SI1322475414

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM MONITORING KKP DAN SKRIPSI SEBAGAI

PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM DISTRIBUSI

BIMBINGAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK

INFORMATIKA STMIK RAHARJA


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1322475414

NAMA : GANIS DWI PRASETYO



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM MONITORING KKP DAN SKRIPSI SEBAGAI

PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM DISTRIBUSI

BIMBINGAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK

INFORMATIKA STMIK RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1322475414
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM MONITORING KKP DAN SKRIPSI SEBAGAI

PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM DISTRIBUSI

BIMBINGAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK

INFORMATIKA STMIK RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475414
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Khanna Tiara, S.kom)
NID : 001405
   
NID : 14013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM MONITORING KKP DAN SKRIPSI SEBAGAI

PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM DISTRIBUSI

BIMBINGAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK

INFORMATIKA STMIK RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475414
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 07 Maret 2016

Penguji I
 
Ketua penguji
 
Penguji II
         
         
         
         
(Rosdiana, M.Kom)
 
(Sudaryono, Ir., Dr., M.Pd)
 
(Junaidi, M.kom)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1322475414
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
NIM : 1322475414

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Untuk mendapatkan gelar ahli madya atau sarjana diperlukan adanya penyusunan sebuah karya ilmiah yang berisi hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa. Dengan demikian diperlukan sebuah proses bimbingan yang akan dilalui oleh mahasiswa yang sedang melanjutkan karya ilmiah yaitu proses bimbingan. Untuk bimbingan itu sendiri memerlukan sebuah sistem yang didapat dalam proses pemilihan dosen pembimbing, begitu juga dengan kepala jurusan yang harus tetap memonitoring jumlah atau proses pendistribusian pada pemilihan dan penetapan calon mahasiswa bimbingan agar semua dapat terkendali sesuai dengan syarat yang berlaku. Seperti halnya dalam pendistribusian dosen pembimbing sering kali menghadapi permasalahan pada distribusi yang tidak merata. Sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual sehingga sistem tersebut tidak efektif dan efesien. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala yang ada dengan metode analisis PIECES dengan didasarkan pada kinerja sistem (performance), analisis informasi (information), analisis ekonomi (economy), analisis pengendalian (control), analisis efesiensi (efficiency), dan analisis pelayanan (service) menentukan sistem baru layak atau tidak karena enam aspek dalam kerangka PIECES harus mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya, selain itu sistem ini dirancang menggunakan UML (Unified Modeling language) dan pengujian program dan diusulkan menggunakan Blackbox Testing. Ada pun perancangan aplikasinya menggunakan bahasa pemograman PHP (Personal Home Page) dan pembuatan database pada MYSQL. Maka dibuatkanlah sebuah Sistem Monitoring KKP Dan Skripsi Sebagai Penunjang keputusan Dalam Distribusi Bimbingan Pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja

Kata Kunci: Monitoring, Sistem Penunjang Keputusan, Analisis

ABSTRACT

To obtain a bachelor's degree or associate expert is necessary to the preparation of a scientific paper which contains the results of research conducted by students. Thus it is necessary a process of guidance that will be passed by the students who are continuing their scientific work is process guidance. For guidance itself requires a system that is gained in the process of selecting the lecturers, as well as heads of departments who have to keep monitoring the amount or distribution process on the selection of the prospective students guidance so that all can be controlled in accordance with the applicable terms. Just as in the distribution of lecturers often face problems in an uneven distribution. The current system is still done manually so that the system is not effective and efficient. Based on the above problems, the researchers analyzed the existing constraints analysis method PIECES to be based on system performance, analysis of information, the economic analysis, the analysis of control, the analysis efficiency, and analysis services determines the new system is feasible or not for six aspects of the framework should be increased PIECES better than before, except that the system is designed using UML (Unified Modeling Language) and the testing program and the proposed use Blackbox testing. There is also designing applications using the programming language PHP (Personal Home Page) and the MYSQL database creation. So in be made a CTF Monitoring Systems And Support Thesis As the decision in the Distribution Guidance On Informatics Engineering Program STMIK Raharja

Keywords: Monitoring, Decision Support Systems, Analysis


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam pembuatan Skripsi ini yaitu “SISTEM MONITORING KKP DAN SKRIPSI SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM DISTRIBUSI BIMBINGAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK RAHARJA”.

Maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini belum merupakan karya ilmiah yang jauh dari sempurna, tidak menutup kemungkinan isi di dalamnya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal ini disebabkan pengalaman dan pengetahuan penulis masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan skripsi ini dapat terselesaikan dangan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika (TI) dan selaku dosen pembimbing I. Terimakasih atas saran dan bimbingannya

5. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II. Terimakasih atas saran dan bimbingannya

6. Bapak Junaidi, M.Kom selaku stakeholder yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

7. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta doanya untuk keberhasilan penulis.

8. Teman-teman saya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima kasih karena telah banyak embantu penulis dalam menulis laporan ini dan Milla Wafiqah

    Hayat yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang,28 Januari 2016
Penulis
Ganis Dwi Prasetyo
NIM. 1322475414

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL

Tabel 2.2 Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.2 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efesiensi

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Table 2.1 Tipe Data MySQL

Tabel 3.10 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Unnormal

Tabel 4.2 Tabel Kategori Bidang

Tabel 4.3 Tabel Tahun Ajar

Tabel 4.4 Tabel Dosen Pembimbing

Tabel 4.5 Tabel Detail Dosen Pembimbing

Tabel 4.6 Tabel Quota Dosen

Tabel 4.7 Tabel Bimbingan KKP

Tabel 4.8 Tabel Bimbingan Skripsi

Tabel 4.9 Tabel Jurusan

Tabel 4.10 Tabel Konsentrasi

Tabel 4.11 Tabel Mahasiswa

Tabel 4.12 Tabel User

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Black box Pada Login

Tabel 4.14 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Bimbingan

Tabel 4.15 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Master Mahasiswa

Tabel 4.16 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Dosen Pembimbing

Tabel 4.17 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Jurusan

Tabel 4.18 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Konsentrasi

Tabel 4.19 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Kategori Bidang

Tabel 4.20 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Quota Dosen

Tabel 4.21 Tabel Pengujian Black box Pada Menu User

Tabel 4.22 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Laporan

Tabel 4.23 Tabel schedule Implementasi

Tabel 4.24 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Sertifikat Akreditasi TI-S1 STMIK Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pada Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Susunan Oraganisasi DIvisi Akademik

Gambar 3.4 Visi dan Misi Progam Studi Teknik Informatika

Gambar 3.5 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.6 Activity Diagram Proses Validasi Penelitian

Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Pengajuan Pembimbing

Gambar 3.8 Sequence Diagram Proses validasi Penelitian

Gambar 3.9 Sequence Diagram Proses Permohonan Usulan Penelitian

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistemyang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Prosedur Bimbingan

Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk Prosedur Laporan

Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Prosedur Menu Master

Gambar 4.5 Sequence Diagram Untuk Prosedur Bimbingan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Untuk Prosedur Laporan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Untuk Prosedur Menu Master

Gambar 4.8 First Normal Form (1NF)

Gambar 4.9 Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.10 Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.11 HIPO (Hirarchy Input Process Output)

Gambar 4.12 Prototype Halaman Login

Gambar 4.13 Prototype Halaman Home

Gambar 4.14 Prototype Halaman Bimbingan KKP

Gambar 4.15 Prototype Halaman Bimbingan Skripsi

Gambar 4.16 Prototype Halaman Master Mahasiswa

Gambar 4.17 Prototype Halaman Master Dosen Pembimbing

Gambar 4.18 Prototype Halaman Master Jurusan

Gambar 4.19 Prototype Halaman Master Konsentrasi

Gambar 4.20 Prototype Halaman Master Kategori Bidang

Gambar 4.21 Prototype Halaman Master Tahun Ajar

Gambar 4.22 Prototype Halaman Master Quota Dosen

Gambar 4.23 Prototype Halaman Master User

Gambar 4.24 Prototype Halaman Master Laporan

Gambar 4.25 Prototype Halaman Master Logout


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Untuk mendapatkan gelar ahli madya atau sarjana diperlukan adanya penyusunan sebuah karya ilmiah yang berisi hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang tidak terlalu lama namun tidak juga terlalu singkat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah. Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah sebagai bukti penelitian yang juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

Laporan KKP dan Skripsi pada program studi Teknik Informatika STMIK Raharja merupakan bentuk karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa tingkat akhir yang sedang melakukan penelitian. KKP atau Kuliah Kerja Praktek merupakan kegiatan berupa magang atau observasi yang dilakukan mahasiswa dan sebagai salah satu persyaratan dalam melanjutkan Skripsi. Skripsi merupakan penelitian yang wajib dilakukan oleh mahasiswa program studi Teknik Informatika sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana (S.Kom).

Dengan demikian diperlukan sebuah proses bimbingan yang akan dilalui oleh mahasiswa yang sedang melanjutkan karya ilmiah yaitu proses bimbingan. Untuk bimbingan itu sendiri memerlukan sebuah sistem yang didapat dalam proses pemilihan dosen pembimbing, begitu juga dengan Kepala jurusan yang harus tetap memonitoring jumlah atau proses pendistribusian pada pemilihan dan penetapan calon mahasiswa bimbingan agar semua dapat terkendali sesuai dengan syarat yang berlaku dan penulis berinisiatif untuk menggunakan permasalahan ini menjadi suatu program yang di beri judul “SISTEM MONITORING KKP DAN SKRIPSI SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM DISTRIBUSI BIMBINGAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK RAHARJA”.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini adalah :

  1. Bagaimana sistem pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi yang berjalan saat ini pada Program Studi Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Apakah sistem pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi yang berjalan saat ini sudah efektif dan efesien?

  3. Apakah sistem pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi ini mampu memonitoring dengan cepat dan akurat?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi ini penulis dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas hanya pada “Sistem Monitoring KKP Dan Skripsi Sebagai Penunjang Keputusan Dalam Distribusi Bimbingan Pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja”, diantaranya yaitu: bahwa sistem ini menangani proses pendistribusian pembimbing kepada mahasiswa yang akan menjalani KKP maupun Skripsi agar mahasiswa mendapatkan pembimbing yang berkompeten dengan judul yang diajukan, serta proses pendistribusian dosen pembimbing dapat tersalurkan dengan akurat dan efesien.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Menciptakan sistem pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi yang berjalan saat ini pada Program Studi Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Terciptanya sistem pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi agar berjalan dengan efektif dan efesien.

  3. Terciptanya sistem yang mampu memonitoring proses pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi dengan cepat dan akurat.

Manfaat penelitian

  1. Mengetahui sistem pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi yang berjalan saat ini pada Program Studi Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Mengetahui sistem seperti apa yang seharusnya untuk pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi agar berjalan dengan efektif dan efesien.

  3. Mengetahui sistem seperti apa yang seharusnya sehingga mampu memonitoring proses pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Pengamatan (Obsevation Research)

    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Pimpinan Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja yaitu Junaidi, M.Kom yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksaaan pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

  3. Studi Pustaka

    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan analisis sistem monitoring pendistribusi. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa PIECES, yaitu Analisis Kinerja Sistem (Perfomance), Analisis Informasi (Information), Analisis Ekonomi (Economy), Analisis Pengendalian (Control), Analisis Efesiensi (Efficiency), dan Analisis Pelayanan (Service).

Analisa PIECES nantinya akan digunakan sebagai penilaian atau alat ukur dalam menentukan sistem baru layak atau tidak karena enam aspek dalam kerangka PIECES harus mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Kerangka kerja PIECES digunakan untuk mengidentifikasi masalah, peluang dan perintah seta menunjukan pada sejumlah kategori dalam memecahkan masalah, metode pendekatan pada masing-masing PIECES.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu kesatuan yang terdiri dari komponen dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Hartono (2013:9)[2], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Dari kedua definisi sistem menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan melalui proses dan output pada organisasi yang memiliki tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

5. Masukkan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

7.Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1]

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan menurut Gorry Dan Scout Morton dalam Soepomo jurnal vol 1 no 1 (2013: )[3] adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur [10]. Sistem pendukung keputusan terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :

  1. Subsistem manajemen data berfungsi sebagai memasukkan suatu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS). Knowledge Base berisi semua fakta, ide, hubungan dan interakasi suatu domain tertentu.

  2. Subsistem manajemen basis pengetahuan bertugas untuk mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Ia memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusan.

  3. Subsistem manajemen model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan statistik, ilmu manajemen atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

  4. Subsistem antar muka pengguna (dialog) untuk mengimplementasikan sistem kedalam program aplikasi sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Menurut Oxfam 2012[4] pada buku Great Britain Gender Resources Package. “Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada dan untuk memeriksa bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis”.

Menurut Dr. Harry Hikmat (2010:8)[5], monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentangapa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu kewaktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran.

2. Tujuan Monitoring

  1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

  2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

  3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan.

  4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

  5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar Bimbingan

1. Definisi Bimbingan

Bimbingan berasal dari kata “guidance”. Guidance yang dalam artian mempunyai pengertian yang sangat luas, sehingga kata guidance di dalam bimbingan selalu didefenisikan berdasarkan terhadap sudut pandang dari para ahli serta dengan penerapannya.

Menurut Shertzer dan Stone (1971 dalam Yusuf dan Juntika, 2012; 6) mengatakan bimbingan sebagai “process of helping an individual to understand himself and his world” (proses membantu individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya).

Menurut Kartadinata (2011) mengatakan bahwa bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.

Dari definisi tersebut dapat diambil makna sebagai berikut:

  1. Bimbingan adalah suatu proses
    Sebagai sebuah proses, bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan, berlangsung terus menerus, dan bukan kegiatan seketika atau kebetulan.

  2. Bimbingan adalah bantuan
    Makna bantuan dalam bimbingan ialah mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan individu (peserta didik). Bantuan dalam bimbingan bukanlah memaksa kehendak pembimbing kepada peserta didik melainkan menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk memilih dan mengambil keputusan sendiri atas tanggungjawab sendiri.

2. Ragam Bimbingan

Menurut Yusuf dan Juntika (2010:10-13), “Dilihat dari masalah yang dihadapi individu, terdapat empat jenis/ragam bimbingan yaitu:

  1. Bimbingan akademik
    Merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik seperti masalah pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/peminatan, cara belajar yang efektif, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan bimbingan akademik, pembimbing berupaya menfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan.

  2. Bimbingan sosial-pribadi
    Merupakan bimbingan untuk membantu individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial pribadi, seperti hubungan dengan sesama teman/guru, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan/tempat tinggal, dan penyelesaian konflik. Bimbingan sosial-pribadi diarahkan pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami individu.

  3. Bimbingan Karir
    Merupakan bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti pemahaman terhadap kondisi dan kemampuan diri, pemahaman terhadap kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, dan pemecahan permasalahan- permasalahan karir yang dihadapi. Lebih lanjut, bimbingan karir merupakan layanan kepada individu agar mampu menentukan dan mengambil keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

  4. Bimbingan Keluarga
    Merupakan upaya bantuan kepada individu sebagai pemimpin/ anggota keluarga agar mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan/ berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.

  5. Konsep Dasar Efektif Dan Efesien

    1. Definisi Efektif

    Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan.

    Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (2011:16) yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

    Lebih lanjut menurut Agung Kurniawan dalam bukunya Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2011:109).

    Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat (2011) yang menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.

    Upaya mengevaluasi jalannya suatu organisasi, dapat dilakukan melalui konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan terhadap bentuk dan manajemen organisasi atau tidak. Dalam hal ini efektivitas merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input), proses, maupun keluaran (output). Dalam hal ini yang dimaksud sumber daya meliputi ketersediaan personil, sarana dan prasarana serta metode dan model yang digunakan. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur sedangkan dikatakan efektif bila kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat.

    2. Definisi Efesien

    Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.

    Menurut Dearden yang di terjemahkan oleh agus Maulana dalam bukunya yang berjudul “Sistem Pengendalian Manajemen” pengertian efisiensi adalah sebagai berikut: “Efisiensi diartikan sebagai kemampuan suatu unit usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan, efisiensi selalu dikaitkan dengan tujuan organisasi yang harus dicapai oleh perusahaan”.(Agus Maulana, 2012:46)

    Pengertian efisiensi itu sendiri telah didefinisikan oleh banyak pakar ekonomi dan manajemen, diantara adalah pengertian Efisiensi menurut Malayu S.P Hasibuan yaitu : “Perbandingan terbaik antara input (masukan) dan output (hasil), antara keuntungan dengan biaya (antara hasil pelaksanaan dengan sumber yang digunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas”.(2011 ; 07)

    Sedangkan menurut Supriyono dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen II” mendefinisikan efisiensi sebagai berikut: “Efisiensi adalah juka suatu unit dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan”.(2011:35)

    Konsep Dasar Distribusi

    1. Definisi Distribusi

    Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau memakai barang/jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.

    Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.

    Dari apa yang baru saja diuraikan, tampaklah bahwa distribusi turut serta meningkatkan kegunaan menurut tempatnya (place utility) dan menurut waktunya (time utility).

    2. Fungsi Distribusi

    Distribusi sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk memperoleh barang-barang yang dihasilkan oleh produsen, apalagi bila produksinya jauh. Anda dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di daerah Anda tapi sekarang ada di tempat tinggal Anda.

    Ada pun kegiatan yang termasuk fungsi distribusi terbagi secara garis besar menjadi dua.

    a. Fungsi Distribusi Pokok

    1. Pengangkutan (Transportation)
      Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).

    2. Penjualan (Selling)
      Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.

    3. Pembelian (Buying)
      Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

    4. Penyimpanan (Stooring)
      Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barangbarang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, Anda bisa lihat mengapa orangtua kita ada yang membuat lumbung padi?

    5. Pembakuan Standar Kualitas Barang
      Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

    b. Fungsi Tambahan

    Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Menyeleksi
      Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha. Misalnya produksi tembakau perlu diseleksi berdasarkan mutu/standar yang biasa berlaku, produksi buah-buahan diseleksi berdasarkan ukuran besarnya.

    2. Mengepak/Mengemas
      Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian, maka barang harus dikemas dengan baik. Misalnya buah-buahan atau sayuran, baju, TV.

    3. Memberi Informasi
      Anda tentunya pernah mendengar atau menyaksikan iklan Rinso. Tentunya dengan adanya iklan tersebut Anda mendapatkan informasi mengenai produk sabun Rinso.

    Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen, produsen perlu memberi informasi secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada konsumen yang dianggap perlu informasi. Informasi yang paling tepat bisa melalui iklan.

    3. Sistem Distribusi

    Pengertian sistem distribusi adalah pengaturan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi dapat dibedakan menjadi:

    a. Sistem distribusi jalan pendek atau langsung

    Adalah sistem distribusi yang tidak menggunakan saluran distribusi. Contoh distribusi sistem ini adalah penyaluran hasil pertanian oleh petani ke pasar langsung.

    b. Sistem distribusi jalan panjang atau tidak langsung

    Adalah sistem distribusi yang menggunakan saluran distribusi dalam kegiatan distribusinya biasanya melalui agen. Contoh: motor, mobil, TV.

    Saluran Distribusi

    Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah sebagai orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

    Menurut Sutabri (2012:1), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

    2. Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

    a. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    b. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

    c. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

    3. Pengolahan Data Data

    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

    1. Penyimpanan Data (Data Storage)
      Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file

    2. Penanganan Data (Data Handling)
      Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

    Konsep Dasar Informasi

    Menurut Sutabri (2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Menurut Amin (2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

    Konsep Dasar Metode Penelitian

    1. Tahapan Pengumpulan Data

    Menurut Rapina (2011:15), teknik pengumpulan data, yaitu:

    a. Studi Lapangan

    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :

    1) Observasi

    Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.

    2) Wawancara

    Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.

    3) Dokumentasi

    Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

    b. Studi Pustaka

    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

    2. Tahapan Analisa Sistem

    Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    Konsep Dasar Analisis PIECES

    Menurut James Wetherbe (2012), PIECES adalah untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem informasi bagi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Berikut ini daftar identifikasi masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi.

    1. Performance.

    Masalah organisasi yang terkait dengan performance adalah :

      a. Produksi

      Jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memproses berkas yang masuk kepada organisasi dibutuhkan berapa orang jam? Kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kerja.

      b. Waktu respon

      Penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respon ke transaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam proses transaksi-transaksi sebelumnya.

    2. Information

      a. Kurangnya informasi

      Kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan serta 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan pada situasi saat tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam jumlah, informasi maupun dalam hal macam informasinya.

      b. Terlalu banyak informasi

      Yang dimaksud terlalu banyak informasi disini adalah banyaknya informasi yang berserakan belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih dan memilih informasi yang relevan.

      c. Informasi tidak dalam format yang berguna

      Adalah bahwa informasi sudah tersedia, hanya saja bentuk dan format nya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembaca informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut.

      d. Informasi tidak akurat

      Adalah bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, beserta dengan penyebab-penyebab nya tidak akurat.

      e. Informasi sulit diproduksi

      Adalah bahwa informasi tersebut tidak mudah dalam proses produksinya diantaranya data yang tidak lengkap baik dalam jumlah maupun macamnya.

      f. Informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya

      Adalah bahwa informasi tersebut datang tidak pada waktu yang tepat, baik dalam hal waktu datang nya ataupun situasi yang terjadi ketika informasi tersebut datang.

    3. Economics.

      a. Biaya tidak diketahui

      b. Biaya tidak dapat dilacak sumber

      c. Biaya terlalu tinggi

      Secara umum keuntungan- keuntungan yang didapat ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut di bawah ini masih ada lagi keuntungan–keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasikan. Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi atau sistem informasi dalam menjalankan proses bisnis nya.

    4. Control.

    Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keamanan atau kendali terlihat lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem jadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

    5. Efficiency.

    Dimana data yang berlebihan di inputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak akan efisien dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya dapat berupa sumber daya prosesor, memori, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.

    6. Service.

    Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Rincian kelemahan layanan data sistem telah teridentifikasi dibawah ini, berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi :

      a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

      b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten

      c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya

      d. Sistem tidak mudah dipelajari

      e. Sistem tidak mudah digunakan

      f. Sistem tidak fleksibel terhadap situasi baru yang tidak umum

      g. Sistem tidak terkompatible dengan sistem yang lain.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML

    1. Definisi UML

    Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

    1. Jenis-Jenis Diagram UML
    1. Use Case

    Menurut Murad (2013:57),  “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

    Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

    Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
    Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwause case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

    1. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram  dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

    1. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35),  ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    1. Class Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

     

     

    Konsep Dasar Dreamweaver

    Menurut Madcoms (2010:1), “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

    Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    Menurut Mustakini (2009:46), “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

    Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

    a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

    b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut.

    Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

    c. Perangkat lunak untuk memanipulasi database.

    Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    1. Jenis Database Yang Digunakan
      1. Web server

    Menurut Anhar (2010:4) definisi Web Server adalah sebagai berikut:

    Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.

     

    Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Oktavian (2010:11),“Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting.

    Menurut Arief (2011:19), “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun serverscripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    1. XAMPP

    Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket softwareinstalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

    Menurut Nugroho (2010:74), XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:

    X:     program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

    A:     Apache, merupakan aplikasi web server.

    M:     MySQL, merupakan aplikasi database server.

    P:      PHP, bahasa pemrograman web.

    P:      Perl, bahasa pemrograman.

    Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:

    1. PhpMyAdmin

    Menurut Nugroho (2009:88), “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

    Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

    Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeloladatabase MySQL”.

    Menurut Prasetio (2012:53), “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

  6. PHP
  7. Menurut Arief (2011:43), definisi PHP adalah sebagai berikut:

    PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

    Menurut Oktavian (2010:31), “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
    2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
    4. Merupakan software yang berdifat open source.
    5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
    6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

    Menurut Anhar (2010:3), definisi PHP adalah sebagai berikut:

    PHPsingkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    Dapat dijelaskan sejarah PHP,  yaitu sebagai berikut:

      Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.</li>

    1. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP denganlebih bersih, baik, dan cepat.
    2. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
    3. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
    4. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
    5. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

    1. MySQL

    Menurut Nugroho (2009:91), definisi MySQL adalah sebagai berikut:

    MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

     

    Menurut Madcoms (2010:367), penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database  ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internetsebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

    Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis databaseserver yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

    Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

    Tabel 2.1Tipe Data Pada MySQL

    TIPE DATA

    1.  
    1.  
    1.  

    1  byte

    Nilai integer yang sangat kecil

    1.  

    2 bytes

    Nilai integer yang kecil

    1.  

    3 bytes

    Integer dengan nilai medium

    1.  

    4 bytes

    Integer dengan nilai standar

    1.  

    8 bytes

    Integer dengan nilai besar

    1.  

    4 bytes

    Bilangan desimal dengan singel-precission

    1.  

    8 bytes

    Bilangan desimal dengan doube-precision

    DECIMAL (M,D)

    M bytes (D+2. If M < D)

    Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai string

    CHAR (M)

    M bytes, 1 <= M and 1 <= 255)

    String karakter dengan panjang yang tetap

    VARCHAR (M)

    L+1 bytes, L <= M and 1 <= M <= 255

    String karakter dengan panjang yang tidak tetap

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄8

    BLOB (binary large object) yang sangat kecil

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄16

    BLOB berukuran kecil

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄24

    BLOB berukuran sedang

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄32

    BLOB berukuran besar

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄8

    String teks yang sangat kecil

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄16

    String teks yang berukuran kecil

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄24

    String teks berukuran medium

    1.  

    L+1 bytes, L < 2˄32

    String teks berukuran besar

    1.  

    1 or 2 bytes, (65535 values max)

    Enumerasi, kolom dapat diisi dengan 1 member enumerasi

    SET (‘val1’,’val2’,...)

    1, 2, 3, 4 or 8 bytes, (64 max)

    Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan

    1.  

    3 bytes

    “1000-01-01” sampai “9999-12-31”

    1.  

    3 bytes

    “-832:59:59” sampai “838-59:59”

    1.  

    8 bytes

    “1000-01-01 00:00:00” sampai “999-21-31 23:59:59”

    1.  

    4 bytes

    Range: 19700101000000 (suatu nilai tanggal pada tahun 2037

    1.  

    1 bytes

    1901 sampai 2155

    1.  

     

    Nilai kosong (hampa)

     

    Sumber Arief (2011:151)

     

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwaMySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

    Konsep Dasar Website

    Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Simarmata (2010:47), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

      Jenis-Jenis Website

    Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client  side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis  hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

      Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk useradministrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Oktavian (2010:13), “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

    Menurut Simarmata (2010:52),HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

    Menurut Arief (2011:23), “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

    1. Tag Yang Sering Digunakan

    Menurut Oktavian (2010:14), ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

    1. Tag <!..>

    Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.

    1. Tag <a>

    Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :

    1. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
    2. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
    3. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
    1. Tag <b>

    Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.

    1. Tag <big>

    Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).

     

     

    1. Tag <body>

    Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.

    1. Tag <br>

    Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.

    1. Tag <button>

    Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.

    1. Tag <caption>

    Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.

    1. Tag <center>

    Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.

    1. Tag <div>

    Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.

     

     

    1. Tag <font>

    Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.

    • Tag <form>

    Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.

    1. Tag <frame> dan <frameset>

    Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

    • Tag <head>

    Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag <big>.

    • Tag <h1> sampai dengan <h6>

    Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.

    1. Tag <hr>

    Digunakan untuk membuat garis horisontal.

    1. Tag <html>

    Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag <big>.

     

    1. Tag <i>

    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

    1. Tag <img>

    Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

    1. Tag <input>

    Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag <form>.

    1. Tag < li>

    Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut, seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag <ol>, sedangkan untuk simbol bullet  diawali tag <ul>.

    1. Tag <link>

    Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web  yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.

    1. Tag <ol>

    Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag <li>.

    1. Tag <p>

    Digunakan untuk mendefinisikan suatu paragraf.

    1. Tag < style>

    Digunakan untuk mendefinisikan bentuk-bentuk dokumen.

    1. Tag <sub>

    Digunakan untuk membuat huruf atau teks subscript.

    1. Tag <sup>

    Tag ini merupakan kebalikan dari subscript. Tag superscript ini biasanya digunakan untuk menulis huruf atau teks matematika yang berbentuk pangkat.

    1. Tag <table>

    Digunakan untuk mendefinisikan tabel dalam HTML. Selain digunakan untuk membuat tampilan tabel seperti pada umumnya, elemen tag ini juga sering digunakan untuk membuat layout tampilan halaman web. Penggunaannya tag ini biasanya disertai dengan aribut-atribut lain. Beberapa atribut yang sering digunakan untuk membuat tampilan halaman.

    1. Tag <tr>

    Digunakan untuk mendefinisikan baris dalam sebuah tabel. Contoh penggunaan tag ini dapat dilihat seperti pada contoh tag <caption>.

    1. Tag <td>

    Digunakan untuk mendefinisikan kolom pada baris dalam sebuah tabel. Beberapa atribut sering digunakan dalam tag ini.

    1. Tag <u>

    Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teks.

     

     

     

    Konsep Dasar Normalisasi

    Menurut Kadir (2009:116), normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukannormalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuknormalisasi tersebut antara lain:

    1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusanuntuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    1. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file dataratau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai fieldberupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilaiganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulankata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlahpecahan kata sehingga artinya lain.

    1. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhikriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secarafungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal keduaharus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakiliatribut lain yang menjadi anggotanya.

    1. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dansemua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif.Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary keysecara menyeluruh.

    Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

    1. Kunci Utama (Primary Key)

    Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

    1. Kunci Calon (Candidate Key)

    Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

    1. Kunci Alternatif (Alternative Key)

    Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

    1. Kunci Tamu (Foreign Key)

    Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.

    Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antaralain:

     

     

     

    1. Tipe File

    Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

    1. File Induk (Master)

    File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

    1. File Referensi

    File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

    1. File Dinamik

    File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

    1. File Transaksi (File Transaction)

    Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

    1. File Laporan (File Report)

    Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

    1. File pelindung (Backup)

    Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

    1. File Sejarah (History)

    Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

    1. File Kerja (Temporary)

    Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

    1. File Library

    File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.

    1. File Akses (Access File)

    Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

    1. Secara Urut (Sequential Access)

    Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

    1. Secara Langsung (Direct Access)

    Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

    1. Organisasi File

    Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

    1. File Urut (Sequential File)

    Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

    1. File Urut Berindex (Index Sequential File)

    Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

    1. File Akses Langsung (Direct Akses File)

    Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

    Konsep Dasar HIPO

    Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

    Menurut Praptingsih (2012:03), “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakanuntuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagramdimana di dalam program ini berisi inputyang diproses dan menghasilkan output”.

    Menurut Amsyah (2008:284), bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalamsiklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan olehfungsi utamanya.

    Konsep Dasar Testing

    Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

      a. Verifikasi

      Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      b. Validasi

      Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik. Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

      a. Failure

      Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

      b. Fault

      Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      c. Error

      Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

      d. Incident

      Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

    Requirement Elicitation

    Menurut Guritno (2011:301), “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

      a. Unambiguous (tidak ambigu)

      b. Complete (lengkap)

      c. Consistent (konsisten)

      d. Modifiable (dapat diubah)

      e. Traceable (dapat dilacak)

      f. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

    Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Functional requirements

      Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    b. Nonfunctional requirements

      Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

    c. Constraints (psudo requirement)

      Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

    2. Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

    Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    a. Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    b. Tahap II

      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    c. Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1) T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2) O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3) E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1) High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

      2) Middle (M) : Mampu dikerjakan.

      3) Low (L) : Mudah dikerjakan.

    d. Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literatur Review

    Menurut Hendri (2011:30), “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

    Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

    Literatur Review

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Fery Tri Sulistiano dan Imam Rahendra Sandhya (2011).Dalam penelitian yg berjudul “Sistem Pakar Terhadap Menentukan Kelulusan Mahasiswa”. Penelitian kelulusan mahasiswa merupakan permasalahan yang termasuk dalam karakteristik permasalahan dalam Artificial Intelligent, sehingga dapat diimplementasikan dalam perancangan sistem pakar. Perancangan sistem pakar kelulusan mahasiswa dapat membantu dosen dalam menentukan kelulusan dan mahasiswa dapat mengetahui secara detail tentang informasi kelulusannya, kemudian mahasiswa mengetahui standar kelulusan yang ada pada STMIK Asia Malang. Data masukan ke dalam sistem sangat menentukan hasil yang di dapatkan, karena data masukan tersebut digunakan dalam proses.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Dinny Wahyu Widarti (2011) Dalam Jurnal yg Berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Selular Berbasis WEB” akan lebih mudah dan cepat mendapatkan hasilnya. Dalam sistem pakar dengan basis pengetahuan dari para pakar tersimpan dalam sebuah database. Dengan metode yang tepat akan membuat proses diagnosis menjadi cepat dan memiliki tingkat kesalahan yang kecil. Sistem pakar pun didesain dengan user interface yang mudah digunakan. Dan dimengerti bagi pengguna komputer yang masih awam sekalipun.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014) Penelitian ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuan Budi jaya”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol di dalam gudang agar tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan ketentuan masa efektif pakai dan minimal stok. CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi barang yang menjual barang-barang kelontong dan kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari. Aplikasi monitoring inventory control berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang.

    4. Penelitian Jurnal CCIT oleh Yeni Nureaeni dan Henderi [2010], yang berjudul “Model Sistem Pendukung Keputusan Untuk Monitoring Dan Peningkatan Kinerja Dosen”. Dalam Penelitian ini membahas tentang mekanisme kelembagaan di perguruan tinggi dalam mendeteksi dan mengkritisi kinerja dosen dalam proses pembelajaran. Peneliti bertujuan untuk mengimplementasikan dengan melakukan analisis dan evaluasi terhadap proses monitoring dan evaluasi kinerja dosen yang telah dilakukan QA. Dari hasil ini, sistem pendukung keputusan dapat membantu untuk monitoring dan peningkatan kinerja dosen.

    5. Penelitian Jurnal CCIT oleh Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto, dan Wahyu Budianto [2014], yang berjudul “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran biaya pegawai Terpusat Dengan SAP”. Dalam penelitian ini membahas tentang peningkatan disiplin pegawai. Peneliti bertujuan untuk mengimplementasikan sebuah aplikasi sistem monitoring data absensi menggunakan sidik jari yang efektif yang tidak memisahkan antara manusia, sarana prasarana dan sistem manajemen secara keseluruhan agar proses pembayaran biaya terpusat dengan SAP/ERP sesuai yang diharapkan dan tidak membantu pihak PA (Payrool Administration) dalam mendukung peningkatan keakuratan data pembayaran biaya pegawai terpusat.

    BAB III

    ANALISA YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.
    LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.
    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999. Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.
    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.
    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusatara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA. Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    Gambar 3.1
    Sertifikat Akreditasi TI-S1 STMIK Raharja

    Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Visi Perguruan Tinggi Raharja
    Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.
    2. Misi Perguruan Tinggi Raharja
    a. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    b. Menyediakan saran dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-
    lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
    c. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    d. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.
    3. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
    a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    b. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Struktur Organisasi

    Sebuah Organisasi atau perusahan harus mempunyai sautu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    STRUKTUR ORGANISASI

    PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

    Gambar 3.2
    Struktur Organisasi Pada Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelengaraan semua pekerjaan.
    1. Presiden Direktur Tanggung jawab:
    a. Menetapkan visi misi, tujuan dan strategi kampus.
    b. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan kebijakan pemerintah dan arahan badan penyelenggara.
    c. Memimpin penyelenggaraan dan pembangunan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan aktivitas akademik baik pegawai penunjang, akademik maupun pegawai administrasi.
    2. Direktur
    Tanggung jawab:
    a. Merupakan wakil presiden direktur.
    b. Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.
    3. Penasehat Pimpinan
    Wewenang:
    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff binaannya.
    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    f. Memberikan sangsi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
    4. Gugus Kendali Mutu
    Wewenang:
    a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    d. Mengadakan afiliasi.
    e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.
    Tanggung jawab:
    Membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    5. Penasehat Umum Dan Staff Ahli
    Wewenang:
    a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
    Tanggung jawab:
    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.
    6. Devisi Operasi
    Wewenang:
    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
    7. Devisi Pemasaran
    Wewenang:
    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
    8. Devisi Keuangan Dan Pemasaran
    Wewenang:
    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya
    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff binaannya.
    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan
    f. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab atas penyusunan budgetting pada setiap bagian.
    b. Bertanggung jawab atas tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
    9. Ketua REC
    Bertugas untuk mengontrol kegiatan masing-masing divisi sesuai bidang kerjanya serta mengontrol duta kampus yang ditugaskan manajemen Perguruan Tinggi Raharja dalam menangkap sinyal penting tentang isu yang berkembang mengenai kemajuan IT secara global dan merapatkan barisan kepada para pakar IT Nasional, melalui kepengurusan organisasi Teknologi Ilmu Komputer (APTIKOM).
    10. Kepala Jurusan
    Wewenang:
    a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
    b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
    d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
    e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.
    Tanggung jawab:
    a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
    b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
    c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
    d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
    e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
    f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

    Visi, Misi dan Tujuan Teknik Informatika

    Teknik Informatika adalah suatu jurusan yang mengembangkan keahlian dibidang teknik komputer yang dapat menunjang kebutuhan dunia kerja. Untuk memenuhi kebutuhan dunia teknologi juga dibuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kreatifitas komunikasi dan inovasi-inovasi di bidang teknologi. Untuk mendukung orientasi pengembangan pembelajaran yang ada pada jurusn Teknik Informatika telah dikemas konsentrasi yang dinamakan konsentrasi Software Engineering (SE) dan konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcast (MAVIB). Dua konsentrasi tersebut dikemas untuk dipersiapkan sebagai konsentrasi unggulan yang di arahkan kepada penguasaan dalam pembuatan perangkat lunak atau software yang digunakan sesuai kebutuhan dari suatu sistem.
    1. Visi Teknik Informatika
    Visi Prodi TI merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh Prodi TI yang dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat realistik sebagai berikut:

    Gambar 3.4 Visi dan Misi Program Studi Teknik Informatika

    Berdasarkan dari formula di atas, maka visi dari Prodi TI:
    Prodi TI S1 dengan standar ISO serta melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang Teknologi Informasi, sehingga tahun 2010 – 2015 menghasilkan masyarakat global (Global Citizen) yang menguasai Teknologi Informasi dengan kompetensi Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.
    2. Misi Teknik Informatika
    a. Keunggulan Dalam Manajemen Universitas
    Prodi TI melalui standar ISO, memastikan bahwa pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi berjalan secara profesional dan sesuai dengan harapan stakeholder.
    b. Keunggulan Dalam Pendidikan
    Menyediakan life-long student centered Learning melalui suasana akademik yang kondusif dalam mendukung komunitas pembelajaran, pembinaan individu yang
    berwawasan luas dengan perspektif global, pemahaman yang prima di bidang teknologi informasi khususnya konsentrasi Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting serta kepemimpinan yang kuat.
    c. Keunggulan Dalam penelitian
    Mendapatkan pengakuan nasional dan internasional sebagai program studi yang berdedikasi tinggi dalam bidang penelitian terutama di bidang teknologi informasi khususnya konsentrasi Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting serta menciptakan penelitian baru di bidang interdisiplin dan intradisiplin.
    d. Keunggulan Pada Pengabdian Masyarakat
    Dengan menerapkan keahlian di bidang teknologi informasi khususnya Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting, mendapatkan pengakuan lokal dan nasional dalam pengabdian masyarakat melalui diseminasi dan aplikasi hasil penelitian, penyediaan sumberdaya manusia berkualitas tinggi yang mampu bekerja diberbagai bidang dan mempromosikan terobosan-terobosan baru di bidang teknologi informasi.
    3. Tujuan Teknik Informatika
    Tujuan Prodi TI merupakan rumusan tentang hasil khusus Prodi TI dalam bentuk profil kompetensi yang diharapkan dari lulusan sesuai dengan kebutuhan dan standar yang dituntut oleh stakeholders internal dan eksternal, termasuk tuntutan pasar kerja. Paparan yang sangat jelas dan sangat realitis dari tujuan Prodi TK sebagai berikut:
    a. Memberikan layanan yang profesional serta menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan Stakeholder
    b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif dengan orientasi Student Centered Learning sehingga menghasilkan lulusan yang profesional dan mampu berkarya di bidang Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.
    c. Menghasilkan karya-karya yang diakui baik secara nasional maupun internasional melalui penelitian di bidang Teknologi Informasi khususnya Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.
    d. Menghasilkan lulusan yang mampu mengamalkan keahliannya di bidang Software Engineering dan Multimedia Audio Visual and Broadcasting yang bermanfaat bagi masyarakat serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
    4. Kompetensi Lulusan
    Dari paparan diatas, jelas tergambar bahwa program studi teknik informatika telah memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang sangat jelas dan sangat realistik, karena diperkuat lagi dengan strategi pencapaian sasaran program studi yang terukur, terencana dan wajib terealisasi, sebagai mana prisinsip 3T (Terukur, Terencana, Terealisasi) yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Proses Validasi Penelitian

    Proses pengajuan validasi penelitian, yaitu: mahasiswa melakukan print out formulir validasi penelitian di box sis, kemudian mahasiswa menemui kepala jurusan dan puket 1 untuk meminta acc validasi.

    2. Proses Permohonan Usulan Penelitian

    Proses pengajuan permohonan usulan penilitan, yaitu: mahasiswa melakukan print out formulir permohonan usulan penelitian KKP atau Skripsi di box sis, kemudian mahasiswa menemui dosen untuk mengajukan permohonan penelitian dan mendapatkan persetujuan dari dosen tersebut menerima atau tidak untuk membimbing mahasiswa tersebut.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use case Diagram

    1. Use case Diagram Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.5 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan Pada Perguruan Tinggi Raharja

    Dapat dijelaskan pada gambar 3.5 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem validasi penelitian dan usulan permohonan penelitian pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja
    b. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: mahasiswa, dosen dan kepala jurusan.
    c. 2 (dua) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: validasi penelitian dengan include acc kepala jurusan dan extend pengajuan validasi. Permohonan usulan penelitian dengan include isi formulir, acc kepala jurusan dan extend pengajuan judul serta pembimbing.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    1. Activity Diagram Proses Validasi Penelitian

    Gambar 3.6 Activity Diagram Proses Validasi Penelitian

    Activity diagram pada proses pengajuan judul yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    b. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: mahasiswa mencetak/prin out formulir validasi penelitian lalu mengajukan formulir validasi penelitian kepada kepala jurusan untuk mendapatkan persetujuan atau acc.
    c. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

    2. Activity diagram Prosedur Permohonan Usulan Penelitian

    Gambar 3.7 Activity diagram Prosedur Pengajuan Pembimbing

    Activity diagram pada proses pengajuan pembimbing yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    b. 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: mahasiswa mencetak atau print out formulir permohonan usulan penelitian di box sis, mengisi formulir dengan judul penelitian lalu mengajukan kepada dosen untuk mendapatkan persetujuan bimbingan dan menyerahkan formulir kepada kepala jurusan untuk mendapatkan acc.
    c. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    1. Sequence Diagram Proses Validasi Penelitian

    Gambar 3.8 Sequence Diagram Proses Validasi Penelitian

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan kepala jurusan.
    b. 1 (satu) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
    c. 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: mahasiswa mencetak formulir validasi penelitian di box sis Perguruan Tinggi Raharja, lalu mahasiswa mengajukan formulir tersebut kepada kepala jurusan untuk mendapatkan acc.

    2. Sequence Diagram Proses Permohonan Usulan Penelitian

    Gambar 3.9 Sequence Diagram Proses Permohonan Usulan Penelitian

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa, dosen, dan kepala jurusan.
    b. Satu (satu) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
    c. 7 (tujuh) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: mahasiswa mencetak atau print out formulir permohonan usulan penelitian di box sis, lalu mengisi formluir dengan judul penelitian dan mengajukan kepada dosen utuk mendapatkan persetujuan bimbingan setelah mendapatkan persetujuan dari dosen, mahasiswa menyerahkan formulir tersebut kepada kepala jurusan untuk mendapatkan persetujuan atau acc.

    Metode Analisis Sistem Berjalan

    Metode Analisis PIECES

    Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu:

    1. Perfomance

    Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    b. Information (informasi)

    Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    c. Economy (ekonomi)

    Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya tidak sedikit setiap akan melakukan pemilihan pembimbing.

    d. Control (kontrol)

    Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    e. Effisiency (efisiensi)

    Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

    f. Service (Pelayanan)

    Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan atau instansi pemerintahan.

    Metode Analisis Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Analisis Masukan

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data pendistribusian pembimbing didapat ketika mahasiswa memberikan formulir permohonan penelitian kepada kepala jurusan.
    a. Nama Masukan : Formulir Permohonan usulan Penelitian
    b. Fungsi : Sebagai pendataan mahasiswa sedang melakukan penelitian dan dosen sebagai dosen pembimbing penelitian
    c. Sumber : Mahasiswa
    d. Media : Kertas letter berwarna putih
    e. Keterangan : Berisi data mahasiswa dan dosen

    2. Analisis Proses

    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil umpan balik adanya data input di dalam proses inilah semua data atau infprmasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan system yang ada.
    a. Nama modul : Formulir permohonan usulan penelitian
    b. Masukan : Distribusi dosen
    c. Keluaran : Mendapat persetujuan dosen
    d. Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan pendistribusian Manual terhadap dosen yang menjadi pembimbing penelitian mahasiswa.

    3. Analisis Keluaran

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:
    a. Nama keluaran : Formulir permohonan usulan penelitian ACC
    b. Fungsi : Sebagai bukti lampiran
    c. Media : Kertas
    d. Keterangan : Kepala jurusan mengesahkan dengan mendatangani permohonan penelitian dari mahasiswa.

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pendistribusian pembimbing yang terdapat pada program studi Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja masih berjalan secara manual, yaitu seperti memilih dosen pembimbing harus menemui dosen tersebut sehingga data pendistribusian yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam memilih pembimbing pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kesalahan pemilihan pembimbing dikarenakan tidak semua mahasiswa mengetahui keahlian dosen tersebut dan ada juga mahasiswa yang susah mencari pembimbing dikarenakan minimnya informasi.
    Tidak akuratnya data dan lambatnya proses yang diperoleh bisa menyebabkan kesalahan pendistribusian pembimbing yang tidak merata. Jika terjadi kesalahan pendistribusian yang tidak merata dapat mengakibatkan tereliminasinya mahasiswa yang mendapat pembimbing yang sudah melewati batas quota bimbingan dan dapat meruguian bagi mahasiswa itu sendiri. Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem penditribusian pembimbing yang sedang berjalan saat ini masih belum efektif dan efisien.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, maka penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu: membuat sistem monitoring distribusi KKP dan skripsi yang mudah dioperasikan, cepat, akurat, dan efesien. membangun aplikasi yang bersifat web based yang bisa diakses oleh mahasiswa dimana saja dan kapan saja. mempunyai tempat pengolahan data yang akurat sehingga mencegah pendistribusian pembimbing tidak terjadi kelebihan quota.

    User Requirenment

    Elisitasi Tahap I

    Functional

    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

    1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
    2. D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
    3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

    Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

    1. T  : Technical
    2. O  : Operational
    3. E  : Economic
    4. L  : Low
    5. M  : Middle
    6. H  : High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

    Tabel 3.10 Final Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Yang Baru

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses distribusi pembimbing saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram, dan class diagram.

    Diagram Rancangan Sistem Usulan

    Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram yang diusulkan diatas pada saat ini terdiri dari 2 aktor, yaitu: kepala jurusan dan mahasiswa. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:
    a. Prosedur menu bimbingan, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case : Bimbingan
    Aktor : Mahasiswa dan kepala jurusan
    Skenario  : Mahasiswa mengajukan peneletian dengan membawa bukti pembayaran disertai formulir validasi penelitian kepada kepala jurusan. Lalu kepala jurusan akan login terlebih dahulu untuk membuatkan akun kepada mahasiswa. Kemudian mahasiswa mendapatkan akun tersebut, mahasiswa dapat login untuk memilih dosen pembimbing yang sesuai dengan keinginan mahasiswa. Setelah selesai melakukan pemilihan pembimbing, mahasiswa langsung dapat mencetak atau menyimpan formulir permohonan usulan penelitian dari website tersebut.
    b. Prosedur Menu Laporan Dosen Pembimbing
    Use case : Laporan Dosen Pembimbing
    Aktor : Kepala jurusan
    Skenario : Kepala jurusan dapat melihat laporan setiap dosen pembimbing untuk monitoring agar sistem distribusi pembimbing berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    c. Prosedur Menu Master
    Use case : Master
    Aktor : Kepala jurusan
    Skenario : Jika ingin menginput data atau memanage, kepala jurusan harus login terlebih dahulu. Di dalam menu master terdapat 8 include yaitu: data mahasiswa, data dosen pembimbing, data jurusan, data konsentrasi, data kategori bidang, data tahun ajar, quota dosen dan data user.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Untuk Prosedur Bimbingan

    Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Prosedur Bimbingan

    Activity diagram sistem untuk prosedur bimbingan yang diusulkan saat ini, yaitu:
    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    b. 15 (lima belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari mahasiswa melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu bimbingan untuk melakukan create bimbingan kkp dan juga dapat melakukan create bimbingan skripsi. Mahasiswa dapat input data kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas bimbingan, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.
    c. 3 (tiga) decision node yang dapat menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
    d. 1 (satu) frog node sebagai penghubung dari 1 data ke 2 data atau lebih banyak data.
    e. 1 (satu) join node sebagai penghubung dari 2 data atau banyak data ke 1 data.
    f. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur bimbingan.

    2. Activity Diagram Untuk Prosedur Laporan Dosen Pembimbing

    Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk Prosedur Laporan Dosen Pembimbing

    Activity diagram sistem untuk prosedur laporan dosen pembimbing yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    b. 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari kepala jurusan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan dosen pembimbing, kepala jurusan dapat melakukan view laporan dosen pembimbing untuk monitoring distribusi bimbingan.
    c. 1 (satu) decision node yang dapat menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

    3. Activity Diagram Untuk Prosedur Menu Master

    Gambar 4.4

    Activity Diagram Untuk Prosedur Menu Master

    Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan menu master yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari kepala jurusan melakukan login, jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu master yang didalamnya terdapat mahasiswa, dosen pembimbing, jurusan, konsentrasi, kategori bidang, tahun ajar, quota dosen, dan user, semua itu kepala jurusan dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input kepala jurusan dapat melakukan create. Ketika kepala jurusan input data kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa engakhiri aktifitas, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.
    c. 2 (dua) decision node yang dapat menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
    d. 1 (satu) intial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur menu master.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Untuk Prosedur Bimbingan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Untuk Prosedur Bimbingan

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk menu bimbingan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai beriku:
    a. 2 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: mahasiswa dan kepala jurusan.
    b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
    c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
    d. 4 (empat) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 4 (empat) entity class tersebut, yaitu: home, menu bimbingan, bimbingan kkp, dan bimbingan skripsi.
    e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
    1) Kepala jurusan membuatkan user mahasiswa
    2) Memberikan data user kepada mahasiswa
    3) Mahasiswa masuk ke menu login
    4) Masukan username
    5) Masukan password
    6) Validasi
    7) Login gagal
    8) Login berhasil
    9) Pilih menu bimbingan untuk melakukan pemilihan pembimbing
    10) Pilih sub menu bimbingan kkp untuk create, view, edit, dan delete data bimbingan kkp
    11) Pilih sub menu bimbingan skripsi untuk create, view, edit, dan delete data bimbingan skripsi.

    2. Sequence Diagram Untuk Prosedur Laporan Dosen Pembimbing

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Untuk Prosedur Laporan Dosen Pembimbing

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur laporan dosen pembimbing yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: kepala jurusan.
    b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
    c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
    d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home dan menu laporan
    e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
    1) Masuk ke menu login
    2) Masukan username
    3) Masukan password
    4) Validasi
    5) Login gagal
    6) Login berhasil
    7) Pilih menu laporan untuk view monitoring distribusi dosen pembimbing

    3. Sequence diagram Untuk Prosedur Menu Master

    Gambar 4.7 Sequence diagram Untuk Prosedur Menu Master

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur menu master yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: kepala jurusan.
    b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
    c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
    d. 10 (sepuluh) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 10 (sepuluh) entity class tersebut, yaitu: home, menu master, mahasiswa, dosen pembimbing, jurusan, konsentrasi, kategori bidang, tahun ajar, quota dosen, dan user.
    e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
    1) Masuk ke menu login
    2) Masukan username
    3) Masukan password
    4) Validasi
    5) Login gagal
    6) Login berhasil
    7) Pilih menu menu master untuk memilih sub menu yang ada didalam menu master
    8) Pilih menu mahasiswa untuk create, view, edit, dan delete data mahasiswa
    9) Pilih menu dosen pembimbing untuk create, view, edit, dan delete data dosen pembimbing
    10) Pilih menu jurusan untuk create, view, edit, dan delete data jurusan
    11) Pilih menu konsentrasi untuk create, view, edit, dan delete data konsentrasi
    12) Pilih menu kategori bidang untuk create, view, edit, dan delete data kategori bidang
    13) Pilih menu tahun ajar untuk create, view, edit, dan delete data tahun ajar
    14) Pilih menu quota dosen untuk create, view, edit, dan delete data quota
    15) Pilih menu user untuk create, view, edit, dan delete data user

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.
    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

    Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

    1. UNNORMALIZED

    Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    2. First Normal Form (INF)

    Gambar 4.8
    First Normal Form (1NF)

    Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada sistem yang diusulkan saat ini.

    3. Second Normal Form (2NF)

    Gambar 4.9
    Second Normal Form (2NF)

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel kategori_bidang, tabel tahun_ajar, tabel dosen_pembimbing, tabel dtl_dosen_pembimbing, tabel quota_dosen, tabel bimbingan_kkp, tabel bimbingan_skripsi, tabel jurusan, tabel konsentrasi, tabel mahasiswa, dan tabel user.

    4. Third Normal Form (3NF)

    Gambar 4.10
    Third Normal Form (3NF)

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel kategori_bidang, tabel tahun_ajar, tabel dosen_pembimbing, tabel dtl_dosen_pembimbing, tabel quota_dosen, tabel bimbingan_kkp, tabel bimbingan_skripsi, tabel jurusan, tabel konsentrasi, tabel mahasiswa, dan tabel user.

    Spesifikasi Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Nama File : Kategori bidang
      Akronim  : kategori_bidang
      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data kemampuan dosen
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 33 karakter
      Primary key  : kd_kategori_bidang
    2. Tabel 4.2 Tabel Kategori Bidang

    3. Nama File : Tahun Ajar
      Akronim : tahun_ajar
      Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data tahun ajar
      Tipe File : File Master
      Media : Harddisk
      Panjang record : 23 karakter
      Primary key : id_tahun_ajar
    4. Tabel 4.3 Tabel Tahun Ajar

    5. Nama File : Dosen Pembimbing
      Akronim : dosen_pembimbing
      Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data dosen pembimbing
      Tipe File : File Master
      Media : Harddisk
      Panjang record : 195 karakter
      Primary key : nid
    6. Tabel 4.4 Tabel Dosen Pembimbing

    7. Nama File  : Detail Dosen Pembimbing
      Akronim  : dtl_dosen_pembimbing
      Fungsi  : Untuk menyimpan detail data dosen
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 46 karakter
      Primary key  : id_dtl_dospem
    8. Tabel 4.5 Tabel Detail Dosen Pembimbing

    9. Nama File  : Quota Dosen
      Akronim  : quota_dosen
      Fungsi  : Untuk mengatur jumlah quota bimbingan dosen
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 48 karakter
      Primary key  : id_quota_dosen
    10. Tabel 4.6 Tabel Quota Dosen

    11. Nama File  : Bimbingan KKP
      Akronim  : bimbingan_kkp
      Fungsi  : Untuk menyimpan data mahasiswa bimbingan kkp
      Tipe File  : File Transaksi
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 242 karakter
      Primary key  : id_bimbinggan_kkp
    12. Tabel 4.7 Tabel Bimbingan KKP

    13. Nama File  : Bimbingan Skripsi
      Akronim  : bimbingan_skripsi
      Fungsi  : Untuk menyimpan data mahasiswa bimbingan skripsi
      Tipe File  : File Transaksi
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 247 karakter
      Primary key  : id_bimbinggan_skripsi
    14. Tabel 4.8 Tabel Bimbingan Skripsi

    15. Nama File  : Jurusan
      Akronim  : jurusan
      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data jurusan mahasiswa
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 62 karakter
      Primary key  : id_jurusan
    16. Tabel 4.9 Tabel Jurusan

    17. Nama File  : Konsentrasi Jurusan
      Akronim  : konsentrasi
      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data konsentrasi jurusan mahasiswa
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 37 karakter
      Primary key  : id_konsentrasi
    18. Tabel 4.10 Tabel Konsentrasi

    19. Nama File  : Data Mahasiswa
      Akronim  : mahasiswa
      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data mahasiswa
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 165 karakter
      Primary key  : nim
    20. Tabel 4.11 Tabel Mahasiswa

    21. Nama File  : Data User
      Akronim  : user
      Fungsi  : Untuk menyimpan dan membuat data user
      Tipe File  : File Master
      Media  : Harddisk
      Panjang record : 85karakter
      Primary key  : id_user
    22. Tabel 4.12 Tabel User

      Rancangan Program

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

      Gambar 4.11

      HIPO (Hirarchy Input Process Output)

      Rancangan Prototype

      Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan yang akan dibuat, yaitu:

      1. Prototype Halaman Login

      Gambar 4.12
      Prototype Halaman Login

      2. Prototype Halaman Home

      Gambar 4.13
      Prototype Halaman Home

      3. Prototype Menu Bimbingan KKP

      Gambar 4.14
      Prototype Menu Bimbingan KKP

      4. Prototype Menu Bimbingan Skripsi

      Gambar 4.15
      Prototype Menu Bimbingan Skripsi

      5. Prototype Menu Halaman Master Mahasiswa

      Gambar 4.16
      Prototype Menu Halaman Master Mahasiswa

      6. Prototype Menu Halaman Master Dosen Pembimbing

      Gambar 4.17
      Prototype Menu Halaman Master Dosen Pembimbnig

      7. Prototype Menu Halaman Master Jurusan

      Gambar 4.18
      Prototype Menu Halaman Master Jurusan

      8. Prototype Menu Halaman Master Konsentrasi

      Gambar 4.19
      Prototype Menu Halaman Master Konsentrasi

      9. Prototype Menu Halaman Master kategori Bidang

      Gambar 4.20
      Prototype Menu Halaman Master Kategori Bidang

      10. Prototype Menu Halaman Master Tahun Ajar

      Gambar 4.21
      Prototype Menu Halaman Master Tahun Ajar

      11. Prototype Menu Halaman Master Quota Dosen

      Gambar 4.22
      Prototype Menu Halaman Master Quota Dosen

      12. Prototype Menu Halaman Master User

      Gambar 4.23
      Prototype Menu Halaman Master User

      13. Prototype Menu Halaman Laporan Dosen Pembimbing

      Gambar 4.24
      Prototype Menu Halaman Laporan Dosen Pembimbing

      14. Prototype Menu Halaman Logout

      Gambar 4.25
      Prototype Menu Halaman Logout

      Konfigurasi Sistem

      Spesifikasi hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:
      a. Processor : AMD A8-6410
      b. Monitor : Lenovo 12”
      c. Mouse : Ps2
      d. RAM : 6 GB
      e. HD : 500 GB
      f. Keyboard : Compatible Ps2
      g. Printer : HP Deskjet F2235

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
      a. Sistem Operasi Windows 8.1 Profesional
      b. Microsoft Office 2013
      c. Xampp 3.2.2
      d. Dreamweaver CS6
      e. Google Chrome Canary 49.0.2623

      Hak Akses

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 2 (dua) orang, yaitu kepala jurusan yang bertugas sebagai pengendali sistem dan user sebagai mahasiswa yang mengunakan program.

      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program pada program studi Teknik Informatika STMIK Raharja dilakukan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Pengujian Black Box

      1. Pengujian Black Box Pada Login Admin

      Tabel 4.13

      Tabel Pengujian Black box Pada Login Admin

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau instansi.

      Schedulle Implementasi

      Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Monitoring KKP Dan Skripsi Sebagai Penunjang Keputusan Dalam Distribusi Bimbingan Pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

      Tabel 4.23 Schedulle Implementasi

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.24

      Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Monitoring KKP Dan Skripsi Sebagai Penunjang Keputusan Dalam Distribusi Bimbingan Pada Program Studi Teknik Informatika STMIK raharja adalah sebagai berikut:

      1. Sistem pemilihan pembimbing penelitian yang berjalan pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja sudah cukup baik dalam hal pelayanannya tetapi harus ada sebuah peningkatan pelayanan maka diusulkan sebuah sistem pendistribusian bimbingan berbasis website sehingga mahasiswa tidak perlu lagi mengantri di boxsis untuk mencetak formulir usulan penelitian.
      2. Sistem Pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi pada program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja belum efektif dan efesien dikarenakan sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual dengan cara dibuatkan sistem penunjang keputusan yang dapat mempermudah mahasiswa untuk menentukan dosen pembimbing tanpa harus mencari-cari dosen dengan cara menemui dosen untuk memilih dosen tersebut sebagai dosen pembimbing.
      3. Menciptakan Sistem Monitoring KKP Dan Skripsi Sebagai Penunjang Keputusan Dalam Distribusi Bimbingan yang mampu membantu kepala jurusan dalam memonitoring distribusi bimbingan agar distibusi tersebut dapat tersalurkan dengan tepat dan akurat kepada mahasiswa yang ingin melakukan sebuah penelitian.

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

      1. Untuk sistem ini akan lebih sempurna apabila ditambahkannya foto dosen, foto mahasiswa dan diterapkan ke semua Program Studi di STMIK Raharja.
      2. Perlu dibuatkannya sistem mobile seperti aplikasi berbasis android maupun ios sehingga lebih memudahkan semua pihak dalam menggunakan sistem ini.
      3. Perlu dibuatkannya authorized verifikasi menggunakan [email protected] agar lebih memudahkan hak akses untuk mendapatkan informasi yang up to date.
      4. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini. Semoga penulisan ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa maupun semua pihak untuk membangun sistem monitoring penunjang keputusan distribusi yang lebih baik lagi.

        Daftar Pustaka

        1. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
        2. Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
        3. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
        4. Henderi, dan Nuraeni. Yeni. 2010. Model Sistem Pendukung Keputusan Untuk Monitoring Dan Peningkatan Kinerja Dosen. Jurnal CCIT Vol. 3, No. 3. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang
        5. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
        6. Irwansyah, Muhammad Azhar, dkk. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Apotek Berbasis Client-Server. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
        7. Junaidi, dkk. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
        8. Kadir. Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
        9. Kartadinata, S. (2011). Teori Bimbingan dan Konseling (Seri Landasan dan Teori). [Online]. Tersedia di: www: upi.edu/2011/bimbingan dan Konseling.
        10. Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
        11. Murad. Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT Vol. 7, No. 1. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang.
        12. Murti, Tri. Dkk. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Kelayakan Pemberian Pinjaman Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto. Jurnal SNIT. Unoversitas Bina Darma. Palembang</i>
        13. Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
        14. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
        15. Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
        16. Oxfam. 2012. Great Britain Gender Resources Package. [Online]. Tersedia di: www.oxfam.org.nz/imgs/whatwedo/gender/resources_package.pdf.
        17. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
        18. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
        19. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
        20. Rusdah. 2011. Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur
        21. S. Kusumadewi. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu
        22. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
        23. Salangka. Ester. 2013. Penerapan Akuntansi Persediaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT. Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
        24. Saefullah. Asep, Azizah. Nur, Ansyah. Andri. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 9, No. 1. Perguruan Tinggi Raharja. . Tangerang.
        25. Setiani Rafika, Ageng. Dkk. 2014. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT Vol. 8, No. 3. Perguruan Tinggi raharja. Tangerang
        26. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
        27. Soepomo. Susanti, Nila. Winiarti, Sri. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kualitas Kayu Untuk Kerajinan Meubel. ISSN: 2338-5197 Vol 1, No 1. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
        28. Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
        29. Tiara. Khanna. 2014. Sistem Monitoring Inventory Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        30. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
        31. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
        32. Yusuf, S dan Juntika, N, A. (2012). Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya
        33. Wahyu Widiarti, Dhinny. Setyo Wati, Endah. 2013. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Selular Berbasis WEB. Jurnal Teknologi Informasi Vol. 3. No. 2. STMIK Pradnya Paramita. Tangerang
        34. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
        35. =
          BAB III
          =


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Ganis167