SI1314477137

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN HASIL LAUNDRY

MASKAPAI PENERBANGAN BERBASIS WEB PADA

PT. AEROFOOD ACS UNIT LAUNDRY


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1314477137
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN HASIL LAUNDRY

MASKAPAI PENERBANGAN BERBASIS WEB PADA

PT. AEROFOOD ACS UNIT LAUNDRY

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477137
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN HASIL LAUNDRY

MASKAPAI PENERBANGAN BERBASIS WEB PADA

PT. AEROFOOD ACS UNIT LAUNDRY

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477137
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Aris Martono, M.MSi)
NID : 00000
   
NID : 00000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN HASIL LAUNDRY

MASKAPAI PENERBANGAN BERBASIS WEB PADA

PT. AEROFOOD ACS UNIT LAUNDRY

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477137
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN HASIL LAUNDRY

MASKAPAI PENERBANGAN BERBASIS WEB PADA

PT. AEROFOOD ACS UNIT LAUNDRY

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477137
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
NIM : 1314477137

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT. Aerofood ACS Unit Laundry adalah anak perusahaan dari PT. Aerofood ACS Indonesia, perusahaan yang bertempatkan di komplek pergudangan Bandara Mas ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan laundry untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Foreign Airlines. . Dengan pengalamannya selama 6 tahun sebagai penyedia jasa laundry, telah berhasil dan selalu menjaga reputasi perusahaan. untuk menghadirkan pelayanan laundry terbaik kepada tiap maskapai. Namun pada sistem yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan seperti sistem pengiriman barang antar ACS pusat ke ACS unit laundry masih dilakukan dengan menggunakan dokumen transfer yang dicatat secara manual permaskapainya sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan data barang dan memakan banyak waktu. Dokumen transfer dikirim dari bagian linen room ke unit laundry bersamaan dengan barang kotor yang akan di laundry. Sistem saat ini juga masih belum berjalan dengan optimal karena tidak adanya proses langsung yang menginformasikan jumlah barang yang sudah reject kepada staff linen setelah receiver laundry mensortir barang kotor tersebut, sehingga terjadi perbedaan jumlah data barang antara staff linen dan checker laundry.Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu bagian operasional ACS Unit Laudry dalam mengelola data barang bersih dan barang kotor. Sistem akan di bangun dengaan menggunakan metode analisis PIECES, perancangan sistem menggunakan bahasa pemograman PHP dan databse mysql, dengan user interface menggunakan Adobe Dreamweaver CS4. Diharapkan sistem ini dapat memudahkan bagian operasional ACS Unit Laudry dalam membuat dokumen transfer pengiriman barang, memberikan informasi dan membuat laporan pengiriman hasil laundry dengan baik, format laporan menjadi lebih rapi, dan keamanan data laundry terjamin.

Kata Kunci: laundry, receiver laundry, linen room, ACS Unit Laudry, checker laundry

ABSTRACT

Aerofood ACS Unit PT Laundry is a subsidiary of PT Indonesia Aerofood ACS, the company that bertempatkan in this Mas Airport warehousing complex engaged in laundry services for Garuda Indonesia airlines and Foreign Airlines. . With six years experience as a provider of laundry, have been successful and always maintain the reputation of the company. to bring the best laundry services to each airline. However, on systems that are running currently there is a lack of such a system of delivery of the goods between ACS central to the ACS unit laundry is still done using the transfer documents are recorded manually perairlines so that can happen mistakes in recording data and takes a lot of time. Transfer of documents sent from the linen room to laundry unit along with the dirty stuff that will be in the laundry. The current system also still haven't run with optimal due to the absence of direct process which informs the amount already rejects to staff the linen after a dirty laundry sorting goods receiver, so the difference in the number of data items between the staff of linen and laundry checker. Based on problems occurred then it needs a system that can help the operational part of the ACS Unit Laudry in managing data items clean and dirty stuff. The system will be built by digitally using methods of analysis PIECES, designing system using programming language PHP and the mysql databse, with user interface using Adobe Dreamweaver CS4. It is hoped the system can facilitate the operational part of the ACS Unit Laudry in making the transfer document delivery, provide information and make a delivery report results of laundry, report format to be more presentable, laundry and data security is assured.

Keywords : laundry, laundry, linen room receiver, the ACS Unit Laudry, laundry checker



KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PT. Aerofood ACS Unit Laundry. Lebih tepatnya di bagian oprasional dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Hasil Laundry Maskapai Penerbangan Berbasis Web Pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET 1) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Endang Suryana, S.Sos., M.M selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  7. Kepada Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  8. Kepada seluruh pegawai di PT. Aerofood ACS Unit Laudnry yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi
  9. Untuk sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, 16 Januari 2017
Sandy Rizky Putra Londah
NIM. 1314477137

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sehingga mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem. Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu mengorganisasikan data yang ada didalamnya sehingga informasi yang dihasilkan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan.

PT. Aerofood ACS Unit Laundry adalah anak perusahaan dari PT. Aerofood ACS Indonesia, perusahaan yang bertempatkan di komplek pergudangan Bandara Mas ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan laundry untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Foreign Airlines. Dengan pengalamannya selama 6 tahun sebagai penyedia jasa laundry, telah berhasil dan selalu menjaga reputasi perusahaan. untuk menghadirkan pelayanan laundry terbaik kepada tiap maskapai.

Namun pada sistem yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan seperti sistem pengiriman barang antar ACS pusat ke ACS unit laundry masih dilakukan dengan menggunakan dokumen transfer yang dicatat secara manual permaskapainya sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan data barang dan memakan banyak waktu. Dokumen transfer dikirim dari bagian linen room ke unit laundry bersamaan dengan barang kotor yang akan di laundry. Sistem saat ini juga masih belum berjalan dengan optimal karena tidak adanya proses langsung yang menginformasikan jumlah barang yang sudah reject kepada staff linen setelah receiver laundry mensortir barang kotor tersebut, sehingga terjadi perbedaan jumlah data barang antara staff linen dan checker laundry. Pembuatan laporan pengiriman hasil laundry ini juga masih tidak terkelola dengan baik, karena sistem penyimpanan data masih berupa file Microsoft Excel sehingga perusahaan tidak memiliki data cadangan dan meningkatkan resiko kehilagan data.

Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini diharapkan sistem yang tadinya kurang detail dan akurat akan menghasilkan data yang mudah di akses oleh user. Maka hal inilah yang melandasi peneliti untuk mengembangkan sistem ini dengan melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Hasil Laundry Maskapai Penerbangan Berbasis web pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry”

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana proses pengiriman laundry yang sedang berjalan saat ini pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry ?
  2. Apa permasalahan yang sedang terjadi pada sistem pengiriman hasil laundry saat ini ?
  3. Bagaimana merancang sebuah sistem yang mampu mengelola data pengiriman hasil laundry secara efektif ?
  4. Apakah dengan sistem yang dirancang dapat mempermudah pimpinan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penelitian laporan Skripsi, Peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui proses pengiriman laundry yang berjalan saat ini.
  2. Untuk mengetahui apa permasalahan yang sedang terjadi saat ini. .
  3. Untuk merancang dan membangun sebuah sistem yang mampu bekerja secara baik untuk proses pengiriman hasil laundry. .
  4. Untuk mengetahui apakah dengan sistem yang di rancang dapat mempermudah pimpinan untuk mendapatkan informasi. .

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan peneliti dari laporan penelitian Skripsi ini, yaitu:

  1. Dapat mempermudah proses pengiriman laundry pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry.

  2. Untuk meminimalisir kesalahan.

  3. Dapat mengahsilkan sistem yang dibutuhkan oleh PT. Aerofood ACS Unit Laundry.

  4. Dapat mempermudah pimpinan dalam mendapatkan informasi yang akurat.

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan pada sistem ini yaitu :

  1. Sistem yang dibahas hanya sebatas proses pengiriman laundry dan pengelolaan laporan pengiriman hasil laundry pada bagian Oprasional PT. Aerofood ACS Unit Laundry.

  2. Sistem yang di buat meliputi kelola data barang kotor, kelola data barang bersih, kelola data barang reject, kelola data user, dan pembuatan laporan barang bersih, laporan barang kotor, laporan barang reject.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi – asumsi dasar, pandangan – pandangan filosofis dan ideology, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah - langkah yang harus di tempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut di himpun dan di olah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Pengamatan langsung (Observation)

  2. Metode pengumpulan data yaitu peneliti mengadakan pengamatan langsung pada PT. Aerofood ACS Unit Laundy, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sebagai bahan untuk menulis laporan skripsi.

  3. Wawancara (interview)

  4. Untuk melengkapi hasil observasi, peneliti melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Peneliti juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada stake holder.

  5. Studi pustaka

  6. Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini peneliti berusaha untuk mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisisan dan perancangan maupun penelitian penelitian ini.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa yang peneliti gunakan yaitu menggunakan metode analisa PIECES (performace, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Tujuan analisa PIECES untuk memecahakan sebuah masalah (problem solving process) adalah dengan mengumpulkan semua permasalahan yang ada kemudian mengidentifikasi dan menganalisanya. Setelah itu menetukan ketidakleluasaan (constraint) dari permasalahan tersebut.

Kelebihan metode PIECES yaitu : Adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, mudah melakukan dokumentasi, dan dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

Kelebihan metode PIECES yaitu : Adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, mudah melakukan dokumentasi, dan dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa untuk sistem pengiriman barang dan pengelolaan laporan pengiriman hasil laundry menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan saat proses pengiriman. Untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data, dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data pengiriman yang di inginkan.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan penelitin adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Adobe Dreamweaver CS6 dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Peneliti menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan skripsi ini, maka laporan skripsi ini dikelompokan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang penelitian, permusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan berisi tentang definisi – definisi yang berhubungan dengan penelitian ini serta definisi pendukung lain dan seperti literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat PT. Aerofood ACS Unit Laundry, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisis proses, analisis sistem yang berjalan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram,sequence diagram,activity diagram.

BAB IV RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh peneliti dari hasil penganalisaan pada bab-bab terdahulu dan saran yang akan diberikan peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Sutarman (2012:13) [1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

  2. Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310) [2], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

  3. Menurut Kadir (2014:61) [3], “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

  4. Menurut Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675), “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.

  5. Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa “sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya dengan tujuan yang sama”.


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) [4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)

  6. Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system).

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

  13. Keluaran Sistem (Ouput System)

  14. Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik.

  17. Kontrol Sistem( Control System

  18. Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).

  19. Umpan Balik ( Feed Back

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

  1. Menurut Mc Leod dan Yakub (2012:5) [5], “ Data adalah kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.
  2. Menurut Hartono (2013:15) [6], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.
  3. Menurut Taufiq (2013:13) [7], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
  4. Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta”.

Definisi Informasi

  1. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57) [8],” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
  2. Menurut Agustinus Mujilan (2012:1) [9] berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang berguna yang telah di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.
  3. Menurut McLeod (2013:8) [5], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjado bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya .”
  4. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” informasi adalah fakta yang telah di olah dengan cara tertentu dan menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Kulaitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok,diantaranya yaitu (Tata Sutarbi 2012:41):

  1. Akurat (Accurancy)

  2. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  3. Tepat Waktu(timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevansi (relevancy)

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut Taufiq (2013:17) [7], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
  2. Menurut Sutarman (2012:13) [1],”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,instruksi) dan output (laporan,kalkulasi)”.
  3. Menurut Sutarbi (2012:46) [4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2 Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) [4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan ( Input Block )

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini ternasuk netode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model ( Model Block )

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran ( Output Block )

  6. Blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi ( Technology Block )

  8. Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Blok Basis Data ( Database Block )

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Hal berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali ( Controls Block )

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Barry E. Cushiag, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

  1. Kegunaan ( Usefulness )

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  3. Ekonomi ( Economic )

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Kehandalan ( Realibility )

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitianyang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan ( Customer Service )

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.

  9. Kesederhanaan ( Simplicity )

  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas ( Flexibility )

  12. Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

  1. Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”
  2. Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) [10], “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered”.
  3. Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250), “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.
  4. Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru yang dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan.”

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225) [4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Teori Khusus

Konsep Dasar Pelayanan

Definisi Pelayanan

  1. Menurut (Tjiptono, 2007) [11] “Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.

  2. Menurut Barata (2003:27) [12] “Pelayanan prima adalah kepedulian pada pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya, agar mereka selalu loyal terhadap organisasi.

  3. Menurut Maddy (2009:86) [13] “Pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memnuhi kebutuhan dan harapan pelanggan”. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas, karena dituntut sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan.

  4. Menurut Kotler (2003:464) [14] “Menyebutkan bahwa pelayanan (Service) dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Pelayanan atau lebih dikenal dengan service dapat diklasifikasikan menjadi :

  5. a. High contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dan penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen selalu terlibat dalam proses dari layanan jasa tersebut.

    b. Low contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak antara konsumen dengan penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen hanya terjadi di front desk adalah termasuk dalam klasifikasi low contact service. Contohnya adalah lembaga keuangan.

  6. Menurut definisi dari pakar di atas, maka disimpulkan bahwa “Pelayanan adalah kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Terdapat berbagai macam pengertian database menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

  1. Raharjo berpendapat (2011:3) [15], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

  2. Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

  3. Sedangkan menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) [16], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

  4. Menurut Sunguk Lee dalam International Journal Of Database Theory and Application vol.5, No. 1, March 2012[17] ”Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”.

  5. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, “Database adalah sistem yang berfungsi untuk menyimpan kumpulan data yang telah diproses didalam sebuah komputer.”

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

  1. Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302), ”elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
  2. Suryo Guritno (2011:302) [18], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yng disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.

    c. E artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

    Low (L) : mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Taufiq (2013:154) [7], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Kehandalan(Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    a. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapasitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Information)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Kontrol ( Control)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi ( Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    c. Data diproses secara berlebihan.

    d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    d. Sistem tidak mudah dipelajari.

    e. Sistem tidak mudah digunakan.

    f. Sistem canggung untuk digunakan.

    g. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), diantaranya :

  1. Menurut Alim (2012:30) [19], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

  2. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

  3. Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2[20] “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

  4. Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506), “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

  5. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berdasarkan gambar atau grafik yang berfungsi untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun serta melakukan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).”

Diagram-Diagram UML Unified Modelling Language

Berikut ini adalah diagram UML, menurut Henderi, dkk (2011:6) yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu.

  3. Class Diagram

  4. Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  5. Sequence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram

  10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

  1. Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62) [21], “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan web”.
  2. Menurut Sidik dan Husni (2012:1), “WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun utnutk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”.
  3. Menurut Ch Ram Mohan Reddy, D Evangelin Geetha, KG Sriniva, T V Suresh Kumar, K Rajani Kanth dalam International Journal on Web Services Computing (IJWSC), vol 2, No.4, December 2011[22] ”The emergenceof web services introduces a new paradigm for enabling the exchange of information across the internet based on open internet standards and technologies. Using Industry standards, web services encapsulate applications and publish them as services”.

Konsep Dasar XAMPP

  1. Menurut Februariyanti (2012:129), “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP”.
  2. Menurut Kartini (2013:27-26) berpendapat bahwa[23], “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

  1. Menurut Wahana Komputer (2012:21) [24], “MySQL adalah database server open source yang cukup populer keberadaannya”.
  2. Menurut Anisya (2013:15) [25], “adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.
  3. Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS)".

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS6

  1. Menurut Prasetio (2012:96) [26], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.
  2. Menurut Milician (2012:5), mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.
  3. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

  1. Menurut Agustiar Budiman (2012:4) [27], berpendapat bahwa “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluarandari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.
  2. Menurut Rizky (2012:264) [28] , Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.
  3. Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2), “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure.”

Keuntungan Black Box Testing

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:86) [18], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan peneliti yang kita rumuskan”. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan peneliti tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Langkah-Langkah Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:87) [18] dalam melakukan kajian Literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (Identify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (Reinveting the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh oranglain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, oenelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lainyang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan konstribusi sumber daya berharga.

Study Pustaka (Literature Review)

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Titi Maryati [2012] [29]. STMIK Raharja Tangerang. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengiriman Order Barang Berbasis Web Pada Profile Departemen PT. YKK AP INDONESIA”. Penelitian ini menjelaskan tentang proses order entry yang dilakukan oleh 2 Departemen yang berbeda yaitu sales dan profile dept yang dijadikan satu laporan sehingga sering terjadi selisih antara data penerimaan dan pengiriman order barang. Jadi dibutuhkan penyetaraan atau penyamaan laporan. Hal ini dapat mengcover kedua entry data tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem berbasis web untuk menguarangi terjadinya selisih data antar penerimaan dan pengiriman order barang.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Rizka Elen Noviana [2014]. AMIK Raharja Tangerang. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada PT. METEOR SAMUDERA LESTARI”. Penelitian ini menjelaskan tentang keterlambatan pengiriman barang yang dikarenakan belum adanya sistem yang dapat secara langsung membantu mempermudah administrasi logistic dalam membuat surat jalan sebagai kelengkapan wajib untuk dasar pengiriman barang, dikarenakan kurang adanya pengolahan data dengan menggunakan sistem terkomputerisasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pengiriman barang yang terkomputerisiasi untuk mempermudah dalam pembuatan surat jalan untuk kelengkapan data pengiriman barang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K [2010] [30] dengan judul “perancangan sistem informasi permintaan dan pengeluaran barang karyawan pada PT. Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahannya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai sistem permintaan dan pengeluaran barang karyawan maka peneliti mengajukan sebuah sistem perancangan berbasis java yang terintegrasi dengan pihak yang berhubungan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam permintaan dan pengeluaran barang yang dilakukan oleh karyawan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Nova Prista La Adisamu [2014] [31] STMIK AMIKOM Yogyakarta. Penelitian ini berjudul “Pembuatan Aplikasi Jasa Ekspedisi Berbasis Web pada CV. LIMA JAYA, SURABAYA, JAWA TIMUR” penelitian ini menjelaskan tentang proses yang masih menggunakan cara manual dalam melakukan transaksi kepada customer sehingga terjadi penumpukan tugas pada kasir yang berpotensi terjadinya human error. diantaranya kesalahan dalam perhitungan, pembuatan laporan pengiriman dan penerimaan barang. Tujuan sistem ini adalah membuat aplikasi jasa ekspedisi berbasis web untuk mengurangi terjadinya human error seperti salah dalam perhitungan, pembuatan laporan pengiriman dan penerimaan barang.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Dwi Satika [2014] [32] STTI Tanjung Pinang. Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Pengiriman Barang Bebasis Web Dengan Metode Transshipment pada pt x” penelitian ini menjelaskan tentang proses pengiriman yang masih berjalan manual sehingga menyebabkan terjadi kesalahpahaman antara perusahaan dan kurir ataupun dengan operator yang dapat mengakibatkan kerugian waktu dan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi Online bebasis web yang diharapkan memudahkan customer untuk mengetahui informasi dan juga customer dapat memantau secara langsung keberadaan barang yang sedang dikirim.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Triyanto [2014] [33] STMIK LPKIA Bandung. Penenlitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Pengiriman Barang di PT. TIKI JALU NUGRAHA EKAKURIR CABANG BANDUNG” penelitian ini menjelaskan tentang proses pencatatan pengiriman yang masih dilakukan dengan cara manual dan belum tersedianya basis data alamat tujuan dan tarif harga sehingga dalam mencari alamat tujuan dan tarif harga masih menggunakan buku panduan tarif harga dari kantor pusat yang menyebabkan kurang efektif dan memakan waktu yang lama untuk mencari alamat yang dituju. Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pencatatan pengiriman barang yang terkomputerisasi dengan tujuan untuk mempermudah pencarian alamat tujuan dan tarif harga.


Adapun kesimpulan dari ke 6 (enam) literature review di atas adalah dengan adanya sistem pengiriman barang yang terkomputerisasi dapat memudahkan karyawan dalam mengelola data pengiriman barang agar menjadi lebih baik lagi.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Aerofood ACS Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha penyediaan barang yang diperlukan oleh maskapai Garuda Indonesia seperti selimut, peralatan makan, towel dan lain-lain. PT. Aerofood ACS Indonesia juga melakukan pelayanan makanan dan minuman untuk penumpang dimaskapai Garuda Indonesia.

Sejarah Singkat Perusahaan

Dengan pengalamannya selama 40 tahun sebagai penyedia airline catering bertaraf internasional, Aerofood ACS sebagai bagian dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah berhasil dan selalu menjaga reputasi perusahaan untuk menghadirkan layanan kelas premium untuk produk makanan dan minuman terbaik di kelasnya.

Kesuksesan perusahaan dapat dirintis sejak berdirinya di tahun 1974, di mana saat itu perusahaan memulai operasinya di bawah nama PT. Aero Garuda Dairy Farm bekerjasama dengan Dairy Farm, sebuah perusahaan catering yang berbasis di Hong Kong. Setelah sempat berubah nama menjadi PT Angkasa Citra Sarana Catering Serving, di tahun 1991 perusahaan ini beroperasi dengan bendera ACS (Aerowisata Catering Services).

ACS kemudian melakukan diversifikasi dengan menyediakan layanan industrial catering di tahun 2002, dan perusahaan mulai merintis bisnis retail F&B di tahun 2008. Dengan beragam kesuksesan yang terus di raih, perusahaan semakin mengembangkan divisi-divisi baru yang juga memberikan sumbangan bagi perkembangan perusahaan. Di tahun 2009, layanan manajemen laundry dan in-flight logistic memulai operasinya di bawah divisi yang diberi nama Garuda Support.

Berbarengan dengan terus majunya bisnis perusahaan, di tahun 2010 Aerowisata Group sebagai perusahaan induk meluncurkan logo perusahaan baru. Logo baru dimaksudkan untuk semakin memperkuat image perusahaan berikut anak-anak perusahaannya. Di tahun yang sama, ACS juga mengubah namanya menjadi Aerofood ACS.

Pada tahun-tahun ke depan, Aerofood ACS telah menyiapkan rencana untuk terus meningkatkan layanan berkualitas dengan secara proaktif menggali lebih banyak peluang bisnis dan mengembangkan pendekatan inovatif sebagai cara untuk selalu menjadi yang terdepan dalam memenuhi tuntutan dan ekspektasi pasar.

Visi Perusahaan

Menjadikan penyedia jasa makanan dan layanan berkualitas premium di Asia Tenggara.

Misi Perusahaan

  1. Operasional yang prima kepada Garuda Indonesia dan customer lainnya.
  2. Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang.
  3. Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan untuk kepentingan para stakeholder melalui implementasi IFRESH sebagai corporate culture.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai sesuatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi. Sama hal nya dengan PT. Aerofood ACS Unit Laundry mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Aerofood ACS Unit Laundry

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry, yaitu sebagai berikut :

  1. Eksekutif Manager

    Memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Eksekutif Manager memimpin suatu unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional.
    Tugasnya:
    a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
    c. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan.
    d. Bertanggung jawab terhadap kuantitas dan kualitas produksi.

  2. Oprational Manager

    Memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas operasional perusahaan, dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan hingga pengelolaan suasana kerja agar SDM mampu bekerja secara optimal.
    Tugasnya:
    a. Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari.
    b. Membuat perencanaan, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, pengiriman, dan kualitas produk hasil laundry.
    c. Memantau dan menjaga pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
    d. Mengontrol kedisiplinan seluruh bawahannya.

  3. Manager Accounting & finance

    Memiliki tugas mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.
    Tugasnya  :
    a. Mengelola fungsi akuntansi.
    b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan.
    c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang.
    d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.

  4. Manager Human Capital

    Memiliki tugas dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
    Tugasnya :
    a. Bertanggung jawab terhadap pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
    b. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu.
    c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan,perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.

  5. Staff Accounting & Finance

    a. Membuat laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    b. Membuat laporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    c. Menganalisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan bisnis, dan operasional.
    d. Mengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

  6. Staff Procurement

    a. Membuat dan mencetak PO (Purchase Order)
    b. Membuat laporan bulanan untuk pembelian dan outstanding PO, untuk menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.
    c. Melakukan pembelian alat- alat, barang, seperti office supplies, agar tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan oleh setiap departemen.

  7. Staff Human Capital

    a. Menjaga dan meningkatkan disiplin karyawan serta mengkoordinasi kerja dengangan berpegang pada peraturan perusahaan.
    b. Sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan dan tindakan para karyawan.
    c. Menjaga hubungan setiap karyawan.

  8. Supervisor Engineering

    a. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan, termasuk secara teratur memeriksa pekerjaan pada semua lokasi dilapangan.
    b. Melakukan koordinasi dengan departement terkait terhadap masalah yang ada.
    c. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staff Engineering.

  9. Staff Engineering

    a. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan serta mengadakan semua perlengkapan dan suku cadang.

  10. Supervisor Oprational

    Memiliki tugas memastikan semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik sehingga semua proses oprasional berjalan lancar.
    Tugasnya :
    a. Bertugas untuk Mengatur kerjanya para karyawan.
    b. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan.
    c. Menyampaikan arahan dan pengumuman yang di dapat dari Oprasional Manager.
    d. Bertanggung jawab atas hasil kerja karyawan

  11. Receiver

    a. Menerima dan bertugas Mensortir barang kotor.

  12. Operator

    a. Melaksanakan proses pencucian dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan suatu perusahaan mengoprasikan mesin dan mengontrol.
    b. Memahami kerja dengan standar keamanan, kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.

  13. Checker

    a. Bertugas untuk mengecek barang bersih yang akan dikirim.
    b. Membuat dokumen transfer barang bersih.
    c. Mengimput jumlah data barang kotor yang diterima.
    d. Mengimput jumlah data barang bersih yang akan dikirim.
    e. Menginput jumlah data barang yang reject.
    f. Membuat laporan pengiriman perhari.

  14. Driver/ Helper

    a. Bertugas untuk mengirimkan barang dan sebagai perantara untuk memberikan dokumen transfer.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem yang saat ini sedang berjalan pada bagian oprasional di PT. Aerofood ACS Unit Laundry yaitu :

  1. Staff linen ACS pusat membuat dokumen transfer barang kotor untuk diberikan ke ACS unit laundry sebagai bukti pengiriman.
  2. Dokumen transfer barang kotor lalu di tanda tangan oleh Staff linen, helper, dan Driver.
  3. Kemudian barang kotor diterima oleh Receiver lalu di sortir apakah barang kotor masih layak di gunakan atau reject (tidak layak).
  4. Dokumen transfer barang kotor di berikan kepada Checker, untuk di input dan di arsipkan.
  5. Barang kotor yang telah di sortir di serahkan ke Operator untuk di proses pencucian dan di sesuaikan dengan maskapai lalu di kemas.
  6. Setelah barang selesai di kemas, lalu barang bersih di persiapkan untuk di kirim.
  7. Checker mendata jumlah barang bersih yang akan di kirim, dan membuat dokumen transfer barang bersih. Lalu di tanda tangan oleh checker, driver dan staff linen.
  8. Driver mengirim barang bersih dengan membawa dokumen transfer untuk di tanda tangan oleh staf linen ACS pusat.
  9. Cheker membuat laporan pengiriman hasil laundry dan memeberikan laporan pengiriman ke Accounting berserta dokumen transfer bersih.

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan:

a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
b. 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staff linen, Driver/Helper, Receiver, Operator, Checker, Accounting.
c. 8 usecase yang biasa dilakukan oleh actor meliputi : Membuat transfer barang kotor, Memberikan barang kotor & dokumen transfer, Menyerahkan barang kotor, Sortir barang kotor, proses laundry & pengemasan, Membuat transfer bersih, kirim barang, Membuat laporan laundry bersih.
d. 2 include yaitu sortir barang kotor reject, sortir barang layak laundry.

Berikut adalah deskripsi dari usecase di atas :

1. Usecase  : Membuat dokumen transfer barang kotor.

Actor  : Staff Linen.

Deskripsi : Staff linen membuat dokumen transfer kotor untuk di berikan ke unit laundry sebagai bukti pengiriman.

2. Usecase : Memberikan barang kotor & dokumen transfer.

Actor : Staff Linen

Deskripsi : Memberikan barang kotor & dokumen transfer kepada Driver/Helper untuk di tanda tangan dan di kirim ke unit laundry.

3. Usecase  : Menyerahkan barang kotor.

Actor : Driver/Helper

Deskripsi : Menyerahkan barang kotor kepada receiver untuk di sortir

4. Usecase : Sortir barang kotor.

Actor : Receiver

Deskripsi : Mensortir barang untuk di pilih apakah sudah reject atau masih layak untuk di laundry.

5. Usecase : Verifikasi barang reject

Actor : Receiver

Deskripsi : Receiver akan mengembalikan kepada staff linen.

6. Usecase : Verifikasi barang layak.

Actor : Receiver

Deskripsi : Receiver akan memberikan pada operator untuk di proses laundry.

7. Usecase : Proses laundry & pengemasan.

Actor : Operator

Deskripsi : Melakukan proses pencucian dan pengemasan barang.

8. Usecase : Membuat dokumen transfer.

Actor : Checker

Deskripsi : Checker membuat dokumen transfer bersih untuk di berikan ke unit linen ACS pusat sebagai bukti pengiriman.

9. Usecase : Kirim barang.

Actor : Driver/Helper

Deskripsi : Mengirim barang bersih beserta dokumen transfer untuk di tanda tangan staff linen.

10. Usecase : Membuat laporan pengiriman hasil laundry.

Actor : Checker

Deskripsi : Untuk di berikan kepada accounting.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity Diagram Pengiriman yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Pengiriman Laundry yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 5 Vertical Swimlane yaitu Staff linen, Driver/Helper, Receiver, Operator, Checker.
  3. 15 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Activity Diagram Pengelolaan Laporan Pengiriman Hasil Laundry

Gambar 3.4 Activity Diagram Pengelolaan Laporan Pengiriman Hasil Laundry

Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan:

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 2 Vertical Swimlane yaitu Checker dan Accounting.
  3. 3 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Sequence Diagram

Gambar 3.5 Sequence Diagram yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan :

  1. 4 lifeline yaitu : Dokumen transfer, Barang, laundry & pengemasan, Laporan.
  2. 6 actor yaitu : Staff linen, Driver/ Helper, Receiver, Operator, Checker, Accounting.
  3. 22 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT. Aerofood ACS Unit Laundry .

Table 3.1 PIECES

Metode Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

  1. Analisis Masukan

    Nama masukan  : Dokumen transfer kotor.
    Fungsi  : Sebagai data pengiriman barang kotor untuk ACS unit laundry
    Sumber : Staff linen.
    Media : kertas.
    Frekuensi : Setiap ada pengiriman barang kotor.
    Rangkap 3 : - Lembar 1, untuk staff linen. – Lembar 2, untuk security – Lembar 3, untuk checker.

  2. Analisis Proses

    Nama Modul : Proses pendataan barang kotor.
    Fungsi : Untuk mengetahui berapa jumlah barang kotor dan barang reject.
    Sumber : Receiver.
    Media : Microsoft Excel.
    Frekuensi : Setiap ada pengiriman barang kotor.
    Keterangan : Proses ini untuk mengetahui berupa jumlah barang kotor dan barang yang sudah reject.

  3. Analisis Keluaran

    Nama Keluaran : Dokumen transfer bersih.
    Fungsi : Sebagai data pengiriman barang bersih untuk linen ACS pusat.
    Sumber : Checker.
    Media : kertas.
    Frekuensi : Setiap ada pengiriman barang bersih.
    Rangkap 3 : - Lembar 1, untuk Checker. – Lembar 2, untuk Security – Lembar , untuk Staff linen.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )

    a. Processor : Intel Core i3-2120
    b. Monitor : LED 19” Standar
    c. RAM  : 2 GB
    d. Harddisk  : 500 GB
    e. Keyboard : Standar USB
    f. Mouse  : Standar USB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Perangkat Lunak ( Software )

    a. Microsoft Windows 7 Professional 32-bit
    b. Microsoft Office 2007
    c. Browser mozilla firefox

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Proses pengiriman barang dari ACS pusat ke ACS unit laundry masih dilakukan dengan menggunakan dokumen transfer yang dicatat secara manual permaskapainya
  2. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang optimal, karena adanya selisih data jumlah barang yg dimiliki oleh staff linen ACS pusat dan checker ACS unit laundry. Hal ini di sebabkan karena tidak adanya proses yang menginformasikan jumlah barang yang sudah reject kepada staff linen setelah receiver laundry mensortir barang kotor tersebut.
  3. Sistem saat ini tidak adanya back up data atau data cadangan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data.
  4. Membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan karena harus mencari data satu persatu dokumen transfer lalu di input ke dalam ms.excel.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Diperlukan sistem yang dapat menginput data barang di dokumen transfer sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam pencatatan data barang (human error).
  2. Diperlukan sistem yang dapat menginformasikan jumlah barang bersih dan barang yang sudah reject kepada ACS pusat/staff linen.
  3. Sistem yang dibutuhkan perusahaan harus memiliki database agar sewaktu waktu dokumen transfer hilang, dokumen transfer bisa di cetak kembali.
  4. Diperlukan sistem yang dapat mengelola data laporan pengriman laundry, sehingga dapat mempermudah staff linen dan checker dalam membuat laporan.

User Requirement

Elisitasi I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi pengiriman barang laundry yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun bedasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem informasi pengiriman barang laundry pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry yang diusulkan.

Elisitasi II

Elisitasi Tahap II dibentuk bedasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
a) M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b) D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c) I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory): penting
D (Desirable): tidak terlalu penting
I (Inessential): tidak penting

Elisitasi III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
a) T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b) O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
c) E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
a) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
b) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
c) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan:
Metode
Option
T : Tehnikal
L : Low
O : Oprasional
M : Middle
E : Ekonomi
H : High


Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan :

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan dari peneliti yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi rancangan pengiriman hasil laundry yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan pengiriman hasil laundry yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi sistem rancangan yang terkomputerisasi dan berbasis web. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 8 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Staff Linen
  2. a. Melakukan login.
    b. Menampilkan menu beranda.
    c. Menu untuk Input barang kotor.
    d. Menu untuk cetak dokumen transfer.
    e. Menu untuk view jumlah barang bersih.
    f. Menu untuk view jumlah barang reject.
  3. Checker Laundry
  4. a. Melakukan login.
    b. Menampilkan menu beranda.
    c. Menu untuk Input jumlah barang bersih.
    d. Menu untuk Input jumlah barang reject.
    e. Menu untuk cetak dokumen transfer.
    f. Menu untuk view jumlah barang kotor.
    g. Menu untuk view data pengiriman perhari.
    h. Menu untuk cetak laporan hasil laundry.
  5. Accounting
  6. a. View laporan hasil laundry

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case di atas terdapat penjelasan sebagai berikut:

1. Use case : Login
Aktor : admin, staff linen, checker, accounting
Deskripsi : admin, staff linen, checker, accounting. memasukkan username dan password kemudian sistem akan cek, jika benar maka akan menampilkan menu utama tetapi jika salah maka akan menampilkan menu login kembali.
2. Use case : menu home
Aktor : admin, staff linen, checker, accounting
Deskripsi : admin dapat membuka menu home pada Sistem
3. Use case : menu master
Aktor : admin.
Deskripsi : admin dapat menginput, mengedit dan delete sub menu pegawai, barang dan maskapai.
4. Use case : menu transaksi
Aktor : admin,staff linen dan checker

Deskripsi : 1. Pada sub menu entry data laundry kotor, admin dapat menambah dan mencetak data laundry kotor.
2. Pada sub menu entry data laundry bersih, admin dapat menambah dan mencetak data laundry bersih.
3. Pada sub menu entry data laundry kotor, Staff linen dapat menambah dan mencetak data laundry kotor.
4. Pada sub menu entry data laundry bersih, checker dapat menambah dan mencetak data laundry bersih.

5. Use case : menu laporan
Aktor : admin, staff linen, checker, accounting
Deskripsi : admin,staff linen, checker, accouting dapat mencetak laporan keuangan yang sudah ditentukan rentang periode nya.
6. Use case : menu logout
Aktor : admin, staff linen, checker, accounting
Deskripsi : admin,staff linen, checker dapat melakukan logout ke sistem.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang, yakni :

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek
b. 33 (tiga puluh tiga) action,yang terdiri lagi : login, masukkan username dan password, menu home, menu master, data pegawai, view pegawai, tambah pegawai, ubah pegawai, hapus pegawai, data barang laundry, view barang laundry, tambah barang laundry, ubah barang laundry, hapus barang laundry, data maskapai, view maskapai, tambah maskapai, ubah maskapai, hapus maskapai, menu transaksi, entry data laundry kotor, entry data laundry bersih, tambah laundry kotor, view laundry kotor, cetak dokumen transfer, entry data laundry kotor, entry data laundry bersih, tambah laundry bersih, view laundry bersih, cetak dokumen transfer, menu laporan hasil laundry, laporan hasil laundry, view laporan, cetak laporan, logout.
c. 11 (sebelas) Fork node

d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang sedang dirancang, yakni :

Gambar 4.3 Sequence diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin, Staff Linen, Checker, Accounting.
b. 9 (sembilan) lifeline yaitu login, home, pegawai, barang, maskapai, entry laundry kotor, entry laundry bersih, laporan hasil laundry, logout.

c. 31 (tiga puluh empat) message yaitu : input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, Tambah, view, ubah dan hapus data pegawai, Tambah, view, ubah dan hapus data barang, Tambah, view, ubah dan hapus data maskapai, tambah, view dan cetak dokumen transfer laundry kotor, tambah, view dan cetak dokumen transfer bersih, view dan cetak laporan hasil laundry, logout, input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, tambah dan cetak dokumen transfer laundry kotor, tambah, view dan cetak dokumen transfer laundry bersih, view dan cetak laporan hasil laundry, logout, input username dan password, cek validasi data, login gagal, login berhasil, tambah, view dan cetak dokumen transfer laundry bersih, view dan cetak laporan hasil laundry, logout, input username dan password, view dan cetak laporan hasil laundry, logout.

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan Class Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 6 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

b. 6 association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.5 State machine diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 state machine diagram sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

a. 34 (tiga puluh empat) state yang berjalan
b. 52 (lima puluh dua) transaction
c. 1 (satu) initial pseudo
d. 1 (satu) final state

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel : Detail_laundry

  2. Media : Harddisk

    Isi : kd_laundrykotor + kd_item + kd_maskapai +kd_laundrybersih + jml_kotor + jml_bersih + jml_reject + status

    Primary key : kd_laundrykotor

    Panjang Record : 68

    Tabel 4.2 Detail Laundry

  3. Nama Tabel : item_laundry

  4. Media : Harddisk

    Isi : kd_item + nm_item + berat_item

    Primary key : kd_item

    Panjang Record : 32

    Tabel 4.3 Item Laundry

  5. Nama Tabel : Laundry_bersih

  6. Media : Harddisk

    Isi : kd_laundrybersih + tgl_laundrybersih + kd_laundrykotor + kd_pegawai

    Primary key : kd_laundrybersih

    Panjang Record : 36

    Tabel 4.4 Laundry Bersih

  7. Nama Tabel : Laundry_kotor

  8. Media : Harddisk

    Isi : kd_laundrykotor + tgl_laundrykotor + id_pegawai

    Primary key : kd_laundrykotor

    Panjang Record : 27

    Tabel 4.5 Laundry Kotor

  9. Nama Tabel : Maskapai

  10. Media : Harddisk

    Isi : kd_maskapai + nm_maskapai

    Primary key : kd_maskapai

    Panjang Record : 28

    Tabel 4.6 Maskapai

  11. Nama Tabel : Pegawai

  12. Media : Harddisk

    Isi : kd_pegawai + nm_pegawai + username + password + hak_akses

    Primary key : id_pegawai

    Panjang Record : 69

    Tabel 4.7 Pegawai

Rancangan Prototype

Prototype tampilan login

Gambar 4.6 Prototype halaman login

Prototype halaman home admin

Gambar 4.7 Prototype tampilan home admin

Prototype Tampilan Menu Data Pegawai

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Menu Data Pegawai

Prototype Tampilan Tambah Pegawai

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Tambah Pegawai

Prototype Tampilan Menu Data Barang laundry

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Menu Data Barang Laundry

Prototype Tampilan Tambah Barang laundry

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Tambah Barang Laundry

Prototype Tampilan Menu Data Maskapai

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Menu Data Maskapai

Prototype Tampilan Tambah Maskapai

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Tambah Maskapai

Prototype Tampilan Entry Data Laundry Kotor

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Entry Data Laundry Kotor

Prototype Tampilan Entry Tambah Laundry Kotor

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Entry Tambah Laundry Kotor

Prototype Tampilan Entry Data Laundry Bersih

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Entry Data Laundry Bersih

Prototype Tampilan Entry Tambah Laundry Bersih

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Entry Tambah Laundry Bersih

Prototype Tampilan Menu Laporan Hasil Laundry

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Menu Laporan Hasil laundry

Rancangan Tampilan Sistem

Tampilan Login

Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai tertentu untuk mengakses sistem laundry. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Gambar 4.19 Tampilan Login

Tampilan Home Admin

Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home menampilkan pesan selamat datang pada staff administrasi. Didalam menu home untuk staff administrasi terdapat menu master, menu transaksi dan menu laporan.

Gambar 4.20 Tampilan Home Admin

Tampilan Menu Data Pegawai

Menu master pegawai hanya dapat di akses oleh admin. Didalam menu data pegawai terdapat kode pegawai, nama pegawai, username, dan difasilitasi dengan action tambah pegawai, ubah dan hapus.

Gambar 4.21 Tampilan Menu Data Pegawai

Tampilan Menu Tambah Pegawai

Didalam form tambah data pegawai terdapat : kode pegawai, nama pegawai, username, passoword, dan hak akses.

Gambar 4.22 Tampilan Menu Tambah Pegawai

Tampilan Menu Data barang

Menu master barang laundry hanya dapat di akses oleh admin. Didalam menu data pegawai terdapat kode barang, nama barang, berat barang, dan difasilitasi dengan action tambah pegawai, ubah dan hapus.

Gambar 4.23 Tampilan Menu Data Barang

Tampilan Menu Tambah barang

Didalam form tambah data barang terdapat : kode barang, nama barang, berat barang.

Gambar 4.24 Tampilan Menu Tambah Barang

Tampilan Menu Data Maskapai

Menu master maskapai hanya dapat di akses oleh admin. Didalam menu data pegawai terdapat kode maskapai, nama maskapai, dan difasilitasi dengan action tambah pegawai, ubah dan hapus.

Gambar 4.25 Tampilan Menu Data Maskapai


Tampilan Menu Tambah Maskapai

Didalam form tambah data barang terdapat : kode maskapai, nama maskapai.

Gambar 4.26 Tampilan Tambah Maskapai

Tampilan Entry Data Laundry Kotor

Menu entry data laundry kotor hanya dapat di akses oleh admin dan staff linen. Didalam menu entry data laundry kotor terdapat kode laundry kotor, tanggal laundry kotor, jam laundry kotor, laundry kotor oleh dan difasilitasi dengan action tambah data laundry kotor.

Gambar 4.27 Tampilan Entry Data Laundry Kotor

Tampilan Entry Tambah Laundry Kotor

Didalam form tambah laundry kotor terdapat : kode barang laundry, nama barang laundry, kode maskapai, nama maskapai, berat barang, jumlah laundry kotor dan difasilitasi dengan tambah data, cetak dan simpan.

Gambar 4.28 Tampilan Entry Tambah Laundry Kotor

Tampilan Entry Data Laundry Bersih

Menu entry data laundry kotor hanya dapat di akses oleh admin dan checker. Didalam menu entry data laundry bersih terdapat kode laundry bersih, tanggal laundry bersih, jam laundry bersih, kode laundry kotor, tanggal laundry kotor, laundry bersih oleh dan difasilitasi dengan action tambah data laundry bersih.

Gambar 4.29 Tampilan Entry Data Laundry Bersih

Tampilan Entry Tambah Laundry Bersih

Didalam form tambah laundry bersih terdapat : kode laundry bersih, kode laundry kotor, tanggal laundry kotor, nama pegawai dan difsilitasi dengan tambah data, cetak dan simpan.

Gambar 4.30 Tampilan Entry Tambah Laundry Bersih

Tampilan Laporan Laundry

Menu laporan dapat di akses oleh admin, staff linen, checker, accounting. Didalam menu laporan terdapat, tanggal awal, tanggal akhir, nama maskapai, nama barang laundry dan difsilitasi dengan view dan cetak.

Gambar 4.31 Tampilan Laporan Laundry

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Hardware

  2. a. Processor : Intel Core i3-2120
    b. Monitor  : LED 19” Standar
    c. RAM  : 2 GB
    d. Hardisk : 500 GB
    e. Mouse : Standar USB
    f. Keyboard : Standar USB

  3. Spesifikasi Software

  4. a. Sistem Oprasi : Windows 7
    b. Browser : Google Chrome
    c. Bahasa Pemograman : PHP
    d. Web Server  : XAMPP
    e. DataBase Server  : MySQL

  5. Hak Akses

  6. Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :
    a. Admin
    b. Staff linen
    c. Accounting

Balckbox Testing

Gambar 4.43 Pengujian login apabila mengosongkan password

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.9 Jadwal Kegiatan Penelitian

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT. Aerofood ACS Unit Laundry tentang sistem pengiriman hasil laundry dapat disimpulkan bahwa:

  1. Proses sistem pengiriman barang antar ACS pusat ke ACS unit laundry masih dilakukan dengan menggunakan dokumen transfer yang dicatat secara manual permaskapainya sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan data barang dan memakan banyak waktu.
  2. Sistem yang sedang berjalan belum berjalan dengan optimal karena sistem saat ini tidak ada proses langsung yang menginformasikan jumlah barang yang sudah reject kepada ACS pusat, sehingga terjadi perbedaan jumlah data barang antara ACS pusat dan ACS unit laundry.
  3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis PIECES, berorientasi pada objek dengan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan Software Adobe Dreamweaver CS6, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL. Lalu dalam metode pengujian (testing). Peneliti menggunakan metode Black Box Testing.
  4. Sistem yang dirancang telah diimplementasikan selama satu bulan. hal ini dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam proses pengiriman laundry dan pembuatan laporannya dan informasi yang lebih akurat.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Aerofood ACS Unit Laundry, antara lain :

  1. Perlu adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalnya kinerja staff terkait.
  2. Harus adanya maintenance dan control sistem agar tidak terjadi kerusakan pada sistem.
  3. Pada masa yang akan datang sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  2. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  3. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta :Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 McLeod,Raymod dan Gerge.2012.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:Salemba Empat.
  6. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer.
  7. 7,0 7,1 7,2 Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  8. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasti.2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi .Jurnal CCIT Vol.5 No.3-Mei 2012.Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Mujilan, Agustinus. 2012. Sistem Informasi Akuntansi.Madiun: Widya Mandala (WIMA) Pers.
  10. Koo, Yoori. (2016:49-65). The Role of Designers in Integrating Societal Value in the Product and Service Development Processes. Hongik University, Seoul Republic of Korea: International journal of Design
  11. Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset.Yogyakarta.
  12. Barata, Atep Adya, 2003, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Elex Media Kompotindo, Jakarta.
  13. Maddy, Khairul, 2009, Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima, Kata Buku, Jakarta.
  14. Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey
  15. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  16. Rahardja, Untung dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282.
  17. Lee, Sunguk.2012 “Unified Modelling Language (UML) For Database System and Computer Application vol. 5, No.1, March, 2012.
  18. 18,0 18,1 18,2 Guritno,Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Tangerang.
  19. Alim.Yadanur.2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol.2.No.4, ISSN 2086-4930.
  20. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2
  21. Andika, Dewanto .2013. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung
  22. Reddy. Mohan, Geetha. Evangelin, Srinivasa. KG, Kumar. Suresh, Kanth. K Rajani “General Methodology for developing UML models from UI”. Bangalore, India : International Journal on Web Service Computing (IJWSC), Vol.2, No.4, December 201Sidik Betha, Pohan Husni. 2012. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung : Informatika Bandung
  23. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  24. Wahana,Komputer. 2012. Shourt Course SQL Server 2008,Sistem Basis Data. Yogyakarta:Andi.
  25. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
  26. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Media Kita.
  27. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website. Makalah, halaman: 4.
  28. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  29. Titi Maryati [2012]. STMIK Raharja Tangerang. Penelitian ini berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengiriman Order Barang Berbasis Web Pada Profile Departemen PT. YKK AP INDONESIA
  30. Meilissa K, Febbye 2010, Perancangan Sistem Informasi Permintaan dan Pengeluaran Barang Karyawan, Pada PT. Bintang Indonesia.
  31. Nova Prista La Adisamu [2014] STMIK AMIKOM Yogyakarta. Penelitian ini berjudul “Pembuatan Aplikasi Jasa Ekspedisi Berbasis Web pada CV. LIMA JAYA, SURABAYA, JAWA TIMUR”
  32. Nur Dwi Satika [2014] STTI Tanjung Pinang. Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Pengiriman Barang Bebasis Web Dengan Metode Transshipment”
  33. Eka Triyanto [2014] STMIK LPKIA Bandung. Penenlitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Pengiriman Barang di PT. TIKI JALU NUGRAHA EKAKURIR CABANG BANDUNG”