SI1314476702

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM INVENTORY BARANG

PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN

FRAMEWORK PHP


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM : 1314476702

NAMA : RIZKI AFRI LIANI FIRMANSYAH


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INVENTORY BARANG

PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN

FRAMEWORK PHP


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476702
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 06 Maret 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM INVENTORY BARANG

PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN

FRAMEWORK PHP


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476702
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Ary Budi Warsito, M.Kom)
NID : 99001
   
NID : 10013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM INVENTORY BARANG

PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN

FRAMEWORK PHP


Dibuat Oleh :


NIM
: 1314476702
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 06 Maret 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Padeli, M.Kom)
 
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
 
(Khanna Tiara, S.Kom., M.T.I)
NID : 03002
 
NID : 12003
 
NID : 14013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM INVENTORY BARANG

PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN

FRAMEWORK PHP

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476702
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Januari 2017

 
 
 
NIM : 1314476702

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Inventori adalah aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan, instansi, bidang pendidikan dan lain-lain. Perguruan Tinggi Raharja merupakan instansi bidang pendidikan teknologi informasi yang didalamnya terdapat bagian logistik. Logistik berfungsi untuk mengelola kegiatan transaksi pembelian dan pengeluaran barang. Pengelolaan tersebut masih memanfaatkan Ms Excel. Sistem ini memakan waktu lama dalam proses pengelolaan data dan tingkat keakuratannya belum maksimal. Untuk memperoleh keakuratan data, logistik membutuhkan suatu sistem yang efisien, efektif dan valid dalam mengelola kegiatan transaksi pembelian dan pengeluaran barang. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti melakukan pengembangan sistem logistik yang saling terintegrasi menggunakan waterfall model. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan framework Yii dan menggunakan database MySQL. Sistem dikembangkan dengan desain yang interaktif kepada penggunanya serta memberikan kemudahan dalam proses pengelolaan data pembelian, pengeluaran dan proses permintaan barang. Kemudahan pengelolaan data dapat dirasakan dengan adanya fitur pencarian, laporan, form permintaan barang dan login SSO (Single Sign On) yang dapat diakses secara online dimana pun.

Kata Kunci : MySQL, PHP, sistem inventori, Yii framework

ABSTRACT

Inventory is assets which covers goods owned companies, agencies, education and others. College of Raharja is an institution of information technology education in which there are parts logistics. Logistics serves to manage activities related to purchases and expenditures. The management still using Ms Excel. This system takes a long time in the process of data management and the level of accuracy is not maximized. To obtain accurate data, logistical needs a system that is efficient, effective and valid in managing purchases and expenditures. Therefore the researcher in this study to develop an integrated logistics system using the waterfall models. This system uses the PHP programming language using Yii framework and uses MySQL database. The system was developed with interactive design and provide convenience to the users in the process of purchasing management, expenditure and process requests for goods. Ease of data management can be felt with the search feature, reports, forms the demand for goods and login SSO (Single Sign On) that can be accessed online anywhere.

Keywords : MySQL, PHP, inventory system, Yii framework

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja Cikokol Tangerang dan sebagai implementasi ilmu yang telah di pelajari selama masa perkuliahan. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi literatur yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, perkenankan penulis menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja dan juga sebagai Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  5. Ibu Tuti Nurhaeni, S.Kom selaku stakeholder yang selalu support dalam project.

  6. Seluruh pihak logistik Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan informasi selama menjalani observasi skripsi.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  8. Kedua orang tua tercinta yaitu Ayah Alex Firmansyah dan Ibu Sukarti yang selalu memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materil maupun doa.

  9. Kakak tersayang yaitu Febrianti, S.Kom dan adik tersayang yaitu Ibnu Hidayah Tulloh yang selalu support dalam segi apapun.

  10. Semua saudara yang telah memberikan doa untuk keberhasilan kepada penulis.

  11. Jaelani Munawar, S.Kom yang senantiasa mendampingi, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan sangat baik.

  12. Rekan-rekan seperjuangan grup UVO (Ayu Suciani, Dewi Ratna Sari, Meylda Sarah Parwati, Maulana Sani, Nikita Jova Tejosuwito, Ninda Lutfiani, Novita Heriyani, Rubin Hakita Irwin, Sarah Riwanda Shofroh, dan Kak Yuliana Isma Graha).

  13. Teman-teman seperjuangan dan keluarga besar TIMUR 2 (RUSIA, HOUR, OZBI, i-GO).

  14. Seluruh keluarga REC yang telah memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 06 Maret 2017
(Rizki Afri Liani Firmansyah)
NIM : 1314476702

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 2.1. Struktur Statis Aplikasi Yii

Gambar 2.2. Model Waterfall

Gambar 2.3. Entity

Gambar 2.4. Atribut

Gambar 2.5. Relasi

Gambar 2.6. One to One Relationship

Gambar 2.7. One to Many Relationship

Gambar 2.8. Many to One Relationship

Gambar 2.9. Many to Many Relationship

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Staf Logistik

Gambar 4.3. Activity Diagram Staf Pengaju

Gambar 4.4. Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Staf Logistik

Gambar 4.6. Sequence Diagram Staf Pengaju

Gambar 4.7. Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.8. ERD (Entity Relation Diagram) Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Prototype Halaman Login Sistem

Gambar 4.10. Prototype Halaman Dashboard Sistem

Gambar 4.11. Prototype Halaman Stok Barang

Gambar 4.12. Prototype Halaman Data Permintaan

Gambar 4.13. Prototype Halaman Data Barang

Gambar 4.14. Prototype Halaman Data Satuan

Gambar 4.15. Prototype Halaman Data Kategori

Gambar 4.16. Prototype Halaman Data Divisi

Gambar 4.17. Prototype Halaman Data Supplier

Gambar 4.18. Prototype Halaman Data Bidang Usaha

Gambar 4.19. Prototype Halaman Data Pengguna

Gambar 4.20. Prototypee Halaman Data Pembelian

Gambar 4.21. Prototype Halaman Data Pengeluaran

Gambar 4.22.Prototype Halaman Data SPB.

Gambar 4.23. Prototype Halaman Request SPB

Gambar 4.24. Prototype Halaman Form Permintaan Barang

Gambar 4.25. Prototype Halaman Konfirmasi Pemesanan Barang

Gambar 4.26. Prototype Halaman Monitoring SPB

Gambar 4.27. Prototype Halaman Monitoring Barang

Gambar 4.28. Prototype Halaman Laporan Pembelian

Gambar 4.29. Prototype Halaman Laporan Hasil Pembelian

Gambar 4.30. Prototype Halaman Laporan Pengeluaran

Gambar 4.31. Prototypee Halaman Laporan Hasil Pengeluaran

Gambar 4.32. Prototype Halaman Laporan Gudang

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Data Supplier

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Add Data Pembelian

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Form SPB

Gambar 4.38. Tampilan Halaman Form Permintaan Barang

Gambar 4.39. Tampilan Halaman Konfirmasi Pemesanan Barang

Gambar 4.40. Tampilan Halaman Monitoring SPB

Gambar 4.41. Tampilan Halaman Monitoring Barang

Gambar 4.42. Tampilan Halaman Data Perminaan Barang

Gambar 4.43. Tampilan Halaman Add Data Pengeluaran

Gambar 4.44. Tampilan Halaman Data Pengeluaran

Gambar 4.45. Tampilan Halaman Stok Barang

Gambar 4.46. Tampilan Halaman Laporan Pembelian

Gambar 4.47. Tampilan Halaman Laporan Hasil Pembelian


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Literature Review

Tabel 3.1. Program Studi Sarjana

Tabel 3.2. Program Studi Diploma

Tabel 3.3. Analisa SWOT

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2. Sturuktur Tabel Barang

Tabel 4.3. Sturuktur Tabel BidangUsaha

Tabel 4.4. Sturuktur Tabel Divisi

Tabel 4.5. Sturuktur Tabel Kategori

Tabel 4.6. Sturuktur Tabel Level

Tabel 4.7. Sturuktur Tabel Satuan

Tabel 4.8. Sturuktur Tabel Spb

Tabel 4.9. Sturuktur Tabel Status

Tabel 4.10. Sturuktur Tabel Toko

Tabel 4.11. Sturuktur Tabel User

Tabel 4.12. Sturuktur Tabel BarangMasuk

Tabel 4.13. Sturuktur Tabel Permintaan

Tabel 4.14. Sturuktur Tabel BarangKeluar

Tabel 4.15. Sturuktur Tabel LogLogin

Tabel 4.16. Black Box Testing

Tabel 4.17. Pengujian Login Skenario 1

Tabel 4.18. Pengujian Login Skenario 2

Tabel 4.19. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 1

Tabel 4.20. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 2

Tabel 4.21. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 3

Tabel 4.22. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 4

Tabel 4.23. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 5

Tabel 4.24. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 6

Tabel 4.25. Pengujian Request SPB Skenario 1

Tabel 4.26. Pengujian Request SPB Skenario 2

Tabel 4.27. Time Schedule

Tabel 4.28. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan skripsi.

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Kartu Bimbingan

A.4. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

A.5. Form Validasi Skripsi

A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.7. Daftar Nilai

A.8. Formulir Seminar Proposal

A.9. Formulir Final Presentasi

A.10. Formulir Pendaftaran Sidang

A.11. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.12. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.13. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.14. Kwitansi Pembayaran Sidang

A.15. Sertifikat TOEFL

A.16. Sertifikat Prospek

A.17. Sertifikat Seminar/Pelatihan/Training/Workshop Internasional

A.18. Sertifikat Seminar/Pelatihan/Training/Workshop Nasional

A.19. Sertifikat Prestasi

A.20. Curriculum Vitae (CV)

 

Lampiran B

Pada lampiran B berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian.

B.1. Form Observasi

B.2 .Form Wawancara

B.3. Surat Keterangan Implementasi Program

B.4. Laporan Widuri

B.5. Katalog Produk

B.6. Slide Presentasi

 

Lampiran C

Pada lampiran C ini berisi tentang berkas / bukti pada saat observasi.

C.1. Bukti Observasi

C.2. Kartu Stok

C.3. Lembar SPB (Surat Permintaan Barang)

C.4. Laporan Gudang

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Inventory (persediaan barang) memiliki fungsi yang sangat penting dalam setiap instansi, perusahaan, bidang pendidikan, dan lain-lain sebagai aset untuk menunjang dalam kegiatan operasional. Bagian yang mengatur arus keluar masuknya barang adalah logistik. Setiap tahunnya mengikuti perkembangan teknologi, sistem pencacatan inventory terus berkembang dari sistem manual, semi komputerisasi hingga komputerisasi. Saat ini Perguruan Tinggi Raharja termasuk dalam sistem pencatatan inventory semi komputerisasi.

Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu instansi bidang pendidikan TI (Teknologi Informasi) dengan motto Get The Better Future By Computer Science. Berdasarkan motto tersebut Perguruan Tinggi Raharja terus melakukan pembaruan dan pengembangan dari segi sistem akademik hingga sistem pelayanan dalam manajemen.

Setiap tahunnya Perguruan Tinggi Raharja mempunyai target divisi yang harus dicapai dalam jangka waktu (1) satu tahun dan akan dilaporkan setiap akhir tahunnya. Pada renstra manajemen Perguruan Tinggi Raharja yang ke 13 (tiga belas) tahun akademik 2015-2016 terdapat point yang membahas tentang inventory logistik.

Gambar 1.1. Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja

Dalam renstra manajemen Perguruan Tinggi Raharja pada penetapan rencana kerja tahun akademik 2015-2016 untuk divisi Raharja Enrichment Centre (REC) point ke 5 (lima) yang tertulis “Bersama divisi keuangan dan logistik melakukan pengembangan sistem informasi logistik untuk memudahkan pencatatan barang di gudang”

Prosedur yang berlaku dalam mengajukan permintaan barang pada Perguruan Tinggi Raharja untuk kebutuhan akademik maupun manajemen tidak lepas dari penggunaan selembar kertas yang disebut SPB (Surat Permintaan Barang). Sedangkan sistem logistik yang berjalan masih menggunakan Ms Excel dengan memanfaatkan kartu stok dalam pencatatan pembelian, pencatatan pengeluaran dan penghitungan stok barang. Kemudian setiap bulan laporan harian harus di input ke Ms Excel untuk dicetak dan dilaporkan kepada pimpinan. Dari penjelasan prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur permintaan barang dan pencatatan barang belum efisien dan efektif karena masih menguras banyak tenaga.

Berdasarkan penjelasan latar belakang pada paragraf diatas untuk itu diperlukan sebuah sistem logistik yang bisa melakukan efisiensi dan efektifitas kerja yang dapat bekerja secara otomatis, tepat waktu dan terperinci serta akurat. Maka peneliti ingin mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam hal inventory sehingga didapatkanlah sebuah judul dengan nama “Pengembangan Sistem Inventory Barang Pada Perguruan Tinggi Menggunakan Framework PHP “.

Harapan dari pada judul atas adalah sistem ini bisa diterapkan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja dan bisa diimplemtasikan ke Perguruan Tinggi lainnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menguraikan 5 (lima) rumusan masalah yang berkaitan dengan sistem logistik pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada logistik Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Bagaimana mengembangkan sistem logistik di Perguruan Tinggi Raharja agar memberi kemudahan pada seluruh staf Perguruan Tinggi Raharja ?

  3. Bagaimana sistem yang dikembangkan mampu memberikan informasi ?

  4. Bagaimana sistem yang dikembangkan mampu menyediakan permintaan barang secara online ?

  5. Bagaimana sistem yang dikembangkan mampu melakukan monitoring status pemesanan barang ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, untuk menjadikan penelitian ini lebih terarah maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada inventory barang di Perguruan Tinggi Raharja yang dapat diakses secara online, yang dapat memberikan informasi pada inventory barang sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan, sampai sistem logistik yang dapat memonitoring barang masuk dan barang keluar pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui sistem logistik Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan sebelumnya.

  2. Untuk mengembangkan sistem logistik secara online yang memberi kemudahan pada seluruh staf Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Untuk mempermudah proses mendapatkan informasi secara otomatis terkait dengan sistem yang dikembangkan.

  4. Untuk mengembangkan form permintaan barang yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun.

  5. Untuk mengembangkan sistem logistik yang mampu melakukan monitoring terhadap status pemesanan barang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, antara lain :

  1. Dapat memberikan informasi mengenai sistem logistik yang berjalan.

  2. Kemudahan dalam penyediaan layanan sistem logistik kepada staf Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Dapat memudahkan user dalam mendapatkan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan.

  4. Bagian logistik tidak perlu lagi menyediakan SPB (Surat Permintaan Barang).

  5. Staf yang mengajukan permintaan barang tidak perlu lagi menggunakan SPB (Surat Permintaan Barang).

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam pembuatan laporan skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Peneliti melakukan observasi selama 5 (lima) bulan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari dokumen yang ada. Hasil dari observasi tersebut langsung dicatat oleh peneliti, sehingga dari kegiatan observasi dapat diketahui kesalahan atau proses dan kegiatan tersebut. Kegiatan peneliti selama melakukan observasi dari penelitian ini digambarkan pada time schedule yang terdapat pada BAB IV.

  2. Metode Wawancara

    Untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka peneliti melakukan suatu metode tanya jawab dengan Ibu Tuti Nurhaeni, S.Kom selaku stakeholder mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem logistik Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga mendapatkan informasi kebutuhan sistem logistik yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini dijelaskan pada elisitasi yang terdapat di BAB III.

  3. Metode Studi Literatur

    Selain melakukan kegiatan diatas peneliti juga melakukan studi literatur melalui referensi-referensi yang ada untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber seperti buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya sebagai kebutuhan analisa dalam pengembangan sistem yang terkait dengan laporan ini. Hal ini dijelaskan pada BAB II.

Metode Analisa Sistem

Dalam mengembangkan sistem logistik, peneliti menggunakan analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) ancaman/tantangan (threats) eksternal. Hal ini dijelaskan pada BAB III.

Metode Pengembangan

Dalam pengembangan sistem logistik, peneliti menggunakan model waterfall yang mudah untuk di aplikasikan dalam mengembangkan dan mengevaluasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan.

Metode Perancangan

Peneliti menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition dalam pembuatan 3 (tiga) macam diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan framework yaitu Yii versi 1 dan menggunakan database MySQL. Rancangan basis data digambarkan dengan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) melalui MySQL Workbench. Sedangkan pembuatan program disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elisitasi.

Metode Pengujian

Metode pengujian digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi terhadap kondisi yang diinginkan serta mengukur kualitas sistem dalam mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat telah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dijelaskan pada BAB IV.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penelitian yang berlaku, maka peneliti mengelompokkan laporan skripsi ini berdasarkan hasil penelitian menjadi beberapa bab meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian meliputi metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi literatur, metode analisa sistem, metode pengembangan, metode perancangan, metode pengujian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya yang berupa definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum yang terdiri dari definisi pengembangan sistem, definisi sistem, konsep dasar data, definisi informasi, definisi sistem informasi, definisi online, definisi observasi, definisi wawancara, konsep dasar studi literature. Terdapat juga teori khusus yang terdiri dari konsep dasar inventory, definisi barang, konsep dasar logistik, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja, tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur sistem berjalan yang berjalan, use case diagram, activity diagram, sequence diagram, analisa sistem yang berjalan meliputi metode analisa SWOT, metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan meliputi analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem yang berjalan meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), hak akses (brainware), permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi meliputi elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan rancangan sistem yang diusulkan meliputi prosedur sistem yang diusulkan, use case diagram, activity diagram, sequence diagram, perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, rancangan basis data meliputi ERD (Entity Relationship Diagram), spesifikasi basis data, prototype meliputi halaman sistem, konfigurasi sistem yang diusulkan meliputi spesifikasi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang digunakan, hak akses (brainware), testing dengan menggunakan metode black box testing, evaluasi, serta implementasi meliputi implementasi sistem yang diusulkan berupa tampilan layar, schedule dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan, serta saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak lain yang berkepentingan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan Sistem

Berikut ini merupakan definisi pengembangan sistem menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Ladjamudin dalam Mantala (2015 : 57)[1], “Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.”

  2. Menurut Jogiyanto Hartono Mustakini dalam Rasdiana (2015 : 37)[2], “Pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.”

  3. Menurut Saputra (2012 : 50)[3], “Pengembangan atau rekayasa sistem informasi (system development) dan atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem atau perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang telah ada sebelumnya”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai pengembangan sistem, dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem adalah proses menyempurnakan suatu sistem dari sistem sebelumnya.

Definisi Sistem

Berikut ini merupakan definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Mantala, dkk (2015 : 57)[1], “Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

  2. Menurut Hartono (2013 : 9)[4], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi satu kesatuan.”

  3. Menurut Hutahaean (2015 : 2)[5], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari berbagai macam elemen yang saling terintegrasi dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Berikut ini merupakan definisi data menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015 : 8)[5], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”

  2. Menurut Darmawan dan Fauzi (2013 : 1)[6], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.”

  3. Menurut Taufiq (2013 : 13)[7], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian terhadap objek tertentu sebagai dasar bahan mentah yang siap untuk diproses.

2. Sumber Data

Menurut Tamodia (2013 : 26)[8], Terdapat 2 (dua) sumber data, antara lain :

  1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Z. Messner dalam Grabara et al (2014 : 1)[9], Definisi informasi sebagai berikut “Defines information as data on economic phenomena and processes used in decision-making processes” yang berarti bahwa informasi didefinisikan sebagai data pada fenomena ekonomi dan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

  2. Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015 : 9)[5], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.”

  3. Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:2)[6], “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan memiliki nilai tambah.

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini merupakan definisi sistem informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Mantala (2015 : 57)[1], “Sistem informasi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme pemrosesan data (process) dan informasi sebagai hasil dari pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai suatu input pada proses yang lainnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem yang khusus mengolah data dan informasi tersebut.”

  2. Menurut Hall dalam Kadir (2014 : 9)[10], “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.”

  3. Menurut Taufiq (2013:17)[7], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang disebut komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah keterkaitan antara teknologi informasi dengan aktivitas manusia yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan suatu informasi dari hasil pengolahan data mentah yang berisi fakta dalam mendukung pengambilan keputusan.

Definisi Online

Berikut ini merupakan definisi online menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut B Wandanaya (2012 : 176)[11], “Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung kedalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.”

  2. Menurut Rasdiana (2015 : 46)[2], “Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai online, dapat disimpulkan bahwa online adalah keadaan dimana kita dapat mengakses suatu halaman web melalui internet dengan terkoneksi ke jaringan/network.

Definisi Observasi

Berikut ini merupakan definisi observasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Gulo dalam Firdaus dkk (2012 : 3-4)[12], “Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobjektif mungkin.”

  2. Menurut Satori dan Komariah dalam Wibowo dan Andreani (2013 : 394)[13], “Observasi adalah pengamatan terhadap suatu obyek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.”

  3. Menurut Susilowati dan Purnama (2011 : 10)[14], “Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan. ”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai observasi dapat disimpulkan bahwa observasi adalah proses melihat dan memahami terhadap suatu objek penelitian untuk mendapatkan data dalam menunjang penelitian.

Definisi Wawancara

Berikut ini merupakan definisi wawancara menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Gulo dalam Firdaus dkk (2012 : 3)[12], “Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu, wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan.”

  2. Menurut Satori dan Komariah dalam Wibowo dan Andreani (2013 : 393)[13], “Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab terhadap informan.“

  3. Menurut Susilowati dan Purnama (2011 : 11)[14], “Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara bertatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. ”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai wawancara dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih.

Konsep Dasar Studi Literatur

1. Definisi Studi Literatur

Berikut ini merupakan definisi studi literatur menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Dewi dkk (2015 : 2)[15], “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.”

  2. Menurut Rosyidhana (2014 : 3)[16], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

  3. Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013 : 16)[17], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan membandingkan literatur yang sebagian besar berasal dari artikel–artikel di internet, dan buku.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai studi literatur dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah teknik pengumpulan data untuk mencari sumber sebagai referensi terkait dengan penelitian.


2. Tujuan Studi Literatur

Menurut Guritmo et al dalam Warsito (2013 : 28-29)[18], Tujuan dalam pembuatan literature review sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Teori Khusus

Konsep Dasar Inventory

  1. Definisi Inventory

    Berikut ini merupakan definisi inventory (persediaan) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

    1. Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016 : 11)[19], “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan.”

    2. Menurut Rosyidhana (2014 : 1)[16], “inventory adalah sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan”.

    3. Menurut Ristono (2013 : 1-2)[20]. “Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktivitas perusahaan.”

    4. Menurut Rudianto dalam Tamodia (2013 : 23)[8], “Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.”

    Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai inventory (persediaan), dapat disimpulkan bahwa persediaan (inventory) adalah suatu item yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang.


  2. Fungsi Inventory

    Menurut Rangkuti dalam Tamodia (2013 : 23-24)[8] , Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu :

    1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.

    2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.

    3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.

    4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga.

    5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman

    6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.


  3. Jenis-Jenis Inventory

    Menurut Herjanto dalam Tamodia (2013 : 24)[8], Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) jenis, yaitu :

    1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.

    2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

    3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.

    4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.


  4. Biaya-Biaya Inventory

    Menurut Herjanto dalam Tamodia (2013 : 24)[8], Dalam setiap penentuan pemesanan barang akan mempengaruhi besarnya jumlah persediaan dan biaya-biaya variable, berikut ini terdapat 3 (tiga) biaya persediaan yang harus di pertimbangkan :

    1. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu persentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah perunit barang dalam periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah :

      1. Biaya sewa gudang

      2. Biaya administrasi pergudangan

      3. Gaji pelaksana pergudangan

      4. Biaya listrik

      5. Biaya modal yang tertanam dalam persediaan

      6. Biaya asuransi

      7. Biaya kerusakan

      8. Biaya penyusutan

      Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik berupa biaya bunga jika modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri.

    2. Biaya pemesanan (pembelian), merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersediaanya barang di gudang. Setiap kali suatu bahan dipesan, organisasi menanggung biaya pemesanan (order costs atau procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara terperinci meliputi :

      1. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi

      2. Upah

      3. Biaya telephone

      4. Pengeluaran surat menyurat

      5. Biaya pengepakan dan penimbangan

      6. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan

      7. Biaya pengiriman ke gudang

      8. Biaya hutang lancar, dan sebagainya

    3. Biaya kekurangan persediaan (shortage costs, stockout cost) adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata (riil), melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini merupakan biaya kesempatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan.

Definisi Barang

Berikut ini merupakan definisi barang menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Nassau Senior dalam Parry et al (2011 : 20)[21] definisi barang sebagai berikut "Described goods as material things, meaning that goods are tangible and have physical dimensions”, yang berrati bahwa barang dideskripsikan sebagai bahan material, yang artinya barang berwujud dan memiliki bentuk fisik.

  2. Menurut Djuanda dan Lubis (2011 : 10)[22], “Barang adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak maupun barang tidak berwujud.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai barang dapat disimpulkan bahwa barang adalah produk yang memiliki bentuk fisik artinya dapat dilihat, dipegang, disimpan dan dipindahkan.

Konsep Dasar Logistik

  1. Definisi Logistik

    Berikut ini merupakan definisi logistik menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

    1. Menurut Sutarman dalam A Kasengkang dkk (2016 : 752)[23], “Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumberdaya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal.”

    2. Menurut Siagian dalam A Kasengkang dkk (2016 : 752)[23], “Logistik adalah keseluruhan bahan, barang, alat dan sarana yang diperlukan dan dipergunakan oleh suatu organsasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya.”

    3. Menurut A Kasengkang dkk (2016 : 753)[23], “Pengertian logistik yang lebih rinci adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan.”

    Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai logistik dapat disimpulkan bahwa logistik adalah tempat yang menyediakan pengadaan, penyimpanan dan pengemasan barang untuk memenuhi kebutuhan manajemen maupun pelanggan.

  2. Proses Logistik

    Menurut Subagya dalam A Kasengkang dkk (2016 : 753)[23], Proses logistik terdiri dari :

    1. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan

    2. Fungsi penganggaran

    3. Fungsi pengadaan

    4. Fungsi penyimpanan dan penyaluran

    5. Fungsi pemeliharaan

    6. Fungsi penghapusan

    7. Fungsi pengendalian

Definisi Dashboard

Berikut ini merupakan definisi dashboard menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Yigitbasioglu dan Velcu (2012 : 42)[24], definisi dashboard sebagai berikut “A dashboard can be regarded as a data driven decision support system, which provides information in a particular format to the decision maker” yang berarti bahwa sebuah dashboard dapat dianggap sebagai sistem pendukung keputusan berbasis data, yang menyediakan informasi dalam format tertentu untuk mengambil keputusan.

  2. Menurut Dewi dkk (2015 : 3)[15], “Dashboard merupakan tampilan data yang bersifat informatif dan interaktif yang ditunjukan bagi pengunanya agar mengetahui kondisi perusahaanya atau departemennya sesuai dengan pilihan yang tersedia.”

  3. Menurut Soleh dkk (2013 : 15)[25], “Dashboard adalah alat penting untuk memonitor keadaan sehari-hari suatu organisasi dan sebagai alat penghubung tunggal yang digunakan untuk membuat keputusan dan mempunyai akses untuk mengunci indikator kinerja (KPIs), dashboard seperti sebuah jaringan lokal yang eksekutif, dimana semua kegiatan ditampilkan.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai dashboard dapat disimpulkan bahwa dashboard adalah sebuah laporan informasi yang ditampilkan dalam bentuk visual seperti grafik, tabel dan diagram.

Definisi SSO

Berikut ini merupakan definisi SSO (Single Sign On) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Radha dan Reddy (2012 : 134)[26], definisi SSO sebagai berikut “Single sign-on (SSO) is a mechanism that uses a single action of authentication to permit an authorized user to access all related, but independent software systems or applications without being prompted to log in again at each of them during a particular session” yang berarti bahwa Single sign-on (SSO) adalah mekanisme yang menggunakan satu tindakan otentikasi untuk mengizinkan pengguna resmi mengakses semua yang terkait, tetapi sistem perangkat lunak independen atau aplikasi tanpa meminta untuk masuk kembali selama sesi tertentu.

  2. Menurut Priyo Puji Nugroho dalam Aminudin (2014 : 110)[27], “Single Sign On adalah sebuah mekanisme yang membuat user hanya perlu mengingat satu username dan password yang autentik untuk membuka beberapa layanan sekaligus.”

  3. Menurut Peter Mularien dalam Hilmi dkk (2012 : 94)[28], “Teknologi Single Sign-On (SSO) adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan atau user agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai SSO (Single Sign On) dapat disimpulkan bahwa SSO (Single Sign On) adalah fasilitas dari sebuah sistem yang memberi kemudahan untuk user saat login tanpa harus menginputkan username dan password.

Konsep Dasar Framework

1. Definisi Framework

Menurut Agus dalam Kurniawan (2014 : 23)[29], “Framework adalah suatu kerangka kerja dalam aplikasi web yang terdiri atas susunan potongan-potongan program (modul), sehingga programmer tidak perlu membuat kode atau not, karena framework telah menyediakannya.”

Terdapat beberapa macam framework seperti Yii, Code Igniter (CI), Zend, CakePHP, Symphony, dll. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan framework :

  1. Mempercepat dan mempermudah dalam pembuatan aplikasi.

  2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada).

  3. Umunya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple basisdata, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll). Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan Customer Management System (CMS).


2. Definisi Yii Framework

Menurut Warsito dkk (2015 : 26)[30], “Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar”. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”.

Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii menurut website resmi Yii Framework :

Gambar 2.1. Struktur Statis Aplikasi Yii

(Sumber : Warsito dkk (2015 : 26))[30]

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain.

Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller depan) yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

3. Keunggulan Yii Framework

Menurut Warsito dkk (2015 : 27)[30], Yii Framework memiliki keunggulan baik dalam segi kelengkapan, fitur, keamanan, dan paling penting adalah berkinerja tinggi serta kecepatannya yang jauh mengungguli Framework PHP lainnya. Berikut adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework :

  1. Yii adalah framework yang menggunakan PDO (PHP Data Objects). PDO bekerja dengan membuat sebuah abstraksi akses database sehingga kita sebagai programmer tidak perlu terlalu jauh memikirkan kompatibilitas antar database.

  2. Yii adalah framework yang full OOP (Object Oriented Programming) dimana dengan OOP ini, kita lebih baik dalam memanage code, dapat menglompokkan fungsi–fungsi kedalam kelas–kelas, dapat modify program dengan lebih baik, program dapat lebih rapi dan lebih mudah dibaca.

  3. Yii menggunakan model MVC (Model View Controller). Dengan MVC kita dapat lebih terstruktur dalam membuat aplikasi kita. Kita tidak perlu membuat banyak file pada root directory aplikasi kita.

  4. Yii mempunyai lisensi BSD. Lisensi BSD tidak mengharuskan kita untuk mendeliver source code aplikasi kita.

  5. Yii mempunyai code generator (gii). Ini adalah salah satu tool yang sangat membantu kecepatan pengembangan aplikasi kita. Tool gii ini dapat mengenerate code untuk kemudian dimodifikasi oleh kita

  6. Yii mempunyai komponen untuk pengecekan input yang terintegtrasi. Ini merupakan fitur yang sangat berguna untuk keamanan.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Berikut ini merupakan definisi PHP menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Arief (2012 : 43)[31], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.

  2. Menurut Hidayat (2014 : 2)[32], “PHP atau Hypertext Processor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website.”

  3. Menurut Kasiman dalam Wibowo (2013 : 63)[33], “PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script serverside dalam pengembangan web yang disisipkan dalam dokumen HTML”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

2. Kelebihan PHP

Menurut Anggaeni dan Sujatmiko (2013 : 40)[34], PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut :

  1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

  2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

  3. PHP dapat berjalan disistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.

  4. PHP diedarkan secara gratis.

  5. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

  6. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

  7. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Berikut ini merupakan definisi database menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013 : 39)[34], “Database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”

  2. Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015 : 61)[2], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field.”

  3. Menurut Irmansyah dalam Nathasia dan Wicaksono (2011 : 7)[35], “Database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data berbentuk tabel yang memiliki relasi dan dapat dikelola sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah format data baru.

2. Definisi Tabel

Berikut ini merupakan definisi tabel menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015 : 61)[2], “Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.”

  2. Menurut Suprayitno dan Wardati (2012 : 96)[36], “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”

  3. Menurut Sunarya (2013 : 10-11)[37], “Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek.“ Table terdiri atas :

    1. Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

    2. Record : isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.

3. Definisi MySQL

Berikut ini merupakan definisi MySQL menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015 : 58)[1], “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak computer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”

  2. Menurut Arief (2012 : 151)[31], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.”

  3. Menurut Wibowo (2013 : 64)[33], “MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL).”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai MySQL dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database yang digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Rohman (2014 : 13)[38], “Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats).”

Menurut Kadir (2014 : 416)[10], “Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian : 1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.”

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.

  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011 : 197)[39], “Tujuan analisa SWOT untuk membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi

Definisi Watefall

Model waterfall pertama kali ditemukan oleh Winston Royce tahun 1970. Menurut Pressman dalam Aji dkk (2014 : 29)[40], “Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah linear sequential model. Model ini sering disebut dengan classic life cycle atau model waterfall. ”

Gambar 2.2. Model Waterfall

(Sumber : Aji dkk (2014 : 29))[40]

  1. Analysis

    Analysis dilakukan dengan menganalisa terhadap kebutuhan sistem guna mengumpulkan data melalui penelitian, wawancara atau study literature. Hasil analysis akan menghasilkan data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem yang disebut dengan user requirement sebagai acuan untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

  2. Design

    Desain digunakan sebagai syarat kebutuhan dalam menterjemahkan perancangan software sebelum dibuatnya coding. Dengan proses desain maka dapat menghasilkan software requirement yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem.

  3. Coding

    Coding sebagai penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.

  4. Testing

    Setelah langkah coding selesai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian dapat diperbaiki.

Defines Elisitasi

Menurut Saputra (2012 : 51-54)[41], Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara yang terdiri dari :

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting)

      Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential

      Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar ERD

1. Definisi ERD

Berikut ini merupakan definisi ERD (Entity Relationship Diagram) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Aji dkk (2014 : 28)[40], “ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.”

  2. Menurut Linda Marlinda dalam Chrystanti dan Wardati (2011 : 56)[42], “ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real wordterdiri dari object-object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antar object-object tersebut ”

  3. Menurut Edhy Sutanta dalam Susila dan Triyono (2015 : 31)[43], “ERD (Entity Relation Diagram) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan symbol

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai ERD (Entity Relationship Diagram) dapat disimpulkan bahwa ERD adalah rancangan basis data yang digambarkan dengan simbol tertentu dan saling memiliki relasi satu dengan yang lainnya.


2. Komponen ERD

Menurut Setiawan dkk (2013 : 24-25)[44], Model ERD memiliki beberapa komponen dasar sebagai berikut :

  1. Entitas (entity)

    Entitas adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

    Gambar 2.3. Entity

    (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24))[44]

  2. Atribut

    Atribut adalah karakteristik (property) yang dideskripsikan oleh entitas.

    Gambar 2.4. Atribut

    (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24))[44]

  3. Relasi (relationship)

    Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain.

    Gambar 2.5. Relasi

    (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24))[44]

  4. Kardinalitas atau Derajat Relasi

    Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa :

    1. Satu ke satu (one to one)

      Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.

      Gambar 2.6. One to One Relationship

      (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25))[44]

    2. Satu ke banyak (one to many)

      Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

      Gambar 2.7. One to Many Relationship

      (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25))[44]

    3. Banyak ke satu (many to one)

      Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.

      Gambar 2.8. Many to One Relationship

      (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25))[44]

    4. Banyak ke banyak (many to many)

      Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

      Gambar 2.9. Many to Many Relationship

      (Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25))[44]

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Berikut ini merupakan definisi UML (Unified Modeling Language) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Ranjini et al (2011 : 36)[45], definisi UML sebagai berikut “UML is commonly used in the design and implementation of any system and software architectures. UML models help to achieve functional and non-functional requirements of the system”, yang artinya bahwa UML umumnya digunakan dalam desain dan implementasi sistem dan perangkat lunak arsitektur. Model UML membantu untuk mencapai kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem.

  2. Menurut Alim dkk (2012 : 30)[46], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.”

  3. Menurut Fowler dalam Syukron dan Hasan (2015 : 30)[47], “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP).”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai UML (Unified Modeling Language) dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

2. Jenis-Jenis UML

Menurut Nuari (2014 : 4)[48], terdapat 4 (empat) jenis UML dalam perancangan diagram model data, antara lain :

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem kepada pengguna

  2. Activity Diagram

    Activity diagram digunakan untuk menggambarkan logika, proses bisnis dan alur kerja.

  3. Sequence Diagram

    Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan scenario untuk rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan suatu output tertentu.

  4. Class Diagram

    Class diagram digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang akan dirancang.

Definisi Prototype

Berikut ini merupakan definisi prototype menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Jr. McLeod Raymond dan George P. Schell dalam Oktafiansyah (2012 : 3)[49], “Prototype adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap. Proses dalam memproduksi suatu prototype ini disebut prototyping.”

  2. Menurut Faishal (2016 : 10)[50], “Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapanya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba. ”

  3. Menurut Deni (2013 : 3)[51], “Prototype merupakan metodologi pengembangan software yang menitik beratkan pada pendekatan aspek desain, fungsi dan user-interface.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai prototype dapat disimpulkan bahwa prototype adalah pembuatan tampilan desain suatu sistem secara sederhana.

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011 : 259)[52], “Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak.” Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box testing dan black box testing.

  1. White Box Testing

    White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

  2. Black Box Testing

    Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Literature Review

Berdasarkan informasi yang diperoleh ditemukan beberapa penelitian yang membahas sistem informasi inventory yaitu :

Tabel 2.1. Literature Review

No

Penulis

Hasil

Adopsi

1. Prastica, Tantri. 2015. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Gudang (Logistik) Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir. Tangerang: Amik Raharja Informatika.[53] Penelitian ini membahas tentang merancang sebuah sistem informasi persediaan barang bagian logistik di Perguruan Tinggi Raharja berbasis website dengan menggunakan Yii framework untuk memudahkan dalam proses monitoring persediaan barang dan juga dapat meningkatkan mutu informasi persediaan dengan cepat dan tepat. Peneliti mengadopsi konsep pembuatan sistem informasi persediaan barang menggunakan Yii framework karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.
2. Wijaya, Andi, Muhammad Arifin dan Tony Soebijono. 2013. Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. Surabaya: Jurnal JSIKA-Jurnal Sistem informasi & Komputer Akuntansi. Vol.2, No.1.[54] Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi sistem informasi persediaan barang dengan metode EOQ (Economic Order Quantity) yang berfungsi untuk mengetahui jumlah optimal pemesanan barang dan meminimalkan biaya penyimpanan. Keunggulan dari sistem ini dapat menampilkan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dan penjualan barang secara otomatis. Peneliti mengambil konsep untuk menerapkan agar sistem dapat menampilkan laporan yang berkaitan dengan pembelian dan pengeluaran barang secara otomatis sehingga data pembelian dan pengeluaran setiap barang dapat terdokumentasikan di dalam sistem.
3. Faridah, Ida dan Nining Rahaningsih. 2014. Aplikasi Persediaan Barang Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL Pada PT Imaeda Jatindo Rattan Plumbon. Cirebon: Jurnal ICT-Information Comunication & Technology. Vol.11, No.1.[55] Penelitian ini membangun aplikasi persediaan barang jadi pada PT. Imaeda Jatindo Rattan Plumbon dengan PHP dan MySQL untuk membangun sebuah sistem persediaan barang yang mempermudah dalam pengolahan data. Peneliti mengadopsi konsep pembuatan sistem persediaan barang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan penyimpanan datanya pada database MySQL.
4. Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1.[56] Perancangan dan implementasi sistem ATK pada pengadaan barang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan konsep penginputan data untuk penerimaan dan pengeluaran barang ke dalam sistem inventory dengan cepat akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Peneliti mengambil konsep penginputan data kedalam sistem inventory serta konsep fitur laporan untuk membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai bahan pengambilan keputusan.
5. Nurcahyono, Fendi. 2012. Pembangunan Aplikasi Penjualan Dan Stok Barang Pada Toko Nuansa Elektronik Pacitan. Journal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi). Vol.4, No.3.[57] Membangun aplikasi penjualan dan stok barang pada Toko Nuansa Elektronik Pacitan menggunakan PHP sebagai pembuat interface utama dan MySQL sebagai basis datanya untuk mempermudah pengelolaan penjualan dan meningkatan keakuratan data. Peneliti mengadopsi penggunaan PHP sebagai pembuat interface utama dan MySQL sebagai basis datanya.
6. Septian, Joseph, Yulia dan Rudy Adipranata. 2014. Pembuatan Aplikasi Enterprise Resource Planning Pada Modul Purchasing Dan Inventory Berbasis Web Pada UD Prima. Jurnal Infra. Vol.2, No.2.[58] Implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) artinya sistem yang memungkinkan suatu organisasi untuk mengintegrasikan semua proses bisnis utama dalam rangka meningkatkan efisiensi dan mempertahankan posisi secara kompetitif dengan menggunakan Yii framework yang terdiri dari Model-View-Controller(MVC). Peneliti mengadopsi untuk menggunakan Yii framework dalam pembuatan sistem yang terdiri dari Model-View-Controller (MVC).
7. Mohammaditabar, Davood, Sayed Hassan Ghodsypour, and Chris O’Brien. 2011. Inventory Control System Design By Integrating Inventory Classification And Policy Selection. International Journal of Production Economics. Vol.140, No.2.[59] Penelitian ini membuat kategori item persediaan kedalam beberapa kelompok untuk memudahkan dalam proses pengendalian persediaan dari jumlah persediaan yang begitu banyak. Peneliti mengadopsi konsep dari penelitian tersebut untuk membagi item persediaan menjadi beberapa kategori.
8. Santos, Jaclyn Elizabeth R, Franz Nicolas N Alfonso, Fernando C Mendizabal Jr, and Fabian M Dayrit. 2011. Developing A Chemical And Hazardous Waste Inventory System. Journal of Chemical Health and Safety. Vol.18, No.6.[60] Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem persediaan limbah menggunakan PHP dan MySQL yang dapat memberikan informasi tentang keamanan limbah tersebut. Peneliti mengadopsi penggunaan PHP dan MySQL untuk diterapkan pada sistem inventory.
9. Karim, AN Mustafijul, Mohd Fadli Saad, and Mahbubul Haque. 2011. Development Of A Prospective Web-Based Inventory System For Management Of Lab Facilities. International Journal of Emerging trends in Engineering and Applied Sciences. Vol.2, No.1.[61] Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk mengelola laboratorium sebuah universitas agar mendapatkan informasi ketersediaan aset secara relevan dan update. Sistem ini dapat diakses melalui sebuah website secara online yang dibuat dengan menggunakan database MySQL serta menggunakan bahasa pemrograman PHP. Penelitian ini mengadopsi untuk membuat sebuah website sistem inventory yang dapat diakses secara online dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
10. Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.[62] Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola

persediaan.

Peneliti mengadopsi untuk menggunakan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola persediaan.
11. Nsofwa, Peter and Jackson Phiri. 2016. Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For The Zambia Police Force. International Journal of Advanced Studies in Computers, Science and Engineering. Vol.5, No.4.[63] Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti mengadopsi konsep sistem persediaan secara online yang digunakan sebagai tempat pendokumentasian untuk semua kegiatan transaksi yang berhubungan dengan persediaan.

Dari 11 (sebelas) literature review diatas, sebagian besar adalah membahas perihal pembuatan sistem menggunakan Yii framework, penggunaan PHP dan MySQL serta mampu menghasilkan output berupa laporan secara otomatis. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, namun belum ada penelitian yang membahas tentang pengembangan permintaan barang secara online yang didukung dengan login SSO (Single Sign On) dan terdapatnya dashboard yang menyajikan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan pada website logistik dengan Yii framework versi 1.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun banyak Perguruan Tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satusatunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK Raharja INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200 ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-XS1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BANPT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BANPT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AKVII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AKVII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam verifikasi dan tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akred itasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BANPT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
  11. Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl- III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
  12. Pada tahun 2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
  13. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

Arti Nama Raharja

Arti kata “Raharja” diinspirasikan dari motto Kota dan Kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginandan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai Visi yang digariskan, Perguruan Tinggi Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan Misinya sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan Misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

1. Program Studi Sarjana

Tabel 3.1. Program Studi Sarjana

2. Program Studi Diploma

Tabel 3.2. Program Studi Diploma

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagianbagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber : Warsito (2013 : 37))[18]

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang :

  1. Merupakan wakil Presiden Direktur.
  2. Membantu Presiden Direktur dalam berbagai kegiatan.

3. Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

'Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6. Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan Administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan / konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang :

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain :

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  3. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur pencatatan barang yang berjalan saat ini pada logistik Perguruan Tinggi Raharja dijabarkan melalui proses dimana staf logistik mencatat data pembelian barang dengan menggunakan kartu stok. Dalam mengajukan permintaan barang staf pengaju mendatangi logistik untuk mengabil lembar SPB (Surat Permintaan Barang) dan mengisinya. Selanjutnya meminta persetujuan dari atasan per divisi masing-masing. Jika disetujui, maka staf logistik akan mengeluarkan barang dan mencatatnya didalam kartu stok. Kemudian setiap bulan staf logistik akan menghitung jumlah stok barang secara manual pada kolom sisa yang terdapat di kartu stok dan menginputnya ke dalam Ms Excel untuk di print dan laporkan kepada pimpinan.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan prosedur sistem logistik Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini dimana masih menerapkan cara manual dengan bergantung pada kartu stok dan SPB.

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Penjelasa use case diagram sistem yang berjalan :

  1. Nama use case : mencatat data pembelian

    Aktor : staf logistik

    Skenario : staf logistik mencatat data pembelian barang sesuai dengan barang yang telah di beli untuk dijadikan sebagai persediaan

  2. Nama use case : mengisi SPB

    Aktor : staf pengaju dan staf logistik

    Skenario : staf pengaju dan staf logistik dapat mengisi SPB dalam mengajukan permintaan barang

  3. Nama use case : meminta persetujuan

    Aktor : staf pengaju dan atasan

    Skenario : staf pengaju meminta persetujuan kepada atasan

  4. Nama use case : mencatat data pengeluaran

    Aktor : staf logistik

    Skenario : staf logistik akan mencatat data pengeluaran barang di kartu stok sesuai dengan barang yang dikeluarkan

  5. Nama use case : menghitung stok barang

    Aktor : staf logistik

    Skenario : staf logistik menghitung stok barang dengan cara menghitung manual setiap bulan berdasarkan catatan pembelian dan pengeluaran barang yang di catat pada kolom sisa di kartu stok

  6. Nama use case : membuat laporan

    Aktor : staf logistik

    Skenario : staf logistik dalam membuat laporan gudang yaitu dengan menggunakan Ms Excel berdasarkan catatan data pembelian, pengeluaran dan stok barang yang kemudian di print.

  7. Nama use case : menyerahkan laporan

    Aktor : staf logistik dan pimpinan

    Skenario : staf logistik menyerahkan laporan gudang yang telah di print kepada pimpinan

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem logistik yang berjalan saat ini.

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.3 diatas bahwa staf logistik mencatat data pembelian menggunakan kartu stok. Staf pengaju mengisi SPB untuk mengajukan permintaan barang dan meminta persetujuan kepada atasan. Jika disetujui maka atasan akan menandatangani SPB. Kemudian staf logistik mencatat data pengeluaran dan menghitung stok barang berdasarkan catatan data pembelian dan pengeluaran barang yang ada dikartu stok. Selanjutnya data transaksi yang meliputi data pembelian, pengeluaran dan stok barang di input menggunakan komputer ke dalam Ms Excel untuk di print. Setelah di print maka laporan tersebut diserahkan kepada pimpinan dan pimpinan menerima laporan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada sequence diagram ini ditunjukkan proses suatu operasi dengan yang lainnya dan fokus kearah urutan dari proses mana yang mendahului pada sistem logistik yang berjalan saat ini.

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.4 diatas bahwa staf logistik mencatat data pembelian pada kartu stok. Staf pengaju mengisi SPB untuk mengajukan permintaan barang dan meminta persetujuan kepada atasan kemudian atasan menandatangani SPB. Selanjutnya staf logistik mencatat data pengeluaran dan menghitung stok barang pada kartu stok. Kemudian staf logistik membuat laporan meliputi data pembelian, pengeluaran dan stok barang ke dalam Ms Excel untuk di print dan diserahkan kepada pimpinan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dari sistem logistik yang berjalan saat ini sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi kepada staf Perguruan Tinggi Raharja terkait dengan sistem logistik saat ini.

Kemudian dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman menggunkan (strategi S-T) dan dianalisa pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Analisa SWOT dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.3. Analisa SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Analisa Masukan

Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Staf logistik dapat mencatat barang keluar sesuai dengan SPB (Surat Permintaan Barang) yang telah disetujui dari atasan staf pengaju.

  1. Nama masukan : SPB (Surat Permintaan Barang)
  2. Fungsi : untuk mengeluarkan barang dari logistik
  3. Sumber : staf Perguruan Tinggi Raharja
  4. Media : kertas
  5. Frekuensi : setiap ada permintaan barang
  6. Format : format dapat dilihat pada lampiran
  7. Keterangan : berisi no SPB, tanggal, no, keterangan, jumlah, keperluan, kolom pengesahan yang terdiri dari diajukan, diketahui, disetujui, pelaksana, penerima.

2. Analisa Proses

Analisa proses merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama modul (proses) : sistem logistik
  2. Masukan : SPB (Surat Permintaan Barang)
  3. Keluaran : kartu stok
  4. Media : kertas
  5. Format : format dapat dilihat pada lampiran
  6. Ringkasan proses : proses ini akan menghasilkan stok barang

3. Analisa Keluaran

Analisa keluaran merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

  1. Nama keluaran : laporan stok gudang
  2. Fungsi : sebagai laporan yang menunjukkan jumlah pembelian, pengeluaran dan stok barang yang di logistik
  3. Media : Ms Excel 2003 dan kertas A4 rangkap 1 (putih)
  4. Frekuensi : per bulan
  5. Format : format dapat dilihat pada lampiran
  6. Keterangan : berisi no, nama narang, stok awal, pembelian, pengeluaran, stok akhir, stok opname, selisih dan satuan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Dalam melakukan observasi terhadap sistem logistik yang berjalan saat ini, peneliti mengamati penggunaan komputer yang terdapat di logistik Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Pentium

  2. RAM : 512 MB

  3. HDD : 120 GB

  4. Printer : HP Laserjet 1020

Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows Server 2003

  2. Microsoft Excel 2003

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan komputer dalam mengelola data persediaan barang hanya dapat dilakukan oleh staf logistik.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti bahwa logistik Perguruan Tinggi Raharja mempunyai masalah yang dihadapi sebagai berikut :

  1. Kesulitan mendapatkan informasi stok barang secara update, dikarenakan proses penghitungan stok barang masih dilakukan secara manual.

  2. Masih sering terjadi human error seperti kesalahan pencatatan dan penghitungan stok barang yang menyebabkan data tidak valid

  3. Pendokumentasian data masih terpaku pada kertas yang berupa kartu stok, sehingga terjadinya penumpukan dokumen kartu stok setiap tahunnya.

  4. Sering terjadi keterlambatan dalam menghasilkan laporan.

  5. Laporan yang ingin diserahkan kepada pimpinan harus di print terlebih dahulu, sehingga menyulitkan pimpinan dalam melakukan monitoring barang masuk dan keluar.

Dari 5 (lima) permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada logistik Perguruan Tinggi Raharja belum dapat memberikan kemudahan pada staf logistik dalam meningkatkan efisiensi dan keefektifan kerja.

Alternatif Pemecahan Masalah

Pemecahan masalahnya adalah menyediakan sistem informasi logistik yang saling terintegrasi sehingga dapat menghasilkan jumlah stok barang, laporan pembelian, laporan pengeluaran, dan laporan gudang secara otomatis berdasarkan data pembelian dan pengeluaran barang. Sistem juga harus dapat melakukan input data pembelian, pengeluaran dan menghasilkan informasi lainnya sebagai bahan pengambilan keputusan yang terdapat pada dashboard. Sistem juga harus dapat menyimpan data dengan baik sehingga tidak perlu lagi memanfaatkan kartu stok. Pimpinan juga harus dapat langsung melihat laporan secara langsung melalui sistem secara online kapan pun dan dimana pun. Sistem difasilitasi dengan login SSO (Single Sign On) menggunakan email Rinfo untuk memudahkan user. Sistem juga harus dapat diakses oleh seluruh staf Perguruan Tinggi Raharja yang berguna untuk mengajukan permintaan barang secara online.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.4 data elisitasi tahap I yang berisikan 31 (tiga puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat :
1. Login SSO dengan email Rinfo
2. Popup greeting setelah berhasil login
3. Button untuk mengganti foto profil
4. Update (add / edit / delete) data pembelian, pengeluaran dan supplier
5. Laporan pembelian, pengeluaran, stok barang dan gudang
6. Fasilitas print laporan pembelian, pengeluaran dan gudang
7. Informasi cuaca dengan tampilan gambar animasi
8. Fasilitas form permintaan barang
9. Tampilan status barang
10. Fitur attachment
11. Button ubah status permintaan barang
12. Menu share hasil permintaan barang ke sosial media
13. Tampilan stok barang limit
14. Tampilan barang yang sering keluar
15. Live chat dengan staf logistik
16. Fasilitas FAQ logistik
17. Pembatas akses form permintaan barang >3 kali dalam sehari akan ada pemberitahuan melalui email Rinfo
18. Tampilan history login
19. Tampilan jumlah divisi dalam memesan barang menggunakan form
20. Kumpulan artikel tentang logistik
21. Menu subscribe
22. Informasi user yang sedang mengakses sistem logistik secara bersamaan
23. Form testimoni
24. Notifikasi ke email Rinfo setelah menginput form permintaan barang
25. Halaman kritik dan saran
26. Button send laporan via email
27. Video call
28. Informasi kegiatan akademik
29. QR code pada print out laporan
30. Tampilan monitoring SPB dan barang
31. Terdapat menu sign out
Non Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat :
1. Tampilan keterangan waktu
2. Foto profil user
3. Pilihan layout options
Penyusun



(Rizki Afri Liani Firmansyah)
NIM : 1314476702
Stakeholder



(Tuti Nurhaeni, S.Kom)
NIP : 018001

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.5 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 31 (tiga puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Functional
No Analisa kebutuhan M D I
Saya ingin sistem terdapat :
1. Login SSO dengan email Rinfo
2. Popup greeting setelah berhasil login
3. Button untuk mengganti foto profil
4. Update (add / edit / delete) data pembelian, pengeluaran dan supplier
5. Laporan pembelian, pengeluaran, stok barang dan gudang
6. Fasilitas print laporan pembelian, pengeluaran dan gudang
7. Informasi cuaca dengan tampilan gambar animasi
8. Fasilitas form permintaan barang
9. Tampilan status barang
10. Fitur attachment
11. Button ubah status permintaan barang
12. Menu share hasil permintaan barang ke sosial media
13. Tampilan stok barang limit
14. Tampilan barang yang sering keluar
15. Live chat dengan staf logistik
16. Fasilitas FAQ logistik
17. Pembatas akses form permintaan barang >3 kali dalam sehari akan ada pemberitahuan melalui email Rinfo
18. Tampilan history login
19. Tampilan jumlah divisi dalam memesan barang menggunakan form
20. Kumpulan artikel tentang logistik
21. Menu subscribe
22. Informasi user yang sedang mengakses sistem logistik secara bersamaan
23. Form testimoni
24. Notifikasi ke email Rinfo setelah menginput form permintaan barang
25. Halaman kritik dan saran
26. Button send laporan via email
27. Video call
28. Informasi kegiatan akademik
29. QR code pada print out laporan
30. Tampilan monitoring SPB dan barang
31. Terdapat menu sign out
Non Functional
No Analisa kebutuhan M D I
Saya ingin sistem terdapat :
1. Tampilan keterangan waktu
2. Foto profil user
3. Pilihan layout options
Penyusun



(Rizki Afri Liani Firmansyah)
NIM : 1314476702
Stakeholder



(Tuti Nurhaeni, S.Kom)
NIP : 018001

Keterangan :

M (Mandatory) : penting

D (Desirable)  : tidak terlalu penting

I (Innessential)  : tidak mutlak ada

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.6 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 21 (dua puluh satu) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Functional
No Analisa Kebutuhan T O E
Saya ingin sistem dapat : L M H L M H L M H
1 Login SSO dengan email Rinfo
2 Button untuk mengganti foto profil
3 Update (add / edit / delete) data pembelian, pengeluaran dan supplier
4 Laporan pembelian, pengeluaran, stok barang dan gudang
5 Fasilitas print laporan pembelian, pengeluaran dan gudang
6 Fasilitas form permintaan barang
7 Tampilan status barang
8 Fitur attachment
9 Button ubah status permintaan barang
10 Tampilan stok barang limit
11 Tampilan barang yang sering keluar
12 Fasilitas FAQ logistik
13 Pembatas akses form permintaan barang >3 kali dalam sehari akan ada pemberitahuan melalui email Rinfo
14 Tampilan history login
15 Tampilan jumlah divisi dalam memesan barang menggunakan form
16 Informasi user yang sedang mengakses sistem logistik secara bersamaan
17 Notifikasi ke email Rinfo setelah menginput form permintaan barang
18 Button send laporan via email
19 QR code pada print out laporan
20 Tampilan monitoring SPB dan barang
21 Terdapat menu sign out
Functional
No Analisa Kebutuhan T O E
Saya ingin sistem dapat : L M H L M H L M H
1 Tampilan keterangan waktu
2 Foto profil user
3 Pilihan layout options
Penyusun



(Rizki Afri Liani Firmansyah)
NIM : 1314476702
Stakeholder



(Tuti Nurhaeni, S.Kom)
NIP : 018001

Keterangan :

T (Technical)

O (Operational)

E (Economic)

L (Low)

M (Middle)

H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan 14 (empat belas) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat :
1. Login SSO dengan email Rinfo
2. Update (add / edit / delete) data pembelian, pengeluaran dan supplier
3. Laporan pembelian, pengeluaran, stok barang dan gudang
4. Fasilitas print laporan pembelian, pengeluaran dan gudang
5. Fasilitas form permintaan barang
6. Tampilan status barang
7. Button ubah status permintaan barang
8. Tampilan stok barang limit
9. Tampilan barang yang sering keluar
10. Fasilitas FAQ logistik
11. Tampilan history login
12. Tampilan jumlah divisi dalam memesan barang menggunakan form
13. Tampilan monitoring SPB dan barang
14. Terdapat menu sign out
Non Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat :
1. Tampilan keterangan waktu
2. Foto profil user
3. Pilihan layout options
Penyusun



( Rizki Afri Liani Firmansyah )
NIM : 1314476702
Mengetahui
          Pembimbing I                                         Pembimbing II 


  (Ir. Untung Rahardja, M.T.I)                            (Ary Budi Warsito, M.Kom)
          NID : 99001                                           NID : 10013
Menyetujui
          Stakeholder                                       Kepala Jurusan 


    (Tuti Nurhaeni, S.Kom)                            (Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
          NIP : 018001                                       NIP : 078010

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada logistik Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu dengan mengusulkan sistem logistik berbasis online dengan cara staf logistik dalam melakukan pencatatan barang masuk (pembelian) dan barang keluar (pengeluaran) sudah tidak perlu lagi menggunakan kartu stok karena sudah di sediakan sebuah sistem logistik secara online yang dilengkapi dengan login SSO (single Sign On) dengan email Rinfo.

Sistem tersebut juga dapat diakses oleh staf pengaju untuk melakukan request barang. Sistem logistik ini sudah terintegrasi antara data pembelian dan pengeluaran barang sehingga dapat menghasilkan laporan secara otomatis. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case DiagramSistem Yang Diusulkan

Penjelasan use case diagram sistem yang diusulkan :

1. Nama use case  : login dan email Rinfo
Aktor  : staf logistik, staf pengaju dan pimpinan
Skenario  : Halaman login pada sistem logistik disajikan sebagai halaman public yang mewajibkan semua user harus melakukan login terlebih dahulu.
2. Nama use case  : lihat dashboard
Aktor  : staf logistik, staf pengaju dan pimpinan
Skenario  : setelah berhasil login maka akan terhubung ke halaman dashboard yang berisi informasi status barang, stok barang limit, barang yang sering keluar dan jumlah divisi yang telah mengajukan permintaan barang menggunakan form permintaan yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
3. Nama use case  : update data pembelian
Aktor  : staf logistik
Skenario  : staf logistik dapat melakukan add setiap terdapat transaksi barang masuk pada halaman data pembelian dan juga dapat melakukan edit dan delete data pembelian pada sistem logistik.
4. Nama use case  : request SPB
Aktor  : staf logistik dan staf pengaju
Skenario  : untuk mengajukan permintaan barang dapat dilakukan melalui sistem logistik secara online yang dapat melakukan add, edit dan delete form permintaan barang yang selanjutnya akan disubmit dan harus melakukan konfirmasi pemesanan barang agar diprosoes oleh staf logistik.
5. Nama use case  : monitoring SPB atau barang
Aktor  : staf logistik dan staf pengaju
Skenario  : setelah selesai mengajukan permintaan barang secara online maka dapat melakukan monitoring terhadap pesanan barang. Dimana monitoring SPB untuk menampilkan history SPB dan monitoring barang untuk melihat status pesanan barang yang baru dipesan dan history status barang sebelumnya. Jika status menunjukkan “ready” maka barang dapat diambil dari logistik.
6. Nama use case  : update data permintaan
Aktor  : staf logistik
Skenario  : staf logistik dapat mengetahui pesanan barang dari staf pengaju pada halaman data permintaan. Staf logstik dapat melakukan edit data permintaan dan update status barang. Status barang pada data permintaan terdapat 4 macam meliputi request, proses, ready dan close. “Request” menunjukkan terdapat staf pengaju yang sedang mengisi form permintaan barang dan belum di submit. “Proses” menunjukkan bahwa staf pengaju telah melakukan submit dan staf logistik harus segera menyiapkan barang. “Ready” jika barang yang dipesan sudah disiapkan oleh staf logistik dan staf pengaju siap mengambil barang dari logistik. “Close” menandakan bahwa barang sudah diambil oleh staf pengaju.
7. Nama use case  : update data pengeluaran
Aktor  : staf logistik
Skenario  : data pengeluaran dihasilkan dari data permintaan yang berstatus “close”. Staf logistik hanya perlu menambahkan keterangan saja. Pada halaman data pengeluaran staf logistik dapat melakukan add dan edit data pengeluaran.
8. Nama use case  : print laporan
Aktor  : staf logistik dan pimpinan
Skenario  : sistem logistik dapat mengahsilkan 4 macam laporan meliputi laporan pembelian, laporan pengeluaran, laporan stok barang, dan laporan gudang secara otomatis yang saling terintegrasi. Pada sistem logstik dapar melakukan print laporan pembelian, laporan pengeluaran dan laporan gudang.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Activity Diagram Staf Logistik

Gambar 4.2. Activity Diagram Staf Logistik

Dapat dijelaskan pada gambar 4.2 diatas bahwa staf logistik untuk mengakses sistem logistik diperlukan login menggunakan email Rinfo terlebih dahulu. Setelah berhasil login akan dialihkan pada halaman dashboard. Staf logistik barulah dapat melakukan update terhadap data pembelian untuk melakuakan add, edit, delete dan menambah data pengeluaran berdasarkan data permintaan. Staf logistik juga dapat melakukan print laporan dengan cara search laporan berdasarkan tanggal awal dan tanggal akhir.

2. Activity Diagram Staf Pengaju

Gambar 4.3. Activity Diagram Staf Pengaju

Dapat dijelaskan pada gambar 4.3 diatas bahwa untuk melakukan request SPB memerlukan login dengan email Rinfo terlebih dahulu. Setelah login berhasil sistem akan menampilkan halaman dashboard dan staf pengaju dapat melakukan kegiatan yang terdapat pada menu request SPB. Jika semua proses telah dilewati maka staf pengaju selamjutnya melakukan monitoring SPB atau barang agar mengatahui status barang yang dipesan untuk diambil dari logistik.

3. Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.4. Activity Diagram Pimpinan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.4 diatas bahwa pimpinan harus melakukan login menggunakan email Rinfo terlebih dahulu. Selanjutnya setelah berhasil login pimpinan secara otomatis akan dialihkan pada halaman dashboard. Kemudian pimpinan dapat memantau barang masuk dan barang keluar pada menu laporan yang terdiri dari laporan pembelian, laporan pengeluaran, laporan stok barang dan laporan gudang dimana pun dan kapan pun.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Staf Logistik

Gambar 4.5. Sequence Diagram Staf Logistik

Dapat dijelaskan pada gambar 4.5 sequence diagram diatas untuk staf logistik dapat diuraikan sebagai berikut dimana staf logistik melakukan login menggunakan email Rinfo pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi, jika terdaftar sebagai user maka akan oper ke halaman dashboard. Pada halaman data pembelian staf logistik dapat melakukan add data pembelian barang yang dijadikan sebagai persediaan. Sedangkan halaman data permintaan sudah terintegrasi dengan halaman add data pengeluaran barang berdasarkan data permintaan sehingga untuk add data pengeluaran hanya mengisi field keterangan saja. Selain itu staf logistik juga dapat melakukan print laporan.

2. Sequence Diagram Staf Pengaju

Gambar 4.6. Sequence Diagram Staf Pengaju

Dapat dijelaskan pada gambar 4.6 sequence diagram diatas untuk staf pengaju dapat diuraikan sebagai berikut dimana staf pengaju melakukan login menggunakan email Rinfo pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi email, jika terdaftar sebagai user maka akan disambungkan ke halaman dashboard. Jika tidak terdaftar sebagai user maka akan dibalikkan ke halaman form login kembali. Staf pengaju dapat melakukan request SPB dengan melakukan add data barang yang ingin diajukan di form permintaan barang kemudian klik submit. Staf pengaju juga dapat melakukan monitoring barang untuk melihat status pesanan barang yang baru dipesan dan history status pemesanan barang sebelumnya.

3. Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Pimpinan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.7 sequence diagram diatas dikhususkan untuk pimpinan, dimana harus melakukan login menggunakan email Rinfo pada form login terlebih dahulu. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi email. Selanjunya jika telah berhasil login secara otomatis akan masuk ke halaman dashboard. Pimpinan dapat memantau dan print barang masuk dan barang keluar melalui laporan yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Rancangan basis merupakan media penyimpanan data yang digunakan dalam aplikasi dan database untuk membantu pemrograman dalam menampilkan data. Berikut ini adalah rancangan basis data yang digunakan dalam merancang sistem logistik.

ERD (Entity Relation Diagram)

Gambar 4.8. ERD (Entity Relation Diagram) Yang Diusulkan

Keterangan relasi :

Gambar 4.8 diatas merupakan rancangan basis data ERD (Entity Relation Diagram) yang digambarkan menggunakan MySQL Workbench. ERD sistem yang diusulkan terdiri dari 14 (empat belas) tabel dimana yang berwarna hijau menggambarkan sebagai file master dan berwarna kuning sebagai file transaksi.

File master sebagai file induk yang recordnya relatif statis (jarang berubah nilainya), jika record didalam file master berubah maka akan mempengaruhi record yang berelasi dengan tabel file master tersebut. Sedangakan file transaksi disebut file input yang digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi, masuk ke jenis data tidak tetap (isinya relatif sering berubah) dan masuk ke jenis kelompok data yang bertambah menurut waktu.

Tabel master pada sistem logistik meliputi Barang, BidangUsaha, Divisi, Kategori, Level, Satuan, Spb, Status, Toko, User dan LogLogin. Sedangkan tabel transaksi meliputi BarangMasuk, Permintaan dan BarangKeluar.

Spesifikasi Basis Data

Pada database terdapat tabel-tabel dan pada tabel-tabel berikut ini akan dijelakan nama field, tipe data, field size dan keterangan mengenai data tersebut.

1. Tabel Barang
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data barang
Media : Hard Disk
Isi : IdBarang + NamaBarang + IdSatuan + IdKategori
Primary Key : IdBarang

Tabel 4.2. Struktur Tabel Barang

2. Tabel BidangUsaha
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data bidang usaha supplier
Media : Hard Disk
Isi : IdBidangUsaha + BidangUsaha
Primary Key : IdBidangUsaha

Tabel 4.3. Struktur Tabel BidangUsaha

3. Tabel Divisi
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data divisi Perguruan Tinggi Raharja
Media : Hard Disk
Isi : IdDivisi + NamaDivisi
Primary Key : IdDivisi

Tabel 4.4. Struktur Tabel Divisi

4. Tabel Kategori
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data kategori barang
Media : Hard Disk
Isi : IdKategori + Kategori
Primary Key : IdKategori

Tabel 4.5. Struktur Tabel Kategori

5. Tabel Level
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data level user
Media : Hard Disk
Isi : IdLevel + Level
Primary Key : IdLevel

Tabel 4.6. Struktur Tabel Level

6. Tabel Satuan
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data satuan barang
Media : Hard Disk
Isi : IdSatuan + Satuan
Primary Key : IdSatuan

Tabel 4.7. Struktur Tabel Satuan

7. Tabel Spb
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data Spb
Media : Hard Disk
Isi : NoSpb + Nip + TglSpb
Primary Key : NoSpb

Tabel 4.8. Struktur Tabel Spb

8. Tabel Status
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyipan data status barang terhadap permintaan
Media : Hard Disk
Isi : IdStatus + Status
Primary Key : IdStatus

Tabel 4.9. Struktur Tabel Status

9. Tabel Toko
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan kontak supplier
Media : Hard Disk
Isi : IdToko + NamaToko + IdBidangUsaha + AlamatToko + Tlp + Hp + Fax
Primary Key : IdToko

Tabel 4.10. Struktur Tabel Toko

10. Tabel User
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data pengguna sistem logistik
Media : Hard Disk
Isi : IdUser + Nama + Username + Password + IdLevel + Email + Nip + NamaPegawai + IdDivisi
Primary Key : IdUser

Tabel 4.11. Struktur Tabel User


14. Tabel LogLogin
Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data last login user
Media : Hard Disk
Isi : KodeLog + Username + Tanggal
Primary Key : KodeLog

Tabel 4.12. Struktur Tabel LogLogin

11. Tabel Barang Masuk
Jenis File : Transaksi
Fungsi : Untuk menyimpan data pembelian barang
Media : Hard Disk
Isi : IdMasuk + TglMasuk + IdBarang + JumlahBarangMasuk + NoSuratPengajuan + NoFaktur + IdToko
Primary Key : IdMasuk

Tabel 4.13. Struktur Tabel BarangMasuk

12. Tabel Permintaan
Jenis File : Transaksi
Fungsi : Untuk menyimpan data permintaan barang
Media : Hard Disk
Isi : IdPermintaan + NoSpb + IdBarang + JumlahPermintaan + IdStatus
Primary Key : IdPermintaan

Tabel 4.14. Struktur Tabel Permintaan

13. Tabel Barang Keluar
Jenis File : Transaksi
Fungsi : Untuk menyimpan data pengeluaran barang
Media : Hard Disk
Isi : IdKeluar + TglKeluar + IdBarang + JumlahBarangKeluar + NoSpb + Keterangan
Primary Key : IdKeluar

Tabel 4.15. Struktur Tabel BarangKeluar

Prototype

Tahapan ini menggambarkan mengenai rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem logistik yang akan dibuat dengan menggunakan Balsamiq Mockups 3. Diantaranya yaitu :

Prototype Halaman Sistem

1. Prototype Halaman Login Sistem

Gambar 4.9. Prototype Halaman Login Sistem

Dari gambar 4.9 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman login dirancang menjadi halaman utama setelah berhasil membuka link url sistem logistik.

2. Prototype Halaman Dashboard Sistem

Gambar 4.10. Prototype Halaman Dashboard Sistem

Dari gambar 4.10 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman dashboard dirancang menjadi halaman setelah berhasil login yang berisikan informasi history login, informasi stok barang limit, informasi barang yang sering keluar, informasi jumlah permintaan divisi dan informasi status barang yang berguna sebagai bahan pengambilan keputusan.

3. Prototype Halaman Stok Barang

Gambar 4.11. Prototype Halaman Stok Barang

Dari gambar 4.11 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halamanan stok barang dirancang sebagai informasi jumlah stok barang yang ada di logistik Perguruan Tinggi Raharja secara keseluruhan berdasrkan nama barang.

4. Prototype Halaman Data Permintaan

Gambar 4.12. Prototype Halaman Data Permintaan

Dari gambar 4.12 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data permintaan dikhususkan untuk staf logistik berfungsi untuk mengecek terhadap permintaan barang dan juga halaman untuk update status barang terhadap pesanan.

5. Prototype Halaman Data Barang

Gambar 4.13. Prototype Halaman Data Barang

Dari gambar 4.13 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data barang digunakan untuk melakukan tambah data barang baru dan juga dapat melakukan edit serta delete data barang.

6. Prototype Halaman Data Satuan

Gambar 4.14. Prototype Halaman Data Satuan

Dari gambar 4.14 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data satuan digunakan untuk melakukan tambah data satuan barang dan juga dapat melakukan edit serta delete. Data satuan barang terhubung dengan data barang.

7. Prototype Halaman Data Kategori

Gambar 4.15. Prototype Halaman Data Kategori

Dari gambar 4.15 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data kategori digunakan untuk melakukan tambah data kategori barang baru dan juga dapat melakukan edit serta delete data kategori barang. Data kategori terhubung dengan data barang.

8. Prototype Halaman Data Divisi

Gambar 4.16. Prototype Halaman Data Divisi

Dari gambar 4.16 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data divisi digunakan untuk melakukan tambah data divisi Perguruan Tinggi Raharja dan juga dapat melakukan edit serta delete data divisi. Data divisi terhubung dengan data pengguna.

9. Prototype Halaman Data Supplier

Gambar 4.17. Prototype Halaman Data Supplier

Dari gambar 4.17 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data supplier digunakan untuk melakukan tambah kontak supplier dan juga dapat melakukan edit serta delete sehingga logistik tidak perlu lagi mencatat kontak supplier secara manual.

10. Prototype Halaman Data Bidang Usaha

Gambar 4.18. Prototype Halaman Data Bidang Usaha

Dari gambar 4.18 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data bidang usaha digunakan untuk melakukan tambah data bidang usaha dari supplier dan juga dapat melakukan edit serta delete. Data bidang usaha terhubung dengan data supplier.

11. Prototype Halaman Data Pengguna

Gambar 4.19. Prototype Halaman Data Pengguna

Dari gambar 4.19 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data pengguna digunakan untuk melakukan tambah data pengguna sistem logistik dan juga dapat melakukan edit serta delete data pengguna.

12. Prototype Halaman Data Pembelian

Gambar 4.20. Prototype Halaman Data Pembelian

Dari gambar 4.20 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data pembelian digunakan untuk melakukan tambah data pengguna sistem logistik dan juga dapat melakukan edit serta delete terhadap data pembelian.

13. Prototype Halaman Data Pengeluaran

Gambar 4.21. Prototype Halaman Data Pengeluaran

Dari gambar 4.21 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data pengeluaran berisi data barang keluar. Data barang keluar diperoleh dari data permintaan yang status barangnya “close”. Pada halaman data pengeluaran staf logistik hanya dapat melakukan edit terhadap data pengeluaran.

14. Prototype Halaman Data SPB

Gambar 4.22. Prototype Halaman Data SPB

Dari gambar 4.22 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data SPB merupakan hasil dari proses request SPB. Staf logistik dapat melakukan edit pada halaman data SPB.

15. Prototype Halaman Request SPB

Gambar 4.23. Prototype Halaman Request SPB

Dari gambar 4.23 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman request SPB digunakan untuk mengajukan permintaan barang secara online pada logistik Perguruan Tinggi Raharja. Jika klik “Yes” maka akan diteruskan ke halaman form permintaan barang. Jika klik “No” akan dialihkan ke halaman dashboard.

Gambar 4.24. Prototype Halaman Form Permintaan Barang

Dari gambar 4.24 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman form permintaan barang merupakan hasil dari proses request SPB setelah klik “Yes”. Pada halaman form permintaan staf Perguruan Tinggi Raharja dapat melakukan add, edit dan delete data permintaan. Setelah melakukan submit' kemudian dialihkan ke halaman konfirmasi pemesanan barang untuk memastikan bahwa data yang ditambahkan pada form permintaan sudah benar.

Gambar 4.25. Prototype Halaman Konfirmasi Pemesanan Barang

Dari gambar 4.25 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman konfirmasi pemesanan barang merupakan hasil dari proses submit pada form permintaan. Pada halaman konfirmasi pemesanan barang dengan klik “Yes” maka pesanan barang akan diproses sedangkan klik “No” akan dialihkan pada halaman form permintaan barang.

16. Prototype Halaman Monitoring SPB

Gambar 4.26. Prototype Halaman Monitoring SPB

Dari gambar 4.26 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman monitoring SPB berfungsi sebagai history dari form permintaan barang yang pernah di request berdasarkan no SPB.

17. Prototype Halaman Monitoring Barang

Gambar 4.27. Prototype Halaman Monitoring Barang

Dari gambar 4.27 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman monitoring barang berfungsi untuk mengetahui status barang yang sedang dipesan dan juga terdapat history pesanan barang sebelumnya.

18. Prototype Halaman Laporan Pembelian

Gambar 4.28. Prototype Halaman Laporan Pembelian

Dari gambar 4.28 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan pembelian berfungsi untuk mencari data laporan pembelian dengan memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir. Setelah klik “search” maka akan terhubung pada halaman laporan hasil pembelian sesuai dengan tanggal awal dan akhir yang dicantumkan.

Gambar 4.29. Prototype Halaman Laporan Hasil Pembelian

Dari gambar 4.29 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan hasil pembelian merupakan hasil dari pencarian pada halaman laporan pembelian yang telah dicantumkan berdasarkan tangggal awal dan akhir.

19. Prototype Halaman Laporan Pengeluaran

Gambar 4.30. Prototype Halaman Laporan Pengeluaran

Dari gambar 4.30 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan pengeluaran berfungsi untuk mencari data laporan pengeluaran dengan memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir. Setelah klik “search” maka akan terhubung pada halaman laporan hasil pengeluaran sesuai dengan tanggal awal dan akhir yang dicantumkan.

Gambar 4.31. Prototype Halaman Laporan Hasil Pengeluaran

Dari gambar 4.31 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan hasil pengeluaran merupakan hasil dari pencarian pada halaman laporan pengeluaran yang telah dicantumkan berdasarkan tangggal awal dan akhir.

20. Prototype Halaman Laporan Gudang

Gambar 4.32. Prototype Halaman Laporan Gudang

Dari gambar 4.32 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan gudang berfungsi untuk mencari data laporan yang merupakan gabungan dari data pembelian, data permintaan dan data pengeluaran barang. Pada halaman laporan gudang dapat memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

a. Processor : Intel Core i3

b. Laptop : Acer 14” Aspire 4738

c. RAM : 2 GB

d. Hard Disk : 500 GB

Perangkat Lunak (Software) Yang Digunakan

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

a. Google Chrome

b. Yii Framework Versi 1

c. Filezilla

d. Sublime Text 3

e. Xampp

f. MySQL

Hak Akses (Brainware)

Dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem logistik ini dibutuhkan user untuk menjalankannya. Beberapa hak akses yang diberikan kepada user diantaranya meliputi staf logistik, staf pengaju dan pimpinan. Staf logistik dapat mengakses seluruh menu yang terdapat pada sistem. Staf pengaju dapat melihat halaman dashboard, dapat melakukan akses permintaan meliputi request SPB, monitoring SPB dan monitoring barang serta melihat FAQ logistik. Pimpinan dapat melihat halaman dashboard, melihat laporan dan melihat FAQ logistik.

Testing

Pengujian pada sistem logistik ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut merupakan tabel 4.16 yang berisikan 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi :

Tabel 4.16. Black Box Testing

1. Login

Pengujian login pada sistem logistik dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

  1. Login menggunakan email Rinfo yang tidak terdaftar sebagai user

    Tabel 4.17. Pengujian Login Skenario 1

  2. Login menggunakan email Rinfo yang terdaftar sebagai user

    Tabel 4.18. Pengujian Login Skenario 2

2. Add Data Pembelian Barang

Pengujian add data pembelian barang pada sistem logistik dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

  1. Add data pembelian barang hanya dengan mengisi field tanggal masuk

    Tabel 4.1.9 Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 1

  2. Add data pembelian barang hanya dengan mengisi field tanggal masuk dan nama barang

    Tabel 4.20. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 2

  3. Add data pembelian barang hanya dengan mengisi field tanggal masuk, nama barang dan no surat pengajuan

    Tabel 4.21. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 3

  4. Add data pembelian barang hanya dengan mengisi field tanggal masuk, nama barang, no surat pengajuan dan no faktur

    Tabel 4.22. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 4

  5. Add data pembelian barang hanya dengan mengisi field tanggal masuk, nama barang, no surat pengajuan, no faktur dan nama toko

    Tabel 4.23. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 5

  6. Add data pembelian barang dengan mengisi semua field meliputi tanggal masuk, nama barang, no surat pengajuan, no faktur, nama toko dan jumlah barang masuk

    Tabel 4.24. Pengujian Add Data Pembelian Barang Skenario 6

3. Request SPB

Pengujian request SPB pada sistem logistik dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

1. Request SPB dengan klik "Yes"

Tabel 4.25. Pengujian Request SPB Sekenario 1

2. Request SPB dengan klik "No"

Tabel 4.26. Pengujian Request SPB Sekenario 2

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah proses pada program seperti contoh pengujian pada login yang menggunakan email Rinfo. Jika login tidak menggunakan email Rinfo yang terdaftar sebagai user maka sistem akan menampilkan pesan, sehingga yang dapat mengakses ke dalam sistem logistik khusus staf Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada fitur add data pembelian barang dan request SPB yang sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Implementasi

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambar tampilan interface mengenai sistem logistik yang dibangun secara lengkap menggunakan Yii Framework versi 1 yang terdiri dari 15 (lima belas) tampilan interface pada gambar dibawah ini :

1. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.33 diatas merupakan halaman utama sistem yang berisikan tampilan login SSO (Single Sign On) dengan email Rinfo. Login SSO memberikan kemudahan untuk user, dimana dalam proses login tidak perlu melakukan input username dan password tetapi cukup dengan klik button berwarna hijau “Connet with RinfoApps”.

2. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.34 diatas merupakan halaman utama sistem setelah berhasil login. Pada tampilan tersebut berisikan informasi berbentuk tabel yang terdiri dari informasi history login, informasi stok barang limit yang jumlah stoknya kurang dari 4, informasi barang yang sering keluar, informasi jumlah permintaan divisi dan informasi status barang yang dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.

3. Tampilan Halaman Data Supplier

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Data Supplier

Gambar 4.35 diatas merupakan halaman data supplier yang berfungsi menyimpan kontak supplier dengan tujuan untuk mempermudah dalam mencari informasi data supplier.

4. Tampilan Halaman Add Data Pembelian

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Add Data Pembelian

Gambar 4.36 diatas merupakan halaman add (tambah) data pembelian barang yang harus di input semua fieldnya setiap ada transaksi barang masuk.

5. Tampilan Halaman Form SPB

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Form SPB

Gambar 4.37 diatas merupakan halaman form SPB berfungsi untuk mengajukan permintaan barang secara online dengan cara klik “Yes” maka akan terhubung pada halaman form permintaan barang.

6. Tampilan Halaman Form Permintaan Barang

Gambar 4.38. Tampilan Halaman Form Permintaan Barang

Gambar 4.38 diatas merupakan halaman form permintaan barang. Halaman form permintaan barang berfungsi untuk melakukan proses add, edit dan delete daftar permintaan barang secara online.

7. Tampilan Halaman Konfirmasi Pemesanan Barang

Gambar 4.39. Tampilan Halaman Konfirmasi Pemesanan Barang

Gambar 4.39 diatas merupakan halaman konfirmasi pemesanan barang untuk meyakinkan bahwa barang yang dipesan sudah benar dan siap untuk diproses.

8. Tampilan Halaman Monitoring SPB

Gambar 4.40. Tampilan Halaman Monitoring SPB

Gambar 4.40 diatas merupakan halaman monitoring SPB yang dijadikan sebagai history dari form permintaan barang yang pernah di request berdasarkan no SPB.

9. Tampilan Halaman Monitoring Barang

Gambar 4.41. Tampilan Halaman Monitoring Barang

Gambar 4.41 merupakan halaman monitoring barang yang berfungsi untuk mengetahui status barang yang sedang dipesan dan juga terdapat history pesanan barang sebelumnya.

10. Tampilan Halaman Data Permintaan Barang

Gambar 4.42. Tampilan Halaman Data Permintaan Barang

Gambar 4.42 diatas merupakan halaman data permintaan barang yang dikhusukan untuk staf logistik dalam melakukan monitoring pesanan. Pada halaman ini digunakan untuk melakukan update (ubah) status barang. Status barang pada data permintaan terdapat 4 (empat) jenis meiputi request, proses, ready dan close. Jika status “request” menandakan bahwa terdapat user yang sedang mengajukan permintaan barang tetapi belum melakukan konfirmasi pemesanan. “Proses” menandakan bahwa terdapat user yang telah melakukan konfirmasi pemesanan barang dan staf logistik harus segera menyiapkan barang pesanan. “Ready” menunjukkan bahwa barang siap diambil oleh staf pengaju. “Close” menunjukkan barang telah diambil oleh staf pengaju dan telah masuk kedalam daftar pengeluaran barang.

Sedangkan pada kolom ubah status berisi button dimana berwana kuning dengan label “R” artinya untuk merubah status barang menjadi “Ready” sedangkan warna hijau dengan label “C” artinya untuk merubah status barang menjadi "Close".

11. Tampilan Halaman Add Data Pengeluaran

Gambar 4.43. Tampilan Halaman Add Data Pengeluaran

Gambar 4.43 diatas merupakan halaman add data pengeluaran barang yang terintegrasi dengan data permintaan. Pada halaman ini staf logistik hanya cukup melakukan input keterangan saja karena field yang lain sudah terisi secara otomatis berdasarkan data permintaan.

12. Tampilan Halaman Data Pengeluaran

Gambar 4.44. Tampilan Halaman Data Pengeluaran

Gambar 4.44 merupakan tampilan halaman data pengeluaran yang merupakan hasil dari add data pengeluaran yang terintegrasi dengan data permintaan.

13. Tampilan Halaman Stok Barang

Gambar 4.45. Tampilan Halaman Stok Barang

Gambar 4.45 diatas merupakan halaman stok barang dari keseluruhan item nama barang yang berfungsi untuk mengetahui total stok barang yang ada di logistik Perguruan Tinggi Raharja.

14. Tampilan Halaman Laporan Pembelian

Gambar 4.46. Tampilan Halaman Laporan Pembelian

Gambar 4.46 diatas merupakan halaman utama untuk melakukan pencarian laporan pembelian berdasarkan tanggal terjadinya transaksi barang masuk. Pada halaman ini berfungsi untuk mencantumkan jangka waktu transaksi barang masuk dengan memilih tanggal awal dan tanggal akhir.

15. Tampilan Halaman Laporan Hasil Pembelian

Gambar 4.47. Tampilan Halaman Laporan Hasil Pembelian

Gambar 4.47 diatas merupakan halaman laporan hasil pembelian berdasarkan jangka waktu tanggal awal dan tanggal akhir yang telah dipilih pada halaman laporan pembelian.

Schedule

Schedule merupakan jadwal rencana yang menggambarkan segala sesuatu mengenai aktivitas dan rencana-rencana pembuatan sistem yang dibutuhkan untuk sistem yang akan diimplementasikan. Langkah- langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule yang dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.27. Time Schedule

Estimasi Biaya

Selama menjalani penelitian ini diperlukan sejumlah biaya yang diperlukan dalam administrasi. Adapun biaya tersebut terlampir pada tabel 4.28 dibawah ini :

Tabel 4.28. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Sebelumnya untuk penyimpanan data transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang, bagian logistik masih mengandalkan catatan pada kartu stok. Sehingga keamanan penyimpanan data transaksi masih belum aman karena jika kartu stok tersebut hilang maka bagian logistik tidak bisa membuat laporan gudang.

  2. Pengembangan sistem inventory online dimulai dari pembuatan diagram UML yang terdiri dari 3 (tiga) buah diagram yaitu use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Kemudian merancang basis data dengan menggunakan ERD (Entity Relation Diagram) melalui MySQL Workbench. Selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan Yii framework versi 1 sesuai dengan perancangan pada penelitian sebelumnya yang berorientasi object orientied programming dan juga menggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Bootstrap sehingga dapat menyelesaikan desain lebih teratur. Dengan adanya sistem logistik tidak perlu lagi tergantung pada kartu stok karena sistem dapat menyimpan semua data yang berhubungan dengan persediaan barang. Sistem juga dapat meningkatkan efisiensi dan keefektifan kerja dengan menghasilkan 4 (empat) jenis laporan secara otomatis meliputi laporan pembelian, laporan pengeluaran, laporan stok barang, dan laporan gudang.

  3. Sistem logistik yang dikembangkan saling terintegrasi satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan informasi melalui dashboard sebagai bahan pengambilan keputusan yang berisi informasi jumlah status barang, stok barang limit, barang yang sering keluar, dan permintaan divisi.

  4. Sistem yang dikembangkan menyediakan permintaan barang secara online dengan membuat form permintaan barang. Didalam form permintaan barang, staf Perguruan Tinggi Raharja dapat melakukan add, edit dan delete data permintaan berdasarkan nama barang dan jumlah barang. Kemudian form permintaan barang tersebut akan dieksekusi oleh staf logistik jika telah melakukan konfirmasi pemesanan barang.

  5. Sistem yang dikembangkan mampu melakukan monitoring terhadap status pemesanan barang dengan cara menyediakan menu monitoring SPB dan monitoring barang. Monitoring SPB berfungsi sebagai history dari form permintaan barang yang pernah di request berdasarkan no SPB. Sedangkan monitoring barang berfungsi untuk mengetahui status barang yang sedang dipesan dan juga terdapat history pesanan barang sebelumnya. Sehingga staf pengaju dapat mengetahui waktu pengambilan pesanan barang dari logistik.

Saran

Berikut ini adalah saran yang penulis sampaikan untuk pengembangan sistem inventoryagar menjadi lebih baik :

  1. Meningkatkan sosialisasi agar semakin banyak staf Perguruan Tinggi Raharja yang menggunakan sistem logistik dalam mengajukan permintaan barang melalui form request SPB.

  2. Sistem perlu ditambahkan agar otomatis mengirim notifikasi dan rincian barang sesuai dengan yang telah dipesan ke Rinfo logistik dan staf pengaju terkait.

  3. Sistem perlu ditambahkan adanya fitur pengiriman laporan secara langsung kepada pimpinan.

  4. Sistem perlu ditambahkan fitur persetujuan dari atasan per divisi menggunakan Rinfo.

  5. Sistem perlu ditambahkan login multi user yang dikhususkan untuk admin agar admin dapat login sebagai user lain.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1 : 56-60.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Rasdiana, Erlita. 2015. Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SiS+ Di Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  3. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Jurnal Berita Dirgantara. Vol.13, No.2.
  4. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. 5,0 5,1 5,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  6. 6,0 6,1 Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  7. 7,0 7,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3 : 20-29.
  9. Grabara, Janusz. Michal Kolcun and Sebastian Kot. 2014. The role of information systems in transport logistics. International Journal of Education and Research. Vol.2, No.2 : 1-6.
  10. 10,0 10,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  11. B Wandanaya, Anita. 2012. Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk. Tangerang: CCIT Journal. Vol.5, No.2.
  12. 12,0 12,1 Firdaus, Septiana, Dhami Johar Damiri dan Dewi Tresnawati. 2012. Perancangan Aplikasi Multimedia Interaktif Company Profile Generic (Studi Kasus CV. Ganetic). Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Vol.01, No.09.
  13. 13,0 13,1 Wibowo, Melisa dan Fransisca Andreani. 2013. Analisis Penerapan Sistem Manajemen Limbah Berdasarkan Sertifikasi Eco-Hotel Di Sheraton Surabaya Hotel And Towers. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa. Vol.1, No 2.
  14. 14,0 14,1 Susilowati, Emy Budi dan Bambang Eka Purnama. 2011. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.3, No.4.
  15. 15,0 15,1 Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika. 2015. Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO-Jurnal Online Sistem Informasi. Vol.1, No.1.
  16. 16,0 16,1 Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
  17. Wahyudi, Muhammad Johan dan Abdul Fadlil. 2013. Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol.1, No.1.
  18. 18,0 18,1 Warsito, Ary Budi. 2013. Prototipe Sistem Informasi E-Jurnal Akademik Perguruan Tinggi Studi Kasus Jurnal CCIT STMIK Raharja. Tesis. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  19. Dewayani. Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  20. Ristono, Agus. 2013. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha ilmu.
  21. Parry, Glenn. Linda Newnes and Xiaoxi Huang. 2011. Goods, products and services. In Service Design and Delivery. US: Springer.
  22. Djuanda, Gustian dan Irwansyah Lubis. 2011. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  23. 23,0 23,1 23,2 23,3 A Kasengkang, Rio, Sientje Nangoy dan Jacky Sumarauw. 2016. Analisis Logistik (Studi Kasus Pada PT Remenia Satori Tepas-Kota Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16, No.1.
  24. Yigitbasioglu, Ogan M and Oana Velcu. 2012. A review of dashboards in performance management: Implications for design and research. International Journal of Accounting Information Systems. Vol.13, No.1.
  25. Soleh, Oleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah dan Asdin. 2013. Metode Peninjauan Dashboard Dari Business Intelligence Untuk Membuat Keputusan Lebih Baik. Yogyakarta: Open Journal System (SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE). Vol.1, No.1, Diambil dari : http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/549/526. (25 Desember 2016).
  26. Radha, V and D Hitha Reddy. 2012. A Survey on Single Sign-On Techniques. Procedia Technology. Vol.4, Pages:134-139.
  27. Aminudin. 2014. Implementasi Single Sign On (SSO) Untuk Mendukung Interaktivitas Aplikasi E-Commerce Menggunakan Protocol Oauth. Jurnal Gamma. Vol.10, No.1.
  28. Hilmi, Futuh, R Rumani M dan Budhi Irawan. 2012. Analisis Performansi Autentikasi Single Sign On pada Web Menggunakan LDAP. JSM (Jurnal SIFO Mikroskil). Vol.13, No.2.
  29. Kurniawan, Ignatius Irvin. 2014. Pembangunan Sistem Informasi Desa Berbasis Web. Doctoral Dissertation. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).
  30. 30,0 30,1 30,2 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol.8, No.2.
  31. 31,0 31,1 Arief, M Rudyanto. 2012. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  32. Hidayat, Dapai Ari. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Point of Sale (POS) Berbasis Web dengan Pemanfaatan Trigger pada Distribution Store CV NMRQ. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN). Vol.2, No.1.
  33. 33,0 33,1 Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
  34. 34,0 34,1 Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
  35. Nathasia, Novi Dian dan Anang Eko Wicaksono. 2011. Penerapan Teknik Kriptografi Stream Cipher Untuk Pengaman Basis Data. Jurnal Basis Data. Vol.6, No.1.
  36. Suprayitno dan Uli Indah Wardati. 2012. Pembangunan Sistem Stok Barang Dan Penjualan Pada Toko Sero Elektronik. IJCSS-Indonesian Jurnal on Computer Science Speed. Vol.9, No.3.
  37. Sunarya, Sefty. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama.
  38. Rohman, M. Fathur. 2012. Teknik Analisis Manajemen SWOT untuk Menyusun KKP DIKLATPIM dan Renstra. Malang : Penerbit AFJ Mobicons.
  39. Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko, SWOT Balanced Scorecard. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  40. 40,0 40,1 40,2 Aji, Sapto, Migunani, Fitro Nur Hakim. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Disposisi Surat Berbasis Web (Studi Kasus Kementerian Pekerjaan Umum). IJNS–Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3. No.3.
  41. Saputra, A. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  42. Chrystanti, Yulanita Cahya dan Indah Ulli Wardati. 2011. Sistem Pengolahan Data Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) Pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Mitra Usaha Mandiri Program Nasional Pemberdayan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.3, No.1.
  43. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
  44. 44,0 44,1 44,2 44,3 44,4 44,5 44,6 44,7 Setiawan, Alexander, Liliana dan Bryan Andhika Wijaya. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Akademik SMA Katolik Taruna Jaya Sampit. Dissertation. Fakultas Teknologi Industri. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
  45. Ranjini, K, A.Kanthimathi and Y.Yasmine. 2011. Design of Adaptive Road Traffic Control System through Unified Modeling Language. International Journal of Computer Applications. Vol.14, No.7.
  46. Alim, Yadanur, Suhartono dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Jurnal Masyarakat Informatika. Vol.2, No.4.
  47. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  48. Nuari, Novi. 2014. Perancangan Aplikasi Layanan Mobile Informasi Administrasi Akademik Berbasis Android Menggunakan Webservice (Studi Kasus Reg. B Universitas Tanjungpura). JustIN-Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1.
  49. Oktafiansyah. 2013. Perancangan Sistem Persediaan Bahan Kimia Pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Lampung. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model). Vol.1, No.1.
  50. Faishal, Romdi. 2016. Prototype Aplikasi Tracing Pengiriman Barang Secara Online Pada PT Surya Sumekar Abadi. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
  51. Deni, Tiyas Sandi. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Dengan Menggunakan Metode Profile Matching Pada UD Gunung Mas Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
  52. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  53. Prastica, Tantri. 2015. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Gudang (Logistik) Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir. Tangerang: Amik Raharja Informatika.
  54. Wijaya, Andi, Muhammad Arifin dan Tony Soebijono. 2013. Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. Surabaya: Jurnal JSIKA-Jurnal Sistem informasi & Komputer Akuntansi. Vol.2, No.1.
  55. Faridah, Ida dan Nining Rahaningsih. 2014. Aplikasi Persediaan Barang Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL Pada PT Imaeda Jatindo Rattan Plumbon. Cirebon: Jurnal ICT-Information Comunication & Technology. Vol.11, No.1.
  56. Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1.
  57. Nurcahyono, Fendi. 2012. Pembangunan Aplikasi Penjualan Dan Stok Barang Pada Toko Nuansa Elektronik Pacitan. Journal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi). Vol.4, No.3.
  58. Septian, Joseph, Yulia dan Rudy Adipranata. 2014. Pembuatan Aplikasi Enterprise Resource Planning Pada Modul Purchasing Dan Inventory Berbasis Web Pada UD Prima. Jurnal Infra. Vol.2, No.2.
  59. Mohammaditabar, Davood, Sayed Hassan Ghodsypour, and Chris O’Brien. 2011. Inventory Control System Design By Integrating Inventory Classification And Policy Selection. International Journal of Production Economics. Vol.140, No.2.
  60. Santos, Jaclyn Elizabeth R, Franz Nicolas N Alfonso, Fernando C Mendizabal Jr, and Fabian M Dayrit. 2011. Developing A Chemical And Hazardous Waste Inventory System. Journal of Chemical Health and Safety. Vol.18, No.6.
  61. Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.
  62. Nsofwa, Peter and Jackson Phiri. 2016. Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For The Zambia Police Force. International Journal of Advanced Studies in Computers, Science and Engineering. Vol.5, No.4.

LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Kartu Bimbingan

A.4. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

A.5. Form Validasi Skripsi

A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.7. Daftar Nilai

A.8. Formulir Seminar Proposal

A.9. Formulir Final Presentasi

A.10. Formulir Pendaftaran Sidang

A.11. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.12. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.13. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.14. Kwitansi Pembayaran Sidang

A.15. Sertifikat TOEFL

A.16. Sertifikat Prospek

A.17. Sertifikat Seminar/Pelatihan/Training/Workshop Internasional

A.18. Sertifikat Seminar/Pelatihan/Training/Workshop Nasional

A.19. Sertifikat Prestasi

A.20. Curriculum Vitae (CV)

 

Lampiran B

B.1. Form Observasi

B.2 .Form Wawancara

B.3. Surat Keterangan Implementasi Program

B.4. Laporan Widuri

B.5. Katalog Produk

B.6. Slide Presentasi

 

Lampiran C

C.1. Bukti Observasi

C.2. Kartu Stok

C.3. Lembar SPB (Surat Permintaan Barang)

C.4. Laporan Gudang