SI1411477960: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Konsep Dasar Informasi) |
(→Karakteristik Sistem) |
||
Baris 759: | Baris 759: | ||
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan (<i>Processing</i>) | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan (<i>Processing</i>) | ||
<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0in"> | <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0in"> | ||
− | Pengolahan merupakan komponen sistem yang berperan mengolah masukan agar menghasilkan keluaran (output) yang berguna bagi para pemakainya.</p></li> | + | Pengolahan merupakan komponen sistem yang berperan mengolah masukan agar menghasilkan keluaran (<i>output</i>) yang berguna bagi para pemakainya.</p></li> |
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sasaran dan Tujuan (<i>Objectives and Goal</i>) | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sasaran dan Tujuan (<i>Objectives and Goal</i>) |
Revisi per 27 Desember 2017 08.59
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 360 DEGREE HRM
TERHADAP MANAJEMEN KINERJA PADA UNIT
TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1411477960
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 360 DEGREE HRM
TERHADAP MANAJEMEN KINERJA PADA UNIT
TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1411477960
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 01 Januari 2018
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK Raharja, |
Sistem Informasi,
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.TI., M.M.) |
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. )
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 360 DEGREE HRM
TERHADAP MANAJEMEN KINERJA PADA UNIT
TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1411477960
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Oleh :
Tangerang, 01 Januari 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Oleh Soleh, S.Kom., M.MSI.) |
(H. Haris, M.Kom.)
| ||
NID. 04043 |
NID. 11017
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 360 DEGREE HRM
TERHADAP MANAJEMEN KINERJA PADA UNIT
TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1411477960
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, 01 Januari 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 360 DEGREE HRM
TERHADAP MANAJEMEN KINERJA PADA UNIT
TRANSFUSI DARAH PMI KABUPATEN TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1411477960
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 01 Januari 2018
NIM : 141147790
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Isi abstraksi dengan bahasa indonesis.
Kata Kunci: ........
ABSTRACT
Isi abstract dengan bahasa inggris.
Keywords : ............
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup, sehat dan memberikan seribu jalan sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul laporan Skripsi ini yaitu “Perancangan Sistem Informasi 360 Degree HRM Terhadap Manajemen Kinerja Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”.
Penulisan laporan Skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh data dan informasi berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis menyadari jika tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari semua pihak, laporan skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
- Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
- Ibu Erna Astriyani, S.Kom., selaku Sekretaris Jurusan Sistem Informasi yang telah memberikan berbagai informasi kepada penulis.
- Bapak Oleh Soleh, S.Kom., M.MSI., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
- Bapak H.Haris, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Segenap Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas demi kelancaran penulis dalam melakukan penyusunan laporan Skripsi ini.
- Bapak dr. Kusmoro Yudho, Sp.THT., selaku Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
- Bapak Firman Imami, S.T., selaku Pembimbing Lapangan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang yang telah memberikan bimbingan dan informasi kepada penulis.
- Bapak Asep Ferry Bastian, S.E., M.M., yang telah memberikan pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia dan pinjaman buku sebagai referensi penulis.
- Orang tua dan seluruh anggota keluaga tercinta yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada penulis untuk selalu berusaha.
- Kakak senior dan para sahabat yang selalu memberikan dukungan, do’a dan waktu untuk membantu penulis.
- Semua rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun, yang penulis harapkan sebagai acuan untuk dapat berkarya lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan serta menjadi referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang akan melakukan penelitian.
Tangerang, 01 Januari 2018 | |
INDRIANINGRUM | |
NIM. 1411477960 |
Tabel 1. Daftar Simbol Usecase Diagram
Tabel 2. Daftar Simbol Activity Diagram
Tabel 3. Daftar Simbol Sequence Diagram
Tabel 4. Daftar Simbol Class Diagram
Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.4 Final Elisitasi
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Gambar 2.2 Pengelompokkan Diagram UML
Gambar 2.3 Level Manajemen Dalam Organisasi
Tabel 1. Daftar Simbol Usecase Diagram
Tabel 2. Daftar Simbol Activity Diagram
Tabel 3. Daftar Simbol Sequence Diagram
Tabel 4. Daftar Simbol Class Diagram
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
- 2.1.2 Konsep Dasar Informasi
- 2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
- 2.1.4 Konsep Dasar Teknologi Informasi
- 2.1.5 Konsep Dasar Analisa Sistem
- 2.1.6 Konsep Dasar Perancangan Sistem
- 2.1.7 Konsep Dasar Data
- 2.1.8 Konsep Dasar Database
- 2.1.9 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
- 2.1.10 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Rekrutmen
- 2.2.2 Konsep Dasar Manajemen
- 2.2.3 Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia
- 2.2.4 Konsep Dasar Manajemen Kinerja
- 2.2.5 Konsep Dasar Absensi
- 2.2.6 Konsep Dasar Penggajian
- 2.2.7 Konsep Dasar Penilaian Kinerja
- 2.2.8 Konsep Dasar Evaluasi Kinerja
- 2.2.9 Konsep Dasar Balance Scorecard
- 2.2.10 Konsep Dasar PIECES
- 2.2.11 Konsep Dasar XAMPP
- 2.2.12 Konsep Dasar Sublime Text
- 2.2.13 Konsep Dasar MySQL
- 2.2.14 Konsep Dasar PHP
- 2.2.15 Konsep Dasar CodeIgniter
- 2.2.16 Konsep Dasar Prototipe
- 2.2.17 Konsep Dasar Black Box Testing
- 2.3 Literature Review
- 2.1 Teori Umum
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Latar Belakang
Teknologi informasi yang berkembang sangat cepat dan pesat, sehingga memerlukan adanya perhatian mengenai proses serta penanganannya. Teknologi yang digunakan dalam menghasilkan sebuah informasi harus akurat, cepat dan relevan. Kebutuhan informasi pada instansi berpengaruh pada kinerja dari setiap lingkup bagian. Pada kenyataannya informasi yang diterima terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan.
Pentingnya teknologi dalam menghasilkan informasi, tidak kalah penting dengan pengolahan data elektrik untuk menghasilkan informasi yang akurat. Keakuratan data dapat menambah kualitas dan kuantitas suatu informasi yang diberikan. Sebab untuk menghasilkan sebuah informasi tidak hanya memerlukan pengolahan data berjalan tetapi juga riwayat dari informasi tersebut sebagai bahan pertanggungjawaban.
Instansi harus memanajemen semua kebutuhan termasuk penggunaan seperangkat teknologi dalam mencapai tujuan. Perangkat teknologi yang dibutuhkan sebagai alat pendukung dalam pengolahan data terkomputerisasi yaitu komputer. Selain itu, komputer juga sebagai seperangkat alat penunjang dalam mengoperasikan sebuah sistem atau software. Sehingga kegiatan dapat terkontrol serta dapat mengurangi kompleksitas permasalahan yang terjadi.
Kompleksitas permasalahan yang terjadi tergantung dari ruang lingkup terhadap sistem yang digunakan. Sistem yang berkembang diklasifikasikan menjadi sistem sederhana dan sistem komplek. Terdapat banyak model sistem yang komplek. Salah satu sistem komplek yaitu sistem manajemen sumber daya manusia dengan pengarahan pada manajemen kinerja yang informasinya dapat dihasilkan dari penggabungan data dari sistem rekrutmen, sistem absensi, sistem penggajian, sistem penilaian kinerja dan sistem evaluasi kinerja. Keseluruhan sistem yang tergabung merupakan pelaksanaan dari manajemen kinerja pegawai yang berkaitan dengan riwayat dan kapasitas kinerja pegawai selama kurun waktu tertentu secara objektif.
Sistem manajemen sumber daya manusia terhadap manajemen kinerja termasuk dalam kategori sistem pelayanan terhadap pegawai pada suatu instansi. Layanan yang baik dapat dilihat dari proses pengolahan data, penyajian data sampai pada tahap laporan dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditentukan. Sehingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi penerima sesuai aktifitas yang efektif dan efisiensi dalam memanajemen sumber daya manusia.
Pada Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, sistem manajemen sumber daya manusia yang berjalan dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas pengolahan, penyimpanan, dan pembuatan laporan menggunakan data sheet pada Microsoft Excel. Adapun berkas pegawai yang tidak dilakukan penginputan secara langsung ke dalam data sheet, namun hanya dilakukan sortir dan membedakan tempat penyimpanannya. Sehingga pada pengiputan untuk update data pegawai dan pencarian sering terjadi kesalahan dikarenakan penyimpanan yang tidak terstruktur. Disamping hal itu membutuhkan waktu lama yang akan berdampak pada kurang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi.
Selain itu Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang juga mengalami masalah yang serupa dalam memanajemen sumber daya manusia pada umumnya. Masalah tersebut berhubungan dengan pendataan laporan penyeleksian, absensi, penggajian, penilaian, dan evaluasi sampai pada monitoringnya secara satu kesatuan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen. Permasalahan tersebut menjadi permasalahan utama bila dihubungkan dengan sistem manajemen sumber daya manusia. Sebab dari data tersebut informasi mengenai pelaporan sumber daya manusia terhadap manajemen kinerja dalam suatu instansi tidak bisa didapatkan secara objektif. Sehingga informasi yang dihasilkan tidak akurat dan membutuhkan waktu yang relative lama.
Selanjutnya pemilihan pegawai harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya agar pekerjaan dengan jiwanya dapat menyatu serta mengurangi adanya human error. Produktivitas pegawai yang baik memiliki kemungkinan untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dibandingkan pegawai yang berkerja bertahun-tahun dan akan diberikan pelatihan untuk menunjang peningkatan kinerja baik secara teori maupun prakteknya. Meskipun hal ini masih belum sepenuhnya diterapkan karena masih dalam proses perbaikan dan pengembangan dari sisi teknis maupun administrasi.
Pemberian pelatihan merupakan investasi dari instansi untuk memiliki pegawai yang mampu, trampil, dan berwawasan serta dapat menumbuhkan loyalitas terhadap instansi. Pelatihan juga merupakan jawaban terhadap penilaian kinerja pegawai dalam kurun waktu tertentu. Untuk menunjang efektifitas dan efisiensi pekerjaan, setiap pegawai yang diberikan pelatihan di internal maupun eksternal dari instansi perlu pendataan dan hasil pelatihan tersebut harus diimplementasikan dalam setiap pekerjaannya. Namun, pada kenyataannya tidak ada pendataan dan tidak terdapatnya tolak ukur pada proses implementasi. Sehingga proses penilaian kinerja yang terjadi tidak objektif.
Pada dasarnya semua yang dilakukan harus berdasarkan alur sistem yang berorientasi pada tujuan pencapaian instansi agar terkontrol dengan baik. Terutama kebutuhan informasi penting dalam manajemen atau administrasi bagi pegawai. Sejalan dengan permasalahan yang terjadi diperlukan perancangan sistem terhadap hasil analisa, maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi 360 Degree HRM Terhadap Manajemen Kinerja Pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka yang menjadi rumusan permasalahan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang sebagai berikut :
-
Apa saja kendala yang dialami sistem berjalan saat ini dan mengapa diperlukan sistem 360 Degree HRM pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ?
-
Bagaimana kebutuhan user dan siapa saja yang dapat berperan dalam pengoperasian sistem manajemen sumber daya manusia pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ?
-
Bagaimana subsistem yang ada dalam sistem manajemen sumber daya manusia atau HRM dapat berjalan dan berkolaborasi secara 360 derajat pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ?
-
Apa saja output yang dihasilkan sistem HRM terhadap manajemen kinerja pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang ?
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah keseluruhan proses pada sistem manajemen sumber daya manusia yang dilakukan dengan pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi secara 360 derajat terhadap manajemen kinerja pegawai. Ruang lingkup atau modul-modul yang sekiranya menjadi pembahasan terkait judul yang telah ditentukan, antara lain sebagai berikut :
-
Sistem yang dirancang adalah sistem informasi 360 Degree HRM seperti rancangan sistem informasi manajemen sumber daya manusia hanya saja cakupan kegiatan dibatasi dengan modul data rekrutment, data absensi, data penggajian, data penilaian kinerja, dan data evaluasi kinerja yang diolah dan dapat diketahui oleh pegawai tanpa harus melakukan permintaan data.
-
Setiap modul data memiliki integrasi dan prosentase untuk membentuk sebuah data penunjang dalam menentukan kapasitas kinerja pegawai. Sehingga informasi yang diberikan akurat, relevan dan tepat dengan waktu yang dibutuhkan oleh pegawai.
-
Sistem informasi 360 Degree HRM terhadap manajemen kinerja yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya yang dapat menginput, menyimpan, mengupload, membaca, dan menghapus database serta memberikan sebuah output informasi.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian dan perancangan terdapat tujuan untuk mendapatkan dan menghasilkan sebuah informasi. Berikut tujuan dari penelitian ini, yaitu :
-
Mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
-
Mencari solusi terhadap permasalahan dan kendala yang menjadi point utama dengan merancang sebuah sistem sebagai pemecahan masalah dan dasar pengambilan keputusan.
-
Memberikan informasi yang optimal sesuai kebutuhan user. Sehingga dapat mempermudah kinerja bagian administrasi ataupun manajemen dalam melaporkan data dan mengambil sebuah keputusan pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat dari penelitian dan perancangan sistem ini yaitu sebagai berikut :
-
Mengetahui pokok permasalahan untuk menunjang efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam pengolahan data yang komplek.
-
Dapat mengidentifikasi permasalahan dalam melakukan manajemen sumber daya manusia yang berhadapan dengan manajemen kinerja pegawai pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang.
-
Mengoptimalisasikan pengambilan keputusan dengan proses identifikas serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Metode Observasi
Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian administrasi kepegawaian yang berhubungan dengan sistem manajemen sumber daya manusia atau HRM terkait manajemen kinerja baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.
- Metode Wawancara
Pada metode ini peneliti melakukan proses tanya jawab langsung dengan stakeholder yang memiliki keterkaitan kinerja dengan manajemen sumber daya manusia yaitu mengenai perihal kinerja pegawai yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.
- Metode Studi Pustaka (Library Research)
Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Informasi dikumpulkan yaitu dengan cara membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang akan dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.
Metode Analisa
Setelah proses pengumpulan data dilakukan, maka data tersebut harus dilakukan pengolahan dan analisa. Dalam melakukan analisa sistem informasi 360 Degree HRM (Human Resource Management) terhadap manajemen kinerja pada Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan beberapa metode analisa, yaitu :
- Analisa Balanced Scorecard (BSC)
Analisa Balanced Scorecard (BSC) dapat digunakan sebagai suatu metode analisa terhadap sistem untuk pengukuran kinerja yang secara terus menerus yang akan memantau keberhasilan penerapan strategi suatu instansi dan mengukur kinerja sumber daya manusia secara komprehensif dan seimbang, yang berfokus pada kepentingan kuantitas dan kualitas. Pada intinya analisa Balanced Scorecard (BSC) merupakan analisa yang dapat mengukur kinerja pegawai dalam suatu instansi secara berkelanjutan. Sehingga kinerja pada suatu instansi dapat diketahui secara jelas dan pasti.
- Analisa PIECES
Analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service) digunakan sebagai penggambaran dalam melakukan koreksi sebuah alur kegiatan atau sistem yang sedang berjalan guna memperbaiki kekurangan pada sistem yang sedang berjalan untuk sistem yang baru akan dirancang atau dikembangkan. Pengukuran analisa PIECES menggunakan enam indikator dengan parameter yang disesuaikan pada data penunjang dari alur kegiatan sistem yang sedang berjalan.
Metode Perancangan
Metode perancangan alur sistem yang dilakukan peneliti dengan menggambarkannya menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition sebagai salah satu perangkat pemodelan yang berorientasi objek. Diagram UML yang akan peneliti gunakan yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Untuk kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder, peneliti menggunakan metode elisitasi dengan proses penyeleksian yang bermula dari Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan di akhiri dengan Final Elisitasi. Kemudian bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework CodeIgniter (CI) serta database yang digunakan adalah MySQL. Lalu beberapa software penunjang lainnya yaitu Windows 7 sebagai sistem operasi, Google Chrome sebagai browser, XAMPP sebagai web server, Notepad++, Sublime dan Macromedia Dreamweaver 8 sebagai editor.
Metode Testing
Metode testing yang digunakan untuk menganalisa, mendeteksi, dan mengevaluasi kesalahan dalam beberapa aspek pada sistem yang akan diterapkan yaitu dengan metode Black Box testing karena berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Sehingga penguji dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Hal ini memungkinkan pembuat program membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat sebagai acuan dalam menjelaskan penyusunan laporan Skripsi secara ringkas. Untuk dapat lebih memahami, peneliti mengelompokannya menjadi beberapa bab yang saling berkaitan satu sama lain yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi atau teori sebagai konsep dasar yang berhubungan dengan analisa, perancangan dan permasalahan yang akan dibahas pada sistem yang berjalan atau pembentukan sebuah sistem serta literature review sebagai pendukung dan penunjang penulisan laporan.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini menjelaskan hal yang berhubungan dengan penulisan laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan instansi, sejarah instansi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini peneliti menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan rancangan sistem yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan sesuai dengan tujuan penelitian, serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat dilakukan pengembangan terkait kebutuhan stakeholder dan user.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai komponen atau elemen berupa unsur, variabel, kejadian yang nyata dan saling berinteraksi membentuk satu kesatuan utuh demi tercapainya tujuan tertentu dengan melakukan tindakan secara terpadu. Seperti pendapat Romney dan Steinbart (2014:3)[1] yang mengatakan bahwa sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Sementara itu menurut Kadir (2014:61)[2], “Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.” Disisi lain sistem juga didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama (Pratama, 2014:7)[3].
Karakteristik Sistem
Karakteristik sebuah sistem pada umumnya terdapat dua sisi yaitu internal dan eksternal yang saling keterkaitan. Dari sisi internal terdapat komponen, batasan, input, proses, output, interface, sasaran dan tujuan. Sementara pada sisi eksternal terdapat lingkungan luar yang sangat mempengaruhi sisi internal. Karakteristik sistem menurut Edhi Sutanta (Rusdiana dan Irfan, 2014:35-36)[4] terdiri dari :
- Komponen (Components)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem dapat berupa benda nyata atau abstrak. Komponen sistem dapat disebut juga sebagai subsistem.
- Batas (Boundary)
Batas sistem merupakan pembeda satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batasan terhadap sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
- Lingkungan (Environments)
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.
- Penghubung/Antarmuka (Interface)
Penghubung/Antarmuka merupakan sarana yang bertugas untuk menjembatani dan memungkinkan setiap komponen sistem dapat terhubung antar komponen dalam sistem.
- Masukan (Input)
Masukan merupakan komponen sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output).
- Keluaran (Output)
Keluaran merupakan komponen sistem yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
- Pengolahan (Processing)
Pengolahan merupakan komponen sistem yang berperan mengolah masukan agar menghasilkan keluaran (output) yang berguna bagi para pemakainya.
- Sasaran dan Tujuan (Objectives and Goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar dapat saling bekerja sama untuk mencapai sasaran dan tujuan sistem.
- Kendali (Control)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
- Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali untuk mengecek dan membalikan proses dalam sistem.
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Diadaptasi dari Hutahaean, 2014:5)[5]
Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sebuah sistem menurut Tyoso (2016:5-7)[6] terbagi menjadi beberapa sistem yaitu sebagai berikut :
- Sistem Alamiah (Natural System)
Sistem alamiah merupakan sistem yang muncul secara alami tanpa campur tangan dari manusia.
- Sistem Tiruan (Artificial System)
Sistem tiruan merupakan sistem yang diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.
- Sistem Deterministik (Deterministic System)
Sistem deterministik merupakan sistem yang pekerjaannya dapat diramalkan sebelum terlaksana.
- Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
Sistem probabilistik merupakan sistem yang hanya dapat dilacak menggunakan nilai distribusi probabilitas, sebab selalu terdapat nilai ketidakpastian yang sesungguhnya pada setiap waktu.
- Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, sebab tidak menggunakan input dari lingkungannya maka output yang dihasilkan tidak bertalian pula dengan lingkungannya.
- Sistem Terbuka (Opened System)
Sistem terbuka merupakan sistem yang menggunakan sumber daya dari lingkungannya, sehingga keluarannya (output) berkaitan dengan lingkungannya juga.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Informasi merupakan hasil (output) dari sejumlah data yang telah diproses atau melakukan pengolahan, sehingga dapat memberikan nilai, arti, manfaat serta pengetahuan bagi seseorang yang menerimanya. Penyataan tersebut didasari atas pendapat para ahli seperti pendapat Vercellis yang dikutip dalam Rusdiana dan Irfan (2014:74),[4] “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningfull for those who receive it in a specific domain.”
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya (Prahasta dalam Endah dan Eny, 2013:14-12)[7]. Sementara itu menurut Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya (2014:9),[3] mengatakan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
Nilai Informasi
Kualitas Informasi
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi
Konsep Dasar Teknologi Informasi
Definisi Teknologi Informasi
Komponen Sistem Teknologi Informasi
Pengelompokan Teknologi Informasi
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Prinsip-Prinsip Analisa Sistem
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Tujuan Perancangan Sistem
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Klasifikasi Data
Syarat Data
Teknik Pengumpulan Data
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Kriteria Database
Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
Definisi Unified Modeling Language
Macam-Macam Diagram Unified Modeling Language
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Tujuan Elisitasi
Tahapan Elisitasi
Teori Khusus
Konsep Dasar Rekrutmen
Definisi Rekrutmen
Rekrutmen adalah proses pencarian anggota baru untuk sebuah organisasi atau instansi yang dilakukan melalui tahapan tertentu guna mendapatkan anggota yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pernyataan tersebut dipertegas oleh Meiastoko dalam Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 (2013:3),[8] mengatakan bahwa recruitment merupakan serangkaian aktivitas pencarian dan pemikatan pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, serta pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang teridentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Sementara itu menurut Winarta (2017:90)[9], “Maksud rekrutmen adalah untuk mendapat persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi atau perusahaan akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerjaan yang dianggap memenuhi standar kualifikasi”.
Tujuan Rekrutmen
Dalam pelaksanaan rekrutmen terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu (Kasmir, 2016:95)[10] :
- Memperoleh sumber tenaga kerja yang potensial
Hal ini dapat diartikan bahwa pelamar yang melamar harus benar-benar memiliki potensi sesuai dengan yang diharapkan oleh instansi atau perusahaan agar sesuai dengan posisi yang akan ditempatinya sehingga mengetahui kadar atau tingkat kesulitan pekerjaan dan paham untuk pengambilan solusinya.
- Memperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kualifikasi
Artinya pelamar harus memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang telah ditentukan oleh instansi, sehingga berkas yang telah diajukan tidak dianggap sampah karena tidak memenuhi kualifikasi.
- Menentukan kriteria minimal untuk calon pelamar
Hal ini merupakan bagian dari pemenuhan kualifikasi dimana terdapat syarat minimal yang harus dipenuhi pelamar ketika hendak melamar pada suatu instansi.
- Untuk kebutuhan seleksi
Dengan memperoleh pelamar yang memiliki kualifikasi yang melimpah, maka proses seleksi akan lebih mudah, karena memiliki banyak pilihan.
Tahapan Rekrutmen
Sebelum melakukan proses seleksi harus mengetahui dahulu tahapan dalam seleksi yang pada umumnya dilakukan oleh instansi seperti berikut
(Kasmir, 2016:107-114)[10] :
- Seleksi Surat Lamaran.
- Wawancara Awal.
- Tes Tertulis Umum.
- Tes Psikotes.
- Wawancara Kedua.
- Tes Kesehatan (Medical Test).
- Wawancara Atasan Langsung.
- Keputusan Penerimaan.
- Penempatan.
Konsep Dasar Manajemen
Definisi Manajemen
Manajemen merupakan ilmu untuk melakukan pengaturan proses berlangsungnya kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, sampai pada pengendalian dengan menguraikan persoalan/permasalahan yang memusatkan topik pembahasan serta membutuhkan ilmu pendamping lainnya agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pernyataan tersebut dipertegas oleh pendapat Soeharto (Dimyati dan Nurjaman, 2014:22),[11] “Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.”
Adapun pendapat Drs. H. Malayu S.P Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikutip oleh Hasibuan (2016:255)[12] menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Level Manajemen
Kadir (2014:42) [2] dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi mengatakan bahwa manajemen biasa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : manajemen lini atas, manajemen lini tengah, dan manajemen lini bawah. Ketiga level manajemen ini sering digambarkan sebagai satu kesatuan dalam bentuk piramida berupa bagian bersifat operasional yang melakukan proses transaksi.
Gambar 2.3 Level Manajemen Dalam Organisasi (Diadaptasi dari Kadir, 2014:42)[2]
Fungsi Manajemen
Menurut Nickels McHugh yang dikutip Rusdiana dan Irfan (2014:115),[4] “Fungsi manajemen terdiri atas empat fungsi, antara lain perencanaan (planning), pengorganisasi (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).”.
Sebagaimana pendapat Dimyati dan Nurjaman (2014:27) [11] yang menyatakan bahwa tindakan manajemen semata-mata diarahkan pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan karena penetapan tujuan (sasaran) merupakan tindakan manajemen yang pertama, diikuti tindakan perencanaan (planning), organisasi (organizing), dan koordinasi (coordinating), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan dan pengendalian (controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. Kelima tindakan ini pada dasarnya merupakan fungsi-fungsi manajemen.
Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan dalam melaksanakan fungsi manajemen yang diterapkan pada kebutuhan pegawai dalam suatu instansi mulai dari tahap perencanaan penerimaan sampai pada pengembangan dan juga memberikan kewajiban serta hak pegawai sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh instansi terkait. Pernyataan tersebut dipertegas oleh pendapat beberapa ahli lainnya seperti pendapat Kasmir (2016:6)[10] menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan, dan kesehatan, serta menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan stakeholder.
Selain itu Sedarmayanti (2013:13)[13] mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Kasmir dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2016:8)[10] mengatakan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa hal yang hendak dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi dalam mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk (Sedarmayanti, 2013:13)[13] :
- Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan karyawan cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi, seprti yang diperlukan.
- Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia kontribusi, kemampuan dan kecakapan mereka.
- Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan dan seleksi “yang teliti”, sistem kompensasi dan insentif yang tergantung pada kinerja pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang terkait “kebutuhan bisnis”.
- Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa karyawan adalah pihak terkait dalam organisasi bernilai dan membantu mengembangkan iklim, dimana hubungan yang produktif dan harmonis dapat dipertahankan melalui asosiasi antara manajemen dengan karyawan.
- Mengembangkan lingkungan, dimana kerjasama tim dan fleksibilitas dapat berkembang.
- Membantu organisasi menyeimbangkan dan mengadaptasi kebutuhan pihak terkait (pemilik, lembaga atau wakil pemerintah, manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat luas).
- Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan apa yang mereka lakukan dan mereka capai.
- Mengelola kayawan yang beragam, memperhitungkan perbedaan individu dan kelompok dalam kebutuhan penempatan, gaya kerja dan aspirasi.
- Memastikan bahwa kesamaan kesempatan tersedia untuk semua.
- Mengadopsi pendekatan etis untuk mengelola karyawan yang didasarkan pada perhatian untuk karyawan, keadilan, dan transportasi.
- Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental karyawan.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam praktikumnya fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari (Kasmir, 2016:14-19)[10] :
- Analisis Jabatan (Job Analysis)
Analisis jabatan merupakan fungsi utama dalam manajemen sumber daya manusia sebab perlu adanya uraian tugas yang harus dijalankan seorang pegawai. Hal ini memiliki artian untuk dapat mempermudah dalam mendelegasikan tugas maupun wewenang.
- Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resources Planning)
Tahap ini merupakan langkah selanjutnya yaitu merencanakan jumlah dan kualitas sumber daya yang perlu disediakan, untuk kebutuhan sekarang maupun dimasa mendatang. Maka perencanaan terkait sumber daya manusia harus benar-benar matang dengan mencantumkan jangka waktu kebutuhan dalam menganalisisnya agar tidak terjadi kekosongan dalam bagian tertentu.
- Penarikan Pegawai (Recruitment)
Penarikan pegawai merupakan fungsi ketiga dan langkah ini dapat dilakukan setelah perencanaan sumber daya manusia terlaksana, sehingga mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berikut kualifikasinya.
- Seleksi (Selection)
Seleksi bertujuan untuk pemilihan kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh instansi.
- Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk menambah dan mengasah kemampuan yang belum dimiliki serta guna meningkatkan kinerja pegawai.
- Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation)
Evaluasi kinerja dapat berupa penilaian kinerja dari pegawai. Hal ini untuk mengetahui apakah sudah mencapai standar yang telah ditentukan instansi atau belum.
- Kompensasi (Compensation)
Kompensasi merupakan hak pegawai atau balasan jasa yang diperoleh pegawai atas pekerjaan yang telah dilakukan. Terdapat dua jenis kompensasi yaitu kompensasi keuangan dan kompensasi non keuangan.
- Jenjang Karier (Career Path)
Jenjang karier merupakan perjalanan kerja pegawai dalam suatu instansi mulai dari tingkat rendah sampai paling tinggi dan untuk mencapainya diperlukan berbagai persyaratan.
- Keselamatan dan Kesehatan (Safety and Health)
Keselamatan dan kesehatan merupakan fungsi MSDM yang juga penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan serta memerlukan peraturan kerja dan rambu-rambu kerja, sehingga mampu memberikan rasa aman kepada semua pegawai.
- Hubungan Industrial (Industrial Relation)
Hubungan industrial merupakan fungsi MSDM yang bertugas untuk menjembatani kepentingan dan keinginan antara pihak pegawai dengan pihak manajemen. Hal ini merupakan penyeimbang hak dan kewajiban antara masing-masing pihak yang terkait, sehingga dapat menormalisasikan kegiatan instansi.
- Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)
Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi oleh berbagai sebab yang alamiah seperti tiba masa pensiun, permintaan pengunduran diri dan pemecatan. Dalam hal ini terdapat hak-hak pegawai yang harus dipenuhi oleh instansi.
Konsep Dasar Manajemen Kinerja
Definisi Manajemen Kinerja
Poniman dan Hadiyat (2015:184)[14] menyatakan bahwa manajemen kinerja atau Performance Management System (PMS) adalah proses yang didesain untuk mengarahkan aktivitas dan perilaku karyawan terhadap tujuan dan strategi perusahaan.
Sementara itu pendapat Amstrong dan Baron (dalam Poniman dan Hidayat, 2015:184)[14] yang mendefinisikan manajemen kinerja sebagai “Strategic and integrated approach to increase the effectiveness of companies by improving the performance of the people who work in them and by developing the capabilities of teams and individual contributors”, yaitu “pendekatan strategis dan terpadu untuk meningkatkan efektivitas perusahaan dengan meningkatkan kinerja orang-orang yang bekerja didalamnya dan dengan mengembangkan kemampuan tim dan kontributor individual”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka manajemen kinerja merupakan proses penerapan fungsi manajemen dalam mengarahkan kinerja sekelompok orang pada suatu instansi untuk mencapai tujuan.
Fungsi Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja atau performance management memiliki tiga fungsi seperti pendapat Raymond, .dkk dalam bukunya Human Resources Management yang dikutip oleh Poniman dan Hidayat (2015:184),[14] yaitu :
- Fungsi Strategi, yaitu sistem manajemen kinerja harus berkaitan antara aktivitas karyawan dengan tujuan strategi perusahaan.
- Fungsi Administratif, yaitu sistem manajemen kinerja harus menunjang sistem-sistem manajemen sumber daya manusia, misalnya kenaikan gaji, promosi, dan sebagainya.
- Fungsi Pengembangan, yaitu sistem manajemen kinerja harus menunjang pengembangan sumber daya manusia, menentukan karyawan mana yang memerlukan pelatihan, pengembangan, pengarahan dan memerlukan motivasi.
Kegunaan Manajemen Kinerja
Menurut Poniman dan Hidayat dalam buku Manajemen HR yang didalamnya mengutip pendapat dari Werther dan Davis (2015:185),[14] menjelaskan bahwa manajemen kinerja memiliki kegunaan yaitu sebagai berikut :
- Memperbaiki kinerja (performance improvement).
- Melakukan peninjauan atau penyesuaian kompensasi (compentsation adjustment).
- Keputusan untuk penempatan tenaga kerja (placement decision).
- Pelatihan dan pengembangan (training & development).
- Perencanaan karier dan pengembangan karier (career planning & career development).
- Proses untuk menambah kekurangan tenaga kerja (staffing process deficiencies).
- Memberikan umpan balik untuk praktik dan manajemen sumber daya manusia.
Siklus Manajemen Kinerja
Pada dasarnya manajemen kinerja dapat memberikan efektivitas dan efesiensi kinerja serta obyektif dari kegunaan manajemen kinerja tersebut. Maka terdapat siklus manajemen kinerja yang perlu dilakukan yaitu (Poniman dan Hidayat, 2015:186)[14] :
- Perencanaan kinerja (performance planning) yaitu proses penentuan target dan sasaran yang akan dicapai.
- Proses pemantauan kinerja (performance review) yaitu proses yang dilakukan atasan atau manajer untuk melakukan monitoring berjalan (on-going review) dan melakukan umpan balik atau feedback atas kinerja yang telah dicapai, termasuk melakukan intervensi-intervensi yang dianggap perlu.
- Proses penilaian atau evaluasi (performance appraisal) yaitu proses penilaian secara formal terhadap kinerja individual karyawan dan memberikan feedback atas keseluruhan hasil evaluasi kinerja.
Konsep Dasar Absensi
Definisi Absensi
Absen dapat diartikan sebagai data kehadiran seseorang dalam suatu hal atau kejadian. Pernyataan tersebut dipertegas oleh pendapat Santoso (2016:B.332)[15] yang mengatakan bahwa absensi adalah suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja, apakah orang yang bekerja mampu mentaati peraturan yang berlaku. Selain itu Kasmir (2016:204)[10] berpendapat bahwa absensi merupakan keberadaan atau bukti kehadiran karyawan pada saat masuk kerja sampai dengan pulang kerja.
Konsep Dasar Penggajian
Definisi Penggajian
Istilah gaji (payroll) mengacu pada jumlah yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang telah disediakan selama periode tertentu (Warren, .dkk, terjemahan Suhardianto dan Kalanjati, 2016:546)[16]. Lalu Mulyadi (2016:309)[17] berpendapat bahwa gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka gaji dapat diartikan sebagai upah atau hasil kinerja yang dibayarkan oleh organisasi atau instansi untuk pegawainya dengan adanya batas ukuran waktu. Di sisi lain pernyataan tersebut dipertegas oleh Warren, .dkk (2016:546)[16] yang mengatakan istilah mengenai gaji (salary) biasanya mengacu pada pembayaran untuk tenaga kerja bagian manajerial, administrasi, atau jasa kantoran sejenisnya.
Konsep Dasar Penilaian Kinerja
Definisi Penilaian Kinerja
Menurut Mangkuprawira (2014:231),[18] “Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang”. Disamping hal itu menurut Bacal (dalam Wibowo, 2016:187)[19] yang menyatakan bahwa penilaian kinerja atau performance appraisal adalah proses dengan mana kinerja individual diukur dan dievaluasi. Penilaian kinerja menjawab pertanyaan, seberapa baik pekerja berkinerja selama periode waktu tertentu.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut maka definisi dari penilaian kinerja adalah kegiatan mengukur kinerja pegawai dalam suatu organisasi atau instansi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Konsep Dasar Evaluasi Kinerja
Definisi Evaluasi Kinerja
Menurut Kreitner dan Kinicki (dalam Wibowo, 2016:225),[19] “Evaluasi kinerja merupakan pendapat yang bersifat evaluatif atas sifat, perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasar untuk keputusan dan rencana pengembangan personel.”
Berdasarkan pendapat tersebut maka evaluasi kinerja merupakan cara menilai seseorang terhadap kinerjanya pada kurun waktu tertentu yang dipergunakan untuk menentukan sebuah kepetusan dalam pengembangan sumber daya manusia.
Konsep Dasar Balance Scorecard
Definisi Balance Scorecard
Menurut Mulyadi (2014:3),[20] menyatakan bahwa Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable outstanding financial performance).
Jika mengacu dari buku yang ditulis Moeheriono (2012:90)[21] mengatakan bahwa balanced scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) menunjukan bahwa kinerja perusahaan itu seimbang maksudnya dinilai dari sisi finansial dan non finansial. Scorecard atau kartu skor digunakan untuk membandingkan hasil kinerja perusahaan sebenarnya dengan skor yang hendak dicapai perusahaan. Apakah hasil kinerja sebenarnya kurang dari atau lebih dari skor yang hendak dicapai. Dari pengertian dua kata di atas maka balanced scorecard berfungsi untuk menilai apakah perusahaan sudah mencapai target yang ditetapkan atau belum yang dinilai dari sisi finansial dan non finansial.
Tujuan Balance Scorecard
Menurut Rangkuti (2016:124)[22] balanced scorecard memiliki beberapa tujuan yaitu :
- Mengadakan pengukuran untuk semua kegiatan yang bersifat kritis.
- Menyediakan sistem manajemen strategis yang dapat memantau implementasi perencanaan strategis.
- Memfasilitasi komunikasi kepada semua stakeholder khususnya kepada para karyawan.
Persfektif Pengukuran Balance Scorecard
Gambar 2.3 Perspektif Balanced Scorecard (Diadaptasi dari Rangkuti, 2016:125)[22]
Menurut Rangkuti (2016:124)[22] terdapat empat perspektif pengukuran kinerja yang digunakan dalam metode balanced scorecard, yaitu :
- Konsumen, untuk mengetahui bagaimana pelanggan menilai kita.
- Internal bisnis, untuk mengetahui keunggulan yang kita miliki.
- Inovasi dan pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana kita melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara terus-menerus.
- Keuangan, untuk memberikan kinerja yang baik dari aspek keuangan kepada stakeholder.
Konsep Dasar PIECES
Definisi PIECES
Menurut Susena, .dkk berkata dalam Jurnal Saintech Politeknik Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6),[23] “Analisa PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisa PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan”.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka analisa PIECES adalah sebuah metode analisis yang dipergunakan untuk membantu menggambarkan sistem yang berjalan dengan tujuan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam sistem berjalan.
Variabel Metode PIECES
Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency dan Service
(Taufiq, 2013:154)[24] :
- Keandalan (Performance)
Keandalan sistem merupakan variabel pertama dari PIECES yang mempunyai peranan penting untuk melihat kehandalan suatu sistem informasi dalam melakukan proses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.
- Informasi (Information)
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul.
- Ekonomi (Economic)
Alasan ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
- Keamanan (Security)
Tugas bisnis perlu di monitor dan dibenarkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dan persyaratan.
- Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan inputan yang sekecil mungkin.
- Layanan (Services)
Berupa pelayanan dari sebuah sistem, ada beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk yaitu sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten, tidak dipercaya, tidak mudah dipelajari, tidak mudah digunakan, canggung untuk digunakan, dan tidak fleksibel.
Konsep Dasar XAMPP
Definisi XAMPP
Mengenal XAMPP
Konsep Dasar Sublime Text
Definisi Sublime Text
Konsep Dasar MySQL
Definisi MySQL
Keistimewaan MySQL
Konsep Dasar PHP
Definisi PHP
Konsep Dasar CodeIgniter
Definisi CodeIgniter
Keunggulan CodeIgniter
Konsep Dasar Prototipe
Definisi Prototipe
Kelebihan dan Kekurangan Prototipe
Konsep Dasar Black Box Testing
Definisi Testing
Definisi Black Box Testing
Literature Review
Literature Review Untuk dapat mengembangkan dan menyempurnakan penulisan ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan sebagai bahan perbandingan, diantaranya sebagai berikut :
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Edi Wibowo (2016) STMIK Raharja.
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Gerizky Saputra (2016) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Thomson Alessandro Saumokil (2013) Universitas Wancana Kristen.
Penelitian yang dilakukan oleh Idris Gautama dan Sheila dalam Jurnal Vol. 2 No.2 Mei 2013 100-114 Bina Nusantara University.
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Dewi Purnama Indah (2015) Universitas Kristen Petra.
Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Doga Istanbulluoglu (September, 2017) University of Birmingham Vol. 7 halaman 72-82.
Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Christian Brock dan Peter Kenning (September, 2013) Zeppelin University Vol. 30 Pages 319-322.
Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Subine A. Einwiller dan Sarah Steilen (June, 2015) University Mainz Vol. 41 Pages 195-204.
Penelitian International Journal yang dilakukan oleh Kavita Sharama dan Swati Aggarwal (June, 2016) University of Delhi Vol. 3.
Penelitian International Journal yang dilakukan oleh De Klerk dan Marisa Janetta (2017) University of Pretoria.
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Manajemen Komplain Costumer pada Departemen Customer Service PT Duta Abadi Primantara Pangerang”. Pada penelitian ini penulis menempatkan tujuannya dengan membuat sistem informasi manajemen kompalin costumer untuk membantu dan mempermudah costumer dalam mengadukan keluhan kepada PT Duta Abadi Primantara Pangerang.
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Penanganan Keluhan Berbasis Web” tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu untuk menampung keluhan secara online yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam memberikan keluhan atau aspirasi mahasiswa berdasarkan kategori, dan untuk admin program studi dapat memberikan tanggapan dalam bentuk notification bahwa pengaduan atau keluhan sudah di tangani dan dapat dilihat oleh mahasiswa.
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Kepuasan Pelanggan untuk Pelayaan Pemasangan Baru dan Handling Complaint Berbasis Web pada PDAM Kota Salatiga” penulis mempunyai tujuan dalam penulisan ini yaitu untuk melihat segala bentuk masalah yang dihadapi pelanggan sebagai tempat digunakan sebagai acuan untuk PDAM Kota Salatiga dalam menyelesaian aduan para pelanggan, sistem dapat membantu pelanggan baru untuk bisa lebih menghemat waktu dan biaya dalam melakukan pendaftaran pelanggan baru, dapat membantu pelanggan untuk mendapatkan informasi mengetahui informasi mengenai PDAM Kota Salatiga, dan dapat membantu PDAM Kota Salatiga dalam hal mengatur sejauh mana tingkat pelayaan yang telah diberikan kepada pelanggan.
Penelitian ini berjudul “Analisis Perancangan Customer Relationship Management Berbasis Web pada PT ASP Jakarta” yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan dan pengenalan perusahaan kepada masyrakat luas, yang dapat diakses kapan pun dan dimana pun.
Penelitian ini berjudul “Analisa Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan antara Customer Relationship Management terhadap keunggulan bersaing dimana penerapan Customer Relationship Management pada perusahaan jasa di Surabaya yang baik akan mampu meningkatkan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan, Terdapat pengaruh signifikan antara Customer Relationship Management terhadap kinerja perusahaan dimana penerapan Customer Relationship Management yang baik akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari kinerja keuangan maupun operasionalnya, untuk mengetahui pengaruh signifikan antara keunggulan bersaing terhadap kinerja perusahaan dimana peningkatan keunggulan bersaing perusahaan akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan pula.
Penelitian ini berjudul “Complaint Handling On Sosial Media : The Impact Of Multiple Response Times On Consumer Satisfaction”. The focus of this the paper explores how the complaint response time on social media influences consumer satisfaction with complaint handling, consumers expect companies to replay to their complaint within 1-3 h on twitter and within 3-6 h on facebook, both quicker first response and quicker conclusive response lead to higher satisfaction with complaint handling, and consumers now expect quicker responses even when the company provides redress.
Artinya : Fokus penelitian ini yaitu bagaimana waktu respon keluhan pada media sosial mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap penanganan pengaduan, konsumen mengharapkan perusahaan untuk membalas Keluhan mereka dalam 1-3 pada media sosial, respons konklusif yang lebih cepat menghasilkan kepuasan yang lebih tinggi dengan penanganan keluhan, dan konsumen sekarang mengharapkan tanggapan yang lebih cepat bahkan ketika perusahaan memberikan pemulihan.
“Satisfaction With Complaint Handling: A Replication Study On Its Determinants In A Business-To-Business Context”. The Focus of this study is satisfaction with complaint handling (SATCOM) underlines the importance of procedural, relational, and interactional justice since these SAT-COM studies are largely conducted in business to costumer (B2C) markets. Therefor replicate the justice model in an industrial context and find significant differences for procedural justice and international justice but not for distributive justice.
Artinya : Fokus dari penelitian ini yaitu kepuasan dengan penanganan keluhan (SATCOM) yang menggaris bawahi pentingnya prosedur prosedural, relasional, dan keadilan interaksional karena studi SAT-COM ini sebagian besar dilakukan di bisnis ke pasar konsumen (B2C).
“Handling Complaints On Social Network Sites – An Analysis Of Complaint And Complaint Responses On Facebook And Twitter Pages Of Large US Companies”. The Focus of this study is how large companies handle complaints on their facebook and twitter and examine complaining behavior and complaint management on social media. Results reveal that the companies are not fully embracing the opportunities of social media to demonstrate their willingness to interact with and assist their stakeholder.
Artinya : Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana perusahaan besar menangani keluhan di facebook dan twitter mereka dan memeriksa keluhannya. perilaku dan manajemen keluhan di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan tidak sepenuhnya merangkul peluang media sosial untuk menunjukkan kesediaan mereka untuk berinteraksi dan membantu pemangku kepentingan mereka.
“From Complaint Handling To Customer Commitment: An Investigation In Indian Context”. The study finds distributive justice assume more dominant position in complaint satisfaction a also supports past researches in terms of effect of complaint satisfaction in continuance, normative, and affective types of commitment. The pattern of relationship between complaint satisfaction and commitment types, however, differ across different exchange situations involving FMCG, Non- FMCG and service products.
Artinya : Studi ini menemukan keadilan distributif lebih dominan dalam kepuasan pengaduan, juga mendukung penelitian terdahulu dalam hal pengaruh kepuasan pengaduan terhadap jenis komitmen kontinuitas, normatif, dan afektif. . Pola hubungan antara kepuasan pengaduan dan jenis komitmen, bagaimanapun, berbeda di berbagai situasi pertukaran yang melibatkan FMCG, Non FMCG dan produk layanan.
“The Effect Of Consumers’ Personal Values And Attitude Towards Appliance Retailers’ Complaint Handling On Their Complaint Behaviour”. The study therefore used social adaptation theory and the VAB model as theoretical framework to determine the effect of consumers’personal values and attitudes towards appliance retailers’ complaint handling in their consumer complaint behaviour in the south African context.
Artinya : Studi ini menggunakan teori adaptasi sosial dan model VAB sebagai kerangka teoritis untuk menentukan pengaruh nilai dan sikap konsumen terhadap penanganan keluhan pengecer alat dalam perilaku pengaduan konsumen mereka dalam konteks Afrika selatan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa penulis diatas mengenai penanganan keluhan kosnuemn, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa perbedaan dan kesamaan dengan penelitian saat ini. Namun perlu diketahui juga penelitian saat ini tentang “Perancangan Sistem Informasi Penanganan Keluhan Konsumen BerbasisWeb pada PT Industira Batu Ceper Tangerang" penulis menekankan pada sistem informasi penanganan keluhan konsumen yang masih kurang diterapkan pada masing-masing penelitian berdasarkan literature review diatas. Dengan ini dapat disimpulkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang dan kelebihan dari hasil penelitian ini adalah :
Penelitian ini akan menghasilkan inforamasi yang lebih efektif dan efisien,
Penelitian ini akan menyajikan informasi yang lebih lengkap yaitu terdapat data keluhan yang masuk, yang sedang di proses dan data keluhan yang sudah terselesaikan dengan solusi dan tindakan yang dilakukan,
Penelitian terdapat notification kepada konsumen apabila keluhan akan ditindak lanjuti, dan
Penelitian ini akan menghasilkan website yang didalamnya terdapat menu laporan keluhan yang akan di simpan kedalam Microsoft Exel.
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.
Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.
Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.
Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.
Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.
Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
- Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
- Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
- Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
- Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
- Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
- Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
- Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
- Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
- Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Presiden Direktur
Wewenang :
- Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
- Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
- Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
Tanggung Jawab :
- Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.
2. Direktur
Wewenang:
- Merupakan wakil presiden direktur.
- membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.
3.Pembantu (Bidang Akademik)
Wewenang :
- Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
- Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
- Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
- Mengadakan afiliasi.
- Membina dan mengembangkan kelembagaan.
Tanggung Jawab :
- Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
4.Pembantu Direktur II (Administrasi)
Wewenang :
- Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
- Membina dan mengembangkan kepegawaian.
- Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.
Tanggung Jawab :
- Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.
5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
Wewenang :
- Membina kegiatan kemahasiswaan.
- Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
- Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.
Tanggung Jawab :
- Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
6.Asisten Direktur Akademik
Wewenang :
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.
7. Kepala Jurusan
Wewenang:
- Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
- Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
- Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.
8. Asisten Direktur Finansial
Wewenang:
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
- Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)
Wewenang:
- Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
- Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.
Tanggung Jawab:
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
- Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.
10. Asisten Direktur Operasional(ADO)
Wewenang :
- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
- Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
- Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)
Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:
A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
Wewenang :
- Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
- Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
Tanggung Jawab:
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
- Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.
B. Perkuliahan dan Ujian (PU)
Wewenang :
- Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
- Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
- Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
Konfigurasi Sistem Berjalan
Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Activity Diagram Yang Diusulkan
Sequence Diagram Yang Diusulkan
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Rancangan Basis Data
Normalisasi
Spesifikasi Basis Data
Flowchart System yang diusulkan
Rancangan Program
Rancangan Prototipe
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Aplikasi Yang Digunakan
Hak Akses
Testing
Evaluasi
Implementasi
Schedule
Penerapan
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai perancangan sistem informasi penanganan keluhan konsumen berbasis web pada PT Industira Batu Ceper Tangerang, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Sistem informasi penanganan keluhan konsumen pada PT Industira Batu Ceper Tangerang yang berjalan pada saat ini yaitu dalam penyampaian keluhan konsumen masih melalui telpon, setelah itu pihak perusahaan harus mencatatnya dalam daftar keluhan, lalu dalam proses menganalisa keluhan dan dalam pembuatan laporan masih dicatat manual, sehingga menimbulkan kesulitan dalam proses pengelolahan data untuk pembuatan laporan.
Sistem informasi penanganan keluhan konsumen pada PT Industira Batu Ceper Tangerang yang berjalan pada saat ini belum optimal. Hal tersebut dikarenakan ketidakefektif dan ketidakefesienan dalam penyampaian keluhan, penampungan keluhan, pengolahan data keluhan, pengambil keputusan sampai dengan penyusunan laporan keluhan konsumen masih dalam pencatatan sehingga dalam penyajian informasi laporan memakan waktu yang lama.
Dalam merancangan sistem informasi penanganan keluhan konsumen pada PT Industira Batu Ceper Tangerang menggunakan metode analisis dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML), dibangun dengan bahasa pemrogaman PHP dengan database MySql. Dengan adanya sistem penanganan keluhan yang terkomputerisasi dapat mempermudah pihak perusahaan dalam pencarian keluhan yang diperlukan, mengetahui jumlah keluhan yang disampaikan oleh konsumen, proses keluhan yang ditangani dan hasil laporan penaganan keluhan.
Saran
Setalah mempelajari permasalahan sistem informasi penanganan keluhan konsumen pada PT Industira Batu Ceper Tangerang, penulis mencoba memberikan saran. Saran ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelayanan jasa kepada konsumen. Saran-saran yang dapat penulis berikan diantaranya :
PT Industira membutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang dapat dihasilkan dan menyalurkan informasi yang akurat, relevan, dan juga tepat waktu pada setiap keluhan yang diberikan oleh konsumen dapat mendukung peningkatan pelayanan pada PT Indutrita Batu Ceper Tangerang.
Agar sistem yang berjalan efektif dan efesien maka sistem harus terkomputerisasi sehingga dalam penyimpan data keluhan dan pembuatan laporan keluhan bisa dilakukan secara otomatis sehingga tidak memakan waktu lama dalam penyajian laporan keluhan.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi maka perlu dibuat sistem yang mampu menyampaikan keluhan secara online sehingga keluhan yang disampaikan dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.
- ↑ 3,0 3,1 Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya : Teori & Konsep Sistem Informasi Disertai Berbagai Contoh Praktiknya Menggunakan Perangkat Lunak Open Source. Bandung : Informatika.
- ↑ 4,0 4,1 4,2 Rusdiana, H. A. dan Moch.Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Cet.1. Bandung : Pustaka Setia.
- ↑ Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Ed.1. Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
- ↑ Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Cet.1. Yogyakarta : Deepublish.
- ↑ Endah, Marselina dan Eny Maria.2013. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Pelayanan Jemaat (Studi Kasus: Gereja Huria Kristen Batak (HKBP) di Pulau Jawa). Yogyakarta : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
- ↑ Meiastoko, Dody. 2013. “Implementasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Dalam, Kegiatan Rekruitmen Karyawan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.6 No.2-September 2013.
- ↑ Winarta, Barlian T.. 2017. 500 Ways To Multiply Your People’s Productivity. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
- ↑ 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia : Teori dan Praktik. Edisi Pertama, Cet.2. Jakarta : Rajawali Pers.
- ↑ 11,0 11,1 Dimyati, H.A. Hamdan dan Kadar Nurjaman. 2014. Manajemen Proyek. Cet.1. Bandung : Pustaka Setia.
- ↑ Hasibuan, Malayu S.P., Haji. 2016. Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi Revisi, Cet.12. Jakarta : Bumi Aksara.
- ↑ 13,0 13,1 Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia : Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cet.6. Bandung : PT. Refika Aditama.
- ↑ 14,0 14,1 14,2 14,3 14,4 Poniman, Farid dan Yayan Hadiyat. 2015. Manajemen HR STIFIn : Terobosan untuk Mendongkrak Produktivitas. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ Santoso, S. 2016. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Prosiding SENIATI, (Book-2). B.332-337 ISSN : 2085-4218.
- ↑ 16,0 16,1 Warren, Carl S., .dkk. 2016. Pengantar Akuntansi – Adaptasi Indonesia Edisi 25. Cet.3. Penerjemah : Novrys Suhardiato, Devi S. Kalanjati. Jakarta : Salemba Empat.
- ↑ Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Ed.4. Jakarta : Salemba Empat.
- ↑ Mangkuprawira, Tb. Sjafri. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Cet.2. Ed.2. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.
- ↑ 19,0 19,1 Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Ed.5. Cet.10. Jakarta : Rajawali Pers.
- ↑ Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
- ↑ Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- ↑ 22,0 22,1 22,2 Rangkuti, Freddy. 2016. SWOT BALANCED SCORECARD : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ Susena, E., dkk. 2015. Perencanaan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta, Vol.1 No.3.
- ↑ Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.