SI1411477677

Dari widuri
Revisi per 25 September 2017 15.18 oleh Risa nailil muna (bicara | kontrib) (Rancangan Sistem Usulan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 1411477677

NAMA : RISA NAILIL MUNA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 10001
   
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, ___________ 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVOICE EKSPOR

PADA PT. SCHC INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411477677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1411477677

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





Abstraksi

PT. SCHC Indonesia merupakan perusahaan importir dan eksportir yang bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik. Suatu pelaksanaan prosedur ekspor yang baik merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin kemajuan suatu perusahaan. Pentingnya pengelolaan data yang bersifat valid diharapkan dapat memberi acuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh karyawan pada bagian exim agar dapat bekerja dengan baik serta mempermudah proses pembuatan dokumen ekspor. Pembuatan dokumen invoice dari beberapa perusahaan saat ini sudah terkomputerisasi tetapi sistem yang digunakan masih manual menggunakan Ms. Excel, sehingga sering terjadi kesalahan (human error) dalam penginputan data barang yang dilakukan oleh staff exim dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menerbitkan dokumen invoice tersebut. Maka penulis dalam hal ini akan membuat sistem invoice ekspor berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Menggunakan MySQL sebagai penyimpanan database yang akan memudahkan bagian exim dalam pembuatan invoice ekspor.

Kata kunci : Sistem Informasi, Invoice, Ekspor, human error, Web, MySQL




Abstract

PT. Indonesia SCHC is importer and exporter who is engaged in the field of electronic Cable Assembly. An implementation of a good export procedure is one important factor to ensure the progress of a company. The importance of data management that are valid are expected to give a reference for optimizing the performance of all employees on the exim to be able to work well as well as simplify the process of creating the export documents. Invoicing documents from several companies currently have already computerized but the system still used manual using Ms Excel., so frequent errors (human error) in the input data and require quite a long time to issue the invoice document. Then the author in this case would create a web-based export invoice system that can be accessed from anywhere and at anytime. Using MySQL as a database that will facilitate the storage section of exim in making export invoice.

Key Words: Information System, Invoice, Export, Web, MySQL




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Invoice Ekspor Pada PT. SCHC Indonesia”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersususn Skripsi ini bukan hanya atas kemamapuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Allah S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd selaku dosen pembimbing I.
  6. Ibu Erna Astriyani, S.Kom. selaku dosen pembimbing II
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. SCHC Indonesia.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa.
  10. Kepada saudara Anggi Permana sebagai suami tercinta yang selalu mendampingi, memotivasi serta memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
  11. Sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 24 Juli 2017
(Risa Nailil Muna)
NIM. 1411477677



Daftar isi



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIFITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM DIAGRAM



BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Ekspor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional. Pengaruh ekspor dan impor terhadap perkembangan ekonomi sebuah negara sangat besar. Hal ini disebabkan karena tidak semua negara memiliki potensi sumber daya alam atau tenaga yang sama. Ada negara yang kaya dengan sumber daya tertentu namun tidak memiliki sumber daya lain untuk masyarakat. Sementara setiap negara selalu membutuhkan berbagai jenis sumber daya tersebut untuk menjalankan kehidupan. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penanganan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda.

Suatu pelaksanaan prosedur ekspor yang baik merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin kemajuan suatu perusahaan. Dari penjualan eksporlah perusahaan memperoleh laba dan sumber keuangan untuk membiayai aktivitasnya. Dengan adanya sistem yang memadai maka perusahaan mempunyai alat dan sarana untuk menunjang semua pelaksanaan ekspor. Pengiriman barang dan penagihan piutang yang telah dilakukan oleh perusahaan telah dilakukan dengan seksama dan teliti sehingga dapat mencegah kerugian perusahaan. Penilaian terhadap baik atau tidaknya sistem dan prosedur penjualan ekspor yang dilaksanakan perusahaan dapat ditinjau dari unsur-unsur pokoknya yaitu pengaturan mengenai tugas dan tanggung jawab bagian yang terkait dalam penjualan, tujuan pelaporan, media pencatatan dan dokumen yang diperlukan, kebutuhan informasi manajemen, elemen pengendalian intern dan jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan ekspor.

Setiap perusahaan umumnya memerlukan suatu bukti transaksi dari proses jual beli yang telah dilakukan. Commercial Invoice merupakan dokumen yang diterbitkan oleh eksportir dan ditunjukkan kepada importir yang berisikan informasi yang berkalitan dengan transaksi yang terjadi. Secara sederhana invoice dapat juga diartikan sebagai kwitansi atau bon dari suatu transaksi jual beli.

PT. SCHC Indonesia merupakan perusahaan importir dan eksportir yang bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik. Pentingnya pengelolaan data yang bersifat valid diharapkan dapat memberi acuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh karyawan pada bagian ekspor agar dapat bekerja dengan baik serta mempermudah proses pembuatan dokumen ekspor. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu proses pembuatan invoice sebagai dokumen ekspor pada PT. SCHC Indonesia masih dilakukan secara manual dengan menggunakan ms. Excel sehingga membuat tidak efektif dan efisien serta sangat rentan terjadi kesalahan saat penginputan data barang (human error).

Sebagai perusahaan berbasis perdagangan ekspor yaitu pengiriman barang keluar negeri harus bisa menyesuaikan regulasi atau peraturan yang berlaku pada tiap negara. Karena tiap negara importir mempunyai regulasi atau peraturan yang cenderung spesifik. Jika terjadi perbedaan dokumen ekspor seperti pada invoice dan packing list dengan dokumen lain sangat berpotensi mengakibatkan terjadi penalty atau denda. Jadi untuk meminimalkan penalty tersebut pihak eksportir harus menyediakan dokumen yang benar–benar sesuai antara barang yang dikirim dengan dokumen ekspor yang diterima oleh importir.

Berdasarkankan masalah diatas maka penelitian ini dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Invoice Ekspor pada PT. SCHC Indonesia”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem invoice yang berjalan saat ini pada PT. SCHC Indonesia.

  2. Bagaimana cara mengatasi human error dalam proses ekspor?

  3. Sistem yang bagaimanakah yang dapat menjaga keakuratan data pada invoice?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini dimulai dari laporan data barang yang akan diekspor yang didapat dari bagian packing, kemudian pembuatan dokumen invoice oleh bagian eksim yang akan digunakan untuk proses ekspor kepada buyer/importir. Maka setelah berjalan proses ekspor yang dihasilkan adalah laporan invoice ekspor pada PT. SCHC Indonesia.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada PT. SCHC Indonesia

  2. Untuk merancang sistem yang dapat meminimalisir terjadinya human error.

  3. Untuk merancang sistem yang dapat menjaga keakuratan dokumen invoice.


Manfaat Penelitian

  1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai invoice ekspor yang berjalan pada PT. SCHC Indonesia.

  2. Dapat memberikan informasi pada pimpinan PT. SCHC Indonesia guna melakukan perubahan sistem yang digunakan pada pembuatan dokumen invoice.

  3. Dapat dihasilkannya rancangan sistem aplikasi berbasis web yang mampu memudahkan pembuatan dokuemen invoice.


Metodelogi Penelitian

Dalam melakukan penelitian dibutuhkan beberapa metodologi penelitian yang digunakan untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang sesuai dengan yang diharapkan dan memenuhi prosedur penelitian. Adapun metodologi penelitian yang digunakan diantaranya :

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi (Observation Research)

Dengan metode ini penulis melakukan observasi langsung ke PT. SCHC Indonesia selama ±3 bulan untuk mendapatkan data-data yang di perlukan untuk membuat penelitian berupa data barang packing yang akan diekspor, data invoice, struktur organisasi persahaan.

b. Metode Wawancara (Interview Resarch)

Metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan wawancara langsung kepada bagian ekspor yang akan dijadikan sumber untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

c. Studi Pustaka (Literature Review)

Metode dengan cara mengambil data atau informasi dari berbagai sumber buku, internet, artikel, jurnal, dan koleksi buku dari perpustakaan sebagai acuan data untuk membuat penelitian.

Metode Analisa

Metode Analisa merupakan salah satu bagian penting dalam menunjang keakuratan data dan informasi yang telah diterima. Dalam melakukan analisis sistem penulis menggunakan metode Value Chain.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Adobe Dreamweaver CS6 dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm for UML.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan system prototype ini akan dibuang dan system finalnya akan dibuang dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat. Proses testing dan perbaikan dapat dilakukan terus menerus.

Metode Pengujian/Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.


Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah pemahaman dalam penulisan analisa ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,ruang lingkup penelitian, metodelogi penelitian serta sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, Pengertian Invoice, pengertian ekspor, pengertian DJBC, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum peusahaan, tata laksana system yang berjalan, konfigurasi system berjalan, prmasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap 1,2,3 dan final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang perancangan system baru yang lebih sistematis dan akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur baru yaitu menggunakan Unifield Modeling Language (UML), rancangan basis data, prototype dan rancangan tampilan system yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari hasil laporan Skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Jogiyanto dalam Pangemanan, dkk (2016:1)[1], “Perancangan Sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut J.C Jones dalam Andoyo dan Tri (2014:40)[2], "Melakukan suatu pengkajian proses desain sebagai suatu penyelidikan untuk metode metode yang akan memperbaiki mutu desain."

Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017:4.6-38)[3], "Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini."

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah penggambaran dan penentuan suatu proses yang dituangkan kedalam sketsa dengan berbagai macam teknik secara rinci untuk tujuan di realisasikan secara nyata.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menutut Muharto & Arisandy (2016:103)[4], “Tujuan Perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dakam pengembangan atau pembuatan sistem”.


Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Kasim dalam Susanti dan Nana (2014:10), “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukkan kepada system dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output)”.

Menurut Hutahean (2016:2), “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.”

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2)[5], “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur atau komponen yang berhubungan satu sama lain untuk melakukan penglohan untuk mencapai tujuan tertentu.


2. Karakteristik sistem

Menurut Sutabri (2014:10)[6], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.” Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Tyoso (2016:41), “Informasi adalah suatu proses, suatu aliran pesan yang melibatkan tindakan pemberitahuan atau diberitahukan”.

Menurut Kasim dalam Susanti dan Nana (2014:10), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang pasti menggambarkan kejadian (event) yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini dan mendatang”.

Menurut Kadir dalam Taufiq dan bambang (2013:50)[7], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilankeputusan saat ini atau saat mendatang.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan diolah menjadi bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya.


2. Siklus Informasi

Menurut Hutahaean, (2014:10), “Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).


3. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan kedalam dan pengolahan suatu model keputusan.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Swastika dan Putra (2016:3)[8], “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisai yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.”

Menurut Al-Bahra dalam Taufik dan bambang (2013:50)[7], “Sistem Informasi merupakan satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan”.

Hutahean (2016:13) “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.”

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem perusahan atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi.


2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basisdata (Database Block)

Basisdata (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung teratasi.


Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Nitta (2013:15)[9], “Data merupakan keterangan-keterangan yang diperoleh, dimana data tersebut diperlukan untuk menganalisa permasdalahan yang dihadapi dan selanjutnya untuk mencari alternatif pemecahan yang tepat.”


2. Jenis Data

Menurut Kuncoro dalam Wanda dkk (2014:1444)[10], menyatakan data berdasarkan jenis tebagi dua, yaitu:

a. Data Kuantitatif yaitu data yang terbentuk angka atau bilangan. Sesuai denganbentuknya, data kuantitaif dapat diolah atau dianalisi menggunakan teknik perhitungan matematik atau statistika.

b. Data Kualitatif yaitu data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kuantitatif diperoleh melalui berbagai wawancara, analisis dokumen, atau oservasi.


Konsep Dasar Jaringan Komputer

1. Definisi Dasar Jaringan Komputer

Menurut Berry dkk (2013:1)[11], “Jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomus. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan computer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.”

Menurut Irfan dalam Warsito dan Bekti (2013: 44)[12], “Jaringan komputer adalah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang saling terhubung.”


2. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Berry dkk (2013:1)[11], “Topologi adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti server, workstation, hub/switch dan pengkabelannya (media transmisi data).”


Konsep Dasar Invoice

1. Pengertian Invoice (Faktur)

Menurut Hutabarat dalam Sutedi (2014:30), “invoice (faktur) adalah suatu dokumen penting dalam perdagangan sebab dengan data-data dalam invoice ini dapat diketahui berapa jumlah wesel yang akan ditarik, jumlah penutupan asuransi, dan penyelesaian segala macam bea masuk.”

Menurut Komang (2014:18)[13], “invoice merupakan tanda bukti transaksi atau surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli untuk membayar harga barang yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.”

Dari dua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa invoice adalah dokumen penting yang berfungsi sebagai tanda bukti dalam transaksi jual beli.


2. Bentuk-bentuk Invoice

Invoice (Faktur) terdiri atas beberapa bentuk, yaitu:

1. Performa Invoice

Performa invoice merupakan tawaran kepada pembeli untuk menempatkan pesanannya yang pasti, biasanya berisi syarat-syarat jual-beli dan harga barang sehingga setelah adanya persetujuan dari pembeli, akan ada kontrak yang pasti sesuai dengan ketentuan dalam performa invoice.

Performa invoice ini biasanya digunakan apabila:

a. Pembayaran atas harga barang dilakukan sebelum pengapalan

b. Barang-barang diekspor sebelum adanya kontrak perdagangan yang pasti. Jadi Performa Invoice ini memberikan keterangan penempatan barang-barang itu.

c. Digunakan sebagai data penumpang dan sarana pendukung dalam suatu tender.

2. Commercial Invoice

Istilah lain yang sering digunakan dalam masyarakat adalah “Invoice”. Commercial Invoice ini bukan hanya merupakan tawaran seperti halnya Performa Invoice, melainkan nota perincian tentang jenis barang, harga barang, dan keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan barang tersebut. Commercial Invoice ini dibuat oleh penjual (eksportir) yang ditunjukkan kepada pembeli (importir) sesuai yang tecantum pada L/C.

Dalam Commercial Invoice dapat terjadi perincian harga barang-barang yang tercantum bukan merupakan harga yang ditawarkan. Hal ini dimungkinkan apabila telah ada kesepakatan bahwa eksportir akan membayar ongkos tambahan pengapalan dan eksportir akan menagih kepada pembeli sebesar jumlah yang sebenarnya.

3. Consular Invoice

Consular Invoice adalah suatu invoice yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, yakni kedutaan dan konsulat. Ketentuan mengenai Consular Invoice antara lain untuk memeriksa harga jual barang dibandingkan dengan harga pasar.


3. Data dalam Invoice

Dalam Invoice mencakup beberapa hal diantaranya :

1. Tulisan invoice beserta nomornya.

2. Tanggal dibuatnya invoice

3. Data lengkap nama eksportir dan alamatnya

4. Data lengkap nama importir dan alamatnya

5. Nomor Purchase Order (PO)

6. Nama barang

7. Jumlah barang

8. Harga barang per unit

9. Jumlah dari harga per unit dikali jumlah barang yang dipesan.



Konsep Dasar Packing List

1. Pengertian Packing List

Menurut Hutabarat dalam Sutedi (2014:32), “packing list adalah dokumen berisi daftar perincian barang-barang yang dipakai, mengenai jenis dan jumlah satuan dari barang yang terdapat dalam tiap peti atau total keseluruhan, sama dengan yang terdapat dalam invoice (faktur perdagangan).

Menurut Komang (2014:19)[13], menyebutkan bahwa packing list merupakan dokumen packing/kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis, serta berat dari barang ekspor Packing List merupakan dokumen impor yang sama pentingnya dengan invoice.


2. Data dalam Packing List

Dalam Packing List tercantum data berikut :

1. Tulisan packing list beserta nomor packing list.

2. Tanggal dibuatnya packing list

3. Data lengkap nama eksportir dan alamatnya

4. Data lengkap nama importir dan alamatnya

5. Nomor Purchase Order (PO)

6. Nama lengkap barang

7. Jumlah barang

8. Berat kotor dan berat bersih



Konsep Dasar Ekspor

1. Pengertian Ekspor

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/Pmk.04/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/Pmk.04/2007 Tentang Ketentuan Kepabeanan Di Bidang Ekspor[14], “Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean.”

Menurut Apridar dalam Gugus, dkk (2015:3)[15], “Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.”

Menurut Komang (2014:30)[13], mendefinisikan bahwa “Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam daerah indonesia atau dikenal juga dengan sebutan daerah pabean keluar daerah Indonesia atu keluar dari daerah pabean.”

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa Ekspor adalah mengelurkan barang dari daerah pabean keluar daerah pabean.


2. Tujuan Ekspor

Tujuan kegiatan ekspor antara lain:

a. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba).

b. Membuka pasar baru diluar negeri sebagai perluasan pasar domestic (membuka pasar ekspor).

c. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang (idle capacity).

d. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebuta jago kandang.


3. Syarat Menjadi Eksportir

Dalam Web Direktorat Jenderal Pengembanagan Ekspor Nasional[16], Untuk menjadi sebuah Perusahaan ekspor harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Badan Hukum, dalam bentuk :

a. CV (Commanditaire Vennotschap)

b. Firma

c. PT (Perseroan Terbatas)

d. Persero (Perusahaan Perseroan)

e. Perum (Perusahaan Umum)

f. Perjan (Perusahaan Jawatan)

g. Koperasi

2. Memiliki NPWP (Nomor Wajib Pajak)

3. Mempunyai salah satu izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah seperti:

a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perdagangan

b. Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian

c. Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)


4. Tahapan Ekspor

Secara singkat tahapan kegiatan ekspor barang sebagai berikut :

1. Langkah pertama, lakukan kesepakatan dengan pihak pembeli atau importir dari Negara pembeli tentang harga barang dan cara pembayaran yang akan dilakukan.

2. Apabila harga telah disepakati, segeralah minta Purchase Order (PO)

3. Setelah menerima PO, langkah selanjutnya dalah melakukan konformasi kepada pembeli untuk memastikan jumlah barang serta serta harga yang tercantum dalam PO.

4. Setelah dilakukan konfirmasi, segeralah persiapkan barang yang akan diekspor sambil membuat Invoice tagihan.

5. Setelah Invoice dibuat dan dikirim ke pembeli, lakukan konfirmasi ke pembeli bahwa Invoice telah diterima dengan baik dan jelas.

6. Mintalah bukti pembayaran atas Invoice sebelum barang dikirimkan.

7. Apabila pembayaran telah dilakukan sesuai dengan kesepakatan, barang segera dapat dikirim kepelabuhan ekspor dengan melengkapi dokumen-dokumen serta form-form yang dibutuhkan.


5. Dokumen-Dokumen dalam Kegiatan Ekspor Impor

Dokumen-dokumen tersebut berupa :

1. Dokumen Penting

a. Dokumen-Dokumen Pengangkutan

1) Bill of Lading

2) Air Waybill

3) Railway Consignment Note

b. Invoice (Faktur)

1) Performa Invoice

2) Commercial Invoice

3) Consuler Invoice

c. Dokumen Asuransi

1) Insurance Police

2) Insurance Certificate

3) Cover Note

2. Dokumen Tambahan

a. Packing List

b. Certificate of Origin

c. Certificate of Inspection

d. Certificate of Quality

e. Manufactirer’s Quality Certificate

f. Certificate of Analysis

g. Weight Certificate (Weight Note/List)

h. Measurement List

i. Sanitary, Healt and Veterinary Certificate

j. Draft/Bill of Exchange (Wesel)

k. Dokumen lain-lain



Konsep Dasar Kepabeanan

1. Pengertian Bea dan Cukai

Menurut Peraturan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per -17 /Bc/2012 Tentang Kawasan Berikat[17], Pasal 1, ayat (24), “Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu. Dan ayat (25), “Petugas Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas di Kawasan Berikat.”


2. Dokumen Kepabeanan Ekspor

1. NPE (Nota Pelayanan Ekspor)

2. PEB (Persetujuan Ekspor Barang)

3. Invoice

4. Packing List

5. BL (Bill Of Lading)

6. Surat Jalan



Teori Khusus

Konsep Dasar SWOT

1. Pengertian SWOT

Menurut Pearce dan Robinsin dalam Retnasari (2014:130)[18], “Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

3. Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.

4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi.

Menurut Rangkuti dalam Hermanto (2016:14)[19], "Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis."


2. Tujuan SWOT

Menurut Sumarto dalam Ferry, dkk (2014: 1.10-2)[20], “Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) mengacu pada faktor internal, sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah lingkungan eksternal yang mempengaruhi suatu organisasi atau suatu aktivitas. Analisa SWOT dapat digunakan untuk melengkapi teknik-teknik analisis institusi dan analisis stakeholder. Teknik ini biasanya digunakan untuk menilai kemampuan suatu program/proyek. Hasil dari analisis SWOT dapat dijadikan basis untuk merumuskan strategi dan atau aksi. Oleh sebab itu, analisis SWOT adalah teknik yang sering digunakan sebagai bagian dari proses penyusunan perencanaan strategis (strategic planning). Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.”



Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Risma (2015:185), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.”

Menurut Nugroho dalam Melani & Bayu (2014:2)[21], mengemukakan bahwa ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).”

Menurut Mulyani (2016:35)[22], UML adalah sebuah teknik pengembangan system yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada system.


2. Tujuan UML

Tujuan utama UML :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa Pemrograman dan proses rekayasa.



Konsep Dasar WEB

1. Definisi WEB

Menurut Irwansyah dan Jurike (2014), Web adalah kumpulan halaman yang menyediakan informasi. Web berisi beragam informasi bagi pengguna baik itu informasi yang tidak serius hingga serius maupun informasi gratis hingga berbayar.


2. Tipe-Tipe WEB

1. Portal

Portal adalah sebuah situs web yang menawarkan bermacam-macam fitur internet dari single, convenient location.

2. News

News adalah web yang mengandung berita termasuk cerita dan artikel pada kejadian masa kni, kehidupan, olahraga dan cuaca.

3. Informational

Sebuah situs web yang mengandung informasi yang factual

4. Bussiness/Marketing

Sebuah situs web bisnis/marketing yang isinya mempromosikan atau menjual produk atau jasa.

5. Blog

Blog merupakan sebuah web informal yang terdiri dari artikel time-stamped, atau post, dalam format diari atau jurnal, biasanya terdaftar dalam urutan kronologi yang berbalik.

6. Wiki

Wiki adalah sebuah web gabungan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat, menambahkan, merubah, atau menghapus isi dari web melalui browser mereka.

7. Online Social Network

Online Social Network juga disebut sebagai social networking website adalah web yang mendorong anggota dalam komunitas online untuk membagikan minat, ide, cerita, foto, music, video dengan pengguna lain yang terdaftar.

8. Educational

Educational web menawarkan kesempatan yang menrik dan menantang untuk kegiaan belajar mengajar yang formal dan informal.

9. Entertainment

Entertainment web menawarkan lingkungan yang menarik

10. Advocacy

Advocacy web adalah web yang mengandung isinya mendeskripsikan sebuah sebab, opini, atau ide

11. Web Application

Web Application, atau web app, adalah sebuah web yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses dan berinteraksi dengan software melalui web browser pada computer atau perangkat yang terhubung keinternet.

12. Personal

Sebuah web pribadi yang biasanya tidak ada kaitannya dengan web manapun, hanya sebuah web tunggal.



Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Arief dalam Iqbal dkk (2017:2)[23], PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

Menurut Supriyanto dalam Taufiq dan bambang (2013:50)[7], “PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa Scripting yang terpasang pada HyperText Markup Language(HTML)”.



Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut Saleh (2013:11)[24], “MySQL adalah sistem yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data (database) baik yang meliputi proses pembuatan atau proses pengolahan database.”

Menurut Raharjo dalam Ulfa dan Fikri (2015:21)[25], “MySQL adalah sebuah perangkat yang berperan sebagai server database, yang selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari kode-kode PHP yang berkaitan atau membutuhkan akses ke server database.”


2. Perintah Dasar MySQL

Perintah SQL dibagi dalam 2 kategori besar sesuai fungsinya, yaitu :

1. DDL - Data Definition Language merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisi metadata dari objek-objek database.

2. DML - Data Manipulation Language merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam table seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.



Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut McLeod dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[26], “prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat (developer system) maupun pemakai (user) tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya dan proses untuk menghasilkan prototype disebut protoptyping.”

Menurut Ami dalam Riyadi dan Abdul (2014:62)[26], “Prototyping adalah proses pembuatan software dengan model sederhana yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasat tentang program serta melakukan pengujian awal. ”

Menurut Mulyani (2016:26)[22], “menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan system yang akan dilakukannya.”


2. Tipe-tipe prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27)[22], mendefinisikan 2(dua) tipe dari prototype yaitu:

1. Evolutionary Prototype

Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

2. Requirement Prototype

Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.


3. Kelebihan dan kekurangan prototype

a. Kelebihan dari teknik pengembangan prorotyping yaitu :

1. Menghemat waktu pengembangan

2. Menghemat biaya pengembangan

3. Pengguna aau pemilik system ikut terlibat dalam pengembangan, sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahanpahaman dalam system bisa diminimalisir.

4. Impelementasi akan menjadi mudah, karena pengguna atau pemilik system sudah mempunyai gambaran tentang system.

5. Kualias system yang dihasilkan baik

6. Kemungkinan tim pengembang system aplikasi memprediksi dan memperkirakan pengembangan-pengambangan system selanjutnya.

b. Sedangkan kelemahannya adalah:

1. Pengguna atau pemilik system bisa terus menerus menambah kompleksitas system sehingga system menjadi sangat kompleks, hal ini bisa menyebabkan pengembang meningkatkan pekerjaannya sehingga system yang dikerjalkan tidak akan pernah selesai.



Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[27], “pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.”


2. Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014: 99)[27], "Tujuan dari metode black-box testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak banyaknya."



Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Iqbal dkk (2017:1)[23], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[28], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Sommerville, dalam Prastomo (2014:166)[29], “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan system”.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[28], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistemtersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI artinya Innesential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.

2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Konsep Dasar Literatur Review

1. Pengertian Literature Review

Menurut Budy, dkk (2014:29)[30], “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

2. Manfaat Literature Review

Menurut Budy, dkk (2014:29)[30], Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.



Literatur Review

No. Peneliti & Judul Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian
1 Novan Zulkarnain. 2014. Perancangan Sistem Informasi Impor & Ekspor (Sieb) Berbasis Web Pada PT.Windu Eka Comtech Vol. 5 No. 2.[31] Penelitian ini merancang dan membangun Sistem Informasi Impor dan Ekspor yang berbasis Web yang dapat menghitung secara otomatis seluruh transaksi impor dan ekspor. Sistem juga dapat menghasilkan infomasi secara cepat dan dapat dengan mudah dilihat di mana pun manajemen berada dan lebih khusus lagi pelaporan kepada pihak Bea Cukai Perancangan Basis Data dilakukan dengan Metode SDLC (System Database Life Cycle), yang terdiri dari Analisa, Perancangan dan Pengujian. Untuk menentukan entitas lainnya dapat dilakukan dengan melakukan proses Normalisasi. Bahasa yang digunakan untuk menampilkan data melalui Web adalah HTML (Hypertext Markup Language). Dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengambil dan memberikan data dari Basis Data adalah PHP.
2 Umy Mukhofifah, dan Migunani. 2015. Perancangan Sistem Pelaporan Keuangan Berbasis Web (Studi Kasus Pada Pt.Emkl Tirtasari Abadi Sejahtera Semarang).[32] Penelitian ini menghasilkan sistem pelaporan keuangan perusahaan yang pada PT.EMKL Tirtasari Abadi Sejahtera berbasis web, Sistem pelaporan keuangan sudah dapat menyajikan laporan neraca dan laporan laba-rugi secara terperinci beserta total biaya transaksinya, hanya dengan memasukkan data transaksi yang sudah dianalisis dengan aturan no akun pada tambah data neraca Proses rancang bangun sistem pelaporan keuangan menggunakanmetode pengembangan sistem System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahap sistem air terjun (waterfall). System Design menggunakan use case, dan permodelan data menggunakan class diagram.
3 Junianto, Erfian dan Yusa Primaesha. 2015. Perancangan Sistem Tracking Invoice Laboraturium pada PT. Sucofindo (Persero) Bandung. Informatika. Vo. II, No. 2.[33] Peneliti membuat wesite untuk meudahkan pelanggan melakukan pengajuan analisa, menyediakan layanan pertukaran informasi yang cepat dan lugas dengan website. Peneliti membuat rancangan system menggunkan ERD(Entity Relationship Diagram), Menggunakan bahasa pemrograman PHP.
4 Agung Triayudi, dkk. 2014. Rancang Bangun Sistem Pengolahan Supplier Invoice Accounting Menggunakan Metode Extreme Programming. Jurnal Prosisko Vol.1.[34] Proses pencarian, perincian dan pengolahan data supplier invoice accounting menjadi lebih cepat, akurat dan terintegrasi bagian-bagian yang satu dengan bagian-bagian yang lainnya dan Laporan hasil pengolahan data supplier invoice accounting menjadi lebih cepat diinformasikan kepada pimpinan Sistem dibangun menggunakan development tool program Sybase Power Builder 11.5 dan database program

Microsoft SQL Server 2005.

5 Erfian Junianto dan Yusa Primaesha. 2015. Perancangan Sistem Tracking Invoice Laboraturium Pada Pt. Sucufindo (Perse Ro) Bandung. INFORMATIKA. Vol. II, No. 2.[35] Metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode waterfall yang didukung oleh pemodelan sistem dengan pendekatan terstruktur. Dengan adanya Website ini pelanggan dapat mengajukan analisa laboratorium atau sertifikasi tanpa harus datang langsung ke perusahaan. Data dari setiap pengajuan sertifikasi dapat disimpan secara terpusat oleh perusahaan.




BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. SCHC Indonesia berdiri pada bulan Oktober tahun 2012 yang beralamat di Jl. Bhumimas VIII No. 22A Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas Ds.Talagasari, Kec. Cikupa Kab. Tangerang Indonesia, dan memiliki luas tanah seluas 1.462 m2. PT. SCHC Indonesia merupakan anak perusahaan dari Sung Chang Sa Co, LTD yang beralamat di 460-1 Jungnim-Dong, Kangsea-Gu Busan- Korea. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perakitan kabel elektronik dengan investasi modal awal sebesar USD. 1.700.000 dan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur bernama Park Jang Ryong yang berasal dari Korea.


Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar. 3.1 Strukur Organisasi Perusahaan

(sumber: HRD PT. SCHC Indonesia)


Tugas dan Tanggung Jawab

a. Presiden Direktur

1. Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan

2. Memilih staf-staf yang membantu di bawahnya, pada level General Manager.

3. Memimpin seluruh karyawan di perusahaan

4. Meningkatkan performance perusahaan

5. Menyetujui anggaran-anggaran perusahaan

b. General Manager

1. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan

2. Menjadi perantara dalam menyampaikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan staf.

3. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

c. Production Advisor

1. Material

a. Menyediakan keperluan bahan baku produksi

b. Mencatat pengeluaran bahan baku produksi

c. Mencatat pemasukan bahan baku produksi

2. QC / Packing

a. Melakukan pengecekan barang setelah produksi

b. Melakukan pengepakan / paking barang selesai QC

c. Melakukan pencatatan barang selesai QC

d. Melakukan pengecekan barang siap ekspor

3. Production

a. Mekanik

1. Melakukan produksi secara manual

2. Melakukan pencatatan hasil produksi mekanik

3. Membuat laporan hasil produksi elektrik

b. Elektrik

1. Melakukan produksi menggunakan mesin

2. Melakukan pencatatan hasil produksi elektrik

3. Membuat laporan hasil produksi elektrik

d. HRD & GA

1. Mengelola keluar masuknya karyawan PT. SCHC Indonesia

2. Melakukan interview untuk karyawan baru

3. Mengelola absensi karyawan PT. SCHC indonesia

4. Menghitung gaji karyawan

5. Mengurus dan menyimpan dokumen penting perusahaan seperti Akte Pendirian, SIUP, TDP dll.

a. Office Boy, Bertugas membersihkan seluruh ruangan yang ada didalam perusahaan

b. Driver bertugas mengantar seluruh pimpinan dan staff apabila ada keperluan luar kantor/dinas luar

c. Security bertugas menjaga seluruh keamanan dalam perusahaan.

e. Accounting

1. Mengelola petty cash

2. Membayar tagian-tagian pesanan barang untuk perusahaan

3. Membuat laporan keuangan

4. Mengurus pajak perusahaan

5. Menyerahkan gaji karyawan

f. Exim (Ekspor Impor)

1. Mengurus berbagai macam kebutuhan exim

2. Membuat dokumen yang dibutuhkan untuk ekspor impor

3. Menjalin hubungan dengan bea cukai

4. Membuat laporan setiap periode (bulanan dan 4 bulanan) kepada bea cukai


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem ekspor yang berjalan saat ini pada PT. SCHC Indonesia dijabarkan melalui proses, yaitu :

1. Prosedur data barang : bagian packing mendata seluruh barang yang akan diekspor, mulai dari nama barang, quantity barang, jumlah box dan pallet menggunakan form ekspor yang kemudian datanya diserahkan kepada staff exim.

2. Prosedur pembuatan dokumen invoice : staff exim membuat invoice menggunakan ms. Excel yang datanya di dapat dari form ekspor dari bagian packing. Setelah selesai invoice harus diserahkan kepada pimpinan untuk di cek.

3. Prosedur pengecekan dokumen : staff exim menyerahkan dokumen invoice kepada pimpinan untuk di cek kembali. Jika ada kesalahan maka invoice diserahkan kembali kepada staff exim. Jika benar, dokumen invoice dapat di print oleh staff exim untuk melanjutkan proses ekspor.

4. Prosedur pembuatan laporan invoice : seluruh data selama satu bulan di kumpulkan kemudian dicatat secara manual oleh staff exim untuk dibuatkan laporan invoice ekspor yang diserahkan kepada pimpinan.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem yang berjalan.

Penjelasan use case diagram sistem yang berjalan :

1. Nama use case  : Memberikan data barang ekspor

Aktor : Bagian Packing, Staff exim

Skenario : Bagian Packing memberikan data barang yang akan diekspor kepada staff exim

2. Nama use case  : membuat invoice

Aktor : Staff exim

Skenario : Staff exim membuat dokumen invoice.

3. Nama use case  : Cek invoice

Aktor : Pimpinan

Skenario : Pimpinan mengecek dokumen invoice yang sudah dibuat oleh staff exim.

4. Nama use case  : Print invoice

Aktor : Staff Exim

Skenario : setelah invoice selesai di cek, staff exim print dokumen invoice untuk melanjutkan proses ekspor.

5. Nama use case  : Memberikan Laporan invoice

Aktor : Staff Exim, Pimpinan

Skenario : Staff exim menyerahkan hasil laporan invoice ekspor kepada pimpinan.


2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem invoice ekspor yang berjalan saat ini.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar diatas, bagian packing memberikan data kepada staff exim yang datanya akan digunakan untuk membuat invoice ekspor, setelah selesai dibuat, staff exim memberikan dokumen invoice kepada pimpinan untuk di cek ualng, setelah itu invoice dapat di print untuk melanjutkan proses ekspor. Staff exim membuat laporan yang ditunjukkan kepada pimpinan,


3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada sequence diagram ini ditunjukkan proses suatu operasi dengan yang lainnya dan fokus kearah urutan dari proses mana yang mendahului pada sistem invoice yang berjalan saat ini.

Gambar 3.4. Squence diagram sistem yang berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar diatas, bagian packing memberikan data ekspor kepada staff exim yang datanya akan digunakan untuk membuat invoice ekspor, setelah selesai dibuat, pimpinan mengecek ulang invoice, setelah itu invoice dapat di print oleh staff exim untuk melanjutkan proses ekspor. Staff exim membuat laporan yang ditunjukkan kepada pimpinan.


Analisa Sistem Yang Berjalan

1. Metode Analisa Value Chain

Tabel 3.1. metode value chain

Model Aktifitas Strategi
Primary Activity
Logistik Dalam Gudang penyimpanan bahan baku, pendataan bahan baku. Dibutuhkan suatu sistem informasi untuk mendukung logistik dalam agar data-data yang ada dapat diolah dan diintegrasikan secara cepat dan akurat untuk kelanjutan proses produksi.
Operasi Pengecekan bahan baku, proses produksi, pendataan barang setengah jadi. Dibutuhkan suatu sistem informasi untuk memudahkan pengolahan data transaksi, sehingga keseluruhan proses produksi dapat berjalan lebih optimal
Logistik Keluar Logistik Keluar Diperlukan suatu sistem informasi untuk mendukung aktivitas logistik keluar, sehingga pengolahan data transaksi keluarnya barang dan pengiriman barang
Pemasaran Mengirim proposal penawaran barang. Perusahaan perlu menerapkan suatu media interaktif sebagai sarana untuk pemasaran.
Pelayanan Pelayanan yang mengutamakan kepuasan dari pelayanan perusahaan dan selalu menjaga kualitas produk untuk kepercayaan pelanggan. Diperlukan sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan untuk jangka panjang.


2. Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

a. Analisa Masukan

Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Bagian packing mencatat semua barang yang telah siap ekspor melalui form ekapor yang akan diberikan kepada staff exim.

Nama masukan : Form Ekspor

Fungsi : untuk mencatat data barang ekspor

Sumber : Bagian Packing

Media : kertas

Frekuensi : setiap ada jadwal ekspor

Format : format dapat dilihat pada lampiran

Keterangan : Berisi tanggal rencana ekspor, nomer isi. nama barang, quantity barang, box, dan pallet.

b. Analisa Proses

Analisa proses merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

Nama modul (proses) : sistem invoice

Masukan : form ekspor

Keluaran : dokumen invoice

Media : Ms. Excel 2010 dan kertas A4 rangkap 2

Format : format dapat dilihat pada lampiran

Ringkasan proses : proses ini menghasilkan dokumen invoice yang akan digunakan untuk proses ekspor dan data laporan ekspor.

c. Analisa Keluaran

Analisa keluaran merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

Nama keluaran : laporan invoice

Fungsi : sebagai laporan yang menunjukkan kegiatan ekspor yang pernah dilakukan.

Media : Ms Excel 2010 dan kertas A4 rangkap 1 (putih)

Frekuensi : per bulan

Format : format dapat dilihat pada lampiran

Keterangan : berisi nomor isi. nomor invoice, tanggal invoice, nama buyer, nama barang, jumlah barang, jumlah harga barang.



Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Dalam melakukan observasi terhadap sistem invoice yang berjalan saat ini, peneliti mengamati penggunaan komputer yang terdapat di PT. SCHC Indonesia sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel Pentium

b. RAM : 512 MB

c. HDD : 120 GB

d. Printer : Laserjet 1020

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 7

b. Microsoft Excel 2010

3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan komputer dalam mengelola data invoice dapat dilakukan oleh pimpinan dan staff exim.


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti bahwa sistem invoice ekspor pada PT. SCHC mempunyai masalah yang dihadapi sebagai berikut :

1. Kesulitan mendapatkan data invoice sebelumnya, dikarenakan proses penghitungan nomor urut, dan data penting dalam invoice lainnya masih dilakukan secara manual.

2. Masih sering terjadi human error seperti kesalahan pencatatan dan penghitungan barang ekspor yang menyebabkan data tidak valid

3. Pendokumentasian data masih terpaku pada kertas, sehingga terjadinya penumpukan setiap ada kegiatan ekspor.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Pemecahan masalahnya adalah menyediakan sistem informasi invoice ekspor yang saling terintegrasi sehingga dapat menghasilkan laporan invoice secara otomatis berdasarkan data barang yang telah dikirim berupa dokumen invoice. Sistem harus dapat melakukan input data barang dari bagian packing. Sistem juga harus dapat menyimpan data dengan baik sehingga tidak perlu lagi melakukan penginputan data ulang setiap kali pembuatan invoice. Pimpinan juga dapat melihat laporan secara langsung melalui sistem secara online kapan pun dan dimana pun. Sistem difasilitasi dengan login menggunakan nama user yang telah ditujuk oleh pimpinan sebagai security dari sistem.


User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel data elisitasi tahap I yang berisikan 50 (lima puluh) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I



2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.3 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 50 (lima puluh) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = penting

D (Desirable) = tidak terlalu penting

I (Inessential) = tidak mutlak ada


3. Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 46 (empat puluh enam) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

T : Technical (teknik pembuatan requirement)

O : Operational (tata cara penggunaan requirement)

E : Economy (biaya untuk membangun requirement)

H : High (sulit dikerjakan)

M : Middle (mampu dikerjakan)

L : Low (mudah dikerjakan)


4. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel yang berisikan 46 (empat puluh enam) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel . Final Draft Elisitasi


BAB IV

SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

1. Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada system invoice ekspor PT. SCHC Indonesia, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu dengan mengusulkan system invoice ekspor berbasis online dengan cara staff exim dalam membuat dokumen secara lebih mudah karna staff packing dapat memberikan data ekspor melalui sistem yang telah terintegrasi antara staff packing dengan staff exim, dan mempermudah dalam pembuatan laporan invoice karna data ekapor yang telah diinput akan tersimpan dalam data base sehingga dapat menghasilkan laporan secara otomatis. . Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.


2. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Penjelasan use case diagram sistem yang diusulkan :

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan


3. Activity Diagram Yang Diusulkan

a. Actifity admin

Gambar. Actifity admin

Pada gambar diatas dapat jelaskan bahwa admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat membuka system invoice. Setelah berhasil admin langsung dapat melihat halaman utama, pada halaman utama terdapat menu pengguna yang digunakan untuk menambah maupun mengedit data pengguna, menu pengirim yang digunakan untuk menambah maupun mengedit data pengirirm.


b. Actifity bagian packing

Gambar. Actifity bagian packing

Dapat dijelaskan pada gambar diatas bahwa bagian packing harus melakukan login terlebih dahulu sebelum masuk ke system invoice. Bagian packing dapat menginput data barang ekspor melalui form ekspor, dapat mengedit data ekspor dan dapat mengedit profil.


c. Actifity staff exim

Gambar. Actifity staff exim

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa staff exim harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam system invoice. Setelah berhasil masuk kedalam system staff eksim langsumg dapat melihat seluruh data invoice yang telah dibuat dan status invoice. Staff exim dapat melakukan input invoice dan menyimpan datanya, dapat mengedit kembali form invoice kemudian melakukan send email untuk mengirim datanya kepada pimpinan. Melihat invoice yang telah disetujui dan melakukan print invoice. Staff exim juga dapat mengedit profil.


d. Actifity diagram pimpinan

Gambar. Actifity diagram pimpinan

Dari gambar diatas dapat dijelskan bahwa pimpinan harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam system invoice. Setelah berhasil masuk pmpinan dapat langsung melihat data ekspor dan status invoice yang telah dibuat oleh staff exim. Pimpinan harus melihat invoice terlebih dahulu untuk mengambil keputusan invoice di approve atau di reject. Apabila invoice di reject pimpinan harus memberikan alasan atas kesalahan invoice dan mengirimnya kembali ke staff exim. Pimpinan juga dapat melakukan edit profil.


4. Sequence Diagram Yang Diusulkan

a. Sequence diagram pada admin

Gambar. Sequence diagram pada admin

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa admin harus melakukan login yerlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam system invoice. Setelah berhasil admin akan diarahkan kehalaman menu utama. Pada menu utama admin terdapat penggua yang yang digunakan untuk menginput maupun mengedit data pengguna system invoice. Menu pengirim yang digunakan untuk menginput maupun mengedit data pengirim. Menu penerima yang digunakan untuk menginput maupun mengedit data penerima. Menu data barang yang digunakan untuk menginput maupun mengedit data barang yang akan diekspor.


b. Sequence diagram pada bagian packing

Gambar. Sequence diagram pada bagian packing

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa bagian packing harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam system invoice. Setelah berhasil bagian packing langsung dapat melihat data ekspor yang telah diinput oleh bagian packing. Bagian packing dapat menginput data ekspor baru melalui form ekspor. Bagaian packing juga dapat mengubah profil.


c. Sequence diagram pada bagian exim

Gambar. Sequence diagram pada bagian exim

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa staff exim harus melakukan login untuk dapat masuk kedalam system invoice. Setelah berhasil staff exim dapat langsung melihat status invoice yang telah dibuat. Staff exim dapat menambah data invoice malui form invoice dan mengirim ke pimpinan untuk merubah status invoice. Staff exim dapat mengubah profil.


d. Sequence diagram pada pimpinan

Gambar. Sequence diagram pada pimpinan

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pimpinan harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam system invoice. Setelah berhasil pimpinan dapat langsung melihat data invoice dan status nya. kemudian Pimpinan melihat invoice dan menentukan status invoice apakah disetujui atau direject. Pimpinan juga dapat mengedit profil.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan



Rancangan Basis Data

1. Normalisasi

Pada normalisasi ini dimulai dari bentuk tidak normal (UNF) hingga normal terakhir (3rdNF atau BCNF atau 5 NF). Pada normalisasi terakhir digambarkan ke dalam ClassDiagram.


2. Spesifikasi Basis Data

Pada database terdapat tabel-tabel dan pada tabel-tabel berikut ini akan dijelakan nama field, tipe data, field size dan keterangan mengenai data tersebut.

1. Tabel Pengguna

Jenis File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan data pengguna

Media : Hard Disk

Isi : id + username + password + level + img

Primary Key : id

Tabel Pengguna


2. Tabel Pengirim

Jenis File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan data pengirim

Media : Hard Disk

Isi : id + nama + alamat + telepon + fax

Primary Key : id

Tabel pengirim


3. Tabel Penerima

Jenis File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan data Penerima

Media : Hard Disk

Isi : id + nama + alamat + destination + attn + telepon + fax

Primary Key : id

Tabel Penerima


4. Tabel Harga Barang

Jenis File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan data Harga Barang

Media : Hard Disk

Isi : id + nama + unit + harga

Primary Key : id

Tabel Harga Barang


5. Tabel Form Ekspor

Jenis File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan data Form Ekspor

Media : Hard Disk

Isi : id + no_form + nama_barang + qty + satuan + qty_ct + qty_plt + n_weight + g_wheigt + cbm

Primary Key : id

Tabel Form Ekspor


6. Tabel Invoice

Jenis File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan data Invoice

Media : Hard Disk

Isi : id + no_form_ekspor + no_invoice + pengirim + tanggal_buat + lc_no + lc_date + penerima + buyer + notify + remarks + loading + tujuan + carrier + tanggal loading

Primary Key : id

Tabel Invoice


Rancangan Prototype

1. Prototype Halaman Login Sistem



2. Prototype Halaman Home Admin



3. Prototype Halaman Pengguna



4. Prototype Halaman Pengirim



5. Prototype Halaman Penerima



6. Prototype Halaman Data Barang



7. Prototype Halaman Edit Profil Admin



8. Prototype Halaman Home Packing



9. Prototype Halaman Form Ekspor



10. Prototype Halaman Home Exim



11. Prototype Halaman Home Input Invoice



12. Prototype Halaman kirim email



13. Prototype Halaman Edit Profil Exim



14. Prototype Halaman Home Pimpinan



15. Prototype Halaman Home View Invoice



16. Prototype Halaman Edit Profil Pimpinan



Konfigurasi Sistem Usulan

1. Spesifikasi Hardware

Perangkat keras atau spesifikasi Hardware yang digunakan oleh sistem adalah suau unit personal sistem. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimana yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan yaitu :

1. Proseccor : Intel Core I3

2. Monitor : LCD 14”

3. Mouse : Optical

4. Keyboard : PS2

5. Memory (RAM) : 2 GB

6. Hardisk : 320 GB

7. Printer : LaserJet


2. Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan computer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar computer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional

2. Microsoft Office 2007

3. Xampp


3. Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 4 (empat) orang, yaitu bagian packing, staff exim, admin, dan pimpinan.

1. Bagian Packing, bertugas menginput data barang yang akan diekspor.

2. Staff Exim, bertugas membuat invoice yang datanya didapat dari bagian packing dan data base dari system kemudian mengirim invoice kepada pimpinan untuk di cek.

3. Admin, Bertugas mengelola system, dari penginputan data barang sampai perubahan user.

4. Pimpinan, Bertugas mengirim persetujuan invoice melalui system dan melihat laporan kegiatan ekspor.


Testing

Pada metode ini, berdasarkan metode pengujian yang anda pilih pada BAB I. Metode testing seperti Black Box, White Box, dan Grey Box.




Implementasi

Implementasi system yang diusulkan

1. Tampilan Halaman Login


Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 6 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel. Schedule Implementasi



Etimasi Biaya

Selama menjalani penelitian ini diperlukan sejumlah biaya yang diperlukan dalam administrasi. Adapun biaya tersebut terlampir pada tabel dibawah ini :

Tabel. Etimasi Biaya



BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. SCHC Indonesia mengenai perancangan system invoice ekspor dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem invoice yang berjalan saat ini sudah terkomputerisasi tetapi sistem yang digunakan masih manual dengan Ms. Excel, sehingga sangat rentan terjadi kesalahan (human error) saat pengiputan data barang dan juga membutuhkan waktu lama karena staff exim harus mencari data sebelumnya secara manual.

2. Merancang sistem dimana admin bertugas menginput seluruh data barang ekspor. Bagian packing dan staff eksim hanya bertugas menginput data barang yang akan diekspor. Dengan sistem yang saling terintegrasi, maka akan meminimalisir kesalahan dalam penginputan data barang ekspor.

3. Merancang sistem informasi invoice ekspor bebasis web secara online akan sangat memudahkan staff exim untuk mengirim invoice dan pimpinan untuk mengecek data barang pada invoice sebelum diterbitkan, sehingga keakuratan data dapat terjaga dengan baik dan tidak mudah disalah gunakan oleh pihak luar yang tidak berkepentingan. Pimpinan juga dengan mudah melihat laporan kegiatan ekspor kapan saja.


Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan pada PT. SCHC Indonesia, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi invoice ekspor, yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas SDM untuk mendukung penggunaan aplikasi tersebut

2. Dengan adanya sistem invoice ekspor yang berbasis web ini akan lebih efektif dan memudahkan bagian packing dan staff ekspor dalam pembutaan dokumen invoice.

3. Apabila sistem ini sudah dikembangkan sebaiknya digunakan agar bisa mengetahui kekurangan sistem, sehingga sistem lebih terupdate.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Pangemanan, Ryan. dkk. 2016. Perancangan Animasi 3 Dimensi Alur Pengurusan Administrasi Pasien Umum dan Jaminan Dibagian Rehabilitasi Medik RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. E-journal Teknik Informatika, Vol. 9, No 1.
  2. Andreas Andoyo, M.T.I, Tri Lestari. 2014. Perancangan Model Pembayaran Pajak Kendaraan Berbasis Web Pada Kantor Samsat Pringsewu. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 2.
  3. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.
  4. Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta: Depublish.
  5. Muslihudin.M., dan Oktafianto. 2016. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan ModelTersruktur dan UML. Penerbit: CV Andi Offset
  6. Sutabri, Tata.2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Penerbit: CV Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 7,2 Taufiq, M Muslih dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pengembangan Aplikasi Sms Gateway Untuk Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Di Sman 1 Jepara. IJNS Volume 2 No 1.
  8. Putu, I.Agus Swastika., dan I Gusti Lanang A.R. 2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi. Penerbit: Andi.
  9. Nitta, Verra Turere. 2013. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Balai Pelatihan Teknik Pertanian Kalasey. Jurnal EMBA Vol.1 No.3.
  10. Wanda J.N. Tumbol., dan Agus T. Poputra. 2014. Analisis Dengan Menggunakaninformasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Membeli Atau Membuat Sendiri Bakso Pada Bakso Pasuruan. Jurnal EMBAVol.2 No.2.
  11. 11,0 11,1 Berry A.Y. Tampi, dkk. 2013. Implementasi Routing Pada IP Camera Untuk Monitoring Ruang di Universitas Sam Ratulangi. e-journal Teknik Elektro dan Komputer.
  12. Warsito., dan Bekti Ratna Timur Astuti. 2013. Perancangan Dan Instalasi Jaringan Local Area Network Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Enam Gemolong Sragen. IJNSVolume 2 No 2.
  13. 13,0 13,1 13,2 Komang, I Oko Berata. 2014. Panduan Praktis Ekspor Impor. Penerbit: Raih Asa Sukses(Penebar Swadaya Group). Jakarta.
  14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/Pmk.04/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/Pmk.04/2007 Tentang Ketentuan Kepabeanan Di Bidang Ekspor.
  15. Gugus, Lalan., dkk. 2015. Pengaruh Produksi Dan Nilai Tukar Terhadap Volume Ekspor. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 25 No. 1.
  16. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor nasional. Syarat menjadi Eksportir. http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/contents/84-syarat-menjadi-eksportir. Diakses pada 24 Juni 2017.
  17. Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per -17/Bc/2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor Per57/Bc/2011 Tentang Kawasan Berikat.
  18. Retnasari, Tri. 2014. Analisis Penerapan Standart Operational Procedure(Sop) Dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis It Menggunakan Analisa Swot. Perspektif, Vol XII No.2.
  19. Hermanto. 2016. Analisis SWOT Obat Batuk Prospan pada PT. Soho Global Health. Jurnal Metris ISSN: 1411 -3287.
  20. Sudarto ,Ferry, dkk. 2014. Executive Information System (Eis) Dalam Bidang Penjualan Dengan Metode Swot Pada Karinda Café Dan Resto. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014. ISSN : 2302-3805.
  21. Trisnawati, Melani dan Bayu Adi Dwi Ananda. 2014. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Pada PT. Akses Nusa Karya Infratek.
  22. 22,0 22,1 22,2 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung. Abdi Sistematika. ISBN : 978-979-19906-2-2.
  23. 23,0 23,1 Iqbal, M Dzulhaq, dkk. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN:2088-1762 Vol.1.
  24. Saleh, Ansari Ahmar. 2013. Modifikasi Templete CMS Lokomedia. Penerbit: Garudhawaca.
  25. Ulfa, Tiara Dan M Fikri Hidayatullah. 2015. Sistem Informasi Pada Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah (Kanperpus Arsipda) Kabupaten Pekalongan Berbasis Web. Surya Informatika, Vol . 1, No. 19 ISSN : 2477-3042.
  26. 26,0 26,1 Purwanto, Riyadi dan Abdul Rohman S. 2014. Sentralisai Database Penduduk Desa Pandansari Kabupaten Brebes. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7.
  27. 27,0 27,1 Pratiwi, Heny. 2014.Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multifactor Evaluation Process. Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 2.
  28. 28,0 28,1 Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
  29. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175.
  30. 30,0 30,1 Budi, Ary Warsito, Dkk. 2014. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol.8 No.2 ISSN:1978-8282.
  31. Novan Zulkarnain. 2014. Perancangan Sistem Informasi Impor & Ekspor (Sieb) Berbasis Web Pada PT.Windu Eka Comtech Vol. 5 No. 2.
  32. Umy Mukhofifah, dan Migunani. 2015. Perancangan Sistem Pelaporan Keuangan Berbasis Web (Studi Kasus Pada Pt.Emkl Tirtasari Abadi Sejahtera Semarang).
  33. Junianto, Erfian dan Yusa Primaesha. 2015. Perancangan Sistem Tracking Invoice Laboraturium pada PT. Sucofindo (Persero) Bandung. Informatika. Vo. II, No. 2.
  34. Agung Triayudi, dkk. 2014. Rancang Bangun Sistem Pengolahan Supplier Invoice Accounting Menggunakan Metode Extreme Programming. Jurnal Prosisko Vol.1.
  35. Erfian Junianto dan Yusa Primaesha. 2015. Perancangan Sistem Tracking Invoice Laboraturium Pada Pt. Sucufindo (Perse Ro) Bandung. INFORMATIKA. Vol. II, No. 2.