SI1411478788

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS VIEWBOARD

DALAM MENAMPILKAN KEGIATAN ASOSIASI

PADA OFFICIAL SITE

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1411478788
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS VIEWBOARD

DALAM MENAMPILKAN KEGIATAN ASOSIASI

PADA OFFICIAL SITE APTISI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478788
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS VIEWBOARD

DALAM MENAMPILKAN KEGIATAN ASOSIASI

PADA OFFICIAL SITE APTISI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478788
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
NID : 16008
   
NID : 99001




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS VIEWBOARD

DALAM MENAMPILKAN KEGIATAN ASOSIASI

PADA OFFICIAL SITE APTISI

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1411478788
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS VIEWBOARD

DALAM MENAMPILKAN KEGIATAN ASOSIASI

PADA OFFICIAL SITE APTISI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478788
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
NIM : 1411478788

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Setiap asosiasi ataupun organisasi pastinya memiliki official site yang berguna untuk memberikan informasi yang akurat dalam menampilkan kegiatan seputar organisasi tersebut kepada para anggotanya maupun masyarakat luas. Official site digunakan sebagai media informasi, media komunikasi serta media pendidikan untuk para anggotanya, mahasiswa maupun masyarakat luas. Saat ini Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki official site resmi. Namun saat ini official site APTISI masih belum mampu menyediakan informasi yang akurat untuk setiap anggotanya. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan pada sistem yang ada sebelumnya. Lalu dengan didukung 2 (dua) metode penelitian yaitu pengumpulan dan analisis data, serta dibatasi dengan 5 (lima) ruang lingkup. Pada tahap analisa sistem berjalan, peneliti menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan threats). Alternatif pemecahan masalahnya adalah sistem informasi berbasis viewboard yaitu sebuah official site yang digunakan sebagai wadah/tempat dan media informasi yang dikhususkan bagi para anggotanya serta dapat menampilkan kegiatan dengan seluruh potensi yang dimiliki oleh organisasi.

Kata Kunci : Viewboard, Organisasi, Official Site.

ABSTRACT

Each association or organization must have an official site that is useful to provide accurate information in showing the activities surrounding the organization to its members and the wider community. Official site is used as a medium of information, communication media and educational media for its members, students and the wider community. Currently the Association of Indonesian Private Universities (APTISI) has an official official site. However, currently APTISI official site is still not able to provide accurate information for each member. In this research, found 3 (three) problems in the existing system. Then supported by 2 (two) research method that is data collection and analysis, and limited with 5 (five) scope. In the analysis phase of the system running, researchers use SWOT analysis methods (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and threats). Alternative problem solving is a system based information viewboard is an official site that is used as container / place and media information that is devoted to its members and can display activities with all the potential owned by the organization.

Keywords: Viewboard, Organization, Official Site.




KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “Penerapan Sistem Informasi Berbasis Viewboard Dalam Menampilkan Kegiatan Asosiasi Pada Official Site APTISI”.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. K Hap (Eka Purnama Harahap, S.Kom) selaku pembimbing I, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani KKP ini dengan penuh ilmu dan semangat.
  6. Ibu Ida Faridah, S.Kp., M.Kes selaku Stakeholder, yang telah membrikan masukan dan ilmu yang bermanfaat.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.
  8. Kepada kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan Tim LATEL ( Ririn Eka Cipta Devi dan Dini Intan Pratiwi) serta Pasukan RIC yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
  10. Teman-teman seperjuangan Tim Funtastic4 ( Mochaman Sandi Alpansuri, Resti Rahmwati, Ayu Martha Wardani, Wahyu Setya Wardana ) serta Pasukan RIC yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
  11. Rekan-rekan seperjuangan dan keluarga besar TIMUR 5 (Funtastic4, Ryzen dan Lily).
  12. Keluarga REC dan TimUR4 dan TimUR6 yang sangat berjasa dalam memberikan dukungan kepada penulis.
  13. Untuk Romzi Syauqi Naufal yang telah membantu Penulis dalam mensukseskan project Website E-Commerce RIC.
  14. Sahabat-sahabat saya yang tergabung dalam vinedemapin yaitu vina, intan, denissa, dewi, mala, neyda, apri, alwi yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
  15. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, September 2018
(Muhammad Diky Darmawan)
NIM. 1411478788




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, komputer sebagai media pengolah data elektronik dapat menyajikan berbagai informasi dan pengolahan data secara cepat, tepat dan akurat. Semakin banyak orang yang menggunakan komputer maka bidang ini semakin berkembang. Melihat perkembangan internet yang sangat pesat dan pengguna yang sangat banyak, maka lembaga pemerintah, lembaga pendidikan dan perusahaan tentunya harus menyesuaikan diri untuk menyediakan layanan berbasis internet yang dapat mempermudah dalam mencari informasi.

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) merupakan organisasi yang menampung seluruh Perguruan Tinggi Swasta Indonesia dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Departemen Dalam Negeri (Depdagri) No.123 tahun 1999. Menurut ​Wikipedia[1]​, Asosiasi merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Lembaga Sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan suatu perkumpulan bersama beberapa individu yang memiliki ikatan. Atau dapat juga dikatakan asosiasi merupakan kelompok sosial yang memiliki tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan tersebut. Maka dari itu APTISI membutuhkan website untuk pengelolaan informasi mengenai asosiasi.

Dengan seiringnya perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berpengaruh dalam bidang informasi asosiasi salah satunya yaitu Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang di cari oleh masyarakat maupun instansi lain tetapi susah mencari informasi yang berhubungan dengan informasi tentang APTISI pusat yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia, hanya dapat diperoleh melalui media masa, brosur atau datang secara langsung ke kantor pusat APTISI maupun wilayah keanggotaannya serta melalui undangan yang dikirim melalui pos, dsb. Dalam hal ini Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang merupakan instansi yang bergerak dibidang organisasi belum memiliki sistem informasi dan dirasa sangat memerlukan informasi berbasis viewboard guna memberikan kemudahan kepada para anggotanya maupun masyarakat luas dalam hal informasi mengenai organisasi yang sedang berjalan pada APTISI sebagai sarana promosi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Pada APTISI data-data serta informasi mengenai organisasi masih banyak dilakukan secara manual. Sehingga belum adanya official site yang dapat menampilkan kegiatan secara online sebagai salah satu tolak ukur kesuksesan sebuah organisasi dalam menjalankan sebuah tujuan, visi dan misi.

Oleh karena itu diperlukan sistem informasi berbasis ​web agar memudahkan dalam hal penyampaian informasi-informasi mengenai ruang lingkup asosiasi agar dapat terlihat dengan jelas aktivitas serta kegiatan pada asosiasi. Sehingga instansi lain dan anggota yang berada di seluruh Indonesia dapat mengakses informasi-informasi tentang APTISI maupun wilayah keanggotannya kapan pun dimana pun. Selain itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan, diharapkan asosiasi tersebut dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu membuat website sebagai media informasi. Dengan internet, setiap orang akan lebih mudah dalam menyampaikan maupun mendapatkan informasi tanpa datang ketempatnya langsung, sehingga lebih efektif dan efisien. Website tersebut juga akan menunjukkan citra baik asosiasi di masyarakat luas. Website yang ada diharapkan dapat memperluas informasi tentang pendidikan atau pun yang lainnya yang ada di APTISI, sehingga masyarakat luas dapat dengan mudah melihat data-data tentang asosiasi tanpa datang ke kantor pusat.

Kualitas pelayanan dalam penyebaran informasi yang ada di ​official site APTISI telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi anggota maupun masyarakat, karena hal tersebut berdampak pada kepuasan anggota atau masyarakat luas terhadap kinerja pengelola layanan informasi pada ​official site APTISI. Yayat Rukayat, dalam Jurnal Ilmiah Magister Administrasi (2018)[2], Peningkatan kualitas pelayanan publik adalah salah satu isu yang sangat penting. Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan semakin besar sementara praktek penyelenggara pelayanan tidak mengalami perubahan yang berarti. Pada akhirnya peningkatan kualitas pelayanan tersebut menjadi indikator keberhasilan APTISI dalam meningkatan pelayanan yang diberikan pada anggotanya maupun masyarakat sekaligus menjadi media publikasi dengan adanya ​official site APTISI.

Berdasarkan uraian diatas maka, penelitian ini diberi judul: "PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS VIEWBOARD DALAM MENAMPILKAN KEGIATAN ASOSIASI PADA OFFICIAL SITE APTISI".

Rumusan Masalah

Pada dasarnya setiap organisasi memerlukan sarana untuk menyampaikan informasi salah satunya melalui media internet. ​Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yaitu organisasi profesi yang sudah berdiri sejak lama. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, APTISI memerlukan sebuah media untuk penyampaian informasi secara menyeluruh kepada anggota maupun masyarakat luas. Sejauh ini ​official site APTISI kurang dikenal oleh masyarakat luas dan penyampaian informasi pada ​official site APTISI kurang efektif dalam penyebaran informasi kepada para anggotanya maupun masyarakat luas dan juga informasi yang disampaikan kurang ​update atau terkesan kurang menarik. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka di dapat 3 (tiga) permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia memiliki wadah dalam menghimpun kegiatan asosiasi?
  2. Apakah pengelolaan data dan informasi sudah mencakup seluruh potensi yang ada dan menampilkan aktifitas anggota secara keseluruhan?
  3. Apakah wadah yang ada saat ini dapat dijadikan sebagai media diskusi?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penyusunan skripsi ini tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada:

  1. Membangun ​website yang memberikan informasi mengenai Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).
  2. Penelitian ini berfokus pada ​official site​ APTISI ​berbasis viewboard.
  3. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki wadah dalam menghimpun kegiatan di seluruh anggota.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menjelaskan tentang tujuan penelitan terhadap objek penelitian yang sudah dipilih. Tujuan penulisan harus berdasarkan rumusan masalah yang dihadapi yang mana jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk menciptakan asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia yang memiliki wadah dalam menghimpun kegiatan seluruh anggotanya.
  2. Untuk mendapatkan data dan informasi yang ditampilkan mengenai organisasi dan potensi yang ada.
  3. Merancang ​official site semenarik mungkin agar dapat jadi daya tarik tersendiri sehingga dapat memenuhi kebutuhan anggotanya dan masyarakat luas.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dengan adanya wadah yang menghimpun dan kegiatan di seluruh nusantara dapat dijadikan sebagai kajian sehingga kegiatan asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia dapat terorganisir dengan sangat baik.
  2. Dengan adanya wadah yang menampilkan data dan informasi mengenai organisasi serta potensi yang ada dapat dijadikan sebagai profil dan juga identitas organiasi.
  3. Dengan adanya ​official site APTISI maka diharapkan mampu memperkenalkan APTISI dan memenuhi kebutuhan anggota maupun masyarakat luas.

Metode Penelitian

Metode penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan bukti kebenaran suatu konsep dan teori yang diperoleh serta untuk menemukan dan menguji suatu pengetahuan. ​Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan ​official site APTISI yaitu dengan mengumpulkan data yang ada pada objek penelitian sehingga terdapat data yang akurat dan relevan. Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan keadaan objek dalam penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

Metode Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah mengumpulkan ​data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu metode dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya akan menjadi bahan untuk penelitian. Dari pengamatan yang sudah dilakukan selama 6 bulan di kantor APTISI Wilayah IV-B Banten. Peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi yang dapat membantu proses menganalisa yang nantinya dijadikan sebagai bahan untuk membangun ​official site.
  2. Metode Studi Pustaka, adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), ​Weakness (Kelemahan), ​Opportunity (Faktor Pendukung) dan ​Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Terhadap sistem ​official site APTISI sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencakup kedalam SWOT baik faktor yang berasal dari faktor internal maupun eksternal.

Metode Perancangan

Dalam metode peracangan ini penulis menggunakan ​Unified Modeling Language (UML) untuk menganalisa sistem​ official site APTISI, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan program ​Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, ulasan kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang sedang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan agar lebih jelas pemabahasannya, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi 5 bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai permasalahan yang ada, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar perencanaan strategi, konsep dasar ​website, konsep dasar organisasi, konsep dasar asosiasi, konsep dasar ​WordPress, konsep dasar CMS, konsep dasar ​online, konsep dasar internet, konsep dasar UML serta konsep dasar ​literature review, konsep dasar SWOT.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat asosiasi, permasalahan yang dihadapi, beberapa daftar keinginan dari pihak terkait yang diajukan dan terangkum dalam elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, dan final draft elisitasi. Serta menjelaskan beberapa alternatif pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai mind mapping project, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan black box, evaluasi, konfigurasi sistem usulan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pendapat yang dikemukakan Romney dan Steinbart (2015:3)[3], mengartikan Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016:4)[4], mengartikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksan akan kegiatan pokok perusahaan.

Pernyataan yang dikemukakan Jogianto (2005) dalam buku Jeperson Hutahaean (2014:1)[5], sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau sub-sistem yang saling berinteraksi dan dikelompokan menjadi satu serta dirancang guna bertujuan untuk menjalankan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.


Karakteristik Sistem

Pernyataan yang dikemukakan H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:36-37)[6], mendefinisikan karakteristik sistem sebagai berikut:

  1. Komponen

  2. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang disebut subsistem, dan elemen-elemen lebih besar yang disebut suprasistem.

  3. Batas Sistem

  4. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem

  6. Lingkungan dari sistem adalah semua hal yang ada di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.

  7. Penghubung

  8. Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan

  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input dan sinyal input.

  11. Pengolahan Sistem

  12. Suatu sistem dapat memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  13. Keluaran

  14. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  15. Sasaran atau Tujuan

  16. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:6)[5], sebuah sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu antara lain:

  1. Klasifikasi sistem sebagai:

    1. Sistem Abstrak (Abstract system)
      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak fisik.

    2. Sistem Fisik (Physical system)
      Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Alamiah (Natural system)
      Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human made system)
      Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl system)
      Sistem tertentu merupakan sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probalistic system)
      Sistem tak tentu merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertutup (Close system)
      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur dari lingkungan luar. Secara teotoris sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open system)
      Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karenanya sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Pernyataan yang dikemukakan oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[7], data adalah sebuah nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun.

Pernyataan yang dikemukakan Gordon B. Davis (1991), dalam buku Jeperson Hutahaean (2014:8)[5], data merupakan bahan mentah bagi informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan lain sebagainya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:9)[5] data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kesatuan nyata dan suatu kejadian-kejadian (event) yang terjadi pada saat tertentu.

Dari 3 (tiga) pengertian data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah ​sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan yang bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Definisi Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Romney dan Steinbart (2015:4)[3], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jaluanto Sunu Punjul (2016:31)[8], informasi merupakan pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah secara formal.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:9)[5], informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah dan diorganisir serta dibentuk atau dimanipulasi sehingga sudah siap disajikan kepada publik dan memiliki arti dan berguna bagi penggunanya atau​ end user.

Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2005) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[9], mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, antara lain sebagai berikut:

  1. Informasi harus akurat (accurate)

  2. Yang dimaksud dari informasi harus akurat adalah informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi yang akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan dari maksudnya.

  3. Tepat Waktu

  4. Informasi harus tepat waktu yang artinya informasi yang disampaikan kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi yang relevan adalah informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rizki Ahmad Fauzi (2017:12)[10], mengemukakan bahwa nilai dari informasi di tentukan dari 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkannya, memproses serta menyimpan data dan mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:11)[5], mengemukakan bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:50)[8], mengemukakan bahwa nilai informasi tidak seperti sumber daya nyata lainnya, karena sebenarnya tidak dapat dikuantitaskan. Informasi tidak memiliki nilai intrinsik. Nilainya tergantung pada kaitannya dan penggunaannya.

Dari 3 (tiga) definisi nilai informasi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih besar dari biaya untuk mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan Hall dalam Abdul Kadir (2014:9)[11], sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Ida Nuraida (2008) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[9], sistem informasi adalah perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub (2012) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[9], sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:13)[5], sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertenu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Dari 3 (tiga) definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu ​(software), (​hardware) dan (​brainware) yang mengolah data untuk menghasilkan informasi menjadi sebuah​ output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan.

Komponen Sistem Infomasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hutahaean (2014:13-14)[5], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini:

  1. Blok Masukkan (​Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok Model (​Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok Keluaran (​Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (​Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima ​input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dini secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama yaitu teknisi (​humanware atau ​brainware), perangkat lunak (​software), perangkat keras (​hardware).

  9. Blok Basis Data (​Database Block)

  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (​Control Block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Penerapan

Definisi Penerapan

Menurut Adi (2015:126)[12], penerapan adalah pemanfaatan hasil pengembangan, penelitian dan atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.</p>

Menurut Djahir dan Pratita (2015:74)[13], penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah sebuah kegiatan pemanfaatan dari hasil penelitian guna untuk menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan dengan baik.

Langkah-Langkah Penerapan

Menurut Djahir dan Pratita (2015:74)[13], terdapat langkah-langkah penerapan yaitu:

  1. Merancang penerapan. Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang di perlukan untuk menerapkan rancangan sistem.

  2. Mengumumkan penerapan. Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem dengan bertujuan untuk menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerja sama pegawai.

  3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras. Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, komite pengarah SIM memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.

  4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak. Jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan usulan.

  5. Menyiapkan database. DBA bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.

  6. Menyiapkan fasilitas fisik. Jika perangkat keras dari sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan.

  7. Mendidik peserta dan pemakai. Sistem baru kemungkinan besar akan memengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta. Peserta harus di jadwal jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan – bahan yang dipelajari mulai diterapkan.

  8. Masuk ke sistem baru. Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan, serentak, bertahap, dan pararel.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Pernyataan yang dikemukakan Murad (2013:49)[14], ​web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah ​server web internet yang disajikan dalam bentuk ​hypertext.

Pernyataan yang dikemukakan Taufik Ginanjar (2014:5)[15], website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

Pernyataan yang dikemukakan​ Sholechul Azis (2013:75)[16], website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dalam jaringan internet.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan ​website adalah sebuah halaman atau tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti ​text, image, bahkan ​video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi ​client dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun selama terkoneksi dengan jaringan.

Jenis-jenis Website

Pernyataan yang dikemukakan Sumaryadi Adi (2014:4-9)[17], ​web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik ​website itu sendiri.

Jenis ​website berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Website Dinamis, merupakan ​website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari ​website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah ​web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator ​website dapat meng-update content-nya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan ​website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah ​website company profile dan ​website profil organisasi.

  3. Jenis ​website berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut:

    1. Search Engine

    2. Fungsi dan ​website ini adalah sebagai pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!

    3. Blog

    4. Blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel/content yang berfokus pada manajemen artikel.

  4. Social Networking

  5. Contoh dari​ website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana ​website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

  6. Forum

  7. Website forum sebenarnya mirip dengan ​website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

  8. Berita

  9. Website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung diinternet. ​Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.

  10. Gallery

  11. Fungsi dan ​website ​gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara ​online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.

  12. Multimedia

  13. Siapa yang tidak tahu ​Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses ​website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

  14. E-Learning

  15. Biasanya website ​e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya ​website e-learning ini. Contoh ​website e-learning adalah website-website universitas.

  16. E-Commerce

  17. Website E-Commerce adalah yang paling ​booming sekarang ini. ​Website jenis ​E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.

    Berdasarkan jenis-jenis ​website diatas, ​website yang digunakan penulis untuk Skripsi ini adalah jenis website statis karena tidak sering mengalami perubahan, hanya saja berita atau artikel rutin di ​update. Jika berdasarkan sifatnya jenis ​website yang digunakan yaitu berita maupun ​e-learning karena didalam ​website APTISI terdapat berita mengenai organisasi, kegiatan yang dilakukan maupun berita yang sedang terjadi dimasyarakat serta terdapat bahan ajar seperti e-book.

Konsep Dasar Asosiasi

Definisi Asosiasi

Menurut ​Wikipedia[1], Menurut ​Wikipedia​, Asosiasi merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Lembaga Sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara lembaga berwujud abstrak.

Konsep Dasar WordPress

Definisi Wordpress

Gambar 2.1 Logo WordPress

Menurut Krisianto (2014:1-2)[18], Wordpress adalah salah satu CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan. Wordpress dibagi menjadi dua yaitu wordpress.com dan wordpress.org. Website wordpress.com adalah website resmi Wordpress yang memberikan layanan sub domain gratis untuk membuat blog berbasis Wordpress. Pengguna tinggal menggunakan layanan Wordpress yang tersedia. Namun mempunyai keterbatasan dalam melakukan modifikasi. Sedangkan wordpress.org adalah website resmi Wordpress yang menyediakan perangkat lunak CMS Wordpress. Versi yang kedua, yaitu wordpress.org inilah yang digunakan pada Official Site APTISI.

Dikutip dari buku Membuat Toko Online dengan Wordpress dan WP E-Commerce[19], WordPress sebuah aplikasi web open source. CMS ini yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine) atau dijadikan platform untuk keperluan website lainnya. WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. PHP dan MySQL keduanya merupakan perangkat lunak dengan kode sumber terbuka (open source software).

Berdasarkan 2 (dua) pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ​WordPress adalah CMS (Content Management System) yang paling sering digunakan untuk membangun sebuah blog, WordPress juga merupakan sebuah aplikasi terbuka ​(open source).

Plugin WordPress

Pernyataan yang dikemukakan oleh Krisianto (2014:2011)[18], plugin adalah fitur ​WordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. ​Plugin berupa file program yang bisa di ​install di ​WordPress. Plugin disediakan oleh ​WordPress maupun pihak ke-3. Tersedia berbagai macam ​plugin dengan fungsinya masing-masing. Misalnya ​plugin ​SEO, ​plugin untuk mencegah ​spam, plugin jejaring sosial dan sebagainya.

Definisi CMS (Content Management System)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Taufiq Ginanjar (2014:5)[15], CMS atau ​Content Management System adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman ​website yang kita inginkan tanpa harus membangun​ website dan nol sekali karena CMS telah menyediakan ​template, ​layout dan​ design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat ​website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

Jenis - Jenis CMS, yaitu sebagai berikut:

  1. CMS untuk membuat personal blog, contohnya ​WordPress.

  2. CMS untuk membuat ​web E-Commerce, contohnya ​PrestaShop, OsCommerce, ​Opencart ​dan Drupal.

  3. ​CMS untuk membuat ​web E-Learning, contohnya ​Moodle.

  4. ​CMS untuk membuat ​personal web, contohnya joomla!, Mambo.

  5. CMS untuk membuat ​E-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).

  6. CMS untuk membuat ​web E-Forum, contohnya phpBB, MYBB dan Vbulletin.

Berdasarkan 6 (enam) jenis CMS (​Content Management System) diatas maka untuk mendukung penelitian ini penulis menggunakan CMS untuk membuat ​personal blog yaitu ​WordPress karena ​WordPress merupakan salah satu aplikasi sumber terbuka untuk membuat sebuah blog dan tepat untuk membuat ​website asosiasi.

Definisi Online

Menurut Khanna dan Tuti Nurhaeni (2016: 66)[20], online adalah jika kita sedang terhubung dengan internet, baik itu terhubung dengan akun media sosial kita, email dan berbagai jenis akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet. Dengan internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan dan informasi lainnya, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran dan sebuah pelayanan yang semakin mudah.

Menurut Shalahuddin (2013:9)[21], online sendiri berasal dari kata on dan line, on artinya hidup, line artinya saluran. Dan arti online sendiri adalah keadaan dimana komputer yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan internet sehingga apabila komputer kita online maka dapat mengakses internet atau browsing mencari informasi di internet.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian di atas disimpulkan bahwa online adalah sebuah jaringan yang dapat menguhubungkan komputer diseluruh dunia melalui internet untuk dapat berkomunikasi dan mencari/menyampaikan informasi.

Definisi URL (Uniform Resource Locators)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Dedi, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2016)[22], menurut Chaffey (2011:139) URL (Uniform Resource Locator) merupakan konsep nama file standar yang diperluas dengan jaringannya. Nama file ini tidak hanya menunjukkan direktori dan nama file nya, tetapi menunjukkan nama mesinnya dalam jaringan. URL dapat menunjukkan query-query, dokumen yang disimpan dalam database ataupun yang berkaitan dengan data hasil proses.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Prihati, dkk dalam Jurnal KOMPUTAKI (2017)[23], mengatakan bahwa URL (Uniform Resource Locator) adalah domain name yang merupakan suatu alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web. Atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah situs web pada dunia internet.

Dari 2 (dua) definisi internet yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa URL (Uniform Resource Locator) merupakan sebuah nama alamat yang pemakai ingin dituju, di dalam browser pemakai. Dalam penelitian konteks ini, URL dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di online-kan. Dengan adanya URL maka user tahu alamat yang akan dituju ke dalam sistem tersebut. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, maka URL ini masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Definisi WWW (World Wide Web)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Anhar (2016:13)[24], menyatakan bahwa WWW (World Wide Web) merupakan suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut pengidentifikasi sumber seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. Sekelompok dokumen multimedia yang saling bertautan dengan menggunakan tautan hiperteks.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hamdani, dkk dalam sebuah Jurnal Informatika Mulawarman (2016)[25], mengatakan bahwa WWW atau singkatan dari World Wide Web, merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. WWW atau biasa disebut web adalah bagian yang paling menarik dari Internet. Melalui web, dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video dan animasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Dedi, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2016)[22], menurut Chaffey (2011:124) Setiap memulai browsing langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengetik “www‟ di awal pencarian situs yang ingin dikunjungi. Kata “www‟ diketik pada bar yang disediakan di browser yang diinginkan. WWW (World Wide Web) dikenal juga sebagai ruang berbagi informasi di internet yang akan diakses melalui browser web. Web tidak sama dengan Internet, yang merupakan ruang di mana orang dapat membaca dan menulis informasi dan berbagi informasi dengan orang lain.

Dari 3 (tiga) definisi internet yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa WWW (world wide web) WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan hyperteks link. Dengan mengklik hyperlink, maka bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya. Dalam konteks penelitian ini, WWW (world wide web) dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di online-kan. Dan berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, maka WWW (world wide web) ini masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Definisi Http (Hypertext Transfer Protocol)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Anhar (2016:13)[24], menyatakan bahwa Http atau Hyper Text Transfer Protocol (http://) merupakan kode yang dituliskan pada awal site, untuk menjelaskan pada program web browser bahwa antarmuka (protokol) yang digunakan adalah http.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hamdani, dkk dalam sebuah Jurnal Informatika Mulawarman (2016)[25], HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web.

Dari 2 (dua) definisi Http (Hypertext Transfer Protocol) yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa http adalah Hypertext Transfer Protocol, yang merupakan protokol yang digunakan untuk berkomunikasi dan mentransfer data.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rintho (2018:47)[26], Website atau situs web merupakan kumpulan dari beberapa halaman yang saling berkaitan yang berisi informasi dalam bentuk multimedia (text, audio, video dan image). Untuk mengakses suatu halaman website dibutuhkan koneksi internet serta halaman website diidentifikasi dengan nama domain dan dipublikasikan pada web server.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Anhar (2016:13)[24], menyatakan bahwa Website (situs web) merupakan suatu halaman web yang saling terhubung, berisikan kumpulan nformasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah halaman website merupakan berkas yang ditulis sebagai berka teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, terkadang disisipkan dengan bahasa skrip.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif, A., & Isro’Mukti dalam Jurnal Betrik (2017:158)[27], menurut Nazrul (2006) Website atau situs adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi Website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik Website. Bersifat dinamis apabila isi informasi Website selalu berubah-berubah dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna Website.

Dari 3 (tiga) definisi website di atas, maka dapat disimpulkan website adalah tempat di internet, yang menyediakan informasi dengan banyak macam-macam data seperti text, image, bahkan video dan agar dapat diakses memakai berbagai aplikasi client sehingga menudahkan penyajian informasi lebih simple dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rintho (2018:47)[26], website dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: website statis dan website dinamis. Adapun pengertiannya yaitu:

  1. Website Statis

  2. Website Statis merupakan website yang tidak mengalami perubahan informasi atau layout saat diakses. Halaman hanya akan berubah jika mengubah script nya. Setiap informasi yang ditampilkan pada website statis biasanya dibuat dengan bahasa markup seperti HTML dan CSS sebagai “pemanis” tampilannya.

  3. Website Dinamis

  4. Website Dinamis merupakan website yang dapat menampilkan informasi yang dapat beradaptasi sesuai dengan interaksi penggunanya. Contohnya pada website berita, yang ketika diakses dalam waktu yang berbeda maka tampilan informasi akan berubah-ubah sesuai berita terkini atau terupdate. Website dinamis dibangun dengan teknik client-slide scripting yang mana dengan konten ini akan membuat halaman website bisa dirubah dengan cepat dari komputer pengunjung tanpa meminta halaman baru di web server.


Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Pernyataan yang dikemukakan oleh Irawan dalam Jurnal Saintekom (2017)[28], mengatakan bahwa Framework adalah paket berisi fungsi-fungsi yang biasa digunakan dalam pembuatan aplikasi. Beberapa contoh fungsi standar yang biasa ada sebuah Framework misalnya: email, paging, kalender, tanggal, bahasa, upload file, session, validasi form, Tabel, manipulasi Gambar, text, string, captcha, enkripsi, proteksi terhadap XSS, security dan lain-lain. Fungsi-fungsi tersebut dapat segera digunakan dengan cara memanggilnya pada program.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rindengan dalam Jurnal Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi (2017)[29], mengatakan bahwa Framework merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi, prosedur-prosedur da class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan. Dengan adanya framework, pekerjaan akan lebih tertata dan terorganisir. Sehingga dalam pencarian kesalahan dalam pembuatan program akan lebih mudah dideteksi.

Dari 2 (dua) definisi Framework di atas, maka dapat disimpulkan Framework adalah kerangka kode yang dapat disempurnakan dengan class yang spesifik atau dengan fungsi yang telah dirancang untuk mengatasi masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dan lain-lain.

Definisi Yii Framework

Pernyataan yang dikemukakan oleh Putra dalam Jurnal Informatika Terpadu (2017)[30], Yii Framework adalah sebuah kerangka kerja PHP berbasis komponen yang dirancang untuk menghasilkan suatu aplikasi website memiliki performa/kinerja yang tinggi, terlebih lagi web framework ini juga memang dirancang untuk suatu website berskala besar.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hamdani dalam Jurnal Informatika Terpadu (2017)[31], Yii Framework merupakan kerangka kerja PHP berbasis-komponen dengan performansi tinggi untuk pembangunan aplikasi web berskala-besar. Yii menyediakan reliabilitas maksimum dalam pemrograman web dan bisa mengakselerasi proses pembangunan secara signifikan.Yii memiliki kerangka kerja OOP.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sukasto, dkk dalam Jurnal Infra (2017)[32], Yii Framework merupakan suatu kerangka kerja yang berbasis PHP yang sangat fleksibel dan berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii menyediakan fitur yang mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan.

Dari 3 (tiga) definisi Yii Framework di atas, maka dapat disimpulkan Yii Framework adalah kerangka kerja pemrograman umum web yang bisa dipakai untuk mengembangkan semua jenis aplikasi web dan sangat cocok untuk pembangunan aplikasi dengan lalu lintas-tinggi, seperti portal, forum, sistem manajemen konten (CMS), sistem e-commerce.

Fitur Yii Framework

Pernyataan yang dikemukakan oleh Amri, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer (2017)[33], menyatakan bahwa ada 15 (lima belas) fitur-fitur yang terdapat pada Yii framework, antara lain sebagai berikut:

  1. MVC (Model View Controller)

  2. Hampir semua framework PHP saat ini menggunakan arsitektur programing berbasis MVC, tidak terkecuali Yii karena dengan MVC aplikasi menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.

  3. ORM (Object Relational Mapping)

  4. Dengan ORM pekerjaan developer menjadi terbantu karena tidak perlu menulis query SQL yang rumit lagi, cukup dengan memanggil fungsi-fungsi tertentu.

  5. Form input dan validasi

  6. Yii sangat membantu sekali dalam urusan menangani form input, karena para developer telah disediakan sejumlah validator yang akan memvalidasi inputan dari pengguna aplikasi dengan cara yang mudah dan efisien.

  7. Widget

  8. Widget merupakan konsep di Yii yang menyediakan komponen-komponen user interface yang siap pakai, misal nya data grid, autocomplete, tree view dan lain-lain. Adapun widget-widget ini ada yang terintegrasi dengan library Jquery sehingga memungkinkan untuk mekanisme AJAX.

  9. Autentikasi dan Autorisasi

  10. Yii sudah menyediakan mekanisme Autentikasi (login, logout) dan Autorisasi (hak akses) terhadap pengguna sistem.

  11. Skin dan Tema

  12. Masalah tampilan pun sudah diperhatikan oleh Yii, dengan konsep Skinning dalam meng-customize tampilan komponen user interface di aplikasi dapat menggunakan CSS sedangkan dengan konsep Theming dapat mengganti seluruh tampilan aplikasi dengan mudah.

  13. Web Service

  14. Yii memiliki support yang cukup baik untuk membuat web service pada web kita seperti meng-generate spesifikasi WSDL service secara otomatis.

  15. Internationalization (I18N) dan Localization (L10N)

  16. Yii men-support translasi pesan, tanggal dan format waktu sesuai dengan lokasi dimana anda berada.

  17. Caching

  18. Dengan caching, aplikasi yang dirancang dapat menjadi lebih cepat, dan Yii mempermudah mekanisme itu.

  19. Penanganan Error dan Logging

  20. Segala pesan error yang keluar dari aplikasi anda ditampilkan mudah dimengerti, menampilkan langsung log ataupun disimpan ke suatu file di server.

  21. Security

  22. Yii memiliki fitur keamanan yang membantu dalam mencegah serangan-serangan spirit SQL Injection, XSS, CSRF, Cookie Tampering dan lain sebagainya.

  23. Bisa bekerja dengan library luar (3rd party)

  24. Yii telah di desain sedemikian rupa sehingga kita bisa memasang library external dari pihak ketiga untuk disematkan dalam aplikasi kita.

  25. Dokumentasi yang lengkap

  26. Setiap method dan property sudah terdokumentasi dengan baik, buku-buku (e-book) dan tutorial mengenai Yii juga lengkap di website-nya.

  27. Unit dan Fuctional testing

  28. Yii memiliki support penuh terhadap Test Driven Development, sehingga melakukan testing terhadap aplikasi kita menjadi lebih mudah dan menyenangkan, Yii mensupport PHP Unit dan Selenium.

  29. Extensions

  30. Extension merupakan kontribusi dari pengguna-pengguna Yii dengan membuat widget, library ataupun component yang bisa dipakai dan belum ada di Yii secara built-in.


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Prihati, dkk dalam Jurnal KOMPUTAKI (2017)[23], mengatakan bahwa PHP yang merupakan singkatan Hypertext Preprocessor adalah bahasa dari suatu pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolong berbasis server side. Artinya, pemrosesan dilakukan di server. Hal inilah yang berkebalikan dengan bahasa seperti JavaScript, yang pemrosesannya dilakukan di sisi klien (client slide).

Pernyataan yang dikemukakan oleh Prihati, dkk dalam Jurnal KOMPUTAKI (2017)[23], Menurut Abdul Kadir (2013:120) PHP sering dikatakan sebagai bahasa yang digunakan untuk membuat web dinamis. Pengertian dinamis disini adalah memungkinkan untuk menampilkan data yang tersimpan dalam database. Dengan demikian, halaman web akan menyesuaikan dengan isi database.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Widodo dan Purnama dalam sebuah jurnal IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security (2018))[34], PHP merupakan bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disarankan pada dokumen HTML.

Dari 3 (tiga) definisi PHP yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Kelebihan PHP (Hypertext Preprocessor)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Supono & Virdiandry Putratama (2016:5)[35], mengatakan bahwa bahasa pemrograman PHP adalah bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan karena mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan bahasa pemrograman lainnya. Dan berikut merupakan kelebihan PHP menurut Supono & Virdiandry Putratama (2016:5), antara lain:

  1. PHP merupakan bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan di berbagai mesin dan sistem operasi (Windows, Linux, dll) serta dapat dijalankan secara runtime melalui console dan dapat juga menjalankan perintah-perintah sistem lain.

  2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di banyak tempat mulai dari apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package.

  4. Dalam sisi pengembang lebih mudah, karena banyaknya milis-milis, komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

  5. Dalam sisi pemahaman, PHP merupakan bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  6. Banyak bertebaran Aplikasi dan Program PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, Yii2 Framework dan lain-lain.

  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQL dan lain sebagainya.


Definisi Cpanel

Pernyataan yang dikemukakan oleh Adhi (2014:405)[36], mengatakan bahwa cPanel adalah aplikasi khusus yang didesain untuk mengelola hosting yang disewa. Saat membuat website, pasti akan sering berhubungan dengan cpanel ini.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Permana, dkk dalam Jurnal eProceedings of Applied Science (2017)[37], Cpanel merupakan sebuah perangkat lunak yang disediakan oleh penyedia layanan web hosting untuk pelanggannya dengan berbagai macam fitur yang memperbolehkan mereka untuk mengatur setiap aspek dari website secara virtual.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Triharyanto, dkk dalam Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis (2017)[38], cPanel adalah online Control Panel yang dapat digunakan untuk mengatur website, membuat email account dan banyak hal lainnya seperti instalasi script. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan cPanel:

  1. Menambah/menghapus/merubah email account

  2. Upload file dari browser

  3. Instalasi software/script

  4. Password protection untuk folder

  5. Edit file-file website langsung dari browser

  6. Melihat Statistik website

Dari 3 (tiga) definisi cPanel yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cpanel merupakan sebuah wadah untuk mengelola media secara online yang berfungsi sebagai pendukung setiap kinerja yang berada didalam web server.


Definisi CRUD

Pernyataan yang dikemukakan oleh Junindar (2017:106)[39], mengatakan bahwa CRUD (Create, Read, Update dan Delete) merupakan proses yang selalu ada dalam pengelolaan data pada database. Untuk proses-proses tersebut penggunaannya tidak berbeda dengan ADO.NET yang biasa dilakukan pada pemrograman di Console, Windows dan web.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yuniar Supardi (2016:65)[40], mengatakan bahwa CRUD (Create, Read, Update dan Delete) merupakan program untuk menambah, melihat, mengubah dan menghapus data atau record di dalam table. Dalam program CRUD ini memakai perintah SQL, antara lain insert, select, update dan delete.

Dari 2 (dua) definisi CRUD yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CRUD (Create, Read, Update dan Delete) merupakan suatu fungsi dasar dari aplikasi yang berbasis web maupun suatu website yang digunakan untuk menambah data, menghapus data, serta mengupdate data.


Definisi SSO (Single Sign On)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Aini, dkk dalam Jurnal Sisfotenika (2018:58)[41], menurut Priyo (2012) SSO (Single Sign On) adalah sebuah mekanisme yang membuat user hanya perlu mengingat satu username dan password yang autentik untuk membuka beberapa layanan sekaligus.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Guntoro dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (2018:12)[42], single sign-on atau yang disingkat menjadi SSO merupakan sebuah sistem otentikasi login yang mengizinkan bagi seorang pengguna dapat mengakses banyak sistem hanya dengan satu akun saja. Dengan sistem single sign-on (SSO) tersebut, seorang user sistem aplikasi hanya cukup melakukan otentikasi sekali saja untuk masuk ke semua layanan yang terdapat pada dalam sistem aplikasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Guntoro dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (2018:13)[42], menurut Heijmink (2015) Single Sign-On (SSO) adalah suatu teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Keuntungan dari sistem single sign-on (SSO) adalah user tidak perlu banyak mengingat username dan password serta memudahkan dalam pemrosesan data.

Dari 3 (tiga) definisi SSO yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa SSO (single sign-on) merupakan suatu teknologi yang mengizinkan pengguna dalam jaringan ataupun sistem dapat mengakses sumber daya dalam jaringan atau sistem hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja.


Definisi Rinfo

Pernyataan yang dikemukakan oleh Handayani, dkk dalam Jurnal Technomedia Journal (2018:20)[43], Rinfo merupakan sebuah layanan email yang dibuat khusus oleh Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan alat media komunikasi vital yang hanya bisa digunakan oleh para Pribadi Raharja.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rahardja, dkk dalam Jurnal Sisfotenika (2018:82)[44], mengatakan bahwa Rinfo adalah salah satu dari TPi (Ten pilar IT learning) yang berfungsi sebagai kunci untuk bisa terhubung dengan kesembilan pilar lainnya. Selain itu, Rinfo digunakan sebagai email resmi untuk mahasiswa, dosen dan juga staff yang digunakan sebagai media komunikasi utama.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rahardja, dkk dalam Jurnal CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal) (2016:195)[45], mengatakan bahwa Rinfo atau Email Raharja Info merupakan salah satu media komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Rinfo adalah alat komunikasi email yang paling vital dengan fokus pengguna yaitu Pribadi Raharja. Rinfo memiliki platform yang sama dengan Google, yaitu Google. Salah satu yang menjadi pembeda adalah domain yang ada di belakangnya. Jika Gmail memiliki domain gmail.com, sedangkan Rinfo memiliki domain raharja.info. Dalam lingkup pengguna, Gmail digunakan oleh umum (public) sedangkan Rinfo adalah merupakan media komunikasi email yang dikhususkan bagi para Pribadi Raharja. Rinfo sudah menjadi sebuah identitas bagi setiap Pribadi Raharja.

Dari 3 (tiga) definisi Rinfo yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Rinfo adalah Email yang di khususkan bagi para Pribadi Raharja yang berfungsi sebagai media komunikasi di Perguruan Tinggi Raharja.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif Yusuf Hamali (2016:107)[46], menyatakan bahwa analisa SWOT adalah analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat). Analisa SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara keempatnya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2014) dalam buku Arif Yusuf Hamali (2016:107)[46], analisa SWOT merupakan indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Dari 2 (dua) definisi Analisa SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT merupakan suatu analisis yang ditunjukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan.

Komponen Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif Yusuf Hamali (2016:110)[46], Analisa SWOT terbagi atas 4 (empat) komponen dasar, yaitu antara lain:

  1. Strength (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

  2. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

  3. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi masa depan .

  4. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan.


Definisi HIPO (Hierarchy Input Process Output)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Joko dan Uswatun dalam jurnal EVOLUSI-Jurnal Sains dan Manajemen AMIK BSI Purwokerto (2018:54), Menurut Fatta (2007:147)[47], HIPO merupakan singkatan dari Hierarchy Input Process Output adalah teknik untuk mendokumentasikan pengembangan suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM. HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pengguna untuk menentukan fungsi- fungsi dalam program yang dibuatnya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Nuur, dkk dalam Jurnal TIKomSiN-Teknologi Informasi dan Komunikasi (2017:6)[48], mengatakan bahwa HIPO (Hierarchy Input Process Output) adalah suatu langkah awal untuk menentukan desain sistem yang akan dibuat. Dari diagram HIPO ini, dapat ditentukan diagram-diagram berikutnya yang menjelaskan sistem secara lebih rinci.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Amalina, dkk dalam Jurnal JOISIE-Journal Of Information Systems And Informatics Engineering (2017:87)[49], HIPO (Hierarchy Input Process Output) adalah suatu metodologi yang dikembangkan dan didukung, sebenarnya alat dokumentasi program yang sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem, berbasis pada fungsi yaitu tiap-tiap modul dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa HIPO merupakan suatu struktur yang menggambarkan hubungan antar fungsi dalam program secara hierarkis untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja yang harus ada dalam sistem yang dikembangkan serta untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi dan output apa yang dihasilkan.


Definisi Flowchart

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wandah Wibawanto (2017:20)[50], mengatakan bahwa flowchart merupakan suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yohanes Suyanto (2018:259)[51], flowchart merupakan representasi visual dari aliran data dalam memproses informasi, operasi dalam sistem, dan urutan proses yang dikerjakan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2005:795) dalam Jurnal IJIS - Indonesian Journal On Information System (2017:30)[52], menyatakan bahwa flowchart merupakan bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah representasi mengenai langkah-langkah dalam suatu proses yang saling berhubungan yang mempunyai input dan output khusus yang memberikan nilai hasil.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif dan Isro’Mukti dalam Jurnal Ilmiah Betrik (2017:160)[27], menurut Rossa (2014) Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis, & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Shofwan dan Dian (2018:166)[53], merupakan sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Berdasarkan 2 (dua) definisi yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menentukan visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dengan menggunakan diagram dan teks pendukung.

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Dalam konteks penelitian ini, UML (Unified Modelling Language) memiliki keterkaitan dengan judul yang diambil karena untuk menggambarkan visualisasi dari perancangan sistem viewboard pada website RIC dengan menggunakan metode UM.

Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language) </div>

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif dan Isro’Mukti dalam Jurnal Ilmiah Betrik (2017:160)[27], Jenis diagram-diagram yang didefinisikan oleh UML (Unified Modeling Language) antara lain sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram adalah sebuah pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram merupakan salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan kelakuan pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

  7. Class diagram

  8. Class diagram yaitu menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wati dan Kusumo dalam jurnal SYNTAX Jurnal Informatika (2016:25)[54], tujuan penggunaan UML (Unified Modeling Language) antara lain, yaitu:

  1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat didalam pemodelan.

  3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk dapat dikembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dapat dimengerti secara umum.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Pernyataan yang dikemukakan oleh Soetam (2017:353)[55], mengatakan bahwa Black Box testing merupakan tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para penguji memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tetapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif, dkk dalam jurnal eProceedings of Applied Science (2017)[56], black box merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian black box tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes. Pada pengujian black box kita melakukan pengecekan keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Putra, dkk dalam jurnal JSIKA (2017:6)[57], black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan 2 (dua) definisi black box testing yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa black box testing adalah suatu pengujian aplikasi (software) yang menitik beratkan pada pengujian secara fungsional dengan cara merancang test.

Ciri-ciri Black Box Testing

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif, dkk dalam jurnal eProceedings of Applied Science (2017)[56], menurut Wahyuningrum dan Januarta (2015) mengatakan terdapat 3 (tiga) ciri-ciri dari black box testing, antara lain sebagai berikut:

  1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

  2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

  3. Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau fungsional testing.

Kelebihan Black Box Testing

Pernyataan yang dikemukakan oleh Soetam (2017:354)[55], mengatakan bahwa terdapat 4 (empat) kelebihan yang diperoleh dari menggunakan black box testing ini, diantaranya sebagai berikut:

  1. Anggota dari tim penguji tidaklah harus dari orang-orang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen penguji yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Harfianto dalam Jurnal Engineering Software Requirements (2018:2)[58], Elisitasi merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan terlebih dahulu melalui proses elisitasi. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hanafri, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2)[59], menurut Sommerville dan Sawyer (2012:66) Elisitasi kebutuhan merupakan sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[60], Elisitasi merupakan suatu uraian dari usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut: Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi elisitasi yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa elisitasi merupakan suatu rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak stakeholder terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Langkah-langkah Elisitasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[60], mengatakan elisitasi dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, antara lain sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Pada elisitasi tahap I ini berisi seluruh uraian rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen (stakeholder) yang berkaitan melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi tahap II ini merupakan hasil dari pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Adapun pengertian MDI yaitu:

    1. M = Mandatory (penting)
      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D = Desirable
      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I = Inessential
      Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. M =T = Technical
      Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O = Operational
      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E = Economy
      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. H (High): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle): Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Pernyataan yang dikemukakan oleh Semiawan (2013:104)[61], Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hamdi dan Bahruddin (2015:26)[62], mengatakan bahwa tinjauan pustaka atau literature merupakan sebuah pijakan dasar dalam membuat instrumen penelitian, dimensi dan indikator yang ada pada instrumen penelitian diambil berdasarkan tinjauan pustaka.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Patrisius Istiarto Djiwandono (2015:27)[63], Literature Review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Dari 3 (tiga) definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, literature review adalah bahan tertulis berupa buku atau jurnal mengenai penemuan yang dilakukan peneliti sebelumnya dan berhubungan dengan topik yang hendak diteliti dan juga suatu tinjauan pustaka yang dapat membantu peneliti mendapatkan referensi mengenai ide-ide dari bahasan yang ingin di bangun oleh peneliti.

Tujuan Literature Review

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hamdi dan Bahruddin (2015:26)[55], mengatakan bahwa tinjauan dari pustaka memenuhi tujuan dalam penelitian. Ilmu pengetahuan dari literature digunakan dalam menyatakan istilah dari masalah, mengembangkan pola penelitian, menghubungkan hasil studi dengan ilmu pengetahuan, adanya tinjauan pustaka ini dapat membantu melakukan:

  1. Menemukan dan membatasi masalah dalam penelitiannya, teori-teori yang dimasukkan di dalam tinjauan pustaka merupakan teori-teori yang berhubungan dengan permasalah penelitian dan tidak melebar kemana-mana.

  2. Menempatkan studi dalam sudut pandang teoritis dan histories.

  3. Mengindari peniruan yang tidak sengaja atau tidak perlu.

  4. Memilih metode dan ukuran yang menjanjikan.

  5. Menghubungkan penemuan terhadap pengetahuan terdahulu dan saran untuk penelitian kedepannya.

  6. Mengembangkan kerangka berpikir yang nantinya akan menjadi suatu hipotesis penelitian.

Literature Review

Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ery Hartati dari STMIK GI MDP Palembang pada tahun 2017[64], yang berjudul “Analisis Sistem Penerapan E-Commerce Terhadap Pemanfaatan Teknologi Pada Toko Pempek XYZ”. Pada penelitian ini membahas tentang analisis sistem penerapan website e-commerce untuk mengetahui sejauh mana penerimaan terhadap sistem e-commerce sebagai penerimaan layanan E-Commerce pada Toko Pempek XYZ. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif dengan sampel 100 responden, dan hasilnya penerimaan layanan sistem informasi pemasaran pada Toko Pempek XYZ sangat baik, terlihat dari 2 (dua) variabel yang diujikan mempunyai rata-rata nilai penerimaan pengguna setuju dengan layanan E-Commerce tersebut dengan hasil persentasenya berkisar antara 72 % sampai 85%. Dan dengan nilai persentase rata-rata setuju, menuntut pihak Toko Pempek XYZ untuk terus mempertahankan tingkat kualitas sistem, informasi, pada pengguna sehingga manfaat yang diperoleh untuk perusahaan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Tenia Wahyunningrum dan Dwi Januarita dari ST3 Telkom Purwokerto pada tahun 2015[65], yang berjudul “Implementasi dan Pengujian Web E-commerce untuk Produk Unggulan Desa”. Pada penelitian ini membahas tentang implementasi web e-commerce untuk produk unggulan dari sebuah desa yang berhasil dibangun menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan melalui 3 tahapan yaitu tahapan requirement planning, system design, dan implementation. Pada pengujian web e-commerce dengan menggunakan metode black box testing, dimana dalam penelitian ini membuktikan bahwa dengan implementasi web e-commerce mampu menampilkan sebuah informasi pesanan secara lengkap, serta dapat menampilkan dashboard admin dan pelanggan dengan pengujian data normal dan tidak normal dari web e-commerce tersebut.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Renaldi Aulia Sani dan Lalang Erawan dari Universitas Dian Nuswa, Semarang pada tahun 2017[66], yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online Barang Graffiti Pada Toko Outline Graff Store Semarang”. Pada penelitian ini membahas tentang sistem e-commerce pada Outline Graff Store, dimana sistem e-commerce tersebut berfungsi sebagai sarana informasi kepada konsumen, serta menjadi media promosi bagi perusahaan dan juga dapat menjual produk-produk yang ada pada perusahaan.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Himawan, Asep Saefullah dan Sugeng Santoso dari STMIK Raharja, Tangerang pada tahun 2014[67], yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif”. Pada penelitian ini membahas tentang website e-commerce pada CV Selaras Batik yang memanfaatkan internet sebagai media pemasaran dimana dapat memudahkan pemilik toko untuk memberikan pelayanan terhadap konsumen secara optimal dan memberikan informasi 24 jam serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto, Fifit Alfiah, Eka Purnama Harahap, Baiq Aneji Pahad, Andriyanto, Ian An Azhari dan Riyan Sindi Saputra dari STMIK Raharja, Tangerang pada tahun 2015[68], yang berjudul “Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-Commerce Dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang berbagai aspek mengenai e-commerce dan melakukan beberapa pengujian berupa kuisioner kepada masyarakat tentang seberapa besar peran teknologi internet sebagai media transaksi pada ecommerce yang biasa digunakan untuk pembayaran pada Online Shop. Sehingga dapat menunjukkan bahwa ada begitu banyak sisi positif yang dapat dimanfaatkan dari teknologi yang berkembang saat ini. Dari data yang didapatkan dari kuisioner yang diberikan kepada beberapa masyarakat menyebutkan, bahwa online shop atau berniaga secara online sangat membantu perekonomian Indonesia. karena bersifat efektif dan efisien.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ilias O. Pappas, Panos E. Kourou Thanassis, Michail N. Giannakos dan George Lekakos pada tahun 2016[69], yang berjudul “The interplay of online shopping motivations and experiential factors on personalized e-commerce: A complexity theory approach”. Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji perilaku pembeli dalam berbelanja online menggunakan teori kompleksitas, berdasarkan pengalaman belanja online pelanggan. Proposisi penelitian divalidasi melalui survei pada 401 pengalaman pelanggan dalam berbelanja online, dengan menggunakan alat analisis data fsQCA (fuzzy-set Qualitative Comparative Analysis). Hasilnya, menunjukkan sembilan pengalaman belanja online dan motivasi belanja online yang mengarah pada minat pembelian tinggi dan mengidentifikasi bahwa harga dan kepekaan promosi sebagai motivator terpenting untuk pelanggan berbelanja online.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Fei Liu, Bo Xiao, Eric T.K. Lim dan Chee-Wee Tan pada tahun 2017[70], yang berjudul “The art of appeal in electronic commerce: Understanding the impact of product and website quality on online purchases”. Pada penelitian ini membahas tentang kepercayaan pada situs e-commerce yang tidak hanya meningkatkan niat membeli secara langsung, tetapi juga memperkuat hubungan positif antara daya tarik situs web dan niat membeli sambil memperlemah hubungan positif antara daya tarik produk dan niat membeli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memajukan daya tarik produk dan daya tarik situs web sebagai mekanisme psikologis fokal yang dapat diminta oleh situs e-commerce business-to-consumer untuk meningkatkan niat beli konsumen di bawah pengaruh kepercayaan.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Omprakash Yadav dan Bhikaji Ghadigaonkar pada tahun 2016[71], yang berjudul “E-Commerce Website on Medical and Pharmacy”. Pada penelitian ini membahas mengenai pembuatan website e-commerce untuk apotek Medical and Pharmacy, dengan adanya website e-commerce ini pelanggan dapat mencari dan membeli obat melalui website dari mana saja dan sesuai kebutuhan. Serta melalui website ini pelanggan atau pasien dapat meminta saran dari Dokter langsung tentang produk/obat-obatan yang harus dibeli. Tujuan dari penelitian ini yaitu evolusi dalam belanja online Obat medis, agar meminimalkan upaya dan menghemat waktu untuk membeli obat.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ghandour dari pada tahun 2015[72], yang berjudul “Ecommerce Website Value Model For Smes”. Pada penelitian ini membahas tentang pengembangan model operasional penciptaan nilai situs web eCommerce. Model ini diuji dalam bisnis kecil di Selandia Baru. Hasilnya menunjukkan bahwa situs web tidak hanya perlu memenuhi harapan pengunjung dalam hal desain, tetapi juga strategi pemasaran untuk menarik pengunjung yang ditargetkan. Atribut desain dan praktik pemasaran keduanya digabungkan untuk membentuk satu konsep yang mendorong penggunaan situs web. Penting untuk menyadari tren yang berkembang dalam pemasaran, seperti menggunakan media sosial untuk mempromosikan situs web, sebagai bagian dari praktik pemasaran.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Rita Rahayu dan John Daya pada tahun 2015[73], yang berjudul “Determinant Factors of E-commerce Adoption by SMEs in Developing Country: Evidence from Indonesia”. Pada penelitian ini membahas tentang adopsi e-commerce oleh UKM di Indonesia. Hasilnya juga menunjukkan bahwa faktor individu memainkan peran penting dalam mengadopsi teknologi e-commerce oleh UKM di Indonesia. Berdasarkan survei terhadap 292 UKM Indonesia, ditemukan bahwa manfaat yang dirasakan, kesiapan teknologi, pemilik inovasi, kemampuan IT pemilik dan pengalaman TI pemilik adalah faktor penentu yang mempengaruhi UKM Indonesia dalam mengadopsi e-commerce mereka.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Raharja Internet Cafe

Raharja Internet Cafe adalah sebuah tempat pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja yang dikhusukan untuk membantu kegiatan perkuliahan Mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3.1 Logo RIC

Raharja Internet Cafe merupakan cabang dari usaha yaitu Sky Computer. Sky Computer adalah tempat usaha yang bergerak di bidang computer dan jasa service computer. Sky Computer berdiri sejak Mei 1993 hingga saat ini merupakan salah satu usaha computer yang pertama di Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Km 2, Ruko Harmoni Mas Blok C. No. 2 Cimone. Tangerang, Indonesia.

Pada tahun 1994 berdiri LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km 2, Harmoni Mas. Sky Computer membuka cabang usaha di LPKK yang dikhususkan melayani Mahasiswa/i yang diberi nama Raharja Internet Cafe (RIC). Lalu pada tahun 1999 LPPK berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya pendidikan pada tahun 2000 mendirikan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Pada tahun 2002 STMIK Raharja membangun kampus yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No.40 Modern Cikokol-Tangerang, seiring berkembangnya jumlah mahasiswa/i Perguruan Tingi Raharja yang semakin banyak maka dibangunlah gedung yang besar. Raharja Internet Cafe pun mengikuti lokasi seperti STMIK Raharja yang ditempatkan di dalam gedung Perguruan Tinggi Raharja.

Di dalam ruangan RIC ada 2 buah komputer yang dapat digunakan mahasiswa, 1 buah komputer untuk operator, 2 buah iMac, 16 bangku, 6 meja panjang, 2 buah printer warna dan 1 buah printer tidak berwarna. RIC adalah tempat melayani keperluan mahasiswa. Seiring berjalannya waktu kini RIC semakin banyak memiliki fasilitas untuk melayani para Pribadi Raharja. Seperti menyediakan aksesoris laptop maupun iPad. Serta RIC menerima paket print, scen dan Hard Cover untuk Kuliah Kerja Praktek (KKP), Tugas Akhir (TA)/Skripsi.

RIC juga melayani mahasiswa yang akan menjalani Raharja Career, seperti menyediakan buku tamu peserta, kartu nama peserta Raharja Career dan souvenir. Khusus untuk Pribadi Raharja iLearning kini menyediakan aksesoris iPad, seperti soft cover, anti gores untuk iPad, modem wifi, service iPad dan update iOS.

Visi, Misi dan Tujuan Raharja Internet Cafe

Visi dan Misi Raharja Internet Cafe

  1. Visi

  2. Menjadi pelayanan yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman di hati pelanggan.

  3. Misi

  4. Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

    1. Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama.

    2. Mempermudah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dalam menjalakkan aktivitas dan tugas kuliahnya.

    3. Mampu menyediakan kebutuhan bagi mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan Raharja Internet Cafe

  1. Kegiatan Perkuliahan

  2. Untuk memberikan kemudahan kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja, RIC menyediakan 2 buah komputer dan 2 buah iMac untuk mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas. Serta Mahasiswa juga bisa print, scen dan jilid di RIC.

  3. Kegiatan Raharja Career

  4. Untuk memberikan kemudahan kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja, baik peserta maupun pelaksana dalam kegiatan Raharja Career. Raharja Internet Cafe membantu mempersiapkan Tugas mandiri, buku tamu, sovenir, kartu nama, untuk menunjang kegiatan Raharja Career.

  5. Skripsi dan Tugas Akhir

  6. Setelah pelaksanaan sidang, mau revisi bisa dilakukan di RIC free penggunan komputer sepuasnya. Setelah Tugas Akhir dan Skripsi selesai.

  7. Instal dan upgrade iPad

  8. Instal dan upgrade iPad untuk mahasiswa iLearning, instal dan Upgrade iPad terbaru untuk menunjang perkuliahan bisa dilakukan di Raharja Internet Cafe.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi harus mempunyai struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperhatikan dalam suatu organisasi.

Hal ini sama seperti Raharja Internet Café yang memliliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Raharja Internet Cafe di dalam manajemennya juga terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Raharja Internet Cafe, yaitu sebagai berikut:

  1. Direktur

  2. Tugasnya antara lain :

      a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan

      b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi

      c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut

      d. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan

      e. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan

      f. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan

      g. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan

      h. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi

      i. Mengontrol pekerjaan dan memeriksa hasil laporan yg di berikan marketing dan teknisi.

      j. Memimpin dan memberikan kewenangan dalam setiap keputusan terhadap kebijakan dan masalah yang di hadapi dalam perkerjaan.

  3. Sekretaris

  4. Tugasnya antara lain :

      a. Melakukan aktivitas kesekretariatan perusahaan.

      b. Mengkoordinasikan pengurusan segala bentuk perizinan usaha perusahaan.

      c. Membuat laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

      d. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda kegiatan Direksi.

      e. Memberikan masukan kepada Direksi dari aspek hukum yang berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.

      f. Membuat data base dan menyimpan dokumen asli perusahaan.

      g. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak internal perusahaan.

      h. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan.

      i. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk rapat.

      j. Menyiapkan laporan secara keseluruhan mengenai kegiatan Sekretaris perusahaan secara benar dan tepat waktu.

  5. Marketing

  6. Tugasnya antara lain :

      a. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

      b. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.

      c. Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

      d. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

      e. Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak apabila terjadi kesalahan.

      f. Melakukan perkerjaan dalam pemasaran.

      g. Menawarkan produk ,emfolowup customer, peka terhadap kebutuhan customer, peka terhadap harga jual di sekitar.

      h. Mengetahui harga dan menguasai produk yang di jual, membuat laporan penjualan.

      i. Memenuhi target dan omset yang di tentukan.

  7. Teknisi

  8. Tugasnya antara lain :

      a. Melakukan pekerjaan terhadap servican unit.

      b. Mengecek dan memeriksa kerusakan unit dengan benar .

      c. Mengetes kembali unit kerusakan atau servican.

      d. Mencatat service unit masuk dan keluar.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa prosedur sistem Transaksi yang sedang berjalan pada Raharja Internet cafe penulis melakukan penelitian menggunakan analisa penggambaran proses yang berjalan sebagai penggambaran sistem yang berjalan saat ini.

Proses transaksi di Raharja Internet Cafe saat ini masih dilakukan secara konvensional dimana customer atau mahasiswa datang ke RIC lalu memilih barang yang hendak dibeli, selanjutnya customer membayar pembelian kepada staff RIC dan terakhir staff RIC akan mencatatnya ke dalam buku besar, setelah itu dilakukan rekapan jumlah penjualan setiap harinya dengan menginputkan kedalam laporan penjualan harian di Rinfosheet (Google Spreadsheet).

Dilihat dari hal tersebut, tentunya hal ini sangat tidak efektif karena akan mengakibatkan penumpukan kertas saat pencatatan kedalam buku besar, serta pada metode tersebut dikhawatirkan dapat memicu terjadinya human error atau kesalahan dalam pencatatan laporan penjualan.

Dengan permasalahan diatas maka diperlukan sistem transaksi penjualan berbasis web yang mampu menyajikan informasi penjualan produk-produk RIC sehingga memudahkan customer atau mahasiswa untuk mendapatkan informasi secara lengkap mengenai produk-produk yang ada di RIC mulai dari informasi tentang nama dan gambar produk, serta pencatatan transaksi oleh staff RIC-pun dapat langsung dilakukan pada web-nya, sehingga pencatatan transaksi jadi lebih efisien ketimbang melakukan pencatatan secara manual di buku besar.


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem transaksi yang berjalan pada Raharja Internet Cafe, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Flowchart Sistem yang Berjalan

Pada gambar 3.2 merupakan flowchart program sistem transaksi penjualan barang yang saat ini berjalan pada Raharja Internet Cafe, yang terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada proses transaksi oleh customer sampai proses pencatatan transaksi oleh staff RIC.

  2. 1 (satu) simbol input/output yang menunjukan bahwa staff RIC mencatat transaksi pembelian ke buku besar.

  3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan langkah customer akan membeli produk atau tidak.

  4. 2 (dua) simbol proses, dimana proses penjualan produk masih dilakukan secara konvensional, mulai dari customer yang datang langsung ke RIC sampai staf RIC yang membuat struk pembelian dan mencatat transaksi pembelian secara manual.

  5. 6 (enam) Simbol Arus/Flow yang berfungsi untuk menghubungkan antara proses yang satu dengan proses yang selanjutnya.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait antara aktor yang memiliki kepentingan dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan use case diagram.

Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) Sistem Penjualan.

  2. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Customer dan Staff RIC.

  3. 7 (tujuh) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Datang ke RIC lalu melihat dan memilih barang oleh customer, membeli dan melakukan pembayaran oleh customer ke staff RIC, membuat struk pembelian oleh staff RIC, menerima struk pembelian oleh customer dan mencatat pembelian lalu ke buku besar lalu input penjualan harian ke Rinfosheet oleh Staff RIC.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait sistem transaksi pada Raharja Internet Cafe dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan activity diagram.

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.

  2. 8 (delapan) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait transaksi pada Raharja Internet Cafe dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan sequence diagram.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Customer dan Staff RIC.

  2. 7 (Tujuh) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  3. 3 (tiga) Lifeline, di antaranya: RIC, Struk Pembelian dan Laporan.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal yang dibuat dalam menganalisa penelitian:

Tabel 3.1 Analisa SWOT Yang Berjalan

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah object.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah object.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada agar dapat mencapai peluang.

  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Tabel 3.2 Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan


Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa dan observasi yang dilakukan peneliti bahwa sistem transaksi pada Raharja Internet Cafe masih dilakukan secara konvensional. Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, terlebih dalam bidang usaha sudah sewajarnya jika Raharja Internet Cafe pun bisa memanfaatkan teknologi tersebut. Melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Raharja Internet Cafe dalam sistem transaksi penjualan barangnya mempunyai 3 (tiga) permasalahan antara lain sebagai berikut:

  1. Pemesanan dan penjualan produk yang ada di RIC masih dilakukan dengan cara mendatangi RIC langsung serta kurangnya informasi mengenai harga dan produk apa saja yang dijual di RIC.

  2. Staff RIC harus membuatkan struk dan terlebih dahulu menghitung secara manual jumlah pembelian dari customer, yang bisa saja terjadi human error saat melakukan penghitungan.

  3. Penginputan laporan penjualan barang masih dilakukan secara manual, yaitu dengan mencatatnya ke dalam buku besar lalu merekap lagi laporan hariannya dan menginputkannya ke dalam RinfoSheet.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, dimulai dari pemesanan dan penjualan barang di RIC masih dilakukan secara konvensional, maka terdapat 3 (tiga) alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi, yaitu antara lain sebagai berikut:

  1. Membuat Website E-commerce untuk RIC sebagai tempat pemasaran produk-produknya, dengan membuat Website E-commerce untuk RIC maka customer akan mudah untuk mendapatkan informasi secara lengkap mengenai produk-produk yang ada di RIC mulai dari informasi tentang nama, gambar hingga harga produk.

  2. Dengan adanya Website E-commerce RIC maka staff RIC tidak perlu lagi membuatkan struk dan menghitung jumlah pembelian customer, karena penghitungan belanjaan customer akan dilakukan secara otomatis pada website saat customer akan melakukan pemesanan barang pada website.

  3. Pencatatan transaksi oleh staff RIC-pun dapat langsung dilakukan pada web-nya, sehingga pencatatan transaksi jadi lebih efisien dan terekap dengan baik ketimbang melakukan pencatatan secara manual di buku besar.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 (satu) merupakan seluruh data permintaan yang diperoleh dari hasil melakukan observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan stakeholder. hasil wawancara merupakan permintaan untuk rancangan sistem baru yang terdiri dari 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 5 (lima ) kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pemisahan dari tahap elisitasi I sesuai dengan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut dibawah ini merupakan penjelasan mengenai metode MDI yang digunakan pada elisitasi tahap II:

  1. “M” pada metode MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.

  2. “D” pada metode MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi lebih sempurna.

  3. “I” pada metode MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut tidak termasuk bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.4 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasi sesuai dengan metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T = Technical Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O = Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E = Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. H (High): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle): Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low): Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi


 

 

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

 

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah penulis melakukan analisa serta penelitian yang dilakukan dalam sistem transaksi yang berjalan pada Raharja Internet Cafe (RIC), ternyata belum ada sistem transaksi online yang dapat menyajikan informasi penjualan produk-produk RIC serta pencatatan penjualan yang masih dilakukan secara manual.

Maka tahap selanjutnya yang peneliti lakukan yaitu membahas tentang sistem usulan mengenai penerapan website e-commerce sebagai mendia transaksi online untuk Raharja Internet Cafe yang bertujuan untuk menerapkan sistem informasi penjualan berbasis web yang mampu menyediakan informasi produk-produk yang ada di RIC yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga dapat membantu customer atau Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja dalam proses pemesanan dan pembelian produk di RIC. Selain itu untuk memudahkan staff RIC agar pencatatan transaksi bisa secara otomatis terekam pada website atau staff RIC-pun dapat langsung melakukan pencatatan pada website melalui backoffice tanpa harus mencatatnya secara manual melalui buku besar.

Dan adapun dalam menganalisa sistem baru yang diusulkan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Flowchart, Unified Modelling Language (UML), Prosedur sistem berjalan dan sistem usulan, serta Analisa SWOT.


Flowchart Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Usulan

Dapat dilihat pada gambar flowchart diatas yaitu sistem transaksi melalui website e-commerce RIC yang diusulkan, yang terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal yang yang berperan sebagai start dan end pada aliran proses flowchart yang diusulkan.

  2. 5 (lima) proses yang menyatakan suatu tindakan proses yang dilakukan oleh customer yaitu mengakses website RIC pada ric.raharja.info kemudian memilih produk yang diinginkan, mengisi from checkout, dimaan selanjutnya staff RIC memproses pesanan dan mengirimkan struk pembelian melalui email.

  3. 2 (dua) simbol input/output yaitu login dan register.

  4. 2 (dua) simbol decision yang berfungsi sebagai simbol yang menunjukan langkah pengambilan keputusan, yang pertama untuk mengecek kebenaran user Email Rinfo jika “ya” maka dapat masuk ke proses selanjutnya, dan jika “tidak” maka akan registrasi akun. Kedua mengecek kebenaran apakah akan membeli produk atau tidak, jika “ya” maka akan mengisi from checkout dan jika “tidak” maka akan kembali memilih produk.

  5. 11 (sebelas) simbol Arus/Flow yang berperan sebagai penghubung antar proses yang satu dengan proses selanjutnya.


Use Case Yang Diusulkan

 

Gambar 4.2 Use Case Diagram sistem yang diusulkan

Dapat dilihat pada gambar use case diagram diatas menjelaskan sistem transaksi melalui website e-commerce RIC yang diusulkan, yang terdiri dari:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Customer dan Staff RIC.

  2. 1 (satu) sistem yang mencakup keseluruhan kegiatan proses transaksi melalui website e-commerce RIC.

  3. 10 (sepuluh) Use Case yang dilakukan oleh actor tersebut antanya: Yang dilakukan oleh customer yaitu mengakses ric.raharja.info, login, register, lihat kategori produk dan pilih produk, melihat cart, mengisi from checkout lalu menerima struk pembelian melalui email. Sedangkan Staff RIC yaitu menerima notifikasi order dan memproses ordran.


Activity Diagram Yang Diusulkan

 

Gambar 4.3 Activity Diagram sistem yang diusulkan

Dapat dilihat pada gambar activity diagram diatas menjelaskan sistem transaksi melalui website e-commerce RIC yang diusulkan, yang terdiri dari:

  1. 1 (satu) Initial Node yang berfungsi sebagai objek untuk mengawali proses.

  2. 10 (sepuluh) Activity sebagai state dari suatu sistem yang mencerminkan eksekusi diantarnya yaitu: Customer mengakses ric.raharja.info, login, register, lihat kategori produk dan pilih produk, melihat cart, mengisi from checkout lalu menerima struk pembelian melalui email. Sedangkan Staff RIC yaitu menerima notifikasi order dan memproses ordran.

  3. 1 (satu) simbol decision yang berfungsi sebagai simbol yang menunjukan langkah pengambilan keputusan yaitu mengecek kebenaran user email Rinfo jika “ya” maka dapat masuk ke proses selanjutnya, dan jika “tidak” maka akan registrasi akun.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang mengakhiri.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

 

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Dapat dilihat pada gambar sequence diagram diatas menjelaskan sistem transaksi melalui website e-commerce RIC yang diusulkan, yang terdiri dari:

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu Customer dan Staff RIC.

  2. 1 (satu) boundary lifeline yang menggambarkan Home website.

  3. 2 (dua) Entity lifeline yang menggambarkan sebuah penggambaran Login dan Register.

  4. 3 (tiga) lifeline yang menggambarkan Katalog Produk, Cart dan Checkout Order.

  5. 10 (sepuluh) Message yang membuat antar aktivitas terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan perbedaan prosedur sistem yang sedang berjalan dan yang diusulkan.

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur


Analisa SWOT Yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang diusulkan pada Raharja Internat Cafe (RIC) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Analisa SWOT Yang Diusulkan

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah object.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah object.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada agar dapat mencapai peluang.

  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Berikut ini adalah tabel Matriks SWOT dari sistem yang diusulkan:

Tabel 4.3 Matriks SWOT


Rancangan Program

HIPO

Pada saat membangun sistem transaksi online dan menerapkan website e-commerce pada RIC maka diperlukannya rancangan program yang menjabarkan setiap menu yang terdapat pada sistem dengan menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Pricess Output) sebagai rancangan program.

Dan berikut dibawah ini merupakan tabel HIPO dari sistem transaksi online menggunakan website e-commerce RIC.

Gambar 4.5 Rancangan Program HIPO

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Halaman Utama

    a. Nama Program: Website E-Commerce RIC

    b. Fungsi: Untuk menampilkan halam utama sebagai program inti untuk transaksi antara customer dengan RIC.

    c. Proses:

    1. Akses Browser pada PC ataupun Mobile

    2. Akses website RIC pada ric.raharja.info

  2. Katalog

    a. Nama Program: Katalog

    b. Fungsi: Untuk Menampilkan Daftar Kategori Produk yang ada pada Website RIC.

    c. Proses: Akses website RIC pada ric.raharja.info, jika berhasil klik menu shop maka akan muncul Daftar Katalog.

  3. Produk

    a. Nama Program: Produk

    b. Fungsi: Untuk Menampilkan produk dari katalog Produk yang telah dipilih sebelumnya.

    c. Proses: Akses website RIC pada ric.raharja.info, klik menu shop maka akan muncul Katalog, selanjutnya pilih katalog dan akan muncul daftar produk.

  4. FAQ

    a. Nama Program: FAQ (Frequently Asked Question).

    b. Fungsi: Untuk memberikan layanan tanya jawab pada Website RIC.

    c. Proses: Akses website RIC pada ric.raharja.info, Klik menu FAQ.

  5. Cart

    a. Nama Program: Cart

    b. Fungsi: Untuk menanpilkan Jumlah belanjaan yang telah di masukkan ke keranjang sebelumnya.

    c. Proses: Akses website RIC pada ric.raharja.info, Klik menu Cart.

  6. From Checkout

    a. Nama Program: From Checkout

    b. Fungsi: Untuk mengisi Data customer.

    c. Proses: Akses website RIC pada ric.raharja.info, Klik menu Cart lalu akan muncul from checkout.

  7. Viewboard

    a. Nama Program: Viewboard

    b. Fungsi: Untuk melihat statistik penjualan.

    c. Proses: Akses website RIC pada ric.raharja.info, Klik menu Viewboard.


Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Hardware atau perangkat keras yang diperlukan oleh sistem yaitu komputer Hardware yang diusulkan ini berdasarkan kebutuhan sistem antara lain terdapat 5 (lima) hardware yang diperlukan:

  1. Processor : Minimal 1.4 GHz

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. RAM : Minimal 1 GB

  4. Modem USB : Minimal kecepatan 14,4 Mbps

  5. Hardisk : 320 GB

 

Spesifikasi Software

Peran pendukung selain dengan perangkat keras adapun perangkat lunak yang dibutuhkan sebagai instrusksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware yang pada akhirnya menghasilkan informasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan adalah Windows, MacOS, iOS, dan Android

  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, Mozila dan UC browser

  3. Jaringan Internet dan Wi-fi

 

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem website e-commerce RIC ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses sistem transaksi pada website e-commerce RIC ini terdiri dari:

  1. Staff RIC

  2. Manager RIC

  3. Customer RIC (Raharja Internet Cafe)


Strategi

Strategi merupakan salah satu pendekatan atau upaya dalam mencapai tujuan tertentu dalam proses pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sistem. Strategi bersifat kuantitatif sebagai cara untuk menentukan banyaknya pencapaian yang akan dicapai dalam menyelesaikan suatu masalah atau memecahkan permasalahan tersebut. Didapatkan 15 (lima belas) strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan sudah tercantum di dalam Final Elisitasi.

1. Sistem dapat menampilkan 5 (lima) Top Produk pada Home website RIC

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya customer dan staff RIC tidak dapat mengetahui produk apa saja yang paling banyak di cari oleh customer.

  2. Pada sistem yang diusulkan sudah dapat menampilkan 5 (lima) Top Produk yang paling sering di cari dan dibeli oleh customer. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 1 (satu) yaitu sistem dapat menampilkan 5 (lima) Top Produk pada home website RIC.

Gambar 4.6 Tampilan 5 Top Produk pada Home Website RIC

2. Sistem dapat menampilkan 2 Last Reviews (testimoni) pada Home website RIC

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya belum dapat menampilkan 2 last Review (testimoni).

  2. Pada sistem yang diusulkan sudah dapat menampilkan 2 Last Reviews (testimoni) pada Home website RIC). Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 2 (dua).

Gambar 4.7 Tampilan Last Reviews pada Home Website RIC

3. Sistem dapat menampilkan 3 (tiga) Last Items (produk yang baru ditambahakan) pada website RIC

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya belum dapat menampilkan last items (produk yang baru ditambahakan).

  2. Pada sistem yang diusulkan sudah dapat menampilkan 3 (tiga) Last Items (produk yang baru ditambahakan) pada website RIC. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 3 (tiga).

Gambar 4.8 Tampilan Last Items pada Website RIC

4. Terdapat 2 (dua) Viewboard yang dapat menampilkan chart penjualan produk pada Website RIC

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya tidak terdapat viewboard yang dapat menampilkan jumlah penjualan produk pada Website RIC.

  2. Pada sistem yang diusulkan sudah terdapat 4 (empat) Viewboard diantaranya viewboard penjualan harian, mingguan, bulanan dan tahunan untuk menampilkan chart penjualan produk pada Website RIC. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 4 (empat).

Gambar 4.9 Tampilan Menu Viewboard pada Website RIC

5. Sistem dapat menampilkan Menu Register untuk Non-Pribadi Raharja

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya tidak terdapat Menu Register untuk Non-Pribadi Raharja yang ingin berbelanja melalu website RIC.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 5 (lima) yaitu Sistem terdapat Menu Register untuk Non-Pribadi Raharja.

Gambar 4.10 Tampilan Menu Register

6. Terdapat 2 (dua) Notifikasi otomatis setelah Customer berbelanja

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya sistem tidak dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 6 (enam) yaitu sistem sudah dapat mengirimkan notifikasi berupa email kepada staff RIC jika terdapat customer yang sudah checkout order dan kepada customer berupa email struk belanjaan.

Gambar 4.11 Email Notifikasi New Order
Gambar 4.12 Tampilan Email Notifikasi Customer Struk Belanjaan

7. Sistem dapat menampilkan Katalog Produk

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya sistem tidak dapat menampilkan Katalog Produk.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 7 (tujuh) yaitu sistem sudah dapat menampilkan Katalog Produk.

Gambar 4.13 Tampilan Katalog Produk pada Website RIC

8. Sistem dapat menampilkan Jumlah Produk yang tersedia

  1. Pada sistem yang berjalan sebelumnya sistem tidak dapat menampilkan menampilkan jumlah produk yang tersedia.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 8 (delapan) yaitu sistem sudah dapat menampilkan jumlah produk yang tersedia.

Gambar 4.14 Tampilan Jumlah Produk yang masih tersedia

9. Sistem meliliki backoffice sebagai input penjualan oleh admin (Staff RIC)

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya tidak terdapat backoffice sebagai input penjualan oleh admin (Staff RIC) melalui website RIC.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 9 (sembilan) yaitu sistem sudah terdapat backoffice sebagai input penjualan oleh admin (Staff RIC) melalui website RIC.

Gambar 4.15 Tampilan Backoffice Website RIC

10. Sistem Terdapat Video Tutorial Berbelanja pada Website RIC

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya belum terhubung dengan Google Business.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 10 (sepuluh) yaitu sistem sudah dapat menampilkan video Tutorial Berbelanja pada Website RIC.

Gambar 4.16 Tampilan Video pada Website RIC

11. Terdapat 20 Testimoni dari Customer pada Website RIC

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya belum terdapat testimoni dari customer RIC.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 11 (sebelas) yaitu sistem sudah terdapat 20 Testimoni dari Customer pada Website RIC.

Gambar 4.17 Tampilan Testimoni Customer

12. Teradapat 200 Customer Order pada Website RIC

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya belum dapat menampilkan berapa jumlah customer order pada Website RIC.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 12 (dua belas) yaitu sistem sudah dapat menampilkan jumlah customer order pada Website RIC.

Gambar 4.18 Tampilan Customer Order pada Website RIC

13. Teradapat 100 User Login pada Website RIC

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya belum terdapat Jumlah User Login pada Website RIC.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 13 (tiga belas) yaitu sudah terdapat 220 user login pada website RIC dari target 100 user login.

Gambar 4.19 Tampilan Jumlah User Login pada Website RIC

14. Terdapat 5 FAQ di Artikel iRan pada website RIC

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya belum terdapat FAQ tentang RIC di Artikel iRan pada website RIC.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 14 (empat belas) yaitu sistem sudah dapat menpilkan 10 FAQ di Artikel iRan pada website RIC.

Gambar 4.20 Tampilan Menu FAQ pada Website RIC

15. Memiliki 100 Pengunjung pada Artikel Tutorial Website RIC pada iRan

  1. Sistem yang berjalan sebelumnya belum terdapat 100 pengunjung pada Artikel Tutorial Website RIC pada iRan.

  2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 15 (lima belas) yaitu sudah memiliki 143 pengunjung dari 100 target pengunjung pada Artikel Tutorial Website RIC pada iRan.

Gambar 4.20 Memiliki 143 Pengunjung pada Artikel iRan



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Wikipedia, Organisasi Sosial. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2018. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
  2. Rukayat, Y. (2018). Kualitas Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Pasirjambu. Jurnal Ilmiah Magister Administrasi, 11(2).
  3. 3,0 3,1 Romney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. (2000). Accounting information systems (pp. 638-641). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
  4. Mulyadi, (2016), Sistem Akuntansi, ed. Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  6. Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  7. Muslihudin, Muhammad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 Tyoso, Jaluanto S.P. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  9. 9,0 9,1 9,2 Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
  10. Fauzi, Rizki A. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
  11. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  12. Adi, R. 2015. Aspek Hukum Dalam Penelitian Ed.1,Cet.1. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  13. 13,0 13,1 Djahir, Y dan Pratita, D. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen Ed.1, Cet.1. Yogyakarta:Deepublish.
  14. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  15. 15,0 15,1 Ginanjar Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
  16. Azis, Sholehcul. 2013. Gampang dan Gratis Membuat Website: Web Personal, Organisasi dan Komersil. Jakart: Lembar Langit Indonesia
  17. Adi Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  18. 18,0 18,1 Krisianto, Andy. 2014. Jago Wordpress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  19. Wahana Komputer, 2015. Membuat Toko Online dengan Wordpress dan WP E-Commerce. Media kita. Jakarta Selatan.
  20. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.E-ISSN: 2528-6544
  21. Rosa, dan Shalahuddin.M, 2013. Rekayasa Piranti Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  22. 22,0 22,1 Dedi, D., Sirait, R. J., & Budiman, A. (2016). Pengembangan Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran (Studi Kasus di PT SAI Indonesia Cabang Tangerang). Jurnal Sisfotek Global, 6(1).
  23. 23,0 23,1 23,2 Prihati, Y., Listijo, H., Saputro, D. T., & Ritonga, Y. (2017). Aplikasi Social E-Commerce Pada Prediss Group. KOMPUTAKI, 1(1).
  24. 24,0 24,1 24,2 Anhar. 2016. Panduan Bijak Belajar Internet untuk Anak. Sukabumi – Jawa Barat: Adamssein Media.
  25. 25,0 25,1 Hamdani, H., Haviluddin, H., & Darmawangsa, N. S. (2016). Rancang Bangun Web Service Untuk Penjualan Tiket Bus Damri. Informatika Mulawarman, 6(2), 54-63.
  26. 26,0 26,1 Rerung, Rintho R. 2018. E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  27. 27,0 27,1 27,2 Arif, A., & Isro’Mukti, Y. (2017). Rancang Bangun Website Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 8 Kota Pagar Alam. Jurnal Betrik, 12(3), 156-165.
  28. Irawan, R. (2017). Implementasi Framework Codeignter Untuk Pengembangan Website Pada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Saintekom, 7(1), 67-80.
  29. Rindengan, Y. D. Y. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Agenda Kegiatan Pimpinan (Studi Kasus: Rektorat Unsrat). Jurnal Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi, 11(1).
  30. Putra, A. P. (2017). Pengembangan Aplikasi Web Market Place Jasa Rumah Tangga (Beresin). Jurnal Informatika Terpadu, 3(1).
  31. Hamdani, H. (2017). Pembangunan Aplikasi Simobe Untuk Mendukung Kegiatan Monitoring Beastudi Di Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri. Jurnal Informatika Terpadu, 3(1).
  32. Sukasto, A. H., Setiawan, A., & Rostianingsih, S. (2017). Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi pada Toko JB di Mataram. Jurnal Infra, 5(1), 349-354.
  33. Amri, N., Prasetya, E. B., & Ramadhan, Y. H. (2017). Penerapan Metode Economic Value Added (EVA) Pada Aplikasi Penjualan Berbasis Yii Framework (Studi Kasus: Salam Digital Image). Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer, 7(2), 55-63.
  34. Widodo, A. N. F., & Purnama, B. E. (2018). Pembuatan Web Pemasaran Batik Saji dengan Optimasi Mesin Pencari. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).
  35. Supono. Putratama, Virdiandry. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
  36. Prasetio, Adhi. 2014. Buku Sakti Webmaster. Jakarta: Mediakita.
  37. Permana, A. W. S., Handayani, R., & Sari, M. I. (2017). Sistem Monitoring Dan Notifikasi Power Management System. eProceedings of Applied Science, 3(3).
  38. Triharyanto, E., Hidayat, Y., & Susilowati, T. (2017). Pengembangan Website Ppkwu Sebagai Media Komunikasi Dan Promosi Dalam Upaya Menuju Pusat Mandiri. Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis, 16(9).
  39. Junindar. 2017. Xamarin Android: Mudah Membangun Aplikasi Mobile. Jakarta: Ebookuid.
  40. Supardi, Yuniar. 2016. Semua Bisa Menjadi Programmer Web Java - Case Study. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  41. Aini, Q., Rahardja, U., & Naufal, R. S. (2018). Penerapan Single Sign On dengan Google pada Website berbasis YII Framework. Sisfotenika, 8(1), 57-68.
  42. 42,0 42,1 Guntoro, G. (2018). Perancangan Aplikasi Single Sign-On Menggunakan Autentikasi Gambar. Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 9(1), 12-21.
  43. Handayani, I., Dewanto, I. J., & Andriani, D. (2018). Pemanfaatan RinfoForm Sebagai Media Pengumpulan Data Kinerja Dosen. Technomedia Journal, 2(2), 14-28.
  44. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Anjani, D. (2018). Pemanfaatan Rinfogroup Sebagai Media Diskusi Dan Penilaian Keaktifan Mahasiswa. Sisfotenika, 8(1), 81-92.
  45. Rahardja, U., Handayani, I., & Pahad, B. A. (2016). Pemanfaatan Rinfoform Sebagai Media Request Update Artikel Pada iRan. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 191-200.
  46. 46,0 46,1 46,2 Hamali. A.Y, S.s. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta: Kencana.
  47. Mandiri, J. D. M. S. N. (2018). Aplikasi Pembayaran Dsp Dan Spp Sekolah Pada Smk Ti Bintra Purwokerto. EVOLUSI-Jurnal Sains dan Manajemen AMIK BSI Purwokerto, 6(1).
  48. Naafian, N. R., Siswanti, S., & Saptomo, W. L. Y. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Metode Kontrasepsi Di Puskesmas Ii Colomadu Dengan Algoritma Naïve Bayes. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 5(1).
  49. Amalina, A. (2018). Sistem Informasi Pengolahan Data Tanaman Hias Dan Pohon Pelindung Di Taman Kota Pariaman. JOISIE (Journal Of Information Systems And Informatics Engineering), 1(2), 85-94.
  50. Wibawanto, Wandah. 2017. Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran Interaktif. Jember - Jawa Timur: Cerdas Ulet Kreatif.
  51. Suyanto, Yohanes. 2018. Pemograman Terstruktur dengan Delphi. Yogyakarta: UGM PRESS.
  52. Halim, A., & Hasan, S. (2017). Sistem Informasi Pengelolaan Uang Komite Menggunakan Borland Delphi 7 Pada SMA Negeri 5 Kota Ternate. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 2(1).
  53. Hanief, Shofwan. Pramana, Dian.2018. Pengembangan Bisnis Pariwisata dengan Media Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  54. Wati, E. F., & Kusumo, A. A. (2016). Penerapan Metode Unified Modeling Language (UML) Berbasis Dekstop pada Sistem Pengolahan Kas Kecil Studi Kasus pada PT Indo Mada Yasa Tangerang. SYNTAX Jurnal Informatika, 5(1).
  55. 55,0 55,1 55,2 Wicaksono, Soetam R.2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Malang – Jawa Timur: Seribu Bintang.
  56. 56,0 56,1 Arif, A. M., Hernawati, E., & Tridalestari, F. A. (2017). Aplikasi Montoring Proses Belajar Mengajar Berbasis Web Studi Kasus: SMK Telkom Bandung. eProceedings of Applied Science, 3(3).
  57. Putra, F. P., Jusak, J., & Mastan, I. A. (2017). Rancang Bangun Ensiklopedia Tanaman Obat Berbasis Semantik Web. Jurnal JSIKA, 5(8).
  58. Harfianto, H. (2018). Kakas Bantu Sistem Rekomendasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Engineering Software Requirements, 1(1), 1-6.
  59. Hanafri, M. I., Triono, T., & Luthfiudin, I. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 8(1).
  60. 60,0 60,1 Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 NO.1. ISSN : 2018-1762.
  61. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  62. Hamdi, Asep S. Bahruddin, E. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
  63. Djiwandono P.I., 2015. Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa. Yogyakarta: Deepublish.
  64. Hartati, E. (2017). Analisis Sistem Penerapan E-Commerce Terhadap Pemanfataan Teknologi Pada Toko Pempek XYZ. Jurnal IPTEK.
  65. Wahyuningrum, T., & Januarita, D. D. (2015). Implementasi dan Pengujian Web E-commerce untuk Produk Unggulan Desa. Jurnal Komputer Terapan, 1(1), 57-66.
  66. Sani, R. A., & Erawan, L. (2017). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online Barang Graffiti Pada Toko Outline Graff Store Semarang. Journal of Information System, 2(1), 57-66.
  67. Himawan, H., Saefullah, A., & Santoso, S. (2015). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif. Scientific Journal of Informatics, 1(1), 53-63.
  68. Yulianto, Y., Alfiah, F., Harahap, E. P., Pahad, B. A., Andriyanto, A., Azhari, I. A., & Saputra, R. S. (2015). Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-Commerce Dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 4-1.
  69. Pappas, I. O., Kourouthanassis, P. E., Giannakos, M. N., & Lekakos, G. (2017). The interplay of online shopping motivations and experiential factors on personalized e-commerce: A complexity theory approach. Telematics and Informatics, 34(5), 730-742.
  70. Liu, F., Xiao, B., Lim, E. T., & Tan, C. W. (2017). The art of appeal in electronic commerce: Understanding the impact of product and website quality on online purchases. Internet Research, 27(4), 752-771.
  71. Yadav, O., & Ghadigaonkar, B. (2016). E-Commerce Website on Medical and Pharmacy. Imperial Journal of Interdisciplinary Research, 2(5).
  72. Ghandour, A. (2015). Ecommerce website value model for SMEs. International Journal of Electronic Commerce Studies, 6(2), 203-222.
  73. Rahayu, R., & Day, J. (2015). Determinant factors of e-commerce adoption by SMEs in developing country: evidence from Indonesia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 195, 142-150.

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1411478788&oldid=323794"