SI1322476936

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC

COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI

SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476936
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC

COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI

SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.TI., M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC

COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI

SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Muhaimin Hasanudin, ST., M.Kom)
NID : 08203
   
NID : 08206


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC

COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI

SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC

COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI

SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Juli 2017


 
 
 
 
NIM : 1322476936

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Didalam perkembangan teknologi informasi sering sekali orang menginginkan tantangan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan di dalam akses suatu sistem informasi yang harus dapat dipenuhi dengan baik. Sistem penyampaian keluhan di SMA Negeri 3 Pandeglang masih berjalan manual atau belum efektif yaitu dengan datangnya langsung ke ruangan guru dalam menyampaikan keluhan pada operator. Hal ini menyebabkan banyak keluhan yang terabaikan karena tidak efektif dan efisien. SMA Negeri 3 Pandeglang membutuhkan sistem yang lebih baik dalam hal penyampaian keluhan dan bisa diakses di sekolah dan dimana saja. Maka dari itu, peneliti membuat penelitian mengenai Rancang Bangun Sistem Electronic Complaint Siswa. Dirancang dengan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan metode analisa SWOT untuk melihat dari segi faktor internal maupun external. Sistem tersebut membuat siswa dapat berkomunikasi langsung dengan petugas sekolah untuk dapat menyampaikan keluhan yang diinginkan, untuk menghasilkan pengaduan komplain yang dapat memudahkan siswa menyampaikan keluhan dalam menanggapi keluhan tersebut. Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem bekerja dengan baik Dengan adanya sistem electronic complaint ini di harapkan akan menjadi lebih baik dalam hal penyampaian keluhan. Peneliti berharap sistem tersebut dapat membantu mempermudah siswa untuk menyampaikan sebuah keluhannya.

Kata Kunci: Kata Kunci: keluhan siswa, electronic complaint, siswa


ABSTRACT

In the development of information technology very often people want the challenge of speed, accuracy, and ease of access in an information system that must be met well. The grievance system in SMA Negeri 3 Pandeglang still running manual or not yet effective that is by coming directly to the teacher room in conveying the complaint to the operator. This has led to many neglected complaints because they are ineffective and efficient. SMA Negeri 3 Pandeglang requires a better system in terms of grievance delivery and can be accessed in schools and anywhere. Therefore, researchers make research on the Design of Electronic Complaint Student System. Designed with UML (Unified Modeling Language) and using SWOT analysis method to see in terms of internal and external factors. The system allows students to communicate directly with the school staff to be able to deliver the complaints they want, to produce complaints complaints that can facilitate students to submit a complaint in response to the complaint. From the test can be concluded that the system works well With the electronic complaint system is expected to be better in terms of complaints submission. Researchers hope the system can help make it easier for students to submit a complaint.

Keywords : Keywords : student complaints, electronic complaint, student

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, M.M, selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

  5. Bapak Muhaimin Hasanudin, ST, M.Kom, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporan skripsi ini

  6. Bapak dan Ibu Guru SMA 3 Pandeglang yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

  7. Ayahanda dan ibunda serta senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan dan moril maupun material untuk keberhasilan penulis

  8. Dan rekan-rekan mahasiswa/i serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir/Skripsi.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.

Tangerang, Juli 2017
IRFAN TAUFIK
NIM. 1322476936

 


Daftar isi

 


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel User

Tabel 4.3 Tabel Login

Tabel 4.4 Tabel Siswa

Tabel 4.5 Tabel Complaint

Tabel 4.6 Tabel Chat

Tabel 4.7 Pengujian Blackbox Pada Menu Login

Tabel 4.8 Pengujian Blackbox Pada Menu Input Siswa

Tabel 4.9 Pengujian Blackbox Pada Menu Input Operator

Tabel 4.10 Schedule Implementasi

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo SMA 3 Pandeglang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMA 3 Pandeglang

Gambar 3.3 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Keluhan Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Keluhan Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Keluhan Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Home

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Profil Sekolah

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Profil login

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Daftar Operator

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Input Operator

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Daftra Siswa

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Input Data Siswa

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Daftar Chat

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Live Chat

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Daftar Complaint

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Profil Sekolah

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Daftar Operator

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Form Input Operator

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Daftar Siswa

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Form Input Siswa

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Daftar Chat

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Live Chat

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Daftar Complaint


DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Didalam perkembangan teknologi informasi yang biasa orang menyebut IT ( Information Technology ) sering sekali orang menginginkan tantangan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan di dalam akses suatu sistem informasi yang harus dapat dipenuhi dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari peran sumber daya manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Karena apabila perkembangan teknologi yang semakin pesat ini tidak disertai dengan kemauan dan keinginan, maka perkembangan teknologi tersebut akan menjadi sia – sia.

Complaint atau keluhan itu sebenarnya merupakan bagian dari bentuk komunikasi sebuah informasi tentang ketidaksesuaian. Complaint atau keluhan sebenarnya dibutuhkan, karena complaint akan menghasilkan sebuah informasi. Entah informasi positif atau informasi negatif. Bahkan complaint merupakan sebuah komunikasi aktif yang bisa menjurus kedalam sebuah interaksi.

Pengaduan siswa merupakan suatu partisipasi siswa agar penyedia layanan di sekolah yang dapat menampung keluhan siswa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pihak terkait dapat memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan siswa sehingga tercipta pelayanan yang baik, dengan adanya sistem electronic complaint memudahkan para siswa untuk menyalurkan kritik dan saran terhadap pelayanan sekolah yang kurang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisis kelayakan dan kebutuhan sistem sebagai bahan penyusunan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Electronic Complaint Siswa Berbasis Web Di SMA Negeri 3 Pandeglang”.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan penegas dari apa menjadi inti penelitian. Sesuai latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang ada di dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah sistem komplain yang berjalan di SMA Negeri 3 Pandeglang ?
  2. Apakah kendala yang dihadapi pada sistem komplain di SMA Negeri 3 Pandeglang ?
  3. Sistem komplain siswa seperti apakah yang diperlukan di SMA Negeri 3 Pandeglang ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Membuat system yang dapat menyajikan informasi yang tepat, akurat, efektif, serta efisien.
  2. Menghasilkan analisa dan desain sistem komplain yang berbasis komputerisasi secara sistematis dan sesuai dengan kebutuhan instansi.
  3. Menghasilkan implementasi untuk mempermudah kinerja petugas dalam pendataan komplain siswa dengan mudah dan cepat.

Manfaat Penelitian

Ini adalah manfaat penelitian:

  1. Memudahkan pendataan komplain siswa bagi staff BP/BK agar lebih cepat dan tepat.
  2. Terciptanya system complain siswa yang terkomputerisasi berbasis website.
  3. Terciptanya sistem komplain siswa yang mampu berjalan secara efektif dan efisien.

Ruang Lingkup

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Untuk itu, di sini penulis membuat ruang lingkup dan membatasi permasalahan pada sistem aplikasi yang dapat mengidentifikasi permasalahan keluhan yang ada di sekolah.

Metode Penelitian

Metode Analisa

Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila di analisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisa sistem yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunites, Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

  1. Metode Observasi

    Metode observasi merupakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diselidiki dilapangan.

  2. Metode Wawancara

    Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan peneliti dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara pewancara dengan penjawab.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan kegiatan tersebut diatas penulis juga melakukan studi kepustakaan melalui literature-literatur atau referensi-referensi yang berhubungan dengan penulisan ini.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan model UML (Unified Modelling Language) dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS4 sebagai penulisan listing program PHP, dan MySQL.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas dalam pembahasan masalah, maka menyusun laporan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum SMA Negeri 3 Pandeglang, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab kapada instansi, visi misi, serta penggambaran sistem yang berjalan dengan analisa SWOT.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), serta tampilan layar dari program yang dibuat

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi beberapa kesimpulan dan saran dari seluruh bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13),[1] Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Menurut Yakub (2012:1),[2] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2012:16),[3] menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310),[4] sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian bagian atau sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20),[3] suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), sasaran (objective),atau tujuan (goal).

  1. Komponen Sistem (component system)
    Suatu sistem harus terdiridari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem – subsistem atau bagian – bagian sistem.
  2. Batasan Sistem (boundarysystem).
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.
  3. Linkungan Luar Sistem (enviroment system)
    Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut yang harus tetep dijaga dan dipelihara, dan ingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.
  4. Penghubung (interface)
    Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yangberdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.
  5. Masukan (input)
    Suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenence input) dan masukkan sinyal (signal input).
  6. Keluaran (output)
    Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
  7. Sasaran (objective)
    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal), apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

Elemen-elemen Sistem

CMenurut Yakub Sistem Informasi (2012:3)[2] tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama.</p>

Elemen – elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya :

  1. Tujuan
    Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
  2. Masukan
    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi.
  3. Keluaran
    Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.
  4. Batasan
    Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Selain itu juga sebagai batasan – batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
  5. Umpan Balik
    Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
  6. Lingkungan
    Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:22),[5] “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.” Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Momentum Sophan Sopian Vol.16 (2014:35)[6] Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J.Verzello atau Jhon Ruler III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept”, yaitu : “Tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yaitu : suatu sistem dibentuk”.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCIT (2010:197)[7] pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

  1. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  2. Spesifikasi Sistem.
    Melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublis secara resmi.
  6. Perawatan
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Humisar Hasugian (2012:2),[8] “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

Menurut Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203)[7] mendefinisikan bahwa, Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sisem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Khusus

Konsep Komplain

Definisi Komplain

Menurut Audy (2014),[9] komplain atau keluhan itu sebenarnya merupakan bagian dari bentuk “Komunikasi“. Sebuah informasi tentang ketidaksesuaian yang dirasakan pihak kedua yang menerima sebuah jasa atau produk. Oleh karena itu, Komplain atau keluhan itu sebenarnya dibutuhkan, karena komplain akan menghasilkan sebuah informasi. Baik informasi positif atau informasi negatif. Bahkan komplain itu merupakan sebuah komunikasi aktif yang bisa menjurus ke dalam sebuah “interaksi“.

Sedangkan menurut Insan Dinami Indonesia (2013)[10] menjelaskan bahwa keluhan/komplain pelayanan adalah merupakan ekspresi perasaan ketidak puasan atas standar pelayanan, tindakan atau tiadanya tindakan aparat pelayanan yang berpengaruh kepada para pelanggan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang pelanggan yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak, yaitu:

  1. Derajat kepentingan konsumsi yang dilakukan.
  2. Tingkat ketidakpuasan pelanggan.
  3. Manfaat yang diperoleh.
  4. Pengetahuan dan pengalaman.
  5. Sikap pelanggan terhadap keluhan.
  6. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi.
  7. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain. (Insan Dinami Indonesia, 2013).

Bentuk Penyampaian Komplain

Menurut Asri (2017),[11] apabila pelanggan merasa tidak puas dan ingin menyampaikan keluhannya, maka biasanya pelanggan menggunakan beberapa bentuk diantaranya:

  1. Surat

    Surat biasanya digunakan dalam penyampaian keluhan, pelanggan menyampaikan keluhannya dalam surat ketika mereka merasa sangat tidak puas dengan produk atau pelayanan dari perusahaan. Bentuk ini memiliki keuntungan untuk perusahaan, karena perusahaan memiliki waktu yang lebih untuk memahami masalah yang dihadapi, mencari solusi masalah tersebut kemudian baru setelah itu memberikan surat balasan kepada pelanggan.

  2. Berbicara Langsung Kepada Karyawaan

    Bentuk yang paling umum digunakan terutama dalam bisnis retail adalah menyampaikan keluhan langsung kepada karyawan, yang biasanya adalah front line staff atau karyawan dibagian pelayanan pelanggan (costumer service). Keluhan biasanya dalam kata-kata yang tidak formal bahkan kadang-kadang cenderung keras dan kasar. Namun bentuk ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan dalam hal penyediaan informasi yang akurat tentang bagaimana pengalaman pelanggan dengan produk dan pelayanan perusahaan, serta peluang bagi karyawan untuk menyelesaikan masalah ini bagi pelanggan dan untuk pengembangan perusahaan di masa depan.

  3. Telepon

    Bentuk ini juga umum digunakan, biasanya dipakai bila pelanggan enggan untuk menuliskan keluhannya, tidak terlalu ingin menggunakan bahasa yang formal dan sedang mengalami ketidakpuasan yang cukup tinggi atas suatu hal. Frekuensi penerimaan keluhan sangat tergantung pada seberapa sering perusahaan menggunakan telepon dalam bentuk call centre atau basic office line. Namun call centre lebih mampu menampung banyak keluhan pelanggan daripada basic office line. Konsekuensi dari bentuk ini adalah waktu yang dimiliki karyawan relative singkat dalam menyelesaikan masalah yang dikeluhkan pelanggan dibandingkan surat atau email.

  4. Email

    Bentuk ini hampir sama dengan surat, biasanya pelanggan cenderung untuk menggambarkan masalah yang lebih kecil dengan harapan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Email yang diterima perusahaan akan sangat tergantung kepada seberapa sering perusahaan menggunakan email atau apakah perusahaan menyediakan email yang difungsikan untuk menampung keluhan dari pelanggan.

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:284)[12] Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Tata Sutabri (2012:29),[3]  informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

Menurut Sutarman (2012:14),[1]  “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Kualitas Informasi

Kualitas Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:41),[3] kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang berbeda.

Fungsi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:31),[3] Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33),[3] data diolah menjadi suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu silkus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina dalam International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 dengan judul Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat (2014:23), [13]“The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: strengths, weaknesses, opportunities, and threats. It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project. Yang artinya Analisis SWOT adalah salah satu beberapa alat perencanaan strategis yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk memastikan bahwa ada sebuah tujuan yang jelas didefinisikan untuk proyek atau usaha, dan bahwa semua faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani. Untuk menyelesaikan tugas ini, proses melibatkan empat bidang pertimbangan: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Perlu dicatat bahwa, ketika mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor relevan, fokus bukanlah hal-hal yang hanya pada internal, tetapi juga komponen eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek.

Menurut Ciarmiello, A. didalam jurnal internasional “SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities” (2016:271-282).[14]"Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas.

Menurut Rangkuti (2011:199),[15] “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan external. Faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)”.

Menurut Siti Ainiyah (2015:252),[16] “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Menurut pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

1. Tujuan Analisis SWOT :

Menurut Rangkuti (2011:197),[15] “Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor external peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari matriks SWOT digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan :

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  5. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

2. Manfaat Analisis SWOT :

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari matriks SWOT digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat Emosional

Konsep Dasar Analisa Dan Implementasi Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220),[3] “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322),[17] Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322),[17] “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52),[18] “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118),[19]  “Implementasi atau pengujian adalah tahapan di mana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode black box agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229),[3] setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, dalam Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13 (2015:44)[20], mengemukakan “The black box test is a test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions “ (Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi).

Menurut Harson Kapoh dkk dalam Material Requirement Model of Coconut Flour Production and Performance Testing based Multi User in North Sulawesi. International Journal of Computer Applications. Vol 152, No.7 (2016:23)“[21]Tests on a model using black box method is a method of testing the model or program without considering the structure of the program. Black box method used in this study was to determine whether the program can receive data input, process the data and generate the appropriate information and the program was not error “. (Blackbox testing adalah metode pengujian program tanpa mempertimbangkan struktur program. Hal ini untuk menentukkan apakah program dapat menerima data input, proses data dan menghasilkan informasi yang tepat tanpa adanya error).

Menurut Rizky (2011:264),[22] Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa tekhnik testing yang tergolong dalam tipe Black Box Testing menurut Rizky(2011:265)[22] antara lain:

  1. Equivalence Partitioning Pada tekhnik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  2. Boundary Value Analysis Pada tekhnik Boundary Value Analysis, dilakukkan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan tekhnik ini telah selesai dilakukan.

  3. Cause Effect Graph Dalam tekhnik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

  4. Random Data Selection Seperti namanya, tekhnik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihaslikan..

  5. Feature Test Pada tekhnik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai..

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut O’Brien (2011),[23] Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping.

Protoype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototype disebut dengan prototyping.

Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem informasi dan praktisi bisnis.

Model prototype yang dibuat tersebut dapat berupa:

  1. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.

  2. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak

  3. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masih ada fitur yang masih dikembangkan.

Tahap Tahap Prototype

Menurut O’Brien (2011),[23] Prototype memiliki tahapan tahapan sebagai berikut:

  1. Identifikasi kebutuhan end user

    Pada tahap ini para pemakai akhir mengidentifikasi kebutuhan bisnis mereka dan menilai kelayakan beberapa alternatif solusi sistem informasi. Pengguna sistem informasi dan vendor mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat beserta alternatif solusi sistem.

  2. Membangun prototype business system

    Pada tahap ini para pemakai akhir atau pakar sistem informasi menggunakan alat pengembangan aplikasi untuk secara interaktif mendesain dan menguji prototype berbagai komponen sistem informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai akhir. Membangun prototyping aplikasi pengembangan dengan membuat model sebagai uji coba yang mewakili kebutuhan pengguna secara garis besar.

  3. Revisi prototype kedalam bentuk yang mendekati kebutuhan end user Model sistem bisnis diuji coba, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima oleh pengguna dan dirasakan oleh pengguna telah sesuai dengan kebutuhan.

  4. Menggunakan dan memelihara business system yang telah diterima Dalam tahap ini sistem bisnis yang telah disepakati antara pengguna dan vendor dapat dimodifikasi dengan mudah karena sebagian besar dokumentasi dari sistem telah tersimpan.

  5. Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perencanaan secara cepat. Sehingga prototyping dikenal dengan Rapid Application Development (RAD).

Tujuan Prototype

Menurut O’Brien (2011),[23] Prototype memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Mengurangi waktu sebelum melihat software yang konkret.

  2. Menyediakan feedback cepat dari user ke pengembang.

  3. Membantu menggambarkan kebutuhan user dengan menekan kesalahan sesedikit mungkin.

  4. Meningkatkan kesepahaman antara user dengan pengembang terhadap sasaran yang akan dicapai.

Pengertian MySQL

Menurut Raharjo (2011:21),[24]  “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Menurut Arief, M. Rudyanto (2011:151),[25]  “Mysql merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak di seluruh dunia. ”Fungsi terpenting dari Mysql adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

Menurut Sibero (2011:97),[26]  berpendapat bahwa “MySqL” atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuahdatabase yang bersifat open source.

Definisi PHP

Menurut Arief (2011:43)[25]  PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.

Sejarah PHP

  1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kodetersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.

  2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapidengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Padatahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.

  3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

  4. Tahun 1999 PHP versi4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karenasudah mampu membangun web komplekdengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

  5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahanbesar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalamPHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigmaberorientasi objek.

  6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambahke dalam PHP6.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan ataudisisipkan ke dalam HTML.

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2011:2),[27] Adobe Dreamweaver merupakan “salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan perancangan design web secara visual atau aplikasi web editor”.

Menurut Madcoms (2011:2),[27] "Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi Web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman Web antara lain: JPS, PHP ASP, dan Coldfusion”.

Menurut Milician (2012:5),[28] berpendapat bahwa "Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by profesional, as well as beginers. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional serta pemula)"

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181),[29]  “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Yasin (2012:274),[30]  “Database adalah sekumpulan tabel tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Raharjo (2011:3),[24] “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146),[31] “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

Definisi Website

Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49),[18]  Web adalah sebuah system dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnyayang tersimpan dalam sebuah server webinternet yang disajikan dalam bentuk hyper text.

Menurut Arief (2011:7),[25]  “Web adalah salah satu aplikasi yangberisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakanprotokol HTTP (hypertext transferprotocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, makadapat disimpulkan website adalahsebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dandapat diakses menggunakan berbagai aplikasi clientshingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis denganpengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011:8),[25] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan webdinamis. Selain dari sisi contentatau isi, webstatis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karenateknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data.Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scriptingseperti HTML, CSS (Cascading Style Sheet).Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapatberubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flashbelum tentu termasuk webdinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online diinternetmelalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Dalam Penelitian Sunguk Lee yang berjudul “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159)[32] UML is defined as a standardpurpose standard modeling language in the field of object-oriented software engineering. This standard is administered, and is created by the Object Management Group (OMG). It was first added to the list of technologies adopted by OMG in 1997, and has since become an industry standard for modeling intensive software systems. It includes a set of graphical notation techniques for creating a visual model of object-oriented software. UML is a tool for determining and visualizing software systems. It includes a standard diagram type that describes and maps computer applications visually or the design and structure of the database system.

Menurut Adi Nugroho (2014:22)[33]  ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6),[34] “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar”.

Menurut Ary Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 dengan judul Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:29),[35] “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

1. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  1. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  2. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  3. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  4. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  5. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  6. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  7. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  8. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  9. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
  10. i. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    ii. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  11. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  12. Perangkat lunak siap dirilis.

2. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho(2014:25)[33] Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu :

  1. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

  2. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  2. Class Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  3. Sequence Diagram

    Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  4. State Chart Diagram

    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

  5. Activity Diagram

    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

3. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28),[34] diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Suryo Guritno (2011:86),[36] “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153),[37] berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

Table 2.1 Literature Review

NO

Judul Penelitian
Metode Penelitian
Pembahasan Dan Hasil
1

“ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN PADA PT. PARON INDONESIA”. Lusi Fajarita dan Achmad 2015.[38]

Metode Waterfall

Dalam penelitiannya ini menjelaskan bahwa Proses pencatatan data keluhan dari pelanggan dan proses penggantian barang dengan mekanisme system aplikasi sangat di butuhkan guna menunjang dan meningkatkan produktifitas kerja yang lebih efektif dan efisien.

2

“PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KELUHAN PELANGGAN BERNBASIS WEB DAN SMS” (Mudjahidin 2011).[39]

Metode analisa dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD)

Dalam penelitiannya ini menjelaskan bahwa pelanggan atau customer masih sangat sulit menyampaikan keluhan mereka sehingga menyebabkan delay waktu dalam proses. Oleh Karena itu disini penulis mengusulkann rancangan untuk menangani permasalahan tersebut dengan membuat “Sistem Informasi Manajemen Keluhan Berbasis Web dan SMS” agar dapat memproses keluhan pelanggan dengan efektif dan efisien.

3

PENGELOLAAN KOMPLAIN (KELUHAN) MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN TATA PAMONG YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DI KOTA SEMARANG (Wiyanto 2011).[40]

Study Pustaka

Dalam penelitiannya ini menjelaskan bahwa menyampaikan keluhan mereka sangat sulit sehingga menyebabkan penumpukan proses keluhan tersebut. Perlu adanya sosialisasi dan penyampaikan informasi secara terus menerus kepada masyarakat pengguna layanan maupun penyedia layanan.

4

KUALITAS PELAYANAN KELUHAN PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) RAYON SINJAI (STUDI KASUS PELAYANAN PENAMBAHAN DAYA) (HARIYANTI A 2015).[41]

Study Pustaka

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa penambahan daya yang dilakukan setiap pelanggan termasuk dalam pengaduan teknis yang merupakan kegiatan pengelolaan pengaduan keluhan pelanggan karena meningkatnya kebutuhan listrik dengan berbagai alasan tertentu. Sesuai dengan

standar operating procedure (SOP) dengan pelayanan keluhan secara terpadu dapat membantu dan memudahkan pelanggan untuk menyampaikan keluhan

khususnya keluhan penambahan daya listrik.

5

PROSEDUR PELAYANAN KELUHAN PELANGGAN PT PLN ( PERSERO ) AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) SURAKARTA (DHIKA DADI PAWESTI PUTRI 2010).[42]

Study Pustaka

Setiap ada Kritik dan Saran yang masuk, maka secepat mungkin pihak PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta Kota segera menanggapi / merespon dan menyelesaikan masalah tersebut serta jangan sampai terjadi di kemudian hari. PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta Kota juga melakukan / memberikan formulir kuesioner kepuasan pelanggan kepada pelanggan, dengan memberikan kuesioner maka dapat diketahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan.

6

PENGEMBANGAN SISTEM PENANGANAN KELUHAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA). (Gerizky Saputra 2016).[43]

Menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) model waterfall

Dalam penelitiannya dikatakan bahwa Kurangnya pelayanan

pengaduan melalui public hearing waktunya terbatas, belum semua pengaduan tertampung dengan baik, pencatatan pengaduan atau aspirasi mahasiswa masih manual, sehingga kemungkinan besar ada informasi yang hilang. Dengan sistem ini mampu mencatat keluhan. Sistem juga harus dapat menyampaikan informasi dalam bentuk laporan untuk pengelola program studi.


Berdasarkan tabel 2.1 terlihat adanya perbedaan metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti nomor 1, 2 , 6 metode menggunakan metode waterfall atau SDLC (Software Development Life Cycle) Yaitu metode yang biasanya digunakan untuk pengembangan sebuah sistem aplikasi yang ada di penelitian tesebut sedangkan nomor 2, 4, dan 5 adalah menggunakan studi pustaka. Sedangkan peneliti saya menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) dan digambarkan dengan UML (Unified Modeling Languange) dan digunakan untuk membuat sebuah sistem aplikasi yang baru.

BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum SMA Negeri 3 Pandeglang

Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Pandeglang

SMA Negeri 3 Pandeglang berdiri sejak 4 April 1982 terletak di ujung Barat pulau Jawa berjarak 300 meter dari bibir pantai Selat Sunda, tepatnya di jalan perintis kemerdekaan 2 km dari pusat kota Labuan Desa Caringin, kecamatan Labuan kabupaten Pandeglang provinsi Banten.

Visi, Misi Dan Tujuan Pendidikan SMA Negeri 3 Pandeglang

  1. Visi
  2. Prioritas pada keunggulan, bertumpu pada iman, ilmu, amal , yang berlandaskan akhlaq mulia serta berwawasan IPTEK

  3. Misi
    1. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
    2. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat kepada para peserta didik, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju
    3. Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap tugas pokok dan fungsinya
    4. Mengembangkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam ¬¬pembelajaran dan administrasi sekolah
  4. Tujuan
    1. Mepersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
    2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.
    3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri
    4. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.
    5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Motto Juang SMA Negeri 3 Pandeglang

Untuk menambah motivasi dan semangat belajar dan bekerja, sekolah kita memiliki motto juang yang khas dan dapat membangkitkan prestasi belajar , baik akademik maupun non akademik dalam kegiatan nyata di bidang kurikuler ataupun kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :

” Melangkah Pasti , Meraih Prestasi ”

Logo SMA Negeri 3 Pandeglang dan Artinya

Gambar 3.1 : Logo SMA Negeri 3 Pandeglang

  1. Segi lima berwarna hijau melambangkan Pancasila sebagai landasan hidup bangsa
  2. Gelombang lautan sebagai semangat hidup uyang menggelora dan tidak pantang menyerah
  3. Warna biru langit melambangkan kedamaian
  4. Perahu cadik merah-kuning-biru melambangkan keanekaragaman latar belakang bisa bersama - sama menempuh perjuangan di tengah ganasnya halangan dan rintangan
  5. Buku yang terbuka melambangkan keagungan ilmu pengetahuan yang dicari setiap siswa
  6. Bendera merah-putih melambangkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia
  7. Gunung di tengah laut melambangkan Krakatau yang pernah meluluh lantakkan seluruh pesisir Selat Sunda
  8. Kalimat ” Widya Bahari ” berarti tempat menuntut ilmu yang lokasinya berdekatan dengan laut / selat Sunda

Sarana SMA Negeri 3 Pandeglang

SMA Negeri 3 Pandeglang berlokasi di jalan perintis kemerdekaan 2 km dari pusat kota Labuan Desa Caringin, kecamatan Labuan kabupaten Pandeglang provinsi Banten memiliki sarana antara lain :

  1. Sarana Olah raga
    • lapangan sepak bola : 1 unit
    • lapangan bola basket : 1 unit
    • lapangan futsal : 1 unit
    • lapangan bola voli : 1 unit
    • lapangan tenis meja : 2 unit
    • trek / lintasan atletik : 1 unit / 400 m
    • sarana lompat tinggi/jauh : 1 unit
  2. Sarana Penelitian
    • green house : 1 unit
    • garden depelovment school : 2 unit
  3. Sarana Kreasi Seni
    • sanggar seni lukis : 1 unit
    • studio musik : 1 unit
    • panggung hiburan : 1 unit
  4. Sarana Umum
    • parkir sepeda motor : 1 unit
    • parkir mobil : 1 unit
    • taman : 2 lokasi
    • kantin / pusat jajanan siswa : 10 unit
  5. Sarana Peribadatan
    • mesjid : 1 unit
    • mushalla : 1 unit

Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 3 Pandeglang.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:

  1. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 3 Pandeglang terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
  2. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas siswa dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan:
    • Keagamaan  : Rohani Islam/ Rohis , DKM
    • Keolahragaan  : Sepak Bola, bola basket, bola voli, karate/BKC, Tarung-Derajat/Boxer, Pencak Silat
    • Kepemimpinan : Latihan Dasar Kepeminpinan Siswa/LDKS, Paskibra , Palang Merah Remaja / PMR, Pramuka
    • Seni Budaya :
    1. Tradisional : Gamelan Degung, Tari Sunda, Rampak sekar dan Teater Daerah
    2. Modern : Teater Kontemporer, Kelompok Paduan Suara, Band, Lukis dan Graffity
    3. Islami  : Marawis, Tari Saman
    • Pencinta Alam, Kelompok Ilmiah Remaja, Kelompok Majalah Dinding, Bulletin dll.

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 3 Pandeglang. Segala aktifitas peserta didik yang berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugaskan oleh Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan sekolah.

Struktur Orgnisasi SMA Negeri 3 Pandeglang

Gambar 3.2 : Struktur Organisasi SMA Negeri 3 Pandeglang

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada di SMA Negeri 3 Pandeglang yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Kepala Sekolah
    1. Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah
    2. Menjaga keterlaksanaan Pedoman Mutu Sekolah.
    3. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.
    4. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
    5. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
    6. Menetapkan Program Kerja Sekolah
    7. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
    8. Melegalisasi dokumen organisasi
    9. Memutuskan mutasi siswa
    10. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan
    11. Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah
    12. Memberi pembinaan warga sekolah
    13. Memberi penghargaan dan sanksi
    14. Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
  2. Tata Usaha
    1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah
    2. Mendata dan mengajukan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
    3. Mengkoordinasikan urusan administrasi sekolah
    4. Menyusun laporan ketatausahaan secara berkala
    5. Mengkoordinasikan keuangan rutin sekolah
    6. Melaporkan pertanggung jawaban keuangan rutin sekolah
    7. Menegur staf /tenaga kependidikan yang tidak melaksanakan tugas
    8. Memberi ijin, cuti staf tata usaha
    9. Memanggil tenaga kependidikan terkait administrasi kepegawaian
    10. Memanggil tenaga pendidik seijin Kepala Sekolah terkait administrasi kepegawaian
  3. Komite Sekolah
    1. Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan
    2. Mengawasi kebijakan sekolah
  4. Wakasek Kurikulum
    1. Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program
    2. Memantau pelaksanaan Pembelajaran
    3. Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum
    4. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
    5. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
    6. Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program Pembelajaran
    7. Memverifikasi Kurikulum
  5. Wakasek Kesiswaan
    1. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
    2. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS)
    3. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS
    4. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa
    5. Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K (ketertiban, kedisiplinan, keamanan, dan kekeluargaan)
    6. Membina program kegiatan OSIS
    7. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS
    8. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa
  6. Wakasek Sarana
    1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
    2. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana
    3. Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara berkala
    4. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
    5. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana
    6. Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara berkala
  7. Wakasek Humas
    1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali siswa
    2. Membina hubungan sekolah dengan Komite Sekolah
    3. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah dan lembaga sosial lainnya serta dunia usaha - dunia industry
    4. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala
  8. Guru
    1. Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi
    2. Mengevaluasi hasil pekerjaannya
    3. Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas
    4. Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai
    5. Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP
    6. Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan siswa yang membandel
    7. Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya
  9. BP/BK
    1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat
    2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat
    3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah
    4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
  10. Wali Kelas
    1. Mewakili orang tua/wali siswa dalam lingkungan sekolah
    2. Membantu pengembangan potensi siswa
    3. Membantu menyelesaikan masalah-masalah siswa
    4. Merekap jurnal kelas dan daftar hadir
    5. Mengisi DKN (leger), rapot dan membagikan, menerima pengambilan serta menyimpan rapot
    6. Membimbing siswa
    7. Mengusulkan beasiswa
  11. Pembina Eskul
    1. Berkoordinasi dengan wakil kepala bidang kesiswaan dalam menyusun program kerja kegiatan
    2. Membina siswa dalam proses berfikir menuju ke arah kedewasaan yang sesuai dengan program dan bidang masing-masing
    3. Membantu siswa dalam melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki peserta didik

Tata Laksana Sistem SMA Negeri 3 Pandeglang Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan Di SMA Negeri 3 Pandeglang

  1. Use Case Diagram
    Gambar 3.3 : Use Case Diagram sistem yang berjalan

    Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

    1. Siswa mendatangi BP/BK untuk mengajukan keluhan.
    2. BP/BK memproses keluhan Siswa.
    3. BP/BK menanggapi Keluhan Siswa.
    4. BP/BK mengkonfirmasi keluhan Siswa.

    Berdasarkan Gambar 3.3 use case diagram sistem yang berjalan diatas terdapat:

    1. Terdapat 2 actor pada use case diagram yaitu Siswa dan TU.
    2. Tedapat 4 usecase yaitu :Keluhan, Proses, Tanggapan Keluhan, Konfirmasi Keluhan.
  2. Activity Diagram
    Gambar 3.4 : Activity Diagram sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa :

    1. Initial node terdapat pada objek yang diawali.
    2. Terdapat 7 aktifitas yaitu keluhan siswa, menerima keluhan, menjawab keluhan, menerima jawaban, konfirmasi jawaban, membuat laporan.
    3. Final node terdapat pada objek yang diakhiri.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisis Data Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan saat ini di SMA Negeri 3 Pandeglang menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) atau (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matrik swot.

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Intel Core
    2. Monitor  : SVGA 14 inci
    3. Mouse  : Optical
    4. Keyboard  : PS2
    5. RAM  : 1 GB
    6. Harddisk : 150 GB
    7. Printer  : Laser jet
  2. Spesifikasi Software
    1. Windows 7
    2. Microsoft Word 2007
  3. Hak Access (Brainware)
    1. Operator
    2. Siswa

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi penulis adalah sebagai berikut :

  1. Sistem belum terkomputerisasi dengan baik karena masih manual dalam merekap hasil keluhan.
  2. Dalam pencarian data-data dan informasi yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lama.
  3. Informasi hasil keluhan yang dihasilkan membutuhkan waktu lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi antara lain :

  1. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis web, agar lebih mudah dan merekap hasil keluhan siswa.
  2. Membangun suatu aplikasi berbasiskan web, dimana user dapat menggunakannya dengan mudah dalam menyampaikan keluhan secara cepat.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  3. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.

Peneliti akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh sekolah dan siswa. Sistem tersebut akan menampilkan data yang dibutuhkan sekolah tersebut dalam pembuatan laporan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan menu utama

2

Menampilkan Login admin

3

Menampilkan Jam

4

Menampilkan visi misi

5

Menampilkan karakter username pada form login admin

6

Menampilkan karakter password pada form login admin

7

Dapat menambah akun operator

8

Dapat menghapus akun operator

9

Dapat menambah data keluhan

10

Dapat menambah hasil keluhan

11

Menampilkan kesalahan login

12

Kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil

13

Menampilkan form data keluhan

14

Menampilkan form hasil keluhan

15

Menampilkan pertanyaan pertanyaan keluhan

16

Menyimpan log jawaban dari pertanyaan

17

Menampilkan menu pesan

18

Menyediakan form edit data keluhan

19

Menyediakan form edit hasil keluhan

20

Terdapat menu logout

Non Functional

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Dapat berjalan normal pada berbagai browser

2

Electronik complaint berjalan dengan baik

3

Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user)

Penyusun


( Irfan Taufik )
NIM : 1322476936

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Functional

Saya Ingin Sistem Dapat:

M
D
I

No

Keterangan

1

Menampilkan menu utama



2

Menampilkan Login admin



3

Mrnampilkan jam


4

Menampilkan visi misi


5

Menampilkan karakter username pada form login admin



6

Menampilkan karakter password pada form login admin



7

Dapat menambah akun operator



8

Dapat menghapus akun operator



9

Dapat menambah data keluhan



10

Dapat menambah hasil keluhan



11

Menampilkan kesalahan login



12

Kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil



13

Menampilkan form data keluhan



14

Menampilkan form hasil keluhan



15

Menampilkan pertanyaan pertanyaan keluhan



16

Menyimpan log jawaban dari pertanyaan


17

Menampilkan menu pesan


18

Menyediakan form edit data keluhan



19

Menyediakan form edit hasil keluhan



20

Terdapat menu logout



Non Functional

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Dapat berjalan normal pada berbagai browser


2

Electronik complaint berjalan dengan baik



3

Sistem user friendly (dipahami oleh user)


Penyusun


( Irfan Taufik )
NIM : 1322476936

Keterangan :
M : Mandatory
D : Desirable
I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Functional

T

O

E

Saya Ingin Sistem Dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

No

Keterangan

1

Menampilkan menu utama







2

Menampilkan Login admin







3

Menampilkan visi misi







4

Menampilkan karakter username pada form login admin







5

Menampilkan karakter password pada form login admin







6

Dapat menambah akun operator







7

Dapat menghapus akun operator







8

Dapat menambah data keluhan







9

Dapat menambah hasil keluhan







10

Menampilkan kesalahan login







11

Kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil







12

Menampilkan form data keluhan







13

Menampilkan form hasil keluhan







14

Menampilkan pertanyaan pertanyaan keluhan







15

Menyimpan log jawaban dari pertanyaan







16

Menampilkan menu pesan







17

Menyediakan form edit data keluhan







18

Menyediakan form edit hasil keluhan







19

Terdapat menu logout







Non Functional

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Dapat berjalan normal pada berbagai browser







2

Electronik complaint berjalan dengan baik







3

Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user)






Penyusun


( Irfan Taufik )
NIM : 1322476936

Keterangan  :
T = Technical
O = Operational
E = Economic
L = Low
M = Middle
H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi ini merupakan bentuk akhir elistasi yang didapat dari hasil elisitasi tahap III. Final draft elisitasi dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 3.5 Final draft elisitasi

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya Ingin Sistem Dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan menu utama

2

Menampilkan profil sekolah

3

Menampilkan Login admin

4

Menampilkan kesalahan login

5

Dapat menambah akun operator

6

Dapat menghapus akun operator

7

Dapat menambah data siswa

8

Dapat menghapus data siswa

9

Kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil

10

Menampilkan menu live chat

11

Menyimpan log jawaban dari pertanyaan

12

Menampilkan menu pesan

13

Terdapat menu logout

Non Functional

Analisa kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Dapat berjalan normal pada berbagai browser

2

Electronik complaint berjalan dengan baik

3

Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user)

BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML, untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan pemakai (user).

Gambar 4.1 Use Case Diagram Keluhan Siswa Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pada keluhan siswa.
  2. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Siswa, Operator Dan Admin.
  3. 14 (Empatbelas) Use Case yang dilakukan diantaranya : lihat profil sekolah, melakukan login, mengelola data operator, edit data operator, delete data operator, mengelola data siswa, input data siswa, edit data siswa, delete darta siswa, melakukan chat, reply chat, mengirim pesan complaint, logout.

Adapun prosedur skenario dari use case Diagram yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur lihat profil sekolah.

  1. Use Case : lihat profil sekolah.
  2. Aktor : Siswa, Admin, Operator
  3. Skenario :
  4. 1) Aktor membuka aplikasi sistem Electronic Complaint.

    2) Sistem menampilkan halaman profil sekolah.

    3) Aktor melakukan aktifitas lain atau menutup aplikasi.

2. Prosedur melakukan login.

  1. Use Case : Melakukan Login.
  2. Aktor : Siswa, Admin, Operator
  3. Skenario :
  4. 1) Aktor melakukan login.

    2) Login admin menampilkan mengelola data operator.

    3) Login operator menampilkan mengelola data siswa.

    4) Login siswa menampilkan melakukan chat.

3. Prosedur mengelola data operator.

  1. Use Case : Mengelola data operator.
  2. Aktor : Admin
  3. Skenario :
  4. 1) Aktor melakukan login.

    2) Aktor menampilkan mengelola data operator.

    3) Aktor input data operator, edit data operator dan delete data operator.

4. Prosedur mengelola data siswa.

  1. Use Case : Mengelola data siswa.
  2. Aktor : Operator
  3. Skenario :
  4. 1) Aktor melakukan login.

    2) Aktor menampilkan mengelola data siswa.

    3) Aktor input data siswa, edit data siswa, dan delete data siswa.

6. Prosedur mengirim pesan complaint.

  1. Use Case : Mengirim pesan complaint.
  2. Aktor : Siswa, Operator
  3. Skenario :
  4. 1) Aktor melakukan login.

    2) Siswa mengirim pesan complaint saat operator offline.

    3) Operator menerima pesan siswa saat online.

7. Prosedur logout.

  1. Use Case : Logout.
  2. Aktor : Siswa, Operator, Admin
  3. Skenario :
  4. 1) Jika aktor sudah selesai mengoperasikan program tersebut dan ingin keluar dari program maka harus melalui menu Logout

Activity Diagram Keluhan Siswa Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Keluhan Siswa Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan Keluhan Siswa terdapat :

  1. 3 (Tiga) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 25 (Dua puluh lima) action yaitu : lihat profil sekolah, lihat profil sekolah, lihat profil sekolah, menampilkan profil sekolah, pilih daftar operator, menampilkan daftar operator, mengelola daftar operator, menampilkan form input operator, menampilkan form edit operator, menampilkan form delete operator, pilih daftar siswa, menampilkan daftar siswa, mengelola daftar siswa, menampilkan form input siswa, menampilkan form edit siswa, menampilan for delete siswa, pilih daftar chat, pilih daftar chat, menampilkan form live chat, pilih daftar complaint, pilih daftar complaint, menampilkan daftar complaint, pilih add, pilih add, menampilkan form input complaint
  3. 1 (Satu) Decision Node, untuk membuat keputusan

Sequence Diagram Keluhan Siswa Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequnce Diagram Keluhan Siswa Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Siswa, Admin, Operator
  2. 12 (duabelas) Lifeline yang saling berinteraksi yaitu : form login, profil sekolah, daftar operator, form add operator, form edit operator, daftar user, form add user, form edit user, daftar chat, live chat, daftar inbox, form add inbox
  3. 28 (Dua puluh sembilan) Message yaitu menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor

Class Diagram Keluhan Siswa Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram keluhan siswa yang diusulkan ditunjukan pada gambar 4.5 :

Berdasarkan Gambar 4.4 Class Diagram yang di usulkan terdapat :

  1. 6 Class dari objek-objek yang berbagi antribut serta operasi diantaranya: tabel_login, tabel_user, tabel_complaint, tabel_siswa, tabel_kelas, tabel_chat.
  2. 7 association, hubungan antar objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem usulan yang ditunjukkan pada tabel 4.1 :

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem usulan

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan dapat membantu siswa dan operator dalam mengenai sebuah keluhan, dan informasi yang dihasilkan pun lebih akurat, sehingga dapat di ketahui apa saja yang sering kena complaint.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang telah digunakan. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1.     Nama File    : User
  Tipe File  : File Master
  Fungsi  : Untuk menyimpan data user
  Media  : Harddisk
  Primary Key   : id_user
  Panjang Record  : 107

Tabel 4.2. Tabel User


2.     Nama File    : Login
  Tipe File  : File Master
  Fungsi  : Untuk menyimpan data Login
  Media  : Harddisk
  Primary Key   : id_login
  Panjang Record  : 267

Table 4.3. Tabel Login

3.     Nama File    : Siswa
  Tipe File  : File Master
  Fungsi  : Untuk menyimpan data Siswa
  Media  : Harddisk
  Primary Key   : NIS
  Panjang Record  : 213

Tabel 4.4. Tabel Siswa

4.     Nama File    : Complaint
  Tipe File  : File Master
  Fungsi  : Untuk menyimpan data Complaint
  Media  : Harddisk
  Primary Key   : id_complaint
  Panjang Record  : 134

Tabel 4.5. Tabel Complaint

5.     Nama File    : Chat
  Tipe File  : File Master
  Fungsi  : Untuk menyimpan data Chat Siswa
  Media  : Harddisk
  Primary Key   : id_chat
  Panjang Record  : 34

Tabel 4.6 Tabel Chat

Rancangan Prototype

Interface Pembuatan Sistem

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari rancang bangun sistem electronic complaint siswa.

1. Prototype Halaman Home

Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Home

Deksripsi :

  • Halaman “Home” ini merupakan halaman utama untuk memberikan tampilan dengan fitur – fitur yang admin dapat tampilkan. Tampilan Home diatas akan muncul jika admin, operator, dan siswa, belom masuk ke web browser.
  • 2. Prototype Halaman Profil Sekolah

    Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Profil Sekolah

    Deksripsi :

  • Halaman “Profil Sekolah” ini merupakan halaman utama untuk admin,operator dan siswa, terdapat sejarah sekolah dan visi misi sekolah serta gallery sekolah sebelum melakukan login.
  • 3. Prototype Menu Login

    Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login

    Deksripsi :

  • Halaman “Login” diatas akan muncul jika telah masuk ke Web browser dan login melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh Admin, operator dan siswa. Mereka harus menginput Username beserta Password jika ingin masuk ke sistem.
  • 4. Prototype Daftar Operator

    Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Daftar Operator

    Deksripsi :

  • Halaman “Daftar Operator” diatas akan muncul jika admin telah berhasil masuk ke web browser dan melakukan login kemudian memilih menu daftar operator maka akan menampilkan halaman nama nama operator.
  • 5. Prototype form input operator

    Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Input Operator

    Deksripsi :

  • Halaman “Input Operator” di atas akan muncul jika admin memilih tambah operator, edit operator dan delete operator pada halaman input operator dan hanya bisa dilakukan oleh admin.
  • 6. Prototype Daftar Siswa

    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Daftar Siswa

    Deksripsi :

  • Halaman “Daftar Siswa” diatas akan muncul jika operator telah berhasil masuk ke web browser dan melakukan login kemudian memilih menu daftar siswa maka akan menampilkan halaman nama nama siswa.
  • 7. Prototype form input siswa

    Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Input Data Siswa

    Deksripsi :

  • Halaman “Input Siswa” di atas akan muncul jika operator memilih tambah siswa, edit siswa dan delete siswa pada halaman input siswa dan hanya bisa dilakukan oleh operator.
  • 8. Prototype Daftar Chat

    Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Daftar Chat

    Deksripsi :

  • Halaman “Daftar Chat” ini merupakan halaman operator untuk melihat nama nama siswa yang aktif saat ingin melakukan komplain terhadap operator.
  • 9. Prototype Live Chat

    Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Live Chat

    Deksripsi :

  • Halaman “Live Chat” ini merupakan halaman untuk live chat saat berinteraksi antara operator dan siswa di saat siswa menyampaikan sebuah komplain terhadap operator dan operator menanggapi komplain siswa.
  • 10. Prototype Daftar Complaint

    Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Daftar Complaint

    Deksripsi :

  • Halaman “Daftar Complaint” ini merupakan halaman untuk mengirim pesan keluhan dan status keluhan kepada operator di saat operator tidak aktiff/offline.
  • Rancangan Tampilan Program

    1. Tampilan Halaman Home

    Gambar 4.15. Tampilan Halaman Home

    Dimana pada menu home memberikan tampilan dengan fitur – fitur yang admin dapat tampilkan.

    2. Tampilan Halaman Profil Sekolah

    Gambar 4.16. Tampilan Halaman Profil Sekolah

    Dimana pada menu profil sekolah memberikan tampilan dengan fitur – fitur yang admin dapat tampilkan.

    3. Tampilan Halaman login

    Gambar 4.17. Tampilan Halaman Login

    Halaman “Login” ini merupakan sebuah halaman untuk memasukkan identitas seperti username dan password yang benar. Fungsi utama halaman login adalah untuk melindungi sistem.

    4. Tampilan Halaman Daftar Operator

    Gambar 4.18. Tampilan Halaman Daftar Operator

    Pada tampilan menu daftar oprator ini terdapat tampilan tabel yang berisi data data nama operator dan level status yang telah di input oleh admin.

    5. Tampilan Halaman Form Input Operator

    Gambar 4.19. Tampilan Halaman From Input Operator

    Halaman “Form input operator” ini merupakan halaman yang bertujuan untuk menginput daftar operator. Admin dapat menginput operator di halaman ini.

    6. Tampilan Halaman Daftar Siswa

    Gambar 4.20. Tampilan Halaman Daftar Siswa

    Pada tampilan menu daftar siswa ini terdapat tampilan tabel yang berisi data data nama siswa, nis, alamat, kelas dan jurusan yang telah di input oleh operator.

    7. Tampilan Halaman Form Input Siswa

    Gambar 4.21. Tampilan Halaman Form Input Siswa

    Halaman “Form input siswa” ini merupakan halaman yang bertujuan untuk menginput daftar siswa. Operator dapat menginput operator di halaman ini.

    8. Tampilan Halaman Daftar Chat

    Gambar 4.22. Tampilan Halaman Daftar Chat

    Halaman “Daftar Chat” ini merupakan halaman untuk melihat history chat antar operator dan siswa saling berkomunikasi.

    9. Tampilan Halaman Live Chat

    Gambar 4.23. Tampilan Halaman Live Chat

    Halaman “Live Chat” ini merupakan halaman untuk live chat dengan operator.

    10. Tampilan Halaman Daftar Complaint

    Gambar 4.24. Tampilan Halaman Daftar Complaint

    Halaman “Daftar Complaint” ini merupakan halaman untuk mengirim pesan keluhan dan status keluhan.

    Konfigurasi sistem

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan, yaitu:

    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor  : 27.0” LCD"
    3. RAM   : 4 GB
    4. Harddisk  : 500 GB
    5. Mouse   : Optik
    6. Printer   : Inkjet Multi Function Printer

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Adobe Deamweaver CS4
    2. Xampp
    3. Mozila Firefox
    4. Windows 7

    Hak Akses

    1. Admin
    2. Operator
    3. Siswa

    Pengujian Blackbox

    Untuk tahap pengujian peneliti menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

    Pengujian Blackbox Pada Menu Login

    Tabel 4.7 Pengujian Blackbox Pada Menu Login

    Pengujian Blackbox Pada Menu Input Siswa

    Tabel 4.8. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Siswa

    Pengujian Blackbox Pada Menu Input Operator

    Tabel 4.9. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Operator

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudian sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

    Implementasi

    Schedule

    Tabel 4.10. Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.11. Estimasi Biaya

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang di lakukan di SMA Negeri 3 Pandeglang dapat disimpulkan bahwa :

    1. Prosedur komplain siswa di SMA Negeri 3 Pandeglang ditangani oleh Guru BP/BK dan masih dilakukan secara konvensional dengan proses pencatatannya masih menggunakan buku, sehingga sering terjadi kehilangan data keluhan atau komplain siswa dan proses pengolahan data belum berjalan maksimal dikarenakan belum terkomputerisasi. Dampak lain adalah memakan waktu lama informasi keluhan.
    2. Kendala sistem yang berjalan saat ini adalah sistem yang berjalan saat ini masih manual, sehingga siswa yang ingin komplain harus ke ruangan guru ada di sekolah secara langsung sehingga tidak efektif dan efesien.
    3. Untuk membuat sistem dibutuhkan suatu sistem berbasis web. SMA Negeri 3 Pandeglang membutuhkan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam hal penyampaian keluhan siswa tersampaikan dan dibutuhkan juga media penyimpanan data hasil keluhan siswa, sehingga lebih akurat dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.

    Saran

    Setelah memberikan kesimpulan mengenai sistem electronic complaint siswa yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar mencapai hasil optimal untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka saran dan pendapat penulis adalah sebagai berikut:

    1. Apabila sistem baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan
    2. Sistem diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi, mengingat masih minimnya fitur yang disediakan pada sistem yang di usulkan.

    Untuk kedepannya diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi aplikasi yang lebih canggih dan yang lebih baik dari sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
    2. 2,0 2,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”,Yogyakarta: Graha Ilmu.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    4. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
    5. Taufiq, Rohman. 2013. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    6. Sopian, Sophan. 2014. PENGIMPLEMENTASIAN DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENGENDALIAN STOK BARANG PADA TOKO SWASTIKA SERVIS (SS) BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 DIDUKUNG DENGAN DATABASE MySQL . Jurnal Momentum Vol.16 No.2. Agustus 2014.
    7. 7,0 7,1 Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Journal CCIT Vol-4 No. 2Januari 2011. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    8. Humisar Hasugian dan Ahmad Nur Shidiq .2012. “Rancang Bangun Sistem Informasi Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olah Raga”. Jakarta
    9. Audy.2014. Pengertian Komplain. Sumber: http://audygunadarma.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 12 Maret 2017.
    10. Insan Dinami Indonesia. 2013. Manajemen Keluhan. Sumber: http://insandinami.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 12 Maret 2017
    11. Asri, Nur Sri Ubaya. 2017. Analisis Pengaruh Tindakan di dalam Perilaku Komplain Konsumen. Sumber: http://lontar.ui.ac.id. Diakses pada tanggal 12 Maret 2017.
    12. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjan Informasi dan Promosi". Journal CCIT Vol.5 No.3 - Mei 2012 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
    13. Osita, Ifediora Christian, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina. 2014. Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat. International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 (2014) ISSN: 2348-0319.
    14. Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy , Volume , 271-282,ISSN: 978-3-319-31612-3
    15. 15,0 15,1 Rangkuti. Freddy. 2011. “Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    16. Ainiyah, Siti. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    17. 17,0 17,1 Henderi, dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
    18. 18,0 18,1 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1-September 2013. ISSN: 1978 – 8282.
    19. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. “Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis”. Lampung: Unila.
    20. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13, December 2015
    21. Kapoh. Harson, Lumunon. Edwin Stephanus, Melo. Olga. 2016. Material Requirement Model of Coconut Flour Production and Performance Testing based Multi User in North Sulawesi. International Journal of Computer Applications. Vol 152, No.7, October 2016
    22. 22,0 22,1 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
    23. 23,0 23,1 23,2 O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.
    24. 24,0 24,1 Raharjo,Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
    25. 25,0 25,1 25,2 25,3 Arief, M. Rudyanto 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi offset.
    26. Sibero, F.X Alexander. 2011. “Kitab Suci Web Programming”. Jakarta:MediaKom.
    27. 27,0 27,1 Madcoms. 2011. Mahir dalam 7 Hari Adobe Dreamweaver CS5 dengan program PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    28. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic. USA: University Florida.
    29. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
    30. Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek”. Jakarta: Mitra Wacana Media
    31. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta : Graha Ilmu.
    32. Lee, Sunguk. 2012. Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications. International Journal of Database Theory and Application. Vol.5 No.1.
    33. 33,0 33,1 Adi Nugroho (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language)
    34. 34,0 34,1 Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
    35. Warsito, Ary Budi, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol 8 No 2 Januari 2015. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282.
    36. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta.
    37. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru HonorBerbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
    38. Fajarita, Lusi., Achmad Basofi. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Penanganan Keluhan Pelanggan Pada Pt. Paron Indonesia.
    39. Mudjahidin. 2011. Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Keluhan Pelanggan Berbasis Web dan Sms.
    40. Wiyanto. 2011. Pengelolaan Komplain (Keluhan) Masyarakat Dalam Mewujudkan Tata Pamong Yang Baik (Good Governance) Di Kota Semarang.
    41. Hariyanti A. 2015. Kualitas Pelayanan Keluhan Pelanggan PT. PLN (PERSERO) Rayon Sinjai (Studi Kasus Pelayanan Penambahan Daya).
    42. Dhika Dadi Pawesti Putri. 2010. Prosedur Pelayanan Keluhan Pelanggan PT PLN ( PERSERO ) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta.
    43. Saputra, Gerizky. 2016. Pengembangan Sistem Penanganan Keluhan berbasis Web (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A : [1]

    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Surat Keterangan Observasi
    A.3. Form Validasi Skripsi
    A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.5. Daftar Nilai
    A.6. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
    A.7. Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing I
    A.8. Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing II
    A.9. Validasi Sidang Akademik
    A.10. Formulir Pendaftaran Sidang
    A.11. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.12. Kwitansi Pembayaran Sidang
    A.13. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.14. Formulir Seminar Proposal
    A.15. Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.16. Sertifikat Prospek
    A.17. Sertifikat TOEFL
    A.18. Sertifikat IT Internasional
    A.19. Sertifikat IT Nasional
    A.20. Curriculum Vitae (CV)

    LAMPIRAN B : [2]

    B.1. Hasil Wawancara Dengan Stakeholder
    B.2. Katalog Produk
    B.3. Slide Presentasi

    Contributors

    Bisandwi, Irfantaufik, Suhardi