SI1411480848: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Rumusan Masalah)
(Tujuan Penelitian)
Baris 589: Baris 589:
 
===Tujuan Penelitian===
 
===Tujuan Penelitian===
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :</p>
 
<p style="text-indent: 0.5in;">Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :</p>
<p>a. Untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dalam pengelolaan pendataan penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.</p>
+
<p>a. Untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dalam pengelolaan penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.</p>
<p>b. Untuk mengelola pendataan penggunaan alat kerja secara terkomputerisasi di Astrido Toyota Tangerang agar terdokumentasi dengan baik</p>
+
<p>b. Untuk mengelola penggunaan alat kerja secara terkomputerisasi di Astrido Toyota Tangerang agar terpantau dengan baik.</p>
<p>c. Untuk merancang dan membangun sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.</p>
+
<p>c. Untuk merancang dan membangun sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.</p>
  
 
===Manfaat Penelitian===
 
===Manfaat Penelitian===

Revisi per 15 Juli 2018 05.14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGGUNAAN ALAT KERJA DI

ASTRIDO TOYOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411480848
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGGUNAAN ALAT KERJA DI

ASTRIDO TOYOTA TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1411480848
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGGUNAAN ALAT KERJA DI

ASTRIDO TOYOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480848
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Padeli, M.Kom)
   
(Suwarto, M.Pd)
NID : 03002
   
NID : 15001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGGUNAAN ALAT KERJA DI

ASTRIDO TOYOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480848
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGGUNAAN ALAT KERJA DI

ASTRIDO TOYOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1411480848
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411480848

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sistem informasi berbasis komputer berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi sistem informasi ini dapat terjadi di bidang apa saja baik itu bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi atau pun Bisnis. Tak jarang pula teknologi sistem informasi ini digunakan dalam suatu perusahaan untuk dapat membantu setiap proses atau aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan tersebut. Tentunya teknologi sistem informasi ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dan dalam hal ini sistem yang dibutuhkan adalah “Sistem Informasi Manajemen Penggunaan Alat Kerja Di Astrido Toyota Tangerang”. Sistem yang akan dibangun memerlukan penelitian terlebih dahulu dan setiap penelitian dimulai dengan rumusan masalah yang akan dilanjutkan ke pemecahan masalah. Rumusan masalah tersebut yaitu : (1). Seperti apa permasalahan yang timbul dalam pengelolaan penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang? (2). Bagaimana pengelolaan penggunaan alat kerja secara terkomputerisasi di Astrido Toyota Tangerang agar terkontrol dengan baik? (3). Bagaimana rancangan sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang? Dan tentunya sistem ini memiliki tujuan yaitu : (1). Untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dalam pengelolaan penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang. (2). Untuk mengelola penggunaan alat kerja secara terkomputerisasi di Astrido Toyota Tangerang agar terpantau dengan baik.. (3). Untuk merancang dan membangun sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang. Diharapkan setelah adanya sistem informasi penggunaan alat kerja, tidak perlu lagi untuk penggunaan alat kerja yang akan digunakan di data dengan konvensional, sistem informasi ini disesuaikan dengan kebutuhannya diantaranya seperti memonitoring penggunaan alat kerja yang sedang digunakan, menambah alat kerja yang akan digunakan, mengedit data peralatan yang ingin diubah dan menghapus peralatan yang telah selesai digunakan. Dengan adanya teknologi sistem informasi berbasis komputer setiap proses pekerjaan akan terorganisir dengan rapih sehingga setiap orang (karyawan) yang menggunakan sistem informasi tersebut akan mudah memahami kondisi apa yang sedang berjalan atau ada informasi apa yang harus dipahami.

Kata Kunci: Berbasis komputer, Teknologi, Sistem informasi.


ABSTRACT

It is undeniable that the development of computer-based information system technology developed more rapidly. The development of information systems technology can occur in any field whether it is the field of Education, Health, Economics or Business. Not infrequently also this information system technology used in a company to be able to assist every process or activities that exist within the company. Of course, this information system technology tailored to the needs of the company. And in this case the required system is "Management Information System Usage Tools At Astrido Toyota Tangerang". The system to be built requires research in advance and each research begins with the formulation of the problem that will proceed to solving the problem. The formulation of the problem are: (1). What kind of problems arise in the management of the use of work tools in Astrido Toyota Tangerang? (2). How to manage the use of work tools computerized in Astrido Toyota Tangerang to be well controlled? (3). What is the design of management information system for the use of work tools at Astrido Toyota Tangerang? And of course this system has a purpose that is: (1). To minimize the problems that arise in the management of working tools at Astrido Toyota Tangerang. (2). To manage the use of work tools computerized in Astrido Toyota Tangerang to be monitored properly .. (3). To design and build management information system on the use of tools at Astrido Toyota Tangerang. Expected after the information system of the use of work tools, no longer need for the use of work tools to be used in the data with conventional, this information system tailored to its needs such as monitoring the use of work tools that are in use, adding work tools to be used, who wants to change and remove the finished equipment. With the technology of computer-based information systems every work process will be organized so neatly that everyone (employees) who use the information system will be easy to understand what conditions are running or what information should be understood.

Keywords: Computer based, Technology, Information system.


KATA PENGANTAR


Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, sehat serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini izinkanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan sehingga dapat terselesaikannya Laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Suwarto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu mengarahkan sistem penulisan sehingga dapat terselesaikannya Laporan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  7. Kedua orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spiritual.
  8. Semua teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penyusunan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Menyadari bahwa dalam penulisan Laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan dan diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Maret 2018
Sakrodin
NIM. 1411480848

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tools
  6. Tabel 4.2 Admin
  7. Tabel 4.3 Halaman Login
  8. Tabel 4.4 Halaman Tambah
  9. Tabel 4.5 Halaman Edit
  10. Tabel 4.6 Halaman Hapus
  11. Tabel 4.7 Halaman Logout


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
  2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Astrido Toyota Tangerang
  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  5. Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Alat Kerja
  6. Gambar 3.5 Activity Diagram Pengembalian Alat Kerja
  7. Gambar 4.1 Entity Relationship Diagram
  8. Gambar 4.2 Kode Program Connection.php
  9. Gambar 4.3 Kode Program Generate.php
  10. Gambar 4.4 Kode Program Index.php
  11. Gambar 4.5 Kode Program Login.php
  12. Gambar 4.6 Kode Program Logout.php
  13. Gambar 4.7 Kode Program Dashboard.php
  14. Gambar 4.8 Kode Program Tambah.php
  15. Gambar 4.9 Kode Program Edit.php
  16. Gambar 4.10 Kode Program Form_edit.php
  17. Gambar 4.11 Kode Program Hapus.php
  18. Gambar 4.12 Kode Program Style.css
  19. Gambar 4.13 Tools_icon.png
  20. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Login
  21. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Dashboard
  22. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Tambah
  23. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Edit
  24. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Form Edit
  25. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Hapus
  26. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Logout

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di jaman yang sudah semakin canggih segalanya dituntut untuk serba mudah, cepat dan akurat. Terlebih lagi dalam lingkungan kerja yang mengharuskan setiap proses berjalan secara teratur tanpa ada kendala apapun. Untuk dapat mewujudkan suatu proses kerja yang mudah, cepat dan akurat tentunya dibutuhkan sarana pendukung baik itu teknis maupun non teknis, sarana pendukung non teknis juga tidak kalah penting, karena sarana non teknis ini dapat memudahkan dalam penginputan data, menginformasikan kondisi yang sedang terjadi kepada setiap karyawan yang berada di lingkungan kerja dan masih banyak lagi yang terkait dengan sarana non teknis. Sarana non teknis yang dimaksud disini yaitu sistem informasi manajemen untuk mengontrol penggunaan alat kerja.

Di suatu perusahaan otomotif, terdapat kendala dalam pengelolaan penggunaan alat kerja yang tidak sistematis, kurang terorganisir dan cenderung membingungkan bagi tool keeper dan teknisi. Pengelolaan penggunaan alat kerja hanya menggunakan foto teknisi yang ditempelkan digambar alat kerja yang digunakannya, selain dari pada itu tidak ada informasi lain yang bisa menjelaskan kapan alat tersebut bisa kembali ke tempat semula dan bagaimana kondisi alat yang sedang digunakannya itu. Tidak adanya visualisasi penggunaan alat kerja membuat tool keeper kebingungan dalam pengontrolan alat kerja yang sedang digunakan oleh teknisi. Teknisi pun tidak jarang mengalami hal yang demikian, karena pada saat teknisi akan menggunakan alat kerja yang dimaksud ternyata sudah tidak ada karena sedang digunakan oleh teknisi lain dan tidak tahu kapan alat kerja yang dimaksud kembali ke ruang SST (Special Service Tools). Hal ini terjadi karena buruknya pengelolaan penggunaan alat kerja yang masih konvensional.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT KERJA DI ASTRIDO TOYOTA TANGERANG”. Dengan adanya sistem informasi manajemen ini diharapkan dapat membantu proses kerja yang lebih baik dari sebelumnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Seperti apa permasalahan yang timbul dalam pengelolaan penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang?

2. Bagaimana pengelolaan penggunaan alat kerja secara terkomputerisasi di Astrido Toyota Tangerang agar terkontrol dengan baik?

3. Bagaimana rancangan sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

a. Untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dalam pengelolaan penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.

b. Untuk mengelola penggunaan alat kerja secara terkomputerisasi di Astrido Toyota Tangerang agar terpantau dengan baik.

c. Untuk merancang dan membangun sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

a. Mempercepat proses peminjaman alat kerja dan pengembalian alat kerja yang telah digunakan.

b. Pengontrolan alat kerja yang digunakan dapat divisualisasi dengan data-data yang dapat ditampilkan di perangkat komputer.

c. Menciptakan proses kerja yang terorganisir terkait dengan penggunaan alat kerja.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menggambarkan seluruh cakupan penelitian. Seluruh cakupan penelitian akan dibatasi dengan masing-masing batasannya. Ruang lingkup penelitian mencakup pada proses pendokumentasian data-data peralatan kerja, nama-nama teknisi dan unsur-unsur lain yang dibutuhkan, memonitoring penggunaan alat kerja, menambah alat kerja, mengedit data peralatan dan menghapus peralatan. Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan Laporan Skripsi ini agar tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Sistem ini digunakan untuk pengontrolan dan pencarian penggunaan alat kerja yang digunakan oleh teknisi.

2. Nama alat-alat kerja yang ada di dalam sistem adalah alat-alat kerja yang berada di dalam ruang SST (Special Service Tools).

3. Sistem ini dirancang khusus untuk membantu Tool keeper dalam pengontrolan, pendokumentasian dan pendataan penggunaan alat-alat kerja.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan Laporan Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

Metodologi Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Metode observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek atau sumber yang diteliti untuk mendapatkan data yang nyata pada saat itu juga. Penulis telah melakukan pengamatan langsung di area stall dan ruang SST (Special Service Tools) selama kurang lebih 3 bulan.

  3. Metode Wawancara
  4. Metode wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan tanya jawab antara seseorang dengan nara sumber terkait atau stake holder yang berada di tempat penelitian tersebut. Proses tanya jawab dilakukan langsung oleh stake holder di Astrido Toyota Tangerang di bagian teknisi dan tool keeper Astrido Toyota Tangerang.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Metode studi pustaka merupakan metode untuk mendapatkan informasi dari beberapa literature seperti jurnal, makalah, buku, internet dan yang lainnya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan skripsi ini.

Metodologi Analisis

Metode Analisa yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. Kemudian untuk rancangan sistem yaitu dengan menggunakan tahapan-tahapan elisitasi. Diantaranya dengan menggunakan Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Draft Final Elisitasi

Metodologi Perancangan

Dalam metode perancangan ini penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Selain itu penulis juga menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, database MySQL dan XAMPP.

Metodologi Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu black box testing, yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Sumber Data

  1. Data Primer
  2. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari Astrido Toyota Tangerang, baik melalui metode observasi maupun melalui metode wawancara.

  3. Data Sekunder
  4. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung seperti buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupu yang tidak dipublikasikan secara umum.

Sistematika Penulisan

Agar lebih jelas dalam memahami laporan skripsi ini maka penulis membuat beberapa sub bab dengan sistematika penulisan seperti berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan seputar informasi umum yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang beberapa definisi dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi tentang analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang penulis sertakan agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Prof. Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2013). Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengertian sistem menurut Hengki Tamando Sitohang dalam Journal Of Informatic Pelita Nusantara (2018). Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pengertian sistem menurut Rahmawati Sidh dalam Jurnal Computech dan Bisnis (2013). Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Pengertian sistem menurut Alicia Sinsuw dan Xaverius Najoan dalam Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2013). Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengertian sistem menurut Faya Mahdia Fiftin Noviyanto dalam Jurnal Sarjana Teknik Informatika (2013). Sistem adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk menjalankan suatu kegiatan.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karateristik Sistem

  1. Adanya komponen (Component). Suatu sistem berada didalam lingkungan yang berisi sistem yang lainya. Dimana sistem itu sendiri terdiri dari komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
  2. Adanya batasan sistem (Boundary). Batasan sistem adalah pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan ini maka komponen-komponen sistem akan dibatasi.
  3. Adanya lingkungan (Environment). Yang dimaksud lingkungan disini adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi kinerja sistem, baik itu pengaruh yang menguntungkan ataupun pengaruh yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan harus dijaga agar mendukung kelangsungan kinerja sistem. Sedangkan pengaruh yang merugikan sebisa mungkin harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kinerja sebuah sistem.
  4. Adanya penghubung antar komponen (Interface). Penghubung antar komponen adalah media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Penghubung ini yang akan menjadi media yang digunakan untuk masukan (input) dan keluaran (output).
  5. Adanya masukan (Input). Masukan atau input adalah sesuatu yang dimasukan kedalam sistem. Masukan ini dapat berupa perawatan (maintenance) agar sistem tetap dapat beroperasi.
  6. Adanya pengolahan (Processing). Pengolahan adalah suatu bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran.
  7. Adanya sasaran dan tujuan (Objective and Goal). Alangkah lebih baik jika suatu sistem dibangun memiliki sasaran dan tujuan. Apa bila sistem tidak memiliki sasaran dan tujuan maka sistem tersebut tidak ada kegunaannya. Dan yang pasti sistem menjadi tidak terarah.
  8. Adanya keluaran (Output). Keluaran adalah hasil dari inputan yang telah diproses. Keluaran tersebut dapat berupa informasi yang nantinya dapat berguna untuk bagian sistem yang lain.
  9. Adanya umpan balik (Feedback). Umpan balik disini adalah tanggapan yang diberikan suatu komponen ketika menerima suatu perintah dari komponen lain untuk mengidentifikasi terjadinya kesalahan proses dalam sistem lalu mengembalikannya kedalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Dr. H. A. Rusdiana, M.M. dan Moch. Irfan, S.T, M.Kom. (2014). Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dbuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Pengertian data menurut Prof. Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2013). Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi

Pengertian data menurut Fathansyah (2015). Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Pengertian data menurut Johan Oscar Ong dalam jurnal Ilmiah Teknik Industri (2013). Data adalah sesuatu yang nyata diketahui atau dianggap yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah atau tes statistik.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti dan masih memerlukan proses pengolahan.

Klasifikasi Data

Menurut Dr. H. A. Rusdiana, M.M. dan Moch. Irfan, S.T, M.Kom. (2014) data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Sifat Data

  1. ) Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
  2. ) Data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

2. Berdasarkan Sumber Data

  1. ) Data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya oarng lain. Data internal sering disebut sebagai data primer.
  2. ) Data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

  1. ) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
  2. ) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya.

4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya

  1. ) Data sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
  2. ) Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.

5. Berdasarkan Dinamika Data

  1. ) Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
  2. ) Data semi dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan.
  3. ) Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

6. Berdasarkan Skala Pengukurannya. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Pengertian informasi menurut Rahmawati Sidh dalam jurnal Computech dan Bisnis (2013). Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yag berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Pengertian informasi menurut Prof. Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2013). Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Pengertian informasi menurut Alicia Sinsuw dan Xaverius Najoan dalam jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2013). Informasi adalah salah satu sarana untuk memperkenalkan suatu perusahaan atau organisasi, sangat erat hubungannya dengan perkembangan organisasi yang masih dalam tahap perkembangan.

Pengertian informasi menurut Sri Dewi Anggadini dalam Jurnal Unikom (2013). Informasi merupakan data atau fakta yang telah diproses sedemikian rupa, sehingga berubah bentuknya menjadi informasi.

Pengertian informasi menurut M. Ichwan Utari, Ika Purwanti Ningrum dan M. Yamin dalam Jurnal Semantik (2016). Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.

Berdasarkan pengertian informasi yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Fungsi Dan Siklus Informasi

Menurut pandangan dari Tata Sutabri (2012), fungsi dari informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Pada umumnya, banyak bagian informasi yang mungkin berguna dan dengan cara apa saja dapat mempengaruhi tanggapan penerima informasi dalam situasi tertentu. Beberapa informasi dapat berasal dari pengamatan pribadi, percakapan dengan orang lain, rapat-rapat panitia, dari majalah, media surat kabar, atau laporan pemerintah dan dari sistem informasi itu sendiri. Kita menekankan bahwa informasi hanya dapat digunakan oleh pengambil keputusan dan bahwa informasi ini merupakan informasi formal dan dapat ditentukan banyaknya. Pada umumnya sistem informasi hanya memberikan informasi formal mengenai informasi yang memberikan tingkat kemungkinan meramalkan yang lebih besar kepada pemakai baik mengenai kejadian maupun mengenai hasil kegiatan (termasuk kegiatan pemakai sendiri) organisasi. Oleh karena itu, yang paling penting adalah mendapatkan informasi yang dapat dihasilkan dalam fungsi organisasi yang dapat ditentukan banyaknya.

Nilai Dan Kualitas Informasi

Menurut pandangan dari Tata Sutabri (2012), nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan lengkap. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan
  4. Kecocokan. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan waktu. Menunjukan data dan keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai ketersediaan barang-barang inventaris.
  6. Kejelasan. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
  7. Keluwesan. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
  8. Dapat dibuktikan. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai kepada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

Menurut pandangan dari Tata Sutabri (2012), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accurate). Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti iinformasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (timelines). Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah dan mengirimkannya.
  3. Relevan (relevance). Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apa bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Prof. Dr. Azhar Sutanto, MBus, Ak (2013). Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Menurut Rahmat Tullah dan Muhammad Iqbal Hanafri dalam Jurnal Sisfotek Global (2014). Sistem informasi dapat diartikan sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Menurut Rahmawati Sidh dalam jurnal Computech dan Bisnis (2013). Sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa sistem operasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuan.

Komponen Dan Jenis Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2016). Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

  1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).
  6. Blok Kendali. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, apai, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Perencanaan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2016). Untuk memahami bagaimana merencanakan sistem informasi yang tepat dan sesuai dengan organisasi masing-masing, berikut dibahas bagaimana informasi itu mengalir dari satu tempat ke tempat lain, bagaimana merencanakan sistem informasi secara keseluruhan, serta bagaiman merencanakan sistem informasi secara per bagian.

Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan.

Tingkat II : Desain, merancang cara pemecahannya.

Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan desain ke dalam sistem.

Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan desain.

Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula.

Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan hasil evaluasi yang ada

Pengelolaan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2016). Pengelolaa sistem informasi adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari studi manajemen, sebagaimana halnya pengelolaan ketenagaan, keuangan, organisasi dan tata laksana dan lain sebagainya. Pengelolaa sistem informasi merupakan faktor kunci bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen. Hal ini dapat dimengerti mengingat semua sub sistem manajemen bertopang pada unsur manusia, baik sebagai manajer maupun sebagai bawahan, ditentukan dengan cara bertingkah laku atau melakukan perbutan tertentu yang terarah untuk mencapai tujuan manajemen.

Tingkah laku manusia pada hakikatnya terwujud dalam tingkah laku organisasi, yang secara keseluruhan tercakup dalam tingkah laku manajemen itu sendiri. Dalam konteks inilah, peran informasi sangat menentukan. Itu sebabnya jika sistem manajemen hendak digerakan secara maksimal maka perlu dukungan sistem informasi yang dikelola secara baik dan benar sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

Pembangunan nasional yang berorientasi pada pengembangan mutu sumber daya manusia yang didukung oleh pembangunan pada sektor-sektor lainnya, seperti perindustrian, pertanian, pariwisata, keluarga berencana, Pendidikan dan lain-lainnya ternyata menunjukan tingkat keberhasilan yang cukup meyakinkan. Keberhasilan tiada lain adalah berkat dukungan sistem manajemen. Pembangunan tahap kedua sudah tentu membutuhkan sistem manajemen yang lebih baik dan lebih efektif karena dimensi-dimensi pembangunan pada semua sektor semakin kompleks dan menuntut kemampuan manajemen yang lebih andal pula. Dengan demikian, peran sistem informasi semakin penting.


Teori Khusus

Definisi Aplikasi

Pengertian aplikasi menurut Hasan Abdurahman dan Asep Ririh Riswaya dalam Jurnal Computech & Bisnis (2014). Aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya, aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.

Pengertian aplikasi menurut Sandro Sembiring dalam Jurnal Pelita Informatika Budi Darma (2013). Aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah program perangkat lunak yang dibuat untuk membantu melaksanakan pekerjaan tertentu

Definisi HTML

Pengertian HTML menurut Much Aziz Muslim dan Atikah Ari Pramesti dalam Scientific Journal of Informatics (2014). HTML adalah sebuah bahasa untuk menampilkan halaman sebuah website. HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language.

Pengertian HTML menurut R.H. Sianipar (2015). HTML (Hypertext Mark up Language) adalah sebuah mark up untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari halaman web.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Mark up Language) adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk membuat suatu website agar bisa diakses dengan internet.

Definisi CSS

Pengertian CSS (Cascading Style Sheet) menurut Uswatun Hasanah dalam Jurnal IJNS (2013). CSS adalah singkatan dari Cascading Style-Sheet, yaitu sebuah pengembangan atas kode HTML yang sudah ada sebelumnya.

Pengertian CSS (Cascading Style Sheet) menurut Tri Hartati dalam Jurnal SNIPTEK (2016). CSS adalah skrip yang berisi rangkaian instruksi yang menentukan tampilan suatu teks dan gambar di halaman web browser.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa CSS (Cascading Style Sheet) adalah kumpulan dari kode program yang digunakan untuk mendesain atau mempercantik tampilan halaman HTML (Hypertext Mark up Language).

Definis PHP

Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Edy Winarto ST, M.Eng dan Ali Zaki (2013). PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side). Artinya, kode ini dijalankan di server, kalua tidak ada server maka kode PHP tidak bisa dijalankan.

Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) menurut Diar Puji Oktavian (2013). PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman script yang dirancang khusus untuk membuat web.

Definisi UML

Definisi UML (Unified Modelling Language) menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT (2016). UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

Definisi UML (Unified Modelling Language) menurut Syafiul Muzid dan Noor Latifah dalam Jurnal Simetris (2015). UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa grafis untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah suatu metode pemodelan yang dituangkan secara visual untuk perancangan sistem berorientasi objek.

Definisi Database

Pengertian database menurut Fathansyah (2015). Database adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

Pengertian database menurut Rice Novita dan Novita Sari dalam Jurnal Teknoif (2015). Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat penyimpanan data dari berbagai informasi didalam komputer yang nantinya diolah dan dapat menghasilkan sebuah data untuk tujuan tertentu.

Definisi MySQL

Pengertian MySQL menurut Muhammad Imam Alfarisyi, Rispianda dan Khuria Amila dalam Jurnal Online Institut Teknologi Nasional (2014). MySQL adalah sistem manajemen basis data relasi yang bersifat terbuka atau open source.

Pengertian MySQL menurut Rindi Damayanti dan Indah Uly Wardati dalam Jurnal IJNS (2014). MySQL adalah sebuah manajemen sistem database server yang mampu menangani beberapa user, yaitu mampu menangani beberapa instruksi sekaligus dari beberapa user dalam satu waktu.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah manajemen database yang digunakan untuk menyimpan data dalam tabel terpisah dan menyimpannya dalam satu Gudang besar.

Definis XAMPP

Pengertian XAMPP menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti dalam Jurnal Teknologi Informasi Dinamik (2013). XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP.

Pengertian XAMPP menurut Fatmawati dalam Jurnal Teknik Komputer (2016). XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan PhpMyAdmin.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak atau software yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program.

Definisi Elisitasi

Definisi Elisitasi menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Faktor Exacta (2014). Elisitasi adalah suatu metode untuk Analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Definisi Elisitasi menurut M. Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha dalam Jurnal Sisfotek Global (2017). Elisitasi menurut Siahaan (2012) adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah metode yang disusun berdasarkan sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen dan dapat disanggupi oleh penulis untuk dilakukan eksekusi.

Literature Review

Literature review bertujuan untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Berikut adalah beberapa penelitian yang memiliki korelasi dengan penelitian yang akan dibahas :

  1. Tinjauan studi dari Aditya Dwi Cahyo Nugroho, 2014, UPN Veteran Yogyakarta, dalam Jurnal Eprints, berjudul Aplikasi Manajemen Alat Tulis Kantor (ATK) Berbasis Web (Studi Kasus PT. PLN Persero Area Yogyakarta). (Aditya Dwi Cahyo Nugroho, 2014). Dalam penelitian ini, sistem pendataan dan laporan Alat Tulis Kantor pada PT. PLN Persero Area Yogyakarta masih didata secara manual yaitu menggunakan tulisan tangan didalam pembukuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempermudah proses pendataan seperti pengontrol atau pengendalian stok barang, penggunaan barang oleh pegawai, serta persetujuan atasan terhadap barang yang diambil.
  2. Tinjauan studi dari Andriyani, Siyoperman Gea, 2016, Universitas Tama Jagakarsa, dalam Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, No. 3, Desember 2016, berjudul Sistem Monitoring Peralatan Bengkel Menggunakan Metode Waterfall Dengan MVC Codeigniter. (Andriyani, Siyoperman Gea, 2016). Dalam penelitian ini terdapat suatu masalah pada proses peminjaman, pengembalian dan pendataan peralatan bengkel yang tidak cepat dan tepat. Untuk mengatasi masalah ini dibuatlah perangkat lunak sistem monitoring yang mendukung proses berjalannya kegiatan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelesaikan masalah terkait dengan administrasi peralatan bengkel, memberikan informasi yang dibutuhkan ke semua pihak secara cepat, menghasilkan kemudahan dalam mengelola sirkulasi peralatan bengkel.
  3. Tinjauan studi dari Sigit Pandu Wirawan, Agung Premono, 2017, Universitas Negeri Jakarta, dalam Jurnal PINTER Vol. 1 No. 2 Desember 2017, berjudul Perancangan Aplikasi Basis Data Guna Perawatan Mesin Di Laboratorium Produksi Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarata. (Sigit Pandu Wirawan, Agung Premono, 2017). Dalam penelitian ini didapat suatu permasalahan dalam pendataan dan peminjaman alat-alat laboratorium mesin yang masih dikelola secara manual menggunakan catatan dalam buku. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pekerjaan dari petugas laboratorium teknik mesin agar lebih mudah dalam mengelola pendataan dan peminjaman alat serta beralih dari sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.
  4. Tinjauan studi dari Galih Mustiko Aji, Purwiyanto, 2013, Politeknik Cilacap, dalam Jurnal Infotekmesin Vol. 6 Juli 2013, berjudul Rancang Bangun Sistem Peminjaman Alat Laboratorium Dengan Menggunakan Fingerprint. (Galih Mustiko Aji, Purwiyanto, 2013). Dalam penelitian ini memerlukan pendataan peralatan yang akurat yang bertujuan agar keberadaan dan keadaan alat dapat diketahui sebelum dipinjam dan dikembalikan. Penelitian ini membuat prototype sistem informasi peminjaman alat laboratorium dengan menggunakan fingerprint.
  5. Tinjauan studi dari M. Khoirun Niam, 2016, Universitas Muria Kudus, dalam Jurnal EPRINTS, berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Dan Sewa Alat Hiking And Camping Berbasis Web Pada Rinjani Adventurershop Kudus. (M. Koirun Niam, 2016). Dalam penelitian ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola data seputar penjualan dan penyewaan alat hiking dan camping. Dari sistem yang berjalan masih dikelola secara manual menggunakan kertas dalam mendata. Maka dibuatlah sebuah sistem dengan pemodelan UML, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan adalah MySQL.
  6. Tinjauan studi dari Na Chen, Yong Yin, Zhian Yin, 2017, Second International Conference, dalam Jurnal Information Systems Engineering, berjudul Energy Consumption Monitoring System Design Of Workshop Processing Equipment Based On MTConnect. (Na Chen, Yong Yin, Zhian Yin, 2017). Dalam penelitian ini bertujuan untuk memantau konsumsi energi pada peralatan bengkel. Dimana sistem ini dibagi menjadi bagian peralatan, bagian pelayanan dan bagian aplikasi. Data dikumpulkan dari perangkat dan disimpan dalam format XML, ditransmisikan melalui HTTP.
  7. Tinjauan studi dari Sonya R. Manalu, Aswin Wibisurya, Natalia Chandra, Alan Patrick Oedijanto, 2016, School Of Computer Science Bina Nusantara University, dalam Jurnal ICIMTech, berjudul Development And Evaluation Of Mobile Application For Room Rental Information With Chat And Push Notification. (Sonya R. Manalu, Aswin Wibisurya, Natalia Chandra, Alan Patrick Oedijanto, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan mendata rumah-rumah kost, ketika seseorang memerlukan rumah kost maka tidak perlu mencari-cari dan datang langsung ke tempat tersebut. Agar lebih memudahkan, sistem ini menyediakan fitur chat and push notification untuk memberikan informasi tentang rumah-rumah kost.
  8. Tinjauan studi dari Huan Truong, 2015, Patent Application Publication Truong, berjudul Online Vacation Rental Booking System. (Huan Truong, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk me-manage kebutuhan liburan dan dapat mendokumentasikannya ke dalam sistem. Sistem berisi catatan yang sesuai dengan karakteristik tertentu dan catatan dipilih oleh mesin pencari digabungkan ke database liburan.
  9. Tinjauan studi dari Vibhu Norby, 2017, Patent Application Publication Norby, berjudul Managing Retail Using A Managed Retail Rental Service. (Vibhu Norby, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengelola fasilitas retail menggunakan layanan sewa retail yang terdokumentasi. Fasilitas fisik untuk penyewaan retail dapat diidentifikasi. Petunjuk konfigurasi untuk mengkonfigurasi fasilitas fisik untuk penggunaan retail tertentu sesuai dengan parameter konfigurasi. Instruksi konfigurasi dapat diproses menjadi instruksi modifikasi fasilitas yang mengarahkan satu atau lebih operator fasilitas yang berafiliasi dengan fasilitas fisik.
  10. Tinjauan studi dari Charles Maney, 2015, United States Patent Maney, berjudul Vehicle Rental Transaction System And Method. (Charles Maney, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk me-manage transaksi sewa kendaraan secara terkomputerisasi. Sistem transaksi penyewaan kendaraan mengidentifikasi pelanggan sebagai bagian dari transaksi sewa yang melibatkan kendaraan, dan untuk mengirim pesan ke kendaraan yang berisi instruksi untuk menyiapkan kendaraan pelanggan.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Perusahaan

Gambaran Umum Astrido Toyota Tangerang

Astrido Group merupakan dealer otomotif resmi terkemuka dalam bidang penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota, Daihatsu dan Isuzu. Didirikan pada tahun 1974 dan ditunjuk menjadi dealer resmi Toyota, Daihatsu dan Isuzu pada tahun 1978. Astrido Group berkembang pesat dan outlet-outlet Astrido Group tersebar diseluruh wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Cirebon dan Bali. Seiring dengan berjalannya waktu hingga saat ini Astrido Group telah memiliki 15 outlet resmi Toyota, 8 outlet resmi Daihatsu dan 3 outlet resmi Isuzu yang telah memiliki standar internasional serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa perawatan kendaraan, penyediaan suku cadang, serta perbaikan maupun pengecatan body kendaraan yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan asuransi terkemuka.

Cabang Astrido Toyota Tangerang sendiri berdiri pada tahun 1987 dimana cabang tersebut menjadi dealer resmi Toyota satu-satunya dan yang pertama di wilayah Tangerang pada saat itu. Hingga seiring berjalannya waktu Astrido Toyota Tangerang menjadi salah satu bengkel resmi Toyota yang masih diminati oleh pelanggan sampai saat ini. Astrido Toyota Tangerang sendiri menyediakan layanan yang cukup lengkap untuk pelanggan baik dari sektor penjualan (sales) ataupun purna jual (after sales) yang diantaranya yakni layanan perawatan kendaraan, suku cadang dan perbaikan body repair. Lokasinya sendiri berada di Jl. Daan Mogot km 22,5 Tanah Tinggi Tangerang. Dan untuk saat ini kurang lebih ada 180 karyawan yang bertugas di cabang ini dan siap untuk melayani pelanggan. Dan saat ini dikepalai oleh Bp. Iwi Wijaya selaku kepala cabang (Branch Manager). Dibawah kendali beliaulah Astrido Toyota Tangerang saat ini berjalan.

Motto Astrido Toyota Tangerang

Motto Astrido dalam memberikan “SMILE” kepada pelanggan dapat dirasakan oleh para pelanggan melalui :

a. Satisfaction : Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama kami.

b. Meaningful : Melayani pelanggan dengan tulus dan sepenuh hati.

c. Impressive : Selalu memberikan pelayanan yang prima dan dan berkesan kepada para pelanggan.

d. Leading : Menjadi yang terdepan dalam hal profesionalisme pada segi penjualan dan pelayanan.

e. Excellence : Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang harmonis serta kerja sama tim yang baik.

Visi Dan Misi

Visi Astrido Toyota Tangerang

VISI :

GROUP : Menjadi Partner Bisnis Pilihan Utama di Indonesia.

OTOMOTIF : Menjadi Dealer Otomotif Pilihan di Indonesia.

Misi Astrido Toyota Tangerang

MISI :

  1. Memberikan pelayanan dan produk dengan kualitas yang terbaik untuk para pelanggan.
  2. Terus mencari cara untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
  3. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk para pelanggan.
  4. Selalu memberikan pelatihan dan bimbingan kepada seluruh karyawan agar menjadi tenaga profesional yang kompeten.
  5. Memperlakukan setiap pelanggan sebagai prioritas kita.
  6. Menciptakan teamwork yang positif dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
  7. Memberikan “SMILE” kepada semua stakeholders sesuai dengan motto Astrido Toyota Tangerang.

Struktur Organisasi Astrido Toyota Tangerang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Astrido Toyota Tangerang

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Wewenang Dan Tanggung Jawab Kepala Cabang (Branch Head)

a.) Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Melakukan kegiatan pengelolaan cabang di bidang penjualan, administrasi, servis serta megoptimalkan sumber daya yang ada dalam usaha pencapaian target.
  2. Meningkatkan produktivitas/performance cabang serta kepuasan pelanggan.
  3. Membuat perencanaan strategis, arah dan target cabang sesuai dengan guide line dari pusat.

b.) Wewenang

  1. Memberikan diskon dan komisi sesuai dengan regulasi yang ada.
  2. Melakukan pembatalan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan).
  3. Menetapkan kebijakan tata tertib cabang yang sesuai dengan kondisi cabang.
  4. Menegur, mengarahkan, memberikan reward and punishment kepada karyawan bawahannya.
  5. Mengusulkan promosi, transfer, demosi, training atau PHK karyawan bawahannya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab Kepala Bengkel (Workshop Head)

a.) Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Mengelola seluruh kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan melalui SOP yang berlaku serta menginformasikan kompetensi jajaran personel bengkel dalam usaha pencapaian target untuk meningkatkan produktivitas dan pencapaian performance bengkel serta kepuasan pelanggan.
  2. Membuat perencanaan dan memastikan pencapaian revenue workshop, Unit Entry and Car Return sesuai standar yang ditetapkan.
  3. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan bengkel.
  4. Mengontrol stock gudang bengkel (parts) sesuai dengan target service rate.
  5. Pembinaan dan pengembangan personel bengkel.
  6. Mengevaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur bengkel.
  7. Memantau pengelolaan limbah padat, cair dan gas di bengkel.

b.) Wewenang

  1. Memutuskan pemberian/penolakan diskon untuk customer/Perjanjian Kerja Sama sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
  2. Menentukan penggunaan kendaraan operasional servis cabang (Home Service).
  3. Menegur, mengarahkan dan memberikan reward and punishment kepada karyawan bawahannya.
  4. Mengusulakn promosi, transfer, demosi, training atau melakukan PHK karyawan bawahannya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab Service Advisor

a.) Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan keluar bengkel dengan mendengarkan, menganalisa dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan, membuat PKB dan estimasi waktu serta biaya untuk mencapai kepuasan pelanggan, serta menjaga kerapian data-data kendaraan pelanggan.
  2. Melayani pelanggan, yaitu menganalisa kerusakan dan memeriksa kendaraan, serta menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pelanggan.
  3. Memasukkan data keluhan pelanggan mengenai kondisi kendaraan pelanggan ke komputer.
  4. Membuat Perintah Kerja Bengkel (PKB).
  5. Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan atau estimasi biaya dan waktu perbaikan pada pelanggan.
  6. Menginformasikan pekerjaan tambahan (bila ada) kepada pelanggan beserta estimasi biaya dan waktu tambahan yang diperlukan.
  7. Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki, apakah sesuai dengan Perintah Kerja Bengkel (PKB).
  8. Melakukan test drive dan memeriksa keberadaan parts bekas di dalam kendaraan.
  9. Menyerahkan kembali kendaraan kepada pelanggan dalam keadaan bersih berikut parts bekas sesuai dengan Form Pemeriksaan Kendaraan (FPK).
  10. Melakukan follow up ke pelanggan setelah 2-3 hari kendaraan kendaraan diperbaiki di bengkel.
  11. Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan berkala berikutnya pada saat selesai perawatan/perbaikan.
  12. Mengisi data account number untuk setiap perawatan yang telah selesai dikerjakan yang dipakai sebagai dasar perhitungan biaya perawatan.

b.) Wewenang

  1. Melakukan estimasi biaya perbaikan dan waktu perbaikan.
  2. Menentukan harga dan memberikan diskon pada customer untuk perbaikan kendaraan sesuai standar ang ditetapkan.
  3. Memutuskan kendaraan boleh keluar atau tidak setelah diperbaiki.

Wewenang Dan Tanggung Jawab Foreman

a.) Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Mengembangkan, menganalisa PKB dari Service Advisor untuk mendistribusikan job kepada teknisi.
  2. Mengawasi kerja teknisi sesuai dengan PKB dan flate rate yang ditetapkan.
  3. Membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi teknisi dengan cara menjelaskan trouble shooting.
  4. Mendukung teknisi dalam penyediaan suku cadang dan penyediaan tools.
  5. Membuat laporan berkala mengenai job return, problem yang dihadapi untuk diserahkan pada atasan.
  6. Memeriksa hasil kerja teknisi sesuai dengan PKB.
  7. Menjelaskan pada pelanggan tentang kondisi kendaraan yang sedang diperbaiki.
  8. Melakukan test drive terhadap kendaraan yang telah selesai diperbaiki.

b.) Wewenang

  1. Mendistribusikan pekerjaan pada teknisi.
  2. Menolak/menerima usulan penggantian parts setelah dikonfirmasikan ke Service Advisor.
  3. Mengusulkan training bagi teknisi.
  4. Memberhentikan untuk sementara unit yang sedang ditangani teknisi, jika terjadi kerusakan lain yang tidak ada dalam PKB, dimana memerlukan parts yang tidak tersedia di gudang.

Wewenang Dan Tanggung Jawab CSR

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Membangun hubungan yang baik dengan customer dengan memberikan pelayanan yang maksimal, ramah dan penuh senyum.
  2. Menyambut dan menerima customer yang datang ke bengkel dengan mengucapkan salam SSD (Senym, Sapa, Dampingi).
  3. Berperan sebagai komunikator, penghubung antara customer dengan bengkel.

Wewenang Dan Tanggung Jawab PIC Booking

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Menerima telpon dari customer yang akan melakukan booking servis.
  2. Menentukan waktu servis bagi customer yang telah booking.
  3. Mendata semua kendaraan yang telah booking dan membuat chip untuk data kendaraan.
  4. Melakukan reminder J-1 kepada customer yang akan melakukan servis kendaraan.
  5. Mem-follow up customer untuk menanyakan kondisi kendaraan setelah servis.

Wewenang Dan Tanggung Jawab Teknisi

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Mengerjakan perbaikan/perawatan kendaraan sesuai perintah yang ada pada PKB sesuai dengan standar pengerjaan dan standar K3 yang berlaku.
  2. Mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom PKB dan mencatat waktu kerja (waktu mulai dan waktu menyelesaikan pekerjaan) pada kertas kerja atau check sheet yang berlaku untuk menentukan flate rate.
  3. Menginformasikan kerusakan yang ditemukan diluar PKB pada Foreman untuk ditindak lanjuti.
  4. Memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan PKB yang telah diisi kepada Foreman untuk diperiksa.
  5. Memelihara (menjaga kebersihan dan kelengkapan) peralatan kerja, menjaga kerapian dan kebersihan tempat kerjanya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab Partman

a.) Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Melakukan order parts ke Sub Depo atau TAM, baik untuk keperluan gudang parts maupun parts pesanan indirect.
  2. Melakukan follow up atas order yang telah dibuat sehingga dapat memberikan informasi yang akurat terhadap parts pesanan next internal customer.
  3. Mencatat order atau permintaan yang tidak dapat dipenuhi dan melakukan follow up kepada next internal customer atas kondisi order tersebut.
  4. Menerima dan memeriksa parts yang dating sesuai dengan kondisi fisik dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
  5. Menginformasikan kepada next internal customer apa bila parts yang dipesan telah tersedia.
  6. Menyimpan parts untuk stock sesuai lokasi yang telah ditetapkan, membuat lokasi baru untuk parts baru dan menyimpan parts pesanan indirect di intransit area.
  7. Memelihara dan menjaga kondisi fisik stock parts dan menjaga kebersihan lokasi dan ruang yang ada di Gudang.
  8. Mengatur lay out gudang agar menjadi efisien.
  9. Melakukan evaluasi terhadap lokasi dan penempatan parts di gudang, evaluasi parameter-parameter dan up date terhadap data-data inventory yang berhubungan dengan standar pengelolaan Toyota parts.
  10. Mengelola stock sesuai standar-standar dan target inventory yang telah ditetapkan.
  11. Memberikan informasi-informasi yang diperlukan oleh next internal customer dalam bidang parts, seperti informasi harga, stock, kondisi order dan kedatangan parts pesanan.
  12. Membuat, melakukan register, filling dan menyimpan dokumen-dokumen order, penerimaan, pengeluaran, claim, transfer, berita acara dan laporan-laporan yang berhubungan dengan bidang kerjanya.
  13. Memberikan saran, usulan dan berkonsultasi dengan Kepala Bengkel dalam mencari solusi terhadap masalah parts.
  14. Melakukan sampling stock opname secara rutin.
  15. Membuat retur dan claim bagi parts yang rusak atau kurang dalam penerimaan dari TAM atau Sub Depo.
  16. Melakukan transfer parts antar cabang apa bila dibutuhkan.

b.) Wewenang

  1. Melakukan order ke TAM atau Sub Depo sesuai permintaan.
  2. Melakukan pemesanan untuk item-item stock baru berdasarkan analisa demand.
  3. Mengusulkan pembelian parts lokal, jika tidak tersedia di gudang atau Depo.

Wewenang Dan Tanggung Jawab Tool Keeper

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Menyiapkan peralatan kerja pendukung untuk teknisi.
  2. Menjaga dan memelihara SST (Special Service Tools).
  3. Mengontrol kondisi peralatan kerja yang akan digunakan.
  4. Mendata peminjaman alat yang digunakan oleh teknisi.
  5. Memperbaiki peralatan kerja yang rusak.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan pada use case adalah suatu gambaran bagaimana proses berjalannya suatu sistem yang terdiri dari interaksi aktor dan sistem. Use case diagram menggambarkan bagaimana fungsionalitas yang sedang berjalan pada suatu sistem.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada use case diagram diatas menggambarkan bagaimana sistem yang berjalan pada penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang yang kegiatannya sebagai berikut :

  1. Sebuah sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. Melibatkan 2 aktor dalam kegiatan tersebut yaitu : Teknisi dan Tool keeper.
  3. Memiliki 4 use case yaitu : Pinam alat, Mendata peminjaman, Kembalikan alat dan Mendata pengembalian.

Dari penjelasan simbol diatas dapat dijelaskan sistem penggunaan alat kerja yang berjalan sebagai berikut :

  1. Teknisi yang akan meminjam alat kerja masuk ke ruang SST (Special Service Tools) yang sudah dijaga oleh Tool keeper.
  2. Teknisi meminta alat kerja yang akan digunakan.
  3. Tool keeper mendata peminjaman alat.
  4. Tool keeper menyerahkan alat kerja kepada Teknisi yang meminjam alat kerja yang dimaksud.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek didalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display dan sebagainya berupa pesan/message. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada sequence diagram diatas menggambarkan bagaimana sistem yang berjalan pada penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang yang kegiatannya sebagai berikut :

  1. 2 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu : Teknisi dan Tool keeper.
  2. 5 Message spesifikasi dari komunitas antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor.
  3. 2 Life line yaitu : Peminjaman dan Pengembalian.

Activity Diagram Sistem Berjalan

Analisa sistem berjalan pada activity diagram adalah suatu gambaran proses atau alur dari kegiatan yang dilakukan dalam suatu sistem yang ada dan bagaimana sistem itu berawal dan berakhir dengan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Activity menggambarkan bagaimana proses paralel yang berjalan yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram Peminjaman Alat Kerja

Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Alat Kerja

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bagaimana alur proses peminjaman alat kerja yang berjalan di Astrido Toyota Tangerang.

  1. Initial node, objek yang diawali.
  2. 5 Action state, diantaranya : Ke ruang SST, Pinjam alat, Mendata peminjaman, Menyerahkan alat dan Menerima alat.
  3. Final state, objek yang diakhiri.

Dari penjelasan simbol diatas dapat dijelaskan bagaimana prosedur aktivitas atau alur yang berjalan sebagai berikut :

  1. Teknisi yang akan meminjam alat kerja masuk ke ruang SST (Special Service Tools) yang sudah dijaga oleh Tool keeper.
  2. Teknisi meminta alat kerja yang akan digunakan.
  3. Setelah teknisi meminta alat kerja yang akan digunakan, Tool keeper mendata alat kerja yang dipinjam.
  4. Tool keeper menyerahkan alat kerja kepada teknisi yang meminjam alat yang dimaksud.
  5. Teknisi menerima alat kerja dari Tool keeper.

Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram Pengembalian Alat Kerja

Gambar 3.5 Activity Diagram Pengembalian Alat Kerja

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bagaimana alur proses pengembalian alat kerja yang berjalan di Astrido Toyota Tangerang.

  1. Initial node, objek yang diawali.
  2. 5 Action state, diantaranya : Ke ruang SST, Kembalikan alat, Menerima alat, Mendata pengembalian dan Konfirmasi pengembalian.
  3. Final state, objek yang diakhiri.

Dari penjelasan simbol diatas dapat dijelaskan bagaimana prosedur aktivitas atau alur yang berjalan sebagai berikut :

  1. Teknisi masuk ke ruang SST (Special Service Tools) yang sudah dijaga oleh Tool keeper.
  2. Teknisi mengembalikan alat yang dipinjamnya ke Tool keeper.
  3. Tool keeper menerima alat yang diserahkan oleh teknisi.
  4. Tool keeper mendata pengembalian.
  5. Teknisi mengkonfirmasi bahwa alat yang dipinjamnya sudah dikembalikan.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Pada konfigurasi sistem pendataan peminjaman dan pengembalian alat kerja di Astrido Toyota Tangerang masih dengan mekanisme manual yang mana masih menggunakan media buku untuk pendataan. Konfigurasi software dan hardware belum ada dalam sistem ini, yang ada hanya hak akses brainware yaitu sebagai berikut :

  1. Teknisi yang melakukan peminjaman dan pengembalian alat.
  2. Tool keeper yang bertugas untuk menulis data peminjaman dan pengembalian alat.

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Permasalahan pendataan peminjaman dan pengembalian alat kerja yang masih manual, dimana masih menggunakan buku sebagai media pendataan dan menurut saya itu akan merepotkan dan kurang praktis.
  2. Permasalahan belum adanya sistem monitoring yang dapat mengontrol alat kerja yang sedang digunakan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan masalah yang diambil dari permasalahan yang dihadapi, peneliti akan membuat sistem yang terkomputerisasi dengan membuat software sebagai alat untuk mendata peminjaman dan pengembalian alat kerja serta dapat memonitoring alat-alat kerja yang sedang digunakan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I yaitu daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1.

Dapat menampilkan menu utama (dashboard)

2.

Dapat menampilkan form login admin

3.

Dapat menampilkan informasi jam, menit dan detik

4.

Dapat menampilkan foto-foto alat kerja

5.

Dapat menampilkan foto-foto teknisi

6.

Dapat menampilkan informasi tanggal, bulan dan tahun

7.

Tidak dapat mengubah kode SST saat mengedit

8.

Dapat menampilkan informasi kehadiran teknisi

9.

Dapat menampilkan menu bantuan

10.

Memberikan fasilitas tambah data

11.

Memberikan fasilitas edit data

12.

Memberikan fasilitas hapus data

13.

Memberikan fasilitas logout

14.

Memiliki fasilitas search untuk mencari nama SST

15.

Dapat mencegah penggunaan alat yang sama

16.

Memberikan keterangan apa bila data berhasil ditambah

17.

Memberikan keterangan apa bila data berhasil diedit

18.

Memberikan keterangan apa bila data berhasil dihapus

19.

Dapat mengoreksi apa bila data ada yang belum diisi

Non Functional

Saya ingin sistem dapat :

1.

Admin berhak mengakses seluruh data

2.

Tampilan yang mudah dipahami oleh user

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II yaitu hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. M (Mandatory) yaitu requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan. D (Desirable) yaitu requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. I (Inessential) yaitu requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III yaitu hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement, kemudian semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. T (Technical) yaitu bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut. O (Operational) yaitu bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut. E (Economy) yaitu berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut.

L berarti Low, M berarti Middle dan H berarti High.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Draft final elisitasi yaitu hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan Sistem Informasi Manajemen Penggunaan Alat Kerja Di Astrido Toyota Tangerang.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP DESAIN

Perancangan Database

Spesifikasi File Data

1. Tabel Alat Kerja

Nama Tabel : Tools

Primary Key : Kode SST

Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung data penggunaan alat kerja.

Tabel 4.1 Tools

2. Tabel Admin

Nama Tabel : Admin

Primary Key :

Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung data admin.

Tabel 4.2 Admin

Entity Relationship Diagram

Gambar 4.1 Entity Relationship Diagram

Kode Program

Kode Program Connection.php

Gambar 4.2 Kode Program Connection.php

Kode Program Generate.php

Gambar 4.3 Kode Program Generate.php

Kode Program Index.php

Gambar 4.4 Kode Program Index.php

Kode Program Login.php

Gambar 4.5 Kode Program Login.php

Kode Program Logout.php

Gambar 4.6 Kode Program Logout.php

Kode Program Dashboard.php

Gambar 4.7 Kode Program Dashboard.php

Kode Program Tambah.php

Gambar 4.8 Kode Program Tambah.php

Kode Program Edit.php

Gambar 4.9 Kode Program Edit.php

Kode Program Form_edit.php

Gambar 4.10 Kode Program Form_edit.php

Kode Program Hapus.php

Gambar 4.11 Kode Program Hapus.php

Kode Program Style.css

Gambar 4.12 Kode Program Style.css

Gambar Tools_icon.png

Gambar 4.13 Tools_icon.png

Implementasi Program

Spesifikasi Sistem

Guna menjalankan sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja ini, diperlukan spesifikasi sistem yang sesuai agar bisa berjalan dengan maksimal. Spesifikasi sistem ini terbagi menjadi dua yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak.

Spesifikasi Perangkat Keras

1.) Processor : Intel Core i3-5005U
2.) Hardisk : 256 GB
3.) RAM : 2 GB
4.) Monitor, Keyboard, Mouse

Spesifikasi Perangkat Lunak

1.) Firefox Setup 57.0.2 (Browser)
2.) XAMPP Control Panel

Implementasi User Interface

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Dashboard

Tampilan Halaman Tambah

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Tambah

Tampilan Halaman Edit

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Edit

Tampilan Halaman Form Edit

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Form Edit

Tampilan Halaman Hapus

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Hapus

Tampilan Halaman Logout

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Logout

Pengujian Black Box

Pengujian Black Box Pada Halaman Login

Tabel 4.3 Halaman Login

Pengujian Black Box Pada Halaman Tambah

Tabel 4.4 Halaman Tambah

Pengujian Black Box Pada Halaman Edit

Tabel 4.5 Halaman Edit

Pengujian Blaxk Box Pada Halaman Hapus

Tabel 4.6 Halaman Hapus

Pengujian Black Box Pada Halaman Logout

Tabel 4.7 Halaman Logout

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya perihal laporan KKP tentang “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT KERJA DI ASTRIDO TOYOTA TANGERANG” berdasarkan rumusan masalah pada bab 1 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi penggunaan alat kerja pada Astrido Toyota Tangerang saat ini cenderung kurang mengikuti perkembangan teknologi informasi.
  2. Sistem informasi penggunaan alat kerja pada Astrido Toyota Tangerang masih menggunakan metode konvensional yang tentunya membuat tidak efektif dalam segi waktu dan tidak efisien dalam segi tenaga kerja karena masih menggunakan cara manual melalui proses pencatatan.
  3. Sistem informasi penggunaan alat kerja pada Astrido Toyota Tangerang masih kurang efektif yaitu dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang agak lama, dimana teknisi harus melapor ke tool keeper untuk meminjam alat lalu tool keeper mencatat data seputar peminjaman alat kerja.

Saran

Untuk dapat meningkatkan dan mengatasi masalah yang terjadi pada penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang, maka penulis bermaksud memberikan beberapa saran yaitu :

  1. Memberikan sistem untuk mengetahui informasi seputar penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.
  2. Menciptakan sistem informasi manajemen penggunaan alat kerja di Astrido Toyota Tangerang.
  3. Adanya upaya peningkatan kuantitas dan kualitas alat-alat kerja untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan di Astrido Toyota Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
Lampiran A
A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.8. Daftar Nilai
A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.11. Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat PROSPEK
A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional
A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B :
B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
B.3. Surat Tanda Terima Hibah
B.4. Wawancara Analisa Sistem
B.5. Wawancara Implementasi
B.6. Kuisoner Implementasi program kepada pendonor
B.7. Absensi Kehadiran Implementasi Program
B.8. Katalog Produk Promosi
B.9. Slide Presentasi
Lampiran C :
C.1. Formulir Pengajuan Piagam Penghargaan


Contributors

Sakrodin