SI1411480855: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.023: Baris 1.023:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)<ref name="[35]">Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: CV. Pustaka Setia.</ref>“Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) <ref name="[39]">Wahana Agung, dan Asep Ririh Riswaya. 2014. Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Report Penjualan. Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 8 No. 1.</ref> dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Data adalah kumpulan kejadian yang diambil dari suatu fakta dan data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan dari kesemuanya. Suatu data mentah adalah merupakan data yang belum dapat memberi informasi yang banyak dan lengkap, sehingga perlu diolah terlebih dahulu”.</p>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Marshal B.Romney (2014:3)<ref name="[2]">B. Romney, Marshal dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketigabelas, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira, dan Novita Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.</ref> “ Data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68) <ref name="[27]">Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: CV. Pustaka Setia.</ref>, “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.</p>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Abdul Kadir (2014:44)<ref name="[17]">Kadir, Abdul.2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi.Yogyakarta : CV. Andi Offset.</ref>   “Data adalah data yang berupa nilai terformat, teks, citra, audio, dan video, data berupa terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, menyatakan nilai,atau mata uang.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Taufiq (2013:13)<ref name="[42]">Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> “Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”. </p>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
====Klasifikasi Data====
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Berdasarkan definisi dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan kumpulan fakta yang telah diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi penerima dalam mendukung pengambil keputusan.</p>
+
 
+
====Hierarki Data====
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Yakub (2012)<ref name="[51]">Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> bahwa hierarki data tersusun dari 3 elemen yaitu elemen data, rekaman <i>(Record)</i>  dan berkas <i>(Table)</i>, yaitu:</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)<ref name="[27]">Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: CV. Pustaka Setia.</ref> dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:</p>
  
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Elemen Data</p>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan Sifat Data</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Elemen data adalah data terkecil yang tidak dapat dipecah lagu menjadi unit data lain. Seperti contohnya, data pelayanan, elemen data dapat berupa nama pelayan, alamat, no telpon, serta atribut lainnya.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Berdasarkan sifat data, dikenal 1) data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. 2) data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.</p>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Rekaman</p>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan Sumber Data</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling berkaitan. Sebagai contohnya nama pelayan, alamat, no telp dapat dihimpum dalam sebuah rekaman. Istilah lainnya yaitu baris</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Berdasarkan sumber data, dikenal 1) data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. 2) data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.</p>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Berkas</p>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan Cara memperolehnya</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Kumpulan dari seluruh rekaman yang bertipe sama disebut dengan berkas. Berkas dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan suatu subjek. Dalam sistem basis data berkas mewakili komponen yang disebut tabel.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:</p>
</ol>
+
<ul>
 
+
====Komponen Sistem Informasi====
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk sautu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen tersebut, menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202)<ref name="[35]">Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: CV. Pustaka Setia.</ref>, yaitu:</p>
+
<ol>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen <i>input</i></p>
+
<p style="line-height: 2">Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.</p>
<p style="line-height: 2"><i>Input</i> mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. </p>
+
 
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen model</p>
+
<p style="line-height: 2">Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.</p>
<p style="line-height: 2">Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data <i>input</i> dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan <i>output</i> yang diinginkan.  </p>
+
</ul>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen <i>output</i></p>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya</p>
<p style="line-height: 2">Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu:</p>
 
+
<ul>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen teknologi</p>
+
<p style="line-height: 2">Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.</p>
<p style="line-height: 2">Teknologi merupakan <i> tool box </i> dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.</p>
+
 
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen <i>hardware</i></p>
+
<p style="line-height: 2">Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.</p>
<p style="line-height: 2"><i>Hardware</i> berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.</p>
+
 
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen <i>software</i></p>
+
<p style="line-height: 2">Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.</p>
<p style="line-height: 2"><i>Software</i> berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.</p>
+
</ul>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">Komponen basis data</p>
+
<p style="line-height: 2">Basis data <i>(database)</i> merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi berbasis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. </p>
+
 
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">Komponen kontrol</p>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan Skala Pengukurannya</p>
<p style="line-height: 2">Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat dcepat diatasi.</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.</p>
 
</ol>
 
</ol>
  

Revisi per 6 Juli 2018 14.03

       

PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411480855
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)


Disusun Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 14 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 00594
       
NIP : 078010





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 14 Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 15028
       
NID : 15029





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 14 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEN INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC

MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING

SPAREPART PADA PT NIKI AC MOBIL

(NIKI AC MOBIL)

Disusun Oleh :

NIM
: 1411480855
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 14 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411480855

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi komputer di era globalisasi ini semakin berkembang, hampir semua lingkungan kerja saat ini sudah menggunakan teknologi komputer. Baik bergerak di bidang industri, jasa dan lain sebagainya. apabila suatu dunia tidak dapat mengikuti perkembangan zaman khususnya perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin lama semakin maju, tentu kesulitan dan rintangan akan menghampiri. Sehingga dunia usaha tersebut tidak dapat mengikuti dalam persaingan di dunia usaha. Karena dengan menggunakan komputer pekerjaan yang kita lakukan lebih cepat dan efisien serta dan yang dihasilkan akurat. Pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) belum sepenuhnya menggunakan komputer masih menggunakan manual seperti buku dalam hal pembelian sparepart maupun barang masuk ke gudang. Maka dengan menggunakan web yang sangat sederhana dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam hal penanganan bisnis dan usaha yang telah di jalan sehingga memudahkan bagian pembeli dalam memperoleh informasi yang akurat mengenai barang-barang yang memiliki kualitas yang baik, dalam penginputan barang masuk ke gudang agar tidak mengalami selisih. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan disajikan pembahasan tentang perancangan sistem informasi pembelian sparepart Ac mobil guna memudahkan monitoring sparepart pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) yang dapat digunakan sebagai referensi pengembangan sistem informasi pembelian sparepart Ac Mobil yang berjalan saat ini untuk dapat lebih meningkatkan kinerja bagian pembelian dalam menginput data dan meningkatkan nilai kompetitif.


Kata Kunci: Perancangan Sistem, Manual, Pembelian, Monitoring, Sparepart Ac Mobil


ABSTRACT

The development of computer technology in this era of globalization is growing, almost all the work environment is now using computer technology. Whether engaged in industry, services and so forth. if a world can not keep up with the times, especially the development of science and technology that progressively progressively advance, the difficulties and obstacles will come. So that business world can not follow in the competition in the business world. Because by using computer work that we do more quickly and efficiently as well as the resulting accurate. At PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) has not fully used the computer still use manuals such as books in terms of purchasing spare parts and goods into the warehouse. So by using a very simple web can help and provide convenience in terms of handling businesses and businesses that have been on the road so as to facilitate the buyer in obtaining accurate information about goods that have good quality, in inputting goods into the warehouse so as not to experience difference. Therefore, in this study will be presented a discussion about the design of information systems purchasing spare parts Ac cars to facilitate monitoring spare parts on PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) which can be used as a reference development of information systems purchasing spare part Ac Car that runs today to be able to further improving the performance of the purchasing department in inputting data and increasing the competitive value.


Keywords : System design, Manual, Purchase, Monitoring, Spare Parts Car Ac





KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji Syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada peneliti sehingga Laporan Skripsi peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, peneliti memperoleh informasi berdasarkan sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M. Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Handy Januar Permana, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.
  6. Bapak Bryan Aditya Pradana selaku Stakeholder pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) yang telah membantu peneliti selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang berguna kepada peneliti.
  8. Papa, Mama, Kakak dan Saudara yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk keberhasilan peneliti.
  9. Seluruh Staff PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) yang membantu peneliti untuk melakukan observasi.
  10. Semua Teman dan Sahabat yang tidak hentinya memberikan dukungan kepada peneliti

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 14 Juli 2018
Tanti Mayang Sari
NIM. 1411480855

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karateristik Sistem

Gambar 2.2 Siklus Informasi



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1: Simbol Usecase Diagram

Tabel 2: Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 34 Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat pesat khususnya dalam bidang Ilmu Teknologi. Dimana kemajuan teknologi memasuki ke semua bidang penjualan, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya. Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu komputer. Karena itu diketahui bersama bahwa komputer mampu memegang peran penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan masalah kecil sampai dengan masalah yang kompleks sekalipun.

Pada PT. NIKI ANUGERAH SEJATI (Niki Ac Mobil) saat ini sistem pembelian barang masih berjalan secara semi komputerisasi sehingga banyak menimbulkan masalah seperti sering terjadinya kesalahan pada saat proses pencatatan data masuknya barang setelah pembelian, data-data ada yang sering hilang, jumlah barang yang tidak cocok dengan gudang, sehigga laporan yang dihasilkan kurang akurat. Dengan menggunakan sistem yang terkomputersasi maka pekerjaan yang kita kerjakan lebih efektif dan efisien serta data yang dihasilkan akurat. Mengenai masih banyak kekuarangan dalam hal cara pembelian sparepart maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART AC MOBIL KE SUPPLIER GUNA MEMUDAHKAN MONITORING SPAREPART PADA PT NIKI ANUGRAH SEJATI (NIKI AC MOBIL)”

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulisan dapat merumuskan penulisan perumusan masalah sebagai berikut?

  1. Apakah sistem pembelian sparepart Ac Mobil yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?

  2. Bagaimana kelebihan sistem yang di usulkan?

  3. Bagaimana memonitoring sparepart Ac mobil setelah pembelian ke supplier?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup permasalahan disini hanya pada pembelian sparepart Ac Mobil pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil). Mulai dari penginputan data pembelian barang ke supplier, pembuatan PO dan membuat laporan setelah pembelian barang ke supplier.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional
  2. Mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem prosedur yang sudah berjalan pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) khususnya pada prosedur pembelian sparepart Ac mobil ke supplier beserta jumlah barang yang ada di gudang supaya seimbang karena sering mengalami pencatatan yang berantakan dan penyimpanan yang tidak rapih. Permasalahan yang ada pada prosedur tersebut yang menjadikan sebuah kegiatan sistem tersebut tidak berjalan secara optimal. Sehingga dapat melengkapi atau bahkan mengimplementasikan sistem yang telah dilengkapi dan diperbaiki dari kekurangan-kekurangan yang ada.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil) sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem pembelian sparepart Ac mobil ke supplier beserta jumlah barang yang ada di gudang supaya seimbang dengan data dan jumlahnya.

  5. Tujuan Individual
  6. Selain digunakan untuk melengkapi laporan skripsi, laporan juga untuk menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan sebuah sistem berjalan saat ini di PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional
  2. Membantu memonitoring perkembangan pembelian sparepart beserta memonitoring barang yang ada di gudang supaya seimbang dari dari segi pendataan maupun jumlah barang tersebut.

  3. Manfaat Fungsional
  4. Mempercepat proses pembelian barang dengan di buatnya sistem pembelian ini.

  5. ManfaatIndividual
  6. Mendapatkan pengetahuan tentang proses bagaimana pembelian sparepart Ac Mobil sampai dengan proses monitoring ke PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada penyusunan skrispi ini, dilakukan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka usaha pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pembuatan perancangan sistem pembelian, maka penulis melakukan serangkaian penelitian. Karena sistem yang akan dikembangkan ini menggunakan metode Analis dan Perancangan Sistem Berbasis Web ini membagi kegiatan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Dilakukan dengan mengamati secara langsung cara kerja bagian yang terkait dengan pencatatan hasil-hasil kegiatan dilakukan, maka penulis diberikan kesempatan untuk melihat sistem yang bekerja dalam pengolahan data pembelian dan monitoring sparepart Ac Mobil pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode wawancara yaitu dengan cara tanya jawab oleh pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang sedang terjadi saat ini sebagai sumber data dan informasi. Dengan dasar pertimbangan dan persetujuan dari pihak tersebut khususnya dalam sistem pembelian sparepart Ac Mobil beserta permasalahan di bagian gudang penyimpanan barang. Elisitasi merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari wawancara yang dilakukan dengan cara observasi mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final elisitasi.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Dalam penulisan ini tidak terlepas dari data-data yang terdapat dari buku-buku yang menjadi referensi seperti pedoman penulisan tugas akhir, diktat buku-buku lain yang dapat berhubungan dengan penyusunan Skripsi ini sebagai landasan teori untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT, yaitu melakukan analisa terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treatment) dari perancangan sistem informasi pembelian sparepart ac mobil ke supplier guna memudahkan monitoring sparepart pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil). Dengan melakukan analisa SWOT, maka akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar tercapai tujuan pada PT Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil).

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini, menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Usecase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity diagram, state diagram dan spesifikasi basis data.

Metode Prototype

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode rancangan prototype. Prototype digunakan untuk menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Metode Testing

Dalam metode pengujian Pada PT. Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil), peneliti menggunakan metode Blackbox. Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami isi dari skripsi ini serta memberikan gambaran secara menyeluruh secara garis besar, sistematika ini terbagi atas:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode testing dan sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan disajikan teori yang relevan, lengkap dan sejalan dengan permasalahan yang diteliti. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi sejarah berdirinya PT. Niki Anugerah Sejati (Niki Ac Mobil), struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, Analisa Sistem Berjalan melalui Diagram UML.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan menggunakan Unified Modelling Language (UML), dan perancangan basis data, Rancangan Program, Prototype system, Konfigurasi system hardware dan software, Aplikasi, Hak akses, Evaluasi Dan Implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49) [1] “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut McKay, dkk dalam International Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237) [2] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4)[3], “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”.

Sedangkan menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6)[1], “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihansistem yang sedang berjalan”.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan Perancangan Sistem

  1. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

  2. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</i>

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Abdul Kadir (2014:61)[4], “sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat sebuah elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem”.

Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2)[5] dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26)[6] dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

  1. Bagian-bagian Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batas sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (Outline Environments)

    Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  7. Pengolahan (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Seperti suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

    Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[7], “sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Djahir (2014:68) “Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

“Analisis Sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi”. (Susanto, 2017:332)[8]

Berdasarkan pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian komponennya yang bertujuan untuk memperbaiki sistem atau merancang suatu sistem yang baru.

Tahap – Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185)[9], Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi kebutuhan sistem

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Dalam menganalisa dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

Menurut Sunyoto (2014:39) [10] “Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus informasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis, seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan urat-urat sebuah tubuh”.

Menurut Sunyoto (2014: 40)[10] “informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang mendasari pemakaian istilah informasi dalam sistem informasi. Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam definisi umum informasi adalah data yang telah ditelaah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

Kualitas Informasi

Menurut Sunyoto (2014:41) [10], Mengenai sikap manajemen terhadap sistem informasi, sebanyak 75% manajer ,menilai peningkatan kuantitas dan kualitas hampir identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi jika diminta memilih, maka 90% lebih menyukai peningkatan dalam kualitas informasi dibandingkan kuantitas. Informasi bervariasi dalam kualitasnya karena adanya kesalahan, di mana kesalahan dalam hal ini merupakan persoalan yang sangat penting karena terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penyesuaian sederhana. Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh:

  1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.

  2. Tidak mengikut prosedur pengolahan yang benar.

  3. Data hilang atau tidak terolah.

  4. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.

  5. File induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang disengaja.

Kesalahan akibat kesalahan (bias) dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur-prosedur untuk mencari dan meengukur kesalahan dan kemudian menyesuaikannya. Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan:

  1. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan.

  2. Audit intern dan ekstern.

  3. Menambah batas-batas kepercayaan pada data.

  4. Intruksi pemakai dalam prosedur pengukuran yang mungkin terjadi.

  5. Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan kesalahan pada cara pemakaiannya. Misalnya jika seorang manajer portofolio meminta daftar persediaan barang berdasarkan tingkat keuntungan di atas 5% maka persediaan tersebut dapat disajikan dalam cara yang berbeda-beda. Ancangan manajer dalam pengambilan keputusan biasanya terpengaruh oleh penyajian tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam buku H. A. Rusdiana (2014:77)[7], Nilai informasi didasarkan pada 10 sifat sebagai berikut, yaitu:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;

  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi;

  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan;

  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;

  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;

  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;

  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;

  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasidan sampai pada kesimpulan sama;

  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;

  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sunyoto (2014:47)[10]. “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting didalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya. Informasi sendiri data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya belum dikelola dan diorganisasikan ke dalam bentuk yang dapat secara efektif dipahami oleh manusia”.

Ada tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitas tersebut adalah input, proses, dan output. Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi. Pemrosesan mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan output.

Menurut Khanna, dkk dalam jurnal CCIT (2015:34)[11], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) [6] dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Data adalah kumpulan kejadian yang diambil dari suatu fakta dan data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan dari kesemuanya. Suatu data mentah adalah merupakan data yang belum dapat memberi informasi yang banyak dan lengkap, sehingga perlu diolah terlebih dahulu”.

Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68) [7], “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.

Menurut Taufiq (2013:13)[12] “Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[7] dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data

    Berdasarkan sifat data, dikenal 1) data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. 2) data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data

    Berdasarkan sumber data, dikenal 1) data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. 2) data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

  3. Berdasarkan Cara memperolehnya

    Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

    • Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.

    • Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

    Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

    • Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

    • Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.

    • Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

  5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

    Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

Menurut Thomas Sumarsan (2013:73)[1], “Value Chain Analysis adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya kompetitifnya.” Penganalisaan dalam metode ini suatu kegiatan di dalam perusahaan dibagi atas kegiatan utama dan kegiatan pendukung atau penunjang.

Gambar 2.3 : Rantai Nilai
Thomas Sumarsan (2013:73)

Adapun menurut Thomas (2013:73)[1] Kegiatan utama terdiri dari :

  1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.

  2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.

  3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.

  4. Marketing/Sales, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.

  5. Service, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.

Adapun untuk kegiatan penunjangnya menurut Thomas Sumarsan (2013:74)[1] sebagai berikut :

  1. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.

  2. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunakpun harus mempunyai pengembangan.

  3. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan rekrutment, pelataihan, dan pengambangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.

  4. Infrastructure, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu, dan manajemen informasi.

Analisis PIECES

Menurut Ina Sholihah (2016:106)[13] “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

  1. Performance Kehandalan

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

    • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).

    • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi

  2. Information Informasi

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Economic Ekonomi

    Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. ControlKendali

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. EfficiencyEfisiensi

    Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    • Data dimasukan atau disalin secara berlebihan

    • Informasi dihasilkan secara berlebihan

    • Data diproses secara berlebihan

    • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  6. ServicePelayanan

    Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya

    • Sistem tidak mudah digunakan

    • Sistem tidak fleksibel

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[14] , “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.”

Metode Pengumpulan Data

Observasi (Observation)

Menurut Jogiyanto (2014:623) [15], “Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik untuk mengumplkan data/fakta (fact finding technique) yang cukup efektif mempelajati suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan”.

Untuk mendapatkan fakta melalui metode observasi, tidak semestinya setiap membutuhkan data peneliti harus setiap hari ketempat pengamatan tersebut, tetapi dalam analis sistem harus menjaga supaya orang yang akan diteliti tidak merasa terganggu dalam pekerjaannya. Observasi dapat dilakukan pertama kali pada waktu beban kerja pada saat normal. Pada waktu observasi analisis sistem juga dapat melakukan pengumpulan sempel-sempel data, oleh sebab itu sebelum melakukan observasi perlu direncanakan terlebih dahulu, dengan perencanaan yang matang observasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Jogiyanto (2014:625)[15].

Wawancara (Interview)

Menurut Jogiyanto (2014:617) [15], “Wawancara atau (Interview) ialah teknik pengumpulan data/fakta yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewancara (Interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang akan di wawancarai (Interview)”.

Pada melakukan wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini menurut Jogiyanto (2014:619) [15] yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

  1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa anda sebenarnya.

  2. Menjelaskan apa tujuan anda dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang akan dibuat atau dikembangkan.

  3. Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.

  4. Selama wawancara, pewancara harus mendengarkan dengan teliti, dan jangan memtotong pembicara pafa orang yang akan diwawancarai.

  5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide tambahan yang mungkin dapat membantu anda dalam penyelesaian pengumpulan data.

  6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara.

  7. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara telah selesai serta meminta kesediaan kembali untuk dihubungi, bila memerlukan data lanjutan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Sugiyono (2013:240)[8], “Studi pustaka merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk dokumen. Studi pustaka bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijkan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Sigit (2013)[16] “UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Esa Wijayanti (2014:22)[17] “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahn-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami.”

Menurut Jayant dkk (2014)[18] , “ The UML is visual modeling languange and used for visualize specify, contrucy and document the artifact of a sofware sytem”.

Menurut Onu dan Umeakuka (2016:506)[19], “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text”.

Jenis-jenis Unified Modelling Language (UML)

Berikut adalah definisi jenis-jenis diagram yang terdapat dalam UML yang akan digunakan, yaitu:

  1. Usecase Diagram

    Menurut Carian Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposal Prototype on Using Online Social Network as Learning Platforms (2016:20)[20], “Use case modelling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system.”

    Sedangkan menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vo. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491)[21]Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

  2. Class Diagram

    Menurut Carina Titus (2016:20)[20], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system and how they interact with each other.”

  3. Sequence Diagram

    Menurut Carina Titus (2016:20)[20], “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and the classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.”

  4. Activity Diagram

    Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:57)[22], “An Activity Diagram describes user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities.”

    Yang terjemahannya adalah Activity Diagram yang menggambarkan beberapa aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap aktivitas dan arus yang berurutan dari aktivitas.

    Menurut Bhute (2013:29)[23], mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dan Esa Wijayanti (2014:15)[24], langkah-langkah penggunaan UML sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefiniskan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram<i>. Setiap package atau domain dipecah menjadi <i>hierarki class lengkap dengan attribut dan metodenya.

  9. Setalah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainnya. Letakkan komponen di dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya :

    • Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    • Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap di rilis.

Tujuan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasin dalam bukunya Rekayasa Piranti lunak (2012:268)[25] bahwa tujuan dari UML adalah sebagai berikut :

  • Memberikan model yang telah jadi, bahasa visual yang menggambarkan sistem yang berbasis objek, agar dapat cepat dimengerti secara umum.

  • Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  • Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Metode Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66)[26], “Elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas yang menunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Untung Rahardja dkk (2011:302)[27], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi PHP

Menurut Betha Sidik (2012:4)[28], “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”.

Kemampuan secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interfacei) seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. PHP juga telah dikembangkan menjadi bahasa pemrograman script yang dapat dijalankan di atas platform sistem operasi secara langsung atau bahasa pemrograma shell. PHP juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Betha Sidik (2012:10)[28].

Definisi XAMPP

Menurut Kartini (2013:26)[9], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, adapun paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database) PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyadmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache.

Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :

  1. X yang berarti program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi

  2. A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server

  3. M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server

  4. P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

  5. P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface).

Definisi MySQL

Menurut Betha Sidik (2014: 333)[6], “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasennya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada masalah.”

Definisi Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012:1)[22], “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis.”

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text 3

Menurut Faridl (2015:3)[29], “Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.”

Keunggulan Sublime Text 3

Berikut keunggulan dari fitur yang dimiliki Sublime Text 3, yaitu:

  1. Multiple Selection

  2. Command Pallete

  3. Distraction Free Mode

  4. Find in Project

  5. Plugin API Switch

  6. Drag and Drop

  7. Split Editing

  8. Multi Platform

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[30], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V).”

Definisi Black Box Testing

Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2)[31], “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.

Menurut Chinmay (2015:4)[32], Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi dengan struktur logis internal sistem.


Teori Khusus

Definisi Akuntansi

Menurut Dwi Martani, Sylvia Veronica, dkk (2016:4) [33]dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, “Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh para pemakai agar dapat membantu dalam membuat prediksi kinerja dimasa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut berbagai pihak dapat mengambil keputusan terkait dengan entitas.”

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:72)[34], dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, yaitu “Kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.”

Menurut Laudon di dalam buku karya Azhar Susanto yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi (2013:52)[34], Sistem Informasi Akuntansi, yaitu “Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusaan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.”

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:8)[34] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan fungsi sistem informasi akuntansi adalah:

  1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-har
  2. Mendukung proses pengambilan keputusaan
  3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal

Konsep Dasar Organisasi Nirlaba

Definisi Organisasi Nirlaba

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:125)[12] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Organisasi Nirlaba, menjelaskan bahwa Organisasi nirlaba adalah organisasi yang dapat dimiliki pemerintah maupun dimiliki oleh sektor swasta, tujuan utamanya tidak semata-mata untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi nirlaba sangat berbeda dengan orgaunisasi komersial, karena organisasi komersial tujuan utamanya adalah mencari keuntungan.”

Macam-macam Organisasi Nirlaba

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:216)[12], macam-macam organisasi nirlaba adalah sebagai berikut:

  1. Akuntansi Tempat Peribadahan, seperti Masjid, Gereja, Pura, Wihara
  2. Akuntansi Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
  3. Akuntansi Yayasan
  4. Akuntansi Pendidikan, seperti Sekolah, Perguruan Tinggi
  5. Akuntansi Kesehatan, seperti Puskesman, Rumah Sakit.

Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:4)[7] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Edisi 2, jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

  1. Instansi Pemerintah
  2. Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk instansi pemerintah berikut.

    1. Pemerintah Pusat, termasuk didalamnya:
      • Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen Keuangan, dan lain-lain.
      • Lembaga dan badan negara seperti KPU, KPK, dan lain-lain.
    2. Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya:
    3. Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.

  3. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
  4. Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya:

    1. Perguruan Tinggi BHMN
    2. Rumah Sakita milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah
    3. Yayasan-yayasan milik pemerintah
    4. Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

  5. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
  6. Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya:

    1. Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain.
    2. Sekolah dan Universitas Swasta
    3. Rumah Sakit milik swasta

Konsep Dasar Laporan Keuangan

Definisi Laporan Keuangan

Menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:49)[35] dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan, “Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.”

Menurut Abdul Kadir (2014:94)[36]. “Sistem informasi laporan keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam pengambilan keputusaan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.”

Menurut Irham Fahmi (2012:2)[37], “Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.”

Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013)[2] dalam buku Financial Accounting IFRS Edition 2e, practically every business uses three basic steps in the recording process:

  1. analyze each transaction for its effects on the accounts.
  2. Enter the transaction information in a journal.
  3. Transfer the journal information to the appropriate account in the ledger.

Ada hal lain juga yang harus disiapkan dalam penyusunan laporan keuangan yaitu Chart of Account, Journal, Ledger, Trial Balance, and Adjusment.[2]

  1. Chart of Account a list of accounts and the account number that identify their location in the ledger.
  2. Journal an accounting record in which transactions are initially recorded in chronological order.
  3. Ledger is the entire group of accounts maintained by a company.
  4. Trial Balance is a list of accounts and their balances at a given time
  5. Adjusted Trial Balance is a list of accounts and their balances after the company has made all adjusments.
  6. Adjusting entries is entries made at the end of an accounting periode to ensure that companies follow the revenue and expense recognition principle.

Gambar 2.4 : Siklus Akuntansi
(Weygandt, Kimmel, Kieso : 2013)

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan Organisasi Nirlaba

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:)[38], Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 (PSAK 45), tentang Pelaporan Keuangan Entitas Niralaba telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8 April 2011, yang mana PSAK 45 ini merupakan revisi PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang telah dikeluarkan pada 23 Desember 1997.

Dalam Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45.1)[38], menjelaskan bahwa:

  1. pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
    1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
    2. Menghasilkan barag dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
    3. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atas kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya, entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.
  2. Pernyataan ini dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangang yang berlaku.
  3. Laporan keuangna untuk enttias nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan laporan keuangan untuk entitas bisnis pada umumya.
  4. Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam pernyataan ini mengacu pada SAK atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.

Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45.3)[38], menerangkan bahwa “Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.”

Organisasi nirlaba perlu membuat laporan keuangan. Adapun laporan keuangan menurut PSAK 45, organisasi nirlaba perlu menyusun setidaknya 4 jenis laporan keuangan sebagai berikut: (V.Wiratna Sujerweni,2015:216)[12]:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode laporan menyajikan kekayaan (aktiva).
  2. Penyajian aktiva urut dari aktiva yang paling likuid yaitu Kas dan Setara Kas sampai dengan yang paling tidak likuid yaitu Aktiva Tetap. Kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh temponya. Sedangkan aktiva bersih disajikan berdasarkan urutan aktiva bersih yang tidak terikat, terikat sementara, dan terikat permanen.

  3. Laporan Aktivitas untuk suatu periode pelaporan
  4. Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat disamakan dengan laporan aktivitas. Informasi utama dalam laporan laba rugi adalah komponen laba atau rugi yang dihasilkan. Sementara itu, informasi utama dalam laporan aktivitas terletak pada perubahan aset neto yang dikelola oleh organisasi nirlaba.

  5. Laporan Arus Kas untuk suatu periode pelaporan
  6. Laporan arus kas dalam organisasi nirlaba sama dengan laporan arus kas pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Metode penyusunan laporan arus kas pun bisa menggunakan metode langsung maupun tidak langsung.

  7. Catatan Atas Laporan Keuangan untuk suatu periode pelaporan.

Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan

Tujuan pelaporan keuangan menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:61)[35] dapat didefinisikan untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain menaksir besarnya, waktu (timing), serta tingkat ketidakpastian aliran kas suatu perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45A)[38], “Tujuan utama laporan keuangan entitas nirlaba adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.”

Pelaporan keuangan menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:42)[7] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Edisi 2, yaitu:

  1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
  2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
  3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas serta hasil-hasil yang telah dicapai.
  4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
  5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
  6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangna entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Menurut Fahmi (2012:6)[37], “Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam satuan moneter.”

Konsep Dasar Fix Assets

Definisi Fix Assets

Fix Assets sering dipanggil dengan beberapa nama yaitu property, plant, and equipment, plant and equipment. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013) [2] "Plant Assets are resources that have three characteristic. They have a physical substance (a definite size and shape), are used in the operations of a business, and are not intended for sale to customers. These assets are expected to provide services to the company for a number of years. Except for land, plant assest decline in service potential over their useful lives."

Definisi Depreciation, Accumulation Depreciation, Book Value

Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013)[2] "Depreciation is the process of allocating to expense the cost of a plant asset over its useful (service) life in a rational and systematic manner. Cost allocation enables companies to properly match expenses with revenues in accordance with the expense recognition principle."

Depreciation is generally computed using one of the following methods:

  1. Straight-line
  2. Units-of-activity
  3. Declining-balance

Recognition epreciation on an asset does not result in an accumulation of cash for replacement of the asset. The balance in Accumulation Depreciation represents the total amount of the asset’s cost that the company has charged to expense. It is not a cash fund.

Book Value usually called Residual Value, is an estimate of the asset’s value at the end of its useful life. This value may based on the asset’s worth as scarp or on its expected trade-in value. Like useful life, residual value is an estimate. In making the estimate, management considers how it planss to dispose of the asset and its experience with similar assets.

Definisi Pengendalian Internal

Menurut Putu Mega Selvya Aviana dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No. 4 Tahun 2012[39], “Pengendalian internal yang baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan. Pengendalian internal yang memadai diperlukan untuk mengawasi jalannya aktivitas perusaahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari pihak dalam maupun pihak luar perusahaan dalam menilai perusahaan serta untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan perusahaan.”

Literature Review

Berikut beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi penulis, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh S.W.S Mangkona dan S.KWalandou (2015)[40] dengan judul The Application of The SFAS No. 45 On Financial Reporting in the Non-Profit Organization Nurul Huda Mosque Kawangkoan, dengan tujuan untuk melihat apakah penerapan pelaporan keuangan pada Masjid Nurul Huda Kawangkoan telah sesuai dengan apa yang tercantum pada PSAK No. 45 yang sesuai untuk organisasi non-profit.
  2. Penelitian yang lakukan oleh Melissa Olivia Tanor, Harijanto Sabijono, dan Stanley Kho Walandouw yang berjudul “Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Bank Artha Graha International” September 2015[41]. Dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu profil perusahaan dan data kuantitatif yaitu laporan keuangan tahun 2010-2013 dengan jenis penelitian deskriptif komparatif yaitu dengan meneliti laporan keuangan pertahun dengan menggunakan rasio keuangan pada laporan keuangan lalu dan lainnya sehingga dapat diketahui tingkat kinerja keuangan pada PT Bank Artha Graha International, Tbk.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Trigo et al. dalam journal Procedia Technology 16 (2014)[42], dengan judul Accounting Information Systems: The Challenge of the Real-Time Reporting. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi yang dapat membantu dalam mengimplementasikan Real-time accounting yaitu business process management, mobile devices, cloud computing, business enterprise architecture and enterprise application integration.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Merystika Kabuhung, dalam Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Juni 2013[11], yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Untuk Perencanaan dan Pengendalian Keuangan pada Organisasi Nirlaba Keagamaan. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dalam rangka perencanaan dan pengendalian keuangan pada Jemaat GMIM Nafiri Malalayang Satu. Data yang digunakan yaitu data kualitatif dan metode analisis yang dipilih ialah metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sistem informasi akuntansi yang digunakan memadai dan berjalan secara efektif, karena telah sesuai dan memenuhi unsur pokok suatu sistem informasi akuntansi, yaitu SDM, peralatan, dokumen, catatan, laporan, dan prosedur dalam pengendalian internal.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh M. Miftakul Amin(2015)[43], dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Menggunakan Standar PSAK 45 Bagi Organisasi Nirlaba. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah perangkat lunak yang dapat mengimplementasikan standar pencatatan keuangan bagi organisasi nirlaba sebagaimana terkandung didalam PSAK 45 yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Metode pengembangan sistem yang digunakan ialah metode waterfall sebagai tahapan pengembangan yang terdiri dari tahapan planning, analisis, desain, coding, dan testing. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi yang telah mampu menghasilkan beberapa proses transaksi keuangan sesuai dengan siklus akuntansi dan laporan keuagnan seperti laporan arus kas, laporan aktifitas, dan laporan posisi keuangan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ignasius Rian Gulton (2015)[44] dalam jurnal EMBA dengan judul Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Dalam Mencapai Transparansi dan Akuntabilitas Kantor Sinode GMIM. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan PSAK No. 45 dalam penyajian laporan keuangan Kantor Sinode GMIM dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kantor Sinode GMIM belum menyusun laporan keuagnan sesuai PSAK No. 45, laporan hanya berupa realisasi anggaran belanja dan pendapatan yang disusun berdasarkan tata gereja GMIM.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Trigo et al. dalam journal Procedia Technology 16 (2014)[20] 118-127, dengan judul Accounting Information Systems: The Challenge of the Real-Time Reporting. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi yang dapat membantu dalam mengimplementasikan Real-time accounting yaitu business process management, mobile devices, cloud computing, business enterprise architecture and enterprise application integration.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ilirjan Lipi, Dr. Rudina Rama, dan Dr. Xhiliola Agaraj (2015)[45] dalam Mediterranean Journal of Social Sciences yang berjudul Implications of Accounting Information System Implementation in SMEs: A Study on Retail Business in Vlore Region. Yang mana penelitian ini secara garis besar menggambarkan bahwa UKM tetap memerlukan sistem informasi akuntansi dalam menampilkan kebutuhan informasi dalam bidang akuntansi secara formal dan standar. “Due to the functions of AIS are realizing to the company, is evidenced that this system is playing a very important role in the management of operations and activity of the company, what makes AIS based more in computers and very necessary required from Albanian businesses including SMEs particularly in recent years. So, in this article is described exactly the implementation effort of AIS in SMEs that operates in business retail sector, also bringing in this way the testimony that despite of fact if SMEs have or not preliminary a manual accounting information system, they anyway display the need for accounting information ensured in standard or formal way. The main contribution of this study is that has generated facts and information that the implementation of AIS software in SMEs of retail sector in Albania is accompanied with many implications, which of course should be investigated also in other study contexts, before this proposal to be test in a quantity authentic study”.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Seyed Mohammadali Nabizadeh dan Seyed Ali Omrani (2014)[46] dalam International Journal of Scientific and Research Publication, yang berjudul Effective Factors on Accounting Information System Alignment; a Step towards Organizational Performance Improvement. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kinerja dalam organisasi.
    “Managers need relevant and reliable information just in time in order to make appropriate decisions to achieve organizational goals and objectives. Financial information is one of the most important types of information. Thus sound Accounting Information System (AIS) is crucial to the firms. This study tries to find out factors affecting AIS effectiveness which is a prerequisite to improvements on organizational performance. The paper examines relationship between AIS effectiveness and Managerial Knowledge, Use of External and Internal Consultant as well as Firm's Size.
    Data is collected through questionnaires from 37 manufacturing firms which are members of Iran Association of Detergent, Hygienic and Cosmetic Industries. T-test and Logistic Regression applied to data to test the hypothesis. Findings suggest AIS alignment is related to managerial knowledge, use of accounting and auditing firm's consultancy, internal IT employee's consultants and firm's size.”
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Bhavna P. Patel pada tahun 2015 [47] dalam International Journal of Research and Analytical Reviews (IJRAR) dengan judul Effects of Accounting Information System on Organizational Profitability. Pada penelitian ini menekankan tentang pentingnya informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan yang tentu saja memainkan peran dalam pengambilan keputusan terkait dengan masalah keuangan pada suatu organisasi. “ An accounting information system is a structure that a business uses to gather, store, direct, process, recover and report its financial data. So that, it can be used by owners, accountants, advisor, business analysts, managers, chief financial officers, auditors and regulatory and tax agencies. Accounting information systems is a part of company’s information systems this helps in facilitating decision making within organizations and can be modified to an organization’s environment, structure and requirements of task. This study emphasizes on the important of accounting information in making decisions. The accounting information always plays an essential role in decision making of the managers related to the financial and economic issues. It also affects to the survival of an organization. In addition, accounting tools such as cost accounting system, management accounting system, price and profitability provide the useful information to the manager to make the financial and economic decisions also. This research study is also disclosing the relationship between the Accounting Information Systems used by the Enterprises and its profitability. The purpose of the study was to examine the effect of accounting information systems on profitability level of organization.”
  11. Penelitian yang dilakukan oleh Taposh Kumar Neogy (2014)[48] dalam Global Disclosure of Economics and Business yang berjudul Evaluation of Efficiency of Accounting Information System: A Study on Mobile Telecommunication Companies in Bangladesh. Penelitian ini untuk mengevaluasi efisiensi dari sistem informasi akuntansi pada perusahaan telekomunikasi mobile yang dipilih yang mana bertanggung jawab dalam mempersiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan proses transaksi data. “The study evaluates the efficiency of Accounting Information Systems of the selected mobile telecommunication companies. The existing Accounting Information System swhich provide important sources of accounting information is viewed in the selected mobile telecommunication companies, more as the system for recording and reporting the business operations than as an information system for management decision making. Accounting Information Systems as a set of capital and human resources within an organization is responsible for the preparation of financial information and also of the information obtained from the collection and process of transaction data. The adequate accounting information is essential for taking every effective decision making process and adequate information is possible if the Accounting Information Systems run with efficiently. The efficient Accounting Information Systems is essential because it ensures that all levels of management get sufficient, adequate, relevant and true information for planning and controlling activities of the business organization. Accounting Information Systems cover a broad area in corporate world and produce quality information for the internal and external users to the business organization. The users of the Accounting Information Systems are satisfied about their systems. The study shows that the Accounting Information Systems of the selected mobile telecommunication companies are efficient since the examination of various indicators of efficiency showed favorable results and the responses of the surveyed respondents showed positive comments.”
  12. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Istiana pada tahun 2014[4] yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkomputerisasikan sistem pembuatan laporan keuangan agar cepat dan mudah dipahami. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT dan didukung dengan tahapan elisitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user, lalu digambarkan dengan UML sehingga menghasilkan Sistem Informasi Laporan Keuangan khusus untuk Kecamatan Batu Ceper Tangerang.
  13. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Sutinah tahun 2014 [49]yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian di SMK Bina Am Ma’mur. Penelitian ini bertujuan untuk menunjang efektivitas pengendalian internal dalam proses perhitungan gaji pegawai sehingga dapat berjalan dengan baik dan lebih akurat. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan study pustaka, untuk analisa digunakan metode Value Chain dan PIECES yang digambarkan secara visualisasi dengan menggunakan UML sehingga dapat menghasilkan suatu rancangan berupa Sistem Informasi Perhitungan Gaji yang dapat mempermudah bagian Bendahara untuk memproses perhitungan gaji.
  14. Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Kumalasari (2014)[45] yang berjudul Sistem Informasi Laporan Arus Kas Pada Studio Musik 99. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembukuan studio agar lebih baik dengan menerapkan sistem baru sebagai hasil pengembangan dari sistem sebelumnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats).
  15. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maesaroh (2014)[5] yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuagnan CV. Karya Dwi Putri. Penelitian ini bertujuan agar laporan cash flow penerimaan dan pengeluaran keuagnan berjalan efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL dalam perancangan sistemnya sehingga menghasilkan sistem cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan khusus untuk CV Karya Dwi Putri.





Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Tanti Mayang Sari