SI1314476009: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Hibah)
(Tujuan Analisa SWOT)
Baris 1.011: Baris 1.011:
 
=====Tujuan Analisa SWOT=====
 
=====Tujuan Analisa SWOT=====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011 : 197)<ref name="Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.">Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref>, tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011 : 197)<ref name="Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.">Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref>, tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.</p></div>
 +
 +
===Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)===
 +
====Definisi UML====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Jenis-Jenis Diagram UML''' </p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Use Case</li>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Murad (2013:57)<ref name="Murad2013">Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.</ref>, “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Triandini (2012:18)<ref name= "Triandini">Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. [https://drive.google.com/a/raharja.co/file/d/0B5xeGBW3pluLX0VLeThNNjduejQ/view?usp=sharing Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML.] Yogyakarta: Andi.</ref>, langkah-langkah membuat diagram use case:</p></div>
 +
 +
<ol style="list-style:lower-alpha"><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.</li></li>
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.
 +
</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Activity Diagram</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Murad (2013:53)<ref name="Murad2013">Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.</ref>, “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Vidia (2013:20)<ref name= "Vidia">Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.</ref>, “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sequence Diagram</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Vidia (2013:21)<ref name= "Vidia">Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.</ref>, ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wijayanto (2013:35)<ref name= "Wijayanto">Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. [https://drive.google.com/a/raharja.co/file/d/0B5xeGBW3pluLOHRuNjRaR3p5Wms/view?usp=sharing Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya.] Surabaya: Universitas Airlangga.</ref>, ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sequence Diagram</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Vidia (2013:21)<ref name= "Vidia"/>, “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wijayanto (2013:35)<ref name= "Wijayanto">Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.</ref>, ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”..</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.</p></div>
 +
</ol>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
====Definisi Elisitasi====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Guritno, 2011:302).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Saputra, 2012:51). Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tahap I <br>Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh piihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
 +
</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tahap II<br>Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
 +
</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tahap III<br>Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :
 +
</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:</p></li>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.</p></li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.</p></li></ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></li></ol>
 +
 +
====Definisi ''Flowchart''====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)<ref name= "Adelia2011">Adelia., Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>, “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong ''analyst'' dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.</p></div>
 +
 +
====Definisi HIPO====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">“HIPO (''Hirarchy Plus Input Process Output'') yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output” (Praptingsih, 2012:03)<ref name=” Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama”>” Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama”</ref>.</p></div>
  
 
=<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div>=
 
=<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div>=

Revisi per 3 Februari 2017 05.53



PENGEMBANGAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476009
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK'

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476009
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PPENILAIAN OBJEKTIF SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476009
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
(Khanna Tiara, S.Kom., M.T.I)
NID : 14018
   
NID : 14013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG

DI PERGURUAN TINGG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476009
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476009
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Februari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314476009

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Perguruan Tinggi Raharja has a system for objective assessment (PO) trial is PESSTA +. PESSTA + present to provide convenience especially to the board of examiners and the trial participants so that at the time of the hearing, the board of examiners no longer need to check the files objective assessment (PO). But in its application PESSTA + system applied only to validate the Journal alone. As for the validation of the grant is still in the testing phase, and found several problems, namely in the form submit grant there is only one (1) validation types of grants that grants state agencies, while Perguruan Tinggi Raharja receive two (2) types of grants for an objective assessment of the trial that grants state agencies and grants crowdfunding. Therefore, the objective of this research is to develop the validation of a grant for an objective assessment of the trial, especially in the form submit grant categorized into two (2) types form submit grant state agencies and crowdfunding in order as stated in point objective evaluation session. Systems analysis methods in this study using SWOT analysis and it was shown 15 that proven implementation strategies to achieve them. The results of the test result analysis and implementation of the system of PESSTA + especially on the validation grants can already be applied to all students in Perguruan Tinggi Raharja and submit the form of grants in accordance with an objective assessment of the trial.


Keywords : Objective Assessment, PESSTA +, Validation of the Grants.


ABSTRAK

Perguruan Tinggi Raharja memiliki sistem untuk penilaian objektif (PO) sidang yaitu PESSTA+. PESSTA+ hadir untuk memberikan kemudahan terutama untuk dewan penguji dan peserta sidang agar pada saat pelaksanaan sidang, dewan penguji tidak perlu lagi mengecek berkas penilaian objektif (PO). Namun pada penerapannya sistem PESSTA+ yang diterapkan hanya untuk validasi Jurnal saja. Sementara untuk validasi hibah masih dalam tahap uji coba, dan ditemukan beberapa permasalahan yaitu pada form submit hibah hanya terdapat 1 (satu) jenis validasi hibah yaitu hibah badan negara, sedangkan Perguruan Tinggi Raharja menerima 2 (dua) jenis hibah untuk penilaian objektif sidang yaitu hibah badan negara dan hibah crowdfunding. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah melakukan pengembangan pada validasi hibah untuk penilaian objektif sidang, terutama pada bagian form submit hibah yang dikategorikan menjadi 2 (dua) jenis yaitu form submit hibah badan negara dan crowdfunding agar sesuai dengan yang tertera pada poin penilaian objektif sidang. Metode analisis sistem pada penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan didapatkan gambaran 15 strategi yang dibuktikan implementasi pencapaiannya. Hasil penelitian dari uji analisis dan implementasi diperoleh hasil yaitu sistem PESSTA+ terutama pada validasi hibah sudah dapat diterapkan kepada seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja serta form submit hibah telah sesuai dengan penilaian objektif sidang.


Kata Kunci: PESSTA+, Validasi Hibah, Penilaian Objektif

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “PENGEMBANGAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, peneliti mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah peneliti menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.
  6. Ibu Khanna Tiara, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  7. Bapak Padeli, M.Kom, selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  9. Kedua Orang Tua yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  10. Rekan-rekan TIMUR 2 (OZBI, UVO, HOUR, I-GO, RUSIA)
  11. Sahabat-sahabat seperjuangan (Ira, Eka, Meylda, Amel dan Ami) yang selalu memberikan support kepada penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Februari 2017
Sintia Novita Sari
NIM. 1314476009

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 4.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 4.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 4.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.5. Tabel Pengujian Blackbox Pada Tabel Daftar Customers iDuHelp!

Tabel 4.6. Tabel Pengujian Blackbox Pada Tabel Daftar Operators iDuHelp!

Tabel 4.7. Tabel Pengujian Blackbox Pada History Rekap Peforma iDuHelp! Online

Tabel 4.8. Tabel Schedule Implementasi

Tabel 4.9. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. 10 Pillar IT Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 2.2. Logo iDuHelp!

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Flowchart program pada sistem iDuHelp! online.

Gambar 4.1. Mind Mapping Project

Gambar 4.2. Pembuktian Strategi 1

Gambar 4.3. Pembuktian Strategi 2

Gambar 4.4. Pembuktian Strategi 3

Gambar 4.5. Pembuktian Strategi 3

Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 4

Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 6

Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 8

Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 9

Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 10

Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 11

Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 12

Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 15

Gambar 4.20. Use Case Diagram Yang Diusulkan.

Gambar 4.21. Activity Diagram Prosedur Customer Dan Operator Yang Diusulkan.

Gambar 4.22. Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan.

Gambar 4.23. Activity Diagram Prosedur Viewboard.

Gambar 4.24. Sequence Diagram Customer dan Operator

Gambar 4.25. Sequence Diagram Untuk Pembuatan Laporan

Gambar 4.26. Sequence Diagram Untuk Viewboard

Gambar 4.27. Flowchart program pada Viewboard iDuHelp! Online.

Gambar 4.28. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Gambar 4.29. Rancangan Prototype Tampilan Home

Gambar 4.30. Rancangan Prototype Tampilan Daftar Customers iDuHelp!

Gambar 4.31. Rancangan Prototype Tampilan Daftar Operators iDuHelp!

Gambar 4.32. Rancangan Prototype Tampilan Last Login Operators

Gambar 4.33. Rancangan Prototype Tampilan History Performa Operators iDuHelp!

Gambar 4.34. Rancangan Prototype Tampilan Chart Performa Operators iDuHelp!

Gambar 4.35. Rancangan Prototype Tampilan Terhubung Ke iMe iDuHelp!

Gambar 4.36. Rancangan Prototype Tampilan Terhubung Ke Forum RhjFox

Gambar 4.37. Rancangan Prototype Tampilan Terhubung Ke Viewboard Rooster

Gambar 4.38. Rancangan Prototype Tampilan FAQ

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL HIPO

DAFTAR SIMBOL UML

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan terutama di Perguruan Tinggi, penelitian ilmiah merupakan suatu keharusan, baik sebagai tugas akademik bagi mahasiswa ataupun yang berkaitan dengan pelaksanaan kompetensi dosen. Dengan penelitian ilmiah inilah akan lahir temuan-temuan baru yang menarik perhatian kalangan civitas akademik ataupun publik. Lebih jauhnya, hasil penelitian ilmiah sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan khususnya bagi pengembangan bidang keilmuan yang diteliti dan lebih luas lagi untuk menyelesaikan masalah-masalah pendidikan juga masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat dan bangsa.

Penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian juga dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning) (Zulfikar. 2015: 20).

Dalam melakukan penelitian pastinya membutuhkan dana yang tidak sedikit, untuk itu diperlukan dana Hibah yang akan menunjang pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini Perguruan Tinggi Raharja menganjurkan mahasiswa yang sedang menjalankan Tugas Akhir atau Skripsi dapat menghasilkan dana Hibah untuk menunjang penelitian yang sedang dilakukan. Hibah penelitian merupakan pemberian berupa dana yang dilakukan seseorang untuk dialokasikan kepada pihak lain untuk dapat menyelenggarakan kewajiban penelitian seperti menyusun proposal dan melaksanakan penelitian. Menghasilkan Hibah merupakan salah satu poin dalam penilaian objektif sidang komprehensif di Perguruan Tinggi Raharja.

Penilaian objektif artinya yang menilai dan yang dinilai akan mengerti dan memahami bahwa penilaian objektif mempunyai tujuan yang jelas antara lain mengetahui kemampuan, keterampilan, kompetensi, prestasi dll. Keduanya memiliki kesamaan dan kesatuan dalam pemikiran bahwa objektivitas penilaian itu senantiasa berlandaskan pada aturan yang baku (standar) bukan keluar dari aturan pribadi (pendidik) dan aturan itu akan selalu mengikuti keteraturan berkelanjutan, penilaian dikatakan objektif jika senantiasa memiliki kejelasan tujuan yang ingin dicapai, penilaian objektif akan selalu mengacu pada aturan dan keteraturan, penilaian objektif harus berpangkal pada adanya keinginan untuk menciptakan/meningkatkan prestasi dan penilaian objektif tentunya harus dapat menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan (harmonisasi) (Endang: 2014). Dalam penilaian objektif sidang untuk validasi Hibah pada Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 (dua) jenis Hibah yang diterima yaitu Hibah Badan Negara dan Crowdfunding. Crowdfunding didefinisikan sebagai pendekatan keuangan kolektif yang memungkinkan individu-individu mengumpulkan sumber daya yang dimiliki untuk mendanai suatu proyek yang diminati (Barrette: 2011).

Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan Teknologi Informasi (TI) yang terus melakukan pembaruan dalam menciptakan wadah sistem informasi untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian Perguruan Tinggi Raharja secara terus menerus melakukan peningkatan dan pengembangan, baik berupa fasilitas sistem pendukung maupun sistem pembelajaran kampus.

Gambar 1.1. Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja

Sebagaimana yang tertera dalam Rencana Strategi untuk kegiatan Divisi REC (Raharja Enrichment Center) tahun akademik 2015-2016 pada poin 4 (empat) yang berbunyi “Rencana Pengembangan PESSTA untuk menyempurnakan proses Penilaian Objektif (PO) Sidang seputar pendataan jurnal ilmiah, pendataan proposal/laporan hibah penelitian, sertifikat nasional dan internasional serta widuri”. Berdasarkan Rencana Strategi tersebut maka dilakukan pengembangan pada validasi Hibah untuk penilaian objektif. Dan selain itu sebagaimana yang tertera Surat Keputusan 394/SK-Penilaian/PT/III/2016 Tentang Ketentuan Penilaian Sidang Komprehensif Dan Penilaian Mata Kuliah Di Perguruan Tinggi Raharja bahwa “Komposisi penilaian sidang komprehensif terdiri dari Pembimbing 30%, Penilaian Objektif (PO) 20% dan Penguji 50%”. Jadi, Penilaian Objektif (PO) memiliki bobot penilaian sebesar 20% dari keseluruhan penilaian sidang komprehensif TA/Skripsi.

Salah satu ketentuan pada penilaian sidang skripsi terdapat pada pada poin ke- 5 (lima) yaitu “Hibah yang sudah diterima oleh Badan Negara atau Crowdfunding”, dan memiliki nilai 5.

Sistem validasi Hibah yang berjalan saat ini, pada form submit Hibah terdapat 1 (satu) kategori yaitu kategori Hibah Badan Negara, sementara itu merujuk dari Penilaian Objektif sidang yang telah dijelaskan di atas, terdapat 2 (dua) kategori Hibah yang diterima di Perguruan Tinggi Raharja yaitu Hibah Badan Negara dan Crowdfunding. Dan saat ini inventory Hibah tidak terinventaris dengan baik. Untuk itu dilakukan pengembangan pada validasi Hibah agar sesuai dengan kebutuhan yang tertera pada Penilaian Objektif Sidang.

Rumusan Masalah

Penelitian biasanya mempunyai sebuah data yang relevan untuk membantu pemecahan masalah yang sedang terjadi. Bersumber dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan, telah diindetifikasi permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini, untuk menyatakan bahwa peserta sidang sudah memenuhi poin Hibah pada Penilaian Objektif, Perguruan Tinggi Raharja menerima 2 (dua) kategori Hibah yaitu Hibah Badan Negara dan Crowdfunding.

Gambar 1.2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Pada gambar 1.2 menjelaskan sistem yang berjalan saat ini, pada form yang tersedia hanya ada untuk form submit Hibah Badan Negara, sementara kebutuhan field Hibah Badan Negara dan Crowdfunding berbeda. Maka sistem yang berjalan saat ini belum dapat digunakan oleh seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja. Hal tersebut dirasa belum sesuai dengan kebutuhan yang terdapat pada Penilaian Objektif Sidang poin 5 yaitu “Hibah yang sudah diterima oleh Badan Negara atau Crowdfunding”. Dan jika sistem tidak berjalan dengan baik, maka inventaris Hibah tidak tersimpan dengan rapih dan baik.

Dan saat ini sudah jelas sekali bahwa Perguruan Tinggi Raharja memerlukan sebuah sistem yang berupaya mengoptimalkan pemberian nilai validasi hibah, sehingga tidak akan terjadi lagi waktu yang terbuang sia-sia pada saat pelaksanaan sidang berlangsung dan inventaris hibah dapat tersimpan dengan baik.

Dan berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :


  1. Bagaimana proses penilaian validasi Hibah pada pelaksanaan sidang saat ini di Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Bagaimana agar Perguruan Tinggi Raharja memiliki wadah untuk menyimpan inventaris Hibah seluruh mahasiswa?

  3. Bagaimana mengembangkan sistem submit validasi Hibah yang sesuai dengan kebutuhan pada Penilaian Objektif Sidang?

Berdasarkan permasalahan-permasalahan sudah dibahas melalui latar belakang dan juga perumusan masalah, maka dari itu penulis mengambil judul “Pengembangan PESSTA+ Berbasis Yii Framework Sebagai Media Validasi Hibah Untuk Penilaian Objektif Sidang Di Perguruan Tinggi” untuk jadi penelitian Skripsi.

Ruang Lingkup

Dengan hadirnya permasalahan yang sedemikian banyak, maka dari itu untuk mempermudah penulisan laporan skripsi dan juga menjadikannya lebih terstruktur serta berjalan dengan baik, maka dibutuhkan adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah yang ada di dalam laporan ini meliputi :

  1. Penelitian ini berfokus di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Penelitian ini berfokus pada seluruh mahasiswa aktif di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Diimplementasikan hanya untuk para pengguna Rinfo (Email Pribadi Raharja).

  4. Login pada sistem PESSTA+ sudah single sign on dengan menggunakan Rinfo (Email Pribadi Raharja).

  5. Penelitian ini berfokus pada validasi hibah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi dan penelitian, peneliti mempunyai sejumlah tujuan. Tujuan dari penelitian juga bisa berbeda karena perbedaan masalah yang sedang di teliti. Memahami masalah dengan benar dan juga merumuskan dengan baik, besar kemungkinan pekerjaan merumuskan tujuan akan dapat dilalui dengan tepat. Sebaliknya apabila masalah yang akan diteliti masih samar-samar, maka akan sulit bagi calon peneliti untuk merumuskan tujuan penelitian yang akan diteliti. Tujuan penelitian sangat besar dampaknya pada komponen- komponen penelitian lainnya seperti teknik, metode, alat ataupun generalisasi yang didapatkan. Kecakapan peneliti dalam merumuskan tujuan penelitian akan berdampak pada keberhasilan penelitian yang dikerjakan, oleh karena itu tujuan penelitian adalah titik tolak dan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan penelitian. Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. Adapun 3 tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui proses penilaian validasi hibah pada pelaksanaan sidang saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Membuat sebuah wadah untuk menyimpan inventaris seluruh hibah mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mengembangkan sistem submit validasi Hibah yang sesuai dengan kebutuhan pada penilaian objektif sidang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diambil dari suatu penelitian merupakan sebuah hasil dari terlaksananya suatu tujuan dan terjawabnya dari sebuah rumusan masalah yang secara akurat. Dalam manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan yang sangat bermanfaat untuk informasi dan komunikasi yang belakangan ini banyak yang mendapatkan pelajaran dari beragam ilmu. Dan di dalam pemanfaatan praktis ini praktis penelitian ini diharapkan dapat merekondisikan kebutuhan - kebutuhan guna meningkatkan sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mempermudah sistem penilaian hibah pada pelaksanaan sidang komprehensif agar waktu sidang berjalan lebih efektif.

  2. Dengan adanya sistem PESSTA+ maka diharapkan agar seluruh hibah mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja terdokumentasi dengan baik.

  3. Sistem dapat memberikan kebutuhan yang sesuai dengan penilaian objektif sidang terutama pada validasi Hibah yang terdapat 2 (dua) jenis Hibah.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Peneliti sudah melakukan peninjauan secara langsung selama 4 minggu pada proses pemberian nilai validasi hibah dan data submit validasi hibah yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja. Lalu dari peninjauan yang sudah dilakukan, peneliti dapat menghimpun data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses pengamatan untuk pembentukan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Bapak Padeli, M.Kom selaku Stakeholder.

  3. Studi Pustaka

    Metode ini berguna untuk memperoleh informasi dan juga data dari sejumlah sumber (literature), buku, dan beberapa jurnal untuk keperluan pengamatan serta perancangan yang terkait dalam laporan ini.

Metode Analisis Sistem

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dijadikan sebagai sebuah strategi. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu di dasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) dan juga menggunakan UML (Unified Modeling Language).

Metode Pengujian Sistem

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end- user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk kelancaran dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantara nya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan elisitasi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai rancangan sistem usulan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan menggunakan UML (unified modeling language) , testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut Iskandar Wiryokusumo (2011) “Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan - kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri”.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015: 7) “Definisi sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya”.

Menurut J. Hutahaen (2015: 2) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

Menurut Sutarman (2012: 13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah golongan dari komponen dan elemen yang disatukan untuk menggapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 3-5) bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super system”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  13. Pengolah Sistem (Procces)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (Physical System)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertentu (Deterministic System)
      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertutup (Close System))
      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem Terbuka (Open System)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012 : 13)[1], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6), “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Menurut Taufiq (2013 : 17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  4. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas

  5. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  6. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio

  7. Kemudian berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah sarana yang digunakan untuk melakukan sesuatu, dapat juga dikatakan sebagai wadah atau perangkat yang menampung dimana dalam penelitian ini Validasi Hibah PESSTA+ dimaksudkan sebagai media bagi mahasiswa untuk dapat melakukan submit validasi Hibah untuk Penilaian Objektif Sidang TA/Skripsi.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Arief (2011 : 7)[3], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Menurut Murad (2013 : 49)[4], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011 : 8)[3], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Validasi

Definisi Validasi

Istilah Validasi pertama kali dicetuskan oleh Dr. Bernard T. Loftus, Direktur Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada akhir tahun 1970-an, sebagai bagian penting dari upaya untuk meningkatkan mutu produk industri farmasi. Hal ini dilatar belakangi adanya berbagai masalah mutu yang timbul pada saat itu yang mana masalah-masalah tersebut tidak terdeteksi dari pengujian rutin yang dilaksanakan oleh industri farmasi yang bersangkutan. Selanjutnya, validasi juga diadopsi oleh negara-negara yang tergabung dalam the Pharmaceutical Inspection Coperation/Scheme (PIC/S), Uni Eropa (EU) dan World Health Organization (WHO). Bahkan, validasi merupakan aspek kritis (substantial aspect) dalam penilaian kualitas industri farmasi yang bersangkutan. Terdapat banyak definisi dan pengertian tentang validasi. US FDA (Badan pengawasan Obat dan Makanan, Amerika Serikat) dalam The FDA’s 1987 Guideline mendefinisikan validasi sebagai:”Establishing documented evidence, which provides a high degree of assurance that a spesific process will consistently produce a product meeting its predetermined spesifications and quality characteristics.” Sedangkan WHO mendefinisikan sebagai:”A documented act of providing that any procedure, process, equipment, material, activity or system, actually leads to the expected result.” (Samuel, 2011). Badan POM RI (Anonim, 2006) memberikan definisi validasi sebagai: ”Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.” (CPOB: 2006). Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Validasi adalah tindakan pembuktian yang dilakukan sesuai dengan prosedur bahwa suatu data/dokumen benar-benar sesuai dengan data/dokumen asli yang sah. Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.

Dari definisi-definisi tersebut diatas membawa pengertian, bahwa :

  1. Validasi adalah suatu tindakan pembuktian, artinya validasi merupakan suatu pekerjaan “dokumentasi”.

  2. Tata cara atau metode pembuktian tersebut harus dengan “cara yang sesuai”, artinya proses pembuktian tersebut ada tata cara atau metodenya, sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam CPOB.

  3. “Obyek” pembuktian adalah tiap-tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawsan mutu (ruang lingkup).

  4. Sasaran/target dari pelaksanaan validasi ini adalah bahwa seluruh obyek pengujian tersebut akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus (konsisten).

  5. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  6. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Validasi

Begitu luasnya cakupan validasi, terkadang membingungkan kalangan praktisi di industri farmasi untuk melaksanakan validasi. FDA dalam “Guideline on General Principles of Process Validation”, memberikan panduan langkah-langkah dalam pelaksanaan validasi, yang tertuang dalam “validation life cycle” berikut ini, yaitu:

  1. Membentuk Validation Comitee (Komite Validasi) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

  2. Menyusun Validation Master Plan (Rencana Induk Validasi), yaitu dokumen yang menguraikan (secara garis besar) pedoman pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

  3. Membuat Dokumen validasi, yaitu protap (prosedur tetap), protokol serta laporan validasi.

  4. Pelaksaan validasi.

  5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, change control dan validasi ulang (revalidation).

Definisi Penilaian Objektif

Penilaian dikatakan objektif jika senantiasa memiliki kejelasan tujuan yang ingin dicapai, penilaian objektif akan selalu mengacu pada aturan dan keteraturan, penilaian objektif harus berpangkal pada adanya keinginan untuk menciptakan /meningkatkan prestasi dan penilaian objektif tentunya harus dapat menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan (harmonisasi). Dilihat dari sudut pandang sebagai seorang pendidik (guru, dosen) hal pertama jelas dalam melakukan penilaian harus ada satu tujuan (goal) yang akan dicapai artinya seorang pendidik harus memiliki sense of goal. Pendidik harus sudah tahu tujuan penilaian itu adalah mengukur kemampuan atau kompetensi peserta didik setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Hal kedua dalam melakukan penilaian, pendidik dituntut harus menyadari adanya sense of regulation (keteraturan), sebagai contoh adanya aturan memberikan dan membuat soal (dalam bentuk pilihan ganda dan atau essay misalnya) ada batasan waktu penyelesaian tugas dan lainnya yang harus ditepati. Proses penilaian yang objektif juga harus mampu membuat setiap peserta didik (murid, mahasiswa) untuk berprestasi dan menemukan potensi unik yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Hal lain yang ketiga adalah seorang pendidik dituntut memiliki sense of achievement, sebagai contoh ketika peserta didiknya mengalami masalah dalam pembelajarannya, sebagai contoh ketika peserta didiknya mengalami masalah dalam pembelajarannya, maka seorang pendidik harus memiliki kemauan dan kemampuan melakukan Achievement Motivation Training (AMT) memberikan motivasi dan semangat kepada mereka. Dan yang terakhir pendidik harus memiliki sense of harmony yang akan menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Ketika telah ada standar penilaian yang baku, maka peserta didik akan merasakan keadilan dari nilai yang didapatkannya, dengan sistem penilaian yang berlandaskan pada objektivitas akan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak, bahwa pendidik bisa melihat kemampuan setiap peserta didiknya dan peserta didikpun merasakan kemampuan apa yang telah dikuasainya. Penilaian objektif artinya menilai dan yang dinilai akan mengerti dan memahami bahwa penilaian objektif mempunyai tujuan yang jelas antara lain mengetahui kemampuan, keterampilan, kompetensi, prestasi dll. Yang menilai dan yang dinilai memiliki kesamaan dan kesatuan dalam pemikiran bahwa objektivitas penilaian itu senantiasa berlandaskan pada aturan yang baku (standar) bukan keluar dari aturan pribadi (pendidik) dan aturan itu akan selalu mengikuti keteraturan berkelanjutan.

Definisi Penilaian Objektif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sidang adalah pertemuan untuk membicarakan sesuatu ; rapat –itu dihadiri oleh semua anggota; segenap anggota dewan dan sebagainya (hakim, pengarang, pengurus) orang banyak; publik; para (untuk menyatakan banyak); sekalian: -- jemaah; pembaca (pendengar). Persidangan adalah perihal bersidang: - kemarin dianggap selesai; pertemuan untuk membicarakan sesuatu.

Kemudian berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 (dua) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama, dan merupakan pertemuan formal untuk menghasilkan suatu putusan dengan menggunakan aturan-aturan yang jelas.

Teori khusus

Definisi Yii Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Website berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi website framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Website dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Website. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

1. Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs website resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:(Yii, 2013)

1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration Yii Memungkinkan pengembang menggunakaan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

3. Form input dan validasi.Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.

4. AJAX Widget.Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery,berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

5. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

6. Skin dan theme.Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

7. Internationalization (I18N) dan localization (L10N).Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.

9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dankeseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihanmedia cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

11 Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasiWeb dari serangan seperti SQL injection,cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

l2. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi,model,dan CRUD.

14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Definisi Hibah

Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Hibah dapat diberikan kepada:

  1. Pemerintah
    Hibah kepada pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a diberikan kepada satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan.
  2. Pemerintah Daerah Lainnya
    Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.
  3. Perusahaan Daerah
    Hibah kepada perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan kepada badan usaha milik Daerah dalam rangka penerusan hibah yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  4. Masyarakat
    Hibah kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional.
    1. Memiliki kepengurusan yang jelas.
    2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan.
  5. Organisasi Kemasyarakatan
    Hibah kepada organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf e diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan. Hibah kepada organisasi kemasyarakatan diberikan dengan persyaratan paling sedikit:
    1. Telah terdaftar pada pemerintah daerah setempat sekurang-kurangnya 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
    2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan; dan
    3. Memiliki sekretariat tetap.

Definisi Ten Pillar iLearning

Gambar 2.1. 10 Pillar IT Perguruan Tinggi Raharja

Dikutip dari iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh (REC) Raharja Enrichment Centre. Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT iLearning, meliputi: iRme, Rinfo, iDu, iRan, iDuHelp!, widuri, Rooster, iMe, Magics, iSur.

Definisi Rinfo

Gambar 2.2 Logo Rinfo

Menurut (Rahardja, 2014:104), Rinfo (Email Rahaja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RH (Rinfo Hangout). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). Rinfo menggunakan platform google yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan. Selain itu Rinfo bisa dijadikan potensi untuk dapat single sign on dengan sistem TPi.

Manfaat dari penggunaan akun Rinfo tersebut sebagai akun resmi kampus, bisa dilihat dari segi keamanan yaitu akan mencegah orang dari luar institut sembarangan mengakses 10 Pilar IT di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya Rinfo ini, maka terciptalah sebuah konsep baru bernama RiDu (Rinfo for Education), yaitu pembelajaran iLearning menggunakan email Rinfo sebagai media utamanya.

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi. Future IT Raharja (FIR) terdiri dari 14 (empat belas), meliputi SiS+, RhjFox, Magics Channel, PEN+, Airzone, FGR (First Generation Resources), GO+ (Green Orchestra Plus), Virtual Account, ZPreneur, ZFord, iLearning Plus, DID (Dream Innovation Day), PESSTA+, HKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat hibah penelitian yang telah diterima atau valid untuk penilaian objektif yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja maka perlu dilakukan validasi hibah di PESSTA+.

Keistimewaan PESSTA+\

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-­hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi hibah sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi hibahnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung

Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut

Gambar 2.3. Logo PESSTA+

(Sumber: http://pesstaplus.raharja.me/)

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja
  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis
  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan
  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011 : 199)[5], penelitian memastikan bahwa kinerja perusahaan bisa ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness dan juga lingkungan eksternal opportunities dan threats yang berada di dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1

  2. Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi/perusahaan tersebut mempunyai peluang dan kekuatan sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu ditetapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  3. Kuadran 2

  4. Walaupun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  5. Kuadran 3

  6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini serupa dengan question mark pada BCG matriks. Fokus dari strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi penelitian kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  7. Kuadran 4

  8. Ini merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Kadir (2014 : 416)[6] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.

  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011 : 197)[5], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

2. Jenis-Jenis Diagram UML

  1. Use Case
  2. Menurut Murad (2013:57)[7], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18)[8], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
    2. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

  3. Activity Diagram
  4. Menurut Murad (2013:53)[7], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[9], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Vidia (2013:21)[9], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[10], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  7. Sequence Diagram
  8. Menurut Vidia (2013:21)[9], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[10], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”..

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Guritno, 2011:302).

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Saputra, 2012:51). Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh piihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

  4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.

  5. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Flowchart

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[11], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Definisi HIPO

“HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output” (Praptingsih, 2012:03)[12].

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Taufiq. 2013. Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  4. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  5. 5,0 5,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  6. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  7. 7,0 7,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  8. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  9. 9,0 9,1 9,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  10. 10,0 10,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  11. Adelia., Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  12. ” Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama”