SI1412481896

Dari widuri
Revisi per 6 September 2018 12.56 oleh Hadra Coiriah (bicara | kontrib) (Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah)


Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA RIWAYAT KARYAWAN

PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481896
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELEGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA RIWAYAT KARYAWAN

PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481896
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelegence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA RIWAYAT KARYAWAN

PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481896
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Business Intelegence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Mulyati, M.M, M,Pd)
NID : 06126
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA RIWAYAT KARYAWAN

PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481896
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelegence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA RIWAYAT KARYAWAN

PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481896
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Business Intelegence

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412481896

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Pengelolaan data riwayat yang akuntabel dan up to date sangat dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan pelayanan personalia karena karyawan merupakan aset perusahaan yang harus selalu diperhatikan dan dikelola dengan baik. Pada saat ini, sistem informasi data riwayat karyawan yang diterapkan di PT Angkasa Pura II (Persero) memang sudah terkomputerisasi dan sudah memakai My CV (Curiculume Vitae). Namun, sistem tersebut masih terdapat kekurangan karena ada beberapa menu yang belum ada seperti absensi, gaji, dan penilaian karyawan. Dengan bertambahnya menu-menu yang belum ada pada My CV, maka dibuatlah Sistem Data Riwayat Karyawan. Metode analisa yang digunakan peneliti dalam membuat Sistem Data Riwayat Karyawan dengan menggunakan metode analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (opportunity) dan Ancaman (Threat).


Kata Kunci: Pendataan karyawan, SWOT, PHP


ABSTRACT

Management of accountable and up to date historical data is needed by the company in improving personnel services because employees are company assets that must always be considered and managed properly. At this time, employee data information system data applied in PT Angkasa Pura II (Persero) is already computerized and have been using My CV (Curiculume Vitae). However, the system is still lacking because there are some menus that do not exist such as attendance, salary, and employee appraisal. With the increase of menus that do not exist in My CV, then created Employee History System Data. Analysis method used by researcher in making Employee History Data System by using SWOT analysis method can be Strength (Strenghts), Weaknesses, Opportunity and Threat.


Keywords:Employee data collection, SWOT, PHP



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan bnyak rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Data Riwayat Karyawan Pada PT Angkasa Pura II”

Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam kesuksesan penyusun laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua 1 STMIK Raharhja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  4. Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Mulyati , M.M, M,Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah yang telah membimbing,pengarahan, serta motivasi kepada penulis sehingga laporan Skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak dan ibu Dosen staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Yudhy Rismawan selaku Stakeholder pada PT Angkasa Pura II (Persero) yang telah membantu penulis.
  7. Mba Lis, mba ulvi dan rekan-rekan pada PT Angkasa Pura II (Persero) yang telah membantu dan membimbing penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak-kakak dan yang selalu memberikan dukungan baik moral, materi maupun doa serta memberikan semangat dalam mengerjakan Skripsi ini.
  9. Teman-teman yang banyak memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan Laporan Skripsi ini masaih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, penulis harap sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 17 Juli 2018
Hadra Coiriah
NIM. 1412481896

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Tabel SWOT
  2. Tabel 3.2 Tabel Masukan
  3. Tabel 3.3 Tabel Keluaran
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulan
  9. Tabel 4.2 User
  10. Tabel 4.3 Data Karyawan
  11. Tabel 4.4 Data Absensi
  12. Tabel 4.5 Data Gaji
  13. Tabel 4.6 Data Penilaian
  14. Tabel 4.7 Black Box Testing pada menu login 1
  15. Tabel 4.8 Black Box Testing pada menu login 2
  16. Tabel 4.9 Black Box Testing pada menu Hak akses 1
  17. Tabel 4.10 Black Box Testing pada menu Hak akses 2
  18. Tabel 4.11 Black Box Testing pada menu Data Karyawan 1
  19. Tabel 4.12 Black Box Testing pada menu Data Karyawan 2
  20. Tabel 4.13 Black Box Testing pada menu Data Absensi 1
  21. Tabel 4.14 Black Box Testing pada menu Data Data Absensi 2
  22. Tabel 4.15 Black Box Testing pada menu Data Gaji 1
  23. Tabel 4.16 Black Box Testing pada menu Data Data Gaji 2
  24. Tabel 4.17 Black Box Testing pada menu Data Penilaian 1
  25. Tabel 4.18 Black Box Testing pada menu Data Penilaian 2
  26. Tabel 4.19 Schedule
  27. Tabel 4.20 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 PT Angkasa Pura II (Persero)
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)
  3. Gambar 3.3 Usecase Diagram data karyawan
  4. Gambar 3.4 Sequence diagram data karyawan
  5. Gambar 3.5 Ativity diagram data karyawan
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  7. Gambar 4.2 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
  8. Gambar 4.3 Activity Diagram sistem yang diusulkan
  9. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  10. Gambar 4.5 Tampilan Login
  11. Gambar 4.6 Menu Utama (Home)
  12. Gambar 4.7 Menu Hak Akses
  13. Gambar 4.8 Data Karyawan
  14. Gambar 4.9 Data Absensi
  15. Gambar 4.10 Data Gaji
  16. Gambar 4.11 Data Penilaian
  17. Gambar 4.12 Tampilan Login
  18. Gambar 4.13 Tampilan Home
  19. Gambar 4.14 Tampilan Hak akses
  20. Gambar 4.15 Tampilan Data karyawan
  21. Gambar 4.16 Tampilan Data absensi
  22. Gambar 4.17 Tampilan Data gaji
  23. Gambar 4.18 Tampilan Penilaian


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perusahaan selalu dituntut untuk mempertahankan dan memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi pesaingnya. Strategi yang dilakukan untuk menghadapi pesaingnya adalah dengan terus meningkatkan kinerja dan efektivitas pekerjaan yang bertujuan untuk merebut pasar. Salah satu cara meningkatkan kinerja dan efektivitas pekerjaan yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk pengolahan data riwayat karyawan.

Pengelolaan data riwayat yang akuntabel dan up to date sangat dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan pelayanan personalia karena karyawan merupakan aset perusahaan yang harus selalu diperhatikan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan data riwayat karyawan yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan. Begitu juga pada PT Angkasa Pura II (Persero), masalah pengolahan data karyawan merupakan sesuatu yang sangat penting sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi data riwayat karyawan yang dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi. Dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat informasi data karyawan, sistem informasi data riwayat karyawan diharapkan dapat mengolah data riwayat karyawan dengan efektif dan efisien.

Pada saat ini, sistem informasi data riwayat karyawan yang diterapkan di PT Angkasa Pura II (Persero) memang sudah terkomputerisasi dan sudah memakai My CV (Curiculume Vitae). Namun, sistem tersebut masih terdapat kekurangan karena ada beberapa menu yang belum ada seperti absensi, gaji, dan penilaian karyawan.

Berdasarkan hal tersebut, maka dibuat suatu pengembangan sistem informasi data riwayat karyawan yang lebih lengkap , Oleh karena itu, Skripsi ini diberi judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA RIWAYAT KARYAWAN PADA PT ANGKASAPURA II (PERSERO)”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka rumusan masalah yang dikaji dalam Skripsi ini, yaitu :

  1. Apakah sistem pendataan riwayat karyawan yang berjalan saat ini pada PT Angkasa Pura II (Persero) sudah efektif dalam melakukan pengelolahan data karyawan?
  2. Apa saja kendala dan permasalahan yang dihadapi sistem yang berjalan saat ini pada PT Angkasa Pura II (Persero) ?
  3. Seperti apakah rancangan sistem informasi yang dibutuhkan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mengelolah data riwayat karyawan yang lebih cepat, tepat, akuntabel dan up to date sehingga dapat menjadi solusi untuk mewujudkan pengelolaan data karyawan sehingga efisien dan efektif?


Ruang Lingkup

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang sedang terjadi dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sedang diteliti, maka batasan masalah yang akan dibahas yaitu memfokuskan untuk merancang sistem informasi data riwayat karyawan pada PT Angkasa Pura II (Persero).


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Adapun tujuan masalah ini adalah :

  1. Memahami proses pendataan riwayat karyawan yang berjalan saat ini pada PT Angkasa Pura II (Persero).

  2. Mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi sistem yang berjalan saat ini pada PT Angkasa Pura II (Persero).

  3. Menghasilkan rancangan sistem informasi yang dibutuhkan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mengelolah data riwayat karyawan yang lebih cepat, tepat, akuntabel dan up to date sehingga dapat menjadi solusi untuk mewujudkan pengelolaan data karyawan sehingga efisien dan efektif.


Manfaat

Hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, yakni:

  1. Bagi peneliti memberikan wawasan, menambah ilmu serta pengalaman dalam merancang permasalah yang ada saat ini.

  2. Bagi Perusahaan

  3. Rancangan sistem informasi data riwayat karyawan ini dapat berguna untuk:

    1. meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kecepatan dalam pelayanan kepegawaian;
    2. memudahkan petugas operasional untuk memasukkan data;
    3. meningkatkan kualitas dan mempercepat proses penyusunan laporan dan pencarian informasi data riwayat karyawan untuk kepentingan pengambilan keputusan.


Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Pada metode ini, penelitian dilakukan secara langsung dengan cara datang ke lapangan guna mendapatkan data yang sesuai fakta yang ada.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan bagian yang terkait dengan data-data karyawan pada PT Angkasa Pura II (Persero).

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka atau referensi dalam pengumpulan data adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pemilihan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta berbagai sumber yang berkaitan dengan masalah dan juga judul yang sedang diteliti.


Metode Analisis Sistem

Dalam hal menganalisa data, metode yang digunakan adalah Analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (opportunity) dan Ancaman (Threat). Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisa sistem yang ada agar sistem yang baru dapat mengatasi kelemahan tersebut.


Metode Perancangan

Perancangan sistem dilakukan setelah tahan analisis selesai. Pada tahap perancangan atau tahap dalam mendesai merupakan tahap yang menentukan proses sistem yang baru. Oleh karena itu, metode perancangan sistem yang digunakan yaitu, Notepad++ untuk mengcoding script program, Visual Paradigm for UML Interprise Edition digunakan untuk model diagram, XAMPP, dan web browser yang digunakan untuk membuka web yang sudah dirancang yaitu Google Chorme.


Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan pada saat menguji atau mendeteksi kesalahan yang ada pada sistem baru yang telah selesai dibuat. Pada metode pengujian ini yang digunakan adalah Black-Box Testing. Ada pula Black Box testing itu sendiri adalah metode uji coba yang mengfokuskan pada fungsional software yang ada.


Sistematika Penulisan

Agar lebih memperjelas dan memudahkan pembicara dalam memahami objek yang dibahas, penulisan penelitian Skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan akan dijelaskan secata detail. Adapun sistematika yang dimaksud sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan secara umum tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang membahas sistem sesuai dengan keterkaitan dengan penelitian yang sedang dijalani. Definisi yang diambil dari kutipan-kutipan buku yang berkaitan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi tentang sejarah singkat tentang perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang yang ada pada perusahaan, analisa sistem saat ini, serta permasalahan atau kendala yang ada pada sistem data riwayat karyawan yang sedang berjalan saat ini dan solusi dari permasalah yang ada.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini merupakan penjabaran dari sistem apa yang sudah diusulkan oleh penelitian. Berupa rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan program yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan, agar dapat berkembang untuk sistem yang lebih lanjut lagi.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sebuah sistem yang tepat untuk menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran atau tujuannya. Definisi sistem menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], adalah “Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [2], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.


Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[3] sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Definisi data menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[4] adalah “Hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.

Sementara menurut Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [5] mendefinisikan “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Sedangkan menurut Cornelius Puschmann dan Jean Burgess dalam International Journal of Communication (2014:1700)[6] mengatakan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yg kuat dalam catatan tersebut yg mana data asli atau pusat merupakan alat yg membantu.


Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Muhamad Muslihudin Oktafianto (2016:9)[7] adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

Sedangkan menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8] mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.


Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[9]Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17) Ada 10 Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:13)[10] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Block Technology)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (Control Block)

    banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Definisi analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[11] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36)[12] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.


Prinsip - prinsip Analisis sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[4] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[13]adalah “Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

Sedangkan menurut Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203)[14]“Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Hery (2017:04)[15]adalah “Teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi”.


Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Indra Mahardika Putra (2017:54)[16]sebagai sistem, akuntansi terdiri dari tiga fungsi utama yaitu :

  1. Fungsi Penginputan

    Akuntansi menyiapkan input hendak diproses, input akuntansi berupa transaksi yaitu peristiwa yang menyebabkan perubahan dana.

  2. Fungsi Pemrosesan

    Akuntasi mengolah setiap input (transaksi) dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar akuntansi berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan dan pemindah bukuan.

  3. Fungsi Pengoutputan

    Akuntansi menyajikan informasi dana yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.


Konsep Dasar Pendataan

Definisi Pendataan

Definisi pendataan menurut Ayu Mayang Sari, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:102)[17]adalah “Keterangan yang benar dan bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian (analisis atau kesimpulan)”.


Konsep Dasar Pembayaran

Definisi Pembayaran

Terdapat berbagai macam pengertian analisa sistem menurut beberapa ahli, definisi pembayaran menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014:34)[18]adalah “Transaksi pembayaran kepada pihak ketiga yang dapat dilakukan melalui counter bank baik secara tunai maupun pemindahan”.

Sementara menurut Aulia Pohan (2013:71)[19]mendefinisikan bahwa “Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan kontrak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran nilai antar perorangan, bank dan lembaga lainnya baik domestik maupun antarnegara (cross border)”.

Sedangkan menurut Mia Lasmi Wardiah (2013:350)[20]mengatakan bahwa “Sistem pembayaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem keuangan dan perbankan suatu negara. Keberhasilan sistem pembayaran akan menunjang perkembangan sistem keuangan dan perbankan, sebaliknya, risiko ketidaklancaran atau kegagalan sistem pembayaran akan berdampak negatif pada kestabilan ekonomi secara keseluruhan”.


Jenis-jenis Sistem Pembayaran

Menurut Aulia Pohan (2013:81)[19] sistem pembayaran berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan pada umumnya dikenal dalam beberapa kelompok. Mulai dari pembayaran ritel atau eceran hingga yang besar.

  1. Retail Payment

  2. Sistem pembayaran ini digunakan untuk memperoses transaksi ekonomi nilai kecil yang dikhususkan untuk bayar membayar tanpa menggunakan sepeser uang. Jenis instrumen retail payment yang dikenal saat ini adalah :

    1. ATM
    2. Using Payment Cards
    3. E-money
    4. Digital Money
  3. Batch System

  4. Sistem ini memungkinkan dilakukannya pembacaan data dari instrumen paper-based kemudian memproses seluruh batches dari instrumen paper-based secara elektronik.

  5. Wholesale Payment

  6. Wholesale Payment System merupakan pemrosesan transaksi khusus yang bernilai besar dan bersifat penting yang muncul dari transaksi treasury, dealing, trade finance dan operasi lainnya di bank-bank yang tersentralisasi.

  7. Payment versus Payment (PVP)

  8. Saat ini proses penyelesaian transaksi FX USD/IDR antar bank di Indonesia dilakukan secara terpisah antara settlement dana IDR dan USD karena adannya perbedaan zona waktu.

  9. Cross Border Payment System

  10. Seluruh komponen operasional sistem pembayaran nasional harus dapat digunakan untuk fasilitas pembayaran cross border yang efisien dan terkontrol, untuk mendukung perkembangan perdagangan Indonesia.


Prinsip-prinsip Dasar Sistem Pembayaran

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mia Lasmi Wardiah (2013:353)[20] sistem pembayaran yang aman dan efisien sangat penting untuk berfungsinya sistem keuangan yang efektif. Untuk itu, The Committe On Payment and Settlement System (CPSS) dan bank sentral kelompok negara GIO (kelompok sepuluh negara maju) mengembangkan prinsip-prinsip dasar penting sistem pembayaran (CPSS-BIS, 2000) yang meliputi sepuluh kriteria yaitu :

  1. Memiliki landasan hukum yang kuat.

  2. Mempunyai aturan dan prosedur yang memungkinkan peserta memahami risiko keuangan yang mungkin akan dihadapi.

  3. Memiliki prosedur yang jelas untuk manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas.

  4. Menjamin agar settlement dapat dilakukan pada hari yang sama, minimal pada akhir hari.

  5. Memiliki multilateral netting, sistem ini minimal harus mampu memastikan penyelesaian settlement harian yang cepat pada saat peserta tidak mampu menyelesaikan kewajibannya untuk satu settelment terbesar.

  6. Aset yang digunakan untuk sebaiknya berada di bank sentral (claimon the central bank). Dalam hal aset yang berada diluar bank sentral yang digunakan, aset tersebut harus tidak memiliki (atau kecil) risiko kredit dan risiko likuiditas.

  7. Menjamin tingkat keamanan dan kepercayaan operasional yang tinggi dan harus memiliki penanganan darurat untuk penyelesaian pemrosesan harian yang cepat.

  8. Menyediakan alat untuk melakukan pembayaran yang praktis untuk pemakaianya dan efisien untuk perekonomian.

  9. Memiliki tujuan dan kriteria yang transparan untuk peserta yang memungkinkan akses yang adil dan transparan.

  10. Pengaturan (governance arrangements) dan sistem ini harus efektif, akuntabel dan transparan.


Konsep Dasar Retribusi

Definisi Retribusi Daerah

Definisi retribusi daerah menurut Mardiasmo (2016:18)[21]adalah “Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.


Pengklasifikasian Retribusi Daerah

Menurut Beta Asteria dalam Jurnal Riset Manajemen (2015:54)[22]pengklasifikasian retribusi daerah sebagai berikut:

  1. Jasa Umum terdiri atas:

    1. Retribusi Pelayanan Kesehatan.
    2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
    3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
    4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
    5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
    6. Retribusi Pelayanan Pasar
    7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
    8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
    9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
    10. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
    11. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
    12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
    13. Retribusi Pelayanan Pendidikan
    14. Retribusi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
  2. Jasa Usaha terdiri atas:

    1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
    2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
    3. Retribusi Tempat Pelelangan
    4. Retribusi Terminal
    5. Retribusi Tempat Khusus Parkir
    6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
    7. Retribusi Rumah Potong Hewan
    8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
    9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
    10. Retribusi Penyeberangan di Air
    11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
  3. Perizinan Tertentu, terdiri atas:

    1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
    2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
    3. Retribusi Izin Gangguan
    4. Retribusi Izin Trayek dan
    5. Retribusi Izin Usaha Perikanan


Tata Cara Penghitungan Retribusi

Menurut PERDA Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2011 pasal 7[23] tata cara penghitungan retribusi yaitu :

  1. Besarnya retribusi yang terutang dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa dengan tarif retribusi.

  2. Tingkat penggunaan jasa adalah jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan jasa pelayanan persampahan/kebersihan.

  3. Apabila tingkat penggunaan jasa pelayanan persampahan/kebersihan sulit diukur, maka tingkat penggunaan jasa dapat ditaksir berdasarkan pendekatan volume sampah yang didasari luas lantai bangunan rumah tangga, perdagangan dan industri.


Tata Cara Pemungutan Retribusi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mardiasmo (2016:21)[21]retribusi dipungut dengan menggunakan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) atau dokumen lain yang di persamakan berupa karcis, kupon dan kartu langganan. Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunnya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan munggunakan surat tagihan retribusi daerah (STRD). penagihan retribusi terutang sebagaimana didahului dengan Surat teguran. Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.


Tata Cara Pembayaran

Menurut PERDA Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2011 pasal 18[23]tata cara pembayaran yaitu :

  1. Pembayaran retribusi terutang harus dilunasi sekaligus.

  2. Retribusi yang terutang dilunasi selambat–lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

  3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran Retribusi diatur dengan Peraturan Walikota.


SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah)

Menurut UU No.18 tahun 1997 Pasal 1[24]menyatakan bahwa “SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang”.


Konsep Dasar Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Definisi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Menurut UU No.18 tahun 1997 Pasal 1[24]menyatakan bahwa “Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atau jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah kota untuk kepentingan orang pribadi atau Badan”.


Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[25]“Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance).

    Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  2. Analisis Informasi (Information).

    Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance. Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  3. Analisis Ekonomi (Economic).

    Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  4. Analisis Efisiensi (Effisiency).

    Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  5. Analisis Kendali (Control).

    Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.

  6. Analisis Pelayanan (Service).

    Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Definisi database menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[26]adalah “Salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system)”.

Sedangkan menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[27]mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Sementara menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[28]mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.


Manfaat Database

Menurut Imam Heryanto (2017:4)[29]salah satu manfaat database yang paling utama adalah untuk memudahkan dalam mengakses data, kemudian pengaksesan data ini adalah sebagai implikasi dari keteraturan data yang merupakan syarat mutlak dari suatu database yang baik.


Jenis-jenis Database

Ada 4 jenis database yang sering muncul atau dikenal menurut Imam Heryanto (2017:6)[29] yaitu:

  1. Hierarchy

  2. Network

  3. Relational

  4. Object Oriented

Dari keempat jenis tersebut, jenis database relasionallah yang paling sering digunakan. Namun, bukan berarti jenis database yang lain tidak di pakai. Jenis database yang lain, seperti database network pun digunakan untuk keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas permasalahan atau kompleksitas sistem yang akan dibangun.


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Definisi internet menurut Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2014:342)[30] adalah “Menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.

Sedangkan menurut Edi Irwansyah dan Moniaga Jurike V (2014:12)[31] mendefinisikan bahwa “Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP)”.

Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

  1. Sebagai sarana komunikasi.

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi.

  3. Sarana untuk belanja (online shopping).

  4. Bank dan investasi.

  5. Hiburan.

  6. Berbagi info musik, foto, video.

  7. Mengakses aplikasi di internet.

  8. Alat pengajaran online.


Konsep Dasar Web

Definisi Web

Definisi web menurut Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:49)[32]adalah “Sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah 'server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Sedangkan menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[33]mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Definisi PHP menurut Raharjo (2016:38)[34]adalah “Salah satu bahasa pemrograman script yang dirancang untuk membangun aplikasi web”.

Sementara menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:3)[35]mendefinisikan bahwa “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan kedalam HTML”.


Kelebihan PHP

Menurut Madcoms (2016:2)[36]PHP memiliki banyak kelebihan yang menjadi alasan kenapa anda harus menggunakan PHP. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari PHP :

  1. Bisa membuat web menjadi dinamis.

  2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh semua sistem operasi (OS) karena PHP berjalan secara web base yang artinya semua sistem operasi bahkan handpone yang mempunyai web browser dapat menggunakan program PHP.

  4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan ASP maupun java.

  5. Mendukung banyak paket database seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain.

  6. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan kompilasi(compile) dalam penggunaannya.

  7. Banyak web server yang mendukung PHP seperti Apache, Loghttpd, IIS dan lain-lain.

  8. Pengembangan aplikasi PHP mudah karena banyak dokumentasi, refrensi dan developer yang membantu dalam pengembangannya.

  9. Banyak bertebaran aplikasi dan program PHP yang gratis dan siap pakai seperti wordpress, prestashop dan lain-lain.


Cara Kerja PHP

Menurut Raharjo (2016:39)[34] cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).

  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.

  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.

  4. Interpreter PHP membaca file catalog.php dari disk drive.

  5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.

  6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.


Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML

Definisi HTML menurut Sugiri dalam M. Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:2)[37]adalah “Sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform computer”.

Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining and Knowledge Management Process (2013:43)[38]Menyatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) is a mark up language for creating web pages or other information to display in a web browser. HTML allows images and objects to be included and that can be used to create interactive forms. From this, structured documents are created by using structural semantics for text such as headings, link, lists, paragraphs, quotes etc”. Artinya "HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa mark up untuk membuat halaman web atau informasi lainnya untuk ditampilkan di browser web. HTML memungkinkan gambar dan objek disertakan dan bisa digunakan untuk membuat formulir interaktif. Dari sini, dokumen terstruktur dibuat dengan menggunakan semantik struktural untuk teks seperti judul, link, daftar, paragraf, kutipan dll”.


Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Pengertian CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS menurut Johani S Pasaribu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2017:158)[39]adalah “Singkatan dari casading style sheet yang merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konflik style. CSS atau yang disebut casading style sheet yaitu salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya lebih terstruktur dan lebih seragam”.


Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Definisi framework menurut Shan dan Hua yang dikutip oleh Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:629)[40] adalah “Sebuah arsitektur yang terbuka yang dibuat berdasarkan pada standar pengembangan perangkat lunak yang diterima secara umum”.

Sedangkan menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Mara Destiningrum dan Qadhli Jafar Adrian dalam Jurnal Teknoinfo (2017:8)[41]mendefinisikan bahwa “Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu”.


Definisi Laravel

Definisi laravel menurut Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:630)[40]adalah “Sebuah framework web berbasis PHP yang open source dan tidak berbayar, diciptakan oleh Taylor Otwell dan diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web yang menggunakan pola MVC”.


Definisi Composer

Definisi PHP menurut Raharjo (2016:38)[42]adalah “Dependency manager for PHP, digunakan untuk memudahkan dalam installasi aplikasi web berbasis PHP”.


Konsep Dasar MariaDB

Definisi MariaDB

Definisi MariaDB menurut Mahendra Data, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:71)[43]adalah “DBMS yang bersifat open source dan dikembangkan oleh pengembang yang sama dari MySQL”.


Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Definisi notepad++ menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:13)[35]adalah “Aplikasi teks editor yang gratis serta powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Sedangkan menurut Madcoms (2016:15)[44]mendefinisikan bahwa “Notepad++ adalah sebuah text editor yang sangat berguna bagi setiap orang dan khususnya bagi para developer dalam membuat program”.


Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Definisi Xampp menurut Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Infromatika (2015:26)[13]adalah “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server, untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.

Sementara menurut M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[45]mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Mengapa menggunakan Xampp karena Xampp sangat mudah penggunannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis”.


Konsep Dasar Apache

Definisi Apache

Definisi Apache menurut Yosef Murya (2016:14))[42]adalah “Aplikasi web server, tugas utama Apache adalah menampilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode HTML, PHP atau yang lainnya”.

Sedangkan menurut Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana dalam Jurnal Manajemen Informatika (2016:119)[46]mendefinisikan bahwa “Apache merupakan program untuk menjalankan, melayani, dan memfungsikan situs web dalam sebuah komputer”. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis data dan lain-lain. Selain itu Apache juga bisa digunakan sebagai load balancer dengan menambahkan beberapa modul-modul konfigurasi tertentu. Pada penelitian ini Apache akan digunakan sebagai load balancer adalah Apache versi 2.4 karena Apache pada versi 2.4 sudah mendukung modul untuk load balancing serta space memory yang digunakan lebih sedikit dari pada versi sebelumnya.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Srinivasan K S I, dkk dalam International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology (2014:383)[47]menyatakan bahwa “Requirement elicitation is a vital activiti in the process of requirement development and it descovers the requirement of end user”. Artinya kebutuhan elisitasi merupakan aktivitas vital dalam sebuah proses pengembangan kebutuhan dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir.

Sedangkan menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7)[48]mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.


Tahapan-tahapan Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[49]elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut : .

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem
  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini terdapat berbagai pengertian UML (Unified Modelling Language) menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[50]adalah “Himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya”.

Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[51]menyatakan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. Artinya UML adalah model bahasa visual dan digunakan untuk visualisasikan, penelitian, pembangunan, dokumen atau data dari sistem perangkat lunak.

Sedangkan menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2) [52]mendefinisikan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Jenisjenis Diagram UML adalah:

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Sri Mulyani (2016:42)[11]Use Case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:53))[32]Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas keaktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indra Griha Tofik Isa dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (2017:141)[53]Sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu. Kegunananya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek dengan interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Sri Rahayu, dkk dalam jurnal CCIT (2015:96)[54]Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek”. Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

    Sedangkan menurut Akram Abdel Qader dan Khaled Musa dalam International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA) (2013:22)[55]menyatakan bahwa “The class diagram used in the object oriented software design is a static structure diagram and is a type of the Unified Modeling Language (UML). The class diagram notations describe the structure of a system by showing the system's classes, and their attributes, operations or methods, and the relationships among the classes”. Yang artinya adalah diagram kelas digunakan dalam perancangan perangkat lunak, sedangkan diagram penyusun statis merupakan jenis dari Unified Modeling Language (UML). Catatan diagram kelas menggambarkan bentuk sebuah sistem dengan menunjukan sistem kelasnya dan peralatannya, cara kerjanya atau metodenya dan hubungan di antara kelas-kelas tersebut.


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Definisi testing menurut Muhammad Johan Wahyudi dan Abdul Fadlil dalam Jurnal Sarjana Teknik Informatika (2013:18)[56]adalah “Pengujian adalah bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan penilaian”.


Definisi Black Box Testing

Definisi black box testing menurut Khan yang dikutip oleh M Sidi Mustaqbal, dkk dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:33) [57]adalah “Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[58]adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.


Studi Pustaka Literature Review

Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian Putri Wulan Septiantari dan Sukadi (2014)[59] dalam Jurnal IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.3 yang berjudul Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan Berbasis Web. Penelitian ini adanya masalah pada pelaporan pembayaran pendaftaran siswa baik siswa baru maupun siswa yang melakukan daftar ulang. Pendataan siswa yang kurang jelas karena antara siswa yang aktif dan yang sudah keluar atau tidak aktif tidak di update rutin, sehingga menimbulkan kerancuan dalam pembayaran les. Kesimpulan Sistem ini bisa dikembangkan dengan menambahkan fitur agar siswa bisa melakukan pembayaran secara online, sehingga orang tua siswa bisa mengetahui informasi tentang pembayaran putra–putrinya dengan lebih mudah.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hendria Tony Fristanto (2014)[60] dalam Jurnal IJNS- Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.1 yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Insidental pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Tinatar Punung. Penelitian ini adanya masalah pada pengelolaan data pembayaran menjadi tidak akurat dan dengan dibuatnya sistem informasi pembayaran SPP dan insidental siswa pada SMK Muhammadiyah Tinatar punung, pengelolaan data pembayaran menjadi lebih mudah dan akurat, karena pengelolaan pembayaran menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rindi Damayanti dan Indah Uly Wardati (2016)[61]dalam Jurnal Evolusi yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembayaran Kamar Pada Hotel Remaja Pacitan. Dalam penelitian ini, kesimpulannya dengan di rancang sistem pemesanan dan pembayaran kamar pada hotel remaja Pacitan di harapkan dapat membantu permasalahan selama ini yang terjadi pada staf bagian administrasi hotel remaja Pacitan karena staf bagian administrasi dapat input data tamu yang memesan kamar atau check in dengan cepat, mengetahui keadaan kamar kosong dengan cepat, serta pembuatan laporan dan penghitungan biaya check out dengan cepat.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Andoyo dan Tri Lestari (2014)[62] STMIK Pringsewu dalam Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol.2 yang berjudul Perancangan Model Pembayaran Pelayanan Pajak Kendaraan Berbasis Web pada Kantor Samsat Pringsewu. Dalam penelitian ini mempunyai beberapa kendala seperti mengakibatkan banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang karena panjangnya antrian pembayaran pajak kendaraan untuk itu penulis membuat perancangan model pelayanan pembayaran pajak kendaraan berbasis web pada kantor samsat Pringsewu agar masyarakat lebih dimudahkan dalam hal pembayaran pajak yaitu dengan cara online, sehingga masyarakat dapat lebih mengefisien waktu dalam membayar pajak kendaraan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Abdullah (2014)[63]Universitas Islam Indragiri (UNISI) dalam Jurnal Sistemasi. Vol. 3 No.3 yang berjudul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak/Retribusi Daerah pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Kesimpulan dalam penelitian ini dalam pembuatan laporan-laporan data dari pengolahan data tiket pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung yang berhubungan dengan informasi pembayaran pajak dapat dilakukan dengan baik dan dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan. Dan dapat menerapkan sistem komputerisasi pada sistem informasi pembayaran pajak pada UPT. Dipenda Kecamatan Guang Kab. Inhil.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh zamzami (2017)[64] dalam International Journal of Economics, Commerce and Management United Kingdom yang berjudul In-Depth Exploration Of Market Retribution In Jambi Province Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terwujudnya penerimaan retribusi pasar di Kota Jambi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif metode, untuk terwujudnya penerimaan retribusi pasar di Kota Jambi periode 2006 sampai 2015 mengalami perkembangan yang sangat berfluktuasi perhitungan potensi retribusi pasar menggunakan teknik Exponential Smoothing untuk semua. Data potensial 2016 di Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa potensi retribusi pasar sudah dekat ke target.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Martin Paul Moshal, Queens Way Quay (GI) (2017)[65]dalam international journal of Patent Application Publication moshal United States yang berjudul Bill Payment Systemand Method pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pedagang. Sebuah sistem dan metode untuk menggunakan kode quick response (QR) dikodekan dengan tagihan dari pedagang, Pengguna dapat memilih instrumen pembayaran pada pemindai kode untuk membayar tagihan. Pemindai kode bisa mengirimkan ke server aplikasi data yang berkaitan dengan instrumen pembayaran Pemindai kode dapat menerima dari data status server aplikasi yang menunjukkan apakah tagihan berhasil atau tidak berhasil.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Jane M. Zhu, Timothy Layton, Anna D. Sinaiko, and Thomas G. McGuire (2013)[66] dalam The Journal international of Health Care Organization, Provision, and Financing yang berjudul The Power of Reinsurance in Health Insurance Exchanges to Improve the Fit of the Payment System and Reduce Incentives for Adverse Selection. pada penelitian ini bertujuan untuk melindungi rencana terhadap risiko kerugian dan menghadapi kerugian Seleksi di bursa asuransi kesehatan baru. Menggunakan data dari Survei Panel Pengeluaran Medicare (MEPS) untuk menarik "populasi Exchange", mensimulasikan kontribusi reasuransi untuk memperbaiki kesesuaian sistem pembayaran dengan rencana biaya dan untuk mengurangi insentif untuk seleksi yang merugikan bagi kelompok peserta dengan kronis yang dipilih penyakit. fitur pembayaran rencana lainnya fokus pada bagaimana reasuransi yang baik memperbaiki kecocokan pembayaran sistem untuk merencanakan biaya dan mengurangi insentif untuk seleksi buruk.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Dario De Judicibus, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola (2013)[67]dalam Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. yang berjudul Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan transaksi yang aman, layanan disediakan pada lokasi yang berbeda dan didukung oleh aplikasi server, dan berlaku untuk transaksi pemesanan dan layanan pembayaran. Transaksi bisnis seperti transaksi pembayaran terbentuk melalui jaringan nirkabel untuk melakukan pembayaran melalui jaringan nirkabel, dengan penggunaan pembayaran nirkabel terminal menggunakan perpesanan Short Messaging Service (SMS) melalui GSM seperti jaringan nirkabel.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ulf Mattsson, Yigal Rozenberg dan Wilton (2013)[68]dalam Journal International United States Patent Application Publication Mattsson et al. Yang berjudul Tokenization Of Payment Information In Mobile Environments. Penelitian ini bertujuan untuk tokenisasi data di mobile dan lingkungan pembayaran. pengguna dapat melakukan pembayaran dengan ponsel lalu register bisa mengirimkan nomor kartu kredit diterima dari handphone ke local server, server lokal dapat mengirimkan nomor kartu kredit ke bank, sistem pembayaran dapat dilakukan dengan mengirimkan informasi pembayaran token ke pembayaran jaringan yang terkait dengan transaksi Seorang pengguna bisa mengirimkan informasi pembayaran ke pusat.

Hasil studi pustaka (literature review) ini adalah landasan serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, perbedaan literature review yang terdahulu dengan penelitian ini adalah :

  1. Pembuatan sistem ini akan berbasis web, bahasa pemrograman yang di gunakan PHP dan HTML serta database yang digunakan yaitu MariaDB. MariaDB dirilis setelah rilis terbaru dari MySQL yang memiliki jumlah bug yang lebih sedikit, mempunyai kapasitas engine yang lebih banyak dan memiliki banyak fitur-fitur yang canggih serta sangat mudah bermigrasi dari MySQL.

  2. Didalam sistem ini akan terdapat design tampilan yang menarik dan mudah digunakan dalam pencarian data setoran retribusi dan pembayaran retribusi agar sistem ini dapat dipahami oleh user dengan cepat, yang diharapkan disini adalah data-data yang ada di tiap bagiannya dapat dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi satu sama lain, data yang terintegrasi dapat menghasilkan laporan penerimaan retribusi secara otomatis, mudah, akurat dan cepat.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (PERSERO)

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat PT Angkasa Pura II (Persero), lokasi PT Angkasa Pura II (Persero), visi & misi PT Angkasa Pura II (Persero), Moto PT Angkasa Pura II (Persero), Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero), serta Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di PT Angkasa Pura II (Persero).

Sejarah Singkat

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada

19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate Governance” (2006), Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed, The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng).

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.


Lokasi PT Angkasa Pura II (PERSERO

PT Angkasa Pura II (Persero) Soekarno-Hatta International Airport Building 600 PO BOX 1001/BUSH Jakarta 19120 Indonesia</p></div>

Visi dan Misi

Visi perusahaan

“Konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang”.


Misi Perusahaan

  1. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama
  2. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara
  3. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern
  4. Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas penawaran perusahaan
  5. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan
  6. Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan


Struktur Organisasi

Sebuah Instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti PT Angkasa Pura II (Persero) yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)


Tugas Pokok dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Utama

    1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
    3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan
    4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
    5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan
    6. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan
    7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
    8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
  2. Direktur Pengembangan Usaha

    1. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
    2. Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung
    3. Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku
    4. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
  3. Manager Teknik

    1. Menyiapkan desain teknis, standar, gambar kerja
    2. Membuat metode kerja dan SOP
    3. Membuat desain yang selamat, bermutu dan ramah lingkungan
    4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
    5. Mengendalikan dokumen teknis (engineering)
    6. Menetapkan standar pekerjaan dan sumber daya sesuai syarat kontrak
    7. Menghentikan, membongkar pekerjaan yang tidak sesuai syarat teknis
    8. Terpenuhinya persyaratan teknis.
    9. Tersedianya desain dan gambar kerja yang selamat, mudah dipahami dan dilaksanakan
    10. Terkendalinya dokumen teknis dan gambar.
  4. Manager Keuangan dan Akuntansi

    1. Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan
    2. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.
    3. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
    4. Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.


    Tata Laksana Sistem Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    1. User melakukan login

    2. Admin melakukan login

    3. HRD melakukan login

    4. Admin menginput data Karyawan

    5. HRD menginput data Karyawan

    6. Admin mengubah data karyawan

    7. HRD mengubah data karyawan

    8. Admin menghapus data karyawan

    9. HRD menghapus data karyawan

    10. Admin view data karyawan

    11. HRD view data karyawan

    12. User melakukan logout

    13. Admin melakukan logout

    14. HRD melakukan logout


    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    1. Admin melakukan login

    2. HRD melakukan login

    3. Admin menginput data karyawan

    4. HRD menginput data Karyawan

    5. Admin mengubah data karyawan

    6. HRD mengubah data karyawan

    7. HRD menghapus data karyawan

    8. Admin view data karyawan

    9. HRD view data karyawan

    10. Admin melakukan logout

    11. HRD melakukan logout


    Use Case Diagram

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian kali ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Sebuah usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Berikut ini adalah usecase diagram.

    Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

    Keterangan:

    1. Form Bend 26 merupakan Formulir Tanda Bukti Penerimaan

    2. Kwitansi merupakan Tanda Pembayaran

    3. SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) merupakan Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlahnya retribusi yang terutang.


    Sequence Diagram

    Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara objek. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Berikut contoh Sequence Diagram:

    Gambar 3.5 Sequence Diagram pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

    Berdasarkan gambar 3.5 Sequance Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    1. 4 (Lima) Actor yang diantaranya adalah Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
    2. 24 (dua puluh dua) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.


    Activity Diagram

    Menganalisa sistem yang berjalan menggunakan activity diagram. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Berikut contoh Activity Diagram

    Gambar 3.4 Activity Diagram pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    1. 1 Initial Node sebagai yang mengawali objek
    2. 4 Swim Line yaitu : Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi Persampahan.
    3. 21 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu yang diantaranya adalah meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, pemberian form bend 26, menerima form bend 26, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, menerima form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran mingguan, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, merekap rincian bulanan, memberikan laporan setoran mingguan, menerima laporan setoran mingguan, memberikan laporan rincian bulanan dan menerima rincian bulanan.
    4. 1 (Satu) Final State sebagai yang mengakhiri objek.


    Analisa Sistem yang Berjalan

    Metode Analisa SWOT

    Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan factor-faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem. Factor-faktor yang terdapat pada analisa SWOT berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Oppurtunity) dan Ancaman (Threat).

    Tabel 3.1 Analisis PIECES


    Analisa Masukan, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

      Adapun data masukan pada sistem yang berjalan, sebagai berikut:.

      Tabel 3.2 Tabel Masukan
    2. Analisa Keluaran

      Adapun data masukan pada sistem yang berjalan, sebagai berikut:.

      Tabel 3.3 Tabel Keluaran



    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Konfigurasi Perangkat Keras (Hardware)
      1. Processor : Intel® Celeron® CPU 877 @1.40GHz
      2. Monitor : Acer 14”
      3. Mouse : Acer
      4. Hardisk : 500 GB
      5. Keyboard : Standar
      6. Printer : Canon Pixma E-410
      7. RAM : 2 GB
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      1. Sistem Operasi Windows 7
      2. Microsoft Office 2007
      3. Mozilla Firefox
    3. Konfigurasi Hak Akses (Brainware)
      1. User
      2. Admin


    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi
      Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam proses data riwayat karyawan , permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan sebagai berikut :
      1. Proses penginputan data riwayat karyawan menggunakan sisterm My CV
      2. Didalam my cv ada data riwayat karyawan tetapi belum terlalu lengkap, contohnya data absensi, data gaji dan data penilaian, oleh karena itu, sebaiknya diadakannya sistem yang dapat membantu dalam hal data riwayat karyawan ini agar mempermudah dan mempercepat dalam hal mengetahui data riyawat karyawan.
    2. Alternatif Pemecahan Masalah
      Dalam proses perencanaan sistem informasi kompetensi karyawan ini, diharapkan dengan adanya sistem ini sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal. Adapun alternatif sebagai berikut :
      1. Membuat suatu sistem supaya dapat mempermuda data riyawat karyawan.
      2. Membuat sistem yang dapat mempercepat dalam hal melakukan input data riwayat karyawan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun melalui hasil observasi dan wawancara kepada Stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan data elisitasi tahap I :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Berikut ini merupakan data elisitasi tahap II :

    Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap II yang di tunjukkan pada tabel 3.4.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

    D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting.

    I (Inessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara requirement yang di beri opsi Inessential (I) harus di eliminasi di Elisitasi tahap III. selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

    Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.5.

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


    Keterangan :

    T (Technical) H (High)

    O (Operational) M (Middle)

    E Economic L (Low)


    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang disetujui oleh Stakeholder, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat peneliti untuk menerapkan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup. Berdasarkan elisitasi tahap III, menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada :

    Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi



    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada UPT Retribusi Persampahan Di Dinas Lingkungan Hidup, selanjutnya akan membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan yang dapat dijelaskan pada use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.


    Prosedur Sistem Usulan

    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
      1. Dapat melakukan login.
      2. Menampilkan menu dashboard. Dimana terdapat data pembayaran dan grafik pendapatan bulanan.
      3. Menampilkan menu Master Data. Dimana terdapat menu Petugas, Menu Customers, Menu wilayah, Menu Kecamatan, Menu Kelurahan dan menu Cara Bayar. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, Search dan edit data.
      4. Menampilkan menu Pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
      5. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak untuk search, cetak laporan.
      6. Menampilkan menu setting. Dimana terdapat menu users, menu Roles dan menu permissions. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat add, delete dan edit.
      7. Dapat melakukan logout.
    2. Bendahara Pembantu Penerima
      1. Dapat melakukan login.
      2. Menampilkan menu dashboard.
      3. Menampilkan menu pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
      4. Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak untuk search, cetak laporan.
      5. Dapat melakukan logout.


    Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan use case diagram yang menggambarkan proses sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:


    Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
    2. 2 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
    3. Terdapat 8 Use Case yaitu :
      1. Login.
      2. 5 Extend Use Case :
        1. Menu Utama memiliki 5 Extention Points, yaitu Dashboard, Master Data, Pembayaran, Laporan dan Setting.
        2. Menu Master Data memiliki 6 Extention Points, yaitu Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, dan Cara Bayar.
        3. Menu Pembayaran Memiliki 1 Extention Points, yaitu input pembayaran.
        4. Menu Laporan Memiliki 3 Extention Points, yaitu Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
        5. Menu Setting Memiliki 3 Extention Points, yaitu Users, Roles dan Permissions.
      3. Logout

    Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:

    1. Activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan.

      Gambar 4.2 activity diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan

      Pada gambar 4.2 activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

      1. 1 initial node, untuk mengawali objek.
      2. 49 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
      4. 6 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
      5. 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.
    2. Activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

      Gambar 4.3 activity diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

      Pada gambar 4.3 activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

      1. 1 initial node, untuk mengawali objek.
      2. 20 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
      3. 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
      4. 4 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
      5. 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.


    Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur-alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:

    Sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

      Gambar 4.4 sequence diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan

      Pada gambar 4.4 sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:

      1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala UPT Retribusi Persampahan.
      2. 15 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, Cara Bayar, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Users, Roles dan Permissions.
      3. 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.

    Sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

      Gambar 4.5 sequence diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan

      Pada gambar 4.5 sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:

      1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bendahara Pembantu Penerima.
      2. 6 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
      3. 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.
      4. 19 message yang memuat informasi – informasi tentang suatu kegiatan atau aktivitas yang terjadi yang dilakukan oleh actor – actor.
      5. 1 decision node untuk membuat keputusan.


    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan spesifikasi objek-objek yang ada di dalam apikasi sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan. Dimana class diagram yang diusulkan terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

    Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.6

    Gambar 4.6 class diagram yang diusulkan


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diususlkan ditunjukkan pada tabel 4.1:

    Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulann



    Rancangan Basis data

    Spesifikasi Basis Data

    Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, Foreign Key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan untuk sistem yang akan dibangun yaitu:

    1. Nama File : Petugas
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data petugas
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_petugas
      Foreign Key : Id_kelurahan
      Panjang Record : 309
      Isi : Id_petugas+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.

      Tabel 4.2 Tabel Petugas

    2. Nama File : Customers
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data Customers
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_customers
      Foreign Key : Id_kelurahan
      Panjang Record : 309
      Isi : Id_customers+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.

      Tabel 4.3 Tabel Customers

    3. Nama File : Wilayah
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data wilayah
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_wilayah
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_wilayah+nama.

      Tabel 4.4 Tabel Wilayah

    4. Nama File : Kecamatan
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data kecamatan
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_kecamatan
      Foreign Key : Id_wilayah
      Panjang Record : 59
      Isi : Id_kecamatan+nama+id_wilayah.

      Tabel 4.5 Tabel Kecamatan

    5. Nama File : Kelurahan
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data kelurahan
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_kelurahan
      Foreign Key : Id_kecamatan
      Panjang Record : 59
      Isi : Id_kelurahan+nama+id_kecamatan.

      Tabel 4.6 Tabel Kelurahan

    6. Nama File : Cara bayar
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data cara bayar
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_carabayar
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_cara bayar+nama.

      Tabel 4.7 Tabel Cara Bayar

    7. Nama File : Pembayaran
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data pembayaran
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_pembayaran
      Panjang Record : 36
      Isi : Id_pembayaran+id_petugas+id_user+tanggal.

      Tabel 4.8 Tabel Pembayaran

    8. Nama File : Pembayaran detail
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk input data pembayaran baru
      Media : Hardisk
      Foreign Key : Id_pembayaran
      Id_customers
      Id_carabayar
      Panjang Record : 62.2
      Isi : Id_pembayaran+id_customers+id_carabayar+nominal+bulan+tahun

      Tabel 4.9 Tabel Pembayaran Detail

    9. Nama File : User
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data user
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_user
      Panjang Record : 408
      Isi : Id_user+nama+email+password+remembertoken+username.

      Tabel 4.10 Tabel User

    10. Nama File : User has roles
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan roles
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_roles
      Foreign Key : Id_user
      Panjang Record : 24
      Isi : Id_roles+id_user.

      Tabel 4.11 Tabel User Has Roles

    11. Nama File : Roles
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data roles
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_roles
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_roles+name.

      Tabel 4.12 Tabel Roles

    12. Nama File : Roles has permissions
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyambungkan roles dengan permissions
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_permissions
      Foreign Key : Id_roles
      Panjang Record : 24
      Isi : Id_permissions+id_roles.

      Tabel 4.13 Tabel Roles Has Permissions

    13. Nama File : Permissions
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyimpan data permissions
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_permissions
      Panjang Record : 47
      Isi : Id_permissions+nama.

      Tabel 4.14 Tabel Permissions

    14. Nama File : User has permissions
      Tipe File : File Master
      Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan permissions
      Media : Hardisk
      Primary Key : Id_user
      Foreign Key : Id_ permissions
      Panjang Record : 24
      Isi : Id_user+id_permissions.

      Tabel 4.15 Tabel User Has Permissions


    15. Nama File : password resets
      Fungsi : Untuk menyimpan data ganti password
      Media : Hardisk
      Panjang Record : 382
      Isi : email+token.

      Tabel 4.16 Tabel Password Resets



    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan diantaranya yaitu:

    Prototype Login

    Pada saat program pertama kali dijalankan pada tampilan yang muncul yaitu login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berhak melakukan login yaitu: Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.7:

    Keterangan pada menu login yaitu:

    1. Textfield Text field username : masukan username pada kolom username.
    2. Text field password : masukan password yang sesuai dengan username agar masuk ke dalam sistem.
    3. Check box remember me : klik remember me pada Check box untuk mempermudah agar tidak selalu memasukkan username dan password secara otomatis, langsung klik login.
    4. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik remember me dan klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, jika username atau password salah maka tidak dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.

    Prototype Menu Utama (Dashboard)

    Rancangan menu utama (dashboard) untuk menampilkan halaman awal pada sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berisi menu petugas, menu customers, menu wilayah, menu kecamatan, menu kelurahan, menu metode pembayaran, menu pembayaran, menu laporan harian, menu laporan mingguan, menu laporan bulanan, menu users, menu roles dan menu permissions dan menu logout.
    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu utama (dashboard) yang ditunjukkan pada gambar 4.8:

    Gambar 4.8 Menu Utama (Dashboard)

    Prototype Halaman Master Data Petugas

    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.9:

    Gambaar 4.9 Master Data Petugas

    Keterangan pada tampilan data petugas yaitu:

    1. Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data petugas
    5. Klik tombol Button add petugas, maka akan tampil input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.10:

    Gambar 4.10 Input Data Petugas

    Keterangan pada input data petugas yaitu:

    1. Di form data petugas isi : nama petugas, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data petugas.

    Prototype Halaman Master Data Customers

    Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.11:

    Gambar 4.11 Master Data Customers

    Keterangan pada tampilan data Customers yaitu:

    1. Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data customers.
    5. Klik tombol Button add customers maka akan tampil input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.12:

    Gambar 4.12 Input Data Customers

    Keterangan pada input data customers yaitu:

    1. Di form data customers isi : nama customers, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data customers.

    Prototype Halaman Master Data Wilayah

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.13:

    Gambar 4.13 Master Data Wilayah

    Keterangan pada tampilan data wilayah yaitu:

    1. Nama dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data wilayah.
    5. Klik tombol Button add wilayah maka akan tampil input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.14:

    Gambar 4.14 Input Data Wilayah

    Keterangan pada input data Wilayah yaitu:

    1. Di form data wilayah isi : nama wilayah.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data wilayah.

    Prototype Halaman Master Data Kecamatan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.15:

    Gambar 4.15 Master Data Kecamatan

    Keterangan pada tampilan data kecamatan yaitu:

    1. 1. Nama, wilayah dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data kecamatan.
    5. Klik tombol Button add kecamatan maka akan tampil input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.16:

    Gambar 4.10 Input Data Kecamatan

    Keterangan pada input data Kecamatan yaitu:

    1. Di form data kecamatan isi : nama kecamatan dan wilayah.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data kecamatan

    Prototype Halaman Master Data Kelurahan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.17:

    Gambaar 4.17 Master Data Kelurahan

    Keterangan pada tampilan data Kelurahan yaitu:

    1. Nama, kecamatan dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data kelurahan.
    5. Klik tombol Button add kelurahan maka akan tampil input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.18:

    Gambar 4.18 Input Data Kelurahan

    Keterangan pada input data kelurahan yaitu:

    1. Di form data kelurahan isi : nama kelurahan dan kecamatan.
    2. Terdapat button Simpan untuk menambah data kelurahan.

    Prototype Halaman Master Data Cara Bayar

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.19:

    Gambaar 4.19 Master Data Cara Bayar

    Keterangan pada tampilan data cara bayar yaitu:

    1. Nama dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data cara bayar.
    5. Klik tombol Button add cara bayar maka akan tampil input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.20

    Gambar 4.20 Input Data Cara Bayar

    Keterangan pada input data cara bayar yaitu:

    1. Di form data cara bayar isi : nama cara bayar.
    2. Terdapat button simpan untuk menambah data cara bayar.

    Prototype Halaman Menu data pembayaran

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.21:

    Gambar 4.21 Menu Data Pembayaran

    Keterangan pada tampilan data pembayaran yaitu:

    1. No, tanggal, petugas, kelurahan dan Opsi.
    2. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
    3. Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
    4. Search untuk mencari data pembayaran
    5. Klik tombol Button add pembayaran maka akan tampil input data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.22

    Gambar 4.22 input data pembayaran

    Keterangan pada input data pembayaran yaitu:

    1. Di form data pembayaran isi : petugas, kelurahan, tanggal bayar, customers, nominal, bulan, tahun, cara bayar dan #.
    2. Terdapat button +add untuk menambah pembayaran.
    3. Terdapat button Simpan untuk menambah data pembayaran.

    Prototype Halaman Laporan Harian

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.23:

    Gambaar 4.23 Laporan Harian

    Keterangan pada tampilan daftar laporan harian yaitu:

    1. No, nama petugas, wilayah, kecamatan, kelurahan dan total.
    2. Isi text fild ketik tanggal untuk menampilkan data laporan harian sesuai tanggal.
    3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan harian.
    4. Print untuk cetak data laporan harian

    Prototype Halaman Laporan Mingguan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.24:

    Gambaar 4.24 Laporan Mingguan

    Keterangan pada tampilan daftar laporan mingguan yaitu:

    1. No, nama petugas, wilayah kerja, kecamatan, kelurahan minggu ke dan nominal.
    2. Isi text fild ketik bulan ke berapa dan tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan mingguan.
    3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan mingguan.
    4. Print untuk cetak data laporan mingguan.

    Prototype Halaman Laporan Bulanan

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.25:

    Gambaar 4.25 Laporan bulanan

    Keterangan pada tampilan daftar laporan bulanan yaitu:

    1. Tanggal, petugas, customers, SKRD transfer, SKRD, karcis transfer dan karcis.
    2. Isi text fild ketik bulan ke berapa tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan bulanan.
    3. Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan bulanan.
    4. Print untuk cetak data laporan bulanan.

    Prototype Halaman Setting User Administration

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting user administration yang ditunjukkan pada gambar 4.26:

    Gambar 4.26 Setting User Administration

    Keterangan pada tampilan data user administration yaitu:

    1. Nama, username, date/time added, user roles dan Operations.
    2. Button add user untuk menambah data user.
    3. Button permissions untuk menampilkan data permission.
    4. Button Roles untuk menampilkan data roles.
    5. Klik tombol Button add user maka akan tampil input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.27:

    Gambar 4.27 Input Data User

    Keterangan pada input data user yaitu:

    1. Nama, email, username, password, dan confirm password.
    2. Klik Check box memilih hak akses untuk admin atau Bendahara.
    3. Button add untuk menambah data user.

    Prototype Halaman Master Setting Roles

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.28:

    Gambar 4.28 Setting Roles

    Keterangan pada tampilan data roles yaitu:

    1. Role, permissions dan Operations.
    2. Button permissions untuk menampilkan data permissions.
    3. Button user untuk menampilkan data user.
    4. Klik tombol Button add role maka akan tampil input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.29:

    Gambar 4.29 Input Data Roles

    Keterangan pada input data roles yaitu:

    1. Isi text field untuk membuat hak akses baru
    2. Klik check box untuk memilih hak akses.
    3. Button add untuk menambah data roles.

    Prototype Halaman Setting Available Permissions

    Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting available permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.30:

    Gambar 4.30 Setting Available Permissions

    Keterangan pada tampilan data available permissions yaitu:

    1. Permissions dan operations.
    2. Button users untuk menampilkan data users.
    3. Button Roles untuk menampilkan data roles.
    4. Klik tombol Button add permissions maka akan tampil input data permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.31:

    Gambar 4.31 Input Data Permissions

    Keterangan pada input data permissions yaitu:

    1. Isi text field nama untuk menambahkan menu baru pada admin atau bendahara.
    2. Klik check box untuk memilih admin atau bendahara
    3. Button add untuk menambah data permissions.



    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Processor : Intel i7-4785T
    2. Monitor : Lenovo 17” Inci
    3. Hardisk : 1 Terra
    4. RAM : 4.00 GB
    5. Keyboard : Logitec
    6. Printer : EPSON LQ 2190
    7. Mouse : Lenovo

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi Windows 7
    2. Microsoft Office 2007
    3. XAMPP
    4. Notepad ++
    5. Visual Paradigm for UML 8.0
    6. Google Chrome

    Hak Akses (Brainware)

    1. Kepala UPT Retribusi Persampahan
    2. Bendahara Pembantu Penerima



    Testing

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan black box testing ini, dilakukan dengan beberapa input pada sistem. Input tersebut selanjutnya di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem masih terdapat beberapa kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan agar memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Black Box Testing Login

    Tabel 4.17 dan 4.18 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu login.

    Tabel 4.17 Black Box Testing pada menu login 1

    Tabel 4.18 Black Box Testing pada menu login 2

    Black Box Testing Input Data Petugas

    Tabel 4.19 dan 4.20 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data petugas

    Tabel 4.19 Black Box Testing pada input data petugas 1

    Tabel 4.20 Black Box Testing pada input data petugas 2

    Black Box Testing Input Data Customers

    Tabel 4.21 dan 4.22 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data customers.

    Tabel 4.21 Black Box Testing pada input data customers 1

    Tabel 4.22 Black Box Testing pada input data customers 2

    Black Box Testing Input Data Wilayah

    Tabel 4.23 dan 4.24 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data wilayah.

    Tabel 4.23 Black Box Testing pada input data wilayah 1

    Tabel 4.24 Black Box Testing pada input data wilayah 2

    Black Box Testing Input Data Kecamatan

    Tabel 4.25 dan 4.26 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kecamatan.

    Tabel 4.25 Black Box Testing pada input data kecamatan 1

    Tabel 4.26 Black Box Testing pada input data kecamatan 2

    Black Box Testing input Data Kelurahan

    Tabel 4.27 dan 4.28 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kelurahan.

    Tabel 4.27 Black Box Testing pada input data kelurahan 1

    Tabel 4.28 Black Box Testing pada input data kelurahan 2

    Black Box Testing Input Data Cara Bayar

    Tabel 4.29 dan 4.30 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data cara bayar.

    Tabel 4.29 Black Box Testing pada input data cara bayar 1

    Tabel 4.30 Black Box Testing pada input data cara bayar 2

    Black Box Testing Input Data Pembayaran

    Tabel 4.31 dan 4.32 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data pembayaran.

    Tabel 4.31 Black Box Testing pada input data pembayaran 1

    Tabel 4.32 Black Box Testing pada input data pembayaran 2

    Black Box Testing Input User Administration

    Tabel 4.33 dan 4.34 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input user administration.

    Tabel 4.33 Black Box Testing pada input user administration 1

    Tabel 4.34 Black Box Testing pada input user administration 2

    Black Box Testing Input Roles

    Tabel 4.35 dan 4.36 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input roles.

    Tabel 4.35 Black Box Testing pada input roles 1

    Tabel 4.36 Black Box Testing pada input roles 2

    Black Box Testing Input Available Permissions

    Tabel 4.37 dan 4.38 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input available permissions.

    Tabel 4.37 Black Box Testing pada input available permissions 1

    Tabel 4.38 Black Box Testing pada input available permissions 2



    Implementasi

    Implementasi yang Diusulkan

    Berikut ini merupakan gambaran sistem perancangan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persamphan/kebersihan, dapat dilihat pada gambar sebagai berikut ini:

    1. Tampilan Login
      Tampilan login merupakan langkah paling utama dalam mengimplementasikan program yang telah dibuat dengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, yang berhak untuk melakukan login hanya kepala UPT Retribusi dan Bendahara Pembantu Penerima.
      Berikut ini merupakan tampilan login yang ditunjukkan pada gambar 4.32:

      Gambar 4.32 Tampilan Login

    2. Tampilan Menu Utama (Dashboard)
      Menu Utama (Dashboard) adalah tampilan awal setelah melakukan login sistem yang berisi menu master data (petugas, customers, wilayah, kecamatan, kelurahan, cara bayar), menu pembayaran, menu laporan (laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan) dan menu setting (users, roles, permissions).
      Berikut merupakan tampilan menu utama (dashboard) yang ditujukkan pada gambar 4.33:

      Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama (Dashboard)

    3. Tampilan Program Master Data Petugas
      Tampilan master data petugas terdapat data petugas, berikut ini merupakan tampilan program data master petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.34:

      Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.35:

      Gambar 4.35 Tampilan Program Input Master Data Petugas

    4. Tampilan Program Master Data Customers
      Tampilan master data customers terdapat data customers, berikut ini merupakan tampilan data master customers yang ditunjukkan pada gambar 4.36:

      Gambar 4.36 Tampilan Program Master Data Customers

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.37:

      Gambar 4.37 Tampilan Program Input Master Data Customers

    5. Tampilan Program Master Data Wilayah
      Tampilan program master data wilayah terdapat data wilayah, berikut ini merupakan tampilan program master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.38:

      Gambar 4.38 Tampilan Program Master Data Wilayah

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.39:

      Gambar 4.39 Tampilan Program Input Master Data Wilayah

    6. Tampilan Program Master Data Kecamatan
      Tampilan master data kecamatan terdapat data kecamatan, berikut ini merupakan tampilan master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.40:

      Gambar 4.40 Tampilan Program Master Data Kecamatan

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.41:

      Gambar 4.41 Tampilan Program Input Master Data Kecamatan

    7. Tampilan Program Master Data Kelurahan
      Tampilan master data kelurahan terdapat data kelurahan, berikut ini merupakan tampilan master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.42:

      Gambar 4.42 Tampilan Program Master Data Kelurahan

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.43:

      Gambar 4.43 Tampilan Program Input Master Data Kelurahan

    8. Tampilan Program Master Data Cara Bayar
      Tampilan master data cara bayar terdapat data cara bayar, berikut ini merupakan tampilan master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.44:

      Gambar 4.44 Tampilan Program Master Data Cara Bayar

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.45:

      Gambar 4.45 Tampilan Program Input Master Data Cara Bayar

    9. Tampilan Program Data Pembayaran
      Tampilan program data pembayaran terdapat data pembayaran, berikut ini merupakan tampilan program data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.46:

      Gambar 4.46 Tampilan Program Data Pembayaran

      Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.47:

      Gambar 4.47 Tampilan Program Input Data Pembayaran

    10. Tampilan Program Laporan Harian
      Tampilan program laporan harian terdapat daftar laporan harian, berikut ini merupakan tampilan program laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.48:

      Gambar 4.48 Tampilan Program Laporan Harian

    11. Tampilan Program Laporan Mingguan
      Tampilan program laporan mingguan terdapat daftar laporan mingguan, berikut ini merupakan tampilan program laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.49:

      Gambar 4.49 Tampilan Program Laporan Mingguan

    12. Tampilan Program Laporan Bulanan
      Tampilan program laporan bulanan terdapat daftar laporan bulanan, berikut ini merupakan tampilan program laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.50:

      Gambar 4.50 Tampilan Program Laporan Bulanan

    13. Tampilan Program Setting Users Administration
      Tampilan setting users administration terdapat data user, berikut ini merupakan tampilan setting users administration yang ditunjukkan pada gambar 4.51:

      Gambar 4.51 Tampilan Program Setting Users Administration

      Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.52:

      Gambar 4.52 Tampilan Program 'Input Setting Users Administration

    14. Tampilan Program Setting Roles
      Tampilan setting roles terdapat data roles, berikut ini merupakan tampilan setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.53:

      Gambar 4.53 Tampilan Program Setting Roles

      Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.54:

      Gambar 4.54 Tampilan Program Input Setting Roles

    15. Tampilan Program Setting Available Permissions
      Tampilan Setting Available Permissions terdapat data Available Permissions berikut ini merupakan tampilan Setting Available Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.55:

      Gambar 4.55 Tampilan Program Setting Available Permissions

      Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.56:

      Gambar 4.56 Tampilan Program Input Setting Available Permissions



    Schedule

    Tahap ini dibutuhkan untuk rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan penerapan sistem tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha untuk mewujudkan suatu sistem yang sedang direncanakan ini, dalam bentuk time schedule yang ditunjukkan pada tabel 4.39:

    Tabel 4.39 Schedule


    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan untuk perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.40:

    Tabel 4.40 Estimasi Biaya



    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Angkasa Pura II, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I yaitu:

    1. Sistem pendataan riyawat karyawan sudah terkomputerisasi tetapi masih kurang efektif masih ada kekurangan dari data-data karyawan saat ini.

    2. Permasalahan dari data karyawan ini tidak bisa melihat data-data seperti data absensi, data gaji, dan data penilaian.

    3. Dengan adanya sistem ini data-data riwayat karyawan bisa mempermudah mengelola data dan bisa lebih efektif untuk mencari data-data karyawan.

    Maka diharapkan dengan adanya sistem data riyawat karyawan ini akan nantinya akan mempermudah penginputan data karyawan pada PT Angkasa Pura II (Persero).


    Saran

    Berikut saran yang akan penulis sampaikan untuk pengembangan sistem data riwayat karyawan agar menjadi lebih baik:

    1. Menambahkan data-data yang masih kurang agar lebih efektif.

    2. Membuat sistem data riwayat karyawan lebih efektif lagi agar user bisa mengelola datanya sendiri.

    3. Membuat sistem yang efektif agar mempermudah mengelolah data.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller, Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.6 No.3-Mei 2013
    2. Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
    3. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    4. 4,0 4,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
    5. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
    6. Puschmann, Conrelius dan Jean Burgess. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. https://www.hiig.de/wp-content/uploads/2014/07/2169-11849-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 11 September 2017.
    7. Oktafianto, Muhamad Mushlihudin. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : Andi.
    8. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    9. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
    10. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    11. 11,0 11,1 Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
    12. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/6/pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017.
    13. 13,0 13,1 Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Surya Informatika. ISSN : 2477-3042. Vol.1 No.1 http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/3/article/view/6/39. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    14. Maimunah, Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada RSIA Selaras. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
    15. Hery. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analsis. Jakarta : Grasindo.
    16. Putra, Indra Mahardika. 2017. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Quadrant.
    17. Sari, Ayu Mayang, Asnawati dan Liza Yulianti. 2015. Aplikasi Pendataan Pasien Rujuk Balik Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bengkulu. Jurnal Media Infotama. ISSN : 1858–2680. Vol.11 No.2.-September 2015. http://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/257/236. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    18. Ikatan Bankir Indonesia (IBI). 2014. Mengelola Kualitan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
    19. 19,0 19,1 Pohan, Aulia. 2013. Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi Di Indonesia. Edisi Revisi. Depok : Raja Grafindo Persada.
    20. 20,0 20,1 Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Bandung : Pustaka Setia.
    21. 21,0 21,1 Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Yogyakarta : Andi.
    22. Asteria, Beta. 2015. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Jurnal Riset Manajemen Vol.2 No.1-Januari 2015. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    23. 23,0 23,1 Peraturan Daerah Kota Tangerang. Nomor 1 Tahun 2011. Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. http://banten.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/11/Perda-Nomor-1-Tahun-2011-+-print-out.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2017.
    24. 24,0 24,1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. http://jdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/UU%2018%20Tahun%201997_%20Pajak%20Daerah%20dan%20Retribusi%20Daerah.pdf. Diakes pada tanggal 19 Oktober 2017.
    25. Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. ISSN: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/185/102. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
    26. Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.1-September 2013.
    27. Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
    28. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
    29. 29,0 29,1 Heryanto, Imam. 2017. Membuat Database dengan Microsoft Access. Edisi Revisi. Bandung : Informatika.
    30. Rahardja, Untung, Yusup Muhamad dan Nurmaliana Ana. 2014. Penerapan Ilearning Survey (isur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.7 No.3-Mei 2014.
    31. Irwansyah, Edi dan Jurike V Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta : Deepublish.
    32. 32,0 32,1 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.7 No.1-September 2013.
    33. Al-Husain, Felita Aryanti dan Sinudarwati. 2016. Perancangan Database Relational pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
    34. 34,0 34,1 Raharjo, Budi. 2016. Pemrograman Web (HTML, PHP & MySQL). Edisi Ketiga. Bandung : Modula.
    35. 35,0 35,1 Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
    36. Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
    37. Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 –1762 Vol.7 No.1-Maret 2017. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/125/122. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    38. Adhatrao, Kalpesh, Aditya Gaykar, Amiraj Dhawan, Rohit Jha dan Vipul Honrao. 2013. Predicting Students Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP). Vol.3 No.5-September 2013. India: Fr. C.R.I.T., Navi Mumbai, Maharashtra. https://www.researchgate.net/publication/257459741_Predicting_Students'_Performance_Using_ID3_And_C45_Classification_Algorithms. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
    39. Pasaribu, Johani S. 2017. Penerapan Framework Yii pada Pembangunan Sistem PPDB SMP BPPI Baleendah Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. ISSN : 2407-3911 Vol.3 No.2-15 April 2017. http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/220/153. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    40. 40,0 40,1 Yudanto, Ahmad Leo, Herman Tolle dan Adam Hendra Brata. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Universitas Brawijaya. Vol.1 No.8. http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/182/90. Diakses pada tanggal 20 September 2017.
    41. Destiningrum, Mara dan Qadhli jafar Adrian. 2017. Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus : Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo . ISSN : 1693-0010 Vol.11 No.2.
    42. 42,0 42,1 Murya, Yosef. 2016. Framework PHP YII 2 : Develop Aplikasi Web dengan Cepat dan Mudah. Jakarta : Jasakom.
    43. Data, Mahendra, Gilang Ramadhan dan Kasyful Amron. 2017. Analisis Availabilitas dan Reliabilitas Multi-master Database Server dengan State Snapshot Transfers (SST) Jenis Rsync pada MariaDB Galera Cluster. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 4 No.1.
    44. Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
    45. Saputra, M. Rosyid dan Slamet Riyadi. 2016. Sistem Informasi Populasi dan Historikal Unit Alat-Alat Berat pada PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). Vol.6 No.2. http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/69/63. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
    46. Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana. 2016. Implementasi Load Balancing Pada Web Server Dengan Menggunakan Apache. Jurnal Manajemen Informatika. Universitas Negeri Surabaya Vol.5 No.2. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-manajemen-informatika/article/view/16413/20402. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2017.
    47. Swarnalatha K S I , Srinivasan G N, Pooja Bhandary P V, Kishore dan Rakesh R. 2014. Requrement Elicatitation in Web Application. Challenges. International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology. India : CSE Department. Vol.3 Issue.3.
    48. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/117/114. 11 oktober 2017. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
    49. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 NO.1. ISSN : 2018-1762. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/69/71. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2017.
    50. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.8 No.2-Januari 2015.
    51. Jayant, K.P, Renu Garg, Vinod Kumar dan Ajaya Rana. 2014. An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering. Pp. 148-153 ISSN : 2277-128X Vol.4 Isue.2. http://docplayer.net/51773145-Jayant-et-al-international-journal-of-advanced-research-in-computer-science-and-software-engineering-4-2-february-2014-pp.html. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
    52. Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol.8 No.2. http://si.fst.uinjkt.ac.id/prodi/wp-content/uploads/2016/01/Jurnal-Oktober-2015.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    53. Griha, Tofik Isa Indra dan George Pri Hartawan. 2017. Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Sukabumi: Universitas Muhammadiyah. ISSN : 2088-6969. Vol.5 Edisi 10 Maret 2017. http://eprints.ummi.ac.id/60/3/Perancangan%20Aplikasi%20Koperasi%20Simpan%20Pinjam%20Berbasis%20Web%20%28Studi%20Kasus%20Koperasi%20Mitra%20Setia%29.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    54. Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
    55. Qader, Akram Abdel dan Khaled Musa. 2013. Distributed Graphical User Interfaces to Class Diagram Reverse Engineering Approach using Pattern Recognition. Jordan : Al-Zaytoonah University of Jordan. International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA). Vol.4 No.3-May 2013. https://www.researchgate.net/profile/Akram_Abdelqader/publication/259623098_Distributed_Graphical_User_Interfaces_to_Class_Diagram_Reverse_Engineering_Approach_using_Pattern_Recognition_Akram_Abdel_Qader_Khaled_Musa_Faculty_of_Science_and_Information_Technology_Al-Zaytoonah_U/links/56e915cf08aec65cb45f6a62/Distributed-Graphical-User-Interfaces-to-Class-Diagram-Reverse-Engineering-Approach-using-Pattern-Recognition-Akram-Abdel-Qader-Khaled-Musa-Faculty-of-Science-and-Information-Technology-Al-Zaytoonah.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
    56. Wahyudi, Muhammad Johan dan Abdul Fadlil. 2013. Sistem Pakar untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah dengan Metode Theoremabayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. eISSN: 2338-5197. Vol.1 No.1. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123625&val=5555. Diakses pada tanggal 20 September 2017.
    57. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. ISSN : 2407 – 3911. Vol.I No.3-10 Agustus 2015. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
    58. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762. Vol.5 No.1-Maret 2015.
    59. Septiantari, Putri Wulan dan Sukandi. 2014. Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan Berbasis Web. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3-Juli 2014. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=268756&val=7110&title=Sistem%20Informasi%20Pendataan%20Pembayaran%20Siswa%20Pada%20Lembaga%20Bimbingan%20Belajar%20%20Be%20Excellent%20Pacitan%20Berbasis%20Web. Diakes pada tanggal 12 Oktober 2017.
    60. Fristanto, Hendria Tony. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Insidental pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Tinatar Punung. Jurnal IJNS - Indonesian Journal on Networking and Security. ISSN : 2302-5700. Vol.3 No.1. http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/192/187. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    61. Damayanti, Rindi dan Indah Uly Wardati. 2016. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembayaran Kamar Pada Hotel Remaja Pacitan. Jurnal Evolusi Vol.4 No.2.
    62. Andoyo, Andreas dan Tri Lestari. 2014. Perancangan Model Pembayaran Pelayanan Pajak Kendaraan Berbasis Web pada Kantor Samsat Pringsewu. STMIK Pringsewu. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model). Vol.2-Juli 2014. http://ojs.stmikpringsewu.ac.id/index.php/JurnalTam/article/view/17/17. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    63. Abdullah, Ilyas. 2014. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak/Retribusi Daerah pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Sistemasi. Universitas Islam Indragiri (UNISI). ISSN : 2302-8149. Vol.3 No.3-Juli 2014. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/145/pdf. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    64. Zamzami 2017. In-Depth Exploration Of Market Retribution In Jambi Province, Indonesia. International Journal of Economics, Commerce and Management. ISSN 2348 0386. Vol. V, Issue 6, June 2017. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    65. Moshal Martin Paul, Queens Way Quay (GI). 2017. Bill Payment Systemand Method. international journal of Patent Application Publication moshal United States. US 2017/0032350 A1. Feb. 2, 2017. https://www.google.com/patents/US20170032350. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    66. Zhu, Jane M., Timothy Layton, Anna D. Sinaiko, and Thomas G. McGuire. 2013. The Power of Reinsurance in Health Insurance Exchanges to Improve the Fit of the Payment System and Reduce Incentives for Adverse Selection. The Journal international of Health Care Organization, Provision, and Financing. Vol. 50(4) 255–274. http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0046958014538913. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    67. Judicibus Dario De, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola.2013. Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork. Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. US 8,352,360 B2. Jan. 8, 2013. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.
    68. Mattsson Ulf, Yigal Rozenberg dan Wilton. 2013. Tokenization Of Payment Information In Mobile Environments. Journal International United States Patent Application Publication Mattsson et al. US 2013/0212019 A1 Aug. 15, 2013 Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017.



    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    A.1 Surat Pengantar Skripsi
    A.2 Surat Balasan Permohonan Penelitian
    A.3 Kartu Bimbingan Skripsi
    A.4 Formulir Penggantian Judul
    A.5 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.6 Form Validasi Skripsi
    A.7 Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.8 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.9 Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
    A.10 Daftar Nilai
    A.11 Daftar Mata kuliah Yang Sudah Diambil
    A.12 Validasi Sidang Akademik
    A.13 Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
    A.14 Formulir Seminar Proposal
    A.15 Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
    A.16 Sertifikat TOEFL
    A.17 Sertifikat Prospek
    A.18 Kurikulum Mata Kuliah
    A.19 Sertifikat IT Internasional
    A.20 Sertifikat IT Nasional
    A.21 Sertifikat Tridarma
    A.22 Curriculum Vitae (CV)


    LAMPIRAN B

    B.1 Daftar Wawancara
    B.2 Bukti Observasi

Contributors

Hadra Coiriah