SI1331474510

Dari widuri
Revisi per 18 Agustus 2017 17.54 oleh ARIS SUTANTO (bicara | kontrib) (Teori Umum)


Lompat ke: navigasi, cari

'

ALAT PENGHITUNG JUMLAH LEMBAR KERTAS BERBASIS

INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN SENSOR INFRA RED

PADA PT.INDAH KIAT


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM
: 1331474510
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ALAT PENGHITUNG JUMLAH LEMBAR KERTAS BERBASIS

INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN SENSOR INFRA RED

PADA PT.INDAH KIAT

Disusun Oleh :

NIM
: 1331474510
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ALAT PENGHITUNG JUMLAH LEMBAR KERTAS BERBASIS

INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN SENSOR INFRA RED

PADA PT.INDAH KIAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331474510
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,17 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(M.Ibnu Safari., M.Kom)
   
(Hendra Kusumah., S.kom)
NID : 14009
   
NID : 14017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ALAT PENGHITUNG JUMLAH LEMBAR KERTAS BERBASIS

INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN SENSOR INFRA RED

PADA PT.INDAH KIAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331474510
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 17 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ALAT PENGHITUNG JUMLAH LEMBAR KERTAS BERBASIS

INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN SENSOR INFRA RED

PADA PT.INDAH KIAT

Disusun Oleh :

NIM
: 1331474510
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2017
 
 
 
Aris Sutanto
NIM. 1331474510


 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pemanfaatan teknologi dalam bidang industri pada era saat ini berpengaruh besar dalam pencapaian efektifitas dan efisiensi kinerja suatu usaha industri, diantaranya seperti pemanfaatan mesin perhitungan kertas secara otomatisasi. Pemanfaatan mesin industri dalam produksi kertas saat ini merupakan hal umum namun dalam segi efisiensi kinerjanya masih memiliki kendala diantaranya dalam proses perhitungan kertas pada seksi finishing. Dalam hal pengembangan teknologi ini maka harus diupayakan adanya sebuah rancangan teknologi pendukung yaitu counter otomatis yang dapat menghitung jumlah lembar kertas secara otomatis. Sistem ini terbuat dari perangkat keras, terdiri dari sensor infra red, lcd 16x2, Buzer, wemos, Routter wifi dan arduino uno.sistem ini dibuat dengan bahasa pemrograman C. Cara kerja alat ini ketika kertas berjalan diatas konveyor kemudian kertas tersebut melewati sensor Infra Red maka akan terdeteksi oleh sensor dan sensor akan mengirim sinyal data ke lcd dan hasil data jumlah penghitungan kertas tersebut dikirim secara otomatis melalaui jaringan wifi ke perangkat Android/Pc sesuai target permintaan customer. Salah satu fasilitas yang ditawarkan adalah memonitoring penghitungan jumlah lembar kertas dengan memanfaatkan layanan internet Ubidots. Ubidots dapat menjadi salah satu sarana positif untuk mengontrol jumlah lembar kertas atau mengamati pergerakan kertas. Alat ini mampu secara otomatis menampilkan jumlah lembar kertas setiap 10 menit sekali. Hasil dari rancangan sistem ini telah mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan..


Kata kunci: Penghitungan jumlah kerta, Sensor infra red, internet of Things, Arduino Uno

ABSTRACT

Utilization of technology in the field of industry in the current era greatly affect the achievement of effectiveness and efficiency of the performance of an industrial business, such as the use of automated paper calculation machine. Utilization of industrial machinery in paper production today is common but in terms of performance efficiency still has constraints such as in the process of paper calculation in the finishing section. In the case of the development of this technology it should be pursued a design of support technology that is automatic counter that can calculate the number of sheets of paper automatically. This system is made of hardware, consists of infra red sensors, 16x2 lcd, Buzer, wemos, Router wifi and arduino uno.the system is made with programming language C. How it works when the paper goes on the conveyor then the paper passes Infra Red It will be detected by the sensor and the sensor will send the data signal to the lcd and the data results the amount of paper calculation is sent automatically melalaui wifi network to the Android / Pc devices according to customer demand targets. One of the facilities offered is to monitor the counting of sheets of paper by utilizing Ubidots internet service. Ubidots can be one positive tool for controlling the number of sheets of paper or observing paper movements. This tool is able to automatically display the number of sheets of paper every 10 minutes. The results of this system design have been able to contribute to the company.


Keywords: Calculation of kerta number, infrared sensor, internet of Things, Arduino Uno


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah " ALAT PENGHITUNG JUMLAH LEMBAR KERTAS BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN SENSOR INFRA RED PADA PT.INDAH KIAT ".

Laporan Skripsi ini disusun yang bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Laporan Skripsi ini bersumber informasi berdasarkan observasi selama di Lapangan Raharja dan juga dari berbagai literature review yang ada untuk mendukung penulisan dalam laporan Skripsi ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Moch.Ibnu Safari, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
  6. Bapak Toyib Isnayni selaku Stakeholder yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Kedua orang Tua, Adik dan Saudara tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil kepada penulis.
  8. Teman-teman seperjuangan Nanda dian prasetio, Agus kurniawan,Mega Agustina Margareta, Muhammad Khiabani Fakhri yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya.



Tangerang,17 Juli 2017
Aris Sutanto
NIM. 1331474510

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di jaman globalisasi ini, Perusahaan selalu berupaya untuk mengganti pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh manusia untuk digantikan dengan mesin-mesin dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas produksinya. Dengan kata lain banyak perusahaan melakukan otomatis produksinya. Misalnya, proses produksi yang pada awalnya masih dilakukan secara manual seperti pada proses sorting. Pada proses industri manual dikerjakan oleh tenaga manusia dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit dan membuat waktu proses produksi menjadi lebih lama. Selain itu sering terjadi human error pada industri manual misalnya adanya penghitungan ganda dan tingginya angka kesalahan dalam jumlah quantity. Untuk mengatasi masalah itu, perusahaan yang menginginkan proses produksi yang lebih efektif dan efisien melakukan perubahan pola produksi dengan mengaplikasikan sistem otomatis dalam produksinya. Seperti halnya dalam perhitungan jumlah lembar kertas tersebut secara otomatis.

Dengan adanya alat yang cerdas yang dapat dimanfaatkan sebagai pengolah data dari sensor dan menjadikannya suatu tampilan akhir dalam proses penghitungan kertas. Otomatisasi akan sangat membantu dalam proses produksi produk-produk tersebut. Dengan perkembangan teknologi dan komputer masalah pengendalian elektronis menjadi semakin mudah. Dari berbagai permasalahan di atas penulis mencoba untuk memecahkan masalah permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dengan melakukan penelitian di PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Alat khusus yang akan dibuat untuk perusahaan adalah “Alat Penghitung Jumlah Lembar Kertas Berbasis Internet Of Things Menggunakan Infra Red pada PT. Indah Kiat”. Dengan penerapan sistem ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan dengan baik.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang akan penulis bahas antara lain:

  1. Bagaimana cara membuat sistem agar dapat menghitung jumlah kertas secara otomatis pada mesin cutter di PT.Indah Kiat ?

  2. Bagaimana cara membuat sistem yang dapat memberikan notifikasi kepada operator?

  3. Bagaimana cara kerja Internet of Thing untuk memberikan bukti hasil penghitungan jumlah kertas?

Agar mempermudah penulisan laporan skripsi dan memperoleh penelitian yang maksimal serta terfokus, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan batasan-batasan masalah.

Dalam penelitian ini yang akan dibahas mengenai Penelitian dilakukan di PT Indah Kiat Tangerang mill, tepatnya departemen produksi dan seksi finishing-packing, Penghitungan jumlah lembar kertas menggunakan sensor Infra Red,Hasil akhir dari pengaplikasian Internet of Things ini dibuktikan dengan data yang dapat diukur keberadaannya, Penelitian ini menitik beratkan pada penghitungan jumlah lembar kertas pada mesin cutter, Sistem yang dapat dengan cepat mendapatkan hasil penghitungan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Individual
  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk Skripsi dan meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu program/alat sesuai dengan bidang studi Sistem Komputer.
  2. Memberikan kontribusi kepada Perusahaan PT Indah Kiat.
Tujuan Operasional
  1. Mengurangi waktu produksi untuk proses sortir.
  2. Mengurangi jumlah Customer Complain terkait jumlah kertas dalam tiap rim.
  3. Meningkatkan produktivitas perusahaan dibagian produksi seksi finishing - Sortir.
  4. Mengurangi tingkat kesalahan jumlah quantity yang diminta oleh customer.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan dari hasil penelitian yang didapat.
Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah :

  1. Optimalisasi dari sensor Infra Red yang digunakan untuk menghitung jumlah lembar kertas pada mesin cutter.
  2. Mengetahui seberapa besar manfaat dari sistem alat ini.
  3. Menggunakan Internet of things sebagai media data berupa angka dan akan di tampilakan melalui web ubidots dan Lcd.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam laporan skripsi ini, digunakan metode sebagai berikut :

Metode Observasi

Melalui pengamatan secara langsung dilapangan dibagian produksi, penulis menyimpulkan bahwa para instansi menginginkan waktu dan proses produksi yang cepat dan efisien.

Metode Wawancara

Metode ini dilakukan secara langsung dilapangan, kebetulan saya sebagai penanggung jawab hasil produksi mesin cutter pada seksi finishing, departemen produksi PT Indah Kiat Tangerang mill dan pada kesimpulanya ingin menciptakan alat penghitung jumlah lembar kertas menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk bertujuan efesiensi waktu, Customer Complain dan peningkatan produktivitas bagian produksi.

Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan untuk mencari dan Pengumpulan data-data pendukung yang berhubungan dengan judul tugas akhir ini dalam melakukan perencanaan,percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.

Metode Analisa

Pada metode analisa sistem ini penulis menggunakan metode analisa SWOT dimana dalam pengertian metode analisa SWOT ini adalah sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths), mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Metode Prototype

Alat yang dibuat masih dalam bentuk Prototype atau simulasi yang dapat dipergunakan secara nyata uji coba dan peneliti menggunakan Mikrokontroler Wemos, Sensor Infra Red, buzzer,lcd, Papan Kayu dan kertas A4.

Metode Pengujian

Pada metode testing ini penulis ingin menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis bangun, dalam pengertiannya Black Box testing adalah metode pengujian dengan struktur internal atau kerja.pengetahuan khusus dari kode aplikasi atau struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus.Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu. Sedangkan alasan penulis memilih black box ini karena metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem.

Sistematika Penulisan

Sistematika laporan tugas akhir ini disajikan secara ringkas dan disusun dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini dijelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori-teori yang berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas, serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, tahap penelitian,metode pengumpulan data dan metode analisa data dalam memecahkan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian memuat sesuatu yang anda buat berdasarkan analisis permasalahan pada bab 3,pada bab ini terdapatbpembahasan penting yaitu : Penyajian data penelitian,Pengolahan terhadap data yang terkumpul dan Pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PBab ini berisi kesimpulan dari hasil pengamatan dan analisa data serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Teori Khusus

Konsep Dasar IDE Arduino

Definisi Dasar IDE Arduino

Menurut Eka Mulyana dan Rindi Kharisman di dalam Citec Journal Vol. 1, No. 3 (2014:173) , Integrate Development Enviroment ( IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino Uno, merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”. Software Arduino dapat di-install di berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac OS, Windows.

Bagian - Bagian IDE Arduino

Menurut Eka Mulyana dan Rindi Kharisman di dalam Citec Journal Vol. 1, No. 3 (2014:173) , Integrate Development Enviroment ( IDE) Arduino Uno terdiri dari tiga bagian yaitu :

  1. Editor Program
    Untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing Listing program pada Arduino disebut Sketch.

  2. Compiler
    Modul yang berfungsi mengubah bahasa processing' (kode program) ke dalam kode biner, karena kode biner adalah bahasa satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroler.

  3. Uploader
    Modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori Mikrokontroler.

Gambar 2.3 Tampilan Software Ide Arduino

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari dua bagian yaitu Void Seutp dan void Loop. Void Seutp berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan, Sedangkan void Loop Berisi perintah yang akan dieksekusi berulang ulang selama arduino dinyalakan.

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroller

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17), Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.

Menurut Syahwil (2013:53), Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.

Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen –elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi –instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan

Karakteristik Mikrokontroller

Karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen yaitu:

  1. CPU (Central Procesing Unit)

  2. RAM (Read Only Memory)

  3. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter),Timer/Counter, dan lain-lain.

Fitur-Fitur Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2010:3) ada beberapa fitur yang pada umumnya ada dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. RAM
    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua data nya jika tidak mendapatkan catu daya.

  2. ROM
    ROM disebut sebgaia kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  3. Register
    Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yangdigunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler

  4. Special Function Register
    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

  5. Input dan Output Pin
    Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

  6. Interrupt
    Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan intrupsi, sehingga ketak program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan terlebih dan menjalakan program interupsi terlebih dahulu.

Pemrograman C

Definisi Pemrograman C

Menurut Alfith di dalam Jurnal Momentum Vol. 17, No. 1 (2015) “Bahasa C memiliki keuntungan-keuntungan yang di miliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak di antara bahasa pemrograman tingkat tinggi dan assembly”.

Sejarah Pemrograman C

Menurut Joni (2011:3) , Lahirnya bahasa pemograman diawali oleh terbentuknya bahasa assembly yang dikembangkan oleh IBM dalam tahun 1956-1963. Bahasa ini termasuk dalam bahasa tingkat rendah. Pada tahun 1957, sebuah tim yang dipimpin oleh John W. Backus berhasil mengembangkan sebuah bahasa poemograman baru yang lebih diarahkan untuk proses analisa numerik. Bahasa pemograman tersebut dinamai dengan bahasa FORTRAN (Formula Translation). Setahun kemudian, yaitu tahun 1958, para ilmuan komputer dari Eropa dan Amerika yang tergabung dalam sebuah komite menciptakan bahasa pemograman baru yang lebih bersifat struktual dan dinamakan dengan bahasa ALGOL (Algorithmic Languange). Kemudian pada tahun 1964, IBM kembali menciptakan bahasa pemograman baru dengan nama PL/I (Programming Languange 1) yang lebih ditujukan untuk keperluan bisnis dan penelitian.

Alasan Menggunakan Bahasa C
  1. Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.

  2. Kode bahasa C bersifat Portable dan bahas kompiler.

  3. Bahasa C hanya menyediakan sedikit Reserved Word. Keandalan C dicapai dengan fungsi-fungsi pustaka.

  4. Proses executable program dalam bahasa C lebih cepat.

  5. Dukungan pustaka yang banyak.

  6. C merupakan bahasa terstruktur.

  7. Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap sebagai bahasa tingkat menengah.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Andy (2014:1) Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi anat komputer diseluruh dunia sehingga kita dapat bertukar informasi secara cepat.

Sedangkan menurut Jubilee Enterprise dalam buku (2014:25) Internet adalah teknologi yang menghubungkan satu komputer dengan jutaan komputer lainnya di seluruh dunia sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi, mengirim surat elektronik, berkirim foto, serta banyak lagi. Internet sering juga disebut dengan istilah dunia maya karena dengan internet kita bisa berhubungan dengan banayak orang dari seluruh dunia tanpa harus mengunjungi orang-orang itu satu demi satu.

Sejarah Internet

Menurut Wikipedia,Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX.

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Konsep Komunikasi Data dan Jaringan

Definisi Komunikasi data

Menurut pintar komputer, Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data dua komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan baik jaringan lokal (LAN) maupun jaringan maupun internet yang lebih luas, seperti MAN.Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat Ketika terjadi pengiriman data antardua komputer melalui jaringan internet, data yang dikirim tidak langsung sampai di komputer itu melainkan harus melalui satu komputer ke komputer yang dari satu jaringan ke jaringan yang lain sampai akhirnya mencari komputer yang dituju.

Sebagai contoh ketika kamu memasukan user ID dan password dari account email di Yahoo Mail, data user dan password yang dikirim tidak langsung sampai di server nya, melainkan harus melalui jaringan komputer di mana komputer digunakan berada, kemudian dikirim ke komputer ISP (Internet Senvice Provider), kemudian melalui jaringan komputer-jaringan komputer yang lain yang ada di internet sampai akhirnya tiba di server yahoo. Komunikasi data antara dua komputer dilakukan dengan menggunakan protokol-protokol. Protokol adalah aturan-aturan yang membuat dua buah komputer saling mengerti satu sama lain. Elemen-elemen yang terkandung dalam proses komunikasi data, tidak terlepas dari elemen-elemen dasar pada proses komunikasi secara umum, yang dapat digambarkan pada model komunikasi, seperti terlihat pada gambar dibawah iniKomponen Komunikasi Data

Gambar 2.4 Proses Komunikasi Data
Sumber : Zhara Destiara 2013

Protokol dapat juga disebut bahasa komunikasi komputer. Sama halnya seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain jika menggunakan bahasa yang sama, komputer juga dapat berkomunikasi satu sama lain jika kedua komputer menggunakan protokol yang sama. Protokol-protokol tersebut bekerja bersama-sama untuk menangani proses pengiriman data. Bentuk protokol tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras komputer.

Salah satu protokol komunikasi data yang banyak digunakan untuk menangani komunikasi data dalam area yang luar adalah TCPI IP atau transfer Control Protocol/ lnternet Protocol.

TCP/IP merupakan sebuah kumpulan protokol-protokol yang bekerja bersama untuk menangani proses pengiriman data. Setiap protokol mempunyai fungsi masing-masing dan secara keseluruhan dapat memastikan data yang dikirimkan sampai ke alamat dan aplikasi yang benar dan dalam keadaan tidak rusak. TCP/IP mempunyai kelebihan yaitu dapat mengkomunikasikan dua buah komputer yang berbeda jenis.dan sistem operasi yang digunakan.TCP/IP memungkinkan komunikasi antara komputer PC dengan Macintosh atau antara sistem operasi Windows dengan Unix atau Linux. TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol atau biasa disebut layer, dan setiap protokol dalam setiap lapis mempunyai fungsi masing-masing. Keempat lapis kumpulan protokol yang ada di TCP/IP dan fungsi masing-masing protokol sebagai berikut.

  1. Application layer
    Lapisan ini berfungsi sebagai interface (antarmuka) antara pengguna dengan data. Pada lapisan ini terdapat semua aplikasi-aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP.

  2. Transport layer
    Transport layer berfungsi untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Protokol yang ada pada lapisan ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

  3. Internet layer
    Internet layer terdiri dari protokol IR ARP, dan ICMP. Protokol IP berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Protokol ARP berfungsi untuk menemukan alamat hardware dari komputer yang terletak pada jaringan yang sama. Adapun protokol ICMP digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data sehingga data yang gagal dikirim akan dikirimkan kembali.

  4. Network interface layer
    Lapisan ini berfungsi mengirimkan dan menerima data dari media fisik jaringan. Media fisik yang dimaksud dapat berupa kabel jaringary serat optik, atau gelombang radio (jika jaringan merupakan jaringan nirkabel).

Dasar Komunikasi data
  1. Pengiriman
    Sistem harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima oleh perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh perangkat atau pengguna.

  2. akurasi
    Sistem harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam transmisi dan meninggalkan sumber,data yang tidak dikoreksi tidak dapat digunakan.

  3. ketepatan waktu
    Sistem harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya dikirimkannya data maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan audio, pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau seperti aslinya, dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan tanpa penundaan yang signifikan. Semacam ini disebut pengiriman transmisi real-time.

  4. jitter
    Jitter mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah keterlambatan yang tidak merata dalam pengiriman paket audio atau video. Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa paket video yang dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan kualitas yang tidak merata dalam video tersebut.

Representasi Data
  1. Teks
    Dalam komunikasi data, teks direpresentasikan sebagai pola bit, urutan bit.Pola Set bit yang berbeda telah dirancang untuk merepresentasikan simbol teks. Setiap set disebut kode, dan proses yang merepresentasikan simbol-simbol disebut coding. Hari ini, sistem pengkodean umum disebut Unicode, yang menggunakan 32 bit untuk merepresentasikan sebuah simbol atau karakter yang digunakan dalam setiap bahasa di dunia. American Standard Code for Information Interchange ( ASCII ),beberapa dekade yang lalu dikembangkan di Amerika Serikat, sekarang merupakan 127 karakter pertama dalam Unicode dan juga disebut sebagai Dasar Latin

  2. Bilangan
    Bilangan juga direpresentasikan dengan pola bit. Namun, kode seperti ASCII tidak digunakan untuk merepresentasikan angka, dengan menggunakan nomor yang langsung dikonversi ke bilangan biner untuk menyederhanakan operasi matematika.

  3. Gambar
    Gambar juga diwakili oleh pola bit. Dalam bentuk yang paling sederhana, gambar terdiri dari matriks piksel ( elemen gambar ), di mana setiap pixel adalah titik kecil. Ukuran pixel tergantung pada resolusi. Sebagai contoh, sebuah gambar dapat dibagi menjadi 1000 pixel atau 10.000 piksel. Dalam kasus kedua, ada representasi yang lebih baik dari gambar ( baik resolusi), tetapi lebih banyak memori yang dibutuhkan untuk menyimpan gambar. Setelah gambar dibagi menjadi pixel, setiap pixel diberikan sebuah pola bit. Ukuran dan pola nilai tergantung pada gambar. Untuk gambar yang terbuat dari hanya titik hitam-putih ( misalnya, papan catur ), pola I-bit dapat merepresentasikan pixel. Jika gambar tidak terbuat murni piksel hitam putih dan murni, Anda dapat meningkatkan ukuran pola bit untuk memasukkan skala abu-abu. Misalnya, untuk menunjukkan empat tingkat skala abu-abu, Anda dapat menggunakan pola 2-bit. Sebuah pixel hitam dapat dirpresentasikan dengan 00, piksel abu-abu gelap dengan 01, piksel abu-abu terang dengan 10, dan piksel putih oleh 11.

  4. Ada beberapa metode untuk mewakili gambar berwarna. Salah satu metode ini disebut RGB, disebut demikian karena setiap warna terbuat dari kombinasi dari tiga warna primer: red,green dan blue. Intensitas warna masing-masing diukur, dan pola bit dibuat untuk itu. Metode lain adalah disebut YCM, di mana warna terbuat dari kombinasi tiga warna primer lain: yellow, cyan, dan magenta.

  5. Audio

  6. Audio mengacu pada rekaman atau penyiaran suara atau musik. Audio dengan sifat yang berbeda dari teks, angka, atau gambar. Hal ini terus menerus, tidak terpisah. Bahkan ketika kita menggunakan mikrofon untuk mengubah suara atau musik ke sinyal elektrik, kita membuat sinyal secara kontinu.

  7. Video

  8. Video mengacu pada rekaman atau penyiaran gambar atau film. Video yang baik dapat diproduksi dengan entitas kontinu ( misalnya, oleh kamera TV ), atau dapat berupa kombinasi gambar, setiap entitas yang diskrit, diatur untuk menyampaikan gagasan yang bergerak.

Sinyal Komunikasi Data
  1. Sinyal Analog

  2. Sinyal adalah suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. Biasanya sinyal ini berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dll. Dalam kereta api, misalnya, sinyal berarti suatu tanda untuk melanjutkan atau meneruskan perjalanan ke tempat/stasiun berikutnya, dan biasanya sinyal ini dikirimkan oleh stasiun yang terkait.

    Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.

    Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

    Berikut ini gambar dari sinyal analog.

    Gambar 2.5 Sinyal Analog
    Sumber : ebookservicekomputer ( 2014 )
  3. Sinyal Digital

  4. Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.

    Berikut ini gambar dari sinyal digital.

    Gambar 2.6 Sinyal Digital

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

  4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Konsep Dasar Elektronika

Komponen Pasif Elektronika

Menurut Hakiem (2014:33), komponen elektronika adalah sebagai elemen terkecil dari rangkaian sistem/ekronis di bagi menjadi dua kelompok yaitu :

Definisi Elektronika

Menurut Istianto (2014:16), “Resistor berfungsi sebagai perendam tegangan DC (direct current, arus searah) atau AC (alternating current, arus bolak-balik).” Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali)..



Tabel 2.7 Resistor Tetap

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%.Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.


Gambar 2.8 gelang resistor

Resistor memiliki nilai restitansi , sebagai nilainya ada yang diacantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil

Menurut Rusmadi ( 2010 : 15 ), resistor dibagi menjadi 6, yaitu:

  1. Resistor kawat

  2. Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroni masih menggunakan tabung hampa ( vacuum tube ), bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

  3. Resistor batang karbon ( arang )

  4. Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna.

  5. Resistor keramik atau porselin

  6. Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangakan jenis resitor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resistor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 watt, 1/3 watt, ½ watt, 1 watt, dan 2 watt.

  7. Resistor film karbon

  8. Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai restitansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada resistor karbon.

Kapasitor

Kapasitor yaitu suatu komponen elektronika yang akan menyimpan dan melepaskan energi listrik. Kemampuan dari menyimpan muatan listrik di dalam kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya resistor atau dalam hambatan, kapasitor dapat terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Kapasitor Tetap

  2. Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitas tetap. Berikut adalah simbol kapasitas tetap:


    Gambar 2.9 Kapasitor

    Kapasitor bisa dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara lempeng-lempeng logam disebut, dielektrikum. Dielektrikum tersebut, bisa berupa: keramik, mika, mylar, kertas, polyster atau film. Biasanya, kapasitor dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF).

  3. Kapasitor Tidak Tetap

  4. Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitas dapat diubah-ubah, kapasitor ini terdiri dari:

    1. Kapasitor Trimer

    Kapasitor yang nilai kapasitas dapat diubah-ubah dengan jalan memutar sebuah porosnya, dengan obeng.

Gambar 2.10 Kapasitor Trimer

Sumber: Dickson Kho (2014)

Relay

Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.


Gambar 2.11 Relay

Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar.

Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya.

Komponen Aktif Elektronika

Komponen Aktif adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen aktif :

Dioda (PN Junction)

Dioda adalah suatu semikonduktor dengan hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda yaitu germanium (Ge), silium/silikon (Si).


    Gambar 2.12 Dioda
Transistor

TMenurut Istianto (2014:26), “ Transistor merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat arus, pemutus dan penyambung (switching) sirkuit, sebagai regulator tegangan, atau sebagai pemodulasi sinyal. Pada transistor terdapat 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Colektor (C). Pada rangkaian analog, Transistor digunakan sebagai penguat arus (amplifier) seperti rangkaian pengeras suara, penstabil tegangan listrik (stabilizer) dan penguat gelombang radio (radio amplifier). Pada aplikasi digital sebagai saklar berkecapatan tinggi, sebagai gerbang logika (logic gate), atau sebagai penyimpan data bit”.



Gambar 2.13 Transistor

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu basis ( b ), emitor ( e ), dan kolektor ( c ), tegangan yang di satu terminalnya misalnya emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar dari pada arus input basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output kolektor.

Transisitor disusun menggunakan sambungan dioda, berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis diantaranya : transistor bipolar dan transisto unipolar.

Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki 2 persambungan kutub, sedangkan untuk transistor unipolar, adalah transistor yang hanya terdapat 1 buah kutub. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar dari gambar 2.14 yang terllihat, dibawah ini:


Gambar 2.14 Transistor Bipolar

Transistor unipolar yang juga disebut dengan FET (Field Effect Transistor), dengan terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N dan juga MOSFET kanal P.


Gambar 2.15 Transistor Unipolar
IC (Integrated Circuit)

Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.


Gambar 2.16 Integrated Circuit (IC)
Sumber : elektronika-dasar.web.id

Definisi Sensor Infra Red

Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.

Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan radiasi infra red termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra red, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra red tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk penerima infra merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat khusus sehingga dapat mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah. Oleh sebab itu sensor infra red yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis yang terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah (outdoor).(http://zonaelektro.net/infra-merah-media-komunikasi-cahaya/ ).

Sinar infra Red yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra red, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra red sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik.

Karakteristik Infra Red
  1. Tidak dapat dilihat oleh manusia

  2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang

  3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas

  4. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan


  5. Gambar 2.17 Sensor Infra Red
    ( www.Tokopedia.com )

Definisi LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

Menurut Melalolin, pada jurnal TELEKONTRAN (2013:61), “LCD adalah sebuah display dot matriks dengan difungsikan untuk menampilkan (tulisan: angka dan huruf), sesuai dengan keinginan” Berikut ini adalah gambar dari LCD matriks tipe 2x16 blue blacklight yang dapat dilihat pada gambar 2.18, dibawah ini:

Gambar 2.18 LCD (Liquid Crystal Display)

Definisi Buzer

Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK (2012:5), “Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara”.

Gambar 2.19 Buzzer


Microcontroller Wemos

Microcontroller Wemos merupakan Microcontroller pengembangan berbasis modul microcontroller ESP 8266. Microcontroller Wemos dibuat sebagai solusi dari mahalnya sebuah sistem wireless berbasis Microcontroller lainnya. Dengan menggunakan Microcontroller Wemos biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem WiFi berbasis Microcontroller sangat murah, hanya sepersepuluhnya dari biaya yang

dikeluarkan apabila membangun sistem WiFi dengan menggunakan Microcontroller Arduino Uno dan WiFi Shield.

Gambar 2.20 Microcontroller Wemos

Konsep Dasar LED (Light Emitting Dioda)

Gambar 2.21 LED (Light Emitting Dioda
Sumber : Alfith (2015:3)

Menurut Alfith (2015:3). Perancangan Traffic Light Berbasis Microcontroller ATmega 16. Jurnal Momentum Vol. 17, No. 1, Februari 2015. Perancangan Traffic Light Berbasis Microcontroller ATmega 16. Jurnal Momentum Vol. 17, No. 1, Februari 2015. LED (Light Emitting Dioda) merupakan komponen aktif bipolar semikonduktor, karena itu hanya mampu mengalirkan arus dalam satu arah saja. Untuk menyalakan LED, cukup dengan mengalirkan arus dari anoda ke katoda (forward bias) dengan beda potensial minimum berkisar antara 1,5 hingga 2 volt dan arusnya berkisar di 20mA.

Menurut Ramadhan (2013:15). Implementasi Visible Light Communication (VLC) Pada Sistem Komunikasi. Jurnal Teknik Elekro Itenas No.1 Vol. 1, Januari – Juni 2013.LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias).

Definisi Platforms Ubidots

Ubidots menawarkan platform untuk pengembang yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah menangkap data sensor dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Menggunakan platform Ubidots untuk mengirim data ke awan dari perangkat berkemampuan Internet. Selain itu, dapat mengkonfigurasi berupa tindakan dan alert berdasarkan data real-time dan membuka nilai dari data Sensor melalui alat visual. Ubidots menawarkan fitur API yang memungkinkan Sensor untuk membaca dan menulis data ke sumber daya yang tersedia: sumber data, variabel, nilai-nilai, peristiwa dan wawasan. API mendukung HTTP dan HTTPS dan Key API diperlukan.

Ubidots adalah tentang membantu dunia memahami data yang dihasilkan oleh ribuan sensor di sekitar kita. Memiliki menyediakan layanan rekayasa untuk kesehatan, makanan dan industri minyak & gas di Amerika Latin selama lebih dari 5 tahun, tim Ubidots dirancang layanan awan untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar Hal Internet proyek

Ubidots adalah startup muda dan alumni Mass Challenge Accelerator 13 (Boston, MA), dunia startup accelerator terbesar. Produk kami dikembangkan dari AtomHouse Medellín dan Bogota, dengan kehadiran pengembangan bisnis di Boston. Kami didukung oleh lembaga inovasi Innpulsa dan Rutan.

Gambar 2. 22 Ubidots


Definisi Internet of Things ( IoT )

Menurut Mariana Hartono Kalbuana dalam jurnal CCIT(2011:197), Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Gambar 2.23 Internet of Things

Requirement Elisitasi

Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[30], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

  1. Functional requirements

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements

  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)

  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[31], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  4. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

  5. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  6. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi : Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elisitasi

Menurut Guritno (2011) [31] Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

Literature Review

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Tugas utama lain “tujuan pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada pada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian (Guritno dkk, 2011:86)[1] .

Terdapat sebuah penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan skripsi penulis, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sulimasari, dan Neviana Athika (2010)[2] Penelitian ini berjudul “Aplikasi Mobile Penghitungan Zakat Mal Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid dengan J2ME”. Pada penelitian tersebut sistem yang diusulkan berbentuk aplikasi menggunakan aplikasi mobile dengan J2ME guna melakukan penghitungan zakat mal termasuk zakat umum, zakat usaha dan zakat profesi. Aplikasi tersebut menggunakan bahasa Indonesia dan bisa digunakan kapan saja dimana saja meskipun tanpa koneksi internet karena berbasis mobile offline, tetapi hanya bisa dalam perangkat itu saja. Pada penelitian tersebut masih offline, sedangkan kebutuhan sekarang ini hampir semua aplikasi sudah berbasis web sehingga bisa dibuka dari mana saja, tidak harus melalui perangkat yg terinstal aplikasi tersebut.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Hidayat (2012)[3] Penelitian oleh Fandi Hidayat dengan judul “Analisa dan Perancangan Perhitungan Zakat Mal Berbasis Android”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah muzakki dalam menghitung berapa jumlah zakat yang harus dikeluarkan dengan menginputkan data-data penghasilan, setelah diinputkan pada aplikasi android maka akan muncul hasil perhitungannya. Dalam aplikasi tersebut juga bisa dipantau hasilnya 1 minggu sekali maupun tiap hari serta hasil perhitungan tersebut nanti akan di akumulasi selama 1 tahun dan secara otomatis muncul pesan seluruh jumlah yang harus dibayarkan. Pada penelitian tersebut tampilan aplikasi yang dibuat masih sederhana, serta update harga emas belum otomatis.

  3. Penelitian oleh Syaiful Amrial Khoir, dan Aris Rakhmadi (2014)[4] Penelitian tersebut berjudul “Perancangan Perhitungan Zakat Berbasis Android”. Penelitian ini dijalankan dengan tujuan untuk memudahkan umat Muslim melakukan perhitungan zakat karena perhitungan yang berjalan sebelumnya masih menggunakan kalkulator dan perhitungannya cukup rumit, terlebih bagi umat Muslim yang masih awam dalam melakukan perhitungan zakat. Sistem perhitungan yang dibuat bias digunakan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja karena berbasis android. Saat ini sistem operasi android banyak digunakan sehingga umat Muslim dapat dengan mudah untuk menggunakannya. Aplikasi tersebut mudah digunakan, update harga emas dapat berjalan dengan baik, bayar zakat secara online sudah bisa dilakukan, akan tetapi aplikasi tersebut hanya bisa digunakan di handphone yang berbasis android, sedangkan di akses di perangkat lain belum bisa.

  4. Penelitian yang dijalankan oleh Rian Guswara Putra, Linda Fatmawaty, dan Muhamad Nasir (2013)[5] Penelitian ini berjudul “Aplikasi Perhitungan Zakat Berbasis Android” dengan tujuan untuk mempermudah umat islam dalam menunaikan kewajiban zakat. Penelitian tersebut berupa aplikasi yang digunakan untuk mengitung zakat dan dijalankan di perangkat android, karena untuk saat ini android sudah hampir setiap orang memilikinya. Aplikasi tersebut dibuat dengan menggunakan software eclipse galileo dengan tampilan antar muka yang menarik. Dalam penelitian tersebut, aplikasi yang dihasilkan mampu menghitung berapa zakat yang harus dibayar oleh pengguna dari total gaji bersih yang didapatkannya serta mampu memberi pengetahuan pengguna mengenai apa yang dimaksud dengan zakat, dan zakat profesi dan juga perintah Allah SWT untuk berzakat. Pada penelitian tersebut masih adanya kekurangan yaitu belum menggunakan database sebagai sarana media penyimpanan dimana database tersebut berfungsi untuk memudahkan melakukan pencarian jumlah zakat penduduk setiap bulan.

  5. Penelitian yang dijalankan oleh Ihsanudin, H.Eko Retnadi, dan Asep Setia (2014)[6] Penelitian ini berjudul “Pengembangan Aplikasi Perhitungan Zakat Berbasis Android” dengan alasan sulitnya melakukan perhitungan zakat secara mandiri, karena merasa kurang memahami tentang perhitungan zakat, untuk itu dibuatlah aplikasi yang mampu melakukan perhitungan tersebut. Aplikasi yang dibuat merupakan pengaplikasian dalam bidang teknologi mobile untuk membantu memecahkan permasalahan mengenai proses perhitungan zakat yang sering dihadapi. Metodologi yang dipakai dalam perancangan aplikasi tersebut dengan object oriented design (OOD). Dengan adanya aplikasi tersebut dapat membantu mempermudah proses perhitungan zakat secara cepat dan akurat, para muzakki yang ingin membayar zakat dapat terbantu dalam setiap proses perhitungan zakat. Aplikasi tersebut hanya terbatas pada perangkat android saja, sehingga hanya bisa dipakai oleh orang yang mempunyai perangkat android.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) merupakan bentuk perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang didirikan atas joint venture sebuah perusahaan Indonesia (PT. Berkat Indah Agung) dan dua perusahaan Taiwan (Chung Hwa Pulp International Corporation dan Yuen Foung Yue Global Investment Corporation). Di dalam prakteknya, perusahaan Taiwan bertindak sebagai penyedia teknologi untuk proses pembuatan kertas, sedangkan perusahaan Indonesia bertindak sebagai penyedia akses. IKPP didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja di Tangerang pada tanggal 7 Desember 1976

Pada awalnya, di tahun 1977, perusahaan ini hanya memiliki dua buah paper machine yang masing – masing berkapasitas produksi 100 ton/hari. Pada April 1979, IKPP mulai menghasilkan produk komersial, hingga pada bulan Juni 1982, IKPP menambah sebuah paper machine untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga meningkat menjadi 150 ton/hari. Pada bulan Maret 1984, IKPP mencapai kesuksesan dalam memproduksi produk komersial; kemudian pada bulan April 1988 dilakukan modifikasi dan reparasi mesin kertas sehingga total produksi kertas menjadi 250 ton/hari. Pada bulan Januari 1986, grup Sinar Mas membeli 67% total saham IKPP, sedangkan Chung Hwa Pulp International Corporation dan Yuen Foung Yue Global Investment Corporation sebesar 23% dan 10%. Beberapa tahun kemudian, yaitu, pada bulan Juni 1990, IKPP mulai mempublikasikan diri dengan melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan harga US$ 326 juta yang mewakili 13% total sahamnya. Pada bulan Desember 1992, IKPP resmi mengakuisisi PT. Sinar Dunia Makmur, sebuah perusahaan kertas yang menjadi anggota manajemen PT. Sinar Mas Group dengan lokasi Desa Kragilan, Serang - Banten. Kemudian pada bulan Oktober 1996, IKPP menambah dyer pada salah satu mesinnya untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 135.000ton/tahun.

Pada tahun 2006, kepemilikan saham IKPP dipegang oleh empat perusahaan, antara lain PT. Puri Nusa Eka Persada (57.25%), Chung Hwa Pulp Int (BUI), Co (16.11%), Yuen Fuon Yue Invest Co (7.62%) dan publik (19.02%). Saat ini, PT. IKPP memiliki tiga pabrik yang terletak di tiga lokasi yang berlainan; antara lain pabrik pulp dan kertas terintegrasi di Perawang - Riau, industri pabrik kertas di Serang - Banten, serta IKPP Tangerang yang memiliki kapasitas terkecil di antara dua pabrik lainnya, namun merupakan pabrik yang paling menguntungkan, sedangkan pabrik yang terletak di Perawang merupakan pabrik terbesar dengan kapasitas terbesar 500.000 ton/tahun dengan proses terkomputerisasi. IKPP Tangerang memiliki tiga mesin kertas "Foudrinier", yang memiliki lebar trim 2,75 m dan total kapasitas produksi sekitar 120.000 ton/tahun. Jenis kertas yang diproduksi di sini adalah kertas dan karton berwarna, kertas fotokopi, alat-alat kantor, dan produk - produk lainnya. Kertas-kertas tersebut diproduksi menggunakan bahan baku pulp LBKP (pulp serat pendek) dan pulp NBKP (pulp serat panjang). IKPP Tangerang mengimplementasikan Chain of Custody of Forest Based Product (PEFC) sehingga bahan baku pulp yang digunakan dapat dilacak hingga ke hutan asal kayunya.

Visi dan Misi perusahaan

Visi Perusahaan

  1. Menjadi perusahaan bubur kertas ( pulp ) dan kertas nomor satu di dunia dengan standart internasional.

  2. Berdedikasi memberikan yang terbaik bagi pelanggan,pemegang saham, karyawan, dan masyarakat sekitar.

Misi Perusahaan

  1. Meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia.

  2. Menggunakan teknologi mutakhir dalam pengembangan produk baru serta penerapan efisiensi pabrik.

  3. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan.

  4. Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan disemua kegiatan Operasional.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari PT. IKPP Tangerang berbentuk struktur organisasi fungsional dimana pendelegasian tugas dari pimpinan ke bawahan dan tanggung jawab hasil bawahan kepada pimpinan berjalan vertikal sesuai dengan tugas dan wewenang masing masing. PT. IKPP Tangerang dipimpin oleh seorang Kepala Pabrik yang membawahi 2 (dua) divisi yaitu operasional dan komersil serta 7 departemen dan 26 seksi. Tugas dan fungsi masing–masing diantaranya sebagai berikut:

  1. Kepala Pabrik (Mill Head)
    Bertanggungjawab sebagai pengawas serta menilai jalannya organisasi secara keseluruhan.

  2. Management by Olympic System (MBOS)
    Bertugas membantu memantau performance/kinerja pabrik. Menetapkan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap bagian, PPO (Personal Performance Objective) dari para manager dan Project Improvement di perusahaan. Seluruh karyawan diharapkan berpartisipasi aktif melalui MBOS dengan memberikan usulan perbaikan melalui sistem i-suggest dan dilakukan kompetisi secara berkala proses improvement yang terbaik.

  3. Divisi Operasional
    Membawahi seluruh proses operasional terkait produksi kertas mulai bagian produksi, bagian quality dan engineering.

  4. Divisi Komersil
    Membawahi seluruh proses terkait penjualan/marketing, logistic dan gudang serta Mill Service (HR, GA,Procurement didalamnya).

  5. Departemen Produksi
    Departemen produksi terdiri dari:

    1. Seksi Stock Preparation
      Bertanggung jawab menyiapkan bahan baku pulp dengan melakukan penambahan bahan–bahan serta kimia tertentu sehingga dapat memenuhi standard untuk proses Paper Machine.

    2. Seksi Paper Machine (ada 3 seksi PM1, PM2 dan PM3)
      Bertanggung jawab melaksanakan dan mengawasi proses pembuatan lembaran kertas.

    3. Departemen Finishing-Converting
      Departemen Finishing-Convertingter diri dari:

      1. Seksi Finishing
        Bagian Cutter–Rewinder bertanggung jawab dalam pemotongan kertas dalam bentuk roll dan ukuran lembaran besar (big sheet).
        Bagian Sortir–Packing bertugas memisahkan lembaran kertas cacat dan proses packing kertas yang telah selesai disortir.

      2. Seksi Converting A
        Bertanggung jawab untuk memotong dan proses packing kertas dalam bentuk cutsize atau kertas ukuran internasional A4, Folio dll.

      3. Seksi Converting B
        Bertanggung jawab untuk memotong dan proses packing kertas dengan jenis produk HVA (High Value Added) misal Sticky note, kokoru, loose leaf, dll.

  6. Departemen Engineering
    Tanggung jawab kepala departemen engineering adalah:

    1. Koordinasi untuk melakukan maintenance.

    2. Koordinasi masalah operasional seperti : listrik, steam dan air..

    Departemen Engineering terdiri dari :

    1. Seksi Electrical Maintenance.

    2. Seksi Instrument Automation.

    3. Seksi Mechanical Maintenance.

    4. Seksi Project & Manufacturing.

    5. Departemen Compliance and Development
      Departemen Compliance and Development terdiri dari:

      1. Seksi Quality Assurance
        Bertanggung jawab mengadakan pengujian terhadap produk kertas yang diproduksi.

      2. Seksi Enviromental Protection
        Bertanggung jawab terhadap implementasi sistem manajemen mutu dan lingkungan serta operasional pengolahan air bersih, pengolahan air limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan.

      3. Seksi Research and Development
        Bertanggung jawab dalam pengujian bahan baku (raw material) dan bahan kimia untuk pembuatan kertas serta proses research pengembangan produk.

    6. Departemen Business
      Departemen Business terdiri dari:

      1. Departemen Business terdiri dari:
        Seksi BU (Business Unit)
        Bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan pemasaran produk HVA (High Value Added).

      2. Seksi Sales and Marketing
        Bertanggung jawab terhadap penjualan produk agar mencapa target yang diinginkan.

      3. Seksi Export Document
        Bertanggung jawab terhadap seluruh proses dokumen terkait ekspor kertas.

      4. Seksi S&M Sticky Note
        Bertanggung jawab meningkatkan pemasaran dan penjualan khusus produk Sticky Note.

    7. Departemen PPIC (Production Planning & Inventory Control)
      Departemen PPIC terdiri dari:

      1. Seksi PPIC
        Bertanggung jawab terhadap seluruh proses perencanaan dan pengaturan produksi.

      2. Seksi Logistic and Delivery
        Bertanggung jawab terhadap pengiriman produk yang akan di ekspor mulai pengaturan trucking dan pelayaran (vessel).

      3. Seksi Finished Good Warehouse
        Bertanggung jawab atas inventori produk jadi dan proses loadingcontainer produk yang akan diekspor.

      4. Seksi Material Management
        Bertanggung jawab terhadap bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan, packaging dan spare part agar inventori tidak berlebih.

    8. Departemen Mill Service
      Departemen Mill Service terdiri dari:

      1. Seksi General Affairs
        Bertanggung jawab mengenai kondisi di dalam dan diluar pabrik, mulai dari perijinan dan humas, keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan , kebersihan fasilitas bangunan dan lingkungan. Seksi GA juga menangani kendaraan, mess karyawan dan tamu. Bagian Pallet Workshop dimana penelitian dilakukan juga berada dibawah seksi General Affairs.

      2. Seksi Human Resource
        Bertanggung jawab terhadap masalah yang berhubungan dengan karyawan mulai dari proses penerimaan karyawan baru, pelatihan/training bagi karyawan dan kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan perusahaan.

      3. Seksi Procurement.
        Bertanggung jawab dalam proses pengadaan dan pembelian barang yang dibutuhkan untuk operasional pabrik.

      4. Seksi Finance dan Accounting
        Seksi ini bertanggung jawab mengenai seluruh administrasi pembukuan, cash flow perusahaan ,biaya produksi dan pajak.

    Tujuan Perancangan

    1. Tujuan pembuatan alat ini untuk merubah alat alat konfensional menjadi otomatisasi bertujuan untuk efesiensi waktu kerja dan meningkatkan produktivitas produksi.

    2. Tujuan Pembuatan alat ini di buat untuk dapat memberikan kemudahan dalam melakukan penghitungan secara otomtatis dan dapat di lakukan pengawasan ketika berada di luar ruangan.

    Langkah Langkah

    Langkah langkah perancangan sistem sebagai berikut :

    1. Analisa dalam perancangan ini, penulis melakukan terobosan sistem yang belum di terapkan di perusahaan ini,bagaimana sistem ini agar berjalan sesuai harapan perusahaan.

    2. Metode perancangan ini peneliti melakukan penelitian di lapangan agar mengetahui sistem tersebut dapat dibuat atau dirancang dan alat apa sajakah yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan berupa perancangan perangkat bagi (hardware dan software).

    3. Metode pengujian ini yang dipakai adalah metode pengujian Black Box.dan pengujian ini akan dibahas pada BAB IV.

    Sistem Yang Berjalan

    Sistem berjalan saat ini masih menggunakan cara manual dimana penghitunga kertas masih menggunakan tenaga manusia serta dapat mengakibatkan kesalahan penghitungan sehingga efiensi waktu kurang maksimal .

    Gambar 3. 1 Flowchart Sistem Berjalan ( Proses Manual )
    Sumber : Sumber PT Indah Kiat 2016

    Berikut ini sistem yang berjalan di PT.Indah Kiat Pulp anda Paper Tbk Sebagai berikut :

    1. Proses produksi kertas

      Proses produksi kertas di PT Indah Kiat pada dasarnya sama seperti prusahaan kertas pada umumnya, yaitu dimulai dari pengolahan bahan baku pembuat kertas yang diolah pada mesin pembuat kertas (paper machine), setelah itu dilanjutakan proses pada pemotongan kertas (cutting paper) sesuai dengan pesanan order, lalu diteruskan kebagian sortir untuk dihitung ulang jumlah kertas ditiap rim sesuai dengan permintaan order, selanjutnya kertas tersebut memasuki area pengepakan (packing) untuk dikemas sebelum memasuki gudang (warehouse) terlebih dahulu sebelum dikirim kepada customer atau langsung dikirim kepada customer.

      Gambar 3. 2 Paper machine
      Sumber : Sumber PT Indah Kiat 2016
    2. Finishing-Cutter rewinder ( Proses Pemotongan Kertas )
      Cutter rewinder merupakan proses pemotongan kertas sesuai dengan ukuran yang dipesan oleh customer ( ukuran big sheet ). Selanjutnya melalui proses sortir, kertas tersebut akan dihitung jumlahnya dalam tiap rim sesuai dengan permintaan customer sebelum dikemas (packing). Berikut ini adalah tampilan cutting paper machine di PT Indah Kiat Tangerang Mill.

    3. Gambar 3. 3 Cutting paper machine
      Sumber : Sumber PT Indah Kiat 2016

      Bagian-bagian dari mesin cutting paper beserta prosesnya:

      1. Unreelstand: Area penempatan jumbo roll yang akan dipotong di mesin potong, pada tiap unreelstand terdapat brake / rem yang berfungsi supaya jumbo roll tidak loss

      2. Lead In: Proses penarikan kertas menggunakan worm roll yang merupakan komponen mesin potong, yang kemudian kertas akan terdorong melewati pisau potong

      3. Cutting unit : Proses pemotongan kertas dengan menggunakan pisau potong (cross cutter )

      4. Conveyor : Proses penyaluran kertas yang terpotong menuju ke layboy

      5. Layboy : Tempat penampungan kertas yang telah terpotong di mesin


        Gambar 3. 4 Layout Cutting paper machine
        Sumber : Sumber PT Indah Kiat 2016
    4. Proses sortir ( Penghitungan Kertas ) Secara Manual

      Pada tahap ini kertas yang telah dipotong oleh mesin cutting paper, disortir oleh para karyawan untuk dihitung jumlahnya tiap rim kertas secara manual sesuai dengan permintaan customer.

      Proses kerja sortir di area finishing-sortir sudah ada sejak awal berdirinya perusahaan dan tidak dapat dihindari sebagai salah satu dari proses produksi kertas di PT indah kiat, sebab pada saat kertas selesai dipotong sesuai dengan ukuran permintaan customer, kertas tersebut tentunya ada yang cacat. Oleh karena itu proses sortir merupakan suatu langkah yang penting untuk menyaring produk-produk yang cacat jangan sampai masuk kedalam area packing dan terlebih lagi sampai pada customer. Dalam kasus ini cacat produk ( selisih hitung jumlah kertas di tiap rim ), namun tidak hanya berhenti pada produk cacat saja namun seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya target produksi ternyata juga membawa permasalahan baru khususnya di area sortir tersebut, antara lain: lama proses proses produksi di area sortir, penggunaan tenaga kerja yang terlalu banyak, tinggi biaya tenaga kerja ( labur cost ). Berikut ini akan dijelaskan pada gambar 3.4 tentang system sortir secara manual dihalaman selanjutnya.

    5. ''Proses packing
      Cutter rewinder merupakan proses pemotongan kertas sesuai dengan ukuran yang dipesan oleh customer ( ukuran big sheet ). Selanjutnya melalui proses sortir, kertas tersebut akan dihitung jumlahnya dalam tiap rim sesuai dengan permintaan customer sebelum dikemas (packing). Berikut ini adalah tampilan cutting paper machine di PT Indah Kiat Tangerang Mill.

    6. Pada proses ini, kertas yang telah disortir kemudian dikemas sebelum dikirim ke gudang sementara atau langsung dikirim kepada customer

      Gambar 3.6 Proses packing


      Gambar 3.7 Layout Proses Produksi Sistem Berjalan ( proses manual )

    Rancangan Sistem Usulan

    Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan kecerdasan buatan dengan sistem otomatisasi pada satu alat yang diusulkan yaitu fokus penelitian ini mengarah kepada teknologi apa saja yang digunakan untuk menjadikan proyek ini menjadi berbasis Otomatisasi.

    Gambar 3. 8 flowchart sistem usulan
    Gambar 3.9 Layout Proses Produksi Sistem Usulan ( Non Sorting )

Metode Prototype

Pembuatan Alat

Penelitian ini berfungsi untuk Meningkatkan Produktivitas Pada Departemen Produksi PT Indah Kiat , didahului dengan mempelajari proses produksi di PT indah kiat secara langsung di lapangan dan meneliti permasalahan yang berkaitan dengan efisiensi produksi. Serta memikirkan alternatif pemecahannya. Untuk itu maka metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung di PT Indah Kiat pulp and paper tbk.

Pada perancangan alat yang penulis buat disini meliputi perancangan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan interface. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat yang dijabarkan dan perancangan sistem secara keseluruhan membutuhkan beberapa alat dari bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi komponen untuk alat dan bahan, sebagai berikut:
Peralatan dan Bahan yang di gunakan meliputi :

  1. Alat
    komponen yang digunakan pada pembuatan alat ini ialah sebagai berikut


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan