SI1412481842

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMPETENSI

KARYAWAN PADA PT. SURYA

TOTO INDONESIA, TBK

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1412481842
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMPETENSI

KARYAWAN PADA PT. SURYA

TOTO INDONESIA, TBK

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481842
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMPETENSI

KARYAWAN PADA PT. SURYA

TOTO INDONESIA, TBK

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481842
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Mulyati, SE., MM., M.Pd)
NID : 06126
   
NID : 11003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMPETENSI

KARYAWAN PADA PT. SURYA

TOTO INDONESIA, TBK

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1412481842
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMPETENSI

KARYAWAN PADA PT. SURYA

TOTO INDONESIA, TBK

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481842
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
NIM : 1412481842

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Uji kompetensi karyawan merupakan suatu cara yang dilakukan setiap perusahaan untuk mengetahui apakah karyawannya tersebut sudah sesuai dengan syarat kinerja yang tekah ada pada perusahaan atau belum. Sesuai dengan perkembangan yang sangat signifikan dan ditandai dengan semakin meningkatnya produk yang dihasilkan. Data kompetensi karyawan kadang kali mengalami kesalahan saat menginput data ataupun hasil dari setiap karyawan yang sudah melakukan uji kompetensi di setiap tahunnya. Adapun tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk dapat menganalisa, mengetahui serta merancang suatu sistem informasi pengelolaan data kompetensi karyawan agar mempermudah bagian yang terkait dalam menginput data. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Analisa SWOT serta merancang sistem dengan Notepad++ untuk mengcoding script program juga menggunakan Visual Paradigm for UML Interprise Edition 15.0 dalam hal untuk pembuatan model diagram. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang mudah digunakan oleh pengguna nya dan juga mempermudah saat menginput data karyawan.


Kata Kunci: Kompetensi, Karyawan, Analisa SWOT.


ABSTRACT

Employee competence test is a way that every company to know whether the employee is in accordance with the performance requirements that tekah exist in the company or not. In accordance with a very significant development and marked by the increasing product produced. Employee competency data sometimes experience errors when input data or the results of every employee who has done competency tests in each year. The purpose of making this system is to be able to analyze, know and design an information management system employee competency data to facilitate the relevant part in input data. The method used in this research is SWOT Analysis and designing system with Notepad + + to coding program script also using Visual Paradigm for UML Interprise Edition 15.0 in case for making model diagram. The results obtained from this study is an information system that is easy to use by its users and also simplify when entering employee data.


Keywords: Competence, Employee, SWOT Analysis.



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayahnya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat melaksanakan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan serta penyusunan laporan ini, peneliti medapatkan banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Ketua Pembantu I Bidang Akademik STMIK Raharja
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku kepala jurusan Sistem Informasi yang telah mengarahkan penulis dalam persiapan maupun pelaksanaan Skripsi.
  5. Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan maupun, arahan, serta motivasi.
  6. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan serta arahan juga motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Sulkhan, S.T. selaku stakeholder di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk yang sudah memberikan data yang dibutuhkan penulis.
  8. Bapak / Ibu Dosen di STMIK Raharja.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan, serta motivasi agar peneliti mampu melaksanakan serta menyelesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
  10. Teman-teman “Ygk14” yang banyak memberikan dukungan moril, serta semangat untuk terselesaikanya Skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa di dalan pelaksanaan maupun penyusunan ini masihlah terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu dengan tangan terbuka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman, guna penyempurnaan laporan peneliti di karya ilmiah yang selanjutnya agar dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.

Tangerang, 17 Juli 2018
Putri Noer Fauziyah Sahara
NIM. 1412481842

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Tabel SWOT
  2. Tabel 3.2 Tabel Matriks
  3. Tabel 3.3 Tabel Masukan
  4. Tabel 3.4 Tabel Keluaran
  5. Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Tabel Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Tabel Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Tabel Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  10. Tabel 4.2 Tabel Karyawan
  11. Tabel 4.3 Tabel Kompetensi
  12. Tabel 4.4 Tabel Unit Kerja
  13. Tabel 4.5 Tabel User
  14. Tabel 4.6 Black Box Testing
  15. Tabel 4.7 Schedule
  16. Tabel 4.8 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
  2. Gambar 3.2 Usecase Diagram Kompetensi Karyawan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Kompetensi Karyawan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Kompetensi Karyawan
  5. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Sequnce Diagram Sistem yang Diusulkan
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
  8. Gambar 4.4 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  9. Gambar 4.5 Tampilan Prototype Login
  10. Gambar 4.6 Tampilan Prototype Home
  11. Gambar 4.7 Tampilan Prototype Menu Master Karyawan
  12. Gambar 4.8 Tampilan Prototype Menu Master Kompetensi
  13. Gambar 4.9 Tampilan Prototype Menu Master Hak Akses
  14. Gambar 4.10 Tampilan Prototype Menu Data Kompetensi Kerja
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu Data Kinerja Kerja
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Laporan Print Kompetensi Kerja
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Laporan Print Kinerja Kerja
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Option Hak Akses
  19. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Login
  20. Gambar 4.16 Tampilan Menu Home
  21. Gambar 4.17 Tampilan Menu Master Karyawan
  22. Gambar 4.18 Tampilan Menu Master Kompetensi Kerja
  23. Gambar 4.19 Tampilan Menu Master Unit Kerja
  24. Gambar 4.20 Tampilan Menu Data Kompetensi Kerja
  25. Gambar 4.21 Tampilan Menu Data Kinerja Kerja
  26. Gambar 4.22 Tampilan Menu Laporan Kompetensi Kerja
  27. Gambar 4.23 Tampilan Print Kompetensi Kerja
  28. Gambar 4.24 Tampilan Menu Laporan Kinerja Kerja
  29. Gambar 4.25 Tampilan Print Kinerja Kerja
  30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Option Restore Data
  31. Gambar 4.27 Tampilan Menu Option Backup Data
  32. Gambar 4.28 Tampilan Menu Option Hak akses


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sebuah instansi dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan memberikan keuntungan bagi perusahan. Jika semua karyawan dalam kondisi sehat dan keselamatannya terlindungi, mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan cepat sesuai dengan harapan perusahaan. Sebaliknya, jika terjadi kecelakaan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan seperti terlambatnya penyelesaian pekerjaan sehingga produktivitasnya menurun dan perusahaan akan mengeluarkan biaya penyembuhan bagi karyawannya. Selain kerugian materi, kerugian jiwa dan penderitaan pun dialami oleh karyawan yang mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawannya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.

Untuk menjamin keselamatan para karyawan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan tertulis berupa Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 Ayat 1 tentang Ketenagakerjaan. Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa “Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. Ketentuan mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam Permenaker RI Nomor 5 Tahun 1996 pasal 3 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa ”Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).

Dengan mengacu kepada undang-undang tersebut, PT Cipta Perdana Lancar Tangerang wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk mengelola data penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang terkomputerisasi yang lebih efektif dan efisien.

PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang sparepart kendaraan bermotor. Dalam memproduksi part seperti part bracket / Trap Comp itu dalam proses blank-pierching-bending menggunakan mesin 80-100 ton. Demi kenyamanan dalam keselamatan kerja, perusahaan memberikan BPJS dan melakukan training K3 kepada seluruh karyawan. Sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedures). Berdasarkan data perusahaan tahun 2017, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 0%-1,1% disebabkan oleh dua faktor yaitu unsafe action (faktor manusia) dan unsafe condition (faktor lingkungan). Unsafe action (faktor manusia) biasanya tindakan yang salah dalam bekerja dan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan (human error), biasanya terjadi karena ketidakseimbangan fisik tenaga kerja dan kurangnya pendidikan, sedangkan unsafe condition (faktor lingkungan) disebabkan kondisi lingkungan kerja yang tidak baik atau kondisi peralatan kerja yang berbahaya, biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti alat-alat yang tidak layak pakai, alat pengaman yang kurang memenuhi standar. Kedua hal tersebut menjelaskan bahwa perilaku manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat kerja ataupun di luar tempat kerja.

Kecelakaan yang sering terjadi pada karyawan PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang seperti tergores benda plat, tertusuk kawat mess dan bengkak pada bagian tangannya, serta masih ada lagi beberapa kecelakaan kerja yang terjadi. Kondisi tersebut, perusahaan membutuhkan sebuah sistem untuk menangani jika ada kecelakaan kerja agar data langsung ditangani dan diproses oleh pihak BPJS dan perusahaan ataupun training kesehatan dan keselamatan kerja agar para karyawan bisa terhindar dari kecelakaan kerja.

Adapun sistem yang berjalan saat ini masih terdapat beberapa kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian data karyawan karena harus mencari data karyawan dengan meminta ID BPJS ataupun ID KTP, sering terjadi keterlambatan laporan terhadap pihak BPJS lalu kurangnya sosialisasi untuk training kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan kurang maksimalnya penanganan kesehatan dan keselamatan kerja, suatu sistem yang baik diperlukan agar proses kegiatan pelaporan kecelakaan kerja pada pihak BPJS dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Dalam Penanganan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Karyawan Pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Seperti apakah prosedur sistem penanganan keselamatan karyawan pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang?
  2. Seperti apakah sistem informasi yang dibutuhkan untuk penanganan keselamatan pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang?
  3. Apakah rancangan sistem informasi penanganan keselamatan karyawan pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang yang dibuat layak digunakan dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi permasalahan pada penelitian ini, dibuatlah ruang lingkup penelitian yaitu membahas mengenai sistem informasi pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Memahami prosedur sistem penanganan karyawan yang berjalan saat ini pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang.

  2. Merancang sebuah sistem informasi untuk membantu membuat data laporan kecelakaan kerja karyawan saat dirujuk ke rumah sakit agar lebih cepat, tepat dan akurat pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang.

  3. Mengetahui sistem yang sudah dibuat layak digunakan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada PT Cipta Perdana Lancar Tangerang.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat mempermudah dan memberikan suatu informasi yang lengkap, efektif dan efisien dalam pengolahan dan menyajikan data suatu informasi guna melakukan pendataan penanganan keselamatan karyawan pada PT. Cipta Perdana Lancar agar tidak terjadinya kesalahan di masa yang akan datang.

  2. Dapat mempermudah penyajian dan pengecekan data pegawai untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan cepat yang dapat meminimalisir dari mencari karyawan terlebih dahulu.

  3. Untuk mengetahui kendala-kendala pada sistem informasi penanganan keselamatan kerja dan mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur penanganan keselamatan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar.


Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa metode penelitian, yaitu :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)

    Penelitian ini menggunakan metode dengan cara observasi di PT. Cipta Perdana Lancar untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini Bapak Bambang Setyono sebagai Manager HRD dan Bapak Bayu Sarjono sebagai Kabag HRD.

  2. Interview (Wawancara)

    Melakukan wawancara kepada kepala bagian HRD untuk menanyakan langsung tentang sistem pendataan penanganan karyawan yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan atau masalah yang ada pada saat pengolahan data karyawan saat terjadi kecelakaan untuk dirujuk ke rumah sakit.

  3. Literatur Review (Studi Pustaka)

    Studi pustaka dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan.


Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan ialah metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi yang terjadi baik internal maupun eksternal yang akan dijadikan tolak ukur untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada PT. Cipta Perdana Lancar tangerang.


Metode Perancangan

Dalam penelitian Skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Versi 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Untuk design interface aplikasinya menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 untuk desain interface aplikasinya, sedangkan untuk database aplikasinya menggunakan program PHP dan MySQL.


Metode Pengujian

Metode pengujian digunakan untuk menganalisis suatu sistem, mendeteksi perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada (errors/bugs/defects), dan mengevaluasi kondisi dan fitur dari entitas software yang diinginkan untuk mengetahui dari suatu sistem yang terjadi saat sistem diterapkan. Metode pengujian yang digunakan adalah blackbox testing. Blackbox testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang memfokuskan kepada keperluan software. Oleh karena itu, metode blackbox testing ini dapat mengetahui dan memastikan apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.


Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini, terdiri dari bab dan sub bab yang terstruktur. Berikut ini sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan berbagai masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang dikutip dari berbagai sumber referensi maupun dari hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang yang menjadi objek penelitian Skripsi ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), dan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang baru menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigma for UML 6.4 enterprise edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram, Class Diagram rancangan basis data, dan rancangan tampilan sistem yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sebuah sistem yang tepat untuk menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran atau tujuannya. Definisi sistem menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih dalam Jurnal Kompak (2016:11)[1], adalah “Suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”.

Sementara, menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1)[2], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Arnold, dkk dalam Procedia Computer Science 44 (2015:675)[3], mengatakan bahwa “Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”. Artinya Sistem: Kelompok atau kombinasi elemen saling terkait, saling bergantung, atau saling berinteraksi entitas kolektif.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, sistem merupakan kumpulan beberapa kerangka elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[4] sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem

    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Definisi data menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[5] adalah “Hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.

Sementara menurut Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [6] mendefinisikan “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Sedangkan menurut Cornelius Puschmann dan Jean Burgess dalam International Journal of Communication (2014:1700)[7] mengatakan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yg kuat dalam catatan tersebut yg mana data asli atau pusat merupakan alat yg membantu.

Menurut Abhisek Kanal Dan Aishwarya (2016:5)[8] mengatakan bahwa “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization”. Artinya data merupakan pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[9], “ Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. Artinya data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, data merupakan suatu kumpulan informasi yang diolah menjadi suatu pengamatan atau riset yang berupa angka, tulisan atau sifat.


Definisi Informasi

Definisi informasi menurut Muhamad Evan Widyawan Brata dkk dalam e-Proceeding of Management (2018:861)[10] adalah “Data yang telah terorganisir dan diproses untuk menyediakan makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[11] mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[9], “Information can be coverted into knowledge about historical patterns and future trends. For example, summary information on retail supermarket sales can be analyzed in light of promotional efforts to provide knowledge of consumer buying behavior”. Artinya informasi dapat dikemukakan menjadi pengetahuan tentang pola sejarah dan trend masa depan. Sebagai contoh, ringkasan informasi tentang penjualan eceran supermarket dapat dianalisis berdasarkan upaya promosi untuk memberikan pengetahuan tentang perilaku pembelian konsumen.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, informasi merupakan data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.


Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[12], Ada 10 (sepuluh) Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Masriadi (2018:81)[13] sistem mempunyai karakter yaitu :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu

  3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

  4. Penghubung sistem (interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya

    Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan yang dapat digunakan sebagai informasi dan untuk pengambilan keputusan.

  7. Pengolahan sistem (process)

    Pengolahan sistem adalah suatu pengolahan yang akan mengolah input menjadi output dengan melalui suatu tahap pemrosesan. Contohnya seperti pada sistem produksi, dimana akan mengolah input (bahan baku) menjadi output berupa barang jadi.

  8. Sasaran sistem (objective)

    Sasaran dari sebuah sistem adalah target yang hendak dicapai oleh sebuah sistem dalam jangka waktu yang singkat guna mempercepat tercapainya tujuan sistem.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Definisi analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[14] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.

Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36)[15] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Menurut Yogiyanto dalam Sunyoto (2014:210)[16], “Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan".

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, analisis sistem merupakan langkah-langkah dalam menguraikan sub-sub sistem dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem tersebut.


Prinsip - prinsip Analisis sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[5] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[17]adalah “Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

Sedangkan menurut Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203)[18]“Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, perancangan sistem merupakan proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Definisi kesehatan dan keselamatan kerja menurut Irzal (2016:1)[19] adalah “Salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja".

Sementara, menurut Bayu Indra Siswanto dalam eJournal Administrasi Bisnis (2015:68)[20], mengatakan bahwa “Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian".

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan program yang dibuat untuk melindungi ataupun pencegahan para pekerja dari kecelakaan kerja.


Definisi Keselamatan Kerja

Definisi keselamatan kerja menurut Irzal (2016:31)[19] adalah “Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”.

Sementara, menurut Bayu Indra Siswanto dalam eJournal Administrasi Bisnis (2015:71)[20], mengatakan bahwa “Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, keselamatan kerja merupakan perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.


Syarat-Syarat Keselamatan Kerja

Menurut UU RI tentang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1[21], perusahaan juga harus memelihara keselamatan karyawan dilingkungan kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

  1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
  2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
  3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
  4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
  5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
  6. Memberi alat-alat perlindungan kepada para pekerja.
  7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
  8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
  9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
  10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
  11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
  12. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
  13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan kerja, dan proses kerjanya.
  14. Mengamankan dan memperlancar pengangkatan orang, binatang, tanaman atau barang.
  15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
  16. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
  17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
  18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang bahaya kerjanya menjadi bertambah tinggi.


Indikator Keselamatan Kerja

Menurut Indah Dwi Rahayu, dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (2017:3)[22] indikator keselamatan kerja adalah :

  1. Kondisi tempat kerja

    1. Penyusunan mesin-mesin beserta kelengkapannya.
    2. Sistem penerangan.
    3. Kondisi peralatan kerja.
  2. Tindak perbuatan

    1. Penggunaan pelindung diri.
    2. Penggunaan prosedur kerja.
    3. Kebiasaan pengamanan peralatan.
  3. Suasana kejiwaan karyawan

  4. Para karyawan yang bekerja dibawah tekanan atau yang merasa bahwa pekerjaan mereka terancam atau tidak terjamin, akan mempunyai kemungkinan mengalami kecelakaan lebih besar daripada mereka yang tidak dalam keadaan tertekan


Tujuan Keselamatan Kerja

Tujuan keselamatan kerja menurut pendapat I Ketut Swarjana (2017:215)[23] adalah sebagai berikut :

  1. Mencegak kerusakan kesehatan dan mencegah terbuangnya sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

  2. Meningkatkan moral pekerja.

  3. Mencegah inefisiensi di tempat kerja yang disebabkan oleh efek dari kecelakaan.

  4. Mencegah bahaya sosial disebabkan oleh kecelakaan.

  5. Meningkatkan pencegahan terhadap kecelakaan.


Konsep Dasar HTML

Menurut Gisma Gerry Kurniawan (2018:10)[24], HTML adalah “sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi”.

Sedangkan, menurut HTML Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:13)[25] (Hypertext Markup Language) adalah “Bahasa standard yang digunakan untuk menampilkan halaman web”. HTML biasa dilakukan :

  1. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.

  2. Membuat tabel dalam halaman web.

  3. Mempublikasikan halaman web secara online.

  4. Membuat form yang bisa di gunakan untuk menangani registrasi dan transaksi via web.

  5. Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi, java applet dalam halaman web.

  6. Menampilkan area gambar (canvas) di browser.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Definisi PHP (Hypertext Preprocessing) yang dikemukakan oleh Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:231)[25] adalah “Bahasa scripting khususnya digunakan untuk web delevopment karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server”.

Sementara itu, menurut Rahayu, dkk dalam jurnal Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) Vol.7 No.2 (2015:53)[26] PHP (Hypertext Preprocessing) adalah “Bahasa server side scripting yang menyatu pada HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, PHP merupakan bahasa pemograman yang menerjemahkan baris kode mesin untuk membuat aplikasi website.


Kelebihan PHP

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[27] kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

  1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.

  2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.

  3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.

  4. Mendukung banyak database.

  5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.


Kekurangan PHP (Hypertext Preprocessing)

Menurut Wiwenty Lula Alaika (2018:15)[27] Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

  1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.

  2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.

  3. Tidak mengenal package.

  4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.


Konsep Dasar MySql

Definisi MySql

Menurut Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:180)[25] mengemukakan bahwa MySQL adalah “Aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrograman aplikasi web”.

Sedangkan menurut Sugiarti Yuni dan Oman Sulaeman dalam jurnal Teknik Informatika Vol.8 No.2 (2015:89)[28] MySQL adalah RDBMS (Relational Data Base Management System) yaitu aplikasi sistem yang berfungsi menjalankan pengelolahan data.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, MySql merupakan salah satu aplikasi yang bersifat Open Source.


Kelebihan MySql

Menurut Priyanto Hidayatullah dan Jauhari K.K (2014:180)[25] kelebihan menggunakan MySQL yaitu sebagai berikut :

    1. Gratis.
    2. Handal.
    3. Selalu diupdate.
    4. Banyak forum yang memfasilitasi pengguna jika memiliki kendala dalam penggunaannya (Notifikasi).


Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Definisi notepad++ menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:13)[29]adalah “Aplikasi teks editor yang gratis serta powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Sedangkan menurut Ahmad Husain (2018:327)[30], mendefinisikan bahwa “Notepad++ adalah Program bawaan dari Windows yang biasa digunakan untuk menulis keterangan-keterangan yang penting dari program aplikasi seperti halnya lisensi program atau yang lainnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Notepad++ merupakan suatu jenis aplikasi untuk membuat halaman web, dengan menggunakan text editor.


Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Definisi Xampp menurut Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Infromatika (2015:26)[17]adalah “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server, untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.

Sementara menurut M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[31]mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Mengapa menggunakan Xampp karena Xampp sangat mudah penggunannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Xampp merupakan paket web yang berhubungan dengan PHP dan MySQL sebagai databasenya.


Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi dreamweaver yang dikemukakan oleh Jubilee Enterprise (2016:11)[32] adalah “sebuah software untuk merakit atau mendesain halaman web menggunakan kode HTML serta mengedepankan konsep graphical user interface”.

Sedangkan menurut Sugyani, dkk dalam jurnal Prosisko (2017:38)[33] mengatakan bahwa dreamweaver adalah “Perangkat lunak yang ditunjukan untuk membuat situs web”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, Dreamweaver merupakan suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.


Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Definisi menurut Pradana Wibowo Santosa dan Eddy Herjanto dalam Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan (2018:13)[34] adalah “Suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor - faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas.

Sementara, menurut Rangkuti dalam Saputro, dkk (2016:164)[35] menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah kegiatan membandingkan antara faktor eksternal Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman) dengan faktor internal Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Analisis SWOT merupakan penggambaran secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


Manfaat Analisis SWOT

Menurut Bilung Septinor dalam e-Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 4 (2016:119)[36] banyak manfaat yang diperoleh dalam menggunakan analisis SWOT yaitu strengths, weaknesses, opportunities, threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisis masalah, berikut ini manfaat dalam analisis SWOT adalah untuk :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary)

    Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu


Langkah-Langkah Menyusun SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2015:8)[37] langkah-langkah mudah penyusunan SWOT yaitu sebagai berikut :

  1. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT

    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  2. Mengembangkan timeline (Ketepatan waktu)

    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama menyusun SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  3. Membentuk teamwork berdasarkan metode OCAI

    Tujuannya adalah untuk menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  4. Kuisoner riset SWOT

    Tujuannya dalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  5. Identifikasi penyebab masalah

    Tujuannya adalah untuk menentukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  6. Menentukan tujuan dan sasaran strategis

    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategi berikut sasaran strategi secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  7. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema srategis, dan pemeteran strategis

    Tujuannya adalah untuk pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.

  8. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT

    Tujuannya adalah untuk menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  9. Merumuskan starategi intiantives dan key performance indicators dalam bentuk tag dan lead indicator

    Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk log dan lead .

  10. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja

    Tujuannya adalah untuk mengkualifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam ukuran yang mudah dipahami.

  11. Melakukan cascading SWOT

    Tujuannya adalah untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau meansurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas, selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingakat individual dalam bentuk kartu individu.

  12. Analisis risiko menggunakan key risk indicators

    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  13. Analisis anggaran dan model keuangan

    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  14. Analisis kasus carporate strategi menggunakan SWOT

    Pada bagian ini akan diberikan contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang dijalankan.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Suryana, dkk dalam Jurnal Innovative Creative and Information Technology (ICIT) (2015:18)[38] elisitasi adalah “Rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Sementara itu, menurut Khan Shadab dalam International Journal of Information and Computation Technology (2014:134)[39] requirements elicitation isOne of the first activities that tries to define the project scope and elicit user requirements. This activity relies in communication and cooperation between stakeholders which makes collaboration crucial for the success of this activity, especially in global software development projects with distributed teams and stakeholders”. Artinya elisitasi adalah salah satu kegiatan pertama yang mencoba untuk menentukan cakupan proyek dan mendapatkan persyaratan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan kerjasama antara pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi sangat penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim dan pemangku kepentingan terdistribusi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, elisitasi merupakan sekumpulan metode analisa yang ditunjukan kedalam kebutuhan sistem baru.


Tahapan-tahapan Elisitasi

Elisitasi berisikan usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Menurut Amrullah, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[40] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential

      Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Oprational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangangkan ?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  7. Elisitasi Final

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini terdapat berbagai pengertian UML (Unified Modelling Language) menurut Haris Triono Sigit, Khairul Anwal (2015:31)[41] mengatakan “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek, juga merupakan standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi requirement, membuat analisis dan design, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Sedangkan, menurut Rebecca Platt dan Nik Thompson, dkk dalam Encyclopedia of Infomation Science and Technology, Fourth Edition (2018:2)[42] menyatakan bahwa “The Unified Modeling Language is a form of notation that was developed with the core goal of creating a standardized representation of general-purpose models, with the focus of functionality of these primarily being for software engineering and systems development.”. Artinya UML adalah bentuk notasi yang dikembangkan dengan tujuan inti membuat representasi standar model untuk keperluan umum, dengan fokus fungsi ini terutama untuk rekayasa perangkat lunak dan sistem pengembangan.

Sedangkan menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2) [43]mendefinisikan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, UML merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat pemodelan sistem yang berbentuk objek-objek.


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Diagram berbentuk grafik yang menunjukan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12)[44] Adapun jenis-jenis diagram antara lain:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams.

  3. Class Diagram

  4. Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan.

  5. Activity Diagram

  6. Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.

  7. Sequence Diagram

  8. Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.


Konsep Dasar Testing

Definisi testing menurut Moch. Fatchur Rozy, dkk dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan (2017:56)[45] adalah “Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan”.

Sedangkan, testing menurut Hafiz Nugraha dan Kondar Siahaan dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi (2018:886)[46] adalah “Untuk melakukan verifikasi, validasi dan deteksi error untuk menemukan dan tujuan dari penemuan ini adalah untuk memahaminya”.

Sementara, menurut Darmawan Agus Arifianto, dkk dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2016:191)[47]Testing adalah tahapan pengujian aplikasi dimana aplikasi diuji dari segi fungsionalitas, kode program.

Berdasarkan, beberapa pendapat diatas Testing merupakan pengujian aplikasi yang dibuat dan menemukan bagian deteksi error pada sistem.


Definisi Black Box Testing

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[48] mengatakan bahwa Black Box Testing yaitu “Menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Sementara, menurut Rizky dalam Suryani (2014:97)[49] mengatakan bahwa Black Box Testing adalah “Tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.

Menurut Manish Kumar dkk, (2015:33)[50] Black Box Testing istesting without knowlegde of the internal working of the apllication under test (AUT). Also knows as functional testing or input output driven testing. A software testing technique whereby the internal workings of the item being tested are not known by the tester. For example, in a black box test on AUT the tester only knows the inputs and what the expected outcomes should be and how the program arrives at those outputs”. Artinya Kotak hitam pengujian merupakan "pengujian tanpa pengetahuan kerja masukan dari formulir aplikasi di bawah ujian (AUT). Juga tahu sebagai pengujian fungsional atau input output didorong pengujian. Pengujian perangkat lunak teknik dimana kerja internal dari item yang sedang diuji tidak diketahui oleh tester. Misalnya, dalam sebuah kotak hitam pengujian pada (AUT) tester hanya tahu masukan dan apa yang harus menjadi hasil yang diharapkan dan bagaimana program tiba di mereka Keluaran.

Berdasarkan, beberapa pendapat di atas Black Box Testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Definisi literature review menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62)[51]adalah “Mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Sementara, menurut Adhista, dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol. 3 No. 2 (2017:185)[52] berpendapat bahwa literature review adalah “Suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas Literature Review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi, antara lain :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Septian Hari Nugroho (2017). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”. Dalam penelitian ini menjelaskan dengan jumlah pegawai yang cukup banyak pencatatan data pegawai yang terdapat di Kelurahan Sukamulya masih bersifat manual sehingga sering terjadi kesulitan dan kesalahan dalam pendataan pegawai. Hal ini menyebabkan lambatnya dan kesalahan informasi yang diperoleh dari hasil pendataan pegawai di Kelurahan Sukamulya. Untuk mengatasi masalah yang ada di Kelurahan Sukamulya, maka diperlukan suatu sistem pendataan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mengatasi permasalahan pendataan pegawai yang terjadi dalam Kelurahan Sukamulya.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Irfani Ferdiansyah (2017). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Piutang Berbasis Web Pada PT. Mega Timur”. Dalam penelitian ini menjelaskan pengolahan data piutang yang masih manual dan bersifat semi komputerisasi menggunakan Microsoft Excel. Data-data yang berhubungan dengan data piutang pun belum terintegrasi satu dengan yang lainnya. Sehingga perlu adanya pengembangan sistem guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Hasil akhir merancang aplikasi baru berbasis web untuk dapat mempermudah dan mempercepat kinerja perusahaan.

  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Shinta Yulinda Prasetya (2015). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Administrasi Penyewaan Mobil Pada Rental CV Mandiri Barokah”. Dalam penelitian ini menjelaskan pengolahan data yang dilakukan masih bersifat pencatatan manual dan menyebabkan adanya kekurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh petugas administrasi. Data yang tersimpan kurang tersusun rapih dan data-data yang terpisah. Maka dibuatlah sistem pengolahan data penyewaan rental mobil agar terkontrol semua kegiatan administrasi penyewaan mobil.

  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Noviariska (2018). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Barang Berbasis Web Pada PT. Bahtera Indoamplas Gemilang Kota Serang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem penjulan pada PT. Bahtera Indoamplas Gemilang masihlah melewati proses yang cukup lama sehingga proses laporan belum dapat memberikan laporan yang cepat dan sering ketidakakuratan. Maka, dibutuhkannya sistem informasi pengolahan data penjualan barang, agar proses pengolahan data penting bisa tersusun dengan baik dan mampu mempemudah dalam penyimpanan dan pencarian data.

  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Rival Andaputra (2018). Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Penduduk dan Penerbitan Surat Keterangan Status Kependudukan Berbasis Web Pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem aplikasi pengolahan data masih secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang telah di sediakan, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk. Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupun dalam proses pembuatan laporan. Dengan dibuatnya sistem aplikasi ini mempermudah pihak kantor Kelurahan Kebon Besar dalam proses pengelolaan data penduduk, membantu dalam proses penginputan data, pencarian data, dan laporan penduduk.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2017). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Lemburan Karyawan Outsourcing Pada PT. Graha Humanindo Manajemen”. Dalam penelitian ini menjelaskan pada proses pengajuan lembur karyawan saat ini membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Salah satunya yaitu penulisan per Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) untuk per karyawan yang lembur mengingat jumlah karyawan yang lembur tidak sedikit. Kesalahan dalam perhitungan total lembur juga menjadi salah satu kendala. Untuk itu dibuatlah sebuah sistem yang dapat mempermudah proses pengajuan lembur karyawan dengan cepat dan akurat agar para karyawan bisa melakukan atau membuat permintaan uang lembur dari mana saja secara online dan juga untuk pihak yang memberikan approval bisa dilakukan dari mana saja tanpa harus mendatangi atau menunggu berkas untuk di approve .

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Gunawan (2017). Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Program Keluarga Harapan Pada Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem pengolahan data yang dilakukan pada Kecamatan Kosambi masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, pengolahan data warga miskin penerima dana Program Keluarga Harapan masih belum terkelola dan belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan dapat terlambat, tertumpuknya data dan rusak atau hilangnya data, sehingga perlu diterapkan sistem terkomputerisasi pada Kecamatan Kosambi dalam pengolahan data penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan untuk warga miskin. Dengan dibuatnya sistem pendataan terkomputerisasi, diharapkan dengan adanya sistem dapat lebih menunjang kegiatan staff dan pegawai dalam mengelola data dengan lebih baik.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu setiawan (2016). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengolahan Data Pasien Rawat Inap Berbasis Web Pada Rumah Sakit Umum Selaras Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan rumah sakit umum selaras salah satu rumah sakit swasta yang sistem pengolahan data pasien rawat inapnya masih menggunakan cara manual yaitu dengan pembukuan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Untuk itu dibuatkan sistem pengolahan data pasien rawat inap yang sudah terkomputerisasi agar dalam proses pembuatan laporan tentang rawat inap lebih cepat, tepat dan efisien.

  9. Penelitian yang dilakukan Nurman Fhirmanda (2016). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Absensi Sebagai Decision Support System Dalam Menentukan Kinerja Karyawan Pada PT. Spektra Solusindo”. Dalam penelitian ini menjelaskan PT. Spektra Solusindo masih menggunakan sistem manual untuk melakukan absensi karyawan cleaning sevice yang kurang efisien, sehingga untuk pendataan kinerja karyawan terlalu rumit karena harus merekap absensi yang masih manual memakai buku absen. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pengolahan data absensi yang berbasis database untuk mempermudah dalam proses absensi, pembatan laporan yang tepat dan akurat, serta menentukan kinera karyawan.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Idham Kholid ( 2015). Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengolahan Data Rencana Kebutuhan Barang Unit pada Orgaisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Tangerang”. Dalam penelitian ini menjelaskan sistem perencanaan rencana kebutuhan barang unit yang digunakan oleh dinas kesehatan kota tangerang selama ini masih sedehana yaitu hanya mengandalkan pengolah data spreadsheet (Microsoft Office Excel). Dalam pelaksanaannyasering terjadi kesalahan-kesalahan dalam pencatatan permintaan, kondisi existing barang maupun pencatatan penganggaran. Permasalahan sering terjadi karena prosedur, sumber daya manusia yang kurang, atau kurangnya koordinasi antar instansi. Dengan dibuatnya aplikasi pengolahan data rencana kebutuhan barang unit sumber daya manusia lebih paham akan konsisi dan kebutuhan barang pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang.


Perbedaan Literature Review

Perbedaan antara literature review dengan penelitian ini :

  1. Penelitian ini akan menghasilkan web mengenai sistem pengolahan data yang menginput data-data karyawan, mengecek kelengkapan karyawan, materi kesehatan dan keselamatan kerja, upload ID KTP dan BPJS.

  2. Penelitian ini akan menjelaskan tentang memudahkan manager HRD dalam menangani laporan kecelakaan dikarenakan ada kontrol safety dan materi kesehatan dan keselamatan kerja untuk para karyawan yang tidak terdapat pada penelitian sebelumnya.

  3. Penelitian ini akan menjelaskan sistem pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang tidak terdapat pada penelitian sebelumnya.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Cipta Perdana Lancar dengan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 503/00269-BP2TK/30-03/PK/II/2009, merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang produksi sparepart kendaraan bermotor. Produk yang dihasilkan berupa handle, punching plate, guard element, clamp tube, clip alhose, trap comp fame, collar, washer, screen, collar air set.

Sejarah Singkat PT. Cipta Perdana Lancar

PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang di bentuk pada 25 agustus 2009, dengan luas area tanah 5000 m2 dan luas area pabrik 4000 m2. Alat produksi utama PT. Cipta Perdana Lancar Stamping Parts (bagian hentakan), Automotive Parts (bagian otomotif), and Assembly Part (bagian pemasangan) PT. Cipta Perdana Lancar memproduksi Punching Plate, Guard Element, Clamp Tube, Clip Alhose, Trap Fame, Collar , Washer, Screen, Collar Air Set.

Nama PT. Cipta Perdana Lancar sendiri berdiri karena hasil dari Perdebatannya dengan sesama rekan kerjanya di bagian quality di PT Dwi Utama, Bapak Hamim (Selaku Direktur Utama PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang) mempunyai keiginan membangun perusahaan yang sangat memperhatikan standar ketat pada QC serta fokus secara detail dalam pengukuran dimensi, detail, bentuk yang presisi produk yang di buat.

Pada awalnya Bpk Hamim memulai membangun perusahaan dengan menawarkan jasa pembuatan produk yang fokus secara detail dalam pengukuran dimensi, detail, bentuk yang presisi akan menjamin produk-produk lebih berkualitas dan bernilai ekonomis. Bpk Hamim Sebagai Direktur Utama giat melakukan ekspansi dan mencari partner atau Mitra ke perusahaan perusahan sparetpart kendaraan bermotor untuk menawarkan, meyakinkan dan mempresentasikan ide dan konsep yang di tawarkan sebagai perusahaan jasa yang konsen pada standar kualitas dan QC yang sangat ketat serta fokus secara detail dalam pengukuran dimensi, detail, bentuk yang presisi akan menjamin produk-produk customer sangat berkualitas dan berani menawarkan harga yang lebih bersaing dengan perusahaan yang konsen pada bidang jasa.

Gambar 3.1 Logo PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang


Visi, Misi dan Mutu PT. Cipta Perdana Lancar

Agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis, PT. Cipta Perdana Lancar menerapkan visi dan misi perusahaan sebagai berikut :

Visi dan Misi PT. Cipta Perdana Lancar

  1. Visi PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang

  2. “Menjadi perusahaan sparepart automotif yang handal dan berkualitas”

  3. Misi PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang

  4. “PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang berupaya untuk meningkatkan penjualan, mutu produk, kompetisi SDM, ide perubahan dan perbaikan infrastruktur sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai”


Mutu PT. Cipta Perdana Lancar

Berkomitmen untuk memenuhi persyaratan dan memberikan jamiman kepuasan kepada pelanggan dengan cara :

  1. Tidak membuat & mengirim produk NG.

  2. Pengiriman produk tepat jumlah & waktu.

  3. Melakukan Improvement melalui ide perbaikan.

  4. Gambar 3.2 Mutu PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang


Struktur Organisasi PT. Cipta Perdana Lancar

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka–kerangka hubungan diantara fungsi, bagian - bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Cipta Perdana Lancar.


Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Adapun deskripsi tugas dan wewenang tiap jabatan dalam struktur organisasi PT. Cipta Perdana Lancar sebagai berikut :

  1. Direktur

  2. Tugas dan wewenang dari Direktur utama adalah jabatan yang memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektifitas.

  3. Asisten Direktur

  4. Mengkoordinasi manajer-manajer bidang dalam menjalankan fungsinya. Membantu direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya. Memberikan masukan bersifat konstruktif kepada direktur dan pengurus.

  5. Manager Account

  6. Tugas dan wewenang dari manager account adalah memastikan bahan baku dan alat-alat yang dipesan sesuai spesification. Kedatangan bahan baku tepat waktu dan diserahkan kebagian terkait. Membuat laporan sesuai dengan kondisi aktual dan tepat waktu. Evaluasi harga supplier secara berkala.

  7. Manager Marketing

  8. Tugas dan wewenang dari manager marketing adalah membuat laporan sesuai dengan kondisi aktual dan tepat waktu serta kontrol item breakdown harga (kesesuaian penawaran dengan proses aktual dilapangan). Koordinasi dengan bagian lain terkait informasi dari customer (produksi, engineering, produksi, PPIC, warehouse dan bagian lain). Monitoring pengiriman barang harian ke customer, follow up stock dan PO serta pendataan claim customer. Membuat penawaran harga dengan tepat dan cepat.

  9. Manager HRD

  10. Tugas dan wewenang dari manager HRD adalah mengontrol absensi dan seluruh kelengkapan data karyawan. Mengontrol kegiatan training karyawan dan memastikan bahwa kegiatan training dilakukan serta membuat mapping skill. Melaksanakan recruitment karyawan sesuai dengan instruksi kerja. Membuat penilaian karyawan, rekap hasil penilaian karyawan dan mengevaluasi hasil penilaian. Membuat laporan keluar masuk karyawan dan mengevaluasi permintaan kebutuhan karyawan.

  11. Manager Engineering & Produksi

  12. Tugas dan wewenang dari manager engineering & produksi adalah menjaga kelancaran produksi (produksi sesuai planning). Tidak ada part pending / kritis ke customer. Part terkirim ke customer >95%. Menjaga kestabilan produksi (target, dies, mesin, dsb) serta pemakaian jam efektif dan efisien. Menjaga kestabilan kinerja bawahan , penilaian akurat dan tepat tidak ada rekayasa (ada datanya).

  13. Manager Workshop

  14. Tugas dan wewenang dari manager workshop adalah untuk merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi dan melakukan supervisi seluruh aktivitas pergudangan (penimbangan, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pemakaian produksi) bahan baku secara efektif dan efisien sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku dengan memanfaatkan SDM secara optimal.

  15. Manager Quality

  16. Bertugas Tidak ada barang NG terkirim ke customer. Tingkat NG < 1% didalam maupun diluar customer dan upaya penanganan masalah cepat. Tidak ada barang return dari customer. Menjaga kestabilan proses produksi (kualitas), tidak ada stopline produksi. Menjaga kestabilan kinerja bawahan penilaian tepat dan tidak ada rekayasa.

  17. Kepala Bagian HRD

  18. Tugas bagian kepala bagian HRD adalah bertanggung jawab atas kepengurusan BPJS tenaga kerja, BPJS kesehatan, Bank serta administrasi lainnya dan juga pelatihan karyawan. Memberikan pengawalan terhadap pelaksanaan sistem dan menjamin lingkungan kerja dalam kondisi kondusif aman dan terkendali. Tingkat kedisiplinan karyawan dan penindakan tindakan indisipliner tinggi, tingkat kehadiran karyawan >95% tanpa alfa.

  19. Admin HRD

  20. Fungsi admin HRD adalah pengelolaan data-data karyawan (data recruitment, masa kerja, masa kontrak, status karyawan, BPJS tenaga kerja, BPJS kesehatan, Bank dsb). Tingkat kedisiplinan karyawan dan penindakan tindakan indisipliner tinggi, Tingkat kehadiran karyawan >95%, tanpa alfa. Validasi (keakuratan) dan kelengkapan administrasi dan data karyawan dan membuat laporan sesuai dengan kondisi aktual dan tepat waktu.

  21. Enggineering Design

  22. Tugas bagian engineering design adalah membuat design dies / jig untuk new project atau improvement. Membuat data ukur / laporan mengenai kondisi dies (life time, ukuran material, dll) / jig (data ukur kalibrasi). Menganalisis masalah dan melakukan tindakan perbaikan apabila terjadi masalah dies / jig.

  23. Engineering New Project

  24. Tugas dan wewenang dari enggineering new project adalah sample sesuai dengan permintaan customer. Pengiriman sample tepat waktu, dokumen dan jig inspection. Data serah terima new project ke masspro sample, dies, jig dan dokumen yang dibutuhkan.

  25. Admin Enggineering

  26. Tugas dan wewenang dari admin engineering adalah membuat PQCS, SOP, LHP, IRD, CRD, Cheeksheet, Critical Point tepat waktu (sebelum masspro). Kesesuaian antara data PQCS, SOP, LHP, IRD, CRD, Cheeksheet, Critical Point dengan data approval. Membuat history problem part.

  27. Kepala Bagian QC (Quality Control)

  28. Tugas dan wewenang dari kepala bagian QC (Quality Control) adalah tidak ada barang NG terkirim ke customer dan return dari customer. Tingkat NG < 1% didalam maupun di customer dan upaya penanganan masalah cepat serta mengontrol kinerja bawahan. Menjaga kestabilan dan kelancaran proses produksi serta menjaga kondisi barang agar sesuai standar (kualitas).

  29. Kepala Bagian QA (Quality Assurance)

  30. Tugas dan wewenang dari kepala bagian QA (Quality Assurance) adalah tidak ada barang NG terkirim ke customer dan return dari customer. Tingkat NG < 1% didalam maupun di customer dan upaya penanganan masalah cepat serta mengontrol kinerja bawahan. Menjaga kestabilan dan kelancaran proses produksi (kualitas).


Analisis Batasan Sistem

Pada sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar mempertahankan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan.

Melihat permasalahan yang terjadi pada PT. Cipta Perdana Lancar maka penelitian ini dibatasi pada perancangan sistem informasi dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada perusahaan yaitu menggunakan use case diagram, activity diagram, dan sequance diagram.


Rancangan Sistem Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, penulis menggunkan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini yaitu :


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Use Case Diagram pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja

  2. Gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Use Case Diagram sistem yang berjalan pada perusahaan diatas terdapat :

    1. Terdapat Satu system yang mencangkup seluruh kegiatan penanganan kesehatan dan keselamatan kerja.
    2. Terdapat Enam actor yang melakukan kegiatan yaitu HRD, Receptionist, Karyawan, Karu/Kabag, Kantor Disnaker dan BPJS, dan RS Rujukan.
    3. Terdapat Sebelas use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor antara lain : memberikan informasi tentang K3 & safety, himbauan safety, control safety, mengisi kalender safety, memberikan pertolongan pertama jika terjadi luka ringan, membawa karyawan jika ada kecelakaan kerja yang tidak bisa diantisipasi, mengisi laporan kecelakaan sesuai dengan data korban, mengirim laporan kecelakaan kerja 1 x 24 jam, melengkapi berkas absensi dan kwitansi rumah sakit, meminta surat KK4 (Surat keterangan sembuh dari dokter yang menangani) untuk melengkapi data, dan melaporkan surat KK4 bahwa korban sudah sembuh dan sudsh aktif bekerja.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Activity Diagram pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja.

  2. Gambar 3.5 Activity Digram yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    1. Terdapat satu Initial Node sebagai yang mengawali objek.
    2. Terdapat enam Swim Line yaitu : HRD, Receptionist, Karu/Kabag, Karyawan, RS Rujukan, Kantor Disnaker dan BPJS.
    3. Terdapat 11 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu yang diantaranya adalah memberikan informasi tentang k3 & safety, himbauan safety, control safety, mengisi kalender safety, memberikan pertolongan pertama jika terjadi luka ringan, membawa karyawan jika ada kecelakaan yang tidak bisa diantisipasi, mengisi laporan kecelakaan kerja sesuai dengan data korban, mengirim laporan kecelakaan 1 x 24 jam, melengkapi berkas absensi dan kwitansi rumah sakit, meminta surat KK4 (suratketerangan sembuh dari dokter yang menangani) untuk melengkapi data, dan melaporkan surat KK4 bahwa korban sudah sembuh dan sudah aktif bekerja.
    4. Terdapat satu Final State sebagai yang mengakhiri objek.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Sequence Diagram pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja.

  2. Gambar 3.6 Sequence Digram yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.6 Sequance Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    1. Terdapat enam Actor yang diantaranya adalah HRD, Receptionist, Karu/Kabag, Karyawan, RS Rujukan, Kantor Disnaker dan BPJS.
    2. Terdapat 10 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi intansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem yang berjalan

Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengadaptasi ancaman yang ada (strategi S-T), selain itu analisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T), pemetaan strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Matriks SWOT Sistem yang berjalan


Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisis Masukan

    Nama Masukan : Mengisi kalender safety
    Fungsi : Sebagai laporan untuk HRD
    Sumber : Karyawan
    Media : Form
    Frekuensi : Setiap ada pembayaran retribusi
    Keterangan : Sebagai laporan safetynya karyawan.


Analisis Proses

    Nama Proses : Mengisi data laporan kecelakaan kerja
    Masukan  : Kirim ke kantor disnaker dan BPJS.
    Keluaran : Penanganan di RS Rujukan
    Ringkasan Proses : Pada proses ini dibuat laporan kecelakaan kerja untuk penanganan korban.


Analisis Keluaran

    Nama Keluaran : Meminta surat KK4 (Surat Keterangan Sembuh)
    Fungsi : Untuk melengkapi data dan mengadakan komunikasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan jika dinyatakan sembuh
    Media : Kertas
    Distribusi : Untuk arsip HRD
    Keterangan : Laporan di proses ke Dinsosnaketrans bahwa korban sudah sembuh dan aktif bekerja


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfirgurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Pentium Pentium
  2. Monitor : 15.6” Inci
  3. RAM : 2 GB
  4. Hardisk : 500 GB
  5. Printer : Inkjet PIXMA Canon IP2770
  6. Mouse : Logitech M90 Optical Mouse
  7. Keyboard : Flat matt black keyboard


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfirgurasi aplikasi yang digunakan (Software) yang digunakan dalam sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office 2003
  3. Microsoft Excel 2003


Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. HRD
  2. User


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih secara manual menimbulkan kesulitan dalam melakukan pengelolahan data

  2. Laporan kontrol safety sering ada keterlambatan, sehingga saat ada kecelakaan kerja untuk mendapatkan data karyawan dan mengirimkan laporan kecelakaan kerja menjadi terlambat

  3. Hasilnya dengan keterlambatan itu menjadi tidak efisien bagi HRD


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan pada perusahaan saat ini, penulis mengusulkan beberapa solusi alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang mencangkup seluruh kegiatan sistem terkomputerisasi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sebelumnya tidak dapat terpenuhi dengan baik sehingga tidak ada lagi kegiatan yang manual

  2. Diperlukan sistem basis data yang mampu memberikan informasi yang efisien untuk kontrol safety dan mendapatkan data karyawan lebih mudah

  3. Diperlukan sistem yang mampu memberikan materi tentang kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan agar lebih waspada dalam bekerja

  4. Diperlukan sistem yang mampu memonitoring semua kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja agar bisa dipantau oleh HRD


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berasal dari lapangan yang didapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara mengenai kekurangan sistem yang sedang berjalan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi sesuai dengan keinginan stakeholder pada saat wawancara berlangsung. Berikut ini elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E Economic L (Low)


Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan. Berkut ini merupakan tabel yang berisikan final draft elisitasi yang merupakan hasil akhir dari elisitasi tahap III :

Tabel 3.6 Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah menganalisa sistem yang berjalan saat ini di PT. Cipta Perdana Lancar, selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dikerjakan. Adapun usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang berjalan saat ini. Dalam menganalisa rancangan usulan prosedur yang baru, penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for UML 13.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram.


Prosedur Sistem Usulan

  1. HRD
    1. Melakukan login.
    2. Menampilkan menu beranda.
    3. Menampilkan menu data karyawan. Menu ini menampilkan data karyawan yang aktif. Dalam menu ini HRD dapat search, view, update, delete, dan create.
    4. Menampilkan menu data karyawan masuk. Menu ini menampilkan data karyawan yang aktif. Dalam menu ini admin dapat search, view, update, delete, dan create.
    5. Menampilkan menu laporan. Menu ini terdapat control safety masuk dan karyawan masuk. Dalam menu laporan control safety dapat search dan print. Dalam menu karyawan masuk dapat search dan print.
    6. Menampilkan menu manajemen user. Menu ini menampilkan user yang aktif dan mengendalikan sistem. Dalam menu ini HRD dapat search, view, update, delete, dan create.
    7. Menampilkan ubah password. Menu ini menampilkan ubah passsword. Dalam menu ini HRD dapat update.
    8. Menampilkan menu materi. Menu ini menampilkan tentang materi kesehatan dan keselamatan kerja.
    9. Melakukan logout.
  2. Super Admin
    1. Melakukan login.
    2. Menampilkan menu beranda.
    3. Menampilkan menu data karyawan. Menu ini menampilkan data karyawan yang aktif. Dalam menu ini super admin dapat search, view, update, delete, dan create.
    4. Menampilkan menu data karyawan masuk. Menu ini menampilkan data karyawan yang aktif. Dalam menu ini admin dapat search, view, update, delete, dan create.
    5. Menampilkan menu laporan. Menu ini terdapat control safety masuk dan karyawan masuk. Dalam menu laporan control safety dapat search dan print. Dalam menu karyawan masuk dapat search dan print.
    6. Melakukan logout.


Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use case diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai (user) yang disebut actor. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan pemakai (user).


Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan :

  1. 1. Terdapat satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang
  2. 2. Terdapat dua actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Manajer dan Super admin.
  3. 3. Terdapat 9 Use Case yaitu :
    1. Login.
    2. Beranda
    3. Data Karyawan.
    4. Data Karywan Masuk.
    5. Satu Extend Use Case, yaitu : Menu Laporan memiliki Control Safety dan Karyawan Masuk.
    6. Manajemen User.
    7. Ubah Password.
    8. Materi.
    9. Logout.


Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem informasi pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang sedang dirancang yaitu :


Gambar 4.2 activity diagram yang diusulkan

Pada gambar 4.2 activity diagram yang diusulkan :

  1. Terdapat satu initial node, untuk mengawali objek.
  2. Terdapat 10 activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : login, beranda, data karyawan, data karyawan masuk, laporan control safety, laporan karyawan masuk, manajemen user, ubah password, materi dan logout.
  3. Terdapat satu initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur-alur aktivitas sistem informasi pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang sedang dirancang yaitu :

  1. Sequence diagram untuk manajer yang diusulkan terdapat.

    Gambar 4.3 Sequence Diagram Manajer Sistem yang Diusulkan

    Pada gambar 4.3 sequence diagram untuk manajer yang diusulkan :

    1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Manajer.
    2. Terdapat 8 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu beranda, data karyawan, data karyawan masuk, laporan control safety, laporan karyawan masuk, manajemen user, dan ubah password, materi.
    3. Terdapat 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.
  2. Sequence diagram untuk Super Admin yang diusulkan terdapat :

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Super Admin Sistem yang Diusulkan

    Sequence Diagram Super Admin Sistem yang Diusulkan :

    1. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Super Admin.
    2. Terdapat 5 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu beranda, data karyawan, data karyawan masuk, laporan control safety, laporan karyawan masuk.
    3. Terdapat 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan spesifikasi objek-objek yang ada di dalam apikasi sistem informasi pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja. Dimana class diagram yang diusulkan terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Gambar 4.5 class diagram yang diusulkan


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Pada bab ini dijelaskan perbedaan sistem yang berjalan saat ini dan sistem yang diusulkan ditable di bawah ini :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan



Rancangan Basis data

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada table-tabel ini akan dijelaskan mengenai nama field, type dan size tersebut.

  1. Nama File : is_karyawan
    Media  : Hardisk
    Primary Key : kode_karyawan
    Panjang record  : 267

    Tabel 4.2 Data Karyawan

  2. Nama File : is_karyawan_masuk
    Media : Hardisk
    Primary Key : kode_kontrol_safety
    Panjang Record : 136
    Tipe File : File Master

    Tabel 4.3 Data Karyawan Masuk

  3. Nama File : is_user
    Media : Hardisk
    Primary Key : id_user
    Panjang Record : 318

    Tabel 4.4 User



Rancangan Prototype

Rancangan prototype sistem pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja diantaranya yaitu :

Prototype Login

Pada saat program pertama kali dijalankan pada tampilan yang muncul yaitu login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja, yang berhak melakukan login yaitu: HRD dan admin. Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.6 :

Gambar 4.6 Login

Keterangan pada menu login yaitu:

  1. Text field username : masukan username pada kolom username.
  2. Text field password : masukan password yang sesuai dengan username agar masuk ke dalam sistem.
  3. Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, jika username atau password salah maka tidak dapat masuk ke dalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.


Prototype Menu Beranda

Rancangan menu beranda untuk menampilkan halaman awal pada sistem pengelolaan data dalam penanganan pada kesehatan dan keselamatan kerja, yang berisi menu data karyawan, menu data karyawan masuk, menu laporan, menu laporan control safety, menu karyawan masuk, menu manajemen user, menu ubah password, materi dan menu logout.
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu beranda yang ditunjukkan pada gambar 4.7 :

Gambar 4.7 Beranda


Prototype Menu Data Karyawan

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada data karyawan yang ditunjukkan pada gambar 4.8 :

Gambaar 4.8 Data Karyawan

Keterangan pada tampilan data karyawan yaitu :

  1. No, kode karyawan, nama karyawan, nik karyawan, alamat, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, no hp, control safety, status kerja, bagian, , upload foto, jumlas cs dan aksi.
  2. Klik tombol Button tambah, maka akan tampil input data karyawan yang ditunjukkan pada gambar 4.9 :

Gambar 4.9. Input Data Karyawan

Keterangan pada input data karyawan yaitu :

  1. Di form data karyawan isi : kode karyawan, nama karyawan, nik karyawan, alamat, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, no hp, control safety, status kerja, bagian, dan upload foto.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data karyawan.


Prototype Menu Data Karyawan Masuk

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada data karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.10 :

Gambar 4.10. Data Karyawan Masuk

Keterangan pada tampilan data karyawan masuk yaitu :

  1. No, kode, kode control safety, tanggal masuk, CS pakai, data karyawan, jumlah control safety, jumlah pakai, dan total jumlah control safety.
  2. Klik tombol Button tambah, maka akan tampil input data karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.11 :


Gambar 4.11. Input Data Karyawan Masuk

Keterangan pada input data karyawan masuk yaitu :

  1. Di form data karyawan masuk isi : kode control safety, tanggal masuk, control safety pakai, data karyawan, jumlah control safety, jumlah pakai, dan total jumlah control safety.
  2. Terdapat Button simpan untuk menambah data karyawan masuk.


Prototype Halaman Laporan Control Safety

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada data control safety yang ditunjukkan pada gambar 4.12 :

Gambar 4.12. Laporan Control Safety

Keterangan pada tampilan laporan control safety yaitu :

  1. No, kode, kode karyawan, nama karyawan, nik karyawan, control safety, bagian, dan jumlah cs.
  2. Klik tombol Button cetak, maka akan tampil cetak laporan control safety yang ditunjukkan pada gambar 4.13 :

Gambar 4.13. Cetak Laporan Control Safety


Prototype Halaman Laporan Karyawan Masuk

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada laporan karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.14 :

Gambar 4.14. Menu Laporan Data Karyawan Masuk

Keterangan pada laporan data karyawan masuk yaitu :

  1. Tanggal untuk menampilkan update tanggal yang ingin dicetak.
  2. Klik tombol Button cetak, maka akan tampil cetak laporan karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.15.

Gambar 4.15. Cetak Laporan Data Karyawan Masuk


Prototype Menu Manajemen User

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada manajemen user yang ditunjukkan pada gambar 4.16 :

Gambar 4.15. Manajemen User

Keterangan pada tampilan manajemen user yaitu :

  1. No, foto, username, nama user, hak akses, status..
  2. Search untuk mencari data manajemen user.
  3. Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
  4. Klik tombol Button tambah user, maka akan tampil input user yang ditunjukkan pada gambar 4.17 :

Gambar 4.17. Input User

Keterangan pada input user yaitu :

  1. Di form input user isi : username, password, nama user, level.
  2. Terdapat button Simpan untuk menambah data user.


Prototype Menu Ubah Password

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada ubah password yang ditunjukkan pada gambar 4.18 :

Gambar 4.18. Ubah Password

Keterangan pada ubah password yaitu :

  1. Di form ubah password isi : password lama, passsword baru, dan ulangi password baru.
  2. Terdapat button simpan untuk menyimpan password.


Prototype Menu Materi

Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada materi yang ditunjukkan pada gambar 4.19 :

Gambar 4.19. Menu Materi


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Pentium
  2. Monitor : Toshiba 15,6”
  3. Hardisk : 500 GB
  4. RAM : 4.00 GB
  5. Keyboard : Flat matt black keyboard
  6. Printer : Canon PIXMA 2800
  7. Mouse : Logitech

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7
  2. Microsoft Office 2007
  3. XAMPP
  4. Notepad ++
  5. Visual Paradigm for UML 8.0
  6. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. HRD
  2. Super Admin



Testing

Pengujian dilakukan dengan menggunakan black box testing ini, dilakukan dengan beberapa input pada sistem. Input tersebut selanjutnya di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem masih terdapat beberapa kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan agar memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black Box Testing Login

Tabel 4.20. Black Box Testing pada menu login.


Black Box Testing Input Data Karyawan

Tabel 4.21. Black Box Testing pada menu input data karyawan


Black Box Testing Tambah Data Karyawan Masuk

Tabel 4.22. Black Box Testing pada menu tambah data karyawan masuk


Black Box Testing Laporan Control Safety

Tabel 4.23. Black Box Testingpada menu laporan control safety


Black Box Testing Laporan Karyawan Masuk

Tabel 4.24. Black Box Testing pada menu laporan karyawan masuk


Black Box Testing Manajemen User

Tabel 4.25. Black Box Testing pada menu manajemen user


Black Box Testing Ubah Password

Tabel 4.26. Black Box Testing pada menu ubah password


Black Box Testing Materi

Tabel 4.27. Black Box Testing pada menu materi



Implementasi

Implementasi yang Diusulkan

Tampilan sistem perancangan pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilihat pada gambar berikut ini :

  1. Tampilan Login
    Tampilan login merupakan langkah paling utama dalam mengimplementasikan program yang telah dibuat dengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang yang berhak untuk melakukan login hanya manajer, super admin dan admin.

    Gambar 4.28 Login

  2. Tampilan Menu Beranda
    Menu Beranda adalah menu yang berada di tampilan awal setelah melakukan login dan sistem yang berisi menu data karyawan, menu data karyawan masuk, menu laporan (control safety dan karyawan masuk), menu manajemen user, menu ubah password dan menu materi.
    Berikut tampilan menu beranda yang ditujukkan pada gambar 4.29 :

    Gambar 4.29. Menu Beranda

  3. Tampilan Program Data Karyawan
    Tampilan data karyawan, menu yang berada setelah beranda yang berisisi data-data karyawan. Berikut ini merupakan tampilan program data karyawan yang ditunjukkan pada gambar 4.30 :

    Gambar 4.30 Menu Data Karyawan

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data karyawan yang ditunjukkan pada gambar 4.31 :

    Gambar 4.31. Input Data Karyawan

  4. Tampilan Program Data Karyawan Masuk
    Tampilan data karyawan masuk, menu yang berada setelah data karyawan yang berisi data-data karyawan masuk. Berikut ini merupakan tampilan program data karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.32 :

    Gambar 4.32 Data Karyawan Masuk

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.33 :

    Gambar 4.33 Input Data Karyawan Masuk

  5. Tampilan Program Laporan Control Safety
    Tampilan laporan control safety, menu yang berada setelah data karyawan masuk yang berisi laporan-laporan control safety, berikut ini merupakan tampilan data laporan control safety yang ditunjukkan pada gambar 4.34 :

    Gambar 4.34 Laporan Control Safety

    Klik tombol cetak, maka akan tampilan program cetak laporan control safety yang ditunjukkan pada gambar 4.35 :

    Gambar 4.35 Cetak Laporan Control Safety

  6. Tampilan Program Laporan Data Karyawan Masuk
    Tampilan laporan karyawan masuk, menu yang berada setelah laporan control safety yang berisi data-data karyawan masuk, berikut ini merupakan tampilan data laporan karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.36 :

    Gambar 4.36 Laporan Data Karyawan Masuk

    Klik tombol cetak, maka akan tampilan program cetak laporan data karyawan masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.37 :

    Gambar 4.37 Cetak Laporan Data Karyawan Masuk

  7. Tampilan Program Manajemen User
    Tampilan program manajemen user terdapat manajer dan super admin yang aktif, berikut ini merupakan tampilan manajemen user yang ditunjukkan pada gambar 4.38 :

    Gambar 4.38 Manajemen User

    Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input user masuk yang ditunjukkan pada gambar 4.39 :

    Gambar 4.39 Input User

  8. Tampilan Program Ubah Password
    Tampilan program ubah password terdapat jika manajer ingin mengubah password admin. Berikut ini merupakan tampilan ubah password yang ditunjukkan pada gambar 4.40 :

    Gambar 4.40 Ubah Password



Schedule

Tahap ini dibutuhkan untuk rencana implementasi yang berguna dalam melaksanakan penerapan sistem tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha untuk mewujudkan suatu sistem yang sedang direncanakan ini, dalam bentuk time schedule yang ditunjukkan pada tabel 4.5 :

Tabel 4.5 Schedule


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan untuk perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.6 :

Tabel 4.6 Estimasi Biaya



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan BAB I yaitu :

  1. Sistem informasi pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada PT. Cipta Perdana Lancar yang berjalan saat ini yaitu dalam proses penginputan data pengolahan data karyawan, kontrol safety dan materi training tersebut masih manual dengan cara HRD mencari data pribadi karyawan di loker dan Kabag/Karu mengontrol secara manual, maka solusi dari permasalahan di atas yaitu membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja agar saling terintegrasi satu sama lain. Sehingga menimbulkan data yang dihasilkan berjalan dengan efektif dan efisien.

  2. Sistem informasi yang dibutuhkan pada penanganan keselamatan berupa kontrol safety untuk para karyawan yang dilakukan oleh kabag/karu agar terhindar dari kecelakaan, materi tentang kesehatan dan keselamatan kerja agar mereka mengetahui bahaya apa saja jika melanggar aturan kesehatan dan keselamatan kerja, dan data pribadi karyawan untuk manager mendapatkan data lebih efektif dan efisien saat terjadi kecelakaan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang.

  3. Dengan adanya rancangan sistem informasi penanganan keselamatan karyawan, pada sistem yang baru sudah dapat mengecek karyawan siapa saja yang sudah safety, sehingga tidak perlu HRD turun ke lapangan untuk mengecek karyawan. Pada sistem yang baru, HRD bisa mendapat data pribadi karyawan dengan mudah untuk dikirimkan ke kantor BPJS saat terjadi kecelakaan, karena karyawan itu sendiri bisa mengupdate data pribadi dan mengupload ID BPJS dan ID KTP.


Saran

Agar penggunaan sistem informasi pengolahan data dalam penanganan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat lebih dikembangkan, antara lain :

  1. PT. Cipta Perdana Lancar membutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat, relevan, dan juga tepat waktu pada setiap kontrol safety agar dapat menghindari kecelakaan kerja pada PT. Cipta Perdana Lancar Tangerang.

  2. Masih diperlukan pengembangan sistem, agar sistem pengolahan data penanganan kesehatan dan keselamatan kerja dapat lebih baik dan dimengerti oleh pihak HRD ataupun karyawan.

  3. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi maka perlu dibuat sistem yang mampu mengirimkan data secara online ke HRD sehingga karyawan tetap terpantau safetynya agar terhindar dari kecelakaan kerja.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Dewayani, Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang”. Semarang: dalam Jurnal KOMPAK Vol.9 No .1.
  2. Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
  3. Arnold, Ross D, dkk. 2015. “A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach”. Procedia Computer Science 44. www.sciencedirect.com. Diakses pada tanggal 12 April 2018.
  4. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  5. 5,0 5,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
  7. Puschmann, Conrelius dan Jean Burgess. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. https://www.hiig.de/wp-content/uploads/2014/07/2169-11849-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 11 September 2017.
  8. Kanal, Abhisek and Aishwarya . 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Technologies, Pages.
  9. 9,0 9,1 P. Nithya, G. Lakshmipriya. 2015. Architecture, Techniques and Applications : In International Journal of An Overview Data Mining and Warehousing, Pages.
  10. Brata, MEW, Dini Wahjoe Hapsari dan Siska Priyandani Yudowati. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan (Studi Kasus Pegawai Keuangan Universitas Telkom). e-Proceeding of Managementi. Vol.5, No. 1 Maret 2018. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6316/6294. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  11. Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  12. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
  13. Masriadi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pemakaian Laboratorium Komputer Di Universitas Putra Indonesia “Yptk Padang” Menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Menara Ilmu. Vol.12, Jilid 1 No.79 Januari 2018. http://joernal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/490/429. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  14. Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
  15. Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/6/pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017.
  16. Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Komsumen. Yogyakarta: CAPS.
  17. 17,0 17,1 Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Surya Informatika. ISSN : 2477-3042. Vol.1 No.1 http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/3/article/view/6/39. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  18. Maimunah, Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada RSIA Selaras. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
  19. 19,0 19,1 Irzal. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : Kencana.
  20. 20,0 20,1 Indra, Bayu Siswanto. 2015. Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan Di Balikpapan. eJournal Administrasi Bisnis. ISSN : 2355-5416. http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/?p=968. Diakses pada tanggal 26 April 2018.
  21. UU RI tentang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1.
  22. Dwi, Indah Rahayu, Mochammad Al Musadieq, dan Arik Prasetya. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja. Jurnal administrasi Bisnis. Malang : Universitas Brawijaya. Vol. 43 No. 1 Februari 2017.
  23. Ketut, I Swarjana. 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat-Konsep, Strategi, dan Praktik. Yogyakarta : ANDI.
  24. Gerry, Gisma Kurniawan. 2018. Implementasi Teknologi Framework YII Untuk Sistem Penjualan Online di Toko Passion Yogyakarta. Yogyakarta. Skripsi (Thesis) : STMIK Akakom.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 Hidayatullah, Priyanto dan Kawistara, Jauhari, Khairul. 2014. “Pemrograman WEB”. Bandung: BI-Obses.
  26. Rahayu, Sri. Yusup, Muhamad dan Sinta, Puspita. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan Menggunakan Framework Yii”. Peguruan Tinggi Raharja: Jurnal CCIT Vol.7 No.2 Oktober .
  27. 27,0 27,1 Alaika, Wiwenty Lula. 2018. Virtual Dressing Room Dengan Metode Augmented Reality Untuk Pemasaran Fashion (Studi Kasus : Wla New Innovation Collection Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat). Skripsi Thesis, Stmik Akakom Yogyakarta.
  28. Yuni, Sugiarti dan Oman Sulaeman. 2015. “Perancang Bangun Knowledge Management System Bahan Ajar Online dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Mts Negeri 2 Pamulang”. Tangerang: Jurnal Teknik Informatika Vol.8 No.2.
  29. Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
  30. Husain, Ahmad. 2018. Analisis Data Lifting Migas Menggunakan Metode C4.5 Pada Asosiasi Daerah Penghasil Migas. Jurnal String Vol. 2 No.3 April 2018. http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/STRING/article/view/2442/1829. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  31. Saputra, M. Rosyid dan Slamet Riyadi. 2016. Sistem Informasi Populasi dan Historikal Unit Alat-Alat Berat pada PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). Vol.6 No.2. http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/69/63. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
  32. Enterprise, Jubilee. 2016. “Belajar Sendiri Desain Web dengan Dreamweaver”. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
  33. Yuni, Sugyani, Maisofa dan Risdiyani. 2017. “Model Pembelajaran Elektronik (E-learning) untuk PKBM Melati Cibeber di Kota Cilegon”. Jurnal Prosisko ISSN : 2406-7733 Vol. 2 No. 1 Universitas Serang Raya Kota Serang Banten.
  34. Santosa, Pradana Wibowo dan Eddy Herjanto. 2018. Strategi Bisnis Dengan Menggunakan Analisis Swot Dengan Model Supply Chain Logistik Untuk Meningkatkan Penjualan Retail Pada PT XYZ. Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 3 No. 1. https://journal.untar.ac.id/index.php/jmbk/article/view/1292/825. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  35. Saputro, Alfredo Slamet, Kadarisman Hidayat dan Edy Yulianto. 2016. Perencanaan Strategi Pemasaran Paket Data Kampus Dalam Persaingan Di Bidang Paket Data Internet (Studi Kasus Pada PT. Telkomsel Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 36 No. 1. Malang : Universitas Brawijaya.
  36. Septinor, Bilung. 2016. “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda pada CV. Semoga Jaya di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJournal Administrasi Bisnis: Vol. 4, ISSN 2355-5408.
  37. Rangkuti, Freddy. 2015. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  38. Suryana, Abas, Sudaryono, dan Sugeng Santoso, 2015. “Requirement Elicitation dan Pembuatan Program dalam Penelitian Teknologi Informasi”. Tangerang: Jurnal ICIT Perguruan Tinggi Raharja.
  39. Shadab, Khan, Aruna B Dulloo and Meghna Verma. 2014. Systematic Review of Requirement Elicitation Techniques. International journal of Information and Computation Technology, Vol. 4, No. 2. ISSN : 0974-2239.
  40. Agit, Amrullah dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yohyakarta.” Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  41. Sigit, Haris Triono. Anwar Khairul. 2015. Aplikasi Android Kamus bahasa Jawa Serang-Indonesia Menggunakan Algoritma KNUTT Morris PATT. Jurnal PROTEKINFO. Vol.2 September 2015. http://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/ProTekInfo/article/view/46. Diakses pada 03 April 2018.
  42. Platt, Rebecca dan Nik Thompson. 2018. The Past,Present, and Future of UML. Encyclopedia of InformationScience and technology, Fourth edition. https://www.igi-global.com/chapter/the-past-present-and-future-of-uml/184445. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  43. Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol.8 No.2. http://si.fst.uinjkt.ac.id/prodi/wp-content/uploads/2016/01/Jurnal-Oktober-2015.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
  44. Nazilah, Siti dan Yuli Yuliani. 2017. Aplikasi Pengelolaan Surat Izin Gangguan HO (Hinder Ordonansi) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu. Media Jurnal Informatika Vol. 9 No. 1 Juni 2017. https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/view/242/174. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  45. Rozy, Moch. Fachtur, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis. 2017. Aplikasi Pelayanan Dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.1 Maret 2017. ISSN : 2503-1945. http://ejurnal.unmerpas.ac.id/index.php/informatika/article/view/53/33. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  46. Nugraha, Hafiz dan Kondar Siahaan. 2018. Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Karyawan Rumah Sakit Islam Arafah Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol.3 No.1 Maret 2018. http://www.jurnalmsi.stikom-db.ac.id/index.php/jurnalmsi/article/view/140/116. Diakses pada tanggal3 Mei 2018.
  47. Arifianto, Darmawan Agus, Guntur Prabawa Kusuma dan Hanung Nindito Prasetyo. 2016. Aplikasi Pencatatan Dan Pelaporan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pada Direktorat Lalu Lintas Polrestabes Bandung. Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 No. 1 April 2016. http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/appliedscience/article/view/4060/3835. Diakses pada tanggal 3 Mei 2018.
  48. Ruhul, Amin. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2018.
  49. Nining, Suryani dan Ridho Wijayanto. 2014. Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Bagi Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar (Studi Kasus MI Nurul Falah Ciater. Jurnal Paradigma Vol.16 No.1-Maret 2014. Bandung: AMIK BSI Bandung. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 April 2018.
  50. Kumar, Manish dan Santosh Kumar Signh. 2015. A Comparative Study Of Black Box Testing and White Box Testing Techniques. International Journal Of Advance Research In Computer Science and Management Studies. University Departemen of Mathematics. Volume 3. ISSN: 2321-7782 10 Oktober 2015.
  51. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762. Vol.5 No.1-Maret 2015.
  52. Adhista, Nova. Nur, Azizah. dan Rahayu, Sri. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak pada PT. Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Perguruan Tinggi Raharja: Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol. 3 No. 2.