SI1314476051

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN ALAT TULIS

KANTOR (ATK) DAN SERAGAM (WELFARE) UNTUK

MENGETAHUI JUMLAH PEMAKAIAN PADA

WAREHOUSE FITTING DI PT SURYA

TOTO INDONESIA Tbk. KOTA

TANGERANG SELATAN


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476051
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN ALAT TULIS

KANTOR (ATK) DAN SERAGAM (WELFARE) UNTUK

MENGETAHUI JUMLAH PEMAKAIAN PADA

WAREHOUSE FITTING DI PT SURYA

TOTO INDONESIA Tbk. KOTA

TANGERANG SELATAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476051
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN ALAT TULIS

KANTOR (ATK) DAN SERAGAM (WELFARE) UNTUK

MENGETAHUI JUMLAH PEMAKAIAN PADA

WAREHOUSE FITTING DI PT SURYA

TOTO INDONESIA Tbk. KOTA

TANGERANG SELATAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476051
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Mulyati, SE.,M.M.M.Pd)
NID : 03009
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN ALAT TULIS

KANTOR (ATK) DAN SERAGAM (WELFARE) UNTUK

MENGETAHUI JUMLAH PEMAKAIAN PADA

WAREHOUSE FITTING DI PT SURYA

TOTO INDONESIA Tbk. KOTA

TANGERANG SELATAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476051
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Penguji :


Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN ALAT TULIS

KANTOR (ATK) DAN SERAGAM (WELFARE) UNTUK

MENGETAHUI JUMLAH PEMAKAIAN PADA

WAREHOUSE FITTING DI PT SURYA

TOTO INDONESIA Tbk. KOTA

TANGERANG SELATAN


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476051
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314476051

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Administrasi merupakan kegiatan yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kegiatan administrasi, data-data diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi perusahaan. Salah satu kegiatan administrasi yang biasanya terdapat di suatu organisasi diantaranya adalah penanganan peralatan dan perlengkapan kantor, Alat Tulis Kantor (ATK). PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kantor cabang pabrik untuk pembuatan sanitary dan fitting perlu memeperhatikan dan mengutamakan kenyamanan karyawan dalam beraktivitas. Sistem informasi pengeluaran monitoring Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang berjalan saat ini pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan masih manual karena masih menggunakan Ms Excel seperti melihat histori karyawan harus download terlebih dahulu dan harus diolah ke dalam Ms Excel akibatnya stok barang kurang dan tipe atau jumlah barang tidak sesuai dengan permintaan barang. Dari permasalahan ini penulis memepertimbangkan untuk membuat sebuah sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian. Metode analisis yang digunakan yaitu Critical, success, factor (CSF). Perancangan sistem berorientasi menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan Nodepad++ dan pembuatan database pada MYSQL.

Kata Kunci : Administasi, Critical, success, factor (CSF), Monitoring, PHP, Mysql.



ABSTRACT

Administration is an important activity within an organization or company. In the administrative activities, the data is processed into a useful information for the company. One of the administrative activities that usually exist in an organization such as handling equipment and office supplies, Stationery Office (ATK). PT Surya Toto Indonesia Tbk. South Tangerang City as one of the branch offices for the manufacture of sanitary and fittings need to pay attention and give priority to employee comfort in the move. Information system of Office Stationary Attendance (ATK) and welfare currently running on warehouse fittings at PT Surya Toto Indonesia Tbk. South Tangerang City is still manual because it still uses Ms. Excel as see history employee must first download and must be processed into Ms. Excel consequently stock less goods and type or quantity of goods not in accordance with the demand of goods. From this problem the authors consider to make an information system monitoring Office Stationery (ATK) and uniform (welfare) to know the amount of usage. The analysis method used is Critical, success, factor (CSF). The design of the system is oriented using Unified Modeling Language (UML) which is implemented in PHP programming language with nodepad ++ and making database on MYSQL.

Keywords: Administration, Critical, success, factor (CSF), Monitoring, PHP, Mysql.



KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada akhirnya laporan skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Monitoring Pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan Seragam (Welfare) untuk Mengetahui Jumlah Pemakaian pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan” selesai dengan waktu yang telah ditentukan.”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja sekaligus pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. selaku pembimbing II yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Dosen dan staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
  7. Bapak Irwan Budiman selaku pembimbing lapangan pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan yang telah membantu dalam melakukan observasi.
  8. Seluruh staff dan karyawan Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan yang telah membantu dan memperlancar kegiatan observasi.
  9. Bapak Sulkhan selaku “HR Planning and Development Departement Head” PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Skripsi di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Tangerang Selatan.
  10. Bapak Sudarsono, Bapak Ihsan, Bapak Kasmanto, Bapak Hartono, Bapak Rohadi, Bapak Agus, Feby Mardiansyahri, Cikal Sandi, dan rekan-rekan lainnya tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan divisi Warehaouse Fitting yang telah membimbing dan membantu selama pelaksanakan skripsi serta menyelesaikan laporan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  11. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penyelesaian laporan skripsi ini.
  12. Teman dan sahabat yang telah membantu memberikan motivasi, saran, dan kritik selama skripsi dan dalam pembuatan laporan.

Penulis menyadari penulisan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun teknis. oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan skripsi ini dapat memberika manfaat untuk pembaca dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik lagi.

Tangerang, 24 Juli 2017
Citra Kusuma
NIM. 1314476051

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Tujuan Utama dan CSF PT Surya Toto Indonesia Tbk
  2. Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 User
  9. Tabel 4.3 Barang
  10. Tabel 4.4 Detail_Pengeluaran
  11. Tabel 4.5 Karyawan
  12. Tabel 4.6 Kategori
  13. Tabel 4.7 Pengeluaran
  14. Tabel 4.8 Seksi
  15. Tabel 4.9 Temporary
  16. Tabel 4.10 Schedule Implementasi
  17. Tabel 4.11 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Surya Toto Indonesia Tbk Divisi Fitting Serpong
  2. Gambar 3.2 Bagan Aliran Proses Produksi Fitting
  3. Gambar 3.3 Alur Kerja Proses Casting
  4. Gambar 3.4 Use Case Diagram yang Berjalan
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Berjalan
  6. Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  7. Gambar 3.7 Langkah-langkah Elaborasi Kegiatan Organisasi
  8. Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan
  9. Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Admin Gudang yang Diusulkan
  10. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Kepala Gudang yang Diusulkan
  11. Gambar 4.4 Sequence Diagram yang Diusulkan
  12. Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.6 Tampilan Login
  14. Gambar 4.7 Tampilan Home
  15. Gambar 4.8 Tampilan Create Barang
  16. Gambar 4.9 Tampilan Manage Barang
  17. Gambar 4.10 Tampilan Create Kategori
  18. Gambar 4.11 Tampilan Manage Kategori
  19. Gambar 4.12 Tampilan Create Karyawan
  20. Gambar 4.13 Tampilan Manage Karyawan
  21. Gambar 4.14 Tampilan Manage Karyawan
  22. Gambar 4.15 Tampilan Manage Seksi
  23. Gambar 4.16 Tampilan Transaksi 1
  24. Gambar 4.17 Tampilan Transaksi 2
  25. Gambar 4.18 Tampilan Transaksi 3
  26. Gambar 4.19 Tampilan Transaksi 4
  27. Gambar 4.20 Tampilan Data Pengeluran
  28. Gambar 4.21 Tampilan Menu Laporan
  29. Gambar 4.22 Black Box Testing pada Menu Login 1
  30. Gambar 4.23 Black Box Testing pada Menu Login 1
  31. Gambar 4.24 Black Box Testing pada Menu Login 2
  32. Gambar 4.25 Black Box Testing pada Menu Login 2
  33. Gambar 4.26 Black Box Testing pada Input Data Barang 1
  34. Gambar 4.27 Black Box Testing pada Input Data Barang 1
  35. Gambar 4.28 Black Box Testing pada Input Data Barang 2
  36. Gambar 4.29 Black Box Testing pada Input Data Barang 2
  37. Gambar 4.30 Black Box Testing pada Input Data Kategori 1
  38. Gambar 4.31 Black Box Testing pada Input Data Kategori 1
  39. Gambar 4.32 Black Box Testing pada Input Data Kategori 2
  40. Gambar 4.33 Black Box Testing pada Input Data Kategori 2
  41. Gambar 4.34 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 1
  42. Gambar 4.35 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 1
  43. Gambar 4.36 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 2
  44. Gambar 4.37 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 2
  45. Gambar 4.38 Black Box Testing pada Input Data Seksi 1
  46. Gambar 4.39 Black Box Testing pada Input Data Seksi 1
  47. Gambar 4.40 Black Box Testing pada Input Data Seksi 2
  48. Gambar 4.41 Black Box Testing pada Input Data Seksi 2
  49. Gambar 4.42 Black Box Testing pada Transaksi 1
  50. Gambar 4.43 Black Box Testing pada Transaksi 1
  51. Gambar 4.44 Black Box Testing pada Transaksi 2
  52. Gambar 4.45 Black Box Testing pada Transaksi 2
  53. Gambar 4.46 Tampilan Login
  54. Gambar 4.47 Tampilan Home
  55. Gambar 4.48 Tampilan Create Barang
  56. Gambar 4.49 Tampilan Manage Barang
  57. Gambar 4.50 Tampilan Create Kategori
  58. Gambar 4.51 Tampilan Manage Kategori
  59. Gambar 4.52 Tampilan Create Karyawan
  60. Gambar 4.53 Tampilan Manage Karyawan
  61. Gambar 4.54 Tampilan Create Seksi
  62. Gambar 4.55 Tampilan Manage Seksi
  63. Gambar 4.56 Tampilan Transaksi 1
  64. Gambar 4.57 Tampilan Transaksi 2
  65. Gambar 4.58 Tampilan Transaksi 3
  66. Gambar 4.59 Tampilan Transaksi 1
  67. Gambar 4.60 Tampilan Data Pengeluaran
  68. Gambar 4.61 Tampilan Laporan


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1: Simbol Use Case Diagram

Gambar 2: Simbol Activity Diagram

Gambar 3: Simbol Sequence Diagram

Gambar 4: Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Administrasi merupakan kegiatan yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kegiatan administrasi, data-data diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi perusahaan. Salah satu kegiatan administrasi yang biasanya terdapat di suatu organisasi diantaranya adalah penanganan peralatan dan perlengkapan kantor, Alat Tulis Kantor (ATK). Alat Tulis Kantor (ATK) merupakan benda-benda yang biasanya habis bila dipakai dalam penggunaannya untuk pelaksanaan pekerjaan kantor sehari-hari. Banyak sekali jenis alat tulis kantor seperti pulpen, pensil, buku tulis, klip kertas, spidol, dan stabilo. Alat tulis kantor tersebut sangat penting dalam kegiatan perkantoran. Tanpa alat-alat tersebut, pekerjaan karyawan akan terhambat, terbengkalai dan bahkan tidak akan terselesaikan.

PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kantor cabang pabrik untuk pembuatan sanitary dan fitting perlu memperhatikan dan mengutamakan kenyamanan karyawan dalam beraktivitas. Salah satunya dengan memperhatikan penggunaan seragam (welfare). Seragam (welfare) merupakan perlengkapan yang melekat pada karyawan seperti seragam karyawan, safety shoes, sepatu, dan topi. Seragam (welfare) tersebut merupakan seperangkat pakaian standar yang dikenakan oleh anggota suatu organsasi sewaktu berpartisipasi dalam aktivitas organisasi.

Untuk me-monitoring penerimaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) perusahaan sudah menggunakan SAP. SAP (System Aplication and Product in Data Processing) adalah suatu software yang dikembangkan PT Surya Toto untuk mendukung dan menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efektif dan efesien. Namun, sistem ini hanya biasa menyimpan data masukan saja, tidak biasa me-monitoring pengeluarannya karena sistem tersebut tidak biasa menampung data yang jumlahnya banyak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis pada pihak terkait, untuk dapat me-monitoring pengeluran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) masih manual karena masih menggunakan Ms Excel seperti melihat histori karyawan harus download terlebih dahulu dan harus diolah ke dalam Ms Excel akibatnya stok barang kurang dan tipe atau jumlah barang tidak sesuai dengan permintaan barang. Oleh karena itu, perusahan membutuhkan sebuah sistem informasi pengolahan data pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang dapat me-monitoring jumlah pemakaian secara mudah dan cepat sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian terhadap sistem informasi yang saat ini berjalan pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan dalam sebuah laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Monitoring Pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan Seragam (Welfare) untuk Mengetahui Jumlah Pemakaian pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) pada warehaouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini?
  2. Bagaimanakah prosedur monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang berjalan pada warehaouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan saat ini?
  3. Bagaimana merancang sistem monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) pada warehaouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan yang dapat mengetahui jumlah pemakaian tersebut?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi penelitian hanya pada sistem monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare), mulai dari prosedur yang berhubungan dengan sistem monitoring pengeluran Alat Tulis kantor (ATK) dan seragam (welfare) sampai mengetahui jumlah pemakaiannya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan sebagai berikut

  1. Menganalisis prosedur sistem monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini.

  2. Mempermudah dalam proses me-monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian.

  3. Melengkapi syarat skripsi Jurusan Sistem Informasi pada STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer) Raharja.

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Untuk mempermudah bagian warehouse fitting dalam me-monitoring Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian, sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan pengambilan kebijakan finansial guna meningkatkan kinerja perusahaan. Dapat menyediakan informasi pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetaui jumlah pemakaian pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk Kota Tangerang Selatan.

  2. Dengan melaksanakan penelitian ini penulis dapat menuangkan segala ilmu yang berhubungan dengan aturan penulisan sebuah laporan dan juga menerapkan teori sistem menonitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian.

  3. Pembaca dapat menjadikan laporan ini sebagai salah satu alternatif perbandingan dan referensi untuk penelitian lainnya.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu :

  1. Observasi (Pengumpulan Data)

    Penulis melaksanakan penelitian dengan cara riset langsung ke lapangan yakni pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan untuk meneliti langsung kinerja perusahaan serta sistem informasi yang berjalan pada perusahaan tersebut dan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.

  2. Interview (Wawancara)

    Penulis melaksanakan proses tanya jawab kepada karyawan bagian warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan mengenai sistem informasi yang sedanga berjalan untuk menentukan kekurangan atau masalah yang ada dalam sistem yang berjalan saat ini.

  3. Literature Review (Studi Pustaka)

    Studi pustaka dilaksanakan penulis dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data melalui buku-buku literature review yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan, seperti buku-buku, artikel-artikel ilmiah, dan jurnal-jurnal.

Metode Analisis

Penulis melakukan analisis pada data-data yang diperoleh berupa data masukan proses dan keluaran sedangkan alat bantu yang digunakan sebagai tools adalah CSF (Critical, success, factors) dan UML (Unifiel Modelling Language), yang dibuat dengan menggunakan software yang menggunakan Ms Visual Paradigm.

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edision Ver. 8.0 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dam class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”. Dalam hal pembuatan sistem ini, penulis menggunakan PHP untuk listing program dam My SQL sebagai database.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini, metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Oleh karena itu, uji coba blackbox testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, dia antaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam strukture data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan ini sialisasi dan terminal.

Sistematika Penulisan

Secara garis besar laporan ini terdiri dari bab dan subbab yang tertera pada laporan skripsi. Agar mendapatkan arah yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut ini dipaparkan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, pembahasan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi pustaka, serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan pembahasan pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusun laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum mengenai PT Surya Toto Indonesia Tbk Kota Tangerang Selatan yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan skripsi ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, serta membahas sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III sampai dengan pembuatan draft final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab ini berisikan tentang perancangan sistem menggunakan diagram UML (usecase diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram) spesifikasi basis data, rancangan layar program, rancangan tampilan out put, sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Setiap perusahaan memerlukan sebualh sistem yang tepat guna memberikan dampak yang positif bagi perusahaan tersebut dalam pencapaian sasaran serta tujuannya. Definisi sistem menurut Muhamad Muslidin (2016:2)[1] adalah “Sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-proseedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Sementara, Hartono (2013:9)[2] mengatakan bahwa, ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”, sedangkan Tyoso Jaluanto Suno Punjul (2016:1)[3] mendefinisikan “Sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”.

Avinash N Bruth dan Meshra (2013:27)[4] mengatakan bahwa “System analysis model defines user requrements, establishes basis of system design and defines set of validation requrements needed for testing implemented system”. Artinya sistem analisis model mendefinisikan pengguna requitment menetapkan dasar desain sistem dan mendefinisikan serangaian validasi requitment yang diperlukan untuk pengujian sistem yang diimplementasikan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan beberapa elemen yang membentuk suatu jaringan kerja yang terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jepersion Hutahaean (2014:3)[5] sebuah sistem mempunyai karakteristik mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :

  1. Komponen

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinterasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem lainnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Diluar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugiakan yang harus dijaga dan dikendalikan, lakau tidak akan menggangu kelangsungkan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan keluaran, contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolah Sistem.

  12. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  13. Sasaran Sistem.

  14. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6)[5] sebuah sistem mempunyai klasisfikasi mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun klasifikasi sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Alamiyah (Natural System)

  2. Sistem alamiyah adalah sisstem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

  3. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem yang dibuat manusia adalah dilibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin (Human Machine System).

Konsep Dasar Informasi

Definis Informasi

Definisi informasi menurut Rusdiana (2014:74)[6] adalah suatu data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi yang memiliki nilai bermanfaat. Sementara, Jeperson Hutaean (2014:9)[5] mengatakan bahwa, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”, sedangkan Djahir Yulia, dkk (2014:10)[7] mendefinisikan, “Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20)[8] Kualitas Informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy). Akurat memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya. Ini merupakan hal yang penting, karena terdapat banyak gangguan yang bisa merusak informasi. Komponen akurat meliputi:

  2. a. Completeness, Kelengkapan informasi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Untuk itu, informasi harus bersifat lengkap.

    b. Correctness, Kebenaran juga harus menjadi hal yang penting, yang harus dimiliki oleh sebuah informasi.

    c. Security, Tingkat keamanan dari sebuah informasi juga harus baik.

  3. Tepat waktu (timeleness), informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.

  4. Relevan (relevance), informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli. Definisi sistem informasi menurut Tata Sutabri (2016:40)[9] adalah “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat menejerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sementara I Putu Agus Eka Pratama (2014:10)[10] mengatakan bahwa “Sistem Informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih”. Sementara menurut Muhammad Azad dkk (2012:106)[11]An executive information system is a type of management information system intended to facilitate and support the information and decision-making needs of senior executive by providing easy access to both internal and external information relevant to meeting the strategic goals of the organization”.Artinya sistem informasi eksekutife dalam jenis informasi manajemen yang dimaksudkan untuk memfasilitasikan dan mendukung kebutuhan informasi dan pengambilan keputusan eksekutif senior dengan menyediakan akses mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan untuk memenuhi sasaran-sasaran strategis organisasi.

Berdasarkan dua pendapat dikemukakan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki gabungan dari fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial.

Komponen dan Jenis Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu.

  1. Blok Masukan

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi input. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi

  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, manajerial model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruahan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yakni teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihaslkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak peket yang disebut DBMS (database management system).

  11. Blok Kendali

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur , air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efesienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancanakan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Definisi Analsis Sistem menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:92)[12] adalah “Kegiatan untuk menguraikan sub-sub sistem dan melihat fungsi dari masing-masing sub-sistem tersebut”. Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72)[13]mendifinisikan “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuahan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

Sedangkan Kyung Soo Joo dan Jung Woong Jung (2014:75)[14] mengatakan bahwa “To indentify the components of the system so as to meet the user’s requirements”. Artinya untuk sedari komponen sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Menurut beberapa pendapan diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah langkah-langkah dalam menguraikan sub-sub sistem dan mengevaluasi permasalahan-permasalah yang ada dalam sistem tersebut.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem menurut Dede Bachtiar, Atikah (2015:72)[13]adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)

  2. Menyatakan secara speifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)

  3. Memilih alternative-alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.

Konsep Dasar Analisis Data

Definisi Data

Definisi data menurut Tata Sutabri (2016:23)[9] adalah “Data merupakan bahan mentah untuk diolah, yang hasilnya kemudian menjadi informasi”. Sementara, The Liang Gie (2016:18)[9] dalam Tata Sutabri mengatakan bahwa “Data adalah hal peristiwa atau kenyataan lain apa pun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan”.

Sedangkan Cornelius Puschmann dan Jean Burgess (2014:11)[15] mengtaan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yang dalam rekening yang diberikan, di mana para ilmuwan data itu semata-mata pembantu.

Menurut beberapa pendapat diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa data adalah suatu kumpulan informasi yang diolah menjadi suatu pengamatan atau riset yang berupa angka, tulisan atau sifat.

Sumber Data

Menurut Tamodia (2013:26)[16] terdapat dua sumber data yaitu :

  1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data lainnya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunkan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi.

  2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Monitoring menurut Maya Amelia (2016:32)[17] adalah “Salah satu hal pokok dalam manajemen”, sedangkan Rio Andes Danies Panggabean dkk (2017:349)[18] mengatakan bahwa monitoring adalah “Penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan dan program didalam hal jadwal penggunaan input atau output data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan yang telat direncanakan”.

Menurut beberapa pendapat diatas, penulis dapata menarik kesimpulan bahwa monitoring adalah proses yang ditunjukan untuk mengetahui kesalahan awal yang dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan.

Konsep Dasar Alat Tulis Kantor (ATK)

Definisi Alat Tulis Kantor (ATK)

Alat Tulis Kantor (ATK) menurut Jenifer (2015:24)[19] merupakan perlengkapan kantor yang sangat penting karena tanpa alat-alat tersebut pekejaan akan terbengkalai dan bahkan tidak akan terselesaikan.

Definisi Alat Tulis Kantor (ATK) menurut The Liang Gie (2012:48)[20] adalah “Benda-benda yang dipakai habis dalam pelaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari dari pegawai-pegawai tatausaha. Yang tergolong bekal tatausaha (office supplier) ini misalnya pulpen, pensil, tinta pita mesin tik, kertas belangko pemulir, karbon, berkas, jepit kertas. Diantara macam-macam perlengkapan tatausaha yang terpakai habis dalam penggunaannya dikantor itu, maka benda-benda yang khusus dipakai untuk tulis-menulis seperti pensil, tinta dan lain-lain sebagai keseluruhan disebut keperluan tulis-menulis.

Berdasarkan pendapat diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Alat Tulis Kantor (ATK) merupakan alat tulis yang wajib berada di kantor karena tanpa alat tulis kantor karyawan tidak dapat membantu pekerjaannya.

Fungsi Alat Tulis Kantor (ATK)

Berikut ini beberapa fungsi Alat Tulis Kantor yang sering digunakan dalam perusahaan:

  1. Kertas, merupakan salah satu pelengkapan kantor yang dibutuhkan untuk menulis, mencetak maupun menggambar.

  2. Pensil dan penghapus, merupakan salah satu perlangkapan kantor yang dapat digunakan sebagai sarana menulis maupun menggambar untuk mengungkapkan beberapa ide ataupun gagasan diatas kertas.

  3. Pulpen, adalah peralatan yang sering digunakan untuk menulis di atas kertas.

  4. Tipe-X merupakan sebuah alat yang lazim digunakan untuk menghapuus tulisan di atas kertas yang ditulis dengan pulpen ataupun hasil print-out.

  5. Penjepit kertas atau sering disebut paper-clip adalah perlengkapan kantor yang berguna untuk mennyatukan lembar kertas untuk jangka waktu yang sebentar.

  6. Tinta priner, ada banyak sekali jenis tinta printer yang digunakan untuk mencetak berbagai keperluan kantor, penggunaan jenis tinta sangat bergantung dengan kebutuhan mesin printer yang digunakan.

Konsep Dasar Seragam (Welfare)

Seragam (Welfare) menurut Wikipedia (2017)[21] adalah “Seperangkat pakaian standar yang dikenakan oleh anggota suatu organisasi sewaktu berpartisipasi dalam aktivitas organisasis tersebut”. Mayda Mutiara (2012)[22] mengatakan bahwa seragam adalah “seperangkat pakaian standar yang dikenakan oleh anggota suatu organisasi, instansi dan perusahaan, ketika beraktifitas atau pun berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukannya”.

Menurut dua pendapat di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa seragam adalah seperangkat pakaian yang wajib dikenakan pada saat bekerja di sebuah perusahaan atau pabrik.

Konsep Dasar Gudang (Warehouse)

Definisi Gudang (Warehouse)

Definisi gudang menurut Tantowi Yahya dan Radna Nurmalina (2015:58)[23]adalah

“Bagian dari sistem logistic perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, port, goods in-process, finishes goods) pada dan antara titik sumber (point-of-origin) dan titik konsumsi (point-of-consumption), menyediakan informasi kepada manajemen mengetahui status, kondisi dan disposisi dari item-item yang disimpan”.

Sementara Ruli Aripin (2016:5)[24] mengatakan bahwa gudang adalah sebagai tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi sampai barang diminta sesuai dengan jadwal produksi, sedangkan Warman dalam Ivan Kurniawan (2014:15)[25] mendefinisikan “Gudang adalah bagunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang dagangan”.

Menurut beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa gudang adalah tempat penyimpanan barang yang digunakan untuk menyimpan barang perusahaan.

Tujuan Gudang (Warehose)

Tujuan gudang (warehouse) menurut Purnomo (2012:34) dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari pergudangan secara umum adalah memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang ada disampuung memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan denagn sumber yang terbatas.Sumber daya gudang adalah ruangan, peralatan dan personil. Pelanggan membutuhkan gudang dan fungsi pergudangan untuk dapat memperoleh barang yang diinginkan secara tepat dan dalam kondisi yang baik, maka dalam perancangan gudang dan sistem pergudangan diperlukan untuk hal-hal berikut ini :

  1. Memaksimalkan penggunaan ruang.

  2. Memaksimalkan penggunaan peralatan.

  3. Memaksimalkan penggunaan tanaga kerja.

  4. Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material dan penerimaan barang.

Konsep Dasar Analisis CSF (Critical Success Factors)

Definisi Analisis CSF (Critical Success Factors)

Definisi analisis CSF menurut Abdul Kadir (2014:420)[26] adalah ”faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh manajemen dan dilaksanakan dengan baik agar organisasi bias berjalan dengan baik”.Sementara, Abdullah Tawakal (2016:7)[27] mengatakan bahwa CSF merupakan faktor penting bagi perusahaan sebagai penunjang dalam mencapai keberhasilan, sehingga dalam usahanya untuk mempertahankan keberhasilan jangka panjang, maka perusahaan harus menentukan strategi bersaingnya, yaitu berupa seperangkat kebijakan, prosedur yang mengarah pada keberhasilan bisnis dalam jangka panjang.

Menurut beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa CSF adalah metode analisa yang penting bagi perusahaan sebagai penunjang proses dalam mencapai keberhasilan.

Manfaat Analisis CSF (Critical Success Factors)

Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard dalam Raudah Nasution (2014:276)[28] adalah :

  1. Teknik yang paling efektif.

  2. Berkorelasi dengan tujuan pembuatan sistem informasi.

  3. Perantara informasi yang baik.

  4. Prioritas investasi modal.

  5. Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah-masalah penting.

  6. Mempermudah identifikasi proses.

  7. Memberikan gambaran lengkap tentang informasi.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Definisi PHP menurut Supono dan Putratama Virdiandy (2016:3)[29] adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan basis kode pemograman menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server slide yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Sementara, Abdul Kadir (2013:120)[30] mengatakan bahwaPHP merupakan bahasa pemograman yang ditunjukan untuk membuat aplikasi web”, sedangkan Tim EMS (2016:1)[31] mendefinisikan, “PHP adalah bahasa scripting server dan merupakan tool yang powerful untuk membuat webpage yang dinamis dan interaktif”.

Menurut beberapa pendapat diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang menerjemahkan baris kode mesin untuk membuat aplikasi website.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandy Putratama (2016:5-6)[29] bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman yang paling banyak digunakan, tentu karena berbagai alasan. Salah satunya adalah mempunyai beberapan kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemograman lainnyayang sejenis. Berikun ini kelebihan bahasa pemograman PHP:

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan di berbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macinosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime mulai console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.

  2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. WebServer yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana-mana dari mulai apace. IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relative mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL, dan WebServer).

  4. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis, kimunitis dan developer yang siap mmbantu dalam pengembangan.

  5. Dalam sisi pemahaman PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  6. Banyak bertebaran Aplikasi dan Program PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PrestaShop dan lain-lain.

  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQLdst.

Kekurangan PHP

Menurut Supono dan Virdiandy Putratama (2016:6)[29] dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman PHP, tentu tidak berarti tidak ada kekurangannya. Berikut ini kekurangan bahasa pemrograman web PHP yang mungkin menjadi pertimbangan dalam memiliki bahasa pemrograman ini.

  1. PHP tidak mengenal Package.

  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

  3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jika programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Abdul Kadir (2013:15)[30] MySQL adalah nama database server, sedangkan Mukhamad Masrur (2016:124)[32] mengatakan bahwa, “MySQL adalah salah satu relation database management system bersifat Open Source”. Sementara itu, Priyanto Hidayatullah (2017:175)[33] mendefinisikan, “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemograman aplikasi web”.

Menurut beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kepimpulan bahwa MySQL adalah salah satu aplikasi yang bersifat Open Source.

Konsep Dasar Xampp

Xampp menurut Riyanto (2014:1)[34] merupakan paket PHP dan MySQL berbasis Open Source yang dapat digunkan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”. Sementara, Nugroho (2013:1)[35] mengatakan bahwa xampp adalah “Paket program web lengkap yang dapat anda pakai untuk belajar pemograman web, khususnya PHP dan MySQL, paket ini dapat didownload secara gratis dan legal”.

Sidik (2014:74)[36] mendefinisikan “Xampp (Windows/Linux) Apache MySQL, PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling popular dikalangan pengembang web dengan menggunkan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Menurut beberapa pandapat diatas penulis dapat disimpulkan bahwa Xampp adalah paket web yang berhubungan dengan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi notepad++ menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati (2014:4)[37] adalah “sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis” sedangkan Deddy Whinata Kardiayanto (2014:3)[38] mengatakan bahwa notepad++ adalah “perangkat lunak gratis yang sangat berguna untuk developer sebagai text editor dalam sebuah program

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa nodepad++ adalah suatu jenis aplikasi untuk membuat halaman web, dengan menggunakan text editor.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Andi Prastomo (2014:166)[39] adalah “Suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak” Sommerville dalam Andi Prastomo (2014:166)[39] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komuikasi dengan pelangan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Sedangkan Srinivasan Swarnalatha dkk (2014:383)[40] mengatakan bahwa “Requrement elicitation is a vital activiti in the process of requirement development and it descovers the requirement of end user”. Artinya requtment elisitasi adalah aktiviti penting dalam proses pengembangan persyaratan dan discover kebutuhan pengguna akhir.

Menurut beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah sekumpulan metode analisa yang ditunjukan kedalam kebutuhan sistem baru.

Tahap-tahap Elisitasi

Tahap Elisitasi menurut Saputra (2012:51)[41] didapat melalui metode wawancara dan dilakukan memlui tiga tahap yaitu :

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajmen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarka n metode MDI, metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting).

    Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desirable.

    Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential.

    Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement didalam sistem yang diusulkan.

    b. Oartinya Operational, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    c. Low (L): Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunkan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Definisi UML menurut Majid Rahardi dkk (2016:64)[42] adalah “Suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan suatu sistem informasi”.

Sementara, Haris Triono Sigit, Khairul Anwal (2015:31)[43] mengatakan “UML (Unifiel Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek, juga merupakan standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industry untuk mengidentifikasi requirement, membuat analisis dan desaian, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut dua pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpuulan bahwa UML (Unifiel Modeling Language) adalah bahasa yang digunakan untuk membuat pemodelan sistem yang berbentuk objek-objek.

Langkah-langkah Penggunaan Unifiel Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15)[44] langkah-langkah penggunaan Unfied Modeling Language (UML) yaitu :

  1. Buatlah daftar business process dari level teringgi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petaka use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tapat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan langkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mengidentifikasi arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirementnon fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebua use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatklah rancangan user interface model ynag menyediakan anatar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah manjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan modelnya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah komponene diagram pada tahap ini. Dengan didefiisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dansebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membanguan sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu :

  12. a. Pendekatan use case dengan mengsign ini setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengmbangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang actual.

  14. Perangkat lunak siap diliris.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2012:264)[45] black box testing adalah tipe testing yang memeperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sedangkan menurut Himawan dkk (2016:342)[46] menemukan bahwa metode black box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.

  3. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

  4. Kesalahan performa.

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa black box testing adalah metode pengujian tanpa melihat struktur program.

Teknik Pengujian Black Box Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[47] menemukan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan black box testing:

  1. Analisis dari jurnal kisaran (Analysis of the range amount)

  2. “This technique is used for decreasing the test cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, witch means a grater than the allowable maximum amount than the allowable minimum amount will be selected” (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dn jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih).

  3. Divisi (Division)

  4. “In this technique, data by limiting test case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both user in test process”. (Dalam teknik ini, data membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).

  5. Kesalahan Menebak (Fault Guess)

  6. ”in this technique, previous experiences and weaknesses are used”. (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

Literature Review

Literature Review adalah ringkasan penelitian sebelumnya untuk membuat cerita ilmiah yang memasukkan unsur evaluasi dan kritisis terhadap hal-hal yang pernah dikemukakan orang lain yang dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang kemudian akan dikembangkan.

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku, jurnal atau artikel ilmiah.

  1. Tinjauan studi dari penelitian Harnolus Kyuko dkk, 2016, Universitas Sam Ratulangi Manado, dalam E-Journal Teknik Informatika, Vol 8/No 1[48]

  2. [Hanolus Kyuko dkk 2016] dalam E-Journal Teknik Informatika, Vol 8/No 1, berjudul Perancangan Aplikasi Monitoring Pemadam Listrik Berbasis Android Studi Kasus PTPLN Area Manado. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi permintaan masyarakat tersebut. Selain itu juga jaringan listrik yang telah ada terus di pelihara dimana saat ini PTPLN juga berusaha membangun sumber listrik serta jaringan listrik untuk memenuhi permintaan kebutuhan listrik. Aplikasi ini berfungsi sebagai media pertukaran informasi antara masyrakat dan PT.PLN area Manado. Aplikasi dirancang menggunakan metode DAD (Discipline Agile Delivery) sebagai metode perancangan perangkat lunak dengan menggunakan tiga fase yaitu inception, construction dan transition. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan informasi pemadaman yang ada dapat diketahui secara cepat serta pelaporan ganguan lebih cepat ditangani untuk pelayanan yang lebih efektif dan efisien bagi masyarakat yang ada di kota Manado. Berdasarkan hasil penellitian, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan kedepan aplikasi yang dibuat lebih cepat response dalam hal pengiriman dan penerimaan data atau informasi.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Gery Raphael Lusanjaya, 2016, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, dalam Journal of Accounting and Busuness Studies, Vol 1/ No 1[49]

  4. [Gary Raphael Lusanjaya 2016] dalam Journal of Accounting and Business Studies, Vol 1/No 1, berjudul Akuntabilitas Dalam Aktivitas Monitoring Pengendalian Intern Sistem Informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian atas kualitas pengendalian intern yang diterapkan oleh suatu organisasi untuk memastikan tercapainya tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi. Lemahnya akuntabilitas dan monitoring sering dijadikan sebab terjadinya kegagalan yang dialami oleh organisasi. Hal ini membuat banyak pihak semakin menaruh perhatian lebih atas kedua aspek tersebut. Penulis mencoba memberikan panduan dalam penentuan pihak-pihak yang tepat untuk mengemban akuntabilitas dalam aktivitas monitoring pengendalian intern terkait penerapan sistem dan teknologi informasi dalam suatu organisasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa adanya skandal-skandal keuangan dan krisis global yang terjadi belakangan ini membuat para stakeholder organisasi membuat jaminan yang lebih memadai akan tata kelola korporat yang baik, yang menjamin keberlangsunagan hidup organisasinya.

  5. Tinjauan studi dari penelitian Maya Amelia,2016, Universitas Indo Global Mandiri Palembang, dalam Jurnal Ilmiah Informatika Global Vol 7/No 1[50]

  6. [Maya Amelia,2016] dalam Jurnal Ilmian Informatika Global Vol 7/No 1, berjudul Sistem Monitoring Pengumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway Pada Petani Karet di Desa Surya Adi Kabupaten Oki Provinsi Sumatra Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat hasil para pemilik kebun karet memulai pembangunan sebuah sistem monitoring. Pemilik tanaman karet melakukan pengaturan berbagai pendapat dengan eavesdroppers.Namun, penghasilan kena pajak penyadap tanaman karet akumulasi, kemudian menjual mereka di masuk langsung ke sistem SAP.Dengan demikian, pemilik kebun dapat menyadari dengan tidak pasti priode dikumpulkan getah temuannya.Hanya pemilik tamanan yang tahu jumlah info dari penyadap sehingga memungkinan penipuan.Oleh karena itu, pengembangan penelitian dilakukan dengan pemantauan sistem dan pengumpulan getah karet berbasis SMS gateway untuk memecahkan masalah. Sistem dibangun menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman dan database MySQL, model pengembangan sistem yang dipakai adalah metode waterfall. Jadi hasil dari penelitian ini adalah dengan memanfaatkan sistem monitoring pengumpulan getah karet dapat terpantau secara akurat oleh para pmilik kebun.Berdarakan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengumpulan getah karet dapat dipantau oleh SMS gateway.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Ridho’i dkk, 2016, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dalam JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya, Vol 01/No 01.[51]

  8. [Ahmad Ridho’I dkk 2016] dalam JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya, Vol 01/No 01.Berjudul Penerapan Kecerdasan Tiruan Untuk Monitoring Tegangan Pada Solar Cell. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung proses onrtoversi energi matahari ke electricity yang berlangsung baik diperlukan pemeliharaan dan pemantauan untuk mendapatkan sumber energi maksimal. Di antara mereka yang disebabkan oleh debu, daundan air, kontaminasi oleh debu di permukaan terganggu oleh surya/solar cell konversi energy yang dihasilkan. Penerapan metode intelijen adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah ini, selaian menggunakan kecerdasan buatan untuk verifikasi, aplikasi metode intelijen ini lebih efektif dan sederhana dalam memecahkan masalah pemantauan. Ada beberapa variable untuk mendukung sebuah proses yang menggunakan buatan metode intelijen. Dengan menggunakan metode mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengolahan untuk metode artificial inteligence menyediakan penggunaan perangkat lunak (Matlab, Proteus) untuk simulasinya.Berdasarkan hasil penelitian, bahwa dapat disimpulkan energy dari solar cell dapat dimaksimalkan dengan memonitor tegangan yang dihasilkan.Mendapatkan alat pembersih prmukaan solar cell sehingga tidak diperlukan adanya penurunan solar panel untuk melakukan pembersihan dan mendapatkan energy alternative yang bekerja secara maksimal.

  9. Tinjauan studi dari penelitian Mohamad Tohirin, Dian Ade Kurnia, 2014, STMIK IKMI dalam Jurnal Online ICT, Vol 11, No 1.[52]

  10. [Mohamad Tohirin, Dian Ade Kurnia, 2014] dalam Jurnal Online ICT Vol 11, No 1, berjudul Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Menggunakan Web Camera Untuk Memantau kendaraan Dengan metode Normalized Sum-Squared Diffeerences di Dinas Perhubungan Kota Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk melancarkan kegiatan arus mudik dan balik lebaran dilakukan berbagai kegiatan salah satunya dengan melakukan monitoring kendaraan yang lewat dalam satuan waktu yang ditentukan untuk mengetahui kelancaran kendaraan yang lewat. Teknologi komputer saat ini merupakan sebuah alternatif yang harus diikuti oleh semua jenis perusahaan untuk dapat meningkatkan kelangsungan perusahaannya.Oleh karena itu maksud dari penulisan skripsi ini adalah membuat sebuah aplikasi yang dapat memonitoring kendaraan lewat dengan menggunakan webcame sebagai medianya yang dapat memantau kendaraan lewat dalam waktu tertentu. Metode Normalized Sum-Squared Differencess digunakan untuk mendeteksi perbandingan gambar background dan frame yang ditangkap oleh webcam. Diharapkan dengan data yang didapat dari hasil monitoring aplikasi ini, Dinas-dinas terkait bisa menerapkan aturan-aturan alternatif untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sulitnya dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan pengaturan jalan.

  11. Tinjauan studi dari penelitian James Gichuru Kariuki, 2014. University of Nairobi, International Journal of Business and Social Science Vol. 5/No. 1.[53]

  12. [James Gichuru Kariuki 2014] dalam International Journal of Business and Social Science Vol. 5/No. 1, berjudul An Exploration of he Guiding Prinsiples, Inportance and Challenges of Monitoring and Evaluation of Community Development Projects and Programmes. Penelitain ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya monitoring dan evaluasi proyek pembangaunan. Berbagai pendekatan prinsip-prinsip, tekink, tujuan dan pentingnya proyek atau program pemantauan dan evaluasi dibahas.Penulis menyimpulakan bahwa M&E merupakan bagian dari memastikan akuntabilitas proyek dan memastikan proyek memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan organisasi saat ini mengakui pentingnya pemantauan evaluasi dan mereka memegang anggaran untuk merancang proyek M&E.

  13. Tinjauan studi dari penelitian Pavuluri Mounika dan M.Anil Kumar, 2013, K.L University, dalam International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT), Vol. 4/Issue. 4.[54]

  14. [Pavuluri Maounika dan M.Anil Kumar 2013] dalam International Journal of Engeneering Trends and Technology (IJETT), Vol.4/Issue.4, berjudul Battery Monitoring System. Penelitaian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batterai atau sel kemerosotan, maka mendorong tindakan untuk menghindari gangguna listrik tidak direncanakan.Baterai menatauan sistem adalah berbasis mikroprosesor dan sistem manpu memantau kesehatan baterai bank. BMS bias menghitung kapasitas baterai, kerusakan bank selam muatan atau debit siklus dan efisiensi aktual. Ini akan terus-menerus menotitor di setiap sel yang berada di bank baterai, dan untuk mengidentifikasi biaya bersih di bank baterai dengan memantau pengisisn dan pemakaian arus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa baterai di bank dapat diidentifikasi sebelum terjadinya kegagalan melalui bersih biaya dan kembali atas perhitungan yang banyak dan dapat direncanakan untuk sumber daya seperti generator yang dapat dihidupkan.

  15. Tinjauan studi dari penelitian Boniface Ndau Mutinda dkk, 2013, Dedn Kimathi University of Technology, dalam International Journal of Advanced Information Technology (IJAIT) Vol.3/No.4[55]

  16. [Bouoface dkk 2013] dalam International Journal of Advanced Information Technology (IJAIT) Vol.3/No.4, berjudul Mobile And Web Based Remote Business Monitoring System. Penelitain ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional cabang-cabang mereka yaitu alat yang akan memantau kegatan masing-masing cabang jara jauh dan memberikan informasi kepada pemimpin yang diperlukan. Dengan ketersediaan ponsel pintar dan tablet, lebih baikalat yang menyediakan antarmuka ponsel, sehingga pemantauan dapat dilakukan di mana saja.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang menggunakan teknik untuk memanipulasi data yang dikumpulkan melalui internet dari remote dengan berbagai cabang dan memberikan laporan di tekstual dan format gratis.Berdasarkan hasil dari penelitain dapat disimpuklan bahwa beberapa bentuk pemantauan karyawan yang sudah diguakan oleh perangkat lunak yang menggunakan pekerjaan tiket teknik.

  17. Tinjauan studi dari Zatin Singhal, Rajneesh Kumar Gujral, 2012, M.M. University, dalam International Journal of Computer Applications Vol.39/No.3[56]

  18. [Zatin, Rajneesh 2012] dalam International Journal of Computer Applications Vol.39/No.3, berjudul Anytime Anywhere-Remote Monitoring of Attendance System based on RFID using GSM Network.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi frekuensi radio nirkabel teknik identifikasi yang menjadi sangan popular ini dan digunakan untuk identifikasi benda-benda fisik seperti produk, manusia dll. Dengan penggunaan frekuensi radio, teknik ini jauh lebih menguntungkan, aman an mudah dengan overhead yang rendah dengan lain konvensional teknik yang digunkan. Hasil adari penelitian ini jauh lebih cepat dan memiliki dua kemponen yaitu RFID tag dan kartu RFID. Dala tulisan ini, penulis memiliki penekanan berbasis SMS pengiriman pendekatan denagan GSM berdasarkan RFID. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulan bahwa sistem yang dirancang mendapat pengakuna dari klien dan menggambarkan jumlah total penonton yang dilakukan oleh klien.

  19. Tinjauan studi dari peneitian Mohammad A. Alia dkk, 2013, Al Zaytoonah University of Jordan dalam The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol.5/No.6.[57]

  20. [Mohammad A. Alia dkk 2013] dalam The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) Vol. 5/No.6, berjudul Integrated System for Monitoring and Recognizing Students During Class Session. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sistem kehadiran mahasiswa baru berdasarkan propokol otentikasi biometric. Pada dasarnya sistem yang digunakan deteksi wajah dan pengakuan protokol untuk memfasilitasikan mahasiswa memeriksa kehadiaran di kelas. Dalam sistem yang diusulkan, dapat mendeteksi wajah dan pengakuan proses dilaksanakan untuk menghasilkan instruktur laporan kehadiran, sebenarnya sistem ini lebih efesien dari pada orang lain karena mendeteksi dengan baik dan cepat untuk kehadiran biometric sistem. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpukan bahwa sistem absensi mahasiswa didasarkan pada wajah dan pengakuan otentikasi skema.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa penulis diatas mengenai monitoring, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa perbedaan dan kesamaan dengan penelitian saat ini.Namun perlu diketahui juga penelitian saat ini tentang “Sistem Informasi Monitoring Pengaluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan Seragam (Welfare) untuk Mengetahui Jumlah Pemakaian pada Warehouse Fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk Kota Tangerang Selatan” penulismenekankan pada sistem informasi monitoring yang masih kurang diterapkan pada masing-masing penelitian berdasarkan literature review diatas. Karena penelitian ini difokuskan pada sistem informasi monitoring, tentu ini menjadi kelebihan dalam penelitian saat ini. Sistem informasi monitoring sangat membantu user dalam me-monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare), karena dengan adanya sistem informasi monitoring Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare), user dapat mengetahui jumlah pemakaian tersebut.

 

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Sejarah PT Surya Toto Indonesia Tbk

CV Surya adalah suatu usaha perdagangan bahan bangunan yang dinamis merupakan titik awal dari perusahaan PT Surya Toto Indonesia. Pada tahun 1968 untuk mencapai kedudukan terbaik di industri saniter, maka perusahaan mengawali langkahnya sebagai agen dari Toto Limited, Jepang yang merupakan perusahaan sanitary wares dan plumbing terbesar di dunia.

Dengan pertimbangan banyaknya sumber daya yang tersedia di Indonesia dan melihat adanya kesempatan yang menguntungkan di masa depan pada bidang usaha ini di Indonesia, maka pada tahun 1977 didirikan sebuah perusahaan yang diberi nama PT Surya Toto Indonesia dan berkantor pusat di Jl. Tomang Raya No. 18. Perusahaan ini adalah bentuk kerjasama antara CV Surya dengan Toto Limited dan Kashima Trading Company.

Sebagai wujud kerjasama tersebut dibangun sebuah pabrik pertama yang berlokasi di Jl. M.H. Thamrin Km. 7 Serpong, Tangerang. Pada tahun 1978 pabrik ini sudah mulai beropersai dengan jumlah karyawan sebanyak 65 orang. Sesuai perkembangannya yang cukup signifikan dengan ditandai semakin meningkatnya produk yang dihasilkan, jenis produk yang beraneka ragam disertai perekrutan karyawan yang hampir setiap tahun sehingga sekitar tahun 1980 produk yang dihasilkan sudah mendapat pengakuan internasional dan perusahaan dapat mengekspor produknya ke beberapa Negara Asia, Eropa, dan Amerika. Namun, dari semua hal tersebut di atas yang terpenting adalah pembangunan pabrik yang berkesinambungan.

Karena hal tersebut di ataslah, pada tahun 1985 pabrik peralatan perlengkapan saniter (Plumbing Fitting) dibangun pada lokasi yang sama. Dengan demikian PT Surya Toto Indonesia memiliki dua divisi produksi, yaitu divisi saniter dan divisi fitting. Pada tahun 1989, divisi saniter menambah pabrik baru pada lokasi yang berbeda, yaitu di desa Bojong, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1990, PT Surya Toto Indonesia melepas sahamnya ke Bursa Efek Jakarta, sehingga namanya menjadi PT Surya Toto Indonesia, Tbk. Saat ini karyawan yang bekerja pada PT Surya Toto Indonesia, Tbk, mencapai ribuan dengan kapasitas produksi lebih dari 1.000.000 unit per tahun. Guna kelancaran dalam menghadapi persaingan global dan mempermudah dalam eksport produknya PT Surya Toto Indonesia sudah mendapatkan sertfikat ISO 9001 versi ’94 yang kemudian diperbarui ke ISO 9002 versi 2000 dan saat ini sudah dilengkapi ISO 14001 mengenai lingkungan. Selain itu, PT Surya Toto Indonesia juga memiliki sertifikat Japan Industrial Standard (JIS) atau standar industri Jepang.

Visi dan Misi PT Surya Toto Indonesia Tbk

Visi

a. Menjadi perusahaan yang terkemuka yang dapat memberikan konstribusi terhadap perkembangan masyarakat.

Misi

a. Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

b. Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

c. Memencintai pekerjaan dengan sepenuh hati.

d. Menghargai individu dan membina kerjasama.

e. Melindungi lingkungan dunia dengan penghematan penggunaan sumber daya alam dan energi.

Struktur Organisasi PT Surya Toto Indonesia Tbk

Perusahaan PT Surya Toto Indonesia mempunyai struktur organisasi campuran, yaitu gabungan antara struktur produk dan struktur fungsional. Yang dimaksud dengan struktur produk di sini adalah disebabkan perusahaan terbagi atas produk sanitary dan produk fitting yang masing-masing dipimpin oleh dua direktur, yaitu Direktur Teknik dan Direktur Produksi pada masing-masing divisi baik itu divisi sanitary maupun divisi fitting, sedangkan yang dimaksud dengan struktur fungsional adalah karena perusahaan mempunyai divisi administrasi dan keuangan yang berfungsi untuk melayani urusan keuangan dan administrasi dari kedua divisi (Sanitary dan Fitting). Selain itu, perusahaan memiliki divisi pemasaran yang fungsinya melayani kedua divisi produk tersebut. Adapun puncak pimpinan perusahaan berada dibawah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang membawahi Dewan Komisasris dan memiliki kewenangan menunjuk seorang Presiden Direktur/Wakil Presiden Direktur yaitu Bapak Mardjoeki Atmadiredja dengan tanggung atas jalannya perusahaan.

Masing-masing direktur dalam tiap divisi terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang terbentuk menurut tahapan proses kerjanya dengan dipimpin seorang manager dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Surya Toto Indonesia Tbk Divisi Fitting Serpong

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

  2. Bertugas mengawasi kerja yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta memegang kekuasaan tertinggi di perusahaan.

  3. Dewan Komisaris

  4. Bertugas mengawasi segala kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan yang berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada para pemegang saham.

  5. Tugas Presiden Direktur diantaranya adalah :

  6. a. Memberikan kebijakan perusahaan.

    b. Mengambil sikap dalam pengembangan / perluasan perusahaan.

    c. Member bimbingan kepada bawahan di lingkungan perusahaan.

    d. Mengadakan pertemuan dengan direksi-direksi perusahaan.

  7. Tugas Wakil Presiden Direktur diantaranya adalah :

  8. a. Membantu tugas Presiden Direktur pada perusahaan.

    b. Bertanggung jawab atas seluruh kelancaran kegiatan perusahaan.

    c. Atas persetujuan Presiden direktur mengangkat sekretaris dalam membantu melaksanakan tugas perusahaan.

  9. Tugas Direktur Marketing diantaranya adalah :

  10. a. Membuat program perencanaan penjualan di dalam negeri maupun luar negeri.

    b. Menyiapakan administrasi dan dokumen untuk penjualan.

    c. Mengadakan evaluasi pasar tahunan atas hasil penjualan, bahan masukan untuk perencanaan berikutnya.

    d. Mengadakan survey pasar di dalam negeri dan di luar negeri.

    e. Membuat laporan tahunan kepada atasan sebagai pertanggung jawaban.

  11. Tugas Direktur Keuangan dan Administrasi diantaranya adalah :

  12. a. Menyiapkan dokumen, kuitansi serta surat-surat penting lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.

    b. Menyusun data-data umum, rekaman reaksi file-file secara urut.

    c. Mengontrol semua kegiatan administrasi keuangan perusahaan

    d. Membuat laporan tahunan perusahaan.

  13. Tugas Direktur Sanitary diantaranya adalah sebagai berikut :

  14. a. Mengadakan penelitian untuk bahan bakar sanitary.

    b. Mengadakan perencanaan produk sanitary.

    c. Mengadakan pengontrolan terhadap produk sanitary.

    d. Mengadakan penggudangan terhadap hasil produk

  15. Tugas Direktur Plumbing Fitting diantaranya adalah :

  16. a. Mengadakan perencanaan produk fitting.

    b. Melakukam pengontrolan terhadp produk fitting.

    c. Pengadaan mesin-mesin produksi.

    d. Melakukan control penggudangan.

Bidang Usaha

PT Surya Toto Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan memproduksi beragam produk berupa barang sanitary dan fitting untuk keperluan kamar mandi dan perlengkapannya. Karena memiliki kualitas yang cukup baik, ini menyebabkan produk yang dihasilkan sering digunakan oleh golongan konsumen menengah ke atas, misalnya: real estate, perumahan eksekutif, perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Adapun ragam produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

  1. Divisi Sanitary

  2. Produk yang dihasilkan pada divisi saniter adalah produk-produk yang berbahan dasar keramik, yang diantaranya adalah sebagai berikut :

    a. Closet jongkok dan closet duduk.

    b. Wastafel (Lavatory).

    c. Tempat kencing untuk wanita (Bidet).

    d. Tempat kencing untuk laki-laki (Urinal).

    e. Perlengkapan kamar mandi (Accessories).

    f. Tangki air untuk closet duduk (Sink).

    g. Dan sebagainya.

  3. Divisi Fitting

  4. Produk yang dihasilkan pada divisi fitting adalah produk-produk yang merupakan perlengkapan dari produk-produk sanitary dengan bahan dasar bisa dari metal ataupun plastic, yang diantaranya adalah sebagai berikut :

    a. Mixing Faucet (untuk keran pancampuran).

    b. Lavatory (untuk keran wastafel).

    c. Stop Valve (stop keran).

    d. Waste Fitting (trap pembuangan air).

    e. Jet Washer (alat pembilas).

    f. Shower Head / Hand (alat untuk mandi).

    g. Flush Urinal (alat pembilas urinal).

    h. Seat & Cover.

    i. Macam-macam aksesoris.

Proses Produksi dan Non Produksi

Mengingat kerja praktek yang dilakukan hanya pada proses-proses yang ada di Divisi Fitting, maka penjelasan mengenai proses produksi hanya pada proses-proses yang terkait dengan pembuatan part (elemen) pada divisi Fitting. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan aliran proses seperti dibawah ini :

Gambar 3.2 Bagan Aliran Proses Produksi Fitting

Namun, kenyataannya Divisi Fitting di PT Surya Toto Indonesia terbagi menjadi dua bagian penting yaitu, bagian produksi dan bagian non-produksi. Yang membedakan dari kedua bagian tersebut adalah pada tingkat output yang dihasilkan pada bagiannya masing-masing. Bagian produksi menghasilkan barang dan bagian non-produksi menghasilkan jasa. Agar lebih jelas maka akan disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Proses Produksi Bagian Fitting

  2. Proses produksi di Divisi Fitting dilakukan melalui tahapan-tahapan proses yang disebut seksi. Adapun tahapan proses produksi dapat dijelaskan dengan uraian sebagai berikut :

    a. Supplier

    Supplier merupakan bagian dari sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan. Supplier sendiri berfungsi sebagai pemasok bahan-bahan atau material yang diperlukan untuk proses produksi dan harus dilibatkan untuk menjaga kelangsungan proses produksi agar dapat berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan terkait kesesuaian spesifikasi material yang dibutuhkan sehingga produk tersebut memenuhi standar yang diinginkan.

    b. Seksi Casting (C/A)

    Proses casting adalah prose pencetakan atau pengecoran logam cair kedalam cetakan untuk membentuk produk-produk Divisi Fitting. Proses casting merupakan langkah awal dari sebuah rangkaian tahapan produksi di Divisi Fitting. Proses kerja casting pada Divisi Fitting dapat digambarkan dengan bagan alir prose berikut ini :

    Gambar 3.3 Alur Kerja Proses Casting

    1) Core

    Proses core adalah proses untuk membuat kerangka dalam body part yang nantinya akan hancur pada saat di shot blast sehingga membentuk ruang kosong (rongga) pada body part tersebut. Adapun bahan baku utama untuk membuat padatan core ini adalah :

    a) Binder Rezin, merupakan campuran air biasa dan rezin (PB) bubuk.

    b) Hardener.

    c) Pasir core / pasir silica.

    d) LPDC (Low Pressure Die Casting)

    Jika diterjemahkan secara bebas dapat diartikan pengecoran pada cetakan dengan tekanan rendah. Bahan baku yang dipakai adalah brass ingot dan zat yang perlu ditambahkan dalam peleburan bahan baku casting adalah aditive yang berguna untuk membersihkan metal dari campuran komponen lain sehingga benda-benda tersebut dapat naik ke permukaan/terpisah. Selain itu perlu dipersiapkan Graphite yang berfungsi untuk menjaga suhu mould LPDC dan senyawanya dapat menekan menempelnya cairan logam pada mould LPDC.

    2) Shot Blast

    Shot blast adalah proses membuang sisa-sisa pasir core yang ada dalam rongga benda kerja yang baru dicetak. Istilah lain dari proses shot blast adalah pencucian pasir core. Untuk menghindari perubahan bentuk proses shot blast dilakukan pada mesin shot blast antara 600-720 detik (10-12 menit), pada saat benda kerja dalam keadaan dingin.

    3) Cutting

    Proses cutting adalah proses yang dilakukan setelah pasir core dibersihkan, yaitu proses pemisahan benda kerja dari runnernya dengan menggunakan mesin cutting yang dilakukan secara manual.

    4) Grinding

    Proses grinding adalah proses untuk menghaluskan hasil cutting / membuang sisa-sisa yang tidak bisa diproses pada mesin cutting. Proses grinding disini dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda dan dilakukan secara manual.

  3. Seksi Forging (F/O)

  4. Proses forging adalah proses pembetukan produk fitting dengan menggunakan bahan baku batang kuningan (brass bar) yang dimasukan kedalam tungku dengan suhu ± 750°C, kemudian logam ini dipressing pada cetakannya (Stamping). Seperti halnya pada seksi casting setelah produk dikeluarkan dari cetakan akan dilakukan proses persiapan berupa perampingan bagian-bagian produk yang diinginkan agar memudahkan proses selanjutnya.

  5. Seksi Machining (M/C)

  6. Proses Machining adalah proses pengerjaan produk dengan menggunakan mesin untuk mendapatkan produk-produk yang sesuai dengan gambar disain produk yang dikehendaki sehingga dapat dirakit. Hasil-ntukan kemampuan rakit dari suatu produk, karena setiap hasil yang diproses pada seksi ini merupakan bagian-bagian/komponen dari suatu tipe produk.

    Seksi machining merupakan seksi yang paling kompleks karena keragaman dari komponen yang diproses pada Divisi Fitting dapat terlihat disebabkan seksi Machining selain menerima kelanjutan dari proses Casting dan Forging juga menampung dari supplier langsung sehingga komponen yang diproduksi pada seksi ini sangat banyak dan beraneka-ragam. Selain itu memiliki urutan proses dan waktu proses yang berbeda-beda sesuai dengan komponen yang diproduksinya.

    Berbagai macam proses machining sebagian besar menggunakan mesin, baik yang semi otomatis maupun manual, ada pula yang hanya sekedar menggunakan mejalankan dengan dilengkapi peralatan seperti : motor, alat bantu (jig), palu, dan perkakas lainnya.

  7. Seksi Polishing

  8. Pada dasarnya proses polishing adalah proses memoles produk sehingga produk tersebut halus dan terlihat mengkilap. Adapun peralatan yang digunakan pada proses ini terdapat dua macam, yaitu : belt machine dan buff machine yang kedua prosesnya dilakukan secara manual dan automatic. Yang pertama menggunakan semacam amplas berwujud sabuk, yang dikenal dengan nama Abbrasive Belt dengan tingkat kekasaran bervariasi, yaitu: 100, 400 dan 600. Ukuran kekasaran ini menunjukan banyaknya grain dalam luas amplas 1 inchi persegi, berarti semakin besar ukurannya semakin halus produk yang dihasilkan. Sedangkan Buff Machine adalah alat poles yang berputar, dimana penggunaan alat ini harus disertai dengan polishing compound (Tripoli) yang terbuat dari SiO₂, Al₂O₃, atau CrO₃.

  9. Seksi Plating

  10. Plating adalah proses pelapisan benda kerja menggunakan cairan kimia sebagai bahan pelapisnya dengan tujuan agar produk yang dihasilkan terlihat indah dan awet. Proses Plating di Divisi Fitting PT Surya Toto Indonesia terbagi menjadi 4 proses Plating, yaitu : Nikel Chrome Metal, Plating Plastik, Plating Emas, dan Plating Pearl (Satin/Mutiara).

  11. Seksi Assembling

  12. Proses Assembling adalah proses perakitan produk yang masih berupa bagian-bagian dari part/komponen menjadi tipe suatu produk dan siap kirim. Sebelum perakitan dimulai sebagian besar jenis produk, yaitu produk-produk yang terbuat dari logam harus melalui proses pemberian merk (Marking) dan masih termasuk kedalam proses ini. Pemberian merk dilakukan menggunakan alat marking, ada yang manual namun saat ini sudah terdapat alat marking dengan teknologi laser sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada seksi ini.

  13. Injection

  14. Proses injection adalah proses yang digunakan untuk membuat produk-produk berbahan dasar plastik jenis resin polypropylene. Polypropylene mempunyai nilai impak dan kekuatan yang tinggi, serta tahan terhadap suhu dan bahan-bahan kimia. Polypropylene yang tadinya berbentuk butiran, dicairkan dalam ruang pemanas bersuhu antara 120°-260° C, dimana bahan itu mengalami plastisasi. Selanjutnya diinjeksikan dalam rongga cetakan (yang tertutup) dibawah tekanan yang cukup besar. Produk cetak akan mengeras dalam rongga itu dibawah pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui saluran dalam cetakan. Setelah penekanan injeksi, penekan ditarik kembali, cetakan terbuka dan produk dikeluarkan dari cetakan yang selanjutnya dilakukan pemotongan bagian-bagian yang tidak dikehendaki dengan bantuan gunting. Contoh produk dari proses injeksi diantaranya adalah : pembuatan seat dan cover yang digunakan untuk closet duduk, shower, pegangan keran, dan lain-lain.

  15. Seksi Quality Control (QC)

  16. Quality Control adalah serangkaian proses yang ditujukan untuk menjaga produk agar selalu dalam batas-batas standar/sesuai spesifikasi seperti yang diharapkan oleh pelanggan. Tugas dari seksi QC selain melakukan pemeriksaan, juga memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap seksi lain mengenai kerusakan yang terjadi dan cara pemecahan masalahnya. Seksi ini juga terdapat pada setiap lini produksi untuk menjaga kualitas tetap terjamin.

  17. Proses Non-Produksi

  18. a. Seksi Planing Production and Inventory Control (PPIC)

    Seksi ini mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi dan persediaan berdasarkan prosedur yang ditetapkan. Data yabg dijadikan acuan untuk perencanaan produksi dan persediaan adalah data yang ada pada program SAP yang telah “link” ke seksi warehouse.

    b. Seksi Purchasing

    Seksi ini bertugas melakukan pembelian terhadap pesanan barang dari seksi-seksi lainnya (order), dan menentukan pemasok (supplier/subkontraktor) berdasarkan standar kompetensi supplier.

Tata Letak Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada perusahaan yaitu menggunakan use case diagram, activity diagram, dan sequance diagram.

Rancangan Sistem yang Berjalan

Di bawah ini adalah proses sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang menggunakan use case diagram, activity diagram dan sequance diagram.

  1. Sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

  2. Sebuah use case mempresentasikan sebuah intruksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapan dari sebuah sistem. Yang ditentukan adalah “ apa “ yang diperbuat sistem dan bukan “ bagaimana “.

    Gambar 3.4 Use Case Diagram yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    a. Satu system yang mencakup seluruh kegiatan pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan welfare.

    b. Tiga actor yang melakukan kegiatannya: section, oprator gudang, admin gudang.

    c. Enam use case yang bisa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: menyerahkan permintaan barang, menyiapkan barang sesuai dengan permintaan barang, membuat dokumen serah terima barang, slip pengeluaran stok, serah terima barang dan dokumen serah terima barang dan input data/update stock.

  3. Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

  4. Menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang direcanakan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dengan menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Gambar 3.5 Activity Diagram yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    a. Satu Initial node sebagai yang mengawali objek.

    b. Tiga Vertical Swimline yaitu: section, operator gudang dan admin gudang.

    d. Enam Action yang diantaranya: menyerahkan permintaan barang, menyiapkan barang sesuai dengan permintaan barang, membuat dokumen serah terima barang, slip pengeluaran stok, serah terima barang dan dokumen serah terima barang dan input data/update stock.

    c. Satu final state sebagai yang mengakhiri objek.

  5. Sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

  6. Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram. Diagram ini dapat menggambarkan penggerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem pembelajaran yang berjalan saat ini.

    Gambar 3.6 Sequence Diagram yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.6 Sequance Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :

    a. Tiga Actor yang diantaranya section, operator gudang dan admin gudang.

    b. Satu Lifeline diantaranya adalah bagian gudang.

    e. Enam Messages diantaranya menyerahkan permintaan barang, menyiapkan barang sesuai dengan permintaan barang, membuat dokumen serah terima barang, slip pengeluaran stok, serah terima barang dan dokumen serah terima barang dan input data/update stock.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis PT Surya Toto Indonesi Tbk Kota Tangerang Selatan yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan metode analisa CSF untuk menemukan kebutuhan organisasi. Berikut ini langkah-langkah kolaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.7 di bawah ini:

Gambar 3.7 Langkah-langkah Elaborasi Kegiatan Organisasi

Berdasarkan hasil dari pengamatan PT Surya Toto Indonesia Tbk terdapat pernyataan visi dan misi sebagai berikut :

Visi

a. Menjadi perusahaan yang terkemuka yang dapat memberikan konstribusi terhadap perkembangan masyarakat.

Misi

a. Mempersembahkan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

b. Memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

c. Memencintai pekerjaan dengan sepenuh hati.

d. Menghargai individu dan membina kerjasama.

e. Melindungi lingkungan dunia dengan penghematan penggunaan sumber daya alam dan energi.

Tabel 3.1 Tujuan Utama dan CSF PT Surya Toto Indonesia Tbk

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. dipengaruhi oleh business need. Selanjuatnya untuk kebutuhan sistem informasi (SI) yang mendukung business need organisasi perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan key decisison yang berhubungan dengan CSF tersebut dan key decision tersebut akan diidentifikasi dengan kebutuhan sistem informasi dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)

Dari analisis CSF di atas dapat disimpulkann bahwa dengan melihat visi dan misi perusahaan yang mengedepankan pelayanan kepada pelanggan, perlu adanya pelancaran pengeluaran barang dengan terwujudnya aplikasi reposting yang informatif bagi pihak terkait dalam me-monitoring pengeluaran barang demi terciptanya kesuksesan proses bisnis.

Analisis Masukan, Analisis Proses dan Analisis Keluaran

  1. 1. Analisis Masukan

  2. 2. Analisa Proses

  3. 3. Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

  2. a. Processor : Intel (R) Core (TM) i3-4150 CPU @ 3.50GHz

    b. Monitor : Dell 17 Inci

    c. Hardisk : 465 GB

    d. RAM  : 4.00 GB

    e. Keyboard : Lenovo

    f. Printer : EPSON LQ 2180

    g. Mouse  : Lenovo

  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  4. a. Microsoft Windows 10 Home Basic 64 Bit

    b. Microsoft Office 2003

  5. Hak Akses (Brainware)

  6. Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan oleh admin gudang.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di PT Surya Toto Indonesia Tbk terutama pada warehouse fitting maka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mengembalikan barang ke stok karena barang yang dipesan tidak sesuai.

2. Barang yang diminta tidak sesuai PO (Purchase Order)

3. Persediaan barang yang ada pada program SAP tidak menyajikan lama pemakaian.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Memberikan barang sesuai dengan permintaan seksi/devisi.

  2. Menerima barang sesuai dengan PO (Purchase Order) agar stok barang tidak bermasalah lagi.

  3. Menambahkan menubar pada program SAP agar dapat menyajikan lamanya pemakaian barang keluar.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjala dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakuka kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 3.3 data elisitasi tahap I yang berisiskan dua puluh enam kebutuhan fungsional dan delapan kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II adalah hasil pengklasifikasi elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujian memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut ini merupakan tabel 3.4 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II berisikan dua puluh enam kebutuhan fungsional dan delapan kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M – Mandatory : Dibutuhkan atau penting.

D – Desirable : Diinginkan atau tidak terlalu penting.

I – Inessential : Di luar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibutuhkan elisitasi tahap III yang diklasifkasikan kembali dengan menggunakan metode TEO dengan opse HML. Requirement yang opsinya H (High) dikolom TOE harus dieliminasi. Berikut ini merupakan tabel 3.5 yang berisikan elisitasi tahap III yaitu :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

T = Technical H = High

O = Operational M = Middle

E = Economic L = Low

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan. Berkut ini merupakan tabel 3.6 yang berisikan final draft elisitasi yang merupakan hasil akhir dari elisitasi tahap III.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan, selanjutnya akan membahas mengenai hasil penelitian sistem yang akan diusulkan. Prosedur usulan yang akan dijelaskan adalah usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin Gudang

  2. a. Admin gudang dapat melakukan login.

    b. Menampilkan menu utama.

    c. Menampilkan menu barang. Dimana terdapat menu add barang, manage barang, add kategori dan manage kategori. Admin gudang memiliki hak akses untuk input, update dan delete data.

    d. Menampilkan menu karyawan. Dimana terdapat menu add karyawan manage karyawan, add seksi dan manage seksi. Admin gudang memiliki hak akses untuk input, update dan delete data.

    e. Menampilkan menu transaksi. Dimana admin dapat mencari nama barang dan nama karyawan di kolom search. Admin dapat melihat dan menambah data pengeluaran barang.

    f. Menampilkan menu pengeluaran barang. Dimana terdapat tampilan data pengeluaran barang dan admi dapat updatedan delete data.

    g. Menampilkan menu laporan. Dimana admin dapat melihat data lama pemakaian dan cetak laporan.

    h. Dapat melakukan logout.

  3. Kepala Bagian Gudang

  4. a. Kepala bagian gudang dapat melakukan login.

    b. Menampilkan menu utama.

    c. Menampilkan menu cetak laporan. Dimana menu laporan pengeluaran barang. Kepala bagian gudang memiliki hak akses untuk melihat laporan dan mensetak laporan pengeluaran barang.

    d. Dapat melakukan logout.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Berikut ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan Seragan (Welfare) pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan:

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Monitoring Pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan Seragam (Welfare) terdapat:

  1. Usecase : Login.

  2. Actor : Admin gudang dan kepala bagian gudang.

    Scenario : Admin gudang dan kepala bagian gudang dapat melakukan login ke sistem.

  3. Usecase : Menu barang.

  4. Actor : Admin gudang.

    Scenario : Admin gudang dapat mengelola data barang yang terdapat pada sistem.

  5. Usecase : Menu karyawan.

  6. Actor : Admin gudang.

    Scenario : Admin gudang dapat mengelola data karyawan yang terdapat pada sistem.

  7. Usecase : Menu transaksi.

  8. Actor : Admin gudang.

    Scenario : Admin gudang dapat menampilkan data transaksi yang terdapat pada sistem.

  9. Usecase : Menu data pengeluaran.

  10. Actor : Admin gudang.

    Scenario : Admin gudang dapat mengelola data pengeluaran yang terdapat pada sistem.

  11. Usecase : Menu laporan.

  12. Actor : Admin gudang dan kepala bagian gudang.

    Scenario : Admin gudang dan kepala bagian gudang dapat menampilkan data laporan yang terdapat pada sistem.

  13. Usecase : Menu logout.

  14. Actor : Admin gudang dan kepala bagian gudang.

    Scenario : Admin gudang dan kepala bagian gudang dapat logout.

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk Kota Tangerang Selatan. Dimana activity diagram yang diusulkan ini terdapat objek (action) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah activity diagram untuk me-monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang diusulkan ditunjukan pada gambar 4.2:

  1. Activity Diagram untuk Admin Gudang yang Diusulkan.

  2. a. Satu Initial node, sebagai objek yang diawali.

    b. Tiga puluh sembilan action state, dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi pada sistem yang diusulkan.

    c. Delapan join node, aliran yang menentukan pilihan.

    d. Satu final state, sebagai objek yang diakhiri.

    Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Admin Gudang yang Diusulkan

  3. Activity Diagram untuk Kepala Gudang yang Diusulkan.

  4. a. Satu Initial node, sebagai objek yang diawali.

    b. Tujuh action state, dari sistem yang menceminkan eksekusi suatu aksi pada sistem yang diusulkan.

    c. Dua join node, aliran yang menentukan pilihan.

    d. Satu final state, sebagai objek yang diakhiri.

    Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Kepala Gudang yang Diusulkan

Sequence Diagranm yang Diusulkan

Sequence diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk Kota Tangerang Selatan. Dimana sequence diagram yang diusulkan ini terdapat objek (massege) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah sequence diagram untuk me-monitoring perngeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang diusulkan ditunjukan pada gambar 4.4:

Gambar 4.4 Sequence Diagram yang Diusulkan

a. Dua actor, yang melakukan kegiatan yaitu admin gudang.

b. Tiga belas life line, objek antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari form login, form menu utama, proses login dan user.

c. Dua puluh tiga messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi yang terjadi.

Class Diagram yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) untuk mengetahui jumlah pemakaian pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk Kota Tangerang Selatan. Dimana class diagram yang diusulkan ini terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah class diagram untuk me-monitoring perngeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang diusulkan ditunjukan pada gambar 4.5:

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan

Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem usulan yang ditunjukan pada tabel 4.1:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan dapat membantu dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan, dan informasi yang dihasilakan pun akan lebih mudah dan tentu saja dalam waktu yang relatif lebih cepat sehingga dapat diketahui oleh kepala bagian gudang. Pada sistem yang berjalan membuat laporan waktu yang dibutuhkan, untuk melihat lama pemakaian adalah 1 bulan, sedangkan dengan adanya sistem yang diusulkan, untuk melihat lama pemakaian bisa melihat pada saat itu juga.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah:

  1. Nama Tabel : Users

  2. Media : Harddisk

    Isi : Username + Password + Level

    Primary Key : Username

    Panjang Record : 31

    Table 4.2 Users

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 Username Varchar 10 Username
    2 Password Varchar 10 Password
    3 Level Integer 11 Level
  3. Nama Tabel : Barang

  4. Media : Harddisk

    Isi : KodeBarang + NamaBarang + KodeKategori + LokasiPengeluaran

    Primary Key : KodeBarang

    Panjang Record : 78

    Tabel 4.3 Barang

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 KodeBarang Varchar 6 Kode Barang
    2 NamaBarang Varchar 50 Nama Barang
    3 KodeKategori Integer 1 Kode Kategori
    4 LokasiPenyimpanan Varchar 10 Lokasi Penyimpanan
    5 Stok Integer 11 Stok
  5. Nama Tabel : Detail_Pengeluaran

  6. Media : Harddisk

    Isi : KodeDetail+KodePegeluaran+KodeBarang+Jumlah

    Primary Key: KodeDetail

    Panjang Record : 38

    Tabel 4.4 Detail_Pengeluaran

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 KodeDetail Integer 11 Kode Detail
    2 KodePengeluaran Integer 11 Kode Pengeluaran
    3 KodeBarang Varchar 5 Kode Barang
    4 Jumlah Integer 11 Jumlah
  7. Nama Tabel : Karyawan

  8. Media : Harddisk

    Isi : Nik+NamaKaryawan+KodeSeksi

    Primary Key : Nik

    Panjang Record: 42

    Tabel 4.5 Karyawan

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 Nik Varchar 5 Nik
    2 NamaKaryawan Integer 30 Nama Karyawan
    3 KodeSeksi Integer 7 Kode Seksi
  9. Nama Tabel : Kategori

  10. Media : Harddisk

    Isi : KodeKategori+NamaKategori

    Primary Key: KodeKotegori

    Panjang Record: 51

    Tabel 4.6 Kategori

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 KodeKategori Integer 1 Kode Kategori
    2 NamaKategori Varchar 50 Nama Kategori
  11. Nama Tabel : Pengeluaran

  12. Media : Harddisk

    Isi : KodePengeluaran+Nik+Tanggal+ UserNameCreated

    Primary Key: KodePengeluaran

    Panjang Record: 26

    Tabel 4.7 Pengeluaran

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 KodePengeluaran Integer 11 Kode Pengeluaran
    2 Nik Varchar 5 Nik
    3 Tanggal Datetime Tanggal
    4 UserNameCreated Varchar 10 User Name Created
  13. Nama Tabel : Seksi

  14. Media : Harddisk

    Isi : KodeSeksi+NamaSeksi+Remark

    Primary Key: KodeSeksi

    Panjang Record : 37

    Tabel 4.8 Seksi

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 KodeSeksi Integer 7 Kode Seksi
    2 NamaSeksi Varchar 30 Nama Seksi
    3 Remark
  15. Nama Tabel : Temporary

  16. Media : Harddisk

    Isi : IdTemporary+KodeSession+KodeBarang+Jumlah

    Primary Key: IdTemporary

    Panjang Record : 38

    Tabel 4.9 Temporary

    No Nama Jenis Panjang/Nilai Keterangan
    1 IdTemporary Integer 11 Id Temporary
    2 KodeSession Varchar 10 Kode Session
    3 KodeBarang Varchar 6 Kode Barang
    4 Jumlah Integer 11 Jumlah

Rancangan Prototype

Dalam sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang diusulkan, penulis merancang beberapa menu yang dapat di guanakan oleh admin gudang dan kepala bagian gudang untuk mempermudah dalam pembuatan laporan monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang terdiri dari:

Prototype Menu Login

Halaman login berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.

Gambar 4.6 Tampilan Login

Komponen-komponen pada menu login adalah:

a. Textfield username: Memasukan username pada kolom yang kosong.

b. Textfield password: Menginput password yang telah dibuat sesuai dengan username agar masuk kedalam sistem tersebut.

c. Button login: Setelah memasukan username dan password dengan benar selanjutnya klik login dan setelah itu admin gudang dan kepala gudang dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan kalau username dan password salah maka tidak akan dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan bahwa username dan password anda salah.

Prototype Menu Home

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung sistem monitong pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) pada warehouse fitting. Berikut ini adalah rancangan prototype menu home adalah:

Gambar 4.7 Tampilan Home

Prototype Menu Barang

Menu ini terdiri dari add barang, manage barang, add kategori dan manage kategori. Add barang (create barang) berfungsi mengelola data barang dan manage melihat data barang yang sudah dimasukkan. Add kategori (create kategori) berfungsi untuk menambahkan kategori yang berkaitan dengan jenis barang dan manage kategori berfungsi untuk melihat kategori yang sudah dimasukan. Berikut adalah prototype Add barang (create barang), manage barang, add kategori (create kategori) dan manage kategori sebagai berikut:

  1. Create barang

  2. Gambar 4.8 Tampilan Create Barang

    Komponen-komponen tampilan create barang yaitu:

    a. Kode barang: menginput kode barang sesuai dengan nama barang pada kolom yang sudah disediakan.

    b. Nama barang: mengeinput nama barang yang sesusi dengan kode barang yang sudah diisi di kolom diatasnya.

    c. Kategori: untuk memilih jenis kategori sesuai dengan nama barang.

    d. Lokasi penyimpanan: menginput lokasi penyimpan sesuai dengan tempat disimpannya barang tersebut.

    e. Stok: menginput jumlah stok yang sudah diambil.

    f. Botton create: setelah menginput kode barang, nama barang, kategori, lokasi penyimpanan dan stok bisa langsung klik tombol create untuk menyimpan data barang yang sudah dimasukan.

  3. Manage barang

  4. Gambar 4.9 Tampilan Manage Barang

    Tampilan manage barang ini adalah hasil dari create barang. Dan di tampilan ini terdapat tambahan button edit berfungsi untuk mengedit data barang.

  5. Create kategori

  6. Gambar 4.10 Tampilan Create Kategori

    Komponen-komponen tampilan create kategori yaitu:

    a. Nama kategori: menginput kategori atau jenis sesuai dengan barang.

    b. Button create: setelah menginput kategori sesuai dengan jenis barangnya bisa langsung create untuk meyinpan kategori.

  7. Manage Kategori

  8. Gambar 4.11 Tampilan Manage Kategori

    Manage kategori adalah hasil dari create kategori. Dan di tampilan manage barang terdapat button edit untuk mengedit kategori yang salah.

Prototype Menu Karyawan

Menu ini terdiri dari add karyawan (create karyawan), manage karyaawan, add seksi (create seksi) dan manage seksi. Add karyawan (create karyawan) berfungsi mengelola data karyawan dan manage melihat data karyawan yang sudah dimasukkan. Add seksi (create seksi) berfungsi untuk menambahkan seksi berkaitan dengan bagian karyawan di tempatkan. Manage seksi berfungsi untuk melihat data seksi yang sudah dimasukan. Berikut adalah prototype Add karyawan (create karyaawan), manage karyawan, add seksi (create seksi) dan manage seksi sebagai berikut:

  1. Create Karyawan

  2. Gambar 4.12 Tampilan Create Karyawan

    Komponen-komponen tampilan create karyawan yaitu:

    a. NIK: menginput nomer identitas karyawan sesuai dengan nama karyawan.

    b. Nama Karyawan: menginput nama karyawan sesuai dengan nomer induk karyawan.

    c. Seksi: untuk memilih jenis seksi yang sudah di tempatkan karyawan.

    d. Button create: untuk menyinpan data karyawan yang sudah diisi pada kolom yang sudah disediakan.

  3. Manage Karyawan

  4. Gambar 4.13 Tampilan Manage Karyawan

    Manage karyawan adalah hasil input data karyawan. Dan di tampilan manage karyawan terdapat button edit yang berfungsi untuk mengganti data karyawan yang salah.

  5. Create Seksi

  6. Gambar 4.14 Tampilan Create Seksi

    Komponen-komponen tampilan create seksi yaitu:

    a. Kode seksi: menginput kode seksi sesuai dengan nama seksi yang telah ditentukan.

    b. Nama seksi: menginput nama seksi yang berhubungan dengan kode seksi yang telah ditentukan.

    c. Remark: untuk memilih jenis keterangan.

    d. Button create: untuk menyimpan data seksi yang telah diisi di kolom yang telah disediakan diatas.

  7. Manage Seksi

  8. Gambar 4.15 Tampilan Manage Seksi

    Manage seksi adalah hasil dari create seksi atau data seksi yang telah dimasukan sesuai dengan kode dan nama seksi. Dan di tampilan manage seksi terdapat button edit yang bertujuan untuk mengubah data seksi yang salah.

Prototype Menu Transaksi

Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada transaksi yang ditunjukan pada gambar 4.16

Gambar 4.16 Tampilan Transaksi 1

Komponen-komponen tampilan transaksi yaitu:

a. Search: untuk mencari kode barang dengan mudah dan cepat.

b. Nik: untuk mengetahui nomer induk karywan.

c. Nama Karyawan: untuk mengetahui nama karyawan.

d. Seksi: bagian dari karyawan.

e. Remark: keterangan.

f. Action: untuk melakukan eksekusi atau tindakan.

Gambar 4.17 Tampilan Tansaksi 2

Gambar 4.18 Tampilan Transaksi 3

Gambar 4.19 Tampilan Transaksi 4

Prototype Menu Data Pengeluaran

Berikut ini adalah tampilan rancarangan prototype pada data pengeluaran barang yang ditunjukan pada gambar 4.20:

Gambar 4.20 Tampilan Data Pengeluaran

Komponen-komponen tampilan data pengeluaran yaitu:

a. Field nomer: menampilkan nomer pengguna.

b. Field tanggal: menampilkan tanggal pengambilan barang.

c. Field nama karyawan: menampilkan nama karyawan yang mengambil barang.

d. Field username created: menampilkan nama yang menginput data pengeluaran.

e. Button edit: untuk mengubah data pengeluaran yang salah.

Prototype Menu Laporan

Berikut ini tampilan rancangan prototype laporan pengeluaran barang yang ditunjukan pada gambar 4.21:

Gambar 4.21 Tampilan Menu Laporan

Komponen-komponen tampilan laporan yaitu:

a. Field nomer: menampilkan nomer pengguna.

b. Field tanggal: menampilkan tanggal pengambilan barang.

c. Field nama karyawan: menampilkan nama karyawan yang mengambil barang.

d. Field detail: menampilkan detail pengambilan barang.

e. Button print: untuk mencetak laporan pengeluaran.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah:

  1. Processor : Intel (R) Core (TM) i3-4150 CPU @ 3.50GHz

  2. Monitor : Dell 17 Inci

  3. Hardisk : 465 GB

  4. RAM : 4.00 GB

  5. Keyboard : Lenovo

  6. Printer : EPSON LQ 2180

  7. Mouse : Lenovo

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangakat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah:

  1. Sistem Operasi Windows 7

  2. Microseft Office 2010

  3. XAMPP

  4. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

  5. MySql

  6. PHP

  7. Notepad++

  8. Aplikasi Browser (Google Chrome)

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin Gudang

  2. Kepala Bagian Gudang

Testing

Pengujian dalam metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, maka proses yang dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black Box Testing untuk Login

Gambar 4.22 dan 4.23 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada menu login 1:

  1. Test case:

  2. Gambar 4.22 Black Box Testing pada Menu Login 1

    Skenario pengujian: Jika masukan data username atau password dengan salah dan langsung mengklik tombol login.

  3. Test case:

  4. Gambar 4.23 Black Box Testing pada Menu Login 1

    Scenario pengujian: Jika memasukan data username dan password dengan benar dan kemudian mengklik tombol login.

    Gambar 4.24 dan 4.25 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada menu login 2:

  1. Hasil pengujian:

  2. Gambar 4.24 Black Box Testing pada Menu Login 2

    Hasil yang diharapkan:Sistem akan secara otomatis menolak akses login dan menampilkan pesan “Username atau Password salah”

    Keterangan : Valid

  3. Hasil pengujian:

  4. Gambar 4.25 Black Box Testing pada Menu Login 2

    Hasil yang diharapan: Sistem akan menerima akses dan masuk ke halaman utama.

    Keterangan : Valid

Black Box Testing untuk Input Barang

Gambar 4.26 dan 4.27 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada input barang 1:

  1. Test case:

  2. Gambar 4.26 Black Box Testing pada Input Data Barang 1

    Skenario pengujian: Jika kolom kode barang, nama barang, kategori, lokasi penyimpanan dan stok tidak diisi dan langsung mengklik tombol create.

  3. Test case:

  4. Gambar 4.27 Black Box Testing pada Input Data Barang 1

    Scenario pengujian: Jika kolom kode barang, nama barang, kategori, lokasi pinyimpanan dan stok diisi dengan lengkap dan langsung mengklik tombol create.

Gambar 4.28 dan 4.29 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada Input Data Barang 2:

  1. Hasil pengujian:

  2. Gambar 4.28 Black Box Testing pada Input Data Barang 2

    Hasil yang diharapkan:Sistem secara otomatis tidak akan menyiman data jika kolom masih kosong, maka akan menampilkan pesan “barang cannot be blank”

    Keterangan : Valid


  3. Hasil pengujian:

  4. Gambar 4.29 Black Box Testing pada Input Data Barang 2

    Hasil yang diharapan: Sistem sukses input data barang dan secara otomatis data barang akan bertambah.

    Keterangan : Valid

Black Box Testing untuk Kategori

Gambar 4.30 dan 4.31 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data kategori 1:

  1. Test case:

  2. Gambar 4.30 Black Box Testing pada Input Data Kategori 1

    Skenario pengujian: Jika kolom data kategori tidak diisi dan langsung mengklik tombol create.

  3. Test case:

  4. Gambar 4.31 Black Box Testing pada Input Data Kategori 1

    Scenario pengujian: Jika kolom data kategori diisi dengan lengkap, lalu mengklik tombol create.

Gambar 4.32 dan 4.33 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data kategori 2:

  1. Hasil pengujian:

  2. Gambar 4.32 Black Box Testing pada Input Data Kategori 2

    Hasil yang diharapkan: Sistem secara otomatis tidak akan menyiman data jika kolom masih kosong, maka akan menampilkan pesan “Nama Kategori Cannot be Blank”

    Keterangan : Valid

  3. Hasil pengujian:

  4. Gambar 4.33 Black Box Testing pada Input Data Kategori 2

    Hasil yang diharapan: Sistem sukses input data dan secara otomatis data kategori akan bertambah.

    Keterangan : Valid

Black Box Testing untuk Input Data Karyawan

Gambar 4.34 dan 4.35 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data karyawan 1:

  1. Test case:

  2. Gambar 4.34 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 1

    Skenario pengujian: Jika kolom data karyawan tidak diisi dan langsung mengklik tombol create.

  3. Test case:

  4. Gambar 4.35 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 1

    Scenario pengujian: Jika kolom data karyawan diisi lengkap, lalu mengklik tombol create.

Gambar 4.36 dan 4.37 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data karyawan 2:

  1. Hasil pengujian:

  2. Gambar 4.36 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 2

    Hasil yang diharapkan:Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom masih kosong, maka akan menampilkan pesan “karyawan cannot be blank

    Keterangan : Valid

  3. Hasil pengujian:

  4. Gambar 4.37 Black Box Testing pada Input Data Karyawan 2

    Hasil yang diharapan: Sistem sukses input data seksi dan secara otomatis data seksi akan bertambah.

    Keterangan : Valid

Black Box Testing untuk Data Seksi

Gambar 4.38 dan 4.39 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data seksi 1:

  1. Test case:

  2. Gambar 4.38 Black Box Testing pada Input Data Seksi 1

    Skenario pengujian: Jika kolom data seksi tidak diisi dan langsung klik tombol create.

  3. Test case:

  4. Gambar 4.39 Black Box Testing pada Input Data Seksi 1

    Scenario pengujian: Jika kolom data seksi diisi dengan lengkap, lalu mengklik tombol create.

Gambar 4.40 dan 4.41 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data Seksi 2:

  1. Hasil pengujian:

  2. Gambar 4.40 Black Box Testing pada Input Data Seksi 2

    Hasil yang diharapkan:Sistem secara otomatis tidak akan menyimpan data jika kolom masih kosong, maka akan menampilkan pesan “seksi cannot be blank”.

    Keterangan : Valid

  3. Hasil pengujian:

  4. Gambar 4.41 Black Box Testing pada Input Data Seksi 2

    Hasil yang diharapan: Sistem secara input data seksi dan secara otomatis data seksi akan bertambah.

    Keterangan : Valid

Black Box Testing untuk Transaksi

Gambar 4.42 dan 4.43 adalah pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing pada data transaski 1:

  1. Test Case:

  2. Gambar 4.42 Black Box Testing pada Data Transaksi 1

    Scenario Pengujian: Sistem menampilkan data karyawan yang ingin di pilih.

  3. Test Case

  4. Gambar 4.43 Black Box Testing pada Data Transaski 1

    Scenario Pengujian: Sistem menampilkan nama dan jumlah barang yang adkan diambil.

Gambar 4.44 dan 4.45 adalah pengujian sistem dengan menggunkan Black Box testing pada data transaksi 2:

  1. Test Case

  2. Gambar 4.44 Black Box Testing pada Data Transksi 2

    Scenario pengujian: sistem menampilkan priviouse date dan lama pemakaian.

  3. Hasil Pengujian

  4. Gambar 4.45 Black Box Testing pada Transaksi 2

    Hasil yang diharapkan: sistem suskes menampilkan data pengeluaran.

    Keterangan : Valid

Implementasi

Implementasi yang Diusulkan

Berikut ini merupakan gambaran tampilan interface mengenai sistem informasi monitoring peneluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (Welfare) dapat dilihat pada gambar berikut ini:

  1. Tampilan Login

  2. Langkah pertama dalam mengimplementasikan program untuk memanggil program utama yang telah dibuat dengan cacatan password yang dimasukan benar.Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Yang berhak melakukan login adalah admin gudang dan kepala bagian gudang, yang mana pegawai bidang hanya melakukan permintaan barang, pimpinan hanya melihat laporan permintaan barang, dan admin gudang melakukan proses input data karyawan, seksi, kategori, dan data barang. Berikut ini adalah tampilan login yang ditunjukan pada gambar 4.46:

    Gambar 4.46 Tampilan Login

  3. Tampilan Home

  4. Home adalah tampilan pertama kali setelah melakukan login sistem yang berisi welcome, Admin. Berikut ini tampilan home yang ditunjukan pada gambar 4.47:

    Gambar 4.47 Tampilan Home

  5. Tampilan Create Barang

  6. Create barang adalah tampilan untuk menambahkan data barang yang perlukan. Berikut ini tampilan add barang yang ditunjukan pada gambar 4.48:

    Gambar 4.48 Tampilan Create Barang

  7. Tampilan Manage Barang

  8. Tampilan manage barang adalah data barang yang sudah di input. Berikut ini adalah tampilan manage barang yang dituntukan pada gambar 4.49:

    Gambar 4.49 Tampilan Manage Barang

  9. Tampilan Create Kategori

  10. Create kategori adalah tampilan untuk menambahkan data kategori yang perlukan. Berikut ini tampilan add kategori yang ditunjukan pada gambar 4.50:

    Gambar 4.50 Tampilan Create Kategori

  11. Tampilan Manage Kategori

  12. Tampilan manage kategori adalah data kategori yang sudah di input. Berikut ini adalah tampilan manage kategori yang dituntukan pada gambar 4.51:

    Gambar 4.51 Tampilan Manage Kategori

  13. Tampilan Create Karyawan

  14. Create karyawan adalah tampilan untuk menambahkan data karyawan yang perlukan. Berikut ini tampilan add karywan yang ditunjukan pada gambar 4.52:

    Gambar 4.52 Tampilan Create Karyawan

  15. Tampilan Manage Karyawan

  16. Tampilan manage karyawan adalah data karyawan yang sudah di input. Berikut ini adalah tampilan manage karyawan yang dituntukan pada gambar 4.53:

    Gambar 4.53 Tampilan Manage Karyawan

  17. Tampilan Create Seksi

  18. Create seksi adalah tampilan untuk menambahkan data seksi yang perlukan. Berikut ini tampilan add seksi yang ditunjukan pada gambar 4.54:

    Gambar 4.54 Tampilan Create Seksi

  19. Tampilan Manage Seksi

  20. Tampilan manage seksi adalah data seksi yang sudah di input. Berikut ini adalah tampilan manage seksi yang dituntukan pada gambar 4.55:

    Gambar 4.55 Tampilan Manage Seksi

  21. Tampilan Transaksi

  22. Tampilan transaksi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) terdapat data permintaan barang dari seksi. Berikut ini merupakan tampilan program pada transaksi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang ditunjukan pada gambar 4.56, 4.57, 4.58, 4.59:

    Gambar 4.56 Tampilan Transaksi 1

    Gambar 4.57 Tampilan Transaksi 2

    Gambar 4.58 Tampilan Transaski 3

    Gambar 4.59 Tampilan Transaski 4

  23. Tampilan Data Pengeluaran

  24. Tampilan data pengeluaran adalah data barang yang sudah keluar. Berikut ini tampilan data pengeluaran yang ditunjukan pada gambar 4.60:

    Gambar 4.60 Tampilan Data Pengeluaran

  25. Tampilan Laporan

  26. Tampilan laporan monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) terdapat data pengeluaran barang. Berikut ini tampilan laporan monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang ditunjukan pada gambar 4.61:

    Gambar 4.61 Tampilan Laporan

Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time schedule seperti tabel 4.10

Tabel 4.10 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah estimasi biaya yang ditunjukan pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah selesai melaksanakan peneliatian pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangearang Selatan dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau Tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare). Penulis dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

  1. Proses penginputan data barang pada warehouse fitting masih manual yaitu menggunakan Ms. Excel seperti melihat histori karyawan harus download terlebih dahulu dan harus diolah kedalam Ms Excel akibatnya stok barang kurang dan tipe atau jumlah barang tidak sesuai dengan permintaan barang.

  2. Prosedur monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) yang berjalan saat ini masih sangat kurang efektif dalam melalukan pemeriksaan barang keluar.

  3. Untuk merancang sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare) mudah dan cepat diperlukan suatu sistem yang memiliki database sebagai tempat penyimpanan data agar data barang tidak hilang

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada warehouse fitting di PT Surya Toto Indonesia Tbk. Kota Tangerang Selatan, maka terdapat beberapa saran yang dijadikan masukkan untuk mengetahui proses pemakaian sebagai berikut:

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan perusahaan.

  2. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya perlatihan terhadap admin gudang untuk memudahkan program tersebut agar lebih dimengerti.

  3. Dalam penerapan sistem informasi monitoring pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) dan seragam (welfare), sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Muslidin Muhamad, Okta Franto. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Yogyakarta: Andi
  2. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  3. Punjul, Tyoso Jaluanto Suno. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Dipublish, Mei 2016
  4. Bhute Avinash N, Meshram. 2013. System Analysis and Design For Multimedia Retrieval System. The International Journal of Multimedia & It’s Applications (IJMA). Mumbai: Departent of Computer Enginering. Vol. 5/No.6. Diakses pada 30 Maret 2017.
  5. 5,0 5,1 5,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakata: Deepublish, Agustus 2014.
  6. Rusdiana, Irfan, Moch. 2014. Sistem Informasi Manajeman. Badung: CV Pustaka Setia. Juli 2014.
  7. Yulia, Djahir. Dewi Pratita. 2014. Manajemen Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish, Desember 2014.
  8. Yakub, Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 9,2 Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
  10. Pratama, Eka Agus Putu I. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
  11. Azad, Dr Muhammad. Amin, bin Muhammad. Alauddin Md. 2012. Executive Information System. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security. Bangladesh: Shanto Mariam University of Creative Technology. Vol.12/No.5. Diakses pada 30 Maret 2017.
  12. Muharto, Ambarita Arisandy. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish, September 2016.
  13. 13,0 13,1 Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2018-1762. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/69/71. Diakses pada 07 April 2017.
  14. Joo, Kyung Soo. Woo, Jung Woong. 2014. Development of Object-Oriented Analysis and Design Methodology for Secure Security and Its Applications. International Journal of Security and Applications. Republic of Korea: Soonchunghyung University. Vol.8/No.1.Pp.71-80. http://www.sersc.org/journals/IJSIA/vol8_no1_2014/7.pdf. Diakses pada 30 Maret 2017.
  15. Puschmann, Conrelius. Burgess, Jean. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. Diakses pada 30 Maret 2017.
  16. Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3.
  17. Amelia, Maya. 2016. Sistem Monitoring Pungumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway pada Petani Karet di Desa Surya Adi Kabupaten Oki Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Informatika Global Volume 7 No.1 Desember 2016. ISSN Print: 2302500X. http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/IG/article/view/156. Diakses pada 04 April 2017.
  18. Panggabean, Rio Andes Daniel, Budiman Edy, Pohny. 2017. Monitoring Kegiatan Kapal Pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan di Samarinda. Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi vol.2, No. 1, Maret 2017 e-ISSN 2549-7902 dan p-ISSN 2541-366X. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/SAKTI/article/view/284/pdf. Diakses pada 04 April 2017.
  19. Jenifer.2015. Perancangan Aplikasi Pengolahan Alat Tulis Kantor Pada PT. Alam Jaya Wirasentosa. Skripsi. Medan: STMIK TIME. http://stmik-time.ac.id/ejournal/index.php/skripsiTIMES/article/view/106. Diakses pada 03 April 2017.
  20. Gie, The Liang. 2012. Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Modern Liberty.
  21. Wikipedia. 2017. Seragam. https://id.wikipedia.org/wiki/Seragam
  22. Mutiara, Mayda. 2012. Manfaat & Fungsi Pakaian Seragam Kerja. http://maydamutiara.blogspot.co.id/2012/01/manfaat-fungsi-pakaian-seragam-kerja.html. Diakses pada 04 April 2017.
  23. Yahya, Tantowi. Nurmalina, Radna. 2015. Aplikasi Pendataan Gudang Pupuk di Dinas Pertanian Tanaman dan Perkebunan. Jurnal Sains dan Informatika. Vol.1,No.2. ISSN: 2460-173X. http://jurnal.politala.ac.id/index.php/JSI/article/view/89. Diaksespada 05 April 2017
  24. Aripin, Ruli. 2016. Perbaikan Tata Letak Gudang Es Krim Dengan Menggunakan Metode Class based Storage (Studi kasus Es Krim Walls PT. Bentoro Adisandi Ivena). Tugas Akhir. Pekan Baru: Universitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/3069/. Diaksespada 04 April 2017
  25. Kurniawan, Ivan. 2014. Perbaikan Tata Letak Gudang pada PR Sukun Sigaret Menggunakan Metode Shared Storage. Tugas Akhir. Semarang: Universias Dian Nuswantoro.
  26. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta :Andi.
  27. Tawakal, Abdullah. 2016. Analisis Critical Succss Factor dalam Menilai Kinerja Guna Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Kasus pada SMP Luqmn Al-Hakim Surabaya). Undergraduate Thesis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). http://repository.stiesia.ac.id/1447/ Diakses pada 03 April 2017.
  28. Nasution Raudah, Sari Anggi Puspita. 2014. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Investasi Teknologi Informasi pada Perusahaan. Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014,PP. 271-279. Diakses pada 03 April 2017.
  29. 29,0 29,1 29,2 Supono, Virdiandy Putratama. 2016. Pemograman Web Dengan Mengunakan PHP dan Framework Codeignier. Yogyakarta: Deepublish, Maret 2016.
  30. 30,0 30,1 Kadir, Abdul. 2013. Pemograman Database MYSQL untuk Pemula. Yogyakarta: Mediakom. 2013.
  31. EMS Tim. 2016. PHP 5 dari Nol. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  32. Masrur, Mukhamad. 2016. Pemograman Web Dinamis Menggunakan Java Server Pages dengan Database Relasional MySQL. Yogyakarta :Andi.
  33. Hidayatullah, Priyanto. 2017. Pemrograman WEB Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
  34. Riyanto. 2014. Membuat Aplikasi Minimarket Integrasi Barcode Reader dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.
  35. Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gaya Media.
  36. Sidik, Betha. 2014. Pemograman Web dengan PHP. Bandung: Informatika Bandung.
  37. Palevi, Angga Reza. Krisnawati. 2014. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website pada SMP Negri 2 Mojosongo Bojolali. Jurnal Imiah DASI Vol. 14 No. 04 ISSN: 1411-3201. http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/view/198 Diakses pada 19 Juli 2017.
  38. Kardiyanto, Deddy Whinata. 2014. Media Pembelajaran Olahraga Bola Voli Berbasis Web. Jurnal Phedral Penja Vol. 9 No. 2. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/penjaskesrek/article/view/6285/4319. Diakses pada 19 Juli 2017.
  39. 39,0 39,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning. ISSN:1979-296X. http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/view/257 Diakses pada 02 April 2017.
  40. Swarnalatha, Srinivasan. Bhandary, Pooja. Kishore, Rakesh. 2014. Requrement Elicatitation in Web Application. Challenges International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology. India: CSE Department. Vol.3, Issue. 3. Diakses pada 30 Maret 2017.
  41. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  42. Rahardi, Majid. Nugroho, Edi Lukiti. Ferdiana Ridi. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Mulitimedia 2016. ISSN: 2302-3805. http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1208. Diakses pada 02 April 2017.
  43. Sigit, Haris Triono. Anwar Khairul. 2015. Aplikasi Android Kamus bahasa Jawa Serang-Indonesia Menggunakan Algoritma KNUTT Morris PATT. Jurnal PROTEKINFO. Vol.2 September 2015. http://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/ProTekInfo/article/view/46. Diakses pada 03 April 2017.
  44. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Tangerang. Tangerang: SKRIPSI STMIK Raharja Tangerang.
  45. Rizky. 2012. Implementasi Dan Pengujian Perangkat Lunak. Bandung: Bumi Aksara.
  46. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3 Agustus 2016.
  47. Hosseini, Asrin, Ahmadi. Amir Saikh. 2015. Predicing Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131. No.15 Juni 2015.
  48. Koyuko, Harnolus. Alicia A.E. Xaverius B.N, Sinsuw. Nanjoan. 2016. Perancang Aplikasi Monitoring Pemadaman Listrik Berbasis Android Studi Kasus PT.PLN area Manado. E-Journal Teknik Informatika, Vol 8, No1. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika/article/view/13903. Diakses pada 03 April 2017.
  49. Lusanjaya, Gery Raphael.2016. Akuntabilitas dalam Aktivitas Monitoring Pengendalian Intern Sistem Informasi. Journal of Acconting and Business Studies. Vol.1, No.1 http://journal.ithb.ac.id/index.php/jabs/article/view/111 Diakses pada 06 April 2017.
  50. Amelia, Maya. 2016. Sistem Monitoring Pungumpulan Getah Karet Berbasis SMS Gateway pada Petani Karet di Desa Surya Adi Kabupaten Oki Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Informatika Global Volume 7 No.1 Desember 2016. ISSN Print: 2302500X http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/IG/article/view/156 Diakses pada 04 April 2017.
  51. Ridho’I, Ahmad. Yuliananda, Subekti. Andriawan, Aris Heri. 2016. Penerapan Kecerdasan Tiruan untuk Monitoring Tegangan pada Solar Cell. JHP17 Jurnal Hasil Penlitian LPPM Untag Surabaya Vol 01, No 01. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17/article/view/581 Diakses pada 01 April 2017.
  52. Tohirin, Mohamad. Kurnia, Dian Ade. 2014. Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Menggunakan Web Camera Untuk Memantau Kendaraan Dengan Metode Normalized Sum-Squared Diffeerences di Dinas Perhubungan Kota Cirebon. Jurnal ICT Vol 11, No 1. Cirebon: STMIK IKMI. http://stmik-ikmi-cirebon.net/e-journal/index.php/JICT/article/view/91.
  53. Kariuki, James Gichuru. 2014. An Exploration of the Guiding Principles, Importance and Challenges of Monitoring and Evaluation of Community Development Projects and Programms. International Journal of Business and Social Science Vol. 5. No.1 Kenya : University of Nairobi. http://ijbssnet.com/journals/Vol_5_No_1_January_2014/17.pdf Diakses pada 04 April 2017.
  54. Maounika, Pavuluri. Kumar, M.Anil. 2013. Battery Monitoring System. International Journal of Enngeneering Trends and Technology (IJETT), Vol.4/Issue.4. India:K.L University.. http://www.ijettjournal.org/volume-4/issue-4/IJETT-V4I4P295.pdf. Diaksespada 04 April 2017.
  55. Mutinda, Boniface Ndau. Kinyanjui, Karari Ephantus. Kamau, Kihuhan Cyrus. 2013. Mobile And Web Based Remote Business Monitoring System. International Journal of Advnaced Information Technology (IJAIT) Vol.3/No.4. Kenya: Dedan Kimathi University of Technology. http://airccse.org/journal/IJAIT/papers/3413ijait01.pdf Diakses pada 04 April 2017.
  56. Singhal, Zatin. Gujral, Rajneesh Kumar. 2012. Anytime Anywhere-Remote Monitoring of Attendace System Based on RFID using GSM Network. International Journal of Computer Applications vol.39/No.3. India: M.M. University. http://www.ugcfrp.ac.in/images/userfiles/43381-Any%20Time%20Any%20Where.pdf Diakses pada 04 April 2017.
  57. Alia, Mohammad. A. Tamimi, Abdel Fatah Aref. Al-Allaf, Omaima N.A. 2013. Integreted System for Monitoring and Recognizing Students During Class Session. The International Journal of Multimedia & Its Applocations (IJMA) Vol.5/No.6. Al Zaytoonah University of Jordan. http://aircconline.com/ijma/V5N6/5613ijma04.pdf. Diakses pada 04 April 2017.

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

  1. Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing I Skripsi.

  2. Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing II Skripsi.

  3. Kartu Study Tetap (KSTF).

  4. Form Validasi Skripsi.

  5. Validasi Sidang Akademik.

  6. Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing.

  7. Lembar Pergantian Judul.

  8. Lembar Pergantian Dosen Pembimbing.

  9. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi.

  10. Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi.

  11. Kwitansi Pembayaran Sidang.

  12. Kwitansi Raharja Career.

  13. Daftar Nilai.

  14. Formulir Seminar Proposal Skripsi.

  15. Formulir Pertemuan Stakeholder.

  16. Sertifikat TOEFL.

  17. Sertifikat PROSPEK.

  18. Sertifikat IT Internasional.

  19. Sertifikat IT Nasional.

  20. Surat Penerbitan Dokumen.

  21. Hibah.

  22. Curriculum Vitae (CV).

  23. Surat Pengantar Skripsi.

Lampiran B

  1. Surat Penugasan dari Perusahaan.

  2. Form Observasi.

  3. Surat Keterangan Implementasi Program.

Contributors

Citrakusuma