SI1411480855: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.380: Baris 1.380:
  
 
===Tugas dan Tanggung Jawab===
 
===Tugas dan Tanggung Jawab===
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Owner</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menerapkan sistem kualitas;</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Melakukan penelitian/pengembangan dan</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengelolaan sistem jajaring penyediaan darah.</li>
 
</ol>
 
 
a. Menentukan tujuan yang ingin di capai
 
b. Memimpin perusahaan secara keseluruhan
 
c. Menentukan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
 
d. Menerima hasil laporan pertanggung jawaban dari seluruh aktivitas di PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil)
 
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Sementara berdasarkan struktur organisasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, pada setiap bagian memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing yaitu:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">a. Owner</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2">a. Kepala Unit Transfusi Darah</p></div>
+
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tugas Kepala Unit Transfusi Darah</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tugas Kepala Unit Transfusi Darah</li>

Revisi per 6 Juli 2018 16.20

       

PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411480855
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)


Disusun Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 14 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 00594
       
NIP : 078010





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 14 Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 15028
       
NID : 15029





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 14 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)

Disusun Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 14 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411480855

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi komputer di era globalisasi ini semakin berkembang, hampir semua lingkungan kerja saat ini sudah menggunakan teknologi komputer. Baik bergerak di bidang industri, jasa dan lain sebagainya. apabila suatu dunia tidak dapat mengikuti perkembangan zaman khususnya perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin lama semakin maju, tentu kesulitan dan rintangan akan menghampiri. Sehingga dunia usaha tersebut tidak dapat mengikuti dalam persaingan di dunia usaha. Karena dengan menggunakan komputer pekerjaan yang kita lakukan lebih cepat dan efisien serta dan yang dihasilkan akurat. Pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) belum sepenuhnya menggunakan komputer masih menggunakan manual seperti buku dalam hal pembelian sparepart maupun barang masuk ke gudang. Maka dengan menggunakan web yang sangat sederhana dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam hal penanganan bisnis dan usaha yang telah di jalan sehingga memudahkan bagian pembeli dalam memperoleh informasi yang akurat mengenai barang-barang yang memiliki kualitas yang baik, dalam penginputan barang masuk ke gudang agar tidak mengalami selisih. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan disajikan pembahasan tentang perancangan sistem informasi pembelian sparepart Ac mobil guna memudahkan monitoring sparepart pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) yang dapat digunakan sebagai referensi pengembangan sistem informasi pembelian sparepart Ac Mobil yang berjalan saat ini untuk dapat lebih meningkatkan kinerja bagian pembelian dalam menginput data dan meningkatkan nilai kompetitif.


Kata Kunci: Perancangan Sistem, Manual, Pembelian, Monitoring, Sparepart Ac Mobil


ABSTRACT

The development of computer technology in this era of globalization is growing, almost all the work environment is now using computer technology. Whether engaged in industry, services and so forth. if a world can not keep up with the times, especially the development of science and technology that progressively progressively advance, the difficulties and obstacles will come. So that business world can not follow in the competition in the business world. Because by using computer work that we do more quickly and efficiently as well as the resulting accurate. At PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) has not fully used the computer still use manuals such as books in terms of purchasing spare parts and goods into the warehouse. So by using a very simple web can help and provide convenience in terms of handling businesses and businesses that have been on the road so as to facilitate the buyer in obtaining accurate information about goods that have good quality, in inputting goods into the warehouse so as not to experience difference. Therefore, in this study will be presented a discussion about the design of information systems purchasing spare parts Ac cars to facilitate monitoring spare parts on PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) which can be used as a reference development of information systems purchasing spare part Ac Car that runs today to be able to further improving the performance of the purchasing department in inputting data and increasing the competitive value.


Keywords : System design, Manual, Purchase, Monitoring, Spare Parts Car Ac





KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji Syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada peneliti sehingga Laporan Skripsi peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, peneliti memperoleh informasi berdasarkan sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M. Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Handy Januar Permana, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak Bryan Aditya Pradana selaku Stakeholder pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) yang telah membantu peneliti selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang berguna kepada peneliti.
  8. Papa, Mama, Kakak dan Saudara yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk keberhasilan peneliti.
  9. Seluruh Staff PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) yang membantu peneliti untuk melakukan observasi.
  10. Semua Teman dan Sahabat yang tidak hentinya memberikan dukungan kepada peneliti

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 14 Juli 2018
Tanti Mayang Sari
NIM. 1411480855

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karateristik Sistem

Gambar 2.2 Siklus Informasi



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1: Simbol Usecase Diagram

Tabel 2: Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 34 Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat pesat khususnya dalam bidang Ilmu Teknologi. Dimana kemajuan teknologi memasuki ke semua bidang penjualan, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya. Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu komputer. Karena itu diketahui bersama bahwa komputer mampu memegang peran penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan masalah kecil sampai dengan masalah yang kompleks sekalipun.

Pada PT. NIKI ANUGERAH SEJATI (Niki Ac Mobil) saat ini sistem pembelian barang masih berjalan secara semi komputerisasi sehingga banyak menimbulkan masalah seperti sering terjadinya kesalahan pada saat proses pencatatan data masuknya barang setelah pembelian, data-data ada yang sering hilang, jumlah barang yang tidak cocok dengan gudang, sehigga laporan yang dihasilkan kurang akurat. Dengan menggunakan sistem yang terkomputersasi maka pekerjaan yang kita kerjakan lebih efektif dan efisien serta data yang dihasilkan akurat. Mengenai masih banyak kekuarangan dalam hal cara pembelian sparepart maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING SPAREPART PADA PT NIKI ANUGRAH SEJATI (NIKI AC MOBIL)”

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulisan dapat merumuskan penulisan perumusan masalah sebagai berikut?

  1. Apakah sistem pembelian sparepart Ac Mobil yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?

  2. Bagaimana kelebihan sistem yang di usulkan?

  3. Bagaimana memonitoring sparepart Ac mobil setelah pembelian ke supplier?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup permasalahan disini hanya pada pembelian sparepart Ac Mobil pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil). Mulai dari penginputan data pembelian barang ke supplier, pembuatan PO dan membuat laporan setelah pembelian barang ke supplier.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional
  2. Mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem prosedur yang sudah berjalan pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) khususnya pada prosedur pembelian sparepart Ac mobil ke supplier beserta jumlah barang yang ada di gudang supaya seimbang karena sering mengalami pencatatan yang berantakan dan penyimpanan yang tidak rapih. Permasalahan yang ada pada prosedur tersebut yang menjadikan sebuah kegiatan sistem tersebut tidak berjalan secara optimal. Sehingga dapat melengkapi atau bahkan mengimplementasikan sistem yang telah dilengkapi dan diperbaiki dari kekurangan-kekurangan yang ada.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem pembelian sparepart Ac mobil ke supplier beserta jumlah barang yang ada di gudang supaya seimbang dengan data dan jumlahnya.

  5. Tujuan Individual
  6. Selain digunakan untuk melengkapi laporan skripsi, laporan juga untuk menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan sebuah sistem berjalan saat ini di PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional
  2. Membantu memonitoring perkembangan pembelian sparepart beserta memonitoring barang yang ada di gudang supaya seimbang dari dari segi pendataan maupun jumlah barang tersebut.

  3. Manfaat Fungsional
  4. Mempercepat proses pembelian barang dengan di buatnya sistem pembelian ini.

  5. ManfaatIndividual
  6. Mendapatkan pengetahuan tentang proses bagaimana pembelian sparepart Ac Mobil sampai dengan proses monitoring ke PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada penyusunan skrispi ini, dilakukan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka usaha pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pembuatan perancangan sistem pembelian, maka penulis melakukan serangkaian penelitian. Karena sistem yang akan dikembangkan ini menggunakan metode Analis dan Perancangan Sistem Berbasis Web ini membagi kegiatan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Dilakukan dengan mengamati secara langsung cara kerja bagian yang terkait dengan pencatatan hasil-hasil kegiatan dilakukan, maka penulis diberikan kesempatan untuk melihat sistem yang bekerja dalam pengolahan data pembelian dan monitoring sparepart Ac Mobil pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode wawancara yaitu dengan cara tanya jawab oleh pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang sedang terjadi saat ini sebagai sumber data dan informasi. Dengan dasar pertimbangan dan persetujuan dari pihak tersebut khususnya dalam sistem pembelian sparepart Ac Mobil beserta permasalahan di bagian gudang penyimpanan barang. Elisitasi merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari wawancara yang dilakukan dengan cara observasi mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final elisitasi.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Dalam penulisan ini tidak terlepas dari data-data yang terdapat dari buku-buku yang menjadi referensi seperti pedoman penulisan tugas akhir, diktat buku-buku lain yang dapat berhubungan dengan penyusunan Skripsi ini sebagai landasan teori untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT, yaitu melakukan analisa terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treatment) dari perancangan sistem informasi pembelian sparepart ac mobil ke supplier guna memudahkan monitoring sparepart pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil). Dengan melakukan analisa SWOT, maka akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar tercapai tujuan pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini, menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Usecase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity diagram, state diagram dan spesifikasi basis data.

Metode Prototype

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode rancangan prototype. Prototype digunakan untuk menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Metode Testing

Dalam metode pengujian Pada PT. Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil), peneliti menggunakan metode Blackbox. Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami isi dari skripsi ini serta memberikan gambaran secara menyeluruh secara garis besar, sistematika ini terbagi atas:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode testing dan sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan disajikan teori yang relevan, lengkap dan sejalan dengan permasalahan yang diteliti. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi sejarah berdirinya PT. Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil), struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, Analisa Sistem Berjalan melalui Diagram UML.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan menggunakan Unified Modelling Language (UML), dan perancangan basis data, Rancangan Program, Prototype system, Konfigurasi system hardware dan software, Aplikasi, Hak akses, Evaluasi Dan Implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49) [1] “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut McKay, dkk dalam International Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237) [2] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4)[3], “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”.

Sedangkan menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6)[1], “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihansistem yang sedang berjalan”.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan Perancangan Sistem

  1. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

  2. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Abdul Kadir (2014:61)[4], “sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat sebuah elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem”.

Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2)[5] dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26)[6] dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

  1. Bagian-bagian Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batas sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (Outline Environments)

    Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  7. Pengolahan (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Seperti suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

    Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[7], “sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Djahir (2014:68) “Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

“Analisis Sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi”. (Susanto, 2017:332)[8]

Berdasarkan pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian komponennya yang bertujuan untuk memperbaiki sistem atau merancang suatu sistem yang baru.

Tahap – Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185)[9], Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi kebutuhan sistem

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Dalam menganalisa dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

Menurut Sunyoto (2014:39) [10] “Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus informasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis, seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan urat-urat sebuah tubuh”.

Menurut Sunyoto (2014: 40)[10] “informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang mendasari pemakaian istilah informasi dalam sistem informasi. Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam definisi umum informasi adalah data yang telah ditelaah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

Kualitas Informasi

Menurut Sunyoto (2014:41) [10], Mengenai sikap manajemen terhadap sistem informasi, sebanyak 75% manajer ,menilai peningkatan kuantitas dan kualitas hampir identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi jika diminta memilih, maka 90% lebih menyukai peningkatan dalam kualitas informasi dibandingkan kuantitas. Informasi bervariasi dalam kualitasnya karena adanya kesalahan, di mana kesalahan dalam hal ini merupakan persoalan yang sangat penting karena terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penyesuaian sederhana. Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh:

  1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.

  2. Tidak mengikut prosedur pengolahan yang benar.

  3. Data hilang atau tidak terolah.

  4. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.

  5. File induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang disengaja.

Kesalahan akibat kesalahan (bias) dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur-prosedur untuk mencari dan meengukur kesalahan dan kemudian menyesuaikannya. Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan:

  1. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan.

  2. Audit intern dan ekstern.

  3. Menambah batas-batas kepercayaan pada data.

  4. Intruksi pemakai dalam prosedur pengukuran yang mungkin terjadi.

  5. Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan kesalahan pada cara pemakaiannya. Misalnya jika seorang manajer portofolio meminta daftar persediaan barang berdasarkan tingkat keuntungan di atas 5% maka persediaan tersebut dapat disajikan dalam cara yang berbeda-beda. Ancangan manajer dalam pengambilan keputusan biasanya terpengaruh oleh penyajian tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam buku H. A. Rusdiana (2014:77)[7], Nilai informasi didasarkan pada 10 sifat sebagai berikut, yaitu:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;

  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi;

  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan;

  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;

  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;

  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;

  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;

  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasidan sampai pada kesimpulan sama;

  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;

  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sunyoto (2014:47)[10]. “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting didalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya. Informasi sendiri data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya belum dikelola dan diorganisasikan ke dalam bentuk yang dapat secara efektif dipahami oleh manusia”.

Ada tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitas tersebut adalah input, proses, dan output. Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi. Pemrosesan mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan output.

Menurut Khanna, dkk dalam jurnal CCIT (2015:34)[11], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) [6] dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Data adalah kumpulan kejadian yang diambil dari suatu fakta dan data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan dari kesemuanya. Suatu data mentah adalah merupakan data yang belum dapat memberi informasi yang banyak dan lengkap, sehingga perlu diolah terlebih dahulu”.

Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68) [7], “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.

Menurut Taufiq (2013:13)[12] “Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[7] dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data

    Berdasarkan sifat data, dikenal 1) data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. 2) data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data

    Berdasarkan sumber data, dikenal 1) data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. 2) data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

  3. Berdasarkan Cara memperolehnya

    Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

    • Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.

    • Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

    Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

    • Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

    • Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.

    • Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

  5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

    Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.


Teori Khusus

Konsep Dasar Pembelian

Definisi Pembelian

Menurut Himyati dalam Romandhika Istiansyah (2014:28)[13], “pembelian adalah suatu transaksi dimana perusahaan membutuhkan barang atau jasa untuk dipakai maupun untuk persedian yang akan dijual. Pembelian dapat dilakukan kepada semua pihak atau hanya kepada kalangan tertentu (supplier) tujuan pembelian adalah untuk menambahkan stock barang-barang yang akan disimpan digudang atau tempat penyimpanan barang dan kemudian akan dijual kembali kepada konsumen yang membelinya”.

Konsep Dasar Suku Cadang (Spare part)

Definisi Suku Cadang

Menurut Richard Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto dalam Ilham Prawira (2017:11)[14], Dalam bukunya Manajemen persediaan menyatakan definisi suku cadang adalah sebagai berikut: “Suku cadang atau Spare part adalah suatu alat yang mendukung pengadaan barang untuk keperluan peralatan yang digunakan dalam proses produksi”. Berdasarkan definisi diatas, suku cadang merupakan faktor utama yang menentukan jalannnya proses produksi dalam suatu perusahaan. Sehingga dapat dikatakan suku cadang ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam serangkaian aktivitas perusahaan.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Mita Rohayati (Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventori di Vio Hotel Indonesia dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi 1 Volume 1, Februari 2014 ISSN : 2089-9033)[15] Pengertian Monitoring (bahasa Indonesia : pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan.

Kegiatan monitoring bisa diartikan sebagai suatu kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara langsung. Monitoring langsung dilakukan dengan cara peninjauan langsung terhadap aktivitas yang sedang berlangsung seperti peninjauan barang yang masuk, barang yang keluar dan lain-lain. Sedangkan monitoring tidak langsung dilakukan melalui kegiatan penelaahan laporan tertulis, mencermati laporan lisan atau mewawancarai salah satu dari beberapa orang yang terlibat dalam satu kegiatan.

Gentisya Tri Mardiani (Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 35 Vol. 2, No. 1, Maret 2013, ISSN : 2089-9033)[16] Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data mentah untuk menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring.

Tujuan Monitoring

Gentisya Tri Mardiani (Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 35 Vol. 2, No. 1, Maret 2013, ISSN : 2089-9033)[16] Tujuan dari monitoring adalah :

  1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
  2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
  3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan.
  4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.
  5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014 , pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue. 2 [17] ,“ The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual permodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefakdari mendokumentasikan sistem perangkat lunak). Sedangkan menurut Maimunah dkk (2017:1), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Maimunah dkk (2017:1)[18]. “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

“Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”. (Warsito, dkk, 2015:29)[19]

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk (2015:13)[20] UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut adalah jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram
  2. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20)[21],“ Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. (Model use case adalah cara menunjukkan bagaimana stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem).

  3. Class Diagram
  4. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20)[21],“ “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan antar kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas utama dari sistem bagaimana tey berinteraksi satu sama lain).

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20)[21],“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”. (Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat dipertukarkan antara benda-benda yang dibutuhkan untuk membawa fungsi skenario).

  7. Activity Diagram
  8. Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan (2015:30)[22],” Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standards and technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161), “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras computer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).” Dari pendapat di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan didalam sebuah web server berbentuk HTTP (hypertext transfer protocol) dan saling berkaitan dengan jaringan (hyperlink) serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014)[7],“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basia data”.

Abdul Kadir dalam Eka Choliviana dan Lies Yulianto (2013:55)[4], “Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain-lain)”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan data yang sanling berhubungan dan mempunyai arti tertentu untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL (My Structured Query Language).

Karakteristik Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303)[7], “karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
  2. Data yang bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar HTML ((Hyper Text Markup Language)

Definisi HTML ((Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur (2017:2)[23],“Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”.

(Hyper Text Markup Language, yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi cornerstone yang digunakan untuk membuat halaman web sekaligus untuk menciptakan user interface aplikasi mobile dan mobile).

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Eko Priyo Utomo (2013:59)[24],“CSS merupakan file yang ditambahkan ke dalam website untuk mengatur style website agar terlihat seragam. Hampir semua programmer website sekarang menggunakan file CSS karena memudahkan programmer ketika haru mengubah keseluruhan atau sebagian tampilan pada website”.

Konsep Dasar MySQL (My Structured Query Language)

Definisi MySQL(My Structured Query Language)

Menurut Betha sidik dan Husni (2014:18)[25],“ MySQL (My Structured Query Language) merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linu, kepopuleran ini karena ditunjang karena performasi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang bermasalah.”

Konsep Dasa Prototype

Definisi Prototype

Menurut Kendall dan Kendall dalam Basri dan Joni Devitra (2017:230)[26],“Prototype adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

Keuntungan Prototype

Menurut Danny (2016)[27], prototype memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  1. Dapat memberikan bukti konsep yang diperlukan untuk menarik dana.
  2. Awal visibilitas prototipe memberikan pengguna gagasan tentang apa sistem akhir seperti apa.
  3. Mendorong partisipasi aktif antara pengguna dan produsen.
  4. Memungkinkan output yang lebih tinggi untuk pengguna.
  5. Biaya yang efektif (biaya pengembangan dikurangi).
  6. Meningkatkan kecepatan pengembangan sistem.
  7. Membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan kemanjuran dari desain sebelumnya, analisis persyaratan dan kegiatan coding.
  8. Membantu menyempurnakan potensi risiko yang terkait dengan pengiriman sistem yang dikembangkan.
  9. Berbagai aspek dapat diuji dan umpan balik yang cepat bisa didapat dari pengguna.
  10. Membantu memberikan produk dengan kualitas bagus.
  11. Pengguna dapat berinteraksi selama siklus pengembangan prototype.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor)

Definisi PHP (Hypertext Prepocessor)

Menurut Betha Sidik (2014:4)[28],“ “PHP (Hypertext Prepocessor) merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script script yang membuat dokumen HTML (HyperText Mark up Language) secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.”

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[29],“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Eric Haughee (2013:50)[30],“Sublime text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime textbukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi (license) aplikasi gratis”.

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa sublime text adalah tool yang digunakan untuk membuka dan merubah file apapun. Biasanya para programmer menggunakan sublime text untuk menulis kode bahasa pemrograman seperti bahasa C, C++, C#, PHP, CSS, HTML dan lain-lain.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Muchlisin Riadi (2013)[31] "analisis SWOT memiliki fungsi untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya, yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan."

Definisi SWOT menurut Ciarmiello A (2016:27)[32] adalah: “The SWOT analysis is a support decision tool designed to combine internal (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) factors in organizational or technology change planning. SWOT analysis is not only devoted to profit-seeking organizations, but can also be used in any decision-making process in which the proposed objectives are clear”.

(Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas).

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box – Gray Bo Testing Technique (2013:176)[33],“ Black Box Testing ia a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. This type of testing is based entirely on the software requirement and specifications”. Black Box Testing adalah perangkat lunak pengujian teknik di mana fungsi dari perangkat lunak diuji (SUT) diuji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan pengetahuan internal jalan perangkat lunak. Jenis pengujian didasarkan sepenuhnya pada persyaratan perangkat lunak dan spesifikasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk (2016:64)[33],“Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Arief (2013:8), elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    • M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    • D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    • I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    • T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    • O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    • E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan
  3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan dalam Romandhika Istiansyah (2014:48)[13], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Zain dan Hari Susanto pada Journal INTEK Vol. 4, No. 1, 2017[34] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembelian Material” Dapat meningkatkan kinerja dalam dalam pengolahan data pembelian material, menghasilakan data dan informasi yang akurat , cepat dan meminimalisir kesalahan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Yogi Siswanto dan Lies Yulianto pada Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Vol. 6, No.1, 2014 [35]yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku Plywood Pada Usaha Dagang (UD) Tunas Subur Kabupaten Pacitan" Untuk sistem perhitungan biaya pembelian yang sedang berjalan saat ini, agar dalam proses perhitungan biaya pembelian menjadi lebih cepat terselesaikan tepat dan akurat.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Hany Juwitasary, Marlene Martin Dkk pada Jurnal COMTECH Vol. 6, No.1, 2015 yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan Pada PT. XYZ” Agar mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta dapat menjaga kelancaran operasional perusahaan.
  4. Penelitian yang di lakukan oleh Hanhan Hanafiah Solihin dan Arvid Alnuron Fuja Nusa pada Jurnal INFOTRONIK Vol. 2, No. 2, 2017[36] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Suku Cadang Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut” supaya pembelian dan penjualan agar berjalan dengan lancar dan agar mudah mengkontrol masuknya barang ke gudang supaya jumlah gudang sama dengan jumlah pemesanan.
  5. Penelitian yang di lakukan oleh Hilari Larasati dan Siti Masripah pada Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 13, No. 2, 2017[37] yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembelian GRC Dengan Metode Waterfall” Untuk membangun sebuah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem berbasis komputer, senhingga proses yang di lakukan dapat berlangsung dengan lebih cepat dan efisien serta dapat meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
  6. Penelitian yang di lakukan oleh Faustine Panga, Alban Mchopa pada journal international Vol. 1, No. 2, 2014 yang berjudul “The Impact of Trading Counterfeited Vehicle Spare Parts across the Local Supply Chain: Case of Moshi Municipality” the study aimed at identifying the factors driving suppliers/dealers and consumers to trade counterfeited vehicle spare parts across the supply chain and examining the effects of trading counterfeited vehicle spare parts on the supply chain. suppliers and customers trade counterfeited vehicle parts for a number of reasons including price affordability and inadequate awareness. This has resulted to a various effects to the participant in the local supply chain such as accidents, high replacement costs and damaged reputation. (Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pemasok / dealer dan konsumen untuk memperdagangkan suku cadang kendaraan palsu di seluruh pasokan dan memeriksa dampak perdagangan suku cadang kendaraan palsu pada pasokan tersebut. Pemasok dan pelanggan memperdagangkan suku cadang kendaraan palsu karena sejumlah alasan termasuk keterjangkauan harga dan kesadaran yang tidak memadai. Hal ini mengakibatkan berbagai efek pada peserta pasokan lokal seperti kecelakaan, biaya penggantian tinggi dan reputasi yang rusak).
  7. Penelitian yang di lakukan oleh St. Ady Triwidodo and Gatot Yudoko pada journal international Vol. 2, No. 15, 2013 yang berjudul “Optmizing Spare parts Procurement To Enhance Equipment Availability” The working method started by spare part classification, inventory policy for each spare part classification, and procurement method. Spare part will divide different classes to decide inventory policy. These are two inventory policies: with-out stock and more pieces stock. Spare part procurement method should able to support defined inventory policy and concern to vendor availability. There are some spare part procurements method alternatives that have individually strong and weak point. (Metode kerja dimulai dengan klasifikasi suku cadang, kebijakan persediaan untuk masing - masing klasifikasi suku cadang, dan metode pengadaan. Spare part akan membagi kelas yang berbeda untuk menentukan kebijakan persediaan. Ini adalah dua kebijakan persediaan: stok habis-habisan dan stok lebih banyak. Metode pengadaan suku cadang harus dapat mendukung kebijakan persediaan yang ditetapkan dan memperhatikan ketersediaan vendor. Ada beberapa alternatif metode pengadaan suku cadang yang secara individual kuat dan lemah).
  8. Penelitian yang di lakukan oleh Brenda Kathleen Lolowang pada journal International Vol. 3, No. 3, 2015[38] yang berjudul “The Effect Of Brand Image, After Sales Service And Promotion Mix On Consumer Buying Behavior At PT. HASJRAT ABADI MANADO TENDEAN” To set competitive price for the spare part because the result shows that the spare part’s price is still considered by customers as high, and it is better for the management to maintain the Brand Image as well as Promotion Mix. (untuk menetapkan harga yang kompetitif untuk suku cadang karena hasilnya menunjukkan bahwa harga spare part masih dianggap oleh pelanggan setinggi, dan lebih baik bagi manajemen untuk mempertahankan Gambar merek dan juga Campuran Promosi).
  9. Penelitian yang di lakukan oleh Parvaneh Samouei, Amir Saman Kheirkhah and Parviz Fattahi pada Journal International yang berjudul “A network approach modeling of multi-echelon spare-part inventory system with backorders and quantity discount” when more spare parts bought from an external supplier; seller gives quantity discount for all units. So, this paper considers a multi-echelon spare-part inventory system with backorders and quantity discount of external suppliers. Furthermore, a network approach is applied for modeling and solving these problems. (ketika lebih banyak suku cadang membeli dari pemasok eksternal; penjual memberikan potongan harga untuk semua unit. Jadi, makalah ini mempertimbangkan sistem persediaan suku cadang multi-eselon dengan diskon linier dan kuantitas pemasok eksternal. Selanjutnya, pendekatan jaringan diterapkan untuk pemodelan dan pemecahan masalah ini).
  10. Penelitian yang di lakukan oleh Kojo Mensah Sedzro,Godfred Amewu ,Joseph Darko,Ezekiel Nii Noye Nortey & Julius B. Dasah journal International Vol. 19, No. 4, 2014 yang berjudul “Determinants of Automobile Purchase and Brand Choice in Ghana: Multinomial Logit Approach” studies by examining the purchasers’ criteria choice of automobile in the Ghanaian market and establishing the factors that influence the purchase and estimating the choice of brand. (studi dengan memeriksa kriteria pembeli pilihan mobil di pasar Ghana dan menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian dan perkiraan pilihan merek.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaana

PT NIKI ANUGERAH SEJATI (Niki Ac Mobil) adalah salah satu bentuk usaha dagang yang bergerak dibidang pendistribusian sparepart Ac Mobil seperti Evapulator, Filter Drier, Motor Blowe, Condenssor, Magnet Cluth, Thermostat, Motor Fan, Pressure Swith dan Lain-lain.

Perusahaan ini, dalam aktivitas pendistribusiannya lebih mengutamakan proses transaksi penjualan sparepart. Dan ruang lingkupnya adalah nasional, bahkan bisa dikatakan salah satu perusahaan yang cukup berkembang dibidangnya. Dalam hal ini cenderung banyak proses kegitan transaksi jual beli.

Perusahaan PT NIKI ANUGERAH SEJATI yang beralamat di JL. Raya Cilegon (Gerbang Tol Cilegon Timur) Serdang Barat. Didirikan oleh bapak Hj. Sudirman, pada tahun 1996 sampai saat ini.

Dengan semakin meninggkatnya penjualan perbulannya perusahaan yang bergerak dibidang sparepart ini dan berawal dengan modal secukupnya pemilik yakin perusahaan akan maju dan berkembang.

Visi dan Misi PT NIKI ANUGERAH SEJATI (Niki Ac Mobil)

  1. Visi Perusahaan
  2. Menjadi Penyedia Sparepart Ac kendaraan terbaik di indonesia.

  3. Misi Perusahaan
  4. Mengutamakan kualitas peroduk di sertai pelayanan terbaik bagi mitra bisnis dengan harga yang kompetetif.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Niki Anugerah Sejati


Tugas dan Tanggung Jawab

a. Owner

  1. Tugas Kepala Unit Transfusi Darah
  2. Berdasarkan Peraturan Organisasi Palang Merah Indonesia Nomor:001/PO/PP.PMI/1/2016 Tentang Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Bab III Pasal 17, Kepala UTD PMI Kabupaten/Kota mempunyai tugas:

    • Menetapkan kebijakan teknis pelayanan tugas UTD PMI Kabupaten/Kota;
    • Melakukan koordinasi pelaksanaan teknis dan manajemen di UTD PMI Kabupaten/Kota;
    • Melaksanakan manajemen keuangan dan kepegawaian di UTD PMI Kabupaten/Kota;
    • Melakukan koordinasi teknis dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah di wilayahnya.
  3. Tanggungjawab Kepala Unit Transfusi Darah
    • Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, serta mengendalikan seluruh kegiatan operasional yang berkaitan dengan proses kerja pada Unit Transfusi Darah PMI Kab.Tangerang.
    • Membina kesejahteraan dan kerjasama yang baik kepada seluruh pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kab.Tangerang.;

b. Kabid Administrasi

  1. Tugas Kabid Administrasi
    • Menyelenggarakan fungsi pelaksanaan administrasi secara menyeluruh.
    • Membagi tugas dan tanggungjawab, menggerakkan, mengarahkan, membimbing serta mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepada bawahannya.
  2. Tanggungjawab Kabid Administrasi
    • Melaporkan dan tanggungjawab atas laporan kinerja selama kurun waktu tertentu kepada Kepala Unit Transfusi Darah secara administrative.
    • Membuat dan menyusun konsep dasar perumusan kebijakan di bidang administrasi.

c. Kabis Teknis Pelayanan

  1. Tugas Kabid Teknis Pelayanan
    • Menganalisa kebutuhan alat dan menyusun kebijakan fasilitas pelayanan secara teknis yang sesuai perkembangan.
    • Membagi tugas dan tanggungjawab, menggerakkan, mengarahkan, membimbing serta mengkoordinasikan pelaksanaan teknis pelayanan kepada bawahannya untuk peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
  2. Tanggungjawab Kabid Teknis Pelayanan
    • Melaporkan dan tanggungjawab atas laporan kinerja selama kurun waktu tertentu kepada Kepala Unit Transfusi Darah secara teknis dan pelayanan.
    • Membuat dan menyusun konsep dasar perumusan kebijakan di bidang teknis pelayanan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.

d. Kasubbid Administrasi Umum dan Rumah Tangga

  1. Tugas Kasubbid Administrasi Umum dan Rumah Tangga
    • Menyusun perencanaan administrasi, pengelolaan, pelaporan, pertanggungjawaban serta evaluasi seluruh kegiatan pada bidang administrasi umum dan rumah tangga.
    • Menjalin relasi dengan baik antar bidang atau unit kerja lain.
  2. Tanggungjawab Kasubbid Administrasi Umum dan Rumah Tangga
    • Memberikan masukan konstruktif berdasarkan hasil evaluasi administrasi yang berjalan kepada Kabid Administrasi untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    • Menjamin berjalannya SOP pada bidang administrasi umum dan rumah tangga.
    • Mengupdate dan memberikan petunjuk tata laksana pada proses administrasi terkait bidang administrasi umum dan rumah tangga.

e. Kasubbid Keuangan

  1. Tugas Kasubbid Keuangan
    • Menyusun perencanaan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, pelaporan keuangan, pertanggungjawaban keuangan serta mengevaluasi besar kecilnya anggaran untuk kurun waktu tertentu yang dibuat pada bagian Keuangan.
    • Menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan unit kerja lainnya.
  2. Tanggungjawab Kasubbid Keuangan
    • Memberikan masukan konstruktif berdasarkan hasil evaluasi anggaran yang berjalan kepada Kabid Administrasi untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    • Memberikan petunjuk tata laksana bidang keuangan kepada bawahan secara lisan maupun tulisan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang menyangkut bidang keuangan.

f. Kasubbid Pelayanan Donor

  1. Tugas Kasubbid Pelayanan Donor
    • Membantu Kabid Teknis Pelayanan menyiapkan kegiatan berkala dan umum di bidang pelayanan donor.
    • Melakukan monitoring, pembinaan dan evaluasi kegiatan umum dan berkala kepada leader dibawahnya.
    • Mengkoordinasi unit kerja Pengambilan Darah, dan P2DDS (Perekrutan, Pembinaan dan Pemeliharaan Donor Darah Sukarela) dengan unit kerja pada bagian lain.
  2. Tanggungjawab Kasubbid Pelayanan Donor
    • Memberikan masukan yang konstruktif berdasarkan hasil kegiatan pelayanan donor yang telah berjalan kepada Kabid Teknis Pelayanan untuk kepentingan pengambilan kebijakan.
    • Mengupdate proses teknis dan administrative terkait pelayanan donor dan menjamin berjalannya SPO dibagian Pelayanan Donor.

g. Kasubbid Pelayanan Darah

  1. Tugas Kasubbid Pelayanan Darah
    • Menginventarisir dan menyusun perencanaan yang dibuat pada bidang pelayanan darah (Pengolahan Komponen Darah, Uji Saring IMLTD, Distribusi Karantina dan KGD, dan Permintaan Darah).
    • Monitoring dan evaluasi kinerja di pelayanan darah.
    • Menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan unit kerja lainnya.
  2. Tanggungjawab Kasubbid Pelayanan Darah
    • Menentukan skala prioritas dari perencanaan yang dibuat di bidang pelayanan darah terkait SDA, SDM dan proses.
    • Mengupdate proses teknis dan administrative terkait pelayanan darah dan menjamin berjalannya SPO pada bidang pelayanan darah.

h. Kasie Logistik

  1. Tugas Kasie Logistik
    • Membantu tugas Kasubbid Administrasi Umum dan Rumah Tangga dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian Logistik.
    • Menyusun laporan serta koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan langsung pada bagian Logistik.
  2. Tanggungjawab Kasie Logistik
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian Logistik.
    • Mengatasi permasalahan yang timbul pada kegiatan Logistik dan mereview stock barang yang ada pada Logistik.
    • Menganalisa pengajuan penawaran barang dari supplier untuk diteruskan kepada bagian lain yang berkaitan langsung.

i. Kasie Umum

  1. Tugas Kasie Umum
    • Membantu tugas Kasubbid Administrasi Umum dan Rumah Tangga dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian Umum.
    • Menyusun laporan serta koordinasi dengan unit kerja yang terkait langsung di bagian Umum.
  2. Tanggungjawab Kasie Umum
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian Umum
    • Mengatasi permasalahan yang timbul pada kegiatan Rumah Tangga dan mereview hasil kinerja sesuai SOP.

j. Kasie P2DDS

  1. Tugas Kasie P2DDS
    • Membantu tugas Kasubbid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bagian Perekrutan, Pembinaan dan Pemeliharaan Donor Darah Sukarela (P2DDS) dan koordinasi antar bagian atau unit kerja lainnya.
    • Mengupdate dan mengontrol data pendonor secara berkala dari hasil kegiatan mobil unit maupun dari kegiatan dalam kantor.
    • Menyusun laporan serta koordinasi dengan unit kerja yang terkait langsung dengan proses perekrutan, pembinaan dan pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) baik teknis maupun non-teknis.
  2. Tanggungjawab Kasie P2DDS
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian perekrutan, pembinaan dan pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS).
    • Memberikan persetujuan pemberian penghargaan kepada calon donor yang telah memenuhi kriteria.
    • Mengatasi permasalahan pada proses perekrutan, pembinaan dan pemeliharaan donor darah sukarela (P2DDS) baik yang berhubungan secara teknis maupun non teknis.

k. Kasie Pengambilan Darah

  1. Tugas Kasie Pengambilan Darah
    • Membantu Kasubbid Pelayanan Donor dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di bagian Pengambilan Darah (AFTAP)
    • Menyusun laporan serta koordinasi dengan unit kerja yang terkait langsung pada proses pengambilan darah baik teknis maupun non-teknis.
  2. Tanggungjawab Kasie Pengambilan Darah
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian Pengambilan Darah.
    • Melakukan pertolongan pertama dan mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengambilan darah.

l. Kasie Permintaan Darah

  1. Tugas Kasie Permintaan Darah
    • Membantu Kasubbid Pelayanan Darah dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di bagian Permintaan Darah (Pasien Service)
    • Menyusun laporan serta koordinasi antar bagian atau unit kerja lain yang berkaitan langsung.
  2. Tanggungjawab Kasie Permintaan Darah
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian Permintaan Darah
    • Mengatasi permasalahan yang timbul akibat kegiatan permintaan darah baik secara eksternal maupun Internal.

m. Kasie Distribusi Karantina dan KGD

  1. Tugas Kasie Distribusi Karantina dan KGD
    • Membantu Kasubbid Pelayanan Darah dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di bagian Distribusi Karantina dan KGD.
    • Menyusun laporan serta koordinasi antar bagian atau unit kerja lain yang berkaitan langsung.
  2. Tanggungjawab Kasie Distribusi Karantina dan KGD
    • Menjamin berjalannya SOP dan instruksi kerja pada bagian Distribusi Karantina dan KGD (Konfirmasi Golongan Darah).
    • Mereview pendistribusian, karantina dan melakukan konfirmasi golongan darah sesuai sampel.

n. Kasie Pengolahan Komponen Darah

  1. Tugas Kasie Pengolahan Komponen Darah
    • Membantu Kasubbid Pelayanan Darah dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di bagian Pengolahan Komponen Darah.
    • Menyusun laporan dan mengkoordinasi antar bagian atau unit kerja lain yang berkaitan langsung.
  2. Tanggungjawab Kasie Pengolahan Komponen
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian Pengolahan Komponen.
    • Melakukan review hasil pengolahan komponen berdasarkan jenis dan golongannya.

o. Kasie Uji Saring IMLTD

  1. Tugas Kasie Uji Saring IMLTD
    • Membantu Kasubbid Pelayanan Darah dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di bagian Uji Saring IMLTD.
    • Menyusun laporan dan mengkoordinasi antar bagian atau unit kerja lain yang berkaitan langsung.
  2. Tanggungjawab Kasie Uji Saring IMLTD
    • Menjamin berjalannya SOP pada bagian Uji Saring IMLTD.
    • Mengupdate proses teknis dan mengajukan usulan pengembangan metode Uji Saring IMLTD.

Fasilitas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang

Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang


Gambar 3.2 : Gedung PMI Kabupaten Tangerang


=Laboratorium Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang


Gambar 3.3 : Laboratorium Konfirmasi Golongan Darah


Gambar 3.4 : Laboratorium Komponen Darah


Gambar 3.5 : Laboratorium Pasien Service


Gambar 3.6 : Laboratorium Screening


Gambar 3.7 : Laboratorium Pengambilan Darah (Aftap)


=Ruang Tunggu Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang


Gambar 3.8 : Ruang Tunggu Donor


Gambar 3.9 : Ruang Tunggu Pasien


Gambar 3.10 : Service Donor


Gambar 3.11 : Ruang Tunggu Tamu


=Ruang Management Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang


Gambar 3.12 : Ruang Manajemen Administrasi


Gambar 3.13 : Gudang Logistik


Gambar 3.14 : Lobby Karyawan


Gambar 3.15 : Transportasi untuk Mobil Unit


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa prosedur sistem yang berjalan saat ini di bagian keuangan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, semuanya masih menggunakan Microsoft Excel sebagai media dalam pencatatan dan pengolahan dari laporan keuangan tersebut. Berikut prosedur yang berjalan yaitu meliputi:

Prosedur Perhitungan Aktiva Tetap (Fix Asset)
  1. Logistik menyerahkan bukti pembelian barang kepada Admin.
  2. Admin memilah barang yang termasuk aktiva tetap berdasarkan karakteristik aktiva tetap yaitu dapat digunakan lebih dari 1 tahun.
  3. Setelah menetapkan barang-barang tersebut sebagai aktiva tetap, admin mengelompokkan pembelian barang tersebut merupakan bagian dari aktiva tetap gedung, kendaraan, inventaris kantor, atau alat lab.
  4. Jika barang tersebut sudah masuk kedalam pengeluaran kas/bank untuk aktiva tetap, barang tersebut didata untuk masuk dalam penghitungan jumlah aktiva tetap yang dimiliki per bulan.
  5. Setelah dimasukkan kedalam aktiva tetap dan telah diakumulasi seluruh aktiva tetap yang dimiliki.
  6. Menghitung biaya penyusutan dengan menggunakan garis lurus. Yang mana persentase penyusutan aktiva tetap, yaitu:
    • Gedung
    • Inventaris Kantor
    • Alat Lab
    • Kendaraan
  7. Jumlah penyusutan aktiva tetap tersebut diakumulasi dengan penyusutan-penyusutan bulan sebelumnya.
  8. Untuk menghitung nilai buku/book value dari aktiva tetap yang tersisa yaitu dengan mengurangi jumlah harga beli aktiva tetap dengan akumulasi penyusutan yang ada.
  9. Hasil perhitungan aktiva tetap tersebut dimasukkan kedalam laporan keuangan bulan berjalan.
Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan sumber informasi penting mengenai kondisi perusahaan yang dapat digunakan oleh manajemen dan pimpinan dalam menunjang pengambilan keputusan. Berikut prosedur dalam penyusunan laporan keuangan yang sedang berjalan:

  1. Admin membuat Chart of Account yang sesuai dengan costing BPPD lalu minta acc dari Kasubid Keuangan untuk digunakan sebagai pengelompokkan pemasukan dan pengeluaran dalam pembuatan laporan setiap bulan dan bersifat tetap sesuai dengan ketentuan costing dari pusat.
  2. Setelah COA di acc, admin mengklasifikasikan seluruh bukti transaksi yang telah dikumpulkan, dikelompokkan, serta diurutkan secara kronologis berdasarkan nomor akun yang telah dibuat.
  3. Admin mencatat bukti transaksi kedalam voucher pemasukan dan penerimaan kas dan bank.
  4. Admin menyerahkan seluruh bukti transaksi dan voucher kepada kasubid untuk memeriksa sebagai second personal
  5. Kasubid Keuangan memeriksa seluruh bukti transaksi dan voucher dan menandatangani voucher bukti pemasukan dan pengeluaran kas dan bank yang dinyatakan sudah benar, jika ada kesalahan dalam pencatatan di voucher, Kasubid mengembalikan ke admin untuk diperbaiki.
  6. Setelah semua sudah benar, voucher lembar 1 dan lembar 2 dipisahkan. Lembar 1 dilampirkan bersamaan dengan bukti transaksi dan lembar 2 diarsipkan.
  7. Setelah semua voucher sudah dilampirkan bersama bukti transaksi, lalu di susun berdasarkan kelompoknya (pemasukan kas, pengeluaran kas, pemasukan bank, pengeluaran bank) secara kronologis, Admin membuat buku kas dan buku bank sebagai ganti dari jurnal
  8. Admin mengelompokkan transaksi berdasarkan nomor akun pada COA kedalam buku besar untuk mengetahui rekap pemasukan dan pengeluaran per nomor akun pada bulan berjalan.
  9. Admin membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
  10. Sebelum Laporan di cetak Admin meyakinkan laporan bebas dari kesalahan dengan memeriksa kembali apakah laporan keuangan sudah benar dan balance atau masih ada selisih.
  11. Setelah diperiksa dan tidak ada kesalahan, laporan tersebut dicetak.
  12. Laporan yang sudah selesai di serahkan kepada Kasubid Keuangan untuk digunakan sebagai pertanggung jawaban kepada Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada bagian keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan Unified Modeling Languange (UML) sebagai bahan untuk menjelaskan alur sistem yang berjalan saat ini dengan berorientasikan objek

Usecase Diagram Yang Berjalan

Diagram Use Case yang berjalan dalam pengolahan data laporan keuangan pada bagian keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang saat ini yaitu:

  1. Fix Asset
  2. Gambar 3.16 : Usecase Diagram Fix Assets

    Berdasarkan gambar Usecase Diagram Pengumpulan Bukti Transaksi yang berjalan saat ini terdapat:

    • 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Penghitungan Aktiva Tetap (Fix Assets) pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    • 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Admin atau Staff Keuangan, Logistik, Kasubid Umum.
    • 9 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Bukti Pembelian Barang, Memilah Barang sesuai kriteria, Mengelompokkan Barang, Data Aktiva Tetap, Akumulasi Aktiva Tetap, Menghitung Penyusutan, Akumulasi Penyusutan, Nilai Buku, Laporan.
    • 1 Extends yang merupakan pilihan dari usecase mengelompokkan barang yang pilihannya terdiri dari Gedung, Kendaraan, Inventaris Kantor, dan Alat Lab.
  3. Penyusunan Laporan Keuangan
  4. Gambar 3.16 : Usecase Diagram Penyusunan Laporan Keuangan

    Berdasarkan gambar Usecase Diagram Penyusunan Laporan Keuangan yang berjalan saat ini terdapat:

    • 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
    • 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Admin atau Staff Keuangan, Kasubag Keuangan.
    • 12 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, antara lain : Membuat Chart of Account, Acc COA, Klasifikasi Bukti Transaksi, Mencatat ke Voucher, Memeriksa Bukti Transaksi dan Voucher, Pisahkan Lembar Voucher, Jurnal, Buku Besar, Input Data Fix Assets, Laporan keuangan, Memeriksa Laporan, Cetak Laporan Keuangan.
    • 4 Extends yang merupakan pilihan dari usecase mencatat ke voucher yang pilihannya terdiri dari pemasukan kas & bank dan pengeluaran kas & bank, usecase pisahkan lembar voucher yang pilihannya terdiri dari lembar 1 dan lembar 2, usecase jurnal yang pilihannya terdiri dari buku kas dan buku bank, usecase laporan keuangan yang didalamnya terdapat Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan.
    • 4 Include yang menjelaskan bahwa usecase berasal dari sumber secara eksplisit dari Usecase sebelung mnya, yaitu usecase Acc untuk menjelaskan usecase Chart of Account, usecase Acc Voucher menjelaskan usecase Memeriksa Bukti Transaksi & Voucher, usecase lampirkan merupakan penjelasan dari usecase lembar 1, usecase arsipkan penjelasan dari usecase lembar 2.

Activity Diagram Yang Berjalan

Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini.

  1. Fix Asset
  2. Gambar 3.18 : Activity Diagram Fix Assets

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Fix Asset saat ini terdapat :

    • 1 initial Node, objek yang diawali
    • Terdapat 3 swinline yaitu Admin, Logistik, Kasubid Umum.
    • 14 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    • 2 Forknode yang merupakan pilihan dari action
    • 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  3. Penyusunan Laporan Keuangan
  4. Gambar 3.19 : Activity Diagram Penyusunan Laporan Keuangan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram penyusunan laporan keuangan saat ini terdapat :

    • 1 initial Node, objek yang diawali
    • Terdapat 2 swinline yaitu Admin dan Kasubag Keuangan
    • 28 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    • 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action
    • 2 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Diagram sequence merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

  1. Fix Asset
  2. Gambar 3.20 : Sequence Diagram Fix Asset

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

    • 4 Life Line antarmuka yaitu Bukti Pembelian Barang, Barang, Data Aktiva Tetap, Laporan Aktiva Tetap
    • 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Admin, Logistik, Kasubag Keuangan.
    • 12 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan aktor ialah mengumpulkan bukti transaksi, menyerahkan bukti transaksi ke admin, memilih barang, mengelompokkan barang, menambah data barang, menghitung akumulasi, menghitung penyusutan barang, menghitung akumulasi penyusutan barang, menghitung nilai buku, mencetak laporan, mengecek dan mencetak, evaluasi laporan.


  3. Penyusunan Laporan Keuangan
  4. Gambar 3.21 : Sequence Diagram Penyusunan Laporan Keuangan

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat :

    • 7 Life Line antarmuka yaitu Chart of Account, Bukti Transaksi, Voucher, Jurnal (Buku Kas dan Buku Bank), Buku Besar, Data Fix Asset, Laporan keuangan (Lap.Pos Keu, Lap Aktivitas, Lap Arus Kas, Catatan)
    • 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Admin dan Kasubag Keuangan.
    • 23 Message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan aktor ialah menyusun Chart of Account, mengesahkan Chart of Account, Klasifikasi bukti transaksi, mencatat ke voucher, memeriksa bukti transaksi, Acc voucher, mengembalikan voucher dan bukti transaksi yang telah di acc, memisahkan lembar voucher 1 untuk dilampirkan, memisahkan lembar voucher 2 untuk diarsipkan, membuat jurnal (buku kas dan buku bank), membuat buku besar, input data laporan fix assets, menyusun laporan keuangan (lap. Pos Keu, Lap. Aktivitas, Lap. Arus Kas, Catatan), memeriksa laporan, cetak laporan keuangan, menerima laporan keuangan, evaluasi dan acc laporan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti memiliki batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang diambil oleh peneliti, bahwa hal yang akan dibahas adalah mengenai permasalahaan sistem keuangan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Permasalahan yang diambil yaitu mengenai Proses Proses Penghitungan Fix Asset dan Penyusunan Laporan Keuangan.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang peneliti gunakan ialah metode Rantai Nilai (Value Chain). Rantai nilai (Value Chain) merupakan metode yang menggambarkan seluruh aktifitas didalam perusahaan dalam sebuah nilai. Aktifitas yang didalamnya menjadikan suatu nilai berharga bagi pelanggan untuk dapat memahami keunggulan kompetitatif terhadap keunggulan dari perusahaan lain, dengan Metode Rantai Nilai (Value Chain) dapat membantu menganalisa aktifitas yang ada dalam kinerja keuangan di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, yang dapat meminimalisir kesalahan dalam kinerja seperti pembuatan laporan keuangan salah satunya.

Metode rantai nilai dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 langkah yaitu Analisis Aktifitas (Activity Analysis), Analisis Nilai (Value Analysis), Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning).

Analisis Aktivitas (Activity Analysis)

Analisis aktivitas ini menggambarkan sebuah aktifitas di dalam sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi aktifitas tersebut, aktifitas terbagi menjadi dua kategori yaitu Aktifitas Primer dan Aktivitas Pendukung.

  1. Aktivitas Primer (Primary Activities)
  2. Aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan bagian keuangan yang ada di Unit Tranfusi Darah seperti penyusunan laporan keuangan, dan menghitung aktiva tetap (Fix Assets).

  3. Aktivitas Pendukung (Support Activities)
  4. Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer dilakukan secara berkelanjutan.

Berikut ini merupakan gambar grafik penjelasan mengenai aktifitas yang dilakukan, yaitu:

Gambar 3.22 : Analisa Value Chain Keuangan

A. Primary Activities, (line functions)

Primary activities merupakan aktifitas utama dari sebuah organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas didalamnya seperti dibawah ini :

  1. Inbound
  2. Inbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi formulir permintaan darah, rekap tagihan darah, Rekening Koran, Faktur, Kwitansi, Bon, nota.

  3. Operation
  4. Operation merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi proses penyusunan laporan keuangan, proses stock opname, proses menentukan aktiva tetap, verifikasi rekap tagihan darah.

  5. Outbound
  6. Outbound merupakan aktifitas-aktifitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi Laporan Keuangan Periodik, Laporan Stock Opname, Laporan Aktiva Tetap.

  7. Sales And Marketing
  8. Kegiatan sales and marketing merupakan kegiatan melakukan kerjasama antara rumah sakit dan Uni Transfusi Darah, selain kerjasama dengan rumah sakit yaitu melakukan perjanjian dan kerjasama dengan supplier untuk mensuplai barang-barang yang dibutuhkan kegiatan operasional kantor.

  9. Service
  10. Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang ada di Unit Transfusi Darah, seperti pelayanan bagian keuangan kepada pegawai Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, pelayanan pembayaran kepada supplier, dan pelayanan terhadap Rumah Sakit dan Bank Darah Rumah Sakit.

B. Support Activities, (Staff atau fungsi Overhead)

Merupakan aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary aktivities melibatkan beberpa bagian/fungsi, antara lain :

  1. Firm Infrastucture
  2. Segala bagian yang terkait untul mendukungnya kinerja pegawai agar memberikan pelayanan yang baik kepada para costumer.

    • Pasien Service (Administrasi Pelayanan Darah)
    • Logistik
    • Kepegawaian
    • Sekertaris
    • Laboratorium
    • Teknis Pengambilan Darah
  3. Human Resources Management
  4. Sumber daya yang terlibat didalamnya, yaitu antara lain :

    • Pasien
    • Rumah Sakit
    • Bank Darah Rumah Sakit
    • Supplier
  5. Research, Technology and System Development
  6. Ms Excel, Ms Word sebagai aplikasi untuk proses pencatatan, pengolahan, dan penyelesaian laporan.

  7. Procurement
  8. Fungsi suport pembayaran, pengadaan alat-alat dan ketersediannya stok darah untuk pendistribusian ke rumah sakit.

    • Cashier
    • Purchasing
    • Supply Chain

Analisis Nilai (Value Analysis)

Setelah melakukan analisa aktvitas yang ada di bagian Keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, terdapatnya suatu faktor nilai dari hasil laporan yang telah disusun, yaitu berupa informasi mengenai posisi laporan keuangan yang dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan anggaran untuk operasional organisasi kedepanya. Selain itu, laporan yang telah dihasilkan selanjutnya dilakukan audit oleh pihak eksternal untuk menilai dan memeriksa apakah laporan tersebut sudah sesuai atau ada ketidaksesuaian terhadap laporan yang dihasilkan. Sehingga jika terdapat temuan atas ketidaksesuaian laporan dapat ditindaklanjuti agar laporan dapat disusun dengan baik untuk kedepannya.

Evaluasi dan Perencanaan (Evaluation & Planning)

Analisa evalusai dan perencanaan merupakan analisa terakhir yang merupakan evaluasi dari analisa nilai, setalah melakukan perencanaan dan tindakan yang harus dirubah maka banyak ide-ide baik yang dapat meningkatkan faktor nilai pelayanan. Ide-ide tersebut dapat disalurkan melalui :

  1. Adanya pelatihan terhadap karyawan bagian keuangan baik Kasubid ataupun Staff mengenai laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Meningkatkan sistem yang ada dengan membuat SOP yang lebih rinci terhadap setiap pekerjaan yang ada dalam bagian keuangan.
  3. Mengembangkan sistem yang sekarang masih semi komputer atau dapat dikatakan manualisasi menjadi sistem yang terintegrasi secara komputer untuk seluruh pekerjaan bagian keuangan khususnya dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan tentunya dapat membantu dalam bekerja yang lebih efektif dan efisien.

Analisa PIECES

Analisis PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

  1. Performance
  2. Pengolahan input data belum efektif dan efisien, terdapat kesalahan input COA yang kurang diperhatikan sehingga membuat transaksi yang berjalan tidak sesuai dengan akun transaksi tersebut.

  3. Information
  4. Akurat : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat (masih besar kemungkinan terjadinya human error), oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

  5. Economy
  6. Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan hingga pengolahan laporan keuangan karena masih menggunakan MS. Excell.

  7. Effisiency
  8. Sumber Daya Biaya : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan yang tidak akurat/terjadi kesalahan. Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang dilakukan oleh satu staff yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.

  9. Service
  10. Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah staff bagian keuangan dalam proses pengerjaan laporan keuangan dan Kasubid Keuangan dalam proses review untuk dapat mengevaluasi laporan tersebut, yang mengakibatkan kurang efektif dan efisien menghasilkan laporan yang akurat.

Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal serta ditambah dengan hasil analisa Value Chain yang memperkuat landasan dirancangnya sistem laporan keuangan yang terkomputerisasi untuk memudahkan Kasubid dan Pimpinan dalam melakukan pengawasan sebagai pengendalian internal perusahaan khususnya di bagian Keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2030T
  2. Monitor  : BenQ G615HDPL
  3. Mouse : USB Optical Mouse
  4. Keyboard : Lenovo Black Silk USB
  5. RAM : 2 GB
  6. Harddisk  : 250 GB
  7. Printer  : HP Laserjet P1102

Spesifikasi Software

  1. Microsoft Office 2007
  2. Google Chrome dan Mozilla Firefox
  3. Acrobat Reader DC

Hak Akses (Brainware)

  1. Staff atau admin Keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten yang berwenang.
  2. Kasubid/kasubag Keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
  3. Bagian Umum

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang telah dijabarkan di BAB I yang akan di bahas yaitu :

  1. Bagaimana sistem laporan keuangan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini?
  2. Sistem laporan keuangan yang berjalan saat ini masih dilakukan secara semi komputerisasi dengan menggunakan Ms. Exce. Mulai dari memproses seluruh data transaksi ke dalam buku kas dan bank, yang selanjutnya di posting ke dalam buku besar, serta menghitung fix asset untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan sebagai data aktiva tidak lancar, yang selanjutnya proses penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 45 untuk diberikan kepada pimpinan sebagai pertanggung jawaban bagian keuangan dalam penggunaan anggaran perusahaan juga sebagai bahan penunjang keputusan bagi pimpinan dalam mengambil suatu keputusan untuk kedepannya.

  3. Bagaimana kelebihan pada sistem yang diusulkan?
  4. Sistem yang diusulkan yaitu Nirafin (Nirlaba Financial) yang khusus dirancang untuk membantu kinerja dalam proses penyusunan laporan keuangan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang. Perancangan yang secara custom tersebut dapat dikatakan salah satu kelebihan dari sistem yang diusulkan, karena telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan yang berlangsung selama proses penyusunan laporan keuangan tersebut.

  5. Apa saja laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem tersebut?
  6. Laporan yang dihasilkan ialah laporan kas dan bank, buku besar, laporan fix assets, dan laporan keuangan nirlaba yang didalamnya terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Alternatif Pemecahan Permasalahan

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

  1. Membuat aplikasi Sistem Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba berbasis Website yang terintegrasi secara komputerisasi sehingga data dapat diakses oleh komputer lain dengan terhubung dengan database yang sama tanpa perlu copy paste file laporan untuk melihat informasi posisi keuangan organisasi yang tentunya mempermudah Kasubid Keuangan lebih mudah dalam proses pemeriksaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap laporan keuangan yang dihasilkan dapat di eksport kedalam bentuk Ms. Excel atau PDF.
  2. Sistem yang dibuat harus terintegrasi semua proses yang berkaitan dengan laporan keuangan seperti Buku Kas, Buku Bank, Buku Besar, Laporan Aktiva Tetap, hingga Laporan Keuangan sehingga sistem dapat membantu staff keuangan dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan cepat.
  3. Sistem harus dapat menyimpan data setiap transaksi yang ada dengan baik dan aman, karena database sangat penting untuk memiliki tight security untuk menghindari terjadinya peretasan database ataupun miss database.
  4. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut dengan hak akses yang berbeda untuk setiap levelnya, seperti Admin dan Pimpinan, serta sistem yang dibuat bersifat Open Source agar dapat meminimalisir pengeluaran pada kantor.

User Requirement

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Kasubid Keuanga mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.1 : Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi tahap II

Keterangan :

  1. M : Mandatory
  2. D : Desirable
  3. I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.4 : Tabel Final Draft Elisitasi

{pagebreak}


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di Bagian Keuangan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan merubah proses berjalannya dalam menghitung nilai fix assets untuk dapat melakukan penyusunan laporan keuangan, dimana staff keuangan harus melakukan penghitungan buku kas/bank hingga ke laporan keuangan secara menual dengan memanfaatkan copy paste sebagai media yang dapat mempercepat dalam proses pengerjaan laporan keuangan. Maka dari permasalahan itu dibuatlah usulan sistem untuk bagian keuangan agar dapat mempermudah dalam proses penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 45 secara cepat dan akurat.

Dalam perancangan sistem usulan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Admin Sistem Nirafin

Admin sistem nirafin dapat melakukan kegiatan keseluruhan hak akses dalam aplikasi, yaitu antara lain:

  1. Admin dapat melakukan login
  2. Menambah menu user sesuai hak akses yang telah ditentukan
  3. Admin dapat menampilkan semua menu yang ada dalam sistem, yaitu mulai dari dashboard, master, transaksi, hingga laporan.
  4. Admin dapat melakukan logout.

B. Staff Keuangan

Staff Keuangan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. Staff dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama atau dashboard.
  3. Staff dapat melakukan transaksi pada menu transaksi yang didalamnya terdapat buku kas besar, buku bank, dan jurnal, serta melakukan input data aktiva tetap atau Fix Asset.
  4. Staff keuangan dapat melakukan tambah data, lihat data, ubah data, cari data, hapus data.
  5. Dapat melakukan logout

C. Kasubid Keuangan

Kasubid keuangan dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. Kasubid dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama
  3. Menampilkan menu Buku Besar dan Laporan Keuangan.
  4. Dapat melakukan logout

D. Bagian Umum

Bagian umum atau pemegang dana kas kecil dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain :

  1. Bag. Umum dapat melakukan login
  2. Manampilkan menu utama dalam sistem
  3. Menampilkan menu transaksi yang didalamnya terdapat buku kas kecil.
  4. Dapat menambahkan, mengedit, dan menghapus pada transaksi kas kecil.
  5. Dapat melakukan logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Diagram usecase yang diusulkan pada sistem Nirafin adalah sebagai berikut :

  1. Usecase Sistem Nirafin
  2. Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem Nirafin

    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 4 aktor yaitu Admin, Staff Keuangan, Kasubid Keuangan, dan Bagian Umum.
    2. Terdapat 15 usecase.
    3. 4 extend yaitu menu master, transaksi, fix asset, dan laporan keuangan nirlaba.


    • Usecase SistemAktor Admin
    • Gambar 4.2 : Usecase diagram Aktor Admin

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa:

      Admin dalam sistem Nirafin memiliki hak penuh atas sistem, admin yang mengelola database dari sistem Nirafin, juga dapat melakukan penambahan akun user baru berdasarkan hak akses yang telah ditentukan. Admin dapat mengakses semua menu mulai dari login, data master, hingga laporan dan tentunya logout.


    • Usecase SistemAktor Staff Keuangan
    • Gambar 4.3 : Usecase diagram Aktor Staff Keuangan

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa: Staff Keuangan memiliki hak untuk mengakses mulai dari login, tampilan dashboard, dan transaksi-transaksi seperti input kedalam buku kas besar, buku bank, dan jurnal, juga data aktiva tetap (Fix Asset).


    • Usecase SistemAktor Kasubid Keuangan
    • Gambar 4.4 : Usecase diagram Aktor Kasubid Keuangan

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa: Kasubid keuangan memiliki hak akses dalam sistem Nirafin yaitu login, tampil halaman dashboard, lalu kasubid dapat melihat COA (yang berlaku) pada menu master, lalu kasubid dapat melihat posting akun transaksi pada buku besar serta laporan keuangan nirlaba yang didalamnya terdapat laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.


    • Usecase SistemAktor Bagian Umum
    • Gambar 4.4 : Usecase diagram Aktor Bagian Umum

      Dari gambar diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa: Bagian Umum atau pemegang dana kas kecil, hanya memiliki akses berupa menu utama/dashboard, menu master untuk melihat COA yang berlaku dan menu transaksi untuk melakukan input data pada buku kas kecil dan logout.


  3. Usecase Sistem Fix Asset
  4. Gambar 4.6 : Usecase diagram Fix Asset

    Dari diagram diatas dapat diketahui yaitu:

    1. Terdapat 2 aktor yaitu Staff Keuangan dan Kasubid Keuangan.
    2. 2 usecase yaitu login dan logout.
    3. 3 extend yaitu Data Aktiva Tetap, Input Data Aktiva Tetap, dan Laporan Aktiva Tetap.
    4. 5 Include yaitu dashboard, fix asset, penyusutan aktiva tetap, akumulasi aktiva tetap, nilai buku aktiva tetap.


  5. Usecase DiagramPenyusunan Laporan Keuangan
  6. Gambar 4.7 : Usecase diagramPenyusunan Laporan Keuangan

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan :

    1. Terdapat 2 aktor yaitu Staff Keuangan dan Kasubid Keuangan.
    2. 3 aktor, yaitu Staff Keuangan, Bagian Umum, dan Kasubid Keuangan.
    3. 5 usecase include, yaitu dashboar, master, transaksi, lap. Fix asset, buku besar, dan laporan keuangan nirlaba.
    4. Terdapat 9 extend.
    5. Terdapat 2 usecase untuk memulai dan mengakhiri sistem Nirafin yaitu Login dan Logout.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada sistem usulan

  1. Activity Diagram Sistem Nirafin
  2. Gambar 4.8 : Activity Diagram Sistem Nirafin

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Sistem Nirafin diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 18 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
    4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 4 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
    6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


    • Activity DiagramAktor Admin
    • Gambar 4.9 : Activity Diagram Aktor Admin

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Admin Nirafin diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 25 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 6 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 5 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


    • Activity DiagramAktor Staff Keuangan
    • Gambar 4.10 : Activity Diagram Aktor Staff Keuangan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Staff Keuangan diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 15 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 4 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 4 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


    • Activity DiagramAktor Bagian Umum
    • Gambar 4.11 : Activity Diagram Aktor Bagian Umum

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Bagian Umum diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 1 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


    • Activity DiagramAktor Kasubid Keuangan
    • Gambar 4.12 : Activity Diagram Aktor Kasubid Keuangan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Kasubid Keuangan diatas terdapat:

      1. 1 initial Node, objek yang diawali
      2. 11 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
      4. 2 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
      5. 2 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
      6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  3. Activity Diagram Fix Asset
  4. Gambar 4.13 : Activity diagram Fix Asset

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Fix Asset diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 10 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
    4. 1 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
    6. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


  5. Activity DiagramPenyusunan Laporan Keuangan
  6. Gambar 4.14 : Activity diagramPenyusunan Laporan Keuangan

    Berdasarkan gambar Activity Diagram Penyusunan Laporan Keuangan diatas terdapat:

    1. 1 initial Node, objek yang diawali
    2. 18 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
    4. 2 Forknode yang merupakan pilihan dari action tersebut.
    5. 2 Joinnode yang merupakan gabungan dari beberapa activity yang paralel.
    6. 1 Flow Final Node yang merupakan pemberhentian sistem.
    7. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram merupakan gambaran dari kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem saat ini adalah sebagai berikut.

  1. Sequence Diagram Sistem Nirafin
  2. Gambar 4.15 : Sequence Diagram Sistem Nirafin

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram Sistem Nirafin diatas terdapat:

    1. 4 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin, Staff Keuangan, Bag. Umum, dan Kasubid Keuangan.
    2. 9 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 23 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi


    • Sequence DiagramAktor Admin
    • Gambar 4.16 : Sequence Diagram Aktor Admin

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Admin Nirafin terdapat :

      1. 1 actor yaitu, Admin Sistem Nirafin.
      2. 9 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 20 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


    • Sequence DiagramAktor Staff Keuangan
    • Gambar 4.17 : Sequence Diagram Aktor Staff Keuangan

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Staff Keuangan terdapat :

      1. 1 actor yaitu Staff Keuangan.
      2. 7 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 11 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


    • Sequence DiagramAktor Bagian Umum
    • Gambar 4.18 : Sequence Diagram Aktor Bagian Umum

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram Aktor Bagian Umum terdapat :

      </div>
      1. 1 actor yaitu Bagian Umum atau pemegang dana kas kecil.
      2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 8 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


    • Sequence DiagramAktor Kasubid Keuangan
    • Gambar 4.19 : Sequence Diagram Aktor Kasubid Keuangan

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Aktor Kasubid Keuangan terdapat :

      </div>
      1. 1 actor yaitu Kasubid Keuangan.
      2. 7 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
      3. 12 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  3. Sequence Diagram Fix Asset
  4. Gambar 4.20 : Sequence diagram Fix Asset

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram Fix Asset diatas terdapat:

    1. 2 actor yaitu Staff Keuangan dan Kasubid Keuangan.
    2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 12 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


  5. Sequence DiagramPenyusunan Laporan Keuangan
  6. Gambar 4.21 : Sequence DiagramPenyusunan Laporan Keuangan

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram Penyusunan Laporan Keuangan diatas terdapat:

    1. 3 actor yaitu Staff Keuangan, Bagian Umum dan Kasubid Keuangan.
    2. 9 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
    3. 21 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengolahan laporan keuangan yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

No Sistem yang Berjalan Sistem Usulan
1 Setiap melakukan pencatatan transaksi baik pada buku kas besar, kas kecil ataupun buku bank hingga pembuatan laopran keuangan masih dilakukan pada MS. Excell, sehingga prosesnya masih harus dilakukan step by step secara manual dan masih sangat memungkinkan terjadi human error dalam prosesnya pengolahannya. Dengan adanya Nirafin (Nirlaba Financial System) dapat membantu proses penyusunan laporan keuangan menjadi lebih mudah hanya dengan menginput transaksi, yang secara otomatis dapat menghasilkan laporan keuangan nirlaba yang dibutuhkan. Dan untuk laporan kas kecil dapat langsung dipantau/dikoreksi admin tanpa harus berkali-kali melakukan print out atau copy file kas kecil.
2 Akses data terbatas, karena hanya tersimpan pada komputer admin atau yang mengerjakan laporan. Akses sistem diberikan kepada 4 user yang berkepentingan yaitu Kasubid Keuangan, Admin, Staff keuangan dan Bagian Umum. Sehingga untuk proses pengecekan hasil kerja lebih mudah.
3 Dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan laporan keuangan, karena dilakukan secara manual dari satu proses ke proses lain secara berurutan.. Pembuatan laporan lebih cepat dan efektif, karena data yang dihasilkan sudah diintegrasikan dari satu proses ke proses yang lainnya secara otomatis.


Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

Gambar 4.22 : Class Diagram Sistem Nirafin

Spesifikasi Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Tabel Kas Besar

  2. Nama Table  : t_kas_besar

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data transaksi kas besar

    Primary Key: kb_id

    Panjang Record : 81

    Tabel 4.2 : Transaksi Kas Besar

    t_kas_besar
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    kb_id Int 11 ID Kas Besar
    kb_tgl Date - Tanggal Transaksi
    kb_voucher Varchar 11 Kode Voucher Transaksi
    kb_coa Varchar 39 Kode Chart of Account
    kb_debet Int 10 Nominal Transaksi
    kb_kredit Int 10 Nominal Transaksi
    kb_ket Text - Keterangan Transaksi


  3. Tabel Bank Mandiri

  4. Nama Table  : t_bank_mandiri

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data transaksi bank

    Primary Key: bm_id

    Panjang Record : 81

    Tabel 4.3 : Transaksi Bank Mandiri

    t_bank_mandiri
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    bm_id Int 11 ID Kas Besar
    bm_tgl Date - Tanggal Transaksi
    bm_voucher Varchar 11 Kode Voucher Transaksi
    bm_coa Varchar 39 Kode Chart of Account
    bm_debet Int 10 Nominal Transaksi
    bm_kredit Int 10 Nominal Transaksi
    bm_ket Text - Keterangan Transaksi


  5. Tabel Kas Kecil

  6. Nama Table  : t_kas_kecil

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data transaksi kas kecil

    Primary Key: kk_id

    Panjang Record : 81

    Tabel 4.4 : Transaksi Kas Kecil

    t_kas_kecil
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    kk_id Int 11 ID Kas Besar
    kk_tgl Date - Tanggal Transaksi
    kk_voucher Varchar 11 Kode Voucher Transaksi
    kk_coa Varchar 39 Kode Chart of Account
    kk_debet Int 10 Nominal Transaksi
    kk_kredit Int 10 Nominal Transaksi
    kk_ket Text - Keterangan Transaksi


  7. Tabel Jurnal

  8. Nama Table  : t_jurnal

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data transaksi jurnal

    Primary Key: j_id

    Panjang Record : 81

    Tabel 4.5 : Transaksi Jurnal

    t_jurnal
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    j_id Int 11 ID Kas Besar
    j_tgl Date - Tanggal Transaksi
    j_voucher Varchar 11 Kode Voucher Transaksi
    j_coa Varchar 39 Kode Chart of Account
    j_debet Int 10 Nominal Transaksi
    j_kredit Int 10 Nominal Transaksi
    j_ket Text - Keterangan Transaksi


  9. Tabel Fix Asset

  10. Nama Table  : t_fix_asset

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data transaksi fix asset

    Primary Key: fa_id

    Panjang Record : 84

    Tabel 4.6 : Fix Asset

    t_fix_asset
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    fa_id Int 4 ID Fix Asset
    fa_tgl Date - Tanggal Pembelian
    fa_kel Varchar 39 Kelompok Asset
    fa_ket Text - Keterangan Barang
    fa_harga Int 9 Harga Barang
    fa_fa Varchar 5 Persentase Penyusutan
    fa_penyu Int 9 Besar Penyusutan
    fa_akum Int 9 Akumulasi Penyusutan
    fa_nibuk Int 9 Nilai Buku


  11. Tabel Master MCOA

  12. Nama Table  : m_mcoa

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Kode COA

    Primary Key: mcoa_id

    Panjang Record : 21

    Tabel 4.7 : Master MCOA

    m_mcoa
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    mcoa_id Int 1 ID MCOA
    mcoa_ket Varchar 20 Keterangan MCOA


  13. Tabel Master COA

  14. Nama Table  : m_coa

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Kode Sub COA

    Primary Key: coa_id

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.8 : Master COA

    m_coa
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    coa_id Int 2 ID COA
    coa_ket Varchar 50 Keterangan COA
    mcoa_id Int 1 ID MCOA
    coa_kode Int 2 Kode COA


  15. Tabel Master Jenis COA

  16. Nama Table  : m_jenis_coa

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Kode Sub-Sub COA

    Primary Key: jen_id

    Panjang Record : 56

    Tabel 4.9 : Master Jenis COA

    m_jenis_coa
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    jen_id Int 2 ID Jenis COA
    jen_ket Varchar 50 Keterangan Jenis COA
    jen_id Int 2 ID COA
    jen_kode Int 2 Kode Jenis COA


  17. Tabel Master Sub COA

  18. Nama Table  : m_sub_coa

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Kode Sub Sub-Sub COA

    Primary Key: sub_id

    Panjang Record : 59

    Tabel 4.10 : Master Sub COA

    m_sub_coa
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    sub_id Int 2 ID Sub COA
    sub_ket Varchar 50 Keterangan Jenis COA
    jen_id Int 2 ID Jenis COA
    sub_kode Varchar 5 Kode Jenis COA


  19. Tabel Master Inventaris

  20. Nama Table  : m_inventaris

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Inventaris

    Primary Key: inven_id

    Panjang Record : 74

    Tabel 4.11 : Master Inventaris

    m_inventaris
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    inven_id Varchar 39 ID Kelompok Inventaris
    keterangan Varchar 30 Nama Kelompok Inventaris
    Persentase Varchar 5 Persentase Penyusutan


  21. Tabel Master Menu

  22. Nama Table  : m_menu

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Menu

    Primary Key: menu_id

    Panjang Record : 110

    Tabel 4.12 : Master Menu

    m_menu
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    MENU_ID Int 2 ID Menu
    MENU_PARENT Int 2 Parent Menu
    MENU_NAME Varchar 20 Nama Menu
    MENU_ORDER Int 2 Order Menu
    MENU_ICON Varchar 20 Icon Menu
    MENU_URL Varchar 20 URL Menu
    MENU_MODULE Varchar 20 Module Menu
    MENU_CONTROLLER Varchar 20 Controller Menu
    MENU_STATUS Enum '0','1','99' Status Menu
    MENU_CREATED_DATE Datestamp - Tanggal Dibuat
    MENU_CREATED_BY Int 2 Dibuat Oleh
    MENU_UPDATE_DATE Datestamp - Tanggal Diupdate
    MENU_UPDATE_BY Int 2 Diubah Oleh


  23. Tabel Master Role

  24. Nama Table  : m_role

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master Role

    Primary Key: role_id

    Panjang Record : 26

    Tabel 4.13 : Master Role

    m_role
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    ROLE_ID Int 2 ID Role
    ROLE_NAME Varchar 20 Nama Role
    ROLE_MENU Text - Nama Menu
    ROLE_STATUS Enum '0','1','99' Status
    ROLE_CREATED_DATE Datestamp - Tanggal Dibuat
    ROLE_CREATED_BY Int 2 Dibuat Oleh
    ROLE_UPDATE_DATE Datestamp - Tanggal Diupdate
    ROLE_UPDATE_BY Int 2 Diubah Oleh


  25. Tabel Master User

  26. Nama Table  : m_user

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master user

    Primary Key: menu_id

    Panjang Record : 196

    Tabel 4.14 : Master User

    m_user
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    USER_ID Int 2 ID User
    USER_ROLE_ID Int 2 ID Role
    USER_USERNAME Varchar 20 Username
    USER_PASSWORD Varchar 32 Password
    USER_SALT Varchar 16 Salt
    USER_NAMA Varchar 30 Nama User
    USER_EMAIL Varchar 30 E-mail User
    USER_PHOTO Varchar 60 Photo Profil
    USER_IS_ACTIVE Enum '0','1','99' Status User
    USER_CREATED_DATE Datestamp - Tanggal Dibuat
    USER_CREATED_BY Int 2 Dibuat Oleh
    USER_UPDATE_DATE Datestamp - Tanggal Diupdate
    USER_UPDATE_BY Int 2 Diubah Oleh


  27. Tabel View COA

  28. Nama Table  : v_coa

    Media  : Harddisk

    Fungsi  : Menyimpan data master user

    Primary Key: coa

    Panjang Record : 39

    Tabel 4.15 : View COA

    v_coa
    Nama Field Type Field Size Keterangan
    coa Varchar 39 Kode Chart of Account


Rancangan Prototype

Rancangan prototype merupakan gambaran sketsa dari rancangan sistem yang akan diusulkan dalam sistem informasi akuntansi Nirafin untuk Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, adapun rancangan sistem nirafin sebagai berikut :

  1. Rancangan Prototype Tampilan Login

  2. Gambar 4.23 : Tampilan Login Sistem Nirafin

    Tampilan prototype halaman login adalah halaman yang harus dilalui sebelum masuk kedalam sistem, user harus mengisi username dan password yang telah daftar sebelumnya, akses login ini terdapat textbox dan passwordbox yang harus di isi dengan benar. Dan kotak logo diatas form login, diisi untuk logo nama sistem yang akan dirancang, yaitu Sistem Nirafin (Nirlaba Financial).


  3. Rancangan Prototype Tampilan Dashboard Utama

  4. Gambar 4.24 : Tampilan dashboard utama

    Tampilan prototype dashboard utama ini merupakan halaman menu home setalah memasuki halaman login, pada menu ini terdapat fitur grafik dari jumlah pemasukan dan pengeluaran. Di sisi kiri terdapat kotak logo untuk Nirafin, dan dibawahnya terdapat menu dalam sistem yang akan dirancang, yaitu Dashbord, Transaksi, Fix Asset, Buku Besar, Laporan, dan Master Data. Menu yang berbentuk dropdown didalamnya terdapat sub menu yang menjelaskan dari menu-menu tersebut. Dalam menu dashboard juga menampilkan ucapan selamat datang dan terdapat logo dari Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten. Dan untuk gambar orang di pojok kanan atas, menunjukkan akun yang telah melakukan login, contoh Admin.


  5. Rancangan Prototype Tampilan Transaksi Kas Besar

  6. Gambar 4.25 : Tampilan Pengajuan kegiatan donor darah

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk mengajukan transaksi, yang didalamnya terdapat sub menu yaitu Kas Besar, Bank, Kas Kecil, dan Jurnal. Diatas merupakan contoh prototype dari salah satu transaksi yaitu Kas besar. Dalam tampilan kas besar, terdapat tabel dari transaksi yang dilakukan pada bulan berjalan. Diatas tabel terdapat lambang search yang digunakan untuk melakukan pencarian data dengan cepat. Dibawahnya terdapat tanda reload, add, dan download. Dibawah tabel ada angka yang menjelaskan data yang ditampilkan dari jumlah data yang ada, serta angka 1 menjelaskan bahwa halaman yang ditampilkan merupakan halaman yang pertama.


  7. Rancangan Prototype Tampilan Form Input Transaksi

  8. Gambar 4.26 : Tampilan Form Input Transaksi Kas Besar

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk melakukan penambahan data transaksi kas besar yang dilakukan oleh Staff Keuangan. Ada dropdown pada jenis transaksi yang didalamnya terdapat 2 pilihan yaitu Debet dan Kredit. Darip pilihan pada jenis tersebut, dapat secara otomatis voucher menampilkan kode pemasukan dan amount akan secara otomatis terisi pada database debet. Untuk dropdown Chart of Account didalamnya terisi nomor akun yang telah diinput pada data master MCOA, COA, Jenis COA, dan Sub Coa. Selanjutnya terdapat pilihan simpan atau cancel sebagai action dari tampilan form penambahan transaksi.


  9. Rancangan Prototype Tampilan Fix Asset

  10. Gambar 4.27 : Tampilan Fix Asset

    Diatas merupakan gambaran prototype dari tampilan Fix Asset, pada tampilan diatas hampir sama seperti pada tampilan Kas Besar, yang membedakan hanya jumlah tabel yang lebih banyak.


  11. Rancangan Prototype Tampilan Form Add Fix Asset

  12. Gambar 4.28 : Tampilan Form Input Fix Asset

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk melakukan penambahan data fix asset yang dilakukan oleh Staff Keuangan. Pada tampilan diatas, mirip seperti tampilan pada form input transaksi pada Kas Besar, namun yang membedakan hanya pada jenis kelompok yang didalamnya terdiri dari Gedung, Kendaraan, Inventaris Kantor, dan Alat Lab. Yang saat dropdown jenis kelompok diisi, maka akan secara otomatis persentase akan terisi, dan setelah harga terisi maka akan langsung menampilkan angka pada field penyusutan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku.


  13. Rancangan Prototype Tampilan Eksport Laporan Transaksi

  14. Gambar 4.29: Tampilan Export Laporan

    Pada tampilan prototype menu laporan diatas, terdapat pilihan tahun dan bulan, dan button eksport untuk melihat laporan yang diinginkan.


  15. Rancangan Prototype Tampilan Data Master User

  16. Gambar 4.30: Tampilan Data Master User

    Pada tampilan prototype master data diatas, hampir sama juga dengan kas besar, yang terdapat tabel yang menjelaskan siapa aja user yang telah terdaftar pada sistem Nirafin.


  17. Rancangan Prototype Tampilan Form Add User Account

  18. Gambar 4.31: Tampilan Form Add Data User Account

    Tampilan prototype diatas merupakan tampilan untuk melakukan penambahan akun user baru yang sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan, dan hanya admin yang dapat melakukan penambahan akun baru pada sistem.


Tampilan Output Program

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Gambar 4.32 : Tampilan Halaman Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.


  3. Tampilan Halaman Dashboard

  4. Gambar 4.33 : Tampilan Halaman Dashboard

    Setelah user melakukan proses login dengan benar, maka akan tampil dashboard yang mana didalamnya menggambarkan jumlah pemasukan dan pengeluaran dari transaksi yang telah diinput dalam suatu periode tertentu.


  5. Tampilan Halaman Transaksi (Kas Besar)

  6. Gambar 4.34 : Tampilan Halaman Kas Besar

    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi (kas besar) yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input transaksi. Dihalaman ini, user dapat melakukan tambah data, edit data, hapus data dan ekport data kedalam bentuk Excel.


  7. Halaman Input Data Kas Besar

  8. Gambar 4.35 : Tampilan Input Data Kas Besar

    Tampilan diatas merupakan tampilan form untuk input data kas besar. Jika inputan yang dimasukkan telah lengkap, maka dalam proses penyimpanannya akan mendapatkan alert Sucess dan jika data yang dimasukkan tidak lengkap akan mendapatkan alert Warning.


  9. Tampilan Halaman Fix Asset

  10. Gambar 4.36 : Tampilan Fix Asset

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk halaman fix asset. Secara garis besar tampilan ini mirip dengan tampilan pada transaksi kas besar, namun yang membedakan hanyalah jumlah kolom yang tersedia sesuai dengan kolom yang diperlukan dalam membuat laporan fix asset.


  11. Tampilan Input Data Fix Asset

  12. Gambar 4.37 : Tampilan Input Data Fix Asset

    Tampilan diatas, merupakan tampilan form input data fix asset yang mana user dapat mengisi tanggal, keterangan yang menjelaskan nama barang, harga barang, lalu memilih jenis inventaris, yang selanjutnya akan secara otomatis terisi text box pada penyusutan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku. Selanjutnya jika semua data terisi maka akan tersimpa.


  13. Tampilan Eksport Laporan Transaksi

  14. Gambar 4.38: Tampilan Export Laporan

    Pada tampilan diatas, merupakan halaman yang terdapat pada menu transaksi kas besar, kas kecil, bank mandiri, jurnal, dan fix asset. User dapat mengeksport data yang telah diinput kedalam bentuk Ms. Excel dengan cara memilih periode mana saja yang ingin dieksport/didownload.


  15. Tampilan Data Master User

  16. Gambar 4.39: Tampilan Data Master User

    Tampilan diatas adalah halaman master data user, yang mana pada gambar diatas ada beberapa akun yang telah didaftarkan sebagai akun yang dapat mengakses sistem nirafin.


  17. Tampilan Halaman Penambahan Akun User

  18. Gambar 4.40: Tampilan Halaman Penambahan Akun User

    Tampilan diatas merupakan tampilan form input data user. Tampilan ini hanya dapat diakses oleh Admin user sistem.


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor  : Minimal VGA
  3. RAM  : Minimal 1 GB
  4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  5. Harddisk  : 250 GB

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

Hak Akses

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Nirafin harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Nirafin, diantaranya:

  1. Admin
  2. Staff Keuangan
  3. Bagian Umum
  4. Kasubid Keuangan

Testing

Implementasi program pada sistem informasi akuntansi aplikasi Nirafin dengan dengan metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem informasi akuntnasi Nirafin ini menggunakan black box testing yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian ini berfokus kepada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box) sebagai berikut:

Tabel 4.16 : Transaksi Kas Besar

No Pengujian
1 Login
2 Registrasi Akun User Sesuai yang telah ditentukan
3 Input Data Master COA
4 Input Data Transaksi (Kas Besar)
5 Input Data Fix Asset
6 Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)
7 Logout


  • Login Nirafin
  • Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi Nirafin dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi Nirafin. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login Nirafin :

    Tabel 4.17 : Pengujian Login Akun Admin Nirafin

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    1 Tampilan awal sistem Nirafin yaitu halaman Login 1._Halaman_Login.png Jika mengisi username atau password yang salah akan muncul warning 2._Login_Gagal.png VAlid
    Jika mengisi username dan password dengan benar langsung masuk ke dashboard 4.33_Dashboard.png Valid


  • Menambah akun user sesuai hak akses
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan akun user berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form registrasi ini hanya dapat dilakukan oleh admin saja, adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.18 : Menambah akun user sesuai hak akses

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    2 Klik menu master, lalu pilih User 4._master_user.png Jika mengisi form dengan lengkap akan tampil allert Success 5.._tambah_user_berhasil.png VAlid
    Jika mengisi username yang sama dengan yang telah ada akan tampil warning 6._tambah_user_gagal.png Valid
  • Input Data Chart of Account
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan Chart of Account berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.19 : Input Data Chart of Account

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    3 Tampilan awal Sub Coa pada menu master 7._coa.png Ketika mengisi semua form, maka saat menyimpan terdapat allert Success 8._coa_berhasil.png VAlid
    Ketika salah satu form tidak diisi maka muncul warning bahwa username harus unique 9._coa_gagal.png Valid


  • Input Data Transaksi Kas Besar
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data transaksi kas besar dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.20 : Input Data Transaksi Kas Besar

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    4 Input data pada kas besar pada menu transaksi kas_besar.png Sistem dapat menyimpan data yang disimpan dengan baik 11._transaksi_berhasil.png VAlid
    Sistem memberikan warning jika ada form yang belum diisi 12._transaksi_gagal.png Valid


  • Input Data Fix Asset
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan data Fix Asset berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.21 : Input Data Fix Asset

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    5 Input data fix asset 15._fix_asset.png Sistem dapat menyimpan langsung menghitung penyusutan, akumulasi, dan nilai buku 13._Input_data_Fix_Asset.png VAlid
    Sistem memberikan warning jika ada form yang belum diisi dan hasil perhitungan ‘NaN’ karena harga belum diberikan nilai. 14._input_gagal.png Valid


  • Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam pengeksportan data dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.22 : Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    6 Melakukan eksport data 17._eksport_data.png Sistem dapat menampilkan laporan transaksi berdasarkan range tanggal yang dipilih Whats_App_Image_2018-01-22_at_20.36.59.jpg Valid


  • Logout
  • Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.23 : Logout Sistem

    No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Hasil
    7 Melakukan eksport data 16._logout.png Dapat keluar dari sistem setelah memilih Log out pada profil user 1._Halaman_Login.png VAlid


    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar juga telah terdaftar.


    Implementasi

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.24 : Tabel Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Aplikasi Evaluasi Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”.

    Tabel 4.25 : Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Niki Anugerah Sejati, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem Pembelian barang ke supplier yang berjalan pada PT. Niki Anugerah Sejati saat ini masih dilakukan secara manual seperti melihat di buku catatan nama supplier hingga barang yang akan di pesan sehingga waktu yang diperlukan untuk mencari relatif lama.
    2. Kendala yang terjadi pada PT Niki Anugerah sejati ini sering mengalami human error atau tidak cocok barang di gudang dengan catatan.
    3. Dengan adanya sistem pembelian ke pada supplier yang telah terkomputerisasi mempermudah dalam melakukan pencarian data supplier dan akuratnya barang di gudang dengan di data sehingga terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan skripsi ini. Adapun saran-sarannya sebagai berikut :

    1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan PT. Niki Anugerah Sejati yang terkait menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.
    2. Perlu meningkatkan ketelitia kepada bagian tersebut agar tidak mengalami human error dan selisih barang supaya informasi yang di hasilkan lebih akurat, relevan dan tepat waktu.
    3. Setiap tahun dilakukan evaluasi mengenai sistem yang berjalan supaya lebih baik lagi dan lebih berkembang.

    Kesan

    Selama penulis melakukan observasi di PT. Niki Anugerah Sejati tempat tersebut menyambut baik kehadiran penulis untuk melakukan sebuah penelitian yang digunakan untuk mencapai kelulusan perkuliahan. Stakeholder di PT Niki Anugerah Sejati sangat membantu dalam proses pendataan, pengimplementasi, serta uji coba pada sistem yang penulis usulkan. Pada situasi ini penulis selalu dapat sambutan yang sangat positif dari perusahaan tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Hidayat, Akik dan Tria Sugiarto. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa Kopertis Untuk Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching di STMIK DCI Kota Tasikmalaya”. Jurnal Teknik Informatika Vol 4 No 2.
    2. McKay. Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016 “Principles for the definition of design structures”. International Journal of computer integrated manufacturing. Vol.29 Issue 3 (hlm. 237-250). Dikutip dari http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0951192X.2014.1003412. diakses pada tanggal 21 Oktober 2017.
    3. Haryanto, Dadang dkk. 2015. “Perancangan sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. angkasa raya Christina (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol 2 No 2.
    4. 4,0 4,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher.
    5. Novita, Rice dan Novita Sari. 2015. Sistem Informasi Penjualan Pupuk Berbasis E-Commerce. Jurnal TEKNOIF Vol. 3 No. 2.
    6. 6,0 6,1 Wahana Agung, dan Asep Ririh Riswaya. 2014. Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Report Penjualan. Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 8 No. 1.
    7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: CV. Pustaka Setia.
    8. Susanto, Azhar. 2017. "Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu". Bandung: Lingga Jaya.
    9. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol.9 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen (Perspektif Organisasi). Yogyakarta.
    11. Khanna, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia. 2015. “Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 9 No.1 – September 2015. Tangerang: STMIK Raharja.
    12. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    13. 13,0 13,1 Istiansyah , Romandhika. 2014 “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART MOTOR BERBASIS WEB PADA UD. JAYA MOTOR VARIASI”. Tangerang. STMIK Raharja
    14. Prawira, Ilham. 2017 “Sistem informasi persediaan suku cadang barang berbasis web pada bengkel mobil auto rizal palembang”.Palembang.UIN Raden Fatah.
    15. Mita Rohayati (2014). "Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventori di Vio Hotel Indonesia". Edisi 1 Volume 1, ISSN : 2089-9033). Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
    16. 16,0 16,1 Gentisya Tri Mardiani (2013). "Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web". Vol. 2 No. 1, ISSN : 2089-9033. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
    17. Jayant, K. P. Garg. Renu, Kumar. Vino, Prof. Rana. Ajaya. 2014. “ An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagram”. Ghazjabad, India: International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February. Vol. 2, Issue. 2 (148-153). ISSN: 2277128X
    18. Maimunah dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol 5 No 1.
    19. Warsito, Ary Budi dkk. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol 8 No 2.
    20. Anasari, Fitri dkk. 2015. “Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mulawarman)”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 10 No 1.
    21. 21,0 21,1 21,2 Titus, Carina. 2016. “A Proposal Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms”. International Journal of Computer Application Vol. 145 No.9 July 2016. ISSN:0975-8887.
    22. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong”. Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1.
    23. Kaur, Harkamal. 2017. “Lost And Found Web Application For Cal Poly Pomona Students”. California State Polytechnic University, Pomona.
    24. Utomo, Eko Priyo. 2013. Mobile Web Programming. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET (Penerbit Andi). ISBN: 978-979-29-4011-4
    25. Sidik, Betha dan Husni Iskandar Pohan. 2014. PEMROGRAMAN WEB dengan HTML. Bandung: Informatika. ISBN: 978-602-1514-52-8
    26. Basri dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Berbasis Web”. Jual Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No 1.
    27. Danny. 2016. “Apa fungsi atau kegunaan dari prototype?”. Artikel Timur. Diambil dari: http://timur.ilearning.me/2016/03/01/apa-fungsi-atau-kegunaan-dari-prototype/ (30 November 2017).
    28. Sidik, Betha dan Husni Iskandar Pohan. 2014. PEMROGRAMAN WEB dengan HTML. Bandung: Informatika. ISBN: 978-602-1514-52-8.
    29. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
    30. Haughee. Eric. 2013. Instant Sublime Text Starter. Birmingham: Packt Publishing Ltd.
    31. Riadi, Muchlisin. 2013. “Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)”. Diambil dari: http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html. diakses pada 21 Oktober 2017
    32. Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, “Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities”. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy. ISSN: 978-3-319-31612-3.
    33. 33,0 33,1 Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya. 2013. “Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 2013. ISSN: 2277-1956.
    34. Zain, Susanto. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembelian Material” Journal Intek, Vol 4 No.1
    35. Siswanto, Yuliyanto. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku Plywood Pada Usaha Dagang (UD) Tunas Subur Kabupaten Pacitan" Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol. 6 No.1
    36. Solihin dan Nusa. 2017.” Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Suku Cadang Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut” Jurnal INFOTRONIK Vol. 2 No. 2
    37. Larasati dan Masripah. 2017. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembelian GRC Dengan Metode Waterfall” Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 13 No. 2
    38. Mohammadali, Seyed Nabizadeh., Seyed Ali Omrani. 2014. Effective Factors on Accounting Information System Alignment; a Step towards Organization Performance Improvement. International Journal of Scientific and Research Publication, Vol. 4 Issue 9, ISSN 2250-3153.



    Contributors

    Tanti Mayang Sari