SI1321477149

Dari widuri
Revisi per 30 Juli 2017 07.24 oleh DennyAndreansyahPutra (bicara | kontrib) (BAB III)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK

COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PT. ADHI CHANDRA JAYA

TANGERANG


SKRIPSI


jpg

Disusun Oleh :

NIM :  1321477149
NAMA :  Denny Andreansyah Putra


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL DAN BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK

COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PT. ADHI CHANDRA JAYA

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM :  1321477149
Nama :  Denny Andreansyah Putra
Jenjang Studi :  Strata Satu
Jurusan :  Teknik Informatika
Konsentrasi :  Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Disahkan Oleh :

  Tangerang, Juli 2017
   

Ketua
STMIK RAHARJA,

 

 

 

​​(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
NIP : 000594 

Kepala Jurusan
Jurusan Teknik Informatika,

 

 

 

(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK

COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PT. ADHI CHANDRA JAYA

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM :  1321477149
Nama :  Denny Andreansyah Putra

Telah dipersetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji ujian komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

  Tangerang, Juli 2017
   

Pembimbing I

 

 

 

​​(Wahyu Hidayat, S.I.Kom)
NID : 12002

Pembimbing II

 

 

 

(Wahyu Hidayat, S.E)
NID : 10010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK

COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PT. ADHI CHANDRA JAYA

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM :  1321477149
Nama :  Denny Andreansyah Putra

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting Tahun Akademik 2016/2017


Dewan Penguji,

    Tangerang, Juli 2017
     

Ketua Penguji

 

 

 

(…………………….)
NID :              

Anggota Penguji 1

 

 

 

(…………………….)
NID :              

Anggota Penguji 2

 

 

 

(…………………….)
NID :              

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK

COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PT. ADHI CHANDRA JAYA

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM :  1321477149
Nama :  Denny Andreansyah Putra
Jenjang Studi :  Strata Satu
Jurusan :  Teknik Informatika
Konsentrasi :  Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi Lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sangsi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juli 2017
(Denny Andreansyah Putra)
1321477149

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Perkembagan teknologi saat ini turut membantu manusia dalam mendapatkan informasi secara cepat mudah dan akurat, khususnya di bidang multimedia audio visual dan broadcasting sudah sangat berkembang pesat saat ini serta semakin luasnya kebutuhan akan informasi pada masyarakat, maka semakin banyak kontribusi baru dalam menyajikan company profile baik sebagai media informasi maupun sebagai media promosi. PT. Adhi Chandra Jaya bergerak di bidang Automotive, berkontribusi untuk meningkatkan produknya. Dengan tujuan untuk memperkenalkan identitas dan keseluruhan informasi yang terkait didalamnya. Permasalahan yang bisa diangkat menjadi topik observasi laporan skripsi kali ini adalah PT. Adhi Chandra Jaya tentunya menginginkan penyajian informasi yang efektif, akurat dan menarik dari segi tampilan maupun isi konten didalamnya. Penyajian informasi yang dikemas dalam bentuk video company profile dirasa sangat berguna untuk tujuan tersebut. Untuk itu penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut menjadi topik permasalahan skripsi yang diberi judul : “PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. ADHI CHANDRA JAYA TANGERANG”. Diharapkan video company profile ini bermanfaat dan bisa diimplementasikan oleh PT. Adhi Chandra Jaya.

Kata kunci : teknologi, multimedia, informasi dan promosi.


ABSTRAK

Advances the current technology helps humans gain information quickly easily and accurately, especially in the field of audio visual and multimedia broadcasting have been very rapidly growing at this time as well as the extent of the need for information on the society, the more recent contributions in presenting company profiles as both a media information and media promotion. PT. Adhi Jaya Chandra engaged in Automotive, contribute to improving its products. With the aim to introduce the identity and overall information associated therein. Problems that can be elevated to the topic of this thesis reports the observation times are PT Adhi Jaya Chandra certainly wants the effective presentation of information, accurate and interesting in terms of the look or content therein. The presentation of the information is packaged in the form of a video company profile is considered particularly useful for that purpose. For that the author tried to lift these problems became the topic of a thesis problem given the title: "AUDIO VISUAL MEDIA DESIGN COMPANY PROFILE SHAPED AS SUPPORTING INFORMATION and PROMOTION on the PT ADHI JAYA CHANDRA TANGERANG". Expected company profile video is worthwhile and could be implemented by PT. Adhi Jaya Chandra.

Keywords: technology, multimedia, information and promotion.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. ADHI CHANDRA JAYA TANGERANG”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di STMIK Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom.,selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.
  4. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga nya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.E. Selaku Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Yohanes Enggar Kridasma selaku stakeholder dari bagian Pemasaran yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama berlangsungnya SKRIPSI
  7. Seluruh Dosen dan Staff STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  8. Staff PT. Adhi Chandra Jaya Tangerang yang telah member masukan, saran serta pembelajaran sehingga setiap pengambilan gambar dapat berjalan dengan lancar.
  9. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan SKRIPSI.
  10. Dan semua sahabat, rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan SKRIPSI ini.

Akhir kata, besarharapan penulis mudah-mudahan Laporan SKRIPSI ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat da menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Juli 2017
(Denny Andreansyah Putra)

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Material Produk
  2. Tabel 3.2. Daftar Pesaing
  3. Tabel 3.3. Budget Produksi Media
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Final
  8. Tabel 4.1. Script Breakdown Sheet
  9. Tabel 4.2. Rundown
  10. Tabel 4.3. Pemain dan Crew
  11. Tabel 4.4. Time Schedule Video Company Profile PT. Adhi Chandra Jaya 86
  12. Tabel 4.5. Anggaran Budget
  13. Tabel 4.6. Kesan Visual Effect


DAFTAR BAGAN

  1. Bagan 3.1. Struktur Organisasi
  2. Bagan 4.1. Konsep Produksi Meida (KPM)
  3. Bagan 4.2. Tahap Preproduction
  4. Bagan 4.3. Tahap Production
  5. Bagan 4.4. Tahap Production
  6. Bagan 4.5. Tahap Postproduction


DAFTAR GAMBAR

  1. [[|]]


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini keterbukaan akses informasi diera global memungkinkan sebuah informasi tersebut dapat dengan mudah untuk diakses dan didapatkan secara cepat oleh seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan, hanya dengan bermodalkan smartphone yang terkoneksi dengan internet masyarakat sudah dapat mencari informasi kapanpun dimanapun mereka berada, tidak terlepas dari penyebaran informasi tersebut baik itu berbentuk media cetak maupun media elektronik. Dari media-media tersebut masyarakat mendapatkan informasi yang mereka inginkan, namun pada umumnya masyarakat lebih senang dan tertarik dengan jenis media informasi yang dikemas secara unik dan bersifat interaktif dan menghibur seperti jenis media berbentuk video.

Media Audio Visual adalah gabungan dari gambar-gambar yang diputar secara berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabungkan tersebut biasanya dinamakan frame dan untuk kecepatan saat gambar dibaca disebut frame rate dengan satu fps (Frame per Second) dan dikombinasikan atau dipadukan dengan audio atau suara sehingga membuat para audience mengerti pesan yang disampaikan dalam media informasi berbentuk video tersebut, selain itu menjadikan ciri khas dari jenis media informasi berbentuk video itu sendiri.

Dengan adanya kebutuhan media informasi dan promosi yang digunakan di PT Adhi Chandra jaya, penulis akan merancang media promosi berupa video company profile yang informative dan inovatif, dengan mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan sehingga dapat membentuk media promosi yang efektif. Serta perlu juga diperhatikan hal-hal yang membuat media promosi ini dapat dirancang dan diterapkan dengan baik dalam PT. Adhi Chandra Jaya. Sebagai sarana media promosi yang tepat, berguna dan sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat judul penelitian, “PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK COMPANY PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. ADHI CHANDRA JAYA TANGERANG”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Jenis media seperti apakah yang baik untuk digunakan sebagai informasi promosi pada PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang hingga saat ini ?
  2. Bagaimana cara membuat rancangan media penunjang informasi dan promosi pada PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang yang dapat menarikcalon customer?
  3. Dari hasil rancangan media informasi dan promosi yang sudah selesai dibuat dan setelah dilakukan implementasi oleh penulis, maka target apa yang diinginkan oleh PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang?


Ruang Lingkup

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada menjadi lebih terarah, penulis membatasi ruang lingkup dari perancangan video yang akan dibuat. Adapun permasalahan yang berhubungan dengan perancangan tersebut meliputi hal–hal yang digunakan sebagai penunjang informasi terkait dengan profil company perusahaan, yang bisa menggambarkan PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang secara keseluruhan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian media adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mempermudah marketing menyampaikan pesan mengenai PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang maka diperlukan jenis media berbentuk video promosi yang isi dari video tersebut mencakup seluruh informasi mengenai sparepart kendaraan roda dua.
  2. Untuk mendapat perhatian dari para audiencenya maka didalam pembuatan video company profile harus memiliki alur cerita yang unik serta disebar luaskan melalui media sosial seperti di youtube, website, facebook.
  3. Untuk hasil dari video yang sudah dibuat maka diharapkan PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang akan bertambah menjadi 30%.


Manfaat Perancangan

  1. Dengan menggunakan jenis media berbentuk video ini, PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang akan lebih mudah dalam memberikan informasi mengenai Sparepart kendaraan roda dua kepada para calon customer sehingga maupun mendapatkan informasi secara cepat, tepat, akurat dan menarik.
  2. Dapat memberikan kemudahan bagi PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang dalam proses penyampaian sebuah informasi.
  3. Menyediakan jenis media informasi berbentuk video company profile pada PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang dengan effect - effect visual agar para audience tertarik untuk melihat dan menimbulkan kesan di benak audience.


Metode Penelitian

Dalam mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya :

Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Adalah pengambilan data melalui pengamatan dan melaksanakan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti dengan terjun langsung ke PT. Adhi Chandra Jaya yang berlokasi di Jl. Industri Kalisabi Kav 2, Cibodassari, Cibodas - Tangerang.
  2. Wawancara
    Adalah teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai untuk memperoleh data dan gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang akan diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Yohanes Enggar Krisdasma, selaku HRD di PT Adhi Chandra Jaya.
  3. Studi Pustaka
    Adalah pengumpulan teori-teori dengan cara membaca, mempelajari di perpustakaan dan memahami buku-buku, diktak-diktat bahan kuliah serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pembahasan penulisan laporan sekripsi pada konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting.


Metode Sumber Data

  1. Sumber Data Primer
    Adalah data yang diperoleh secara langsung dari PT Adhi Chandra Jaya, baik melalui observasi ataupun wawancara.
  2. Sumber Data Sekunder
    Adalah data yang diperoleh dengan mempelajari buku-buku dan sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian ini.


Analisis Permasalahan

Saat ini penyebaran promosi mengenai PT Adhi Chandra Jaya masih menggunakan media cetak seperti spanduk. oleh karena itu dibutuhkan jenis media berbentuk video yang dapat disebar di media sosial.


Metode Analisa Perancangan Media

Pengolahan suatu data atau informasi yang akan di gunakan harus di analisa terlebih dulu, setelah di analisa data atau informasi kemudian akan diolah menggunakan sebuah software. Dalam perancangan jenis media informasi dam promosi dalam bentuk video maka dibutuhkan software yang mendukung di antaranya yaitu Adobe After Effects C3, Adobe Photoshop CS3, Adobe Premier CS3.


Konsep Produksi Media

Untuk mendapatkan hasil rancangan media yang baik dan berkualitas seperti yang diinginkan maka digunakan konsep Produksi Media yang disebut KPM (Konsep Produksi Media MAVIB), yang didalamnya terdaat tahapan Preproduction, Tahapan Production dan Tahapan Postproduction.


Sistematika Penulisan

Dengan adanya sistematika penulisan ini akan mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) BAB yang masingmasing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima BAB tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdapat Latar Belakang Permasalahan, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas tentang konsep-konsep dasar, yang berisikan teori-teori dasar yang digunakan sebagai dasar ilmiah dalam laporan penelitian ini.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasai, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian yang terdapat di perusahaan, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective, marketing strategy, budget produksi media dan konfigurasi hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Pada bab ini disampaikan perencanaan media, perencanaan pesan dan perencanaan visual.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan, saran dan kesan yang diberikan kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi mengenai daftar sumber referensi yang ada dalam penelitian ini

DAFTAR LAMPIRAN

Berisi daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran guna melengkapi laporan penelitian.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2016 : 378)[48], “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.”

Sedangkan menurut Bin dalam Haryanto, dkk (2015 : 54)[17], “perancangan adalah merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari halhal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik


Konsep Dasar Promosi

1. Pengertian Promosi

Menurut Swasta dalam Safrida (2015 : 4)[38], promosi adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba dan individu-individu. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai promosi.

Menurut Zebua (2016 : 28)[56], “promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.”

Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang akan memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Tujuan Promosi

Menurut Yuliana, dkk (2015 : 49)[54], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu :

  1. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
  2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.
  3. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.

3. Bentuk Promosi

Menurut Hurriyati dalam Dewi (2015 : 21 – 22)[11], ada beberapa bentuk promosi :

  1. Personal Selling
    Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling
    Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass selling yaitu :
    1. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.
    2. Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang, dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan 22 pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
  3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
    Adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
    Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
  5. Direct Marketing
    Adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan.
  6. Word of Mouth
    Pentingnya penyerahan dan komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis jasa. Penelitian atas rekomendasi perseorangan melalui word of mouth menjadi salah satu sumber penting, dimana orang yang menyampaikan rekomendasi secara perseorangan sering kali lebih disukai sebagai sumber informasi.

Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Data

Menurut Webster New World Dictionary dalam Zulfikar, dkk (2015 : 96)[57], data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat.

Menurut Irwansyah, dkk (2014 : 181)[23], data adalah fakta – fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Namun dalam teknik komputer biasa dikatakan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun suatu konsep.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan, berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol.

2. Definisi Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Alannita, dkk (2014 : 36)[3], menyatakan informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan.

Sedangkan menurut Hutahaean (2015 : 9)[21], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

3. Jenis – Jenis Informasi

Menurut O’Brien dalam Sunarya, dkk (2013 : 81)[47], jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi Manajerial
    Informasi Manajerial, informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber Informasi
    Sumber Informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi Rutinitas
    Informasi Rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

4. Kualitas Informasi

Menurut Parker dalam Tyoso (2016 : 33)[52], informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

  1. Ketersediaan (Availability), informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.
  2. Mudah Dipahami (Comprehensibility), informasi yang berbelit – belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.
  3. Relevan (Relevant), berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar – benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.
  4. Bermanfaat (Benefits), informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk – bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.
  5. Tepat Waktu (Being On/In time), informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.
  6. Keterandalan (Reliability), informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak – pihak yang dapat dipercaya.
  7. Akurat (Accuracy), informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.
  8. Konsisten (Consistent), informasi tidak bermuatan hal – hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

5. Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2015 : 11-12)[21], “nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.”

Maka biaya informasi terdiri dari :

  1. Biaya Perangkat Keras
    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  2. Biaya Untuk Analisis
    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan
    Biaya ini setengah berubah atau semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
  4. Biaya Perubahan
    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
  5. Biaya Operasi
    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

6. Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2015 : 10)[21], fungsi informasi utamanya adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.


Konsep Dasar Media

Menurut Maimunah dalam Sunarya, dkk (2013 : 80)[47], “media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.”

Sedangkan menurut Miarso dalam Setyono, dkk (2013 : 120)[44], mengartikan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.”

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan dan gagasan kepada penerima.


Konsep Dasar Desain

1. Definisi Tipografi

Menurut Trisiah (2013 : 192)[51], “tipografi adalah seni memilih dan memakai huruf, dimana huruf yang tergabung di dalam kata – kata tersebut dapat menjadi suatu iklan yang menarik konsumen yang melihat dan membaca kata – kata tersebut.”

Menurut Christy (2015 : 8)[7], “tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang – ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tipografi dapat juga dikatakan visual language.

Sehingga dapat disimpulkan tipografi adalah pemilihan jenis huruf dan penataan tata letak huruf sesuai dengan pengaturan penyebarannya pada ruang – ruang yang tersedia.

Definisi Tentang Psikologi Warna

  1. Pengertian Warna

    Menurut Hernia (2013 : 27)[20], “warna merupakan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang memiliki unsur keindahan dari suatu benda yang dapat membedakan.”

    Sedangkan menurut Anis dalam Yetri (2014 : 231)[53], mengungkapkan “warna adalah salah satu unsur keindahan dan desain selain unsur visual seperti garis, bidang, bentuk, nilai dan ukuran. Warna artinya corak atau motif dalam sebuah karya seni.”

    Kesimpulan yang dapat ditarik ialah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang memiliki unsur keindahan seperti garis, bidang, bentuk, nilai dan ukuran.

  2. Makna Simbolik Warna

    Menurut Setiawan (2014 : 19 – 21)[43], setiap warna memiliki makna tertentu. Ini adalah gambaran warna yang memiliki makan dan nilai perlambangan secara umum.

    1. Merah
      Dari semua warna, merah adalah warna terkuat dan paling menarik perhatian, bersifat agresif, lambang primitif. Warna ini diasosiasikan sebagai darah, marah, berani, seks, bahaya, kekuatan, kejantanan, cinta, kebahagiaan.
    2. Merah Keunguan
      Merah keunguan mempunyai arti mulia, agung, kaya, bangga (sombong), mengesankan.
    3. Ungu
      Warna ini mempunyai makna sejuk, negatif, mundur dan mempunyai karakter murung dan menyerah.
    4. Biru
      Warna ini mempunyai makna sejuk, pasif, tenang, damai. Dan melambangkan kesucian, harapan dan kedamaian.
    5. Hijau
      Warna hijau relatif lebih netral. Mengungkapkan kesegaran.
    6. Kuning
      Warna ini memiliki makna cerah, dan lambang intelektual dan merupakan warna yang paling terang setelah putih.
    7. Putih
      Memiliki arti positif dan melambangkan kesucian, polos, jujur, murni.
    8. Kelabu
      Artinya netral, ketenangan, sopan, sederhana, sabar dan rendah hati.
    9. Hitam
      Hitam mengartikan kegelapan, ketidakhadiran cahaya. Lambang misteri, sering disebut warna kehancuran atau kekeliruan.
    10. Warna Perak
      Warna perak mengartikan ketulusan, mempunyai kuasa psikis, menjelaskan gambaran kedalaman, kemurnian, ketenteraman, penuh misteri (fikirkan tentang bulan).
    11. Warna Emas
      Warna emas mengartikan hubungan terkait dengan kuasa maha tinggi, inspirasi agung, tenaga dalam, ketertarikan, kepimpinan (fikirkan tentang matahari).
    12. Merah jambu /pink
      Warna merah jambu mengartikan kasih sayang dan kasih yang romantik, belas kasihan, persahabatan, kefahaman, diplomasi, kesucian, kelembutan dan kewanitaan.
    13. Jingga (Orange)
      Warna orange mengartikan tenaga, daya tarik, kebolehan mengawal diri, organisasi, harga diri, kemesraan, kelincahan, kegembiraan, kebaikan, kepekaan, kreativiti, kematangan, harvest (think of the harvest sun and moon).

3. Definisi Layout

  1. Pengertian Layout

    Menurut Rustan dalam Setiawan (2014 : 17)[43], layout diartikan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang di bawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisidesain itu sendiri sehingga banyak orang mengatakan melayout sama dengan mendesain.

    Menurut Maki dalam Pertiwi (2014 : 33)[33], “layout/tata letak adalah menciptakan sesuatu dari ide – ide yang ada pada kepala kita melalui berbagai proses seperti perencanaan, pengaturan dan juga pengolahan element. Dalam desain grafis, elemen – elemen tersebut biasanya berupa gambar, tulisan, grafis dan warna.”

    Sehingga kesimpulan yang dapat diambil layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis, sehingga gabungan dari beberapa elemen atau unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang dapat membuat orang tertarik untuk melihatnya.

  2. Jenis Layout

    Menurut Desrianti, dkk (2014 : 434)[9], jenis – jenis layout diantaranya adalah :

    1. Layout Kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi, tata letak naskah, gambar yang akan dibuat. Biasanya pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.
    2. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
    3. Final Artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsurunsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).
  3. Elemen Desain

    Menurut Tarigan (2014 : 14)[50], “elemen desain adalah “alat” yang nyata dalam mewujudkan prinsip – prinsip desain. Elemen ini adalah bagian utama sebuah desain. Elemen desain tersebut adalah titik, garis, bentuk, tekstur, ruang/bidang, tipografi, warna.”

  4. Definisi Desain Komunikasi Visual
  5. Menurut Setiawan (2016 : 106)[42], desain komunikasi visual adalah aktifitas motorik yang melibatkan panca indera penglihatan dalam merangsang unsur-unsur visual sehingga terbentuk interaksi yang menekankan pada bahasa visual sebagai kekuatan utama. Persepsi-persepsi visual yang dibangun setidaknya dapat memberikan dampak positif, tidak hanya berdampak pada perilaku konsumtif saja. Komunikasi visual berkaitan dengan komunikasi kepada audiens melalui tanda. Melalui tanda ini dapat mempengaruhi dan membentuk diferensiasi sebuah, produk atau jasa.

    Menurut Purwanto (2016 : 12)[35], desain komunikasi visual (DKV) adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual atau biasa disebut desain grafis memiliki peran mengkomunikasikan sesuatu dengan kekuatan visual dan dengan bantuan teknologi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Menurut Effendy (2014 : 12)[13], video merupakan format berbahan dasar pita magnetik yang digunakan untuk keperluan profesional seperti stasiun televisi maupun keperluan pribadi. Pita magnetik yang terdapat dalam kaset video bisa merekam gambar dan suara dengan baik, sementara film hanya dapat merekam gambar.

Menurut Smaldino, dkk dalam Sari, dkk (2013 : 7)[40], “video adalah “the storage of audio visuals and their display on television-type screen” yang diartikan penyimpanan atau perekaman gambar dan suara yang penayangannya pada layar televisi.”

Video dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan audio visual yang bisa dipahami.

Konsep Dasar Company Profile

Menurut Irfan (2013:50)[22] ”Video company profile salah satu media efektif dalam mempropagandakan perusahaan, produk, hingga promosi untuk potensi suatu daerah”. Dengan video company profile biasanya mempaparkan sejarah tentang pendirian perusahaan, produk atau potensi suatu daerah.

Menurut Munir (2013:8)[30] “menyatakan company profile (bisnis) bisa merupakan multimedia linier atau multimedia interaktif yang diperlukan untuk menjelaskan sesuatu akan lebih terperinci dan akurat”.

Berdasarkan penelitian terdahulu perkembangan mulitimedia sangat pesat oleh karenanya peneliti lebih mengembangkan produk secara optimal baik dari aspek software, editing dan pengaturan tata kerja dalam pengambilan gambar.

Video company profile dapat disimpulkan sebagai salah satu media yang efektif dalam mempromosikan produknya dan multimedia linier atau multimdia interaktif yang diperlukan untuk menjelaskan sesuatu akan lebih terperinci dan akurat.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

1. Pengertian Multimedia

Menurut Vaughan dalam Saputro, dkk (2014 : 157)[39], multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif.

Menurut Diartono dalam Hartono, dkk (2015 : 3)[16], multimedia adalah kombinasi dari penggunaan beberapa media seperti film, slide, musik, penerangan dengan text, image, khususnya untuk tujuan pendidikan, dan hiburan. Unsur-unsur seperti teks, audio (narasi, dialog, sound effect), musik, film, video, fotografi, animasi dan grafik merupakan media pendukung yang tergantung dan terintegrasi menjadi satu kesatuan karya multimedia.

Maka dapat disimpulkan multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio, dan video yang tergantung dan terintegrasi menjadi satu kesatuan karya multimedia.

2. Pengertian Audio Visual

Menurut Rahman dalam Hastuti, dkk (2014 : 34 – 35)[19], “audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.”

Menurut Sanjaya dalam Siamsih (2014 : 21)[45], audio visual adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa audio visual mengandung arti media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat dilihat atau ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.

3. Pengertian Broadcasting

Menurut Faradiba (2015 : 28)[14], penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

Menurut Budiman (2015 : 111)[6], penyiaran bersifat tersebar kesemua arah (broad) yang dikenal sebagai omnidirectional. Dari definisi sifat penyiaran tersebut dapat diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima siarannya harus dilengkapi dengan satu unit decorder, adalah kurang sejalan dengan definisi broadcasting.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa broadcasting adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa bersifat tersebar kesemua arah (broad) yang dikenal sebagai omnidirectional.

4. Pengertian Sinopsis

Menurut Rahmania (2013 : 9)[37], sinopsis adalah ringkasan cerita dari alur yang panjang menjadi cerita singkat namun dapat menjelaskan secara keseluruhan cerita tersebut. Suatu sinopsis yang berkualitas adalah suatu rangkaian ringkasan yang singkat namun mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan, sehingga meski hanya singkat orang akan lebih mudah memahami alur cerita yang sesungguhnya.

Sedangkan menurut Iskandar, dkk (2014 : 12)[24], “sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.” Kesimpulan dari dua pengertian diatas ialah sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar namun dapat menjelaskan secara keseluruhan cerita tersebut.

5. Pengertian Naskah

Menurut Maryati, dkk (2013 : 23)[28], “naskah dalam bahasa latin manuscript berisi spesifikasi suatu penyajian dalam setiap medium. Script terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian – bagian kegiatan.”

Menurut Sutrisno, dkk (2014 : 26)[49], “naskah (script) dalam pembuatan video, sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pembuatan video. Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar.”

Kesimpulan dari dua pengertian diatas naskah terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian – bagian kegiatan yang dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar.

6. Pengertian Storyboard

Menurut Irawan dalam Rahman (2015 : 8)[36], “storyboard adalah coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera.”

Menurut Javandalasta dalam Yuliastomo dkk (2014 : 13)[55], storyboard adalah gambar ilustrasi adegan. Merupakan salah satu bentuk upaya sutradara menerjemahkan bahasa tulisan skenario kedalam bahasa gambardan untuk memudahkan kegiatan shooting itu sendiri dengan dijelaskannya posisi adegan, dialog, serta pekerjaanpekerjaan lainnya. Gambar ilustrasi ini dirancang oleh sutradara bekerjasama dengan kru yang lain (missal penata fotografi), dan dilakukan oleh seorang juru gambar yang disebut storyboard artist. Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film digunakan untuk mempermudah pengambilan gambar.

Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan storyboard adalah coretan gambar/sketsa ilustrasi adegan digunakan untuk mempermudah pengambilan gambar serta berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera.

Konsep Dasar Produksi

Menurut Tino dalam Fatimah (2015 : 38 – 40)[15], proses produksi sebuah film terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

  1. Preproduction (Praproduksi)

    Tahap praproduksi merupakan tahap persiapan dalam membuat sebuah film. Hal-hal yang harus disiapkan dalam tahap ini adalah : menetapkan sebuah skenario yang disepakati bersama sebagai draf skenario akhir; pembedahan skenario (scenario breakdown); pembuatan papan produksi (production strip board); pembuatan jadwal; membuat perkiraan anggaran; memanggil kru (recruitment); pencarian lokasi; perijinan; pencarian pemain (casting); tanda tangan kontrak kerja; latihan; dan pembuatan call sheet (jadwal shooting).

  2. Production (Produksi)

    Tahap produksi merupakan tahap eksekusi sesuai dengan persiapan yang ada. Tahap ini terdiri dari pengambilan gambar (shooting), membuat laporan harian produksi, serta pengecekan hasil gambar dan suara yang diambil. Semua kru produksi dalam tahap produksi menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai kesepakatan. Fokus atau target dari tahap produksi adalah bahan atau materi, seperti gambar dan suara, untuk editing pada tahap pascaproduksi.

  3. Postproduction (Pascaproduksi)

    Tahap yang dilakukan setelah proses produksi berlangsung adalah pascaproduksi. Hasil dari produksi tersebut diproses kembali dalam tahap ini. Pascaproduksi terdiri dari proses penyuntingan (editing) dan pendistribusian.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

  1. Adobe Premiere Pro

    Menurut Sastrawan, dkk (2017 : 4)[41], Adobe Premiere Pro adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian.


    Gambar 2.1. Tampilan Jendela Adobe Premiere

  2. Adobe After Effect

    Menurut Daniel (2015 : 23 - 24)[8], Adobe After Effect adalah program pengolah video editing. Adobe After Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri. Berikut ini cara membuat lembar kerja baru di Adobe After Effect pada Windows Klik Start >> All Program >> Adobe After Effect maka anda akan melihat tampilan seperti ini :

    1. Menu Utama
      Tempat kumpulan menu – menu untuk mengakses fitur yang ada di After Efect terdiri dari File, Edit, Composite, Layer, Effect, Animation, dll.
    2. Tool Bar
      Tempat alat – alat untuk Edit Video nantinya seperti Zoom, Teks, Shape, Clone.
    3. Library dan Effect View
      Tempat file source dan juga tampilan efek yang akan dimunculkan di Video anda. Ini adalah tempat semua import Komposisi, Video, Audio, Graphics.
    4. Kumpulan Pallete
      Ada beberapa seperti Time, Audio, Efek dll. Ini panel yang besar namun tidak sepenuhnya diperlukan untuk pengguna dasar.
    5. Komposisi
      Menampilkan isi frame untuk komposisi yang dipilih.
    6. Detail Efek dan Layer
      Seperti halnya program desain grafis lainnya, palette ini digunakan untuk navigasi anda dalam mengedit video serta memberikan sentuhan permainan layer mode, blends mode maupun masking untuk menggabungkan dua gambar atau lebih sehingga terlihat menjadi satu tampilan animasi.
    7. Timeline
      Timeline adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang video serta tampilan layer dan keyframe.

    8. Gambar 2.2. Tampilan Jendela Adobe After Effect

  3. Adobe Photoshop CS6

    Menurut Agustina dan Ade Chandra (2017 : 25)[2], Adobe Photoshop adalah software (perangkat lunak) buatan Adobe Systems yang digunakan untuk pengeditan foto/gambar, termasuk pembuatan efek grafis. Adobe Photoshop sering digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan (advertising).

    Saat pertama kali menjalankan Photoshop CS6, maka akan ditampilkan sebuah jendela program seperti gambar dibawah ini :


    Gambar 2.3. Tampilan Jendela Adobe Photoshop CS6

    • Panel Tools merupakan bagian yang memuat tool – tool untuk menggambar, menyeleksi, memodifikasi, dan memanipulasi objek foto atau gambar.
    • Panel Control/Option Bar merupakan bagian yang menampilkan daftar tombol perintah tambahan untuk memaksimalkan kinerja dari peranti terpilih. Tombol – tombol perintah yang ditampilkan pada bagian ini berubah – ubah menyesuaikan dengan tool yang dipilih pada bagian panel Tools.
    • Menu Bar merupakan bagian yang memuat menu – menu perintah yang pada dasarnya untuk menjalankan perintah – perintah manajemen file, perintah untuk mengaolah layer dan dokumen, serta memuat perintah lain untuk memberi efek filter dan mengatur tampilan panel.
    • Workspace Switcher merupakan bagian yang digunakan untuk mengubah tampilan lembar kerja sesua dengan kebutuhan kerja, seperti untuk keperluan Essentials, Photography, Painting, dan Typography. Dapat juga mengatur format tampilan lembar kerja sendiri sesuai kebutuhan dan kenyamanan kerja, serta menyimpan tampilan lembar kerja tersebut.
    • Dock Panel merupakan bagian yang menampung panel – panel yang berisi serangkaian perintah dan parameter untuk mengolah dan memanipulasi objek gambar. Tidak semua panel yang dimiliki oleh Photoshop CS6 tampil pada bagian dock panel ini. Dapat menampilkan/menyembunyikan panel – panel Photoshop CS6 dengan menggunakan perintah menu Windows dan pilih nama panel yang ingin di tampilkan/disembunyikan.
    • Jendela Dokumen merupakan lembar kerja utama yang menampilkan objek gambar atau foto yang sedang dimanipulasi. Jendela dokumen ini memiliki elemen yang disebut dengan tab dokumen yang terletak pada bagian atas dan berisi nama – nama dokumen yang sedang aktif.
    • Tab dokumen merupakan bagian yang menampung nama – nama dokumen yang sedang aktif, dimana dapat mengklik nama dokumen tersebut untuk membuka dokumen yang akan dikerjakan.
    • Jendela Timeline merupakan bagian yang digunakan untuk membuat animasi dan mengatur jalannya animasi yang sedang dikerjakan.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Sommerville dalam Prastomo (2014 : 166)[34], “elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.” Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Konsep Dasar Literature Review

  1. Pengertian Literature Review

    Menurut Find dalam Mwanga (2015 : 20)[31], a literature review is a systematic, explicit, and reproducible method for identifying, evaluating, and synthesizing the existing body of completed and recorded work produced by researchers, scholars, and practitioners.

    (Kajian pustaka adalah metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan sintesis tubuh yang ada pekerjaan selesai dan rekaman yang diproduksi oleh para peneliti, sarjana dan praktisi).

    Menurut Machi dalam Kargbo (2015 : 12)[25], a literature review is a sensibly argued case based on a broad understanding of a state of knowledge about a study topic. It is a well thought-out way to re-search a topic.

    (Kajian pustaka adalah kasus bijaksana dikatakan didasarkan pada pemahaman yang luas dari negara pengetahuan tentang topik penelitian. Itu adalah dipikirkan cara untuk penelitian topik dengan baik).

    Dari dua pengertian diatas maka literature review adalah metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan didasarkan pada pemahaman tentang topik penelitian.

  2. Jenis Penelitian

    Menurut Abdullah (2015 : 19)[1], belum ada kesepakatan dikalangan para ahli penelitian berkenaan dengan jenis penelitian ini, sebab perbedaan sudut pandang menyebabkan berbeda jenis penelitian. Diantara pengelompokan dan jenis penelitian yang sudah ada adalah :

    1. Menurut bidangnya jenis penelitian terbagi atas : penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian bahasa, dan sebagainya.
    2. Menurut tempatnya : penelitian labolatorium, penelitian perpustakaan, penelitian kancah.
    3. Berdasarkan penggunaannya : penelitian murni dan penelitian terapan.
    4. Menuruttujuan umumnya : penelitian eksploratif, penelitian development, dan penelitian verifikatif.
    5. Menurut pendekatannya : penelitian longitudinal, dan penelitian cross sectional.
    6. Menurut tarafnya : penelitian deskriptif dan inferensial.
    7. Menurut paradigmanya : penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.


Literature Review

Dari beberapa hasil tinjauan peneliti mendapatkan beberapa literature review, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian oleh Ahmad Kausar, dkk (2015 : 19)[26] “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Dengan Menggunakan Adobe Premier Pro CS 5”. Kota Serang adalah wilayah baru hasil perkembangan dari Kabupaten Serang provinsi Banten. Kota Serang juga sebagai Ibukota Provinsi Banten kota ini terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Kasemen Dan Kecamatan Walantaka. Adapun masalah agar masyarakat dapat mengetahui sejarah berdirinya Kota Serang dan informasi yang ada di kota Serang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat video company profile pada kota serang. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai media informasi dan promosi. Metode yang digunakan yaitu metode pendataan dengan cara observasi lapangan, wawancara, studi pustaka. Pendekatan masalah yaitu analisa, pengambilan gambar membuat storyboard, capturing, voice over, editing dan rendering. Hasil dari penelitian berupa sebuah video company profile Kota Serang. Untuk membuat video company profile ini peneliti menggunakan software adobe premier pro cs 5 dalam proses editing dan penambahan teks serta animasi. Untuk video company profile Kota Serang dibuat dalam format file mp4.
  2. Penelitian oleh Soma Dwi Saftanto (2013 : 242)[12] “Pembuatan Video Company Profile Pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Karanganyar”. Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Karanganyar merupakan salah satu sekolah swasta yang lumayan besar di Kabupaten Karanganyar. Saat ini di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Karanganyar dalam penyampaian informasi kepada masyarakat masih menggunakan cara-cara konvensional seperti penyebaran brosur-brosur, spanduk dan masih secara lisan sehingga kurang menarik dan kurang informatif. Adapun masalahnya adalah agar masyarakat mengetahui Keberadaan Sekolah Menengahatas Muhammadiyah 1 Karanganyar. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk Menghasilkan Video Company Profile Pada Sekolah Menengah atas Muhammadiyah 1 Karanganyar. Manfaat penelitian ini sebagai dokumentasi di Sekolah Menengah atas Muhammadiyah 1 Karanganyar dan juga sebagai media promosi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendataan, yaitu kepustakaan, observasi, wawancara, metedologi pendekatan masalah yaitu Analisis, perancangan, pengambilan gambar dan capturing, editing, rendering dan dubbing, ujicoba, implementasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan terbentuknya Video Company Profile Pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Karanganyar dalam bentuk DVD.
  3. Penelitian oleh Aprilson, dkk (2013 : 1)[4] “Perancangan Booklet Company Profile PT. Kereta Api Divisi Regional 2 Sumatera Barat”. Perancangan Booklet Company Profile ini bertujuan untuk mempromosikan jasa transportasi kereta api serta sebagai media komunikasi antara masyarakat dengan PT. Kereta Api Divisi Regional 2 Sumatera Barat. Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan, dan berbentuk cetakan. Seperti media komunikasi lainnya, keberhasilan media ini juga ditentukan pada keberhasilan penyampaian pesan yang dibawanya.Proses perancangan booklet ini menggunakan langkah-langkah yang harus diikuti, yaitu latar belakang masalah, tujuan masalah, identifikasi masalah, pengumpulan data, dan konsep desain. Dalam Perancangan Booklet Company Profile ini terdapat dua jenis data, yaitu primer dan sekunder.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Devi Indriani dan Sarwo Nugroho (2014)[10] “Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Promosi dan Informasi Di SMA Institut Indonesia Semarang”. Penelitian dilakukan di SMA Institut Indonesia Semarang yang merupakan sekolah swasta nasional yang berada di Jl. Maluku No. 25 Semarang. Penelitian ini mengulas tentang media promosi dan informasi yang ada di SMA Institut Indonesia Semarang. SMA Institut Indonesia Semarang sejauh ini masih menggunakan media penyampaian informasi dan promosi yang sederhana yaitu melalui media cetak dan media elektronik. Media cetak berupa brosur, dan spanduk. Sedangkan media elektronik berupa halaman (page) di jejaring sosial (Facebook). Hal ini membuat SMA Institut Indonesia memiliki keterbatasan dalam penyampaian informasi dan promosi misalnya penyebaran informasi yang tidak bisa dilakukan secara cepat dan jelas. Untuk itu peneliti akan membuat sebuah video company profile sebagai selain media promosi dan informasi yang sesuai dengan perkembangan zaman serta dapat meningkatkan nilai positif bagi SMA Institut Indonesia Semarang, juga dapat menunjang media promosi dan informasi yang telah digunakan sebelumnya Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 30 responden pada masyarakat sekitar yang potensial dengan menggunakan skala likert untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing variabel. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dari analisis tersebut diperoleh skor tingkat informasi sebesar 485 atau sebesar 50,9 % dan tingkat promosi sebesar 468 atau sebesar 49,1 %. Dari indikator skor yang ada, jika dijumlahkan hasilnya akan menunjukan sampai dimana tingkat kelayakan video sebagai media promosi dan informas SMA Institut Indonesia Semarang. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulan bahwa video profil sebagai media promosi dan informasi SMA Institut Indonesia Semarang dianggap”Layak”. Hal ini berdasarkan perhitungan skala yang menyatakan bahwa jika seluruh nilai dari indikator dijumlahkan menghasilkan total nilai 953 dimana nilai tersebut berada diantara 751 – 975, maka dinyatakan “Layak”.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Haryanto dan Sarwo Nugroho (2015 : 46)[18] “Perancxangan Video Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada PT. Propan Raya ICC Semarang”. Media informasi berupa media cetak mempunyai kelemahan, dilihat dari sisi effisiensi penyampaian informasi dan distribusi, namun bila menggunakan media informasi berupa Video Company Profile, informasi lebih efektif dan effisien, karena pengemasannya lebih menarik, dimana berupa file video yang menggabungkan beberapa format file, yaitu video, animasi dan suara, serta pengemasannya menggunakan media keping DVD sehingga lebih murah. Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Pemasaran Produk (Studi Kasus Di PT. Propan Raya ICC Semarang) merupakan sebuah media informasi yang mengangkat tema media pemasaran produk, dimana perlunya sebuah media informasi yang efektif dan efisien untuk mendukung upaya promosi yang berisi informasi lengkap tentang PT. Propan Raya ICC Semarang.
  6. Research conducted by Nuansa, dkk (2014 : 82 – 85)[32] “Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media”. This study examines the suitability concept of destination branding with existing models of Malang tourism promotion. This research is qualitative by taking the data directly in the form of existing promotional models of Malang, namely : information portal sites, blogs, social networking, and video via the internet. This study used SWOT analysis to find strengths, weaknesses, opportunities, and threats on existing models of the tourism promotion. The data is analyzed based on destination branding’s concept indicators. Results of analysis are used as a basis in designing solutions for Malang tourism promotion through a new integrated tourism advertising model. Through the analysis we found that video is the most suitable media that used to promote Malang tourism in the form of advertisements. Videos are able to show the objectivity of the fact that intact better through audiovisual form, making it easier to associate the viewer thoughts on the phenomenon of destination. Moreover, video creation of Malang tourism as well as conceptualized advertising is still rare. This is an opportunity, because later models of audio-visual advertisements made of this study is expected to be an example for concered parties to conceptualize the next Malang tourism advertising. (Studi ini meneliti konsep kesesuaian tujuan branding dengan model promosi pariwisata Malang. Penelitian kualitatif dengan mengambil data secara langsung dalam bentuk model promosi Malang, yaitu : situs portal informasi, blog, jaringan sosial, dan video melalui internet. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di model yang ada pada promosi pariwisata. Data dianalisis berdasarkan konsep indikator tujuan branding. Hasil analisis yang digunakan sebagai dasar dalam merancang solusi untuk promosi pariwisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu baru. Melalui analisis kami menemukan bahwa video adalah media yang paling cocok yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malang dalam bentuk iklan. Video mampu menunjukkan objektivitas fakta dengan utuh yang lebih baik melalui audio-visual, membuatnya lebih mudah untuk mengaitkan tujuan dari pikiran penampil fenomena. Selain itu, penciptaan video pariwisata Malang dikonseptualisasikan iklan masih jarang. Ini adalah kesempatan, karena kemudian model iklan audiovisual dari penelitian ini diharapkan menjadi contoh bagi pihak – pihak yang bersangkutan dengan iklan pariwisata Malang berikutnya).
  7. Research conducted by Lupton (2014 : 1 – 10)[27] “Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary”. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed. (Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).
  8. Research conducted by Murgul (2014 : 1)[29] “Features Of Energy Efficient Upgrade Of Historic Buildings (Illustrated With The Example Of Saint-Petersburg)”. In most European countries, including Russia, the requirements for building heat insulation are increasingly stringent. Historic buildings have become “energy inefficient” in terms of walling thermal upgrading aimed at reduced energy consumption. However, unlike the mass series of buildings, the historic ones are of cultural and architectural value. The energy efficient upgrade must not result in the lost of their historical authenticity. The article questions the applicability of existing standards for the thermal insulation of historic buildings, in particular, the “pros” and “cons” of walling thermal insulation. It discusses the need to preserve the exterior of the buildings that are monuments of history and culture as well as the historically-formed construction system. It puts forward the idea of improving the quality of indoor climate in residential buildings instead of energy savings at all costs. (Di kebanyakan negara Eropa, termasuk Rusia, persyaratan untuk membangun isolasi panas semakin ketat. Bangunan bersejarah telah menjadi “energi efisien” dalam hal walling termal upgrade bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi. Namun, tidak seperti serial massa bangunan, orang – orang yang bersejarah adalah nilai budaya dan arsitektur. Upgrade energi efisien tidak harus mengakibatkan hilang dari keaslian sejarah mereka. Artikel pertanyaan penerapan standar yang ada untuk isolasi termal bangunan bersejarah, khususnya, "Pro" dan "Kontra" walling isolasi termal. Ini membahas kebutuhan untuk mempertahankan eksterior bangunan monumen sejarah dan budaya serta bentuk sistem konstruksi historis. Itu mengemukakan ide untuk meningkatkan kualitas iklim di bangunan indoor perumahan bukan penghematan energi di semua biaya).
  9. Research conducted by Sinclair, et al (2015)[46] “Participatory Video Making For Research And Health Promotion In Remote Australian Aboriginal Communities: Methodological And Ethical Implications”. The study explains that making a video pertisipatif as supporting health promotion to improve health in aboriginal tribes that reside in Australia. The study also describes a method of participatory video (PV) as a means to attract children in remote Aboriginal communities as participants in health research. Method of PV piloted at two remote communities in Western Australia Goldfields region. There is wide public acceptance of this approach and the initial findings are discussed with reference to the key themes of perspectives on health, the benefits to participants and the benefits for the community. PV method has a number of advantages, including flexibility to respond to community priorities, the lack of dependence on oral or written data collection, and the ability to generate direct benefits for participants. While methodological problems, without pilot projects shows that the method of PV is suitable for remote Aboriginal communities that participated. (Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembuatan video pertisipatif sebagai penunjang promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada suku Aborigin yang berada di Australia. Penelitian ini juga menjelaskan metode (PV) video partisipatif sebagai sarana untuk menarik anak-anak di masyarakat Aborigin terpencil sebagai peserta dalam penelitian kesehatan. Metode PV mengujicobakan di dua masyarakat terpencil di wilayah Goldfields Australia Barat. Ada penerimaan masyarakat luas pendekatan ini dan temuan awal dibahas dengan mengacu pada tema-tema perspektif pada kesehatan, manfaat kepada peserta dan manfaat bagi masyarakat. Metode PV memiliki sejumlah kelebihan, termasuk fleksibilitas untuk menanggapi prioritas masyarakat, kurangnya ketergantungan pada pengumpulan data lisan atau tertulis, dan kemampuan untuk menghasilkan manfaat langsung bagi peserta. Sementara tanpa masalah metodologis, proyek-proyek percontohan ini menunjukkan bahwa metode PV cocok untuk masyarakat Aborigin terpencil yang berpartisipasi.)
  10. Research conducted by Azizi, et al (2014 : 1-14)[5] “Recurring Issues in Historic Building Conservation”. Historic building conservation is often challenged by a number of issues in its process. This paper reviews past studies about challenges of heritage building conservation, then goes on to describe a small pilot study carried out in Malaysia to measure the number of significant issues faced among local conservators. A total of 46 issues were identified from literature and classified into five themes of technical, environmental, organisational, financial and human issues. Tentative findings showed that technical issues such as limited availability of specialists, availability of original components, labour and skill shortages, and lack of personnel training, were the biggest challenges in conservation projects. (Konservasi bangunan bersejarah sering ditantang oleh sejumlah isu. Tinjauan studi makalah ini tentang tantangan gedung konservasi, warisan kemudian meneruskan dengan menggambarkan studi kecil dilakukan di Malaysia untuk mengukur jumlah isu – isu signifikan yang dihadapi antara conservators lokal. Total 46 masalah diidentifikasi dari literatur dan diklasifikasikan ke lima tema masalah teknis, lingkungan, organisasi, keuangan dan manusia. Tentatif temuan menunjukkan bahwa teknis isu-isu seperti ketersediaan terbatas spesialis, ketersediaan komponen asli, kekurangan tenaga kerja dan keterampilan, dan kurangnya pelatihan personil adalah tantangan terbesar dalam proyek-proyek konservasi).

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Perusahaan

PT. Adhi Chandra Jaya adalah perusahaan yang membuat Pencetakan dan Suku Cadang Kendaraan Bermotor.Perusahaan kami berdiri pada tahun 1996 dan memulai produksi pertama pada tahun 1997. Dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas daerah jangkauan distribusi, maka kami mendirikan pabrik baru pada tahun 2003 di Tangerang, tepatnya di Jalan Prabu Kian Kantang No:89.

PT. Adhi Chandra Jaya adalah perusahaan dalam negeri yang di bangun di atas tanah 2000 m dengan luas pabrik 1700 m. Dengan Sumber Daya Manusia yang sudah terlatih dan berpengalaman di bidang nya adalah prioritas utama dari perusahaan kami. Sebagai tambahan, kami menggunakan mesin yang mutakhir dalam proses produksi demi menjaga kualitas yang baik dari hasil produksi.

PT. Adhi Chandra Jaya lebih mengembangkan diri dibidang komponen dan perlengkapan sepeda motor, yang berbahan baku besi dan juga bubut.Perkembangan otomotif dan sektor industri berkembang dengan sangat cepat, membuat kualitas produksi menjadi faktor utama dalam berkompetisi. oleh karena itu, kami bersikeras dalam komitmen kami menjadikan kualitas produk dan layanan sebagai nilai utama perusahaan kami.


Visi dan Misi

  1. Visi

    PT. Adhi Chandra Jaya ingin menjadi Perusahaan yang terpercaya dalam pasar dunia. Memberikan kualitas terbaik menjadi faktor utama untuk perusahaan ini, kami tidak ingin pelanggan kecewa menjadikan semangat untuk memproduksi barang yang semakin baik.

  2. Misi
    1. Membuat pelanggan percaya dengan memprioritaskan kualitas dari apa yang pelanggan mau.
    2. Selalu meningkatkan tenaga kerja yang profesional.
  3. Motto

    “Saat dimana kualitas dapat dipercaya.”


Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.

Untuk perusahaan besar seperti PT. Adhi Chandra Jayamengelolah manajemen adalah suatu hal yang penting agar dalam produksinya dapat berjalan lancar serta penyaluran hasil produksi kepada konsumen. Dan karena itu, maka PT. Adhi Chandra Jaya memerlukan struktur organisasi yang terbentuk khusus. Struktur organisasi merupakan strukut organisasi garis dan staff yang dipimpin oleh Direktur Utama.


Bagan 3.1 Struktur Organisasi

  1. Pengelola Administrasi
    1. Kabag Marketing
      Kepala bagian marketing bertanggung jawab atas segala yang berhubungan dengan pemasaran produk dalam perusahaan sampai ke konsumen.
      Adapun tugas kepala bagian marketing adalah sebagai berikut :
      1. Bertugas untuk melakukan analisis pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan permintaan serta mengatur distibusi produksi.
      2. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian dan promosi.
      3. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume (jumlah) penjualan.
    2. Kabag Purchasing
      1. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang (inventory,material dll)
      2. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol ( FIFO atau ERP/ MRP )
      3. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan
      4. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan
      5. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / cotrol stock dll
    3. Kabag Keuangan
      Kepala bagian keuangan memiliki tanggung jawab membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan menyediakan nasihat keuangan yang sesuai. Dan secara aktif mencari sumber-sumber dana dari berbagai pihak untuk kemudian diinvestasikan dalam berbagai kegiatan produktif. Dari kegiatan produktif inilah perusahaan diharapkan dapat memperoleh nilai tambah, baik berupa keuntungan maupun kesejahteraan bagi pemegang saham.
      Adapun tugas kepala bagian keuangan adalah sebagai berikut :
      1. Meyusun, menyiapkan dan menafsirkan laporan, aggaran dan laporan keuangan
      2. Menafsirkan arus kas dan memprediksikan tren masa depan.
      3. Melakukan analisis strategis.
      4. Mengawasi staf.
      5. Mengelola anggaran.
      6. Memproduksi rencana bisnis jangkan panjang.
      7. Melakukan penilaian risiko bisnis.
      8. Meneliti dan melaporkan faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis.
      9. Menganalisis pesaing dan tren pasar
      10. Sebagai penghubung dengan auditor untuk memastikan pengawasan tahunan telah dilakukan.
      11. Mengatur sumber-sumber baru pembiayaan untuk fasilitas utang perusahaan.
      12. Mengikuti perkembangan serta perubahan peraturan keuangan dan undang-undang yang terkait dengan bisnis perusahaan.
  2. 2.Perancangan
    1. Kabag PPIC
      1. Memimpin dan bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan di bagian PPIC dan bagian gudang. Job aktivitas di PPIC termasuk pengendalian persediaan, pengendalian produksi perencanaan, dan kontrol pengiriman. Job aktivitas di gudang, termasuk bahan yang masuk, penyimpanan, penyediaan, dan pengiriman.
      2. Membuat rencana kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis Departemen PPIC pada rencana bisnis perusahaan.
      3. Membuat laporan kegiatan. Laporan ini disampaikan kepada Top managenent di management review bulanan.
      4. Bertanggung jawab untuk program pengurangan biaya di departemen PPIC.
      5. Bertanggung jawab untuk perbaikan terus-menerus di departemen PPIC.
      6. Bertanggung jawab untuk pengembangan sumber daya manusia di departemen PPIC.
    2. Kabag Inventory
      1. Untuk mempersiapkan perencanaan saham tahunan dan untuk mengendalikan tingkat persediaan barang jadi, suku cadang dan bahan pembantu lainnya berdasarkan rencana pemasaran dan kebijakan persediaan.
      2. Untuk merencanakan distribusi dan tingkat persediaan antara Distribution Center.
      3. Bertanggung jawab untuk membuat tugas administrasi rinci untuk transfer produk antar Distribution CenterImplement proses perbaikan dan sistem untuk mengurangi persediaan, meminimalkan biaya dan memaksimalkan modal kerja.
      4. Memastikan integritas dan akurasi dari sistem manajemen stok.
      5. Mengelola mengontrol tindakan untuk menjamin kesalahan, ketidakakuratan dan perbedaan yang disorot, diatasi dan diselesaikan.
    3. Kabag Produksi
      Kepala bagian produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
      Adapun tugas kepala bagian produksi adalah sebagai berikut :
      1. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses lainnya.
      2. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
      3. Mengawasi dan mengevakuasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat dilakuakan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
    4. Kabag QA
      Kepala bagian QA memiliki tanggung jawab untuk memastikan produk atau jasa memenuhi standar yang ditetapkan termasuk keandalan, kegunaan, kinerja dan standar kualitas umum yang ditetapkan oleh perusahaan.
      Adapun tugas kepala bagian QA adalah sebagai berikut :
      1. Memiliki tugas poko dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau jasa
      2. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
      3. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
      4. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas
      5. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas produk jadi
      6. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya
      7. Menyelidiki keluhan pelanggan dan masalah ketidaksesuaian
      8. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik
      9. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu
      10. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan
      11. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas
      12. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk memenuhi standar kualitas
      13. Mengkoordinasikan dan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh penyedia eksternal
      14. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat
      15. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen risiko
      16. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen
      17. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan industri yang ditetapkan perusahaan
    5. Kabag HRD
      1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
      2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat SOP, job description, training and development system dll.
      3. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.
      4. Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap perlu.
      5. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.
      6. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
      7. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.
      8. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan.
    6. Kabag Maintenance
      Kepala bagian maintenace memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan, proses penggunaan alat sampai dengan utilitasnya.
    7. Kabag Engineering
      1. Menyiapkan desain teknis, standar, gambar kerja
      2. Membuat metode kerja dan SOP
      3. Membuat desain yang selamat, bermutu dan ramah lingkungan
      4. Mengendalikan dokumen teknis (engineering)
      5. Menetapkan standar pekerjaan dan sumber daya sesuai syarat kontrak
      6. Mengajukan alternatif desain, gambar kerja
      7. Menghentikan, membongkar pekerjaan yang tidak sesuai syarat teknis
      8. Terpenuhinya persyaratan teknis.
      9. Tersedianya desain dan gambar kerja yang selamat, mudah dipahami dan dilaksanakan
      10. Terkendalinya dokumen teknis dan gambar

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    ==

    BAB IV

    PENDAHULUAN

    ==

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil laporan penelitian yang disampaikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Media Komunikasi Visual bertujuan untuk membuat informasi yang efektif dalam mempromosikan sebuah instansi, barang atau jasa. media dirancang berdasarkan tahapan pada konsep produksi media yang disebut Konsep Produksi Mavib (KPM).
    2. Untuk mendapatkan hasil rancangan video yang dapat menarik perhatian audiancenya dengan menonjolkan keunggulan.
    3. Target yang diinginkan oleh PT. Adhi Chandra Jaya Kota Tangerang yaitu meningkatkan jumlah penjualan sparepart kendaraan roda dua.


    Saran

    Setelah menganalisa dan mempelajari permasalahan bentuk media promosi yang digunakan pada PT. Adhi Chandra Jaya, maka saya selaku penulis memberikan saran atau usulan sebagai berikut :

    1. Untuk dapat meningkatkan pendapatan maka PT. Adhi Chandra Jaya dapat menggunakan media promosi yang berbeda dengan media promosi sebelumnya yaitu media video.
    2. Sebaiknya PT. Adhi Chandra Jaya dapat menampilkan video promosi dan informasi ini di social media dan website PT. Adhi Chandra Jaya sehingga dapat menarik calon customer.
    3. Jenis media video promosi dibuat berdasarkan data-data yang didapat pada tahun 2016. PT. Adhi Chandra Jaya perlu melakukan pembenahan jika ada perubahan materi atau meningkatkan daya penggemar dari video promosi dan informasi itu sesuai kebutuhan.

    ==

    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN

    1. [ Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja]
    2. [ Formulir Seminar Proposal Skripsi]
    3. [ Formulir Final Presentasi Skripsi]
    4. [ Formulir Pertemuan dengan Stakeholder Skripsi]
    5. [ Surat Pengantar Observasi/penelitian Skrips]
    6. [ Formulir Validasi Skripsi]
    7. [ Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi]
    8. [ Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing]
    9. [ Formulir Pergantian judul]
    10. [ Surat Keterangan Observasi Penelitian]
    11. [ Surat Keterangan Implementasi Programv
    12. [ Surat Keterangan Hibah dan Kwitansi Hibah]
    13. [ Jurnal Yang Sudah Diterima Pessta+]
    14. [ Hibah Yang Sudah Diterima Pessta+]
    15. [ Elisitasi Tahap I,II,II & Final]
    16. [ Sertifikat Prospek]
    17. [ Sertifikat TOEFL RCEP]
    18. [ Fotokopi Sertifikat Juara Indie Movie STMIK Raharja]
    19. [ Fotokopi Sertifikat Documentation and Broadcasting Commite]
    20. [ Sertifikat Seminar IT National dan International]
    21. [ Surat Undangan Stakeholder]
    22. [ Daftar Wawancarav]
    23. [ KSTF Mahasiswa]
    24. [ Daftar Nilai]
    25. [ Matakuliah Cocok dan Tidak Cocok]
    26. [ Bimbingan Email]
    27. [ Tiket Konsultasi]
    28. [ Kwitansiv
    29. [ X-Banner & Kartu Nama]
    30. [ Slide Presentasi]
    31. [ Katalog Produk dan Daftar Riwayat Hidup]


    </div>