SI1411482602: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB V)
(BAB V)
Baris 2.701: Baris 2.701:
 
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 
<div style="line-height: 2">
 
<div style="line-height: 2">
 +
==Kesimpulan==
 
Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
 
Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
 
# Sistem penilaian kinerja yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi (excel) dan belum menggunakan aplikasi program sehingga masih ditemukan kekurangan-kekurangan seperti hilangnya arsip data karyawan , kesalahan menginput data dan lamanya waktu yang dibutuhkan,sehingga data yang dihasilkan belum akurat.  
 
# Sistem penilaian kinerja yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi (excel) dan belum menggunakan aplikasi program sehingga masih ditemukan kekurangan-kekurangan seperti hilangnya arsip data karyawan , kesalahan menginput data dan lamanya waktu yang dibutuhkan,sehingga data yang dihasilkan belum akurat.  

Revisi per 30 Juli 2018 15.49

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411482602
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411478743
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi Manajemen
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482602
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 08 juni 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar,M.Kom )
   
(Abdul Hamid Arribathi,S.Ag.,MM )
NID : 15028
   
NID : 13005


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482602
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 08 Juni 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS CABANG

CIKOKOL TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1411482602
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411482602

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan tekhnologi informasi yang semakin pesat, kemudahan sebuah layanan sistem informasi terletak pada kemudahan penggunaannya dan Penilaian kinerja karyawan merupakan motivasi untuk seseorang bekerja mencari pendapatan guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan upah yang merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Karyawan sebagai aset perusahaan harus menetapkan penilaian kinerja yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk itu diperlukan adanya sistem agar proses penilaian kinerja karyawan dapat berjalan dengan baik. Sistem penilaian kinerja didalam suatu perusahaan tidak hanya sebatas sebagai proses penilaian kinerja karyawan, tetapi juga mempermudah pihak manajemen dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk pembayaran upah karyawan dan memberikan apresisasi terhadap loyalitas keteladanan para karyawan. PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi. Dalam metode sistem penilaian kinerja karyawan, PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang menerapkan sistem penilaian terhadap karyawan sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi untuk loyalitas kinerja karyawan terhadap perusahaan, berdasarkan kriteria-kriteria atau faktor-faktor penilaian tertentu dan menghasilkan suatu output penilaian berupa sebuah laporan penilaian karyawan, yang akan menentukan alternative yang optimal, yaitu karyawan terbaik. Dengan alasan ini, maka penulis mengambil materi ini, akhirnya penulis mengadakan penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang” sebagai laporan.

Kata Kunci : Penilaian Kinerja Karyawan, laporan, web


ABSTRACT

Along with the rapid development of information technology, the ease of an information system service lies in its ease of use and Employee performance appraisal is a motivation for someone working to earn income to meet their life needs. By working someone will get a reward that is a reward provided by the company to employees. Employees as assets of the company must establish a good performance appraisal in accordance with applicable provisions, for it required the existence of the system for employee performance appraisal process can run well. Performance appraisal system within a company is not only limited as employee performance appraisal process, but also facilitate the management in determining expenditure budget for payment of employee wage and giving apresisasi to loyalty exemplary of employees. PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang is a company engaged in insurance. In the method of employee performance appraisal system, PT.Asurasi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang applying the appraisal system to employees as a form of awareness and appreciation for employee performance loyalty to the company, based on certain criteria or factors of assessment and produce an assessment output in the form of an assessment report employees, who will determine the optimal alternative, the best employees. With this reason, the authors take this material, finally the authors conducted a study on "Designing Employee Performance Evaluation Information System At PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang" as a report.

Keywords: Employee Performance Assessment, report, web


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam proses pengerjaan laporan Skipsi ini.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi, S.Ag.,MM sebagai Dosen Pembimbing II yang juga telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyusun laporan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Ryardi William sebagai Ketua BAS PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang .
  8. Bapak Ardy , Rangga , Nana sebagai supervisor sekaligus Pembimbing Lapangan di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini.
  9. Ayah , Ibu , Ka Rizky Yuliana, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  10. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, Juli 2018
TIYA PUSPITA FIRDAUS
NIM. 1411482602

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  6. Tabel 4.2 Admin
  7. Tabel 4.3 Blocked
  8. Tabel 4.4 Settings
  9. Tabel 4.5 Visitors
  10. Tabel 4.6 Karyawan
  11. Tabel 4.7 Nilai
  12. Tabel 4.8 Pengujian Pengujian Login Akun Admin Penilaian Kinerja Karyawann
  13. Tabel 4.9 Pengujian Input Data Karyawan
  14. Tabel 4.10 Pengujian Input Data Nilai
  15. Tabel 4.11 PengujianPencarian Data Karyawan
  16. Tabel 4.12 Time Schadule
  17. Tabel 4.13 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Ketua BAS
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Karyawan
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Branch Manager
  6. Gambar 3.6 Sequence Diagram Ketua BAS
  7. Gambar 3.7 Sequence Diagram Karyawan
  8. Gambar 3.8 Sequence Diagram Branch Manager
  9. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan
  10. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Ketua Bas
  11. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Branch Manager
  12. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Karyawan
  13. Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Penilaian
  14. Gambar 4.6 Activity Diagram Aktor Ketua Bas
  15. Gambar 4.7 Activity Diagram Aktor Branch Manager
  16. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Karyawan
  17. Gambar 4.9 Sequence Diagram Login
  18. Gambar 4.10 Sequence Diagram Aktor Ketua Bas
  19. Gambar 4.11 Sequence Diagram Aktor Branch Manager
  20. Gambar 4.12 Sequence Diagram Aktor Karyawan
  21. Gambar 4.13 Class Diagram Sistem Penilaian
  22. Gambar 4.14 Prototype Tampilan Login Sistem Penilaian
  23. Gambar 4.15 Prototype Tampilan Dashboard Karyawan
  24. Gambar 4.16 Prototype Tampilan Profil Karyawan
  25. Gambar 4.17 Prototype Tampilan Penilaian Karyawan
  26. Gambar 4.18 Prototype Tampilan Login Ketua Bas dan Branch Manager
  27. Gambar 4.19 Prototype Tampilan Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager
  28. Gambar 4.20 Prototype Tampilan Manage data karyawan Ketua Bas
  29. Gambar 4.21 Prototype Tampilan Add Karyawan
  30. Gambar 4.22 Prototype Tampilan Edit Profil Karyawan
  31. Gambar 4.23 Prototype Tampilan View Nilai Karyawan
  32. Gambar 4.24 Prototype Tampilan View Nilai by Chart
  33. Gambar 4.25 Prototype Tampilan Edit Nilai Karyawan
  34. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Login Karyawan
  35. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Dashboard karyawan
  36. Gambar 4.28 Tampilan Halaman profil karyawan
  37. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Penilaian Karyawan
  38. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Login Ketua Bas dan Branch Manager
  39. Gambar 4.31 Tampilan Halaman Dashboard Ketua Bas dan Branch Manager
  40. Gambar 4.32 Tampilan Halaman Manage Data Karyawan
  41. Gambar 4.33 Tampilan Halaman Add Karyawan
  42. Gambar 4.34 Tampilan Halaman Edit Profil Karyawan
  43. Gambar 4.35 Tampilan Halaman Manage Data Penilaian
  44. Gambar 4.36 Tampilan Halaman View Nilai Karyawan
  45. Gambar 4.37 Tampilan Halaman View Nilai by Chart
  46. Gambar 4.38 Tampilan Halaman Edit Nilai Karyawan


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Di sini dituntut kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya gunadan hasil dalam setiap kegiatan perusahaan.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai unjuk kerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan, sehingga penilaian kinerja dapat menjadi landasan untuk penilaian sejauh mana kegiatan SDM seperti perekrutan, seleksi, penempatan, dan pelatihan dilakukan dengan baik, dan apa yang akan dilakukan kemudian seperti dalam penggajian, perencanaan karier, dan lain-lainnya yang tentu saja merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia.

PT. Asuransi Sinarmas adalah salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonsia untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, ASM mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia.

Tingkat persaingan kerja yang semakin besar mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kinerja yang terbaik. Hampir semua karyawan mendambakan untuk mendapatkan karir di perusahaan yang dia bekerja, karena pada dasarnya karyawan menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya seperti pendapatan yang lebih tinggi, bonus dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

Hasil penilaian kinerja menunjukkan apakah sumber daya manusia (karyawan/pegawai) pada perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran baik secara kualitas maupun kuantitas yang dikehendaki oleh PT. Asuransi Sinarmas sehingga perusahaan dapat memberikan jenjang karir yang sesuai dengan hasil penilaian kinerja dan peraturan yang berlaku.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pelayanan jasa asuransi yaitu PT. ASURANSI SINARMAS tidak menutup diri dalam menghadapi masalah-masalah yang terkait dengan karyawan khususnya dalam peningkatan karir para karyawannya. Untuk itu PT. ASURANSI SINARMAS merasa perlu mengambil langkah yang tepat dalam menangani masalah karir karyawan melalui penerapan penilaian kinerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan judul dalam penulisan ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI SINAR MAS CABANG CIKOKOL TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka perumusan masalah yang timbul pada objek penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana proses pengolahan data penilaian kinerja karyawan yang berjalan saat ini?
  2. Apakah penilaian kinerja karyawan yang dihasilkan oleh perusahaan sudah cukup akurat?
  3. Bagaimana merancang sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang?

Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkupnya adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang menggunakan Data karyawan dari PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.
  2. Sistem dibuat untuk mengukur standarisasi pekerjaan dan kenaikan jabatan berdasarkan kompetensi yang sudah ada.
  3. Sistem dapat menampilkan setiap proses perhitungan dan dapat memberikan perangkingan pegawai yang dinilai berdasarkan bobot kriteria hasil perhitungan untuk tujuan pengukuran standarisasi dan kenaikan jabatan.
  4. Sistem berbasis web base.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut

  1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem penilaian kinerja karyawan yang sedang berjalan di PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.
  2. Untuk meningkatkan kinerja agar lebih mampu dalam bereksperimen dalam melakukan pola berfikir agar lebih baik lagi.
  3. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem penilaian kenerja karyawan pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dalam laporan ini adalah :

  1. Sebagai sumber pembelajaran yang disesuaikan dengan pengamatan dan pengalaman langsung sehingga memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
  2. Membantu manajemen dalam mengambil sebuah keputusan dalam hal penilaian karyawan.
  3. Menambah wawasan dan pengetahuan serta mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis khususnya dan pembaca pada umumnya terutama dalam hal perancangan sistem penilaian kinerja karyawan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti untuk apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan isi laporan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka usaha pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pembuatan perancangan sistem digunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT.Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  3. Wawancara (Interview)
  4. 2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder dari PT Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang mengenai apa saja yang diinginkan dalam membangun rancangan sistem penilaian kinerja karyawan dan hasilnya penulis mendapatkan apa yang diinginkan stakeholder mengenai sistem yang akan dibuat.

  5. Studi Pustaka (Literatur Riview)
  6. 3. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang di peroleh dengan cara membaca buku atau literatur-literatur yang ada pada halaman website atau artikel. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan untuk menulis

Metode Analisa Sistem PIECES

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisa PIECES analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service

Selanjutnya, data diolah untuk dianalisis maka dibuatlah sistem dengan bantuan elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan user dan dapat dipenuhi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan actifity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework CI serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Prototype

Dalam penelitian penerapan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini program dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai diharapkan agar menghasilkan sebuah produk yg lebih baik.s

Meteode Testing

Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode testing black box, dengan itu dapat menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output telah sesuai dengan yang sudah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mendapatkan gambaran secara umum tentang penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, rumusan suatu masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini juga berisi teori – teori konsep dasar dari aplikasi android, PIECES, Literatur review dan lain – lain.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, visi dan misi PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode UML yang terdiri use case diagram, activity diagram dan class diagram, serta hasil rancangan sistem yang diusulkan berupa solusi dari masalah yang di hadapi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan saran-saran yang bisa diberikan kepada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli di antaranya:

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.

Menurut Agus Ramdhani Nugraha dan H. Ahmad Sofyan Haris dalam Jurnal Teknik Informatika (2016:32). “Suatu sistem dapat di definisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu kumpulan/grup dari komponen-komponen yang saling terhubung, berinteraksi bekerjasama didalamnya antar satu sama lain yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Karateristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3-5), “supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakterisktik sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary System) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Lingkungan luar sistem (Environment System) Lingkungan luar dari suatu sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  5. Penghubung (Interface System) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
  6. Masukan (Input System) Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  7. Keluaran (Output System) Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. jika sistem yang tidak mempunyai tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunaya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem. Suatu sistem akan di katakana berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.
  9. Pengolahan (Proses System) Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  10. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika (2015:48) mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

Menurut Siagian dalam buku H.A Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29). “Data merupakan bahan “mentah”. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”.

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23). “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah dan masih berdiri sendiri yang akan diolah menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43) dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sifat Data

Berdasarkan sifat data, dikenal

  1. . data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
  2. . data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

2. Berdasarkan Sumber Data

Berdasarkan sumber data, dikenal

  1. . data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
  2. . data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

  1. . Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
  2. . Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

  1. . Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
  2. . Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
  3. . Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Nilai Data

Nilai Data yaitu bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3 (tiga) ketentuan, antara lain : (Donosepoetro dalam Ardi, 2016:15-16).

a. Ketelitian Data

Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan apabila observasi yang menghasilkan data itu diulangi.

b. Komparabilitas Data

Suatu pengukuran pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap suatu standar.

c. Validitas Data

Suatu data dapat saja mempunyai kulaitas yang baik, tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak menunjang tercapainya tujuan si pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Robert N. Anthony dikutip Mujiati dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 4 No. 1 (2016:12), "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya".

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88) “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk membuat keputusan.

Kualifikasi Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279) Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)

Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan

  1. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Ciri-Ciri Informasi

Enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut : (Darmawan dalam Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:86).

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  5. Accurancy of information (ketepatan informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Ciri-ciri informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan atau membuat kebijakan tertentu sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

karakterisktik Informasi

Karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagi berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91-92).

  1. Information must be pertinent. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa memiliki atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah digunakan tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan
  4. Relevan. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kualitas Informasi

Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan. Atribut-atribut kualitas informasi dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi dan untuk mengembangkan strategi kualitas informasi untuk semua organisasi. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut : (Maniah, dkk, 2017:2-6).

a. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas :

  1. Accurancy
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

  3. Objectiviy
  4. Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

  5. Believability
  6. Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpa memeriksanya. Believability adalah subyektif yang berbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

  7. Reputation
  8. Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

b. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:

  1. Accessibility
  2. Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

  3. Access Security
  4. Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

c. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas :

  1. Relevancy
  2. Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

  3. Value Added
  4. Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

  5. Timeliness
  6. Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

  7. Completeness
  8. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

  9. Amount of Information
  10. Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

d. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

  1. Interpretability
  2. Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

  3. Ease of Understanding
  4. Ease of understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

  5. Concise Representation
  6. Concise representation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

  7. Concistent Representation
  8. Concistent representation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

  9. Ease of Manipulation
  10. Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikombinasikan dengan informasi lainnya dan dikirmkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

Siklus Hidup Informasi

Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diinformasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang atau tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi : (Maniah, dkk, 2017:2)

  1. Bagaimana informasi diciptakan : systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environment (berhubungan dengan lingkungan.
  2. Bagaimana infromasi disampaikan : one-to-many presentation, white paper, web site FAQ, web site informational. Web site directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke web site tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.
  3. Bagaimana informasi setelah dikelola : kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.
  4. Jenis informasi yang diciptakan : diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network web site/intranet, knowlegde management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.
  5. Nilai Sumber : usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

Tipe Informasi

Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan, tetapi juga mempunyai peranan yang lebih penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengukuran, dan pengendalian.

Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan informasi pada manajemen mengenai permasalahan yang terjadi dalam organisasi untuk menjadi bukti yang berguna dalam menentukan tindakan.

Sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu sebagai berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91).

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information), yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja pesonelnya.
  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information), yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information), yaitu informasi untuk membantu para manager atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. (Susanto, 2017:55)

“Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem komunikasi dimana data direpresentasikan dan diproses sebagai bentuk memori sosial”. (Bettaliyah, 2016:841)

“Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan , mengubah,dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.(Indrajani,2014:3)

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan tersebut dapat di tarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengolahan, dan pelaporam sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya

Komponen Sisstem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari komputer, intruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian : (Bettaliyah, 2016:842).

  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Sistem Informasi Keputusan
  3. Sistem Infromasi Eksekutif
  4. Sistem Informasi Transaksi

Fungsi Sistem Informasi

Berikut merupakan fungsi sistem informasi, antara lain : (Bettaliyah, 2016:842).

  1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisis Sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi”. (Susanto, 2017:332).

“Analisis sistem yaitu dilakukan pada setiap tahap ini yaitu menganalisis, mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada saat ini dan siapa saja yang terlibat di dalamnya”. (Hamdani, 2015:182).

“In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second and third person perspectives”. (Wina Smeenk, dkk, 2016:34).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang suatu sistem yang baru atau melakukan pengembangan terhadap sistem yang ada.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Pada tahap ini diberikan penilaian terhadap sistem yang lama dan dipelajari kelemahan yang ada serta mencari beberapa alternatif pemecahan masalah. Di dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan yaitu (Alhamidi, 2016:82).

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49) “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut McKay, dkk dalam International Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237) “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4), “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :(Darmawan dan Kunkun, 2013:228)

  1. . Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).
  2. . Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Teori Khusus

Konsep Dasar Penilaian Kinerja

Definisi Penilaian Kinerja

Dikutip dari Wijayanti dkk dalam jurnal Psikologi Undip Vol.1 No. 2 (2012:1), “Penilaian kinerja merupakan deskripsi sistematik, formal, dan evaluatif terhadap kualitas pekerjaan yang memiliki standar tertentu mengenai kelebihan serta kekurangan karyawan secara individu maupun kelompok, hal tersebut merupakan fungsi yang penting bagi personalia dan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan”.

Dikutip Kim dalam International Journal Public Personnel Management Vol. 45 Hal. 2 (2016:150), "performance appraisal as the formal process of evaluating organizational members".

Berdasarkan pendapat diatas penilaian kinerja adalah rangkaian proses evaluasi dalam organisasi secara deskripsi, formal dan evaluatif dengan standar tertentu.

Fungsi Penilaian Kinerja

Dikutip Taufik dkk dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No.2 (2014:762), "Ada beberapa fungsi dan kegunaan yang dapat diperoleh dari penilaian kinerja. Salah satu penggunaan penilaian kinerja yang paling umum adalah untuk pembuatan keputusan administratif yang berkaitan dengan promosi, pemberhentian, pemutusan hubungan kerja dan peningkatan upah berdasarkan atas jasa karyawan".

Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Agus Sutiono (2014:) suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu: a. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. b. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja,merencanakan pekerjaan, perkembangan karier dan memperkuat hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawan.

Langkah-Langkah Penilaian Normal

Menurut Agus Sutiono (2014:), kemampuan menghasilkan data yang akurat dan reliable akan meningkat jika mengikuti suatu proses sistematis yang terdiri dari 6 (enam) langkah, yaitu:

  1. Mengadakan standar kinerja untuk setiap posisi dan criteria evaluasinya.
  2. Mengadakan kebijaksanaan evaluasi kinerja berkaitan dengan kapan penilaian dilakukan, seberapa sering dan siapa yang harus menilai.
  3. Memiliki penilai yang mengumpulkan data kinerja karyawan.
  4. Memiliki penilai yanag mengevaluasi kinerja karyawan.
  5. Mendiskusikan evaluasi tersebut dengan karyawan.
  6. Membuat keputusan dan menyimpan hasil evaluasi tersebut.

Pengukuran Kinerja

Menurut Agus Sutiono (2014:), Pendekatan Komparatif, adalah pendekatan yang menuntut penilai untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lain. Yang termasuk pendekatan komparatif antara lain:

  1. Ranking
  2. Forced distribution (distribusi yang dipaksakan)
  3. Paired comparison (pembandingan berpasangan)

Pendekatan Atribut, adalah pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada sejauh mana individu memiliki atribut tertentu (cir-ciri atau sifat) yang diyakini diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini cenderung untuk menetapkan seperangkat sifat (seperti inisiatif, kepemimpinan dan kemampuan bersaing) dan menilai individu pada sifat-sifat tersebut.

Pendekatan Keperilakuan, adalah pendekatan yang berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan. Menurut Nawawi (2000). Teknik yang tergantung pada pendekatan keperilakuan antara lain :

  1. Critical Incident (Insiden kritis)
  2. Behavioral Anchored Rating Scale (skala penilaian berdasarkan perilaku)
  3. Behavioral Observation Scales (skala observasi berhubungan dengan perilaku)
  4. Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objectives/MBO), pendekatan ini lebuh umum digunakan untuk professional dan karyawan manajerial.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli, diantaranya adalah:

A UML is a standard modeling Language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagrams is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts. (Fergus U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka, 2016:506)

“Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”. (Warsito, dkk, 2015:29)

“Unified Modeling Language or UML is defided as standardized geral purpose modeling language in the field of object-oriented sofware engineering”. (Lee, 2012:159-161)

“The Unified Modeling Language (UML) is a family of grapichal notations, backed by a single meta-model that help in describing the designing software systems, particularly software systems built using the object oriented (OO) style”. (Seth, dkk, 2012:17)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, UML atau Unified Modeling Languange adalah sebuah bahasa yang dapat memberikan gambaran suatu analisa yang berorientasikan objek, sehingga dapat dipahami dengan mudah alur suatu sistem tertentu.

Jenis-Jenis Diagram UML

Berikut ini adalah jenis-jenis diagram UML ialah sebagai berikut

  1. Usecase Diagram
  2. Use case atau diagram use case menggambarkan kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Sugiarti dalam Wardhani, 2014:17-18).

    Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu actor dan use case.

    1. Actor: merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari actor berbentuk orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
    2. Use case: merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

    “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. (Murad, dkk, 2013:57)

  3. Class Diagram
  4. Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dalam objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object”. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014: 20)

    Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atribut adalah variabel-variabel yang mendeskripsikan properti dengan bentuk sebaris teks dalam kelas tersebut, sedangkan metode adalah fungsi yang dimiliki kelas yang dalam class diagram dilambangkan menggunakan simbol-simbol. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:20)

  5. Sequence Diagram
  6. Diagram sequence merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku objek kepada use case dengan mendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirmkan. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:22)

    “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Vani, 2015:1215).[29].

  7. Activity Diagram
  8. Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem, tetapi bukan aktivitas aktor. Diagram aktivitas juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal, pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur sistem tersebut. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:24)

    “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagaram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. (Murad, dkk, (2013:53)

    “Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk 2013:29)

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan daiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah suatu aluran diagram yang menggambarkan proses analisa dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Agus Irawan dan Ahmad Najiullah dalam Jurnal Protekinfo (2015:37) “Web atau website merupakan bahasa suatu aplikasi yang berjaalan pada server dan dapat diakses melalui jaringan internet secara world wide. Website menawarkan berbagai macam keuntungan dalam pemanfaatnya, diantaranya :

  1. Mudah untuk akses,
  2. Dapat diakses dari pengguna dari mana saja dan kapan saja.

Menurut Rio Andes Daniel penggabean, dkk dalam Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (2017:349) “Website merupakan kumpulan-kumpulan web yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada dibawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child pages, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web”

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014),“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basia data”.

Menurut Team EMS (2016:54), “Unified Modelling Language (UML) is the standard set of model conssruct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Database adalah tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa diambil lagi. Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpan data.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan data yang sanling berhubungan dan mempunyai arti tertentu untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL (My Structured Query Language).

Karekteristik Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303),“ karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
  2. Data yang bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

Definisi HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur (2017:2),“Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”.

(Hyper Text Markup Language, yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi cornerstone yang digunakan untuk membuat halaman web sekaligus untuk menciptakan user interface aplikasi mobile dan mobile).

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Casading Style Sheet)

Menurut Richard Rapp dan Justin Lewis (2017:3), “CSS is used to provide formatting and styles to elements on a web page. This is typically done by defining CSS classes, each with a different name, that are applied to the page they are formatting. CSS is ubiquitous on modern web pages, and also heavily used to format ads creatives”.

(CSS digunakan untuk menyediakan format dan gaya pada elemen pada halaman web. Ini biasanya dilakukan dengan mendefinisikan kelas CSS, masing-masing dengan nama yang berbeda, yang diaplikasikan ke halaman mereka format CSS ada di mana-mana di halaman web modern, dan juga banyak digunakan untuk memformat materi iklan).

Konsep Dasar MySQL (My Structured Query Language)

Definisi MySQL(My Structured Query Language)

Menurut M. Rudyanto Arief dalam Medi Suhartanto (2014:3), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Konsep Dasa Prototype

Definisi Prototype

Menurut Kendall dan Kendall dalam Basri dan Joni Devitra (2017:230),“Prototype adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

Keuntungan Prototype

Menurut Danny (2016), prototype memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  1. Dapat memberikan bukti konsep yang diperlukan untuk menarik dana.
  2. Awal visibilitas prototipe memberikan pengguna gagasan tentang apa sistem akhir seperti apa.
  3. Mendorong partisipasi aktif antara pengguna dan produsen.
  4. Memungkinkan output yang lebih tinggi untuk pengguna.
  5. Biaya yang efektif (biaya pengembangan dikurangi).
  6. Meningkatkan kecepatan pengembangan sistem.
  7. Membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan kemanjuran dari desain sebelumnya, analisis persyaratan dan kegiatan coding.
  8. Membantu menyempurnakan potensi risiko yang terkait dengan pengiriman sistem yang dikembangkan.
  9. Berbagai aspek dapat diuji dan umpan balik yang cepat bisa didapat dari pengguna.
  10. Membantu memberikan produk dengan kualitas bagus.
  11. Pengguna dapat berinteraksi selama siklus pengembangan prototype.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor)

Definisi PHP

Menurut M.A. Ansari dkk (2017:246),“The PHP is a programming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.

(PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya).

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65),“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Konsep Dasar Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012:1), “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis.”

Konsep Dasar Subline Text

Definisi Sublime Text

Menurut Faridl (2015:3), “Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.”

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa sublime text adalah tool yang digunakan untuk membuka dan merubah file apapun. Biasanya para programmer menggunakan sublime text untuk menulis kode bahasa pemrograman seperti bahasa C, C++, C#, PHP, CSS, HTML dan lain-lain.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Ina Sholihah (2016:106) “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

  1. Performance Kehandalan
  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  3. Information Informasi
  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Economic/ Ekonomi
  6. Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. ControlKendali
  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. EfficiencyEfisiensi
  10. Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    1. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
    2. Informasi dihasilkan secara berlebihan
    3. Data diproses secara berlebihan
    4. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    5. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  11. ServicePelayanan
  12. Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
    4. Sistem tidak mudah digunakan
    5. Sistem tidak fleksibel

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

Definisi Blackbox Testing

“Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikaasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. (Hasanaji,2014:A-154)

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka Pengujian Black Box Testing adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menguji suatu sistem atau program, apakah sistem atau program tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk (2016:64),“Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Arief (2013:8), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1 Elisitasi ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap 2 Merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi 1 dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini digunakan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI adalah sebagai berikut:

    a. M pada metode MDI artinya Mandatory (penting), maksudnya yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada metode MDI ialah Desirable, artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka harus dibuat agar sistem tersebut sempurna.

    c. I pada metode MDI ialah Inessential, artinya yaitu bahwa requirement tersebut bukanlah dari bagian sistem yang akan dibahas pada pembuatan sistem tersebut, hanya bagian luar nya saja.

  3. Elisitasi Tahap 3 Elisitasi pada tahap 3 ini merupakan hasil dari elisitasi tahap 1 dan 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dilanjutkan dengan metode TOE, yang mempunyai arti sebagai berikut :

    a. T dalam metode TOE yaitu Technical, artinya yaitu bagaimana tata cara/teknik requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O dalam metode TOE yaitu Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E dalam metode TOE yaitu Economy, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut.

    Pada metode TOE dibagi lagi pada 3 pilihan yang didalamnya terdapat High, Middle, dan Low. Artinya sebagai berikut :

    a. H yang mempunyai arti High, maksudnya semua yang dikerjakan dalam pembuatannya sulit dan biaya yang diperlukan mahal sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. M yang mempunyai arti Middle, maksudnya yaitu mampu untuk dikerjakan

    c. L yang mempunyai arti Low, artinya requirement yang diinginkan dapat dikerjakan.

  4. Final Draf Elisitasi Final Draf Elisitasi ini merupakan tahap terakhir dari hasil tahapan sebelumnya yang harus di capai dari suatu proses elisitasi yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem baru.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Literature Review merupakan sebuah sintetis dari berbagai macam hasil penelitian terdahulu sehingga dalam sebuah literature review harus ada banyak kajian dari riset sebelumnya. (Mubah, 2015)

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

Studi Pustaka (Literatur Riview)

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya adalah :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Linda Kartini Ticoalu pada journal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 782-790 yang berjudul “Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan” Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan penelitian asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai atau karyawan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Zusnita Muizu pada journal PEKBIS Vol.6, No.1, Maret 2014: 1-13 yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan” untuk menemukan bukti empiris mengenai terdapat atau tidaknya pengaruh signifikan dari self esteem terhadap kepuasan kerja, pengaruh signifikan dari self efficacy terhadap kepuasan kerja, pengaruh signifikan dari self esteem terhadap kinerja, pengaruh signifikan dari self efficacy terhadap kinerja, pengaruh signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Aldo Herlambang , Gardjito Mochammad Al Musadieq dan Gunawan Eko Nurtjahjono pada journal JAB Vol. 13 No. 1 Agustus 2014 yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” untuk menjelaskan pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dan untuk menjelaskan motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lucia Nurbani Kartika pada journal SSN Volume XVII No. 1, April 2014 yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Perkantoran” Variabel latar belakang pendidikan tidak mempengaruhi tingkat kompetensi. Sedangkan variabel pengalaman kerja memiliki hubungan positif terhadap tingkat kompetensi. Selain itu, terbukti bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kompetensi antara staf yang pernah mengikuti pelatihan dan mereka yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Sementara staf yang memiliki latar belakang pendidikan administrasi dan kesekretariatan memiliki tingkat kompetensi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi staf administrasi kantor secara signifikan mempengaruhi kinerja staf.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Heny Sidanti pada journal JIBEKA Volume 9 No. 1, Februari 2015 yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja,Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekertariat DPRD Kabupaten Madiun” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengalisis Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun, Menganalisis pengaruh pada kinerja Disiplin kerja pegawai negeri sipil DPRD Kabupaten Madiun, Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun,Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, Disiplin, Motivasi kerja bekerja bersama-sama terhadap kinerja PNS DPRD Kabupaten Madiun
  6. Penelitian yang di lakukan oleh Timothy A Judge , Cindy P Zapata journal international Vol. 58, No. 4, 2015 yang berjudul “Situation Debate Revisited Effect Of Situation Strength And Trait Activation On The Validity Of The Big Five Personality Traits In Predicting Job Performance” Many of the traits also predicted performance in job contexts that activated specific traits (e.g., extraversion better predicted performance in jobs requiring social skills, agreeableness was less positively related to performance in competitive contexts,openness was more strongly related to performance in jobs with strong innovation/creativity requirements). Overall, the study’s findings supported our interactionist model in which the situation exerts both general and specific effects on the degree to which personality predicts job performance.
  7. (Banyak sifat juga memprediksi kinerja dalam konteks pekerjaan yang diaktifkan ciri-ciri khusus (misalnya, kinerja prediksi ekstraversion yang lebih baik dalam pekerjaan yang membutuhkan sosial keterampilan, kesetujuan kurang terkait secara positif dengan kinerja dalam konteks persaingan, keterbukaan lebih terkait erat dengan kinerja dalam pekerjaan dengan inovasi yang kuat /persyaratan kreativitas). Secara keseluruhan, penelitian Temuan itu mendukung interaksionis kami model di mana situasi diberikan baik efek umum dan spesifik pada tingkat kepribadian mana yang memprediksi kinerja pekerjaan).

  8. Penelitian yang di lakukan oleh Dana L. Joseph pada journal international Vol. 100, No. 2, 2015 yang berjudul “Why Does Self-Reported Emotional Intelligence Predict Job Performance” Recent empirical reviews have claimed a surprisingly strong relationship between job performance and emotional intelligenc
  9. (Ulasan empiris terbaru telah mengklaim hubungan yang sangat kuat antara kinerja pekerjaan dan kecerdasan emosional).

  10. Penelitian yang di lakukan oleh Thushel Jayaweera pada journal international Vol. 10, No. 3 , 2015 yang berjudul “Impact of Work Environmental Factors on Job Performance, Mediating Role of Work Motivation A Study of Hotel Sector in England” The study tested the relationship between work environmental factors and job performance with work motivation and the extent to which this relationship is mediated by work motivation among a sample of workers. The results suggest that there is a significant relationship between work environmental factors and job performance and that work motivation mediates the relationship between working conditions and job performance.
  11. (Penelitian menguji hubungan antara faktor lingkungan kerja dan kinerja pekerjaan dengan motivasi kerja dan sejauh mana hubungan ini dimediasi oleh motivasi kerja di antara sampel pekerja. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara bekerja faktor lingkungan dan kinerja pekerjaan damotivasi kerja yang memediasi hubungan antara kondisi kerja dan prestasi kerja).

  12. Penelitian yang di lakukan oleh Marie Helene Budworth , Gary P Latham and Laxmikant Manroop pada journal international Vol. 54, No. 1 , 2015 yang berjudul “Looking Forward To Performance Improvement A Field Test Of The Feed Forward Interview For Perfomance Management” The finding that the feed forward intervention increased performance relative to the performance appraisal indicates that the effect is a rela-tively enduring one. The results suggest that the feedforward interview should prove useful for human resource managers who are searching for ways to increase the performance of their organization’s human resources over and above the performance appraisal.
  13. (Bahwa intervensi umpan maju meningkat performance relatif terhadap penilaian kinerja menunjukkan bahwa efeknya adalah tively bertahan satu. Hasilnya menunjukkan bahwa wawancara feed forward seharusnya terbukti bermanfaat bagi manajer sumber daya manusia yang mencaricara untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia organisasi mereka selama dan di atas penilaian kinerja).

  14. Penelitian yang di lakukan oleh Pankaj P. Lepak , Jake G.Messersmith , David P.Lepak pada journal international Vol. 56, No. 5. 2013 yang berjudul “Walking The Tightrope an Assessment Of The Relationship Between High Performance Work System And Organizational Ambidexterity” This study explores central questions related to the connections between a firm’s human resources (HR) system and its ability to exhibit “organizational ambidexterity.” We build from existing work on the behavioral view of ambidexterity to assess the extent to which the utilization of certain HR practices may be linked to a context marked by discipline, stretch, trust, and support.
  15. (Studi ini mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan sentral yang terkait dengan hubungan antara perusahaan sistem sumber daya manusia (SDM) dan kemampuannya untuk menunjukkan "ketangkasan organisasi."Kami membangun dari pekerjaan yang ada pada pandangan perilaku untuk menilai sejauh mana pemanfaatan praktik SDM tertentu dapat dikaitkan dengan konteks ditandai dengan kedisiplinan,peregangan,kepercayaan, dan dukungan).

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah SIngkat Palang Merah Indonesia

21 Oktober 1873 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.

Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanggal 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia. Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.

16 Januari 1950 Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. Tahun 1950 dan 1963 PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI. Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.

Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.

Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

  1. Visi
  2. PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat

  3. Misi
    1. Menjadi organisasi kemanusian terdepan memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah Indonesua dan Bulan Sabit Merah.
    2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan.
    3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
    4. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

Sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota negara, perkembangan Kabupaten Tangerang menyeluruh ke berbagai faktor, diantaranya meningkatkan status RSUD Kabupaten Tangerang dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C. Atas dasar perkembangan dan kebutuhan akan tersedianya darah untuk transfusi yang berdekatan dengan tempat pasien dirawat, maka pengurus cabang PMI Kabupaten Tangerang bersama dengan direktur RSUD dan direktur RSK Sitanala sepakat bahwa di PMI Cabang Kabupaten Tangerang perlu didirikan Dinas Transfusi.

Pada tanggal 17 September 1973 terbentuklah Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang dengan susunan pengurus yang juga merupakan pendiri dari DDD. Dinas Dermawan Darah (DDD) PMI Cabang Kabupaten Tangerang berlokasi di Poliklinik RSUD Kabupaten Tangerang dengan seorang tenaga Asisten Transfusi Darah yang diperbantukan oleh DDD Pusat dan seorang pembantu umum dari RSUD Kabupaten Tangerang serta peralatannya didapat dari sumbangan DDD Pusat, RSUD Kabupaten Tangerang dan RSK Sitanala.

Pada 4 Maret 1974, nama DDD Cabang diganti menjadi Dinas Transfusi Darah (DTD) Cabang. Lalu beberapa tahun kemudian pada tanggal 22 Februari 1986, DDD berpindah lokasi ke kantor Markas Cabang PMI Kabupaten Tangerang di Jalan Catur No. 8. Perpindahan tersebut bersamaan dengan pergantian nama menjadi Usaha Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) hingga 1989.

Setelah itu berganti nama menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) Cabang Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 8 Mei 1993 kantor PUTD berpindah menempati kantor Markas PMI Cabang milik Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang dengan status hak guna pakai yang ditempati selama 12 tahun yang berlokasi tepat di Jalan Windu Karya No. 1 A.

Pada 17 September 1993, nama Pelayanan Usaha Transfusi Darah diganti kembali menjadi Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI Kabupaten Tangerang dan seling beberapa tahun ke depan tepatnya pada tanggal 17 September 2005 berpindah lokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No.1 Tangerang. Tidak lama kemudian berganti nama kembali menjadi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tangerang dengan lokasi yang sama.

Berhubung dengan adanya pembenahan secara totalitas, penempatan lokasi dan juga nama instansi harus disesuaikan dengan keberadaanya berdasarkan peraturan dari Unit Transfusi Darah Pusat. Maka pada tanggal 17 September 2015 terdapat penggantian nama menjadi Unit Transfusi Darah (Unit Transfusi Darah) PMI Kabupaten Tangerang serta pemindahan lokasi di Jalan Raya Curug Km.02 No.20 Desa Kadu Jaya Bitung Kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh Bapak H. Ahmed Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang. Wilayah atau lokasi tersebut dimaksudkan sebagai perwakilan unit pelayanan penyedia kebutuhan darah untuk transfusi dalam suatu wilayah pertingkat daerah seperti Kabupaten Tangerang.

Pada hakikatnya usaha pelayanan transfusi merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang juga merupakan suatu bentuk pertolongan sesama manusia. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah, bahwa PMI sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan usaha kesehatan dibidang transfusi darah yang meliputi pengambilan, pemeriksaan, pengelolaan, dan pendistribusian darah. Dengan mengemban tugas-tugasnya dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dan kemanusiaan, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang berkeinginann untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Tangerang dan diluar wilayah Tangerang pada umumnya sekaligus menjadi Unit Transfusi Darah Pembina bagi Provinsi Banten.

Dimasa sekarang kebutuhan darah untuk transfusi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit dan Rumah Bersalin di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Transfusi darah merupakan pengobatan efisien sehingga diperlukan persediaan yang mencakupi. Sampai saat ini kebutuhan darah untuk transfusi tiap bulannya mencapai rata-rata 2.800 kantong atau mencapai 30.000 kantong pertahunnya. Sedangkan darah yang didapat dari para dermawan darah (Donor Darah Sukarela) di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang hanya mampu mencapai 2.800 kantong/bulan atau mencapai kurang lebih 30.000 kantong pertahun. Oleh karena itu Unit Transfusi Darah PMI Kab. Tangerang menargetkan dapat mengumpulkan 36.000 kantong pada tahun 2017.

Visi dan Misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Sebagai landasan untuk melaksanakan tugasnya, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki visi, misi dan filosofi. Visi adalah tujuan tentang suatu bentuk ideal yang hendak dicapai oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Sedangkan misi adalah tugas pokok, motivasi atau alasan pendirian Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan visi. Misi diperlukan landasan mental yang berbentuk filosofi. Visi, misi dan filosofi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini merupakan pedoman dan landasan kerja untuk setiap petugas dalam melaksanakan pengabdiannya sehari-hari di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

  1. Visi
  2. Adapun visi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang :

    1. Unit Transfusi Darah Pembina Bagi Provinsi Banten
    2. Meningkatkan cakupan dari segi kualitas di dalam pelayanan, baik bagi dermawan darah maupun bagi pengguna darah.
  3. Misi
  4. Adapun misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yaitu

      Memasyarakatkan Donor Darah Sukarela (DDS), sehingga donor darah menjadi suatu kebutuhan bukan suatu hal yang perlu ditakutkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pelayanan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang memiliki :
    1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, loyal, santun, dan menjaga kode etik sebagai tenaga kesehatan.
    2. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar nasional yang ditetapkan.
    3. Sarana pelayanan unggulan yang dapat dijadikan rujukan bagi Unit Transfusi Darah lain, khususnya Provinsi Banten.

Struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Struktur organisasi merupakan susunan atau tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu diperlukan pengorganisasian yang jelas terhadap jabatan, tanggung jawab, dan orang-orang yang menjalani tugasnya.

gambar : Sturuktur Organisasi UTD PMI Kabupaten Tangeang

Tugas dan Tanggung Jawab

Pada pola struktur Organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:

  1. Kepala Unit Transfusi Darah
  2. Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sepenuhnya untuk mengelola, dalam hal organisasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan manajemen kualitas serta yan lainnya, sesuai dengan ketentuan dibawah kepengawasan pengurus PMI.

  3. Kabid Teknis Pelayanan
  4. Menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabag Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan
    2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
    3. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas
    4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan penyelesaian masalah.
  5. Kasubid Pelayanan Donor
  6. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor dan mengkoordinasikan unit kerja P2DDS dan Pengambilan darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    2. Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
    3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
    4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas.
  7. Kasie P2DDS
  8. Membantu tugas Kasubid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian perekrutan, pembinaan, pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) dan koordniasi antar bagian/unit kerja lain. Tugas dan Tanggung jawab :

    1. Membuat program kerja tahunan untuk bagian P2DDS.
    2. Membuat rencana jadwal rutin staf pelaksana di bagian P2DDS.
    3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan P2DDS.
    4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan P2DDS, baik secara eksternal maupun internal.
    5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian P2DDS.
    6. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
  9. Kasie Pengambilan Darah
  10. Membantu kasubid pelayanan donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi kegiatan di bagian aftap dan koordinasi antar bagian/unit kerja lain Tugas dan tanggung jawab :

    1. Membuat program kerja untuk bagian pengambilan darah.
    2. Membuat jadwal rutin staf pelaksana di bagian pengambilan darah.
    3. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan pengambilan darah.
    4. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah baik secara eksternal maupun internal.
    5. Mendorong peningkatan kualitas SDM di bagian pengambilan darah.
    6. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan unit kerja lain.
    7. Menjalankan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan.
    8. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
  11. Kasubid Pelayanan Darah
  12. Membantu tugas Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan darah dan pengkoordinasian unit kerja Uji Saring IMLTD, Pengolahan Komponen Darah, Penyimpanan Darah dan Permintaan Darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan yang telah berjalan kepada Kabid teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    2. Melakukan monitoring pembinaan, dan evaluasi kepada kasie dibawahnya
    3. Pelaksanaan kegiatan umum dan berkala untuk kasie yang menjadi tanggung jawabnya.
    4. Berkoordinasi dengan kasie dibawahnya untuk kepentingan peningkatan kualitas dan penyelesaian masalah
  13. Kasie Uji Saring IMLTD
  14. Mengamankan darah dari infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah melalui pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter penyakit Tugas dan tanggung jawab :

    1. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah meliputi kondisi sampel dan kelengkapan dokumentasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
    2. Melakukan pemeriksaan terhadap 4 (empat) parameter IMLTD yaitu Hepatitis-B, Hepatitis-C, HIV dan Sifilis.
    3. Bekerja sama dengan bagian Laboratorium Penyimpanan Darah untuk menyeleksi dan mencekal darah yang terindikasi reaktif.
    4. Bekerja sama dengan bagian P2DDS sub pengolahan data donor darah untuk penyediaan data dengan indikasi reaktif terhadap empat parameter IMLTD dan data rujukan darah dengan indikasi reaktif terhadap HIV.
    5. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah kembali dari RS dengan indikasi reaktif.
    6. Bekerja sama dengan bagian kesekretariatan untuk penanganan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal mengenai hasil-hasil pemeriksaan dengan tetap mengacu kepada aturan baku tentang tata cara penyampaian informasi terkait hasil pemeriksaan laboratorium
    7. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
  15. Kasie Distribusi Karantina dan KGD
  16. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, perawatan, pencekalan dan pendistribusian darah. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Menerima dan memeriksa kelengkapan penyerahan darah dan sampel darah.
    2. Sebagai tempat karantina terhadap darah yang belum melalui pemeriksaan golongan darah lanjutan dan uji saring IMLTD.
    3. Melakukan pemeriksaan golongan darah lanjutan.
    4. Bekerja sama dengan laboratorium uji saring IMLTD untuk menyeleksi darah yang terindikasi 4 (empat) parameter IMLTD.
    5. Melakukan distribusi darah yang telah lolos seleksi ke bagian laboratorium Pasien Service.
    6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan di laboratorium penyimpanan darah
  17. Kasie Pengolahaan Komponen Darah
  18. Melakukan pemisahan darah dari darah lengkap menjadi komponen-komponen darah yang lebih spesifik untuk kebutuhan transfusi. Tugas dan tanggung jawab :

    1. Melakukan kegiatan pemisahan komponen darah sehingga didapatkan komponen darah yang lebih spesifik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.
    2. Menyerahkan komponen darah hasil produksi ke bagian Laboratorium Penyimpanan Darah.
    3. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
  19. Kasie Permintaan Darah
  20. Melakukan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan darah ke Rumah Sakit atau Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Tugas dan tanggung jawab :

    1. Mengatur stock darah yang masuk ke Laboratorium Permintaan Darah
    2. Melayani permintaan darah baik dari RS maupun BDRS.
    3. Melakukan proses-proses yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan darah
    4. Menerima darah kembali dengan indikasi reaktif atau mendekati kadaluarsa dari Bank Darah Rumah Sakit dan mengkoordinasikannya dengan bagian terkait.
    5. Berkoordinasi dengan pihak RS/BDRS mengenai hal-hal yang menyangkut pelayanan darah.
    6. Membuat dokumentasi terhadap seluruh kegiatan berdasarkan catatan dan laporan kegiatan harian.
  21. Bidang Mutu
  22. Membantu tugas manajemen kualitas untuk memastikan berjalannya prosedur dan metode yang telah didesign, melalui tool Quality Control sehingga tercapainya tiga output utama berupa pengambilan keputusan untuk menentukan batasan-batasan kualitas produk yang dapat diterima, melakukan percobaan dan pengerjaan ulang terhadap sebuah proses dan perbaikan prosedur yang sedang berjalan. Tugas dan tanggug jawab :

    1. Membuat program kerja untuk bagian Quality Control/Assurance
    2. Membuat perencanaan dan pengajuan kebutuhan logistik untuk kegiatan Quality Control/Assurance
    3. Melaksanakan analisis terhadap proses teknis melalui kegiatan pengecekan (Inspecting), percobaan (Testing) dan pemisahan hasil (Grading)
    4. Membuat statistical sampling sebagai bahan analisis.
    5. Membuat quality control chart sebagai hasil analisis.
    6. Membuat bencmarking peningkatan kualitas sebagai input untuk Kabag. Manajemen Kualitas dan Kabag Pelayanan.
    7. Mendorong berjalannya peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
    8. Bekerja sama dengan Kabag. Manajemen Kualitas melakukan perubahan prosedur dan metode untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
    9. Membuat pelaporan berkala bulanan, triwulanan dan tahunan.
  23. Kabid Administrasi
  24. Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di lingkungan Kantor Pusat.

    1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
    2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai.
    3. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
    4. Penyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
    5. Mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan(Diklat).
    6. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
    7. Mengevaluasi Hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai yang telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
    8. Menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
    9. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
    10. Menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja / perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
    11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
    12. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Fasilitas yang terdapat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Gedung Unit Transfusi Darah.
  2. Gambar 3.2 : Gedung Unit Transfusi Darah

    Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang milik sendiri, bukan lagi gedung pemerintah daerah, gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 2015 oleh bupati Tangerang yaitu Bpk. Zaki Ismet Iskandar, gedung Unit Transfusi Darah seluas 1060 H.

  3. Laboratorium Pengolahan Komponen Darah.
    Gambar 3.3 : Laboratorium Pengolahan Komponen Darah

    Laboratorium Pengolahan komponen darah merupakan ruang pengolahan komponen darah yang telah diambil di olah kembali untuk mengambil komonen darah sepert pack red cel.

  4. Laboratorium IMLTD.
  5. Gambar 3.4 : Laboratorium IMLTD

    Ruang IMLTD merupakan ruang Inseidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah. Diruang ini merupakan pengecekan 4 parameter diantaranya Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis dari pengambilan sample darah pendonor.

  6. Ruang Pengambilan Darah.
  7. Gambar 3.5 : Ruang Pengambilan Darah

    Ruang pengambilan darah adalah ruang dimana pendonor melakukan pengambilan darah atau disebut donor darah, Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang meiliki 4 Bet tempat tidur yang nyaman, dilengkapi dengan Tv 32in agar pendonor merasakan rileks pada saat pengambilan.

  8. Ruang Service Donor.
  9. Gambar 3.6 : Ruang Service Donor

    Ruang service donor merupakan ruang untuk pendonor beriistirahat setelah melakukan pengambilan darah, Unit Transfusi Darah memberikan konsumsi sebagai ucapan terimakasih kepada penodonor, yang telah menyumbangkan darahnya.

  10. Tempat Penyimpanan Darah
  11. Gambar 3.7 : Tempat penyimpanan Darah

    Gambar diatas merupakan alat penyimpanan darah atau disebut dengan blood bank dengan suhu tertentu. Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang memiliki 6 Blood Bank, sebagai penunjang penyimpanan bank darah.

  12. Mobil Unit
  13. Gambar 3.8 : Tranportasi Mobil Unit

    Mobil Unit Merupakan mobil operasional yang digunakan untuk transportasi setiap hari pada saat kegiatan pengambilan darah diluar, mobil unit yang dimiliki oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang terdapat 3 mobil, 2 mobil minibus dan 1 bus.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa prosedur sistem yang berjalan pada saat ini, kebanyakan pada sistem pelayananan yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi yang menggunakannya Microsoft Excel sebagai pencatatan buku. Pada prosedur sistem yang berjalan ada beberapa prosedur dalam pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun prosedur nya yaitu : Pengajuan Kegiatan Donor Darah, dan Pengajuan Piagam Penghargaan.

  1. Prosedur Pengajuan Kegiatan Donor Darah.
  2. Dalam prosedur pengajuan kegiatan donor darah ada beberpa persyaratan yang harus dilalui yaitu sebagai berikut :

    1. Calon pendonor (instansi, pemerintahan, organisasi) mengajukan kegiatan melalui via telepon, email, surat atau datang langsung ke Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    2. Admin penerima jadwal akan melihat jadwal kegiatan donor darah, dan mengecek tanggal yang diminta oleh calon pendonor masih tersedia atau sudah terisi, jika masih tersedia maka akan diinputkan tanggal permintaan jadwal kegiatan donor darah tersebut, dengan menulis nama kelompok donor yang mengajukan tersebut, apabila jadwal kegiatan telah terisi (full) maka petugas/admin akan merekomendasikan tanggal lain untuk kegiatan donor.
    3. Selanjutnya, admin akan memberikan syarat-syarat pengajuan kegiatan donor darah kepada calon pendonor. Syarat-syarat tersebut berisikan, calon pendonor harus berjumlah minimun 75 Orang, karena dari 75 Orang tersebut tidak semua akan lolos mendonorkan darahnya dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilewati.
    4. Admin melakukan konfirmasi ulang kembali untuk memastikan kegiatan donor darah telah siap atau belum, jika telah siap lanjut pada tahap berikutnya.
    5. Petugas dan staff penunjang teknis pengambilan darah melakukan pelaksanaan kegiatan pengambilan darah di tempat calon donor.
    6. Tahap selanjutnya yaitu laporan kegiatan Mobil Unit yang dibuat oleh petugas/admin kepada calon pendonor, berisikan tentang jumlah pendapatan kantong darah yang berhasil dan pendonor yang gagal melakukan tes kesehatan.
    7. Tahap terakhir merupakan laporan dari kegiatan donor darah selama 1 bulan yang dibuat oleh admin kepada kordinator pelayanan.
  3. Prosedur Piagam Penghargaan
  4. Pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela akan mendapatkan penghargaan (Award) dari Unit Tansfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Adapun proses pengajuan Piagam Penghargaan sebagai berikut :

    1. Proses pertama yang akan dilalui yaitu pendonor yang telah mendonorkan lebih dari 10, 25, 50, 75, dan 100 mengajukan piagam ke Admin pelayanan atau administrasi umum yang ada di Unit Transfusi Darah.
    2. Tahap ke dua, Admin akan mengecek data pendonor dengan melihat riwayat donor darah, jika sesuai dengan data yang ada di komputer.
    3. Selanjutnya pendonor melakukan pengisian formulir pengajuan piagam penghargaan yang akan di serahkan kepada petugas.
    4. Jika piagam yang diajukan, piagam ke 25, 50, 75, dan 100, maka Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengajukan piagam sesuai dengan jenis piagam ke berapa. Adapun untuk Piagam Penghargaan yang ke 25 akan di tanda tangani oleh Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang atas nama Bpk Drs H. Soma Atdmaja. Selanjutnya untuk Piagam Penghargaan ke 50 akan di tanda tangani oleh Ketua PMI propinsi Banten yaitu Ratu Tatu Chasanah piagam yang ke 75 akan di tanda tangani oleh Bpk Drs H. Muhammad Jusuf Kalla. Selaku ketua umum pusat Palang Merah Indonesia. Dan yang terakhir yaitu piagam penghargaan ke 100 yang akan ditanda tangani oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bpk Drs H. Joko Widodo
    5. Adapun untuk piagam ke 10 yang mencetak adalah Unit Transfusi Darah Kabupaten Tangerang di tanda tangani oleh direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang atas nama dr. Kusmoro Yudho sp. THT
    6. Tahap selanjutnya petugas akan memberikan sertifikat penghargaan kepada pendonor, setiap pengambilan penghargaan pendonor akan melakukan tanda tangan sebagai bukti bahwa penghargaan telah diterima.
    7. Admin membuat laporan penerimaan penghargaan dalam satu bulan sekali yang akan diserahkan kepada koordinator pelayanan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek

    Usecase Diagram Yang Berjalan

    Diagram Usecase yang berjalan pada sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 3.9 : Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah

      Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengajuan kegiatan donor darah pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. 7 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Calon donor yang berisikan (Perusahaan, Instansi dan Organisasi), admin , tim mobil unit, dan kordinator pelayanan.
      3. 15 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Pengajuan kegiatan, email, surat, telepon, datang langsung, cek jadwal donor darah, jadwal kosong, jadwal penuh, saran tanggal lain, input jadwal, syarat-syarat, konfirmasi ulang, konfirmasi ulang, pelaksanaan kegiatan, laporan kegiatan, laporan bulanan.
      4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, adapun extends yang pertama yaitu pengajuan kegiatan dengan pilihannya terdiri dari (email, surat, telepon, dan datang langsung). Kedua yaitu Extends cek jadwal kegiatan dengan pilihan (Jadwal penuh, jadwal kosong, saran tanggal lain ).
      5. 2 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.
    3. Usecase Diagram Piagam Penghargaan
    4. Gambar 3.10 : Usecase Diagram Piagam Penghargaan

      Berdasarkan gambar Usecase Diagram Piagam Penghargaan yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 Sistem yang mencakup pengajuan piagam penghargaan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pendonor, admin atau petugas, kordinator pelayanan.
      3. 23 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Isi formulir pengajuan piagam, riwayat donor, donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, input piagam, informasi awal, penyetujuan piagam, piagam 10, ditektur UTD kab. Tangerang, piagam 25, ketua PMI Kab Tangerang, piagam 50, ketua PMI banten, piagam 75, ketua PMI Pusat, piagam 100, Presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, laporan penerimaan piagam.
      4. 2 Extends yang merupakan pilihan dari usecase, untuk extends pertama yaitu riwayat donor adapun pilihannya terdiri dari (donor ke 10, donor ke 25, donor ke 50, donor ke 75, donor ke 100). Dan yang kedua yaitu extends untuk penyetujuan piagam pilihannya antara lain ( piagam 10, piagam 25, piagam 50 Piagam 75, dan Piagam 100 )
      5. 5 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

    Activity DIagram Yang Berjalan

    Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini

    1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 3.11 : Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 4 swinline yaitu calon donor, Admin, tim mobil unit, dan Kordinator
      3. 19 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      5. 3 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      6. 2 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Piagam Penghargaan
    4. Gambar 3.12 : Activity Diagram piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
      3. 25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
      5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Berjalan

    Diagram sekuen merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. Sequence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 3.13 : Sequence Diagram pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

      1. 5 Life Line antarmuka yaitu form pengajuan kegiatan, jadwal kegiatan, syarat-syarat, tempat kegiatan, dan laporan kegiatan
      2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya calon donor, Admin, tim Mobil Unit, dan Kordinator.
      3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya datang langsung ke kantor, menelepon ke kantor, mengirimkan surat, mengirimkan email ke UTD, menerima pengajuan, mengecek jadwal, jadwal kosong, menginput jadwal kegiatan, jadwal penuh, saran tanggal lain, memberi syara-syarat kegiatan, menerima syarat-syarat kegiatan, melakukan survei tempat, tempat sesuai, tempat tidak sesuai, saran tempat lain, pelaksanakan kegiatan, membuat laporan kegiatan Mobil Unit, menerima laporan kegiatan, membuat laporan bulanan, menerima laporan bulanan.
    3. Sequence Diagram Piagam Penghargaan
    4. Gambar 3.14 : Sequence Diagram pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

      1. 10 Life Line antarmuka yaitu formulir pengajuan, riwayat donor, piagam, informasi, piagam 10, piagam 25,piagam 50, piagam 75, piagam 100, laporan piagam.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pendonor, Admin, dan Kordinator.
      3. 19 Message yang biasa dilakukan aktor ialah diantaranya penodonor melakukan pengajuan piagam, cek riwayat donor, donor yang ke 10, donor yang ke 25, donor yang ke 50, donor yang ke75, donor yang ke100, input piagam penghargaan, memberikan informasi awal, menerima informasi, penyetujuan piagam 10 kepada direktur Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam 25 kepada Ketua PMI Kabupaten Tangerang, penyetujuan piagam kepada ketua PMI provinsi Banten, penyetujuan piagam ke 75 kepada ketua PMI Pusat, penyetujuan piagam presiden RI 1, pembuatan piagam, pemberian piagam, membuat laporan penerimaan piagam.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat dari permasalahan yang di ambil oleh peneliti, bahwa hal yang dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan permasalahan yang diambil mengenai tentang :

    1. Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Piagam Penghargaan
    3. Stok Darah

    Metode Analisa value Chain

    Metode analisa sistem peneliti menggunakan metode Value Chain. Rantai nilai merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan menjadi sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Value Chain dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas yang ada dalam rantai pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam aktifitas pelayanan.

    Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).

    Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

    Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk menidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

    1. Aktivitas Primer (Primary Activities) Aktivitas ini berkaitan dengan pelayanan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti pengajuan Piagam Penghargaan, Pengajuan Kegiatan Donor Darah, Pengajuan Sosialisasi Donor Darah, Permintaan Darah, Pengambilan Darah, serta service donor yang lainnya.
    2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu
    Gambar 3.15 : Analisa Value Chain Pelayanan
    1. Primary Activities, (line functions)
    2. Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

      1. Inbound Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir pendaftaran pendonor untuk melakukan kegiatan donor darah, formulir pengajuan piagam penghargaan, dan formulir permintaan darah
      2. Operation Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi Proses penjadwalan, Proses pengecekan keserasian darah, Proses pembuatan piagam,
      3. Outbound Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan kegiatan Mobil Unit, laporan penerimaan Piagam Penghargaan, laporan pengeluaran darah.
      4. Sales And Marketing Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Unit Transfusi Darah, pendistribusian darah, dan melakukan sosialisasi donor darah kepada masyarakat atau lingkungan luar dari perusahaan.
      5. Service Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan petugas kepada pendonor, pelayanan permintaan darah, pelayanaan pemeriksaan hasil cek darah. Jika pelayanan tidak memuaskan, pendonor dapat melakukan complain kepada bagian pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    3. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)
    4. Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :

      1. Firm Infrastucture Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer. - Sekretaris - Administrasi Pelayanan - Keuangan - Logistik - Laboratorium - Teknis Pengambilan Darah (Aftap)
      2. Human Resources Management Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain : - Calon Pendonor - Customers Service - Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
      3. Research, Technology and System Development - Software Engineering Donor Darah, merupakan aplikasi dalam manajemen yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang - Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk sekretariat, Corel Draw sebagai design pembuatan piagam Penghargaan
      4. Procurement Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit. - Kasir - Purchasing - Supply Chain

    Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

    Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

    1. Tindakan pelatihan setiap karyawan mengenai bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.
    2. Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar timbulnya kerja sama yang baik.
    3. Meningkatkannya sistem yang ada menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pelayanan melalui suatu sistem berbasis web.

    Metode PIECES

    Metode PIECES dilakukan untuk menilai sistem pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economi, Control, Efficiency, dan Service,

    1. Performance
    2. Analisis Performance atau kinerja sistem merupakan kemampuan yang dimiliki oleh sistem lama untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sesuai dengan sasaran. Kinerja sistem dapat diukur dari hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pendonor. Kinerja sistem lama dapat dilihat dari respons time mengalami kendala. Pada saat pengajuan pelayanan, petugas tidak selalu rile time. Karena petugas pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sering keluar dinas.

    3. Information
    4. Informasi merupakan hal penting dalam proses pelayanan, apabila kemampuan sistem dalam memberikan informasi bagus maka customer yang terlibat akan mendapat informasi yang akurat, tepat waktu serta sesuai dengan harapan. Informasi yang berjalan masih face to face dan menggunakan catatan, sehingga mengakibatkan miss comunication antara Pendonor dan petugas.

    5. Economy
    6. Analisis economy merupakan pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Informasi yang dihasilkan sebaiknya bersifat paperless atau meminimalkan penggunaan kertas untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Pelayanan yang berjalan masih menggunakannya formulir untuk setiap pengajuan pelayanan. Penggunaan berkas ini memungkinkan biaya operasional lebih tinggi, sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembuatan laporannya. Harapannya dengan sistem baru yang diusulkan dapat menghemat ekonomi perusahaan

    7. Control
    8. Analisis kontrol digunakan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan pada kemudahan dan ketelitian data yang diproses. Pada proses ini lebih dikeutamakan pengajuan pelayanan pendonor kepada PMI. Pada sistem yang berjalan selama ini terdapat permasalahaan yaitu kerangkapan data dari pengajuan-pengajuan pelayanan, seperti pengajuan piagam penghargaan yang mengakibatkan terjadinya pencetakan piagam berulang.

    9. Effisiency
    10. Analisis Efisien berhubungan dengan bagaimana sistem dapat digunakan secara optimal. Sistem yang lama masih menggunakan form-form untuk setiap pengajuan pelayanan, sehingga kurang efisien apabila dibutuhkannya suatu laporan pengajuan pelayanan tersebut. selain itu beresiko data pengajuan tersebut hilang

    11. Service
    12. Analisis pelayanan ditunjukan dengan kualitas pelayanan pada sistem yang memproses informasi tersebut. masalah didalam sistem yang berjalan yaitu terjadinya miss communication antara pendonor dengan petugas mengenai pelayanan yang ada. Seperti pendonor telah mengajukan pelayanan pencetakan piagam, tetapi petugas lupa bahwa pendonor telah melakukan pengajuan pelayanan.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Intel Core i 3
    2. Monitor  : LED
    3. Mouse  : Wirelles
    4. RAM  : 2 GB
    5. Harddisk : 250 GB
    6. Printer  : Epson L805

    Spesifikasi Software

    1. Microsoft Office 2010
    2. Corel Draw X5
    3. Google Chrome dan Mozilla Firefox.

    Hak Akses (Brainware)

    1. Calon Pendonor yang merupakan dari instansi, organisasi ataupun perusahaan.
    2. Pendonor yang melakukan pelayanan.
    3. Admin Unit Transfusi Darah yang berwenang.
    4. Kordinator pelayanan yang memastikan hasil dari pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, permasalahaan yang timbul pada sistem yang berjalan saat ini yaitu :

    1. Sistem yang berjalan masih menggunakannya sistem semi komputerisasi, seperti halnya pengajuan-pengajuan pelayanan, yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    2. Sering terjadi kerangkapan data pada saat pengajuan pelayanan.
    3. Terjadinya miss communication antar pendonor dengan petugas atau pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang mengenai tentang jadwal kegiatan donor darah, piagam penghargaan dan lainnya.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

    1. Membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan berbasis Web dan Mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada pelayanan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    2. Aplikasi yang dibuat harus menganut semua pelayanan yang ada, seperti pengajuan kegiatan donor darah, pengajuan piagam penghargaan, serta informasi mengenai pelayanan yang ada di Unit transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    3. Sistem yang dibuat harus mempunyai database yang dapat menyimpan data-data pendonor dengan baik, serta keamanan datannya, karena pengamanan database sangatlah penting.
    4. Sistem aplikasi yang dibuat bersifat Open Source dengan kata lain gratis untuk semua kalangan dapat memakai sistem pelayanan tersebut seperti pimpinan, pegawai, serta para pendonor.
    5. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut, dengan kata lain sistem tersebut harus mempunyai batasan pengguna untuk melakukan aktifitas yang ada di sistem tersebut. Hak akses yang dibutuhkan minimal 3 yaitu pendonor, administrator dan kordinator.
    6. Selalu meningkatkan pelayanan kepada para pendonor mengenai tentang hal-hal informasi baru yang harus di update pada sistem yang berbasis website dan Mobile apps. Pelayanan informasi tersebut dapat dilakukan melalui web serta dengan bersosialisasi kepada pendonor ataupun masyarakat sekitar agar terciptanya kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.
    7. Laporan yang disusun oleh petugas hendaknya telah terintegrasi dengan sistem berbasis web supaya dapat di akses di berbagai perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat. Laporan tersebut dapat diberikan kepada pimpinan agar dapat mengetahui kondisi pelayanan yang ada. Adapun format yang harus ada di sistem tersebut dapat mengexport ke excel maupun pdf.

    User Requirement

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kordinator P2DDS mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    1.

    Menampilkan logo pada halaman utama

    2.

    Menampilkan slide tentang kegiatan Unit Transfusi Darah pada dashboard

    3.

    Menampilkan tentang Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    4.

    Terdapat sejarah Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    5.

    Terdapat visi misi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    6.

    Terdapat pelayanan apa saja di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

    7.

    Menampilkan menu utama

    8.

    Terdapat menu register pada layar utama

    9.

    Menampilkan informasi stok darah pada layar dashboard

    10.

    Menampilkan peresentase darah pada layar dashboard

    11.

    Menampilkan Menu FAQ pada layar dashboard

    12.

    Menampilkan menu feedback pada layar dashboard

    13.

    Menampilkan menu term and condition pada layar dashboard

    14.

    Menampilkan galeri foto dari Unit Transfusi Darah pada layar dashboard

    15.

    Menampilkan kalender di layar dashboard

    16.

    Menampilkan waktu, tanggal, hari

    17.

    Menampilkan menu media sosial pada layar utama

    18.

    Menampilkan lokasi Unit Transfusi Darah menggunakan Google Map

    19.

    Terdapat Menu Login untuk Admin, Pimpinan, dan Pendonor,

    20.

    Terdapat fasilitas upload foto, profile pendonor di menu register

    21.

    Menampilkan verifikasi registrasi

    22.

    Terdapat menu logout untuk admin, pimpinan, dan pendonor

    23.

    Menampilkan kata sambutan selamat datang di website pelayanan unit transfusi darah

    24.

    Menampilkan dashboard setalah login sistem

    25.

    Menampilkan fasilitas view profile pribadi halaman pendonor

    26.

    Menampilkan status penerimaan atau penolakan pengajuan di menu profile pribadi pendonor

    27.

    Menampilkan list of participant setelah login admin dan pimpinan.

    28.

    Terdapat menu informasi

    29.

    Terdapat submenu cara permintaan darah pada menu informasi

    30.

    Terdapat informasi mengapa darah itu bayar ? di menu Informasi

    31.

    Terdapat menu kegiatan donor darah

    32.

    Terdapat submenu jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

    33.

    Menampilkan informasi jadwal kegiatan pada menu jadwal kegiatan

    34.

    Menampilkan icon download untuk jadwal kegiatan donor darah

    35.

    Terdapat submenu pengajuan jadwal kegiatan pada menu kegiatan donor darah

    36.

    Menampilkan form pengisian pengajuan kegiatan donor darah pada menu pengajuan jadwal kegiatan

    37.

    Menampilkan verifikasi pengajuan kegiatan

    38.

    Mengirim pengajuan kegiatan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

    39.

    Menampilkan syarat pengajuan kegiatan donor darah pada menu kegiatan donor

    40.

    Menampilkan icon download untuk syarat pengajuan kegiatan donor darah

    41.

    Terdapat menu data piagam penghargaan

    42.

    Terdapat submenu pengajuan piagam penghargaan pada menu data piagam

    43.

    Menampilkan form pengisian pengajuan piagam penghargaan pada menu pengajuan piagam penghargaan

    44.

    Menampilkan verifikasi pengajuan piagam penghargaan

    45.

    Mengirim pengajuan piagam penghargaan kepada email unit transfusi darah secara otomatis

    46.

    Terdapat Menu Stok Darah

    47.

    Terdapat submenu input stok darah pada menu stok darah

    48.

    Terdapat submenu data stok darah pada menu stok darah

    49.

    Terdapat menu Data Master

    50.

    Terdapat Submenu data pendonor pada menu data master

    51.

    Terdapat submenu data kelompok donor pada menu data master

    52.

    Terdapat submenu data pengajuan kegiatan pada menu data master

    53.

    Terdapat submenu pengajuan piagam pada menu data master

    54.

    Terdapat submenu data hasil kegiatan pada menu data master

    55.

    Terdapat submenu data user pada menu data master

    56.

    Terdapat menu Laporan

    57.

    Terdapat submenu laporan piagam penghargaan pada menu laporan

    58.

    Terdapat submenu laporan kegiatan donor darah pada menu laporan

    59.

    Terdapat submenu laporan stokdarah pada menu laporan

    60.

    Terdapat menu Profile

    61.

    Terdapat submenu profile pada menu profile

    62.

    Terdapat submenu pengajuan anda pada menu profile

    Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di bidang pelayanan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya pelaksanaan pengajuan pelayanan yang berjalan saat ini, dimana pendonor yang sebelumnya harus mengajukan pelayanan bertatap muka, maka dengan sistem usulan ini pendonor dapat mengajukan pelayanan menggunakan aplikasi donorKU secara cepat dan efektif.

Adanya usulan sistem dibutuhkannya metode untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru peneliti menggunakan UML sebagai penggambaran Usecase Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pendonor
  2. Pendonor dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

    1. Pendonor dapat melakukan login
    2. Pendonor dapat melakukan registrrasi
    3. Manampilkan menu utama sebelum memasuki dashboard aplikasi
    4. Menampilkan menu dashbord untuk pendonor
    5. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah dan profile pendonor
    6. Dapat melakukan pengajuan pelayanan kegiatan donor darah, dan pengajuan piagam penghargaan
    7. Pendonor dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data.
    8. Pendonor dapat mendownload jadwal kegiatan donor darah, syarat pengajuan kegiatan donor darah, syarat pengajuan piagam penghargaan, data piagam yang telah dicetak.
    9. Dapat melakukan logout
  3. Admin P2DDS
  4. Admin P2DDS dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain

    1. Admin dapat melakukan login
    2. Admin dapat melakukan penambahan user baru
    3. Manampilkan menu utama.
    4. Menampilkan menu dashboard untuk Admin
    5. Menampilkan seluruh menu yang ada di aplikasi, yaitu menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, data master, laporan dan profile admin.
    6. Dapat mencetak laporan-laporan yang ada di Aplikasi tersebut.
    7. Admin dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
    8. Admin dapat melakukan import data dari excel ke database.
    9. Dapat melakukan logout
  5. Kordinator
  6. Kordinator pelayanan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

    1. Kordinator dapat melakukan login
    2. Manampilkan menu utama
    3. Menampilkan menu dashboard untuk kordinator
    4. Menampilkan menu informasi, kegiatan donor darah, piagam penghargaan, stok darah, laporan, dan profile kordinator
    5. Dapat melakukan logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pelayanan donor darah berbasiskan online adalah sebagai berikut :
  1. Usecase Diagram Sistem donorKU
  2. Gambar 4.1 : Usecase diagram sistem donorKU

    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan : Sistem donorku terbagi menjadi 3 Level yaitu : Pendonor, Admin dan Kordinator

    1. Pendonor :

    Diagram usecase diatas menunjukan pendonor sebagai aktor yang mengajukan pelayanan-pelayanan didalam sistem tersebut seperti pengajuan piagam penghargaaan, dan pengajuan kegiatan donor darah. Aktor pendonor diatas tidak dapat mengakses halaman admin yang berwarna merah.

    1. Admin :

    Dalam diagram usecase diatas bahwa admin adalah aktor yang bertugas untuk melakukan pengolahan data proses pengajuan pelayanan yang menyangkut tentang pengajuan piagam dan pengajuan kegiatan donor darah. Dari mulai inputan pelayanan, proses pelayanan sampai dengan laporan pelayanan tersebut.

    1. Kordinator :

    Diagram usecase diatas menunjukan untuk aktor kordinator sebagai pengawasan laporan yang berjalan pada sistem tersebut. kordinator tidak diberikan akses untuk inputan dan proses, karena tugas tersebut hanya diberikan kepada admin.

  3. Usecase Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
  4. Gambar 4.2 : Usecase diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

    Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

    Pendonor melakukan pengajuan kegiatan donor darah melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login, setelah login sistem akan menampilkan hak ases dashboard pendonor, kemudian pendonor memilih menu kegiatan donor darah dan memilih submenu pengajuan kegiatan donor darah, selanjutnya mengisi e-form dengan benar, ada beberapa isian yang harus diperhatikan seperti pada saat tanggal pengajuan kegiatan, karena sebelum mengajukan jadwal, pendonor terebih dahulu melihat jadwal kegiatan yang telah terisi sebelumnya. Setelah terisi semua, klik tombol kirim dan pengajuan tersebut tersimpan dalam sistem donorku, selanjutnya admin akan mengecek jadwal kegiatan, jika kosong maka akan di inputkan kepada jadwal kegiatan, kemudian admin mengkonfirmasi jadwal donor darah. Setalah selesai kegiatan donor darah, admin akan membuat laporan kegiatan donor darah yang telah dilakukan, laporan tersebut berisikan jumlah hasil pengambilan darah.

  5. Usecase Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
  6. Gambar 4.3 : Usecase diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan : Pendonor melakukan pengajuan piagam penghargaan melalui aplikasi donorKU, yang pertama dilakukan yaitu login kemudian pendonor memilih menu piagam penghargaan dan memilih submenu pengajuan piagam penghargaan, kemudian isi e-form dengan benar jika telah selesai klik kirim, tahap berikutnya admin akan melakukan pengecekan history donor pada sistem SIMDONDAR (Sistem Manajemen Donor Darah). Jika telah dicek history donor tersebut maka admin akan menginput piagam penghargaan yang telah dicetak dan melakukan pembuatan laporan pengambilan piagam penghargaan selama 1 bulan. </ol>

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

    1. Activity Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 4.4 : Activity Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar Activity Diagram pengajuan kegiatan donor darah saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu Pendonor, Admin, dan Kordinator
      3. 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      5. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      6. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
    3. Activity Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    4. Gambar 4.5 : Activity Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan piagam penghargaan saat ini terdapat :

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. Terdapat 3 swinline yaitu pendonor dan Admin, dan Kordinator
      3. 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action sebelumnya
      5. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
      6. 1 Package system yang merupakan bukan dari dalam sistem (sistem luar)
      7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

    1. equence Diagram Pengajuan Kegiatan Donor Darah
    2. Gambar 4.6 : Sequence Diagram usulan pengajuan kegiatan donor darah

      Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

      1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
      2. 11 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 16 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi
    3. Sequence Diagram Pengajuan Piagam Penghargaan
    4. Gambar 4.7 : Sequence Diagram usulan pengajuan piagam penghargaan

      Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram usulan pengolahan data pegawai diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diats terdiri dari:

      1. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendonor, Admin dan Kordinator
      2. 12 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 17 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1
    Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
    No.
    Sistem Berjalan
    Sistem Usulan
    1.

    Setiap melakukan pelayanan pendonor ataupun calon pendonor harus melakukan pengisian form secara manual, serta harus datang ke kantor UTD PMI Kabupaten Tangerang

    Adanya aplikasi donorKU.id menjadikan pelayanan lebih mudah karena dapat diakses oleh publik, sehingga pendonor dapat melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet.

    2.

    Keamanan data tidak terjamin karena disimpan dalam bentuk kertas, baik dari kerusakan fisik dan juga ancaman dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

    Keamanan data lebih terjamin karena data tersimpan didalam database yang berada didalam komputer, dan juga tidak mudah mengakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.

    3.

    Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan masih terjadinya kerangkapan data

    Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, data yang dihasilkan secara otomatisasi.

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Adapun untuk class diagram aplikasi donorku adalah sebagai berikut :

    Gambar 4.8 Gambar Class Diagram

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya merupakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan, adapun spesifikasi basis data sebagai berikut :

    1. Nama File : hsl_kegiatan
    2. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_hasil

      Panjang record : 32

      Tabel 4.2 Tabel Hasil Kegiatan


    3. Nama File : kelompok_donor
    4. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_kelompok

      Panjang record : 212

      Tabel 4.3 Tabel Kelompok_donor


    5. Nama File : pendonor
    6. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pendonor

      Panjang record : 110


      Tabel 4.4 Tabel Pendonor
    7. Nama File : pengajuan_piagam
    8. Media : cloud computing

      Primary key : pengajuan_no

      Panjang record : 95

      Tabel 4.5 Tabel Pengajuan Piagam
    9. Nama File : piagam_cetak
    10. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pendonor

      Panjang record : 111


      Tabel 4.6 Tabel Piagam Cetak
    11. Nama File : p_kegiatan
    12. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_p_kegiatan

      Panjang record : 78


      Tabel 4.7 Tabel Kegiatan donor darah
    13. Nama File : stok_darah
    14. Media : Cloud Computing

      Primary key : id

      Panjang record : 85


      Tabel 4.8 Tabel Stok Darah
    15. Nama File : users
    16. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_user

      Panjang record : 170

      Tabel 4.9 Tabel User
    17. Nama File : pesan
    18. Media : Cloud Computing

      Primary key : id_pesan

      Panjang record : 170


      Panjang record : 170

      Tabel 4.10 Tabel Pesan

    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem pelayanan sebagai berikut :

    Rancangan Prototype Tampilan awal  :

    Gambar 4.9 : Prototype Tampilan Awal

    Tampilan prototype awal ini merupakan tampilan sebelum masuk kedalam sistem donorKU, disini terdapat informasi sekitar pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Rancangan Prototype Tampilan Login

    Gambar 4.10 : Prototype Tampilan Login

    Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk keda;am sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar.

    Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama

    Gambar 4.11 : Prototype Tampilan dashboard utama

    Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik stok darah, kemudian total user, total pengajuan, piagam cetak serta tombol pelayanan lainnya.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Kegiatan Donor Darah

    Gambar 4.12 : Prototype Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, textarea diatas harus diisi dengan komplate pada saat melakukan pengajuan, jika telah selesai maka klik tombol kirim.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Jadwal Kegiatan Donor Darah

    Gambar 4.13 : Prototype Tampilan Jadwal kegiatan donor darah

    Tampilan prototype jadwal kegiatan donor darah merupakan tampilan yang menampikkan jadwal yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Rancangan Prototype Tampilan Menu Pengajuan Piagam Penghargaan

    Gambar 4.14 : Prototype Tampilan Pengajuan Piagam penghargaan/center>

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan piagam penghargaan bagi pendonor yang telah melakukan donor darah lebih dari 10X, tampilan diatas harus telah terisi dengan lengkap agar dapat diproses oleh admin.

    Rancangan Program

    Tampilan halaman awal

    Tampilan ini merupakan tampilan awal pada saat sebelum memasuki halaman sistem pelayanan donorKU. Dalam tampilan ini terdapat informasi mengenai aplikasi donorKU, dimulai dari about UTD Kabupaten Tangerang, Service, Menu Login dan Contact.

    <center>
    Gambar 4.15 : Tampilan awal

    Tampilan halaman login

    Tampilan login merupakan tampilan yang harus di lalui sebelum masuk kedalam sistem donorKU, ditampilan ini ada textarea yang harus diisi yaitu Username dan Password yang telah terdaftar sebelumnya di aplikasi tersebut, jika username dan password salah, maka belum terdaftar pada sistem.

    Gambar 4.16 : Tampilan halaman Login

    Tampilan halaman register pendonor

    Tampilan registrasi merupakan tampilan untuk mendaftarkan diri untuk dapat masuk kedalam sitem pelayanan aplikasi donorKU, pada tampilan registasi terdapat textarea yang harus diisikan diantaranya Nama , Username, Email, dan Password. Adpun jika username tersebut telah dipakai sebelumnya oleh pendonor lainnya, maka sistem akan memberikan informasi bahwa username telah terpakai, apabila telah terisi dengan lengkap maka klik daftar dan kemuduan masuk kedalam menu Login.

    Gambar 4.17 : Tampilan halaman register Pendonor

    Tampilan halaman dashboard utama Pendonor

    Tampilan dashboard pendonor terdapat jumlah pengajuan kegiatan donor darah, jumlah piagam di cetak serta jumlah stok darah, adpun yang membedakannya adalah menu yang terdapat di pendonor lebih sedikit dibandingkan dengan menu Administrator.

    Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard pendonor

    Tampilan halaman dashboard utama Administrator

    Halaman dashboard admin sama seperti dashboard pendonor, yang membedakan hanyalah menu admin yang lebih lengkap daripada menu pendonor.

    Gambar 4.18 : tampilan halaman dashboard Adminstrator

    Tampilan halaman alur donor darah

    Tampilan alur donor darah ialah tampilan yang menampilkan dokumen pdf alur donor darah yang dapat di download oleh pendonor.

    Gambar 4.20 : Tampilan halaman alur donor darah

    Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan pengajuan kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengajukan kegiatan donor darah, ada textarea yang harus diisi oleh pendonor yang ingin mengajukan kegiatan donor darah, dari mulai nama kelompok kegiatan, alamat kegiatan, tanggal kegiatan, waktu, dan masih banyak lagi, setelah semua terisi dengan lengkap maka form tersebut akan tersimpan dalam database.

    Gambar 4.21 : Tampilan halaman pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan halaman konfirmasi pengajuan kegiatan donor darah level Administrator

    Tampilan konfirmasi kegiatan donor darah merupakan tampilan untuk mengkonfirmasi pendonor yang telah melakukan pengajuan kegiatan donor darah pada sistem donorKU. Dalam konfirmasi ini terdapat 5 pilihan yaitu Pengajuan, Proses, Diterima, Ditolak, dan Saran tanggal lain yang akan di kirimkan pada pengajuan pendonor.


    Gambar 4.22 : Tampilan halaman konfirmasi kegiatan donor darah

    Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

    Halaman jadwal kegiatan donor darah merupakan halaman jadwal kegiatan yang telah fix akan di laksanakan, pada tampilan ini terdapat informasi mengenai jadwalkegiatan mulai dari nama kelompok kegiatan, alamat, serta waktu yang kegiatan tersebut.

    Gambar 4.23 : Tampilan halaman jadwal kegiatan donor darah

    Tampilan halaman pengajuan kegiatan saya

    Halaman ini merupakan halaman pengajuan yang telah dilakukan sebelumnya, halaman ini dapat melihat status pengajuan pendonor, status ini hanya dapat dirubah oleh administrator.

    Gambar 4.24 : Tampilan halaman Pengajuan kegiatan saya

    Tampilan Halaman Input Hasil Kegiatan

    Halaman input kegiatan merupakan halaman untuk menginput data hasil dari kegiatan donor darah yang telah berlangsung di luar kantor Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

    Gambar 4.25 : Tampilan halaman input hasil kegiatan

    Tampilan Halaman Data Hasil Kegiatan

    Halaman data hasil kegiatan merupakan tabel data dari hasil kegiatan yang berlangsung dalam dinas luar di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangeramg.

    Gambar 4.26 : Tampilan halaman data hasil kegiatan

    Tampilan halaman pengajuan Piagam penghargaan

    Halaman ini merupakan halaman pengajuan piagam penghargaan, didalamnya terdapat textarea yang harus di isi oleh pendonor jika ingin mengajukan piagam penghargaan, didalamnya terdapat pilihan untuk jenis piagam yang akan diajukan seperti piagam penghargaan 10, 25, 50, 75 dan 100. Jika telah terisi dengan lengkap maka pengajuan ini akan secara otomatis tersimpan di database dan terdapat di pengajuan piagam anda.

    Gambar 4.27 : Tampilan halaman Pengajuan piagam penghargaan

    Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

    Halaman ini merupakan data pengajuan piagam penghargaan yang telah dilakukan oleh pendonor, halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan hanya administrator yang dapat mengedit data atupun dellete data.

    Gambar 4.28 : Tampilan halaman data pengajuan piagam penghargaan

    Tampilan halaman pengajuan piagam saya

    Halaman pengajuan piagam penghargaan saya merupakan halaman yang menampilkan data pengajuan penghargaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh pendonor, pendonor dapat melihat status pengajuan tersebut di halaman ini.

    Gambar 4.29 : Tampilan halaman pengajuan piagam penghargaan saya

    Tampilan halaman stok darah

    Halaman ini merupakan tampilan untuk menampilkan data stok donor yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Data stok darah ini hanya dapat di input oleh admin pada aplikasi donorKU.

    Gambar 4.30 : Tampilan halaman stok darah

    Tampilan halaman tambah user untuk level administrator

    Halaman tambah user ini merupakan halaman untuk menambahkan user yang hanya dapat di lakukan oleh Administrator, pada halaman ini terdapat textarea yang harus diisi oleh Admin terkait dengan biodata user yang akan di tambahkan, dan terdapat pilihan level yaitu Pendonor, Kordinator dan Administrator.

    Gambar 4.31 : Tampilan halaman tambah user

    Tampilan Halaman Menu Laporan

    Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan ini merupakan hasil dari pengajuan-pengajuan yang telah dilakukan oleh pendonor sehingga menghasilkan laporan pengajuan piagam penghargaan ini, dalam laporan ini terdapat pilihan jenis piagam yang akan dipilih dari piagam 10, 25, 50, 75 dan 100. Laporan ini dapat di download dengan extensi file pdf.

    Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

    Tampilan Halaman Menu View Laporan

    Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

    Gambar 4.33 : Tampilan laporan pengajuan piagam penghargaan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Spesifikasi komputer
      1. Processor : Minimal 2,1 GHz
      2. Monitor : Minimal VGA
      3. RAM : Minimal 1 GB
      4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
      5. Harddisk : 250 GB
    2. Spesifikasi Handphone
      1. CPU : CPU Snapdragon 400
      2. Jaringan : 3G – HSDPA – 4G
      3. RAM : Minimal 1 GB
      4. Sistem Operasi : Android
      5. Layar : minimal 4.7 inci IPS Capacitive, 720 X 1280 pixels

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:

    1. Admin
    2. Kordinator
    3. Pendonor

    Testing

    Black box Testing

    Pengujian yang dilakukan terhadap sistem pelayanan donorKU.id ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut :

    Tabel 4.11 Daftar Pengujian
    1. Login donorKU.id
    2. Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi donorKU.id dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaptar sebelumnya di aplikasi donorKU.id. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login donorKU.id :

      Tabel 4.12 Pengujian login
    3. Registrasi akun Pendonor
    4. Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form registrasi berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya berlaku untuk hak akses pendonor saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.11 Pengujian Registrasi Account Pendonor
    5. Menambah user admin dan kordinator
    6. Pengujian penambahan account administrator dan kordinator ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang telah teriisi dapat disimpan kedalam database dan dapat digunakan sebagai mestinya sesuai dengan hak akses yang diberikan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

      Tabel 4.14 Pengujian penambahan account Administrator dan Kordinator
    7. Tambah data pengajuan kegiatan donor darah dengan mengisi e-form
    8. Pengujian pengajuan kegiatan donor darah memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.15 Pengujian Inputan data pengajuan kegiatan donor darah
    9. Tambah data pengajuan piagam penghargaan dengan mengisi e-form
    10. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.16 Pengujian Input data Pengajuan Piagam penghargaan
    11. Laporan
    12. Pengujian pengajuan Piagam penghargaan memastikan bahwa inputan yang telah diisi oleh pendonor bahwa telah tersimpan didalam database dan dapat menampilkan pengajuan tersebut. pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

      Tabel 4.16 Laporan

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

      Implementasi

      Time Schedule

      Dalam melakukan penelitian ini tentu memerplukan banyak proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

      Tabel 4.7 Schedule

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “donorKU.id sebagai Aplikasi Costumer Relationship Management untuk loyalitas Pendonor Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”

      Tabel 4.18 Estimasi Biaya

      |}

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

      1. Sistem penilaian kinerja yang sedang berjalan pada PT. Asuransi Sinarmas Cabang Cikokol Tangerang dalam pengolahan datanya masih semi komputerisasi (excel) dan belum menggunakan aplikasi program sehingga masih ditemukan kekurangan-kekurangan seperti hilangnya arsip data karyawan , kesalahan menginput data dan lamanya waktu yang dibutuhkan,sehingga data yang dihasilkan belum akurat.
      2. Proses pencatatan yang masih dilakukan secara manual menyebabkan adanya kekurangan atau kesalahan seperti tidak akuratnya data, kehilangan data karena data yang tersimpan kurang tersusun rapih.
      3. Adapun sistem yang peneliti rancang adalah dengan menggunakan Bahasa pemrograman CI ,PHP, CSS, HTML dan MySQL serta database yang digunakan adalah phpmyadmin dengan login menggunakan nik karyawan.

      Rekomendasi

      Untuk dapat menggunakan dan memelihara sistem ini dengan baik, maka peneliti merekomendasikan sebagai berikut :

      1. Melakukan pembelajaran atau latihan kepada bagian yang akan menggunakan system tersebut ,agar mudah dalam pemakaian sehingga dapat menggunakannya secara maksimal dan mendapatkan informasi yang diinginkan.
      2. Perlu dilakukan perawatan dengan cara menjaga koneksi internet agar tetap tersambung, karena jika koneksi internet terputus data yang sudah di input tidak tersimpan.

      Saran

      Adapun beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja sistem yang penelti buat maka disarankan sebagai berikut :

      1. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan hendaknya di catat oleh user yang bersangkutan, hal ini di tunjukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.
      2. Dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile/app namun tetap terkontrol dengan admin dan terintegrasi dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada saat mendesak.


      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN

      UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
      Lampiran A
      A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
      A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
      A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
      A.4. Form Validasi Skripsi
      A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
      A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
      A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
      A.8. Daftar Nilai
      A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
      A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
      A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
      A.13. Sertifikat TOEFL
      A.14. Sertifikat PROSPEK
      A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
      A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
      A.17. Curriculum Vitae (CV)

      Lampiran B :
      B.1. Surat Keterangan Observasi
      B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
      B.3. Surat Tanda Terima Hibah
      B.4. Wawancara Analisa Sistem
      B.5. Wawancara Implementasi
      B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
      B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
      B.8. Katalog Produk Promosi
      B.9. Slide Presentasi
      Lampiran C :
      C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


Contributors

Tiya Puspita