SI1414480451

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SISTEM LAPORAN PENJUALAN SEBAGAI INFORMASI TRANSAKSI

PADA WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFÉ

BERBASIS YII FRAMEWORK

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1414480451
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM LAPORAN PENJUALAN SEBAGAI INFORMASI TRANSAKSI

PADA WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE

BERBASIS YII FRAMEWORK

Disusun Oleh :

NIM
: 1414480451
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN SISTEM LAPORAN PENJUALAN SEBAGAI INFORMASI TRANSAKSI

PADA WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE

BERBASIS YII FRAMEWORK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412483008
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 16008
   
NID : 14012

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN SISTEM LAPORAN PENJUALAN SEBAGAI INFORMASI TRANSAKSI

PADA WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE

BERBASIS YII FRAMEWORK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414480451
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( ________ )
 
( ________ )
 
( ________ )
NID : ____
 
NID : ____
 
NID : ____


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM LAPORAN PENJUALAN SEBAGAI INFORMASI TRANSAKSI

PADA WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE

BERBASIS YII FRAMEWORK

Disusun Oleh :

NIM
: 1414480451
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414480451

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Raharja Internet Cafe atau yang sering disebut dengan RIC merupakan salah satu fasilitas yang berada di STMIK Raharja. Menyediakan segala kebutuhan Pribadi Raharja dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan seperti Printer, Scan, instal iPad, juga menyediakan Aksesoris perangkat teknologi seperti komputer dan iPad di RIC juga melayani service komputer dan iPad. Dengan hal ini, dibutuhkan sistem yang bisa merekam seluruh kegiatan transaksi yang terjadi agar seluruh kegiatan transaksi yang terjadi di RIC ini bisa terekam. Kegiatan transaksi ini dapat terlihat dari Laporan Penjualan yang dalam hal ini masih menjadi kendala, karena sistem yang berjalan saat ini masih konvensional. Dan dengan dasar pemikiran ini, dibuatlah suatu sistem yang dapat merekam seluruh kegiatan pada RIC. Penelitian ini, terdapat 3 (tiga) permasalahan dengan didukung oleh 4 (empat) metode penelitian dan 3 (tiga) ruang lingkup.Terdapat 15 (lima belas) final draft elisitasi yang dibuktikan dengan pencapaian strategy. Pada pengembangan sistem ini terdapat 3 (tiga) manfaat yang ditemukan pada rumusan masalah, serta 2 (dua) metode perancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan UML (Unified Modelling Language). Dari apa yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini diharapkan mampu menyediakan informasi transaksi dengan menerapkan sistem Lporan Penjualan pada Website Raharja Internet Café.

Kata Kunci: Raharja Internet Cafe (RIC), Transaksi, Laporan Penjualan.

ABSTRACT

Raharja Internet Cafe or often called RIC is one of the existing facilities in STMIK Raharja. Providing all the needs of Pribadi Raharja in carrying out lectures such as Printer, Scan, iPad install, also provides accessories technology devices such as computers and iPad in RIC also serve computer and iPad services. With this, it takes a system that can record all transaction activity that occurs so that all transaction activities that occur in this RIC can be recorded. This transaction activity can be seen from the Sales Report which in this case is still a constraint, because the current system is still conventional. And with this premise, a system is created that can record all activities in the RIC. This research, there are 3 (three) problems supported by 4 (four) research methods and 3 (three) scope.There are 15 (fifteen) final design elicitation as evidenced by the achievement of strategy. In the development of this system there are 3 (three) benefits found in the formulation of the problem, and 2 (two) HIPO program design methods (Hierarchy Plus Input Process Output) and UML (Unified Modeling Language). From what has been described above, this study is expected to provide transaction information by applying the Sales Lporan system on the Website Raharja Internet Cafe

Keywords: Raharja Internet Cafe (RIC), Transaction, Sales Report

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul dari laporan ini yaitu “Penerapan Sistem Laporan Penjualan Sebagai Informasi Transaksi Pada Website Raharja Internet Cafe Berbasis Yii Framework".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat pelulusan. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam pengerjaan Laporan Skripsi ini telah memberikan melibatkan banyak yang di sadari oleh penulis bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan lancar seperti yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, disini penulis sampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada::

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M. Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. K Hap (Eka Purnama Harahap, S.Kom) selaku pembimbing pertama, terima kasih banyak atas bimbingannya yang dengan sabar memberikan arahan serta saran kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan semangat dan penuh ilmu.

  5. Mamoi (Qurotul Aini, S.Kom.,MTI) selaku pembimbing kedua, terima kasih banyak atas bimbingannya dan arahannya sehingga sabar dalam memberikan arahan serta saran kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan semangat dan penuh ilmu.

  6. Tim Teaching dan Romzi yang juga selalu memberikan arahan dan bantuannya dalam proses penelitian Skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  8. Kedua orang tua, adik serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  9. Teman-teman TimUR terutama TimUR 5: LATEL, Ryzen, Funtastic4 dan Lily.

  10. Pasukan RIC yang selalu memberikan keceriaan dan bersama baik suka maupun duka dalam menjalani Skripsi ini.

  11. Teman-teman seperjuangan Andri Yanti Irmawan, Fitria Arnita, Yasinta Addaafi’ah dan Gista Melandy yang selalu senantiasa memotivasi, serta memberikan semangat.

  12. Wahyu Setya Wardana yang senantiasa mendampingi, memotivasi dan memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

  13. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungannya dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 17 Juli 2018
Ririn Eka Cipta Devi
NIM. 1414480451

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo Yii Framework

Gambar 3.1. Logo Sky Computer

Gambar 3.2. Logo RIC

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Raharja Raharja Internet Cafe

Gambar 3.4. Flowchart Sistem yang Berjalan

Gambar 3.5. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.6. Aktivity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.7. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1. Flowchart Sistem Usulan

Gambar 4.2. Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.5. Rancangan Program HIPO

Gambar 4.6. Time Story Laporan Perhari

Gambar 4.7. Laporan Penjualan Perproduk

Gambar 4.8. Laporan Penjualan Perkategori

Gambar 4.9. Laporan Penjualan Perbulan

Gambar 4.10. Laporan Penjualan Harian

Gambar 4.11. Status Order

Gambar 4.12. Button Export

Gambar 4.13. Jumlah Invoice

Gambar 4.14. FAQ RIC

Gambar 4.15. Video Tutorial

Gambar 4.15. Penjualan ATK

Gambar 4.16. Penjualan Minuman

Gambar 4.17. Penjualan Print

Gambar 4.18. Email Invoice

Gambar 4.19. Backoffice

Gambar 4.20. Evaluasi Blackbox Testing Order Reports

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Admin

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Orders Report

Gambar 4.23. Tampilan Laporan Penjualan Perproduk

Gambar 4.24. Tampilan Laporan Penjualan Perkategori

Gambar 4.25. Tampilan Laporan Penjualan Perbulan

Gambar 4.25. Tampilan Laporan Harian Perminggu

Gambar 4.26. Tampilan Menu Order

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi juga ikut berkembang dengan sangat pesat. Untuk itu, sistem informasi telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap aspek kehidupan contohnya saja seperti dalam bisnis. Banyak perusahaan-perusahaan maupun instansi-instansi yang menggunakan sistem informasi ini sebagai upaya dalam meningkatkan usahanya. Tanpa disadari, sistem informasi ini menjadi sumber daya yang juga tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain.

Kemampuan dalam mengakses dan mengelola data serta tersedianya informasi secara cepat, tepat dan akurat, merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi pelaku bisnis maupun konsumen. Dalam menunjang hal tersebut, maka diperlukan sistem informasi yang dapat mengelola data administrasi penjualan yang mendukung seluruh aktifitas transaksi yang terjadi.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam SAK pada Jurnal yang ditulis oleh Judhistia P. J. Baramuli dan Herman Karamoy (2014) [1] “Sistem Infomasi Penjualan merupakan suatu bagian dari sub unit informasi bisnis yang mencangkup sekumpulan prosedur dalam melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, dan membuat dokumen serta informasi penjualan untuk kepentingan manajemen atau bagian lain yang berkepentingan. Dimulai dengan diterimanya order hingga mencatat hutang dan piutang dagang”. Raharja Internet Cafe atau yang sering disebut dengan RIC merupakan salah satu fasilitas pada Perguruan Tinggi Raharja yang menyediakan kebutuhan bagi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan. Pada proses transaksi penjualan, laporan di catat dalam buku penjualan yang akan di input ke dalam Googlsheet perharinya dan kemudian direkap menjadi Laporan Penjualan Perbulan Raharja Internet cafe. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membuat laporan penjualan perhari maupun perbulan dibutuhkan sistem yang dapat merekap laporan penjualan secara otomatis melalui website RIC.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka hal ini melandasi penulis dalam melakukan penelitian yang kemudian di dokumentasikan dalam laporan Skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Laporan Penjualan Sebagai Informasi Transaksi Pada Website Raharja Internet Cafe Berbasis Yii Framework”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan awal dari setiap penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Dalam rumusan masalah, suatu pernyataan akan dicarikan jawaban melalui pengumpulan data. Dalam penelitian, rumusan masalah adalah salah satu faktor yang cukup penting dalam mentukan jalannya penelitian.

Seperti yang telah dijabarkan dalam latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, dimana penjualan di Raharja Internet Cafe alur penjualan yang belum terekam dengan jelas. Metode penjualan yang diterapkan pun masih konvensional tanpa adanya media serta bukti aktivitas penjualan.

Pada sistem yang berjalan saat ini, penjualan di Raharja Internet Cafe dilakukan secara konvensional, lalu setiap transaksi pembelian dicatat pada kertas, setelah itu di input ke Google Sheet untuk Laporan penjualan perharinya. Dari penjelasan tersebut, terlihat kurang maksimal karena metode tersebut dikhawatirkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan penjualannya.

Hal ini terlihat jelas bahwa Raharja Internet Cafe membutuhkan sebuah sistem yang mampu menampilkan aktivitas penjualan sehingga tidak terjadi lagi kesalahan dalam pencatatan penjualan. Dengan begitu proses penjualan dapat terekam dengan jelas.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apakah sistem informasi penjualan pada Raharja Internet Cafe dapat memberikan data yang akurat?

  2. Apakah proses sistem informasi penjualan pada Raharja Internet Cafe berjalan dengan efektif dan efisien?

  3. Apakah sistem yang dibuat dapat menjadi solusi terhadap masalah-masalah pada laporan penjualan di Raharja Internet Cafe?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dibutuhkan agar dalam pembahasan permasalahan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik. Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini yang akan dibahas diantaranya, informasi penjualan pada website Raharja Internet Cafe. Berikut ruang lingkup penelitian yang berkisar pada laporan penjualan yang terdapat pada website Raharja Internet Cafe.

  1. Raharja Internet Café.

  2. Website E-Commerce Raharja Internet Café.

  3. Laporan Penjualan di Raharja Internet Cafe.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu menjabarkan secara jelas hasil dari penyelesaian masalah yang diharapkan dari objek yang dipilih. Tujuan penelitian ini di sesuaikan dengan rumusan masalah yang jawabannya tedapat pada kesimpulan penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui apakah sistem informasi penjualan pada Raharja Internet Cafe telah dapat memberikan data yang akurat?

  2. Untuk mengetahui kinerja dari sistem informasi penjualan pada Raharja Internet Cafe apakah telah dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

  3. Untuk merancang sistem yang dibutuhan sehingga dapat menjadi solusi terhadap masalah-masalah pada laporan penjualan di Raharja Internet Cafe.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu terjawabnya rumusan masalah dan tercapainya tujuan dari penelitian yang dilakukan.

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menampilkan data laporan penjualan pada backoffice website Raharja Internet Cafe secara akurat.

  2. Mempermudah dalam proses pembuatan laporan penjualan secara efektif dan efisien sehingga dapat menyediakan perpaduan akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai atau staff Raharja Internet Cafe.

  3. Mengurangi resiko kesalahan penginputan data penjualan pada saat pembuatan laporan keuangan yang terjadi karena human error.

Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan dalam menggambarkan dan mengumpulkan data dari sumber atau objek penelitian secara langsung dari dalam mendapatkan data yang akurat dan relevan. Dalam laporan Skripsi ini, penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa, Metode Perancangan, dan Metode Pengujian.

Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamtan langsung pada objek yang diteliti. Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Raharja Internet Cafe di Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada untuk mendapatkan data yang akan dianalisa dan evaluasi masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

  3. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

  4. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, data yang dikumpulkan diperoleh dari buku atau literatur lainnya serta menggali teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisa kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur proses sistem penjualan pada website Raharja Internet Cafe. Dalam penggambarannya meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram dan activity diagram.

Metode Pengujian

Metode pengujian dalam penelitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua fungsi sistem berjalan dengan baik dan untuk mengeliminasi kesalahan sistem yang mengkin terjadi pada saat sistem di terapkan. Dalam penelitian ini, metode pengujian menggunakan metode Black Box Testing untuk melakukan pengetesan spesifikasi fungsional sistem dan perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan memahami Laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan laporan ini dengan mengikuti aturan penulisan yang ada dan mengelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB ini berisi kutipan-kutipan buku, jurnal juga sumber lainnya yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi ini berupa teori-teori yang merupakan pengertian dan definisi serta menjelaskan tentang teori-teori umum dari sistem penjualan dan teori khusus yang berkaitan dengan analisa seperti Definisi Penjualan, Definisi Transaksi, Definisi Pelanggan, Definisi Website, Definisi Dashboard, Definisi SWOT. Serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Isi dari BAB ini adalah gambaran dan sejarah singkat Raharja Internet Cafe, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai rancangan sistem usulan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan UML (unified modeling language), testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, dan konfigurasi sistem usulan.

BAB V PENUTUP

Isi dari BAB ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil dari analisa berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2)[2], sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Maniah, dkk (2017:1)[3], sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.

Menurut Kasman Rukun dan B. Herawan Hayadi (2018:2)[4], kata Sistem mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan atara satu dengan yang lainnya.

Jadi, dari 3 (tiga) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari jaringan kerja yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Menurut Wilkinson et al (2000) dalam buku Sri Mulyani (2016:4) [5], mengatakan ada beberapa karakteristik sistem, yaitu:

  1. Sistem mempunyai komponen-komponen, Komponen-komponen ini berupa subsistem baik berupa fisik, maupun abstrak.

  2. Komponen-komponen sistem harus terintegrasi (saling berhubungan), Dalam melakaukan pekerjaannya, komponen-komponen dalam sistem harus saling terintegrasi satu sama lain.

  3. Sistem mempunyai batasan sistem, Batasan sistem yaitu sebuah batasan-batasan yang bisa memberikan gambaran pemisah antara lingkup sistem dengan batas luar sistem.

  4. Sistem memunyain tujuan yang jelas, Tujuan sistem merupakan target atau hasil akhir yang sudah dirancang oleh pembuat sistem dimana tujuan ini menjadi titik koordinat komponen-komponen sistem dalam bekerja sehingga tujuan dari sistem tersebut bisa dicapai.

  5. Sistem mempunyai lingkungan, Lingkungan luar sistem adalah lingkungan diluar batas-batas sistem sedangkan lingkungan dalam sistem adalah lingkungan yang mewadahi komponen-komponen (subsistem) yang ada dalam sistem.

  6. Sistem mempunyai input, proses dan output, Untuk mencapai tujuannya, sistem memerlukan inputan dari pengguna sistem. Inputan tesebut akan dijadikan parameter sebagai bahan baku untuk pengolah data. Setelah sistem menerima inputan dari user, maka sistem akan memproses data tersebut sesuai dengan perintah ataupun program yang sudah ditanamkan dalam sistem. Kemudian sistem akan memberikan output dari hasil pengolahan data yang sudah di input oleh user tersebut.

Klasifikasi Sistem

Beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasi sistem yang relevan dengan sistem yang relevan dengan sistem informasi yang dijabarkan sebagai berikut:

  1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

  2. Sistem Tiruan (Artifical System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.

  3. Sistem Deterministik (Deterministic System) bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini menentukan jenis keluarannya.

  4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu tidak ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

  5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau pengguna sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  6. Sistem Terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unkown input or output).

  7. Sistem Relatif Tertutup (Relatively Closed System) sistem ini melakukan pertukaran sumber daya dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah diitentukan terlebih dahulu dengan baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:40) [6], data adalah fakta yang belum di evaluasi sebagai bahan mentah informasi.

Menurut Adyanata Lubis (2016:1)[7], adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu.

Menurut Canggih Ajika Pamungkas (2017:1)[8], data adalah merupakan nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian.

Dari ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menggambarkan suatu objek atau kejadian yang dapat diolah menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut L. Tri Wijaya Nata K. dan Debrina Puspita A (2016:11)[9], berikut merupakan kasifikasi data, yaitu:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Variabel adalah karakteristik atau atribut yang menunjukan nilai-nilai tertentu. Di bagi 2 (dua) yaitu:

    1. Variabel kualitatif adalah data yang ditempatkan dalam kategori berbeda menurut beberapa karakteristik atau atribut.

    2. Variabel kuantitatif adalah berupa numerik dan dapat diurutkan atau diperingkat.

  3. Berdasarkan Skala Pengukuran Data

  4. Berdasarkan skala pengukurannya, data dibagi menjadi:

    1. Data Nominal, klasifikasi data dalam kategori yang saling terpisah (nonoverlapping) di mana tidak menunjukan rangking atau urutan dalam data.

    2. Data Ordinal, klasifikasi data dalam kategori yang dapat diurutkan, meskipun tidak terlihat perbedaan seksama antar urutan.

    3. Data Interval, pengukuran dengan adanya peringkat atau urutan data dan ada perbedaan antar unit dalam pengukuran.

    4. Data Rasio, pengukuran dengan proses pengukuran seperti karakteristik dalam interval, namun angka nol disini mempunyai arti.

  5. Berdasarkan Sumber Data

  6. Dapat di kategorikan sebagai berikut:

    1. Data Primer, mengacu pada yang dihasilkan oleh peneliti untuk masalah tertentu atau keputusan.

    2. Data Sekunder, data yang dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan tertentu.

  7. Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data.

  8. Berdasarkan waktu pengumpulan data dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

    1. Data time series, data yang dikumpulkan pada elemen yang sama untuk periode waktu yang berbeda.

    2. Data Cross Section, data yang dikumpulkan pada elemen yang berbeda pada poin waktu yang sama priode waktu yang sama.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:9)[2], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:21)[6], informasi adalah suatu pertambahan ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

Menurut Sri Mulyani (2016:14)[10], informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membuthkan.

Jadi dapat disimpulkan dari tiga pengertian diatas, definisi dari informasi yaitu data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi suatu organisasi atau individu yang membutuhkan.

Kualitas Informasi

Menurut Romney dan Steinbart (2015) pada buku Sri Mulyani (2016:13)[10], mengemukakan bahwa kualitas informasi yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Relevan

  2. Informasi bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mengevaluasi pristiwa masa lalu dan masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi.

  3. Andal

  4. Informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.

  5. Lengkap

  6. Informasi disajikan selengkap mungkin, yaitu mencangkup semua informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

  7. Tepat Waktu

  8. Informasi di sajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan informasi.

  9. Dapat Dipahami

  10. Informasi yang disajikan disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.

  11. Dapat Diverifikasi

  12. Informasi yang disajikan apabila di lakukan pengujian hasilnya tetap menunjukan simpulan yang tidak jauh berbeda.

  13. Dapat Diakses

  14. Informasi tersedia saat dibutuhkan dan dengan format yang dapat digunakan.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:11)[2], Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibanding biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras:

  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkatkan untuk tingkat-tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk analisis:

  4. Merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisi yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan:

  6. Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat meningkat sesuai dengan mekanisme yang tinggi.

  7. Biaya perubahan:

  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya operasi:

  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Siklus Hidup Informasi

Menurut Maniah, dkk (2017:2)[3], Siklus Hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diformulasikan, dirasionalisasikan dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang/tidak digunakan lagi.

  1. Bagaimana informasi diciptakan: Systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environmental (berhubungan denganlingkungan).

  2. Bagaimana informasi disampaikan: one-to-many, one-to-one.

  3. Bagaimana informasi setelah dikelola: Kopleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas menajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.

  4. Jenis informasi yang diciptakan: Diciptakan dan disimpan secara informal, diciptakan dan disimpan secara formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012) yang dikutip oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[11], sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:13)[2], sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:8) [12], sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.

Jadi dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen sistem dalam organisasi yang diproses menjadi informasi yang disediakan untuk pengguna.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Dani Ramdani (2018:33)[13] yang mengacu pada pendapat Turban et al dalam buku Information Technology for Management mengemukakan bahwa dasar klasifikasi sistem informasi terdapat 4 (empat) kelompok, yaitu:

  1. Berdasarkan Struktur Organisasi

  2. Mengikui struktur hierarki tradisional dan paling banyak di pakai oleh organisai. Cirinya adalah sistem yang diorganisasi sesuai hierarki diaman setiap sistem pada jenjang yang lebih tinggi ditopang sejumlah sistem dari jenjang dibawahnya. Sistem yang dikenal pada klasifikasi ini adalah:

    1. SI Departement, umumnya memiliki sejumlah program aplikasi untuk satu departement atau satu fungsi area.

    2. SI Enterprise, kumpulan dari seluruh aplikasi departemen-departemen yang ada dan menjadi satu sistem yang terintegrasi seperti Enterprise Resource Planning (ERP).

    3. Sistem Antarorganisasi, sistem terkoneksi pada beberapa organisasi seperti Interorganizational Information System (IOS).

  3. Berdasarkan Area Fungsional

  4. Pada jenjang departemen menyokong area fungsional. Pada area fungsional, sejumlah pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang-ulang dilakukan menjad intisari aktivitas organisasi.

  5. Berdasarkan Dukungan yang Diberikan

  6. Tidak mengikuti suatu fungsi, tetapi berdasarkan pada jenis dukungan yang diberikan. Dibagi menjadi:

    1. Sistem pengelolaan transaksi (transaction processing system).

    2. Sistem Informasi Manajemen.

    3. Sistem menejemen pengetahuan (knowladge management system).

    4. Sistem automasi kantor.

    5. Sistem dukungan keputusan (decision support system).

    6. Sistem informasi enterprise.

    7. Sistem dekungan kelompok.

    8. Sistem dukungan intelijen.

  7. Berdasarkan Arsitektur Sistem

  8. Menjelaskan seberapa spesifik komputer, jaringan, basis data dan fasilitas lainnya ditata dan bagaimana semua terhubung, dijalankan dan dikelola. Dibagi menjadi:

    1. Sistem berbasis mainframe.

    2. Standalone personal computer.

    3. Sistem komputasi terdistribusi atau jaringan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku yang ditulis Rizki Ahmad Fauzi (2017:19)[14] mengemukakan bahwa sistem informasi tediri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

  1. Blok Masukan

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan.

  3. Blok Model

  4. Terdiri dari prosedur, logika dan model metematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang berguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hassil dari produk suatu sistem informasi.

  7. Blok Tekonologi

  8. Suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengiriman keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu:

    1. Orang (Brainware), orang-orang yang mengetahui dan mengoperasikan suatu sistem informasi.

    2. Perngkat Lunak (Software), program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan mengintruksikan dalam rangka memproses model yang diterapkan.

    3. Perangkat Keras (Hardware), terdiri dari bermacam-macam alat yang menyediakan dukungan fisik untuk blok lainnya.

  9. Blok Basis Data

  10. Kumpulan data yang saling berhubungan dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Teori Khusus

Definisi Penjualan

Menurut Philip Kotler dalam buku yang di tulis Johnson Alvonco (2014:236)[15], mengemukakan bahwa penjualan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, memengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditrawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Menurut Maimunah dkk (2016) [16], Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan.

Menurut Asep Rahman dan Asep Deddy Supriatna dalam Jurnal Algoritma (2015) [17], penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang dilahirkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan.

Jadi, menurut ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan proses kegiatan ekonomi yang dimaksudkan untuk mencari pembeli untuk memperoleh keuntungan.

Definisi Laporan

Menurut CHR. Jimmy L. Gaol (2015:389)[18], laporan pada dasarnya merupakan alat penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain, terutama dari seorang pejabat/petugas kepada pejabat atau petugas lain dalam suatu sistem administrasi.

Menurut B. Lewis Keeling et al (1978:724) dalam buku yang ditulis CHR. Jimmy L. Gaol (2015:389)[18], laporan biasanya dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi manajemen informasi dan sebagai hasil tahapan dari sistem informasi, dipersiapkan untuk menggambarkan posisi keuangan atau hasil-hasil operasional masa depan, guna untuk mengevaluasi para karyawan dan kinerja mereka serta untuk berperan sebagai alat mengontrol operasional masa mendatang.

Menurut TIM EDU PENGUIN (2017:2)[19], laporan adalah jenis dokumen yang berisi paparan pristiwa atau kejadian yang telah dilakukukan seseorang kelompok atas dasar tanggung jawab yang dibebankan.

Jadi dapat disimpulkan dari 3 (tiga) pengertian diatas bahwa laporan adalah dokumen yang berisi informasi sebagai bahan evaluasi terhadap suatu sistem administrasi ataupun kinerja karyawan untuk mengontrol perusahaan/organisasi di masa mendatang.

Fungsi Laporan

Menurut CHR. Jimmy L. Gaol (2015:389)[18], selain sebagai alat untuk menyampaikan informasi, laporan juga berfungsi sebagai berikut:

  1. Bentuk pertanggungjawaban oleh orang yang diberi tugas,

  2. Bahan/landasan bagi pimpinan lembaga/perusahaan dalam mengambil kebijakan/keputusan,

  3. Alat bagi pimpinan untuk melakukan pengawasan,

  4. Dokumen untuk bahan studi bagi yang memerlukan,

  5. Sumber pengalaman bagi orang lain.

Konsep Dasar Transaksi

Definisi Transaksi

Menurut Lia Mulyani (2014:18)[20], transaksi adalah segala aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, seperti menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar biaya-biaya lainnya.

Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:31)[21], transaksi adalah sebuah pristiwa yang memengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasinya sebagai unit kerja.

Menurut Agus Wahyu Widodo dan Diva Kurnianingtyas (2017:138)[22], transaksi adalah sebuah unit dari eksekusi program yang mengakses dan mungkin update dari berbagai item data.

Jadi dapat disimpulkan bahwa transaksi adalah segala aktivitas perusahaan yang mempengaruhi dan penting bagi unit kerja dan keuangan perusahaan.

Jenis Transaksi

Menurut Lia Mulyani (2014:18)[20], transaksi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

  1. Transaksi Internal, transaksi yang melibatkan hanya bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan.

  2. Transaksi Eksternal, transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan, seperti transaksi penjualan, pembelian, pembayaran utang-piutang dan lain sebagainya.

Bukti Transaksi

Menurut Lia Mulyani (2014:18)[20], transaksi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

  1. Bukti Transaksi Internal, bukti pencatatan kegiatan kejadian dalam perusahaan itu sendiri, biasanya berupa memo dari pimpinan atau orang yang ditunjuk.

  2. Bukti Transaksi Eksternal, bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Bukti ini antara lain:

    1. Faktur (Invoice), perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, dibuat oleh pihak penjualan disampaikan kepada pihak pembeli.

    2. Kwitansi (Official Receipt), bukti pembayaran uang yang dibuat oleh pihak penerima uang.

    3. Nota debet (Debit Memo), perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu perusahaan/badan usaha kepada langganannya, bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah tertentu.

    4. Nota Kredit (Credit Memo), perhitungan atau pemberitahuan yang di kirim oleh suatu perusahaan/badan usaha kepada langganannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu.

    5. Cek (Check), surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang yang tetulis kedalam lembaran cek.

    6. Bilyet Giro, surat perintah dari suatu nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindahbukukan sejulah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank lain.

    7. Rekening Koran, bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya.


Konsep Dasar E-Commerce

Menurut Rintho Rante Rerung (2018:19) [23], ada 5 (lima) konsep dasar pada e-commerce yaitu:

  1. Automation, otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep “enterprise resource planning”).

  2. Streamlining/Integration, proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif (konsep “just in time”).

  3. Publishing, kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic cataloging”).

  4. Interaction, pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human error (konsep “electronic data interchange”).

  5. Transaction, kesepakatan dua pelaku bisnis untuk berinteraksi dengan melibatkan instusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”).

Definisi E-Commerce

Menurut Beranda Agency (2014:1)[24], menyimpulkan bahwa e-commerce berkaitan dengan transaksi jual beli yang dilakukan secara digital dengan menggunakan komputer yang tersambung dengan internet.

Dari Program Studi Akuntansi FEB Univ. Ma Chung (2018:208)[25], e-commerce adalah dimana dalam suatu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara belanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”.

Menurut Rintho Rante Rerung (2018:18)[23], e-commerce dapat didefinisikan sebagai arena terjadinya transaksi atau pertukaran informasi antara penjual dan pembeli di dunia maya.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa e-commerce yaitu suatu kegiatan transaksi tual beli yang dlakukan secara digital dengan memanfaatkan jaringan internet.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Budi Harsanto (2014:2)[26], Internet (Interconnection Networking) yang berarti terkoneksinya komputer dalam jaringan, dimana jaringannya bersifat global.

Menurut Dr. Rusman (2017:235)[27], internet atau interconnetion networking adalah dua komputer atau lebih yang memiliki konektivitas membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia secara global (international), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.

Menurut Edy Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014:12)[28] adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan atara satu dengan yang lain diseluruh penjuru dunia.

Menurut Yohanes Rifai (2014:86)[29] internet adalah singkatan dari Interconnection Network yang secara harafiah berarti hubungan antar jaringan komputer (network).

Dari 4 (empat) definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi dari internet atau interconnection network merupakan suatu sistem jaringan yang saling berinteraksi dan berhubungan secara global.

URL (Uniform Resource Locators)

Menurut Edy Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014:34)[28] yang dimaksud URL (Uniform Resource Locators) adalah sebuah alamat unik yang dimiliki web page.

Oleh Tim EMS (2015:203)[30], URL diartikan sebagai untaian karakter dalam bentuk standar yang digunakan untuk mereferensikan lokasi dari sebuah sumber daya tertentu di WWW (word wide web).

Menurut Fathurrahman (2014:108)[31] URL adalah sebuah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukan alamat suatu website.

Dari 3 (tiga) pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa URL adalah sebuah alamat unik yang menunjukan suatu alamat suatu website.

Definisi WWW (World Wide Web)

Menurut Beranda Agency (2014:22)[24], WWW merupakan jaringan yang menghubungkan jaringan-jaringan lokal ke dalam suatu jaringan global dimana suatu komputer di negara tertentu dapat langsung berkomunikasi dengan komputer dinegara lain.

Oleh Menurut Edy Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014:34)[28] World Wide Web (WWW) merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.

Menurut Sharon E. Smaldino, Deborah L Lowther dan James D. Russell (2014:261)[32] URL adalah World Wide Web (WWW) merupakan sebuah jaringan dari jaringan-jaringan yang memungkinkan untuk mengakses, melihat dan menyimpan dokumen yang bisa meliputi teks, data, suara, dan video.

Menurut Jadi dari 3 (tiga) pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa World Wide Web (WWW) merupakan penghubung antar jaringan secara global melalui komputer yang terhubung dengan internet.

Definisi Online

Menurut Asep Somantri dkk dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:71)[33] online merupakan keadaan dimana komputer terhubung dengan internet baik sedang digunakan atau tidak oleh pengguna komputer tersebut.

Menurut Khanna Tiara dalam Technomedia Journal (2016:66)[34], Online adalah jika kita sedang terhubung dengan internet, baik itu terhubung dengan media sosial, email dan berbagai jenis akun lainnya yang di pakai atau digunakan lewat internet.

Menurut Givo Almuttaqin dalam Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi (2016:53)[35] online adalah suatu keadaan yang sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi.

Jadi dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa online adalah keadaan dimana komputer sedang terhubung dengan jaringan internet sehingga bisa dapat saling berinteraksi dengan perangkat lainnya.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Fitri Marisa (2017:1)[36]

website dapat diartikan sebagai kumpulan dari halaman-halaman situs yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain di dalam World Wide Web (WWW).

Menurut Jefferly Helianthusonfri (2014:2)[37] website adalah sebuah kumpulan halaman yang ada di internet yang bisa diakses dari seluruh dunia menggunakan jaringan internet.

Menurut Rohi Abdulloh (2016:1) [38]

website atau disimgkat web, dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri atas laman yang berisi informasi dalam bentuk digital yang disediakan melalui jalur koneksi internet.

Dari 3 (tiga) pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah sekumpulan halaman yang terangkum dalam sebuah domain yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet.

Jenis-jenis Website

Menurut Menurut Ricky Rachmanto (2015:3)[39], jenis-jenis website sebagai berikut:

  1. Website Statis, jenis website ini selalu di update secara berkala. Di website ini hanya akan diperbarui (di update) oleh pemiliknya, dan website statis ini hanya terdiri satu halaman tertentu saja.

  2. Website Dinamis, jenis website ini sering di update oleh pemiliknya, tidak hanya fokus pada satu halaman sederhana saja, tapi bisa banyak halaman.

  3. Website Interaktif, jenis website ini memungkinkan pengguna web dapat berinteraksi sesama pengguna lain atau dengan website itu sendiri.

Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Menurut Feri Djuandi (2016:1)[40], framework di dalam sebuah bahasa pemrograman komputer secara umum bisa dijabarkan sebagai sebuah kerangka kerja yang mengatur pembuatan aplikasi.

Menurut Ali Zaki dan Edy Winarno (2015:18)[41], framework adalah software yang berisi library yang amat banyak serta menyediakan interoperabilitas bahasa pemrograman.

Menurut Jubilee Enterprise (2017:86)[42], framework merupakan kerangka kerja untuk membantu kita membangun aplikasi namun dengan hanya menggunakan perintah-perintah singkat.

Dari ketiga pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa framework merupakan kerangka kerja yang dapat membantu dalam pembuatan aplikasi dengan menyediakan interoperabilitas bahasa pemrograman.

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal (2015)[43] Yii merupakan framework atau kerangka kerja PHP yang berbasis komponen dan berkinerja tinggi dalam pengembangan aplikasi web dengan skala besar.

Menurut M. Wardhani dalam Doctoral dissertation STMIK AKAKOM YOGYAKARTA (2017:8)[44] Yii merupakan framework PHP yang berbasis komponen bersifat open source yang bisa dikembangkan dalam aplikasi web.

Menurut Ariansyah dan Ahmat Josi dalam Jurnal Informatika (2018:26)[45] Framework Yii merupakan framework PHP yang berbasiskan komponen, yang dapat berkinerja tinggi untuk pengembangan sebuah aplikasi web yang berskala besar.

Dari 3 (tiga) pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Yii Framework merupakan kerangka kerja berbasis PHP yang bersifat open source yang digunakan untuk mengembangan sebuah aplikasi web.

Gambar 2.1. Logo Yii Framework

Fitur Yii Framework

Menurut Nurul Amri dkk dalam alam Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer (2017) [46] fitur-fitur yang ada dalam Yii Framework yaitu:

  1. MVC (Model View Controller), dengan MVC aplikasi menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.

  2. ORM (Object Relational Mapping), pekerjaan developer menjadi terbantu karena tidak perlu menulis query SQL yang rumit, cukup dengan memanggil fungsi-fungi tertentu.

  3. Form Input dan Validasi, membantu dalam urusan menangani input, karena para developer telah disediakan sejumlah validator yang akan memvalidasi inputan dari pengguna aplikasi dengan caa yang mudah.

  4. Widget, konsep di Yii yang menyediakan komponen-komponen user interface yang siap pakai.

  5. Autentikasi dan Aoutorisasi, mekanisme Autentikasi (login dan logout) dan Autorisasi (hak akses) terhadap pengguna sistem.

  6. Skin dan Tema, dengan konsep skinning dalam meng-costumize tampilan komponen user interface di aplikasi depat menggunakan CSS sedangkan dengan konsep theming dapat mengganti seluruh tampilan aplikasi dengan mudah.

  7. Web Service, Yii memiliki support yang cukup baik untuk membuat web service seperti men-generate spedifikasi WSDL service secara otomatis.

  8. Internationalization (I18N) dan Localization (L10N), Yii mensupport translasi pesan, tanggal dan format waktu sesuai dengan lokasi berada.

  9. Caching, aplikasi yang dirancang dapat menjadi lebih cepat.

  10. Penanganan Error dan Logging, segala pesan error yng keluar dari aplikasi yang di ditampilkan meudah dimengerti, menampilkan langsung log ataupun disimpan ke suatu file di server.

  11. Security, Yii memiliki fitur keamanan yang membantu dalam mencegah serangan-serangan seperti SQL Injection, XSS, CSRF, Cookie Tampering dan sebagainya.

  12. Dokumentasi yang lengkap, setiap metode dan properti sudah terdokumentasi dengan baik, buku (ebook) dan tutorial mengenai Yii juga lengkap dalam website.

  13. Unit dan Funcional Testing, Yii memiliki support penuh terhadap Test Driven Development, sehingga melakukan testing terhadap aplikasi klenih mudah dan menyenangkan.

  14. Extention, kontribusi dari pengguna-pengguna Yii dengan membuat widget, library ataupun component yang bisa dipakai dan belum ada di Yii secara Built-in.

Alur Kerja Pengembangan

Menurut M. Wardhani dalam Doctoral dissertation STMIK AKAKOM YOGYAKARTA (2017:8)[47] alur kerja pengembangan Yii sebagai berikut:

  1. Pengguna membuat permintaan dengan URL http://www.example.com/index.php?r=post dan server menangani permintaan dengan menjalankan skrip bootstrap index.php.

  2. Skrip bootstrap membuat sebuah instance aplikasi dan menjalankannya.

  3. Aplikasi mendapatkan rincian informasi permintaan pengguna dari komponen aplikasi bernama request.

  4. Widget, konsep di Yii yang menyediakan komponen-komponen user interface yang siap pakai.

  5. Aplikasi menentukan controller dan aksi yang diminta dengan bantuan komponen aplikasi bernama url Manager.

  6. Aplikasi membuat instance controller yang diminta untuk selanjutya menangani perintah pengguna. Controller menetukan aksi show merujuk pada sebuah metode bernama action Show dalam class controller. Kemudian membuat dan menjalankan filter terkait dengan aksi ini.

  7. Aksi membaca Post model di mana ID adalah 1 sari database.

  8. Aksi menyiapkan view (tampilan bernama show dengan model Post).

  9. view membaca dan menampilkan atribut model Post.

  10. view menjalankan beberapa widget.

  11. View menyiapkan hasil yang dipasangkan dalam layout (tata letak).

  12. Aksi mengakhiri pembuatan view dan menampilkan hasil akhir kepada pengguna (sharive, 2013).

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Supono dan Virdiandry Putratama (2016:3)[48], dapat disimpulkan bahwa PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatuu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Menurut Tim EMS (2016:1)[49], PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessing, merupakan bahasa scripting server dan merupakan tool yang powerful untuk membuat webpage yang dinamis dan interaktif.

Menurut Achmad Solichin (2016:11)[50], PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembang web.

Dari ketiga pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan suatu bahasa pemrograman berbasis web yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat di mengerti komputer.

Kelebihan PHP

Menurut Tim EMS (2016:68)[49], salah satu kelebihan PHP adalah kemudahannya untuk berinteraksi dengan database. Selain itu beberapa kelebihan lainnya yaitu:

  1. Aksesnya cepat karena ditulis ditengah kode HTML sehingga waktu respon programnya lebih cepat.

  2. Murah, bahkan gratis. Tidak perlu membayar untuk menggunakannya.

  3. Mudah dipakai, fitur dan fungsinya lengkap, serta cocok dipakai untuk membuat halaman web dinamis.

  4. Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi.

  5. Dukungan teknis banyak tersedia.

  6. Aman, pengunjung tidak akan bisa melihat kode PHP.

  7. Bisa di atur ulang atau customize karena software ini open source.

Definisi cPanel

Menurut Jubilee Enterprise (2015:11)[42], cPanel adalah sebuah aplikasi online untuk mengatur layanan web hosting dengan cepat dan mudah.

Menurut Adhi Prasetio (2014:406)[51], cPanel merupakan aplikasi khusus yang didesain untuk mengelola hosting yang di sewa.

Menurut Tim EMS (2015:46)[30], cPanel adalah salah satu produk CMS yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen sebuah situs web.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah aplikasi khusus yang digunakan untuk mengelola layanan web hosting dalam sebuah situs web.

Definisi CRUD

Menurut Yuniar Supardi (2015:86)[52], CRUD (Create Read Update Delete) merupakkan program untuk menambah, melihat, mengubah, dan menghapus data atau record di dalam database.

Menurut Anhar (2016:35)[53], CRUD adalah singkatan dari Create, Read, Update, Delete merupakan beberapa fungsi pengolahan data yaitu fungsi membuat, membaca, mengedit dan menghapus.

Menurut Jubilee Enterprise (2015:1)[54], CRUD merupakan istilah yang merujuk pada sebuah singkatan, yaitu Create, Read, Update dan Delete. Ketika membuat database, maka keempat unsur tersebut pasti akan terlibat. berikut penjelasan dari CRUD:

  1. Create: Proses menambah informasi baru ke dalam database.

  2. Read: Proses membaca informasi yang sudah ada di dalam database untuk ditampilkan ke jendela browser jika diperlukan.

  3. Update: Proses memperbarui informasi yang sudah ada di dalam database.

  4. Delete: Proses menghapus informasi yang ada di dalam database.

Dari ketiga pengertian di atas dapat sitarik kesimpulan bahwa CRUD adalah sebuah singkatan dari Create, Read, Update dan Delete yang berfungsi sebagai pengolah data yaitu fungsi membuat, membaca, mengedit dan menghapus database.

Definisi Rinfo

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2104:104)[55], Rinfo (Email Raharja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk Pribadi raharja.

Menurut Ary Budi Warsito dkk dalam jurnal CCIT (2015:43) [56], Rinfo adalah sebuah layanan email Gmail menggunakan platform Google yng disediakan khusus untuk Pribadi Raharja.

Menurut Untung Rahardja dkk dalam CogITo Smart Journal (2016:34)[57], Rinfo adalah media komunikasi sekaligus alat pendukung dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja.

Dari 3 (tiga) pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Rinfo adalah sebuah layanan Gmail dengan menggunakan platform Google sebagai media komunikasi sekaligus sebagai media pendukung pembelajaran yang disediakan khusus untuk Pribadi Raharja.

Konsep UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sri Mulyani (2016:36) [10], UML adalah sebuah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi.

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2013) yang dikutip dari buku J. Julia, I. Isrok'atun dan Indra Safari (2017:165)[58], UML adalah salah satu standar mendefinisikan requirement, membuat analisis dan design serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Menurut Diaz Wicaksono dkk dalam JTSiskom (2014:143) [59], UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak.

Berdasarkan ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendefinisikan requirement dalam pengembangan sistem dengan mendokumentasikan, menggambarkan dan membangun pemrograman berorientasi objek.

Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sri Mulyani (2016:43) [10], dan Indrajani (2015) [60], diagram-diagram yang termasuk di dalam UML, yaitu:

  1. Use Case Model, sekumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem kedalam notasi grafis, yang lebih terfokus pada penggambaran tujuan dari suatu sistem. Use Case diagram terdiri dari 3 (tiga) notasi, yaitu:

    1. Use Case Diagram, diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. elemen-elemen yang di gunakan sebagai berikut:

      • Sistem, batasan-batasan proses yang sudah di deskripsikan dalam sebuah sistem.

      • Aktor, elemen yang menjadi pemicu sistem, dapat berupa orang, mesin atau sistem lain yang berinteraksi dengan use case.

      • Use Case, potongan proses yang merupakan bagiaan dari sistem.

      • Association, menggambarkan interaksi antara use case dan aktor.

      • Depedency, menggambarkan relasi (relationship) antara dua use case. Ada 2 (dua) tipe dari depedency yaitu, tipe yang menghubungkan 2 (dua) tipe dari depedency yaitu, include yang merupakan tipe depedency yang menghubungkan dua use case dimana satu use case membutuhkan use case yang satunya, sedangkan extends merupakan tipe depedency yang menghubungkan dua use case dimana satu use case terkadang akan memanggil use case yang satunya, tergantung pada kondisi.

      • Generalization, menggambarkan peristiwa antara dua aktor atau use case dimana salah satu aktor atau use case mewarisi properties ke aktor atau use case yang satunya.

    2. Use Case Narrative, uraian deskripsi dari use case diagram.

    3. Use Case Scenario, diagram yang menggambarkan logika-logika (kemungkinan skenario) dari use case narrative.

  2. Activity Diagram, diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan aktor dengan alur-alur kerja use case. Berikut merupakan elemen dari activity diagram:

    1. Activities, elemen yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas.

    2. Transition, elemen yang menggambarkan transisi dari elemen yang satu ke elemen lainnya.

    3. Decisions, elemen yang digunakan untuk percabangan logika.

    4. Merge Point, elemen yang digunakan untuk menggabungkan percabangan proses.

    5. Start Point, elemen yang digunakan untuk memulai actifity diagram.

    6. End Point, elemen yang di gunakan untuk mengakhiri activity diagram.

    7. Synchronization, elemen yang digunakan untuk menggabungkan proses yang dipisahkan oleh concurrenc.

    8. Swimlines, elemen yang digunakan untuk memisahkan antara aktor san sistem ataupun antara aktor yang satu dengan aktor yang lain ataupun antara aktor yang satu dengan sistem yang lain.

    9. Sinyal, acuan waktu yang bisa dijadikan trigger (pemicu) untuk aktivitas tertentu.

  3. Statechart Diagram, digunakan untuk membuat model bagaimana suatu objek mengalami perubahan state, menggambarkan behaviour dari subsistem, membuat model interaksi antara class-class dan model dari tampilan sistem.

  4. Component Diagram, digunakan untuk membuat model komponen-komponen software dan hubungan bagaimana komponen-komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain.

  5. Deployment Diagram, di gunakan untuk membuat model dimana komponen-komponen terinstal ke dalam sistem-sistem dan bagaimana sistem-sistem ini akan berinteraksi satu sama lain.

  6. Object Diagram, memiliki kemiripan dengan class diagram, ditambah dengan adanya hubungan objek yang merupakan instance dari class.

  7. Class Diagram (Static Structure), menggambarkan perbedaan mendasar antara class-class, hubungan antar class, dan di mana subsistem class tersebut.

  8. Sequence Diagram, diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu.

  9. Collaboration Diagram, mempresentasikan interaksi dah hubungan antara objek yang terbentuk pada langkah awal dari domain modeling process juga digunakan untuk membuat model message antara objek yang berbeda.

Definisi Flowchart

Menurut Indrajani (2015) [60], flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program.

Menurut Yohanes Suyanto (2018:259) [61], yang dikutip dari buku J. Julia, I. Isrok'atun dan Indra Safari (2017:165) flowchart adalah representasi secara diagram yang menggambarkan urutan operasi dalam penyelesaian suatu masalah.

Menurut Arnina dkk (2016) yang dikutip Sovia Rosalin (2017:132)[62], flolwchart adalah grafik yang sederhana, namun berisi tahapan-tahapan atau langkah dalam menetapkan suatu keputusan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Flowchart merupakan diagram yang menggambarkan tahapan atau langkah-langkah prosedur dalam penyelesaian suatu masalah serta menetapkan suatu keputusan.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Indrajani (2015)[60], jenis-jenis flowchart terdiri atas:

  1. System Flowchart

  2. Schematic Flowchart

  3. Document Flowchart

  4. Program Flowchart

  5. Process Flowchart

Konsep Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Arif Yusuf Hamali (2016:107)[63], Analisa SWOT adalah analisis kekuatan, kelemaha, peluang dan ancaman (Strenght, Weakness, Opportunity and Threat) merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara keempatnya.

Dalam buku yang ditulis Mimit Primyastanto (2015:23)[64], menurut Rangkuti (2014) analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi suatu perusahaan.

Menurut Arif Yusuf Hamali (2016:107)[63], analisis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara keempatnya.

Dari ketiga pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Threat) adalah mengidentifikasi berbagai faktor dalam merumuskan strategi suatu perusahaan dengan faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Jenis-jenis Flowchart

Oleh Arif Yusuf Hamali (2016:110)[63], analisis SWOT terbagi atas empat komponen dasar, yaitu:

  1. Strength (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini

  2. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program saat ini

  3. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan

  4. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan.

Matriks Flowchart

Menurut Arif Yusuf Hamali (2016:107)[63], empat pasang alternatif strategi dihasilkan dari matrik SWOT, yaitu sebagai berikut:

  1. Strategi SO

  2. Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

  3. Strategi ST

  4. Menggunakan kekkuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman.

  5. Strategi WO

  6. Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meramalkan kelemahan yang ada.

  7. Strategi WT

  8. Strategi ni didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Soetam Rizky Wicaksono (2017:353)[65], Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya, sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

Menurut Ade Djohar Maturidi (2014:68) [66], black box testing merupakan test case yang bertujuan untuk menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang di simpan secara eksternal sselalu dijaga kemutakhirannya.

Menurut Sandeep Desai dan Abhishek (2016:118)[67], black box yaitu perangkat yang tidak dapat di lihat dalam pengujian bahasa, yang berarti bahwa perangkat lunak harus diuji tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya.

Dan dari 3 (tiga) definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa black box testing merupakan subuah test case yang bertujuan menguji perangkat lunak apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan tanpa mengetahui kinerja internalnya.

Definisi HIPO

Menurut Jogiyanto (2005:787) yang dikutip oleh Erfian Junianto dan Yusa Primaesha dalam Jurnal Informatika (2015:444)[68] , HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) merupakan metodelogi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM, yang saat ini juga banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem.

Menurut Sukma Karisma dkk dalam Jurnal Semnasteknomedia Online (2015:32)[69], HIPO dapat menuntukan menu apa saja yang dipanggil, sehingga pengguna dapat mengetahui cara kerja sistem melalui diagram.

Menurut Ari Wahyono dkk dalam Jurnal Ilmiah Sinus (2015:7) [70], HIPO merupakan alat bantu perancangan sistem dan teknik dokumentasi yang berbasis fungsi dimana tiap-tiap modul di dalam sistem di gambarkan fungsi utamanya.

Jadi dapat ditarik kesimpulan dari ketiga definisi diatas bahwa HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) merupakan diagram perancangan sistem berbasis teknik dokumentasi dalam menggambarkan fungsi utama sistem pada pengembangan sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo dalam Faktor Eksakta (2014:166) elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Menurut Dade Bachtiar dan Atikah Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[71], elisitasi merupakan rancangan usulan sistem baru yang diinginkan oleh pihak menajemen terkait dan diasnggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Menurut Sommerville and Sawyer dalam buku Siahaan (2012:66) yang dikutip oleh Puput Puspito Rini dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2016:64)[72], elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Jadi dapat disimpulkaan, dari ketiga definisi diatas bahwa elisitasi merupakan kumpulan rancangan usulan sistem untuk menganalisa kebutuhan dalam pengembangan sistem maupun pembangunan sistem baru.

Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Prastomo dalam Faktor Eksakta (2014:166) elisitasi dapat dilakukan dapat melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

  3. Metode MDI ini bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. MDI yaitu:

    1. M (Mandatory) berarti penting, maksudnya adalah requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada pembuatan sistem baru.

    2. D (Desireable), maksudnya adalah requirement ini tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, nnamun jika requirement tersebut digunakan dalam sistem maka akan membuat sistem menjadi sempurna.

    3. I (Inessential), maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem yang di bahas.

  4. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. T (Technical), tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O (Operational), tata cara penggunaan membangun requirement tersebut dalam sistem yang akan di kembangkan.

    3. E (Economi), biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Menurut Dade Bachtiar dan Atikah Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74) [71], metode TOE juga dibagi kembali menjadi:

    1. High (H), sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga sistem tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M), mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L), mudah untuk dikerjakan.

  5. Final Draft Elisitasi, merupakan hasil akhir akhir yang akan dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. (Dade Bachtiar dan Atikah Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global) 2015:74. [71]

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Asfi Manzilati (2017:34)[73], literature Review merupakan salah satu tahap penting pada tahap awal penelitian sebab proses ini dilakukan pada hampir semua jenis penelitian, baik pada paradigma kaulitatif maupun kuantitatif.

Menurut Khairani (2016:70)[74], Literature review merupakan uraian mengenai tema atau topik literatur yang memiliki kemiripan atau kesamaan dengan objek yang akan diteliti.

Menurut Awalludin (2017:186)[75], literature review merupakan uraian teoritis berkaitan dengan variabel penelitian yang tercermin dalam permasalahan penelitian.

Di lihat dari ketiga pengertian di atas, pengertian literature review yaitu teori-teori dalam tahap awal penelitian yang menguraikan topik literatur yang memiliki kemiripan atau kesamaan objek yang akan diteliti sebagai tolok ukur penelitian.

Tujuan Literature Review

Menurut Frankel dan Wallen, Marshall dan dan rossman, Miller (1994) dalam buku yang ditulis Asfi Manzilati (2017:34)[73], literature review memiliki 3 (tiga) tujuan yaitu:

  1. Membagi pada pembaca hasil dari penelitian yang dapat terkait dengan penelitan yang akan dilaporkan.

  2. Mengetahui studi-studi yang sedang hangat didiskusikan, gap dan prioritas-prioritas yang dapat dilakukan pada penelitian seelanjutnya.

  3. Dapat memberikan kerangka berfikir untuk mengemukakan pentingnya penelitian yang sedang dilakukan dan juga menjadi tolok ukur dalam membandingkan temuan penelitian dengan penelitian lain.

Literature Review

Adapun Literature Review sebagai landasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dari penelitian yang dilakukan oleh Anthony Anthony Andeka Rocky Tanaamah, Agustinus Fritz Wijaya (2017)[76], “Stok Gudang Berbasis Client Server (Studi Kasus Toko Grosir “Restu Anda”)” dikutip dari jurnal yang ditulis Meliana Christianti dan Eric Kurniawan (2009) dengan judul “Sistem Informasi Toko Atom Komputer untuk Mengelola Proses Penjualan dan Pembelian Barang Menggunakan PHP dan Openwave” penelitian ini membahas mengenai Toko Atom Komputer membangun sebuah aplikasi yang menangani proses pembelian dan penjualan. Aplikasi ini juga memberikan kemudahan dalam pengelolaan laporan sehingga data-data laporan pembelian dan penjualan menjadi sistem yang terkomputerisasi.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Febe Gunawan (2017)[77], dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Sistem Penjualan Perusahaan Dagang Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada Pt. Map)” dalam penelitian ini menghasilkan rancangan sebuah sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi yang akurat, tepat waktu dan efisien.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Victor Marudut Mulia Siregar (2017)[78], dengan judul “Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Pakaian Pada Galoenk Distro Pematangsiantar” membahas mengenai perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan agar dapat memudahkan dalam pengolahan data transaksi penjualan den pembelian serta meminimalisir kesalahan dalam pencatatan data penjualan dan pembelian perperiode.

  4. Penelitian yang dilakukukan oleh Diaz dan Dody Cipta Pratama (2016)[79], “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada CV. Mitra Techno Sains Surabaya” membahas mengenai perancangan aplikasi yang diharapkan pemasaran produk CV. Mitra Techno Sains dapat lebih diperluas sehingga dapat menjangkau daerah-daerah yang ada di luar daerah maupun di luar pulau dan juga akan menerapkan system shopping cart yang mana dapat mempermudah pembeli menyimpan dan menghitung total harga produk yang akan dibeli, dengan proses pembayaran nantinya akan menggunakan layanan transfer ke bank yang telah terdaftar.

  5. Penelitian yang dilakukukan oleh Nurul Amri dkk (2017)[80], dengan judul “Penerapan Metode Economic Value Added (Eva) Pada Aplikasi Penjualan Berbasis Yii Framework (Studi Kasus: Salam Digital Image)” Pembahasan dalam penulisan ini yaitu pembangunan aplikasi berbasis Yii Framework sebagai aplikasi pendukung kinerja bisnis perusahaan terutama dalam persaingan dengan perusahaan lain, serta penerapan metode EVA pada aplikasi digunakan dalam mengatasi masalah dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dalam proses bisnisnya.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Hesty Susianawati dkk (2017)[81], dengan judul “Design of Web-Based Sales Information System at CV Gemilang Indonesia” penelitian ini membahas mengenai membangun aplikasi yang dapat membantu pelanggan untuk memesan produk, mereka tidak lagi harus datang ke kantor untuk membeli produk. Aplikasi ini juga dapat menghasilkan laporan penjualan untuk pemilik perusahaan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Kaluarachchi (2017)[82], dengan judul “Cloud Based Sales Analysis System” Penelitian ini memperkenalkan basis web dan solusi aplikasi yang berdiri sendiri untuk kegiatan analisis harian penjualan, analisis dan proses penjualan seperti membuat catatan, menerima pesanan pembelian, Faktur, Pengembalian dan manajemen Pembayaran, memperoleh dan menganalisis laporan. Menganalisis dan solusi POS dikembangkan JAVA / SE, PHP dan MySQL digunakan untuk database.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Berger dkk (2017)[83], dengan judul "System, method and computer program product for tracking and correlating online user activities with sales of physical goods" membahas mengenai Sistem pencocokan penjualan kendaraan yang dapat mencakup database data penjualan kendaraan, database informasi penjualan kendaraan, dan sistem pencocokan penjualan yang terwujud pada media yang tidak dapat dibaca komputer dan secara komunikatif terhubung ke database data penjualan kendaraan dan basis data informasi penjualan kendaraan.Sistem pencocokan penjualan kendaraan dapat mencakup database data penjualan kendaraan, database informasi penjualan kendaraan, dan sistem pencocokan penjualan yang terwujud pada media yang tidak dapat dibaca komputer dan secara komunikatif terhubung ke database data penjualan kendaraan dan basis data informasi penjualan kendaraan.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Andre Leander dkk (2014)[84], dengan judul “Data Model Customization For Yii Based Erp Application” Hasil akhir dari pengembangan aplikasi adalah aplikasi ERP yang dapat dikonfigurasi dengan proses bisnis perusahaan. Aplikasi ERP terdiri dari gudang atau modul produksi, modul pembelian, modul penjualan, dan modul akuntansi.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh J Feldman dkk (2014)[85], dengan judul “System And Method To Evaluate The Effectiveness Of A Given Advertising Source In Generating Sales Leads And Monitoring How Sales Leads Were Handled Including Providing Training To Improve Salesperson Effectiveness And Followup Reporting To Monitor Sales Efforts And Training” membahas mengenai Suatu sistem mengevaluasi efektivitas sumber iklan tertentu dalam menghasilkan arahan penjualan dan memantau bagaimana penjualan ditangani. Menyediakan sistem terkomputerisasi yang terperinci untuk memberikan laporan kepada manajer pelanggan untuk memberi tahu mereka seberapa efektif program atau media iklan yang diberikan dalam menghasilkan prospek penjualan dan untuk memberi tahu mereka berapa banyak tanggapan yang merupakan pelanggan potensial asli yang tertarik untuk membeli produk atau layanan. Juga menyediakan sistem untuk memantau bagaimana penjualan memimpin ditangani oleh staf penjualan termasuk evaluasi tentang bagaimana panggilan penjualan ditangani dan jika memimpin penjualan berhasil diselesaikan sebagai penjualan.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Raharja Internet Cafe

Sejarah Singkat Raharja Internet Cafe

Raharja Internet Cafe merupakan sebuah tempat pelayanan dan fasilitas yang berada pada Perguruan Tinggi Raharja yang dikhusukan dalam membantu kegiatan perkuliahan Mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja.

Raharja Internet Cafe merupakan cabang usaha dari Sky Computer. Sky Computer merupakan tempat usaha yang bergerak di bidang komputer dan jasa service computer. Sky Computer yang telah berdiri sejak Mei 1993 hingga saat ini, beralamat di Jl. Gatot Subroto Km 2, Ruko Harmoni Mas Blok C. No. 2 Cimone. Tangerang, Indonesia, merupakan salah satu usaha komputer pertama di Kota Tangerang.

Gambar 3.1. Logo Sky Computer

Pada tahun 1994 berdiri LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km 2, Harmoni Mas kemudian Sky Computer membuka cabang usaha di LPKK yang dikhususkan melayani Mahasiswa/i yang diberi nama Raharja Internet Cafe (RIC). Lalu pada tahun 1999 LPPK berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya pendidikan pada tahun 2000 mendirikan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Pada tahun 2002 STMIK Raharja membangun kampus yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No.40 Modern Cikokol-Tangerang, seiring berkembangnya jumlah mahasiswa/i Perguruan Tingi Raharja yang semakin banyak maka dibangunlah gedung yang besar. Raharja Internet Cafe pun mengikuti lokasi seperti STMIK Raharja yang ditempatkan di dalam gedung Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3.2. Logo RIC

Di dalam ruangan RIC Terdapat 2 buah komputer yang dapat digunakan mahasiswa, 1 buah komputer untuk operator, 2 buah iMac, 16 bangku, 6 meja panjang, 2 (dua) buah Printer warna, 1 (satu) buah Printer tidak berwarna dan 1 (satu) buah Scanner. RIC adalah tempat melayani keperluan mahasiswa. Seiring berjalannya waktu kini RIC semakin banyak memiliki fasilitas untuk melayani para Pribadi Raharja. Seperti menyediakan aksesoris laptop maupun iPad. Serta RIC menerima paket print, scen dan Hard Cover untuk Kuliah Kerja Praktek (KKP), Tugas Akhir (TA)/Skripsi.

RIC juga melayani mahasiswa yang akan menjalani Raharja Career, seperti menyediakan buku tamu peserta, kartu nama peserta Raharja Career dan souvenir. Khusus untuk Pribadi Raharja iLearning kini menyediakan aksesoris iPad, seperti soft cover, anti gores untuk iPad, modem wifi, service iPad dan update iOS.

Visi dan Misi Raharja Internet Cafe

Visi dan Misi Raharja Internet Cafe
  1. Visi

  2. Menjadi pelayanan yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman di hati pelanggan.

  3. Misi

  4. Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

    1. Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama

    2. Mempermudah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dalam menjalakkan aktivitas dan tugas kuliahnya.

    3. Mampu menyediakan kebutuhan bagi mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja

Tujuan Raharja Internet Cafe
  1. Kegiatan Perkuliahan

  2. Dalam kegiatan perkuliahan, RIC menyediakan 2 (dua) buah komputer dan 1 (satu) buah iMac yang terkoneksi pada jaringan lokal sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa untuk mengerjakan tugas dan mengambil materi perkuliahan yang memudahkan mahasiswa dalam menjalankan segala kegiatan perkuliahan.

  3. Kegiatan Raharja Career

  4. Dalam pelaksanaan Raharja Career, untuk memberikan kemudahan kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja, baik peserta maupun pelaksana dalam kegiatan Raharja Career. Raharja Internet Cafe membantu mempersiapkan Tugas mandiri, buku tamu, sovenir, kartu nama, untuk menunjang kegiatan Raharja Career.

  5. Skripsi dan Tugas Akhir

  6. Setelah pelaksanaan sidang, mau revisi bisa dilakukan di RIC free penggunan komputer sepuasnya. Setelah Tugas Akhir dan Skripsi selesai bisa mengerjakan revisi di RIC.

  7. Instal dan upgrade iPad

  8. Instal dan upgrade iPad untuk mahasiswa iLearning untuk menunjang perkuliahan bisa dilakukan di Raharja Internet Cafe.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi harus mempunyai struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperhatikan dalam suatu organisasi.

Hal ini sama seperti Raharja Internet Cafe yang memliliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Raharja Internet Cafe

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Raharja Internet Cafe di dalam manajemennya juga terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Raharja Internet Cafe, yaitu sebagai berikut:

  1. Direktur

  2. Tugas Direktur antara lain:

    1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.

    2. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.

    3. Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut.

    4. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan.

    5. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

    6. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan.

    7. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan.

    8. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.

    9. Mengontrol pekerjaan dan memeriksa hasil laporan yg di berikan marketing dan teknisi.

    10. Memimpin dan memberikan kewenangan dalam setiap keputusan terhadap kebijakan dan masalah yang di hadapi dalam perkerjaan.

  3. Sekretaris

  4. Tugas Sekertaris antara lain:

    1. Melakukan aktivitas kesekretariatan perusahaan.

    2. Mengkoordinasikan pengurusan segala bentuk perizinan usaha perusahaan.

    3. Membuat laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

    4. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda kegiatan Direksi.

    5. Memberikan masukan kepada Direksi dari aspek hukum yang berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.

    6. Membuat database dan menyimpan dokumen asli perusahaan.

    7. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak internal perusahaan.

    8. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan.

    9. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk rapat.

    10. Menyiapkan laporan secara keseluruhan mengenai kegiatan Sekretaris perusahaan secara benar dan tepat waktu.

  5. Marketing

  6. Marketing memiliki tugas:

    1. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

    2. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.

    3. Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

    4. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

    5. Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak apabila terjadi kesalahan.

    6. Melakukan perkerjaan dalam pemasaran.

    7. Menawarkan produk ,emfolowup customer, peka terhadap kebutuhan customer, peka terhadap harga jual di sekitar.

    8. Mengetahui harga dan menguasai produk yang di jual, membuat laporan penjualan.

    9. Memenuhi target dan omset yang di tentukan.

  7. Teknisi

  8. Tugas teknisi yaitu:

    1. Melakukan pekerjaan terhadap service unit.

    2. Mengecek dan memeriksa kerusakan unit dengan benar.

    3. Mengecek dan memeriksa kerusakan unit dengan benar.

    4. Mengetes kembali unit kerusakan atau service.

    5. Mencatat service unit masuk dan keluar.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Dalam menganalisa pencatatan laporan penjualan pada sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan analisa deskriptif untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini pada Raharja Internet Cafe.

Yaitu dalam hal ini adalah dalam mencatat laporan penjualan, Raharja Internet Cafe masih dilakukan secara konvensional. Dimana ketika terjadi transaksi atau pada saat menerima order, maka staff RIC akan mencatat secara manual dalam buku besar. Selanjutnya staff RIC akan menginput laporan penjualan harian pada Rinfosheet (Google Spredsheet) untuk kemudian diolah menjadi laporan penjualan perbulan.

Oleh sebab itu, akibatnya hal ini dirasa sangat tidak efektif dikarenakan sering terjadinya human error dalam mencatat laporan penjualan ini. Baik penumpukan kertas maupun data yang tercecer sehingga tidak tercatat dalam laporan penjualan.

Dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka diperlukan sebuah sistem yang dapat merekam informasi transaksi tersebut yang memudahkan staff RIC dalam mencatat laporan penjualan harian maupun merekap laporan penjualan perbulan. Sehingga dalam membuat laporan penjualan ini menjadi lebih akurat, efektif dan efisien.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem transaksi pada Raharja Internet Cafe ini. Program yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur proses yang berjalan saat ini.

Flowchart Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.4. Flowchart Sistem yang Berjalan

Pada Gambar 3.4. merupakan Flowchart program yang menggambarkan bagaimana proses pembuatan laporan penjualan yang sedang berjalan saat ini di RIC.

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada proses transaksi oleh customer sampai menginput Laporan Penjualan oleh Staff RIC.

  2. 1 (satu) simbol Process yang menunjukan bahwa kegiatan transaksi yang dilakukan oleh customer masih dilakukan secara konvensional.

  3. 1 (satu) simbol Process yang menunjukan bahwa kegiatan transaksi yang dilakukan oleh customer masih dilakukan secara konvensional.

  4. 1 (satu) simbol decision yang menunjukan pilihan dimana saat customer akan membeli atau tidak.

  5. 6 (enam) simbol arus/flow, berfungsi sebagai penghubung antara setiap proses.

Use Case Diagram Yang Berjalan

Berikut akan dijabarkan proses yang berkaitan dengan aktor yang memiliki kepentingan dalam sistem yang saat ini tengah berjalan dengan menggunakan usecase diagram.

Gambar 3.5. Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.5 Use Case yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) sistem penjualan.

  2. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff RIC dan Customer.

  3. 6 (enam) use case yang dilakukan oleh actor, yaitu:customer datang ke RIC, Customer membeli barang, lalu Staff RIC membuat Struk pembelian dan Customer akan menerima struk, Staff RIC kemudian mencatat transaksi dan buku besar, kemudian Staff RIC menginput Transaksi ke Rinfosheet.

Aktivity Diagram Yang Berjalan

Berikut akan dijabarkan proses yang berkaitan dengan Sistem penjualan pada RIC dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan Activity diagram.

Gambar 3.6. Aktivity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.6 Activity diagram yang berjalan terdiri dari:

  1. 1 (satu) initial node menandakan Objek diawali.

  2. 6 (enam) action state yang menggabarkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) final state yang menandakan bahwa Objek diakhiri.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Berikut akan dijabarkan mengenai proses yang terkait dengan transaksi yang dilakukan pada RIC yang sedang berjalan saat ini dengan sequence diagram.

Gambar 3.7. Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.7 Sequence diadram yang berjalan saat ini yaitu:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Customer dan Staff RIC.

  2. 6 (enam) Message Spesifikasi menggambarkan anatar objek yang memuat seluruh informasi tentang aktivitas yang terjadi.

  3. 3 (tiga) Lifeline yaitu diantaranya adalah: RIC, Struk dan Laporan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem SWOT

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internat yaitu, kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

Tabel 3.1. Metode Analisa SWOT

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internat yaitu, kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah objek.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah objek.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada agar dapat mencapai peluang.

  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Tabel 3.2.Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa dan observasi yang dilakukan peneliti bahwa sistem transaksi pada Raharja Internet Cafe masih dilakukan secara konvensional.Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, terlebih dalam bidang usaha sudah sewajarnya jika Raharja Internet Cafe juga bisa memanfaatkan teknologi tersebut. Melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Raharja Internet Cafe dalam sistem transaksi penjualan barangnya mempunyai 3 (tiga) permasalahan antara lain sebagai berikut:

  1. Pemesanan dan penjualan produk yang ada di RIC masih dilakukan dengan cara mendatangi RIC langsung.

  2. Kurangnya informasi mengenai harga dan produk apa saja yang dijual di RIC.

  3. Penginputan laporan penjualan barang masih di lakukan secara manual, yaitu dengan mencatatnya ke dalam buku besar lalu merekap lagi laporan hariannya dan menginputkannya ke dalam RinfoSheet.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, dimulai dari pemesanan dan penjualan barang di RIC masih dilakukan secra konvensional, maka terdapat 3 (tiga) alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi, yaitu antara lain sebagai berikut:

  1. Membuat website E-commerce untuk RIC sebagai tempat pemasaran produk-produknya.

  2. Dengan membuat website E-commerce untuk RIC maka customer atau mahasiswa akan mudah untuk mendapatkan informasi secara lengkap mengenai produk-produk yang ada di RIC mulai dari informasi tentang nama, gambar hingga harga produk.

  3. Pencatatan transaksi oleh staff RIC juga dapat langsung dilakukan pada web, sehingga pencatatan transaksi jadi lebih efisien dibandingkan melakukan pencatatan secara manual di buku besar.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 (satu) merupakan seluruh data permintaan yang diperoleh dari hasil melakukan observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan stakeholder. hasil wawancara merupakan permintaan untuk rancangan sistem baru yang terdiri dari 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 5 (lima ) kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pemisahan dari tahap elisitasiI sesuai dengan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut dibawah ini merupakan penjelasan mengenai metode MDI yang digunakan pada elisitasi tahap II:

  1. “M” pada metode MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.

  2. “D” pada metode MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi lebih sempurna.

  3. “I” pada metode MDI berarti Inessentia maksudnya, requirement tersebut tidak termasuk bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.4 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah di klasifikasi sesuai dengan metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T = Technical Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O = Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E = Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. H (High ): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle): Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low): Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah penulis melakukan analisa dan penelitian untuk sistem yang digunakan dalam penyusunan laporan yang sedang berjalan saat ini pada Raharja Internet Cafe (RIC), ternyata belum ada sistem yang dapat merekam kegiatan transaksi penjualan karena dalam mencatat laporen penjualan masih dilakukan secara manual.

Maka dalam tahap ini, peneliti akan membahas mengenai sistem usulan yaitu penerapan sistem laporan penjualan sebagai informasi transaksi pada Raharja Internet Cafe dalam sebuah website yang dapat memudahkan customer mengetahui informasi mengenai produk-produk yang di jual di RIC dan melakukan transaksi pembelian maupun pemesanan dimana saja dan kapan saja karena dilakukan secara online serta merekam seluruh kegitan transaksi ke dalam sebuah laporan penjualan yang juga dapat di lakukan dengan fitur backoffice yang terdapat dalam website RIC sehingga dapat memudahkan Staff RIC dalam menyusun laporan penjualan tanpa harus mencatat dalam buku besar yang kemudian di input kembali ke dalam Rinfosheet.

Dan dengan menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML), HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) serta rancangan prototype peneliti menganalisa sistem baru yang diusulkan dalam penelitian ini untuk menggambarkan proses dan racangan prosedur tersebut.

Flowchart Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Flowchart Sistem Usulan

Dalam Flowchart yang telah digambarkan diatas, maka sistem pencatatan transaksi yang diusulkan melalui website RIC terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal pada aliran proses flowchart yang diusulkan berperan sebagai start dan end.

  2. 1 (satu) proses yang menggambarkan suatu tindakan yang dilakukan oleh admin yaitu mengubah status order yang sebelumnya telah masuk pada menu order yang dilakukan oleh customer.

  3. 2 (dua) simbol input/output yaitu Login oleh Admin dan Order yang masuk ke Orders Report.

  4. 1 (satu) simbol decision yang berfungsi sebagai simbol yang menunjukan langkah pengambilan keputusan yaitu memastikan apakah ada order jika “Ya” maka bisa dilakukan proses selanjutnya, jika “Tidak” maka selesai.

  5. 6 (enam) simbol Arus/Flow yang berperan sebagai penghubung antar proses yang satu dengan proses selanjutnya.

Use Case Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Use Case Diagram Sistem Usulan

Dapat dilihat dalam gambar use case diagram diatas yang menjelaskan sistem pencatatan transaksi yang diusulkan melalui website RIC yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff RIC dan Customer.

  2. 1 (satu) sistem yang mencakup keseluruhan kegiatan proses pencatatan transaksi melalui website RIC.

  3. 4 (empat) Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu: Login ke halaman admin, mengubah status order pada menu order oleh admin, setelah status order berubah maka selanjutnya customer akan menerima email invoice pembelanjaan, lalu order yang telah selesai akan masuk pada Orders Report.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan

Dapat dilihat dalam gambar activity diagram diatas yang menjelaskan sistem pencatatan transaksi yang diusulkan melalui website RIC yaitu terdiri dari:

  1. 1 (satu) Initial Node yang berfungsi sebagai awal proses pada objek.

  2. 4 (empat) Activity sebagai state dari suatu sistem yang menggambarkan suatu eksekusi yaitu terdiri dari: Staff RIC login pada halaman admin, lalu Staff RIC mengubah status order yang kemudian customer akan menerima email invoice dan selanjutnya order akan masuk ke Orders Report.

  3. 1 (satu) Final Node sebagai akhir pada objek.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Usulan

Dapat dilihat dalam gambar sequence diagram diatas yang menjelaskan sistem pencatatan transaksi yang diusulkan melalui website RIC yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu Customer dan Staff RIC.

  2. 3 (tiga) lifeline yang menggambarkan Halaman Admin, Menu Order dan Menu Orders Report.

  3. 10 (sepuluh) Message yang menunjukan antar aktivitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Dalam tabel berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan prosedur sistem yang sedang berjalan dan yang diusulkan.

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Usulan

Analisa SWOT Usulan

Berikut ini adalah tabel analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang diusulkan pada Raharja Internat Cafe (RIC) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2. Analisa SWOT Usulan

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah objek.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah objek.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada agar dapat mencapai peluang.

  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Tabel 4.3. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan

Rancangan Program

HIPO

Pada saat membangun sistem transaksi online dan menerapkan website e-commerce yang dapat merekam kegiatan transaksi pada RIC maka diperlukannya rancangan program yang menjabarkan setiap menu yang terdapat pada sistem dengan menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Pricess Output) sebagai rancangan program.

Dan berikut dibawah ini merupakan tabel HIPO dari sistem dalam pencatatan transaksi menggunakan website e-commerce RIC.

Gambar 4.5. Rancangan Program HIPO

Adapun penjelasan mengenai spesifikasi sistem usulan tersebut yaitu sebagai berikut:

  1. Halaman Admin

  2. Nama Program: Halaman Admin RIC.

    Fungsi : Menampilkan seluruh hasil transaksi yang terjadi pada Website RIC.

    Proses : Staff RIC Login pada halaman admin Website RIC,

  3. Menu Orders Report

  4. Nama Program: Orders Report.

    Fungsi : Menampilkan seluruh hasil Laporan penjualan yang terjadi pada website RIC.

    Proses : Admin mengubah status order menjadi Completed. Nama Program: Laporan Penjualan.

    Fungsi : Menampilkan seluruh hasil Laporan penjualan yang terjadi pada website RIC dalam laporan yang lebih spesifik yaitu laporan perhari, perbulan, dan perkategori.

    Proses : Orders report akan membagi Kegiatan transaksi dalam laporan perhari, perbulan, dan perkategori.

  5. Menu Orders

  6. Nama Program: Orders.

    Menampilkan daftar order yang dilakukan customer pada Website RIC.

    Proses : Customer mengorder produk yang ada dalam website RIC.

  7. Status Order

  8. Nama Program: Status Order.

    Fungsi : Memisahkan antara Order yang masih dalam antrian sampai Order yang telah selesai di proses.

    Proses :Order yang masuk diubah statusnya sesuai dengan proses transaksinya.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Hardware atau perangkat keras yang diperlukan oleh sistem yaitu komputer Hardware yang diusulkan ini berdasarkan kebutuhan sistem antara lain terdapat 5 (lima) hardware yang diperlukan:

  1. Processor : Minimal 1.4 GHz

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. RAM : Minimal 1 GB

  4. Modem USB : Minimal kecepatan 14,4 Mbps

  5. Hardisk : 320 GB

Spesifikasi Software

Peran pendukung selain dengan perangkat keras adapun perangkat lunak yang dibutuhkan sebagai instrusksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware yang pada akhirnya menghasilkan informasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan adalah Windows, MacOS, iOS, dan Android.

  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, Mozila dan UC browser.

  3. Jaringan Internet dan Wi-fi.

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem website e-commerce RIC ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses halaman admin pada website RIC ini yaitu:

  1. Staff RIC.

  2. Manajer RIC.

Strategi

Strategi merupakan pendekatan yang secara keseluruhan berkaitan dengan suatu upaya dalam mencapai sebuah tujuan tertentu dan dalam waktu tertentu dari sebuah gagasan, ide, perencanaan serta eksekusi dari aktivitas. Strategi bersifat kuantitatif sebagai cara untuk menentukan banyaknya pencapaian yang akan dicapai dalam menyelesaikan suatu masalah atau memecahkan permasalahan tersebut.

Dan terdapat 15 (lima belas) strategi yang telah tercantum dalam Final Draft Elisitasi serta dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan.

  1. Sistem dapat menampilkan 5 Jenis Laporan Penjualan.

    1. Pada sistem yang sebelumnya, Laporan dibuat dengan manual. Yaitu, transaksi yang terjadi dicatat dalam buku besar kemudian di input ke Rinfosheet untuk dihitung hasilnya.

    2. Pada sistem usulan, Laporan telah terekap dengan otomatis dalam 5 jenis laporan yang berbeda yaitu Time Story Laporan Penjualan yang menunjukan kegiatan transaksi perhari, Laporan Penjualan Perproduk, Laporan Penjualan Perkategori, Laporan Penjualan Perbulan dan Laporan Penjualan Harian.

    Gambar 4.6. Time Story Laporan Perhari
    Gambar 4.7. Laporan Penjualan Perproduk
    Gambar 4.8. Laporan Penjualan Perkategori
    Gambar 4.9. Laporan Penjualan Perbulan
    Gambar 4.10. Laporan Penjualan Harian
  2. Sistem dapat menampilkan 5 Status Orders.

    1. Pada sistem sebelumnya Customer yang ingin melakukan transaksi pembelian dan pemesanan harus datang ke ric dan menunggu transaksi tersebut diproses.

    2. Pada sistem usulan yang di tunjukan oleh Gambar 4.11 Laporan Penjualan Perperkategori, transaksi yang dilakukan oleh Customer dalam website RIC dapat diproses melalui menu Order dengan mengubah status order pada halaman admin Website RIC.

    Gambar 4.11. Status Order
  3. Terdapat Laporan Perproduk dengan 10 Field Keterangan.

    1. Pada sistem sebelumnya, laporan penjualan dibuat dalam buku besar dan di input ke Rinfosheet yang kemudian direkap dalam laporan penjualan perhari.

    2. Pada sistem usulan yang ditunjukan pada Gambar 4.7. Laporan Penjualan Perproduk terlihat bahwa transaksi yang terjadi dalam sehari telah terekap lengkap dengan 10 (sepuluh) field keterangan mulai dari nama produk hingga keuntungan yang didapatkan.

  4. Terdapat Laporan Penjualan dalam 3 Kategori Produk.

    1. Pada sistem sebelumnya, laporan penjualan dibuat dalam buku besar dan di input ke Rinfosheet yang kemudian direkap dalam Laporan penjualan dalam setiap kategori.

    2. Pada sistem usulan yang ditunjukan pada Gambar 4.8. Laporan Penjualan Perkategori terlihat bahwa transaksi yang terjadi telah terekap lengkap dengan lebih dari 3 (tiga) kategori produk.

  5. Terdapat Laporan Penjualan Harian dengan 5 Field Keterangan.

    1. Pada sistem sebelumnya, laporan penjualan dibuat dalam buku besar dan di input ke Rinfosheet yang kemudian direkap dalam laporan penjualan perhari.

    2. Pada sistem usulan yang ditunjukan pada Gambar 4.10. Laporan Penjualan Harian terlihat bahwa transaksi yang terjadi dalam perhari dalam seminggu telah terekap lengkap dengan 5 (lima) field keterangan.

  6. Terdapat Laporan Penjualan Perbulan dengan 8 Field Keterangan.

    1. Pada sistem sebelumnya, laporan penjualan dibuat dalam buku besar dan di input ke Rinfosheet yang kemudian direkap dalam laporan penjualan harian.

    2. Pada sistem usulan yang ditunjukan pada Gambar 4.9. Laporan Penjualan Perbulan terlihat bahwa transaksi yang terjadi dalam sebulan telah terekap lengkap dengan 8 (delapan) field keterangan baik dari pendapatan hingga presentase pembagian keuntungan.

  7. Terdapat 3 Button Export Laporan Penjualan pada menu Orders Report.

    1. Pada sistem sebelumnya, Laporan dicatat secara manual dalam buku besar kemudian di input ke Rinfosheet.

    2. Pada sistem usulan terdapat 3 (tiga) Button export yang berfungsi untuk mengeksport Laporan kedalam bentuk Excel, CSV, dan juga langsung dapat di cetak.

    Gambar 4.12. Button Export
  8. Mendapatkan total 100 transaksi pada Website RIC.

    1. Pada sistem sebelumnya, jumlah transaksi yang terjadi belum bisa menghitung jumlah transaksi yang terjadi.

    2. Pada sistem usulan, semua transaksi yang terjadi daapat terlihat jumlahnya dari invoice yang terupdate secara otomatis. Dan dalam hal ini, RIC telah mendapatkan 1391 transaksi yang terjadi dalam Website RIC.

    Gambar 4.13. Jumlah Invoice
  9. Terdapat 5 FAQ.

    1. Pada sistem sebelumnya belum terdapat FAQ dalam artikel iRan.

    2. Dalam sistem usulan, telah terdapat 14 FAQ dalam artikel iRan.

    Gambar 4.14. FAQ RIC
  10. Terdapat Video tutorial.

    1. Pada sistem sebelumnya belum ada video Tutorial.

    2. Dalam sistem usulan, telah terdapatnya video tutorial dalam magics channel.

    Gambar 4.15. Video Tutorial
  11. Mendapat jumlah total 10 pembelian pada kategori ATK.

    1. Pada sistem sebelumnya, ppenjualan produk dalam kategori dihitung secara manual.

    2. Pada sistem usulan terlihat bahwa jumlah penjualan ATK otomatis terhitung yaitu sebesar 52 produk.

    Gambar 4.15. Penjualan ATK
  12. Mendapat jumlah total 50 pembelian pada kategori Minuman.

    1. Pada sistem sebelumnya, penjualan produk dalam kategori dihitung secara manual.

    2. Pada sistem usulan yang ditunjukan pada Gambar 4. terlihat bahwa jumlah penjualan Minuman otomatis terhitung yaitu sebanyak 218 botol.

    Gambar 4.16. Penjualan Minuman
  13. Mencetak jumlah total 100 lembar dokumen dalam kategori print.

    1. Pada sistem sebelumnya, ppenjualan produk dalam kategori dihitung secara manual.

    2. Pada sistem usulan yang ditunjukan pada Gambar 4. terlihat bahwa jumlah dokumen yang dicetak telah otomatis terhitung yaitu sebesar 1777 lembar.

    Gambar 4.17. Penjualan Print
  14. Mengirimkan email invoice pada customer.

    1. Pada sistem sebelumnya, nota atau struk atau disebut juga dengan invoice dicatat secara manual dengan kertas nota.

    2. Pada sistem usulan, invoice akan dikirim ke email customer yang melakukan transaksi.

    Gambar 4.18. Email Invoice
  15. Sistem memiliki backoffice.

    1. Pada sistem sebelumnya transaksi dilakukan secara langsung oleh customer yang datang, lalu Staff RIC mencatat transaksi tersebut dalam buku besar.

    2. Pada sistem usulan, customer yang melakukan transaksi bisa langsung diproses dengan backoffice yang hasilnya transaksi tersebut bisa langsu terekam dalam menu order.

    Gambar 4.19. Backoffice

Testing

Blackbox Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap Sistem pencatatan setiap transaki pada website E-Commerce RIC dengan menggunakan metode pengujian black box. Berikut ini merupakan pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam untuk menguji penginputan yang terjadi pada Sistem pencatatan transaki pada website E-Commerce RIC, yaitu sebagai berikut:

  1. Login ke halaman Admin.

  2. Tabel 4.4. Blackbox Testing Login ke halaman Admin
  3. Mengubah Status Order.

  4. Tabel 4.5. Blackbox Testing mengubah status order
  5. Mengirimkan Email invoice.

  6. Tabel 4.6. Blackbox Testing mengirim email invoice
  7. Order masuk ke Orders Report.

  8. Tabel 4.7. Blackbox Testing Order masuk ke Orders Report
  9. Button Export.

  10. Tabel 4.8. Blackbox Testing Button Export

Evaluasi

Setelah melakukan pengujian terhadap 5 (lima) bagian sistem dengan menggunakan metode black box dimulai dengan pengujian terhadap login ke halaman admin yang hasilnya berhasil login, Pengujian dalam mengubah status order dari pending menjadi Completed, Pengujian dalam mengirimkan email invoice, pengujian terhadap order yang masuk ke Order report, dan pengujian terhadap button export. Dan berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode black box adalah menyatakan bahwa sistem valid.

Gambar 4.20. Evaluasi Blackbox Testing Order Reports

Implementasi

Tampilan Layar

Dalam tahap ini ditampilkan mengenai tampilan layar pada halaman admin dalam website RIC, berikut ini merupakan tampilan layar yaitu:

  1. Tampilan Halaman Admin.

  2. Gambar 4.21. Tampilan Halaman Admin
  3. Tampilan Halaman Orders Report.

  4. Gambar 4.22. Tampilan Halaman Orders Report
  5. Tampilan Laporan Penjualan Harian.

  6. Gambar 4.23. Tampilan Laporan Penjualan Perproduk
  7. Tampilan Laporan Penjualan Perkategori.

  8. Gambar 4.24. Tampilan Laporan Penjualan Perkategori
  9. Tampilan Laporan Penjualan Perbulan.

  10. Gambar 4.25. Tampilan Laporan Penjualan Perbulan
  11. Tampilan Laporan Harian.

  12. Gambar 4.25. Tampilan Laporan Harian Perminggu
  13. Tampilan Menu Order.

  14. Gambar 4.26. Tampilan Menu Order

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan demi mewujudkan sistem yang direncanakan, dibawah ini adalah jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9. Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukan:

Tabel 4.9. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Raharja Internet Cafe dengan rumusan masalah seperti yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pada sistem informasi penjualan Raharja Internet Cafe yang saat ini sedang berjalan masih menggunakan cara konvensional kerena pembuatan laporan penjualan dibuat dengan cara mencatat transaksi pada buku besar yang kemudian akan di Input kembali ke Rinfosheet oleh staff RIC. Maka dari itu sistem yang saat ini sedang berjalan masih kurang memberikan data yang akurat karena dengan cara konvensional ini, banyak transaksi yang kadang kala tidak tercatat dalam buku besar dan akhirnya tidak terinput ke Rinfosheet sebagai Laporan Penjualan.

  2. Proses pembuatan Laporan penjualan pada Raharja Internet Cafe dilakukan dengan cara yang masih konvensional yaitu ketika kegiatan transaksi berlangsung Staff RIC akan mencatat pada buku besar hal ini menyebabkan banyaknya penumpukan kertas dan ketika menginput kegiatan transaksi pada Rinfosheet, sering terjadinya Human Error yang mengakibatkan kurang atau hilang data transaksi yang seharusnya di input. Maka dari itu, sistem informasi dalam membuat Laporan Penjualan yang sedang berjalan berjalan masih kurang fektif dan efisien.

  3. Dengan penerapan Website RIC yaitu ric.raharja.info, pembuatan laporan penjualan sudah tidak perlu lagi mencatat dengan buku besar. Kerena, ketika ada kegiatan transaksi dalam website ataupun backoffice maka secara otomatis transaksi tersebut masuk ke menu order yang ada pada halaman admin yang kemudian dapat langsung diproses menjadi Laporan Penjualan oleh Staff RIC. Sehingga, resiko terjadinya kesalahan sangat kecil. Dengan demikian, Penerapan Sistem Laporan Penjualan pada Website RIC ini akan sangat membaantu memudahkan Staff RIC membuat Laporan Penjualan.

Saran

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan dapat diberikan beberapa saran. Beberapa pertimbangan untuk pengembangan bahkan peingkatan dalam Sistem laporan Penjualan pada Raharja Internet Cafe ini adalah sebagai berikut:

  1. Dalam Sistem Laporan penjualan ini, untuk masuk ke halaman admin masih menggunakan username dan passsword. Hal ini dirasa kurang efektif karena butuh waktu yang lebih lama. Maka disarankan dalam untuk penelitian selanjutnya, admin bisa masuk dengan SSO.

  2. Pengembangan Website RIC ini diharapkan memiliki parter penjual yang bergabung dengan Website RIC yang nantinya memiliki halaman penjual yang terpisah dengan halaman utama website RIC. Begitupun dengan Halaman Admin maka akan terpisah dari Halaman Laporan Transaksi untuk penjual.

  3. Pada Website RIC belum bisa mengupdate stok laporan secara otomatis. Karenanya, Staff RIC harus menghitung dan mengupdate stok produk yang ada di RIC dengan manual. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya system bias mengupdate stok secara otomatis.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Baramuli, J., & Karamoy, H. (2014). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Ciputra Internasional Manado. ACCOUNTABILITY, 3(1), 23-31.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 [1] Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  3. 3,0 3,1 [2] Maniah, dkk. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  4. [3] Rukun, Kasman dan B. Herawan Hayadi. 2018. Sistem Informasi Berbasis Expert System. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  5. [4] Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
  6. 6,0 6,1 [5] Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  7. [6] Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  8. [7] Pamungkas, Canggih Ajika. 2017. Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  9. [8] K, L. Tri Wijaya Nata dan Debrina Puspita A. 2016. Aplikasi Komputer dan Pengolahan Data: Pengantar Statistika Industri. Malang: UB Press.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 [9] Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung: Abdi Sistematika.
  11. [10] Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  12. [11] Mahatmyo, Atyanto. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  13. [12] Ramdani, Dani. 2018. Peta dan Tata Kelola TIK Institusi Pemerintah: Diandra Kreatif. Yogyakarta: Diandra Kreatif .
  14. [13] Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  15. Januarita, D., & Dirgahayu, T. (2015). Pengembangan Dashboard Information System (DIS). Jurnal Infotel, 7(2), 165-169. Alvonco, Johnson. 2014. Practical Communication Skill dalam Bisnis, Organisasi, dan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  16. Maimunah, M., Ilamsyah, I., & Ilham, M. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(1), 25-36.
  17. Rahman, A., & Supriatna, A. D. (2015). PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN TIKET UNTUK UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH OBJEKWISATA ALAM DENGAN DAYA TARIK DANAU DI KABUPATEN GARUT. Jurnal Algoritma, 12(1).
  18. 18,0 18,1 18,2 [14] Gaol, CHR. Jimmy L. 2015. Keandalan dan Sukses Sekretaris Perusahaan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  19. [15] TIM EDU PENGUIN. 2017. KISI-KISI TERBARU UN+USBN SMP/MTS 2018. Jakarta: Gramedia.
  20. 20,0 20,1 20,2 [16] Mulyani, Lia. 2014. Modul Persamaan Dasar Akuntansi: Akuntansi. Bandung.
  21. [17] Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  22. [18] Widodo, Agus Wahyu dan Diva Kurnianingtyas. 2017. Sistem Basis Data. Malang: UB Press
  23. 23,0 23,1 [19] Rerung, Rintho Rante. 2018. E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  24. 24,0 24,1 [20] Beranda Agency. 2014. Perdagangan Online: Cara Bisnis di Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  25. [21] Program Studi Akuntansi FEB Univ. Ma Chung. 2018. Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen: Volume 2. Malang: Seribu Bintang.
  26. [22] Harsanto, Budi. 2014. Inovasi Pembelajaran Di Era Digital: Menggunakan Google Sites dan Media Sosial. Bandung: UNPAD Press.
  27. [23] Rusman. 2017. Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
  28. 28,0 28,1 28,2 [24] Irwansyah, Edy. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  29. [25] Rifai, Yohanes. 2018. Modul Pelatihan Aplikasi Microsoft Office 2007. Public Book.
  30. 30,0 30,1 [26] Tim EMS. 2015. Kamus Komputer Lengkap. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  31. [27] Fathurrahman. 2014. Membuat Website Mudah dan Praktis dengan Weebly. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  32. [28] Smaldino, Sharon E. dkk. 2014. Instructional Technology & Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Cetakan Ke-3, Jakarta: Kencana.
  33. Somantri, A., Agustin, R. D., Majapahit, S. A., & Hexagraha, A. (2015). PENGUKURAN KESIAPAN PERGURUAN TINGGI UNTUK MEMPUBLIKASIKAN HASIL KARYA ILMIAH INTERNAL CIVITAS AKADEMIKA SECARA ONLINE. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 2(1).
  34. [29] Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.
  35. Almuttaqin, G. (2016). SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN BERBASIS ONLINE MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN MANDAU-DURI). Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, 2(2), 52-55.
  36. [30] Marisa, Fitri. 2015. Web Programming (Client Side and Server Side). Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  37. [31] Helianthusonfri, Jefferly. 2014. Website Dahsyat Pencetak Uang dengan WordPress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  38. [32] Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple - Web Programming. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  39. [33] Rachmanto, Ricky. 2015. Website Iklan Baris dengan WordPress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  40. [34] Djuandi, Feri. 2016. Pemrograman Java dengan Spring 4. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  41. [35] Zaki, Ali dan Edy Winarno. 2015. VB.NET untuk Skripsi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  42. 42,0 42,1 [36] Jubilee Enterprise. 2017. Otodidak Pemrograman Javascript. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  43. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal, 9(1), 51-59.
  44. Wardhani, M. (2017). IMPLEMENTASI FRAMEWORK YII PADA PENGELOLAAN SEMINAR DAN WORKSHOP DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  45. Pengembangan Framework Yii Dalam Pembangunan Sistem Inventaris STMIK Prabumulih Dengan Konsep User Centered Design (UCD). Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 3(1), 26-30.
  46. Amri, N., Prasetya, E. B., & Ramadhan, Y. H. (2017). PENERAPAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA APLIKASI PENJUALAN BERBASIS YII FRAMEWORK (Studi kasus: Salam Digital Image). Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer, 7(2), 55-63.
  47. Wardhani, M. (2017). IMPLEMENTASI FRAMEWORK YII PADA PENGELOLAAN SEMINAR DAN WORKSHOP DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA).
  48. [37] Supono dan Virdiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  49. 49,0 49,1 [38] Tim EMS. 2016. PHP 5 dari Nol. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  50. [39] Solichin, Achmad. 2016. Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Penerbit Budi Luhur.
  51. [40] Prasetio, Adhi. 2014. Buku Sakti Webmaster. Jakarta: MediaKita.
  52. [41] Supardi, Yuniar. 2015. Semua Bisa Menjadi Programmer Web Java - Case Study. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  53. [42] Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  54. [43] Jubilee Enterprise. 2015. Toko Online Dropshipping dengan WordPress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  55. Rahardja, U., Tiara, K., & Wijaya, R. I. T. (2014). Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(1), 101-115.
  56. Warsito, A. B., Yusup, M., & Rasdiana, E. (2015). Pemanfaatan RinfoDocs Sebagai Media Penyusunan Draft Laporan Dalam Proses Bimbingan TUgas Akhir Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, 8(2), 34-44.
  57. Rahardja, U., Handayani, I., & Firmansyah, R. A. L. (2016). Penerapan SPB Online Menggunakan Rinfo Transformation Pada Bagian Pengadaan Perguruan Tinggi. CogITo Smart Journal, 2(1), 69-81.
  58. [44] Julia, J dkk. 2017. PROSIDING SEMINAR NASIONAL “Membangun Generasi Emas 2045 yang Berkarakter dan Melek IT” dan Pelatihan “Berpikir Suprarasional”. Sumedang: UPI Sumedang Press.
  59. Wicaksono, D., Satoto, K. I., & Kridalukmana, R. (2014). Aplikasi Manajemen Praktikum Laboratorium Software Engineering Sistem Komputer Universitas Diponegoro. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 2(2), 143-148.
  60. 60,0 60,1 60,2 [45] Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  61. [46] Suyanto, Yohanes. 2108. Pemograman Terstruktur dengan Delphi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  62. [47] Rosalin, Sovia. 2017. Manajemen Arsip Dinamis. Malang: UB Press.
  63. 63,0 63,1 63,2 63,3 [48] Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta: Kencana.
  64. [49] Primyastanto, Mimit. 2016. Evapro (Evaluasi Proyek) : Teori dan Aplikasi pada Usaha Pembesaran Ikan Sidat (Anguilla sp). Malang: UB Press.
  65. [50] Wicaksono, Soetam Rizky. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Malang: Seribu Bintang.
  66. [51] Maturidi, Ade Djohar. 2014. Metode Penelitian Teknik Informatika. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  67. [52] Desai, Sandeep Dan Abhishek Srivastava. 2106. Software Testing : A Practical Approach. Delhi: Phi Learning Pvt. Ltd.
  68. Junianto, E., & Primaesha, Y. (2015). Perancangan Sistem Tracking Invoice Laboraturium Pada PT Sucufindo (Persero) Bandung. Jurnal Informatika, 2(2).
  69. Kharisma, R. S., Dessriadi, G. A., & Nugraha, H. (2015). PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI MOBILE ENSIKLOPEDIA DAN SIMULASI GAMELAN KRATON YOGYAKARTA BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 5-9.
  70. Wahyono, A. (2015). SISTEM INFORMASI PELAPORAN KEGIATAN FUNDRAISING DI BAITULMAL FKAM MENGGUNAKAN PHP Dan DATA BASE MYSQL UNTUK MENGGATIKAN PELAPORAN BERBASIS EXCEL (Doctoral dissertation, STMIK Sinar Nusantara Surakarta).
  71. 71,0 71,1 71,2 Bachtiar, D., & Atikah, A. (2015). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 5(1)."
  72. 73,0 73,1 [53] Manzilati, Asfi. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi. Malang: UB Press.
  73. [54] Khairani. 2016. Penelitian Geografi Terapan: Edisi 1. Jakarta: Kencana.
  74. [55] Awalludin. 2017. Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
  75. Anthony, A., Tanaamah, A. R., & Wijaya, A. F. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berdasarkan Stok Gudang Berbasis Client Server (Studi Kasus Toko Grosir “Restu Anda”). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 4(2), 136-147.
  76. Gunawan, M. F. (2017). Analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi pada sistem penjualan perusahaan dagang bahan bangunan (Studi kasus pada PT. MAP) (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic University Surabaya).
  77. Siregar, V. M. M. (2018). Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Pakaian Pada Galoenk Distro Pematangsiantar. JurTI (JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI), 1(2), 219-227.
  78. Diaz, D. C. P. (2016). TA: Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada CV. Mitra Techno Sains Surabaya (Doctoral dissertation, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya).
  79. Amri, N., Prasetya, E. B., & Ramadhan, Y. H. (2017). PENERAPAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA APLIKASI PENJUALAN BERBASIS YII FRAMEWORK (Studi kasus: Salam Digital Image). Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer, 7(2), 55-63.
  80. Susianawati, H., Tjandrarini, A. B., & Wulandari, S. H. E. (2017). Design of Web-Based Sales Information System at CV Gemilang Indonesia. Jurnal JSIKA, 6(1), 29-35.
  81. Kaluarachchi, J. M. K. (2017). Cloud based sales analysis system.
  82. Berger, J. F., LaCivita, J. M., Nguyen, J. T., Ramanuja, M. G., Swinson, M. D., & Taira, T. (2018). U.S. Patent Application No. 15/707,403.
  83. Leander, A., Wibowo, A., & Dewi, L. P. (2015). Data Model Customization for Yii Based Erp Application. Jurnal Informatika, 12(2), 63-69.
  84. Feldman, J., Powers, M., & Leiboff, E. (2014). U.S. Patent No. 8,756,086. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.

Contributors

Ririn Eka Cipta Devi