SI1411477677

Dari widuri
Revisi per 22 Juli 2017 16.47 oleh Risa nailil muna (bicara | kontrib) (Gambaran Umum Perusahaan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 1411477677

NAMA : RISA NAILIL MUNA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10001
   
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, ___________ 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1411477677

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





Abstraksi

PT. SCHC Indonesia merupakan perusahaan importir dan eksportir yang bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik. Suatu pelaksanaan prosedur ekspor yang baik merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin kemajuan suatu perusahaan. Pentingnya pengelolaan data yang bersifat valid diharapkan dapat memberi acuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh karyawan pada bagian exim agar dapat bekerja dengan baik serta mempermudah proses pembuatan dokumen ekspor. Pembuatan dokumen invoice dari beberapa perusahaan saat ini sudah terkomputerisasi tetapi sistem yang digunakan masih manual menggunakan Ms. Excel, sehingga sering terjadi kesalahan (human error) dalam penginputan data barang yang dilakukan oleh staff exim dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menerbitkan dokumen invoice tersebut. Maka penulis dalam hal ini akan membuat sistem invoice ekspor berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Menggunakan MySQL sebagai penyimpanan database yang akan memudahkan bagian exim dalam pembuatan invoice ekspor.

Kata kunci : Sistem Informasi, Invoice, Ekspor, human error, Web, MySQL




Abstract

PT. Indonesia SCHC is importer and exporter who is engaged in the field of electronic Cable Assembly. An implementation of a good export procedure is one important factor to ensure the progress of a company. The importance of data management that are valid are expected to give a reference for optimizing the performance of all employees on the exim to be able to work well as well as simplify the process of creating the export documents. Invoicing documents from several companies currently have already computerized but the system still used manual using Ms Excel., so frequent errors (human error) in the input data and require quite a long time to issue the invoice document. Then the author in this case would create a web-based export invoice system that can be accessed from anywhere and at anytime. Using MySQL as a database that will facilitate the storage section of exim in making export invoice.

Key Words: Information System, Invoice, Export, Web, MySQL




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Invoice Ekspor Pada PT. SCHC Indonesia”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersususn Skripsi ini bukan hanya atas kemamapuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Allah S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd selaku dosen pembimbing I.
  6. Ibu Erna Astriyani, S.Kom. selaku dosen pembimbing II
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. SCHC Indonesia.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa.
  10. Kepada saudara Anggi Permana sebagai suami tercinta yang selalu mendampingi, memotivasi serta memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
  11. Sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 24 Juli 2017
(Risa Nailil Muna)
NIM. 1411477677





DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIFITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM DIAGRAM



BAB I

Pendahuluan

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. SCHC Indonesia berdiri pada bulan Oktober tahun 2012 yang beralamat di Jl. Bhumimas VIII No. 22A Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas Ds.Talagasari, Kec. Cikupa Kab. Tangerang Indonesia, dan memiliki luas tanah seluas 1.462 m2. PT. SCHC Indonesia merupakan anak perusahaan dari Sung Chang Sa Co, LTD yang beralamat di 460-1 Jungnim-Dong, Kangsea-Gu Busan- Korea. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik dengan investasi modal awal sebesar USD. 1.700.000 dan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur bernama Park Jang Ryong yang berasal dari Korea.


Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar. 3.1 Strukur Organisasi Perusahaan

(sumber: HRD PT. SCHC Indonesia)


Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini dimulai dari laporan data barang yang akan diekspor yang didapat dari bagian packing, kemudian pembuatan dokumen invoice oleh bagian eksim yang akan digunakan untuk proses ekspor kepada buyer/importir. Maka setelah berjalan proses ekspor yang dihasilkan adalah laporan invoice ekspor pada PT. SCHC Indonesia.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Jogiyanto dalam Pangemanan, dkk (2016:1)[1], “Perancangan Sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut J.C Jones dalam Andoyo dan Tri (2014:40)[2], "Melakukan suatu pengkajian proses desain sebagai suatu penyelidikan untuk metode metode yang akan memperbaiki mutu desain."

Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017:4.6-38)[3], "Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini."

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah penggambaran dan penentuan suatu proses yang dituangkan kedalam sketsa dengan berbagai macam teknik secara rinci untuk tujuan di realisasikan secara nyata.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menutut Muharto & Arisandy (2016:103)[4], “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem”.


Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Kasim dalam Susanti dan Nana (2014:10), “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukkan kepada system dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output)”.

Menurut Hutahean (2016:2), “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.”

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[5], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur atau komponen yang berhubungan satu sama lain untuk melakukan penglohan untuk mencapai tujuan tertentu.


2. Karakteristik sistem

Menurut Sutabri (2014:10)[6], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.” Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Tyoso (2016:41), “Informasi adalah suatu proses, suatu aliran pesan yang melibatkan tindakan pemberitahuan atau diberitahukan”.

Menurut Kasim dalam Susanti dan Nana (2014:10), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang pasti menggambarkan kejadian (event) yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini dan mendatang”.

Menurut Kadir dalam Taufiq dan bambang (2013:50)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilankeputusan saat ini atau saat mendatang.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan diolah menjadi bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya.


2. Siklus Informasi

Menurut Hutahaean, (2014:10), “Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).


3. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan kedalam dan pengolahan suatu model keputusan.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Swastika dan Putra (2016:3)[8], “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisai yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.”

Menurut Al-Bahra dalam Taufik dan bambang (2013:50)[7], “Sistem Informasi merupakan satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan”.

Hutahean (2016:13) “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.”

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem perusahan atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi.


2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basisdata (Database Block)

Basisdata (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung teratasi.


Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Nitta (2013:15)[9], “Data merupakan keterangan-keterangan yang diperoleh, dimana data tersebut diperlukan untuk menganalisa permasdalahan yang dihadapi dan selanjutnya untuk mencari alternatif pemecahan yang tepat.”


2. Jenis Data

Menurut Kuncoro dalam Wanda dkk (2014:1444)[10], menyatakan data berdasarkan jenis tebagi dua, yaitu:

a. Data Kuantitatif yaitu data yang terbentuk angka atau bilangan. Sesuai denganbentuknya, data kuantitaif dapat diolah atau dianalisi menggunakan teknik perhitungan matematik atau statistika.

b. Data Kualitatif yaitu data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kuantitatif diperoleh melalui berbagai wawancara, analisis dokumen, atau oservasi.


Konsep Dasar Jaringan Komputer

1. Definisi Dasar Jaringan Komputer

Menurut Berry dkk (2013:1)[11], “Jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomus. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan computer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.”

Menurut Irfan dalam Warsito dan Bekti (2013: 44)[12], “Jaringan komputer adalah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang saling terhubung.”


2. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Berry dkk (2013:1)[11], “Topologi adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti server, workstation, hub/switch dan pengkabelannya (media transmisi data).”


Konsep Dasar Invoice

1. Pengertian Invoice (Faktur)

Menurut Hutabarat dalam Sutedi (2014:30), “invoice (faktur) adalah suatu dokumen penting dalam perdagangan sebab dengan data-data dalam invoice ini dapat diketahui berapa jumlah wesel yang akan ditarik, jumlah penutupan asuransi, dan penyelesaian segala macam bea masuk.”

Menurut Komang (2014:18)[13], “invoice merupakan tanda bukti transaksi atau surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli untuk membayar harga barang yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.”

Dari dua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa invoice adalah dokumen penting yang berfungsi sebagai tanda bukti dalam transaksi jual beli.


2. Bentuk-bentuk Invoice

Invoice (Faktur) terdiri atas beberapa bentuk, yaitu:

1. Performa Invoice

Performa invoice merupakan tawaran kepada pembeli untuk menempatkan pesanannya yang pasti, biasanya berisi syarat-syarat jual-beli dan harga barang sehingga setelah adanya persetujuan dari pembeli, akan ada kontrak yang pasti sesuai dengan ketentuan dalam performa invoice.

Performa invoice ini biasanya digunakan apabila:

a. Pembayaran atas harga barang dilakukan sebelum pengapalan

b. Barang-barang diekspor sebelum adanya kontrak perdagangan yang pasti. Jadi Performa Invoice ini memberikan keterangan penempatan barang-barang itu.

c. Digunakan sebagai data penumpang dan sarana pendukung dalam suatu tender.

2. Commercial Invoice

Istilah lain yang sering digunakan dalam masyarakat adalah “Invoice”. Commercial Invoice ini bukan hanya merupakan tawaran seperti halnya Performa Invoice, melainkan nota perincian tentang jenis barang, harga barang, dan keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan barang tersebut. Commercial Invoice ini dibuat oleh penjual (eksportir) yang ditunjukkan kepada pembeli (importir) sesuai yang tecantum pada L/C.

Dalam Commercial Invoice dapat terjadi perincian harga barang-barang yang tercantum bukan merupakan harga yang ditawarkan. Hal ini dimungkinkan apabila telah ada kesepakatan bahwa eksportir akan membayar ongkos tambahan pengapalan dan eksportir akan menagih kepada pembeli sebesar jumlah yang sebenarnya.

3. Consular Invoice

Consular Invoice adalah suatu invoice yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, yakni kedutaan dan konsulat. Ketentuan mengenai Consular Invoice antara lain untuk memeriksa harga jual barang dibandingkan dengan harga pasar.


3. Data dalam Invoice

Dalam Invoice mencakup beberapa hal diantaranya :

1. Tulisan invoice beserta nomornya.

2. Tanggal dibuatnya invoice

3. Data lengkap nama eksportir dan alamatnya

4. Data lengkap nama importir dan alamatnya

5. Nomor Purchase Order (PO)

6. Nama barang

7. Jumlah barang

8. Harga barang per unit

9. Jumlah dari harga per unit dikali jumlah barang yang dipesan.



Konsep Dasar Packing List

1. Pengertian Packing List

Menurut Hutabarat dalam Sutedi (2014:32), “packing list adalah dokumen berisi daftar perincian barang-barang yang dipakai, mengenai jenis dan jumlah satuan dari barang yang terdapat dalam tiap peti atau total keseluruhan, sama dengan yang terdapat dalam invoice (faktur perdagangan).

Menurut Komang (2014:19)[13], menyebutkan bahwa packing list merupakan dokumen packing/kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis, serta berat dari barang ekspor Packing List merupakan dokumen impor yang sama pentingnya dengan invoice.


2. Data dalam Packing List

Dalam Packing List tercantum data berikut :

1. Tulisan packing list beserta nomor packing list.

2. Tanggal dibuatnya packing list

3. Data lengkap nama eksportir dan alamatnya

4. Data lengkap nama importir dan alamatnya

5. Nomor Purchase Order (PO)

6. Nama lengkap barang

7. Jumlah barang

8. Berat kotor dan berat bersih



Konsep Dasar Ekspor

1. Pengertian Ekspor

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/Pmk.04/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/Pmk.04/2007 Tentang Ketentuan Kepabeanan Di Bidang Ekspor[14], “Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean.”

Menurut Apridar dalam Gugus, dkk (2015:3)[15], “Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.”

Menurut Komang (2014:30)[13], mendefinisikan bahwa “Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam daerah indonesia atau dikenal juga dengan sebutan daerah pabean keluar daerah Indonesia atu keluar dari daerah pabean.”

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa Ekspor adalah mengelurkan barang dari daerah pabean keluar daerah pabean.


2. Tujuan Ekspor

Tujuan kegiatan ekspor antara lain:

a. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba).

b. Membuka pasar baru diluar negeri sebagai perluasan pasar domestic (membuka pasar ekspor).

c. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang (idle capacity).

d. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebuta jago kandang.


3. Syarat Menjadi Eksportir

Dalam Web Direktorat Jenderal Pengembanagan Ekspor Nasional[16], Untuk menjadi sebuah Perusahaan ekspor harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Badan Hukum, dalam bentuk :

a. CV (Commanditaire Vennotschap)

b. Firma

c. PT (Perseroan Terbatas)

d. Persero (Perusahaan Perseroan)

e. Perum (Perusahaan Umum)

f. Perjan (Perusahaan Jawatan)

g. Koperasi

2. Memiliki NPWP (Nomor Wajib Pajak)

3. Mempunyai salah satu izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah seperti:

a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perdagangan

b. Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian

c. Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)


4. Tahapan Ekspor

Secara singkat tahapan kegiatan ekspor barang sebagai berikut :

1. Langkah pertama, lakukan kesepakatan dengan pihak pembeli atau importir dari Negara pembeli tentang harga barang dan cara pembayaran yang akan dilakukan.

2. Apabila harga telah disepakati, segeralah minta Purchase Order (PO)

3. Setelah menerima PO, langkah selanjutnya dalah melakukan konformasi kepada pembeli untuk memastikan jumlah barang serta serta harga yang tercantum dalam PO.

4. Setelah dilakukan konfirmasi, segeralah persiapkan barang yang akan diekspor sambil membuat Invoice tagihan.

5. Setelah Invoice dibuat dan dikirim ke pembeli, lakukan konfirmasi ke pembeli bahwa Invoice telah diterima dengan baik dan jelas.

6. Mintalah bukti pembayaran atas Invoice sebelum barang dikirimkan.

7. Apabila pembayaran telah dilakukan sesuai dengan kesepakatan, barang segera dapat dikirim kepelabuhan ekspor dengan melengkapi dokumen-dokumen serta form-form yang dibutuhkan.


5. Dokumen-Dokumen dalam Kegiatan Ekspor Impor

Dokumen-dokumen tersebut berupa :

1. Dokumen Penting

a. Dokumen-Dokumen Pengangkutan

1) Bill of Lading

2) Air Waybill

3) Railway Consignment Note

b. Invoice (Faktur)

1) Performa Invoice

2) Commercial Invoice

3) Consuler Invoice

c. Dokumen Asuransi

1) Insurance Police

2) Insurance Certificate

3) Cover Note

2. Dokumen Tambahan

a. Packing List

b. Certificate of Origin

c. Certificate of Inspection

d. Certificate of Quality

e. Manufactirer’s Quality Certificate

f. Certificate of Analysis

g. Weight Certificate (Weight Note/List)

h. Measurement List

i. Sanitary, Healt and Veterinary Certificate

j. Draft/Bill of Exchange (Wesel)

k. Dokumen lain-lain



Konsep Dasar Kepabeanan

1. Pengertian Bea dan Cukai

Menurut Peraturan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per -17 /Bc/2012 Tentang Kawasan Berikat[17], Pasal 1, ayat (24), “Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu. Dan ayat (25), “Petugas Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas di Kawasan Berikat.”


2. Dokumen Kepabeanan Ekspor

1. NPE (Nota Pelayanan Ekspor)

2. PEB (Persetujuan Ekspor Barang)

3. Invoice

4. Packing List

5. BL (Bill Of Lading)

6. Surat Jalan



Teori Khusus

Konsep Dasar SWOT

1. Pengertian SWOT

Menurut Pearce dan Robinsin dalam Retnasari (2014:130)[18], “Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

3. Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.

4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Rangkuti dalam Hermanto (2016:14)[19], "Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis."


2. Tujuan SWOT

Menurut Sumarto dalam Ferry, dkk (2014: 1.10-2)[20], “Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) mengacu pada faktor internal, sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah lingkungan eksternal yang mempengaruhi suatu organisasi atau suatu aktivitas. Analisa SWOT dapat digunakan untuk melengkapi teknik-teknik analisis institusi dan analisis stakeholder. Teknik ini biasanya digunakan untuk menilai kemampuan suatu program/proyek. Hasil dari analisis SWOT dapat dijadikan basis untuk merumuskan strategi dan atau aksi. Oleh sebab itu, analisis SWOT adalah teknik yang sering digunakan sebagai bagian dari proses penyusunan perencanaan strategis (strategic planning). Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.”



Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Risma (2015:185), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.”

Menurut Nugroho dalam Melani & Bayu (2014:2)[21], mengemukakan bahwa ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).”

Menurut Mulyani (2016:35)[22], UML adalah sebuah teknik pengembangan system yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada system.


2. Tujuan UML

Tujuan utama UML :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa Pemrograman dan proses rekayasa.



Konsep Dasar WEB

1. Definisi WEB

Menurut Irwansyah dan Jurike (2014), Web adalah kumpulan halaman yang menyediakan informasi. Web berisi beragam informasi bagi pengguna baik itu informasi yang tidak serius hingga serius maupun informasi gratis hingga berbayar.


2. Tipe-Tipe WEB

1. Portal

Portal adalah sebuah situs web yang menawarkan bermacam-macam fitur internet dari single, convenient location.

2. News

News adalah web yang mengandung berita termasuk cerita dan artikel pada kejadian masa kni, kehidupan, olahraga dan cuaca.

3. Informational

Sebuah situs web yang mengandung informasi yang factual

4. Bussiness/Marketing

Sebuah situs web bisnis/marketing yang isinya mempromosikan atau menjual produk atau jasa.

5. Blog

Blog merupakan sebuah web informal yang terdiri dari artikel time-stamped, atau post, dalam format diari atau jurnal, biasanya terdaftar dalam urutan kronologi yang berbalik.

6. Wiki

Wiki adalah sebuah web gabungan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat, menambahkan, merubah, atau menghapus isi dari web melalui browser mereka.

7. Online Social Network

Online Social Network juga disebut sebagai social networking website adalah web yang mendorong anggota dalam komunitas online untuk membagikan minat, ide, cerita, foto, music, video dengan pengguna lain yang terdaftar.

8. Educational

Educational web menawarkan kesempatan yang menrik dan menantang untuk kegiaan belajar mengajar yang formal dan informal.

9. Entertainment

Entertainment web menawarkan lingkungan yang menarik

10. Advocacy

Advocacy web adalah web yang mengandung isinya mendeskripsikan sebuah sebab, opini, atau ide

11. Web Application

Web Application, atau web app, adalah sebuah web yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses dan berinteraksi dengan software melalui web browser pada computer atau perangkat yang terhubung keinternet.

12. Personal

Sebuah web pribadi yang biasanya tidak ada kaitannya dengan web manapun, hanya sebuah web tunggal.



Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Arief dalam Iqbal dkk (2017:2)[23], PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

Menurut Supriyanto dalam Taufiq dan bambang (2013:50)[7], “PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa Scripting yang terpasang pada HyperText Markup Language(HTML)”.



Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut Saleh (2013:11)[24], “MySQL adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengolahan database.”

Menurut Raharjo dalam Ulfa dan Fikri (2015:21)[25], “MySQL adalah sebuah perangkat yang berperan sebagai server database, yang selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari kode-kode PHP yang berkaitan atau membutuhkan akses ke server database.”


2. Perintah Dasar MySQL

Perintah SQL dibagi dalam 2 kategori besar sesuai fungsinya, yaitu :

1. DDL - Data Definition Language merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisi metadata dari objek-objek database.

2. DML - Data Manipulation Language merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam table seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.



Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut McLeod dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[26], “prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat (developer system) maupun pemakai (user) tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya dan proses untuk menghasilkan prototype disebut protoptyping.”

Menurut Ami dalam Riyadi dan Abdul (2014:62)[26], “Prototyping adalah proses pembuatan software dengan model sederhana yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasat tentang program serta melakukan pengujian awal. ”

Menurut Mulyani (2016:26)[22], “menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan system yang akan dilakukannya.”


2. Tipe-tipe prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27)[22], mendefinisikan 2(dua) tipe dari prototype yaitu:

1. Evolutionary Prototype

Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

2. Requirement Prototype

Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.


3. Kelebihan dan kekurangan prototype

a. Kelebihan dari teknik pengembangan prorotyping yaitu :

1. Menghemat waktu pengembangan

2. Menghemat biaya pengembangan

3. Pengguna aau pemilik system ikut terlibat dalam pengembangan, sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahanpahaman dalam system bisa diminimalisir.

4. Impelementasi akan menjadi mudah, karena pengguna atau pemilik system sudah mempunyai gambaran tentang system.

5. Kualias system yang dihasilkan baik

6. Kemungkinan tim pengembang system aplikasi memprediksi dan memperkirakan pengembangan-pengambangan system selanjutnya.

b. Sedangkan kelemahannya adalah:

1. Pengguna atau pemilik system bisa terus menerus menambah kompleksitas system sehingga system menjadi sangat kompleks, hal ini bisa menyebabkan pengembang meningkatkan pekerjaannya sehingga system yang dikerjalkan tidak akan pernah selesai.



Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[27], “pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.”


2. Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014: 99)[27], "Tujuan dari metode black-box testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak banyaknya."



Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[23], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[28], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Sommerville, dalam Prastomo (2014:166)[29], “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan system”.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[28], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistemtersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI artinya Innesential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.

2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Konsep Dasar Literatur Review

1. Pengertian Literature Review

Menurut Budy, dkk (2014:29)[30], “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

2. Manfaat Literature Review

Menurut Budy, dkk (2014:29)[30], Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.



Literatur Review




BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. SCHC Indonesia berdiri pada bulan Oktober tahun 2012 yang beralamat di Jl. Bhumimas VIII No. 22A Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas Ds.Talagasari, Kec. Cikupa Kab. Tangerang Indonesia, dan memiliki luas tanah seluas 1.462 m2. PT. SCHC Indonesia merupakan anak perusahaan dari Sung Chang Sa Co, LTD yang beralamat di 460-1 Jungnim-Dong, Kangsea-Gu Busan- Korea. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik dengan investasi modal awal sebesar USD. 1.700.000 dan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur bernama Park Jang Ryong yang berasal dari Korea.


Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar. 3.1 Strukur Organisasi Perusahaan

(sumber: HRD PT. SCHC Indonesia)


Tugas dan Tanggung Jawab

a. Presiden Direktur

1. Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan

2. Memilih staf-staf yang membantu di bawahnya, pada level General Manager.

3. Memimpin seluruh karyawan di perusahaan

4. Meningkatkan performance perusahaan

5. Menyetujui anggaran-anggaran perusahaan

b. General Manager

1. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan

2. Menjadi perantara dalam menyampaikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan staf.

3. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

c. Production Advisor

1. Material

a. Menyediakan keperluan bahan baku produksi

b. Mencatat pengeluaran bahan baku produksi

c. Mencatat pemasukan bahan baku produksi

2. QC / Packing

a. Melakukan pengecekan barang setelah produksi

b. Melakukan pengepakan / paking barang selesai QC

c. Melakukan pencatatan barang selesai QC

d. Melakukan pengecekan barang siap ekspor

3. Production

a. Mekanik

1. Melakukan produksi secara manual

2. Melakukan pencatatan hasil produksi mekanik

3. Membuat laporan hasil produksi elektrik

b. Elektrik

1. Melakukan produksi menggunakan mesin

2. Melakukan pencatatan hasil produksi elektrik

3. Membuat laporan hasil produksi elektrik

d. HRD & GA

1. Mengelola keluar masuknya karyawan PT. SCHC Indonesia

2. Melakukan interview untuk karyawan baru

3. Mengelola absensi karyawan PT. SCHC indonesia

4. Menghitung gaji karyawan

5. Mengurus dan menyimpan dokumen penting perusahaan seperti Akte Pendirian, SIUP, TDP dll.

a. Office Boy, Bertugas membersihkan seluruh ruangan yang ada didalam perusahaan

b. Driver bertugas mengantar seluruh pimpinan dan staff apabila ada keperluan luar kantor/dinas luar

c. Security bertugas menjaga seluruh keamanan dalam perusahaan.

e. Accounting

1. Mengelola petty cash

2. Membayar tagian-tagian pesanan barang untuk perusahaan

3. Membuat laporan keuangan

4. Mengurus pajak perusahaan

5. Menyerahkan gaji karyawan

f. Exim (Ekspor Impor)

1. Mengurus berbagai macam kebutuhan exim

2. Membuat dokumen yang dibutuhkan untuk ekspor impor

3. Menjalin hubungan dengan bea cukai

4. Membuat laporan setiap periode (bulanan dan 4 bulanan) kepada bea cukai


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. SCHC Indonesia berdiri pada bulan Oktober tahun 2012 yang beralamat di Jl. Bhumimas VIII No. 22A Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas Ds.Talagasari, Kec. Cikupa Kab. Tangerang Indonesia, dan memiliki luas tanah seluas 1.462 m2. PT. SCHC Indonesia merupakan anak perusahaan dari Sung Chang Sa Co, LTD yang beralamat di 460-1 Jungnim-Dong, Kangsea-Gu Busan- Korea. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik dengan investasi modal awal sebesar USD. 1.700.000 dan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur bernama Park Jang Ryong yang berasal dari Korea.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Pangemanan, Ryan. dkk. 2016. Perancangan Animasi 3 Dimensi Alur Pengurusan Administrasi Pasien Umum dan Jaminan Dibagian Rehabilitasi Medik RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. E-journal Teknik Informatika, Vol. 9, No 1.
  2. Andreas Andoyo, M.T.I, Tri Lestari. 2014. Perancangan Model Pembayaran Pajak Kendaraan Berbasis Web Pada Kantor Samsat Pringsewu. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 2.
  3. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
  4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta: Depublish.
  5. Muslihudin.M., dan Oktafianto. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan ModelTersruktur dan UML. Penerbit: CV Andi Offset
  6. Sutabri, Tata.2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Penerbit: CV Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 7,2 Taufiq, M Muslih dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pengembangan Aplikasi Sms Gateway Untuk Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Di Sman 1 Jepara. IJNS Volume 2 No 1.
  8. Putu, I.Agus Swastika., dan I Gusti Lanang A.R. 2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi. Penerbit: Andi.
  9. Nitta, Verra Turere. 2013. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Balai Pelatihan Teknik Pertanian Kalasey. Jurnal EMBA Vol.1 No.3.
  10. Wanda J.N. Tumbol., dan Agus T. Poputra. 2014. Analisis Dengan Menggunakaninformasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Membeli Atau Membuat Sendiri Bakso Pada Bakso Pasuruan. Jurnal EMBAVol.2 No.2.
  11. 11,0 11,1 Berry A.Y. Tampi, dkk. 2013. Implementasi Routing Pada IP Camera Untuk Monitoring Ruang di Universitas Sam Ratulangi. e-journal Teknik Elektro dan Komputer.
  12. Warsito., dan Bekti Ratna Timur Astuti. 2013. Perancangan Dan Instalasi Jaringan Local Area Network Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Enam Gemolong Sragen. IJNSVolume 2 No 2.
  13. 13,0 13,1 13,2 Komang, I Oko Berata. 2014. Panduan Praktis Ekspor Impor. Penerbit: Raih Asa Sukses(Penebar Swadaya Group). Jakarta.
  14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/Pmk.04/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/Pmk.04/2007 Tentang Ketentuan Kepabeanan Di Bidang Ekspor.
  15. Gugus, Lalan., dkk. 2015. Pengaruh Produksi Dan Nilai Tukar Terhadap Volume Ekspor. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 25 No. 1.
  16. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor nasional. Syarat menjadi Eksportir. http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/contents/84-syarat-menjadi-eksportir. Diakses pada 24 Juni 2017.
  17. Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per -17/Bc/2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per57/Bc/2011 Tentang Kawasan Berikat.
  18. Retnasari, Tri. 2014. Analisis Penerapan Standart Operational Procedure(Sop) Dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis It Menggunakan Analisa Swot. Perspektif, Vol XII No.2.
  19. Hermanto. 2016. Analisis SWOT Obat Batuk Prospan pada PT. Soho Global Health. Jurnal Metris ISSN: 1411 -3287.
  20. Sudarto ,Ferry, dkk. 2014. Executive Information System (Eis) Dalam Bidang Penjualan Dengan Metode Swot Pada Karinda Café Dan Resto. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014. ISSN : 2302-3805.
  21. Trisnawati, Melani dan Bayu Adi Dwi Ananda. 2014. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Pada PT. Akses Nusa Karya Infratek.
  22. 22,0 22,1 22,2 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
  23. 23,0 23,1 Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
  24. Saleh, Ansari Ahmar. 2013. Modifikasi Templete CMS Lokomedia. Penerbit: Garudhawaca.
  25. Ulfa, Tiara Dan M Fikri Hidayatullah. 2015. Sistem Informasi Pada Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah (Kanperpus Arsipda) Kabupaten Pekalongan Berbasis Web. Surya Informatika, Vol . 1, No. 19 ISSN : 2477-3042.
  26. 26,0 26,1 Purwanto, Riyadi dan Abdul Rohman S. 2014. Sentralisai Database Penduduk Desa Pandansari Kabupaten Brebes. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7.
  27. 27,0 27,1 Pratiwi, Heny. 2014.Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process. Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 2.
  28. 28,0 28,1 Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
  29. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175.
  30. 30,0 30,1 Budi, Ary Warsito, Dkk. 2014. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol.8 No.2 ISSN:1978-8282.