SI1331477207: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Rangkaian Switch/ Saklar On – Off)
(Rangkaian Switch/ Saklar On – Off)
Baris 1.422: Baris 1.422:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan rangkaian switch on –  off :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan rangkaian switch on –  off :</p></div>
 +
<ol style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 +
<li>1 Buah Switch.</li>
 +
<li>1 Buah LED warna kuning.</li>
 +
<li>1 Buah LED.</li>
 +
<li>1 Buah resistor 680 Ohm.</li>
 +
</ol>
  
 
==Perancangan Simulasi Level ketinggian air Melalui SMS==
 
==Perancangan Simulasi Level ketinggian air Melalui SMS==

Revisi per 12 Februari 2017 11.02

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1331477207
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA


Disusun Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Komputer
Konsentrasi  : Computer System

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd)
NIP : 00594         NIP : 001405

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
( Ignatius Joko Dewanto Dr,.S.kom,.MM )     ( Ahmad Roihan S.kom,.M.T.I)
NID : 14019     NID : 08190

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
( Kosong )   ( Kosong )   ( Kosong )
NID : Kosong   NID : Kosong   NID : Kosong

 




 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG

OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA

KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1331477207
Nama  : Muhamad Imam Abu Yazid
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi  : COMPUTER SYSTEM

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 15 Januari 2017

 
 
 
 
 
(Muhamad Imam Abu Yazid)
NIM : 1222472582

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 




 

ABSTRAK

Pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang air otomatis menggunakan SMS ini merupakan suatu alat yang digunakan manusia agar lebih mudah untuk membuang dan mengisi air melalui perintah SMS. Pada alat ini menggunakan sensor warna, sim900. Alat ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuangan air yang tidak jernih dan mengisi kembali air tersebut dengan menggunakan sample air PDAM, air Sungai dan air campuran pewarna makanan. Pada alat ini digunakan sensor warna untuk mendeteksi kejernihan air, sim900 sebagai transmitter untuk memberitahukan informasi tingkat jernihnya air dan valve 12volt untuk membuka dan menutup keran air dalam proses pembuangan air berdasarkan perintah dari arduino. Untuk membuat listing program kerja alat ini menggunakan program Software IDE,pada modul arduino uno 328.

Kata Kunci: Sensor Warna/ Sensor Cahaya, Sim900, Valve 12volt.

 

 

ABSTRACT

This Water clarity detector and automatic water refilling based sms gateway is a tool which is used by humans to make it easier to dispose of and fill water through SMS commands. this tool uses the color sensor, sim900. This tool aims to determine the disposal of turbid water and refilling its water by using a sample of PDAM water, Musi River water and water mix with food coloring. this tool uses the color sensor to detect water clarity, sim900 as a transmitter to notify the the level of water clarity information and valve 12volt to open and close the tap water in the process of disposal of water based on the command from arduino. To make the arrangement of wok program, this tool uses IDE Software program, at module arduino uno 328.

Keywords: Color Sensor / Light Sensor, Sim900, Valve 12volt.

 



 

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Asslamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerah dan ijin-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG OTOMATIS BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA CABANG TIGARAKSA”.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd, selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.kom.,MM , selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan Skripsi ini.
  5. Ahmad Roihan S.kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan konsep dalam pembuatan Skripsi ini.penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  6. Bapak Jahroni dan Ibu Nining Madhani S.pd selaku Kedua Orang Tua tercinta yang tanpa lelah memberikan segala dukungan moral, materi dan spiritual, “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada beliau, Amin.”
  7. Muhamad Rival Hidayat S.pd, Nur Irfan S.kom, Arfa, Deni Widodo selaku Kaka dan sahabat yang telah memberikan dukungan semangat untuk dapat menyelesaikan penulisan ini tepat waktu.
  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 10 Januari 2017
(Muhamad Imam Abu Yazid)

 




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dizaman era globalisasi saat ini berkembang pesat. Hal ini terjadi di seluruh negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Tidak ketinggalan dengan Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi sangat membantu semua manusia dalam beraktifitas. Ini membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktifitas manusia.

Air merupakan sumber kehidupan manusia, jika tidak ada air manusia tidak dapat hidup. Melihat dari kebutuhan air yang meningkat setiap tahunnya dan sulitnya mencari air bersih pada beberapa wilayah sekarang ini banyak perusahaan air bersih yang menawarkan penyaluran air bersih kepada masyarakat, salah satunya adalah PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah.

Kehidupan makhluk hidup Sumber daya tersebut sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari –hari, sebagai sumber energi pada PDAM, Air terdapat dua jenis yaitu air bersih dan air kotor (keruh). Air bersih merupakan jenis air yang bermutu baik dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi ataupun melakukan aktifitas sehari-hari. Dan sebagaimana telah kita ketahui bahwa air kotor atau air keruh merupakan jenis air yang tidak bersih dan tidak sehat keruh.

PDAM sesekali sering menunda untuk membersihkan penampung air. Hal tersebut bisa terjadi karena banyaknya masalah terjadi dilapangan sperti kebocoran, dan tidak mempunyai banyak waktu untuk membersihkan penampung air. Untuk itulah penulis mempertimbangkan untuk membuat suatu alat yang dapat membantu PDAM Cabang Tigaraksa tetap menjaga kebersihan air pada penampungan air,tanpa harus melakukannya. Maka dari itu, penulis ingin membuat sebuah alat yaitu “Pendeteksi Kejernihan Air dan Pengisian Ulang Air dengan Perintah Berbasis SMS Gateway”.

Alat ini dapat memberikan laporan kepada petugas bahwa kondisi air pada penampungan air keruh atau kotor. Dan juga petugas dapat memberi perintah untuk membersihkan penampungan air dan melakukan pengisian air kembali.

Pada perancangan alat ini, penulis menggunakan modul Arduino Uno. Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328 sebagai pengendali suatu alat yang bersifat open source. Jika terdeteksi air yang keruh, maka sensor cahaya akan memberikan informasi kepada arduino. Kemudian arduino akan memerintahkan sim900 untuk mengirimkan pesan atau pemberitahuan keadaan air dalam suatu penampungan kepada petugas.

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain :

  1. Bagaimana proses pengontrolan air pada PDAM?

  2. Bagaimana membuat alat pendeteksi kejernihan air pada PDAM?

  3. Bagaimana implementasi sistem pendeteksi kejernihan air pada PDAM?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun manfaat dari yang dihasilkan sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional

    • Untuk mengetahui sistem pengentrolan air dan pengisian ulang otomatis pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang Cabang Tigaraksa.
    • Alat menggunakan sensor cahaya akan menghasilkan objek kejernihan air dan informasi yang lebih akurat.
    • Untuk mendapatkan gambaran yang spesifik tentang pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway pada PDAM Tirta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa
  2. Tujuan Fungsional

    • Dapat menciptakan sebuah pendeteksi kejernihan air yang berguna untuk petugas PDAM Cabang Tigaraksa
    • Sebagai bahan acuan atau referensi bagi Kantor PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang Cabang Tigaraksa dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.
  3. Tujuan Individual (Pribadi)

    • Untuk menyelesaikan syarat kelulusan jenjang studi Strata 1 (S1).
    • Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari perkuliahan selama ini.
    • Memberikan suatu motivasi untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

Manfaat Penelitian

Sebuah karya yang baik adalah karya sarat akan manfaat. Penulisan laporan ini dapat di manfaatkan sebagai :

  1. Dapat mengetahui cara sistem kerja alat tersebut dan mengetahui interaksi antara perangkat kerja (sofware) dan (hadware).

  2. Untuk mempermudah mengetahui kejernihan air tanpa harus melihat

  3. Mempermudah pemilik untuk melakukan pembuangan air yang sudah keruh dan pengisian ulang air tanpa harus melakukannya sendiri.

Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka memberikan ruang lingkup laporan berikut :

  1. Memberikan informasi pendeteksi kejernihan air secara otomatis

  2. Dapat membuka dan menutup pintu air secara otomatis dengan menggunakan valve 12volt

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti melalui pengamatan dan pengalaman yang dapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis

  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau narasumber di tempat atau dimana objek penelitian dilakukan.

  3. Library Research

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar pengumpulan data dan metode yang digunakan diambil dari buku cetak dan jurnal.

Metode Pengumpulan Data

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang terperinci.


BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, ruang lingkup, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan laporan sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement tentang rancangan pada pembuatan alat sistem implementasi pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, rancangan sistem usulan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Jogianto di dalam buku A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29), mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.

    Menurut Murdick R.G. di dalam buku A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29), “Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling terhubung atau berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20), “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.

    Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau Sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    • Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    • Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    • Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    • Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    • Masukkan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    • Keluaran Sistem (Output)

      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    • Pengolahan Sistem (Proses)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    • Saran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling terhubung atau berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:35), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebutkan dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    • Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012:261), “suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efesien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung bisa menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan pengontrolan (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.

    Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancagan desain sistem pengendali, termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai displin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem kendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem penegndalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop Terbuk (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

  2. Jenis-Jenis Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali ”.

    Gambar diagram blok diatas mengambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.

    Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikrimkan kedalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar diagram/grafik yang menggambarkan langkah-langkah atau urutan dari suatu program atau sistem.

Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Sulindawati(2010:8). Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2), flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  • Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  • Flowchart Dokumen (Document Flowchart)(System Flowchart)

    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  • Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  • Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  • Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

    Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Darmawan (2013:1), “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”. Menurut Hutahaean (2015:2), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    • Data Hitung (enumeration/counting data)

      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    • Data Ukur (measurement data)

      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
    • Data Kuantitatif (quantitative data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    • Data Kualitatif (qualitative data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    • Data Internal (internal data)

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    • Data Eksternal (external data)

      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

      1. Data Eksternal Primer (primary external data)

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain

Konsep Dasar Jaringan Komputer

Definisi Dasar Jaringan Komputer

Menurut Joefrie (2013:3:6), Network atau jaringan dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih perangkat cerdas yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi, yang kemudian akan menimbulkan suatu efisensi, sentralisasi/desantralisasi, dan optimasi kerja. Pada jaringan komputer, yang dikomunikasikan adalah data sehingga bila ingin bertukar antara komputer, misalnya, maka kita dapat proses unduh atau ungah berkas tanpa membawa media penyimpanan. Ada beberapa jenis jaringan komputer bila dilihat dari pemrosesan data dan pengkasesannya:

  1. Host – Terminal

    Dimana terdapat satu atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dump terminal. Karena dumb terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232 maka pemrosesan data dilakukan didalam server. Oleh karena itu, server tersebut haruslah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang besar.

  2. Client – Server

    Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan berbagai macam layanan, misalnya pengaksesan berkas, basis data. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal adalah sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi tinggi dan kapasitas penyimpanan data yang besa karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan diterminal client.

  3. Peer to Peer

    Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan media jaringan komputer. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi sebagai server dan client, keduanya dapat difungsikan dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan bila dilihat dari sisi jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi 3 jenis:

    • Local Area Network (LAN)

      Adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat lokal fisik jaringan komputernya, misalnya di satu ruang laboratorium komputer.

    • Wide Area Network (WAN)

      Adalah sebuah jaringan komputer antara satu gedung dengan gedung lain yang terletak agak berjauhan.

    • Metropolitan Area Network (MAN)

      Adalah jaringan komputer yang melibatkan beberapa jaringan komputer yang terhubung satu sama lain dan secara geografis tersebar cukup jauh namun masih dalam satu wilayah atau kota.

Topologi Jaringan Komputer

Dalam dunia jaringan komputer, jika dilihat dari jeis hubungannya, terdapat 3 jenis topologi jaringan yang tersdia guna menghubungkan komputer satu dengan yang lain. Jaringan-jaringan ini mempunyai ciri-ciri tertentu dan juga terdapat kelebihan dan kekurangan yang ada. Berikut disajikan beberapa jenis topologi jaringan:

  1. Topologi cincin (ring topology)

    Topologi jenis ini satu komputer di dalam satu loop tertutup. Pada topologi ini, data atau message berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya, terus hingga mencapai komputer yang dituju. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai terminal tujuan disebut walk time (waktu transmisi).

    Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer sebelumnya, yaitu:

    • Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika terminal ini merupakan tujuan data tersebut.
    • Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan tanda negatif ke komputer pengirim.
  2. Topologi bus (bus topology)

    Topologi jaringan jenis ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan media utama dari jaringan. Terminal-terminal yang akan membangun jaringan dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dimaksud tanpa harus melewati terminal-terminal dalam jaringan. Atau akan di-routing-kan ke head end controller. Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan, namun jaringan tidak akan bekerja jika kabel utamanya putus.

    jaringan ini bisannya mengguanakan kabel koaksial sebagai media transmisinya. Kabel ini mempunyai kapasitas lebar pita yang besar (2MB) sehinga apabila dihubungkan dengan banyak terminal maka akan terlayani dengan baik.

  3. Topologi bintang (star topology)

    Jenis topologi jaringan ini mengguankan satu terminal sentral yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral inilah yang akan mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Apabila ada satu terminal client yang tidak berfungsi atau media transmisi (kabel) yang putus maka tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.

Teori Khusus

Perkembangan teknologi dan informasi dizaman era globalisasi saat ini berkembang pesat. Hal ini terjadi di seluruh negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Tidak ketinggalan dengan Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi sangat membantu semua manusia dalam beraktifitas. Ini membuktikan bahwa kini teknologi menjadi salah satu penunjang aktifitas manusia.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang

Arti Logo PDAM TIRTA KERTA RAHARJA :

Titik Air, Menggambarkan azas dari Manajemen Kebersamaan dan merupakan material yang dikelola.

Tiga Air bergelombang, Menggambarkan 3 misi perusahaan yaitu : Penyelenggara pelayanan air bersih bagi masyarakat, salah satu sumber pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan perusahaan.

Tiga air bergelombang yang tidak sama besar dengan bloking yang tidak horisontal namun disusun secara harmonis juga berarti merupakan komposisi yang kompak dan membawa efek karakter yang dinamis.

Tulisan TIRTA KERTA RAHARJA sebagai motto nilai keluhuran kemapanan dan kemantapan.

TIRTA berarti air, merupakan kekhususan dan kekhasan. KERTA berarti aman dan tentram. RAHARJA berarti kesejahteraan.

Biru tua pada titik air menggambarkan sifat kooperatif dan keteguhan hati. Sedangkan biru muda pada tiga air bergelombang mempunyai karakter cerah dan menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan dalam melayani masyarakat serta gambaran air yang bersih.

Sejarah Singkat PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

Pada tahun 1923 dibangun sebuah bangunan tempat pengelolahan air oleh pemerintah hindia belanda pada daerah babakan udjung yang diberi nama Water Leideng Bedrif. Ini merupakan tempat pengelohanan air pertama di kawasan Tangerang. Setelah tahun 1945 dimana setelah Indonesia merdeka Water Leideng Bedrif ini pindah tangan dikelola oleh pemerintah Indonesia. Dan pada tahun 1976 barulah didirikan PDAM Kabupaten Tangerang yang berdasarkan pada Perda No. 10/HUK/1976. Setelah tahun 1983 dibentuk Unit Pengelola Air Minum (UPAM) di Kabupaten Tangerang, dan berlanjut pada tahun 1985 terjadilah Penggabungan UPAM kedalam PDAM Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2001 PDAM Kabupaten Tangerang berubah nama menjadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang berdasarkan Perda No. 16 tahun 2001. Dan pada tahun 2008 muncul Perda No. 10 tahun 2008 & Perda No. 1 tahun 2013 sebagai peraturan daerah penetapan PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang sebagai perusahaan daerah air minum kabupaten tangerang. Dan sampai saat ini tanggal 13 April 1976 diperingati sebagai hari jadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang.

Visi Dan Misi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

  1. Visi PDAM TKR

    Menjadi Perusahaan Air Minum yang sehat dan senantiasa memberikan Pelayanan yang Terbaik kepada masyarakat, demi mewujudkan keinginannya dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik.

  2. Misi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang
    • Menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara berkesinambungan, melalui pelayanan prima.
    • Memproduksi air minum sesuai dengan standar yang berlaku.
    • Menyelenggarakan pengelolaan air minum dengan menerapkan teknologi yang tepat.
    • Memberikan pelayanan air minum dengan tarif yang terjangkau.
    • Meningkatkan kualitas SDM agar mampu berkreasi dan berinovasi secara profesional.
    • Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan lingkungan.

Struktur Organisasi Dan Wewenang Serta Tanggung Jawab

Struktur Organisasi PDAM TIRTA KERTA RAHARJA Kab.Tangerang

Sumber : Dokumen Gambaran Umum PDAM TKR 2015
Gambar 3.2. Struktur Organisasi PDAM TKR

Sumber : Dokumen Gambaran Umum PDAM TKR 2015
Gambar 3.3. Pemilik, Dewan Pengawas, dan Direksi

STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN PERENCANAAN

Sumber : Dokumen Bagian Perencanaan 2015
Gambar 3.4. Struktur Organisasi Bagian Perencanaan

  1. Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut ini akan diuraikan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian dan sub-sub bagian dalam struktur organisasi Bagian Perencanaan :

    • Bagian Perencanaan
    • Wewenang :

      Melaksanakan perencanaan dan pengawasan dalam pengembangan fasilitas instalasi/distribusi dan sambungan langganan serta fasilitas penunjang lainnya, agar penggunaan fasilitas tersebut memenuhi syarat secara teknis maupun secara ekonomis.

      Tanggung Jawab :

      1. Perencanaan dan pengembangan seluruh pekerjaan teknik baik yang berbentuk program tahunan maupun yang berkaitan dengan kegiatan harian sebagai realisasi dari program PDAM TKR.
      2. Pengkoordinasian dengan unit kerja lain, baik bagian-bagian di Direktorat Umum maupun di Direktorat Teknik serta pihak-pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.
      3. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan fisik, baik yang dilakukan secara swakelola maupun yang dilaksanakan pihak ketiga sesuai dengan spesifikasi teknis.
      4. Pengadministrasian dan pengarsipan dokumen-dokumen teknik.
      5. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.
      6. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
    • Sub bagian Perencanaan Teknik
    • Wewenang :

      Melaksanakan perencanaan dan pengembangan fasilitas produksi, fasilitas transmisi dan distribusi, sambungan langganan, dan fasilitas penunjang lainnya serta membuat, menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen teknik dan informasi lainnya sebagai bahan yang setiap waktu dibutuhkan dalam perencanaan teknik.

      Tanggung Jawab :

      1. Perencanaan teknik pengembangan sarana produksi, sarana instalasi transmisi dan distribusi, sarana sambungan langganan dan fasilitas fisik lain serta penyiapan dan penyimpanan dokumen-dokumen teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas teknik.
      2. Pengkoordinasian dengan unit kerja, terutama dengan bagian-bagian di Direktorat Teknik untuk mendapatkan masukan mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
      3. Penyiapan dokumen-dokumen teknik seperti gambar terpasang, peta jaringan pipa transmisi/distribusi dan gambar perencanaan yang dibutuhkan untuk seluruh pekerjaan perencanaan teknik yang dibutuhkan oleh PDAM TKR.
      4. Penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen teknik sebagai aset PDAM TKR yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan teknis.
      5. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.
      6. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.
    • Sub bagian Pengawasan Kontruksi
    • Wewenang :

      Melakukan pengawasan Konstruksi, agar realisasi dari perencanaan yang sudah ditetapkan dapat dipertanggung jawabkan baik secara teknis maupun secara ekonomis.

      Tanggung Jawab :

      1. Perencanaan pelaksanaan seluruh kegiatan pengawasan konstruksi baik sebagai kegiatan tahunan yang dituangkan dalam program kerja tahunan dan anggaran PDAM TKR maupun rencana program harian sebagai penjabaran program tahunan.
      2. Pengkoordinasian dengan unit kerja lain, terutama dengan bagian-bagian di Direktorat Teknik untuk mendapatkan masukan mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
      3. Pelaksanaan pengawasan konstruksi bangunan fisik, baik yang dilakukan sendiri oleh PDAM TKR maupun yang dilakukan oleh pihak ketiga.
      4. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan unit kerjanya dilengkapi dengan evaluasinya.
      5. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.
    • Sub bagian Sistem Informasi Jaringan Perpipaan
    • Wewenang :

      Menginventarisasi dan mengolah (editing, monitoring, evaluasi) seluruh data-data jaringan pipa dan accessories (valve, reducer, hydrant, dll) serta data-data pelanggan (Sambungan Langganan).

      Tanggung Jawab :

      1. Menyusun program kerja GIS yang tercantum dalam RKAP meliputi prosedur kerja, anggaran biaya dan lain-lain.
      2. Melaksanakan koordinasi dengan pihak internal di PDAM seperti Bagian Perencanaan, Distribusi, Hubungan Langganan, Sistem Informasi Manajemen (SIM), Pengolahan Data Elektronik (EDP), Cabang, Wilayah, IKK dan lain-lain yang berkaitan dengan implementasi program kerja yang telah disusun.
      3. Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Tata Ruang dan lain-lain yang berkaitan dengan pengadaan Peta Dasar Digital.
      4. Mendata/inventarisir seluruh data-data jaringan pipa dan accessories yang telah terpasang (as built drawing) dari Bagian Perencanaan, Bagian Distribusi lain yang menangani pemasangan jaringan pipa, Wilayah dan Cabang yang melaksanakan pemasangan jaringan pipa.
      5. Mendata/inventarisir seluruh data-data jaringan pipa dan accessories yang telah terpasang namun tidak termuat dalam as built drawing (visible) dari personil PDAM (pusat, cabang, wilayah, IKK) yang mengetahui data jaringan maupun pihak kontraktor dan developer yang menangani pemasangan jaringan pipa.
      6. Evaluasi dan koreksi data-data yang telah di inventarisir langsung ke lapangan berupa kegiatan Toponimi, field sketches dan up date.
      7. Mendata/inventarisir seluruh data-data pelanggan langsung ke lapangan yang pelaksanaannya dibantu oleh Pembaca Meter.
      8. Mendigitasi dan mengolah seluruh data berupa peta dasar digital, data jaringan pipa dan accessories serta data pengukuran dilapangan (field sketches) kedalam sistim Komputer GIS.
      9. Membuat laporan bulanan mengenai data-data dan kegiatan-kegiatan GIS.
      10. Menyampaikan informasi seluruh data-data yang telah didigitasi te
      11. rsebut ke bagian-bagian yang membutuhkan informasi jaringan dan pelanggan dalam membantu pelaksanaan kegiatan operasional bagian tersebut.

Proses Penjernihan Air

Sistem Pengolahan Air Minum

Pada umumnya Instalasi Pengolahan Air Minum merupakan suatu sistemyang mengkombinasikan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan disinfeksi serta dilengkapi dengan pengontrolan proses juga instrumen pengukuran yang dibutuhkan. Instalasi ini harus didesain untuk menghasilkan air yang layak dikonsumsi masyarakat bagaimanapun kondisi cuaca dan lingkungan. Selain itu, sistem dan subsistem dalam instalasi yang akan didesain harus sederhana, efektif, dapat diandalkan, tahan lama, dan murah dalam pembiayaan (Kawamura, 1991).

Tujuan dari sistem pengolahan air minum yaitu untuk mengolah sumber air baku menjadi air minum yang sesuai dengan standar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Tingkat pengolahan air minum ini tergantung pada karakteristik sumber air baku yang digunakan. Sumber air baku berasal dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan cenderung memiliki tingkat kekeruhan yang cukuptinggi dan adanya kemungkinan kontaminasi oleh mikroba yang lebih besar. Untuk pengolahan sumber air baku yang berasal dari air permukaan ini, unit filtrasi hampir selalu diperlukan. Sedangkan air tanah memiliki kecenderungan untuk tidak terkontaminasi dan adanya padatan tersuspensi yang lebih sedikit. Akan tetapi, gas terlarut yang ada pada air tanah ini harus dihilangkan, demikian juga kesadahannya (ion-ion kalsium dan magnesium).


Eksplorasi air tanah secara besar-besaran sebagai sumber air baku tidak memungkinkan lagi karena selain air tanah dangkal telah banyak terpakai, pemakaian air tanah dalam akan membahayakan masyarakat sekitar. Penggunaan air tanah dalam akan menimbulkan ruang kosong di dalam tanah. Ruang kosong ini akan sangat rentan terhadap goyangan lempeng bumi yang akan mengakibatkan kelongsoran. Dengan pertimbangan tersebut, eksplorasi air ditekankan pada peningkatan eksplorasi air permukaan dari sungai-sungai yang ada.


Secara umum, proses pengolahan air minum dengan sumber air baku yang berasal dari air permukaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.5 Skema Pengolahan Air Minum

Unit Instalasi Pengolahan Air Minum

  1. Intake

    Intake sendiri adalah proses pemompaan air baku sungai untuk dialirkan ke dalam sumur penyeimbang.

    Intake merupakan bangunan

    • Bangunan Penangkap Air (Intake)

      Intake merupakan bangunan penangkap atau pengumpul air baku dari suatu sumber sehingga air baku tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu wadah untuk selanjutnya diolah. Unit ini berfungsi untuk:

      1. Mengumpulkan air dari sumber untuk menjaga kunatitas debit air yang dibutuhkan oleh instalasi pengolahan
      2. Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan bar screen.
      3. Mengambil air baku sesuai dengan debit yang diperlukan oleh instalasi pengolahan yang direncanakan demi menjaga kontinuitas penyediaan dan pengambilan air dari sumber.
      4. Bangunan intake dilengkapi dengan screen, pintu air, dan saluran pembawa.

      Rumus–rumus dan kriteria desain yang digunakan dala perhitungan intake:

      1. Kecepatan aliran pada saringan kasar (Qasim, Motley, & Zhu, 2000) Rumus (2.1) Dimana:
      2. V : kecepatan (m/s)
        Q: debit aliran (m3/s)
        A: luas bukaan (m2)

      3. Kecepatan aliran pada saringan halus (Qasim, Motley, & Zhu, 2000)
  2. Bak Penenang

    Bak penenang digunakan dengan tujuan untuk menstabilkan tinggi muka air baku yang dialirkan melalui sistem perpipaan dari intake. Unit ini juga mengatur dan menampung air baku, sehingga jumlah air baku yang akan diproses pada instalasi pengolahan air minum bisa dilaksanakan dengan mudah dan akurat.

    Kriteria desain dari bak penenang ini adalah sebagai berikut :

    • Bak penenang dapat berbentuk bulat maupun persegi panjang.
    • Overflow berupa pipa atau pelimpah diperlukan untuk mengatasiterjadinya tinggi muka air yang melebihi kapasitas bak. Pipa overflowharus dapat mengalirkan minimum 1/5 x debit inflow.
    • Freeboard dari bak penenang sekurang-kurangnya 60 cm.
    • Waktu detensi bak penenang > 1,5 menit
  3. Koagulasi

    Koagulasi didefinisikan sebagai destabilisasi muatan pada koloid dan partikel tersuspensi, termasuk bakteri dan virus, oleh suatu koagulan. Pengadukancepat (flash mixing) merupakan bagian terintegrasi dari proses ini. Destabilisasi partikel dapat diperoleh melalui mekanisme:

    • Pemanfaatan lapisan ganda elektrik
    • Adsorpsi dan netralisasi muatan
    • Penjaringan partikel koloid dalam presipitat
    • Adsorpsi dan pengikatan antar partikel

    Secara umum proses koagulasi berfungsi untuk:

    • 1. Mengurangi kekeruhan akibat adanya partikel koloid anorganik maupunorganik di dalam air.
    • 2. Mengurangi warna yang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air.Mengurangi bakteri-bakteri patogen dalam partikel koloid, algae, danorganisme plankton lain.
    • 3. Mengurangi rasa dan bau yang diakibatkan oleh partikel koloid dalam air.
  4. Flokulasi

    Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk cepat. Tujuan dari proses ini adalah untuk mempercepat laju tumbukan partikel,hal ini menyebabkan aglomerasi dari partikel koloid terdestabilisasi secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.

    Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk memperbesar flok-flok hasil koagulasi. Pengadukan pada bak flokulasi harusdiatur sehingga kecepatan pengadukan semakin ke hilir semakin lambat, serta pada umumnya waktu detensi pada bak ini adalah 20 sampai dengan 40 menit.

    Hal tersebut dilakukan karena flok yang telah mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan gaya tarik dari aliran air dan menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan pengadukan dan waktu detensi dibatasi. Hal lain yang harus.

  5. Sedimentasi

    Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan dengan menggunakanpengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols,1982). Proses ini sangat umum digunakan pada instalasi pengolahan air minum. Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah :

    • Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan oleh unit saringan pasir cepat.
    • Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi sebelum memasuki unit saringan pasir cepat.
    • Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada instalasi yang menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
    • Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan.
  6. Filtrasi

    Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dan larutan, dimana larutantersebut dilewatkan melalui suatu media berpori atau materi berpori lainnya untuk menyisihkan partikel tersuspensi yang sangat halus sebanyak mungkin. Proses ini digunakan pada instalasi pengolahan air minum untuk menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan untuk menghasilkan air minum dengan kualitas yang baik.

    Filtrasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis filter, antara lain: saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, bahkan dengan menggunakanteknologi membran. Pada pengolahan air minum umumnya dipergunakan saringan pasir cepat, karena filter jenis ini memiliki debit pengolahan yang cukup besar, penggunaan lahan yang tidak terlalu besar, biaya operasi dan pemeliharaan yang cukup rendah, dan tentunya kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan.

  7. Desinfeksi

    Desinfeksi air bersih dilakukan untuk menonaktifkan dan menghilangkan bakteri pathogen untuk memenuhi baku mutu air minum. Desinfeksi sering menggunakan khlor sehingga desinfeksi dikenal juga dengan khlorinasi.

    Keefektifan desinfektan dalam membunuh dan menonaktifkan mikroorganisme berdasar pada tipe disinfektan yang digunakan, tipe mikroorganisme yang dihilangkan, waktu kontak air dengan disinfektan, temperatur air, dan karakter kimia air (Qasim, Motley, & Zhu, 2000).

    Khlorin biasanya disuplai dalam bentuk cairan. Ukuran dari wadah khlorin biasanya bergantung pada kuantitas khlorin yang digunakan, teknologi yang dipakai, ketersediaan tempat, dan biaya transportasi dan penanganan. Salah satu khlorin yang umum digunakan adalah sodium hipoklorit. Sodium hipoklorit hanya bisa berada dalam fase liquid, biasanya mengandung konsentrasi klorin sebesar 12,5–17 % saat dibuat (Tchobanoglous, 2003). Sodium hipoklorit bersifat tidak stabil, mudah terbakar, dan korosif. Sehingga perlu perhatian ekstra dalam pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya. Selain itu larutan sodium hipoklorit dapat dengan mudah terdekomposisi karena cahaya ataupun panas, sehingga harus disimpan di tempat yang dingin dan gelap, dan juga tidak disimpan terlalu lama. Metode yang dapat digunakan untuk mencampur khlorin dengan air adalah metode mekanis, dengan penggunaan baffle, hydraulic jump, pompa booster pada saluran.

  8. Reservoir

    Reservoir adalah tanki penyimpanan air yang berlokasi pada instalasi(Qasim, Motley, & Zhu, 2000). Air yang sudah diolah disimpan pada tanki ini untuk kemudian ditransfer ke sistem distribusi. Desain dari reservoir meliputi pemilihan dari ukuran dan bentuknya, pertimbangan lain meliputi proteksiterhadap air yang disimpan, proteksi struktur reservoir, dan proteksi pekerja pemeliharaan reservoir.

    Reservoir terdiri dari dua jenis yaitu ground storage reservoir dan elevatedstorage reservoir. Ground storage reservoir biasa digunakan untuk menampung air dengan kapasitas besar dan membutuhkan pompa dalam pengoperasiannya, sedangkan elevated storage reservoir menampung air dengan kapasitas relative lebih kecil dibandingkan ground storage reservoir dan dalam pengoperasian distribusinya dilakukan dengan gravitasi. Kapasitas reservoir untuk kebutuhan air.

METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Intake Pengolahan Air (IPA) Solear Kab Tangerang. Pemilihan tempat penelitian ini dikarenakan terdapat beberapa permasalahan pada IPA Solear terutama dikarenakan usianya yang cukup tua.

Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data air, adapun untuk mendeteksi  :

  1. Ketinggian Air, terdiri dari 3 indikator
    • Siaga satu, 3meter sebelum banjir akan dikirimkan pesan SMS otomatis ke Hanphone petugas
    • Siaga dua, 1meter sebelum banjir akan dikirimkan pesan SMS otomatis ke Hanphone petugas
    • Siaga tiga, banjir akan dikirimkan pesan SMS otomatis ke Hanphone petugas dan buzzer akan berbunyi
    • Dengan menggunakan sensor ultrasonic dan Sim900
  2. Tingkat Kerjenihan Air, dilihat dari kekeruhan air melalui sensor cahaya
    • Jika Air keruh dengan sendirinnya air tersebut akan keluar otomatis dan akan dibersihkan dengan motor dc
    • Dengan menggunakan sensor cahaya LDR

Metode Penelitian

Sistem yang dirancang bersifat model sistem. Pada perancangan sistem terdiri dari 2 bagian yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan dan realisasi alat yang dibuat menghasilkan model sistem dengan batasan sebagai berikut:

  1. Sistem yang dirancang adalah sistem untuk pendeteksi kejeernihan air dan pengisian ulang dengan masing-masing didalam tersevoir
  2. Sensor cahaya LDR diletakkan di samping aquarium dan sensor ultrasonic diletakan diatas aquarium
  3. Sensor ini hanya mendeteksi tingkat kekeruhan air dan ultrasonic untuk ketinggian debit air
  4. Arduino ethernet sheild yang digunakan adalah modul Arduino ethernet sheild yang berfungsi menghubungkan Arduino board dengan jaringan internet,karna itu berdasar pada Wiznet W5100 ethernet chip ( datasheet) untuk Menghubungkan dan menggunakan modul hingga dapat terkoneksi internet cukup mudah, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.caranya dengan memasangkan modul tersebut (menggunakan pustaka Ethernet yang sudah tersedia di paket perangkat lunak Arduino IDE), di dalam arduino ethernet sendiri terdapat slot mikro SD yang berbungsi sebagai tempat penyimpanan file sedangkan untuk mengakses mikro SD card mengunakan library SD ,untuk jenis arduino board yang bisa di pasangkan dengan ethernet shield W5100 yaitu arduino uno dan mega.
  5. Catatan: Ketika menggunakan pustaka ini, SPI SS menggunakan pin 4. Spesifikasi Ethernet Controller:

Tujuan Perancangan

Tujuan Pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis Gateway ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif sebut dapat dilihat sebagai berikut :

  1. Agar mempermudah pegawai pendeteksi kejernihan air di dalam tersevoar.
  2. Mempermudah pegawai mengontrol ketinggian air otomatis dengan SMS Gateway
  3. Memberikan keamanan kepada pegawai pengontrol ketinggian air dalam tugas pengecekan ketinggian air.

Analisa Sistem

Analisa Sistem Pemgolahan Air Minum yang berjalan

pada sistem ada di tersevoar untuk mendeteksi air keruh, masih menggunakan waktu yang sudah di tentukan, dan ketinggian air perusahaan ini pengecekan ketinggian air dilakukan dengan mengontrol secara manual, yaitu dengan mencatat ketinggian air menggunakan note.

Analisa Sistem Pengolahan Air Minum yang diusulkan

Pada analisa sistem usulan ini penulis ingin membuat pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway menggunakan sensor cahaya sebagai sistem pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway sebagai penyampaian informasi ketinggian air dengan sistem SMS data yang akurat dan effisien kepada petugas

Diagram Blok

Pada umumnya sistem pengendalian praktis terdiri dari banyak komponen. Maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa dipakai Blok Diagram. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan di dalamnya dituliskan bentuk transfer fungsion dan komponennya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.

Alur diagram blok diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

Alur diagram blok diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

Perancangan Modul-Modul yang digunakan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi lampu led, arduino, sensor gerak,sensor cahaya, sensor ultrasonic, sim900 GSM, dan arduino serta perangkat lunak yang digunakan yaitu V dan program Ide Arduino 1.0.5.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.16. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA INFRARED BERBASIS GATEWAY PADA PDAM TIRTA KERTA RHARJA CABANG TIGARAKSA”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Alat yang digunakan meliputi:
    • Personal Computer (PC).
    • Solder timah.
    • Solder karet.
    • Solder karet.
    • Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
    • Modul Arduino Mega sebagai papan Board mikrokontroler.
  2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
    • Relay SPDT.
    • Sensor cahaya (LDR)
    • Sensor Ultrasonic
    • Sim900 SMS Gateway
    • Valve 12Volt
    • Resistor 220 ohm, 10 kOhm.
    • Buzzer
    • Timah solder.
    • Kabel konektor.
    • Adaptor.
    • Aquarium

Merancang Schematic Hardware

Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini:

  1. Rangkaian Power Supply

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).


    Gambar 3.20 Rangkaian Power Supply

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol sensor gerak, sensor cahaya, sensor ultrasonic, sim900 motor dc, dan buzzer.

  2. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

    Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalah dimaksudkan untuk mendeteksi apakah air keruh atau tidak, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat air dalam kondisi didalam tersevoir maka akan mendeteksi jika gelap air itu keruh dan kluar didalam tersevoir. terbuka. Adapun bentuk dari rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistem kontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog.

  3. Rangkaian sistem Buzzer

    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika sistem ketinggian air debit air siaga 1, 10cm banjir, siaga 2, 5cm banjir, siaga 3, banjir pada dan bazzer akan berbunyi

    Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga tidak dapat diatur tinggi rendahnya suara yang dihasilkan. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan relay adalah alternative sehingga buzzer dapat diberikan tegangan positif sesuai dengan keinginan. Pada rangkaian diatas kabel merah pada buzzer langsung dihubungkan dengan power eksternal sebesar +5 vdc pada relay, sedangkan kabel hitam pada buzzer langsung dihubungkan dengan ground.

  4. Rangkaian Sistem LCD

    LCD adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan laya. Pada dasarnya penggunaan LCD adalah untuk menghasilkan Layar laporan.

  5. Rangkaian Sensor Ultrasonic

    Sensor Ultrasonic dalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan sensor pantulan, dengan suara, untuk ketinggian air, pada dasarnya penggunaan sensor ultrasonic adalah untuk menghasilkan ketinggian air dengan pantulan suara.

  6. Rangkaian GSM

    GSM adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengirimkan pesan sms. Pada dasarnya penggunaan GSM adalah untuk menghasilkan mengirim pesan.

  7. Rangkaian Keseluruhan

    Gambar 3.26 Rangkaian keseluruhan

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem yang akan dibuat.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap

Keterangan

M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut.

Keterangan

T  : Technical L  : Low
O  : Operational M  : Middle
O  : Operational M  : Middle

Final Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 15 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

Pengujian rangkaian catu daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa , rangkaian pengendali motor dc, rangkaian sensor cahaya dan sensor ultrasonic dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Rangkaian Catu Daya

Pengujian Rangkaian Sensor Ultrasonic

Rangkaian sensor ultrasonic digunakan sebagai sensor otomatis yang dapat untuk memantulkan dengan suara dan data dikirimkan dengan arduino

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian sensor ultrasonic menggunakan yang dapat menyala dan mati dengan waktu tertentu, adapun pengujian relay dapat dilihat seperti gambar berikut.


Gambar 4.2 Rangkaian sensor ultrasonic

Pengujian rangkaian sensor ultrasonic ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan satu rangkaian relay pada pin 13 arduino sedangkan untuk tegangan kerja rangkaian ultrasonic menggunakan tegangan yang bersumber dari adaptor external sebesar +12 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian Sensor Cahaya

Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalah dimaksudkan untuk mendeteksi kondisi dari tingkat kecerahan cahaya, air keruh ataupun air bersih, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat gelap maka sistem arduino akan aktif, dan ketika terang maka sistem tersebut tidak aktif. Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistem kontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog. Adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 4.3 listing program sensor cahaya

Gambar berikut adalah bagaimana sensor cahaya ketika lampu ruangan sedang dalam kondisi menyala maka lampu tidak dapat menyala, hal ini terjadi karena prinsip kerja yang diinginkan adalah lampu led menyala jika cahaya yang diterima sensor cahaya berkurang.

Rangkaian Sim900

Penggunaan rangkaian sim900 adalah dimaksudkan untuk mendeteksi kondisi dari tingkat kecerahan cahaya, air keruh ataupun air bersih, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat gelap maka sistem arduino akan aktif, dan ketika terang maka sistem tersebut tidak aktif dan akan mengirimkan pesan otomatis dengan Sim900.

Gambar 4.4 Rangkaian Sim900

Rangkaian Monitor Display LED

Perancangan rangkaian Monitor Display LED adalah sebagai informasi kepada operator melalui tampilan visual. Dengan mempararelkan 4 buah LED pada kaki katoda rangkaian monitor display LED selesai dibuat.

Perancangan rangkaian Monitor Display LED adalah sebagai informasi kepada operator melalui tampilan visual. Dengan mempararelkan 4 buah LED pada kaki katoda rangkaian monitor display LED selesai dibuat.

Gambar 4.5 rangkaian dari monitor display LED.

Berikut bahan – bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan rangkaian monitor display LED :

  1. 1 Buah LED warna merah.
  2. 1 Buah LED warna kuning.
  3. 2 Buah LED warna hijau.
  4. 1 PCB ukuran 4 x 2 cm.
  5. Kabel Secukupnya.

Rangkaian Switch/ Saklar On – Off

Perancangan rangkaian switch on-off ini umumnya digunakan sebagai pengaman, dalam perancangan rangkaian ini hanya cukup memutus sumber arus positif yang dipasangkan switch diantaranya. Penambahan 1 buah LED yang diseri kan dengan resistor akan berfungsi sebagai informasi masuk atau tidaknya sinyal DC / Sumber arus.

Gambar 4.6 Rangkaian dari switch / saklar.

Berikut bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan rangkaian switch on – off :

  1. 1 Buah Switch.
  2. 1 Buah LED warna kuning.
  3. 1 Buah LED.
  4. 1 Buah resistor 680 Ohm.

Perancangan Simulasi Level ketinggian air Melalui SMS

Flow Chart Program Utama

Sistem Cara Kerja Alat

Perancangan Prototype/Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat Lunak (Software)

Prototype Tersevoir PDAM Tirta Kerta Raharja Cabang Tigaraksa

Permasalahan Yang Dihadapi

Alternatif Pemecahan Masalah

Implementasi

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian pendeteksi kejernihan air dan pengisian ulang otomatis berbasis gateway adalah.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Dengan memanfaatkan sensor ultrasonic maka pengontrolan air akan segera diketahui ketika siaga 1, siaga 2 dan siaga 3 banjir
  2. Pendeteksian tingkat kejernihan air didalam tersevoir akan diketahui dengan memanfaatkan sensor cahaya LDR.
  3. Dengan memanfaatkan module gsm maka dapat mengirim sms ke handphone petugas dan ketika air akan penuh atau banjir bazzer akan berbunyi

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    • Terealisasinya sistem monitoring pendeteksi kejernihan air didalam tersevoir
    • Memiliki sensor ultrasonic untuk memantau kondisi pengontrolan air
  2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
    • Sistem yang dibuat didukung oleh komunikasi jaringan gsm yang dapat ditampilkan dalam format sms.
    • Dengan melakukan konfigurasi antara software dan hardware dapat di buat sistem monitoring didalam ruangan tersevoir

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dengan memanfaatkan modul gsm yang dapat digunakan sebagai media komunikasi jaringan seluler dengan format sms dengan menggunakan arduino dan sensor cahaya LDR dan ultrasonic.

Saran

  1. Sistem ini dapat dikembangkan dalam bentuk yang sesungguhnya dengan memanfaatkan sebuah komunikasi jaringan dengan skala luas.
  2. Sistem ini dapat kembangkan dengan berbagai aplikasi seperti webserver, android.
  3. Bagi pengembang selanjutnya untuk aplikasi yang berbasis smartphone dapat dibuat dengan bahasa program basic4android, java, phyton dan lain-lain.