SI1411478661

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN UNTUK

PERAWATAN ASET TIK PADA

PT ADILMART

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN UNTUK

PERAWATAN ASET TIK PADA PT ADILMART

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477372
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN UNTUK

PERAWATAN ASET TIK PADA PT ADILMART

Dibuat Oleh :

131147737
: 1311477372
Daniel Fonseca Simatupan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Abdul Hayat, M.T.I)
   
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NID : 07133
   
NID : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN

UNTUK PERAWATAN ASET TIK

PADA PT ADILMART

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477372
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN UNTUK

PERAWATAN ASET PADA PT ADILMART

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477372
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1311476637

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT Adilmart merupakan salah satu perusahaan di bidang makanan yang berada di wilayah

Tangerang, perusahaan ini terbentuk pada tahun 2008 yang beralamatkan di Jln. Bhumimas 1, No.9, Cikupa, Kec. Cikupa, Tangerang. Dalam perkembangan bisnisnya perusahaan ini telah sukses melayani para kostumer dalam bidang makanan, dengan semakin berkembangnya perusahaan tersebut maka aset yang dimilikinya pun akan semakin bertambah. Di dalam pengolahan seluruh asetnya perusahaan ini masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel sehingga dengan bertambahnya aset perusahaan tersebut proses pembuatan laporan tidak berjalan maksimal. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti memberikan usulan suatu sistem komputerisasi yang lebih efisien dengan cara menganalisis permasalahan yang telah ada dengan menggunakan beberapa metode, di antaranya metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan studi pustaka, setelah berhasil melakukan pengumpulan data maka analisis akan berlanjut pada metode analisis CFS dimana analisis ini berfokus pada pencarian kekurangan dan kelebihan sistem yang turut serta mencari apa solusinya. Setelah mendapatkan hasilnya maka peneliti akan menjabarkan sistem tersebut dalam bentuk diagram UML kemudian prosesnya akan dilanjutkan dengan membuat suatu rancangan sistem yang baru dan sebelum di implementasikannya sistem tersebut maka peneliti melakukan serangkaian pengujian sistem menggunakan metode black box testing agar bagian yang masih bermasalah dapat segera diperbaiki. Dengan pengimplementasian sistem inventaris aset ini maka pengolahan laporan akan berjalan secara maksimal dimana staff purchasing dan accounting akan bekerja sama secara mudah dalam mengelola aset yang telah ada dan aset

yang akan datang.


Kata Kunci: Inventarisasi, Aset Tetap, Sistem Informasi, Laporan.

ABSTRACT

PT Adilmart is one of the companies in the field of foods that are in the area of Tangerang,

the company was formed in 2008 addressed on Jln. Bhumimas 1, no. 9, Cikupa, Kec. Cikupa, Tangerang. In the development of its business the company has been successfully serving the food in the areas, kostumer growing company that ownsassets will also be growing. In the processing of the entire assets of the company is still using Microsoft Excel application so that with increasing the company's asset report creation process is not running optimally. To fix the issue then the researchers make a proposal for a more efficient computerized system by way of analyzing the existing problems by using several methods, including data collection methods such as interviews, observation and study of the literature, after successfully performing data collection then continues on the analyses CFS analysis method in which this analysis is focused on the shortcomings and advantages of search systems that participate are looking for what is the solution. After getting the results then researchers will describe the system in the form of a UML diagram, then the process will be continued by creating a draft of the new system and the implementasikannya system before then the researchers perform a series of system testing method using black boxtesting in order to be part of a still-problematic can be immediately repaired. With the implementation of the asset inventory system for the processing of the report will go to the maximum where accounting and general affair staff will work together to easily manage existing assets and assets that will

come.


Keyword: Inventory, Fixed Assets, Information Systems, Report.

KATA PENGANTAR


Puji syukur, peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Laporan skripsi ini dibuat berdasakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PT Adilmart. Lebih tepatnya di bagian IT dengan judul “Perancangan Sistem Peringatan untuk Perawatan Aset TIK pada PT Adilmart”. Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar- besarnya pada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  7. Kepada ibu Heliza Desiana selaku stakeholder dan seluruh pegawai di PT Adilmart yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  8. Untuk kedua Orang Tua saya yang selalu mendoakan dan memberi semangat selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi
  9. Untuk Putri Veranika Munte yang banyak memberikan dukungan dan semangat selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, 20 Januari 2018
Daniel Fonseca Simatupang
NIM. 1311477372

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, manusia tidak bisa lepas dari perkembangan sistem komputerisasi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Setiap teknologi menawarkan berbagai kelebihan salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi adalah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan yakni pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasi serta menyajikannya dalam bentuk berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Hal ini dapat menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data pada suatu sistem.

Perum LPPNPI adalah perusahaan umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia. Perum LPPNPI telah memiliki sistem komputer, tetapi sistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan saat ini sudah terkomputasi, akan tetapi perlu pengembangan sistem agar lebih cepat, tepat dan akurat dalam memberikan hasil data produksi penerbangan overflying (terbang lintas), dan memudahkan unit Air Traffic Flow Management (ATFM) dalam mengolah data produksi dan membuat laporan hasil data produksi. Unit ATFM sering melakukan kesalahan dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas), sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data pendukung untuk melengkapi dan memastikan data yang akan diolah sudah benar. Unit ATFM juga akan membutuhkan waktu yang lama untuk memvalidasi data dan membuat hasil data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) yang sudah diinput. Dengan permasalahan yang terjadi pada unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) maka dibutuhkan pengembangan sistem yang mempermudah dalam mengolah data produksi sampai dengan pembuatan laporan.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan maka peneliti mengangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)


Rumusan Masalah

Dengan persoalan yang sering terjadi didalam kegiatan pengolahan data produksi penerbangan overflying, maka dengan ini peneliti ingin melakukan dan menganalisa masalah sebagai berikut:
1.   Bagaimana sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini?
2.   Apakah sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?
3.   Bagaimana mengembangkan sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflying yang dibutuhkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penelitian laporan Skripsi, Peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) yang berjalan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.
2.   Untuk mempermudah unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) sehingga laporan data produksi dapat dilakukan tepat pada waktunya.
3.   Pengembangan sistem pengoolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) agar dapat mengatasi masalah yang ada pada saat mengolah atau menginput data.
4.   Membantu menyelesaikan masalah yang sering dihadapi unit ATFM pada saat membuat laporan hasil data produksi overflying (terbang lintas) setiap minggu dan bulannya.
5.   Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1)
6.   Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi sistem informasi yang didapatkan selama masa perkuliahan.


Manfaat Penelitian

1.   Mengetahui sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan di Perum LPNPI Kantor Cabang JATSC.
2.   Mempermudah unit ATFM dalam mengolah dan membuat laporan hasil data produksi
3.   Mempermudah unit ATFM dalam membuat laporan -rekapitulasi hasil data produksi setiap minggu dan bulannya.
4.   Mengembangkan sistem yang dibutuhkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC untuk mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas).
5.   Dapat menyelesaikan syarat kelulusan untuk jenjang Strata S1.
6.   Memberi manfaat, wawasan dan pengalaman yang baru dalam penelitian skripsi sampai laporan selesai.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Untuk itu penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas meliputi:
1.   Penelitian ini hanya membahas pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.
2.   Sistem yang akan dikembangkan meliputi kelola data user, kelola data penerbangan, kelola data tagihan sampai dengan laporan hasil data produksi penerbangan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menunjang penelitian untuk melaksanakan penelitian berdasarkan asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur serta langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data yang dikumpulkan dan bagaimana cara menghimpun serta mengolah data yang digunakan untuk proses pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas).

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun Laporan Skirpsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Wawancara (Interview)

    Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu Manager ATFM dan ATS System, Junior Manager ATFM dan ATS System dan Unit ATFM yang berada di bawah lingkungan Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.

  2. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Metode pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan langsung pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit ATFM, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting menganalisis proses pengembangan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas).

  3. Metode Studi Pustaka (Study Literature)

    Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan pencarian data dengan studi putaka. Dalam metode ini, penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penulisan, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu :

    1. Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir bulan, sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam pengolahan data produksi dan pembuatan laporan, memperbaiki keamanan sehingga pihak yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, mengurangi adanya kesalahan double input pada rekapitulasi billing.
    2. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survei terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survei, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

  3. Desain (Design)

    Tahap perancangan atau Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 3.2.2, bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi. Pengujian yang digunakan pada tahap implementasi yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode analisis, metode pengembangan sistem, metode perancangan, metode pengujian (testing) dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan teori yang bersifat umum tentang konsep dasar dan teori khusus yang berkaitan dengan judul laporan skripsi serta definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan, dan berisikan pula penelitian terdahulu (literature review) sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat Perum LPPNPI, struktur organisasi, penjabaran dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, alernatif pemecahan masalah, analisis proses, analisis sistem yang berjalan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawab rumusan masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Taufik (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Yakub (2012:1)[2], menyatakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Sedangkan Nasaruddin,dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227)[3] berpendapat, Sistem merupakan: suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah seperangkat elemen dan komponen yang saling berinteraksi yang digabungkan satu dengan lainnya dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan utama.

Karakteristik Sistem

Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Sistem Informasi” Tata Sutabri (2012:20)[4] , menyatakan bahwa sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component System)
    Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Dimana setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary System)
    Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut
  3. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)
    Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface system)
    Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung, suatu subsistem dapat terintegrasi dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dengan baik. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran. Keluaran dapat berupa masukan atau untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya pada sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi merupakan keluaran yang dibutuhkan.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (goal)
    Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil, bila memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.
  9. Kontrol Sistem (Control System)
    Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).
  10. Umpan Balik (Feed Back)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)[4]

  1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada seacar fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. misalnya sistem informasi berbasis kumputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probilistic System)
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang telah dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Analisa Sistem

Berikut adalah pengertian Analisa sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Taufiq (2013:153)[1], manyatakan bahwa “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Sedangkan Yakub (2012:142)[2], menyatakan Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (bussines user), proses bisnis (bussines process), ketentuan atau aturan (bussines rule), masalah dan mencari solusinya (problem and bussines solution), dan rencana-rencana perusahaan (bussines plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu tahapan penelitian pada sistem yang berjalan dan merupakan proses penguraian sistem yang digunakan yang bertujuan memudahkan dan menjalankan tahap selanjutnya untuk mengidentifikasi setiap permasalahan yang ada.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[4], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi”.

Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5)[2], ”Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian atau event, data terdiri dari fakta (fact) dan angka secara relatif tidak berarti bagai pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, video.

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen dan tanda tangan.
  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain lain.
  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang brgerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam betuk film.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1)[5], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Jadi penulis menyimpulkan data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian nyata yang sehingga menghasilkan suatu informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[6],” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2)[5], “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.

Rohmat Taufiq (2012:72)[1], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” informasi adalah fakta yang telah di olah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Tata Sutarbi 2012:41)[4] :

  1. Akurat (Accurancy)
    Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data data asli tersebut.
  2. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevansi (relevancy)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut beberapa ahli, pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut di antaranya :

Menurut Sutarman (2012:13)[7],”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Sutarbi (2012:46)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Taufiq (2013:17)[1], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaburasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi, untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (humanware atau Brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegahataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[5], ”Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.”.

Menurut Satzinger, Jackson, dan burd (2012:5)[8], “Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan proses pembuatan sistem yang baru setelah adanya analisis pada sistem yang berjalan.

Teori Khusus

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014)[9]

  1. Requirement analysis (Analisa Kebutuhan)
    Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak user dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
  2. Design (Desain)
    Mentrasnformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
  3. Implementation (Implementasi)
    Implementasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integritas dan pengujian.
  4. Testing (pengujian)
    Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Menghasilkan laporan analisis pengujian.
  5. Evolution (perkembangan)
    Mengkonversi design ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedurkasus penguji, mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengkodean, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database adalah kumpulan elemen data yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna.

Berikut ini adalah beberapa pengertian database menurut beberpa ahli yaitu:

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[10], menyatakan bahwa “database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database”.

Menurut Pratama (2014:17)[11], menyatakan bahwa “Elemen basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memiliki data didalamnya (dengan disertai proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data sistem informasi yang mempunyai kemudahan untuk dapat diakses disistem atau di aplikasi dengan cepat dan efisien.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut (Anhar, 2016:20)[12] .

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah penggguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Manfaat Database

Manfaat pengguna database bisa disimpulkan sebagai berikut :
Keakuratan (accuarancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang didapat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.

  1. Kerangkapan data (redudans), bisa dikurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin terjadinya reudansi daya.
  2. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil).
  3. Standarisasi Data, standarisasi table yang ada didalam database bisa diterapkan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.
  4. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam computer.
  5. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programmer bisa mendesain sistem keamanan dan menentukan siapa saja penggunanya.
  6. Kebersamaan Pemakai (sharebility), dengan berbasis computer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan.
  7. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.

Istilah-istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu:

  1. Table
    Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.
  2. Field
    Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.
  3. Record
    Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris. Untuk dapat mengelola data didalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :
    1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
    2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dan table.
    3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2012 : Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Perum LPPNPI atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia bertekad untuk menjadi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan dengan standart Internasional yang mengedepankan keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.

AirNav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi menjadi 2 (dua) Flight Information Region (FIR), yakni FIR Jakarta yang terpusat di Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) dan FIR Ujung Pandang yang terpusat di Kantor Cabang MATSC (Makassar Air Traffic Service Center). Total Luas FIR = 2.219.629 Km2 ; Luas Wilayah = 1.476.049 Km2, dengan Jumlah Lalu Lintas Penerbangan : > 10.000 Movement / hari.

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat Bandara Internasional Soekarno-Hata merupakan bandara terpadat di kawasan ASEAN. Jumlah pergerakan pesawat (movement) Bandara Soekarno-Hatta pada 2015 sebanyak 1.040 pesawat per hari atau sekitar 43 movement per jamnya. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Bandara Kuala Lumpur-Malaysia, Changi-Singapura, dan Suvarnabhumi-Thailand. Untuk movement di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia tercatat hanya sebanyak 971 per hari (40/jam). Sementara Bandara Changi, Singapura mencapai 948 per hari (39/jam) dan Bandara Suvarnabhumi, Thailand sebanyak 868 per hari (36/jam).

Di sisi lain, lanjutnya, movement pesawat di Bandara Soekarno-Hatta terus meningkat. Tahun ini, jumlah pesawat yang melakukan take off dan landing di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 72 pesawat per jam atau sekitar 1.700 pesawat setiap harinya. Movement Bandara International Soekarno-Hatta sekarang mencapai 72 pesawat per jam. Itu hanya pergerakan take off (terbang) dan landing (mendarat), belum termasuk yang overflying atau terbang lintas.

Sejarah Singkat Perum LPPNPI

Pada bulan September 2009, mulai disusun Rancangan Peraturan Pemerintahan (RPP) sebagai landasan hukum berdirinya Perum LPPNPI. Pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). PP inilah yang menjadi dasar hukum terbentuknya Perum LPPNPI. Setelah terbitnya PP 77 Tahun 2012 tentang Perum LPPNPI ini, pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.

Dengan berdirinya Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) maka, keselamatan dan pelayanan navigasi penerbangan dapat terselenggara dengan baik karenasebelumnya pelayanan navigasi di Indonesia dilayani oleh beberapa instansi yaitu UPT Ditjen Perhubungan, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan bandar udara khusus sehingga menyebabkan adanya perbedaan tingkat kualitas pelayanan navigasi dan tidak fokusnya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan.

Visi dan Misi Peum LPPNPI

VISI
“ The Best Air Navigation Service Provider (ANSP) in South East Asia “

MISI
Menyediakan Layanan Lalu Lintas Penerbangan yang Mengutamakan Keselamatan, Nyaman dan Ramah Lingkungan Demi Memenuhi Ekspetasi Pengguna Jasa.

NILAI
Integrity : Menjunjung Kebenaran dan Etika Tinggi
Solidity  : Mengutamakan Kebenaran dan Etika Tinggi
Accountability : Berani, Jujur dan Bertanggung Jawab
Focus and Safety : Mengutamakan Keselamatan
Excellent Servive : Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik


Struktur OrganisasiPerum LPPNPI unit ATFM


Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber :Perum LPPNPI unit ATFM

Wewenang dan tanggung Jawab

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :

  1. General Manager, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan navigasi penerbangan yang meliputi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan, Pelayanan Komunikasi Penerbangan, Keselamatan dan Keamanan, Kesiapan Fasilitas Communication, Navigation, Survaillance, Automation (CNSA) dan Penunjang, administrasi kepegawaian, keuangan, kehumasan dan pengadaan barang atau jasa.
  2. Deputy General Manager Perencanaan dan Evaluasi Operasi, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan yang meliputi pengelolaan kegiatan administrasi personel dan pengelolaan kebutuhan serta fasilitas operasional pada pelayanan lalu lintas penerbangan, komunikasi penerbangan, ATFM dan ATS System.
    2. Membuat laporan penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan dan penyiapan dokumen operasi pada setiap unit yang memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan, ATFM dan ATS System.
    3. Sebagai coordinator para Deputy General Manager Operasi.
  3. Manager ATFM dan ATS System, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertanggung jawab atas pengendalian dan pengawasan kegiatan arus lalu lintas penerbangan serta koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan dan pengoperasian ATS Systemserta pelaporan data.
  4. Junior Manager ATS System, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertugas membantu pengoperasian ATS System.
  5. Junior Manager ATFM, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertugas membantu pelaksanaan kegiatan arus lalu lintas penerbangan dan koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan dan pelaporan data.
  6. Pelaksana ATFM, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Melakukan kegiatan input data penerbangan ke dalam suatu aplikasi Billing Data System (BDS).
    2. Melakukan pemrosesan data penerbangan overflying (terbang lintas)
    3. Melakukan pemrosesan data penerbangan Internasional.
    4. Melakukan pemrosesan data penerbangan Domestik.
    5. Membuat laporan data produksi dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan seluruh unit kerja terkait.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflyingpada Perum LPPNPI unit ATFM, yaitu:

  1. Prosedur pengambilan atau penerimaan Flight Progress Strip (data Penerbangan)dan Daily Report dari ATC (Air Traffic Controller) di Operational Room.
    1. Dimulai pelaksana mengecek kelengkapan data pendukung mulai dari Flight Progress Strip, Daily Report dan laporan lainnya.
    2. Setelah dicek kelengkapannya, maka Flight Progress Strip tersebut disortir atau dipisah, Flight Progress Strip penerbangan domestic, international dan overflying.
  2. Prosedur Pengolahan data
    1. Pelaksana ATFM menginput data penerbangandomestic, international danoverflying sesuai dengan data yang ada pada Flight Progress Strip tersebut.
    2. Jika ada data yang kosong atau kurang jelas, cek data pada AFTN (Aeronautical Fixed Telecommmunication Network) lalu data tersebut diisi sesuai dengan data yang ada pada AFTN.
  3. Pembuatan Laporan.
    1. Setelah data penerbangandomestic, international danoverflying di input, kemudian data tersebut divalidasi atau dicek oleh Supervisor.
    2. Supervisorakan mengecek kembali data penerbangan overflying yang sudah diinput, jika terdapat kesalahan atau duplikasi maka data akan di edit atau delete.
  4. Pengiriman Data Produksi
    1. Data produksi penerbangan overflying yang sudah di validasiselanjutnya akan dikirimkan ke Junior Manager ATFM.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi


Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi
Sumber : Penelitian

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagramyang berjalan saat ini terdapat:

  1. Usecase   : Cek dan sortir kelengkapan data
    Actor       : Pelaksana ATFM
    Skenario   : Pelaksana ATFM mengecek dan sortir kelengkapan Flight Data penerbangan domestic, international dan overflying. Jika terdapat data yang kurang lengkap atau tidak jelas konfirmasi ke ATC.
  2. Usecase   : Input Flight Data
    Actor       : Pelaksana ATFM
    Skenario   : Pelaksana ATFM menginput semua Flight Data
  3. Usecase   : Validasi data
    Actor       : Supervisor
    Skenario   : Setelah data di input, kemudian data di validasi atau dicek oleh Supervisor untuk memastikan keakuratan data nya. Jika terdapat kesalahan atau duplikasi data akan dikembalikan kepada pelaksana ATFM untuk di input ulang.
  4. Usecase   : Membuat laporan data produksi
    Actor       : Supervisor
    Skenario   : Setelah semua data sudah di validasi, Supervisor membuat laporan data produksi
  5. Usecase   : Penyerahan Laporan
    Actor       : Supervisordan Junior Manager
    Skenario   : Supervisormenyerahkan laporan data produksi ke Junior Manager

Sequence Diagram Pengolahan Data Produksi


Gambar 3.3 SequenceDiagram Pengolahan Data Produksi
Sumber : Penelitian

  1. Terdapat 4 actor    : ATC (Air Traffic Controller), Pelaksana ATFM, Supervisor dan Junior Manager.
  2. Terdapat 2 Lifeline : Flight Datadan Laporan data produksi
  3. Terdapat 2 self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.
  4. Terdapat 14 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.

Activity Diagram Pengolahan Data Produksi


Gambar 3.4Activity Diagram Pengolahan Data Produksi
Sumber : Penelitian

Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node merupakan awal kegiatan
  2. 4swimeline yaitu ATC (Air Traffic Controller), Pelaksana ATFM, Supervisor dan Junior Manager
  3. 14 action yang menggambarkan dari kegiatan billing invoice.
  4. 2 decition node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan
  5. 1 Activity final node yang merupakan akhi kegiatan


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk Perum LPPNPI unit ATFM.




Analisa Masalah

Berdasarkan analisis penelitian pada Perum LPPNPI unit ATFM, padasistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan data informasi yang dihasilkan. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan saat ini perlu dikembangkan untuk mempermudah unit ATFM dalam menginput data penerbangan dan membuat laporan hasil produksi dengan cepat, tepat dan akurat. Unit ATFMmasih sering melakukan kesalahan dikarenakan sistem yang belum optimal sehingga membutuhkan waktu untuk mencari referensi guna melengkapi kelengkapan data yang akan diinput.Pembuatan laporan hasil produksi penerbangan overflying pun menjadi terhambat karena harus divalidasi oleh supervisoruntuk memastikan keakuratan data yang akan disajikan dan mencegah terjadinya duplikasi ataupun kesalahan dalam penginputan data, yang nantinya akan berdampak pada unit Keuangan, Billing Data System, ataupun unit lainnya yang membutuhkan. Dengan permasalahan yang terjadi pada unit ATFMdalam mengolah data produksi penerbangan overflying dibutuhkan sistem yang mempermudah dalam pengolahan data produksi sampai dengan pembuatan laporan hasil produksi.


Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi pada Perum LPPNPI unit ATFM maka dapat diketahui bahwa sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying perlu adanya pengembangan sistem yang dapat mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan, seperti kesalahan penginputan tanggal penerbangan,callsign, registrasi, route penerbangan, point entry dan point exit penerbangan serta duplikasi data. Sehingga mempermudah dalam pengolahan data maupun pembuatan laporan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Mengembangkan dan merubah sistempengolahan data produksi penerbangan overflyingyang sedang berjalan untuk mempermudah unit ATFM dalam mengolah data penerbangan dan mempermudah dalam memvalidasi dan membuat laporan hasil data produksi dengan cepat, tepat dan akurat.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu mengembangkan aplikasi yang sedang berjalan karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Mempermudah unit ATFM dalam mengolah data serta mencegah terjadinya duplikasi daata, kesalahan dalam pengolahan data seperti penginputan tanggal penerbangan, registrasi pesawat, route penerbangan, point entry dan point exit penerbangan.
  2. Mempermudah supervisor dalam memvalidasi data hasil produksi penerbangan overflying.
  3. Pembuatan laporan hasil data produksi penerbangan overflying menjadi lebih cepat dan mudah, serta dapat menyajikan data yang berkualitas.

Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL untuk merekam seluruh aktivitas pengolahan data produksi penerbangan overflying.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Perangkat Keras (Hardware)

Processor : Intel Core I5
Monitor   : HP 440 LCD 14”
RAM       : V-GEN 4GB DDR2 Memory
Hardisk   : Seagate 500GB
Printer     : HP – P1120

Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7Ultimate 64 Bit
  2. Microsoft Excel 2010
  3. Internet Exproler

Hak Akses (Brainware)

  1. Pelaksana ATFM
  2. Supervisor


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk mengembangkan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang sedang berjalan. Berikut lampiran elisitasi tahap I:

Tabel 3.2Elisitasi Tahap I


Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang dibuat. Dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap Pelaksana dan Supervisor unit ATFM.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II

Tabel 3.3Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory): penting
D (Desirable): tidak terlalu penting
I (Inessential): tidak penting

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibuatlah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan keterangan Tehnikal (T), Operasional (O) dan Ekonomi (E) . Terdapat 7 requirement yang memiliki opsi antara lain: High (H) dan harus di eliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang dibuat:

Tabel 3.4Elisitasi Tahap III



Elisitasi Final Draft

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar untuk mengembangkan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas)Perum LPPNPI unit ATFM. Berdasarkan elisitasi tahap III, maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah mempergunakan sistem saat ingin mengolah data produksi penerbangan overflying di Perum LPPNPI unit ATFM. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat:

Tabel 3.5Elisitasi Final Draft

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC tentang Pengolahan data produksi penerbangan overflying dapat disimpulkan bahwa:

  1. Pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft Excel sehingga unit ATFM mengalami kesulitan pada saat pembuatan laporan produksi penerbangan overflying karena harus mendata satu persatu data produksi penerbangan overflying.
  2. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying setelah diimplementasikan dapat membantu unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying dan pembuatan laporan, sehingga laporan produksi penerbangan dapat dihasilkan tepat pada waktunya.
  3. Untuk mengembangkan sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC digunakan bahasa pemograman PHP untuk pembuatan sistem dan database Mysql sebagai tempat penyimpanan datanya.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangkan bagi Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC, antara lain :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang oleh peneliti, diperlukan adanya praktek kepada staff dan seluruh yang terikat menggunakan program tersebut agar dapat lebih memahami proses alur kerja pada sistem yang ingin digunakan.
  2. Diperlukan adanya maintenance dan control sistem agar dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.
  3. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi dan pada masa yang akan datang diharapkan agar sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas dan dapat diakses dengan berbasis mobile application.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Taufiq. 2013. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi, Edisi ketiga.Yogyakarta : Graha Ilmu.
  2. 2,0 2,1 2,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem informasi manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  6. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  7. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta: Bumi Aksara.
  8. John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. 2012. Introduction To Systems Analysis And Design : An Agile, Iterative Approach (Paperback).
  9. A.S Rosa dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.
  10. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim.2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Journal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  11. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses.
  12. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Contributors

Mochrahdi