SI1322474813

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN

DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA

PT. USAHA SAUDARA MANDIRI TANGERANG

SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1322474813
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN

DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA

PT. USAHA SAUDARA MANDIRI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322474813
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN

DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA

PT. USAHA SAUDARA MANDIRI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322474813
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.KOM)
   
(Dedy Iskandar , S.Kom.,MTI.,)
NID : 10020
   
NID : 05060



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN

DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA

PT. USAHA SAUDARA MANDIRI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322474813
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
Ketua Penguji
 
Anggota Penguji 1
 
Anggota Penguji 2
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

    LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

    PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN

    DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA

    PT. USAHA SAUDARA MANDIRI TANGERANG

    Disusun Oleh :

    NIM
    :1322474813
    Nama
    Jenjang Studi
    : Strata Satu
    Jurusan
    : Teknik Informatika
    Konsentrasi
    : Software Engineering

     

     

    Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

    Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

    Tangerang, Juli 2018

     
     
     
     
     
    NIM : 1322474813

     

    )*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

    ABSTRACT

    Science and technology has been progressing quite rapidly. With the advancement of science and technology that all sophisticated and modern, the computer is one of the very important means of its role to assist human in overcoming various problems of work within the company, agency or organization. In a company or large and small institutions engaged in the field of product availability there is always the process of ordering and inventory. With a good ordering and inventory system is very influential for the development and progress of a company or a particular agency. Of course in making the design of information systems reservations and inventory is based on research using SWOT method in knowing the strengths, weaknesses, opportunities and threats that will be faced in making the system. So the need of a system that can control the activities of ordering process and heater supply with the aim of efficiency of time and in the production process is more optimal and does not take much time, of course this is needed by the company or agency. Therefore the need of a system that can help control the ordering and supply of heater in order to avoid delays, heap buildup, facilitate in making reports and prevent the occurrence of losses in the company or agency itself.

    Keywords: computer, information system, SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats), ordering and inventory system, Heater.

    ABSTRAKSI

    Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba canggih dan modern, komputer adalah salah satu sarana yang sangat penting peranannya untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagai masalah pekerjaan di dalam perusahaan, instansi atau organisasi. Pada sebuah perusahaan atau instansi besar maupun kecil yang bergerak pada bidang penyediaan produk selalu ada kegiatan proses pemesanan dan persediaan. Dengan Sistem pemesanan dan persediaan yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi tertentu. Tentunya dalam pembuatan perancangan aplikasi sistem informasi pemesanan dan persediaan ini didasari dengan penelitian yang menggunakan metode SWOT dalam mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman apa saja yang akan dihadapi dalam pembuatan sistem. Sehingga dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat mengontrol kegiatan proses pemesanan dan persediaan heater (pemanas) dengan tujuan dapat efisiensi waktu serta dalam proses produksi lebih optimal dan tidak memakan waktu banyak, tentunya ini sangat diperlukan oleh perusahaan atau instansi. Maka dari itu diperlukannya sebuah sistem yang dapat membantu mengontrol pemesanan dan persediaan heater (pemanas) agar tidak terjadi keterlambatan,penumpukan heater (pemanas), memudahkan dalam membuat laporan dan mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan atau instansi itu sendiri.

    Kata Kunci : komputer, sistem informasi, SWOT (Streight, Weakness, Oportunity, Threats), sistem pemesanan dan persediaan, Heater (pemanas).


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat TUHAN yang telah memberi petunjuk dan kekuatan iman sehingga dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA PT. USAHA SAUDARA MANDIRI TANGERANG”. Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Stu (S1) Jurusan Teknik Informatika (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini, penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat pada waktunya. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada Ibu dan Bapak Penulis yang telah sabar mendidik, merawat, dan berdo’a untuk penulis hingga di akhir perjuangan dalam pembuatan Laporan Skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M., Selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.T.I, selaku PUKET 1 STIMIK RAHARJA.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHRJA.
  4. Bapak Sutrisno, M.kom, Selaku dosen pembimbing I yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu, masukkan dan motivasi yang membangun dalam pembuatan laporan Skripsi ini.
  5. Dedy Iskandar, S.kom.,MTI, Selaku dosen pembimbing II yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukkan yang membangun dalam pembuatan laporan Skripsi ini.
  6. Ibu Neng Riska Selaku Supervisor HRD PT. Usaha Saudara Mandiri
  7. Bapak Tri Indro Purnomo Selaku Supervisor Divisi Gudang Finish Good PT. Usaha Saudara Mandiri.
  8. Orang Tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spiritual.
  9. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2013 (Jelong-Jelong) pada khususnya.
  10. Keluarga Besar ASAK (Ayo Sekolah Ayo Kuliah) Paroki ST. BERNADET – Ciledug yang telah memberikan semangat dan do’anya.
  11. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada Penulis.
  12. Kepada Sahabat saya (Anggi, Arba, Rivai, Johan, Aga) yang selalu memberikan motivasi kepada Penulis.
  13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Adapun laporan ini masih terdapat kekurangan dan bukan merupakan pembahasan yang sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan Skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Juli 2018
Antonius Rizki Susanto
NIM. 1322474813


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

classdiagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


Daftar isi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Analisa SWOT 62
Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I 64
Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II 65
Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III 67
Tabel 3.5. Elisitasi Tahap Final 69
Tabel 4.1. Tabel Pengguna 80
Tabel 4.2. Tabel Pemesanan 81
Tabel 4.3. Tabel Barang 82
Tabel 4.4. Tabel Kategori 83
Tabel 4.5. Testing Black Box Pada Menu Login 92
Tabel 4.6. Testing Black Box Pada Menu Pemesanan (Order Service) 92
Tabel 4.7. Schedulle Implementasi 95
Tabel 4.8. Tabel Estimasi Biaya 96


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Usaha Saudara Mandiri 52
Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan 58
Gambar 3.3. Activity Diagram 59
Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan 59
Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan 73
Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Marketing 74
Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Admin Gudang Finish Good 75
Gambar 4.4. Sequence Diagram Pada Marketing 76
Gambar 4.5. Sequence Diagram Pada Admin Gudang Finish Good 77
Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan 78
Gambar 4.7. Rancangan Tampilan Prototype Form Login 83
Gambar 4.8. Tampilan Prototype Halaman Menu 84
Gambar 4.9. Tampilan Prototype Halaman Form Order Service 84
Gambar 4.10. Tampilan Prototype Halaman Form SPK (Surat Perintah Kerja) 85
Gambar 4.11. Tampilan Prototype Input Barang Masuk Order Service 85
Gambar 4.12. Tampilan Prototype Input Barang Keluar Order Service 86
Gambar 4.13. Tampilan Prototype Laporan Data Persediaan MOU (Memorandum Of Understanding) 86
Gambar 4.14. Tampilan Laporan History Data Pemesanan 87
Gambar 4.15. Tampilan Program Form Login 87
Gambar 4.16. Tampilan Program Manajemen Barang 88
Gambar 4.17. Tampilan Program Manajemen Kategori Barang 89
Gambar 4.18. Tampilan Program Manajemen Pemesanan 89
Gambar 4.19. Tampilan Program Manajemen Pengguna 98
Gambar 4.20. Tampilan Program Halaman Utama 90
Gambar 4.21. Tampilan Program Pemesanan (Order Service) MOU Dan Non MOU 90


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin pesat dan kemajuan teknologi yang semakin canggih, maka kebutuhan akan informasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam mendukung pengambilan keputusan dan memaksimalkan operasional perusahaan. Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu manajemen yang efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.

Seluruh bagian yang membentuk manajemen itu harus direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan akan mampu bertahan dan melakukan pengembangan usahanya secara luas. Aktivitas manajemen persediaan mencakup proses estimasi tentang jumlah permintaan barang, jumlah persediaan yang saat ini ada di gudang (stock on hand) dan besarnya pesanan yang harus dilakukan setiap periode pemesanan.

Banyak perusahaan yang mengalami kerugiaan hingga kebangkrutan karena kurang terintegrasinya permasalahan logistic. Gejala–gejala dari suatu perusahaan yang mengalami permasalahan kurang terintegrasinya permasalahan logistic adalah sering terjadinya penumpukkan barang di area gudang (warehouse overload), ketidaksesuaian jumlah persediaan (unaccuary stock), kerusakan akibat penanganan (damage during handling), kesalahan pengiriman barang pada customer (miss delivery), tidak terdeteksinya stock untuk berbagai macam item product yang hilang (unidentified missing of stock), dan sebagainya, kejadian ini dapat dihindari dengan cara mengintegrasikan semua kegiatan logistic dari pemesanan hingga persediaan.

Pada suatu instansi kerja yang didalamnya terdapat bagian persediaan barang yang manangani suatu proses penyimpanan data barang untuk pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berkaitan dengan data terkait dengan pemesanan dan persediaan barang seharusnya dapat dikontrol agar suatu data dapat mudah diakses.

PT. USAHA SAUDARA MANDIRI merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang penyediaan produk dan jasa perbaikkan mesin pemanas (heater). Saat ini perusahaan telah memiliki jaringan pemasaran yang tersebar di beberapa kota.

Namun saat ini sistem untuk mengontrol pemesanan dan persediaan pemanas (heater) yang dilakukan pada PT. USAHA SAUDARA MANDIRI, banyak yang mengerjakan secara manual dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada, diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan.

Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem monitoring pemesanan dan persediaan pemanas (heater) tersebut, maka diperlukan suatu sistem untuk memonitoring pemesanan dan persediaan pemanas (heater) yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas seperti proses pencarian yang memakan waktu lama, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat dalam pemesanan dan persediaan pemanas (heater) serta terminimalisirnya kesalahan-kesalahan. Hal inilah yang dapat melandasi penulis untuk mengambil judul “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PERSEDIAAN HEATER BERBASIS WEB PADA PT. USAHA SAUDARA MANDIRI”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

  1. Bagaimana sistem untuk melakukan proses pemesanan pemanas (heater)?
  2. Bagaimana sistem untuk mengontrol pesanan pemanas (heater) yang sudah di pesan pelanggan agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman?
  3. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu mengontrol persediaan pemanas (heater) agar tidak terlambat dalam mengerjakan pemanas (heater) yang telah dipesan dengan perjanjian oleh pelanggan yang disebut Memorandum Of Understanding (MOU)?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis mempunyai tujuan antara lain:

  1. Membuat sistem pemesanan heater agar tidak terjadi keterlambatan pesanan.
  2. Membuat sistem untuk mengontrol pemesanan pemanas (heater) yang sudah di pesan pelanggan.
  3. Membuat sistem untuk mengontrol persediaan pemanas (heater) yang sudah memiliki perjanjian dengan pelanggan yang disebut dengan Memorandum Of Understanding (MOU).

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

  1. Membuat sistem pemesanan pemanas (heater) dapat memudahkan dalam melakukan pemesanan. Sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam pemesanan.
  2. Membuat sistem pemesanan yang dapat mengontrol pemesanan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman.
  3. Dengan adanya sistem untuk mengontrol persediaan pemanas (heater) dapat mengetahui jumlah minimal persediaan pemanas (heater) yang akan di proses pengerjaan maka secara otomatis dapat menghindarkan keterlambatan dalam proses pengerjaan.

Ruang Lingkup

Agar pembahasan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka dari itu penulis mambatasi ruang lingkup penelitian pada proses persediaan dan pemesanan barang di PT. Usaha Saudara Mandiri, meliputi:

  1. Marketing melakukan penginputan pemesanan dan persediaan pemanas (heater).
  2. Petugas gudang menerima lampiran form pemesanan dan persediaan pemanas (heater) dari bagian marketing.
  3. Lalu petugas gudang mengecek kesesuain antara lampiran yang diterima dengan data yang diinput.
  4. Setelah itu petugas gudang mengeluarkan SPK (surat perintah kerja) yang akan diberikan kebagian produksi.
  5. Lalu petugas gudang mengontrol pemesanan dan persediaan pemanas (heater) dan akan diteruskan kembali kebagian marketing.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penulis melakukan beberapa metode :

  1. Peninjauan (Observation)
    Dengan melakukan observasi penulis mendatangi langsung tempat penelitian, yaitu di PT. USAHA SAUDARA MANDIRI. Jl.H Aning No.88 Kp.Gebang, Sangiang Jaya, Jatiuwung – Tangerang.
  2. Wawancara (Interview)
    Dengan melakukan interview atau wawancara langsung dengan Supervisor gudang Bapak Tri Indro Purnomo PT. Usaha Saudara Mandiri, penulis mendapatkan begitu banyak data dan informasi terhadap masalah dan kendala yang dialami selama ini.
  3. Studi Pustaka (Literatur review)
    Studi pustaka sangat berperan penting karena sumber historical data, salah satunya bersumber dari studi pustaka. Dengan mempelajari dan membaca referensi-referensi buku,jurnal,artikel dan browsing internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

Metode Analisa

Analisa data merupakan tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data, indentifikasi masalah, dan analisis kebutuhan sistem hingga aktifitas pendifinisian sistem. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strenghs), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Dalam skripsi ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver 6.4 berfungsi untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak. Dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Notepad++ sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Testing. Black Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan lapran skripsi ini maka penulis mengelompokan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab Ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi-definisi dan penjelasan yang berhubungan dengan penelitian, serta beberapa literature review yang berhubungan dengan objek penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini merupakan tentang gambaran umum PT. USAHA SAUDARA MANDIRI, struktur organisasi, sejarah singkat serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modeling Language (UML) dan Elisitasi Tahap I,II,III.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian. Dan saran yang akan diberikan sebagai tindak lanjut yang dipergunakan untuk membantu untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

Landasan Teori

Untuk mendukung pembuatan laporan skripsi ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Indrajit dalam Dewi, Szulkirom, Atmanto (2015: 2), “Mengemukakan bahwa sistem mengandung arti yaitu kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur satu dengan lainnya.”

Menurut Jogiyanto dalam Dewi, Szulkirom, Atmanto (2015: 2), “Sistem merupakan rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014:2), “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Rusdiana dan Moch Irfan (2014:29), “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.

Dari keempat definisi sistem menyimpulkan bahwa pengertian sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu kumpulan yang saling berhubungan secara terorganisasi saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik sistem

Menurut Jogiyanto dalam Sutopo dkk (2016: 24), karakteristik sistem terdiri dari:

  1. Komponen Sistem
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem
    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem
    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem
    Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem
    Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. Pengolahan Sistem
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:42-43) berpendapat bahwa sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human machine system atau dapat disebut man machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh dari man machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Deni Darmawan (2013:1) berpendapat bahwa “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13), asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:8), Menurut Gordon B.Davis data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Klasifikasi Data

    H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Bersifat Data, Berdasarkan sifat data ada 2 (dua) data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

    2. Berdasarkan Sumber Data, Berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.

    3. Berdasarkan Cara Memperolehnya, Berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

    4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya, Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sampel

    5. Berdasarkan Dinamika Data, Berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.

    6. Berdasarkan Skala Pengukurannya, Berdasarkan skala pengukurannya dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.


Definisi Informasi

    Menurut Witarto dalam Khotimah dan Iriani (2014: 44) mengemukakan bahwa “Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberikan kejutan atau surprise pada yang menerimanya”.

    Menurut Anisah dkk (2016: 49) Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu:

    1. Akurat,

    2. Tepat pada waktunya,

    3. Relevan.

    Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting.

    Menurut Saipul Anwar dkk (2016: 50) “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi”. Dari uraian tentang informasi ini ada 3 hal penting yang harus diperhatikan disini, yaitu :

    1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

    2. Memberikan makna atau arti

    3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

    Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan sistem pengolahan data, yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem infomasi antara lain mengumpulkan data, mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi. Keberadaan sistem informasi diperlukan dalam organisasi untuk mendampingi proses-proses bisnis dari organisasi. Contohnya, proses penjualan yang mencatat pengumpulan data dan informasi tentang penjualan.


Karakteristik Informasi

    Menurut Saipul Anwar dkk (2016: 50), karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi belum mengetahui menjadi kondisi mengetahui. Perubahan ini mengandung unsur tidak terduga. Informasi yang benar dan baru dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi informasi sebelumnya. Informasi dapat juga dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto dalam Salsabila dkk (2016: 50), “Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:

  1. Informasi harus akurat sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Informasi harus tepat waktu Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Informasi harus relevan informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Dimensi-Dimensi Informasi

Menurut Sudiro dalam Salsabila dkk (2016: 50), “Informasi dapat dipandang sebagai suatu yang memiliki 4 dimensi yang menyumbang untuk nilai Informas adalah:

  1. Relevansi informasi,
  2. Akurasi informasi,
  3. Ketepatan waktu informasi dan
  4. Kelengkapan informasi harus tersedia dalam gambaran yang komplit bagi masalah atau situasi.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusanyang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).


Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


Nilai suatu infomasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.


Tentang 9 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam memperoleh informasi.
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

2. Ketelitian (accuracy).
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

3. Kecocokan dengan pengguna (relevance).
Informasimempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

4. Ketepatan waktu (Timeliness).
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

5. Kejelasan (clarity).
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

6. Fleksibilitas/keluwesannya.
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

7. Dapat dibuktikan.
Nilaiinformasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

8. Tidak ada prasangka.
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

9. Dapat diukur.
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


Mutu Informasi

Kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut  :

    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

    5. Dokumen induk yang salah.

    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.


Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
3. Penambahan batas ketelitian data.
4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar Metode Penelitian

Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono dkk (2016:185), Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :


1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

3. Identifikasi kebutuhan sistem.

4. Identifikasi persyaratan sistem.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Siti Ainiyah (2015:289), ”SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Siti Ainiyah (2015:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah :

1. Dapat Diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
2. Untuk membuat rekomendasi.
3. Informasi lebih akurat.
4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


Teori Khusus

UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Serepia dan Sundari (2016: 133), “UML atau (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang bahak digunakan di dunia industry untuk mendefinisikian requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Ada empat jenis diagram dalam UML yakni:

    1. Use Case Diagram.
    2. Activity Diagram.
    3. Class Diagram.
    4. Sequence Diagram.

Menurut Anwar, Efendi, dan Dzuhri (2016:51), Unifed Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak sebuah sistem. UML lebih mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari sistem, karena tergolong bahasa visual yang lebih mudah dan lebih cepat dipahami dibandingkan dengan bahasa pemrograman. Unified Modelling Language (UML) biasa digunakan untuk :

    1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
    2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.
    3. Menggambarkan representasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
    4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams UML.
    5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development diagrams.
    6. Menyampaikan atau memperluas fungsionally dengan stereotypes.

Pemodelan penggunaan UML merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan objek yang focus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blue print yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

Definisi Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) terdiri dari :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)
    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram Paket (Package Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram use case
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan)
    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram Komponen (Component Diagram)
    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.
    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah definisi diagram-diagram yang terdapat dalam UML antara lain sebagai berikut :


    1. Use Case Diagram.
    Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491), use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.
    Menurut Carina Titus (2016:20), dalam jurnal internasional mengemukakan “ Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details.”

    2. Class Diagram.
    Menurut Carina Titus (2016:20), dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”

    3. Sequence Diagram.
    Menurut Carina Titus (2016:20), dalam jurnal internasional mengemukakan “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.””

    4. Activity Diagram.
    Menurut Muhammad Revi Dwi Putro dkk (2014:208), “Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik”. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.”

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks,

Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:28), “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.


Fungsi Website

Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31). Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Emi Suryadi (2016:271), “Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Dr.H.A.Rusdiana,M.M dan Moch.Ifran,S.T,M.Kom (2014:302) mengemukakan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi yang optimal.


Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Khanna Tiara (2014)”Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.

Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Khanna Tiara (2014), sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, php MyAdmin, dan database MySQL.



Konsep Dasar PHPMYAdmin

Definisi PHPMYAdmin

Menurut Khanna Tiara (2014), “PHPMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Khanna Tiara (2014), PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Khanna Tiara (2014),”MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan yang dikemukakan di atas pendapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Harson Kapoh dkk (2016:23), mengemukakan “Tests on a model using black box method is a method of testing the model or program without considering the structure of the program. Black box method used in this study was to determine whether the program can receive data input, process the data and generate the appropriate information and the program was not error “. (Blackbox testing adalah metode pengujian program tanpa mempertimbangkan struktur program. Hal ini untuk menentukkan apakah program dapat menerima data input, proses data dan menghasilkan informasi yang tepat tanpa adanya error).

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44) mengemukakan “The black box test is a test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions “ (Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi).


Teknik Pengujian Blackbox Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44) mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu :

    1. Analisis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount)
    “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected.“(Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih).

    2. Divisi (Division)
    “In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process. “ (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).

    3. Kesalahan Menebak (Fault guess)
    “In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used” (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).


Tujuan Penggunaan Blackbox Testing

Berikut ini adalah tujuan dalam penggunaan metode blackbox testing, yaitu :

    1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
    2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
    3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Kelebihan Dan Kekurangan Blackbox Testing

1. Kelebihan pengujian blackbox testing, antara lain :

    a. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
    b. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
    c. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
    d. Tidak perlu melihat kode program secara detail.

2. Kekurangan pengujian blackbox testing adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Menurut Khanna Tiara (2014), “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

    1. Unambiguous (tidak ambigu)
    2. Complete (lengkap)
    3. Consistent (konsisten)
    4. Modifiable (dapat diubah)
    5. Traceable (dapat dilacak)
    6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Functional requirements
      Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

      2. Nonfunctional requirements
      Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

      3. Constraints (psudo requirement)
      Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.


Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Ristono (2013:1-2), persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen.

Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age).


Faktor Biaya Persediaan

Menurut Ristono (2013:4) “persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung”, yaitu :

1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Menurut Ristono (2013:4-5),tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :

a. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.

3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.


Faktor Penentu Safety Stock

Menurut Ristono (2013:8-9), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut :
1. Risiko kehabisan persediaan.
2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
3. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.


Konsep Dasar Pemesanan

Definisi Pemesanan

Istilah booking sama artinya dengan pemesanan,dalam penulisan skripsi ini pengertian booking adalah banyaknya jumlah pemesanan produk untuk dikirim dalam periode tertentu. Menurut Apif Susanti dan Dwi Wahyu Prabowo (2015:2), Pemesanan adalah penerimaan pesanan dari pelanggan terhadap suatu produk. Lanjutan dari pemesanan adalah pengiriman produk sampai ketangan pemesan dengan selamat.


Konsep Dasar Heater (Pemanas)

Definisi Heater (Pemanas)

Menurut Hasrin Lubis, Al Fathir dan Abas (2016:1), elemen pemanas (Heater) merupakan piranti yang mengubah energi listrik menjadi energi panas melalui proses Joule Heating. Prinsip kerja elemen panas adalah arus listrik yang mengalir pada elemen menjumpai resistansinya, sehingga menghasilkan panas pada elemen. Persyaratan elemen pemanas antara lain :
1. Harus tahan lama pada suhu yang dikehendaki.
2. Sifat mekanisnya harus kuat pada suhu yang dikehendaki.
3. Koefisien muai harus kecil, sehingga perubahan bentuknya pada suhu yang dikehendaki tidak terlalu besar.
4. Tahanan jenisnya harus tinggi.
5. Koefisien suhunya harus kecil, sehingga arus kerjanya sedapat mungkin konstan.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Sedangkan menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7), mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahapan-Tahapan Elisitasi

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74), elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :
1. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
a. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting).
b. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
3. Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
4. Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyandi (2013:17-153) berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Manfaat Literature Review

Manfaat dari literature review ini antara lain :
1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.
2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.
3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan dari penelitian sebelumnya.
4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review Penelitian

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan SKRIPSI ini diantara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Apif Susanti dan Dwi Wahyu Prabowo Vol 4, No 1 (2015) Penelitian ini berjudul “ E-Commerce Pada Toko My Digital”. Pada penelitian ini penulis merancang sebuah sistem informasi berbasis E-Commerce Pada Toko My Digital untuk membantu dan meningkatkan penjualan agar dapat melakukan pemesanan secara online dan memberikan informasi produk terbaru yang dijual kepada pelanggan melalui halaman sebuah website.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Kusnawi Vol. 14 No. 1 (2013) Penelitian ini berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MEJA DAN MAKANAN” (STUDI KASUS RESTORAN ABC). Pada penelitian ini penulis merancang suatu layanan Sistem Informasi Pemesanan Meja dan Makanan yang nantinya akan diletakkan di server utama restoran dengan aplikasi berbasis desktop sebagai verifikasi pemesanan user via online, sehingga dapat diakses oleh seluruh pelanggan melalui jaringan internet dengan aplikasi berbasis web.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom dan Damaiyanti Ema Novelina Sihombing Vol. 1 No. 10 (2017). Penelitian ini berjudul “SISTEM INFORMASI PEMESANAN WISATA DAN EKSPEDISI BERBASIS WEB PADA KAMPUNG BATU MALAKASARI”. Pada penelitian ini penulis merancang dan membangun sistem informasi guna meningkatkan produktivitas sumber daya pariwisata dengan sistem informasi pemesanan wisata dan ekspedisi berbasis web.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Setiawan Tatuh (2015). Penelitian ini berjudul “ANALISIS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BERAS DI PT. SEMARAK KOTA BITUNG”. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui pengelolaan persediaan beras di PT. Semarak kota Bitung serta menganalisis persediaan beras di PT. Semarak Kota Bitung.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Wendi Wirasta., S.T,. dan Imam Febriansyah Vol.1 No.1 (2014). Penelitian ini berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN ALAT-ALAT PESTA BERBASIS WEB DI NARDA PESTA”. Pada penelitian ini penulis merancang sistem untuk mempermudah pada proses persewaan alat pesta,pengembalian hingga transaksi persewaan.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Harson Kapoh, Edwin Stephanus Lumunon, Olga Melo dengan judul “Material Requirement Model of Coconut Flour Production and Performance Testing based Multi User in North Sulawesi”. International Journal of Computer Applications (0975 – 8887), Volume 152 – No.7, October 2016, Pada penelitian ini penulis merancang sistem berbasis komputer untuk mengontol produksi dan pengendalian persediaan yang baik pada industri tepung kelapa yang sering tidak dapat menutupi permintaan.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Muliyadi dengan judul “Optimization Model of Integrated Logistics Using Continuous Review and Greedy Algorithm”. Indonesian Journal of Information Technology Vol 01, Issue 02, 2017. Pada penelitian ini penulis membangun model optimalisasi logistik terpadu yang mengintegrasikan dan mengoptimalkan delivery order, inventaris, pengemasan dan pembelian di PT.Rapid Niaga Internasional Makassar. Dalam metode review inventory berkelanjutan digunakan untuk mengoptimalkan persediaan saat pengiriman pesanan dan pembelian.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. R. Babu Krishnaraj dan Ms. T. Ishwarya dengan judul “An Inventory Model for Generalized Two Parameter Weibull Distribution Deterioration and Demand Rate with Shortages”. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) – Volume 54 Number 1 December 2017. Pada penelitian ini penulis mengembangkan sebuah model persediaan untuk weibull dua parameter perburukan distribusi dan tingkat permintaan weibull dengan biaya penyimpanan konstan. Tujuan dari ini model adalah untuk meminimalkan total biaya. Kekurangan adalah diizinkan selama lead time dan sepenuhnya. Penelitian terbaru bekerja dalam inventaris model kontrol untuk memaksimalkan laba atau meminimalkan total biaya untuk barang yang rusak dengan menghormati waktu.
9. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah, Metty Mustikasari dan Irwan Bastian dengan judul “Data Warehouse Design for Electronic Manufacturing Company”. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) – Volume 56 Number 1- February 2018. Pada penelitian ini penulis menyajikan desain gudang data berdasarkan kebutuhan pengguna untuk perusahaan manufaktur elektronik. Gudang data dirancang menggunakan Metode Kimball. Tujuan dari desain yang diusulkan adalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melakukan pengolahan data dan analisis data atas data yang disimpan di gudang. Desain gudang data berdasarkan kebutuhan pengguna yang menyediakan sumber data untuk mendukung para pemimpin perusahaan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan.
10. Penelitian yang dilakukan oleh R.R. Karthikeyan dan Dr. B Raghu dengan judul “Simple Analytics in Retail Sales Data Using Hadoop”. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) – Volume 58 Issue 1- April 2018. Pada penelitian ini penulis digunakan untuk mengetahui produk apa yang dijual lebih banyak pada hari-hari tertentu di toko-toko jenis tertentu, untuk mengurangi kelebihan stok dan untuk tetap diisi dengan baik pada produk yang paling banyak diminta, membantu mengoptimalkan rantai pasokan.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) bermula dari "home industry" yang dirintis oleh Bapak UTI MULIAWAN sejak tahun 1992. Dengan kerja keras seluruh karyawan yang senantiasa berkomitmen memproduksi hanya kualitas terbaik PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) kini telah menjadi sebuah pabrik yang mempekerjakan 200 orang karyawan dan telah memiliki 10 kantor pemasaran dan 1 kantor representatif.

Dengan merek dagang United Heater Industry (UHI), PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) telah menjadi andalan terpercaya dalam menghasilkan elemen pemanas berkualitas tinggi yang diproduksi dari bahan baku berkualitas dan mesin-mesin berteknologi tinggi.

Kualitas terbaik, harga yang bersaing, waktu pengiriman yang cepat, dan jaminan garansi menjadikan United Heater Industry (UHI) sebagai produsen elemen pemanas industri yang mumpuni di Indonesia. Bahkan saat ini United Heater Industry (UHI) telah dipasarkan ke Vietnam dan beberapa Negara di Timur Tengah.

Keberhasilan PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) tidak terlepas dari kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh loyalitas konsumen kepada PT.Usaha Saudara Mandiri (USM).

Oleh sebab PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) sangat menjunjung tinggi kemitraan dan bangga menjadi bagian dari kesuksesan proses produksi para konsumen.

Untuk menjamin kualitas kerja dan pelayanan, sejak april 2003 PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) telah menerapkan ISO 9001:2000 yang diterapkan diseluruh lingkup. Dengan penerapan ISO 9001 : 2000, PT Usaha Saudara Mandiri (USM) akan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan terus melakukan perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme kerja.

Sejak awal berdiri, PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) telah memproduksi elemen pemanas untuk semua keperluan, antara lain :
1. Cartridge Heater (cartridge standar, cartridge nozzle).
2. Mica Heater (strip, nozzle, band).
3. Thermocouple (thermocouple type K,J,R,S,T,E, RTD PT 50,100,1000, dll).
4. Tubular Heater (straight, multiform, cast-in, finned, radiant, in-line).

Selain elemen pemanas tersebut PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) juga merancang dan membuat unit pemanas sesuai dengan kebutuhan konsumennya seperti diantaranya:
1. Bath Production Oven (Drying Oven, Circulation Oven, Undercoat Oven, Topcoat Oven, dll).
2. Continous Production Oven (Conveyor Oven).
3. Furnace (Melting Furnace, Tilting Furnace, Mobile Furnace, Tempering Conveyor Furnace, dll).
4. Unit pemanas lain (rotary drying drum, hot water heater, oven box gallon, dll).

Semua unit pemanas yang dirancang oleh PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) memiliki keunggulan sebagai berikut :
a. Safety.
b. Harga bersaing.
c. Dukungan teknis.
d. Biaya operasional rendah.
e. Hemat energi.
f. Mudah dioperasikan.
g. Minim perawatan.
h. Ramah lingkungan.
i. Desain yang ringkas.


Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan

    1. VISI
    PT Usaha Saudara Mandiri (USM) bertekad menjadi mitra kerja yang memberi nilai dan manfaat yang lebih dalam pembuatan pemanas elektrik untuk semua industri di Indonesia dan Asia Tenggara".

    2. MISI
    PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) sebagai penghasil produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, dengan cara memeperhatikan dampak yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, senantiasa menetapkan, mengimplentasikan dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap sistem manajemen mutu, yang memiliki misi mengutamakan kepuasan pelanggan.

    3. Kebijakan Mutu
    PT. Usaha Saudara Mandiri (USM) sebagai penghasil produk yang senantiasa berkomitmen memberikan solusi secara total kepada pelanggan memiliki kebijakan mutu, yaitu :
      a. Mengutamakan kepuasan pelanggan.
      b. Melakukan perbaikan berkesinambungan.
      c. Mematuhi peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Usaha Saudara Mandiri

( Sumber : Database PT. Usaha Saudara Mandiri )

Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Divisi Gudang Material (Warehouse)
      a. Mencatat seluruh kegiatan keluar masuknya bahan baku.
      b. Mengontrol stock yang sudah terpakai atau masih persediaan.
      c. Membuat laporan stock global bahan baku.
    2. Direktur Teknik & Produksi
      a. Melaksanakan keputusan mengenai garis besar kebijaksanaan dan strategi perusahaan yang ditetapkan dalam rencana panjang perusahaan.
      b. Bertugas menandatangani perjanjian-perjanjian atas nama perusahaan dengan pihak luar dengan persetujuan dewan komisaris.
      c. Membawahi, mengawasi, membina, memerintah dan meminta pertanggung jawaban dari seluruh kegiatan operasional perusahaan dari keseluruhan manajer.
      d. Memimpin rapat-rapat staf intern untuk menetapkan langkah-langkah yang harus diambil oleh para manajer dalam perusahaan.
      e. Bertanggung jawab dan membuat laporan tahunan dari seluruh kegiatan operasional perusahaan kepada komisaris perusahaan.
      f. Bertanggung jawab kepada komisasris perusahaan mengenai laporan tahunan perusahaan.
    3. Divisi Human Resource Development (HRD)
      a. Bertanggung jawab penuh terhadap penyediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh departemen terkait dan pemberian sangsi-sangsi untuk penegakan disiplin kerja dan ketertiban kerja.
      b. Berkewenangan untuk menentukan metode penerimaan karyawan dan menolak calon karyawan baru.
      c. Menentukan sangsi-sangsi yang dijatuhkan untuk setiap pelanggaran disiplin kerja.
      d. Mengadakan penelitian-penelitian bagi karayawan guna menunjang pengetahuan keryawan dan menambah produktifitas kerja.
    4. Divisi Engineering
      a. Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan dan fasilitas produksi agar proses produksi dapat berjalan lancar.
      b. Memeriksa dan memeliharaan berkala atas mesin/ peralatan produksi serta peralatan listrik/ peralatan besar dan berat lainnya.
      c. Memerikasa dan memastikan bahwa sistem penerangan, pendinginan dan komunikasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
      d. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan mesin dan peralatan elektrik lainnya.
    5. Divisi Marketing
      a. Menyusun dan mengembangkan desain dari produk yang dibuat.
      b. Merencanakan promosi mengenalkan produk perusahaan kepada masyarakat melalui televise, radio dan internet.
      c. Bertanggung jawab penuh terhadap pemesanan dan pendistribusian produk sampai ketangan konsumen pada waktu yang tepat.
    6. Divisi Produksi
      a. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan produksi dan pencapaian target produksi yang telah ditentukan.
      b. Membuat laporan produksi harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
      c. Melaksanakan administrasi produksi.
      d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manajer pabrik dan bertanggung jawab langsung kepada manajer pabrik.
    7. Divisi Quality Control
      a. Melaksanakan pengawasan berkala atas unit-unit produksi.
      b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan mutu untuk hasil produksi.
      c. Menjaga kualitas barang barang produksi.
    8. Divisi Finish Good
      a. Menerima pemesanan yang diberikan oleh divisi marketing.
      b. Bertanggung jawab melakukan kontrol pemesanan pemanas (heater) yang sedang di produksi oleh divisi produksi.
      c. Melakukan kontrol persediaan pemanas (heater) yang telah memiliki surat perjanjian terhadap konsumen yang di sebut MOU (Memorandum Of Understanding).
    9. Divisi Purchasing
      a. Melaksanakan pembelian sesuai dengan order permintaan pembelian barang yang diterima, dengan membuat order pembelian.
      b. Menjamin tersedianya barang-barang yang dibutuhkan tepat pada waktunya dengan memperhitungkan lamanya pengiriman.
      c. Memeriksa, mengecek, laporan kegiatan pembelian dan pengeluaran barang dari gudang untuk menentukan rencana pembelian selanjutnya.
      d. Bertanggung jawab langsung kepada direksi.
    10. Factory Manager
      a. Merencanakan produksi dan mengkoordinir semua bagian yang menjadi tanggung jawab serta melaksanakan pengelolaan administrasi pabrik secara menyeluruh.
      b. Melaksanakan pengelolaan dan pengawasan terhadap produksi dalam meningkatkan efisiensi demi kelancaran jalannya pabrik.
      c. Menerima, memeliti laporan produksi dan laporan penggunaan bahan baku dan bahan bahan penunjang serta laporan pengiriman barang (ekspor) maupun penjualan lokal serta laporan pengoperasiannya mesin-mesin secara teratur.
    11. Representative Auditor
      a. Melakukan pengawasan secara menyeluruh baik through the account (administrasi / pembukuan dan laporan-laporan) maupun on the spot (setempat atau fisik), apakah kententuan / kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Direktur dilaksanakan sebaik-baiknya.
    12. Divisi Keuangan (Finance & Accounting)
      a. Memimpin, mengelola, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan diantara petugas – petugas yang ada dibawahnya.
      b. Mengontrol dan menandatangani form–form maupun bukti-bukti yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Mengontrol, memeriksa jurnal transaksi.
      c. Menyusun laporan neraca dan rugi laba periode dan tahunan beserta perinciannya.
      d. Mengurus dan menyelesaikan masalah perpajakan perusahaan yang menyangkut administrasi pembukuan perpajakan.
    13. Direktur Utama (President Director)
      Merupakan salah satu pemegang saham dalam perusahaan. Diangkat oleh komisaris untuk menjalankan semua aktivitas perusahaan yang telah digariskan dengan baik.
      Wewenang, tugas dan tanggung jawab direktur utama antara lain, menentukan kebijaksanakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah digariskan, bertindak atas nama perusahaan dalam menandatangani kontrak atau perjanjian yang berguna dan menguntungkan perusahaan, mengikuti perkembangan-perkembangan peusahaan dan kegiatan lainnya, mengangkat dan memberhentikan karyawan, serta menentukan tanggung jawab tiap bagian, menentukan besarnya gaji dan upah para karyawan, dan merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan operasi perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case, activity, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa Unified Modelling Language (UML) diagram untuk menggambarkan sistem yang berjalan saat ini. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram.

1. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2. use case diagram diatas terdapat:
    a. 4 actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu divisi marketing, administrasi gudang finish good, produksi, quality control.
    b. 4 use case yang dilakukan oleh actor yaitu membuat order service dan MOU (Memorandum Of Understanding), cek order service dan MOU (Memorandum Of Understanding), membuat SPK (Surat Perintah Kerja), membuat pesanan order service, pengecekkan pesanan order service, dan penyimpanan pesanan order service.

2. Analisa Sistem Pada Diagram Activity

Gambar 3.3. Activity Diagram

Berdasarkan Gambar 3.3. use case diagram diatas terdapat:
    a. 1 (Satu) initial node, diawalin objek.
    b. 5 (Lima) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    c. 1 (Satu) final state, diakhiri oleh objek.

3. Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :
    1. 4 Actor yaitu : Div. Marketing, Div. Administrasi Gudang Finish Good, Div. Produksi, Div. Quality Control.
    2. 2 Lifeline yaitu : Laporan dan Barang.
    3. Tujuh kegiatan yaitu :
      a. Divisi Marketing membuat order service dan MOU (Memorandum Of Understanding).
      b. Divisi Administrasi gudang finish good penerima order service dan MOU (Memorandum Of Understanding).
      c. Divisi Administrasi gudang finish good membuat SPK (surat perintah kerja).
      d. Divisi Produksi penerima SPK (surat perintah kerja).
      e. Divisi Produksi membuat pesanan order service.
      f. Quality Control mengecek pesanan order service.
      g. Divisi Administrasi gudang finish good penyimpanan pesanan order service.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan juga ancaman (Threats) sistem sehingga membantu dalam proses monitoring terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana terkait pemesanan dan persediaan heater pada PT. Usaha Saudara Mandiri

Berdasarkan analisa identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengetahui suatu ancaman menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1. Analisa SWOT

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Processor : Intel Core i3
Monitor : LG 14 inci
Hardisk : 500 GB
RAM : 3 GB
Keyboard : Logitech USB
Mouse : Logitech USB

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

Microsoft Windows 7 Home Basic 64 Bit
Microsoft Office 2010 Profesional


Hak Akses (Brainware)

1. Marketing
2. Administrasi Gudang Finish Good

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :
    1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.
    2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan manual.
    3. Memakan banyak waktu mencari tanggal heater yang masuk kegudang finish good.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahn yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :
1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan pemesanan (order service) dan MOU (Memorandum Of Understanding).
2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang dijadikan persediaan.
3. Adanya sistem yang dapat digunakan tidak perlu memakan waktu lama untuk mengecek barang masuk kegudang finish good.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Functional
No ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat :
1 Terdapat fasilitas menu login dengan menggunakan password
2 Terdapat fasilitas peringatan jika user salah
3 Terdapat fasilitas peringatan jika password salah
4 Terdapat fasilitas peringatan jika distrik salah
5 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil
6 Terdapat fasilitas kembali ke input username, distrik dan password jika login tidak berhasil
7 Terdapat fasilitas menu superadmin
8 Terdapat fasilitas menu marketing
9 Terdapat fasilitas menu admin finish good
10 Terdapat fasilitas menu delivery
11 Terdapat tampilan jam
12 Terdapat fasilitas halaman user
13 Terdapat fasilitas halaman tambah user
14 Terdapat fasilitas halaman ubah user
15 Terdapat fasilitas halaman detail user
16 Terdapat fasilitas halaman hapus user
17 Terdapat fasilitas halaman master barang
18 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang
19 Terdapat fasilitas halaman ubah master barang
20 Terdapat fasilitas halaman detail master barang
21 Terdapat fasilitas halaman hapus master barang
22 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang
23 Terdapat fasilitas halaman master kategori barang
24 Terdapat fasilitas halaman tambah master kategori barang
25 Terdapat fasilitas halaman ubah master kategori barang
26 Terdapat fasilitas halaman detail master kategori barang
27 Terdapat fasilitas halaman hapus master kategori barang
28 Terdapat fasilitas halaman pemesanan (order service)
29 Terdapat fasilitas halaman tambah pemesanan (order service)
30 Terdapat fasilitas halaman ubah pemesanan (order service)
31 Terdapat fasilitas halaman detail pemesanan (order service)
32 Terdapat fasilitas halaman hapus pemesanan (order service)
33 Terdapat fasilitas halaman persetujuan (approval)
34 Terdapat fasilitas halaman detail persetujuan (approval)
35 Terdapat fasilitas halaman cetak surat perintah kerja (spk)
36 Terdapat fasilitas halaman profil
37 Terdapat tampilan foto pada halaman profil
38 Terdapat grafik penjualan
39 Terdapat fasilitas halaman sign out
NON Functional
NO ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:
1 Berbasis Web
2 Program dapat berjalan dengan baik
3 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdsarkan elisitasi tahap I yang kemudian dikalisifikasikan melaui metode MDI.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

M D I
Fungtional
No ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat :
1 Terdapat fasilitas menu login dengan menggunakan password v
2 Terdapat fasilitas peringatan jika user salah v
3 Terdapat fasilitas peringatan jika password salah v
4 Terdapat fasilitas peringatan jika distrik salah v
5 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil
6 Terdapat fasilitas kembali ke input username, distrik dan password jika login tidak berhasil v
7 Terdapat fasilitas menu superadmin v
8 Terdapat fasilitas menu marketing v
9 Terdapat fasilitas menu admin finish good v
10 Terdapat fasilitas menu delivery v
11 Terdapat tampilan jam v
12 Terdapat fasilitas halaman user v
13 Terdapat fasilitas halaman tambah user v
14 Terdapat fasilitas halaman ubah user v
15 Terdapat fasilitas halaman detail user v
16 Terdapat fasilitas halaman hapus user v
17 Terdapat fasilitas halaman master barang v
18 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang v
19 Terdapat fasilitas halaman ubah master barang v
20 Terdapat fasilitas halaman detail master barang v
21 Terdapat fasilitas halaman hapus master barang v
22 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang v
23 Terdapat fasilitas halaman master kategori barang v
24 Terdapat fasilitas halaman tambah master kategori barang v
25 Terdapat fasilitas halaman ubah master kategori barang v
26 Terdapat fasilitas halaman detail master kategori barang v
27 Terdapat fasilitas halaman hapus master kategori barang v
28 Terdapat fasilitas halaman pemesanan (order service) v
29 Terdapat fasilitas halaman tambah pemesanan (order service) v
30 Terdapat fasilitas halaman ubah pemesanan (order service) v
31 Terdapat fasilitas halaman detail pemesanan (order service) v
32 Terdapat fasilitas halaman hapus pemesanan (order service) v
33 Terdapat fasilitas halaman persetujuan (approval) v
34 Terdapat fasilitas halaman detail persetujuan (approval) v
35 Terdapat fasilitas halaman cetak surat perintah kerja (spk) v
36 Terdapat fasilitas halaman profil v
37 Terdapat tampilan foto pada halaman profil v
38 Terdapat grafik penjualan v
39 Terdapat fasilitas halaman sign out v
NON Functional
NO ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:
1 Berbasis Web
2 Program dapat berjalan dengan baik
3 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user

Keterangan :
M = Mandatory (yang diinginkan)
D = Desirable (diperlukan)
I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibutuhkan suatu elisitasi tahap III mengunakan metode TOE dengan option HML.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
Feasibility T M E
Risk L M H L M H L M H
Analisa Kebutuhan
ANALISA KEBUTUHAN
Saya Ingin Sistem Dapat
No functional
1 Terdapat fasilitas menu login dengan menggunakan password
2 Terdapat fasilitas peringatan jika user salah
3 Terdapat fasilitas peringatan jika password salah
4 Terdapat fasilitas peringatan jika distrik salah
5 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil
6 Terdapat fasilitas kembali ke input username, distrik dan password jika login tidak berhasil
7 Terdapat fasilitas menu superadmin
8 Terdapat fasilitas menu marketing
9 Terdapat fasilitas menu admin finish good
10 Terdapat fasilitas menu delivery
11 Terdapat fasilitas halaman user
12 Terdapat fasilitas halaman tambah user
13 Terdapat fasilitas halaman ubah user
14 Terdapat fasilitas halaman detail user
15 Terdapat fasilitas halaman hapus user
16 Terdapat fasilitas halaman master barang
17 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang
18 Terdapat fasilitas halaman ubah master barang
19 Terdapat fasilitas halaman detail master barang
20 Terdapat fasilitas halaman hapus master barang
21 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang
22 Terdapat fasilitas halaman master kategori barang
23 Terdapat fasilitas halaman tambah master kategori barang
24 Terdapat fasilitas halaman ubah master kategori barang
25 Terdapat fasilitas halaman detail master kategori barang
26 Terdapat fasilitas halaman hapus master kategori barang
27 Terdapat fasilitas halaman pemesanan (order service)
28 Terdapat fasilitas halaman tambah pemesanan (order service)
29 Terdapat fasilitas halaman ubah pemesanan (order service)
30 Terdapat fasilitas halaman detail pemesanan (order service)
31 Terdapat fasilitas halaman hapus pemesanan (order service)
32 Terdapat fasilitas halaman persetujuan (approval)
33 Terdapat fasilitas halaman detail persetujuan (approval)
34 Terdapat fasilitas halaman cetak surat perintah kerja (spk)
35 Terdapat fasilitas halaman profil
36 Terdapat grafik penjualan
37 Terdapat fasilitas halaman sign out
No ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat :
1 Berbasis Web
2 Program dapat berjalan dengan baik
3 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user

Keterangan :
T = Technical
O = Operational
E = Economic
L = Low
M = Middle
H = High

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi tahap final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibuat. Berikut lampiran elisitasi final.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap Final
functionall
ANALISA KEBUTUHAN
NO Saya Ingin Sistem Dapat :
1 Terdapat fasilitas menu login dengan menggunakan password
2 Terdapat fasilitas peringatan jika user salah
3 Terdapat fasilitas peringatan jika password salah
4 Terdapat fasilitas peringatan jika distrik salah
5 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil
6 Terdapat fasilitas kembali ke input username, distrik dan password jika login tidak berhasil
7 Terdapat fasilitas menu superadmin
8 Terdapat fasilitas menu marketing
9 Terdapat fasilitas menu admin finish good
10 Terdapat fasilitas menu delivery
11 Terdapat fasilitas halaman user
12 Terdapat fasilitas halaman tambah user
13 Terdapat fasilitas halaman ubah user
14 Terdapat fasilitas halaman detail user
15 Terdapat fasilitas halaman hapus user
16 Terdapat fasilitas halaman master barang
17 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang
18 Terdapat fasilitas halaman ubah master barang
19 Terdapat fasilitas halaman detail master barang
20 Terdapat fasilitas halaman hapus master barang
21 Terdapat fasilitas halaman tambah master barang
22 Terdapat fasilitas halaman master kategori barang
23 Terdapat fasilitas halaman tambah master kategori barang
24 Terdapat fasilitas halaman ubah master kategori barang
25 Terdapat fasilitas halaman detail master kategori barang
26 Terdapat fasilitas halaman hapus master kategori barang
27 Terdapat fasilitas halaman pemesanan (order service)
28 Terdapat fasilitas halaman tambah pemesanan (order service)
29 Terdapat fasilitas halaman ubah pemesanan (order service)
30 Terdapat fasilitas halaman detail pemesanan (order service)
31 Terdapat fasilitas halaman hapus pemesanan (order service)
32 Terdapat fasilitas halaman persetujuan (approval)
33 Terdapat fasilitas halaman detail persetujuan (approval)
34 Terdapat fasilitas halaman cetak surat perintah kerja (spk)
35 Terdapat fasilitas halaman profil
36 Terdapat grafik penjualan
37 Terdapat fasilitas halaman sign out
NON Functional
NO ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin sistem dapat:
1 Berbasis Web
2 Program dapat berjalan dengan baik
3 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user
Penyusun
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Stakeholder Kepala Jurusan

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Usulan Sistem

Marketing

    1. Marketing melakukan login sistem.
    2. Sistem menampilkan menu home.
    3. Marketing melakukan permintaan pembuatan (Order Service) heater (pemanas).
    4. Marketing melakukan permintaan persediaan heater (pemanas) jika ada permintaan dan persetujuan MOU (Marketing Of Understanding) dengan pelanggan.


Admin Gudang Finish Good

    1. Admin gudang finish good melakukan login sistem.
    2. Sistem menampilkan menu home.
    3. Sistem menampilkan grafik pemesanan, tabel pemesanan dan tabel persediaan.
    4. Admin gudang finish good melakukan persetujuan (approval) permintaan pemesanan (Order Service) atau persediaan MOU (Marketing Of Understanding).
    5. Admin gudang finish good mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja) yang akan diteruskan ke divisi produksi.
    6. Admin gudang finish good melakukan monitoring pemesanan (Order Service) atau persediaan MOU (Marketing Of Understanding).
    7. Admin gudang finish good melakukan pengecekkan heater (pemanas) yang telah selesai di cek oleh Quality Control untuk di sesuaikan dengan data pemesanan.
    8. Admin gudang finish good melakukan penginputan laporan masuk atau keluar heater (pemanas).


Produksi

    1. Produksi tidak melakukan login.
    2. Produksi penerima surat perintah kerja (SPK).
    3. Produksi membuat pesanan heater (pemanas).

Quality Control (QC)

    1. Quality Control tidak melakukan login.
    2. Quality Control melakukan pengecekkan heater (pemanas).


Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Yang Diusulkan

Use Case Diagram Yang Diusulkan

1. Rancangan sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram yang diusulkan terdapat :
    a. 1 buah sistem yang merupakan rancangan usulan pada sistem yang diusulkan.
    b. 4 buah actor, yaitu marketing, admin gudang finish good, produksi, quality control.
    c. 8 use case yang dapat dilakukan yaitu, login, membuat order service dan mou (Marketing Of Understanding), persetujuan (Approval) order service dan mou (Marketing Of Understanding), mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja), menerima SPK (Surat Perintah Kerja) dan membuat pesanan heater (pemanas), pengecekkan pesanan heater (pemanas), laporan heater (pemanas) masuk dan keluar.

Actyvity Diagram Yang Diusulkan

1. Rancangan sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Marketing.

Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Marketing


Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram pada marketing terdapat :
a. 1 Initial node dimana objek memulai kegiatan.
b. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu marketing.
c. 6 action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman utama, transaksi, pemesanan (Order Service), logout.
d. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan marketing.

2. Rancangan sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin Gudang Finish Good.

Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Admin Gudang Finish Good


Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan activity diagram pada Admin Gudang Finish Good terdapat :
    a. 1 Initial node dimana objek memulai kegiatan.
    b. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin gudang finish good.
    c. 6 action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman utama, transaksi, menyetujui (Approval) pemesanan (Order Service), logout.
    d. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin gudang finish good.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. Rancangan sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Marketing.

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pada Marketing


Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan sequence diagram pada marketing terdapat :
    a. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu marketing.
    b. 4 lifeline yaitu login, halaman utama, transaksi, logout.
    c. 8 massage antara lain melakukan login, verifikasi, konfirmasi username, password dan distrik jika salah, menu halaman utama, transaksi input pemesanan (order service), melakukan logout sistem.

2. Rancangan sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Admin Gudang Finish Good.

Gambar 4.5. Sequence Diagram Pada Admin Gudang Finish Good


Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan sequence diagram pada admin gudang finish good terdapat :
    a. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu marketing.
    b. 4 lifeline yaitu login, halaman utama, transaksi, logout.
    c. 10 massage antara lain melakukan login, verifikasi, konfirmasi username, password dan distrik jika salah, menu halaman utama, menyetujui (approval) pemesanan (order service), input tanggal masuk heater, input tanggal keluar heater, melakukan logout sistem.

Class Diagram

Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan



Berdasarkan Gambar 4.6. Class Diagram Sistem yang diusulkan,
    1. 4 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama diantaranya pengguna, pemesanan, barang dan kategori.
    2. 3 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Rancangan Basis Data

Spesifikai Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : Pengguna
Media : Hardisk
Isi : ( id + username + password + nama + jenis_kelamin + telepon + email + distrik + level )
Primary key : id
Record : 223

Tabel 4.1. Tabel Pengguna



2. Nama file : pemesanan
Media : Hardisk
Isi : ( id + id_pengguna + nama_perusahaan + alamat_perusahaan + nama_penghubung + bagian + no_telepon + fax + no_spk + tanggal_spk + tanggal_delivery + status_order + no_po + no_npwp + ket_npwp + id_barang + dimension + tube_dia + length + heat_length + watt + volt + phase + jumlah + keterangan )
Primary key : id
Record : 524

Tabel 4.2. Tabel Pemesanan


3. Nama file : barang
Media : Hardisk
Isi : ( id + kode + nama + stok + id_kategori )
Primary key : id
Record : 143

Tabel 4.3. Tabel Barang


4. Nama file : kategori
Media : Hardisk
Isi : ( id + kategori )
Primary key : id
Record : 111

Tabel 4.3. Tabel Barang


Rancangan Prototype

Rancangan Tampilan Prototype Form Login

Gambar 4.7. Rancangan Tampilan Prototype Form Login



Tampilan Prototype Halaman Menu

Gambar 4.8. Tampilan Prototype Halaman Menu



Tampilan Prototype Halaman Form Order Service

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Halaman Form Order Service



Tampilan Halaman Form SPK (Surat Perintah Kerja)

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Halaman Form SPK (Surat Perintah Kerja)



Tampilan Prototype Input Barang Masuk Order Service

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Input Barang Masuk Order Service


Tampilan Prototype Input Barang Keluar Order Service

Gambar 4.12. Tampilan Prototype Input Barang Keluar Order Service


Tampilan Prototype Laporan Data Persediaan MOU (Memorandum Of Understanding)

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Laporan Data Persediaan MOU (Memorandum Of Understanding)



Tampilan Laporan History Data Pemesanan

Gambar 4.14. Tampilan Laporan History Data Pemesanan



Rancangan Program

Tampilan Program Form Login

Gambar 4.15. Tampilan Program Form Login


Tampilan Program Halaman Utama

Gambar 4.16. Tampilan Program Halaman Utama



Tampilan Program Manajemen Kategori Barang

Gambar 4.17. Tampilan Program Manajemen Kategori Barang


Tampilan Program Manajemen Pemesanan

Gambar 4.18. Tampilan Program Manajemen Pemesanan



Tampilan Program Manajemen Pengguna

Gambar 4.19. Tampilan Program Manajemen Pengguna


Tampilan Program Manajemen Barang

Gambar 4.20. Tampilan Program Manajemen Barang



Tampilan Program Pemesanan (Order Service) MOU Dan Non MOU

Gambar 4.19. Tampilan Program Pemesanan (Order Service) MOU Dan Non MOU


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Software

1. Sistem Operasi Windows 7
2. Google Chrome
3. XAMPP
4. Notepad ++

Hak Akses

1. Marketing
2. Admin Gudang Finish Good

Testing

Metode Implementasi

Untuk tahap pengujian penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan dari sistem yang telah di test.
Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan dari fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang telah diberikan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan funngsinya, maka program yang dibuat dapat dinyatakan benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsinya, maka masih terdapat kesalahann pada program tersebut, dan selanjutnya akan dilakukan perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Pengujian Black Box Pada Menu Login

Tabel 4.5. Testing Black Box Pada Menu Login

Pengujian Black Box Pada Menu Pemesanan (Order Service)

Tabel 4.8 Testing Black Box Pada Menu Pemesanan (Order Service)

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan Black Box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka system akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutrnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsinya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana kegiatan penelitian yang menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5. Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.6. Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pemesanan dan Persediaan Heater Berbasis Web Pada PT. Usaha Saudara Mandiri Tangerang, sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem pemesanan heater (pemanas) kini sudah membaik, karena memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan.
2. Dengan adanya sistem untuk mengontrol pemesanan heater (pemanas) kini sudah membaik, karena memberikan kemudahan dalam mengontrol pemesanan sehingga mengurangi terjadinya keterlamatan pengiriman.
3. Masalah dalam melakukan pemesanan heater (pemanas) kini sudah teratasi dengan adanya sistem informasi pemesanan dan persediaan heater (pemanas) sehingga dapat memudahkan pekerja dalam melakukan kegiatan transaksi pemesanan tidak MOU (Memorandum Of Understanding) ataupun mengontrol pemesanan yang telah melakukan perjanjian MOU (Memorandum Of Understanding, sehingga dapat meminimalisir keterlambatan dalam mengeluarkan surat perintah kerja (SPK).

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya ketelitian dari pekerja agar dapat meminimalisir kesalahan dalam penginputtan agar informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat dan tepat waktu.
2. Sistem yang harus di dukung dengan hardware.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ainiyah, Siti 2015. Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang.
2. Ana Husnul Khotimah, Siska Iriani (2014). "Sistem Informasi Nilai Siswa pada Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al Muhajirin Kalak Donorojo". Vol. 3 No. 1,ISSN : 2303-5700 (Print) - 2354-6654 (Online). Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS).
3. Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: Rosda.
4. Denada Violy Salsabila, Heru Susilo, Rizki Yudhi Dewantara (2016). "Pengaruh Kemudahan Penggunaan dan Kemanfaatan Terhadap Sikap Pengguna Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya)". Vol. 36 No. 1. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).
5. Fauziyah, Mustikasari Metty, Bastian Irwan. 2018. Data Warehouse Design for Electronic Manufacturing Company. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) – Volume 56 Number 1- February 2018.
6. Fitriawati Mia, Sihombing Novelina Ema Damaiyanti. 2015. SISTEM INFORMASI PEMESANAN WISATA DAN EKSPEDISI BERBASIS WEB PADA KAMPUNG BATU MALAKASARI. Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA). Vol. 1 No. 10. 2015.
7. Hasrin Lubis, Al Fathir, Abas. 2016. Rancang Bangun Alat Penggongseng Kelapa Untuk Pembuatan Bumbu Dapur Dengan Menggunakan Pemanas Listrik Temperature 800C Dengan Kapasitas 3Kg. Aceh. Jurnal Polimesin (ISSN: 1693-5462), Volume 14, Nomor 1, Februari 2016.
8. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13, December 2015.
9. Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
10. Kapoh Harson, Lumunon Stephanus Edwin, Melo Olga. 2016. Material Requirement Model of Coconut Flour Production and Performance Testing based Multi User in North Sulawesi. International Journal of Computer Applications (0975 – 8887), Volume 152 – No.7, October 2016.
11. Karthikeyan. R.R, Raghu B .Dr. 2018. Simple Analytics in Retail Sales Data Using Hadoop. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) – Volume 58 Issue 1- April 2018.
12. Krishnaraj Babu R. Dr, Ms. T. Ishwarya. 2017. An Inventory Model for Generalized Two Parameter Weibull Distribution Deterioration and Demand Rate with Shortages. International Journal of Computer Trends and Technology (IJCTT) – Volume 54 Number 1 December 2017. Kusnawi. 2013. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MEJA DAN MAKANAN (STUDI KASUS RESTORAN ABC). (ISSN: 1411-3201), Vol. 14 No. 1 MARET 2013.
13. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.2, Januari 2016.
14. Muliyadi. 2017. Optimization Model of Integrated Logistics Using Continuous Review and Greedy Algorithm. Indonesian Journal of Information Technology Vol 01, Issue 02, 2017.
15. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
16. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto.2013.Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
17. Nurlaili Anisah, Anton, Ummu Radiyah (2016). "Rancangan Sistem Informasi E-Recruitment Berbasis Web pada PT. Geoservices". Vol. 3 No 2, ISSN:2406-7733. Jurnal PROSISKO.
18. Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, Zainal Arifin (2016). "Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web". Vol. 11 No. 1, ISSN:2406-7733. Jurnal Informatika Mulawarman.
19. Putro. Muhammad Revo Dewi. 2014. Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Antrian Pada Koperasi Setia Bhakti Wanita Berbasis Web. STIKOM Surabaya.
20. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiyah. Jurnal CCIT. Tangeran: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3, Mei 2014.
21. Ristono, Agus. 2013. “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha ilmu.
22. Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. “Sistem Informasi Manajemen. Bandung. CV Pustaka Setia.
23. Saipul Anwar, Yasin Efendi, Ambi Muhammad Dzuhri (2016). "Perancangan Sistem Informasi Data Trip Lintasan Perhari Cabang Merak dan Laporan ke ASDP Berbasis Web pada PT. JEMLA FERRY". Vol. 9 No. 1, p-ISSN 1979-0767. Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi.
24. Shanti Ria Serepia Siregar, dan Penti Sundari (2016). "Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur)". Vol. 6 No. 1. JIMP - Jurnal Sisfotek Global.
25. Shinta Dwi Prana Dewi, Moch Dzulkirom, Dwi Atmanto (2015). "Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Malang)". Vol. 21 No 1. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
26. Suryadi. Emy. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Menditribusikan Zakat, Infak dan Sedekah. Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
27. Susanti. Apif, Prabowo. Dwi Wahyu 2015. E-Commerce Pada Toko My Digital. Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). ISSN: 2088-3595. Vol 4, No 1, Agustus 2015.
28. Tatuh Setiawan Daniel. 2015. ANALISIS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BERAS DI PT. SEMARAK KOTA BITUNG. VOL 6, NO 8 (2015). MANADO. UNIVERSITAS SAM RATULANGI.
29. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Andi Offset.
30. Tiara, Khanna 2014. Perancangan Sistem Monitoring Gudang Pada PT. Interindo Berbasis Web (PHP). Tangerang. STMIK Raharja.
31. Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. Internasional Journal of Computer Applications. Vol.145, No.9, Juli 2016.
32. Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah.2014.Perancangan Sistem Informasi Penyewaan Alat-alat Pesta Berbasis Web di Narda Pesta. Jurnal LPKIA Vol 1 No 1 Oktober 2014.

33. Wijayanti Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang.


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :[1]

1. Lampiran Surat Pengantar Skripsi
2. Lampiran Kartu Bimbingan
3. Lampiran Kartu Study Tetap Final (KSTF)
4. Lampiran Form Validasi Skripsi
5. Lampiran Kwitansi Pembayaran Skripsi
6. Lampiran Kwitansi Pembayaran Raharja Career
7. Lampiran Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
8. Lampiran Kwitansi Pembayaran Wisuda
9. Lampiran Validasi Sidang Akademik
10. Lampiran Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
11. Lampiran Daftar Nilai
12. Lampiran Formulir Seminar Proposal Skripsi
13. Lampiran Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
14. Lampiran Bukti Widuri
15. Lampiran Sertifikat TOEFL
16. Lampiran Sertifikat Prospek
17. Lampiran Sertifikat IT Internasional
18. Lampiran Sertifikat IT Nasional
19. Lampiran Curiculum Vitae (CV) 20. Lampiran Surat Keterangan Penelitian Skripsi
21. Lampiran Final Draft Elisitasi
22. Lampiran Katalog Produk
23. Lampiran Slide Persentasi