kerusakan yang terjadi dan segera melakukan tindakan perbaikan.
    7. Staff Building Maintenance membuat laporan hasil pelaksaan pengecekan, perbaikan dan perawatan yang sudah dilaksanakan dengan menggunakan form, kemudian disampaikan kepada Human Resource & Building Maintenance Dept. Head untuk diketahui.
    8. Human Resource & Building Maintenance Dept. Head memeriksa hasil pekerjaan berdasarkan laporan hasil pekerjaan dari Building Maintenance apakah baik atau tidak.
    9. User/Karyawan meminta fasilitas gedung/kantor yang baru dengan mengisi form permintaan fasilitas kepada Staff Building Maintenance.
    10. Staff Building Maintenance mempertimbangkan dengan bagian Finance Team. Bila sesuai kebutuhan dan dana mempui maka akan segara di proses, namun bila tidak permintaan tersebut akan di kaji ulang oleh staff Building Maintenance.
    11. Staff Building Maintenance menyerahkan fasilitas gedung/kantor yang baru, sesuai permintaan user dengan form tanda terima.

    Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Dalam analisa prosedur sistem yang berjalan sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis membatasi pada pembahasan mengenai manajemen aset tetap pada PT Industira.

    Perdasarkan kondisi tersebut diatas, maka penulis menggambarkan prosedur manajemen aset tetap yang berjalan pada saat ini, maka akan dijelaskan lebih lanjut dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language) yaitu sebagai berikut:

    1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
    2. Sebuah use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

      Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram manajemen aset yang sedang berjalan pada PT Indutira.

      Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan skema gambar use case diagram diatas, maka penulis uraikan sebagai berikut:

      1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan manajemen asset
      2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staff Building Maintenance, Manajer Human Reseorce & Building Maintenance Department Head, Karyawan, dan Accounting.
      3. 1 (satu) Include yaitu Menyerahkan Jadwal Perawatan.
      4. 6 (enam) Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: Membuat Jadwal Perawatan, Permintaan Fasilitas Baru, Pembelian Fasilitas Baru, Serah Terima Fasilitas Baru, Permintaan Perbaikan Fasilitas dan Laporan.
    3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
    4. Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

      Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan skema gambar activity diagram tersebut di atas, maka penulis uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

      1. Initial Node sebagai yang mengawali objek.
      2. Terdapat 4 Swimlane yaitu: karyawan, staff Building Maintenance, Manajer Human Reseorce & Building Maintenance Department Head, Karyawan, dan Accounting.
      3. 13 Action yang diantaranya adalah membuat jadwal perawatan, menyetujui jadwal perawatan, meminta fasilitas baru, menindaklanjuti permintaan fasilitas baru, memproses fasilitas baru, membeli fasilitas baru, menerima dan menyerahkan fasilitas, menerima fasilitas baru, meminta perbaikan fasillitas, menerima perbaikan fasilitas, proses perbaikan fasilitas, membuat laporan, menerima laporan.
      4. 1 Decision case memberi keputusan ya atau tidak.
      5. 2 Fork Node untuk Menggambarkan dua Kegiatan yang berlansung secara bersamaan.
      6. 1 Finalstate sebagai yang mengakhiri objek.
    5. Sequence Diagram Sistem yang berjalan
    6. Sequance diagram sistem yang berjalan saat ini pada Manajemen Aset pada PT Industira dengan menunjukan hubungan antara user dengan komponen sistem yang berjalan dan umpan balik pada aktifitas transaksi integrasi komunikasi data kinerja.

      Untuk menunjukan hal tersebut di atas sequance diagram pada sistem yang berjalan pada Manajemen Aset Pada PT Industira dapat dilihat seperti gambar 3. 4. di bawah ini:

      Gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

      Berdasarkan skema gambar diagram tersebut di atas, maka penulis uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

      1. Terdapat 4 Actor yaitu: Staff Building Maintenance, Manajer HR&BM DH, Karyawan, dan Accounting.
      2. Terdapat 4 Lifeline Procedure yaitu: Jadwal, Form Permintaan Fasilitas Baru, Form Permintaan Perbaikan Fasilitas, dan Laporan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode Analisa PIECES

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

    1. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.
    2. Dalam kinerja atau performance, itu sangat diperlukan (sangat penting) yang berkaitan dengan produktifitas dengan hasil kerja yang dilakukan. Ukuran hasil kerja dapat kita lihat dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada waktu tertentu dan adanya waktu yang tertunda dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya. Hal ini tentunya sangat menghambat suatu proses kinerja dalam perusahaan. Dengan hal itu, diperlukan suatu cara yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen aset pada PT Industira agar kinerja bisa dioptimalkan.

      Tabel 3.1. Hasil Analisa Kinerja

    3. Information atau informasi sangat penting terhadap kualitas informasi yang disajikan dimana informasi tersebut harus mempunyai kualitas terhadap keakuratan, ketepatan waktu, dan relevan serta mempunyai nilai informasi.
    4. Informasi mempunyai peran penting bagi pihak manajemen untuk menentukan kebijakan dan mengambil keputusan. Sumber informasi berupa laporan dan dari hasil proses olah data.

      Tabel 3.2. Hasil Analisa Informasi

    5. Economy atau ekonomi yang pada tinjauan analisis ekonomis tidaknya sistem yang ada merujuk pada sumber daya yang digunakan. Terhadap peningkatan manfaat dan keuntungan yang diperoleh atau penurunan keuntungan yang diperoleh atau akibat pada besarnya biaya yang digunakan.
    6. Tabel 3.3. Hasil Analisa Ekonomi

    7. Control atau pengendalian, pengendalian terhadap sistem dimasukan untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan. Dari informasi yang di dapat diketahui bahwa selama ini kendali pada sistem lama yang berjalan seperti yang di inginkan dan dari hasil observasi didapatkan kelemahan kendali terhadap sistem lama.
    8. Tabel 3.4. Hasil Analisa Control

    9. Efficiency atau Efisiensi, efisiensi sangat erat kaitannya dengan bagaimana sumberdaya yang ada telah digunakan. Suatu sistem dikatakan efisien atau tidak didasarkan pada tanggung jawab personel dalam melaksanakan tugasnya.
    10. Tabel 3.5. Hasil Analisa Efisiensi

    11. Services atau pelayanan adalah sistem mencakup pelayanan yang diberikan oleh sistem pada beberapa elemen, baik elemen bersifat langsung maupun tidak langsung. Elemen yang terlibat lansung dalam hal ini adalah personel yang mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan elemen yang tidak langsung yaitu pihak lain yang membutuhkan seperti pimpinan.
    12. Tabel 3.6. Hasil Analisa Pelayanan

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada Sistem Manajemen Aset pada PT Industira adalah sebagai berikut:

    1. Processor  :Pentium IV
    2. Monitor  :SVGA 15”
    3. Mouse  :Standar
    4. Keyboard  :Standar
    5. RAM  : 512 kb
    6. Harddisk  : 20 GB
    7. Printer  :Laset Jet

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada Sistem Manajemen Aset pada PT Industira adalah sebagai berikut:

    1. Windows 7
    2. Microsoft Office 2007

    Hak Akses (Brainware)

    Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada Sistem Manajemen Aset pada PT Industira adalah sebagai berikut:

    1. Staff Building Maintenance

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Analisa Kebutuhan Sistem

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis pada proses manajemen aset yang sedang berjalan saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Dalam penelitian terdapat beberapa kendala pada sistem manajemen aset yang sedang berjalan, yaitu sebagai berikut :

    1. Banyak data yang hilang dengan sistem konvensional
    2. Pihak Management tidak bisa memonitoring kondisi aset yang ada
    3. Proses Pencarian data asset sulit karena masih dalam berbentuk file.
    4. Laporan yang tidak akurat karena Human eror.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Seiring perkembangan teknologi maka kebutuhan informasi pun memerlukan pengembangan guna menyesuaikan perkembangan teknologi dan dapat berfungsi secara maksimal agar informasi yang dihasilkan bersifat akurat, relevan dan juga tepat waktu.

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa analisa kebutuhan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

    1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem manajemen aset sehingga tidak ada lagi kegiatan konvensional (papperless).
    2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia, pindah hilang dan tempat aset.
    3. Diperlukannya sistem yang membuat jadwal masa perawatan aset pada PT Indutira.

    User Requirement

    Requirement Elicitation Tahap I

    Elisitasi tahap 1 merupakan daftar disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap 1 :

    Tabel 3.7. Requirement Elicitation Tahap I

    Requirement Elicitation Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

    Tabel 3.8. Requirement Elicitation Tahap II

    Keterangan:
    M (Mandotary) = Yang diinginkan
    D (Desirable) = Diperlukan
    I (Inessential) = Yang tidak mutlak diinginkan

    Requirement Elicitation Tahap III

    Merupakan hasilpenyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnyabagaimana tata cara penggunaan requiremen ttersebut dalam ystem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam ystem.

    Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    Tabel 3.9. Requirement Elicitation Tahap III

    Keterangan:
    Metode      Option    
    T  Technical  L  Low
     Operational  M =  Middle
    =  Economic  H =  High

    Requirement Elicitation Final

    Final Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk, komponen-komponen yang terdapat di tahap ini lah yang harus ada dalam fungsional sistem yang akan diimplementasikan. Berikut bentuk penelitian lampirkan tabel final draft elisitasi.

    Tabel 3.10. Requirement Elicitation Final

    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM

    Rancangan Sistem yang diusulkan

    Prosedur Sistem

    Setelah menganalisa sistem berjalan serta melihat permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem berjalan tersebut maka untuk memberikan solusi terhadap masalah pokok, perlu dirancang dan dibuat suatu sistem informasi yang dapat membantu permasalahan yang ada.

    Perancangan sistem usulan dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang diinginkan dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh user. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem manajemen aset yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pendataan dan pencarian data saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi, sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan dan mengurangi human eror.

    Berdasarkan perubahan sistem manajemen aset yang berjalan dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

    Berikut ini adalah prosedur sistem usulan:

    1. Staff Building Maintenance
      1. Sistem menampilkan menu untuk Staff Building Maintenance
      2. Staff Building Maintenance melakukan penginputan data aset yang ada di PT Industira
      3. Staff Building Maintenance melakukan penginputan jadwal perawatan aset
      4. Staff Building Maintenance melakukan lanjutan permintaan perbaikan aset dan pengajuan aset baru
      5. Staff Building Maintenance melakukan pengubahan data jika ada pembaruan data aset
      6. Staff Building Maintenance melakukan penghapus data bila diperlukan
      7. Staff Building Maintenance melakukan Restore Data
      8. Staff Building Maintenance melakukan melakukan Back up data
      9. Staff Building Maintenance melakukan mencetak data Laporan
    2. Accounting
      1. Accounting melakukan login sistem
      2. Sistem menampilkan menu untuk Accounting
      3. Accounting mencetak data Laporan
    3. Karyawan
      1. Karyawan melakukan login sistem
      2. Sistem menampilkan menu untuk Karyawan
      3. Karyawan melakukan pengajuan aset baru
      4. Karyawan melakukan permintaan perbaikan aset
    4. Manajer
      1. Manajer melakukan login sistem
      2. Sistem menampilkan menu untuk Manajer
      3. Manajer melakukan Cetak data Laporan

    Rancangan Sistem yang diusulkan

    Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini di gunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

    Use Case Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem manajemen aset
    2. 4 (empat) buah actor, yaitu Staff Building Maintenance, Karyawan, Accounting dan Manajer
    3. Terdapat 18 (delapan belas) use case yang dapat dilakukan yaitu, login, home, data master, manajemen aset, input user,input data staff, input data aset, view data staff, view data aset, input Jadwal perawatan, input permintaan perbaikan aset, input Pengajuan aset, view histori aset, view laporan, view Tools, Back up data, Restore data dan Logout.

    Activity Diagram yang diusulkan untuk admin

    Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu staff Building Maintenance.
    3. 15 (lima belas) action state yang berawal dari tampilan Login, jika ingin login maka harus verifikasi Password, jika gagal Login kembali ke Login, jika berhasil maka akan muncul Home, yang terdiri dari mengelola datamaster, manajemen aset yang dapat melihat data aset, jadwal perawatan, perbaikan aset, pengajuan aset dan histori aset. Kemudian semua kegiatan tersebut akan menjadi laporan. Staff Building Maintenance akan merestore data dan back up data. Kemudian logout.
    4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    Activity Diagram yang diusulkan untuk Manajer dan Accounting

    Gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan Manajer dan Accounting

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 2 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer Human Reseorce & Building Maintenance Department Head dan Accounting.
    3. 5 (lima) action state yang berawal dari tampilan Login, jika ingin login maka harus verifikasi Password, jika gagal Login kembali ke Login, jika berhasil maka akan muncul menu Laporan. Accounting dan Manajer dapat mencetak lansung laporan. Kemudian logout.
    4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    Activity Diagram yang diusulkan untuk Karyawan

    Gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan Karyawan

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity diagram yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Karyawan
    3. 5 (lima) action state yang berawal dari tampilan Login, jika ingin login maka harus verifikasi Password, jika gagal Login kembali ke Login, jika berhasil maka akan muncul menu Manajemen Aset dan dapat menambahkan data. Kemudian logout.
    4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    Sequence Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.5. Squence Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 7 Life Line antar muka yang saling berinterkasi
    2. 4 Actor Staff Building Maintenance, Manajer Human Reseorce & Building Maintenance Department Head, Accounting dan Karyawan
    3. 10 (Sepuluh) message yang berawal Login konfirmasi username dan password lalu pengajuan aset baru, memberikan notifikasi atas permintaaan,pilih data master, input data master, pilih menu data aset, input jadwal perawatan, menampilkan laporan, mencetak laporan, pilih setting lalu logout.

    Class Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan pada sistem manajemen aset terdapat 6 (empat) class, yaitu: tbl_login, tbl_perbaikan, tbl_pengajuan, tbl_aset, tbl_perawatan, tbl_staff.

    Rancangan Basis Data

    Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

    Spesifikasi Basis Data (Database)

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang dibangun adalah sebagai berikut:

    1.     Nama File    : tbl_login
      Media  : Harddisk
      Isi  : id , username, password, level
      Primary Key   : kd_gangguan

    Tabel 4.1. Tabel Login

    2.     Nama File    : tbl_aset
      Media  : Harddisk
      Isi  : id_aset, kode_inventaris, type_aset, nama_aset, merk, image, harga, status, ruangan
      Primary Key   : id_aset

    Tabel 4.2. Tabel Aset

    3.     Nama File    : tbl_perawatan
      Media  : Harddisk
      Isi  : id_perawatan, tgl_perawatan, id_aset, status,ruangan, pic
      Primary Key   : id_perawatan

    Tabel 4.3. Tabel Perawatan

    4.     Nama File    : tbl_perbaikan
      Media  : Harddisk
      Isi  : id_perbaikan, tgl_perbaikan, jenis_perbaikan, id_aset, status
      Primary Key   : id_perbaikan

    Tabel 4.4. Tabel Perbaikan

    5.     Nama File    : tbl_pengajuan
      Media  : Harddisk
      Isi  : id_pengajuan, tgl_pengajuan, id_aset, penggunaan
      Primary Key   : id_pengajuan

    Tabel 4.5. Tabel Pengajuan

    6.     Nama File    : tbl_staff
      Media  : Harddisk
      Isi  : nik, nama, jabatan
      Primary Key   : nik

    Tabel 4.6. Tabel Staff

    Rancangan Prototype

    Rancangan Prototype yang diusulkan

    1. Rancangan Layar Login

    2. Rancangan Layar Home

    3. Rancangan Data Master User

    4. Rancangan Data Master Aset

    1. Rancangan Menu Data Aset

    2. Rancangan Menu Jadwal Perawatan Aset

    3. Rancangan Menu Perbaikan Aset

    4. Rancangan Menu Pengajuan Aset

    5. Rancangan Menu History Aset

    6. Rancangan Menu Laporan

    Implementasi Sistem

    Implementasi Sistem yang diusulkan

    1. Rancangan Layar Login

    2. Rancangan Data Master User

    3. Rancangan Data Master Aset

    4. Rancangan Menu Data Aset

    5. Rancangan Menu Jadwal Perawatan Aset

    6. Rancangan Menu Perbaikan Aset

    7. Rancangan Menu Pengajuan Aset

    8. Rancangan Menu History Aset

    9. Rancangan Menu Laporan

    Konfigurasi Sistem yang di Usulkan

    Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

    Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

    1. Processor  : Core i3
    2. Monitor  : 14” LCD monitor
    3. RAM  : 2 GB
    4. Harddisk  : 500 GB

    Spesifikasi perangkat lunak (Software)

    Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

    1. Google Chrome
    2. Microsoft Windows 7
    3. Sql Server
    4. Adobe Dreamweaver CS6

    Hak Akses (Brainware)

    Yang memiliki hak akses dalam pengkasesan sistem ini adalah

    1. Staff Building Maintenance
    2. Manajer Human Reseorce & Building Maintenance Department Head.
    3. Accounting
    4. Karyawan

    Testing

    Metode Blackbox Testing

    Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

    Tabel 4.7. Pengujian BlackBox Testing

    Estimasi Biaya

    Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain.

    Tabel 4.8. Estimasi Biaya

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa kesimpulan yang akan dikemukakan di bawah ini, sebagai hasil evaluasi penelitian terhadap sistem manajemen aset yang sudah berjalan pada PT Industira, dan adapun kesimpulannya sebagai berikut:

    1. Berdasarkan analisa sistem informasi manajemen aset pada PT Industira yang saat ini bisa dikatakan belum optimal karena memiliki kekurangan saat pencatatan data aset sehingga dibutuhkan sistem komputerisasi sesuai kemajuan teknologi yang mempunyai tujuan untuk memudahkan user.

    2. Dari hasil analisa sistem informasi manajemen aset yang berjalan pada PT Industira, sistem yang sedang berjalan saat ini memiliki berbagai bentuk permasalahan diantaranya, pencatatan data aset yang masih konvensional dan data aset yang belum pernah di update dari awal pendataan tahun 2003 sampai tahun sekarang. Banyak aset yang hilang, menyebabkan kerugian pada PT Industira, banyak aset yang sudah rusak tapi masih ada dalam catatan data aset. Dari data yang ada aset tidak memiliki label inventaris.

    3. Untuk itu hasil dari analisa sistem informasi manajemen aset pada PT Industira diperlukan adanya perancangan sebuah sistem yang dapat memudahkan dalam melakukan kegiatan Manajemen Aset. Perancangan sistem menggunakan Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHPMy Admin, dan Adobe Dreamweaver CS6 merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat. Dengan perancangan sistem informasi ini manajemen aset yang dapat memonitoring aset sehingga memudahkan user dalam mencari data aset dan menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.

    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah semoga pada peneliti selanjutnya bisa mengembangkan dalam bentuk analisa sistem ini yang lebih baik lagi dalam berbagai aspek, sehingga kekurangan yang ada dalam penelitian ini bisa dilengkapi atau diperbaiki dengan yang lebih baik. Untuk saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menindaklanjuti penelitian ini pada sistem informasi manajemen aset pada PT Industira serta bagi pembaca sebagai berikut:

    1. Diperlukan sistem yang terintegrasi mulai dari pendataan, invetarisasi, perawatan, status, serta kondisi aset tersebut, penghapusan aset dan laporan data aset .

    2. Penelitian yang dilakukan masih bersifat independent terhadap sistem informasi lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar sistem informasi manajemen aset dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi intruksi kerja pada PT Industira dan sistem informasi accounting pada PT Industira..

    3. Dalam menerapkan sistem informasi manajemen aset, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia (brainware) maupun peralatannya (hardware dan software).

    DAFTAR PUSTAKA

    1. A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Informatika”. Bandung : Informatika
    2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    3. Subhan, Mohamad.2012. Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.
    4. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
    5. 5,0 5,1 5,2 Darmawan, Deni. 2013, “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
    6. Rafika, Ageng Setiani. Meidy Surya Hadi Putra dan Winda Larasati.2015. “Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroler Atmega 328”. Tangerang : Jurnal CCIT Raharja.
    7. 7,0 7,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha ilmu.
    8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    9. 9,0 9,1 Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 10,6 Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
    11. Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung
    12. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
    13. 13,0 13,1 Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara
    14. Kadir, Abdul.2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta : CV.Andi Offset
    15. 15,0 15,1 Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS.
    16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    17. 17,0 17,1 Jogiyanto, Mustakin. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    18. Rafika, Ageng Setiani. Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto. 2015. “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan Sap Pada Pt. Pln (Persero) P3b Jawa Bali App Durikosambi”. Tangerang : Jurnal CCIT STMIK Raharja. Vol.8 No.3
    19. 19,0 19,1 19,2 19,3 19,4 Sugiama, A. Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata Pelayanan Berkualitas agar Wisatawan Puas dan Loyal. Bandung : Guardaya Intimarta.
    20. Hart-Sears, Terri.2012. WHY GOOD DATA IS A MUST : Asset Management Oversight is Essential to Effective Governancem. U.S.A : ISG specializing in Consumption Management Services.
    21. Prieto, Bob. 2013. Impediments for implementing a Sound Asset Management System. New Jersey : CIAT.
    22. 22,0 22,1 Widodo, Pudjo Prabowo. 2011. “Definisi UML dan Definisi Diagram UML (Unified Modeling Language)”. Tangerang : Jurnal CCIT STMIK Raharja.
    23. 23,0 23,1 Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta : Gava Media.
    24. Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2013. Analisis dan Desain Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    25. 25,0 25,1 Kadir, Abdul. 2013. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relational. Yogyakarta : Andi.
    26. 26,0 26,1 26,2 26,3 Sadeli,Muhammad. 2013. Toko Baju Online dengan PHP dan MySQL. Palembang : MaxiKom.
    27. Asropudin, Pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi. Bandung : Titian Ilmu.
    28. 28,0 28,1 28,2 Sibero, Alexander FK. 2013. Web Programming Power Pack. Yogyakarta : MediaKom.
    29. Rahardja, Untung. Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. “Peningkatan Web Rank Exist-Club Pada PB Exist Jakarta”. Tangerang : Jurnal CCIT STMIK Raharja.Vol.8 No.3
    30. Sidik, Betha. 2012. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung : Informatika.
    31. Kartini., Budi Utami F., dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Jurnal Semnas Teknomedia. ISSN : 2302-3805, 27-25 – 27-34.
    32. Yudhanto, Y., dan Agus Purbaya. 2014. Toko Online dengan PHPdan MySQL. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    33. Rahman, Su. 2013. Cara Gampang Bikin CMS PHP Tanpa Ngoding. Jakarta : PT TransMedia.
    34. 34,0 34,1 Sidik, Betha. 2017. Pemrograman Web dengan PHP7. Bandung : Informatika.
    35. 35,0 35,1 35,2 35,3 35,4 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011, “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    36. Pekei, Beni. Djumilah Hadiwidjojo dkk.2014. The Effectiveness Of Local Asset Management (A Study On The Goverment Of Jayapura). International Journal of Business and Management Invention.
    37. Irma Yunita dan Joni Devira. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi”.
    38. Ratna Rambu Tagu Soba dan dkk. 2012. “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web”.
    39. Jery Ariska dan M. Jazman. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Sekolah Menggunakan Teknik Labelling QR Code”
    40. Maria Rosario Borroek (2014), “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada STIKOM Dinamika Bangsa Jambi”.
    41. Khaled El-Akruti; Richard Dwight; Tieling Zhang. 2016. “Exploring structure and role of engineering asset management system in production organisations”. Int. J. of Strategic Engineering Asset Management, 2016 Vol.3, No.1, pp.1 – 22
    42. Jingjing Zhong, Peter W. Tse dan Samuel K.S. Fung. 2016. “Investigating engineering asset management standards (PAS-55) adoption and performance evaluation in information management: case study in Hong Kong”. Int. J. of Strategic Engineering Asset Management, Vol.3, No.1, pp.45 – 54.
    43. Ruth N. Bolton, Katherine N. Lemon, dan Peter C. Verhoef. 2004. ““The Theoretical Underpinnings of Customer Asset Management: A Framework and Propositions for Future Research”. Journal of the Academy of Marketing Science. Volume 32, Issue 3, July 2004.
    44. M. Shahidehpour dan R. Ferrero. 2005. “Time management for assets: chronological strategies for power system asset management“. IEEE Power and Energy Magazine.Volume: 3, Issue: 3, May-June 2005.

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A : [1]

    A.1 Kartu Bimbingan Skripsi
    A.2 Surat Keterangan Observasi PT Industira
    A.3 Surat Keterangan Implementasi Program
    A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF) Semester Ganjil 2017/2018
    A.5 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
    A.6 Daftar Nilai
    A.7 Sertifikat TOEFL
    A.8 Sertifikat PROSPEK
    A.9 Sertifikat Seminar IT Nasional
    A.10 Sertifikat Seminar IT Nasional
    A.11 CV (Curriculum Vitae)
    A.12 Ijazah SMA

    LAMPIRAN B : [2] [3]

    B.1 Data Pendukung Prosedur
    B.2 Data Aset Excel

    Contributors

    Felita