SI1314476169

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER PEMBAYARAN

UTANG UNTUK MONITORING TRANSAKSI PEMBAYARAN

BERBASIS WEB PADA PT CARE SPUNBOND

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1314476169

NAMA : INTAN VINA SARI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER PEMBAYARAN

UTANG UNTUK MONITORING TRANSAKSI PEMBAYARAN

BERBASIS WEB PADA PT CARE SPUNBOND

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1314476169
Nama  : Intan Vina Sari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 September 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER PEMBAYARAN

UTANG UNTUK MONITORING TRANSAKSI PEMBAYARAN

BERBASIS WEB PADA PT CARE SPUNBOND

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1314476169
Nama  : Intan Vina Sari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 September 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Handy Januar Permana, SE.,M.M)     (Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I)
NID : 15029     NID : 14023

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER PEMBAYARAN

UTANG UNTUK MONITORING TRANSAKSI PEMBAYARAN

BERBASIS WEB PADA PT CARE SPUNBOND

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1314476169
Nama  : Intan Vina Sari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 September 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXX)   (XXX)   (XXX)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REMINDER PEMBAYARAN

UTANG UNTUK MONITORING TRANSAKSI PEMBAYARAN

BERBASIS WEB PADA PT CARE SPUNBOND

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1314476169
Nama  : Intan Vina Sari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 19 September 2017
Intan Vina Sari
NIM. 1314476169

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAKSI

PPT Care Spunbond merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kemasan plastik pelindung yang memproduksi nonwoven spunbond atau kain furing atau laken yang dapat diaplikasikan sebagai Bags and Packaging (tas promosi, seminar, ransel, trolly, dsb), Agriculture, Indutrial use, Personal Care and House Hold (Adlut Diapers and Baby Diapers) dan Medikal Use yang berkualitas dengan merk dagang SpunTEX.. Pengelolaan utang yang berjalan saat ini pada PT Care Spunbond sudah menggunakan sistem Accpac (Accounting Package) namun sistem yang sudah berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu sistem tidak memiliki reminder pembayaran utang, sistem belum bisa memberikan informasi mengenai history pembayaran utang kepada supplier dan masih terjadinya kesalahan pada saat pembuatan laporan pembayaran utang. Dengan permasalahan yang ada, maka peneliti mengusulkan sistem reminder pembayaran utang untuk monitoring pembayaran kepada supplier berbasis web, menggunakan metode analisis PIECES. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan user interface menggunakan Notepad++. Sistem yang di usulkan dapat memudahkan user dalam menjadwalkan pembayaran utang karena adanya reminder jatuh tempo invoice, mempermudah user dalam menginformasikan history pelunasan kepada supplier dan pembuatan laporan bisa dibuat secara otomatis dengan memasukkan periode pelunasan.

Kata kunci: Reminder Pembayaran Utang, Kemasan plastik, Supplier

ABSTRACT

PT Care Spunbond is one of the companies engaged in the field of protective plastic packaging manufactures spunbond nonwoven fabric or furing laken or that can be applied as Bags and Packaging (bags, seminars, promotional backpacks, trolly, etc), Agriculture, Indutrial use, Personal Care and House Hold (Adlut Diapers and Baby Diapers) and Medical Use of quality with the trademark SpunTEX. Debt management that runs currently on PT Care Spunbond already using Accpac system (Accounting Packages), but a system that is already running, there is still some drawbacks i.e. the system don't have a reminder of payment, the system could not provide information about the history of payments owed to the supplier and still the occurrence of errors at the time of making the payment reports. With the problems that exist, researchers proposed a payment reminder system for monitoring debt payment to the supplier's web-based, using the method of analysis PIECES. The design of the system using the PHP programming language, with a user interface using Notepad ++. Systems that in proposing can allow a user in the scheduled debt service payments due to an overdue invoice reminder, simplify user in payment history to inform supplier and manufacturing reports can be created automatically by entering the period of repayment.

Keywords : Payment Reminder, Plastic packaging, Supplier

KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selesainya penyusunan penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini, baik secara moril maupun materiil oleh karena itu, pada kesempatan ini saya sebagai peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yang Maha Esa, ALLAH swt
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Bapak Handy Januar Permana, SE.,M.M selaku Pembimbing I yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya
  6. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya.
  7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik secara moril dan materil.
  8. Keluarga Besar dan rekan - rekan yang juga senantiasa memberikan dukungan untuk menjadi lebih baik dari saat ini baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi yang lainnya.

Semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya. Saya menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh saya. Saya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten dan bagi para pembaca.

Tangerang, 24 Juli 2017
Intan Vina Sari
NIM. 1314476169

Daftar isi

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Analisis PIECES

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 EElisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Final

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem yang Berjalan Dengan Sistem yang Diusulkan

Tabel 4.2 Detail Barang

Tabel 4.3 Detail Barang Supplier

Tabel 4.4 Detail Invoice

Tabel 4.5 Detail Invoice_Detail

Tabel 4.6 Pegawai

Tabel 4.7 Pembayaran

Tabel 4.8 Detail Supplier

Tabel 4.9 Detail User

Tabel 4.10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Umum Sebuah Sistem

Gambar 2.2 Sistem Tertutup

Gambar 2.3 Sistem Terbuka

Gambar 3.1 Struktur Organisai PT Care Spunbond

Gambar 3.2 Usecase Diagram Permintaan Barang

Gambar 3.3 Usecase Diagram Pengajuan Po

Gambar 3.4 Usecase Diagram Penerimaan Barang

Gambar 3.5 Usecase Diagram Pelunasan Utang

Gambar 3.6 Activity Diagram Permintaan Barang

Gambar 3.7 Activity Diagram Pengajuan Po

Gambar 3.8 Activity Diagram Penerimaan Barang

Gambar 3.9 Activity Diagram Pelunasan Utang

Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Barang

Gambar 3.11 Sequence Diagram Pengajuan Po

Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Barang

Gambar 3.13 Sequence Diagram Pelunasan Utang

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 State Macine Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Home Untuk Admin

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Halaman Untuk Supplier

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Akses User

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Pegawai

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Form Pegawai

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Form Supplier

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Barang

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Form Barang

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Barang Supplier

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Form Barang Supplier

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Invoice

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Form Tambah Invoice

Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu List Invoice Dibayar

Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu Laporan Pelunasan

Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Menu Laporan Deadline

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Home Untuk Admin

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Untuk Supplier

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Menu Pegawai

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Form Tambah Data Pegawai

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Menu Supplier

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Form Tambah Data Supplier

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Menu Barang

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Form Data Barang

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Menu List Barang Supplier

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Form Data Barang Supplier

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Menu Invoice

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Form Pelunasan Invoice

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Menu Invoice Dibayar

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Menu Laporan Pelunasan

Gambar 4.38 Tampilan Halaman Menu Laporan Deadline

Gambar 4.39 Pegujian Login Apabila Mengosongkan Password

Gambar 4.40 Hasil Pengujian Login Apabila Mengosongkan Password

Gambar 4.41 Pengujian Login Apabila Mengisi Username Dan Salah Mengisi Password

Gambar 4.42 Pengujian Login

Gambar 4.43 Hasil Pengujian Login

Gambar 4.44 Pengujian Form Pegawai Dengan Mengosongkan Semua Kolom Form

Gambar 4.45 Hasil Pengujian Form Pegawai Dengan Mengosongkan Semua Kolom Form

Gambar 4.46 Pengujian Form Pegawai Dengan Mengosongkan Salah Satu Kolom

Gambar 4.47 Hasil Pengujian Form Pegawai Dengan Mengosongkan Salah Satu Kolom

Gambar 4.48 Pengujian Form Pegawai Dengan Melengkapi Semua Data Pegawai

Gambar 4.49 Hasil Pengujian Form Pegawai Berhasil

Gambar 4.50 Pengujian Form Supplier Mengosongkan Semua Kolom Data Supplier

Gambar 4.51 Hasil Form Supplier Dengan Mengosongkan Semua Data Kolom Supplier

Gambar 4.52 Pengujian Form Supplier Dengan Mengosongkan Salah Satu Data Kolom Supplier

Gambar 4.53 Hasil Form Supplier Dengan Mengosongkan Salah Satu Data Kolom Supplier

Gambar 4.54 Pengujian Form Supplier Melengkapi Semua Data Supplier

Gambar 4.55 Hasil Pengujian Form Supplier Dengan Mengisi Lengkap Data Supplier

Gambar 4.56 Pengujian Hapus Data Pegawai

Gambar 4.57 Hasil Pengujian Hapus Data Pegawai

Gambar 4.58 Pengujian Update Data User Akses

Gambar 4.59 Hasil Pengujian Update Data User Akses

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini kebutuhan informasi dalam dunia bisnis menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Aktivitas yang baik pada suatu perusahaan atau teknologi pun sangat ditentukan oleh informasi yang tersedia. Untuk mengelola informasi yang tersedia dibutuhkan teknologi informasi yang dapat mengorganisir dengan baik data-data perusahaan secara terstruktur dan mudah dipahami dengan baik. Sebuah perusahaan atau organisasi pasti memiliki tujuan utama menjadi maju dan berkembang. Kunci penting dalam memajukan sebuah perusahaan atau organisasi adalah dengan sistem informasi yang cepat dan tepat. Tujuan tersebut membuat perusahaan terus memperbarui teknologi sistem informasi diera globalisasi seperti saat ini. Melihat perkembangan teknologi yang semakin cepat, maka perusahaan memerlukan suatu sistem yang handal dalam pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data menjadi informasi yang berguna agar pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.

PT Care Spunbond merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kemasan plastik pelindung yang memproduksi nonwoven spunbond atau kain furing atau laken yang dapat diaplikasikan sebagai Bags and Packaging (tas promosi, seminar, ransel, trolly, dsb), Agriculture, Indutrial use, Personal Care and House Hold (Adlut Diapers and Baby Diapers) dan Medical Use yang berkualitas dengan merk dagang SpunTEX. Kebutuhan akan sistem informasi sangat dibutuhkan oleh PT Care Spunbond sebagai alat yang digunakan untuk mengelola keuangan dalam menjalankan perusahaan.

Pengelolaan utang yang berjalan saat ini pada PT Care Spunbond sudah menggunakan sistem Accpac (Accounting Package) namun sistem yang sudah berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu sistem belum bisa memberikan informasi mengenai histori pembayaran utang kepada supplier sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui berapa jumlah utang yang sudah dibayarkan, sistem tidak dapat memberikan informasi utang secara perperiode (perhari, perminggu, perbulan) sehingga data utang dari semua supplier dan tanggal jatuh tempo utang tampil secara keseluruhan, masih terjadinya kesalahan pada saat pembuatan laporan pembayaran utang dikarenakan bagian account payable harus mendata satu persatu dokumen bukti pembayaran utang kepada supplier untuk membuat laporan pembayaran utang.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu bagian account payable dalam mengelola data utang supplier. Untuk itu peneliti tertarik mengangkat permasalahan ini ke dalam penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Reminder Pembayaran Utang Untuk Monitoring Transaksi Pembayaran Berbasis Web Pada PT Care Spunbond”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem pembayaran utang yang sedang berjalan saat ini di PT Care Spunbond?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini di PT Care Spunbond telah efektif dan efisien?

  3. Bagaimana merancang sistem yang dapat membantu bagian account payable dalam mengelola data pembayaran utang kepada supplier?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam membuat laporan, maka peneliti membatasi pembahasan permasalahan yang akan dibahas meliputi:

  1. Sistem yang dibahas hanya sebatas proses pembayaran utang pada PT Care Spunbond

  2. Perancangan sistem yang akan dibuat meliputi reminder pembayaran utang, yaitu mulai dari pengelolaan invoice, penjadwalan pembayaran, history pembayaran utang, sampai pembuatan laporan pembayaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penelitian sini, peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Mengetahui sistem pembayaran utang yang berjalan saat ini di PT Care Spunbond.

  2. Menganalisis permasalahan yang terjadi pada sistem pembayaran utang di PT Care Spunbond.

  3. Merancang sebuah sistem berbasis web yang membantu bagian account payable dalam mengelolah data pembayaran utang di PT Care Spunbond.

  4. Manfaat Penilitian

    Adapun manfaat yang didapatkan peneliti dari laporan penelitian skripsi, yaitu:

    1. Memberikan informasi kepada perusahaan tentang masalah yang terjadi lalu berusaha melakukan perbaikan.

    2. Agar hasil dari penelitian yang peneliti lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT Care Spunbond sebagai bahan evaluasi dasar untuk memperbaiki sistem pembayaran utang yang berjalan saat ini.

    3. Terciptanya aplikasi reminder utang berbasis web yang mempermudah account payable dalam proses pembayaran utang dan mengoptimalkan kinerja account payable menjadi lebih baik.

    Metode Penelitian

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi

    2. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti, peneliti melakukan tinjauan langsung ke PT Care Spunbond.

    3. Metode Wawancara

    4. Untuk melengkapi hasil observasi, peneliti melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Peneliti juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada divisi Finance, peneliti dalam penelitian melakukan interview langsung kepada F.A.M (Finance Accounting Manager) dan staff account payable yang berada di bawah lingkungan PT Care Spunbond.

    5. Metode Studi Pustaka

    6. Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini peneliti melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literature dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penelitian penelitian ini.

    Metode Perancangan

    Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) yang merupakan suatu keseluruan dari sebuah proses perubahan sistem, metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

    1. Perencanaan (Planning)

    2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahapan ini juga dapat dilakukan langkah-langkah berupa :

      Mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan studi kelayakan.

    3. Analisis (Analysis)

    4. Pada metode ini penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya dapat dilihat beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan sebuah masalah utama, tetapi hanya sebuah gejala dari masalah utama.

      Tahapan analisis ini merupakan tahapan penelitian yang sistem berjalan dengan tujuan merancang sebuah sistem yang baru dengan menggunakan analisa Object Oriented Analysis (OOA) alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap :

      Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu :

      a. Survey terhadap sistem yang berjalan

      b. Analisa terhadap temuan survey

      c. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan sebuah alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inesential), selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final.

      d. Identifikasi persyaratan sistem, hasil analisa kemudian dibuat sebagai laporan untuk masuk dalam perancangan sebuah data sistem yang diusulkan.

    5. Desain (Design)

    6. Metode ini adalah tahap desain yaitu menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Notepad++ dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai penulis menggunakan Mozilla Firefox. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.

    7. Testing dan Implementasi

    8. Pada metode ini, penulis mengajukan pengujian menggunakan Black Box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantara fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan dalam performa. Penggunaan metode ini diharapkan dapat diketahui apakah sistem dapat diharapkan oleh stakeholder. Tahap Implementasi adalah tahap rancangan sebuah sistem yang dibentuk menjadi satu program yang siap untuk di operasikan.

    9. Pemeliharaan (Maintenance)

    10. Tahapan selanjutnya diperlukan adanya pemeliharaan secara berkala terhadap pemakaian program, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem. Agar program aplikasi yang sudah dibuat dapat diperbaiki dan dikembangkan dengan baik sesuai kebutuhan perusahaan seiring dengan kemajuan teknologi.

    Sistematika Penulisan

    Penelitian skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap babnya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai skripsi, adapun sistematika penelitiannya adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain :definisi system informasi, persediaan barang, analisa system serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum PT Care Spunbond, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, user requirement yang terdiridari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, perancangan prosedural, perancangan database, perancangan prototype, black box testing, evaluasi, implementasi dari sistem yang dibuat dan estimasi biaya.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT Care Spunbond, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, prototype sistem dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penelitian skripsi.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

     

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Hartono (2013:9)[1]System adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.”

    Gambar 2.1 Model Umum Sebuah Sistem

    Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310)[2]System adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

    Menurut Luppicini dalam International Forum of Educational Technolgy and Society (IFTS) (2015:108)[3] “System : The sum total of parts interrelated within one another and the whole structure or organization”.

    Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675)[4]Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, sistem adalah sekelompok elemen atau unsur yang terintegrasi satu dengan yang lainnya menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Karakteristik System

    Sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: (Hartono, 2013:9)[1]

    1. Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    2. Penghubung antar bagian (interface). Suatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

    3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara satu system dengan system atau system-system lain.

    4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar system dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan system yang bersangkutan.

    5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau di proses oleh system.

    6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

    7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

    8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadan yang ingin dicapai oleh system, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri system kepada system.

    10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpanan) dalam diri system.

    Klasifikasi System

    Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya: (Taufiq, 2013:8)[5]

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

    2. System Alamiah (Natural System) dan system Buatan Manusia (Human Made System) System alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya system perputaran bumi. System buatan manusia adalah system yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya system informasi berbasis komputer.

    3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    4. Sistem tertutup dan Sistem terbuka. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    5. Gambar 2.2 Sistem Tertutup

      Gambar 2.3 Sistem Terbuka

    6. Sistem manusia dan Sistem mesin. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

    7. Sistem sederhana dan Sistem kompleks. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    8. Sistem bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    9. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

    10. Sistem sementara dan sistem selamanya. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

    Analisa Sistem

    Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq (2013:153)[5] menyatakan bahwa analisa system adalah sebagai penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.

    Menurut Taufiq (2013:153)[5] “Analisa system adalah pembelajaran sebuah system dan komponen-komponen sebagai prasyarat system desain system, spesifikasi sebuah system yang baru diperbaiki”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Analisa system adalah penjabaran sebuah system untuk di evaluasi sehingga bisa di perbaiki menjadi lebih komplit.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Taufiq (2013:13)[5]“Data adalah suatu informasi yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Hartono (2013:15)[1], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[2], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah yang akan diolah menjadi informasi.

    Klasifikasi Data

    Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data: (Hartono, 2013:18)[1]

    1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

    2. a. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan sutau data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    3. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

    4. a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

      b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56)[6] menyatakan bahwa: Informasi dapat didefinsikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan sutau kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Menurut Hartono (2013:15)[1]“Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

    Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[2] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.”

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan.

    Struktur Informasi

    Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif. (Hartono, 2013:86)[1]

    1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

    2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Pratama (2014:10)[7] menyatakan bahwa: Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur,dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitang untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:3)[2] “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal ini tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk system yang menghasilkan suatu informasi yang befungsi sebagai penyedia informasi.

    Komponen-Komponen System Informasi

    Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: (Pratama, 2014:11)[7]

    1. Input (Masukan). Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverivikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

    2. Output (Keluaran). Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output)berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

    3. Software (Perangkat Lunak). Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem infromasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

    4. Hardware (Perangkat Keras). Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

    5. Database (Basis Data). Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

    6. Kontrol dan prosedur. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam system informasi, termasuk juga system informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

    7. Teknologi dan Jaringan Komputer. Komponen terakhir di dalam system informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah system informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.

    Konsep Dasar Peracangan Sistem

    Definisi Perancangan System

    Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65)[8] “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.

    Menurut Alison McKay dkk dalam International Journal Of Computer Integrated Manufacturing (2016:237-250) , [9]“Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

    Menurut McLeod dalam Fauzi dkk dalam Jurnal Surya Infromatika Vol.1 No.1 (2015:26)[10] “Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas perancangan system dapat disimpulkan “perancangan system merupakan proses pembuatan sebuah system yang baru dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan”.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Anhar (2016:19)[11] “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

    Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[12] Database merupakan salah satu komponen penting di dalam system informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam system informasi disebut dengan system database (database system).

    Menurut Pratama (2014:17)[7] menyatakan bahwa: Element basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memilik data didalamnya (dengan disertasi proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data.”

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer dengan tujuan dapat kemudahan akses.”

    Pengguna Database

    Berdasar cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)[11]

    1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

    2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.

    3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.

    4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

    5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

    XAMPP

    Menurut Sutanto (2014:72)[13] menyatakan bahwa: XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

    Menurut Yudhanto dkk (2014:11)[14] “XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasisi opensource yang ada saat ini merupakan andalan para programmer PHP dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”.

    Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56)[6] menyatakan bahwa: XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAPP merupakan singkatan dari X (empat system operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, XAMPP adalah paket triad program berbasis web, yaitu Apache, PHP dan database MySQL yang dengan menginstal XAMPP maka kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

    Codelgniter

    Menurut Basuki (2017:4)[15] “Codeigniter adalah sebuah framework yang kecil, sederhana, mudah digunakan dan cukup handal untuk membangun aplikasi berbasis web”.

    Menurut Ibnu Daqiqil dalam Choirunnisa (2015:34)[16] Code Igniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat pengembang untuk membuat sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper yang berguna didalamnya dan tentunya mempermudah proses development. Ibarat ingin membangun rumah maka Anda tidak perlu membuat semen, memotong kayu menjadi papan, mengubah batu menjadi porselen dan lain-lain.

    Codeigniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat pengembang untuk membuat sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper yang berguna didalamnya dan tentunya mempermudah proses development. Ibarat ingin membangun rumah maka Anda tidak perlu membuat semen, memotong kayu menjadi papan, mengubah batu menjadi porselen dan lain-lain.

    Menurut Raharjo dalam Okviandini dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer Vol.2 No.1 (2014:3), “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa codeigniter adalah sebuah framework PHP yang digunakan untuk membuat aplikasi web.

    MySQL

    Menurut Sutanto (2014:73)[13] menyatakan bahwa: MySQL disebut juga SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    Menurut Hendry (2015:1)[17] menyatakan bahwa: MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistrbusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.

    Menurut Aditya dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56)[6] menyatakan bahwa: MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoprasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa MySQL adalah sebuah pengoprasian basisdata yang mempermudah pengguna dalam pengoprasian dan pengerjaan basis data.

    PHP

    Menurut Sunarfrihantoro dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal On Networking and Security Vol.3 No. 4 (2014:59)[18] menyatakan bahwa: PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya akan dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.

    Menurut Tommy (2016:95)[19]PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server.

    Menurut Abdulloh (2016:3), “PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa PHP adalah adalah bahasa pemrograman untuk membuat website yang bersifat sever-side scripting yang memungkinkan pengguna membuat website yang bersifat dinamis.

    UML (Unified Modeling Languange)

    Definisi UML (Unified Modeling Languange)

    Menurut K. P. Jayant dkk dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, Vol 2 (2014, 148-153)[20] menyatakan bahwa:

    The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

    Menurut Fergus. U. Onu dkk dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[21] “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

    Menurut Wibawa dalam Jurnal Merpati Vol.3 No.1 (2015:5)[22] menyatakan bahwa: UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisai, kontruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua yaitu model bisnis dan model untuk rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti usecase diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasi sistem piranti lunak.

    Relationship dalam UML

    Menurut Alviyanto (2014:43)[23] ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    1. Kebergantungan. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya yaitu elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dan bagaimana hubungan suatu objek dengan yang lainnya. Asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi. Merupakan hubungan dimana objek anak(descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya atau objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    SDLC (System Development Life Cycel)

    Definisi SDLC (System Development Life Cycel)

    Menurut Baswananda (2014:4)[24] “Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan system informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis system dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”

    Menurut Turban dalam Darti dalam Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) (2013:3)[25] menyatakan bahwa: Sytem Develpoment Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini, SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses skuensial dimana sistem informasi di kembangkan.

    Menurut Nurasiah dalam Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol.19 No.3 (2014:74)[26] menyatakan bahwa: Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau SDLC adalah metodologi untuk merancang, membangun, dan memelihara informasi dan proses sistem. Terdapat banyak model SDLC, salah satunya adalah model waterfall yang terdiri dari lima tahap untuk secara berurutan diselesaikan dalam rangka untuk mengembangkan solusi peranglat lunak.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa SDLC adalah metode pengembangan sistem yaitu merancang, membangun, dan memelihara proses sistem.

    Langkah-langkah Metode SDLC

    Metode SDLC ini sering dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah: (Baswananda, 2014:5)[24]

    1. Analisis. Tahap mempelajari system informasi yang sedang bejalan sangat berguna untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan.

    2. Perancangan. Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai system informasi tersebut, untuk memulai merancang suatu system informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu system informasi baru yang meliputi: input, file-file database dan output, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian.

    3. Penerapan. Hasil penyusunan system informasi adalah sebuah software komputer yang siap digunakan bagi kebutuhan user untuk dioprasi.

    4. Pemeliharan. Pemeliharaan yang dilakukan analisis adalah dengan melakukan perbaikan dan perbaikan dan pemeliharaan pada kesatuan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan system informasi.

    Web

    Menurut Murad dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49)[27]meyatakan bahwa: Web adalah sebuah sistem dengan informai yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext. Informasi web pada umumnya ditulis dalam format HTML. Interaksi web dibagi dalam tiga langkah yaitu permintaan, pemrosesan, dan jawaban. Web dalam ilmu komputer/internet khususnya adalah jaringan luas yang mencakup seluruh dunia.

    Menurut Jhonsen dalam Hendrianto dalam Indonesian Journal on Networking and Security - Vol. 3 No. 4 (2014:59)[18] menyatakan bahwa: “Website (Situs Web) merupakan kumpulan data dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari home page, pengunjung dapat mengklik hyperlink untuk pindah halaman lain yang terdapat dalam website tersebut.

    Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Siahaan dalam Rini dalam Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 (2016:64)[28] menyatakan bahwa: Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 (2014:166)[29] menyatakan bahwa: Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Rini dalam Jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64)[28] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah metode yang didapat melalui proses wawancara yang digunakan untuk menemukan kebutuhan sistem.

    Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan tiga tahap yaitu: (Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2, 2014:166)[29]

    1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisatasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    3. a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

      b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirementtersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

    4. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elistasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selnajutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi kembali dengan metode TOE, yaitu:

    5. a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

      b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

      c. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Teori Khusus

    Definisi Reminder

    Menurut Wiliam dan Gisela dalam Wibawa Jurnal Merpati Vol.3 No.1 (2015:34)[22] menyatakan bahwa: Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang mengingat sesutau yang biasanya terdapat di ponsel atau media pencatatan lainnya. Berbeda dengan alarm yang hanya berbunyi saat waktu tertentu, reminder bisa diatur pada waktu tertetentu sambil menampilkan pesan yang sudah ditulis sebelumnya.

    Menurut Karlita dalam Wibawa Jurnal Merpati Vol.3 No.1 (2015:34)[22] menyatakan bahwa: Aplikasi reminder merupakan aplikasi yang dapat memunculkan notifikasi dan bunyi dari perangkat mobile yang berfungsi sebagai pengingat suatu jadwal atau agenda. Secara umum, aplikasi reminder biasanya di-set oleh pengguna berdasarkan waktu kemunculan reminder. Notifikasi dapat muncul pada jam ataupun hari tertentu sesuai dengan agenda yang diinputkan oleh pengguna. Hampir di seluruh perangkat mobile terdapat aplikasi reminder semacam itu, dikarenakan memang sudah banyak pengguna yang merasakan manfaat aplikasi tersebut. Seorang pengguna bisa meminimalisir adanya suatu agenda yang terlewati dan bisa lebih disiplin dengan waktu dengan menggunakan reminder.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, Reminder adalah sebuah fitur yang berfungsi sebagai notifikasi suatu jadwal yang muncul sesuai pengaturan untuk mempermudah pengguna dalam menyelesaikan suatu pekerjaan”

    Konsep Dasar Sistem Pembayaran

    Definisi Sistem Pembayaran

    Dalam Undang-Undang No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal I angka 6) berbunyi: Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digun akan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

    Menurut Teguh dalam Baswananda (2014:5)[24] menyatakan bahwa: Istilah pembayaran berarti bahwa kegiatan pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dan aguna memenuhi sutau kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

    Menurut Maharani dalam Jurnal Informatika Vol.1 (2015:21)[30] pembayaran adalah memberikan uang sebagai pengganti barang atau jasa yang diterima.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem pembayaran adalah kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan karena pembayaran merupakan unsur penting bagi sebuah instansi maka di perlukan suatu sistem yang dapat mengelola sistem pembayaran secara baik.

    Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran

    Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.

    1. Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.

    2. Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.

    3. Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.

    4. Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.

    Definisi Utang

    Menurut Winarno dalam Jurnal Independent Fakultas Hukum (2013:47)[31] Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia atau mata uang lainnya, baik secara langsung maupun kontijen.

    Menurut Kurniawan dalam Jurnal Magister Hukum Udayana Vol.3, No.1 (2014:11)[32] utang adalah suatu kegiatan yang timbul dari adanya sebuah perikatan, yang menimbulkan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai balasan atas hak-hak yang telah diterimanya terlebih dahulu.

    Menurut R. Setiawan dalam Kurniawan dalam Jurnal Magister Hukum Udayana Vol.3, No.1 (2014:11)[32] utang seyogyanya diberi arti luas baik dalam arti kewajiban membayar sejumlah uang tertentu yang timbil karena adanya perjanjian utang-piutang.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa utang adalah suatu kewajiban membayarkan sejumlah uang baik dalam mata uang Indosenesia atau mata uang lainnya atas kegiatan suatu perjanjian yang mengikat.

    Definisi Monitoring

    Menurut Mercy Corps dalam Santosa dalam Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 (2016:116)[33] monitoring adalah siklus aktifitas yang berisi mengumpulkan, mengulas, melaporkan, dan bertindak atas informasi yang diimplementasikan dalam proses.

    Menurut Santosa dalam Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 (2016:116)[33] Monitoring adalah proses yang terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. Monitorng bisa menyediakan informasi tentang proses yang sedang terjadi dan bisa digunakan untuk menentukan langkah perbaikan apa yang harus dilakukan perusahaan.

    Menurut Harison dalam Jurnal Momentum Vol.18, No.1 (2016:77)[34] Monitoring dapat juga diartikan sebagai proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program selanjutnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa monitoring adalah aktifitas dilakukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan. Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar

    Definisi Suppplier

    Menurut Sinamarta dalam A.M. Pebakirang dalam Jurnal Online Poros Teknik Mesin Vol. 6, No.1 (2017:36)[35] Supplier atau pemasok adalah individu atau perusahaan (baik dalam skala besar atau kecil) yang memiliki kemampuan untuk menyediakan kebutuhan individu atau perusahaan lain.

    Menurut Ligia dalam A.M. Pebakirang dalam Jurnal Online Poros Teknik Mesin Vol. 6, No.1 (2017:36)[35] supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual.

    Menurut Win B dalam A.M. Pebakirang dalam Jurnal Online Poros Teknik Mesin Vol. 6, No.1 (2017:36)[35] supplier adalah penyedia produk untuk kebutuhan yang relatif banyak untuk dijual kembali oelh pengusaha kecil atau pedagang.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa supplier adalah salah satu mitra bisnis baik individu maupun perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku dalam keperluan operasional perusahaan.

    Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Mulyandi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini, antara lain:

    No Identitas dan Judul Peneliti Metode Hasil Perbedaan
    1 Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pembayaran utang supplier Choirunnisa (STMIK Raharja, 2015) Metode perancangan (UML). Bahasa pemrograman PHP, database MySQL, Metode analisa SWOT (Stregths, Weakness, Opportunities, and Threats) Sistem pembayaran yang mempermudah dalam mengetahui jumlah permbayaran yang terjadi dalam satu periode pembayaran dan mempermudah admin finance dalam penyajian laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pimpinan Metode Analisa menggunakan PIECES
    2 Perancangan Sistem Informasi sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah pada Koperasi SMAN 6 Tangerang Siti Ainiyah (STMIK Raharja, 2014) Bahasa pemrograman PHP, database MySQL, Metode Analisa SWOT, dan metode penggujian menggunakan Blackbox Testing Sistem dapat menunjang kebutuhan para petugas koperasi dan siswa untuk meningkatkan kualitas pada koperasi SMAN 6 TANGERANG. Sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah cepat dan akurat. Metode Analisa menggunakan PIECES
    3 Aplikasi Reminder Masa Kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform Android. I Gusti Made Satriya Wibawa (Universitas Udayana, 2015) Metode analisa sistem menggunakan metode SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats) dan metode perancangan sistemnya menggunaka metode UML (Unified Modeling Language). Sistem yang berguna untuk meminimalisir keterlambatan atau tunggakan pembayaran SPP pada SMK Al-Amanah dan notifikasi sistem yang dapat mengirimkan pesan kepada murid dan orang tua murid agar timbul rasa tanggung jawab dan kesadaran terhadap pembayaran SPP yang telah disetujui bersama. Sistem reminder berbasis web dan digunakan untuk mempermudah penjdawalan pembayaran utang supplier
    4 Pembangunan Notifikasi Sistem Jatuh Tempo Tunggakan Pembangunan Sekolah Berbasis Sms Gateway dan Web pada SMK AL-Amanah. Ade Setiadi (STMIK Raharja, 2014) Metode analisa sistem menggunakan metode SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats) dan metode perancangan sistemnya menggunaka metode UML (Unified Modeling Language). Adanya notifikasi sistem yang berfungsi untuk meminimalisir keterlambatan atau tunggakan pembayaran SPP pada SMK Al-Amanah. Metode analisa menggunakan PIECES dan sistem digunakan untuk mempermudah penjdawalan pembayaran utang supplier.
    5 Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan Pada PT Mutiara Samudra Cargotama. Dela Putri Lestari (STMIK Raharja, 2016) Metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML) dan pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sebuah sistem yang dapat mengatasi permasalahan sistem berjalan diantaranya, lebih maksimal dalam proses pengolahan data, penerbitan invoice dan pembuatan laporan. Sistem berupa reminder yang digunakan untuk mempermudah penjdawalan pembayaran utang supplier
    6 “Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Uang Kuliah dengan Metode SDLC Waterfall". Nurasiah (Universitas Gunadarma, 2014) Metode perancangan waterfall dan membuat rancangan sistem yang digambarkan dengan Unifield Model Language (UML). Hasil dari sistem yang telah terintegrasi dengan bagian akademik dan bersifat online dapat membuat sistem menjadi lebih efisien dan efektif sehingga menghasilkan informasi yang akurat. Sistem berupa reminder yang digunakan untuk mempermudah penjdawalan pembayaran utang supplier

     

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    PT Care Spunbond adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur spunbond nonwoven dimana kegiatan usahanya dijalankan oleh orang-orang yang berprofesional di bidangnya telah memproduksi produk-produk berkualitas. Didukung oleh induk perusahaan yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun, PT Care Spunbond memproduksi nonwoven spunbond bermerek spunTEX untuk memenuhi kebutuhan spunbond berkualitas. Dengan bahan-bahan berkualitas yang diolah secara higienis, produk-produk spunbond memiliki kerapatan serat fiber yang lebih erat, memberikan kekuatan yang lebih tinggi, serta kehalusan permukaan, dan tidak berbulu. Dengan produk berkualitas inilah mengantarkan PT Care Spunbond menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan nonwoven spunbond di berbagai kota di Indonesia.

    Semua kemajuan yang telah dicapai ini tidak lepas dari nilai-nilai yang telah PT Care Spunbond yakini sejak awal serta terjalinnya hubungan kekeluargaan yang dekat dengan konsumen, karyawan, pemilik, dan pihak-pihak lain yang terkait. Kehadiran PT Care Spunbond adalah untuk selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, PT Care Spunbond terus berupaya untuk mengembangkan usaha dan menyempurnakan layanan serta kualitas produk-produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, baik saat sekarang maupun akan datang.

    Tinjauan Perusahaan

    Suatu perusahaan tentu mempunyai sejarah tentang awal berdiri dan struktur organisasinya serta tugas dan fungsi berbeda-beda. Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai atau diwujudkan dan dapat dikatakan merupakan salah satu motivasi dari aktivitas kerja suatu perusahaan.

    Tanpa adanya tujuan, tidak akan mungkin suatu perusahaan akan teratur dan berkesinambungan. Manusia merupakan unsur penting dalam melaksanakan atau menangani berbagai jenis pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Kerjasama merupakan unsur yang menentukan dalam pekerjaan, sebab tanpa adanya kerjasama dari tiap personil atau divisi, tujuan yang akan dicapai tidak akan ada artinya. Bagaimanapun ahlinya yang menangani pekerjaan tersebut.

    Sejarah Singkat PT Care Spunbond

    Perjalanan PT Care Spunbond berawal pada tahun 2012 ketika kebutuhan nonwoven spunbond dengan kualitas tinggi semakin meluas. Dan juga dengan pertimbangan banyaknya sumber daya yang tersedia di Indonesia maka, untuk memenuhi kebutuhan ini sebuah pabrik dibangun di Cikupa Tangerang, PT Care Spunbond yang di miliki sahamnya oleh Sunan Susilo Grup membuktikan dapat memenuhi kebutuhan nonwoven spunbond berkualitas hampir diseluruh kota besar di Indonesia.

    Pada januari 2016 PT Care Spunbond membentangkan bisnisnya di bidang jasa penyewaan gudang logistic. Pada tahun-tahun ke depan, PT Care Spunbond telah menyiapkan rencana untuk terus meningkatkan layanan berkualitas dengan secara proaktif menggali lebih banyak peluang bisnis dan mengembangkan pendekatan inovatif sebagai cara untuk selalu menjadi yang terdepan dalam memenuhi tuntutan dan ekspektasi pasar.

    Visi PT Care Spunbond

    Produsen besar dan handal nonwoven spunbond dengan pemasaran produk yang menjangkau luas ke seluruh wilayah Indonesia

    Misi PT Care Spunbond

    Membangun kemitraan yang erat dan saling mendukung dengan seluruh mitra usaha dan mitra kerja bisnis nonwoven Spunbond.

    Value PT Care Spunbond

    Spirit kami adalah membawa integritas ke dalam pekerjaan,komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab kerja, seta kemitraan yang erat dengan seluruh team kerja dan partner bisnis.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai sesuatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi. Sama halnya dengan PT Care Spunbond mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Care Spunbond

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT.Care Sounbond, yaitu sebagai berikut :

    1. Komisaris

    2. Merupakan pengawasan jalannya perusahaan.Komisaris perusahaan juga merupakan pemilik PT Care Sounbond. Tugasnya:

      a. Mengawasi jalannya perusahaan secara umum.

      b. Bertanggung jawab dan penanggung resiko terhadap maju mundurnya, serta keuntungan maupun kerugian yang dihadapi perusahaan.

      c. Mencari dana sebagai tambahan modal untuk perusahaan.

    3. Direktur Utama

    4. Merupakan pimpinan yang bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari. Memimpin serta membawahi bagian-bagian dalam perusahaan. Tugasnya:

      a. Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari.

      b. Mengawasi jalannya perusahaan sesuai prosedur serta ketetapan perusahaan yang berlaku.

      c. Sebagai penghubung antara bagian lain dengan komisaris perusahaan.

      d. Menyusun, melaksanakan dan meningkatkan jumlah mutu produksi, serta penggunaan sarana dan prasarana perusahaan.

      e. Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas produksi.

      f. Memimpin rapat perusahaan.

      g. Mengontrol kedisiplinan seluruh bawahannya.

      h. Mengesahkan dan mengirim laporan perusahaan kepada komisaris perusahaan.

    5. Manager Keuangan dan Accounting

    6. Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan. Tugas dan tanggung jawab :

      a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

      b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar lebih efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

      c. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

      d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasioanl perusahaan.

      e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.

      f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanan dan analisis keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambilan keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

      g. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

    7. SPV dan staff Accounting

    8. Spv Accounting merupakan jabatan yang bertanggung jawab atas laporan aktivitas keuangan secara tertulis selain itu pada jabatan ini dituntut untuk mengerti masalah perpajakan yang berlaku di negara Indonesia karena laporan perpajakan perusahaan dibuat oleh Accounting. Berikut deskripsi pekerjaan:

      a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

      b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.

      c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

      d. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik ( bulanan atau tahunan ).

      e. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik ( bulanan atau tahunan ).

      f. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.

    9. Staff AP

    10. Merupakan bagian yang mengatur seluruh arus dana dan keuangan perusahaan. Tugasnya :

      a. Mencatat dana masuk maupun dana keluar perusahaan.

      b. Membuat laporan keuangan harian.

      c. Membantu kepala accounting dalam penyusunan. laporan keuangan bulanan, serta penggajian karyawan.

      d. Melakukan proses pembayaran hutang ke vendor.

      e. Menginformasikan kepada vendor transaksi pelunasan hutang.

      f. Mengontrol arus kas kecil (patty cash).

    11. Staff AR

    12. Merupakan bagian yang memuat tagihan dan menagih hutang customer. Tugasnya :

      a. Membuat invoice tagihan atas pengambilan barang.

      b. Menginformasikan jatuh tempo pembayaran customer.

      c. Menagih pembayaran customer.

    13. Purchasing

    14. Melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap departemen, agar operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

      Tugas dan tanggung jawabnya:

      a. Membuat dan mencetak PO (Purchase Order) dan mengirimkannya ke Vendor, agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan spesifikasi yang diinginkan.

      b. Membuat laporan bulanan untuk pembelian dan outstanding PO, untuk menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.

      c. Melakukan pembelian alat- alat , barang, seperti office supplies, agar tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan oleh setiap departemen.

    15. Operasional Manager

    16. Operational Manager memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas operasional perusahaan, mulai dari pembuatan rencana produksi, pembuatan rencana pemakaian sistem dan anggaran produksi, memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan hingga pengelolaan suasana kerja agar SDM mampu bekerja secara optimal. Tugas dan tanggung jawab:

      a. Mengelola seluruh kegiatan operasional pabrik dan manajemen pasokan.

      b. Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, pengiriman/distribusi, dan kualitas produk hasil produski.

      c. Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi.

      d. Merekomendasikan program atau menyusun SOP baru dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil produksi.

      e. Memastikan suasana kerja yang positif untuk mendorong kinerja tim dan semangat kerja untuk mengembangkan karir karyawan di masa depan.

      f. Turut serta dalam penyusunan sasaran dan anggaran perusahaan.

      g. Memantau dan menjaga pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

      h. Menetapkan prioritas dan tujuan kerja sesuai dengan ketentuan.

      i. Turut serta dalam proses persiapan, pengkoordinasian dan perencanaan kegiatan produksi perusahaan.

    17. HRD/GA

    18. HRD & GA ( General Affair) merupakan jabatan yang sepenuhnya bertanggung jawab atas ketersediaan karyawan maupun kinerja karyawan. Pada jabatan HRD & GA ( General Affair) Manager/HRD & GA (General Affair) Manager bertugas membuat perencanaan kebutuhan karyawan sampai proses perekrutan dan pelatihan karyawan agar memberikan kontribusi yang maksimal pada perusahaan. Berikut tugas dan tanggung jawabnya:

      a. Membuat perencanaan mengenai kebutuhan karyawan perusahaan.

      b. Bertanggung jawab sebagai koordinator seluruh aktivitas perekrutan karyawan.

      c. Memberikan motivasi kepada karyawan agar dapat menunjukkan kinerja yang optimal.

      d. Mengelola mutasi dan rotasi karyawan.

      e. Menyusun program pelatihan karyawan demi memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan.

      f. Bertanggung jawab atas kinerja seluruh karyawan perusahaan.

    19. Spv Gudang

    20. a. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SPP) pembelian dengan fakturnya.

      b. Membuat Bukti penerimaan Barang (BPB)

      c. Membuat laporan bulanan stock

      d. Menyiapkan barang sesuai dengan SO untuk dikirim.

      e. Mengkoordinir bagian adm dan operator.

    21. Administrasi Produksi

    22. Administrasi produksi adalah pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keteraturan proses administrasi di departemen produksi. Tugas dan tanggung jawab admin produksi:

      a. Melakukan input atau pencatatan hasil produksi yang dilakukan setiap hari.

      b. Berkoordinasi dengan bagian gudang dan accounting untuk proses input laporan produksi.

      c. Memberikan informasi pada pihak terkait apabila ditemukan permasalahan dalam administrasi produksi.

      d. Menganalisa dan menelusuri masalah apabila terjadi selisih bahan baku atau hasil produksi.

      e. Memberikan laporan produksi perbulan kepada manager

      f. Mencetak surat jalan

    23. Administrasi Gudang

    24. Administrasi gudang adalah pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keteraturan proses administrasi di gudang. Tugas dan tanggung jawab admin gudang:

      a. Melakukan pencatatan kartu stock

      b. Membuat bukti penerimaan barang (BPB) apabila ada barang datang dari supplier/vendor.

      c. Mengkoordinir jadwal pengiriman dengan operator gudang.

      d. Menganalisa dan menelusuri masalah apabila terjadi selisih bahan baku atau hasil produksi.

      e. Melakukan stock opname bersama accounting setiap bulan.

      f. Memberikan laporan data stock perhari keseluruh pihak yang terkait.

    25. Manager Commercial

    26. Manager Commercial adalah orang yang bertanggung jawab untuk mendapatkan pencapaian yang tinggi dalam keseluruhan proses sales & marketing. Tugas dan tanggung jawabnya:

      a. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen.

      b. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.

      c. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.

      d. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

      f. Manajer komersial bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

      g. Manajer komersial membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

    27. Sales Dan Telemarketing

    28. Marketing Merupakan Fungsi utama di antara fungsi fungsi lainnya penting lainnya di sebuah perusahaan seperti administrasi, Pembukuan, pembelanjaan dan personalia. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

      a. Mendapat bisnis untuk perusahaan dan pencapain taget.

      b. Membuat perencanaan kerja ,Harian mingguan bulanan dan tahunan.

      c. Bekerja sama dengan personil lain untuk memastikan kelancaran operasional.

      d. Melakukan market survey.

      e. Melakukan bisnis traveller.

      f. Membantu mempersiapkan, dan memperbaharui Sales & Marketing manual.

      g. Innovative, dan kreatif dengan ide baru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

      h. Melakukan negosisiasi dan menjaga hubungan kerja sama dengan client.

    29. Factory Manager

    30. Factory Manager bertanggung jawab penuh dalam proses dalam produksi di suatu perusahaan. Manager Produksi merupakan fungsi kerja diberbagai bidang perusahaan dan industri yang biasanya secara umum bertangungjawab pada semua hal yang berkaitan dengan produksi, mulai dari proses, progres, problem solving, kualitas, kuantitas, reporting dan lain sebagainya. Wewenang seorang manager produksi itu sendiri juga cukup luas, terutama membawahi divisi produksi itu sendiri, Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

      a. Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi.

      b. Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.

      c. Bertanggung jawab mengatur manajemen alat agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya dan beroperasi dengan lancer.

      d. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya.

      e. Bertanggung jawab pada peningkatan keterampilan dan keahlian karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

      f. Memberikan penilaian dan sanksi jika karyawan di bawah tanggung jawabnya melakukan kesalahan dan pelanggaran

      g. Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan pada perusahaan yang berkaitan dengan bagian produksi

    31. Spv Produksi

    32. Spv produksi bertanggung jawab untuk mengkoordinir dan mensupervisi keseluruhan proses produksi agar dapat berjalan lancar sesuai dengan standar perusahaan dan terjaga kualitas dan kuantitasnya. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

      a. Membuat perencanaan dan permintaan semua kebutuhan untuk proses produksi.

      b. Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua tugas bawahannya agar sesuai perencanaan, prosedur dan standar kerja perusahaan.

      c. Bertanggung jawab pada dalam pencapaian target produksi dan kualitas standar hasil produksi.

      d. Memberi bimbingan pada bawahan agar bawahan dapat meningkatkan kemampuannya dan melakukan penilaian kinerja bawahan.

      e. Memimpin dan mengawasi proses pelaksanaan produksi agar sesuai dengan standar perusahaan.

      f. Bertanggung jawab pada ketertiban dan kedisiplinan bawahan.

      g. Membuat laporan kerja dan analisa permasalahan kerja yang terjadi kepada atasan secara berkala.

      h. Bertanggung jawab pada kebersihan lingkungan kerja dan keselamatan kerja bawahannya.

    33. Spv Quality Control

    34. Spv QC adalah pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan dan memantau peralatan inspeksi, serta merekam dan menganalisis data kualitas suatu produksi.Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

      a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.

      b. Bertanggung jawab untuk memantau, menganalisis, meneliti, menguji suatu produk.

      c. Memverifikasi kualitas produk.

      d. Quality Control bertanggung jawab memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.

      e. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar.

      f. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.

      g. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.

      h. Mengatasi komplain dari customer mengenai produk

      i. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

    35. Spv Maintenance

    36. Spv maintenance adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan – pekerjaan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan, proses penggunaan alat sampai dengan utilitasnya.Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

      a. Melakukan perawatan dan pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama proses produksi.

      b. Mengatur dan mengawasi kegiatan electrical.

      c. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan yang dijalankan oleh karyawan bagian mechanical dan workshop.

      d. Melakukan pemeliharaan preventif terhadap mesin baik dalam periode bulanan maupun tahunan.

    Tatalaksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Prosedur yang sedang berjalan saat ini dalam proses penilaian kinerja organisasi sebagai berikut

    1. Prosedur Permintaan Barang

    2. a. Bagian Produksi mengajukan permintaan barang kepada Admin Produksi.

      b. Admin Produksi mengisi form SPP (surat permintaan pembelian barang) dan diajukan ke Manager Factory.

      c. Manager Factory mengecek form SPP (surat permintaan pembelian barang) apakah jumlah permintaan barang sudah sesuai dengan kebutuhan.

      d. Apabila ditolak form SPP (surat permintaan pembelian barang) akan dikembalikan ke bagian Admin Produksi untuk diperbaiki.

      e. Apabila diterima form SPP (surat permintaan pembelian barang) akan dikembalikan ke bagian Admin produksi untuk ajukan ke Manager Operasional agar di cek kembali

      f. Manager Operational mengecek ulang SPP (surat permintaan pembelian barang).

      g. Apabila ditolak form SPP (surat permintaan pembelian barang) akan dikembalikan ke bagian Admin Produksi untuk diperbaiki.

      h. Apabila diterima form SPP (surat permintaan pembelian barang) akan di sign dan dikembalikan ke bagian Admin produksi untuk di serahkan kepada Purcahsing agar diproses pembeliannya.

    3. Prosedur Pengajuan PO (Purchase Order)

    4. a. Purcahasing meminta list harga barang kepada beberapa Supplier.

      b. Purcahasing memilih list harga terendah dari salah satu Supplier dan membuatkan PO (Purchase Order).

      c. Purcahsing mengajukan PO (Purchase Order) kepada F.A.M. (Finance and Accounting Manager).

      d. F.A.M. (Finance and Accounting Manager) mengecek PO (Purchase Order) barang.

      e. Apabila ditolak PO (Purchase Order) dikembalikan kepada Purchasing untuk negosiasi harga kembali kepada Supplier.

      f. Apabila diterima PO (Purchase Order) akan diajukan kepada Direktur.

      g. Direktur mengecek PO (Purchase Order) barang.

      h. Apabila ditolak, PO (Purchase Order) dikembalikan kepada F.A.M. (Finance and Accounting Manager) untuk diperbaiki.

      i. Apabila diterima, PO (Purchase Order) dikembalikan kepada F.A.M. (Finance and Accounting Manager) dan akan diberikan kepada Purchasing.

      j. Purchasing mengirimkan PO (Purchase Order) via email untuk di proses pengirimannya oleh Supplier.

    5. Prosedur Penerimaan Barang Dan Invoice

    6. a. Suplier mengirimkan barang beserta invoicenya sesuai dengan PO (Purchase Order).

      b. Gudang menerima barang pesanan dari Supplier.

      c. AP (Account Payable) menerima invoice dari Supplier.

      d. AP (Account Payable) membuat tukar faktur sebagai tanda terima invoice untuk Supplier.

    7. Prosedur Pelunasan Utang

    8. a. AP (Account Payable) menginput invoice ke dalam sistem Accpac (Accounting Package).

      b. AP (Account Payable) setiap minggunya mengecek invoice apakah sudah jatuh tempo atau belum.

      c. Jika invoice sudah jatuh tempo maka AP (Account Payable) akan mengajukan slip pengeluaran kepada F.A.M. (Finance and Accounting Manager).

      d. Apabila ditolak maka slip pengeluaran akan dikembalikan kepada AP (Account Payable) untuk diperbaiki.

      e. Apabila diterima maka slip pengeluaran akan dikembalikan kepada AP (Account Payable) untuk dibuatkan cek atau giro.

      f. AP (Account Payable) membuat cek atau giro sesuai dengan slip pengeluaran.

      g. Slip pengeluaran dan cek atau giro diserahkan kepada F.A.M. (Finance and Accounting Manager) untuk di acc dan sign oleh Direktur.

      h. Cek dan giro yang sudah di cek dan sign oleh Direkur dikembalikan ke AP (Account Payable) untuk di informasikan kepada supplier bahwa cek atau giro pelunasan sudah bisa diambil.

      i. Account payable akan membuat bukti tanda terima pembayaran atas cek atau giro yang diterima oleh supplier

      j. Setelah pihak supplier mencairkan giro/cek sejumlah utang yang dibayarkan, account payable akan memposting slip pengeluaran.

      Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Pada dasarnya, proses pembayaran utang adalah sama. Namun, dalam penyusunan tersebut dibentuk oleh tim kerja yang berbeda. Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut:

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      Use Case Diagram

      Suatu Use Case diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

      Gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan Barang

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan Barang terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses permintaan barang.

      b. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Produksi, Admin Produksi, Manager Factory, dan Manager Operasional.

      c. 4 Include yaitu menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

      d. 5 Use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      1. Nama usecase : Mengajukan permintaan barang

      Actor : Produksi

      Keterangan : Produksi mengajukan permintaan barang kepada Admin produksi

      2. Nama usecase : Mengisi Form SPP

      Actor : Admin Produksi

      Keterangan : Admin Produksi Membuat Form SPP dan diajukan ke Manager Factory

      3. Nama usecase : Mengecek SPP

      Actor : Manager Factory

      Keterangan : Manager Factory mengecek form SPP untuk di setujui dan di tanda tangani

      4. Nama usecase : Menyerahkan SPP yang sudah di setujui

      Actor : Admin Produksi

      Keterangan : Admin Produksi menyerahkan SPP yang sudah di setujui kepada Manager Operasional

      5. Nama usecase : Mengecek form SPP

      Actor : Manager Operasional

      Keterangan : Manager Operasional mengecek form SPP untuk di setujui dan di tanda tangani.

      Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengajuan PO

      Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengajuan PO (Purchase Order) terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses pengajuan PO ( Purchase Order ).

      b. 5 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin Produksi, Purchasing, Supplier, F.A.M., Direktur.

      c. 4 Include yaitu menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

      d. 7 Use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      1. Nama usecase : Memberikan SPP yang sudah di Acc

      Actor : Admin Produksi

      Keterangan : Admin produksi memberikan SPP yang sudah di Acc kepada Purchasing

      2. Nama usecase : Meminta list harga

      Actor : Purchasing

      Keterangan : Purchasing meminta list harga kepada supplier

      3. Nama usecase : Membuat PO berdasarkan list harga

      Actor : Purchasing

      Keterangan : Purchasing membuat PO berdasarkan list harga untuk diajukan kepada F.A.M.

      4. Nama usecase : Cek PO

      Actor : F.A.M. ( Finance Accounting Manager )

      Keterangan : F.A.M. Mengecek PO untuk di setujui dan ditanda tangani. Cek yang disetujui di serahkan kepada Direktur

      5. Nama usecase : Cek PO

      Actor : Direktur

      Keterangan : Direktur mengecek PO untuk di setujui dan ditandatangani.

      6. Nama usecase : Memberikan PO yang sudah di Acc

      Actor : F.A.M. ( Finance Accounting Manager )

      Keterangan : F.A.M. memberikan PO yang sudah di Acc kepada Purchasing.

      7. Nama usecase : Mengirimkan PO

      Actor : Purchasing

      Keterangan : Purchasing mengirimkan PO kepada supplier melalui fax atau email.

      Gambar 3.4 Use Case Diagram Penerimaan Barang

      Berdasarkan Gambar 3.4 Use Case Diagram penerimaan barang terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses penerimaan barang.

      b. 3 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Supplier, Admin gudang dan AP (Account Payable)

      c. 4 Use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      1. Nama usecase : Mengirimkan barang

      Actor : Supplier

      Keterangan : Supplier mengirimkan barang berdasarkan PO dan barang diterima oleh Admin Gudang

      2. Nama usecase : Membuat BPB (Bukti Penerimaan Barang)

      Actor : Admin Gudang

      Keterangan : Admin Gudang memebuat BPB dan memberika salinannya kepada Supplier

      3. Nama usecase : Mengirimkan Invoice

      Actor : Supplier

      Keterangan : Supplier mengirimkan Invoice kepada AP

      4. Nama usecase : Membuat Tukar Faktur

      Actor : AP (Account Payable)

      Keterangan : AP Membuat tukar faktur dan diberikan kepada Supplier

      Gambar 3.5 Use Case Diagram Pelunasan Utang

      Berdasarkan Gambar 3.5 Use Case Diagram Pelunasan Utang terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses pelunasan utang

      b. 4 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Account Payable, FAM, Direktur, Petugas Bank dan Supplier.

      c. 4 Include yaitu menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

      d. 7 Use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      1. Nama usecase : Mengajukan Slip Pengeluaran

      Actor : Account Payable

      Keterangan : Account Payable mengajukan slip pengeluaran ke FAM.

      2. Nama usecase : Membuat Cek/Giro

      Actor : Account Payable

      Keterangan : Account Payable membuat Cek/Giro

      3. Nama usecase : Mengajukan Cek/Giro beserta Slip Pengeluaran

      Actor : FAM

      Keterangan : FAM mengajuan Cek/Giro beserta slip pengeluaran kapada Direktur.

      4. Nama usecase : Memberikan Cek/Giro beserta slip pengeluaran

      Actor : FAM

      Keterangan : FAM memberikan Cek/Giro beserta slip pengeluaran kepada Account Payable.

      Activity Diagram

      Activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara satu sama lain. Activity diagram dapat menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan atar satu use case dengan use case lainnya.

      Berdasarkan use case diagram diatas dapat di gambarkan pada activity diagram dari aktivitas para actor-actor yang ada pada sistem yang berjalan di PT Care Spunbond sebagai berikut :

      Gambar 3.6 Activity Diagram Permintaan Barang

      Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram Permintaan Barang:

      a. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

      b. 11 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      c. 2 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu kondisi yang akan menghasilkan dua kemungkinan: setuju/tidak setuju.

      d. 4 Vertical Swimlane, yaitu Produksi, Admin Produksi, Manager Factory dan Manager Operasional.

      e. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.

      Gambar 3.7 Activity Diagram Pengajuan PO

      Berdasarkan Gambar 3.7 Activity Diagram Pengajuan PO:

      a. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

      b. 16 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      c. 2 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu kondisi yang akan menghasilkan dua kemungkinan: setuju/tidak setuju.

      d. 5 Vertical Swimlane, yaitu Admin Produksi, Purchasing, Supplier, FAM dan Direktur.

      e. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.

      Gambar 3.8 Activity Diagram Penerimaan Barang

      Berdasarkan Gambar 3.8 Activity Diagram Pengajuan Penerimaan Barang:

      a. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

      b. 8 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      c. 3 Vertical Swimlane, yaitu Supplier, Admin Gudang, dan Account Payable.

      d. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.

      Gambar 3.9 Activity Diagram Pelunasan Utang

      Berdasarkan Gambar 3.8 Activity Diagram Pengajuan Penerimaan Barang:

      Berdasarkan Gambar 3.9 Activity Diagram Pelunasan Utang:

      a. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

      b. 23 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      c. 2 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu kondisi yang akan menghasilkan dua kemungkinan: setuju/tidak setuju.

      d. 5 Vertical Swimlane, yaitu Account payable, Supplier, FAM, Petugas Bank, dan Direktur.

      e. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram

      Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.

      Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Barang

      Berdasarkan Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Barang terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan proses permintaan barang.

      b. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Produksi, Admin Produksi, Manager Factory dan Manager Operasional.

      c. 2 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Barang dan Form SPP.

      d. 14 Messages yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      Mengajukan permintaan barang, menerima pengajuan barang, membuat form surat permintaan pembelian (SPP), menerima form surat permintaan pembelian (SPP), mengecek form surat permintaan pembelian (SPP), mengacc form surat permintaan pembelian (SPP), menerima form surat permintaan pembelian (SPP) acc, mengajukan form surat permintaan pembelian (SPP) acc, menerima form surat permintaan pembelian (SPP) acc, mengecek form surat permintaan pembelian (SPP) acc, menandatangani form surat permintaan pembelian (SPP) dan menerima form surat permintaan pembelian (SPP) yang sudah di acc dan di tandatangani.

      Gambar 3.11 Sequence Diagram" Pengajuan Purchase Order (PO)

      Berdasarkan Gambar 3.11 Sequence Diagram Pengajuan Purchase Order (PO) terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan proses pengajuan PO.

      b. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Admin Produksi, Purchasing, F.A.M, Direktur dan Supplier.

      c. 3 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Surat permintaan pembelian barang (SPP), list harga dan purchase order (PO).

      d. 20 Messages yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      Memberikan surat permintaan pembelian barang (SPP), menerima surat permintaan pembelian barang (SPP), meminta list harga, membuat list harga, menerima list harga, membuat purchase order (PO), menerima purchase order (PO), mengajukan purchase order (PO ), menerima purchase order (PO ), cek purchase order (PO ), acc purchase order (PO), menerima purchase order (PO) acc, mengirimkan email purchase order (PO), terima email purchase order (PO), proses purchase order (PO).

      Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Barang

      Berdasarkan Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Barang terdapat:

      a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan proses penerimaan barang.

      b. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Supplier, Admin Gudang dan Account Payable (AP).

      c. 4 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Barang, invoice, tukar faktur dan bukti penerimaan barang (BPB) .

      d. 11 Messages yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      Mengirimkan barang sesuai PO, menerima barang, membuat bukti penerimaan barang (BPB), mengirimkan invoice, menerima invoice, membuat tukar faktur, menyerahkan tukar faktur, menyerahkan bukti penerimaan barang (BPB), menyerahkan tukar faktur dan menerima bukti penerimaan barang (BPB) dan tukar faktur.

      Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Pelunasan Utang

      Berdasarkan Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Pelunasan Utang terdapat:

      e. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan proses Proses Pelunasan Utang.

      f. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Account Payable (AP), F.A.M, Direktur , Petugas Bank dan Supplier

      g. 5 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Slip pelunasan, cek/giro, bukti setor, tukar faktur, dan pelunasan

      h. 24 Messages yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:

      Mengajukan slip pengeluaran, menerima slip pengeluaran, mengecek slip pengeluaran, mengecek slip pengeluaran, mengembalikan slip pengeluaran, acc slip pengeluaran, menerima slip pengeluaran acc, membuat cek/giro sesuai dengan slip pengeluaran, meneriman cek/giro, menerima slip pengeluaran, mengecek cek/giro, mengembalikan cek/giro, menandatangani cek/giro, menerima cek/giro yang sudah di tandatangani, menyetorkan cek/giro, menerima cek/giro, print bukti setor, menerima bukti setor, meginformasikan pelunasan, menerima informasi pelunasan, menstempel lunas tukar faktur dan menerima tukar faktur berstempel lunas.

      Analisis Sistem yang Berjalan

      Metode Analisis PIECES

      Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT Care Spunbond.

      Tabel 3.1 Metode Analisis PIECES

      Metode Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

      1. Analisis Masukan

      2. a. Nama Masukan : SPP (Surat Permintaan Pembelian)

        Fungsi : Sebagai surat untuk mengajukan permintaan barang agar dilakukan pengeroderan

        Sumber : Admin Produksi

        Tujuan : Purchasing

        Media : Form 3 ply

        Frekuensi : Saat barang habis

        Format : Lampiran C.1

        Keterangan : Surat Permintaan pembelian bahan baku produksi dan pelengkap proses produksi

        b. Nama Masukan : PO (Purchase Order)

        Fungsi : Sebagai permintaan pengorderan pembelian barang

        Sumber : Purchasing

        Tujuan : Supplier

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap melakukan pengorderan barang

        Format : Lampiran C.2

        Keterangan : List barang yang akan dipesan oleh pruchasing.

        c. Nama Masukan : Slip Pengeluaran

        Fungsi : Sebagai pengajuan pembayaran utang

        Sumber : Account Payable

        Tujuan : Direktur

        Media : Form merah 2 ply

        Frekuensi : Setiap melakukan pengajuan pembayaran utang

        Format : Lampiran C.3

        Keterangan : Berisi daftar-daftar tagihan utang yang sudah jatuh tempo dan akan dilakukan proses pelunasan.

      3. Analisis Proses

      4. a. Nama Modul : Pengajuan permintaan barang

        Masukan : SPP (Surat Permintaan Pembelian Barang)

        Keluaran : PO (Purchase Order)

        Ringkasan Proses : Produksi mengajukan permintaan barang, Admin Produksi membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian Barang) dan Admin Produksi meminta persetujuan dari Manager Factory dan Manager Operasional.

        b. Nama Modul : Pengajuan pembelian barang

        Masukan : PO (Purchase Order)

        Keluaran : Barang pesanan dan Invoice

        Ringkasan Proses : Purchasing mengajukan PO (Purchase Order) kepada F.A.M dan Direktur untuk di cek dan ditandatangani lalu dikirim ke supplier untuk proses pengiriman barang.

        c. Nama Proses : Pengajuan pelunasan utang

        Masukan : Slip Pengeluaran

        Keluaran : Cek atau giro

        Ringkasan Proses : Account Payable mengajukan slip pengeluaran berdasarkan invoice yang sudah jatuh tempo dan akan dilakukan proses pelunasan utang.

      5. Analisis Keluaran

      6. a. Nama : BPB (Bukti Penerimaan Barang )

        Fungsi : Sebagai bukti terhadap barang yang sudah masuk ke gudang.

        Media : Kertas

        Rangkap : 4 (empat) lembar

        Distribusi : Lembar asli untuk Supplier, lembar merah untuk Accounting, lembar kuning untuk pembelian, dan lembar hijau untuk gudang.

        b. Nama : Tukar Faktur

        Fungsi : Sebagai bukti atas penerimaan invoice

        Media : Form tukar faktur

        Rangkap : 3 (tiga) lembar

        Distribusi : Lembar asli untuk Supplier, lembar merah untuk Accounting, lembar kuning untuk Account Payable.

      Analisis Masalah

      Berdasarkan analisis penelitian ini, pada proses pengelolaan utang masih kurang optimal, belum adanya sebuah pengingat penjadwalan untuk melakukan proses pembayaran utang sehingga dalam proses pembayaran utang sering terjadinya masalah seperti terlewatnya suatu invoice yang harusnya sudah diproses untuk dilunaskan tetapi karena kurangnya ketelitian pegawai membuat invoice tersebut dibayarkan terlambat dari tanggal jatuh temponya, tidak adanya history pembayaran utang yang dilakukan dibulan sebelumnya, dan tidak adanya data riwayat tanggal pembayaran kepada supplier untuk mempermudah penginformasian transaksi pembayaran dari beberapa invoice yang sudah di lunaskan. Dengan adanya sistem yang dirancang, diharapkan dapat membuat aplikasi yang mudah digunakan agar bermanfaat bagi account payable dalam proses pembayaran utang, history pembayaran utang dan laporan pelunasan.

      Analisis Kontrol

      Pada sistem yang berjalan, pengontrolan data belum optimal. Dengan demikian dengan adanya sistem kontrol ini diharapkan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menghambat seperti proses pembayaran utang yang harus mencari invoice asli dalam melihat jatuh tempo suatu invoice untuk menentukan penjadwalan pembayaran utang.

      Analisis Waktu

      Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan pada PT Care Spunbond saat ini, proses pembayaran utang selama ini dibutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan account payable masih mengecek invoice asli secara satu-persatu untuk melakukan pelunasan utang. Pembuatan list pembayaran utang dilakukan berdasarkan tanggal jatuh tempo invoice jika ada yang terlewat maka pembayaran pun akan tertunda.

      Analisis Tenaga Kerja

      Adapun yang menggunakan aplikasi Accpac bagian pengelolaan invoice dan pembayaran utang yang berjalan saat ini adalah AP (account payable), accounting dan FAM (finance accounting manager).

      Analisis Kebutuhan Sistem

      Berdasarkan hasil analisis, peneliti mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah sistem yang dapat mengelola bagian pembayaran utang dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunan jadwal pembayaran, pengelolahan riwayat transaksi dan laporan pembayaran utang.

      Analisis Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

      1. Membuat suatu rancangan sistem reminder pembayaran utang berbasis web untuk mempermudah staff account payable dalam menggunakan serta mengakses kapanpun dan di manapun. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni PHP dan My SQL sebagai database yang dapat menyimpan utang, dimana setiap minggunya petugas terkait dapat dengan mudah mengetahui jadwal pembayaran utang kepada supplier, sehingga lebih mudah dalam membuat pengajuan pelunasan utang.

      2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

      Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

      1. Dibutuhkan sistem yang dapat membantu account payable dalam mengelola reminder pembayaran utang.

      2. Dapat mempermudah bagian staff account payable dalam mengelola daftar pembayaran utang.

      Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan MySQL untuk dan mampu merekam seluruh aktivitas pembayaran utang.

      Konfigurasi Sistem yang Berjalan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem reminder pembayaran utang di PT Care Spunbond.

      1. Perangkat Keras (Hardware)

      2. a. Procesor : Core i3 3220 (3.3GHz)

        b. Monitor : LED 15.6”

        c. Mouse : Standart

        d. Keyboard : Standar

        e. RAM : 2 GB DDR3

        f. Harddisk : 500 Gb

        g. Printer : Epson L 120 dan LQ 2190

      3. Aplikasi yang digunakan (Software)

      4. a. Accpac

      5. Operating System

      6. a. Microsoft Windows 7

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem reminder pembayaran utang yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I:

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II

      Keterangan :

      M (Mandatory): penting

      D (Desirable): tidak terlalu penting

      I (Inessential): tidak penting

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibuatlah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KML. Terdapat 7 requirement yang memiliki opsi antara lain: High (H) dan harus di eliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang dibuat:

      Final Draft Elisitasi

      Berdasarkan Elisitasi Tahap III, maka dapat di buat Final Draft Elisitasi, berikut merupakan lampiran Final Draft Elisitasi:

       

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem yang Diusulkan

      Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada bagian pembayaran utang/account payable pada PT Care Spunbond, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu mengusulkan sistem reminder pembayaran utang kepada supplier berbasis web. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram dan state machine diagram.

      Usulan Prosedur yang Baru

      Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu:

      1. Account Payable

      2. a. Dapat melakukan login.

        b. Menampilkan menu home.

        c. Menampilkan menu akses login. Dimana terdapat sub menu akses user. Account Payable memiliki hak akses dapat mengubah dan me-non aktifkan user akses.

        d. Menampilkan menu master. Dimana terdapat sub menu pegawai, supplier dan barang. Account Payable memiliki hak akses dapat menambah, mengedit, dan hapus data.

        e. Menampilkan menu transaksi. Dimana terdapat sub menu list barang supplier, list invoice, dan list invoice dibayar. Account Payable memiliki hak akses dapat menambah, mengedit, dan hapus data.

        f. Menampilkan menu laporan. Dimana Account Payable memiliki hak akses untuk mencetak laporan keuangan yang sudah ditentukan rentang periodenya.

        g. Dapat melakukan logout.

      3. Supplier

      4. a. Dapat melakukan login.

        b. Menampilkan list data invoice.

        c. Dapat mendownload bukti terima pembayaran.

        d. Dapat melakukan logout.

      Diagram Rancangan Sistem

      Use Case Diagram yang Diusulkan

      Berikut ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses pembayaran utang pada PT Care Spunbond.

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat

      1. Use Case : Login

      2. Actor: Account Payable dan Supplier

        Scenario: Account Payable dan Supplier dapat melakukan login ke sistem

      3. Use Case: Kelola Logout

      4. Actor: Account Payable dan Supplier

        Scenario: Account Payable dan Supplier dapat melakukan logout dari sistem

      5. Use Case: Menampilkan home

      6. Actor : Account Payable

        Scenario: Account Payable dapat menampilkan home pada sistem.

      7. Use Case : Kelola akses user

      8. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat merubah, menonaktifkan dan mencari data user akses pada sistem.

      9. Use Case : Kelola pegawai

      10. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menambah, edit, search dan hapus data pegawai

      11. Use Case : Kelola supplier

      12. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menambah, edit, search dan hapus data supplier

      13. Use Case : Kelola barang

      14. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menambah, edit, search dan hapus data barang

      15. Use Case : Kelola list barang supplier

      16. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menambah, edit, serach dan hapus data barang supplier

      17. Use Case : Kelola list invoice

      18. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menambah, edit, supplier dan memproses pembayaran invoice

      19. Use Case : Kelola list invoice dibayar

      20. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menampilkan data dari invoice yang sudah di lunaskan.

      21. Use Case : Kelola laporan pelunasan

      22. Actor : Account Payable dan supplier

        Scenario : Account Payable dapat mencari data pelunasan berdasarkan periode awal s/d periode akhir dan mencetak laporan dalam bentuk pdf sedangkan supplier hanya bisa melihat data pelunasan utang

      23. Use Case : Kelola laporan deadline

      24. Actor : Account Payable

        Scenario : Account Payable dapat menentukan deadline berdasarkan periode awal s/d periode akhir dan mencetak hasilnya dalam bentuk pdf

      Activity Diagram yang Diusulkan

      Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem reminder pembayaran utang yang dirancang, yakni:

      Gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram reminder pembayaran utang dari sistem yang diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

      2. 42 (empat puluh dua) action, yang terdiri dari : login, validasi login, menu home, menu akses user, ubah user akses, non aktif user akses, search user akses, menu pegawai, tambah pegawai, edit pegawai, hapus pegawai, search pegawai, menu supplier, tambah supplier, ubah supplier, hapus supplier, search supplier, menu barang, tambah barang, ubah barang, hapus barang, search barang, menu list barang supplier. tambah barang supplier, ubah barang supplier, detail barang supplier, search barang supplier, menu list invoice, tambah invoice, edit invoice, bayar invoice, search invoice, menu list invoice dibayar, search list invoice dibayar, menu laporan pelunasan, cetak PDF, cari data, search laporan pelunasan, menu laporan deadline, cetak PDF, cari data, search laporan deadline.

      3. 1 (satu) Decision Node, yaitu menunjukkan suatu kondisi yang akan menghasilkan dua kemungkinan: setuju/tidak setuju.

      4. 10 (sepuluh) Fork Node, yaitu memecah sebuah behaviour menjadi activity atau action paralel yang paralel.

      5. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

      Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

      Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem reminder pembayaran utang yang sedang dirancang, yakni :

      Gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.3 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat:

      1. a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : admin (account payable)

      2. b. 12 (dua belas) lifeline yaitu form login, proses login, form home, menu akses user, menu pegawai, menu supplier, menu barang, list barang supplier, list invoice, list invoice dibayar, laporan pelunasan dan laporan deadline

      3. c. 15 (lima belas) message yaitu menjalankan program, menampilkan form login, masukkan username dan password, proses login, cek validasi login, menampilkan form home, ubah, non aktif search data dan akses user, tambah, edit, hapus dan search data pegawai, tambah, edit, hapus dan search data supplier, tambah, edit, hapus dan search data barang, tambah, edit, detail, dan search data barang supplier, tambah, edit, bayar, dan search data barang supplier, search data pembayaran, cetak PDF, cari data dan search laporan pelunasan, dan cetak PDF, cari data dan search laporan deadline.

      State Machine Diagram yang Diusulkan

      Berikut merupakan state machine diagram yang diusulkan pada PT Care Spunbond,

      Gambar 4.4 State Machine Diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.4 state machine diagram sistem yang diusulkan bahwa terdapat :

      1. 47 (empat puluh tujuh) state yang berjalan

      2. 78 (tujuh puluh delapan) transaction

      3. 1 (satu) initial pseudo

      4. 1(satu) final state

      Class Diagram yang Diusulkan

      Berikut merupakan class diagram yang diusulkan pada PT Care Spunbond,

      Gambar 4.5 Class diagram sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.5 class diagram yang diusulkan terdapat :

      a. 8 (delapan) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.

      b. 8 (delapan) Assosiation, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

      Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

      Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

      No Sistem yang Berjalan Sistem Usulan
      1 Proses pembayaran utang kepada supplier masih dilakukan dengan mengecek satu persatu tanggal jatuh tempo invoice Pengecekan invoice dalam proses pembayaran utang sudah dilakukan secara otomatis tanpa harus melihat invoice secara satu persatu.
      2 Penjadwalan pembayaran utang yang dilakukan account payable sudah diproses satu minggu sebelumnya dengan memisahkan invoice berdasarkan jatuh temponya. Adanya notifikasi yang meremind account payable secara otomatis 5 (lima) hari sebelum jatuh tempo.
      3 Proses pengotrolan dan pengecekan pelunasan utang dilakukan oleh F.A.M setelah tercetaknya laporan pembayaran utang kepada supplier. Proses pengotrolan dan pengecekan laporan pelunasan utang dilakukan oleh F.A.M. melalui sistem laporan kas kecil berbasis web. F.A.M. dapat melakukan pengontrolan dan pengecekan dimanapun dan kapanpun.
      4 Proses pengarsipan data laporan pelunasan utang berupa kertas yang diarsip. Proses pengarsipan data laporan pelunasan utang sudah menggunakan database MySQL

      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data

      1. Nama Table : inv_barang

      2. Media : Harddisk

        Isi : id_barang + nama_barang + satuan_barang + deskripsi

        Primary Key: id_barang

        Foreign Key :-

        Panjang Record : 101

        Tabel 4.2 Detail Barang

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_barang Varchar 11 identitas barang
        2 nama_barang varchar 30 nama barang
        3 satuan_barang varchar 10 satuan barang
        4 deskripsi Text 50 Deskripsi
      3. Nama Table : inv_barang_supplier

      4. Media : Harddisk

        Isi : id_supplier + id_barang

        Primary Key: id_barang

        Foreign Key : id_supplier

        Panjang Record : 22

        Tabel 4.3 Detail Barang Supplier

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_supplier Varchar 11 identitas supplier
        2 id_barang varchar 11 identitas barang
      5. Nama Table : inv_invoice

      6. Media : Harddisk

        Isi : _invoice + tanggal_invoice + no_po + no_sj + tanggal_jatuh_tempo + status_pelunasan + id_supplier

        Primary Key: id_invoice

        Foreign Key : id_supplier

        Panjang Record : 80

        Tabel 4.4 Detail Invoice

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_invoice Varchar 11 identitas invoice
        2 tanggal_invoice Date 8 tanggal invoice
        3 no_po Varchar 20 nomor purchase order
        4 no_sj Varchar 20 nomor surat jalan
        5 tanggal_jatuh_tempo Date 8 tanggal jatuh tempo
        6 status_pelunasan Int 2 status pelunasan
        7 id_supplier Varchar 11 identitas supplier
      7. Nama Table : inv_invoice_detail

      8. Media : Harddisk

        Isi : id_invoice + id_barang + jumlah_barang + harga_satuan_barang

        Primary Key: id_barang

        Foreign Key : id_invoice

        Panjang Record : 44

        Tabel 4.5 Detail Invoice_Detail

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_invoice Varchar 11 identitas invoice
        2 id_barang Varchar 11 identitas barang
        3 jumlah_barang Integer 11 jumlah barang
        4 harga_satuan_barang Integer 11 harga satuan barang
      9. Nama Table : inv_pegawai

      10. Media : Harddisk

        Isi : id_pegawai + nip + nama_pegawai + status pegawai + jabatan_pegawai + jenkel_pegawai + alamat_pegawai + hp_pegawai + email_pegawai + No_fax + Keterangan

        Primary Key: id_pegawai

        Foreign Key : -

        Panjang Record : 191

        Tabel 4.6 Detail Pegawai

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_pegawai Varchar 11 identitas pegawai
        2 nama_pegawai Varchar 30 nama_pegawai
        3 status_pegawai Varchar 8 status pegawai
        4 jabatan_pegawai Varchar 7 jabatan pegawai
        5 jenkel_pegawai Varchar 9 jenis kelamin pegawai
        6 alamat_pegawai Text 50 alamat pegawai
        7 hp_pegawai Varchar 13 hp pegawai
        8 email_pegawai Varchar 50 email pegawai
        9 no_fax Varchar 13 nomor fax
      11. Nama Table : inv_pembayaran

      12. Media : Harddisk

        Isi : id_bayar + nama_giro + no_giro +jumlah_bayar + no_rekening + nama_penerima + file_bukti + id_invoice + tgl _pembayaran

        Primary Key: id_bayar

        Foreign Key : id_invoice

        Panjang Record : 188

        Tabel 4.7 Detail Pembayaran

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_bayar Integer 11 identitas bayar
        2 nama_giro Varchar 30 nama giro
        3 no_giro Varchar 10 nomor giro
        4 jumlah_bayar Integer 10 jumlah bayar
        5 no_rekening Varchar 20 nomor rekening
        6 nama_penerima Varchar 30 nama penerima
        7 file_bukti Varchar 50 file bukti
        8 id_invoice Varchar 11 identitas invoice
        9 tgl_pembayaran Timestamp 16 tanggal pembayaran
      13. Nama Table : inv_supplier

      14. Media : Harddisk

        Isi : id_supplier + nama_supplier + npwp + alamat_supplier + no_telpon_supplier + no_fax_supplier +email_supplier

        Primary Key: id_supplier

        Foreign Key : -

        Panjang Record : 182

        Tabel 4.8 Detail Supplier

        No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
        1 id_supplier Varchar 11 identitas supplier
        2 nama_supplier Varchar 30 nama supplier
        3 Npwp Varchar 15 Npwp
        4 alamat _supplier Text 50 alamat supplier
        5 no_telepon_supplier Varchar 13 no telepon supplier
        6 no_fax_supplier Varchar 13 no fas supplier
        7 email_supplier Varchar 30 email supplier
      15. Nama Table : inv_user

      16. Media : Harddisk

        Isi : id_user + username + password +status_user + hak_akses + avatar + create_at + update_at + last_login

        Primary Key: id_user

        Foreign Key : -

        Panjang Record : 170

        Tabel 4.9 Detail User

      No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
      1 id_user Varchar 11 identitas user
      2 Username Varchar 10 username
      3 Password Varchar 10 password
      4 status_user Integer 11 status user
      5 hak_akses Varchar 50 hak akses
      6 Avatar Varchar 30 avatar
      7 create_at Timestamp 16 Create
      8 update_at Timestamp 16 update
      9 last_login Datetime 16 last login

      Rancangan Prototype Sistem Reminder Pembayaran Utang

      Rancangan Layar Login

      Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak. Menu login berisi username dan password dan berfungsi untuk menjaga data pada sistem

      Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Login

      Rancangan Layar Menu Home untuk Account Payable/Admin

      Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu utama untuk account payable sistem reminder pembayaran utang pada PT Care Spunbond seperti menu akses login, menu master, menu transaksi, dan menu laporan. Menampilkan grafik transaksi pelunasan pembayaran utang PT Care Sounbond.

      Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Menu Home untuk Admin

      Rancangan Layar Menu Home untuk Supplier

      Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung untuk supplier sistem reminder pembayaran utang pada PT Care Spunbond seperti menu akses login, menu transaksi, menu laporan.

      Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Menu Home untuk Supplier

      Rancangan Layar Menu Akses login untuk Admin

      Halaman ini berfungsi untuk menampilkan list data akses login yang terdiri dari sub menu akses user.

      Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Akses User untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu akses user yakni :

      1. Pada list data user akses menampilkan identitas pegawai yang memiliki hak akses atas sistem reminder pembayaran utang.

      2. Menu akses user juga menampilkan username, role, status dan action yang terdiri dari ubah dan nonaktif.

      Rancangan Layar Menu Pegawai untuk Admin

      a. List Data Pegawai pada Menu Pegawai

      Halaman ini berfungsi untuk menampilkan list data pegawai. Menu pegawai merupakan sub menu dari menu utama master.

      Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Pegawai untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu pegawai yakni:

      1. Pada list data pegawai menampilkan identitas pegawai yang memiliki hak akses atas sistem reminder pembayaran utang.

      2. Menu pegawai juga menampilkan nim, nama, jabatan, alamat, hp, fax dan action yang terdiri dari edit dan hapus.

      b. Form Pegawai pada Menu Pegawai

      Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Form Pegawai untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu pegawai yakni :

      1. Form menu pegawai berfungsi untuk menginput data pegawai yang memiliki hak akses dalam sistem reminder pembayaran utang.

      2. Isi form menu pegawai menampilkan : Nip, nama pegawai, status, jabatan, jenis kelamin, alamat, no handpone, no fax, email, keterangan, username dan password.

      Rancangan Layar Menu Supplier untuk Admin

      a. List Data Supplier pada Menu Supplier

      Halaman ini berfungsi untuk menampilkan list data supplier. Menu supplier merupakan sub menu dari menu utama master.

      Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Supplier untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu supplier yakni:

      1. Pada list data supplier menampilkan identitas supplier yang memiliki hak akses atas sistem reminder pembayaran utang.

      2. Menu supplier menampilkan nama supplier, alamat, no.fax, email dan action yang terdiri dari edit dan hapus.

      b. Form Supplier pada Menu Supplier

      Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Form Supplier untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu supplier yakni :

      1. Form menu supplier berfungsi untuk menginput data supplier yang memiliki hak akses dalam sistem reminder pembayaran utang.

      2. Isi form menu supplier menampilkan : nama supplier, NPWP alamat, no fax, email, username dan password.

      Rancangan Layar Menu Barang untuk Admin

      a. List Data Barang pada Menu Barang

      Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Barang untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu barang yakni:

      1. Pada list data barang menampilkan list barang yang biasa di gunakan oleh pihak produksi.

      2. Menu barang menampilkan nama barang, satuan, deskripsi dan action yang terdiri dari edit dan hapus.

      b. Form Barang pada Menu Barang

      Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Form Barang untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu barang yakni :

      1. Form menu barang berfungsi untuk menginput data barang.

      2. Isi form menu barang menampilkan : nama barang, satuan barang dan deskripsi.

      Rancangan Layar Menu List Barang Supplier untuk Admin

      a. List Data Barang Supplier pada Menu List Barang Supplier

      Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Menu Barang Supplier untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu barang supplier yakni:

      1. Pada list data barang supplier menampilkan list barang supplier yang biasa di gunakan oleh pihak produksi.

      2. Menu barang menampilkan nama supplier, jumlah barang dan action yang terdiri dari edit dan detail.

      b. Form Barang Supplier pada Menu List Barang Supplier

      Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Form Barang Supplier untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu barang supplier yakni :

      1. Form menu barang supplier berfungsi untuk menginput data barang supplier.

      2. Isi form menu barang menampilkan : nama supplier dan nama barang.

      Rancangan Layar Menu List Invoice untuk Admin

      a. List Data Invoice pada Menu List Invoice untuk Admin

      Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Menu List Invoice untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu list invoice yakni:

      1. Pada list invoice menampilkan list invoice tagihan yang sudah diinput oleh admin.

      2. Menu list invoice menampilkan no invoice, no sj, no po, total bayar, jatuh tempo, supplier, status, dan action yang terdiri dari edit dan bayar

      b. Form Invoice pada Menu List Invoice untuk Admin

      Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Form Invoice pada Menu List Invoice untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan form menu invoice pada menu list invoice untuk admin yakni :

      1. Form menu invoice berfungsi untuk menginput data tagihan invoice.

      2. Isi form invoice menampilkan : id invoice, nama supplier, tanggal invoice, nama barang, no po, jumlah barang, no sj, harga satuan, dan jatuh tempo.

      Rancangan Layar Menu List Invoice dibayar untuk Admin

      a. List Data Invoice pada Menu List Invoice untuk Admin

      Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu List Invoice dibayar untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu list invoice dibayar yakni:

      1. Pada list invoice dibayar menampilkan daftar invoice yang sudah dibuatkan pelunasan oleh perusahaan.

      2. Menu list invoice dibayar menampilkan no invoice, no sj, no po, total bayartanggal bayar, supplier dan bukti bayar.

      Rancangan Layar Menu Laporan Pelunasan untuk Admin

      Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu Laporan Pelunasan untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan laporan pelunasan yakni:

      1. Pada list laporan pelunasan menampilkan daftar pelunasan invoice yang sudah dibuatkan pelunasan oleh perusahaan dan pencetakan laporan pelunasan dengan format dokumen pdf.

      2. Menu laporan pelunasan menampilkan no invoice, no sj, no po, total bayartanggal bayar, supplier dan bukti bayar.

      Rancangan Layar Menu Laporan Deadline untuk Admin

      Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Menu Laporan Deadline untuk Admin

      Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan laporan deadline yakni:

      1. Pada list laporan deadline menampilkan daftar deadline invoice yang belum dibuatkan pelunasan oleh perusahaan dan pencetakan laporan pembayaran dengan format dokumen pdf.

      2. Menu laporan pelunasan menampilkan no invoice, no sj, no po, total bayar, jatuh tempo dan supplier

      Tampilan Sistem yang Diusulkan

      Tampilan Halaman Login

      Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai dan supplier tertentu untuk mengakses sistem reminder pembayaran utang. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

      Gambar 4.23 Tampilan halaman login

      Tampilan Menu Home

      Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home menampilkan list data supplier dan grafik jumlah banyaknya transaksi pembayaran utang per bulan. Di dalam menu home untuk staff account payable terdapat menu user login, menu master, menu transaksi dan menu laporan.

      Gambar 4.24 Tampilan halaman Home

      Tampilan Menu Home untuk Supplier

      Tampilan dapat dibuka, apabila supplier yang bersangkutan berhasil melakukan login. Menu home pada user supplier menampilkan list invoice yang berisi data-data list invoice milik supplier tersebut.

      Gambar 4.25 Tampilan halaman Home untuk supplier

      Tampilan Menu Pegawai

      Menu pegawai hanya dapat di akses oleh staff account payable. Di dalam menu pegawai berisi nim, nama, jabatan, alamat, hp, fax dan action yang terdiri dari edit dan hapus.

      Gambar 4.26 Tampilan menu list data pegawai

      Tampilan Form Tambah Data Pegawai

      Di dalam form input data pegawai terdapat : Nip, nama pegawai, status, jabatan, jenis kelamin, alamat, no handpone, no fax, email, keterangan, username dan password.

      Gambar 4.27 Tampilan menu tambah data pegawai

      Tampilan Menu Supplier

      Menu pegawai hanya dapat di akses oleh staff account payable. Didalam menu supplier berisi nama supplier, alamat, no.fax, email dan action yang terdiri dari edit dan hapus.

      Gambar 4.28 Tampilan menu list data supplier

      Tampilan Form Data Supplier

      Di dalam form input data supplier di menu supplier menampilkan nama supplier, NPWP, alamat, no fax, email, username dan password.

      Gambar 4.29 Tampilan form data supplier

      Tampilan Menu Barang

      Menu barang hanya dapat di akses oleh staff account payable. Di dalam menu barang berisi nama barang, satuan, deskripsi dan action yang terdiri dari edit dan hapus.

      Gambar 4.30 Tampilan Menu Barang

      Tampilan Form Data Barang

      Di dalam form input data barang di menu barang menampilkan nama barang, satuan barang dan deskripsi.

      Gambar 4.31 Tampilan Form Data Barang

      Tampilan Menu List Barang Supplier

      Menu barang supplier hanya dapat di akses oleh staff account payable. Di dalam menu barang supplier berisi nama supplier, jumlah barang dan action yang terdiri dari edit dan detail.

      Gambar 4.32 Tampilan Menu List Barang Supplier

      Tampilan Form Data Barang Supplier

      Di dalam form input data barang supplier terdapat nama supplier dan nama barang.

      Gambar 4.33 Tampilan Form Data Barang Supplier

      Tampilan Menu Invoice

      Menu invoice hanya dapat di akses oleh staff account payable. Di dalam menu invoice berisi no invoice, no po, no sj, total bayar, jatuh tempo, supplier, status dan action yang terdiri dari edit dan bayar.

      Gambar 4.34 Gambar 4.34 Tampilan Menu Invoice

      Tampilan Form Bayar Invoice

      Di dalam form bayar invoice data pembayaran invoice terdapat id invoice, tanggal pelunasan, nama giro, nomor giro, jumlah bayar, nomor rekening dan nama penerima.

      Gambar 4.35 Tampilan Form bayar Invoice

      Tampilan Menu Invoice Dibayar

      Menu invoice dibayar hanya dapat di akses oleh staff account payable. Di dalam menu barang invoice dibayar berisi dari beberapa list data invoice yang sudah di lakukan pelunasan list tersebut terdiri dari no invoice, no po, no sj, total bayar, tanggal bayar, supplier dan bukti bayar.

      Gambar 4.36 Tampilan Menu Invoice dibayar

      Tampilan Menu Laporan Pelunasan

      Menu invoice dibayar hanya dapat di akses oleh staff account payable. Di dalam laporan pelunasan digunakan untuk mencetak list invoice yang sudah di bayar berdasarkan tanggal.

      Gambar 4.37 Tampilan Menu Laporan Pelunasan

      Tampilan Menu Laporan Deadline

      Menu laporan deadline hanya dapat di akses oleh staff account payable. Didalam menu laporan deadline digunakan staFf account payable untuk mencetak data invoice yang sudah jatuh tempo dan yang akan jatuh tempo.

      Gambar 4.38 Tampilan Menu Laporan Deadline

      Konfigurasi Sistem Usulan

      1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      2. a. Processor : Core i3 3220 (3.3GHz)

        b. Monitor  : LED 15.6”

        c. Mouse : Standard

        d. Keyboard : Standar

        e. RAM : 2 GB DDR3

        f. Harddisk : 500 Gb

        g. Printer : Epson L 120 dan LQ 2190

      3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      4. a. Windows 8 Pro

        b. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

        c. Database server MySQL

        d. Microsoft Office 2007

        e. XAMPP 3.2.1

        f. Internet Browser Mozilla Firefox

      5. Hak Akses

      6. Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

        a. Account Payable

        b. Supplier

      Blackbox Testing

      Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

      Pengujian Black Box Pada Menu Login

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu login, yaitu:

      1. Skenario pengujian : Jika admin mengisi username dan mengkosongkan password lalu klik login.

      2. Gambar 4.39 Pengujian login apabila mengosongkan password

        a. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan please fill out this field.

        b. Gambar pengujian

        Gambar 4.40 Hasil pengujian login apabila mengosongkan password

        c. Kesimpulan : valid

      3. Skenario pengujian : Jika admin mengisi username dan salah mengisi password lalu klik login
      4. Gambar 4.41 Pengujian login apabila mengisi username dan salah mengisi password

        a. Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan menampilkan pesan Gagal Login!

        b. Gambar pengujian

        Gambar 4.42 Hasil pengujian login apabila mengosongkan username

        c. Kesimpulan : valid

      5. Skenario pengujian : Mengisi username dan password lalu login

      6. Gambar 4.43 Pengujian login

        a. Hasil yang diharapkan : User bisa masuk home

        b. Gambar Pengujian

        Gambar 4.44 Hasil Pengujian login

        c. Kesimpulan : valid

        Pengujian Black Box Pada Menu Pegawai

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu pegawai, yaitu:

      7. Skenario pengujian : Menambah data pegawai dengan mengosongkan semua kolom form data pegawai lalu simpan

      8. Gambar 4.45 Pengujian form pegawai dengan mengosongkan semua kolom form

        a. Hasil yang diharapkan : Tidak bisa menambahkan data pegawai dan menampilkan pesan data harus diisi di semua kolom kosong

        b. Gambar Pengujian

        Gambar 4.46 Hasil Pengujian form pegawai dengan mengosongkan semua kolom form

        c. Kesimpulan : valid

      9. Skenario pengujian : Menambah data pegawai dengan mengosongkan salah satu kolom form data pegawai lalu klik simpan.

      10. Gambar 4.47 Pengujian form pegawai dengan mengosongkan salah satu kolom

        a. Hasil yang diharapkan : Tidak bisa menyimpan data pegawai dan menampilkan pesan data harus diisi di kolom yang kosong

        b. Gambar Pengujian

        Gambar 4.48 Hasil Pengujian form pegawai dengan mengosongkan salah satu kolom

        c. Kesimpulan : valid

      11. Skenario pengujian : Menambah data pegawai dengan melengkapi semua data pegawai lalu klik simpan

      12. Gambar 4.49 Pengujian form pegawai dengan melengkapi semua data pegawai

        a. Hasil yang diharapkan : Menyimpan data pegawai dan menampilkan pesan bahwa Data Berhasil Ditambahkan!

        b. Gambar Pengujian

        Gambar 4.50 Hasil Pengujian form pegawai berhasil

        c. Kesimpulan : valid

      Pengujian Black Box Pada Menu Supplier

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu supplier, yaitu:

      1. Skenario pengujian : Menambah data supplier dengan mengosongkan semua data supplier lalu klik simpan

      2. Gambar 4.51 Pengujian form supplier mengosongkan semua kolom data supplier

        a. Hasil yang diharapkan : Tidak bisa menambahkan data supplier dan menampilkan pesan data harus diisi di semua kolom kosong.

        b. Gambar pengujian

        Gambar 4.52 Hasil form supplier mengosongkan semua kolom data supplier

        c. Kesimpulan : valid

      3. Skenario pengujian : Menambah data supplier dengan mengosongkan salah satu data supplier lalu klik simpan

      4. Gambar 4.53 Pengujian form supplier dengan mengosongkan salah satu data kolom supplier

        a. Hasil yang diharapkan : Tidak bisa menambahkan data supplier dan menampilkan pesan data harus diisi di kolom yang dikosongkan

        b. Gambar pengujian

        Gambar 4.54 Hasil form supplier dengan mengosongkan salah satu data kolom supplier

        c. Kesimpulan : valid

      5. Skenario pengujian : Menambah data supplier dengan mengisi semua data supplier lalu klik simpan

      6. Gambar 4.55 Pengujian form supplier melengkapi semua data supplier

        a. Hasil yang diharapkan : Menyimpan data pegawai dan menampilkan pesan bahwa Data Berhasil Ditambahkan!

        b. Gambar Pengujian

        Gambar 4.56 Hasil Pengujian form supplier dengan mengisi lengkap data supplier

        c. Kesimpulan : valid

      7. Skenario pengujian : Menghapus data pegawai

      8. Gambar 4.57 Pengujian hapus data pegawai

        a. Hasil yang diharapkan : Sistem akan menghapus data ke dalam Database

        b. Gambar Pengujian

        Gambar 4.58 Hasil Pengujian hapus data pegawai

        c. Kesimpulan : valid

      Pengujian Black Box Pada Menu Akses User

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsi menu akses user, yaitu:

      1. Skenario pengujian : Mengupdate data user akses

      2. Gambar 4.59 Pengujian update data user akses

        a. Hasil yang diharapkan : Sistem akan mengupdate data kedalam database

        b. Gambar pengujian

        Gambar 4.60 Hasil Pengujian update data user akses

        c. Kesimpulan : valid

      Jadwal Penelitian

      Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

      Tabel 4.10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

      Estimasi Biaya

      Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

      Tabel 4.11 Estimasi Biaya

       

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT Care Spunbond tentang sistem reminder pembayaran utang dapat disimpulkan bahwa:

      1. Pengelolaan utang yang berjalan saat ini pada PT Care Spunbond telah menggunakan sistem accpac (accounting package) namun sistem yang sudah berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu sistem tidak memiliki reminder pembayaran utang, sistem belum bisa memberikan informasi mengenai histori pembayaran utang kepada supplier.

      2. Sistem yang sedang berjalan belum berjalan dengan efektif dan efisien karena sistem tidak memiliki reminder pembayaran utang yang digunakan sebagai pengingat jadwal jatuh tempo invoice, sistem belum bisa memberikan informasi mengenai histori pembayaran utang kepada supplier secara perperiode (perhari, perminggu, atau perbulan) sehingga data pelunasan utang dari semua supplier dan tanggal pembayaran utang tampil secara keseluruhan dan masih terjadinya kesalahan pada saat pembuatan laporan pembayaran utang dikarenakan bagian account payable harus mendata satu persatu dokumen bukti pembayaran utang kepada supplier untuk membuat laporan pembayaran utang.

      3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis PIECES, menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan Software Notepad++, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Lalu dalam metode pengujian (testing) peneliti menggunakan metode Black Box Testing.

      Saran

      Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangkan bagi PT Care Spunbond, antara lain :

      1. Perlu adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalnya kinerja staff terkait.

      2. Harus adanya maintenance dan control sistem agar tidak terjadi kerusakan pada sistem.

      3. Pada masa yang akan datang sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas lagi.

       

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Hartono, Bambang. 2013. "Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer". Jakarta: Rineka Cipta.
      2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      3. Luppicini, Rocci. 2015. A Systems Definition of Educational Technology in Society. Dikutip dari http://www.ifets.info/ diakses pada tanggal 23 Maret 2017
      4. Arnold.D.Ross, Jon.P.Wade. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach. Procedia Computer Science. Dikutip dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050915002860 di akses pada tanggal 27 April 2017.
      5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      6. 6,0 6,1 6,2 Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. ISSN: 2302-5700. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.3 Oktober 2013. http://ijns.org/.Diakses pada tanggal 23 Maret 2017
      7. 7,0 7,1 7,2 Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
      8. Koo, Yoori. 2016. International Journal of Design (2016:49-65). Diakses pada tanggal 23 Maret 2017
      9. McKay, Alison; Stiny, George N and de Pennington, Alan. Principles for the Definition of Design Structures International Journal of Computer Integrated Manufacturing 29, no. 3 (March 2015): 237–250. ISSN: 0951-192X (Print) 1362-3052 (Online). Dikutip dari http://www.tandfonline.com/loi/tcim20 Diakses pada tanggal 23 Maret 2017
      10. Fauzi, Moch.Agita, Titits Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. ISSN: 2477-3042. Surya Informatika Vol.1 No.1 November 2015.
      11. 11,0 11,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
      12. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim . 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT Vol.7 No.1 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
      13. 13,0 13,1 Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Semarang: Wahana Komputer.
      14. Yudhanto, Yudha, Agus Purbayu. 2014. Toko Online dengan PHP dan MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
      15. Basuki, Awan Pribadi. 2017. Membangun Aplikasi SMS Gateway Berbasis Web dengan Codeigniter dan Bootstrap.Yogyakarta: Penerbit Lokomedia.
      16. Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah kumpulan tutorial komputer
      17. Hendry. 2015. Aplikasi 4 in 1 VB & MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
      18. 18,0 18,1 Hendrianto, Dani Eko. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Bebasis Website Pada Sekolah Menengan Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.4.
      19. Tommy. 2016. Trik membuat Software BOT dengn Visual Basic.Net. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
      20. K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February. 2014. pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2
      21. Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol. 5 - Issue 8. Pages 504-508. Dikutip dari http://www.ijcat.com/archives/volume5/volume5_issue8 . Diakses pada tanggal 15 Maret 2017
      22. 22,0 22,1 22,2 Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform. Merpati Vol.3, No.1,April 2015 ISSN:2251-3006 Universitas Udayana.
      23. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
      24. 24,0 24,1 24,2 Baswananda, Aji Raino. 2014. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. http://eprints.dinus.ac.id/
      25. Darti. 2013. Analisis Perancangan Sistem Penerimaan Siswa Baru Pada SMP Negeri 1 Gadingrejo. Jurnal TAM - Technology Acceptance Model Vol.2 No.1 ISSN: 2339-1103. Dikutip dari http://jurnal.stmikpringsewu.ac.id/ diakses pada tanggal 24 Maret 2017.
      26. Nurasiah. 2014.Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Uang Kuliah dengan Metode SDLC Waterfall. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol.19 No.3
      27. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT ISSN: 1978-8282 Vol.7 No.1 September 2013.
      28. 28,0 28,1 Rini, puput Puspito, Muchamad Iqbal, Dwi Puji Astuti. Rancangan sistem Informasi Koversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global, Jurnal Sisfotex Global Vol.6 No.1 Maret 2016-ISSN:20188-1762. Dikutip dari http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/ diakses pada tanggal 24 Maret 2017.
      29. 29,0 29,1 Prasmono, Andi. Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 ISSN: 1997-276X. Dikutip dari http://journal.lppmunindra.ac.id/ diakses pada tanggal 24 Maret 2017
      30. Maharani, Putri. 2015 Sistem Informasi Pengolahan Data Pembayaran Kursus pada Cambrichindo English Language Center (CELC) Palembang. Jurnal Informanika, Vol.1, Januari-Juni 2015. Dikutip dari http://s3.amazonaws.com/ diakses pada tanggal 12 April 2017.
      31. Winarno, Jatmiko. 2013. Perlindungan Hukum bagi Kreditur pada Perjanjian Jaminan Fidusia. Jurnal Independent Fakultas Hukum. Dikutip dari http://journal.unisla.ac.id/ diakses pada tanggal 12 April 2017.
      32. 32,0 32,1 Kurniawan, Nyoman Samuel. 2014. Konsep Wanprestasi dalam Hukum Perjanjian dan Konsep Utang dalam Hukum Kepailitan. Jurnal Magister Hukum Udayana Vol.3, No.1. Dikutip dari http://ojs.unud.ac.id/ diakses pada tanggal 12 April 2017.
      33. 33,0 33,1 Santosa, Evan Ganda, Jani Rahardjo. Standarisasi, Monitoring, dan Compliance Kebersihan dan K3. Jurnal Tirta, Vol.4 No.1 Januari 2017. Dikutip dari http://studentjournal.petra.ac.id/. Diakses pada tanggal 12 April 2017.
      34. Harison, Halimah Tusyadiah. Perancangan Aplikasi Sistem Monitoring Gangguan Jaringan Telepon dan Internet Speedy pada Pelayanan PT. Telkom. Jurnal Momentum Vol.18, No.1 Februari 2016 ISSN: 1693-762X. Dikutip dari https://ejournal.itp.ac.id/. Diakses pada tanggal 12 April 2017.
      35. 35,0 35,1 35,2 A.M. Pebakirang, Sean, Agung Sutrisno, Johan Neyland. Penerapan Metode AHP (Analytical Hierarchy Proses) untuk pemilihan Supplier Suku Cadang di PLTD Bitung. Jurnal Online Poros Teknik Mesin Vol.6, No.1 2017. Dikutip dari http://ejournal.unsrat.ac.id/ diakses pada tanggal 12 April 2017.

      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Intan Vina Sari