SI1412481483: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
(Definisi Elisitasi)
Baris 1.216: Baris 1.216:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Low (L)             : Mudah dikerjakan. </li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Low (L)             : Mudah dikerjakan. </li></ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. </li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. </li></ol>
  
  
Baris 1.222: Baris 1.222:
  
 
____________________________________________________________________________________________________________________________________________
 
____________________________________________________________________________________________________________________________________________
 +
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB I'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB I'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENDAHULUAN'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENDAHULUAN'''</div>

Revisi per 18 Januari 2018 02.30


IMPLEMENTASI VIEWBOARD PENA (PENILAIAN ABSENSI)

DENGAN METODE GAMIFIKASI UNTUK MENAMPILKAN

AKTIVITAS ABSENSI MAHASISWA BIMBINGAN

PADA PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481483
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI VIEWBOARD PENA (PENILAIAN ABSENSI)

DENGAN METODE GAMIFIKASI UNTUK MENAMPILKAN

AKTIVITAS ABSENSI MAHASISWA BIMBINGAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481483
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


IMPLEMENTASI VIEWBOARD PENA (PENILAIAN ABSENSI)

DENGAN METODE GAMIFIKASI UNTUK MENAMPILKAN

AKTIVITAS ABSENSI MAHASISWA BIMBINGAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481483
Nama
: SITI RIA ZULIANA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Qurotul Aini, S.Kom, M.T.I.)
   
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM.)
NID : 14012
   
NID : 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI VIEWBOARD PENA (PENILAIAN ABSENSI)

DENGAN METODE GAMIFIKASI UNTUK MENAMPILKAN

AKTIVITAS ABSENSI MAHASISWA BIMBINGAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481483
Nama
: SITI RIA ZULIANA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI VIEWBOARD PENA (PENILAIAN ABSENSI)

DENGAN METODE GAMIFIKASI UNTUK MENAMPILKAN

AKTIVITAS ABSENSI MAHASISWA BIMBINGAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NIM
: 1412481483
Nama
: Siti Ria Zuliana
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Tangerang, Februari 2018

 
 
 
 
 
(SITI RIA ZULIANA)
NIM : 1412481483

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Penilaian pastinya hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran yang berjalan. Kegiatan absensi bimbingan mahasiswa dapat berlangsung baik dan lancar dengan adanya mahasiswa yang sangat aktif untuk menghadiri setiap absensi bimbingan mahasiswa dalam menyelesaikan penelitian. Dengan itu, dibutuhkan perhatian yang penuh ketelitian mengenai absensi bimbingan mahasiswa. Diketahui sistem yang memiliki peran penting bagi bimbingan mahasiswa yaitu sistem penilaian absensi bimbingan mahasiswa dan pada Perguruan Tinggi Raharja suatu sistem pelayanan yang sangat mutlak dibutuhkan bagi dosen pembimbing untuk memonitoring penelitian pada Perguruan Tinggi Raharja. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan yang berada di luar sistem. Salah satunya media informasi adalah Viewboard yang sangat penting didalam sistem PenA (Penilaian Absensi) pada Viewboard PenA yang digunakan untuk penilaian absensi bimbingan mahasiswa mendapatkan data yang lengkap dan akurat. Data-data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan pada sistem absensi bimbingan yang ada sebelumnya. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang diharapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian. Dimana tahap implementasi penelitian yang dilakukan adalah mensosialisasikan sistem dalam 12 (dua belas) ruang lingkup. Dalam Viewboard PenA juga terdapat metode gamifikasi yang berupa sebuah reward dimana ini digunakan untuk memberikan apresiasi dan memotivasi mahasiswa bimbingan yang aktif. Viewboard PenA ini dirancang dengan menggunakan Yii Framework dan diharapkan berguna membantu dalam mengatasi permasalahan absensi yang ada pada sistem yang sebelumnya dan memotivasi mahasiswa bimbingan untuk lebih aktif.

Kata Kunci: Absensi Bimbingan, Viewboard,Gamifikasi,Yii Framework

ABSTRACK

The Assessment must be very important in the learning process that runs. Student guidance attendance activities can take place well and smoothly with the presence of students who are very active to attend every student guidance attendance in completing the research. With that, it takes careful attention about the attendance of student guidance. Known systems that have an important role for student guidance is the assessment system of student guidance and attendance at Higher Education Raharja a system of service is absolutely necessary for supervisors to monitor research on Higher Education Raharja. Information is one of the needs within an agency, company, organization, institution and environment outside the system. One of them is the information media is a very important Viewboard in PenA system (Attendance Assessment) on PenA Viewboard which is used for assessment of student guidance absence to get complete and accurate data. The resulting data were analyzed using SWOT analysis. In this study, found 3 (three) problems in the existing guidance attendance is system. And no less important is to support the expected results, then there are 15 (fifteen) final stages of the elicitation draft as evidenced by the strategy of achievement. Where the implementation phase of the research undertaken is to socialize the system in 12 (twelve) scopes. In PenA Viewboard there is also a gamification method in the form of a reward where it is used to give appreciation and motivate the active guidance students. The PenA viewboard is designed using the Yii Framework and is expected to be helpful in overcoming attendance problems that existed in previous systems and motivating guidance students to be more active.

Keyword: Attendance Guidance, Viewboard, Gamification, Yii Framework


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat ilmu, kesehatan, serta melimpahkan segala rahmat dan karunianya. Sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Laporan Skripsi ini di tulis dan tersusun rapi untuk memenuhi salah satu persyaratan lulus pada jenjang Sarjana (S1) dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang di dapat oleh Penulis setelah di pelajari selama masa perkuliahan dan Skripsi.

Hati nurani Penulis pun menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari semua pihak, penyusunan laporan Skripsi ini kurang berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang di karunia kebahagiaan ini, Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Qurotul Aini, S.Kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran, kasih sayang, cinta dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M. selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan ilmu kepada Penulis selama Skripsi.
  7. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I selaku Stakeholder yang telah meluangkan waktu, pikiran, kasih sayang, dan memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.
  8. Ibu Yuliana Isma Graha, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing juga yang telah memberikan nasehat dan pengarahan dalam fokus sistem kepada penulis.
  9. Kakak Eka Purnama Harahap, S.Kom yang telah ikut membantu dan mengajarkan Penulis selama Skripsi.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  11. Kepada keluarga tercinta khususnya kepada Bapak, dan Mama yang telah memberikan dukungan moril, materil, maupun do’anya sehingga dapat terselesaikannya laporan ini dengan baik.
  12. Rekan-rekan grup TimUr dan juga khususnya TimUr 4 yang senantiasa selalu bersama dan saling memberikan support antar team TimUr .

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Februari 2018
SITI RIA ZULIANA
NIM: 1412481483





Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian pastinya hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran yang berjalan. Adanya penilaian yang ditentukan, Penilaian adalah kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu (S. Eko Putro Widoyoko, 2012: 3). Penilaian bisa dikatakan objektif apabila mempunyai tujuan yang sangat jelas dan detail hal yang ingin dicapai, penilaian objektif senantiasa mengacu pada aturan dan keteraturan, (Endang Suryana : 2014)menjelaskan dalam memberikan penilaian objektif harus bersumber pada keinginan untuk menciptakan prestasi dan penilaian objektif harus bisa menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan (harmonisasi).

Dalam penyampaian informasi saat ini untuk memberikan penilaian dibutuhkan sistem yang akurat dan mudah untuk diakses secara online anywhere and anytime yang pastinya informasi yang ditampilkan terdapat pembaharuan (up to date) . Sistem tersebut pastinya akan membuat sebuah perubahan dari era yang manualisasi ke era yang pastinya lebih komputerisasi dalam berbagai bidang pendidikan, perkuliahan, dan lain-lain. Era globalisasi membuat perkembangan teknologi sangat pesat memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan institusi pendidikan perguruan tinggi yang berfokus dalam bidang teknologi informasi. Institusi penyelenggara pendidikan perguruan tinggi yang unggul di Kota Tangerang. Institusi penyelenggara pendidikan perguruan tinggi yang terus menerus mengutamakan perkembangan teknologi dimana saat ini perkembangan internet berkembang begitu pesat dan diharuskan untuk berkomitmen dalam berinovasi dan menciptakan terobosan yang baru yang di fokuskan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Metode pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja tercipta sejak tahun 2009 yaitu metode pembelajaran iLearning, metode pembelajaran iLearning memiliki unsur 4B (Belajar, Bekerja, Berdoa dan Bermain). Dengan metode pembelajaran iLearning maka membuat suasana pembelajaran yang memotivasi para mahasiswa menjadi lebih aktif lagi.

Kegiatan absensi bimbingan mahasiswa dapat berlangsung baik dan lancar dengan adanya mahasiswa yang sangat aktif untuk menghadiri setiap absensi bimbingan mahasiswa dalam menyelesaikan penelitian. Dengan itu, dibutuhkan perhatian yang penuh ketelitian mengenai absensi bimbingan mahasiswa. Diketahui sistem yang memiliki peran penting bagi bimbingan mahasiswa yaitu sistem penilaian absensi bimbingan mahasiswa dan pada Perguruan Tinggi Raharja suatu sistem pelayanan yang sangat mutlak dibutuhkan bagi dosen pembimbing penelitian Perguruan Tinggi Raharja. Namun dalam sistem absensi bimbingan mahasiswa terdapat hal yang belum optimal memberikan pelayanan untuk absensi bimbingan mahasiswa sehingga mahasiswa tidak mendapatkan informasi penilaian absensi dengan akurat dan mendetail. Sebelumnya mahasiswa dalam absensi bimbingan yang berjalan menggunakan metode absensi yang manualisasi harus terpecahkan dan mendapatkan sebuah solusi menggunakan metode komputerisasi yang dapat diakses secara online agar seluruh aktifitas yang dilakukan terekam dengan baik mengenai penilaian absensi mahasiswa bimbingan.


Gambar 1.1. Halaman menginput username dan password

Gambar diatas merupakan halaman untuk mahasiswa bimbingan menginputkan username berupa NIM mahasiswa dan password berupa 5 digit angka yang sudah ditetapkan dari server lokal dimana setiap user akan mendapatkan password berbeda-beda dari user lainnya. Pertama mahasiswa melakukan absensi bimbingan dengan menginputkan username berupa NIM mahasiswa dan password yang sudah ditetapkan secara manualisasi yang hanya dilakukan dengan menggunakan komputer tertentu yang terkoneksi jaringan lokal


Gambar 1.2. Halaman Rekapan Durasi Bimbingan


Kemudian rekapan absensi bimbingan mahasiswa dapat diakses menggunakan komputer yang terkoneksi jaringan lokal dan belum memberikan informasi rekapan kehadiran absensi secara mendetail dan lengkap untuk dosen pembimbing memberikan penilaian terhadap mahasiswa bimbingan.

Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala yang terjadi pada proses menggunakan sistem absensi bimbingan mahasiswa yang sedang berjalan saat ini dan melakukan pengembangan sistem yang memudahkan Pribadi Raharja khususnya mahasiswa bimbingan untuk mendapatkan informasi hasil rekapan absensi bimbingan berapakah jumlah dan durasi kehadiran mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja.

Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI VIEWBOARD PENA (PENILAIAN ABSENSI) DENGAN METODE GAMIFIKASI UNTUK MENAMPILKAN AKTIVITAS ABSENSI MAHASISWA BIMBINGAN PADA PERGURUAN TINGGI”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan, dirumuskan dalam kalimat yang sederhana, masalah tersebut jika diteliti akan mempunyai arti penting baik bagi perkembangan ilmu maupun bagi kehidupan sehari-hari, dan memberi petunjuk tentang mungkin yang mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu yang dikatakan menurut Firdaus (2013).

Penjelasan latar belakang sebelumnya berhubungan dengan proses sistem absensi bimbingan yang berjalan saat mahasiswa melakukan penelitian di Perguruan Tinggi Raharja. Proses yang digunakan secara manualisasi saat mahasiswa melakukan absensi bimbingan diharuskan untuk terhubung dengan komputer terkoneksi jaringan server lokal yang berada di Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian mahasiswa mesti mengingat username berupa NIM dan 5 digit angka password yang selalu input - input manual setiap akan absensi bimbingan. Absensi bimbingan terdapat kendala bila jaringan server lokal down dan alhasil menyebabkan tidak bisa absensi dan durasi kehadiran mahasiswa bimbingan tidak terdata. Data akumulasi kehadiran pun tidak mendetail terdata dalam jaringan server lokal yang dapat diakses oleh komputer tertentu yang terdaftar oleh jaringan server di Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam proses yang dijabarkan proses absensi bimbingan menggunakan waktu yang cukup lama, dan penginputan absensi kehadirannya hanya dapat dilakukan didalam Lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Uraian yang sangat jelas dan juga dijabarkan secara rinci, maka terdapat 3 (tiga) perumusan masalah sebagai berikut :


  1. Apakah sistem penilaian absensi bimbingan yang sedang berjalan sudah optimal pada saat ini?.
  2. Apakah tampilan Viewboard system PenA yang digunakan untuk memberikan informasi penilaian absensi kehadiran mahasiswa sudah lengkap dan akurat ?.
  3. Apakah implementasi Viewboard system PenA sebagai wadah informasi penilaian absensi kehadiran mahasiswa sudah efesiensi  ?.


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman sekaligus untuk mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis penelitian perlu membuat batasan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, sehingga tidak membuat kesimpangsiuran dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya maka dari itu terdapat 11 (sebelas) ruang lingkup sebagai berikut:

  1. Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja bagian divisi REC yang terletak digedung LV (Lake View) - ruang 107
  2. Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja yang terletak digedung M (Modern) - ruang 309 yaitu Brainstroming Room
  3. Diimplementasikan hanya untuk para pengguna Rinfo (Pribadi Raharja).
  4. Diimplementasikan untuk 5 dosen pembimbing.
  5. Diimplementasikan untuk 11 mahasiswa anggota TimUr 3.
  6. Diimplementasikan untuk 18 mahasiswa anggota TimUr 4.
  7. Diimplementasikan untuk 15 mahasiswa anggota TimUr 5.
  8. Diimplementasikan untuk 18 mahasiswa anggota TimUr 6.
  9. Diimplementasikan untuk 3 mahasiswa anggota kerja TimUr.
  10. Viewboard PenA (Penilaian Absensi) dapat diakses secara online dan update.
  11. Penelitian ini berfokus pada Viewboard PenA (Penilaian Absensi)
  12. Diakses oleh Pribadi Raharja khususnya mahasiswa Raharja dimanapun dan kapanpun secara online sehingga lebih efektif efesien.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka terdapat 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai dari penelitian hasil ini adalah:

  1. Untuk mengetahui sistem penilaian absensi bimbingan mahasiswa yang sedang berjalan pada saat ini.
  2. Untuk mengetahui tampilan Viewboard system PenA yang digunakan untuk penilaian absensi bimbingan mahasiswa mendapatkan data yang lengkap dan akurat.
  3. Untuk mengetahui informasi dengan lengkap mengenai penilaian absensi bimbingan mahasiswa tentang adanya absensi kehadiran Viewboard PenA.

Manfaat

Manfaat penelitian merupakan hasil dari tercapainya tujuan penelitian dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat dan tepat sesuai tujuan penelitian yang ingin dicapai. Terdapat 3 (tiga) manfaat penelitian sebagai berikut:

  1. Memberikan solusi dengan adanya Viewboard PenA dapat membantu solusi bagi seluruh mahasiswa bimbingan Perguruan Tinggi Raharja mengetahui rekapan absensi saat bimbingan dengan mudah.
  2. Memberikan solusi dengan adanya Viewboard PenA dapat memberikan solusi yang terbaik kepada mahasiswa bimbingan Perguruan Tinggi Raharja untuk penilaian absensi kehadiran secara akurat dan realtime berdasarkan hasil rekapan aktifitas yang ada pada sistem PenA.
  3. Memberikan solusi dengan Viewboard PenA dapat mengetahui informasi dengan lengkap mengenai penilaian mahasiswa tentang adanya absensi kehadiran Viewboard PenA.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu prosedur atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan proses penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan dari penelitian. Adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian ini, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan 3 (tiga) metode penelitian, sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan) Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 5 (lima) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.
  2. Metode Wawancara (Interview Research) Metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Raharja Enrichment Center (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder.
  3. Studi Pustaka Metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada serta melakukan browsing pada internet sebagai bahan referensi guna menunjang kelengkapan data dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Tahap analisa merupakan tahap dalam mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan. Selain itu, tahap ini untuk mencari pemecahan masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini juga telah memiliki data yang kuantitatif.


Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem dimana peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran UML (Unified Modeling Language), flowchart sebagai rancangan langkah atau prosedur program.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas beberapa definisi ataupun teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan diantaranya adanya beberapa literature review yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain:

Konsep dasar Informasi, Konsep dasar sistem informasi, teori penilaian, media, yii Framework, viewboard, login PenA SSO, Sistem informasi manajemen dan teori Rinfo.


BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi gambaran tentang instansi yang merupakan tempat penelitian, beberapa daftar keinginan dari pihak terkait yang diajukan dan terangkum dalam elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, dan final draft elisitasi. Selain itu menjelaskan beberapa alternatif pemecahan masalah yang muncul.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa elisitasi sistem. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Mind Mapping sebagai dasar pemikiran dan konsep pembuatan laporan. Rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, jadwal implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil laporan Skripsi.


DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[4], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar”.

Menurut Gelinas dan Dull (2012:11)[5], “Sistem merupakan seperangkat elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik, integrasi dan tujuan pokok”.

Menurut Djahir dan Pratita (2015:7)[6] Sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemen nya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatan nya.

Menurut Hutahaean (2015:2)[7] Sistem adalah suatu jaringan kerja dari Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen atau unsur yang saling keterkaitan satu sama lain sehingga dapat mencapai sebuah tujuan yang telah direncanakan.

Menurut Norman L. Enger dalam Sutabri (2012:12)[8] menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

Dikemukakan oleh James A O’Brien dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:2)[9] , menjelaskan bahwa sistem adalah sejumlah atau sebuah kumpulan komponen yang saling terhubung, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang didalamnya terdapat sebuah proses transformasi input menjadi output yang teratur.

Menurut Swastika dan Putra (2016: 3)[10] Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[11] Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[12] , Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul System and Design menyatakan bahwa sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi atau teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

Sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dikutip dari (Richard F. Neuschel dalam Rohmat Taufiq, 2013:2)[13]

Menurut Kadir (2014:61)[14] , Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berkaitan yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Azhar Susanto (2013:22)[15] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi : “Sistem adalah sekumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Berdasarkan 12 (dua belas) pendapat mengenai sistem dari para ahli tersebut dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi fungsinya, menjadikan suatu kesatuan dan memiliki kesinambungan dengan judul yang diambil karena sebagai sebuah sistem yang memberikan informasi, Viewboard PenA - Penilaian Absensi dapat dijadikan sebagai wadah penyampaian informasi mahasiswa terajin absensi, durasi lamanya absensi bimbingan dan penghargaan untuk mahasiswa yang rajin hadir dalam absensi bimbingan pada Perguruan Tinggi Raharja. Prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang yang tertentu.


Karakteristik Sistem

Ada pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu menekankan pada prosedur dan elemen atau komponennya. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut para ahli terdapat beberapa pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu

Menurut Sutabri (2012:20)[16], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Dr. H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan, M.Kom Dalam bukunya Sistem Informasi Management, : (2014). Dan juga menurut Azhar Susanto (2013:22)[17], Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari 3 (tiga) sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

Berdasarkan 2 (dua) penjelasan mengenai klasifikasi sistem yang telah dijelaskan diatas, terdapat kesinambungan dengan judul yang diambil karena Viewboard PenA - Penilaian Absensi merupakan sistem yang menghasilkan sebuah keluaran informasi yang dapat diakses oleh pribadi Raharja dengan mudah.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Shalahudin (2013:18)[18], “Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

Menurut Yakub (2012:142)[19], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business procces), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana perusahaan (business plan).

Menurut Taufiq (2013:156)[20], “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual maupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logis, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[21], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan 4 (Empat) pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Dikutip dari buku Dr. H. A. Rusdiana MM (2014: 75)[22] Informasi merupakan hasil proses dari pengolahan data-data, namun tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi sebuah Informasi.

Dikutip dari buku Moch Irfan ST.M.Kom (2014:76) Menurut Barry E. Cushing , Informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang ada pada organisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

Menurut Jogiyanto (1999) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[23] , informasi di definisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Sutabri (2012:29)[24] ,“Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Yakub (2012:8)[25] Informasi yaitu sebuah data yang akan diolah sehingga menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan lebih berguna untuk yang menerimanya.

Menurut Purnamasari (2012:11)[26] Informasi adalah hasil dari data yang diproses yang berasal dari inputan suatu kejadian yang nyata yang berguna bagi pemakainya.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto ( 2016:9)[27] Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena Informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan).

Menurut Tyoso (2016:21)[28] Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

Berdasarkan 8 (Delapan) pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah suatu hasil dari data atau fakta yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi umum. Dan terdapat kesinambungan dengan judul yang diambil karena Viewboard PenA - Penilaian Absensi merupakan penyampaian informasi penilaian absensi bimbingan secara detail dengan keseluruhan yang update.

Ciri-Ciri Informasi

  1. Kuantitas Informasi, adalah informasi yang diproses oleh suatu aturan dalam pengolahan informasi yang mampu memberikan sebuah kebutuhan guna banyaknya informasi yang di perlukan.
  2. Kualitas Informasi, adalah informasi yang diproses oleh sebuah sistem pengolahan data tertentu yang mampu memenuhi kebutuhan dalam kualitas informasi yang bermanfaat.
  3. Informasi Aktual, adalah informasi yang diproses oleh sebuah sistem pengolahan data tertentu yang bisa memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Informasi relevan, adalah informasi yang dapat diolah oleh sebuah sistem pengolahan data tertentu yang bisa memenuhi kebutuhan suatu informasi.
  5. Ketepatan Informasi adalah informasi yang diproses oleh sebuah sistem yang mampu memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
  6. Kebenaran Informasi, adalah informasi yang dikelola oleh sebuah sistem pengolahan tertentu yang bisa memenuhi suatu informasi yang dibutuhkannya.

Kualitas Informasi

Dikutip dari pendapat Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20)[30], kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terbanyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi. Komponen akurat meliputi:
    1. Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
    2. Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
    3. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
  2. Tepat waktu (timeleness), berarti informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (relevance), berarti informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2013:33)[31], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut Siklus Informasi (Information Cycle).

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Fungsi Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut H.Muhyiddin Zainul Arifin, M.M.,Martin dan Nuril Huda (2016)[33], “Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.

Menurut Anggun Nugroho (2015)[34], “Sistem Informasi adalah kumpulan elemen-elemen atau sub sistem yang disatukan yang saling berkaitan atau berhubungan untuk mengelola data sehingga menjadi berarti bagi penerima dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan di saat ini atau di masa yang akan datang.”.

Menurut O’brian, J.A. (2005) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33)[35], “Sistem Informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi”.

Menurut Hutahaen (2014: 13)[36] Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan 4 (empat) pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah Aktivitas manusia yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen dalam mencapai tujuan yang kesinambungan dengan judul yang diambil karena Viewboard PenA - Penilaian Absensi merupakan penyampaian informasi penilaian absensi bimbingan secara detail dengan keseluruhan yang update seperti dosen pembimbing dan mahasiswa bimbingan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (2012:20)[37], Sistem Informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari 10 (sepuluh) komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block) Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block) Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.


Konsep Dasar Business Intelligence

Definisi Business Intelligence

Menurut Armadyah Amborowati dan M.Suyanto (2015)[38], “Business Intelligence adalah dukungan strategi pemasaran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan top manajemen dan menyediakan fakta yang ada di lingkungan organisasi.”

Dikutip dari jurnal Muhammad Arifin yang berjudul Business Intelligence untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi (2014 : 2)[39], Menyatakan bahwa Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk membantu kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Dengan kegiatan BI tersebut maka sebuah organisasi atau perusahaan akan dengan mudah dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Singkatnya BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi.

Menurut Hendri dalam jurnal Martono, dkk (2013 : 33)[40], “Business intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi.”

Dikutip dari Jurnal Philbert dan Paramita, (2015:2)[41], “Business intelligence adalah sebuah istilah yang menggabungkan arstitektur, tools, database, analytical tools, aplikasi, dan metodologi. Tujuan utama dari BI adalah memungkinkan akses interaktif (terkadang secara real time) kepada data, untuk memungkinkan manipulasi data dan untuk memberikan kemampuan terhadap manajer bisnis dan analis untuk melakukan analisis yang tepat.”

Berdasarkan 4 (Empat) pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Business Intelligence adalah kumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi sebuah informasi yang bermakna dan bermanfaat untuk tujuan analisis bisnis.

Teknologi BI dapat mengatasi data yang tak berbentuk dalam kuantitas yang sangat besar untuk mengembangkan, mengidentifikasi, membantu dan selain itu membuat kemungkinan strategi bisnis yang baru.

Tujuan dari BI adalah untuk mempermudah interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan sebuah strategi yang efektif bersumber pengetahuan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas dalam jangka panjang.


Karakteristik Business Intelligence

Sistem Business Intelligence mempunyai karakteristik yang baik (Stevans) , diantaranya yaitu:

  1. Tujuan utama
    Seluruh sistem komputer mempunyai tujuan utama bagi seluruh pengguna sesuai dengan kebutuhan pengguna masing-masing.
  2. Data yang sesuai
    Business Intelligence mempunyai peran penting dalam membuat keputusan dan sering terjadi untuk penyampaian informasi yang tidak lengkap bahkan kejadiannya tidak yang sebenarnya. Didalam dukungan Business Intelligence mempunyai data yang sesuai sehingga meyakinkan data-data yang sesuai.
  3. Kemampuan
    Business Intelligence mempunyai peran utama dalam memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang baru dan bisnis yang berjalan. Business Intelligence dapat memenuhi kapasitas dalam melakukan analisis untuk memenuhi permintaan pengguna.
  4. Struktur Pendukung Didalam Business Intelligence Struktur pendukung tidak hanya terdiri dari hardware dan software, namun juga terdiri dari suatu proses yang dibuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik serta untuk menentukan strategi untuk misi dan tujuan kedepannya.

Kegunaan Business Intelligence

Berbagai macam Perusahaan sudah menggunakan Sistem BI (Business Intelligence) untuk memperoleh informasi lebih dalam lagi mengenai berbagai macam informasi yang berhubungan dengan kinerja bisnis perusahaan atau kantor.

Hal tersebut digunakan untuk memahami, mendalami, demi meningkatkan kinerja, penganggaran biaya agar lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru yang sedang familiar. Dan berikut adalah 10 (sepuluh) macam-macam kegunaan dari Sistem BI (Business Intelligence) , yaitu:

  1. Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
  2. Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
  3. Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan
  4. Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran
  5. Optimalisasi proses dan kinerja operasional
  6. Meningkatkan efektifitas pengiriman dan pasokan
  7. Analisa CRM (Customer Relationship Management)
  8. Analisa Resiko
  9. Analisa nilai strategis
  10. Analisa sosial media

Teori Khusus

Konsep Dasar Implementasi

Definisi Implementasi

Menurut Mustakini (2009:76)[42], “Implementasi adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya”.

Implementasi merupakan tahapan yang akan membahas atau menceritakan sistem yang telah dibangun, sehingga akan diketahui bagaimana proses kerja dari sistem tersebut (Ridha, Usman, & Prasetyo, 2015)[43].

Implementasi adalah mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk program (Apriliani & Gunawan, 2014)[44].

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tahap implementasi pada suatu sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena jika suatu sistem tidak melalui tahap implementasi maka suatu sistem tidak akan diketahui apakah sistem tersebut sudah berjalan secara efektif atau belum.

Tahapan Implementasi

Menurut Mustakini (2009:15)[45],dalam pengimplementasian sistem ada 6 (enam) tahapan yang harus dilalui, antara lain sebagai berikut:

  1. Tahap Perancangan
    Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, definisi awal terhadap kebutuhan detail atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut,penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem management proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan.
  2. Tahap Analisa
    Tahap kedua disebut sebagai tahap analisa.Secara prinsip ada 2 (dua) aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek bisnis atau manajemen,dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek - aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, program-program, dan hal terkait lainnya.
  3. Tahap Desain
    Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen - komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model - model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen - komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP= Standard Operation Procedures), struktur organisasi, kebijakan - kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini biasanya akan mempergunakan model - model umum seperti Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model,BCG matrix.
  4. Tahap Kontruksi
    Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detail. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektifan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada.
  5. Tahap Implementasi
    Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan, cut-off atau paralel. Pendekatan cut-off adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan. Sementara pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru sementara sistem lama belum ditinggalkan,sehingga yang terjadi adalah berjalannya 2 (dua) sistem secara pararel (kedua sistem biasa disebut sebagai testing environment dan production environment). Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tentu saja tergantung kepada perusahaan masing-masing, melihat bahwa masing-masing strategi implementasi memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian yang berbeda.
  6. Tahap Pasca Implementasi
    Dari segi manajemen, tahap pasca implementasi berupa suatu aktivitas, dimana harus ada personal atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat sangat dinamis. Dengan kata lain, bahwa dalam era kompetisi sekarang ini, perusahaan harus mampu berubah dengan sangat cepat. Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak akan mendapatkan tempat yang baik.

Konsep Dasar Dashboard

Definisi Dashboard

Menurut Henderi (2011: 45)[46], “Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari dan sangat strategis bagi driver. Menurut ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dashboard ditulis dengan dasbor, yang berarti papan penunjuk.”

Dashboard adalah sebuah alat penting untuk memonitor keadaan sehari-hari suatu organisasi dan sebagai alat penghubung tunggal yang digunakan untuk membuat keputusan dan mempunyai akses untuk mengunci indikator kinerja Dashboard seperti sebuah jaringan local yang eksekutif yang mana semua kegiatan dapat ditampilkan yang Soleh dkk (2013 : 15)[47].

Pernyataan yang dikemukakan oleh Danang Yuli Setiawan dkk dalam Jurnal Teknik POMITS, dashboard merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan informasi dari proses BI dengan memberikan tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator visual, serta mekanisme peringatan sehingga pengguna dapat mengukur, mengawasi, dan mengelola kinerja bisnis yang lebih efektif.

Dashboard merupakan salah satu bentuk sebuah aplikasi komputer yang umum digunakan untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. (Anggoro dan Aksani, 2015: 219)[48]

Dashboard merupakan salah satu bentuk aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi yang bertujuan untuk menjadi tolak ukur pengambilan keputusan.

Menurut Rajagukguk (2010: 80)[49], “Dashboard adalah sebuah koleksi informasi bersifat realtime yang digunakan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai.”

Pernyataan yang dikemukakan oleh Henderi dkk. dalam jurnal CCIT (2011:43)[50], dashboard information system (DIS) dapat menghasilkan dan menampilkan informasi dalam bentuk dashboarding, visual, real time, dan online sehingga mampu menerapkan prinsip early warning, self monitoring, dan constant reminding. Jenis dan tipe informasi yang dihasilkan oleh DIS merupakan bentuk ringkasan dan bersifat critical, strategis, sehingga mampu membantu para pemimpin institusi sektor pendidikan dalam memimpin organisasinya dan menerapkan prinsip dan cara kerja e-leadership dalam mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dari 7 (tujuh) definisi yang terdapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dashboard adalah sebuah teknik dalam BI (Business Intelligence) yang berfungsi untuk menampilkan informasi dalam bentuk visual sehingga dapat dijadikan sebagai sistem penunjang keputusan.

Konsep Dasar Viewboard

Definisi Viewboard

Dashboard atau yang biasa dikenal sebagai viewboard pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan sebuah sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk sebuah panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan atau dapat dianalogikan sebagai sebuah driver organisasi untuk dapat mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan yang mana menurut Teknologi Partners, Viewboard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read Dashboard. From metrics and socials to department level critical information, you decide what you want to have in your custom Dashboard. The Dashboard interface is fully dynamic, you are able to connect it to a CMS system or have it directly access your Database to manage the information feeds. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Viewboard adalah suatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya untuk mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan. (Tiara, Nurhaeni. 2016: 66)[51].

Viewboard merupakan sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. (Rahardja, Susanti, Pratama, 2016:252)[52].

Dari 2 (dua) definisi yang terdapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dashboard dalam penelitian ini, viewboard merupakan teori paling khusus yang sangat berkesinambungan dengan penelitian yang tengah dijalankan. Dimana viewboard ini nanti akan menjadi indikator perjalanan aktivitas mahasiswa dalam melakukan keaktifan absensi bimbingan.

Konsep Dasar Nilai

Definisi Nilai

Nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentuan pilihannya di antara cara-cara tindakan. Pendapat yang disampaikan Kuperman dalam Purnomo (2012)[53]

Menurut Arifin dalani Hidayatullah (2013:13)[54] , nilai adalah suatu pola normatif berfungsi sebagai penentu tingkah laku yang yang diinginkan bagi suatu sistem yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi bagian-bagiannya.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu tolak ukur yang dapat menunjukan kualitas suatu objek dan merupakan komponen yang penting dalam kegiatan belajar mengajar dalam lembaga pembelajaran. Definisi mengenai nilai terdapat kesinabungan dengan judul yang diambil karena informasi yang disampaikan berupa suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengumpulan informasi untuk mengambil suatu keputusan.

Konsep Dasar Penilaian

Definisi Penilaian

Menurut Djaali dan Pudji Muljono (2007)[55] “Penilaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan sebuah istilah Assessment yang berarti menilai. Menilai berarti mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya.”

Menurut Anwar (2015)[56], “Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan.”

Menurut Sujana (2012)[57], “Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.”

Menurut Kuperman dalam Purnomo (2012)[58] menyebutkan bahwa nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentuan pilihannya di antara cara-cara tindakan.

Menurut Purnomo (2010)[59], “Penilaian merupakan suatu kegiatan untuk menentukan tingkat atau derajat sesuatu objek atau kejadian yang didasarkan atas hasil pengukuran objek tersebut.”

Berdasarkan dari 5 (lima) pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengumpulan informasi untuk mengambil suatu keputusan. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk membantu proses, kemajuan, dan perbaikan hasil.

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Menurut Erna Simonna (2009)[60], Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan .

Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum jenis-jenis absensi dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

  1. Absensi manual, adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara menggunakan pena (tanda tangan).
  2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat), adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nip dan sebagainya.

Konsep Dasar Gamifikasi

Definisi Gamifikasi

Menurut Deterding dalam Pradana (2016)[61], “Gamifikasi adalah penggunaan elemen game design dalam konteks non-game.”

Gamifikasi merupakan sebuah konsep yang berasal dari sebuah domain media. Gamifikasi digunakan pada tahun 2008 tetapi baru mendapatkan pengakuan luas pada paruh tahun kedua 2010 karena menjadi topik presentasi konfrensi dan diadopsi oleh sebuah industri.

Dikutip dari guraru.org Definisi Metode Gamifikasi adalah penerapan teknik dan strategi dari sebuah permainan ke dalam konteks non-permainan untuk menyelesaikan suatu masalah. Metode ini bekerja dengan cara membuat materi atau teknologi menjadi lebih menarik dengan mendorong pengguna untuk ikut terlibat dalam perilaku yang diinginkan. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi audiens.

Menurut Huotari dan Hamari dalam Pradana (2016)[62], “Gamifikasi adalah sebagai suatu proses bentuk pengalaman bermain untuk mendukung penciptaan nilai secara keseluruhan.”

Dikutip dari Wikipedia, gamifikasi adalah penggunaan dari teknik desain permainan, permainan berpikir dan permainan mekanik untuk meningkatkan non-game konteks. Biasanya gamifikasi berlaku untuk non-game aplikasi dan proses, untuk mendorong orang untuk mengadopsi mereka, atau untuk mempengaruhi bagaimana mereka digunakan. Gamifikasi bekerja dengan membuat teknologi yang lebih menarik, dengan mendorong pengguna untuk terlibat dalam perilaku yang diinginkan, dengan menunjukkan jalan untuk penguasaan dan otonomi, dengan membantu untuk memecahkan masalah dan tidak menjadi gangguan, dan dengan mengambil keuntungan dari kecenderungan psikologis manusia 'untuk terlibat dalam game'. Teknik ini dapat mendorong orang untuk melakukan pekerjaan mereka yang biasanya membosankan, seperti menyelesaikan survei, belanja, mengisi formulir pajak, atau membaca situs web. Data yang tersedia dari situs-situs gamified, aplikasi, dan proses perbaikan menunjukkan potensi di daerah seperti keterlibatan pengguna, ROI, kualitas data, ketepatan waktu, atau belajar.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yudha Aidil Adha dalam sebuah Skripsi, saat ini banyak unsur-unsur desain game diaplikasikan ke dalam kegiatan atau sistem yang bukan merupakan sebuah permainan. Bahkan unsur game diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari hari, seperti sistem keorganisasian, lingkungan pekerjaan suatu perusahaan dan kegiatan keseharian seperti berolahraga. Para pendukung konsep gamification, mengklaim bahwa menambahkan unsur mekanisme game ke dalam kehidupan nyata dapat mengatasi dilema nyata dan memperbaiki kehidupan nyata (McGonigal, 2011, p.29)[63].

Secara definisi menurut Deterding et al (2011) gamification adalah “the use of game design elements in non-game contexts”. Jadi gamification application adalah penggunaan elemen elemen game dalam konteks aplikasi non-game.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Risal dalam sebuah Thesis[64], gamification allows business applications fun to use. Users will be given a reward when doing activities in the system and other users can see the performance of each user. This has an impact in increasing user engagement and feedback to the application. This attachment is expected to deliver positive results in the form of improved performance of the user.

Dari 7 (tujuh) pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gamifikasi adalah sebuah penggunaan teknik permainan dan permainan mekanik pada aplikasi non-game untuk mendorong individu agar melakukan pekerjaan mereka dengan tidak membosankan dan akan terasa bersemangat dan menarik motivasi.

Gamifikasi Yu-kai Chou

Yu-kai Chou adalah pionir dalam Gamifikasi (yang telah di mulai sejak tahun 2003) dan mitra dari Enterprise Gamification Consultancy (EGC). Yu-kai Chou merupakan pembicara/pengajar Gamifikasi ternama di seluruh dunia, termasuk organisasi-organisasi besar seperti Stanford University, SxSW, Accenture, TEDx, dan Google. Yu-kai dikenal sebagai penemu Octalysis, sebuah kerangka gamifikasi, dan tercatat sebagai nomor satu dari 40 ahli gamifikasi terbaik berdasarkan data dari Leaderboarded asal Inggris. Ia juga telah diwawancarai oleh Wall Street Journal, CBS, PBS, Nielsen Online, dan masih banyak lagi. Sebelumnya, Yu-kai Chou merupakan Co-Founder dan CEO dari RewardMe, sebuah platform loyalty yang memperkenalkan konsep Gamifikasi pada lingkungan offline.

Gambar 2.2 Gamifikasi Yu-kai Chou

Sumber: http://yukaichou.com/


Konsep Dasar Aktivitas

Definisi Aktivitas

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wijaya (2008)[65] dalam sebuah jurnal, Aktivitas merupakan keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap), dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman langsung dalam pembentukan sikap dan nilai.

Dikutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:12)[66], Aktivitas berasal dari kata kerja akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu berusaha bekerja atau belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang.

Dari 2 (dua) pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah sebuah kegiatan yang melibatkan pola pikir intelektual dan emosional untuk selalu berusaha bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Dalam penelitian ini, aktivitas menjadi kunci utama dalam pengimplementasian sistem yang tengah diteliti. Karena aktivitas absensi bimbingan akan menjadi tolak ukur mahasiswa/i tersebut dalam keaktifan selama melakukan penelitian yang diharuskan untuk melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing diperkuliahan. Maka dari itu, berdasarkan penelitian mengenai Implementasi Viewboard PenA - Penilaian Absensi dalam menampilkan aktivitas sebagai media peningkatan minat dan motivasi absensi bimbingan mahasiswa perguruan tinggi serta penjelasan yang tertera di atas, aktivitas termasuk ke dalam teori dasar penelitian.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[67] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Kustiyahningsih (2011:113)[68] “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”. Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman web seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan lain-lain.

Berdasarkan 2 (dua) mengenai Website yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Pendapat yang dikemukakan oleh Irwansyah (2014:12-13)[69], 8 (delapan) dari kegunaan itu adalah :

  1. Sebagai sarana komunikasi
  2. Untuk penelitian sebagai alat akses informasi
  3. Sarana untuk belanja (online shopping)
  4. Bank dan investasi
  5. Hiburan
  6. Berbagi info musik, foto, video
  7. Mengakses aplikasi di internet
  8. Alat pengajaran online


Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2013:306)[70] Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.

Dari 2 (dua) definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia sehingga memudahkan terjadinya pertukaran informasi.

Dalam penelitian ini, penelitian merupakan sistem yang berbasis online dimana membutuhkan sebuah koneksi untuk mengaksesnya, maka itu internet dapat dikaitkan ke dalam teori dasar penelitian.

  ===Konsep Dasar Online===

Definisi Online

Online adalah bila ia terkoneksi /terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu: Dalam percakapan umum, jaringan network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional". Yang dikemukakan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Ana Nurmalia (2014 342)[71] .

Berdasarkan 1 (satu) definisi diatas, online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.

Konsep Dasar YII Framework

Definisi YII Framework

Warsito (2015 : 26)[72], “Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar”. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”.


Gambar 2.3. Logo Yii Framework

Sumber: http://www.yiiframework.com/

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, tree view, data grid dan lain-lain.
  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme: Vii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatkan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, cache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL intection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  11. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
  12. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.
  13. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Alur Kerja Pengembangan

Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi Web menggunakan Yii Framework sebagai berikut:

  1. Membuat kerangka struktur direktori Tool bernama ic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini.
  2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).
  3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur Tool Gi dapat digunakan untuk generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database.
  4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna kelas model harus memiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.
  5. Mengimplementasikan aksi dan view.
  6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas.
  7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan.
  8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan.
  9. Memilih a dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik chace yang sesuai.
  10. Terakhir, optimasi dan deplovement.

Definisi FIR

FIR merupakan singkatan dari Future IT Raharja yang menginformasikan beberapa kumpulan project-project yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja pada saat ini project-project tersebut terus dilakukan pengembangan agar semakin sempurna dan memberikan manfaat bagi untuk kegiatan perkuliahan dan pembelajaran bagi pribadi Raharja. Project-project yang terdapat pada FIR adalah sebagai berikut, SIS+, SIS+ Konsultasi, Airzone, iTunes U, RHJFox, Magics Channel, iPanda, iTracking, Goint+, RiDU, Gamet, iFacility, Web Alumni, Linkedin, Zpreneur, Web Exist Club, Zorilia, Zford, PEN+, PESSTA+, PenA, DID, dan TMJ.

Definisi Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis yang dikemukakan oleh Chasanah (2015:61)[73]

Pendapat yang dikemukakan oleh Fuad (2013)[74] SWOT adalah singkatan dari strengths, weaknesses, opportunities, and threats yang digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi posisi bisnis dan lingkungan.

Dari 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah suatu cara perencanaan atau strategi yang dipakai untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek.

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan diatas, terdapat kesamaan dan berhubungan dengan Implementasi Viewboard Pena (Penilaian Absensi) dengan metode gamifikasi untuk menampilkan aktivitas absensi mahasiswa bimbingan pada Perguruan Tinggi. Dikarenakan metode analisa yang digunakan adalah metode SWOT untuk membandingkan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam sistem Viewboard Pena (Penilaian Absensi). Dengan begitu, implementasi Viewboard Pena (Penilaian Absensi) dapat berjalan sesuai harapan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Pernyataan dari Siahaan (2012:66)[75] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
  3. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L)  : Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



____________________________________________________________________________________________________________________________________________

BAB I

PENDAHULUAN

Contributors

Siti Ria Zuliana