SI1312477395

Dari widuri
Revisi per 15 Juni 2017 04.50 oleh Samira putri srikandi saleh (bicara | kontrib) (SI1312477395)


Lompat ke: navigasi, cari


PENERAPAN SISTEM PENCARIAN

BAGASI LOST AND FOUND

PADA PENERBANGAN CITILINK SOEKARNO-HATTA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312477395
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM PENCARIAN

BAGASI LOST AND FOUND

PADA PENERBANGAN CITILINK SOEKARNO-HATTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1312477395
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN SISTEM PENCARIAN

BAGASI LOST AND FOUND

PADA PENERBANGAN CITILINK SOEKARNO-HATTA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312477395
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NID : 12003
   
NID : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN SISTEM PENCARIAN

BAGASI LOST AND FOUND

PADA PENERBANGAN CITILINK SOEKARNO-HATTA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1312477395
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM PENCARIAN

BAGASI LOST AND FOUND

PADA PENERBANGAN CITILINK SOEKARNO-HATTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1312477395
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain,

serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1312477395

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

In this era of globalization age technology is developing very fast, many applications or systems that have sprung up to help people in their daily processes. The success of the company or the industry in the face of current challenges contrary to the ability of companies in the processing and upgrading the information system. The need for a trip is also felt by the customer in selecting the transportation services that are considered to carry on their journey to be able to get to their destination quickly, safely and affordable by its economic needs. Those things are a form of consideration that even suing ground handling and a wide range of airlines to provide solutions to a growing market demand will need to use air transport. Ground handling companies and airlines try to improve the quality of services and facilities to meet the needs of passengers. Flights have two categories, the full service airlines and Low Cost Carrier (LCC). Based on observations of the authors in the baggage handling baggage carried passengers did not escape from a variety of problems. The usual baggage services deviation occurs when the passenger arrives at the final destination station or when post flight services, it could be one measure of performance of a ground handling, good or bad in providing services to passengers. Cases relating to baggage irregularities is still using manual processes that ultimately takes quite a long time. We need a system that can meet the needs of service-based rapid computerization. Based on the above cases of irregularities baggage, ground handling companies have a unit that is responsible for assisting and providing services related to passenger baggage problems. The Unit is named Lost and Found. Therefore, this paper will explain how and how important are unit Lost and Found in passenger baggage handling cases of irregularities and the current system is, by describing the system analysis using UML (Unified Modeling Language) diagram. This is the rationale author to be able to make Baggage Tracer is not only accessible unit Citilink Penerbanagn Lost and Found in the Cengkareng area only, but can be accessed by Lost and Found unit Citilink flights throughout Indonesia as well. In order to know about the various kinds of problems in passenger baggage damaged or lost without having to wait quite a long time. Thus the author is referring to how the Baggage Tracer can be accessed by all employees in the unit Lost and Found to facilitate the employees in the process of passenger baggage handling and also provides convenience in accessing Passenger Baggage Tracer itself.
Keyword: Baggage Tracer, Lost and Found Unit, Passenger.


ABSTRAK

Zaman era globalisasi ini teknologi berkembang sangat cepat, banyak aplikasi atau sistem yang bermunculan guna membantu manusia dalam proses kesehariannya. Keberhasilan perusahaan atau industri dalam menghadapi tantangan saat ini bertolak pada kemampuan perusahaan dalam pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut. Kebutuhan akan suatu perjalanan juga dirasakan pelanggan dalam memilih jasa transportasi yang dianggap bisa membawa perjalanan mereka untuk dapat sampai ke tempat tujuan dengan cepat, aman serta terjangkau oleh kebutuhan ekonominya. Hal-hal tersebut merupakan suatu bentuk pertimbangan yang bahkan menuntut perusahaan ground handling dan berbagai maskapai penerbangan untuk memberikan solusi terhadap permintaan pasar yang semakin banyak akan kebutuhannya menggunakan transportasi udara. Perusahaan ground handling dan airlines berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penumpang. Penerbangan memiliki dua kategori yaitu kategori penerbangan full service dan Low Cost Carier (LCC). Berdasarkan pengamatan penulis dalam penanganan bagasi-bagasi yang dibawa penumpang tidak luput dari berbagai masalah. Penyimpangan layanan bagasi tersebut biasa terjadi pada saat penumpang tiba di stasiun tujuan akhir atau saat post flight services, hal tersebut bisa menjadi salah satu tolak ukur kinerja suatu ground handling, baik atau tidaknya dalam memberikan layanan kepada penumpang. Kasus-kasus yang berhubungan dengan penyimpangan bagasi tersebut masih menggunakan proses manual yang pada akhirnya memakan waktu yang cukup lama. Maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pelayanan yang cepat berbasis komputerisasi. Berdasarkan latar belakang diatas kasus penyimpangan bagasi tersebut, perusahaan ground handling memiliki suatu unit yang bertanggung jawab membantu dan memberikan pelayanan terkait dengan masalah bagasi penumpang. Unit tersebut bernama Lost and Found. Oleh karena itu penulisan ini akan dijelaskan bagaimana dan seberapa pentingkah peran unit Lost and Found dalam menangani kasus penyimpangan bagasi penumpang dan sistem yang berjalan saat ini, dengan menggambarkan analisa system menggunakan UML (Unified Modeling Language) diagram. Hal ini menjadi dasar pemikiran Penulis untuk dapat membuat Baggage Tracer tidak hanya dapat diakses unit Lost and Found Penerbanagn Citilink di wilayah Cengkareng saja, melainkan dapat diakses oleh unit Lost and Found Penerbangan Citilink di seluruh indonesia juga. Sehingga dapat mengetahui mengenai berbagai macam permasalahan bagasi penumpang yang rusak atau hilang tanpa harus menunggu waktu yang cukup lama. Dengan demikian Penulis lebih mengacu kepada bagaimana Baggage Tracer dapat diakses oleh seluruh pegawai di unit Lost and Found agar memudahkan para pegawai dalam proses penanganan bagasi penumpang dan juga memberikan kemudahan Penumpang dalam mengakses Baggage Tracer itu sendiri.
Kata kunci: Kata Kunci: Baggage Tracer, Unit Lost and Found, Penumpang