SI1321476778

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

DALAM MENINGKATKAN SERVICE

EXCELLENT PADA RESTORAN

GUBUG MAKAN MANG

ENGKING


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1321476778
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

DALAM MENINGKATKAN SERVICE

EXCELLENT PADA RESTORAN

GUBUG MAKAN MANG


ENGKING


Disusun Oleh :

NIM
: 1321476778
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

DALAM MENINGKATKAN SERVICE

EXCELLENT PADA RESTORAN

GUBUG MAKAN MANG

ENGKING

Dibuat Oleh :

NIM
: 1321476778
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang,Juni 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dewi Immaniar, S.Kom., M.T.I)
   
(Listina Nadhia Ningsih, S.Kom., M.T.I)
NID : 11006
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

DALAM MENIGKATKAN SERVICE

EXCELLENT PADA RESTORAN

GUBUG MAKAN MANG

ENGKING

Dibuat Oleh :

NIM
: 1321476778
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang,Juni 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

DALAM MENIGKATKAN SERVICE

EXCELLENT PADA RESTORAN

GUBUG MAKAN MANG

ENGKING

Disusun Oleh :

NIM
: 1321476778
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juni 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1321476778

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Peran pelayanan yang baik sangat penting dalam era globalisasi sekarang ini, terutama usaha yang bergerak di bidang kuliner yang sering berinteraksi dengan konsumen. Saat ini Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, merupakan Restoran yang berkembang cukup pesat, dengan banyak cabang yang sudah tersebar di berbagai daerah di pulau Jawa, baik dibidang menu yang dihidangkan maupun pelayanannya. Saat ini dalam penyampaian informasi serta pelayanan yang diberikan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dirasa belum maksimal dikarenakan kurangnya media informasi yang up to date, di perlukan media informasi yang interaktif dan menarik sebagai penunjang promosi dan daya tarik calon pengunjung. Oleh sebab itu dibuatlah perancangan video deskripsi pelayanan dalam bentuk media audio visual sebagai penunjang promosi dan daya tarik calon pengunjung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan media dan metode Konsep Produksi Media (KPM) yang terdiri dari tahap preproduction, production dan postproduction. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan 30% jumlah pengunjung setiap bulannya di Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, untuk dapat memberikan informasi mengenai berbagai macam menu makanan, fasilitas serta pelayanan yang ditawarkan. Video deskripsi pelayanan pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya ini, diharapkan akan memberikan informasi yang lengkap, dan meningkatkan minat calon pengunjung untuk berkunjung dan menikmati suasana khas alam pedesaan pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.


Kata Kunci : Pelayanan, Audio Visual, Video Pelayanan.

ABSTRACT

The role of good service is very important in the current era of globalization, especially the business that moves in the field of culinary that often interact with consumers. Currently Restaurant Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, is a fast growing restaurant, with many branches already spread in various regions in Java, both in the field of serving and service. Currently in the delivery of information and services provided Restaurant Gubug Makan Mang Engking Citra Raya is not maximized due to lack of up to date media information, in need of interactive and interesting information media as a supporter of promotion and attractiveness of prospective visitors. Therefore it is designed video description service in the form of audio visual media as a supporter of the promotion and attractiveness of prospective visitors. Research method used in this research are problem analysis method, data collection method, media design analysis method and Media Production Concept method (KPM) which consists of preproduction, production and postproduction. The purpose of this study is to provide solutions to the problems faced in increasing the 30% of the number of visitors each month in the Restaurant Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, to be able to provide information about the various facilities and services offered. Video description service at Restaurant Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, is expected to provide complete information, and increase the interest of prospective visitors to visit and enjoy the typical atmosphere of rural nature at Restaurant Gubug Makan Mang Engking.

Keywords : Service, Audio Visual, Video Services

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan mengucapkan puji serta rasa syukur dan rasa terimakasih kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah, rahmat, dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN SERVICE EXCELLENT PADA RESTORAN GUBUG MAKAN MANG ENGKING” ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan serta beberapa kesulitan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan, sehingga tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak terkait yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM.selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Dewi Immaniar, S.Ko., M.T.I., selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Ka ListinaNadhia Ningsih, S.Kom.,M.Si., selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Iswara S.S dan Bapak Joni selaku Stakeholder dan pembimbing lapangan dari Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya yang telah membantu untuk melaksanakan observasi penelitian skripsi.
  7. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  8. Rasa terima kasih yang terdalam untuk Orang tua dan kaka yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan moril, semangat dan selalu mendo’akan untuk kelancaran dan keberhasilan penulis.
  9. Seluruh teman bimbingan terutama Veni Anggraeni selaku sahabat terkasih yang telah berjuang bersama dalam skripsi ini.
  10. Tri Ajiyanto, selaku orang terkasih dan tersayang yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam penulisan Skripsi ini.
  11. Kepada Reza Destrian Noor yang memberikan bantuan dalam bentuk solusi selama pengerjaan project.
  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Dalam hal ini menyadari masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan serta penulisan laporan skripsi ini, dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang, dan sejarah tidak akan mencatat orang-orang yang tidak pernah berbuat, untuk itu penulis mengharapkan karya-karya nyata yang dibuat dalam bentuk Skripsi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.


Tangerang, Juni 2017
Dayu Pratiwi
NIM. 1321476778

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Peran pelayanan yang baik sangat penting dalam era globalisasi sekarang ini, terutama usaha yang bergerak di bidang kuliner yang sering berinteraksi dengan konsumen. Dalam kualitas menjaga mutu kesegaran dari bahan makanan yang digunakan, penyajian tepat waktu, dengan kualitas rasa yang memuaskan, tenyata untuk itu semua memerlukan pelaksanan pelayanan kepada konsumen yang baik untuk bisa pelanggan memiliki perasaan puas.

Pengertian melayani adalah “membantu atau menyiapkan serta mengurus apa yang diperlukan seseorang, sedangkan pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995) dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan serta mengurus apa yang diperlukan orang lain.

Persaingan yang ketat menyebabkan suatu Restoran perlu melakukan usaha lebih demi mingkatkan mutu kualitas pelayananan terbaik kepada konsumennya. Hal ini menyebabkan Restoran-Restoran saling bersaing menyediakan media promosi yang menarik menyangkut kualitas pelayanan Restoran demi menarik perhatian konsumen untuk tercapainya kepuasan pelanggan.

Peningkatan kepuasan pelanggan menjadi isu penting karena manfaat yang ditimbulkannya bagi Restoran. Dalam jangka pendek, kepuasan ditandai dengan terjadinya kembalinya pengunjungan secara berkala dalam menikamati sajian menu serta pelayanan Restoran. Sedangkan dalam jangka panjang, kepuasan pelanggan menghasilkan loyalitas yang mengarah kepada profitabilitas Restoran.

Sesuai dengan perkembangan serta kemajuan teknologi yang begitu pesat seperti saat ini, peran sebuah media yang dapat menunjang segala kebutuhan informasi yang menarik serta efektif jelas sangat di butuhkan. Oleh karena itu media promosi serta komunikasi yang di salurkan haruslah memiliki keunggulan dari segi bentuk yang tidak pasif dalam penyampainnya serta seefektif mungkin dari segi biaya dan juga waktu agar dapat terlihat lebih menarik dan mudah di terima di lingkungan masyarakat. Salah satu media yang tidak pasif dan efektif adalah media komunikasi audio visual.

Komunikasi audio visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, konsep, ide, ajakan dan sebagainya kepada masyarakat melalui bahasa visual, baik berupa tulisan, ilustrasi, foto, warna, titik dan garis. Audio visual merupakan solusi dalam penyampaian komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dan publik, baik secara kelompok, perorangan, lembaga maupun masyarakat secara meluas dengan diwujudkan melalui bentuk komunikasi audio visual.

Media audio visual merupakan media informasi dan promosi yang sangat mudah diterima oleh masyarakat luas karena penyampaian informasinya yang komunikatif, di mana pada media tersebut penyampaian pesan dan informasinya dapat tervisualisasikan secara jelas melalui bentuk visual dan audio. Serta mengingat daya saing Restoran yang cukup tinggi di Citra Raya, maka media promosi yang dibutuhkan harus lebih optimal lagi dalam penyampaiannya

Saat ini Citra Raya Tangerang merupakan pengembangan kota mandiri terbesar oleh Grup Ciputra. Mulai dibangun sejak tahun 1994 dengan luas 2.760 hektar dan telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dan kini Citra Raya dikenal sebagai Regional and Business Center yang kuat di Tangerang. Sampai dengan saat ini, telah bergabung dan beroperasi berbagai anchor tenant ternama seperti Ace Hardware dan Informa, Giant, dan Superindo. Selain itu ada restauran-restauran ternama seperti Gubug Makan Mang Engking, Pizza Hutt, KFC, Mc Donald’s, Rice Bowl, Solaria, Bakso Lapangan Tembak Senayan, HokBen, Warung Tekko, dan masih banyak lagi yang telah membuka kedainya di perumahan CitraRaya Tangerang. Selain itu, ada juga juga yang akan segera bergabung seperti JCo Donuts, Bread Talk, dan Sate Khas Senayan. Hal ini menjadikan CitraRaya sebagai destinasi wiasata kuliner di Tangerang.

Restoran Gubug Makan Mang Engking adalah sebuah Restoran yang bernuansa alam pedesaan di tengah-tengah hiruk pikuknya kota besar seperti Tngerang ini. Adapun rumah makan tersebut terletak di Jl. Ecopolis Boulevard Utara No.78, CitraRaya, Mekar Bakti, Panongan, Tangerang, Banten 15710.

Hadir dengan arsitektur bangunan tradisional yang berciri khas sunda. Restoran Mang Engking memiliki konsep alam dengan tata ruang dan bangunan berupa gubug atau saung yang mampu menghadirkan lingkungan yang sejuk alami dikelilingi oleh kolam ikan yang luas serta menyajikan makanan khas sunda dengan bahan-bahan yang segar melalui pembudidayaan dari kolam sendiri merupakan satu ciri khas yang juga yang masih sangat dijaga oleh Restoran Mang Engking. Kesuksesan dalam usaha budidaya Udang dan ikan air tawar menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik pelanggan demi mendapatkan udang ataupun gurame fresh yang disajikan dengan bumbu alam dalam menu andalan Udang Bakar Madu dan juga Gurame Bumbu Cobek. Dengan jumlah pengunjung yang didapatkan dalam jumlah rata-rata Restoran Gubug Makan Mang Engking mampu mencapai 4000 pengunjung setiap bulannya.

Saat ini Restoran Gubug Makan Mang Engking masih memberikan layanan atau sarana media informasi melalui beberapa bentuk media yaitu berupa video intern seperti slide show photo fasilitas dan menu. Oleh karena itu mengingat perkembangan media informasi sangat pesat dan mengikuti perkembangan zaman, sehingga media informasi sangat dibutuhkan. Agar dapat menyampaikan informasi pelayanan baru yang lebih efektif dan efisien setidaknya harus mempunyai sarana media untuk meningkatkan service excellent serta menunjang efektivitas dalam proses pelayanan komunikasi yang dilakukan oleh suatu restoran seperti adanya Video Deskripsi Pelayanan.

Berdasarkan data yang di peroleh, media informasi yang sudah ada belum bisa memenuhi target. Oleh karena itu sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Informatika yang dibekali keterampilan penguasaan dibidang rancangan media Audio Visual, dengan responsif telah melakukan analisa-analisa terhadap penyelenggara di Restoran Mang Engking CitraRaya. Dari hasil wawancara telah di simpulkan topik penelitian yang diberi judul “PERANCANGAN VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN SERVICE EXCELLENT PADA RESTORAN GUBUG MAKAN MANG ENGKING”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Media dalam bentuk apa yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan service excellent pada Gubug Makan Mang Engking Citra Raya?
  2. Bagaimana merancang sebuah video deskripsi pelayanan yang dapat menarik perhatian sehingga informasi dan promosi yang diberikan dapat efektif ?
  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan video deskripsi pelayanan dalam meningkatkan service excellent pada Gubug Makan Mang Engking Citra Raya ini?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan nanti lebih terarah, berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu dibatasi ruang lingkup penelitian yaitu pada Perancangan video deskripsi pelayanan dalam meningkatkan service excellent pada Restoran Mang Engking yang meliputi : penyampaian informasi promosi Restoran Mang Engking Citra Raya dan Pelayanan Restoran Mang Engking Citra Raya menyangkut kesegaran bahan yang digunakan dan kualitas rasa yang ditawarkan, penyajian tepat waktu, serta fasilitas yang ditawarkan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Video deskripsi pelayanan yang dihasilkan diharapkan menjadi solusi dari permasalahan Restoran Gubug Makan Mang Engking, dalam menunjang eksistensi Restoran yang bersangkutan.

  2. Untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada pengunjung Restoran Gubug Makan Mang Engking dalam hal menyampaikan informasi pelayanan Restoran.

  3. Untuk merancang media audio visual dalam bentuk video deskripsi pelayanan yang menarik, sehingga dapat meningkatkan service excellent pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

Manfaat Penelitian

  1. Dengan adanya Video deskripsi pelayanan pada Restoran Gubug Makan Mang Engking ini akan menjadi daya tarik calon pengunjung.

  2. Diharapkan dari Video deskripsi pelayanan pada Restoran Gubug Makan Mang Engking ini akan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan calon pengunjung.

  3. Meningkatkan 30% jumlah calon pengunjung untuk menikmati hidangan dan pelayanan Restoran Gubug Makan Mang Engking.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan dan melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penulisan penelitian Skripsi terkait dengan perancangan video deskripsi ini, maka digunakan beberapa metode, antara lain sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan didapatkan pada saat dilakukan pertemuan dengan melakukan wawancara dengan Bapak Iswara sebagai Manager Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya. Di sebutkan bahwa Restoran Gubug Makan Mang Engking CitraRaya belum memiliki media promosi berbentuk video, sebelumnya hanya ada video-video yang diambil manual dengan smartphone yang di kelola oleh admin media sosial dari Resto serta baru memiliki berupa video intern seperti slide show photo fasilitas dan menu. Maka dari itu belum ada nya media promosi berbentuk video menjadi tolak ukur baru bagi tingkat eksistensi Resto dalam meningkatkan service excellent.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan untuk Perancangan Video deskripsi pelayanan melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada Supervisor Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai media penunjang video deskripsi pelayanan seperti apa yang diinginkan oleh Supervisor Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data–data berupa teori, yang terdapat didalam buku-buku, jurnal dan media tertulis lain yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi ini.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video deskripsi pelayanan yang dibutuhkan oleh Restoran Gubug Makan Mang Engking, akan diproduksi menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang sosialisasi dirancang menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CS6, dan Adobe After Effect CS6, Adobe Audition CS6, dan Adobe Photoshop CS6.

Metode Konsep Produksi Media

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Preproduction (Pra Produksi) merupakan tahap semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum multimedia komersial diproduksi secara nyata, dimulai dari Ide, Penyusunan Jadwal, Pembuatan Naskah Skenario, Pembuatan Storyboard, Menentukan Team crew, Penyusunan Budgeting, Persiapan alat

  2. Production (Produksi) merupakan proses yang paling menentukan keberhasilan penciptaan sebuah karya film.

  3. Post Production (Pasca Produksi) merupakan pasca produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah dimulai dari : Editing Video, Editing Sound, Rendering, Finishing.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Penelitian Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam Penelitian Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan Penelitian Skripsi, yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, sInformasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep produksi media dalam penelitian ini menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB atau konsep produksi media yang berbasis video. Adapun dalam konsep produksi tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi jurnal, buku – buku, dan makalah tertulis yang digunakan dalam penyusunan hasil Penelitian Skripsi.

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi Penelitian sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Rosalina (2015 : 22)[1], Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Tahap perancangan mempunyai dua tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancagan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

Menurut Subhan (2012 : 8)[2], perancangan adalah tahapan dimana dimulai mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Sedangkan menurut Nasution (2012 : 118)[[3], Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. System juga merupakan kumpulan elemen-elemen saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada system tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

Dari pendapat-pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah langkah awal suatu planning gagasan atau ide kreatif yang kemudian di implementasikan sesuai dengan target yang ditentukan.

Perancangan Secara Umum

  • Persiapan Data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  • Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain – lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  • Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan – tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  • Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain – lain.
  • Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  • Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat di pergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan. </ol>

    Konsep Dasar Deskripsi

    Pengertian Deskripsi

    Choupani (2014 : 1)[4], enerally, descriptions have the same importance and data rates and each description can be decoded independently from other descriptions, even though this is not a necessary requirement. Independency of descriptions if provided means that the loss of some of these descriptions does not affect the decoding of the rest. (Umumnya, deskripsi memiliki tingkat kepentingan dan data yang sama dan setiap deskripsi dapat diterjemahkan secara terpisah dari deskripsi lain, walaupun ini bukan persyaratan yang diperlukan. Independensi deskripsi jika diberikan berarti bahwa hilangnya beberapa deskripsi ini tidak mempengaruhi penguraian sisanya).

    Menurut Prihantini (2015 : 98)[5], Deskripsi adalah karangan yang berisi tentang penggambaran sesuatu, serta bersifat tata ruang dan tata letak ataudisebut paragraf penggambaran. Tujuannya untuk membuat pembaca seakan-akan berada di tempat kejadian, ikut merasakan, mengalami, melihat, dan mendengar mengenai suatu tempat atau peristiwa.

    Menurut Darnis (2015 : 128)[6], Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukis kan memberikan sesuatu hal sejelas-jelasnya atau sehingga pembaca seolah- olah menyaksikan atau mengalaminya.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Deskripsi merupakan gambaran secara jelas objek, atau tempat yang menjadi topik. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.

    Jenis-Jenis Deskripsi

    Menurut Prihantini (2015 : 98)[5], “Deskripsi terbagi menjadi dua jenis, diantaranya :

    1. Deskrisi Prasial
      Merupakan karangan yang disusun dengan cara menggambarkan suatu tempat tertentu agar pembaca seolah-olah melihat sendiri tempat yang dimaksud.
      1. Deskripsi Objektif
        Merupakan karangan yang disusun dengan cara mengungkapkan perincian identitas suatu hal secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaan yang digambarkan tersebut.

    Konsep Dasar Media

    Pengertian Media

    Menurut Desrianti, dkk (2012 : 133)[7], media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu.

    Sedangkan Menurut Maimunah, dkk (2012:284) [8], Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto. Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct mail.

    Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan dan gagasan kepada penerima.

    Jenis-Jenis Media

    Cangara (2016 : 137-140)[9], terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :

    1. Media Antarpribadi, contoh : kurir (utusan), surat dan telepon.
    2. Media Publik, contoh : rapat akbar, rapat raksasa dan sebagainya.
    3. Media Massa, contoh : surat kabar, radio, dan televisi.

    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian Informasi

    Menurut Husda, dkk (2016 : 13), )[10], Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Jadi bisa diartikan kembali bahwa informasi merupakan data yang telah diproses/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.

    menurut Jiagge (2017:17)[11], Berpendapat bahwa Information is one vital resource that plays a significant part in a nation’s development. Advancement in scientific and technological development is induced by the availability of information.(Informasi merupakan salah satu sumber vital yang berperan penting dalam pembangunan bangsa. Kemajuan Dalam perkembangan ilmiah dan teknologi diinduksi oleh tersedianya informasi)

    Sedangkan Menurut Sunarya (2013:81)[12], Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

    Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil akhir dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan.

    Jenis-Jenis Informasi

    Sutabri dalam buku revisiannya (2016 : 30-32), [13], Para ahli sistem informasi manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam manajemen. dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan, yaitu Suatu infromasi harus memenuhi pesyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seseorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu, yaitu Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi dua macam : Informasi masa lalu dan Informasi masa kini.
    3. Infromasi Berdasarkan Sasaran, yaitu informasi yang ditunjukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat didalam organisasi maupun diluar organisasi.

    Nilai dan Kualitas Informasi

    Sutabri (2012:32), [14], Lebih lanjut, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat di tafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh. Artinya, Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
    2. Luas dan Lengkap. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-volumenya, tetapi juga mengenai kelluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sangatsulit mengukurnya.
    3. Ketelitian. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan. Sifat ini menunjukan betapa baik keluaran infromasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapai. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklusuntuk mendapatkan informasi. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penalan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
    6. Kejelasan. Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
    7. Keluwesan. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran infromasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil ke[utusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat di Buktikan. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluara informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada Prasangka. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat Diukur. Sifat ini menunjukan hakikat infromasi yang dapat dihasilkan dari sistem informasi formal.

    Konsep Dasar Promosi

    Pengertian Promosi

    Wahab (2017 : 40),[15], Promotion can be defined as the activities undertaken by an organization or company to transmit or disseminate information, to persuade, and remind customers and other stakeholdersabout the organization’s products and services available on the market. (Promosi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mentransmisikan atau menyebarkan Informasi, untuk meyakinkan, dan mengingatkan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya mengenai produk organisasi dan Layanan yang tersedia di pasaran).

    Menurut Desrianti dkk (2014 – 425),[16], Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

    Sedangkan Menurut Sunarya dkk (2016 : 320), [17], “berpendapat bahwa promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis di kejauhan. Tak seorang pun yang tau apa yang dilakukan pria tersebut selain dirinya sendiri..

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk pengukur ditentukannya keberhasilan suatu program pemasaran.

    Bentuk Promosi

    Menurut Desrianti,dkk (2014 : 425-426)[16], Bentuk Promosi anatara lain :

    1. Personal Selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dana calon pelanggan untuk memperkenalkan sutu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
    2. Mass Selling, adalah pendekatan yang menggunakan mediakomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam suatu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasike khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
    3. Promosi Penjualan , adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
    4. Public Relations (Hubungan Masyarakat), adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi presepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
    5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung), adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

    Kegiatan Promosi

    Menurut Jaiz (2014 : 44)[18], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi, yaitu :

    1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, mnginformasika pasra tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, mengambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membngun citra perusahaan.
    2. Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
    3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat nilai.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Video

    Pengertian Video

    Menurut Maulani, dkk (2015 : 230)[19], “video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar yang bergerak.”.

    Menurut Desrianti,dkk (2012 : 133) [7], “Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.”.

    Video dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan audio visual yang bisa dipahami.

    Jenis-Jenis Video

    Video terbagi dalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

    1. Video Analog
      Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu dijadikan sebagai standar televisi. Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.
    2. Video Digital
      Video Digital adalah produk dari industry computer dan oleh sebab itu dijadikan standar data digital. Video digital juga dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

    Format Video

    Menurut Hendratman (2012 : 401–403),[20], berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia:

    1. AVI
      Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.
    2. MOV, QT
      Standar format digital video yang dikembangkan olej Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.
    3. MPEG-1
      Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.
    4. MPEG-2
      Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.
    5. ASF
      ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.
    6. WMV
      WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.
    7. MP4
      MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.
    8. FLV
      FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.
    9. RealMedia
      RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.
    10. 3GP
      3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khusukan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan dikomputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.
    11. Matroska
      Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atai Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

    Konsep Dasar Pelayanan

    Definisi Pelayanan

    Menurut Ariessanti (2014 : 139)[21], Pelayanan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan oranglain disertai kemudahan untuk memenuhi segala kebutuhan mereka. Hal ini menjelaskan bahwa pelayanan adalah suatu bentuk sistem, prosedur atau metode yang diberikan kepada oranglain agar kebutuhan orang tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka.

    Menurut Menurut Prastowo (2012 : 241)[22], Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan organisasi atau perorangan kepada konsumen (consumer atau yang dilyani), yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.

    Sedangkan menurut Primandana (dalam Utami : 2015)[23], Mengatakan bahwa Jasa atau Pelayanan merupakan salah satu bentuk jasa yang ditawarkan kepada para konsumennya. Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dsn cepst hilsng, lebih dapat dirasakan, serta para konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

    Dari definsi diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk yang diberikan perorangan ataupun perusahaan dalam bentuk apapun dengan tujuan memberikan kebutuhan konsumen sesuai dengan harapannya.

    Pelayanan Prima

    Menurut Hapsari, dkk (2015 : 2)[24] Pelayanan Prima (Service Excellent) berkaitan dengan jasa pelayanan yang dilaksanan oleh karyawan perusahaan dalam upaya untuk memberikan kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan ihak pelanggan (konsumen). Melayani pelaggan dengan baik akan membuat pelanggan merasa diistimewakan, dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan juga akan membuat pelanggan senang.

    Sedangkan Menurut Rahmayanty (2013 : 17-18)[25] pelayanan prima (service excellent) disebutkan dalam beberapa point, diantaranya :

    1. Pelayanan prima (service excellent) adalah pelayanan yang sangat baik dan melampaui harapan pelanggan.
    2. Pelayanan prima (service excellent) adalah pelayanan yang memiliki cirikhas kualitas (quality nice). Meliputi kemudahan, kecepatan, ketepatan, kehandalan dan emphaty dari petugas pelayanan dalam memberikan penyampaian pelayanan kepada pelanggan yang dapat langsung dirasakan.
    3. Pelayanan prima (service excellent) adalah pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat, secara konsisten dan akurat (handal).
    4. Pelayanan prima (service excellent) adalah pelayanan yang memenuhi kebutuhan praktis (practicial needs) dan kebutuhan emosional (emotional needs) pelanggan. Meliputi nilai yang diraskan dengan bentuk berwujud fisik (tangible) dan kebutuhan emosional yang dirasakan kepada fisiologis pelanggan.

    Tujuan Pelayanan Prima

    Menurut Rahmayanty (2013 : 8-13), [25] Tujuan Pelayanan Prima (Service Excellent) diantaranya :

    1. Tujuan Pelayanan Prima (Service Excellent) mencegah pembelotan dan membangun kesetiaan pelanggan atau customer loyality. Pembelotan pelanggan atau berpalingnya pelanggan disebabkan karena kesalahan pemberian pelayanan maupun system yang digunakan oleh perusahaan dalam melayani pelanggan.
    2. Tujuan Pelayanan Prima (Service Excellent) dapat memeberikan rasa puas dan kepercayaaan kepada konsumennya. Dalam plekasanaannya pelayanan prima (service excellent) merupakan pelayanan yang sangat baik dan melampaui harapan pelanggan dan pelayanan yang memiliki cirri khas kualitas (quality nice)
    3. Tujuan Pelayanan Prima (Service Excellent) tetap menjaga dan merawat (manitennce) agar pelanggan merasa diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhannya. Pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengkuti perkemangan kebutuhan pelangan setiap saat, secara konsisten dan akurat (handal).
    4. Tujuan Pelayanan Prima (Service Excellent) merupakan upaya mempertahankan pelanggan agar tetap loyal untuk tetap menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.


    Kualitas Pelayanan

    Menurut Sujarweni (2015-145)[26] Pelayanan terbaik para pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memeberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan eksternal.

    Menurut Menurut Sunyoto (2012 : 240)[27] Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyamapaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen, yaitu adanya kesesuaian antara harapan dengan persepsi dengan manajemen, adanya kesesuaian antara persepsi atas harapan konsumen dengan standar kerja karyawan

    Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan segi ukur sebuah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin demi mencapai persepsi harapan konsumen.

    Dimensi Pokok Pelayanan

    Menurut Menurut Tjiptono (2012 : 198 – 201),[28], mendefinisikan 10 dimensi pokok layanan, diantaranya :

    1. Realibilitas
      Mencakup dua aspek utama yaitu konsistensi kinerja (performance) dan sifat terpercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu menyampaikan layanan secara benar sejak awal (right the first time) memenuhi janjinya secara akurat dan handal.
    2. Responsitivitas atau Daya Tangkap
      Kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk membantu dan melayani para pelanggan dengan segera. Beberaa contoh dantaranya ( ketepatan waktu layanan, pengiriman slip transaksi secepatnya, kecepatan menghubungi kembali pelanggan, dan penyampaian layanan secara cepat).
    3. Kompetensi
      Yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat melayani sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
    4. Akses
      Meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui (approachability) dan kemudahan kontak. Hal ini berarti lokasi fasilitas layanan mudah dijangkau, waktu mengantri atau menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi, dan jasa operasi nyaman.
    5. Kesopanan (courtesy)
      Meliputi sikap sopan santun, respek, atensi dan keramahan para karyawan kontak (seperti resepsionis, operator telpon, surat, email, fax, website, dll).
    6. Komunikasi
      Artinya menyampaikan informasi kepada para pelanggan dalam bahasa yang mudah mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
    7. Kredibilitas
      Merupakan sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahan, reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan kontak, dan interaksi dengan pelanggan (hard selling versus soft selling approach).
    8. Keamanan (Security)
      Berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian individual, dan mengenal pelanggan regular.
    9. Bukti Fisik(Tangibles)
      Meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan bahan-bahan komunikasi perusahaan (seperti kartu bisnis, kop surat, dll)

    Definisi Pelanggan

    Menurut Rahmayanty (2013 : 3)[29], “Pelanggan adalah kunci untuk meraih keuntungan. Tujuan tersebut berupaya memaksimalkan laba dengan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan pasar dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan sebagainya.”.

    Menurut Arief ( 2014 : 37)[30], “Pelanggan atau langganan merujuk pada individu atau rumah tangga, perusahaan yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan dalam ekonomi. Secara spesifik kata ini sering pula diartikan sebagai sesorang yang terbiasa untuk membeli barang atau jasa tertentu. Dalam berbagi pendekatan, tergantung dari sift budaya, pelanggan bisa disebut juga sebagai klien, nasabah, pasien. Maknanya adalahpihak ketiga dari perusahaan yang karena sebab tertentu membeli barang atau jasa perusahaan.”.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan merupakan sesorang yang bersedia membeli barang atau jasa secara bekesinambungan demi meningkatkan keuntungan bagi perusahaan tertentu.

    Kepuasan Pelanggan

    Menurut Rahmayanty (2013 : 3)[29], kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama. Pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani, namun hal ini bukan berarti menyerahkan segalanya kepada pelanggan.

    Menurut Hapsari, dkk (2015 : 2),[24], “kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan terhadap jasa yang diterima pelanggan terhadap pengalamanpengalaman berkaitan dengan produk/jasa tertentu, serta berkenaan dengan kesepadanan dan ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.

    Sedangkan menurut Sunyoto (2012 : 227),[27], “kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi kepuasan pelanggan adalah fungsi dari perbedaaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan hak mutlak setiap pelanggan yang dinilai dari harapan seorang pelanggan dengan hasil nyata kinerja pelayanan itu sendiri.

    Konsep Dasar Restoran

    Pengertian Restoran

    Menurut Arief ( 2014 : 37)[30], Restoran adalah suatu industry yang tak terbatas, yaitu industry yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang jauh dari rumahnya, maupun yang dekat dari rumahnya.

    Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikas No.KN.73/PVV105/MPPT-85 tentang peraturan usaha rumah makan, dalam peraturan ini yang dimaksud dengan pengusaha jasa pangan adalah : “suatu uasaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial”.

    Sedangkan menurut Menteri kesehatan RI NO.304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan rumah makan maka yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat uasahanya.

    Secara umum Restoran dapat disimpulkan, merupakan tempat yang dikunjung orang untuk mecari berbagai macam makanan dan minuman. Restoran biasanya juga menyuguhkan keunikan tersendiri sebgai daya tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan maupun tampilan fisik bangunan.

    Jenis-Jenis Restoran

    Menurut Putri (2016 : 73-75)[31], terdapat 20 jenis – jenis Restoran, antara lain :

    1. Automat Restoran, yaitu restoran yang memakai mesin automatis dan seseorang dapat mengambil makanan atau minuman sendiri dengan memasukkan koin pada lobang etalase yang tersedia pada restoran tersebut.
    2. Bistro, yaitu restoran kecil ala Perancis (small Frech Restaurant.)
    3. Canteen, yaitu restoran yang menyediakan makanan kecil refreshment atau aslinya restoran ini berada di camp militer.
    4. Café, yaitu sama dengan restoran yang fungsinya sebagai tempat makan dan minum untuk umum (public dining place).
    5. Cabaret atau night club, yaitu restoran yang mengadakan pertunjukan (hiburan malam) disamping menjual makanan dan minuman.
    6. Cafetreria, yaitu restoran yang tamunya mengambil makanan dan minuman sendiri (self service restoran) dan makanan diatur di meja service (display), harga makanan menurut apa yang diambil atau di charge menurut jenis hidangan yang diambil tamu.
    7. Chop steak atau steak house, yaitu restoran yang khusus menjual spesial steak atau chop.
    8. Coffee pot, yaitu restoran kecil yang tidak terlalu formal servicenya dan harganya cukup murah berada di tepi jalan.
    9. Coffee shop, yaitu restoran yang menyediakan dan menghidangkan makanan dan minuman dengan service informal, tapi lebih cepat dalam pelayanannya kerena umumnya makanan sudah ready to seve dan tidak menghidangkan full course dinner atau jamuan makan resmi.
    10. Dilicatessent, yaitu spesial restoran yang menjual delicatessent food seperti : sausage, bacon, ham, dan sebagainya.
    11. Diner atau kereta makan, yaitu suatu restoran yang berada di atas kereta api yang berbentuk lokomotif yang menyediakan makanan dan minuman ala informal service.
    12. Drive inn, yaitu restoran yang berada didalam lingkungan drive in theather (teater mobil) yang menghidangkan makanan dan minuman diantar ke mobil penonton teater, hanya menjual makanan kecil seperti hotdog, sandwich, ice cream, dan sebagainya.
    13. Grill Restaurant, yaitu spesial restoran yang khusus menjual steak atau chops, dimana hidangan tersebut dibakar menurut selera tamu (cook to order).
    14. Inn, yaitu suatu hotel atau motel yang menjual / menyewakan kamar dimana harga kamar sudah termasuk hindangan yang disajikan dan diantar ke kamar tamu yang bersangkutan.
    15. Lunch wagon atau wagon restoran, yaitu restoran dorong yang menggunakan kereta dorong atau mobil yang biasanya digelar di tempat keramaian dan menghidangkan makanan seperti bakso, sate, mie ayam, mie goring.
    16. Rathskeller, yaitu restoran ala Jerman yang berada atau di bangun dibawah tangga jalan atau jembatan dibawah jalan.
    17. Rotisserie, yaitu restoran dimana tempat pembakaran daging dapat dilhat oleh tamu yang memesan.
    18. Tavern, yaitu restoran kecil yang menjual beer dan wines
    19. Coomon, yaitu restoran yang menghidangkan makanan untuk orang banyak dalam satu meja panjang, biasanya terdapat pad institusi atau kamp-kamp militer.
    20. Specialities, yaitu restoran yang menghidangkan makanan dan minuman istimewa seperti seafood, masakan padang, masakan khas Jawa Timur, Chinesse food, Japanesse food.

    Tipe-Tipe Pelayanan Restoran

    Menurut Sumarsono (2015 : 169-171),[32], Tipe – Tipe Pelayanan Restoran sebagai berikut :

    1. Pelayanan Pelayan
      Disinilah pelayan memberi tempat duduk kepada tamu dan melayani kebutuhan mereka dari meyajikan menu, mengambil dan mengantarkan pesanan sampai melakukan pembayaran. Karena sifatnya lebih pada interaksi pribadi penting untuk memastikan agar tamu anda merasa nyaman dan mendapatkan pelayanan restoran yang terbaik.
    2. Pelayanan Laut Cina
      Paling baik diterpakan untuk jamuan, staf pelayanan memberikan porsi ukuran-berbagi untuk setiap sajian pada meja bundar untuk 10-12 tamu, yang kemudian melayani diri mereka sendiri. Koki menetepkan setiap sajian sehingga staf dapat fokus pada tugas utama mereka. Ini seperti sebuah parade militer, pelayanan restoran yang terlalu lama atau terlalu cepat akan merusak kesenangan pelanggan anda.
    3. Pelayanan Prasmanan
      Pada dasarnya Pelayanan Prasmanan akan membawa pelanggan mengambil makanan mereka sendiri di garis prasmanan, sementara pelayan membersihkan piring-piring kotor dari meja pelanggan. Tipe stasiun Prasmanan menawarkan makanan berbeda yang dikelompokan menurut sajian, masakan atau tema dimeja individu, sementara pelayan melayani minuman, sediakan bagian pinggir stand untuk para tamu menempatkan piring yang telah mereka gunakan.
    4. Pelayanan Sendiri (Self Service)
      Pelayanan sendiri sering kali di temukan pada Restoran umum dan gerai makanan cepat saji. Pelanggan akan memesan dan mendapatkan makanan mereka dari counter.
    5. Semi Pelayanan Sendiri
      Disini, pengunjung memesan makanan mereka di sebuah counter dengan staf pelayan membawa makanan ke meja mereka. Staf counter menyampaikan pesanan ke dapur dan mengumpulkan pembayaran. Ini adalah cara cerdas untuk restoran cepat saji yang mempersiapkan hindangan hanya bila makanan dipesan.

    Konsep Dasar Desain

    Desain Komunikasi Visual

    Menurut Tinarbuko (2015 : 5)[33], “Desain komuniksi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (illustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout untuk menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.”

    Menurut Anggraini, dkk (2014 : 14)[34], “Desain komunikasi visual adalah sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain. Komunikasi tersebut menggunakan media yang hanya terbaca secara visual oleh indera penglihatan (mata). Visual sendiri berasal dari bahasa latin “Vider” yang berarti melihat."

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual merupakan sebuah desain yang dalam penyampaiannya menggunakan kekuatan visual panca indera pengelihatan (mata) serta dengan bantuan teknologi.

    Definisi Typography

    Menurut Anggraini, dkk (2014 : 50-51)[34], Typografi merupakan bagian dari kahidupan manusia modern. Adanya kebutuhan untuk memandang yang lebih indah dari huruf, membuat insane kreatif selalu berusaha menampilkan seni “penataan huruf” semaksimal mungkin. Secara sederhana Typografi dapat diartikan sebagai ilmu yang berurusan dengan “penataan huruf cetak.

    Menurut Brewer (2013 : 116)[35], Typografi adalah pemilhan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris – baris susunan huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsure lain, atau susunan huruf pada halaman cetak.

    Menurut Sihombing (2015 : 164)[36], Typografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan perangkat visual pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menghadirkan ekspresi yang tersirat dalam sebuah desain typografi.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa Typografi merupakan suatu pentaan huruf – huruf guna memberikan kesan indah visualisasi sesuai yang diinginkan sebelum menjadi sebuah karya hasil.

    Definisi Typography

    Menurut Sihombing (2015 : 16)[36], Typografi memiliki peran penting dalam setiap karya desain grafis yang berlangsung dari setiap masa ke masa yang bersentuhan dengan peradapan manusia. Karya-karya yang muncul senantiasa mewakili semangat zaman dari aksi seorang desainer grafis dalam menyikapi setiap kebutuhan komunikasi visual melalui dimensi dan disiplin yang terdapat dalam typografi.

    Definisi Warna

    1. Pengertian Warna
      Menurut Anggraini, dkk (2014 :37)[34], “Warna merupakan salah satu elemen yang dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra sebagai perusahaan, dan lainnya.

      Sedangkan menurut Wibowo (2013 : 148)[37], “psikologi warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indera pengelihatan (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suato ubyek atau benda tertentu.

      Kesimpulan yang dapat ditarik adalah warna merupakan suatu keindahan yang dapat di terima oleh panca indera (mata) guna memberikan kesan positif bagi penerimanya.

    2. Makna Simbolik Warna

      Menurut Anggraini, dkk (2014 : 38)[34], Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain. Setiap warna memiliki karakter dengan sifat yang berbeda pula dan berikut adalah makna simbolik warna :

      1. Warna Merah
        Warna yang paling emosional dan cenderung ekstream. Menyimbolkan agresifitas, keberanian, semangat, percaya diri, gairah, kekuatan, dan vitaltas.
      2. Warna Pink
        Warna yang disukai banyak wanita, menyiratkan suatu yang lembut dan menenangkan, cinta, kasih, sayang, feminism.
      3. Warna Biru
        Merupakan elemen langit, air, dan udara. Berasosiasi dengan alam. Melambangkan keharmonisan, member kesan lapang, kesetiaan, ketenangan, sensitive, kepercayaan.
      4. Warna Kuning
        Warna Kuning meningkatkan konsentrasi, menyimbolkan persahabatan, optimism, santai, gembira, harapan, toleran, menonjol, eksentrik.
      5. Warna Hijau
        Warna hijau melambangkan alam, kehidupan, dan symbol fertilitas, sehat, natural.
      6. Warna Orange
        Warna yang melamangkan sosialisasi, keceriaan, kehangatan, segar, semangat, keseimbangan dan energi.
      7. Warna Ungu
        Member kesan spiritual yang magis, mistis, misterius, dan mampu menarik perhatian, kekayaan, da kebangsawanan.
      8. Warna Coklat
        Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi, dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberi kesan anggun, kesejahteraan, dan elegan.
      9. Warna Abu-Abu
        Warna ini melambangkan kesederhanaan, intelek, futuristik, millennium.
      10. Warna Hitam
        Warna hitam adalah warna yang kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, dramatis, dan misterius.

    Definisi Layout

    Menurut Hendratman (2015 : 197), [38], Layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik.

    Sedangkan menurut Anggraini,dkk (2014 : 74)[34], Layout merupakan penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang.

    Sehingga Layout adalah suatu bentuk penyusunan ataupun memadukan unsur-unsur terkait kedalam suatu bidang dan membentuk suatu karya yang menarik untuk dilihat.

    Jenis Layout

    Menurut Destrianti, dkk (2014 : 288)[39], Jenis-jenis Layout diantaranya adalah :

    1. Layout Kasar
      Adalah proses elemen-elemen desain media yang akan dipergunakan dalam peracangan media catalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat. Umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.
    2. Layout Komperhensif
      Adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.
    3. Finl Artwork
      Adalah hasil akhir dari Layout komperhensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

    Elemen atau Unsur Desain

    Menurut Wibowo (2013 : 96), [37], dalam bentuk geometris dan organis, sebagai berikut :

    1. Elemen Konseptual (Element Basic Visual : Element Bentuk) yang terdiri dari :
      1. Titik (Dot : Point)
      2. Garis (Line)
      3. Bidang (Plane)
      4. Volume
    2. Elemen Visual (Karakteristik Basic Visual : Karakteristik Bentuk) yang terdiri dari :
      1. Ukuran
      2. Bentuk
      3. Warna ; Value (Nada) dan Colour (Warna) ; Tone
      4. Tekstur
    3. Elemen Rasional terbagi menjadi dua, diantaranya :
      1. Interaksi – interaksi Bentuk yang terdiri dari (Posisi, Arah, Space, Gravity)
      2. Elemen Interaksi Komposional yang terdiri dari : (Depth, Prespektif)

    Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

    Pengertian Multimedia

    Menurut Sunarya, dkk (2016 : 320)[17], Multimedia adalah penggunaan computer untuk menampilkan teks,grafik, video, animasi, dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis computer yang dapat dialami secara interaktif.

    Menurut Arriesanti dkk (2014:194)[40], Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri – sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah gabungan anatara visual, audio, grafik dan teks yang dikemas dalam satu wadah yang dikemas secara digital digunakan untuk menghantarkan pesan kepada publik.

    Pengertian Audio Visual

    Menurut Sunarya, dkk (2016 : 320)[17], Audio Visual merupakan gabungan dari dua kata Audio yang berarti suara dan visual yang berarti gambar atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan di dengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

    Menurut Agustin, dkk (2016 : 9)[41], Audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa Audio Visual merupakan perpaduan suara dan juga gambar yang dapat di lihat dan juga didengar.


    Pengertian Broadcasting

    Menurut Sunarya, dkk (2016 : 320)[17], Broadcasting adalah distribusi visual atau audio yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog diantara keduanya.

    Menurut Budiman (2015 : 180)[42], Broadcasting adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berupa grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa broadcasting merupakan kegiatan penyebar luasan gabungan audio visual secara serentak agar dapat diterima masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

    Pengertian Sinopsis

    Menurut Prihantini (2015 : 424)[5], Sinopsis atau ringkasan cerita ikhtisar karangn yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar synopsis itu sebuah ringkasa atau abstraksi. Synopsis perlu dibuat untuk memudahkan mengembangkan cerita menjaid scenario. Panjang synopsis biasaya setengah hingga dua halaman kuarto.

    Menurut Waluyo ( 2015 : 253)[43], Sinopsis adalah ringkasan dari suatu karangan dan biasanya disertakan dengan karangan aslinya. Dalam sinopsi tentunya memuat alur cerita secara ringkas.

    Menurut Fachrudin (2015 : 221)[44], Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam informasi tentang penjabaran ide. Tujuannya memeberikan ringkasan atau gambaran dengan cepat kepada setiap orang yang berkepentingan, termasuk produser dan sutradara. Penulisannya sesederhana mungkin dan dengan bahasa sejelas mungkin. Fokusnya pada tema, intrik, dan plot, hindari dengan emosional.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa sinopsis merupakan ringkasan intisari dari suatu alur cerita guna memberikan gambaran singkat tanpa menghilangkan unsur penting dalam keseuruhan ceritanya.

    Pengertian Naskah

    Menurut Setiawan (2014 : 2)[45], Naskah atau scenario adalah karya literature non final yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh seluruh kru pembuatan sebuah film tentang bagaimana mengatur produksi sebuah film. Cara penulisan sebuah naskah berbeda dengan penulisan literatur lain, seperti novel atau cerpen.

    Menurut Friedman (2014 : 425)[46], Naskah adalah dokumen akhir yang rincian adegan-adegan yang membuat cerita film atau program. Ini menggambarkan tindakan dan menyediakan dialog untuk diucapkan dan diletakan dalam format yang sesuai dengan konvensi media.

    Sehingga dapat ditarik garis besar bahwa naskah merupakan sebuah karya yang dituangkan kedalam tulisan (dialog) untuk menghasilkan alur sebuah cerita film ataupun program.

    Definisi Storyboard

    Menurut Hidayat, dkk (2016 : 55)[47], ' Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gabar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perencanaan yang berhubungn dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media pembantunya.

    Menurut Rosalina (2015 : 22),[1], Storyboard merupakan gambaran scene bentuk visual perancangan, audio, durasi keterangan dan narasi untuk suara akan dibuat storyboard. Hasil dari perancangan storyboard akan menjadi acuan dalam pembuatan tampilan pada tahap implementasi.

    Menurut Setiawan (2014 : 2),[45], Storyboard adalah tahap menterjemahkan senerai gambar yang biasanya disertai arahan dan dialog yang mempresentasikan pengambilan gambar beserta urutannya yang akan dilakukan dalam sebuah produksi film atau televisi.

    Dapat disimpulkan bahwa storyboard adalah daftar pengambilan gambar dengan keterangan waktu dan tempat pada setiap adegan untuk menjadi acuan hasil sebuah karya.

    Konsep Dasar Produksi

    Definisi Pra Produksi

    Menurut Rachmawati (2012 : 72),[48], Pra Produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

    1. Penemuan Ide
      Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research¸selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam synopsis yang telah dibuat oleh scripwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide tau gagasan secara keseleuruhan kemudian membuat rundown.
    2. Perencanaan
      Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan synopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
    3. Persiapan
      Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.
    4. Anggaran Biaya

    Produksi

    Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk synopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan synopsis hal tersebut dikarenakan synopsis merupakan hasil dari penemuan idea tau gagasan mengenai suatu program acara.

    Pascaproduksi

    Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap paska produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapih namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang sesuaikan dengan program yang sedang di produksi seperti suara music serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

    Konsep Dasar Penunjang Aplikasi Video

    Adobe Premiere CS 6

    Menurut Ayuningtyas (2012:23)[49], Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

    Gambar 2.1 Tampilan Jendela Adobe Premiere

    Adobe After Effect CS 6

    Menurut Waloeya (2012 : 1-3),[50], Adobe After Effect merupakan software compositing, animasi dan video effect. Adobe After Effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan phhotoshop. Adobe After Effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. Adobe After Effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat 3D lebih power full akan lebih baik jika menggunakan 3DStudio.

    Adobe After Effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akusisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan baian proses kreatif dari animasi multimedia.

    Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film. Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Munder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert and Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies, dan The Untouchables

    Adobe After Effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena terlihat kasar dan pecah.

    Adobe after effect biasa dipakai untuk :

    1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
    2. Movie intro game
    3. Bumper atau animasi jeda
    4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
    5. Video efek untuk film layar kaca atau alayar lebar

    Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

    1. Corel Draw, Freehand, atau Adobe Illustrator
    2. Adobe Photoshop
    3. Adobe Premiere
    4. 3D Studio Max
    5. Particle Illusion
    6. Sound : Wavand Mp3 Editor
    7. Utility : TMP Gencorder

    Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effects adalah :

    1. Avi
      Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
    2. Quicktime movie
      Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
    3. Macromedia Flash
      Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

    Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF89a, SWF dan PDF.

    Gambar 2.2 Tampilan Jendela Adobe After Effect

    Adobe Audition CS 6

    Menurut Adobe (2013 : 1-2),[51], Adobe Audition is a professional audio application that combines advance digital audio and multitrack recording in the same program. (Adobe Audition CS6 adalah aplikasi audio professional yang menggabungkan digital audio editing dan perangkat rekaman di program yang sama).

    Menurut Wahana (2014 : 2-3),[52], Adobe Audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah file audio. Aplikasi ini secara khusus digunakan untuk membantu pengguna computer yang ingin mengolah dan membuat komposisi audio dengan cepat. Tidak hanya itu, dengan Adobe Audition pengguna computer dapat merekam audio, memperbaiki kulaitas audio, menambahkan bermacam efek suara, menggabungkan beberapa file audio hingga pengguna dapat menyimpan audio dengan beberapa format suara. Adobe Audition adalah multitrack audio recording, editor dan mixer yang mudah digunakan serta memliki berbagai fasilitas pengolahan audio. Adobe Audition memberikan fasilitas pengolahan audio. Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman audio hingga 128 track hanya dengan stu sound card. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi seseorang sound editor untuk bereksperimen lebih jauh. Pengeditan audio dapat dilakukan dalam bentuk .wav dan file outputnya dapat dikonversi dalam berbagai bentuk format audio, seperti .wma, .mp3, .mp3pro, dan lain sebagainya. Dalam mengaransemen sebuah audio dapat dilakukan dengan menambah beberapa alat usik, serta dihubungkan dengan ine in atau microphone dari sound card.

    Gambar 2.3 Tampilan Jendela Adobe Audition

    Adobe Photoshop CS 6

    Menurut Sunarya (2013 : 49),[53], Adobe Photoshop merupakan sebuah program yang mempunyai banyak fasiltas dan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi tampilan image, Adobe Photoshop sangat membantu anda di dalam memoleshasil photography.

    Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat digunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan member efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil program ini merupakan gambar / image, di dalam computer grafis terbagi menjadi dua kelompok yaitu gambar bitmap dan gambar vektor. Kualitas gambar tergantng pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

    Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membant dalam membuat gambar, format tampilan gambar tersebut dengan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter anda dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing- masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan. Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolahatau mendesain gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparasi pada gambar ataupun teksnya. Adobe Photoshop juga bisa untuk mendesain cover buku dan program lain, masing-masing perangkat lunak tersebut memiliki kelebihan sendiri.

    Gambar 2.3 Tampilan Jendela Adobe Photoshop

    Konsep Dasar Elisitasi

    Literature Review

    Menurut Fitrianti (2016 : 42),[54], tinjauan pustaka (literature review) adalah kajian teori berisi kutipan teori, berbagai definisi dari variable dan temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan.

    Menurut Machi, dkk (2012 : 4)[55], “a literature review is a written document that present a logically argued case foundedon a comprehensive understanding of the current state of knowledge about a topic of study. This case estabilishes a convincing thesis to answer the study’s question. (Kajian pustaka adalah sebuah dokumen tertulis yang menyajikan sebuah kasus secara logis dikatakan yang didasarkan pada pemahaman yang komperhensif tentang keadaan pengetahuan saat ini tentang topic studi. Kasus ini menetapkan tesis meyakinkan untuk menjawab pertanyaan studi tersebut)

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa literature review adalah tinjauan dari peneliti sebelumnya menggunakan metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi yang kritis tentang pembahasan tertentu untuk menunjukan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan.

    Jenis- Jenis Penelitian

    Menurut Alfianika (2016 : 19)[56], Penelitian terdiri atas beberapa jenis. Jenis penelitian tergantung kepada dta cara memperoleh data. Salah satu cara mudah untuk melihat jenis penelitian, yaitu lihat dari datanya. Jika data penelitian berupa angka-angka maka jenis penelitian berupa penelitian kuantitatif. Jika data penelitian berupa kata-kata, maka jenis penelitian berupa penelitian kualitatif.

    1. Penelitian Kualitatif
      Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya berupa kata – kata yang diolah menggunakan secara deskripsi. Penilitian kualitatif pada dasarnya upaya membangun pandangan mereka yang teliti dan rinci, dibentuk dengan kata – kata, gambar holistik, dan rumit.
    2. Penelitian Kuantitatif
      Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka – angka dan dianalisis menggunakan data statistik. Ciri khusus penelitian kuantitatif adalah data dan sumber datanya. Jika datanya berupa angka – angka atau nilai siswa yang dianalisis menggunakan data statistik maka penelitian itu kuantitatif.Di dalam penelitian kualitatif ada variabel – variabel penelitian.Penelitian kuantitatif juga memiliki hipotesis. Meskipun tidak semua penelitian kuantitatif memiliki hipotesis.

    Literature Review

    Berdasarkan hasl penelitian terhadap studi pustaka, maka dilakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebgai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Chiguvi, Douglas. Sihlobo Nyoni (2017)[57], yang berjudul " The Impact of Employee Satisfaction on Functional Quality Service at Chicken Inn Outlets in Harare, Zimbabwe". The study recommends Chicken Inn to adopt internal marketing as a way of satisfying employees internally as they are the ambassadors of the company. Penelitian ini merekomendasikan Chiken Inn untuk mengadopsi pemasaran internal sebagai cara memuaskan karyawan internal karena mereka adalah duta besar dari perusahaan. Kelebihan penelitian ini terletak dari hasil yang didapat, dengan menggunakan kusioner untuk mengumpulkan data primer dan probabilitas dan teknik simple random sampling lalu dikumpulkan dengan menggunakan SPSS dengan kemunduran dan mengkorelasikan variabel untuk menentukan kekuatan hubungan, yakni adanya hubungan yang kuat antara kepuasan karyawan dan citra perusahan. Kelemahan penelitian ini merujuk pada kurang nya pembahasan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai bidang praktis seperti pelatihan karyawan dan yang implikasi dengan hasil layanan dan peran karyawan dalam pemberian layanan.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Septian (2014),[58], dengan judul “PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE PADA RSIA MURNI ASIH SEBAGAI MEDIA PROMOSI”. Media informasi berbentuk video merupakan sarana penting sebagai penunjang informasi dan sangat mungkin dirancang untuk pembuatan media company profile, selain sebagai penunjang informasi mengenai sejarah, kualitas, mutu serta kelebihan dan lainnya, media company profile juga bisa disesuaikan dengan tujuan serta demi kelancaran dan efektifitas penyampaian informasi seputar kesehatan sudah saatnya memiliki media informasi dalam bentuk video profile yang menarik dengan visual atau gambar-gambar yang memperjelas sebuah informasi.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Sampelan, dkk (2015), [59], dengan judul “Pengaruh Kulaitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Kawan Baru Mantos Manado”. Pelanggan saat ini dihadapakan pada berbagai altaernatif dalam memilih restoran yang sesuai dengan minat dan seleranya. Pada umumnya pelanggan akan senang jika dilayani dengan ramah, baik dan penuh perhatian, juga dipandang penting sehingga akan timbul kepuasan dalam membeli barang/jasa dan menjadi loyal pada perusahaan tersebut. Loyalitas pelanggan terhadap perusahaan tidak lepas dari jenis kualitas pelayanan yang diberikan, kualitas produk yang ditawarkan dan kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan penelitian ini salah satunya adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, dan kebijakan harga secara simultan terhadap loyalitas konsumen. Dalam penelitian ini menngunakan perhitungan yang sangat matang dan menjadi sebuah kelebihan dalam penelitian ini, menggunakan beberapa uji metode anaisa, diantaranya uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, uji autokorelasi, uji analisis regresi linear berganda, dilengakapi pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t, dan secara simultan dengan uji f. Sedangkan untuk kelemahan dalam penelitian ini adalah keterbatasan pada faktor-faktor yang juga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen yang belum diungkap berapa besar pengaruhnya.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari, dkk (2015), [24], yang berjudul “Pengaruh Excellent Service Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan”. Persaingan dalam industri restoran saat ini sangat ketat dan membuat pengelola restoran berupaya mencari strategi yang tepat untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Pelayanan Prima (Excellent Service) dalam perusahaan merupakan salah satu persyaratan dasar untuk bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Hal ini karena kepuasan pelanggan merupakan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Kelebihan penelitian ini adalah metode pengumuplan datanya yang menyebar kusioner sehingga bersifat real dengan menggunakan analisa deskriptif dan analisa jalur (path analysis). Kelemahan dalam penelitian ini masih kurangnya pemberian variabel-variabel lain selain excelent service dan kepuasan pelanggan konsumen.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Morina, dkk (2016), [60], yang berjudul “Desain Interior Restoran Jepang Dengan Sistem Self-Service yang Bernuansa Japanese Farmhouse”. Dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka kebutuhan akan pangan pun ikut meningkat, sehingga bisnis akomodasi makan dan minum di Bali memiliki peluang yang baik. Oleh karena itu, diperlukan restoran yang memiliki konsep yang baru beserta tempat yang nyaman dan menarik untuk dikunjungi. . dan tujuan perancangan ini antara lain untuk: 1) Menciptakan desain interior dengan system BBQ dan Self-Service yang unik. 2) Menciptakan denah yang paling efektif dan efisien bagi lahan yang memanjang ke belakang. 3) Merancang keperluan akan ruang dan furniture yang efektif dan efisien. 4) Merancang kebutuhan akan pencahayaan, pengawasan, dan system proteksi kebakaran yang sesuai dengan standar. Kelebihan penelitian ini terletak pada konsep dan analisa desain yang digunakan, pada konsep perancangan menggunakan Japanese Farmhouse, yakni menciptakan sebuah rancangan interior BBQ Jepangyang unik dan mnerik dengan gaya Jepang yang diangkat dari tema Farmhouse. Adapaun kelemahan penelitian ini terletak dari perencanaan yang kurang matang untuk sistem penghawaan dan proteksi kebakaran pada area makan customer (dining area).
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Amrullah (2016),[61], dengan judul penelitian “Pengembangan Strategi Bisnis Menu Restoran Makassar Dalam Mendukung Penyediaan Makanan Tradisional Makassar”. Bisnis Restoran di Ibu Kota Jakarta dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penuh strategi, maka untuk meraih pangsa pasar yang diinginkan dan diharapkan memenangkan kompetisi bisnis restoran yang dapat memberikan keuntungan memadai. Dalam hal ini, pihak pengusaha dapat meneliti tingkat kepuasan konsumen terhadap menu makanan dan pelayanan yang prima untuk mengantisipasi persaingan dan perkembangan menu makanan restoran yang disajikan. Kegunaan Penelitian ini antara lain: 1. Memberikan informasi dan masukan bermanfaat bagi pemilik restoran menu makanan khas Makassar untuk meningkatkan kepuasan dan pelayanan kepada pelanggan setia, dalam rangka lebih mengembangkan bisnisnya. 2. Dapat memberikan referensi bagi calon pebisnis restoran menu makanan khas Makassar. 3. Dapat menjadi rujukan bagi instansi dari akademis, praktis, dan masyarakat pada umumnya yang akan tertarik pada usaha restoran dengan menu khas makanan. Kelebihan dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) dimana analisis ini didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunitties), namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Utami, dkk (2015)[23], dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Baruna Sanur”. Kepuasan pelanggan adalah sikap dimana proses akhir diterima sesudah mendapatkan sesuatu sesuai harapan. Tujuan dari sebuah bisnis yaitu membuat pelanggan merasa puas, karena mempertahankan kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk menaikan pendapatan perusahaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis 1) pengaruh kualitas layanan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap kepuasan pelanggan Restoran Sanur Bali. 2) perbedaan tingkat kepuasan antara pelanggan laki-laki dengan pelanggan perempuan. Desain penelitian ini menggunakan metode asosiatif.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifa’I Arief (2014)[30], “Startegi Perusahaan Dalam Meningkatkan Kinerja dan LoYALITAS Pelanggan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah”. Peran pelanggan sebagai referensi bagi perusahaan, baik dalam arti yang positif maupun negatif, sudah menjadi fakta yang tidak terbantahkan. Pelanggan memiliki pengaruh langsung pada pencapaian penjualan dan keuntungan perusahaan. Kelebihan penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan MSDM, serta melalui pendekatan kualitas pelayanan, dan pola komunikasi yang akan menghasilkan data berupa sejauh mana kinerja perusahaan untuk mejaga loyalitas pelanggan. Namun kelemahan penelitian ini terletak pada batasan masalah yang masih belum memberikan solusi alternatif yang digunakan dalam menghadapi kendala-kendala yang ada.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, dkk (2016),[62], “Prancangan Video Iklan Masyarakat Alat Kontrasepsi Berbasis Online Sebagai Sarana Informasi Program Keluarga Berencana”. Tujuan dari penelitian ini adalah bisa membuat video iklan layanan masyarakat yang berbobot, memiliki pesan yang bisa di terima baik oleh audience, serta dapat memberi solusi bagi masalah kegagalan alat kontrasepsi dengan metode KB Jangka Panjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan data yang bersifat deskriptif.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh Amirullah, Sri Ernawati (2016), [63], “Perancangan Media Video Deskripsi Pelayanan Pada Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci”. Persaingan di bidang bisnis maupun olahraga di era modern ini membuat Imperial Klub Golf terus meningkatkan mut dan kualitasnya dari segi pelayanan. Kualitas pelayanan mempengaruhi banyak atau tidak nya pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk media audio visual yang efektif dalam bentuk video deskripsi pelayanan agar dapat menjadi daya tarik yang efektif terutama dalam hal menunjang informasi prosedur pelayanan yang diberikan Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci kepada masyarakat umum calon cutomer sehingga image perusahaan akan terbangun.
    11. Penelitian yang dilakukan oleh Sasongko (2016), [64], “Pengembangan Video Promosi Pariwisata Kota Tangerang Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwista, dan Ekonomi Ketif (Disporoarekraf)”. Penelitian ini menginformasikan serta mempromosikan pariwisata Kota Tangerang kepada masyarakat luas. Pengembangan video ini dibuat dengan kemasan menarik dengan tambahan effect visual. Diharapkan melalui video ini dapat meningkatkan minat masyarakat dan orang asing terhadap pariwisata yang ada di kota Tangerang. Video yang dikemas dengan effect dan audio yang menarik perhatian menjadikan satu nilai tambah dalam penelitian video promosi pariwisata ini.
    12. Penelitian yang dilakukan oleh Septian (2014),[58], “Perancangan Video Company Profile Pada RSIA Murni Asih Sebagai Media Promosi”. Mediapromosi berbentuk video merupakan saran penting sebagai penunjang informasi dan sangat mungkin dirancang untuk pembuatan media company profile, selain sebagai penunjang informasi mengenai sejarah, kualitas, mutu serta kelebihan lainnya, media company profile juga bisa disesuaikan dengan tujuan serta demi kelancaran dan efektifitas penyampaian informasi seputar kesehatan sudah saatnya memiliki media informasi dalam bentuk video profile yang menarik dengan visual atau gambar-gambar yang memperjelas sebuah informasi. Adapaun kelemahan dalam penelitian yaitu terletak dari segi kurangnya publikasi hasil dari project yang telah dibuat.

    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat Perusahaan

      Gubung Makan Mang Engking merupakan Restoran khas bernuansa alam dengan ciri gubug-gubug diatas kolam budidaya udang dan ikan air tawar. Pemilik Restoran dengan dengan nama lengkap Engking Sodikin kelahiran Tasikmalaya. Pada awalnya merupakan seorang pembudidaya udang dan ikan air tawar di kolam sederhana miliknya sendiri sejak tahun 1988. Pada tahun 1997 Engking Sodikin membangun tambak udang galah yang pertama di daerah Sleman, Yogyakarta yang kemudia hasilnya akan dipasrkan ke Cilacap hingga Bali sebagai pasokan supermarket dan restoran. Ketika berprofesi sebagai pembudidaya udang dan ikan air tawar, secara tidak sengaja banyak orang yang suka memancing ke kolam mang Engking. Hingga pada suatu ketika mulailah orang ingin makan udang sambil memancing untuk mengisi perut mereka yang kosong. Untuk memenuhi permintaan tersebut, istri dari Mang Engking yang bisa memasak seadanya ala "wong ndeso" (bukan bergaya modern) harus memasak di rumah dan mengantarkan pesanan tersebut ke kolam yang jaraknya cukup jauh. Dan pada akhirnya mulailah muncul gubug-gubug di atas kolam budidaya tersebut saking banyaknya permintaan yang sama. Dari sinilah ia mulai mencoba memasarkan sendiri udang galah dan ikan gurame, yang hingga saat ini menjadi menu unggulan Mang Engking setelah terjadinya tragedi bom Bali I.

      Dirancang khusus oleh seorang turis asing berkewarganegaraan Jerman dengan memberikan uang Rp 300.000 untuk dibuatkan gubug sesuai rancangannya. Model gubug dirancangan cukup unik, dengan mempertahankan model gubug asli (bernuansa alam pedesaan), rancangan gubug yang berlobang pada bagian meja (gubug berlobang) bertujuan untuk orang yang senang duduk lesehan, namun menginginkan kaki tetap bisa leluasa (tidak ditekuk). model meja yang menarik yang hingga kini masih tetap dipertahankan.

      Berdiri sejak tahun 1997 Mang Engking membuka cabang pertamanya di Pasuruan, Jawa Timur hingga kini 2017 Mang Engking sudah mempunyai 20 cabang yang tersebar dari Bali, Jawa Tmur, Yogyakarta, Pandaan, Semarang, Bandung, Jakarta, dan Tangerang.

      Tangerang memiliki dua cabang, cabang pertama berada di BSD Serpong dan sudah lebih dahulu berdiri sejak tahun 2010. Gubug Makan Mang Engking kembali melebarkan sayapnya dan memilih Citra Raya sebagai lokasi cabang ke dua di Tangerang. Lahan untuk Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya ini mulai dibebaskan sejak tahun 2010 dan mulai dibuka untuk umum pada 24 April 2012 dengan luas lahan mencapai 5.300 meter persegi. Gubug Makan Mang Engking Citra Raya memiliki 20 gubug-gubug dengan gubug utama mampu menampung hingga 150 pengunjung dengan ujung berupa deck yang menjadi point pada gubug utama ini.

      Pintu masuk utama langsung tertuju dengan arsitektur bambu-bambu serta iringan musik sabilulungan yang menjadikan ciri khas sunda semakin kental. Di area lobby utama pengunjung akan sangat dimajakan dengan fasilitas seperti kolam refleksi dan juga kesejukan rindangan pohon serta percikan dari kolam-kolam yang tersedia.

    Data Perusahaan

      Nama Business Unit : Gubug Makan Mang Engking

      Alamat :Jl. Ecopolis Boulevard Utara No. 78 Citra Raya Tangerang, Banten

      Nama Perusahaan : -

      Gambar 3.1 Logo Gubug Makan Mang Engking

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi Perusahaan
      Menjadi Restoran ternama di bidang jasa pelayanan makanan dan minuman dengan mengutamakan mutu makanan dan minuman serta mutu pelayanan yang menjadikan Restoran sebagai tempat makan utama untuk moment istimewa.”.
    2. Misi Perusahaan
      Pelayanan Excellent, dengan mengutamakan kenyamanan tamu dari awal sampai akhir sehingga memberikan kesan yang mendalam terhadap pengunjung. serta Pemberdayaan lingungan, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia di lingkungan sekitar”.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi

    Tugas dan Tanggung Jawab tiap Departemen

    1. General Manager
      1. General Manager merupakan fungsi jabatan kerja pada sebuah perusahaan yang bertugas memimpin, mengelola dan mengkoordinasikan semua hal yang berkaitan dengan jalannya roda perusahaan. Berikut ini tugas dan tanggung jawab general manager :
      2. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
      3. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan.
      4. Mengelola operasional harian perusahaan.
    2. Manager Operasional
      1. Mengawasi daily operational di restaurant.
      2. Menyajikan kualitas pelayanan secara maksimal serta menjaga standar pelayanan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
      3. Merancang ide kegiatan yang kreatif agar dapat menambah pemasukan keuangan restaurant.
      4. Memberikan pelatihan kepada karyawan.
      5. Mengawasi biaya atau pengeluaran dan harus sesuai dengan presentasi cost standard yang telah ditetapkan manajemen.
      6. Mengawasi Kinerja Supervisor.
      7. Memastikan terlaknsananya program pusat.
    3. Supervisor
      1. Cek kehadiran karyawan (cross check dengan jadwal kerja).
      2. Cek daftar pesanan
      3. Cek persediaan bahan dan barang.
      4. Cek standar kualitas menu.
      5. Cek standar penampilan karyawan.
      6. membuat jadwal kerja karyawan
      7. Menangani event atau pesanan dalam jumlah besar.
      8. Handling atau penanganan terhadap Complaint atau keluhan tamu atau pelanggan.
    4. Captain Chef
      1. Mengontrol kualitas bahan produksi.
      2. Mengontrol pelaksanaan proses produksi.
      3. Mengelola dan mengontrol kebersihan area kitchen.
      4. Mengontrol kekuatan team dan kemampuan koki.
      5. Mengontrol terhadap kepatuhan penggunaan standart resep.
      6. Mengontrol terhadap kelayakan porsi menu dan pengunaan garnis
      7. Mengontrol terhadap ketepatan waktu penyajian menu.
      8. Memberikan saran dan menentukan harga jual makanan dan minuman.
    5. Cook Helper
      Sekelompok orang yang membantu kerja cheff dalam opersional dapur. Cook helper sebagai pelaksana yang bekerja atas perintah atasannya. Kepangkatan mereka dinilai berdasarkan kecakapan / kemampuan dan lamanya bekerja.
    6. Kitchen Assistent
      kitchen assistant seperti kitchen hands yang membantu persiapan dan steward yang mencuci peralatan masak dan membersihkan dapur.
    7. Kitcheb Clerk
      Bertugas mengerjakan semua pekerjaan administrasi kantor dapur yang ditugaskan oleh kepala dapur seperti membuat laporan harian dan meengetik.
    8. Barker
      Bertugas sebagai tukang teriak/barker.Mereka menerima pesanan makanan dari pramusaji(waiter) kemudian meneriakkan ke seksi yang bersangkutan dengan makanan tersebut seperti appetizer diteriakkan pada gardernarnger, kue-kue pada pastry dan lainnya. Bila makanan tersebut diminta oleh waiter maka barker meminta makanan tersebut pada Cook yang bertugas kemudian memeriksa ketetapan porsi. Garnish, sauce dan lain sebagainya sehingga kualitas makanan yang sampai ketangan tamu betul-betul dapat dipertanggung jawabkan.
    9. Steward Kitchen/ Pelayan Dapur
      1. Membersihkan arena dapur, meliputi lantai, tembok, dinding kaca dan lain sebagainya.
      2. Mengerjakan pekerjaan ringan / tanpa banyak tanggung jawab yang dituigaskan oleh kepala / kepala bagian, misalnya membersihkan sayur, mengupas kentang, bawang dan lain sebagainya.
      3. Mencari dan atau mengirim bahan makanan / makanan kebagian – bagian lain di dapur seperti kebagian grill kerestoran / kitchen yang berada diluar dapur utama (main kitchen).
      4. Mengumpulkan dan mengirim laundry kotor kebagian laundry kemudian menerima laundry bersih untuk dapur seperti towel, napkin juru masak, apron, kain pembersih lainnya.
    10. Captain Service
      1. Mengawasi penyimpangan penggunaan stock.
      2. Memeriksa kelengkapan dan ketepatan dari “miseen place”..
      3. Meneliti ketepatan daily sales report.
      4. Mengatur pembagian “station".
      5. Mendampingi sous chef dalam penataan buffet.
    11. Assistent Captain Service
      Bertugas membantu Captain Service dalam tugasnya sehari-hari dan menggantikan posisi Head Waiter apabila Head Waiter berhalangan untuk bekerja
    12. Waiter/waiters
      Sekelompok orang yang bertugas melayani kebutuhan pesanan tamu restaurant. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain, Menyajikan makanan dan minuman pesanan dengan cara efisien dan sopan untuk mendapatkan kepuasan tamu dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, Menjaga meja, kursi dan peralatan rapi sepanjang waku, Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh kebijakan manajemen atau pimpinannya, dan sebagainya
    13. Bushboy
      Bertugas membantu waiter dalam menjalankan tugasnya terutama pada waktu persiapan sebelum melakukan operasional (mise en place), mengangkat piring kotor (clear up) dan mengambil makanan dari dapur
    14. Hostess
      Bertugas sebagai greeter, menyambut tamu dari pertama tamu masuk kedalam restoran, mengantar ke meja tamu, dan membantu para tamu untuk duduk.
    15. Recepsionist
      Resepsionis Restoran mampu berperan penting dalam hal memberikan kesan pertama bagi customer/tamu yang datang, maka dari itu sebagai seorang resepsionis sangat perlu di berikan penegasan bahwa mereka adalah salah satu pencitraan bagi perusahaan. Berikut tugas dari seorang receptionist :
      1. Menerima/Menyambut Tamu..
      2. Mengantar tamu ke meja sesuai jumlahnya.
      3. Mengantar tamu ke meja sesuai jumlahnya.
      4. Memberikan Buku Menu.
      5. Memberi tanda kepada waiter/waitress perihal jumlah tamu.
    16. Cashier
      1. Membersihkan dan merapikan area kasir yang meliputi : Meja kasir, komputer kasir, printer, lantai, vas bunga (jika ada), dan tempat sampah area kasir.
      2. Memastikan komputer kasir dan printernya berfungsi dengan baik. Segera laporkan kepada supervisor atau captain waiter jika ditemukan adanya error pada program kasir (POS) dan atau printernya.
      3. Cek dan hitung ulang uang modal kasir dan uang receh atau pecahan yang berfungsi sebagai uang tukaran.
      4. Melakukan transaksi dengan baik, ramah,cepat, dan akurat.
      5. Mentutup kasir : Cuci kasir atau clean transaction di lakukan di tiap akhir shift
      6. Penghitungan sales dan pengeluaran dilakukan bersama supervisor atau captain waiter. Jika ada accounting di restoran anda, maka lakukanlah rekap kasir bersama accounting restoran.
      7. Membersihkan kembali area kasir
      8. Serah terima modal dengan kasir berikutnya untuk shift pagi, dan serah terima modal dengan supervisor atau captain waiter untuk kasir di shift terakhir pada saat akan tutup atau closing restoran. Jika restoran operasional selama 24 jam, maka penyerahan modal biasanya diberikan kepada accounting restoran atau pety cash.

    Informasi Produk

    Produk

    Gubug Makan Mang Engking adalah sebuah Restoran yang bernuansa alam pedesaan di tengah-tengah hiruk pikuk kota besar, dengan arsitektur bangunan yang berciri khas sunda. Konsep tata ruang dan dan bangunan berupa gubug-gubug yang mampu menghadirkan lingkungan yang sejuk, alami dikelilingi oleh kolam ikan yang luas, serta menyajikan makanan khas Sunda dengan bahan-bahan yang segar.

    Gubug Makan Mang Engking Citra Raya di rancang oleh orang asing bekewarganegaraan Jerman dengan konsep desain di setiap bawah meja terdapat lubang-lubang yang menjadikan ciri khas utama pada Restoran ini. Gubug Makan Mang Engking Citra Raya memberikan paket harga menu untuk dua sampai sepuluh orang dengan kisaran harga Rp 198.000 hingga Rp 925.000. Harga serupa pun diberikan hampir sama dengan Gubug Makan Mang Engking pada cabang-cabang lainnya. Perancangan video deskripsi pelayanan ini di dasarkan oleh segala bentuk fasilitas yang telah di sediakan Restoran namun belum memiliki media promosi yang lebih efektif dalam penyampaiannya.

    Media video deskripsi pelayanan pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya ini berisikan tentang penyampaian informasi Pelayanan dan juga fasilitas-fasilitas yang disediakan di Restoran Mang Engking Citra Raya, berfungsi sebagai salah satu media penunjang informasi serta promosi dalam bentuk audio visual, guna memberikan informasi kepada masyarakat dan calon pengunjung untuk lebih bisa mengenal Restoran Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Latar Belakang Produk

    Media penunjang promosi pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya sudah dilengkapi dengan photo slide intern dan juga berupa spanduk-spanduk, namun dari segi detail bentuk pelayanan serta fasilitas masih dirasa kurang menunjang, sementara penyampaian dalam bentuk video lebih mudah diterima calon pengunjung tanpa perlu membaca. Diharapkan melalui video perancangan deskripsi pelayanan ini masyarakat, serta calon pengunjung lebih mengenal Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Perkembangan Produk

    Media promosi dan informasi yang digunakan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dulunya hanya berupa spanduk dan photo slide intern saja, lalu di rancang website namun juga belum efektif dalam pengunaannya dan lebih sering menggunakaan media sosial seperti Facebook dalam media promosinya. Dengan berkembang nya ilmu teknologi makan dirancanglah video deskripsi pelayanan ini untuk menunjang media promosi serta informasi agar lebih mudah diterima oleh masyarakat umum sebagai calon pengunjung nantinya.

    Material Produk

    Dalam perancangan video deskripsi pelayanan ini menggunakan material produk berupa Media Audio Visual yang didalamnya terdapat :

    Tabel 3.1 Material Produk

    Spesifikasi Produk

    Perancangan video deskripsi pelayanan yang berdurasi ±5menit mengenai detail pelayanan serta fasilitas Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dibuat dengan data-data yang didapatkan langsung di Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dengan menggambungkan effect audio visual agar menjadi lebih menarik untuk disajikan kepada relasi perusahaan, relasi pemerintah, maupun masyarakat umum sebagai calon pengunjung. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, serta kekurangan diantaranya :

    1. Manfaat
      1. Menjadi media promosi yang lengkap sebagai media informasi tambahan
      2. Dapat menarik calon pengunjung.
      3. Dikenal oleh Instansi dan masyarakat luas.
    2. Kelebihan
      1. Tidak akan lekang dimakan waktu.
      2. Lebih mudah untuk dapat diterima secara praktis dan menarik.
      3. Menghemat waktu dalam penyampaian informasi dan tidak memerlukan budgeting berulang untuk proses pencetakan.
    3. Kekurangan
      1. Proses produksi yang cukup lama.
      2. Biaya produksi yang tidak murah.
      3. Melibatkan banyak crew pada bagian scene tertentu.

    Harga Produk

    Pembuatan Video deskripsi pelayanan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit karena proses pembuatannya membutuhkan peralatan multimedia yang cukup memadai seperti camera, tripod, laptop, serta melibatkan sutradara, cameraman, assisten cameramen, editor, scriptwriter, dan crew.

    Market Analisis

    Market Positioning

    Tujuan utama perusahaan melakukan Market Positioning adalah untuk dapat menunjang dan menginformasikan suatu produk yang telah dihasilkan. Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya memiliki kesan menengah keatas dikarenakan Restoran ini memiliki standar yang tinggi terhadap udang-udang yang dihasilkan. Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya mempunyai cita rasa yang tinggi terhadap menu-menu masakan dan konsisten terhadap standar tinggi yang dipatoknya, sert bercirikan alam khas pedesaan dengan menu masakan khas Nusantara tentunya memberikan kesan berkelas. Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dalam sebulan memiliki omset sebesar 500-650 juta rupiah. Dengan dirancangnya video deskripsi pelayanan ini diharapkan mampu memberikan informasi yang lebih praktis sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat dalam mengetahu informasi detail pelayanan dan juga fasiliatas yang diberikan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan jumlah kepeminatan calon pengunjung serta meningkatnya image Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya. Video deskripsi pelayanan ini juga ditujukan sebagai media informai untuk masyarakat luas, mak dari itu konsentrasi pasar medianya adalah kamu dewasa, instansi/perusahaan dengan sasaran wilayah sekitar Tangerang.

    Kondisi Pesaing

    Restoran Gubug Makan Mang Engking hadir di Citra Raya yang dikenal sebagai Regional and Business Center yang kuat di Tangerang tentu memiliki beberapa pesaing yang juga berpengaruh terhadap perkembangan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, beberapa pesaing tersebut antara lain :

    Potensial Market

    Video deskripsi pelayanan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya ini, sebagai sarana informasi dan promosi untuk seluruh kalangan masyarakat & instansi/perusahaan khususnya yang berada di Kota Tangerang, selain itu video deskripsi pelayanan ini bertujuan untuk membangun image Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Target market pada tahun-tahun berikutnya setelah adanya video deskripsi pelayanan ini di perkirakan akan meningkat sebanyak 30% dari sebelumnya yang berjumlah 4000 pengunjung pada tahun 2016 menjadi 5200 pengunjung di tahun 2017-2018. Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya akan berusaha menarik minat masyarakat untuk dapat berkunjung dan menikmati sajian menu, pelayanan serta fasilitas yang diberikan melalui media promosi berbentuk video deskripsi pelayanan yang menarik.

    Market Segmentation

    1. Geografi
      1. Khusus : Wilayah Kota Tangerang.
      2. Umum : Wilayah Indonesia
    2. Demografi
      Jenis kelamin : Pria & Wanita
      Kelas Ekonomi : Menengah Atas
      Usia : Satu tahun ke-atas
      Sasaran :
      1. seluruh kalangan.
      2. Relasi dari instansi/perusahaan tertentu.
      3. Masyarakat.
    3. Psikografi : Calon pengunjung dan masyarakat Jabodetabek sekitarnya khususnya kota Tangerang yang ingin berkunjung di Gubug Makan Mang Engking Citra Raya untuk mencicipi sajian khas Nusantara dengan nuansa alam

    Marketing Objective

    Tujuan pemasaran perancangan video deskripsi pelayanan khususnya kepada masyarakat kota Tangerang, yaitu dengan media informasi berupa video dengan Konsep Produksi Media (KPM) serta penambahan effect-effcet audio visual yang up to date diharapkan dapat membantu Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dalam penyampaian informasi pelayanan maupun fasilitas yang diberikan sebagai suatu bentuk promosi. Dalam hal ini Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya mempunyai target kenaikan 5200 pengunjung per bulan dari tahun sebelumnya.

    Marketing Strategi

    Dalam meningkatkan jumlah pengunjung tidaklah mudah, untuk ini diperlukan berbagai strategi promosi guna meningktakan jumlah pengunjung. Mulai dari memberikan potongan harga 10-15% kepada pelanggan yang membawa rombongan keluarganya ataupun ketika mengadakan event-event tertentu seperti rapat instansi ataupun wedding. Selain itu Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya selalu menjaga cita rasa hidangan, serta memberikan harga yang sesuai dengan pelayanan, dan juga fasilitas diberikan oleh Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya demi menjaga rasa kepuasan pelanggan. Dengan adanya perancangan serta diimplementasikannya video deskripsi pelayanan ini pada layar LCD tampilan depan resepsionis restoran, youtube, dan akun media sosial Resto Gubug Makan Mang Engking Citra Raya diharapkan akan mendukung promosi yang bisa dilakukan sekaligus meningkatkan image Restoran Gubug Makan Mang Engking sebagai restoran yang diminati masyarakat luas.

    Budget Produksi Media

    Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pembuatan Video Deskripsi Pelayanan adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.3 Budget Produksi Media

    Konfigurasi Perancangan

    Spesifikasi Hardware

    Perancangan video promosi tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Processor : Processor Intel Core i3 -4030U ~1.9 GHz
    2. Monitor  : LCD 14 inchi
    3. Mouse : Optical Mouse
    4. Keyboard : 'Qwerty SK 900
    5. Ram : 6 GB
    6. Harddisk : 500GB

    Software yang Digunakan

    Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

    1. Adobe Premiere CS 6
    2. Adobe After Effect CS 6
    3. Adobe Audition CS 6
    4. Adobe Photoshop CS 6

    Elisitasi

    Elistasi Tahap I

    Elisistasi tahap I yaitu berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen, dalam hal ini pihak terkait yakni satakeholder terkait melalui proses wawancara, dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara sistem rancangan yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancanganyang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak terkait rangkum sebagai berikut :

    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I danII berdasarkan metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara sistem rancangan yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak terkait rangkum sebagai berikut :

    Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Tabel 3.7 final draft elisitasi

    BAB IV

    KONSEP PRODUKSI MEDIA

    Sebelum dihasilkannya media informasi yang sempurna maka tahapan awal yang diperlukan yaitu merancang konsep produksi. Adapun yang dimaksud konsep produksi adalah segala tahapan yang berorientasi pada produksi dengan mengerahkan setiap tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dan distribusi yang seluas-luasnya. Dalam pembuatan video deskripsi pelayanan ini, konsep produksi yang dipakai adalah Konsep Produksi Media. Yang dimaksud Konsep Produksi Media ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Termasuk bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Perkembangan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media informasi yang menarik untuk disajikan kepada audience.

    Dengan Konsep Produksi Media media informasi yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi Media dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction. Konsep Produksi Media di illustrasikan pada gambar berikut ini :

    Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

    Preproduction

    Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, narasi, Storyboard, Script Writing, penyusunan crewdan Time Schedule. Dua tahapan terakhir adalah anggaran dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada gambar berikut ini :

    Gambar 4.2 Preproduction

    Ide atau Gagasan

    Hasil akhir dari media informasi yang merupakan bentuk realisasi dari sebuah ide pemikiran atau gagasan yang telah dituangkan kedalam media. secara sederhana ide/gagasan merupakan sebuah rencana awal dan merupakan rancangan awal yang harus disusun sebelum menghasilkan sebuah project ataupun informasi. Selain itu ide/gagasan harus dikembangkan menurut permasalahn yang ada, dan dalam penelitian ini konsep media informasi dan promosi yang dibuat mengambil ide dari konsep sebuah Restoran serupa di daerah Tangerang yang menampilkan keunggulan Restoran tersebut,yang di unggah melalui Youtube. Selain itu seluruh bentuk pelayanan serta fasilitas unggulan pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya juga menjadi salah satu acuan dalam ide/gagasan ini.

    Sinopsis/Cerita

    Sinopsis adalah merupakan ringkasan intisari dari suatu alur cerita guna memberikan gambaran singkat tanpa menghilangkan unsur penting dalam keseuruhan ceritanya. Sinopsis perancangan video deskripsi pelayanan dalam meningkatkan service excellent pada restoran gubug makan mang engking ini adalah :

    “Citra Raya sebagai pengembangan kota mandiri terbesar telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, di tengah sibuk dan padat nya Citra Raya berdiri satu Restoran berkelas dengan nuansa khas alam pedesaan yang menyajikan menu khas Nusantara. Hari itu datanglah seorang pria dan wanita yang ingin berkunjung, disambut oleh keramahan dua orang resepsionis dan diarahkan langsung menuju saung/gubug yang telah disediakan. Dengan sepenuh hati waiter menjelaskan menu andalan yang tersedia serta dari Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, beberapa menu yang menjadi andalan yaitu gurame bumbu cobek dan juga udang bakar madu. Fasilitas yang disediakan oleh Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya diantaranya ruangan VIP, gubug utama dengan deck, kolam terapi ikan, Mushola, lahan parkir, dan arena bermain anak. Beberapa kegiatan pengnujung yang bisa juga dilakukan diantaranya ialah menyewa tempat untuk resepsi pernikahan, pertemuan instansi/perusahan penting di ruang VIP. Kemudian dilanjutkan testimoni dari pengunjung dan juga perwakilan instansi yang telah berkunjung mengenai kualitas pelayanan, fasilitas, serta rasa hidangan yang disajikan. Menjelang malam suasana romantis lampu yang terpancar syahdu menemai pengunjung lainnya. Menampilkan bumper logo Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dan alamat lengkap Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya".

    Narasi

    Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam suatu tulisan rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Narasi bertujuan untuk memperkuat jalan cerita dan isi video yang hendak kita sampaikan. Berikut adalah narasi video deskripsi pelayanan Restoran Gubug Makan Mang Engking :

    "Restoran kelas menengah/dengan ciri khas alam pedesaan yang berada di/bundaran tiga Citra Raya/mempunyai daya tarik tersendiri//Selain berkunjung untuk/mengisi perut yang lapar/pengunjung pun bisa dimanjakan dengan/suasana Restoran yang terlihat sejuk/ditemani gemercik air dari pancuran kolam/disetiap gubug-gubug//Pengunjung juga bisa dimanjakan/dengan kolam ikan terapi/yang telah di sediakan oleh pihak restoran//Tidak berhenti pada fasilitas yang disediakan/restoran Gubug Makan Mang Engking/memiliki pelayanan/serta kelezatan menu-menu yang terjamin kesegaran bahannya//Ini menjadikan restoran Gubug Makan Mang Engking/sebagai restoran unggulan di kelasnya//

    Pembuatan Storyboard

    Storyboard adalah adalah daftar pengambilan gambar dengan keterangan waktu dan tempat pada setiap adegan untuk menjadi acuan hasil sebuah karya. Selama proses praproduksi, Storyboard sangat membantu agar lebih mudah memahami informasi yang disampaikan, karena storyboard dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti ilustrasi gambar yang disampaikan, sehingga menjadikan persepsi yang sama dengan ide cerita.

    Gambar 4.3" Gerbang Citra Raya".

    Gambar 4.4 "Bundaran Tiga Citra Raya".

    Gambar 4.5 "Tulisan Gubug Makan Mang Engking".

    Gambar 4.6 "Pengunjung Memberi makan Ikan.

    Gambar 4.7 Time Lapse Sunset".

    Gambar 4.8 Penyambutan Pelanggan Oleh Resepsionis.

    Gambar 4.9 "Acara Wedding.

    Gambar 4.10 Clossing Staf GMME".

    Gambar 4.11 Pengunjung bersantai di kolam ikan terapi".

    Gambar 4.12 "Pengunjung bermain air di kolam ikan terapi.

    Gambar 4.13 "Captain Chef".

    Gambar 4.14 sajian menu ready to serve.

    Gambar 4.15 suasana memasak gurame bumbu cobek.

    Gambar 4.16 "suasana memasak udang bakar madu".

    Gambar 4.17 waiter melayani pesanan pelanggan.

    Gambar 4.18 servent mengantar hidangan pesanan pelanggan.

    Gambar 4.19 pelanggan menikmati hidangan.

    Gambar 4.20 menu unggulan gurame bumbu cobek.

    Gambar 4.21 menu unggulan udang bakar madu.

    Gambar 4.22 testimonial PT.Cahaya Sinar Gas Sindo.

    Gambar 4.23 testimonial pengunjung Ali.

    Gambar 4.24 testimonial pengunjung Dian.

    Gambar 4.25 suasana gubug utama.

    Gambar 4.26 acara di gubug utama.

    Gambar 4.27 mushola.

    Gambar 4.28 play ground.

    Gambar 4.29 suasana ruangan VIP.

    Gambar 4.30 acara di ruangan VIP.

    Gambar 4.31 suasana taman.

    Gambar 4.32 gubug-gubug kecil.

    Gambar 4.33 manager operasional.

    Script Writing

    Rancangan penulisan script writing atau bisa disebut juga naskah secara rinci yang mengembangkan ide/gagasan pada sinopsis dengan urutandialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur yang dibuat.

    Tabel 4.2 Script writing

    Rundown

    Tabel 4.3 Rundown

    Penyusunan Crew

    Secara garis besar penyusunan crew dibutuhkan sutradara, camera person, editor, script writting, dan pembaca naskah. sedangkan untuk pemain dari video deskripsi pelayanan adalah talent yang sudah dipilih oleh peneliti. Pemain dan Crew yang terlibat dalam pembuatan video deskripsi pelayanan ini antara lain:

    Tabel 4.4 Penyusunan Crew

    Time Schedule

    Time Schedule pembuatan video deskripsi pelayanan ini ditargetkan selama empat bulan hingga akhir Mei 2017. Sementara Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing – masing item pekerjaan project secara keseluruhan yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan sebuah project. Jadwal pelaksanaan mengacu pada metode penelitian.

    Tabel 4.5 Time schedule.

    Anggaran/Budget

    Berikut biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pembuatan Video deskripsi pelayanan adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.6 Anggaran/ Budget.

    Peralatan Yang Digunakan

    Dalam pembuatan video deskripsi pelayanan menggunakan alat Camera, Tripod dan Slider,. Untuk Camera menggunakan Camera Canon 60D dan Sony a6000. Dalam Video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam gedung.

    Gambar 4.34Kamera 60D

    Gambar 4.35 Tripod

    Gambar 4.36 Camera Sony a6000

    Gambar 4.37 Slider

    Gambar 4.38 Lensa Fix

    Production

    Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari Naskah, Storyboard dan tepatnya Time schedule yang telah dibuat. Di tahap ini pengambilan gambar/shooting dibuat. Dari pengambilan gambar di lokasi yang sesuai hingga selesainya take script sesuai time schedule.

    Gambar 4.39 Tahap Produksi.

    Perencanaan Multimedia

    Perencanaan Multimedia merupakan sebuah rancangan guna mengkombinasikan tiga elemen menjadi satu kesatuan seperti suara, gambar, dan teks untuk menciptakan sebuah hasil presentasi berupa video yang menarik, dinamis, dan interaktif.

    Konsep Multimedia yang diajukan untuk menjangkau masyarakat umum, relasi instansi/perusahaan dengan program media yang menarik, efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial effect.

    Dalam Perencanaan Multimedia ini mencakup tiga tahapan sistematis, yaitu tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan Multimedia bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat luas dengan menggunakan gabungan (teks, gambar, suara). Strategi multimedia dibuat guna memastikan nantinya perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target Tujuan Multimedia. Sedangkan untuk Program Multimedia menampung segala bentuk hasil Project dalam mewujudkan Tujuan dan Strategi Multimedia.

    Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia dari pembuatan video deskripsi pelayanan ini adalah sebagai media informasi dan promosi yang ditujukan untuk untuk masyarakat umum, instansi/perusahaan khususnya di daerah Kota Tangerang dengan memberikan informasi pelayanan serta fasilitas yang jelas dan lengkap mengenai keunggulan dari Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Strategi Multimedia

    Media video yang menyampaikan informasi dan promosi tentang pelayanan serta fasilitas yang diberikan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya sebelum masuk ke tahap proses produksi, terlebih dahulu masuk ke tahap Strategi Multimedia, media yang akan dirancang mempunyai kompenen dan memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    1. Geografi
      1. Khusus : Wilayah Kota Tangerang
      2. Umum : Wilayah Indonesia
    2. Demografi
      Jenis kelamin : Pria & Wanita
      Kelas Ekonomi : Menengah Atas
      Usia : Satu tahun ke-atas
      Sasaran :
      1. Seluruh Kalangan.
      2. Relasi dan Instansi/Perusahaan tertentu.
      3. Masyarakat.
    3. Psikografi : Calon pengunjung dan masyarakat Jabodetabek sekitarnya khususnya kota Tangerang yang ingin berkunjung di Gubug Makan Mang Engking Citra Raya untuk mencicipi sajian khas Nusantara dengan nuansa alam.

    Program Multimedia

    Program Multimedia Media informasi video deskripsi yang dibuat mempunyai tiga tahapan yaitu :

    1. Teks
      Teks dalam video ini memakai Elephant dan Arial Black diterapkan dalam script tertentu seperti pada title teks dan juga memakai Microsoft New Tai Lue dan Microsoft Tai Le pada bumper opening dan closing video deskripsi pelayanan dengan beberapa efek.
    2. Picture
      Gambar yang dipakai dalam media video deskripsi pelayanan menggunakan gambar dalam bentuk jpg yang digabungkan dengan beberapa take video yang berekstensi .mov dan mp4 untuk videonya.
    3. sound
      Sound yang dipakai dalam media video deskripsi pelayanan ini menggunakan audio original hasil dari wawancara serta testimonial pengunjung di gabung dengan effect background musik khas sunda (sabilulingan) yang telah d rancang guna menjadikan satu ciri khas dari Retoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Perencanaan Audio

    Dalam perancangan video deskripsi pelayanan Restoran, peranan audio sangatlah penting sebagai salah satu faktor yang harus dilakukan dalam penyusunan video, sebab jika tidak ada audio maka video yang dihasilkan tidak akan memiliki hasil yang menarik untuk ditampilkan sebagai sebuah informasi yang layak kepada audience. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio, dan program audio.

    Tujuan Audio

    Tujuan audio yang dimaksudkan agar video deskripsi pelayanan yang telah dirancang mempunyai nilai informasi yang lebih menarik serta dapat dengan mudah dipahami oleh audience. Audio ini juga berperan besar dalam penempatan suara dengan latar belakang background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang disampaikan bisa lebih jelas. Maka tujuan Audio adalah untuk membangun image Restoran sekaligus meyakinkan konsumen akan kelebihan mutu produk.

    Strategi Audio

    Mengenai strategi audio ini, hal yang harus diperhatikan adalah detail suara yang dihasilkan. dalam hal ini setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara nara sumber agar informasi yang dihasilkan lebih jelas dan akurat.

    Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    1. Geografi
      1. Khusus : Wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya.
      2. Umum : Wilayah Indonesia
    2. Demografi
      Jenis kelamin : Pria & Wanita
      Kelas Ekonomi : Menengah Atas
      Usia : Satu Tahun Ke-atas
      Sasaran :
      1. Seluruh Kalangan .
      2. Relasi dan Instansi/Perusahaan.
      3. Masyarakat.
    3. Psikografi : Calon pengunjung dan masyarakat Jabodetabek sekitarnya khususnya kota Tangerang yang ingin berkunjung di Gubug Makan Mang Engking Citra Raya untuk mencicipi sajian khas Nusantara dengan nuansa alam.

    Program Audio

    Audio yang disiapkan dalam perancangan video deskripsi pelayanan ini menggunakan Adobe Audition CS6, guna menyesuaikan gambar yang sudah ada, sekaligus menjadikan audio sebagai ciri khas dari Restoran. Audio yang digunakan adalah suara instrument musik khas sunda dengan format mp3. Dengan adanya proses editing menjadikan mudah untuk menggabungkan insturment musik dengan suara asli dari narsumber guna memperjelas suatu gambar ataupun video yang nantinya video deksripsi pelayanan ini menjadi lebih menarik untuk di suguhkan kepada audience. Dalam program audio ini memiliki dua tahapan yaitu :

    1. Backsound
      yang digunakan dalam video deskripsi pelayanan ini menggunakan alunan musik khas sunda sabilulungan yang sudah menjadi ciri khas dari Restoran Gubug Makan Mang Engking, fungsi dari backsound ini sebagai pelengkap sekaligus penghidup suasana dalam video deskripsi pelayanan ini.
    2. Dubbing
      yang dilakukan oleh Captain Cheff dan juga Manager Resto serta testimonial pengunjung menggunakan aplikasi rekaman suara. dubbing ini bertujuan untuk menceritakan detail informasi yang tersedia sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

    Perencanaan Visual

    Perencaan visual adalah suatu proses penggabungkan antara gambar yang sudah di take sebelumnya, dan teks yang telah di tentukan, dengan suara yang dihasilkan dari membaca naskah kemudian di edit lalu di render dan di export untuk kemudian dapat di review, yang nantinya akan menghasilkan satu video deskripsi pelayanan utuh pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya. Bentuk visual yang nantinya dihasilkan akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual pada video deskripsi pelayanan ini diharapkan video yang dihasilkan dapat lebih menarik dalam penyampaian informasi yang dihasilkan sekaligus untuk memberikan kesan atau image pada video yang ditampilkan.

    Tujuan Visual

    Dalam video deskripsi pelayanan ini, media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat efek transisi/perpindahan gambar dengan menggunakan beberapa tipe seperti slide, dan juga penggabungan dari beberapa angel sehingga dihasilkan suatu bentuk visual yang terkesan menarik dan tidak membosankan.

    Tabel 4.7 Kesan Visual Effect.

    Strategi Visual

    Untuk mencapai tujuan visual yang telah disampaikan, strategi yang digunakan berdasarkan pemilihan gambar-gambar dan juga penggambungan dari beberapa angel pada gambar yang telah di ambil dan memiliki nilai sebagai daya tarik. Visual Effects yang diciptakan melalui proses editing dengan bantuan teknologi komputer menampilkan beberapa unsur seperti : bumper opening, suasana keasrian Restoran, fasilitas yang tersedia, menu unggulan, aktifitas pengunjung Restoran, dan juga pelayanan yang diberikan oleh Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya. Dirancang dengan tepat sehingga memberikan suatu bentuk peyajian grafis yang modern dan akan membangkitkan rasa penasaran serta ketertarikan audience melihat video deskripsi pelayanan ini kemudian tertarik untuk berkunjung ke Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Program Visual

    Dalam tahapan produksi ini, spesial effects dibuat menggunakan software – software pendukung seperti adobe after effect cs6, adobe premiere cs6, adobe audition cs6, dan adobe photoshop cs6. Menggunakan Storyboard sebagai acuan untuk memudahkan dalam proses pembuatan video deskripsi pelayanan yang sudah dirancang dan sebelumnya telah dilakukan wawancara terhadap pihak stakeholder Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan Broadcasting dibuat agar dapat menjangkau audience dengan program media promosi yang efektif serta pendistribusian yang efisien yaitu dalam bentuk video deskripsi pelayanan. video yang divuat dengan penambahan effect visual yang menarik menjadi nilai jual kepada audience yang melihatnya, sehingga audience akan lebih tertarik untuk mengujungu Restoran setelah melihat video ini. Dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi dan media promosi ini diharapkan bisa menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan Broadcasting terdiri dari tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting dan Program Broadcasting.

    Tujuan Broadcasting

    Pada tujuan Broadcasting ini guna menjangkau masyrakat luas tanpa ada pemilahan khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan Broadcasting untuk menyampaikan informasi kepada calon pengunjung dalam bentuk video deskripsi pelayanan kepada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, serta pembuatan media infromasi ini diharapkan akan menjangkau target yang ditetapkan sebanyak 30% dari kunjungan sebelumnya, yaitu masyarakat luas ataupun instasi/perusahaan khususnya di daerah Kota Tangerang.

    Strategi Broadcasting

    Strategi Broadcasting yang akan dilakukan dalam mempromosikan video deskripsi pelayanan Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia seperti layar LCD resepsionis, DVD, Youtube, dan Facebook untuk strategi informasinya dengan menampilkan media video deskripsi pelayanan ini ke beberapa client ketika diadakannya meeting.

    Program Broadcasting

    Program Broadcasting melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program Broadcasting media informasi yang dibuat menyiarkan pesannya lewat Internet dengan memanfaatkan :

    1. Youtube
      Video deskripsi pelayanan yang telah dibuat diupload melalui YouTube. Sebelum malakukan aktifitas upload, harus sudah memiliki account youtube untuk sig in. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama ataupun cepatnya upload tergantung dari seberapa besar kecilnya kapasitas pada video yang telah dibuat, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.
    2. Facebook
      Dalam hal ini Facebook sebagai sarana untuk melihat media informasi berupa video deskripsi pelayanan yang telah dibuat akan di upload oleh akun facebook dari Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya. hal ini memudahkan Restoran dalam mencapai audience untuk melihatnya.
    3. DVD
      DVD dapat digunakan untuk menyimpan data termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik, serta memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingan CD. Media video deskripsi pelayanan yang di burning ke dalam DVD ini menggunakan format file *.MP4
    4. Layar LCD
      Sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai informasi kepada pengunjung ketika sedang melakukan reservasi di resepsionis. Dengan cara menampilkan video deskripsi pelayanan ini melalui layar LCD diharapkan dapat menambah semangat kerja karyawan Resto, serta manambah daya tarik bagi pengunjung yang melihatnya.

    Postproduction

    Tahap postproductionadalah proses penyelesaian ahir (finishing) dari sebuah rangkaian perancangan Konsep Produksi Media (KPM). Dalam tahap postproduction ini hasil semua gambar yang didapat pada proses production di satukan di beri sentuhan effect visual dan di edit oleh seorang editor demi menghasilkan sebuah media informasi berebentuk video yang sempurna guna mampu memberikan kesan dan pesan tersendiri bagi audience. Aktivitas pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

    Gambar 4.40 Postproduction.

    Digitizing

    Digitizing adalah proses pemindahan hasil gambar utuh hasil shooting dari media seperti kamera ke dalam laptop/komputer menggunakan memory card untuk kemudian melalui proses selanjutnya.

    Gambar 4.40 Digitizing.

    Editing

    Editing merupakan sebuah tahapan dimana pada gambar yang sudah dipindahkan ke dalam laptop/komputer dilakukan pemilihan, pemotongan, dan pengabungan hasil gambar shooting menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat sesuai dengan naskah dan storyboard.

    Gambar 4.41 Editing.

    Mixing

    Mixing merupakan bagian terpenting dalam postproduction, dimana pada tahapan ini dilakukan penggabungan antara gambar dan suara meliputi dubbing, musik backsound. Agar tercipta keselarasan antara harmonis backsound dengan informasi yang disampaikan. Setelah proses mixing selesai video lalu dirender untuk penyatuan keseluruhan elemen-elemen untuk dapat di ekspor ke format file tertentu.

    Gambar 4.42 Mixing.

    Finishing

    Setelah melakukan penggabungan gambar-gambar, audi, maupun teks menjadi satu video utuh tahap terakhir selanjutnya adalah finishing, tahap ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video deskripsi pelayanan ini, video kemudian di export dari Adobe Premiere CS6 untuk menjadi format video yang telah ditentukan, dan hasil video akan di masukan kedalam DVD, serta di upload ke Facebook dan juga Youtube

    Gambar 4.43 finishing.

    Tahap Keluaran

    Pada tahap ini, hasil render dari semua penggabungan gambar gerak mulai dari teks dan suara akan di eksport ke dalam format video yang telah di tentukan sebelumnya.. Selanjutnya hasil export video akan di burning ke DVD dengan format mp4 dan selanjutnya akan di upload ke YouTube, dan juga di tayangkan pada layar LCD tampilan depan resepsionis restoran, serta akun media sosial seperti Facebook dari Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    Gambar 4.44 Tahap Keluaran.

    Segmen Pasar

    Pada tahap ini adalah target pasar yang akan di tuju. Untuk jangkauan luas adalah instansi/perusahaan dan untuk sasaran utamanya adalah masyarakat umum. Di harapkan video deskripsi pelayanan ini mencapai target sebanyak 30% dari tahun sebelumnya yang sudah ditentukan oleh Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian dengan judul Perancangan Video Deskripsi Pelayanan Dalam Meningkatkan Service Excellent Pada Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Dalam merancang sebuah video deskripsi pelayanan yang sesuai dengan identitas Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya yaitu, dengan menampilkan informasi detail yang mencakup pelayanan prima restoran, ruang lingkup Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya yang meliputi fasilitas, keunggulan yang dimiliki, dengan mengedepankan tampilan gubug-gubug khas pedesaan ciri khas utama Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, warna, desain, dan effect visual yang sesuai dengan identitas Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya sebagai restoran ternama.
    2. Dalam merancang sebuah video deskripsi pelayanan guna mempromosikan restoran sehingga dapat menarik minat masyarakat khususnya calon pengunjung untuk mencicipi sajian menu khas nusantara dengan pelayanan serta fasiltas yang ada di Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya, diperlukan strategi visual yaitu dengan memperhatikan gambar, teks, audio serta efek-efek yang digunakan agar tampilan menjadi lebih menarik sehingga lebih diminati audience, serta Market Segmentasion, sehingga target menjadi tepat sasaran dan informasi yang disampaikan menjadi efektif.
    3. Setelah diimplementasikannya video deskripsi pelayanan ini, target yang ingin dicapai oleh Restoran Gubug Makan Mang Engking Citra Raya adalah dapat memuaskan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan, serta di harapkan video deskripsi pelayanan ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat calon pengunjung sebesar 30% setiap bulannya untuk berkunjung di Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dari rata-rata 4000 pengunjung per bulan menjadi 5200 pengunjung per bulan.

    Saran

    Setelah menganalisa dan mempelajari permasalahan Gubug Makan Mang Engking Citra Raya seperti yang dibahas sebelumnya, maka diberikan saran atau usulan sebagai berikut:

    1. Diharapkan video deskripsi pelayanan ini agar bisa dipergunakan oleh Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dan di sosialisasikan melalui youtobe dan juga sosial media lainnya agar masyarakat umum bisa mengangkses dengan mudah dan mengetahui pelayanan serta fasilitas yang tersedia di Gubug Makan Mang Engking Citra Raya.
    2. Selalu memperbaharui informasi yang terkait dengan Gubug Makan Mang Engking Citra Raya dan perkembangannya, serta menyajikan tampilan media yang lebih menarik.
    3. Agar dapat bersaing dengan Restoran yang lain terutama yang berada di Citra Raya, diharapkan Gubug Makan Mang Engking Citra Raya harus lebih meningkatkan kualitas dan prasarana penunjang pelayanan, dengan menggunakan video deskripsi pelayanan ini dalam bentuk softcopy seperti DVD saat event ataupun saat presentasi dengan klien, sehingga dapat meningkatkan target pemasaran yaitu tercapainya angka pengunjung setiap tahunnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Rosalina, Vidila. Ahmad Kausar. dan Yusuf Fazri Sutiawan. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknil Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO Vol.2 No.1.
    2. Subhan, Mohamad. 2012. Analisis Perancangan Sistem. Jakarta : Lentera Ilmu Cendikia.
    3. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementasi SMS Gateway In The Development Web Based Informasi System Schedule Seminar Thesis. Lampung : Unila.
    4. Choupani,Roya. Stephen Wong. dan Mehmet Tolun. 2014. Spatial Multiple Description Coding for Scalable Video Streams. International Journal of Digital Multimedia Broadcasting. Vol.2014. Diambil dari : https://goo.gl/J62s23 (10 April 2017).
    5. 5,0 5,1 5,2 Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indoensia. Yogyakarta : B First (PT. Benteng Pustaka).
    6. Darnis. 2015. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Pendekatan Lingkungan Bagi Siswa. Jurnal Pelangi Vol.8 No.1. Diambil dari: https://goo.gl/2hhvLJ (10 April 2017).
    7. 7,0 7,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja. dan Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 5 No. 2.
    8. Maimunah. Lusyani Sunarya. dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 5 No. 3.
    9. Cangara, Hafied. 2016. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Rajawali Pers.
    10. Husda, Nur Elfi. dan Yvonne Wangdra. 2016. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta. Baduose Media.
    11. Jiagge, Marian A. Mac-Anthony Cobblah, dan Kirchuff. 2017. Atengble Dissemination of Scientific Information: Adopting a Strategic Approach for the Council for Scientific and Industrial Research (CSIR), Accra, Ghana. An-Internasional Perr-reviewed Journal Vol.7 No.6. Diambil dari : https://goo.gl/JNyTbp (07 April 2017)
    12. Sunarya, Lusyani. Radiyanto. dan Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.6.
    13. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : ANDI Offset
    14. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : ANDI Offset
    15. Wahab, Hamza Kaka Abdul. 2017. Effect of Promotional Strategies on Customer Loyalty and Repeat Purchase on the Soft Drink Bottling Industry in Ghana with Special Emphasis on Coca Cola’s (Coke). An International Peer-reviewed Journal. Vol. 36. Diambil dari : https://goo.gl/4R2DBE ( 23 Maret 2017).
    16. 16,0 16,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono. dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 3.
    17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Sunarya, Lusyani. Putri Aprylia. dan Siti Isnaini. 2016. Design Video Profil Based Multimedia Audio Visual and Broadcasting As A Media Promotion. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.9 No.3.
    18. Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar – Dasar Periklanan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    19. Maulani, Giandari. Untung Raharja. dan Lalita Tri Adila. 2015. Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa. Tangerang : Perguran Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.9 No.2.
    20. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design, Bandung : Informatika Bandung.
    21. Ariessanti, Hani Dewi, Erick Febrianto, dan Nida Hanifah. 2014. Pelayanan Sistem IDUHELP (ILEARNING EDUCATION HELP) Dengan Menggunakan Sistem ILearning Survey pada Perguruan Tinggi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.9.
    22. Prastowo, Andi. 2012. “Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional”. Yogyakarta : Diva Press.
    23. 23,0 23,1 Utami, Ida Ayu Inten Surya. dan I Made Jatra. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Baruna Sanur. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol.4 No.7. Diambil dari : https://goo.gl/rWW6IB (22 Maret 2017).
    24. 24,0 24,1 24,2 Hapsari, Annisa Mirandha. Srikandi Kumadji. dan Yusri Abdilah. 2015. Pengaruh Excellent Service Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.1 No.2. Diambil dari : https://goo.gl/5KcyiT (22 Maret 2017).
    25. 25,0 25,1 Rahmayanty, Nina. 2013. “Manajemen Pelayanan Prima”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    26. Sujarweni, V.Wiratna. 2015. Metodelogi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta : PUSTAKABARUPRESS.
    27. 27,0 27,1 Sunyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : CAPS (Center for Academic Publishing Service).
    28. Tjiptono, Fandy. 2012. Service Manajemen Mewujudkan Pelayanan Prima. Yogyakarta : ANDI
    29. 29,0 29,1 Rahmayanty, Nina. 2013. “Manajemen Pelayanan Prima”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    30. 30,0 30,1 30,2 Arief, Ahmad Rifa’i. 2014. “Startegi Perusahaan Dalam Meningkatkan Kinerja dan Loyalitas Pelanggan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah”. Diambil dari : https://goo.gl/l9wE0V (22 Maret 2017).
    31. Putri, Hani Devi Emmita. 2016. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Yogyakarta : Deepublish.
    32. Sumarsono, Dicky. 2015. Luar Biasa Bisnis Restoran di Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
    33. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global), Yogyakarta : CAPS (Center for Academic Publishing Service).
    34. 34,0 34,1 34,2 34,3 34,4 Anggraini, Lia. dan Nathalia Kirana. 2013. “Desain Komunikasi Visual”, Bandung : Nuansa Cendekia.
    35. Brewer, Boy. 2013. Pengantar Typography. Bandung : Sudiana
    36. 36,0 36,1 Sihombing, Danton MFA. 2015. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.
    37. 37,0 37,1 Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis dan Tipografi. Yogyakarta : Buku Pintar.
    38. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design, Bandung : Informatika Bandung.
    39. Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono. dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 3.
    40. Ariessanti, Hani Dewi, Erick Febrianto, dan Nida Hanifah. 2014. Pelayanan Sistem IDUHELP (ILEARNING EDUCATION HELP) Dengan Menggunakan Sistem ILearning Survey pada Perguruan Tinggi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.9.
    41. Agustini, Putu Putri, M.G Rini Kristiantari, dan DB. Kt. Ngr. Semara Putra. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Tema Sejarah Peradaban Indonesia Pada Siswa Kelas V Sdn 8 Sumerta. e-Journal PGSD Vol. 4 No. 1. Diambil dari : https://goo.gl/iBKtjW (07 April 2017).
    42. Budiman, Arya. 2015. Kebut Semalam Jago Pidato, MC, Penyiar, Presenter Radio dan Televisi. Yogyakarta : Araska.
    43. Waluyo, Budi. 2015. Bahasaku Bahasa Indonesia. PT. Tiga Serangkai Mandiri.
    44. Fachrudin, Andi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta : Andi
    45. 45,0 45,1 Setiawan, Budi. Alfitransyah. dan Lis Pradesan. 2014. “Rancangan Bangun Pembuatan Animasi Iklan Layanan Masyarakat (Masa Depan Tanpa Narkoba)”. Diambil dari : https://goo.gl/pBIyB0 (06 April 2017).
    46. Friedman, Anthony. 2014. “Writing for Visual Media”. USA : Focal Press
    47. Hidayat, Wahyu. Anita B. Wandanaya dan Recha Ferdiansyah. 2016 “Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi dan Informasi di SMK Avicena Rajeg Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CERITA Vol.2 No.1.
    48. Rachmawati, Indah. 2012. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Kamera, Jakarta : Grasindo.
    49. Ayuningtyas, Melvy. 2012. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro. Bekasi : Dunia Komputer.
    50. Waloeya, Yohan Jari. 2012. Seri Belajar Kilat Adobe After Effect CS5. Yogyakarta : Andi Offset.
    51. Adobe. 2013. Adobe Audition CS6 Classroom in Book. United States of America : Adobe System Incorporated.
    52. Wahana, Komputer. 2014. Shortcourse Adobe Audition CS6. Yogyakarta : ANDI.
    53. Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    54. Fitrianti. 2016. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Deepublish Grup CV. Budi Utama.
    55. Machi, Lawrence A. and Brenda T. McEvoy. 2012. The Literature Review : Six Steps To Success. United States of America : Corwin.
    56. Alfianika, Ninit. 2016. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Deepublish
    57. Chiguvi, Douglas. dan Sihlobo Nyoni. 2017. The Impact of Employee Satisfaction on Functional Quality Service at Chicken Inn Outlets in Harare, Zimbabwe. An-Internasional Perr-reviewed Journal Vol.32. Diambil dari : https://goo.gl/VWrtcs (05 April 2017).
    58. 58,0 58,1 Septian, Vikri. 2014. Perancangan Video Company Profile Pada RSIA Murni Asih Sebagai Media Promosi, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
    59. Sampelan, Grabiela Angelia. Sem G Oroh. dan Silcyljeova Moniharapon. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Kawan Baru Mantos Manado.” Jurnal EMBA Vol.3 No.3. Diambil dari : https://goo.gl/gcLI0S (22 Maret 2017).
    60. Morina. Astrid Kusumowidagdo. dan Stephanus Evert Indrawan. Desain Interior Restoran Jepang dengan Sistem Self-Service yang Bernuansa Japanese Farmhouse. Jurnal Kreasi Vol.1 No.2. Diambil dari : https://goo.gl/W6K2tQ (29 Maret 2017).
    61. Amrullah. 2016. “Pengembangan Strategi Bisnis Menu Restoran Makassar Dalam Mendukung Penyediaan Makanan Tradisional Makassar”. Diambil dari : https://goo.gl/jCb7nS (21 Maret 2017).
    62. Cahyono, Eko. Hardman Budiardjo. dan Wahyu Hidayat. 2016. Perancangan Video Iklan Layanan Masyarakat Alat Kontrasepsi Berbasis Online Sebagai Sarana Informasi Program Keluarga Berencana. Jurnal ArtNouveau Vol.05 No.2. Diambil dari : https://goo.gl/u6WTT5 (22 Maret 2017).
    63. Amirullah, Sri Ernawati. 2016. “Perancangan Media Video Deskripsi Pelayanan Pada Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    64. Sasongko, Noviar Jalu. 2015. Pengembangan Video Promosi Pariwisata Kota Tangerang Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DISPORPAREKRAF). Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  • Contributors

    Dayupratiwi